ISSN 1978 - 2365 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 10 No. 1 Juni 2011 : 1 - 8 METODA PENENTUAN NILAI FREKUENSI DAN NILAI KAPASITOR MINIMUM GENERATOR INDUKSI PHASA TIGA BERPENGUATAN SENDIRI 1) Zuhaidi 1, Rina Irawati 1, dan Azri 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi energi Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Telp. (021) 7203530, Cipulir Keb. Lama, Jakarta Selatan 2) Universitas Andalas Padang [email protected] ABSTRAK Kebutuhan akan pembangkit energi non-konvensional membuat generator induksi mendapat prioritas karena biaya yang lebih murah, brushless rotor dan juga tak memerlukan sumber DC. Untuk menjadikan generator induksi ber-eksitasi sendiri, dibutuhkan kapasitor sebagai sumber eksitasi, yang besarnya dapat ditentukan dengan metoda impedansi loop. Penentuan nilai kapasitor dengan menggunakan metoda impedansi loop akan menghasilkan dua buah persamaan real dan imajiner. Selanjutnya dapat ditentukan nilai frekuensi dan nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk masing-masing nilai reaktansi magnetisasi jenuh dan reaktansi megnetisasi maksimum. Pengujian dilakukan pada kecepatan 0.8, 0.9, 1 pu dan tahanan beban 1.25, 1,838, ∞ pu. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa frekuensi berbanding lurus dengan tahanan beban dan kecepatan putar generator sedangkan nilai kapasitor berbanding terbalik dengan tahanan beban dan kecepatan putar generator. Kata Kunci : Pembangkit energi non-konvensional, Self-Excited Induction Generator, frekuensi, kapasitor ABSTRACT The need for non-conventional energy generation makes the induction generator to get a good priority, because of lower cost, brushless rotor and also do not require a DC source. To make self-excitation induction generator (SEIG), it takes a capacitor as a source of excitation, which amount can be determined by using the loop impedance method. Determination the value of the capacitor using loop impedance method will produce two pieces of real and imaginary equations. Furthermore, the frequency value can be determined and the minimum capacitor value required for saturated magnetization reactance and the reactance megnetisasi maximum respectively. Tests are conducted at a speed of 0.8, 0.9, 1 pu and the load resistance 1:25, 1.838, ∞ pu. The results obtained showed that the frequency is proportional to the resistance load and rotational speed generator while the value of the capacitor is inversely proportional to the resistance load and rotational speed generator. Key Words: non-conventional energy plant, Self-Excited Induction Generators, frequency, capacitor Naskah diterima: 18 Februari 2011, dinyatakan layak muat : 20 April 2011 1 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 10 No. 1 Juni 2011 : 1 - 8 2 PENDAHULUAN Tujuan Penentuan nilai kapasitor eksitasi yang Latar Belakang Generator induksi mempunyai konstruksi dan operasi yang mirip dengan motor induksi. Jika motor induksi berputar pada kecepatan yang sedikit lebih rendah dari kecepatan sinkronnya, maka motor akan memberikan daya dari sumber AC untuk menggerakkan digunakan untuk membangkitkan tegangan nominal SEIG pada beban yang bervariasi dan penentuan nilai frekuensi dan kapasitor minimal untuk membangkitkan tegangan untuk beban yang