SURAT PERMOHONAN MENJADI ANGGOTA SERIKAT PEKERJA PT. BIROTIKA SEMESTA Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Jenis kelamin : Nomor ID : Tempat tanggal lahir : Jabatan terakhir : Alamat : Menyatakan diri menjadi anggota Serikat Pekerja PT.Birotika Semesta tanpa ada unsur paksaan dan saya telah membaca dan memahami akan Visi dan Misi nya, berhubung hal tersebut saya pun sudah menyadari akan segala konsekwensinya terhadapap hak dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Serikat Pekerja PT.Birotika Semesta Jakarta, ( ) Nama Jelas Mengetahui, Serikat Pekerja PT. Birotika Semesta ( OCTAVIA OCEANTO) Ketua ( ) Sekretaris SURAT KUASA PENGUMPULAN IURAN SERIKAT PEKERJA Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : ......................................................................................................... Jabatan : .......................................................................................................... Nomor ID : .......................................................................................................... Dengan ini memberi kuasa kepada, Nama Perusahaan : PT. Birotika Semesta / DHL Alamat Perusahaan : Siemens Business Park Building F Jl. MT. Haryono kavling 58/60 Jakarta Selatan KHUSUS Untuk mengumpulkan iuran Serikat Pekerja Birotika Semesta / DHL dengan memotong sebesar Rp. 5000 dari gaji / upah bulanan yang terhitung mulai bulan…………………………………selanjutnya untuk diserahkan kepada organisasi Serikat Pekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemotongan iuran ini akan terus diberlakukan sampai dengan saya menyatakan secara tertulis untuk dihentikan. ……………., ………………………………………… (_______________________________) Nama Jelas Mengetahui Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Birotika Semesta / DHL ( OCTAVIA OCEANTO ) Ketua ( ) Sekretaris SURAT PENGUNDURAN DIRI DARI SERIKAT PEKERJA PT. BIROTIKA SEMESTA Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama lengkap : ………………………………………………………………. Jenis kelamin : ………………………………………………………………. Nomor ID : ………………………………………………………………. Tempat tanggal lahir : ………………………………………………………………. Jabatan terakhir : ………………………………………………………………. Alamat : ………………………………………………………………. Bersama ini Saya dengan sukarela menyatakan pengunduran diri dari keanggotaan Serikat Pekerja PT.Birotika Semesta, berhubung hal tersebut Saya pun sudah menyadari akan segala konsekwensi nya dan alasannya sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. Jakarta, ………………………………………….. ( ______________________________ ) Nama Jelas Mengetahui, Pimpinan Serikat Pekerja PT Birotika Semesta ( ______________________ ) Ketua (______________________________ ) Sekertaris ASOSIASI SERIKAT PEKERJA INDONESIA Association Of Indonesia Trade Union Affiliated to Union Network International (UNI) Nyon, Switzerland Buka Mata, Pasang Telinga Tangkap Realita, Mari Berserikat..!!! Pengantar Banyak di antara kita para pekerja yang masih sangat awam tentang dunia serikat pekerja. Kurangnya informasi yang dimiliki tentang serikat pekerja tidak jarang membuat pekerja itu sendiri kerap menjauh dari serikat pekerja bahkan terkesan mengalami phobia. Kondisi ini semakin diperparah oleh image atau pandangan yang miring yang ditempelkan terhadap serikat pekerja. Persoalan-persoalan semacam ini tentu saja harus dikikis habis sehingga ada keberanian dan keinginan yang kuat dari setiap pekerja untuk menyatukan dirinya ke dalam wadah