1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara
abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).
Penyakit ini juga dinamakan neoplasia malignan (Kowalak, dkk, 2011:13).
Kanker payudara terjadi apabila pertumbuhan sel yang tidak normal terjadi pada
jaringan payudara (Nugroho, 2011:121).
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting
karena mortalitas dan morbiditasnya yang tinggi. Menurut World Health
Organization (WHO), menyebutkan bahwa pada tahun 2008 dari 7,6 juta
kematian di dunia yang terjadi akibat penyakit, 13% kematian tersebut disebabkan
oleh penyakit kanker dan 458 ribu kasus kanker payudara. Menurut statistik
rumah sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, jumlah
kasus kanker payudara tercatat 8.227 kasus dan menempati urutan pertama pada
pasien rawat inap di seluruh Indonesia sebanyak 16,85%, disusul kanker leher
rahim 11,78%, kanker hati dan saluran empedu intrahepatik 9,69%, leukemia
7,42%, dan Limfoma non Hodgkin 6,69% (Rasjidi, 2010). Data statistik Dinas
Kesehatan Provinsi mencatat sebanyak kurang lebih terdapat 531 insiden kanker
payudara di Bali pada tahun 2011.
Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di RSUP Sanglah pada
bagian rekam medik dan SMF Bedah Onkologi tercatat pada Januari 2012 Agustus 2013 terdapat 233 kasus baru kanker payudara. Urutan tiga teratas
1
2
kejadian kanker pada wanita di RSUP Sanglah periode tahun 2012-2013 yaitu
kanker payudara, kanker serviks, kanker ovarium dengan jumlah angka kejadian
kanker payudara sebanyak 466 kasus dengan kematian tercatat 62 kasus.
Kanker payudara yang merupakan penyakit kronis ini membutuhkan
penanganan dan pengobatan yang tepat. Penanganan kanker payudara dapat
dilakukan dengan pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Pengobatan kanker
membutuhkan waktu yang cukup lama dan bertahap sehingga membutuhkan biaya
yang cukup besar (Luwia, 2003:53).
Kanker payudara menimbulkan dampak sangat kompleks pada pasien.
Dampak kanker dan efek samping dari pengobatan kanker payudara akan
menimbulkan perubahan dalam penampilan fisik pasien seperti kecacatan akibat
kehilangan payudara, alopesia, mual, muntah, serta penurunan berat badan.
Beberapa pasien juga bisa merasakan nyeri pada area payudara (Kowalak, dkk,
2011:23).
Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa penyakit kanker merupakan
penyakit kronis sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan. Seseorang dengan
penyakit kronis akan terganggu kemampuannya dalam melanjutkan gaya hidup
normal mereka. Dampak psikososial yang akan muncul berupa perasaan cemas,
takut, sedih, menarik diri, dan depresi. Mereka juga membutuhkan bantuan dari
orang lain dalam melakukan perawatan diri sehingga menimbulkan perasaan tidak
berdaya.
Penelitian yang dilakukan Rebar (2005) menyebutkan, setelah pasien
terdiagnosa kanker payudara pada tahun pertama, 48% pasien mengalami
3
kecemasan dan depresi. Pada situasi demikian pasien membutuhkan dukungan
sosial. Dukungan ini dapat datang dari dokter, perawat, para survivor cancer, dan
orang-orang terdekat pasien seperti teman, sahabat dan keluarga (Anggraeni,
2010).
Keluarga sebagai suatu kelompok individu yang tinggal bersama dan saling
ketergantungan mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga dan bukan individu itu sendiri yang mengusahakan tercapainya
kesehatan yang diinginkan (Sudiharto, 2007:22). Kondisi sakit pada individu akan
berdampak pada individu itu sendiri, peran keluarga, serta dinamika keluarga
(Yuniarsih, 2010:33). Potter (2005) menyebutkan, pada tahap ketika seseorang
menderita penyakit yang berat, biasanya pasien akan mengkonfirmasi pada
keluarga dan orang terdekatnya bahwa ia benar-benar sakit dan harus beristirahat
dari kewajiban normalnya. Keluarga harus mengambil alih peran tersebut dan
segera melakukan kontak dengan sistem pelayanan kesehatan. Saat pasien
menerima keadaan sakitnya dan bergantung pada pelayanan kesehatan, keluarga
memberikan perawatan serta dukungan kepada pasien. Keluarga berperan sebagai
caregiver memberikan perawatan atau dukungan untuk memenuhi semua
kebutuhan pasien. Bentuk dukungan keluarga terhadap pasien dengan kanker
payudara ada tiga jenis, yaitu dukungan instrumental, dukungan psikologis dan
dukungan finansial (Anggraeni, 2010).
Keluarga yang berperan sebagai caregiver dalam merawat pasien dengan
kanker bukan merupakan sesuatu yang mudah. Berbagai masalah akan muncul.
