LAPORAN UTAMA ngat berpotensi tercemar limbah dan bibit penyakit. Hal ini diperparah dengan kondisi pipapipa distribusi yang sudah berumur puluhan tahun, sehingga ketika air tiba di tempat pelanggan sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi pada saat baru diolah. Air menjadi keruh, berwarna cokelat atau hitam dan bau. Penyulingan air laut dengan teknologi RO merupakan salah satu alternatif solusi keterbatasan pasokan air dalam jangka panjang sebagai langkah antisipasi krisis air yang selama ini terjadi. Osmosis merupakan perpindahan cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel. Adapun Reverse Osmosis, atau yang biasa disebut RO, adalah kebalikan dari osmosis, yaitu perpindahan zat (larutan) dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui sebuah membran. Teknologi ini digunakan untuk pemurnian air dengan mengubah air laut menjadi air tawar hingga siap diminum. Cara kerja RO adalah dengan mendesakkan air laut melewati membran-membran semipermeabel untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungan garam yang tersaring kemudian disisihkan. Tekanan yang amat kuat dikenakan di sebelah sumber air agar molekulmolekul air dapat menembus membran RO di sebelahnya. Sebelum didorong ke membran, air disaring terlebih dahulu melalui beberapa tahap filtrasi (penyaringan), antara lain cartridge (sedimen), karbon blok, dan karbon granular. Kemudian, air didorong dengan tekanan tinggi untuk melewati membran dan menghasilkan air yang murni. Membran RO berteknologi tinggi ini mempunyai pori-pori yang sangat kecil, yaitu hanya 0.0001 mikron (500,000 kali lebih kecil dibandingkan diameter sehelai rambut manusia). Membran ini memungkinkan penyaringan berbagai bahan mikro organisme, logam berat, bakteri, virus, bahan anorganik, dan bahan berbahaya lainnya yang terlarut dalam air. Dengan demikian, hanya molekul air saja yang dapat menembus membran tersebut sehingga dapat menghasilkan air yang mencapai kemurnian 99,99 %. Penyulingan Air Laut oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol (PJA) Program penyulingan air laut dengan Reverse Osmosis (RO) baru saja dilakukan oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol sebagai langkah alternatif solusi keterbatasan pasokan air. Dengan memanfaatkan air laut yang melimpah, PT. Pembangunan Jaya Ancol bukan cuma mengolah air laut menjadi air tawar, melainkan juga mengolah sisa hasil RO-nya menjadi kolam apung berkadar garam tinggi. Kebutuhan air tawar untuk kawasan Taman Impian Jaya Ancol mencapai 15.000 m3/hari. Seluruh kebutuhan itu saat ini belum bisa terpenuhi karena pasokan dari perusahaan air minum daerah hanya sebesar 9.000 m3/hari sehingga masih kekurangan 6.000 m3/ hari. Desain rancang bangun yang dibuat oleh PT. Arkonin ini bisa untuk memproduksi sampai 15.000 m3/hari. Untuk menghasilkan air bersih dari air laut ini dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 kwh/m3. Tarif air bersih dari proses desalinasi bisa bersaing dengan tarif air bersih kelas komersial yang mencapai Rp 12.500/ m3. Bahkan tarif air bersih industri mencapai Rp 15.000/m3. Nilai produksi air bersih dengan teknologi desalinasi yang dikembangkan sekarang mampu menekan harga hingga Rp 9.000/m3. Ilustrasi cara kerja RO. (Sumber: belajarkimia.com) Dengan instalasi ini, sebanyak 7.000 m3 air laut dapat diubah menjadi 5.000 m3 air tawar per harinya. Sisanya, sekitar 2.000 m3, menjadi air berkadar garam tinggi yang digunakan untuk Kolam Apung, salah satu wahana wisata di Taman Impian Jaya Ancol. Pihak Manager PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menyatakan proyek desalinasi ini sebagai pengembangan model tatkala ada tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta, terutama di kawasan pesisir Jakarta Utara. Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada wilayah daratannya, maka ketersediaan air laut tentu tidak menjadi kendala sama sekali. Desalinasi merupakan jawaban teknologi atas tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta dan teknologi RO ini sudah selayaknya dijadikan alternatif solusi yang tepat dalam penyediaan pasokan air bersih yang sehat dan layak. Di samping itu, penyulingan air laut ini bisa menjadi langkah antisipasi menghadapi krisis air yang mengancam wilayah ibu kota.(Ade S.R: dari berbagai sumber) Volume 43 • KIPRAH 31