annual report 2016 - PT Bank CTBC Indonesia

advertisement
ANNUAL
REPORT
PT Bank CTBC Indonesia
ar
are
We
Laporan Tahunan 2016
www.ctbcbank.co.id
2016
Daftar Isi
Table of Contents
2 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
4 Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Vision, Mission and Values
5 Sambutan dari Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
7 Sambutan dari Presiden Direktur
Message from President Director
10 Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
12 Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
14 Strategi Bisnis
Business Strategy
21 Tinjauan Keuangan
Financial Review
30 Struktur Permodalan
Capital Exposure
36 Tonggak Sejarah
Milestones
84 Peristiwa Penting
Event Highlights
88 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
89 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
91 Produk dan Layanan
Products and Services
93 Jaringan Kantor
Office Network
94 Struktur Organisasi
Organizational Structure
95 Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
97 Profil Direksi
Profile of Directors
100 Pejabat Eksekutif
Executive Officers
101 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility of Financial Reporting
40 Pengungkapan Manajemen Risiko 102 Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
Risk Management Disclosure
67 Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
83 Teknologi Informasi
Information Technology
Audited Financial Statement
i Laporan Keuangan Publikasi
PT Bank CTBC Indonesia dan Laporan
Keuangan Konsolidasi CTBC Bank Co., Ltd.
Publication Financial Report of PT Bank CTBC
Indonesia and Consolidated Financial Report of
CTBC Bank Co., Ltd.
PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) telah dan berkembang dalam
industri perbankan lebih dari satu dekade
dan akan terus tumbuh dalam memberikan
pelayanan maksimal kepada pelanggan.
Bank senantiasa membangun dan
memastikan hubungan kerjasama internal
yang produktif, serta kemitraan yang
harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menghasilkan karya yang
bermanfaat dan inovatif dalam melayani
target pasar Indonesia.
Bank CTBC Indonesia yakin dengan potensi
yang dimiliki akan terus meningkatkan
kinerjanya kini dan dimasa mendatang.
PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) has been in and developing in
Banking Industry more than a decade and
will continued to grow in providing the
maximal service to customers.
The Bank continues to build and ensure
productive relationship in internal
cooperation and harmonious partnership
with stakeholders to produce beneficial and
innovative work in serving the target market
of Indonesia.
Bank CTBC Indonesia confident with its
potential to continue to enhance Bank
performance now and in the future.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Vision, Mission and Values
Sambutan dari Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
In billions of Rupiah
Dalam miliar Rupiah
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Jumlah Aset
Kredit yang Diberikan (Bruto)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Simpanan dari Nasabah dan Bank-Bank Lain
Jumlah Liabilitas
Ekuitas
2016
11,915.19
8,319.55
162.56
8,291.93
9,243.16
2,672.04
2015
12,827.36
8,770.63
128.19
8,206.24
10,293.23
2,534.12
2014
12,328.73
7,851.66
113.33
8,260.25
9,911.39
2,417.34
522.47
115.97
638.44
450.88
187.55
136.63
512.70
101.52
614.21
456.04
158.17
115.84
458.83
174.59
633.41
308.33
325.08
239.18
Capital
Permodalan
Aktiva Tetap Terhadap Modal
Pemenuhan PPA Produktif
Pemenuhan PPA Non Produktif
NPL Bruto
NPL bersih
30.40%
33.63%
27.88%
26.28%
29.24%
4.72%
4.87%
4.85%
Fixed Assets to Capital
3.64%
2.11%
1.25%
1.48%
1.08%
1.01%
Non-Performing Productive Assets
Impairment Loss Reserves (CKPN) of financial assets
to productive assets
74.64%
0.00%
4.90%
3.61%
89.03%
0.00%
2.88%
2.05%
72.56%
0.00%
1.82%
0.82%
1.57%
5.54%
5.01%
1.28%
4.93%
4.76%
3.23%
10.97%
5.23%
88.80%
90.33%
80.28%
109.19%
118.36%
112.16%
Earning Assets
Rentabilitas
ROA
ROE
NIM
Beban Operasi Terhadap Pendapatan
Operasi (BOPO)
ROA
ROE
NIM
Operating Expenses to Operating
Revenues
Likuiditas
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK)
Persentase Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum (Rupiah)
Posisi Devisa Neto (PDN)
Compliance of Allowance for Productive Assets
Compliance of Allowance for Non Productive Assets
NPL Gross
NPL Net
Rentability
Likuiditas
LDR
CAR including credit risk
CAR including credit risk, market risk
and operating risk
33.52%
Kualitas Aktiva
Aktiva Produktif Bermasalah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
aset keuangan terhadap aset produktif
Net Interest Income
Other Operating Revenue (Non Interest)
Operating Revenue
Operating Expenses
Profit (Loss) Before Tax
Profit (Loss) After Tax
KEY FINANCIAL RATIOS
RASIO KEUANGAN UTAMA
KPMM (risiko kredit)
KPMM (risiko kredit, risiko pasar and
risiko operasional)
Total Assets
Loans Receivable (Gross)
Allowance for Impairment Losses
Deposits from Customers and Other Banks
Total Liabilities
Equity
STATEMENT OF PROFIT/LOSS
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Pendapatan Bunga-Bersih
Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga)
Pendapatan Operasional
Beban Operasional
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba (Rugi) Setelah Pajak
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LDR
Compliance
nil
nil
6.53%
4.11%
nil
nil
7.57%
2.18%
nil
nil
8.11%
2.28%
Percentage Violation of Legal
Lending Limit (LLL)
Precentage Lending in Excess of LLL
Reserve Requirement (Rupiahs)
Net Open Position (NOP)
Laporan Tahunan 2016
02
PT BANK CTBC INDONESIA
We
are
Kilas Kinerja 2016
Performance Overview 2016
Ekuitas
Liabilitas
Equity
Liability
*dalam miliar rupiah in billions of rupiah
2,672
2700
2600
*dalam miliar rupiah in billions of rupiah
10500
10000
2,534
2500
9,911
10,293
9500
2,417
9,243
2400
9000
2300
8500
2200
2014
2015
2014
2016
2015
2016
Simpanan Nasabah
Kredit yang Diberikan
Deposits from Customer (Non Bank)
Loan
*dalam miliar rupiah in billions of rupiah
7800
7,620
7600
7,410
7400
8,642
8600
8400
8,157
8200
7200
7000
8800
8000
6,989
7800
7,738
7600
6800
7400
6600
7200
2014
2015
2016
2014
2015
2016
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
03
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Vision, Mission and Values
Sambutan dari Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Visi, Misi
dan Nilai-Nilai
Vision, Mission
and Values
VISI Vision
Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang
dipilih di Indonesia.
To become one of the leading focus banks and commit to serve selected target market in Indonesia.
MISI Mission
Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen
Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif.
We will focus to provide financial solution to Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients
through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services.
Nilai-Nilai Perusahaan Core Values
INTEGRITAS Integrity
PEDULI Caring
PROFESIONAL Professional
INOVASI Innovation
KERJASAMA TIM Teamwork
Laporan Tahunan 2016
04
PT BANK CTBC INDONESIA
Sambutan Dari Presiden
Komisaris
Message From President
Commissioner
Jack Lee
Presiden Komisaris
President Commissioner
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 tercatat sebesar
5,02% atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu
sebesar 4,88% namun pertumbuhan ini masih lebih
rendah dari proyeksi pemerintah sebelumnya yaitu 5,2%
(yoy).
Dear Stakeholders,
The economic growth in 2016 recorded at 5.02% or
higher than the previous year of 4.88%. but this growth is
still lower than the previous government forecast of 5.2%
(yoy).
Realisasi ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian
global pada kuartal IV-2016 yang menunjukkan
peningkatan, meski belum merata di seluruh negara. Salah
satunya terlihat dari harga komoditas internasional dimana
ekspor ke Amerika Serikat, China, dan Jepang juga
tumbuh cukup baik, tidak hanya di sektor migas, tapi juga
non migas.
This realization can not be separated from global
economic conditions in the fourth quarter of 2016
showed an increase, although not evenly distributed
across the country. It was reflected on the international
commodity prices as exports to the United States, China,
and Japan also grew quite nice, not only in oil and gas, but
also non-oil sector.
Walaupun di tahun 2016 Indonesia berhasil melewati
gejolak perekonomian dengan baik, namun beberapa
kondisi makro dan mikro perekonomian sepanjang tahun
2016 telah memberikan tekanan cukup besar kepada
pencapaian target di industri perbankan.
Although in 2016 Indonesia made it through the
economic downturn quite well, macro and micro
economic conditions throughout 2016 has given
considerable pressure to target achievement in the
banking industry.
Penilaian Komisaris terhadap Kinerja Direksi
Board of Commissioners’ Assessment on the
Directors’ performance
Through our monitoring as Board of Commissioner, we
are in opinion that the Directors of the Bank has been
carrying out duties properly and professionally in facing
the economic challenges that affect the Bank's business
activity. The Bank’s management will continue to improve
the quality of risk management and collection capabilities.
The Bank continuously maintain the prudential principle
when giving loans, strengthening the Credit Risk Control
Systems, and the quality of the loans portfolio.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi
Bank telah
melaksanakan tugas dengan baik dan profesional
dalam menghadapi tantangan perekonomian yang
mempengaruhi aktivitas bisnis Bank. Manajemen Bank
terus berusaha memperbaiki dan lebih meningkatkan mutu
manajemen risiko serta kemampuan penagihan piutang
Bank dengan senantiasa mempertahankan prinsip
kehati-hatian saat memberikan pinjaman, memperkuat
Sistem Pengendalian Risiko Kredit (Credit Risk Control
System), dan kualitas portofolio kredit yang diberikan.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
05
Visi, Misi dan Nilai - nilai
Vision, Mission and Values
Sambutan dari Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Sambutan dari President Direktur
Message from President Director
Pandangan atas Prospek Usaha Bank CTBC
Indonesia
Tahun 2017, Dewan Komisaris mencermati beberapa
risiko bagi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
seperti berlanjutnya gejolak finansial yang disertai
melemahnya perdagangan dan lambatnya pertumbuhan di
negara-negara dengan ekonomi maju, berlanjutnya
perlambatan ekonomi Cina, ketidakpastian kebijakan
global, khususnya perjanjian dagang global serta laju
normalisasi tingkat suku bunga di Amerika Serikat.
Views on Business Prospect of Bank CTBC Indonesia
Dewan Komisaris tetap optimis pertumbuhan ekonomi
global akan berjalan dengan kondusif dan tingkat inflasi
yang terjaga sehingga Bank dapat mengembangkan
usahanya dengan baik.
Board of Commissioners remain optimistic about global
economic growth will conducive and the inflation rate is
maintained so that the Bank can develop their business
well.
Untuk itu Dewan Komisaris bersama-sama dengan
Manajemen Bank akan terus melakukan perbaikan yang
diperlukan, melalui review secara berkelanjutan atas
kebijakan-kebijakan yang dibuat, menyediakan nasihat dan
rekomendasi, dan mengawasi manajemen manajemen
untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan sikap
yang lebih prudent.
Therefore, Board of Commissioners together with Bank’s
management will continue to make necessary
improvement through continue review on the policies,
provide counsel and supervise the Bank’s management
for improvement with prudent expectation.
Apresiasi
Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan regulator lainnya, para Direksi dan
karyawan atas dedikasinya terhadap perusahaan, kepada
para pemangku kepentingan termasuk pemegang saham,
nasabah, dan masyarakat pada umumnya, atas
kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Bank
CTBC Indonesia.
Appreciation
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to
take this opportunity to express my gratitude to Financial
Service Authority (OJK) and other Regulators, all of the
Directors and employees for their dedication to the
company, to the stakeholders including shareholders,
customers, and the public community, for their trust and
support given to Bank CTBC Indonesia.
In 2017, Board of Commissioners observe at some of the
risks to Indonesia economy growth projection, such as
the continuing financial turmoil that accompanied by
weak trade and slow economic growth in developed
countries, the continued slowdown in the China
economy, the uncertainty of global policy, particularly
global trade agreements as well as the normalization
interest rates in the United States.
Jack Lee
Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan 2016
06
PT BANK CTBC INDONESIA
Sambutan Dari Presiden
Direktur
Message From President
Director
Joseph Shih
Presiden Direktur
President Director
Perekonomian Indonesia pada tahun 2016 terus
dipengaruhi oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi
global. Akibatnya, permintaan kredit lebih rendah
sementara NPL meningkat, khususnya di perbankan
korporasi.
The economy of Indonesia in 2016 continued to be
impacted by the weakening of global economy growth. As
a result, demand for credit was lower whilst the
Non-Performance Loan (NPL) was increasing, particularly
in the corporate banking.
Menghadapi kondisi ekonomi yang sulit ini, Bank telah
lebih berhati-hati dalam melakukan proses kredit dan
berupaya maksimal untuk menjual agunan yang ada dari
kredit NPL untuk pengelolaan NPL yang lebih baik.
Facing this tough economic condition, the Bank has been
more cautions in credit process and put more efforts to
dispose collateral arising from NPL to properly manage
the NPL.
Pencapaian Kinerja 2016
Walaupun demikian, Bank CTBC Indonesia mampu
mengatasi kondisi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
laporan kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia periode
2016, dengan laba sebelum pajak meningkat menjadi
sebesar IDR 187,55 miliar. Laba bersih tercatat sebesar
IDR 136,63 miliar, naik sebesar 17,95% dibandingkan
tahun 2015. Pendapatan bunga bersih Bank mencapai
IDR 522,47 miliar pada tahun 2016, meningkat sebesar
1,91% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Jumlah
total aset Bank turun sebesar 7,11% dari IDR 12,83 triliun
pada akhir tahun 2015, menjadi IDR 11,92 triliun pada
akhir tahun 2016, terutama karena permintaan pasar yang
lebih rendah untuk kredit.
Business Performance in 2016
However, Bank CTBC Indonesia was able to overcome
the condition well. It can be seen from the statement of
financial performance of Bank CTBC Indonesia in 2016,
with a higher profit before tax of IDR 187.55 billion. The
net profit amounted to IDR 136.63 billion, 17.95% higher
compared to 2015. The Bank achieved interest income
amounted to IDR 522.47 billion in 2016, which was 1.91
% increase from previous year. Total assets decreased
by 7.11% from IDR 12.83 trillion at the end of 2015 to
IDR 11.92 trillion at the end of 2016, mainly because of
lower market demand for credit.
Rasio non-performing loan (NPL) bruto meningkat dari
tahun sebelumnya, yaitu 2,88% menjadi 4,90% pada
tahun 2016. Hal ini diakibatkan oleh memburuknya
kualitas beberapa debitur korporasi. Net NPL 3,61%
masih di bawah batas maksimum yang telah ditentukan
oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.
The gross ratio of non-performing loan (NPL) increased
from previous year, which was 2.88% into 4.90% in
2016. It was due to the deterioration of the quality of some
corporate debtors. Net NPL was 3.61% which remained
below the maximum limit set by Bank Indonesia which is
5%.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
07
Sambutan dari President Komisaris
Message from President Commissioner
Sambutan dari President Direktur
Message from President Director
Profil CTBC Bank., Ltd.
Profile CTBC Bank., Ltd
Ekuitas Bank sebesar IDR 2,67 triliun pada akhir tahun
2016 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar IDR 2,53 triliun. Bank memiliki rasio
kecukupan modal (CAR) sebesar 27,88% pada akhir
tahun 2016, tetap sangat memuaskan apabila
dibandingkan dengan bank setingkat pada umumnya.
The Bank's equity amounted to IDR 2.67 trillion at the end
of 2016 was higher than previous year, IDR 2.53 trillion.
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) was 27.88%
at the end of 2016, which remained very satisfactory
compare with the peers.
Di tahun 2016, Bank CTBC Indonesia meluncurkan
layanan mobile banking sebagai pengembangan fasilitas
pelayanan transaksi perbankan berbasis teknologi (digital
banking), 11 (sebelas) pilihan produk reksadana bagi
nasabah sebagai pengembangan produk wealth
management, mengeluarkan produk bancassurance
‘ProteksiKu dan ProteksiKu Tetap’ yang memberikan
perlindungan untuk fasilitas kredit bagi debitur segmen
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta bekerja sama
dengan The Nature Conservancy Indonesia dalam
pengembangan ‘Tabungan Alamku’ yang merupakan
produk simpanan dengan salah satu fitur utama
keuntungan bagi nasabah untuk turut menyumbang dana
bagi pelestarian dan konservasi alam.
In 2016, Bank CTBC Indonesia has launched mobile
banking
services
as
the
development
of
technology-based banking transaction facility (digital
banking), 11 (eleven) mutual funds products for
customers as development of wealth management
products, bancassurance products so called ‘ProteksiKu
and ProteksiKu Tetap’ – as credit facilities protection for
the Small and Medium Enterprise (SME) market segment,
as well as working together with The Nature Conservancy
Indonesia in developing ‘Tabungan Alamku’, product
saving, with main benefit feature for customer to join the
donation for nature conservation activity.
Prospek Usaha 2017
Dalam mengantisipasi peningkatan prospek ekonomi,
Manajemen Bank memusatkan perhatian pada
peningkatan produktivitas kerja, produk, meningkatkan
kualitas asset, penguatan pengelolaan sumber daya
manusia dan meningkatkan perkembangan IT untuk
mendukung pertumbuhan Bank lebih lanjut.
2017 Business Prospect
In anticipation of improving economic outlook, the
Management has put focus on the upgrade of increasing
the productivity, products, improving asset quality,
strengthening human resources management and
improving IT resources to support the Bank’s further
growth.
Di tahun 2017, Bank CTBC Indonesia menambahkan
beberapa fasilitas pelayanan untuk mempermudah
pelanggan korporasi melakukan transaksi perbankan
dengan Bank yaitu pengembangan fitur Corporate Internet
Banking untuk memberikan layanan lebih kepada
pelanggan dalam hal manajemen transaksi seperti e-Tax
untuk layanan pembayaran pajak, Trade Aplikasi Keuangan
untuk Web Berbasis Trade Finance dan aplikasi Time
Deposit.
In 2017, Bank CTBC Indonesia adds some services
facilities to enable customers to conduct banking
transactions with the Bank by the utilization of Corporate
Internet Banking to give more service to customers in
term of their transaction management such as e-Tax for
Tax payment services, Trade Finance Application for Web
Based Trade Finance application request and Time
Deposit application.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi dan
diterapkan secara konsisten dijalankan untuk memastikan
terselenggaranya kegiatan operasional yang handal dan
responsif.
Good Corporate Governance (GCG) Implementation
The structure and corporate governance mechanisms are
well administrated and consistently implemented to
ensure the reliability and responsiveness implementation
of operational activities.
Tuntutan terhadap mutu tata kelola yang baik menjadi
suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh Dewan
Komisaris dan Manajemen Bank melalui komitmen untuk
melaksanakan Good Corporate Governance (GCG).
The demands on the improvement quality of governance
is a must to be fulfilled by Board of Commissioners and
Bank’s Management through commitment to implement
the GCG according to prevailing principles.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses
berkelanjutan (on-going process) multifacet dan
Manajemen Bank berkomitmen untuk senantiasa
meningkatkan baik dari segi struktur, sumber daya
manusia dan tata kerja Good Corporate Governance
(GCG) pada Bank.
Good Corporate Governance (GCG) is a multifacet
on-going process and Bank CTBC Indonesia has
committed to enhance the structure, human resources
and implementation of GCG of the Bank.
Laporan Tahunan 2016
08
PT BANK CTBC INDONESIA
Sambutan dari President Komisaris
Message from President Commissioner
Sambutan dari President Direktur
Message from President Director
Profil CTBC Bank., Ltd.
Profile CTBC Bank., Ltd
Ucapan Terima Kasih
Tahun 2016 merupakan tahun penuh tantangan bagi
industri perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC
Indonesia mampu mengakhirinya dengan cukup baik.
Selanjutnya, Bank akan terus tetap menjaga semangat
yang baik dan tetap fokus pada peningkatan produktivitas
dan terus menumbuhkan kualitas portfolio pinjaman untuk
perkembangan usaha lebih lanjut.
Acknowledgement
While 2016 was a very challenging year for the banking
industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able
to closed the year with acceptable performance. Going
forward, the Bank will continue to maintain good spirit and
remain focused on improving productivity and the quality
of the loan portfolio for further business development.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih
kepada para pemegang saham atas kepercayaan mereka
berikan kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Regulator lainnya atas
pengawasan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan
selama ini. Kami juga sangat menghargai segenap
karyawan Bank CTBC Indonesia untuk kerja sama tim,
komitmen dan profesionalisme mereka dalam memberikan
pelayanan yang terbaik. Akhirnya kepada nasabah dan
seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada henti
kepada Bank CTBC Indonesia.
On behalf of all of the Directors, I would like to thank the
shareholders for their confidence in the Directors’
ongoing management of the Bank,
to the Board of
Commissioners, Financial Service Authority (OJK) and
other Regulators for their continued supervision, guidance
and direction throughout the year. We also highly grateful
to the employees of Bank CTBC Indonesia for their
teamwork, commitment and professionalism in delivering
the best services and values. Finally to our customers and
all of our business partners for their continued support to
Bank CTBC Indonesia.
Joseph Shih
Presiden Direktur President Director
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
09
Sambutan dari Presiden Direktur
Message from President Director
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT CTBC Indonesia
Profil
CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
CTBC Bank, yang sebelumnya dikenal sebagai China
Securities Investment Corp, didirikan pada tahun 1966,
dan telah berafiliasi dengan CTBC Financial Holding Co,
Ltd sejak 17 Mei 2002. Kegiatan usahanya meliputi
deposito, pinjaman, jaminan, valuta asing, unit perbankan
lepas pantai (OBU), trust, kartu kredit, surat berharga,
obligasi, futures proprietary, derivatif, anjak piutang, kotak
penyimpanan, pelayanan perbankan elektronik, dan lotere
nasional.
Formerly known as China Securities Investment Corp.,
CTBC Bank was established in 1966 and has been
affiliated with CTBC Financial Holding Co., Ltd. since
May 17, 2002. Operations include deposits, loans,
guarantees, foreign exchange, offshore banking units
(OBU), trusts, credit cards, securities, bonds, proprietary
futures, derivatives, factoring, safe deposit boxes,
electronic banking services, and the national lottery.
Pada bulan Juni 2014, CTBC Bank resmi menjadi
pemegang saham tunggal dari The Tokyo Star Bank. Pada
bulan November 2015, CTBC Bank bergabung dengan
CTBC Broker Asuransi. Dengan CTBC Bank, perusahaan
yang bertahan, untuk terus memberikan layanan kepada
klien CTBC Broker Asuransi.
In June, 2014, CTBC Bank officially became the sole
shareholder of The Tokyo Star Bank. In November 2015,
CTBC Bank merged with CTBC Insurance Brokers. With
CTBC Bank, the surviving company, to continue providing
services to CTBC Insurance Brokers’ clients.
Pada tahun 2016, CTBC Bank mendapatkan
penghargaan sebagai “Best Bank in Taiwan” oleh Global
Finance dan FinanceAsia, “The Achievement in Credit
Risk Management Award,” “Best Managed Bank in
Taiwan” dan “Best Retail Bank in Taiwan” oleh The Asian
Banker. Euromone, FinanceAsia, Asiamoney. Majalah The
Asset dan The Banker & PWM magazines juga
memberikan penghargaan pada CTBC Bank sebagai
“Best Private Bank in Taiwan.” Penghargaan lain termasuk
“Best Trade Finance Bank in Taiwan” oleh Global Finance,
The Asset, The Asian Banker, and Global Trade Review,
“Best Cash Management Bank in Taiwan” oleh The Asian
Banker, “House of the Year” oleh AsiaRisk, and “Taiwan
Loan House” oleh IFR Asia.
In 2016, CTBC Bank was awarded “Best Bank in Taiwan”
by Global Finance and FinanceAsia, “The Achievement in
Credit Risk Management Award,” “Best Managed Bank in
Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan” by The Asian
Banker. Euromone, FinanceAsia, Asiamoney, The Asset
and The Banker & PWM magazines also recognized
CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan.” Other
awards include “Best Trade Finance Bank in Taiwan” by
Global Finance, The Asset, The Asian Banker, and Global
Trade Review, “Best Cash Management Bank in Taiwan”
by The Asian Banker, “House of the Year” by AsiaRisk,
and “Taiwan Loan House” by IFR Asia.
Per tahun 2016, dengan total aset lebih dari NT$ 3,52
triliun, 150 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan
sebanyak 107 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak
perusahaan, dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi
di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia,
Filipina, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapura,
Myanmar, Malaysia, Australia, dan Cina membuat CTBC
Bank Taiwan sangat dikenal sebagai menjadi lembaga
keuangan internasional.
As of 2016, with total assets of NT$ 3.52 trillion, CTBC
Bank has a total of 150 branches within Taiwan and 107
outlets (representative offices, branches, and subsidiaries
and their branches) locates in the US, Canada, Japan,
India, Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong
Kong, Singapore, Myanmar, Malaysia, Australia, and
China, which makes CTBC Bank Taiwan’s most
international financial institution.
CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC
Financial Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama
Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal
31 Desember 2016, sepuluh (10) pemilik saham terbesar
CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah TPP Asset
Management Co., Ltd. (3,06%), Yi Kao Investment Co.,
Ltd. (2,89%), Mega International Commercial Bank Co.,
Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the Investment
Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman)
CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial
Holding Company Co., Ltd. (formerly known as
Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). As of
31 December 2016, ten (10) major shareholders of
CTBC Financial Holding Co., Ltd., are TPP Asset
Management Co., Ltd. (3.06%), Yi Kao Investment Co.,
Ltd. (2.89%), Mega International Commercial Bank Co.,
Ltd. Acting as Custodian for the Investment Account of
Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
Laporan Tahunan 2016
10
PT BANK CTBC INDONESIA
Sambutan dari Presiden Direktur
Message from President Director
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT CTBC Indonesia
Limited (2,60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
(2,42%), Jeffrey L. S. Koo (2,14%), Government of
Singapore (1,93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd.
(1,73%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), CTBC
Bank Trust Account for CTBC Financial Holding
Employee Welfare Savings Committee (1,55%), Bank of
Taiwan Co.,Ltd. (1,54%).
(2.60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2.42%),
Jeffrey L. S. Koo (2.14%), Government of Singapore
(1.93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1.73%),
Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1.61%), CTBC Bank
Trust Account for CTBC Financial Holding Employee
Welfare Savings Committee (1.55%), Bank of Taiwan
Co.,Ltd. (1.54%).
Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC
Financial Holding adalah Taiwan Life Insurance Co., Ltd.,
CTBC Securities Co., Ltd., CTBC Venture Capital Co.,
Ltd., CTBC Asset Management Co., Ltd., CTBC
Investments Co., Ltd., CTBC Security Co., Ltd. dan
Taiwan Lottery Corporation.
Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC
Financial Holding include Taiwan Life Insurance Co., Ltd.,
CTBC Securities Co., Ltd., CTBC Venture Capital Co.,
Ltd., CTBC Asset Management Co., Ltd., CTBC
Investments Co., Ltd., CTBC Security Co., Ltd. and
Taiwan Lottery Corporation.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
11
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Profil
PT Bank CTBC
Indonesia
Profile of PT Bank CTBC
Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust
Indonesia) dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh
CTBC Bank Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama
Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan
salah satu Bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham
dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu
bank terkemuka di Indonesia.
PT Bank CTBC Indonesia (formerly named PT Bank
Chinatrust Indonesia) is 99% shareholder owned by
CTBC Bank Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust
Commercial Bank Co., Ltd.), one of the leading Banks in
Taiwan and the remaining 1% is owned by PT Bank
Danamon Indonesia Tbk, one of the premier Indonesian
banks.
Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada
pertengahan tahun 1997 terutama untuk melayani
perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank
Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh
Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara.
Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank
meningkatkan kepemilikannya menjadi 99% dan merubah
nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank
Chinatrust Indonesia. Di tahun 2013, Chinatrust
Commercial Bank Co., Ltd. selaku pemegang saham
mayoritas PT Bank CTBC Indonesia melakukan
perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. dan PT
Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama
berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia.
Bank CTBC Indonesia started its operation in Indonesia
in mid 1997, mainly to serve the Indo-Taiwanese trade,
under the name of PT Bank Chinatrust Tamara with
shareholding of 85% by Chinatrust Commercial Bank
and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust
Commercial Bank increased its ownership to 99% and
changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust
Indonesia. And In 2013, Chinatrust Commercial Bank
Co., Ltd. as majority shareholder of PT Bank CTBC
Indonesia had changed its name to CTBC Bank Co., Ltd.,
PT Bank Chinatrust Indonesia then followed with name
change to PT Bank CTBC Indonesia in the same year.
Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten
sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai
salah satu Bank terkemuka di Indonesia.
With a strong capital base and consistent performance
since its establishment, Bank CTCB Indonesia has been
recognized as one of the leading Banks in Indonesia.
Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang
lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di
seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi Bank
yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset
sebesar IDR 11,92 triliun dan 13 (tiga belas) kantornya di
Indonesia
(termasuk
2
Kantor
Fungsional
Non-operasional), kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia
terus difokuskan untuk mengembangkan kerjasama dan
hubungan jangka panjang dengan para nasabah.
Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate
and consumer services in Indonesia and is committed to
become a Bank that can be relied upon and trusted. With
assets totaling IDR 11.92 trillion, and 13 (thirteen) offices
in Indonesia (including 2 Functional Offices
Non-Operational), Bank CTBC Indonesia business
activities continue to focus on developing cooperation
and long-term relationships with customers.
Laporan Tahunan 2016
12
PT BANK CTBC INDONESIA
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
100% CTBC Financial Holding Co., Ltd.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
1%
99%
CTBC Bank Co., Ltd.
PT Bank CTBC Indonesia
Catatan:
• Data per 31 Desember 2016
• Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC
Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd.
yang merupakan perusahaan publik
• Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial
Holding Co., Ltd. adalah TPP Asset Management Co.,
Ltd. (3,06%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2,89%),
Mega International Commercial Bank Co., Ltd. berlaku
sebagai kustodian untuk the Investment Account of
Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
(2,60%), Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2,42%),
Jeffrey L. S. Koo (2,14%), Government of Singapore
(1,93%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1,73%),
Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), CTBC Bank
Trust Account for CTBC Financial Holding Employee
Welfare Savings Committee (1,55%), Bank of Taiwan
Co.,Ltd. (1,54%).
Note:
• Data as of December 31, 2016
• Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is
CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public
company
• Ten major shareholders of CTBC Financial Holding
Co., Ltd., are TPP Asset Management Co., Ltd.
(3.06%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.89%), Mega
International Commercial Bank Co., Ltd. Acting as
Custodian for the Investment Account of Morgan
Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (2.60%),
Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (2.42%), Jeffrey L.
S. Koo (2.14%), Government of Singapore (1.93%),
Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1.73%), Chuan Wei
Investment Co., Ltd. (1.61%), CTBC Bank Trust
Account for CTBC Financial Holding Employee
Welfare Savings Committee (1.55%), Bank of Taiwan
Co.,Ltd. (1.54%).
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
13
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Strategi Bisnis
Business Strategy
Bisnis Treasuri
Tahun 2016 adalah tahun yang penuh tantangan untuk
bisnis Treasuri masih karena perlambatan ekonomi global.
Hasil pemilihan presiden AS yang tidak diduga sempat
menyebabkan turbulensi yang signifikan di pasar uang
namun program tax amnesty dari pemerintah Indonesia
memberikan optimisme untuk percepatan ekonomi
domestic.
Treasury Business
Year of 2016 was still a very challenging year for Treasury
business due to global economic slowdown. The
unexpected result of the election of US president was
temporarily brought significant turbulence in the market
but tax amnesty program of Indonesia Government bring
optimism to accelerate domestic economy.
Untuk tahun 2016, Grup Bisnis Treasuri membukukan
pendapatan sebesar Rp 133,46 miliar, 11% (sebelas
persen) dibawah target. Namun pencapaian ini lebih tinggi
30% (tiga puluh persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
For the year of 2016, Treasury Business Group recorded
the revenue as IDR 133.46 billion, 11% (eleven percent)
below target. But this achievement was 30% (thirty
percent) increase from previous year.
Peningkatan pencapaian tersebut terutama dikarenakan
peningkatan signifikan sebesar 348% (tiga ratus empat
puluh delapan persen) pada keuntungan dari transaksi
surat berharga dan penurunan biaya pendanaan melalui
transaksi antar bank sebesar 57% (lima puluh tujuh
persen) bila dibandingkan tahun sebelumnya.
The increment mainly due to significant increase of 348%
(three hundred fourty eight percent) on profit from
securities trading and significant decrement of 57% (fifty
seven percent) in funding cost through interbank
transaction compared to previous year.
Memasuki tahun 2017, Grup Bisnis Treasuri Bank CTBC
Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan
kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk
meningkatkan portfolio transaksi derivatif dalam valuta
asing dan suku bunga masih menjadi strategi utama. Di
sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar surat
berharga dan meningkatkan bisnis FX dengan lebih
meningkatkan prinsip kehati-hatian juga memberikan
dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Selain
itu strategi Gapping juga tetap menjadi bagian dari fokus
tahun ini dalam menjaga sumber pendapatan.
Entering 2017, Treasury Business Group of Bank CTBC
Indonesia will continue to improve services to customers.
Customer base expansion to grow derivative transactions
in foreign exchange and interest rate become a major
strategy. On the other hand, Trading Desk will keep
focusing on fixed income market and improve FX trading
business along with enhance prudent risk management
while provide best price to support customer transactions.
Gapping strategies are also still become parts of the
interbank focus this year to secure the revenue source.
Grup Bisnis Treasuri juga akan memperluas layanan
kepada nasabah dengan menyediakan alternatif investasi
pada surat berharga yang diterbitkan Pemerintah
Indonesia.
Treasury Business Group will also expand the service to
the customers by providing alternative investment in
Indonesia Government bonds.
Grup Bisnis Treasuri siap menyambut tantangan di tahun
2017 optimisme yang tinggi.
Treasury Business Group is ready to embrace the
challenges in 2017 with high optimism.
Perbankan Korporasi
Selama tahun 2016, kegiatan Corporate Banking Group
(CBG) masih berfokus pada pemberian pinjaman dan
pendanaan untuk segmen korporasi menengah dan besar
termasuk pula segmen Taiwan, untuk beberapa sektor
industri yang in-line dengan risk appetite bank, namun
karena kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan terus
berkelanjutan, menyebabkan penurunan yang cukup
signifikan dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.
Pencapaian hasil di bawah target ini terjadi di seluruh
segmen, dengan segmen korporasi yang paling terkena
dampaknya dibandingkan segmen menengah dan Taiwan.
Corporate Banking
During 2016, Corporate Banking Group (CBG) activities
still focus on covering lending and funding to medium and
large corporate segment including Taiwanese segment to
several industry sectors which in-line with the bank’s risk
appetite, but due to continued unfavorable economic
conditions, has shown a drop quite significant compared
to previous year’s performance. The below target
achievement was occurred across segment, with
corporate segments being the most impacted than middle
and Taiwanese market.
Dibandingkan dengan akhir tahun 2015, Corporate
Banking Group (CBG) mencatat sedikit penurunan
sebesar 2% untuk pendapatan total tetapi mendapatkan
Compared to year-end 2015, Corporate Banking Group
(CBG) record a slightly deficit 2% for revenue and 7%
surplus profit in 2016, and also recorded a decrease for
Laporan Tahunan 2016
14
PT BANK CTBC INDONESIA
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
kenaikan 7% pada laba di tahun 2016, dan penurunan
pada kedua portofolio kredit dan deposito, dengan
pertimbangan kondisi pasar yang tidak menguntungkan
dan stagnan, oleh karenanya, strategi Bank lebih
difokuskan untuk mengelola kualitas aset yang baik dari
seluruh portofolio kredit.
both loan and deposit portfolio considering unfavorable
and stagnant market condition and therefore, the Bank’s
strategy was focused more to manage good asset quality
of its loan portfolio.
Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang penuh
tantangan sambil memastikan kualitas kredit yang baik,
Bank akan sangat selektif memberikan pinjaman kredit,
seperti menekankan pada perusahaan terkemuka yang
menunjukkan kinerja yang mengesankan dan track record
yang sangat handal. Namun demikian, pemantauan yang
ketat baik pada nasabah baik ataupun nasabah
bermasalah tetap akan terus menjadi fokus utama pada
2017.
To face such a challenging business environment ahead
while ensuring good credit quality, the Bank will be very
selectively doing lending activities, such as emphasizing
on reputable companies that show impressive
performance and highly reliable track record.
Nevertheless, strictly monitoring accounts both
performing and non-performing loan will continue to be
the main focus in 2017.
Selanjutnya, dilatarbelakangi oleh keahlian dan memiliki
dasar yang kuat untuk melayani segmen pasar menengah,
Bank akan masih tetap berperan dalam sejumlah kegiatan
bisnis yang melibatkan pendanaan dan pinjaman ke
beberapa segmen seperti manufaktur, perdagangan,
makanan dan minuman, grosir, jasa, bisnis yang
berorientasi ekspor dan impor. Tetapi seperti yang kita
ketahui bahwa saat ini terdapat beberapa bank Taiwan dan
asing baru yang bergabung di pangsa pasar Indonesia
dan dalam menyikapi sasaran Pemerintah Indonesia untuk
menjadi pemimpin dalam Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA), Bank merasa perlu untuk melakukan perluasan
usaha ke pasar regional dengan beberapa cara antara lain
melakukan supply chain untuk seluruh wilayah domestic,
mengembangkan pelayanan khusus untuk cross border
corporation dan juga memanfaatkan jaringan CTBC global
untuk membantu nasabah memasuki era Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA).
Furthermore, as our expertise and having strong base to
serve middle market segment, the Bank will still maintain
to engage in a number of business activities that entail
funding and lending to several segment such as
manufacturing, trading, food and beverage, wholesale,
services, export and import oriented businesses. But as
we know that several new Taiwanese and foreign banks
join to the market and in responding government target to
be the leader of AEC, the Bank need to do an expanding
of business to regional market by several ways such as
doing supply chain for domestic and across region,
develop specific desk for across border corporation, and
also Leverage CTBC regional network to assist
customers entering ASEAN Economic Community
(AEC).
Sebagaimana Internet Banking (CTBC e-Corp) telah
diluncurkan pada Q2-2016, Bank akan terus melakukan
sosialisasi fitur kepada semua pelanggan karena Bank
mengharuskan seluruh aplikasi Internet Banking
sebelumnya untuk di-migrasi pada aplikasi internet yang
baru. Diharapkan pada tahun 2017, penggunaan
Corporate Internet Banking akan mendominasi transaksi
keuangan nasabah menjadi lebih efisien, cepat dan aman.
Bank akan terus mengembangkan fitur internet banking
pada tahun 2017 untuk memberikan layanan lebih kepada
pelanggan dalam hal manajemen transaksi seperti e-Tax
untuk layanan pembayaran pajak, Trade Aplikasi Keuangan
untuk Web Berbasis Trade Finance dan aplikasi Time
Deposit.
As CBG has launched New Corporate Internet Banking
(CTBC e-Corp) on Q2-2016, the Bank will continue to do
features socialization to all customers since the Bank has
to migrate all previous Internet Banking application to the
new one. Expected in 2017, the utilization of Corporate
Internet Banking will dominate financial transactions of
customers to be more efficient, fast and secure. The Bank
will continue to develop our features at our internet
banking in 2017 to give more service to customers in term
of their transaction management such as e-Tax for Tax
payment services, Trade Finance Application for Web
Based Trade Finance application request and Time
Deposit application.
Selain menyediakan one stop solusi untuk Debitur, selama
2016, Bank juga telah melakukan kerjasama dengan
beberapa perusahaan asuransi umum sebagai Mitra
Asuransi Bank untuk memberikan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan, khususnya untuk rencana jaminan
asuransi.
In addition to provide one stop solution to Debtors, during
2016, Bank also has engaged to several general
insurance companies as a Bank Insurance Partner to give
a better service to customers, for their collaterals
insurance plan.
Financial Institusi (FI) Departemen tetap mengelola
hubungan koresponden untuk kelancaran transaksi
internasional, baik pengiriman uang dan trade finance.
Selain itu, menyesuaikan pada likuiditas Bank dan sebagai
alternatif struktur pendanaan, (FI) akan membantu Bank
Financial Institutions (FI) Department continues to
manage correspondent banking relationship for smooth
international transactions both remittances and trade
finance. Moreover, depending on the Bank’s liquidity and
as alternative funding structure, Financial Institutions
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
15
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
untuk memperoleh fasilitas antar bank baik committed
maupun uncommitted, begitupun fasilitas onshore dan
offshore dari bank koresponden. Kedepannya, untuk
mengantisipasi pertumbuhan Bank, kami pun akan
mencari pendanaan jangka panjang dalam bentuk
simpanan nasabah offshore serta pinjaman perbankan,
dengan tetap menjaga fasilitas jangka pendek (short term)
dari berbagai bank lainnya.
Department (FI) support the Bank to obtain from interbank
both uncommitted and committed facilities from onshore
and offshore correspondent banks. Going forward as to
anticipate the Bank’s growth, we will look for both long
term funding which could be in the form of offshore
customer deposits as well as bank borrowing, while
maintaining short term facility from various banks.
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Pada tahun 2016, Grup Bisnis IOW (Indonesian
Overseas Worker-TKI) masih belum mengalami
perkembangan yang signifikan. Hal ini dikarenakan Bank
sedang
melakukan
beberapa
persiapan
dalam
menjalankan penyaluran KUR TKI, seperti mendapatkan
rekomendasi, melakukan integrasi sistem, melakukan
penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan beberapa
pihak terkait serta pengerjaan infrastruktur dan sarana
prasarana yang diperlukan dalam menjalankan program
pembiayaan KUR.
Indonesian Overseas Worker (IOW) Lending
Following the condition of year 2016, IOW Business
Group in 2016 still did not experience significant
progress, due to the Bank are doing some preparation in
the process KUR TKI, such as getting a recommendation,
system integration, signed a Cooperation Agreement with
some authorised party as well as the construction of
infrastructure and the infrastructure required to run the
program KUR financing.
Namun demikian, Grup Bisnis IOW masih merealisasikan
fasilitas pembiayaan penempatan TKI ke luar negeri,
sebesar 7,3% dari target yang ditetapkan untuk tahun
2016.
However, IOW Business Group still realize the payment
facilities for IOW with achievement drawdown ratio of
7.3% from the budget set for year 2016.
Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW melakukan
pencapaian pendapatan dan laba bersih sebelum pajak
masing-masing sebesar 114% dan 149% dari target yang
dianggarkan.
In terms of financial performance, IOW Business Group
has achieved budgeted total revenue and pre-taxed
income by 114% and 149% respectively.
Tahun 2017 diperkirakan masih akan menjadi tahun yang
penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan TKI.
Namun saat ini, Grup Bisnis IOW telah mendapatkan
Surat Rekomendasi dari pihak yang berwenang mengenai
partisipasi Bank dalam menjalankan Program Pembiayaan
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia melalui pola KUR.
Selanjutnya, Grup Bisnis IOW akan terus berupaya agar
program tersebut dapat segera berjalan dan terealisasi
dengan baik sehingga Grup Bisnis IOW dapat
memperoleh kembali pangsa pasarnya serta mencapai
target yang diinginkan.
Year 2017 is predicted still be a challenging year for IOW
Business. But recently, IOW Business Group has
received Recommendation Letter from several related
parties regarding Bank’s participation in running
Indonesia Overseas Workers Placement Financing
Program through Microfinance (KUR) scheme.
Furthermore, IOW Business Group will continue to strive
for the program to be realized as soon as possible so IOW
Business Group will be able to regain market share to
achieve the expected target.
Perbankan Ritel
Strategi usaha perbankan ritel Bank CTBC Indonesia
pada tahun 2016 dijalankan secara konsisten dan
berkesinambungan melalui kegiatan usaha yang
mencakup pengelolaan dana pihak ketiga, wealth
management, pinjaman konsumen, layanan perbankan
berbasis teknologi (digital banking) serta pemberian kredit
bagi pengembangan segmen usaha kecil dan menengah
(UKM).
Retail Banking
In 2016, Bank CTBC Indonesia's retail banking business
strategy were executed consistently and continuously
through activities that include third-party fund
management, wealth management, consumer lending,
digital banking as a technology-based banking
transaction facility and loan facility for small medium
enterprises (SMEs) segment.
Bank CTBC Indonesia terus berinovasi mengembangkan
produk simpanan, investasi dan wealth management.
Meski secara umum kondisi perkembangan perekonomian
global dan Indonesia pada tahun 2016 cenderung
melambat, kinerja pada dana simpanan pihak ketiga di
bisnis ritel Bank tetap menunjukkan adanya peningkatan
dan pertumbuhan sebesar 7% dibandingkan tahun 2015.
Dalam upaya menambahkan ragam pilihan produk
simpanan bagi nasabah, menutup tahun 2016, pada bulan
Desember telah dilakukan acara penandatangan nota
kesepahaman kerjasama antara Bank CTBC Indonesia
Bank CTBC Indonesia continued to innovate and develop
its deposit, investment and wealth management products.
Even though the general conditions of global and
Indonesia’s economic developments in 2016 tended to
slow down, the performance of the third party fund
deposits in retail business Bank continued to show an
increase and a growth of 7% compared to 2015. In
addition to offer a wide selection of deposit products for
customers, closing the year, in December 2016, Bank
CTBC Indonesia has made the signing ceremony of the
memorandum of cooperation with The Nature
Laporan Tahunan 2016
16
PT BANK CTBC INDONESIA
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
dengan The Nature Conservancy Indonesia dalam rangka
pengembangan produk ‘Tabungan Alamku’. Ini merupakan
produk simpanan dalam mata uang Rupiah dengan salah
satu fitur utama keuntungan bagi nasabah adalah untuk
turut serta menyumbang dana bagi kegiatan pelestarian
dan konservasi alam.
Conservancy Indonesia for the product development of
'Tabungan Alamku'. This is a savings account product in
Rupiah currency with one of the main features of benefit
for customer is to participate and contribute in terms of
funds for conservation and nature conservation.
Melanjutkan kegiatan pengembangan produk-produk
bancassurannce, pada bulan Oktober 2016 Bank CTBC
Indonesia bekerjasama dengan perusahaan asuransi
PT Zurich Topas Life meluncurkan ‘ProteksiKu’ dan
‘ProteksiKu Tetap’, dua pilihan produk perlindungan
fasilitas kredit bagi debitur segmen Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Selain itu, sejalan kegiatan usaha
global Bank CTBC dengan beberapa penghargaan dan
best practice sebagai Bank terbaik dalam hal inovasi dan
pengelolaan wealth management di Taiwan, maka Bank
CTBC Indonesia pun melengkapi ragam pilihan produk
bagi nasabahnya selain bancassurance. Pada bulan
Agustus 2016 diluncurkan sekaligus 11 [sebelas] pilihan
produk reksadana sebagai hasil kerjasama antara PT Bank
CTBC Indonesia dengan tiga perusahaan manajer
investasi terkemuka di Indonesia, yaitu PT BNI Asset
Management, PT Eastspring Investments Indonesia dan
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. Dengan
bertambahnya ragam produk wealth management ini,
maka nasabah dapat lebih fleksibel dalam memilih produk
sesuai dengan kebutuhannya, baik untuk perlindungan
maupun investasi.
Continuing its bancassurannce products development, in
October 2016 Bank CTBC Indonesia in cooperation with
the insurance company PT Zurich Topas Life launched
'ProteksiKu' and 'ProteksiKu Tetap', two new protection
products option for credit facilities of Small and Medium
Enterprises (SMEs) debtors. In addition, following the
global business strategies of CTBC Bank with several
awards and best practice as the best Bank in terms of
innovation and the management of wealth management in
Taiwan, then Bank CTBC Indonesia also complement the
wide selection of products for its customers in addition to
bancassurance. In August 2016, the Bank launched 11
[eleven] types of mutual funds as a result of cooperation
between PT Bank CTBC Indonesia with three leading
investment management companies in Indonesia, namely
PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments
Indonesia and PT Batavia Prosperindo Asset
Management. With these increasing ranges of wealth
management products, then the customer can have more
flexibility in choosing products suited to their needs, both
for protection and investment.
Melengkapi dan menunjang berkembangnya produk
perbankan ritel tersebut, Bank CTBC Indonesia pun
secara paralel terus melakukan pengembangan fasilitas
pelayanan transaksi perbankan berbasis teknologi (digital
banking) untuk memudahkan nasabah. Setelah pada
tahun 2015 lalu tersedia fasilitas layanan Bill Payment
melalui jaringan ATM CTBC dan CTBC Internet Banking,
maka pada bulan Maret 2016 diluncurkan CTBC Mobile
Banking. Fasilitas layanan ini mempermudah nasabah
dalam melakukan transaksi perbankan melalui telepon
selularnya dengan nyaman setiap saat. Aplikasi CTBC
Mobile Banking ini dapat diunduh melalui App Store,
Google Play dan BlackBerry World.
In conjunction to support the development of its retail
banking products, Bank CTBC Indonesia parallel kept on
innovate and enhance the technology-based banking
transaction service facility [digital banking] to make it
easier for the customers. Following the launching of Bill
Payment service facilities through CTBC ATM networks
and CTBC Internet Banking in the year 2015, CTBC
Bank then launched CTBC Mobile Banking in March
2016. This facility helps customers to easily do banking
transactions through mobile phone at any time,
everywhere. CTBC Mobile Banking application can be
downloaded via the App Store, Google's Play and the
BlackBerry World.
Secara umum, pengembangan portfolio Kredit Tanpa
Agunan di tahun 2016 difokuskan pada upaya-upaya
mencapai
pertumbuhan
yang
sehat
dan
berkesinambungan, khususnya untuk produk Public Loan.
Hal-hal yang telah dilakukan terkait dengan tema tersebut
antara lain: rekomposisi untuk segmen portfolio dengan
peningkatan segmen nasabah Card For Loan, perbaikan
strategi penagihan untuk segmen nasabah reguler,
penyeimbangan jumlah tenaga sumber daya manusia
penagihan dengan beban kerja yang ada, pengembangan
kanal pembayaran alternatif dengan pihak ke-3, dsb.
In general, the development of Unsecured Lending
Portfolio in 2016 was being focused on several efforts to
attain health & sustained portfolio growth, particularly on
Public Loan product. Some taken actions that have been
done related to the said strategic theme are: portfolio
segment decomposition through increase in acquiring
Card For Loan type of customers, enhancement of
Regular segment Collection Strategy, balancing numbers
of collectors to be in line with collection workload, 3rd
party-based Alternate Payment Channel development,
etc.
Sedangkan untuk produk Salary Loan, pengembangan
portofolio produk ini dilakukan melalui beberapa upaya,
antara lain: peningkatan kualitas hubungan dengan
mitra-mitra usaha (baik Koperasi maupun Perusahaan),
penambahan
mekanisme
Early
Warning
guna
mengantisipasi dampak negatif dari perlambatan ekonomi,
dan peningkatan hubungan dengan nasabah melalui
program pemasaran kreatif serta Top Up.
While for Salary Loan product, product portfolio
development has been conducted through several ways,
i.e.: increasing relationship quality with its business
partners (both Cooperative and Legal Entity),
establishment of Early Warning Mechanism to anticipate
negative effect of Economic Slowdown, and improvement
of Customer Relationship Management through Creative
Marketing Activities and Up selling (Top Up).
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
17
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Di sisi lain, pada bisnis Kredit Beragunan, Bank tetap
berfokus pada perbaikan proses yang ada, penguatan
kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker,
pemberdayaan sumber alternatif untuk referensi calon
nasabah salah satunya melalui online channel, serta
perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga
penjualan yang ada.
On the other side, in the Secured Lending Business,
Bank continued to focus on its process improvement,
strengthening the strategic partnership with Brokers,
develop Sales Reference Channel through, utilize
alternative source for leads generation through online
channel, as well as improving productivity and
competency of existing Sales Officer.
Sejak mulai diluncurkannya fasilitas layanan pemberian
kredit khusus bagi pengembangan usaha di segmen
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada pertengahan
tahun 2014 lalu hingga tahun 2016, kegiatan usaha masih
tetap difokuskan pada UKM di wilayah Jabotabek. Upaya
pendukung perluasan pangsa pasar dan pengembangan
usaha dilakukan dengan menambah penempatan tim
tenaga pemasaran wilayah Jakarta di Kantor Cabang
Pembantu Kelapa Gading dan Puri pada bulan April dan
September 2016. Ini menambah jumlah tim tenaga
pemasaran yang sebelumnya telah ada di Kantor Cabang
Pembantu Mangga Dua dan Pluit, Jakarta. Ke depannya,
pengembangan wilayah layanan UKM akan mencakup
pula wilayah kota Bandung dan Surabaya.
In the mid year of 2014, the Bank launched its lending
facility services specially offered for Small and Medium
Enterprises (SMEs) business segment. Since then, in
year 2016 its business activity remained focused on
SMEs in the greater Jakarta area. The settlement of sales
and marketing team in Jakarta Sub-Branch Offices of
Kelapa Gading and Puri Kencana in April and September
2016, especially to support the expansion and
development this SME business segment. It increased
the number of sales force which already existed in the
Sub-Branch Offices in Mangga Dua and Pluit , Jakarta.
Looking ahead the year 2017, the development of SME
service area will also include the areas of the city of
Bandung and Surabaya.
Dengan mempertimbangkan hasil yang telah tercapai
sepanjang tahun 2016 serta prediksi perkembangan
ekonomi makro Indonesia pada tahun 2017, maka secara
umum kegiatan perbankan ritel akan difokuskan pada
upaya strategis yang lebih efektif dan efisien dalam sinergi
kegiatan antara unit-unit usahanya. Pengembangan
produk, layanan maupun fasilitas di satu unit usaha akan
senantiasa sinergi dengan unit usaha lain – baik dalam
perbankan ritel maupun dengan divisi usaha lain dalam
Bank. Kegiatan dimaksud mencakup di antaranya Bundle
Program yang mencakup Up Selling and Cross Selling,
optimalisasi kerjasama pengembangan dan penjualan
produk dengan partner usaha strategis serta
penyempurnaan fitur dan layanan fasilitas digital banking
yang sudah tersedia saat ini.
Taking into account the results that have been achieved
over 2016 and the prediction of Indonesia’s
macroeconomic developments in 2017, then in general,
retail banking activities will be focused on more effective
and efficient strategic efforts to synergize the activities of
its business units. Development of products, services or
facilities in one business unit will be synergized with other
business units – both in retail banking as well as with
other business divisions in the Bank. These to mention
might include among Bundle Program that includes Up
Selling and Cross Selling, optimization of product and
sales development as cooperation with strategic business
partners as well as enhancements of digital banking
features and facilities which are already available.
Strategi yang akan dipertahankan dan ditingkatkan terus
kualitasnya oleh Bank CTBC Indonesia adalah tetap
menjalankan kegiatan usaha perbankan ritel di tahun
2017 dengan prinsip kehati-hatian dan didukung
pemantauan dalam hal kualitas portofolio, proses
operasional dan implementasi kebijakan. Seluruhnya akan
diupayakan tetap sejalan dan sesuai peraturan-peraturan
yang diterapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga
Penjamin Simpanan.
The strategy that its quality will be maintained and
improved by Bank CTBC Indonesia is continuously to run
the retail banking business activity in 2017 with the
precautionary principle, supported by monitoring process
of portfolio quality, operational and policy implementation.
Those will comply with the regulators, include Central
Bank of Indonesia, the Financial Services Authority and
the Deposit Insurance Agency.
Operasional
Dalam rangka mendukung Unit Bisnis dalam menghadapi
tantangan dan persaingan di lingkungan bisnis ke depan,
Operation Group berkomitmen untuk memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dengan
meningkatkan efisiensi kerja dan tetap melakukan
pengawasan terhadap semua transaksi yang dilakukan
dengan selalu memastikan kualitas kerja, tingkat
keakurasian dan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur
standar kerja, serta memenuhi Peraturan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan lainnya
yang berlaku.
Operation
In order to support the Business Unit in facing of
challenge and competition in business environment
ahead, Operation Group is committed to deliver
excellence service to customers by improving work
efficiency as well as keep control on transactions
executed by always ensuring the quality of work, the level
of accuracy and comply with the Policy and Procedure
/Standard
Operating
Procedure,
Bank
Indonesia/Financial Services Authority Regulation and
any other regulations.
Laporan Tahunan 2016
18
PT BANK CTBC INDONESIA
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Sementara Unit Bisnis tetap fokus pada strategi CTBC,
membangun dan mengembangkan bisnis dengan
meningkatkan fitur produk dan portofolio, pada tahun
2017, Operation Group terus menerus untuk fokus pada
peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui
pengembangan proses kerja dan kualitas pelayanan, serta
mengembangkan sistem pemantauan untuk mengukur
tingkat produktivitas terhadap indikator kinerja utama yang
terintegrasi dan mengembangkan sistem pengawasan
untuk mengurangi risiko operasional.
While Business Unit remain focus on CTBC strategy,
building and growing the business by enhancing product
features and growing portfolio, in 2017, Operation Group
continuous to focus on the increasing productivity and
efficiency by enhance business process and quality
service, and develop a monitoring system to measure the
level of productivity against the integrated key
performance indicator and a monitoring system to mitigate
the operational risk.
Bersama-sama dengan Unit Bisnis dan Supporting Unit
lainnya, Operation Group akan melanjutkan upaya dan
kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2017:
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
melalui
kerjasama dengan Tim IT dan Unit Bisnis untuk
melaksanakan beberapa pengembangan sistem yang
ada untuk meningkatkan proses kerja.
2. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis untuk
mengembangkan fitur pada digital banking (ATM,
Mobile Banking, Internet Banking) dan meningkatkan
kapasitas dalam hal infrastruktur, untuk mendukung
pertumbuhan bisnis. Tambahan fitur dan layanan yang
direncanakan pada tahun 2017 seperti e-Corporate
Banking (Trade Finance dan Pelayanan Pajak MPN
G2, Pinjaman, Pembukaan Rekening, transaksi FX dll),
pembayaran tagihan atau voucher pembelian (telco,
listrik dll) melalui ATM atau mobile banking. Hal ini
membuat nasabah Bank mendapatkan lebih banyak
manfaat dan kemudahan untuk melakukan transaksi
perbankan kapan saja dan dimana saja melaui ATM
atau perangkat ponsel.
3. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis dalam
peningkatan fitur Produk Bank dan terus-menerus
memperbarui kebijakan, dan prosedur operasional
transaksi sesuai dengan karakteristik bisnis dan produk
baru serta memastikan bahwa Bank terus memantau
untuk mengantisipasi risiko Bank.
Together with other groups, Operation Group will
continue the efforts and activities to be carried out in year
2017:
1. Improving the productivity and efficiency by enhance
business process through collaboration with IT Team
and Business Unit to carry out some enhancement of
system process.
2. Working closely with IT and Business Unit to enhance
digital banking (ATM, Mobile Banking, Internet
Banking) features and increase the capacity of IT
infrastructure to support business growth. More
feature and services are planned in 2017 such as
e-Corporate Banking (Trade Finance and Tax
Payment Service MPN G2, Loan, Account Opening,
FX transaction etc), billing payment or purchase
voucher (telco, electrical etc.) through ATM or mobile
banking. It will make Bank’s customers to get more
benefits and practical to do their banking transaction
anytime and anywhere with ATM or their smart phone
devices.
4. Berkolaborasi dengan Branch Banking Group untuk
menawarkan paket layanan perbankan yang nyaman
untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka di bawah
ini adalah rencana pada tahun 2017 yang meliputi:
a. Penyederhanaan Formulir Pembukaan Rekening.
b. Penyediaan kerjasama dengan Perusahaan
Asuransi bagi Nasabah Impor dalam pembukaan
LC, kondisi FOB/CNF.
c. Produk baru Mutual Fund: CPF (Capital Protected
Fund) dan DIRE/REIT (Dana Investasi Real Estate).
5. Bekerja sama dengan Grup Manajemen Risiko dan
pihak yang terkait untuk memastikan semua aktivitas
bisnis dan transaksi sudah dikelola secara aktif,
dimonitor dan dilaporkan melalui perangkat dan
mekanisme seperti pertemuan rutin (RMC), Laporan
Risiko Operasional, Loss Event Report, Key Risk
Indicator Report , Risk Control Assessment Report dll.
6. Bekerja sama dengan IT dalam pengembangan
pelaporan Bank Indonesia secara otomasi untuk
mengurangi
kesalahan
(human
error)
dan
meningkatkan efisiensi dan tingkat akurasi.
3. Working closely with IT and Business Unit in the
enhancement of Business Product features and
continually update policies, and operational
procedures of the transaction in accordance with the
characteristics of business and new products as well
as ensure that the Bank is constantly monitoring to
anticipate the risk of the Bank.
4. Collaborate with Branch Banking Group in order to
offer convenient financial services and packages fo
fulfill customer’s needs, below the plan in 2017
include:
a. Simplification of Opening Account Form.
b. Providing cooperation with Insurance Companies
for Import Customer in the issuing of LC
(FOB/CNF).
c. New Product of Mutual Fund: CPF (Capital
Protected Fund) and DIRE/REIT (Real Estate
Investment Fund).
5. Working closely with Risk Management Group and
related parties to make sure the business and
transaction activities are actively managed, monitored
and reported through some tools and mechanism such
as regular meeting (RMC), Operational Risk Report,
Loss Event Report, Key Risk Indicator Report, Risk
Control Assessment Report, etc.
6. Working closely with IT in the development of
automated reporting of Bank Indonesia to reduce
human error and improve the efficiency and accuracy
levels.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
19
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
7. Meningkatkan keakurasian dalam proses verifikasi
untuk meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan
data pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti
temuan audit internal dan eksternal.
8. Operation Group dengan dukungan dari IT akan terus
mematuhi
rencana
Regulator/Pemerintah
dan
mengimplementasikan sistem aplikasi di bawah ini
pada thun 2017:
a. Pengembangan sistem FATCA/CRS dengan sistem
penelusuran secara elektronik, serta menghasilkan
laporan FATCA/CRS yang diperlukan (dikoordinir
oleh FINCON).
b. Laporan SLIK (Sistem Laporan Informasi Keuangan)
yang diprakarsai oleh OJK. Laporan ini hampir sama
dengan laporan SID yang ada saat ini.
c. Bekerjasama dengan IT & FINCON dalam
pengembangan PSAK71.
9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self
assessment yang komprehensif secara berkala
terhadap
Peraturan
BI/OJK
dan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Juga untuk
meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan
konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan
sumber daya manusia sebagai elemen kunci dari
manajemen risiko. Disamping memastikan bahwa
setiap strategi, kebijakan dan prosedur operasional
sepenuhnya telah dikomunikasikan dan dilaksanakan
dengan baik oleh semua unit kerja yang menangani
aktivitas fungsional.
10. Optimasi dan pengembangan sumber daya manusia
dengan mendorong kinerja individu dan tim dengan
meningkatkan
keterampilan
dan
pengetahuan
karyawan melalui pelatihan internal dan eksternal untuk
mengembangkan
kemampuan
karyawan
dan
kesadaran risiko operasional. Berkolaborasi dengan
Tim Human Resources Department, akan selalu fokus
pada retensi bakat dan pengembangan serta
peningkatan produktivitas sumber daya manusia.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
7. Improve the accuracy in verification process in order to
minimize error in the data supporting collection and
reporting as well as follow-up on the findings of
external and internal audit.
8. Operation Group with support by IT continue to
comply with the plan of Regulator/Government and
implement the below system application in 2017:
a. Enhance FATCA (Foreign Account Tax Compliance
Act)/CRS (Common Reporting Standard) system
for electronic search and produce FATCA/CRS
reports required (coordinated by FINCON).
b. SLIK Report, the new project initiated by OJK (this
credit report is similar to the existing SID report).
c. Working closely with IT & FINCON in development
of PSAK71.
9. Improving overall Bank’s GCG, by performing a
comprehensive self-assessment periodically to the
BI/OJK Regulation and the prevailing law and
regulation. Also to improve risk control system by
consistently developing and continuously improving
human resources as key element of risk management.
Besides ensuring that every strategy, policies and
operational procedures are fully communicated well
and adhered to by all units that handle functional
activities.
10. Optimization and development of human resources by
enhancing the skill and knowledge of employees
through internal and external training to develop their
capability and operational risk awareness. Co work
with HR Team will continue focus on talent retention
and development as well as human resources
productivity improvement.
