TM5 Menggerakkan dan Membangun Pertanian

advertisement
JOIN UB, BE THE BEST!
5
TATIEK K.A.,SP.MP
Disarikan dari: A.T. Mosher, 1991,
Menggerakkan dan Membangun
Pertanian, C.V. Yasaguna, Jakarta
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
www.lecture.ub.ac.id/tatiek
SISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN PROGRESIF
1
2
3
4
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
SYARAT POKOK PEMBANGUNAN PERTANIAN
FAKTOR PELANCAR
MENGGERAKKAN DAN MEMBANGUN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
 Pertanian:
 proses produksi biologis primer:
CO2+unsur hara+ energi matahari
 fotosintesis  bahan pangan
dan serat
 didasarkan atas proses tumbuh
kembang tanaman dan hewan
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
 Pertanian bersifat spesifik lokasi dan kondisi alam &
klimatologi
 Unit produksi pertanian terpencar
 Aspek waktu sangat penting dalam pertanian 
berkaitan dengan cuaca dan serangan hama penyakit
 Aspek waktu menyebabkan keragaman karakteristik
pertanian
 Pertanian menuntut kualifikasi keterampilan dalam ruang
lingkup aktivitas yang beragam
 Perubahan salah satu sub sistem pertanian
mengakibatkan perubahan sub sistem lain pertanian
progresif selalu berubah.
Peran Petani
Petani sebagai
Juru Tani
Petani sebagai
manajer
usahatani
PETANI
 Sebagai manusia  petani adalah mahluk
individu sekaligus mahluk sosial
 Sebagai individu  pribadi pekerja, pembelajar
yang selalu berpikir kreatif dan bercita-cita
 Petani sebagai manusia  unik  berbeda satu
sama lain
 Potensi petani belum dikembangkan
sepenuhnya  hidup jauh di bawah
kesanggupan mereka yang sebenarnya
Mentalitas Petani Maju
Berpikir kuantitatif, biasa mengukur
dan menghitung
Selalu bertanya:’Mengapa?’
Selalu berorientasi pada solusi
Mentalitas
Petani
Maju
PETANI DAN KELUARGANYA
 Petani dan keluarganya membentuk unit terkecil
produksi pertanian yaitu rumahtangga pertanian
 Rumahtangga petani memiliki aset ekonomi
berupa waktu, energi (tenaga kerja) dan lahan
 Rumahtangga petani sekaligus merupakan unit
produksi dan unit konsumsi
 Oleh karena itu seluruh keputusan produksi dan
konsumsi merupakan keputusan kolektif
Petani sebagai mahluk sosial
 Petani dan keluarganya tinggal dalam komunitas
 hidup bermasyarakat
 Nilai religiusitas, norma sosial dan tradisi
masyarakat yang beragam  berpengaruh kuat
pada seluruh aspek kehidupan petani dan
keluarganya  termasuk pada aktivitas
konsumsi dan produksi
USAHATANI ( THE FARM)
 Pertanian/perladangan berpindah  shifting
cultivation
 pertanian menetap (settled agriculture):
 tanah garapan perorangan
 padang penggembalaan
 pemetaan tanah yang terpencar  dasar pemilikan
lahan berpola pada kualitas lahan / kesuburan
Menuju usahatani yang efisien
 pemetaan tanah dan pendaftaran hak milik
 pemagaran kombinasi tanaman dan ternak
pada bidang lahan tertentu
 konsolidasi pemilikian lahan  dari terpencar
menjadi terpusat
 redistribusi lahan  unsur ekonomi, sosial,
politis, psikologis
 mengubah syarat-syarat penyakapan  tenancy
Usahatani sebagai Unit Bisnis
 Input vs output
 TC vs TR
 Cabang usaha dalam pertanian farm
enterprises
 tata pertanaman (cropping systems)
 Kompleksitas farm business: pembangunan
pertanian bertujuan meningkatkan produksi,
produktivitas, nilai tambah produk pertanian
 POINTS TO DISCUSS! review materi ekonomi
produksi, usahatani dan dasar-dasar agronomi
FARM BUSINESS
Pertanian
sebagai
way of life
Pertanian
sebagai
unit bisnis
Syarat-Syarat Pokok Pembangunan Pertanian
1. Pasar produk
pertanian
2. Teknologi yang
selalu berubah
1
2
SYARAT
ESENSIAL
PEMBANGUNAN
PERTANIAN
5
5. Transportasi
3
4
4. Insentif
produksi bagi
petani
3. Tersedianya
saprotan dan
alsintan lokal
PASAR PRODUK PERTANIAN
 Definisi konseptual:
 pasar
 pemasaran
 karakteristik pasar produk pertanian : fresh product vs
processed product
DEFINISI
 Definisi pasar:
 Pasar adalah lokasi geografis di mana penjual dan
pembeli bertemu untuk bertransaksi baik faktor
produksi, barang maupun jasa.
