ANALISIS KASUS PENGELOLAAN SUPERVISI KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN KLATEN NO SUBYEK 1. Pengawas Bimbingan dan Konseling SMA TEMUAN FAKTA DI LAPANGAN Pengawas Bimbingan dan konseling SMA dilaksanakan dua kali dalam satu tahun. Yang menentukan jadwal supervisi dan evaluasi adalah kedinasan Waktu melaksanakan supervisi di SMA sekitar 1 sampai 2 hari Supervisi yang dilaksanakan hanya mengecek administrasi konselor disekolahan seperti program BK, sosiometri, angket, dan lain sebagainya Jumlah anggota supervisi sudah ditentukan dinas pendidikan. NO 2 1 SUBYEK Kepala Sekolah TEMUAN FAKTA DI LAPANGAN Supervisi yang dilakukan oleh SUBSTANSI MASALAH ANALISIS SEBAB-AKIBAT Jumlah pelaksana supervisi dengan sekolah tidak ideal atau tidak sesuai Serta yang ahli dalam supervisi masih kurang. Perbandingan pengawas Bimbingan dan Konseling SMA di kabupaten Klaten 1: 38 Waktu pelaksanaannya sudah ditentukan oleh dinas dan supervisi harus menyelesaikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan serta mengejar target. Supervisi dalam pelaksanaan bersifat pengawasan bukan memberikan sumbangan pengetahuan seperti bagaimana konseling individu/kelompok, bimbingan kelompok maupun bimbingan klasikal yang benar. Dikarenakan dana yang disiapkan oleh dinas provinsi sudah sesuai target pelaksanaan supervisi Supervisi dalam melaksanakan tugasnya hanya mendatangi sekolahsekolah yang sudah ditentukan oleh dinas. Dalam pelaksanaan tugas supervisi kurang merata dan ideal. SUBSTANSI MASALAH Kepala sekolah belum maksimal Pada prakteknya di lapangan tidak maksimal hanya sebagai formalitas. Dan supervisi pun kurang bagus dalam pelaksanaannya ANALISIS SEBAB-AKIBAT Dalam pelaksanaan supervise masih kepala sekolah kepada guru bimbingan dan konseling dilaksanakan jika ada jadwal supervisi dari dinas, baru melaksanakan. Serta yang di supervisi hanya administrasi yang dimiliki oleh bimbingan konselor. Kualitas kepala sekolah dalam memahami dalam pengetahuan bimbingan dan konseling disekolah masih kurang. NO 3 SUBYEK Konselor/Guru Bimbingan dan Konseling TEMUAN FAKTA DI LAPANGAN Dalam praktek dilapangan dalam program bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling belum masksimal. dalam memberikan dukungan dalam program bimbingan dan konseling di sekolah. bersifat formalitas dan tidak ingin tahu program bimbingan konseling sebenarnya. Kepala sekolah tidak maksimal mengikutkan bimbingan dan konseling dalam proses supervisi serta yang mengikuti supervisi sudah di tentukan oleh kepala sekolah Kekurang fahaman kepala sekolah tentang BK karena kepala sekolah lulusan sarjana ekonomi bukan bimbingan dan konseling. SUBSTANSI MASALAH Dukungan system dalam bimbingan dan konseling masih kurang dan tidak idealnya antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta didik. Penulis; Victor Gamma Kharisma, S.Pd, Moh Khoerul Anwar, S.Pd dan Abdul Hadi, S.Pd 2 ANALISIS SEBAB-AKIBAT Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling diukur secara kualitatif dan pengaturan waktu dalam melayani peserta didik untuk membantu tugas perkembangan, dan karakteristik kepribadian guru bimbingan dan konseling juga mempengaruhi proses pelayanan peserta didik.