ANNUAL REPORT PT Bank CTBC Indonesia ar are We Laporan Tahunan 2016 www.ctbcbank.co.id 2016 Daftar Isi Table of Contents 2 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 4 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values 5 Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner 7 Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director 10 Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. 12 Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia 14 Strategi Bisnis Business Strategy 21 Tinjauan Keuangan Financial Review 30 Struktur Permodalan Capital Exposure 36 Tonggak Sejarah Milestones 84 Peristiwa Penting Event Highlights 88 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 89 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 91 Produk dan Layanan Products and Services 93 Jaringan Kantor Office Network 94 Struktur Organisasi Organizational Structure 95 Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners 97 Profil Direksi Profile of Directors 100 Pejabat Eksekutif Executive Officers 101 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility of Financial Reporting 40 Pengungkapan Manajemen Risiko 102 Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Risk Management Disclosure 67 Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management 83 Teknologi Informasi Information Technology Audited Financial Statement i Laporan Keuangan Publikasi PT Bank CTBC Indonesia dan Laporan Keuangan Konsolidasi CTBC Bank Co., Ltd. Publication Financial Report of PT Bank CTBC Indonesia and Consolidated Financial Report of CTBC Bank Co., Ltd. PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) telah dan berkembang dalam industri perbankan lebih dari satu dekade dan akan terus tumbuh dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Bank senantiasa membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif, serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan inovatif dalam melayani target pasar Indonesia. Bank CTBC Indonesia yakin dengan potensi yang dimiliki akan terus meningkatkan kinerjanya kini dan dimasa mendatang. PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) has been in and developing in Banking Industry more than a decade and will continued to grow in providing the maximal service to customers. The Bank continues to build and ensure productive relationship in internal cooperation and harmonious partnership with stakeholders to produce beneficial and innovative work in serving the target market of Indonesia. Bank CTBC Indonesia confident with its potential to continue to enhance Bank performance now and in the future. PT Bank CTBC Indonesia Laporan Tahunan 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner Ikhtisar Keuangan Financial Highlights In billions of Rupiah Dalam miliar Rupiah LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Kredit yang Diberikan (Bruto) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Simpanan dari Nasabah dan Bank-Bank Lain Jumlah Liabilitas Ekuitas 2016 11,915.19 8,319.55 162.56 8,291.93 9,243.16 2,672.04 2015 12,827.36 8,770.63 128.19 8,206.24 10,293.23 2,534.12 2014 12,328.73 7,851.66 113.33 8,260.25 9,911.39 2,417.34 522.47 115.97 638.44 450.88 187.55 136.63 512.70 101.52 614.21 456.04 158.17 115.84 458.83 174.59 633.41 308.33 325.08 239.18 Capital Permodalan Aktiva Tetap Terhadap Modal Pemenuhan PPA Produktif Pemenuhan PPA Non Produktif NPL Bruto NPL bersih 30.40% 33.63% 27.88% 26.28% 29.24% 4.72% 4.87% 4.85% Fixed Assets to Capital 3.64% 2.11% 1.25% 1.48% 1.08% 1.01% Non-Performing Productive Assets Impairment Loss Reserves (CKPN) of financial assets to productive assets 74.64% 0.00% 4.90% 3.61% 89.03% 0.00% 2.88% 2.05% 72.56% 0.00% 1.82% 0.82% 1.57% 5.54% 5.01% 1.28% 4.93% 4.76% 3.23% 10.97% 5.23% 88.80% 90.33% 80.28% 109.19% 118.36% 112.16% Earning Assets Rentabilitas ROA ROE NIM Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) ROA ROE NIM Operating Expenses to Operating Revenues Likuiditas Kepatuhan Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Persentase Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Neto (PDN) Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets NPL Gross NPL Net Rentability Likuiditas LDR CAR including credit risk CAR including credit risk, market risk and operating risk 33.52% Kualitas Aktiva Aktiva Produktif Bermasalah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Net Interest Income Other Operating Revenue (Non Interest) Operating Revenue Operating Expenses Profit (Loss) Before Tax Profit (Loss) After Tax KEY FINANCIAL RATIOS RASIO KEUANGAN UTAMA KPMM (risiko kredit) KPMM (risiko kredit, risiko pasar and risiko operasional) Total Assets Loans Receivable (Gross) Allowance for Impairment Losses Deposits from Customers and Other Banks Total Liabilities Equity STATEMENT OF PROFIT/LOSS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Bunga-Bersih Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga) Pendapatan Operasional Beban Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Setelah Pajak STATEMENT OF FINANCIAL POSITION LDR Compliance nil nil 6.53% 4.11% nil nil 7.57% 2.18% nil nil 8.11% 2.28% Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL) Precentage Lending in Excess of LLL Reserve Requirement (Rupiahs) Net Open Position (NOP) Laporan Tahunan 2016 02 PT BANK CTBC INDONESIA We are Kilas Kinerja 2016 Performance Overview 2016 Ekuitas Liabilitas Equity Liability *dalam miliar rupiah in billions of rupiah 2,672 2700 2600 *dalam miliar rupiah in billions of rupiah 10500 10000 2,534 2500 9,911 10,293 9500 2,417 9,243 2400 9000 2300 8500 2200 2014 2015 2014 2016 2015 2016 Simpanan Nasabah Kredit yang Diberikan Deposits from Customer (Non Bank) Loan *dalam miliar rupiah in billions of rupiah 7800 7,620 7600 7,410 7400 8,642 8600 8400 8,157 8200 7200 7000 8800 8000 6,989 7800 7,738 7600 6800 7400 6600 7200 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 03 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values VISI Vision Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia. To become one of the leading focus banks and commit to serve selected target market in Indonesia. MISI Mission Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif. We will focus to provide financial solution to Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services. Nilai-Nilai Perusahaan Core Values INTEGRITAS Integrity PEDULI Caring PROFESIONAL Professional INOVASI Innovation KERJASAMA TIM Teamwork Laporan Tahunan 2016 04 PT BANK CTBC INDONESIA Sambutan Dari Presiden Komisaris Message From President Commissioner Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner Para Pemangku Kepentingan yang terhormat, Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 tercatat sebesar 5,02% atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 4,88% namun pertumbuhan ini masih lebih rendah dari proyeksi pemerintah sebelumnya yaitu 5,2% (yoy). Dear Stakeholders, The economic growth in 2016 recorded at 5.02% or higher than the previous year of 4.88%. but this growth is still lower than the previous government forecast of 5.2% (yoy). Realisasi ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian global pada kuartal IV-2016 yang menunjukkan peningkatan, meski belum merata di seluruh negara. Salah satunya terlihat dari harga komoditas internasional dimana ekspor ke Amerika Serikat, China, dan Jepang juga tumbuh cukup baik, tidak hanya di sektor migas, tapi juga non migas. This realization can not be separated from global economic conditions in the fourth quarter of 2016 showed an increase, although not evenly distributed across the country. It was reflected on the international commodity prices as exports to the United States, China, and Japan also grew quite nice, not only in oil and gas, but also non-oil sector. Walaupun di tahun 2016 Indonesia berhasil melewati gejolak perekonomian dengan baik, namun beberapa kondisi makro dan mikro perekonomian sepanjang tahun 2016 telah memberikan tekanan cukup besar kepada pencapaian target di industri perbankan. Although in 2016 Indonesia made it through the economic downturn quite well, macro and micro economic conditions throughout 2016 has given considerable pressure to target achievement in the banking industry. Penilaian Komisaris terhadap Kinerja Direksi Board of Commissioners’ Assessment on the Directors’ performance Through our monitoring as Board of Commissioner, we are in opinion that the Directors of the Bank has been carrying out duties properly and professionally in facing the economic challenges that affect the Bank's business activity. The Bank’s management will continue to improve the quality of risk management and collection capabilities. The Bank continuously maintain the prudential principle when giving loans, strengthening the Credit Risk Control Systems, and the quality of the loans portfolio. Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Bank telah melaksanakan tugas dengan baik dan profesional dalam menghadapi tantangan perekonomian yang mempengaruhi aktivitas bisnis Bank. Manajemen Bank terus berusaha memperbaiki dan lebih meningkatkan mutu manajemen risiko serta kemampuan penagihan piutang Bank dengan senantiasa mempertahankan prinsip kehati-hatian saat memberikan pinjaman, memperkuat Sistem Pengendalian Risiko Kredit (Credit Risk Control System), dan kualitas portofolio kredit yang diberikan. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 05 Visi, Misi dan Nilai - nilai Vision, Mission and Values Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner Sambutan dari President Direktur Message from President Director Pandangan atas Prospek Usaha Bank CTBC Indonesia Tahun 2017, Dewan Komisaris mencermati beberapa risiko bagi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti berlanjutnya gejolak finansial yang disertai melemahnya perdagangan dan lambatnya pertumbuhan di negara-negara dengan ekonomi maju, berlanjutnya perlambatan ekonomi Cina, ketidakpastian kebijakan global, khususnya perjanjian dagang global serta laju normalisasi tingkat suku bunga di Amerika Serikat. Views on Business Prospect of Bank CTBC Indonesia Dewan Komisaris tetap optimis pertumbuhan ekonomi global akan berjalan dengan kondusif dan tingkat inflasi yang terjaga sehingga Bank dapat mengembangkan usahanya dengan baik. Board of Commissioners remain optimistic about global economic growth will conducive and the inflation rate is maintained so that the Bank can develop their business well. Untuk itu Dewan Komisaris bersama-sama dengan Manajemen Bank akan terus melakukan perbaikan yang diperlukan, melalui review secara berkelanjutan atas kebijakan-kebijakan yang dibuat, menyediakan nasihat dan rekomendasi, dan mengawasi manajemen manajemen untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan sikap yang lebih prudent. Therefore, Board of Commissioners together with Bank’s management will continue to make necessary improvement through continue review on the policies, provide counsel and supervise the Bank’s management for improvement with prudent expectation. Apresiasi Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator lainnya, para Direksi dan karyawan atas dedikasinya terhadap perusahaan, kepada para pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya, atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Bank CTBC Indonesia. Appreciation On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take this opportunity to express my gratitude to Financial Service Authority (OJK) and other Regulators, all of the Directors and employees for their dedication to the company, to the stakeholders including shareholders, customers, and the public community, for their trust and support given to Bank CTBC Indonesia. In 2017, Board of Commissioners observe at some of the risks to Indonesia economy growth projection, such as the continuing financial turmoil that accompanied by weak trade and slow economic growth in developed countries, the continued slowdown in the China economy, the uncertainty of global policy, particularly global trade agreements as well as the normalization interest rates in the United States. Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner Laporan Tahunan 2016 06 PT BANK CTBC INDONESIA Sambutan Dari Presiden Direktur Message From President Director Joseph Shih Presiden Direktur President Director Perekonomian Indonesia pada tahun 2016 terus dipengaruhi oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Akibatnya, permintaan kredit lebih rendah sementara NPL meningkat, khususnya di perbankan korporasi. The economy of Indonesia in 2016 continued to be impacted by the weakening of global economy growth. As a result, demand for credit was lower whilst the Non-Performance Loan (NPL) was increasing, particularly in the corporate banking. Menghadapi kondisi ekonomi yang sulit ini, Bank telah lebih berhati-hati dalam melakukan proses kredit dan berupaya maksimal untuk menjual agunan yang ada dari kredit NPL untuk pengelolaan NPL yang lebih baik. Facing this tough economic condition, the Bank has been more cautions in credit process and put more efforts to dispose collateral arising from NPL to properly manage the NPL. Pencapaian Kinerja 2016 Walaupun demikian, Bank CTBC Indonesia mampu mengatasi kondisi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari laporan kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia periode 2016, dengan laba sebelum pajak meningkat menjadi sebesar IDR 187,55 miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 136,63 miliar, naik sebesar 17,95% dibandingkan tahun 2015. Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 522,47 miliar pada tahun 2016, meningkat sebesar 1,91% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Jumlah total aset Bank turun sebesar 7,11% dari IDR 12,83 triliun pada akhir tahun 2015, menjadi IDR 11,92 triliun pada akhir tahun 2016, terutama karena permintaan pasar yang lebih rendah untuk kredit. Business Performance in 2016 However, Bank CTBC Indonesia was able to overcome the condition well. It can be seen from the statement of financial performance of Bank CTBC Indonesia in 2016, with a higher profit before tax of IDR 187.55 billion. The net profit amounted to IDR 136.63 billion, 17.95% higher compared to 2015. The Bank achieved interest income amounted to IDR 522.47 billion in 2016, which was 1.91 % increase from previous year. Total assets decreased by 7.11% from IDR 12.83 trillion at the end of 2015 to IDR 11.92 trillion at the end of 2016, mainly because of lower market demand for credit. Rasio non-performing loan (NPL) bruto meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 2,88% menjadi 4,90% pada tahun 2016. Hal ini diakibatkan oleh memburuknya kualitas beberapa debitur korporasi. Net NPL 3,61% masih di bawah batas maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. The gross ratio of non-performing loan (NPL) increased from previous year, which was 2.88% into 4.90% in 2016. It was due to the deterioration of the quality of some corporate debtors. Net NPL was 3.61% which remained below the maximum limit set by Bank Indonesia which is 5%. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 07 Sambutan dari President Komisaris Message from President Commissioner Sambutan dari President Direktur Message from President Director Profil CTBC Bank., Ltd. Profile CTBC Bank., Ltd Ekuitas Bank sebesar IDR 2,67 triliun pada akhir tahun 2016 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar IDR 2,53 triliun. Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 27,88% pada akhir tahun 2016, tetap sangat memuaskan apabila dibandingkan dengan bank setingkat pada umumnya. The Bank's equity amounted to IDR 2.67 trillion at the end of 2016 was higher than previous year, IDR 2.53 trillion. The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) was 27.88% at the end of 2016, which remained very satisfactory compare with the peers. Di tahun 2016, Bank CTBC Indonesia meluncurkan layanan mobile banking sebagai pengembangan fasilitas pelayanan transaksi perbankan berbasis teknologi (digital banking), 11 (sebelas) pilihan produk reksadana bagi nasabah sebagai pengembangan produk wealth management, mengeluarkan produk bancassurance ‘ProteksiKu dan ProteksiKu Tetap’ yang memberikan perlindungan untuk fasilitas kredit bagi debitur segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta bekerja sama dengan The Nature Conservancy Indonesia dalam pengembangan ‘Tabungan Alamku’ yang merupakan produk simpanan dengan salah satu fitur utama keuntungan bagi nasabah untuk turut menyumbang dana bagi pelestarian dan konservasi alam. In 2016, Bank CTBC Indonesia has launched mobile banking services as the development of technology-based banking transaction facility (digital banking), 11 (eleven) mutual funds products for customers as development of wealth management products, bancassurance products so called ‘ProteksiKu and ProteksiKu Tetap’ – as credit facilities protection for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment, as well as working together with The Nature Conservancy Indonesia in developing ‘Tabungan Alamku’, product saving, with main benefit feature for customer to join the donation for nature conservation activity. Prospek Usaha 2017 Dalam mengantisipasi peningkatan prospek ekonomi, Manajemen Bank memusatkan perhatian pada peningkatan produktivitas kerja, produk, meningkatkan kualitas asset, penguatan pengelolaan sumber daya manusia dan meningkatkan perkembangan IT untuk mendukung pertumbuhan Bank lebih lanjut. 2017 Business Prospect In anticipation of improving economic outlook, the Management has put focus on the upgrade of increasing the productivity, products, improving asset quality, strengthening human resources management and improving IT resources to support the Bank’s further growth. Di tahun 2017, Bank CTBC Indonesia menambahkan beberapa fasilitas pelayanan untuk mempermudah pelanggan korporasi melakukan transaksi perbankan dengan Bank yaitu pengembangan fitur Corporate Internet Banking untuk memberikan layanan lebih kepada pelanggan dalam hal manajemen transaksi seperti e-Tax untuk layanan pembayaran pajak, Trade Aplikasi Keuangan untuk Web Berbasis Trade Finance dan aplikasi Time Deposit. In 2017, Bank CTBC Indonesia adds some services facilities to enable customers to conduct banking transactions with the Bank by the utilization of Corporate Internet Banking to give more service to customers in term of their transaction management such as e-Tax for Tax payment services, Trade Finance Application for Web Based Trade Finance application request and Time Deposit application. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi dan diterapkan secara konsisten dijalankan untuk memastikan terselenggaranya kegiatan operasional yang handal dan responsif. Good Corporate Governance (GCG) Implementation The structure and corporate governance mechanisms are well administrated and consistently implemented to ensure the reliability and responsiveness implementation of operational activities. Tuntutan terhadap mutu tata kelola yang baik menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh Dewan Komisaris dan Manajemen Bank melalui komitmen untuk melaksanakan Good Corporate Governance (GCG). The demands on the improvement quality of governance is a must to be fulfilled by Board of Commissioners and Bank’s Management through commitment to implement the GCG according to prevailing principles. Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses berkelanjutan (on-going process) multifacet dan Manajemen Bank berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan baik dari segi struktur, sumber daya manusia dan tata kerja Good Corporate Governance (GCG) pada Bank. Good Corporate Governance (GCG) is a multifacet on-going process and Bank CTBC Indonesia has committed to enhance the structure, human resources and implementation of GCG of the Bank. Laporan Tahunan 2016 08 PT BANK CTBC INDONESIA Sambutan dari President Komisaris Message from President Commissioner Sambutan dari President Direktur Message from President Director Profil CTBC Bank., Ltd. Profile CTBC Bank., Ltd Ucapan Terima Kasih Tahun 2016 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC Indonesia mampu mengakhirinya dengan cukup baik. Selanjutnya, Bank akan terus tetap menjaga semangat yang baik dan tetap fokus pada peningkatan produktivitas dan terus menumbuhkan kualitas portfolio pinjaman untuk perkembangan usaha lebih lanjut. Acknowledgement While 2016 was a very challenging year for the banking industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able to closed the year with acceptable performance. Going forward, the Bank will continue to maintain good spirit and remain focused on improving productivity and the quality of the loan portfolio for further business development. Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Regulator lainnya atas pengawasan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat menghargai segenap karyawan Bank CTBC Indonesia untuk kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Akhirnya kepada nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada henti kepada Bank CTBC Indonesia. On behalf of all of the Directors, I would like to thank the shareholders for their confidence in the Directors’ ongoing management of the Bank, to the Board of Commissioners, Financial Service Authority (OJK) and other Regulators for their continued supervision, guidance and direction throughout the year. We also highly grateful to the employees of Bank CTBC Indonesia for their teamwork, commitment and professionalism in delivering the best services and values. Finally to our customers and all of our business partners for their continued support to Bank CTBC Indonesia. Joseph Shih Presiden Direktur President Director 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 09 Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT CTBC Indonesia Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. CTBC Bank, yang sebelumnya dikenal sebagai China Securities Investment Corp, didirikan pada tahun 1966, dan telah berafiliasi dengan CTBC Financial Holding Co, Ltd sejak 17 Mei 2002. Kegiatan usahanya meliputi deposito, pinjaman, jaminan, valuta asing, unit perbankan lepas pantai (OBU), trust, kartu kredit, surat berharga, obligasi, futures proprietary, derivatif, anjak piutang, kotak penyimpanan, pelayanan perbankan elektronik, dan lotere nasional. Formerly known as China Securities Investment Corp., CTBC Bank was established in 1966 and has been affiliated with CTBC Financial Holding Co., Ltd. since May 17, 2002. Operations include deposits, loans, guarantees, foreign exchange, offshore banking units (OBU), trusts, credit cards, securities, bonds, proprietary futures, derivatives, factoring, safe deposit boxes, electronic banking services, and the national lottery. Pada bulan Juni 2014, CTBC Bank resmi menjadi pemegang saham tunggal dari The Tokyo Star Bank. Pada bulan November 2015, CTBC Bank bergabung dengan CTBC Broker Asuransi. Dengan CTBC Bank, perusahaan yang bertahan, untuk terus memberikan layanan kepada klien CTBC Broker Asuransi. In June, 2014, CTBC Bank officially became the sole shareholder of The Tokyo Star Bank. In November 2015, CTBC Bank merged with CTBC Insurance Brokers. With CTBC Bank, the surviving company, to continue providing services to CTBC Insurance Brokers’ clients. Pada tahun 2016, CTBC Bank mendapatkan penghargaan sebagai “Best Bank in Taiwan” oleh Global Finance dan FinanceAsia, “The Achievement in Credit Risk Management Award,” “Best Managed Bank in Taiwan” dan “Best Retail Bank in Taiwan” oleh The Asian Banker. Euromone, FinanceAsia, Asiamoney. Majalah The Asset dan The Banker & PWM magazines juga memberikan penghargaan pada CTBC Bank sebagai “Best Private Bank in Taiwan.” Penghargaan lain termasuk “Best Trade Finance Bank in Taiwan” oleh Global Finance, The Asset, The Asian Banker, and Global Trade Review, “Best Cash Management Bank in Taiwan” oleh The Asian Banker, “House of the Year” oleh AsiaRisk, and “Taiwan Loan House” oleh IFR Asia. In 2016, CTBC Bank was awarded “Best Bank in Taiwan” by Global Finance and FinanceAsia, “The Achievement in Credit Risk Management Award,” “Best Managed Bank in Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan” by The Asian Banker. Euromone, FinanceAsia, Asiamoney, The Asset and The Banker & PWM magazines also recognized CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan.” Other awards include “Best Trade Finance Bank in Taiwan” by Global Finance, The Asset, The Asian Banker, and Global Trade Review, “Best Cash Management Bank in Taiwan” by The Asian Banker, “House of the Year” by AsiaRisk, and “Taiwan Loan House” by IFR Asia. Per tahun 2016, dengan total aset lebih dari NT$ 3,52 triliun, 150 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak 107 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan, dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapura, Myanmar, Malaysia, Australia, dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat dikenal sebagai menjadi lembaga keuangan internasional. As of 2016, with total assets of NT$ 3.52 trillion, CTBC Bank has a total of 150 branches within Taiwan and 107 outlets (representative offices, branches, and subsidiaries and their branches) locates in the US, Canada, Japan, India, Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapore, Myanmar, Malaysia, Australia, and China, which makes CTBC Bank Taiwan’s most international financial institution. CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember 2016, sepuluh (10) pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah TPP Asset Management Co., Ltd. (3,06%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2,89%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2016, ten (10) major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Ltd., are TPP Asset Management Co., Ltd. (3.06%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.89%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. Acting as Custodian for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited Laporan Tahunan 2016 10 PT BANK CTBC INDONESIA Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT CTBC Indonesia Limited (2,60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2,42%), Jeffrey L. S. Koo (2,14%), Government of Singapore (1,93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1,73%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Employee Welfare Savings Committee (1,55%), Bank of Taiwan Co.,Ltd. (1,54%). (2.60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2.42%), Jeffrey L. S. Koo (2.14%), Government of Singapore (1.93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1.73%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1.61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Employee Welfare Savings Committee (1.55%), Bank of Taiwan Co.,Ltd. (1.54%). Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC Financial Holding adalah Taiwan Life Insurance Co., Ltd., CTBC Securities Co., Ltd., CTBC Venture Capital Co., Ltd., CTBC Asset Management Co., Ltd., CTBC Investments Co., Ltd., CTBC Security Co., Ltd. dan Taiwan Lottery Corporation. Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial Holding include Taiwan Life Insurance Co., Ltd., CTBC Securities Co., Ltd., CTBC Venture Capital Co., Ltd., CTBC Asset Management Co., Ltd., CTBC Investments Co., Ltd., CTBC Security Co., Ltd. and Taiwan Lottery Corporation. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 11 Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia) dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu Bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia (formerly named PT Bank Chinatrust Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), one of the leading Banks in Taiwan and the remaining 1% is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the premier Indonesian banks. Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara. Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Bank CTBC Indonesia started its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust Commercial Bank increased its ownership to 99% and changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia. And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority shareholder of PT Bank CTBC Indonesia had changed its name to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the same year. Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah satu Bank terkemuka di Indonesia. With a strong capital base and consistent performance since its establishment, Bank CTCB Indonesia has been recognized as one of the leading Banks in Indonesia. Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi Bank yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset sebesar IDR 11,92 triliun dan 13 (tiga belas) kantornya di Indonesia (termasuk 2 Kantor Fungsional Non-operasional), kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka panjang dengan para nasabah. Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate and consumer services in Indonesia and is committed to become a Bank that can be relied upon and trusted. With assets totaling IDR 11.92 trillion, and 13 (thirteen) offices in Indonesia (including 2 Functional Offices Non-Operational), Bank CTBC Indonesia business activities continue to focus on developing cooperation and long-term relationships with customers. Laporan Tahunan 2016 12 PT BANK CTBC INDONESIA Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition 100% CTBC Financial Holding Co., Ltd. PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1% 99% CTBC Bank Co., Ltd. PT Bank CTBC Indonesia Catatan: • Data per 31 Desember 2016 • Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang merupakan perusahaan publik • Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah TPP Asset Management Co., Ltd. (3,06%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2,89%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (2,60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2,42%), Jeffrey L. S. Koo (2,14%), Government of Singapore (1,93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1,73%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Employee Welfare Savings Committee (1,55%), Bank of Taiwan Co.,Ltd. (1,54%). Note: • Data as of December 31, 2016 • Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company • Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Ltd., are TPP Asset Management Co., Ltd. (3.06%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.89%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. Acting as Custodian for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (2.60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2.42%), Jeffrey L. S. Koo (2.14%), Government of Singapore (1.93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1.73%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1.61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Employee Welfare Savings Committee (1.55%), Bank of Taiwan Co.,Ltd. (1.54%). 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 13 Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Strategi Bisnis Business Strategy Bisnis Treasuri Tahun 2016 adalah tahun yang penuh tantangan untuk bisnis Treasuri masih karena perlambatan ekonomi global. Hasil pemilihan presiden AS yang tidak diduga sempat menyebabkan turbulensi yang signifikan di pasar uang namun program tax amnesty dari pemerintah Indonesia memberikan optimisme untuk percepatan ekonomi domestic. Treasury Business Year of 2016 was still a very challenging year for Treasury business due to global economic slowdown. The unexpected result of the election of US president was temporarily brought significant turbulence in the market but tax amnesty program of Indonesia Government bring optimism to accelerate domestic economy. Untuk tahun 2016, Grup Bisnis Treasuri membukukan pendapatan sebesar Rp 133,46 miliar, 11% (sebelas persen) dibawah target. Namun pencapaian ini lebih tinggi 30% (tiga puluh persen) dibandingkan tahun sebelumnya. For the year of 2016, Treasury Business Group recorded the revenue as IDR 133.46 billion, 11% (eleven percent) below target. But this achievement was 30% (thirty percent) increase from previous year. Peningkatan pencapaian tersebut terutama dikarenakan peningkatan signifikan sebesar 348% (tiga ratus empat puluh delapan persen) pada keuntungan dari transaksi surat berharga dan penurunan biaya pendanaan melalui transaksi antar bank sebesar 57% (lima puluh tujuh persen) bila dibandingkan tahun sebelumnya. The increment mainly due to significant increase of 348% (three hundred fourty eight percent) on profit from securities trading and significant decrement of 57% (fifty seven percent) in funding cost through interbank transaction compared to previous year. Memasuki tahun 2017, Grup Bisnis Treasuri Bank CTBC Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk meningkatkan portfolio transaksi derivatif dalam valuta asing dan suku bunga masih menjadi strategi utama. Di sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar surat berharga dan meningkatkan bisnis FX dengan lebih meningkatkan prinsip kehati-hatian juga memberikan dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Selain itu strategi Gapping juga tetap menjadi bagian dari fokus tahun ini dalam menjaga sumber pendapatan. Entering 2017, Treasury Business Group of Bank CTBC Indonesia will continue to improve services to customers. Customer base expansion to grow derivative transactions in foreign exchange and interest rate become a major strategy. On the other hand, Trading Desk will keep focusing on fixed income market and improve FX trading business along with enhance prudent risk management while provide best price to support customer transactions. Gapping strategies are also still become parts of the interbank focus this year to secure the revenue source. Grup Bisnis Treasuri juga akan memperluas layanan kepada nasabah dengan menyediakan alternatif investasi pada surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Indonesia. Treasury Business Group will also expand the service to the customers by providing alternative investment in Indonesia Government bonds. Grup Bisnis Treasuri siap menyambut tantangan di tahun 2017 optimisme yang tinggi. Treasury Business Group is ready to embrace the challenges in 2017 with high optimism. Perbankan Korporasi Selama tahun 2016, kegiatan Corporate Banking Group (CBG) masih berfokus pada pemberian pinjaman dan pendanaan untuk segmen korporasi menengah dan besar termasuk pula segmen Taiwan, untuk beberapa sektor industri yang in-line dengan risk appetite bank, namun karena kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan terus berkelanjutan, menyebabkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya. Pencapaian hasil di bawah target ini terjadi di seluruh segmen, dengan segmen korporasi yang paling terkena dampaknya dibandingkan segmen menengah dan Taiwan. Corporate Banking During 2016, Corporate Banking Group (CBG) activities still focus on covering lending and funding to medium and large corporate segment including Taiwanese segment to several industry sectors which in-line with the bank’s risk appetite, but due to continued unfavorable economic conditions, has shown a drop quite significant compared to previous year’s performance. The below target achievement was occurred across segment, with corporate segments being the most impacted than middle and Taiwanese market. Dibandingkan dengan akhir tahun 2015, Corporate Banking Group (CBG) mencatat sedikit penurunan sebesar 2% untuk pendapatan total tetapi mendapatkan Compared to year-end 2015, Corporate Banking Group (CBG) record a slightly deficit 2% for revenue and 7% surplus profit in 2016, and also recorded a decrease for Laporan Tahunan 2016 14 PT BANK CTBC INDONESIA Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review kenaikan 7% pada laba di tahun 2016, dan penurunan pada kedua portofolio kredit dan deposito, dengan pertimbangan kondisi pasar yang tidak menguntungkan dan stagnan, oleh karenanya, strategi Bank lebih difokuskan untuk mengelola kualitas aset yang baik dari seluruh portofolio kredit. both loan and deposit portfolio considering unfavorable and stagnant market condition and therefore, the Bank’s strategy was focused more to manage good asset quality of its loan portfolio. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang penuh tantangan sambil memastikan kualitas kredit yang baik, Bank akan sangat selektif memberikan pinjaman kredit, seperti menekankan pada perusahaan terkemuka yang menunjukkan kinerja yang mengesankan dan track record yang sangat handal. Namun demikian, pemantauan yang ketat baik pada nasabah baik ataupun nasabah bermasalah tetap akan terus menjadi fokus utama pada 2017. To face such a challenging business environment ahead while ensuring good credit quality, the Bank will be very selectively doing lending activities, such as emphasizing on reputable companies that show impressive performance and highly reliable track record. Nevertheless, strictly monitoring accounts both performing and non-performing loan will continue to be the main focus in 2017. Selanjutnya, dilatarbelakangi oleh keahlian dan memiliki dasar yang kuat untuk melayani segmen pasar menengah, Bank akan masih tetap berperan dalam sejumlah kegiatan bisnis yang melibatkan pendanaan dan pinjaman ke beberapa segmen seperti manufaktur, perdagangan, makanan dan minuman, grosir, jasa, bisnis yang berorientasi ekspor dan impor. Tetapi seperti yang kita ketahui bahwa saat ini terdapat beberapa bank Taiwan dan asing baru yang bergabung di pangsa pasar Indonesia dan dalam menyikapi sasaran Pemerintah Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Bank merasa perlu untuk melakukan perluasan usaha ke pasar regional dengan beberapa cara antara lain melakukan supply chain untuk seluruh wilayah domestic, mengembangkan pelayanan khusus untuk cross border corporation dan juga memanfaatkan jaringan CTBC global untuk membantu nasabah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Furthermore, as our expertise and having strong base to serve middle market segment, the Bank will still maintain to engage in a number of business activities that entail funding and lending to several segment such as manufacturing, trading, food and beverage, wholesale, services, export and import oriented businesses. But as we know that several new Taiwanese and foreign banks join to the market and in responding government target to be the leader of AEC, the Bank need to do an expanding of business to regional market by several ways such as doing supply chain for domestic and across region, develop specific desk for across border corporation, and also Leverage CTBC regional network to assist customers entering ASEAN Economic Community (AEC). Sebagaimana Internet Banking (CTBC e-Corp) telah diluncurkan pada Q2-2016, Bank akan terus melakukan sosialisasi fitur kepada semua pelanggan karena Bank mengharuskan seluruh aplikasi Internet Banking sebelumnya untuk di-migrasi pada aplikasi internet yang baru. Diharapkan pada tahun 2017, penggunaan Corporate Internet Banking akan mendominasi transaksi keuangan nasabah menjadi lebih efisien, cepat dan aman. Bank akan terus mengembangkan fitur internet banking pada tahun 2017 untuk memberikan layanan lebih kepada pelanggan dalam hal manajemen transaksi seperti e-Tax untuk layanan pembayaran pajak, Trade Aplikasi Keuangan untuk Web Berbasis Trade Finance dan aplikasi Time Deposit. As CBG has launched New Corporate Internet Banking (CTBC e-Corp) on Q2-2016, the Bank will continue to do features socialization to all customers since the Bank has to migrate all previous Internet Banking application to the new one. Expected in 2017, the utilization of Corporate Internet Banking will dominate financial transactions of customers to be more efficient, fast and secure. The Bank will continue to develop our features at our internet banking in 2017 to give more service to customers in term of their transaction management such as e-Tax for Tax payment services, Trade Finance Application for Web Based Trade Finance application request and Time Deposit application. Selain menyediakan one stop solusi untuk Debitur, selama 2016, Bank juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi umum sebagai Mitra Asuransi Bank untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, khususnya untuk rencana jaminan asuransi. In addition to provide one stop solution to Debtors, during 2016, Bank also has engaged to several general insurance companies as a Bank Insurance Partner to give a better service to customers, for their collaterals insurance plan. Financial Institusi (FI) Departemen tetap mengelola hubungan koresponden untuk kelancaran transaksi internasional, baik pengiriman uang dan trade finance. Selain itu, menyesuaikan pada likuiditas Bank dan sebagai alternatif struktur pendanaan, (FI) akan membantu Bank Financial Institutions (FI) Department continues to manage correspondent banking relationship for smooth international transactions both remittances and trade finance. Moreover, depending on the Bank’s liquidity and as alternative funding structure, Financial Institutions 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 15 Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review untuk memperoleh fasilitas antar bank baik committed maupun uncommitted, begitupun fasilitas onshore dan offshore dari bank koresponden. Kedepannya, untuk mengantisipasi pertumbuhan Bank, kami pun akan mencari pendanaan jangka panjang dalam bentuk simpanan nasabah offshore serta pinjaman perbankan, dengan tetap menjaga fasilitas jangka pendek (short term) dari berbagai bank lainnya. Department (FI) support the Bank to obtain from interbank both uncommitted and committed facilities from onshore and offshore correspondent banks. Going forward as to anticipate the Bank’s growth, we will look for both long term funding which could be in the form of offshore customer deposits as well as bank borrowing, while maintaining short term facility from various banks. Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pada tahun 2016, Grup Bisnis IOW (Indonesian Overseas Worker-TKI) masih belum mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini dikarenakan Bank sedang melakukan beberapa persiapan dalam menjalankan penyaluran KUR TKI, seperti mendapatkan rekomendasi, melakukan integrasi sistem, melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan beberapa pihak terkait serta pengerjaan infrastruktur dan sarana prasarana yang diperlukan dalam menjalankan program pembiayaan KUR. Indonesian Overseas Worker (IOW) Lending Following the condition of year 2016, IOW Business Group in 2016 still did not experience significant progress, due to the Bank are doing some preparation in the process KUR TKI, such as getting a recommendation, system integration, signed a Cooperation Agreement with some authorised party as well as the construction of infrastructure and the infrastructure required to run the program KUR financing. Namun demikian, Grup Bisnis IOW masih merealisasikan fasilitas pembiayaan penempatan TKI ke luar negeri, sebesar 7,3% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2016. However, IOW Business Group still realize the payment facilities for IOW with achievement drawdown ratio of 7.3% from the budget set for year 2016. Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW melakukan pencapaian pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing sebesar 114% dan 149% dari target yang dianggarkan. In terms of financial performance, IOW Business Group has achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by 114% and 149% respectively. Tahun 2017 diperkirakan masih akan menjadi tahun yang penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan TKI. Namun saat ini, Grup Bisnis IOW telah mendapatkan Surat Rekomendasi dari pihak yang berwenang mengenai partisipasi Bank dalam menjalankan Program Pembiayaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia melalui pola KUR. Selanjutnya, Grup Bisnis IOW akan terus berupaya agar program tersebut dapat segera berjalan dan terealisasi dengan baik sehingga Grup Bisnis IOW dapat memperoleh kembali pangsa pasarnya serta mencapai target yang diinginkan. Year 2017 is predicted still be a challenging year for IOW Business. But recently, IOW Business Group has received Recommendation Letter from several related parties regarding Bank’s participation in running Indonesia Overseas Workers Placement Financing Program through Microfinance (KUR) scheme. Furthermore, IOW Business Group will continue to strive for the program to be realized as soon as possible so IOW Business Group will be able to regain market share to achieve the expected target. Perbankan Ritel Strategi usaha perbankan ritel Bank CTBC Indonesia pada tahun 2016 dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan melalui kegiatan usaha yang mencakup pengelolaan dana pihak ketiga, wealth management, pinjaman konsumen, layanan perbankan berbasis teknologi (digital banking) serta pemberian kredit bagi pengembangan segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Retail Banking In 2016, Bank CTBC Indonesia's retail banking business strategy were executed consistently and continuously through activities that include third-party fund management, wealth management, consumer lending, digital banking as a technology-based banking transaction facility and loan facility for small medium enterprises (SMEs) segment. Bank CTBC Indonesia terus berinovasi mengembangkan produk simpanan, investasi dan wealth management. Meski secara umum kondisi perkembangan perekonomian global dan Indonesia pada tahun 2016 cenderung melambat, kinerja pada dana simpanan pihak ketiga di bisnis ritel Bank tetap menunjukkan adanya peningkatan dan pertumbuhan sebesar 7% dibandingkan tahun 2015. Dalam upaya menambahkan ragam pilihan produk simpanan bagi nasabah, menutup tahun 2016, pada bulan Desember telah dilakukan acara penandatangan nota kesepahaman kerjasama antara Bank CTBC Indonesia Bank CTBC Indonesia continued to innovate and develop its deposit, investment and wealth management products. Even though the general conditions of global and Indonesia’s economic developments in 2016 tended to slow down, the performance of the third party fund deposits in retail business Bank continued to show an increase and a growth of 7% compared to 2015. In addition to offer a wide selection of deposit products for customers, closing the year, in December 2016, Bank CTBC Indonesia has made the signing ceremony of the memorandum of cooperation with The Nature Laporan Tahunan 2016 16 PT BANK CTBC INDONESIA Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review dengan The Nature Conservancy Indonesia dalam rangka pengembangan produk ‘Tabungan Alamku’. Ini merupakan produk simpanan dalam mata uang Rupiah dengan salah satu fitur utama keuntungan bagi nasabah adalah untuk turut serta menyumbang dana bagi kegiatan pelestarian dan konservasi alam. Conservancy Indonesia for the product development of 'Tabungan Alamku'. This is a savings account product in Rupiah currency with one of the main features of benefit for customer is to participate and contribute in terms of funds for conservation and nature conservation. Melanjutkan kegiatan pengembangan produk-produk bancassurannce, pada bulan Oktober 2016 Bank CTBC Indonesia bekerjasama dengan perusahaan asuransi PT Zurich Topas Life meluncurkan ‘ProteksiKu’ dan ‘ProteksiKu Tetap’, dua pilihan produk perlindungan fasilitas kredit bagi debitur segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selain itu, sejalan kegiatan usaha global Bank CTBC dengan beberapa penghargaan dan best practice sebagai Bank terbaik dalam hal inovasi dan pengelolaan wealth management di Taiwan, maka Bank CTBC Indonesia pun melengkapi ragam pilihan produk bagi nasabahnya selain bancassurance. Pada bulan Agustus 2016 diluncurkan sekaligus 11 [sebelas] pilihan produk reksadana sebagai hasil kerjasama antara PT Bank CTBC Indonesia dengan tiga perusahaan manajer investasi terkemuka di Indonesia, yaitu PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. Dengan bertambahnya ragam produk wealth management ini, maka nasabah dapat lebih fleksibel dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhannya, baik untuk perlindungan maupun investasi. Continuing its bancassurannce products development, in October 2016 Bank CTBC Indonesia in cooperation with the insurance company PT Zurich Topas Life launched 'ProteksiKu' and 'ProteksiKu Tetap', two new protection products option for credit facilities of Small and Medium Enterprises (SMEs) debtors. In addition, following the global business strategies of CTBC Bank with several awards and best practice as the best Bank in terms of innovation and the management of wealth management in Taiwan, then Bank CTBC Indonesia also complement the wide selection of products for its customers in addition to bancassurance. In August 2016, the Bank launched 11 [eleven] types of mutual funds as a result of cooperation between PT Bank CTBC Indonesia with three leading investment management companies in Indonesia, namely PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia and PT Batavia Prosperindo Asset Management. With these increasing ranges of wealth management products, then the customer can have more flexibility in choosing products suited to their needs, both for protection and investment. Melengkapi dan menunjang berkembangnya produk perbankan ritel tersebut, Bank CTBC Indonesia pun secara paralel terus melakukan pengembangan fasilitas pelayanan transaksi perbankan berbasis teknologi (digital banking) untuk memudahkan nasabah. Setelah pada tahun 2015 lalu tersedia fasilitas layanan Bill Payment melalui jaringan ATM CTBC dan CTBC Internet Banking, maka pada bulan Maret 2016 diluncurkan CTBC Mobile Banking. Fasilitas layanan ini mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan melalui telepon selularnya dengan nyaman setiap saat. Aplikasi CTBC Mobile Banking ini dapat diunduh melalui App Store, Google Play dan BlackBerry World. In conjunction to support the development of its retail banking products, Bank CTBC Indonesia parallel kept on innovate and enhance the technology-based banking transaction service facility [digital banking] to make it easier for the customers. Following the launching of Bill Payment service facilities through CTBC ATM networks and CTBC Internet Banking in the year 2015, CTBC Bank then launched CTBC Mobile Banking in March 2016. This facility helps customers to easily do banking transactions through mobile phone at any time, everywhere. CTBC Mobile Banking application can be downloaded via the App Store, Google's Play and the BlackBerry World. Secara umum, pengembangan portfolio Kredit Tanpa Agunan di tahun 2016 difokuskan pada upaya-upaya mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan, khususnya untuk produk Public Loan. Hal-hal yang telah dilakukan terkait dengan tema tersebut antara lain: rekomposisi untuk segmen portfolio dengan peningkatan segmen nasabah Card For Loan, perbaikan strategi penagihan untuk segmen nasabah reguler, penyeimbangan jumlah tenaga sumber daya manusia penagihan dengan beban kerja yang ada, pengembangan kanal pembayaran alternatif dengan pihak ke-3, dsb. In general, the development of Unsecured Lending Portfolio in 2016 was being focused on several efforts to attain health & sustained portfolio growth, particularly on Public Loan product. Some taken actions that have been done related to the said strategic theme are: portfolio segment decomposition through increase in acquiring Card For Loan type of customers, enhancement of Regular segment Collection Strategy, balancing numbers of collectors to be in line with collection workload, 3rd party-based Alternate Payment Channel development, etc. Sedangkan untuk produk Salary Loan, pengembangan portofolio produk ini dilakukan melalui beberapa upaya, antara lain: peningkatan kualitas hubungan dengan mitra-mitra usaha (baik Koperasi maupun Perusahaan), penambahan mekanisme Early Warning guna mengantisipasi dampak negatif dari perlambatan ekonomi, dan peningkatan hubungan dengan nasabah melalui program pemasaran kreatif serta Top Up. While for Salary Loan product, product portfolio development has been conducted through several ways, i.e.: increasing relationship quality with its business partners (both Cooperative and Legal Entity), establishment of Early Warning Mechanism to anticipate negative effect of Economic Slowdown, and improvement of Customer Relationship Management through Creative Marketing Activities and Up selling (Top Up). 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 17 Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Di sisi lain, pada bisnis Kredit Beragunan, Bank tetap berfokus pada perbaikan proses yang ada, penguatan kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker, pemberdayaan sumber alternatif untuk referensi calon nasabah salah satunya melalui online channel, serta perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga penjualan yang ada. On the other side, in the Secured Lending Business, Bank continued to focus on its process improvement, strengthening the strategic partnership with Brokers, develop Sales Reference Channel through, utilize alternative source for leads generation through online channel, as well as improving productivity and competency of existing Sales Officer. Sejak mulai diluncurkannya fasilitas layanan pemberian kredit khusus bagi pengembangan usaha di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada pertengahan tahun 2014 lalu hingga tahun 2016, kegiatan usaha masih tetap difokuskan pada UKM di wilayah Jabotabek. Upaya pendukung perluasan pangsa pasar dan pengembangan usaha dilakukan dengan menambah penempatan tim tenaga pemasaran wilayah Jakarta di Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading dan Puri pada bulan April dan September 2016. Ini menambah jumlah tim tenaga pemasaran yang sebelumnya telah ada di Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua dan Pluit, Jakarta. Ke depannya, pengembangan wilayah layanan UKM akan mencakup pula wilayah kota Bandung dan Surabaya. In the mid year of 2014, the Bank launched its lending facility services specially offered for Small and Medium Enterprises (SMEs) business segment. Since then, in year 2016 its business activity remained focused on SMEs in the greater Jakarta area. The settlement of sales and marketing team in Jakarta Sub-Branch Offices of Kelapa Gading and Puri Kencana in April and September 2016, especially to support the expansion and development this SME business segment. It increased the number of sales force which already existed in the Sub-Branch Offices in Mangga Dua and Pluit , Jakarta. Looking ahead the year 2017, the development of SME service area will also include the areas of the city of Bandung and Surabaya. Dengan mempertimbangkan hasil yang telah tercapai sepanjang tahun 2016 serta prediksi perkembangan ekonomi makro Indonesia pada tahun 2017, maka secara umum kegiatan perbankan ritel akan difokuskan pada upaya strategis yang lebih efektif dan efisien dalam sinergi kegiatan antara unit-unit usahanya. Pengembangan produk, layanan maupun fasilitas di satu unit usaha akan senantiasa sinergi dengan unit usaha lain – baik dalam perbankan ritel maupun dengan divisi usaha lain dalam Bank. Kegiatan dimaksud mencakup di antaranya Bundle Program yang mencakup Up Selling and Cross Selling, optimalisasi kerjasama pengembangan dan penjualan produk dengan partner usaha strategis serta penyempurnaan fitur dan layanan fasilitas digital banking yang sudah tersedia saat ini. Taking into account the results that have been achieved over 2016 and the prediction of Indonesia’s macroeconomic developments in 2017, then in general, retail banking activities will be focused on more effective and efficient strategic efforts to synergize the activities of its business units. Development of products, services or facilities in one business unit will be synergized with other business units – both in retail banking as well as with other business divisions in the Bank. These to mention might include among Bundle Program that includes Up Selling and Cross Selling, optimization of product and sales development as cooperation with strategic business partners as well as enhancements of digital banking features and facilities which are already available. Strategi yang akan dipertahankan dan ditingkatkan terus kualitasnya oleh Bank CTBC Indonesia adalah tetap menjalankan kegiatan usaha perbankan ritel di tahun 2017 dengan prinsip kehati-hatian dan didukung pemantauan dalam hal kualitas portofolio, proses operasional dan implementasi kebijakan. Seluruhnya akan diupayakan tetap sejalan dan sesuai peraturan-peraturan yang diterapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan. The strategy that its quality will be maintained and improved by Bank CTBC Indonesia is continuously to run the retail banking business activity in 2017 with the precautionary principle, supported by monitoring process of portfolio quality, operational and policy implementation. Those will comply with the regulators, include Central Bank of Indonesia, the Financial Services Authority and the Deposit Insurance Agency. Operasional Dalam rangka mendukung Unit Bisnis dalam menghadapi tantangan dan persaingan di lingkungan bisnis ke depan, Operation Group berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan lainnya yang berlaku. Operation In order to support the Business Unit in facing of challenge and competition in business environment ahead, Operation Group is committed to deliver excellence service to customers by improving work efficiency as well as keep control on transactions executed by always ensuring the quality of work, the level of accuracy and comply with the Policy and Procedure /Standard Operating Procedure, Bank Indonesia/Financial Services Authority Regulation and any other regulations. Laporan Tahunan 2016 18 PT BANK CTBC INDONESIA Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Sementara Unit Bisnis tetap fokus pada strategi CTBC, membangun dan mengembangkan bisnis dengan meningkatkan fitur produk dan portofolio, pada tahun 2017, Operation Group terus menerus untuk fokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui pengembangan proses kerja dan kualitas pelayanan, serta mengembangkan sistem pemantauan untuk mengukur tingkat produktivitas terhadap indikator kinerja utama yang terintegrasi dan mengembangkan sistem pengawasan untuk mengurangi risiko operasional. While Business Unit remain focus on CTBC strategy, building and growing the business by enhancing product features and growing portfolio, in 2017, Operation Group continuous to focus on the increasing productivity and efficiency by enhance business process and quality service, and develop a monitoring system to measure the level of productivity against the integrated key performance indicator and a monitoring system to mitigate the operational risk. Bersama-sama dengan Unit Bisnis dan Supporting Unit lainnya, Operation Group akan melanjutkan upaya dan kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2017: 1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui kerjasama dengan Tim IT dan Unit Bisnis untuk melaksanakan beberapa pengembangan sistem yang ada untuk meningkatkan proses kerja. 2. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis untuk mengembangkan fitur pada digital banking (ATM, Mobile Banking, Internet Banking) dan meningkatkan kapasitas dalam hal infrastruktur, untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Tambahan fitur dan layanan yang direncanakan pada tahun 2017 seperti e-Corporate Banking (Trade Finance dan Pelayanan Pajak MPN G2, Pinjaman, Pembukaan Rekening, transaksi FX dll), pembayaran tagihan atau voucher pembelian (telco, listrik dll) melalui ATM atau mobile banking. Hal ini membuat nasabah Bank mendapatkan lebih banyak manfaat dan kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan kapan saja dan dimana saja melaui ATM atau perangkat ponsel. 3. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis dalam peningkatan fitur Produk Bank dan terus-menerus memperbarui kebijakan, dan prosedur operasional transaksi sesuai dengan karakteristik bisnis dan produk baru serta memastikan bahwa Bank terus memantau untuk mengantisipasi risiko Bank. Together with other groups, Operation Group will continue the efforts and activities to be carried out in year 2017: 1. Improving the productivity and efficiency by enhance business process through collaboration with IT Team and Business Unit to carry out some enhancement of system process. 2. Working closely with IT and Business Unit to enhance digital banking (ATM, Mobile Banking, Internet Banking) features and increase the capacity of IT infrastructure to support business growth. More feature and services are planned in 2017 such as e-Corporate Banking (Trade Finance and Tax Payment Service MPN G2, Loan, Account Opening, FX transaction etc), billing payment or purchase voucher (telco, electrical etc.) through ATM or mobile banking. It will make Bank’s customers to get more benefits and practical to do their banking transaction anytime and anywhere with ATM or their smart phone devices. 4. Berkolaborasi dengan Branch Banking Group untuk menawarkan paket layanan perbankan yang nyaman untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka di bawah ini adalah rencana pada tahun 2017 yang meliputi: a. Penyederhanaan Formulir Pembukaan Rekening. b. Penyediaan kerjasama dengan Perusahaan Asuransi bagi Nasabah Impor dalam pembukaan LC, kondisi FOB/CNF. c. Produk baru Mutual Fund: CPF (Capital Protected Fund) dan DIRE/REIT (Dana Investasi Real Estate). 5. Bekerja sama dengan Grup Manajemen Risiko dan pihak yang terkait untuk memastikan semua aktivitas bisnis dan transaksi sudah dikelola secara aktif, dimonitor dan dilaporkan melalui perangkat dan mekanisme seperti pertemuan rutin (RMC), Laporan Risiko Operasional, Loss Event Report, Key Risk Indicator Report , Risk Control Assessment Report dll. 6. Bekerja sama dengan IT dalam pengembangan pelaporan Bank Indonesia secara otomasi untuk mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan efisiensi dan tingkat akurasi. 3. Working closely with IT and Business Unit in the enhancement of Business Product features and continually update policies, and operational procedures of the transaction in accordance with the characteristics of business and new products as well as ensure that the Bank is constantly monitoring to anticipate the risk of the Bank. 4. Collaborate with Branch Banking Group in order to offer convenient financial services and packages fo fulfill customer’s needs, below the plan in 2017 include: a. Simplification of Opening Account Form. b. Providing cooperation with Insurance Companies for Import Customer in the issuing of LC (FOB/CNF). c. New Product of Mutual Fund: CPF (Capital Protected Fund) and DIRE/REIT (Real Estate Investment Fund). 5. Working closely with Risk Management Group and related parties to make sure the business and transaction activities are actively managed, monitored and reported through some tools and mechanism such as regular meeting (RMC), Operational Risk Report, Loss Event Report, Key Risk Indicator Report, Risk Control Assessment Report, etc. 6. Working closely with IT in the development of automated reporting of Bank Indonesia to reduce human error and improve the efficiency and accuracy levels. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 19 Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Bussiness Strategy 7. Meningkatkan keakurasian dalam proses verifikasi untuk meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal. 8. Operation Group dengan dukungan dari IT akan terus mematuhi rencana Regulator/Pemerintah dan mengimplementasikan sistem aplikasi di bawah ini pada thun 2017: a. Pengembangan sistem FATCA/CRS dengan sistem penelusuran secara elektronik, serta menghasilkan laporan FATCA/CRS yang diperlukan (dikoordinir oleh FINCON). b. Laporan SLIK (Sistem Laporan Informasi Keuangan) yang diprakarsai oleh OJK. Laporan ini hampir sama dengan laporan SID yang ada saat ini. c. Bekerjasama dengan IT & FINCON dalam pengembangan PSAK71. 9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI/OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko. Disamping memastikan bahwa setiap strategi, kebijakan dan prosedur operasional sepenuhnya telah dikomunikasikan dan dilaksanakan dengan baik oleh semua unit kerja yang menangani aktivitas fungsional. 10. Optimasi dan pengembangan sumber daya manusia dengan mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan kesadaran risiko operasional. Berkolaborasi dengan Tim Human Resources Department, akan selalu fokus pada retensi bakat dan pengembangan serta peningkatan produktivitas sumber daya manusia. Tinjauan Keuangan Financial Review 7. Improve the accuracy in verification process in order to minimize error in the data supporting collection and reporting as well as follow-up on the findings of external and internal audit. 8. Operation Group with support by IT continue to comply with the plan of Regulator/Government and implement the below system application in 2017: a. Enhance FATCA (Foreign Account Tax Compliance Act)/CRS (Common Reporting Standard) system for electronic search and produce FATCA/CRS reports required (coordinated by FINCON). b. SLIK Report, the new project initiated by OJK (this credit report is similar to the existing SID report). c. Working closely with IT & FINCON in development of PSAK71. 9. Improving overall Bank’s GCG, by performing a comprehensive self-assessment periodically to the BI/OJK Regulation and the prevailing law and regulation. Also to improve risk control system by consistently developing and continuously improving human resources as key element of risk management. Besides ensuring that every strategy, policies and operational procedures are fully communicated well and adhered to by all units that handle functional activities. 10. Optimization and development of human resources by enhancing the skill and knowledge of employees through internal and external training to develop their capability and operational risk awareness. Co work with HR Team will continue focus on talent retention and development as well as human resources productivity improvement. Laporan Tahunan 2016 20 PT BANK CTBC INDONESIA Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Tinjauan Keuangan Financial Review Uraian tentang Tinjauan Kinerja Keuangan Bank CTBC Indonesia untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Audit Bank CTBC Indonesia yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, anggota KPMG Internasional (Rekan penanggung jawab: Susanto, S.E., CPA) dengan opini wajar tanpa pengecualian. LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah (Rp) Total (Rp) Dalam miliar Rupiah Uraian Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Ekuitas The description of the Bank CTBC Indonesia Financial performance review for the period ended December 31, 2016 is based on Bank CTBC Indonesia Financial Statement Audited which have been audited by Public Accountant Office Siddharta Widjaja & Partners, a member of KPMG International (Partners in charge: Susanto, S.E., CPA ) with an unqualified opinion. Kenaikan/ Penurunan (%) Increase/Decrease (%) 31 Des/Dec 2016 11,915.19 9,243.16 2,672.04 Jumlah (Rp) Total (Rp) In billions of Rupiah 31 Des/Dec 2015 -7.11% -10.20% 5.44% 12,827.36 10,293.23 2,534.12 ASET Description Total Assets Total Liabilities Equity ASSETS Description Uraian Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank-Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-Bank Lain 58.37 610.45 177.49 6.04% -17.62% -24.60% 55.04 740.98 235.41 715.19 -62.21% 1,892.71 Aset Keuangan untuk Diperdagangkan Aset Derivatif untuk Tujuan Manajemen Risiko Tagihan Akseptasi Kredit yang Diberikan Efek-efek untuk Tujuan Investasi Klaim Pengembalian Pajak Aset Tetap-Bersih Aset Takberwujud-Bersih Aset Pajak Tangguhan-Bersih 366.05 27.68% 286.69 Aset Lain-lain-Bersih JUMLAH ASET STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 0.19 -75.94% 0.80 458.03 8,156.99 1,212.49 24.942 26.51 67.78 17.54 -7.69% -5.62% 318.17% 44.85% -15.97% -11.69% -52.78% 496.19 8,642.43 289.95 17.219 31.55 76.75 37.15 23.177 11,915.19 -5.34% -7.11% 24.484 12,827.36 Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Bank Placements with Bank Indonesia and Other Banks Financial Assets Held for Trading Derivative Assets Held for Risk Management Acceptance Receivables Loans Receivable Investment Securities Claim for Tax Refund Fixed Assets-Net Intangible Assets-Net Deferred Tax Assets-Net Other Assets-Net TOTAL ASSETS Aset Jumlah total aset bank turun sebesar 7,11% dari IDR 12,83 triliun pada akhir tahun 2015, menjadi IDR 11,92 triliun pada akhir tahun 2016. Assets Total assets grew by 7.11% from IDR 12.83 trillion at the end of 2015 to IDR 11.92 trillion at the end of 2016. Penurunan aset Bank disebabkan oleh turunnya beberapa komponen aktiva produktif antara lain; penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain turun cukup signifikan yaitu sebesar 62,21%. Kredit yang diberikan pada tahun 2016 sebesar IDR 8,15 triliun sedangkan tahun sebelumnya sebesar IDR 8,64 triliun atau turun sebesar 5,62%. Penurunan yang signifikan ini sejalan dengan usaha bank untuk memelihara fungsinya sebagai intermediasi dalam perekonomian sehingga dana harus disalurkan ke sektor yang lebih produktif namun tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian Bank. The decrease of Bank asset due to several components of productive assets are going down among others; placements with Bank Indonesia and other banks decreased quite significantly by 62.21%. Loans in 2016 amounted to IDR 8.15 trillion, while the previous year amounted to IDR 8.64 trillion or decreased 5.62%. The significant one is in line with the bank's efforts to maintain his function as intermediary in the economy so that the funds should be distributed into more productive sectors, but should refering to the prudent Banking principle. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 21 Strategi Bisnis Bussiness Strategy Kredit Bank memberikan pinjaman kepada nasabah bentuk mata uang IDR dan USD. Tinjauan Keuangan Financial Review dalam Struktur Permodalan Capital Exposure Loan Bank provides loans to customers in IDR and USD. Berdasarkan sektor ekonomi, Bank menyalurkan kredit kepada sektor usaha berikut: Based on economic sector, Bank disburses loans to the following business sectors: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jasa bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Business Services Manufactures Trading Transportation Constructions Others Pinjaman yang diberikan Bank berdasarkan jenis kredit adalah sebagai berikut: 1. Modal Kerja 2. Investasi 3. TKI 4. Konsumen lainnya Bank loans based on the loans type are as follows: Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja mencakup masing-masing 80,52% dan 77,65% terhadap total kredit yang diberikan pada tahun 2016 dan 2015. Most of loan intended for working capital purposes which is represented by ratio 80.52% and 77.65% from total loans granted in 2016 and 2015 respectively. Pelemahan ekonomi global hingga akhir 2016 menyebabkan dampak ketidakpastian pada perekonomian Indonesia, sehingga banyak dunia bisnis yang turun kinerjanya. Bank sebagai salah satu motor penggerak perekonomian ikut terkena dampaknya. Tidak sedikit bank yang turun kinerja di 2016 di sebabkan oleh turunnya kemampuan nasabah untuk melunasi kewajibannya. The weakening of global economy until the end 2016 led to the impact of uncertainty on the economy of Indonesia, so many businesses are tailspin. Bank as one of the motor of the economy has been affected. Not a few banks were down performance in 2016 caused by a decline in the customer's ability to repay its obligations. Karena hal tersebut diatas segmen korporasi yang paling terkena dampak, terutama dikarenakan turunnya kualitas nasabah korporasi. Dengan kondisi yang demikian Bank harus lebih fokus dan selektif dalam pemberian fasilitas kredit. Despite the above, corporate segment was most affected, mainly due to downgrade at the quality of corporate customers. With this condition, the Bank should be more focused and selective to give the credit facility. Kredit modal kerja mencapai IDR 6,70 triliun pada akhir tahun 2016, dan mencatat penurunan sebesar 1,64% dibandingkan posisi setahun sebelumnya. Working capital loans reached IDR 6.70 trillion at the end of 2016, and recorded decreased by 1.64% compared to the previous year. Penyaluran kredit investasi juga mengalami penurunan dari IDR 1,39 triliun di tahun 2015 menjadi IDR 1,1 triliun di tahun 2016 atau turun sebesar 20,82%. Investment loan also decreased from IDR 1.39 trillion in 2015 to IDR 1.1 trillion in 2016 or a decrease of 20.82%. Kredit konsumsi membukukan perlambatan 4,74% dari IDR 545,55 miliar di tahun 2015 menjadi sebesar IDR 519,72 miliar di akhir tahun 2016. Kinerja kredit konsumsi menunjukkan hasil yang kurang memuaskan disebabkan oleh situasi perlambatan ekonomi, sehingga unit bisnis benar-benar sangat ketat dalam memilih profil nasabah. The consumer loan portfolio recorded decreased by 4.74% from IDR 545.55 billion in 2015 to IDR 519.72 billion at the end of 2016. Performance consumer credit showed unsatisfactory results due to the economic slowdown situation, so that the business unit actually very strict in choosing a customer profile. Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR 5,04 triliun pada akhir tahun 2016. Jumlah ini menurun 4,17% dari akhir tahun sebelumnya. Manufacturing sector was still the dominant sector recorded at IDR 5.04 trillion at the end of 2016. This number increase 4.17% from the previous year. 1. 2. 3. 4. Working Capital Investment IOW Other consumer Laporan Tahunan 2016 22 PT BANK CTBC INDONESIA Tinjauan Keuangan Financial Review Strategi Bisnis Bussiness Strategy Terjadi peningkatan yang cukup signifikan di sektor jasa bisnis yaitu sebesar 47,77%, dari sebesar IDR 857,5 miliar di tahun 2015 menjadi sebesar IDR 1,27 triliun di tahun 2016. KREDIT YANG DIBERIKAN-BRUTO KREDIT BERDASARKAN JENIS Jumlah (Rp) Total (Rp) Dalam miliar Rupiah Uraian Struktur Permodalan Capital Exposure Occurred a significant increase in the Business Services sector that is equal to 47.77%, from IDR 857.5 billion in 2015 to IDR 1.27 trillion in 2016. Kenaikan/ Penurunan (%) Increase/Decrease (%) In billions of Rupiah 31 Des/Dec 2016 Modal Kerja Investasi TKI Konsumen Lainnya Jumlah 6,699.05 1,100.26 0.52 519.72 8,319.55 80.52% LOAN RECEIVABLE-GROSS CREDIT BY TYPE Jumlah (Rp) Total (Rp) Description 31 Des/Dec 2015 -1.64% -20.82% -97.92% -4.74% 5.14% Working Capital Investment IOW Other Consumer Total 6,810.52 1,389.56 25.00 545.55 8,770.63 77.65% KREDIT BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI CREDIT BY ECONOMIC SECTOR Description Uraian Jasa Bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah 1,267.53 5,035.35 1,000.82 76.48 275.92 663.45 8,319.55 47.77% -4.17% -33.24 -14.21% 89.18% -28.21% -5.14% Business Services Manufacturing Trading Transportation Construction Others Total 857.75 5,254.53 1,499.19 89.15 145.86 924.15 8,770.63 Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/Loan 2016 Composition By Economic Sector/Loan 2016 3% 1% 12% Jasa Bisnis Business Services Manufaktur Manufakturing Perdagangan Trading Transportasi Transportation Konstruksi Construction Lainnya Others 8% 15% 61% Komposisi Kredit Berdasarkan Jenis 2016 Credit Composition By Types 2016 0.52 519.72 1,100.26 6,699.05 Modal Kerja Working capital Investasi Invesment TKI IOW Konsumen Lainnya Other Consumer * Dalam miliar Rupiah In billions of Rupiah 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 23 Tinjauan Keuangan Financial Review Strategi Bisnis Bussiness Strategy Struktur Permodalan Capital Exposure Bank senantiasa memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. The Bank always strives to ensure its Compliance with Bank Indonesia Regulation on Legal Lending Limit (LLL) as stipulated in Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006. Per tanggal 31 Desember 2016, Bank telah mematuhi peraturan BMPK baik untuk pihak berelasi ataupun pihak ketiga dan tidak melanggar ataupun melampaui BMPK yang telah ditetapkan. As of 31 December 2016, the Bank complied with the LLL regulation for related parties or third parties and did not violate or exceed the determined LLL. Kualitas Kredit Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mengalami kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. NPL Bruto dari 2,88% di tahun 2015 menjadi 4,90% pada tahun 2016. Penyebab kenaikan ini disebabkan memburuknya kualitas beberapa debitur korporasi. Loans Quality The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia, have shown increased when compared with previous year from 2.88 % into 4.90% at 2016. The cause of this increase was due to the deterioration of the quality of some of corporate debtors. Walapun demikian Bank terus berusaha memantau dan menjaga kualitas aset, yang dicapai melalui praktik perbankan yang berhati-hati dan disiplin, tercermin pada upaya yang terus menerus dalam memperkuat manajemen risiko dan proses kredit serta pengawasan yang ketat terhadap debitur yang ada. NPL Bank masih tetap di bawah batas maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Nevertheless, the Bank has continue to monitor and maintain assets quality, which is achieved through the Bank’s prudent and disciplined banking practices, reflected by continuous effort in strengthening risk management and credit processing as well as close monitoring of the existing borrowers. The Bank’s NPL still remains below the maximum limit set by Bank Indonesia which is 5%. Realisasi Pemberian Kredit kepada Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) Per posisi 31 Desember 2016, total kredit untuk UMKM, baik direct maupun ekspor non migas adalah sebesar IDR 946,84 miliar atau 11,41% dari total kredit yang diberikan. Angka ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun 2015 sebesar IDR 527,7 miliar atau hanya sebesar 6,04% dari total kredit yang diberikan. The Realization of Loan to Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) As the position of December 31, 2016, total loans to SMEs, both direct and non-oil exports amounted to IDR 946.84 billion, or 11.41% of total loans. This figure represents an increase compared to 2015 amounted to IDR 527.7 billion, or by only 6.04% of total loans. LIABILITAS Jumlah (Rp) Total (Rp) Dalam miliar Rupiah Uraian Kenaikan/ Penurunan (%) Increase/Decrease (%) 31 Des/Dec 2016 Jumlah (Rp) Total (Rp) LIABILITIES In billions of Rupiah 31 Des/Dec 2015 Giro Tabungan Deposito Berjangka Simpanan dari Nasabah Simpanan dari Bank-Bank Lain Liabilitas Keuangan untuk Diperdagangkan Liabilitas Derifatif untuk Tujuan Manajemen Risiko 2,911.73 701.86 4,006.00 7,619.58 672.36 91.23 1.75% -4.39% 5.02% 2.82% -15.53% -23.63% 2,861.65 734.10 3,814.51 7,410.25 795.99 119.46 0.00 -99.75% 0.40 Utang Akseptasi Liabilitas Pajak Kini Pinjaman yang Diterima Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Beban yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain 461.06 7.03 234.593 54.02 103.30 -7.34% 72.60% -80.57% 22.03% -46.33% 497.56 25.64 1,207.20 44.27 192.47 JUMLAH LIABILITAS 9,243.16 -10.20% 10,293.23 Description Current Account Saving Time Deposit Deposits from Customers Deposits from Other Banks Financial Liabilities Held for Trading Derivative Liabilities Held for Risk Management Acceptance Payables Current Tax Liabilities Borrowings Obligation for Post Employment Benefits Accruals and Others Liabilities TOTAL LIABILITIES Laporan Tahunan 2016 24 PT BANK CTBC INDONESIA Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Liabilitas Jumlah liabilitas Bank pada 31 Desember 2016 adalah sebesar IDR 9,24 triliun, mengalami penurunan sebesar 10,20% dari IDR 10,29 triliun di tahun 2015. Liabilities Total Bank liabilities on December 31, 2016 amounted to IDR 9.24 trillion, decreased by 10.20% from IDR 10.29 trillion in 2015. Pembayaran terhadap pinjaman yang diterima yang telah jatuh tempo berkontribusi pada penurunan total liabilitas Bank. Hal ini ditunjukkan oleh turunnya saldo pinjaman yang diterima sebesar sebesar 80,57% dari 1,207 triliun di tahun 2015 menjadi 234,6 triliun di tahun 2016. Selain itu liabilitas pajak juga mengalami penurunan signifikan, yaitu sebesar 72,60 % dari 25,64 triliun di tahun 2015 menjadi 7,03 triliun di tahun 2016. Payments to borrowing that have matured contributed to the decrease in total liabilities Bank. This is demonstrated by the declining balance of borrowwing amounted to 80.57% from IDR 1,207 trillion in 2015 to IDR 234.6 billion in 2016. In addition, tax liabilities also decreased significantly, amounting to 72.60% from IDR 25.64 billion in the year in 2015 to IDR 7.03 trillion in 2016. Pendanaan Pendanaan Bank berasal dari 2 (dua) sumber: 1. Simpanan Nasabah, yang terdiri dari: a. Giro b. Tabungan c. Deposito Berjangka 2. Pinjaman dari bank lain (jangka pendek dan jangka panjang). Funding Bank funding is derived from 2 (two) sources, namely 1. Customer Deposits, consisting of: a. Current Account b. Saving c. Time Deposit 2. Borrowings from other banks (short term and long term). Simpanan dari nasabah non bank dalam bentuk deposito berjangka naik dari IDR 3,82 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi IDR 4,01 triliun pada akhir tahun 2016. Giro meningkat dari 2,86 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi IDR 2,91 triliun pada akhir tahun 2016. Deposits from non-bank customers in time deposits increased from IDR 3.82 trillion at the end of 2015 to IDR 4.01 trillion at the end of 2016. Demand deposits increased from IDR 2.86 trillion at the end of 2015 to IDR 2.91 trillion at the end of 2016. Secara komposisi, per 31 Desember 2016, porsi terbesar simpanan nasabah masih dikuasai oleh Deposito Berjangka sebesar 52,58% dari total DPK. Sisanya Giro dan Tabungan masing-masing sebesar 38,21% dan 9,21%. In composition, per December 31, 2016, the largest portion of customer deposits still dominated by Time Deposits amounted to 52.58% of total deposits. The remaining current and saving deposits respectively 38.21% and 9.21%. 31 Des/Dec 2016 Keterangan Rp (miliar) ∆% Nominal Komposisi Composition (%) 31 Des/Dec 2015 Nominal Komposisi Composition (%) Komposisi Dana Pihak Ketiga (Non Bank) Giro Remark Rp (billion) Third Party Deposits 2,911.73 Tabungan 4,39% 701,85 9,21% 734,10 8,26% Saving Deposito 5.02% 4.006 52.58% 3,814.51 51.48% Time deposit Total Dana pihak Ketiga (Non Bank) 2.82% Simpanan dari Bank Lain Total Dana pihak Ketiga (Bank & Non Bank) 15.53% 38.21% 2,861.65 7,619.58 7,410.25 672.35 795.99 8,291.93 8,206.24 38.62% Demand Deposits 1.75% Total Third Party Deposits (Non Bank) Deposit from Other Bank Total Third Party Deposits (Bank & Non Bank 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 25 Tinjauan Keuangan Financial Review Strategi Bisnis Bussiness Strategy Struktur Permodalan Capital Exposure Komposisi Dana Pihak Ketiga 2015 dan 2016 Third Parties Fund Composition 2015 and 2016 2016 2015 10.00% 20.00% Giro Demand deposit 30.00% 40.00% Tabungan Saving 50.00% 60.00% Deposito Time deposit Ekuitas Ekuitas Bank sebesar IDR 2,67 triliun pada akhir tahun 2016. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar IDR 2,53 triliun. Pertumbuhan ekuitas Bank semata-mata didorong oleh laba bersih yang diinvestasikan kembali. Equity The Bank's equity amounted to IDR 2.67 trillion at the end of 2016. This amount is higher than equity at previous year recorded at IDR 2.53 trillion. Equity growth is driven solely by the reinvested net income. Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 27,88% pada akhir tahun 2016, melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh OJK. Dengan rasio kecukupan modal tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang. The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 27.88% at the end of 2016, exceeding the provisions stipulated by OJK. This provides a significant opportunity for the Bank to expand its business in the future. Posisi Devisa Neto (PDN) Selama tahun 2016, Bank mengelola PDN dengan baik. Pencapaian PDN terhadap modal Bank masih dalam batas ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Rasio PDN terhadap modal per akhir tahun 2016 naik menjadi 4,11% dari 2,18% pada akhir tahun 2015. Net Open Position (NOP) During 2016, the Bank has managed NOP very well and ratio was within the regulation of Bank Indonesia which is below 20%. NOP to capital ratio at the end of 2016 was 4.11%, increase compare to 2015 ratio that recorded at 2.18%. LABA RUGI Dalam miliar Rupiah Uraian Laporan Laba Rugi Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga-Bersih Pendapatan Ops Lainnya Beban Operasional Laba Sebelum Pajak Laba Bersih Pendapatan Bunga Bersih Kredit yang Diberikan Efek-efek untuk Tujuan untuk Investasi Penempatan pada Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan BankBank Lain Jumlah (Rp) Total (Rp) Kenaikan/ Penurunan (%) Increase/Decrease (%) 31 Des/Dec 2016 Jumlah (Rp) Total (Rp) 31 Des/Dec 2015 858.87 (336.40) 522.47 115.97 (450.88) 187.55 136.63 0.94% -0.53% 1.91% 14.24% -1.13% 18.58% 17.95% 850.88 (338.18) 512.70 101.52 (456.04) 158.17 115.84 757.28 63.58 36.49 -3.03% 177.02% 23.67% 780.98 22.95 29.51 1.51 -24.61% 2.01 PROFIT/LOSS In billions of Rupiah Description Statement of Profit/Loss Interest Revenue Interest Expense Interest Revenue-Net Other Operating Revenue Operating Expenses Income Before Tax Net Income Net Interest Income Interest Revenue Investment Securities Placements with Other Bank Current Accounts with Bank Indonesia & Other Banks Laporan Tahunan 2016 26 PT BANK CTBC INDONESIA Tinjauan Keuangan Financial Review Strategi Bisnis Bussiness Strategy Jumlah (Rp) Total (Rp) Kenaikan/ Penurunan (%) Increase/Decrease (%) Struktur Permodalan Capital Exposure Jumlah (Rp) Total (Rp) Description Uraian Efek-efek yang Diberikan Dengan Janji Dijual Kembali Jumlah Pendapatan Bunga -100.00% 15.43 858.87 0.94% 850.88 Securities Purchased Under Resale Agreements Total Interest Income Beban Bunga Deposit Berjangka Tabungan Giro Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang Diterima Lainnya Jumlah Beban Bunga Jumlah-Bersih 219.43 37.62 27.28 34.11 1.99 15.98 336.40 522.47 8.90% 10.71% 8.79% -43.01% -18.35% 4.15% -0.53% 1.91% 201.50 33.98 25.07 59.85 2.43 15.34 338.18 512.70 Interest Expenses Time Deposits Saving Demand Deposits Deposits from Other Bank Borrowing Others Total Interest Expenses Total-Net - Komposisi Pendapatan Bunga 2016 Composition Interest Income 2016 800,000.00 700,000.00 600,000.00 500,000.00 400,000.00 300,000.00 200,000.00 Dalam Juta (Rp) In million (IDR) 100,000.00 Kredit Yang Diberikan Loans Receivable Efek-efek untuk Tujuan Investasi Investment Securities Penempatan pada Bank Lain Placements with Other Bank Giro pada Bank Indonesia Efek-efek yang dan Bank-Bank Lain dibeli dengan janji Current Accounts with Bank dijual kembali Indonesia & Other Banks Effects that purchased promise resale Komposisi Beban Bunga 2016 Composition Interest Expenses 2016 250,000.00 200,000.00 150,000.00 100,000.00 Dalam Juta (Rp) In million (IDR) 50,000.00 Deposito Berjangka Time Deposits Tabungan Saving Giro Current Account Simpanan dari Bank Lain Deposit from Other Bank Pinjaman yang diterima Borrowing Lainnya Others 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 27 Strategi Bisnis Bussiness Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Laba Bersih Kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia sampai akhir Desember 2016 telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 187,55 miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 136,63 miliar, naik sebesar 17,95% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar IDR 14,45 miliar atau meningkat 14,24% dari tahun sebelumnya. Net Income Bank CTBC Indonesia performance until the end of December 2016, has posted profit before tax of IDR 187.55 billion. The net profit amounted to IDR 136.63 billion, 17.95% higher compared to the previous year. The increase was primarily due to the increase in operating income amounted to IDR 14.45 billion, an increase of 14.24% from the previous year. Mengelola kualitas aset portfolio kredit, mencari pendanaan yang murah, dengan jangka waktu yang stabil untuk menyeimbangkan likuiditas portfolio Bank tetap menjadi fokus Bank hingga saat ini. Managing credit quality of the asset portfolio, looking for low cost financing, stable periods to balance the liquidity of the Bank's portfolio were still Bank focus until this time. Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 522,47 miliar pada tahun 2016, meningkat sebesar 1,91% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Net Interest Income The Bank achieved interest income amounted to IDR 522.47 billion in 2016, which was increase 1.91 % than previous year. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga dari efek-efek untuk tujuan investasi sebesar IDR 40,63 miliar atau meningkat 117,02% dari tahun sebelumnya. The increase was primarily due to higher interest income from investment securities which reached to IDR 40.63 billion an increase of 117.02% from the previous year. Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2016 mencapai IDR 336,40 miliar, menurun sebesar 0,53% dari tahun sebelumnya. Interest expense, including interest expenses on time deposits, savings, current accounts, deposits from other banks and other interest expenses, reached IDR 336.40 billion in 2016 which was decrease 0.53 % from the previous year. Komposisi pendapatan bunga sebagian besar dari komponen kredit yang diberikan yaitu 88,17% sedangkan beban bunga komposisi terbesar di dana pihak ketiga dalam bentuk deposito berjangka yaitu sebesar 65,23%. The most composition of the interest income is loans as 88.17%, while third party fund Time deposits interest expense composition is 65.23%. Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 115,97 miliar pada tahun 2016, naik sebesar 14,24% dari tahun sebelumnya. Other Operating Revenue The Bank recorded other operating income IDR 115.97 billion in 2017, which is increase by 14.24% from previous year. Pada tahun 2016 provisi dan komisi bersih Bank sebesar IDR 54,67 miliar, mengalami penurunan sebesar 24,43% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Keuntungan transaksi perdagangan bersih tercatat sebesar IDR 6,61 miliar sedangkan pada tahun 2015 mencatat kerugian sebesar IDR 5,99 miliar atau mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 210,34%. In 2016 net fees and commissions amounted to IDR 54.67 billion, decreased by 24.43% compared with the previous year. The net trading gain transactions was IDR 6.61 billion, whereas in 2015 recorded a loss of tIDR 5.99 billion or The significant increase was 210.34%. Beban Operasional Beban operasional tahun 2016 mencapai IDR 450,88 miliar, menurun 1,13% dari tahun sebelumnya. Operating Expenses Operating expenses in 2016 reached IDR 450.88 billion, decerase 1.13 % than previous year. Penurunan signifikan disebabkan oleh beban kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar IDR 21,28 miliar dari IDR 180,82 miliar di tahun 2015 menjadi IDR 159,54 miliar di tahun 2016. Penurunan ini dipengaruhi oleh adanya koreksi beban pencadangan karena telah terjadi pelunasan pinjaman oleh nasabah korporasi dengan kualitas kurang lancar. The significant decrease is due to decrease of impairment losses on financial assets amounted to IDR 21.28 billion from IDR 180.82 billion in 2015 to IDR 159.54 billion in 2016. This decrease was influenced by the reverse of allowance expense due to a loan repayment by corporate customers with substandard quality. Laporan Tahunan 2016 28 PT BANK CTBC INDONESIA Tinjauan Keuangan Financial Review Strategi Bisnis Bussiness Strategy Struktur Permodalan Capital Exposure Likuiditas Kemampuan likuiditas Bank dapat dilihat dari LDR yang pada tahun 2016 mencapai sebesar 109,19%, lebih rendah dari LDR tahun 2015 sebesar 118,36%. Hal ini sejalan dengan strategi manajemen likuiditas Bank dalam meningkatkan pendanaan. Liquidity The Bank’s liquidity is indicated by the LDR, which in 2016 reached 109.19% or was lower than LDR in 2015 of 118.36%. This was in line with Bank’s liquidity management strategy to increase funding. Bank senantiasa berupaya mengoptimalkan sumber dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit yang diberikan agar fungsi intermediasi dapat berjalan dengan optimal. Bank constantly optimize the sources of its funds to be channeled in the form of loans in order to optimally perform its intermediary function. Rentabilitas Pada 31 Desember 2016, Bank memperoleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar IDR 187,55 miliar yang sedikit dibawah target 2016 yaitu sebesar IDR 228,52 miliar. Pencapaian NIM sebesar 5,01% lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 5%. Sehubungan dengan pencapaian laba diatas menyebabkan pencapaian ROA 1,57% dan ROE 5,54% adalah sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target (ROA 1,89%, ROE 7,12%). Earnings As of December 31, 2016, the Bank booked income before tax of IDR 187.55 billion, slightly below the target in 2016 of IDR 228.52 billion. Achievement NIM at 5.01% higher than the target set at 5%. In connection with achieving profits above lead to the achievement of ROA was 1.57% and ROE was 5.54%, slightly lower than the target (ROA 1.89%, ROE 7.12%). Berikut adalah target dan realisasi beberapa rasio per 31 Desember 2016: Target and realization of several ratios in 31 December 2016 are as follow: AKTUAL ACTUAL NO. POS-POS Target 2016 31 Des/Dec 2016 31 Des/Dec 2015 ACCOUNTS Rasio Kinerja Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 27.34% 27.88% 26.28% Aktiva Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif 2.32% 3.64% 2.11% Non-Performing Earning Assets to Total Earning Assets 1.64% 1.48% 1.08% Impairment Loss Reserves (CKPN) of Financial Assets to Productive Assets NPL (Bruto) NPL (Bersih) Imbal Hasil Aset (ROA) Imbalan Hasil Ekuitas (ROE) Marjin Bunga Bersih (NIM) Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) 3.04% 1.54% 1.89% 7.12% 5.00% 85.60% 4.90% 3.61% 1.57% 5.54% 5.01% 88.80% 2.88% 2.05% 1.28% 4.93% 4.76% 90.33% Loan to Deposit Ratio (LDR) 107.78% 109.19% 118.36% Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif Performance Ratio Capital Adequacy Ratio (CAR) NPL Gross NPL Net Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Operating Expenses to Operating Revenues LDR TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.03/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang “Transparansi dan Publikasi Laporan Bank” dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 43/SE OJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 tentang “Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional”. TRANSPARENCY OF FINANCIAL STATEMENTS 2016 Based on POJK No. 32/POJK.03/2016 dated August 8, 2016 on amendments to POJK No. 6/POJK.03/2015 about "Transparency and Publication of Bank’s Financial Statements." and SEOJK No.43/SE OJK.03/2016 of 28 September 2016 about "Transparency and Publication Conventional Commercial Bank Financial Statements". Terlampir Laporan Keuangan Publikasi PT Bank CTBC Indonesia dan Laporan Keuangan Konsolidasi CTBC Bank Co.,Ltd. (lihat halaman i) Attached Publication Financial Report of PT Bank CTBC Indonesia and Consolidated Financial Report of CTBC Bank Co., Ltd. (See page i) 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 29 Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Milestones Tonggak Sejarah Milestones Struktur Permodalan Capital Exposure A. Pengungkapan Kualitatif A. Qualitative Disclosure 1. Struktur Permodalan Bank Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan Bank Indonesia/OJK yang berlaku di mana modal yang diwajibkan dianalisa dalam 2 tier: 1. Bank Capital Structure The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI/OJK regulation where the Bank's regulatory capital is analyzed into two tiers: a. Modal Inti (Tier 1), meliputi: ◊ Modal Inti Utama (Common Equity Tier) o Modal disetor o Cadangan Tambahan Modal • Faktor penambah • Pendapatan komprehensif lainnya - Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual. • Cadangan tambahan modal lainnya - Cadangan umum - Laba tahun-tahun lalu - Laba tahun berjalan • Faktor pengurang • Pendapatan komprehensif lainnya - Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual. • Cadangan tambahan modal lainnya - Rugi tahun-tahun lalu - Rugi tahun berjalan - Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif. - PPA aset non produktif yang wajib dibentuk. o Faktor Pengurang Modal Inti Utama • Perhitungan pajak tangguhan. • Seluruh aset tidak berwujud lainnya. a. Core capital (Tier 1) ◊ Common Equity Tier 1 o Capital paid o Additional capital reserve • Additional factor • Others Comprehensive Income Gain - Potential of an increase in the fair value of financial assets in the category Available for Sale. • Others additional capital reserve - General reserves (appropriated) - Retained earnings - Current year profit • Less factor • Others Comprehensive Income - Loss potential of a decrease in the fair value of financial assets in the category Available for Sale. • Others additional capital reserve - Last year loss - Current year loss - Negative difference between of productive assets allowance and productive assets impairment. - Allowance possible losses for non productive assets. o Less factor for Common Equity Tier 1 • deferred tax calculation • Others intangible assets b. Modal Pelengkap (Tier 2), meliputi: ◊ Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dihitung paling tinggi 1,25% dari ATMR Kredit. b. Supplementary capital (Tier 2) ◊ general reserves of productive assets allowances which shall be calculated maximum 1.25% of Credit RWA. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian bagian modal yang diwajibkan oleh Bank Indonesia/ OJK: Various limits and criteria are applied to the elements of the capital base: Dalam perhitungan laba rugi tahun lalu dan/atau tahun berjalan tidak termasuk (dikurangkan) keuntungan atas penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi (gain on sale). Last year's profit and loss and/or the current year are not included (deductible) gains on the sale of assets in a securitization transaction (gain on sale). Sesuai dengan peraturan yang saat ini berlaku bank di wajibkan membentuk tambahan modal sebagai penyangga (buffer) sebagai berikut. In accordance with existing regulations banks are required to establish an additional capital buffer as follows. Laporan Tahunan 2016 30 PT BANK CTBC INDONESIA Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Tonggak Sejarah Milestones a. Capital Conservation Buffer (hanya berlaku bagi bank dengan kategori BUKU 3 dan BUKU 4) pada Januari 2016 sebesar 0,625% dari ATMR, 1 Januari 2017 sebesar 1,25% dari ATMR , 1 Januari 2018 sebesar 1,875% dari ATMR dan 1 Januari 2019 sebesar 2,5% dari ATMR. a. Capital Conservation Buffer (only for bank with category BUKU III and IV) , January 1st 2016 is 0.625% of RWA, January 1st 2017 is 1.25% of RWA , January 1st 2018 is 1.875% of RWA and January 1st 2019 is 2.5% of RWA. b. Countercyclical Buffer, dalam kisaran 0% - 2,5% , Untuk pertama kali Bank Indonesia menetapkan sebesar 0% dan bisa berbeda sesuai dengan perkembangan kondisi Makroekonomi sistem keuangan di Indonesia, dan/atau kondisi perekonomian global. b. Countercyclical Buffer , in the range of 0% - 2.5%, For the first time, Bank Indonesia set at 0% and can be different according to the macroeconomic conditions, the financial system in Indonesia, and/or global economic conditions. c. Capital Surcharge untuk SIB (Systemically Important Bank), Otoritas Jasa Keuangan berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam menetapkan SIB dan Capital Surcharge untuk SIB. c. Capital Surcharge for SIB (Systemically Important Bank), Financial Services Authority/OJK coordination with Bank Indonesia to determine SIB and Capital Surcharge for SIB. Pertama kali Otoritas Jasa Keuangan menetapkan SIB dalam 4 kelompok (bucket) Capital Surcharge untuk SIB. The first time the Financial Services Authority/OJK set SIB into 4 groups (bucket) Capital Surcharge for SIB. Pembentukan Capital Surcharge untuk SIB dilakukan secara bertahap sebagai berikut: ◊ Kelompok (bucket) 1 • 0,25 % dari ATMR sejak 1 Januari 2016. The forming of Capital Surcharge for SIB determine in several stages as follows: ◊ Group (bucket) 1 • 0.25% of risk weighted assets since January 1, 2016. • 0.5% of risk weighted assets since January 1, 2017. • 0.75% of risk weighted assets since 1 January 2018. • 1% of risk weighted assets since 1 January 2019. ◊ Group (bucket) 2 • 0.375% of risk weighted assets since January 1, 2016. • 0.75% of risk weighted assets since January 1, 2017. • 1.125% of risk weighted assets since 1 January 2018. • 1.5% of risk weighted assets since 1 January 2019. ◊ Group (bucket) 3 • 0.5% of risk weighted assets since January 1, 2016. • 1% of RWA since January 1, 2017. • 1.5% of risk weighted assets since 1 January 2018. • 2% of RWA since 1 January 2019. ◊ Group (bucket) 4 • 0.625% of risk weighted assets since January 1, 2016. • 1.25% of risk weighted assets since January 1, 2017. • 1.875% of risk weighted assets since 1 January 2018. • 2.5% of risk weighted assets since 1 January 2019. In the current condition CTBCI no add Capital Conservation Buffer because was still in the category BUKU 2, countercyclical buffer is 0.5% (internal Bank calculation), and still have not received a formal letter for Capital Surcharge for SIB from the FSA/OJK. • 0,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2017. • 0,75% dari ATMR sejak 1 Januari 2018. • 1% dari ATMR sejak 1 Januari 2019. ◊ Kelompok (bucket) 2 • 0,375% dari ATMR sejak 1 Januari 2016. • 0,75% dari ATMR sejak 1 Januari 2017. • 1,125% dari ATMR sejak 1 Januari 2018. • 1,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2019. ◊ Kelompok (bucket) 3 • 0,5 % dari ATMR sejak 1 Januari 2016. • • 1% dari ATMR sejak 1 Januari 2017. 1,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2018. • 2% dari ATMR sejak 1 Januari 2019. ◊ Kelompok (bucket) 4 • 0,625 % dari ATMR sejak 1 Januari 2016. • 1,25% dari ATMR sejak 1 Januari 2017. • 1,875% dari ATMR sejak 1 Januari 2018. • 2,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2019. Untuk saat ini Bank tidak membentuk Capital Conservation Buffer karena masih dalam kategori BUKU 2, Countercyclical Buffer 0,5% (perhitungan internal Bank), serta masih belum memperoleh surat ketetapan Capital Surcharge untuk SIB dari OJK. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 31 Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Tonggak Sejarah Milestones Bank menempuh strategi untuk mengelola dan menjaga modal yang sangat kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. The Bank’s strategy is to manage and maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Company recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital. Sumber permodalan Bank saat ini berasal dari dana setoran modal pemegang saham dan laba ditahan perseroan. Bank capital sources are currently from shareholder capital and retained earnings. Dalam perencanaan modalnya, Bank mempertimbangkan baik keperluan modal jangka pendek maupun jangka panjang dengan tetap mempertimbangkan risiko yang potensial, perubahan dalam pasar uang serta kejadian yang mempengaruhi toleransi risiko. Hingga saat ini Bank tidak merencanakan pembagian dividen ke pemegang saham guna mendukung perkembangan bisnis di masa depan. The Bank’s capital planning also takes into account both short-term and long-term capital requirement and also consider to potential risks, environmental changes in financial market and other factors influencing the risk tolerance. Up to now the Bank does not have a plan to do any dividend payout, this is to support future business development in the Bank. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements or regulations throughout the year. 2. Kecukupan Permodalan Bank Penilaian kecukupan modal Bank mengikuti batasan dari modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia/OJK untuk mengevaluasi dan menghitung modal guna memastikan tingkat modal Bank adalah memadai untuk mengatasi risiko dan disesuaikan dengan kondisi operasional saat ini dan strategi perencanaan modal jangka panjang. a. Metode ◊ Metode pemenuhan KPMM Bank menggunakan beberapa indikator/parameter yang mengacu kepada ketentuan BI/OJK mengenai KPMM sebagai berikut: o Rasio perhitungan modal terhadap ATMR Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank. Pada saat ini Bank menggunakan Pendekatan Standar Risiko kredit untuk menghitung ATMR Risiko Kredit. Risiko Operasional menggunakan pendekatan indikator dasar. Bank dalam menghitung risiko pasar untuk portofolio trading menggunakan metode pendekatan standar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Rasio KPMM Bank terhadap Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar adalah sebesar 27,88%. 2. Bank Capital Adequacy The Bank’s capital adequacy assessment follows the definition of capital required by BI/OJK for evaluating and calculating the Bank’s capital to ensure capital level of the Bank is able to anticipate risk and in line with current operational conditions and long term strategic capital planning. a. Methods ◊ Minimum Capital Requirement method, the Bank is using some indicators/parameters in compliance with BI/OJK regulations: o CAR Ratio (Capital to RWA) Risk Weighted Assets are determined according to specific requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures. Based on BI regulation, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk. Credit Risk standardized approach is being applied at present. The basic indicator approach is being applied to measure operational risk management at present upon pending use of the advanced measurement approach from BI. Bank calculates requirements for market risk in its trading portfolios based on the standard method under the prevailing BI regulation. CAR bank against Credit Risk ,Operational Risk and Market is 27,88%. Laporan Tahunan 2016 32 PT BANK CTBC INDONESIA Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Tonggak Sejarah Milestones o Rasio perhitungan modal inti terhadap ATMR Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia, bank wajib menyediakan modal inti paling kurang 6% dari ATMR dan modal inti utama paling rendah 4,5% dari ATMR. o Core capital to RWA Based on regulation from BI, minimum requirement for Core Capital tier 1 is 6% and Common Equity tier 1 minimum 4.5% from RWA. Rasio ini digunakan selain untuk persyaratan regulator dalam pemenuhan KPMM, juga untuk melihat kemampuan bank dalam mengantisipasi risiko yang akan timbul akibat kegagalan bisnis bank di masa yang akan datang. Rasio modal inti (Tier 1) bank yang berada di 27,01 %, jauh berada di atas persyaratan OJK. ◊ Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan berdasarkan composite risk profile (CRP) sebagai berikut: o Bank dengan peringkat CRP = 1, tidak memperhitungkan "indicative add on capital". Bank dianggap memiliki manajemen risiko yang baik termasuk mitigasi risiko. o Bank dengan peringkat CRP = 2, memperhitungkan "indicative add on capital" sebesar 1%. o Bank dengan peringkat CRP = 3, memperhitungkan "indicative add on capital" sebesar 2%. o Bank dengan peringkat CRP = 4, memperhitungkan "indicative add on capital" sebesar 3%. o Bank dengan peringkat CRP = 5, memperhitungkan "indicative add on capital" sebesar 4%. ◊ Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan secara "building Block". b. Proses Proses perhitungan dalam melakukan penilaian kecukupan permodalan dikaitkan dengan tingkat risiko antara lain: ◊ Bank melakukan pengklasifikasian akun pada modal tier 1 dan tier 2 . ◊ Bank melakukan perhitungan ATMR Kredit, ATMR Pasar dan Operasional sesuai dengan format dari Bank Indonesia. ◊ Bank memasukkan nilai "composite risk profile” (CRP) ke dalam perhitungan KPMM secara "Building Block". This ratio is used by Bank just not for regulatory requirement but also to manage and anticipate future risk. The Bank Core Capital tier 1 ratio of 27.01% is far above the BI/OJK requirement. ◊ Bank membandingkan nilai modal aktual dengan modal minimum sesuai profil risiko. ◊ Bank menganalisa hasil perhitungan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ◊ Capital Adequacy Assessment composite risk profile (CRP): based on o Bank with CRP rating = 1, the Bank can exclude "indicative add on capital". In this condition, the Bank is concluded to have good risk management and mitigation. o Bank with CRP rating = 2, the Bank must calculate "indicative add on capital" = 1%. o Bank with CRP rating = 3, the Bank must calculate "indicative add on capital" = 2%. o Bank with CRP rating = 4, the Bank must calculate "indicative add on capital" = 3%. o Bank with CRP rating =5, the Bank must calculate "indicative add on capital" = 4%. ◊ Capital Adequacy Assessment is prepared in "building Block". b. Process The calculation process in assessing the capital adequacy was associated with the level of risks that include: ◊ Accounts Classification in Tier 1 and tier 2. ◊ Calculating RWA credit,market and operational risk based on template from Bank Indonesia. ◊ Determining Composite Risk Profile as a component indicative add on in minimum capital requirement calculation. This calculation is performed in "Building Block". ◊ Comparing the result between bank actual capital adequacy with the requirement. ◊ Analyzing the result and assure the compliance with regulation requirement. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 33 Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Tonggak Sejarah Milestones B. Pengungkapan Kuantitatif Quantitave Disclosure LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM TRIWULAN BANK UMUM KONVENSIONAL PT BANK CTBC INDONESIA . PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 CAPITAL ADEQUACY OF COMMERCIAL BANKS CALCULATION REPORT - QUARTERLY PT BANK CTBC INDONESIA . AS OF 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 Tabel I Table I I Tabel I Table KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENTS KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENTS dalam jutaan Rupiah/in millions Rupiah dalam2016 jutaan rupiah31/ in millions rupiah 31 Des/Dec Des/Dec 2015 31 Des/Dec 2016 31 Des/Dec 2014 Konsolidasi Konsolidasi Bank Bank Consolidation Consolidation Konsolidasi Konsolidasi Bank Bank Consolidation Consolidation 2,485,950 2,485,950 2,361,906 2,361,906 2,485,950 2,485,950 2,361,9062,361,906150,000 150,000 2,485,950 2,485,950 2,421,270 2,421,270 2,325,803150,000 150,000 2,325,8032,477,898 2,477,898 2,421,270 2,421,270 2,325,8032,325,8032,477,898 2,477,8982,477,898-2,477,898 2,477,898 2,477,89830,000-30,000 2,334,720 2,334,720 30,000 30,000 113,178 113,178 2,334,720 2,334,720 113,178 113,178(56,628)-(56,628) (365) (365) (56,628) (56,628) (365) (365)(365)-(365) (365) (365) (56,263) (56,263) (56,263) (56,263)- Modal Inti (Tier 1) 1. Modal Utama Modal IntiInti (Tier 1) Common Equity Tier 1 (CET1) 1.1.Modal ModalInti Disetor dikurangi Treasury Stock) Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 1. Utama(setelah Common Equity Tier 1 (CET1) 1.2. Modal Cadangan Tambahan Disclosed Reserves 1.1. Disetor (setelahModal* dikurangi Treasury Stock) Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 1.2.1. Faktor Penambah Enhancer 1.2. Cadangan Tambahan Modal*Factor Disclosed Reserves 1.2.1.1. Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income 1.2.1. Faktor Penambah No Translation 1.2.1.1.1. Selisih Lebih Penjabaran lainnya LaporanNo Keuangan The Difference More Local Financial Report 1.2.1.1. Pendapatan Komprehensif Translation 1.2.1.1.2. Selisih Potensilebih Keuntungan darilaporan Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan Dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual 1.2.1.1.1. penjabaran keuangan No Translation Potential Advantage Of The Reasonable Value Financialdalam Assets Availabletersedia for Saleuntuk Within The Group 1.2.1.1.2. The Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar asetOfkeuangan kelompok dijual 1.2.1.1.2. No Saldo Surplus Revaluasi Aset Tetap Balances Surplus Revaluasi Fixed Assets Translation 1.2.1.2. Cadangan Tambahan Modal Other Disclosed Reserves 1.2.1.1.2. Saldo surplus revaluasi asetLainnya tetap No Translation 1.2.1.2.1. Agio Disagio/additional Paid-in 1.2.1.2. Cadangan tambahan modal lainnyaCapital (other disclosed reserves) 1.2.1.2.2. Agio Cadangan Umum General Reserves 1.2.1.2.1. No Translation 1.2.1.2.3. Cadangan Laba Tahunumum - Tahun Profit Years 1.2.1.2.2. NoLalu Translation 1.2.1.2.4. Laba tahun Tahun-Berjalan Profit Year 1.2.1.2.3. tahun lalu No Translation 1.2.1.2.5. Laba Dana tahun Setoran ModalNo Funds The Capital 1.2.1.2.4. berjalan Translation 1.2.1.2.6. Lainnya Others 1.2.1.2.5. Dana setoran modal No Translation 1.2.2. Faktor Pengurang Modifying Factors 1.2.1.2.6. Lainnya No Translation 1.2.2.1. Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income 1.2.2. Faktor Pengurang No Translation 1.2.2.1.1. Selisih Kurang Penjabaranlainnya Laporan 1.2.2.1. Pendapatan Komprehensif NoKeuangan TranslationThe Difference Less Description Of Financial Report 1.2.2.1.2. Selisih Potensikurang Kerugian dari Peningkatan Nilai WajarNo Aset Keuangan Dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual 1.2.2.1.1. penjabaran laporan keuangan Translation Harm from Enhancement Of Value Financial Assets In A Group for Sale 1.2.2.1.2. Potential Potensi kerugian dariThe peningkatan nilai wajar asetReasonable keuangan dalam kelompok tersedia untukAvailable dijual 1.2.2.2. Cadangan Tambahan Modal Lainnya Other Disclosed Reserves No Translation 1.2.2.2.1. Disagio Additional Capital other disclosed reserves 1.2.2.2. Cadangan tambahan Paid-in modal lainnya 1.2.2.2.2. Disagio Rugi Tahun-Tahun Lalu Profit Years 1.2.2.2.1. 1.2.2.2.3. Rugi tahun Tahun-Berjalan Profit Year 1.2.2.2.2. tahun lalu 1.2.2.2.4. Rugi Selisih Kurang Antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) Dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) 1.2.2.2.3. tahun berjalan Aset Produktif 1.2.2.2.4. Atas Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) The Difference Between Allowance Less Assets (PPA) And Reserve Losses Decrease In Value (CKPN) Of atas aset produktif Productive Assets No Translation Translation 1.2.2.2.5. No Selisih Kurang Jumlah Penyesuaian Nilai Wajar Dari Instrumen Keuangan Dalam Trading Book Difference Is Lesspenyesuaian The Amountnilai Of Value Adjustments Financialdalam Instruments A Reasonable Trading Book1.2.2.2.5. The Selisih kurang jumlah wajar dari instrumenOf keuangan TradingInBook 1.2.2.2.6. No PPATranslation Aset Non Produktif Yang Wajib Dibentuk PPA Assets Non Productive That Must Be Formed 1.2.2.2.7. PPA Lainnya 1.2.2.2.6. asetOthers non produktif yang wajib dibentuk No Translation 1.3. Kepentingan NonTranslation Pengendalian yang Dapat Diperhitungkan Non Controlling Interest 1.2.2.2.7. Lainnya No 1.4. Kepentingan Faktor Pengurang Modal Inti Utama* Factor Of Common Equity Tier 1 -(85,320) 1.3. Non Pengendalian yang Deduction dapat diperhitungkan Non controlling interest 1.4.1. Perhitungan PajakModal Tangguhan Deferred Tax (85,320) 1.4. Faktor Pengurang Inti Utama* Deduction factor of Common Equity Tier 1 (17,542) 1.4.2. Perhitungan Goodwill Goodwill 1.4.1. pajak tangguhan Deferred tax (17,542) 1.4.3. Goodwill Seluruh Aset Tidak Berwujud Lainnya Other Intangible Assets -(17,542) 1.4.2. Goodwill 1.4.4. Seluruh Penyertaan Sebagai Pengurang 1.4.3. asetyang tidakDiperhitungkan berwujud lainnya Other Faktor intangible assets Equity Investment Which Can Be Calculated As (17,542) Deduction Factor 1.4.4. Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang Equity investment which can be calculated as 1.4.5. Kekurangan Modal pada Perusahaan Anak Asuransi Shortfall On The Capital of Insurance Subsidiary deduction factor 1.4.6. Kekurangan Eksposur Sekuritisasi Securitisation 1.4.5. modal pada perusahaanExposure anak asuransi Shortfall on the capital of insurance subsidiary 1.4.7. Eksposur Faktor Pengurang Modal Inti Lainnyaexposure Other Deduction Factor Of Tier 1 1.4.6. sekuritisasi Securitisation 1.4.7.1. Penempatan Dana Padainti Instrumen At dan/atau Tierfactor 2 Pada 1.4.7. Faktor Pengurang modal lainnya Other deduction of Bank Tier 1Lain The Placement of Funds In An Instrument At And/or Tier 2 On Other Banks 1.4.7.1. Penempatan dana pada instrumen AT dan/atau Tier 2 pada bank lain No Translation Silang pada pada entitas Entitaslain Lainyang yangdiperoleh Diperolehberdasarkan Berdasarkan Peralihan Karena Hukum, Hibah, Hibah Wasiat 1.4.7.2. Kepemilikan silang peralihan karena hukum, hibah, atauAtau hibah wasiat Ownership Cross In Other Entities Obtained Based On Transfer By Operation Of Law, Grant, Or Bequest No Translation Tabel II Table II II Tabel II Table Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT 1)* 1. Instrumen yang memenuhi persyaratan At-1 AT-1Capital CapitalInstrument instrument Which which Can can be Memenuhi Persyaratan Be calculated Calculatedas AsAT-1 At-1 2. Agio / DisagioAdditional Agio / Disagio Agio/disagio Paid-in Capital 3. Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan Deduction factor: Factor:Investment Investmentin InAT1 At1 and And Tier Tier 22 instruments Instruments in In other Otherbank Bank dana pada bank lain Translation 2.3.1. Penempatan Dana pada instrumen Instrumen AT At 1 dan/atau Tier 2 pada Bank LainNo Placement of Funds On The Instrument 1 And/or Tier 2 On The Otherlain Bank 2.3.2. At Kepemilikan silang pada entitas yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat No Translation 2.3.2. Kepemilikan Silang pada Entitas Lain yang Diperoleh Berdasarkan Peralihan Karena Hukum, Hibah, Atau Hibah WasiatModal Ownership PelengkapCross (Tier 2) Capital (Tier 2) On Transfer By Operation Of Law, Grant, Or Bequest 80,184 In Suplementary Other Entities Obtained Based -80,184 1. Instrumen modal dalam bentuk sahamCapital atau lainnya Modal Pelengkap (Tier 2) Suplementary (Tier 2)yang memenuhi persyaratan Tier 2 Capital instrument be calculated as Tier 2 1. Instrumen Modalwhich Dalamcan Bentuk Saham Atau Lainnya yang Memenuhi Persyaratan Tier 2 (85,320)(85,320) (17,542) (17,542)(17,542)(17,542)- - - - - - 80,184 80,184- 92,248 92,248- 92,248 92,248- - - - 2. Agio / Disagio No Translate Capital Instrument Which Can Be Calculated As Tier 2 - 3. Agio/disagio Cadangan umum PPA atas aset Capital produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit) 2. Additional Paid-in Additional paid-in capital 3. Cadangan Umum PPA Atas Aset Produktif yang Wajib Dibentuk (Paling Tinggi 1,25% Atmr Risiko Kredit) -80,184 80,184- 92,248- 92,248- 80,184 - 80,184 - 92,248 - 92,248 - - - - 2,485,950 2,485,950 - - 2,485,950 2,485,950 - - 4. Faktor Pengurang Modal Pelengkap General reserves of required regulatory provision on productive asset Additional Paid-in Capital 1,25% of RWAModal for Credit Risk) General Reserves Of Required Regulatory Provision On Productive Asset 4.(max. Faktor Pengurang Pelengkap 4.1.