Laporan Tahunan 2016
20
PT BANK CTBC INDONESIA
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Uraian tentang Tinjauan Kinerja Keuangan Bank CTBC
Indonesia untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 ini disusun berdasarkan Laporan
Keuangan Audit Bank CTBC Indonesia yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan,
anggota KPMG Internasional (Rekan penanggung jawab:
Susanto, S.E., CPA) dengan opini wajar tanpa
pengecualian.
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Dalam miliar Rupiah
Uraian
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Ekuitas
The description of the Bank CTBC Indonesia Financial
performance review for the period ended December 31,
2016 is based on Bank CTBC Indonesia Financial
Statement Audited which have been audited by Public
Accountant Office Siddharta Widjaja & Partners, a
member of KPMG International (Partners in charge:
Susanto, S.E., CPA ) with an unqualified opinion.
Kenaikan/
Penurunan (%)
Increase/Decrease
(%)
31 Des/Dec 2016
11,915.19
9,243.16
2,672.04
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
In billions of Rupiah
31 Des/Dec 2015
-7.11%
-10.20%
5.44%
12,827.36
10,293.23
2,534.12
ASET
Description
Total Assets
Total Liabilities
Equity
ASSETS
Description
Uraian
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank-Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank-Bank Lain
58.37
610.45
177.49
6.04%
-17.62%
-24.60%
55.04
740.98
235.41
715.19
-62.21%
1,892.71
Aset Keuangan untuk Diperdagangkan
Aset Derivatif untuk Tujuan Manajemen
Risiko
Tagihan Akseptasi
Kredit yang Diberikan
Efek-efek untuk Tujuan Investasi
Klaim Pengembalian Pajak
Aset Tetap-Bersih
Aset Takberwujud-Bersih
Aset Pajak Tangguhan-Bersih
366.05
27.68%
286.69
Aset Lain-lain-Bersih
JUMLAH ASET
STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
0.19
-75.94%
0.80
458.03
8,156.99
1,212.49
24.942
26.51
67.78
17.54
-7.69%
-5.62%
318.17%
44.85%
-15.97%
-11.69%
-52.78%
496.19
8,642.43
289.95
17.219
31.55
76.75
37.15
23.177
11,915.19
-5.34%
-7.11%
24.484
12,827.36
Cash
Current Accounts with Bank Indonesia
Current Accounts with Other Bank
Placements with Bank
Indonesia and Other Banks
Financial Assets Held for Trading
Derivative Assets Held for
Risk Management
Acceptance Receivables
Loans Receivable
Investment Securities
Claim for Tax Refund
Fixed Assets-Net
Intangible Assets-Net
Deferred Tax Assets-Net
Other Assets-Net
TOTAL ASSETS
Aset
Jumlah total aset bank turun sebesar 7,11% dari IDR
12,83 triliun pada akhir tahun 2015, menjadi IDR 11,92
triliun pada akhir tahun 2016.
Assets
Total assets grew by 7.11% from IDR 12.83 trillion at the
end of 2015 to IDR 11.92 trillion at the end of 2016.
Penurunan aset Bank disebabkan oleh turunnya beberapa
komponen aktiva produktif antara lain; penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain turun cukup signifikan
yaitu sebesar 62,21%. Kredit yang diberikan pada tahun
2016 sebesar IDR 8,15 triliun sedangkan tahun
sebelumnya sebesar IDR 8,64 triliun atau turun sebesar
5,62%. Penurunan yang signifikan ini sejalan dengan
usaha bank untuk memelihara fungsinya sebagai
intermediasi dalam perekonomian sehingga dana harus
disalurkan ke sektor yang lebih produktif namun tetap
berpegang pada prinsip kehati-hatian Bank.
The decrease of Bank asset due to several components of
productive assets are going down among others;
placements with Bank Indonesia and other banks
decreased quite significantly by 62.21%. Loans in 2016
amounted to IDR 8.15 trillion, while the previous year
amounted to IDR 8.64 trillion or decreased 5.62%. The
significant one is in line with the bank's efforts to maintain
his function as intermediary in the economy so that the
funds should be distributed into more productive sectors,
but should refering to the prudent Banking principle.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
21
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Kredit
Bank memberikan pinjaman kepada nasabah
bentuk mata uang IDR dan USD.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
dalam
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Loan
Bank provides loans to customers in IDR and USD.
Berdasarkan sektor ekonomi, Bank menyalurkan kredit
kepada sektor usaha berikut:
Based on economic sector, Bank disburses loans to the
following business sectors:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jasa bisnis
Manufaktur
Perdagangan
Transportasi
Konstruksi
Lainnya
Business Services
Manufactures
Trading
Transportation
Constructions
Others
Pinjaman yang diberikan Bank berdasarkan jenis kredit
adalah sebagai berikut:
1. Modal Kerja
2. Investasi
3. TKI
4. Konsumen lainnya
Bank loans based on the loans type are as follows:
Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja
mencakup masing-masing 80,52% dan 77,65% terhadap
total kredit yang diberikan pada tahun 2016 dan 2015.
Most of loan intended for working capital purposes which
is represented by ratio 80.52% and 77.65% from total
loans granted in 2016 and 2015 respectively.
Pelemahan ekonomi global hingga akhir 2016
menyebabkan dampak ketidakpastian pada perekonomian
Indonesia, sehingga banyak dunia bisnis yang turun
kinerjanya. Bank sebagai salah satu motor penggerak
perekonomian ikut terkena dampaknya. Tidak sedikit bank
yang turun kinerja di 2016 di sebabkan oleh turunnya
kemampuan nasabah untuk melunasi kewajibannya.
The weakening of global economy until the end 2016 led
to the impact of uncertainty on the economy of Indonesia,
so many businesses are tailspin. Bank as one of the motor
of the economy has been affected. Not a few banks were
down performance in 2016 caused by a decline in the
customer's ability to repay its obligations.
Karena hal tersebut diatas segmen korporasi yang paling
terkena dampak, terutama dikarenakan turunnya kualitas
nasabah korporasi. Dengan kondisi yang demikian Bank
harus lebih fokus dan selektif dalam pemberian fasilitas
kredit.
Despite the above, corporate segment was most affected,
mainly due to downgrade at the quality of corporate
customers. With this condition, the Bank should be more
focused and selective to give the credit facility.
Kredit modal kerja mencapai IDR 6,70 triliun pada akhir
tahun 2016, dan mencatat penurunan sebesar 1,64%
dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
Working capital loans reached IDR 6.70 trillion at the end
of 2016, and recorded decreased by 1.64% compared to
the previous year.
Penyaluran kredit investasi juga mengalami penurunan
dari IDR 1,39 triliun di tahun 2015 menjadi IDR 1,1 triliun
di tahun 2016 atau turun sebesar 20,82%.
Investment loan also decreased from IDR 1.39 trillion in
2015 to IDR 1.1 trillion in 2016 or a decrease of 20.82%.
Kredit konsumsi membukukan perlambatan 4,74% dari
IDR 545,55 miliar di tahun 2015 menjadi sebesar IDR
519,72 miliar di akhir tahun 2016. Kinerja kredit konsumsi
menunjukkan hasil yang kurang memuaskan disebabkan
oleh situasi perlambatan ekonomi, sehingga unit bisnis
benar-benar sangat ketat dalam memilih profil nasabah.
The consumer loan portfolio recorded decreased by
4.74% from IDR 545.55 billion in 2015 to IDR 519.72
billion at the end of 2016. Performance consumer credit
showed unsatisfactory results due to the economic
slowdown situation, so that the business unit actually very
strict in choosing a customer profile.
Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang
dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR
5,04 triliun pada akhir tahun 2016. Jumlah ini menurun
4,17% dari akhir tahun sebelumnya.
Manufacturing sector was still the dominant sector
recorded at IDR 5.04 trillion at the end of 2016. This
number increase 4.17% from the previous year.
1.
2.
3.
4.
Working Capital
Investment
IOW
Other consumer
Laporan Tahunan 2016
22
PT BANK CTBC INDONESIA
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Terjadi peningkatan yang cukup signifikan di sektor jasa
bisnis yaitu sebesar 47,77%, dari sebesar IDR 857,5
miliar di tahun 2015 menjadi sebesar IDR 1,27 triliun di
tahun 2016.
KREDIT YANG DIBERIKAN-BRUTO
KREDIT BERDASARKAN JENIS
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Dalam miliar Rupiah
Uraian
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Occurred a significant increase in the Business Services
sector that is equal to 47.77%, from IDR 857.5 billion in
2015 to IDR 1.27 trillion in 2016.
Kenaikan/
Penurunan (%)
Increase/Decrease
(%)
In billions of Rupiah
31 Des/Dec 2016
Modal Kerja
Investasi
TKI
Konsumen Lainnya
Jumlah
6,699.05
1,100.26
0.52
519.72
8,319.55
80.52%
LOAN RECEIVABLE-GROSS
CREDIT BY TYPE
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Description
31 Des/Dec 2015
-1.64%
-20.82%
-97.92%
-4.74%
5.14%
Working Capital
Investment
IOW
Other Consumer
Total
6,810.52
1,389.56
25.00
545.55
8,770.63
77.65%
KREDIT BERDASARKAN SEKTOR
EKONOMI
CREDIT BY ECONOMIC SECTOR
Description
Uraian
Jasa Bisnis
Manufaktur
Perdagangan
Transportasi
Konstruksi
Lainnya
Jumlah
1,267.53
5,035.35
1,000.82
76.48
275.92
663.45
8,319.55
47.77%
-4.17%
-33.24
-14.21%
89.18%
-28.21%
-5.14%
Business Services
Manufacturing
Trading
Transportation
Construction
Others
Total
857.75
5,254.53
1,499.19
89.15
145.86
924.15
8,770.63
Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/Loan 2016
Composition By Economic Sector/Loan 2016
3%
1%
12%
Jasa Bisnis Business Services
Manufaktur Manufakturing
Perdagangan Trading
Transportasi Transportation
Konstruksi Construction
Lainnya Others
8%
15%
61%
Komposisi Kredit Berdasarkan Jenis 2016
Credit Composition By Types 2016
0.52
519.72
1,100.26
6,699.05
Modal Kerja Working capital
Investasi Invesment
TKI IOW
Konsumen Lainnya Other Consumer
* Dalam miliar Rupiah
In billions of Rupiah
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
23
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Bank senantiasa memastikan kepatuhan Bank terhadap
ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006.
The Bank always strives to ensure its Compliance with
Bank Indonesia Regulation on Legal Lending Limit (LLL)
as stipulated in Bank Indonesia Regulation No.
8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006.
Per tanggal 31 Desember 2016, Bank telah mematuhi
peraturan BMPK baik untuk pihak berelasi ataupun pihak
ketiga dan tidak melanggar ataupun melampaui BMPK
yang telah ditetapkan.
As of 31 December 2016, the Bank complied with the
LLL regulation for related parties or third parties and did
not violate or exceed the determined LLL.
Kualitas Kredit
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku
mengalami kenaikan jika dibanding dengan tahun
sebelumnya. NPL Bruto dari 2,88% di tahun 2015 menjadi
4,90% pada tahun 2016. Penyebab kenaikan ini
disebabkan memburuknya kualitas beberapa debitur
korporasi.
Loans Quality
The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in
accordance with the applicable regulations of Bank
Indonesia, have shown increased when compared with
previous year from 2.88 % into 4.90% at 2016. The
cause of this increase was due to the deterioration of the
quality of some of corporate debtors.
Walapun demikian Bank terus berusaha memantau dan
menjaga kualitas aset, yang dicapai melalui praktik
perbankan yang berhati-hati dan disiplin, tercermin pada
upaya yang terus menerus dalam memperkuat manajemen
risiko dan proses kredit serta pengawasan yang ketat
terhadap debitur yang ada. NPL Bank masih tetap di
bawah batas maksimum yang telah ditentukan oleh Bank
Indonesia yaitu sebesar 5%.
Nevertheless, the Bank has continue to monitor and
maintain assets quality, which is achieved through the
Bank’s prudent and disciplined banking practices,
reflected by continuous effort in strengthening risk
management and credit processing as well as close
monitoring of the existing borrowers. The Bank’s NPL still
remains below the maximum limit set by Bank Indonesia
which is 5%.
Realisasi Pemberian Kredit kepada Usaha Mikro,Kecil,
dan Menengah (UMKM)
Per posisi 31 Desember 2016, total kredit untuk UMKM,
baik direct maupun ekspor non migas adalah sebesar IDR
946,84 miliar atau 11,41% dari total kredit yang diberikan.
Angka ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun
2015 sebesar IDR 527,7 miliar atau hanya sebesar 6,04%
dari total kredit yang diberikan.
The Realization of Loan to Micro, Small and
Medium Enterprises (MSME)
As the position of December 31, 2016, total loans to
SMEs, both direct and non-oil exports amounted to IDR
946.84 billion, or 11.41% of total loans. This figure
represents an increase compared to 2015 amounted to
IDR 527.7 billion, or by only 6.04% of total loans.
LIABILITAS
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Dalam miliar Rupiah
Uraian
Kenaikan/
Penurunan (%)
Increase/Decrease
(%)
31 Des/Dec 2016
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
LIABILITIES
In billions of Rupiah
31 Des/Dec 2015
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Simpanan dari Nasabah
Simpanan dari Bank-Bank Lain
Liabilitas Keuangan untuk Diperdagangkan
Liabilitas Derifatif untuk Tujuan Manajemen
Risiko
2,911.73
701.86
4,006.00
7,619.58
672.36
91.23
1.75%
-4.39%
5.02%
2.82%
-15.53%
-23.63%
2,861.65
734.10
3,814.51
7,410.25
795.99
119.46
0.00
-99.75%
0.40
Utang Akseptasi
Liabilitas Pajak Kini
Pinjaman yang Diterima
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Liabilitas Lain-lain
461.06
7.03
234.593
54.02
103.30
-7.34%
72.60%
-80.57%
22.03%
-46.33%
497.56
25.64
1,207.20
44.27
192.47
JUMLAH LIABILITAS
9,243.16
-10.20%
10,293.23
Description
Current Account
Saving
Time Deposit
Deposits from Customers
Deposits from Other Banks
Financial Liabilities Held for Trading
Derivative Liabilities
Held for Risk Management
Acceptance Payables
Current Tax Liabilities
Borrowings
Obligation for Post Employment Benefits
Accruals and Others Liabilities
TOTAL LIABILITIES
Laporan Tahunan 2016
24
PT BANK CTBC INDONESIA
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Liabilitas
Jumlah liabilitas Bank pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar IDR 9,24 triliun, mengalami penurunan sebesar
10,20% dari IDR 10,29 triliun di tahun 2015.
Liabilities
Total Bank liabilities on December 31, 2016 amounted to
IDR 9.24 trillion, decreased by 10.20% from IDR 10.29
trillion in 2015.
Pembayaran terhadap pinjaman yang diterima yang telah
jatuh tempo berkontribusi pada penurunan total liabilitas
Bank. Hal ini ditunjukkan oleh turunnya saldo pinjaman
yang diterima sebesar sebesar 80,57% dari 1,207 triliun
di tahun 2015 menjadi 234,6 triliun di tahun 2016. Selain
itu liabilitas pajak juga mengalami penurunan signifikan,
yaitu sebesar 72,60 % dari 25,64 triliun di tahun 2015
menjadi 7,03 triliun di tahun 2016.
Payments to borrowing that have matured contributed to
the decrease in total liabilities Bank. This is demonstrated
by the declining balance of borrowwing amounted to
80.57% from IDR 1,207 trillion in 2015 to IDR 234.6
billion in 2016. In addition, tax liabilities also decreased
significantly, amounting to 72.60% from IDR 25.64 billion
in the year in 2015 to IDR 7.03 trillion in 2016.
Pendanaan
Pendanaan Bank berasal dari 2 (dua) sumber:
1. Simpanan Nasabah, yang terdiri dari:
a. Giro
b. Tabungan
c. Deposito Berjangka
2. Pinjaman dari bank lain (jangka pendek dan jangka
panjang).
Funding
Bank funding is derived from 2 (two) sources, namely
1. Customer Deposits, consisting of:
a. Current Account
b. Saving
c. Time Deposit
2. Borrowings from other banks (short term and long
term).
Simpanan dari nasabah non bank dalam bentuk deposito
berjangka naik dari IDR 3,82 triliun pada akhir tahun 2015
menjadi IDR 4,01 triliun pada akhir tahun 2016. Giro
meningkat dari 2,86 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi
IDR 2,91 triliun pada akhir tahun 2016.
Deposits from non-bank customers in time deposits
increased from IDR 3.82 trillion at the end of 2015 to IDR
4.01 trillion at the end of 2016. Demand deposits
increased from IDR 2.86 trillion at the end of 2015 to IDR
2.91 trillion at the end of 2016.
Secara komposisi, per 31 Desember 2016, porsi terbesar
simpanan nasabah masih dikuasai oleh Deposito
Berjangka sebesar 52,58% dari total DPK. Sisanya Giro
dan Tabungan masing-masing sebesar 38,21% dan
9,21%.
In composition, per December 31, 2016, the largest
portion of customer deposits still dominated by Time
Deposits amounted to 52.58% of total deposits. The
remaining current and saving deposits respectively
38.21% and 9.21%.
31 Des/Dec 2016
Keterangan
Rp (miliar)
∆%
Nominal
Komposisi
Composition
(%)
31 Des/Dec 2015
Nominal
Komposisi
Composition
(%)
Komposisi Dana
Pihak Ketiga
(Non Bank)
Giro
Remark
Rp (billion)
Third Party
Deposits
2,911.73
Tabungan
4,39%
701,85
9,21%
734,10
8,26%
Saving
Deposito
5.02%
4.006
52.58%
3,814.51
51.48%
Time deposit
Total Dana pihak
Ketiga (Non Bank) 2.82%
Simpanan dari
Bank Lain
Total Dana pihak
Ketiga (Bank &
Non Bank)
15.53%
38.21%
2,861.65
7,619.58
7,410.25
672.35
795.99
8,291.93
8,206.24
38.62%
Demand Deposits
1.75%
Total Third Party
Deposits (Non
Bank)
Deposit from
Other Bank
Total Third Party
Deposits (Bank &
Non Bank
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
25
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2015 dan 2016
Third Parties Fund Composition 2015 and 2016
2016
2015
10.00%
20.00%
Giro Demand deposit
30.00%
40.00%
Tabungan Saving
50.00%
60.00%
Deposito Time deposit
Ekuitas
Ekuitas Bank sebesar IDR 2,67 triliun pada akhir tahun
2016. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar IDR 2,53 triliun.
Pertumbuhan ekuitas Bank semata-mata didorong oleh
laba bersih yang diinvestasikan kembali.
Equity
The Bank's equity amounted to IDR 2.67 trillion at the end
of 2016. This amount is higher than equity at previous
year recorded at IDR 2.53 trillion. Equity growth is driven
solely by the reinvested net income.
Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar
27,88% pada akhir tahun 2016, melebihi ketentuan yang
ditetapkan oleh OJK. Dengan rasio kecukupan modal
tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank
untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 27.88% at
the end of 2016, exceeding the provisions stipulated by
OJK. This provides a significant opportunity for the Bank
to expand its business in the future.
Posisi Devisa Neto (PDN)
Selama tahun 2016, Bank mengelola PDN dengan baik.
Pencapaian PDN terhadap modal Bank masih dalam batas
ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Rasio PDN
terhadap modal per akhir tahun 2016 naik menjadi 4,11%
dari 2,18% pada akhir tahun 2015.
Net Open Position (NOP)
During 2016, the Bank has managed NOP very well and
ratio was within the regulation of Bank Indonesia which is
below 20%. NOP to capital ratio at the end of 2016 was
4.11%, increase compare to 2015 ratio that recorded at
2.18%.
LABA RUGI
Dalam miliar Rupiah
Uraian
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan Bunga-Bersih
Pendapatan Ops Lainnya
Beban Operasional
Laba Sebelum Pajak
Laba Bersih
Pendapatan Bunga Bersih
Kredit yang Diberikan
Efek-efek untuk Tujuan untuk Investasi
Penempatan pada Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan BankBank Lain
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Kenaikan/
Penurunan (%)
Increase/Decrease
(%)
31 Des/Dec 2016
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
31 Des/Dec 2015
858.87
(336.40)
522.47
115.97
(450.88)
187.55
136.63
0.94%
-0.53%
1.91%
14.24%
-1.13%
18.58%
17.95%
850.88
(338.18)
512.70
101.52
(456.04)
158.17
115.84
757.28
63.58
36.49
-3.03%
177.02%
23.67%
780.98
22.95
29.51
1.51
-24.61%
2.01
PROFIT/LOSS
In billions of Rupiah
Description
Statement of Profit/Loss
Interest Revenue
Interest Expense
Interest Revenue-Net
Other Operating Revenue
Operating Expenses
Income Before Tax
Net Income
Net Interest Income
Interest Revenue
Investment Securities
Placements with Other Bank
Current Accounts with
Bank Indonesia & Other Banks
Laporan Tahunan 2016
26
PT BANK CTBC INDONESIA
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Kenaikan/
Penurunan (%)
Increase/Decrease
(%)
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Jumlah (Rp)
Total (Rp)
Description
Uraian
Efek-efek yang Diberikan Dengan Janji
Dijual Kembali
Jumlah Pendapatan Bunga
-100.00%
15.43
858.87
0.94%
850.88
Securities Purchased Under Resale
Agreements
Total Interest Income
Beban Bunga
Deposit Berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari Bank Lain
Pinjaman yang Diterima
Lainnya
Jumlah Beban Bunga
Jumlah-Bersih
219.43
37.62
27.28
34.11
1.99
15.98
336.40
522.47
8.90%
10.71%
8.79%
-43.01%
-18.35%
4.15%
-0.53%
1.91%
201.50
33.98
25.07
59.85
2.43
15.34
338.18
512.70
Interest Expenses
Time Deposits
Saving
Demand Deposits
Deposits from Other Bank
Borrowing
Others
Total Interest Expenses
Total-Net
-
Komposisi Pendapatan Bunga 2016
Composition Interest Income 2016
800,000.00
700,000.00
600,000.00
500,000.00
400,000.00
300,000.00
200,000.00
Dalam Juta (Rp)
In million (IDR)
100,000.00
Kredit Yang
Diberikan
Loans Receivable
Efek-efek untuk Tujuan
Investasi
Investment Securities
Penempatan
pada Bank Lain
Placements with
Other Bank
Giro pada Bank Indonesia
Efek-efek yang
dan Bank-Bank Lain
dibeli dengan janji
Current Accounts with Bank
dijual kembali
Indonesia & Other Banks
Effects that
purchased promise
resale
Komposisi Beban Bunga 2016
Composition Interest Expenses 2016
250,000.00
200,000.00
150,000.00
100,000.00
Dalam Juta (Rp)
In million (IDR)
50,000.00
Deposito Berjangka
Time Deposits
Tabungan
Saving
Giro
Current Account
Simpanan
dari Bank Lain
Deposit from
Other Bank
Pinjaman
yang diterima
Borrowing
Lainnya
Others
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
27
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Laba Bersih
Kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia sampai akhir
Desember 2016 telah membukukan laba sebelum pajak
sebesar IDR 187,55 miliar. Laba bersih tercatat sebesar
IDR 136,63 miliar, naik sebesar 17,95% dibandingkan
tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan
oleh kenaikan pendapatan operasional
sebesar IDR 14,45 miliar atau meningkat 14,24% dari
tahun sebelumnya.
Net Income
Bank CTBC Indonesia performance until the end of
December 2016, has posted profit before tax of IDR
187.55 billion. The net profit amounted to IDR 136.63
billion, 17.95% higher compared to the previous year.
The increase was primarily due to the increase in
operating income amounted to IDR 14.45 billion, an
increase of 14.24% from the previous year.
Mengelola kualitas aset portfolio kredit, mencari
pendanaan yang murah, dengan jangka waktu yang stabil
untuk menyeimbangkan likuiditas portfolio Bank tetap
menjadi fokus Bank hingga saat ini.
Managing credit quality of the asset portfolio, looking for
low cost financing, stable periods to balance the liquidity
of the Bank's portfolio were still Bank focus until this time.
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 522,47
miliar pada tahun 2016, meningkat sebesar 1,91%
dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.
Net Interest Income
The Bank achieved interest income amounted to IDR
522.47 billion in 2016, which was increase 1.91 % than
previous year.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan
pendapatan bunga dari efek-efek untuk tujuan investasi
sebesar IDR 40,63 miliar atau meningkat 117,02% dari
tahun sebelumnya.
The increase was primarily due to higher interest income
from investment securities which reached to IDR 40.63
billion an increase of 117.02% from the previous year.
Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito
berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta
beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2016 mencapai
IDR 336,40 miliar, menurun sebesar 0,53% dari tahun
sebelumnya.
Interest expense, including interest expenses on time
deposits, savings, current accounts, deposits from other
banks and other interest expenses, reached IDR 336.40
billion in 2016 which was decrease 0.53 % from the
previous year.
Komposisi pendapatan bunga sebagian besar dari
komponen kredit yang diberikan yaitu 88,17% sedangkan
beban bunga komposisi terbesar di dana pihak ketiga
dalam bentuk deposito berjangka yaitu sebesar 65,23%.
The most composition of the interest income is loans as
88.17%, while third party fund Time deposits interest
expense composition is 65.23%.
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR
115,97 miliar pada tahun 2016, naik sebesar 14,24%
dari tahun sebelumnya.
Other Operating Revenue
The Bank recorded other operating income IDR 115.97
billion in 2017, which is increase by 14.24% from
previous year.
Pada tahun 2016 provisi dan komisi bersih Bank sebesar
IDR 54,67 miliar, mengalami penurunan sebesar 24,43%
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Keuntungan
transaksi perdagangan bersih tercatat sebesar IDR 6,61
miliar sedangkan pada tahun 2015 mencatat kerugian
sebesar IDR 5,99 miliar atau mengalami kenaikan yang
cukup signifikan sebesar 210,34%.
In 2016 net fees and commissions amounted to IDR
54.67 billion, decreased by 24.43% compared with the
previous year. The net trading gain transactions was IDR
6.61 billion, whereas in 2015 recorded a loss of tIDR
5.99 billion or The significant increase was 210.34%.
Beban Operasional
Beban operasional tahun 2016 mencapai IDR 450,88
miliar, menurun 1,13% dari tahun sebelumnya.
Operating Expenses
Operating expenses in 2016 reached IDR 450.88 billion,
decerase 1.13 % than previous year.
Penurunan signifikan disebabkan oleh beban kerugian
penurunan nilai aset keuangan sebesar IDR 21,28 miliar
dari IDR 180,82 miliar di tahun 2015 menjadi IDR 159,54
miliar di tahun 2016. Penurunan ini dipengaruhi oleh
adanya koreksi beban pencadangan karena telah terjadi
pelunasan pinjaman oleh nasabah korporasi dengan
kualitas kurang lancar.
The significant decrease is due to decrease of impairment
losses on financial assets amounted to IDR 21.28 billion
from IDR 180.82 billion in 2015 to IDR 159.54 billion in
2016. This decrease was influenced by the reverse of
allowance expense due to a loan repayment by corporate
customers with substandard quality.
Laporan Tahunan 2016
28
PT BANK CTBC INDONESIA
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Likuiditas
Kemampuan likuiditas Bank dapat dilihat dari LDR yang
pada tahun 2016 mencapai sebesar 109,19%, lebih
rendah dari LDR tahun 2015 sebesar 118,36%. Hal ini
sejalan dengan strategi manajemen likuiditas Bank dalam
meningkatkan pendanaan.
Liquidity
The Bank’s liquidity is indicated by the LDR, which in
2016 reached 109.19% or was lower than LDR in 2015
of 118.36%. This was in line with Bank’s liquidity
management strategy to increase funding.
Bank senantiasa berupaya mengoptimalkan sumber dana
untuk disalurkan dalam bentuk kredit yang diberikan agar
fungsi intermediasi dapat berjalan dengan optimal.
Bank constantly optimize the sources of its funds to be
channeled in the form of loans in order to optimally
perform its intermediary function.
Rentabilitas
Pada 31 Desember 2016, Bank memperoleh laba
sebelum pajak penghasilan sebesar IDR 187,55 miliar
yang sedikit dibawah target 2016 yaitu sebesar IDR
228,52 miliar. Pencapaian NIM sebesar 5,01% lebih
tinggi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 5%.
Sehubungan
dengan
pencapaian
laba
diatas
menyebabkan pencapaian ROA 1,57% dan ROE 5,54%
adalah sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target
(ROA 1,89%, ROE 7,12%).
Earnings
As of December 31, 2016, the Bank booked income
before tax of IDR 187.55 billion, slightly below the target
in 2016 of IDR 228.52 billion. Achievement NIM at
5.01% higher than the target set at 5%. In connection
with achieving profits above lead to the achievement of
ROA was 1.57% and ROE was 5.54%, slightly lower
than the target (ROA 1.89%, ROE 7.12%).
Berikut adalah target dan realisasi beberapa rasio per
31 Desember 2016:
Target and realization of several ratios in 31 December
2016 are as follow:
AKTUAL ACTUAL
NO. POS-POS
Target 2016
31 Des/Dec 2016 31 Des/Dec 2015
ACCOUNTS
Rasio Kinerja
Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM)
27.34%
27.88%
26.28%
Aktiva Produktif Bermasalah
Terhadap Total Aset Produktif
2.32%
3.64%
2.11%
Non-Performing
Earning Assets to Total
Earning Assets
1.64%
1.48%
1.08%
Impairment Loss Reserves (CKPN)
of Financial Assets to Productive
Assets
NPL (Bruto)
NPL (Bersih)
Imbal Hasil Aset (ROA)
Imbalan Hasil Ekuitas (ROE)
Marjin Bunga Bersih (NIM)
Beban Operasi terhadap
Pendapatan Operasi (BOPO)
3.04%
1.54%
1.89%
7.12%
5.00%
85.60%
4.90%
3.61%
1.57%
5.54%
5.01%
88.80%
2.88%
2.05%
1.28%
4.93%
4.76%
90.33%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
107.78%
109.19%
118.36%
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) Aset Keuangan
Terhadap Aset Produktif
Performance Ratio
Capital Adequacy Ratio
(CAR)
NPL Gross
NPL Net
Return On Asset (ROA)
Return On Equity (ROE)
Net Interest Margin (NIM)
Operating Expenses to
Operating Revenues
LDR
TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No. 32/POJK.03/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang
perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 6/POJK.03/2015 tentang “Transparansi dan Publikasi
Laporan Bank” dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 43/SE OJK.03/2016 tanggal 28 September 2016
tentang “Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum
Konvensional”.
TRANSPARENCY OF FINANCIAL STATEMENTS 2016
Based on POJK No. 32/POJK.03/2016 dated August 8,
2016 on amendments to POJK No. 6/POJK.03/2015
about "Transparency and Publication of Bank’s Financial
Statements." and SEOJK No.43/SE OJK.03/2016 of 28
September 2016 about "Transparency and Publication
Conventional Commercial Bank Financial Statements".
Terlampir Laporan Keuangan Publikasi PT Bank CTBC
Indonesia dan Laporan Keuangan Konsolidasi CTBC
Bank Co.,Ltd. (lihat halaman i)
Attached Publication Financial Report of PT Bank CTBC
Indonesia and Consolidated Financial Report of CTBC
Bank Co., Ltd. (See page i)
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
29
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Milestones
Tonggak Sejarah
Milestones
Struktur Permodalan
Capital Exposure
A. Pengungkapan Kualitatif
A. Qualitative Disclosure
1. Struktur Permodalan Bank
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan
peraturan Bank Indonesia/OJK yang berlaku di mana
modal yang diwajibkan dianalisa dalam 2 tier:
1. Bank Capital Structure
The Bank calculates its capital requirements using the
prevailing BI/OJK regulation where the Bank's
regulatory capital is analyzed into two tiers:
a. Modal Inti (Tier 1), meliputi:
◊ Modal Inti Utama (Common Equity Tier)
o Modal disetor
o Cadangan Tambahan Modal
• Faktor penambah
• Pendapatan komprehensif lainnya
- Potensi keuntungan dari peningkatan
nilai wajar aset keuangan dalam
kelompok tersedia untuk dijual.
• Cadangan tambahan modal lainnya
- Cadangan umum
- Laba tahun-tahun lalu
- Laba tahun berjalan
• Faktor pengurang
• Pendapatan komprehensif lainnya
- Potensi kerugian dari penurunan nilai
wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.
• Cadangan tambahan modal lainnya
- Rugi tahun-tahun lalu
- Rugi tahun berjalan
- Selisih kurang antara PPA dan
CKPN atas aset produktif.
- PPA aset non produktif yang wajib
dibentuk.
o Faktor Pengurang Modal Inti Utama
• Perhitungan pajak tangguhan.
• Seluruh aset tidak berwujud lainnya.
a. Core capital (Tier 1)
◊ Common Equity Tier 1
o Capital paid
o Additional capital reserve
• Additional factor
• Others Comprehensive Income Gain
- Potential of an increase in the fair
value of financial assets in the
category Available for Sale.
• Others additional capital reserve
- General reserves (appropriated)
- Retained earnings
- Current year profit
• Less factor
• Others Comprehensive Income
- Loss potential of a decrease in the
fair value of financial assets in the
category Available for Sale.
• Others additional capital reserve
- Last year loss
- Current year loss
- Negative difference between of
productive assets allowance and
productive assets impairment.
- Allowance possible losses for non
productive assets.
o Less factor for Common Equity Tier 1
• deferred tax calculation
• Others intangible assets
b. Modal Pelengkap (Tier 2), meliputi:
◊ Cadangan umum PPA atas aset produktif yang
wajib dihitung paling tinggi 1,25% dari ATMR
Kredit.
b. Supplementary capital (Tier 2)
◊ general reserves of productive assets
allowances which shall be calculated maximum
1.25% of Credit RWA.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian bagian modal yang diwajibkan oleh Bank Indonesia/
OJK:
Various limits and criteria are applied to the elements
of the capital base:
Dalam perhitungan laba rugi tahun lalu dan/atau tahun
berjalan tidak termasuk (dikurangkan) keuntungan atas
penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi (gain on
sale).
Last year's profit and loss and/or the current year are
not included (deductible) gains on the sale of assets
in a securitization transaction (gain on sale).
Sesuai dengan peraturan yang saat ini berlaku bank di
wajibkan membentuk tambahan modal sebagai
penyangga (buffer) sebagai berikut.
In accordance with existing regulations banks are
required to establish an additional capital buffer as
follows.
Laporan Tahunan 2016
30
PT BANK CTBC INDONESIA
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tonggak Sejarah
Milestones
a. Capital Conservation Buffer (hanya berlaku bagi
bank dengan kategori BUKU 3 dan BUKU 4) pada
Januari 2016 sebesar 0,625% dari ATMR, 1 Januari
2017 sebesar 1,25% dari ATMR , 1 Januari 2018
sebesar 1,875% dari ATMR dan 1 Januari 2019
sebesar 2,5% dari ATMR.
a. Capital Conservation Buffer (only for bank with
category BUKU III and IV) , January 1st 2016 is
0.625% of RWA, January 1st 2017 is 1.25% of
RWA , January 1st 2018 is 1.875% of RWA and
January 1st 2019 is 2.5% of RWA.
b. Countercyclical Buffer, dalam kisaran 0% - 2,5% ,
Untuk pertama kali Bank Indonesia menetapkan
sebesar 0% dan bisa berbeda sesuai dengan
perkembangan kondisi Makroekonomi sistem
keuangan
di
Indonesia,
dan/atau
kondisi
perekonomian global.
b. Countercyclical Buffer , in the range of 0% - 2.5%,
For the first time, Bank Indonesia set at 0% and can
be different according to the macroeconomic
conditions, the financial system in Indonesia, and/or
global economic conditions.
c. Capital Surcharge untuk SIB (Systemically
Important Bank), Otoritas Jasa Keuangan
berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam
menetapkan SIB dan Capital Surcharge untuk SIB.
c. Capital Surcharge for SIB (Systemically Important
Bank),
Financial
Services
Authority/OJK
coordination with Bank Indonesia to determine SIB
and Capital Surcharge for SIB.
Pertama kali Otoritas Jasa Keuangan menetapkan
SIB dalam 4 kelompok (bucket) Capital Surcharge
untuk SIB.
The first time the Financial Services Authority/OJK
set SIB into 4 groups (bucket) Capital Surcharge
for SIB.
Pembentukan Capital Surcharge untuk SIB
dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
◊ Kelompok (bucket) 1
• 0,25 % dari ATMR sejak 1 Januari 2016.
The forming
of Capital Surcharge for SIB
determine in several stages as follows:
◊ Group (bucket) 1
• 0.25% of risk weighted assets since January
1, 2016.
• 0.5% of risk weighted assets since January 1,
2017.
• 0.75% of risk weighted assets since 1
January 2018.
• 1% of risk weighted assets since 1 January
2019.
◊ Group (bucket) 2
• 0.375% of risk weighted assets since January
1, 2016.
• 0.75% of risk weighted assets since January
1, 2017.
• 1.125% of risk weighted assets since 1
January 2018.
• 1.5% of risk weighted assets since 1 January
2019.
◊ Group (bucket) 3
• 0.5% of risk weighted assets since January 1,
2016.
• 1% of RWA since January 1, 2017.
• 1.5% of risk weighted assets since 1 January
2018.
• 2% of RWA since 1 January 2019.
◊ Group (bucket) 4
• 0.625% of risk weighted assets since January
1, 2016.
• 1.25% of risk weighted assets since January
1, 2017.
• 1.875% of risk weighted assets since 1
January 2018.
• 2.5% of risk weighted assets since 1 January
2019.
In the current condition CTBCI no add Capital
Conservation Buffer because was still in the category
BUKU 2, countercyclical buffer is 0.5% (internal Bank
calculation), and still have not received a formal letter
for Capital Surcharge for SIB from the FSA/OJK.
•
0,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2017.
•
0,75% dari ATMR sejak 1 Januari 2018.
•
1% dari ATMR sejak 1 Januari 2019.
◊ Kelompok (bucket) 2
• 0,375% dari ATMR sejak 1 Januari 2016.
•
0,75% dari ATMR sejak 1 Januari 2017.
•
1,125% dari ATMR sejak 1 Januari 2018.
•
1,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2019.
◊ Kelompok (bucket) 3
• 0,5 % dari ATMR sejak 1 Januari 2016.
•
•
1% dari ATMR sejak 1 Januari 2017.
1,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2018.
• 2% dari ATMR sejak 1 Januari 2019.
◊ Kelompok (bucket) 4
• 0,625 % dari ATMR sejak 1 Januari 2016.
•
1,25% dari ATMR sejak 1 Januari 2017.
•
1,875% dari ATMR sejak 1 Januari 2018.
•
2,5% dari ATMR sejak 1 Januari 2019.
Untuk saat ini Bank tidak membentuk Capital
Conservation Buffer karena masih dalam kategori
BUKU 2, Countercyclical Buffer 0,5% (perhitungan
internal Bank), serta masih belum memperoleh surat
ketetapan Capital Surcharge untuk SIB dari OJK.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
31
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tonggak Sejarah
Milestones
Bank menempuh strategi untuk mengelola dan menjaga
modal yang sangat kuat untuk menjaga kepercayaan
pemodal,
kreditur
dan
pasar
dan
untuk
mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan.
Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian
ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank
juga memahami perlunya menjaga keseimbangan
antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang
dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta
keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang
didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s strategy is to manage and maintain a strong
capital base so as to maintain investor, creditor and
market confidence and to sustain future development
of the business. The impact of the level of capital on
shareholders’ return is also recognized and the
Company recognizes the need to maintain a balance
between the higher returns that might be possible with
greater gearing and the advantages and security level
afforded by a strong capital.
Sumber permodalan Bank saat ini berasal dari dana
setoran modal pemegang saham dan laba ditahan
perseroan.
Bank capital sources are currently from shareholder
capital and retained earnings.
Dalam
perencanaan
modalnya,
Bank
mempertimbangkan baik keperluan modal jangka
pendek maupun jangka panjang dengan tetap
mempertimbangkan risiko yang potensial, perubahan
dalam pasar uang serta kejadian yang mempengaruhi
toleransi risiko. Hingga saat ini Bank tidak
merencanakan pembagian dividen ke pemegang
saham guna mendukung perkembangan bisnis di masa
depan.
The Bank’s capital planning also takes into account
both short-term and long-term capital requirement and
also consider to potential risks, environmental changes
in financial market and other factors influencing the risk
tolerance. Up to now the Bank does not have a plan to
do any dividend payout, this is to support future
business development in the Bank.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun.
The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements or regulations throughout the year.
2. Kecukupan Permodalan Bank
Penilaian kecukupan modal Bank mengikuti batasan
dari modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia/OJK
untuk mengevaluasi dan menghitung modal guna
memastikan tingkat modal Bank adalah memadai untuk
mengatasi risiko dan disesuaikan dengan kondisi
operasional saat ini dan strategi perencanaan modal
jangka panjang.
a. Metode
◊ Metode pemenuhan KPMM Bank menggunakan
beberapa indikator/parameter yang mengacu
kepada ketentuan BI/OJK mengenai KPMM
sebagai berikut:
o Rasio perhitungan modal terhadap ATMR
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Bank ditentukan berdasarkan persyaratan
yang telah ditentukan yang mencerminkan
berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan
aset dan eksposur. Berdasarkan peraturan
Bank Indonesia, Bank diharuskan untuk
mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional dalam mengukur
ATMR Bank. Pada saat ini Bank
menggunakan Pendekatan Standar Risiko
kredit untuk menghitung ATMR Risiko Kredit.
Risiko
Operasional
menggunakan
pendekatan indikator dasar. Bank dalam
menghitung risiko pasar untuk portofolio
trading menggunakan metode pendekatan
standar sesuai dengan peraturan Bank
Indonesia yang berlaku. Rasio KPMM Bank
terhadap Risiko Kredit, Risiko Operasional
dan Risiko Pasar adalah sebesar 27,88%.
2. Bank Capital Adequacy
The Bank’s capital adequacy assessment follows the
definition of capital required by BI/OJK for evaluating
and calculating the Bank’s capital to ensure capital
level of the Bank is able to anticipate risk and in line
with current operational conditions and long term
strategic capital planning.
a. Methods
◊ Minimum Capital Requirement method, the
Bank is using some indicators/parameters in
compliance with BI/OJK regulations:
o CAR Ratio (Capital to RWA)
Risk Weighted Assets are determined
according to specific requirements that seek
to reflect the varying levels of risk attached to
assets and exposures. Based on BI
regulation, the Bank needs to take into
consideration its credit risk, market risk and
operational risk. Credit Risk standardized
approach is being applied at present. The
basic indicator approach is being applied to
measure operational risk management at
present upon pending use of the advanced
measurement approach from BI. Bank
calculates requirements for market risk in its
trading portfolios based on the standard
method under the prevailing BI regulation.
CAR bank against Credit Risk ,Operational
Risk and Market is 27,88%.
Laporan Tahunan 2016
32
PT BANK CTBC INDONESIA
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tonggak Sejarah
Milestones
o Rasio perhitungan modal inti terhadap ATMR
Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia,
bank wajib menyediakan modal inti paling
kurang 6% dari ATMR dan modal inti utama
paling rendah 4,5% dari ATMR.
o Core capital to RWA
Based on regulation from BI, minimum
requirement for Core Capital tier 1 is 6%
and Common Equity tier 1 minimum 4.5%
from RWA.
Rasio ini digunakan selain untuk persyaratan
regulator dalam pemenuhan KPMM, juga
untuk melihat kemampuan bank dalam
mengantisipasi risiko yang akan timbul akibat
kegagalan bisnis bank di masa yang akan
datang. Rasio modal inti (Tier 1) bank yang
berada di 27,01 %, jauh berada di atas
persyaratan OJK.
◊ Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan
berdasarkan composite risk profile (CRP)
sebagai berikut:
o Bank dengan peringkat CRP = 1, tidak
memperhitungkan
"indicative add on
capital". Bank dianggap memiliki manajemen
risiko yang baik termasuk mitigasi risiko.
o Bank dengan peringkat CRP = 2,
memperhitungkan "indicative add on capital"
sebesar 1%.
o Bank dengan peringkat CRP = 3,
memperhitungkan "indicative add on capital"
sebesar 2%.
o Bank dengan peringkat CRP = 4,
memperhitungkan "indicative add on capital"
sebesar 3%.
o Bank dengan peringkat CRP = 5,
memperhitungkan "indicative add on capital"
sebesar 4%.
◊ Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan
secara "building Block".
b. Proses
Proses perhitungan dalam melakukan penilaian
kecukupan permodalan dikaitkan dengan tingkat
risiko antara lain:
◊ Bank melakukan pengklasifikasian akun pada
modal tier 1 dan tier 2 .
◊ Bank melakukan perhitungan ATMR Kredit,
ATMR Pasar dan Operasional sesuai dengan
format dari Bank Indonesia.
◊ Bank memasukkan nilai "composite risk profile”
(CRP) ke dalam perhitungan KPMM secara
"Building Block".
This ratio is used by Bank just not for
regulatory requirement but also to manage
and anticipate future risk. The Bank Core
Capital tier 1 ratio of 27.01% is far above the
BI/OJK requirement.
◊ Bank membandingkan nilai modal aktual dengan
modal minimum sesuai profil risiko.
◊ Bank menganalisa hasil perhitungan apakah
sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
◊ Capital Adequacy Assessment
composite risk profile (CRP):
based
on
o Bank with CRP rating = 1, the Bank can
exclude "indicative add on capital". In this
condition, the Bank is concluded to have
good risk management and mitigation.
o Bank with CRP rating = 2, the Bank must
calculate "indicative add on capital" = 1%.
o Bank with CRP rating = 3, the Bank must
calculate "indicative add on capital" = 2%.
o Bank with CRP rating = 4, the Bank must
calculate "indicative add on capital" = 3%.
o Bank with CRP rating =5, the Bank must
calculate "indicative add on capital" = 4%.
◊ Capital Adequacy Assessment is prepared in
"building Block".
b. Process
The calculation process in assessing the capital
adequacy was associated with the level of risks that
include:
◊ Accounts Classification in Tier 1 and tier 2.
◊ Calculating RWA credit,market and operational
risk based on template from Bank Indonesia.
◊ Determining Composite Risk Profile as a
component indicative add on in minimum capital
requirement calculation. This calculation is
performed in "Building Block".
◊ Comparing the result between bank actual
capital adequacy with the requirement.
◊ Analyzing the result and assure the compliance
with regulation requirement.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
33
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tonggak Sejarah
Milestones
B. Pengungkapan Kuantitatif Quantitave Disclosure
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM TRIWULAN BANK UMUM KONVENSIONAL
PT BANK CTBC INDONESIA . PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
CAPITAL ADEQUACY OF COMMERCIAL BANKS CALCULATION REPORT - QUARTERLY
PT BANK CTBC INDONESIA . AS OF 31 DECEMBER 2016 DAN 2015
Tabel
I Table
I I
Tabel
I Table
KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENTS
KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENTS
dalam jutaan Rupiah/in millions Rupiah
dalam2016
jutaan rupiah31/ in
millions
rupiah
31 Des/Dec
Des/Dec
2015
31 Des/Dec
2016
31 Des/Dec
2014
Konsolidasi
Konsolidasi
Bank
Bank
Consolidation
Consolidation
Konsolidasi
Konsolidasi
Bank
Bank
Consolidation
Consolidation
2,485,950
2,485,950
2,361,906
2,361,906
2,485,950
2,485,950
2,361,9062,361,906150,000
150,000
2,485,950
2,485,950
2,421,270
2,421,270
2,325,803150,000
150,000
2,325,8032,477,898
2,477,898
2,421,270
2,421,270
2,325,8032,325,8032,477,898
2,477,8982,477,898-2,477,898
2,477,898
2,477,89830,000-30,000
2,334,720
2,334,720
30,000
30,000
113,178
113,178
2,334,720
2,334,720
113,178
113,178(56,628)-(56,628)
(365)
(365)
(56,628)
(56,628)
(365)
(365)(365)-(365)
(365)
(365)
(56,263)
(56,263)
(56,263)
(56,263)-
Modal Inti (Tier 1)
1. Modal
Utama
Modal
IntiInti
(Tier
1) Common Equity Tier 1 (CET1)
1.1.Modal
ModalInti
Disetor
dikurangi
Treasury
Stock) Paid in Capital (after deducting Treasury Stock)
1.
Utama(setelah
Common
Equity Tier
1 (CET1)
1.2. Modal
Cadangan
Tambahan
Disclosed
Reserves
1.1.
Disetor
(setelahModal*
dikurangi
Treasury
Stock) Paid in Capital (after deducting Treasury Stock)
1.2.1.
Faktor Penambah
Enhancer
1.2.
Cadangan
Tambahan
Modal*Factor
Disclosed Reserves
1.2.1.1.
Pendapatan
Komprehensif
Lainnya Other Comprehensive Income
1.2.1.
Faktor
Penambah
No Translation
1.2.1.1.1.
Selisih Lebih
Penjabaran lainnya
LaporanNo
Keuangan
The Difference More Local Financial Report
1.2.1.1.
Pendapatan
Komprehensif
Translation
1.2.1.1.2. Selisih
Potensilebih
Keuntungan
darilaporan
Peningkatan
Nilai Wajar
Aset Keuangan Dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
1.2.1.1.1.
penjabaran
keuangan
No Translation
Potential
Advantage
Of The Reasonable
Value
Financialdalam
Assets
Availabletersedia
for Saleuntuk
Within
The Group
1.2.1.1.2. The
Potensi
keuntungan
dari peningkatan
nilai wajar
asetOfkeuangan
kelompok
dijual
1.2.1.1.2. No
Saldo
Surplus Revaluasi Aset Tetap Balances Surplus Revaluasi Fixed Assets
Translation
1.2.1.2. Cadangan
Tambahan
Modal
Other
Disclosed Reserves
1.2.1.1.2.
Saldo surplus
revaluasi
asetLainnya
tetap No
Translation
1.2.1.2.1.
Agio Disagio/additional
Paid-in
1.2.1.2.
Cadangan
tambahan modal
lainnyaCapital
(other disclosed reserves)
1.2.1.2.2. Agio
Cadangan
Umum General Reserves
1.2.1.2.1.
No Translation
1.2.1.2.3. Cadangan
Laba Tahunumum
- Tahun
Profit Years
1.2.1.2.2.
NoLalu
Translation
1.2.1.2.4. Laba tahun
Tahun-Berjalan
Profit
Year
1.2.1.2.3.
tahun lalu
No Translation
1.2.1.2.5. Laba
Dana tahun
Setoran
ModalNo
Funds
The Capital
1.2.1.2.4.
berjalan
Translation
1.2.1.2.6.
Lainnya
Others
1.2.1.2.5. Dana setoran modal No Translation
1.2.2. Faktor
Pengurang
Modifying Factors
1.2.1.2.6.
Lainnya
No Translation
1.2.2.1.
Pendapatan
Komprehensif
Lainnya Other Comprehensive Income
1.2.2.
Faktor
Pengurang
No Translation
1.2.2.1.1.
Selisih Kurang
Penjabaranlainnya
Laporan
1.2.2.1.
Pendapatan
Komprehensif
NoKeuangan
TranslationThe Difference Less Description Of Financial Report
1.2.2.1.2. Selisih
Potensikurang
Kerugian
dari Peningkatan
Nilai WajarNo
Aset
Keuangan Dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
1.2.2.1.1.
penjabaran
laporan keuangan
Translation
Harm from
Enhancement
Of Value
Financial
Assets
In A Group
for Sale
1.2.2.1.2. Potential
Potensi kerugian
dariThe
peningkatan
nilai wajar
asetReasonable
keuangan dalam
kelompok
tersedia
untukAvailable
dijual
1.2.2.2. Cadangan
Tambahan Modal Lainnya Other Disclosed Reserves
No Translation
1.2.2.2.1.
Disagio Additional
Capital other disclosed reserves
1.2.2.2.
Cadangan
tambahan Paid-in
modal lainnya
1.2.2.2.2. Disagio
Rugi Tahun-Tahun Lalu Profit Years
1.2.2.2.1.
1.2.2.2.3. Rugi tahun
Tahun-Berjalan
Profit Year
1.2.2.2.2.
tahun lalu
1.2.2.2.4. Rugi
Selisih
Kurang
Antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) Dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
1.2.2.2.3.
tahun
berjalan
Aset
Produktif
1.2.2.2.4. Atas
Selisih
kurang
antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
The Difference
Between Allowance Less Assets (PPA) And Reserve Losses Decrease In Value (CKPN) Of
atas
aset produktif
Productive
Assets
No
Translation
Translation
1.2.2.2.5. No
Selisih
Kurang Jumlah Penyesuaian Nilai Wajar Dari Instrumen Keuangan Dalam Trading Book
Difference
Is Lesspenyesuaian
The Amountnilai
Of Value
Adjustments
Financialdalam
Instruments
A Reasonable Trading Book1.2.2.2.5. The
Selisih
kurang jumlah
wajar dari
instrumenOf
keuangan
TradingInBook
1.2.2.2.6. No
PPATranslation
Aset Non Produktif Yang Wajib Dibentuk PPA Assets Non Productive That Must Be Formed
1.2.2.2.7. PPA
Lainnya
1.2.2.2.6.
asetOthers
non produktif yang wajib dibentuk No Translation
1.3. Kepentingan
NonTranslation
Pengendalian yang Dapat Diperhitungkan Non Controlling Interest
1.2.2.2.7.
Lainnya No
1.4. Kepentingan
Faktor Pengurang
Modal Inti Utama*
Factor Of Common
Equity Tier
1
-(85,320)
1.3.
Non Pengendalian
yang Deduction
dapat diperhitungkan
Non controlling
interest
1.4.1.
Perhitungan
PajakModal
Tangguhan
Deferred
Tax
(85,320)
1.4.
Faktor
Pengurang
Inti Utama*
Deduction
factor of Common Equity Tier 1
(17,542)
1.4.2. Perhitungan
Goodwill Goodwill
1.4.1.
pajak tangguhan Deferred tax
(17,542)
1.4.3. Goodwill
Seluruh Aset
Tidak Berwujud Lainnya Other Intangible Assets
-(17,542)
1.4.2.
Goodwill
1.4.4. Seluruh
Penyertaan
Sebagai
Pengurang
1.4.3.
asetyang
tidakDiperhitungkan
berwujud lainnya
Other Faktor
intangible
assets Equity Investment Which Can Be Calculated As
(17,542)
Deduction Factor
1.4.4. Penyertaan
yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang Equity investment which can be calculated as
1.4.5. Kekurangan
Modal pada Perusahaan Anak Asuransi Shortfall On The Capital of Insurance Subsidiary
deduction factor
1.4.6. Kekurangan
Eksposur Sekuritisasi
Securitisation
1.4.5.
modal pada
perusahaanExposure
anak asuransi Shortfall on the capital of insurance subsidiary
1.4.7. Eksposur
Faktor Pengurang
Modal
Inti Lainnyaexposure
Other Deduction Factor Of Tier 1
1.4.6.
sekuritisasi
Securitisation
1.4.7.1.
Penempatan
Dana
Padainti
Instrumen
At dan/atau
Tierfactor
2 Pada
1.4.7. Faktor
Pengurang
modal
lainnya Other
deduction
of Bank
Tier 1Lain The Placement of Funds In An Instrument
At
And/or
Tier
2
On
Other
Banks
1.4.7.1. Penempatan dana pada instrumen AT dan/atau Tier 2 pada bank lain No Translation
Silang pada
pada entitas
Entitaslain
Lainyang
yangdiperoleh
Diperolehberdasarkan
Berdasarkan
Peralihan
Karena
Hukum,
Hibah,
Hibah
Wasiat
1.4.7.2. Kepemilikan silang
peralihan
karena
hukum,
hibah,
atauAtau
hibah
wasiat
Ownership
Cross In Other Entities Obtained Based On Transfer By Operation Of Law, Grant, Or Bequest
No
Translation
Tabel
II Table
II II
Tabel
II Table
Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT 1)*
1. Instrumen yang memenuhi
persyaratan At-1
AT-1Capital
CapitalInstrument
instrument Which
which Can
can be
Memenuhi Persyaratan
Be calculated
Calculatedas
AsAT-1
At-1
2. Agio
/ DisagioAdditional
Agio / Disagio
Agio/disagio
Paid-in Capital
3. Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan Deduction factor:
Factor:Investment
Investmentin
InAT1
At1 and
And Tier
Tier 22 instruments
Instruments in
In other
Otherbank
Bank dana pada
bank lain
Translation
2.3.1. Penempatan Dana
pada instrumen
Instrumen AT
At 1 dan/atau Tier 2 pada Bank
LainNo
Placement
of Funds On The Instrument
1 And/or Tier
2 On
The
Otherlain
Bank
2.3.2. At
Kepemilikan
silang
pada
entitas
yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat
No Translation
2.3.2. Kepemilikan
Silang pada Entitas Lain yang Diperoleh Berdasarkan Peralihan Karena Hukum, Hibah, Atau Hibah WasiatModal Ownership
PelengkapCross
(Tier 2)
Capital (Tier
2) On Transfer By Operation Of Law, Grant, Or Bequest
80,184
In Suplementary
Other Entities Obtained
Based
-80,184
1. Instrumen
modal
dalam
bentuk sahamCapital
atau lainnya
Modal
Pelengkap
(Tier
2) Suplementary
(Tier 2)yang memenuhi persyaratan Tier 2
Capital
instrument
be calculated
as Tier
2
1.
Instrumen
Modalwhich
Dalamcan
Bentuk
Saham Atau
Lainnya
yang Memenuhi Persyaratan Tier 2
(85,320)(85,320)
(17,542)
(17,542)(17,542)(17,542)-
-
-
-
-
-
80,184
80,184-
92,248
92,248-
92,248
92,248-
-
-
-
2. Agio
/ Disagio
No Translate
Capital
Instrument
Which Can Be Calculated As Tier 2
-
3. Agio/disagio
Cadangan umum
PPA atas
aset Capital
produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit)
2.
Additional
Paid-in
Additional
paid-in
capital
3.
Cadangan
Umum
PPA Atas Aset Produktif yang Wajib Dibentuk (Paling Tinggi 1,25% Atmr Risiko Kredit)
-80,184
80,184-
92,248-
92,248-
80,184
-
80,184
-
92,248
-
92,248
-
-
-
-
2,485,950
2,485,950
-
-
2,485,950
2,485,950
-
-
4. Faktor
Pengurang
Modal Pelengkap General reserves of required regulatory provision on productive asset
Additional
Paid-in Capital
1,25%
of RWAModal
for Credit
Risk) General Reserves Of Required Regulatory Provision On Productive Asset
4.(max.
Faktor
Pengurang
Pelengkap
4.1.(Max.
Sinking
Fund
Fund
1,25%
OfSinking
Rwa For
Credit Risk)
4.2. Sinking
Penempatan
pada
instrumen Tier 2 pada bank lain Investment in Tier 2 instruments in other bank
4.1.
Funddana
Sinking
Fund
4.3. Penempatan
Kepemilikan silang
pada entitas
lainTier
yang2 diperoleh
berdasarkan
peralihan
karena
hukum, hibah,
atauBank
wasiat
4.2.
Dana Pada
Instrumen
Pada Bank
Lain Investment
In Tier
2 Instruments
In Other
Investment inSilang
Tier 2Pada
instruments
in other
4.3. Kepemilikan
Entitas Lain
yangbank
Diperoleh Berdasarkan Peralihan Karena Hukum, Hibah, Atau Wasiat
TotalInvestment
Modal
In Tier 2 Instruments In Other Bank
Total Modal
-
Laporan Tahunan 2016
34
PT BANK CTBC INDONESIA
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tinjauan Keuangan
Financial Review
31 Des/Dec 2016
Konsolidasi
Consolidation
Bank
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Risk Weighted asset (RWA)
ATMR Risiko Kredit
RWA for Credit Risk
ATMR Risiko Pasar
RWA for Market Risk
ATMR Risiko Operasional
RWA for Operational Risk
Total ATMR
Total RWA
Rasio KPNM sesuai Profil Risiko (%)
Capital Adequacy Ratio (Car)
According to Risk Profile
31 Des/Dec 2015
Konsolidasi
Consolidation
Bank
7,655,902
7,655,902
8,073,138
8,073,138
372,585
372,585
175,374
175,374
1,174,547
1,174,547
1,089,841
1,089,841
9,203,034
9,203,034
9,338,353
9,338,353
9%
9%
9%
9%
Alokasi Pemenuhan KPMM
CAR
Dari CET 1 (%)
CET 1 (%)
8.13%
8.13%
Dari AT 1 (%)
AT1 (%)
0.00%
0.00%
Dari Tier 2 (%)
TIER 2 (%)
0.87%
0.87%
Tonggak Sejarah
Milestones
Keterangan
Remark
Rasio KPMM
CAR
Rasio CET 1 (%)
Tier 1 Ratio
Rasio Tier 1 (%)
Tier 2 Ratio
Rasio Tier 2 (%)
Total Ratio
Rasio KPMM (%)
Total RWA
CET 1 Untuk Buffer (%)
CET 1 For Buffer (%)
31 Des/Dec 2016
Konsolidasi
Consolidation
Bank
31 Des/Dec 2015
Konsolidasi
Consolidation
Bank
27.01%
27.01%
25.29%
25.29%
27.01%
27.01%
25.29%
25.29%
0.87%
0.87%
0.99%
0.99%
27.88%
27.88%
26.28%
26.28%
18.88%
18.88%
0.50%
0.50%
0%
0%
Presentase Buffer yang
Wajib Dipenuhi oleh
Bank (%)
Buffer Required
Capital Conservation
Buffer (%)
Capital Conservation
Buffer (%)
Countercyclical
Buffer (%)
Countercyclical
Buffer (%)
Capital Surcharge
untuk Bank
Sistematik
Capital Surcharge
untuk Bank
Sistematik
Keterangan Remark: * Penyajian rincian dapat tidak ditampilkan apabila nilainya nihil Presentation of details can not shown when value zero.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
35
Tonggak Sejarah
Milestones
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
1996
1997
2000
2001
PT Bank Chinatrust Tamara didirikan
berdasarkan
surat
persetujuan
prinsip
pendirian dari Departemen Keuangan RI
No.
S-913/MK.17/1996
sebagai
Bank
Campuran tertanggal 14 Agustus 1996.
Principal Approval for establishment of
PT Bank Chinatrust Tamara as a joint venture
bank was granted by Ministry of Finance of
Republic
Indonesia
with
Decree
No. S-913/MK.17/1996 dated August 14, 1996.
PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi
berdasarkan keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997
mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4 April
1997.
PT Bank Chinatrust Tamara commenced
operation after obtained Business License decree
from Ministry of Finance of Republic Indonesia
No. 160/KMK.017/1997 dated April 4, 1997.
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya
dan Bandung berdasarkan surat persetujuan dari
Bank Indonesia No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal
6 Maret 2000.
The opening of 2 (two) Branch offices in
Surabaya and Bandung based on approval letter
from Bank Indonesia No. 2/145/DPIP/Prz dated
March 6, 2000.
•
Chinatrust Commercial Bank meningkatkan
kepemilikannya dari 85% menjadi 99%.
•
Chinatrust Commercial Bank increased its
ownership from 85% to 99%.
•
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara
menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia
berdasarkan surat Keputusan Deputi Gubernur
Senior Bank Indonesia No.3/5/KEP.DGS/
2001 tertanggal 5 April 2001.
•
Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara
to PT Bank Chinatrust Indonesia based on
approval letter from Senior Governor Deputy of
Bank Indonesia Decree No.3/5/KEP.DGS/
2001 dated April 5, 2001.
•
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di
Cikarang, Jawa Barat berdasarkan surat izin
pembukaan kantor dari Bank Indonesia
No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November
2001.
•
The opening of Sub-Branch office in Cikarang,
West Java based on Bank Indonesia’s
approval letter No. 3/699/DPIP/Prz dated
November 30, 2001.
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di
Karawaci, Tangerang (Surat persetujuan Bank
Indonesia
No.4/559/DPIP/Prz
tertanggal
9 Oktober 2002) dan Kelapa Gading, Jakarta
(Surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia
No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal 17 Desember
2002.
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in
Karawaci, Tangerang (Approval Letter from Bank
Indonesia No.4/559/DPIP/Prz dated October 9,
2002) and Kelapa Gading, Jakarta (Approval
Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz
dated December 17, 2002).
2003
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Mangga
Dua, Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank
Indonesia
No.5/739/DPIP/Prz
tertanggal
11 Desember 2003.
The opening of Sub-Branch office in Mangga
Dua, Jakarta based on Approval Letter from Bank
Indonesia No. 5/739/DPIP/Prz dated December
11, 2003.
