BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan adalah

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan adalah kumpulan dari beberapa perangkat yang terkoneksi oleh
sebuah media pengiriman data, mekanisme yang memungkinkan perangkat yang
terdistribusi dan penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berbagi sumber daya.
Suatu perangkat dapat berupa komputer, smartphone, printer, scanner maupun
perangkat keras lainnya yang dapat mengirim dan atau menerima data dari perangkat
keras lainnya yang terhubung di dalam jaringan. Jaringan komputer bisa juga merupakan
dua atau lebih komputer yang saling terkoneksi untuk dapat bisa melakukan suatu
pekerjaan organisasi. Dua komputer dikatakan saling terkoneksi apabila keduanya dapat
saling bertukar informasi atau data. Jaringan komputer saat ini terdapat beberapa
kategori, dimana ada jaringan yang hanya digunakan di dalam satu ruangan sampai
jaringan untuk saling bertukar informasi antar gedung ataupun antar kota. Biasanya
jaringan-jaringan tersebut saling terkoneksi untuk membentuk jaringan komputer yang
lebih besar, dan terhubung dengan Internet yang merupakan contoh dari sebuah jaringan
yang paling dikenal.
Kebanyakan jaringan sekarang menggunakan processing terdistribusi, dimana
sebuah pekerjaan dilakukan dengan dibagi atas beberapa komputer. Di dalam terdapat
sebuah mesin utama yang bertanggung jawab atas semua aspek dari sebuah proses,
komputer lainnya akan menangani sebuah subset. Sebuah jaringan bisa dikatakan efektif
7
8
apabila memenuhi beberapa kriteria. Beberapa diantaranya yang dianggap paling
penting adalah performance, reliability, dan security.
Performance di sini adalah waktu yang diperlukan sebuah pesan untuk sampai
di tempat tujuan dari tempat asal pesan tersebut (transit time) dan waktu yang terpakai
pada saat melakukan permintaan sampai permintaan tersebut direspon (response time).
Performa dari sebuah jaringan tergantung dari beberapa faktor, diantaranya adalah
jumlah pengguna dari jaringan tersebut, media transmisi yang digunakan pada jaringan,
kapabilitas dari perangkat keras yang terkoneksi, dan efesiensi dari software jaringan
digunakan.
Reliability diperlukan agar tingkat akurasi dari sebuah jaringan dapat lebih
optimal, network reliability dapat diukur dengan frekuensi jaringan yang gagal, waktu
yang terpakai oleh sebuah link yang rusak agar embali bekerja dengan baik.
Sedangkan security diperlukan di dalam sebuah jaringan untuk menjaga data
dari akses yang tidak dikenal, mengamankan data dari serangan dan manipulasi,
menjaga implementing policies dan prosedur-prosedur untuk mengembalikan data yang
hilang. Norton (1999, p5), Forouzan (2007, p7), Tanenbaum dan Wetherall (2011, p2).
2.1.1 Penggunaan Jaringan Komputer
Menurut Tanenbaum dan Wetherall (2011, p3), terdapat beberapa penggunaan
komputer pada umumnya, dimulai dari penggunaan jaringan komputer di business
applications, home networking, mobile users, dan social issues.
9
2.1.1.1 Business Applications
Banyak dari perusahaan yang bekerja dengan komputer, misalnya di
sebuah bagian dari perusahaan tersebut bekerja dengan menggunakan komputer
untuk mendesain pekerjaan ataupun produk, kemudian terdapat beberapa
komputer yang bekerja secara terisolasi oleh pemiliknya yang diruangan
berbeda, pada umumnya manajemen pada perusahaan tersebut perlu
menghubungkan mereka semua kedalam suatu sistem jaringan komputer yang
saling terkoneksi untuk memudahkan pekerjaan daripada pekerja-pekerja
tersebut yang tentunya juga akan membantu proses produksi yang lebih cepat di
perusahaan tersebut.
Untuk sistem jaringan seperti diatas, perusahaan tersebut memerlukan
sebuah server sebagai tempat penyimpanan semua data yang dibutuhkan dari
jaringan, sedangkan untuk pekerja-pekerja di perusahaan memerlukan sebuah
perangkat komputer yang lebih sederhana biasanya disebut client. Dimana
server dan clients akan saling terhubung melalui network.
10
gambar 2.1 : jaringan dengan dua clients dan satu server.
2.1.1.2 Home Applications
Biasanya orang-orang membeli sebuah komputer personal untuk
melakukan pekerjaan kantor dan bermain games. Akhir-akhir ini alasan utama
seseorang membeli sebuah perangkat komputer adalah untuk mengakses
internet. Saat ini sudah banyak terdapat perangkat elektronik yang bisa
terhubung dengan jaringan, terutama jaringan wireless. Dan home-network akan
lebih banyak digunakan untuk mendengar, melihat, dan membuat foto, musik,
dan video.
Akses Internet memungkinkan pengguna komputer personal dirumah
untuk saling terhubung dengan orang lain, mengakses informasi, dan membeli
produk maupun jasa melalui e-commerce.
11
2.1.1.3 Mobile Users
Mobile computers, seperti laptop dan tablet-pc merupakan bagian dari
industri komputer yang paling cepat perkembangannya. Penjualan mobile
computers bisa dikatakan sudah melewati komputer desktop pada umumnya.
Orang-orang lebih memilih memiliki sebuah mobile computer karena
penggunaannya yang tentunya sangat fleksibel, seperti mengakses email,
menonton film, bermain games, dan melakukan browsing untuk mengakses
informasi dalam perangkat komputer mereka yang bisa dibawa-bawa kapan saja
dan dimana saja.
Konektivitas ke Internet akan memungkinkan mereka melakukan
semua hal di atas. Jaringan selular yang dioperasikan oleh perusahaan telepon
merupakan sejenis jaringan wireless yang akan melayani mobile users untuk
gadgets yang mereka miliki. Wireless hotspot dengan standar 802.11 adalah
jenis jaringan lain yang juga ditujukan kepada pengguna mobile computers.
Akan tetapi, beberapa wireless computers tidak bersifat mobile.
Misalnya, di dalam rumah maupun kantor yang biasanya lebih banyak
menggunakan jaringan kabel, dapat lebih leluasa dengan mengkoneksikan
komputer desktop ke jaringan wireless daripada memasang kabel.
