LAMPIRAN 2 PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN IFORMATIKA NOMOR : TANGGAL : /Per/M.KOMINF/02/2006 Pebruari 2006 METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Tujuan dari Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dan Sasaran dari Panduan mengenai Tata Cara Pengalokasian Biaya dan Pelaporan Keuangan ................................. 1 1.2 Penerapan .......................................................................................... 2 2. DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... 3 3. PRINSIP DAN METODE............................................................................. 4 3.1 Dasar Penyiapan Pelaporan dan Pengalokasian Biaya ...................... 4 3.2 Format................................................................................................. 4 4. DAFTAR PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT) ...................................... 5 4.1 Tata Cara Penyusunan Daftar Perkiraan ............................................ 5 4.2 Tata Cara Penyesuaian Daftar Perkiraan ......................................... 21 4.3 Pemisahan Akuntansi (Accounting Separation) ................................ 22 5. METODOLOGI PENGALOKASIAN BIAYA (COST ALLOCATION METHOD) ................................................................................................. 25 5.1 Prinsip Pengalokasian Biaya............................................................. 25 5.2 Metodologi Pengalokasian Biaya ...................................................... 27 5.3 Pengalokasian dari Opex dan Capex................................................ 28 5.4 Kelompok Biaya (Cost Pool Groups)................................................. 31 Halaman i dari ii 5.5 Tata Cara Penghubungan Biaya ....................................................... 32 5.6 Alokasi dari Elemen jaringan ke jasa atau Layanan.......................... 33 5.7 Perpindahan beban biaya (Transfer Charges) .................................. 33 5.8 Biaya Modal (Cost of Capital) ........................................................... 34 6. SISTEM PELAPORAN ............................................................................. 35 6.1 Laporan Keuangan Regulator (Regulatory Financial Report) ........... 35 6.2 Kebutuhan Informasi Lebih Lanjut .................................................... 54 7. HUBUNGAN METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR DENGAN FORMULA PERHITUNGAN BIAYA INTERKONEKSI................................................ 55 7.1 Pendahuluan ..................................................................................... 55 7.2. Penyesuaian CCA dan Metode Valuasi ............................................ 55 7.3 Perhitungan dalam Penyesuaian CCA.............................................. 57 7.4 Long Run Incremental Cost (LRIC) ................................................... 59 8. PROSEDUR ADMINISTRATIF ................................................................. 64 8.1 Kerahasiaan...................................................................................... 64 8.2 Penyimpanan Dokumen.................................................................... 64 8.3 Persyaratan Audit.............................................................................. 64 Halaman ii dari ii 1. PENDAHULUAN Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator merupakan panduan mengenai tata cara pengalokasian biaya dan pelaporan keuangan kepada regulator, dimana penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan layanan interkoneksi, wajib memenuhi ketentuan tersebut dalam rangka memenuhi tujuan regulasi. Penyelenggara Telekomunikasi tersebut di atas, wajib menerapkan metode pengalokasian biaya dan metode pelaporan keuangan kepada regulator (Regulatory Financial Statement) yang selanjutnya disebut RFS wajib dilaporkan setiap tahun kepada BRTI. 1.1 Tujuan dari Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dan Sasaran dari Panduan mengenai Tata Cara Pengalokasian Biaya dan Pelaporan Keuangan a. Memberikan keuntungan bagi konsumen dari layanan yang baik dan kompetitif; b. Mendorong penyelenggara telekomunikasi untuk menambah akses sesuai kebutuhan pasar (demand); c. Menciptakan industri telekomunikasi yang efisien dan kompetitif; d. Mencegah penyelenggara telekomunikasi agar tidak melakukan perilaku anti kompetisi; e. Mencegah penyelenggara telekomunikasi agar tidak melakukan diskriminasi; f. Mendorong penetapan biaya interkoneksi dan tarif pungut yang berbasis biaya; Halaman 1 dari 66 g. Memberikan transparan kerangka dan dasar konsisten untuk dalam pendekatan memonitor yang kinerja penyelenggara telekomunikasi. 1.2 Penerapan Untuk tahap awal, penyelenggara telekomunikasi wajib menyerahkan RFS yang disusun berdasarkan data keuangan tahun 2005 kepada BRTI dan diserahkan paling lambat tanggal 30 September 2006. RFS untuk tahun berikutnya diserahkan paling lambat setiap tanggal 30 September yang disusun berdasarkan Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dalam lampiran ini. Halaman 2 dari 66 2. DAFTAR SINGKATAN Singkatan BRTI Capex CARM CVR DGPT DLRIC EPMU FCM FTNS FWA GRC MEA NRC OCM Opex RFR RFS WACC WL Arti Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Capital expenditure Cost Allocation and Reporting Manual Cost Volume Relationship Director General of Post & Telecommunications Distributed Long Run Incremental Cost Equi-Proportionate Mark Up Financial Capital Maintenance Fixed Network Telecommunications Network comprising WL and FWA Fixed Wireless Access Gross Replacement Cost Modern Equivalent Aset Net Replacement Cost Operational Capital Maintenance Operating expenses Regulatory Financial Reports Regulatory Financial Statements Weighted Average Cost of Capital Wire-line - Halaman 3 dari 66 3. PRINSIP DAN METODE Data keuangan yang dilaporkan harus sesuai dengan ketentuan pengalokasian biaya sebagaimana tercantum dalam Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator ini, dan tidak merupakan laporan keuangan yang disusun dengan basis konsolidasi. Penyelenggara telekomunikasi yang menyelenggarakan layanan yang berbeda dengan izin yang berbeda wajib memisahkan pembukuannya termasuk pemisahan identifikasi aset, pendapatan, dan biaya. 3.1 Dasar Penyiapan Pelaporan dan Pengalokasian Biaya Dasar penyiapan pelaporan dan Pengalokasian Biaya dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Mencatat biaya historis berdasarkan akumulasinya; b. Mencatat perolehan aset yang berasal dari pinjaman dan harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia; c. Semua satuan uang (Currency) harus menggunakan mata uang Rupiah dengan pembulatan dalam jutaan Rupiah. 3.2 Format Semua dokumen harus dibuat secara tertulis dan disahkan oleh direksi yang memiliki kewenangan, sedangkan untuk dokumen softcopy harus dibuat dalam format Microsoft Excel. Halaman 4 dari 66 4. DAFTAR PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT) 4.1 Tata Cara Penyusunan Daftar Perkiraan Daftar perkiraan atau Chart of Account yang selanjutnya disebut COA merupakan sistem pencatatan informasi akuntansi yang digunakan untuk keperluan laporan keuangan kepada BRTI. Tata cara pengelompokan COA sesuai dengan kebiasaan yang lazim kecuali kelompok aktiva dan biaya yang berkaitan dengan karakteristik dari industri telekomunikasi. Dalam penyusunan COA harus sesuai ketentuan Peraturan Menteri ini, apabila penyelenggara memiliki sistem COA yang berbeda, maka dalam penyusunan laporan kepada regulator operator harus menyediakan petunjuk memungkinkan COA yang dilaporkan manual yang dapat ditelusuri ke COA operator. Ketentuan penomoran yang digunakan dalam daftar perkiraan terdiri dari 5 digit kode “xx- -xxx” yang dibagi kedalam dua bagian: a. Kode pertama – judul rekening (Accounts) keuangan (kelompok biaya); b. Kode kedua – Rekening (Accounts) yang berdiri sendiri. Struktur daftar perkiraan untuk akuntansi keuangan disusun berdasarkan kategori sebagai berikut : Kode Pertama 01 02 03 04 05 06 07 08 Judul Akuntansi Keuangan Aktiva lancar (Current Assets) Aktiva tidak lancar (Non Current Assets) Utang lancar (Current Liabilities) Utang tidak Lancar (Non Current Liabilities) Modal (Equity) Pendapatan (Revenue) Biaya penjualan Langsung (Direct Cost of Sales) Biaya jaringan (Network Costs) Halaman 5 dari 66 09 10 11 12 13 Sales & Marketing (Sales and Marketing) Biaya Umum dan Administrasi (General and Administration) Penyusutan dan Amortisasi (Depreciation & Amortisation) Pendapatan dan pengeluaran bukan operasi (Non-Operating Income and Expenditure) Pajak Penghasilan (Income Tax) Sedangkan untuk kode kedua merupakan penjabaran lebih detail dari kelompok akuntansi kode pertama. COA standar untuk perhitungan biaya interkoneksi yang harus dipenuhi setiap penyelenggara adalah sebagai berikut : Halaman 6 dari 66 Struktur Daftar Perkiraan Kode Pertama Kode Kedua (Current Assets) Aktiva lancar Kas pada Rekening Bank Kas pada Perusahaan Deposito pada bank Investasi jangka pendek (maksimal 1 tahun) seperti saham, obligasi,dan lainnya serta merupakan alternatif investasi sementara 1 1 1 001 002 003 Cash in bank Cash on hand Short term deposits 1 004 Short term investments 1 101 Accounts receivable 1 102 Amounts due from affiliates 1 103 Other receivables 1 104 Provision for non recoverable accounts Prepaid expenses 1 105 1 106 Prepaid taxes 1 1 1 201 202 203 Inventories for resale Inventories for repairs and maintenance Other Inventories 204 Provision for stock obsolecense 300 Others 1 Penjelasan Daftar Perkiraan Piutang usaha yang harus diterima dalam waktu 1 tahun Piutang usaha dari pihak afiliasi (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) Piutang lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan usaha termasuk dari afiliasi Bagian piutang yang diragukan penerimaannya beban dibayar dimuka, diamortisasi sesuai masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. pajak-pajak yang dibayar dimuka Persediaan untuk penjualan Persediaan sparepart untuk perbaikan dan pemeliharaan Persediaan lainnya Cadangan penghapusan persedian untuk mengantisipasi penurunan nilai karena menjadi ketinggalan, perubahan teknologi, atau tidak terpakai lagi Aktiva lancar Lainnya yang tidak termasuk aktiva lancar diatas seperti dana yang dibatasi penggunaannya dan lainlain Halaman 7 dari 66 Non - Current Assets Land & Buildings 2 201 Land 2 2 202 203 Buildings - Administrative Buildings - Network 2 204 Buildings - Other 2 205 2 211 2 212 2 213 Tandem switches 2 214 Trunk switches 2 215 International