11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Hakekat komunikasi adalah proses pernyataan yang terjadi antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicatee). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa1. Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari perkataan latin “communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama: sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. 1 Prof. Onong Utjana Efendy. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2003 hal 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi lebih sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan Harold D. Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?2. Model ini mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pertama, pengawasan lingkungan yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan; kedua, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan; dan ketiga, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Menurut Lasswell, suatu fungsi penting komunikasi adalah menyediakan informasi mengenai negara-negara kuat lainnya di dunia. Laswell menyimpulkan bahwa penting bagi masyarakat untuk menemukan dan mengendalikan faktor-faktor yang mungkin mengganggu komunikasi yang efisien. Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu: 1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?) 3. Media (melalui apa?) 4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (dengan dampak/ efek apa?) 2 Prof. Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2008 hal 147-148 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 1. Who? (siapa/ sumber) Sumber/ komunikator adalah pelaku utama/ pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seseorang, kelompok, maupun suatu negara sebagai komunikator. 2. Says What? (pesan) Apa yang akan disampaikan/ dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/ non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/ maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan. Makna, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/ organisasi pesan. 3. In Which Channel? (saluran/ media) Wahana/ alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/ elektronik, dll). 4. To Whom? (untuk siapa/ penerima) Orang/ kelompok/ organisasi/ suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination)/ pendengar (listener)/ khalayak (audience)/ komunikan/ penafsir/ penyandi balik (decoder). 5. With What Effect? (dampak/ efek) Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu. Pemasar perlu mengetahui cara kerja komunikasi. Komunikasi melibatkan sembilan elemen seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1 berikut ini3: Pengirim Pengirim Pesan Pesan Penguraian pesan Penerima Media Gangguan Umpan Balik Respons Gambar 2.1: Elemen dalam Proses Komunikasi Diantara elemen tersebut merupakan kelompok pada komunikasi secara umum, pengirim, dan penerima. Dua elemen yang lain merupakan sarana komunikasi pada umumnya: pesan dan media. Empat elemen yang terdapat dalam gambar merupakan fungsi komunikasi secara umum, yakni pengiriman pesan, penguraian pesan, respon, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan dalam sistem. 3 Mahmud Machfoedz. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu. 2010 hal 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Model ini menunjukkan beberapa faktor penting dalam komunikasi yang baik. Pengirim perlu mengetahui harapan yang ingin dicapai dan respon yang diinginkan oleh audiens sasaran serta harus menyampaikan pesan dengan benar, sehingga harus mempertimbangkan cara audiens sasaran menguraikannya. Pesan harus dikirim melalui media agar audiens sasaran memahami dan harus mengembangkan saluran umpan balik sehingga dapat mengukur respon audiens terhadap pesan. Dengan demikian, komunikator harus melakukan identifikasi audiens sasaran, menetapkan respon yang diinginkan, memilih pesan, memilih media pengiriman pesan, memilih sumber pesan, dan menghimpun umpan. 2.2 Komunikasi Sebagai Salah Satu Aktivitas Pemasaran Dasar pemikiran dari pemasaran atau marketing dimulai dari needs dan wants dari manusia. Dari kebutuhan dan keinginan itu seseorang melihat bahwa perlu ada penyediaan akan kebutuhan tersebut. Dalam manajemen pemasaran, terdapat dua konsep yang sangat mendasar, yaitu kebutuhan-kebutuhan (needs) dan keinginan-keinginan (wants). Tugas utama manajemen pemasaran adalah mendeteksi kebutuhankebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen dan berusaha memenuhinya secara kontinyu. Adanya suatu proses pertukaran dalam suatu kegiatan pemasaran disebabkan oleh adanya dua konsep yang sangat mendasar, yang antara lain sebagai berikut4: 4 Rhenald Kasali. Membidik Pasar Indonesia (Segmentasi, Targeting, Positioning). Jakarta: PT. Gramedia. 