bervariasi dan kecepatan SEIG konstan. beban. Jika beban diganti dengan penggerak Metodologi utama dan rotor diputar dengan kecepatan di Metodologi yang digunakan adalah melakukan atas kecepatan sinkronnnya, maka motor akan pengamatan pada rangkaian ekivalen motor beroperasi sebagai generator induksi dan induksi mencatu generator induksi. daya ke busbar atau jaringan sementara pada saat yang sama mengambil arus magnetisasi atau daya reaktif dari busbar. Generator induksi mempunyai beberapa keterbatasan, karena tidak ada rangkaian medan eksitasi yang terpisah dari rangkaian jangkar, sehingga generator tidak dapat menghasilkan daya reaktif. Kenyataannya, generator ini menyerap daya reaktif, karena itu suatu sumber daya reaktif eksternal harus dihubungkan ke generator setiap waktu untuk mendapatkan medan magnetik demikian motor pada statornya, induksi dapat dengan berfungsi sebagai generator sepanjang kapasitor mampu mencatu daya reaktif yang diperlukan generator dan beban yang dilayani generator, fenomena ini dikenal dengan Self-Excited untuk parameter Dari analisa terhadap rangkaian ekivalen generator induksi didapatkan dua persamaan dalam F dan Xc yang diturunkan dari pemisahan persamaan dalam bentuk real dan imajiner. Kedua persamaan dipecahkan dengan mencari akar persamaan dari kedua persamaan di atas. Setelah didapatkan nilai Xc, maka kemudian dilakukan perhitungan nilai kapasitor minimum. Penentuan nilai frekuensi dan kapasitor dengan menggunakan metoda impedansi loop ini bukanlah metoda yang baru, tapi dengan menggunakan metoda ini dapat ditentukan nilai frekuensi dan kapasitor pada saat reaktansi magnetisasi jenuh dan maksimum. Motor induksi yang dipergunakan Induction Generator (SEIG). Untuk Self Excited Induction Generator mendapatkan berdiri sendiri atau tidak tersambung ke atau Generator Induksi Penguatan Sendiri, jaringan sehingga nilai frekuensi yang mesin induksi beroperasi pada daerah jenuh, dihasilkan merupakan nilai frekuensi keluaran oleh karena itu kapasitor harus mempunyai dari generator. Nilai frekuensi yang dihasilkan harga reaktansi magnetisasi XM selalu berada di dari perhitungan dibandingkan nilainya dengan daerah jenuh. nilai frekuensi yang dihasilkan oleh motor Metoda Penentuan Nilai Frekuensi Dan Nilai Kapasitor Minimum Generator Induksi Phasa Tiga Berpenguatan Sendiri induksi sebagai objek uji yang telah dirubah keterangan: menjadi generator induksi. RL = resistan beban 3 XC = reaktansi kapasitif kapasitor Rangkaian Ekivalen Generator Induksi Rangkaian ekivalen motor induksi phasa tiga dapat diwakili oleh rangkaian satu phasa seperti ditunjukkan pada gambar 1. F = frekuensi per unit = fg fs fg = frekuensi generator fs = frekuensi sinkron v = kecepatan rotor Model Matematis Untuk rangkaian gambar 2 di atas, persamaan loop untuk arus adalah : Z. I = 0 Gambar 1. Rangkaian umum motor induksi. keterangan: RS = resistan kumparan stator Xls = reaktansi bocor kumparan stator XM = reaktansi magnetisasi RM = rugi-rugi resistan Rr = resistan kumparan rotor Xlr = reaktansi bocor kumparan rotor s = slip Dimana Z adalah : æ æ æ Rr ö ö Rs ö æ jX c æ RL öö ç çç ç ÷ ç è F - v ÷ø + JX r ÷÷ || jX m ÷ + F + jX s + çç - F 2 || çè F + jX L ÷ø ÷÷ ø ø è èè ø 2.1 Generator Induksi penguatan sendiri bekerja dalam keadaan mantap, sehingga