Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 : Hal. 181 - 193 I S S N . 1 6 9 3 - 2 5 8 7 Jurnal Oftalmologi Indonesia JOI Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA 182 JOI SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA Fitria Romadiana, Ratna Doemilah Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Unair/ RSU Dr. Soetomo Surabaya ABSTRACT The aim of eyelid reconstruction is not only to maintain its normal function and good cosmetic but also to cover the eyeball from the environtment. Some times to close a large defect of the eyelid, skin flap is needed for reconstruction. Flap is tissue movement from a part of the body to another part in which the blood supply is maintaned by pedicle or base from the surrounding tissue. Until now, the classification of skin flap still not clear enough but the expert uses vasculer anatomy beneath the flap as a guidance to classify the skin flap. The classification is random and axial pattern flap such as advancement, transpotition, rotation tube flap and flap from a distance; arterial and island flap; and micro vascular free flap. Before doing reconstruction, we must know the principal of face and eyelid surgery such as preparing and evaluating the patient, the technique it self, hemostasis and wound healing. Keywords: skin; skin flap; eyelid reconstruction. Correspondence: Fitria Romadiana, c/o: Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran suplai darah dipertahankan oleh pedicle atau basis dimana jaringan sekitar berada. Indikasi penggunaan flap antara lain pada defek yang tidak dapat ditutup secara adekuat dengan primary closure. Oleh karena desain flap yang tepat mempunyai suplai darah yang independent, flap sangat berguna untuk rekonstruksi pada tempat miskin vaskularisasi yang tidak mungkin dikerjakan skin graft. Flap juga berguna untuk mengganti defisiensi soft tissue pada defek full-thickness yang memerlukan tambahan jaringan untuk mempertahankan bentuk yang tepat.3 Dalam makalah ini akan dibahas tentang skin flap kelopak mata atau kulit periorbita karena flap ini yang paling sering digunakan pada operasi bedah okuloplastik.3 Penggunaan skin flap pada rekonstruksi kelopak mata pertama kali dikenalkan oleh Graefe pada tahun 1818 yaitu cheek advancement flap.4 Seiring dengan perkembangan jaman, flap terus berkembang mulai dari yang paling sederhana seperti advancement flap sampai microvascular free flap yang suplai vaskulernya dicapai dengan membuat anastomose.5 PRINSIP-PRINSIP OPERASI PADA WAJAH DAN KELOPAK MATA melakukan rekonstruksi tetapi juga untuk mencegah komplikasi.2 Sebagian besar defek pada kelopak mata berasal dari hilangnya jaringan akibat eksisi tumor. Dengan inspeksi secara teliti pada jaringan sekitar yang tersisa pasca terjadinya trauma dapat memudahkan operator untuk memperbaiki defek tersebut. Penyebab lain dari defek kelopak mata antara lain necrotic lesion (misalnya pada herpes zoster), necrotizing fasciitis dimana kondisi sistemik yang mendasari harus mendapat prioritas terapi. Koloboma kongenital atau luka bakar akibat radiasi juga dapat menjadi penyebab timbulnya defek tetapi hal ini jarang terjadi.2 Pada umumnya, luka yang sangat lebar atau defek akibat operasi membutuhkan suatu flap untuk menutup defek dengan sempurna. Flap terdiri dari segmen suatu jaringan yang dipindah dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain dengan PENDAHULUAN Tujuan rekonstruksi kelopak mata adalah untuk mempertahankan fungsi normal dari kelopak mata sebagai pelindungi mata dengan menghasilkan kosmetik yang baik. Untuk tujuan ini, mempertahankan fungsi yang normal lebih penting dan lebih diprioritaskan daripada hasil kosmetik. Kegagalan untuk mempertahankan fungsi kelopak mata yang normal, terutama pada rekonstruksi kelopak mata atas, akan memberikan konsekuensi negatif untuk kenyamanan dan penglihatan penderita. Secara umum, teknik rekonstruksi kelopak mata lebih mudah pada kasus pasca eksisi tumor daripada trauma.1 Selain mempelajari sistem rekonstruksi kelopak mata dan periorbita, operator juga harus memiliki ketrampilan yang diperlukan dalam operasi bedah kosmetik. Pengetahuan tentang jaringan periorbita akan bermanfaat bagi operator tidak hanya saat 181 1 PERSIAPAN PENDERITA Evaluasi Pembedahan okuloplastik dikerjakan sebagian besar karena alasan fungsional, tetapi faktor estetik juga berpengaruh didalamnya. Oleh karena itu sangat penting untuk mengevaluasi penderita dari segi medik, fungsi, estetik dan psikologi.6 Dokumentasi Dokumentasi yang akurat dan cermat tentang riwayat penderita dan temuan-temuan saat pemeriksaan termasuk juga diagnosis, rencana terapi dan diskusi preoperatif