2005 hal 61-62 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 a. Kebutuhan Kebutuhan adalah hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidupnya. Sebagai contoh, manusia tidak hanya membutuhkan makan dan minum, tetapi juga cinta, penghargaan, persaudaraan, dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan ini meningkat mulai dari yang paling dasar hingga kompleks yaitu: (1) kebutuhan dasar (fisik) seperti makan, minum, dan istirahat; (2) kebutuhan rasa aman (keamanan, tempat tinggal dan perlindungan); (3) kebutuhan memiliki (cinta, persahabatan, penerimaan oleh orang lain); (4) kebutuhan ego (prestise, status, pencapaian sesuatu); dan (5) kebutuhan aktualisasi diri, seperti memperkaya pengalaman dan hal-hal estetika. b. Keinginan Keinginan adalah pernyataan manusia terhadap kebutuhan-kebutuhannya yang dipertajam oleh budaya dan kepribadiannya. Perbedaan dengan kebutuhan adalah terletak pada barang-barang yang dipilih seseorang untuk melangsungkan hidupnya. Manusia memiliki keinginan hampir tidak terbatas tapi hanya memiliki sumber daya yang terbatas. Jadi konsumen lebih memilih produk yang memberi nilai dan kepuasan terbesar dari uang yang dikeluarkan. Semakin berkembangnya perekonomian Indonesia, maka keinginan-keinginan masyarakat akan semakin kompleks dan bervariasi. Konsumen belajar menikmati barangbarang lewat iklan, kenalan-kenalannya (termasuk dari orang asing maupun yang baru kembali dari luar negeri) ataupun konsumsi coba-coba. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Manusia memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal baru, memiliki minat, dan tututan-tuntutan. Sementara produsen baru selalu bermunculan. Masyarakat yang mempunyai daya beli lebih tinggi cenderung memiliki variasi yang sangat luas. Dari keinginan dan kebutuhan tersebut, yang perlu diketahui adalah: kebutuhan tidak diciptakan oleh pemasaran. Lapar, haus, cinta dan ekspresi diri sudah ada secara alami. Yang dikreasikan oleh pemasar adalah keinginan-keinginan. Perbedaannya dengan kebutuhan adalah terletak pada barang-barang yang dipilih seseorang untuk melangsungkan kehidupannya. Ketika didukung oleh daya beli keinginan menjadi permintaan (demands). Boleh dikatakan bahwa proses yang membentuk hubungan antara produsen dengan individu atau kelompok dalam menyampaikan produk, yaitu barang dan jasa, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses penyampaian simbol-simbol yang diartikan sama antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan kelompok pada massa. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang tidak sesederhana seperti berbincangbincang dengan rekan kerja atau keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih rumit http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang matang5. Komunikasi pemasaran disebut juga bauran promosi6. Komunikasi pemasaran atau bauran promosi merupakan alat efektif untuk berkomunkasi dengan para pelanggan (baik konsumen maupun perantara). Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasaran. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasaran. Dalam pelaksanaannya, komunikasi memegang peranan yang sangat penting bagi pemasaran, karena pemasaran menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon oleh penerima pesan. Tugas bagi pemasaran adalah melayani kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya, dan mengkomunikasikan produk perusahaan. Sedangkan inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak dengan pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun kompleks. Asosiasi Biro Iklan Amerika (American Association of Advertising Agencies) berhasil mengusung definisi komunikasi pemasaran terpadu yang menjadi salah satu definisi pertama dibidang ini, yaitu: “A concept of marketing communication planning that recognizes the added value of a comprehensive plan that evaluates the strategic roles of variety of communication diciplines- for example, general advertising, direct response, sales promotion, and public relations- and combines these diciplines to provide clarity, consistency, and 5 Kennedy & Soemanagara., Op. Cit., 4 Drs. Djaslim Saladin. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya. 2006 hal 171 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 maximum communication impact.”. Yang diartikan sebagai suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana komperhensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin tersebut guna memberikan kejelasan, konsistensi, serta dampak komunikasi yang maksimal7. Definisi tersebut memusatkan perhatiannya pada proses penggunaannya seluruh bentuk promosi untuk mencapai dampak atau komunikasi yang maksimal. Hal ini memerlukan kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran serta integrasi berbagai fasilitator promosi, seperti biro iklan, konsultan humas, tenaga promosi penjualan, perusahaan perancang produk, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu suara, satu penampilan, dan satu citra dalam kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk mengidentifikasi serta memposisikan perusahaan dan mereknya dengan cara yang konsisten. Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian “baru” yang disebut marketing communication (komunikasi pemasaran). Marketing communication adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian. Penerapan komunikasi bisnis sangat penting, khususnya dalam penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada berbagai 7 Don E. Schultz, Integrated Marketing Communication Maybe Definision Is The Point Of View, Marketing News, 1993, dalam George E. Belch & Michael A Belch, hlm.1, dalam Morissan, M.A. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010 hal 911 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 persoalan, semisal perbedaan persepsi, perbedaan budaya, dan keterbatasan media yang digunakan. Oleh karenanya, komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang lebih luas. Kajian ini dapat dikatakan sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk, yaitu barang dan jasa yang dimiliki suatu perusahaan. Menurut Terence A. Shimp dalam bukunya Periklanan Promosi menyebutkan “Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting bahwa telah diklaim bahwa pemasaran di era 90-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran” 8. Pada kenyataannya pemasaran lebih umum pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu perusahaan menggunakan marketing mix yang terdiri dari product, price, place, promotion. Berbeda dengan perusahaan jasa, marketing mix ditambah tiga komponen lagi 8 Terence A. Shimp. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2003 hal 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 yaitu people, physical evidence, process. Promosi merupakan kegiatan yang harus dilakukan suatu perusahaan di era yang sangat kompetitif seperti ini. Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Kegiatan promosi ini dapat berupa advertising, sales promotion, public relations and publicity, event and experiences, direct and interactive marketing, worth of mouth marketing, dan personal selling 9. Periklanan merupakan salah satu seni atau cara melakukan komunikasi pemasaran. Iklan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan10. Iklan bisa membantu mencapai hampir semua sasaran komunikasi. Iklan merupakan sarana ampuh untuk membangun kesadaran konsumen. Iklan dapat berfungsi sebagai media pendidikan dan informasi, misalnya digunakan untuk memberitahukan adanya penarikan suatu produk karena merugikan kesehatan, seperti rokok atau minuman keras. Sementara untuk tujuan pemasaran secara langsung iklan juga bisa berfiungsi sebagai tenaga pemasaran. Iklan bahkan mampu mendorong calon konsumennya untuk membeli suatu produk tanpa melihat atau mencobanya. 9 Philip Kotler & Kevin Lane Keller. Marketing Management. England: Prentice Hall. 2009 hal 512-514 10 Tom Branan. Integrated Marketing Communications: Memadukan Upaya Public Relations, Iklan, dan Promosi Untuk Membangun Identitas Merk. Jakarta: Penerbit PPM. 2005 hal 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Penetapan tujuan periklanan berguna untuk memberikan pedoman bagi penyusunan keputusan pesan dan media. Tujuan iklan berfungsi sebagai standar evaluasi kinerja periklanan. Tanpa adanya standar yang jelas akan sangat sulit memeriksa hasil yang akan dicapai. Tujuan periklanan harus mencakup tiga sasaran utama komunikasi: siapa audiens sasarannya (who), apa yang ingin dicapai (what), dan kapan sasaran tersebut harus diwujudkan (when). Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik pemasaran taktis yang dirancang dalam kerangka pemasaran strategis untuk menambah nilai produk atau jasa sehingga tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang spesifik11. Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu. Promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu promosi konsumen (meliputi kupon, produk sampel gratis, hadiah, premium, undian), promosi dagang (meliputi diskon kios, merchandise, bantuan peralatan, insentif untuk pedagang grosir atau eceran). Promosi wiraniaga yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual (seperti kontes penjualan). Business promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru. Ada berbagai definisi public relations karena bidang ini mempunyai begitu banyak faset sehingga fungsinya yang luas tidak mudah dirangkum dalam 11 Branan, Op. Cit., 103 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 beberapa kata saja. Scoot M. Cutip, Alen H. Center, dan Glen M. Broom menyatakan dalam edisi keenam buku Effective Public Relations