12
2.1.1.4 Social Issues
Jejaring sosial, message boards, situs berbagi file, dan sejumlah
aplikasi lainnya akan memungkinkan pengguna untuk melakukan share
bagaimana mereka terlihat dan biodata pribadi individu mereka. Selama subjek
dibatasi dengan topik atau hobi seperti musik dan lainnya, tidak akan ada
banyak masalah yang akan datang. Masalah datang apabila topik yang dibahas
menarik perhatian orang lain, seperti politik, kepercayaan dan jenis kelamin,
dimana akan terdapat banyak perbedaan pendapat.
2.1.2 Kategori Jaringan Berdasarkan Jarak
Menurut Tanenbaum dan Wetherall (2011, p18), secara umum terdapat dua
kategori utama yang terdapat dalam jaringan komputer, yaitu : Local-Area Network
(LAN) dan Wide-Area Networks (WAN). Dimana yang membedakan kedua kategori
jaringan tersebut adalah ukuran dan daya jangkau-nya. Daya jangkau sebuah LAN
biasanya hanya mencakup dalam dalam sebuah gedung, sedangkan WAN dapat
menjangkau antar-benua. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan dengan
ukuran diantara LAN dengan WAN. Kemudian terdapat Personal Area Network (PAN)
yang merupakan jaringan pribadi yang menghubungkan beberapa perangkat yang
dimiliki oleh seseorang.
13
2.1.2.1 Local Area Network
Sebuah LAN biasanya dimiliki secara private dan menghubungkan
perangkat-perangkat dalam satu kantor, gedung, ataupun kampus. LAN banyak
digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer pribadi dengan perangkat
lainnya untuk memungkinkan resource yang ada dapat dibagi pakai.
Tergantung kebutuhan dari sebuah organisasi dan tipe teknologi yang
digunakan, sebuah LAN dapat sesederhana dua komputer dan sebuah printer di
dalam ruangan kantor ataupun menjangkau keseluruhan gedung, mencakup
perangkat audio dan video. Pada saat ini, daya jangkau sebuah LAN terbatas
sampai beberapa kilometer. Pada saat LAN digunakan oleh perusahaan, mereka
disebut dengan enterprise networks.
Gambar 2.2 : Sebuah LAN yang mengkoneksikan 6 komputer
14
Resources yang akan dibagi pemakaiannya disini dapat berupa
hardware (misalnya : printer), software (misalnya : application programs),
ataupun data. Contoh penerapan dari LAN dapat ditemukan di lingkungan
bisnis, menghubungkan sebuah workgroup dari komputer yang tugasnya
berhubungan. Salah satu komputer dari jaringan tersebut akan mempunyai
kapasitas disk-drive yang lebih besar dari yang lainnya untuk menjadi server,
dan lainnya akan mempunyai peran sebagai clients. Software dapat disimpan di
central server ini dan digunakan apabila diperlukan oleh grup. Dalam contoh di
atas, ukuran LAN dapat ditentukan dari pembatasan izin pada jumlah pengguna
jaringan dalam software yang digunakan, ataupun batasan dari jumlah
pengguna yang berlisensi untuk mengakses sistem operasi. (Forouzan, 2007,
p13-14) (Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p19)
2.1.2.2 Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) menyediakan transmisi jarak jauh dari
informasi data, image, audio, dan video di atas area greografi yang dapat
mencakup sebuah kota, negara, maupun seluruh dunia. Sebuah WAN dapat secomplex jaringan-jaringan yang terkoneksi ke internet (switched WAN), ataupun
sesederhana sebuah dial-up line yang mengkoneksikan sebuah komputer
personal ke internet (point-to-point WAN). Switched WAN menghubungkan
end-systems yang meliputi router yang akan menghubungkan ke LAN atau
WAN lainnya. Sedangkan point-to-point WAN biasanya merupakan sebuah
15
saluran dari penyedia layanan telepon maupun televisi kabel yang
menghubungkan sebuah komputer desktop atau sebuah LAN ke penyedia
layanan internet.
a. switched WAN
b. point-to-point WAN
Gambar 2.3 : switched dan point-to-point WAN
Sebuah WAN dapat dicontohkan dengan jaringan dari sebuah
perusahaan yang mempunyai kantor-kantor cabang di berbagai kota, agar
cabang-cabang
perusahaan
tersebut
maupun
pusatnya
dapat
saling
berhubungan, maka diperlukan sebuah jaringan yang disebut dengan WAN.
Dimana kantor-kantor cabang dari perusahaan harus mempunyai komputerkomputer yang biasanya disebut dengan hosts untuk menjalankan sebuah
program aplikasi, bagian lain yang lebih kecil yang terdapat dijaringan ini
16
disebut dengan subnet. Tugas dari subnet sendiri adalah sebagai pengantar
pesan yang dikirimkan dari satu host ke host lainnya. (Forouzan, 2007, p14-15),
(Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p24).
2.1.2.3 Personal Area Network
Personal Area Network merupakan jaringan untuk beberapa perangkat
dapat berkomunikasi dalam cakupan beberapa. Misalnya sebuah jaringan
wireless yang mengkoneksikan sebuah komputer dengan peripheral-nya
ataupun smartphone dan gadget lainnya. Tanpa menggunakan jaringan wireless
network, koneksi PAN tetap akan bekerja dengan jaringan kabel.
Banyak pengguna komputer yang masih kerepotan untuk melakukan
pemasangan kabel ke port yang sudah tersedia, untuk mempermudah pengguna
tersebut, beberapa perusahaan bekerja sama mendesain sebuah short-range
jaringan wireless yang dinamakan bluetooth untuk mengkoneksikan komponenkomponen yang diperlukan tanpa dengan menggunakan kabel. Ide utama dalam
teknologi ini adalah, ketika sebuah perangkat mempunyai bluetooth, maka
perangkat tersebut tidak lagi memerlukan kabel. Untuk sebagian besar orang,
teknologi ini sangat membantu dalam mengoperasikan komputer yang mereka
punya.
