metode pengalokasian biaya dan laporan finansial kepada

advertisement
LAMPIRAN 2 PERATURAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN IFORMATIKA
NOMOR
:
TANGGAL :
/Per/M.KOMINF/02/2006
Pebruari 2006
METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN
LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR
DAFTAR ISI
1.
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Tujuan dari Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial
kepada Regulator dan Sasaran dari Panduan mengenai Tata Cara
Pengalokasian Biaya dan Pelaporan Keuangan ................................. 1
1.2 Penerapan .......................................................................................... 2
2.
DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... 3
3.
PRINSIP DAN METODE............................................................................. 4
3.1 Dasar Penyiapan Pelaporan dan Pengalokasian Biaya ...................... 4
3.2 Format................................................................................................. 4
4.
DAFTAR PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT) ...................................... 5
4.1 Tata Cara Penyusunan Daftar Perkiraan ............................................ 5
4.2 Tata Cara Penyesuaian Daftar Perkiraan ......................................... 21
4.3 Pemisahan Akuntansi (Accounting Separation) ................................ 22
5.
METODOLOGI PENGALOKASIAN BIAYA (COST ALLOCATION
METHOD) ................................................................................................. 25
5.1 Prinsip Pengalokasian Biaya............................................................. 25
5.2 Metodologi Pengalokasian Biaya ...................................................... 27
5.3 Pengalokasian dari Opex dan Capex................................................ 28
5.4 Kelompok Biaya (Cost Pool Groups)................................................. 31
Halaman i dari ii
5.5 Tata Cara Penghubungan Biaya ....................................................... 32
5.6 Alokasi dari Elemen jaringan ke jasa atau Layanan.......................... 33
5.7 Perpindahan beban biaya (Transfer Charges) .................................. 33
5.8 Biaya Modal (Cost of Capital) ........................................................... 34
6.
SISTEM PELAPORAN ............................................................................. 35
6.1 Laporan Keuangan Regulator (Regulatory Financial Report) ........... 35
6.2 Kebutuhan Informasi Lebih Lanjut .................................................... 54
7.
HUBUNGAN METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN LAPORAN
FINANSIAL KEPADA REGULATOR DENGAN FORMULA
PERHITUNGAN BIAYA INTERKONEKSI................................................ 55
7.1 Pendahuluan ..................................................................................... 55
7.2. Penyesuaian CCA dan Metode Valuasi ............................................ 55
7.3 Perhitungan dalam Penyesuaian CCA.............................................. 57
7.4 Long Run Incremental Cost (LRIC) ................................................... 59
8.
PROSEDUR ADMINISTRATIF ................................................................. 64
8.1 Kerahasiaan...................................................................................... 64
8.2 Penyimpanan Dokumen.................................................................... 64
8.3 Persyaratan Audit.............................................................................. 64
Halaman ii dari ii
1.
PENDAHULUAN
Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator
merupakan panduan mengenai tata cara pengalokasian biaya dan
pelaporan
keuangan
kepada
regulator,
dimana
penyelenggara
telekomunikasi yang menyediakan layanan interkoneksi, wajib memenuhi
ketentuan tersebut dalam rangka memenuhi tujuan regulasi.
Penyelenggara Telekomunikasi tersebut di atas, wajib menerapkan
metode pengalokasian biaya dan metode pelaporan keuangan kepada
regulator (Regulatory Financial Statement) yang selanjutnya disebut RFS
wajib dilaporkan setiap tahun kepada BRTI.
1.1
Tujuan dari Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan
Finansial kepada Regulator dan Sasaran dari Panduan
mengenai Tata Cara Pengalokasian Biaya dan Pelaporan
Keuangan
a. Memberikan keuntungan bagi konsumen dari layanan yang baik
dan kompetitif;
b. Mendorong penyelenggara telekomunikasi untuk menambah
akses sesuai kebutuhan pasar (demand);
c. Menciptakan industri telekomunikasi yang efisien dan
kompetitif;
d. Mencegah penyelenggara telekomunikasi agar tidak melakukan
perilaku anti kompetisi;
e. Mencegah penyelenggara telekomunikasi agar tidak melakukan
diskriminasi;
f. Mendorong penetapan biaya interkoneksi dan tarif pungut yang
berbasis biaya;
Halaman 1 dari 66
g. Memberikan
transparan
kerangka
dan
dasar
konsisten
untuk
dalam
pendekatan
memonitor
yang
kinerja
penyelenggara telekomunikasi.
1.2
Penerapan
Untuk
tahap
awal,
penyelenggara
telekomunikasi
wajib
menyerahkan RFS yang disusun berdasarkan data keuangan
tahun 2005 kepada BRTI dan diserahkan paling lambat tanggal 30
September 2006. RFS untuk tahun berikutnya diserahkan paling
lambat setiap tanggal 30 September yang disusun berdasarkan
Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada
Regulator dalam lampiran ini.
Halaman 2 dari 66
2.
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan
BRTI
Capex
CARM
CVR
DGPT
DLRIC
EPMU
FCM
FTNS
FWA
GRC
MEA
NRC
OCM
Opex
RFR
RFS
WACC
WL
Arti
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia
Capital expenditure
Cost Allocation and Reporting Manual
Cost Volume Relationship
Director General of Post & Telecommunications
Distributed Long Run Incremental Cost
Equi-Proportionate Mark Up
Financial Capital Maintenance
Fixed
Network
Telecommunications
Network
comprising WL and FWA
Fixed Wireless Access
Gross Replacement Cost
Modern Equivalent Aset
Net Replacement Cost
Operational Capital Maintenance
Operating expenses
Regulatory Financial Reports
Regulatory Financial Statements
Weighted Average Cost of Capital
Wire-line
-
Halaman 3 dari 66
3.
PRINSIP DAN METODE
Data keuangan yang dilaporkan harus sesuai dengan ketentuan
pengalokasian
biaya
sebagaimana
tercantum
dalam
Metode
Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator ini, dan
tidak merupakan laporan keuangan yang disusun dengan basis
konsolidasi. Penyelenggara telekomunikasi yang menyelenggarakan
layanan yang berbeda dengan izin yang berbeda wajib memisahkan
pembukuannya termasuk pemisahan identifikasi aset, pendapatan, dan
biaya.
3.1
Dasar Penyiapan Pelaporan dan Pengalokasian Biaya
Dasar penyiapan pelaporan dan Pengalokasian Biaya dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Mencatat biaya historis berdasarkan akumulasinya;
b. Mencatat perolehan aset yang berasal dari pinjaman dan harus
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia;
c. Semua satuan uang (Currency) harus menggunakan mata
uang Rupiah dengan pembulatan dalam jutaan Rupiah.
3.2
Format
Semua dokumen harus dibuat secara tertulis dan disahkan oleh
direksi yang memiliki kewenangan, sedangkan untuk dokumen
softcopy harus dibuat dalam format Microsoft Excel.
Halaman 4 dari 66
4.
DAFTAR PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT)
4.1 Tata Cara Penyusunan Daftar Perkiraan
Daftar perkiraan atau Chart of Account yang selanjutnya disebut
COA merupakan sistem pencatatan informasi akuntansi yang
digunakan untuk keperluan laporan keuangan kepada BRTI.
Tata cara pengelompokan COA sesuai dengan kebiasaan yang
lazim kecuali kelompok aktiva dan biaya yang berkaitan dengan
karakteristik dari industri telekomunikasi.
Dalam penyusunan COA harus
sesuai ketentuan Peraturan
Menteri ini, apabila penyelenggara memiliki sistem COA yang
berbeda, maka dalam penyusunan laporan kepada regulator
operator
harus
menyediakan
petunjuk
memungkinkan COA yang dilaporkan
manual
yang
dapat ditelusuri ke COA
operator.
Ketentuan penomoran yang digunakan dalam daftar perkiraan
terdiri dari 5 digit kode “xx- -xxx” yang dibagi kedalam dua bagian:
a.
Kode pertama – judul rekening (Accounts) keuangan
(kelompok biaya);
b.
Kode kedua – Rekening (Accounts) yang berdiri sendiri.
Struktur daftar perkiraan untuk akuntansi keuangan disusun
berdasarkan kategori sebagai berikut :
Kode
Pertama
01
02
03
04
05
06
07
08
Judul Akuntansi Keuangan
Aktiva lancar (Current Assets)
Aktiva tidak lancar (Non Current Assets)
Utang lancar (Current Liabilities)
Utang tidak Lancar (Non Current Liabilities)
Modal (Equity)
Pendapatan (Revenue)
Biaya penjualan Langsung (Direct Cost of Sales)
Biaya jaringan (Network Costs)
Halaman 5 dari 66
09
10
11
12
13
Sales & Marketing (Sales and Marketing)
Biaya Umum dan Administrasi (General and Administration)
Penyusutan dan Amortisasi (Depreciation & Amortisation)
Pendapatan dan pengeluaran bukan operasi (Non-Operating
Income and Expenditure)
Pajak Penghasilan (Income Tax)
Sedangkan untuk kode kedua merupakan penjabaran lebih detail
dari kelompok akuntansi kode pertama. COA standar untuk
perhitungan biaya interkoneksi yang harus dipenuhi setiap
penyelenggara adalah sebagai berikut :
Halaman 6 dari 66
Struktur Daftar Perkiraan
Kode
Pertama
Kode Kedua
(Current Assets)
Aktiva lancar
Kas pada Rekening Bank
Kas pada Perusahaan
Deposito pada bank
Investasi jangka pendek (maksimal 1 tahun) seperti saham,
obligasi,dan lainnya serta merupakan alternatif investasi
sementara
1
1
1
001
002
003
Cash in bank
Cash on hand
Short term deposits
1
004
Short term investments
1
101
Accounts receivable
1
102
Amounts due from affiliates
1
103
Other receivables
1
104
Provision for non recoverable accounts
Prepaid expenses
1
105
1
106
Prepaid taxes
1
1
1
201
202
203
Inventories for resale
Inventories for repairs and maintenance
Other Inventories
204
Provision for stock obsolecense
300
Others
1
Penjelasan
Daftar Perkiraan
Piutang usaha yang harus diterima dalam waktu 1 tahun
Piutang usaha dari pihak afiliasi (pihak yang mempunyai
hubungan istimewa)
Piutang lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan
usaha termasuk dari afiliasi
Bagian piutang yang diragukan penerimaannya
beban dibayar dimuka, diamortisasi sesuai masa manfaatnya
dengan menggunakan metode garis
lurus.
