The JaMMiLT - Universitas Muhammadiyah Surabaya

advertisement
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN KADAR C REAKTIF PROTEIN
PADA PENDERITA FEBRIS
dr. Endriana Soedjat, Sp. PK.
Prodi D3 Analis Kesehatan UM Surabaya
Abstract
Leukocyte is a unit of the body's defense system that serves to protect the body against
the entry of foreign objects. One of the causes of the increased number of leukocytes due to the
entry of bacteria in the body marked increase in the number of leukocytes neutrophils or
polymorphonuclear leukocytosis (netrofilia). C Reactive Protein is one of the acute phase
protein levels in the blood is increased in acute infection as non-specific immune response by
binding to various microorganisms. C Reactive Protein measurement used to assess the activity
of inflammatory diseases. n some cases where the number of leukocytes increased while the C
Reactive Protein levels normally make the clinician asks for re-examination. Accordingly, this
study was conducted by taking a formulation of the problem "Is there a relationship with a
number of leukocytes Reactive Protein C levels in patients with febrile" This research is
correlational aimed to determine the relationship of the number of leukocytes and levels of C
reactive protein in patients with febrile symptoms in Hospital Surabaya Family Partners for
211 patients. This study was conducted from January to June 2011. Based on the results of the
chi square test for leukocyte counts and levels of C Reactive Protein, obtained significant level
of 22.57 which showed no correlation with the number of leukocytes Reactive Protein C levels
in patients with febrile symptoms.
Keyword : leukocyte, C reactif protein
benda asing yang masuk dan membuat
mekanisme pertahanan (Kee: 241).
1. PENDAHULUAN
Pelayanan
laboratorium
Tubuh kita sepanjang waktu terpapar
klinik
dengan bakteri, virus, jamur, dan parasit,
merupakan suatu sarana kesehatan yang
sangat
penting
membantu
artinya
dokter
diagnosis
karena
dalam
suatu
semuanya terjadi secara normal dan dalam
dapat
berbagai tingkatan pada kulit, mulut, jalan
menegakkan
penyakit
napas, saluran cerna, membran yang
juga
melapisi mata, bahkan saluran kemih.
memonitoring suatu perjalanan penyakit.
Banyak dari agen infeksius ini mampu
Pelayanan laboratorium klinik diantaranya
menyebabkan kelainan fungsi fisiologis
adalah melayani pemeriksaan hematologi,
yang
salah
satunya
yaitu
yang serius atau bahkan kematian bila agen
tentang
infeksius tersebut masuk ke jaringan yang
pemeriksaan jumlah leukosit. Leukosit
lebih dalam.
adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh,
leukosit akan segera bereaksi terhadap
16
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Dalam keadaan normal, darah tepi
C Reaktif Protein berada dalam darah
mengandung leukosit yang jumlahnya
6 sampai 10 jam setelah terjadi proses
berkisar
10.000
peradangan akut atau kerusakan jaringan
sel/mm3. Leukosit berada dalam sirkulasi
atau keduanya, dan mencapai puncaknya
untuk
tidak
antara 48 sampai 78 jam. Pada keadaan
mempunyai fungsi di dalam pembuluh
tubuh mengalami infeksi, jumlah leukosit
darah. Pada keadaan tubuh mengalami
meningkat sehubungan dengan fungsinya
infeksi, jumlah leukosit dapat meningkat.
untuk melindungi tubuh terhadap invasi
antara
4000
melintas
saja,
sampai
mereka
Pada laboratorium tempat penulis
masuknya benda asing, termasuk bakteri
bekerja, terdapat paket pemeriksaan febris
dan virus (Sloane, 2003: 223), sementara
anak yang meliputi pemeriksaan Darah
peningkatan kadar C Reaktif Protein terjadi
Lengkap, Widal dan C Reaktif Protein.
pada infeksi karena bakteri (Kee: 231).
Paket
tersebut
merupakan
suatu
Jumlah leukosit yang tinggi tidak
pemeriksaan standar yang akan dipilih oleh
selalu diikuti meningkatnya
dokter untuk pasien yang mengalami gejala
Reaktif
febris, yaitu pasien yang menderita panas
beberapa klinisi bahwa meningkatnya
lebih dari satu hari.
jumlah leukosit harus diikuti dengan
Protein.
Ada
kadar C
anggapan
dari
Pemeriksaan Darah Lengkap yang
meningkatnya kadar C Reaktif Protein.
meliputi hemoglobin, jumlah eritrosit,
Pada beberapa kasus dimana jumlah
jumlah leukosit, jumlah trombosit, hitung
leukosit meningkat sedangkan kadar C
jenis
anemia
Reaktif Protein normal, ada permintaan dari
(MCV,MCH,MCHC) dan Laju Endap
klinisi untuk dilakukan pemeriksaan ulang.
