HUBUNGAN PROGRAM ACARA TEMBANG PANTURA DI RADAR CIREBON TELEVISI DENGAN APRESIASI MAHASISWA PADA MUSIK TARLING Welly Wihayati Program Studi Ilmu Komunisi FISIP Unswagati Cirebon Jl. Terusan Pemuda No. 1.A Cirebon, Telp (0231) 488926 ABSTRAK Perkembangan televisi lokal dewasa ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Beragam acara dikemas oleh stasiun televisi yang ada, baik televisi nasional maupun lokal yang berkedudukan di daerah, termasuk program-program yang berbasis lokal seperti mengenai seni dan budaya setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara program acara Tembang Pantura di Radar Cirebon Televisi (RCTV) dengan adanya peningkatan apresiasi mahasiswa pada musik tarling. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis statistik korelasi Rank Spearman. Responden dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi pada Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang pernah menonton acara tersebut. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel dilakukan melalui random proporsional berlapis (stratified proportionate random sampling). Hasil penelitian yang ecara umum, mayoritas mahasiswa memberikan penilaian yang cukup baik terhadap musik tarling dengan melalui proses belajar dari program yang disajikan oleh stasiun televisi swasta lokal yang mengemas acara Tembang Pantura tersebut. Di antaranya meliputi tahapan perhatian, mengingat, motivasi, dan reproduksi gerak/tindakan (Teori Pembelajaran Sosial). Program acara Tembang Pantura di RCTV memiliki korelasi yang erat dengan apresiasi mahasiswa pada musik tarling, dengan koefisien korelasi (rs) sebesar 0,838. Dengan demikian, hubungan di antara keduanya dinyatakan positif dan signifikan. Kata Kunci: Program Acara, Televisi Lokal, Apresiasi Mahasiswa, Teori Pembelajaran Sosial Abstract The development of local television today progressing quite rapidly. Various events are packed by existing television stations, both national and local television, located in the area, including programs such as the locally based on local art and culture. This study aims to determine the extent of the relationship between song Pantura program in Cirebon Radar Television (RCTV) with an increase of students in music appreciation Tarling. The method used is quantitative approach to statistical analysis Spearman Rank correlation. Respondents in this study, the students of Communication Studies at the University of Governmental Gunung Jati Cirebon who never watched the show. As for the technique is done through random sampling proportional layered (stratified proportionate random sampling). The results obtained in general, the majority of students give a fairly good assessment of the music Tarling through the learning process of the program presented by local private television stations that resemble the Pantura song event. Among which includes the stages of attention, memory, motivation, and reproduction of social learning theory. Song Pantura program on RCTV has a close correlation with the students in music appreciation Tarling, with a correlation coefficient (rs) of 0.838. Thus, the relationship between the two tested positive and significant. Keyword: Events Program, Local TV, Student Appreciation, Social Learning Theory iklan. Loyalitas tersebut akan sangat PENDAHULUAN Kehadiran televisi sebagai salah satu jenis media massa mengalami perkembangan yang pesat. Era otonomi daerah mendorong lahirnya keberadaan televisi lokal di daerah. Dengan disahkannya Undang-Undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran oleh pemerintah dan DPR, membuat keberadaan televisi lokal pun semakin mantap. Peraturan dalam undang-undang ini dapat memberikan perlindungan secara hukum bagi eksistensi TV swasta lokal yang banyak bermunculan, namun tetap mensyaratkan adanya wilayah jangkauan siaran yang terbatas pada lokasi televisi tersebut. Penyiaran sendiri ini didefinisikan secara khusus sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui pemancaran, lainnya untuk dan dapat atau media diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran yang diminati oleh masyarakat dari industri televisi adalah