serikat pekerja. Kenapa kita perlu berserikat ? Sudah bukan rahasia lagi bahwa telah begitu banyak pelangggaran yang dilakukan oleh Pengusaha terhadap hak-hak pekerja. Pelanggaran yang setiap saat bisa menimpa diri kita selaku pekerja, itu antara lain berupa : 1. PHK yang sewenang-wenang tanpa alasan yang berdasar serta tanpa melalui prosedur yang semestinya 2. Hak atas pesangon yang kurang atau bahkan tidak dibayar saat terjadi PHK 3. Skorsing tanpa alasan yang jelas 4. Upah yang di bawah UMR 5. Mutasi yang sesukanya pihak Perusahaan 6. Karir yang tidak berkembang karena ada diskriminasi (pilih kasih) 7. Status kepegawaian yang tidak jelas 8. Sistem kerja kontrak yang berkepanjangan 9. Kerja lembur yang tidak diperhitungkan dan tidak dibayar 10. Jamsostek yang tidak disertakan 11. Intimidasi dan tekanan, baik secara fisik maupun mental 12. Dan lain sebagainya. Untuk menghadapi berbagai permasalahan di atas sekaligus mengantisipasi kemungkinan hal tersebut terjadi pada diri kita di kemudian hari, tentu saja kita tidak mungkin berjuang secara sendiri-sendiri (individual), terlalu lemah dan mudah sekali dikalahkan. Oleh karenanya kita harus berjuang secara bersama-sama dan bersatu dalam satu wadah yang tiada lain dan tiada bukan bagi para pekerja pilihannya adalah Serikat Pekerja. Dengan bersatu itu pula kekuatan real pekerja akan dapat diwujudkan. Kenapa harus Serikat Pekerja ? Karena serikat pekerjalah yang memiliki legalitas dn legitimasi dalam membela, melindungi dan memperjuangkan hak-hak pekerja. Konvensi ILO, UU bahkan UUD 1945 memberikan perlindungan secara nyata terhadap kebebasan berserikat. Jadi kenapa harus ragu-ragu dan takut..!!! Kenapa masih ada pekerja yang enggan dan takut-takut untuk berserikat ? 1. Karena mereka pikir serikat pekerja kerjanya cuma unjuk rasa, mogok kerja dan demonstrasi manakala tuntutannya tidak dipenuhi 2. Karena mereka pikir serikat pekerja selalu bikin masalah bagi perusahaan (trouble maker) 3. Karena mereka belum tahu dan mengerti dasar-dasar hukum serikat pekerja 4. Karena mereka belum sepenuhnya memahami serikat pekerja yang sesungguhnya lebih banyak memberikan manfaat kepada pekerja 5. Karena mereka terlalu asik dengan rutinitas dunia kerjanya 6. Karena mereka telah merasa cukup mapan hidupnya, berpenghasilan besar dengan posisi yang tinggi di perusahaan 7. Karena mereka merasa dirinya kaum profesional (pekerja kerah putih) yang tidak mau disamakan dengan buruh-buruh pabrik (eksklusivisme). 8. Atau mungkin karena mereka merasa cukup dekat dengan pihak manajemen dan menjadi penjilat-penjilat setia yang selalu mencari muka. Namun siapa yang menyangka kalau ancaman kehilangan pekerjaan dan perlakuan sewenang-wenang dari pihak Perusahaan setiap saat bisa terjadi dan menimpa diri kita tanpa pandang bulu, baik yang berpenghasilan tinggi, yang loyal penuh dedikasi, yang profesional dan berpendidikan tinggi maupun yang sudah mapan hidupnya sekalipun bahkan terhadap mereka yang kerap cari muka dan menjilat. Fakta sudah sangat banyak membuktikan hal tersebut. Nah biasanya pada kondisi kita dihadapkan pada berbagai permasalahan tersebut, baru terpikir oleh kita betapa pentingnya sebuah organisasi yang bisa melindungi hak-hak kita. Tentu saja organisasi tersebut adalah Serikat Pekerja Lalu untuk apa kita berserikat ? Jelas, kita berserikat terutama untuk : Menyatukan seluruh potensi kekuatan pekerja yang semula tercerai berai dan berjalan