pajak-pajak yang dibayar dimuka
Persediaan untuk penjualan
Persediaan sparepart untuk perbaikan dan pemeliharaan
Persediaan lainnya
Cadangan penghapusan persedian untuk mengantisipasi
penurunan nilai karena menjadi ketinggalan, perubahan
teknologi, atau tidak terpakai lagi
Aktiva lancar Lainnya yang tidak termasuk aktiva lancar
diatas seperti dana yang dibatasi penggunaannya dan lainlain
Halaman 7 dari 66
Non - Current Assets
Land & Buildings
2
201
Land
2
2
202
203
Buildings - Administrative
Buildings - Network
2
204
Buildings - Other
2
205
2
211
2
212
2
213
Tandem switches
2
214
Trunk switches
2
215
International gateway switches
2
216
217
Intelligent Network equipment
Signalling equipment (STP/SCP)
2
221
Infrastructure
Copper
2
222
Fibre cable
Leasehold improvements
Fixed Switching Equipment
Remote Subscriber Units (RSU)
Local switches
Aktiva tidak lancar
Tanah dan Gedung
Tanah yang digunakan untuk gedung, tower, sarana
penunjang, dan lainnya
Gedung untuk alokasi kegiatan administrasi
Gedung untuk alokasi jaringan telekomunikasi
Gedung untuk alokasi lainnya, di luar kegiatan administrasi
dan jaringan
Biaya renovasi yang dikapitalisasi
Peralatan Sentral untuk Penyelenggara Jaringan Tetap
Peralatan RSU dan pusat pengoperasian jaringan sampai
Main Distribution Frame (MDF) tetapi tidak termasuk terminal
dari kabel-kabel luar
Peralatan sentral lokal dan pusat pengoperasian jaringan
sampai Main Distribution Frame (MDF) tetapi tidak termasuk
terminal dari kabel-kabel luar
Peralatan Sentral Tandem dan pusat pengoperasian jaringan
sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk
terminal dari kabel-kabel luar
Peralatan Sentral Trunk dan pusat pengoperasian jaringan
sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk
terminal dari kabel-kabel luar
Peralatan Sentral gateway internasional dan pusat
pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame
(DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
Peralatan untuk kebutuhan Inteligent Network
Peralatan untuk kebutuhan signaling
Infrastruktur
kabel tembaga yang digunakan untuk jaringan lokal
Jaringan kabel Serat Optik baik untuk jaringan lokal maupun
untuk jaringan jarak jauh
Halaman 8 dari 66
2
2
2
2
223
224
225
226
Duct, trench and manholes
Submarine cable
Masts and towers
Cabinets
2
227
Exchange Main Distribution Frames
Transmission Equipment
2
231
Optical PDH equipment
2
232
Optical SDH equipment
2
233
2
234
Microwave PDH equipment
2
235
Microwave SDH equipment
2
236
xDSL transmission equipment
2
237
Satellite transmission systems
2
238
Submarine transmission systems
2
239
Transmission distribution frames
2
240
Digital cross connects
2
241
Other transmission equipment
Optical Dense Widelength Division
Multiflexing (DWDM) equipment
Data and leased lines equipment
2
251
IP equipment
2
252
Asynchronous Transfer Mode (ATM)
equipment
Sarana penggelaran dan pemeliharaan kabel
Jaringan Kabel Laut termasuk landing point
Menara transmisi untuk pemasangan antena microwave
Kabinet untuk penempatan modul-modul perangkat
Peralatan Main Distribution Frames, untuk menghubungan ke
jaringan kabel primer
Peralatan Transmisi
Peralatan transmisi optik PDH, termasuk line terminal
equipment (LTE) dan multiplex dengan standar PDH
Peralatan transmisi optik SDH, termasuk line terminal
equipment (LTE) dan multiplex dengan standar SDH
Peralatan transmisi optik DWDM, termasuk line terminal
equipment (LTE) dan multiplex dengan standar SDH
Peralatan transmisi radio PDH, termasuk antena, peralatan
radio microwave dan multiplex dengan standar PDH
Peralatan transmisi radio SDH, termasuk antena, peralatan
radio microwave dan multiplex dengan standar SDH
Peralatan transmisi xDSL, termasuk peralatan modem di
sentral dan pelanggan
Sistem transmisi satelit termasuk stasiun bumi, antena, dan
alat komunikasi lainnya untuk satelit domestik
Sistem transmisi kabel laut termasuk kabel serat optik bawah
laut dan kabel tanam langsung (direct buried) menuju landing
point
Frame distribusi untuk menyambungkan saluran transmisi
dengan kapasitas 2 Mbps dan diatasnya
Peralatan transmisi pada standar SDH untuk sambungan
digital
Peralatan transmisi lainnya yang digunakan untuk
menyalurkan trafik
Peralatan untuk Data dan Lease Lines
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan IP termasuk
server, router, dan lainnya
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan ATM
Halaman 9 dari 66
2
2
2
253
254
255
Frame relay equipment
X25 equipment
Leased lines equipment
International equipment
2
261
Cable landing stations
2
262
Earth stations
2
263
International transmission systems
2
264
Indefeasible Right of use (IRUs)
Other international equipment
2
265
2
271
2
272
Network support equipment
Network management systems switching
Network management systems transmission
Network management systems - other
2
2
281
282
2
291
2
2
2
292
293
294
2
2
2
301
302
303
Test equipment
Network power equipment
Other equipment
Customer Premises Equipment (CPE)
Public payphone equipment
Telex equipment
Directory enquiry services equipment
Mobile/FWA switching equipment
Tranceiver units (TRX)
Base Transceiver system (BTS)
Base station controllers (BSC)
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan frame relay
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan x25
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan lease line
Peralatan jaringan Internasional
Cable landing stations yang digunakan untuk operasi jaringan
internasional
Peralatan stasiun bumi untuk transmisi satelit untuk hubungan
internasional
Sistem transmisi internasional termasuk jaringan kabel laut
bawah tanah dan jaringan satelit
Hak penggunaan transmisi internasional
Peralatan internasional lainnya tetapi tidak termasuk
peralatan satelit dan kabel bawah laut, termasuk peralatan
switching, stasiun radio internasional, fasilitas pendukung dan
peralatan manajemen jaringan
Peralatan Pendukung untuk jaringan
Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi
sentral
Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi
transmisi
Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi
jaringan lainnya
Peralatan untuk pengujian swicth, transmisi dan lainnya
Peralatan catu daya untuk elemen jaringan
Peralatan Lainnya
Peralatan untuk layanan konsumen termasuk terminal
pelanggan dan lainya
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan telepon umum
Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan telex
Peralatan yang digunakan untuk akses layanan direktori
Peralatan untuk Sentral selular / FWA
Peralatan TRX berisi transmiter dan receiver
Perangkat BTS tetapi tidak termasuk TRX
Peralatan BSC termasuk TRAU,basic rack dan extension rack
Halaman 10 dari 66
2
304
Mobile switching centres (MSC)
2
305
2
306
Gateway mobile switching centres
(GMSC)
Home location registers (HLR)
2
307
Visitor location register (VLR)
2
2
308
309
Equipment identity registers (EIR)
Voicemail platforms (VMS)
2
310
SMSC
2
2
2
2
2
311
312
313
314
315
2
2
2
2
2
321
322
323
324
325
2
326
IT hardware
2
327
PCs and peripherals
Prepaid IN platform
Other mobile IN platform
GPRS Systems
MMS Systems
WAP Platform
IT equipment
Retail billing systems
Interconnect billing systems
Call centre equipment
Provisioning system
Customer care system
General equipment
2
331
Furniture and fixtures
2
332
Office plant and equipment
Peralatan sentral mobile dan pusat pengoperasian jaringan
sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk
terminal dari kabel-kabel luar
Peralatan gateway MSC yang berfungsi untuk
mennghubungkan ke jaringan lain
Peralatan HLR yang berisi database informasi pelanggan
Peralatan VLR yang berisi informasi pelanggan yang
melakukan roaming
Peralatan EIR
Peralatan VMS yang berisi server untuk voice mail
Peralatan SMS center untuk melayani pengiriman dan
penerimaan pesan singkat
Peralatan untuk kebutuhan prepaid IN
Peralatan untuk kebutuhan mobile IN lainnya
Peralatan untuk kebutuhan Sistem GPRS
Peralatan untuk kebutuhan Sistem MMS
Peralatan untuk kebutuhan WAP
Peralatan IT
Sistem IT untuk pengolahan biling retail
Sistem IT untuk pengolahan billing interkoneksi
Peralatan call center untuk pelayanan kepada pelanggan
Cadangan perlengkapan untuk kebutuhan IT
Sistem IT untuk pelayanan pelanggan
Peralatan hardware IT untuk menujang pengoperasian
jaringan
Komputer dan peralatan lainnya yang mendukung untuk
kebutuhan sistem informasi perusahaan
Peralatan Umum
Peralatan mebel-mebel kantor seperti meja, kursi, lemari
arsip, dan lainnya
Peralatan dan perlengkapan kantor seperti mesin potocopy,
mesin fax, telepon, dan lainnya
Halaman 11 dari 66
2
333
Motor vehicles
2
401
Capital work in progress
Capital work in progress
2
500
Others
Kendaraan bermotor baik untuk pengoperasian jaringan
maupun untuk kebutuhan administrasi
Pekerjaan dalam kontruksi
Aset yang masih dalam konstruksi
Aktiva tidak lancar lainnya yang belum tercakup, diantaranya
biaya riset yang dikapitalisasi atau security deposit
Mobile Satellite switching equipment
2
601
Traffic Channel Equipment (TCE)
2
602
Gateway Station Controller (GSC)
2
603
Mobile Switching Center (MSC)
2
604
Network Controll Center (NCC)
2
605
Voicemail platforms (VMS)
2
606
Mediation Device (MD)
2
607
2
608
Interconnect Billing (IBIL)
Mobile Satellite Transmission
equipment
Satellite (SAT)
2
609
Antenna Sub-system (ANT)
Peralatan ini berisi peralatan kanalisasi (TCE), sinkronisasi
(Network Synchronization Sub-system NSS) dan komunikasi
antar station (Inter Station Comonucation Sub-System ICS)
Perangkat GSC berisi peralatan pengontrol TCE
Peralatan sentral mobile dan pusat pengoperasian jaringan
sampai Digital Distribution Frame (DDF) termasuk peralatan
data base pelanggan : HLR dan VLR dan data base
perangkat (Equipment Identity Register - EIR) tetapi tidak
termasuk terminal dari kabel-kabel luar
Peralatan pusat pengontrol call set-up termasuk perangkat
SCF (Satellite Control Facility)
Peralatan VMS yang berisi server untuk voice mail
Peralatan interface antara MSC dengan Billing System untuk
kebutuhan call data record panggilan termasuk prepaid
platform
Peralatan Billing interkoneksi antar penyelenggara
Peralatan untuk transmisi mobile satellite
Satelit Garuda
Perangkat antena stasiun bumi termasuk Radio Frequency
Sub-system (RFS)
Halaman 12 dari 66
Current Liabilities
3
001
Bank overdraft
3
002
Current maturities of long-term liabilities
3
003
3
004
Taxes Payable
3
005
Amounts due to affiliates
3
006
Short term borrowing's
3
007
Capitalised lease liabilities
3
008
Deferred income
3
009
Provision for profits tax
3
010
Provision for dividends
3
011
Provision for employee entitlements
3
012
Others
Customer deposits
Hutang Lancar
Hutang kepada bank akibat transaksi melebihi batas saldo
pada rekening overdraft
Hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo
Uang muka dan jaminan yang diterima dari pelanggan untuk
pembelian jasa dan jaminan
deposito yang diterima dari pemasok untuk kontrak-kontrak
pengadaan.
