BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Verbal Komunikasi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUS TAKA
2.1 Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator
kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal
menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih
mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan
7
bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan . Dalam komunikasi
verbal,ada beberapa elemen penting yang harus diketahui, yaitu:
2.1.1 .Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah lambang sebuah sistem yang memungkinkan orang
untuk berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, simbol bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang diucapkan baik secara lisan, tertulis di atas kertas, atau secara elektronik.
Bahasa memiliki banyak fungsi, tapi setidaknya ada tiga fungsi yang terkait erat dalam
menciptakan komunikasi yang efektif yaitu :
a.Untuk mempelajari tentang dunia di sekitar kita.
b.Untuk membina hubungan yang baik antara orang-orang.
c.Untuk obligasi menciptakan dalam kehidupan manusia.
7
https://www.academia.edu/9730116/Komunikasi_verbal_dan_non_verbal. Diakses pada tanggal 19 Februari
2017, pukul 15:00
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
2.1.2.Kata-kata
Kata adalah bagian terkecil dalam bahasa. Kata merupakan simbol yang
melambangkan atau mewakili sesuatu,hal, peristiwa, atau keadaan
KOMUNIKAS I VERBAL
Komunikasi Vokal
Bahasa lisan (spoken words)
Komunikasi Non-Vokal
Bahasa tertulis (written words)
Tabel 2.1 Komunikasi Vokal dan Non Vokal
2.2 Komunikasi Nonverbal
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatorny a tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. M elalui
komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu
kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, dan
berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan instagram, komunikasi non verbal
bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasi non
verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi, sandi, sy mbol-simbol,
pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
KOMUNIKAS I VERBAL DAN NONVERBAL
Komunikasi Verbal
Komunikasi Nonverbal
Desah (Sighs)
Isy arat (Gesture)
Jeritan (Scream)
Gerakan (Movement)
Nada Suara (Tone of Voice)
Penampilan (Appearance)
Kualitas Vokal (Vocal
Ekspresi Wajah (Facial
Qualities)
Expression)
Tabel 2.2 Komunikasi Verbal dan Nonverbal
2.3
New Media
M enurut M cQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi
terdesentralisasi, seperti distribusi pesan lewat satelite meningkatkan pengguna jaringan
kabel dan computer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin
meningkat8.
New media di sini adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang berbagai
ciri
yang sama
dimana
selain baru dimungkinkan dengan digitalisasi dan
ketersediannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi. M cQuail
memaparkan karakteristik yang dapat membendakan antara media lama dengan media
baru dari perspektif penggunanya:
a. Interaktivitas: ditunjukkan oleh rasio respons atau inisiatif dari sudut pandang
pengguna terhadap penawaran sumber atau pengirim
8
Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika. 2011
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
b. Kehadiran social: dialami oleh pengguna, berarti kontak personal dengan
orang lain dapat dimunculkan oleh penggunaan media
c. Kekayaan media: jangkauan dimana media dapat menjembatani kerangka
referensi yang berbeda, mengurangi ambiguitas, memberikan lebih banyak petunjuk,
melibatkan lebih banyak indera lebih personal
d. Otonomy: derajat dimana seorang pengguna merasakan kendali atas konten
dan penggunaaan, mandiri dan sumber
e. Unsur bermain-main: Kegunaan untuk hiburan dan kesenangan, sebagai lawan
dari sifat fungsi dan alat
f. Privasi: berkaitan dengan kegunaan media / konten tertentu
g. Personalisasi: derajat dimana konten dan penggunaan menjadi personal dan
unik.
2.3.1 Media Online
M edia Online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web internet .