bahwa, “Public relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan public relations. Fungsi manajemen juga ditekankan dalam Managing Public Relations oleh James E. Gruning dan Tood Hunt. Pengertian public relations adalah “manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dan masyarakatnya” 12. Direct marketing adalah jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk memperoleh tanggapan dari calon konsumen, baik melalui komunikasi telepon, surat, email, atau faks13. Dewasa ini, para direct merketing yang sukses selalu memberikan jaminan mengembalikan uang bila konsumen tidak puas dengan produknya. Ada beberapa hal yang membedakan iklan direct marketing dengan berbagai teknik iklan tradisional (general advertising). Hal yang terpenting dari perbedaan-perbedaan itu adalah cara berfikir (mindset) kalangan praktisi direct marketer, yang lebih menitik-beratkan profit atau laba dibanding kreativitas. Dalam arti sempit, event diartikan sebagai pameran, pertunjukkan, atau festival, dengan syarat ada penyelenggara, peserta, dan pengunjung. Namun dalam arti luas, event diartikan sebagai suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar khalayak memperoleh informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang 12 Kadar Nurjaman, S.E., M.M. & Khaerul Umam, S.I.P., M.Ag., M.Si. Komunikasi & Public Relations. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2012 hal 103 13 Robert W. Bly. The Complete Ideal’s Guides: Direct Marketing. Jakarta: Prenada Media Group. 2006 hal 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 diharapkan oleh penyelenggara14. Media seperti folder, poster, baliho,selebaran, televisi, dan lain-lain digunakan untuk menarik perhatian orang agar datang ke tempat event diselenggarakan, dimana juga terjadi beragam komunikasi, seperti komunikasi bermedia dan komunikasi tatap muka. Word of mouth marketing memiliki tiga karakteristik penting yakni:15: 1. Influential. Karena orang lain percaya, tahu dan menghormati, word of mouth dapat sangat berpengaruh. 2. Personal. Word of mouth dapat menjadi dialog yang sangat intim yang mencerminkan fakta pribadi, pendapat dan pengalaman.. 3. Timely. Word of mouth terjadi ketika orang ingin dan paling tertarik, dan ini sering mengikuti acara penting atau bermakna atau pengalaman. Personal selling adalah alat yang paling efektif di tahap-tahap proses pembelian, khususnya dalam membangun pembeli preferensi, keyakinan, dan tindakan. Personal selling memiliki tiga ciri yang terkenal: 1. Interakasi Personal. Menciptakan komunikasi langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing mampu mengamati reaksi yang lain. 2. Kultivasi. Personal selling juga memungkinkan semua jenis hubungan untuk berkembang, mulai dari bentuk hubungan 14 15 John E. Kennedy. Manajemen Even. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2009 hal 3 Keller., Op. Cit., 514 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 menjual matter-of-fact untuk sebuah hubungan pribadi yang mendalam. 3. Respon. Pembeli sering diberikan pilihan pribadi dan didorong untuk merespon langsung. Menurut Chris Fill dalam bukunya “Summary of the Key Characteristics of Tool Marketing Communication” membagi beberapa alat-alat komunikasi pemasaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses komunikasi dapat berjalan efektif dalam menjangkau khalayak sasarannya yang dilihat dari segi komunikasi, biaya, pengendalian, periklaan sangat baik untuk membuat kesadaran (awareness) dan personal selling sangat efektif sebagai tindakan promosi dan kebiasaan membeli. Adapun bauran promosi (the promotional mix) menurut Chris Fill secara tradisional pada dasarnya terdiri dari 4 (empat) elemen yaitu advertising, sales promotion, personal selling, public relation, kemudian seiring dengan perkembangan zaman, maka ada penambahan satu elemen lagi yaitu direct marketing16. Advertising (iklan) adalah komunikasi personal berbayar dari identifikasi sponsor yang memanfaatkan media massa untuk membujuk atau mempengaruhi audiens. Fleksibilitas dari alat ini baik karena dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan audiens nasional atau di segmen khusus tertentu. Meskipun biaya dapat dikatakan besar, karena sejumlah orang dapat dijangkau oleh pesan, biaya per kontak bisa lebih rendah dari empat alat lainnya. 