The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN KADAR C REAKTIF PROTEIN PADA PENDERITA FEBRIS dr. Endriana Soedjat, Sp. PK. Prodi D3 Analis Kesehatan UM Surabaya Abstract Leukocyte is a unit of the body's defense system that serves to protect the body against the entry of foreign objects. One of the causes of the increased number of leukocytes due to the entry of bacteria in the body marked increase in the number of leukocytes neutrophils or polymorphonuclear leukocytosis (netrofilia). C Reactive Protein is one of the acute phase protein levels in the blood is increased in acute infection as non-specific immune response by binding to various microorganisms. C Reactive Protein measurement used to assess the activity of inflammatory diseases. n some cases where the number of leukocytes increased while the C Reactive Protein levels normally make the clinician asks for re-examination. Accordingly, this study was conducted by taking a formulation of the problem "Is there a relationship with a number of leukocytes Reactive Protein C levels in patients with febrile" This research is correlational aimed to determine the relationship of the number of leukocytes and levels of C reactive protein in patients with febrile symptoms in Hospital Surabaya Family Partners for 211 patients. This study was conducted from January to June 2011. Based on the results of the chi square test for leukocyte counts and levels of C Reactive Protein, obtained significant level of 22.57 which showed no correlation with the number of leukocytes Reactive Protein C levels in patients with febrile symptoms. Keyword : leukocyte, C reactif protein benda asing yang masuk dan membuat mekanisme pertahanan (Kee: 241). 1. PENDAHULUAN Pelayanan laboratorium Tubuh kita sepanjang waktu terpapar klinik dengan bakteri, virus, jamur, dan parasit, merupakan suatu sarana kesehatan yang sangat penting membantu artinya dokter diagnosis karena dalam suatu semuanya terjadi secara normal dan dalam dapat berbagai tingkatan pada kulit, mulut, jalan menegakkan penyakit napas, saluran cerna, membran yang juga melapisi mata, bahkan saluran kemih. memonitoring suatu perjalanan penyakit. Banyak dari agen infeksius ini mampu Pelayanan laboratorium klinik diantaranya menyebabkan kelainan fungsi fisiologis adalah melayani pemeriksaan hematologi, yang salah satunya yaitu yang serius atau bahkan kematian bila agen tentang infeksius tersebut masuk ke jaringan yang pemeriksaan jumlah leukosit. Leukosit lebih dalam. adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh, leukosit akan segera bereaksi terhadap 16 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist Dalam keadaan normal, darah tepi C Reaktif Protein berada dalam darah mengandung leukosit yang jumlahnya 6 sampai 10 jam setelah terjadi proses berkisar 10.000 peradangan akut atau kerusakan jaringan sel/mm3. Leukosit berada dalam sirkulasi atau keduanya, dan mencapai puncaknya untuk tidak antara 48 sampai 78 jam. Pada keadaan mempunyai fungsi di dalam pembuluh tubuh mengalami infeksi, jumlah leukosit darah. Pada keadaan tubuh mengalami meningkat sehubungan dengan fungsinya infeksi, jumlah leukosit dapat meningkat. untuk melindungi tubuh terhadap invasi antara 4000 melintas saja, sampai mereka Pada laboratorium tempat penulis masuknya benda asing, termasuk bakteri bekerja, terdapat paket pemeriksaan febris dan virus (Sloane, 2003: 223), sementara anak yang meliputi pemeriksaan