sendiri-sendiri Memperkuat posisi tawar kita baik terhadap perusahaan maupun negara Melindungi, membela dan memperjuangkan aspirasi, kepentingan dan hak-hak kita Mengangkat harkat dan martabat kita sebagai pekerja, baik secara ekonomi, sosial, politik maupun hukum. Membangun kepedulian dan solidaritas sesama kita sebagai kaum pekerja agar merasa senasib sepenanggungan dalam menghadapi setiap permasalahan Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tetang berbagai permasalahan ketenagakerjaan Menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri dalam menghadapi Pengusaha sehingga tidak mengalami penyakit inferior compleks (rendah diri dan gugup) Mengetahui hak-hak kita secara hukum agar kita tidak mudah dibohongi dan ditipu oleh pihak Pengusaha dan pihak-pihak lainnya Apa itu serikat pekerja ? Adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja secara bebas dan sukarela, bersifat permanen dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan posisi tawar pekerja guna melindungi dan memperjuangkan kepentingan, hak-hak dan aspirasi pekerja. Apa yang menjadi dasar hukum Serikat Pekerja ? UUD 1945 pasal 28 UU No. 22 tahun 1957 UU No. 12 tahun 1964 UU No. 18 tahun 1957 Keppres No. 83 tahun 1998 UU No. 21 tahun 2000 Kepmenaker 16 tahun 2001 Kalau dasar hukumnya sudah sangat demikian jelas dan kuat, lalu kenapa harus takut dan ragu-ragu. Bahkan siapapun yang mencoba-coba menghalangi pekerja membentuk atau bergabung ke dalam SP akan dijerat oleh sanksi pidana, denda maksimal 500 juta rupiah atau kurungan badan paling lama 5 tahun penjara. Apakah membentuk atau bergabung ke SP harus mendapat ijin atau persetujuan dari Manajemen ? Jelas tidak. Yang harus dilakukan setelah membentuk SP adalah cukup dengan memberi tahu ke Manajemen setelah mencatatkan SPnya ke Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat dan mendapat surat bukti pencatatan. Apa saja yang menjadi prinsip dasar serikat pekerja ? Agar serikat pekerja dapat dikelola secara profesional, maka perlu ditumbuhkembangkan 6 prinsip utama yang menjadi dasar gerakan SP, yaitu apa yang disebut dan disingkat dengan istilah SIDURE, yaitu Solidarity, Independency, Democracy, Unity, Responsibility dan Equality. Solidarity, yaitu rasa kebersamaan dan senasib sepenanggungan yang ditunjukkan oleh sikap saling peduli sebagai satu tubuh. Sikap-sikap egois dan individualis harus benar-benar dikikis. Independency, artinya SP memiliki kekebebasan dalam menentukan arah kebijakan dan mengambil keputusan organisasi tanpa campur tangan dari pihak luar. Pihak luar itu bisa saja Manajemen, Pemerintah, Partai Politik, dsb. Democracy, yaitu dalam menentukan kebijakan organisasi, SP harus senantiasa memperhatikan dan menampung aspirasi yang berkembang di kalangan anggota (grass root) dan memberi ruang bagi kontrol dari bawah terhadap para pengurusnya. Pengurus tidak boleh bersikap otoriter dan sesukanya. Unity, artinya persatuan bagi SP ibarat sapu lidi dan pekerja akan memiliki posisi tawar yang kuat jika bersatu dan solid dalam wadah SP. Untuk itu kalau ingin kuat, jangan terpecah-pecah atau tercerai berai yang pada akhirnya membuat kita lemah dan tak berdaya. Responsibility, artinya SP bertanggung jawab kepada anggota, perusahaan, bangsa dan negara serta masyarakat dunia. Equality, yaitu bahwa SP memandang dan memperlakukan setiap orang secara sama tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras dan aliran