Dampak yang terjadi pada keluarga dalam merawat pasien pengidap penyakit
4
kronis khususnya kanker payudara yaitu perubahan peran dalam keluarga, akan
muncul masalah psikologis berupa kecemasan, marah, menangis, masalah
keuangan dan terjadinya perubahan dalam kebiasaan sosial (Padila, 2012:12).
Beberapa anggota keluarga juga mengalami konflik dengan pasien, tetapi keluarga
berusaha untuk mengalah kepada pasien. Keluarga juga merasakan beban fisik
berupa kelelahan dan beban biaya terkait dengan pengobatan kanker yang cukup
mahal dan membutuhkan waktu yang bertahap (Anggreni, 2010).
Sebuah studi menunjukkan bahwa hampir 35% dari keluarga dengan
kanker payudara mengalami perubahan signifikan dalam fungsi keluarga. Selain
itu, keluarga juga harus menanggung beban biaya dalam merawat anggota
keluarga yang menderita kanker payudara (Stommel, Given, & Given, 1991 dalam
Brunner & Suddarth, 2001:1601). Penelitian yang dilakukan oleh Bigatti (2011)
juga melaporkan, pada pria dengan istri mengidap kanker payudara mengalami
tingkat depresi yang lebih tinggi daripada pria dengan istri yang mengidap bukan
penyakit kronik.
Hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan saat studi
pendahuluan ada beberapa caregiver keluarga yang mengatakan sedih, cemas, dan
pasrah. Keluarga juga menanggung beban fisik yaitu kelelahan dan menjadi lebih
protektif kepada pasien. Keluarga mengatakan tidak terlalu paham mengenai
penyakit yang diderita pasien. Oleh sebab itu, keluarga berusaha untuk lebih
membatasi kegiatan pasien dan menganjurkannya untuk beristirahat agar dapat
meningkatkan status kesehatan pasien. Saat pasien bersedih keluarga memberikan
support psikologis kepada pasien. Keluarga juga membantu biaya pengobatan
5
pasien yang cukup banyak. Berdasarkan data yang peneliti temukan, peneliti
menarik kesimpulan bahwa keluarga telah berusaha untuk memberikan perawatan
kepada pasien tetapi belum optimal. Fenomena ini terjadi salah satunya karena
keterbatasan yang dimiliki keluarga seperti pengetahuan yang kurang mengenai
penyakit yang diderita pasien.
Keterlibatan keluarga dalam merawat pasien adalah sesuatu yang penting
karena keluarga memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya peningkatan
kesehatan fisik dan memberikan dukungan psikologis. Rasa terikat antara
keluarga dengan pasien serta komunikasi yang dilakukan dapat meningkatkan
kesejahteraan psikososial pasien. Pasien dan keluarga harus saling bekerjasama
dan saling memberikan dukungan sehingga terjadi suatu kesinergisan dalam
perawatan pasien oleh keluarga, sehingga nantinya pasien dapat meningkatkan
kemampuannya untuk hidup secara positif, memiliki semangat hidup yang tinggi
dan harapan akan kesembuhan (Huda, 2012:4).
Keluarga dalam merawat pasien kanker di rumah dengan membantu pasien
dalam memenuhi kebutuhan dari aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang bagaimana
pengalaman caregiver keluarga dalam memberikan perawatan pada pasien dengan
kanker payudara. Selain itu, pokok masalah yang dialami keluarga belum banyak
dibahas secara mendalam di Indonesia dan literatur tentang pengalaman keluarga
dalam merawat pasien kanker masih terbatas di Indonesia.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka disusun
rumusan masalah penelitian yaitu “Bagaimana pengalaman keluarga yang
berperan sebagai caregiver dalam merawat pasien kanker payudara?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman caregiver
keluarga dalam merawat pasien dengan kanker payudara.
1.3.2
Tujuan Khusus
a. Diperoleh gambaran tentang pengetahuan caregiver keluarga tentang kanker
payudara.
b. Diperoleh gambaran tentang dampak kanker payudara pada keluarga.
c. Diperoleh gambaran tentang respon caregiver keluarga terhadap kanker
payudara pada pasien.
d. Diperoleh gambaran kiat caregiver keluarga dalam memberikan terapi dan
akses terhadap pelayanan kesehatan untuk kesembuhan pasien.
7
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat di Bidang Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam ilmu
keperawatan khususnya bidang keperawatan keluarga tentang pengalaman
keluarga merawat pasien dengan kanker payudara.
1.4.2
Manfaat di Bidang Pelayanan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan strategi
bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif
pada pasien dan keluarga pasien dengan kanker payudara.
1.4.3
Manfaat di Bidang Riset Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti
selanjutnya, dan sebagai data tambahan untuk memperkaya pengetahuan
khususnya mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan pasien kanker
payudara. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan dasar dalam melakukan
penelitian terkait dengan kanker payudara dilihat dari sisi pengalaman perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga.
Download