Darah peningkatan kadar C Reaktif Protein terjadi Lengkap, Widal dan C Reaktif Protein. pada infeksi karena bakteri (Kee: 231). Paket tersebut merupakan suatu Jumlah leukosit yang tinggi tidak pemeriksaan standar yang akan dipilih oleh selalu diikuti meningkatnya dokter untuk pasien yang mengalami gejala Reaktif febris, yaitu pasien yang menderita panas beberapa klinisi bahwa meningkatnya lebih dari satu hari. jumlah leukosit harus diikuti dengan Protein. Ada kadar C anggapan dari Pemeriksaan Darah Lengkap yang meningkatnya kadar C Reaktif Protein. meliputi hemoglobin, jumlah eritrosit, Pada beberapa kasus dimana jumlah jumlah leukosit, jumlah trombosit, hitung leukosit meningkat sedangkan kadar C jenis anemia Reaktif Protein normal, ada permintaan dari (MCV,MCH,MCHC) dan Laju Endap klinisi untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Darah leukosit, uji diperlukan gambaran umum saring untuk mengetahui keadaan Hal inilah yang membuat penulis pasien. ingin melakukan penelitian Pemeriksaan C Reaktif Protein pada awal mengetahui penentuan diagnosa pasien diperlukan leukosit dengan kadar C Reaktif Protein, untuk mengetahui derajat infeksi pasien. dengan judul ”Hubungan jumlah leukosit Sementara pemeriksaan kadar C Reaktif dengan kadar C Reaktif Protein pada Protein penderita febris”. yang diperiksa pada saat hubungan antara untuk jumlah pengobatan diperlukan untuk mengevaluasi Rumusan Masalah dalam penelitian dan menentukan apakah pengobatan yang ini adalah Apakah ada hubungan jumlah dilakukan efektif, karena itu tes C Reaktif leukosit dengan kadar C Reaktif Protein Protein ini bisa dilakukan berulang-ulang. pada penderita febris. Tujuan Penelitian 17 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist adalah Untuk mengetahui hubungan jumlah sampai 10,00 sel/103 µl, dan lebih dari leukosit dengan kadar C Reaktif Protein normal bila jumlah leukosit mencapai lebih pada penderita febris. dari atau sama dengan 10,00 sel/103 µl di dalam darah dan diperiksa menggunakan 2. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian alat automatic analyzer dengan satuan korelasional untuk mengetahui adanya sel/103 µl. Nilai normal dari pemeriksaan hubungan antara jumlah leukosit dengan ini adalah 4,00 – 10,00 sel/103 µl. Kadar C kadar C Reaktif Protein. Populasi dari Reaktif Protein adalah keterangan yang penelitian ini adalah anak berusia 1 sampai menunjukkan kandungan C Reaktif Protein 10 tahun yang mengalami gejala febris berdasarkan kategori normal bila kadar C yaitu panas lebih dari 1 hari dan belum Reaktif Protein kurang dari 10 mg/l dan mendapat pengobatan medis yang diperiksa abnormal bila kadar jumlah leukosit dan kadar C Reaktif Protein melebihi atau sama dengan 10 mg/l dalam di Mitra darah yang diperiksa menggunakan alat Keluarga Surabaya pada bulan Januari chromatographi dengan satuan mg/l. Kadar sampai dengan Juni 2011. Berdasarkan normal dari pemeriksaan ini adalah < 10 hasil pengamatan diperoleh ada 211 anak. mg/l. laboratorium Pengambilan Rumah sampel Sakit dilakukan pada Pemeriksaan C Reaktif Protein jumlah leukosit di seluruh populasi sampel sebanyak 211 Laboratorium RS. Mitra Keluarga Surabaya anak. menggunakan alat Hematology Counter Lokasi pengambilan sampel dan Sysmex XT 1800i, Pemeriksaan kadar C pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Reaktif Protein di Laboratorium RS. Mitra Mitra Keluarga Surabaya dan waktu Keluarga Surabaya menggunakan