2005
Penunjukan
perusahaan
oleh
Pemerintah
Indonesia untuk membiayai Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) ke Taiwan.
Government
of
Indonesia’s
appointment
regarding the financing of Indonesian Overseas
Worker (IOW) to Taiwan.
2006
Penggunaan identitas baru
perusahaan – “We are Family”.
The usage of new corporate identity and logo –
“We are Family”.
2002
dan
slogan
Laporan Tahunan 2016
36
PT BANK CTBC INDONESIA
Struktur Permodalan
Capital Exposure
2007
2008
2009
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
•
Peluncuran produk pembiayaan konsumen
“Salary Loan”.
•
The launching of “Salary Loan” consumer
lending product.
•
Renovasi dan relokasi Kantor Cabang
Pembantu Kelapa Gading, Jakarta untuk
mendukung pengembangan bisnis Wealth
Management.
•
Renovation and relocation of Kelapa Gading,
Jakarta Sub-Branch office to support Wealth
Management business development.
Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers
Financing” – produk pembiayaan Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
The launching of “Factory and Sanitarium
Workers Financing” – financing product for
Indonesian Overseas Worker (IOW).
•
Peluncuran “Public Personal Loan” – produk
kredit tanpa agunan; “Family Trust” – produk
bancassurance hasil kerjasama dengan
perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz Life
Indonesia, dan layanan Safe Deposit Box.
•
The launching of “Public Personal Loan” –
unsecured loan product; “Family Trust”bancassurance product as cooperation with
PT Asuransi Allianz Life Indonesia and Safe
Deposit Box service.
•
Renovasi Kantor Cabang Pembantu Mangga
Dua, Jakarta untuk mendukung pengembangan
bisnis Wealth Management.
•
Remodeling of Mangga Dua,
Sub-Branch office to support
Management business development.
•
Pembukaan
Kantor
Fungsional
NonOperasional di Gedung Plaza Kaha, Jakarta
berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia
No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni
2009.
•
The opening of Non-Operational Functional
office in Plaza Kaha Building, Jakarta based on
Approval Letter from Bank Indonesia No.
11/93/DPB2/TPN2-7 dated June 16, 2009.
•
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu
di Dago, Bandung (Surat Izin Bank Indonesia
No.11/53/DPB2/TPB2/Bd tertanggal 30
Oktober 2009) dan Pluit, Jakarta (Surat Izin
Bank
Indonesia
No.
11/719/DPIP/Prz
tertanggal 23 November 2009).
•
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in
Dago, Bandung (Approval Letter from Bank
Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/Bd dated
October 30, 2009) and Pluit, Jakarta (Approval
Letter
from
Bank
Indonesia
No.
11/719/DPIP/Prz dated November 23, 2009).
•
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di
Darmo,
Surabaya
berdasarkan
Surat
Persetujuan
Bank
Indonesia
No
12/17/DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010.
•
The opening of Sub-Branch office in Darmo,
Surabaya based on Approval Letter from Bank
Indonesia
No. 12/17/DPIP/Prz/Sb dated
March 22, 2010.
•
Penandatanganan nota kesepakatan dengan
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai
upaya memberi kemudahan pelayanan dan
perlindungan risiko kepada nasabah.
•
MOU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia to provide the best service and risk
protection for customers.
•
Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk
mendukung pengembangan bisnis Perbankan
Ritel.
•
Relocation of Bandung Branch office to
improve and develop Retail Banking Business.
•
Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan –
‘Cicilan Kredit Barang Tahan Lama’ dan ‘Kredit
Pemilikan Rumah’ (KPR) serta fasilitas layanan
e-BCI Internet Banking bagi nasabah
korporasi.
•
The launching of 2 (two) loan products –
‘Durable Goods Installment Loan’ and
‘Mortgage Loan’; and e-BCI Internet Banking
for corporate customers.
•
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri
Kencana, Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank
Indonesia
No.13/74/DPIP/Prz
tertanggal
2 Februari 2011.
•
The opening of Sub-Branch office in Puri
Kencana, Jakarta based on Approval Letter
from Bank Indonesia No. 13/74/DPIP/Prz
dated February 2, 2011.
2010
2011
Tonggak Sejarah
Milestones
Jakarta
Wealth
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
37
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
•
Penerapan sistem perbankan (Core Banking
System) ’Finacle’.
•
Implementation of ‘Finacle’ Core Banking
System.
•
Peluncuran Kartu ATM/Debit Chinatrust,
kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera untuk
jaringan ATM Prima dan Prima Debit.
•
The launching of Chinatrust ATM/Debit Card –
cooperation with PT Rintis Sejahtera for ATM
Prima and Prima Debit networks.
•
Pembukaan
Kantor
Fungsional
NonOperasional di Semarang, Jawa Tengah
berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia
No 14/18/DPIP/Prz/Sm tanggal 24 Februari
2012.
•
The opening of Non-Operational Functional
office in Semarang, Central Java based on
Approval Letter from Bank Indonesia No.
14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012.
•
Peluncuran ‘Provesta Optimum’ – produk
bancassurance berbasis unit link hasil
kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali
Indonesia.
•
The launching of ‘Provesta Optimum’ – unit
link
based
bancassurance
product,
cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali
Indonesia.
•
Perubahan nama PT Bank Chinatrust
Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia
berdasarkan Keputusan Gubernur Bank
Indonesia
No.
15/98A/KEP.GBI/2013
tertanggal 27 September 2013.
•
The name changing of PT Bank Chinatrust
Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia based
on approval Decree from Governor of Bank
Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated
September 27, 2013.
•
Peluncuran ‘Tabungan Bambu’ – produk
tabungan hasil kerjasama dengan Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia.
•
The launching of ‘Tabungan Bambu’ – saving
account product, cooperation with Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia.
•
Peluncuran 4 (empat) produk bancassurance
sebagai hasil kerjasama dengan PT ACE Life
Assurance, yaitu ACE Medic Link, ACE Trust
Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga.
•
The launching of 4 (four) bancassurance
products, cooperation with PT ACE Life
Assurance, these are ACE Medic Link, ACE
Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek
Siaga.
•
Peluncuran ‘Prime
Value’ – produk
bancassurance berbasis unit link hasil
kerjasama dengan PT Commonwealth Life.
•
The launching of ‘Prime Value’ – unit link
based bancassurance product, cooperation
with PT Commonwealth Life.
•
Peluncuran ‘Pay+’ – layanan transaksi
keuangan bagi nasabah segmen perusahaan
berupa pembayaran rutin gaji karyawan.
•
The launching of ‘Pay+’ – payroll solution in
terms of financial transaction service created
to cater the needs of enterprise/corporate
customer segment.
•
Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ –
fasilitas layanan internet banking bagi nasabah
perorangan.
•
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ internet banking service facility for individual
customers.
•
Pengembangan usaha pemberian kredit
khusus bagi segmen Usaha Kecil dan
Menengah (UKM).
•
Development of special retail banking
business unit to cater the needs of special
credit products and services for the Small and
Medium Enterprise (SME) market segment.
•
Pembukaan
Kantor
Fungsional
(Non
Operasional) di Semarang, Jawa Tengah
berdasarkan Surat izin pembukaan kantor dari
Otoritas
Jasa
Keuangan
(OJK)
No.
S-315/KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014.
•
The opening of Non-operational Functional
office in Semarang city, Central Java based on
Financial Service Authority’s (OJK) approval
letter No. S-315/KR.41/2014 dated October
22, 2014.
2012
2013
2014
Tonggak Sejarah
Milestones
Laporan Tahunan 2016
38
PT BANK CTBC INDONESIA
Struktur Permodalan
Capital Exposure
2015
2016
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
•
Penempatan tim tenaga pemasaran di Kantor
Cabang Pembantu Pluit, Jakarta untuk
mendukung perluasan pangsa pasar dan
pengembangan usaha pemberian kredit
khusus bagi segmen Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), April 2015.
•
The settlement of sales and marketing team in
Pluit Jakarta Sub-Branch, especially to support
the expansion and development of special
credit products and services for the Small and
Medium Enterprise (SME) market segment,
April 2015.
•
Peluncuran ‘CTBC Bill Payment’ melalui ATM
CTBC – fasilitas layanan pembayaran tagihan
rutin (listrik, air, telepon Telkom, internet dan TV
berlangganan) serta pembelian tiket kereta api
dan aneka voucher isi ulang, Oktober 2015.
•
The launching of ‘CTBC Bill Payment’ through
CTBC ATM – service facility for routine bill
payment (electricity, water, Telkom phone,
internet and paid TV) public mass train ticket
buying and voucher buying, October 2015.
•
Pengembangan ‘CTBC Internet Banking’ –
fasilitas layanan internet banking bagi nasabah
korporasi dengan nama ‘CTBC e-Corp’.
•
The enchancement of ‘CTBC Internet
Banking’ - internet banking service facility for
corporate customers, namely CTBC e- Corp.
•
Peluncuran layanan mobile banking sebagai
pengembangan fasilitas pelayanan transaksi
perbankan berbasis teknologi [digital banking]
pada bulan Maret 2016.
•
The launching of mobile banking services as
the development of technology-based banking
transaction facility [digital banking] in March
2016.
•
Penempatan tim tenaga pemasaran wilayah
Jakarta di Kantor Cabang Pembantu Kelapa
Gading dan Puri Kencana untuk mendukung
perluasan pangsa pasar dan pengembangan
usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada bulan
April dan September 2016.
•
The settlement of sales and marketing team in
Pluit akarta Sub-Branches of Kelapa Gading
and Puri Kencana, especially to support the
expansion and development of special credit
products and services for the Small and
Medium Enterprise (SME) market segment in
April and September 2016.
•
Peluncuran 11 [sebelas] pilihan produk
reksadana bagi nasabah pada bulan Agustus
2016. Pengembangan produk-produk wealth
management ini merupakan hasil kerjasama
antara PT Bank CTBC Indonesia dengan
PT BNI Asset Management, PT Eastspring
Investments Indonesia dan PT Batavia
Prosperindo Aset Manajemen.
•
The launch of 11 [eleven] mutual funds
products for customers in August 2016. These
wealth management products development is
a cooperation between PT Bank CTBC
Indonesia with PT BNI Asset Management,
PT Eastspring Investments Indonesia and
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
•
Peluncuran ‘ProteksiKu dan ProteksiKu Tetap’
– produk bancassurance model referensi
sebagai hasil kerjasama PT Bank CTBC
Indonesia dengan PT Zurich Topas Life pada
bulan Oktober 2016. Produk ini merupakan
perlindungan untuk fasilitas kredit bagi debitur
segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
•
The launching of ‘ProteksiKu and ProteksiKu
Tetap’ – reference model of bancassurance
products as a collaboration between PT Bank
CTBC Indonesia and PT Zurich Topas Life in
October 2016. These are protection products
of credit facilities for the Small and Medium
Enterprise (SME) market segment.
•
Penandatangan nota kesepahaman kerjasama
dengan The Nature Conservancy Indonesia
dalam pengembangan ‘Tabungan Alamku’
pada bulan Desember 2016. Ini merupakan
produk simpanan dalam mata uang Rupiah
dengan salah satu fitur utama keuntungan bagi
nasabah untuk turut menyumbang dana bagi
pelestarian dan konservasi alam.
•
Signing
ceremony
with
The
Nature
Conservancy Indonesia in December 2016 for
the development of ‘Tabungan Alamku’. It is a
savings product with main benefit feature for
customer to join the donation for nature
conservation activity.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
39
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan
Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Penerapan Manajemen Risiko
Risk Management Implementation
Penerapan Manajemen Risiko Bank CTBC Indonesia
mengacu pada pilar-pilar dan ketentuan yang tercantum
dalam peraturan dan ketentuan otoritas meliputi
pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi;
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit,
kecukupan proses identifikasi; pengukuran, pengawasan,
dan pengendalian risiko, serta sistem informasi
Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal yang
disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan
kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
The bank CTBC Indonesia’s Risk Management refer to
the pillars and regulation from regulator included active
oversight of the Board of Commissioners and the
Directors, adequacy of policies, procedures, and limits,
the adequacy of the process of identification,
measurement, monitoring and control risks as well as Risk
Management information systems; and a comprehensive
system of internal control tailored to the objectives,
business policy, size and complexity of the business as
well as the capacity of the Bank.
Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan
metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang
timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank
menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian integral
dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan
kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan
aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak
menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Bank
atau yang dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank.
Risk Management is a set of procedures and
methodologies used to identify, measure, monitor, and
control risk arising out of the operations of the Bank.
Therefore, Bank implements Risk Management as an
integral part of the business strategy of the Bank to
maintain the financial health of banks and the integrity and
ensure the business activities undertaken by the Bank
does not result in losses that exceed the ability of the
Bank can disrupt business continuity.
Bank tidak memiliki eksposur pada anak perusahaan.
Bank does not has exposure on subsidiaries.
I Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum
I General Risk Management Implementation
Pengawasan Aktif dari Dewan Komisaris dan
Direksi
Active Supervision from the Board of
Commissioners and Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas
efektivitas penerapan Manajemen Risiko di Bank sesuai
dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
Board of Commissioners and Directors are responsible
for the effective implementation of Risk Management at
the Bank in accordance with the characteristics,
complexity and risk profile of the Bank.
Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko-risiko yang
dihadapi Bank dengan baik. Pengawasan aktif dari Dewan
Komisaris dan Direksi dilakukan melalui komite-komite
antara lain Komite Asset Liability (ALCO), Komite
Manajemen Risiko (RMC), dan Komite Pemantau Risiko
(RMoC) guna membantu Dewan Komisaris dan Direksi
memberikan arahan yang jelas mengenai tingkat risiko
yang akan diambil dan toleransi risiko Bank, menyetujui
kebijakan, melakukan pengawasan dan mitigasi secara
aktif, mengembangkan budaya Manajemen Risiko di Bank
termasuk kesadaran Risiko pada seluruh jenjang
organisasi, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang
jelas pada masing-masing unit, dan memastikan
kecukupan kuantitas dan kualitas SDM untuk mendukung
penerapan Manajemen Risiko secara efektif.
Board of Commissioners and Directors understand risks
faced by the Bank well. Active supervision of the Board of
Commissioners and Directors are conducted through
several committees e.g Asset & Liability Committee
(ALCO), Risk Management Committee (RMC), and Risk
Monitoring Committee (RMoC) to assist the Board of
Commissioners and Directors provide clear guidelines on
the Bank’s risk appettite and risk tolerance, approved the
policies, active monitoring and mitigating, develop risk
management culture at the Bank, including risk
awareness at all levels of the organization, assign clear
duties and responsibilities on each units, and ensure
adequate quantity and quality of human resources to
support the effective Risk Management implementation.
Komite mengadakan pertemuan secara berkala antara lain
membahas mengenai profil risiko bank, strategi, kerangka
manajemen risiko, meningkatkan budaya sadar risiko di
The Committees hold regular meetings to discuss the
Bank's risk profile, strategy, risk management framework,
enhance risk awareness culture at all levels of the
Laporan Tahunan 2016
40
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
setiap tingkatan organisasi, limit risiko dengan
memperhitungkan dampak Risiko terhadap kecukupan
permodalan,
serta
rencana
kontinjensi
untuk
mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal, dan
lainnya.
organization, risk limit by calculating the risk impact on the
capital adequacy, as well as the contingency plans to
anticipate the occurrence of abnormal conditions, and etc.
Struktur organisasi manajemen risiko Bank telah
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan
usaha Bank, dan fungsi Manajemen Risiko telah
diterapkan secara independen, adanya pemisahan fungsi
antara grup manajemen risiko dengan satuan kerja yang
melakukan dan menyelesaikan transaksi dan fungsi
internal control (satuan kerja audit internal). Selain itu
kompetensi dan integritas pimpinan dan personil dari
masing – masing fungsi terus ditingkatkan, dengan
memperhatikan faktor-faktor seperti pengetahuan,
pengalaman/rekam jejak dan kemampuan yang memadai
di bidang manajemen risiko melalui program pendidikan
dan pelatihan yang berkesinambungan guna menjamin
efektivitas proses manajemen risiko dalam memahami
faktor-faktor Risiko yang relevan dan kondisi pasar yang
mempengaruhi produk/aktivitas Bank, serta kemampuan
mengestimasi dampak dari perubahan faktor-faktor
tersebut terhadap kelangsungan usaha Bank.
The Bank’s risk management organizational structure has
been accorded with the Bank’s size and complexity
business activities, and Risk Management function has
been implemented independently, there are separation
function between the risk management group with a
working unit which conducting and completing the
transactions and internal control functions (internal audit
function). Besides the competence and integrity of the
leadership and personnel of each functions have been
continuously improved by considering into factors such
as knowledge, experiences/track record and adequate
capability in the field of risk management through
education and continuous training in order to ensure the
effectiveness of the risk management process to
understand the relevant risks factors and market
conditions that affecting the Bank’s products/activities, as
well as the ability to estimate the effect of changes in
these factors to the going concern of the Bank.
Pendelegasian
wewenang
disesuaikan
dengan
karakteristik dan kompleksitas produk, tingkat Risiko yang
akan diambil Bank, serta pengalaman dan keahlian
personil yang bersangkutan. Kewenangan yang
didelegasikan direview secara berkala untuk memastikan
bahwa kewenangan tersebut sesuai dengan kondisi terkini
dan level kinerja pejabat terkait.
The delegation of authority has been adjusted to the
products’ characteristic and complexity, the Bank’s risk
appetite, as well as the personel’s experience and
expertise. The authority that has been delegated are
periodically reviewed to ensure that the authority have
been accordance with the current conditions and the
performance level of the related officer.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan
Penetapan Limit
Adequate Policies, Procedures, and Limits
Establishment
Kebijakan, Prosedur, Manual Manajemen Risiko memuat
secara jelas mengenai akuntabilitas dan tingkat delegasi
wewenang dan akan dilakukan kaji ulang secara berkala
mengikuti visi, misi, strategi bisnis, risk appetite bank,
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha, dan
peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek
perbankan yang sehat.
Risk Management’s Policies, Procedures, Manual states
clearly about accountability and the level of delegation of
authority and will be reviewing regularly to follow the
vision, mission, business strategy, the Bank’s risk
appetite, the business activities‘ characteristic and
complexity, and regulations established by the authority
and/or banking sound partice.
Setiap pengecualian terhadap kebijakan harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris,
namun jika pengecualian merupakan suatu penyesuaian
terhadap peraturan yang berlaku, maka kewenangan
tersebut berada pada kewenangan Komite Manajemen
Risiko.
Any policy exceptions have to obtain written approval
from the Board of Commissioners, however if an
exception is an adjustment to the current regulations, then
authority will be under the Risk Management Committee
authority.
Bank telah menetapkan limit Risiko yang sejalan dengan
tingkat risiko yang akan diambil, toleransi risiko, dan
strategi Bank secara keseluruhan dengan memperhatikan
kecukupan modal Bank dalam menyerap eksposur risiko
atau kerugian yang terjadi, pengalaman kerugian historis,
keterampilan sumber daya manusia, dan kepatuhan
terhadap ketentuan internal dan eksternal yang berlaku.
Limit dikomunikasikan dengan baik kepada setiap pihak
yang terkait, termasuk jika terjadi perubahan. Setiap
permintaan untuk kenaikan limit harus disertai dengan
alasan bisnis/strategi/antisipasi keuntungan.
The Bank has set a risk limit in line with the risk appetite,
risk tolerance, and the overal Bank's strategy by
considering to the Bank’s capital adequacy to absorb the
risk exposure or losses that might be incurred, historical
loss experiences, the human resources competencies,
and compliance with internal and external regulations.
Limit is well communicated to all relevant parties, and also
if there is a change. Each request for an increasing limit
must be accompanied by reasons related to business/
strategy/gain anticipation.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
41
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pelampauan limit tidak diperkenankan namun apabila
terjadi pelampauan limit, Bank telah memiliki mekanisme
persetujuan tertuang dalam kebijakan.
Excess limit is not allowed but in case excess the limit, the
Bank already has approval mechanism that stipulated in
the policy.
Bank telah memiliki kebijakan rencana kelangsungan
usaha (Business Continuity Management) prosedur
Business Continuity Plan atas kemungkinan kondisi
eksternal dan internal terburuk, sehingga kelangsungan
usaha Bank dapat dipertahankan, termasuk rencana
pemulihan bencana (Disaster Recovery Plan) dan rencana
kontinjensi (Contingency Plan).
Bank has a policy of Business Continuity Management
(BCM), procedure of Business Continuity Plan (BCP) for
any possibility of external and internal worst conditions,
so that the Bank business continuity can be maintained,
including Disaster Recovery Plan (DRP) and Contingency
Plan.
Kebijakan, prosedur dan limit dikaji ulang paling sedikit 1
(satu) kali setahun dan dilakukan pengujian dan evaluasi
rencana kelangsungan usaha secara berkala untuk
memastikan efektivitas rencana kelangsungan usaha yang
telah disusun. Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko
didokumentasikan secara memadai dan dikomunikasikan
kepada seluruh pegawai.
Policies, procedures and limits are reviewed at least
yearly and conducted the testing and evaluation of
business continuity plan regularly to ensure the
effectiveness of business continuity plans set out. Risk
Management policies and procedures are adequately
documented and communicated to all employees.
Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta
Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of Identification, Measurement,
Monitor, and Risk Control, as well as Risk
Management Information System
Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh
aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka
menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko
serta dampaknya demikian pula dengan produk dan
aktivitas baru. Produk dan aktivitas baru akan melalui
proses Manajemen Risiko yang layak sebelum
diperkenalkan atau dijalankan.
Risk identification is proactive, covering all the Bank's
business activities and conducted in order to analyze the
source and possibility of risks and the impacts as well as
to the new products and activities. New products and
activities have to be processed properly risk management
before launched and executed.
Selanjutnya, Bank melakukan pengukuran risiko secara
berkala sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas
kegiatan usaha. Metode pengukuran risiko dapat
dilakukan secara kuantitatif dan/atau kualitatif berdasarkan
metode yang ditetapkan oleh Regulator dalam rangka
penilaian risiko dan perhitungan modal maupun metode
yang dikembangkan sendiri oleh Bank sesuai dengan
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Stress
testing dan/atau back testing dilakukan untuk melengkapi
sistem pengukuran risiko dengan cara mengestimasi
potensi kerugian Bank pada kondisi pasar yang tidak
normal dengan menggunakan skenario tertentu guna
melihat sensitivitas kinerja Bank terhadap perubahan
faktor risiko dan mengidentifikasi pengaruh yang
berdampak signifikan terhadap portofolio Bank dan juga
melakukan validasi atau kaji ulang atas metodologi
pengukuran yang digunakan.
Furthermore, the Bank conducts periodic risk assessment
in accordance with the business activities characteristics
and complexity. Risk measurement methods could be
conducted quantitatively and/or qualitatively based on a
method set by Regulator for risk assessment and capital
calculations as well as methods developed by the Bank
has to be accordance with the business activities
characteristics and complexity. Stress testing and/or back
testing were performed to complete the risk measurement
system by estimating the Bank’s potential loss on
abnormal market conditions by using specific scenarios to
observe the sensitivity of the Bank's performance if there
are changes on the risk factors and identify the effect that
give significant impact to the Bank's portfolio and also
validate or review the measurement methodology used.
Dalam pemantauan hasil penilaian risiko, Bank telah
membentuk unit independen dari pihak yang melakukan
transaksi untuk memantau dan menganalisis tingkat dan
kecenderungan risiko. Laporan hasil pemantauan disajikan
secara berkala dan disampaikan kepada manajemen
dalam rangka mitigasi risiko dan rencana tindakan yang
diperlukan. Selain itu, efektivitas penerapan manajemen
risiko juga didukung oleh pengendalian risiko dengan
mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan
risiko.
In monitoring the risk assessment result, Bank has
established an independent unit of the parties who
conduct a transaction to monitor and analyze the risk
levels and trends. Report monitoring results are presented
on a regular basis and communicated to management in
order to mitigate risk and any required action plan. In
addition, the effectiveness of risk management is also
supported by risk control by considering to the results of
measurement and monitoring the risk.
Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian risiko, Bank juga
mengembangkan sistem informasi manajemen risiko yang
In order to support the process of identifying, measuring,
monitoring, and controlling risks, the Bank also developed
a risk management information system that inline with the
Laporan Tahunan 2016
42
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan
kompleksitas kegiatan usaha Bank. Sistim informasi
manajemen risiko merupakan bagian dari sistem informasi
manajemen yang dimiliki dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dalam rangka pelaksanaan Manajemen
Risiko yang efektif. Bank telah menyiapkan sistem dan
prosedur back-up yang memadai untuk mencegah
terjadinya gangguan dalam proses pemantauan dan
pengendalian risiko, pengecekan serta melakukan
penilaian kembali secara berkala terhadap sistem back-up
tersebut.
Sistem Pengendalian Internal
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Bank's business activities characteristics, activities and
complexity. Risk management information system is part
of a management information system that is owned and
developed according to the needs of the effective risk
management implementation. Banks have set up
adequate systems and back-up procedures to avoid
distrubtion in the process of monitoring and controlling
risk, checking and also periodically revaluating the
back-up system.
Internal Control Systems
Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern secara
efektif dalam penerapan manajemen risiko antara lain
dengan mengacu kepada kepatuhan terhadap kebijakan,
prosedur dan limit yang telah ditetapkan dan peraturan
yang berlaku dari Otoritas, dengan menetapkan
wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan
kebijakan, prosedur dan kepatuhan limit guna memastikan
kecukupan prosedur dalam rangka memastikan kepatuhan
Bank terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Bank telah membentuk mekanisme pelaporan yang jelas
dan pemisahan fungsi satuan kerja operasional dari satuan
kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Pemisahan
fungsi (prinsip empat mata) diterapkan oleh Bank secara
memadai dan konsisten.
Bank has implemented effective internal control systems
in the risk management implementation by referring to the
compliance with policies, procedures and limits setting
and the Authority’s regulations, setting the authority and
responsibility to monitor the policies, procedures and
compliance the limit to ensure the adequacy of the
procedures and ensure the compliance with the Bank’s
provisions and regulations. The Bank has established
clear reporting mechanisms and separates the operational
function with work control function. Segregation of duties
(four eyes principle) is applied by Bank in adequately and
consistently.
Satuan Kerja Audit Internal dan Eksternal Auditor sebagai
pihak independen akan melakukan kaji ulang dan evaluasi
terhadap penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan
oleh risk taking unit, unit pendukung dan grup manajemen
risiko secara teratur guna memastikan sistem
pengendalian internal Bank handal dan efektif. Hasil kajian
disampaikan kepada Dewan Komisaris, Presiden Direktur,
Direktur Kepatuhan dan Komite Audit sebagai masukan
dalam meningkatkan kerangka kerja dan penerapan
Manajemen Risiko. Tindakan perbaikan berdasarkan
temuan audit internal atau eksternal akan dipantau oleh
Satuan Kerja Audit Internal dan temuan Audit yang belum
ditindaklanjuti akan diberitahukan kepada Direksi untuk
mengambil tindakan yang diperlukan.
Internal Audit and External Audit as an independent party
will conduct the review and evaluation of the Risk
Management implementation that has been conducted by
the risk-taking units, supporting units and risk
management group on a regular basis to ensure the the
reliablity and effectiveness of Bank's internal control
system. The review results is submitted to the Board of
Commissioners, President Director, Compliance Director
and Audit Committee as an input in improving the Risk
Management framework and implementation. Corrective
actions based on internal or external audit findings will be
monitored by Internal Audit Department and audit
findings that have not been followed up will be notified to
Directors to take the necessary action.
II Penerapan Manajemen Risiko pada
Masing-masing Risiko
II Risk Management Implementation for Each
Type of Risk
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank
CTBC Indonesia telah menerapkan 8
(delapan) jenis manajemen risiko seperti di
bawah ini:
1. Risiko Kredit
In risk management implementation, Bank
CTBC Indonesia has implemented 8 (eight)
types of risk management as below:
1. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan
debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya kepada Bank.
Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor
and/or other parties in fulfilling the obligation to the
Bank.
Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan
berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga,
akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan
perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta
kewajiban komitmen dan kontinjensi.
Bank facing credit risk from lending and various
financial instrument such as securities, acceptances,
transactions
between
Banks,
trade
funding
transactions, exchange and derivatives transactions, as
well as liability from contingency and commitments.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
43
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk
memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank
tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat
menimbulkan kerugian pada Bank.
The main purpose of risk management for credit risk is
to ensure that the Bank’s provision of fund is not
exposed to the credit risk which can cause
disadvantages to the Bank.
Organisasi manajemen risiko kredit Bank selain Dewan
Komisaris dan Komite terdiri dari:
Bank’s credit risk management organization beside
Board of Commissioner and Committee, consists of:
a. Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional
Credit Risk Management Department dan Retail
Credit Risk Management Department yang meliputi
Retail Credit Risk Management Unit dan SME Unit.
b. Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian
kredit atau penyediaan dana.
c. Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan
kredit bermasalah.
d. Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya
untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah
tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank.
a. Risk Management Group which divided into
Institutional Credit Risk Management Department
and Retail Credit Risk Management Department
including Retail Credit Risk Management Unit and
SME Unit.
b. Business unit which implements lending activities
or provision of funds.
c. Credit recovery unit which handling non performing
credit.
d. Credit Committee which is responsible particularly
to decide a lending in a certain amount according to
each Bank’s policies.
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup
strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur
risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan Bank
untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba,
pertumbuhan usaha, termasuk kebijakan dan prosedur
bank serta hukum dan regulasi yang berlaku.
Credit risk management strategy is covering the credit
risk activities that may have significant credit risk
exposures in line with the Bank’s goal in maintaining
strong credit quality, earnings, business growth,
incuding the Bank’s policy and procedure, as well as
applicable laws and regulation.
Identifikasi Risiko Kredit
Credit Risk Identification
Dalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara
individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan
faktor - faktor yang dapat mempengaruhi tingkat risiko
kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi ekonomi,
penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi tertekan,
hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan analisa
terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan
kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan treasuri
dan
investasi,
penilaian
risiko
kredit
juga
memperhatikan jenis transaksi, karakteristik instrumen,
dan likuiditas pasar serta faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi risiko kredit.
In doing the credit risk identification, whether
individually or portfolio, the factors which can affect
credit risk level are needed to be considered, such as
the possibility of economy condition changes, the
credit risk exposure assessment in a stressed
condition, the credit quality assessment based on the
analysis towards the business prospect, financial
performance, and the ability to pay the debtors. For the
treasury and investment activity, credit risk assessment
also pay attention to the type of transactions,
characteristics of instruments, and market liquidity as
well as the other factors which can influence credit risk.
Pengukuran Risiko Kredit
Credit Risk Measurement
Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan
beberapa parameter memperhatikan karakteristik dan
kompleksitas dari jenis transaksi yang terekspos risiko
kredit antara lain berupa aset per Akun neraca, kredit
konsentrasi kepada debitur inti, per sektor ekonomi
dan/atau per sektor industry, transaksi rekening
administrative kualitas rendah, kredit kualitas rendah,
kondisi keuangan debitur/pihak lawan transaksi serta
persyaratan dalam perjanjian kredit seperti tingkat
bunga, jangka waktu kredit dikaitkan dengan perubahan
potensial yang terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan,
dan/atau garansi; potensi terjadinya gagal bayar, baik
berdasarkan hasil penilaian pendekatan standar
maupun hasil penilaian pendekatan yang menggunakan
proses pemeringkatan yang dilakukan secara intern,
kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan
dan lainnya.
Bank measures credit risk by using some parameters
according to the characteristic and complexity of type
of transaction with credit risk exposed, such as asset
per balance account, credit concentration to core
debtors, per economic sector and/or per industry
sector, low quality asset administrative account
transaction, low quality asset, the financial condition of
debtor/counterparty’s and requirements in the credit
agreement such as the interest rate, credit tenure is
linked to the potential changes which happen in the
market, security aspect, collateral, and/or guarantee,
probability of default, either based on the assessment
result of the standard approaches or assessment result
of internal rating process, and Bank’s ability to absorb
the failure potential, and etc.
Laporan Tahunan 2016
44
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kredit
Credit Risk Monitoring and Controlling
Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk
memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk
risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana
yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang
usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian
dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit
bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur
pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus
diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara yang
melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit
dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur
pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan
dana, satuan kerja yang melakukan review secara
berkala guna menetapkan atau mengkinikan kualitas
penyediaan dana yang terekspos risiko kredit.
The Bank has policy, procedure and system to monitor
and control credit risk, including concentrations of
credit risk, prudently evaluate new business
opportunities, strengthen the management of
non-performing loan, the delegation of authority in
decision-making procedures of the provision of funds
which must be clearly formalized, function separations
between the ones doing the analysis, approval, and
credit administration in the working framework or the
mechanism of the delegations in the provision of funds
decision-making procedure, the work unit doing a
periodic review in order to establish or update the
quality of provision of funds that are credit risk
exposed.
Bank mendiversifikasi eksposur risiko kredit dengan
menetapkan maksimum limit pemberian kredit guna
menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam
tunggal, kelompok atau pada industri tertentu, maupun
pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit
didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan
jejak audit.
The Bank diversified the credit risk exposure by setting
up maximum limit of financing to avoid concentration of
credit risk to a single borrower, a group of borrower or
industry, as well as related party. Credit risk limit
determination shall be well documented for the
purpose of audit trail.
Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan
efektif untuk menyediakan informasi yang memadai
kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit,
Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara
independen, fungsi pemrosesan dan persetujuan kredit
yang independen, untuk memastikan kesesuaian
pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun
terhadap kebijakan internal dan regulator.
Besides Bank has the efficient and effective report
system to provide sufficient information to the Board of
Commissioners, the Directors, and audit committee,
Bank has independent credit review process,
independent of loan origination and approval functions,
to ensure that accounts are properly graded and
classified according to internal policies and regulator.
Pengelolaan Kredit dan Pengelolaan Aset
Khusus
Credit Management
Management
Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan
kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit
yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap
akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam
Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan
”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas
harus didukung oleh penilaian kredit berdasarkan
kemampuan bayar, arus kas dan kondisi keuangan
debitur.
Penurunan Nilai
Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada biaya
amortisasi dimana menurut definisi merupakan
perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present
Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan
suku bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah
jumlah dimana aset yang diakui di neraca keuangan
setelah dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif
harus diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan
Credit Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba
atau rugi.
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan
nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
and
Special
Asset
The Bank classifies its credit portfolios according to
borrower’s ability to repay the credit facility from their
normal source of income. All borrowing accounts are
categorized into “Current”, ”Special Mention”,
“Substandard”, “Doubtful”, and “Loss” in accordance to
Bank
Indonesia
regulation.
Upgrading
and
downgrading of account collectability must be
supported by a credit assessment on the repayment
capability, cash flows and financial position of the
borrowers.
Impairment
Impairment for financial assets measured at amortized
cost by definition is the difference between the asset’s
carrying amount and the present value of the estimated
future cash flows discounted at the asset’s original
effective interest rate, whereby carrying amount is the
amount at which an asset is recognized in the balance
sheet after Net Amortization.
All derivatives
instruments have to be measured at fair value by taking
into consideration of the credit risk adjustment with
changes in profit or loss.
Financial assets are considered impaired if, and only if,
there is an objective evidence of impairment as a result
of one or more events that occurred after initial
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
45
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset keuangan tersebut (“Peristiwa
yang Merugikan”). Definisi dari “Peristiwa yang
Merugikan” untuk pinjaman yang diberikan dan piutang
kepada korporasi dijabarkan dimana ketika rekening
tersebut telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3,
dan “Macet”. Penjelasan dari bukti objektif pada
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
a. Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali
pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan
debitur memburuk dan terdapat kemungkinan
bahwa pokok pinjaman tidak dapat dibayarkan
kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar
bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager
tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak
merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas dan
hanya setuju atau merekomendasi dengan
perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo
pokok pinjaman.
b. Pembayaran kembali pokok dan bunga yang
terlambat dan melewati akhir bulan pelaporan
(termasuk dalam kolektabilitas 2 dan lebih buruk).
recognition (a “Loss Event”). The definition of “Loss
Events” for Corporate Loans and Receivables shall be
when the account has been classified as EW2, EW3,
and “Loss” The descriptions of objective evidence of
impairment are as follows:
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa
yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini:
a. Indikasi Pertama pada ketidaksanggupan memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo pembayaran pada
Pihak
Lawan.
Indikasi
pertama
pada
ketidaksanggupan membayar mengacu pada isyarat
peringatan yang telah ditetapkan di dalam “Financial
Institution Policy” dan “Financial Institution Credit
Application Procedure”.
b. Ratio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari
tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai
Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan
Modal Bank (CAR).
c. Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL)
melebihi dari tingkat maksimum yang telah
ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL).
The definitions of “Loss Event” for Financial Institution
Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are
as following:
a. First indication of default on its payment obligation
at maturity to any of their counter-parties. The first
indication of default refers to the warning signals
stipulated under the “Financial Institution Policy”
and “Financial Institution Credit Application
Procedure”.
Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman
yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW
Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh
tempo (DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk
pinjaman yang Diberikan dan Piutang kepada IOW
Business, definisi penurunan nilai juga meliputi bila
terjadi IOW yang melarikan diri atau dipulangkan
kembali.
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW
Business Loans and Receivables shall be when the
Days Past Dues (DPD) is more than 90 days.
Especially for IOW Business, the definition of “Loss
Events” shall also include when there is occurrence of
runaway or repatriated of specific IOW.
Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria
pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai
signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan
berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang
Diberikan dan Piutang”.
a. Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” wajib
diperlakukan sebagai signifikan terhadap Bank jika
mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria segmentasi
pasar berikut ini:
◊ Peminjam dalam segmen “Usaha Kecil
Menengah” adalah korporasi dengan total
pendapatan tahunan di bawah USD 15 Juta
The Bank uses approach to set the criteria to constitute
the “Loans and Receivables” as significant or
insignificant to the Banks is determined based upon
the market segmentations of the “Loan and
Receivables”.
a. All “Loans and Receivables” shall be treated as
Significant to the Bank if they are classified under
the following criteria of market segmentations:
a. Maturity date of principal repayment is extended,
whereby the obligor’s financial condition
deteriorated and it is possible that the principal
cannot be repaid on schedule. Although the obligor
makes its interest payment on schedule, but
Relationship Manager does not agree or Credit
Control Officer does not recommend renewing the
facility and only agree or recommend on temporary
extension of the principal maturity date.
b. Principal repayment or Interest payment overdue
passing the end of reporting month (collectability 2
and worse).
b. The Bank’s individual Capital Adequacy Ratio
(CAR) is less than the minimum level of Bank
Indonesia Regulation on Capital Adequacy Ratio
(CAR).
c. The Bank’s individual Net Non-Performing Loan
(NPL) ratio is more than the maximum level of Bank
Indonesia regulation on Net Non-Performing Loan
(NPL) ratio.
◊ Borrower in “Small Medium Enterprises”
segment is corporate borrower with total annual
revenues in any of the past 2 years below
Laporan Tahunan 2016
46
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
(X<USD15 Juta) setahun dalam 2 tahun terakhir
dan bukan merupakan perusahan publik yang
terdaftar;
◊ Peminjam dalam segmen “Pasar Menengah”
adalah korporasi dengan total pendapatan
tahunan dalam 2 tahun terakhir sama atau lebih
dari USD 15 Juta dan total pendapatan tahunan
sampai dengan dibawah USD 150 Juta (USD 15
Juta < X < USD 150 Juta), atau total pendapatan
tahunan dalam 2 tahun terakhir di bawah USD 15
Juta (X<USD15 Juta) dan merupakan perusahan
publik yang terdaftar;
◊ Peminjam dalam segmen “Jumbo” adalah
korporasi dengan total pendapatan tahunan atau
total aset dalam 2 tahun terakhir sama dengan
atau lebih dari USD 150 Juta. (X > USD 150
Juta);
◊ Nasabah yang diklasifikasikan ke dalam Lembaga
Keuangan.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
USD15 Mio (X<USD 15 Mio) and is not public
listed;
◊ Borrower in “Middle Market” segment is
corporate borrower with total annual revenues in
the past 2 years are equal to and above USD15
Mio and below USD 150 Mio (USD 15 Mio < X
< USD 150 Mio) or total annual revenues in any
of the past 2 years below USD15 Mio (X<USD
15 Mio) and is public listed;
◊ Borrower in “Jumbo” segment is corporate
borrower with total annual revenues or total
assets in the past 2 years are equal to and above
USD 150 Mio (X > USD 150 Mio);
◊ Borrower that are classified as Financial
Institutions.
b. Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang
tidak jatuh dalam kriteria dari segmentasi pasar
diatas harus dianggap sebagai “Tidak Signifikan”
terhadap Bank.
b. All “Loans and Receivables” that do not fall into the
above criteria of market segmentations shall then be
treated as “Insignificant” to the Bank.
Penurunan Nilai Individu
Individual Impairment
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Korporasi” yang sudah di kelompokan ke dalam EW2
atau yang lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu
dengan menggunakan Format Analisa Penilaian
Individu.
Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang
Diberikan dan Piutang kepada Korporasi” yang
mengalami kerugian secara individu wajib dinilai
berdasarkan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat
dan Present Value dari perkiraan arus kas. Tingkat suku
bunga diskonto yang akan digunakan untuk menghitung
nilai Present Value adalah suku bunga yang efektif.
All of the “Corporate Loans and Receivables”, which
have been classified under EW2 or worst, shall be
assess individually by using the Individual Assessment
Analysis Template. The impairment for “Corporate
Loans and Receivables” that are individually impaired
is calculated based on the difference between the
carrying amount and Present Value of the future cash
flows. The discount rate used for calculating Present
Value is the Effective Interest Rate (EIR).
Penurunan Nilai Kolektif
Collective Impairment
“Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi” yang
secara individu tidak mengalami penurunan nilai wajib
ditetapkan dengan mempertimbangkan Periode
Identifikasi Kerugian (LIP), yang dihitung berdasarkan
rumus “Penurunan Nilai Aset = Exposure at Default x
Probability of Default (PD) x Loss Given Default (LGD)
x LIP”.
“Corporate Loans and Receivables” shall be assessed
by considering the Loss Identification Period (LIP),
which is calculated based on the formula “Impairment
= Exposure at Default x Probability of Default (PD) x
Loss Given Default (LGD) x LIP”.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan
rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca
saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD)
dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi
dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan
waktu yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus:
Kolektibilitas 1 : 1% x Outstanding Amount
Kolektibilitas 2 : 5% x (Outstanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
Kolektibilitas 3 : 15% x (Outstanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall
be calculated based on the formula “Impairment =
Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x
LGD”. Whereby, the Probability of Default (PD) is
calculated based on the probability of migration from
one bucket of DPD to longer bucket of DPD after 1
month of observation. Retail SME Business Loans and
Receivables shall be calculated based on the formula:
Collectibility 1 : 1% x Outstanding Amount
Collectibility 2 : 5% x (Outstanding Amount– collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
Collectibility 3 : 15% x (Outstanding Amount –
collateral value which refers to internal guideline and
regulation)
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
47
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Kolektibilitas 4 : 50% x (Outanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
Kolektibilitas 5 : 100% x (Oustanding Amount– nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi).
Collectibility 4 : 50% x (Outstanding Amount –
collateral value which refers to internal guideline and
regulation)
Collectibility 5 : 100% x (Outstanding Amount –
collateral value which refers to internal guideline and
regulation).
Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank
mengacu kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP
tanggal 18 Februari 2011 mengenai pedoman
perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR)
untuk risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan
standar.
The Bank’s credit risk standardized approach shall
refer to Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated
February 18, 2011 regarding guidelines for the
calculation of risk-weighted assets (ATMR) for credit
risk using the standardized approach.
Agunan
Collateral
Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang
diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak
melanggar ketentuan hukum dan/atau peraturan lainnya
yang terkait. Persetujuan dan penilaian agunan wajib
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar
yang wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan
antara lain yang wajib menjadi pertimbangan dalam
melakukan penilaian agunan.
Bank menerapkan
perhitungan nilai yang dijaminkan untuk fasilitas
berdasarkan pada Net Appraisal Value dimana dihitung
berdasarkan formula sebagai berikut: (harga penilaian x
persentase NAV) dikurangi dengan (Deposit
penyewaan, dan hak – hak senior lainnya).
Collateral accepted by the Bank shall be legally
allowed to the Bank and shall not be against the law,
and or other related regulation,. The approval and
appraisal of collateral shall be with prudence. Fair
market value, depreciable life, and marketability of the
collateral shall be taken into consideration when
conducting appraisal of collateral. The Bank applies
the calculation of secured amount for facility based on
the “Net Appraisal Value” which calculated as follows:
(Appraised value times persentase NAV) minus (rent
deposit and any other senior rights).
2. Risiko Pasar
2. Market Risk
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan
rekening administratif termasuk transaksi derivatif,
akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi
pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko
pasar terdapat pada aktivitas bisnis treasuri dari posisi
trading book maupun posisi banking book.
Market Risk is the risk on the balance sheet and off
balance sheet position including the derivative
transactions due to the overall changes of the market
condition, including the option price risk changes.
Market risk is warehoused within the treasury business
from trading book and banking book position.
Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu
usaha utama atau sebagai bagian dari suatu usaha
yang strategi usaha utamanya adalah perdagangan
atau menciptakan pasar;
Trading Book, applicable to products held for trading
purposes as a principal or held as part of a business
whose main business strategy is to trade or make
markets;
Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang
dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat
Bank mengalami risiko pasar.
Banking Book, applicable to products held for
investment purposes which may expose Bank to
market risk.
Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk
meminimalkan kemungkinan dari dampak negatif akibat
perubahan kondisi pasar terhadap aktiva dan
permodalan Bank.
The main purpose of the Risk Management for the
Market Risk is to minimize the possibility of negative
impact due to the market condition changes on Bank’s
asset and capital.
Organisasi manajemen risiko pasar selain Dewan
Komisaris dan Komite terdiri dari:
a. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Pasar dan Likuiditas (MLRU).
b. Grup Treasury selaku unit bisnis.
c. Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi
yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi
manajemen.
d. Unit pelaksana yang
melakukan pengendalian
terhadap akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada
ketentuan termasuk standar akuntansi yang berlaku.
Market risk management organization beside Board of
Commissioner and Committee, consists of:
a. Risk Management Group – Market & Liquidity Risk
Management Unit (MLRU).
b. Treasury Group as business unit.
c. The executing unit who do position reconciliation
which is managed and recorded in the management
information system.
d. The executing unit who do control the profit and
loss accuracy and the compliance to the stipulation
including the relevant accounting standard.
Laporan Tahunan 2016
48
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Identifikasi Risiko Pasar
Market Risk Identification
Bank memiliki proses identifikasi risiko yang
disesuaikan dengan risiko pasar yang melekat pada
aktivitas bisnis Bank yang meliputi risiko suku bunga
dan nilai tukar, khusus untuk risiko suku bunga pada
banking book (Interest Rate Risk in Banking Book),
proses identifikasi mencakup identifikasi terhadap
sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi
pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi
keuangan Bank dan modal Bank.
Banks has own risk identification process that is
adjusted to the market risk attaching to Bank’s
business activities which includes interest rate and
exchange rate, especially for the Interest Rate in
Banking Book, the identification process covers
identifying IRRBB risk sources that can affect Bank’s
interest income and the economic value of Bank’s
financial position, as well as Bank’s capital.
Pengukuran Risiko Pasar
Market Risk Measurement
Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko
pasar untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang
terkait risiko pasar baik pada kondisi normal maupun
stress.
Bank has the system or market risk measurement
model to measure the position and sensitivity attached
to the market risk whether in normal condition or stress.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book
menggunakan beberapa paramater antara lain volume
dan komposisi portofolio, potensi keuntungan atau
kerugian dari aset trading, derivatif dan FVO,
Sensitivitas risiko meliputi Posisi Devisa Neto, FX Delta,
FX Vega dan PVBP.
Measurement of market risk in the Trading Book is
using some parameters such as volume and portfolio
composition, potential profit or loss from trading asset,
derivative and FVO, Risk sensitivity including Net Open
Position (NOP), FX Delta, FX Vega, and PVBP.
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book
menggunakan Laporan Re-pricing Gap antara Aset dan
Kewajiban dengan berbagai time bucket untuk
memahami mismatch suku bunga dan sensitivitas
risiko: mengukur dampak dari perubahan 1 basis poin
suku bunga pada pendapatan bunga bersih (NII) dan
pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE). Analisis dampak
tersebut pada NII (1bp Δ NII) berfokus pada perubahan
pendapatan dan beban bunga dalam waktu satu tahun
atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak
tersebut pada EVE (1bp Δ EVE) adalah perspektif
jangka panjang karena berfokus pada perubahan nilai
ekonomi yang akan menjadi pendapatan bunga bersih
yang diterima setiap tahun setelahnya.
Measurement of market risk in the Banking Book is
using Re-pricing Gap Report: This report measures the
re-pricing gap between asset and liability by various
time buckets in order to understand interest rate
mismatch and Risk sensitivity: This measures the
impact of 1 basis point change in interest rate on net
interest income (NII) and that on economic value of
equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp
Δ NII) focuses on changes in interest income and
expense within a year, hence, a short-term perspective.
The analysis of such impact on EVE (1bp Δ EVE) is of
a long-term perspective as it focuses on changes of
economic value which will become net interest income
received every year later on.
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang
diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi:
a. Eksposur Surat Berharga pada Trading Book
b. Eksposur Derivatif pada Trading Book
c. Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan
Trading Book
Portfolio coverage (trading and banking book) which is
accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for
market risk are included:
a. Securities Exposure in Trading Book
b. Derivatives Exposure in Trading Book
c. Foreign Currency Exposure in Banking Book and
Trading Book
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pasar
Market Risk Monitoring and Controlling
Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan
kebijakan ini dikaji ulang minimal setahun sekali untuk
disesuaikan dengan perubahan bisnis yang signifikan,
arahan manajemen, dan persyaratan peraturan, yang
disetujui oleh Komite Aktiva dan Pasiva (ALCO) dan
Dewan Komisaris (BOC).
Bank has own Market Risk Management Policy and
this policy is reviewed at least annually to incorporate
significant business changes, management objectives
and regulatory requirements approved by the Assets
and Liabilities Committee (ALCO) and Board of
Commissioners (BOC).
Secara harian, Grup Manajemen Risiko - Unit
Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas melakukan
pemantauan dan pengendalian terhadap kepatuhan
limit yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan
ALCO dan tindak lanjut apabila terjadi pelampauan,
yang selanjutnya dilaporkan secara harian kepada
pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana diatur
dalam kebijakan internal Bank.
On Daily basis, Risk Management Group – Market
Liquidity Risk Management Unit do monitoring and
controlling regarding limit compliance which have
been approved by Board of Commissioner and ALCO,
and do a follow up for overcoming limit overdue, which
later on shall be reported daily to the interested parties
as ruled in the Bank internal policy.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
49
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Dokumentasi
atas
pelampauan,
pengecualian,
termasuk persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal
penyelesaian didokumentasikan dengan baik oleh Grup
Manajemen Risiko dan Unit Risiko Pasar dan Likuiditas.
3. Risiko Likuiditas
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Documentation of the excess, exceptions, and trigger
breaks, including the agreed-upon corrective action
and the resolution date has been well documented by
Risk Management Group – Market and Liquidity Risk
Management Unit.
3. Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan
Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity Risk is the risk which is caused by Bank’s
inability to meet its obligation from cash flow funding
sources and/or the high quality liquid asset which can
be pledged, without disturbing the activity and financial
condition of the Bank.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus
kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat
disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan
menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif
maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset
likuid; dan/atau ketidakmampuan menghasilkan arus
kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi
antar Bank, dan pinjaman yang diterima.
The inability to have the cash flow funding source so
that it causes the liquidity risk which may be caused by
inability to produce cash flow which is derived from the
earning assets or from sale of asset including the liquid
asset; and/or inability to produce cash flow which
derived from the fund raising, inter Bank transaction,
and accepted loans.
Sedangkan risiko suku bunga dalam buku bank
didefinisikan sebagai risiko potensi pengurangan atau
kehilangan pendapatan (pendapatan bunga bersih) dan
modal (nilai ekonomi dari Bank) karena perubahan suku
bunga.
While the interest rate risk in the bank's books is
defined as the potential risk reduction or loss of income
(net interest income) and capital (economic value of
the Bank) due to changes in interest rates.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas
dan suku bunga dalam buku bank untuk meminimalkan
kemungkinan
ketidakmampuan
Bank
dalam
memperoleh sumber pendanaan arus kas dalam kondisi
normal dan atau stress serta melindungi dan
meningkatkan modal melalui pertumbuhan laba bunga
bersih yang memadai, stabil dan dapat diandalkan
dalam berbagai kondisi ekonomi.
The main purpose of the risk management for the
liquidity and interest rate risk in banking book is to
minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain
cash flow funding source in normal condition and or
stress as well as protect and increase capital through
adequate net interest rate growth, stable, and reliable
in various economic condition.
Organisasi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
buku bank telah disesuaikan dengan karakteristik dan
kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan
Komisaris dan Komite, terdiri dari:
a. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Pasar dan Likuiditas (MLRU)
b. Group Treasuri
c. Seluruh Unit Bisnis termasuk cabang
d. Grup Pengendali Keuangan
Liquidity risk management organization has been
adjusted to the characteristics and complexity of the
Bank's business activities, beside Board of
Commissioner and Committee, consists of:
a. Risk Management Group - Market & Liquidity Risk
Management Unit (MLRU)
b. Treasury Group
c. All Business Units including branches
d. Financial Control Group
Strategi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
buku bank dari Bank CTBC Indonesia difokuskan pada
memfasilitasi pengembangan usaha dalam kerangka
manajemen risiko yang prudent, konsisten dan efisien
yang menyeimbangkan antara risiko dan imbalan. Hal ini
dicapai dengan memastikan kerangka kerja risiko yang
efektif dengan mencakup prinsip-prinsip manajemen
risiko utama berupa identifikasi risiko, pengukuran
risiko, pengendalian/pemantauan risiko dan analisis
risiko/ pelaporan.
Liquidity risk management strategy and the interest rate
on the banking book of Bank CTBC Indonesia is
focused on facilitating business development within a
prudent risk management framework, consistent and
efficient which has a balance between risk and reward.
This is achieved by ensuring a framework for effective
risk management principles include the main risk in the
form of risk identification, risk assessment, control/
monitoring of risk and risk analysis/reporting.
Identifikasi Risiko Likuiditas dan Suku Bunga
Bank
Liquidity Risk Identification and Bank Interest
Rate
Dalam melakukan identifikasi, bank memperhatikan
beberapa faktor antara lain faktor pasar eksternal yang
dapat mempengaruhi kemampuan pendanaan Bank
In doing identification, bank put attention on some
factors such as external market factor which effects
Bank’s ability in funding or cause issue in ability in
Laporan Tahunan 2016
50
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
atau menyebabkan masalah pada kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pembayaran, faktor internal yang
dapat menyebabkan Ketergantungan yang berlebihan
pada pendanaan antar Bank, ketidaksesuaian repricing
waktu/jumlah dari aktiva dan kewajiban, sumber risiko
suku bunga, besarnya perubahan suku bunga bervariasi
untuk jangka pendek dan jangka panjang, berbagai
indeks atau pilihan atas tingkat bunga aset dan
kewajiban yang terkait.
fulfilling payment obligation, internal factor which can
cause over dependency in interbank funding,
incompability inter bank repricing, repricing mismatch
time/amount of assets and liabilities, risk and interest
rate sources, the magnitude of changes in interest rates
vary for short-term and long-term, various index or
selection on interest rates of assets and liabilities
associated.
Pengukuran Risiko Likuiditas dan Suku
Bunga Bank
Liquidity Risk and Bank Interest Rate
Measurement
Bank mengukur risiko likuiditas dan suku bunga dalam
buku bank dengan menggunakan berbagai indikator
peringatan dini yang disesuaikan dengan strategi
bisnis, toleransi risiko dan kinerja masa lalu, Gap
Analisis arus kas mengukur likuiditas dan repricing
Bank dengan memeriksa potensial arus kas sesuai
skenario bisnis, akses pada sumber pendanaan, Loan
to Deposit Ratio (LDR), Loan to Funding Ratio (LFR)
dan Internal LDR (loan dibandingkan dengan
DPK+equity+special borrowing), analisis maturity gap,
rasio likuiditas, Konsentrasi pendanaan, stabilitas
deposit, asset likuiditas, Financial market liquidity, risk
sensitivity, The earnings perspective dan lainnya.
Bank measures liquidity risk using a variety of early
warning indicators which according to business
strategies, risk tolerance and past performances, gap
analysis to measure liquidity and Bank repricing by
checking potential cash flow according to business
scenario, acess to funding sources, Loan to Deposit
(LDR), Loan to Funding Ratio (LFR), and Internal LDR
(loan
compared
with
deposit+equity+special
borrowings), maturity gap analysis, liquidity ratio,
funding concentration, deposit stability, liquid asset,
Financial market liquidity, risk sensitivity, The earnings
perspective, and etc.
Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Pasar dan Likuiditas (MLRU) melakukan stress testing
secara berkala untuk menilai dampak dari skenario stres
untuk risiko likuiditas dan suku bunga buku bank
terhadap permodalan Bank dan memungkinkan
manajemen mengambil tindakan pencegahan untuk
mengantisipasi potensial masalah likuiditas. Jika
diperlukan, rencana pendanaan kontinjensi akan
diaktifkan.
Risk Management Group – Market Liquidity Risk
Management Unit (MLRU) conducted Stress test
periodically to assess the impact of stress scenario for
liquidity and interest rate in banking book to Bank’s
capital and enable management to take precaution
action to anticipaye liquidity problems. If necessary,
contingency funding plan will be activiated.
Pemantauan
Likuiditas
Liquidity Risk Monitoring and Controlling
dan
Pengendalian
Risiko
Pemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank
memperhatikan indikator peringatan dini untuk
mengetahui potensi peningkatan Risiko, penetapan dan
pemantauan limit risiko dengan mempertimbangkan
kompleksitas dari aset dan kewajiban.
Liquidity risk monitoring which is done by the Bank
should pay attention to the early warning indicators to
know the potential increase of the Bank’s liquidity risk,
the establishment and monitoring of risk limits by
considering the complexity of the assets and liabilities.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat
dalam mengatasinya tergantung pada tingkat risiko,
kemampuan pendanaan untuk setiap mata uang,
kecepatan unit yang bertanggung jawab dalam
memperoleh pendanaan dalam mengatasi krisis.
When risks arise, the selection of appropriate methods
to solve it depends on the level of risk, the ability of
funding for each currency, the speed of the unit
responsible for obtaining funding in overcoming the
crisis.
4. Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya
kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank. Risiko ini dapat bersumber antara
lain dari Sumber Daya Manusia (SDM), proses internal,
sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal. Tujuan
utama penerapan manajemen risiko operasional Bank
adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak
negatif dari tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau
kejadian-kejadian eksternal.
4. Operational Risk
Operational Risk is the risk which is caused by the
inadequacy and/or non-functioning internal process,
human error, system failure, and/or external events
which influence Bank’s operational. This risk may
come from several sources such as the Human
Resources (SDM), internal process, system and
infrastructure, and external events.
The main purpose of the Bank’s operational risk
management implementation is to minimize the
possibility of negative impact from the malfunctioning
internal process, human error, system failure, and/or
external events.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
51
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Identifikasi Risiko Operasional
Operational Risk Identification
Penerapan manajemen risiko operasional Bank
mengikuti standard internasional yang mengacu pada
dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko
operasional. Kejadian risiko operasional tersebut
terbagi dalam 7 (tujuh) tipe kejadian yakni fraud internal;
fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan
keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan
praktek bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis
dan kegagalan sistem; dan eksekusi, pengiriman, dan
manajemen proses.
The
Bank's
operational
risk
management
implementation in line with international standard
refers to the Basel II document in identifying
operational risk events. It divided into 7 (seven) types
of events which consist of internal fraud; external fraud;
employment practices and workplace safety; clients,
products and business practices; damage to physical
assets; business disruption and system failures and
execution; delivery and process management.
Pengukuran Risiko Operasional
Operational Risk Measurement
Bank menggunakan metode Risk and Control Self
Assesment (RCSA), Key Risk Indicator, Operasional
Risk Report (ORR)/Loss Event Report (LER) dalam
rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada
proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga
akan telah meningkatkan risk awareness dari seluruh
unit kerja.
Bank use Risk and Control Self Assesment (RCSA
method), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report
(ORR)/Loss Event Report (LER) in order to assess and
measure the operational risks related to the Bank's
business processes which in practice would also have
increased risk awareness of the entire working unit.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko
Operasional
Operational Risk Monitoring and Controlling
Bank telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko
Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk
dilakukan
penyempurnaan
sehingga
efektifitas
penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan
dengan perkembangan usaha maupun kondisi
operasional Bank dan juga untuk memastikan
kesesuaian dengan ketentuan regulator yang berlaku.
Organisasi manajemen risiko operasional telah
disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas
kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris dan
Komite, terdiri dari:
a. Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Operasional
Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung
yang melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan
risiko operasional yang melekat dalam kegiatan Bank
baik di kantor cabang maupun divisi/unit/grup di
Kantor Pusat.
b. Delegated Operational Risk Officer (unit bisnis
dan/atau unit pendukung) yang melakukan
kerjasama dengan Grup Manajemen Risiko – Unit
Manajemen
Risiko
Operasional
dalam
mengimplementasikan kerangka kerja dan prosedur
Manajemen Risiko Operasional di area mereka.
c. Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung Grup
bisnis/pendukung merupakan risk owner yang
bertanggung jawab terhadap proses Manajemen
Risiko untuk Risiko Operasional sehari-hari serta
melaporkan permasalahan dan Risiko Operasional
secara spesifik dalam unitnya sesuai jenjang
pelaporan yang berlaku.
5. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
The Bank has established an Operational Risk
Management Policy that will be reviewed periodically
for improvement; therefore the effectiveness of the
Bank's operational risk management implementation
will be in line with the Bank's business and operational
conditions and also to ensure compliance with
prevailing regulation.
Operational risk management organization has been
adjusted to the characteristics and complexity of the
Bank's business activities, beside Board of
Commissioner and Committee, consists of:
a. Risk Management Group - Operational
Risk Management Group - Operational
Risk Management Unit
An independent unit from the business/support
group for analysis, monitoring, and reporting of
operational risk inherent in both the Bank’s
activities
or
in
the
branch office
or
division/unit/group in Headquarters.
b. Delegated Operational Risk Officer (business unit
and/or supporting unit) which collaborate with Risk
Management
Group
–
Operational
Risk
Management Unit in implementing operational risk
management framework and procedures in their
areas.
c. All Business Units and Supporting Units
Business/support groups are the risk owner that
responsible of the Risk Management for daily
Operational Risk process,report the problems, and
Operational Risk specifically in the unit according to
the relevant report level.
5. Legal Risk
Legal Risk is the risk arising from legal claims and/or
weakness of juridical aspects.
Laporan Tahunan 2016
52
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk
memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari
kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau
perubahan peraturan perundang - undangan, dan
proses litigasi.
Risk management main purpose for legal risk is to
ensure that risk management can minimize the
negative effect from the weakness of juridiction acpect,
the non-existance and/or amendment of legislation
regulation, and litigation process.
Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk
memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari
kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau
perubahan peraturan perundang - undangan, dan
proses litigasi.
Risk management main purpose for legal risk is to
ensure that risk management can minimize the
negative effect from the weakness of juridiction acpect,
the non-existance and/or amendment of legislation
regulation, and litigation process.
Identifikasi Risiko Hukum
Legal Risk Identification
Bank melakukan identifikasi risiko hukum dengan
menganalisa sumber risiko antara lain kelemahan
aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan
yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau
perubahan peraturan perundang-undangan yang
menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan
Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan
ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan
pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap
pihak ketiga serta memastikan bahwa Risiko dari
produk dan aktivitas baru telah melalui proses
Manajemen Risiko yang layak sebelum diperkenalkan
atau dijalankan.
Bank identified the legal risk by analyzing all risk
source such as weakness of jurisdiction law which is
caused by the weakness in legal agreement that is
done by the Bank, absence and/or amendment of law
regulation which causes a transaction that has been
done by Bank to be not suitable with the regulation that
will be exist, and litigation process which is either
happened from suit of third party to Bank or Bank to the
third party as well as ensuring that Risk from new
product and activity has gone through feasible Risk
Management process before they are introduced or
executed.
