BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengambilan Keputusan
2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan
Menurut Cornel (dalam Trisayekti H.G, 1993) proses pengambilan
keputusan adalah tingkah laku memilih antara lebih dari satu alternatif yang ada
untuk mendapatklan solusi masalah tertentu.
Hasan (2002) mengungkapkan bahwa pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang
ada. Hasan (2002) berpendapat pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Menurut Slack (1991) karena salah satu kriteria keputusan yang baik
adalah cara itu dibuat, kita harus memeriksa proses dalam beberapa detail. titik
penting pertama adalah bahwa, kecuali kita membatasi definisi kita tentang
pengambilan keputusan untuk saat pilihan itu sendiri, itu bukan transaksi yang
tiba-tiba melainkan suatu proses yang terjadi selama periode waktu. melibatkan
melakukan langkah-langkah tertentu dalam urutan tertentu. langkah-langkah dan
urutan mereka kita sebut proses pengambilan keputusan.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari definisi yang telah diungkapkan oleh para ahli diatas, maka peneliti
dapat mengambil kesimpulan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada sebagai cara
pemecahan masalah pada setiap individu dalam hidupnya.
2.2.2 Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan
1.) Fungsi Pengambilan Keputusan
Menurut Hasan (2002) Pengambilan keeputusan sebagai suatu kelanjutan
cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
a.) Pangkal permulaan dari semua aktifitas manusia yang sadar dan terarah
baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional
maupun secara organisasional.
b.) Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari
depan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.
2.) Tujuan Pengambilan Keputusan
Hasan (2002) mengemukakan bahwa tujuan pengambilan keputusan dapat
dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a.) Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa
sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.
b.) Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya
bahwa satu keputusan yang di ambil itu sekaligus memecahkan dua
masalah (atau lebih) yang bersifat tidak kontradiktif.
2.2.3 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
Hasan (2002) menyebutkan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang
berlaku adalah sebagai berikut :
1.) Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subyektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan
kelemahan.
Kebaikannya antara lain sebagai berikut :
a.) Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.) Kemampuan
mengambil
keputusan
dari
pihak
mengambil
keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan
baik.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut :
a.) Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik
b.) Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali
diabaikan
2.) Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi
pengetahuan
praktis.
Karena
pengalaman
seseorang
dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman,
seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat
sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3.) Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela
dan lapang dada.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.) Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
5.) Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan
yang dihasilkan bersifat obyektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Pada penelitian Dietrich, C. (2010) mengatakan bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Faktor-faktor ini, termasuk
pengalaman masa lalu (Juliusson, Karlsson, &Garling, 2005), bias kognitif
(Stanovich & Barat, 2008), usia dan perbedaan individu (Bruin, Parker, &
Fischoff, 2007), kepercayaan pada relevansi pribadi ( Acevedo, & Krueger, 2004),
dan eskalasi komitmen, mempengaruhi orang dalam membuat pilihan.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.4 Tahapan dalam pengambilan keputusan
Tahap-tahap pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Janis dan Mann
(dalam Karlina, 2004) yaitu :
a. Menilai masalah.
Masalah dapat dikatakan sebagai konflik yang terjadi pada situasi riil
dengan situasi lain yang dijadikan tujuan oleh individu. Dengan kata lain
masalah dapat diidentifikasi oleh individu saat ia menyadari adanya
kesenjangan antara situasi yang riil dengan yang diharapkan. Masalah
menuntut individu untuk mengambil tindakan baru. Pemahaman akan
masalah dapat membuat individu melihat masalah dengan kemungkinan
risiko-risiko yang dapat terjadi.
b. Mencari Alternatif.
Setelah mendapat pemahaman yang baik mengenai masalah yang
dihadapi, individu biasanya memikirkan kembali tindakan yang biasanya
ia lakukan. Namun, saat tindakannya tersebut dianggap tidak tepat lagi,
individu mulai memusatkan perhatian pada beberapa alternatif pilihan.