 Teknologi informasi memungkinkan transaksi lintas
geografi
 Pasar adalah pertemuan permintaan dan penawaran
untuk membentuk harga
DEFINISI
 Definisi pemasaran:
 Bell(1996): pemasaran adalah bagian
manajemen yang diterapkan secara strategis
dalam perencanaan, pengaturan dan
pengawasan untuk memperoleh keuntungan
dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen
 King(1967): pemasaran merupakan
pengambilan keputusan dan pelaksanaan
serta penetapan aktivitas untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen
KONSEP DASAR TATANIAGA PRODUK PERTANIAN
 Mengapa pemasaran produk pertanian itu
kompleks dan mahal?
 Proses pembelian hasil produksi petani dari sentra
produksi dan diteruskan ke daerah konsentrasi
konsumsi berlangsung sulit dan mahal sebab
pemasaran produk pertanian umumnya bersifat
konsentrasi-distributif, tidak seperti produk industri
yang proses pemasarannya berlangsung secara
distributif
Karakteristik pemasaran fresh crop vs olahan
Pemasaran produk
agroindustri
(distributif)
Pemasaran produk agronomi
(konsentrasi-distributif)
Gambar 1.1. Komparasi Produk Agroindustri dan Agronomi dari Karakteristik Agroniaga
Diadaptasi dari : Sudiyono,A.,2001
Karakteristik Produk Pertanian
 Mudah rusak / perishable
 Produk agronomi dikenal tidak tahan lama dan sangat mudah
rusak. Hal ini disebabkan antara lain oleh rendahnya kualitas
penanganan pasca panen, kandungan air yang relatif tinggi dan
faktor-faktor lain yang lekat dengan karakteristik biologis dan
fisiologis produk agronomi itu sendiri.
 Tergantung pada alam
 Produk agronomi bersifat spesifik dalam kaitannya dengan faktor
klimatologi. Seluruh aspek alamiah memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap produk agronomi. Produk tertentu hanya
dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di
musim-musim tertentu. Perubahan kondisi alam di luar
kecenderungan alamiahnya akan berakibat pada kegagalan
panen. Berdasarkan sifat semacam ini produk agronomi
tergolong produk beresiko tinggi.
Karakteristik Produk Pertanian
 Bersifat musiman
 Ketersediaan produk agronomi bersifat musiman, pada saat
panen produk tersedia di pasar dalam jumlah melimpah
sebaliknya sebelum dan sesudah saat panen terjadi kelangkaan
pasokan di pasar. Hal ini menciptakan struktur harga pasar yang
tidak menguntungkan bagi produk agronomi sesuai dengan
hukum permintaan dan penawaran (harga turun bila terjadi
kelebihan pasokan dan harga naik bila terjadi kekurangan
pasokan produk di pasaran).
 Memiliki banyak produk substitusi
 Baik sebagai produk yang langsung dikonsumsi maupun
sebagai input produksi produk agronomi bersifat substitusi satu
sama lain. Artinya kebutuhan akan satu jenis produk agronomi
jika tidak tersedia maka dapat digantikan dengan jenis produk
agronomi yang lain
SISTEM PEMASARAN HASIL PERTANIAN
PERAN PEMERINTAH DALAM TATA NIAGA PRODUK PERTANIAN
STABILISASI
NILAI TUKAR
TERA
ALAT
TIMBANG
PENJAMINAN
MUTU
PERAN
PEMERINTAH
GRADING &
SERTIFIKASI
INFORMASI
PASAR
ASPEK
LEGAL &
KONTRAK
TEKNOLOGI YANG PROGRESIF
 Teknologi usahatani berarti bagaimana cara
melakukan pekerjaan usahatani  cara
pembibitan, pemeliharaan tanaman, panen dan
pengolahan termasuk bagaimana memelihara
ternak dan budidaya perikanan; alat-alat yang
digunakan, kombinasi cabang usaha dan aspek
manajemen serta kelembagaan
 teknologi harus memberikan harapan
tercapainya tambahan hasil yang signifikan
Ketersediaan saprotan dan alsintan
 Buatan dalam negeri atau impor?
