pdrb - Universitas Muhammadiyah Surakarta

advertisement
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KAWASAN
SUBOSUKOWONOSRATEN (SURAKARTA, BOYOLALI, SUKOHARJO,
KARANGANYAR, WONOGIRI, SRAGEN, KLATEN) PROVINSI JAWA
TENGAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
UNTARI
B300130032
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KAWASAN
SUBOSUKOWONOSRATEN (SURAKARTA, BOYOLALI, SUKOHARJO,
KARANGANYAR, WONOGIRI, SRAGEN, KLATEN) PROVI NSI JAWA
TENGAH
ABSTRAK
Di Jawa Tengah kawasan Subosukowonosraten merupakan kawasan yang
mempunyai Pendapatan Domestik Regional Bruto yang selalu relatif
naik.Kerjasama yang baik antar daerah sendiri diharapkan mampu menciptakan
pembangunan yang merata sehingga pertumbuhan ekonomi daerah di kawasan
Subosukowonosraten bisa lebih maju dan merata. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap PDRB di Kawasan
Subosukowonosraten, mengetahui pengaruh Belanja Daerah terhadap PDRB di
Kawasan Subosukowonosraten, dan mengetahui pengaruh Tenaga Kerja terhadap
PDRB di Kawasan Subosukowonosraten. Metode dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan model REM
(Random Effect Method).
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa variabel PAD berpengaruh
positif dan signifikan terhadap PDRB Kabupaten/Kota di Kawasan
Subosukowonosraten, variabel Belanja Daerah berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap PDRB di Kawasan Subosukowonosraten, sedangkan variabel
Tenaga Kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap PDRB
Kabupaten/Kota di di Kawasan Subosukowonosraten
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Belanja Daerah, Tenaga Kerja, REM
(Random Effect Method), Data Panel.
ABSTRACT
Subosukowonosraten in Central Java region is an area that has a Gross
Domestic Income which is always a good relative naik.Kerjasama between
regions alone is expected to create equitable growth so that the regional
economic growth in the region could be more advanced Subosukowonosraten and
evenly. This study aimed to determine the effect of regional revenue to GDP in
Region Subosukowonosraten, determine the effect of local expenditure to GDP in
Subosukowonosraten Region, and determine the effect of Labor to GDP in
Subosukowonosraten Region. The method in this research using panel data
regression analysis using a model of REM (Random Effect Method).
From the results of the study showed that the variable PAD positive and
significant impact to the GDP Regency / City in Region Subosukowonosraten,
variable local expenditure has positive effect but not significantly to the GDP in
Region Subosukowonosraten, while the variable Labor positive effect but not
significantly to the GDP Regency / City in Region Subosukowonosraten.
Keywords : PAD, Shopping Area, Labor, REM (Random Effect Method), Data
Panel.
1
1.
PENDAHULUAN
Yesi Hendriani Supartoyo (2013) menyatakan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah kondisi tenaga kerja di
wilayah tersebut. Otonomi daerah dicanangkan oleh pemerintah pada tanggal
1 Januari 2001. Tujuan diadakannya otonomi daerah adalah terciptanya
pertumbuhan ekonomi, stabilisasi nasional dan pemerataan pendapatan.
Kebijakan otonomi daerah dicanangkan agar mendorong Pemerintah daerah
untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan antar
wilayah sesuai dengan keadaan wilayahnya masing-masing. (Ratri, 2013:15).
Keberhasilan kerjasama ekonomi regional Subosukowonosraten juga
bisa dilihat dari besarnya PDRB. Perbedaan pendapatan mencerminkan
perbedaan kualitas hidup, negara kaya (dicerminkan oleh pendapatan per
kapita yang tinggi) memiliki kualitas hidup yang lebih baik (dicerminkan
oleh, antara lain, angka harapan hidup, tingkat kesehatan, dan tingkat
pendidikan) dibandingkan dengan negara miskin (Oktavia, 2008:1).
