model semantic search dengan metode rule based pada pencarian

advertisement
1
MODEL SEMANTIC SEARCH DENGAN METODE RULE BASED
PADA PENCARIAN INFORMASI MUSIK
Eko Riswanto
Teknik Informatika, STMIK EL RAHMA Yogyakarta
e-mail: [email protected]
Abstract
The search service is a tool that help user to find information fastly. The facility of
search service that is plenty today is using the word syntax, so that the information that is
returned is not suitable with the hope of user.
The established application is prototype of a searching service using the parameter
namely keyword or sentence. The process of the sentence translation is done by eliminating
stopword, parsing and stemming using algorithm tala. The formed tokens are classified into
question word (QW), object properties (OBP), class (CLP), data type properties (DTP) and
value. The next step is looking for the data value to all classes. Based on the found data
value, it is formed relation between range and domain. Based on that relation, it is made
queri SWRL to look for the data into knowledge basis.Semantic Search that is built is able
to search for with parameter namely keyword or with sentence. Several sentences that have
the same meaning can be used to do seeking for.
Keywords: Semantic Web, SWRL, OWL, Rule, DTP, OBP, Class, Relation
PENDAHULUAN
Semantic Web memanfaatkan metadata untuk merepresentasikan content atau
informasi dengan cara memberikan makna kata yang dapat dipahami, baik oleh manusia
ataupun oleh mesin [1]. Inti dari Semantic Web adalah mengaplikasikan ontology untuk
merepresentasikan content atau informasi menjadi basis pengetahuan dalam bentuk-bentuk
yang dapat dipahami dan diproses oleh mesin. Melalui Semantic Web inilah, berbagai
perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan
cara yang lebih mudah [2]. Dengan demikian ontology mampu menjembatani kesenjangan
antara manusia dan mesin. Data dan informasi didefinisikan menjadi sebuah metadata
berbasis ontology. Untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih baik Semantic Web rule
language (SWRL) diterapkan untuk melengkapi ontology dalam merepresentasikan
pengetahuan. SWRL dapat mendeskripsikan suatu aturan-aturan yang dikehendaki agar
dapat memproduksi suatu informasi tertentu yang diinginkan. SWRL merupakan sebuah
abstraksi bahasa tingkat tinggi untuk mendeskripsikan aturan berbasis horn [3]. Dengan
demikian, aplikasi pencarian yang dibuat diharapkan mampu menangani bahasa alamiah
yang diinputkan namun mesin (komputer) mampu memahaminya dan menghasilkan
informasi yang lebih relevan.
Semantic search berusaha untuk meningkatkan akurasi pencarian dengan memahami
maksud pencarian dan makna kontektual sehingga menghasilkan hasil yang lebih relevan.
Menurut Grimes [4] semantic search pada intinya pencarian dibuat cerdas, pencarian yang
berusaha meningkatkan akurasi dengan menghilangkan abiguitas melalui pemahaman
konteks.
[5] melakukan penelitian penggunaan teknologi semantik dengan menggunakan
basis pengetahuan dalam ontologi berkaitan dengan musik. Konsep ontologi musik yang
dibangun meliputi tiga spesifikasi yaitu mendefinisikan Functional Requirements for Bibliographic
Records (FRBR) yang meliputi MusicalWork digunakan untuk mendefinisikan abstrak musik,
MusicalManifestation yang berisikan record atau track musik dan MusicalItem yang berisikan
2
musik dalam bentuk CD atau lainnya. Pada FOAF ontologi didedinisikan MusicalArtist yang
meliputi MusicalArtis dan MusicalGroup. Hasil dari penelitian ini adalah menyediakan
kerangka kerja modular untuk representasi pengetahuan yang berhubungan dengan
informasi musik. Demikian juga dengan [6] mengembangkan basis pengetahuan untuk
menganalisis dan mengambil isi semantik musik yang diberi nama Context-based Music
Recommendation (COMUS). Ontologi yang dibangun dapat mengekspresikan hubungan rinci
dan rumit antara suasana hati, musik, dan situasi, memungkinkan pengguna untuk
menemukan musik yang tepat sesuai dengan suasana hati dan aplikasi yang menghasilkan
rekomendasi dari musik. Ontologi yang dibangun menjelaskan informasi musik terkait
tentang hubungan dan atribut yang berkaitan dengan suasana hati orang, genre (misalnya,
marah, senang), lokasi (misalnya, kantor, jalan), waktu (misalnya, pagi, musim dingin), dan
peristiwa (misalnya, mengemudi, bekerja) dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaanpertanyaan yang diberikan untuk melakukan penalaran tentang konteks situasional
pengguna dan rekomendasi musik yang sesuai misalnya: Apa jenis musik yang diadengarkan
ketika ia merasa suram ditempat tidurnya di malam hari? Apa jenis musik yang dia
dengarkan ketika ia jalan-jalan untuk menikmati sore hari? Apa jenis musik yang dia
dengarkan ketika ia terlambat bangun di pagi hari? Apa jenis musik yang dia dengarkan
ketika ia menyetir mobil kekantor di pagi hari?