alat I penelitian Chroma. dilaksanakan pada minggu pertama di bulan Januari sampai minggu 3. Hasil Penelitian keempat bulan Juni 2011. Variabel pada adalah 211 sampel yang diperoleh dari penderita jumlah leukosit dan kadar C Reaktif yang memeriksakan jumlah leukosit dan Protein, Jumlah leukosit adalah keterangan kadar C Reaktif Protein di Laboratorium yang Patologi menunjukkan penelitian Setelah dilakukan penelitian terhadap jumlah leukosit Klinik Rumah Sakit Mitra berdasarkan kategori kurang dari normal, Keluarga Surabaya pada bulan Januari bila jumlah leukosit kurang dari 4,00 sampai dengan Juni 2011 didapat hasil sel/103 µl, normal bila jumlah leukosit 4,00 sebagai berikut : 18 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist Tabel 3.1 Hasil Pemeriksaan Jumlah Leukosit dan Kadar C Reaktif Protein pada Penderita Febris No Kode Jumlah Kadar C Sampel Leukosit Reaktif (sel/103 µl) Protein (mg/l) 1 J1 8.74 4 2 J2 3.26 3 3 J3 12.54 10 4 J4 4.52 2 5 J5 2.76 2 6 J6 14.36 12 7 J7 18.86 123 8 J8 5.43 12 9 J9 12.83 3 10 J10 5.2 3 11 J11 7.91 86 12 J12 8.61 6 13 J13 4.2 5 14 J14 8.47 21 15 J15 4.94 5 16 J16 5.8 29 17 J17 4.47 4 18 J18 2.77 5 19 J19 12.06 34 20 J20 2.94 2 21 J21 4.62 33 22 J22 11.31 19 23 J23 10.93 15 24 J24 12.28 9 25 J25 12.64 40 26 J26 4.8 2 27 J27 5.91 4 28 J28 11.12 14 29 J29 4.32 3 30 J30 7.55 4 31 J31 3.42 4 32 J32 6.94 2 33 J33 5.8 3 34 J34 2.25 4 35 J35 7.81 19 36 J36 3.73 2 37 J37 4.18 2 38 J38 3.59 4 39 J39 10.47 4 40 J40 4.07 7 41 F1 9.85 110 42 F2 14.27 58 43 F3 4.42 2 44 F4 10.47 9 45 F5 4.17 2 19 No Kode Sampel Jumlah Leukosit (sel/103 µl) 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12 F13 F14 F15 F16 F17 F18 F19 F20 F21 F22 F23 F24 F25 F26 F27 F28 F29 F30 F31 F32 F33 F34 F35 F36 F37 F38 F39 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 8.34 10.61 23.39 10.55 3.86 4.36 8.43 7.89 7.13 8.85 10.94 6 8.59 3.84 18.47 8.21 5.05 3.55 14.27 4.17 3.7 11.07 6.48 8.86 15.66 6.81 5.96 12.34 5.9 6.17 14.28 8.01 4.1 4.27 7.15 6.25 5.52 6.14 7.87 7.65 9.9 5.3 9.26 12.22 11.98 3.91 6.18 3.72 Kadar C Reaktif Protein (mg/l) 32 6 9 13 17 28 46 18 24 21 28 2 25 7 15 2 5 15 13 3 32 5 10 2 8 3 2 4 3 3 49 2 3 8 15 5 11 5 10 38 9 2 8 17 13 3 2 2 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist No Kode Sampel Jumlah Leukosit (sel/103 µl) 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40 M41 M42 M43 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 10.08 3.75 9.02 4.7 11.34 7.92 8.6 19.32 6.49 7.44 16.06 9.72 9.59 12.69 14.96 12.87 3.9 9.28 3.95 16.54 7.16 4.19 10.58 7.38 9.99 9.45 15.17 5.83 7.18 6.05 5.06 5.87 6.13 13.92 4.22 5.77 4.88 5.95 9.47 7.95 10.92 4.38 10.08 7.39 3.37 9.71 10.54 6.96 Kadar C Reaktif Protein (mg/l) 17 11 159 2 69 7 17 2 22 10 70 2 2 35 6 18 2 27 2 18 7 2 2 5 30 2 62 38 14 11 2 2 13 27 2 3 3 4 2 62 2 66 46 11 12 2 19 5 20 No Kode Sampel Jumlah Leukosit (sel/103 µl) 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 Me1 Me2 Me3 Me4 Me5 Me6 Me7 Me8 Me9 Me10 Me11 Me12 Me13 Me14 Me15 Me16 Me17 Me18 Me19 Me20 Me21 Me22 Me23 Me24 Me25 Me26 Me27 Me28 Me29 Me30 Me31 Me32 Me33 Ju1 Ju2 Ju3 Ju4 Ju5 Ju6 Ju7 Ju8 3.46 9.15 13.47 9.58 5.25 11.31 9.5 9.2 9.56 4.15 9.09 13.69 9.19 15.85 9.89 13.27 10.33 6.21 11.05 13.14 6.14 8.82 10.22 7.7 19.74 2.67 3.03 6.82 18.09 7.95 4.92 12.97 11.77 8.87 6.54 9.63 3.19 14.91 8.1 10.98 3.74 9.96 6.13 9.18 14.7 10.52 10.47 7.92 Kadar C Reaktif Protein (mg/l) 4 22 2 4 48 32 4 32 9 13 54 3 40 25 3 