9
M edia Online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum dan khusus :
Umum
Khusus
Segala jenis atau format
Terkait dengan pengertian
media yang hanya bisa diakses
media dalam konteks komunikasi
melalui internet berisikan teks,
massa. M edia adalah singkatan
foto, video, dan suara. Dalam
dari media komunikasi massa
pengertian
dalam
umum
ini,
media
bidang
keilmuan
online juga bisa dimaknai sebagai
komunikasi massa mempunyai
sarana komunikasi secara online.
karakteristik
9
tertentu,
seperti
M.Romli dan Asep Syamsul. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online Bandung: Nuansa
Cendekia. 2012. Hal 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
12
Dengan pengertian media online
publisitas dan periodisitas.
secara umum ini, maka email,
online
M edia
adalah
mailing list (milis), website, blog,
sebutan umum untuk sebuah
whatsapp,
(sosial
dan
media)
media
sosial
bentuk
masuk
dalam
telekomunikasi dan multimedia.
kategori media online.
media
Didalamnya
yang berbasis
terdapat
portal,
website (situs web), radio-online,
TV-online, pers online, mailonline, dll, dengan karakteristik
masing.
Tabel 2.3.1 Pengertian Umum dan Khusus Media Online
2.3.1.1 Karakteristik Media Online
Karakteristik media online antara lain10:
1. Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat p anjang
2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
5. M enjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
7. Up date, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
10
Skripsi Nurul Ichwan. Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau dari Analisis Rosengren. Serang.
2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar,
chat room, polling, dsb.
9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” dan dapat ditemukan
melalui ”link” dan fasilitas ”cari” (search).
10.Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi
tersaji.
2.4
Media S osial
Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik
jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa media sosial. M edia sosial adalah media
online yang mendukung interaksi sosial. M edia sosial menggunakan teknologi berbasis
web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial
yang populer sekarang ini antara lain Twitter, Facebook dan Instagram.
Definisi lain dari social media juga di jelaskan oleh Antony M ayfield11.
M enurutny a social media adalah media dimana penggunanya dengan mudah
berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring
sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya.
2.4.1
Karakteristik Social Media
M enurut Hadi Purnama social media mempunyai beberapa karakteristik khusus
diantaranya12 :
1. Jangkauan (reach): daya jangkauan social media dari skala kecil hinga
khalayak global.
11
Antony Mayfield. (E-book) W hat is Social Media. London: iCrossing. 2008. Diakses pada tanggal 19 Februari
2017 pukul 13:12
12
Hadi Purnama. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Marketing Communication. Jakarta. 2011
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
2. Aksesibilitas (accessibility): social media lebih mudah diakses oleh publik
dengan biaya yang terjangkau.
3. Penggunaan (usability): social media relatif mudah digunakan karena tidak
memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Aktualitas (immediacy): social media dapat memancing respon khalayak lebih
cepat.
5. Tetap (permanence): social media dapat menggantikan komentar secara instan
atau mudah melakukan proses p engeditan.
2.4.2
Jenis S osial Media
2.4.2.1
Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.
Sistem sosial di dalam Instagram
adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut
Instagram.
Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat
terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah
diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting,
dan jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut
dapat menjadi sebuah foto y ang populer atau tidak.
FITUR
Online
Pemasaran
Shop
FUNGS I
/
Pemasaran
atau
online shop sudah tidak
lazim
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
lagi
di
dunia
15
instagram. Banyak akun
menjadikan
yang
instagramnya
sebagai
sarana penjualan barang
lantaran
karena
banyaknya
pengguna
instagram
yang
mayoritas
melakukan
jual beli di instagram.
Snapgram
Snapgram,
ini
sangat
fitur
merupai
media baru lain yakni
“bigo live streaming”.
Fungsi fitur ini seperti
merekam
kegiatan
si
pengguna kemudian itu
ada pula pengguna lain
yang bisa melihat kita
sedang live. Di sana,
pengguna
lain
menuliskan
serta
bisa
komentar
memberikan
“love”
pada
snapgramnya
orang
tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
16
InstaStory
Lain
halnya
dengan
Instastory,
fungsi dari fitur hampir
persis
juga
seperti
aplikasi
snapchat
ini
mengunggah foto atau
video namun kita bisa
memberikan
caption,
sticker, dan widget (jam,
lokasi)
di
foto atau
video tersebut.
Informasi / Edukasi
M asuk
fungsi
pada
informasi.
instagram
beragam
sendiri
akun
memberikan
secara
Di
yang
informasi
cuma
cuma.