(Max. Sinking Fund Fund 1,25% OfSinking Rwa For Credit Risk) 4.2. Sinking Penempatan pada instrumen Tier 2 pada bank lain Investment in Tier 2 instruments in other bank 4.1. Funddana Sinking Fund 4.3. Penempatan Kepemilikan silang pada entitas lainTier yang2 diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atauBank wasiat 4.2. Dana Pada Instrumen Pada Bank Lain Investment In Tier 2 Instruments In Other Investment inSilang Tier 2Pada instruments in other 4.3. Kepemilikan Entitas Lain yangbank Diperoleh Berdasarkan Peralihan Karena Hukum, Hibah, Atau Wasiat TotalInvestment Modal In Tier 2 Instruments In Other Bank Total Modal - Laporan Tahunan 2016 34 PT BANK CTBC INDONESIA Struktur Permodalan Capital Exposure Tinjauan Keuangan Financial Review 31 Des/Dec 2016 Konsolidasi Consolidation Bank Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk Weighted asset (RWA) ATMR Risiko Kredit RWA for Credit Risk ATMR Risiko Pasar RWA for Market Risk ATMR Risiko Operasional RWA for Operational Risk Total ATMR Total RWA Rasio KPNM sesuai Profil Risiko (%) Capital Adequacy Ratio (Car) According to Risk Profile 31 Des/Dec 2015 Konsolidasi Consolidation Bank 7,655,902 7,655,902 8,073,138 8,073,138 372,585 372,585 175,374 175,374 1,174,547 1,174,547 1,089,841 1,089,841 9,203,034 9,203,034 9,338,353 9,338,353 9% 9% 9% 9% Alokasi Pemenuhan KPMM CAR Dari CET 1 (%) CET 1 (%) 8.13% 8.13% Dari AT 1 (%) AT1 (%) 0.00% 0.00% Dari Tier 2 (%) TIER 2 (%) 0.87% 0.87% Tonggak Sejarah Milestones Keterangan Remark Rasio KPMM CAR Rasio CET 1 (%) Tier 1 Ratio Rasio Tier 1 (%) Tier 2 Ratio Rasio Tier 2 (%) Total Ratio Rasio KPMM (%) Total RWA CET 1 Untuk Buffer (%) CET 1 For Buffer (%) 31 Des/Dec 2016 Konsolidasi Consolidation Bank 31 Des/Dec 2015 Konsolidasi Consolidation Bank 27.01% 27.01% 25.29% 25.29% 27.01% 27.01% 25.29% 25.29% 0.87% 0.87% 0.99% 0.99% 27.88% 27.88% 26.28% 26.28% 18.88% 18.88% 0.50% 0.50% 0% 0% Presentase Buffer yang Wajib Dipenuhi oleh Bank (%) Buffer Required Capital Conservation Buffer (%) Capital Conservation Buffer (%) Countercyclical Buffer (%) Countercyclical Buffer (%) Capital Surcharge untuk Bank Sistematik Capital Surcharge untuk Bank Sistematik Keterangan Remark: * Penyajian rincian dapat tidak ditampilkan apabila nilainya nihil Presentation of details can not shown when value zero. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 35 Tonggak Sejarah Milestones Struktur Permodalan Capital Exposure Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones 1996 1997 2000 2001 PT Bank Chinatrust Tamara didirikan berdasarkan surat persetujuan prinsip pendirian dari Departemen Keuangan RI No. S-913/MK.17/1996 sebagai Bank Campuran tertanggal 14 Agustus 1996. Principal Approval for establishment of PT Bank Chinatrust Tamara as a joint venture bank was granted by Ministry of Finance of Republic Indonesia with Decree No. S-913/MK.17/1996 dated August 14, 1996. PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4 April 1997. PT Bank Chinatrust Tamara commenced operation after obtained Business License decree from Ministry of Finance of Republic Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated April 4, 1997. Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya dan Bandung berdasarkan surat persetujuan dari Bank Indonesia No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal 6 Maret 2000. The opening of 2 (two) Branch offices in Surabaya and Bandung based on approval letter from Bank Indonesia No. 2/145/DPIP/Prz dated March 6, 2000. • Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya dari 85% menjadi 99%. • Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from 85% to 99%. • Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia berdasarkan surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.3/5/KEP.DGS/ 2001 tertanggal 5 April 2001. • Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia based on approval letter from Senior Governor Deputy of Bank Indonesia Decree No.3/5/KEP.DGS/ 2001 dated April 5, 2001. • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Cikarang, Jawa Barat berdasarkan surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November 2001. • The opening of Sub-Branch office in Cikarang, West Java based on Bank Indonesia’s approval letter No. 3/699/DPIP/Prz dated November 30, 2001. Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Karawaci, Tangerang (Surat persetujuan Bank Indonesia No.4/559/DPIP/Prz tertanggal 9 Oktober 2002) dan Kelapa Gading, Jakarta (Surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal 17 Desember 2002. The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Karawaci, Tangerang (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/559/DPIP/Prz dated October 9, 2002) and Kelapa Gading, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz dated December 17, 2002). 2003 Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Mangga Dua, Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.5/739/DPIP/Prz tertanggal 11 Desember 2003. The opening of Sub-Branch office in Mangga Dua, Jakarta based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 5/739/DPIP/Prz dated December 11, 2003. 2005 Penunjukan perusahaan oleh Pemerintah Indonesia untuk membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan. Government of Indonesia’s appointment regarding the financing of Indonesian Overseas Worker (IOW) to Taiwan. 2006 Penggunaan identitas baru perusahaan – “We are Family”. The usage of new corporate identity and logo – “We are Family”. 2002 dan slogan Laporan Tahunan 2016 36 PT BANK CTBC INDONESIA Struktur Permodalan Capital Exposure 2007 2008 2009 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure • Peluncuran produk pembiayaan konsumen “Salary Loan”. • The launching of “Salary Loan” consumer lending product. • Renovasi dan relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth Management. • Renovation and relocation of Kelapa Gading, Jakarta Sub-Branch office to support Wealth Management business development. Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers Financing” – produk pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). The launching of “Factory and Sanitarium Workers Financing” – financing product for Indonesian Overseas Worker (IOW). • Peluncuran “Public Personal Loan” – produk kredit tanpa agunan; “Family Trust” – produk bancassurance hasil kerjasama dengan perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan layanan Safe Deposit Box. • The launching of “Public Personal Loan” – unsecured loan product; “Family Trust”bancassurance product as cooperation with PT Asuransi Allianz Life Indonesia and Safe Deposit Box service. • Renovasi Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth Management. • Remodeling of Mangga Dua, Sub-Branch office to support Management business development. • Pembukaan Kantor Fungsional NonOperasional di Gedung Plaza Kaha, Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni 2009. • The opening of Non-Operational Functional office in Plaza Kaha Building, Jakarta based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 11/93/DPB2/TPN2-7 dated June 16, 2009. • Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Dago, Bandung (Surat Izin Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/Bd tertanggal 30 Oktober 2009) dan Pluit, Jakarta (Surat Izin Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz tertanggal 23 November 2009). • The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Dago, Bandung (Approval Letter from Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/Bd dated October 30, 2009) and Pluit, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz dated November 23, 2009). • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Darmo, Surabaya berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 12/17/DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010. • The opening of Sub-Branch office in Darmo, Surabaya based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 12/17/DPIP/Prz/Sb dated March 22, 2010. • Penandatanganan nota kesepakatan dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya memberi kemudahan pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah. • MOU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to provide the best service and risk protection for customers. • Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk mendukung pengembangan bisnis Perbankan Ritel. • Relocation of Bandung Branch office to improve and develop Retail Banking Business. • Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan – ‘Cicilan Kredit Barang Tahan Lama’ dan ‘Kredit Pemilikan Rumah’ (KPR) serta fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah korporasi. • The launching of 2 (two) loan products – ‘Durable Goods Installment Loan’ and ‘Mortgage Loan’; and e-BCI Internet Banking for corporate customers. • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri Kencana, Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.13/74/DPIP/Prz tertanggal 2 Februari 2011. • The opening of Sub-Branch office in Puri Kencana, Jakarta based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 13/74/DPIP/Prz dated February 2, 2011. 2010 2011 Tonggak Sejarah Milestones Jakarta Wealth 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 37 Struktur Permodalan Capital Exposure Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure • Penerapan sistem perbankan (Core Banking System) ’Finacle’. • Implementation of ‘Finacle’ Core Banking System. • Peluncuran Kartu ATM/Debit Chinatrust, kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera untuk jaringan ATM Prima dan Prima Debit. • The launching of Chinatrust ATM/Debit Card – cooperation with PT Rintis Sejahtera for ATM Prima and Prima Debit networks. • Pembukaan Kantor Fungsional NonOperasional di Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 14/18/DPIP/Prz/Sm tanggal 24 Februari 2012. • The opening of Non-Operational Functional office in Semarang, Central Java based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012. • Peluncuran ‘Provesta Optimum’ – produk bancassurance berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. • The launching of ‘Provesta Optimum’ – unit link based bancassurance product, cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. • Perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 tertanggal 27 September 2013. • The name changing of PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia based on approval Decree from Governor of Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated September 27, 2013. • Peluncuran ‘Tabungan Bambu’ – produk tabungan hasil kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. • The launching of ‘Tabungan Bambu’ – saving account product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. • Peluncuran 4 (empat) produk bancassurance sebagai hasil kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga. • The launching of 4 (four) bancassurance products, cooperation with PT ACE Life Assurance, these are ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga. • Peluncuran ‘Prime Value’ – produk bancassurance berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life. • The launching of ‘Prime Value’ – unit link based bancassurance product, cooperation with PT Commonwealth Life. • Peluncuran ‘Pay+’ – layanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan. • The launching of ‘Pay+’ – payroll solution in terms of financial transaction service created to cater the needs of enterprise/corporate customer segment. • Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan internet banking bagi nasabah perorangan. • The launching of ‘CTBC Internet Banking’ internet banking service facility for individual customers. • Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). • Development of special retail banking business unit to cater the needs of special credit products and services for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment. • Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014. • The opening of Non-operational Functional office in Semarang city, Central Java based on Financial Service Authority’s (OJK) approval letter No. S-315/KR.41/2014 dated October 22, 2014. 2012 2013 2014 Tonggak Sejarah Milestones Laporan Tahunan 2016 38 PT BANK CTBC INDONESIA Struktur Permodalan Capital Exposure 2015 2016 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure • Penempatan tim tenaga pemasaran di Kantor Cabang Pembantu Pluit, Jakarta untuk mendukung perluasan pangsa pasar dan pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), April 2015. • The settlement of sales and marketing team in Pluit Jakarta Sub-Branch, especially to support the expansion and development of special credit products and services for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment, April 2015. • Peluncuran ‘CTBC Bill Payment’ melalui ATM CTBC – fasilitas layanan pembayaran tagihan rutin (listrik, air, telepon Telkom, internet dan TV berlangganan) serta pembelian tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang, Oktober 2015. • The launching of ‘CTBC Bill Payment’ through CTBC ATM – service facility for routine bill payment (electricity, water, Telkom phone, internet and paid TV) public mass train ticket buying and voucher buying, October 2015. • Pengembangan ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan internet banking bagi nasabah korporasi dengan nama ‘CTBC e-Corp’. • The enchancement of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking service facility for corporate customers, namely CTBC e- Corp. • Peluncuran layanan mobile banking sebagai pengembangan fasilitas pelayanan transaksi perbankan berbasis teknologi [digital banking] pada bulan Maret 2016. • The launching of mobile banking services as the development of technology-based banking transaction facility [digital banking] in March 2016. • Penempatan tim tenaga pemasaran wilayah Jakarta di Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading dan Puri Kencana untuk mendukung perluasan pangsa pasar dan pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada bulan April dan September 2016. • The settlement of sales and marketing team in Pluit akarta Sub-Branches of Kelapa Gading and Puri Kencana, especially to support the expansion and development of special credit products and services for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment in April and September 2016. • Peluncuran 11 [sebelas] pilihan produk reksadana bagi nasabah pada bulan Agustus 2016. Pengembangan produk-produk wealth management ini merupakan hasil kerjasama antara PT Bank CTBC Indonesia dengan PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. • The launch of 11 [eleven] mutual funds products for customers in August 2016. These wealth management products development is a cooperation between PT Bank CTBC Indonesia with PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia and PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. • Peluncuran ‘ProteksiKu dan ProteksiKu Tetap’ – produk bancassurance model referensi sebagai hasil kerjasama PT Bank CTBC Indonesia dengan PT Zurich Topas Life pada bulan Oktober 2016. Produk ini merupakan perlindungan untuk fasilitas kredit bagi debitur segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). • The launching of ‘ProteksiKu and ProteksiKu Tetap’ – reference model of bancassurance products as a collaboration between PT Bank CTBC Indonesia and PT Zurich Topas Life in October 2016. These are protection products of credit facilities for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment. • Penandatangan nota kesepahaman kerjasama dengan The Nature Conservancy Indonesia dalam pengembangan ‘Tabungan Alamku’ pada bulan Desember 2016. Ini merupakan produk simpanan dalam mata uang Rupiah dengan salah satu fitur utama keuntungan bagi nasabah untuk turut menyumbang dana bagi pelestarian dan konservasi alam. • Signing ceremony with The Nature Conservancy Indonesia in December 2016 for the development of ‘Tabungan Alamku’. It is a savings product with main benefit feature for customer to join the donation for nature conservation activity. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 39 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Penerapan Manajemen Risiko Bank CTBC Indonesia mengacu pada pilar-pilar dan ketentuan yang tercantum dalam peraturan dan ketentuan otoritas meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi; pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. The bank CTBC Indonesia’s Risk Management refer to the pillars and regulation from regulator included active oversight of the Board of Commissioners and the Directors, adequacy of policies, procedures, and limits, the adequacy of the process of identification, measurement, monitoring and control risks as well as Risk Management information systems; and a comprehensive system of internal control tailored to the objectives, business policy, size and complexity of the business as well as the capacity of the Bank. Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau yang dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank. Risk Management is a set of procedures and methodologies used to identify, measure, monitor, and control risk arising out of the operations of the Bank. Therefore, Bank implements Risk Management as an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the financial health of banks and the integrity and ensure the business activities undertaken by the Bank does not result in losses that exceed the ability of the Bank can disrupt business continuity. Bank tidak memiliki eksposur pada anak perusahaan. Bank does not has exposure on subsidiaries. I Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum I General Risk Management Implementation Pengawasan Aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Active Supervision from the Board of Commissioners and Directors Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko di Bank sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank. Board of Commissioners and Directors are responsible for the effective implementation of Risk Management at the Bank in accordance with the characteristics, complexity and risk profile of the Bank. Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank dengan baik. Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui komite-komite antara lain Komite Asset Liability (ALCO), Komite Manajemen Risiko (RMC), dan Komite Pemantau Risiko (RMoC) guna membantu Dewan Komisaris dan Direksi memberikan arahan yang jelas mengenai tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko Bank, menyetujui kebijakan, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif, mengembangkan budaya Manajemen Risiko di Bank termasuk kesadaran Risiko pada seluruh jenjang organisasi, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing unit, dan memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif. Board of Commissioners and Directors understand risks faced by the Bank well. Active supervision of the Board of Commissioners and Directors are conducted through several committees e.g Asset & Liability Committee (ALCO), Risk Management Committee (RMC), and Risk Monitoring Committee (RMoC) to assist the Board of Commissioners and Directors provide clear guidelines on the Bank’s risk appettite and risk tolerance, approved the policies, active monitoring and mitigating, develop risk management culture at the Bank, including risk awareness at all levels of the organization, assign clear duties and responsibilities on each units, and ensure adequate quantity and quality of human resources to support the effective Risk Management implementation. Komite mengadakan pertemuan secara berkala antara lain membahas mengenai profil risiko bank, strategi, kerangka manajemen risiko, meningkatkan budaya sadar risiko di The Committees hold regular meetings to discuss the Bank's risk profile, strategy, risk management framework, enhance risk awareness culture at all levels of the Laporan Tahunan 2016 40 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management setiap tingkatan organisasi, limit risiko dengan memperhitungkan dampak Risiko terhadap kecukupan permodalan, serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal, dan lainnya. organization, risk limit by calculating the risk impact on the capital adequacy, as well as the contingency plans to anticipate the occurrence of abnormal conditions, and etc. Struktur organisasi manajemen risiko Bank telah disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, dan fungsi Manajemen Risiko telah diterapkan secara independen, adanya pemisahan fungsi antara grup manajemen risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi dan fungsi internal control (satuan kerja audit internal). Selain itu kompetensi dan integritas pimpinan dan personil dari masing – masing fungsi terus ditingkatkan, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti pengetahuan, pengalaman/rekam jejak dan kemampuan yang memadai di bidang manajemen risiko melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan guna menjamin efektivitas proses manajemen risiko dalam memahami faktor-faktor Risiko yang relevan dan kondisi pasar yang mempengaruhi produk/aktivitas Bank, serta kemampuan mengestimasi dampak dari perubahan faktor-faktor tersebut terhadap kelangsungan usaha Bank. The Bank’s risk management organizational structure has been accorded with the Bank’s size and complexity business activities, and Risk Management function has been implemented independently, there are separation function between the risk management group with a working unit which conducting and completing the transactions and internal control functions (internal audit function). Besides the competence and integrity of the leadership and personnel of each functions have been continuously improved by considering into factors such as knowledge, experiences/track record and adequate capability in the field of risk management through education and continuous training in order to ensure the effectiveness of the risk management process to understand the relevant risks factors and market conditions that affecting the Bank’s products/activities, as well as the ability to estimate the effect of changes in these factors to the going concern of the Bank. Pendelegasian wewenang disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas produk, tingkat Risiko yang akan diambil Bank, serta pengalaman dan keahlian personil yang bersangkutan. Kewenangan yang didelegasikan direview secara berkala untuk memastikan bahwa kewenangan tersebut sesuai dengan kondisi terkini dan level kinerja pejabat terkait. The delegation of authority has been adjusted to the products’ characteristic and complexity, the Bank’s risk appetite, as well as the personel’s experience and expertise. The authority that has been delegated are periodically reviewed to ensure that the authority have been accordance with the current conditions and the performance level of the related officer. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Adequate Policies, Procedures, and Limits Establishment Kebijakan, Prosedur, Manual Manajemen Risiko memuat secara jelas mengenai akuntabilitas dan tingkat delegasi wewenang dan akan dilakukan kaji ulang secara berkala mengikuti visi, misi, strategi bisnis, risk appetite bank, karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha, dan peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. Risk Management’s Policies, Procedures, Manual states clearly about accountability and the level of delegation of authority and will be reviewing regularly to follow the vision, mission, business strategy, the Bank’s risk appetite, the business activities‘ characteristic and complexity, and regulations established by the authority and/or banking sound partice. Setiap pengecualian terhadap kebijakan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, namun jika pengecualian merupakan suatu penyesuaian terhadap peraturan yang berlaku, maka kewenangan tersebut berada pada kewenangan Komite Manajemen Risiko. Any policy exceptions have to obtain written approval from the Board of Commissioners, however if an exception is an adjustment to the current regulations, then authority will be under the Risk Management Committee authority. Bank telah menetapkan limit Risiko yang sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil, toleransi risiko, dan strategi Bank secara keseluruhan dengan memperhatikan kecukupan modal Bank dalam menyerap eksposur risiko atau kerugian yang terjadi, pengalaman kerugian historis, keterampilan sumber daya manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan internal dan eksternal yang berlaku. Limit dikomunikasikan dengan baik kepada setiap pihak yang terkait, termasuk jika terjadi perubahan. Setiap permintaan untuk kenaikan limit harus disertai dengan alasan bisnis/strategi/antisipasi keuntungan. The Bank has set a risk limit in line with the risk appetite, risk tolerance, and the overal Bank's strategy by considering to the Bank’s capital adequacy to absorb the risk exposure or losses that might be incurred, historical loss experiences, the human resources competencies, and compliance with internal and external regulations. Limit is well communicated to all relevant parties, and also if there is a change. Each request for an increasing limit must be accompanied by reasons related to business/ strategy/gain anticipation. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 41 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pelampauan limit tidak diperkenankan namun apabila terjadi pelampauan limit, Bank telah memiliki mekanisme persetujuan tertuang dalam kebijakan. Excess limit is not allowed but in case excess the limit, the Bank already has approval mechanism that stipulated in the policy. Bank telah memiliki kebijakan rencana kelangsungan usaha (Business Continuity Management) prosedur Business Continuity Plan atas kemungkinan kondisi eksternal dan internal terburuk, sehingga kelangsungan usaha Bank dapat dipertahankan, termasuk rencana pemulihan bencana (Disaster Recovery Plan) dan rencana kontinjensi (Contingency Plan). Bank has a policy of Business Continuity Management (BCM), procedure of Business Continuity Plan (BCP) for any possibility of external and internal worst conditions, so that the Bank business continuity can be maintained, including Disaster Recovery Plan (DRP) and Contingency Plan. Kebijakan, prosedur dan limit dikaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali setahun dan dilakukan pengujian dan evaluasi rencana kelangsungan usaha secara berkala untuk memastikan efektivitas rencana kelangsungan usaha yang telah disusun. Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko didokumentasikan secara memadai dan dikomunikasikan kepada seluruh pegawai. Policies, procedures and limits are reviewed at least yearly and conducted the testing and evaluation of business continuity plan regularly to ensure the effectiveness of business continuity plans set out. Risk Management policies and procedures are adequately documented and communicated to all employees. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Process of Identification, Measurement, Monitor, and Risk Control, as well as Risk Management Information System Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya demikian pula dengan produk dan aktivitas baru. Produk dan aktivitas baru akan melalui proses Manajemen Risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan. Risk identification is proactive, covering all the Bank's business activities and conducted in order to analyze the source and possibility of risks and the impacts as well as to the new products and activities. New products and activities have to be processed properly risk management before launched and executed. Selanjutnya, Bank melakukan pengukuran risiko secara berkala sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Metode pengukuran risiko dapat dilakukan secara kuantitatif dan/atau kualitatif berdasarkan metode yang ditetapkan oleh Regulator dalam rangka penilaian risiko dan perhitungan modal maupun metode yang dikembangkan sendiri oleh Bank sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Stress testing dan/atau back testing dilakukan untuk melengkapi sistem pengukuran risiko dengan cara mengestimasi potensi kerugian Bank pada kondisi pasar yang tidak normal dengan menggunakan skenario tertentu guna melihat sensitivitas kinerja Bank terhadap perubahan faktor risiko dan mengidentifikasi pengaruh yang berdampak signifikan terhadap portofolio Bank dan juga melakukan validasi atau kaji ulang atas metodologi pengukuran yang digunakan. Furthermore, the Bank conducts periodic risk assessment in accordance with the business activities characteristics and complexity. Risk measurement methods could be conducted quantitatively and/or qualitatively based on a method set by Regulator for risk assessment and capital calculations as well as methods developed by the Bank has to be accordance with the business activities characteristics and complexity. Stress testing and/or back testing were performed to complete the risk measurement system by estimating the Bank’s potential loss on abnormal market conditions by using specific scenarios to observe the sensitivity of the Bank's performance if there are changes on the risk factors and identify the effect that give significant impact to the Bank's portfolio and also validate or review the measurement methodology used. Dalam pemantauan hasil penilaian risiko, Bank telah membentuk unit independen dari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau dan menganalisis tingkat dan kecenderungan risiko. Laporan hasil pemantauan disajikan secara berkala dan disampaikan kepada manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan rencana tindakan yang diperlukan. Selain itu, efektivitas penerapan manajemen risiko juga didukung oleh pengendalian risiko dengan mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan risiko. In monitoring the risk assessment result, Bank has established an independent unit of the parties who conduct a transaction to monitor and analyze the risk levels and trends. Report monitoring results are presented on a regular basis and communicated to management in order to mitigate risk and any required action plan. In addition, the effectiveness of risk management is also supported by risk control by considering to the results of measurement and monitoring the risk. Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, Bank juga mengembangkan sistem informasi manajemen risiko yang In order to support the process of identifying, measuring, monitoring, and controlling risks, the Bank also developed a risk management information system that inline with the Laporan Tahunan 2016 42 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Sistim informasi manajemen risiko merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang dimiliki dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pelaksanaan Manajemen Risiko yang efektif. Bank telah menyiapkan sistem dan prosedur back-up yang memadai untuk mencegah terjadinya gangguan dalam proses pemantauan dan pengendalian risiko, pengecekan serta melakukan penilaian kembali secara berkala terhadap sistem back-up tersebut. Sistem Pengendalian Internal Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Bank's business activities characteristics, activities and complexity. Risk management information system is part of a management information system that is owned and developed according to the needs of the effective risk management implementation. Banks have set up adequate systems and back-up procedures to avoid distrubtion in the process of monitoring and controlling risk, checking and also periodically revaluating the back-up system. Internal Control Systems Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern secara efektif dalam penerapan manajemen risiko antara lain dengan mengacu kepada kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur dan limit yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku dari Otoritas, dengan menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan kebijakan, prosedur dan kepatuhan limit guna memastikan kecukupan prosedur dalam rangka memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku. Bank telah membentuk mekanisme pelaporan yang jelas dan pemisahan fungsi satuan kerja operasional dari satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Pemisahan fungsi (prinsip empat mata) diterapkan oleh Bank secara memadai dan konsisten. Bank has implemented effective internal control systems in the risk management implementation by referring to the compliance with policies, procedures and limits setting and the Authority’s regulations, setting the authority and responsibility to monitor the policies, procedures and compliance the limit to ensure the adequacy of the procedures and ensure the compliance with the Bank’s provisions and regulations. The Bank has established clear reporting mechanisms and separates the operational function with work control function. Segregation of duties (four eyes principle) is applied by Bank in adequately and consistently. Satuan Kerja Audit Internal dan Eksternal Auditor sebagai pihak independen akan melakukan kaji ulang dan evaluasi terhadap penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan oleh risk taking unit, unit pendukung dan grup manajemen risiko secara teratur guna memastikan sistem pengendalian internal Bank handal dan efektif. Hasil kajian disampaikan kepada Dewan Komisaris, Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan dan Komite Audit sebagai masukan dalam meningkatkan kerangka kerja dan penerapan Manajemen Risiko. Tindakan perbaikan berdasarkan temuan audit internal atau eksternal akan dipantau oleh Satuan Kerja Audit Internal dan temuan Audit yang belum ditindaklanjuti akan diberitahukan kepada Direksi untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Internal Audit and External Audit as an independent party will conduct the review and evaluation of the Risk Management implementation that has been conducted by the risk-taking units, supporting units and risk management group on a regular basis to ensure the the reliablity and effectiveness of Bank's internal control system. The review results is submitted to the Board of Commissioners, President Director, Compliance Director and Audit Committee as an input in improving the Risk Management framework and implementation. Corrective actions based on internal or external audit findings will be monitored by Internal Audit Department and audit findings that have not been followed up will be notified to Directors to take the necessary action. II Penerapan Manajemen Risiko pada Masing-masing Risiko II Risk Management Implementation for Each Type of Risk Dalam penerapan manajemen risiko, Bank CTBC Indonesia telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko seperti di bawah ini: 1. Risiko Kredit In risk management implementation, Bank CTBC Indonesia has implemented 8 (eight) types of risk management as below: 1. Credit Risk Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada Bank. Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/or other parties in fulfilling the obligation to the Bank. Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi. Bank facing credit risk from lending and various financial instrument such as securities, acceptances, transactions between Banks, trade funding transactions, exchange and derivatives transactions, as well as liability from contingency and commitments. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 43 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. The main purpose of risk management for credit risk is to ensure that the Bank’s provision of fund is not exposed to the credit risk which can cause disadvantages to the Bank. Organisasi manajemen risiko kredit Bank selain Dewan Komisaris dan Komite terdiri dari: Bank’s credit risk management organization beside Board of Commissioner and Committee, consists of: a. Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional Credit Risk Management Department dan Retail Credit Risk Management Department yang meliputi Retail Credit Risk Management Unit dan SME Unit. b. Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian kredit atau penyediaan dana. c. Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan kredit bermasalah. d. Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank. a. Risk Management Group which divided into Institutional Credit Risk Management Department and Retail Credit Risk Management Department including Retail Credit Risk Management Unit and SME Unit. b. Business unit which implements lending activities or provision of funds. c. Credit recovery unit which handling non performing credit. d. Credit Committee which is responsible particularly to decide a lending in a certain amount according to each Bank’s policies. Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba, pertumbuhan usaha, termasuk kebijakan dan prosedur bank serta hukum dan regulasi yang berlaku. Credit risk management strategy is covering the credit risk activities that may have significant credit risk exposures in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit quality, earnings, business growth, incuding the Bank’s policy and procedure, as well as applicable laws and regulation. Identifikasi Risiko Kredit Credit Risk Identification Dalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan faktor - faktor yang dapat mempengaruhi tingkat risiko kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi ekonomi, penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi tertekan, hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan treasuri dan investasi, penilaian risiko kredit juga memperhatikan jenis transaksi, karakteristik instrumen, dan likuiditas pasar serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko kredit. In doing the credit risk identification, whether individually or portfolio, the factors which can affect credit risk level are needed to be considered, such as the possibility of economy condition changes, the credit risk exposure assessment in a stressed condition, the credit quality assessment based on the analysis towards the business prospect, financial performance, and the ability to pay the debtors. For the treasury and investment activity, credit risk assessment also pay attention to the type of transactions, characteristics of instruments, and market liquidity as well as the other factors which can influence credit risk. Pengukuran Risiko Kredit Credit Risk Measurement Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan beberapa parameter memperhatikan karakteristik dan kompleksitas dari jenis transaksi yang terekspos risiko kredit antara lain berupa aset per Akun neraca, kredit konsentrasi kepada debitur inti, per sektor ekonomi dan/atau per sektor industry, transaksi rekening administrative kualitas rendah, kredit kualitas rendah, kondisi keuangan debitur/pihak lawan transaksi serta persyaratan dalam perjanjian kredit seperti tingkat bunga, jangka waktu kredit dikaitkan dengan perubahan potensial yang terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan, dan/atau garansi; potensi terjadinya gagal bayar, baik berdasarkan hasil penilaian pendekatan standar maupun hasil penilaian pendekatan yang menggunakan proses pemeringkatan yang dilakukan secara intern, kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan dan lainnya. Bank measures credit risk by using some parameters according to the characteristic and complexity of type of transaction with credit risk exposed, such as asset per balance account, credit concentration to core debtors, per economic sector and/or per industry sector, low quality asset administrative account transaction, low quality asset, the financial condition of debtor/counterparty’s and requirements in the credit agreement such as the interest rate, credit tenure is linked to the potential changes which happen in the market, security aspect, collateral, and/or guarantee, probability of default, either based on the assessment result of the standard approaches or assessment result of internal rating process, and Bank’s ability to absorb the failure potential, and etc. Laporan Tahunan 2016 44 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kredit Credit Risk Monitoring and Controlling Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana, satuan kerja yang melakukan review secara berkala guna menetapkan atau mengkinikan kualitas penyediaan dana yang terekspos risiko kredit. The Bank has policy, procedure and system to monitor and control credit risk, including concentrations of credit risk, prudently evaluate new business opportunities, strengthen the management of non-performing loan, the delegation of authority in decision-making procedures of the provision of funds which must be clearly formalized, function separations between the ones doing the analysis, approval, and credit administration in the working framework or the mechanism of the delegations in the provision of funds decision-making procedure, the work unit doing a periodic review in order to establish or update the quality of provision of funds that are credit risk exposed. Bank mendiversifikasi eksposur risiko kredit dengan menetapkan maksimum limit pemberian kredit guna menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam tunggal, kelompok atau pada industri tertentu, maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan jejak audit. The Bank diversified the credit risk exposure by setting up maximum limit of financing to avoid concentration of credit risk to a single borrower, a group of borrower or industry, as well as related party. Credit risk limit determination shall be well documented for the purpose of audit trail. Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan efektif untuk menyediakan informasi yang memadai kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit, Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara independen, fungsi pemrosesan dan persetujuan kredit yang independen, untuk memastikan kesesuaian pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun terhadap kebijakan internal dan regulator. Besides Bank has the efficient and effective report system to provide sufficient information to the Board of Commissioners, the Directors, and audit committee, Bank has independent credit review process, independent of loan origination and approval functions, to ensure that accounts are properly graded and classified according to internal policies and regulator. Pengelolaan Kredit dan Pengelolaan Aset Khusus Credit Management Management Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan ”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas harus didukung oleh penilaian kredit berdasarkan kemampuan bayar, arus kas dan kondisi keuangan debitur. Penurunan Nilai Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi. Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari and Special Asset The Bank classifies its credit portfolios according to borrower’s ability to repay the credit facility from their normal source of income. All borrowing accounts are categorized into “Current”, ”Special Mention”, “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss” in accordance to Bank Indonesia regulation. Upgrading and downgrading of account collectability must be supported by a credit assessment on the repayment capability, cash flows and financial position of the borrowers. Impairment Impairment for financial assets measured at amortized cost by definition is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the asset’s original effective interest rate, whereby carrying amount is the amount at which an asset is recognized in the balance sheet after Net Amortization. All derivatives instruments have to be measured at fair value by taking into consideration of the credit risk adjustment with changes in profit or loss. Financial assets are considered impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after initial 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 45 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut (“Peristiwa yang Merugikan”). Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan” untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada korporasi dijabarkan dimana ketika rekening tersebut telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, dan “Macet”. Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai adalah sebagai berikut: a. Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan debitur memburuk dan terdapat kemungkinan bahwa pokok pinjaman tidak dapat dibayarkan kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas dan hanya setuju atau merekomendasi dengan perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo pokok pinjaman. b. Pembayaran kembali pokok dan bunga yang terlambat dan melewati akhir bulan pelaporan (termasuk dalam kolektabilitas 2 dan lebih buruk). recognition (a “Loss Event”). The definition of “Loss Events” for Corporate Loans and Receivables shall be when the account has been classified as EW2, EW3, and “Loss” The descriptions of objective evidence of impairment are as follows: Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini: a. Indikasi Pertama pada ketidaksanggupan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama pada ketidaksanggupan membayar mengacu pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di dalam “Financial Institution Policy” dan “Financial Institution Credit Application Procedure”. b. Ratio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR). c. Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL) melebihi dari tingkat maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL). The definitions of “Loss Event” for Financial Institution Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as following: a. First indication of default on its payment obligation at maturity to any of their counter-parties. The first indication of default refers to the warning signals stipulated under the “Financial Institution Policy” and “Financial Institution Credit Application Procedure”. Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo (DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk pinjaman yang Diberikan dan Piutang kepada IOW Business, definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW yang melarikan diri atau dipulangkan kembali. The definition of “Loss Events” for Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be when the Days Past Dues (DPD) is more than 90 days. Especially for IOW Business, the definition of “Loss Events” shall also include when there is occurrence of runaway or repatriated of specific IOW. Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang”. a. Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” wajib diperlakukan sebagai signifikan terhadap Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria segmentasi pasar berikut ini: ◊ Peminjam dalam segmen “Usaha Kecil Menengah” adalah korporasi dengan total pendapatan tahunan di bawah USD 15 Juta The Bank uses approach to set the criteria to constitute the “Loans and Receivables” as significant or insignificant to the Banks is determined based upon the market segmentations of the “Loan and Receivables”. a. All “Loans and Receivables” shall be treated as Significant to the Bank if they are classified under the following criteria of market segmentations: a. Maturity date of principal repayment is extended, whereby the obligor’s financial condition deteriorated and it is possible that the principal cannot be repaid on schedule. Although the obligor makes its interest payment on schedule, but Relationship Manager does not agree or Credit Control Officer does not recommend renewing the facility and only agree or recommend on temporary extension of the principal maturity date. b. Principal repayment or Interest payment overdue passing the end of reporting month (collectability 2 and worse). b. The Bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR) is less than the minimum level of Bank Indonesia Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR). c. The Bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL) ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio. ◊ Borrower in “Small Medium Enterprises” segment is corporate borrower with total annual revenues in any of the past 2 years below Laporan Tahunan 2016 46 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure (X<USD15 Juta) setahun dalam 2 tahun terakhir dan bukan merupakan perusahan publik yang terdaftar; ◊ Peminjam dalam segmen “Pasar Menengah” adalah korporasi dengan total pendapatan tahunan dalam 2 tahun terakhir sama atau lebih dari USD 15 Juta dan total pendapatan tahunan sampai dengan dibawah USD 150 Juta (USD 15 Juta < X < USD 150 Juta), atau total pendapatan tahunan dalam 2 tahun terakhir di bawah USD 15 Juta (X<USD15 Juta) dan merupakan perusahan publik yang terdaftar; ◊ Peminjam dalam segmen “Jumbo” adalah korporasi dengan total pendapatan tahunan atau total aset dalam 2 tahun terakhir sama dengan atau lebih dari USD 150 Juta. (X > USD 150 Juta); ◊ Nasabah yang diklasifikasikan ke dalam Lembaga Keuangan. Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management USD15 Mio (X<USD 15 Mio) and is not public listed; ◊ Borrower in “Middle Market” segment is corporate borrower with total annual revenues in the past 2 years are equal to and above USD15 Mio and below USD 150 Mio (USD 15 Mio < X < USD 150 Mio) or total annual revenues in any of the past 2 years below USD15 Mio (X<USD 15 Mio) and is public listed; ◊ Borrower in “Jumbo” segment is corporate borrower with total annual revenues or total assets in the past 2 years are equal to and above USD 150 Mio (X > USD 150 Mio); ◊ Borrower that are classified as Financial Institutions. b. Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang tidak jatuh dalam kriteria dari segmentasi pasar diatas harus dianggap sebagai “Tidak Signifikan” terhadap Bank. b. All “Loans and Receivables” that do not fall into the above criteria of market segmentations shall then be treated as “Insignificant” to the Bank. Penurunan Nilai Individu Individual Impairment Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi” yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan menggunakan Format Analisa Penilaian Individu. Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang kepada Korporasi” yang mengalami kerugian secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value dari perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value adalah suku bunga yang efektif. All of the “Corporate Loans and Receivables”, which have been classified under EW2 or worst, shall be assess individually by using the Individual Assessment Analysis Template. The impairment for “Corporate Loans and Receivables” that are individually impaired is calculated based on the difference between the carrying amount and Present Value of the future cash flows. The discount rate used for calculating Present Value is the Effective Interest Rate (EIR). Penurunan Nilai Kolektif Collective Impairment “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi” yang secara individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian (LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai Aset = Exposure at Default x Probability of Default (PD) x Loss Given Default (LGD) x LIP”. “Corporate Loans and Receivables” shall be assessed by considering the Loss Identification Period (LIP), which is calculated based on the formula “Impairment = Exposure at Default x Probability of Default (PD) x Loss Given Default (LGD) x LIP”. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD) dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus: Kolektibilitas 1 : 1% x Outstanding Amount Kolektibilitas 2 : 5% x (Outstanding Amount – nilai agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) Kolektibilitas 3 : 15% x (Outstanding Amount – nilai agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be calculated based on the formula “Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby, the Probability of Default (PD) is calculated based on the probability of migration from one bucket of DPD to longer bucket of DPD after 1 month of observation. Retail SME Business Loans and Receivables shall be calculated based on the formula: Collectibility 1 : 1% x Outstanding Amount Collectibility 2 : 5% x (Outstanding Amount– collateral value which refers to internal guideline and regulation) Collectibility 3 : 15% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation) 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 47 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Kolektibilitas 4 : 50% x (Outanding Amount – nilai agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) Kolektibilitas 5 : 100% x (Oustanding Amount– nilai agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi). Collectibility 4 : 50% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation) Collectibility 5 : 100% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation). Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar. The Bank’s credit risk standardized approach shall refer to Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding guidelines for the calculation of risk-weighted assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach. Agunan Collateral Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak melanggar ketentuan hukum dan/atau peraturan lainnya yang terkait. Persetujuan dan penilaian agunan wajib dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: (harga penilaian x persentase NAV) dikurangi dengan (Deposit penyewaan, dan hak – hak senior lainnya). Collateral accepted by the Bank shall be legally allowed to the Bank and shall not be against the law, and or other related regulation,. The approval and appraisal of collateral shall be with prudence. Fair market value, depreciable life, and marketability of the collateral shall be taken into consideration when conducting appraisal of collateral. The Bank applies the calculation of secured amount for facility based on the “Net Appraisal Value” which calculated as follows: (Appraised value times persentase NAV) minus (rent deposit and any other senior rights). 2. Risiko Pasar 2. Market Risk Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar terdapat pada aktivitas bisnis treasuri dari posisi trading book maupun posisi banking book. Market Risk is the risk on the balance sheet and off balance sheet position including the derivative transactions due to the overall changes of the market condition, including the option price risk changes. Market risk is warehoused within the treasury business from trading book and banking book position. Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi usaha utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar; Trading Book, applicable to products held for trading purposes as a principal or held as part of a business whose main business strategy is to trade or make markets; Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank mengalami risiko pasar. Banking Book, applicable to products held for investment purposes which may expose Bank to market risk. Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dari dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aktiva dan permodalan Bank. The main purpose of the Risk Management for the Market Risk is to minimize the possibility of negative impact due to the market condition changes on Bank’s asset and capital. Organisasi manajemen risiko pasar selain Dewan Komisaris dan Komite terdiri dari: a. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas (MLRU). b. Grup Treasury selaku unit bisnis. c. Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen. d. Unit pelaksana yang melakukan pengendalian terhadap akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada ketentuan termasuk standar akuntansi yang berlaku. Market risk management organization beside Board of Commissioner and Committee, consists of: a. Risk Management Group – Market & Liquidity Risk Management Unit (MLRU). b. Treasury Group as business unit. c. The executing unit who do position reconciliation which is managed and recorded in the management information system. d. The executing unit who do control the profit and loss accuracy and the compliance to the stipulation including the relevant accounting standard. Laporan Tahunan 2016 48 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Identifikasi Risiko Pasar Market Risk Identification Bank memiliki proses identifikasi risiko yang disesuaikan dengan risiko pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank yang meliputi risiko suku bunga dan nilai tukar, khusus untuk risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in Banking Book), proses identifikasi mencakup identifikasi terhadap sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi keuangan Bank dan modal Bank. Banks has own risk identification process that is adjusted to the market risk attaching to Bank’s business activities which includes interest rate and exchange rate, especially for the Interest Rate in Banking Book, the identification process covers identifying IRRBB risk sources that can affect Bank’s interest income and the economic value of Bank’s financial position, as well as Bank’s capital. Pengukuran Risiko Pasar Market Risk Measurement Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait risiko pasar baik pada kondisi normal maupun stress. Bank has the system or market risk measurement model to measure the position and sensitivity attached to the market risk whether in normal condition or stress. Pengukuran risiko pasar pada Trading Book menggunakan beberapa paramater antara lain volume dan komposisi portofolio, potensi keuntungan atau kerugian dari aset trading, derivatif dan FVO, Sensitivitas risiko meliputi Posisi Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP. Measurement of market risk in the Trading Book is using some parameters such as volume and portfolio composition, potential profit or loss from trading asset, derivative and FVO, Risk sensitivity including Net Open Position (NOP), FX Delta, FX Vega, and PVBP. Pengukuran risiko pasar pada Banking Book menggunakan Laporan Re-pricing Gap antara Aset dan Kewajiban dengan berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku bunga dan sensitivitas risiko: mengukur dampak dari perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE). Analisis dampak tersebut pada NII (1bp Δ NII) berfokus pada perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak tersebut pada EVE (1bp Δ EVE) adalah perspektif jangka panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima setiap tahun setelahnya. Measurement of market risk in the Banking Book is using Re-pricing Gap Report: This report measures the re-pricing gap between asset and liability by various time buckets in order to understand interest rate mismatch and Risk sensitivity: This measures the impact of 1 basis point change in interest rate on net interest income (NII) and that on economic value of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp Δ NII) focuses on changes in interest income and expense within a year, hence, a short-term perspective. The analysis of such impact on EVE (1bp Δ EVE) is of a long-term perspective as it focuses on changes of economic value which will become net interest income received every year later on. Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi: a. Eksposur Surat Berharga pada Trading Book b. Eksposur Derivatif pada Trading Book c. Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan Trading Book Portfolio coverage (trading and banking book) which is accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market risk are included: a. Securities Exposure in Trading Book b. Derivatives Exposure in Trading Book c. Foreign Currency Exposure in Banking Book and Trading Book Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pasar Market Risk Monitoring and Controlling Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan kebijakan ini dikaji ulang minimal setahun sekali untuk disesuaikan dengan perubahan bisnis yang signifikan, arahan manajemen, dan persyaratan peraturan, yang disetujui oleh Komite Aktiva dan Pasiva (ALCO) dan Dewan Komisaris (BOC). Bank has own Market Risk Management Policy and this policy is reviewed at least annually to incorporate significant business changes, management objectives and regulatory requirements approved by the Assets and Liabilities Committee (ALCO) and Board of Commissioners (BOC). Secara harian, Grup Manajemen Risiko - Unit Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap kepatuhan limit yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan ALCO dan tindak lanjut apabila terjadi pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana diatur dalam kebijakan internal Bank. On Daily basis, Risk Management Group – Market Liquidity Risk Management Unit do monitoring and controlling regarding limit compliance which have been approved by Board of Commissioner and ALCO, and do a follow up for overcoming limit overdue, which later on shall be reported daily to the interested parties as ruled in the Bank internal policy. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 49 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Dokumentasi atas pelampauan, pengecualian, termasuk persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal penyelesaian didokumentasikan dengan baik oleh Grup Manajemen Risiko dan Unit Risiko Pasar dan Likuiditas. 3. Risiko Likuiditas Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks, including the agreed-upon corrective action and the resolution date has been well documented by Risk Management Group – Market and Liquidity Risk Management Unit. 3. Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Liquidity Risk is the risk which is caused by Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank. Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima. The inability to have the cash flow funding source so that it causes the liquidity risk which may be caused by inability to produce cash flow which is derived from the earning assets or from sale of asset including the liquid asset; and/or inability to produce cash flow which derived from the fund raising, inter Bank transaction, and accepted loans. Sedangkan risiko suku bunga dalam buku bank didefinisikan sebagai risiko potensi pengurangan atau kehilangan pendapatan (pendapatan bunga bersih) dan modal (nilai ekonomi dari Bank) karena perubahan suku bunga. While the interest rate risk in the bank's books is defined as the potential risk reduction or loss of income (net interest income) and capital (economic value of the Bank) due to changes in interest rates. Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas dan suku bunga dalam buku bank untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dalam kondisi normal dan atau stress serta melindungi dan meningkatkan modal melalui pertumbuhan laba bunga bersih yang memadai, stabil dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi ekonomi. The main purpose of the risk management for the liquidity and interest rate risk in banking book is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding source in normal condition and or stress as well as protect and increase capital through adequate net interest rate growth, stable, and reliable in various economic condition. Organisasi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga buku bank telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari: a. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas (MLRU) b. Group Treasuri c. Seluruh Unit Bisnis termasuk cabang d. Grup Pengendali Keuangan Liquidity risk management organization has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, beside Board of Commissioner and Committee, consists of: a. Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Management Unit (MLRU) b. Treasury Group c. All Business Units including branches d. Financial Control Group Strategi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga buku bank dari Bank CTBC Indonesia difokuskan pada memfasilitasi pengembangan usaha dalam kerangka manajemen risiko yang prudent, konsisten dan efisien yang menyeimbangkan antara risiko dan imbalan. Hal ini dicapai dengan memastikan kerangka kerja risiko yang efektif dengan mencakup prinsip-prinsip manajemen risiko utama berupa identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian/pemantauan risiko dan analisis risiko/ pelaporan. Liquidity risk management strategy and the interest rate on the banking book of Bank CTBC Indonesia is focused on facilitating business development within a prudent risk management framework, consistent and efficient which has a balance between risk and reward. This is achieved by ensuring a framework for effective risk management principles include the main risk in the form of risk identification, risk assessment, control/ monitoring of risk and risk analysis/reporting. Identifikasi Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank Liquidity Risk Identification and Bank Interest Rate Dalam melakukan identifikasi, bank memperhatikan beberapa faktor antara lain faktor pasar eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuan pendanaan Bank In doing identification, bank put attention on some factors such as external market factor which effects Bank’s ability in funding or cause issue in ability in Laporan Tahunan 2016 50 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management atau menyebabkan masalah pada kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran, faktor internal yang dapat menyebabkan Ketergantungan yang berlebihan pada pendanaan antar Bank, ketidaksesuaian repricing waktu/jumlah dari aktiva dan kewajiban, sumber risiko suku bunga, besarnya perubahan suku bunga bervariasi untuk jangka pendek dan jangka panjang, berbagai indeks atau pilihan atas tingkat bunga aset dan kewajiban yang terkait. fulfilling payment obligation, internal factor which can cause over dependency in interbank funding, incompability inter bank repricing, repricing mismatch time/amount of assets and liabilities, risk and interest rate sources, the magnitude of changes in interest rates vary for short-term and long-term, various index or selection on interest rates of assets and liabilities associated. Pengukuran Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank Liquidity Risk and Bank Interest Rate Measurement Bank mengukur risiko likuiditas dan suku bunga dalam buku bank dengan menggunakan berbagai indikator peringatan dini yang disesuaikan dengan strategi bisnis, toleransi risiko dan kinerja masa lalu, Gap Analisis arus kas mengukur likuiditas dan repricing Bank dengan memeriksa potensial arus kas sesuai skenario bisnis, akses pada sumber pendanaan, Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Funding Ratio (LFR) dan Internal LDR (loan dibandingkan dengan DPK+equity+special borrowing), analisis maturity gap, rasio likuiditas, Konsentrasi pendanaan, stabilitas deposit, asset likuiditas, Financial market liquidity, risk sensitivity, The earnings perspective dan lainnya. Bank measures liquidity risk using a variety of early warning indicators which according to business strategies, risk tolerance and past performances, gap analysis to measure liquidity and Bank repricing by checking potential cash flow according to business scenario, acess to funding sources, Loan to Deposit (LDR), Loan to Funding Ratio (LFR), and Internal LDR (loan compared with deposit+equity+special borrowings), maturity gap analysis, liquidity ratio, funding concentration, deposit stability, liquid asset, Financial market liquidity, risk sensitivity, The earnings perspective, and etc. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas (MLRU) melakukan stress testing secara berkala untuk menilai dampak dari skenario stres untuk risiko likuiditas dan suku bunga buku bank terhadap permodalan Bank dan memungkinkan manajemen mengambil tindakan pencegahan untuk mengantisipasi potensial masalah likuiditas. Jika diperlukan, rencana pendanaan kontinjensi akan diaktifkan. Risk Management Group – Market Liquidity Risk Management Unit (MLRU) conducted Stress test periodically to assess the impact of stress scenario for liquidity and interest rate in banking book to Bank’s capital and enable management to take precaution action to anticipaye liquidity problems. If necessary, contingency funding plan will be activiated. Pemantauan Likuiditas Liquidity Risk Monitoring and Controlling dan Pengendalian Risiko Pemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari aset dan kewajiban. Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should pay attention to the early warning indicators to know the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the establishment and monitoring of risk limits by considering the complexity of the assets and liabilities. Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam mengatasi krisis. When risks arise, the selection of appropriate methods to solve it depends on the level of risk, the ability of funding for each currency, the speed of the unit responsible for obtaining funding in overcoming the crisis. 4. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko ini dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal. Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal. 4. Operational Risk Operational Risk is the risk which is caused by the inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank’s operational. This risk may come from several sources such as the Human Resources (SDM), internal process, system and infrastructure, and external events. The main purpose of the Bank’s operational risk management implementation is to minimize the possibility of negative impact from the malfunctioning internal process, human error, system failure, and/or external events. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 51 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Identifikasi Risiko Operasional Operational Risk Identification Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standard internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 (tujuh) tipe kejadian yakni fraud internal; fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses. The Bank's operational risk management implementation in line with international standard refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It divided into 7 (seven) types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures and execution; delivery and process management. Pengukuran Risiko Operasional Operational Risk Measurement Bank menggunakan metode Risk and Control Self Assesment (RCSA), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report (ORR)/Loss Event Report (LER) dalam rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga akan telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja. Bank use Risk and Control Self Assesment (RCSA method), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report (ORR)/Loss Event Report (LER) in order to assess and measure the operational risks related to the Bank's business processes which in practice would also have increased risk awareness of the entire working unit. Pemantauan dan Pengendalian Risiko Operasional Operational Risk Monitoring and Controlling Bank telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank dan juga untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang berlaku. Organisasi manajemen risiko operasional telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari: a. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko Operasional Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung yang melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat. b. Delegated Operational Risk Officer (unit bisnis dan/atau unit pendukung) yang melakukan kerjasama dengan Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko Operasional dalam mengimplementasikan kerangka kerja dan prosedur Manajemen Risiko Operasional di area mereka. c. Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung Grup bisnis/pendukung merupakan risk owner yang bertanggung jawab terhadap proses Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional sehari-hari serta melaporkan permasalahan dan Risiko Operasional secara spesifik dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang berlaku. 5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. The Bank has established an Operational Risk Management Policy that will be reviewed periodically for improvement; therefore the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business and operational conditions and also to ensure compliance with prevailing regulation. Operational risk management organization has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, beside Board of Commissioner and Committee, consists of: a. Risk Management Group - Operational Risk Management Group - Operational Risk Management Unit An independent unit from the business/support group for analysis, monitoring, and reporting of operational risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch office or division/unit/group in Headquarters. b. Delegated Operational Risk Officer (business unit and/or supporting unit) which collaborate with Risk Management Group – Operational Risk Management Unit in implementing operational risk management framework and procedures in their areas. c. All Business Units and Supporting Units Business/support groups are the risk owner that responsible of the Risk Management for daily Operational Risk process,report the problems, and Operational Risk specifically in the unit according to the relevant report level. 5. Legal Risk Legal Risk is the risk arising from legal claims and/or weakness of juridical aspects. Laporan Tahunan 2016 52 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang - undangan, dan proses litigasi. Risk management main purpose for legal risk is to ensure that risk management can minimize the negative effect from the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or amendment of legislation regulation, and litigation process. Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang - undangan, dan proses litigasi. Risk management main purpose for legal risk is to ensure that risk management can minimize the negative effect from the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or amendment of legislation regulation, and litigation process. Identifikasi Risiko Hukum Legal Risk Identification Bank melakukan identifikasi risiko hukum dengan menganalisa sumber risiko antara lain kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga serta memastikan bahwa Risiko dari produk dan aktivitas baru telah melalui proses Manajemen Risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan. Bank identified the legal risk by analyzing all risk source such as weakness of jurisdiction law which is caused by the weakness in legal agreement that is done by the Bank, absence and/or amendment of law regulation which causes a transaction that has been done by Bank to be not suitable with the regulation that will be exist, and litigation process which is either happened from suit of third party to Bank or Bank to the third party as well as ensuring that Risk from new product and activity has gone through feasible Risk Management process before they are introduced or executed. Pengukuran Risiko Hukum Legal Risk Measurement Departemen Hukum, Grup Manajemen Risiko - Unit Manajemen Risiko Operasional bersama Satuan Kerja Operasional bekerja sama mengukur risiko hukum menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif dalam menilai risiko hukum yang melekat antara lain dengan memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan perikatan, faktor ketiadaan atau perubahan perundang undang yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada. Legal Department, Risk Management Group Operational Risk Management Unit together with Operational Unit working collaborate to measure the risk of legal use of qualitative and quantitative factors in assessing the legal risks inherent such as the litigation factor, the weakness of engagement factor, the absence that cause changes in laws and regulations of Bank products into not in line with the applicable regulations. Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’ yang menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi. Legal Department acts as a ‘legal watch’ which provides analytical/legal advice to all employees at every level of organization. Pemantauan dan Pengendalian Risiko Hukum Legal Risk Monitoring and Controlling Proses pemantauan dan pengendalian disesuaikan dengan eksposur risiko, risk appetite dan toleransi risiko, karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. a. Departemen Hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain; b. Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan baik. The process of monitoring and controlling are adjusted to the risk exposure,the risk appetite, and risk tolerance, the characteristics and complexity of the Bank's business activities. a. Legal Department conduct periodic review of contract and agreements between Bank and other parties; b. All business transactions All business transactions are well documented. 6. Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. 6. Strategic Risk Strategic Risk is risk because of inappropriateness in taking and/or executing a strategic decision as well as failure in anticipating business environment changes. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 53 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. The Main purpose of risk management for strategic risk is to ensure that Risk Management process can minimize the negative effect from inappropriateness of strategic decision making and failure in anticipating business environment changes. Identifikasi Risiko Stratejik Strategic Risk Identification Bank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi bisnis yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki dampak yang signifikan terhadap modal Bank, dan strategi yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam hal produk dan jasa yang disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas Bank. The Bank identified strategic risk by analyzing the deviation of unrealized or ineffective business strategy implementation or business plan which has significant impact to the Bank’s capital, and strategies that require more resources and/or have a high level of risk, such as strategy come into new markets, acquisition strategy, or the strategy of diversification in terms of products and services tailored to the characteristic and complexity of the Bank. Pengukuran Risiko Stratejik Strategic Risk Measurement Dalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia menggunakan beberapa indikator antara lain berupa kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, pencapaian rencana bisnis Bank dari rencana strategis yang telah ditetapkan, mengubah dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana. In measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia uses some indicators such as the suitability of the strategy with the business environment conditions, achievement of Bank’s business plan from the established strategic plan, the growth rate of assets and liabilities, changing dynamics into the competition, regulatory changes and changes of macroeconomic in the achievement plans. Pemantauan Stratejik Strategic Risk Monitoring and Controlling dan Pengendalian Risiko Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk risiko stratejik telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari: a. Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab membantu Direksi menyusun perencanaan stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara efektif dan efisien; b. Grup Manajemen Risiko–Enterprise Risk Management Unit bertanggung jawab dalam proses Manajemen Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut: ◊ Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam proses penyusunan rencana stratejik. ◊ Memantau dan mengevaluasi perkembangan implementasi rencana stratejik, serta memberikan masukan mengenai peluang dan pilihan yang tersedia untuk pengembangan dan perbaikan strategi secara berkelanjutan. ◊ Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik telah ditindaklanjuti secara tepat waktu. 7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Organizational structure, tools determination and units /functions completeness which related to the implementation of Risk Management for strategic risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, beside Board of Commissioner and Committee, consist of: a. All business units and supporting units are responsible to assist the Directors to prepare strategic plan and implement it effectively and efficiently; b. Risk Management Group – Enterprise Risk Management Unit is responsible for Strategic Risk Management process especially in the following aspects: ◊ Coordinating with all business units in strategic plan establishment process. ◊ Supervising and evaluating strategic plan implementation development, as well as giving suggestion relating to opportunity and alternatives for development and repairing strategic continuously. ◊ Making sure that all strategic issues and effects toward strategic aim accomplishment has been followed up on time. 7. Compliance Risk Compliance Risk is the risk when Bank does not obey and/or implement the relevant rules and regulation. Laporan Tahunan 2016 54 PT BANK CTBC INDONESIA Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. The main purpose of compliance risk is to ensure that the risk management process may minimize the possibility of the negative impact from Bank’s behavior which deviates/violates the general standard, stipulation, and/or the relevant legislation. Identifikasi Risiko Kepatuhan Compliance Risk Identification Bank melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, seperti jenis dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, termasuk produk dan aktivitas baru, jumlah dan materialitas ketidakpatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur intern, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat. The Bank identified and analyzed several factors that can increase compliance risk exposures, such as the type and complexity of the Bank's business activities, including new products and activities, the amount and the materiality of non-compliance of the Bank's internal policies and procedures, laws and regulations, and also practice and standard sound business ethics. Pengukuran Risiko Kepatuhan Compliance Risk Measurement Dalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan beberapa indikator/parameter antara lain berupa jenis, signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan, frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan sama dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank atas pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang berlaku. In measuring compliance risk, the Bank uses some indicators/parameters of such as the type, significance, and the frequency of violations to prevailing regulations, type and frequency of similar violation find on every year in last 3 (three) years, the Bank’s follow up of the finding violations of the applicable regulations. Pemantauan Kepatuhan Compliance Risk Monitoring and Controlling dan Pengendalian Risiko Grup Manajemen Risiko bekerja sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai pihak - pihak independen dalam memantau dan mengendalikan pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum guna memastikan bank mematuhi dan/atau melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. 8. Risiko Reputasi Risk Management Group collaborate with Compliance Unit and Internal Audit as independent parties in monitoring and controlling the implementation in Commercial bank compliance function in order to ensure bank obeys and/or do the prevailing laws and regulation. 8. Reputation Risk Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Reputation risk is risk which is caused by the decrease of the stakeholder trust level that is caused by negative perception towards the Bank. Tujuan utama manajemen risiko reputasi memastikan bahwa proses manajemen meminimalkan kemungkinan dampak pemberitaan negatif atau keluhan yang langsung atau tertulis terhadap Bank. The main purpose of reputation risk management is to ensure that the process of risk management can minimize the possibility of negative impact from negative publicity or direct verbal/written complaint about the Bank. adalah untuk risiko dapat negatif dari disampaikan Identifikasi Risiko Reputasi Reputation Risk Identification Bank melakukan identifikasi risiko reputasi dengan menggunakan beberapa sumber informasi antara lain pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah. Bank identified the reputation risk using some information sources such as mass media news, Bank’s sites and social media analysis; customer’s complaints through customer service; and customer’s satisfaction questionnaire. Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dicatat dan didokumentasikan dengan baik oleh bank. All events related to reputation risk including the aggregate of potential loss which are caused by the activities referred has been recorded and well documented. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 55 Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengukuran Risiko Reputasi Reputation Risk Measurement Dalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan beberapa indikator antara lain berupa pengaruh reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait, pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan eksposur atas pemberitaan negative dan jumlah komplain langsung dari nasabah kepada Bank secara lisan maupun tertulis. In measuring eputation risk, Bank use some indicators such as the effect from owner’s reputation and related company, business ethics violations, frequency, materiality and its exposure to negative publicity about the Bank and the number of customer’s direct verbal/written complaints to the Bank. Pemantauan dan Pengendalian Risiko Reputasi Reputation Risk Monitoring and Controlling Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi bagian dari struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk risiko reputasi, mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas bisnis Bank. All employees of Bank CTBC Indonesia are part of the structure for implementing Risk Management for reputation risk, considering the reputation is the result of all business activities of the Bank. Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Reputasi Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas bisnis Bank, antara lain: a. Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur risiko reputasi; b. Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui aktifitas Corporate Social Repsonsibility (CSR), The mechanisms of risk monitoring and controlling has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, such as: c. Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan. d. Tindakan pencegahan di masa depan dan pemulihan serta perbaikan kelemahan proses dan prosedur yang dapat memicu terjadinya risiko reputasi. a. Immediately follow up and resolve customer complaints and litigation that can increase the exposure of reputation risk; b. Prevention of the occurrence of the event giving rise reputation risk, which is generally done through the activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and; c. Communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders. d. Preventive action in the future and the restoration and improvement the weakness of processes and procedures that can trigger the occurrence of reputation risk. Laporan Tahunan 2016 56 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual Disclosure of Net Dues Based on Regions-Individual Bank (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Dues based On Regions No. (1) 1 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Dues based On Regions Ind. Barat West Indonesia Ind. Tengah Mid Indonesia Ind. Timur East Indonesia Luar Ind. Overseas Jumlah Total (3) (4) (5) (6) (7) (2) Tagihan Kepada Pemerintah Due To Government 2,336,913 0 0 0 Ind. Timur Ind. Barat Ind. Tengah Luar Ind. East West Indonesia Mid Indonesia Indonesia Overseas (8) (9) 2,336,913 2,365,609 (10) 0 Jumlah Total (11) 0 (12) 0 2,365,609 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Due To Public Sector Entity 0 0 0 0 0 92,794 0 0 0 92,794 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due To Multilateral Development Bank And International Institutions 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,128,797 4 Tagihan Kepada Bank Due To Bank 759,890 0 0 0 759,890 1,128,797 0 0 0 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 45,628 0 0 0 45,628 94,926 0 0 0 94,926 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 19,748 0 0 0 19,748 29,493 0 0 0 29,493 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Staff Or Retired Staff Loan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due To Micro & Small Enterprises And Retail Portfolio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 413,747 0 0 0 413,747 415,181 0 0 0 415,181 8,369,253 9 Tagihan Kepada Korporasi Due To Corporations 12,244,634 118,188 0 0 12,362,822 8,299,121 70,132 0 0 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues 285,619 0 0 0 285,619 47,269 0 0 0 47,269 11 Aset Lainnya Other Assets 236,255 0 0 0 236,255 246,302 0 0 0 246,302 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila Ada) Exposure To Syariah Business Units (if Present) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,342,434 118,188 0 0 16,460,622 12,719,492 70,132 0 0 12,789,624 Jumlah Total Pengungkapan Tagihan BersihBersih Berdasarkan Sisa JangkaSisa WaktuJangka Kontrak Waktu - Bank secara Individual secara Individual Pengungkapan Tagihan Berdasarkan Kontrak-Bank Disclosure of Net DuesDues basedBased on Remaining Period of Committed LoanIndividual Bank Disclosure of Net on Remaining Period of Committed Loan-Individual Bank (dalam jutaan Rupiah/in rupiah / in million million Rupiah) 31 31 Desember desember 2016/31 2016 31 December December 2016 2016 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Dues based On on Remaining Period of Committed Loan Kategori Portofolio Portfolio Category No. (1) 1 (2) Tagihan Kepada Pemerintah Due To to Government 31 31 Desember desember 2015/31 2015 31 December December 2015 2015 ≤ 1 tahun ≤ 1 year > t thn s.d. 3 thn > 1 yr to 3 yr > 3 thn s.d. 5 thn > 3 yr to 5 yr > 5 thn > 5 yr (3) (4) (5) (6) 2,336,913 0 0 Non Kontraktual Uncommitted (7) 0 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Dues based On on Remaining Period of Committed Loan Jumlah Total (8) ≤ 1 tahun ≤ 1 year > t thn s.d. 3 thn > 1 yr to 3 yr > 3 thn s.d. 5 thn > 3 yr to 5 yr > 5 thn > 5 yr Non Kontraktual Uncommitted (9) (10) (11) (12) (13) 0 2,336,913 2,365,609 0 0 0 Jumlah Total (14) 0 2,365,609 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor sektor Publik Publik Due Due To to Public PublicSector SectorEntity Entity 0 0 0 0 0 0 92,768 0 0 0 0 92,794 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due To to Multilateral Development Bank And and International Institutions 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,128,797 4 Tagihan Kepada Bank Due To to Bank Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 6 759,890 0 0 0 0 759,890 1,128,797 0 0 0 0 95 0 3,095 43,730 0 45,628 0 3 13,278 85,598 0 94,926 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 0 0 4,458 15,210 80 19,748 0 0 9,973 18,797 28,770 29,493 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Pegawai / PensiunanStaff StaffOr orRetired Retired Staff Loan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due To to Micro Micro&&Small Small Enterprises And and Retail Retail Portfolio Portfolio 325,130 16,021 48,950 17,218 6,428 413,747 2 12,971 43,996 351,444 408,412 415,181 9 Tagihan Kepada Korporasi Due To to Corporations 4,036,950 6,394,579 1,836,737 94,556 0 12,362,822 428,854 5,921,091 1,879,844 139,463 0 8,369,253 10 Tagihan yang Telah telah Jatuh JatuhTempo TempoCurrent Current Dues 3,431 741 277,236 2,795 1,416 285,619 29,992 172 9,805 3,008 42,978 47,269 11 Aset Lainnya Other Assets 0 0 0 0 236,255 236,255 0 0 0 0 246,302 246,302 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila Ada) ada) Exposure To to Syariah SyariahBusiness BusinessUnits Units (if Present) present) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7,462,409 6,411,342 2,170,476 173,508 244,179 16,460,622 4,046,023 5,934,237 1,956,896 598,310 Jumlah Total 726,462 12,789,624 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 57 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank secara Individual Disclosure of Net Dues Based on Economic Sectors-Individual Bank Sektor Ekonomi Economic Sectors No. (1) (2) Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Pemerintah Entitas Sektor Bank Pembagunan Due to Publik Due to Multilateral dan Government Public Sector Lembaga Entity Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions (3) (4) (5) Tagihan Kepada Bank Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai / Pensiunan Staff or Retired Staff Loan (6) (7) (8) (9) (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) Tagihan Tagihan Kepada Kepada Usaha Mikro, Korporasi Usaha Kecil Due to dan Portofolio Corporations Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio (10) (11) Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) (12) (13) (14) 31 Desember 2016/31 December 2016 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 0 0 0 0 0 8,365 0 0 2 Perikanan Fishery 0 0 0 0 0 25,300 0 0 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 0 0 0 0 0 50,000 0 0 4 Industri Pengelolaan Manufacture Industries 0 0 0 0 1,938 4,736,696 166,419 0 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Konstruksi Construction 0 0 0 0 0 275,417 0 0 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 0 0 0 0 4,515 815,285 113,073 0 8 Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Provision of Accommodation, Eating & Drinking 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transport, Storage and Communication 0 0 0 0 215 403,328 0 0 10 Perantara Keuangan Financial Intermediaries 0 0 0 0 0 537,241 0 0 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Business Service 0 0 0 0 195 289,088 0 0 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Public Administration, Defence and Compulsory Social Security 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Jasa Pendidikan Educational Services 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Civil Services, Social and Cultural, Entertainment and Other Individuals 0 0 0 0 0 103,846 0 0 16 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Individual Services to Households 0 0 0 0 396,546 134,120 2,795 0 17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other Extra International Agencies 0 0 0 0 0 0 0 0 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Undefined Activities 0 0 0 19,748 0 0 0 0 236,255 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Sector 0 45,628 0 8,337 4,984,134 3,333 20 Lainnya Others 2,336,913 0 0 759,890 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Total 2,336,913 0 0 759,890 45,628 19,748 0 413,747 12,362,822 285,619 236,255 0 0 31 Desember 2015/31 December 2015 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 0 0 0 0 0 204,127 0 0 2 Perikanan Fishery 0 0 0 0 0 37,407 0 0 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 0 0 0 0 0 19,986 0 0 4 Industri Pengelolaan Manufacture Industries 0 0 0 0 1,135 5,085,574 5 0 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 0 0 0 0 0 133,622 0 0 6 Konstruksi Construction 0 0 0 0 0 11,746 0 0 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 0 0 0 0 2,195 1,390,929 39,375 0 8 Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Provision of Accommodation, Eating & Drinking 0 0 0 0 0 - 0 0 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transport, Storage and Communication 0 0 0 0 0 305,499 0 0 10 Perantara Keuangan Financial Intermediaries 0 0 0 0 0 427,130 0 0 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Business Service 0 0 0 0 0 96,648 0 0 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Public Administration, Defence and Compulsory Social Security 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Jasa Pendidikan Educational Services 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Civil Services, Social and Cultural, Entertainment and Other Individuals 0 0 0 0 98 111,461 0 0 16 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Individual Services to Households 0 0 0 0 404,985 121,270 1,403 0 17 Badan Internasional dan Badan Ekstra internasional lainnya International Agencies and Other Extra International Agencies 0 0 0 0 0 0 0 0 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Undefined Activities 0 0 0 29,493 0 0 0 0 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Sector 0 0 94,926 0 6,769 423,854 6,486 246,302 20 Lainnya Others 2,365,609 92,794 0 1,128,797 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Total 2,365,609 92,794 0 1,128,797 94,926 29,493 0 415,181 8,369,253 47,269 246,302 0 Laporan Tahunan 2016 58 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual Disclosure of Dues and Impairment Based on Regions-Individual Bank 31 Desember 2016/31 December 2016 Keterangan Explanation No. (1) 1 2 Wilayah Regions Wilayah Regions Ind. Barat West Indonesia Ind. Tengah Mid Indonesia Ind. Timur East Indonesia Luar Ind. Overseas Jumlah Total (3) (4) (5) (6) (7) (2) Tagihan Dues (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2015/31 December 2015 Ind. Timur Ind. Barat Ind. Tengah Luar Ind. East West Indonesia Mid Indonesia Indonesia Overseas (8) (9) (10) (12) 118,188 0 0 16,626,219 12,719,492 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Dues 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 a. Belum Jatuh Tempo Not Yet Due b. Telah Jatuh Tempo Current due 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 116,452 0 0 0 116,452 85,981 0 0 0 85,981 49,107 37 0 0 49,145 43,581 0 0 0 43,581 118,537 0 0 0 118,537 170,206 0 0 0 170,206 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Impairment - Individual 4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Impairment - Collective 5 Tagihan yang Dihapus Buku Written off Dues 0 Jumlah Total 16,507,993 3 70,132 (11) 0 12,789,624 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank secara Individual Disclosure of Dues and Impairment Based on Economic Sectors-Individual Bank (dalamjutaan jutaanRupiah rupiah // in in million million Rupiah) (dalam (dalam jutaan rupiah Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Dues Sektor Ekonomi Economic Sectors Tagihan Dues (2) (3) No. (1) a. Belum jatuh tempo Not yet due b. Telah jatuh tempo Current due (4) (5) Cadangan kerugian Cadangan kerugian Tagihan yang penurunan nilai (CKPN) penurunan nilai (CKPN) dihapus buku Individual Individual Kolektif Collective Written off Dues Impairment Impairment (6) (7) (8) 31 Desember 2016/31 31 Desember December 20162016 31 December 2016 1 Pertanian, perburuan Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting, Hunting and and Forestry Forestry 8,394 0 0 0 29 0 2 Perikanan Fishery 25,590 0 0 0 289 0 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 50,000 0 0 0 0 0 4 Industri pengelolaan Pengelolaan Manufacture Industries 4,976,015 0 0 51,324 19,637 31,494 #REF! 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas, Gas and and Water Water 0 0 0 0 0 0 6 Konstruksi Construction 275,629 0 0 0 212 0 7 Perdagangan besar Besar dan dan eceran Eceran Wholesale Wholesale and and Retail Retail Trading Trading 999,169 0 0 63,281 3,015 61,366 #REF! 8 Penyediaan akomodasi Akomodasi dan & Penyediaan penyediaanMakan makanMinum minumProvision Provisionofof Accommodation, Eating & Drinking 0 0 0 0 0 0 9 Transportasi, pergudangan Pergudangan dan komunikasi Komunikasi Transport, Transport, Storage, Storage and Communication 404,892 0 0 0 1,348 0 10 Perantara keuangan Keuangan Financial Financial Intermediaries Intermediaries 541,251 0 0 0 4,010 0 11 Real estate, Estate, usaha Usahapersewaan Persewaandan danjasa Jasaperusahaan PerusahaanReal RealEstate, Estate,Leasing, Leasing,and and Business Services 289,996 0 0 0 713 0 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan Pertahanan dan jaminan Jaminan sosial Sosialwajib WajibPublic Public Administration, Defence, Defence and and Compulsory Compulsory Social Social Security Security 0 0 0 0 0 0 13 Jasa Pendidikan Educational Services 0 0 0 0 0 0 14 Kesehatan dan dan kegiatan Kegiatansosial SosialHealth Healthand andSocial SocialServices Services Jasa kesehatan 0 0 0 0 0 0 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosialbudaya, Budaya,hiburan, Hiburandan danperorangan Peroranganlainnya Lainnya Civil Services, kemasyarakatan, sosial Civil Services, Social and Cultural, Entertainment Entertainment, and and Other Other Individuals Individuals 103,893 0 0 0 47 0 16 Jasa Perorangan yang Melayani melayani rumah Rumahtangga TanggaIndividual IndividualServices ServicestotoHouseholds Households 544,686 0 0 0 9,224 0 17 Badan Internasional dan bdan International Agencies Badanekstra Ekstrainternasional Internasionallainnya Lainnya International Agencies and other Otherextra ExtraInternational InternationalAgencies Agencies 0 0 0 0 0 0 18 Kegiatan yang belum Belum jelas Jelasbatasannya BatasannyaUndefined UndefinedActivities Activities 19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sector 20 Lainnnya Others Jumlah Total 0 0 0 0 0 0 5,285,201 0 0 0 7,514 #REF! 25,678 3,121,502 0 0 1,846 3,105 246,302 0 16,626,219 0 0 116,452 49,145 #REF! 118,537 31 Desember 20152015 31 December 2015 31 Desember 2015/31 December 1 Pertanian, perburuan and Forestry Forestry Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting, Hunting and 204,127 0 0 0 228 0 2 Perikanan Fishery 37,407 0 0 0 210 0 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 19,986 0 0 0 102 0 4 Industri pengelolaan Pengelolaan Manufacture Industries 5,086,714 0 0 17,880 17,740 0 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas, and Water Water Gas and 133,622 0 0 0 147 0 6 Konstruksi Construction 11,746 0 0 0 153 0 7 Perdagangan besar Besar dan dan eceran Eceran Wholesale Wholesale and and Retail Retail Trading Trading 1,432,498 0 0 68,101 4,518 0 8 Penyediaan akomodasi Akomodasi dan dan penyediaan Penyediaan makan Makanminum MinumProvision Provisionof of Accommodation, Eating & Drinking 0 0 0 0 0 0 9 Transportasi, pergudangan Pergudangan dan komunikasi Komunikasi Transport, Transport, Storage, Storage, and and Communication Communication 305,499 0 0 0 1,219 0 10 Perantara keuangan Financial Intermediaries 427,130 0 0 0 1,364 0 11 Real estate, Estate, usaha Usahapersewaan Persewaandan danjasa Jasaperusahaan perusahaanReal RealEstate, Estate,Leasing, Leasing,and and Business Services 96,648 0 0 0 513 0 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan pertahanan dan jaminan Jaminan sosial Sosialwajib WajibPublic Public Administration, Defence Defence, and and Compulsory Compulsory Social Social Security Security 0 0 0 0 0 0 13 Jasa Pendidikan Educational Services 0 0 0 0 0 0 14 Jasa kesehatan Kesehatan dan dan kegiatan Kegiatansosial SosialHealth Healthand andSocial SocialServices Services 0 0 0 0 0 0 15 Jasa kemasyarakatan, Civil Services, Kemasyarakatan, sosial Sosialbudaya, budaya,hiburan, Hiburan,dan danperorangan Peroranganlainnya Lainnya Civil Social andSocial Cultural, and Otherand Individuals Services, andEntertainment, Cultural, Entertainment Other Individuals 111,559 0 0 0 138 0 16 Jasa Perorangan yang melayani Melayani rumah Rumahtangga TanggaIndividual IndividualServices ServicestotoHouseholds Households 527,658 0 0 0 8,471 0 17 Badan Internasional dan bdan International Agencies Badanekstra Ekstrainternasional Internasionallainnya Lainnya International Agencies and other Otherextra ExtraInternational InternationalAgencies Agencies 0 0 0 0 0 0 0 18 Kegiatan yang belum Belum jelas Jelasbatasannya BatasannyaUndefined UndefinedActivities Activities 19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sector 20 Lainnnya Others Jumlah Total 29,493 0 0 0 73 778,337 0 0 0 7,294 0 3,587,200 0 0 0 1,410 170,206 12,789,624 0 0 85,981 43,581 170,206 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 59 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai-Bank secara Individual Disclosure of Detailed Impairment Transaction-Individual Bank (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 Keterangan Explanation CKPN Individual Individual Impairment (3) 85,943 (1) (2) 1 Saldo Awal CKPN Initial Provision Balance Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Impairment (Reversal) for The Current Period (Net) 2 2.a Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan Impairment for The Current Period 3.b Pemulihan CKPN pada Periode Berjalan Impairment Reversal for The Current Period CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Berjalan 3 Impairment for Written-off Dues in The Current Period Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Periode Berjalan Other Impairment (Reversal) for The 4 Current Period Saldo akhir CKPN Initial Provision Balance 31 Desember 2015/31 December 2015 CKPN Kolektif Collective Impairment (4) 43,620 CKPN Individual Individual Impairment CKPN Kolektif Collective Impairment (5) 78,553 (6) 36,885 0 0 0 0 182,007 -60,250 48,148 -10,368 7,428 0 6,696 0 -88,519 -30,019 0 0 -2,729 -2,236 0 0 116,452 49,145 85,981 43,581 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat-Bank secara Individual Disclosure of Net Dues Based on Portfolio Categories and Ratings rupiah / in million million Rupiah) (dalam jutaan Rupiah/in 31 31 Desember desember 2016/31 2016 31 December December 2016 2016 Lembaga Pemerintahan Rating Institutions Standard and Poor’s Fitch Rating Kategori Portofolio Portfolio Category Moody’s PT Fitch Rating Indonesia PT ICRA Indonesia PT Pemerintah Efek Indonesia No. (1) (2) 1 Tagihan Kepada kepada Pemerintah Pemerintah Due Due to to Government 2 (3) Tagihan Bersih Net Dues Peringkat Peringkat Jangka Jangka Panjang Panjang Long Long Term term Ratings Ratings AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 AAA AAA Aaa AAA (idn) [Idr]AAA idAAA (4) A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3 BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3 BB+ s.d BBBB+ s.d BBB1 s.d B3 Peringkat Peringkat Jangka Jangka Pendek Pendek Short Short Term term Ratings Ratings B+ s.d BB+ s.d B- Kurang dari BLess than BKurang dari BLess than B- B1 s.d B3 Kurang dari B3 Less than B3 A-1 A-2 A-3 F1+ s.d F1 P-1 F2 F3 AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d BB+(idn) s.d B+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d Less than B-(idn) F1(idn) A-(idn) BB-(idn) B-(idn) B-(idn) [Idr]AA+s.d [Ldr]AAidAA+s.d idAA- [Idr]A+s.d [Idr]AidA+s.d id A- [Idr]A+s.d [Idr]AidA+s.d id A- [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B- [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B- (5) (6) (7) (8) (9) Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d Less than [Idr]B[Idr]A1 Kurang dari idBidA1 Less than idB- (10) (11) P-2 P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari A-3 Less than A-3 Kurang dari F3 Less than F-3 Tanpa Kurang dari P-3 Peringkat Less than P-3 Kurang dari F3(idn) Without Rating Less than F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari [Idr]A3 Less than [Idr]A3 [Idr]A2 [Idr]A3 Kurang dari idA4 idA2 idA3 s.d id A4 Less than idA4 (12) (13) (14) (15) (16) 2,336,913 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,336,913 Tagihan Kepada kepada Entitas Entitas Sektor sektor Publik Due to Public Sector Entity 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Tagihan Kepada kepada Bank Bank Pembangunan Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Tagihan Kepada kepada Bank Bank Due Due to to Bank Bank 699,800 0 22,312 12,949 #REF! 0 0 0 0 0 0 0 24,830 759,890 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45,628 45,628 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Kredit Pegawai / PensiunanStaff StaffororRetired Retired Pegawai/Pensiunan Staff Loan 0 0 0 0 0 0 0 0 31 desember 2015 31 December 2015 0 0 0 0 0 8 Tagihan Kepada kepada Usaha Usaha Mikro, Mikro, Usaha Usaha Kecil Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 0 0 0 0 0 0 0 Dues Tagihan Bersih Net 0 0 0 413,747 413,747 9 Tagihan kepada Kepada Korporasi Korporasi Due Due to to Corporations AAA 0 5,017,458 10 Tagihan yang Telah telah Jatuh JatuhTempo TempoCurrent Current Kategori Portofolio Dues 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) Portfolio Category No. Jumlah Total (1) (2) Lembaga Pemerintahan Rating Institutions Standard and Poor’s Fitch Rating Moody’s PT Fitch Rating Indonesia PT ICRA Indonesia PT Pemerintah Efek Indonesia (3) 0 Peringkat Jangka Pendek Short term Ratings Peringkat Jangka Panjang Long term Ratings AAA Aaa 0 0 AAA (idn) 0 [Idr]AAA 3,036,713 idAAA (4) AA+ s.d AAAA+ s.d AA- 0 Aa1 s.d Aa3 0 A+ s.d AA+ s.d A- 0 A1 s.d A3 149,474 0 BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBB- 0 Baa1 s.d Baa3 121,129 0 B+ s.d 0 BB+ s.d B- 0 B1 s.d B3 BB+ s.d 0 BBBB+ s.d BB- 0 B1 s.d B3 0 0 19,748 19,748 (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 0 Kurang dari B0 Less than BKurang dari BLess than B0 Kurang dari B3 Less than B3 0 A-1 0 A-2 F1+ s.d F1 0 P-1 F2 0 AA+(idn) s.d AA-(idn)0 A+(idn) s.d BB+(idn) s.d B+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d B-(idn) Less than B-(idn) F1(idn) A-(idn)0 BB-(idn) B-(idn)0 0 0 0 0 [Idr]AA+s.d [Ldr]AAidAA+s.d 5,017,458 idAA- [Idr]A+s.d [Idr]AidA+s.d 171,786 #REF! id A- [Idr]A+s.d [Idr]AidA+s.d 134,078 #REF! id A- [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d 0 id B- (5) (6) (7) (8) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d 0 id B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d Less than [Idr]B[Idr]A1 Kurang dari idBidA10 0 Less than idB- 31 Desember 2015/31 2015 (9) (10) December (11) 0 0 P-2 A-3 0 F3 0 P-3 0 F2(idn) 0 0 F3(idn) 0 Kurang dari A-3 0 Less than A-3 Kurang dari F3 Less than F-3 0 Kurang dari P-3 Less than P-3 (13) 285,619 Tanpa Peringkat 236,255 Kurang dari F3(idn) Without Rating Less than F3(idn) 0 0 0 [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari [Idr]A3 [Idr]A2 [Idr]A3 Less than [Idr]A3 idA20 idA3 s.d Kurang dari idA4 0 0 id A4 Less than idA4 (12) 7,074,761 (14) 8,100,588 (15) 12,362,822 285,619 Jumlah Total 236,255 0 16,460,622 (16) 1 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 4 Tagihan kepada Bank Due to Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan 0 0 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 415,181 415,181 9 Tagihan Kepada Korporasi Due to Corporations 7,720,327 8,369,253 47,269 47,269 246,302 246,302 10 Tagihan yang telah Jatuh Tempo Current Dues 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) Jumlah Total 2,365,609 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,365,609 92,794 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 92,794 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 563,447 0 0 0 120,088 0 0 0 0 0 0 445,262 1,128,797 94,926 94,926 29,493 29,493 0 490,447 9,290 149,188 0 3,021,850 490,447 9,290 149,188 120,088 0 0 0 0 0 0 8,998,760 Laporan Tahunan 2016 60 Jumlah Total PT BANK CTBC INDONESIA 12,789,624 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 Notional Amount Variabel yang Mendasari Underlying Variables ≤ 1 Tahun ≤ 1 yr > 1 Tahun ≤ 5 Tahun ≤ 1 yr ≤ 5 yr > 5 Tahun > 5 yr (3) (4) (5) No. (1) (2) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Kewajiban Tagihan Tagihan Derivatif Derivatif Bersih Bersih Derivative Derivative Sebelum Setelah Claims Liabilities MRK MRK Net Claims Net Claims Before After Credit Risk Credit Risk Mitigation Mitigation (6) (8) (7) Notional Amount ≤ 1 Tahun ≤ 1 yr (9) > 1 Tahun - > 5 Tahun ≤ 5 Tahun > 5 yr ≤ 1 yr ≤ 5 yr (10) (11) Tagihan Derivatif Derivative Claims Kewajiban Derivatif Derivative Liabilities Tagihan Bersih Sebelum MRK Net Claims Before Credit Risk Mitigation Tagihan Bersih Setelah MRK Net Claims After Credit Risk Mitigation (13) (14) (15) (16) (12) Bank Secara individual Individual Bank 1 Suku Bunga Interest Rate 147,748 28,517 0 284 274 355 355 299,364 180,354 0 720 669 1,171 1,171 2 Nilai Tukar Exchange Rate 9,464,125 0 0 33,262 75,729 63,049 63,049 2,550,988 0 0 14,295 33,308 27,816 27,816 3 Lainnya Others 149,208 665,766 0 9,683 15,223 9,683 9,683 386,554 609,649 0 26,812 85,883 26,812 26,812 9,761,081 694,283 0 43,229 91,226 73,087 73,087 3,236,906 789,995 0 41,828 119,860 55,800 55,800 Jumlah Total 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Exchange Rate 3 4 Saham Shares 5 Logam selain Emas Metals other than Gold 6 Lainnya Others Emas Gold Jumlah Total Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo-Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk: Repo Transaction-Individual Bank (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value (2) (3) (4) No. (1) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Setelah MRK Net Dues After Credit Risk Mitigation ATMR Setelah MRK Risk-weighted Assets After Credit Risk Mitigation (5) (6) Tagihan Bersih Net Dues (7) Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih Setelah MRK Net Dues After Credit Risk Mitigation ATMR setelah MRK Risk-weighted Assets After Credit Risk Mitigation (9) (10) (8) 1 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government - - - - - - - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions - - - - - - - - 4 Tagihan kepada Bank Due to Bank - - - - - - - - 5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio - - - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations - - - - - - - - 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) - - - - - - - - Jumlah Total - - - - - - - - Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo-Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions-Individual Banks (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih Setelah MRK Net Dues After Credit Risk Mitigation ATMR Setelah MRK Risk-weighted Assets After Credit Risk Mitigation (2) (3) (4) (5) (6) No. (1) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Net Dues (7) Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value (8) Tagihan Bersih Setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (9) ATMR setelah MRK Risk-weighted Assets After Credit Risk Mitigation (10) 1 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Tagihan kepada Bank Due to Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Total 0 0 0 0 0 0 0 0 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 61 62 0% Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations 8. 0 11. Aset Lainnya Other Assets 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45% 0 0 0 0 408,208 0 0 0 0 0 0 0 75% 0 0 1,418 121,365 0 0 19,748 0 0 0 0 0 100% 0 0 284,201 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150% 0 0 0 0 0 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations 6. 7. 8. 9. 10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure 5. 7. 0 19,352 0 1 0 0 0 0 19,351 0 0 0 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan kepada Bank Due to Bank 3. 0 0 Tagihan kepada Entitas sektor Publik Due to Public Sector Entity 2. 0 0 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government 1. C. Eksposur akibat Kegagalan pihak Lawan Counterparty Credit Risk 0 0 0 0 0 0 0 0 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 5. 0 0 0 Tagihan kepada Bank Due to Bank 4. 0 0 0 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 3. 0 0 0 0 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity 11. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) Jumlah Eksposur TRA Total Exposure to Administrative Account Transactions 0 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government 2. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 427,720 38,495 0 0 0 236,255 177,888 16,010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6,264,598 6,467,486 582,074 0 1,777 1,437 0% 2,365,609 0 0 19,748 15,970 143,800 12,942 0 0 0 306,156 27,554 0 0 0 0 19,518 0 0 0 0 0 0 159,474 0 0 0 0 563,447 0 0 0 20% 0 0 0 0 0 0 0 91,589 0 0 0 0 35% 38,692 0 0 0 38,692 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36,933 0 0 36,933 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15,018 0 3,004 0 12,014 0 0 0 30,587 0 0 30,587 0 0 0 0 0 0 0 0 29,614 0 3,004 19 26,591 0 0 0 67,520 0 0 67,520 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,665 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 270 2 2,393 0 0 0 6,077 0 0 6,077 0 0 0 0 0 0 0 0 10,736 0 12 0 10,724 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,337 0 0 0 0 0 0 0 3,337 0 0 0 0 40% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45% 0 0 0 0 411,524 0 0 0 0 0 0 0 75% 0 0 4,292 149,332 0 0 29,493 0 0 0 0 0 100% 0 703 37,733 0 0 703 0 0 37,733 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25,001 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,176 0 2,654 3,005 308,643 27,778 0 29,493 33.391 261,785 23,561 0 46,397 Beban Modal Capital Charge 0 246,302 0 6,188 0 0 191,260 17,213 68,758 6,767,736 6,953,644 625,828 0 0 0 0 445,262 0 0 0 ATMR Risk Weighted Assets 5,076 0 231 0 4,845 0 0 0 131,520 0 0 131,520 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23,246 0 233 527 22,486 0 0 0 2,092 0 21 47 2,024 0 0 0 156,521 14,087 0 0 156,521 14,087 0 0 0 0 0 0 0 0 42,977 7,459,300 7,893,371 710,403 0 0 42,977 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150% 0 0 25,001 0 0 0 0 0 0 0 0 222,243 411,524 183,117 0 0 0 9,361 0 0 0 0 120,088 0 92,794 0 50% Lainnya Others (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Dues After Credit Risk Mitigation 149,700 408,208 142,531 284,201 6,520,371 7,558,768 680,289 2,365,609 722,921 91,589 0 0 0 149,700 0 0 0 0 0 0 0 0 50% B. Eksposur Kewajiban Komitmen Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Committed Liabilities / Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions 1. 6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40% ATMR Beban Risk Modal Lainnya Weighted Capital Assets Charge Others Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure 4. 0 2,336,913 732,847 45,628 0 0 10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues 12. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) Jumlah Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure 0 33,367 0 Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan 7. 0 0 0 0 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 6. 9. 0 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 5. 0 0 0 35% 699,480 45,628 0 0 4. 0 0 20% 0 0 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan kepada Bank Due to Bank 3. 0 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity 2. 2,336,913 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government A. Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure Kategori Portofolio Portfolio Category 1. No. 31 Desember 2016/31 December 2016 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Dues After Credit Risk Mitigation Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit-Bank secara Individual Disclosure on Net Dues After Credit Risk Mitigation-Individual Bank Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Laporan Tahunan 2016 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit-Bank Secara Individual Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique-Individual Bank (dalam (dalam jutaan jutaan rupiah Rupiah/in / in million Rupiah) (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 December 2015 2015 31 Desember desember 2015/31 2015 31 December 31 desember 2016 31 December 2016 31 December 2016 2016 31 Desember desember 2016/31 2016 31 December 31 desember 2016 31 December 2016 No. No. (1) (1) Kategori Portofolio Kategori Portfolio Portofolio Category Portfolio Category Tagihan Tagihan Bersih Bersih Net Dues Net Dues (2) (2) (3) (3) Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by Agunan Garansi Asuransi Lainnya Agunan Garansi Asuransi Lainnya Collateral Guaratee Kredit Credit Others Collateral Guaratee Kredit Credit Others Insurance Insurance (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) Bagian yang Bagian yang Tidak Dijamin Tidak Dues Dijamin without Dues without Collateral Collateral Tagihan Tagihan Bersih Bersih Net Dues Net Dues (8) (8) (9) (9) (7) Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by Agunan Garansi Asuransi Lainnya Agunan Garansi Asuransi Collateral Guaratee Kredit Credit Lainnya Others Collateral Guaratee Kredit Credit Others Insurance Insurance (10) (11) (12) (13) (10) (11) (13) (12) Bagian yang Bagian yang Tidak Dijamin Tidak Dues Dijamin without Dues without Collateral Collateral (14)=(9)-[(10)+ (14) (11)+(12)+(13)] A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure 1 kepada Pemerintah Tagihan Kepada Pemerintah Due Due to to Government Government 2,336,913 0 0 0 2,336,913 2,365,609 0 0 0 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor sektor Publik Due to Public kepada Entitas Sector Entity 0 0 0 0 0 92,794 0 0 0 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Pembangunan Multilateral Multilateral kepada Bank dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Tagihan Kepada Bank Due Due to to Bank Bank kepada Bank 759,890 0 0 0 0 759,890 1,128,797 0 0 0 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 45,628 0 0 0 0 45,628 94,926 0 0 0 94,926 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 19,748 0 0 0 19,748 29,493 0 0 0 29,493 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Pegawai / PensiunanStaff StaffororRetired RetiredStaff Staff Loan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Mikro, Usaha Usaha Kecil Kecil dan dan kepada Usaha Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 413,747 3,611 0 0 410,136 415,181 3,657 0 0 415,524 7,085,903 2,365,609 92,794 0 0 1,128,797 9 Tagihan Kepada Korporasi Due Due to to Corporations Corporations kepada Korporasi 12,244,634 12,362,822 1,265,891 0 0 11,096,931 8,369,253 1,283,350 0 0 10 Tagihan yang telah Jatuh Tempo Current Dues 285,619 0 0 0 285,619 47,269 0 0 0 11 Aset Lainnya Other Assets 236,255 0 0 0 236,255 246,302 0 0 0 0 246,302 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,342,434 16,460,622 1,269,502 0 0 0 15,191,120 12,789,624 1,287,007 0 0 0 11,502,617 Jumlah Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure 47,269 B Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Committed Liabilities / Contingencies Exposure to to Administrative Account Transactions pada Transaksi Rekening Administratif Committed Liabilities / Contingencies Exposure Administrative Account Transactions 1 Tagihan Kepada Pemerintah Due Due to to Government Government kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 2 Kepada Entitas Entitas Sektor sektor Publik Due to Public Tagihan kepada Sector Entity - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada kepada Bank Bank Pembangunan Pembangunan Multilateral Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada kepada Bank Bank Due Due to to Bank Bank - - - - - - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan - - - - - - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan - - - - - - - - - - - 7 Kredit Pegawai Pegawai/Pensiunan / PensiunanStaff StaffororRetired RetiredStaff Staff Loan - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada kepada Usaha Usaha Mikro, Mikro, Usaha Usaha Kecil Kecil dan dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio - - - - - - - - - - - - 9 Tagihan kepada Kepada Korporasi Korporasi Due Due to to Corporations Corporations - - - - - - - - - - 10 Tagihan yang telah Jatuh Tempo Current Dues - - - - - - - - - - 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) - - - - - - - - - - - - Jumlah Eksposur TRA Total Exposure to Administrative Account Transactions - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16,460,622 1,269,502 - - - 15,191,120 12,789,624 1,287,007 - - - 11,502,617 C Eksposur akibat Akibat Kegagalan Kegagalan Pihak Pihak Lawan Lawan Counterparty Counterparty Credit Credit Risk Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Due Due to to Government Government kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas sektor sektor Publik Publik Due Due to to Public Public kepada Entitas Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Pembangunan Multilateral Multilateral kepada Bank dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Due Due to to Bank Bank kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Mikro, Usaha Usaha Kecil Kecil dan dan kepada Usaha Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Due Due to to Corporations Corporations kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) Eksposur Counterparty Credit TotalTotal Eksposur Counterparty Credit Risk Risk Jumlah Total (A+B+C) - Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 No. (1) (2) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (3) (4) (5) Kategori Portofolio Portfolio Categories Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (6) (7) (8) 1 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government 0 0 0 0 0 0 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity 0 0 0 0 0 0 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 4 Tagihan kepada Bank Due to Bank 5 Tagihan kepada Usaha Makro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Macro & Small Enterprise and Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations Jumlah Total 0 0 0 0 0 0 70,057 26,591 26,591 53,302 22,486 22,486 25 19 19 703 527 527 3,005 3,004 3,004 243 233 233 73,087 29,614 29,614 55,800 23,246 23,246 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 63 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Disclosure of Asset Exposure on Balance Sheet (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 December 2016 No. (1) (2) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (3) (4) (5) Kategori Portofolio Portfolio Categories Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (6) (7) (8) 1 Tagihan kepada Pemerintah Due to Government 2,336,913 0 0 2,365,609 0 0 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity 0 0 0 92,794 46,397 46,397 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 0 0 0 0 0 0 4 Tagihan kepada Bank Due to Bank 759,890 143,800 143,800 1,128,797 261,785 261,785 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan 45,628 15,970 15,970 94,926 33,391 33,391 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 19,748 19,748 19,748 94,493 94,493 94,493 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan 0 0 0 0 0 0 8 Tagihan kepada Usaha Makro, Usaha Kecil dan Porttofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 413,747 308,864 306,156 415,181 311,386 308,643 6,953,644 9 Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations 12,362,822 7,733,377 6,467,486 8,369,253 8,236,994 10 Aset Lainnya Other Assets 285,619 427,720 427,720 47,269 68,758 68,758 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business Units (if present) 236,255 0 177,888 246,302 0 191,260 16,460,622 8,649,479 7,558,768 12,789,624 8,988,204 7,893,371 Jumlah Total Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Accounts Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies onTransaction Administrative Transaction Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies Exposure on Exposure Administrative Accounts (dalam jutaan Rupiah/in rupiah / in million million Rupiah) 2016 31 December 2016 31 Desember 2016/31 categories Kategori Portofolio Portfolio Categories No. (1) A (2) 2015 31 December 2015 31 Desember 2015/31 Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (3) (4) (5) Tagihan Bersih Net Dues Nilai MRK Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (6) (7) (8) Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure 1 Tagihan Kepada Pemerintah Due Due to to Government Government kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Sektor Publik Publik kepada Entitas Due to Public Sector Entity 0 0 0 0 0 0 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Pembangunan Multilateral Multilateral dan dan Lembaga Lembaga kepada Bank Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 0 0 0 0 0 0 4 Tagihan Kepada Bank Due Due to to Bank Bank kepada Bank 0 0 0 0 0 0 5 Kredit Beragun Rumah tinggal TinggalSecured SecuredMortage MortageLoan Loan 0 0 0 0 0 0 6 Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan 0 0 0 0 0 0 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Pegawai / PensiunanStaff StaffororRetired RetiredStaff StaffLoan Loan 0 0 0 0 0 0 8 Tagihan kepada Kepada Usaha Usaha Makro, Makro, Usaha Usaha Kecil Kecil dan dan Porttofolio Porttofolio Ritel Ritel Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 0 0 0 0 0 0 9 Tagihan kepada Kepada Korporasi Korporasi Due Due to to Corporations Corporations 185,438 185,438 67,520 319,696 319,696 156,521 10 Tagihan yang Telah telah Jatuh JatuhTempo TempoCurrent CurrentDues Dues Jumlah Total 0 0 0 0 0 0 185,438 185,438 67,520 319,696 319,696 156,521 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Disclosure of Total Credit Risk Measure (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2016/31 december 2016 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih Net Dues Tagihan Bersih setelah MRK Net Dues after Credit Risk Mitigation (3) (5) Kategori Portofolio Portfolio Categories No. (1) (2) 1 Total ATMR Risiko Kredit to ATMR Credit Risk 2 Total Faktor Pengurang Modal Total Modifying Factors Capital 7,655,902 8,073,138 0 - Laporan Tahunan 2016 64 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Risiko Pasar Dengan menggunakan Metode standar Disclosure of Market Risk using Standard Method 31 Desember 2016/31 December 2016 31 Desember 2015/31 December 2015 Kategori Portofolio Portfolio Categories No. (1) 1 Beban Modal Capital Charge ATMR Risk Weighted Assets Beban Modal Capital Charge ATMR Risk Weighted Assets Beban Modal Capital Charge ATMR Risk Weighted Assets Beban Modal Capital Charge ATMR Risk Weighted Assets (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (2) Risiko Suku bunga Interest Rate Risk 21,364 a. Risiko Spesifik Specific Risk b. Risiko Umum General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Exchange Rate Risk 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk 4 Risiko Komoditas *) Comodity Risk 5 Risiko Option Option Risk Jumlah Total 267,056 9,750 121,871 - - - - 21,364 267,056 9,750 121,871 8,442 105,529 4,280 53,503 - - - - 29,807 372,585 14,030 175,374 - - *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud for banks having subsidiaries exposed to related risks Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Disclosure of Maturity - Bank Individual Disclosure of Maturity ProfileProfile Rupiah Rupiah - Bank Individual (dalam (dalam jutaan jutaan rupiah Rupiah/in / in million Rupiah) Posisi 31 desember Tanggal Laporan 2016 31Current December Report 2016 Date Pos - Pos Items Saldo Balance (2) (3) Jatuh Tempo Maturity ≤1 Bulan ≤1 Month No. (1) I Posisi Tanggal 31 desember Laporan2016 Tahun 31Sebelumnya December 2016 Previous Year (4) >1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan >12 Months >1 Month to >3 Months and >6 Months to 33Mounths Months 6 Months 12 Months (5) (6) (7) (8) Jatuh Tempo Maturity Saldo Balance ≤1 Bulan ≤1 Month (9) >1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan >12 Months >1 Month to >3 Months and >6 Months to 33Mounths Months 6 Months 12 Months (10) (11) (13) (12) (14) NERACA On Balance Sheet A. Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Place Place. to to Bank Bank Indonesia 3. Penempatan pada Bank lain Place Place. to to other other bank bank 29,660 29,660 - - - - 30,998 30,998 - - - - 663,509 614,906 - 48,603 - - 286,077 286,077 - - - - 529,630 469,630 60,000 - - - 523,984 263,984 260,000 - - - 4. Surat Berharga Securities 1,375,895 49,956 198,573 49,980 450,589 626,797 530,047 576 243 - 119,937 409,291 5. Kredit yang Diberikan Loans 5,454,550 843,521 1,289,118 1,224,349 659,569 1,437,993 5,807,310 756,021 1,466,095 1,308,763 912,275 1,364,156 239,370 71,729 85,197 73,361 773 8,311 107,465 8,942 19,914 58,168 4,395 16,046 77,513 45,242 3,374 3,087 3,108 22,702 65,911 (32,704) 3,999 4,086 46,592 43,938 8,370,127 12,244,634 2,124,643 1,265,891 1,636,262 0 1,399,380 0 1,114,039 2,095,803 11,096,931 7,351,792 8,369,253 1,313,894 1,283,350 1,750,251 0 1,371,017 0 1,083,199 1,833,431 7,085,903 4,652,896 3,827,241 626,154 124,495 75,006 - 3,614,965 3,007,522 440,582 73,026 93,836 - - - - - - - - - - - - - 327,454 327,454 - - - - 388,452 388,452 - - - - - - - - - - - - - - - - 150,000 150,000 - - - - 250,000 50,000 200,000 - - - 6. Tagihan Lainnya Other Claims claims 7. Lain - Lain Other Assets assets Total Aset Total Assets assets B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds 2. Kewajiban Pada Bank Indonesia Borrow Borrow. from FromBank otherIndonesia banks 3. Kewajiban pada Bank lain Borrow. Borrow from bank lain From other Bank issued 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued 5. Pinjaman yang diterima Diterima Loans Loans Received Received II 6. Kewajiban lainnya LainnyaOther OtherObligation Obligation 287,551 87,653 98,363 83,602 9,901 8,032 185,828 6,840 66,568 61,265 12,529 38,627 7. Lain-lain Other Liabilities 143,673 58,892 29,314 850 600 54,018 140,719 67,702 27,559 580 613 44,265 Total Kewajiban Total Liabilities 5,561,574 4,451,240 753,831 208,946 85,507 62,050 4,579,965 3,520,515 734,709 134,871 106,977 82,892 Total Kewajiban Total Liabilities 2,808,553 (2,326,597) 882,431 1,190,434 1,028,531 2,033,754 2,771,828 (2,206,621) 1,015,543 1,236,146 976,222 1,750,539 5,318,178 2,325,654 1,025,134 729,341 902,020 336,029 1,616,159 648,802 538,831 24,797 70,850 332,878 11,985 11,985 - - - - 7,629 7,629 - - - - 5,330,163 2,337,639 1,025,134 729,341 902,020 336,029 1,623,788 656,431 24,797 70,850 332,878 7,860,527 2,277,769 1,949,439 1,887,690 1,362,405 383,225 4,001,299 811,455 666,113 556,669 1,538,345 428,716 71,398 957 12,408 42,381 13,848 1,804 35,360 1,805 8,366 5,934 18,125 1,130 7,931,925 2,278,725 1,961,847 1,930,071 1,376,253 385,029 4,036,659 813,260 674,479 562,603 1,556,470 429,846 (2,601,763) 58,914 (936,713) (1,200,730) (474,233) (49,000) (2,412,871) (156,829) (135,648) (537,806) (1,485,620) (96,968) 206,791 (2,267,683) (54,283) (10,295) 554,299 1,984,753 358,956 (2,363,450) 879,894 698,341 (509,399) 1,653,572 - (5,666,956) (2,321,966) (2,332,261) (1,777,962) 206,791 - (2,363,450) (1,483,556) (785,215) (1,294,614) 358,958 REKENING ADMINISTRATIF Off BalanceSheet Sheet off Balance A. Tagihan Rekening administratif Balance Sheet Sheet Administratif Off off Balance 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingent Total Tagihan Rekening Administratif off Balance Total Off BalanceSheet SheetAssets Assets 538,831 off Balance B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Assets 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingent Total Kewajiban Rekening Administratif off Balance Total Off BalanceSheet SheetAssets Assets Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening off Balance Administratif Off BalanceSheet SheetNet NetGap Gap [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/On Balance Sheet Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On++off Off Balance Sheet Net Gap Selisih Kumulatif Cumulative Gap 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 65 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Tonggak Sejarah Milestones Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Disclosure of Maturity - Bank Individual Disclosure of Maturity ProfileProfile ForeignForeign Currency -Currency Bank Individual (dalam (dalam jutaan jutaan rupiah Rupiah/in / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Current Report Date Pos - Pos Items Saldo Balance (2) (3) Jatuh Tempo Maturity ≤1 Bulan ≤1 Month No. (1) I Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Previous Year >1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan >12 Months >1 Month to >3 Months and >6 Months to 33Mounths Months 6 Months 12 Months (4) (5) (6) (7) (8) Jatuh Tempo Maturity Saldo Balance ≤1 Bulan ≤1 Month (9) >1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan >12 Months >1 Month to >3 Months and >6 Months to 33Mounths Months 6 Months 12 Months (10) (11) (13) (12) (14) on Balance NERACA On BalanceSheet Sheet A. Aset Assets 1. Kas Cash 28,707 28,707 - - - - 24,044 24,044 - - - - Place. to to Bank Bank 2. Penempatan pada Bank Indonesia Place Indonesia 286,291 286,291 - - - - 1,543,920 1,543,920 - - - - Place. to to other other Bank bank 3. Penempatan pada Bank lain Place 167,858 167,858 759 - - - 512,912 347,492 165,420 - - - 1,533 774 645,103 - - - 9,510 6,442 3,068 - - - 2,842,889 126,460 91,215 900,141 363,134 808,051 2,930,376 293,682 715,668 790,709 487,181 643,136 264,923 70,641 85,197 102,814 129 124 431,921 201,956 142,586 72,475 14,461 444 6,297 6,297 - - - - 6,974 6,974 - - - - 3,598,498 12,244,634 687,027 1,265,891 737,078 0 1,002,956 0 363,264 808,175 11,096,931 5,459,653 8,369,253 2,424,505 1,283,350 1,026,741 0 863,184 0 501,642 643,580 7,085,903 2,950,365 2,472,479 291,086 182,636 4,165 - 3,781,223 3,233,179 342,930 175,357 29,756 - - - - - - - - - - - - - 344,645 344,645 - - - - 407,337 407,337 - - - - - - - - - - - - - - - - 84,040 23,849 16,750 40,848 - 2,593 954,102 9,510 16,499 372,051 552,727 3,314 264,739 70,640 91,039 102,813 126 121 431,591 201,677 142,583 72,471 14,442 418 37,793 34,101 3,515 171 7 - 139,014 135,761 2,866 377 10 - Total Kewajiban Total Liabilities 3,681,582 2,945,713 402,388 326,468 4,298 2,714 5,713,267 3,987,465 504,879 620,256 596,935 3,732 Total Kewajiban Total Liabilities (83,084) (2,258,686) 334,689 676,488 358,966 805,460 (253,615) (1,562,960) 521,863 242,928 (95,293) 639,847 5,828,762 2,492,844 1,741,667 1,156,170 90,715 347,366 2,778,421 1,231,240 490,509 232,734 400,968 422,970 28,256 28,256 - 33,692 33,692 - - - - 5,857,018 2,521,100 1,741,667 1,156,170 90,715 347,366 2,812,113 1,264,932 232,734 400,968 422,970 7,367,687 2,489,365 1,330,396 1,390,853 1,720,931 436,142 3,846,960 811,412 964,956 525,461 990,859 554,272 46,723 438 1,938 3,867 33,269 7,212 322,452 - 307 6,005 311,511 4,630 7,414,409 2,489,803 1,332,333 1,394,720 1,754,200 443,353 4,169,412 811,412 965,262 531,466 1,302,370 558,902 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening OffBalance BalanceSheet SheetNet NetGap Gap Administratif off (1,557,392) 31,297 409,333 (238,550) (1,663,485) (95,987) (1,357,299) 453,519 (474,753) (298,732) (901,402) (135,932) [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On++off Off Balance Sheet Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/On Balance Sheet Net Gap (1,640,475) (2,227,389) 744,023 437,938 (1,204,519) 709,473 (1,610,914) (1,109,440) 47,110 (55,804) (996,695) 503,915 - (5,405,627 (1,483,367) (1,045,429) (2,349,948) (1,640,475) - (1,109,440) (1,062,331) (1,118,135) (2,114,830) (1,610,914) 4. Surat Berharga Securities 5. Kredit yang Diberikan Loans 6. Tagihan Lainnya Other claims Claims 7. Lain - Lain Other assets Assets Total Aset Total assets Assets B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Borrow from other Bank Banks Indonesia 3. Kewajiban pada Bank bank lain LainBorrow. Borrow From from other Bank 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued issued 5. Pinjaman yang Diterima diterima Loans Loans Received Received 6. Kewajiban lainnya Other Obligation 7. Lain-lain Other Liabilities II REKENING ADMINISTRATIF off OffBalance BalanceSheet Sheet A. Tagihan Rekening Administratif administratif Off off Balance Balance Sheet Sheet 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingent Total Tagihan Rekening Administratif OffBalance BalanceSheet SheetAssets Assets Total off 490,509 OffBalance Balance B. Kewajiban Rekening Administratif off Sheet Assets 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingent Total Kewajiban Rekening Administratif Total off OffBalance BalanceSheet SheetAssets Assets Selisih Kumulatif Cumulative Gap Pengungkapan Risiko Likuiditas - Nilai LCR Disclosure Of Liquidity Risk-The Value Of LCR per 31 Desember 2016 as of 31 December 2016 Nilai LCR (%) LCR Value (%) Bank Secara Individu Individually Triwulan 1 Quarterly 1 (1) Triwulan 2 Quarterly 2 (2) Triwulan 3 Quarterly 3 (3) Triwulan 4 Quarterly 4 (4) N/A N/A 146.54% 134.61% Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) 31 Desember 2015/31 December 2015 31 Desember 2016/31 December 2016 Pendekatan yang Digunakan Approach Used No. (1) 1 (2) Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Pendapatan Bruto (Ratarata 3 Tahun Terakhir) Gross Revenue (Average Last 3 Years) Beban Modal Capital Charges ATMR Risk Weighted Assets Pendapatan Bruto (Ratarata 3 Tahun Terakhir) Gross Revenue (Average Last 3 Years) Beban Modal Capital Charges ATMR Risk Weighted Assets (3) (4) (5) (6) (7) (8) 626,425 93,964 1,174,547 581,249 87,187 1,089,841 Jumlah Total Laporan Tahunan 2016 66 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Organisasi yang sukses sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat tetap bertahan dalam bisnis dan kompetisi di bidang usahanya. Successful organization, rely heavily on their Human Resources (HR) quality to be able to stay in business, sustainable and competitive in their field. Bank CTBC Indonesia telah berada di Indonesia selama hampir 20 (dua puluh) tahun dan visi Bank untuk menjadi bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia merupakan pondasi bagi fungsi SDM. Bank CTBC Indonesia has been in Indonesia for almost 20 (twenty) years and Bank’s vision to become one of the leading focus bank and commit to serve selected target market in Indonesia is the foundation of the HR function. Bank berkomitmen untuk berinvestasi dalam SDM dengan menciptakan keterikatan dan SDM yang unggul yang dapat meningkatkan produktivitas, pelayanan dan pertumbuhan bisnis. The Bank is committed to invest in Human Resources by creating engaged and high performed human resources which can increase productivity, services and business growth. Membangun keterikatan dan meningkatkan pengembangan SDM adalah area yang menjadi fokus dari pengelolaan SDM pada 2 tahun terakhir. Selain itu, beberapa program di bawah ini tetap menjadi fokus dari manajemen SDM di Bank: 1. Memperkuat budaya perusahaan yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan 2. Keterlibatan manajer lini dalam proses pengelolaan talenta 3. Meningkatkan komunikasi dengan karyawan 4. Meningkatkan pelayanan dan optimisasi operasional SDM 5. Menyelaraskan strategi SDM dengan keberlangsungan bisnis Building engagement and improving the development of human resources are the area that become the focus of HR management in the past 2 years. In addition to that, these following initiatives remain to be the focus of HR management: 1. Strengthen corporate culture that encourage conducive working environment, which will eventually promote sustained and excellent performance 2. Involvement of line manager in talent management process 3. Enhance communication to employees 4. Improve HR services level and optimize HR operations Budaya Perusahaan Corporate Culture Bank CTBC Indonesia menyadari bahwa budaya perusahaan yang kuat merupakan salah satu faktor penentu suksesnya organisasi dalam lingkungan usaha yang sangat kompetitif dan dinamis. Bank CTBC Indonesia realizes that strong corporate culture is one of the key success factor of sustained organization in the highly competitive and dynamic business environment. Dengan 5 (lima) nilai-nilai inti perusahaan, Bank tetap kuat menghadapi tantangan dalam dunia perbankan. With the 5 (five) core values, the Bank stays strong to face the challenges in the banking industry. Dengan nilai Integritas, Bank menjaga kepercayaan dari pemangku kepentingan dengan menjadi partner yang dapat dipercaya. With the value of Integrity, the Bank maintains the trust from the stakeholders by being the trustworthy partner. Dengan nilai Peduli, Bank melayani dengan hati, baik kepada nasabah eksternal maupun internal. With the value of Caring, the Bank serves both external and internal customers with heart. Dengan nilai Profesional, Bank menunjukkan komitmen untuk melakukan yang terbaik dalam memberikan solusi. With the value of Professional, the Bank shows its commitment to do the best to provide solutions. Dengan nilai Inovasi, Bank terus berupaya untuk memperbaiki dan siap untuk berubah. With the value of Innovation, the Bank strives to improve and ready for change. 5. Align HR strategy with business sustainability 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 67 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Dengan nilai Kerjasama, Bank berkolaborasi untuk mencapai visi dan misi Bank. With the value of Teamwork, the Bank collaborates to achieve the Bank’s vision and mission. Selama tahun 2016, Bank tetap melanjutkan upaya untuk membantu pengembangan karir karyawan agar dapat memberikan kontribusi bagi kesuksesan Bank CTBC Indonesia, dengan implementasi dari program sebagai berikut: 1. Membangun Kompetensi melalui program pengembangan karyawan yang berkesinambungan untuk mendukung budaya belajar 2. Meningkatkan Keterikatan Karyawan dengan melibatkan manajer lini untuk menjaga budaya kerja yang positif 3. Pengembangan Organisasi yang selaras dengan strategi bisnis, efektif dan efisien serta kompetitif. Prioritas diberikan kepada kandidat internal untuk mengisi lowongan di dalam organisasi. 4. Mempromosikan praktek kepemimpinan melalui program berkesinambungan yang mengarahkan kepada pentingnya perubahan dari masing-masing individu di semua level demi tercapainya budaya kerja yang lebih baik secara menyeluruh. During 2016, the Bank has continued its work to provide support for colleagues in their careers to enable them to contribute to the long-term success of Bank CTBC Indonesia, by implementing the following: 1. Competency Building through continuous program of talent development to promote learning culture 2. Enhance Employee Engagement with the involvement of line managers to maintain positive working culture 3. Organization Development that is aligned with the business strategy, effective and efficient as well as competitive. Priority is given to the internal candidates to fill the vacancies within the organization. 4. Promote leadership practices through on going leadership workshop that directing to the importance of individual change at every level to achieve better working culture in overall. HR sebagai Mitra Bisnis HR Business Partner Peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam untuk menyelaraskan pengelolaan sumber daya manusia dengan perkembangan bisnis Bank dan menyediakan dukungan serta solusi yang optimal agar bisnis bisa bertumbuh secara finansial. HR role as business partner is sharpened to align human resources management with the business growth of the Bank and provide optimum support and solution for the business to grow financially. Akuisisi Talenta Bank CTBC Indonesia mendapatkan SDM dari berbagai industri keuangan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip rekrutmen yang transparan dan menerapkan kesetaraan dalam kesempatan kerja/Equal Employment Opportunity (EEO) untuk mendukung pertumbuhan bisnis di segala tingkat dan tetap menjaga hasil kerja yang berkualitas. Talent Acquisition Bank CTBC Indonesia acquire talent from wide spread of financial industries while maintaining the recruitment principles that transparent and applying the Equal Employment Opportunity (EEO) to support the business growth at any level while maintaining the quality of output. Mempersiapkan SDM secara internal merupakan hal yang penting bagi Bank, sehingga program Management Associate (MA) tetap diteruskan di tahun 2016. While preparing the talent internally is very important to us, we continue the Management Associate (MA) program for 2016. Untuk memperkuat organisasi, Bank melakukan perencanaan tenaga kerja setiap tahun yang sesuai dengan pertumbuhan bisnis. Proses tersebut melibatkan seluruh grup dan rencana tenaga kerja yang disetujui digunakan sebagai acuan bagi rekrutmen SDM. To strengthen the organization, the Bank conducts manpower planning every year that is aligned with business growth. The process involves all groups and the approved manpower budget is used as the basis of talent acquisition. Pengadaan talenta didasarkan pada jenis pekerjaan, yang digambarkan seperti di bawah ini: The sourcing for talent is based on the nature of the job, that can be seen in below chart: Laporan Tahunan 2016 68 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Jenis Pekerjaan Nature of Job Pokok Core Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Strategi Pengadaan Sourcing Strategy Teknologi Informasi Information Technology Saluran Pengadaan Sourcing Channel Karyawan Tetap Permanent Internal Internal Eksternal External: Fresh graduate dan Pro-Hire Karyawan Tetap Permanent Bukan Pokok Non Core Karyawan Kontrak Direct Contract Alih Daya Outsourcing Alih Daya Tenaga Kerja Manpower Outsourcing Alih Daya Proses Bisnis Business Process Outsourcing Selama tahun 2016, Bank merekrut 70 karyawan baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Bisnis Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk Program Management Assosicate (MA) sebagai bagian dari upaya pengembangan bakat baru yang dilakukan dengan memberikan kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek Bank termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan strategis dan organisasi. In 2016, the Bank hired 70 new employees to support the business growth, especially in Retail and Corporate Banking. It was also included the hiring for Management Associate (MA) Program as part of young talent development by giving the opportunity to participate in Bank’s projects including but not limited to strategic and organization development. Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti: 1. Rekrutmen Internal, diupayakan menjadi acuan utama dalam organisasi. Hal ini dapat menciptakan dampak positif karena perusahaan memberikan kesempatan berkarir dan pengembangan kompetensi bagi karyawan 2. Referensi Internal (Staff Get Staff) untuk mempromosikan budaya positif dan tanggungjawab untuk menjaga lingkungan kerja yang baik 3. Rekrutmen eksternal bagi profesional yang berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet 4. Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis internet To get the right people at the right place, the recruitment activities are conducted with several ways, such as through: 1. Internal Recruitment, is promoted at any stage within organization. This will create positive impact as the Bank give opportunities for the existing employees to develop their career and competencies Manajemen Talenta Talent Management Pengelolaan talenta merupakan salah satu elemen terpenting di sebuah organisasi untuk menunjang kelangsungan dan produktivitas. Pada dasarnya Bank meyakini bahwa sumber daya yang berkualitas adalah kunci kemajuan dan pengembangan Bank. Talent management is one of the important elements in an organization to maintain sustainability and productivity. In accordance with this, basically Bank believes that qualified human resource is the key for the Bank’s improvement and development. 2. Internal Referral (Staff Get Staff) to promote positive culture and responsibilities to keep good working environment 3. External recruitment for pro hire or experienced professionals from referral, recruitment agencies or web-based recruitment 4. External recruitment for fresh graduates through job fair, campus hiring or web-based recruitment 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 69 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif dimulai dengan perencanaan sumber daya manusia yang baik, serta perekrutan dan penempatan pada posisi yang tepat. Pengembangan sumber daya manusia juga menjadi komitmen Bank untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih bermutu dan untuk mencapai sasaran Bank. To get the best from our human resources, it should be started from effective human resources planning, recruitment process and placement in the right position. Moreover, the human resources development is also the Bank’s commitment to gain more qualified human resources and to achieve Bank’s goal. Selama kurun waktu 2016, proses pengelolaan talenta yang telah dilakukan Bank antara lain: 1. Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan strategi Bank. 2. Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek kinerja dan potensi utama dari suatu jabatan 3. Pengembangan SDM melalui penugasan kerja, mentoring maupun pengembangan kepemimpinan. 4. Mempertahankan talenta melalui mekanisme penilaian kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas karyawan, pengembangan talenta melalui pelatihan di luar negeri atau sertifikasi profesi. 5. Mengkategorikan talent pool, memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan talenta. 6. Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai salah satu upaya dalam melakukan program talent engagement & retention. 7. Membangun talenta-talenta baru di level supervisi melalui program Management Associate (MA) sebagai langkah pengembangan dan penguatan tim manajemen yang berkesinambungan. During 2016, talent management process that had been done by the Bank are: 1. Talent identification in accordance with Bank strategy. Profil Sumber Daya Manusia 2. Talent selection, taking consideration of the performance and potential of the positions. 3. Talent development through job assignment, mentoring and leadership development. 4. Talent retention through performance evaluation and bonus mechanism, updating talent benefit, overseas training program or profession certification for talent development. 5. Talent category for talent pool, to provide special attention for developing talent. 6. Conduct various employee activities and give recognition and award to talented employees as one way to create talent engagement & retention program. 7. Development of new Talent at supervision level through Management Associate (MA) Program as the step toward development and strengthening of management team. Human Resources Profile Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2016 Total permanent employees by end of 2016 458 Karyawan Demografi Pegawai Tahun 2014 – 2016 Employees Employees Demography Year 2014 - 2016 Jumlah Karyawan Total Employees Jumlah Total Tahun Year Pegawai Tetap Full Time Employee Pegawai Kontrak Direct Contract Employee Alih Daya Outsource Tidak Termasuk Alih Daya Exclude Outsource Termasuk Alih Daya Include Outsource 2016 458 49 521 507 1,028 2015 450 46 609 496 1,105 2014 446 33 477 479 956 Laporan Tahunan 2016 70 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Demografi Pegawai Tahun 2014 - 2016 Employees Demography Year 2014 - 2016 Teknologi Informasi Information Technology 609 700 700 521 600 600 458 500 450 477 446 500 400 400 300 300 200 200 100 49 100 46 33 0 0 2016 2015 Pegawai Tetap Full Time Employee Pegawai Kontrak Direct Contract Employee Komposisi Karyawan berdasarkan Gender Alih Daya Outsource Employee Composition by Gender 2015 2016 Jenis Kelamin Sex 2014 2014 Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total % Laki - Laki Male 240 52.40% 237 52.67% 224 50.22% Perempuan Female 218 47.60% 213 47.33% 222 49.78% Jumlah Total 458 100% 450 100% 446 100% 47.60% 2016 52.40% 47.33% 2015 52.67% 2016 Jenis Kelamin Sex 49.78% 2014 50.22% Laki - Laki Male 2015 Perempuan Female 2014 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 71 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Composition by Education 2015 2016 Pendidikan Education Jumlah Total Teknologi Informasi Information Technology % 2014 Jumlah Total % Jumlah Total % 35 7.64% 36 8.00% 40 8.97% Sarjana Bachelor 396 86.46% 388 86.22% 378 84.75% Diploma Diploma 11 2.41% 10 2.22% 12 2.69% 16 3.49% 16 3.56% 16 3.59% 458 100% 450 100% 446 100% Master Master SMA High School Jumlah Total 2.41% 3.49% 2.22% 7.64% 2016 3.56% 2015 86.46% Master Master Komposisi Karyawan berdasarkan Usia 84.75% Sarjana Bachelor Diploma Diploma SMA High School Employee Composition by Age 2015 2016 Usia Age 8.97% 2014 86.22% Pendidikan Education 3.59% 2.69% 8% 2014 Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total % < 30 yo 152 33.19% 137 30.45% 122 27.35% 30 - < 40 yo 195 42.58% 199 44.22% 212 47.53% 40 - < 50 yo 97 21.18% 100 22.22% 97 21.76% > 50 yo 14 3.05% 14 3.11% 15 3.36% 458 100% 450 100% 446 100% Jumlah Total Laporan Tahunan 2016 72 PT BANK CTBC INDONESIA Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Teknologi Informasi Information Technology Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Employee Composition by Age 33.19% 30.45% 27.35% 42.58% 44.22% 47.53% 21.18% 22.22% 21.76% 3.05% 3.11% 3.36% 250 200 150 100 50 0 < 30 yo 30 - < 40 yo 40 - < 50 yo 2016 2015 Komposisi Karyawan berdasarkan Masa Kerja 2014 Employee Composition by Year of Service 2015 2016 Masa Kerja Year of Service > 50 yo 2014 Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total % <1 180 39.30% 146 32.44% 115 25.78% 1-3 117 25.55% 131 29.11% 172 38.56% 3-5 57 12.45% 65 14.44% 47 10.54% 5 - 10 42 9.17% 46 10.22% 49 10.99% 10 - 15 51 11.14% 51 11.33% 56 12.56% > 15 11 2.40% 11 2.44% 7 1.57% 458 100% 450 100% 446 100% Jumlah Total 39.30% 2016 2015 2014 25.55% 32.44% 12.45% 29.11% 25.78% 14.44% 38.56% <1 1-3 3-5 10.54% 5 - 10 10 - 15 9.17% 11.14% 2.40% 10.22% 11.33% 2.44% 10.99% 12.56% 1.57% > 15 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 73 Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Komposisi Karyawan berdasarkan Grade Employee Composition by Grade 2015 2016 Berdasarkan Grade Teknologi Informasi Information Technology 2014 Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total % Officer-Sr. Officer 183 39.96% 189 42% 189 42.38% AM-SM 216 47.16% 202 44.89% 195 43.72% AVP-VP 49 10.70% 48 10.67% 51 11.43% > SVP 10 2.18% 11 2.44% 11 2.47% 458 100% 450 100% 446 100% Jumlah Total 2.18% 2.47% 2.44% 10.70% 11.43% 10.67% 39.96% 2016 2015 47.16% 43.72% AM - SM Komposisi Karyawan berdasarkan Business Unit (BU) dan Supporting Unit (SU) 2016 BU > SVP AVP - VP Employee Composition by Business Unit (BU) and Supporting Unit (SU) 2015 Group Total BU/SU Corporate Banking Treasury Taiwanese & IOW Business 74 11 22 WM & Branch Banking Consumer Lending 81 42 BU 230 BU TOTAL BU TOTAL SU 2014 44.89% Officer - Sr. Officer BU/SU 42.38% 42.00% Risk Management Credit Control Financial Control HR & Administration Internal Audit IT Operation Compliance - AML - Legal SU TOTAL GRAND TOTAL 20 33 20 20 6 27 91 11 SU 228 SU TOTAL 458 2014 Group Total Corporate Banking Treasury IOW Business Taiwanese Business WM & Branch Banking Consumer Lending 33 10 11 15 118 41 BU 228 BU TOTAL Risk Management Credit Control Financial Control HR & Administration Internal Audit IT Operation Compliance - AML - Legal GRAND TOTAL BU/SU 20 32 21 18 6 26 89 10 SU 222 SU TOTAL 450 Group Total Corporate Banking Treasury IOW Business Taiwanese Business WM & Branch Banking Consumer Lending 34 10 14 14 113 45 230 Risk Management Credit Control Financial Control HR & Administration Internal Audit IT Operation Compliance - AML - Legal 22 29 21 22 6 26 78 12 216 GRAND TOTAL 446 Laporan Tahunan 2016 74 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Tingkat Pengunduran Diri Karyawan Teknologi Informasi Information Technology Employee Turn Over 25.00% 20.00% 15.00% 2016 2015 2014 10.00% 5.00% 0.00% Jan Jan Feb Feb Mar Mar Apr Apr Mei May Jun Jun Tingkat Pengunduran Diri Turn Over Rate Jul Jul Agu Aug 2016 13.64% Sep Sep Okt Oct 2015 21.24% Nov Nov Des Dec 2014 22.00% Pelatihan dan Pengembangan Training and Development Salah satu kunci penting untuk menjaga kualitas kinerja Bank adalah dengan menjalankan program pengembangan secara berkesinambungan. Untuk menghasilkan program pengembangan yang efektif diawali dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan pelatihan (TNA: Training Need Analysis) pada masing-masing grup atau unit yang sejalan dengan misi, visi, strategi dan nilai-nilai Bank yang selanjutnya akan diformulasikan ke dalam Rencana Training Tahunan. Dengan demikian rencana pengembangan di Bank dapat dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan misi, visi, strategi dan nilai-nilai Bank. One of the key factors to maintain bank’s quality of performance is by implementing development and training program continuously. To deliver effective development program always begin with Training Need Analysis in every group and unit, which aligned with Bank’s mission, vision, strategy and value. This TNA then will be formulized in Bank’s Annual Training Plan. Through this approach, development plan in the Bank can be implemented in systematic manner and aligned with the Bank’s mission, vision, strategy and values. Untuk mengoptimalkan efektivitas dari program pengembangan yang telah disusun, Bank mengkombinasikan dua metode pengembangan. Selain menggunakan metode pelatihan in-house, Bank juga dapat mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan public. To optimize the effectiveness of each development programs, Bank shall combine two kinds of development methods. Besides having the in-house training, Bank also send the employees to participate in training program or workshop organized by vendor through public training. Program pelatihan in-house dikembangkan untuk kebutuhan materi pelatihan yang lebih spesifik baik yang terkait dengan produk perbankan, soft skills dan termasuk juga kebijakan atau peraturan bank untuk menunjang kinerja karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya. Pelatihan Kepemimpinan dan Motivasi juga diberikan kepada seluruh lapisan di Bank untuk memberikan keseimbangan terhadap pengembangan karyawan. The in-house training were developed to fulfill the training needs which is more specific with Bank’s needs related to banking products, soft skills as well as the knowledge related to banking policies and regulations to support employees in running their job and responsibilities. Bank also arranged Leadership and Motivational in-house trainings for all employees to give balancing in the development programs. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 75 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Sementara itu, Bank juga secara aktif mengirimkan karyawannya untuk mengikuti public training agar dapat lebih mengembangkan wawasan yang sudah ada di Bank, khususnya yang berhubungan dengan peraturan dan kebijakan perbankan yang diselenggarakan oleh mitra, lembaga perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator. Moreover, Bank has commitment to actively send the employees to participate in many public trainings to get more updates of knowledge in the Bank, especially related to the banking regulations and policies organized by vendors, banking institution or regulator. Adapun komposisi pelatihan in-house dan public training selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: Below is the composition of in-house and public training in 2016: 53% Public Training 47% In-house Training Untuk pelatihan in-house,, sebanyak 57% pengajar berasal dari internal Bank dan sisanya dari pengajar eksternal/vendor. For the in-house training, 57% of the trainers are coming from internal Bank and the rest are from external trainers/vendors. Dibandingkan tahun lalu, program in-house tahun ini meningkat sekitar 8%. Untuk lebih mendapatkan hasil yang efektif, beberapa program memang khusus dibuat secara in-house. Program in-house yang telah dilakukan mencakup pengetahuan dan ketrampilan teknis maupun non-teknis. Compared to last year, in-house program has increased for 8%. In order to get the effective result from the program, Bank intentionally arranged the in-house program. The in-house program covers both category, the technical and non-technical skills and knowledge training. Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat jenis program Pelatihan, yaitu: In the implementation so far, the Bank had defined four types of Training program, which are: 1. Pelatihan Regulatori Jenis pelatihan yang berhubungan dengan peraturan dan kebijakan perbankan yang dikeluarkan oleh Regulator untuk menunjang karyawan mengenai peraturan atau kebijakan perbankan terbaru. 1. Regulatory Training Training which relates to banking regulation and policy from the Regulator to improve employee’s knowledge in term of new or updated banking regulation and policy. 2. Pelatihan Pengetahuan Jenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis perbankan ataupun yang berhubungan langsung dengan unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja karyawan dalam bekerja. 2. Knowledge Training Technical Training which relates to banking knowledge or other technical knowledge to support employee’s performance. 3. Pelatihan Ketrampilan Jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills atau hard skills. 3. Skills Training Training that has purpose to improve employee’s soft skills or hard skills. 4. Pelatihan Sertifikasi Jenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan kebutuhan sertifikasi kompetensi maupun profesi. 4. Certification Training Technical training which relates to the need of certification in certain competency or profession. Laporan Tahunan 2016 76 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Distribusi Program Pelatihan Teknologi Informasi Information Technology Training Program Distribution 7% 8% Pelatihan Sertifikasi Certification Training Pelatihan Regulatori Regulatory Training 42% 43% Pelatihan Ketrampilan Skill Training Pelatihan Pengetahuan Knowledge Training Selama tahun 2016, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik dalam negeri maupun luar negeri. Total investasi yang telah dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar IDR 9,196 miliar, dan mencapai 5,17 % dari total biaya tenaga kerja. During 2016, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety of local and overseas training, both internal and external. The total investment for the training program was IDR 9.196 billions, and reached 5.17 % from total staff expenses. Program pengembangan di Bank dilakukan secara menyeluruh di setiap level jabatan. Sebagai satu upaya untuk mengembangkan karakter karyawan dan menjaga nilai-nilai Bank, di tahun 2016 telah dilaksanakan program pelatihan motivasi untuk seluruh karyawan. The development programs in Banks were completely done in all levels. As a way to enhance employee’s good character and maintain the Bank’s values, in 2016 Bank conducted motivational program to all employees. Bank juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan, antara lain pengetahuan Banking Product, Banking Services dan Banking Knowledge di area Marketing, Operation, Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human Resources. Secara berkala Bank juga melakukan pengembangan terhadap ketrampilan dan pengetahuan sistem perbankan khususnya dari sisi operasional dan IT. Bank also conducted various trainings to improve employee’s knowledge and performance, such as Banking Product, Banking Services and Banking Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal, Compliance, Finance and Human Resources. Moreover, Bank continuously upgrading the skills and knowledge in banking system specifically in operational and IT side. Sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas perbankan, Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank. Para karyawan dan pejabat Bank yang memegang kendali manajemen dan operasional telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko. In accordance with banking regulation and policy from regulator, Bank implement prudential banking principles. Bank’s employees and executives who have control in management and operational area had participated in Risk Management Certification. Selain sertifikasi Manajemen Risiko, sertifikasi lainnya seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk. In addition to the Risk Management Certification, other certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD have been completed by employees who are required to obtain the certification according with the Bank’s strategic plan to have a wide range of products. Program pelatihan di Bank dibuat untuk beberapa tujuan; program pengembangan dan juga sebagai salah satu upaya retention bagi karyawan potensial. Di tahun 2016, Bank memberikan prioritas kepada karyawan yang terpilih sebagai Karyawan Terbaik di jenjang Staf, Supervisor/Unit Head dan Department Head untuk mendapatkan pelatihan yang bersifat khusus baik di dalam maupun luar negeri. Training program in Bank is designed for several purposes; the development program as well as one of the retention tools for potential employees. In 2016, Bank had priority to some employees selected as The Best Employee in Staff, Supervisor/Unit Head and Department Head level to participate in local or overseas special development program from Bank. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 77 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan tahun 2016: Teknologi Informasi Information Technology Below is the realization of training program in 2016: Angkatan Batch Jumlah Peserta Participant Program Induction Program Pelatihan Sertifikasi 5 59 Sertifikasi Manajemen Risiko 15 52 Risk Management Certification Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko 5 44 Risk Management Certification Refreshment Sertifikasi WAPERD Sertifikasi AAJI 18 64 7 16 WAPERD Certification AAJI Certification Pelatihan Anti Fraud 5 147 Anti Fraud Training Pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen 13 212 Service & Settlement of Customer Complaint Training Program Pelatihan Program Pelatihan Perilaku Training Program Behavioural Training Program Program Pelatihan Pengetahuan Perbankan Induction Training Certification Training Program Banking Knowledge Training Program Pelatihan SDM 8 44 HR Training Pelatihan Operation Workshop Banking Business Plan & Strategy 12 4 108 166 Operation Training Banking Business Plan & Strategy Workshop Pelatihan IT 18 335 IT Training Pelatihan APU/PPT 20 425 AML/CFT Training Pelatihan Manajemen Risiko Pelatihan Keuangan 19 6 163 91 Risk Management Training Finance Training Pelatihan Treasury 15 235 Treasury Training Pelatihan Legal 4 83 Legal Training Pelatihan Audit Pelatihan Kredit 2 13 2 32 Audit Training Credit Training Pelatihan Kepatuhan 4 307 Compliance Training Pelatihan Pengetahuan Perbankan 36 382 Banking Knowledge Training Pelatihan Produk Perbankan Pelatihan Trade 4 3 99 31 Banking Product Training Trade Training Pelatihan Pajak 11 1 87 8 Banking Product Training Pelatihan Collection Pelatihan General Affairs 3 11 Banking Product Training Pelatihan Bahasa Indonesia 2 2 Pelatihan Bahasa Inggris 3 4 English Course Pelatihan Bahasa Mandarin Pelatihan Keterampilan Sales 2 6 19 65 Mandarin Course Sales Skill Training Pelatihan Excel 8 66 Excel Training Pelatihan Coaching for Performance 2 25 Coaching for Performance Training Workshop CTBC History and Culture Pelatihan Service Excellence 2 1 37 7 CTBC History and Culture Workshop Service Excellence Training Presentation & Communication Skill Training Program Pelatihan Keterampilan & Motivasi Trade Training Skill & Motivational Training Program Bahasa Indonesia Course Pelatihan Ketrampilan Presentasi & Komunikasi 3 22 Pelatihan Efektivitas Pribadi 12 367 Personal Effectiveness Training Employee Engagement Program Workshop 10 499 Employee Engagement Program Workshop Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Leadership and Management Training 1 1 Jumlah 303 4317 Total Pelatihan Domestik 284 4291 Domestic Training Pelatihan Luar Negeri 19 26 Overseas Training Laporan Tahunan 2016 78 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Program Wajib Mandatory Program Beberapa program wajib yang dilaksanakan sepanjang tahun 2016 adalah Program Induction, pelatihan Anti Fraud, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen. Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Risiko diberikan bagi karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi karyawan yang sudah ada. In 2016, Bank had conducted mandatory programs, such as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money Laundering and Countering the Financing of Terrorism (AML-CFT), Risk Management Certification and also Service & Settlement of Customer’s Complaints. Mandatory training such as AML-CFT and Risk Management training were conducted for new employees and has been offered as refreshment training for existing employees. Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan tahun 2016: Below is the realization of Mandatory Program in 2016: Program Pelatihan Angkatan Batch Jumlah Peserta Participant Training Program Program Induction 5 59 Induction Program Anti Fraud APU - PPT 5 20 147 425 Anti Fraud AML - CFT Sertifikasi Manajemen Risiko 19 163 Risk Management Certification Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen 13 212 Service & Settlement of Customer Complaints Engagement Karyawan Employee Engagement Sebagai salah satu upaya dalam mempertahankan SDM yang berkualitas, Bank telah menerapkan program-program Engagement karyawan. Selain memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan Retention yang efektif: As one of the efforts to retain talented people, Bank had implemented some Employee Engagement programs. Besides offering equal opportunities for all employees to develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had also applied some principles as mentioned below to create effective Employee Engagement and Retention program: 1. Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap prestasi dan kontribusinya dalam mendukung pencapaian target Bank 2. Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan berkala terhadap kinerja karyawan 3. Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit yang kompetitif 4. Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang memadai 1. Every employee is recognized for any achievement or contribution to support Bank’s target, Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, Bank CTBC Indonesia mendukung inisiatif karyawan untuk membentuk komunitas di dalam perusahaan. Bank percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja, meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan. In order to create a comfortable and conducive working environment, Bank CTBC Indonesia supports the initiative to build communities for employees. The Bank believes that such communities will be beneficial in building relationship and engagement among employees from different working units, increase overall employee loyalty, and support the overall performance of Bank CTBC Indonesia. Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga, seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan meningkatkan produktivitas karyawan. The community that are available in the Bank is sports community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The support is given in the form of providing practice expenses as well as expenses to participate in competition. Activities through a sport community are expected to build a spirit of sportsmanship and increase overall employee productivity. 2. Bank implements a fair system to evaluate employee’s performance periodically 3. Bank has a competitive compensation and remuneration system 4. Bank has provided open communication from top-down level through some proper media of communication 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 79 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Pada tahun 2016, Bank juga telah menyelenggarakan beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti perusahaan dan membangun keterikatan, seperti: In 2016, the Bank had conducted several activities to live the core values and build employee engagement, such as: 1. Ulang Tahun CTBC Indonesia: Bank menggelar beberapa acara secara maraton dengan tema All About Caring mulai dari penyelenggaraan caring workshop, bazaar karyawan dan donor darah. Tema Caring diangkat dalam acara ini untuk melestarikan nilai-nilai dasar di dalam Bank. 2. Buka Puasa Bersama 3. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 4. Team Building 5. Kegiatan Olah Raga mingguan, antara lain: Bowling, Futsal, Bulu tangkis, Yoga, Aerobic 6. Townhall Meeting 1. CTBC Indonesia Anniversary: Bank arranged marathon events with theme All About Caring. Starting with some caring workshops, employee bazaar and blood donation. The purpose we raise Caring theme for this event is to live the core values within the Bank. Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada karyawan adalah: Some awards program that had been given to employees were: 1. Distribusi buah setiap bulan 2. Pembagian angpao kepada seluruh karyawan menjelang Tahun Baru Imlek 3. Penghargaan Masa Kerja: 5, 10,15 dan 20 tahun 4. Penghargaan Best Employee 5. Penghargaan Sales Terbaik 6. Penghargaan Collector Terbaik 1. Monthly fruit distribution 2. Angpao distribution to all employees for celebrating Chinese New Year 3. Long Service Award: 5, 10, 15 and 20 years 4. Best Employee Award 5. Best Sales Award 6. Best Collector Award Manajemen Kinerja Performance Management Bank adalah organisasi yang berbasis kinerja. Target Bank diturunkan ke bawah sampai ke level Group, unit kerja serta masing-masing individu. Target kerja diterjemahkan ke dalam MBO (Management by Objectives) untuk tiap departemen dan individu. The Bank is a performance based organization. Bank’s target is cascaded down to all Groups and working units as well as individuals. The work target is translated into MBO (Management By Objectives) for both department and individual. Penilaian kinerja dilaksanakan setiap tahun untuk mengevaluasi kinerja individu karyawan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip obyektivitas dan keadilan. Sistem penilaian yang dibangun harus mampu menjadi pembeda antara karyawan yang berkinerja tinggi dengan karyawan yang berkinerja rendah. Performance evaluation is conducted every year to evaluate individual performance and it is conducted based on objectivity and fairness principles. The assessment system should be able to distinguish between high performing and low performing employees. Penilaian kinerja mengukur pencapaian kinerja karyawan terhadap target individu yang merupakan turunan dari target/sasaran Bank. Target individu karyawan ditetapkan dan disepakati bersama atasan di awal tahun. Performance assessment measures achievement of individual targets that are derived from Bank’s target/goals. Individual target is set and agreed with employee’s supervisor at the beginning of the year. Penilaian kinerja bagi Bank maupun karyawan bertujuan dan bermanfaat untuk: Performance evaluation for Bank and employees has the following objectives and benefits: 1. Umpan Balik, sebagai alat untuk memberikan umpan balik bagi atasan dan bawahan. 2. Perbaikan Kinerja, sebagai alat untuk membantu atasan dan bawahan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan. 3. Penyesuaian Kompensasi, menjadi dasar penetapan kompensasi. 4. Pelatihan & Pengembangan, untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan agar kinerja dan kompetensi dapat ditingkatkan. 1. Feedback, as a tool to provide feedback to supervisors and subordinates. 2. Performance Improvement, as a tool to assist supervisors and subordinates to take appropriate measures to improve employee performance. 3. Compensation Adjustment, as the basis of compensation setting. 4. Training & Development, to identify training and development needs for employees so that their performance and competencies can be improved. 2. 3. 4. 5. Ramadhan Break Fasting Indonesia Independence Day Celebration, August 17 Team Building Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal, Badminton, Yoga, Aerobic 6. Townhall Meeting Laporan Tahunan 2016 80 PT BANK CTBC INDONESIA Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology 5. Manajemen Talenta, untuk mengidentifikasi karyawan yang memiliki kinerja dan kompetensi yang sangat baik untuk dikelola pengembangan karir berikutnya. 