dengan penderita harus dikerjakan oleh operator. Pilihan-pilihan terapi sebaiknya didiskusikan dengan penderita. Keuntungan, kerugian, resiko dan komplikasi yang potensial terjadi sebaiknya didiskusikan dengan penderita dan keluarganya.1 Fotografi idealnya dikerjakan pada kedatangan pertama sebelum operasi, di ruang operasi dan 6 sesudah operasi. PEMILIHAN PROSEDUR OPERASI YANG TEPAT TEKNIK OPERASI Pemilihan tipe anestesi yang tepat Beberapa tipe anestesi yang dapat digunakan antara lain anestesi topikal, lokal, lokal dengan obatobat sedatif, regional dan umum. Seleksi tipe anestesi ini untuk tiap-tiap penderita tergantung pada usia penderita, kesehatan umum dan status emosional penderita, lamanya operasi, dan kebutuhan akan kerjasama penderita yang baik intraoperatif.1,3,6,7 Asepsis Bedah okuloplastik dikerjakan di kamar operasi yang modern yang menggunakan metode standar untuk mengontrol infeksi (control infection). Larutan aqueous povidone-iodine digunakan untuk membersihkan dan menyiapkan kulit, walaupun chlorhexidine dapat digunakan sebagai pengganti pada penderita yang alergi terhadap iodine. Peran antibiotika profilaksis sebelum dan selama operasi masih kontroversial, tetapi mempunyai nilai pada kasus-kasus yang berhubungan dengan sinus-sinus, trauma, infeksi sebelum operasi, rekonstruksi orbita atau lakrimal.6 Surgical incision Insisi kulit sebaiknya direncanakan mengikuti relaxed skin tension lines (RSTL). Garis ini normal terletak pada skin creases atau fold, sehingga mampu menyembunyikan insisi tersebut.1,3,6,8 (lihat gambar 1) Gambar 1. Relaxed Skin Tension Lines (RSTL).8 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA 183 JOI Surgical instrument dan tissue handling Scalpel dengan disposable supersharp blade sangat baik untuk kebanyakan insisi kulit. Sebagai alternatif, laser karbon dioksida atau high-frequency unipolar cutting electrocautery mampu mengurangi perdarahan dan juga dapat digunakan pada saat operasi revisi dengan markedly vascular scar tissue.1,6 dan cocok untuk mengklasifikasikan skin flap. Sekarang ini disetujui bahwa anatomi vaskuler yang berada dibawah flap dijadikan pendekatan yang paling akurat untuk klasifikasi. Ada 3 klasifikasi yaitu: random dan axial pattern flap, cutaneous, arterial dan island flap, microvascular free flap. 5 Benang dan Jarum Jenis benang dan jarum yang digunakan pada operasi okuloplastik sangat bermacam-macam, bisa absorbable dan nonabsorbable, braided atau monofilament dan dibentuk dari bahan alami atau sintetik.6 Slightly-curved needle lebih membantu untuk menjahit kelopak mata dan tarsus.1,3,6 Random dan Axial Pattern Flap Hemostasis Hemostasis intraoperatif dapat dicapai dengan menggunakan pressure tamponade, kauter, dan obat-obat trombogenik topikal.1,6 KLASIFIKASI SKIN FLAP Fungsi kelopak mata pada skin flap lebih bisa dipertahankan dibandingkan dengan free graft karena pembuluh darah donor sebagian masih tetap intak. Secara keseluruhan, flap biasanya lebih tebal daripada graf dan pada umumnya digunakan untuk mengisi kerusakan yang dalam (deep defect) yang tidak dapat ditutup secara adekuat dengan free graft. Infeksi dan perubahan-perubahan pigmen juga lebih sedikit terjadi pada flap daripada graf.6 Skin flap adalah gabungan dari kulit dan jaringan subkutan yang ditransfer dari donor menuju resipien. Kehidupannya dijamin oleh pedikel vaskuler. Flap dapat mempunyai pola vaskuler yang tidak beraturan (random) atau sistem arterivena yang spesifik (axial pattern). Pedikel ini dapat tetap menempel pada saat ditransfer atau membutuhkan microsurgical anastomosis pedikel pembuluh darah pada axial pattern flap (free flap). Flap mungkin ditransfer menuju defek pada jaringan sekitar (local flap) atau pada tempat yang jauh (distant flap).5 Sejak dilakukan usaha-usaha dalam mengkategorikannya, tidak ada satupun yang simpel Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA McGregor dan Morgan (1973) membagi skin flap menjadi dua tipe umum yaitu random pattern flap dan axial pattern flap. Random pattern flap tidak memiliki sistem arterivena yang secara anatomi dikenali. Axial pattern flap terdiri dari minimal satu axial arteriovenous system.5 Pada pembahasan kali ini, penulis hanya membahas klasifikasi menurut McGregor dan Morgan yaitu random pattern flap. Random pattern flap dibagi menjadi lima (5) tipe, yaitu advancement flap, transposition flap, rotation flap, tube flap, dan flap from a distance. Advancement flap Advancement flap dibuat dengan membuat outline insisi di tiga sisi flap dan meninggalkan pedicle pada satu sisi untuk mempertahankn suplai pembuluh darah. Sifat kulit yang elastis memungkinkan suatu advancement, terutama