program acara. Salah satu kunci sukses dari program acara menciptakan terletak pada programming-nya. Perlu diingat bahwa program acara pada setiap stasiun televisi tidak akan dapat hidup ataupun bertahan lama tanpa adanya loyalitas pemirsa dan terjadinya suatu kompetisi/persaingan antar-program acara televisi yang cukup ketat guna meraih target audiens yang diinginkan. Selain itu, sukses tidaknya suatu program tidak saja semata-mata diakibatkan oleh intensitas acara yang ditayangkan yang menyebabkan audiens akan menyukainya, melainkan juga terdapatnya sebuah unsur strategi kreatif membangun program dalam dan acara usaha untuk memperkenalkan tersebut (Wirodono, 2005:27). Mengingat fungsi media massa sebagai salah satu saluran budaya atau informasi, maka sudah sewajarnya apabila pesan atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat tidak dimanipulasi untuk kepentingan tidaknya informasi tertentu. itu Setidak- menekankan kualitas budaya. Sumber daya yang perlu dan (Djamal&Fachruddin, 2011:46). Hal dari pemasang iklan, sehingga dapat menurut Ketentuan Umum dalam undang-undang sarana berpengaruh terhadap jumlah pendapatan paling masyarakat penting untuk menuju informasi adalah kualitas manusianya. Indikator kualitas di sini adalah tingginya tingkat pendidikan, status sosial dalam lingkungan, serta tingkat ekonomi yang memadai. Industri teknologi komunikasi semakin pesat di dalam perkembangannya, untuk itu perlunya mempersiapkan diri sebagai pelaku industri media dan khalayak manusianya (audience) dengan seperangkat menjadi suatu identitas yang memiliki ciri pengetahuan yang benar-benar kualitatif. khas tersendiri yang membedakan satu Hal ini dapat ditempuh dengan cara daerah penyebaran informasi merupakan mendirikan sarana yang merata, komunikasi dan dengan daerah suatu lainnya, kekayaan dan dari keberagaman budaya yang ada dalam informasi di daerah-daerah, menyesuaikan masyarakat bangsa sistem pendidikan dengan perkembangan Keberadaan televisi zaman memiliki andil di dalam pelestarian akan yang katup terjadi, pengaman mempersiapkan untuk mencegah suatu lokal negara. seharusnya seni maupun budaya yang ada tersebut, terjadinya kejutan budaya serta konflik karena budaya (Kuswandi, 2008:10). segala sesuatu yang dimiliki daerah atau Pesatnya perkembangan teknologi melalui media komunitas tertentu komunikasi-lah akan dapat komunikasi massa dalam bentuk media diinformasikan massa khususnya televisi telah membuat (diwariskan) kepada generasi selanjutnya dunia semakin kecil. Trend perubahan maupun juga pihak luar, sehingga dapat gaya hanya ditumbuh-kembangkan adanya apresiasi membawa pengaruh globalisasi, melainkan atas seni budaya yang ada di dalam diri juga anggota komunitas itu sendiri sebagai hidup masyarakat polarisasi-polarisasi tidak baru yang mendorong dilakukannya restrukturisasi dan refungsionalisasi berbagai bidang kehidupan. Kemajuan komunikasi telah dan diteruskan suatu identitas daerah. Kaum muda termasuk mahasiswa teknologi sebagai generasi penerus dituntut untuk memungkinkan dapat melestarikan budaya dan kesenian terjadinya globalisasi informasi. Melihat lokal yang ada. Oleh sebab itu, mereka fungsi media televisi yang begitu luas, perlu mengapresiasi kesenian daerahnya maka secara otomatis akan memberikan sendiri agar kesenian daerah tersebut tidak kesadaran tergusur oleh budaya dan kesenian modern muatan bahwa pesan seharusnya muatandapat yang selalu dianggap lebih maju dan mendukung keinginan seluruh masyarakat modern. Untuk mewujudkan apresiasi yang sendi kepada kesenian daerah di kalangan kaum kehidupan sosial, baik secara politik, muda ini dapat dilakukan melalui berbagai ekonomi, dan budaya termasuk seni. cara dan media. Salah satu media yang terlibat televisi dalam harus berbagai Seni adalah salah satu unsur dianggap ampuh untuk mewujudkan hal perekat yang ada dalam komunitas tertentu itu adalah program acara kesenian daerah sebagai produk budaya. Seni juga dapat di televisi lokal, karena televisi lokal memiliki berbagai keunggulan seperti yang mengetahui telah diuraikan di atas. Melalui acara Tembang kesenian daerah di televisi lokal tersebut, Televisi dengan