Seperti
menginformasikan
pengetahuan baru atau
seputar informasi yang
sedang
trending
lingkungan sekitar
Tabel 2.4.1 Fitur Instagram
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
di
17
2.4.2.2 Path
Path adalah jejaring sosial di Android dan iOS yang menekankan pada
kedekatan
relasi
antara
pengguna
dan
orang-orang
yang
terhubung
dengannya13. Path merupakan situs media sosial baru yang dapat digunakan untuk
saling bertukar foto atau komentar dengan teman atau kerabat dekat saja, tanpa
adanya orang yang tidak dikenal. Sejak diluncurkannya November 2010, oleh
Dave M orin yang sebelumnya bekerja di Facebook dan Apple, serta pengembang
perangkat lunak Dustin M ierau dan Shawn Fanning, Path mendapat tempat di hati
penggunanya. Path mempunyai tagline "The smart journal that helps you share
life with the ones you love" yaitu tentang hubungan yang bisa dipercaya
sepanjang kehidupan seseorang, dalam satu waktu, seseorang hanya bisa
memiliki 150 true relationship, dimana hubungan dengan orang-orang diluar itu
bukan relationship yang termasuk dekat. Path didesain berdasarkan sebuah teori
ilmu sosial yang dikembangkan oleh seorang profesor Robin Dunbar di Oxford
14
University . Berbeda dengan Facebook dan Twitter yang memungkinkan
penggunanya berinteraksi dengan jutaan orang.
Pengguna kemudian bisa berbagi posting secara eksklusif dengan kelompok
tersebut dan menyaring feed update agar hanya memperlihatkan posting dari
anggota Inner Circle, yang dipilih dengan cara memberi icon bintang di sebelah
13
http://tekno.kompas.com/read/2013/09/05/1729234/Path.Versi.Terbaru.Bikin.Pengintip.Mati.Kutu. Oki
Yusuf. Diakses tanggal 7 Maret 2017 pukul 12:00
14
Skripsi Yossie Aer. Analisis Media Dosial Path Sebagai Media Informasi di Kalangan Klub Basket Total E&P
Indonesia. Balikpapan 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
kanan nama teman di Friendlist. Cara ini mirip dengan fitur Google+ yang
memungkinkan pengguna mengelompokkan koneksi mereka dalam grup-grup
berbeda. Bedanya, Path hanya menyediakan opsi untuk membentuk satu grup
saja, tidak bisa lebih. Hal ini dilakukan untuk menjaga "kesederhanaan" yang
menjadi ciri layanan tersebut
2.4.2.3 Twitter
Brian J Dixion mengatakan bahwa twitter merupakan bagian dari
mikroblog dimana dapat membantu penggunanya untuk tetap memposting
mengenai pernyataan apapun dalam 140 karakter termasuk sp asi dan tanda
baca.
Pada
dasarnya
twitter
merupakan
layanan pesan instan yang
memungkinkan pengguna untuk mengirim posting kapan saja dan dimana
saja untuk dibaca oleh siapapun15.
Pengguna media dapat
menggunkan twitter sebagai sarana untuk
menciptakan konten media dengan memanfaatkan fitur yang berada di
dalamnya. M enurut Brian J. Dixion fitur yang terdapat di dalamnya adalah:
A. Followers dan Following
Followers merupakan akun orang yang mengikuti akun lain, sedangkan
following merupakan akun orang yang diikuti akun lain. Cara lain untuk
menggunakan twitter adalah untuk berbagi informasi dengan mengikuti
akun itu akan menerima update dari akun tersebut, yang diposting di
halaman utama mereka di twitter.
15
Brian Dixion. Social Media for School Leaders. USA: Jossey-Bass.. 2012
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
19
B. Direct Message
Twitter juga memungkinkan untu mengirim pesan pribadi ke pengguna
yang mengikuti akun tersebut. Ini pada dasarnya adalah program e-mail yang
diterapkan ke twitter. Jika pengguna twitter tidak mengikuti akun tersebut,
mereka tetap dapat saling mengirim pesan lewat pesan pribadi.
C. Trending topic
Salah satu bagian dari yang paling menarik dari twitter adalah trending
topic. Trending topic adalah terdiri dari 10 topik yang sering disebut atau
dibicarakan di Twitter pada waktu tertentu. Trending topic akan bekisar
tentang betita, olahraga, dan barang hiburan yang menghibur
D. Twitter search
Salah satu fitur
yang paling kuat
dari twitter adalah memberi
kemudahan pengguna untuk mencari untuk orang tertentu, kata kunci, subjek
dan lokasi.