jika flap diambil dari area kulit yang longgar. Beberapa prosedur telah ditemukan untuk memfasilitasi advancement dari flap. Saat flap diregangkan, perlu dicatat bahwa ada dua bentukan lipatan kulit pada masing-masing sisi dari dasar pedicle. Burow (1838) menemukan metode eksisi segitiga dari kulit pada area ini sehingga lebih memfasilitasi advancement (gambar 2 A). Advencement juga dapat dipermudah dengan membuat insisi memotong flap transversely, suatu metode yang berbahaya kecuali flap memiliki suplai pembuluh darah yang baik (gambar 2 B). Elongation dari flap didapat dengan insisi kearah lateral dari outlining flap membentuk siku. (gambar 2 C) atau sepanjang curved line (gambar 2 D). Metode lain untuk memperpanjang flap adalah dengan menggunakan teknik Z-plasty (E).3,5, 184 JOI Gambar 3. Prinsip Transposition Flap.8 Gambar 2. Beberapa metode advancement flap: A. Eksisi Burow's triangle, B. Counterincision pada basis flap, C. Desain Triangular, D. Desain curvilinear, E. Elongasi dengan teknik Z-plasty pada basis flap.5 Aplikasi klinisnya antara lain: laterrally-based advancement flap, nasolabial skin flap dan cheek VY advancement skin flap pada kelopak mata bawah serta V-Y glabellar skin flap pada kantus medial. Transposition flap Flap dapat dimulai dari area ini kemudian dilakukan transposisi melalui sudut defek. Dengan cara ini flap dipindah dan ditransposisikan ke area dimana mengalami kekurangan jaringan. Jika ukurannya adekuat, flap dapat sesuai dengan defeknya tanpa tegangan.1,3,5,6,8,96 Aplikasi klinisnya antara lain adalah the transposed (Mc Gregor) flap pada rekonsruksi kelopak mata atas dan bawah. Gambar 4. Contoh Transposition Flap: A. Desain Transposition Flap, B.Transposition Flap dan defek pada donor, C. V-Y advancement untuk menutup defek sekunder.5 Rotation flap Rotation flap biasanya memiliki bentuk yang semisirkuler yang dibentuk oleh jaringan sekitar defek dan dirotasi untuk menutup defek (gambar 5). Donor dapat ditutup dengan primary approximation dengan membuang jaringan berbentuk segitiga atau dengan split-thickness skin graft. Untuk memfasilitasi transposisi dari flap, dibuat insisi bagian luar dari tepi dasar pedicle sebelah distal defek. Insisi ini meningkatkan mobilitas flap tetapi mengurangi lebar pedicle dan membahayakan suplai pembuluh darah. Pada rotation flap, lebar flap ditingkatkan dengan transforming tepi-tepi flap distal dari defek menuju curved line. Flap kemudian dirotasikan dan suatu counterincision pada dasar curved incision meningkatkan mobilitas flap. Tipe flap ini Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA dipopulerkan oleh Esser (1917). Imre (1928) telah merencanakan rotation flap dimana advancement didapat dengan membuat eksisi segitiga Burow pada sebelah lateral dari dasar pedicle (gambar 6).1,3,5,6,8 Gambar 5. Prinsip Rotation Flap.8 Gambar 6. Contoh Rotation Flap: A. Burow's triangle dieksisi dari basis flap untuk memudahkan rotasi, B. Setelah rotasi.5 Aplikasi klinisnya adalah cheek rotation skin (Imre) flap pada kelopak mata bawah. Pada kesempatan kali ini, penulis tidak membahas tentang tube flap, dan flap from a distance karena tipe flap-flap ini tidak dikerjakan 185 JOI Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 Laterally-Based Advancement Skin Flap pada kelopak mata bawah Cutaneous, Arterial dan Island Flap Daniel dan Williams (1973) mengutarakan klasifikasi flap kulit berdasarkan suplai pembuluh darah. Ada 3 tipe utama yaitu: cutaneous, arterial, dan island flap. Sebagian besar cutaneous flap, terutama local flap, tidak memiliki suplai vaskuler yang spesifik (random pattern flap dari McGregor). Beberapa flap dilayani (disuplai) oleh arteri-arteri muskulokutaneus yang berlokasi di pedicle flap dan berhubungan dengan pleksus dermalsubdermal.5 McGregor dan Morgan tahun 1973 mengemukakan bahwa arterial flap terdiri dari minimal satu direct cutaneous artery yang spesifik pada aksis longitudinalnya. Jika arteri ini berada pada lapisan subkutaneus tepat diatas (superfisial) dari fasia otot, ketebalan otot sebaiknya termasuk lemak subkutan dan deep fascia.5 Menurut Milton tahun 1971, island flap sama sekali tidak mempunyai pedicle dari kulit dan hanya terdiri dari nutrient arteri dan vena. Flap ini dapat hidup dengan minimal panjang flap sama dengan cutaneous pedicle yang terdiri dari segmental vessels.5 Indikasi Kehilangan hingga setengah kelopak mata bawah atau mungkin sedikit lebih lebar.10,11 APLIKASI KLINIS SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA Pada bab ini, pembahasan terbatas pada contoh-contoh flap kulit yang dapat diaplikasikan secara klinis pada kelopak mata dan dapat dikerjakan oleh