Biasanya dalam mencari alternatif pilihan, individu akan mencari
informasi atau meminta masukan dari pihak lain yang dianggapnya lebih
kompeten dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Individu akan mulai
menyingkirkan alternatif pilihan yang dianggap tidak tepat, dan pada
akhirnya individu akan membatasi pada alternatif pilihan yang dianggap
dapat menjadi solusi yang tepat bagi masalah tersebut.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Mempertimbangkan alternatif.
Individu mulai mempertimbangkan keuntungan dan kerugian pada
setiap alternatif pilihan, melihat pro dan kontra, hingga pada akhirnya
menuju tindakan yang tepat. Pertimbangan akan risiko juga menjadi dasar
perbandingan dari tiap alternatif pilihan. Biasanya individu akan
memperhatikan informasi lain yang mungkin terlewat, sehingga tidak
jarang individu mengalami kebimbangan pada tahap ini.
d. Membuat komitmen.
Setelah individu mendapatkan solusi dan tindakan yang tepat bagi
masalahnya, ia mulai merealisasikan keputusannya dalam kehidupannya.
Sebagai awalnya, individu akan memberitahukan keputusannya pada
orang terdekat yang ia percayai, dan untuk sementara menyimpan
informasi dari pihak yang dianggap akan menentangkeputusannya. Pada
akhir tahap ini, individu biasanya sangat termotivasi untukmerealisasikan
keputusannya agar tidak mendapat tantangan dari pihak-pihak lain.
e. Mempersiapkan diri menghadapi umpan balik
Keputusan individu telah dianggapnya tepat, dan ia yakin akan
keputusannya tersebut. Ia pun harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
kemungkinan terjadinya umpan balik yang negatif. Umpan balik negatif ini
terjadi apabila risiko yang sebelumnya diperhitungkan terjadi dan keuntungan
yang diharapkan tidak terjadi. Dalam pengambilan keputusan, proses yang
dilakukan terkadang tidak selalu berurutan. Adapula pengambilan keputusan
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang dilakukan secara tidak berurutan, bahkan dengan alur mundur. Individu
mendapatkan solusi dari risiko-risiko yang dipertimbangkan terlebih dahulu
dari kemungkinan alternatif pilihan. Ada kalanya individu mengambil
keputusan dengan proses yang cepat. Dalam hal ini, ia dapat melewati satu
atau dua tahap sekaligus. Atau dapat juga ia mengambil suatu keputusan
dengan proses yang tanpa tahapan, saat ia bergerak ke satu tahap,dan saat ia
mengalami kebimbangan ia mundur ke tahap sebelumnya. Oleh Janis dan
Mann hal ini disebut reversion.
2.2 Kanker
2.2.1 Pengertian Kanker
Supriyanto (2014) mengatakandalam pengertian sederhana, kanker adalah sel
yang tumbuh terus-menerus secara tidak terkendali, tidak terbatas, dan tidak
normal (abnormal). Pertumbuhan sel-sel kanker kanker tidak terkoordinasi dengan
jaringan lain sehingga berbahaya bagi tubuh.
Kanker merupakan penyakit yang di akibatkan oleh rusaknya mekanisme
pengaturan dasar perilaku sel. Mekanisme tersebut khususnya meliputi
pertumbuhan dan diferensiasi sel yang tak terkendali dan menginvasi jaringan
organ disekitarnya, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi organ itu sendiri
menurut Kresno (2011).
Kanker adalah penyakit akibat mutasi sel-sel tubuh secara abnormal dan
tak terkendali sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Pertumbuhan sel-sel kanker
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
akan terus berlanjut bila tidak dihentikan dan dapat menyerang jaringan tubuh
yang lain menurut McCalla (dalam Fransisca, 2008)
2.2.2 Penyebab Kanker
Berdasarkan penjelasan lain dari Kresno (2011) kanker muncul sebagai
refleksi dari faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan seperti virus,
bahan kimia, radiasi pengion dan radiasi ultraviolet memiliki sifat yang dapat
merusak sel DNA. Diduga bahwa sel DNA merupakan sasaran utama dari semua
bahan karsinogenik dan perubahan yang terjadi pada sel DNA adalah awal mula
terbentuknya sel kanker.