E. Latest News
Twitter
memungkinkan
penggunanya
dengan
cepat
mengejar
ketinggalan berita terbaru. Begitu seseorang tahu tentang berita terbaru, dia
dapat memosting informasi tersebut di twitter, dan dalam beberapa detik
konten yang dibagi muncul di internet.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
20
2.4.2.4 Facebook
Facebook menurut wikipedia berbahasa Indonesia adalah sebuah layanan
jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook
didirikan oleh M ark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 M ei
1984. Pada awal masa kuliahnya, situs jejaring sosial ini keanggotaannya masih
dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutny a,
keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College,
Universitas Boston, M IT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan
semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Sampai akhirnya, pada
September 2006, Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang
memiliki alamat email. 9 Fitur yang ditawarkan Facebook sebagai situs jejaring
sosial membuat banyak orang menggunakannya. M enurut Jubilee Enterprise,
Indonesia merupakan salah satu pengguna Facebook terbesar dengan jumlah user
16
sekitar 17,6 juta orang .
2.5
S emiotika
Secara etimologis, semiotik berasal dari kata Yunani “Semion” yang berarti
“Tanda”. Tanda itu sendiri diartikan sebagai sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang
lain. Secara Terminologis, semiotik dapat diartikan sebagai ilmu yang memepelajari
sederetan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia sebagai tanda.
16
Jubilee Enterprise. Animasi Flash Gaya Anak Muda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
2007.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
Adapun nama lain dari semiotika adalah semiologi. Jadi sesunguhnya kedua
istilah ini mengandung pengertian yang persis sama, walaupun penggunaan salah satu
dari kedua istilah tersebut biasanya menunjukkan pemikiran pemakainya; mereka yang
bergabung dengan Peirce menggunakan kata semiotika, dan mereka yang bergabung
17
dengan Saussure menggunakan kata semiologi .
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tandatanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia
ini. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna ialah hubungan
18
antara suatu objek atau idea dan suatu tanda . Konsep dasar ini mengikat bersama
seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan sy mbol, bahasa, wacana, dan
bentuk nonverbal, teori-teori yang menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan
maknanya dan bagaimana tanda disusun. Secara umum, studi tentang tanda merujuk
kepada semiotika19.
Dengan semiotika, kita lantas berurusan dengan tanda. Semiotika, menurut
Lechte adalah teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasny a lagi, semiotika adalah
suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana
“tanda-tanda” dan berdasarkan pada “kode”20.
Jika diterapkan pada tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata, kalimat, tanda-tanda
itu hanya mengembangkan arti (significant) dalam kaitannya dengan pembacanya.
17
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003. Hal 12
Stephen Littlejohn W. Theories of Human Communication. Fifth Edition. New York:Wadsworth Publishing
Company. 1996
19
Opcit Alex Sobur Hal 16
20
John Lechte. 50 Filsuf Kontemporer; dari Strukturalisme sampai Posmodernitas. Yogyakarta: Kanisius. 2001.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
22
Pembaca itulah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan (signifie)
sesuai dengan konvensi dalam sy stem bahasa yang bersangkutan21.
Semiotika adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada tanda-tanda yang
ada di dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kata “tanda” di sini berarti segala hal
yang harus dimaknai. Di dalam suatu tanda diandaikan ada pesan yang hendak
disampaikan kepada manusia. Ketika kita melihat sesuatu (benda atau peristiwa, dll)
yang sepertinya hendak menyampaikan pesan, maka di situ ada tanda yang minta
dimaknai.
Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi
makna. Tanda adalah sesuatu yang berarti sesuatu untuk orang lain. Studi semiotik
tanda-tanda, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda22.
