BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan
yang strategis dan merupakan komponen terbesar serta sumber utama
penerimaan dalam negeri untuk menopang pembiayaan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan nasional. Dalam menghitung jumlah
kewajiban pajak yang harus dibayarkan, undang-undang perpajakan menjadi
dasar perhitungan dan pelaporan pajak.
Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan perpajakan
yang menarik banyak perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan
antara laba kena pajak menurut peraturan perpajakan dan laba sebelum kena
pajak menurut standar akuntansi. Laba akuntansi perusahaan yang dibuat
dengan berdasarkan aturan-aturan dalam PSAK dan kebijakan manajemen
memiliki perbedaan dengan peraturan pajak, sehingga pada akhir periode
perusahaan juga disibukan dengan rekonsiliasi fiskal yang menghasilkan laba
fiskal perusahaan untuk kemudian menjadi dasar perhitungan pajak
perusahaan tersebut.
Peraturan perpajakan dan akuntansi memiliki tujuan yang berbeda
sehingga perbedaan tersebut muncul hampir di semua negara. Terjadinya
fenomena book tax differences ini menimbulkan peluang terjadinya
manajemen laba dapat memberikan informasi mengenai persistensi laba (Tang
, 2006).
1
2
Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam Statement
of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 yang menyatakan bahwa
selain untuk menilai kinerja manajemen, laba juga membantu mengestimasi
kemampuan laba yang representatif, serta untuk menaksir resiko dalam
investasi atau kredit.
Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat penting bagi
pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan
eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan
keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus kepada
manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan
besarnya pengenaan pajak. Oleh karena itu kualitas laba menjadi pusat
perhatian bagi investor, kreditor, pembuat kebijakan akuntansi, dan
pemerintah. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan
kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh
komponen akrual dan aliran kasnya (Penman, 2007).
Palepu et al (2000) Dalam Hanlon (2005) menyatakan bahwa semakin
besar perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal menunjukkan “red flag”
bagi pengguna laporan keuangan, dan Penman (2007) juga menyatakan bahwa
book-tax differences dapat digunakan sebagai diagnosa untuk mendeteksi
adanya manipulasi pada biaya utama suatu perusahaan. Seida (2003) dalam
Hanlon (2005) juga menyatakan bahwa laba fiskal dapat digunakan sebagai
benchmark untuk mengevaluasi laba akuntansi. Apabila angka laba diduga
oleh publik sebagai hasil rekayasa manajemen, maka angka laba tersebut
3
dinilai mempunyai kualitas rendah, dan konsekuensinya adalah publik akan
merespon negatif angka laba yang dilaporkan tersebut. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa book-tax differences dapat mewakili keleluasaan
manajemen dalam proses akrual, sehingga banyak penelitian menggunakan
perbedaan tersebut sebagai indikator manajemen laba dalam menilai kualitas
laba.. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa koefisien respon laba
berkorelasi positif dengan persistensi laba dan tidak menunjukkan sensitivitas
yang berlebihan, sehingga besarnya reaksi return saham perusahaan pada
earnings harus dihubungkan dengan pengaruh inovasi earnings pada
ekspektasi manfaat masa yang akan datang yang didapat pemegang saham.
Jadi dapat disimpulkan bahwa besarnya hubungan antara return saham dan
earnings tergantung pada persistensi laba.
Hasil menunjukkan bahwa kinerja earnings yang teratribut pada
komponen accruals menggambarkan persistensi yang lebih rendah daripada
kinerja earnings yang teratribut pada komponen arus kas. Oleh karena booktax differences dapat mewakili keleluasaan manajemen dalam proses akrual,
maka banyak penelitian (Joos et al., 2000; Mills dan Newberry, 2001; Phillips
et al., 2003; Ratmono, 2004; Yuliati, 2004) menggunakan perbedaan tersebut
sebagai indikator manajemen laba dalam menilai kualitas laba. Perbedaan laba
akuntansi dan laba fiskal berperan untuk menilai kualitas laba melalui praktik
manajemen laba, namun belum ada bukti secara langsung bahwa perbedaan
laba akuntansi dan laba fiskal dapat mempengaruhi persistensi laba, karena
menurut Jonas dan Blanchet (2000) dalam Hanlon (2005), persistensi laba
4
merupakan salah satu komponen nilai prediksi laba dalam menentukan
kualitas laba, dan persistensi laba tersebut ditentukan oleh komponen akrual
dan arus kas dari laba sekarang, yang mewakili sifat transitori dan permanen
laba. Berdasarkan pentingnya kenyataan tersebut, maka peneliti akan
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terhadap book tax differences.
Nilai Book tax differences tersebut diwakili oleh perbedaan temporer pada
akun pajak tangguhan. kemudian menguji pengaruh book tax differences
terhadap persistensi laba. Dengan kata lain, semakin besar book tax
differences mengakibatkan persistensi laba semakin rendah.
Penelitian ini juga menggunakan komponen akrual yang diduga akan
menurunkan persistensi laba (Hanlon, 2005 dalam Wijayanti, 2006). Informasi
tentang kualitas laba mempunyai peranan sangat penting bagi pihak yang
berkepentingan pada suatu perusahaan, sehingga penulis mengambil tema
penulisan skripsi ini dengan judul “PENGARUH PERBEDAAN LABA
AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA
DENGAN KOMPONEN AKRUAL DAN ALIRAN KAS SEBAGAI
VARIABEL MODERASI”.
5
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap book tax differences dan apakah book tax differences berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan yang diwakilkan dengan persistensi laba
akuntansi. Sampel perusahaan dalam penelitan ini menyusun laporan
keuangan berdasarkan peraturan akuntansi dan perpajakan yang berlaku di
Indonesia. Adapun pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Apakah book tax differences berpengaruh terhadap persistensi laba
dengan moderasi komponen akrual?
2. Apakah book tax differences berpengaruh terhadap persistensi laba
dengan moderasi aliran kas?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari rumusan masalah tersebut maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh antara book tax differences terhadap persistensi
laba dengan moderasi komponen akrual.
2. Menganalisis pengaruh antara book tax differences terhadap persistensi
laba dengan moderasi aliran kas.
6
2. Kontribusi Penelitian
Sedangkan kegunaan atau manfaat yang dapat diambil yaitu:
1. Kontribusi Praktik :
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi khususnya yang terkait
dengan book tax differences, dan persistensi laba.
2. Kontribusi Kebijakan :
Bagi peneliti yang terkait dapat digunakan sebagai bahan
referensi untuk penelitian lebih lanjut dan bagi pengguna laporan
keuangan sebagai bahan pembelajaran yang terkait dengan book tax
differences, dan persistensi laba.
Download