Pengukuran Risiko Hukum
Legal Risk Measurement
Departemen Hukum, Grup Manajemen Risiko - Unit
Manajemen Risiko Operasional bersama Satuan Kerja
Operasional bekerja sama mengukur risiko hukum
menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif
dalam menilai risiko hukum yang melekat antara lain
dengan memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan
perikatan, faktor ketiadaan atau perubahan perundang
undang yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak
sejalan dengan ketentuan yang ada.
Legal Department, Risk Management Group Operational Risk Management Unit together with
Operational Unit working collaborate to measure the
risk of legal use of qualitative and quantitative factors in
assessing the legal risks inherent such as the litigation
factor, the weakness of engagement factor, the
absence that cause changes in laws and regulations of
Bank products into not in line with the applicable
regulations.
Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’
yang menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh
karyawan pada setiap jenjang organisasi.
Legal Department acts as a ‘legal watch’ which
provides analytical/legal advice to all employees at
every level of organization.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Hukum
Legal Risk Monitoring and Controlling
Proses pemantauan dan pengendalian disesuaikan
dengan eksposur risiko, risk appetite dan toleransi
risiko, karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha
Bank.
a. Departemen Hukum melakukan review secara
berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank
dengan pihak lain;
b. Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan
baik.
The process of monitoring and controlling are adjusted
to the risk exposure,the risk appetite, and risk
tolerance, the characteristics and complexity of the
Bank's business activities.
a. Legal Department conduct periodic review of
contract and agreements between Bank and other
parties;
b. All business transactions All business transactions
are well documented.
6. Risiko Stratejik
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu
keputusan
stratejik
serta
kegagalan
dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
6. Strategic Risk
Strategic Risk is risk because of inappropriateness in
taking and/or executing a strategic decision as well as
failure in anticipating business environment changes.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
53
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik
adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen
Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak
negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan
stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
The Main purpose of risk management for strategic risk
is to ensure that Risk Management process can
minimize the negative effect from inappropriateness of
strategic decision making and failure in anticipating
business environment changes.
Identifikasi Risiko Stratejik
Strategic Risk Identification
Bank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan
menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi
bisnis yang belum direalisasi atau belum efektif yang
memiliki dampak yang signifikan terhadap modal Bank,
dan strategi yang membutuhkan lebih banyak sumber
daya dan/atau memiliki tingkat risiko tinggi, seperti
strategi masuk ke dalam pasar baru, strategi akuisisi,
atau strategi diversifikasi dalam hal produk dan jasa
yang
disesuaikan
dengan
karakteristik
dan
kompleksitas Bank.
The Bank identified strategic risk by analyzing the
deviation of unrealized or ineffective business strategy
implementation or business plan which has significant
impact to the Bank’s capital, and strategies that require
more resources and/or have a high level of risk, such
as strategy come into new markets, acquisition
strategy, or the strategy of diversification in terms of
products and services tailored to the characteristic and
complexity of the Bank.
Pengukuran Risiko Stratejik
Strategic Risk Measurement
Dalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia
menggunakan beberapa indikator antara lain berupa
kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis,
pencapaian rencana bisnis Bank dari rencana strategis
yang telah ditetapkan, mengubah dinamika ke dalam
persaingan, perubahan peraturan dan perubahan
ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
In measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia
uses some indicators such as the suitability of the
strategy with the business environment conditions,
achievement of Bank’s business plan from the
established strategic plan, the growth rate of assets
and liabilities, changing dynamics into the competition,
regulatory changes and changes of macroeconomic in
the achievement plans.
Pemantauan
Stratejik
Strategic Risk Monitoring and Controlling
dan
Pengendalian
Risiko
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan
kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan
Manajemen Risiko untuk risiko stratejik telah
disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas
kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris dan
Komite, terdiri dari:
a. Seluruh unit bisnis dan unit pendukung
bertanggung jawab membantu Direksi menyusun
perencanaan stratejik, dan mengimplementasikan
strategi secara efektif dan efisien;
b. Grup
Manajemen
Risiko–Enterprise
Risk
Management Unit bertanggung jawab dalam proses
Manajemen Risiko Stratejik khususnya pada
aspek-aspek berikut:
◊ Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam
proses penyusunan rencana stratejik.
◊ Memantau dan mengevaluasi perkembangan
implementasi rencana stratejik, serta memberikan
masukan mengenai peluang dan pilihan yang
tersedia untuk pengembangan dan perbaikan
strategi secara berkelanjutan.
◊ Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan
stratejik telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Organizational structure, tools determination and units
/functions completeness which related to the
implementation of Risk Management for strategic risk
has been adjusted to the characteristics and
complexity of the Bank's business activities, beside
Board of Commissioner and Committee, consist of:
a. All business units and supporting units are
responsible to assist the Directors to prepare
strategic plan and implement it effectively and
efficiently;
b. Risk Management Group – Enterprise Risk
Management Unit is responsible for Strategic Risk
Management process especially in the following
aspects:
◊ Coordinating with all business units in strategic
plan establishment process.
◊ Supervising and evaluating strategic plan
implementation development, as well as giving
suggestion relating to opportunity and
alternatives for development and repairing
strategic continuously.
◊ Making sure that all strategic issues and effects
toward strategic aim accomplishment has been
followed up on time.
7. Compliance Risk
Compliance Risk is the risk when Bank does not obey
and/or implement the relevant rules and regulation.
Laporan Tahunan 2016
54
PT BANK CTBC INDONESIA
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk
memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari
perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar
standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The main purpose of compliance risk is to ensure that
the risk management process may minimize the
possibility of the negative impact from Bank’s behavior
which deviates/violates the general standard,
stipulation, and/or the relevant legislation.
Identifikasi Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Identification
Bank melakukan identifikasi dan analisis terhadap
beberapa faktor yang dapat meningkatkan eksposur
risiko kepatuhan, seperti jenis dan kompleksitas
kegiatan usaha Bank, termasuk produk dan aktivitas
baru, jumlah dan materialitas ketidakpatuhan Bank
terhadap kebijakan dan prosedur intern, peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku,
serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat.
The Bank identified and analyzed several factors that
can increase compliance risk exposures, such as the
type and complexity of the Bank's business activities,
including new products and activities, the amount and
the materiality of non-compliance of the Bank's internal
policies and procedures, laws and regulations, and
also practice and standard sound business ethics.
Pengukuran Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Measurement
Dalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan
beberapa indikator/parameter antara lain berupa jenis,
signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan,
frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan
sama dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank
atas pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang
berlaku.
In measuring compliance risk, the Bank uses some
indicators/parameters of such as the type, significance,
and the frequency of violations to prevailing
regulations, type and frequency of similar violation find
on every year in last 3 (three) years, the Bank’s follow
up of the finding violations of the applicable
regulations.
Pemantauan
Kepatuhan
Compliance Risk Monitoring and Controlling
dan
Pengendalian
Risiko
Grup Manajemen Risiko bekerja sama dengan Satuan
Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal
sebagai pihak - pihak independen dalam memantau
dan mengendalikan pelaksanaan fungsi kepatuhan
Bank umum guna memastikan bank mematuhi dan/atau
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku.
8. Risiko Reputasi
Risk Management Group collaborate with Compliance
Unit and Internal Audit as independent parties in
monitoring and controlling the implementation in
Commercial bank compliance function in order to
ensure bank obeys and/or do the prevailing laws and
regulation.
8. Reputation Risk
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder)
yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is risk which is caused by the decrease
of the stakeholder trust level that is caused by negative
perception towards the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko reputasi
memastikan bahwa proses manajemen
meminimalkan kemungkinan dampak
pemberitaan negatif atau keluhan yang
langsung atau tertulis terhadap Bank.
The main purpose of reputation risk management is to
ensure that the process of risk management can
minimize the possibility of negative impact from
negative publicity or direct verbal/written complaint
about the Bank.
adalah untuk
risiko dapat
negatif dari
disampaikan
Identifikasi Risiko Reputasi
Reputation Risk Identification
Bank melakukan identifikasi risiko reputasi dengan
menggunakan beberapa sumber informasi antara lain
pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui
layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah.
Bank identified the reputation risk using some
information sources such as mass media news, Bank’s
sites and social media analysis; customer’s complaints
through customer service; and customer’s satisfaction
questionnaire.
Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi
termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan
kejadian tersebut dicatat dan didokumentasikan
dengan baik oleh bank.
All events related to reputation risk including the
aggregate of potential loss which are caused by the
activities referred has been recorded and well
documented.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
55
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengukuran Risiko Reputasi
Reputation Risk Measurement
Dalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan
beberapa indikator antara lain berupa pengaruh
reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait,
pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan
eksposur atas pemberitaan negative dan jumlah
komplain langsung dari nasabah kepada Bank secara
lisan maupun tertulis.
In measuring eputation risk, Bank use some indicators
such as the effect from owner’s reputation and related
company, business ethics violations, frequency,
materiality and its exposure to negative publicity about
the Bank and the number of customer’s direct
verbal/written complaints to the Bank.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko
Reputasi
Reputation Risk Monitoring and Controlling
Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi
bagian dari struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk
risiko reputasi, mengingat reputasi merupakan hasil dari
seluruh aktivitas bisnis Bank.
All employees of Bank CTBC Indonesia are part of the
structure for implementing Risk Management for
reputation risk, considering the reputation is the result
of all business activities of the Bank.
Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko
Reputasi Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan
kompleksitas bisnis Bank, antara lain:
a. Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya
keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat
meningkatkan eksposur risiko reputasi;
b. Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan
risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui
aktifitas Corporate Social Repsonsibility (CSR),
The mechanisms of risk monitoring and controlling has
been adjusted to the characteristics and complexity of
the Bank's business activities, such as:
c. Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku
kepentingan dalam rangka membentuk reputasi
positif dari pemangku kepentingan.
d. Tindakan pencegahan di masa depan dan
pemulihan serta perbaikan kelemahan proses dan
prosedur yang dapat memicu terjadinya risiko
reputasi.
a. Immediately follow up and resolve customer
complaints and litigation that can increase the
exposure of reputation risk;
b. Prevention of the occurrence of the event giving rise
reputation risk, which is generally done through the
activity of Corporate Social Responsibility (CSR),
and;
c. Communication/education on a regular basis to
stakeholders in order to establish a positive
reputation of stakeholders.
d. Preventive action in the future and the restoration
and improvement the weakness of processes and
procedures that can trigger the occurrence of
reputation risk.
Laporan Tahunan 2016
56
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual
Disclosure of Net Dues Based on Regions-Individual Bank
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Dues based On Regions
No.
(1)
1
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Dues based On Regions
Ind. Barat
West Indonesia
Ind. Tengah
Mid Indonesia
Ind. Timur
East Indonesia
Luar Ind.
Overseas
Jumlah
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah Due To Government
2,336,913
0
0
0
Ind. Timur
Ind. Barat
Ind. Tengah
Luar Ind.
East
West Indonesia Mid Indonesia Indonesia Overseas
(8)
(9)
2,336,913
2,365,609
(10)
0
Jumlah
Total
(11)
0
(12)
0
2,365,609
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Due To Public Sector Entity
0
0
0
0
0
92,794
0
0
0
92,794
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Due To Multilateral Development Bank And International Institutions
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,128,797
4
Tagihan Kepada Bank Due To Bank
759,890
0
0
0
759,890
1,128,797
0
0
0
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan
45,628
0
0
0
45,628
94,926
0
0
0
94,926
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial
Property Loan
19,748
0
0
0
19,748
29,493
0
0
0
29,493
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Staff Or Retired Staff Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due To Micro &
Small Enterprises And Retail Portfolio
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
413,747
0
0
0
413,747
415,181
0
0
0
415,181
8,369,253
9
Tagihan Kepada Korporasi Due To Corporations
12,244,634
118,188
0
0
12,362,822
8,299,121
70,132
0
0
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues
285,619
0
0
0
285,619
47,269
0
0
0
47,269
11
Aset Lainnya Other Assets
236,255
0
0
0
236,255
246,302
0
0
0
246,302
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila Ada) Exposure To Syariah Business
Units (if Present)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16,342,434
118,188
0
0
16,460,622
12,719,492
70,132
0
0
12,789,624
Jumlah Total
Pengungkapan Tagihan
BersihBersih
Berdasarkan
Sisa JangkaSisa
WaktuJangka
Kontrak Waktu
- Bank secara
Individual secara Individual
Pengungkapan
Tagihan
Berdasarkan
Kontrak-Bank
Disclosure
of Net
DuesDues
basedBased
on Remaining
Period of Committed
LoanIndividual Bank
Disclosure
of Net
on Remaining
Period of
Committed
Loan-Individual Bank
(dalam jutaan Rupiah/in
rupiah / in million
million Rupiah)
31
31 Desember
desember 2016/31
2016 31 December
December 2016
2016
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Dues based On
on
Remaining Period of Committed Loan
Kategori Portofolio
Portfolio Category
No.
(1)
1
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah Due To
to
Government
31
31 Desember
desember 2015/31
2015 31 December
December 2015
2015
≤ 1 tahun
≤ 1 year
> t thn s.d. 3 thn
> 1 yr to 3 yr
> 3 thn s.d. 5 thn
> 3 yr to 5 yr
> 5 thn
> 5 yr
(3)
(4)
(5)
(6)
2,336,913
0
0
Non
Kontraktual
Uncommitted
(7)
0
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Dues based On
on
Remaining Period of Committed Loan
Jumlah
Total
(8)
≤ 1 tahun
≤ 1 year
> t thn s.d.
3 thn
> 1 yr to 3 yr
> 3 thn s.d.
5 thn
> 3 yr to 5 yr
> 5 thn
> 5 yr
Non
Kontraktual
Uncommitted
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
0
2,336,913
2,365,609
0
0
0
Jumlah
Total
(14)
0
2,365,609
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
sektor Publik
Publik Due
Due
To
to Public
PublicSector
SectorEntity
Entity
0
0
0
0
0
0
92,768
0
0
0
0
92,794
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional Due To
to
Multilateral Development Bank And
and
International Institutions
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,128,797
4
Tagihan Kepada Bank Due To
to Bank
Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured
Mortage Loan
6
759,890
0
0
0
0
759,890
1,128,797
0
0
0
0
95
0
3,095
43,730
0
45,628
0
3
13,278
85,598
0
94,926
Kredit Beragun Properti Komersial Secured
Commercial Property Loan
0
0
4,458
15,210
80
19,748
0
0
9,973
18,797
28,770
29,493
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
Pegawai / PensiunanStaff
StaffOr
orRetired
Retired
Staff Loan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel Due To
to Micro
Micro&&Small
Small
Enterprises And
and Retail
Retail Portfolio
Portfolio
325,130
16,021
48,950
17,218
6,428
413,747
2
12,971
43,996
351,444
408,412
415,181
9
Tagihan Kepada Korporasi Due To
to
Corporations
4,036,950
6,394,579
1,836,737
94,556
0
12,362,822
428,854
5,921,091
1,879,844
139,463
0
8,369,253
10
Tagihan yang Telah
telah Jatuh
JatuhTempo
TempoCurrent
Current
Dues
3,431
741
277,236
2,795
1,416
285,619
29,992
172
9,805
3,008
42,978
47,269
11
Aset Lainnya Other Assets
0
0
0
0
236,255
236,255
0
0
0
0
246,302
246,302
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila Ada)
ada)
Exposure To
to Syariah
SyariahBusiness
BusinessUnits
Units
(if Present)
present)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7,462,409
6,411,342
2,170,476
173,508
244,179
16,460,622
4,046,023
5,934,237
1,956,896
598,310
Jumlah Total
726,462 12,789,624
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
57
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank secara Individual
Disclosure of Net Dues Based on Economic Sectors-Individual Bank
Sektor Ekonomi
Economic Sectors
No.
(1)
(2)
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada
Pemerintah
Entitas Sektor Bank Pembagunan
Due to
Publik Due to
Multilateral dan
Government
Public Sector
Lembaga
Entity
Internasional Due
to Multilateral
Development Bank
and International
Institutions
(3)
(4)
(5)
Tagihan
Kepada
Bank
Due to
Banks
Kredit
Beragun
Rumah
Tinggal
Secured
Mortgage
Loan
Kredit Beragun
Properti
Komersial
Secured
Commercial
Property
Loan
Kredit
Pegawai /
Pensiunan
Staff or
Retired
Staff Loan
(6)
(7)
(8)
(9)
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
Tagihan
Tagihan
Kepada
Kepada
Usaha Mikro,
Korporasi
Usaha Kecil
Due to
dan Portofolio Corporations
Ritel / Due to
Micro & Small
Enterprises
and Retail
Portfolio
(10)
(11)
Tagihan
yang
Telah
Jatuh
Tempo
Current
Dues
Aset Lainnya
Other Assets
Eksposur
di Unit
Usaha
Syariah
(apabila ada)
Exposure to
Syariah
Business
Units (if
present)
(12)
(13)
(14)
31 Desember 2016/31 December 2016
1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Agriculture, Hunting and Forestry
0
0
0
0
0
8,365
0
0
2
Perikanan Fishery
0
0
0
0
0
25,300
0
0
3
Pertambangan dan Penggalian Mining and
Quarrying
0
0
0
0
0
50,000
0
0
4
Industri Pengelolaan Manufacture Industries
0
0
0
0
1,938
4,736,696
166,419
0
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and
Water
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Konstruksi Construction
0
0
0
0
0
275,417
0
0
7
Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale
and Retail Trading
0
0
0
0
4,515
815,285
113,073
0
8
Penyediaan Akomodasi & Penyediaan
Makan Minum Provision of Accommodation,
Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Transport, Storage and Communication
0
0
0
0
215
403,328
0
0
10
Perantara Keuangan Financial Intermediaries
0
0
0
0
0
537,241
0
0
11
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan Real Estate, Leasing and
Business Service
0
0
0
0
195
289,088
0
0
12
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib Public Administration,
Defence and Compulsory Social Security
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Jasa Pendidikan Educational Services
0
0
0
0
0
0
0
0
14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Health and Social Services
0
0
0
0
0
0
0
0
15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
Hiburan dan Perorangan Lainnya Civil
Services, Social and Cultural, Entertainment
and Other Individuals
0
0
0
0
0
103,846
0
0
16
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Individual Services to Households
0
0
0
0
396,546
134,120
2,795
0
17
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya International Agencies
and Other Extra International Agencies
0
0
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
Undefined Activities
0
0
0
19,748
0
0
0
0
236,255
19
Bukan Lapangan Usaha Non-Business Sector
0
45,628
0
8,337
4,984,134
3,333
20
Lainnya Others
2,336,913
0
0
759,890
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah Total
2,336,913
0
0
759,890
45,628
19,748
0
413,747
12,362,822
285,619
236,255
0
0
31 Desember 2015/31 December 2015
1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Agriculture, Hunting and Forestry
0
0
0
0
0
204,127
0
0
2
Perikanan Fishery
0
0
0
0
0
37,407
0
0
3
Pertambangan dan Penggalian Mining and
Quarrying
0
0
0
0
0
19,986
0
0
4
Industri Pengelolaan Manufacture Industries
0
0
0
0
1,135
5,085,574
5
0
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and
Water
0
0
0
0
0
133,622
0
0
6
Konstruksi Construction
0
0
0
0
0
11,746
0
0
7
Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale
and Retail Trading
0
0
0
0
2,195
1,390,929
39,375
0
8
Penyediaan Akomodasi & Penyediaan
Makan Minum Provision of Accommodation,
Eating & Drinking
0
0
0
0
0
-
0
0
9
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Transport, Storage and Communication
0
0
0
0
0
305,499
0
0
10
Perantara Keuangan Financial Intermediaries
0
0
0
0
0
427,130
0
0
11
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan Real Estate, Leasing and
Business Service
0
0
0
0
0
96,648
0
0
12
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib Public Administration,
Defence and Compulsory Social Security
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Jasa Pendidikan Educational Services
0
0
0
0
0
0
0
0
14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Health and Social Services
0
0
0
0
0
0
0
0
15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
Hiburan dan Perorangan Lainnya Civil
Services, Social and Cultural, Entertainment
and Other Individuals
0
0
0
0
98
111,461
0
0
16
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Individual Services to Households
0
0
0
0
404,985
121,270
1,403
0
17
Badan Internasional dan Badan Ekstra
internasional lainnya International Agencies
and Other Extra International Agencies
0
0
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
Undefined Activities
0
0
0
29,493
0
0
0
0
19
Bukan Lapangan Usaha Non-Business Sector
0
0
94,926
0
6,769
423,854
6,486
246,302
20
Lainnya Others
2,365,609
92,794
0
1,128,797
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah Total
2,365,609
92,794
0
1,128,797
94,926
29,493
0
415,181
8,369,253
47,269
246,302
0
Laporan Tahunan 2016
58
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual
Disclosure of Dues and Impairment Based on Regions-Individual Bank
31 Desember 2016/31 December 2016
Keterangan
Explanation
No.
(1)
1
2
Wilayah Regions
Wilayah Regions
Ind. Barat
West Indonesia
Ind. Tengah
Mid Indonesia
Ind. Timur
East Indonesia
Luar Ind.
Overseas
Jumlah
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
Tagihan Dues
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2015/31 December 2015
Ind. Timur
Ind. Barat
Ind. Tengah
Luar Ind.
East
West Indonesia Mid Indonesia Indonesia Overseas
(8)
(9)
(10)
(12)
118,188
0
0
16,626,219
12,719,492
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Dues
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
a. Belum Jatuh Tempo Not Yet Due
b. Telah Jatuh Tempo Current due
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
116,452
0
0
0
116,452
85,981
0
0
0
85,981
49,107
37
0
0
49,145
43,581
0
0
0
43,581
118,537
0
0
0
118,537
170,206
0
0
0
170,206
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Impairment - Individual
4
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Impairment - Collective
5
Tagihan yang Dihapus Buku Written off Dues
0
Jumlah
Total
16,507,993
3
70,132
(11)
0
12,789,624
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank secara Individual
Disclosure of Dues and Impairment Based on Economic Sectors-Individual Bank
(dalamjutaan
jutaanRupiah
rupiah // in
in million
million Rupiah)
(dalam
(dalam
jutaan
rupiah
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Impaired Dues
Sektor Ekonomi
Economic Sectors
Tagihan Dues
(2)
(3)
No.
(1)
a. Belum jatuh tempo
Not yet due
b. Telah jatuh tempo
Current due
(4)
(5)
Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
Tagihan yang
penurunan nilai (CKPN) penurunan nilai (CKPN) dihapus buku
Individual Individual
Kolektif Collective
Written off Dues
Impairment
Impairment
(6)
(7)
(8)
31 Desember 2016/31
31 Desember
December
20162016
31 December 2016
1
Pertanian, perburuan
Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting,
Hunting and
and Forestry
Forestry
8,394
0
0
0
29
0
2
Perikanan Fishery
25,590
0
0
0
289
0
3
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
50,000
0
0
0
0
0
4
Industri pengelolaan
Pengelolaan Manufacture Industries
4,976,015
0
0
51,324
19,637
31,494
#REF!
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas,
Gas and
and Water
Water
0
0
0
0
0
0
6
Konstruksi Construction
275,629
0
0
0
212
0
7
Perdagangan besar
Besar dan
dan eceran
Eceran Wholesale
Wholesale and
and Retail
Retail Trading
Trading
999,169
0
0
63,281
3,015
61,366
#REF!
8
Penyediaan akomodasi
Akomodasi dan
& Penyediaan
penyediaanMakan
makanMinum
minumProvision
Provisionofof
Accommodation, Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, pergudangan
Pergudangan dan komunikasi
Komunikasi Transport,
Transport, Storage,
Storage and Communication
404,892
0
0
0
1,348
0
10
Perantara keuangan
Keuangan Financial
Financial Intermediaries
Intermediaries
541,251
0
0
0
4,010
0
11
Real estate,
Estate, usaha
Usahapersewaan
Persewaandan
danjasa
Jasaperusahaan
PerusahaanReal
RealEstate,
Estate,Leasing,
Leasing,and
and
Business Services
289,996
0
0
0
713
0
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan
Pertahanan dan jaminan
Jaminan sosial
Sosialwajib
WajibPublic
Public
Administration, Defence,
Defence and
and Compulsory
Compulsory Social
Social Security
Security
0
0
0
0
0
0
13
Jasa Pendidikan Educational Services
0
0
0
0
0
0
14
Kesehatan dan
dan kegiatan
Kegiatansosial
SosialHealth
Healthand
andSocial
SocialServices
Services
Jasa kesehatan
0
0
0
0
0
0
15
Jasa Kemasyarakatan,
Sosialbudaya,
Budaya,hiburan,
Hiburandan
danperorangan
Peroranganlainnya
Lainnya
Civil
Services,
kemasyarakatan, sosial
Civil
Services,
Social and Cultural, Entertainment
Entertainment, and
and Other
Other Individuals
Individuals
103,893
0
0
0
47
0
16
Jasa Perorangan yang Melayani
melayani rumah
Rumahtangga
TanggaIndividual
IndividualServices
ServicestotoHouseholds
Households
544,686
0
0
0
9,224
0
17
Badan Internasional dan bdan
International
Agencies
Badanekstra
Ekstrainternasional
Internasionallainnya
Lainnya
International
Agencies
and other
Otherextra
ExtraInternational
InternationalAgencies
Agencies
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang belum
Belum jelas
Jelasbatasannya
BatasannyaUndefined
UndefinedActivities
Activities
19
Bukan Lapangan Usaha Non Business Sector
20
Lainnnya Others
Jumlah Total
0
0
0
0
0
0
5,285,201
0
0
0
7,514
#REF!
25,678
3,121,502
0
0
1,846
3,105
246,302
0
16,626,219
0
0
116,452
49,145
#REF!
118,537
31 Desember
20152015
31 December 2015
31 Desember 2015/31
December
1
Pertanian, perburuan
and Forestry
Forestry
Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting,
Hunting and
204,127
0
0
0
228
0
2
Perikanan Fishery
37,407
0
0
0
210
0
3
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
19,986
0
0
0
102
0
4
Industri pengelolaan
Pengelolaan Manufacture Industries
5,086,714
0
0
17,880
17,740
0
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas,
and Water
Water
Gas and
133,622
0
0
0
147
0
6
Konstruksi Construction
11,746
0
0
0
153
0
7
Perdagangan besar
Besar dan
dan eceran
Eceran Wholesale
Wholesale and
and Retail
Retail Trading
Trading
1,432,498
0
0
68,101
4,518
0
8
Penyediaan akomodasi
Akomodasi dan
dan penyediaan
Penyediaan makan
Makanminum
MinumProvision
Provisionof
of
Accommodation, Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, pergudangan
Pergudangan dan komunikasi
Komunikasi Transport,
Transport, Storage,
Storage, and
and Communication
Communication
305,499
0
0
0
1,219
0
10
Perantara keuangan Financial Intermediaries
427,130
0
0
0
1,364
0
11
Real estate,
Estate, usaha
Usahapersewaan
Persewaandan
danjasa
Jasaperusahaan
perusahaanReal
RealEstate,
Estate,Leasing,
Leasing,and
and
Business Services
96,648
0
0
0
513
0
12
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
pertahanan dan jaminan
Jaminan sosial
Sosialwajib
WajibPublic
Public
Administration, Defence
Defence, and
and Compulsory
Compulsory Social
Social Security
Security
0
0
0
0
0
0
13
Jasa Pendidikan Educational Services
0
0
0
0
0
0
14
Jasa kesehatan
Kesehatan dan
dan kegiatan
Kegiatansosial
SosialHealth
Healthand
andSocial
SocialServices
Services
0
0
0
0
0
0
15
Jasa kemasyarakatan,
Civil
Services,
Kemasyarakatan, sosial
Sosialbudaya,
budaya,hiburan,
Hiburan,dan
danperorangan
Peroranganlainnya
Lainnya
Civil
Social
andSocial
Cultural,
and Otherand
Individuals
Services,
andEntertainment,
Cultural, Entertainment
Other Individuals
111,559
0
0
0
138
0
16
Jasa Perorangan yang melayani
Melayani rumah
Rumahtangga
TanggaIndividual
IndividualServices
ServicestotoHouseholds
Households
527,658
0
0
0
8,471
0
17
Badan Internasional dan bdan
International
Agencies
Badanekstra
Ekstrainternasional
Internasionallainnya
Lainnya
International
Agencies
and other
Otherextra
ExtraInternational
InternationalAgencies
Agencies
0
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang belum
Belum jelas
Jelasbatasannya
BatasannyaUndefined
UndefinedActivities
Activities
19
Bukan Lapangan Usaha Non Business Sector
20
Lainnnya Others
Jumlah Total
29,493
0
0
0
73
778,337
0
0
0
7,294
0
3,587,200
0
0
0
1,410
170,206
12,789,624
0
0
85,981
43,581
170,206
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
59
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai-Bank secara Individual
Disclosure of Detailed Impairment Transaction-Individual Bank
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
Keterangan Explanation
CKPN Individual
Individual Impairment
(3)
85,943
(1)
(2)
1 Saldo Awal CKPN Initial Provision Balance
Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Impairment (Reversal) for The
Current Period (Net)
2
2.a Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan Impairment for The Current Period
3.b Pemulihan CKPN pada Periode Berjalan Impairment Reversal for The Current Period
CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Berjalan
3
Impairment for Written-off Dues in The Current Period
Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Periode Berjalan Other Impairment (Reversal) for The
4
Current Period
Saldo akhir CKPN Initial Provision Balance
31 Desember 2015/31 December 2015
CKPN Kolektif
Collective Impairment
(4)
43,620
CKPN Individual
Individual Impairment
CKPN Kolektif
Collective Impairment
(5)
78,553
(6)
36,885
0
0
0
0
182,007
-60,250
48,148
-10,368
7,428
0
6,696
0
-88,519
-30,019
0
0
-2,729
-2,236
0
0
116,452
49,145
85,981
43,581
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat-Bank secara
Individual Disclosure of Net Dues Based on Portfolio Categories and Ratings
rupiah / in million
million Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah/in
31
31 Desember
desember 2016/31
2016 31 December
December 2016
2016
Lembaga
Pemerintahan
Rating
Institutions
Standard and
Poor’s
Fitch Rating
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Moody’s
PT Fitch Rating
Indonesia
PT ICRA
Indonesia
PT Pemerintah
Efek Indonesia
No.
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada
kepada Pemerintah
Pemerintah Due
Due to
to
Government
2
(3)
Tagihan Bersih Net Dues
Peringkat
Peringkat Jangka
Jangka Panjang
Panjang Long
Long Term
term Ratings
Ratings
AA+ s.d
AAAA+ s.d
AAAa1 s.d
Aa3
AAA
AAA
Aaa
AAA (idn)
[Idr]AAA
idAAA
(4)
A+ s.d
AA+ s.d
AA1 s.d
A3
BBB+ s.d
BBBBBB+ s.d
BBBBaa1 s.d
Baa3
BB+ s.d
BBBB+ s.d
BBB1 s.d
B3
Peringkat
Peringkat Jangka
Jangka Pendek
Pendek Short
Short Term
term Ratings
Ratings
B+ s.d
BB+ s.d
B-
Kurang dari BLess than BKurang dari BLess than B-
B1 s.d
B3
Kurang dari B3
Less than B3
A-1
A-2
A-3
F1+ s.d
F1
P-1
F2
F3
AA+(idn) s.d
AA-(idn)
A+(idn) s.d BB+(idn) s.d B+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d
Less than B-(idn)
F1(idn)
A-(idn)
BB-(idn)
B-(idn)
B-(idn)
[Idr]AA+s.d
[Ldr]AAidAA+s.d
idAA-
[Idr]A+s.d
[Idr]AidA+s.d
id A-
[Idr]A+s.d
[Idr]AidA+s.d
id A-
[Idr]B+ s.d
[Idr]Bid B+ s.d
id B-
[Idr]B+ s.d
[Idr]Bid B+ s.d
id B-
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d
Less than [Idr]B[Idr]A1
Kurang dari idBidA1
Less than idB-
(10)
(11)
P-2
P-3
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari A-3
Less than A-3
Kurang dari F3
Less than F-3
Tanpa
Kurang dari P-3
Peringkat
Less than P-3
Kurang dari F3(idn) Without Rating
Less than F3(idn)
[Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari [Idr]A3
Less than [Idr]A3
[Idr]A2
[Idr]A3
Kurang dari idA4
idA2
idA3 s.d
id A4
Less than idA4
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
2,336,913
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,336,913
Tagihan Kepada
kepada Entitas
Entitas Sektor
sektor Publik Due
to Public Sector Entity
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Tagihan Kepada
kepada Bank
Bank Pembangunan
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional Due to
Multilateral Development Bank and
International Institutions
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan Kepada
kepada Bank
Bank Due
Due to
to Bank
Bank
699,800
0
22,312
12,949
#REF!
0
0
0
0
0
0
0
24,830
759,890
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured
Mortage Loan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45,628
45,628
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured
Commercial Property Loan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Kredit Pegawai
/ PensiunanStaff
StaffororRetired
Retired
Pegawai/Pensiunan
Staff Loan
0
0
0
0
0
0
0
0
31 desember 2015 31 December 2015
0
0
0
0
0
8
Tagihan Kepada
kepada Usaha
Usaha Mikro,
Mikro, Usaha
Usaha Kecil
Kecil
dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
0
0
0
0
0
0
0 Dues
Tagihan
Bersih Net
0
0
0
413,747
413,747
9
Tagihan kepada
Kepada Korporasi
Korporasi Due
Due to
to
Corporations
AAA 0
5,017,458
10
Tagihan yang
Telah
telah Jatuh
JatuhTempo
TempoCurrent
Current
Kategori
Portofolio
Dues
11
Aset Lainnya Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposure to Syariah Business Units
(if present)
Portfolio Category
No. Jumlah Total
(1)
(2)
Lembaga
Pemerintahan
Rating
Institutions
Standard and
Poor’s
Fitch Rating
Moody’s
PT Fitch Rating
Indonesia
PT ICRA
Indonesia
PT Pemerintah
Efek Indonesia
(3)
0
Peringkat Jangka Pendek Short term Ratings
Peringkat Jangka Panjang Long term Ratings
AAA
Aaa
0
0
AAA (idn)
0
[Idr]AAA
3,036,713
idAAA
(4)
AA+ s.d
AAAA+ s.d
AA- 0
Aa1 s.d
Aa3
0
A+ s.d
AA+ s.d
A- 0
A1 s.d
A3
149,474
0
BBB+ s.d
BBBBBB+ s.d
BBB- 0
Baa1 s.d
Baa3
121,129
0
B+ s.d
0
BB+ s.d
B- 0
B1 s.d
B3
BB+ s.d
0
BBBB+ s.d
BB- 0
B1 s.d
B3
0
0
19,748
19,748
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
0
Kurang dari B0
Less than BKurang dari BLess than B0
Kurang dari B3
Less than B3
0
A-1
0
A-2
F1+ s.d
F1 0
P-1
F2
0
AA+(idn) s.d
AA-(idn)0
A+(idn) s.d BB+(idn) s.d B+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d
B-(idn)
Less than B-(idn)
F1(idn)
A-(idn)0
BB-(idn)
B-(idn)0
0
0
0
0
[Idr]AA+s.d
[Ldr]AAidAA+s.d
5,017,458
idAA-
[Idr]A+s.d
[Idr]AidA+s.d
171,786
#REF!
id A-
[Idr]A+s.d
[Idr]AidA+s.d
134,078
#REF!
id A-
[Idr]B+ s.d
[Idr]Bid B+ s.d
0
id B-
(5)
(6)
(7)
(8)
[Idr]B+ s.d
[Idr]Bid B+ s.d
0
id B-
Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d
Less than [Idr]B[Idr]A1
Kurang dari idBidA10
0
Less than idB-
31 Desember
2015/31
2015
(9)
(10) December (11)
0
0
P-2
A-3
0
F3
0
P-3
0
F2(idn)
0
0
F3(idn)
0
Kurang dari A-3
0
Less than A-3
Kurang dari F3
Less than F-3
0
Kurang dari P-3
Less than P-3
(13)
285,619
Tanpa
Peringkat
236,255
Kurang dari F3(idn) Without Rating
Less than F3(idn)
0
0
0
[Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari [Idr]A3
[Idr]A2
[Idr]A3
Less than [Idr]A3
idA20
idA3 s.d
Kurang dari idA4
0
0
id A4
Less than idA4
(12)
7,074,761
(14)
8,100,588
(15)
12,362,822
285,619
Jumlah
Total
236,255
0
16,460,622
(16)
1
Tagihan kepada Pemerintah Due to
Government
2
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due
to Public Sector Entity
3
Tagihan kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional Due to
Multilateral Development Bank and
International Institutions
4
Tagihan kepada Bank Due to Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured
Mortage Loan
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured
Commercial Property Loan
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired
Staff Loan
0
0
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
415,181
415,181
9
Tagihan Kepada Korporasi Due to
Corporations
7,720,327
8,369,253
47,269
47,269
246,302
246,302
10
Tagihan yang telah Jatuh Tempo Current
Dues
11
Aset Lainnya Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposure to Syariah Business Units
(if present)
Jumlah Total
2,365,609
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,365,609
92,794
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
92,794
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
563,447
0
0
0
120,088
0
0
0
0
0
0
445,262
1,128,797
94,926
94,926
29,493
29,493
0
490,447
9,290
149,188
0
3,021,850
490,447
9,290
149,188
120,088
0
0
0
0
0
0
8,998,760
Laporan Tahunan 2016
60
Jumlah
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
12,789,624
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif
Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
Notional Amount
Variabel yang Mendasari
Underlying Variables
≤ 1 Tahun
≤ 1 yr
> 1 Tahun ≤ 5 Tahun
≤ 1 yr ≤ 5 yr
> 5 Tahun
> 5 yr
(3)
(4)
(5)
No.
(1)
(2)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Kewajiban Tagihan
Tagihan
Derivatif
Derivatif
Bersih
Bersih
Derivative Derivative Sebelum
Setelah
Claims
Liabilities
MRK
MRK
Net Claims Net Claims
Before
After
Credit Risk Credit Risk
Mitigation Mitigation
(6)
(8)
(7)
Notional Amount
≤ 1 Tahun
≤ 1 yr
(9)
> 1 Tahun - > 5 Tahun
≤ 5 Tahun
> 5 yr
≤ 1 yr ≤ 5 yr
(10)
(11)
Tagihan
Derivatif
Derivative
Claims
Kewajiban
Derivatif
Derivative
Liabilities
Tagihan
Bersih
Sebelum
MRK
Net Claims
Before
Credit Risk
Mitigation
Tagihan
Bersih
Setelah
MRK
Net Claims
After
Credit Risk
Mitigation
(13)
(14)
(15)
(16)
(12)
Bank Secara individual Individual Bank
1
Suku Bunga Interest Rate
147,748
28,517
0
284
274
355
355
299,364
180,354
0
720
669
1,171
1,171
2
Nilai Tukar Exchange Rate
9,464,125
0
0
33,262
75,729
63,049
63,049
2,550,988
0
0
14,295
33,308
27,816
27,816
3
Lainnya Others
149,208
665,766
0
9,683
15,223
9,683
9,683
386,554
609,649
0
26,812
85,883
26,812
26,812
9,761,081
694,283
0
43,229
91,226
73,087
73,087
3,236,906
789,995
0
41,828
119,860
55,800
55,800
Jumlah Total
1
Suku Bunga Interest Rate
2
Nilai Tukar Exchange Rate
3
4
Saham Shares
5
Logam selain Emas Metals other than Gold
6
Lainnya Others
Emas Gold
Jumlah Total
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo-Bank secara Individual
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Repo Transaction-Individual Bank
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk
Mitigation
Value
(2)
(3)
(4)
No.
(1)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih
Setelah MRK
Net Dues After
Credit Risk
Mitigation
ATMR Setelah
MRK
Risk-weighted
Assets After Credit
Risk Mitigation
(5)
(6)
Tagihan Bersih
Net Dues
(7)
Nilai MRK
Credit Risk
Mitigation
Value
Tagihan Bersih
Setelah MRK
Net Dues After
Credit Risk
Mitigation
ATMR setelah
MRK
Risk-weighted
Assets After Credit
Risk Mitigation
(9)
(10)
(8)
1
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan kepada Bank Due to Bank
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro &
Small Enterprises and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business
Units (if present)
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Total
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo-Bank secara Individual
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions-Individual Banks
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk
Mitigation
Value
Tagihan Bersih
Setelah MRK
Net Dues After
Credit Risk
Mitigation
ATMR Setelah
MRK
Risk-weighted
Assets After Credit
Risk Mitigation
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
No.
(1)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih
Net Dues
(7)
Nilai MRK
Credit Risk
Mitigation
Value
(8)
Tagihan Bersih
Setelah MRK
Net Dues after
Credit Risk
Mitigation
(9)
ATMR setelah
MRK
Risk-weighted
Assets After Credit
Risk Mitigation
(10)
1
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan kepada Bank Due to Bank
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro &
Small Enterprises and Retail Portfolio
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business
Units (if present)
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah Total
0
0
0
0
0
0
0
0
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
61
62
0%
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro &
Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
8.
0
11. Aset Lainnya Other Assets
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45%
0
0
0
0
408,208
0
0
0
0
0
0
0
75%
0
0
1,418
121,365
0
0
19,748
0
0
0
0
0
100%
0
0
284,201
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150%
0
0
0
0
0
Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro
& Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
6.
7.
8.
9.
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Due to Micro &
Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business
Units (if present)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk
Exposure
5.
7.
0
19,352
0
1
0
0
0
0
19,351
0
0
0
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan kepada Bank Due to Bank
3.
0
0
Tagihan kepada Entitas sektor Publik Due to Public Sector Entity
2.
0
0
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
1.
C. Eksposur akibat Kegagalan pihak Lawan Counterparty Credit Risk
0
0
0
0
0
0
0
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan
5.
0
0
0
Tagihan kepada Bank Due to Bank
4.
0
0
0
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to
Multilateral Development Bank and International Institutions
3.
0
0
0
0
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity
11. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business
Units (if present)
Jumlah Eksposur TRA Total Exposure to Administrative Account Transactions
0
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
2.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
427,720 38,495
0
0
0
236,255 177,888 16,010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,264,598 6,467,486 582,074
0
1,777
1,437
0%
2,365,609
0
0
19,748
15,970
143,800 12,942
0
0
0
306,156 27,554
0
0
0
0
19,518
0
0
0
0
0
0
159,474
0
0
0
0
563,447
0
0
0
20%
0
0
0
0
0
0
0
91,589
0
0
0
0
35%
38,692
0
0
0
38,692
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25
0
0
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
36,933
0
0
36,933
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15,018
0
3,004
0
12,014
0
0
0
30,587
0
0
30,587
0
0
0
0
0
0
0
0
29,614
0
3,004
19
26,591
0
0
0
67,520
0
0
67,520
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,665
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
270
2
2,393
0
0
0
6,077
0
0
6,077
0
0
0
0
0
0
0
0
10,736
0
12
0
10,724
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,337
0
0
0
0
0
0
0
3,337
0
0
0
0
40%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45%
0
0
0
0
411,524
0
0
0
0
0
0
0
75%
0
0
4,292
149,332
0
0
29,493
0
0
0
0
0
100%
0
703
37,733
0
0
703
0
0
37,733
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25,001
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4,176
0
2,654
3,005
308,643 27,778
0
29,493
33.391
261,785 23,561
0
46,397
Beban
Modal
Capital
Charge
0
246,302
0
6,188
0
0
191,260 17,213
68,758
6,767,736 6,953,644 625,828
0
0
0
0
445,262
0
0
0
ATMR
Risk
Weighted
Assets
5,076
0
231
0
4,845
0
0
0
131,520
0
0
131,520
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23,246
0
233
527
22,486
0
0
0
2,092
0
21
47
2,024
0
0
0
156,521 14,087
0
0
156,521 14,087
0
0
0
0
0
0
0
0
42,977 7,459,300 7,893,371 710,403
0
0
42,977
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150%
0
0
25,001
0
0
0
0
0
0
0
0
222,243 411,524 183,117
0
0
0
9,361
0
0
0
0
120,088
0
92,794
0
50%
Lainnya
Others
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Dues After Credit Risk Mitigation
149,700 408,208 142,531 284,201 6,520,371 7,558,768 680,289 2,365,609 722,921 91,589
0
0
0
149,700
0
0
0
0
0
0
0
0
50%
B. Eksposur Kewajiban Komitmen Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Committed Liabilities / Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
1.
6.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
40%
ATMR
Beban
Risk
Modal
Lainnya Weighted Capital
Assets Charge
Others
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
4.
0
2,336,913 732,847 45,628
0
0
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Current Dues
12. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure to Syariah Business
Units (if present)
Jumlah Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure
0
33,367
0
Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan
7.
0
0
0
0
Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan
6.
9.
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan
5.
0
0
0
35%
699,480 45,628
0
0
4.
0
0
20%
0
0
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Due to
Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan kepada Bank Due to Bank
3.
0
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Due to Public Sector Entity
2.
2,336,913
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
A. Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure
Kategori Portofolio
Portfolio Category
1.
No.
31 Desember 2016/31 December 2016
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Dues After Credit Risk Mitigation
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit-Bank secara Individual
Disclosure on Net Dues After Credit Risk Mitigation-Individual Bank
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Laporan Tahunan 2016
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit-Bank Secara Individual
Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique-Individual Bank
(dalam
(dalam jutaan
jutaan rupiah
Rupiah/in
/ in million Rupiah)
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31
December 2015
2015
31 Desember
desember 2015/31
2015 31 December
31 desember 2016 31 December 2016
31
December 2016
2016
31 Desember
desember 2016/31
2016 31 December
31 desember 2016 31 December 2016
No.
No.
(1)
(1)
Kategori Portofolio
Kategori
Portfolio Portofolio
Category
Portfolio Category
Tagihan
Tagihan
Bersih
Bersih
Net
Dues
Net Dues
(2)
(2)
(3)
(3)
Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by
Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by
Agunan
Garansi
Asuransi
Lainnya
Agunan
Garansi
Asuransi
Lainnya
Collateral
Guaratee
Kredit
Credit
Others
Collateral
Guaratee
Kredit
Credit
Others
Insurance
Insurance
(4)
(5)
(6)
(7)
(4)
(5)
(6)
Bagian yang
Bagian
yang
Tidak
Dijamin
Tidak
Dues Dijamin
without
Dues
without
Collateral
Collateral
Tagihan
Tagihan
Bersih
Bersih
Net
Dues
Net Dues
(8)
(8)
(9)
(9)
(7)
Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by
Bagian yang Dijamin Dengan Dues Guaranteed by
Agunan
Garansi
Asuransi
Lainnya
Agunan
Garansi
Asuransi
Collateral
Guaratee
Kredit
Credit Lainnya
Others
Collateral
Guaratee Kredit
Credit
Others
Insurance
Insurance
(10)
(11)
(12)
(13)
(10)
(11)
(13)
(12)
Bagian yang
Bagian
yang
Tidak
Dijamin
Tidak
Dues Dijamin
without
Dues
without
Collateral
Collateral
(14)=(9)-[(10)+
(14)
(11)+(12)+(13)]
A
Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure
1
kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Pemerintah Due
Due to
to Government
Government
2,336,913
0
0
0
2,336,913
2,365,609
0
0
0
2
Tagihan Kepada
Entitas Sektor
sektor Publik Due to Public
kepada Entitas
Sector Entity
0
0
0
0
0
92,794
0
0
0
3
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Pembangunan Multilateral
Multilateral
kepada Bank
dan Lembaga Internasional Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan Kepada
Bank Due
Due to
to Bank
Bank
kepada Bank
759,890
0
0
0
0
759,890
1,128,797
0
0
0
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage
Loan
45,628
0
0
0
0
45,628
94,926
0
0
0
94,926
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured
Commercial Property Loan
19,748
0
0
0
19,748
29,493
0
0
0
29,493
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
Pegawai / PensiunanStaff
StaffororRetired
RetiredStaff
Staff
Loan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Mikro, Usaha
Usaha Kecil
Kecil dan
dan
kepada Usaha
Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises
and Retail Portfolio
413,747
3,611
0
0
410,136
415,181
3,657
0
0
415,524
7,085,903
2,365,609
92,794
0
0
1,128,797
9
Tagihan Kepada
Korporasi Due
Due to
to Corporations
Corporations
kepada Korporasi
12,244,634
12,362,822
1,265,891
0
0
11,096,931
8,369,253
1,283,350
0
0
10
Tagihan yang telah Jatuh Tempo Current Dues
285,619
0
0
0
285,619
47,269
0
0
0
11
Aset Lainnya Other Assets
236,255
0
0
0
236,255
246,302
0
0
0
0
246,302
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposure to Syariah Business Units (if present)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16,342,434
16,460,622
1,269,502
0
0
0
15,191,120
12,789,624
1,287,007
0
0
0
11,502,617
Jumlah Eksposur Neraca Total Balance Sheet
Exposure
47,269
B
Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pd
Transaksi
Rekening
Administratif
Committed
Liabilities
/ Contingencies
Exposure
to to
Administrative
Account
Transactions
pada
Transaksi
Rekening
Administratif
Committed
Liabilities
/ Contingencies
Exposure
Administrative
Account
Transactions
1
Tagihan Kepada
Pemerintah Due
Due to
to Government
Government
kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Kepada Entitas
Entitas Sektor
sektor Publik Due to Public
Tagihan kepada
Sector Entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada
kepada Bank
Bank Pembangunan
Pembangunan Multilateral
Multilateral
dan Lembaga Internasional Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada
kepada Bank
Bank Due
Due to
to Bank
Bank
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage
Loan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured
Commercial Property Loan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai
Pegawai/Pensiunan
/ PensiunanStaff
StaffororRetired
RetiredStaff
Staff
Loan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada
kepada Usaha
Usaha Mikro,
Mikro, Usaha
Usaha Kecil
Kecil dan
dan
Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises
and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada
Kepada Korporasi
Korporasi Due
Due to
to Corporations
Corporations
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang telah Jatuh Tempo Current Dues
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposure to Syariah Business Units (if present)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Eksposur TRA Total Exposure to
Administrative Account Transactions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16,460,622
1,269,502
-
-
-
15,191,120
12,789,624
1,287,007
-
-
-
11,502,617
C
Eksposur akibat
Akibat Kegagalan
Kegagalan Pihak
Pihak Lawan
Lawan Counterparty
Counterparty Credit
Credit Risk
Risk
1
Tagihan Kepada
Pemerintah Due
Due to
to Government
Government
kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada
Entitas sektor
sektor Publik
Publik Due
Due to
to Public
Public
kepada Entitas
Sector Entity
3
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Pembangunan Multilateral
Multilateral
kepada Bank
dan Lembaga Internasional Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
4
Tagihan Kepada
Bank Due
Due to
to Bank
Bank
kepada Bank
5
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Mikro, Usaha
Usaha Kecil
Kecil dan
dan
kepada Usaha
Portofolio Ritel Due to Micro & Small Enterprises
and Retail Portfolio
6
Tagihan Kepada
Korporasi Due
Due to
to Corporations
Corporations
kepada Korporasi
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposure to Syariah Business Units (if present)
Eksposur
Counterparty
Credit
TotalTotal
Eksposur
Counterparty
Credit
Risk Risk
Jumlah Total (A+B+C)
-
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan
Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
No.
(1)
(2)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
Kategori Portofolio Portfolio Categories
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(6)
(7)
(8)
1
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
0
0
0
0
0
0
2
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Due to Public Sector Entity
0
0
0
0
0
0
3
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Due to Multilateral Development Bank and International
Institutions
4
Tagihan kepada Bank Due to Bank
5
Tagihan kepada Usaha Makro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Due to Macro & Small Enterprise and Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
Jumlah Total
0
0
0
0
0
0
70,057
26,591
26,591
53,302
22,486
22,486
25
19
19
703
527
527
3,005
3,004
3,004
243
233
233
73,087
29,614
29,614
55,800
23,246
23,246
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
63
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Disclosure of Asset Exposure on Balance Sheet
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 December 2016
No.
(1)
(2)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
Kategori Portofolio Portfolio Categories
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(6)
(7)
(8)
1
Tagihan kepada Pemerintah Due to Government
2,336,913
0
0
2,365,609
0
0
2
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Due to Public Sector Entity
0
0
0
92,794
46,397
46,397
3
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Due to Multilateral Development Bank and International
Institutions
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan kepada Bank Due to Bank
759,890
143,800
143,800
1,128,797
261,785
261,785
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Secured Mortage Loan
45,628
15,970
15,970
94,926
33,391
33,391
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan
19,748
19,748
19,748
94,493
94,493
94,493
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Staff or Retired Staff Loan
0
0
0
0
0
0
8
Tagihan kepada Usaha Makro, Usaha Kecil dan Porttofolio Ritel
Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
413,747
308,864
306,156
415,181
311,386
308,643
6,953,644
9
Tagihan kepada Korporasi Due to Corporations
12,362,822
7,733,377
6,467,486
8,369,253
8,236,994
10
Aset Lainnya Other Assets
285,619
427,720
427,720
47,269
68,758
68,758
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Exposure to Syariah Business Units (if present)
236,255
0
177,888
246,302
0
191,260
16,460,622
8,649,479
7,558,768
12,789,624
8,988,204
7,893,371
Jumlah Total
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Accounts
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Disclosure
of Committed
Liabilities/Contingencies
onTransaction
Administrative
Transaction
Disclosure
of Committed
Liabilities/Contingencies
Exposure on Exposure
Administrative
Accounts
(dalam jutaan Rupiah/in
rupiah / in million
million Rupiah)
2016 31 December 2016
31 Desember 2016/31
categories
Kategori Portofolio Portfolio Categories
No.
(1)
A
(2)
2015 31 December 2015
31 Desember 2015/31
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
Tagihan Bersih
Net Dues
Nilai MRK
Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(6)
(7)
(8)
Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada
Pemerintah Due
Due to
to Government
Government
kepada Pemerintah
0
0
0
0
0
0
2
Tagihan Kepada
Entitas Sektor
Sektor Publik
Publik
kepada Entitas
Due to Public Sector Entity
0
0
0
0
0
0
3
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Pembangunan Multilateral
Multilateral dan
dan Lembaga
Lembaga
kepada Bank
Internasional Due to Multilateral Development Bank and International
Institutions
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan Kepada
Bank Due
Due to
to Bank
Bank
kepada Bank
0
0
0
0
0
0
5
Kredit Beragun Rumah tinggal
TinggalSecured
SecuredMortage
MortageLoan
Loan
0
0
0
0
0
0
6
Kredit Beragun Properti Komersial Secured Commercial Property Loan
0
0
0
0
0
0
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
Pegawai / PensiunanStaff
StaffororRetired
RetiredStaff
StaffLoan
Loan
0
0
0
0
0
0
8
Tagihan kepada
Kepada Usaha
Usaha Makro,
Makro, Usaha
Usaha Kecil
Kecil dan
dan Porttofolio
Porttofolio Ritel
Ritel
Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
0
0
0
0
0
0
9
Tagihan kepada
Kepada Korporasi
Korporasi Due
Due to
to Corporations
Corporations
185,438
185,438
67,520
319,696
319,696
156,521
10
Tagihan yang Telah
telah Jatuh
JatuhTempo
TempoCurrent
CurrentDues
Dues
Jumlah Total
0
0
0
0
0
0
185,438
185,438
67,520
319,696
319,696
156,521
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Disclosure of Total Credit Risk Measure
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2016/31 december 2016
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih
Net Dues
Tagihan Bersih setelah
MRK
Net Dues after
Credit Risk Mitigation
(3)
(5)
Kategori Portofolio Portfolio Categories
No.
(1)
(2)
1
Total ATMR Risiko Kredit to ATMR Credit Risk
2
Total Faktor Pengurang Modal
Total Modifying Factors Capital
7,655,902
8,073,138
0
-
Laporan Tahunan 2016
64
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan menggunakan Metode standar
Disclosure of Market Risk using Standard Method
31 Desember 2016/31 December 2016
31 Desember 2015/31 December 2015
Kategori Portofolio Portfolio Categories
No.
(1)
1
Beban Modal
Capital Charge
ATMR
Risk Weighted
Assets
Beban Modal
Capital Charge
ATMR
Risk Weighted
Assets
Beban Modal
Capital Charge
ATMR
Risk Weighted
Assets
Beban Modal
Capital Charge
ATMR
Risk Weighted
Assets
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(2)
Risiko Suku bunga Interest Rate Risk
21,364
a. Risiko Spesifik Specific Risk
b. Risiko Umum General Risk
2
Risiko Nilai Tukar Exchange Rate Risk
3
Risiko Ekuitas *) Equity Risk
4
Risiko Komoditas *) Comodity Risk
5
Risiko Option Option Risk
Jumlah Total
267,056
9,750
121,871
-
-
-
-
21,364
267,056
9,750
121,871
8,442
105,529
4,280
53,503
-
-
-
-
29,807
372,585
14,030
175,374
-
-
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud for banks having subsidiaries exposed to related risks
Pengungkapan
Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
Disclosure
of
Maturity
- Bank Individual
Disclosure of Maturity ProfileProfile
Rupiah Rupiah
- Bank Individual
(dalam
(dalam jutaan
jutaan rupiah
Rupiah/in
/ in million Rupiah)
Posisi
31 desember
Tanggal Laporan
2016 31Current
December
Report
2016
Date
Pos - Pos
Items
Saldo
Balance
(2)
(3)
Jatuh Tempo Maturity
≤1 Bulan
≤1 Month
No.
(1)
I
Posisi Tanggal
31 desember
Laporan2016
Tahun
31Sebelumnya
December 2016
Previous Year
(4)
>1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
>12 Months
>1 Month to >3 Months and >6 Months to
33Mounths
Months
6 Months
12 Months
(5)
(6)
(7)
(8)
Jatuh Tempo Maturity
Saldo
Balance
≤1 Bulan
≤1 Month
(9)
>1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
>12 Months
>1 Month to >3 Months and >6 Months to
33Mounths
Months
6 Months
12 Months
(10)
(11)
(13)
(12)
(14)
NERACA On Balance Sheet
A. Aset Assets
1. Kas Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Place
Place. to
to Bank
Bank
Indonesia
3. Penempatan pada Bank lain Place
Place. to
to other
other bank
bank
29,660
29,660
-
-
-
-
30,998
30,998
-
-
-
-
663,509
614,906
-
48,603
-
-
286,077
286,077
-
-
-
-
529,630
469,630
60,000
-
-
-
523,984
263,984
260,000
-
-
-
4. Surat Berharga Securities
1,375,895
49,956
198,573
49,980
450,589
626,797
530,047
576
243
-
119,937
409,291
5. Kredit yang Diberikan Loans
5,454,550
843,521
1,289,118
1,224,349
659,569
1,437,993
5,807,310
756,021
1,466,095
1,308,763
912,275
1,364,156
239,370
71,729
85,197
73,361
773
8,311
107,465
8,942
19,914
58,168
4,395
16,046
77,513
45,242
3,374
3,087
3,108
22,702
65,911
(32,704)
3,999
4,086
46,592
43,938
8,370,127
12,244,634
2,124,643
1,265,891
1,636,262
0
1,399,380
0
1,114,039
2,095,803
11,096,931
7,351,792
8,369,253
1,313,894
1,283,350
1,750,251
0
1,371,017
0
1,083,199
1,833,431
7,085,903
4,652,896
3,827,241
626,154
124,495
75,006
-
3,614,965
3,007,522
440,582
73,026
93,836
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
327,454
327,454
-
-
-
-
388,452
388,452
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
150,000
150,000
-
-
-
-
250,000
50,000
200,000
-
-
-
6. Tagihan Lainnya Other Claims
claims
7. Lain - Lain Other Assets
assets
Total Aset Total Assets
assets
B. Kewajiban Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
2. Kewajiban Pada Bank Indonesia
Borrow
Borrow. from
FromBank
otherIndonesia
banks
3. Kewajiban pada Bank
lain Borrow.
Borrow from
bank lain
From
other Bank
issued
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued
5. Pinjaman yang diterima
Diterima Loans
Loans Received
Received
II
6. Kewajiban lainnya
LainnyaOther
OtherObligation
Obligation
287,551
87,653
98,363
83,602
9,901
8,032
185,828
6,840
66,568
61,265
12,529
38,627
7. Lain-lain Other Liabilities
143,673
58,892
29,314
850
600
54,018
140,719
67,702
27,559
580
613
44,265
Total Kewajiban Total Liabilities
5,561,574
4,451,240
753,831
208,946
85,507
62,050
4,579,965
3,520,515
734,709
134,871
106,977
82,892
Total Kewajiban Total Liabilities
2,808,553
(2,326,597)
882,431
1,190,434
1,028,531
2,033,754
2,771,828
(2,206,621)
1,015,543
1,236,146
976,222
1,750,539
5,318,178
2,325,654
1,025,134
729,341
902,020
336,029
1,616,159
648,802
538,831
24,797
70,850
332,878
11,985
11,985
-
-
-
-
7,629
7,629
-
-
-
-
5,330,163
2,337,639
1,025,134
729,341
902,020
336,029
1,623,788
656,431
24,797
70,850
332,878
7,860,527
2,277,769
1,949,439
1,887,690
1,362,405
383,225
4,001,299
811,455
666,113
556,669
1,538,345
428,716
71,398
957
12,408
42,381
13,848
1,804
35,360
1,805
8,366
5,934
18,125
1,130
7,931,925
2,278,725
1,961,847
1,930,071
1,376,253
385,029
4,036,659
813,260
674,479
562,603
1,556,470
429,846
(2,601,763)
58,914
(936,713)
(1,200,730)
(474,233)
(49,000)
(2,412,871)
(156,829)
(135,648)
(537,806)
(1,485,620)
(96,968)
206,791
(2,267,683)
(54,283)
(10,295)
554,299
1,984,753
358,956
(2,363,450)
879,894
698,341
(509,399)
1,653,572
-
(5,666,956)
(2,321,966)
(2,332,261)
(1,777,962)
206,791
-
(2,363,450)
(1,483,556)
(785,215)
(1,294,614)
358,958
REKENING ADMINISTRATIF Off
BalanceSheet
Sheet
off Balance
A. Tagihan Rekening administratif
Balance Sheet
Sheet
Administratif Off
off Balance
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingent
Total Tagihan Rekening Administratif
off Balance
Total Off
BalanceSheet
SheetAssets
Assets
538,831
off Balance
B. Kewajiban Rekening Administratif Off
Balance
Sheet Assets
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingent
Total Kewajiban Rekening Administratif
off Balance
Total Off
BalanceSheet
SheetAssets
Assets
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
off Balance
Administratif Off
BalanceSheet
SheetNet
NetGap
Gap
[(IA-IB)+(IIA-IIB)]/On
Balance
Sheet
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
/ On++off
Off
Balance
Sheet
Net Gap
Selisih Kumulatif Cumulative Gap
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
65
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Tonggak Sejarah
Milestones
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan
Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
Disclosure
of
Maturity
- Bank Individual
Disclosure of Maturity ProfileProfile
ForeignForeign
Currency -Currency
Bank Individual
(dalam
(dalam jutaan
jutaan rupiah
Rupiah/in
/ in million Rupiah)
Posisi Tanggal Laporan Current Report Date
Pos - Pos
Items
Saldo
Balance
(2)
(3)
Jatuh Tempo Maturity
≤1 Bulan
≤1 Month
No.