gateway switches 2 216 217 Intelligent Network equipment Signalling equipment (STP/SCP) 2 221 Infrastructure Copper 2 222 Fibre cable Leasehold improvements Fixed Switching Equipment Remote Subscriber Units (RSU) Local switches Aktiva tidak lancar Tanah dan Gedung Tanah yang digunakan untuk gedung, tower, sarana penunjang, dan lainnya Gedung untuk alokasi kegiatan administrasi Gedung untuk alokasi jaringan telekomunikasi Gedung untuk alokasi lainnya, di luar kegiatan administrasi dan jaringan Biaya renovasi yang dikapitalisasi Peralatan Sentral untuk Penyelenggara Jaringan Tetap Peralatan RSU dan pusat pengoperasian jaringan sampai Main Distribution Frame (MDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan sentral lokal dan pusat pengoperasian jaringan sampai Main Distribution Frame (MDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan Sentral Tandem dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan Sentral Trunk dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan Sentral gateway internasional dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan untuk kebutuhan Inteligent Network Peralatan untuk kebutuhan signaling Infrastruktur kabel tembaga yang digunakan untuk jaringan lokal Jaringan kabel Serat Optik baik untuk jaringan lokal maupun untuk jaringan jarak jauh Halaman 8 dari 66 2 2 2 2 223 224 225 226 Duct, trench and manholes Submarine cable Masts and towers Cabinets 2 227 Exchange Main Distribution Frames Transmission Equipment 2 231 Optical PDH equipment 2 232 Optical SDH equipment 2 233 2 234 Microwave PDH equipment 2 235 Microwave SDH equipment 2 236 xDSL transmission equipment 2 237 Satellite transmission systems 2 238 Submarine transmission systems 2 239 Transmission distribution frames 2 240 Digital cross connects 2 241 Other transmission equipment Optical Dense Widelength Division Multiflexing (DWDM) equipment Data and leased lines equipment 2 251 IP equipment 2 252 Asynchronous Transfer Mode (ATM) equipment Sarana penggelaran dan pemeliharaan kabel Jaringan Kabel Laut termasuk landing point Menara transmisi untuk pemasangan antena microwave Kabinet untuk penempatan modul-modul perangkat Peralatan Main Distribution Frames, untuk menghubungan ke jaringan kabel primer Peralatan Transmisi Peralatan transmisi optik PDH, termasuk line terminal equipment (LTE) dan multiplex dengan standar PDH Peralatan transmisi optik SDH, termasuk line terminal equipment (LTE) dan multiplex dengan standar SDH Peralatan transmisi optik DWDM, termasuk line terminal equipment (LTE) dan multiplex dengan standar SDH Peralatan transmisi radio PDH, termasuk antena, peralatan radio microwave dan multiplex dengan standar PDH Peralatan transmisi radio SDH, termasuk antena, peralatan radio microwave dan multiplex dengan standar SDH Peralatan transmisi xDSL, termasuk peralatan modem di sentral dan pelanggan Sistem transmisi satelit termasuk stasiun bumi, antena, dan alat komunikasi lainnya untuk satelit domestik Sistem transmisi kabel laut termasuk kabel serat optik bawah laut dan kabel tanam langsung (direct buried) menuju landing point Frame distribusi untuk menyambungkan saluran transmisi dengan kapasitas 2 Mbps dan diatasnya Peralatan transmisi pada standar SDH untuk sambungan digital Peralatan transmisi lainnya yang digunakan untuk menyalurkan trafik Peralatan untuk Data dan Lease Lines Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan IP termasuk server, router, dan lainnya Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan ATM Halaman 9 dari 66 2 2 2 253 254 255 Frame relay equipment X25 equipment Leased lines equipment International equipment 2 261 Cable landing stations 2 262 Earth stations 2 263 International transmission systems 2 264 Indefeasible Right of use (IRUs) Other international equipment 2 265 2 271 2 272 Network support equipment Network management systems switching Network management systems transmission Network management systems - other 2 2 281 282 2 291 2 2 2 292 293 294 2 2 2 301 302 303 Test equipment Network power equipment Other equipment Customer Premises Equipment (CPE) Public payphone equipment Telex equipment Directory enquiry services equipment Mobile/FWA switching equipment Tranceiver units (TRX) Base Transceiver system (BTS) Base station controllers (BSC) Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan frame relay Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan x25 Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan lease line Peralatan jaringan Internasional Cable landing stations yang digunakan untuk operasi jaringan internasional Peralatan stasiun bumi untuk transmisi satelit untuk hubungan internasional Sistem transmisi internasional termasuk jaringan kabel laut bawah tanah dan jaringan satelit Hak penggunaan transmisi internasional Peralatan internasional lainnya tetapi tidak termasuk peralatan satelit dan kabel bawah laut, termasuk peralatan switching, stasiun radio internasional, fasilitas pendukung dan peralatan manajemen jaringan Peralatan Pendukung untuk jaringan Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi sentral Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi transmisi Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi jaringan lainnya Peralatan untuk pengujian swicth, transmisi dan lainnya Peralatan catu daya untuk elemen jaringan Peralatan Lainnya Peralatan untuk layanan konsumen termasuk terminal pelanggan dan lainya Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan telepon umum Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan telex Peralatan yang digunakan untuk akses layanan direktori Peralatan untuk Sentral selular / FWA Peralatan TRX berisi transmiter dan receiver Perangkat BTS tetapi tidak termasuk TRX Peralatan BSC termasuk TRAU,basic rack dan extension rack Halaman 10 dari 66 2 304 Mobile switching centres (MSC) 2 305 2 306 Gateway mobile switching centres (GMSC) Home location registers (HLR) 2 307 Visitor location register (VLR) 2 2 308 309 Equipment identity registers (EIR) Voicemail platforms (VMS) 2 310 SMSC 2 2 2 2 2 311 312 313 314 315 2 2 2 2 2 321 322 323 324 325 2 326 IT hardware 2 327 PCs and peripherals Prepaid IN platform Other mobile IN platform GPRS Systems MMS Systems WAP Platform IT equipment Retail billing systems Interconnect billing systems Call centre equipment Provisioning system Customer care system General equipment 2 331 Furniture and fixtures 2 332 Office plant and equipment Peralatan sentral mobile dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan gateway MSC yang berfungsi untuk mennghubungkan ke jaringan lain Peralatan HLR yang berisi database informasi pelanggan Peralatan VLR yang berisi informasi pelanggan yang melakukan roaming Peralatan EIR Peralatan VMS yang berisi server untuk voice mail Peralatan SMS center untuk melayani pengiriman dan penerimaan pesan singkat Peralatan untuk kebutuhan prepaid IN Peralatan untuk kebutuhan mobile IN lainnya Peralatan untuk kebutuhan Sistem GPRS Peralatan untuk kebutuhan Sistem MMS Peralatan untuk kebutuhan WAP Peralatan IT Sistem IT untuk pengolahan biling retail Sistem IT untuk pengolahan billing interkoneksi Peralatan call center untuk pelayanan kepada pelanggan Cadangan perlengkapan untuk kebutuhan IT Sistem IT untuk pelayanan pelanggan Peralatan hardware IT untuk menujang pengoperasian jaringan Komputer dan peralatan lainnya yang mendukung untuk kebutuhan sistem informasi perusahaan Peralatan Umum Peralatan mebel-mebel kantor seperti meja, kursi, lemari arsip, dan lainnya Peralatan dan perlengkapan kantor seperti mesin potocopy, mesin fax, telepon, dan lainnya Halaman 11 dari 66 2 333 Motor vehicles 2 401 Capital work in progress Capital work in progress 2 500 Others Kendaraan bermotor baik untuk pengoperasian jaringan maupun untuk kebutuhan administrasi Pekerjaan dalam kontruksi Aset yang masih dalam konstruksi Aktiva tidak lancar lainnya yang belum tercakup, diantaranya biaya riset yang dikapitalisasi atau security deposit Mobile Satellite switching equipment 2 601 Traffic Channel Equipment (TCE) 2 602 Gateway Station Controller (GSC) 2 603 Mobile Switching Center (MSC) 2 604 Network Controll Center (NCC) 2 605 Voicemail platforms (VMS) 2 606 Mediation Device (MD) 2 607 2 608 Interconnect Billing (IBIL) Mobile Satellite Transmission equipment Satellite (SAT) 2 609 Antenna Sub-system (ANT) Peralatan ini berisi peralatan kanalisasi (TCE), sinkronisasi (Network Synchronization Sub-system NSS) dan komunikasi antar station (Inter Station Comonucation Sub-System ICS) Perangkat GSC berisi peralatan pengontrol TCE Peralatan sentral mobile dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) termasuk peralatan data base pelanggan : HLR dan VLR dan data base perangkat (Equipment Identity Register - EIR) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar Peralatan pusat pengontrol call set-up termasuk perangkat SCF (Satellite Control Facility) Peralatan VMS yang berisi server untuk voice mail Peralatan interface antara MSC dengan Billing System untuk kebutuhan call data record panggilan termasuk prepaid platform Peralatan Billing interkoneksi antar penyelenggara Peralatan untuk transmisi mobile satellite Satelit Garuda Perangkat antena stasiun bumi termasuk Radio Frequency Sub-system (RFS) Halaman 12 dari 66 Current Liabilities 3 001 Bank overdraft 3 002 Current maturities of long-term liabilities 3 003 3 004 Taxes Payable 3 005 Amounts due to affiliates 3 006 Short term borrowing's 3 007 Capitalised lease liabilities 3 008 Deferred income 3 009 Provision for profits tax 3 010 Provision for dividends 3 011 Provision for employee entitlements 3 012 Others Customer deposits Hutang Lancar Hutang kepada bank akibat transaksi melebihi batas saldo pada rekening overdraft Hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo Uang muka dan jaminan yang diterima dari pelanggan untuk pembelian jasa dan jaminan deposito yang diterima dari pemasok untuk kontrak-kontrak pengadaan. Pajak-pajak yang terhutang yang harus dibayar hutang jangka pendek kepada pihak afiliasi (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) hutang jangka pendek yang harus dibayar dalam waktu 12 bulan hutang terhadap penyewaan aset dari pihak lain yang harus dibayar dalam waktu 12 bulan Pendapatan yang diterima dimuka baik dari pelanggan maupun pihak lainnya kewajiban pajak pendapatan termasuk Pajak Penghasilan Karyawan (PPh 21), pembayaran dividens yang telah diumumkan dan harus dibayar dalam waktu 12 bulan hutang gaji karyawan termasuk dana pensiun yang harus dibayar dalam waktu 12 