seorang dokter spesialis mata di daerah. JOI SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA pada kelopak mata melainkan pada anggota tubuh yang lain. Microvascular Free Flap Variasi dari island flap saat ini telah berkembang dengan adanya teknik bedah minor dan kemampuan untuk melakukan transfer island flap pada jarak yang jauh. Jenis flap ini dinamakan dengan microvascular free flap dan suplai vaskuler dicapai dengan membuat anastomosis. Flap ini dikerjakan pertama kali oleh Harii dan temantemannya tahun 1974.5 186 Desain Flap Suatu laterally-based advancement skin flap dikerjakan untuk menutup defek sentral yang luas dimana canthotomy dan cantholysis yang simpel tidak dapat menutup luka tanpa menyebabkan terlalu banyak tarikan (tension).10 Teknik Operasi Setelah dilakukan reseksi kelopak mata yang adekuat (gambar 7 A), rekonstruksi diawali dengan memegang tepi kelopak mata dengan forsep dan mendekatkan secara bersama-sama untuk melihat seberapa jauh dibutuhkan relaksasi. Lateral relaxation didapat dengan melakukan canthotomy lateral dengan straight scissors (gambar 7 B), kemudian dibuat insisi horizontal sejauh 2 cm diluar kantus lateral, dan pisahkan antara kulit, orbicularis, dan konjungtiva. Bagian bawah (lower limb) dari tendon kantus lateral dipisahkan, membuat bagian lateral kelopak mata bawah bergerak ke medial. Kulit dan otot orbicularis diundermined ke lateral dan inferior seperti ditunjukkan pada gambar 7 A untuk memudahkan kelopak mata bawah yang tersisa dan skin-muscle flap dapat ditarik ke nasal untuk bergabung dengan kelopak mata yang tersisa di bagian nasal. Suatu buckle of skin dibuat diatas kulit yang telah diinsisi horizontal, kemudian dieksisi, seperti ditunjukkan pada gambar 7 B dan C. Bagian nasal dan temporal kelopak mata didekatkan. Sedikit tarikan (tension) dapat diterima saat kelopak mata teregang. Tepi kelopak mata dijahit dengan benang silk 6-0 melalui tepi tarsus pada orificium glandula Meibom, 2 mm dari tepi luka. Defek tarsus ditutup dengan jahitan interrupted menggunakan benang absorbable pada setengah bagian depan tarsus sehingga knot bisa ditanam. (gambar 7 C). Otot pretarsal dan preseptal ditutup dengan benang yang sama, sedangkan kulit ditutup dengan jahitan interrupted menggunakan benang silk 8-0. Sebuah jahitan dengan benang silk 8-0 diletakkan di anterior dan satu jahitan dengan benang silk 6-0 diletakkan posterior dari tepi kelopak mata agar tepi kelopak mata dapat sejajar. Tidak dibutuhkan jahitan untuk mendekatkan konjungtiva dan kulit di kantus lateral karena tepi ini akan sembuh dengan spontan. Insisi kulit di lateral ditutup dengan benang silk 8-0 (gambar 7 D).10 Gambar 7. Lateral Advancement Flap.10 Cheek V-Y Advancement Skin Flap pada kelopak mata bawah Prinsip V-Y advancement di jelaskan oleh Gillies yang kemudian dimodifikasi dengan island subcutaneously based oleh Kutler pada rekonstruksi fingertip.12 Indikasi Rekonstruksi kelopak mata bawah seringkali berhubungan erat dengan tumor ablation, trauma (avulsi, luka bakar), atau saat menggunakan kelopak mata bawah untuk rekonstruksi kelopak mata atas. Jika defek yang tersisa lebih dari 1/3 kelopak mata bawah, direct suturing tidak bisa dicoba, dan dibutuhkan jaringan lokal atau jauh (distant).12 Teknik ini hanya satu tahap. Tidak ada dog-ear yang harus direvisi ulang, tidak ada pembuangan jaringan yang sehat, dan kelopak mata atas masih tetap intak. Teknik ini tidak menghalangi penggunaan cheek rotation flap di kemudian hari jika dibutuhkan.12 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA Desain Flap Triangular flap dibuat pada cheek di bawah defek (gambar 8). Lebar flap sama dengan lebar defek, dan tinggi flap 1,5 kali lebih besar.12 Teknik Operasi Setelah mendesain flap pada daerah pipi di bawah defek, V-Y skin flap diinsisi sampai subcutaneous plane dan diundermined ke lateral. Flap kemudian diperluas ke atas sampai mencapai posisi yang diinginkan pada tepi kelopak mata tanpa tension kemudian dijahitkan ke lateral dan ke medial sampai menyentuh periosteum orbita dengan benang nonabsorbable untuk kompensasi terhadap gravitasi dan mencegah ektropion. Pada area flap donor ditutup dengan Y fashion.12h 187 JOI Desain Flap Flap digambar pada daerah yang berdekatan dengan lipatan nasolabial (gambar 9). Basis flap berada di superior sehingga mudah dirotasikan ke daerah kelopak mata bawah. Flap ini dapat dielevasi dengan mudah tanpa delay karena suplai pembuluh darahnya yang baik. Lebar flap biasanya 1,5 sampai 2,0 cm dan panjangnya tergantung lebar dan lokasi defek pada kelopak mata bawah. 