73 69 43 7 55 8 10 46 4 67 6 2 9 121 30 5 19 42 3 11 8 4 2 63 16 2 25 16 22 15 8 106 8 The JaMMiLT The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist No 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 Kode Sampel Jumlah Leukosit (sel/103 µl) Ju9 Ju10 Ju11 Ju12 Ju13 Ju14 Ju15 Ju16 Ju17 Ju18 Ju19 Ju20 Ju21 Ju22 Ju23 Ju24 Ju25 Ju26 Ju27 Ju28 Ju29 Ju30 ∑ (Jumlah) Mean SD 2.18 7.68 7.91 3.73 12.21 4.87 14.01 7.12 8.95 4.36 13.18 4.26 12.54 7.71 6.77 6.43 9.52 15.95 8.18 8.02 9.97 6.25 Kadar C Reaktif Protein (mg/l) 2 6 18 26 48 11 111 2 36 9 4 28 58 4 2 15 12 52 2 2 181 13 1772.36 8.40 3.91 4165 19.74 27.55 mencapai lebih dari atau sama dengan 10,00 sel/103 µl, seperti pada tabel berikut : Tabel 3.2 : Tabel Keterangan Jumlah LeukositBerdasarkan Nilai Normal No Kode Jumlah Keterangan Sampel Leukosit (sel/103 µl) 1 J1 8.74 Normal 2 J2 3.26 < Normal 3 J3 12.54 > Normal 4 J4 4.52 Normal 5 J5 2.76 < Normal 6 J6 14.36 > Normal 7 J7 18.86 > Normal 8 J8 5.43 Normal 9 J9 12.83 > Normal 10 J10 5.2 Normal 11 J11 7.91 Normal 12 J12 8.61 Normal 13 J13 4.2 Normal 14 J14 8.47 Normal 15 J15 4.94 Normal 16 J16 5.8 Normal 17 J17 4.47 Normal 18 J18 2.77 < Normal 19 J19 12.06 > Normal 20 J20 2.94 < Normal 21 J21 4.62 Normal 22 J22 11.31 > Normal 23 J23 10.93 > Normal 24 J24 12.28 > Normal 25 J25 12.64 > Normal 26 J26 4.8 Normal 27 J27 5.91 Normal 28 J28 11.12 > Normal 29 J29 4.32 Normal 30 J30 7.55 Normal 31 J31 3.42 < Normal 32 J32 6.94 Normal 33 J33 5.8 Normal 34 J34 2.25 < Normal 35 J35 7.81 Normal 36 J36 3.73 < Normal 37 J37 4.18 Normal 38 J38 3.59 < Normal 39 J39 10.47 > Normal 40 J40 4.07 Normal 41 F1 9.85 Normal 42 F2 14.27 > Normal 43 F3 4.42 Normal Data : Sekunder Dari tabel diatas dapat dilihat ratarata ( Χ ) jumlah leukosit pada pasien febris sebesar 8,40 sel/103µl darah dan kadar CRP pada penderita febris sebesar 19,74 mg/dl. Dari data hasil pemeriksaan tabel 3.1, pada sampel ditentukan jumlah status leukosit kemudian kenormalan ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 sampel dengan ketentuan kurang dari normal (< Normal) bila jumlah leukosit kurang dari 4,00 sel/103 µl , normal bila jumlah leukosit 4,00 sampai 10,00 sel/103 µl, dan lebih dari normal (> Normal) bila jumlah leukosit 21 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist No 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 Kode Jumlah Sampel Leukosit (sel/103 µl) F4 10.47 F5 4.17 F6 8.34 F7 10.61 F8 23.39 F9 10.55 F10 3.86 F11 4.36 F12 8.43 F13 7.89 F14 7.13 F15 8.85 F16 10.94 F17 6 F18 8.59 F19 3.84 F20 18.47 F21 8.21 F22 5.05 F23 3.55 F24 14.27 F25 4.17 F26 3.7 F27 11.07 F28 6.48 F29 8.86 F30 15.66 F31 6.81 F32 5.96 F33 12.34 F34 5.9 F35 6.17 F36 14.28 F37 8.01 F38 4.1 F39 4.27 M1 7.15 M2 6.25 M3 5.52 M4 6.14 M5 7.87 M6 7.65 M7 9.9 M8 5.3 M9 9.26 M10 12.22 M11 11.98 M12 3.91 Keterangan No > Normal Normal Normal > Normal > Normal > Normal < Normal Normal Normal Normal Normal Normal > Normal Normal Normal < Normal > Normal Normal Normal < Normal > Normal Normal < Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal > Normal > Normal < Normal 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 22 Kode Jumlah Sampel Leukosit (sel/103 µl) M13 6.18 M14 3.72 M15 10.08 M16 3.75 M17 9.02 M18 4.7 M19 11.34 M20 7.92 M21 8.6 M22 19.32 M23 6.49 M24 7.44 M25 16.06 M26 9.72 M27 9.59 M28 12.69 M29 14.96 M30 12.87 M31 3.9 M32 9.28 M33 3.95 M34 16.54 M35 7.16 M36 4.19 M37 10.58 M38 7.38 M39 9.99 M40 9.45 