(1)
I
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Previous Year
>1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
>12 Months
>1 Month to >3 Months and >6 Months to
33Mounths
Months
6 Months
12 Months
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Jatuh Tempo Maturity
Saldo
Balance
≤1 Bulan
≤1 Month
(9)
>1 Bulan ke >3 Bulan dan >6 Bulan ke >12 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
>12 Months
>1 Month to >3 Months and >6 Months to
33Mounths
Months
6 Months
12 Months
(10)
(11)
(13)
(12)
(14)
on Balance
NERACA On
BalanceSheet
Sheet
A. Aset Assets
1. Kas Cash
28,707
28,707
-
-
-
-
24,044
24,044
-
-
-
-
Place. to
to Bank
Bank
2. Penempatan pada Bank Indonesia Place
Indonesia
286,291
286,291
-
-
-
-
1,543,920
1,543,920
-
-
-
-
Place. to
to other
other Bank
bank
3. Penempatan pada Bank lain Place
167,858
167,858
759
-
-
-
512,912
347,492
165,420
-
-
-
1,533
774
645,103
-
-
-
9,510
6,442
3,068
-
-
-
2,842,889
126,460
91,215
900,141
363,134
808,051
2,930,376
293,682
715,668
790,709
487,181
643,136
264,923
70,641
85,197
102,814
129
124
431,921
201,956
142,586
72,475
14,461
444
6,297
6,297
-
-
-
-
6,974
6,974
-
-
-
-
3,598,498
12,244,634
687,027
1,265,891
737,078
0
1,002,956
0
363,264
808,175
11,096,931
5,459,653
8,369,253
2,424,505
1,283,350
1,026,741
0
863,184
0
501,642
643,580
7,085,903
2,950,365
2,472,479
291,086
182,636
4,165
-
3,781,223
3,233,179
342,930
175,357
29,756
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
344,645
344,645
-
-
-
-
407,337
407,337
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
84,040
23,849
16,750
40,848
-
2,593
954,102
9,510
16,499
372,051
552,727
3,314
264,739
70,640
91,039
102,813
126
121
431,591
201,677
142,583
72,471
14,442
418
37,793
34,101
3,515
171
7
-
139,014
135,761
2,866
377
10
-
Total Kewajiban Total Liabilities
3,681,582
2,945,713
402,388
326,468
4,298
2,714
5,713,267
3,987,465
504,879
620,256
596,935
3,732
Total Kewajiban Total Liabilities
(83,084)
(2,258,686)
334,689
676,488
358,966
805,460
(253,615)
(1,562,960)
521,863
242,928
(95,293)
639,847
5,828,762
2,492,844
1,741,667
1,156,170
90,715
347,366
2,778,421
1,231,240
490,509
232,734
400,968
422,970
28,256
28,256
-
33,692
33,692
-
-
-
-
5,857,018
2,521,100
1,741,667
1,156,170
90,715
347,366
2,812,113
1,264,932
232,734
400,968
422,970
7,367,687
2,489,365
1,330,396
1,390,853
1,720,931
436,142
3,846,960
811,412
964,956
525,461
990,859
554,272
46,723
438
1,938
3,867
33,269
7,212
322,452
-
307
6,005
311,511
4,630
7,414,409
2,489,803
1,332,333
1,394,720
1,754,200
443,353
4,169,412
811,412
965,262
531,466
1,302,370
558,902
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
OffBalance
BalanceSheet
SheetNet
NetGap
Gap
Administratif off
(1,557,392)
31,297
409,333
(238,550)
(1,663,485)
(95,987)
(1,357,299)
453,519
(474,753)
(298,732)
(901,402)
(135,932)
[(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On++off
Off
Balance
Sheet
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/On
Balance
Sheet
Net Gap
(1,640,475)
(2,227,389)
744,023
437,938
(1,204,519)
709,473
(1,610,914)
(1,109,440)
47,110
(55,804)
(996,695)
503,915
-
(5,405,627
(1,483,367)
(1,045,429)
(2,349,948)
(1,640,475)
-
(1,109,440)
(1,062,331)
(1,118,135)
(2,114,830)
(1,610,914)
4. Surat Berharga Securities
5. Kredit yang Diberikan Loans
6. Tagihan Lainnya Other claims
Claims
7. Lain - Lain Other assets
Assets
Total Aset Total assets
Assets
B. Kewajiban Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia
Borrow from other
Bank Banks
Indonesia
3. Kewajiban pada Bank
bank lain
LainBorrow.
Borrow From
from
other Bank
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued
issued
5. Pinjaman yang Diterima
diterima Loans
Loans Received
Received
6. Kewajiban lainnya Other Obligation
7. Lain-lain Other Liabilities
II
REKENING ADMINISTRATIF off
OffBalance
BalanceSheet
Sheet
A. Tagihan Rekening Administratif
administratif Off
off Balance
Balance Sheet
Sheet
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingent
Total Tagihan Rekening Administratif
OffBalance
BalanceSheet
SheetAssets
Assets
Total off
490,509
OffBalance
Balance
B. Kewajiban Rekening Administratif off
Sheet Assets
1. Komitmen Commitment
2. Kontijensi Contingent
Total Kewajiban Rekening Administratif
Total off
OffBalance
BalanceSheet
SheetAssets
Assets
Selisih Kumulatif Cumulative Gap
Pengungkapan Risiko Likuiditas - Nilai LCR
Disclosure Of Liquidity Risk-The Value Of LCR
per 31 Desember 2016 as of 31 December 2016
Nilai LCR (%) LCR Value (%)
Bank Secara Individu Individually
Triwulan 1
Quarterly 1
(1)
Triwulan 2
Quarterly 2
(2)
Triwulan 3
Quarterly 3
(3)
Triwulan 4
Quarterly 4
(4)
N/A
N/A
146.54%
134.61%
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2015/31 December 2015
31 Desember 2016/31 December 2016
Pendekatan yang Digunakan
Approach Used
No.
(1)
1
(2)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 Tahun Terakhir)
Gross Revenue (Average
Last 3 Years)
Beban Modal
Capital Charges
ATMR
Risk Weighted Assets
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 Tahun Terakhir)
Gross Revenue (Average
Last 3 Years)
Beban Modal
Capital Charges
ATMR
Risk Weighted Assets
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
626,425
93,964
1,174,547
581,249
87,187
1,089,841
Jumlah Total
Laporan Tahunan 2016
66
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Manajemen Sumber
Daya Manusia
Human Resources Management
Organisasi yang sukses sangat ditentukan oleh kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat tetap bertahan
dalam bisnis dan kompetisi di bidang usahanya.
Successful organization, rely heavily on their Human
Resources (HR) quality to be able to stay in business,
sustainable and competitive in their field.
Bank CTBC Indonesia telah berada di Indonesia selama
hampir 20 (dua puluh) tahun dan visi Bank untuk menjadi
bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani
target pasar yang dipilih di Indonesia merupakan pondasi
bagi fungsi SDM.
Bank CTBC Indonesia has been in Indonesia for almost
20 (twenty) years and Bank’s vision to become one of the
leading focus bank and commit to serve selected target
market in Indonesia is the foundation of the HR function.
Bank berkomitmen untuk berinvestasi dalam SDM dengan
menciptakan keterikatan dan SDM yang unggul yang
dapat meningkatkan produktivitas, pelayanan dan
pertumbuhan bisnis.
The Bank is committed to invest in Human Resources by
creating engaged and high performed human resources
which can increase productivity, services and business
growth.
Membangun
keterikatan
dan
meningkatkan
pengembangan SDM adalah area yang menjadi fokus dari
pengelolaan SDM pada 2 tahun terakhir. Selain itu,
beberapa program di bawah ini tetap menjadi fokus dari
manajemen SDM di Bank:
1. Memperkuat budaya perusahaan yang mendukung
lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya
akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan
2. Keterlibatan manajer lini dalam proses pengelolaan
talenta
3. Meningkatkan komunikasi dengan karyawan
4. Meningkatkan pelayanan dan optimisasi operasional
SDM
5. Menyelaraskan strategi SDM dengan keberlangsungan
bisnis
Building engagement and improving the development of
human resources are the area that become the focus of
HR management in the past 2 years. In addition to that,
these following initiatives remain to be the focus of HR
management:
1. Strengthen corporate culture that encourage
conducive working environment, which will eventually
promote sustained and excellent performance
2. Involvement of line manager in talent management
process
3. Enhance communication to employees
4. Improve HR services level and optimize HR operations
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Bank CTBC Indonesia menyadari bahwa budaya
perusahaan yang kuat merupakan salah satu faktor
penentu suksesnya organisasi dalam lingkungan usaha
yang sangat kompetitif dan dinamis.
Bank CTBC Indonesia realizes that strong corporate
culture is one of the key success factor of sustained
organization in the highly competitive and dynamic
business environment.
Dengan 5 (lima) nilai-nilai inti perusahaan, Bank tetap kuat
menghadapi tantangan dalam dunia perbankan.
With the 5 (five) core values, the Bank stays strong to face
the challenges in the banking industry.
Dengan nilai Integritas, Bank menjaga kepercayaan dari
pemangku kepentingan dengan menjadi partner yang
dapat dipercaya.
With the value of Integrity, the Bank maintains the trust
from the stakeholders by being the trustworthy partner.
Dengan nilai Peduli, Bank melayani dengan hati, baik
kepada nasabah eksternal maupun internal.
With the value of Caring, the Bank serves both external
and internal customers with heart.
Dengan nilai Profesional, Bank menunjukkan komitmen
untuk melakukan yang terbaik dalam memberikan solusi.
With the value of Professional, the Bank shows its
commitment to do the best to provide solutions.
Dengan nilai Inovasi, Bank terus berupaya untuk
memperbaiki dan siap untuk berubah.
With the value of Innovation, the Bank strives to improve
and ready for change.
5. Align HR strategy with business sustainability
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
67
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Dengan nilai Kerjasama, Bank berkolaborasi untuk
mencapai visi dan misi Bank.
With the value of Teamwork, the Bank collaborates to
achieve the Bank’s vision and mission.
Selama tahun 2016, Bank tetap melanjutkan upaya untuk
membantu pengembangan karir karyawan agar dapat
memberikan kontribusi bagi kesuksesan Bank CTBC
Indonesia, dengan implementasi dari program sebagai
berikut:
1. Membangun
Kompetensi
melalui
program
pengembangan karyawan yang berkesinambungan
untuk mendukung budaya belajar
2. Meningkatkan
Keterikatan
Karyawan
dengan
melibatkan manajer lini untuk menjaga budaya kerja
yang positif
3. Pengembangan Organisasi yang selaras dengan
strategi bisnis, efektif dan efisien serta kompetitif.
Prioritas diberikan kepada kandidat internal untuk
mengisi lowongan di dalam organisasi.
4. Mempromosikan praktek kepemimpinan melalui
program berkesinambungan yang mengarahkan
kepada pentingnya perubahan dari masing-masing
individu di semua level demi tercapainya budaya kerja
yang lebih baik secara menyeluruh.
During 2016, the Bank has continued its work to provide
support for colleagues in their careers to enable them to
contribute to the long-term success of Bank CTBC
Indonesia, by implementing the following:
1. Competency Building through continuous program of
talent development to promote learning culture
2. Enhance Employee Engagement with the involvement
of line managers to maintain positive working culture
3. Organization Development that is aligned with the
business strategy, effective and efficient as well as
competitive. Priority is given to the internal candidates
to fill the vacancies within the organization.
4. Promote leadership practices through on going
leadership workshop that directing to the importance
of individual change at every level to achieve better
working culture in overall.
HR sebagai Mitra Bisnis
HR Business Partner
Peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam untuk
menyelaraskan pengelolaan sumber daya manusia dengan
perkembangan bisnis Bank dan menyediakan dukungan
serta solusi yang optimal agar bisnis bisa bertumbuh
secara finansial.
HR role as business partner is sharpened to align human
resources management with the business growth of the
Bank and provide optimum support and solution for the
business to grow financially.
Akuisisi Talenta
Bank CTBC Indonesia mendapatkan SDM dari berbagai
industri keuangan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip
rekrutmen yang transparan dan menerapkan kesetaraan
dalam kesempatan kerja/Equal Employment Opportunity
(EEO) untuk mendukung pertumbuhan bisnis di segala
tingkat dan tetap menjaga hasil kerja yang berkualitas.
Talent Acquisition
Bank CTBC Indonesia acquire talent from wide spread of
financial industries while maintaining the recruitment
principles that transparent and applying the Equal
Employment Opportunity (EEO) to support the business
growth at any level while maintaining the quality of output.
Mempersiapkan SDM secara internal merupakan hal yang
penting bagi Bank, sehingga program Management
Associate (MA) tetap diteruskan di tahun 2016.
While preparing the talent internally is very important to
us, we continue the Management Associate (MA)
program for 2016.
Untuk memperkuat organisasi, Bank melakukan
perencanaan tenaga kerja setiap tahun yang sesuai
dengan pertumbuhan bisnis. Proses tersebut melibatkan
seluruh grup dan rencana tenaga kerja yang disetujui
digunakan sebagai acuan bagi rekrutmen SDM.
To strengthen the organization, the Bank conducts
manpower planning every year that is aligned with
business growth. The process involves all groups and the
approved manpower budget is used as the basis of talent
acquisition.
Pengadaan talenta didasarkan pada jenis pekerjaan, yang
digambarkan seperti di bawah ini:
The sourcing for talent is based on the nature of the job,
that can be seen in below chart:
Laporan Tahunan 2016
68
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Jenis Pekerjaan Nature of Job
Pokok
Core
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Strategi Pengadaan Sourcing Strategy
Teknologi Informasi
Information Technology
Saluran Pengadaan Sourcing Channel
Karyawan Tetap
Permanent
Internal
Internal
Eksternal External: Fresh graduate
dan Pro-Hire
Karyawan
Tetap
Permanent
Bukan Pokok
Non Core
Karyawan
Kontrak
Direct
Contract
Alih Daya
Outsourcing
Alih Daya Tenaga Kerja
Manpower Outsourcing
Alih Daya Proses Bisnis
Business Process Outsourcing
Selama tahun 2016, Bank merekrut 70 karyawan baru
untuk mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian
Bisnis Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan
untuk Program Management Assosicate (MA) sebagai
bagian dari upaya pengembangan bakat baru yang
dilakukan dengan memberikan kesempatan untuk
mengambil bagian dalam proyek-proyek Bank termasuk
namun tidak terbatas pada pengembangan strategis dan
organisasi.
In 2016, the Bank hired 70 new employees to support the
business growth, especially in Retail and Corporate
Banking. It was also included the hiring for Management
Associate (MA) Program as part of young talent
development by giving the opportunity to participate in
Bank’s projects including but not limited to strategic and
organization development.
Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang
tepat, aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara,
seperti:
1. Rekrutmen Internal, diupayakan menjadi acuan utama
dalam organisasi. Hal ini dapat menciptakan dampak
positif karena perusahaan memberikan kesempatan
berkarir dan pengembangan kompetensi bagi
karyawan
2. Referensi Internal (Staff Get Staff) untuk
mempromosikan budaya positif dan tanggungjawab
untuk menjaga lingkungan kerja yang baik
3. Rekrutmen eksternal bagi profesional yang
berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa
rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet
4. Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui
job fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen
berbasis internet
To get the right people at the right place, the recruitment
activities are conducted with several ways, such as
through:
1. Internal Recruitment, is promoted at any stage within
organization. This will create positive impact as the
Bank give opportunities for the existing employees to
develop their career and competencies
Manajemen Talenta
Talent Management
Pengelolaan talenta merupakan salah satu elemen
terpenting di sebuah organisasi untuk menunjang
kelangsungan dan produktivitas. Pada dasarnya Bank
meyakini bahwa sumber daya yang berkualitas adalah
kunci kemajuan dan pengembangan Bank.
Talent management is one of the important elements in an
organization to maintain sustainability and productivity. In
accordance with this, basically Bank believes that
qualified human resource is the key for the Bank’s
improvement and development.
2. Internal Referral (Staff Get Staff) to promote positive
culture and responsibilities to keep good working
environment
3. External recruitment for pro hire or experienced
professionals from referral, recruitment agencies or
web-based recruitment
4. External recruitment for fresh graduates through job
fair, campus hiring or web-based recruitment
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
69
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif dimulai
dengan perencanaan sumber daya manusia yang baik,
serta perekrutan dan penempatan pada posisi yang tepat.
Pengembangan sumber daya manusia juga menjadi
komitmen Bank untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang lebih bermutu dan untuk mencapai sasaran Bank.
To get the best from our human resources, it should be
started from effective human resources planning,
recruitment process and placement in the right position.
Moreover, the human resources development is also the
Bank’s commitment to gain more qualified human
resources and to achieve Bank’s goal.
Selama kurun waktu 2016, proses pengelolaan talenta
yang telah dilakukan Bank antara lain:
1. Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan
strategi Bank.
2. Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek
kinerja dan potensi utama dari suatu jabatan
3. Pengembangan SDM melalui penugasan kerja,
mentoring maupun pengembangan kepemimpinan.
4. Mempertahankan talenta melalui mekanisme penilaian
kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas
karyawan, pengembangan talenta melalui pelatihan di
luar negeri atau sertifikasi profesi.
5. Mengkategorikan talent pool, memberikan perhatian
khusus terhadap pengembangan talenta.
6. Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan
penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai
salah satu upaya dalam melakukan program talent
engagement & retention.
7. Membangun talenta-talenta baru di level supervisi
melalui program Management Associate (MA) sebagai
langkah pengembangan dan penguatan tim
manajemen yang berkesinambungan.
During 2016, talent management process that had been
done by the Bank are:
1. Talent identification in accordance with Bank strategy.
Profil Sumber Daya Manusia
2. Talent selection, taking consideration of the
performance and potential of the positions.
3. Talent development through job assignment,
mentoring and leadership development.
4. Talent retention through performance evaluation and
bonus mechanism, updating talent benefit, overseas
training program or profession certification for talent
development.
5. Talent category for talent pool, to provide special
attention for developing talent.
6. Conduct various employee activities and give
recognition and award to talented employees as one
way to create talent engagement & retention program.
7. Development of new Talent at supervision level
through Management Associate (MA) Program as the
step toward development and strengthening of
management team.
Human Resources Profile
Jumlah karyawan tetap
di akhir tahun 2016
Total permanent employees
by end of 2016
458
Karyawan
Demografi Pegawai Tahun 2014 – 2016
Employees
Employees Demography Year 2014 - 2016
Jumlah Karyawan Total Employees
Jumlah Total
Tahun
Year
Pegawai Tetap
Full Time Employee
Pegawai Kontrak
Direct Contract Employee
Alih Daya
Outsource
Tidak Termasuk
Alih Daya
Exclude Outsource
Termasuk Alih Daya
Include Outsource
2016
458
49
521
507
1,028
2015
450
46
609
496
1,105
2014
446
33
477
479
956
Laporan Tahunan 2016
70
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Demografi Pegawai Tahun 2014 - 2016
Employees Demography Year 2014 - 2016
Teknologi Informasi
Information Technology
609
700
700
521
600
600
458
500
450
477
446
500
400
400
300
300
200
200
100
49
100
46
33
0
0
2016
2015
Pegawai Tetap
Full Time Employee
Pegawai Kontrak
Direct Contract Employee
Komposisi Karyawan berdasarkan Gender
Alih Daya
Outsource
Employee Composition by Gender
2015
2016
Jenis Kelamin Sex
2014
2014
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
Laki - Laki Male
240
52.40%
237
52.67%
224
50.22%
Perempuan Female
218
47.60%
213
47.33%
222
49.78%
Jumlah Total
458
100%
450
100%
446
100%
47.60%
2016
52.40%
47.33%
2015
52.67%
2016
Jenis Kelamin
Sex
49.78%
2014
50.22%
Laki - Laki
Male
2015
Perempuan
Female
2014
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
71
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Employee Composition by Education
2015
2016
Pendidikan Education
Jumlah
Total
Teknologi Informasi
Information Technology
%
2014
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
35
7.64%
36
8.00%
40
8.97%
Sarjana Bachelor
396
86.46%
388
86.22%
378
84.75%
Diploma Diploma
11
2.41%
10
2.22%
12
2.69%
16
3.49%
16
3.56%
16
3.59%
458
100%
450
100%
446
100%
Master Master
SMA High School
Jumlah Total
2.41%
3.49%
2.22%
7.64%
2016
3.56%
2015
86.46%
Master
Master
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia
84.75%
Sarjana
Bachelor
Diploma
Diploma
SMA
High School
Employee Composition by Age
2015
2016
Usia Age
8.97%
2014
86.22%
Pendidikan
Education
3.59%
2.69%
8%
2014
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
< 30 yo
152
33.19%
137
30.45%
122
27.35%
30 - < 40 yo
195
42.58%
199
44.22%
212
47.53%
40 - < 50 yo
97
21.18%
100
22.22%
97
21.76%
> 50 yo
14
3.05%
14
3.11%
15
3.36%
458
100%
450
100%
446
100%
Jumlah Total
Laporan Tahunan 2016
72
PT BANK CTBC INDONESIA
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Teknologi Informasi
Information Technology
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia
Employee Composition by Age
33.19% 30.45% 27.35%
42.58% 44.22% 47.53%
21.18% 22.22% 21.76%
3.05% 3.11% 3.36%
250
200
150
100
50
0
< 30 yo
30 - < 40 yo
40 - < 50 yo
2016
2015
Komposisi Karyawan berdasarkan Masa Kerja
2014
Employee Composition by Year of Service
2015
2016
Masa Kerja Year of Service
> 50 yo
2014
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
<1
180
39.30%
146
32.44%
115
25.78%
1-3
117
25.55%
131
29.11%
172
38.56%
3-5
57
12.45%
65
14.44%
47
10.54%
5 - 10
42
9.17%
46
10.22%
49
10.99%
10 - 15
51
11.14%
51
11.33%
56
12.56%
> 15
11
2.40%
11
2.44%
7
1.57%
458
100%
450
100%
446
100%
Jumlah Total
39.30%
2016
2015
2014
25.55%
32.44%
12.45%
29.11%
25.78%
14.44%
38.56%
<1
1-3
3-5
10.54%
5 - 10
10 - 15
9.17%
11.14% 2.40%
10.22%
11.33% 2.44%
10.99%
12.56% 1.57%
> 15
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
73
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Komposisi Karyawan berdasarkan Grade
Employee Composition by Grade
2015
2016
Berdasarkan Grade
Teknologi Informasi
Information Technology
2014
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
Jumlah
Total
%
Officer-Sr. Officer
183
39.96%
189
42%
189
42.38%
AM-SM
216
47.16%
202
44.89%
195
43.72%
AVP-VP
49
10.70%
48
10.67%
51
11.43%
> SVP
10
2.18%
11
2.44%
11
2.47%
458
100%
450
100%
446
100%
Jumlah Total
2.18%
2.47%
2.44%
10.70%
11.43%
10.67%
39.96%
2016
2015
47.16%
43.72%
AM - SM
Komposisi Karyawan berdasarkan Business
Unit (BU) dan Supporting Unit (SU)
2016
BU
> SVP
AVP - VP
Employee Composition by Business Unit (BU)
and Supporting Unit (SU)
2015
Group
Total
BU/SU
Corporate Banking
Treasury
Taiwanese & IOW Business
74
11
22
WM & Branch Banking
Consumer Lending
81
42
BU
230
BU TOTAL
BU TOTAL
SU
2014
44.89%
Officer - Sr. Officer
BU/SU
42.38%
42.00%
Risk Management
Credit Control
Financial Control
HR & Administration
Internal Audit
IT
Operation
Compliance - AML - Legal
SU TOTAL
GRAND TOTAL
20
33
20
20
6
27
91
11
SU
228
SU TOTAL
458
2014
Group
Total
Corporate Banking
Treasury
IOW Business
Taiwanese Business
WM & Branch Banking
Consumer Lending
33
10
11
15
118
41
BU
228
BU TOTAL
Risk Management
Credit Control
Financial Control
HR & Administration
Internal Audit
IT
Operation
Compliance - AML - Legal
GRAND TOTAL
BU/SU
20
32
21
18
6
26
89
10
SU
222
SU TOTAL
450
Group
Total
Corporate Banking
Treasury
IOW Business
Taiwanese Business
WM & Branch Banking
Consumer Lending
34
10
14
14
113
45
230
Risk Management
Credit Control
Financial Control
HR & Administration
Internal Audit
IT
Operation
Compliance - AML - Legal
22
29
21
22
6
26
78
12
216
GRAND TOTAL
446
Laporan Tahunan 2016
74
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Tingkat Pengunduran Diri Karyawan
Teknologi Informasi
Information Technology
Employee Turn Over
25.00%
20.00%
15.00%
2016
2015
2014
10.00%
5.00%
0.00%
Jan
Jan
Feb
Feb
Mar
Mar
Apr
Apr
Mei
May
Jun
Jun
Tingkat Pengunduran Diri Turn Over Rate
Jul
Jul
Agu
Aug
2016
13.64%
Sep
Sep
Okt
Oct
2015
21.24%
Nov
Nov
Des
Dec
2014
22.00%
Pelatihan dan Pengembangan
Training and Development
Salah satu kunci penting untuk menjaga kualitas kinerja
Bank
adalah
dengan
menjalankan
program
pengembangan secara berkesinambungan. Untuk
menghasilkan program pengembangan yang efektif
diawali dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan
pelatihan (TNA: Training Need Analysis) pada
masing-masing grup atau unit yang sejalan dengan misi,
visi, strategi dan nilai-nilai Bank yang selanjutnya akan
diformulasikan ke dalam Rencana Training Tahunan.
Dengan demikian rencana pengembangan di Bank dapat
dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan misi, visi,
strategi dan nilai-nilai Bank.
One of the key factors to maintain bank’s quality of
performance is by implementing development and
training program continuously. To deliver effective
development program always begin with Training Need
Analysis in every group and unit, which aligned with
Bank’s mission, vision, strategy and value. This TNA then
will be formulized in Bank’s Annual Training Plan.
Through this approach, development plan in the Bank can
be implemented in systematic manner and aligned with
the Bank’s mission, vision, strategy and values.
Untuk mengoptimalkan efektivitas dari program
pengembangan
yang
telah
disusun,
Bank
mengkombinasikan dua metode pengembangan. Selain
menggunakan metode pelatihan in-house, Bank juga
dapat mengirimkan karyawannya untuk mengikuti
pelatihan public.
To optimize the effectiveness of each development
programs, Bank shall combine two kinds of development
methods. Besides having the in-house training, Bank also
send the employees to participate in training program or
workshop organized by vendor through public training.
Program pelatihan in-house dikembangkan untuk
kebutuhan materi pelatihan yang lebih spesifik baik yang
terkait dengan produk perbankan, soft skills dan termasuk
juga kebijakan atau peraturan bank untuk menunjang
kinerja karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya.
Pelatihan Kepemimpinan dan Motivasi juga diberikan
kepada seluruh lapisan di Bank untuk memberikan
keseimbangan terhadap pengembangan karyawan.
The in-house training were developed to fulfill the training
needs which is more specific with Bank’s needs related to
banking products, soft skills as well as the knowledge
related to banking policies and regulations to support
employees in running their job and responsibilities. Bank
also arranged Leadership and Motivational in-house
trainings for all employees to give balancing in the
development programs.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
75
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Sementara itu, Bank juga secara aktif mengirimkan
karyawannya untuk mengikuti public training agar dapat
lebih mengembangkan wawasan yang sudah ada di Bank,
khususnya yang berhubungan dengan peraturan dan
kebijakan perbankan yang diselenggarakan oleh mitra,
lembaga perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator.
Moreover, Bank has commitment to actively send the
employees to participate in many public trainings to get
more updates of knowledge in the Bank, especially
related to the banking regulations and policies organized
by vendors, banking institution or regulator.
Adapun komposisi pelatihan in-house dan public training
selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Below is the composition of in-house and public training
in 2016:
53%
Public
Training
47%
In-house
Training
Untuk pelatihan in-house,, sebanyak 57% pengajar
berasal dari internal Bank dan sisanya dari pengajar
eksternal/vendor.
For the in-house training, 57% of the trainers are coming
from internal Bank and the rest are from external
trainers/vendors.
Dibandingkan tahun lalu, program in-house tahun ini
meningkat sekitar 8%. Untuk lebih mendapatkan hasil
yang efektif, beberapa program memang khusus dibuat
secara in-house. Program in-house yang telah dilakukan
mencakup pengetahuan dan ketrampilan teknis maupun
non-teknis.
Compared to last year, in-house program has increased
for 8%. In order to get the effective result from the
program, Bank intentionally arranged the in-house
program. The in-house program covers both category, the
technical and non-technical skills and knowledge
training.
Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat
jenis program Pelatihan, yaitu:
In the implementation so far, the Bank had defined four
types of Training program, which are:
1. Pelatihan Regulatori
Jenis pelatihan yang berhubungan dengan peraturan
dan kebijakan perbankan yang dikeluarkan oleh
Regulator untuk menunjang karyawan mengenai
peraturan atau kebijakan perbankan terbaru.
1. Regulatory Training
Training which relates to banking regulation and policy
from the Regulator to improve employee’s knowledge
in term of new or updated banking regulation and
policy.
2. Pelatihan Pengetahuan
Jenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis
perbankan ataupun yang berhubungan langsung
dengan unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja
karyawan dalam bekerja.
2. Knowledge Training
Technical Training which relates to banking knowledge
or other technical knowledge to support employee’s
performance.
3. Pelatihan Ketrampilan
Jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills
atau hard skills.
3. Skills Training
Training that has purpose to improve employee’s soft
skills or hard skills.
4. Pelatihan Sertifikasi
Jenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan
kebutuhan sertifikasi kompetensi maupun profesi.
4. Certification Training
Technical training which relates to the need of certification in certain competency or profession.
Laporan Tahunan 2016
76
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Distribusi Program Pelatihan
Teknologi Informasi
Information Technology
Training Program Distribution
7%
8%
Pelatihan Sertifikasi
Certification Training
Pelatihan Regulatori
Regulatory Training
42%
43%
Pelatihan Ketrampilan
Skill Training
Pelatihan Pengetahuan
Knowledge Training
Selama tahun 2016, Bank CTBC Indonesia telah
melaksanakan berbagai macam pelatihan secara internal
dan eksternal baik dalam negeri maupun luar negeri. Total
investasi yang telah dicapai untuk pelatihan dan
pengembangan adalah sebesar IDR 9,196 miliar, dan
mencapai 5,17 % dari total biaya tenaga kerja.
During 2016, Bank CTBC Indonesia has conducted a
variety of local and overseas training, both internal and
external. The total investment for the training program was
IDR 9.196 billions, and reached 5.17 % from total staff
expenses.
Program pengembangan di Bank dilakukan secara
menyeluruh di setiap level jabatan. Sebagai satu upaya
untuk mengembangkan karakter karyawan dan menjaga
nilai-nilai Bank, di tahun 2016 telah dilaksanakan program
pelatihan motivasi untuk seluruh karyawan.
The development programs in Banks were completely
done in all levels. As a way to enhance employee’s good
character and maintain the Bank’s values, in 2016 Bank
conducted motivational program to all employees.
Bank juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan
peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan, antara
lain pengetahuan Banking Product, Banking Services dan
Banking Knowledge di area Marketing, Operation,
Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human
Resources. Secara berkala Bank juga melakukan
pengembangan terhadap ketrampilan dan pengetahuan
sistem perbankan khususnya dari sisi operasional dan IT.
Bank also conducted various trainings to improve
employee’s knowledge and performance, such as
Banking Product, Banking Services and Banking
Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal,
Compliance, Finance and Human Resources. Moreover,
Bank continuously upgrading the skills and knowledge in
banking system specifically in operational and IT side.
Sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan
oleh otoritas perbankan, Bank menerapkan prinsip
kehati-hatian dalam pengelolaan bank. Para karyawan dan
pejabat Bank yang memegang kendali manajemen dan
operasional telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen
Risiko.
In accordance with banking regulation and policy from
regulator, Bank implement prudential banking principles.
Bank’s employees and executives who have control in
management and operational area had participated in
Risk Management Certification.
Selain sertifikasi Manajemen Risiko, sertifikasi lainnya
seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah
dipenuhi oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan
rencana strategis Bank untuk memiliki berbagai macam
produk.
In addition to the Risk Management Certification, other
certifications such as AAJI, Bancassurance and
WAPERD have been completed by employees who are
required to obtain the certification according with the
Bank’s strategic plan to have a wide range of products.
Program pelatihan di Bank dibuat untuk beberapa tujuan;
program pengembangan dan juga sebagai salah satu
upaya retention bagi karyawan potensial. Di tahun 2016,
Bank memberikan prioritas kepada karyawan yang terpilih
sebagai Karyawan Terbaik di jenjang Staf, Supervisor/Unit
Head dan Department Head untuk mendapatkan
pelatihan yang bersifat khusus baik di dalam maupun luar
negeri.
Training program in Bank is designed for several
purposes; the development program as well as one of the
retention tools for potential employees. In 2016, Bank had
priority to some employees selected as The Best
Employee in Staff, Supervisor/Unit Head and Department
Head level to participate in local or overseas special
development program from Bank.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
77
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan
tahun 2016:
Teknologi Informasi
Information Technology
Below is the realization of training program in 2016:
Angkatan
Batch
Jumlah Peserta
Participant
Program Induction
Program Pelatihan Sertifikasi
5
59
Sertifikasi Manajemen Risiko
15
52
Risk Management Certification
Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko
5
44
Risk Management Certification Refreshment
Sertifikasi WAPERD
Sertifikasi AAJI
18
64
7
16
WAPERD Certification
AAJI Certification
Pelatihan Anti Fraud
5
147
Anti Fraud Training
Pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen
13
212
Service & Settlement of Customer Complaint Training
Program Pelatihan
Program Pelatihan Perilaku
Training Program
Behavioural Training Program
Program Pelatihan Pengetahuan Perbankan
Induction Training
Certification Training Program
Banking Knowledge Training Program
Pelatihan SDM
8
44
HR Training
Pelatihan Operation
Workshop Banking Business Plan & Strategy
12
4
108
166
Operation Training
Banking Business Plan & Strategy Workshop
Pelatihan IT
18
335
IT Training
Pelatihan APU/PPT
20
425
AML/CFT Training
Pelatihan Manajemen Risiko
Pelatihan Keuangan
19
6
163
91
Risk Management Training
Finance Training
Pelatihan Treasury
15
235
Treasury Training
Pelatihan Legal
4
83
Legal Training
Pelatihan Audit
Pelatihan Kredit
2
13
2
32
Audit Training
Credit Training
Pelatihan Kepatuhan
4
307
Compliance Training
Pelatihan Pengetahuan Perbankan
36
382
Banking Knowledge Training
Pelatihan Produk Perbankan
Pelatihan Trade
4
3
99
31
Banking Product Training
Trade Training
Pelatihan Pajak
11
1
87
8
Banking Product Training
Pelatihan Collection
Pelatihan General Affairs
3
11
Banking Product Training
Pelatihan Bahasa Indonesia
2
2
Pelatihan Bahasa Inggris
3
4
English Course
Pelatihan Bahasa Mandarin
Pelatihan Keterampilan Sales
2
6
19
65
Mandarin Course
Sales Skill Training
Pelatihan Excel
8
66
Excel Training
Pelatihan Coaching for Performance
2
25
Coaching for Performance Training
Workshop CTBC History and Culture
Pelatihan Service Excellence
2
1
37
7
CTBC History and Culture Workshop
Service Excellence Training
Presentation & Communication Skill Training
Program Pelatihan Keterampilan & Motivasi
Trade Training
Skill & Motivational Training Program
Bahasa Indonesia Course
Pelatihan Ketrampilan Presentasi & Komunikasi
3
22
Pelatihan Efektivitas Pribadi
12
367
Personal Effectiveness Training
Employee Engagement Program Workshop
10
499
Employee Engagement Program Workshop
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen
Leadership and Management Training
1
1
Jumlah
303
4317
Total
Pelatihan Domestik
284
4291
Domestic Training
Pelatihan Luar Negeri
19
26
Overseas Training
Laporan Tahunan 2016
78
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Program Wajib
Mandatory Program
Beberapa program wajib yang dilaksanakan sepanjang
tahun 2016 adalah Program Induction, pelatihan Anti
Fraud, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU-PPT), pelatihan sertifikasi manajemen
risiko dan pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan
Konsumen. Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Risiko
diberikan bagi karyawan baru dan juga sebagai pelatihan
penyegaran bagi karyawan yang sudah ada.
In 2016, Bank had conducted mandatory programs, such
as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money
Laundering and Countering the Financing of Terrorism
(AML-CFT), Risk Management Certification and also
Service & Settlement of Customer’s Complaints.
Mandatory training such as AML-CFT and Risk
Management training were conducted for new employees
and has been offered as refreshment training for existing
employees.
Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan
tahun 2016:
Below is the realization of Mandatory Program in 2016:
Program Pelatihan
Angkatan
Batch
Jumlah Peserta
Participant
Training Program
Program Induction
5
59
Induction Program
Anti Fraud
APU - PPT
5
20
147
425
Anti Fraud
AML - CFT
Sertifikasi Manajemen Risiko
19
163
Risk Management Certification
Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen
13
212
Service & Settlement of Customer Complaints
Engagement Karyawan
Employee Engagement
Sebagai salah satu upaya dalam mempertahankan SDM
yang
berkualitas,
Bank
telah
menerapkan
program-program
Engagement
karyawan.
Selain
memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC
Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di
bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan
Retention yang efektif:
As one of the efforts to retain talented people, Bank had
implemented some Employee Engagement programs.
Besides offering equal opportunities for all employees to
develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had
also applied some principles as mentioned below to
create effective Employee Engagement and Retention
program:
1. Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap
prestasi dan kontribusinya dalam mendukung
pencapaian target Bank
2. Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan
berkala terhadap kinerja karyawan
3. Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit
yang kompetitif
4. Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke
atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang
memadai
1. Every employee is recognized for any achievement or
contribution to support Bank’s target,
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
dan kondusif, Bank CTBC Indonesia mendukung inisiatif
karyawan untuk membentuk komunitas di dalam
perusahaan. Bank percaya bahwa keberadaan komunitas
ini akan memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan
dan keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja,
meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung kinerja
Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan.
In order to create a comfortable and conducive working
environment, Bank CTBC Indonesia supports the
initiative to build communities for employees. The Bank
believes that such communities will be beneficial in
building relationship and engagement among employees
from different working units, increase overall employee
loyalty, and support the overall performance of Bank
CTBC Indonesia.
Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga,
seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan
yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk
mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga
diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan
meningkatkan produktivitas karyawan.
The community that are available in the Bank is sports
community, such as futsal, badminton, bowling and yoga.
The support is given in the form of providing practice
expenses as well as expenses to participate in
competition. Activities through a sport community are
expected to build a spirit of sportsmanship and increase
overall employee productivity.
2. Bank implements a fair system to evaluate employee’s
performance periodically
3. Bank has a competitive compensation and
remuneration system
4. Bank has provided open communication from
top-down level through some proper media of
communication
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
79
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Pada tahun 2016, Bank juga telah menyelenggarakan
beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti
perusahaan dan membangun keterikatan, seperti:
In 2016, the Bank had conducted several activities to live
the core values and build employee engagement, such as:
1. Ulang Tahun CTBC Indonesia: Bank menggelar
beberapa acara secara maraton dengan tema All
About Caring mulai dari penyelenggaraan caring
workshop, bazaar karyawan dan donor darah. Tema
Caring diangkat dalam acara ini untuk melestarikan
nilai-nilai dasar di dalam Bank.
2. Buka Puasa Bersama
3. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus
4. Team Building
5. Kegiatan Olah Raga mingguan, antara lain: Bowling,
Futsal, Bulu tangkis, Yoga, Aerobic
6. Townhall Meeting
1. CTBC Indonesia Anniversary: Bank arranged
marathon events with theme All About Caring. Starting
with some caring workshops, employee bazaar and
blood donation. The purpose we raise Caring theme
for this event is to live the core values within the Bank.
Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada
karyawan adalah:
Some awards program that had been given to employees
were:
1. Distribusi buah setiap bulan
2. Pembagian angpao kepada seluruh karyawan
menjelang Tahun Baru Imlek
3. Penghargaan Masa Kerja: 5, 10,15 dan 20 tahun
4. Penghargaan Best Employee
5. Penghargaan Sales Terbaik
6. Penghargaan Collector Terbaik
1. Monthly fruit distribution
2. Angpao distribution to all employees for celebrating
Chinese New Year
3. Long Service Award: 5, 10, 15 and 20 years
4. Best Employee Award
5. Best Sales Award
6. Best Collector Award
Manajemen Kinerja
Performance Management
Bank adalah organisasi yang berbasis kinerja. Target Bank
diturunkan ke bawah sampai ke level Group, unit kerja
serta masing-masing individu. Target kerja diterjemahkan
ke dalam MBO (Management by Objectives) untuk tiap
departemen dan individu.
The Bank is a performance based organization. Bank’s
target is cascaded down to all Groups and working units
as well as individuals. The work target is translated into
MBO (Management By Objectives) for both department
and individual.
Penilaian kinerja dilaksanakan setiap tahun untuk
mengevaluasi kinerja individu karyawan dan dilaksanakan
berdasarkan prinsip obyektivitas dan keadilan. Sistem
penilaian yang dibangun harus mampu menjadi pembeda
antara karyawan yang berkinerja tinggi dengan karyawan
yang berkinerja rendah.
Performance evaluation is conducted every year to
evaluate individual performance and it is conducted
based on objectivity and fairness principles. The
assessment system should be able to distinguish
between high performing and low performing employees.
Penilaian kinerja mengukur pencapaian kinerja karyawan
terhadap target individu yang merupakan turunan dari
target/sasaran Bank. Target individu karyawan ditetapkan
dan disepakati bersama atasan di awal tahun.
Performance assessment measures achievement of
individual targets that are derived from Bank’s
target/goals. Individual target is set and agreed with
employee’s supervisor at the beginning of the year.
Penilaian kinerja bagi Bank maupun karyawan bertujuan
dan bermanfaat untuk:
Performance evaluation for Bank and employees has the
following objectives and benefits:
1. Umpan Balik, sebagai alat untuk memberikan umpan
balik bagi atasan dan bawahan.
2. Perbaikan Kinerja, sebagai alat untuk membantu
atasan dan bawahan mengambil tindakan yang tepat
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
3. Penyesuaian Kompensasi, menjadi dasar penetapan
kompensasi.
4. Pelatihan & Pengembangan, untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi
karyawan agar kinerja dan kompetensi dapat
ditingkatkan.
1. Feedback, as a tool to provide feedback to
supervisors and subordinates.
2. Performance Improvement, as a tool to assist
supervisors and subordinates to take appropriate
measures to improve employee performance.
3. Compensation Adjustment, as the basis of
compensation setting.
4. Training & Development, to identify training and
development needs for employees so that their
performance and competencies can be improved.
2.
3.
4.
5.
Ramadhan Break Fasting
Indonesia Independence Day Celebration, August 17
Team Building
Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal,
Badminton, Yoga, Aerobic
6. Townhall Meeting
Laporan Tahunan 2016
80
PT BANK CTBC INDONESIA
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
5. Manajemen Talenta, untuk mengidentifikasi karyawan
yang memiliki kinerja dan kompetensi yang sangat baik
untuk dikelola pengembangan karir berikutnya.
5. Talent Management, to identify employees with
excellent performance and competencies for further
career development management.
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Program kesejahteraan karyawan terus diperhatikan oleh
Bank seiring dengan pertumbuhan Bank. Bank
memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai
peraturan yang berlaku dan praktek di pasar. Fasilitas
kesehatan diberikan kepada karyawan dan keluarganya
melalui perusahaan asuransi yang ditunjuk serta BPJS.
The bank had been consistently paying attention on the
Employee welfare program in conjunction with the Bank’s
growth. Bank provides competitive remuneration package
according to the prevailing regulations and market
practices. Health care facility is provided for employees
and their family through the appointed insurance
company and BPJS.
Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia secara
keseluruhan adalah sebagai berikut:
The overall Bank CTBC
philosophy remains to:
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Mendukung strategi bisnis dan tujuan organisasi;
Mendorong kinerja individu dan team;
Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik;
Tetap sejalan dengan praktek pasar;
Kebijakan
remunerasi
mempertimbangkan:
Bank
disusun
dengan
Indonesia
remuneration
Support the business strategy and goals;
Encourage individual and team performance;
Retain good performing employees;
Stay in line with market practice;
Banking remuneration policy is arranged with these
considerations:
To create an effective risk management
Bank’s financial stability
Adequacy & Strengthen of Bank’s capital
Short-term and long-term liquidity requirement
Terciptanya manajemen risiko yang efektif
Stabilitas keuangan Bank
Kecukupan dan penguatan permodalan Bank
Kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka
panjang
5. Potensi pendapatan di masa yang akan datang
1.
2.
3.
4.
Ketentuan pemberian remunerasi antara lain:
Terms of the remuneration are as follows:
1. Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
pemberian remunerasi yang bersifat tetap dan variabel.
2. Remunerasi yang bersifat tetap harus memperhatikan
skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat
inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan, serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Remunerasi yang bersifat variabel juga harus
memperhatikan prudent risk taking. Pemberian bonus
harus didasarkan pada:
a. Kinerja (individu, unit bisnis, dan/atau Bank)
1. Bank apply prudent principles in giving fix and variable
remuneration.
2. The fix remuneration shall consider business scale,
complexity, peer group, inflation rate, financial
condition and ability, and comply with the prevailing
legislations.
1.
2.
3.
4.
b. Risiko
5. Future potential of income
3. The variable remuneration shall also consider prudent
risk taking. Bonus distribution has to be based on:
a. Performance (individual, business and/or bank
performance)
b. Risk
Prinsip umum dalam menentukan remunerasi, ditentukan
dengan pertimbangan:
The general principles in determining remuneration are
based on the consideration of:
1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana
diatur
dalam
peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Prestasi kerja individual dan tercermin sebagai kinerja
fungsional.
3. Kewajaran dengan peer group.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Bank.
1. Financial performance and reserve formation as
stipulated in prevailing laws and regulation.
2. Individual work performance and reflected as
functional performance.
3. Fairness compared to peer group.
4. Considering on long term goals and strategies of the
Bank.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
81
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market
dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank
CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary
survey di dalam kelompok industri perbankan dalam
melaksanakan penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan
lainnya.
In order to align our salary structure with the market and
to be more competitive within our peer group, Bank
CTBC Indonesia has referred to salary surveys in the
banking industry in implementing the Bank’s salary
adjustment and other employee’s benefits.
Komunikasi Internal
Internal Communication
Komunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan
untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik
antara karyawan dan Bank.
Internal communication in Bank is very important to build
and maintain good relationship between employees and
the Bank.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia
telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal
Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk
menjembatani komunikasi dan informasi antara
manajemen Bank dengan karyawan atau antar karyawan
sendiri.
To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has
provided some internal communication media in the
Bank. The role of each media is to bridge the
communication and information among the Bank’s
Management and employees or even among the
employees itself.
Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah
menggunakan berbagai media komunikasi internal yang
telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu:
In the last couple of years, Bank CTBC Indonesia had
implemented various internal communication media
which had been evaluated for their effectiveness by all
employees, such as:
1. Folder Bersama, yaitu media komunikasi internal yang
dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan
akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini,
formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui
bersama ada di dalam folder bersama ini.
2. Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang
bisa ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan
di bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan.
3. Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam
setahun, merupakan media komunikasi langsung antara
karyawan dengan manajemen senior Bank.
4. Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan
media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan.
Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat,
kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi
umum lainnya dapat dibaca melalui media ini.
5. Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan
pertemuan secara online sehingga memudahkan
diskusi dan koordinasi jarak jauh.
6. Teleconference, dilakukan untuk diskusi atau
pemantauan tanpa tatap muka.
7. Papan informasi dan poster, sebagai media
penyebaran informasi melalui papan informasi yang ada
di kantor cabang maupun kantor pusat.
8. Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui
pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi
kegiatan kerja.
1. Public Folder, is an internal communication media that
can be accessed by all employees who are given the
access to the system. It consists of the update policy,
internal forms, and any other information that need to
be known by all employees.
2. Email blast, is the email information deployment that
can be addressed to all employees or particular group
of employees depending on the need.
3. Town Hall Meeting, which is held on semi annually
basis, is a direct communication media from
employees to senior management of the Bank.
4. Newsletter, which is issued every month, serves as a
communication media from and to employees. Several
information such as corporate and employees
activities or other general information can be found in
this media.
5. Video conference, as the facility to have an on line
meeting to easier long distance discussion and
coordination.
6. Teleconference, facilitates for off site discussion or
monitoring.
7. Information Board and poster, is a visual media to
disseminate information through information board in
the branches or head office.
8. Internal communication between teams, that are
carried out in regular meetings to discuss or evaluate
the work activities.
Laporan Tahunan 2016
82
PT BANK CTBC INDONESIA
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Teknologi Informasi
Information Technology
Peristiwa Penting
Event Highlights
Teknologi Informasi
Information Technology
Nasabah mulai merasakan kenyamanan, kemudahan,
kecepatan dan keamanan bertransaksi dengan
menggunakan kanal-kanal e-banking. Untuk menjaga
momentum
ini,
Bank
senantiasa
melakukan
pengembangan untuk menambah fitur-fitur dan
fungsionalitas pada kanal-kanal e-banking Bank.
Customers started to feel comfort and experience the
easiness, fast and secure transact with bank using
e-banking channels. To keep this moment, the Bank
continue its enhancement to add more features and
functionalities in its all e-banking channels.
Bank menyadari bahwa keamanan menjadi yang terutama
dan penting setelah sistem e-banking diperkenalkan.
Sehingga, memperkuat keamanan informasi juga menjadi
salah satu fokus Bank di 2016. Web application firewall
dan sistem baru Anti Money Laundering (AML) telah
diimplementasikan di 2016 dan dilanjutkan dengan
implementasi dari sistem keamanan informasi bertahap
lainnya.
The Bank realizes that security becoming urgent and
important after introducing e-banking system. Therefore,
strengthening information security was also one of its
focuses in 2016. Web application firewall and new Anti
Money Laundering (AML) systems had been
implemented in 2016 and continue with implementation
of other layers information security system.
Pada sisi bisnis lainnya, Bank terus melakukan perluasan
layanan Bank pada nasabah dengan menyediakan
sistem-sistem baru untuk mendukung Unit Bisnis
meluncurkan produk-produk/layanan-layanan baru.
On the other business, the Bank continues to expand its
services to customers by providing new systems to
support Business Units launching new products/services.
Pada pertengahan 2016, Bank meluncurkan Mutual Fund
untuk memberikan sumber tambahan non-bunga bagi
Bank dan mengakomodasi kenyamanan nasabah dalam
melakukan transaksi pembelian, penjualan dan pengalihan
reksadana.
In mid of 2016, the Bank launched Mutual Fund to
provide additional sources of non-interest income for the
Bank and accommodate convenience for customers in
doing subscription, redemption and switching
transactions.
Bank juga mengembangkan sistem IOW (Indonesia
Overseas Workers) untuk mengakomodasi regulasi baru
pada Program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan Program
Non-KUR dimana pemerintah akan memberikan subsidi
suku bunga pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dengan
program ini, Bank akan memberikan kenyamanan pada
para tenaga kerja untuk mendapatkan pinjaman dengan
bunga dan biaya administrasi rendah.
The Bank also enhances IOW (Indonesia Overseas
Workers) system to accommodate new government
regulation on the Microfinance Program (KUR – Kredit
Usaha Rakyat) and Non-Microfinance Program
(Non-KUR) in which government will subsidize IOW
interest rate. With this program, the Bank will provide
convenience for workers to having loan with low interest
and administration fee.
Untuk mematuhi regulasi pelaporan yang baru,
pengembangan dan implementasi sistem telah dilakukan
di 2016: pengembangan sistem LHBU dan LBU, SKN
New Generation untuk memungkinkan nasabah
melakukan transfer dalam jumlah banyak, serta
mengimplementasikan aplikasi regulasi baru untuk
menyediakan laporan LCR (Liquidity Coverage Ratio)
Basel-3.
To comply with new regulatory reporting, systems
enhancement and implementation had been done in
2016: LHBU and LBU system enhancement, New
Generation of SKN to allow customer to transfer in bulk,
and implementation of new regulatory application to
provide LCR (Liquidity Coverage Ratio) Basel-3 report.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
83
Teknologi Informasi
Information Technology
Peristiwa Penting
Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Peristiwa Penting
Event Highlights
Temu Nasabah mengenai
Prospek Bisnis, Ekonomi dan
Keuangan 2016
Bekerjasama dengan PT Asuransi
Jiwa Generali Indonesia, pada
bulan Februari dan Maret 2016,
Bank
CTBC
Indonesia
menyelenggarakan
rangkaian
kegiatan temu nasabah bertajuk
Monkey, Its Business
“An
An Enchanted Evening: The Year of Fire Monkey
Prospect and Strategy” bagi para nasabah di wilayah Surabaya dan
Bandung. Kegiatan diselenggarakan dalam rangka menyambut
Tahun Baru Imlek Monyet Api 2016, sekaligus memberikan wawasan
mengenai prospek usaha, ekonomi dan keuangan bagi nasabah.
Customer Gathering about Business, Economic and Finance Prospects in 2016
In February and March 2016 Bank CTBC Indonesia cooperated with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia held a
series of customer gathering events titled "An Enchanted Evening: The Year of the Fire Monkey, Its Business Prospect
and Strategy" for its Surabaya and Bandung customers. Activities were held to welcome the 2016 Fire Monkey Lunar
New Year, as well as to give insights to customers on the prospects of business, economics and finance.
Temu Nasabah mengenai
Program Pengampunan Pajak
Sebagai rangkaian kegiatan
bersamaan dengan peluncuran
produk-produk
reksadana,
dilakukan juga temu nasabah
Bank CTBC Indonesia di Jakarta
pada bulan Agustus 2016
berupa sosialisasi dan talkshow
mengenai program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty Law).
Pembicara Bapak Rustam Budiman dari kantor konsultan pajak dan
keuangan PT Prima Magna Advistama membahas mengenai
kebijakan pengampunan pajak, sedangkan topik mengenai
dampaknya pada kegiatan ekonomi dan keuangan dibahas oleh para
pembicara dari PT BNI Asset Management,
PT Eastspring
Investments Indonesia serta PT Batavia Prosperindo Aset
Manajemen.
Customer Gathering on The Tax Amnesty Law
As a sequence with the launching of mutual fund products and also in order to socialize the Tax Amnesty Law
implemented by Indonesia government, Bank CTBC Indonesia held a customer gathering in Jakarta in August 2016.
This event presented Mr. Rustam Budiman, speaker from PT Prima Magna Advistama financial and tax consulting firm
about the tax amnesty law and speakers from PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia and
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen about its policy and regulation impacts to investment and finance.
Peluncuran Produk-produk Baru Wealth Management
Melengkapi varian pilihan produk wealth management bagi para
nasabah, baik untuk tujuan perlindungan maupun investasi, Bank
CTBC Indonesia pada bulan Agustus dan Oktober 2016
Laporan Tahunan 2016
84
PT BANK CTBC INDONESIA
Teknologi Informasi
Information Technology
Peristiwa Penting
Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
meluncurkan sekaligus sebelas pilihan produk reksadana serta dua produk bancassurance, ‘ProteksiKu’ dan ‘ProteksiKu
Tetap’. Produk-produk tersebut merupakan hasil kerjasama antara Bank CTBC Indonesia dengan tiga perusahaan
manajer investasi terkemuka di Indonesia, yaitu PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia dan
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen serta perusahaan asuransi PT Zurich Topas Life.
The Launching of New Wealth Management Products
Completing the variants of wealth management products for its customers, both for protection and investment
objectives, Bank CTBC Indonesia in August and October 2016 launched eleven new mutual funds and two
bancassurance products, 'ProteksiKu' and 'ProteksiKu Tetap'. These are the results of cooperation with three leading
investment management companies in Indonesia – PT BNI Asset Management, PT Eastspring Investments Indonesia
and PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen – and the insurance company of PT Zurich Life Topas.
Kegiatan untuk Nasabah Taiwan di Tangerang
Bank CTBC Indonesia kantor cabang Karawaci, Tangerang pada
bulan September 2016 menggelar kegiatan khusus bagi para
nasabah Taiwan berupa pengenalan sejarah, seni, budaya dan
kuliner lokal China Benteng. Kegiatan dipandu langsung oleh Bapak
Udaya Halim selaku pemerhati, ahli sejarah dan pemilik Museum Benteng Heritage, Tangerang. Kegiatan diikuti penuh
antusias oleh para nasabah, termasuk pengenalan lebih jauh mengenai budaya Cio Tao, pernikahan tradisional khas
masyarakat China Benteng yang sudah mulai langka ditemui saat ini.
Event for Taiwanese Customers in Tangerang
Bank CTBC Indonesia of Karawaci Sub Branch, Tangerang in September 2016 held a special event for its Taiwanese
customers in the form of the introduction and exploration of traditional heritage, art, culture and local culinary of China
Benteng. The activities are fully guided by Mr. Udaya Halim as the observer, historian and owner of Museum Benteng
Heritage, Tangerang. This event followed enthusiastically by customers, including further introduction about Cio Tao
culture, the traditional wedding ceremony of Chinese Benteng society which is rarely hard to found nowadays.
Kegiatan Bersama Nasabah di Bandung
Bank CTBC Indonesia kantor cabang Dago, Bandung pada bulan
Oktober 2016 melaksanakan dua kegiatan bagi para nasabahnya,
yaitu dengan turut serta dalam kegiatan Yayasan Harapan Kasih
(Perkumpulan Hakka Bandung) dan sesi makan siang bersama nasabah sekaligus pengenalan investasi dengan
pembicara dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
Events For Customers in Bandung
Bank CTBC Indonesia of Dago branch office, Bandung in October 2016 held two activities for its customers, by
participating in the activities of the Harapan Kasih Foundation (Perkumpulan Hakka Bandung) and customer luncheon
event with the session about investment introduction by the speaker of PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
85
Teknologi Informasi
Information Technology
Peristiwa Penting
Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Top IT Improvement 2016
Penghargaan TOP IT & TOP TELCO 2016 oleh Majalah ITech
kepada PT Bank CTBC Indonesia “Top IT Improvement 2016”
tanggal 23 November 2016 di Balai Kartini.
Top IT & TELCO Award from ITech Magazine Awarded PT Bank
CTBC Indonesia as “Top IT Improvement 2016” on 23rd Nov
2016 at Balai Kartini Jakarta.
Kiri/Left: Mr. Benny F Markus (Bank CTBC Indonesia) IT Group Head, Kanan/Right: Mr. Ashari Abidin ASPILUKI
(Indonesia Software Association).
Indonesia Best Banking Brand Award 2016
Bank CTBC Indonesia mendapat penghargaan “Indonesia Best
Banking Brand Award 2016” dari Majalah Warta Ekonomi pada
tanggal 16 Desember 2016 berlokasi di Pullman Hotel-Jl. Jend.
Sudirman.
Bank CTBC Indonesia awarded by Warta Ekonomi Magazine as
“Indonesia Best Banking Brand Award 2016” on 16th December
2016 at Pullman Hotel-Jl. Jend. Sudirman.
Kiri/Left: Mrs. Yuliwong (Bank CTBC Indonesia HR & Administration Group Head), Tengah/Middle: Muhammad
Ihsan (Warta Ekonomi Chief Editor) Kanan/Right: Mr. Arya Setyadi (Director Supervision of Bank II OJK).
Penandatanganan Kerjasama
Pengembangan Produk
‘Tabungan Alamku’
Pada bulan Desember 2016 telah
dilakukan acara penandatangan
nota kesepahaman kerjasama
antara Bank CTBC Indonesia
dengan The Nature Conservancy
Indonesia dalam rangka
pengembangan produk ‘Tabungan Alamku’. Ini merupakan produk
simpanan dalam mata uang Rupiah dengan salah satu fitur utama
keuntungan bagi nasabah adalah untuk turut serta menyumbang
dana bagi kegiatan pelestarian dan konservasi alam.
Signing Ceremony of ‘Tabungan Alamku’ Product Development
In December 2016, Bank CTBC Indonesia has made the signing ceremony of the memorandum of cooperation with
The Nature Conservancy Indonesia for 'Tabungan Alamku' product development project. This is a savings account
product in Rupiah currency with one of the main features of benefit for customer is to participate and contribute in terms
of funds for conservation and nature conservation.
Laporan Tahunan 2016
86
PT BANK CTBC INDONESIA
Teknologi Informasi
Information Technology
Peristiwa Penting
Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Temu Nasabah mengenai Prospek Perkonomian 2017
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Surabaya,
dengan pembicara dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
dan topik utama mengenai perspektif pada bidang usaha dan
industri nasabah.
Customer Gathering about Economic Outlook in 2017
The event was held in December 2016 in Surabaya, with the speaker from PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
The main topic discussed on this session was about the perspective on businesses and industries.
Kegiatan bersama Komunitas Olah Raga dan Institusi Lainnya
Joint Activities with Sports Communities and Other Institutions
Kegiatan dilaksanakan sepanjang tahun 2016
bersama beberapa institusi maupun kelompok
kegiatan, di antaranya Klub Kebugaran (Sport
Club), Ikatan Alumni ITB, Yayasan Buddha Tzu
Chi Indonesia, DaAi TV serta sekolah-sekolah
Atissa Tangerang, St. Yakobus Kelapa Gading
Jakarta dan Surabaya Taipei School. Ragam
kegiatan meliputi olah raga pada ‘Car Free Day’,
fun run and walk, yoga massal, turnamen golf
hingga school sports day.
The activities were undertaken in the year 0f
2016 with several institutions and group
activities, such as Fitness Club (Sport Club), ITB
Alumni Association, Indonesia Buddha Tzu Chi
Foundation, DAAI TV, and schools incl. Atissa
Tangerang, St. Yakobus Kelapa Gading Jakarta
dan Surabaya Taipei School. Variety of activities
include sports activities on the 'Car Free Day',
fun run and walk, mass yoga, golf tournaments
and the school sports day.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
87
Peristiwa Penting
Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance
Komitmen yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya
membangun organisasi yang kompetitif yang dapat
menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, profesionalisme dan
kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para
pemangku kepentingan.
The commitment is indispensable in building a
competitive organization which can uphold values of
integrity, professionalism, and leadership and enhance
stakeholders’ trust.
Dengan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan
(POJK)
No.55/POJK.03/2016
tanggal
9 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
Bank Umum, dan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang
Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC
Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan
pada 5 (lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan
kewajaran.
By referring to Financial Service Authority (OJK)
Regulation No.55/POJK.03/2016 dated 9 Desember
2016 regarding the Implementation of Good Corporate
Governance for Commercial Banks and Bank Indonesia
Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013
regarding Implementation of GCG for Commercial Banks,
Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5
(five) basic principles of GCG that consist of
transparency,
accountability,
responsibility,
independency, and fairness.
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri
Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC
Indonesia dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank
Indonesia dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik oleh Bank Umum, pada tahun 2016 Bank CTBC
Indonesia mengadakan self assessment tentang praktek
Tata Kelola Perusahannya dengan melakukan penilaian
terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut:
Corporate Governance Self Assestment
To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices
and to comply with Bank Indonesia’s guideline
concerning GCG implementation by Commercial Banks,
in 2016 Bank CTBC Indonesia conducted a Corporate
Governance self assessment on 11 (eleven) different
aspects as follows:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
1. The implementation of the duties and responsibilities
of the Board of Commissioners
2. The implementation of the duties and responsibilities
of the Board of Directors
3. The completion and implementation of the duties of
the Committees
4. The handling of conflict of interest
5. The implementation of compliance function
6. The implementation of internal audit function
7. The implementation of external audit function
8. The implementation of risk management including the
internal control system
9. The facilities to related parties and large exposures
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
4.
5.
6.
7.
8.
Penanganan benturan kepentingan
Penerapan fungsi kepatuhan Bank
Penerapan fungsi audit intern
Penerapan fungsi audit ekstern
Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
dana besar
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,
laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan
pelaporan internal
11. Rencana strategis Bank
10. The transparency of financial and non-financial
conditions of the Bank, the reports on the
implementation of GCG and the internal reporting
11. The Bank’s strategic plan
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan
membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan
peringkat 2 (dua) “Baik”.
Ratings for these aspects will be based on the
performance of GCG implementation versus the
minimum criteria set up by Bank Indonesia. The self
assessment results revealed that GCG implementation in
Bank CTBC Indonesia has earned score 2 (two) “Good”.
Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan
tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam
“Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank
CTBC Indonesia Tahun 2016”.
Report and comprehensive explanation on the
implementation of good corporate governance are
separately detailed in the “Report of the Implementation of
Good Corporate Governance PT Bank CTBC
Indonesia-2016”.
Laporan Tahunan 2016
88
PT BANK CTBC INDONESIA
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Produk dan Layanan
Products and Services
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Di Bank CTBC Indonesia, tanggung jawab sosial
perusahaan menjadi komitmen Bank untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat melalui beberapa kegiatan
sosial. Selama 2016, Bank CTBC Indonesia telah
mengadakan 4 (empat) kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) di Jakarta.
At Bank CTBC Indonesia, corporate social responsibility
(CSR) has become Bank’s commitment to improve the
quality of life of the society through several social events.
In 2016, Bank CTBC Indonesia held 4 (four) major CSR
events in Jakarta.