13 Teknik Operasi Sisi donor diundermined secara luas pada daerah pipi dan diperluas untuk menutup nasolabial line. Bagian superior dari flap dijahitkan pada konjungtiva bulbi dengan chromic catgut 5-0 dimana knot ditanam untuk menghindari iritasi terhadap kornea dan bola mata. Dianjurkan untuk membuat flap sedikit tension untuk menghasilkan efek sling. Flap bagian bawah dijahitkan pada pipi dengan benang nylon 60 . Ti d a k d i b u t u h k a n b e b a t s e h i n g g a perawatan mata dan pembersihan suture line dapat dilakukan dengan mudah. 13 Indikasi Rekonstruksi kelopak mata bawah baik total maupun parsial.13 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA V-Y Glabellar Skin Flap pada kantus medial Indikasi Lesi pada kantus medial yang tidak dapat direseksi superfisial. Jika periosteum dan tulang juga terkena, skin graft mungkin tidak bisa bertahan. Skin flap dengan lapisan substansial dari jaringan subkutan dibutuhkan untuk kasus ini.14 Desain Flap Satu teknik yang paling sederhana dan paling memuaskan dalam mengerjakan rekonstruksi adalah dengan membawa turun (bring down) seluruh ketebalan kulit glabella sebagai V-Y flap dalam satu tahap operasi. Tergantung pada lebar kulit antara alis, flap didesain membentuk V terbalik untuk menutup defek pada kantus medial dengan diameter mencapai 15 mm. (Gambar 10).14,15 Gambar 9. Teknik nasolabial flap untuk rekonstruksi kelopak mata bawah: A. Gambar daerah yang akan dieksisi pada kelopak mata bawah dan nasolabial flap yang akan dielevasi, B. Flap di transfer ke kelopak mata bawah dan daerah donor ditutup. 13 188 JOI Indikasi Jenis flap ini secara primer dapat digunakan untuk menutup defek full-thickness kelopak mata bawah yang dapat dibentuk menjadi bentuk V, walaupun secara prinsip dapat digunakan juga untuk defek yang sama pada kelopak mata atas. Flap ini dapat digunakan untuk defek sampai 2/3 dari ukuran palpebra, kantus ke kantus, tetapi defek yang lebih besar dari ukuran palpebra tidak cocok jika menggunakan flap ini. Teknik ini merupakan satu dari trias rekonstruksi yang digunakan untuk manajemendefek full-thickness yang berbentuk V (Gambar 11). Metode ini secara teknik dapat dengan mudah dilakukan jika tarsal plate masih ada pada kedua tepiz defek.16 Gambar 10. V-Y Glabellar skin flap.14 Teknik Operasi Seluruh ketebalan kulit glabella dibawa turun sebagai V-Y flap, Flap didesain membentuk V terbalik, Flap diinsisi ke bawah menuju galea aponeurotica, meninggalkan pedicle yang adekuat pada jembatan hidung, Tinggi vertikal flap sebaiknya tiga kali luas bagian yang terendah, Luka pada forehead dapat ditutup dengan membentuk huruf Y terbalik.14 Gambar 8. Gambar skematik defek kelopak mata bawah dan subcutaneous-based triangular cheek skin flap A'B'BA : defek kelopak mata ABC : triangular cheek skin flap A'B'C' : sutured flap CC' : V-Y Advancement.12 Nasolabial Skin Flap pada kelopak mata bawah Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 The Transposed (Mc Gregor) Flap pada rekonstruksi kelopak mata Flap ini terdiri dari inferiorly based transposed flap yang berasal dari area kulit di bawah dan lateral outer canthus, dan kemudian digerakkan ke medial untuk menutup defek full-thickness yang berbentuk V pada kelopak mata bawah. Transter dari flap ini meninggalkan defek sekunder di bagian lateral yang berbentuk segitiga dan defek ini ditutup dengan menggunakan teknik Z-plasty.16 Gambar 11. Teknik untuk rekonstruksi defek berbentuk V pada kelopak mata bawah.16 Desain Flap Sebelum melakukan flap, dibuat garis insisi dengan menggambarnya diatas kulit. Garis ini diindikasikan sebagai tepi atas dari transposed flap yang meluas ke arah lateral dari outer canthus, bergabung dengan tepi kelopak mata bawah yang berbentuk kurva menghadap ke atas (yang dibutuhkan untuk mencapai tinggi vertikal kelopak mata yang direkonstruksi adekuat dan mencegah ektropion), agar hanya sedikit sekali mengenai pelipis yang berbatasan dengan daerah berambut.16 Dari bagian lateral garis ini dibuat garis baru Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA dengan arah ke bawah paralel dengan lateral limb dari V pada kelopak mata dengan membentuk sudut 60 derajat antara dua garis tersebut. Hal-hal tersebut diatas dimaksudkan agar keseluruhan flap berbentuk parallelogram. Transfer flap ke arah medial akan meninggalkan defek yang berbentuk segitiga yang kemudian ditutup dengan Z-plasty.16 Teknik Operasi Defek kelopak mata bawah Flap dimulai dari sebelah lateral orbicularis oculi. Jika orbicularis oculi terkena, bidang yang dielevasi menjadi lebih dalam dari otot dalam arti otot juga menjadi bagian dari flap. Pada saat proses pengangkatan flap, slip dari ligamen cantus lateralis pada kelopak mata bawah dibagi. Dengan skin hook, flap ditarik ke