Dapat dikatakan bahwa penyakit kanker tidak hanya dari faktor
lingkungan tetapi bisa juga dari keturunan atau genetik. Maka dari itu sangat
penting seseorang melakukan pengecekan kesehatan rutin untuk mengetahui
penyakit yang di derita sejak awal.
2.2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Kanker
Menurut Supriyanto (2014) berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
sel-sel kanker hidup bersama sejumlah faktor, baik dalam kandungan makanan
ataupun yang lain. Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan kanker, yaitu :
Pertama, Gula sebagai umpan kanker. Dengan mengurangi gula, berarti
kita mengurangi suplai makanan penting bagi sel kanker
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kedua, Susu yang membuat tubuh memproduksi mucus, terutama pada
organ bagian dalam. Kanker diumpan oleh mucus. Jika kita mengurangi
susu, serta menggantikannya dengan susu kedelai tawar, maka sel kanker
akan kelaparan.
Ketiga, Sel kanker yang tubuh subur di lingkungan asam.
Keempat, Kopi, teh, dan coklat yang mempunyai kandungan kafein
tinggi. Sebaiknya, kita tidak banyak mengkonsumsi minuman tersebut.
Kita harus sering mengkonsumsi air bersih atau air yang telah di saring
guna menghindari racun dan logam berat yang terkandung dalam air
ledeng.
2.2.4 Derajat Kanker
Penilaian terhadap keganasan sel tumor dapat dilihat dari derajat
keganasan maupun stadium keganasan tumor tersebut. Sistem penilaian derajat
keganasan pada sel tumor ditetapkan untuk menilai karakteristik keganasan secara
akurat dari diagnosa tumor seseorang. Sistem penilaian derajat sel tumor ini
membandingkan tampilan dan aktivitas seluler pada sel kanker dengan tampilan
dan aktivitas sel pada sel normal seharusnya. Terdapat beberapa sel kanker yang
tetap menjaga dan mempertahankan tampilan serta fungsi sel normal mereka,
sehingga keadaan ini masih dianggap sebagai derajat ringan. Namun, sel kanker
yang lebih agresif akan resisten terhadap pengobatan dan diklasifikasikan sebagai
tumor derajat berat menurut Newton, Hickey & Marrs (2009)
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.5 Kanker dan Tanda-tandanya
Menurut Supriyanto (2014) adapun tanda-tanda kanker yang bersifat
umum adalah sebagai berikut :
Pertama, Berkurangnya berat badan tanpa diketahui penyebabnya
Kedua, Demam yang lebih sering terlihat dalam tahap-tahap lanjut,
terutama bila kanker mempengaruhi pertahanan terhadap infeksi.
Ketiga, Rasa lelah yang berlebihan
Keempat, Rasa nyeri yang muncul di tempat-tempat tertentu, yang
merupakan sistem tahap lanjut penyakit kanker.
Kelima, Perubahan warna kulit, sehingga kulit menguning, memerah,
gatal-gatal, atau pertumbuhan rambut berlebihan.
Selain tanda-tanda kanker yang bersifat umum, kita juga perlu
mewaspadai tanda-tanda kanker yang bersifat khusus. Di antaranya adalah sebagai
berikut :
 Adanya borok yang tak kunjung sembuh
 Sebuah benjolan di payudara atau bagian tubuh lain
 Pendarahan yang tidak seperti biasanya
 Perubahan dalam kebiasaan buang air besar dan kecil
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
 Kesulitan mencerna atau menelan makanan
 Batuk atau suara parau yang tidak kunjung hilang
 Masalah-masalah pendengaran
2.3 Jenis Pengobatan
2.3.1 Pengobatan Medis
Menurut ID Medis (2015) dalam pengobatan kanker
melalui pengobatan medis ada beberapa cara yang dilakukan, yaitu:
1) Pengobatan kanker secara operasi atau pembedahan
Pembedahan merupakan salah satu jenis pengobatan tertua
untuk kanker. Operasi biasanya dilakukan untuk mencegah sel
kanker menyebar ke bagian tubuh yang lain. Namun jika memang
kanker telah menyebar terlalu luas / metastasis ke organ organ vital
tubuh kemungkinan sudah tidak bisa lagi nenggunakan atau
menyembuhkan pasien dengan cara operasi.