Pajak-pajak yang terhutang yang harus dibayar
hutang jangka pendek kepada pihak afiliasi (pihak yang
mempunyai hubungan istimewa)
hutang jangka pendek yang harus dibayar dalam waktu 12
bulan
hutang terhadap penyewaan aset dari pihak lain yang harus
dibayar dalam waktu 12 bulan
Pendapatan yang diterima dimuka baik dari pelanggan
maupun pihak lainnya
kewajiban pajak pendapatan termasuk Pajak Penghasilan
Karyawan (PPh 21),
pembayaran dividens yang telah diumumkan dan harus
dibayar dalam waktu 12 bulan
hutang gaji karyawan termasuk dana pensiun yang harus
dibayar dalam waktu 12 bulan
Hutang lancar lainnya diluar hutang usaha
Halaman 13 dari 66
Non-Current Liabilities
4
001
Creditors
4
002
Amounts due to affiliates
4
003
Long term borrowing's
4
004
Capitalised lease liabilities
4
005
Provision for deferred tax
4
006
Provision for employee entitlements
4
007
Others
Shareholders' Funds
5
001
Share capital
5
002
Asset revaluation reserve
5
003
Share premium reserve
5
004
Capital reserve
5
005
Other reserves
5
006
Retained earnings
5
007
Minority interest
Hutang Tidak Lancar
Kredit jangka panjang kepada pemasok
hutang jangka panjang kepada pihak afiliasi (pihak yang
mempunyai hubungan istimewa)
Hutang jangka panjang yang telah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun
hutang terhadap penyewaan asset dari pihak lain setelah
dikurangi hutang aset yang yang harus dibayar dalam satu
tahun
Pajak yang ditangguhkan
hutang karyawan yang pembayarannya ditangguhkan
menyangkut pembayaran untuk dana pensiun, penghargaan
masa kerja, dan lainnya
Hutang lainnya yang tidak tercakup diatas termasuk hutang
akuisisi anak perusahaan dan lain-lain
Ekuitas
modal yang disetor oleh pemegang saham biasanya dalam
bentuk saham yang dikeluarkan dalam nilai nominal
niai yang diperoleh dari adanya penyesuaian dari revaluasi
asset
tambahan modal disetor yang diperoleh dari hasil penjualan
saham
tambahan modal yang merupakan selisih dari transaksi
resrtukturisasi, yaitu selisih antara jumlah yang dibayar dan
diterima dari aktiva bersih yang diperoleh atau nilai buku
penyertaan yang dijual
tambahan yang berasal dari selisih transaksi lainnya seperti
transaksi perubahan ekuitas, perubahan kurs dalam
pelaporan keuangan, dan lainnya
bagian laba yang tidak dibagikan
bagian dari kekayaan bersih yang tidak dimilliki oleh
pemegang saham yang mengontrol
Halaman 14 dari 66
Revenue
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
201
202
203
204
205
106
207
208
209
210
211
212
213
Retail services-residential customers
Local call revenue
National call revenue
International call revenue
International roaming
Calls to mobile
Calls to satellite
Other call revenue
Operator assist
Connection charges
Administration services
Line rentals
Network access
Leased circuits
Data services
Retail services-business customers
Local call revenue
National call revenue
International call revenue
International roaming
Calls to mobile
Calls to satellite
Other call revenue
Operator assist
Connection charges
Administration services
Line rentals
Network access
Leased circuits
Pendapatan
Pendapatan retail dari pelanggan perorangan
Pendapatan retail dari panggilan lokal
Pendapatan retail dari panggilan jarak jauh
Pendapatan retail dari panggilan internasional
Pendapatan retail dari roaming internasional
Pendapatan retail dari panggilan selular
Pendapatan retail dari panggilan satelit
Pendapatan retail dari panggilan lainnya
Pendapatan retail dari operator pembantu
Pendapatan retail dari biaya akses
Pendapatan retail dari abonemen
Pendapatan retail dari sewa
Pendapatan retail dari jaringan akses
Pendapatan retail dari sewa sirkit
Pendapatan retail dari layanan data
Pendapatan retail dari pelanggan korporat
Pendapatan dari panggilan lokal
Pendapatan dari panggilan jarak jauh
Pendapatan dari panggilan internasional
Pendapatan dari roaming internasional
Pendapatan dari panggilan selular
Pendapatan retail dari panggilan satelit
Pendapatan dari panggilan lainnya
Pendapatan dari operator pembantu
Pendapatan dari biaya akses
Pendapatan dari biaya langganan bulanan
Pendapatan dari sewa
Pendapatan dari jaringan akses
Pendapatan dari sewa sirkit
Halaman 15 dari 66
6
214
6
6
301
302
Data services
Retail services-other
Payphones
USC
6
303
Other
6
401
6
402
6
403
6
404
6
405
6
406
6
407
6
408
6
409
6
410
6
411
6
412
6
413
6
414
Wholesale services
Interconnect charges - Local (OLO
fixed)
Interconnect charges - Local (OLO
FWA)
Interconnect charges - Local (OLO
mobile)
Interconnect charges - Local (OLO
satellite)
Interconnect charges - Long distance
(OLO fixed)
Interconnect charges - Long distance
(OLO FWA)
Interconnect charges - Long distance
(OLO mobile)
Interconnect charges - Long distance
(OLO satellite)
Interconnect charges - Transit
Interconnect charges - SMS (OLO
FWA)
Interconnect charges - SMS (OLO
mobile)
Interconnect charges - SMS (OLO
satellite)
Interconnect charges - MMS and data
(OLO FWA)
Interconnect charges - MMS and data
(OLO mobile)
Pendapatan dari layanan data
Pendapatan retail Lainnya
Pendapatan dari telepon umum
Pendapatan dari USC
Pendapatan retail lainnya yang berasal dari pelanggan
perorangan dan korporat
Pendapatan dari Layanan Wholesale
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO fixed
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO FWA
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO mobile
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO satelit
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO fixed
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO FWA
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO mobile
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO satelit
pendapatan interkoneksi transit
pendapatan interkoneksi SMS dari OLO FWA
pendapatan interkoneksi SMS dari OLO mobile
pendapatan interkoneksi SMS dari OLO satelit
pendapatan interkoneksi MMS dari OLO FWA
pendapatan interkoneksi MMS dari OLO mobile
Halaman 16 dari 66
pendapatan interkoneksi MMS dari OLO satelit
416
417
418
419
Interconnect charges - MMS and data
(OLO satellite)
CPS access charges
International interconnect charges
Leased circuits charges
International leased circuits charges
6
501
Unregulated services
Product sales
6
502
CPE lease income
6
6
6
6
503
504
505
506
Directory services
Content
Other non telecommunications services
Other services
Pendapatan Layanan Lainnya
pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk
Pendapatan yang diperoleh dari sewa Customer Premises
Equipment (CPE)
pendapatan dari akses ke layanan direktori
pendapatan dari layanan kontent
pendapatan dari layanan non telekomunikasi lainnya
layanan lainnya yang tidak tercantum diatas
6
415
6
6
6
6
Direct Cost of Sales
7
101
PSTS interconnect
7
102
MCTS interconnect
7
103
MSTS interconnect
7
104
International termination charges
7
105
International roaming charges
7
7
7
7
7
106
107
108
109
110
Net handset subsidisation
Product maintenance
Product purchases
Directory services
Content
pendapatan dari biaya akses CPS
pendapatan interkoneksi sambungan internasional
pendapatan yang diperoleh dari penyewaan sirkit domestik
pendapatan sewa sirkit internasional
Biaya Langsung Penjualan
biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Public
Switched Telecommunications Services (PSTS)
biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Mobile
Cellular Telecommunications Services (MCTS)
biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Mobile
Satellite Telecommunications Services (MSTS)
biaya yang terjadi untuk pengadaan layanan terminasi
internasional
biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan layanan
internasional roaming
biaya yang terjadi karena tambahan handset
biaya untuk pemeliharaan produk
biaya untuk pembelian produk
biaya yang terjadi untuk akses ke layanan direktori
biaya yang terjadi untuk pengadaan jasa kontent
Halaman 17 dari 66
7
111
Other
biaya langsung lainnya yang tidak termasuk diatas
Network Costs
Biaya Jaringan
8
201
Maintenance - Direct labour
8
202
Maintenance - Direct labour on costs
8
203
8
8
8
204
205
206
Maintenance - Vehicles
Maintenance - Subcontract
Lease assets
8
207
Licence fees
8
208
Spectrum Utilisation Fees
8
209
USC (universal service charges)
8
210
Electricity
8
211
Other
Maintenance – Materials
Sales & Marketing
9
9
9
701
702
703
Bad & doubtful debts
Billing materials
Credit card charges
9
704
Collateral & materials
9
705
Commissions
Biaya personil atau staff yang secara langsung terkait dengan
kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
Biaya personil yang dialokasikan secara langsung sesui
biayanya seperti biaya pengawasan, Pensiun, cuti dan lainlain
biaya material untuk pemeliharaan aset
biaya kendaraan untuk pemeliharaan aset
biaya subkontrak untuk pemeliharaan aset
biaya sewa asset yang dibayarkan setiap tahun
Biaya-biaya yang dibayar untuk kepentingan lisensi
penyelenggaraan ke pemerintah atau regulator, termasuk
lisensi perangkat.
biaya penggunaan spektrum
Biaya-biaya yang terkait dengan biaya universal service
charge
Beban biaya akibat pemakaian listrik
Biaya lainnya yang belum termasuk diatas seperti biaya gas
dan air, dan lainnya
Penjualan dan Pemasaran
biaya tak tertagihkan dari pelanggan
biaya untuk kegiatan proses billing
biaya kredit card
biaya yang terkait dengan biaya produksi dan percetakan
bahan-bahan untuk mensupport penjualan seperti brosur,
pamlet, dan lain-lain
biaya komisi penjualan
Halaman 18 dari 66
9
706
Consultants
9
707
Direct labour
9
708
Direct labour on costs
9
9
9
709
710
711
Market research
Sales office disbursements
Office rental
9
712
Point of sale material
9
9
9
9
9
713
714
715
716
717
Postage
Product advertising
Product development
Public relations
Sponsorships
9
718
Travel & accomodation
General & Administration
10
10
10
10
10
10
10
801
802
803
804
805
806
807
Accounting & audit
Bank charges
Borrowing costs
Consultants
Electricity
Entertainment
General office disbursements
10
808
Indirect labour
10
809
Indirect labour on costs
10
810
IT and office systems
biaya untuk pengadaan jasa konsultan
gaji langsung bagian penjualan dan pemasaran termasuk gaji
dan tunjangan lain-lain
gaji langsung bagian penjualan dan pemasaran termasuk gaji
dan tunjangan lain-lain
biaya untuk kegiatan penelitian pasar
biaya untuk pengadaan kantor pemasaran
biaya sewa kantor untuk kegiatan penjualan dan pemasarang
Biaya ini terkait dengan pengadaan bahan-bahan yang
digunakan dalam display penjualan untuk mendorong
terjadinya penjualan barang dan jasa
biaya jasa pos
biaya untuk pengadaan iklan
biaya pengembangan produk
biaya untuk kegiatan hubungan masyarakat
biaya dalam kegiatan sponsor
biaya perjalanan dan akomodasi untuk karyawan penjualan
dan pemasaran
Umum dan Administrasi
biaya untuk proses akuntansi dan audit keuangan
biaya bank diluar biaya bunga bank
biaya yang terjadi dalam kegiatan pinjaman
biaya pengadaan jasa konsultan
biaya listrik yang tidak terkait langsung produksi
biaya entertain
biaya umum kantor termasuk biaya pajak
gaji pegawai tidak langsung termasuk gaji dan tunjangan lainlain
gaji pegawai tidak langsung termasuk gaji dan tunjangan lainlain
biaya kantor dan pengadaan jasa IT
Halaman 19 dari 66
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
811
812
813
814
815
816
817
818
819
820
Insurance
Legal
Motor vehicles
Office rental
Printing & stationary
Postage
Recruitment costs
Security
Storage
Telephone & communications
10
821
Training Cost
10
822
Travel & accomodation
Biaya asuransi
biaya untuk proses legal
biaya kendaraan yang tidak terkait langsung produksi
biaya sewa untuk kebutuhan administrasi kantor
biaya percetakan dan alat tulis
biaya untuk jasa pos
biaya untuk pengadaan karyawan
biaya pengamanan
biaya penyimpanan di gudang
biaya atas pemakaian telepon dan komunikasi lainnya
Biaya pelatihan diluar biaya pelatihan yang telah dibebankan
pada kegiatan operasi
biaya perjalanan dan akomodasi untuk karyawan yang tidak
terkait langsung dengan produksi
11
101
Depreciation
11
102
Goodwill amortisation
11
103
Other intangibles
Depresiasi dan Amortisasi
biaya depresiasi Aset Tetap yang lakukan sesuai umur
ekonomis aset berdasarkan metode garis lurus
biaya amortisasi goodwill disesuaikan dengan umur ekonomi
assetnya berdasarkan metode garis lurus
biaya amortisasi lainnya berdasarkan metode garis lurus
12
12
12
12
12
12
101
102
103
104
105
106
Non Operating Income & Expenditure
Interest income
Interest expense
Settlement discounts
Non operating income
Non operating expenses
Gain/loss on asset disposals
Pendapatan dan Biaya Lain-lain
Pendapatan Bunga Bank dan Lembaga Keuangan
Biaya bunga Pinjaman
perolehan diskon dari hasil setlement
pendapatan di luar usaha.