medial secara gentle, tempat dimana ada tahanan dapat diidentifikasi dengan jari-jari dan dipisahkan menggunakan scissor. Jika dilakukan canthotomy lateral, konjungtiva yang ada tidak perlu dipotong karena ada kelebihan konjungtiva di fornix lateral sehingga tidak ada yang menghalangi pergerakan bola mata ke lateral. Konjungtiva ini untuk membatasi antara kulit dan otot. Tepi yang bebas kemudian dijahit bersamaan untuk membentuk tepi dari kelopak mata yang direkonstruksi. Metode yang digunakan untuk menutup defek V didesain untuk mencegah paparan benang ke conjunctival sac yaitu dengan mendekatkan tepi dari V, penjahitan dilakukan dalam 2 lapis, tarsal plate dijahit menjadi satu dengan konjungtiva menggunakan benang chromic catgut 6-0 dan jarum atraumatik, knot diletakkan pada muscle side dari tarsal plate. Rekonstruksi diakhiri dengan menjahit secara bersama-sama free margin dari flap dan konjungtiva. Saat transposed flap dipersiapkan untuk di transfer pada elevasi awal, flap yang berbentuk segitiga yang didesain sebagai bagian dari Z-plasty juga dielevasi dan siap untuk dirotasikan ke bawah menuju defek sekunder yang berbentuk segitiga yang membuka saat transposed flap digerakkan ke medial. Saat triangular flap ini dirotasi menuju defek dan dijahit, kulit di jahit sampai lateral dari outer canthus (gambar 12).16 189 JOI Defek kelopak mata atas Pada prinsipnya, teknik operasi sama dengan kelopak mata bawah. Saat melakukan transposed flap, desain dan teknik kaca (mirror) yang digunakan pada kelopak mata bawah, dengan dasar flap di superior dan insisi kulit kelopak mata atas berbentuk kurva menghadap ke bawah. Pemotongan slip dari ligamen kantus lateral terhadap kelopak mata atas menyebabkan flap dapat digerakkan ke medial, dan defek sekunder ditutup dengan Z-plasty yang dibuat pada lateral end dari transposed flap. Pada upper fornix, tempat dimana duktus lakrimalis membuka, terletak di belakang orbicularis oculi dan septum orbita sebaiknya dihindarkan dari trauma, sehingga operator harus berhati-hati saat melakukan diseksi pada area ini.16 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA Indikasi Jenis flap ini diindikasikan untuk defek sebagian atau total dari kelopak mata bawah, defek di bawah kelopak mata bawah, defek pada atau di bawah kantus medialis, cicatrical ectropion dan avulsi kelopak mata bawah pada kantus medialis. Juga dapat digunakan bersama dengan flap lokal yang lain untuk memperbaiki defek pada regio periorbita, antara lain digunakan pada defek pada atau di atas kantus medialis dimana digunakan bersama dengan sliding flap kulit dari forehead pada tepi medial (medial end) dari alis; defek pada atau di atas kantus medialis dimana flap Imre ini digunakan bersamaan dengan adjacent nasal skin sebagai advancement flap sepanjang lipatan nasolabial (nasolabial fold); untuk koreksi fissure palpebralis yang ireguler atau untuk reposisi ligamen kantus medialis pada pasien trauma.17 Desain Flap Flap Imre termasuk sliding flap yang menggunakan advancement sepanjang curved incision, dengan Burow's triangle raised pada distal end. Flap terdiri dari kulit dan jaringan subkutan dimana sepanjang flap, ketebalannya sama. Pada defek yang komplek, flap ini dibatasi oleh konjungtiva dari fornik inferior dari kelopak mata atau dengan composite mucosa dan graf tulang rawan dari septum hidung.17 Gambar 12. Teknik untuk rekonstruksi defek berbentuk V pada kelopak mata atas dan bawah.16 Cheek rotation Skin (Imre) Flap pada kelopak mata bawah Area dari flap Imre ini didapat dari seluruh jaringan dari kelopak mata kebawah dan lateral dari nasolabial crease. Flap ini menggunakan jaringan yang memiliki kesamaan tekstur dengan daerah defek untuk menghindari defek sekunder. Insisi dibuat sepanjang natural wrinkle lines, dan rekonstruksi defek yang sederhana dan komplek dapat dicapai dengan sekali operasi.17 Teknik Operasi Penjahitan pada daerah donor selalui dimulai dari batas terjauh defek primer. Jahitan pertama kali diletakkan dibawah tepi luka kemudian ke arah flap dan secara simultan didorong sampai jarum keluar agar dapat menjangkau daerah yang baru setelah 78 jahitan. Untuk memperbaiki kelopak mata bawah bagian lateral Tepi kulit (skin margin) di bawah curved incision tidak diundermined (Gambar 13 A). Untuk memperbaiki defek kelopak mata bawah yang berbentuk oval atau bulat, lebar flap sebaiknya sama dengan tinggi vertikal dari defek. Flap dan semua tepi luka dan insisi diundermined. Saat menjahit, flap ditarik ke atas dan ke medial, dan tepi sebelahnya 190 JOI dari pipi digeser ke arah temporal (Gambar 13 B). Untuk memperbaiki defek di bawah kelopak mata bagian lateral: Cheek flap sama