BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perlu

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini perlu diketahui bahwa perkembangan ritel di Banjarnegara
sangat pesat. Perkembangan ritel yang semakin modern, membuat pemilik
usaha ritel harus mampu dan bisa mengantisipasi persaingan yang ada.
Persaingan semakin terasa dengan makin banyaknya kemudahan yang
ditawarkan peritel untuk konsumen, seperti suasana nyaman, lingkungan
bersih, relative aman dari tindakan kriminalitas, variasi barang lengkap,
kualitas barang terjamin, pelayanan yang baik, kemudahan dalam
bertransaksi, serta program promosi yang gencar dilakukan oleh peritel
melalui media elektronik maupun media cetak.
Peritel harus memiliki strategi untuk memunculkan minat beli
konsumennya. Pada era teknologi seperti ini, banyak perusahaan yang
memiliki produk dan tipe pelayanan yang sama, sehingga peritel sulit
memposisikan (positioning) dirinya kekonsumen. Differentiattion yang
dilakukan banyak perusahaan ritel tidak bertahan lama karena para pesaing
akan mencontoh dan dapat membuatnya menjadi lebih baik, sehingga
diperlukanya strategi pemasaran emotional marketing, store theatrics dan
store atmoshpherics.
Pelanggan yang puas dan loyal merupakan aset penting bagi sebuah
ritel. Sehingga sangat perlu memilih strategi marketing terbaik untuk menjadi
ujung tombak bagi perusahaan. Semakin berkembangnya dunia marketing,
1
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
2
maka penggunaan emotional marketing merupakan salah satu alternatif dalam
memenangkan hati pelanggan. Menurut Robinette (2001) dalam Susilo
(2015) mengungkapkan definisi emotional marketing adalah teknik yang
digunakan perusahaan dalam membangun hubungan berkelanjutan yang
membuat pelanggan merasa dihargai. Tehnik emotional marketing yang tepat
dapat menyentuh hati pelanggan, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk
mengingat apa pesan yang dijual oleh perusahaan.
Pergelaran produk adalah cara menambah informasi untuk konsumen
dan dapat memunculkan minat beli dari konsumen yang belum memiliki
rencana untuk membeli produk tersebut. Store theatrics merupakan suatu
pameran atau pagelaran produk yang memicu konsumen untuk membeli
produk yang dipamerkan. Ritel bukan hanya sekadar menjual produk tetapi
lebih merupakan suatu pameran atau pagelaran produk yang memicu
konsumen untuk membeli produk yang dipamerkan. Store theatric dapat
menjadi senjata yang ampuh bagi kebanyakan peritel untuk mendapatkan
competitive advantage yang mampu membedakan antara satu ritel dengan
yang lainnya (Simamora, 2003).
Peritel harus menciptakan suasana toko atau atsmosfer yang
mendukung emosi konsumen untuk berbelanja. Menurut Simamora (2003),
store atmospherics adalah keseluruhan efek emosional yang diciptakan oleh
atribut fisik toko dimana hendaknya mampu memuaskan kedua belah pihak
yang terkait, peritel dan para konsumennya. Peritel harus menciptakan
atmosfer
yang merangsang pembelian,
sebuah
ritel
harus
mampu
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
3
membangkitkan minat untuk berbelanja dalam benak konsumen. Dengan
adanya pemajangan barang dan suasana toko yang menarik, dapat
menimbulkan hasrat atau niat konsumen untuk melakukan suatu pembelian
(Manning dan Reece, 2001) dalam (Wijaya, 2013).
Konsumen merupakan pihak luar yang mempunyai hubungan dengan
perusahaan. Hubungan tersebut terkait dengan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Minat beli (purchase intention) terhadap produk atau
jasa merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana pembelian
konsumen. Menurut (Howard, 1994) dalam (Samuel, 2008) minat beli
(purchase intention) merupakan pernyataan mental dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Hal ini diperlukan pemasar maupun ahli ekonomi untuk menggunakannya
dalam memprediksi perilaku konsumen di masa yang akan datang
Depo Pelita adalah sebuah perusahaan ritel yang sedang berkembang
pesat di Banjarnegara, Jawa Tengah. Ritel yang menyediakan bahan
bangunan, perlengkapan elektronik dan mebel dalam satu toko merupakan
strategi yang membedakan dengan ritel pesaing. Kemudahan dalam
berbelanja dalam satu toko membuat konsumen tidak perlu berpindah ritel
dalam berbelanja. Produk yang dijual memiliki varian berkualitas tinggi
namun memiliki harga terjangkau, hal tersebut semakin memunculkan minat
beli konsumen.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Susilo (2015) yang menganalisis pengaruh emotional marketing terhadap
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
4
purchase intention melalui brand awarnes pada produk dove personal care di
Surabaya. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa emotional marketing
berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention. Pada purchase
intention diketahui bahwa terdapat motif rasional dan emosional, Wijaya
(2013) meneliti tentang pengaruh store image, store atmospherics, dan store
theatrics terhadap purchase intention pada the body shop galaxy mall
Surabaya. Penelitian tersebut menunjukan bahwa store theatrics dan store
atmospherics berpengaruh terhadap purchase intention.
Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah
tempat yang digunakan, penelitian terdahulu meneliti di Surabaya sedangkan
penelitian ini di Kabupaten Banjarnegara. Perbedaan lainya pada penelitian
terdahulu
menggunakan
variabel
brand
awarness
sebagai
variabel
intervening sedangkan penelitian ini saya menghilangkan brand awarness
dan menggantikannya dengan store theatrics dan store atmospheric ssebagai
variabel dependen.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul
“ANALISIS
PENGARUH
EMOTIONAL
MARKETING,
STORE
THEATRICS DAN STORE ATMOSPHERICS TERHADAP PURCHASE
INTENTION” (Studi Pada Konsumen di Depo Pelita Banjarnegara).
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah.
1. Apakah emotional marketing secara parsial berpengaruh terhadap
purchase intention?
2. Apakah store theatrics secara parsial berpengaruh terhadap purchase
intention?
3. Apakah store atmospherics secara parsial berpengaruh terhadap purchase
intention?
4. Apakah emotional marketing, store theatrics, dan store atmospherics
secara simultan berpengaruh terhadap purchase intention?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan dengan melihat masalah yang ada, maka penelitian ini
akan membatasi masalah:
1. Penelitian dilakukan di Depo Pelita Banjarnegara.
2. Objek dalam Penelitian ini adalah konsumen di Depo Pelita Banjarnegara.
3. Variabel yang di teliti adalah emotional marketing, store theatrics dan
store atmospherics.
4. Rentang waktu dalam penelitian bulan Juni-Juli 2016.
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
6
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh secara parsial emotional marketing terhadap
purchase intention.
2. Mengetahui pengaruh secara parsial store theatrics terhadap purchase
intention.
3. Mengetahui pengaruh secara parsial store atmospherics terhadap purchase
intention.
4. Mengetahui apakah emotional marketing, store theatrics, dan store
atmospherics berpengaruh secara simultan terhadap purchase intention.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat di jadikan acuan dalam mengembangkan
perusahaan agar lebih maju, sebagai bahan pertimbangan khususnya dalam
strategi pemasaran yang akan diterapkan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana (S1), serta menambah
wawasan dalam berfikir secara kritis dan sistematis dalam kasus di bidang
pemasaran.
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
7
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti-peneliti
selanjutnya khususnya di bidang pemasaran emotional marketing, store
theatrics dan store atmoshpherics terhadap purchase intention.
Analisis Pengaruh Emotional Marketing…, Hendrik Wibiyantoro Pamungkas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
Download