apresiasi mahasiswa pada mahasiswa musik tarling. diharapkan dapat belajar mengapresiasi kesenian daerahnya. hubungan Pantura program di Radar acara Cirebon Kerangka Pemikiran Perkembangan dari media televisi Masalah-masalah yang dihadapi di tingkat lokal ini setidaknya diharapkan oleh peneliti memerlukan suatu penjelasan akan memiliki andil dalam memberikan yang disusun dalam kerangka teoretis kontribusi bagi pembangunan daerah itu tertentu. sendiri, termasuk salah satunya dalam berhubungan bidang seni-budaya yang ada. Peneliti penelitian membentuk beberapa proposisi. tertarik Hubungan-hubungan untuk meneliti keberadaan Konsep-konsep dengan yang permasalahan yang terbentuk program acara musik tarling sebagai musik disusun dalam suatu kerangka dasar, daerah Cirebon yang ditampilkan melalui sehingga stasiun televisi lokal, kemudian bagaimana secara teoretis terhadap masalah yang hal tersebut direspons, ditanggapi dan diteliti. diapresiasi oleh kalangan muda khususnya dalam kerangka dasar penelitian itu adalah mahasiswa, di tengah ketatnya persaingan konsep-konsep musik maupun hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan mancanegara yang mewarnai kehidupan sebelumnya. Karena itu, kerangka dasar kaum muda kita. Adanya respon positif tersebut disebut juga kerangka hipotesis. dari akan Dengan dirumuskannya secara operasional kalangan konsep-konsep dalam kerangka hipotesis mahasiswa pada kesenian daerah, dalam itu, maka diperoleh kejelasan tentang data hal ini yaitu musik tarling. Oleh sebab itu, apa Tujuan dari penelitian ini, sesuai dengan membuktikan hipotesis penelitian (Gulo, identifikasi masalah di atas, yaitu sebagai 2010:27-28). populer mahasiswa menimbulkan domestik diharapkan apresiasi di kita memperoleh Konsep-konsep yang yang akan penjelasan yang tercakup dikumpulkan disusun dalam untuk Televisi memiliki jaringan luas berikut : 1). Untuk mengetahui keberadaan program acara Tembang Pantura di Radar yang Cirebon menurut penonton baik nasional, regional, maupun persepsi mahasiswa, 2). Untuk mengetahui lokal. Televisi tersebut mempunyai stasiun apresiasi mahasiswa kepada program acara nasional yang isi program siarannya Tembang Pantura yang ditayangkan oleh bermuatan nasional dan dapat diterima Radar Cirebon Televisi (RCTV). 3). Untuk masyarakat secara nasional. Sedangkan Televisi (RCTV) dapat memenuhi pendekatan televisi lokal atau televisi daerah - yang tahunan (yearly program), merencanakan berkedudukan lebih program pekanan atau mingguan (weekly menekankan pada program-program lokal. program), dan menentukan program harian di daerah - Menurut Soenarto (2007:91), ada (daily program). Dalam lima aspek yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini, respon program siaran televisi, yaitu: pemirsa berupa apresiasi terhadap materi a. program acara televisi tersebut akan Pola siaran Sebelum menyusun acara siaran, terlebih dianalisis dengan menggunakan Teori dahulu harus menyiapkan pola siaran. Pola Belajar Sosial yang dikemukakan oleh siaran dapat digambarkan sebagai model Albert yang berbagai Ardianto&Erdinaya, 2005:62). Teori ini pertimbangan produksi siaran agar mampu dipakai karena melalui tayangan program diterima oleh khalayaknya. musik tarling Tembang Pantura di RCTV, b. mahasiswa dirancang dengan Arahan pola siaran Untuk memolakan suatu acara siaran, Bandura dapat (dalam belajar untuk mengapresiasi kesenian daerahnya. dibutuhkan wawasan arahan penyiaran Menurut Bandura & Walters program. Dari arahan itu, diharapkan akan (1963), tahapan-tahapan Teori Belajar kian memperkuat posisi perusahaan atau Sosial, yaitu sebagai berikut : instansi pertelevisian yang bersangkutan. 1. c. Perhatian adalah pembelajaran sosial yang Perubahan pola acara Attention Process (Perhatian) Pola acara siaran dapat diubah sesuai dilakukan keadaan. Meskipun demikian, sebaiknya Tahap ini menekankan bahwa hanya perubahan tidak sering dilakukan, karena dengan perubahan acara yang sering dilakukan pembelajaran dapat dipelajari. dapat mengurangi simpati penonton. 