pengeluaran non operasi
keuntungan / kerugian dari penjualan aset
101
Income Tax
Income tax expense
Pajak Pendapatan
Pajak pendapatan dan penghasilan
Depreciation & Amortisation
13
Halaman 20 dari 66
4.2
Tata Cara Penyesuaian Daftar Perkiraan
Dalam hal COA sebagaimana tercantum dalam butir 3.1 tidak
sesuai dengan COA yang terdapat pada sistem pembukuan
Penyelenggara
Telekomunikasi,
maka
harus
dilakukan
penyesuaian dengan cara sebagai berikut:
a. Menggabungkan pencatatan keuangan yang telah dipisahkan
dengan merujuk kepada klasifikasi dari COA yang bersesuaian.
b. Dalam hal penyelenggara telekomunikasi tidak melakukan
pencatatan
keuangan
yang
dipisah-pisahkan
maka
penyelenggara telekomunikasi harus menampilkan uraian dari
perhitungan
pencatatan
keuangan
tersebut.
Pencatatan
perhitungan harus dilakukan dengan menampilkan historis dari
biaya yang dicatatkan. Apabila penyelenggara telekomunikasi
tidak dapat menguraikan perhitungan pencatatan keuangan
maka pembagian biaya historis harus dilakukan dengan
metoda
Current
Cost
Accounting
(CCA)
atau
Modern
Equivalent Aset valuations (MEA).
Contoh untuk pembagian CCA sebagai berikut:
Nilai
Buku
Aset X
Elemen aset X-1
(sesuai COA)
Elemen aset X-2
(sesuai COA)
Elemen aset X-3
(sesuai COA)
115
Tidak
diketahui
Tidak
diketahui
Tidak
diketahui
Nilai CCA
Perhitungan
Nilai
Proporsional
(Apportioned)
140
20
(20/140)*115
16
80
(80/140)*115
66
40
(40/140)*115
33
Halaman 21 dari 66
c. Apabila pencatatan keuangan dilakukan untuk setiap biaya
yang timbul dalam menggunakan aset yang berada dalam
akses dan jaringan utama, maka pencatatan biaya tersebut
harus
dilakukan
dengan
perhitungan,
yaitu
membagi
berdasarkan penggunaannya atau utilisasinya.
4.3
Pemisahan Akuntansi (Accounting Separation)
Pemisahan
akuntansi
membagi
pencatatan
biaya
kepada
beberapa bagian berdasarkan jenis usaha yang terkait. Dalam hal
ini, jenis usaha dibagi ke dalam usaha penyediaan layanan yang
diregulasi dan yang tidak diregulasi. Selanjutnya jenis usaha
penyediaan layanan tersebut di bagi ke dalam bisnis jaringan dan
retail. Apabila diinginkan masing-masing pembagian tersebut
dapat dibagi lagi ke dalam bagian yang lebih khusus, misalnya
layanan jaringan dapat dibagi menjadi layanan jaringan akses dan
layanan jaringan utama.
Untuk keperluan pelaporan dalam Metode Pengalokasian Biaya
dan Laporan Finansial kepada Regulator ini, maka penyelenggara
yang memiliki satu izin atau lebih harus memenuhi format sebagai
berikut:
Fixed
Wireline
Fixed
Wireless
Access
Mobile
Satellite
Bisnis
jaringan
(network
business)
Bisnis retail (retail
business)
Bisnis yang tidak
diatur
(unregulated
business)
Halaman 22 dari 66
Dimana :
Bisnis jaringan
:
seluruh kegiatan yang terkait langsung
dengan penyediaan layanan jaringan.
Bisnis retail
:
seluruh kegiatan yang terkait dengan
penyediaan layanan retail.
Bisnis yang tidak diatur :
seluruh kegiatan yang dilakukan dalam
penyediaan
suatu
layanan
yang
dilakukan di luar izin penyelenggaraan
telekomunikasi yang dimiliki.
Struktur pemisahan akuntansi secara detail wajib dipenuhi oleh
penyelenggara telekomunikasi, sebagai berikut :
Halaman 23 dari 66
FIXED WIRELINE
FWA
MOBILE
SATELLITE
RETAIL
NETWORK
RETAIL
NETWORK
RETAIL
NETWORK
RETAIL
UNREGULA
TED
TOTAL
NETWORK
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Fixed assets
Working capital
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Capital Employed
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Returns
Return on capital
Return on revenue
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Revenue
Retail
Other opeators
Transfer charges
Costs
Own costs
Transfer charges
Profit
IS Reconciliation
CCA Adjustments
Goodwill amortisation
Interest on long term loans
Taxation
Other
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Net profit per statutory accounts
xxx
BS Reconciliation
CCA Adjustments
Other
xxx
xxx
Net assets per statutory accounts
xxx
Notes
(1) These should net to zero
Halaman 24 dari 66
(1)
(1)
5.
METODOLOGI
PENGALOKASIAN
ALLOCATION METHOD)
5.1
BIAYA
(COST
Prinsip Pengalokasian Biaya
a. Tujuan dari proses pemisahan akuntansi adalah untuk
mempersiapkan
pengalokasian
laba-rugi
sampai
dengan
keuntungan sebelum bunga dan pajak, dan laporan modal
usaha untuk bisnis yang terkait. Dengan demikian kategori
laporan laba-rugi berikut ini harus dikeluarkan dalam proses
alokasi biaya, yaitu :
1) Beban Bunga;
2) Beban pajak;
3) Pos-pos luar biasa.
b. Modal usaha (capital employed) terdiri dari:
1) Aktiva
tidak
lancar
(tidak
temasuk
investasi
jangka
panjang);
2) Aktiva lancar;
3) Hutang lancar.
c. Hutang tidak lancar (Non current liabilities) harus dikeluarkan
dari proses pengalokasian biaya.
d. Pengalokasian biaya harus dilakukan dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
Halaman 25 dari 66
1) Hubungan sebab akibat (Causality)
Pendapatan,
biaya,
aset,
dan
hutang
seharusnya
dialokasikan sesuai dengan layanan yang diberikan.
Pendapatan, biaya, aset dan hutang tersebut harus
dihubungkan pada kelompok biaya berdasarkan bagaimana
kelompok biaya tersebut menyebabkan pendapatan yang
akan diperoleh, biaya yang akan dikeluarkan atau aset yang
akan diperoleh atau hutang yang akan dikeluarkan.
2) Objektif (Objectivity)
Komponen biaya atau pendapatan harus secara jelas
merupakan bagian dari layanan yang diberikan dan tidak
ditujukan
untuk
memberikan
keuntungan
bagi
Penyelenggara Telekomunikasi atau bagi Penyelenggara
Telekomunikasi lain.
3) Konsisten (Consistency)
Asumsi yang digunakan dalam metode dan kebijakan
sistem akuntansi harus konsisten dari tahun ke tahun.
Apabila terdapat perubahan yang bersifat mendasar dalam
metode pengalokasian pendapatan, biaya, aset atau
kewajiban,
memperbaiki
maka penyelenggara telekomunikasi wajib
RFS
tahun
sebelumnya
berdasarkan
perubahan tersebut.
Halaman 26 dari 66
4) Transparan (Transparency)
Sistem akuntansi yang digunakan harus transparan, baik
metode yang digunakan, proses perhitungan, maupun
alokasi komponen biaya, sehingga mudah dipahami.
Pendapatan, biaya, aset dan kewajiban yang dicatat harus
dapat ditelusuri sampai ke sumbernya.
5) Praktis (Practicability)
Model akuntansi biaya harus memiliki kemampuan dan
mudah untuk diimplementasikan sesuai kebutuhan dan
perkembangan teknologi.
6) Sampling
Apabila metode sampling digunakan untuk menemukan
korelasi antara pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban,
sampling tersebut harus dilakukan berdasarkan pada
metode statistik yang umum diterapkan atau metoda lain
yang menghasilkan korelasi yang logis.
5.2
Metodologi Pengalokasian Biaya
Proses pengalokasian biaya dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
Proses
Penjelasan
Ambil
nilai Ambil nilai perkiraan yang seimbang dari GL.
perkiraan
dari Kelompokkan kedalam ringkasan kelompok
buku besar (GL)
biaya yang sama atau petakan ke daftar
perkiraan (Chart of Accounts)
Lakukan
penyesuaian
Current Cost
Accounting (CCA)
Lakukan
penyesuaian
CCA
dengan
menghitung current cost depreciation,
suplementary depreciation, dan net holding
gain/loss (lihat butir 6)
Halaman 27 dari 66
Pengalokasian
Opex dan Capex
Alokasikan ke elemen jaringan, bisnis retail
dan bisnis yang tidak diatur
Hitung dan
gunakan WACC
Gunakan WACC ke elemen jaringan Capex
Hitung
biaya Gunakan metode LRIC untuk menghitung
elemen jaringan elemen jaringan (lihat butir 6)
berbasis LRIC
Alokasikan biaya Alokasikan biaya elemen jaringan ke setiap
elemen jaringan layanan;
biaya
dialokasikan
dengan
ke jasa/servis
memperhatikan volume trafik sensitif dan
faktor ruting
Buat
laporan Berdasarkan beban dari bisnis jaringan ke
pemisahan
bisnis retail (dihitung berdasarkan yang
akuntansi
dimaksudkan pada langkah diatas), secara
bersama-sama dengan pendapatan dan
alokasi biaya retail, hitung profitabilitas bisnis
dan modal usaha. Lakukan rekonsiliasi
terhadap perkiraan sebelumnya.
5.3
Pengalokasian dari Opex dan Capex
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengalokasikan biaya operasi
atau Operating expenses (Opex) dan biaya modal atau capital
expenditure (Capex) ke bisnis jaringan, retail dan bisnis yang tidak
diatur. Setiap kategori opex dan capex masuk kedalam kategori
berikut ini:
a. Biaya yang dapat dihubungkan secara langsung (directly
attributable costs)
Biaya yang dihubungkan secara langsung adalah semua biaya
yang dapat secara langsung dan jelas terkait dengan satu
layanan atau elemen jaringan.
Berikut ini antara lain contoh dari biaya yang dapat
dihubungkan langsung:
Halaman 28 dari 66
1) Pembayaran ke internasional yang dapat dialokasikan
secara langsung ke panggilan internasional.
2) Biaya jasa pengembangan software yang spesifik dapat
secara
langsung
dialokasikan
ke
layanan
yang
bersangkutan.
b. Biaya yang secara tidak langsung bisa dihubungkan (indirectly
attributable costs)
Semua biaya yang tidak tercatat dalam akuntansi keuangan
dalam bisnis terkait tetapi dapat dikategorikan sebagai biaya
berdasarkan hubungannya dengan menggunakan cost driver
yang tepat.
Jenis biaya yang menggunakan cost driver diantaranya :
1) Biaya listrik jaringan dialokasikan ke peralatan utama yang
terpasang berdasarkan kebutuhan daya.