politik. Sehingga harus dihindari diskriminasi. Begitu juga antara SP dan Manajemen Perusahaan berada pada posisi yang sejajar berdasarkan nilai-nilai kemitraan. Apa saja yang menjadi fungsi serikat pekerja ? Secara umum fungsi SP meliputi Melindungi dan memperjuangkan hak-hak pekerja Menyalurkan aspirasi pekerja Mewakili pekerja dalam suatu perselisihan Melakukan perundingan dengan pihak Perusahaan Menumbuhkan kesadaran berserikat di kalangan pekerja Menciptakan iklim kerja yang sehat dan kondusif di perusahaan Menampung iuran dari anggota dan memanfaatkannya pengembangan Organisasi untuk keperluan Apa saja yang menjadi hak serikat pekerja ? Mengorganisir pekerja untuk menjadi anggota Serikat Pekerja Berunding dengan pihak Management Bersama pihak Manajemen menyusun PKB Memperselisihkan suatu kebijakan yang tidak menguntungkan bagi anggotanya Mewakili anggota dalam suatu perselisihan dan perundingan Melaksanakan kegiatan SP sesuai AD/ARTnya Mendapatkan informasi yang diperlukan dari pihak Manajemen Mengatur rumah tangga sendiri tanpa intervensi dari pihak lain (Manajemen dsb) Apa saja syarat pembentukan SP ? Tidak sulit. 10 orang pekerja sudah bisa membentuk serikat pekerja di tempat kerja. Lalu disusun AD/ARTnya, susunan pengurusnya dan dicatatkan ke Kantor Depnaker setempat. Tidak sulit kan ?!! Paradigma Baru Gerakan Serikat Pekerja Bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, Serikat Pekerja harus meninggalkan caracara lama dalam gerakannya seperti mengandalkan pada orang perorang (sosok/tokoh) sehingga muncul one man show, mengandalkan pada kekuatan massa semata melalui aksi-aksi unjuk rasa, membiarkan anggota tetap bodoh dan tahunya beres, terkooptasi oleh kekuatan-kekuatan dari luar, bersikap reaktif yang baru bergerak kalau ada masalah. Itu sama saja menempatkan SP seperti pemadam kebakaran (blambir). Jika cara-cara pengelolaan Serikat Pekerja masih seperti itu, jelas Serikat Pekerja tidak akan tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. Ia akan kehilangan jati dirinya dan lama-lama akan ditinggalkan oleh anggotanya kemudian mandul dan mati. Oleh karenanya, Serikat Pekerja harus mengembangkan paradigma baru, yang meliputi : Pengembangan SDM, yaitu bahwa sesungguhnya garakan serikat pekerja menyangkut 2 hal, yaitu belajar dan berjuang. Melalui proses pembelajaran dan program-program pendidikan, pekerja diberikan pengetahuan tentang cara-cara dan strategi perjuangan serikat pekerja yang lebih efektif serta pemahaman terhadap hakhaknya. Kemitraan, yaitu bahwa permasalahan ketenagakerjaan adalah masalah bersama antara SP dan pihak Mgt, oleh karenanya untuk memecahkan masalah-masalah tersebut perlu dibangun kerja sama dengan pihak Manajemen melalui nilai-nilai kemitraan. Tentu saja good will untuk membangun kemitraan ini harus juga dimiliki oleh pihak Manajamen, bukan sepihak dari serikat pekerja saja. Cara-cara persuasif, yaitu bahwa perjuangan serikat pekerja harus lebih menekankan pada cara-cara persuasif melalui dialog-dialog yang sehat dan konstruktif serta argumen-argumen yang kuat. Networking, yaitu bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, gerakan serikat pekerja tidak bisa lagi mengandalkan pada kekuatannya sendiri. Gerakan serikat pekerja juga harus mengglobal untuk mengimbangi kekuatan-kekuatan modal yang sudah semakin mengglobal. Oleh karenya membangun network/jaringan dengan kekuatan-kekuatan serikat pekerja