M41 15.17 M42 5.83 M43 7.18 A1 6.05 A2 5.06 A3 5.87 A4 6.13 A5 13.92 A6 4.22 A7 5.77 A8 4.88 A9 5.95 A10 9.47 A11 7.95 A12 10.92 A13 4.38 A14 10.08 A15 7.39 A16 3.37 A17 9.71 Keterangan Normal < Normal > Normal < Normal Normal Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal Normal < Normal Normal Normal > Normal > Normal > Normal < Normal Normal < Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal Normal Normal > Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal > Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal > Normal Normal > Normal Normal < Normal Normal The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist No 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 Kode Jumlah Sampel Leukosit (sel/103 µl) A18 10.54 A19 6.96 A20 3.46 A21 9.15 A22 13.47 A23 9.58 A24 5.25 A25 11.31 A26 9.5 Me1 9.2 Me2 9.56 Me3 4.15 Me4 9.09 Me5 13.69 Me6 9.19 Me7 15.85 Me8 9.89 Me9 13.27 Me10 10.33 Me11 6.21 Me12 11.05 Me13 13.14 Me14 6.14 Me15 8.82 Me16 10.22 Me17 7.7 Me18 19.74 Me19 2.67 Me20 3.03 Me21 6.82 Me22 18.09 Me23 7.95 Me24 4.92 Me25 12.97 Me26 11.77 Me27 8.87 Me28 6.54 Me29 9.63 Me30 3.19 Me31 14.91 Me32 8.1 Me33 10.98 Ju1 3.74 Ju2 9.96 Ju3 6.13 Ju4 9.18 Ju5 14.7 Ju6 10.52 Keterangan No > Normal Normal < Normal Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal Normal Normal Normal Normal > Normal Normal > Normal Normal > Normal > Normal Normal > Normal > Normal Normal Normal > Normal Normal > Normal < Normal < Normal Normal > Normal Normal Normal > Normal > Normal Normal Normal Normal < Normal > Normal Normal > Normal < Normal Normal Normal Normal > Normal > Normal 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 Kode Jumlah Sampel Leukosit (sel/103 µl) Ju7 10.47 Ju8 7.92 Ju9 2.18 Ju10 7.68 Ju11 7.91 Ju12 3.73 Ju13 12.21 Ju14 4.87 Ju15 14.01 Ju16 7.12 Ju17 8.95 Ju18 4.36 Ju19 13.18 Ju20 4.26 Ju21 12.54 Ju22 7.71 Ju23 6.77 Ju24 6.43 Ju25 9.52 Ju26 15.95 Ju27 8.18 Ju28 8.02 Ju29 9.97 Ju30 6.25 Keterangan > Normal Normal < Normal Normal Normal < Normal > Normal Normal > Normal Normal Normal Normal > Normal Normal > Normal Normal Normal Normal Normal > Normal Normal Normal Normal Normal Dari tabel diatas, dapat dibuat tabel distribusi data berdasarkan kategori status kenormalan jumlah leukosit menjadi tabel berikut : Tabel 3.3 Tabel Distribusi Data Pasien Jumlah Leukosit Berdasarkan Status Kenormalan Kategori Jumlah Frekuen Persentas Leukosit Darah si e(%) (sel/103 µl) Kurang dari Normal 25 12 (< 4.00) Normal 124 58 (4.01 – 10.00) Lebih dari Normal 62 30 ( > 10.00 ) Dari data hasil pemeriksaan tabel 4.1, sampel kadar C Reaktif Protein kemudian 23 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist ditentukan status kenormalan sampel No Kode Sampel 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 J38 J39 J40 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12 F13 F14 F15 F16 F17 F18 F19 F20 F21 F22 F23 F24 F25 F26 F27 F28 F29 F30 F31 F32 F33 F34 F35 F36 F37 F38 F39 M1 M2 M3 M4 M5 M6 dengan ketentuan normal bila kadar C Reaktif Proteinnya kurang dari 10 mg/l dan abnormal bila kadar C Reaktif Proteinnya mencapai lebih dari atau sama dengan 10 mg/l. Tabel 3.4 : Tabel Keterangan Kadar C ReaktifProtein Berdasarkan Nilai Normal No Kode Kadar C Keterangan Sampel Reaktif Protein (mg/l) 1 J1 4 Normal 2 J2 3 Normal 3 J3 10 Abnormal 4 J4 2 Normal 5 J5 2 Normal 6 J6 12 Abnormal 7 J7 123 Abnormal 8 J8 12 Abnormal 9 J9 3 Normal 10 J10 3 Normal 11 J11 86 