Darah
leukosit,
uji
diperlukan
gambaran
umum
saring
untuk
mengetahui
keadaan
Hal inilah yang membuat penulis
pasien.
ingin
melakukan
penelitian
Pemeriksaan C Reaktif Protein pada awal
mengetahui
penentuan diagnosa pasien diperlukan
leukosit dengan kadar C Reaktif Protein,
untuk mengetahui derajat infeksi pasien.
dengan judul ”Hubungan jumlah leukosit
Sementara pemeriksaan kadar C Reaktif
dengan kadar C Reaktif Protein pada
Protein
penderita febris”.
yang
diperiksa
pada
saat
hubungan
antara
untuk
jumlah
pengobatan diperlukan untuk mengevaluasi
Rumusan Masalah dalam penelitian
dan menentukan apakah pengobatan yang
ini adalah Apakah ada hubungan jumlah
dilakukan efektif, karena itu tes C Reaktif
leukosit dengan kadar C Reaktif Protein
Protein ini bisa dilakukan berulang-ulang.
pada penderita febris. Tujuan Penelitian
17
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
adalah Untuk mengetahui hubungan jumlah
sampai 10,00 sel/103 µl, dan lebih dari
leukosit dengan kadar C Reaktif Protein
normal bila jumlah leukosit mencapai lebih
pada penderita febris.
dari atau sama dengan 10,00 sel/103 µl di
dalam darah dan diperiksa menggunakan
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
alat automatic analyzer dengan satuan
korelasional untuk mengetahui adanya
sel/103 µl. Nilai normal dari pemeriksaan
hubungan antara jumlah leukosit dengan
ini adalah 4,00 – 10,00 sel/103 µl. Kadar C
kadar C Reaktif Protein. Populasi dari
Reaktif Protein adalah keterangan yang
penelitian ini adalah anak berusia 1 sampai
menunjukkan kandungan C Reaktif Protein
10 tahun yang mengalami gejala febris
berdasarkan kategori normal bila kadar C
yaitu panas lebih dari 1 hari dan belum
Reaktif Protein kurang dari 10 mg/l dan
mendapat pengobatan medis yang diperiksa
abnormal bila kadar
jumlah leukosit dan kadar C Reaktif Protein
melebihi atau sama dengan 10 mg/l dalam
di
Mitra
darah yang diperiksa menggunakan alat
Keluarga Surabaya pada bulan Januari
chromatographi dengan satuan mg/l. Kadar
sampai dengan Juni 2011. Berdasarkan
normal dari pemeriksaan ini adalah < 10
hasil pengamatan diperoleh ada 211 anak.
mg/l.
laboratorium
Pengambilan
Rumah
sampel
Sakit
dilakukan
pada
Pemeriksaan
C Reaktif Protein
jumlah
leukosit
di
seluruh populasi sampel sebanyak 211
Laboratorium RS. Mitra Keluarga Surabaya
anak.
menggunakan alat Hematology Counter
Lokasi pengambilan sampel dan
Sysmex XT 1800i, Pemeriksaan kadar C
pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit
Reaktif Protein di Laboratorium RS. Mitra
Mitra Keluarga Surabaya dan waktu
Keluarga Surabaya menggunakan alat I
penelitian
Chroma.
dilaksanakan
pada
minggu
pertama di bulan Januari sampai minggu
3. Hasil Penelitian
keempat bulan Juni 2011.