2. d. Mengingat adalah pembelajaran sosial Bahan program melalui perhatian memperhatikan individu. orang lain, Retentional Process (Mengingat) Kreativitas penyusun dan penata program yang dilakukan melalui ingatan/merekam dalam menyiapkan bahan program sangat obyek. Kemampuan untuk menyimpan diperlukan agar program bersangkutan jadi informasi juga merupakan bagian penting menarik dan enak ditonton. dari proses belajar. e. 3. Sistem penempatan program siaran Motivational Process (Motivasi) dengan sistem Timbulnya motivasi atas adanya ganjaran siaran, masing- terhadap proses yang dilakukan. Motivasi masing adalah merencanakan program juga penting karena motivasi adalah Yang dimaksudkan penempatan program penggerak individu untuk terus melakukan menganalisis sesuatu. berhubungan 4. Motor Reproduction (Reproduksi faktor-faktor dengan yang pokok-pokok permasalahan, sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diinginkan. Gerak) yang Metode yang digunakan dalam penelitian aktivitas. ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mempelajari kemudian diolah dan dianalisis untuk sesuatu tingkah laku, kemudian dapat diambil kesimpulan. Artinya, penelitian menunjukkan atau yang dilakukan adalah penelitian yang menghasilkan apa yang disimpan dalam menekankan analisisnya pada tanggapan bentuk tingkah laku. mahasiswa dan program acara musik Merupakan dilakukan Setelah pembelajaran melalui sosial tindakan/ mengetahui atau kemampuannya Teori Belajar Sosial menjelaskan tarling. bahwa pemirsa meniru apa yang mereka Metode yang digunakan dalam lihat di televisi, melalui suatu proses penelitian ini adalah metode dengan observational learning in (pembelajaran analisis hasil pengamatan). Teori ini dilakukan penelitian yang kemudian diolah dan atau didapat melalui pengamatan media. dianalisis Respons atau tindakan individu muncul Artinya, penelitian yang dilakukan adalah setelah melakukan pengamatan terhadap penelitian yang menekankan analisisnya pesan yang disampaikan pada apresiasi mahasiswa dan program media, baik secara langsung maupun tidak langsung. acara Teori menurut tersebut mengalahkan teori pendekatan untuk musik. kuantitatif, diambil kesimpulan. Pengertian Sugiyono yaitu kuantitatif (2007:13), adalah sebelumnya, yakni teori tradisional yang metode penelitian yang berlandaskan pada menyatakan respon individu/masyarakat filsafat akan terjadi apabila dilakukan secara meneliti berulang pada aktivitas tertentu, hingga tertentu. Teknik pengambilan sampel pada mengakibatkan respon tertentu. umumnya Metode Penelitian pengumpulan Metode penelitian adalah teknik atau cara mencari, memperoleh, positivisme, pada data primer maupun data sekunder yang ditetapkan. menyusun karya dilakukan atau secara data sampel random, menggunakan kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk digunakan populasi untuk instrumen penelitian, analisis data bersifat mengumpulkan dan mencatat data, baik dapat digunakan menguji hipotesis yang telah untuk keperluan Penelitian yang dilakukan dengan ilmiah. Kemudian metode kuantitatif ini merupakan suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data tersebut nantinya akan dihitung secara yang statistik. dikumpulkan selama penelitian secara sistematis, mengenai fakta-fakta Cara pengambilan sampel yang dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dilakukan di sini adalah dengan random dengan menggabungkan hubungan antar- proporsional variabel dalamnya, propotionate random sampling). Kalau kemudian diinterpretasikan berdasarkan besarnya populasi adalah N, dan besarnya teori-teori yang sampel yang ditarik dari populasi tersebut dan adalah n, berarti proporsinya adalah n/N. program acara. Metode ini bertujuan untuk Dari setiap strata ditarik sebanyak n/N dari memberikan gambaran yang cukup jelas jumlah anggota sebagai anggota sampel. atas Dalam hal ini, terdapat 3 strata dari N, yang terlibat dan berhubungan literatur-literatur dengan masalah di yang tanggapan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data berlapis (stratified masing-masing N1, N2, dan N3: dengan menggunakan kuesioner tertutup yang kemudian diberi skor, dimana data Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel I N1 Jumlah n/N x N1 II n/N(N1+N2+N3)=n/NxN N2 n/N x N2 III N3 n/N x N3 Menurut