LANDASAN TEORI
Semantic Web
Semantic Web merupakan pengembangan web saat ini dimana informasi yang
diberikan didefinisikan lebih bermakna dan lebih baik yang memungkinkan komputer dan
pengguna dapat bekerja sama.Semantic Web bertujuan agar isi web yang diekpresikan di dalam
bahasa alami yang dimengerti manusia, dapat juga dimengerti, diinterpretasi dan digunakan
oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak
akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih
mudah [2].
W3C (World Wide Web Consortium) memberikan suatu visi dari semantic web yaitu
gagasan untuk memiliki data di web yang didefinisikan serta dihubungkan sedemikian rupa
sehingga bisa digunakan oleh mesin, bukan hanya untuk ditampilkan tetapi juga untuk
tujuan automasi, integrasi dan penggunaan kembali data antar berbagai aplikasi [7]. Mesin
disini mengacu pada komputer atau program komputer yang memiliki fungsi di web,
misalnya seperti software agents, sofbot dan aplikasi yang lain. Semantic web
mengindikasikan bahwa makna data pada web dapat dipahami, baik oleh manusia maupun
oleh komputer. Agar dapat diproses oleh mesin, dokumen web dianotasikan dengan metainformation (metadata). Meta-information mendefinisikan informasi dengan cara yang dapat
diproses oleh mesin [1]. Dengan demikian proses pencarian informasi pada dokumen web
yang semantis mampu memberikan hasil yang diharapkan oleh pengguna.
Arsitektur Semantic Web
Menurut [7], arsitektur dari semantic web terdiri dari beberapa Layer yang ditunjukkan
oleh Gambar 1.
1. Layer Unicode dan URI
Uniform Resource Identifiers (URI) memastikan penggunaan sekumpulan karakter yang
telah disepakati secara internasional dan menyediakan alat untuk mengidentifikasi obyek di
semantic web. Jenis URI yang terkenal adalah URL (Uniform Resource Locator) yang akan
memberitahu komputer dimana letak suatu resource.
3
2. Layer XML, Namespace, XML Schema
Layer ini mengintegrasikan definisi Semantic web dengan dokumen XML (Extensible
Markup Language) lain yang sesuai standar. XML merupakan format standar untuk dokumen
terstruktur dan sebagai cara paling fleksibel untuk menciptakan standar bagi format
informasi dan kemudian menyediakan format tersebut beserta datanya di web. XML Schema
menggambarkan struktur dan batasan dari isi dokumen XML, namespace merupakan standar
yang digunakan untuk menentukan label unik kepada sekumpulan nama elemen yang
didefinisikan oleh XML Schema.
3. RDF dan RDF Schema
RDF (Resource Description Framework) dan RDF Schema memungkinkan pengguna
untuk membuat pernyataan tentang obyek dan URI serta mendefinisikan kosakata yang
bisa diacu dengan URI tersebut. Layer inilah yang menentukan tipe dari resource dan link.
RDF Schema mendeklarasikan keberadaan kelas dan properti, termasuk subkelas,
subproperti, domain dan range.