Variabel
pada
adalah
211 sampel yang diperoleh dari penderita
jumlah leukosit dan kadar C Reaktif
yang memeriksakan jumlah leukosit dan
Protein, Jumlah leukosit adalah keterangan
kadar C Reaktif Protein di Laboratorium
yang
Patologi
menunjukkan
penelitian
Setelah dilakukan penelitian terhadap
jumlah
leukosit
Klinik
Rumah
Sakit
Mitra
berdasarkan kategori kurang dari normal,
Keluarga Surabaya pada bulan Januari
bila jumlah leukosit kurang dari 4,00
sampai dengan Juni 2011 didapat hasil
sel/103 µl, normal bila jumlah leukosit 4,00
sebagai berikut :
18
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Tabel 3.1 Hasil Pemeriksaan Jumlah
Leukosit dan Kadar C Reaktif Protein pada
Penderita Febris
No Kode
Jumlah
Kadar C
Sampel
Leukosit
Reaktif
(sel/103 µl)
Protein
(mg/l)
1
J1
8.74
4
2
J2
3.26
3
3
J3
12.54
10
4
J4
4.52
2
5
J5
2.76
2
6
J6
14.36
12
7
J7
18.86
123
8
J8
5.43
12
9
J9
12.83
3
10 J10
5.2
3
11 J11
7.91
86
12 J12
8.61
6
13 J13
4.2
5
14 J14
8.47
21
15 J15
4.94
5
16 J16
5.8
29
17 J17
4.47
4
18 J18
2.77
5
19 J19
12.06
34
20 J20
2.94
2
21 J21
4.62
33
22 J22
11.31
19
23 J23
10.93
15
24 J24
12.28
9
25 J25
12.64
40
26 J26
4.8
2
27 J27
5.91
4
28 J28
11.12
14
29 J29
4.32
3
30 J30
7.55
4
31 J31
3.42
4
32 J32
6.94
2
33 J33
5.8
3
34 J34
2.25
4
35 J35
7.81
19
36 J36
3.73
2
37 J37
4.18
2
38 J38
3.59
4
39 J39
10.47
4
40 J40
4.07
7
41 F1
9.85
110
42 F2
14.27
58
43 F3
4.42
2
44 F4
10.47
9
45 F5
4.17
2
19
No
Kode
Sampel
Jumlah
Leukosit
(sel/103 µl)
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
F31
F32
F33
F34
F35
F36
F37
F38
F39
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
M11
M12
M13
M14
8.34
10.61
23.39
10.55
3.86
4.36
8.43
7.89
7.13
8.85
10.94
6
8.59
3.84
18.47
8.21
5.05
3.55
14.27
4.17
3.7
11.07
6.48
8.86
15.66
6.81
5.96
12.34
5.9
6.17
14.28
8.01
4.1
4.27
7.15
6.25
5.52
6.14
7.87
7.65
9.9
5.3
9.26
12.22
11.98
3.91
6.18
3.72
Kadar C
Reaktif
Protein
(mg/l)
32
6
9
13
17
28
46
18
24
21
28
2
25
7
15
2
5
15
13
3
32
5
10
2
8
3
2
4
3
3
49
2
3
8
15
5
11
5
10
38
9
2
8
17
13
3
2
2
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No
Kode
Sampel
Jumlah
Leukosit
(sel/103 µl)
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
M15
M16
M17
M18
M19
M20
M21
M22
M23
M24
M25
M26
M27
M28
M29
M30
M31
M32
M33
M34
M35
M36
M37
M38
M39
M40
M41
M42
M43
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
10.08
3.75
9.02
4.7
11.34
7.92
8.6
19.32
6.49
7.44
16.06
9.72
9.59
12.69
14.96
12.87
3.9
9.28
3.95
16.54
7.16
4.19
10.58
7.38
9.99
9.45
15.17
5.83
7.18
6.05
5.06
5.87
6.13
13.92
4.22
5.77
4.88
5.95
9.47
7.95
10.92
4.38
10.08
7.39
3.37
9.71
10.54
6.96
Kadar C
Reaktif
Protein
(mg/l)
17
11
159
2
69
7
17
2
22
10
70
2
2
35
6
18
2
27
2
18
7
2
2
5
30
2
62
38
14
11
2
2
13
27
2
3
3
4
2
62
2
66
46
11
12
2
19
5
20
No
Kode
Sampel
Jumlah
Leukosit
(sel/103 µl)
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
A20
A21
A22
A23
A24
A25
A26
Me1
Me2
Me3
Me4
Me5
Me6
Me7
Me8
Me9
Me10
Me11
Me12
Me13
Me14
Me15
Me16
Me17
Me18
Me19
Me20
Me21
Me22
Me23
Me24
Me25
Me26
Me27
Me28
Me29
Me30
Me31
Me32
Me33
Ju1
Ju2
Ju3
Ju4
Ju5
Ju6
Ju7
Ju8
3.46
9.15
13.47
9.58
5.25
11.31
9.5
9.2
9.56
4.15
9.09
13.69
9.19
15.85
9.89
13.27
10.33
6.21
11.05
13.14
6.14
8.82
10.22