Berikut adalah PDRB harga konstan berdasarkan Kabupaten/Kota di
kawasan wilayah Subosukowonosraten yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 :
Tabel 1.1
Laju Pertumbuhan PDRB Harga Konstan 2010 Berdasarkan Kab/Kota di
Kawasan Subosukowonosraten Tahun 2011-2015 (dalam persen)
Kab/Kota
2011
2012
2013
2014
Surakarta
6,42
5,58
6,25
5,28
Boyolali
6,34
5,33
5,83
5,42
Sukoharjo
5,88
5,90
5,78
5,40
Karanganyar
4,95
5,90
5,69
5,22
Wonogiri
3,58
5,94
4,78
5,30
Sragen
6,55
6,12
6,70
5,58
Klaten
6,29
5,71
5,96
5,79
Sumber: BPS Jawa Tengah Dalam Angka 2016
2015
5,44
6,08
5,69
5,05
5,34
6,05
5,64
Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa pada tahun 2013 Kabupaten Sragen
memiliki persentase PDRB tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten/Kota
lainnya. Pada tahun 2014 seluruh Kabupaten/Kota memiliki presentase PDRB
2
yang hampir sama. Pada tahun terakhir yaitu tahun 2015, presentase PDRB
tertinggi berada pada Kabupaten Boyolali dengan angka PDRB sebesar 6,08,
dan terendah ada pada Kabupaten Karanganyar.
Pertumbuhan
ekonomi
negara
pada
umumnya
didukung oleh
pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh tiap-tiap wilayah. Pertumbuhan
ekonomi daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Sama halnya dengan PDB, yang menjadi tolok ukur nilai PDRB
adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu daerah dalam suatu
tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki
daerah tersebut. Nilai PDRB inilah yang akan menunjukkan tingkat kemajuan
pembangunan daerah tersebut.
2.
METODE PENELITIAN
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independen
terhadap variabel dependen maka penelitian ini menggunakan model Regresi
Linier Berganda (Multiple Regression) dengan data panel.
Regresi Linier Berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel
terikat (variabel PDRB ) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas
(variabel PAD , TK , BD ).
Secara Umum bentuk persamaan regresinya adalah (dengan tiga
variabel) sebagai berikut:
PDRBit    1 PAD it   2 Git   3TK it   it
dimana:
PDRB
= Produk Domestik Regional Bruto (rupiah)
PAD
= Pendapatan Asli Daerah (rupiah)
G
= Belanja Daerah (rupiah)
TK
= Tenaga Kerja (jiwa)

= Intercept atau konstanta
1  2  3
= Menunjukkan koefisien regresi variabel bebas
i
= Menunjukkan data cross section Kab/Kota
3
3.
t
= Menunjukkan data time series tahun 2011-2015
it
= komponen error di waktu t untuk unit coss section
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode
Random Effect Method (REM) untuk melihat sejauh mana pengaruh
Pendapatan Asli Daerah, Belanja Daerah, dan Tenaga Kerja terhadap PDRB
di kawasan Subosukowonosraten Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015.
Tabel 3.1 Hasil Regresi Model Random Effect Method (REM)
PDRBit  11.26710  0.177916 PAD it  0.40666Git  0.097764TK it
(0.0000) *
R² = 0.947836
Effects Test
(0.0000) *
(0.1943)
(0.4493)
F-statictic = 187.7606 Prob (F-statistic) = 0.000000
Statistic
d.f.
Cross-section F
Cross-section Chi-square
179.459169
132.502434
(6,25)
6
0.0000
0.0000
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f.
Test Summary
Cross-section random
Prob.
3.611754
3
Prob.
0.3066
Koefisien Model
Dependent Variabel:
PDRB
Constanta
Pendapatan Asli
Derah (PAD)
Coefficient
Pooled Least
Square
15.62031
Fixed Effect
Model
9.429379
Random Effect Model
11.26710
0.171902
0.165982
0.177916
Belanja Daerah (G)
Coefficient
0.090005
0.043314
0.040666
Tenaga Kerja (TK)
Coefficient
Error term
R²
Adj R²
-0.308729
0.391287
0.617944
0.112348
0.252321
0.008879
0.991331
0.988210
0.097764
0.700454
0.947836
0.942788
4
Prob (F-statistic)
0.000001
0.000000
0.000000
Sumber: Hasil output regresi data panel dengan Eviews 7.0
Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α
= 0,05.