4. Ontology vocabulary
Ontology mendukung perkembangan kosakata karena pada Layer RDF dapat
ditentukan relasi antar konsep yang berbeda.
5. Logic
Layer logic menyediakan framework untuk menulis aksioma dari aturan dasar sistem.
Layer ini digunakan untuk meningkatkan bahasa ontologi dan memungkinkan penulisan
aplikasi pengetahuan deklaratif khusus.
6. Proof
Layer proof mengeksekusi aturan dari Layer logic. Layer proof melibatkan proses
deduktif serta representasi proof dalam bahasa web dan validasi proof.
7. Trust
Layer trust mengevaluasi apakah hasil dari Layer proof bisa dipercaya. Layer ini akan
muncul melalui penggunaan digiital signature berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh
agen yang terpercaya.
8. Digital Signature
Digital signature mendefenisikan blok dari data yang terenkripsi yang akan
dimanfaatkan oleh komputer dan agen untuk memastikan apakah suatu informasi yang
disediakan oleh sumber yang terpercaya serta mendeteksi adanya perubahan pada
dokumen.
4
Ontology
Gambar 1. Arsitektur semantic web
Ontologi adalah suatu konseptual yang formal dari sebuah domain tertentu yang
dipakai bersama oleh kelompok orang [8]. Sedang menurut [9] ontologi merupakan teori
tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang
mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ontologi sangat penting karena dapat
digunakan menerangkan tentang struktur suatu disiplin ilmu.
Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk classes, properties,
slots, dan instans [8].
1. Class, menerangkan konsep (atau makna) suatu domain. Class adalah kumpulan dari
elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat mempunyai turunan subclass yang
menerangkan konsep yang lebih spesifik.
2. Property, menerangkan konsep nilai-nilai, status, terukur yang mungkin ada untuk
domain.
3. Slot, merupakan representasi dari kerangka pengetahuan atau relasi yang menerangkan
properti dari kelas dan instant.
4. Instant, adalah individu yang telah dibuat (diciptakan). Instant dari sebuah subclass
merupakan instant dari suatu superclass.
METODE PENELITIAN
Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. Tahap Analisis
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Analisis tentang masalah penelitian dan menentukan pemecahan masalah yang tepat
untuk menyelesaikannya. Termasuk didalamnya mendefinisikan batasan sistem dan
strategi pengembangan yang digunakan.
b. Mengumpulkan seluruh informasi yang terkait dan dianalisis. Informasi-informasi
tersebut merupakan dasar untuk menetapkan persyaratan bisnis dari sistem yang
akan dikembangkan.
c. Sistem dimodelkan secara logis berdasarkan persyaratan-persyaratan bisnis yang
telah ditentukan.
2. Tahap Desain
a. Membuat desain ontologi berdasarkan model logis yang telah dibuat menggunakan
tools protege.
b. Membuat analisis pola kalimat pertanyaan yang akan digunakan untuk melakukan
query pada sistem. Pola query meliputi yang dianalisis meliputi query dengan
menggunakan kata kunci (keyword) dan query dengan menggunakan kalimat.
c. Membuatan aturan (rule) dalam menampilkan data-data pada informasi musik.
d. Membuat rancangan antar muka sistem
3. Konstruksi Program
Pada tahap ini dibangun aplikasi pencarian dengan pemrosesan query, baik query
dengan menggunakan kata kunci (keyword) maupun query dengan menggunakan kalimat
sesuai dengan kebutuhan sistem.
2. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian pada aplikasi yang sudah dibangun, pengujian
dilakukan dengan validitas aturan untuk memasukkan pertanyaan dan keluaran dengan
menggunakan Bahasa Indonesia. Keakuratan hasil pencarian didapatkan dengan
membandingkan dokumen relevan yang berhasil ditemukan dengan seluruh dokumen
relevan.