dengan gambar 13 B. Lebar flap sama dengan diameter defek, dan dasar flap hampir mencapai garis horizontal yang berada di tepi atas defek. Semua tepi luka harus diundermined. Kadang-kadang dibutuhkan eksisi kelebihan kulit pada bagian ujung (end) flap. Untuk rekonstruksi kelopak mata bawah total Panjang insisi sama dengan 5 kali jarak tip dari flap ke lid margin yang baru. Burow's triangle diubah menjadi bentuk cresent pada dasar flap. Flap diundermined di luar garis yang terbentang antara kantus lateral ke arah temporal dari crescent-shaped defect (Gambar 13 C). Jika konjungtivanya masih cukup, dapat digunakan untuk membatasi tepi atas flap. Pada pasien yang konjungtivanya tidak cukup, tepi flap dapat dibatasi dengan tarsoconjunctival flap dari kelopak mata atas.17 Gambar 13. Desain Imre Flap untuk berbagai defek pada kelopak mata bawah: A. Untuk memperbaiki defek sampai 1/3 lebar kelopak mata bawah B. Untuk memperbaiki defek sampai 1/3 lebar kelopak mata bawah defek sampai 2/3 lebar kelopak mata bawah C. Untuk memperbaiki kehilangan seluruh kelopak mata bawah.17 Cheek Rotation Flap pada kelopak mata bawah Untuk defek kelopak mata bawah yang sangat Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA besar dapat digunakan cheek rotation flap untuk menutup graft lamella posterior.18 Indikasi Defek kelopak mata bawah lebih dari 2/3 atau bahkan total Desain Flap Sebelum melakukan flap, dibuat garis insisi dengan menggambarnya diatas kulit. Garis ini diindikasikan sebagai tepi atas dari rotation flap yang meluas ke arah lateral dari outer canthus.16 Teknik Operasi Gambar garis melengkung lateral dari kantus ke arah atas dekat dengan alis bagian lateral. Lanjutkan ke atas sampai temple kemudian mengarah ke bawah sampai di depan telinga. Potong lower limb dari tendon kantus lateral. Insisi dimulai sepanjang incision mark dan jangan lebih dalam dari lemak subkutan agar tidak mengenai N. V. Flap diundermined seluas mungkin sampai flap dapat dirotasi ke arah defek tanpa tension. Eksisi berbentuk segitiga pada kelebihan kulit dibawah defek, jaga agar tepi medial dari flap tetap vertikal, jika memungkinkan. Jahit bagian dalam flap dengan benang non absorbable ke lateral orbital rim diatas kantus lateral yang baru. Tutup tepi luka dengan benang silk secara interrupted. Jahitan ini dapat dibuka 5 hari kemudian (gambar 14).18 Gambar 14. Cheek Rotation Flap: a. Curved line Cheek Rotation Flap, b. Membuat kantus lateral baru, c. Hasil jahitan Cheek Rotation 191 JOI PENYEMBUHAN LUKA Apapun asalnya, tempat atau ukurannya, luka cenderung untuk sembuh berdasarkan proses biologis yang sama. Fase-fase penyembuhan luka sangat bervariasi, bagaimanapun juga, derajat perbedaan kepentingan yang berbeda-beda tergantung pada apakah lukanya besar atau kecil, dalam atau superfisial dan apakah merupakan jaringan lunak yang elastis atau struktur yang kaku (rigid), serta apakah disebabkan oleh insisi yang simpel atau disertai hilangnya jaringan, dan tergantung pada derajat nekrosis, infeksi dan oksigenasi jaringan.4 FASE INFLAMASI (4-7 HARI PASKA TRAUMA) Segera setelah terjadi trauma, terjadilah respon inflamasi akut untuk membiarkan terjadinya epitelialisasi dari luka, mediator-mediator inflamasi dan sitokin dikeluarkan, menyebabkan vasodilatasi lokal dan meningkatnya permeabilitas kapiler, menarik sel-sel inflamatori akut seperti granulosit, makrofag dan limfosit ke tepi luka. Sel-sel epitel bermigrasi dan berproliferasi dari tepi luka ke bawah menuju dasar luka dalam hitungan jam, melapisi seluruh luka dalam 12 sampai 24 jam. Capillary budding menjadi tempat untuk proliferasi epitel, yang mengalami reorganisasi dan aligned dalam hari ke10 sampai 15.6 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA KONTRAKSI LUKA Kontraksi luka overlap dengan fase-fase penyembuhan luka yang lain.3 Kontraksi luka memegang peran utama pada penyembuhan luka sekunder dan seringkali meluas pada luka yang terbuka. Rata-rata kontraksi luka tertinggi terjadi selama 2 minggu paska trauma (menghasilkan ratarata penutupan luka awal sebesar 0,6 sampai 0,75 mm/hari), kemudian berlanjut selama beberapa bulan dengan rata-rata kecepatan yang lebih lambat. Penutupan dari kontraksi luka tidak selalu sama pada semua arah dan tergantung pada beberapa faktor termasuk perlekatan dengan jaringan sekitar dan bentuk defek.6 PERAWATAN LUKA DAN DRESSING Penanganan luka yang tepat sangat penting untuk penyembuhan luka yang optimal. Salep mata antibiotik, misalnya asam fusidat (fucidic acid), selain dapat meminimalisasikan terjadinya infeksi juga dapat menjaga kelembaban luka dan luka terlubrikasi dengan baik. Pengompresan dengan es dapat mengurangi edema