2.5.1 S istem S emiotika
A. Pragmatik
M enguraikan tentang asal usul tanda, kegunaan tanda oleh yang
menerapkannya, dan efek tanda bagi yang menginterpretasikannya, dalam batas
perilaku suby ek. Dalam arsitektur, semiotik pragmatic merupakan tinjauan
tentang pengaruh arsitektur (sebagai sistem tanda) terhadap manusia dalam
menggunakan bangunan. Semiotik pragmatic berpengaruh pada indera manusia
dan perasaan pribadi. Hasil karya arsitektur akan dimaknai sebagai suatu hasil
persepsi
oleh
pengamatny a,
hasil
persepsi
tersebut
kemudian
dapat
mempengaruhi pengamat sebagai pemakai dalam menggunakan hasil karya
21
22
Opcit Alex Sobur. Hal 17
Tommy Christomi dan Untung Yuwono. Semiotika Budaya. Jakarta Pusat. 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
23
arsitektur. Dengan kata lain, hasil karya arsitektur merupakan wujud yang dapat
mempengaruhi pemakainya.
B. S intaktik
Sintaktik menguraikan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan
‘makna’nya ataupun hubungannya terhadap perilaku subyek. Semiotik sintaktik
ini mengabaikan pengaruh akibat bagi suby ek yang menginterpretasikannya.
Dalam arsitektur, semiotic sintaktik paduan dan kombinasi dari berbagai sy stem
tanda. Hasil karya arsitektur akan dapat diuraikan secara komposisional dan ke
dalam bagian-bagiannya, hubungan antar bagian dalam keseluruhan akan dapat
diuraikan secara jelas.
C. S emantik
Semantik menguraikan tentang pengertian suatu tanda sesuai dengan ‘arti’
yang disampaikan. Dalam arsitektur, semiotic semantic merupakan tinjauan
tentang sy stem tanda yang dapat sesuai dengan arti yang disampaikan melalui
ekspresi wujudnya. Wujud tersebut akan dimaknai kembali sebagai suatu hasil
persepsi oleh pengamatny a. Perwujudan makna suatu rancangan dapat dikatakan
berhasil jika ‘makna’ atau ‘arti’ yang ingin disampaikan oleh perancang melalui
rancangannya dapat dipahami dan diterima secara tepat oleh pengamatny a, jika
ekspresi yang ingin disampaikan perancangnya sama dengan persepsi
pengamatny a.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
24
2.5.2 S emiotika menurut para ahli
A. Menurut Ferdinand De S aussure
Yang terpenting dalam upaya menangkap hal pokok pada teori Saussure adalah
prinsip yang mengatakan bahwa bahasa itu adalah sy stem tanda, dan setiap tanda, dan
setiap tanda itu tersusun atas dua bagian; signifier (penanda) dan signified (petanda).
M enurut Saussure, bahasa itu merupakan sy stem tanda, suara, bunyi bilamana
menekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan ide-ide pengertian tertentu23.
Jadi, meskipun antara penanda dan petanda tampak sebagai entitas yang terpisah,
namun keduanya hanya ada sebagai komponen tanda. Tandallah yang merupakan fakta
dasar dari bahasa24.
Teori semiotika menurut Ferdinand de Saussure mengembangkan dasar-dasar
teori linguistik umum. Kekhasan teorinya terletak pada kenyataan. Dia menganggap
bahasa sebagai sistem tanda. M enurut Saussure tanda-tanda, khususnya tanda-tanda
kebahasaan, setidak-tidaknya memiliki dua buah karakteristik primordial, yaitu bersifat
linier dan arbitrer25. Yang terpenting dalam pembahasan pokok pada teori Saussure
adalah prinsip yang mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda, dan setiap
tanda itu tersusun dari signifier (penanda) dan signified (petanda), form dan content,
26
parole dan langue, sy nchronic dan diachronic, sintakmatik dan paradigmatic . Peneliti
meneliti atas 2 asp ek dari karakteristik ini yaitu signifier-signified dan parole-langue.
23
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003. Hal 46
Ibid hal 47
25
Kris Budiman. Semiotika Visual. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik. 2003
26
Alex Sobur. 2003, Semiotika Komunikasi, Rosdakarya, Bandung. Hal 46
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
25
M enurut Saussure bahasa merupakan suatu sistem tanda (sign). Tanda dalam
pendekatan Saussure merupakan manifestasi konkret dari citra bunyi dan sering
diidentifikasi dengan citra bunyi sebagai penanda. Jadi penanda (signifier) dan petanda
(signified) merupakan unsur mentalistik. Dengan kata lain, kehadiran yang satu berarti
27
pula kehadiran yang lain seperti dua sisi kertas .