5
RANCANGAN SISTEM
1. Analisis Sistem
Prototipe yang dibangun adalah aplikasi sistem pencarian informasi musik berbasis
semantik web. Layanan yang disediakan dalam sistem ini berupa fasilitas pencarian dengan
menggunakan kalimat berbahasa Indonesia. Kalimat yang dimasukkan bisa berupa kalimat
sederhana, kalimat pertanyaan, kalimat perintah. Kalimat yang dimasukkan dalam pencarian
akan dilakukan proses penghapusan stop word, parsing dan stemming untuk menentukan pola
kalimat yang sesuai dengan dengan pola kalimat yang sudah didefinisikan dalam aturan
produksi. Hasil pencarian berupa informasi musik sesuai dengan yang disimpan dalam basis
pengetahuan.
2. Perancangan Sistem
Otologi yang digunakan dibagai dalam dua bentuk yaitu ontologi music yang
digunakan untuk menyimpan basis pengetahuan music, yang kedua ontologi sinonimowl
digunakan untuk menyimpan key word, stopword dan question word. Ontologi music yang
digunakan didefinikan kedalam empat kelas utama yaitu Album, MusicGroup, Person danSong.
a. Person, kelas ini merepresentasikan informasi tentang orang yang dapat berupa
penyanyi, pencipta lagu dan anggota group musik.
b. MusicGroup, kelas ini mereprentasikan informasi tentang group musik yang ada.
c. Song, kelas ini merepresentasikan informasi tentang koleksi lagu yang ada berserta
penyanyi dan penciptanya.
d. Album, kelas ini merepresentasikan informasi tentang album musik yang
dikeluarkan oleh orang atau group musik beserta rincian lagunya.
Diagram kelas dari ontologi yang dibuat menunjukkan hubungan interaksi antar
kelas dalam sistem, sehingga dengan diagam kelas penyajian informasi yang dimiliki oleh
setiap kelas dapat tersaji dengan jelas. Relasi antar kelas dalam ontologi informasi musik
diperlihatkan pada Gambar 2.
conte
nt
co
r
be
em
M
s
ha
ai
nt
ne
d
f
e rO
b
m
me
Gambar 2. Diagram relasi antar kelas
6
Pada Gambar 2 kelas MusicGroup berelasi dengan kelas Person dengan relasi
hasMember, yang dapat diartikan sebuah group musik memiliki beberapa orang anggota.
Kelas Person berelasi dengan kelas Album dengan relasi release, yang artinya sebuah group
musik dapat merilis atau mengeluarkan album. Kelas Album berelasi dengan kelas Song
dengan relasi content, yang artinya sebuah album terdiri dari beberapa lagu. Kelas Person
berelasi dengan kelas Album dengan relasi release, yang berarti seseorang dapat
mengeluarkan album. Kelas Person berelasi dengan kelas Song dengan relasi sing, yang berarti
seseorang dapat menyanyikan suatu lagu. Kelas Person berelasi dengan kelas Song dengan
relasi create, yang berarti seseorang dapat menciptakan suatu lagu. Kelas Song berelasi dengan
kelas MusicGroup yang berarti lagu dapat diciptakan oleh grup musik.
3. Pengolahan Bahasa Alami
Proses pertama adalah pembuangan stop word dimaksudkan untuk menghilangkan
kata yang tidak memiliki arti atau tidak relevan. Kata-kata dalam yang dihapus dalam suatu
kalimat disimpan tersendiri dalam ontologi. Apabila dalam kalimat terdapat kata yang
masuk dalam daftar stop word maka kata tersebut tidak akan diproses lebih lanjut.