5. Talent Management, to identify employees with excellent performance and competencies for further career development management. Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare Program kesejahteraan karyawan terus diperhatikan oleh Bank seiring dengan pertumbuhan Bank. Bank memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang berlaku dan praktek di pasar. Fasilitas kesehatan diberikan kepada karyawan dan keluarganya melalui perusahaan asuransi yang ditunjuk serta BPJS. The bank had been consistently paying attention on the Employee welfare program in conjunction with the Bank’s growth. Bank provides competitive remuneration package according to the prevailing regulations and market practices. Health care facility is provided for employees and their family through the appointed insurance company and BPJS. Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan adalah sebagai berikut: The overall Bank CTBC philosophy remains to: 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. Mendukung strategi bisnis dan tujuan organisasi; Mendorong kinerja individu dan team; Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik; Tetap sejalan dengan praktek pasar; Kebijakan remunerasi mempertimbangkan: Bank disusun dengan Indonesia remuneration Support the business strategy and goals; Encourage individual and team performance; Retain good performing employees; Stay in line with market practice; Banking remuneration policy is arranged with these considerations: To create an effective risk management Bank’s financial stability Adequacy & Strengthen of Bank’s capital Short-term and long-term liquidity requirement Terciptanya manajemen risiko yang efektif Stabilitas keuangan Bank Kecukupan dan penguatan permodalan Bank Kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka panjang 5. Potensi pendapatan di masa yang akan datang 1. 2. 3. 4. Ketentuan pemberian remunerasi antara lain: Terms of the remuneration are as follows: 1. Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian remunerasi yang bersifat tetap dan variabel. 2. Remunerasi yang bersifat tetap harus memperhatikan skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Remunerasi yang bersifat variabel juga harus memperhatikan prudent risk taking. Pemberian bonus harus didasarkan pada: a. Kinerja (individu, unit bisnis, dan/atau Bank) 1. Bank apply prudent principles in giving fix and variable remuneration. 2. The fix remuneration shall consider business scale, complexity, peer group, inflation rate, financial condition and ability, and comply with the prevailing legislations. 1. 2. 3. 4. b. Risiko 5. Future potential of income 3. The variable remuneration shall also consider prudent risk taking. Bonus distribution has to be based on: a. Performance (individual, business and/or bank performance) b. Risk Prinsip umum dalam menentukan remunerasi, ditentukan dengan pertimbangan: The general principles in determining remuneration are based on the consideration of: 1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Prestasi kerja individual dan tercermin sebagai kinerja fungsional. 3. Kewajaran dengan peer group. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. 1. Financial performance and reserve formation as stipulated in prevailing laws and regulation. 2. Individual work performance and reflected as functional performance. 3. Fairness compared to peer group. 4. Considering on long term goals and strategies of the Bank. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 81 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya. In order to align our salary structure with the market and to be more competitive within our peer group, Bank CTBC Indonesia has referred to salary surveys in the banking industry in implementing the Bank’s salary adjustment and other employee’s benefits. Komunikasi Internal Internal Communication Komunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik antara karyawan dan Bank. Internal communication in Bank is very important to build and maintain good relationship between employees and the Bank. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen Bank dengan karyawan atau antar karyawan sendiri. To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has provided some internal communication media in the Bank. The role of each media is to bridge the communication and information among the Bank’s Management and employees or even among the employees itself. Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah menggunakan berbagai media komunikasi internal yang telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu: In the last couple of years, Bank CTBC Indonesia had implemented various internal communication media which had been evaluated for their effectiveness by all employees, such as: 1. Folder Bersama, yaitu media komunikasi internal yang dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini, formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui bersama ada di dalam folder bersama ini. 2. Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan. 3. Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam setahun, merupakan media komunikasi langsung antara karyawan dengan manajemen senior Bank. 4. Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan. Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat, kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi umum lainnya dapat dibaca melalui media ini. 5. Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi dan koordinasi jarak jauh. 6. Teleconference, dilakukan untuk diskusi atau pemantauan tanpa tatap muka. 7. Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran informasi melalui papan informasi yang ada di kantor cabang maupun kantor pusat. 8. Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi kegiatan kerja. 1. Public Folder, is an internal communication media that can be accessed by all employees who are given the access to the system. It consists of the update policy, internal forms, and any other information that need to be known by all employees. 2. Email blast, is the email information deployment that can be addressed to all employees or particular group of employees depending on the need. 3. Town Hall Meeting, which is held on semi annually basis, is a direct communication media from employees to senior management of the Bank. 4. Newsletter, which is issued every month, serves as a communication media from and to employees. Several information such as corporate and employees activities or other general information can be found in this media. 5. Video conference, as the facility to have an on line meeting to easier long distance discussion and coordination. 6. Teleconference, facilitates for off site discussion or monitoring. 7. Information Board and poster, is a visual media to disseminate information through information board in the branches or head office. 8. Internal communication between teams, that are carried out in regular meetings to discuss or evaluate the work activities. Laporan Tahunan 2016 82 PT BANK CTBC INDONESIA Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Teknologi Informasi Information Technology Peristiwa Penting Event Highlights Teknologi Informasi Information Technology Nasabah mulai merasakan kenyamanan, kemudahan, kecepatan dan keamanan bertransaksi dengan menggunakan kanal-kanal e-banking. Untuk menjaga momentum ini, Bank senantiasa melakukan pengembangan untuk menambah fitur-fitur dan fungsionalitas pada kanal-kanal e-banking Bank. Customers started to feel comfort and experience the easiness, fast and secure transact with bank using e-banking channels. To keep this moment, the Bank continue its enhancement to add more features and functionalities in its all e-banking channels. Bank menyadari bahwa keamanan menjadi yang terutama dan penting setelah sistem e-banking diperkenalkan. Sehingga, memperkuat keamanan informasi juga menjadi salah satu fokus Bank di 2016. Web application firewall dan sistem baru Anti Money Laundering (AML) telah diimplementasikan di 2016 dan dilanjutkan dengan implementasi dari sistem keamanan informasi bertahap lainnya. The Bank realizes that security becoming urgent and important after introducing e-banking system. Therefore, strengthening information security was also one of its focuses in 2016. Web application firewall and new Anti Money Laundering (AML) systems had been implemented in 2016 and continue with implementation of other layers information security system. Pada sisi bisnis lainnya, Bank terus melakukan perluasan layanan Bank pada nasabah dengan menyediakan sistem-sistem baru untuk mendukung Unit Bisnis meluncurkan produk-produk/layanan-layanan baru. On the other business, the Bank continues to expand its services to customers by providing new systems to support Business Units launching new products/services. Pada pertengahan 2016, Bank meluncurkan Mutual Fund untuk memberikan sumber tambahan non-bunga bagi Bank dan mengakomodasi kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi pembelian, penjualan dan pengalihan reksadana. In mid of 2016, the Bank launched Mutual Fund to provide additional sources of non-interest income for the Bank and accommodate convenience for customers in doing subscription, redemption and switching transactions. Bank juga mengembangkan sistem IOW (Indonesia Overseas Workers) untuk mengakomodasi regulasi baru pada Program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan Program Non-KUR dimana pemerintah akan memberikan subsidi suku bunga pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dengan program ini, Bank akan memberikan kenyamanan pada para tenaga kerja untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga dan biaya administrasi rendah. The Bank also enhances IOW (Indonesia Overseas Workers) system to accommodate new government regulation on the Microfinance Program (KUR – Kredit Usaha Rakyat) and Non-Microfinance Program (Non-KUR) in which government will subsidize IOW interest rate. With this program, the Bank will provide convenience for workers to having loan with low interest and administration fee. Untuk mematuhi regulasi pelaporan yang baru, pengembangan dan implementasi sistem telah dilakukan di 2016: pengembangan sistem LHBU dan LBU, SKN New Generation untuk memungkinkan nasabah melakukan transfer dalam jumlah banyak, serta mengimplementasikan aplikasi regulasi baru untuk menyediakan laporan LCR (Liquidity Coverage Ratio) Basel-3. To comply with new regulatory reporting, systems enhancement and implementation had been done in 2016: LHBU and LBU system enhancement, New Generation of SKN to allow customer to transfer in bulk, and implementation of new regulatory application to provide LCR (Liquidity Coverage Ratio) Basel-3 report. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 83 Teknologi Informasi Information Technology Peristiwa Penting Event Highlights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Peristiwa Penting Event Highlights Temu Nasabah mengenai Prospek Bisnis, Ekonomi dan Keuangan 2016 Bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, pada bulan Februari dan Maret 2016, Bank CTBC Indonesia menyelenggarakan rangkaian kegiatan temu nasabah bertajuk Monkey, Its Business “An An Enchanted Evening: The Year of Fire Monkey Prospect and Strategy” bagi para nasabah di wilayah Surabaya dan Bandung. Kegiatan diselenggarakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek Monyet Api 2016, sekaligus memberikan wawasan mengenai prospek usaha, ekonomi dan keuangan bagi nasabah. Customer Gathering about Business, Economic and Finance Prospects in 2016 In February and March 2016 Bank CTBC Indonesia cooperated with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia held a series of customer gathering events titled "An Enchanted Evening: The Year of the Fire Monkey, Its Business Prospect and Strategy" for its Surabaya and Bandung customers. Activities were held to welcome the 2016 Fire Monkey Lunar New Year, as well as to give insights to customers on the prospects of business, economics and finance. Temu Nasabah mengenai Program Pengampunan Pajak Sebagai rangkaian kegiatan bersamaan dengan peluncuran produk-produk reksadana, dilakukan juga temu nasabah Bank CTBC Indonesia di Jakarta pada bulan Agustus 2016 berupa sosialisasi dan talkshow mengenai program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty Law). Pembicara Bapak Rustam Budiman dari kantor konsultan pajak dan keuangan PT Prima Magna Advistama membahas mengenai kebijakan pengampunan pajak, sedangkan topik mengenai dampaknya pada kegiatan ekonomi dan keuangan dibahas oleh para pembicara dari PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia serta PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. Customer Gathering on The Tax Amnesty Law As a sequence with the launching of mutual fund products and also in order to socialize the Tax Amnesty Law implemented by Indonesia government, Bank CTBC Indonesia held a customer gathering in Jakarta in August 2016. This event presented Mr. Rustam Budiman, speaker from PT Prima Magna Advistama financial and tax consulting firm about the tax amnesty law and speakers from PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia and PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen about its policy and regulation impacts to investment and finance. Peluncuran Produk-produk Baru Wealth Management Melengkapi varian pilihan produk wealth management bagi para nasabah, baik untuk tujuan perlindungan maupun investasi, Bank CTBC Indonesia pada bulan Agustus dan Oktober 2016 Laporan Tahunan 2016 84 PT BANK CTBC INDONESIA Teknologi Informasi Information Technology Peristiwa Penting Event Highlights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance meluncurkan sekaligus sebelas pilihan produk reksadana serta dua produk bancassurance, ‘ProteksiKu’ dan ‘ProteksiKu Tetap’. Produk-produk tersebut merupakan hasil kerjasama antara Bank CTBC Indonesia dengan tiga perusahaan manajer investasi terkemuka di Indonesia, yaitu PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen serta perusahaan asuransi PT Zurich Topas Life. The Launching of New Wealth Management Products Completing the variants of wealth management products for its customers, both for protection and investment objectives, Bank CTBC Indonesia in August and October 2016 launched eleven new mutual funds and two bancassurance products, 'ProteksiKu' and 'ProteksiKu Tetap'. These are the results of cooperation with three leading investment management companies in Indonesia – PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia and PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen – and the insurance company of PT Zurich Life Topas. Kegiatan untuk Nasabah Taiwan di Tangerang Bank CTBC Indonesia kantor cabang Karawaci, Tangerang pada bulan September 2016 menggelar kegiatan khusus bagi para nasabah Taiwan berupa pengenalan sejarah, seni, budaya dan kuliner lokal China Benteng. Kegiatan dipandu langsung oleh Bapak Udaya Halim selaku pemerhati, ahli sejarah dan pemilik Museum Benteng Heritage, Tangerang. Kegiatan diikuti penuh antusias oleh para nasabah, termasuk pengenalan lebih jauh mengenai budaya Cio Tao, pernikahan tradisional khas masyarakat China Benteng yang sudah mulai langka ditemui saat ini. Event for Taiwanese Customers in Tangerang Bank CTBC Indonesia of Karawaci Sub Branch, Tangerang in September 2016 held a special event for its Taiwanese customers in the form of the introduction and exploration of traditional heritage, art, culture and local culinary of China Benteng. The activities are fully guided by Mr. Udaya Halim as the observer, historian and owner of Museum Benteng Heritage, Tangerang. This event followed enthusiastically by customers, including further introduction about Cio Tao culture, the traditional wedding ceremony of Chinese Benteng society which is rarely hard to found nowadays. Kegiatan Bersama Nasabah di Bandung Bank CTBC Indonesia kantor cabang Dago, Bandung pada bulan Oktober 2016 melaksanakan dua kegiatan bagi para nasabahnya, yaitu dengan turut serta dalam kegiatan Yayasan Harapan Kasih (Perkumpulan Hakka Bandung) dan sesi makan siang bersama nasabah sekaligus pengenalan investasi dengan pembicara dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. Events For Customers in Bandung Bank CTBC Indonesia of Dago branch office, Bandung in October 2016 held two activities for its customers, by participating in the activities of the Harapan Kasih Foundation (Perkumpulan Hakka Bandung) and customer luncheon event with the session about investment introduction by the speaker of PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 85 Teknologi Informasi Information Technology Peristiwa Penting Event Highlights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Top IT Improvement 2016 Penghargaan TOP IT & TOP TELCO 2016 oleh Majalah ITech kepada PT Bank CTBC Indonesia “Top IT Improvement 2016” tanggal 23 November 2016 di Balai Kartini. Top IT & TELCO Award from ITech Magazine Awarded PT Bank CTBC Indonesia as “Top IT Improvement 2016” on 23rd Nov 2016 at Balai Kartini Jakarta. Kiri/Left: Mr. Benny F Markus (Bank CTBC Indonesia) IT Group Head, Kanan/Right: Mr. Ashari Abidin ASPILUKI (Indonesia Software Association). Indonesia Best Banking Brand Award 2016 Bank CTBC Indonesia mendapat penghargaan “Indonesia Best Banking Brand Award 2016” dari Majalah Warta Ekonomi pada tanggal 16 Desember 2016 berlokasi di Pullman Hotel-Jl. Jend. Sudirman. Bank CTBC Indonesia awarded by Warta Ekonomi Magazine as “Indonesia Best Banking Brand Award 2016” on 16th December 2016 at Pullman Hotel-Jl. Jend. Sudirman. Kiri/Left: Mrs. Yuliwong (Bank CTBC Indonesia HR & Administration Group Head), Tengah/Middle: Muhammad Ihsan (Warta Ekonomi Chief Editor) Kanan/Right: Mr. Arya Setyadi (Director Supervision of Bank II OJK). Penandatanganan Kerjasama Pengembangan Produk ‘Tabungan Alamku’ Pada bulan Desember 2016 telah dilakukan acara penandatangan nota kesepahaman kerjasama antara Bank CTBC Indonesia dengan The Nature Conservancy Indonesia dalam rangka pengembangan produk ‘Tabungan Alamku’. Ini merupakan produk simpanan dalam mata uang Rupiah dengan salah satu fitur utama keuntungan bagi nasabah adalah untuk turut serta menyumbang dana bagi kegiatan pelestarian dan konservasi alam. Signing Ceremony of ‘Tabungan Alamku’ Product Development In December 2016, Bank CTBC Indonesia has made the signing ceremony of the memorandum of cooperation with The Nature Conservancy Indonesia for 'Tabungan Alamku' product development project. This is a savings account product in Rupiah currency with one of the main features of benefit for customer is to participate and contribute in terms of funds for conservation and nature conservation. Laporan Tahunan 2016 86 PT BANK CTBC INDONESIA Teknologi Informasi Information Technology Peristiwa Penting Event Highlights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Temu Nasabah mengenai Prospek Perkonomian 2017 Kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Surabaya, dengan pembicara dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen dan topik utama mengenai perspektif pada bidang usaha dan industri nasabah. Customer Gathering about Economic Outlook in 2017 The event was held in December 2016 in Surabaya, with the speaker from PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. The main topic discussed on this session was about the perspective on businesses and industries. Kegiatan bersama Komunitas Olah Raga dan Institusi Lainnya Joint Activities with Sports Communities and Other Institutions Kegiatan dilaksanakan sepanjang tahun 2016 bersama beberapa institusi maupun kelompok kegiatan, di antaranya Klub Kebugaran (Sport Club), Ikatan Alumni ITB, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, DaAi TV serta sekolah-sekolah Atissa Tangerang, St. Yakobus Kelapa Gading Jakarta dan Surabaya Taipei School. Ragam kegiatan meliputi olah raga pada ‘Car Free Day’, fun run and walk, yoga massal, turnamen golf hingga school sports day. The activities were undertaken in the year 0f 2016 with several institutions and group activities, such as Fitness Club (Sport Club), ITB Alumni Association, Indonesia Buddha Tzu Chi Foundation, DAAI TV, and schools incl. Atissa Tangerang, St. Yakobus Kelapa Gading Jakarta dan Surabaya Taipei School. Variety of activities include sports activities on the 'Car Free Day', fun run and walk, mass yoga, golf tournaments and the school sports day. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 87 Peristiwa Penting Event Highlights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Komitmen yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan. The commitment is indispensable in building a competitive organization which can uphold values of integrity, professionalism, and leadership and enhance stakeholders’ trust. Dengan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. By referring to Financial Service Authority (OJK) Regulation No.55/POJK.03/2016 dated 9 Desember 2016 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5 (five) basic principles of GCG that consist of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank Umum, pada tahun 2016 Bank CTBC Indonesia mengadakan self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut: Corporate Governance Self Assestment To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning GCG implementation by Commercial Banks, in 2016 Bank CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self assessment on 11 (eleven) different aspects as follows: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 1. The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners 2. The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors 3. The completion and implementation of the duties of the Committees 4. The handling of conflict of interest 5. The implementation of compliance function 6. The implementation of internal audit function 7. The implementation of external audit function 8. The implementation of risk management including the internal control system 9. The facilities to related parties and large exposures 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 4. 5. 6. 7. 8. Penanganan benturan kepentingan Penerapan fungsi kepatuhan Bank Penerapan fungsi audit intern Penerapan fungsi audit ekstern Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan pelaporan internal 11. Rencana strategis Bank 10. The transparency of financial and non-financial conditions of the Bank, the reports on the implementation of GCG and the internal reporting 11. The Bank’s strategic plan Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2 (dua) “Baik”. Ratings for these aspects will be based on the performance of GCG implementation versus the minimum criteria set up by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned score 2 (two) “Good”. Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam “Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank CTBC Indonesia Tahun 2016”. Report and comprehensive explanation on the implementation of good corporate governance are separately detailed in the “Report of the Implementation of Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia-2016”. Laporan Tahunan 2016 88 PT BANK CTBC INDONESIA Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Produk dan Layanan Products and Services Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Di Bank CTBC Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan menjadi komitmen Bank untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial. Selama 2016, Bank CTBC Indonesia telah mengadakan 4 (empat) kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta. At Bank CTBC Indonesia, corporate social responsibility (CSR) has become Bank’s commitment to improve the quality of life of the society through several social events. In 2016, Bank CTBC Indonesia held 4 (four) major CSR events in Jakarta. Januari 2016, Tahun Baru Imlek Sebagai kegiatan merayakan Tahun Baru Imlek dan menunjukkan komitmen Bank kepada masyarakat, di pertengahan bulan Januari, Bank CTBC Indonesia melakukan kunjungan sosial ke Vihara Dharma Mulya di Kampung Simpak, Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bank mendistribusikan secara langsung 100 paket sembako kepada warga sekitar. January 2016, Chinese New Year As part of Chinese New Year celebration and showing the Bank commitment to the society, in the mid of January, Bank CTBC Indonesia made a social visit to Vihara Dharma Mulya di Kampung Simpak, Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bank distributed 100 package basic goods directly to the resident. Mei 2016, Donor Darah Acara donor darah secara rutin dilakukan setahun sekali oleh Bank. Target peserta donor darah tahun ini merupakan pegawai Bank CTBC dan tenants di Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia. Sebanyak 100 kantong darah terkumpul pada event ini. May 2016, Blood Donation Blood donation is an annual routine event held by Bank. The blood donation has targeted bank’s employees and tenants at Bank CTBC Indonesia Head Office. We have successfully collected 100 blood bags at this event. Juni 2016, Ramadhan Pada bulan Ramadhan (bulan puasa untuk Muslim), Bank CTBC Indonesia mengadakan acara berbuka puasa bersama dengan 30 (tiga puluh) anak-anak yatim piatu dari lingkungan sekitar kantor cabang pembantu Bank CTBC Indonesia yang berlokasi di Mangga Dua. Acara ini diisi dengan tauziah, berbuka puasa bersama, diakhiri dengan Bank memberikan bingkisan berupa kebutuhan pokok untuk anak-anak yatim piatu. June 2016, Ramadan In Ramadan month (fasting month for Moslem), in collaboration with Bank CTBC Indonesia Moslem society, Bank held breakfasting together with 30 (thirty) orphans from Bank CTBC Indonesia sub-branch which located at Mangga Dua office surrounding. This event was filled with religious preach, breakfasting together, and closed with Bank gave basic needs to the orphans. Desember 2016 Natal bersama anak yatim piatu. Pada kesempatan merayakan Natal di bulan Desember, Bank CTBC Indonesia mengunjungi ke Panti Asuhan Vincentius Putera di Jakarta Pusat untuk berbagi kebahagiaan dan suka cita Natal bersama dengan bantuan sembako dan kebutuhan pokok lainnya. December 2016 Christmas with the orphans. On the occasion of celebrating Christmas in December, Bank CTBC Indonesia visit to Vincentius Putera Orphanage in central Jakarta to share the happiness and joy of Christmas with donating basic needs. Bank CTBC Indonesia beserta seluruh karyawan dan manajemen senantiasa berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terus mengadakan kegiatan CSR. Kedepannya, CSR Bank CTBC Indonesia akan terus dikembangkan untuk mencakup masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Bank CTBC Indonesia together with all employees and management will always committed to improve the quality of life of the society through the CSR events. In the future, CSR of Bank CTBC Indonesia will be enhanced to cover surrounding society specifically and Indonesian people in general. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 89 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Produk dan Layanan Products and Services Kunjungan ke Vihara Dharma Mulya Vihara Dharma Mulya Temple Vihara Dharma Mulya Kampung Simpak, Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 22 Jan 2016 22nd Jan 2016 Kegiatan Donor Darah Blood Donation Activity Bank CTBC Indonesia Wisma Tamara 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920 20 Mei 2016 20th May 2016 Berbuka Puasa Bersama Anak Yatim Breakfasting with Orphans Bank CTBC Indonesia Sub-Branch Mangga Dua, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14230 23 Juni 2016 23rd June 2016 Kunjungan ke Panti Asuhan Vincentius Putera Vincentius Putera Orphanage House Jalan Kramat Raya No. 134, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10430 14 Des 2016 14th Dec 2016 Laporan Tahunan 2016 90 PT BANK CTBC INDONESIA Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Produk dan Layanan Products and Services Jaringan Kantor Office Network Produk dan Layanan Products and Services Produk Simpanan 1. 2. Rekening Giro Rekening Tabungan: a. b. c. 3. Rekening Deposito a. Deposito Berjangka b. Deposito On Call Produk Wealth Management Produk Pinjaman 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. Current Account Savings Account: a. IDR Savings Account b. CTBC Ekstra Savings Account c. Bamboo Savings Account Tabungan Rupiah Tabungan Ekstra CTBC Tabungan Bambu A. Bancassurance 1. Provesta Optimum 2. Prime Value 3. Proteksiku 4. Proteksiku Tetap 5. Medic Link 6. Trust Link 7. Protec+ 8. Protek Siaga 9. Golden Protector 10. Manulife Invest Protector 11. ProLife Plus (USD) 12. Family Estate Protection (USD) 13. Family Trust B. ReksaDana 1. Eastspring Investments Value Discovery 2. Eastspring Investments Alpha Navigator 3. Eastspring Investments IDR High Grade 4. BNI-AM Dana Likuid 5. BNI-AM Dana Berbunga Tiga 6. BNI-AM Dana Saham Inspiring Equity Fund 7. Batavia Dana Saham Optimal 8. Batavia Dana Kas Maxima 9. Batavia Dana Obligasi Ultima 10. Batavia USD Balanced Asia 11. Batavia Dana Saham 1. Liabilities Product 3. Deposits Account a. Time Deposit b. Deposit On Call Wealth Management A. Bancassurance 1. Provesta Optimum 2. Prime Value 3. Proteksiku 4. Proteksiku Tetap 5. Medic Link 6. Trust Link 7. Protec+ 8. Protek Siaga 9. Golden Protector 10. Manulife Invest Protector 11. ProLife Plus (USD) 12. Family Estate Protection (USD) 13. Family Trust B. ReksaDana 1. Eastspring Investments Value Discovery 2. Eastspring Investments Alpha Navigator 3. Eastspring Investments IDR High Grade 4. BNI-AM Dana Likuid 5. BNI-AM Dana Berbunga Tiga 6. BNI-AM Dana Saham Inspiring Equity Fund 7. Batavia Dana Saham Optimal 8. Batavia Dana Kas Maxima 9. Batavia Dana Obligasi Ultima 10. Batavia USD Balanced Asia 11. Batavia Dana Saham Loan Product Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM): a. Kredit Modal Kerja b. Kredit Berjangka c. Kredit Non Kas Pinjaman Sindikasi Pinjaman Pre-export Pembiayaan Piutang Usaha Pembiayaan Pinjaman TKI Kredit Tanpa Agunan: a. Salary Loan b. Public Loan 1. Kredit Beragunan: a. Kredit Pemilikan Rumah b. Kredit Multiguna c. Kredit Alih Pinjam 7. 2. 3. 4. 5. 6. Small Medium Enterprise: a. Working Capital Loan b. Term Loan c. Non Cash Loan Syndication Loan Pre-export Loan Account Receivable IOW Financing Unsecured Loans: a. Salary Loan b. Public Loan Secured Loans: a. Mortgage b. Multipurpose Loan c. Take-over Loan 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 91 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Produk Treasuri 1. Transaksi Valuta Asing a. Today b. TOM c. SPOT d. Forward Transaksi SWAP a. Interest Rate Swap (IRS) b. Cross Currency Swap (CCS) FX Option 2. 3. Perdagangan Internasional 1. 2. 3. Ekspor Impor Bank Garansi Fasilitas Layanan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Internet Banking CTBC Mobile Banking CTBC CTBC Bill Payment ATM/Debit CTBC Pay+, pembayaran gaji dan bulk payment Safe Deposit Box CTBC Transfer Domestik Transfer Internasional Transaksi Tunai Transaksi Pemindahbukuan Titipan Cek/Bilyet Giro Produk dan Layanan Products and Services Jaringan Kantor Office Network Treasury Products 1. Foreign Exchange Transaction a. Today b. TOM c. SPOT d. Forward 2. Forward SWAP a. Interest Rate Swap (IRS) b. Cross Currency Swap (CCS) 3. FX Option International Trade 1. Export 2. Import 3. Bank Guarantee Services Facility 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. CTBC Internet Banking CTBC Mobile Banking CTBC Bill Payment CTBC ATM/Debet Pay+, payroll and bulk payment service Safe Deposit Box Domestic Remittance Internasional Remittance Cash Transaction Overbooking Cheque/PDC Laporan Tahunan 2016 92 PT BANK CTBC INDONESIA Produk dan Layanan Products and Services Jaringan Kantor Office Network Struktur Organisasi Organizational Structure Jaringan Kantor Office Network Kantor Pusat Head Office Tamara Center, 15th - 17th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel: (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax: (62-21) 3040 2286 (General) i-Telex: 760266 CTCB IA SWIFT: CTCBIDJA E-mail: [email protected] Website: www.ctbcbank.co.id Service/Banking Hours Tel: (62-21) 8990 6688 Fax: (62-21) 8990 6868 ATM Working hour: 08:30 ~15:30 Coordinate: (-6.220279 , 106.622152) Tel: (62-21) 5576 4558 Fax: (62-21) 5576 4556 ATM Working hour: 08:30 ~15:30 Coordinate: (-6.220279 , 106.622152) Tel: (62-21) 4587 7078 Fax: (62-21) 4587 7077 ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.156952 , 106.8996) ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.136214 , 106.82465) ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.126380 , 106.790835) ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.190418 , 106.752357) ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.212137 , 106.821409) Kantor Cabang Branch Offices Jakarta Cikarang Sub Branch Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Bek asi 17550, Indonesia Karawaci Sub Branch Karawaci Office Park Ruko Pinangsia Blok M No. 19 Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811, Indonesia Kelapa Gading Sub Branch Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading Jakarta 14240, Indonesia Mangga Dua Sub Branch Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14230, Indonesia Pluit Sub Branch Ruko CBD Pluit Blok S/11 Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14450, Indonesia Puri Sub Branch Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A-1B Jl. Puri Kencana Jakarta 11610, Indonesia Bandung Bandung Branch Jl. Jend. Gatot Subroto No.17 Bandung 40262, Indonesia Dago Sub Branch Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56 Bandung 40115, Indonesia Surabaya Surabaya Branch Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala), 6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya 60271, Indonesia Darmo Sub Branch Ruko Bukit Darmo Golf B2 No. 20-21 Bukit Darmo Boulevard Surabaya 60226, Indonesia Tel: (62-21) 612 5058 Fax: (62-21) 612 5056 Tel: (62-21) 6667 3100 Fax: (62-21) 6667 3411 Tel: (62-21) 5835-0565 Fax: (62-21) 5835-1501 Tel: (62-22) 730 5900 (Hunting) Fax: (62-22) 730 8878 (General), (62-22) 731 6888 (Marketing) SWIFT: CTCBIDJABDG Tel: (62-22) 421 8708 Fax: (62-22) 426 5101 ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.925368 , 107.631095) Tel: (62-31) 534 8008 (Hunting) Fax: (62-31) 534 8007 SWIFT: CTCBIDJASBY ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.289166 , 112.734398) Tel: (62-31) 732 22 77 Fax: (62-31) 732 22 66 ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.293864 , 112.691908) Tel: (62-21) 8370431 Jenis Aktifitas/Activites: Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.2248812, 106.855468) Jenis Aktifitas/Activities: Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.0119701, 110.4805161) ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.311290 , 106.748133) Kantor Fungsional Non-Operasional Non-operational Functional Office Jakarta Gedung Plaza Kaha, Room 201-202 Jl. KH Abdullah Syafe’i No. 20 Casablanca, Jakarta Selatan Indonesia Semarang Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT.04/RW.07 Kec. Pedurungan Lor, Pedurungan, Semarang, Indonesia Tel: (62-24) 6722193 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 93 94 Public Loan Sales Dept. Product and Marketing Dept. Salary / Corporate Loan Sales Dept. Channel & Segment Management Dept. Business Development Dept. SME Business Dept. Branch Banking Distribution Dept. Consumer Lending Group WM & Branch Banking Group Team Leader 2 Dept. Middle Market 3 Dept. BM Surabaya Main BM Bandung Main Large Corporate Dept. Financial Institution Dept. Middle Market Surabaya 2 Dept Middle Market Surabaya 1 Dept. Team Leader 1 Dept. Funding, Product & Services Support Dept. Taiwanese & IOW Business Group Middle Market 2 & Bandung Dept. Middle Market 1 Dept. Corporate Banking Group Institutional Banking Director Liliana Tanadi Funding & Gapping & Business Support Trading Head Treasury Sales Treasury Group Simon Christophel Corporate Affair Dept. Imelda Jo IT Helpdesk Dept. IT Operation Dept. IT Security Dept. IT Application Dept. E-Banking Dept. IT Group Benny F. Markus Institutional Risk Monitoring Dept. International Banking Dept. Operation Support Dept. Credit Processing Dept. Cash Management Dept. Operation Group Ursula R. Dewanti Tech. & Ops Director Lasmintono* President Director Joseph Shih Board of Commissioners Internal Audit Dept. Suryanto General Affair Dept. HR Services Dept. Talent Development Dept. HR Business Partner Dept. HR and Admin Group Yuli Wong Retail Credit Control Dept. Institutional Credit Control Dept. Credit Control Group Suherman Legal Dept. AML & CFT Dept. Compliance Dept. Compliance Director Tantina Repi Management Accounting Dept. Financial Accounting Dept. Financial Control Group Vera Tanudjaja Dept. Group BOD President Director per Desember 2016 December 2016 Institutional Credit Risk Management Dept. Retail Credit Risk Management Dept. Market Liquidity Operational Risk ManagementDept. Risk Management Group Amandalia Johanes Risk Director Peter Lien Remuneration & Nomination Committee Risk Monitoring Committee Audit Committee Struktur Organisasi Organizational Structure Retail Banking Director Inayat Hisyam * Approved by OJK in January 2017 to be appointed in Annual General Meeting of Shareholder (AGMS) in April 2017 Organizational Structure Struktur Organisasi Jaringan Kantor Office network Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Laporan Tahunan 2016 PT BANK CTBC INDONESIA Struktur Organisasi Organizational Structure Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Directors Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 33 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank Co. Ltd., termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum. President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been working in CTBC for 33 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with CTBC Bank Co. Ltd., including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in “Commercial Bank Management” in the Economics Department of Soochow University, Taipei as an Assistant Professor. Peter Wei Komisaris Commissioner Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indoensia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1996. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank Co. Ltd., jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (HK). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co. Ltd. Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1996. Prior to joining CTBC Bank Co. Ltd, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (HK). His current position is the Executive Vice President of CTBC Bank Co. Ltd. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 95 Struktur Organisasi Organizational Structure Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Directors Imbang Jaya Mangkuto Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 – 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa Consulting dan anggota Masyarakat Profesional Madani. Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently holding position as Chief Executive Officer in Bakrie Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie University, a partner at Mitra Interjasa Consulting and a member of Madani Professional Society. Zairyanto Poedjiaty Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan BCI pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012. Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank CTBC Indonesia. Laporan Tahunan 2016 96 PT BANK CTBC INDONESIA Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Directors Pejabat Eksekutif Executive Officers Profil Direksi Profile of Directors Joseph Shih Presiden Direktur President Director Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University, Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank Co. Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer (mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006-2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan dari 1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT Bank CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010. President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined CTBC Bank Co. Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer (promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007, served as Head of Credit Risk Management Institutional Banking Division. He became Head of Corporate Finance Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment as President Director, he was the Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia from 14 October 2010. Tantina Repi Direktur Kepatuhan Compliance Director Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’ dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan Akuntansi. Since 1995, has been working with PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Her current position is the Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was formerly the Director in-charge in the Operating Group. Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences. Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Diponegoro University. 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 97 Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Directors Pejabat Eksekutif Executive Officers Liliana Direktur Director Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002 bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota Direksi Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She actively involved at various product development projects, initiated new business and also as facilitator & instructor in various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most recent position was Head of the Corporate Banking before she was appointed as Director of the Bank. Inayat Hisyam Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996. Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head. Assumed the position as Director of Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined Bank Danamon in December 2002, with his last position at the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head. Laporan Tahunan 2016 98 PT BANK CTBC INDONESIA Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Directors Pejabat Eksekutif Executive Officers Peter Lien Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Risk PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 1 Juli 2015. Lulus dari Fakultas Keuangan dengan gelar MBA dari, William E. Simon School, Universitas Rochester tahun 1999. Beliau memulai karir di perbankan sejak tahun 1995 dengan beberapa Bank di Taiwan dan USA. Beliau bergabung dengan CTBC Bank pada tahun 2006 sebagai Manager Senior di divisi Credit Risk Management Institutional Banking. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank, beliau bekerja sebagai Credit Administrator di CTBC Bank (USA), Los Angeles, USA. Beliau juga memiliki Sertifikasi Internasional Banking Risk and Regulation (ICBRR) dari Global Association of Risk Professionals (GARP). Assumed the position as Risk Director in PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 1 July 2015. He earned his MBA degree (major in Finance) from William E. Simon School, University of Rochester in 1999. He started his banking career in 1995 with different banks in both Taiwan and USA. He joined CTBC bank in 2006 as Senior Manager in Credit Risk Management Institutional Banking Division. Before join Bank CTBC Indonesia, he worked as Credit Administrator in CTBC Bank (USA) in Los Angeles, USA. He also holds the International Certificate in Banking Risk and Regulation (ICBRR) from Global Association of Risk Professionals (GARP). 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 99 Profil Direksi Profile of Directors Pejabat Eksekutif Executive Officers Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Annual Reporting Pejabat Eksekutif Executive Officers AML & CFT Department Head Dany Winata Bandung Branch Manager Montovani Poerwo Branch Banking Distribution Dept. Head Rudy Credit Control Group Head Suherman Financial Control Group Head Vera Herdianti Tanudjaja Human Resources & Administration Group Head Yuliwong Internal Audit Department Head Suryanto Santoso Information Technology Group Head Benny F Markus Operation Group Head Ursula Rini Dewanti Risk Management Group Head Amandalia Johanes Surabaya Branch Manager Francisca Leonora Wiharjo Treasury Group Head Simon Christophel Laporan Tahunan 2016 100 PT BANK CTBC INDONESIA Pejabat Eksekutif Executive Officers Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Annual Reporting Laporan Keuangan yang telah Diaudit Audited Financial Statement Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini. This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank CTBC Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Directors whose signatures appear below. Dewan Komisaris Board of Commissioners: Jack Lee Peter Wei Presiden Komisaris President Commissioner Komisaris Commissioner Imbang J. Mangkuto Zairyanto Poedjiaty Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur Directors: Joseph Shih Tantina Repi Presiden Direktur President Director Liliana Direktur Director Direktur Kepatuhan Compliance Director Peter Lien Direktur Director Inayat Hisyam Direktur Director 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 101 Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement 31 Desember 2016 31 December 2016 ar are We Laporan Tahunan 2016 102 PT BANK CTBC INDONESIA 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id 103 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 31 Desember/December 2016 2015 ASET ASSETS Kas 4,26 58.367 55.042 Cash Giro pada Bank Indonesia 5,26 610.449 740.982 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 6,26,29 177.488 235.406 Current accounts with other banks 7,26 715.186 1.892.710 Placements with Bank Indonesia and other banks 8,26,29 366.049 286.685 Financial assets held for trading 193 802 Derivative assets held for risk management 458.027 496.191 Acceptance receivables 10,26,29 8.156.989 8.642.431 Loans receivable 11,26 1.212.494 289.953 Investment securities 24.942 17.219 Claim for tax refund Aset tetap - bersih 26.514 31.553 Fixed assets - net Aset takberwujud - bersih 67.778 76.746 Intangible assets - net 17.541 37.151 Deferred tax assets - net 23.177 24.484 Other assets - net 11.915.194 12.827.355 TOTAL ASSETS Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Klaim pengembalian pajak Aset pajak tangguhan - bersih 26 9,26 14 14 Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 1 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 31 Desember/December 2016 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan dari nasabah 12,26,29 7.619.578) 7.410.249) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 13,26,29 672.356) 795.989) Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 8,26,29 91.225) 119.456) Financial liabilities held for trading 1) 404) Derivative liabilities held for risk management 461.063) 497.559) Acceptance payables 7.025) 25.642) Current tax liabilities 234.593) 1.207.195) Borrowings 54.018) 44.265) Obligation for post-employment benefits 103.298) 192.474) Accruals and other liabilities 9.243.157) 10.293.233) TOTAL LIABILITIES Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Liabilitas pajak kini Pinjaman yang diterima 26 9,26 14 15,26 Liabilitas imbalan pascakerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 16 JUMLAH LIABILITAS EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham 17 150.000) 150.000) Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount) Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 1,500 shares Kerugian yang belum direalisasi atas efekefek yang tersedia untuk dijual - bersih 11 (366) (952) Unrealized loss on available - for sale securities - net Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 30.000) 2.492.403) 30.000) 2.355.074) Retained earnings Appropriated Unappropriated JUMLAH EKUITAS 2.672.037) 2.534.122) TOTAL EQUITY 11.915.194) 12.827.355) TOTAL LIABILITIES AND EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 2 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2016 2015 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga OPERATING REVENUE AND EXPENSES 18,29 18,29 858.866) (336.397) 850.876) (338.180) Interest income Interest expense 522.469) 512.696) Net interest income 60.578) (5.917) 78.859) (6.530) Fee and commission income Fee and commission expense 54.661) 72.329) Net fee and commission income 20 6.605) (5.986) 21 (1.198) 7.216) 22 28.681) 27.218) 61.306) 8.904) 19.053) 29.187) Net trading gain (loss) (Loss) gain from other financial instruments at fair value through profit or loss - net Gain from foreign exchange transactions - net Other income 638.436) 614.212) (159.536) (180.824) Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih Keuntungan (kerugian) transaksi perdagangan - bersih (Kerugian) keuntungan dari instrumen keuangan lainnya pada nilai wajar melalui laba rugi - bersih Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Pendapatan lain-lain 19 19,29 Jumlah pendapatan operasional Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih 23 Beban operasional lainnya Beban umum dan administrasi Beban karyawan Beban lain-lain 24 25,29 Jumlah beban operasional LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 14 LABA BERSIH Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Impairment losses on financial assets - net Other operating expenses General and administrative expenses))) Personnel expenses Other expenses (119.299) (167.938) (4.111) (291.348) (111.578) (160.487) (3.154) (275.219) (450.884) (456.043) Total operating expenses 187.552) 158.169) INCOME BEFORE TAX (50.926) (42.331) INCOME TAX EXPENSE 136.626) 115.838) NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Total operating income OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX: 11 782) (1.282) 14 (196) 586) 320) (962) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Items that would not be reclassified to profit or loss Remeasurement of defined benefit liabilities Income tax related to items that would not be reclassified to profit or loss 937) 2.547) (234) 703) (637) 1.910) 1.289) 948) OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX 137.915) 116.786) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME 14 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN Items that would be reclassified to profit or loss Changes in fair value of availablefor-sale securities Income tax related to items that would be reclassified to profit or loss Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 3 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual bersih/ Unrealized (loss) gain on available - for sale securities net Modal ditempatkan dan disetor penuh/Fully issued and paid-up capital PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Jumlah ekuitas/ Total equity Balance as of Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 150.000 10) 30.000 2.237.326) 2.417.336) Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Keuntungan aktuaria atas imbalan pascakerja setelah pajak penghasilan 11 - -) - 115.838) 115.838) - (962) - -) (962) - -) - 1.910) 1.910) - (962) - 117.748) 116.786) 150.000 (952) 30.000 2.355.074) 2.534.122) 31 Desember 2015 Laba komprehensif tahun berjalan: 11 - -) - 136.626 136.626) - 586) - - 586) - -) - 703 703) - 586) - 137.329 137.915) 150.000 (366) 30.000 2.492.403 2.672.037) 31 December 2015 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial gain on postemployment benefits - net of tax Balance as of Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial gain on postemployment benefits - net of tax Balance as of Saldo pada tanggal Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Keuntungan aktuaria atas imbalan pascakerja setelah pajak penghasilan 31 December 2014 31 December 2016 1 Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 4 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pascakerja Rugi (laba) yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Beban pajak penghasilan Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas Perubahan dalam: Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pascakerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap dan aset takberwujud Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2016 2015 136.626) 115.838) 24 22.166) 18.681) 23 18 18 25 159.536) (858.866) 336.397) 10.871) 180.824) (850.876) 338.180) 10.566) 14 11.969) 50.926) (198.391) 42.331) (130.375) (342.847) (80.089) 609) -) 327.942) 38.222) 1.307) 207.074) (123.690) (36.496) (28.231) (403) (87.622) 10.449) 1.085.061) (1.082.547) 10.701) 22.959) 423.466) (474.205) (11.426) 47.030) (1) (89.176) 822.726) (181) (337.951) (58.086) 77.180) 828.766) (2.769) (338.196) (48.881) 513.202) ) 117.118) (2.394.758) 1.509.140) (8.159) (485.163) 966.822) (40.457) (893.777) 441.202) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Impairment losses on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange loss (gain) - net Income tax expense Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in: Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Loans receivable Acceptance receivables Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Accruals and other liabilities Receipts of interest Payments of post-employment benefits Payments of interest Payments of income tax Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of investment securities Proceeds from settlement of investment securities Acquisition of fixed assets and intangible assets Net cash (used in) provided by investing activities * Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. As restated (Notes 2u,30)* The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 5 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan atas pinjaman yang diterima Pembayaran kembali atas pinjaman yang diterima Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan (Penurunan) kenaikan bersih dari kas dan setara kas Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2016 2015 632.296) 1.113.786) (1.601.032) (817.391) (968.736) 296.395) (1.349.311) 854.715) (13.339) 201.911) 2.924.140) 1.561.490) 1.867.514) 2.924.140) Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from borrowings Repayments of borrowings Net cash (used in) provided by financing activities Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Effect of exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year Cash and cash equivalents at the end of year comprised of: 4 5 6 58.367) 610.449) 177.488) 7 715.186) 1.561.490) * Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) 55.042) 740.982) 235.406) Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of 1.892.710) acquisition Total 2.924.140) As restated (Notes 2u,30)* Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 6 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001. PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of Notary Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders approved the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. The change in the Bank’s name relates to the name change of Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank Co., Ltd. on 4 June 2013. Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal 14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 5 Juli 2013. The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation to the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. This amended deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 dated 5 July 2013. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia. 7 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan) a. Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2016 and 2015. b. Dewan Komisaris dan Direksi b. Board of Commissioners and Board of Directors Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Establishment and general information (Continued) The composition of the Bank’s Board Commissioners and Board of Directors as 31 December 2016 and 2015 was as follows: Jack Lee Peter Wei Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty Joseph Shih Tantina Repi Liliana Inayat Hisyam Peter Lien of of President Commissioner Commissioners Independent Commissioners President Director Compliance Director Directors c. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank mempekerjakan masing-masing 458 dan 450 karyawan tetap. c. As of 31 December 2016 and 2015, the Bank employed 458 and 450 permanent employees, respectively. d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC. d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group. e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan ini pada tanggal 16 Maret 2017. e. The Bank’s Directors approved the financial statements for issuance on 16 March 2017. 8 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Pernyataan kepatuhan a. Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Statements of compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. b. Dasar pengukuran b. Basis for measurement Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada nilai wajar. The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement. c. Laporan arus kas c. Statement of cash flows Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. d. Mata uang fungsional dan penyajian d. Functional and presentation currency Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah. e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi e. Use of judgments, estimates and assumptions Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbanganpertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. The preparation of financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Actual results may differ from the estimated amounts. 9 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan) e. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued) Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi-estimasi diakui secara prospektif. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to estimates are recognized prospectively. (i) Pertimbangan - pertimbangan (i) Judgments Informasi mengenai pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan pada catatan berikut: • Catatan 2.h.1 - Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan; • Catatan 2.h.6 - Pengukuran nilai wajar; • Catatan 2s - Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai. Information about critical judgments in applying accounting policies that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements is included in the following notes: • • • (ii) Asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi yang tidak pasti (ii) Assumptions and estimation uncertainties Information about the assumptions and estimation uncertainties that may result in a material adjustment within the following year is included in the following notes: Informasi mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi yang tidak pasti yang dapat mengakibatkan penyesuaian material dalam tahun berikutnya termasuk dalam catatan berikut: • Catatan 2p dan 15 - Pengakuan klaim pengembalian pajak: asumsi-asumsi mengenai kemungkinan dan besarnya hasil keberatan pajak; • Catatan 2s - Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai; • Catatan 26 - Nilai wajar instrumen keuangan. f. Note 2.h.1 - Financial asset and liability classification; Note 2.h.6 - Fair value measurement; Note 2s - Identification and measurement of impairment losses. • Note 2p and 15 - Recognition of claim for tax refund: assumptions about the likelihood and magnitude of the result of the tax objection; • Note 2s - Identification and measurement of impairment losses Note 26 - Fair value of financial instruments. • Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing f.. Foreign currency translation transactions and balances Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB. Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun berjalan. The exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year profit or loss. 10 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing (Lanjutan) f.. Foreign currency transactions translation (Continued) and balances Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost measured in the functional currency at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated at the exchange rate at reporting date. Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies that are measured at historical cost are translated using the rates prevailing at the transaction date. Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2016 and 2015 were as follows: 2016 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 1 1 100 1 1 Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hong Kong (HKD) 2015 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 13.472,50 9.311,93 11.506,50 416,86 1.737,34 13.785,00 9.758,95 11.451,50 419,81 1.778,70 g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi 1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hong Kong Dollar (HKD) g. Transactions with related parties Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. In these financial statements, the term related parties is used as defined in Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 7 regarding “Related Party Disclosures”. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 29. Significant transactions and balance with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the Notes 29. h. Aset keuangan dan liabilitas keuangan h. Financial assets and financial liabilities Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi. The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, derivative assets held for risk management, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities. Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima. The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, derivative liabilities held for risk management, acceptance payables, and borrowings. 11 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan h. Financial assets (Continued) h.1. Klasifikasi and financial liabilities h.1. Classification Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition: i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang. i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading; Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition: i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading; Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Held for trading financial instruments are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets. Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual. Held-to-maturity instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables. ii. Financial liabilities measured at amortized cost. 12 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan h. Financial assets (Continued) h.2. Pengakuan and financial liabilities h.2. Recognition Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan. The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Regular purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities. 13 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) AKUNTANSI h. Aset keuangan (Lanjutan) liabilitas dan PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan h. Financial assets and financial liabilities (Continued) h.3. Penghentian pengakuan h.3. Derecognition Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability. Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya. The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure. h.4. Saling hapus h.4. Offsetting Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously. 14 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan h. Financial assets (Continued) h.4. Saling hapus (Lanjutan) and financial liabilities h.4. Offsetting (Continued) Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. h.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi h.5. Amortized cost measurement Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses. Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount at initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit losses. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2h.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2h.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. h.6. Pengukuran nilai wajar h.6. Fair value measurement Nlai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis. 15 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan h. h.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) Financial assets (Continued) and financial liabilities h.6. Fair value measurement (Continued) Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi. If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out. Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan. If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask prices. Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio. Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio. 16 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. j. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method. j. Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. k. l. Aset keuangan dan diperdagangkan liabilitas keuangan untuk Current accounts with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using the effective interest method. k. Financial assets and financial liabilities held for trading Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan. Financial assets and financial liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured recognized at fair value in the statement of financial position, with transaction costs recognized immediately in the current year profit or loss. Semua perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan. All changes in fair value of financial assets and financial liabilities held for trading are recognized as part of net trading income in profit or loss. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized in the current year profit or loss. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko. Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for derivatives that are held for risk management purposes. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko l. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif. 17 Derivatives held for risk management Derivatives held for risk management include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or financial liabilities held for trading. Derivatives held for risk management are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management are used to economically hedge the Bank’s exposures to currency risk relating to non-trading positions. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instruments. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. Derivatif untuk (Lanjutan) AKUNTANSI tujuan manajemen PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG risiko 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya. m. Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. n. o. risk management Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are measured at amortized cost using the effective interest method. n. Kredit yang diberikan for Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (“host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract. m. Tagihan dan utang akseptasi Derivatives held (Continued) Loans receivable Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, loans receivable are measured at amortized cost using the effective interest method. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Syndicated loans are stated in accordance with the risk borne by the Bank. o. Efek-efek untuk tujuan investasi Investment securities Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale. o.1. Dimiliki hingga jatuh tempo o.1. Held-to-maturity Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. 18 Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity date, would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current year and the following two financial years. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) o. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. o.2. Tersedia untuk dijual p. Investment securities (Continued) o.2. Available-for-sale Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan. After initial recognition, available-for-sale investments are carried at fair value. Interest income is recognized in profit or loss using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan. Other fair value changes are recognized immediately in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recognized in the current year profit or loss. Pajak penghasilan p. Income taxes Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain. Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income. Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak. Pajak kini terutang atau pengembalian diukur berdasarkan estimasi terbaik atas jumlah yang diharapkan akan dibayar atau diterima dengan mempertimbangkan ketidakpastian yang melekat pada kompleksitas peraturan-peraturan pajak. Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income for the year, using tax rates substantially enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. Current tax payable or refundable is measured using the best estimate of the amount expected to be paid or received, taking into consideration the uncertainty associated with the complexity of tax regulations. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable. 19 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. q. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Pajak penghasilan (Lanjutan) p. Income taxes (Continued) Aset pajak tangguhan dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan dan dikurangi jika kemungkinan besar manfaat pajak tersebut tidak dapat direalisasi; pengurangan ini akan dibalik jika kemungkinan mendapatkan laba kena pajak meningkat di masa mendatang. Deferred tax assets are reviewed at each reporting date and are reduced to the extent that it is no longer probable that the related tax benefit will be realized; such reductions are reversed when the probability of future taxable profit improves. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan pada perhitungan laba kena pajak mendatang. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and recognized to the extent that it has became probable that future taxable profits will be available against which they can be used. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima. Amendments to tax obligation are recognized when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received. Aset tetap q. Fixed assets Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for their intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku. At each reporting date, residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance with the prevailing PSAK. Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut: Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows: Tahun/Years Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer perangkat keras 20 4-8 4 Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan. When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan. When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the current year profit or loss. 20 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r. s. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG Aset takberwujud 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Intangible assets Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai. Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun. Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai s. Identification and measurement of impairment losses Aset Keuangan Financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. 21 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) s. AKUNTANSI Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG kerugian 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Identification and measurement of impairment losses (Continued) Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group or economic conditions that correlate with defaults in the group. Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan. The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment. Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif. All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai. In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate. 22 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) s. AKUNTANSI Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG kerugian 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Identification and measurement of impairment losses (Continued) Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and recorded in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the current year profit or loss. Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms. Aset non-keuangan Non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan besarnya kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas unit penghasil kas dari aset tersebut. At the end of each reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. Nilai terpulihkan dari suatu aset non-keuangan adalah nilai tertinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai dihitung berdasarkan estimasi arus kas masa depan yang didiskonto ke nilai kininya dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik atas aset atau unit penghasil kas tersebut. The recoverable amount of a non-financial asset is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. Value in use is calculated based on the estimated future cash flows, discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset or cash generating unit. Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi tahun berjalan apabila nilai tercatat suatu aset nonkeuangan atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkan. An impairment loss is recognized in the current year profit or loss if the carriying amount of a nonfinancial asset or cash generating unit exceeds its recoverable amount. 23 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) t. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. u. v. Imbalan pascakerja Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method. u. x. Post-employment benefits Liabilitas imbalan pascakerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit. The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projectedunit-credit method. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise. Ketika imbalan pascakerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. When the plan benefits change, the portion of the benefits that plan relate to past service by employees is charge or credited immediately to profit or loss. Modal saham v. Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. w. Deposits from customers and other banks Pendapatan dan beban bunga Share capital Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets. w. Interest income and expense Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif. Interest income and expense presented in profit or loss represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost and held-to-maturity and available-for-sale investment securities calculated using the effective interest method. Provisi dan komisi x. Fees and commissions Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate. Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi. For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen. Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period. 24 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) x. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Provisi dan komisi (Lanjutan) x. Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima. y. Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received. Keuntungan (kerugian) transaksi perdaganganbersih y. Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga dan selisih kurs. z. Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Net trading gain (loss) Net trading income comprises of net gains or losses related to financial assets and liabilities held for trading, and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences. z. Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih kurs mata uang. 3. Fees and commissions (Continued) Gain (loss) from other financial instruments at fair value through profit or loss - net Net income from other financial instruments at fair value through profit or loss relates to derivatives held for risk management purposes that do not form part of qualifying hedge relationships and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences. 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha Bank. Risk management is a set of procedures and methodologies used to identify, measure, monitor, and control the risk that arising from the Bank’s operations. Manajemen risiko merupakan bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan dan integritas Bank. Risk management is an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the Bank's financial soundness and integrity. Penerapan manajemen risiko Bank mengacu pada pilar-pilar dan ketentuan yang tercantum dalam peraturan dan ketentuan otoritas yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank, yang meliputi: The implementation of the risk management of the Bank refer to the pillars and regulations and requirements from regulator, tailored to the objectives, business policy, size and complexity of the business as well as the capacity of the Bank, which are consist of: 1. 1. 2. 3. 4. Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; Proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko; Sistem pengendalian internal. 2. 3. 4. 25 Active oversight of the board of commissioners and board of directors; Adequate of policies, procedures, and limit establishment; Process of risk identification, measurement, monitoring, control, and risk management information system; Internal control system. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Dalam Penerapan Manajemen Risiko, Bank mengelola dan menerapkan 8 jenis risiko sejalan dengan perkembangan dan kompleksitas usaha, kemampuan Bank, Profil Risiko dan peraturan serta ketentuan dari regulator yang mencakup Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. In the Implementation of Risk Management, Bank manages and implements 8 types of risk in line with the Bank’s business growth and complexity, the Bank’s ability, Risk Profile and also regulations and the requirement from the regulator, which are consist of Credit Risk, Liquidity Risk, Market Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk and Reputational Risk. Bank memiliki eksposur terhadap risiko atas instrumen keuangan mencakup Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar dan Risiko Operasional. The Bank has exposure to the following risks from financial instruments which consist of Credit Risk, Liquidity Risk, Market Risk and Operational Risk. Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui komite-komite antara lain Komite Aset Liabilitas (ALCO), Komite Manajemen Risiko (RMC), dan Komite Pemantau Risiko (RMoC), yang mengadakan pertemuan secara berkala, guna membantu Dewan Komisaris dan Direksi memberikan arahan yang jelas mengenai tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi Risiko Bank, menyetujui kebijakan, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif, mengembangkan budaya Manajemen Risiko di Bank termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masingmasing unit, dan memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif. The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the effectiveness of the risk management implementation in the Bank. Active oversight of the Board of Commissioners and Board of Directors are conducted through several committees e.g Asset & Liability Committee (ALCO), Risk Management Committee (RMC), and Risk Monitoring Committee (RMoC), that hold regular meetings to assist the Board of Commissioners and Board of Directors to provide clear guidelines on the Bank’s risk appettite and risk tolerance, approve the policies, active monitoring and mitigating, develop risk management culture in the Bank, including risk awareness for all levels in the organization, assign clear duties and responsibilities on each unit, and ensure adequate quantity and quality of human resources to support the effective Risk Management implementation. Struktur organisasi manajemen risiko Bank telah disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, dan fungsi Manajemen Risiko telah diterapkan secara independen, yaitu dengan adanya pemisahan fungsi antara grup manajemen risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi dan fungsi internal control (satuan kerja audit internal). The Bank’s risk management organizational structure has been aligned with the Bank’s size and complexity of the business activities, and Risk Management function has been implemented independently, with the the segregation of functions between risk management group with the working unit which conducting and completing the transactions and internal control functions (internal audit unit). Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Adequate policies, establishment Kebijakan, Prosedur dan Manual Manajemen Risiko memuat secara jelas mengenai akuntabilitas dan tingkat delegasi wewenang dan akan dilakukan kaji ulang secara berkala sejalan dengan visi, misi, strategi bisnis, risk appetite Bank, karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha, dan peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. Risk Management’s Policies, Procedures and Manual state clearly about accountability and the level of delegation of authority and will be reviewed regularly in alignment with the vision, mission, business strategy, the Bank’s risk appetite, characteristic and complexity of business activities, and regulations established by the authority and/ or banking sound partice. Bank telah menetapkan limit risiko yang sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil, toleransi risiko, dan strategi Bank secara keseluruhan dengan memperhatikan kecukupan modal Bank dalam menyerap eksposur risiko atau kerugian yang terjadi, pengalaman kerugian historis, keterampilan sumber daya manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan internal dan eksternal yang berlaku. The Bank has set a risk limit in line with the risk appetite, risk tolerance, and the Bank's overall strategy by considering the Bank’s capital adequacy to absorb the risk exposure or losses that might be incurred, historical loss experiences, the human resources competencies, and compliance with internal and external regulations. 26 procedures, and limit PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah,unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko Process of risk identification, measurement, monitoring and control, and risk management information system Identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi guna memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Risk identification, measurement, monitoring, and control are the main parts of the implementation of risk management. The Bank’s risk identification covers all business activities by analyzing the source and possibility of risk as well as its impacts. Risk measurement is aligned with the characteristic and complexities of the business activities. Risk monitoring is done by an unit independent from parties that conduct the transactions to monitor and control the level and or trend of risk. The Bank has also developed a management information system that is aligned to the characteristic, activities and complexities of the Bank’s business activities. Sistem pengendalian internal Internal control system Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern secara efektif dalam penerapan manajemen risiko antara lain dengan mengacu kepada kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur dan limit yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku, dengan menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan kebijakan, prosedur dan kepatuhan limit guna memastikan kecukupan prosedur dalam rangka memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku. Penerapan sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab semua Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit Internal Audit. Bank has implemented effective internal control system in the risk management implementation by referring to the compliance with policies, procedures and limits setting and the prevailing regulations, setting the authority and responsibility to monitor the policies, procedures and compliance with the limit to ensure the adequacy of the procedures and ensure the compliance with the Bank’s provisions and regulations. The implementation of the internal control system is the responsibility of all the Operational Units and the supporting units as well as the Internal Audit Unit. Penerapan manajemen risiko Risk management implementation a. a. Credit risk management Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada Bank. Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/or other parties in fulfilling the obligation to the Bank. The main purpose of credit risk management is to ensure that the Bank’s funding activity is not exposed to the credit risk which may cause losses to the Bank. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit. This risk is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process. Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, yang mencakup pembentukan kebijakan kredit, pedoman kredit, standar prosedur operasi dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu, Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors. 27 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit. The level of credit risk profile was determined by mapping total exposure to the Bank’s risk appetite table which has 5 categories: low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get the final level of credit risk. i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya. For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya. The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement. 31 Desember/December 2016 2015 Posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan Jumlah Financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks 610.449 177.488 740.982 235.406 715.186 1.892.710 366.049 286.685 193 458.027 8.156.989 802 496.191 8.642.431 Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable 1.212.494 289.953 Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Administrative accounts 192.829 201.313 147.309 118.121 12.155.134 183.438 357.812 13.327.723 28 Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Guarantees issued Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk analysis Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit. The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk. Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan: Credit risk concentration by type of counterparty: 31 Desember/December 2016 Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Giro pada bank-bank lain/ Current accounts with other banks Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Kredit yang diberikan/ Loans receivable Komitmen dan kontinjensi yang memiliki Efek-efek risiko kredit/ untuk Commitment tujuan and investasi/ contingencies Investment with credit securities risk Jumlah/ Total % - - - 2.318 - 440.746 7.545.949 - 458.259 8.447.272 69,50% 610.449 - 177.488 - 190.957 524.229 - 323.012 40.719 - 193 - 17.281 - 611.040 1.212.494 - - 2.336.912 759.910 611.040 19,23% 6,25% 5,02% 610.449 177.488 715.186 366.049 193 458.027 8.156.989 1.212.494 458.259 12.155.134 100,00% Jumlah/ Total % Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail 31 Desember/December 2015 Giro pada bankbank lain/ Current accounts with other banks Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment and contingencies with credit risk - - - 133 - 406.482 7.977.169 - 741.980 9.125.764 68,47 740.982 - 235.406 - 1.089.026 803.684 - 245.834 40.718 - 802 - 89.709 - 665.262 289.953 - 583 2.365.795 1.170.319 665.845 17,75 8,78 5.00 740.982 235.406 1.892.710 286.685 802 496.191 8.642.431 289.953 742.563 13.327.723 100,00 Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 10. Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 10. 29 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis iii. Analisa risiko kredit Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets. 31 Desember/December 2016 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan Placements with akseptasi/ Bank Indonesia Acceptance and other banks receivables Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 - 120 hari Telah jatuh tempo 121 - 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Impaired financial assets: Individually impaired: Grade 14 -16: impaired - - - - 556.164 - - - - - (114.606) 441.558) - - - - - 3.312) - 91 - 120 days past due - - - - 4.621) 13,513) - 121 - 180 days past due > 180 days past due Less: allowance for individual impairment losses Collectively impaired: 21.446) Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif - - - - (11.533) 9.913) - Less: allowance for collective impairment losses Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Past due but not impaired financial assets: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 - 9: risiko sedang Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 - 9: medium risk Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari Telah jatuh tempo 31 - 60 hari Telah jatuh tempo 61 - 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif - - - - -) - - - - - 15.886) 5.899) 3.398) 25.183) - - - - - (6.046) 19.137) - 30 Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 - 30 days past due 31 - 60 days past due 61 - 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued) iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan) Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia 31 Desember/December 2016 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan akseptasi/ Placements with Acceptance Bank Indonesia and other banks receivables Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 - 5: risiko rendah Grade 6 - 9: risiko sedang Grade 10 -13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Neither past due nor impaired financial assets: 610.449 - 177.488 - 715.186 - -) 349.228) 111.835) -) 5.266.882) 1.815.299) 1.212.494 - 610.449 177.488 715.186 -) -) 461.063) -) 634.576) 7.716.757) 1.212.494 - - - (3.036) (30.376) - 610.449 177.488 715.186 458.027) 7.686.381) 1.212.494 610.449 177.488 715.186 458.027) 8.156.989) 1.212.494 Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia 31 Desember/December 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan Placements with akseptasi/ Acceptance Bank Indonesia and other banks receivables Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks Kredit yang diberikan/ Loans receivable Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Impaired financial assets: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai - - - - Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual - - - - - - Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 - 120 hari Telah jatuh tempo 121 - 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: high risk 280.079) - Individually impaired: Grade 14 -16: impaired - (85.944) - Less: allowance for Individual impairment losses - 194.135) Collectively impaired: - - - - 2.280) - 91 - 120 days past due - - - - 9.791) 5.869) - 121 - 180 days past due > 180 days past due Less: allowance for collective impairment losses 17.940) Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif - - - - (8.625) - - - - - 9.315) - Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 - 9: risiko sedang Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari Telah jatuh tempo 31 - 60 hari Telah jatuh tempo 61 - 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Past due but not impaired financial assets: - - - - -) - Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 - 9: medium risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 - 30 days past due 31 - 60 days past due 61 - 90 days past due - - - - 20.610) 10.702) 10.062) - - - - - 41.374) - - - - - (6.091) - - - - - 35.283) - 31 Less: allowance for collective impairment losses PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued) iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan) Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia 31 Desember/December 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan Tagihan bank-bank lain/ akseptasi/ Placements with Acceptance Bank Indonesia receivables and other banks Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 - 5: risiko rendah Grade 6 - 9: risiko sedang Grade 10 -13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Neither past due nor impaired financial assets: 740.982 - 235.406 - 1.892.710 - -) 262.359) 235.200) 81.107) 5.787.664) 2.047.238) 289.953 - Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: - - - -) 515.223) - 740.982 235.406 1.892.710 497.559) 8.431.232) 289.953 - - - (1.368) (27.534) - 740.982 235.406 1.892.710 496.191) 8.403.698) 289.953 740.982 235.406 1.892.710 496.191) 8.642.431) 289.953 Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain. Current Less: allowance for collective impairment losses The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks. Kredit yang mengalami penurunan nilai Impaired loans Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit. Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements. Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Past due but not impaired loans Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun atas dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai belum terjadi. Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security/collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans. 32 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iv. iv. Agunan Collaterals Bank memiliki agunan terhadap kredit korporasi dan konsumen [selain kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan, dan efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan agunan digunakan untuk mengurangi eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar. The Bank holds collaterals against corporate and consumer [other than Indonesian Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the form of cash, property, other fixed assets and guarantees. Collaterals generally are not held over current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities, and investment securities. The Bank’s requirement for collaterals is to reduce maximum exposures to credit risk. The Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place. Agunan telah dipertimbangkan ke dalam pengukuran risiko kredit Bank dalam hal penilaian terhadap kualitas aset dan perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko. Collaterals have been considered in the Bank’s measurement of credit risk in form of assessment of credit quality and calculation of impairment losses for its financial assets. The values of collaterals used in the assessment are adjusted to reflect the current market conditions. Depending on the circumstances and type of financial asset, the collateral values have also been used by the Bank in its risk identifcation, monitoring and control. Bank melakukan penilaian dan pemantauan terhadap nilai agunan secara berkala. Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat volatilitas harga dan sifat dari agunan tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan penuh atau sebagian bergantung dari nilai wajar agunan berdasarkan penilaian agunan yang terakhir, apakah jumlah penilaian agunan tersebut sama atau lebih besar dari jumlah baki debet yang terakhir. The Bank conducts valuation and monitors the collateral value on a regular basis. The frequency of valuation varies for various types of collaterals, based on the level of price volatility of the collaterals and the nature of the collaterals. The designation of fully or partially secured loans depends on whether the fair value of the collaterals based on the latest appraisal, is equal to or greater than the latest outstanding loans. Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah seluruh kredit yang diberikan oleh Bank (selain kredit yang diberikan kepada TKI) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 60,96% dan 68,90%. Bank juga melakukan mitigasi atas risiko kredit lainnya yang tidak tercakup di atas dengan memusatkan pemberian kredit kepada nasabah dengan kualitas kredit yang lebih baik. The composition of fair value of collaterals against total loans receivable provided by the Bank (other than IOW loans receivable) as of 31 December 2016 and 2015 was 60,96% and 68.90%, respectively. The Bank also mitigated the credit risk for other exposures that are not covered as above by focusing on providing lending to customers with better credit quality. Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank mendapatkan jaminan penggantian pinjaman dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama periode masa jaminan. Bank juga memiliki hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar. For IOW loans receivable, the Bank receives loan repayment guarantee from the Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when there is payment default over the guarantee period. The Bank also holds legal title on the guarantee should a default take place. 33 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) v. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) v. Aset keuangan untuk diperdagangkan Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 366.049 dan Rp 286.685. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut: Financial assets held for trading As of 31 December 2016 and 2015, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 366,049 and Rp 286,685, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows: 31 Desember/December 2016 2015 Obligasi pemerintah: Rated BB+ 323.012 vi. Risiko penyelesaian 245.660 vi. Government bonds: Rated BB+ Settlement risk Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui. The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed. Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan. For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. As of 31 December 2016 and 2015, there was no failed settlement. b. Manajemen risiko likuiditas b. Liquidity risk management Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Liquidity risk is the risk which is caused by the Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank. Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas. The main purpose of the liquidity risk management is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sources. Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan dan lainnya. The assessment of the exposure of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of the Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, maturity gap analysis between assets and liabilities, cash flows, concentration and dependency of funding, market accessibility and funding stability and etc. 34 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Liquidity risk management (Continued) Bank telah menetapkan limit manajemen risiko likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dengan memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan eksternal dan internal. Stress testing dilakukan guna mengetahui kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 27.88% pada tanggal 31 Desember 2016 dan aset likuid berkualitas tinggi yang cukup maka diharapkan Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan normal dan kondisi stres. Bank has established the limit of liquidity risk management in accordance with the risk appetite, the adequacy of the capital, human resources capability through paying attention to the Bank’s funding capacity as a whole by considering external and internal changes. Stress testing is performed in order to determine the ability of the Bank to meet liquidity needs during crisis. With Capital Adequacy Ratio of 27.88% as of 31 December 2016 and sufficient high-quality liquid assets, it is expected that the Bank can meet the liquidity needs in normal and stress conditions. Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat. The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation. Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif dengan risiko kredit Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and administrative accounts with credit risk based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow) Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month 1 - 3 bulan/ months >3 - 12 bulan/ months >12 bulan/ months Liabilitas keuangan nonderivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Non-derivative financial liabilities: (7.619.578) (7.645.616) (6.321.830) (907.070) (416.716) -) Deposits from customers (672.356) (672.560) (672.560) -) -) -) Deposits from other banks (461.063) (234.593) (461.063) (235.395) (127.506) (174.800) (171.307) (16.802) (162.250) (41.122) -) (2.671) (7.296.696) (1.095.179) (620.088) (2.671) (8.987.590) (9.014.634)) Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar Arus kas masuk Acceptance payables Borrowings Derivative financial liabilities: (91.225) -) -) -) -) -) -) -) (7.012.747) 6.936.821) (2.580.084) 2.551.719) (2.002.913) 1.975.970) (2.253.730) 2.234.733) (176.020) 174.399) Held for trading (91.225) (75.926) (28.365) (26.943) (18.997) (1.621) (1) -) -) -) -) -) Held for risk management -) -) (26) 25) (26) 25) -) -) -) -) -) -) (1) (1) (1) -) -) -) -) -) (192.829) (118.121) -) (957) (37.240) (14.783) (81.722) (93.365) (73.867) (9.016) -) (147.309) (59.647) (70.978) (16.684) -) -) (458.259) (60.604) (123.001) (191.771) (82.883) (9.078.816) (9.548.820) (7.385.666) (1.245.123) (830.856) (87.175) Cash outflow Cash inflow ) Untuk manajemen risiko Arus kas keluar Arus kas masuk Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan 35 Cash outflow Cash inflow Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued) 31 Desember/December 2015 Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow) Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month 1 - 3 bulan/ months >3 - 12 bulan/ months >12 bulan/ months Liabilitas keuangan nonderivatif: Non-derivative financial liabilities: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain (7.410.249) (7.432.086) (6.260.040) (795.989) (796.393) (796.393) Utang akseptasi (497.559) (1.207.195) (497.559) (1.222.335) (204.599) (60.661) (9.910.992) (9.948.373) (7.321.693) (1.172.162) Pinjaman yang diterima (795.547) (376.499) -) Deposits from customers -) -) -) Deposits from other banks (155.126) (221.489) (137.834) (936.785) -) (3.400) (1.451.118) (3.400) Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar Arus kas masuk Untuk manajemen risiko Arus kas keluar Arus kas masuk Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan Acceptance payables Borrowings Derivative financial liabilities: (119.456) Held for trading -) -) (2.006.144) 1.883.670) (119.456) (122.474) (516.079) 505.494) (10.585) () (807.431) 744.920) (462.837) 423.833) (219.797) 209.423) (62.511) (39.004) (10.374) (404) Cash outflow Cash inflow Held for risk management -) -) (13.324) 12.882) (3.765) 3.666) (5.775) 5.595) (3.784) 3.621) -) -) (404) (442) (99) (180) (163) -) -) (201.313) (2.514) -) -) (198.799) -) (357.812) (1.805) (8.673) (341.574) (5.760) -) (183.438) (65.109) (73.622) (44.707) -) -) (742.563) (69.428) (82.295) (386.281) (204.559) (10.030.852) (10.813.852) (7.401.805) (1.317.148) (1.876.566) (218.333) Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut: Cash outflow Cash inflow Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C The above table was prepared using the following assumptions: • Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan dibayar. • The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings. • Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan. • Current and saving accounts from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month. Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan. The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately. Nilai nominal arus kas masuk/keluar yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan dan rekening administratif dengan risiko kredit. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bersih derivatif yang dapat diselesaikan secara neto (seperti interest rate swap), juga nilai bruto arus kas masuk dan keluar untuk derivatif dengan penyelesaian simultan secara bruto (misalnya cross currency swap). The nominal inflows/outflows disclosed in the above tables represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liabilites and administrative accounts with credit risk. The disclosure for derivatives shows the net amount of derivatives that are net settled (e.g interest rate swap), and a gross inflow and outflow amount for derivatives that have simultaneous gross settlement (e.g cross currency swap). 36 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut: The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2016 and 2015 based on remaining period to contractual maturity: 31 Desember/December 2016 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 1 - 3 bulan/ months > 3 -12 bulan/ months > 1 - 5 tahun/ years Nilai tercatat/ Carrying amount > 5 tahun/ years 58.367 -) -) -) -) 58.367) 610.449) -) -) -) -) 610.449) 177.488) -) -) -) -) 177.488) 654.510) 60.676) -) -) -) 715.186) 126.553) 1.123.067) 170.364) 1.871.754) 161.110) 2.983.062) -) 2.077.144) -) 101.962) 458.027) 8.156.989) 149.747) 2.900.181) 199.830) 2.302.624) 553.680) 3.697.852) 309.237) 2.386.381) -) 101.962) 1.212.494) 11.389.000) Liabilitas keuangan Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Acceptance receivables) Loans receivable Investment securities Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima (6.316.036) (892.316) (411.226) -) -) (7.619.578) (672.356) (127.506) -) (171.307) -) (162.250) -) -) -) -) (672.356) (461.063) (174.402) (7.290.300) (16.750) (1.080.373) (40.848) (614.324) (2.593) (2.593) -) -) (234.593) (8.987.590) Borrowings Perbedaan jatuh tempo (4.390.119) 1.222.251) 3.083.528) 2.383.788) 101.962) 2.401.410) Maturity gap 31 Desember/December 2015 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 1 - 3 bulan/ months > 3 -12 bulan/ months > 1 - 5 tahun/ years Nilai tercatat/ Carrying amount > 5 tahun/ years 55.042) -) -) -) - 55.042) 740.982) -) -) -) - 740.982) 235.406) -) -) -) - 235.406) 1.465.835) 426.875) -) -) - 1.892.710) 204.333) 1.215.444) 154.548) 2.122.204) 137.310) 3.339.998) -) 1.767.826) 196.959 496.191) 8.642.431) -) 3.917.042) -) 2.703.627) 120.401) 3.597.709) 169.552) 1.937.378) 196.959 289.953) 12.352.715) Liabilitas keuangan Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Acceptance receivables) Loans receivable Investment securities Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima (6.254.762) (783.512) (371.975) -) - (7.410.249) (795.989) (204.598) -) (155.126) -) (137.835) -) -) - (795.989) (497.559) (60.311) (7.315.660) (218.792) (1.157.430) (924.778) (1.434.588) (3.314) (3.314) - (1.207.195) (9.910.992) Borrowings Perbedaan jatuh tempo (3.398.618) 1.546.197) 2.163.121) 1.934.064) 196.959 2.441.723) Maturity gap 37 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Liquidity risk management (Continued) Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, giro dan tabungan dari nasabah dan bank-bank lain, akun-akun tersebut dikelompokkan dalam kelompok kurang dari 1 bulan. c. Manajemen risiko pasar For accounts which have no maturity date, such as cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, current and saving accounts from customers and other banks, those accounts are included in the bucket of less than 1 month. c. Market risk management Risiko Pasar adalah risiko pada periode laporan posisi keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga opsi. Risiko pasar terdapat pada aktivitas bisnis tresuri dari posisi trading book maupun posisi banking book. Market Risk is the risk on the period of statement of financial position and administrative accounts including the derivative transactions due to the overall changes of the market condition, including the option price risk changes. Market risk is warehoused within the treasury business from trading book and banking book position. Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dari dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank. The main purpose of the Market Risk Management is to minimize the possibility of negative impact due to the market condition changes on Bank’s assets and capital. Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: • Risiko nilai tukar • Risiko suku bunga • Risiko harga saham • Risiko harga komoditas In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profit or loss. There are 4 types of market risk: • • • • Foreign exchange risk Interest rate risk Equity price risk Commodity price risk Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang merupakan perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga. Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consists of 2 components which are the general risk that represents changes in value which is caused by general market movements, and the specific risk which relates to the issuer of securities. Kerugian potensial nilai tukar valuta asing diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis dilakukan secara berkala dengan menggunakan beberapa skenario guna mengetahui kemampuan modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position (“NOP”) approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earnings and Economic Value approach analysis. Market risk measurement is performed at normal and stress conditions. Measurement stress condition is conducted periodically by using several scenarios to determine the ability of the Bank's capital to meet liquidity needs in time of crisis. 38 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) i. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued) Risiko nilai tukar i. Foreign currency exchange risk Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah. The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Rupiah. PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal. The Bank’s NOP was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The Bank’s NOP as of 31 December 2016 and 2015 was as follows: 31 Desember/December 2016 PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Yuan China Jumlah Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts (140.963) 56) (45) 1.320) 7.476) 202) 131) (516) 131) 36.924) -) -) (1.325) (7.926) -) -) -) -) Jumlah modal (Catatan 30) Persentase PDN terhadap jumlah modal PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 104.039 56 45 5 450 202 84 516 131 105.528 United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar China Yuan Total 2.566.134 Total capital (Note 30) Percentage of NOP to total capital 4,11% 31 Desember/December 2015 PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts (302.179) 262) 1.427) 1.630) 15.607) 359) (34) 934) 254.908) -) -) (1.467) (19.439) -) -) (779) Jumlah modal (Catatan 30) Persentase PDN terhadap jumlah modal PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 47.271 262 1.427 163 3.832 359 34 155 53.503 United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total 2.454.154 Total capital (Note 30) Percentage of NOP to total capital 2,18% 39 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued) ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam. The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts. Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates: 31 Desember/December 2016 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year 3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years 1 - 2 tahun/ 1 - 2 years 610.449) -) -) -) 610.449) -) - - 177.488) -) -) -) 177.488) -) - - 715.186) 8.156.989) -) 6.148.737) -) -) -) -) 715.186) 725.021) -) 733.031) 155.221 394.979 1.212.494) -) -) -) 349.577) 553.680) 258.179 51.058 10.872.606 6.148.737) -) -) 2.577.721) 1.286.711) 413.400 446.037 (7.619.578) (3.613.583) -) -) (3.594.769) (411.226) - - Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities (672.356) (3.553) -) -) (668.803) -) - - Deposits from customers Deposits from other banks (234.593) (191.152) (43.441) -) -) -) - - Borrowings (8.526.527) (3.808.288) (43.441) -) (4.263.572) (411.226) - - 2.346.079) 2.340.449) (43.441) -) (1.685.851) 875.485) 413.400 446.037 31 Desember/December 2015 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year 3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year 1 - 2 tahun/ 1 - 2 years Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years 740.982) -) -) -) 740.982) -) -) -) 235.406) -) -) -) 235.406) -) -) -) 1.892.710) 8.642.431) -) 6.848.766) -) -) -) -) 1.892.710) 447.830) -) 775.122) -) 142.923) -) 427.790) 289.953) -) -) -) -) 120.401) 169.552) -) 11.801.482) 6.848.766) -) -) 3.316.928) 895.523) 312.475) 427.790) (7.410.249) (3.595.743) -) -) (3.442.531) (371.975) -) -) Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities (795.989) (408.289) -) -) (387.700) -) -) -) Deposits from customers Deposits from other banks (1.207.195) (1.125.722) (30.673) -) (50.800) -) -) -) Borrowings (9.413.433) (5.129.754) (30.673) -) (3.881.031) (371.975) -) -) 2.388.049) 1.719.012) (30.673) -) (564.103) 523.548) 312.475) 427.790) 40 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued) Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun tersebut termasuk di dalam kelompok kurang dari 3 bulan. For accounts which have no maturity date, such as current and saving accounts from customers and deposits from other banks, those accounts are included in the bucket less than 3 months. Tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan. The interest rate re-pricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities. Analisa sensitivitas Sensitivity analysis Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dilakukan secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut: The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows: 2016 Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih Kenaikan paralel 100bp Penurunan paralel 100bp 2015 Sensitivity to the net interest income 17.857) (17.857) d. Manajemen risiko operasional 22.133) (22.133) 100 bp parallel increase 100 bp parallel decrease d. Operational risk management Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Operational risk is the risk which is caused by the inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank’s operational. Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi manajemen operasional Bank adalah sebagai berikut: The main purpose of the implementation on the Bank’s operational risk management is to minimize the possibility of negative impact from inadequate or failed internal process, human error, system failure, and/or external events. To support this, the implementation of the Bank’s operational risk is as follows: 41 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management (Continued) a. Mengembangkan metode Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) dalam rangka mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja. a. Develop Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) method in order to identify and assess the risks related to the Bank’s business process which in the implementation also enhances risk awareness from each working unit. b. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur Key Operational Risk Indicators (“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian operasional, program produk baru dan lainnya. b. Develop and implement Key Operational Risk Indicators (“KORIs”) process and procedure, operational risk events and losses reporting, new product program, etc. c. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko operasional untuk membangun database kejadian/kerugian risiko operasional. c. Develop and implement process and procedure of operational risk events/losses reporting to establish operational risk event/losses database. d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management and Business Contingency Plan). d. To ensure that the Bank is capable to operate its business when disaster occurs (Business Continuity Management and Business Contingency Plan). Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi dan manajemen proses. Implementation of the Bank's operational risk management is in line with international standard which refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It is divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures; and execution delivery and process management. Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan, sehingga efektivitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank, serta memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku. The Bank has established Operational Risk Management Policy which is periodically reviewed for improvement; therefore, the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business growth and operational conditions, and to ensure compliance with prevailing regulation. Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif, antara lain dengan mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru. The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to OJK’s new regulation. 42 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management (Continued) Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan membangun budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank. The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is to conduct committee meetings. In overall, committee meetings are held to support Board of Commissioners and Board of Directors in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities. Penilaian Profil Risiko Risk Profile Assessment Berdasarkan hasil penilaian profil risiko Bank pada triwulan IV tahun 2016, peringkat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah “2” (“low to moderate”), dimana peringkat risiko inheren adalah “low to moderate” dan kualitas penerapan manajemen risiko adalah “satisfactory”. Based on the Bank’s risk profile assessment result for fourth quarter in 2016, the Bank’s composite risk in overall was “2” (“low to moderate”), in which the inherent risk was “low to moderate” and risk management quality as “satisfactory”. 4. KAS 4. Akun ini terdiri dari: CASH This account consists of the following: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Dolar Amerika Serikat Valuta asing lainnya Jumlah 29.660 28.066 641 58.367 30.998 23.736 308 55.042 Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 26. Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total Information on the classification and fair value of cash was disclosed in Note 26. 5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. Akun ini terdiri dari: CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consists of the following: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing Jumlah 324.158 286.291 610.449 286.077 454.905 740.982 Rupiah Foreign currencies Total Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia. Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro pada Bank Indonesia (sebagai GWM Primer) masingmasing sebesar 6,53% dan 7,57% dari jumlah ratarata dana pihak ketiga untuk mata uang Rupiah serta 8,03% dan 8,02% dari jumlah rata-rata dana pihak ketiga untuk valuta asing. As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s current account with Bank Indonesia (as Primary GWM) represented 6,53% and 7.57% of total average third party deposits in Rupiah currency and 8,03% and 8.02% of total average third party deposits in foreign currency, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum. As of 31 December 2016 and 2015, the Bank complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 26. Information on the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 26. 