16 Chris Fill. Marketing Communications: Frameworks, Theories, and Applications. United Kingdom: Prentice Hall. 1995 hal 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Sales promotion (promosi penjualan) membandingkan berbagai teknik pemasaran yang sering digunakan taktis untuk memberikan nilai tambah kepada komunikan, dengan tujuan mempercepat penjualan dan mengumpulkan informasi pemasaran. Seperti iklan, promosi penjualan adalah non-pribadi dari komunikasi, tetapi memiliki kemampuan yang lebih besar untuk ditargetkan kepada khalayak yang lebih kecil. Hal ini dikontrol dan meskipun itu harus dibayar, biaya yang terkait bisa jauh lebih rendah daripada iklan tersebut. Personal selling secara tradisional dianggap sebagai alat komunikasi interpersonal yang melibatkan kegiatan tatap muka yang dilakukan oleh individu, sering mewakili sebuah organisasi, untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan individu atau kelompok untuk mengambil tindakan yang tepat oleh perwakilan sponsor. Oleh karenanya, personal selling harus terstrategi, terencana, dan terfokus pada satu sasaran, ialah meyakinkan pelanggan bahwa produk yang dimiliki lebih baik dan menjadi pelanggan adalah hal yang masuk akal17. Public relations adalah ilmu seni dan sosial menganalisis tren, memprediksi konsekuensi, kepemimpinan organisasi konseling, dan melaksanakan program yang direncanakan tindakan yang akan melayani organisasi dan kepentingan publik. Ada berbagai macam alat-alat lain yang digunakan oleh public relations, seperti manajemen event, sponsorship dan lobi. Sulit untuk mengontrol pesan asumsi itu adalah positif, dapat memiliki dampak yang jauh lebih besar, dalam hal persuasi pada khalayak sasaran, daripada alat-alat lain dalam bauran promosi. 17 Didih Suryadi. Promosi Efektif: Menggugah Minat & Loyalitas Pelanggan. Jakarta: Penerbit Oryza. 2011 hal 856 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Marketing communication juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan tindakan yang dikehendaki. Kajian ini juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk, yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan. 2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Menurut kamus besar bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Implementasinya dapat diterapkan pada bidang tertentu. Misalnya strategi komunikasi yang artinya sesuatu yang patut dikerjakan demi kelancaran komunikasi. Strategi komunikasi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang promosi, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan18. Meskipun setiap fungsi manajemen memiliki kontribusi masing-masing saat penyusunan strategi bagi tingkatan yang berbeda, namun rentang kendali perusahaan terhadap lingkungan eksternalnya cenderung terbatas. Tahapantahapan strategi komunikasi pemasaran menunjukkan sebuah proses dari awal usaha didirikan dan tindakan apa yang akan dilakukan oleh tim marketing19. 18 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2010 hal 168 19 R. Dermawan. Soemanagara. Strategic Marketing Communication: Konsep Strategis dan Terapan. Bandung: CV Alfabeta. 2006 hal 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Langkah-langkah pokok dalam mengembangkan suatu komunikasi yang menyeluruh dan program promosi antara lain20: 1. Mengidentifikasikan Khalayak Sasaran (Target Audience). Seorang komunikator pemasaran harus mulai bekerja dengan khalayak sasaran yang jelas. Khalayak bisa merupakan pembeli potensial suatu produk perusahaan, pemakai akhir, pengambil keputusan atau orang yang berpengaruh. 2. Menentukan Tujuan Komunikasi. Apabila khalayak sasaran dan ciricirinya sudah diketahui, komunikator pemasaran harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Tanggapan terakhir tentu saja pembelian. Tetapi pembelian adalah hasil akhir suatu proses panjang pengambilan keputusan yang dibuat oleh konsumen. Komunikator perlu mengetahui bagaimana menggerakkan audiens target dari tempatnya semula ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kesediaan untuk membeli. 3. Merancang Pesan. Setelah menentukan tanggapan khalayak yang diinginkan, komunikator bergerak untuk menyusun pesan yang efektif. Idelanya, suatu pesan harus mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan (model AIDA). Dalam penyusunan pesan perlu dipecahkan empat masalah: apa yang dikatakan (isi pesan); bagaimana mengatakannya secara logis (struktur 20 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian Edisi Kelima. Jilid II. Jakarta: Erlangga. 1990 hal 241 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 pesan); bagaimana menyampaikannya secara simbolik (format pesan), dan siapa yang harus menyampaikan (sumber pesan). 4. Menyeleksi menyeleksi Saluran-Saluran Komunikasi. saluran-saluran komunikasi Komunikator yang efisien harus untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua tipe, yaitu saluran personal dan saluran non personal. 5. Penentuan Anggaran Promosi yang Menyeluruh. Salah satu masalah pemasaran yang paling sulit adalah mengukur berapa besarnya biaya promosi. 6. Menentukan Bauran Promosi. Perusahaan harus mendistribusikan biaya promosi total pada 4 sarana promosi yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga. 7. Mengukur Hasil Promosi. Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran. Usaha ini termasuk menanyai khalayak sasaran apakah mengenal atau mengingat pesan komunikator. Komunikator juga ingin mengumpulkan ukuran perilaku tanggapan khalayak sasaran, seperti beberapa banyak orang yang membeli produk itu, berapa banyak yang menyukainya, serta berapa yang membicarakannya kepada orang lain. 8. Mengelola dan Mengkoordinasi Proses Komunikasi Pemasaran. Karena jangkauan luas alat dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk mencapai khalayak sasaran, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasi. Kalau tidak, pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 waktu barang produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Komunikasi pemasaran yang terkoordinasi akan lebih konsisten menciptakan “makna” perusahaan bagaimana pembeli dan publik. Konsep ini mengarah pada strategi komunikasi pemasaran menyeluruh yang bertujuan untuk menujukkan bagaimana perusahaan mampu membantu konsumen memecahkan masalah tersebut. Proses perencanaan strategi melalui analisis SWOT yang terdiri dari 4 bagian21: 1. Analisis kekuatan peluang yaitu: jika perusahaan banyak memiliki kekuatan dan pekluang maka perusahaan, dapat menggunakan strategi sebagai berikut: a. Strategi Pertumbuhan: Memfokuskan seluruh sumber daya pada pertumbuhan suatu produk atau pasar berdasarkan posisi keunggulan strategis, dapat dilakukan melalui 3 cara: a1. Meningkatkan tingkat penggunaan produk oleh pelanggan melalui: memperkenalkan produk baru, memberi insentif harga untuk penggunaan produk yang lebih tinggi. a2. Memikat pelanggan pesaing, melalui: memperjelas diferensiasi produk, meningkatkan promosi, menawarkan diskon atau potongan harga. 21 Fajar Laksana. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008 hal 54-56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 a.3. Memikat pembeli baru, melalui: memberi contoh produk, insentif harga, memberi hadiah, promosi. b. Strategi Integrasi Dilakukan melalui 3 cara yaitu (1) integrasi kebelakang (backward integration) kerjasama dengan supplier, (2) integrasi kedepan (forward integration) kerjasama dengan distributor, agen atau pengecer, dan (3) integrasi selevel (horizontal integration)/ atau menyamping (pesaing), kerjasama dengan perusahaan sejenis atau perusahaan pesaing. c. Strategi Pengembangan Pasar dan Produk Strategi pengembangan pasar dilakukan melalui (1) membuka pasar geografis baru, yaitu ekspansi regional, nasional, dan internasional, (2) memikat segmen yang lain melalui mengembangkan versi produk, saluran distribusi, dan promosi. Strategi pengembangan produk dilakukan melalui (1) mengembangkan atribut baru yaitu, adaptasi, modifikasi, memperbesar, memperkecil, dan substitusi dari produk, (2) mengembangkan beragam tingkat mutu, (3) mengembangkan model baru. 2. Analisis kelemahan dan peluang, yaitu: jika perusahaan banyak memiliki kelemahan dan punya peluang maka perusahaan, dapat menggunakan strategi sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 a. Strategi berbenah diri yaitu strategi berusaha untuk menyehatkan dan memperkuat perusahaan. b. Strategi patungan, yaitu kerjasama dengan dengan perusahaan lain (menyatu). c. Aliansi strategi, yaitu kerjasama dengan lisensi (tanpa menyatu). d. Konsorsium, yaitu kerjasama dengan banyak perusahaan. 3. Analisis kekuatan dan ancaman, yaitu: jika perusahaan banyak memiliki kekuatan dan mempunyai ancaman maka perusahaan, dapat menggunakan strategi sebagai berikut: a. Strategi Diversikasi Dapat dilakukan 3 strategi diversifikasi, (1) Concentric Diversification Strategy, (2) Horizontal Diversification Startegy, (3) Conglomerate Deversification Strategy. b. Strategi Inovasi, yaitu meluncurkan produk, teknologi, atau pasar baru. 4. Analisis kelemahan dan ancaman yaitu: jika perusahaan banyak memiliki kelemahan dan mempunyai ancaman maka perusahaan, dapat menggunakan strategi sebagai berikut: a. Strategi Divestasi, yaitu penjualan sebagian ruang lingkup perusahaan. b. Strategi likuidasi, yaitu menjual perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh pemilihan strategi mendorong (push strategy) atau menarik (pull strategy)22: 2.3.1 Push Strategy / Strategi Mendorong Strategi mendorong adalah strategi yang memerlukan pemanfaatan tenaga penjualan dan promosi perdagangan untuk mendorong produksi melalui anggota saluran distribusi ke arah konsumen akhir. Aktivitas Pemasaran Produsen Kesadaran Aktivitas pemasaran pengecer Pengecer dan Grosir Kesadaran Gambar 2.2: Strategi Mendorong 2.3.2 Pull Strategy / Strategi Menarik Strategi menarik (pull strategy) digunakan oleh produsen untuk mengarahkan aktivitas pemasarannya (terutama periklanan dan promosi konsumen) ke arah pengguna produk atau jasa untuk memotivasi konsumen agar membeli produk. Permintaan Kesadaran Permintaan Pengecer dan Grosir Kesadaran Aktivitas pemasaran produsen (periklanan konsumen, promosi penjualan) Gambar 2.3: Strategi Menarik 22 Machfoedz, Op.Cit., 12-13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 Jika strategi ini berhasil dengan efektif, permintaan produk dari anggota saluran akan meningkatkan permintaan dari produsen. Dengan demikian, dengan strategi menarik, konsumen meminta “penarikan” melalui saluran. 