Berdasarkan stop word yang ada selanjutnya akan dilakukan proses tokenisasi, yaitu memacah
kalimat kedalam kata-kata yang dibedakan berdasarkan spasi dalam kalimat. Misalkan
parameter kalimat yang dimasukkan siapa pencipta lagu yang berjudul yogyakarta, proses
penghilangan stop word dapat dilihat pada Gambar 3. Langkah selanjutnya dilakukan proses
tokenizing. Kata dapat diidentifikasi dengan kata yang lain oleh karakter spasi, sehingga
proses tokenizing yang dilakukan dengan mengandalkan karakter spasi pada kalimat untuk
memisahkan setiap kata. Gambar 4 merupakan gambaran proses tokenizing. Langkah
selanjutnya adalah melakukan stemming pada setiap token. Proses stemming adalah proses
pembentukan kata dasar. Algoritma stemming menggunakan algoritma berbasis aturan dari
Tala[10]. Stemming digunakan untuk mereduksi kata untuk menghindari ketidakcocokan,
dimana kata-kata yang berbeda namun memiliki makna dasar yang sama direduksi menjadi
satu bentuk. Gambar 5 menunjukkan contoh proses stemming pada kata-kata yang telah
melalui proses tokenisasi dan filtering.
Gambar 3. Proses filtering kalimat pencarian
7
Gambar 4. Proses tokenization kalimat
Gambar 5. Proses stemming
4. Representasi Kalimat
Proses pertama yang dilakukan adalah mencari kata tanya yang ada pada kalimat.
Jika kata tanya ditemukan maka akan ditentukan jawaban yang dimaksud dalam kalimat.
Jawaban yang dimaksud didapat dari sinonimowl yang telah didefinisikan. Siapa akan masuk
dalam question word, cipta masuk dalam OBP, lagu masuk dalam CLP, judul masuk dalam
DTP dan yogyakarta masuk dalam data value. Setelah proses representasi selesai dilakukan
proses selanjutnya adalah menetapkan masing-masing hasil yang didapat kedalam ontologi
music. Pertanyaan siapa akan merujuk ke jawaban name, group_name. Name dan group_name
dalam ontologi termasuk dalam data type properties, sehingga dimasukkan dalam DTP. Proses
selanjutnya adalah mencari data type properties (DTP), obyect properties (OBP), class properties
(CLP) dan value dalam kalimat. Kata cipta merupakan OBP yang menunjuk pada relasi create,
created_by, kata lagu merupakan CLP yang merupakan kelas song, kata judul merupakan DTP
yang menunjuk pada title dan yogyakarta merupakan value. Gambar 6 menunjukkan
representasi kalimat berdasarkan question word, DTP, OBP, CLP dan data value.
8
Gambar 6 Representasi kalimat dalam Question word, DTP, OBP, CLP dan
Value
Setelah proses representasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah mencari
nilai dari value pada semua class yang ada dalam music. Berdasarkan contoh yogyakarta
terdapat pada class song, maka akan didapat hasil pencarian berupa individu lagu yogyakarta.
Langkah selanjutnya adalah menetapkan kelas yang memuat individu hasil pencarian.
Individu dan kelas yang diperoleh akan disimpan dalam sebuah obyek. Proses selanjutnya
adalah melihat nilai yang ada dalam OBP. Pada proses representasi kalimat OBP berisi create
dan createdBy. Selanjutnya dari OBP ditentukan domain dan range masing-masing class. Create
domainnya person, rangenya song. Langkah selanjutnya adalah mencari domain person pada
hasil obyek result. Pencarian tidak ditemukan pada obyek result karena berisi song dan album
maka proses dilanjutkan pada relasi kedua pada OBP yaitu created_by. Created_by memiliki
domain song dan rangenya person. Langkah selanjutnya adalah mencari domain song pada
obyek. Proses penentuan domain dan range dalam OBP dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Pencarian domain dalam obyek
5. Pembentukkan Query SWRL
Proses pencarian infomasi music pada basis pengetahuan dilakukan dengan mencari
value dari kalimat pada semua atribut dari class yang ditemukan. Pencarian individu
dilakukan dengan membentuk queri SWRL. Format pembentukan query SWRL untuk
menampilkan semua atribut pada ClassDomain ditunjukkan Gambar 8. Langkah kedua
adalah menampikan relasi antara dari ClassDomain dan ClassRange yaitu Song createdBy Person.
Format pembentukkan query SWRL untuk menampilkan relasi ClassDomain dengan
ClassRange ditunjukkan Gambar 9.