bulan Hutang lancar lainnya diluar hutang usaha Halaman 13 dari 66 Non-Current Liabilities 4 001 Creditors 4 002 Amounts due to affiliates 4 003 Long term borrowing's 4 004 Capitalised lease liabilities 4 005 Provision for deferred tax 4 006 Provision for employee entitlements 4 007 Others Shareholders' Funds 5 001 Share capital 5 002 Asset revaluation reserve 5 003 Share premium reserve 5 004 Capital reserve 5 005 Other reserves 5 006 Retained earnings 5 007 Minority interest Hutang Tidak Lancar Kredit jangka panjang kepada pemasok hutang jangka panjang kepada pihak afiliasi (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) Hutang jangka panjang yang telah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun hutang terhadap penyewaan asset dari pihak lain setelah dikurangi hutang aset yang yang harus dibayar dalam satu tahun Pajak yang ditangguhkan hutang karyawan yang pembayarannya ditangguhkan menyangkut pembayaran untuk dana pensiun, penghargaan masa kerja, dan lainnya Hutang lainnya yang tidak tercakup diatas termasuk hutang akuisisi anak perusahaan dan lain-lain Ekuitas modal yang disetor oleh pemegang saham biasanya dalam bentuk saham yang dikeluarkan dalam nilai nominal niai yang diperoleh dari adanya penyesuaian dari revaluasi asset tambahan modal disetor yang diperoleh dari hasil penjualan saham tambahan modal yang merupakan selisih dari transaksi resrtukturisasi, yaitu selisih antara jumlah yang dibayar dan diterima dari aktiva bersih yang diperoleh atau nilai buku penyertaan yang dijual tambahan yang berasal dari selisih transaksi lainnya seperti transaksi perubahan ekuitas, perubahan kurs dalam pelaporan keuangan, dan lainnya bagian laba yang tidak dibagikan bagian dari kekayaan bersih yang tidak dimilliki oleh pemegang saham yang mengontrol Halaman 14 dari 66 Revenue 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 201 202 203 204 205 106 207 208 209 210 211 212 213 Retail services-residential customers Local call revenue National call revenue International call revenue International roaming Calls to mobile Calls to satellite Other call revenue Operator assist Connection charges Administration services Line rentals Network access Leased circuits Data services Retail services-business customers Local call revenue National call revenue International call revenue International roaming Calls to mobile Calls to satellite Other call revenue Operator assist Connection charges Administration services Line rentals Network access Leased circuits Pendapatan Pendapatan retail dari pelanggan perorangan Pendapatan retail dari panggilan lokal Pendapatan retail dari panggilan jarak jauh Pendapatan retail dari panggilan internasional Pendapatan retail dari roaming internasional Pendapatan retail dari panggilan selular Pendapatan retail dari panggilan satelit Pendapatan retail dari panggilan lainnya Pendapatan retail dari operator pembantu Pendapatan retail dari biaya akses Pendapatan retail dari abonemen Pendapatan retail dari sewa Pendapatan retail dari jaringan akses Pendapatan retail dari sewa sirkit Pendapatan retail dari layanan data Pendapatan retail dari pelanggan korporat Pendapatan dari panggilan lokal Pendapatan dari panggilan jarak jauh Pendapatan dari panggilan internasional Pendapatan dari roaming internasional Pendapatan dari panggilan selular Pendapatan retail dari panggilan satelit Pendapatan dari panggilan lainnya Pendapatan dari operator pembantu Pendapatan dari biaya akses Pendapatan dari biaya langganan bulanan Pendapatan dari sewa Pendapatan dari jaringan akses Pendapatan dari sewa sirkit Halaman 15 dari 66 6 214 6 6 301 302 Data services Retail services-other Payphones USC 6 303 Other 6 401 6 402 6 403 6 404 6 405 6 406 6 407 6 408 6 409 6 410 6 411 6 412 6 413 6 414 Wholesale services Interconnect charges - Local (OLO fixed) Interconnect charges - Local (OLO FWA) Interconnect charges - Local (OLO mobile) Interconnect charges - Local (OLO satellite) Interconnect charges - Long distance (OLO fixed) Interconnect charges - Long distance (OLO FWA) Interconnect charges - Long distance (OLO mobile) Interconnect charges - Long distance (OLO satellite) Interconnect charges - Transit Interconnect charges - SMS (OLO FWA) Interconnect charges - SMS (OLO mobile) Interconnect charges - SMS (OLO satellite) Interconnect charges - MMS and data (OLO FWA) Interconnect charges - MMS and data (OLO mobile) Pendapatan dari layanan data Pendapatan retail Lainnya Pendapatan dari telepon umum Pendapatan dari USC Pendapatan retail lainnya yang berasal dari pelanggan perorangan dan korporat Pendapatan dari Layanan Wholesale pendapatan interkoneksi lokal dari OLO fixed pendapatan interkoneksi lokal dari OLO FWA pendapatan interkoneksi lokal dari OLO mobile pendapatan interkoneksi lokal dari OLO satelit pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO fixed pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO FWA pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO mobile pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO satelit pendapatan interkoneksi transit pendapatan interkoneksi SMS dari OLO FWA pendapatan interkoneksi SMS dari OLO mobile pendapatan interkoneksi SMS dari OLO satelit pendapatan interkoneksi MMS dari OLO FWA pendapatan interkoneksi MMS dari OLO mobile Halaman 16 dari 66 pendapatan interkoneksi MMS dari OLO satelit 416 417 418 419 Interconnect charges - MMS and data (OLO satellite) CPS access charges International interconnect charges Leased circuits charges International leased circuits charges 6 501 Unregulated services Product sales 6 502 CPE lease income 6 6 6 6 503 504 505 506 Directory services Content Other non telecommunications services Other services Pendapatan Layanan Lainnya pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk Pendapatan yang diperoleh dari sewa Customer Premises Equipment (CPE) pendapatan dari akses ke layanan direktori pendapatan dari layanan kontent pendapatan dari layanan non telekomunikasi lainnya layanan lainnya yang tidak tercantum diatas 6 415 6 6 6 6 Direct Cost of Sales 7 101 PSTS interconnect 7 102 MCTS interconnect 7 103 MSTS interconnect 7 104 International termination charges 7 105 International roaming charges 7 7 7 7 7 106 107 108 109 110 Net handset subsidisation Product maintenance Product purchases Directory services Content pendapatan dari biaya akses CPS pendapatan interkoneksi sambungan internasional pendapatan yang diperoleh dari penyewaan sirkit domestik pendapatan sewa sirkit internasional Biaya Langsung Penjualan biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Public Switched Telecommunications Services (PSTS) biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Mobile Cellular Telecommunications Services (MCTS) biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Mobile Satellite Telecommunications Services (MSTS) biaya yang terjadi untuk pengadaan layanan terminasi internasional biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan layanan internasional roaming biaya yang terjadi karena tambahan handset biaya untuk pemeliharaan produk biaya untuk pembelian produk biaya yang terjadi untuk akses ke layanan direktori biaya yang terjadi untuk pengadaan jasa kontent Halaman 17 dari 66 7 111 Other biaya langsung lainnya yang tidak termasuk diatas Network Costs Biaya Jaringan 8 201 Maintenance - Direct labour 8 202 Maintenance - Direct labour on costs 8 203 8 8 8 204 205 206 Maintenance - Vehicles Maintenance - Subcontract Lease assets 8 207 Licence fees 8 208 Spectrum Utilisation Fees 8 209 USC (universal service charges) 8 210 Electricity 8 211 Other Maintenance – Materials Sales & Marketing 9 9 9 701 702 703 Bad & doubtful debts Billing materials Credit card charges 9 704 Collateral & materials 9 705 Commissions Biaya personil atau staff yang secara langsung terkait dengan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan Biaya personil yang dialokasikan secara langsung sesui biayanya seperti biaya pengawasan, Pensiun, cuti dan lainlain biaya material untuk pemeliharaan aset biaya kendaraan untuk pemeliharaan aset biaya subkontrak untuk pemeliharaan aset biaya sewa asset yang dibayarkan setiap tahun Biaya-biaya yang dibayar untuk kepentingan lisensi penyelenggaraan ke pemerintah atau regulator, termasuk lisensi perangkat. biaya penggunaan spektrum Biaya-biaya yang terkait dengan biaya universal service charge Beban biaya akibat pemakaian listrik Biaya lainnya yang belum termasuk diatas seperti biaya gas dan air, dan lainnya Penjualan dan Pemasaran biaya tak tertagihkan dari pelanggan biaya untuk kegiatan proses billing biaya kredit card biaya yang terkait dengan biaya produksi dan percetakan bahan-bahan untuk mensupport penjualan seperti brosur, pamlet, dan lain-lain biaya komisi penjualan Halaman 18 dari 66 9 706 Consultants 9 707 Direct labour 9 708 Direct labour on costs 9 9 9 709 710 711 Market research Sales office disbursements Office rental 9 712 Point of sale material 9 9 9 9 9 713 714 715 716 717 Postage Product advertising Product development Public relations Sponsorships 9 718 Travel & accomodation General & Administration 10 10 10 10 10 10 10 801 802 803 804 805 806 807 Accounting & audit Bank charges Borrowing costs Consultants Electricity Entertainment General office disbursements 10 808 Indirect labour 10 809 Indirect labour on costs 10 810 IT and office systems biaya untuk pengadaan jasa konsultan gaji langsung bagian penjualan dan pemasaran termasuk gaji dan tunjangan lain-lain gaji langsung bagian penjualan dan pemasaran termasuk gaji dan tunjangan lain-lain biaya untuk kegiatan penelitian pasar biaya untuk pengadaan kantor pemasaran biaya sewa kantor untuk kegiatan penjualan dan pemasarang Biaya ini terkait dengan pengadaan bahan-bahan yang digunakan dalam display penjualan untuk mendorong terjadinya penjualan barang dan jasa biaya jasa pos biaya untuk pengadaan iklan biaya pengembangan produk biaya untuk kegiatan hubungan masyarakat biaya dalam kegiatan sponsor biaya perjalanan dan akomodasi untuk karyawan penjualan dan pemasaran Umum dan Administrasi biaya untuk proses akuntansi dan audit keuangan biaya bank diluar biaya bunga bank biaya yang terjadi dalam kegiatan pinjaman biaya pengadaan jasa konsultan biaya listrik yang tidak terkait langsung produksi biaya entertain biaya umum kantor termasuk biaya pajak gaji pegawai tidak langsung termasuk gaji dan tunjangan lainlain gaji pegawai tidak langsung termasuk gaji dan tunjangan lainlain biaya kantor dan pengadaan jasa IT Halaman 19 dari 66 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 