Abnormal 12 J12 6 Normal 13 J13 5 Normal 14 J14 21 Abnormal 15 J15 5 Normal 16 J16 29 Abnormal 17 J17 4 Normal 18 J18 5 Normal 19 J19 34 Abnormal 20 J20 2 Normal 21 J21 33 Abnormal 22 J22 19 Abnormal 23 J23 15 Abnormal 24 J24 9 Normal 25 J25 40 Abnormal 26 J26 2 Normal 27 J27 4 Normal 28 J28 14 Abnormal 29 J29 3 Normal 30 J30 4 Normal 31 J31 4 Normal 32 J32 2 Normal 33 J33 3 Normal 34 J34 4 Normal 35 J35 19 Abnormal 36 J36 2 Normal 37 J37 2 Normal 24 Kadar Reaktif Protein (mg/l) 4 4 7 110 58 2 9 2 32 6 9 13 17 28 46 18 24 21 28 2 25 7 15 2 5 15 13 3 32 5 10 2 8 3 2 4 3 3 49 2 3 8 15 5 11 5 10 38 C Keterangan Normal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Normal Normal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Abnormal Normal Normal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Abnormal The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist No Kode Sampel 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40 M41 M42 M43 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 Kadar Reaktif Protein (mg/l) 9 2 8 17 13 3 2 2 17 11 159 2 69 7 17 2 22 10 70 2 2 35 6 18 2 27 2 18 7 2 2 5 30 2 62 38 14 11 2 2 13 27 2 3 3 4 2 62 C Keterangan Normal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Normal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Normal Normal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Normal Normal Normal Normal Abnormal 25 No Kode Sampel 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 Me1 Me2 Me3 Me4 Me5 Me6 Me7 Me8 Me9 Me10 Me11 Me12 Me13 Me14 Me15 Me16 Me17 Me18 Me19 Me20 Me21 Me22 Me23 Me24 Me25 Me26 Me27 Me28 Me29 Me30 Me31 Me32 Me33 Kadar Reaktif Protein (mg/l) 2 66 46 11 12 2 19 5 4 22 2 4 48 32 4 32 9 13 54 3 40 25 3 73 69 43 7 55 8 10 46 4 67 6 2 9 121 30 5 19 42 3 11 8 4 2 63 16 C Keterangan Normal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Normal Abnormal Abnormal The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist No Kode Sampel 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 Ju1 Ju2 Ju3 Ju4 Ju5 Ju6 Ju7 Ju8 Ju9 Ju10 Ju11 Ju12 Ju13 Ju14 Ju15 Ju16 Ju17 Ju18 Ju19 Ju20 Ju21 Ju22 Ju23 Ju24 Ju25 Ju26 Ju27 Ju28 Ju29 Ju30 Kadar Reaktif Protein (mg/l) 2 25 16 22 15 8 106 8 2 6 18 26 48 11 111 2 36 9 4 28 58 4 2 15 12 52 2 2 181 13 Abnormal ≥ 10 C Keterangan Normal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal Abnormal Normal Normal Abnormal Abnormal 103 Data 49 kedua variabel tersebut kemudian dihubungkan sesuai dengan masing-masing dihitung kategori frekuensi dan selanjutnya presentasenya seperti pada tabel 4.6, dan ditampilkan dalam gambar 4.1 untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Tabel 4.6 Tabel Kontingensi Jumlah Leukosit dan Kadar C Reaktif Protein Kategori Kadar C Reaktif Protein ( mg/l ) Jumlah Leukosit Nor Persen Abnor Persen Darah mal tase mal tase (sel/103 µl) < 10 ( % ) ≥ 10 (%) Kurang dari Normal 21 84 4 16 (< 4.00) Normal 70 56 54 44 (4.01 – 10.00) Lebih dari Normal 19 31 43 69 ( > 10.00 ) 70 80 54 60 40 Dari tabel diatas dapat dibuat tabel 20 distribusi data kadar C Reaktif Protein 43 21 19 4 0 Leukosit < 4000Leukosit sel/µl 4001-10.000 Leukosit (< Normal) > 10.000 sel/µl sel/µl (Normal) berdasarkan kategori status kenormalan CRP Normal (> Normal) CRP Abnormal menjadi tabel berikut : Tabel 3.5 Tabel Distribusi Kadar C Reaktif Protein Status Kenormalan Kategori Kadar C Frekuensi Reaktif Protein (mg/l) Normal 108 < 10 Gambar 4.1 Diagram Kontingensi