7.7
19.74
2.67
3.03
6.82
18.09
7.95
4.92
12.97
11.77
8.87
6.54
9.63
3.19
14.91
8.1
10.98
3.74
9.96
6.13
9.18
14.7
10.52
10.47
7.92
Kadar C
Reaktif
Protein
(mg/l)
4
22
2
4
48
32
4
32
9
13
54
3
40
25
3
73
69
43
7
55
8
10
46
4
67
6
2
9
121
30
5
19
42
3
11
8
4
2
63
16
2
25
16
22
15
8
106
8
The JaMMiLT
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
Kode
Sampel
Jumlah
Leukosit
(sel/103 µl)
Ju9
Ju10
Ju11
Ju12
Ju13
Ju14
Ju15
Ju16
Ju17
Ju18
Ju19
Ju20
Ju21
Ju22
Ju23
Ju24
Ju25
Ju26
Ju27
Ju28
Ju29
Ju30
∑
(Jumlah)
Mean
SD
2.18
7.68
7.91
3.73
12.21
4.87
14.01
7.12
8.95
4.36
13.18
4.26
12.54
7.71
6.77
6.43
9.52
15.95
8.18
8.02
9.97
6.25
Kadar C
Reaktif
Protein
(mg/l)
2
6
18
26
48
11
111
2
36
9
4
28
58
4
2
15
12
52
2
2
181
13
1772.36
8.40
3.91
4165
19.74
27.55
mencapai lebih dari atau sama dengan
10,00 sel/103 µl, seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.2 : Tabel Keterangan Jumlah
LeukositBerdasarkan Nilai Normal
No Kode
Jumlah
Keterangan
Sampel Leukosit
(sel/103
µl)
1
J1
8.74
Normal
2
J2
3.26
< Normal
3
J3
12.54
> Normal
4
J4
4.52
Normal
5
J5
2.76
< Normal
6
J6
14.36
> Normal
7
J7
18.86
> Normal
8
J8
5.43
Normal
9
J9
12.83
> Normal
10 J10
5.2
Normal
11 J11
7.91
Normal
12 J12
8.61
Normal
13 J13
4.2
Normal
14 J14
8.47
Normal
15 J15
4.94
Normal
16 J16
5.8
Normal
17 J17
4.47
Normal
18 J18
2.77
< Normal
19 J19
12.06
> Normal
20 J20
2.94
< Normal
21 J21
4.62
Normal
22 J22
11.31
> Normal
23 J23
10.93
> Normal
24 J24
12.28
> Normal
25 J25
12.64
> Normal
26 J26
4.8
Normal
27 J27
5.91
Normal
28 J28
11.12
> Normal
29 J29
4.32
Normal
30 J30
7.55
Normal
31 J31
3.42
< Normal
32 J32
6.94
Normal
33 J33
5.8
Normal
34 J34
2.25
< Normal
35 J35
7.81
Normal
36 J36
3.73
< Normal
37 J37
4.18
Normal
38 J38
3.59
< Normal
39 J39
10.47
> Normal
40 J40
4.07
Normal
41 F1
9.85
Normal
42 F2
14.27
> Normal
43 F3
4.42
Normal
Data : Sekunder
Dari tabel diatas dapat dilihat ratarata ( Χ ) jumlah leukosit pada pasien febris
sebesar 8,40 sel/103µl darah dan kadar CRP
pada penderita febris sebesar 19,74 mg/dl.
Dari data hasil pemeriksaan tabel 3.1, pada
sampel
ditentukan
jumlah
status
leukosit
kemudian
kenormalan
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
sampel
dengan ketentuan kurang dari normal (<
Normal) bila jumlah leukosit kurang dari
4,00 sel/103 µl , normal bila jumlah leukosit
4,00 sampai 10,00 sel/103 µl, dan lebih dari
normal (> Normal) bila jumlah leukosit
21
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
Kode
Jumlah
Sampel Leukosit
(sel/103
µl)
F4
10.47
F5
4.17
F6
8.34
F7
10.61
F8
23.39
F9
10.55
F10
3.86
F11
4.36
F12
8.43
F13
7.89
F14
7.13
F15
8.85
F16
10.94
F17
6
F18
8.59
F19
3.84
F20
18.47
F21
8.21
F22
5.05
F23
3.55
F24
14.27
F25
4.17
F26
3.7
F27
11.07
F28
6.48
F29
8.86
F30
15.66
F31
6.81
F32
5.96
F33
12.34
F34
5.9
F35
6.17
F36
14.28
F37
8.01
F38
4.1
F39
4.27
M1
7.15
M2
6.25
M3
5.52
M4
6.14
M5
7.87
M6
7.65
M7
9.9
M8
5.3
M9
9.26
M10
12.22
M11
11.98
M12
3.91
Keterangan
No
> Normal
Normal
Normal
> Normal
> Normal
> Normal
< Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
< Normal
> Normal
Normal
Normal
< Normal
> Normal
Normal
< Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
> Normal
< Normal