Insurance Legal Motor vehicles Office rental Printing & stationary Postage Recruitment costs Security Storage Telephone & communications 10 821 Training Cost 10 822 Travel & accomodation Biaya asuransi biaya untuk proses legal biaya kendaraan yang tidak terkait langsung produksi biaya sewa untuk kebutuhan administrasi kantor biaya percetakan dan alat tulis biaya untuk jasa pos biaya untuk pengadaan karyawan biaya pengamanan biaya penyimpanan di gudang biaya atas pemakaian telepon dan komunikasi lainnya Biaya pelatihan diluar biaya pelatihan yang telah dibebankan pada kegiatan operasi biaya perjalanan dan akomodasi untuk karyawan yang tidak terkait langsung dengan produksi 11 101 Depreciation 11 102 Goodwill amortisation 11 103 Other intangibles Depresiasi dan Amortisasi biaya depresiasi Aset Tetap yang lakukan sesuai umur ekonomis aset berdasarkan metode garis lurus biaya amortisasi goodwill disesuaikan dengan umur ekonomi assetnya berdasarkan metode garis lurus biaya amortisasi lainnya berdasarkan metode garis lurus 12 12 12 12 12 12 101 102 103 104 105 106 Non Operating Income & Expenditure Interest income Interest expense Settlement discounts Non operating income Non operating expenses Gain/loss on asset disposals Pendapatan dan Biaya Lain-lain Pendapatan Bunga Bank dan Lembaga Keuangan Biaya bunga Pinjaman perolehan diskon dari hasil setlement pendapatan di luar usaha. pengeluaran non operasi keuntungan / kerugian dari penjualan aset 101 Income Tax Income tax expense Pajak Pendapatan Pajak pendapatan dan penghasilan Depreciation & Amortisation 13 Halaman 20 dari 66 4.2 Tata Cara Penyesuaian Daftar Perkiraan Dalam hal COA sebagaimana tercantum dalam butir 3.1 tidak sesuai dengan COA yang terdapat pada sistem pembukuan Penyelenggara Telekomunikasi, maka harus dilakukan penyesuaian dengan cara sebagai berikut: a. Menggabungkan pencatatan keuangan yang telah dipisahkan dengan merujuk kepada klasifikasi dari COA yang bersesuaian. b. Dalam hal penyelenggara telekomunikasi tidak melakukan pencatatan keuangan yang dipisah-pisahkan maka penyelenggara telekomunikasi harus menampilkan uraian dari perhitungan pencatatan keuangan tersebut. Pencatatan perhitungan harus dilakukan dengan menampilkan historis dari biaya yang dicatatkan. Apabila penyelenggara telekomunikasi tidak dapat menguraikan perhitungan pencatatan keuangan maka pembagian biaya historis harus dilakukan dengan metoda Current Cost Accounting (CCA) atau Modern Equivalent Aset valuations (MEA). Contoh untuk pembagian CCA sebagai berikut: Nilai Buku Aset X Elemen aset X-1 (sesuai COA) Elemen aset X-2 (sesuai COA) Elemen aset X-3 (sesuai COA) 115 Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui Nilai CCA Perhitungan Nilai Proporsional (Apportioned) 140 20 (20/140)*115 16 80 (80/140)*115 66 40 (40/140)*115 33 Halaman 21 dari 66 c. Apabila pencatatan keuangan dilakukan untuk setiap biaya yang timbul dalam menggunakan aset yang berada dalam akses dan jaringan utama, maka pencatatan biaya tersebut harus dilakukan dengan perhitungan, yaitu membagi berdasarkan penggunaannya atau utilisasinya. 4.3 Pemisahan Akuntansi (Accounting Separation) Pemisahan akuntansi membagi pencatatan biaya kepada beberapa bagian berdasarkan jenis usaha yang terkait. Dalam hal ini, jenis usaha dibagi ke dalam usaha penyediaan layanan yang diregulasi dan yang tidak diregulasi. Selanjutnya jenis usaha penyediaan layanan tersebut di bagi ke dalam bisnis jaringan dan retail. Apabila diinginkan masing-masing pembagian tersebut dapat dibagi lagi ke dalam bagian yang lebih khusus, misalnya layanan jaringan dapat dibagi menjadi layanan jaringan akses dan layanan jaringan utama. Untuk keperluan pelaporan dalam Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator ini, maka penyelenggara yang memiliki satu izin atau lebih harus memenuhi format sebagai berikut: Fixed Wireline Fixed Wireless Access Mobile Satellite Bisnis jaringan (network business) Bisnis retail (retail business) Bisnis yang tidak diatur (unregulated business) Halaman 22 dari 66 Dimana : Bisnis jaringan : seluruh kegiatan yang terkait langsung dengan penyediaan layanan jaringan. Bisnis retail : seluruh kegiatan yang terkait dengan penyediaan layanan retail. Bisnis yang tidak diatur : seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penyediaan suatu layanan yang dilakukan di luar izin penyelenggaraan telekomunikasi yang dimiliki. Struktur pemisahan akuntansi secara detail wajib dipenuhi oleh penyelenggara telekomunikasi, sebagai berikut : Halaman 23 dari 66 FIXED WIRELINE FWA MOBILE SATELLITE RETAIL NETWORK RETAIL NETWORK RETAIL NETWORK RETAIL UNREGULA TED TOTAL NETWORK xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Fixed assets Working capital xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Capital Employed xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Returns Return on capital Return on revenue xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Revenue Retail Other opeators Transfer charges Costs Own costs Transfer charges Profit IS Reconciliation CCA Adjustments Goodwill amortisation Interest on long term loans Taxation Other xxx xxx xxx xxx xxx Net profit per statutory accounts xxx BS Reconciliation CCA Adjustments Other xxx xxx Net assets per statutory accounts xxx Notes (1) These should net to zero Halaman 24 dari 66 (1) (1) 5. METODOLOGI PENGALOKASIAN ALLOCATION METHOD) 5.1 BIAYA (COST Prinsip Pengalokasian Biaya a. Tujuan dari proses pemisahan akuntansi adalah untuk mempersiapkan pengalokasian laba-rugi sampai dengan keuntungan sebelum bunga dan pajak, dan laporan modal usaha untuk bisnis yang terkait. Dengan demikian kategori laporan laba-rugi berikut ini harus dikeluarkan dalam proses alokasi biaya, yaitu : 1) Beban Bunga; 2) Beban pajak; 3) Pos-pos luar biasa. b. Modal usaha (capital employed) terdiri dari: 1) Aktiva tidak lancar (tidak temasuk investasi jangka panjang); 2) Aktiva lancar; 3) Hutang lancar. c. Hutang tidak lancar (Non current liabilities) harus dikeluarkan dari proses pengalokasian biaya. d. Pengalokasian biaya harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: Halaman 25 dari 66 1) Hubungan sebab akibat (Causality) Pendapatan, biaya, aset, dan hutang seharusnya dialokasikan sesuai dengan layanan yang diberikan. Pendapatan, biaya, aset dan hutang tersebut harus dihubungkan pada kelompok biaya berdasarkan bagaimana kelompok biaya tersebut menyebabkan pendapatan yang akan diperoleh, biaya yang akan dikeluarkan atau aset yang akan diperoleh atau hutang yang akan dikeluarkan. 2) Objektif (Objectivity) Komponen biaya atau pendapatan harus secara jelas merupakan bagian dari layanan yang diberikan dan tidak ditujukan untuk memberikan keuntungan bagi Penyelenggara Telekomunikasi atau bagi Penyelenggara Telekomunikasi lain. 3) Konsisten (Consistency) Asumsi yang digunakan dalam metode dan kebijakan sistem akuntansi harus konsisten dari tahun ke tahun. Apabila terdapat perubahan yang bersifat mendasar dalam metode pengalokasian pendapatan, biaya, aset atau kewajiban, memperbaiki maka penyelenggara telekomunikasi wajib RFS tahun sebelumnya berdasarkan perubahan tersebut. Halaman 26 dari 66 4) Transparan (Transparency) Sistem akuntansi yang digunakan harus transparan, baik metode yang digunakan, proses perhitungan, maupun alokasi komponen biaya, sehingga mudah dipahami. Pendapatan, biaya, aset dan kewajiban yang dicatat harus dapat ditelusuri sampai ke sumbernya. 5) Praktis (Practicability) Model akuntansi biaya harus memiliki kemampuan dan mudah untuk diimplementasikan sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi. 6) Sampling Apabila metode sampling digunakan untuk menemukan korelasi antara pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban, sampling tersebut harus dilakukan berdasarkan pada metode statistik yang umum diterapkan atau metoda lain yang menghasilkan korelasi yang logis. 5.2 Metodologi Pengalokasian Biaya Proses pengalokasian biaya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Proses Penjelasan Ambil nilai Ambil nilai perkiraan yang seimbang dari GL. perkiraan dari Kelompokkan kedalam ringkasan kelompok buku besar (GL) biaya yang sama atau petakan ke daftar perkiraan (Chart of Accounts) Lakukan penyesuaian Current Cost Accounting (CCA) Lakukan penyesuaian CCA dengan menghitung current cost depreciation, suplementary depreciation, dan net holding gain/loss (lihat butir 6) Halaman 27 dari 66 Pengalokasian Opex dan Capex Alokasikan ke elemen jaringan, bisnis retail dan bisnis yang tidak diatur Hitung dan gunakan WACC Gunakan WACC ke elemen jaringan Capex Hitung biaya Gunakan metode LRIC untuk menghitung elemen jaringan elemen jaringan (lihat butir 6) berbasis LRIC Alokasikan biaya Alokasikan biaya elemen jaringan ke setiap elemen jaringan layanan; biaya dialokasikan dengan ke jasa/servis memperhatikan volume trafik sensitif dan faktor ruting Buat laporan Berdasarkan beban dari bisnis jaringan ke pemisahan bisnis retail (dihitung berdasarkan yang akuntansi dimaksudkan pada langkah diatas), secara bersama-sama dengan pendapatan dan alokasi biaya retail, hitung profitabilitas bisnis dan modal usaha. Lakukan rekonsiliasi terhadap perkiraan sebelumnya. 5.3 Pengalokasian dari Opex dan Capex Tujuan dari proses ini adalah untuk mengalokasikan biaya operasi atau Operating expenses (Opex) dan biaya modal atau capital expenditure (Capex) ke bisnis jaringan, retail dan bisnis yang tidak diatur. Setiap kategori opex dan capex masuk kedalam kategori berikut ini: a. Biaya yang dapat dihubungkan secara langsung (directly attributable costs) Biaya yang dihubungkan secara langsung adalah semua biaya yang dapat secara langsung dan jelas terkait dengan satu layanan atau elemen jaringan. Berikut ini antara lain contoh dari biaya yang dapat dihubungkan langsung: Halaman 28 dari 66 1) Pembayaran ke internasional yang dapat dialokasikan secara langsung ke panggilan internasional. 2) Biaya jasa pengembangan software yang spesifik dapat secara langsung dialokasikan ke layanan yang bersangkutan. b. Biaya yang secara tidak langsung bisa dihubungkan (indirectly attributable costs) Semua biaya yang tidak tercatat dalam akuntansi keuangan dalam bisnis terkait tetapi dapat dikategorikan sebagai biaya berdasarkan hubungannya dengan menggunakan cost driver yang tepat. Jenis biaya yang menggunakan cost driver diantaranya : 1) Biaya listrik jaringan dialokasikan ke peralatan utama yang terpasang berdasarkan kebutuhan daya. 2) Biaya tanah dan biaya yang terkait manajemen tanah, termasuk perawatan jalan masuk, pagar, dan lain-lain dialokasikan berdasarkan berapa besar area yang digunakan dalam penggunaan gedung, yang dilakukan melalui survey. 