BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan persaingan pasar bebas, menjadikan persaingan
usaha diantara perusahaan menjadi semakin ketat pula. Sehingga setiap
perusahaan dituntut untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan,
berkembang dan berdaya saing ditengah ketatnya persaingan dalam dunia usaha.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar
perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya dan terus memperbaiki
kinerjanya. Strategi persaingan merupakan usaha untuk mengembangkan
perusahaan sesuai dengan ukuran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka
panjang perusahaan, yang biasa disebut strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat
dilaksanakan melalui memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya
dengan menambahkan kapasitas produk, membangun perusahaan baru maupun
dengan cara membeli perusahaan lain.
Salah satu cara untuk menjadi perusahaan besar dan kuat melalui ekspansi.
Ekspansi perusahaan dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun
ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam
perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan penambahan kapasitas pabrik,
menambah unit produksi, dan menambah divisi baru (capital budgeting),
sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam penggabungan usaha
1
2
(business combination). Penggabungan usaha atau restrukturisasi perusahaan bisa
dapat berupa, yaitu merger, konsolidasi, akuisisi, divestasi, going private,
leverage buyout (LBO) dan spin off. Perusahaan dapat melakukan merger dan
akuisisi dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya.
Dalam penelitian ini fokus pada ekspansi eksternal, yaitu penggabungan
usaha yang biasa disebut merger dan akuisisi (take over). Istilah merger, akuisisi
dan pengambilalihan, semuanya merupakan idiom merger dan akuisisi. Merger
dan akuisisi adalah strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur cepat
untuk mengakses pasar baru untuk produk baru tanpa harus membangun dari
awal.
Merger merupakan perusahaan-perusahaan (dua atau lebih) menjadi satu
kekuatan dan membagi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan
bersama dan memperkuat posisi perusahaan. Sedangkan, akuisisi lebih merupakan
sebuah perjanjian, pengambilalihan (take over) sebagian atau keseluruhan saham
atau aset perusahaan lain sehingga perusahaan pengambil-alih mempunyai hak
control atas perusahaan target. Akuisisi dapat dilakukan terhadap anak perusahaan
yang semula sudah go public hal tersebut dengan akuisisi internal, sedangkan
dalam penelitian ini lebih fokus pada merger dan akuisisi dengan target
perusahaan lain. Pada perusahaan yang melakukan akuisisi. Perusahaan yang
diakuisisi masih berhak untuk melakukan operasionalnya sendiri tanpa adanya
campur tangan perusahaan akuisitor. Sedangkan perusahaan yang melakukan
3
merger, perusahaan yang diambil alih atau di merger (target-firm) menjalankan
kegiatan operasionalnya sepenuhnya dengan adanya campur tangan perusahaan
yang mengambil alih atau merger. Dapat disimpulkan juga bahwa arti merger dan
akuisisi memang berbeda namun dalam prinsipnya sama yaitu sama-sama
kegiatan yang melakukan penggabungan usaha (business combination).
Alasan sebuah perusahaan bergabung dengan perusahaan lain atau membeli
perusahaan lain, karena hal ini (merger dan akuisisi) lebih cepat dan lebih mudah
prosesnya daripada perusahaan tersebut harus membangun unit usaha sendiri.
Faktor lain yang paling mendasari adalah motif ekonomi, karena jika kita
membeli perusahaan lain, maka pembeli tersebut hanya dapat dibenarkan apabila
perusahaan tersebut menguntungkan. Namun jika pembelian tersebut merugikan
maka
tidak
akan
terjadi
transaksi.
Pada
hakikatnya
transaksi
harus
menguntungkan kedua belah pihak, kondisi saling menguntungkan tersebut akan
terjadi jika peristiwa merger dan akuisisi diperoleh sinergi.
Dengan demikian, tujuan menggabungkan usaha melalui merger dan akuisisi
diharapkan dapat memperoleh sinergi, yaitu melalui keseluruhan perusahaan
setelah merger dan akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masingmasing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Selain itu merger dan akuisisi
dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan
kemampuan dalam pemasaran, riset, skill managerial, transfer teknologi, dan
efisiensi berupa penurunan biaya produksi.
4
Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia telah banyak melakukan merger
dan akuisisi, terlebih pada masa-masa krisis ekonomi yang mengakibatkan
banyaknya perusahaan-perusahaan yang bangkrut. Bahkan saat ini pasar yang
berkembang bukan kegiatan jual beli barang, tetapi jual beli perusahaan
(kepemilikan). Pasar ini biasa disebut dengan Market for Corporate Control.
Keputusan merger dan akuisisi
bukan berarti
tidak terlepas
dari
permasalahan, diantaranya biaya untuk melakukan merger dan akuisisi sangat
mahal, dan hasilnya pun belum pasti sesuai dengan yang diharapkan. Di samping
itu, pelaksanaan akuisisi juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap posisi
keuangan dari perusahaan pengakuisisi (acquiring company) apabila strukturisasi
dari akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan kas dan atau melalui
peminjaman. Permasalahan yang lain adalah kemungkinan adanya corporate
culture, sehingga berpengaruh pada sumber daya manusia yang akan
dipekerjakan.
Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan
akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan
finansialnya. Paska merger dan akuisisi posisi keuangan perusahaan mengalami
perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi. Untuk menilai bagaimana keberhasilan merger
dan akuisisi yang dilakukan dapat dilihat dari kinerja perusahaan setelah
5
melakukan merger dan akuisisi, terutama kinerja keuangan baik bagi perusahaan
pengakuisisi (bidder) maupun yang diakuisisi (perusahaan target).