Operasi
pengangkatan
kanker
ini
bertujuan
untuk
menghapus dan membuang selurah sel kanker biasanya sering
dilakukan pada jenis-jenis kanker seperti kanker prostat, kanker
payudara atau kanker testis. Namun jika Setelah penyakit telah
menyebar keorgan tubuh sekitarnya bagaimanapun hampir tidak
mungkin untuk menghapus / mengangkat semua sel kanker.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Operasi juga dapat berperan dalam membantu untuk
mengontrol gejala seperti obstruksi usus atau kompresi sumsum
tulang belakang. Inovasi terus dikembangkan untuk membantu
proses operasi, contohnya sekarang sudah ada pisau bedah khusus
kanker.
Saat ini, ketika operasi pengangkatan ahli bedah, mereka
juga ikut mengambil sebuah sampel jaringan sehat disekitar
penyakit untuk memastikan tidak ada sel-sel ganas yang tertinggal.
Kemudian sampel jaringan tersebut di uji dilaboratorium untuk
memastikan. Hal ini biasanya pasien tetap ada di bawah anestesi
umum untuk tambahan 30 menit sementara sampel jaringan yang
diuji di laboratorium. Jika memang sampel jaringan tersebut masih
memiliki resiko muncul kembali kanker maka dokter harus
kembali mengangkat jaringan sekitar (jika mungkin).
2) Pengobatan kanker melalui Radioterapi
Radioterapi merupakan metode pengobatan kanker dengan
Radiasi yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker dengan
cara memfokuskan sinar gamma-ray berenergi tinggi pada sel-sel
kanker. Hal ini menyebabkan kerusakan pada molekul yang
membentuk sel-sel kanker sehingga sel-sel tersebut mati.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Radioterapi menggunakan gamma-ray energi tinggi yang
dipancarkan dari logam seperti radium atau energi tinggi sinar-x
yang dibuat dalam mesin khusus. Perawatan radiasi menyebabkan
efek samping yang berat karena energi tersebut juga bisa merusak
sel-sel normal dan jaringan sehat lainnya, namun perkembangan
teknologi telah ditingkatkan sehingga dapat lebih tepat sasaran dan
bisa mengurangi efek samping.
Radioterapi digunakan sebagai pengobatan mandiri untuk
mengecilkan tumor atau menghancurkan sel-sel kanker, dan juga
digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan kanker lainnya
seperti kemoterapi dan pasien pasca operasi.
3) Mengobati kanker melalui Kemoterapi
Kemoterapi adalah tehnik pengobatan kanker dengan
menggunakan bahan kimia yang dapat mengganggu proses
pembelahan sel - merusak protein atau DNA - sehingga sel-sel
kanker akan mati dengan sendirinya. Perawatan ini menargetkan
sel-sel yang membelah dengan cepat (tidak hanya sel kanker),
tetapi sel normal biasanya dapat pulih dari kerusakan kimia
sementara sel kanker tidak bisa.
Kemo terapi umumnya digunakan untuk mengobati kanker
yang telah menyebar atau metastasis karena untuk obat-obatan ke
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
seluruh tubuh. Ini adalah pengobatan yang diperlukan untuk
beberapa bentuk seperti leukemia dan limfoma. Pengobatan
kemoterapi diberikan dengan siklus yang jelas sehingga tubuh
memiliki waktu untuk menyembuhkan ( penyembuhan sel normal )
antara dosis.