3) Biaya gedung dialokasikan berdasarkan berapa besar area yang digunakan oleh peralatan yang terpasang didalamnya. Selanjutnya area yang digunakan oleh setiap kategori dari perangkat dan peralatan dinilai berdasarkan survey. Halaman 29 dari 66 4) Biaya staf yang melakukan O & M dialokasikan kepada setiap peralatan terpasang berdasarkan periode waktu yang dibutuhkan untuk melakukan O&M kepada setiap perangkat, yang dilakukan melalui survey atau sampel. Apabila pendekatan pengalokasian tersebut tidak bisa dilakukan, maka dapat dilakukan melalui pendekatan proporsional sesuai dengan nilai kapital dari setiap peralatan terpasang. 5) Biaya dari staf pendukung (administrasi operasional) dialokasikan secara proporsional dengan biaya dari staf operasional yang dialokasikan. 6) Biaya cadangan yang disediakan untuk peralatan yang terpasang dapat dialokasikan secara proporsional dengan nilai kapital dari perangkat yang telah terpasang. Penyelenggara telekomunikasi wajib menjelaskan penggunaan cost driver dalam laporannya. c. Biaya yang tidak dapat dihubungkan (Un-attributable costs). Merupakan semua biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai biaya langsung ataupun tidak langsung. Biaya ini juga merupakan biaya yang berdiri sendiri, akan tetapi metode pembagiannya dapat diketahui. Pengalokasian biaya ini dapat dilakukan dengan metode alokasi yang beralasan. Salah satu contoh dari kategori biaya ini adalah biaya gaji direktur, dalam hal ini pengalokasiannya dapat dilakukan secara proporsional berdasarkan total biaya dari keseluruhan aktivitas tersebut. Penyelenggara telekomunikasi wajib menjelaskan alasan pengalokasian biaya yang tidak dapat dihubungkan (Unattributable costs) didalam laporannya. Halaman 30 dari 66 5.4 Kelompok Biaya (Cost Pool Groups) Kelompok biaya dalam pengalokasian biaya dikategorikan sebagai berikut : Kelompok Biaya Penjelasan Kelompok biaya awal Biaya langsung (Direct Costs) Biaya yang berhubungan secara langsung dengan pemakaian layanan tertentu. Contohnya pembayaran ke pengelola di luar negeri untuk terminasi panggilan Internasional Aktifitas pendukung (Support Activity) Semua biaya yang tidak termasuk biaya langsung atau yang tidak dapat secara langsung di masukan ke peralatan atau aktivitas utama, seperti manajemen sumber daya, pengawasan keuangan, dan overhead perusahaan lainnya Aktivitas utama (Primary Activity) Biaya dan modal usaha yang berhubungan dengan aktivitas utama, sebagai contoh perawatan switch. Peralatan pendukung (Support Biaya dan modal yang berhubungan dengan Plant) infrastruktur Jaringan dan yang bukan jaringan, seperti pembangkit tenaga listrik dan peralatan untuk mengetesnya. Peralatan utama (Primary Plant) Biaya dan modal usaha yang berhubungan dengan infrastruktur jaringan, seperti switch dan lines. Kelompok biaya berikutnya Bisnis jaringan Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang berhubungan dengan bisnis jaringan, dipisahkan kedalam elemen jaringan, yang mewakili biaya yang sangat jelas dihubungkan kepada setiap layanan. Sebagai contoh elemen trafik sensitive dari komponen switch. Bisnis retail Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang berhubungan dengan bisnis retail. Jumlah dari kelompok biaya ini mewakili biaya dari bisnis retail sebelum beban transfer dari bisnis jaringan. Bisnis yang tidak diatur Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang berhubungan dengan bisnis yang tidak diatur (contohnya penjualan customer premise equipment). Halaman 31 dari 66 5.5 Tata Cara Penghubungan Biaya Langkah-langkah penghubungan sebagai berikut: a. Semua beban Opex dan Capex dialokasikan ke dalam kelompok biaya yang telah diterangkan diatas. b. Biaya langsung dialokasikan secara langsung ke komponen bisnis jaringan. Sebagai contoh beban kartu telepon umum akan dialokasikan ke komponen jaringan telepon umum. c. Kelompok Beban Peralatan pendukung dibagi secara proporsional ke kelompok beban peralatan utama, aktivitas utama menggunakan cost driver yang logis. Sebagai contoh biaya peralatan listrik yang terpasang dibagi secara proporsional pada peralatan switch dan transmisi yang menggunakan listrik. d. Beban biaya aktivitas pendukung secara tidak langsung dibagi ke aktivitas utama yang menggunakan cost driver yang logis. Sebagai contoh biaya sumber daya manusia dibagi ke aktivitas utama menggunakan jumlah staff yang diperlukan disetiap aktivitas sebagai cost driver. e. Biaya aktivitas utama dialokasikan ke peralatan utama yang telah terpasang dan aktivitas retail. Sebagai contoh biaya perawatan switch akan dialokasikan ke local dan trunk switches. f. Biaya peralatan utama yang telah terpasang dialokasikan ke elemen jaringan. Elemen jaringan yang mewakili kelompok biaya yang dapat dengan jelas di alokasikan ke setiap layanan. Sebagai contoh local switch dibagi kedalam elemen call sensitive dan line sensitive. Biaya Call sensitive dialokasikan Halaman 32 dari 66 ke layanan yang berbasis call menit dan biaya line sensitive dialokasikan secara langsung ke jasa penyewaan akses. g. Kelompok biaya retail secara langsung dialokasikan ke bisnis retail. h. Kelompok biaya elemen jaringan dialokasikan ke retail dan jasa penjualan, berdasarkan tipikal penggunaan. Alokasi dari biaya elemen jaringan ke jasa retail mewakili beban perpindahan antara semua bisnis. i. Pendapatan di alokasikan secara langsung kepada bisnis retail dan bisnis wholesale. 5.6 Alokasi dari Elemen jaringan ke jasa atau Layanan Elemen jaringan trafik sensitif dialokasikan ke setiap layanan berdasarkan volume trafik dari setiap layanan yang bobotnya dihitung dengan menggunakan faktor ruting. Elemen jaringan yang tidak trafik sensitif dialokasikan ke layanan berdasarkan hubungannya. Sebagai contoh elemen jaringan fixed wire-line “Local loop – PSTN” seharusnya dialokasikan penuh ke biaya langganan bulanan. 5.7 Perpindahan beban biaya (Transfer Charges) Perpindahan beban biaya adalah berdasarkan biaya termasuk pengembalian pada modal usaha atau Return on Capital Employed (ROCE) dan mempunyai hubungan dengan bisnis wholesale maupun dan bisnis retail. Dalam perpindahan beban biaya tidak boleh melakukan diskriminasi, misalnya laporan yang secara eksplisit dari hubungan perpindahan beban biaya ke bisnis retail yang menggunakan Halaman 33 dari 66 elemen jaringan pada basis yang sama seperti yang dihasilkan oleh bisnis jaringan untuk operator resmi lainnya. 5.8 Biaya Modal (Cost of Capital) Pengalokasian biaya modal dilakukan dengan menggunakan formula WACC sebagai berikut : ( WACC pre tax = rDebt post tax D E + rEquity post tax D + E D + E ) (1 − T c ) Dimana: r Debt post tax = (Risk free rate + debt risk premium) * (1 – Tc) r Equity post tax = Risk free rate + (Beta * market risk premium) Tc = Marginal tax rate D E = Market value of debt = Market value of equity Sumber data untuk variabel risk free rate, debt risk premium, beta, market risk premium, marginal tax rate, market value of debt, dan market value of equity menggunakan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam hal Bank Indonesia hanya menerbitkan data yang digunakan dalam menghitung variabel di atas, maka besaran variabel yang digunakan merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan data tersebut. Halaman 34 dari 66 6. SISTEM PELAPORAN 6.1 Laporan Keuangan Regulator (Regulatory Financial Report) Penyelenggara Telekomunikasi harus membuat dan melaporkan Regulatory Financial Reports (RFR) tahunan dan dilaporkan kepada BRTI setiap tahun, terdiri dari : Halaman 35 dari 66 a. Pengembalian asset (Assets Return) Laporan Pengembalian aset harus memenuhi format HISTORIC COST Asset Category Land & Buildings Land Buildings - Administrative Buildings - Network Buildings - Other Leasehold improvements Fixed Switching Equipment Remote subscriber units Local switches Tandem switches Trunk switches International gateway switches Intelligent network equipment Signaling equipment (STP/SCP) Infrastructure Copper Fibre cable Duct, trench and manholes Submarine cable Masts and towers Cabinets Exchange main distribution frames Transmission Equipment Optical PDH equipment Optical SDH equipment Optical DWDM equipment Microwave PDH equipment Microwave SDH equipment xDSL transmission equipment Satellite transmission systems Submarine transmission systems Transmission distribution frames Digital cross connects Other transmission equipment Data and leased lines equipment IP equipment ATM equipment Frame relay equipment X25 equipment Leased lines equipment International equipment Cable landing stations Earth stations International transmission systems IRUs Other international equipment Network support equipment Network management systems - switching Network management systems - transmission Network management systems - other Test equipment Network power equipment ACCUMULATED DEPRECIATION NET BOOK VALUE CWIP OPENING CLOSING BALANCE BALANCE OPENING CLOSING BALANCE BALANCE CCA ADJUSTMENTS HOLDING CC DEPN BACKLOG GAIN/ CHARGE DEPN LOSS ASSET LIFE VALUATION METHOD xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx OPENING CLOSING ADDITIONS DISPOSALS TRANSFERS BALANCE BALANCE OPENING CHARGE CLOSING DSIPOSALS TRANSFERS BALANCE FOR YEAR BALANCE GRC GRC OPENING CLOSING Halaman 36 dari 66 a. Pengembalian asset (Assets Return) Lanjutan ....... HISTORIC COST Asset Category Other equipment Customer premises equipment Public payphone equipment Telex equipment Directory enquiry services equipment Mobile/FWA switching equipment Tranceiver units (TRX) Base station towers (BTS) Base station controllers (BSC) Mobile switching centres (MSC) Gateway mobile switching centres (GMSC) Home location registers (HLR) Visitor location register (VLR) Equipment identity registers (EIR) Voicemail platforms (VMS) SMSC Prepaid IN platform Other mobile IN platform GPRS Systems MMS Systems WAP Platform IT equipment Retail billing systems Interconnect billing systems Call centre equipment Provisioning system Customer care system IT hardware PCs and peripherals General equipment Furniture and fixtures Office plant and equipment Motor vehicles Satellite switching equipment Traffic Channel Equipment (TCE) Gateway Station Controller (GSC) Mobile Switching Center (MSC) Network Controll Center (NCC) Voicemail platforms (VMS) Mediation Device (MD) Interconnect Billing (IBIL) Satellite Transmission equipment Satellite (SAT) Antenna Sub-system (ANT) ACCUMULATED