Dari hasil analisis pada Tabel 3.1 diperoleh bahwa secara umum bahwa
hanya variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berpengaruh positif
terhadap PDRB di kawasan Subosukowonosraten dengan koefisien regresi
sebesar 0.177916.
3.1 Interpretasi Ekonomi
3.1.1 Pengaruh PAD terhadap PDRB di Kawasan Subosukowonosraten
Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan bahwa
Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap PDRB di kawasan Subosukowonosraten dari tahun 2011
sampai 2015. Dengan adanya hubungan positif antara Pendapatan
Asli Daerah dengan PDRB di kawasan Subosukowonosraten
menunjukkan bahwa pemerintah akan lebih mampu meningkatkan
pertumbuhan
perekonomian
di
segala
sektor
untuk
lebih
membangun daerah-daerah yang masih tertinggal.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa PAD sebagai salah satu
penerimaan daerah mencerminkan tingkat kemandirian daerah.
Semakin besar PAD maka menunjukkan bahwa pemerintah daerah
telah mampu untuk mandiri, dan juga telah mampu melaksanakan
desentralisasi fiskal serta ketergantungan terhadap pemerintah
pusat telah berkurang.
3.1.2 Pengaruh
Belanja
Daerah
terhadap
PDRB
di
Kawasan
Subosukowonosraten
Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan bahwa
Belanja Daerah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
PDRB di kawasan Subosukowonosraten dari tahun 2011 sampai
2015. Adanya hubungan positif antara Belanja Daerah dan PDRB
menunjukkan
meningkatkan
bahwa
adanya
pendapatan
5
peran
pemerintah
masyarakat
di
dalam
kawasan
Subosukowonosraten. Karena tidak semua Belanja Daerah
berdampak menurunkan pertumbuhan perekonomian, bergantung
pada
kebijakan
pemerintah
daerah
mampukah
untuk
mengalokasikan realisasai Belanja Daerah untuk meningkatkan
serta membangun sarana dan prasarana yang dapat menunjang
perokonomian.
3.1.3 Pengaruh
Tenaga
Kerja
terhadap
PDRB
di
Kawasan
Subosukowonosraten
Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan bahwa
Tenaga Kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
PDRB di kawasan Subosukowonosraten dari tahun 2011 sampai
2015. Dengan adanya hubungan positif antara Tenaga Kerja
dengan PDRB menunjukkan bahwa semakin meningkatnya Tenaga
Kerja yang tersedia maka dapat mengurangi tingkat pengangguran,
dan pertumbuhan ekonomi daerah akan jauh lebih meningkat.
Sesuai dalam teori bahwa modal pembangunan yang penting
selain keuangan daerah dan investasi adalah sumber daya manusia.
Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat akan mempercepat
pembangunan daerah karena rasa kepemilikan yang lebih besar
terhadap daerah sendiri sehingga nantinya dapat merangsang
kesadaran masyarakat membangun wilayah lokal masing-masing.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan memerlukan sumber
daya manusia yang berkualitas disamping terpenuhinya kuantitas
permintaan Tenaga Kerja.
4.
PENUTUP
Berdasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
4.1 Realisasi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) 7 Kabupaten/Kota di
kawasan Subosukowonosraten di provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015
6
berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap PDRB dengan
koefisien regresi sebesar 0.177916 pasa probabilitas 0.0000.
4.2 Jumlah Belanja Daerah dilihat dari jumlah realisasi belanja langsung dan
belanja tidak langsung 7 Kabupaten/Kota di kawasan Subosukowonosraten
di provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015 berpengaruh positif tetapi tidak
berpengaruh signifikan terhadap PDRB dengan koefisien regresi sebesar
0.040666 pada probabilitas 0.1943.