2) Biaya tanah dan biaya yang terkait manajemen tanah,
termasuk perawatan jalan masuk, pagar, dan lain-lain
dialokasikan
berdasarkan
berapa
besar
area
yang
digunakan dalam penggunaan gedung, yang dilakukan
melalui survey.
3) Biaya gedung dialokasikan berdasarkan berapa besar area
yang digunakan oleh peralatan yang terpasang didalamnya.
Selanjutnya area yang digunakan oleh setiap kategori dari
perangkat dan peralatan dinilai berdasarkan survey.
Halaman 29 dari 66
4) Biaya staf yang melakukan O & M dialokasikan kepada
setiap peralatan terpasang berdasarkan periode waktu yang
dibutuhkan
untuk
melakukan
O&M
kepada
setiap
perangkat, yang dilakukan melalui survey atau sampel.
Apabila
pendekatan pengalokasian tersebut tidak bisa
dilakukan, maka dapat dilakukan melalui pendekatan
proporsional sesuai dengan nilai kapital dari setiap
peralatan terpasang.
5) Biaya dari staf pendukung (administrasi operasional)
dialokasikan secara proporsional dengan biaya dari staf
operasional yang dialokasikan.
6) Biaya cadangan yang disediakan untuk peralatan yang
terpasang dapat dialokasikan secara proporsional dengan
nilai kapital dari perangkat yang telah terpasang.
Penyelenggara
telekomunikasi
wajib
menjelaskan
penggunaan cost driver dalam laporannya.
c. Biaya yang tidak dapat dihubungkan (Un-attributable costs).
Merupakan semua biaya yang tidak dapat dikategorikan
sebagai biaya langsung ataupun tidak langsung. Biaya ini juga
merupakan
biaya yang berdiri sendiri, akan tetapi metode
pembagiannya dapat diketahui. Pengalokasian biaya ini dapat
dilakukan dengan metode alokasi yang beralasan. Salah satu
contoh dari kategori biaya ini adalah biaya gaji direktur, dalam
hal ini pengalokasiannya dapat dilakukan secara proporsional
berdasarkan total biaya dari keseluruhan aktivitas tersebut.
Penyelenggara telekomunikasi wajib menjelaskan alasan
pengalokasian biaya yang tidak dapat dihubungkan (Unattributable costs) didalam laporannya.
Halaman 30 dari 66
5.4
Kelompok Biaya (Cost Pool Groups)
Kelompok biaya dalam pengalokasian biaya dikategorikan sebagai
berikut :
Kelompok Biaya
Penjelasan
Kelompok biaya awal
Biaya langsung (Direct Costs)
Biaya yang berhubungan secara langsung dengan
pemakaian layanan tertentu. Contohnya pembayaran
ke pengelola di luar negeri untuk terminasi panggilan
Internasional
Aktifitas pendukung (Support
Activity)
Semua biaya yang tidak termasuk biaya langsung
atau yang tidak dapat secara langsung di masukan
ke peralatan atau aktivitas utama, seperti manajemen
sumber daya, pengawasan keuangan, dan overhead
perusahaan lainnya
Aktivitas utama (Primary
Activity)
Biaya dan modal usaha yang berhubungan dengan
aktivitas utama, sebagai contoh perawatan switch.
Peralatan pendukung (Support Biaya dan modal yang berhubungan dengan
Plant)
infrastruktur Jaringan dan yang bukan jaringan,
seperti pembangkit tenaga listrik dan peralatan untuk
mengetesnya.
Peralatan utama (Primary
Plant)
Biaya dan modal usaha yang berhubungan dengan
infrastruktur jaringan, seperti switch dan lines.
Kelompok biaya berikutnya
Bisnis jaringan
Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang
berhubungan dengan bisnis jaringan, dipisahkan
kedalam elemen jaringan, yang mewakili biaya yang
sangat jelas dihubungkan kepada setiap layanan.
Sebagai contoh elemen trafik sensitive dari
komponen switch.
Bisnis retail
Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang
berhubungan dengan bisnis retail. Jumlah dari
kelompok biaya ini mewakili biaya dari bisnis retail
sebelum beban transfer dari bisnis jaringan.
Bisnis yang tidak diatur
Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang
berhubungan dengan bisnis yang tidak diatur
(contohnya penjualan customer premise equipment).
Halaman 31 dari 66
5.5 Tata Cara Penghubungan Biaya
Langkah-langkah penghubungan sebagai berikut:
a.
Semua beban Opex dan Capex dialokasikan ke dalam
kelompok biaya yang telah diterangkan diatas.
b.
Biaya langsung dialokasikan secara langsung ke komponen
bisnis jaringan. Sebagai contoh beban kartu telepon umum
akan dialokasikan ke komponen jaringan telepon umum.
c.
Kelompok
Beban
Peralatan
pendukung
dibagi
secara
proporsional ke kelompok beban peralatan utama, aktivitas
utama menggunakan cost driver yang logis. Sebagai contoh
biaya
peralatan
listrik
yang
terpasang
dibagi
secara
proporsional pada peralatan switch dan transmisi yang
menggunakan listrik.
d.
Beban biaya aktivitas pendukung secara tidak langsung dibagi
ke aktivitas utama yang menggunakan cost driver yang logis.
Sebagai contoh biaya sumber daya manusia dibagi ke aktivitas
utama menggunakan jumlah staff yang diperlukan disetiap
aktivitas sebagai cost driver.
e.
Biaya aktivitas utama dialokasikan ke peralatan utama yang
telah terpasang dan aktivitas retail. Sebagai contoh biaya
perawatan switch akan dialokasikan ke local dan trunk
switches.
f.
Biaya peralatan utama yang telah terpasang dialokasikan ke
elemen jaringan. Elemen jaringan yang mewakili kelompok
biaya yang dapat dengan jelas di alokasikan ke setiap layanan.
Sebagai contoh local switch dibagi kedalam elemen call
sensitive dan line sensitive. Biaya Call sensitive dialokasikan
Halaman 32 dari 66
ke layanan yang berbasis call menit dan biaya line sensitive
dialokasikan secara langsung ke jasa penyewaan akses.
g.
Kelompok biaya retail secara langsung dialokasikan ke bisnis
retail.
h.
Kelompok biaya elemen jaringan dialokasikan ke retail dan jasa
penjualan, berdasarkan tipikal penggunaan. Alokasi dari biaya
elemen jaringan ke jasa retail mewakili beban perpindahan
antara semua bisnis.
i.
Pendapatan di alokasikan secara langsung kepada bisnis retail
dan bisnis wholesale.
5.6
Alokasi dari Elemen jaringan ke jasa atau Layanan
Elemen jaringan trafik sensitif dialokasikan ke setiap layanan
berdasarkan volume trafik dari setiap layanan yang bobotnya
dihitung dengan menggunakan faktor ruting.
Elemen jaringan yang tidak trafik sensitif dialokasikan ke layanan
berdasarkan hubungannya. Sebagai contoh elemen jaringan fixed
wire-line “Local loop – PSTN” seharusnya dialokasikan penuh ke
biaya langganan bulanan.
5.7
Perpindahan beban biaya (Transfer Charges)
Perpindahan beban biaya adalah berdasarkan biaya termasuk
pengembalian pada modal usaha atau Return on Capital
Employed (ROCE) dan mempunyai hubungan dengan bisnis
wholesale maupun dan bisnis retail.
Dalam
perpindahan
beban
biaya
tidak
boleh
melakukan
diskriminasi, misalnya laporan yang secara eksplisit dari hubungan
perpindahan beban biaya ke bisnis retail yang menggunakan
Halaman 33 dari 66
elemen jaringan pada basis yang sama seperti yang dihasilkan
oleh bisnis jaringan untuk operator resmi lainnya.
5.8
Biaya Modal (Cost of Capital)
Pengalokasian biaya modal dilakukan dengan menggunakan
formula WACC sebagai berikut :
(
WACC pre tax = rDebt post tax
D
E
+ rEquity post tax
D + E
D + E
)
(1 − T c )
Dimana:
r Debt post tax = (Risk free rate + debt risk premium) * (1 – Tc)
r Equity post tax = Risk free rate + (Beta * market risk premium)
Tc
= Marginal tax rate
D
E
= Market value of debt
= Market value of equity
Sumber data untuk variabel risk free rate, debt risk premium, beta,
market risk premium, marginal tax rate, market value of debt, dan
market value of equity menggunakan data yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia. Dalam hal Bank Indonesia hanya menerbitkan
data yang digunakan dalam menghitung variabel di atas, maka
besaran variabel yang digunakan merupakan hasil perhitungan
dengan menggunakan data tersebut.
Halaman 34 dari 66
6.
SISTEM PELAPORAN
6.1
Laporan Keuangan Regulator (Regulatory Financial Report)
Penyelenggara Telekomunikasi harus membuat dan melaporkan
Regulatory Financial Reports (RFR) tahunan dan dilaporkan
kepada BRTI setiap tahun, terdiri dari :
Halaman 35 dari 66
a. Pengembalian asset (Assets Return)
Laporan Pengembalian aset harus memenuhi format
HISTORIC COST
Asset Category
Land & Buildings
Land
Buildings - Administrative
Buildings - Network
Buildings - Other
Leasehold improvements
Fixed Switching Equipment
Remote subscriber units
Local switches
Tandem switches
Trunk switches
International gateway switches
Intelligent network equipment
Signaling equipment (STP/SCP)
Infrastructure
Copper
Fibre cable
Duct, trench and manholes
Submarine cable
Masts and towers
Cabinets
Exchange main distribution frames
Transmission Equipment
Optical PDH equipment
Optical SDH equipment
Optical DWDM equipment
Microwave PDH equipment
Microwave SDH equipment
xDSL transmission equipment
Satellite transmission systems
Submarine transmission systems
Transmission distribution frames
Digital cross connects
Other transmission equipment
Data and leased lines equipment
IP equipment
ATM equipment
Frame relay equipment
X25 equipment
Leased lines equipment
International equipment
Cable landing stations
Earth stations
International transmission systems
IRUs
Other international equipment
Network support equipment
Network management systems - switching
Network management systems - transmission
Network management systems - other
Test equipment
Network power equipment
ACCUMULATED DEPRECIATION
NET BOOK VALUE
CWIP
OPENING CLOSING
BALANCE BALANCE
OPENING CLOSING
BALANCE BALANCE
CCA ADJUSTMENTS
HOLDING
CC DEPN BACKLOG
GAIN/
CHARGE
DEPN
LOSS
ASSET
LIFE
VALUATION
METHOD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
OPENING
CLOSING
ADDITIONS DISPOSALS TRANSFERS
BALANCE
BALANCE
OPENING CHARGE
CLOSING
DSIPOSALS TRANSFERS
BALANCE FOR YEAR
BALANCE
GRC GRC OPENING CLOSING
Halaman 36 dari 66
a. Pengembalian asset (Assets Return) Lanjutan .......