Gambar 2.5.2 Model S emiologi Ferdinand De S aussure
Dalam tanda terungkap citra bunyi atau konsep sebagai dua komponen yang tak
terpisahkan. Hubungan antara penanda dan petanda bersifat bebas (arbiter), baik secara
kebetulan maupun ditetapkan. Arbiter dalam pengertian penanda tidak memiliki
hubungan alamiah dengan petanda. M enurut Saussure28, prinsip kearbiteran bahasa atau
tanda tidak dapat diberlakukan secara mutlak atau sepenuhnya. Terdapat tanda-tanda
yang benar-benar arbiter, tetapi ada juga yang relatif. Kearbiteran bahasa sifatny a
bergradasi. Di samping itu, ada pula tanda-tanda yang bermotivasi, yang relative nonarbitrer. Proses pemberian makna (signifikasi) tanda terdiri dari dua elemen tanda.
M enurut Saussure, tanda terdiri dari dua elemen tanda (signifier, dan signified),
Signifier adalah elemen fisik dari tanda dapat berupa tanda, kata, image, atau suara.
Sedangkan signified adalah menunjukkan konsep mutlak yang mendekat pada tanda
27
28
Ibid Alex Sobur
Opcit Alex Sobur Hal 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
26
fisik yang ada. Sementara proses signifikasi menunjukkan antara tanda dengan realitas
aksternal yang disebut referent 29.
Signifier dan signified adalah produksi kultural hubungan antara kedua (arbitier)
memasukkan dan hanya berdasar konvensi, kesepakatan, atau peraturan dari kultur
pemakai bahasa tersebut. Hubungan antara signified dan signifier tidak bisa dijelaskan
dengan nalar apapun, baik pilih bunyi-bunyian atau pilihan yang mengaitkan rangkaian
bunyi tersebut dengan benda atau konsep yang dimaksud. Karena hubungan yang
terjadi antara signified dan signifier harus dipelajari yang berasal ada struktur yang
30
pasti atau kode yang membantu menafsirkan .
Langue adalah abstraksi dan artikulasi bahasa pada tingkat individu.sosial
budaya. Langue dimaksudkan bahasa sejauh merupakan milik bersama dari suatu
golongan bersama. Langue sebagai cabang linguistic yang menaruh perhatian pada
tanda-tanda bahasa atau ada pula yang menyebutny a sebagai kode-kode31. Langue sama
sekali bukan tindakan dan tidak pula dirancang, diciptakan atau diubah secara pribadi
karena pada hakikatny a merupakan kontrak kolektif yang sungguh-sungguh harus
dipatuhi dalam komunikasi32.
Jika langue memiliki objek studi sy stem atau tanda maka parole adalah living
sp eech, yaitu bahasa yang hidup
atau bahasa sebagaimana terlihat dalam
penggunaannya “tidak sadari” oleh pengguna bahasa yang bersangkutan, maka parole
lebih memperhatikan faktor p ribadi pengguna bahasa.
29
Opcit Alex Sobur Hal 46
Opcit Alex Sobur hal 47
31
Opcit Alex Sobur Hal 50
32
Opcit Alex Sobur Hal 52
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
27
Gambar 2.5.2.1 Parole dan Langue
Parole dapat dipandang sebagai kombinasi yang memungkinkan subjek (penutur)
sanggup menggunakan kode bahasa untuk mengungkapkan pemikiran pribadinya.33
Kalau unit dasar langue adalah kata, maka unit dasar parole adalah kalimat. Kalau
langue itu bersifat sinkronik dalam artian tanda itu dianggap baku sehingga mudah
disusun sebagai suatu sy stem, maka parole dianggap sebagai diakronik yaitu sangat
terikat oleh waktu p ada saat terjadi pembicaraan34.