arus loop I ≠ 0. Oleh karena itu pada persamaan 2.1, Z = 0. Pemisahan bagian real dan imajiner dari persamaan 2.1 didapatkan dua persamaan: Jika motor induksi beroperasi sebagai generator induksi maka rangkaian ekivalen generator Bagian Real: induksi memiliki beberapa parameter tambahan -a1F3+a2F2+(a3Xc+a4)F+a5Xc = 0 seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Bagian Imajiner: RS F jXls -b1F4+b2F3+(b3Xc+b4)F 2–(b5Xc+b6)F jXlr –Xcb7=0 RL F j Xc F2 jXM RM 2.2 Rr F -v 2.3 dimana: a1= RL X ls X lr + RL X ls X m + RL X lr X m + X L X lr Rs Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Generator Induksi. + X L X ls Rr + X L X m R s + X L X m Rr Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 10 No. 1 Juni 2011 : 1 - 8 4 a2= vR L X ls X lr + vRL X ls X m + vR L X lr X m Dari persamaan kedua di atas didapatkan persamaan + vRL X L X lr + vRs X L X m K4F4 – K3F3 + K2F2 – K1F – K0 = 0 a3= Rr X L + Rr X ls + Rr X m + R s X lr + R L X lr + Rs X m + RL X m Yang digunakan untuk menentukan nilai f ( frekuensi ). Selanjutnya nilai frekuensi digunakan untuk a4= R L R s Rr menghitung nilai minimum kapasitor. a5= vX lr R L + vX lrRs + vX m R L + vX m Rs Listing Program dan Flowchart b1= X L X ls X lr + X L X ls X m + X L X lr X m b2= vX L X ls X lr + vX L X ls X m + vX L X lr X m b3= X L X lr + X L X m + X ls X lr + X ls X m + X lr X m b4= R L X lr R s + R L R r X lr + R L Rs X m + R L X m Rr + R s Rr X L b5= vX L X lr + vX L X m + vX lr X ls + vX ls X m + vX lr X m b6= vR L R s X lr + vR L Rs X m 2.3. Penentuan nilai C minimum bagian real ( persamaan 2.2) didapatkan Xc = a1 F 3 - a 2 F 2 - a 4 F a 3 F - a5 Dari bagian imajiner ( persamaan 2.3 ) didapatkan : b1 F 4 - b2 F 3 - b4 F 2 + b6 F Xc = b3 F 2 - b5 F - b7 % Listing Program % clear all; clc; format long Rs = 0.077; Rr = 0.030; Xls = 0.055; Xlr = Xls; v = 1; RL = 1.25; XL = 0; Xm = 1.74; fb = 50; Zb = 689.655; % % Persamaan matematis bagian Real b7= Rr R L + Rr R s Dari Listing Program T=Xlr+Xm; W=(Xls+((Xls*Xm)/(Xls+Xm))); a1=(RL*T*W)+(XL*T*(Rs+Rr)); a2=v*T*((RL*W)+(Rs*XL)); a3=(Rr*(XL+T))+(T*(Rs+RL)); a4=RL*Rs*Rr; a5=v*T*(RL+Rs); % Persamaan matematis bagian imajiner b1=XL*T*W; Metoda Penentuan Nilai Frekuensi Dan Nilai Kapasitor Minimum Generator Induksi Phasa Tiga Berpenguatan Sendiri b2=v*b1; b3=T*(XL+W); b4=(RL*T*(Rs+Rr))+(Rs*Rr*XL); b5=v*b3; b6=v*RL*Rs*T; b7=Rr*(RL+Rs); % Pembentukan Koefisien K K4=((a1*b3)-(a3*b1)); K3=-((a2*b3)+(a1*b5)-(a3*b2)… -(a5*b1)); K2=(a2*b5)+(a3*b4)-(a4*b3)… -(a1*b7)-(a5*b2); K1=-((a3*b6)+(a5*b4)-… (a4*b5)-(a2*b7)); K0=(a4*b7)+(a5*b6); % Pencarian akar F Z=[K4 K3 K2 K1 K0]; Y=roots(Z); if and (imag(Y(1))==0,imag(Y(2))==0) F1=Y(2); F2=Y(1); elseif and (imag(Y(1))==0,imag(Y(3))==0) F1=Y(3); F2=Y(1); elseif and (imag(Y(1))==0,imag(Y(4))==0) F1=Y(4); F2=Y(1); elseif and (imag(Y(2))==0,imag(Y(3))==0) F1=Y(3); F2=Y(2); elseif and (imag(Y(2))==0,imag(Y(4))==0) F1=Y(4); F2=Y(2); elseif and (imag(Y(3))==0,imag(Y(4))==0) F1=Y(4); F2=Y(3); End % Mencari Nilai C Xc1=((a1*F1^3)-(a2*F1^2)-… (a4*F1))/((a3*F1)-(a5)); Xc2=((b1*F2^4)-(b2*F2^3)… -(b4*F2^2)+(b6*F2))/((b3*F2^2)(b5*F2)-(b7)); C1=1/(2*pi*fb*Zb*Xc1); C2=1/(2*pi*fb*Zb*Xc2); Flowchart Program 5 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 10 No. 1 Juni 2011 : 1 - 8 6 C = 4.10-6 