43 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 6. GIRO PADA BANK-BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of the following: Akun ini terdiri dari: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing 9.630 167.858 177.488 Jumlah 11.984 223.422 235.406 Rupiah Foreign currencies Total Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai. As of 31 December 2016 and 2015, all outstanding current accounts with other banks were not impaired. Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing 0,70% 0,01% 0,44% 0,01% Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26. 7. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN BANK INDONESIA Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 26. DAN 7.00PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing Jumlah 715.186 715.186 1.603.198 289.512 1.892.710 Rupiah Foreign currencies Total Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai. As of 31 December 2016 and 2015, all outstanding placements with other banks were not impaired. Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing 5,98% - 8,44% 0,41% Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26. Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of placements with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 26. 44 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 8.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN a. Aset keuangan yang dimiliki diperdagangkan terdiri dari: untuk 8. tujuan FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING a. FINANCIAL Financial assets held for trading consisted of the following: 31 Desember/December 2016 2015 Efek-efek Obligasi pemerintah 323.012 323.012 245.660 245.660 28.546 9.683 284 4.150 374 43.037 13.168 26.812 720 89 236 41.025 366.049 286.685 Aset derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot Jumlah b. Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari: Securities Government bonds Derivative assets Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts Total b. Financial liabilities held for trading consisted of the following: 31 Desember/December 2016 2015 Liabilitas derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot 74.591 15.223 274 981 156 91.225 32.329 85.883 669 292 283 119.456 Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 26. 9. Information on the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 26. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a. Derivative liabilities Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts 9. Menurut mata uang ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES a. By currency 31 Desember/December 2016 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Utang akseptasi/ Acceptance Payables 2015 Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance receivables payables 196.599) 264.464) 461.063) (196.599) (264.464) (461.063) 66.668) 430.891) 497.559) (66.668) (430.891) (497.559) (3.036) 458.027) -) (461.063) (1.368) 496.191) -) (497.559) 45 Rupiah Foreign currency Total Less: allowance for impairment losses Total - net PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 9. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) b. 9. Cadangan kerugian penurunan nilai ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (Continued) b. Allowance for impairment losses Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movement of allowance for impairment losses was as follows: Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 23) Rupiah/ Rupiah 2016 Valuta asing/ Foreign currencies 150 1.218) 1.023 Rupiah/ Rupiah 1.368) 22 1.726) 128 2.084 (853) 2.106 (725) - (58) (58) - (13) (13) 1.863) 3.036) 150 1.218 1.368 Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan 26. Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 23) Exchange rate difference Balance, end of year Information on the classification and fair value of acceptance receivables and payables was disclosed in Note 26. 10. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Jumlah/ Total 1.173 Selisih kurs Saldo, akhir tahun 703) Jumlah/ Total 2015 Valuta asing/ Foreign currencies 10. Berdasarkan jenis kredit dan mata uang LOANS RECEIVABLE a. By type and currency 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Modal kerja Investasi TKI Konsumen lainnya Valuta asing Modal kerja Investasi Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih Rupiah Working capital Investment IOW Other consumer 4.486.257) 464.340) 520) 519.716) 5.470.833) 4.650.466) 605.972) 25.004) 545.549) 5.826.991) 2.212.799) 635.918) 2.848.717) 2.160.049) 783.585) 2.943.634) 8.319.550) 8.770.625) Total (162.561) 8.156.989) (128.194) 8.642.431) Less: allowance for impairment losses 46 Foreign currencies Working capital Investment Total - net PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b. 10. LOANS RECEIVABLE (Continued) Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector 31 Desember/December 2016 2015 Jasa bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c. 1.267.525) 5.035.349) 1.000.824) 76.478) 275.924) 663.450) 8.319.550) 857.752) 5.254.533) 1.499.189) 89.146) 145.855) 924.150) 8.770.625) Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total (162.561) 8.156.989) (128.194) 8.642.431) Less: allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai Total - net c. Allowance for impairment losses Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movement of allowance for impairment losses was as follows: Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Rupiah/ Foreign Rupiah/ Foreign Jumlah/ Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Saldo, awal tahun Penambahan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 23) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo, akhir tahun 33.662) 8.588) 42.250) 68.223) 17.721) 85.944) Selisih kurs Saldo, akhir tahun 128.194) Balance, beginning of year Addition of impairment losses during the year (Note 23) 33.940) 2.115) 36.055) 102.375) 19.380) 121.755) 157.810) (30.019) -) (30.019) (92.055) -) (92.055) (122.074) -) (331) (331) -) (1.038) (1.038) (1.369) 37.583) 10.372) 47.955) 78.543) 36.063) 114.606) 162.561) Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Rupiah/ Foreign Rupiah/ Foreign Jumlah/ Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 23) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Jumlah/ Total 23.011) 11.768) 34.779) 14.004) 64.549) 78.553) Jumlah/ Total 113.332) Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 23) 39.418) (2.897) 36.521) 122.872) 22.156) 145.028) 181.549) (28.767) -) (28.767) (68.653) (72.786) (141.439) (170.206) -) (283) (283) -) 3.802) 3.802) 3.519) 33.662) 8.588) 42.250) 68.223) 17.721) 85.944) 128.194) 47 Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year)))) Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year)))) PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS RECEIVABLE (Continued) d. Kredit direstrukturisasi d. Restructured loans Selama tahun 2016 dan 2015, Bank melakukan restrukturisasi kredit dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 275.946 dan Rp 281.419 atau 3,32% dan 3,21% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 63.374 dan Rp 30.908. During 2016 and 2015, the Bank restructured its loans through modification of terms of principal and interest, and extension of period. As of 31 December 2016 and 2015, restructured loans amounted to Rp 275,946 and Rp 281,419 or 3.32% and 3.21% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 63,374 and Rp 30,908, respectively. e. Kredit sindikasi e. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 1,15% sampai dengan 15,00% dan 1,15% sampai dengan 16,67% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. f. f. Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ("PJTKI") yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan surat-surat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ("BNP2TKI"). Pencairan kredit dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang tercantum pada struktur biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI. IOW loans represent loans provided to IOW through Indonesian Manpower Agency ("IMA') which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. The loans provided to IOW are in Indonesian Rupiah with an equivalent amount in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar as determined at the cost structure issued by Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). The loan was drawdown in Rupiah currency at amount equivalent to New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar stated in the cost structure determined by BNP2TKI times the exchange rate as of the date of drawdown. Meanwhile, the installment is based on the payment schedule in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which has also been determined by BNP2TKI. Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kredit TKI masing-masing sebesar Rp 520 dan Rp 25.004, dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak forward sebagai berikut: As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk. As of 31 December 2016 and 2015, IOW loans amounted to Rp 520 and Rp 25,004, respectively, was economically hedged with forward contracts as follows: NTD HKD SGD Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 1.15% to 15.00% and 1.15% to 16.67% of each syndicated loan facility as of 31 December 2016 and 2015, respectively. Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI") Value/ Currency Syndicated loans Jumlah nosional/ Notional amount 2016 2015 496.587 - Rentang periode kontrak (hari)/Range of contract period (days) 2016 2015 44.273.134 2.698.251 101.702 166 - 364 - 48 26 - 305 26 - 183 28 - 244 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN(Lanjutan) f. 10. LOANS RECEIVABLE (Continued) Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI") (Lanjutan) f. Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai wajar aset dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah sebesar Rp 3,79 dan Rp 0,02 (31 Desember 2015: Rp 324 dan Rp 275) yang merupakan bagian dari aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko. As of 31 December 2016, fair value of derivative assets and liabilities of the above contracts are amounted to Rp 3.79 and Rp 0.02 (31 December 2015: Rp 324 and Rp 275) which are part of derivative assets and liabilities held for risk management purpose. g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan g. Other significant information relating to loans Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK") baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia. As of 31 December 2016 and 2015, the Bank complied with Legal Lending Limits (“LLL”) requirements for both related parties and third parties as required by Bank Indonesia regulations. Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan kredit untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp 42.847 dan Rp 38.220 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Loans to Bank's employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes amounted to Rp 42,847 and Rp 38,220 as of 31 December 2016 and 2015, respectively.51 Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut: As of 31 December 2016 and 2015, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows: 31 Desember/December 2016 2015 NPL bruto NPL neto 4,90% 3,61% 2,88% 2,05% Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Gross NPL Net NPL Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing 11,39% 4,75% 12,01% 5,03% Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 26. Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 26. 11. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI 11. INVESTMENT SECURITIES 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Obligasi pemerintah Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah Jumlah 572.818 69.516 Rupiah Held-to-maturity: Government bonds 639.676 1.212.494 220.437 289.953 Available-for-sale: Government bonds Total 49 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 11. EFEK-EFEK (Lanjutan) UNTUK TUJUAN PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) INVESTASI 11. INVESTMENT SECURITIES (Continued) Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Weighted average effective interest rate per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah 8,28% 8,63% Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: Rupiah The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows: Tahunan berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Saldo, awal tahun sebelum pajak penghasilan tangguhan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan Pajak tangguhan (Catatan 14) Saldo, akhir tahun- bersih (1.269) 13) Balance, beginning of year before deferred income tax 782) (487) 121) (366) (1.282) (1.269) 317) (952) Unrealized gain (loss) during the year - net Total before income tax Deferred tax (Note 14) Balance, end of year- net Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 26. Information on the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 26. 12. SIMPANAN DARI NASABAH 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah 1.034.289 627.889 3.005.774 4.667.952 929.167 628.244 2.069.240 3.626.651 1.877.439 73.966 1.000.221 2.951.626 1.932.480 105.852 1.745.266 3.783.598 7.619.578 7.410.249 Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Rupiah Current account Saving accounts Time deposits Foreign currencies Current account Saving accounts Time deposits Total Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka 2,13% 4,79% 7,09% 1,98% 6,00% 7,82% Rupiah Current account Saving accounts Time deposits Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka 0,24% 0,42% 1,12% 0,50% 0,72% 1,51% Foreign currencies Current account Saving accounts Time deposits Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.287.877 dan Rp 1.293.294 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,287,877 and Rp 1,293,294 as of 31 December 2016 and 2015, respectively. lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catatan 26. Information on the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 26. 50 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 13. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN 13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Giro Call money Deposito berjangka Valuta asing Giro Call money Jumlah 454 325.200 2.003 327.657 952 387.700 388.652 1.096 343.603 344.699 407.337 407.337 672.356 795.989 Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Rupiah Current account Call money Time deposit Foreign currencies Current account Call money Total Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Giro Call money Deposito berjangka 0,72% 6,45% 7,00% 1,82% 9,41% - Rupiah Current account Call money Time deposit Valuta asing Giro Call money 0,75% 0,81% 0,75% - Foreign currencies Current account Call money lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26. Information on the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 26. 14. PAJAK PENGHASILAN a. 14. INCOME TAX Klaim pengembalian pajak terdiri dari: a. Claim for tax refund consists of: 31 Desember/December 2016 2015 Pajak penghasilan badan tahun pajak 2011 Pajak penghasilan badan tahun pajak 2014 b. 23.855 - 1.087 24.942 17.219 17.219 Liabilitas pajak kini terdiri dari: b. Corporate income tax for fiscal year 2011 Corporate income tax for fiscal year 2014 Current tax liabilities consist of: 31 Desember/December 2016 2015 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25 c. Komponen beban sebagai berikut: pajak 5.171 1.854 7.025 penghasilan 23.552 2.090 25.642 adalah c. Corporate income tax Income tax article 25 The components of income tax expense were as follows: Tahun berakhir/year ended 31 Desember/December 2016 2015 Pajak kini Pajak tangguhan: Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer Jumlah 31.746 67.048) 19.180 50.926 (24.717) 42.331) 51 Current tax Deferred tax: Origination and reversal of temporary differences Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) d. 14. INCOME TAX (Continued) Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: d. The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows: Tahun berakhir/year ended 31 Desember/December 2016 2015 Laba sebelum pajak tangguhan Tarif pajak Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak e. 2.789 42.331 Permanent differences at 25% Tax expense Diakui pada laba rugi tahun berjalan/ Recognized in current year profit or loss e. Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 2015 The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2016 and 2015 were as follows: Diakui pada laba rugi tahun berjalan/ Recognized in current year profit or loss Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 2016 Liabilitas imbalan pascakerja 9.754) 1.950) (637) 11.067 2.671) (234) 13.504 Obligation for postemployment benefits Beban yang masih harus dibayar 5.824) (61) -) 5.763 495) -) 6.258 Accrued expenses Pendapatan dan biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan kredit yang diberikan 2.394) 1.413) -) 3.807 (955) -) 2.852) Deferred fees and transaction costs related to loans 12.509) Unrealized loss from changes in fair value of financial assets held for trading Aset tetap Biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Aset pajak tangguhan bersih 4.038 50.926 Deferred tax assets (liabilities): Rugi (laba) yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 11) Income before tax Tax rate Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Rugi yang belum direalisasikan dari perubahan nilai aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 158.169 25% 39.542 Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2014 187.552 25% 46.888 2.683) 17.258) -) 19.941) (7.432) -) (3) -) 320) 317) -) (196) 121) Unrealized loss (gain) from changes in fair value of investment securities (Note 11) 1.258) (2.791) -)- (1.533) (2.848) -) (4.381) Fixed assets (641) 340) -) (301) 301) -) -) Transaction cost related to borrowings Allowance for impairment losses of financial assets (8.518) 6.608) -) (1.910) (11.412) -) (13.322) 12.751) 24.717) (317) 37.151) (19.180) (430) 17.541) 52 Deferred tax assets - net PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 14. INCOME TAX (Continued) f. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang. f. The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in future years. g. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. g. Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may assess amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations. Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh Manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat mempengaruhi beban pajak pada periode dimana keputusan dibuat. h. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini: (1) The Bank’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Bank’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis and in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes Management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made. h. Tahun fiskal 2007 As of 31 December 2016 and 2015, there was tax assessment letters (SKP) and Tax Audit Notification Letter which had been issued by Tax Office related to the following fiscal years: (1) Fiscal year 2007 Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009. In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009. Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010 sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain. In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank's objections amounting to Rp 83. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010 amounting to Rp 4,501 and agree to recognize an amount of Rp 9 as other expense. 53 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) (2) (3) 14. INCOME TAX (Continued) Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tersebut. On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounting to Rp 4,366 and for the remaining amount of Rp 135, the Bank accepted the Tax Court decision. On 9 October 2014, the Bank received the overpayment of corporate income tax. Pada tanggal 26 April 2016, Pengadilan Pajak menyampaikan Salinan Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali mengenai memori peninjauan kembali dari Direktur Jenderal Pajak. Pada tanggal 19 Mei 2016, Bank menyampaikan Kontra Memori atas peninjauan kembali ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak. On 26 April 2016, the Tax Court delivered a copy of the notice of application for Judicial Review concerning memory Judicial Review from Director General of Taxes. On 19 May 2016, the Bank delivered a Contra Memory Judicial Review to the Supreme court through the Tax Court. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Bank belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung atas peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Pajak. Up to 31 December 2016, the Bank has not yet received the decision from the Supreme Court on Judicial Review that filed by Director General of Taxes. Tahun fiskal 2011 dan 2012 (2) Fiscal year 2011 and 2012 Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011 dan 2012. Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 22 August 2014, the tax authorities performed tax audit for the Bank’s all taxes for fiscal year 2011 and 2012. Pada tanggal 31 Mei 2016, Bank menerima hasil pemeriksaan Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp 23.855 dan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan tersebut Bank mengajukan Keberatan. On 31 May 2016, the Bank received the tax assessment result of underpayment for fiscal year 2011 amounted to Rp 23,855 and on Tax Underpayment assessment Letter on corporate Income Tax, the Bank filed an objection. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, hasil keberatan Pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2011 belum diketahui, dan proses pemeriksaan tahun fiskal 2012 masih berlangsung. Up to 31 December 2016, the tax objection result on Corporate Income Tax for fiscal year 2011 was not yet known, and tax audit fiscal year 2012 are still in process. Tahun fiskal 2014 (3) Fiscal year 2014 Pada bulan April 2015, Bank mengajukan kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219. In April 2015, the Bank submitted claim for tax refund for overpayment of 2014 Corporate Income Tax amounting to Rp 17,219. Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun fiskal 2014. Pada tanggal 1 April 2016, Bank menerima hasil pemeriksaan Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 16.132 dari total kelebihan pajak yang diklaim sebesar Rp 17.219. Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tersebut, Bank mengajukan keberatan untuk mengklaim sisa kelebihan pajak sejumlah Rp 1.087. Sampai dengan 31 Desember 2016, proses keberatan tersebut masih berlangsung. Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 18 August 2015, the tax authorities performed tax audit for the Bank’s Corporate Income Tax for fiscal year 2014. In April 2016, the Bank received tax assessment result letter of overpayment on Corporate Income tax amounting to Rp 16,132 from the total claimed amounting to Rp 17.219. On Tax overpayment Assessment Letter on Corporate Income Tax, the Bank filed an objection to claim the remaining tax refund amounted to Rp 1,087. Up to 31 December 2016, the tax objection was still in process. 54 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 15. PINJAMAN YANG DITERIMA 15. BORROWINGS Pinjaman yang diterima terdiri dari: The borrowings consist of: 31 Desember/December 2016 2015 Export Import Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2016 dan 2015: USD 25.000.000 dan USD 30.000.000 57.788 Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2016 and 2015: USD 25,000,000 and USD 30,000,000 50.800 PT Bank Negara Indonesia Tbk, Banker Acceptance facility, maximum facility 2015: IDR 50,000 million 202.293 PT Bank Central Asia Tbk, Short-Term Loan facility, maximum facility 2016 and 2015: IDR 300,000 million and IDR 200,000 million - 550.517 Commerzbank AG., Hong Kong, Long-Term Loan facility, maximum facility 2015: USD 40,000,000 234.593 345.797 1.207.195 84.040 PT Bank Negara Indonesia Tbk, fasilitas Banker Acceptance, fasilitas maksimum 2015: IDR 50.000 juta PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman Jangka Pendek, fasilitas maksimum 2016 dan 2015: IDR 300.000 juta dan IDR 200.000 juta - 150.553 Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, fasilitas maksimum 2015: USD 40.000.000 lNG Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, fasilitas maksimum 2015: USD 25.000.000 Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: lNG Bank, Taipei, Long-Term Loan facility, maximum facility 2015: USD 25,000,000 The weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Valuta asing 7,80% 1,55% 9,66% 1,97% lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 26. Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 26. 16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA 16. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 2016 2015 Setoran jaminan Bonus Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Liabilitas segera Liabilitas lainnya Jumlah 55.719 24.751 143.485 23.052 7.890 5.607 9.331 103.298 7.212 3.591 15.134 192.474 17. MODAL SAHAM CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah Total 17. SHARE CAPITAL Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Pemegang saham Guarantee deposits Bonus Tax articles 4(2),21,23,26 and Value Added Tax Liabilities on demand Other liabilities The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2016 and 2015 were as follows: Jumlah lembar saham ditermpatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Pecentage of ownership (%) Jumlah/Total Shareholders 1.485 15 1.500 99 1 100 148.500 1.500 150.000 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total 55 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 18. PENDAPATAN BUNGA BERSIH 18. NET INTEREST INCOME Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima Premi penjaminan pemerintah 757.279) 63.582) 780.980) 22.952) 36.492) 29.507) 1.513) 2.007) 858.866) 15.430) 850.876) (219.429) (37.621) (27.277) (34.107) (1.985) (15.978) (336.397) (201.500) (33.982) (25.074) (59.852) (2.431) (15.341) (338.180) 522.469) 512.696) Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 26.070 dan Rp 27.946. Interest income Loans receivable Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Interest expense Time deposits Saving accounts Current accounts Deposits from other banks Borrowings Government guarantee Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounting to Rp 26,070 and Rp 27,946. 19. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH 19. FEES AND COMMISSIONS - NET Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan komisi kredit Komisi letters of credit Komisi pengiriman uang Komisi lainnya Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Beban komisi lainnya Provisi dan komisi - bersih 31.826) 18.438) 2.077) 8.237) 60.578) 46.962) 19.870) 3.092) 8.935) 78.859) (732) (53) (5.132) (5.917) (2.245) (337) (3.948) (6.530) 54.661) 72.329) 56 Fees and commissions income Loan fees and commissions Letters of credit commissions Remittance commissions Other commissions Fees and commissions expenses Collection expenses Related parties (Note 29) Third parties Other commission expenses Fees and commissions - net PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 20. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH 20. NET TRADING GAIN (LOSS) Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 (Kerugian) keuntungan dari instrumen derivatif Kerugian dari obligasi pemerintah Pendapatan bunga (8.564) (5.082) 20.251) 6.605) 345) (24.924) 18.593) (5.986) 21. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI - BERSIH (Loss) gain from derivative instruments Loss from government bonds Interest income 21. GAIN (LOSS) FROM OTHER FINANCIAL INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS - NET Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 (Kerugian) keuntungan dari kontrak valuta berjangka Keuntungan dari kontrak valuta spot (Kerugian) keuntungan dari kontrak valuta Non-Deliverable Forward (NDF) (897) 382) 4.995 1.219 (683) (1.198) 1.002 7.216 22. PENDAPATAN LAIN-LAIN (Loss) gain from currency forward contracts Gain from currency spot contracts (Loss) gain from currency NonDeliverable Forward (NDF) contracts 22. OTHER INCOME Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Pendapatan recovery yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran: Kredit TKI Kredit korporasi Konsumen lainnya Lain-lain Jumlah 3.764 19.181 4.154 119 27.218 12.542 4.404 2.104 3 19.053 Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya. 23. KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN Recovery income received by the Bank for the payment of: IOW loans Corporate loans Other consumer loans Others Total Other income consists of recovery income received by the Bank for the payment of loan which have been previously written-off. 23. IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Beban (pemulihan) selama tahun berjalan: Tagihan akseptasi (Catatan 9) Kredit yang diberikan (Catatan 10) Jumlah 1.726 157.810 159.536 (725) 181.549 180.824 57 Charges (reversal) for the year: Acceptance receivables (Note 9) Loans receivable (Note 10) Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi aset takberwujud Komunikasi Beban pendidikan dan pelatihan Penyusutan aset tetap Perjalanan dan transportasi Iklan dan promosi Pungutan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Jasa tenaga ahli Keperluan kantor Lainnya Jumlah 22.409 18.065 14.527 9.207 8.239 7.639 7.244 6.213 18.969 15.729 11.125 9.020 8.334 7.556 8.092 6.991 5.997 4.356 2.949 12.454 119.299 6.475 3.096 3.410 12.781 111.578 25. BEBAN KARYAWAN Rental Repair and maintenance Amortization of intangible assets Communication Educational and training expenses Depreciation of fixed assets Travelling and transportation Advertisement and promotion Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s levies Professional fees Office expenses Others Total 25. PERSONNEL EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Gaji Tunjangan dan bonus Imbalan pascakerja Lain-lain Jumlah 106.456 41.288 10.871 9.323 167.938 103.531 33.795 10.566 12.595 160.487 26. INSTRUMEN KEUANGAN Salaries Allowances and bonuses Post-employment benefits Others Total 26. FINANCIAL INSTRUMENTS Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan dalam Catatan 2.h menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui. In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.h describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized. Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The table below sets out the carrying amount of the Bank’s main financial assets and financial liabilities based on their respective category as of 31 December 2016 and 2015: 58 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) Classification of financial assets and financial liabilities (Continued) 31 Desember/December 2016 Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah Diperdagangkan/ Trading Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Tersedia untuk dijual/ Available-forSale Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost -) -) - - 58.367 -) 58.367) -) -) - 610.449 - -) 610.449) -) -) - 177.488 - -) 177.488) Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount -) -) - 715.186 - -) 715.186) 366.049) -) - - - -) 366.049) -) -) -) 193) -) -) - 458.027 8.156.989 - -) -) -) 193) 458.027) 8.156.989) -) 366.049) -) 193) 572.818 572.818 10.118.139 639.676 698.043 -) -) 1.212.494) 11.755.242) Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Total Financial liabilities -) -) - - - (7.619.578) (7.619.578) -) -) - - - (672.356) (672.356) Deposits from customers Deposits from other banks (91.225) -) - - - -) (91.225) Financial liabilities held for trading -) -) (1) -) - - - -) (461.063) (1) (461.063) Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables -) (91.225) -) (1) - - - (234.593) (8.987.590) (234.593) (9.078.816) Diperdagangkan/ Trading Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Tersedia untuk dijual/ Available-forSale Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost -) -) - - 55.042 -) 55.042) -) -) - 740.982 - -) 740.982) -) -) - 235.406 - -) 235.406) Borrowings Total 31 Desember/December 2015 Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading -) -) - 1.892.710 - -) 1.892.710) 286.685) -) - - - -) 286.685) -) -) -) 802 -) -) - 496.191 8.642.431 - -) -) -) 802) 496.191) 8.642.431) -) 286.685) -) 802 69.516 69.516 12.007.720 220.437 275.479 -) -) 289.953) 12.640.202) -) -) - - - (7.410.249) (7.410.249) -) -) - - - (795.989) (795.989) Deposits from customers Deposits from other banks (119.456) -) - - - -) (119.456) Financial liabilities held for trading -) -) (404) -) - - - -) (497.559) (404) (497.559) Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables -) (119.456) -) (404) - - - (1.207.195) (9.910.992) (1.207.195) (10.030.852) Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Total Financial liabilities 59 Borrowings Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods: • Level 1: Input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal pengukuran. • Level 1: Inputs that are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Bank can access at the measurement date. • Level 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar. • Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data. • Level 3: Input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan di antara instrumen tersebut. • Level 3: Inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments. Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen yang sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta volatilitas, dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran. Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. 60 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair values of financial instruments (Continued) Bank menerapkan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan. The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets. Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian proprietary, yang biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan meliputi beberapa pinjaman tertentu dan efek yang tidak memiliki pasar aktif. Model penilaian yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai. For more complex instruments, the Bank uses proprietary valuation models, which are usually developed from recognized valuation models. Some or all the significant inputs into these models may not be observable in the market, and are derived from market prices or rates or are estimated based on assumptions. Examples of instruments involving significant unobservable inputs include certain loans and securities for which there is no active market. Valuation models that employ significant unobservable inputs require a higher degree of management judgment and estimation in the determination of value. Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat. Management judgement and estimation are usually require for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Bank menggunakan model standard untuk mengukur CVA dan DVA. Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Bank uses standard model to measure the CVA and DVA. 61 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Kerangka Penilaian Valuation Framework Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank. Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu, komunikasi juga diperlukan untuk memberikan kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur Risiko. Valuation of financial assets and financial liabilities of the Bank are subject to an independent review by Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank. Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank are responsible to ensure that valuation has been properly accounted for and the assessment results have been discussed with each business unit to obtain an approval. Furthermore, the communication is needed in order to assure each business unit that the assessment uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources. Valuation model is proposed and discussed with each of business unit and approved by Business Director and Risk Director. Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara berkesinambungan dapat berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan, ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing provider harus dipertimbangkan. If there were reliable sources of market data, Risk Management Group performs periodic review at least on annually basis. The market data used for price validation may include those source from recent trade data involving external counterparties or third parties such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing providers and etc. The market data used should be representative of the market as much as possible, which can evolve over time as markets and financial instruments develop. To determine the quality of the market data inputs, factors such as independence, relevance, reliability, availability of multiple data sources and methodology employed by the pricing provider are taken into consideration. Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments measured at fair values Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar: The table below presents financial instruments measured at fair value as of the reporting date, based on fair value hierarchy: 31 Desember/December 2016 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko 323.012 43.037 366.049 - 193 193 Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management 639.676 - 639.676 Available-for-sale investment securities - 91.225 91.225 - 1 1 62 Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments measured at fair values 31 Desember/December 2015 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual 245.660 41.025 286.685 - 802 802 Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management 220.437 - 220.437 Available-for-sale investment securities - 119.456 119.456 - 404 404 Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan, kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga (IRS) dan cross currency swap (CCS), yang penilaiannya ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. The fair value of financial assets and financial liabilities held for trading and investment securities were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg as of reporting date, except for fair value of the forward, interest rate swap (IRS) and cross currency swap (CCS), which was determined using valuation techniques based on observable inputs. Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya. Financial instruments not measured at fair value The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy. The table does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair value if the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. 31 Desember/December 2016 Nilai wajar/Fair value Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Level 1/ Level 1 Level 2/ Level 2 Level 3/ Level 3 Jumlah/ Total 8.156.989 - - 8.149.869 8.149.869 572.818 8.729.807 572.818 572.818 - 8.149.869 572.818 8.722.687 7.619.578 7.619.578 - 7.619.578 7.619.578 - 7.619.578 7.619.578 Financial assets Loans receivables Held-to-maturity investment securities Financial liabilities Deposits from customers 31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair value Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Level 1/ Level 1 Level 2/ Level 2 Level 3/ Level 3 Jumlah/ Total 8.642.431 - - 8.632.946 8.632.946 69.516 8.711.947 69.516 69.516 - 8.632.946 69.516 8.702.462 7.410.249 7.410.249 - 7.410.249 7.410.249 63 - 7.410.249 7.410.249 Financial assets Loans receivables Held-to-maturity investment securities Financial liabilities Deposits from customers PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 26. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (Lanjutan) Financial instruments not measured at fair value (continued) Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Instrumen keuangan berikut ini merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau yang secara berkala ditinjau ulang menggunakan harga pasar. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen keuangan tersebut mendekati nilai tercatatnya. Majority at the financial instrument not measured at fair value are measured at amortized cost. The following financial instruments represent financial instruments which are short term in nature or reprice to current market rates frequently. Therefore, the fair value of these financial instruments approximate to the carrying amount. Aset keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Tagihan akseptasi Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Acceptance receivables Liabilitas keuangan: Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Financial liabilities: Deposits from other banks Acceptance payables Borrowings Nilai wajar kredit yang diberikan diestimasi dengan menggunakan model penilaian, seperti teknik diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga pasar yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga. The fair value of loans receivable is estimated using valuation models, such as discounted cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates with fair value risk was determined by discounting cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates. Nilai wajar simpanan dari nasabah tanpa jatuh tempo adalah jumlah yang terutang pada saat penarikan. The fair value of deposits from customers with no stated maturity is the amount repayable on demand. Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan manajemen dalam perhitungan nilai wajar. The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Bank’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Bank may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instrument. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment involved in calculating the fair values. 64 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s commitments and contingencies were as follows: Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 2016 2015 KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Jumlah liabilitas komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Garansi yang diterima Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih ) 320.443) 355.904) (192.829) (147.309) (340.138) (201.313) (183.438) (384.751) (19.695) (28.847) COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Total committed liabilities - net CONTINGENCIES Contingent receivables 14.643) 25.597) 40.240) 8.237) 33.084) 41.321) Interest on impaired loans Guarantees received (118.121) (357.812) Contingent liabilities Guarantees issued (77.881) (316.491) Total contingent liabilities - net Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 4.069.233 dan Rp 3.413.053. Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2016 and 2015 were Rp 4,069,233 and Rp 3,413,053, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 20.209 dan Rp 20.678 (Catatan 29). As of 31 December 2016 and 2015, guarantees received from related parties amounted to Rp 20,209 and Rp 20,678, respectively (Note 29). Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank. The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity. 65 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. KUALITAS ASET PRODUKTIF 28. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2016 and 2015: 31 Desember/December 2016 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total Giro pada Bank Indonesia 610.449 - - - - 610.449 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 177.488 - - - - 177.488 715.186 - - - - 715.186 366.049 - - - - 366.049 193 461.063 7.716.757 195.099 201.319 9.677 196.698 193 461.063 8.319.550 1.212.494 - - - - 1.212.494 458.259 11.717.938 195.099 201.319 9.677 196.698 458.259 12.320.731 Komitmen dan kontinjensi Jumlah Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Commitments and contingencies ) Total 31 Desember/December 2015 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total Giro pada Bank Indonesia 740.982 - - - - 740.982 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 235.406 - - - - 235.406 1.892.710 - - - - 1.892.710 286.685 - - - - 286.685 802 497.559 8.431.229 87.068 160.142 68.880 23.306 802 497.559 8.770.625 289.953 - - - - 289.953 742.563 13.117.889 87.068 160.142 68.880 23.306 742.563 13.457.285 Komitmen dan kontinjensi Jumlah 66 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Commitments and contingencies ) Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 29. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: The details of significant balances and transactions with related parties were as follows: 31 Desember/December 2016 2015 Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Giro pada bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang Hong Kong CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo Aset keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Assets 7.675 14.837 2.953 314 10.942 4.670 1.282 20.789 283 678 Liabilitas Current account with other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., Hong Kong branch CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch Financial assets held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Liabillities Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei - 41 Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Simpanan dari bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 392 102 Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Rekening administratif Bank garansi yang diterima CTBC Bank Co., Ltd., Taipei, Offshore Banking Unit branch Administrative accounts 20.209 20.678 Bank guarantees received CTBC Bank Co., Ltd., Taipei, Offshore Banking Unit branch Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga: Giro pada bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Beban bunga: Simpanan dari bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Beban provisi dan komisi: Beban jasa penagihan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Statement of profit or loss and other comprehensive income 2 7 732 1 Interest income: Current account with other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 4 Interest expenses: Deposit from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 2.245 Fees and commissions expenses: Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Transaksi dengan personil manajemen kunci Transactions with key management personnel 31 Desember/December 2016 2015 Laporan posisi keuangan Aset: Kredit yang diberikan Liabilitas: Simpanan dari nasabah Statements of financial position 6.841 8.257 Assets: Loans receivable 15.046 18.006 Liabilities: Deposits from customers Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga Beban bunga Statement of profit or loss and other comprehensive income 373 256 416 185 67 Interest income Interest expenses PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 29. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued) Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2016 and 2015. Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari: Key management personnel includes Board of Commissioners, Board of Directors and Group Head. The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2016 and 2015 consisted of: Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2016 2015 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja 40.336 1.834 42.170 36.221 1.844 38.065 Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Short-term employee benefits Post-employment benefits The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2016 and 2015 were as follows: Jenis hubungan/ Nature of relationship No. Pihak berelasi/Related party 1 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions and collection expenses 2 CTBC Bank Co., Ltd., Hong Kong branch Di bawah pengendalian bersama/ Under common control Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks 3 CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch Di bawah pengendalian bersama/ Under common control Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks 4 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei, Offshore Banking Unit branch Di bawah pengendalian bersama/ Under common control Bank garansi/Bank guarantees 30. MANAJEMEN PERMODALAN Jenis transaksi/Type of transactions 30. CAPITAL MANAGEMENT Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi pengawasan dan pengaturan atas bank telah dialihkan dari Bank Indonesia (“BI”) ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Since 31 December 2013, the Bank Indonesia (“BI”)’s role as the supervisor and regulator of banks have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK sets and monitors capital requirements for banks. Banks are required to comply with prevailing regulations in respect of regulatory capital. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategy and organizational requirements, taking into account the regulations, economic and commercial environment. Mulai tanggal 2 Februari 2016, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan OJK dimana modal yang diwajibkan regulator dibagi ke dalam dua tier sebagai berikut: Starting 2 February 2016, the Bank calculates its capital requirements in accordance with OJK regulations where the regulatory capital is divided into two tiers as follows: 68 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) a. b. 30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama terdiri dari modal diterbitkan dan disetor penuh dalam bentuk saham biasa dan cadangan tambahan modal. Cadangan tambahan modal terdiri dari faktor penambah yang terdiri dari agio saham biasa, cadangan umum, dana setoran modal, laba tahuntahun lalu, laba tahun berjalan, serta penghasilan komprehensif lainnya berupa selisih lebih penjabaran laporan keuangan, potensi keuntungan yang berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan saldo surplus revaluasi aset tetap. Cadangan tambahan modal juga terdiri dari faktor pengurang yang terdiri dari selisih kurang penjabaran laporan keuangan, potensi kerugian yang berasal dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif, serta selisih kurang antara jumlah penyesuaian terhadap valuasi dari instrumen keuangan dalam Trading Book dan jumlah penyesuaian berdasarkan standar akuntansi keuangan. a. Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital in the form of common shares and disclosed reserves. Disclosed reserves consist of the addition factors such as additional paid-in capital, general reserve, capital advance, prior year’s profit, profit for the year and other comprehensive income deriving from gain from financial statement translation, potential gain from the changes in fair value of financial assets classified as available-for-sale and surplus from revaluation of fixed assets. Disclosed reserves also consist of deduction factors such as losses from financial statements translation, potential losses from the changes in fair value of financial assets classified as available-for-sale, shortfall between allowance for losses on productive assets (PPA) and allowance for impairment losses on productive assets (CKPN), and shortfall between adjustment amount to the valuation result of financial instruments in Trading Book and adjustment amount based on the financial accounting standards. Modal inti utama harus diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa: aset pajak tangguhan, goodwill, seluruh aset takberwujud lainnya, kerugian atas pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerja, eksposur sekuritisasi aset dan penyertaan dalam saham. Core capital must be calculated with deduction factors: deferred tax assets, goodwill, other intangible assets, losses from remeasurement of post-employment benefits liability, asset securitization exposures and investment in shares. Modal inti tambahan dapat berbentuk antara lain: saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi, dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali. Additional core capital includes among others: non-cumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion. Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta cadangan umum (PPA) atas aset produktif sesuai ketentuan OJK. b. Supplementary capital (tier 2) includes subordinated securities and subordinated debts and general allowance for uncollectible account (PPA) on productive assets according to OJK regulations. Bank tidak mempunyai instrumen modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan OJK yang berlaku. The Bank does not have any additional core capital instruments which meet the criteria under prevailing OJK regulation. Sesuai dengan peraturan yang berlaku bank diwajibkan membentuk tambahan modal sebagai penyangga (buffer) yaitu: In accordance with prevailing regulations, banks are also required to have additional capital as a buffer namely: • Capital Conservation Buffer (“CCB”) sebesar 2,5% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) bagi Bank yang tergolong sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (“BUKU”) 3 dan BUKU 4. • Capital Conservation Buffer (“CCB”) of 2.5% from Risk Weighted Assets (“RWA”) for bank categorized as Commercial Bank with Business Activity (“BUKU”) 3 and BUKU 4. • Countercyclical Buffer dalam kisaran sebesar 0% sampai dengan 2,5% dari ATMR yang berlaku bagi seluruh bank. • Countercyclical Buffer in the range of 0% up to 2.5% from RWA which are applicable to all banks. • Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank (“D-SIB”) dalam kisaran sebesar 1% sampai dengan 2,5% dari ATMR berlaku bagi bank yang telah ditetapkan berdampak sistemik. • Capital Surcharge for Domestic Systemically Important Bank (“D-SIB”) in the range of 1% up to 2.5% from RWA which are applicable to banks which are determined as having systemic impacts. 69 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Bank tidak diwajibkan menghitung Capital Conservation Buffer karena Bank termasuk sebagai BUKU 2. Bank telah menetapkan besaran Countercyclical Buffer sebesar 0,5% dari ATMR dan telah dilaporkan secara bulanan dan triwulanan kepada regulator. Kewajiban pembentukan Capital Surcharge untuk Bank Sistemik sesuai regulasi belum diberitahu regulator. The Bank is not required to calculate a Capital Conservation Buffer because the Bank is included as BUKU 2. The Bank has determined Countercyclical Buffer at 0.5% of RWA and has been reported on a monthly and quarterly basis to regulator. The obligation to determine Capital Surcharge for Systemic Bank in accordance with the regulation has not been informed by the regulator. Sebelum tanggal 2 Februari 2016, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut: Before 2 February 2016, the Bank calculated its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows: a. Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia (PPA) dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif (CKPN) yang diperbolehkan. Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk goodwill) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali. a. Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paidin capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as availablefor-sale, shortfall between allowable amount of allowance for collectible account of productive assets according to Bank Indonesia regulation (PPA) and allowable allowance for impairment losses of productive assets (CKPN). Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes non-cumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion. b. Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia (PPA). b. Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordinated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulations (PPA). Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku. The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation. Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain bank-bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”), baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan entitas anak. Various limits have been set to the elements of regulatory capital, such as banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets (“RWA”), both individually and consolidated level with subsidiary. Batasan-batasan yang berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain pengaruh dari pajak tangguhan yang harus dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperkenankan untuk diperhitungkan sebagai bagian dari modal tier 2. Certain limits are applied to the elements of regulatory capital, such as the effect of deferred taxation that has to be excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of impairment allowances that could be included as part of tier 2 capital. 70 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) ATMR dihitung berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan OJK, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR. RWA are determined in accordance with specified requirements that reflect various levels of risk attached to assets and exposures not reflected in the statement of financial position. Based on OJK regulation, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA. Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2016 and 2015. Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The Bank’s regulatory capital position under prevailing regulation as of 31 December 2016 and 2015 was as follows: 31 Desember/December 2016 2015 Modal tier 1 Modal tier 2 2.485.950 80.184 2.361.906 92.248 Tier 1 capital Tier 2 capital Jumlah modal 2.566.134 2.454.154 Total capital Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko 7.655.902 372.585 1.174.547 9.203.034 8.073.138 175.374 1.089.841 9.338.353 Risk Weighted Assets: Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Assets Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan sebelum Modal Penyangga Capital Conservation Buffer Countercyclical Buffer Capital Surcharge untuk Bank Sistemik Capital Adequacy Ratio (CAR) 27,01% 27,01% 0,87% 27,88% 25,29% 25,29% 0,99% 26,28% CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio Total Ratio 9,00% - 10,00% 9,00% - 10,00% Required Capital Adequacy Ratio before Capital Buffer 0,50% - n/a n/a n/a Capital Conservation Buffer Countercyclical Buffer Capital Surcharge for Systemic Bank Sebagaimana diungkapkan pada tabel di atas, Bank telah mematuhi peraturan yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. As disclosed on the above table, the Bank had complied with prevailing regulations governing CAR as of 31 December 2016 and 2015. 71 LAMPIRAN Laporan Tahunan 2016 PT BANK CTBC INDONESIA APPENDIX 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id i LAMPIRAN Laporan Tahunan 2016 ii PT BANK CTBC INDONESIA APPENDIX 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id iii LAMPIRAN Laporan Tahunan 2016 iv PT BANK CTBC INDONESIA APPENDIX 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id v LAMPIRAN Laporan Tahunan 2016 vi PT BANK CTBC INDONESIA APPENDIX 2016 Annual Report www.ctbcbank.co.id vii Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank. scorvindo PT Bank CTBC Indonesia Tamara Center, 15th - 17th Fl, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24, Jakarta 12920 - Indonesia T : (62-21) 2557 8787 (Hunting) . F : (62-21) 3040 2286 (General) www.ctbcbank.co.id