Januari 2016, Tahun Baru Imlek
Sebagai kegiatan merayakan Tahun Baru Imlek dan
menunjukkan komitmen Bank kepada masyarakat, di
pertengahan bulan Januari, Bank CTBC Indonesia
melakukan kunjungan sosial ke Vihara Dharma Mulya di
Kampung Simpak, Desa Jagabaya, Kecamatan Parung
Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bank
mendistribusikan secara langsung 100 paket sembako
kepada warga sekitar.
January 2016, Chinese New Year
As part of Chinese New Year celebration and showing the
Bank commitment to the society, in the mid of January,
Bank CTBC Indonesia made a social visit to Vihara
Dharma Mulya di Kampung Simpak, Desa Jagabaya,
Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Bank distributed 100 package basic goods directly
to the resident.
Mei 2016, Donor Darah
Acara donor darah secara rutin dilakukan setahun sekali
oleh Bank. Target peserta donor darah tahun ini
merupakan pegawai Bank CTBC dan tenants di Kantor
Pusat Bank CTBC Indonesia. Sebanyak 100 kantong
darah terkumpul pada event ini.
May 2016, Blood Donation
Blood donation is an annual routine event held by Bank.
The blood donation has targeted bank’s employees and
tenants at Bank CTBC Indonesia Head Office. We have
successfully collected 100 blood bags at this event.
Juni 2016, Ramadhan
Pada bulan Ramadhan (bulan puasa untuk Muslim), Bank
CTBC Indonesia mengadakan acara berbuka puasa
bersama dengan 30 (tiga puluh) anak-anak yatim piatu
dari lingkungan sekitar kantor cabang pembantu Bank
CTBC Indonesia yang berlokasi di Mangga Dua. Acara ini
diisi dengan tauziah, berbuka puasa bersama, diakhiri
dengan Bank memberikan bingkisan berupa kebutuhan
pokok untuk anak-anak yatim piatu.
June 2016, Ramadan
In Ramadan month (fasting month for Moslem), in
collaboration with Bank CTBC Indonesia Moslem society,
Bank held breakfasting together with 30 (thirty) orphans
from Bank CTBC Indonesia sub-branch which located at
Mangga Dua office surrounding. This event was filled with
religious preach, breakfasting together, and closed with
Bank gave basic needs to the orphans.
Desember 2016
Natal bersama anak yatim piatu. Pada kesempatan
merayakan Natal di bulan Desember, Bank CTBC
Indonesia mengunjungi ke Panti Asuhan Vincentius
Putera di Jakarta Pusat untuk berbagi kebahagiaan dan
suka cita Natal bersama dengan bantuan sembako dan
kebutuhan pokok lainnya.
December 2016
Christmas with the orphans. On the occasion of
celebrating Christmas in December, Bank CTBC
Indonesia visit to Vincentius Putera Orphanage in central
Jakarta to share the happiness and joy of Christmas with
donating basic needs.
Bank CTBC Indonesia beserta seluruh karyawan dan
manajemen senantiasa berkomitmen dalam meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dengan terus mengadakan
kegiatan CSR. Kedepannya, CSR Bank CTBC Indonesia
akan terus dikembangkan untuk mencakup masyarakat
sekitar pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada
umumnya.
Bank CTBC Indonesia together with all employees and
management will always committed to improve the quality
of life of the society through the CSR events. In the future,
CSR of Bank CTBC Indonesia will be enhanced to cover
surrounding society specifically and Indonesian people in
general.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
89
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Produk dan Layanan
Products and Services
Kunjungan ke Vihara Dharma Mulya Vihara Dharma Mulya Temple
Vihara Dharma Mulya
Kampung Simpak, Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
22 Jan 2016 22nd Jan 2016
Kegiatan Donor Darah Blood Donation Activity
Bank CTBC Indonesia
Wisma Tamara 17th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920
20 Mei 2016 20th May 2016
Berbuka Puasa Bersama Anak Yatim Breakfasting with Orphans
Bank CTBC Indonesia
Sub-Branch Mangga Dua, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14230
23 Juni 2016 23rd June 2016
Kunjungan ke Panti Asuhan Vincentius Putera Vincentius Putera Orphanage House
Jalan Kramat Raya No. 134, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10430
14 Des 2016 14th Dec 2016
Laporan Tahunan 2016
90
PT BANK CTBC INDONESIA
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Produk dan Layanan
Products and Services
Jaringan Kantor
Office Network
Produk dan Layanan
Products and Services
Produk Simpanan
1.
2.
Rekening Giro
Rekening Tabungan:
a.
b.
c.
3.
Rekening Deposito
a. Deposito Berjangka
b. Deposito On Call
Produk Wealth Management
Produk Pinjaman
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
Current Account
Savings Account:
a. IDR Savings Account
b. CTBC Ekstra Savings Account
c. Bamboo Savings Account
Tabungan Rupiah
Tabungan Ekstra CTBC
Tabungan Bambu
A. Bancassurance
1. Provesta Optimum
2. Prime Value
3. Proteksiku
4. Proteksiku Tetap
5. Medic Link
6. Trust Link
7. Protec+
8. Protek Siaga
9. Golden Protector
10. Manulife Invest Protector
11. ProLife Plus (USD)
12. Family Estate Protection (USD)
13. Family Trust
B. ReksaDana
1. Eastspring Investments Value Discovery
2. Eastspring Investments Alpha Navigator
3. Eastspring Investments IDR High Grade
4. BNI-AM Dana Likuid
5. BNI-AM Dana Berbunga Tiga
6. BNI-AM Dana Saham Inspiring Equity Fund
7. Batavia Dana Saham Optimal
8. Batavia Dana Kas Maxima
9. Batavia Dana Obligasi Ultima
10. Batavia USD Balanced Asia
11. Batavia Dana Saham
1.
Liabilities Product
3.
Deposits Account
a. Time Deposit
b. Deposit On Call
Wealth Management
A.
Bancassurance
1. Provesta Optimum
2. Prime Value
3. Proteksiku
4. Proteksiku Tetap
5. Medic Link
6. Trust Link
7. Protec+
8. Protek Siaga
9. Golden Protector
10. Manulife Invest Protector
11. ProLife Plus (USD)
12. Family Estate Protection (USD)
13. Family Trust
B. ReksaDana
1. Eastspring Investments Value Discovery
2. Eastspring Investments Alpha Navigator
3. Eastspring Investments IDR High Grade
4. BNI-AM Dana Likuid
5. BNI-AM Dana Berbunga Tiga
6. BNI-AM Dana Saham Inspiring Equity Fund
7. Batavia Dana Saham Optimal
8. Batavia Dana Kas Maxima
9. Batavia Dana Obligasi Ultima
10. Batavia USD Balanced Asia
11. Batavia Dana Saham
Loan Product
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM):
a. Kredit Modal Kerja
b. Kredit Berjangka
c. Kredit Non Kas
Pinjaman Sindikasi
Pinjaman Pre-export
Pembiayaan Piutang Usaha
Pembiayaan Pinjaman TKI
Kredit Tanpa Agunan:
a. Salary Loan
b. Public Loan
1.
Kredit Beragunan:
a. Kredit Pemilikan Rumah
b. Kredit Multiguna
c. Kredit Alih Pinjam
7.
2.
3.
4.
5.
6.
Small Medium Enterprise:
a. Working Capital Loan
b. Term Loan
c. Non Cash Loan
Syndication Loan
Pre-export Loan
Account Receivable
IOW Financing
Unsecured Loans:
a. Salary Loan
b. Public Loan
Secured Loans:
a. Mortgage
b. Multipurpose Loan
c. Take-over Loan
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
91
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Produk Treasuri
1.
Transaksi Valuta Asing
a. Today
b. TOM
c. SPOT
d. Forward
Transaksi SWAP
a. Interest Rate Swap (IRS)
b. Cross Currency Swap (CCS)
FX Option
2.
3.
Perdagangan Internasional
1.
2.
3.
Ekspor
Impor
Bank Garansi
Fasilitas Layanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Internet Banking CTBC
Mobile Banking CTBC
CTBC Bill Payment
ATM/Debit CTBC
Pay+, pembayaran gaji dan bulk payment
Safe Deposit Box CTBC
Transfer Domestik
Transfer Internasional
Transaksi Tunai
Transaksi Pemindahbukuan
Titipan Cek/Bilyet Giro
Produk dan Layanan
Products and Services
Jaringan Kantor
Office Network
Treasury Products
1. Foreign Exchange Transaction
a. Today
b. TOM
c. SPOT
d. Forward
2. Forward SWAP
a. Interest Rate Swap (IRS)
b. Cross Currency Swap (CCS)
3. FX Option
International Trade
1. Export
2. Import
3. Bank Guarantee
Services Facility
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
CTBC Internet Banking
CTBC Mobile Banking
CTBC Bill Payment
CTBC ATM/Debet
Pay+, payroll and bulk payment service
Safe Deposit Box
Domestic Remittance
Internasional Remittance
Cash Transaction
Overbooking
Cheque/PDC
Laporan Tahunan 2016
92
PT BANK CTBC INDONESIA
Produk dan Layanan
Products and Services
Jaringan Kantor
Office Network
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Jaringan Kantor
Office Network
Kantor Pusat Head Office
Tamara Center, 15th - 17th Fl.
Jl. Jend. Sudirman Kav. 24
Jakarta 12920, Indonesia
Tel: (62-21) 2557 8787 (Hunting)
Fax: (62-21) 3040 2286 (General)
i-Telex: 760266 CTCB IA
SWIFT: CTCBIDJA
E-mail: [email protected]
Website: www.ctbcbank.co.id
Service/Banking Hours
Tel: (62-21) 8990 6688
Fax: (62-21) 8990 6868
ATM
Working hour: 08:30 ~15:30
Coordinate: (-6.220279 , 106.622152)
Tel: (62-21) 5576 4558
Fax: (62-21) 5576 4556
ATM
Working hour: 08:30 ~15:30
Coordinate: (-6.220279 , 106.622152)
Tel: (62-21) 4587 7078
Fax: (62-21) 4587 7077
ATM
SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.156952 , 106.8996)
ATM
SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.136214 , 106.82465)
ATM
SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.126380 , 106.790835)
ATM
SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.190418 , 106.752357)
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.212137 , 106.821409)
Kantor Cabang Branch Offices
Jakarta
Cikarang Sub Branch
Komplek Ruko Union, Blok A No. 2
Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang
Bek asi 17550, Indonesia
Karawaci Sub Branch
Karawaci Office Park
Ruko Pinangsia Blok M No. 19
Lippo Karawaci 1200
Tangerang 15811, Indonesia
Kelapa Gading Sub Branch
Jl. Boulevard Barat Raya
Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading
Jakarta 14240, Indonesia
Mangga Dua Sub Branch
Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2
Jl. Mangga Dua Raya
Jakarta 14230, Indonesia
Pluit Sub Branch
Ruko CBD Pluit Blok S/11
Jl. Pluit Selatan Raya
Jakarta 14450, Indonesia
Puri Sub Branch
Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A-1B
Jl. Puri Kencana
Jakarta 11610, Indonesia
Bandung
Bandung Branch
Jl. Jend. Gatot Subroto No.17
Bandung 40262, Indonesia
Dago Sub Branch
Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56
Bandung 40115, Indonesia
Surabaya
Surabaya Branch
Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala), 6th
Floor
Jl. Panglima Sudirman 101-103
Surabaya 60271, Indonesia
Darmo Sub Branch
Ruko Bukit Darmo Golf B2 No. 20-21
Bukit Darmo Boulevard
Surabaya 60226, Indonesia
Tel: (62-21) 612 5058
Fax: (62-21) 612 5056
Tel: (62-21) 6667 3100
Fax: (62-21) 6667 3411
Tel: (62-21) 5835-0565
Fax: (62-21) 5835-1501
Tel: (62-22) 730 5900 (Hunting)
Fax: (62-22) 730 8878 (General),
(62-22) 731 6888 (Marketing)
SWIFT: CTCBIDJABDG
Tel: (62-22) 421 8708
Fax: (62-22) 426 5101
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.925368 , 107.631095)
Tel: (62-31) 534 8008 (Hunting)
Fax: (62-31) 534 8007
SWIFT: CTCBIDJASBY
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-7.289166 , 112.734398)
Tel: (62-31) 732 22 77
Fax: (62-31) 732 22 66
ATM
SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-7.293864 , 112.691908)
Tel: (62-21) 8370431
Jenis Aktifitas/Activites: Proses
penandatanganan Dokumen TKI
(IOW Signing Process documents)
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.2248812, 106.855468)
Jenis Aktifitas/Activities: Proses
penandatanganan Dokumen TKI
(IOW Signing Process documents)
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-7.0119701, 110.4805161)
ATM
SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate: (-6.311290 , 106.748133)
Kantor Fungsional Non-Operasional
Non-operational Functional Office
Jakarta
Gedung Plaza Kaha, Room 201-202
Jl. KH Abdullah Syafe’i No. 20
Casablanca, Jakarta Selatan
Indonesia
Semarang
Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT.04/RW.07
Kec. Pedurungan Lor, Pedurungan,
Semarang, Indonesia
Tel: (62-24) 6722193
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
93
94
Public Loan Sales
Dept.
Product and
Marketing Dept.
Salary / Corporate
Loan Sales Dept.
Channel &
Segment
Management Dept.
Business
Development
Dept.
SME Business
Dept.
Branch Banking
Distribution Dept.
Consumer Lending
Group
WM & Branch
Banking
Group
Team Leader 2 Dept.
Middle Market 3
Dept.
BM Surabaya Main
BM Bandung Main
Large Corporate
Dept.
Financial Institution
Dept.
Middle Market
Surabaya 2 Dept
Middle Market
Surabaya 1 Dept.
Team Leader 1 Dept.
Funding, Product &
Services Support
Dept.
Taiwanese & IOW
Business
Group
Middle Market 2
& Bandung Dept.
Middle Market 1
Dept.
Corporate Banking
Group
Institutional Banking
Director
Liliana Tanadi
Funding & Gapping
& Business Support
Trading Head
Treasury Sales
Treasury Group
Simon Christophel
Corporate Affair
Dept.
Imelda Jo
IT Helpdesk Dept.
IT Operation
Dept.
IT Security Dept.
IT Application Dept.
E-Banking Dept.
IT Group
Benny F. Markus
Institutional Risk
Monitoring Dept.
International
Banking Dept.
Operation Support
Dept.
Credit Processing
Dept.
Cash Management
Dept.
Operation Group
Ursula R. Dewanti
Tech. & Ops Director
Lasmintono*
President Director
Joseph Shih
Board of Commissioners
Internal Audit
Dept.
Suryanto
General Affair Dept.
HR Services Dept.
Talent
Development
Dept.
HR Business
Partner Dept.
HR and Admin Group
Yuli Wong
Retail Credit
Control Dept.
Institutional
Credit Control Dept.
Credit Control
Group
Suherman
Legal Dept.
AML & CFT Dept.
Compliance Dept.
Compliance Director
Tantina Repi
Management
Accounting Dept.
Financial
Accounting Dept.
Financial Control
Group
Vera Tanudjaja
Dept.
Group
BOD
President
Director
per Desember 2016 December 2016
Institutional
Credit Risk
Management Dept.
Retail Credit Risk
Management Dept.
Market Liquidity
Operational Risk
ManagementDept.
Risk Management
Group
Amandalia Johanes
Risk Director
Peter Lien
Remuneration &
Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Retail Banking
Director
Inayat Hisyam
* Approved by OJK in January 2017
to be appointed in Annual General Meeting of Shareholder (AGMS) in April 2017
Organizational Structure
Struktur Organisasi
Jaringan Kantor
Office network
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2016
PT BANK CTBC INDONESIA
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi
Profile of Directors
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Jack Lee
Presiden Komisaris
President Commissioner
Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank
CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia.
Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California
State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri
berbagai macam kursus international dan manajemen
perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di
Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum
bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat
ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 33 tahun dengan
pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi.
Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank
Co. Ltd., termasuk Senior Vice President & General
Manager dari International Banking Department, Senior
Vice President & General Manager dari Credit
Department, dan Executive Vice President & General
Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari
CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital
Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets
Management Company. Sejak tahun 2007, beliau
menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi
Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program
Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) since December 2011.
Concurrently, he is the member of both Audit Committee
and Remuneration and Nomination Committee of Bank
CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from
California State University in 1979. He also attended
various international banking and management courses.
He began his career at Sumitomo Bank of California in
1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been
working in CTBC for 33 years with profound experience
in various positions. He has held numerous positions with
CTBC Bank Co. Ltd., including Senior Vice President &
General Manager of the International Banking
Department, Senior Vice President & General Manager of
the Credit Department, and Executive Vice President &
General Auditor. He also served as Vice Chairman of
CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital
Corporation as well as Chairman of CTBC Assets
Management Company. Since 2007, he has also been
teaching a graduate school course in “Commercial Bank
Management” in the Economics Department of Soochow
University, Taipei as an Assistant Professor.
Peter Wei
Komisaris
Commissioner
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indoensia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau
Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master
of Business Administration dari National Taiwan University
pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai
macam kursus international dan manajemen perbankan.
Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan
bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1996. Sebelum
bergabung dengan CTBC Bank Co. Ltd., jabatan
terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro
(HK). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice
President di CTBC Bank Co. Ltd.
Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is
a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC
Indonesia. He earned his Master of Business
Administration degree from National Taiwan University in
1994. He also attended various international banking and
management courses. He started his career in banking
industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1996. Prior to
joining CTBC Bank Co. Ltd, he took the post as Senior
Vice President at ABN Amro (HK). His current position is
the Executive Vice President of CTBC Bank Co. Ltd.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
95
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi
Profile of Directors
Imbang Jaya Mangkuto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank
CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau
Risiko di Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di
bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun
1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan
Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun
2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di
dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional
sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya
bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun
1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer
Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific
Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun
1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance
Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi
diantaranya Vice President Business Planning and
Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan
jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya
beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun
2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 – 2008 beliau
menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of
Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief
Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen
Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa
Consulting dan anggota Masyarakat Profesional Madani.
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) since December 2008.
Concurrently, he serves as the Chairman of Risk
Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He
received his MBA degree in Finance from University of
Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and
Finance from University of Indonesia in 2004. He
attended several short domestic and international
courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving
as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA
(Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as
Treasury Manager at the Consumer Banking Group and
was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in
1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance
Corporation Tbk., and served in several capacities,
including Vice President Business Planning and
Development, Finance and Compliance Director. His
latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was
President Director. He joined Muamalat Institute in 2002
as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the
Dean of the Bakrie School of Management. He is
currently holding position as Chief Executive Officer in
Bakrie Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie
University, a partner at Mitra Interjasa Consulting and a
member of Madani Professional Society.
Zairyanto Poedjiaty
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank
CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite
Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia.
Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan
keuangan dari Maastricht School of Management di
Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari
Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf
Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di
Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan
pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan
keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan BCI pada
tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC
Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai
Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau
Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen
Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012.
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012.
Concurrently, he serves as Chairman of the Audit
Committee and also of the Remuneration and Nomination
Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA
in Accounting and Finance from Maastricht School of
Management, Netherlands, and a Doctoral degree in
Management Science from the University of Indonesia
where he is currently a lecturer in the Management
Graduate Program at its Faculty of Economics. Having
over thirty years of experience in banking and financial
industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and
served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he
remained as an independent party with its Audit
Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to
July 2012 when he was appointed as an independent
commissioner of Bank CTBC Indonesia.
Laporan Tahunan 2016
96
PT BANK CTBC INDONESIA
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi
Profile of Directors
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Profil Direksi
Profile of Directors
Joseph Shih
Presiden Direktur
President Director
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011.
Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fu-Jen
Catholic University, Taiwan pada tahun 1979. Bergabung
dengan CTBC Bank Co. Ltd. pada tahun 2004 sebagai
Senior Credit Officer (mempromosikan budaya sadar
risiko), dan dari tahun 2006-2007 menjabat sebagai
Kepala Divisi Manajemen Risiko Kredit di Institutional
Banking Division.
Kemudian menjadi Kepala Divisi
Corporate Finance pada tahun 2008 sampai awal 2010.
Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan dari
1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil
Kepala
Manajemen
Risiko
Kredit.
Sebelum
penunjukkannya sebagai President Direktur, beliau adalah
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia sejak 14 Oktober
2010.
President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank
CTBC Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in
Accounting from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in
1979. He joined CTBC Bank Co. Ltd. in 2004 as Senior
Credit Officer (promote a culture of risk awareness), then
in 2006-2007, served as Head of Credit Risk
Management Institutional Banking Division. He became
Head of Corporate Finance Division in 2008 until 2010.
Previously, he had a career in HSBC Taiwan from
1997-2004 with his last position as Deputy Head of
Credit Risk Management. Prior to his appointment as
President Director, he was the Commissioner of PT Bank
CTBC Indonesia from 14 October 2010.
Tantina Repi
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat
sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina
menjabat sebagai Direktur yang berwewenang di Grup
Operasi. Ibu Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari
24 tahun dalam bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu
Tantina bekerja untuk Arthur Andersen Consulting, Bank
IBJ Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus
sebagai ‘Sarjana Terbaik’ dari Universitas Diponegoro di
bidang Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Since 1995, has been working with PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Her current position
is the Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She
was formerly the Director in-charge in the Operating
Group. Ms. Repi has more than 24 years of banking
experiences. Previously, she worked for Arthur Andersen
Consulting, IBJ Indonesia Bank and UOB Indonesia
Bank. Ms. Repi graduated as ‘The Best Graduate’ from
Faculty of Economics, majoring in Accounting,
Diponegoro University.
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
97
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi
Profile of Directors
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Liliana
Direktur
Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas
Ekonomi Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya.
Memulai karir di Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola
sebuah tim marketing dari Divisi Bisnis Korporasi dan
Komersial untuk Wilayah Jakarta. Ikut serta secara aktif
dalam berbagai proyek pengembangan produk,
berinisiatif dalam pengembangan bisnis dan juga sebagai
fasilitator dan instruktur dalam berbagai pelatihan &
pendidikan. Sejak tahun 2002 bergabung dengan Bank
CTBC Indonesia sebagai Kepala Bagian Marketing Lokal.
Terakhir menjabat sebagai Kepala Perbankan Korporasi
sebelum diangkat sebagai anggota Direksi
Since 2007, has been elected as Director of PT Bank
CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated
from Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic
University of Atmajaya, in 1991. She started her banking
career with Bank Bali in 1992. She managed a marketing
team of Corporate and Commercial Banking at Bank Bali,
Jakarta Region. She actively involved at various product
development projects, initiated new business and also as
facilitator & instructor in various training courses. Since
2002, she joined Bank CTBC Indonesia as Local
Marketing Department Head. Her most recent position
was Head of the Corporate Banking before she was
appointed as Director of the Bank.
Inayat Hisyam
Direktur
Director
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012.
Lulus dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen,
Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada
tahun 1996. Beliau bergabung dengan Bank Danamon
pada Desember 2002 dengan jabatan terakhir sebagai
Retail Banking Head of Liabilities, Investment and
Banking Services pada tahun 2007. Pada tahun 2007
beliau bergabung dengan Bank BTPN sebagai Corporate
Strategy Head dengan posisi terakhir beliau di Bank
tersebut sebagai Sharia Business Head pada tahun
2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia
pada September 2011 sebagai Retail Banking Group
Head.
Assumed the position as Director of Retail Banking PT
Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30
July 2012. He graduated from Faculty of Economics,
majoring in Management, Catholic University of Atmajaya,
in 1996. He started his banking career with Bank Niaga in
1996. He joined Bank Danamon in December 2002, with
his last position at the Bank as Retail Banking Head of
Liabilities, Investment and Banking Services in 2007. In
2009, he joined Bank BTPN as Corporate Strategy Head,
with his last position as Sharia Business Head of Bank
BTPN in 2011. He joined Bank CTBC Indonesia in
September 2011 as Retail Banking Group Head.
Laporan Tahunan 2016
98
PT BANK CTBC INDONESIA
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi
Profile of Directors
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Peter Lien
Direktur
Director
Menjabat sebagai Direktur Risk PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) sejak 1 Juli 2015. Lulus dari
Fakultas Keuangan dengan gelar MBA dari, William E.
Simon School, Universitas Rochester tahun 1999. Beliau
memulai karir di perbankan sejak tahun 1995 dengan
beberapa Bank di Taiwan dan USA. Beliau bergabung
dengan CTBC Bank pada tahun 2006 sebagai Manager
Senior di divisi Credit Risk Management Institutional
Banking. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank, beliau
bekerja sebagai Credit Administrator di CTBC Bank
(USA), Los Angeles, USA. Beliau juga memiliki Sertifikasi
Internasional Banking Risk and Regulation (ICBRR) dari
Global Association of Risk Professionals (GARP).
Assumed the position as Risk Director in PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 1 July 2015. He
earned his MBA degree (major in Finance) from William
E. Simon School, University of Rochester in 1999. He
started his banking career in 1995 with different banks in
both Taiwan and USA. He joined CTBC bank in 2006 as
Senior Manager in Credit Risk Management Institutional
Banking Division. Before join Bank CTBC Indonesia, he
worked as Credit Administrator in CTBC Bank (USA) in
Los Angeles, USA. He also holds the International
Certificate in Banking Risk and Regulation (ICBRR) from
Global Association of Risk Professionals (GARP).
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
99
Profil Direksi
Profile of Directors
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility for Annual Reporting
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
AML & CFT Department Head
Dany Winata
Bandung Branch Manager
Montovani Poerwo
Branch Banking Distribution Dept. Head
Rudy
Credit Control Group Head
Suherman
Financial Control Group Head
Vera Herdianti Tanudjaja
Human Resources &
Administration Group Head
Yuliwong
Internal Audit Department Head
Suryanto Santoso
Information Technology Group Head
Benny F Markus
Operation Group Head
Ursula Rini Dewanti
Risk Management Group Head
Amandalia Johanes
Surabaya Branch Manager
Francisca Leonora Wiharjo
Treasury Group Head
Simon Christophel
Laporan Tahunan 2016
100
PT BANK CTBC INDONESIA
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Tanggung Jawab
Pelaporan Keuangan
Responsibility for Annual
Reporting
Laporan Keuangan
yang telah Diaudit
Audited Financial
Statement
Tanggung Jawab
Pelaporan Keuangan
Responsibility for Annual
Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan
informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab
Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing
dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial
statements and related financial information, are the
responsibility of the Management of PT Bank CTBC
Indonesia and have been approved by members of the
Board of Commissioners and the Directors whose
signatures appear below.
Dewan Komisaris Board of Commissioners:
Jack Lee
Peter Wei
Presiden Komisaris
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Imbang J. Mangkuto
Zairyanto Poedjiaty
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direktur Directors:
Joseph Shih
Tantina Repi
Presiden Direktur
President Director
Liliana
Direktur
Director
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Peter Lien
Direktur
Director
Inayat Hisyam
Direktur
Director
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
101
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
Audited Financial Statement
31 Desember 2016
31 December 2016
ar
are
We
Laporan Tahunan 2016
102
PT BANK CTBC INDONESIA
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
103
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December
2016
2015
ASET
ASSETS
Kas
4,26
58.367
55.042
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5,26
610.449
740.982
Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain
6,26,29
177.488
235.406
Current accounts with other
banks
7,26
715.186
1.892.710
Placements with Bank
Indonesia and other banks
8,26,29
366.049
286.685
Financial assets held
for trading
193
802
Derivative assets held for risk
management
458.027
496.191
Acceptance receivables
10,26,29
8.156.989
8.642.431
Loans receivable
11,26
1.212.494
289.953
Investment securities
24.942
17.219
Claim for tax refund
Aset tetap - bersih
26.514
31.553
Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih
67.778
76.746
Intangible assets - net
17.541
37.151
Deferred tax assets - net
23.177
24.484
Other assets - net
11.915.194
12.827.355
TOTAL ASSETS
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan investasi
Klaim pengembalian pajak
Aset pajak tangguhan - bersih
26
9,26
14
14
Aset lain-lain - bersih
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
1
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
12,26,29
7.619.578)
7.410.249)
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
13,26,29
672.356)
795.989)
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
8,26,29
91.225)
119.456)
Financial liabilities held
for trading
1)
404)
Derivative liabilities held for
risk management
461.063)
497.559)
Acceptance payables
7.025)
25.642)
Current tax liabilities
234.593)
1.207.195)
Borrowings
54.018)
44.265)
Obligation for post-employment
benefits
103.298)
192.474)
Accruals and other liabilities
9.243.157)
10.293.233)
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Utang akseptasi
Liabilitas pajak kini
Pinjaman yang diterima
26
9,26
14
15,26
Liabilitas imbalan pascakerja
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain
16
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 juta (nilai penuh) per saham
Modal dasar - 2.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.500 saham
17
150.000)
150.000)
Share capital - par value per share
of Rp 100 million (full amount)
Authorized capital - 2,000 shares
Fully issued and paid up capital 1,500 shares
Kerugian yang belum direalisasi atas efekefek yang tersedia untuk dijual - bersih
11
(366)
(952)
Unrealized loss on available - for sale securities - net
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
30.000)
2.492.403)
30.000)
2.355.074)
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
2.672.037)
2.534.122)
TOTAL EQUITY
11.915.194)
12.827.355)
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
2
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
2016
2015
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
OPERATING REVENUE AND
EXPENSES
18,29
18,29
858.866)
(336.397)
850.876)
(338.180)
Interest income
Interest expense
522.469)
512.696)
Net interest income
60.578)
(5.917)
78.859)
(6.530)
Fee and commission income
Fee and commission expense
54.661)
72.329)
Net fee and commission income
20
6.605)
(5.986)
21
(1.198)
7.216)
22
28.681)
27.218)
61.306)
8.904)
19.053)
29.187)
Net trading gain (loss)
(Loss) gain from other financial
instruments at fair value through
profit or loss - net
Gain from foreign exchange
transactions - net
Other income
638.436)
614.212)
(159.536)
(180.824)
Pendapatan bunga bersih
Pendapatan provisi dan komisi
Beban provisi dan komisi
Pendapatan provisi dan komisi bersih
Keuntungan (kerugian) transaksi
perdagangan - bersih
(Kerugian) keuntungan dari instrumen
keuangan lainnya pada nilai wajar
melalui laba rugi - bersih
Keuntungan dari transaksi valuta asing
- bersih
Pendapatan lain-lain
19
19,29
Jumlah pendapatan operasional
Kerugian penurunan nilai aset
keuangan - bersih
23
Beban operasional lainnya
Beban umum dan administrasi
Beban karyawan
Beban lain-lain
24
25,29
Jumlah beban operasional
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
14
LABA BERSIH
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Impairment losses on financial
assets - net
Other operating expenses
General and administrative
expenses)))
Personnel expenses
Other expenses
(119.299)
(167.938)
(4.111)
(291.348)
(111.578)
(160.487)
(3.154)
(275.219)
(450.884)
(456.043)
Total operating expenses
187.552)
158.169)
INCOME BEFORE TAX
(50.926)
(42.331)
INCOME TAX EXPENSE
136.626)
115.838)
NET INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN:
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
Perubahan nilai wajar atas efek-efek
tersedia untuk dijual
Pajak penghasilan terkait pos-pos
yang akan direklasifikasi ke laba
rugi
Total operating income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME,
NET OF INCOME TAX:
11
782)
(1.282)
14
(196)
586)
320)
(962)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Items that would not be
reclassified to profit or loss
Remeasurement of defined
benefit liabilities
Income tax related to items that
would not be reclassified to profit
or loss
937)
2.547)
(234)
703)
(637)
1.910)
1.289)
948)
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME, NET OF INCOME TAX
137.915)
116.786)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
14
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN
Items that would be reclassified
to profit or loss
Changes in fair value of availablefor-sale securities
Income tax related to items that
would be reclassified to profit
or loss
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
3
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
(Kerugian)
keuntungan yang
belum direalisasi
atas efek-efek
yang tersedia
untuk dijual bersih/
Unrealized (loss)
gain on
available - for sale securities net
Modal
ditempatkan
dan disetor
penuh/Fully
issued and
paid-up
capital
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Saldo laba/Retained earnings
Telah ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya/
penggunaannya/
Appropriated
Unappropriated
Jumlah
ekuitas/
Total equity
Balance as of
Saldo pada tanggal
31 Desember 2014
150.000
10)
30.000
2.237.326)
2.417.336)
Laba komprehensif tahun
berjalan:
Laba bersih tahun berjalan
Perubahan nilai wajar atas
efek-efek tersedia untuk
dijual - setelah pajak
penghasilan
Keuntungan aktuaria atas
imbalan pascakerja setelah pajak
penghasilan
11
-
-)
-
115.838)
115.838)
-
(962)
-
-)
(962)
-
-)
-
1.910)
1.910)
-
(962)
-
117.748)
116.786)
150.000
(952)
30.000
2.355.074)
2.534.122)
31 Desember 2015
Laba komprehensif tahun
berjalan:
11
-
-)
-
136.626
136.626)
-
586)
-
-
586)
-
-)
-
703
703)
-
586)
-
137.329
137.915)
150.000
(366)
30.000
2.492.403
2.672.037)
31 December 2015
Comprehensive
income for the year:
Net income for the
year
Changes in fair value
of available-for-sale
securities - net of
tax
Actuarial gain on postemployment
benefits - net of
tax
Balance as of
Saldo pada tanggal
31 Desember 2016
Comprehensive
income for the year:
Net income for the
year
Changes in fair value
of available-for-sale
securities - net of
tax
Actuarial gain on postemployment
benefits - net of
tax
Balance as of
Saldo pada tanggal
Laba bersih tahun berjalan
Perubahan nilai wajar atas
efek-efek tersedia untuk
dijual - setelah pajak
penghasilan
Keuntungan aktuaria atas
imbalan pascakerja setelah pajak
penghasilan
31 December 2014
31 December 2016
1
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
4
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih
Penyesuaian untuk:
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset
takberwujud
Kerugian penurunan nilai aset
keuangan
Pendapatan bunga
Beban bunga
Beban imbalan pascakerja
Rugi (laba) yang belum direalisasi dari
transaksi valuta asing - bersih
Beban pajak penghasilan
Arus kas operasi sebelum perubahan aset
dan liabilitas
Perubahan dalam:
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank lain
Utang akseptasi
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas
lain-lain
Penerimaan bunga
Pembayaran imbalan pascakerja
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi
Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi
Perolehan aset tetap dan aset takberwujud
Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh
dari aktivitas investasi
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
2016
2015
136.626)
115.838)
24
22.166)
18.681)
23
18
18
25
159.536)
(858.866)
336.397)
10.871)
180.824)
(850.876)
338.180)
10.566)
14
11.969)
50.926)
(198.391)
42.331)
(130.375)
(342.847)
(80.089)
609)
-)
327.942)
38.222)
1.307)
207.074)
(123.690)
(36.496)
(28.231)
(403)
(87.622)
10.449)
1.085.061)
(1.082.547)
10.701)
22.959)
423.466)
(474.205)
(11.426)
47.030)
(1)
(89.176)
822.726)
(181)
(337.951)
(58.086)
77.180)
828.766)
(2.769)
(338.196)
(48.881)
513.202) )
117.118)
(2.394.758)
1.509.140)
(8.159)
(485.163)
966.822)
(40.457)
(893.777)
441.202)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Net income
Adjustments for:
Depreciation of fixed assets and amortization
of intangible assets
Impairment losses on financial
assets
Interest income
Interest expense
Post-employment benefits expense
Unrealized foreign exchange
loss (gain) - net
Income tax expense
Operating cash flows before changes in assets
and liabilities
Changes in:
Financial assets held for trading
Derivative assets held for risk management
Securities purchased under resale agreements
Loans receivable
Acceptance receivables
Other assets
Deposits from customers
Deposits from other banks
Acceptance payables
Financial liabilities held for trading
Derivative liabilities held for risk management
Accruals and other liabilities
Receipts of interest
Payments of post-employment benefits
Payments of interest
Payments of income tax
Net cash provided by operating
activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisition of investment securities
Proceeds from settlement of investment securities
Acquisition of fixed assets and intangible assets
Net cash (used in) provided by investing
activities
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
As restated (Notes 2u,30)*
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
5
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan atas pinjaman yang diterima
Pembayaran kembali atas pinjaman yang
diterima
Kas bersih yang (digunakan untuk)
diperoleh dari aktivitas pendanaan
(Penurunan) kenaikan bersih dari kas dan
setara kas
Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan
setara kas
Kas dan setara kas, awal tahun
Kas dan setara kas, akhir tahun
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
2016
2015
632.296)
1.113.786)
(1.601.032)
(817.391)
(968.736)
296.395)
(1.349.311)
854.715)
(13.339)
201.911)
2.924.140)
1.561.490)
1.867.514)
2.924.140)
Kas dan setara kas pada akhir tahun,
terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan
sejak tanggal perolehan
Jumlah
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from borrowings
Repayments of borrowings
Net cash (used in) provided by financing
activities
Net (decrease) increase in cash and cash
equivalents
Effect of exchange rate fluctuation on cash
and cash equivalents
Cash and cash equivalents, beginning
of year
Cash and cash equivalents, end of year
Cash and cash equivalents at the end of year
comprised of:
4
5
6
58.367)
610.449)
177.488)
7
715.186)
1.561.490)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
55.042)
740.982)
235.406)
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and other
banks - mature within 3 months from the date of
1.892.710)
acquisition
Total
2.924.140)
As restated (Notes 2u,30)*
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
6
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara
Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra
Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan
nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya
No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober
1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871
pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71
tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan
dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15
tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham
memutuskan untuk mengubah nama Bank dari
PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank
Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya
No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001,
dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada
Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal
10 Juli 2001.
PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was
established in the Republic of Indonesia by deed of
notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated
21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust
Tamara. The deed of establishment was approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
(currently the Minister of Law and Human Rights) in
its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated
15 October 1996
and published in Supplement
No. 3871 to State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on
the resolution of the General Meeting of Shareholders
as notarized in deed of notary public Hendra
Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the
shareholders resolved to change the Bank’s name
from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank
Chinatrust Indonesia. The amended deed
of
establishment was approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated
6 March 2001, and published in Supplement No. 4486
to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55
dated 10 July 2001.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham yang
diaktakan dengan akta
notaris
Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M,
No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham
menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank
Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC
Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan
perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co.,
Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi
CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the resolution of the General Meeting of
Shareholders as notarized in deed of Notary
Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M,
No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders
approved the change in the Bank’s name from
PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC
Indonesia. The change in the Bank’s name relates to
the name change of Chinatrust Commercial Bank Co.,
Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank
Co., Ltd. on 4 June 2013.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan
beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan
akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal
14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama
Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi
PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal
5 Juli 2013.
The Bank’s Articles of Association have been
amended several times. The latest amendment was
effected by deed of notary public Misahardi
Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation
to the change in the Bank’s name from PT Bank
Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia.
This amended deed was approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun
2013 dated 5 July 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank
beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di
bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of
Association, the Bank operates as a commercial
bank. The Bank is engaged in banking activities and
other financial services in accordance with the
regulations prevailing in Indonesia.
7
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan)
a.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat
beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan
komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh
izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal
4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8
kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015.
The Bank is domiciled in Jakarta with its head office
located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its
commercial operations in May 1997. The Bank
obtained its license to operate as a commercial bank
through the Decision Letter of the Ministry of Finance
of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997
dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches
and 8 sub-branches as of 31 December 2016 and
2015.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Board of Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur
Establishment and general information
(Continued)
The composition of the Bank’s Board
Commissioners and Board of Directors as
31 December 2016 and 2015 was as follows:
Jack Lee
Peter Wei
Imbang Jaya Mangkuto
Zairyanto Poedjiaty
Joseph Shih
Tantina Repi
Liliana
Inayat Hisyam
Peter Lien
of
of
President Commissioner
Commissioners
Independent Commissioners
President Director
Compliance Director
Directors
c. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
mempekerjakan masing-masing 458 dan 450
karyawan tetap.
c. As of 31 December 2016 and 2015, the Bank
employed 458 and 450 permanent employees,
respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC
Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari
Grup CTBC.
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC
Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC
Group.
e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan
keuangan ini pada tanggal 16 Maret 2017.
e. The Bank’s Directors approved the financial
statements for issuance on 16 March 2017.
8
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Statements of compliance
The Bank’s financial statements have been prepared
in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.
b. Dasar pengukuran
b. Basis for measurement
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan
menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila
standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada
nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual
basis using the historical cost concept, except where
the accounting standards require fair value
measurement.
c. Laporan arus kas
c. Statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas
dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan
metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus
kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan
pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh
tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan,
sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi
penggunaannya.
The statement of cash flows presents the changes in
cash and cash equivalents from operating, investing
and financing activities. The statement of cash flows
is prepared using the indirect method. For the
purpose of the statement of cash flows, cash and
cash equivalents consist of cash, current accounts
with Bank Indonesia, current accounts with other
banks and placements with Bank Indonesia and other
banks that mature within three months from the date
of acquisition, as long as they are not being pledged
as collateral for borrowings nor restricted.
d. Mata uang fungsional dan penyajian
d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali
dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang
disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah
yang terdekat.
The financial statements are presented in Rupiah,
which is the Bank’s functional currency. Except as
otherwise indicated, financial information presented
has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
e. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbanganpertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi
yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi
dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
yang dilaporkan. Hasil aktual mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi semula.
The preparation of financial statements requires
management to make judgments, estimates and
assumptions that affect the application of accounting
policies and the reported amounts of assets, liabilities,
income and expenses. Actual results may differ from
the estimated amounts.
9
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
(Lanjutan)
e. Use of judgments, estimates and assumptions
(Continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan
ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas
estimasi-estimasi diakui secara prospektif.
Estimates and underlying assumptions are reviewed
on an ongoing basis. Revisions to estimates are
recognized prospectively.
(i) Pertimbangan - pertimbangan
(i) Judgments
Informasi mengenai pertimbangan-pertimbangan
penting dalam penerapan kebijakan akuntansi
yang memiliki dampak yang signifikan terhadap
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
dijelaskan pada catatan berikut:
• Catatan 2.h.1 - Klasifikasi aset keuangan
dan liabilitas keuangan;
• Catatan 2.h.6 - Pengukuran nilai wajar;
• Catatan 2s - Identifikasi dan pengukuran
kerugian penurunan nilai.
Information about critical judgments in applying
accounting policies that have the most significant
effect on the amounts recognized in the financial
statements is included in the following notes:
•
•
•
(ii) Asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi yang tidak
pasti
(ii) Assumptions and estimation uncertainties
Information about the assumptions and estimation
uncertainties that may result in a material
adjustment within the following year is included in
the following notes:
Informasi
mengenai
asumsi-asumsi
dan
estimasi-estimasi yang tidak pasti yang dapat
mengakibatkan penyesuaian material dalam
tahun berikutnya termasuk dalam catatan
berikut:
• Catatan 2p dan 15 - Pengakuan klaim
pengembalian
pajak:
asumsi-asumsi
mengenai kemungkinan dan besarnya hasil
keberatan pajak;
• Catatan 2s - Identifikasi dan pengukuran
kerugian penurunan nilai;
• Catatan 26 - Nilai wajar instrumen keuangan.
f.
Note 2.h.1 - Financial asset and liability
classification;
Note 2.h.6 - Fair value measurement;
Note 2s - Identification and measurement of
impairment losses.
•
Note 2p and 15 - Recognition of claim for tax
refund: assumptions about the likelihood and
magnitude of the result of the tax objection;
•
Note 2s - Identification and measurement of
impairment losses
Note 26 - Fair value of financial instruments.
•
Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta
asing
f.. Foreign currency
translation
transactions
and
balances
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke
dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into
Rupiah, the Bank’s functional currency, using the
rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter
dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary
liabilities denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates
at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul
dari transaksi dalam valuta asing dan dari
penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter
dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun
berjalan.
The exchange gains or losses arising from
transactions in foreign currencies and from the
translation of monetary assets and monetary liabilities
denominated in foreign currencies are recognized in
the current year profit or loss.
10
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta
asing (Lanjutan)
f.. Foreign currency transactions
translation (Continued)
and
balances
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan
liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya
perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang
fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan
suku bunga efektif dan pembayaran selama periode
berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam
valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets
and liabilities is the difference between amortized cost
measured in the functional currency at the beginning
of the period as adjusted for effective interest and
payments during the period, and the amortized cost
measured in foreign currency, as translated at the
exchange rate at reporting date.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang
asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan
dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies that are measured at historical cost
are translated using the rates prevailing at the
transaction date.
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The major foreign currency exchange rates used as of
31 December 2016 and 2015 were as follows:
2016
Rupiah penuh/
Whole Rupiah
1
1
100
1
1
Dolar Amerika Serikat (USD)
Dolar Singapura (SGD)
Yen Jepang (JPY)
Dolar Taiwan (NTD)
Dolar Hong Kong (HKD)
2015
Rupiah penuh/
Whole Rupiah
13.472,50
9.311,93
11.506,50
416,86
1.737,34
13.785,00
9.758,95
11.451,50
419,81
1.778,70
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
1 United States Dollar (USD)
1 Singapore Dollar (SGD)
100 Japanese Yen (JPY)
1 New Taiwan Dollar (NTD)
1 Hong Kong Dollar (HKD)
g. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak
berelasi digunakan sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7
mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties
is used
as defined in Statement of Financial
Accounting Standard (“PSAK”) No. 7 regarding
“Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi
yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak
dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 29.
Significant transactions and balance with related
parties, which were made under the same as well as
different terms and conditions with non-related parties,
are disclosed in the Notes 29.
h. Aset keuangan dan liabilitas keuangan
h.
Financial assets and financial liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset
derivatif untuk tujuan manajemen risiko, tagihan
akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk
tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash,
current accounts with Bank Indonesia, current
accounts with other banks, placements with Bank
Indonesia and other banks, financial assets held for
trading, derivative assets held for risk management,
acceptance receivables, loans receivable, and
investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari
simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank
lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan,
liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang
akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of
deposits from customers, deposits from other banks,
financial liabilities held for trading, derivative liabilities
held for risk management, acceptance payables, and
borrowings.
11
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
h. Aset
keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
h. Financial assets
(Continued)
h.1. Klasifikasi
and
financial
liabilities
h.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke
dalam kategori sebagai berikut pada saat
pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the
following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
aset keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual;
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo;
iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2
(two) sub-classifications, i.e. financial assets
designated as such upon initial recognition and
financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam
kategori sebagai berikut pada saat pengakuan
awal:
Financial liabilities are classified into the following
categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal dan liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
i. Fair value through profit or loss, which has 2
(two) sub-classifications, i.e. financial liabilities
designated as such upon initial recognition
and financial liabilities classified as held for
trading;
Instrumen keuangan dengan kategori untuk
diperdagangkan adalah aset dan liabilitas
keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian
dari portofolio yang dikelola bersama untuk
memperoleh laba jangka pendek atau position
taking.
Held for trading financial instruments are those
financial assets and liabilities that the Bank
acquires or incurs principally for the purpose of
selling or repurchasing in the near term or holds
as part of a portfolio that is managed together for
short-term profit or position taking.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori
aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in one of
other categories of financial assets.
Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
pembayarannya dan jatuh temponya telah
ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan
tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba
rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity instruments are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and fixed maturity that the Bank has
the positive intent and ability to hold to maturity,
and which are not designated at fair value
through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan
Bank tidak berniat untuk menjualnya segera
atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market
and that the Bank does not intend to sell
immediately or in the near term.
ii. Available-for-sale;
iii. Held-to-maturity;
iv. Loans and receivables.
ii. Financial liabilities measured at amortized
cost.
12
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
h. Aset
keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
h. Financial assets
(Continued)
h.2. Pengakuan
and
financial
liabilities
h.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang
diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable
and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang
lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana
Bank memiliki komitmen untuk membeli atau
menjual aset tersebut.
Regular purchases and sales of financial assets
are recognized on the trade date at which the
Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada
awalnya diakui pada tanggal perdagangan
dimana Bank menjadi suatu pihak dalam
ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially
recognized on the trade date at which the Bank
becomes a party to the contractual provisions of
the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau
liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar
ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung atas perolehan
aset keuangan atau penerbitan liabilitas
keuangan. Pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially
measured at fair value plus/less (for an item not
subsequently measured at fair value through
profit or loss) transaction costs that are directly
attributable to its acquisition of a financial asset
or issuance of a financial liability. The
subsequent measurement of financial assets and
financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan
suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya
tambahan yang tidak akan terjadi apabila
instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau
diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi
ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal
pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas
keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari
jumlah liabilitas yang diakui pada awal
pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that
are directly attributable to the acquisition of a
financial asset or issuance of a financial liability
and are incremental costs that would not have
been incurred if the financial instruments had not
been acquired or issued. In the case of financial
assets, transaction costs are added to the
amount recognized initially, while for financial
liabilities, transaction costs are deducted from the
amount of liability recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama
umur instrumen berdasarkan metode suku bunga
efektif dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga untuk biaya transaksi
sehubungan dengan aset keuangan atau
sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya
transaksi
sehubungan
dengan
liabilitas
keuangan.
Such transaction costs are amortized over the
terms of the instruments based on the effective
interest method and are recorded as part of
interest income for transaction costs related to
financial assets or interest expenses for
transaction costs related to financial liabilities.
13
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
h. Aset
keuangan
(Lanjutan)
liabilitas
dan
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
h. Financial assets and financial liabilities
(Continued)
h.3. Penghentian pengakuan
h.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan
pada saat hak kontraktual atas arus kas yang
berasal
dari
aset
keuangan
tersebut
kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer
seluruh hak untuk menerima arus kas
kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi
dimana Bank secara substansial telah
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau
yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai
aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when
the contractual rights to the cash flows from the
financial asset expire or when the Bank transfers
the rights to receive the contractual cash flows on
the financial asset in a transaction in which
substantially all the risks and rewards of
ownership of the financial asset are transferred.
Any interest in transferred financial assets that is
created or retained by the Bank is recognized as
a separate asset or liability.
Bank
menghentikan
pengakuan
liabilitas
keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan
dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when
its contractual obligations are discharged or
cancelled or expired.
Dalam
transaksi
dimana
Bank
secara
substansial
tidak
memiliki
atau
tidak
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan
aset
keuangan,
Bank
menghentikan pengakuan aset tersebut jika
Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset
tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki
dalam transfer tersebut diakui secara terpisah
sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer
dimana pengendalian atas aset masih dimiliki,
Bank tetap mengakui aset yang ditransfer
tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan,
dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset
yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai
aset yang ditransfer.
In transaction in which the Bank neither retains
nor transfers substantially all the risks and
rewards of ownership of a financial asset, the
Bank derecognizes the asset if it does not retain
control over the asset. The rights and obligations
retained in the transfer are recognized separately
as assets and liabilities as appropriate. In
transfers in which control over the asset is
retained, the Bank continues to recognize the
asset to the extent of its continuing involvement,
determined by the extent to which it is exposed to
changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan
cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada
saat Bank menentukan bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini
diambil setelah mempertimbangkan informasi
seperti telah terjadinya perubahan signifikan
pada posisi keuangan debitur/penerbit aset
keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi
dapat melunasi kewajibannya atau hasil
penjualan agunan tidak akan cukup untuk
melunasi seluruh eksposurnya.
The Bank writes off financial assets and any
related allowance for impairment losses when the
Bank determines that those financial assets are
uncollectible. The decision is reached after
considering information such as the occurrence
of significant changes in the financial position of
borrower/financial asset issuer such that the
borrower/financial asset issuer can no longer pay
the obligation or that proceeds from collateral will
not be sufficient to cover the entire exposure.
h.4. Saling hapus
h.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set
off and the net amount is presented in the
statement of financial position when, and only
when, the Bank has a legal right to set off the
amounts and intends either to settle on a net
basis or realize the asset and settle the liability
simultaneously.
14
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
h. Aset keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
h. Financial
assets
(Continued)
h.4. Saling hapus (Lanjutan)
and
financial
liabilities
h.4. Offsetting (Continued)
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah
bersih hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi.
Income and expenses are presented on a net
basis only when permitted by accounting
standards.
h.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
h.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau
liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat
pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif dengan menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara
nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability
is the amount at which the financial asset or
liability is measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest method of any difference between the
initial amount recognized and the maturity
amount, and minus allowance for impairment
losses.
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
arus kas di masa datang selama perkiraan umur
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan
(atau jika lebih tepat, digunakan periode yang
lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat
bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat
menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank
mengestimasi arus kas di masa datang dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,
namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit
di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly
discounts the estimated future cash flows
through the expected life of the financial asset or
financial liability (or, where appropriate, a shorter
period) to the net carrying amount at initial
recognition. When calculating the effective
interest rate, the Bank estimates future cash
flows considering all contractual terms of the
financial instrument, but does not consider any
future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya
transaksi
(Catatan 2h.2)
dan
seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan
atau diterima yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate
includes transaction costs (Note 2h.2) and all
fees and points paid or received that are an
integral part of the effective interest rate.
h.6. Pengukuran nilai wajar
h.6. Fair value measurement
Nlai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction)
antara pelaku pasar (market participants) pada
tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan dimana Bank memiliki akses
pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to
sell an asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market participants
at the measurement date in the principal market
or, in its absence, the most advantageous
market to which the Bank has access at that
date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar
instrumen keuangan dengan menggunakan
harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen
tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika
transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan
frekuensi dan volume yang memadai untuk
menyediakan informasi penentuan harga secara
berkelanjutan.
When available, the Bank measures the fair
value of a financial instrument using the quoted
price in an active market for that instrument. A
market is regarded as active if transactions for
the asset or liability take place with sufficient
frequency and volume to provide pricing
information on an ongoing basis.
15
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
h. Aset
keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
h.
h.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Financial assets
(Continued)
and
financial
liabilities
h.6. Fair value measurement (Continued)
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar
aktif, Bank menggunakan teknik penilaian
dengan memaksimalkan penggunaan input
yang dapat diobservasi dan relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak
dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih
menggabungkan
semua
faktor
yang
diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam
penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market,
then the Bank uses valuation techniques that
maximise the use of relevant observable inputs
and minimise the use of unobservable inputs.
The chosen valuation technique incorporates all
of the factors that market participants would take
into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal adalah
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika
Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada
pengakuan awal berbeda dengan harga
transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan
dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik atau
berdasarkan teknik penilaian yang hanya
menggunakan data dari pasar yang dapat
diobservasi, maka nilai wajar instrumen
keuangan
pada
saat
pengakuan
awal
disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan
antara nilai wajar pada saat pengakuan awal
dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal,
perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi
berdasarkan umur dari instrumen tersebut
namun tidak lebih lambat dari saat penilaian
tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar
yang dapat diobservasi atau saat transaksi
ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial
instrument at initial recognition is normally the
transaction price, i.e., the fair value of the
consideration given or received. If the Bank
determines that the fair value at initial
recognition differs from the transaction price and
the fair value is evidenced neither by a quoted
price in an active market for an identical asset or
liability nor based on a valuation technique that
uses only data from observable markets, then
the financial instrument is initially measured at
fair value, adjusted to defer the difference
between the fair value at initial recognition and
the transaction price. Subsequently, that
difference is recognised in profit or loss on an
appropriate basis over the life of the instrument
but no later than when the valuation is wholly
supported by observable market data or the
transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai
wajar memiliki harga penawaran dan harga
permintaan, maka Bank mengukur aset dan
posisi long berdasarkan harga penawaran dan
mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan
harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value
has a bid price and an ask price, then the Bank
measures assets and long positions at a bid
price and liabilities and short positions at an ask
prices.
Kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang
terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang
dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur
netonya baik terhadap risiko pasar ataupun
risiko kredit diukur berdasarkan harga yang
akan diterima untuk menjual posisi net long
(atau dibayar untuk mengalihkan posisi net
short)
untuk
eksposur
risiko
tertentu.
Penyesuaian pada level portofolio tersebut
dialokasikan pada aset dan liabilitas individual
berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari
masing-masing instrumen individual di dalam
portofolio.
Portfolios of financial assets and financial
liabilities measured at fair value, that are
exposed to market risk and credit risk that are
managed by the Bank on the basis of the net
exposure to either market or credit risk, are
measured on the basis of a price that would be
received to sell a net long position (or paid to
transfer a net short position) for a particular risk
exposure. Those portfolio-level adjustments are
allocated to the individual assets and liabilities
on the basis of the relative risk adjustment of
each of the individual instruments in the
portfolio.
16
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i.
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
j.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain
Subsequent to initial recognition, current accounts
with Bank Indonesia and other banks are carried
at amortized cost using effective interest method.
j.
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
k.
l.
Aset keuangan dan
diperdagangkan
liabilitas keuangan untuk
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks
Placements with Bank Indonesia and other
banks
Subsequent to initial recognition, placements with
Bank Indonesia and other banks are measured at
amortized cost using the effective interest method.
k.
Financial assets and financial liabilities held
for trading
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan
awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur
pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan
biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada
laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and financial liabilities held for
trading are initially recognized and subsequently
measured recognized at fair value in the statement
of financial position, with transaction costs
recognized immediately in the current year profit or
loss.
Semua perubahan nilai wajar aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan diakui sebagai bagian dari
pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada
laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi
pada saat penghentian pengakuan aset keuangan
dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui
dalam laba rugi tahun berjalan.
All changes in fair value of financial assets and
financial liabilities held for trading are recognized
as part of net trading income in profit or loss.
Gains or losses which are realized when the
financial assets and financial liabilities held for
trading are derecognized, are recognized in the
current year profit or loss.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali
derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
Financial assets and financial liabilities held for
trading include all derivatives except for
derivatives that are held for risk management
purposes.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
tidak
direklasifikasi
setelah
pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for
trading are not reclassified subsequent to their
initial recognition.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko
l.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk
semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan atau
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif
untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai
wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif
untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk
secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas
risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi
tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan
akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas
seluruh instrumen derivatif.
17
Derivatives held for risk management
Derivatives held for risk management include all
derivative assets and liabilities that are not
classified as financial assets or financial liabilities
held for trading. Derivatives held for risk
management are measured at fair value in the
statement of financial position. Derivatives held for
risk management are used to economically hedge
the Bank’s exposures to currency risk relating to
non-trading positions. The Bank did not apply
hedge accounting to all of the derivative
instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
l.
Derivatif untuk
(Lanjutan)
AKUNTANSI
tujuan
manajemen
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
risiko
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
l.
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual
lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan
derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika,
instrumen campuran (instrumen yang digabungkan)
tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi
definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di
dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik
ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak
berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan
risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang
dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan
disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan
dengan kontrak utamanya.
m.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang
akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
n.
o.
risk
management
Acceptance receivables and payables
Subsequent to initial recognition, acceptance
receivables and payables are measured at
amortized cost using the effective interest
method.
n.
Kredit yang diberikan
for
Derivatives may be embedded in another
contractual arrangement (“host contract”). The
Bank accounts for embedded derivatives
separately from the host contract, if and only if,
the hybrid (combined) instrument is not itself
carried at fair value through profit or loss; the
terms of the embedded derivative would meet
the definition of a derivative if they were
contained in a separate contract; and the
economic characteristics and risks of the
embedded derivative are not clearly and closely
related to the economic characteristics and risks
of the host contract. Separated embedded
derivatives are accounted for depending on their
classification, and are presented in the
statement of financial position together with the
host contract.
m.
Tagihan dan utang akseptasi
Derivatives held
(Continued)
Loans receivable
Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans
receivable are measured at amortized cost using
the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit
sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang
ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated in accordance with
the risk borne by the Bank.
o.
Efek-efek untuk tujuan investasi
Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat
pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah
biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur
sesuai dengan klasifikasinya masing-masing,
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia
untuk dijual.
Investment securities are initially measured at
fair value plus transaction costs and
subsequently accounted for in accordance with
their classification, as either held-to-maturity or
available-for-sale.
o.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
o.1. Held-to-maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Penjualan atau reklasifikasi dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dari investasi pada efek-efek dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang
belum mendekati tanggal jatuh tempo, akan
menyebabkan
reklasifikasi
atas
semua
investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk
dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk
mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki
hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan
untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
18
Held-to-maturity investments are carried at
amortized cost using the effective interest
method. Any sale or reclassification of a
more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to
their maturity date, would result in the
reclassification of all held-to-maturity
investment securities as available-for-sale,
and prevent the Bank from classifying
investment securities as held-to-maturity
for the current year and the following two
financial years.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
o.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
o.
o.2. Tersedia untuk dijual
p.
Investment securities (Continued)
o.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang
tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai
wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam
laba rugi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas
efek-efek utang yang tersedia untuk dijual
diakui pada laba rugi tahun berjalan.
After initial recognition, available-for-sale
investments are carried at fair value. Interest
income is recognized in profit or loss using
the effective interest method. Foreign
exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are
recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara
langsung dalam penghasilan komprehensif
lain sampai investasi tersebut dijual atau
mengalami
penurunan
nilai,
dimana
keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya
diakui
dalam
penghasilan
komprehensif lain harus diakui pada laba rugi
tahun berjalan.
Other fair value changes are recognized
immediately in other comprehensive income
until the investment is sold or impaired, where
the cumulative gains and losses previously
recognized in other comprehensive income
are recognized in the current year profit or
loss.
Pajak penghasilan
p.
Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban
pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak
tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item
yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam
penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and
deferred tax. Current tax and deferred tax are
recognized in profit or loss except to the extent
that they relate to items recognized directly in
equity or in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau
restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak
untuk
tahun
yang
bersangkutan
dengan
menggunakan tarif pajak yang secara substansial
telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan
penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak
pada
tahun-tahun
sebelumnya,
baik
untuk
disesuaikan dengan pajak penghasilan yang
dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan
perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.
Pajak kini terutang atau pengembalian diukur
berdasarkan estimasi terbaik atas jumlah yang
diharapkan akan dibayar atau diterima dengan
mempertimbangkan ketidakpastian yang melekat
pada kompleksitas peraturan-peraturan pajak.
Current tax is the expected tax payable or
refundable on taxable income for the year, using
tax rates substantially enacted as of the reporting
date, and includes true-up adjustments made to
the previous years’ tax provisions either to
reconcile them with the income tax reported in
annual tax returns, or to account for differences
arising from tax assessments. Current tax
payable or refundable is measured using the best
estimate of the amount expected to be paid or
received, taking into consideration the uncertainty
associated with the complexity of tax regulations.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan
pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk
tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk
diterapkan atas perbedaan temporer pada saat
pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku
atau secara substantif berlaku pada tanggal
pelaporan.
Metode
ini
juga
mengharuskan
pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti
kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan
manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary
differences between the carrying amounts of
assets and liabilities for financial reporting
purposes, and the amounts used for taxation
purposes. Deferred tax is measured at the tax
rates that are expected to be applied to temporary
differences when they reverse, based on the laws
that have been enacted or subtantively enacted at
the reporting date. This method also requires the
recognition of future tax benefits, such as tax loss
carry forwards, to the extent that realization of
such benefits is probable.
19
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
p.
q.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
Pajak penghasilan (Lanjutan)
p.
Income taxes (Continued)
Aset pajak tangguhan dikaji ulang pada setiap
tanggal pelaporan dan dikurangi jika kemungkinan
besar manfaat pajak tersebut tidak dapat direalisasi;
pengurangan ini akan dibalik jika kemungkinan
mendapatkan laba kena pajak meningkat di masa
mendatang.
Deferred tax assets are reviewed at each
reporting date and are reduced to the extent that it
is no longer probable that the related tax benefit
will be realized; such reductions are reversed
when the probability of future taxable profit
improves.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dikaji ulang
pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang
kemungkinan besar manfaat pajak tersebut dapat
direalisasikan pada perhitungan laba kena pajak
mendatang.
Unrecognized deferred tax assets are reassessed
at each reporting date and recognized to the
extent that it has became probable that future
taxable profits will be available against which they
can be used.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat
ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan
keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui
pada saat keputusan atas keberatan atau banding
itu diterima.
Amendments to tax obligation are recognized
when tax assessment is received or if objection
and or appeal is applied, when the results of the
objection or appeal are received.
Aset tetap
q.
Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara
langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah
pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model
biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost
includes expenditures directly attributable to bring
the assets for their intended use. Subsequent to
initial measurement, fixed assets are measured
using cost model, which is carried at its cost less
accumulated depreciation and accumulated
impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa
manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan
jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan
sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, residual values, useful
lives and depreciation methods are reviewed and
if required, they will be adjusted and applied in
accordance with the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang
bersangkutan digunakan, dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi masa
manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the
respective fixed asset is placed into service,
using straight line method over the estimated
useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan ruko
Perabot, peralatan dan renovasi kantor
Komputer perangkat keras
20
4-8
4
Shop house
Office furniture, equipment and improvements
Computers hardware
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset
tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat
dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan
pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is
higher than its estimated recoverable amount, the
carrying amount of fixed assets shall be reduced
to its recoverable amount and the impairment
losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian
yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun
berjalan.