Class(?varClass) ^
ClassAtribute(?varClass,?varClassAtribut) ^
swrlb:containsIgnoreCase(?varClassAtribut,"value")
-> sqwrl:select(?varClass)
Gambar 8. Format query menampilkan data pada atribut ClassDomain
9
classDomain(?varClass) ^
classDomainAtribute(?varclassDomain,?varclassDomainAtribute)
^ swrlb:containsIgnoreCase(?varClassDomainAtribute,"value")
^ classRange(?varClassRange) ^
relation(?varClassDomain,?varClassRange) ->
sqwrl:selectDistinct(?varClassDomain)
Gambar 9. Format query menampilkan relasi class
6. Perancangan Aturan
Aturan atau rule merupakan sebuah konsep yang menjadi acuan pada suatu model
ontologi. Suatu model ontologi dimungkinkan terdiri dari sebuah rule bahkan lebih dari satu
rule. Banyaknya rule yang digunakan atau diterapkan pada sebuah model ontologi
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti komplektivitas permasalahan, keragaman data yang
digunakan, hubungan antar objek dalam permasalahan, dan lain sebagainya. Rule digunakan
untuk mengatur relasi atau hubungan antar elemen-elemen penyusun ontologi seperti relasi
antar class, relasi class dengan datatype, relasi antar instance dalam suatu class ataupun instance
antar class. Rule-rule yang dibentuk dalam ontologi secara lengkap dijabarkan dalam Tabel 1.
Rule Name
MemberCreateSong
MemberReleaseAlbum
MemberSingSong
GroupSingSong
InversGroupSingSong
InversPersonSingSong
NameOrAlias
PersonSingSong
Tabel 1. Aturan dan diskripsi dalam ontologi
Syntax
MusicGroup(?x) ∧ Person(?y) ∧
hasMember(?x, ?y) ∧ Song(?z) ∧
create(?x, ?z) → create(?y, ?z)
MusicGroup(?x) ∧ Person(?y) ∧
hasMember(?x, ?y) ∧ Album(?z)
∧ release(?x, ?z) → release(?y, ?z)
MusicGroup(?x) ∧ Person(?y) ∧
hasMember(?x, ?y) ∧ Song(?a) ∧
sing(?x, ?a) → sing(?y, ?a)
MusicGroup(?x) ∧ Album(?y) ∧
release(?x, ?y) ∧ Song(?z) ∧
content(?y, ?z) → sing(?x, ?z)
Song(?x) ∧ MusicGroup(?y) ∧
sing(?y, ?x) → sung(?x, ?y)
Song(?x) ∧ Person(?y) ∧ sing(?y,
?x) →
sung(?x, ?y)
Person(?x) ∧ alias(?x, ?y) →
name(?x, ?y)
Person(?x) ∧ Album(?y) ∧
release(?x, ?y) ∧ Song(?z) ∧
content(?y, ?z) → sing(?x, ?z)
Keterangan
Group music menciptakan lagu X,
maka anggota Y menciptakan lagu
X
Group musik X mengeluarkan
album Z, maka anggota Y
mengeluarkan album Z
Group musik X mengeluarkan
album Z maka anggota Y
menyanyikan lagu dalam album Z
Group musik X mengeluarkan
album Y maka group musik
menyanyikan lagu dalam album Y
Group musik X menyanyikan lagu
Y maka berlaku invers lagu X
dinyanyikan oleh group music Y
Orang Y menyanyikan lagu X
maka berlaku invers lagu X
dinyanyikan oleh orang Y
Orang X memiliki alias Y maka Y
merupakan nama X
Orang X mengeluarkan album Y
maka orang tersebut menyanyikan
lagu dalam album Y
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi dari hasil penelitian ini adalah sebuah prototipe aplikasi pencarian
informasi musik berbasis web semantik dengan menggunakan ontologi dan rule untuk
10
melakukan pengolahan pada basis pengetahuan. Antar muka (interface) dari prototipe
aplikasi dibuat sederhana dengan fasilitas pencarian berbasis teks dan menu yang dapat
langsung diakses oleh pengguna yaitu Album Collection, Song Collection, Import From Database
dan How to Search.