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
22
Kode
Jumlah
Sampel Leukosit
(sel/103
µl)
M13
6.18
M14
3.72
M15
10.08
M16
3.75
M17
9.02
M18
4.7
M19
11.34
M20
7.92
M21
8.6
M22
19.32
M23
6.49
M24
7.44
M25
16.06
M26
9.72
M27
9.59
M28
12.69
M29
14.96
M30
12.87
M31
3.9
M32
9.28
M33
3.95
M34
16.54
M35
7.16
M36
4.19
M37
10.58
M38
7.38
M39
9.99
M40
9.45
M41
15.17
M42
5.83
M43
7.18
A1
6.05
A2
5.06
A3
5.87
A4
6.13
A5
13.92
A6
4.22
A7
5.77
A8
4.88
A9
5.95
A10
9.47
A11
7.95
A12
10.92
A13
4.38
A14
10.08
A15
7.39
A16
3.37
A17
9.71
Keterangan
Normal
< Normal
> Normal
< Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
< Normal
Normal
Normal
> Normal
> Normal
> Normal
< Normal
Normal
< Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
> Normal
Normal
< Normal
Normal
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
Kode
Jumlah
Sampel Leukosit
(sel/103
µl)
A18
10.54
A19
6.96
A20
3.46
A21
9.15
A22
13.47
A23
9.58
A24
5.25
A25
11.31
A26
9.5
Me1
9.2
Me2
9.56
Me3
4.15
Me4
9.09
Me5
13.69
Me6
9.19
Me7
15.85
Me8
9.89
Me9
13.27
Me10
10.33
Me11
6.21
Me12
11.05
Me13
13.14
Me14
6.14
Me15
8.82
Me16
10.22
Me17
7.7
Me18
19.74
Me19
2.67
Me20
3.03
Me21
6.82
Me22
18.09
Me23
7.95
Me24
4.92
Me25
12.97
Me26
11.77
Me27
8.87
Me28
6.54
Me29
9.63
Me30
3.19
Me31
14.91
Me32
8.1
Me33
10.98
Ju1
3.74
Ju2
9.96
Ju3
6.13
Ju4
9.18
Ju5
14.7
Ju6
10.52
Keterangan
No
> Normal
Normal
< Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
> Normal
Normal
> Normal
> Normal
Normal
> Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
> Normal
< Normal
< Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
> Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
< Normal
> Normal
Normal
> Normal
< Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
> Normal
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
Kode
Jumlah
Sampel Leukosit
(sel/103
µl)
Ju7
10.47
Ju8
7.92
Ju9
2.18
Ju10
7.68
Ju11
7.91
Ju12
3.73
Ju13
12.21
Ju14
4.87
Ju15
14.01
Ju16
7.12
Ju17
8.95
Ju18
4.36
Ju19
13.18
Ju20
4.26
Ju21
12.54
Ju22
7.71
Ju23
6.77
Ju24
6.43
Ju25
9.52
Ju26
15.95
Ju27
8.18
Ju28
8.02
Ju29
9.97
Ju30
6.25
Keterangan
> Normal
Normal
< Normal
Normal
Normal
< Normal
> Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
> Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Dari tabel diatas, dapat dibuat tabel
distribusi data berdasarkan kategori status
kenormalan jumlah leukosit menjadi tabel
berikut :
Tabel 3.3 Tabel Distribusi Data Pasien
Jumlah Leukosit Berdasarkan Status
Kenormalan
Kategori
Jumlah
Frekuen Persentas
Leukosit Darah
si
e(%)
(sel/103 µl)
Kurang dari Normal
25
12
(< 4.00)
Normal
124
58
(4.01 – 10.00)
Lebih dari Normal
62
30
( > 10.00 )
Dari data hasil pemeriksaan tabel 4.1,
sampel kadar C Reaktif Protein kemudian
23
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
ditentukan
status
kenormalan
sampel
No
Kode
Sampel
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
J38
J39
J40
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
F28
F29
F30
F31
F32
F33
F34
F35
F36
F37
F38
F39
M1
M2
M3
M4
M5
M6
dengan ketentuan normal bila kadar C
Reaktif Proteinnya kurang dari 10 mg/l dan
abnormal bila kadar C Reaktif Proteinnya
mencapai lebih dari atau sama dengan 10
mg/l.