 Benih unggul: hibrida atau non hibrida?
 ketersediaan saprotan dan alsintan di pasaran:
input internal vs eksternal  pupuk dan obatobatan??







efektivitas dan efisiensi teknis
berkualitas
harga terjangkau
tersedia pada tempat dan waktu yang tepat
dijual dalam ukuran dan takaran yang sesuai
uji multilokasi
pemaketan saprotan dan alsintan
Insentif produksi bagi petani
rasio harga jual produk pertanian
yang menguntungkan
bagi hasil yang wajar
tersedianya barang dan jasa konsumsi
bagi petani dan keluarganya
Insentif
produksi bagi
petani
Transportasi
 unit produksi pertanian berpencar perlu
sarana transportasi yang efektif dan murah
 Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
transportasi:
 jarak angkut
 kuantitas/ kapasitas angkut
 jenis barang  voluminous, bulky, atau mudah busuk
 biaya transportasi mempengaruhi besaran
transaksi, panjangnya rantai pemasaran dan
pada akhirnya pendapatan petani
Faktor Pelancar Pembangunan Pertanian
kredit produksi
kelompok
tani
Pendidikan
Pembangunan
Pertanian
Renstra
nasional
reforma
agraria
Pendidikan Pembangunan Pertanian
Informal, non formal
Pendidikan dasar dan
lanjutan
In service training untuk
petugas lapang/PPL
Pendidikan untuk orang dewasa
Title
Kegiatan berbasis
Kelompok Tani
Pendidikan komunitas urban
tentang pertanian
Pendidikan Pembangunan untuk Petani
dorong petani
untuk berubah
fleksibel
waktu
Keterampilan teknis yang diperlukan PPL
 Pengetahuan dan keterampilan teknik khusus pertanian
 Pengetahuan tentang sistem pertanian dan agribisnis
 Pengetahuan tentang sifat dan pentingnya
pembangunan pertanian
 Pemahaman tentang manusia, ekologi manusia dan
organisasi (kelembagaan)
 Kepercayaan yang realistis pada petani
 Mampu menghargai dan memahami spesialisasi
pertanian
 Efektivitas personal dalam berorganisasi
 Long life education
KREDIT PRODUKSI PERTANIAN
 Jenis:





kredit sarana produksi
supervised credit  kredit dengan bantuan teknis
bank pertanian
kredit koperasi
lembaga keuangan swasta perorangan  tengkulak,
ijon, rentenir
KREDIT PRODUKSI PERTANIAN
 Semakin banyak sumber kredit semakin efektif
 Petani harus dapat menaksir hasil panen yang
dapat diperolehnya
 Petani juga harus mengestimasi harga pasar
produk pertanian
 Petani perlu diajarkan cara menghitung biaya
kredit
 Petani perlu mengetahui sanksi bila tidak dapat
melunasi pinjaman
 Kemudahan memperoleh kredit
 Meminjam pada waktu yang tepat
KERJASAMA KELOMPOK TANI
 Pendampingan kelembagaan poktan
 Pengadaan saprodi dan alsintan
 SLPHT  kegiatan teknis dan pengeloaan
usahatan
 Akses kredit
 Penguatan aspek manajemen usahatani
REFORMA AGRARIA
 Perbaikan dan perluasan lahan pertanian:
 kuantitas
 kualitas
 Mempertimbangkan:




ketersediaan air irigasi
zona tanam
kesuburan
topografi dan kemiringan lereng
 Dibahas pada bab khusus: termasuk alih fungsi
lahan pertanian dan fragmentasi pemilikan lahan
ASPEK KEBIJAKAN
 Perencanaan pembangunan pertanian:
 prioritas tertinggi  syarat pokok
 prioritas kedua  faktor pelancar
 hanya sebagian kecil pembangunan pertanian
yang dapat direncanakan  harus ada ruang
untuk kearifan lokal
 perencanaan berbasis kawasan  level mikro
dan meso koordinasi lokal
 alternatif produksi, tata niaga hingga sampai ke
konsumen akhir telah dipertimbangkan 
manajemen rantai pasok
ASPEK KEBIJAKAN
 Pendekatan pertanian industrial  agribisnis
 Investasi besar dalam jangka panjang 
sebelum menjadi produktif
 Orientasi kualitas  mendesak
 Hindarkan hanya pendekatan kuantitatif tanpa
mempertimbangkan aspek kualitatif
 sustainabilitas
JOIN UB, BE THE BEST!
www.tatiek.lecture.ub.ac.id
Download