Protein Efficiency Ratio (PER) Protein Efficiency Ratio (PER) adalah kemampuan protein untuk menghasilkan pertumbuhan, mengukur penambahan berat badan per gram protein yang dikonsumsi dan digunakan untuk mengetahui efektifitas protein yang digunakan dalam metabolisme (Muchtadi,2010). Kelompok ransum Kasein Tepung lele Tepung kedelai Protein Efficiency Ratio (PER) 0.722 0,989 0.002 PER Terkoreksi 3.461 28.600 0.0621 Tabel 1. nilai PER dan PER Terkoreksi Berdasarkan Tabel 1, nilai PER ransum Tepung Kedelai (TK) yaitu 0.002 lebih kecil dibandingkan dengan yang diberi intervensi ransum Tepung Lele (TL) yaitu 0,989. Hal tersebut menunjukkan bahwa mutu protein yang terkandung dalam sampel Tepung Lele (TL) lebih baik dibandingkan dengan Tepung Kedelai (TK). Nilai PER pada tepung lele yang merupakan pangan hewani menurut Hoffman dan Falvo,2005 menyebutkan tentang “protein is which best” bahwa nilai 3.3 untuk Tepung Lele (TL) adalah baik, sedangkan untuk tepung kedelai sebesar 2.5 (Khan 2009). Hasil analisis perhitungan Protein Efficiency Ratio (PER) yang tidak sesuai ini disebabkan karena dalam proses analisis ada beberapa data penimbangan Berat Badan Tikus dan data pemberian ransum tikus yang tidak signifikan secara kontinyu dan tidak tepat. Nilai Protein Efficiency Ratio (PER) bisa dipengaruhi oleh kadar protein dalam diet yang diberikan (intervensi ransum yang diberikan) dan komponen lain dalam bahan makanan yang diberikan kepada tikus pada penelitian ini, sedangkan pada umumnya misalnya vitamin. Kekurangan Protein Efficiency Ratio (PER) adalah mengasumsikan seluruh protein yang dikonsumsi digunakan hanya untuk pertumbuhan, tidak digunakan untuk fungsi pemeliharaan dan pertambahan berat badan tidak selalu sesuai dengan pertambahan protein tubuh (Buamah & Singsen 2008). Referensi : Buamah TF, Singsen EP. 2008. Studies on the protein efficiency ratio method for the evaluation of poultry feed suplements. Modifications associated with choice of dietary protein level for assay. Journal of Nutrition. 105: 688-700. Muchtadi D. 2010. Teknik Evaluasi Nilai Cerna Protein. Bandung (ID): Alfabeta. Hoffman JR, Falvo MJ. 2005. Protein-which is best. Journal of Sports Science and Medicine. 3: 118130.