When assets are disposed of, their carrying
values and the related accumulated depreciation
are eliminated from the statement of financial
position, and the resulting gain or loss on the
disposal of fixed assets is recognized in the
current year profit or loss.
20
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
r.
s.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
Aset takberwujud
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
r.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang
dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank
yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and
internally developed by the Bank which is stated at
cost
less
accumulated
amortization
and
accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur
sebesar biaya perolehan yang mencakup semua
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap
digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak
diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at
acquisition costs which include all costs directly
attributable in preparing the assets for their
intended use. Subsequent to initial recognition,
software is measured at cost less accumulated
amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak
secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat
mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya
untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai
perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan
keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan
dapat secara andal mengukur biaya untuk
menyelesaikan
pengembangan.
Biaya
yang
dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak
secara internal mencakup semua biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam proses
pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa
manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan
secara internal dinyatakan sebesar biaya yang
dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi
penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are
recognized as an asset when the Bank is able to
demonstrate its intention and ability to complete
the development and use the software in a
manner that will generate future economic
benefits, and can reliably measure the costs to
complete the development. The capitalized costs
of internally developed software include all costs
directly attributable to develop the software, and
are amortized over its useful lives. Internally
developed software is stated at capitalized cost
less accumulated amortization and impairment
losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan
akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut
menambah
manfaat
ekonomis
aset
yang
bersangkutan
di masa
mendatang. Semua
pengeluaran lainnya dibebankan pada saat
terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is
capitalized only when it increases the future
economic benefits embodied in the specific asset
to which it relates. All other expenditures are
expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang masa
manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal
perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai.
Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat
lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on a
straight line method over the estimated useful life
of the software, from the date that it is available for
use. The estimated useful life of software ranging
from 4 to 8 years.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan
nilai
s.
Identification and measurement of impairment
losses
Aset Keuangan
Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi
apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan
yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi
telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan
peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa
datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses
whether there is objective evidence that financial
assets not carried at fair value through profit or
loss are impaired. Financial assets are impaired
when objective evidence demonstrates that a loss
event has occurred after the initial recognition of
the asset and that the loss event has an impact on
the future cash flows on the asset that can be
estimated reliably.
21
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
s.
AKUNTANSI
Identifikasi
dan
pengukuran
penurunan nilai (Lanjutan)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
s.
Identification and measurement of impairment
losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan
pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau
uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak
mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami
kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau
penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif
dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau
data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait
dengan
kelompok
aset
keuangan
seperti
memburuknya status pembayaran debitur atau
penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas
aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are
impaired can include default or delinquency by a
borrower, restructuring of a loan or advance by
the Bank on terms that the Bank would not
otherwise consider, indications that a borrower or
issuer will enter bankruptcy, the disappearance
of an active market for a security due to financial
difficulties, or other observable data relating to a
group of assets such as adverse changes in the
payment status of borrowers or issuers in the
group or economic conditions that correlate with
defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset
keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi
penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap
aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for
financial assets at both specific and collective
level. All individually significant financial assets are
assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami penurunan nilai
secara individual dievaluasi secara kolektif untuk
menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi
namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual akan dievaluasi secara
kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan
mengelompokkan
aset
keuangan
tersebut
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset
keuangan yang dievaluasi secara individual untuk
penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai
diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai
secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be
individually impaired are then collectively
assessed for any impairment that has been
incurred but not yet identified. Financial assets that
are not individually significant are collectively
assessed for impairment by grouping together
such
financial
assets
with
similar
risk
characteristics. Financial assets that are
individually assessed for impairment and for which
an impairment loss is recognized are no longer
included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif,
Bank menggunakan model statistik dari tren
probability of default di masa lalu, waktu pemulihan
dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan
dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah
kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin
menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih
kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik.
Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu
pemulihan yang diharapkan di masa datang secara
berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang
diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik
yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses
statistical modelling of historical trends of the
probability of default, timing of recoveries and the
amount
of
loss
incurred,
adjusted
for
management’s judgment as to whether current
economic and credit conditions are such that the
actual losses are likely to be greater or less than
suggested by historical modelling. Default rates,
loss rates and the expected timing of future
recoveries are regularly benchmarked against
actual outcomes to ensure that they remain
appropriate.
22
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
s.
AKUNTANSI
Identifikasi
dan
pengukuran
penurunan nilai (Lanjutan)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
s.
Identification and measurement of impairment
losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur
sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan
dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan
dengan agunan (collateralized financial asset)
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari
pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk
memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau
tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan
dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan
yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas
dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian
penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan
pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun
berjalan.
Impairment losses on financial assets carried at
amortized cost are measured as the difference
between the carrying amount of the financial
assets and the present value of estimated future
cash flows discounted at the financial assets’
original effective interest rate. The calculation of
the present value of the estimated future cash
flows of a collateralized financial asset reflects
the cash flows that may result from foreclosure
less costs for obtaining and selling the collateral,
whether or not foreclosure is probable. Losses
are recognized in profit or loss and recorded in an
allowance account against financial assets
carried at amortized cost. Interest on the impaired
financial asset continues to be recognized using
the rate of interest used to discount the future
cash flows for the purpose of measuring the
impairment loss. When a subsequent event
causes the amount of impairment loss to
decrease, the impairment loss is reversed
through the current year profit or loss.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau
dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami
kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur
dengan suku bunga efektif awal yang digunakan
sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise
modified because of financial difficulties of the
borrower or issuer, impairment is measured using
the original effective interest before the
modification of terms.
Aset non-keuangan
Non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Bank
menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset
tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
besarnya kerugian penurunan nilai. Bila tidak
memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali atas suatu aset individu,
Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali
atas unit penghasil kas dari aset tersebut.
At the end of each reporting date, the Bank
reviews the carrying amount of non-financial
assets to determine whether there is any
indication that those assets have suffered an
impairment loss. If any such indication exists, the
recoverable amount of the asset is estimated in
order to determine the extent of the impairment
loss. Where it is not possible to estimate the
recoverable amount of an individual asset, the
Bank estimates the recoverable amount of the
cash generating unit to which the asset belongs.
Nilai terpulihkan dari suatu aset non-keuangan adalah
nilai tertinggi antara nilai pakai dan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai dihitung
berdasarkan estimasi arus kas masa depan yang
didiskonto ke nilai kininya dengan menggunakan
tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan
risiko spesifik atas aset atau unit penghasil kas
tersebut.
The recoverable amount of a non-financial asset
is the greater of its value in use and its fair value
less costs to sell. Value in use is calculated based
on the estimated future cash flows, discounted to
their present value using a pre-tax discount rate
that reflects current market assessments of the
time value of money and the risks specific to the
asset or cash generating unit.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi tahun
berjalan apabila nilai tercatat suatu aset nonkeuangan atau unit penghasil kas melebihi nilai
terpulihkan.
An impairment loss is recognized in the current
year profit or loss if the carriying amount of a nonfinancial asset or cash generating unit exceeds its
recoverable amount.
23
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
t.
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan
bank-bank lain diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
u.
v.
Imbalan pascakerja
Subsequent to initial recognition, deposits from
customers and other banks are measured at their
amortized cost using the effective interest
method.
u.
x.
Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pascakerja dihitung sebesar nilai
kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja
di masa depan yang timbul dari jasa yang telah
diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa
lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen
dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is
calculated at the present value of estimated
future benefits that the employees have earned
in return for their services in the current and
prior periods. The calculation is performed by
an independent actuary using the projectedunit-credit method.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain pada periode dimana
hal tersebut terjadi.
Actuarial gains or losses are recognized as
other comprehensive income in the period in
which they arise.
Ketika imbalan pascakerja berubah, porsi imbalan
sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh
karyawan pada masa lalu, dibebankan atau
dikreditkan segera dalam laba rugi.
When the plan benefits change, the portion of
the benefits that plan relate to past service by
employees is charge or credited immediately to
profit or loss.
Modal saham
v.
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak
terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas
atau aset keuangan lainnya.
w.
Deposits from customers and other banks
Pendapatan dan beban bunga
Share capital
Shares are classified as equity when there is no
contractual obligation to transfer cash or other
financial assets.
w.
Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense are recognized in
profit or loss using the effective interest
method.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada
laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan
tersedia untuk dijual yang dihitung dengan
menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in profit
or loss represent the interest on financial assets
and financial liabilities at amortized cost and
held-to-maturity
and
available-for-sale
investment securities calculated using the
effective interest method.
Provisi dan komisi
x.
Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang
signifikan dan merupakan bagian integral dari suku
bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku
bunga efektif.
Significant fees and commission income and
expenses that are integral to the effective
interest rate on a financial asset or financial
liability are included in the measurement of the
effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas)
pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang
bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank
menggunakan metode garis lurus dalam melakukan
amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as
revolving loans and overdraft, the Bank applies
straight-line method in amortizing the fees and
commission income and expenses.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk
pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi
sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor
impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut
dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak
diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari
komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode
garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including
credit related fees, syndication lead arranger
fees, export import related fees and service fees
are recognized as the related services are
performed. When a loan commitment is not
expected to result in the draw-down of a loan,
loan commitment fees are recognized on a
straight-line basis over the commitment period.
24
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
x.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
Provisi dan komisi (Lanjutan)
x.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama
terkait dengan provisi transaksi antar bank dan
broker, diakui sebagai beban pada saat jasa
tersebut diterima.
y.
Other fees and commission expense which are
mainly related to inter-bank transaction and
brokerage fees, are expensed as the services
are received.
Keuntungan (kerugian) transaksi perdaganganbersih
y.
Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri
dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan
aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh
perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang
belum direalisasi, bunga dan selisih kurs.
z.
Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan
pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Net trading gain (loss)
Net trading income comprises of net gains or
losses related to financial assets and liabilities
held for trading, and includes all realized and
unrealized fair value changes, interest and
foreign exchange differences.
z.
Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai
wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan
derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan
merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung
nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar
yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih
kurs mata uang.
3.
Fees and commissions (Continued)
Gain (loss) from other financial instruments
at fair value through profit or loss - net
Net income from other financial instruments at
fair value through profit or loss relates to
derivatives held for risk management purposes
that do not form part of qualifying hedge
relationships and includes all realized and
unrealized fair value changes, interest and
foreign exchange differences.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan
metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang
timbul dari kegiatan usaha Bank.
Risk management is a set of procedures and
methodologies used to identify, measure, monitor, and
control the risk that arising from the Bank’s operations.
Manajemen risiko merupakan bagian integral dari
strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan
keuangan dan integritas Bank.
Risk management is an integral part of the business
strategy of the Bank to maintain the Bank's financial
soundness and integrity.
Penerapan manajemen risiko Bank mengacu pada
pilar-pilar dan ketentuan yang tercantum dalam
peraturan dan ketentuan otoritas yang disesuaikan
dengan tujuan, kebijakan, ukuran dan kompleksitas
usaha serta kemampuan Bank, yang meliputi:
The implementation of the risk management of the
Bank refer to the pillars and regulations and
requirements from regulator, tailored to the objectives,
business policy, size and complexity of the business as
well as the capacity of the Bank, which are consist of:
1.
1.
2.
3.
4.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan
Direksi;
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan
limit;
Proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan
pengendalian risiko, serta sistem informasi
manajemen risiko;
Sistem pengendalian internal.
2.
3.
4.
25
Active oversight of the board of commissioners
and board of directors;
Adequate of policies, procedures, and limit
establishment;
Process of risk identification, measurement,
monitoring, control, and risk management
information system;
Internal control system.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Dalam Penerapan Manajemen Risiko, Bank mengelola
dan menerapkan 8 jenis risiko sejalan dengan
perkembangan dan kompleksitas usaha, kemampuan
Bank, Profil Risiko dan peraturan serta ketentuan dari
regulator yang mencakup Risiko Kredit, Risiko
Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko
Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko
Reputasi.
In the Implementation of Risk Management, Bank
manages and implements 8 types of risk in line with the
Bank’s business growth and complexity, the Bank’s
ability, Risk Profile and also regulations and the
requirement from the regulator, which are consist of
Credit Risk, Liquidity Risk, Market Risk, Operational
Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk and
Reputational Risk.
Bank memiliki eksposur terhadap risiko atas instrumen
keuangan mencakup Risiko Kredit, Risiko Likuiditas,
Risiko Pasar dan Risiko Operasional.
The Bank has exposure to the following risks from
financial instruments which consist of Credit Risk,
Liquidity Risk, Market Risk and Operational Risk.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
Active oversight from the Board of Commissioners
and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan melalui komite-komite antara lain Komite Aset
Liabilitas (ALCO), Komite Manajemen Risiko (RMC), dan
Komite Pemantau Risiko (RMoC), yang mengadakan
pertemuan secara berkala, guna membantu Dewan
Komisaris dan Direksi memberikan arahan yang jelas
mengenai tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi
Risiko Bank, menyetujui kebijakan, melakukan
pengawasan dan mitigasi secara aktif, mengembangkan
budaya Manajemen Risiko di Bank termasuk kesadaran
risiko pada seluruh jenjang organisasi, menetapkan
tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masingmasing unit, dan memastikan kecukupan kuantitas dan
kualitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung
penerapan Manajemen Risiko secara efektif.
The Board of Commissioners and Board of Directors
are responsible for the effectiveness of the risk
management implementation in the Bank. Active
oversight of the Board of Commissioners and Board of
Directors are conducted through several committees
e.g Asset & Liability Committee (ALCO), Risk
Management Committee (RMC), and Risk Monitoring
Committee (RMoC), that hold regular meetings to
assist the Board of Commissioners and Board of
Directors to provide clear guidelines on the Bank’s risk
appettite and risk tolerance, approve the policies,
active monitoring and mitigating,
develop risk
management culture in the Bank, including risk
awareness for all levels in the organization, assign
clear duties and responsibilities on each unit, and
ensure adequate quantity and quality of human
resources to support the effective Risk Management
implementation.
Struktur organisasi manajemen risiko Bank telah
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan
usaha Bank, dan fungsi Manajemen Risiko telah
diterapkan secara independen, yaitu dengan adanya
pemisahan fungsi antara grup manajemen risiko dengan
satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan
transaksi dan fungsi internal control (satuan kerja audit
internal).
The Bank’s risk management organizational structure
has been aligned with the Bank’s size and complexity
of the business activities, and Risk Management
function has been implemented independently, with the
the segregation of functions between risk management
group with the working unit which conducting and
completing the transactions and internal control
functions (internal audit unit).
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Adequate
policies,
establishment
Kebijakan, Prosedur dan Manual Manajemen Risiko
memuat secara jelas mengenai akuntabilitas dan tingkat
delegasi wewenang dan akan dilakukan kaji ulang
secara berkala sejalan dengan visi, misi, strategi bisnis,
risk appetite Bank, karakteristik dan kompleksitas
kegiatan usaha, dan peraturan yang ditetapkan otoritas
dan/atau praktek perbankan yang sehat.
Risk Management’s Policies, Procedures and Manual
state clearly about accountability and the level of
delegation of authority and will be reviewed regularly in
alignment with the vision, mission, business strategy,
the Bank’s risk appetite, characteristic and complexity
of business activities, and regulations established by
the authority and/ or banking sound partice.
Bank telah menetapkan limit risiko yang sejalan dengan
tingkat risiko yang akan diambil, toleransi risiko, dan
strategi
Bank
secara
keseluruhan
dengan
memperhatikan
kecukupan modal Bank dalam
menyerap eksposur risiko atau kerugian yang terjadi,
pengalaman kerugian historis, keterampilan sumber daya
manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan internal dan
eksternal yang berlaku.
The Bank has set a risk limit in line with the risk
appetite, risk tolerance, and the Bank's overall strategy
by considering the Bank’s capital adequacy to absorb
the risk exposure or losses that might be incurred,
historical loss experiences, the human resources
competencies, and compliance with internal and
external regulations.
26
procedures,
and
limit
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah,unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan
pengendalian risiko, serta sistem informasi
manajemen risiko
Process of risk identification, measurement,
monitoring and control, and risk management
information system
Identifikasi,
pengukuran,
pengawasan,
dan
pengendalian risiko merupakan bagian utama dari
proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko
Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan
menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko
serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan
dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha
Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang
independen dari pihak yang melakukan transaksi guna
memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren
risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem
informasi manajemen yang disesuaikan dengan
karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha
Bank.
Risk identification, measurement, monitoring, and
control are the main parts of the implementation of risk
management. The Bank’s risk identification covers all
business activities by analyzing the source and
possibility of risk as well as its impacts. Risk
measurement is aligned with the characteristic and
complexities of the business activities. Risk monitoring
is done by an unit independent from parties that
conduct the transactions to monitor and control the
level and or trend of risk. The Bank has also developed
a management information system that is aligned to the
characteristic, activities and complexities of the Bank’s
business activities.
Sistem pengendalian internal
Internal control system
Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern
secara efektif dalam penerapan manajemen risiko
antara lain dengan mengacu kepada kepatuhan
terhadap kebijakan, prosedur dan limit yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku, dengan
menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk
pemantauan kebijakan, prosedur dan kepatuhan limit
guna memastikan kecukupan prosedur dalam rangka
memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan
peraturan
yang
berlaku.
Penerapan
sistem
pengendalian internal adalah tanggung jawab semua
Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit Internal
Audit.
Bank has implemented effective internal control system
in the risk management implementation by referring to
the compliance with policies, procedures and limits
setting and the prevailing regulations, setting the
authority and responsibility to monitor the policies,
procedures and compliance with the limit to ensure the
adequacy of the procedures and ensure the
compliance with the Bank’s provisions and regulations.
The implementation of the internal control system is the
responsibility of all the Operational Units and the
supporting units as well as the Internal Audit Unit.
Penerapan manajemen risiko
Risk management implementation
a.
a. Credit risk management
Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat
kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada Bank.
Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah
untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan
dana Bank tidak terekspos pada risiko kredit yang
dapat menimbulkan kerugian pada Bank.
Credit Risk is the risk caused by the failure of
debtor and/or other parties in fulfilling the
obligation to the Bank. The main purpose of credit
risk management is to ensure that the Bank’s
funding activity is not exposed to the credit risk
which may cause losses to the Bank.
Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur,
kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan
dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga
keutuhan independensi dan integritas penilaian
risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
This risk is managed at transaction, obligor, group
of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk
policies and procedures are designed to preserve
the independence and integrity of the credit risk
assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit,
yang mencakup pembentukan kebijakan kredit,
pedoman kredit, standar prosedur operasi dan
skema penilaian risiko kredit untuk korporasi.
Selain itu, Bank juga telah menerapkan proses
pemantauan seluruh portofolio kredit secara
berkala yang disampaikan kepada Dewan
Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk
management, incorporating the setup of credit
policies, guidelines, standard operation procedures
and the credit risk rating scheme for corporates.
The Bank has also implemented the process of
monitoring the total credit portfolio periodically
which is to be submitted to the Board of
Commissioners and Board of Directors.
27
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui
pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk
appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah,
rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan
tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren
dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem
pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan
peringkat akhir dari risiko kredit.
The level of credit risk profile was determined by
mapping total exposure to the Bank’s risk appetite
table which has 5 categories: low, low to moderate,
moderate, moderate to high and high. Furthermore,
the level of inherent credit risk was combined with
credit risk controlling system measurement to get
the final level of credit risk.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan
posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko
kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized in the statement
of financial position, the maximum exposure to
credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit
(L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur
maksimum atas risiko kredit adalah nilai
maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank
dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan
garansi dan letters of credit yang tidak dapat
dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur
maksimum atas risiko kredit adalah sebesar
jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh
fasilitas kredit yang telah disepakati (committed)
kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of
credit (L/C) issued, the maximum exposure to
credit risk is the maximum amount that the Bank
would have to pay if the obligations of the bank
guarantees and irrevocable letters of credit
issued are called upon. For credit commitments,
the maximum exposure to credit risk is the full
amount of the undrawn committed credit facilities
granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum
risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada
laporan
posisi
keuangan
dan
rekening
administratif, tanpa memperhitungkan agunan
yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s
maximum exposure to credit risk of financial
instruments in the statement of financial position
and administrative accounts, without taking into
account any collaterals held or other credit
enhancement.
31 Desember/December
2016
2015
Posisi keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
L/C yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang diterbitkan
Jumlah
Financial position
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
610.449
177.488
740.982
235.406
715.186
1.892.710
366.049
286.685
193
458.027
8.156.989
802
496.191
8.642.431
Financial assets held for trading
Derivative assets held for risk
management
Acceptance receivables
Loans receivable
1.212.494
289.953
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Administrative accounts
192.829
201.313
147.309
118.121
12.155.134
183.438
357.812
13.327.723
28
Unused credit facilities
granted to debtors
Outstanding irrevocable L/C
Guarantees issued
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio
kreditnya pada berbagai wilayah geografis,
sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan
sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko
kredit.
The Bank encourages the diversification of its
credit portfolio among a variety of geographies,
economic sectors, type of products and
counterparties in order to minimize its credit risk.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak
lawan:
Credit risk concentration by type of counterparty:
31 Desember/December 2016
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts
with Bank
Indonesia
Korporasi
Pemerintah dan Bank
Indonesia
Bank
Ritel
Penempatan
pada Bank
Indonesia
dan bankbank lain/
Placements
with Bank
Indonesia
and other
banks
Giro pada
bank-bank
lain/
Current
accounts
with other
banks
Aset
keuangan
untuk
diperdagangkan/
Financial
assets held for
trading
Aset
derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
assets held
for risk
management
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Komitmen
dan
kontinjensi
yang memiliki
Efek-efek
risiko kredit/
untuk
Commitment
tujuan
and
investasi/ contingencies
Investment
with credit
securities
risk
Jumlah/
Total
%
-
-
-
2.318
-
440.746
7.545.949
-
458.259
8.447.272
69,50%
610.449
-
177.488
-
190.957
524.229
-
323.012
40.719
-
193
-
17.281
-
611.040
1.212.494
-
-
2.336.912
759.910
611.040
19,23%
6,25%
5,02%
610.449
177.488
715.186
366.049
193
458.027
8.156.989
1.212.494
458.259
12.155.134
100,00%
Jumlah/
Total
%
Corporates
Government and Bank
Indonesia
Banks
Retail
31 Desember/December 2015
Giro
pada
bankbank lain/
Current
accounts
with other
banks
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts
with Bank
Indonesia
Korporasi
Pemerintah dan Bank
Indonesia
Bank
Ritel
Penempatan
pada Bank
Indonesia
dan bankbank lain/
Placement
with Bank
Indonesia
and other
banks
Aset
keuangan
untuk
diperdagangkan/
Financial
assets held for
trading
Aset
derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
assets held
for risk
management
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Kredit
yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek
untuk
tujuan
investasi/
Investment
securities
Komitmen
dan
kontinjensi
yang memiliki
risiko kredit/
Commitment
and
contingencies
with credit
risk
-
-
-
133
-
406.482
7.977.169
-
741.980
9.125.764
68,47
740.982
-
235.406
-
1.089.026
803.684
-
245.834
40.718
-
802
-
89.709
-
665.262
289.953
-
583
2.365.795
1.170.319
665.845
17,75
8,78
5.00
740.982
235.406
1.892.710
286.685
802
496.191
8.642.431
289.953
742.563
13.327.723
100,00
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan
jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di
dalam Catatan 10.
Corporates
Government and Bank
Indonesia
Banks
Retail
The concentration of loans receivable by type of
loans and economic sectors is disclosed in
Note 10.
29
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
iii. Credit risk analysis
iii. Analisa risiko kredit
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai serta aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai.
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
The following table presents the impaired
financial assets, past due but not impaired
financial assets and neither past due nor
impaired financial assets.
31 Desember/December 2016
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank lain/
Tagihan
Placements with
akseptasi/
Bank Indonesia
Acceptance
and other banks
receivables
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai:
Penurunan nilai individual:
Grade 14 -16: penurunan nilai
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif:
Telah jatuh tempo 91 - 120
hari
Telah jatuh tempo 121 - 180
hari
Telah jatuh tempo > 180 hari
Impaired financial assets:
Individually impaired:
Grade 14 -16: impaired
-
-
-
-
556.164
-
-
-
-
-
(114.606)
441.558)
-
-
-
-
-
3.312)
-
91 - 120 days past due
-
-
-
-
4.621)
13,513)
-
121 - 180 days past due
> 180 days past due
Less: allowance for individual
impairment losses
Collectively impaired:
21.446)
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
-
-
-
-
(11.533)
9.913)
-
Less: allowance for collective
impairment losses
Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai:
Past due but not impaired
financial assets:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit
korporasi):
Grade 6 - 9: risiko sedang
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 6 - 9: medium risk
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan
kredit konsumen lainnya]:
Telah jatuh tempo 1 - 30 hari
Telah jatuh tempo 31 - 60 hari
Telah jatuh tempo 61 - 90 hari
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
-
-
-
-
-)
-
-
-
-
-
15.886)
5.899)
3.398)
25.183)
-
-
-
-
-
(6.046)
19.137)
-
30
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
1 - 30 days past due
31 - 60 days past due
61 - 90 days past due
Less: allowance for collective
impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
iii. Credit risk analysis (Continued)
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
31 Desember/December 2016
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank lain/
Tagihan
akseptasi/
Placements with
Acceptance
Bank Indonesia
and other banks
receivables
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit
korporasi):
Grade 1 - 5: risiko rendah
Grade 6 - 9: risiko sedang
Grade 10 -13: risiko tinggi
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia
(“TKI”)
dan
kredit konsumen lainnya]:
Lancar
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired
financial assets:
610.449
-
177.488
-
715.186
-
-)
349.228)
111.835)
-)
5.266.882)
1.815.299)
1.212.494
-
610.449
177.488
715.186
-)
-)
461.063)
-)
634.576)
7.716.757)
1.212.494
-
-
-
(3.036)
(30.376)
-
610.449
177.488
715.186
458.027)
7.686.381)
1.212.494
610.449
177.488
715.186
458.027)
8.156.989)
1.212.494
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
31 Desember/December 2015
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank lain/
Tagihan
Placements with
akseptasi/
Acceptance
Bank Indonesia
and other banks
receivables
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
Current
Less: allowance for collective
impairment losses
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai:
Impaired financial assets:
Penurunan nilai individual:
Grade 14 -16: penurunan nilai
-
-
-
-
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual
-
-
-
-
-
-
Penurunan nilai kolektif:
Telah jatuh tempo 91 - 120
hari
Telah jatuh tempo 121 - 180
hari
Telah jatuh tempo > 180 hari
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 1 - 5: low risk
Grade 6 - 9: medium risk
Grade 10 - 13: high risk
280.079)
-
Individually impaired:
Grade 14 -16: impaired
-
(85.944)
-
Less: allowance for Individual
impairment losses
-
194.135)
Collectively impaired:
-
-
-
-
2.280)
-
91 - 120 days past due
-
-
-
-
9.791)
5.869)
-
121 - 180 days past due
> 180 days past due
Less: allowance for collective
impairment losses
17.940)
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
-
-
-
-
(8.625)
-
-
-
-
-
9.315)
-
Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit
korporasi):
Grade 6 - 9: risiko sedang
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan
kredit konsumen lainnya]:
Telah jatuh tempo 1 - 30 hari
Telah jatuh tempo 31 - 60 hari
Telah jatuh tempo 61 - 90 hari
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Past due but not impaired
financial assets:
-
-
-
-
-)
-
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 6 - 9: medium risk
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
1 - 30 days past due
31 - 60 days past due
61 - 90 days past due
-
-
-
-
20.610)
10.702)
10.062)
-
-
-
-
-
41.374)
-
-
-
-
-
(6.091)
-
-
-
-
-
35.283)
-
31
Less: allowance for collective
impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
b. Credit risk management (Continued)
iii. Credit risk analysis (Continued)
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
31 Desember/December 2015
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
Tagihan
bank-bank lain/
akseptasi/
Placements with
Acceptance
Bank Indonesia
receivables
and other banks
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit
korporasi):
Grade 1 - 5: risiko rendah
Grade 6 - 9: risiko sedang
Grade 10 -13: risiko tinggi
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia
(“TKI”)
dan
kredit konsumen lainnya]:
Lancar
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired
financial assets:
740.982
-
235.406
-
1.892.710
-
-)
262.359)
235.200)
81.107)
5.787.664)
2.047.238)
289.953
-
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 1 - 5: low risk
Grade 6 - 9: medium risk
Grade 10 - 13: high risk
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
-
-
-
-)
515.223)
-
740.982
235.406
1.892.710
497.559)
8.431.232)
289.953
-
-
-
(1.368)
(27.534)
-
740.982
235.406
1.892.710
496.191)
8.403.698)
289.953
740.982
235.406
1.892.710
496.191)
8.642.431)
289.953
Proses penentuan grading kredit internal yang
diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi
(grade 1-16) membedakan eksposur untuk
menentukan eksposur mana yang memiliki
faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian
potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit
setiap debitur ditelaah secara berkala dan
perubahannya diimplementasikan secepatnya.
Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap
debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit
dari debitur tersebut yang telah ditentukan
oleh bank-bank lain.
Current
Less: allowance for collective
impairment losses
The
Bank’s
internal
credit
grading
determination processes for corporate loans
(grade 1-16) differentiate exposures in order
to highlight those with greater risk factors and
higher potential severity of loss. The credit
rating for each debtor is reviewed regularly
and any amendments are implemented
promptly. The credit rating applied for each
debtor also considered credit quality of the
respective debtor as determined by other
banks.
Kredit yang mengalami penurunan nilai
Impaired loans
Penurunan nilai kredit secara individu adalah
kredit dimana Bank menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan
tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan
pengembalian pada semua pokok dan bunga
yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan
di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for
which the Bank determines that there is
objective evidence of impairment and it does
not expect to collect all principal and interest
due according to the contractual terms of the
loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai adalah kredit yang
pembayaran bunga dan pokok berdasarkan
kontraktual telah jatuh tempo, namun atas
dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia
dan/atau tahap penagihan jumlah yang
terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai
belum terjadi.
Past due but not impaired loans are those for
which contractual interest or principal
payments are past due, but the Bank
believes that there was no impairment yet on
the basis of the value of security/collateral
pledged on those loans and/or the stage of
collection on outstanding loans.
32
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
iv.
iv. Agunan
Collaterals
Bank memiliki agunan terhadap kredit
korporasi dan konsumen [selain kredit yang
diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia
(“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas,
properti, aset tetap lainnya dan garansi.
Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas
giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan, dan
efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan
agunan digunakan untuk mengurangi eksposur
maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga
memiliki hak hukum atas aset yang
mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar.
The Bank holds collaterals against corporate
and consumer [other than Indonesian
Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the
form of cash, property, other fixed assets and
guarantees. Collaterals generally are not held
over current accounts with Bank Indonesia
and other banks, placements with Bank
Indonesia and other banks, trading securities,
and investment securities.
The
Bank’s
requirement for collaterals is to reduce
maximum exposures to credit risk. The Bank
will also hold legal title on the underlying
assets should a default take place.
Agunan telah dipertimbangkan ke dalam
pengukuran risiko kredit Bank dalam hal
penilaian
terhadap
kualitas
aset
dan
perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat
disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar
terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari
aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai
dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi,
memantau dan mengendalikan risiko.
Collaterals have been considered in the
Bank’s measurement of credit risk in form of
assessment of credit quality and calculation
of impairment losses for its financial assets.
The values of collaterals used in the
assessment are adjusted to reflect the current
market conditions. Depending on the
circumstances and type of financial asset, the
collateral values have also been used by the
Bank in its risk identifcation, monitoring and
control.
Bank melakukan penilaian dan pemantauan
terhadap nilai agunan secara berkala.
Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk
berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat
volatilitas harga dan sifat dari agunan
tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan
penuh atau sebagian bergantung dari nilai
wajar agunan berdasarkan penilaian agunan
yang terakhir, apakah jumlah penilaian
agunan tersebut sama atau lebih besar dari
jumlah baki debet yang terakhir.
The Bank conducts valuation and monitors
the collateral value on a regular basis. The
frequency of valuation varies for various
types of collaterals, based on the level of
price volatility of the collaterals and the nature
of the collaterals. The designation of fully or
partially secured loans depends on whether
the fair value of the collaterals based on the
latest appraisal, is equal to or greater than
the latest outstanding loans.
Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah
seluruh kredit yang diberikan oleh Bank
(selain kredit yang diberikan kepada TKI)
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar 60,96% dan 68,90%.
Bank juga melakukan mitigasi atas risiko
kredit lainnya yang tidak tercakup di atas
dengan memusatkan pemberian kredit
kepada nasabah dengan kualitas kredit yang
lebih baik.
The composition of fair value of collaterals
against total loans receivable provided by the
Bank (other than IOW loans receivable) as of
31 December 2016 and 2015 was 60,96%
and 68.90%, respectively. The Bank also
mitigated the credit risk for other exposures
that are not covered as above by focusing on
providing lending to customers with better
credit quality.
Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank
mendapatkan jaminan penggantian pinjaman
dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama
periode masa jaminan. Bank juga memiliki
hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi
gagal bayar.
For IOW loans receivable, the Bank receives
loan repayment guarantee from the
Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when
there is payment default over the guarantee
period. The Bank also holds legal title on the
guarantee should a default take place.
33
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
v.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
v.
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Bank
memiliki
aset
keuangan
untuk
diperdagangkan
masing-masing
sebesar
Rp 366.049 dan Rp 286.685. Analisa atas
kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko
kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari
Standard & Poor’s International, jika ada,
adalah sebagai berikut:
Financial assets held for trading
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank
had financial assets held for trading
amounting to Rp 366,049 and Rp 286,685,
respectively. An analysis of the credit quality
of the maximum credit exposure, based on
rating
agency
Standard
&
Poor’s
International, where applicable, was as
follows:
31 Desember/December
2016
2015
Obligasi pemerintah:
Rated BB+
323.012
vi. Risiko penyelesaian
245.660
vi.
Government bonds:
Rated BB+
Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara
tanggal transaksi sampai dengan tanggal
penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian
transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko
kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas
untuk menyelesaikan kewajibannya untuk
memberikan uang tunai, surat berharga atau
aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk
between the deal date to settlement date and
as
of
the
settlement
date
of
transactions/trades. Settlement risk is the risk
of loss due to the failure of an entity to honor its
obligations to deliver cash, securities or other
assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank
melakukan mitigasi risiko ini dengan
melakukan penyelesaian melalui lembaga
penyelesaian/kliring
untuk
memastikan
bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya
bila kedua belah pihak telah memenuhi
kewajibannya
sesuai
kontrak.
Batas
penyelesaian merupakan bagian dari proses
persetujuan/batas kredit pemantauan seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan.
For certain types of transactions, the Bank
mitigates this risk by conducting the
settlements through a settlement/clearing
agent to ensure that a trade is settled only
when both parties have fulfilled their
contractual settlement obligations. Settlement
limits form part of the credit approval/limit
monitoring process described earlier. As of
31 December 2016 and 2015, there was no
failed settlement.
b. Manajemen risiko likuiditas
b. Liquidity risk management
Risiko
likuiditas
adalah
risiko
akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan
kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk which is caused by the
Bank’s inability to meet its obligation from cash flow
funding sources and/or the high quality liquid asset
which can be pledged, without disturbing the activity
and financial condition of the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah
untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan
Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus
kas.
The main purpose of the liquidity risk management
is to minimize the possibility of the Bank’s inability
to obtain cash flow funding sources.
Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan
menggunakan indikator-indikator yang mengacu
kepada parameter-parameter yang digunakan oleh
Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan
Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh
tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan
ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar
serta stabilitas pendanaan dan lainnya.
The assessment of the exposure of liquidity risk is
conducted by using liquidity indicators that refer to
parameters used by Bank Indonesia to assess the
level of the Bank’s soundness as follows: liquidity
ratio, maturity gap analysis between assets and
liabilities,
cash
flows,
concentration
and
dependency of funding, market accessibility and
funding stability and etc.
34
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Liquidity risk management (Continued)
Bank telah menetapkan limit manajemen risiko
likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko
yang akan diambil, kecukupan permodalan,
kemampuan sumber daya manusia dengan
memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara
keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan
eksternal dan internal. Stress testing dilakukan
guna mengetahui kemampuan Bank untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis.
Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum
sebesar
27.88%
pada
tanggal
31 Desember 2016 dan aset likuid berkualitas tinggi
yang cukup maka diharapkan Bank dapat
memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan
normal dan kondisi stres.
Bank has established the limit of liquidity risk
management in accordance with the risk appetite,
the adequacy of the capital, human resources
capability through paying attention to the Bank’s
funding capacity as a whole by considering
external and internal changes. Stress testing is
performed in order to determine the ability of the
Bank to meet liquidity needs during crisis. With
Capital Adequacy Ratio of 27.88% as of
31 December 2016 and sufficient high-quality liquid
assets, it is expected that the Bank can meet the
liquidity needs in normal and stress conditions.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat
dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk
untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat.
The Bank has also established the liquidity
contingency plan which incorporates procedures
and guidelines to run its business in the emergency
situation.
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual
yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan
rekening administratif dengan risiko kredit Bank
berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal
jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015:
The following table presents the contractual
undiscounted cash flows of the Bank’s financial
liabilities and administrative accounts with credit risk
based on the remaining period to contractual maturity
as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December 2016
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal
bruto masuk
(keluar)/Gross
nominal inflow
(outflow)
Kurang dari
1 bulan/Less than
1 month
1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months
>12 bulan/
months
Liabilitas keuangan nonderivatif:
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank
lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang diterima
Non-derivative financial
liabilities:
(7.619.578)
(7.645.616)
(6.321.830)
(907.070)
(416.716)
-) Deposits from customers
(672.356)
(672.560)
(672.560)
-)
-)
-) Deposits from other banks
(461.063)
(234.593)
(461.063)
(235.395)
(127.506)
(174.800)
(171.307)
(16.802)
(162.250)
(41.122)
-)
(2.671)
(7.296.696)
(1.095.179)
(620.088)
(2.671)
(8.987.590)
(9.014.634))
Liabilitas keuangan derivatif:
Untuk diperdagangkan
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Acceptance payables
Borrowings
Derivative financial liabilities:
(91.225)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(7.012.747)
6.936.821)
(2.580.084)
2.551.719)
(2.002.913)
1.975.970)
(2.253.730)
2.234.733)
(176.020)
174.399)
Held for trading
(91.225)
(75.926)
(28.365)
(26.943)
(18.997)
(1.621)
(1)
-)
-)
-)
-)
-) Held for risk management
-)
-)
(26)
25)
(26)
25)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(1)
(1)
(1)
-)
-)
-)
-)
-)
(192.829)
(118.121)
-)
(957)
(37.240)
(14.783)
(81.722)
(93.365)
(73.867)
(9.016)
-)
(147.309)
(59.647)
(70.978)
(16.684)
-)
-)
(458.259)
(60.604)
(123.001)
(191.771)
(82.883)
(9.078.816)
(9.548.820)
(7.385.666)
(1.245.123)
(830.856)
(87.175)
Cash outflow
Cash inflow
)
Untuk manajemen risiko
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
Garansi yang diterbitkan
L/C yang tidak dapat
dibatalkan
35
Cash outflow
Cash inflow
Unused credit facility
granted to debtors
Guarantees issued
Outstanding irrevocable
L/C
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal
bruto masuk
(keluar)/Gross
nominal inflow
(outflow)
Kurang dari
1 bulan/Less than
1 month
1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months
>12 bulan/
months
Liabilitas keuangan nonderivatif:
Non-derivative financial
liabilities:
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank
lain
(7.410.249)
(7.432.086)
(6.260.040)
(795.989)
(796.393)
(796.393)
Utang akseptasi
(497.559)
(1.207.195)
(497.559)
(1.222.335)
(204.599)
(60.661)
(9.910.992)
(9.948.373)
(7.321.693)
(1.172.162)
Pinjaman yang diterima
(795.547)
(376.499)
-) Deposits from customers
-)
-)
-) Deposits from other banks
(155.126)
(221.489)
(137.834)
(936.785)
-)
(3.400)
(1.451.118)
(3.400)
Liabilitas keuangan derivatif:
Untuk diperdagangkan
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Untuk manajemen risiko
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
Garansi yang diterbitkan
L/C yang tidak dapat
dibatalkan
Acceptance payables
Borrowings
Derivative financial liabilities:
(119.456)
Held for trading
-)
-)
(2.006.144)
1.883.670)
(119.456)
(122.474)
(516.079)
505.494)
(10.585) ()
(807.431)
744.920)
(462.837)
423.833)
(219.797)
209.423)
(62.511)
(39.004)
(10.374)
(404)
Cash outflow
Cash inflow
Held for risk management
-)
-)
(13.324)
12.882)
(3.765)
3.666)
(5.775)
5.595)
(3.784)
3.621)
-)
-)
(404)
(442)
(99)
(180)
(163)
-)
-)
(201.313)
(2.514)
-)
-)
(198.799)
-)
(357.812)
(1.805)
(8.673)
(341.574)
(5.760)
-)
(183.438)
(65.109)
(73.622)
(44.707)
-)
-)
(742.563)
(69.428)
(82.295)
(386.281)
(204.559)
(10.030.852)
(10.813.852)
(7.401.805)
(1.317.148)
(1.876.566)
(218.333)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
Cash outflow
Cash inflow
Unused credit facility
granted to debtors
Guarantees issued
Outstanding irrevocable
L/C
The above table was prepared using the following
assumptions:
•
Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito
berjangka dari nasabah dan pinjaman yang
diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga
yang akan dibayar.
•
The Bank includes the interest implied for
deposits from other banks, time deposits from
customers and borrowings.
•
Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan
dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh
tempo kontraktual masuk dalam kelompok
kurang dari 1 bulan.
•
Current and saving accounts from customers
and deposits from other banks which do not
have contractual maturities are included in
the bucket less than 1 month.
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari
analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan
dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain
diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau
meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk
segera digunakan.
The Bank’s expected cash flows from these
instruments vary significantly from the above
analysis. For example, current and saving
accounts from customers and deposits from other
banks are expected to have a stable or increasing
balance or unused credit facility granted to
debtors are not all expected to be draw down
immediately.
Nilai nominal arus kas masuk/keluar yang
diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas
kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan
nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan dan
rekening
administratif dengan
risiko
kredit.
Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai
bersih derivatif yang dapat diselesaikan secara neto
(seperti interest rate swap), juga nilai bruto arus kas
masuk dan keluar untuk derivatif dengan
penyelesaian simultan secara bruto (misalnya cross
currency swap).
The nominal inflows/outflows disclosed in the
above
tables
represents
the
contractual
undiscounted cash flows relating to the principal
and interest on the financial liabilites and
administrative accounts with credit risk. The
disclosure for derivatives shows the net amount of
derivatives that are net settled (e.g interest rate
swap), and a gross inflow and outflow amount for
derivatives that have simultaneous gross
settlement (e.g cross currency swap).
36
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas
keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and
financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 berdasarkan periode yang tersisa sampai
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of
financial assets and financial liabilities as of
31 December 2016 and 2015 based on remaining
period to contractual maturity:
31 Desember/December 2016
Kurang
dari
1 bulan/
Less
than
1 month
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
1 - 3 bulan/
months
> 3 -12 bulan/
months
> 1 - 5 tahun/
years
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
> 5 tahun/
years
58.367
-)
-)
-)
-)
58.367)
610.449)
-)
-)
-)
-)
610.449)
177.488)
-)
-)
-)
-)
177.488)
654.510)
60.676)
-)
-)
-)
715.186)
126.553)
1.123.067)
170.364)
1.871.754)
161.110)
2.983.062)
-)
2.077.144)
-)
101.962)
458.027)
8.156.989)
149.747)
2.900.181)
199.830)
2.302.624)
553.680)
3.697.852)
309.237)
2.386.381)
-)
101.962)
1.212.494)
11.389.000)
Liabilitas keuangan
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Acceptance
receivables)
Loans receivable
Investment securities
Financial liabilities
Deposits from
customers
Deposits from other
banks
Acceptance payables
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
(6.316.036)
(892.316)
(411.226)
-)
-)
(7.619.578)
(672.356)
(127.506)
-)
(171.307)
-)
(162.250)
-)
-)
-)
-)
(672.356)
(461.063)
(174.402)
(7.290.300)
(16.750)
(1.080.373)
(40.848)
(614.324)
(2.593)
(2.593)
-)
-)
(234.593)
(8.987.590)
Borrowings
Perbedaan jatuh tempo
(4.390.119)
1.222.251)
3.083.528)
2.383.788)
101.962)
2.401.410)
Maturity gap
31 Desember/December 2015
Kurang
dari
1 bulan/
Less
than
1 month
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
1 - 3 bulan/
months
> 3 -12 bulan/
months
> 1 - 5 tahun/
years
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
> 5 tahun/
years
55.042)
-)
-)
-)
-
55.042)
740.982)
-)
-)
-)
-
740.982)
235.406)
-)
-)
-)
-
235.406)
1.465.835)
426.875)
-)
-)
-
1.892.710)
204.333)
1.215.444)
154.548)
2.122.204)
137.310)
3.339.998)
-)
1.767.826)
196.959
496.191)
8.642.431)
-)
3.917.042)
-)
2.703.627)
120.401)
3.597.709)
169.552)
1.937.378)
196.959
289.953)
12.352.715)
Liabilitas keuangan
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Acceptance
receivables)
Loans receivable
Investment securities
Financial liabilities
Deposits from
customers
Deposits from other
banks
Acceptance payables
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
(6.254.762)
(783.512)
(371.975)
-)
-
(7.410.249)
(795.989)
(204.598)
-)
(155.126)
-)
(137.835)
-)
-)
-
(795.989)
(497.559)
(60.311)
(7.315.660)
(218.792)
(1.157.430)
(924.778)
(1.434.588)
(3.314)
(3.314)
-
(1.207.195)
(9.910.992)
Borrowings
Perbedaan jatuh tempo
(3.398.618)
1.546.197)
2.163.121)
1.934.064)
196.959
2.441.723)
Maturity gap
37
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Liquidity risk management (Continued)
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo,
seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada
bank-bank lain, giro dan tabungan dari nasabah dan
bank-bank lain, akun-akun tersebut dikelompokkan
dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
c. Manajemen risiko pasar
For accounts which have no maturity date, such as
cash, current accounts with Bank Indonesia,
current accounts with other banks, current and
saving accounts from customers and other banks,
those accounts are included in the bucket of less
than 1 month.
c. Market risk management
Risiko Pasar adalah risiko pada periode laporan
posisi keuangan dan rekening administratif termasuk
transaksi derivatif, akibat perubahan secara
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
perubahan harga opsi. Risiko pasar terdapat pada
aktivitas bisnis tresuri dari posisi trading book
maupun posisi banking book.
Market Risk is the risk on the period of statement
of financial position and administrative accounts
including the derivative transactions due to the
overall changes of the market condition, including
the option price risk changes. Market risk is
warehoused within the treasury business from
trading book and banking book position.
Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk
meminimalkan kemungkinan dari dampak negatif
akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan
permodalan Bank.
The main purpose of the Market Risk Management
is to minimize the possibility of negative impact
due to the market condition changes on Bank’s
assets and capital.
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko
dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4
tipe risiko pasar:
• Risiko nilai tukar
• Risiko suku bunga
• Risiko harga saham
• Risiko harga komoditas
In substance, all businesses are subject to the risk
that market prices and rates will move and result in
profit or loss. There are 4 types of market risk:
•
•
•
•
Foreign exchange risk
Interest rate risk
Equity price risk
Commodity price risk
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai
posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan
terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko
umum yang merupakan perubahan nilai karena
pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik
yang terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on
equity and commodity, the Bank will only be
exposed to interest rate and foreign exchange
risks. Interest rate risk consists of 2 components
which are the general risk that represents changes
in value which is caused by general market
movements, and the specific risk which relates to
the issuer of securities.
Kerugian potensial nilai tukar valuta asing
diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan
Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana.
Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan
melalui analisa laporan re-pricing gap
dan
dilanjutkan dengan pendekatan Earning and
Economic Value (nilai produktif dan ekonomis).
Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi
normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis
dilakukan secara berkala dengan menggunakan
beberapa skenario guna mengetahui kemampuan
modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
pada kondisi krisis.
Foreign exchange rate potential loss is calculated
by simple Net Open Position (“NOP”) approach.
Interest rate potential loss is calculated through
repricing gap report and continues with Earnings
and Economic Value approach analysis. Market
risk measurement is performed at normal and
stress conditions. Measurement stress condition is
conducted periodically by using several scenarios
to determine the ability of the Bank's capital to
meet liquidity needs in time of crisis.
38
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Market risk management (Continued)
Risiko nilai tukar
i.
Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya
transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor
posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta
asing sehubungan dengan konversi valuta asing
terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency
exchange risk through transactions in foreign
currencies. The Bank monitors any position in
relation to any individual currency with regards
to the translation of foreign currencies into
Rupiah.
PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan
yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan
PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari
jumlah modal.
The Bank’s NOP was calculated based on
Bank Indonesia’s prevailing regulations. In
accordance with the prevailing regulations, the
Bank is required to maintain its aggregate NOP
at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2016 and
2015 was as follows:
31 Desember/December 2016
PDN pada laporan
posisi keuangan
(selisih bersih aset
dan liabilitas)/NOP in
the statement of
financial position (net
differences between
assets
and liabilities)
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Dolar Taiwan
Dolar Australia
Euro
Dolar Singapura
Yuan China
Jumlah
Selisih bersih tagihan
dan liabilitas pada
rekening administratif/
Net differences
between receivables
and liabilities in
administrative
accounts
(140.963)
56)
(45)
1.320)
7.476)
202)
131)
(516)
131)
36.924)
-)
-)
(1.325)
(7.926)
-)
-)
-)
-)
Jumlah modal (Catatan 30)
Persentase PDN terhadap
jumlah modal
PDN secara
keseluruhan (nilai
absolut)/
Aggregate NOP
(absolute amount)
104.039
56
45
5
450
202
84
516
131
105.528
United States Dollar
Great Britain Poundsterling
Japanese Yen
Hong Kong Dollar
New Taiwan Dollar
Australian Dollar
Euro
Singapore Dollar
China Yuan
Total
2.566.134
Total capital (Note 30)
Percentage of NOP to total
capital
4,11%
31 Desember/December 2015
PDN pada laporan
posisi keuangan
(selisih bersih aset
dan liabilitas)/NOP in
the statement of
financial position (net
differences between
assets
and liabilities)
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Dolar Taiwan
Dolar Australia
Euro
Dolar Singapura
Jumlah
Selisih bersih tagihan
dan liabilitas pada
rekening administratif/
Net differences
between receivables
and liabilities in
administrative
accounts
(302.179)
262)
1.427)
1.630)
15.607)
359)
(34)
934)
254.908)
-)
-)
(1.467)
(19.439)
-)
-)
(779)
Jumlah modal (Catatan 30)
Persentase PDN terhadap
jumlah modal
PDN secara
keseluruhan (nilai
absolut)/
Aggregate NOP
(absolute amount)
47.271
262
1.427
163
3.832
359
34
155
53.503
United States Dollar
Great Britain Poundsterling
Japanese Yen
Hong Kong Dollar
New Taiwan Dollar
Australian Dollar
Euro
Singapore Dollar
Total
2.454.154
Total capital (Note 30)
Percentage of NOP to total
capital
2,18%
39
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga
ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko
fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset
berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk
tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price
pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah
yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk
of interest rate fluctuations to the extent that
interest-earning assets and interest-bearing
liabilities (not for trading purpose) mature or
re-price at different times or in different
amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas
berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan)
Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan
menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s
interest-earning assets and interest-bearing
liabilities (not for trading purpose) at carrying
amounts, categorized by the earlier of
contractual re-pricing or maturity dates:
31 Desember/December 2016
Suku bunga mengambang/Floating interest rate
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Pinjaman yang
diterima
Kurang
dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 bulan 1 tahun/
3 months 1 year
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Kurang
dari
3 bulan/
Less than
3 months
Lebih dari
1 tahun/
More than
1 year
3 bulan 1 tahun/
3 months 1 year
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
1 - 2 tahun/
1 - 2 years
610.449)
-)
-)
-)
610.449)
-)
-
-
177.488)
-)
-)
-)
177.488)
-)
-
-
715.186)
8.156.989)
-)
6.148.737)
-)
-)
-)
-)
715.186)
725.021)
-)
733.031)
155.221
394.979
1.212.494)
-)
-)
-)
349.577)
553.680)
258.179
51.058
10.872.606
6.148.737)
-)
-)
2.577.721)
1.286.711)
413.400
446.037
(7.619.578)
(3.613.583)
-)
-)
(3.594.769)
(411.226)
-
-
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Loans receivable
Investment
securities
(672.356)
(3.553)
-)
-)
(668.803)
-)
-
-
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
(234.593)
(191.152)
(43.441)
-)
-)
-)
-
-
Borrowings
(8.526.527)
(3.808.288)
(43.441)
-)
(4.263.572)
(411.226)
-
-
2.346.079)
2.340.449)
(43.441)
-)
(1.685.851)
875.485)
413.400
446.037
31 Desember/December 2015
Suku bunga mengambang/Floating interest rate
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Pinjaman yang
diterima
Kurang
dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 bulan 1 tahun/
3 months 1 year
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Kurang
dari
3 bulan/
Less than
3 months
Lebih dari
1 tahun/
More than
1 year
3 bulan 1 tahun/
3 months 1 year
1 - 2 tahun/
1 - 2 years
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
740.982)
-)
-)
-)
740.982)
-)
-)
-)
235.406)
-)
-)
-)
235.406)
-)
-)
-)
1.892.710)
8.642.431)
-)
6.848.766)
-)
-)
-)
-)
1.892.710)
447.830)
-)
775.122)
-)
142.923)
-)
427.790)
289.953)
-)
-)
-)
-)
120.401)
169.552)
-)
11.801.482)
6.848.766)
-)
-)
3.316.928)
895.523)
312.475)
427.790)
(7.410.249)
(3.595.743)
-)
-)
(3.442.531)
(371.975)
-)
-)
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Loans receivable
Investment
securities
(795.989)
(408.289)
-)
-)
(387.700)
-)
-)
-)
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
(1.207.195)
(1.125.722)
(30.673)
-)
(50.800)
-)
-)
-)
Borrowings
(9.413.433)
(5.129.754)
(30.673)
-)
(3.881.031)
(371.975)
-)
-)
2.388.049)
1.719.012)
(30.673)
-)
(564.103)
523.548)
312.475)
427.790)
40
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued)
ii. Interest rate risk (Continued)
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh
tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah
dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun
tersebut termasuk di dalam kelompok kurang
dari 3 bulan.
For accounts which have no maturity date,
such as current and saving accounts from
customers and deposits from other banks,
those accounts are included in the bucket less
than 3 months.
Tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda
dengan analisa jatuh tempo yang disusun
berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual
yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
The interest rate re-pricing profile table may
differ from maturity gap analysis which is
prepared based on residual contractual
maturities of financial assets and financial
liabilities.
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit
gap suku bunga dilengkapi dengan memantau
sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank
terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar
yang dilakukan secara bulanan meliputi 100
basis point penurunan atau kenaikan paralel
semua yield curve. Analisis sensitivitas Bank
terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku
bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan
asimetris di yield curve dan posisi keuangan
yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against
interest rate gap limits is supplemented by
monitoring the sensitivity of the Bank’s
financial assets and liabilities to various
standard and non-standard interest rate
scenarios. Standard scenarios that are
considered on a monthly basis include a 100
basis point (bp) parallel fall or rise in all yield
curves. An analysis of the Bank’s sensitivity
to increase or decrease in market interest
rates, assuming no asymmetrical movement
in yield curves and a constant financial
position, is as follows:
2016
Sensitivitas terhadap
pendapatan bunga bersih
Kenaikan paralel 100bp
Penurunan paralel 100bp
2015
Sensitivity to the net interest income
17.857)
(17.857)
d. Manajemen risiko operasional
22.133)
(22.133)
100 bp parallel increase
100 bp parallel decrease
d. Operational risk management
Risiko
operasional
adalah
risiko
akibat
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,
dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk which is caused by the
inadequacy and/or non-functioning internal
process, human error, system failure, and/or
external
events
which
influence
Bank’s
operational.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko
operasional Bank adalah untuk meminimalisir
kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan
atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk
mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi
manajemen operasional Bank adalah sebagai
berikut:
The main purpose of the implementation on the
Bank’s operational risk management is to
minimize the possibility of negative impact from
inadequate or failed internal process, human
error, system failure, and/or external events. To
support this, the implementation of the Bank’s
operational risk is as follows:
41
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Operational risk management (Continued)
a.
Mengembangkan metode Risk and Control Self
Assessment
(“RCSA”)
dalam
rangka
mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses
bisnis Bank yang dalam penerapannya juga
telah meningkatkan risk awareness dari seluruh
unit kerja.
a.
Develop Risk and Control Self Assessment
(“RCSA”) method in order to identify and
assess the risks related to the Bank’s
business
process
which
in
the
implementation
also
enhances
risk
awareness from each working unit.
b.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan
prosedur Key Operational Risk Indicators
(“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian
operasional, program produk baru dan lainnya.
b.
Develop and implement Key Operational
Risk Indicators (“KORIs”) process and
procedure, operational risk events and
losses reporting, new product program, etc.
c.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan
prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko
operasional untuk membangun database
kejadian/kerugian risiko operasional.
c.
Develop and implement process and
procedure of operational risk events/losses
reporting to establish operational risk
event/losses database.
d.
Untuk memastikan bahwa Bank memiliki
kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat
terjadi
bencana
(Business
Continuity
Management and Business Contingency Plan).
d.
To ensure that the Bank is capable to
operate its business when disaster occurs
(Business Continuity Management and
Business Contingency Plan).
Penerapan manajemen risiko operasional Bank
mengikuti standar internasional yang mengacu pada
dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian
risiko operasional. Kejadian risiko operasional
tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni
kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek
ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja;
nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik
aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan
eksekusi dan manajemen proses.
Implementation of the Bank's operational risk
management is in line with international standard
which refers to the Basel II document in
identifying operational risk events. It is divided
into 7 types of events which consist of internal
fraud; external fraud; employment practices and
workplace safety; clients, products and business
practices; damage to physical assets; business
disruption and system failures; and execution
delivery and process management.
Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko
operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk
dilakukan penyempurnaan, sehingga efektivitas
penerapan manajemen risiko operasional Bank
sejalan dengan perkembangan usaha maupun
kondisi operasional Bank, serta memastikan
kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
The Bank has established Operational Risk
Management Policy which is periodically reviewed
for improvement; therefore, the effectiveness of
the Bank's operational risk management
implementation will be in line with the Bank's
business growth and operational conditions, and
to ensure compliance with prevailing regulation.
Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko
operasional secara konstruktif, antara lain dengan
mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru.
The Bank is fully committed to always develop
and enhance its ability to manage operational risk
constructively by, among other, adjusting to OJK’s
new regulation.
42
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Operational risk management (Continued)
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat
pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah
satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat
komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik
Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau
isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan
membangun budaya manajemen risiko di setiap
kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the
overall monitoring of its business. One of their
activities is to conduct committee meetings. In
overall, committee meetings are held to support
Board of Commissioners and Board of Directors
in monitoring operational risk issues and building
risk management culture in Bank’s operational
activities.
Penilaian Profil Risiko
Risk Profile Assessment
Berdasarkan hasil penilaian profil risiko Bank pada
triwulan IV tahun 2016, peringkat risiko komposit Bank
secara keseluruhan adalah “2” (“low to moderate”),
dimana peringkat risiko inheren adalah “low to
moderate” dan kualitas penerapan manajemen risiko
adalah “satisfactory”.
Based on the Bank’s risk profile assessment result
for fourth quarter in 2016, the Bank’s composite risk
in overall was “2” (“low to moderate”), in which the
inherent risk was “low to moderate” and risk
management quality as “satisfactory”.
4. KAS
4.
Akun ini terdiri dari:
CASH
This account consists of the following:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Valuta asing lainnya
Jumlah
29.660
28.066
641
58.367
30.998
23.736
308
55.042
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas
diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah
United States Dollars
Other foreign currencies
Total
Information on the classification and fair value of
cash was disclosed in Note 26.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
This account consists of the following:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
324.158
286.291
610.449
286.077
454.905
740.982
Rupiah
Foreign currencies
Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank
Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided
to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum
reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro pada
Bank Indonesia (sebagai GWM Primer) masingmasing sebesar 6,53% dan 7,57% dari jumlah ratarata dana pihak ketiga untuk mata uang Rupiah serta
8,03% dan 8,02% dari jumlah rata-rata dana pihak
ketiga untuk valuta asing.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s
current account with Bank Indonesia (as Primary
GWM) represented 6,53% and 7.57% of total
average third party deposits in Rupiah currency and
8,03% and 8.02% of total average third party
deposits in foreign currency, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah
memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank
complied with Bank Indonesia's regulation
regarding Minimum Reserve Requirement of
Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro
pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 26.
Information on the classification and fair value of
current accounts with Bank Indonesia was
disclosed in Note 26.
43
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
6. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
9.630
167.858
177.488
Jumlah
11.984
223.422
235.406
Rupiah
Foreign currencies
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh
giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan
nilai.
As of 31 December 2016 and 2015, all outstanding
current accounts with other banks were not
impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Weighted average effective interest rates per
annum as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
0,70%
0,01%
0,44%
0,01%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada
bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26.
7. PENEMPATAN PADA
BANK-BANK LAIN
BANK
INDONESIA
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
current accounts with other banks was disclosed in
Note 26.
DAN
7.00PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
715.186
715.186
1.603.198
289.512
1.892.710
Rupiah
Foreign currencies
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh
penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami
penurunan nilai.
As of 31 December 2016 and 2015, all outstanding
placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Weighted average effective interest rates per annum
as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
5,98%
-
8,44%
0,41%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
placements with Bank Indonesia and other banks
was disclosed in Note 26.
44
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
UNTUK DIPERDAGANGKAN
a.
Aset keuangan yang dimiliki
diperdagangkan terdiri dari:
untuk
8.
tujuan
FINANCIAL
ASSETS
AND
LIABILITIES HELD FOR TRADING
a.
FINANCIAL
Financial assets held for trading consisted of
the following:
31 Desember/December
2016
2015
Efek-efek
Obligasi pemerintah
323.012
323.012
245.660
245.660
28.546
9.683
284
4.150
374
43.037
13.168
26.812
720
89
236
41.025
366.049
286.685
Aset derivatif
Kontrak swap valuta
Kontrak cross currency swap
Kontrak swap suku bunga
Kontrak valuta berjangka
Kontrak valuta spot
Jumlah
b.
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan terdiri dari:
Securities
Government bonds
Derivative assets
Currency swap contracts
Cross currency swap contracts
Interest rate swap contracts
Currency forward contracts
Currency spot contracts
Total
b. Financial liabilities held for trading consisted of
the following:
31 Desember/December
2016
2015
Liabilitas derivatif
Kontrak swap valuta
Kontrak cross currency swap
Kontrak swap suku bunga
Kontrak valuta berjangka
Kontrak valuta spot
74.591
15.223
274
981
156
91.225
32.329
85.883
669
292
283
119.456
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset
keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
diungkapkan pada Catatan 26.
9.
Information on the classification and fair value of
financial assets and financial liabilities held for
trading was disclosed in Note 26.
TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI
a.
Derivative liabilities
Currency swap contracts
Cross currency swap contracts
Interest rate swap contracts
Currency forward contracts
Currency spot contracts
9.
Menurut mata uang
ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
a. By currency
31 Desember/December
2016
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
Utang
akseptasi/
Acceptance
Payables
2015
Tagihan
Utang
akseptasi/
akseptasi/
Acceptance
Acceptance
receivables
payables
196.599)
264.464)
461.063)
(196.599)
(264.464)
(461.063)
66.668)
430.891)
497.559)
(66.668)
(430.891)
(497.559)
(3.036)
458.027)
-)
(461.063)
(1.368)
496.191)
-)
(497.559)
45
Rupiah
Foreign currency
Total
Less: allowance for
impairment losses
Total - net
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan)
b.