setelah operasi dan ekimosis, juga dapat merangsang analgesia relatif melalui hipotermia lokal. Pada beberapa kasus, pembebatan, tetapi tidak dengan tekanan yang keras, dapat menyebabkan compressive dressing yang dapat menyerap cairan jaringan atau perdarahan dan melindungi insisi.6 FASE FIBROBLASTIK (MINGGU KE-1 4) Fase fibroblastik dimulai dengan stimulasi fibroblas yang kemudian bermigrasi menuju luka selama masa inflamasi dan menghasilkan peningkatan jumlah kolagen, diikuti dengan lisis kolagen setelah hari ke-17, sehingga setelah 4 minggu tercapailah suatu keseimbangan (kestabilan).3,6 Kematian Flap Jika flap ditarik sangat ketat, tension yang hebat ini menyebabkan iskemia akibat kehilangan perfusi. Selain itu pembebatan yang terlalu kuat dapat merusak perfusi pada kapiler sehingga flap tidak bisa hidup.3 FASE MATURASI (MINGGU KE-4 SAMPAI BEBERAPA TAHUN) Selama bulan ke-2 penyembuhan luka, fase maturasi dimulai, diketahui dengan adanya reduksi densitas fibroblas.3 Kekuatan luka maksimum tercapai pada bulan ke-3.6 Walaupun proses ini berlanjut selama 1 tahun atau lebih, kekuatan luka secara keseluruhan tidak akan mencapai kekuatan kulit awal atau yang tidak terkena trauma.3,6 Retraksi Kelopak Mata dan Ektropion Seringkali terjadi akibat tension yang vertikal pada semicircular advancement flap. Hal ini bisa dikurangi dengan membuat advancement flap lebih tinggi daripada lebarnya. Selain itu dengan meletakkan lid margin kelopak mata bawah diatas limbus kornea inferior dan setelah itu dipasang tarsorafi sementara dapat digunakan untuk mengurangi retraksi. KOMPLIKASI 192 JOI DAFTAR PUSTAKA 1. Leatherbarrow, 2002. Oculoplastic Surgery. London: Martin Dunitz Ltd., p. 1-19, 117-139. 2. Wesley et. al, 2001. Full-Thickness Eyelid Reconstruction. In: (Chen WP) Oculoplastic S u r g e r y. N e w Yo r k : T h i e m e M e d i c a l Publishsers, p. 243-261. 3. Cord, 1995. Eyelid Surgery: Principles and Technique. Philadelphia: Lippincot-Raven, p. 1-28, 50-56, 252-282. 4. Montandon et. al, 1990. Plastic and Reconstructive Surgery of The Orbitopalpebral Region. Singapore: P G Lim Pte Ltd., p. 1-38, 100-122. 5. Converse et. al, 1991. Transplantation of Skin: Grafts and Flaps. In: (Converse JM). 2nd ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company, p. 152-6, 191-232. 6. Palmar, Rose, 2001. Fundamentals of Oculoplastic Surgery. In: (Chen WP) Oculoplastic Surgery. New York: Thieme Medical Publishsers, p. 21-40. 7. Kersten et. al, 2003. Orbit, Eyelids, and Lacrimal System. San Fransisco: American Academy of Ophyhalmology, p. 134-146. 8. Tyers, 1998. Cheek rotation skin flap (mustarde) in : (strauch B) 1st ed. Boston : Little Brown and company, p. 65 - 7. 9. Leone, 1990. Plastic surgery, In: (Spaeth) Ophthalmic Surgery: Principles & Practice. 2nd Philadelphia: W.B. Saunders Company, p. 529534 10. Iliff, 1990. Laterally-Based Advancement Skin Flap to The Lower Eyelid. In: (Strauch B). 1st ed. Boston: Little Brown and Company, p. 72-4. 11. Goldman ,2006. Squamous Cell Carcinoma. http://emedicine.com//DERM/topic401.htm. (Accessed on May 20, 2006). 12. Peled, 1990. Cheek V-Y Advancement Skin Flap to The Lower Eyelid. In: (Strauch B). 1st ed. Boston: Little Brown and Company, p. 81-3. 13. Paletta, 1990. Nasolabial Skin Flap to TheLower Eyelid. In: (Strauch B). 1st ed. Boston: Little Brown and Company, p. 90-2. 14. Mustarde, 1990. V-Y Glabellar Skin Flap to The Medial Canthal Region. In: (Strauch B). 1st ed. Boston: Little Brown and Company, p. 107-111. Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 SKIN FLAP PADA KELOPAK MATA 15. Hall, 1989. Stallard's Eye Surgery, 7th . London: Wright, p. 111-123. 16. Gregor, 1990. The Transposed (Mc Gregor) Flap in Eyelid Reconstruction. In: (Strauch B). 1st ed. Boston: Little Brown and Company, p. 45-50. 17. PAP, 1990. Cheek rotation Skin (Imre) Flap to The Lower Eyelid. In: (Strauch B). 1st ed. Boston: Little Brown and Company, p. 60-3. 18. Collin, 1989. A Manual of Systematic Eyelid Surgery. London : Churchill Livingstone, p. 8081, 89-90. 19. Jordan, Anderson, 1996. Surgical Anatomy of The Ocular Adnexa: A Clinical Approach. San Fransisco: American Academy of 193 JOI Ophyhalmology, p. 1-31. 20. Kikkawa et. al, 1994. Orbital and Eyelid Anatomy, In: (Dortzbach R) Ophthalmic Plastic Surgery Prevention and Management of Complications. New York: Raven Press, p. 18-29. 21. Ramsey, 2006. Basal Cell Carcinoma. http://emedicine.com//DERM/topic401.htm. (Accessed on May 20, 2006). 22. Stasior et. al, 1994. Eyelid and Canthal Reconstruction, In: (Dortzbach R) Ophthalmic Plastic Surgery Prevention and Management of Complications. New York: Raven Press, p. 125140.