lain, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Tentu saja yang memiliki misi dan visi yang sama. Looking foreward oriented, yaitu bahwa serikat pekerja harus mampu membaca dan memprediksi perubahan-perubahan yang bakal terjadi di depan yang bakal berdampak terhadap kondisi kerja dan kelangsungan kerja para pekerja. High tech, yaitu bahwa serikat pekerja harus juga menguasai teknologi tinggi, khususnya di bidang informasi dan komunkasi yang kini semakin pesat kemajuannya. Ini penting dalam rangka menunjang perjuangan serikat pekerja. Apa saja jenis-jenis Serikat Pekerja Serikat pekerja pada umumnya dibagi dalam 3 kelompok, yaitu : 1. Genuine Union, yaitu Serikat Pekerja yang dibentuk secara bebas dari, oleh dan untuk pekerja dengan menerapkan 6 prinsip dasar Serikat Pekerja yaitu SIDURE tadi. 2. Yellow Union, yaitu Serikat pekerja yang terkooptasi dan sarat oleh intervensi kekuatan-kekuatan eksternal, terutama dari kalangan Manajemen yang mencoba menjadikan SP sebagai boneka, terkooptasi dan berada di bawah ketiak mereka. Ini harus dihindari. 3. Paper Union, yaitu Serikat pekerja yang hanya ada namanya saja, tidak jelas visi dan misinya, struktur, program kegiatan dan akar rumputnya. Serikat Pekerja semacam ini sebaiknya dibubarkan saja. Bagaimana mengorganisir dan mengelola Serikat Pekerja agar tetap eksis dan efektif Ada beberapa kegiatan SP yang harus dilakukan untuk membuat SP mampu memainkan perannya dengan baik, yaitu : Sosialisasi, yaitu upaya untuk menyebarluaskan dan menanamkan pengertian dan pengetahuan tentang dunia serikat pekerja dengan segala permasalahannya agar diperoleh pemahaman yang utuh dan menyeluruh Edukasi, yaitu menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan guna menanamkan nilai-nilai Serikat Pekerja kepada para anggota/pekerja dengan cara yang lebih sistematis agar diperoleh kesadaran yang semakin kuat sebagai masyarakat/kelas pekerja Advokasi, yaitu memberikan layanan penyuluhan di bidang hukum dan ketenagakerjaan dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi berbagai permasalahan perselisihan ketenagakerjaan yang muncul ataupun bakal muncul. Dalam Advokasi, SP memegang prinsip “memberikan kail bukan ikan”. Ini penting agar ada proses pembelajaran bahwa yang bersangkutan juga harus mau berjuang. Konsolidasi, yaitu upaya untuk menyatukan berbagai perbedaan pandangan antar sesama pengurus maupun pengurus dengan anggota SP agar lebih solid. Memiliki pandangan dan pemahaman yang sama terhadap sesuatu pemasalahan. Komunikasi, yaitu adanya interaksi dan dialog yang sehat dan konstruktif antara Pengurus SP dengan anggotanya dengan memanfaatkan berbagai media yang ada. Komunikasi yang dilakukan secara intensif akan mencegah dari segala bentuk salah pengertian dan prasangka buruk yang dapat berpotensi menimbulkan perpecahandi dalam tubuh SP. Informasi, yaitu upaya untuk menyediakan berbagai informasi yang valid dan akurat yang diperlukan oleh anggota, baik mengenai ketenaga-kerjaan, perkembangan organisasi maupun kondisi di perusahaan Dengan berbagai kegiatan di atas, maka SP akan terhindar dari kemungkinan melemah, mandul atau bahkan mati suri Demikian sejumlah informasi dasar dan singkat seputar Serikat Pekerja yang selayaknya menjadi bagian integral dan inheren dari kehidupan kita sebagai masyarakat pekerja. SELAMAT BERSERIKAT, SEMOGA SUKSES TETAP SEMANGAT DAN MAJU TERUS SERIKAT PEKERJA INDONESIA Salam solidaritas (Sekjen ASPEK Indonesia)