DEPRECIATION NET BOOK VALUE CWIP OPENING CLOSING BALANCE BALANCE OPENING CLOSING BALANCE BALANCE CCA ADJUSTMENTS HOLDING CC DEPN BACKLOG GAIN/ CHARGE DEPN LOSS ASSET LIFE VALUATION METHOD xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx CLOSING OPENING ADDITIONS DISPOSALS TRANSFERS BALANCE BALANCE OPENING CHARGE CLOSING DSIPOSALS TRANSFERS BALANCE FOR YEAR BALANCE GRC GRC OPENING CLOSING Halaman 37 dari 66 b. Pengembalian Biaya modal (WACC Return) Laporan pengembalian biaya modal harus memenuhi format sebagai berikut : Variable Description Value Data Source Rf Dp Ba Rm - Rf Debt % Equity % Tc Risk free rate Corporate debt prem ium Asset Beta Market Risk prem ium Corporate tax rate xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Rd Bc Re Post Tax W ACC Pre Tax W ACC L Cost of debt Com pany Beta Cost of equity - xxx xxx xxx xxx xxx - c. Laporan Keuangan kepada Regulator (Regulatory Financial Statement) NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL Cash at bank Cash on hand Short term deposits Short term investments xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Accounts receivable Amounts due from affiliates Other receivables Provision for non recoverable accounts Prepayments VAT Recoverable xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Inventories for resale Inventories for repairs and maintenance Other Inventories Provision for stock obsolecense xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Other xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Current Assets Halaman 38 dari 66 NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL Non - Current Assets Land & Buildings Land xxx xxx xxx xxx xxx Buildings - Administrative xxx xxx xxx xxx xxx Buildings - Network Buildings - Other xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Leasehold improvements xxx xxx xxx xxx xxx Fixed Switching Equipment Remote subscriber units xxx xxx xxx xxx xxx Local switches xxx xxx xxx xxx xxx Tandem switches Trunk switches xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx International gateway switches xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Intelligent network equipment Signaling equipment (STP/SCP) Non - Current Assets Infrastructure Copper Fibre cable Duct, trench and manholes Submarine cable Masts and towers Cabinets Exchange main distribution frames Transmission Equipment Optical PDH equipment Optical SDH equipment Optical DWDM equipment Microwave PDH equipment Microwave SDH equipment xDSL transmission equipment Satellite transmission systems Submarine transmission systems Transmission distribution frames Digital cross connects Other transmission equipment Data and leased lines equipment IP equipment ATM equipment Frame relay equipment X25 equipment Leased lines equipment International equipment Cable landing stations Earth stations International transmission systems IRUs Other international equipment Network support equipment Network management systems - switching Network management systems - transmission Network management systems - other Test equipment Network power equipment Halaman 39 dari 66 NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Non - Current Assets Other equipment Customer premises equipment Public payphone equipment Telex equipment Directory enquiry services equipment Mobile/FWA switching equipment Tranceiver units (TRX) Base station towers (BTS) Base station controllers (BSC) Mobile switching centres (MSC) Gateway mobile switching centres (GMSC) Home location registers (HLR) Visitor location register (VLR) Equipment identity registers (EIR) Voicemail platforms (VMS) SMSC Prepaid IN platform Other mobile IN platform GPRS Systems MMS Systems WAP Platform IT equipment Retail billing systems Interconnect billing systems Call centre equipment Provisioning system Customer care system IT hardware PCs and peripherals General equipment Furniture and fixtures Office plant and equipment Motor vehicles Mobile Satellite switching equipment Traffic Channel Equipment (TCE) Gateway Station Controller (GSC) Mobile Switching Center (MSC) Network Controll Center (NCC) Voicemail platforms (VMS) Mediation Device (MD) Interconnect Billing (IBIL) Mobile Satellite Transmission equipment Satellite (SAT) Antenna Sub-system (ANT) Halaman 40 dari 66 NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Current Liabilities Bank overdraft Creditors Customer deposits VAT Payable Amounts due to affiliates Short term borrowing's Capitalised lease liabilities Deferred income Provision for profits tax Provision for dividends Provision for employee entitlements Other NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL - - - xxx xxx - - - xxx xxx xxx xxx xxx xxx - - - xxx xxx xxx xxx xxx xxx - - - xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Non-Current Liabilities Creditors Amounts due to affiliates Long term borrowing's Capitalised lease liabilities Provision for deferred tax Provision for employee entitlements Other Net Assets Halaman 41 dari 66 NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Revenue Retail services-residential customers Local call revenue National call revenue International call revenue International roaming Calls to mobile Calls to satellite Other call revenue Operator assist Connection charges Administration services Line rentals Network access Leased circuits Data services Retail services-business customers Local call revenue National call revenue International call revenue International roaming Calls to mobile Calls to satellite Other call revenue Operator assist Connection charges Administration services Line rentals Network access Leased circuits Data services Retail services-other Payphones USC Other Wholesale services Interconnect charges CSP access charge Transfer charge International interconnect Leased circuits Unregulated services Product sales CPE lease income Directory services Content Other telecommunications services Other services Total Revenue Halaman 42 dari 66 NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Direct Cost of Sales PSTS interconnect MCTS interconnect MSTS interconnect International termination charges International roaming charges Net handset subsidisation Product maintenance Product purchases Directory services Content Other Network Costs Maintenance - Direct labour Maintenance - Direct labour on costs Maintenance - Materials Maintenance - Vehicles Maintenance - Subcontract Lease assets Licence fees Spectrum Utilisation Fees USC Electricity Other Sales & Marketing Bad & doubtful debts Billing materials Credit card charges Collateral & materials Commissions Consultants Direct labour Direct labour on costs Market research Sales office disbursements Office rental Point of sale material Postage Product advertising Product development Public relations Sponsorships Travel & accomodation Halaman 43 dari 66 NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Abnormal or Extraordinary Items xxx xxx xxx xxx xxx Profit before income tax xxx xxx xxx xxx xxx Income tax expense xxx xxx xxx xxx xxx Profit after income tax xxx xxx xxx xxx xxx General & Administration Accounting & audit Bank charges Borrowing costs Consultants Electricity Entertainment General office disbursements Indirect labour Indirect labour on costs IT and office systems Insurance Legal Motor vehicles Office rental Printing & stationary Postage Recruitment costs Security Storage Telephone & communications Travel & accomodation EBITDA Depreciation & Amortisation Depreciation Goodwill amortisation Other intangibles Non Operating Income & Expenditure Interest income Interest expense Settlement discounts Non operating income Non operating expenses Gain/loss on asset disposals Abnormal or Extraordinary Items Income Tax Halaman 44 dari 66 d. Rincian Biaya Jaringan (Statement of Network Cost) Laporan rincian biaya jaringan harus memenuhi format sebagai berikut : Halaman 45 dari 66 Network Elements Fixed Access Network Local loop - PSTN Local loop - Payphones Local loop - Private Circuits Remote subscriber units - line sensitive Local switches - line sensitive Fixed Core Network Fixed-Switching Remote subscriber units - traffic sensitive Local switches - traffic sensitive Tandem switches Trunk switches International gateway switches Intelligent network Voicemail platform Fixed-Transmission RSU-LS LS-LS LS-TD LS-TR TD-TR TD-TD TD-TR TR-TR TR-IGW IGW-IGW Leased circuit transmission FWA Network FWA-Switching TRX BTS BSC MSC SMSC HLR Prepaid platform Data application platforms Voicemail platform FWA-Transmission BTS-BTS BTS-BSC BSC-MSC MSC-TD MSC-TR Other Network Elements Outpayments International outpayments International transmission Interconnect links Leased circuit and data platforms Broadband access equipment Internet platform Wholesale product management Total Network Business Opex CCA Depreciation Capex WACC Capital Costs Total Costs Volumes Unit Cost A B C D E=CxD F=A+B+E G H=F/G xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Halaman 46 dari 66 Network Elements Opex CCA Depreciation Capex WACC Capital Costs Total Costs Volumes Unit Cost A B C D E=CxD F=A+B+E G H=F/G xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Mobile Network Switching TRX BTS BSC MSC SMSC HLR Prepaid platform Data application platforms Voicemail platform Transmission BTS-BTS BTS-BSC BSC-MSC MSC-MSC MSC-GMSC GMSC-GMSC GMSC-POI Other Network Elements Outpayments International outpayments Wholesale product management xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Total Network Business xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Satellite Network Switching Traffic Channel Equipment (TCE) Gateway Station Controller (GSC) Mobile Switching Center (MSC) Network Controll Center (NCC) Voicemail platforms (VMS) Mediation Device (MD) Interconnect Billing (IBIL) Transmission Satellite (SAT) Antenna Sub-system (ANT) Other Network Elements Outpayments Wholesale product management xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Total Network Business xxx xxx xxx xxx xxx Halaman 47 dari 66 e. Rincian Biaya Layanan Jaringan (Statement of Network Services Cost) Laporan rincian biaya layanan jaringan harus memenuhi format sebagai berikut : Halaman 48 dari 66 On-Net Voice Services Other Services On-net - Local (Fixed-WL to Fixed-WL) On-net - Local (Fixed-WL to Fixed-FWA) On-net - Long distance (Fixed-WL to FixedWL) On-net - Long distance (Fixed-WL to FixedFWA) On-net - Internet (Dial-up to 0809 numbers) (Fixed-WL to Fixed-WL) On-net - Other (emergency etc) (Fixed-WL to