Umar (2003:201), teknik Total mahasiswa Program Studi sampling berguna agar mereduksi anggota Ilmu Komunikasi FISIP Unswagati tingkat populasi menjadi anggota sampel yang I sampai dengan tingkat IV adalah mewakili (representative), sebanyak 328 orang. Dari 328 orang sehingga kesimpulan terhadap populasi tersebut terdapat 108 orang mahasiswa dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian yang setidak-tidaknya pernah satu kali di samping itu, juga lebih teliti menghitung melihat acara Tembang Pantura di RCTV, yang sedikit daripada yang banyak serta dengan perincian sebagai berikut : populasinya menghemat waktu, tenaga dan biaya. Tabel 1.1. Jumlah Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi yang Setidak-tidaknya Pernah Satu Kali Melihat Acara Tembang Pantura di RCTV No. Tingkat/ Jumlah Seluruh Angkatan Mahasiswa Populasi dalam penelitian ini bukan seluruh mahasiswa, 1 I / 2013 114 96 2 II / 2012 84 54 3 III / 2011 66 37 4 IV / 2010 64 Jumlah Mahasiswa yang Pernah Jumlah 328 Menonton Acara Tembang Pantura 46 mengapresiasinya. Populasi % adalah tetapi sebanyak 233 orang dan karena jumlah ini mahasiswa yang setidak-tidaknya pernah termasuk populasi besar (jumlahnya lebih satu kali melihat acara Tembang Pantura di dari 100), maka perlu dilakukan penarikan RCTV. Dengan pernah melihat acara sampel. Rumus penarikan sampel yang tersebut, digunakan, yaitu: maka mahasiswa dapat d = presisi yang digunakan = N n = 2010 : 82) (Rahmat, N.d2 + 1 Keterangan : 0,1 Sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut, yaitu : N = ukuran populasi = 233 n = ukuran sampel 233 = 233.(0,5)2 +1 = 70 233 = (233 x 0,001) + 1 233 Dengan demikian, jumlah sampel sebagai responden dalam penelitian ini sebanyak = 2,33 + 1 70 orang. Selanjutnya ditentukan sampel dari tiap-tiap tingkat dengan rumus sebagai 233 berikut: = 3,33 Ni = (Sugiyono, 2008:73) Keterangan : ni strata ke-i = ukuran sampel untuk ukuran populasi untuk strata ke-i N keseluruhan = ukuran populasi 233 n keseluruhan = ukuran 1. Mahasiswa tingkat II = x 70 = 16 sampel 233 Responden terpilih dari tiap golongan adalah sebagai berikut : 96 1. Mahasiswa tingkat I x 70 = 29 37 3. Mahasiswa tingkat III x 70 = 11 = = 233 233 46 3. Mahasiswa tingkat IV x 70 = 14 54 = 233 Berdasarkan perhitungan di atas, maka alokasi sampel dalam tiap tingkat dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 1.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Populasi dan Sampel Penelitian Tabel 1.3 Identitas Responden Berdasarkan No. Tingkat / Angkatan 1 I / 2013 2 II / 2012 3 III / 2011 4 IV / 2010 Jumlah Mahasiswa Tingkat / Angkatan Jumlah Sampel 96 29 No. Tingkat / Angkatan 54 16 1 Tingkat I / 2013 37 11 2 Tingkat II / 2012 46 14 3 Tingkat III / 2011 233 70 4 Tingkat IV / 2010 Jumlah Identitas mahasiswa sebagai Jumlah responden dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : I atau berstatus sebagai mahasiswa baru Berdasarkan tabel di atas, sebagian pada saat penelitian ini dilakukan. Hal ini besar responden (41,4 %) duduk di tingkat memang karena dibandingkan dengan f 29 16 11 14 70 tingkat di atasnya, jumlah mahasiswa tingkat I ini paing banyak. Selanjutnya disajikan identitas responden berdasarkan jenis kelamin yaitu sebagai berikut: Tabel 1.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin f 1 Laki-laki 41 2 Perempuan 29 Jumlah 70 Hadirnya RCTV sebagai Apresiasi Mahasiswa Aspek pertama yang harus televisi swasta lokal tidak terlepas diperhatikan dalam program acara dari khalayak pemirsanya yang di televisi adalah menentukan pola merespon siaran. Dalam hal ini, sebelum ditawarkan oleh stasiun televisi menyusun program acara Tembang tersebut, salah satunya adalah Pantura, program acara musik tarling pengelola program program acara yang terlebih dahulu harus menyiapkan Tembang Pantura. Program acara pola siaran. Pola siaran merupakan ini diharapkan dapat direspons suatu secara positif oleh generasi muda model dengan produksi yang berbagai siaran dirancang pertimbangan agar mampu khususnya mahasiswa sehingga timbul apresiasi kepada kesenian diterima oleh khalayaknya. Salah daerah satu aspek penting dalam pola Apresiasi khalayak