Farad HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan didasarkan pada besaran Parameter Mesin Induksi Spesifikasi motor yang digunakan dalam uji coba ini adalah: Jumlah phasa :3 Tegangan Y / Δ : 690 / 400 V Arus Y / Δ : 0.58 / 1 A Daya : 0.27 kW Frekuensi : 50 Hertz Kecepatan : 1500 rpm Motor induksi dijalankan pada keadaan tanpa beban atau tanpa beban mekanis perunit (pu) = 400 V Arus dasar = 0.58 A Impedansi dasar = = 1500 rpm Frekuensi dasar = 50 Hz Besar nilai parameter mesin dalam pu: - R1= 0.077 pu - R2 = 0.030 pu - X l = 0.055 pu Penentuan persamaan reaktansi magnetisasi Kurva saturasi tanpa beban dari mesin ditentukan pada rating frekuensi normal 50 Hz. Kurvanya seperti pada gambar 3. mengukur langsung besarnya tahanan terminal Kemudian dilakukan percobaan rotor tertahan, percobaan ini dilakukan pada saat mesin beroperasi sebagai motor, kemudian rotor ditahan sehingga tidak berputar. Percobaan ini bertujuan untuk mencari nilai Kurva Reak tansi Magnetisasi 1 Tegangan Celah Udara (Em) stator motor dengan menggunakan Ohmmeter. = 689.6 W Kecepatan dasar reaktansi magnetik ( XM ) serta tahanan rotor tahanan stator (R1) yang dilakukan dengan Vdasar Idasar = Vdasar.Idasar = 232 VA Daya dasar diasumsikan sama dengan reaktansi stator (X1). Kemudian dilakukan uji DC untuk dengan Tegangan dasar mencari reaktansi tanpa beban ( XNL ) yang (R2). sama spesifikasi name plate mesin, yaitu: eksternal. Percobaan beban nol bertujuan untuk Nilai reaktansi ini (XNL) berguna untuk mencari dengan base 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Reaktansi Magne tisas i (Xm ) reaktansi bocor stator ( X1). Dari uji-uji di atas didapatkan nilai parameter mesin sebagai berikut: R1 = 53.1 Ohm R2 = 20.9 Ohm X1 = 38.0 Ohm XC = 975.6 Ohm Gambar 3. Kurva Reaktansi Magnetisasi Untuk mendapatkan reaktansi magnetisasi pada tegangan celah udara, Em, yang berubah-ubah, mesin digerakkan pada kecepatan sinkronnya dengan menggunakan motor DC dan sumber tegangan sinusoidal variabel pada f = 50 Hz. Sumber tegangan Metoda Penentuan Nilai Frekuensi Dan Nilai Kapasitor Minimum Generator Induksi Phasa Tiga Berpenguatan Sendiri 7 dipasangkan pada stator mesin induksi selama Tabel 2. Tabel perbandingan frekuensi simulasi rotornya digerakkan oleh motor DC pada dengan frekuensi terukur dan C simulasi pada kecepatan konstan sama dengan kecepatan Xm maksimum sinkronnya, kemudian divariasikan dan tegangan diukur sumber arusnya. Dari pengukuran didapatkan nilai Xm (saturasi) = 1.74 pu Xm (maksimal) = 2.61 pu Hasil Simulasi Simulasi dilakukan dengan mengambil nilai reaktansi magnetisasi (X m) saat saturasi (jenuh) sebesar 1.74 pu dan saat maksimum sebesar 2.61 pu. Tegangan terminal Dari tabel 1 di atas terlihat persentase kesalahan antara frekuensi simulasi dan dipertahankan konstan 380 volt (0.95 pu) frekuensi terukur berkisar 0.2 % – 1.9 % dengan kecepatan divariasikan pada 0.8 pu, 0.9 dengan rata-rata 0.9 %, ini berarti frekuensi pu dan 1 pu, dan dengan berbagai nilai variasi perkiraan hasil simulasi mendekati frekuensi beban. Hasil frekuensi simulasi, frekuensi yang terukur pada keluaran generator. terukur dan CSimulasi dapat dilihat pada tabel 1 untuk reaktansi magnetisasi saturasi dan pada tabel 2 untuk reaktansi magnetisasi maksimum. Dari tabel 2 di atas