Fixed-WL) Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO fixed) Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO mobile) Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO satellite) Originating interconnected - Local (FixedWL to OLO VoIP) Originating interconnected - Long distance (Fixed-WL to OLO fixed) Originating interconnected - Long Distance (Fixed-WL to OLO mobile) Originating interconnected - Long distance (Fixed-WL to OLO satellite) Originating interconnected - Long distance (Fixed-WL to OLO VoIP) Originating interconnected - International (Fixed-WL to OLO international) Terminating interconnected - Local (OLO fixed to Fixed-WL) Terminating interconnected - Local (OLO mobile to Fixed-WL) Terminating interconnected - Local (OLO Satellite to Fixed-WL) Terminating interconnected - Local (OLO VoIP to Fixed-WL) Terminating interconnected - Long distance (OLO fixed to Fixed-WL) Terminating interconnected - Long distance (OLO mobile to Fixed-WL) Terminating interconnected - Long distance (OLO satellite to Fixed-WL) Terminating interconnected - Long distance (OLO VoIP to Fixed-WL) Terminating interconnected - International (OLO international to Fixed-WL) Transit 1-trunk switch (OLO to Fixed-WL to OLO) Transit 2-trunk switches (OLO to Fixed-WL to OLO) Transit to IGW (OLO to Fixed-WL to OLO) Interconnect Services 1.01 1.02 1.03 1.04 1.05 1.06 2.01 2.02 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.09 3.01 3.02 3.03 3.04 3.05 3.06 3.07 3.08 3.09 4.01 4.02 4.03 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Rincian Biaya Layanan Jaringan Tetap Volumes Weighting Unit Costs Fixed Access Network Local loop - PSTN Local loop - Payphones Local loop - Private Circuits Remote subscriber units - line sensitive Local switches - line sensitive Fixed Core Network Fixed-Switching Remote subscriber units - traffic sensitive Local switches - traffic sensitive Tandem switches Trunk switches International gateway switches Intelligent network Voicemail platform Fixed-Transmission RSU-LS LS-LS LS-TD LS-TR TD-TR TD-TD TD-TR TR-TR TR-IGW IGW-IGW Leased circuit transmission FWA Network FWA-Switching TRX BTS BSC MSC SMSC HLR Prepaid platform Data application platforms Voicemail platform FWA-Transmission BTS-BTS BTS-BSC BSC-MSC MSC-TD MSC-TR Other Network Elements Outpayments International outpayments International transmission Interconnect links Leased circuit and data platforms Broadband access equipment Internet platform Unit Cost Total Cost Halaman 49 dari 66 Volumes Weighting Mobile Network Switching TRX BTS BSC MSC SMSC HLR Prepaid platform Data application platforms Voicemail platform Transmission BTS-BTS BTS-BSC BSC-MSC MSC-MSC MSC-GMSC GMSC-GMSC GMSC-POI Other Network Elements Outpayments International outpayments Wholesale product management Unit Cost Total Cost Rincian Biaya Layanan Jaringan Bergerak Selular xxx Halaman 50 dari 66 Terminating interconnected other data (Fixedsel to OLO satellite) Terminating interconnected other data (Fixedsel to OLO mobile) Terminating interconnected MMS (Fixedsel to OLO satellite) Terminating interconnected MMS (Fixedsel to OLO mobile) Terminating interconnected SMS (Fixedsel to OLO satellite) Terminating interconnected SMS (Fixedsel to OLO mobile) Terminating interconnected voice - International (Fixedsel to OLO international) Terminating interconnected voice - Long distance (Fixedsel to OLO satellite) Terminating interconnected voice - Long distance (Fixedsel to OLO mobile) Terminating interconnected voice - Long distance (Fixedsel to OLO fixed) Terminating interconnected voice - Local (Fixedsel to OLO satellite) Terminating interconnected voice - Local (Fixedsel to OLO mobile) Terminating interconnected voice - Local (Fixedsel to OLO fixed) Originating interconnected other data (Fixedsel to OLO satellite) Originating interconnected other data (Fixedsel to OLO mobile) Originating interconnected MMS (Fixedsel to OLO satellite) Originating interconnected MMS (Fixedsel to OLO mobile) Originating interconnected SMS (Fixedsel to OLO satellite) Originating interconnected SMS (Fixedsel to OLO mobile) Originating interconnected voice - International (Fixedsel to OLO international) Originating interconnected voice - Long distance (Fixedsel to OLO satellite) Originating interconnected voice - Long distance (Fixedsel to OLO mobile) Originating interconnected voice - Long distance (Fixedsel to OLO fixed) Originating interconnected voice - Local (Fixedsel to OLO satellite) Originating interconnected voice - Local (Fixedsel to OLO mobile) Originating interconnected voice - Local (Fixedsel to OLO fixed) On-net other data On-net MMS On-net SMS On-net voice - other traffic On-net voice - Long distance On-net voice - Local On-Net Services Interconnect Services Other Services Unit Costs 1.01 1.02 1.03 1.04 1.05 1.06 2.01 2.02 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.09 2.10 2.11 2.12 2.13 3.01 3.02 3.03 3.04 3.05 3.06 3.07 3.08 3.09 3.10 3.11 3.12 3.13 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Interconnect Services On-net voice - (Satelit to OLO satelit sesuai coverage ACes) On-net voice - other traffic (satelit to IN, Voicemail,etc) On-net other data Originating interconnected voice - (Satelit to OLO fixed) Originating interconnected voice - (Satelit to OLO mobile) Originating interconnected voice - (Satelit to OLO international) Terminating interconnected voice - (Satelit to OLO fixed) Terminating interconnected voice - (Satelit to OLO mobile) Terminating interconnected voice - (Satelit to OLO international) Volumes Weighting Other Services On-net voice - (Satelit to satelit) On-Net Services Rincian Biaya Layanan Jaringan Bergerak Satelit 1.01 1.02 1.03 1.06 2.01 2.02 2.03 3.01 3.02 3.03 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Unit Costs Satellite Network Switching Traffic Channel Equipment (TCE) Gateway Station Controller (GSC) Mobile Switching Center (MSC) Network Controll Center (NCC) Voicemail platforms (VMS) Mediation Device (MD) Interconnect Billing (IBIL) Transmission Satellite (SAT) Antenna Sub-system (ANT) Other Network Elements Outpayments Wholesale product management xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Unit Cost Total Cost xxx xxx xxx Halaman 51 dari 66 f. Pemisahan akuntansi (Accounting Separation ) Laporan pemisahan akuntansi harus memenuhi format sebagaimana dijelaskan dalam butir 3.3. g. Pernyataan direktur (Directors statement) Laporan pernyataan direktur harus memenuhi format sebagai berikut : Kepada YTH : Ketua BRTI Alamat Laporan Keuangan kepada Regulator Dengan hormat, terlampir disampaikan laporan keuangan, untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaku. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud disusun oleh : .................. (Nama Penyelenggara) untuk tahun keuangan yang dimulai pada tanggal xx xxx xxxx dan berakhir pada tanggal xx xxx xxx. Laporan dimaksud dimulai dari halaman xx sampai dengan xx dari dokumen terlampir. Tanggal / Bulan / Tahun ………………………… Direktur Halaman 52 dari 66 h. Surat Laporan audit untuk tujuan tertentu (Special Purpose Audit Report) Surat laporan audit ini diberikan apabila penyelenggara telekomunikasi menggunakan jasa audit dari auditor yang ditunjuk dalam memenuhi RFR. Dalam hal kondisi ini terjadi maka format surat laporannya adalah sebagai berikut : Kepada YTH : Ketua BRTI Alamat Laporan Audit Tujuan Khusus Dengan hormat disampaikan bahwa ..................(Nama auditor) telah menyelesaikan audit laporan Telekomunikasi) keuangan untuk atas nama memberikan PT…......…(Nama opini terhadap Penyelenggara laporan keuangan PT…......…(Nama Penyelenggara Telekomunikasi) kepada regulator, dimana tahun buku dimulai pada tanggal xx xxx xxxx dan berakhir pada tanggal xx xxx xxxx. Kami menyatakan bahwa hasil audit terkualifikasi/tidak terkualifikasi (coret yang tidak penting). Dalam mengambil kualifikasi audit di atas, dilakukan dengan alasan sebagai berikut: • Menyediakan salinan proses Pengalokasian Biaya dan Panduan Pelaporan keuangan yang diterbitkan oleh Menteri dan menyesuaikannya dengan kebutuhan yang ada; • Sesuai dengan standar pengauditan di Indonesia, dilakukan pengujian keefektifan transaksi dan pengkajian ulang prosedur untuk menentukan kondisi akuntansi dan pencatatan biaya berdasarkan Panduan pengalokasian biaya dan Pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh Menteri. Tanggal / Bulan / Tahun Nama Auditor Jabatan Halaman 53 dari 66 6.2 Kebutuhan Informasi Lebih Lanjut Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan informasi tambahan yang terkait dengan RFR apabila diminta oleh BRTI. Halaman 54 dari 66 7. HUBUNGAN METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR DENGAN FORMULA PERHITUNGAN BIAYA INTERKONEKSI 7.1 Pendahuluan Hubungan Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dengan formula perhitungan biaya interkoneksi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini, wajib dipenuhi oleh penyelenggara telekomunikasi, termasuk prinsip dan proses perhitungan dengan menggunakan metode LRIC buttom-up dalam menyediakan setiap layanan. Hubungan sebagaimana dimaksud di atas, digunakan untuk menghasilkan data-data LRIC, dengan penyesuaian CCA dan metode valuasi (valuation method) sebagaimana diuraikan berikut ini: 7.2. Penyesuaian CCA dan Metode Valuasi CCA untuk menghitung penggantian biaya dan nilai dari sarana dan peralatan yang ada dan digunakan sebagai proxy untuk menghitung efisiensi operator berdasarkan forward looking LRIC. Terdapat dua pendekatan dalam menghitung CCA, yaitu : 1) OCM (Operation Capital Maintenance), dimana CCA dihitung dengan mengacu kepada produksi penyelenggara telekomunikasi yang tetap sepanjang waktu; 2) FCM (Financial Capital Maintenance), dimana CCA dihitung dengan mengacu kepada nilai modal yang ditanamkan oleh pemegang saham harus tetap dipertahankan dengan aturan biaya terkini. Dalam metode ini, aset yang ada harus dicantumkan ulang untuk mencerminkan nilai bisnis saat ini. Selisih nilai bisnis ini merupakan biaya pergantian bersih saat Halaman 55 dari 66 ini (net current replacement cost / NRC, dan harus ditulis ulang sebagai penerimaan dalam laporan Rugi Laba. Aset-aset yang tercantum dalam modal perusahaan umumnya lebih rendah dari NRC sesuai jumlah yang dapat digantikan. NRC umumnya berasal dari biaya pergantian aset kotor (aset`s gross replacement costs / GRC), dan merupakan harga pembelian aset baru atau biaya dari Modern Equivalent aset (MEA), dengan potensi pelayanan yang sama, disesuaikan dengan umur ekonomisnya. Metode valuasi yang berbeda dapat diterapkan pada laporan biaya keuangan saat ini untuk jenis teknologi yang berbeda, sebagai berikut: 1) Teknologi yang Ada Metode penilaian ulang aset dapat dilakukan dengan metode indeksasi atau penilaian mutlak dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: a) Indeksasi, merupakan metode yang digunakan untuk menilai aset yang sedikit perubahan teknologinya dan biaya langsung yang berhubungan dengan penggantian aset baru tersebut relatif sama. NRC dihitung menggunakan indeksasi dari nilai buku bersih historis. b) Penilaian mutlak, penilaian merupakan metode penilaian aset berdasarkan jumlah dan harga aset saat ini . 