BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Batik Indramayu memiliki beragam motif yang unik dan menarik untuk diolah dan diaplikasikan ke dalam berbagai produk tekstil. Batik Indramayu tidak sepopuler batik Jawa Tengah pada umumnya karena masyarakat Indramayu sendiri masih kurang menyadari untuk melestarikan keberadaan batk Indramayu di daerahnya, disebabkan karena pengaruh lingkungan dan perkembangan zaman terutama kehidupan sosial dan ekonomi yang mendorong masyarakat Indramayu cenderung memilih kegiatan ekonomi yang lebi komersil daripada melestarikan batik Indramayu yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Pada kenyataannya batik Indramayu saat ini sudah mulai langka, penulis mengaplikasikannya ke dalam pembuatan produk tekstil dengan menggunakan teknik tekstil berupa olahan dan eksperimen motif melalui bordir pada kain organdy. Hasil eksperimen dan produk yang dihasilkan tetap mengacu pada olahan beragam motif yang ada pada batik Indramayu. Dimana motif tersebut diolah sedemikian rupa tanpa meninggalkan identitas asli yang terdapat pada motif batik Indramayu seperti olahan warna,komposisi, dan beragam desain ragam hias khas batik Indramayu. 54 Ragam hias batik Indramayu yang menarik untuk diolah diantaranya ialah motif Kawung Sogok, dan Slompret dengan ciri khas motif burung Hong yang didapat dari pengaruh budaya Cina. Sedangkan komposisi warna yang diambil untuk diolah ke dalam bahan berupa kain organdy ialah warna hitam, abu-abu, cokelat, dan kuning yang merupakan warna-warna khas yang biasa dipakai pada kain batik Indramayu. Pemilihan bahan kain organdy dalam pembuatan produk menjadikan setiap olahan motif yang diadaptasi dari batik Indramayu menjadi lebih mencolok didukung dengan olahan bordir yang memberikan tekstur yang kuat seimbang dengan karakter kain organdy yang transparan namun memiliki tekstur tenunan yang kokoh. 55