HISTORIC COST
Asset Category
Other equipment
Customer premises equipment
Public payphone equipment
Telex equipment
Directory enquiry services equipment
Mobile/FWA switching equipment
Tranceiver units (TRX)
Base station towers (BTS)
Base station controllers (BSC)
Mobile switching centres (MSC)
Gateway mobile switching centres (GMSC)
Home location registers (HLR)
Visitor location register (VLR)
Equipment identity registers (EIR)
Voicemail platforms (VMS)
SMSC
Prepaid IN platform
Other mobile IN platform
GPRS Systems
MMS Systems
WAP Platform
IT equipment
Retail billing systems
Interconnect billing systems
Call centre equipment
Provisioning system
Customer care system
IT hardware
PCs and peripherals
General equipment
Furniture and fixtures
Office plant and equipment
Motor vehicles
Satellite switching equipment
Traffic Channel Equipment (TCE)
Gateway Station Controller (GSC)
Mobile Switching Center (MSC)
Network Controll Center (NCC)
Voicemail platforms (VMS)
Mediation Device (MD)
Interconnect Billing (IBIL)
Satellite Transmission equipment
Satellite (SAT)
Antenna Sub-system (ANT)
ACCUMULATED DEPRECIATION
NET BOOK VALUE
CWIP
OPENING CLOSING
BALANCE BALANCE
OPENING CLOSING
BALANCE BALANCE
CCA ADJUSTMENTS
HOLDING
CC DEPN BACKLOG
GAIN/
CHARGE
DEPN
LOSS
ASSET
LIFE
VALUATION
METHOD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
CLOSING
OPENING
ADDITIONS DISPOSALS TRANSFERS
BALANCE
BALANCE
OPENING CHARGE
CLOSING
DSIPOSALS TRANSFERS
BALANCE FOR YEAR
BALANCE
GRC GRC OPENING CLOSING
Halaman 37 dari 66
b. Pengembalian Biaya modal (WACC Return)
Laporan pengembalian biaya modal harus memenuhi
format sebagai berikut :
Variable
Description
Value
Data Source
Rf
Dp
Ba
Rm - Rf
Debt %
Equity %
Tc
Risk free rate
Corporate debt prem ium
Asset Beta
Market Risk prem ium
Corporate tax rate
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Rd
Bc
Re
Post Tax W ACC
Pre Tax W ACC
L
Cost of debt
Com pany Beta
Cost of equity
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
-
c. Laporan Keuangan kepada Regulator (Regulatory Financial
Statement)
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
Cash at bank
Cash on hand
Short term deposits
Short term investments
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Accounts receivable
Amounts due from affiliates
Other receivables
Provision for non recoverable accounts
Prepayments
VAT Recoverable
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Inventories for resale
Inventories for repairs and maintenance
Other Inventories
Provision for stock obsolecense
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Other
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Current Assets
Halaman 38 dari 66
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
Non - Current Assets
Land & Buildings
Land
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Buildings - Administrative
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Buildings - Network
Buildings - Other
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Leasehold improvements
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Fixed Switching Equipment
Remote subscriber units
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Local switches
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Tandem switches
Trunk switches
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
International gateway switches
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Intelligent network equipment
Signaling equipment (STP/SCP)
Non - Current Assets
Infrastructure
Copper
Fibre cable
Duct, trench and manholes
Submarine cable
Masts and towers
Cabinets
Exchange main distribution frames
Transmission Equipment
Optical PDH equipment
Optical SDH equipment
Optical DWDM equipment
Microwave PDH equipment
Microwave SDH equipment
xDSL transmission equipment
Satellite transmission systems
Submarine transmission systems
Transmission distribution frames
Digital cross connects
Other transmission equipment
Data and leased lines equipment
IP equipment
ATM equipment
Frame relay equipment
X25 equipment
Leased lines equipment
International equipment
Cable landing stations
Earth stations
International transmission systems
IRUs
Other international equipment
Network support equipment
Network management systems - switching
Network management systems - transmission
Network management systems - other
Test equipment
Network power equipment
Halaman 39 dari 66
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Non - Current Assets
Other equipment
Customer premises equipment
Public payphone equipment
Telex equipment
Directory enquiry services equipment
Mobile/FWA switching equipment
Tranceiver units (TRX)
Base station towers (BTS)
Base station controllers (BSC)
Mobile switching centres (MSC)
Gateway mobile switching centres (GMSC)
Home location registers (HLR)
Visitor location register (VLR)
Equipment identity registers (EIR)
Voicemail platforms (VMS)
SMSC
Prepaid IN platform
Other mobile IN platform
GPRS Systems
MMS Systems
WAP Platform
IT equipment
Retail billing systems
Interconnect billing systems
Call centre equipment
Provisioning system
Customer care system
IT hardware
PCs and peripherals
General equipment
Furniture and fixtures
Office plant and equipment
Motor vehicles
Mobile Satellite switching equipment
Traffic Channel Equipment (TCE)
Gateway Station Controller (GSC)
Mobile Switching Center (MSC)
Network Controll Center (NCC)
Voicemail platforms (VMS)
Mediation Device (MD)
Interconnect Billing (IBIL)
Mobile Satellite Transmission equipment
Satellite (SAT)
Antenna Sub-system (ANT)
Halaman 40 dari 66
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Current Liabilities
Bank overdraft
Creditors
Customer deposits
VAT Payable
Amounts due to affiliates
Short term borrowing's
Capitalised lease liabilities
Deferred income
Provision for profits tax
Provision for dividends
Provision for employee entitlements
Other
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
-
-
-
xxx
xxx
-
-
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
-
-
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
-
-
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Non-Current Liabilities
Creditors
Amounts due to affiliates
Long term borrowing's
Capitalised lease liabilities
Provision for deferred tax
Provision for employee entitlements
Other
Net Assets
Halaman 41 dari 66
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Revenue
Retail services-residential customers
Local call revenue
National call revenue
International call revenue
International roaming
Calls to mobile
Calls to satellite
Other call revenue
Operator assist
Connection charges
Administration services
Line rentals
Network access
Leased circuits
Data services
Retail services-business customers
Local call revenue
National call revenue
International call revenue
International roaming
Calls to mobile
Calls to satellite
Other call revenue
Operator assist
Connection charges
Administration services
Line rentals
Network access
Leased circuits
Data services
Retail services-other
Payphones
USC
Other
Wholesale services
Interconnect charges
CSP access charge
Transfer charge
International interconnect
Leased circuits
Unregulated services
Product sales
CPE lease income
Directory services
Content
Other telecommunications services
Other services
Total Revenue
Halaman 42 dari 66
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Direct Cost of Sales
PSTS interconnect
MCTS interconnect
MSTS interconnect
International termination charges
International roaming charges
Net handset subsidisation
Product maintenance
Product purchases
Directory services
Content
Other
Network Costs
Maintenance - Direct labour
Maintenance - Direct labour on costs
Maintenance - Materials
Maintenance - Vehicles
Maintenance - Subcontract
Lease assets
Licence fees
Spectrum Utilisation Fees
USC
Electricity
Other
Sales & Marketing
Bad & doubtful debts
Billing materials
Credit card charges
Collateral & materials
Commissions
Consultants
Direct labour
Direct labour on costs
Market research
Sales office disbursements
Office rental
Point of sale material
Postage
Product advertising
Product development
Public relations
Sponsorships
Travel & accomodation
Halaman 43 dari 66
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
NETWORK
RETAIL
UNREGULATED
EXCLUDED
TOTAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Abnormal or Extraordinary Items
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Profit before income tax
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Income tax expense
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Profit after income tax
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
General & Administration
Accounting & audit
Bank charges
Borrowing costs
Consultants
Electricity
Entertainment
General office disbursements
Indirect labour
Indirect labour on costs
IT and office systems
Insurance
Legal
Motor vehicles
Office rental
Printing & stationary
Postage
Recruitment costs
Security
Storage
Telephone & communications
Travel & accomodation
EBITDA
Depreciation & Amortisation
Depreciation
Goodwill amortisation
Other intangibles
Non Operating Income & Expenditure
Interest income
Interest expense
Settlement discounts
Non operating income
Non operating expenses
Gain/loss on asset disposals
Abnormal or Extraordinary Items
Income Tax
Halaman 44 dari 66
d. Rincian Biaya Jaringan (Statement of Network Cost)
Laporan rincian biaya jaringan harus memenuhi format
sebagai berikut :
Halaman 45 dari 66
Network Elements
Fixed Access Network
Local loop - PSTN
Local loop - Payphones
Local loop - Private Circuits
Remote subscriber units - line sensitive
Local switches - line sensitive
Fixed Core Network
Fixed-Switching
Remote subscriber units - traffic sensitive
Local switches - traffic sensitive
Tandem switches
Trunk switches
International gateway switches
Intelligent network
Voicemail platform
Fixed-Transmission
RSU-LS
LS-LS
LS-TD
LS-TR
TD-TR
TD-TD
TD-TR
TR-TR
TR-IGW
IGW-IGW
Leased circuit transmission
FWA Network
FWA-Switching
TRX
BTS
BSC
MSC
SMSC
HLR
Prepaid platform
Data application platforms
Voicemail platform
FWA-Transmission
BTS-BTS
BTS-BSC
BSC-MSC
MSC-TD
MSC-TR
Other Network Elements
Outpayments
International outpayments
International transmission
Interconnect links
Leased circuit and data platforms
Broadband access equipment
Internet platform
Wholesale product management
Total Network Business
Opex
CCA Depreciation
Capex
WACC
Capital Costs Total Costs
Volumes
Unit Cost
A
B
C
D
E=CxD
F=A+B+E
G
H=F/G
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Halaman 46 dari 66
Network Elements
Opex
CCA Depreciation
Capex
WACC
Capital Costs
Total Costs
Volumes
Unit Cost
A
B
C
D
E=CxD
F=A+B+E
G
H=F/G
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Mobile Network
Switching
TRX
BTS
BSC
MSC
SMSC
HLR
Prepaid platform
Data application platforms
Voicemail platform
Transmission
BTS-BTS
BTS-BSC
BSC-MSC
MSC-MSC
MSC-GMSC
GMSC-GMSC
GMSC-POI
Other Network Elements
Outpayments
International outpayments
Wholesale product management
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Total Network Business
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Satellite Network
Switching
Traffic Channel Equipment (TCE)
Gateway Station Controller (GSC)
Mobile Switching Center (MSC)
Network Controll Center (NCC)
Voicemail platforms (VMS)
Mediation Device (MD)
Interconnect Billing (IBIL)
Transmission
Satellite (SAT)
Antenna Sub-system (ANT)
Other Network Elements
Outpayments
Wholesale product management
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Total Network Business
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Halaman 47 dari 66
e. Rincian Biaya Layanan Jaringan (Statement of Network
Services Cost)
Laporan rincian biaya layanan jaringan harus memenuhi
format sebagai berikut :
Halaman 48 dari 66
On-Net Voice Services
Other Services