Tabel 3.4 : Tabel Keterangan Kadar C
ReaktifProtein Berdasarkan Nilai Normal
No Kode
Kadar
C Keterangan
Sampel
Reaktif
Protein
(mg/l)
1
J1
4
Normal
2
J2
3
Normal
3
J3
10
Abnormal
4
J4
2
Normal
5
J5
2
Normal
6
J6
12
Abnormal
7
J7
123
Abnormal
8
J8
12
Abnormal
9
J9
3
Normal
10 J10
3
Normal
11 J11
86
Abnormal
12 J12
6
Normal
13 J13
5
Normal
14 J14
21
Abnormal
15 J15
5
Normal
16 J16
29
Abnormal
17 J17
4
Normal
18 J18
5
Normal
19 J19
34
Abnormal
20 J20
2
Normal
21 J21
33
Abnormal
22 J22
19
Abnormal
23 J23
15
Abnormal
24 J24
9
Normal
25 J25
40
Abnormal
26 J26
2
Normal
27 J27
4
Normal
28 J28
14
Abnormal
29 J29
3
Normal
30 J30
4
Normal
31 J31
4
Normal
32 J32
2
Normal
33 J33
3
Normal
34 J34
4
Normal
35 J35
19
Abnormal
36 J36
2
Normal
37 J37
2
Normal
24
Kadar
Reaktif
Protein
(mg/l)
4
4
7
110
58
2
9
2
32
6
9
13
17
28
46
18
24
21
28
2
25
7
15
2
5
15
13
3
32
5
10
2
8
3
2
4
3
3
49
2
3
8
15
5
11
5
10
38
C Keterangan
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No
Kode
Sampel
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
M7
M8
M9
M10
M11
M12
M13
M14
M15
M16
M17
M18
M19
M20
M21
M22
M23
M24
M25
M26
M27
M28
M29
M30
M31
M32
M33
M34
M35
M36
M37
M38
M39
M40
M41
M42
M43
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
Kadar
Reaktif
Protein
(mg/l)
9
2
8
17
13
3
2
2
17
11
159
2
69
7
17
2
22
10
70
2
2
35
6
18
2
27
2
18
7
2
2
5
30
2
62
38
14
11
2
2
13
27
2
3
3
4
2
62
C Keterangan
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
25
No
Kode
Sampel
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20
A21
A22
A23
A24
A25
A26
Me1
Me2
Me3
Me4
Me5
Me6
Me7
Me8
Me9
Me10
Me11
Me12
Me13
Me14
Me15
Me16
Me17
Me18
Me19
Me20
Me21
Me22
Me23
Me24
Me25
Me26
Me27
Me28
Me29
Me30
Me31
Me32
Me33
Kadar
Reaktif
Protein
(mg/l)
2
66
46
11
12
2
19
5
4
22
2
4
48
32
4
32
9
13
54
3
40
25
3
73
69
43
7
55
8
10
46
4
67
6
2
9
121
30
5
19
42
3
11
8
4
2
63
16
C Keterangan
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No
Kode
Sampel
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
Ju1
Ju2
Ju3
Ju4
Ju5
Ju6
Ju7
Ju8
Ju9
Ju10
Ju11
Ju12
Ju13
Ju14
Ju15
Ju16
Ju17
Ju18
Ju19
Ju20
Ju21
Ju22
Ju23
Ju24
Ju25
Ju26
Ju27
Ju28
Ju29
Ju30
Kadar
Reaktif
Protein
(mg/l)
2
25
16
22
15
8
106
8
2
6
18
26
48
11
111
2
36
9
4
28
58
4
2
15
12
52
2
2
181
13
Abnormal
≥ 10
C Keterangan
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
103
Data
49
kedua
variabel
tersebut
kemudian dihubungkan sesuai dengan
masing-masing
dihitung
kategori
frekuensi
dan
selanjutnya
presentasenya
seperti pada tabel 4.6, dan ditampilkan
dalam gambar 4.1 untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas.