17
Gambar 2.4 : konfigurasi PAN dengan Bluetooth
2.1.2.4 Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan dengan
ukuran lebih besar dari LAN dan lebih kecil dari WAN, lebih khususnya
jaringan yang dapat meliputi sebuah kota. Contoh dari sebuah MAN adalah
jaringan perusahaan telepon yang akan menyediakan layanan DSL kepada
pelanggannya, ataupun layanan televisi kabel yang tersedia di beberapa kota.
Layanan televisi kabel dan provider telepon bukanlah satu-satunya
WAN, dimana teknologi akses internet terbaru dengan jaringan wireless
kecepatan tinggi yang telah memenuhi standarisasi sebagai IEEE 806.16 yang
lebih dikenal dengan WIMAX juga dapat dikategorikan dalam jaringan MAN.
18
gambar 2.5 : MAN yang menghubungkan jaringan antar gedung.
2.1.2.5 Internetworks
Terdapat beberapa jenis jaringan yang ada di saat ini dengan hardware
dan software yang berbeda. Seseorang terkoneksi ke suatu jaringan bermaksud
untuk dapat berhubungan dengan orang
lain yang juga terkoneksi dengan
jaringan yang lain. Pemenuhan permintaan semacam ini dengan perbedaan
jaringan dan tidak kompatibel, maka jaringan-jaringan di atas dihubungkan.
Kumpulan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi inilah yang disebut
dengan internetworking. Internetworking berbeda dengan world-wide Internet
yang selalu kita gunakan untuk mengakses informasi secara online. Internet
menggunakan jaringan daripada Internet Service Provider (ISP) untuk dapat
19
bekerja sebagaimana mestinya menghubungkan suatu jaringan perusahaan,
jaringan rumah, dan jaringan-jaringan lainnya. Subnet, network, dan
internetworking seringkali salah dipersepsikan pengertiannya oleh seseorang.
Istilah subnet masuk ke dalam konteks Wide Area Network dimana ia mengacu
pada teknologi router dan jalur komunikasi yang digunakan oleh operator
jaringan. Sebagai analogi, perbandingan penggunaan layanan telepon di
perumahaan dan di rumah-rumah sangat terasa perbedaan kecepatan akses data
yang digunakan, dimana di perusahaan memerlukan kecepatan akses yang lebih
cepat daripada yang diperlukan oleh jaringan telepon rumahan. Saluran telepon
dan peralatan lain yang membentuk subnet dari sistem telepon misalnya modem
dimiliki dan dikelola langsung oleh operator atau perusahaan telepon.
Sedangkan pesawat telepon yang digunakan (sebagai host dalam analogi ini)
bukan merupakan bagian dari subnet. Sedangkan jaringan sendiri terbentuk dari
gabungan subnet dengan hosts-nya. Sebuah subnet bisa saja dikatakan sebagai
jaringan di dalam kasus jaringan ISP.
Untuk mempelajari internetwork lebih dalam, mari membahas
bagaimana dua jaringan yang berbeda dapat saling terhubung. Terdapat sebuah
mesin yang bekerja agar dua atau lebih jaringan dapat saling terhubung dan
menyediakan translasi yang diperlukan dalam hardware maupun software,
mesin itu disebut dengan gateway. Gateway dapat dibedakan dari layer yang
beroperasi di dalam protocol hierarchy.
Diketahui bahwa sebuah internetwork dibangun dengan tujuan untuk
menghubungkan komputer-komputer dari beberapa jaringan, maka janganlah
20
menggunakan gateway dengan level yang terlalu rendah, apabila tetap
menggunakan gateway dengan level yang terlalu rendah maka akibatnya adalah
internetwork yang dibangun tidak akan bekerja sesuai dengan harapan atau
beberapa tipe jaringan berbeda tidak akan terkoneksi dengan baik. Begitu juga
dengan gateway dengan level yang terlalu tinggi, akibatnya adalah internetwork
tersebut hanya akan bekerja dalam beberapa aplikasi khusus. Maka gunakanlah
gateway dengan level menengah yang sering disebut dengan network layer, dan
router adalah sebuah gateway yang melakukan packet-switching di dalam
network layer. Jadi kesimpulan disini adalah sebuah internetwork adalah
jaringan-jaringan yang terkoneksi melalui routers. (Tanenbaum dan Wetherall,
2011,
p27-28).
21
router
gambar 2.6 : internetworking sederhana yang menghubungkan
tiga jaringan lokal.
22
2.1.3 Kategori Jaringan Berdasarkan Media Transmisi
Berdasarkan media transmisi pengiriman pesan yang digunakan, jaringan
terbagi atas : jaringan berkabel (wired network) dan jaringan nirkabel (wireless
network).
2.1.3.1 Jaringan Berkabel
Untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain di
jaringan ini diperlukan media transmisi berupa kabel jaringan. Fungsi dari kabel
jaringan disini adalah untuk mengirimkan pesan atau informasi dalam bentuk
sinyal listrik antar perangkat di dalam jaringan.
2.1.3.1 Jaringan Nirkabel
Media transmisi yang digunakan dalam menghubungkan perangkat
dalam
jaringan
adalah
gelombang
elektromagnetik
untuk
pengiriman
informasinya. Jadi di dalam jaringan nirkabel ini tidak diperlukan adanya kabel
untuk menghubungkan antar perangkat jaringan.
2.1.4 Kategori Jaringan Berdasarkan Teknologi Transmisi
Berdasarkan teknologi transmisi yang digunakan saat ini, jaringan terbagi
dalam dua kategori : jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.
23
2.1.4.1 Jaringan Broadcast
Jaringan berbentuk komunikasi tunggal yang digunakan secara
bersama-sama oleh semua perangkat ataupun mesin yang terhubung dalam
jaringan. Sistem kerja pengiriman pesan di dalam jaringan broadcast adalah
sebuah pesan yang dikirimkan oleh salah satu mesin akan diterima oleh semua
mesin lain yang terhubung di dalam satu jaringan tersebut. Apabila pesan yang
dikirimkan tersebut memang ditujukan kepada dirinya, maka mesin akan
memprosesnya, dan apabila pesan yang dikirimkan ternyata bukan ditujukan
kepada dirinya, maka mesin akan mengabaikan pesan tersebut.