On-net - Local (Fixed-WL to Fixed-WL)
On-net - Local (Fixed-WL to Fixed-FWA)
On-net - Long distance (Fixed-WL to FixedWL)
On-net - Long distance (Fixed-WL to FixedFWA)
On-net - Internet (Dial-up to 0809
numbers) (Fixed-WL to Fixed-WL)
On-net - Other (emergency etc) (Fixed-WL
to Fixed-WL)
Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO fixed)
Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO mobile)
Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO satellite)
Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO VoIP)
Originating interconnected - Long distance
(Fixed-WL to OLO fixed)
Originating interconnected - Long Distance
(Fixed-WL to OLO mobile)
Originating interconnected - Long distance
(Fixed-WL to OLO satellite)
Originating interconnected - Long distance
(Fixed-WL to OLO VoIP)
Originating interconnected - International
(Fixed-WL to OLO international)
Terminating interconnected - Local (OLO
fixed to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Local (OLO
mobile to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Local (OLO
Satellite to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Local (OLO
VoIP to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Long
distance (OLO fixed to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Long
distance (OLO mobile to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Long
distance (OLO satellite to Fixed-WL)
Terminating interconnected - Long
distance (OLO VoIP to Fixed-WL)
Terminating interconnected - International
(OLO international to Fixed-WL)
Transit 1-trunk switch (OLO to Fixed-WL to
OLO)
Transit 2-trunk switches (OLO to Fixed-WL
to OLO)
Transit to IGW (OLO to Fixed-WL to OLO)
Interconnect Services
1.01
1.02
1.03
1.04
1.05
1.06
2.01
2.02
2.03
2.04
2.05
2.06
2.07
2.08
2.09
3.01
3.02
3.03
3.04
3.05
3.06
3.07
3.08
3.09
4.01
4.02
4.03
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Rincian Biaya
Layanan Jaringan
Tetap
Volumes
Weighting
Unit Costs
Fixed Access Network
Local loop - PSTN
Local loop - Payphones
Local loop - Private Circuits
Remote subscriber units - line sensitive
Local switches - line sensitive
Fixed Core Network
Fixed-Switching
Remote subscriber units - traffic sensitive
Local switches - traffic sensitive
Tandem switches
Trunk switches
International gateway switches
Intelligent network
Voicemail platform
Fixed-Transmission
RSU-LS
LS-LS
LS-TD
LS-TR
TD-TR
TD-TD
TD-TR
TR-TR
TR-IGW
IGW-IGW
Leased circuit transmission
FWA Network
FWA-Switching
TRX
BTS
BSC
MSC
SMSC
HLR
Prepaid platform
Data application platforms
Voicemail platform
FWA-Transmission
BTS-BTS
BTS-BSC
BSC-MSC
MSC-TD
MSC-TR
Other Network Elements
Outpayments
International outpayments
International transmission
Interconnect links
Leased circuit and data platforms
Broadband access equipment
Internet platform
Unit Cost
Total Cost
Halaman 49 dari 66
Volumes
Weighting
Mobile Network
Switching
TRX
BTS
BSC
MSC
SMSC
HLR
Prepaid platform
Data application platforms
Voicemail platform
Transmission
BTS-BTS
BTS-BSC
BSC-MSC
MSC-MSC
MSC-GMSC
GMSC-GMSC
GMSC-POI
Other Network Elements
Outpayments
International outpayments
Wholesale product management
Unit Cost
Total Cost
Rincian Biaya
Layanan Jaringan
Bergerak Selular
xxx
Halaman 50 dari 66
Terminating interconnected other data (Fixedsel to
OLO satellite)
Terminating interconnected other data (Fixedsel to
OLO mobile)
Terminating interconnected MMS (Fixedsel to OLO
satellite)
Terminating interconnected MMS (Fixedsel to OLO
mobile)
Terminating interconnected SMS (Fixedsel to OLO
satellite)
Terminating interconnected SMS (Fixedsel to OLO
mobile)
Terminating interconnected voice - International
(Fixedsel to OLO international)
Terminating interconnected voice - Long distance
(Fixedsel to OLO satellite)
Terminating interconnected voice - Long distance
(Fixedsel to OLO mobile)
Terminating interconnected voice - Long distance
(Fixedsel to OLO fixed)
Terminating interconnected voice - Local
(Fixedsel to OLO satellite)
Terminating interconnected voice - Local (Fixedsel
to OLO mobile)
Terminating interconnected voice - Local (Fixedsel
to OLO fixed)
Originating interconnected other data (Fixedsel to
OLO satellite)
Originating interconnected other data (Fixedsel to
OLO mobile)
Originating interconnected MMS (Fixedsel to OLO
satellite)
Originating interconnected MMS (Fixedsel to OLO
mobile)
Originating interconnected SMS (Fixedsel to OLO
satellite)
Originating interconnected SMS (Fixedsel to OLO
mobile)
Originating interconnected voice - International
(Fixedsel to OLO international)
Originating interconnected voice - Long distance
(Fixedsel to OLO satellite)
Originating interconnected voice - Long distance
(Fixedsel to OLO mobile)
Originating interconnected voice - Long distance
(Fixedsel to OLO fixed)
Originating interconnected voice - Local (Fixedsel
to OLO satellite)
Originating interconnected voice - Local (Fixedsel
to OLO mobile)
Originating interconnected voice - Local (Fixedsel
to OLO fixed)
On-net other data
On-net MMS
On-net SMS
On-net voice - other traffic
On-net voice - Long distance
On-net voice - Local
On-Net Services
Interconnect Services
Other Services
Unit Costs
1.01 1.02 1.03 1.04 1.05 1.06
2.01 2.02 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.09 2.10 2.11 2.12 2.13 3.01 3.02 3.03 3.04 3.05 3.06 3.07 3.08 3.09 3.10 3.11 3.12 3.13
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Interconnect Services
On-net voice - (Satelit to OLO
satelit sesuai coverage ACes)
On-net voice - other traffic
(satelit to IN, Voicemail,etc)
On-net other data
Originating interconnected
voice - (Satelit to OLO fixed)
Originating interconnected
voice - (Satelit to OLO mobile)
Originating interconnected
voice - (Satelit to OLO
international)
Terminating interconnected
voice - (Satelit to OLO fixed)
Terminating interconnected
voice - (Satelit to OLO mobile)
Terminating interconnected
voice - (Satelit to OLO
international)
Volumes
Weighting
Other Services
On-net voice - (Satelit to satelit)
On-Net Services
Rincian Biaya
Layanan Jaringan
Bergerak Satelit
1.01
1.02
1.03
1.06
2.01
2.02
2.03
3.01
3.02
3.03
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Unit Costs
Satellite Network
Switching
Traffic Channel Equipment (TCE)
Gateway Station Controller (GSC)
Mobile Switching Center (MSC)
Network Controll Center (NCC)
Voicemail platforms (VMS)
Mediation Device (MD)
Interconnect Billing (IBIL)
Transmission
Satellite (SAT)
Antenna Sub-system (ANT)
Other Network Elements
Outpayments
Wholesale product management
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Unit Cost
Total Cost
xxx
xxx
xxx
Halaman 51 dari 66
f. Pemisahan akuntansi (Accounting Separation )
Laporan pemisahan akuntansi harus memenuhi format
sebagaimana dijelaskan dalam butir 3.3.
g. Pernyataan direktur (Directors statement)
Laporan pernyataan direktur harus memenuhi format sebagai
berikut :
Kepada YTH : Ketua BRTI
Alamat
Laporan Keuangan kepada Regulator
Dengan hormat, terlampir disampaikan laporan keuangan, untuk memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaku. Laporan keuangan
sebagaimana dimaksud disusun oleh : .................. (Nama Penyelenggara) untuk
tahun keuangan yang dimulai pada tanggal xx xxx xxxx dan berakhir pada tanggal
xx xxx xxx. Laporan dimaksud dimulai dari halaman xx sampai dengan xx dari
dokumen terlampir.
Tanggal / Bulan / Tahun
…………………………
Direktur
Halaman 52 dari 66
h. Surat Laporan audit untuk tujuan tertentu (Special Purpose
Audit Report)
Surat laporan audit ini diberikan apabila penyelenggara
telekomunikasi menggunakan jasa audit dari auditor yang
ditunjuk dalam memenuhi RFR. Dalam hal kondisi ini terjadi
maka format surat laporannya adalah sebagai berikut :
Kepada YTH :
Ketua BRTI
Alamat
Laporan Audit Tujuan Khusus
Dengan hormat disampaikan bahwa ..................(Nama auditor) telah menyelesaikan
audit
laporan
Telekomunikasi)
keuangan
untuk
atas
nama
memberikan
PT…......…(Nama
opini
terhadap
Penyelenggara
laporan
keuangan
PT…......…(Nama Penyelenggara Telekomunikasi) kepada regulator, dimana tahun
buku dimulai pada tanggal xx xxx xxxx dan berakhir pada tanggal xx xxx xxxx. Kami
menyatakan bahwa hasil audit terkualifikasi/tidak terkualifikasi (coret yang tidak
penting).
Dalam mengambil kualifikasi audit di atas, dilakukan dengan alasan
sebagai
berikut:
•
Menyediakan salinan proses Pengalokasian Biaya dan Panduan Pelaporan
keuangan yang diterbitkan oleh Menteri dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan yang ada;
•
Sesuai dengan standar pengauditan di Indonesia, dilakukan pengujian
keefektifan transaksi dan pengkajian ulang prosedur untuk menentukan kondisi
akuntansi dan pencatatan biaya berdasarkan Panduan pengalokasian biaya
dan Pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh Menteri.
Tanggal / Bulan / Tahun
Nama Auditor
Jabatan
Halaman 53 dari 66
6.2
Kebutuhan Informasi Lebih Lanjut
Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan informasi
tambahan yang terkait dengan RFR apabila diminta oleh BRTI.
Halaman 54 dari 66
7.
HUBUNGAN METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN
LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR DENGAN
FORMULA PERHITUNGAN BIAYA INTERKONEKSI
7.1 Pendahuluan
Hubungan Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial
kepada Regulator dengan formula perhitungan biaya interkoneksi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini,
wajib dipenuhi oleh penyelenggara telekomunikasi, termasuk prinsip
dan proses perhitungan dengan menggunakan metode LRIC
buttom-up dalam menyediakan setiap layanan.
Hubungan sebagaimana dimaksud di atas, digunakan untuk
menghasilkan data-data LRIC, dengan penyesuaian CCA dan
metode valuasi (valuation method) sebagaimana diuraikan berikut
ini:
7.2. Penyesuaian CCA dan Metode Valuasi
CCA untuk menghitung penggantian biaya dan nilai dari sarana dan
peralatan yang ada dan digunakan sebagai proxy untuk menghitung
efisiensi operator berdasarkan forward looking LRIC.
Terdapat dua pendekatan dalam menghitung CCA, yaitu :
1)
OCM (Operation Capital Maintenance), dimana CCA dihitung
dengan
mengacu
kepada
produksi
penyelenggara
telekomunikasi yang tetap sepanjang waktu;
2)
FCM (Financial Capital Maintenance), dimana CCA dihitung
dengan mengacu kepada nilai modal yang ditanamkan oleh
pemegang saham harus tetap dipertahankan dengan aturan
biaya terkini. Dalam metode ini, aset yang ada harus
dicantumkan ulang untuk mencerminkan nilai bisnis saat ini.
Selisih nilai bisnis ini merupakan biaya pergantian bersih saat
Halaman 55 dari 66
ini (net current replacement cost / NRC, dan harus ditulis ulang
sebagai penerimaan dalam laporan Rugi Laba.
Aset-aset yang tercantum dalam modal perusahaan umumnya lebih
rendah dari NRC sesuai jumlah yang dapat digantikan. NRC
umumnya berasal dari biaya pergantian aset kotor (aset`s gross
replacement costs / GRC), dan merupakan harga pembelian aset
baru atau biaya dari Modern Equivalent aset (MEA), dengan potensi
pelayanan yang sama, disesuaikan dengan umur ekonomisnya.
Metode valuasi yang berbeda dapat diterapkan pada laporan biaya
keuangan saat ini untuk jenis teknologi yang berbeda, sebagai
berikut:
1) Teknologi yang Ada
Metode penilaian ulang aset dapat dilakukan dengan metode
indeksasi atau penilaian mutlak dengan mempertimbangkan
faktor-faktor sebagai berikut:
a) Indeksasi, merupakan metode yang digunakan untuk menilai
aset yang sedikit perubahan teknologinya dan biaya langsung
yang berhubungan dengan penggantian aset baru tersebut
relatif sama. NRC dihitung menggunakan indeksasi dari nilai
buku bersih historis.
b) Penilaian mutlak, penilaian merupakan metode penilaian aset
berdasarkan jumlah dan harga aset saat ini .
2) Modern Equivalent Asset (MEA)
Bagi aset yang perubahan teknologinya cukup signifikan, biaya
penggantian aset harus berdasarkan MEA dan aset tersebut
minimal mempunyai potensi pelayanan yang sama.