1. Pengujian Menggunakan Kata Kunci
Pengujian menggunakan kata kunci (key word) adalah pengujian dengan
menggunakan data value dari setiap atribut dari masing-masing class. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang dikembangkan. Gambar 10
menunjukan contoh hasil pengujian dengan menggunakan parameter input berupa kata
kunci.
Pengujian pada class Person dimaksudkan untuk mencari nilai data yang terkandung
dalam class person.Misalkan pencarian dengan menggunakan kata kuncineo. Neo adalah nama
panggilan untuk Sabrang Mowo Damar Panuluh, maka akan muncul biodata dari neo yang
disimpan pada class Person. Pengujian pada class Album dimaksudkan untuk mencari nilai data
yang terkandung dalam class Album. Misalkan pencarian dengan menggunakan kata kunci
persipan. Persipan adalah nama album yang dikeluarkan group musik D’Masiv, maka akan
didapatkan informasi dari album persiapan yang disimpan dalam class Album.Pengujian pada
class Song dimaksudkan untuk mencari nilai data yang terkandung dalam class song.Misalkan
pencarian dengan menggunakan kata kuncirelung hati. Relung hati adalah sebuah judul lagu
dalam album Cinta Bersabarlah, maka akan didapatkan informasi dari lagu relung hati yang
disimpan dalam class Song.Pengujian pada class MusicGroup dimaksudkan untuk mencari nilai
data yang terkandung dalam class MusicGroup.Misalkan pencarian dengan menggunakan kata
kunci wali. Wali adalah nama panggilan untuk sebuah group music, maka akan didapatkan
informasi dari group musik wali yang disimpan dalam class MusicGroup.
Gambar 10.Hasil pencarian dengan kata kunci
2. Pengujian Menggunakan Kalimat
Pengujian mengunakan kalimat ialah pengujian dimana pengguna dapat
memasukkan serangkaian kata untuk melakukan proses pencarian. Kalimat yang
dimasukkan dapat berupa kalimat tanya, kalimat perintah atau kalimat tanpa kata tanya atau
kata perintah. Pengujian dengan menggunakan kalimat tanya dapat dilakukan dengan
menggunakan kata tanya siapa, apa, kapan. Kalimat perncarian yang melibatkan kata tanya
siapa akan menghasilkan jawaban yang menunjuk ke nama orang atau nama grup musik.
Gambar 11 menunjukkan pengujian dengan kalimat tanya siapa pencipta lagu relung hati?
11
Gambar 11. Hasil pengujian dengan kata tanya siapa
Tabel 2.Daftar pertanyaan yang telah diujikan
No
Kalimat Pencarian
1.
Siapa pencipta lagu yang berjudul yogyakarta
2.
Pencipta lagu berjudul yogyakarta
3.
Tampilkan pencipta lagu berjudul
yogyakarta
4.
Lagu berjudul yogyakarta diciptakan siapa
5.
Tampilkan penyanyi lagu yogyakarta
6.
Siapa penyanyi lagu yogyakarta
7.
Lagu berjudul yogyakarta dinyanyikan siapa
8.
Tampilkan lagu yang diciptakan oleh Kevin
9.