2.1.4.2 Jaringan Point-to-Point
Merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa koneksi
pasangan individual mesin. Untuk pesan agar dapat sampai di tempat tujuan
pada jaringan ini harus melalui satu atau lebih perantara.
2.2 Model Referensi
Di bagian ini akan dibahas tentang dua model arsitektur jaringan yang
penting, yaitu referensi model OSI dan referensi model TCP/IP. Meskipun protokolprotokol jaringan yang terasosiasi dengan model OSI sudah tidak digunakan lagi, tetapi
model dari OSI sendiri merupakan hal yang cukup umum dan masih berlaku di dunia
jaringan. Sedangkan model referensi TCP/IP mempunyai sifat yang berlawanan dengan
24
model OSI, model TCP/IP tidak banyak digunakan tetapi protokol-protokolnya sangat
banyak digunakan. Maka dari itu disini akan dibahas secara detail dari kedua model
referensi di atas.
2.2.1 OSI Model
(Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p41), (Forouzan, 2007, p29). Didirikan
pada tahun 1947, International Standards Organization (ISO) merupakan
badan multinasional yang berdedikasi terhadap worldwide agreements atas
standar-standar Internasional. Sebuah standar ISO yang melindungi semua
aspek
dari
komunikasi
jaringan
komputer
adalah
Open
Systems
Interconnection model. OSI model pertama kali diperkenalkan pada akhir
1970-an. Sebuah sistem terbuka merupakan seperangkat protokol yang
membolehkan dua atau lebih sistem untuk saling berkomunikasi tanpa
memperhatikan dasar arsitektur sistem tersebut. Tujuan dari OSI model adalah
untuk menunjukkan bagaimana cara memfasilitasi komunikasi diantara
sistem-sistem yang berbeda tanpa mangharuskan pergantian hardware
maupun software dalam menjalankan sistem.OSI model bukan merupakan
sebuah protokol jaringan, melainkan sebuah model untuk pemahaman dan
perancangan sebuah arsitektur jaringan yang fleksibel, kuat, dan bisa
dioperasikan.
OSI model merupakan lapisan kerangka untuk mendesain sistem
jaringan yang membolehkan komunikasi antara semua tipe dari sistem
25
komputerisasi. OSI model memuat tujuh lapisan terpisah namun saling
berhubungan satu sama lain, masing-masing lapisan mendefinisikan bagian
dari proses pergerakan informasi yang melewati sebuah jaringan. Sebuah
pemahaman dari dasar dari OSI model akan memberikan basis yang solid
untuk mengeksplorasi komunikasi data. Dimana dari tujuh lapisan yang
disebut diatas terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Sebuah lapisan dikreasikan dimana terdapat sebuah abstraksi
berbeda yang diperlukan.
- Masing-masing lapisan harus menunjukkan performa fungsi yang
dikenal dengan baik.
- Fungsi dari setiap lapisan harus dipilih secara terarah sesuai dengan
standar protokol internasional yang berlaku.
Beberapa keuntungan yang dimiliki Model OSI menurut Norton dan
Kearns (1999, p10) :
- Mengurangi kompleksitas, karena sudah dikelompokkan ke
dalam fungsi dari masing-masing lapisan.
- Standarisasi interface.
- Mempermudah rekayasa secara modular.
- Memastikan interoperabilitas teknologi yang berbeda.
- Mempermudah pembelajaran jaringan.
26
Gambar 2.7 : Seven layers of the OSI model.
2.2.1.1 Physical Layer
Physical layer mengkoordinasikan fungsi-fungsi yang diperlukan
untuk membawa sebuah bit
stream melewati sebuah media transmisi.
Physical layer melakukan transaksi dengan
elektrisdari
antarmuka
dan
media
spesifikasi mekanikal dan
tansmisi.
Physical
layer
juga
27
mendefinisikan fungsi dan prosedural bahwa physical devices dan
antarmukanya harus menunjukkan kepada transmisi untuk suatu kejadian.
(Forouzan, 2007, p33-34).
gambar 2.8 : posisi dari physical layer dengan media transmisi dan data link
layer.
Physical layer juga mengatur hal lain sebagai tanggung jawabnya
sebagai berikut :
- Karakteristik physical dari antarmuka dan media penghubung.
- Representasi dari bits.
- Data rate.
- Sinkronisasi dari bits.
- Konfigurasi kabel penghubung.
- Topologi physical.
- Mode transmisi.
28
2.2.1.2 Data Link Layer
Data link layer mentransformasikan physical layer, sebuah fasilitas
transmisi yang buruk menjadi sebuah penghubung yang dapat diandalkan.
Data link layer membuat physical layer error-free ke lapisan yang
selanjutnya (network layer). (Forouzan, 2007, p34-35)
Gambar 2.9 : hubungan data link layer dengan network layer dan physical
layer.
Hal lain yang merupakan tanggung jawab dari data link layer
adalah :
- Framing.
- Physical addressing.
- Flow control.
- Error dan Access control.
29
2.2.1.3 Network Layer
Network Layer bertanggung jawab atas pengiriman source-todestination dari sebuah paket data, memungkinkan pengiriman antar
beberapa jaringan komputer yang saling berhubungan. Dimana data link
layer yang mengamati pengiriman paket data dari dua sistem di dalam satu
jaringan, network layer memastikan setiap paket didapat dari tempat asal
sampai ke tujuannya.
Jika dua sistem yang terkoneksi media yang sama, biasanya tidak
memerlukan network layer. Bagaimanapun apabila dua sistem yang
terpasang ke jaringan yang berbeda dengan menyambungkan perangkatperangkat di antara jaringan tersebut, sering adanya kebutuhan dari network
layer untuk melakukan pengiriman dari sumber ke tempat tujuan. (Forouzan,
2011, p36)
Gambar 2.10 : hubungan dari network layer ke data link layer dan transport
layer.
30
Hal lain yang merupakan tanggung jawab dari network layer
adalah sebagai berikut :
- Logical addressing.
- Routing.
2.2.1.4 Transport Layer
Fungsi dasar dari transport layer adalah untuk menerima data dari
pengirim, membaginya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil jika
diperlukan, lalu mengirimkannya kepada network layer, dan memastikan
semua bagian itu diterima dengan benar oleh penerima akhir. Transport
layer juga menentukan jenis layanan koneksi apa yang akan disediakan untuk
session layer yang akhirnya akan digunakan oleh pengguna jaringan.