pada musik siaran di televisi adalah persiapan tarling tentu saja tidak datang dan perencanaan program acara dengan sendirinya tetapi diperoleh tersebut. Pemirsa dapat mengetahui melalui sampai seberapa baik persiapan dan belajar ini salah satunya yaitu perencanaan ini dengan melihat dengan cara menonton program kualitas program tersebut. acara yaitu proses Tembang musik belajar. tarling. Proses Pantura menyajikan lagu-lagu tarling. yang Apresiasi sebagai hasil dari proses melalui belajar empat dilakukan tahapan gerak dalam bentuk tindakan nyata sebagai wujud dari apresiasi secara tersebut. Berikut ini akan diuraikan kronologis yaitu diawali dengan tentang empat tahapan terwujudnya timbulnya perhatian kemudian apresiasi mengingat, timbulnya motivasi, melalui proses belajar tersebut. pada musik dan diakhiri dengan reproduksi Tabel 1.5. Apresiasi Mahasiswa Terhadap Program Acara Tembang Pantura No. Pilihan Jawaban f % - - 1 Sangat mengapresiasi 2 Mengapresiasi 33 47,1 3 Biasa-biasa saja 28 40,0 4 Kurang mengapresiasi 6 8,6 5 Tidak mengapresiasi 3 4,3 70 100,0 Jumlah tarling acara Tembang Pantura RCTV. Simpulan Berdasarkan hasil di Mahasiswa mengapresiasi musik tarling penelitian dan pembahasan yang melalui proses belajar dengan telah diuraikan pada Bab IV, maka cara melihat program acara penulis Tembang menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Program acara Tembang Pantura Proses belajar tahap perhatian, Pantura merupakan salah satu motivasi, program acara unggulan Radar gerak/tindakan. Cirebon apresiasi Televisi Keberadaan (RCTV). program tersebut. ini dan meliputi mengingat, reproduksi Tingkat mahasiswa pada acara musik tarling memang belum Tembang Pantura ditanggapi optimal, salah satunya karena positif oleh mahasiswa yang mahasiswa masih merasa malu menjadi menjadi responden penelitian menilai ini. dalam Mahasiswa program acara penggemar Meskipun tarling. demikian, diapresiasinya musik tarling Tembang Pantura merupakan oleh mahasiswa itu merupakan program acara yang baik dan kenyataan yang membanggakan positif. Mahasiswa juga menilai karena mahasiswa adalah kaum pihak intelektual RCTV telah yang cenderung melaksanakan dengan cukup memilih pola dan gaya hidup baik lima aspek yang harus modern, termasuk juga dalam diperhatikan memilih aliran musik. dalam memproduksi suatu program 3. Program acara Tembang acara, yaitu pola siaran, arahan Pantura di RCTV memiliki pola siaran, perubahan pola korelasi/hubungan yang sangat acara, bahan erat sistem penempatan program, dan program siaran. dengan apresiasi mahasiswa pada musik tarling, dengan koefisien korelasi (rs) sebesar 0,838. tumbuh apresiasi yang cukup Korelasi/hubungan antara baik terhadap musik tarling keduanya adalah positif, artinya yang diusung oleh program jika program acara Tembang 2. Di kalangan mahasiswa sudah Pantura ditingkatkan, maka mahasiswa pada apresiasi musik tarling juga akan meningkat. Kontribusi hubungan program Tembang Pantura apresiasi atau acara dengan mahasiswa pada musik tarling adalah sebesar 70,2 %, sedangkan kontribusi atau hubungan variabel- variabel lain dengan apresiasi mahasiswa pada musik tarling hanya sebesar 29,8 %. Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan tersebut signifikan, artinya acara Tembang apresiasi Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Junaedi, Fajar. 2007. Komunikasi Massa Pengantar Teoritis. Yogyakarta: Santusta. Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. adalah program Pantura memiliki hubungan yang positif dengan Djamal, Hidajanto & Fachruddin, Andi. 2011. Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. mahasiswa pada musik tarling. Reperensi Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Bandung: Simbiosa Massa. Rekatama Media. Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press. Kuswandi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta: Rineka Cipta. Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Soenarto. 2007. Program Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta: FFTV IKJ. Wirodono, Sunardian. 2005. Matikan TVMu! Yogyakarta: Resist Book. Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.