Karena, pada kebanyakan kasus merger dan akuisisi, perusahaan cenderung
bersedia untuk dijadikan target merger dan akuisisi oleh perusahaan lain biasanya
didasarkan pada motif ekonomi, yaitu berkaitan dengan tujuan perusahaan, yaitu
meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham. Beberapa contoh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
melakukan merger dan akuisisi adalah PT Semen Padang yang diakuisisi oleh PT
Semen Gresik, PT Gudang garam dengan PT Surya Pemenang dan PT Sari
Husada yang diakuisisi oleh PT Nutrisi.
Beberapa penelitian yang meneliti tentang perbedaan kinerja perusahaan
sebelum dengan setelah merger dan akuisisi dilakukan, namun hasil tidak selalu
sejalan atau konsisten. Seperti yang dilakukan oleh Siti Fatimah (2013) yang
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk rasio keuangan CR,
NPM, ROA, ROE, DER, dan TATO untuk pengujian 2 tahun sebelum dan 2
tahun setelah merger dan akuisisi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Shinta (2008) yang menyatakan ada perbedaan kinerja keuangan pada PT Ades
Water Indonesia, Tbk. (ADES) & PT. Medco Energi Internasional, Tbk. (MEDC)
setelah dan sebelum melakukan merger dan akuisisi, dimana dare hasil tersebut
dapat membuktikan bahwa pada rasio CR, DER, NPM, ROE, dan TATO dapat
diketahui lebih besar sebelum melakukan merger dan akuisisi. Begitu pula
6
penelitian yang dilakukan oleh Annisa Meta CW (2009) yang memberikan hasil
adanya perbedaan positive signifikan pada rasio TATO keuangan setelah merger
dan akuisisi, sedangkan untuk rasio NPM dan ROA tidak mengalami perbedaan
yang signifikan setelah merger dan akuisisi.
Penelitian ini ditujukan untuk meneliti perusahaan yang melakukan merger
dan akuisisi, khususnya menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan rasiorasio keuangan. Jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rasio
likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan pasar. Dasar logika dari
pengukuran berdasarkan akuntansi adalah bahwa jika skala bertambah besar
ditambah dengan sinergi yang dihasilkan dari gabungan aktivitas-aktivitas yang
simultan, maka laba perusahaan akan meningkat dan kinerja perusahaan juga
semakin meningkat sehingga kinerja perusahaan pasca merger dan akuisisi
seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi.
Berdasarkan perumusan masalah dan penelitian-penelitian sebelumnya yang
ada, penelitian tertarik untuk meneliti kinerja keuangan sesudah merger dan
akuisisi dengan membandingkannya terhadap kinerja perusahaan sebelum terjadi
merger dan akuisisi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul
skripsi: “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Bidder Setelah Merger dan
Akuisisi (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 20082012)”.
7
B. Rumusan Masalah Penelitian
Praktik merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mendapat perhatian banyak publik,
karena menyangkut kepentingan yang berbeda dari banyak pihak, diantaranya
pemerintah, pemegang saham, calon investor, kreditur dan masyarakat umum.
Manfaat merger dan akuisisi dapat dilihat baik dari segi ekonomi maupun non
ekonomi. Selain itu, merger dan akuisisi juga diharapkan mendatangkan
perubahan yan signifikan terhadap perusahaan yang melakukannya sehingga dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Selain hal tersebut juga terdapat dalam Kurniawan (2011) Sudarsanam
berpendapat, motivasi melakukan merger dan akuisisi yang bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan pasar juga memperoleh sinergi perusahaan, distribusi dan
nilai bagi perusahaan. Temuan ini menarik untuk diteliti kembali yaitu mengenai
pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan dilihat dari rasio profitabilitas,
aktivitas, likuiditas dan solfabilitas.
Perbedaan penelitian (research gap) yang telah dipaparkan diatas dapat
dijadikan permasalahan dalam penelitian ini, tetapi selain dari research gap yang
ada permasalahan juga dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang diberitahukan
melalui rasio-rasio keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
melakukan akuisisi dari tahun 2008-2012.
Melihat dari beberapa penelitian terdahulu serta pandangan teori motivasi dan
kegiatan merger dan akuisisi tersebut yang menghasilkan perbedaan antara teori
8
dan kenyataan. Pada data empiris dari rata-rata kinerja perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi, maka dihasilkan pernyataan dalam penelitian ini
adalah :
1.
Apakah current ratio berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
2.
Apakah total asset turn over berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
3.
Apakah net profit margin berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
4.
Apakah return on assets berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
5.
Apakah return on equity berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
6.
Apakah debt to equity ratio berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
7.
Apakah earning per share berbeda antara sebelum dan setelah merger dan
akuisisi?
8.
Apakah tingkat kinerja perusahaan berbeda antara sebelum dan setelah
merger dan akuisisi?
9
C. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah merger
dan akuisisi pada perusahaan Bidder.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagi investor dan pemegang saham
Memberikan informasi kepada investor dan pemegang saham dalam pengaruh
kinerja perusahaan jika melakukan merger dan akuisisi melalui kinerja
keuangannya, sehingga membantu mereka dalam melakukan investasi pada
perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi.
2.
Bagi emiten
Membantu calon investor di luas sana dalam pertimbangan dalam pengambil
keputusan di bidang keuangan dan kebijakan atas publikasi merger dan akuisisi
terhadap volume perdagangan saham.
3.
Bagi pihak manajemen perusahaan
Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan pengambilan keputusan dalam
memilih merger dan akuisisi sebagai strategi perusahaan.
4.
Bagi akademisi dan peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu
keuangan mengenai kajian merger dan akuisisi.
10
5.
Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dasar perluasan
penelitian dan penambahan wawasan untuk pengembangannya.
Download