Layanan koneksi transport yang paling banyak digunakan adalah error-free
point-to-point channel yang mengirimkan pesan ataupun paket dimana
mereka dikirimkan. Bagaimanapun masih terdapat jenis layanan koneksi lain,
seperti pengiriman pesan atau paket terisolasi tanpa jaminan dari pengiriman,
dan penyebaran pesan ke beberapa tujuan. Jenis dari layanan akan ditentukan
apabila koneksi tersambung.
Transport layer merupakan sebuah lapisan end-to-end yang murni,
ia membawa data disepanjang jalan dari tempat asal ke tempat tujuan.
(Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p44 ).
31
Gambar 2.11 : hubungan antara transport layer dengan session layer dan
network layer.
2.2.1.5 Session Layer
Session layer memungkinkan pengguna dari mesin berbeda untuk
menyambungkan sessions diantara mereka. Session layer melakukan
beberapa layanan, seperti dialog control (mengawasi lintasan dari transmisi),
token management (mencegah dua pihak dari pencobaan operasi critical yang
sama di satu waktu), dan synchronization. (Tanenbaum dan Wetherall, 2011,
p44).
Gambar 2.12 : hubungan antara session layer dengan presentation layer dan
transport layer.
32
2.2.1.6 Presentation Layer
Tidak seperti layer-layer sebelumnya
yang lebih banyak
memperhatikan pergerakan bits. Presentation layer memperhatikan syntax
dan semantic dari informasi yang ditransmisikan. Untuk memungkinkan
beberapa komputer dengan representasi data internal berbeda dapat
berkomunikasi, struktur dari data didefinisikan secara abstrak, sejalan dengan
encoding standar yang digunakan “pada kabel”. Presentation layer mengatur
struktur data abstrak ini dan membiarkan struktur data dengan level lebih
tunggi (misalnya, rekaman perbankan) untuk didefinisikan dan ditukar.
(Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p45).
Gambar 2.13 : hubungan antara presentation layer dengan application layer
dan session layer.
33
2.2.1.7 Application Layer
Application layer memuat beragam protokol yang umum
diperlukan oleh pengguna jaringan. Protokol yang paling banyak digunakan
adalah HTTP (HyperText Transfer Protocol), yang merupakan basis dari
World Wide Web. Pada saat browser memerlukan sebuah halaman web, ia
mengirimkan nama dari halaman tersebut yang diperlukan server hosting
dengan menggunakan HTTP. Kemudian server akan mengirimkan kembali
halaman tersebut. Aplikasi lainnya digunakan untuk file transfer, e-mail, dan
network news. (Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p45).
gambar 2.14 : application layer berhubungan langsung dengan users dan
presentation layer
34
2.2.2 Referensi Model TCP/IP
APRANET,
leluhur dari semua Wide Area Network yang ada,
merupakan jaringan penelitian yang disponsori oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat (DoD – US. Department of
menghubungkan
ratusan
universitas
dan
Defense). APRANET
badan-badan
pemerintahan
menggunakan salurah telepon. Pada saaat jaringan radio dan satelit
ditambahkan, protokol yang sedang berjalan di APRANET mengalami
masalah dalam menghubungkan dirinya ke jaringan radio dan satelit tersebut,
jadi referensi arsitektur baru diperlukan. Dari awal, referensi arsitektur
jaringan dengan kemampuan untuk menghubungkan beberapa jaringan
dengan lancar tanpa masalah merupakan tujuan utama. Arsitektur ini
kemudian dikenal dengan Model Referensi TCP/IP. Ini pertama kali
dideskripsikan oleh Cerf dan Kahn pada tahun 1974, dan kemudian
disempurnakan dan ditetapkan sebagai standar dalam Internet Community
oleh Braden pada tahun 1989. Dan filosofi desain di balik model ini dibahas
oleh Clark di tahun 1988. Departemen Pertahanan Amerika Serikat
menginginkan koneksi yang bisa tetap utuh selama mesin pengirim dan
penerima sama-sama sedang berjalan, bahkan pada saat beberapa mesin
ataupun saluran transmisi dilepaskan keluar dari operasi
Deretan protokol TCP/IP didefinisikan dalam empat lapisan: hostto-network,
internet,
transport,
dan
application.
Apabila
TCP/IP
dibandingkan dengan OSI, dapat dikatakan bahwa network-access layer
ekuivalen dengan kombinasi dari physical dan data link layer. Internet layer
35
sebanding dengan network layer. Application layer secara garis besar
melakukan pekerjaan dari session layer, presentation layer, dan application
layer. Dan transport layer di TCP/IP akan mengambil alih tugas dari session
layer. (Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p), (Forouzan, 2007, p)
gambar 2.15 : Referensi model TCP/IP.
2.2.2.1 Application Layer
Application layer menangani protokol tingkat tinggi, issues of
representation,
proses
encoding
dan
lainnya.
Protokol
TCP/IP
menggabungkan semua aplikasi yang berhubungan dalam satu lapisan dan
memastikan pesan sudah dibungkus menjadi saru paket sebelum dikirimkan
36
ke lapisan berikutnya. Application layer mempunyai protokol-protokol untuk
mendukung pengiriman data, email, dan login jarak jauh. Protokol lain yang
juga di dukung oleh application layer adalah File Transfer Protocol (FTP),
Trivial File Transfer Protocol (TFTP), Network File System (NFS), Simple
Mail Transfer Protocol (SMTP), Terminal Emulation (Telnet), Simple
Network Management Protocol (SNMP), dan Domain Name System (DNS).
gambar 2.16 : Protokol-protokol pada Application Layer.
2.2.2.2 Transport Layer
Transport layer menyediakan layanan pengiriman pesan dari host
pengirim ke host tujuan. Lapisan ini membangun koneksi logikal antar mesin
satu dengan mesin yang lainnya yang saling terkoneksi ke dalam satu
jaringan. Perpindahan segmen protokol dan aplikasi dari lapisan atas dalam
bentuk aliran data yang sama antar komputer pengirim dengan komputer
37
penerima. Sifat dari aliran data yang dikirim tersebut di dalam lapisan ini
adalah end-to-end.