4.3 Jumlah Tenaga Kerja 7 Kabupaten/Kota di kawasan Subosukowonosraten
di provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015 berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap PDRB dengan koefisien regresi sebesar 0.097764 pada
probabilitas 0.4493.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Raharjo. 2013. Teori-Teori Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Afrizal, Fitrah. 2013. Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Belanja Pemerintah,
dan Tenaga Kerja terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2001-2011. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Arsyad, Lyncolyn. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi 4. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Badan Pusat Statistik (BPS). Jawa Tengah Dalam Angka. 2009-2016.
. Kabupaten Boyolali Dalam Angka. 2014-2016.
. Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka. 2014-2016.
.Kabupaten Karanganyar Dalam Angka. 2014-2016
. Kabupaten Klaten Dalam Angka. 2014-2016.
. Kabupaten Sragen Dalam Angka. 2014-2016
. Kabupaten Wonogiri Dalam Angka. 2014-2016.
. Kota Surakarta Dalam Angka. 2014-2016
Bhinadi, Ardito. 2003. Disparitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa Dengan Luar
Jawa. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 8 No. 1, Juni 2003: Hal 3938. UN Yogyakarta.
7
Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu
Ekonomi No. 4. Yogyakarta: BPFE
Denty, Octavianingrum. 2015. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan
Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Perekonomian di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
Dumairy.1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Fawzy, Ahmad Mohd Basri. 2005. “Performance Appraisal”. Ceatakan Pertama:
PT Raja Grafindo Persaja. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariat Lanjutan Dengan Prorgam SPSS.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Jilid
2.Jakarta: Erlangga.
Heningtyas, Ratri. 2013. Pengaruh Tenaga Kerja, UMR, dan PAD terhadap
PDRB Perkapita di Kabupaten/Kota di Kawasan Kedungsepur.
Skipsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Istiandari, Rahmasari. 2009. Tata Kelola Ekonomi Daerah dan Kesejahteraan
Masyarakat di Indonesia. Jakarta. FE-UI.
Jhingan, 1994. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Raja Grafindo.
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitaif Teori dan Bisnis Aplikasi untuk
Bisnis dan Ekonomi Edisi Ketiga.Yoogyakarta: UPP STIM YKPN.
Linda, Novita. 2007. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB di
Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ma’aruf dan Wihastuti. 2008. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Determinan Dan
Prospeknya. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol. 9 No. 1.
April 2008.: 44-55. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mangkoesoebroto, Guritno, 1994. “ Kebijakan Publik Indonesia Substansi dan
Urgensi “. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Mankiw. N. Gregory. 2000. Teori Makroekonomi. Edisi Keempat: Penerbit
Erlangga.
Mardiasno. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. Andi Yogyakarta.
8
Musgrave, Richard A Musgrave, Peggy B. 1989. Public Finance in Theory and
Practise. Mc Graw Hill Book Company.
Oktavia, Putu. 2008. Analisis Makroekonomi. MET. 08.05.
Perda Perencana Tata Ruang Lingkup Wilayah Pembangunan. 2003-2018. Jawa
Tengah.
Rustianto, Deddy. 2008. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Skripsi.
Universitas Negeri Diponegoro. Semarang.
Simanjutak, Payman, J. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Sri Hascaryo, Arifin. 2014. Analisi Determinan Sektor Basis 15 Kota/Kabupaten
Terhadap Pewrtumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah tahun 2007-2011.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persaja.
Suparmoko. 1998. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dan Temuan
Empiris. Jakarta: Salemba Empat.
Todaro dan Smith. 2004. Pembangunnan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Undang-Undang No. 32 dan 33 Tahun 2004, Tentang Otonomi
Daerah,Fokusmedia, Bandung.
Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta.
Ekonisia.
Widiati, Sri. 2011. Pengembangan Ekonomi Kabupaten Semarang. Melalui
Wilayah Andalan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. POLINES.
Semarang.
Yesi Hendriani Supartoyo. 2013. The Economic Growth and The Regional
Characteristic: The Cast of Indonesia.
9
Download