9.
Cadangan kerugian penurunan nilai
ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
(Continued)
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment
losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
Saldo, awal tahun
Penambahan
(pemulihan) kerugian
penurunan nilai
selama tahun berjalan
(Catatan 23)
Rupiah/
Rupiah
2016
Valuta
asing/
Foreign
currencies
150
1.218)
1.023
Rupiah/
Rupiah
1.368)
22
1.726)
128
2.084
(853)
2.106
(725)
-
(58)
(58)
-
(13)
(13)
1.863)
3.036)
150
1.218
1.368
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar
tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada
Catatan 26.
Balance,
beginning of year
Addition (reversal)
of impairment
losses during the
year (Note 23)
Exchange rate
difference
Balance,
end of year
Information on the classification and fair value of
acceptance receivables and payables was
disclosed in Note 26.
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
Jumlah/
Total
1.173
Selisih kurs
Saldo, akhir tahun
703)
Jumlah/
Total
2015
Valuta
asing/
Foreign
currencies
10.
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
LOANS RECEIVABLE
a. By type and currency
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Modal kerja
Investasi
TKI
Konsumen lainnya
Valuta asing
Modal kerja
Investasi
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian
(((penurunan nilai
Jumlah - bersih
Rupiah
Working capital
Investment
IOW
Other consumer
4.486.257)
464.340)
520)
519.716)
5.470.833)
4.650.466)
605.972)
25.004)
545.549)
5.826.991)
2.212.799)
635.918)
2.848.717)
2.160.049)
783.585)
2.943.634)
8.319.550)
8.770.625)
Total
(162.561)
8.156.989)
(128.194)
8.642.431)
Less: allowance for impairment losses
46
Foreign currencies
Working capital
Investment
Total - net
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
b.
10.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
Berdasarkan sektor ekonomi
b. By economic sector
31 Desember/December
2016
2015
Jasa bisnis
Manufaktur
Perdagangan
Transportasi
Konstruksi
Lainnya
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
c.
1.267.525)
5.035.349)
1.000.824)
76.478)
275.924)
663.450)
8.319.550)
857.752)
5.254.533)
1.499.189)
89.146)
145.855)
924.150)
8.770.625)
Business services
Manufacturing
Trading
Transportation
Constructions
Others
Total
(162.561)
8.156.989)
(128.194)
8.642.431)
Less: allowance for impairment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai
Total - net
c. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment
losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2016
Cadangan kerugian penurunan nilai
Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif/Collective allowance for
individual/Individual allowance for
impairment losses
impairment losses
Valuta
Valuta
asing/
asing/
Rupiah/
Foreign
Rupiah/
Foreign
Jumlah/
Jumlah/
Rupiah
currencies
Sub-total
Rupiah
currencies
Sub-total
Saldo, awal tahun
Penambahan kerugian
penurunan nilai
selama tahun
berjalan
(Catatan 23)
Penghapusbukuan
selama tahun
berjalan
Selisih kurs
Saldo, akhir tahun
33.662)
8.588)
42.250)
68.223)
17.721)
85.944)
Selisih kurs
Saldo, akhir tahun
128.194)
Balance, beginning
of year
Addition of
impairment
losses during the
year (Note 23)
33.940)
2.115)
36.055)
102.375)
19.380)
121.755)
157.810)
(30.019)
-)
(30.019)
(92.055)
-)
(92.055)
(122.074)
-)
(331)
(331)
-)
(1.038)
(1.038)
(1.369)
37.583)
10.372)
47.955)
78.543)
36.063)
114.606)
162.561)
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai
Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif/Collective allowance for
individual/Individual allowance for
impairment losses
impairment losses
Valuta
Valuta
asing/
asing/
Rupiah/
Foreign
Rupiah/
Foreign
Jumlah/
Jumlah/
Rupiah
currencies
Sub-total
Rupiah
currencies
Sub-total
Saldo, awal tahun
Penambahan
(pemulihan)
kerugian penurunan
nilai selama tahun
berjalan
(Catatan 23)
Penghapusbukuan
selama tahun
berjalan
Jumlah/
Total
23.011)
11.768)
34.779)
14.004)
64.549)
78.553)
Jumlah/
Total
113.332)
Balance, beginning
of year
Addition (reversal)
of impairment
losses during the
year (Note 23)
39.418)
(2.897)
36.521)
122.872)
22.156)
145.028)
181.549)
(28.767)
-)
(28.767)
(68.653)
(72.786)
(141.439)
(170.206)
-)
(283)
(283)
-)
3.802)
3.802)
3.519)
33.662)
8.588)
42.250)
68.223)
17.721)
85.944)
128.194)
47
Write-off during
the year
Exchange rate
difference
Balance, end of
year))))
Write-off during
the year
Exchange rate
difference
Balance, end of
year))))
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
d. Kredit direstrukturisasi
d. Restructured loans
Selama tahun 2016 dan 2015, Bank melakukan
restrukturisasi kredit dengan mengubah persyaratan
pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu
kredit. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar
Rp 275.946 dan Rp 281.419 atau 3,32% dan 3,21%
dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan
kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar
Rp 63.374 dan Rp 30.908.
During 2016 and 2015, the Bank restructured its
loans through modification of terms of principal
and interest, and extension of period. As of
31 December 2016 and 2015, restructured loans
amounted to Rp 275,946 and Rp 281,419 or
3.32% and 3.21% of the total loans, respectively,
with the respective allowance for impairment
losses amounted to Rp 63,374 and Rp 30,908,
respectively.
e. Kredit sindikasi
e.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan
kepada
nasabah
berdasarkan
perjanjian
pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank
lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam
kredit sindikasi masing-masing berkisar antara
1,15% sampai dengan 15,00% dan 1,15% sampai
dengan 16,67% dari setiap fasilitas kredit sindikasi
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
f.
f.
Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans
Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada
TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja
Indonesia ("PJTKI") yang ditujukan untuk mendanai
pengembangan
keahlian
dan
surat-surat
administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan,
Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan
kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan
jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong
Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan
dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia ("BNP2TKI"). Pencairan kredit
dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam
Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar
Singapura seperti yang tercantum pada struktur
biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan
dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan
cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam
Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar
Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI.
IOW loans represent loans provided to IOW
through Indonesian Manpower Agency ("IMA')
which were designated to finance their skills
development and administrative papers before
they are working in Taiwan, Hong Kong and
Singapore. The loans provided to IOW are in
Indonesian Rupiah with an equivalent amount in
New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and
Singapore Dollar as determined at the cost
structure issued by Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(“BNP2TKI”). The loan was drawdown in Rupiah
currency at amount equivalent to New Taiwan
Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar
stated in the cost structure determined by
BNP2TKI times the exchange rate as of the date
of drawdown. Meanwhile, the installment is based
on the payment schedule in New Taiwan Dollar,
Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which
has also been determined by BNP2TKI.
Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar
Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura,
Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kredit TKI
masing-masing sebesar Rp 520 dan Rp 25.004,
dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak
forward sebagai berikut:
As the repayments from IOW will be received in
New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and
Singapore Dollar, the Bank entered into derivative
transactions with other banks to minimize the
foreign exchange risk. As of 31 December 2016
and 2015, IOW loans amounted to Rp 520 and
Rp 25,004, respectively, was economically
hedged with forward contracts as follows:
NTD
HKD
SGD
Syndicated loans represent loans provided to
customers under syndication agreements with
other banks. Total participation of the Bank in
syndicated loans in which the Bank acted as a
member ranges from 1.15% to 15.00% and
1.15% to 16.67% of each syndicated loan facility
as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI")
Value/
Currency
Syndicated loans
Jumlah nosional/
Notional amount
2016
2015
496.587
-
Rentang periode kontrak
(hari)/Range of
contract period (days)
2016
2015
44.273.134
2.698.251
101.702
166 - 364
-
48
26 - 305
26 - 183
28 - 244
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN(Lanjutan)
f.
10. LOANS RECEIVABLE (Continued)
Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI") (Lanjutan)
f.
Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans
(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai wajar aset
dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah
sebesar Rp 3,79 dan Rp 0,02 (31 Desember 2015:
Rp 324 dan Rp 275) yang merupakan bagian dari
aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko.
As of 31 December 2016, fair value of derivative
assets and liabilities of the above contracts are
amounted to Rp 3.79 and Rp 0.02 (31 December
2015: Rp 324 and Rp 275) which are part of
derivative assets and liabilities held for risk
management purpose.
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan
g.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit ("BMPK") baik untuk pihak
berelasi maupun untuk pihak ketiga sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank
complied with Legal Lending Limits (“LLL”)
requirements for both related parties and third
parties as required by Bank Indonesia
regulations.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit
kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan
kredit untuk tujuan lain masing-masing sebesar
Rp 42.847 dan Rp 38.220 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Loans to Bank's employees consist of car loans,
housing loans and loans for other purposes
amounted to Rp 42,847 and Rp 38,220 as of
31 December 2016 and 2015, respectively.51
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio
non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku
adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on
prevailing Bank Indonesia regulation were as
follows:
31 Desember/December
2016
2015
NPL bruto
NPL neto
4,90%
3,61%
2,88%
2,05%
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Gross NPL
Net NPL
Weighted average effective interest rates per
annum as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
11,39%
4,75%
12,01%
5,03%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit
yang diberikan diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
loans receivable was disclosed in Note 26.
11. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
11. INVESTMENT SECURITIES
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah
Tersedia untuk dijual:
Obligasi pemerintah
Jumlah
572.818
69.516
Rupiah
Held-to-maturity:
Government bonds
639.676
1.212.494
220.437
289.953
Available-for-sale:
Government bonds
Total
49
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. EFEK-EFEK
(Lanjutan)
UNTUK
TUJUAN
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
INVESTASI
11. INVESTMENT SECURITIES (Continued)
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Weighted average effective interest rate per annum
as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
8,28%
8,63%
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Rupiah
The movement of unrealized gain (loss) from the
change in fair value of available-for-sale investment
securities was as follows:
Tahunan berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Saldo, awal tahun sebelum pajak
penghasilan tangguhan
Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi selama tahun berjalan bersih
Jumlah sebelum pajak penghasilan
Pajak tangguhan (Catatan 14)
Saldo, akhir tahun- bersih
(1.269)
13)
Balance, beginning of year before
deferred income tax
782)
(487)
121)
(366)
(1.282)
(1.269)
317)
(952)
Unrealized gain (loss) during the
year - net
Total before income tax
Deferred tax (Note 14)
Balance, end of year- net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek
untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 26.
Information on the classification and fair value of
investment securities was disclosed in Note 26.
12. SIMPANAN DARI NASABAH
12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Valuta asing
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
1.034.289
627.889
3.005.774
4.667.952
929.167
628.244
2.069.240
3.626.651
1.877.439
73.966
1.000.221
2.951.626
1.932.480
105.852
1.745.266
3.783.598
7.619.578
7.410.249
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Rupiah
Current account
Saving accounts
Time deposits
Foreign currencies
Current account
Saving accounts
Time deposits
Total
Weighted average effective interest rates per annum as
of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
2,13%
4,79%
7,09%
1,98%
6,00%
7,82%
Rupiah
Current account
Saving accounts
Time deposits
Valuta asing
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
0,24%
0,42%
1,12%
0,50%
0,72%
1,51%
Foreign currencies
Current account
Saving accounts
Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan
jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar
Rp 1.287.877 dan Rp 1.293.294
pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Total current accounts and time deposits pledged as
security for loans receivable amounted to Rp 1,287,877
and Rp 1,293,294 as of 31 December 2016 and 2015,
respectively.
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan
dari nasabah diungkapkan pada Catatan 26.
Information on the classification and fair value of deposits
from customers was disclosed in Note 26.
50
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Giro
Call money
Deposito berjangka
Valuta asing
Giro
Call money
Jumlah
454
325.200
2.003
327.657
952
387.700
388.652
1.096
343.603
344.699
407.337
407.337
672.356
795.989
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Rupiah
Current account
Call money
Time deposit
Foreign currencies
Current account
Call money
Total
Weighted average effective interest rates per annum as
of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Giro
Call money
Deposito berjangka
0,72%
6,45%
7,00%
1,82%
9,41%
-
Rupiah
Current account
Call money
Time deposit
Valuta asing
Giro
Call money
0,75%
0,81%
0,75%
-
Foreign currencies
Current account
Call money
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan
dari bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26.
Information on the classification and fair value of deposits
from other banks was disclosed in Note 26.
14. PAJAK PENGHASILAN
a.
14. INCOME TAX
Klaim pengembalian pajak terdiri dari:
a.
Claim for tax refund consists of:
31 Desember/December
2016
2015
Pajak penghasilan badan tahun
pajak 2011
Pajak penghasilan badan tahun
pajak 2014
b.
23.855
-
1.087
24.942
17.219
17.219
Liabilitas pajak kini terdiri dari:
b.
Corporate income tax for
fiscal year 2011
Corporate income tax for
fiscal year 2014
Current tax liabilities consist of:
31 Desember/December
2016
2015
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan pasal 25
c.
Komponen beban
sebagai berikut:
pajak
5.171
1.854
7.025
penghasilan
23.552
2.090
25.642
adalah
c.
Corporate income tax
Income tax article 25
The components of income tax expense were as
follows:
Tahun berakhir/year ended
31 Desember/December
2016
2015
Pajak kini
Pajak tangguhan:
Pembentukan dan pemulihan
perbedaan temporer
Jumlah
31.746
67.048)
19.180
50.926
(24.717)
42.331)
51
Current tax
Deferred tax:
Origination and reversal of temporary
differences
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
d.
14. INCOME TAX (Continued)
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak
penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan
beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
d.
The reconciliation between accounting income
before tax multiplied by the tax rate and income
tax expense was as follows:
Tahun berakhir/year ended
31 Desember/December
2016
2015
Laba sebelum pajak tangguhan
Tarif pajak
Perbedaan permanen dengan tarif
pajak 25%
Beban pajak
e.
2.789
42.331
Permanent differences at 25%
Tax expense
Diakui pada
laba rugi
tahun
berjalan/
Recognized
in current
year profit or
loss
e.
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognized in
other
comprehensive
income
2015
The items that gave rise to significant portion of
deferred tax assets (liabilities) as of
31 December 2016 and 2015 were as follows:
Diakui pada
laba rugi
tahun
berjalan/
Recognized
in current
year profit
or loss
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognized in
other
comprehensive
income
2016
Liabilitas imbalan
pascakerja
9.754)
1.950)
(637)
11.067
2.671)
(234)
13.504
Obligation for postemployment
benefits
Beban yang masih
harus dibayar
5.824)
(61)
-)
5.763
495)
-)
6.258
Accrued expenses
Pendapatan dan
biaya transaksi
yang ditangguhkan
sehubungan
dengan kredit yang
diberikan
2.394)
1.413)
-)
3.807
(955)
-)
2.852)
Deferred fees and
transaction costs
related to loans
12.509)
Unrealized loss
from changes
in fair value of
financial
assets held for
trading
Aset tetap
Biaya transaksi yang
ditangguhkan
sehubungan
dengan pinjaman
yang diterima
Cadangan kerugian
penurunan nilai
aset keuangan
Aset pajak tangguhan bersih
4.038
50.926
Deferred tax assets
(liabilities):
Rugi (laba) yang
belum
direalisasikan dari
perubahan nilai
wajar efek-efek
untuk tujuan
investasi
(Catatan 11)
Income before tax
Tax rate
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan:
Rugi yang belum
direalisasikan dari
perubahan nilai
aset keuangan
untuk tujuan
diperdagangkan
158.169
25%
39.542
Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
2014
187.552
25%
46.888
2.683)
17.258)
-)
19.941)
(7.432)
-)
(3)
-)
320)
317)
-)
(196)
121)
Unrealized loss
(gain) from
changes in fair
value of
investment
securities
(Note 11)
1.258)
(2.791)
-)-
(1.533)
(2.848)
-)
(4.381)
Fixed assets
(641)
340)
-)
(301)
301)
-)
-)
Transaction cost
related to
borrowings
Allowance for
impairment
losses of
financial
assets
(8.518)
6.608)
-)
(1.910)
(11.412)
-)
(13.322)
12.751)
24.717)
(317)
37.151)
(19.180)
(430)
17.541)
52
Deferred tax
assets - net
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
14. INCOME TAX (Continued)
f.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak
tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang.
f.
The management believes that total deferred tax
assets arising from temporary differences are
probable to be realized in future years.
g.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia,
Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan
self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/
mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka
waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
g.
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank
submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may
assess amend taxes within the statute of
limitations under prevailing regulations.
Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus.
Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak
Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar
yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan
perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin
bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai
untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan
evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi
atas undang-undang perpajakan dan pengalaman
sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi
dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas
kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia
dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh
Manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak.
Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat
mempengaruhi beban pajak pada periode dimana
keputusan dibuat.
h.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat
Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan
tahun-tahun fiskal berikut ini:
(1)
The Bank’s tax positions may be challenged by
the tax authorities. Management vigorously
defends the Bank’s tax positions which are
believed to be grounded on sound technical
basis and in compliance with the tax regulations.
Accordingly, management believes that the
accruals for tax liabilities are adequate for all
open tax years based on the assessment of
various factors, including interpretations of tax
law and prior experience. This assessment
relies on estimates and assumptions and may
involve judgment about future events. New
information may become available that causes
Management to change its judgment regarding
the adequacy of existing tax liabilities. Such
changes to tax liabilities will impact tax expense
in the period in which such determination is
made.
h.
Tahun fiskal 2007
As of 31 December 2016 and 2015, there was
tax assessment letters (SKP) and Tax Audit
Notification Letter which had been issued by Tax
Office related to the following fiscal years:
(1) Fiscal year 2007
Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan
kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan
tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan
Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak
penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing
sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas
pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091.
Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak
penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar
sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju
dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan
badan dan mengajukan keberatan ke Kantor
Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya
Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
In June 2008, the Bank claimed for 2007
corporate income tax overpayment of
Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax
assessment result letter of underpayment
for income tax article 23 and 26 amounting
to Rp 907 and Rp 10, respectively, and
overpayment of corporate income tax
amounting to Rp 12,091. The Bank agreed
with the assessment related to income tax
article 23 and 26 and paid the amount of
Rp 917. However, the Bank disagreed with
the assessment of corporate income tax
and submitted an objection letter on such
assessment to South Jakarta District Tax
Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal
Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang
diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil
keputusan ini, Bank mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010
sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk
mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain.
In May 2010, Directorate General of
Taxation partially accepted the Bank's
objections amounting to Rp 83. Following
this result, the Bank filed appeal letter to the
Tax Court in August 2010 amounting to
Rp 4,501 and agree to recognize an amount
of Rp 9 as other expense.
53
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
(2)
(3)
14. INCOME TAX (Continued)
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank
menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak
yang mengabulkan sebagian pengajuan
banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya
sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan
Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal
9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan
bayar atas pajak penghasilan badan tersebut.
On 26 February 2014, the Bank received
the Tax Court Decision which partially
accepted the tax appeal amounting to
Rp 4,366 and for the remaining amount of
Rp 135, the Bank accepted the Tax Court
decision. On 9 October 2014, the Bank
received the overpayment of corporate
income tax.
Pada tanggal 26 April 2016, Pengadilan Pajak
menyampaikan Salinan Surat Pemberitahuan
Permohonan Peninjauan Kembali mengenai
memori peninjauan kembali dari Direktur
Jenderal Pajak. Pada tanggal 19 Mei 2016,
Bank menyampaikan Kontra Memori atas
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak.
On 26 April 2016, the Tax Court delivered a
copy of the notice of application for Judicial
Review concerning memory Judicial Review
from Director General of Taxes. On 19 May
2016, the Bank delivered a Contra Memory
Judicial Review to the Supreme court
through the Tax Court.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016,
Bank belum menerima keputusan dari
Mahkamah Agung atas peninjauan kembali
yang diajukan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Up to 31 December 2016, the Bank has not
yet received the decision from the Supreme
Court on Judicial Review that filed by
Director General of Taxes.
Tahun fiskal 2011 dan 2012
(2) Fiscal year 2011 and 2012
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta
Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang
Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3),
Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas
seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011
dan 2012.
Based on the Tax Audit Notification Letter
from Tax Office dated 22 August 2014, the
tax authorities performed tax audit for the
Bank’s all taxes for fiscal year 2011 and
2012.
Pada tanggal 31 Mei 2016, Bank menerima
hasil pemeriksaan Kurang Bayar (SKPKB)
untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp 23.855
dan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Pajak Penghasilan Badan tersebut Bank
mengajukan Keberatan.
On 31 May 2016, the Bank received the tax
assessment result of underpayment for
fiscal year 2011 amounted to Rp 23,855
and on Tax Underpayment assessment
Letter on corporate Income Tax, the Bank
filed an objection.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016,
hasil keberatan Pajak Penghasilan Badan
tahun fiskal 2011 belum diketahui, dan proses
pemeriksaan tahun fiskal 2012 masih
berlangsung.
Up to 31 December 2016, the tax objection
result on Corporate Income Tax for fiscal
year 2011 was not yet known, and tax audit
fiscal year 2012 are still in process.
Tahun fiskal 2014
(3) Fiscal year 2014
Pada bulan April 2015, Bank mengajukan
kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan
Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219.
In April 2015, the Bank submitted claim for
tax refund for overpayment of 2014
Corporate Income Tax amounting to Rp
17,219.
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta
Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang
Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3),
Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas
Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun
fiskal 2014. Pada tanggal 1 April 2016, Bank
menerima hasil pemeriksaan Lebih Bayar
(SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan
sebesar Rp 16.132 dari total kelebihan pajak
yang diklaim sebesar Rp 17.219. Atas Surat
Ketetapan
Pajak
Lebih
Bayar
Pajak
Penghasilan
Badan
tersebut,
Bank
mengajukan keberatan untuk mengklaim sisa
kelebihan pajak sejumlah Rp 1.087. Sampai
dengan 31 Desember 2016, proses keberatan
tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter
from Tax Office dated 18 August 2015, the
tax authorities performed tax audit for the
Bank’s Corporate Income Tax for fiscal year
2014. In April 2016, the Bank received tax
assessment result letter of overpayment on
Corporate Income tax amounting to
Rp 16,132 from the total claimed amounting
to Rp 17.219. On Tax overpayment
Assessment Letter on Corporate Income
Tax, the Bank filed an objection to claim the
remaining tax refund amounted to Rp 1,087.
Up to 31 December 2016, the tax objection
was still in process.
54
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. PINJAMAN YANG DITERIMA
15. BORROWINGS
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
The borrowings consist of:
31 Desember/December
2016
2015
Export Import Bank of the Republic of China,
fasilitas kredit revolving, fasilitas
maksimum 2016 dan 2015:
USD 25.000.000 dan USD 30.000.000
57.788
Export Import Bank of the Republic of
China, revolving credit facility, maximum
facility 2016 and 2015: USD 25,000,000 and
USD 30,000,000
50.800
PT Bank Negara Indonesia Tbk,
Banker Acceptance facility, maximum
facility 2015: IDR 50,000 million
202.293
PT Bank Central Asia Tbk, Short-Term
Loan facility, maximum facility 2016 and 2015:
IDR 300,000 million and IDR 200,000 million
-
550.517
Commerzbank AG., Hong Kong,
Long-Term Loan facility, maximum facility
2015: USD 40,000,000
234.593
345.797
1.207.195
84.040
PT Bank Negara Indonesia Tbk, fasilitas
Banker Acceptance, fasilitas maksimum
2015: IDR 50.000 juta
PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman
Jangka Pendek, fasilitas maksimum 2016
dan 2015: IDR 300.000 juta dan
IDR 200.000 juta
-
150.553
Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas
Pinjaman Jangka Panjang, fasilitas
maksimum 2015: USD 40.000.000
lNG Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka
Panjang, fasilitas maksimum 2015:
USD 25.000.000
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
lNG Bank, Taipei, Long-Term Loan facility,
maximum facility 2015: USD 25,000,000
The weighted average effective interest rates per annum
as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December
2016
2015
Rupiah
Valuta asing
7,80%
1,55%
9,66%
1,97%
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman
yang diterima diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
borrowings was disclosed in Note 26.
16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN
LIABILITAS LAINNYA
16. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
31 Desember/December
2016
2015
Setoran jaminan
Bonus
Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak
Pertambahan Nilai
Liabilitas segera
Liabilitas lainnya
Jumlah
55.719
24.751
143.485
23.052
7.890
5.607
9.331
103.298
7.212
3.591
15.134
192.474
17. MODAL SAHAM
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
Total
17. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Guarantee deposits
Bonus
Tax articles 4(2),21,23,26 and
Value Added Tax
Liabilities on demand
Other liabilities
The details of share ownership of the Bank as of
31 December 2016 and 2015 were as follows:
Jumlah lembar
saham ditermpatkan
dan disetor penuh/
Number of shares
issued and fully paid
Persentase
kepemilikan/
Pecentage of
ownership (%)
Jumlah/Total
Shareholders
1.485
15
1.500
99
1
100
148.500
1.500
150.000
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Total
55
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
18. NET INTEREST INCOME
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Pendapatan bunga
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan investasi
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Beban bunga
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari bank-bank lain
Pinjaman yang diterima
Premi penjaminan pemerintah
757.279)
63.582)
780.980)
22.952)
36.492)
29.507)
1.513)
2.007)
858.866)
15.430)
850.876)
(219.429)
(37.621)
(27.277)
(34.107)
(1.985)
(15.978)
(336.397)
(201.500)
(33.982)
(25.074)
(59.852)
(2.431)
(15.341)
(338.180)
522.469)
512.696)
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari
efek diskonto aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 26.070 dan Rp 27.946.
Interest income
Loans receivable
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Current accounts with Bank Indonesia
and other banks
Securities purchased under resale
agreements
Interest expense
Time deposits
Saving accounts
Current accounts
Deposits from other banks
Borrowings
Government guarantee
Included in interest income is interest from the effect
of discounting (unwinding interest) of impaired
financial assets for the years ended 31 December
2016 and 2015 amounting to Rp 26,070 and
Rp 27,946.
19. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
19. FEES AND COMMISSIONS - NET
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Pendapatan provisi dan komisi
Provisi dan komisi kredit
Komisi letters of credit
Komisi pengiriman uang
Komisi lainnya
Beban provisi dan komisi
Beban jasa penagihan
Pihak berelasi (Catatan 29)
Pihak ketiga
Beban komisi lainnya
Provisi dan komisi - bersih
31.826)
18.438)
2.077)
8.237)
60.578)
46.962)
19.870)
3.092)
8.935)
78.859)
(732)
(53)
(5.132)
(5.917)
(2.245)
(337)
(3.948)
(6.530)
54.661)
72.329)
56
Fees and commissions income
Loan fees and commissions
Letters of credit commissions
Remittance commissions
Other commissions
Fees and commissions expenses
Collection expenses
Related parties (Note 29)
Third parties
Other commission expenses
Fees and commissions - net
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) TRANSAKSI
PERDAGANGAN - BERSIH
20. NET TRADING GAIN (LOSS)
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
(Kerugian) keuntungan dari instrumen
derivatif
Kerugian dari obligasi pemerintah
Pendapatan bunga
(8.564)
(5.082)
20.251)
6.605)
345)
(24.924)
18.593)
(5.986)
21. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN
KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR
MELALUI LABA RUGI - BERSIH
(Loss) gain from derivative instruments
Loss from government bonds
Interest income
21. GAIN
(LOSS)
FROM
OTHER
FINANCIAL
INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH
PROFIT OR LOSS - NET
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
(Kerugian) keuntungan dari kontrak
valuta berjangka
Keuntungan dari kontrak valuta spot
(Kerugian) keuntungan dari kontrak
valuta Non-Deliverable Forward
(NDF)
(897)
382)
4.995
1.219
(683)
(1.198)
1.002
7.216
22. PENDAPATAN LAIN-LAIN
(Loss) gain from currency forward
contracts
Gain from currency spot contracts
(Loss) gain from currency NonDeliverable Forward (NDF) contracts
22. OTHER INCOME
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Pendapatan recovery yang telah
diterima oleh Bank atas
pembayaran:
Kredit TKI
Kredit korporasi
Konsumen lainnya
Lain-lain
Jumlah
3.764
19.181
4.154
119
27.218
12.542
4.404
2.104
3
19.053
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery
yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit
yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
23. KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Recovery income received by the Bank
for the payment of:
IOW loans
Corporate loans
Other consumer loans
Others
Total
Other income consists of recovery income received by
the Bank for the payment of loan which have been
previously written-off.
23. IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Beban (pemulihan) selama tahun
berjalan:
Tagihan akseptasi (Catatan 9)
Kredit yang diberikan (Catatan 10)
Jumlah
1.726
157.810
159.536
(725)
181.549
180.824
57
Charges (reversal) for the year:
Acceptance receivables (Note 9)
Loans receivable (Note 10)
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Sewa
Perbaikan dan pemeliharaan
Amortisasi aset takberwujud
Komunikasi
Beban pendidikan dan pelatihan
Penyusutan aset tetap
Perjalanan dan transportasi
Iklan dan promosi
Pungutan Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”)
Jasa tenaga ahli
Keperluan kantor
Lainnya
Jumlah
22.409
18.065
14.527
9.207
8.239
7.639
7.244
6.213
18.969
15.729
11.125
9.020
8.334
7.556
8.092
6.991
5.997
4.356
2.949
12.454
119.299
6.475
3.096
3.410
12.781
111.578
25. BEBAN KARYAWAN
Rental
Repair and maintenance
Amortization of intangible assets
Communication
Educational and training expenses
Depreciation of fixed assets
Travelling and transportation
Advertisement and promotion
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s
levies
Professional fees
Office expenses
Others
Total
25. PERSONNEL EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Gaji
Tunjangan dan bonus
Imbalan pascakerja
Lain-lain
Jumlah
106.456
41.288
10.871
9.323
167.938
103.531
33.795
10.566
12.595
160.487
26. INSTRUMEN KEUANGAN
Salaries
Allowances and bonuses
Post-employment benefits
Others
Total
26. FINANCIAL INSTRUMENTS
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial
liabilities
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah
dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing.
Kebijakan akuntansi yang signifikan dalam Catatan 2.h
menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana
pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai
wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been
allocated based on their classification. The significant
accounting policies in Note 2.h describe how the
categories of the financial assets and financial liabilities
are measured and how income and expenses,
including fair value gains and losses (changes in fair
value of financial instruments), are recognized.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat aset
keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank
berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015:
The table below sets out the carrying amount of the
Bank’s main financial assets and financial liabilities
based on their respective category as of
31 December 2016 and 2015:
58
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
(Lanjutan)
Classification of financial assets and financial
liabilities (Continued)
31 Desember/December 2016
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk
tujuan manajemen
risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Jumlah
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan
Liabilitas derivatif
untuk tujuan
manajemen risiko
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
Jumlah
Diperdagangkan/
Trading
Derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
held for risk
management
Dimiliki
hingga jatuh
tempo/
Held-tomaturity
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk dijual/
Available-forSale
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
-)
-)
-
-
58.367
-)
58.367)
-)
-)
-
610.449
-
-)
610.449)
-)
-)
-
177.488
-
-)
177.488)
Jumlah nilai
tercatat/
Total
carrying
amount
-)
-)
-
715.186
-
-)
715.186)
366.049)
-)
-
-
-
-)
366.049)
-)
-)
-)
193)
-)
-)
-
458.027
8.156.989
-
-)
-)
-)
193)
458.027)
8.156.989)
-)
366.049)
-)
193)
572.818
572.818
10.118.139
639.676
698.043
-)
-)
1.212.494)
11.755.242)
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
Derivative assets held
for risk management
Acceptance receivables
Loans receivable
Investment securities
Total
Financial liabilities
-)
-)
-
-
-
(7.619.578)
(7.619.578)
-)
-)
-
-
-
(672.356)
(672.356)
Deposits from customers
Deposits from other
banks
(91.225)
-)
-
-
-
-)
(91.225)
Financial liabilities held
for trading
-)
-)
(1)
-)
-
-
-
-)
(461.063)
(1)
(461.063)
Derivative liabilities held
for risk management
Acceptance payables
-)
(91.225)
-)
(1)
-
-
-
(234.593)
(8.987.590)
(234.593)
(9.078.816)
Diperdagangkan/
Trading
Derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
held for risk
management
Dimiliki
hingga jatuh
tempo/
Held-tomaturity
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk dijual/
Available-forSale
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
-)
-)
-
-
55.042
-)
55.042)
-)
-)
-
740.982
-
-)
740.982)
-)
-)
-
235.406
-
-)
235.406)
Borrowings
Total
31 Desember/December 2015
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk
tujuan manajemen
risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Jumlah
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan
Liabilitas derivatif
untuk tujuan
manajemen risiko
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
Jumlah
Jumlah nilai
tercatat/
Total
carrying
amount
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
-)
-)
-
1.892.710
-
-)
1.892.710)
286.685)
-)
-
-
-
-)
286.685)
-)
-)
-)
802
-)
-)
-
496.191
8.642.431
-
-)
-)
-)
802)
496.191)
8.642.431)
-)
286.685)
-)
802
69.516
69.516
12.007.720
220.437
275.479
-)
-)
289.953)
12.640.202)
-)
-)
-
-
-
(7.410.249)
(7.410.249)
-)
-)
-
-
-
(795.989)
(795.989)
Deposits from customers
Deposits from other
banks
(119.456)
-)
-
-
-
-)
(119.456)
Financial liabilities held
for trading
-)
-)
(404)
-)
-
-
-
-)
(497.559)
(404)
(497.559)
Derivative liabilities held
for risk management
Acceptance payables
-)
(119.456)
-)
(404)
-
-
-
(1.207.195)
(9.910.992)
(1.207.195)
(10.030.852)
Derivative assets held
for risk management
Acceptance receivables
Loans receivable
Investment securities
Total
Financial liabilities
59
Borrowings
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki
dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following
hierarchy of methods:
•
Level 1: Input yang berasal dari harga kuotasian
(tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen
yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal
pengukuran.
•
Level 1: Inputs that are quoted prices
(unadjusted) in active markets for identical
instruments that the Bank can access at the
measurement date.
•
Level 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara
langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini
termasuk
instrumen
yang
dinilai
dengan
menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen
yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk
instrumen yang identik atau yang serupa di pasar
yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya
dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi
secara langsung maupun tidak langsung dari data
pasar.
•
Level 2: Inputs other than quoted prices included
within level 1 that are observable either directly
or indirectly. This category includes instruments
valued using: quoted market prices in active
markets for similar instruments valued using:
quoted market prices in active markets for
similar instruments; quoted prices for identical or
similar instruments in markets that are not
active; or other valuation techniques in which all
significant inputs are directly or indirectly
observable from market data.
•
Level 3: Input yang tidak dapat diobservasi. Dalam
kategori ini termasuk semua instrumen dimana
teknik penilaian menggunakan input yang tidak
dapat diobservasi dan input yang tidak dapat
diobservasi ini memberikan dampak signifikan
terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam
kategori ini adalah instrumen yang dinilai
berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen
serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi
signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk
mencerminkan perbedaan di antara instrumen
tersebut.
•
Level 3: Inputs that are unobservable. This
category includes all instruments for which the
valuation technique includes inputs not based on
observable data and the unobservable inputs
have a significant effect on the instrument’s
valuation. This category includes instruments
that are valued based on quoted prices for
similar instruments for which significant
unobservable adjustments or assumptions are
required to reflect differences between the
instruments.
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di
pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau
kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen
keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian
mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang
didiskontokan, perbandingan dengan instrumen yang
sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat
diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan
input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk
suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga
acuan, credit spread dan variabel lainnya yang
digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga
obligasi, kurs mata uang asing, serta volatilitas, dan
korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik
penilaian adalah pengukuran nilai wajar yang
mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
(orderly transactions) antara pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran.
Fair values of financial assets that are traded in active
markets are based on quoted market prices or dealer
price quotations. For all other financial instruments,
the Bank determines fair values using valuation
techniques. Valuation techniques include net present
value and discounted cash flow models, and
comparison to similar instruments for which market
observable prices exist and other valuation models.
Assumptions and inputs used in valuation techniques
include risk-free and benchmark interest rates, credit
spreads and other premia used in estimating discount
rates, bond prices, foreign currency exchange rates,
and expected price volatilities and correlations. The
objective of valuation techniques is to arrive at a fair
value determination that reflects the price that would
be received to sell the asset or paid to transfer the
liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.
60
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
Fair values of financial instruments (Continued)
Bank menerapkan model penilaian yang diakui secara
luas untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan
yang umum dan yang lebih sederhana, seperti kontrak
berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data
pasar yang dapat diobservasi dan hanya membutuhkan
sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen.
Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan
input dalam model mengurangi kebutuhan untuk
pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga
mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan
penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan
input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan
mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan
kondisi umum di pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models
for determining the fair value of common and more
simple financial instruments, such as foreign
exchange forward contracts that use only observable
market data and require little management judgment
and estimation. Availability of observable market
prices and model inputs reduces the need for
management judgment and estimation and also
reduces the uncertainty associated with determination
of fair values. The availability of observable market
prices and inputs varies depending on the products
and markets, and is prone to changes based on
specific events and general conditions in the financial
markets.
Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank
menggunakan model penilaian proprietary, yang
biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah
diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan
dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di
pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau
estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang
memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang
signifikan meliputi beberapa pinjaman tertentu dan efek
yang tidak memiliki pasar aktif. Model penilaian yang
menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang
signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi
manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai.
For more complex instruments, the Bank uses
proprietary valuation models, which are usually
developed from recognized valuation models. Some
or all the significant inputs into these models may not
be observable in the market, and are derived from
market prices or rates or are estimated based on
assumptions. Examples of instruments involving
significant unobservable inputs include certain loans
and securities for which there is no active market.
Valuation
models
that
employ
significant
unobservable inputs require a higher degree of
management judgment and estimation in the
determination of value.
Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya
memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk
digunakan, penentuan arus kas masa depan yang
diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai,
penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan
pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto
yang tepat.
Management judgement and estimation are usually
require for selection of the appropriate valuation
model to be used, determination of expected future
cash flows on the financial instrument being valued,
determination of the probability of counterparty
default and prepayments and selection of appropriate
discount rates.
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model
disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko
likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank
berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan
memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen
termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko
kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif
yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi
liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai
wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment
(“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika
pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga
derivatif. Bank menggunakan model standard untuk
mengukur CVA dan DVA.
Fair values estimates obtained from models are
adjusted for any other factors, such as liquidity risk or
model uncertainties, to the extent that the Bank
believes that a third party market participants would
take them into account in pricing a transaction. Fair
values reflect the credit risk of the instrument and
include adjustments to take account of the credit risk
of the Bank and the counterparty where appropriate.
For measuring derivatives that might change
classification from being an asset to a liability or vice
versa such as interest rate swaps, fair values take
into account both credit valuation adjustment (CVA)
and debit valuation adjusment (DVA) when market
participants take this into consideration in pricing the
derivatives. The Bank uses standard model to
measure the CVA and DVA.
61
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Kerangka Penilaian
Valuation Framework
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank
dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup
Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank.
Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada
Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil
penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit
bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu,
komunikasi juga diperlukan untuk memberikan
kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa
hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang
dapat diandalkan dari sumber-sumber independen
(misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang)
berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian
diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit
bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur
Risiko.
Valuation of financial assets and financial liabilities of
the Bank are subject to an independent review by
Risk Management Group and Credit Control Group of
the Bank. Risk Management Group and Credit
Control Group of the Bank are responsible to ensure
that valuation has been properly accounted for and
the assessment results have been discussed with
each business unit to obtain an approval.
Furthermore, the communication is needed in order
to assure each business unit that the assessment
uses reliable market data from independent sources
(e.g. traded prices and broker quotes) based on
consensus data sources. Valuation model is
proposed and discussed with each of business unit
and approved by Business Director and Risk
Director.
Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup
Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara
berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data
pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup
pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan
pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti
Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain
sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat
mungkin
mencerminkan
pasar
yang
secara
berkesinambungan
dapat
berevolusi
mengikuti
perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk
menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor
seperti
independensi,
relevansi,
kehandalan,
ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi
yang
digunakan
oleh pricing
provider harus
dipertimbangkan.
If there were reliable sources of market data, Risk
Management Group performs periodic review at least
on annually basis. The market data used for price
validation may include those source from recent trade
data involving external counterparties or third parties
such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing
providers and etc. The market data used should be
representative of the market as much as possible,
which can evolve over time as markets and financial
instruments develop. To determine the quality of the
market data inputs, factors such as independence,
relevance, reliability, availability of multiple data
sources and methodology employed by the pricing
provider are taken into consideration.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal
pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below presents financial instruments
measured at fair value as of the reporting date, based
on fair value hierarchy:
31 Desember/December 2016
Level/
Level/
Jumlah/
Level 1
Level 2
Total
Aset keuangan
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Efek-efek untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
323.012
43.037
366.049
-
193
193
Financial assets
Financial assets held for trading
Derivative assets held
for risk management
639.676
-
639.676
Available-for-sale investment securities
-
91.225
91.225
-
1
1
62
Financial liabilities
Financial liabilities held for trading
Derivative liabilities held
for risk management
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
31 Desember/December 2015
Level/
Level/
Jumlah/
Level 1
Level 2
Total
Aset keuangan
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Efek-efek untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual
245.660
41.025
286.685
-
802
802
Financial assets
Financial assets held for trading
Derivative assets held
for risk management
220.437
-
220.437
Available-for-sale investment securities
-
119.456
119.456
-
404
404
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Financial liabilities
Financial liabilities held for trading
Derivative liabilities held
for risk management
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi
diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi
penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan,
kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga
(IRS) dan cross currency swap (CCS), yang
penilaiannya ditentukan dengan teknik penilaian
berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of financial assets and financial
liabilities held for trading and investment securities
were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg
as of reporting date, except for fair value of the
forward, interest rate swap (IRS) and cross currency
swap (CCS), which was determined using valuation
techniques based on observable inputs.
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai
wajar
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa
atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan
masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini
tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan
liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
Financial instruments not measured at fair value
The following table sets out the fair values of financial
instruments not measured at fair value and analysis
on those financial instruments by level in the fair
value hierarchy. The table does not include fair value
information for financial assets and liabilities not
measured at fair value if the carrying amount is a
reasonable approximation of fair value.
31 Desember/December 2016
Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai
tercatat/
Total carrying
amount
Aset keuangan
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah
Level 1/
Level 1
Level 2/
Level 2
Level 3/
Level 3
Jumlah/
Total
8.156.989
-
-
8.149.869
8.149.869
572.818
8.729.807
572.818
572.818
-
8.149.869
572.818
8.722.687
7.619.578
7.619.578
-
7.619.578
7.619.578
-
7.619.578
7.619.578
Financial assets
Loans receivables
Held-to-maturity investment
securities
Financial liabilities
Deposits from customers
31 Desember/December 2015
Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai
tercatat/
Total
carrying
amount
Aset keuangan
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah
Level 1/
Level 1
Level 2/
Level 2
Level 3/
Level 3
Jumlah/
Total
8.642.431
-
-
8.632.946
8.632.946
69.516
8.711.947
69.516
69.516
-
8.632.946
69.516
8.702.462
7.410.249
7.410.249
-
7.410.249
7.410.249
63
-
7.410.249
7.410.249
Financial assets
Loans receivables
Held-to-maturity investment
securities
Financial
liabilities
Deposits from customers
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
26.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
26.
FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai
wajar (Lanjutan)
Financial instruments not measured at fair value
(continued)
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Instrumen keuangan berikut ini
merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau
yang secara berkala ditinjau ulang menggunakan
harga pasar. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen
keuangan tersebut mendekati nilai tercatatnya.
Majority at the financial instrument not measured at
fair value are measured at amortized cost. The
following financial instruments represent financial
instruments which are short term in nature or reprice
to current market rates frequently. Therefore, the fair
value of these financial instruments approximate to
the carrying amount.
Aset keuangan:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Tagihan akseptasi
Financial assets:
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and other
banks
Acceptance receivables
Liabilitas keuangan:
Simpanan dari bank-bank lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang diterima
Financial liabilities:
Deposits from other banks
Acceptance payables
Borrowings
Nilai wajar kredit yang diberikan diestimasi dengan
menggunakan model penilaian, seperti teknik diskonto
arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus
kas yang akan diterima di masa datang dan suku
bunga pasar yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai
dengan menggunakan diskonto arus kas. Input dalam
teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima
di masa datang dan suku bunga.
The fair value of loans receivable is estimated using
valuation models, such as discounted cash flows
techniques. Input into the valuation techniques
include expected future cash flows and market
interest rates with fair value risk was determined by
discounting cash flows techniques. Input into the
valuation techniques include expected future cash
flows and market interest rates.
Nilai wajar simpanan dari nasabah tanpa jatuh tempo
adalah jumlah yang terutang pada saat penarikan.
The fair value of deposits from customers with no
stated maturity is the amount repayable on demand.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk
kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak
pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank.
Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda
dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar
pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen
keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen
keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat
pertimbangan manajemen dalam perhitungan nilai
wajar.
The fair values calculated are for disclosure purposes
only and do not have any impact on the Bank’s
reported financial performance or position. The fair
values calculated by the Bank may be different from
the actual amount that will be received/paid on the
settlement or maturity of the financial instrument. As
certain categories of financial instruments are not
traded, there is management judgment involved in
calculating the fair values.
64
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s
commitments and contingencies were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, komitmen
dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:
31 Desember/December
2016
2015
KOMITMEN
Tagihan komitmen
Fasilitas kredit diterima dari bank lain
yang belum digunakan
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum digunakan
L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Bunga atas kredit yang mengalami
penurunan nilai
Garansi yang diterima
Liabilitas kontinjensi
Garansi yang diterbitkan
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
)
320.443)
355.904)
(192.829)
(147.309)
(340.138)
(201.313)
(183.438)
(384.751)
(19.695)
(28.847)
COMMITMENTS
Committed receivables
Unused credit facilities received from
other banks
Committed liabilities
Unused credit facilities granted
to debtors
Outstanding irrevocable L/C
Total committed liabilities - net
CONTINGENCIES
Contingent receivables
14.643)
25.597)
40.240)
8.237)
33.084)
41.321)
Interest on impaired loans
Guarantees received
(118.121)
(357.812)
Contingent liabilities
Guarantees issued
(77.881)
(316.491)
Total contingent liabilities - net
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah
yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 4.069.233
dan Rp 3.413.053.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to
debtors as of 31 December 2016 and 2015 were
Rp 4,069,233 and Rp 3,413,053, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, garansi
yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar
Rp 20.209 dan Rp 20.678 (Catatan 29).
As of 31 December 2016 and 2015, guarantees
received from related parties amounted to Rp 20,209
and Rp 20,678, respectively (Note 29).
Bank
menghadapi
beberapa
tuntutan
hukum,
pengurusan administrasi dan klaim yang belum
terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan
usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan
apakah Bank akan memenangkan masalah atau
tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank
kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa
hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut
tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil
usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal
actions, administrative proceedings, and claims in the
ordinary course of its business. It is not possible to
predict with certainty whether or not the Bank will
ultimately be successful in any of these legal matters
or, if not, what the impact might be. However, the
Bank’s management does not expect that the results
in any of these proceedings will have a material
adverse effect on the Bank’s results of operations,
financial position or liquidity.
65
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. KUALITAS ASET PRODUKTIF
28. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset
produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum
cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015:
Summarized below is the quality of productive assets
in accordance with the prevailing Bank Indonesia
regulations which are presented at their carrying
amounts before allowance for impairment losses as of
31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December 2016
Lancar/
Current
Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
Kurang
lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
Giro pada Bank Indonesia
610.449
-
-
-
-
610.449
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
177.488
-
-
-
-
177.488
715.186
-
-
-
-
715.186
366.049
-
-
-
-
366.049
193
461.063
7.716.757
195.099
201.319
9.677
196.698
193
461.063
8.319.550
1.212.494
-
-
-
-
1.212.494
458.259
11.717.938
195.099
201.319
9.677
196.698
458.259
12.320.731
Komitmen dan kontinjensi
Jumlah
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
Derivative assets held for
risk management
Acceptance receivables
Loans receivable
Investment securities
Commitments and
contingencies
)
Total
31 Desember/December 2015
Lancar/
Current
Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
Kurang
lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
Giro pada Bank Indonesia
740.982
-
-
-
-
740.982
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
235.406
-
-
-
-
235.406
1.892.710
-
-
-
-
1.892.710
286.685
-
-
-
-
286.685
802
497.559
8.431.229
87.068
160.142
68.880
23.306
802
497.559
8.770.625
289.953
-
-
-
-
289.953
742.563
13.117.889
87.068
160.142
68.880
23.306
742.563
13.457.285
Komitmen dan kontinjensi
Jumlah
66
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
Derivative assets held for
risk management
Acceptance receivables
Loans receivable
Investment securities
Commitments and
contingencies
)
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
29. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The details of significant balances and transactions
with related parties were as follows:
31 Desember/December
2016
2015
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
Aset
Giro pada bank-bank lain
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
CTBC Bank Co., Ltd., cabang
Hong Kong
CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo
Aset keuangan untuk diperdagangkan
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Assets
7.675
14.837
2.953
314
10.942
4.670
1.282
20.789
283
678
Liabilitas
Current account with other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
CTBC Bank Co., Ltd., Hong Kong
branch
CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Financial assets held for trading
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Liabillities
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
-
41
Financial liabilities held for trading
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Simpanan dari bank-bank lain
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
392
102
Deposits from other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Rekening administratif
Bank garansi yang diterima
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei, Offshore
Banking Unit branch
Administrative accounts
20.209
20.678
Bank guarantees received
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei, Offshore
Banking Unit branch
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Pendapatan bunga:
Giro pada bank-bank lain
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Beban bunga:
Simpanan dari bank-bank lain
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Beban provisi dan komisi:
Beban jasa penagihan
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Statement of profit or loss and other
comprehensive income
2
7
732
1
Interest income:
Current account with other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
4
Interest expenses:
Deposit from other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
2.245
Fees and commissions expenses:
Collection expenses
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Transaksi dengan personil manajemen kunci
Transactions with key management personnel
31 Desember/December
2016
2015
Laporan posisi keuangan
Aset:
Kredit yang diberikan
Liabilitas:
Simpanan dari nasabah
Statements of financial position
6.841
8.257
Assets:
Loans receivable
15.046
18.006
Liabilities:
Deposits from customers
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Pendapatan bunga
Beban bunga
Statement of profit or loss and other
comprehensive income
373
256
416
185
67
Interest income
Interest expenses
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
(Lanjutan)
29. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik
yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada
personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015.
There was no specific allowance for impairment
losses which was recorded for key management
personnel loans as of 31 December 2016 and 2015.
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris,
Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan
bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:
Key management personnel includes Board of
Commissioners, Board of Directors and Group Head.
The compensation of key management personnel for the
years ended 31 December 2016 and 2015 consisted of:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2016
2015
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pascakerja
40.336
1.834
42.170
36.221
1.844
38.065
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
The details of the relationship and type of significant
transactions with related parties as of 31 December
2016 and 2015 were as follows:
Jenis hubungan/
Nature of relationship
No.
Pihak berelasi/Related party
1
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Pemegang saham mayoritas/
Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank
lain, transaksi derivatif dan beban jasa
penagihan/Current accounts with other banks,
deposits from other banks, derivative transactions
and collection expenses
2
CTBC Bank Co., Ltd.,
Hong Kong branch
Di bawah pengendalian bersama/
Under common control
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with
other banks
3
CTBC Bank Co., Ltd.,
Tokyo branch
Di bawah pengendalian bersama/
Under common control
Giro pada bank-bank lain/Current account with other
banks
4
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei,
Offshore Banking Unit branch
Di bawah pengendalian bersama/
Under common control
Bank garansi/Bank guarantees
30. MANAJEMEN PERMODALAN
Jenis transaksi/Type of transactions
30. CAPITAL MANAGEMENT
Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi pengawasan
dan pengaturan atas bank telah dialihkan dari Bank
Indonesia (“BI”) ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal
bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang
berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh
regulator.
Since 31 December 2013, the Bank Indonesia
(“BI”)’s role as the supervisor and regulator of banks
have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”).
OJK
sets
and
monitors
capital
requirements for banks. Banks are required to
comply with prevailing regulations in respect of
regulatory capital.
Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal
ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi
bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta
keadaan ekonomi dan komersial.
The Bank’s approach to capital management is
driven by the Bank’s strategy and organizational
requirements, taking into account the regulations,
economic and commercial environment.
Mulai tanggal 2 Februari 2016, Bank menghitung
kebutuhan modal berdasarkan peraturan OJK dimana
modal yang diwajibkan regulator dibagi ke dalam dua
tier sebagai berikut:
Starting 2 February 2016, the Bank calculates its
capital requirements in accordance with OJK
regulations where the regulatory capital is divided
into two tiers as follows:
68
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
a.
b.
30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama
dan modal inti tambahan. Modal inti utama terdiri
dari modal diterbitkan dan disetor penuh dalam
bentuk saham biasa dan cadangan tambahan
modal. Cadangan tambahan modal terdiri dari faktor
penambah yang terdiri dari agio saham biasa,
cadangan umum, dana setoran modal, laba tahuntahun lalu, laba tahun berjalan, serta penghasilan
komprehensif
lainnya
berupa
selisih
lebih
penjabaran laporan keuangan, potensi keuntungan
yang berasal dari peningkatan nilai wajar aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan
saldo surplus revaluasi aset tetap. Cadangan
tambahan modal juga terdiri dari faktor pengurang
yang terdiri dari selisih kurang penjabaran laporan
keuangan, potensi kerugian yang berasal dari
penurunan nilai wajar aset keuangan dalam
kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang
antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas
aset produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) atas aset produktif, serta selisih
kurang antara jumlah penyesuaian terhadap valuasi
dari instrumen keuangan dalam Trading Book dan
jumlah penyesuaian berdasarkan standar akuntansi
keuangan.
a.
Core capital (tier 1), which consists of core and
additional core capital. Core capital includes
issued and fully paid-up capital in the form of
common shares and disclosed reserves.
Disclosed reserves consist of the addition factors
such as additional paid-in capital, general
reserve, capital advance, prior year’s profit, profit
for the year and other comprehensive income
deriving from gain from financial statement
translation, potential gain from the changes in
fair value of financial assets classified as
available-for-sale and surplus from revaluation of
fixed assets. Disclosed reserves also consist of
deduction factors such as losses from financial
statements translation, potential losses from the
changes in fair value of financial assets
classified as available-for-sale, shortfall between
allowance for losses on productive assets (PPA)
and allowance for impairment losses on
productive assets (CKPN), and shortfall between
adjustment amount to the valuation result of
financial instruments in Trading Book and
adjustment amount based on the financial
accounting standards.
Modal inti utama harus diperhitungkan dengan
faktor pengurang berupa: aset pajak tangguhan,
goodwill, seluruh aset takberwujud lainnya,
kerugian atas pengukuran kembali liabilitas
imbalan pascakerja, eksposur sekuritisasi aset
dan penyertaan dalam saham.
Core capital must be calculated with deduction
factors: deferred tax assets, goodwill, other
intangible assets, losses from remeasurement
of post-employment benefits liability, asset
securitization exposures and investment in
shares.
Modal inti tambahan dapat berbentuk antara lain:
saham preferen, surat berharga subordinasi dan
pinjaman subordinasi, dimana ketiganya bersifat
non-kumulatif
setelah
dikurangi
pembelian
kembali.
Additional core capital includes among others:
non-cumulative
preference
shares,
subordinated securities and subordinated debts
net of buyback portion.
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat
berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi
serta cadangan umum (PPA) atas aset produktif
sesuai ketentuan OJK.
b.
Supplementary capital (tier 2) includes
subordinated securities and subordinated debts
and general allowance for uncollectible account
(PPA) on productive assets according to OJK
regulations.
Bank tidak mempunyai instrumen modal inti
tambahan yang memenuhi kriteria peraturan OJK
yang berlaku.
The Bank does not have any additional core
capital instruments which meet the criteria under
prevailing OJK regulation.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku bank diwajibkan
membentuk tambahan modal sebagai penyangga
(buffer) yaitu:
In accordance with prevailing regulations, banks are
also required to have additional capital as a buffer
namely:
•
Capital Conservation Buffer (“CCB”) sebesar 2,5%
dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”)
bagi Bank yang tergolong sebagai Bank Umum
Kegiatan Usaha (“BUKU”) 3 dan BUKU 4.
•
Capital Conservation Buffer (“CCB”) of 2.5%
from Risk Weighted Assets (“RWA”) for bank
categorized as Commercial Bank with Business
Activity (“BUKU”) 3 and BUKU 4.
•
Countercyclical Buffer dalam kisaran sebesar 0%
sampai dengan 2,5% dari ATMR yang berlaku
bagi seluruh bank.
•
Countercyclical Buffer in the range of 0% up to
2.5% from RWA which are applicable to all
banks.
•
Capital Surcharge untuk Domestic Systemically
Important Bank (“D-SIB”) dalam kisaran sebesar
1% sampai dengan 2,5% dari ATMR berlaku bagi
bank yang telah ditetapkan berdampak sistemik.
•
Capital Surcharge for Domestic Systemically
Important Bank (“D-SIB”) in the range of 1% up
to 2.5% from RWA which are applicable to
banks which are determined as having
systemic impacts.
69
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Bank
tidak
diwajibkan
menghitung
Capital
Conservation Buffer karena Bank termasuk sebagai
BUKU
2.
Bank
telah
menetapkan
besaran
Countercyclical Buffer sebesar 0,5% dari ATMR dan
telah dilaporkan secara bulanan dan triwulanan kepada
regulator. Kewajiban pembentukan Capital Surcharge
untuk Bank Sistemik sesuai regulasi belum diberitahu
regulator.
The Bank is not required to calculate a Capital
Conservation Buffer because the Bank is included
as BUKU 2. The Bank has determined
Countercyclical Buffer at 0.5% of RWA and has
been reported on a monthly and quarterly basis to
regulator. The obligation to determine Capital
Surcharge for Systemic Bank in accordance with the
regulation has not been informed by the regulator.
Sebelum tanggal 2 Februari 2016, Bank menghitung
kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No.
15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan
regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Before 2 February 2016, the Bank calculated its
capital requirements in accordance with BI
regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory
capital is analyzed into two tiers as follows:
a.
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama
dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara
lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh,
tambahan modal disetor, cadangan umum, laba
tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%),
penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi
keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan
nilai wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual, selisih kurang dari
penyisihan penghapusan aset produktif sesuai
ketentuan Bank Indonesia (PPA) dan cadangan
kerugian penurunan nilai aset produktif (CKPN)
yang diperbolehkan. Aset pajak tangguhan, aset
takberwujud (termasuk goodwill) dan penyertaan
(100%) merupakan faktor pengurang modal inti
utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari
saham preferen, surat berharga subordinasi dan
pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat
non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali.
a.
Core capital (tier 1), which consists of core and
additional core capital. Core capital includes
issued and fully paid-up capital, additional paidin capital, general reserve, specific reserve,
retained earnings and profit for the year
(100%), other comprehensive income deriving
from potential gain/loss from the changes in fair
value of financial assets classified as availablefor-sale, shortfall between allowable amount of
allowance for collectible account of productive
assets according to Bank Indonesia regulation
(PPA) and allowable allowance for impairment
losses of productive assets (CKPN). Deferred
tax assets, intangible assets (including
goodwill) and investments (100%) are deducted
from core capital. Additional core capital
includes non-cumulative preference shares,
subordinated securities and subordinated debts
net of buyback portion.
b.
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat
berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi
serta penyisihan penghapusan aset produktif
sesuai ketentuan Bank Indonesia (PPA).
b.
Supplementary capital (tier 2), which includes
subordinated securities and subordinated debts
and allowance for uncollectible account on
productive assets according to Bank Indonesia
regulations (PPA).
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang
memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core
capital which meets the criteria under prevailing
BI regulation.
Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal
yang diwajibkan oleh regulator, antara lain bank-bank
wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah
sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common
Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari Aset
Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”), baik secara
individual maupun secara konsolidasi dengan entitas
anak.
Various limits have been set to the elements of
regulatory capital, such as banks are required to
provide core capital (tier 1) at a minimum of 6%
from Risk Weighted Assets and Common Equity tier
1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets
(“RWA”), both individually and consolidated level
with subsidiary.
Batasan-batasan yang berlaku untuk bagian-bagian
modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain
pengaruh dari pajak tangguhan yang harus dikeluarkan
dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1;
dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga
terdapat batasan jumlah penyisihan kerugian penurunan
nilai yang diperkenankan untuk diperhitungkan sebagai
bagian dari modal tier 2.
Certain limits are applied to the elements of
regulatory capital, such as the effect of deferred
taxation that has to be excluded in determining the
amount of retained earnings for tier 1 capital; and
qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital.
There is also a restriction on the amount of
impairment allowances that could be included as part
of tier 2 capital.
70
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
ATMR dihitung berdasarkan persyaratan yang telah
ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko
yang terkait dengan aset dan eksposur yang tidak
tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan
peraturan
OJK,
Bank
diharuskan
untuk
mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko
operasional dalam mengukur ATMR.
RWA are determined in accordance with specified
requirements that reflect various levels of risk
attached to assets and exposures not reflected in the
statement of financial position. Based on OJK
regulation, the Bank needs to take into consideration
its credit risk, market risk and operational risk in
measuring the RWA.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk
menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa
depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat
pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan
dan Bank juga memahami perlunya menjaga
keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi,
yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar
serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan
yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base
so as to maintain investor, creditor and market
confidence and to sustain future development of the
business. The impact of the level of capital on
shareholders’ return is also recognized and the Bank
also recognizes the need to maintain a balance
between the higher returns that might be possible
with greater gearing and the advantages and security
level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements as of 31 December 2016 and
2015.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai
dengan peraturan yang berlaku pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under
prevailing regulation as of 31 December 2016 and
2015 was as follows:
31 Desember/December
2016
2015
Modal tier 1
Modal tier 2
2.485.950
80.184
2.361.906
92.248
Tier 1 capital
Tier 2 capital
Jumlah modal
2.566.134
2.454.154
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko:
Risiko kredit
Risiko pasar
Risiko operasional
Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko
7.655.902
372.585
1.174.547
9.203.034
8.073.138
175.374
1.089.841
9.338.353
Risk Weighted Assets:
Credit risk
Market risk
Operational risk
Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM)
Rasio CET 1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
Rasio total
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
yang diwajibkan sebelum Modal Penyangga
Capital Conservation Buffer
Countercyclical Buffer
Capital Surcharge untuk Bank Sistemik
Capital Adequacy Ratio (CAR)
27,01%
27,01%
0,87%
27,88%
25,29%
25,29%
0,99%
26,28%
CET 1 Ratio
Tier 1 Ratio
Tier 2 Ratio
Total Ratio
9,00% - 10,00%
9,00% - 10,00%
Required Capital Adequacy Ratio before
Capital Buffer
0,50%
-
n/a
n/a
n/a
Capital Conservation Buffer
Countercyclical Buffer
Capital Surcharge for Systemic Bank
Sebagaimana diungkapkan pada tabel di atas, Bank
telah mematuhi peraturan yang berlaku yang mengatur
KPMM pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
As disclosed on the above table, the Bank had
complied with prevailing regulations governing CAR
as of 31 December 2016 and 2015.
71
LAMPIRAN
Laporan Tahunan 2016
PT BANK CTBC INDONESIA
APPENDIX
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
i
LAMPIRAN
Laporan Tahunan 2016
ii
PT BANK CTBC INDONESIA
APPENDIX
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
iii
LAMPIRAN
Laporan Tahunan 2016
iv
PT BANK CTBC INDONESIA
APPENDIX
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
v
LAMPIRAN
Laporan Tahunan 2016
vi
PT BANK CTBC INDONESIA
APPENDIX
2016 Annual Report
www.ctbcbank.co.id
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan.
This page is intentionally left blank.
scorvindo
PT Bank CTBC Indonesia
Tamara Center, 15th - 17th Fl,
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24, Jakarta 12920 - Indonesia
T : (62-21) 2557 8787 (Hunting) . F : (62-21) 3040 2286 (General)
www.ctbcbank.co.id
Download