2.4 Penjualan Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkannya23. Jadi, adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang dan/ jasa antar penjual dengan pembeli. Di dalam perekonomian (ekonomi uang), seseorang yang menjual sesuatu akan mendapatkan imbalan berupa uang. Barang dan Penjual Uang Pembeli Gambar 2.4: Proses Pertukaran Orientasi penjualan merupakan pandangan pimpinan perusahaan yang menekankan bahwa perusahaan harus mampu meningkatkan penjualan untuk mengejar pencapaian target24. Semakin pandai seseorang untuk menjual akan semakin cepat pula mencapai sukses dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga tujuan yang 23 Dr. Basu Swastha Dh., M.B.A. Manajemen Penjualan Edisi 3. Yogyakarta: BPFEYogyajakarta. 2001 hal 9 24 Assauri., Op. Cit., hal 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 diinginkan akan segera terlaksana. Secara sederhana, transaksi pejualan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dapat dilihat sebagai proses pertukaran. 2.5 Tujuan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran yang efektif akan sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan, dan tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen25; Tahap pertama yang ingin dicapai dari sebuah strategi komunikasi pemasaran adalah tahap perubahan knowledge (pengetahuan), dalam perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan suatu produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk. Tahap kedua adalah perubahan sikap, dalam consumer behaviour perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition (pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conation (perilaku), jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kencenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, afektif, dan konatif) maka memungkinkan sekali akan terjadi sebuah perubahan sikap. Pada tahap terakhir yaitu perubahan perilaku, ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain, dan terbiasa untuk menggunakannya 25 Soemanagara Op. Cit., 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 2.6 Ciri Utama Komunikasi Pemasaran Lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi pemasaran antara lain26: 1. Mempengaruhi Perilaku. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasaran. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merk atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merk. 2. Berawal dari Pelanggan dan Calon Pelanggan. Ciri IMC kedua adalah bahwa prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada komunikator merk untuk menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam mengembangkan komunikasi persuasif. 3. Menggunakan Seluruh Bentuk “Kontak”. IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan seluruh “kontak” yang menghubungkan merk atau perusahaan dengan pelanggan, sebagai jalur penyampaian pesan yang potensial. Istilah “kontak” dipakai untuk menerangkan segala jenis media penyampai pesan yang dapat meraih pelanggan dan menyampaikan merk yang dikomunikasikan melalui cara yang mendukung. 4. Menciptakan Sinergi. Dalam definisi IMC terkandung kebutuhan akan sinergi (kesinambungan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara 26 Shimp., Op. Cit., 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 dengan satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi. 5. Menjalin Hubungan. Karakteristik IMC yang kelima adalah kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjadinya hubungan antara merk dengan pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci dari terjalinnya hubungan tersebut. 2.7 Segementasi – Targeting – Positioning Pemilihan pasar selanjutnya dimulai dengan melakukan segmentasi pasar, dan selanjutnya memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan27. 2.7.1 Segmentasi Dalam kajian marketing, segmentasi merupakan hal yang penting dan tidak dapat diabaikan. Segmentasi pasar adalah mengidentifikasi konsumen dengan kebutuhan yang sama dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dengan dengan menawarkan produk28. Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh: usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan batas geografis. Dari beberapa segmentasi merupakan 27 S.C. Jain. Marketing Planning and Strategy 3rd. Ed. Cincinati: O.H South Western Publishing Company. 1990 dalam Drs. Teguh Santoso, M.M. Marketing Strategic: Meningkatkan Pangsa Pasar Dan Daya Saing. Jakarta: Penerbit Oryza. 