Kevin menciptakan lagu apa saja
10. Tampilkan anggota group musik wali
11. Tampilkan anggota group wali
12. Siapa anggota wali
13. Wali beranggotakan siapa saja
14. Tampilkan lagu dalam album persiapan
15. Tampilkan album persiapan
16. Tampilkan lagu dangdut
17. Tampilkan lagu jenis dangdut
18. Albumnya wali
19. Tampilkan albumnya wali
20. Tampilkan lagu yang dinyanyikan oleh wali
21. Tampilkan lagu yang dinyanyikan faank
22. Cari lagu yang berjudul yogyakarta
23. Cari lagu yang dikarang oleh neo
24. Tampilkan lagu yang mengandung lirik
masih seperti dulu
25. Tampilkan album yang dirilis katon
26. Tampilkan lagu yang yogyakarta dalam
album kedua
27. Tampilkan lagu karangan kevin yang
berjenis pop
28. Siapa pencipta lagu yang berjudul yoyakarta
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Keterangan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Tidak sesuai karena ada dua
value yogyakarta dan kedua
Tidak berhasil karena ada dua
value kevin dan pop
Tidak berhasil karena
yogyakarta kurang huruf “g”
12
Pada Gambar 11 kata tanya siapa diletakkan diawal kalimat, penggunaan kata Tanya
dapat juga diletakkan diakhir kalimat, misalkan relung hati diciptakan siapa? Dengan
menggunakan dua pola kalimat berbeda yang memiliki makna yang sama akan
mendapatkan hasil perncarian yang sama. Kalimat pencarian yang telah diujikan dalam
aplikasi yang dikembangkan ditunjukkan pada Tabel 2.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Pemodelan ontologi dalam aplikasi yang dikembangkan dibuat menjadi dua yaitu
ontologi music digunakan untuk menyimpan basis pengetahuan tentang musik dan
ontologi sinonimowl digunakan untuk menyimpan daftar kata questionword, daftar kata
stopword dan keyword yang berisi padanan kata untuk data type properties (DTP), obyect
properties (OBP), class (CLP).
2. Pencarian informasi musik dapat dilakukan dengan menggunakan kata kunci (keyword)
dan menggunakan kalimat. Kata kunci yaitu berupa value dari semua class yang ada.
Kalimat untuk melakukan pencarian dapat berupa kalimat tanya, kalimat perintah atau
kalimat yang tidak mengandung kata tanya atau kata perintah.
3. Aplikasi yang dibuat mampu memahami maksud dari beberapa kalimat pencarian yang
mempunyai makna yang sama.
4. Aplikasi yang dibuat hanya mampu memproses kalimat pencarian yang mengandung
satu value saja, untuk kalimat yang mengandung lebih dari satu value belum bisa
dilakukan. Misalkan Tampilkan lagu karangan neo yang berjenis pop.
SARAN
Aplikasi yang dibuat belum bisa menangani perbaikan kesalahan ketik secara
otomatis, sehingga perlu pengembangan untuk membuat mekanisme koreksi kesalahan
ketik secara otomatis .
DAFTAR PUSTAKA
[1] Davies, J., Fensel D., dan Van Hermelen, F., 2003, Toward The Semantic Web-Ontologydriven Knowledge Management, JohnWiles & Sons, Ltd, Chichester.
[2] Berners-Lee T., Hendler J., dan Lassila O., 2001, The Semantic Web. Technical report,
Scientific American.
[3] Horrocks, I., Patel-Scheneider, P., Boley H., Tabet S., Grosof, B., dan Dean, M., 2004,
SWRL: A semantic Web Rule Language Combining OWL and RuleML.
http://www.w3.org/Submission/SWRL/.
[4] Grimes,
S.,
2010,
Two
+
Nine
Types
of
Semantic
Search,
http://www.informationweek.com/news/software/bi/222400100,
diakses
9
September 2011.
[5] Raimond, Y., Abdallah, S., Sandler, M. dan Giasson, F., 2007, The Music Ontology, Centre
for Digital Music Queen Mary, University of London.
13
[6] Song, S., Kim, M., Rho, S., dan Hwang, E., 2009, Music Ontology for Mood and Situation
Reasoning to Support Music Retrieval and Recommendation, Third International Conference on
Digital Society (IEEE Computer Society).
[7] W3C, 2001, Semantic Web Activity, http://www.w3.org/2001/12/semweb-fin/w3csw diakses
tanggal 1 Februari 2012.
[8] Georgiev, I., 2005, Ontology Modelling for Semantic Web-driven Application,International
Conference on Computer Systems and TechnologiesCompSysTech’2005.
[9] Chandrasekaran, B., Josephson, J.R. dan Benjamins, V.R., 2009,What Are Ontologies, and
Why Do We Need Them?, Ohio State University.
[10]
Tala, Z, 2003, A Study of Stemming Effect on Information Retrieval in Bahasa Indonesia,
Institute for Logic, Language and Computation, Universiteit van Amsterdam, The
Netherlands.
Download