Tabel 4.6 Tabel Kontingensi Jumlah
Leukosit dan Kadar C Reaktif Protein
Kategori
Kadar C Reaktif Protein ( mg/l )
Jumlah
Leukosit
Nor
Persen Abnor Persen
Darah
mal
tase
mal
tase
(sel/103 µl)
< 10 ( % )
≥ 10
(%)
Kurang dari
Normal
21
84
4
16
(< 4.00)
Normal
70
56
54
44
(4.01 – 10.00)
Lebih
dari
Normal
19
31
43
69
( > 10.00 )
70
80
54
60
40
Dari tabel diatas dapat dibuat tabel
20
distribusi data kadar C Reaktif Protein
43
21
19
4
0
Leukosit < 4000Leukosit
sel/µl 4001-10.000
Leukosit
(< Normal)
> 10.000
sel/µl sel/µl
(Normal)
berdasarkan kategori status kenormalan
CRP Normal
(> Normal)
CRP Abnormal
menjadi tabel berikut :
Tabel 3.5 Tabel Distribusi
Kadar C Reaktif Protein
Status Kenormalan
Kategori
Kadar
C
Frekuensi
Reaktif
Protein
(mg/l)
Normal
108
< 10
Gambar 4.1 Diagram Kontingensi Jumlah
Leukosit dan Kadar C Reaktif Protein
Data Pasien
Berdasarkan
4. Pembahasan
Berdasarkan
Persentase
(%)
hasil
pengamatan
terhadap 211 pasien febris di Rumah Sakit
Mitra Keluarga Surabaya, didapatkan nilai
51
chi, χ2 = 22,57. Berarti ada hubungan yang
26
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
signifikan antara jumlah leukosit dengan
cepat
kadar C Reaktif Protein.
infeksius (Guyton, 2007: 451).
Pada
pasien
anak-anak
yang
dan
kuat
terhadap
agen-agen
Dari lima jenis leukosit, neutrofil
mengalami gejala febris didapatkan bahwa
mempunyai
peranan
jumlah leukosit dapat meningkat atau
menjalankan
fungsi
cenderung
terdapat
perlindungan tubuh yaitu menyerang dan
peningkatan dari kadar C Reaktif Protein.
menghancurkan bakteri, virus atau agens
Hal ini ditunjukkan dari cukup tingginya
penyebab cedera lainnya, mencapai 60%
prosentasi dari kadar C Reaktif Protein
dari jumlah leukosit. Pada keadaan infeksi
lebih dari normal pada jumlah leukosit yang
jaringan yang berat, sel tersebut bekerja
normal
yang
lebih cepat pada daerah yang terinfeksi,
meningkat. Oleh sebab itu, perlu adanya
melakukan fungsinya, dan kemudian masuk
pemeriksaan ulang kadar C Reaktif Protein
dalam proses ketika sel-sel itu sendiri
pada kasus-kasus meningkatnya jumlah
musnah.
normal
dan
leukosit
jumlah
yang
leukosit
leukosit
dalam
Jenis lain dari leukosit yang juga
peningkatan kadar C Reaktif Protein untuk
ikut berperan adalah monosit, yang dari
memastikan
jumlahnya tidak begitu besar, hanya 3
diagnosa
tersebut
disertai
untuk
dengan
hubungan
tidak
tetapi
besar
pasien.
Adanya
disebabkan
oleh
sampai 8% dari jumlah leukosit tapi sifat
beberapa kemungkinan, diantaranya adalah
dari sel ini sangat fagositik dan sangat aktif.
meningkatnya
Monosit
jumlah
leukosit
yang
yang
merupakan
awal
dari
disebabkan oleh infeksi bakteri dapat
makrofag jaringan, dapat membengkak
meningkatkan kadar C Reaktif Protein.
hingga lima kali lipat
Meningkatnya jumlah leukosit pada
dan mempunyai
kemampuan hebat untuk memberantas
inflamasi menurut Sloane (2003: 223),
agen-agen penyakit di dalam jaringan.
sesuai dengan fungsi dari leukosit yaitu
Kemampuan
makrofag
asing,
virus.
menyerang dan menghancurkan bakteri,
Peningkatan jumlah leukosit merupakan
virus, dan agen-agen merugikan lain yang
gambaran umum reaksi radang (Robbins,
menyerbu masuk ke dalam tubuh, dimana
2008: 63). Sebagian besar leukosit diangkut
netrofil
secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan
menghancurkan bakteri, bahkan di dalam
mengalami peradangan serius, dengan
sirkulasi darah. Netrofil dan makrofag
bakteri
dan
demikian menyediakan pertahanan yang
27
dapat
yang
dan
untuk melindungi tubuh terhadap benda
termasuk
jaringan
neutrofil
menyerang
terutama
dan
The JaMMiLT
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
dapat bergerak melalui jaringan dengan
Dari 211 pasien, didapatkan jumlah
gerakan seperti amuba (Guyton, 2007: 452)
leukosit kurang dari normal sebanyak 12
Fungsi neutrofil dan makrofag yang
persen, jumlah leukosit normal 58 persen,
terpenting adalah fagositosis, yang berarti
dan jumlah leukosit lebih dari normal
pencernaan seluler terhadap agen yang
sebanyak 30 persen, sedangkan untuk kadar
mengganggu. Sebagian besar struktur alami
C Reaktif Protein normal sebanyak 51
dalam jaringan memiliki permukaan halus,
persen dan abnormal 49 persen. Dari
yang dapat menahan fagositosis, tetapi jika
jumlah leukosit kurang dari normal,
permukaannya
kecenderungan
persen mempunyai kadar C Reaktif Protein
fagositosis akan meningkat. Sebagian besar
normal. Dari jumlah leukosit normal 56
bahan alami tubuh mempunyai selubung
persen mempunyai kadar C Reaktif Protein
protein pelindung yang menolak fagositosis
normal. Sedangkan dari jumlah leukosit
dimana sebaliknya, sebagian besar jaringan
lebih dari normal mempunyai kadar C
mati dan partikel asing tidak mempunyai
Reaktif Protein normal hanya 31 persen.