2011 hal 43 28 Nugroho. J. Setiadi, S.E., M.M. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media. 2003 hal 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 hal yang dianggap potensial. Dalam hal ini segmentasi yang dimaksud adalah segmen yang memiliki demand. Kesalahan dalam penetapan segmentasi potensial ini dapat berakibat terhadap penghamburan biaya promosi dan penghamburan waktu yang sia-sia. Bila segmentasi potensial dikaitkan dengan strategi marketing communication, maka penetapan strategi potensial ini dapat berpengaruh terhadap penetapan waktu yang dibutuhkan untuk penentuan tahapan komunikasi, penggunaan media apa saja yang berhubungan atau dekat dengan segmentasi yang dituju, berapa kali sebuah pesan harus diekspos, dan pesan (verbal dan visual) apa yang lebih mudah dipahami serta mampu menarik perhatian konsumen29. Segmentasi ditujukan agar perusahaan dapat melayani konsumen dengan lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan. Keuntungan dari melakukan segmentasi adalah30: 1. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. 2. Menganalisa pasar, segmentasi membantu mendeteksi siapa saja yang akan mengambil pasar produknya. Perusahaan tidak hanya harus berhati-hati terhadap produk yang sama, yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing tetapi juga terhadap alternatif produk atau produk substitusi. 3. Menemukan peluang pasar (niche). Dengan mengetahui peta pasar, perusahaan dapat mengetahui segmen pasar mana yang belum digarap 29 30 Soemanagara. Op. Cit., 6 Kasali., Op. Cit., 119 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 dan dapat merencanakan produk serta strategi pemasaran yang sesuai dengan segmen tersebut. 4. Menguasai posisi superior dan kompetitif. 5. Menemukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. 2.7.2 Targeting Setelah menemukan segmen pasar, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah Targeting. Targeting merupakan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Kriteria evaluasi yang digunakan meliputi ukuran dan potensi pertumbuhan segmen, karakteristik struktural segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar. Alternatif pola seleksi pasar sasaran mencakup single-segment concentration, selective spezialitation, product specialization, market specialization, dan full-market coverage. Targeting disebut juga selecting, karena pemasar harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian pasar saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya yang mungkin masih potensial untuk digarap. 2.7.3 Positioning Persaingan ketat dalam proses memposisikan produk atau perusahaan di pasar tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dan kuatnya modal yang dimiliki perusahaan. Penentuan posisi (positioning) merupakan tindakan untuk merancang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 penawaran dan citra perusahaan agar menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya 31. Strategi memposisikan sebuah produk atau perusahaan merupakan sebuah strategi pembangunan sebuah citra dalam benak, atau merupakan sebuah strategi penentuan atribut yang akan dan terus dikenal oleh konsumen sebagai sebuah bentuk hubungan harmonis yang erat antara ide perusahaan dengan persepsi konsumen. Komunikasi yang diperoleh melalui penyampaian pesan itu sendiri, dapat membantu para karyawan untuk meraih target kelompok penjualan (sasaran penjualan). Semakin banyak atribut dari produk yang disebutkan oleh konsumen, maka semakin kuat posisi produk dalam benak konsumen. Dimana hal ini hanya terjadi apabila komunikasi ide dan produk disampaikan melalui kegiatan marketing communication yang dilakukan dalam waktu yang lama dengan strategi yang teratur. Semakin banyaknya produk yang dihasilkan dengan berbagai merk, membuat konsumen memilah merek-merek yang terima di dalam pikirannya. Semakin banyak pikiran yang dibanjiri informasi tentang suatu merk tertentu maka merk tersebut akan semakin dikenal. Dalam strategi positioning ada beberapa cara yang digunakan32: 1. Penonjolan karakteristik produk 2. Penonjolan harga dan mutu 31 C. M. Lingga Purnama, M.M. Strategic Marketing Plan: Panduan Lengkap dan Praktis Menyusun Rencana Pemasaran yang Strategis dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2001 hal 97 32 Kasali. Op. Cit., 162 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 3. Penonjolan penggunaannya 4. Positioning menurut kelas produk 5. Positioning menggunakan kelas simbol 6. Positioning langsung terhadap pesaing Positioning dilakukan saat ini karena begitu banyaknya produk di pasar diharapkan dapat menempatkan produk dipikiran khalayaknya dengan tujuan akhir dilakukan pembelian terhadap produk oleh konsumennya. http://digilib.mercubuana.ac.id/