Jumlah Leukosit dan Kadar C Reaktif Protein Data Pasien Berdasarkan 4. Pembahasan Berdasarkan Persentase (%) hasil pengamatan terhadap 211 pasien febris di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya, didapatkan nilai 51 chi, χ2 = 22,57. Berarti ada hubungan yang 26 The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist signifikan antara jumlah leukosit dengan cepat kadar C Reaktif Protein. infeksius (Guyton, 2007: 451). Pada pasien anak-anak yang dan kuat terhadap agen-agen Dari lima jenis leukosit, neutrofil mengalami gejala febris didapatkan bahwa mempunyai peranan jumlah leukosit dapat meningkat atau menjalankan fungsi cenderung terdapat perlindungan tubuh yaitu menyerang dan peningkatan dari kadar C Reaktif Protein. menghancurkan bakteri, virus atau agens Hal ini ditunjukkan dari cukup tingginya penyebab cedera lainnya, mencapai 60% prosentasi dari kadar C Reaktif Protein dari jumlah leukosit. Pada keadaan infeksi lebih dari normal pada jumlah leukosit yang jaringan yang berat, sel tersebut bekerja normal yang lebih cepat pada daerah yang terinfeksi, meningkat. Oleh sebab itu, perlu adanya melakukan fungsinya, dan kemudian masuk pemeriksaan ulang kadar C Reaktif Protein dalam proses ketika sel-sel itu sendiri pada kasus-kasus meningkatnya jumlah musnah. normal dan leukosit jumlah yang leukosit leukosit dalam Jenis lain dari leukosit yang juga peningkatan kadar C Reaktif Protein untuk ikut berperan adalah monosit, yang dari memastikan jumlahnya tidak begitu besar, hanya 3 diagnosa tersebut disertai untuk dengan hubungan tidak tetapi besar pasien. Adanya disebabkan oleh sampai 8% dari jumlah leukosit tapi sifat beberapa kemungkinan, diantaranya adalah dari sel ini sangat fagositik dan sangat aktif. meningkatnya Monosit jumlah leukosit yang yang merupakan awal dari disebabkan oleh infeksi bakteri dapat makrofag jaringan, dapat membengkak meningkatkan kadar C Reaktif Protein. hingga lima kali lipat Meningkatnya jumlah leukosit pada dan mempunyai kemampuan hebat untuk memberantas inflamasi menurut Sloane (2003: 223), agen-agen penyakit di dalam jaringan. sesuai dengan fungsi dari leukosit yaitu Kemampuan makrofag asing, virus. menyerang dan menghancurkan bakteri, Peningkatan jumlah leukosit merupakan virus, dan agen-agen merugikan lain yang gambaran umum reaksi radang (Robbins, menyerbu masuk ke dalam tubuh, dimana 2008: 63). Sebagian besar leukosit diangkut netrofil secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan menghancurkan bakteri, bahkan di dalam mengalami peradangan serius, dengan sirkulasi darah. Netrofil dan makrofag bakteri dan demikian menyediakan pertahanan yang 27 dapat yang dan untuk melindungi tubuh terhadap benda termasuk jaringan neutrofil menyerang terutama dan The JaMMiLT ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist dapat bergerak melalui jaringan dengan Dari 211 pasien, didapatkan jumlah gerakan seperti amuba (Guyton, 2007: 452) leukosit kurang dari normal sebanyak 12 Fungsi neutrofil dan makrofag yang persen, jumlah leukosit normal 58 persen, terpenting adalah fagositosis, yang berarti dan jumlah leukosit lebih dari normal pencernaan seluler terhadap agen yang sebanyak 30 persen, sedangkan untuk kadar mengganggu. Sebagian besar struktur alami C Reaktif Protein normal sebanyak 51 dalam jaringan memiliki permukaan halus, persen dan abnormal 49 persen. Dari yang dapat menahan fagositosis, tetapi jika jumlah leukosit kurang dari