terlihat persentase kesalahan antara frekuensi simulasi dan frekuensi terukur berkisar 0.3 % – 2.09 % Tabel 1. Tabel perbandingan frekuensi simulasi dengan rata-rata 1.2 %, ini berarti frekuensi dengan frekuensi terukur dan C simulasi pada perkiraan hasil simulasi mendekati frekuensi Xm saturasi (jenuh) yang terukur pada keluaran generator. Untuk kecepatan yang sama, frekuensi yang dihasilkan berbanding lurus dengan RL (tahanan beban), semakin besar RL maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin besar. Untuk RL yang sama, frekuensi yang dihasilkan berbanding lurus dengan kecepatan putar generator, semakin besar kecepatan maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin besar. Dari data CSimulasi , untuk kecepatan yang sama, semakin besar tahanan beban (R L), maka Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 10 No. 1 Juni 2011 : 1 - 8 8 semakin kecil nilai kapasitor (C) yang dibutuhkan untuk menghasilkan arus reaktif. Untuk tahanan beban (RL) yang sama, semakin besar putaran generator, maka nilai Induksi yang terhubung ke jala-jala tidak memerlukan kapasitor karena generator akan mengambil daya reaktif dari jala-jala. Saran kapasitor yang dibutuhkan akan semakin kecil. Metoda ini dapat digunakan sebagai KESIMPULAN DAN SARAN salah satu cara penentuan nilai kapasitas Kesimpulan pada generator induksi. Metoda impedansi loop ini dapat Perlu dilakukan percobaan mencari digunakan untuk menentukan nilai frekuensi kurva magnetisasi sampai pada keadaan dan nilai kapasitansi minimum dari generator induksi phasa tiga berpenguatan sendiri. Hasil frekuensi melalui pengukuran dan frekuensi melalui simulasi dengan metoda ini didapatkan persentase kesalahan rata-rata jenuh, agar diperoleh hasil simulasi yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA [1]. A.K Al Jabri dan A.I Alolah, Capacitance Requirement sebesar 0.9 % untuk keadaan XM saturasi dan Isolated Self-Exited Induction Generator. IEE Proceedings, Vol 1.2 % untuk keadaan XM maksimum. Nilai kapasitor yang didapatkan dari for 137,May 1990. [2]. A.K Tandon, S.S Murthy dan G.J Berg, hasil simulasi dengan metoda ini, untuk Steady State Analysis of Capacitor Self kecepatan generator 0.8 pu – 1 pu dengan Excited Induction Generator. IEE resistansi beban antara 1.25 pu - ∞ pu maka Proceedings Vol PAS 103 No3, March nilainya berkisar dari 5.17 pu – 2.58 pu. 1984. Untuk spesifikasi motor induksi dengan [3]. Nazir,Refdinal, Analisa Perilaku Mantap nilai parameter mesin seperti pada motor dari Generator Induksi Penguatan Sendiri percobaan ini yaitu : Rstator = 5.31 Ω, Rrotor = Dengan 20.9 Ω, Xlr = Xls = 38 Ω, untuk menjaga Jurusan Teknik Elektro UNAND. generator induksi selalu beroperasi didaerah jenuhnya dengan nilai frekuensi 1 pu maka Graw-Hill International. [5]. Chapra, Steven, Raymond Canale P, 1994, Metoda Numerik, Jakarta membutuhkan tegangan AC tapi membutuhkan mencatu daya ke jaringan. Untuk Generator Digeneralisasi, Machinery Fundamental 2nd Edition, Mc minimal 3.43 µF. kapasitor sebagai sumber daya reaktif dan akan Yang [4]. Chapman, Stephen J, 1991, Electricity nilai kapasitor minimum yang dipergunakan Self Excited Induction Generator tidak Model [6]. Theodore Wildi, 2002, Electrical Machines, Drives, and Power Systems, 5th edition, Prentice Hall