2) Modern Equivalent Asset (MEA) Bagi aset yang perubahan teknologinya cukup signifikan, biaya penggantian aset harus berdasarkan MEA dan aset tersebut minimal mempunyai potensi pelayanan yang sama. Halaman 56 dari 66 Apabila terdapat perbedaan dalam biaya operasi antara MEA dan aset eksisting, penilaian MEA harus disesuaikan dengan fungsi, umur aset, biaya perawatan, atau output yang dihasilkan. Contoh pendekatan MEA yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Switching analog (versus digital) b) Kabel Tembaga (versus fiber optik) c) Teknologi PDH (versus SDH) Penyelenggara Telekomunikasi harus menyatakan untuk kelas aset dimana penilaian MEA harus diterapkan, bersamaan dengan penyesuaian harga untuk merefleksikan perbedaan fungsional dari MEA. 3) Aset-aset bernilai kecil atau berumur pendek Untuk aset yang nilainya kecil atau umurnya pendek, mungkin dihitung berdasarkan biaya historisnya dan tidak perlu disesuaikan dengan CCA. 4) Diskon Dalam menentukan biaya penggantian (Replecment cost), diskon dari daftar harga biasanya diterapkan untuk program pengembangan harus dimasukan dalam perhitungan. 7.3 Perhitungan dalam Penyesuaian CCA Penyesuaian CCA diperlukan untuk menghitung Gross Replacement Cost (GRC) yang diperoleh dari : Halaman 57 dari 66 a. Biaya penyusutan saat ini (current cost depreciation) b. Penyusutan tambahan (supplementary depreciation) c. Total keuntungan/kerugian perusahaan (total holding gain/loss) 1) Penyusutan Biaya Saat ini Sama seperti Perhitungan Biaya Historis (Historic Cost Accounting/HCA), Penyusutan dihitung berdasarkan CCA untuk mencerminkan penggunaan asset yang ada. Rumus yang digunakan untuk menghitung Penyusutan berdasarkan pada metode roll-forward sebagai berikut: Biaya Penyusutan CCA = (GRC awal + GRC akhir) / (GBV awal + GBV akhir ) x Penyusutan Historis 2) Nilai penyusutan tambahan Perbedaan antara penyusutan biaya historis tahun ini dan Penyusutan biaya saat ini pada periode yang sama. 3) Total keuntungan/ kerugian Perbedaan pada biaya pergantian kotor (GRC) selama setahun ditambahkan atau dikurangi dari biaya historis dalam setahun, dikurangi Penyusutan backlog. Penyusutan Backlog dihitung sebagai penyesuaian yang dibutuhkan bagi akumulasi pembukuan sebagai hasil dari perubahan pada biaya pergantian kotor pada tahun sekarang. Halaman 58 dari 66 7.4 Long Run Incremental Cost (LRIC) a. Penambahan Nilai LRIC Menentukan penambahan nilai produk atau layanan terhadap biaya yang diukur. Maka dari itu, hasil analisa LRIC akan sangat bergantung pada definisi dari peningkatan nilai. Pendekatan penambahan nilai dilakukan dengan struktur sebagai berikut: Telco Combined Network Access Network Core Conveyance Network Retail & Unregulated FWA Network International Network Network Elements Intra Access Intra Core Conveyance LRICs Intra FWA Intra International FIXED COMMON COSTS Intra Combined Network Intra Telco Kotak-kotak di atas jalur hitam dalam struktur diatas mewakili peningkatan nilai utama yang akan diukur. Hal ini kemudian dipisah kedalam: 1) Jaringan yang dikombinasikan 2) Retail dan tanpa aturan Kombinasi Jaringan tersebut kemudian lebih lanjut lagi dibagi kedalam: Halaman 59 dari 66 a) Jaringan Akses b) Jaringan Utama c) Jaringan FWA d) Jaringan Internasional Kotak-kotak yang berada di bawah garis hitam putus-putus mewakili kelompok biaya umum tetap (fixed common cost) yang ada melebihi penambahan nilainya. Kotak-kotak tersebut diperlihatkan disepanjang penambahan nilai terhadap yang berhubungan dengannya. Pendekatan ini menimbulkan outputoutput seperti ini : (1) LRIC bagi setiap elemen jaringan (2) LRIC bagi peningkatan nilai jaringan, dan elemen jaringan LRIC tersalurkan (distributed network element LRICs/ DLRIC) pada tingkat ini (3) LRIC bagi peningkatan nilai jaringan kombinasi (combined network increment/CN), dan DLRICs pada tingkat ini (4) DLRIC plus mark-up bagi setiap elemen jaringan DLRICs mewakili komponen jaringan LRICs plus mark-up bagi biaya tetap sebagai penambah biaya . Penyelenggara Telekomunikasi harus mendefinisikan penambahan nilai berdasarkan prinsip-prinsip yang dijelaskan di atas. b. Spesifikasi CVR Untuk menghitung berdasarkan volume LRIC, diperlukan jasa pelayanan berbagai yang biaya dihasilkan. Perhitungan LRIC akan menjadikan kuantitas hubungan antara Halaman 60 dari 66 volume jasa pelayanan yang ditawarkan dengan biaya dari menyediakan layanan tersebut sebagai suatu variabel penghitungan . CVR digunakan untuk memperkirakan biaya yang dibutuhkan Penyelenggara Telekomunikasi untuk kapasitas jaringan beragam, khususnya seberapa besar variabel biaya yang tidak dihitung karena penghilangan produk atau jasa pelayanan tertentu. Hubungan yang mewakili penambahan biaya-biaya yang dihapuskan atau ditambahkan oleh pengeluaran atas pemasukan oleh penambahan nilai yang diketahui harus dijelaskan untuk setiap kategori biaya. Penjelasan terhadap hubungan tersebut dapat secara langsung dihubungkan pada setiap penambahan nilai yang sedang diukur, sebuah variabel langsung atau biaya tetap langsung, atau peningkatan nilai atau harga seperti halnya biaya yang termasuk ke dalam biaya umum tetap. Hubungannya dapat dipetakan dengan volume pengaturan biaya pada sumbu X dan biaya-biaya yang dihasilkan oleh pengaturan biaya, pada sumbu Y. LRIC dari setiap komponen jaringan dihitung dengan menghilangkan volume yang berkaitan dengan peningkatan nilai atau harga yang tepat. Pada tahap ini penambahan biaya tetap tertentu dan biaya umum setiap komponen dalam peningkatan nilai juga dijelaskan. Pemetaan CVR kepada kategori biaya dapat satu ke satu atau satu ke banyak, karena beberapa kategori biaya merupakan cost driver yang mirip. Hubungan kapasitas dan biaya dapat dibagi dalam beberapa kategori biaya. CVR dibuat dengan Halaman 61 dari 66 menggunakan model teknik simulasi, survei-survei statistik atau perkiraan-perkiraan manajemen. c. Spesifikasi dari saling ketergantungan Cost Driver Semua kategori biaya dikelompokkan sebagai biaya yang berdiri sendiri (independet cost) atau saling ketergantungan (dependet cost). Kategori biaya berdiri sendiri dikendalikan oleh pengendali eksogenus, seperti waktu trafik dan jumlah pelanggan. Kategori biaya yang saling ketergantungan diatur oleh endogenus, seperti biaya gaji total atau biaya pergantian bersih dari sebuah aset. Hirarki ketergantungan antar kategori biaya adalah sebagai berikut : Set-up-related costs Duration-related costs Cost Cost volume volume Network building costs Cost Network building maintenance pay volume Cost Human Resources costs volume Cost volume Halaman 62 dari 66 Pendekatan ini memungkinkan definisi dari saling ketergantungan ini khususnya berdasarkan pada elemen jaringan yang digunakan untuk mengacu pada biaya peningkatan nilai atau harga bagi produk-produk eceran dan retail. Halaman 63 dari 66 8. PROSEDUR ADMINISTRATIF 8.1 Kerahasiaan BRTI akan menjaga dokumen RFR secara aman dan rahasia dengan membatasi akses dari penyingkapan informasi dari Penyelenggara Telekomunikasi, para stafnya, penasehat hukumnya dan konsultan. BRTI tidak akan membeberkan RFR pada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Penyelenggara Telekomunikasi terkait. Dalam hal mengangkat penentuan dari persoalan antara 2 atau lebih penyelenggara telekomunikasi, BRTI akan memperhatikan RFR. BRTI tidak berada dalam sebuah kewajiban untuk membatasi akses informasi yang sudah diberitakan ke publik atau yang diperlukan oleh hukum. 8.2 Penyimpanan Dokumen Penyelenggara Telekomunikasi perlu menyimpan semua dokumen yang ada selama periode minimal lima tahun dari tanggal penyerahan RFR. 8.3 Persyaratan Audit RFR yang disampaikan oleh penyelenggara dengan pendapatan usaha 25% atau lebih dari total pendapatan usaha penyelenggara telekomunikasi dalam segmentasi layanannya harus menyertakan Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus. Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus tersebut ditujukan untuk menjaga independensitas atau untuk konfirmasi bahwa Metodologi pengalokasian biaya dan Halaman 64 dari 66 pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri ini telah dijadikan sebagai dasar dalam penyiapan dan penyusunan RFR. Penyelenggara tersebut dengan demikian harus menggunakan auditor eksternal untuk melakukan prosedur-prosedur tertentu dalam memenuhi Metodologi pengalokasian biaya dan pelaporan sebagai ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri ini dan menyusun Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus sebagaimana ditetapkan setiap tahunnya. Auditor eksternal yang ditunjuk harus menguasai Metodologi pengalokasian biaya dan pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri termasuk mampu merumuskan prosedur yang tepat dalam mengarahkan penyelenggara agar dapat melakukan pencatatan sesuai dengan Metodologi pengalokasian biaya dan pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri. Auditor eksternal diwajibkan untuk menyertakan dalam Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus semua pengecualian dalam pencatatan atau persyaratan pengalokasian biaya. Biaya yang dibutuhkan dalam menggunakan jasa auditor eksternal dibebankan kepada penyelenggara. BRTI memiliki hak untuk meminta auditor eksternal untuk melakukan lebih lanjut prosedur-prosedur dalam menguji pencatatan yang telah dilakukan oleh penyelenggara, atau mengamandemen Laporan Audit Untuk Tujuan Khusus yang telah disusun. Halaman 65 dari 66 Pada tahap awal implementasi Metodologi pengalokasian biaya dan pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri, yaitu sejak mulai diberlakukannya Peraturan Menteri ini sampai dengan September 2008, penyelenggara dapat menggunakan persyaratan audit. Pada September 2009, RFR yang disampaikan kepada BRTI wajib menyertakan persyaratan audit. Ditetapkan di : Pada tanggal : JAKARTA Pebruari 2006 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SOFYAN A. DJALIL Halaman 66 dari 66