normal, permukaannya kecenderungan persen mempunyai kadar C Reaktif Protein fagositosis akan meningkat. Sebagian besar normal. Dari jumlah leukosit normal 56 bahan alami tubuh mempunyai selubung persen mempunyai kadar C Reaktif Protein protein pelindung yang menolak fagositosis normal. Sedangkan dari jumlah leukosit dimana sebaliknya, sebagian besar jaringan lebih dari normal mempunyai kadar C mati dan partikel asing tidak mempunyai Reaktif Protein normal hanya 31 persen. kasar, 84 selubung pelindung sehingga jaringan atau Pengukuran kadar C Reaktif Protein partikel tersebut mempunyai subyek untuk dapat dilakukan secara berulang sebagai difagositosis. tubuh monitoring terhadap pengobatan atau terapi membentuk antibodi untuk melawan agen yang diberikan. Menurunnya kadar C infeksius Reaktif Sistem seperti imun bakteri. Antibodi Protein dapat diindikasikan kemudian melekat pada membran bakteri terjadinya penurunan reaksi inflamasi pada dan dengan demikian membuat bakteri tubuh, menjadi pengobatan bisa dikatakan berhasil. rentan khususnya terhadap fagositosis (Guyton, 2007: 453) dengan demikian terapi atau 5. Kesimpulan Menurut Baratawidjaja (2009, 36), Berdasarkan hasil penelitian dan pengukuran C Reaktif Protein digunakan pembahasan maka untuk menilai aktivitas penyakit inflamasi, kesimpulan bahwa ada hubungan yang dimana C Reaktif Protein dapat meningkat signifikan antara jumlah leukosit dengan 100 x atau lebih dan berperan pada imunitas kadar C Reaktif Protein. Bagi peneliti non spesifik yang dengan bantuan Ca++ selanjutnya Dapat kiranya menggunakan dapat mengikat berbagai molekul yang penelitian ditemukan pada permukaan bakteri atau melakukan jamur. mengenai hubungan jumlah netrofil dengan ini sebagai penelitian kadar C Reaktif Protein. 28 dapat diambil bahan untuk selanjutnya The JaMMiLT The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist Sloane, Ethel. 2003. Anatomi Fisiologi. EGC. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Underwood. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. EGC. Jakarta. Widmann,FK. 1983. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi 9. EGC. Jakarta. Anonim. 2010. Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh. http://nursingbegin.com/tg/febris. diakses 22 Agustus 2011. Zainnudin. 1999 Metode Penelitian. Universitas Airlangga Press. Surabaya. Anonim. 2011. Medical Record. RS.Mitra Keluarga. Surabaya. Baratawidjaja KG. Rengganis Iris. 2009. Imunologi Dasar. Edisi revisi 8. Jakarta. Corwin EJ. 2000. Patofisologi. EGC. Jakarta. Hall, Guyton. 2007. Fisiologi Kedokteran. Edisi revisi 11. EGC. Jakarta. Kee, JL. 1997. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi revisi 2. EGC. Jakarta. Kresno SB. 1991. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi revisi 2. FKUI. Jakarta. Moore, Elaine. 2007. C Reactive Protein Test.http://www.suite101.com/lim elight_print.cfm/creactive_protein _test. diakses 24 Februari 2011. Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Edisi revisi 29. Gramedia. Jakarta. Price, SA. 1984. EGC.Jakarta. dan Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi 6. Tarsito. Bandung. Afriyanti, Esi. 2008. Peranan C Reaktive Protein (CRP) sebagai parameter Diagnosis Sepsis Neonatorum. http://www.repository.unand.ac.id/ 771/1/artikel_penelitian_CRP_Esi. doc. diakses 24 Februari 2011. Pearce, ISSN 2597-3681 Back Issue Vol. 2. No.2 Patofisiologi. Robbins, SL. 2009, Patologi. EGC. Jakarta. 29