Transport layer mengirim paket data dari komputer pengirim ke
komputer tujuan melalui internet. Kontrol end-to-end dilakukan dengan
metode sliding window dan ketepatan urutan data dan acknowledgement
merupakan fungsi utama dari lapisan ini dengan menggunakan TCP
(Transmission Control Protocol). Apabila ditambahkan dengan UDP (User
Datagram Protocol) maka lapisan transport dapat berfungsi untuk melakukan
pembagian data aplikasi pada lapisan di atasnya dan mengirimkan segmen
dari suatu perangkat ke perangkat lainnya.
gambar 2.17 : Protokol-protokol pada Transport Layer.
38
2.2.2.3 Internet Layer
Internet layer berfungsi untuk memilih jalur terbaik untuk dilalui
untuk pengiriman paket dari jaringan. Protokol utama yang digunakan di
lapisan ini adalah Internet Protocol (IP).
Internet Protocol melakukan operasi-operasi sebagai berikut :
- Menentukan paket dan skema pengalamatan.
- Mengirimkan data antar internet layer dan network-access layer.
- Mengirimkan paket ke suatu remote host.
Internet Protocol merupakan protokol yang unreliable, karena tidak
menyediakan layanan pengecekan kesalahan dan perbaikan.
2.2.2.4 Network-Access Layer
Biasanya juga disebut dengan host-to-network layer, lapisan ini
merupakan lapisan yang berhubungan dengan segala sesuatu yang diperlukan
sebuah paket untuk terhubung secara physical ke dalam jaringan.
Network access layer juga berfungsi melakukan pemetaan IP
address ke physical address dari hardware dan penyatuan paket IP ke dalam
frame. Lapisan ini akan melakukan koneksi dengan media physical jaringan
39
sesuai dengan jenis perangkat keras dan user interface dari jaringan yang
digunakan.
gambar 2.18 : Protokol-protokol pada Network Access Layer.
2.3 Perangkat Jaringan
Terdapat beberapa perangkat keras (hardware) yang diperlukan di dalam
suatu jaringan untuk dapat saling berhubungan.
2.3.1 Kabel dan Konektor
Kabel diperlukan untuk digunakan sebagai alat atau media
transmisi sinyal dari satu ujung ke ujung yang lain di dalam jaringan.
Dimana kabel yang umum digunakan di dalam jaringan adalah Twistedpair Cable, Fiber Optic Cable dan Coaxial Cable. Sedangkan konektor
40
diperlukan agar kabel dapat dipasang ke perangkat jaringan. Dan konektor
kabel yang banyak digunakan adalah konektor RJ-45.
2.3.2 Network Interface Card (NIC)
Disebut juga dengan kartu jaringan, yang bertugas untuk
menjembatani dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan.
Setiap NIC mempunyai MAC address yang bersifat unik dan statis. Bentuk
umum dari sebuah NIC adalah merupakan sebuah papan kartu yang
dipasang atau ditancapkan ke salah satu slot di motherboard daripada
sebuah komputer. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini
terdapat kartu jaringan juga tersedia dalam bentuk kartu eksternal dengan
konektor seperti USB, PCMCIA, maupun Express Card.
2.3.3 Hub
Merupakan alat penghubung beberapa host ke jaringan. Hub
bekerja dalam suatu jaringan yang dengan mengirimkan pesan kiriman
kepada semua port yang tersambung kepadanya.
2.3.4 Switch
Serupa dengan hub, switch merupakan perangkat keras jaringan
yang berfungsi untuk mengkoneksikan beberapa host ke jaringan. Switch
41
dapat langsung meneruskan suatu pesan yang dikirimkan langsung sampai
di tempat tujuannya tanpa melakukan pengiriman pesan tersebut ke semua
perangkat yang terhubung ke dirinya. Ketika satu host mengirimkan suatu
pesan ke host dalam jangkauan switch, switch menerima pesan tersebut dan
menerjemahkan frame dari pesan untuk membaca MAC addressnya.
2.3.5 Router
Router adalah suatu perangkat jaringan yang bekerja untuk
melewatkan pesan dari suatu jaringan ke jaringan lain melalui sebuah
proses yang disebut dengan routing. Routing sendiri terjadi di network
layer dari model OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antara dua
atau lebih jaringan untuk meneruskan suatu pesan yang dikirim.
Terdapat dua model Router yang digunakan di dunia jaringan
komputer, yaitu :
a. Static Router
Router yang memiliki tabel routing statis yang merupakan hak
dari administrator di jaringan itu untuk melalukan pengaturan secara
manual.
42
b. Dynamic Router
Router yang mempunyai kemampuan untuk membuat tabel
routing secara dinamis dengan memperhatikan lalu lintas dari jaringan
dan dapat berhubungan dengan router lainnya.
2.4 Pengalamatan IP
Alamat IP mendefinisikan keduanya dari jaringan dan perangkat yang bersifat
spesifik. Dalam satu jaringan terdapat satu pengenal jaringan (network identifier) yang
bersifat unik untuk semua perangkat jaringan yang tersambung.
Keseluruhan alamat IP terdiri dari 32 bits yang penulisannya dalam bilangan
biner untuk sebuah perangkat komputer. Untuk penyederhanaan dari bilangan-bilangan
diatas, maka dibagilah ke dalam 4 bagian (octets), massing-masing bagian terdapat 8
bits. Dan untuk penyederhanaan lebih lanjut lagi, maka bilangan-bilangan biner tersebut
direpresentasikan ke dalam bilangan desimal dengan nilai 0 sampai 255. Merupakan
suatu pengetahuan yang sangat penting untuk mempelajari bagaimana cara untuk
mengkonversi dari bilangan biner ke desimal maupun sebaliknya.
43
Tabel 2.1 : contoh tabel nilai bilangan biner dengan desimalnya.
Binary
00000000
00000001
00000010
00000011
00000100
00000101
00000110
00000111
00001000
00001000
00001010
00001011
00001100
00001101
00001110
00001111
00010000
00100000
Equivalent
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
32
Dimana bilangan biner tertinggi yang masih dapat dihitung dari tabel di atas
adalah sampai ke-8 bits diatas semuanya memuat angka 1, yaitu 11111111 yang nilai
desimalnya adalah 255.
Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa sebuah alamat IP memiliki 32-bits
nomor dan kemudian dibagi kedalam bagian-bagian yang lebih kecil. Dan cara
menuliskan sebuah alamat IP adalah dengan format X.X.X.X dimana X sendiri
merupakan nilai dari 0 sampai dengan 255.
Ingatlah bahwa sebuah alamat IP
mengidentifikasikan keduanya dari network dan host-nya. Porsi dari pengalamatan IP
terbagi atas tiga kelas yang bertujuan untuk mengakomodasikan jumlah host dari sebuah
jaringan.
44
Class A :
Didesain untuk sebuah jaringan dengan skala besar. Porsi network
address terdapat di oktet pertama dari 32-bits yang tadinya sudah dibagi ke
dalam empat oktet, tiga oktet lainnya akan digunakan sebagai porsi host
address. Dengan kata lain, memungkinkan untuk terdapat 128 jaringan yang
berbeda, masing-masing memiliki potensi untuk mencakup 16.777.216
perangkat jaringan.
Class B :
Didesain untuk jaringan dengan skala level medium. Dua porsi dari
empat bagian tadi digunakan sebagai network address, dan dua porsi sisanya
digunakan sebagai host address dari jaringan. Di kelas jaringan ini,
memungkinkan untuk terdapat 16,384 jaringan yang berbeda, yang masingmasingnya mencakup 65.536 perangkat jaringan.
Class C :
Didesain untuk jaringan dengan skala kecil, network address
terdapat di tiga oktet pertama, dan host address nya dimuat di oktet terakhir.
kelas ini merupakan kelas dengan network group paling banyak, dengan total
2,097,152. Sedangkan untuk host jaringannya tidak lebih dari 256 perangkat.
45
Tabel 2.2 : Rangkuman tiga kelas jaringan.
8 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Class A
Network
Host
Host
Host
Class B
Network
Network
Host
Host
Class C
Network
Network
Network
Host
Untuk mengetahui lebih cepat kelas dari sebuah alamat IP, dapat mengikuti
aturan sederhana yang juga dikenal dengan the first octet rule.
Tabel 2.3 : the first octet rule table.
Class
First Octet Rule
Decimal
Binary
A
Bit pertama 0
0-127
00000000-01111111
B
Dua bits pertama
128-191
10000000-10111111
C
Tiga bits pertama
192-223
11000000-11011111
Kemudian, di dalam sebuah kelas jaringan terdapat sebuah alamat yang
dikenal sebagai private address yang tidak dapat digunakan oleh user. Private address
tersebut adalah : 10.0.0.0 – 10.255.255.255, 172.16.0.0 – 172.31.255.255, dan
192.168.0.0 – 192.168.255.255. Di kebanyakan kasus, private address disini ditujukan
ke perangkat-perangkat jaringan yang tidak akan mengirimkan atau menerima lalu-lintas
46
diluar dari jaringan mereka sendiri. Terdapat aplikasi lain yang memungkinkan untuk
private address, adalah situasi dimana hanya terdapat sejumlah pengguna yang terbatas
yang akan melakukan komunikasi diluar jaringan mereka sendiri di satu waktu. Dalam
kejadian ini, tempat penampungan address akan dibentuk dimana alamat yang
ditugaskan secara dinamis ke sebuah perangkat untuk waktu yang terbatas.
Semua kejadian di atas adalah kegiatan untuk melakukan penghematan
terhadapt jumlah alamat IP. Beberapa jumlah private address di atas merupakan alamat
yang tidak diperkenankan di dalam sistem Internet. (Jeffrey Wheat, Randy Hiser, Jackie
Tucker, Alicia Neely dan Andy McCullough, 2011, p91-93).
2.5 Wireless LAN
Wireless LAN
menghubungkan jaringan komputer melalui gelombang
transmisi radio sebagai ganti dari koneksi melalui saluran kabel telepon. Keuntungan
dari sistem ini adalah jaringan komputer masih dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
kabel-kabel. Keuntungan lainnya adalah
penghematan biaya dapat direalisasikan
apabila kabel-kabel lain dari saluran telepon pihak ketiga tidak lagi dibutuhkan. (Pejman
Rosahn dan Jonathan Leary, 2003).
Wireless communications merupakan salah satu teknologi yang paling cepat
berkembang. Permintaan dari perangkat-perangkat yang saling terhubung tanpa
menggunakan kabel semakin banyak dimana-mana. Wireless LAN dapat ditemukan
biasanya di daerah kampus, bangunan perkantoran, dan area publik lainnya.
47
Jaringan 802.11 dibuat untuk clients, seperti laptop dan telepon genggam, dan
infrastruktur yang biasa disebut APs (access-points) yang terpasang di bangunan.
Access-points terkoneksi dengan jaringan kabel, dan semua komunikasi antar clients
akan melalui sebuah access-point. WLAN juga memungkinkan clients yang berada
dalam jangkauan sinyal radio untuk melakukan koneksi secara langsung, seperti dua
laptop dalam satu ruangan tanpa menggunakan access-point, model jaringan ini juga
disebut dengan jaringan ad-hoc.(Tanenbaum dan Wetherall, 2011, p70-71).
Gambar 2.19 : wireless network dengan access-point. (b) ad-hoc networks.
1.6 Wireless Network Security
2.6.1 Service Set Identifier (SSID)
Service Set Identifier (SSID) merupakan informasi yang digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah access-point yang terhubung ke jaringan wireless. SSID
dapat dianalogikan sebagai sebuah nama dari jaringan yang disebarkan dari
access-point yang digunakan. Karena SSID ditransmisikan melalui frekuensi
radio secara default, maka keamanan yang diberikan sangat kecil sekali.
48
2.6.2 Wired Equivalent Privacy (WEP)
Metode enkripsi dalam jaringan wireless yang paling banyak digunakan
adalah WEP. WEP merupakan singkatan dari Wired Equivalent Privacy, dan
mendukung semua perangkat berstandar 802.11a/b/g. WEP menggunakan shared
40-bit key untuk mengenkripsi data yang ditukar diantara access-point dan client.
Dimana kata kunci yang dimaksud di atas harus dimasukkan dengan benar pada
access-point maupun client untuk menghubungkan keduanya.