kasar,
84
selubung pelindung sehingga jaringan atau
Pengukuran kadar C Reaktif Protein
partikel tersebut mempunyai subyek untuk
dapat dilakukan secara berulang sebagai
difagositosis.
tubuh
monitoring terhadap pengobatan atau terapi
membentuk antibodi untuk melawan agen
yang diberikan. Menurunnya kadar C
infeksius
Reaktif
Sistem
seperti
imun
bakteri.
Antibodi
Protein
dapat
diindikasikan
kemudian melekat pada membran bakteri
terjadinya penurunan reaksi inflamasi pada
dan dengan demikian membuat bakteri
tubuh,
menjadi
pengobatan bisa dikatakan berhasil.
rentan
khususnya
terhadap
fagositosis (Guyton, 2007: 453)
dengan
demikian
terapi
atau
5. Kesimpulan
Menurut Baratawidjaja (2009, 36),
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengukuran C Reaktif Protein digunakan
pembahasan
maka
untuk menilai aktivitas penyakit inflamasi,
kesimpulan bahwa ada hubungan yang
dimana C Reaktif Protein dapat meningkat
signifikan antara jumlah leukosit dengan
100 x atau lebih dan berperan pada imunitas
kadar C Reaktif Protein. Bagi peneliti
non spesifik yang dengan bantuan Ca++
selanjutnya Dapat kiranya menggunakan
dapat mengikat berbagai molekul yang
penelitian
ditemukan pada permukaan bakteri atau
melakukan
jamur.
mengenai hubungan jumlah netrofil dengan
ini
sebagai
penelitian
kadar C Reaktif Protein.
28
dapat
diambil
bahan
untuk
selanjutnya
The JaMMiLT
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi
Fisiologi. EGC. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Underwood. 1999. Patologi Umum dan
Sistematik. EGC. Jakarta.
Widmann,FK. 1983. Tinjauan Klinis atas
Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Edisi 9. EGC. Jakarta.
Anonim. 2010. Gangguan Pengaturan
Suhu
Tubuh.
http://nursingbegin.com/tg/febris.
diakses 22 Agustus 2011.
Zainnudin. 1999 Metode Penelitian.
Universitas
Airlangga
Press.
Surabaya.
Anonim. 2011. Medical Record. RS.Mitra
Keluarga. Surabaya.
Baratawidjaja KG. Rengganis Iris. 2009.
Imunologi Dasar. Edisi revisi 8.
Jakarta.
Corwin EJ. 2000. Patofisologi. EGC.
Jakarta.
Hall, Guyton. 2007. Fisiologi Kedokteran.
Edisi revisi 11. EGC. Jakarta.
Kee, JL. 1997. Pemeriksaan Laboratorium
dan Diagnostik, Edisi revisi 2.
EGC. Jakarta.
Kresno SB. 1991. Imunologi : Diagnosis
dan Prosedur Laboratorium. Edisi
revisi 2. FKUI. Jakarta.
Moore, Elaine. 2007. C Reactive Protein
Test.http://www.suite101.com/lim
elight_print.cfm/creactive_protein
_test. diakses 24 Februari 2011.
Evelyn. 2006. Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis. Edisi
revisi 29. Gramedia. Jakarta.
Price,
SA.
1984.
EGC.Jakarta.
dan
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi 6.
Tarsito. Bandung.
Afriyanti, Esi. 2008. Peranan C Reaktive
Protein (CRP) sebagai parameter
Diagnosis Sepsis Neonatorum.
http://www.repository.unand.ac.id/
771/1/artikel_penelitian_CRP_Esi.
doc. diakses 24 Februari 2011.
Pearce,
ISSN 2597-3681
Back Issue Vol. 2. No.2
Patofisiologi.
Robbins, SL. 2009, Patologi. EGC. Jakarta.
29
Download