Tetapi walaupun demikian masih ada efek samping yang
umum seperti rambut rontok, mual, kelelahan, dan muntah. Terapi
kombinasi sering diberikan termasuk beberapa jenis kemoterapi
atau kemoterapi dikombinasikan dengan beberapa pengobatan
lainnya.
4) Terapi Imunoterapi
Imunoterapi
kekebalan
tubuh
bertujuan
untuk
untuk
melawan
mendapatkan
tumor.
sistem
Immunotherapy
lokaldengan cara menyuntikkan pengobatan ke daerah yang
terkena, agar menyebabkan tumor menyusut. Immunotherapy
sistemik ini dikakukan ke seluruh tubuh dengan pemberian agen
seperti interferon alfa protein yang dapat mengecilkan tumor.
Imunoterapi juga dapat dianggap non-spesifik yang bisa
meningkatkan kemampuan tubuh melawan kanker dengan cara
merangsang sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, dan dapat
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dianggap ditargetkan jika perawatan khusus memberitahukan
sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Transplantasi
sumsum
tulang
juga
dapat
dianggap
imunoterapi karena sel-sel kekebalan donor sering akan menyerang
tumor atau sel kanker yang ada dalam penerima. Terapi hormon
telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, terutama kanker
payudara dan kanker prostat. Terapi hormon dirancang untuk
mengubah produksi hormon dalam tubuh sehingga sel-sel kanker
berhenti tumbuh atau dibunuh sepenuhnya.
Terapi hormon kanker payudara sering fokus pada
pengurangan tingkat estrogen (obat umum untuk ini adalah
tamoxifen) dan terapi hormon kanker prostat sering fokus pada
pengurangan kadar testosteron. Selain itu, beberapa leukemia dan
limfoma kasus dapat diobati dengan kortison hormon.
5) Terapi Gen
Tujuan dari terapi gen adalah untuk menggantikan gen yang
rusak dengan orang-orang yang bekerja untuk mengatasi akar
penyebab kanker yaitu kerusakan DNA, lebih fokus pada DNA sel
kanker.
Terapi
gen
juga
termasuk
langkah-langkah
untuk
mengobati kanker yang tergolong sangat muda masih dalam proses
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penelitian dan belum terbukti menghasilkan apapun pengobatan
yang berhasil. Sampai saat ini belum ada referensi yang jelas
tentang metode tersebut.
2.3.2 Pengobatan Alternatif
Menurut Miels (1996) ada enam cara pengobatan terpopuler saat ini, lima
di antara keenam cara tersebut merupakan pengobatan alternatif selain pengobatan
standar/modern yaitu :
1. Akupuntur, metode pengobatan ini berasal dari Cina, yang menggunakan
jarum-jarum halus untuk merangsang titik-titik pada kanal energi vital atau
Chi
2. Terapi Kiropraksi, adalah cara khusus dalam penanganan masalah
muskuloskeletal dengan tehnik manipulasi pada tulang belakang, dengan
anggapan bahwa tulang belakang bisa mengganggu kerja syaraf dan
peredaran darah ke seluruh tubuh.
3. Homeopoli adalah setiap keluhan penyakit menunjukkan adanya ketidak
seimbangan dalam diri manusia dan penyembuhan dengan pemberian
dampak energi, bukan materi terhadap pikiran dan tubuh dengan cara
kerjanya mempengaruhi kekuatan vital atau tingkat energi tubuh.
4. Herbalisme yaitu mengatasi gangguan kesakitan dengan obat-obatan dan
hanya dari bahan tumbuh-tumbuhan, obat diberikan spesifik untuk
membantu tubuh penyembuhan diri sendiri.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Osteopati dengan neoturopati, cara ini dengan menggunakan tehnik
manipulasi untuk membetulkan letak tulang yang kurang baik, kaerna
syaraf tulang belakang menyebar keseluruh tubuh, masalah tulang
belakang sering kali menjadi penyebab gangguan pada bagian tubuh
lainnya, akan lebih efektif jika digabungkan dengan terapi manusia
seutuhnya seperti naturopati.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download