Terlepas dari kelemahan enkripsi yang disebut di atas, WEP masih
menyediakan beberapa marjin keamanan dibanding access-point yang tidak
terpasang sistem keamanan sama sekali. Untuk pengguna jaringan wireless
rumahan, masih dapat menggunakan metode enkripsi ini untuk mengalihkan
calon pengguna asing. Namun tetap saja pengguna jaringan wireless menuntut
keamanan jaringan yang kuat, mendukung interopabilitas, dan penanganan
keamanan yang cepat, hasil dari tuntutan pengguna ini adalah Wi-Fi Protected
Access (WPA). (C. Brian Grimm, 2002), (Hacker Friendly, 2007).
2.6.3 Wi-Fi Protected Access (WPA)
Wi-Fi Protected Access (WPA) merupakan authentication protocol dari
data link layer selain WEP (Wired Equivalent Privacy). WPA dibuat dengan
spesifik untuk melakukan transaksi dengan menghindari masalah yang dialami
oleh WEP. WPA menyediakan skema enkripsi yang secara signifikan lebih kuat,
dan dapat mengunakan sebuah private key yang telah dibagi hak aksesnya,
49
unique keys yang menugaskan setiap pengguna, ataupun sertifikat SSL untuk
membuktikan keaslian dari client dan access-point. Surat kepercayaan
autentikasi akan diperiksa dengan menggunakan protokol 802.1X, yang dapat
berunding dengan basis data pihak ketiga seperti RADIUS. Dengan penggunaan
dari Temporal Key Integrity Protocol (TKIP), keys dapat dirotasi dengan cepat
melewati waktu, kemudian mengurangi kemungkinan sebuah sesi khusus dapat
di-crack. Secara keseluruhan, WPA menyediakan autentikasi dan privacy yang
secara signifikan lebih baik daripada yang disediakan oleh WEP.
WPA mengharuskan perangkat access point yang baru-baru ini dan
firmware yang up-to-date dari wireless clients, sebaik dengan banyaknya jumlah
konfigurasi. WPA dapat merupakan pilihan yang ideal ketika akan melakukan
pemasangan jaringan dengan pengaturan dimana pengendalian dari hardware
platform di atas tangan pemasang jaringan. Dengan membuktikan keaslian dari
clients dan access points, WPA menyelesaikan masalah yang terdapat di access
point dan menyediakan beberapa keuntungan signifikan daripada WEP. Di
kebanyakan pengaturan jaringan dimana vintage dari hardware bercampur dan
pengetahuan dari pengguna jaringan wireless yang sangat terbatas, WPA dapat
merupakan “mimpi buruk” untuk dipasang. Untuk alasan inilah masih
kebanyakan situs melanjutkan untuk menggunakan WEP, jika enkripsi telah
digunakan secara keseluruhan. (Hacker Friendly, 2007, p164-165).
50
•
Wi-Fi Protected Access for Home/SOHO (Small Office/Home Office)
Penggunaan jaringan wireless di dalam lingkungan rumah maupun di
kantor dengan skala kecil, dimana tidak perlu adanya central-authentication
servers, WPA menjalankan mode khusus untuk penggunaan ini. Mode ini
disebut juga dengan Pre-Shared Key (PSK), memungkinkan penggunaan
dengan memasukkan security-key secara manual. Mode PSK ini dirancang
khusus untuk memudahkan konfigurasi untuk penggunaan di lingkungan
rumah atau kantor. Yang harus dilakukan oleh pengguna WPA ini adalah
mengkonfigurasi password/security-key pada access-point dan masingmasing perangkat yang digunakan untuk terhubung ke access-point. fungsi
dari security-key disini adalah hanya mengizinkan perangkat dengan securitykey yang benar yang bisa terkoneksi dengan access-point. (C. Brian Grimm,
2002).
51
2.6.4 Wireless Protected Access 2 (WPA2)
Diluncurkan pada bulan September 2004 oleh Wi-Fi Alliance, WPA
merupakan versi interoperable dari spesifikasi penuh standar 802.11i yang telah
tersertifikasi. Seperti halnya WPA, WPA2 juga mendukung teknologi PSK (PreShared Key). WPA2 juga menggunakan enkripsi canggih baru dengan CounterMode/CBC-MAC Protocol (CCMP) yang disebut dengan Advanced Encryption
Standard (AES).
AES berhasil memenuhi persyaratan keamanan jaringan komputer dari
pemerintahan Amerika Serikat, dan telah ditetapkan sebagai sebuah standar
keamanan jaringan di pemerintahan oleh U.S Department of Commerce dan the
National Institute of Standards and Technology (NIST). (Wi-Fi Alliance, 2005).
2.6.5 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
DHCP merupakan suatu aplikasi berbasis server yang secara dinamis
menyediakan alamat IP untuk setiap perangkat jaringan. Aplikasi DHCP ini
setidaknya akan mengurangi kesulitan melakukan pengalamatan IP secara statis
kepada setiap perangkat jaringan yang tersambung yang akan dialami oleh
seorang administrator jaringan.
DHCP bertugas untuk menjaga database
dari semua alamat dan kepada perangkat apa mereka diberikan.
Pada proses pembagian alamat, ketika sebuah perangkat menjalankan
TCP/IP yang tersambung ke dalam jaringan, DHCP server menerima pesan
tersebut dan mengirimkan sebuah pesan kepada hardware atau MAC Address
52
dari perangkat tersebut, dimana pesan tersebut berisi sebuah alamat IP lengkap
dengan subnet mask-nya, batas waktu penggunaan alamat tersebut, dan alamat IP
dari server. Dan kemudian perangkat tersebut akan mendistribusikan pesan dari
penerimaan alamat. Langkah terakhir terjadi pada saat alamat tersebut telah
benar-benar tersemat dan perangkat jaringan akan mengimplementasikan
identitas barunya. Ketika prosesnya selesai, perangkat jaringan sudah dapat
menjalankan sesi TCP/IP, dan akan beroperasi seperti alamat tersebut merupakan
alamat permanen pada perangkat jaringan. Ketika waktu penggunaan alamat
telah habis, maka alamat tersebut akan ditempatkan kembali ke penampungan
alamat dan tersedia untuk realokasi.
Download