Halaman 56 dari 66
Apabila terdapat perbedaan dalam biaya operasi antara MEA
dan aset eksisting, penilaian MEA harus disesuaikan dengan
fungsi, umur aset,
biaya perawatan, atau output
yang
dihasilkan.
Contoh pendekatan MEA yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a)
Switching analog (versus digital)
b)
Kabel Tembaga (versus fiber optik)
c)
Teknologi PDH (versus SDH)
Penyelenggara Telekomunikasi harus menyatakan untuk kelas
aset dimana penilaian MEA harus diterapkan, bersamaan
dengan penyesuaian harga untuk merefleksikan perbedaan
fungsional dari MEA.
3) Aset-aset bernilai kecil atau berumur pendek
Untuk aset yang nilainya kecil atau umurnya pendek, mungkin
dihitung
berdasarkan
biaya
historisnya
dan
tidak
perlu
disesuaikan dengan CCA.
4) Diskon
Dalam menentukan biaya penggantian (Replecment cost),
diskon dari daftar harga biasanya diterapkan untuk program
pengembangan harus dimasukan dalam perhitungan.
7.3 Perhitungan dalam Penyesuaian CCA
Penyesuaian
CCA
diperlukan
untuk
menghitung
Gross
Replacement Cost (GRC) yang diperoleh dari :
Halaman 57 dari 66
a. Biaya penyusutan saat ini (current cost depreciation)
b. Penyusutan tambahan (supplementary depreciation)
c. Total keuntungan/kerugian perusahaan (total holding gain/loss)
1) Penyusutan Biaya Saat ini
Sama
seperti
Perhitungan
Biaya
Historis
(Historic
Cost
Accounting/HCA), Penyusutan dihitung berdasarkan CCA untuk
mencerminkan penggunaan asset yang ada. Rumus yang
digunakan untuk menghitung Penyusutan
berdasarkan pada
metode roll-forward sebagai berikut:
Biaya Penyusutan CCA = (GRC awal + GRC akhir) / (GBV
awal + GBV akhir ) x Penyusutan Historis
2) Nilai penyusutan tambahan
Perbedaan antara penyusutan biaya historis tahun ini dan
Penyusutan biaya saat ini pada periode yang sama.
3) Total keuntungan/ kerugian
Perbedaan pada biaya pergantian kotor (GRC) selama setahun
ditambahkan atau dikurangi dari biaya historis dalam setahun,
dikurangi Penyusutan backlog. Penyusutan Backlog dihitung
sebagai
penyesuaian
yang
dibutuhkan
bagi
akumulasi
pembukuan sebagai hasil dari perubahan pada biaya pergantian
kotor pada tahun sekarang.
Halaman 58 dari 66
7.4
Long Run Incremental Cost (LRIC)
a. Penambahan Nilai LRIC
Menentukan penambahan nilai produk atau layanan terhadap
biaya yang diukur. Maka dari itu, hasil analisa LRIC akan
sangat bergantung pada definisi dari peningkatan nilai.
Pendekatan penambahan nilai dilakukan dengan struktur
sebagai berikut:
Telco
Combined Network
Access Network
Core Conveyance Network
Retail & Unregulated
FWA Network
International Network
Network Elements
Intra Access
Intra Core Conveyance
LRICs
Intra FWA
Intra International
FIXED COMMON COSTS
Intra Combined Network
Intra Telco
Kotak-kotak di atas jalur hitam dalam struktur diatas mewakili
peningkatan nilai utama yang akan diukur. Hal ini kemudian
dipisah kedalam:
1) Jaringan yang dikombinasikan
2) Retail dan tanpa aturan
Kombinasi Jaringan tersebut kemudian lebih lanjut lagi dibagi
kedalam:
Halaman 59 dari 66
a) Jaringan Akses
b) Jaringan Utama
c) Jaringan FWA
d) Jaringan Internasional
Kotak-kotak yang berada di bawah garis hitam putus-putus
mewakili kelompok biaya umum tetap (fixed common cost)
yang ada melebihi penambahan nilainya. Kotak-kotak tersebut
diperlihatkan disepanjang penambahan nilai terhadap yang
berhubungan dengannya. Pendekatan ini menimbulkan outputoutput seperti ini :
(1) LRIC bagi setiap elemen jaringan
(2) LRIC bagi peningkatan nilai jaringan, dan elemen jaringan
LRIC tersalurkan (distributed network element LRICs/
DLRIC) pada tingkat ini
(3) LRIC bagi peningkatan nilai jaringan kombinasi (combined
network increment/CN), dan DLRICs pada tingkat ini
(4) DLRIC plus mark-up bagi setiap elemen jaringan
DLRICs mewakili komponen jaringan LRICs plus mark-up bagi
biaya tetap sebagai penambah biaya .
Penyelenggara
Telekomunikasi
harus
mendefinisikan
penambahan nilai berdasarkan prinsip-prinsip yang dijelaskan
di atas.
b. Spesifikasi CVR
Untuk
menghitung
berdasarkan
volume
LRIC,
diperlukan
jasa
pelayanan
berbagai
yang
biaya
dihasilkan.
Perhitungan LRIC akan menjadikan kuantitas hubungan antara
Halaman 60 dari 66
volume jasa pelayanan yang ditawarkan dengan biaya dari
menyediakan
layanan
tersebut
sebagai
suatu
variabel
penghitungan .
CVR digunakan untuk memperkirakan biaya yang dibutuhkan
Penyelenggara
Telekomunikasi
untuk
kapasitas
jaringan
beragam, khususnya seberapa besar variabel biaya yang tidak
dihitung karena penghilangan produk atau jasa pelayanan
tertentu.
Hubungan yang mewakili penambahan biaya-biaya yang
dihapuskan
atau
ditambahkan
oleh
pengeluaran
atas
pemasukan oleh penambahan nilai yang diketahui harus
dijelaskan untuk setiap kategori biaya. Penjelasan terhadap
hubungan tersebut dapat secara langsung dihubungkan pada
setiap penambahan nilai yang sedang diukur, sebuah variabel
langsung atau biaya tetap langsung, atau peningkatan nilai
atau harga seperti halnya biaya yang termasuk ke dalam biaya
umum tetap. Hubungannya dapat dipetakan dengan volume
pengaturan biaya pada sumbu X dan biaya-biaya yang
dihasilkan oleh pengaturan biaya, pada sumbu Y.
LRIC
dari
setiap
komponen
jaringan
dihitung
dengan
menghilangkan volume yang berkaitan dengan peningkatan
nilai atau harga yang tepat. Pada tahap ini penambahan biaya
tetap tertentu dan biaya umum setiap komponen dalam
peningkatan nilai juga dijelaskan.
Pemetaan CVR kepada kategori biaya dapat satu ke satu atau
satu ke banyak, karena beberapa kategori biaya merupakan
cost driver yang mirip. Hubungan kapasitas dan biaya dapat
dibagi dalam beberapa kategori biaya. CVR dibuat dengan
Halaman 61 dari 66
menggunakan model teknik simulasi, survei-survei statistik
atau perkiraan-perkiraan manajemen.
c. Spesifikasi dari saling ketergantungan Cost Driver
Semua kategori biaya dikelompokkan sebagai biaya yang
berdiri sendiri (independet cost) atau saling ketergantungan
(dependet cost). Kategori biaya berdiri sendiri dikendalikan
oleh pengendali eksogenus, seperti waktu trafik dan jumlah
pelanggan. Kategori biaya yang saling ketergantungan diatur
oleh endogenus, seperti biaya gaji total atau biaya pergantian
bersih dari sebuah aset.
Hirarki ketergantungan antar kategori biaya adalah sebagai
berikut :
Set-up-related costs
Duration-related costs
Cost
Cost
volume
volume
Network building costs
Cost
Network building maintenance pay
volume
Cost
Human Resources costs
volume
Cost
volume
Halaman 62 dari 66
Pendekatan
ini
memungkinkan
definisi
dari
saling
ketergantungan ini khususnya berdasarkan pada elemen
jaringan
yang
digunakan
untuk
mengacu
pada
biaya
peningkatan nilai atau harga bagi produk-produk eceran dan
retail.
Halaman 63 dari 66
8.
PROSEDUR ADMINISTRATIF
8.1
Kerahasiaan
BRTI akan menjaga dokumen RFR secara aman dan rahasia
dengan membatasi akses dari penyingkapan informasi dari
Penyelenggara
Telekomunikasi,
para
stafnya,
penasehat
hukumnya dan konsultan.
BRTI tidak akan membeberkan RFR pada pihak ketiga tanpa
persetujuan tertulis dari Penyelenggara Telekomunikasi terkait.
Dalam hal mengangkat penentuan dari persoalan antara 2 atau
lebih penyelenggara telekomunikasi, BRTI akan memperhatikan
RFR. BRTI tidak berada dalam sebuah kewajiban untuk
membatasi akses informasi yang sudah diberitakan ke publik atau
yang diperlukan oleh hukum.
8.2
Penyimpanan Dokumen
Penyelenggara Telekomunikasi perlu menyimpan semua dokumen
yang ada selama periode minimal lima tahun dari tanggal
penyerahan RFR.
8.3
Persyaratan Audit
RFR yang disampaikan oleh penyelenggara dengan pendapatan
usaha 25% atau lebih dari total pendapatan usaha penyelenggara
telekomunikasi dalam segmentasi layanannya harus menyertakan
Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus. Laporan Audit Untuk Tujuan
Khusus tersebut ditujukan untuk menjaga independensitas atau
untuk konfirmasi bahwa Metodologi pengalokasian biaya dan
Halaman 64 dari 66
pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan
Menteri ini telah dijadikan sebagai dasar dalam penyiapan dan
penyusunan RFR.
Penyelenggara tersebut dengan demikian harus menggunakan
auditor eksternal untuk melakukan prosedur-prosedur tertentu
dalam memenuhi Metodologi pengalokasian biaya dan pelaporan
sebagai ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri ini dan
menyusun Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus sebagaimana
ditetapkan setiap tahunnya.
Auditor eksternal yang ditunjuk harus menguasai Metodologi
pengalokasian biaya dan pelaporan sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran Peraturan Menteri termasuk mampu merumuskan
prosedur yang tepat dalam mengarahkan penyelenggara agar
dapat
melakukan
pencatatan
sesuai
dengan
Metodologi
pengalokasian biaya dan pelaporan sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran Peraturan Menteri.
Auditor eksternal diwajibkan untuk menyertakan dalam Laporan
Audit
Untuk
Tujuan
Khusus
semua
pengecualian
dalam
pencatatan atau persyaratan pengalokasian biaya.
Biaya yang dibutuhkan dalam menggunakan jasa auditor eksternal
dibebankan kepada penyelenggara.
BRTI memiliki hak untuk meminta auditor eksternal untuk
melakukan
lebih
lanjut
prosedur-prosedur
dalam
menguji
pencatatan yang telah dilakukan oleh penyelenggara, atau
mengamandemen Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus yang telah
disusun.
Halaman 65 dari 66
Pada tahap awal implementasi Metodologi pengalokasian biaya
dan
pelaporan
sebagaimana
ditetapkan
dalam
Lampiran
Peraturan Menteri, yaitu sejak mulai diberlakukannya Peraturan
Menteri ini sampai dengan September 2008, penyelenggara dapat
menggunakan persyaratan audit. Pada September 2009, RFR
yang disampaikan kepada BRTI wajib menyertakan persyaratan
audit.
Ditetapkan di
:
Pada tanggal
:
JAKARTA
Pebruari 2006
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
SOFYAN A. DJALIL
Halaman 66 dari 66
Download