B. Menurut Charles S anders Peirce
Suatu tanda itu tidak pernah berupa suatu entitas yang sendirian, tanda A
menunjukkan suatu fakta (atau objek B), kepada penafsirannya, yaitu C. Peirce
mengatakan
bahwa tanda itu
sendiri merupakan contoh
dari kepertamaan,
objeknya adalah kekeduaan, dan unsur pengantaranya adalah keketigaan. M enurut
Peirce
tanda
adalah
sesuatu
yang digunakan
agar
tanda
bisa
berfungsi.
Berdasarkan objeknya, peirce membagi tanda atas:
 Ikon
Sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk
objeknya. Didalam ikon hubungan antara penanda dan petanda nya memiliki kesamaan
33
34
Opcit Alex Sobur Hal 51
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
28
dalam beberapa kualitas. Suatu peta atau lukisan bisa dikatakan sebagai ikon karena
memiliki kemiripan rupa dengan objeknya. Contoh lain adalah rambu-rambu lalu lintas
seperti “awas, banyak anak-anak!” ,”rambu2 lampu lalu-lintas” semua itu memiliki
kemiripan visual atau bisa juga disebut ”meniru” dengan objeknya.
 Indeks
M erupakan tanda yang memiliki keterikatan eksistensi terhadap petandanya atau
objeknya atausesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan
penandanya
Di dalam indeks, hubungan antara penanda dengan petandanya bersifat ny ata dan
aktual. M isalnya bau kentut pertanda ada orang yang baru saja kentut di tempat itu,
tanda panah menunjukkan kanan dibawahnya bertuliskan “SOLO 20 KM ” adalah
indeks bahwa ke kanan 20 kilometer lagi adalah kota Solo, begitu juga dengan tomboltombol atau link dalam situs web merupakan indeks untuk menuju halaman web yang
dimaksud.

S imbol
M erupakan tanda yang bersifat konvensional. Tanda-tanda linguistik umumnya
merupakan simbol. Jadi simbol adalah suatu tanda yang sudah ada aturan atau
kesepakatan yang dipatuhi bersama, simbol ini tidak bersifat global, karena setiap
daerah memiliki simbol-simbol tersendiri seperti adat istiadat daerah yang satu belum
tentu sama dengan adat-istiadat daerah yang lainnya. Simbol palang putih dengan latar
belakang merah sudah disepakati secara internasional bahwa tanda itu berarti “stop”
atau larangan masuk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
C. Menurut Rolland Bhartes
Bahasa adalah sebuah sy stem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi
35
masy arakat tertentu dalam waktu tertentu. 5 kode yang ditinjau Bhartes y aitu :
1. Kode Hermeneutik atau kode teka-teki berkisar pada harapan pembaca untuk
mendapatkan “kebenaran” bagi pertanyaan yang muncul dalam teks. Kode ini muncul
dalam narasi tradisional yang berkesinambungan antara pemunculan suatu teka-teki dan
36
penyelesaiannya di dalam cerita .
2. Kode Semik atau kode konotatif, banyak menawarkan banyak sis. Dalam
pembacaan, pembaca menyusun tema suatu teks. Ia melihat bahwa konotasi kata atau
frase tertentu di dalam teks dapat dikelompokkan dengan konotasi atau frase yang
mirip. Jika suatu konotasi melekat pada suatu nama tertentu, maka kita dapat mengenali
tokoh tersebut.
3. Kode Simbolik merupakan aspek pengkodean fiksi yang paling khas bersifat
struktural. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa makna berasal dari beberapa oposisi
biner atau pembedaan, baik taraf bunyi dalam proses wicara, maupun pada taraf oposisi
yang melalui proses. M isalnya seorang anak yang belajar bahwa ayah dan ibunya
berbeda satu sama lain dan bahwa perbedaan ini juga membuat sama dengan satu di
37
antara keduanya dan berbeda dari yang lain .
4. Kode gnomic atau kode kultural, merupakan acuan teks ke benda-benda yang
sudah diketahui dan dimodifikasi oleh budaya38.
35
Ibid hal 65
Ibid Hal 65
37
Opcit Alex Sobur hal 66
38
Opcit Alex Sobur Hal 66
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
5. Kode proaretik atau kode tindakan, dianggapnya sebagai perlengkapan utama
teks yang dibaca orang39.
39
Opcit Alex Sobur Hal 66
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Download