8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Parafin Bath The Therabath terus diproduksi di Amerika Serikat, dibuat untuk FDA Kelas II Medical Device Standar, dan masih satu-satunya Made in USA CE / ETL terdaftar mandi parafin portabel di pasar. Digunakan untuk tangan, kaki, wajah dan tubuh sejak tahun 1962. Selama lebih dari 90 tahun parafin terapi panas lembab telah digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, peradangan dan kekakuan disebabkan oleh arthritis. Suatu bentuk thermotherapy, perawatan parafin efektif meningkatkan aliran darah untuk membantu dalam rehabilitasi, atau untuk menghangatkan area tubuh sebelum terapi atau latihan lainnya. Parafin hangat juga digunakan secara luas untuk melembutkan kering, kulit pecahpecah dengan menggambar kelembaban dari dalam tubuh ke permukaan. Tangan, kaki, wajah atau siku yang tersisa terasa lembut dan muncul lebih muda mencari. The Therabath Profesional Parafin Bath adalah paraffin bath buatan Amerika Serikat sebagai perangkat medis standar. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 2.2 Pengertian Paraffin Bath Paraffin Bath adalah salah satu alat modalitas fisioterapi dengan menggunakan lilin sebagai medianya yang dipanaskan pada suhu tertentu. Pada prinsipnya terapi ini merupakan terapi yang memanfaatkan suhu yang relatif tinggi (panas). Parafin yang digunakan untuk terapi ini adalah parafin biasa yang ditambah parafin oil, kemudian dipanaskan hingga meleleh dengan suhu + 55o Celcius. Gambar 2.1 Alat paraffin bath Terapi ini menggunakan lilin parafin yang telah dikenal dan dimanfaatkan selama berabad-abad dimulai sejak Kekaisaran Romawi. Komponen alami lilin parafin berasal dari minyak mineral mentah yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 dihasilkan melalui proses penyulingan atau pemisahan lilin dari minyak mineral mentah tersebut. Proses pemurniannya melalui proses perebusan, pendinginan dan penyaringan menjadi zat lilin-minyak berat dan finishing sebagai lilin parafin. Lilin tersebut tidak berwarna, tidak berasa dan kadang diberi wewangian aromaterapi, tergantung dari tujuan terapi yang hendak diharapkan. Hasil uji laboratorium, lilin parafin ini cukup aman untuk penggunaan eksternal dan higienis. Parafin terapi panas lembab telah digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, peradangan dan kekakuan disebabkan oleh arthritis. Suatu bentuk thermotherapy perawatan parafin efektif meningkatkan aliran darah untuk membantu dalam rehabilitasi, atau untuk menghangatkan area tubuh sebelum terapi atau latihan lainnya. Parafin hangat juga digunakan secara luas untuk melembutkan kering, kulit pecah-pecah dengan menggambar kelembaban dari dalam tubuh ke permukaan. Tangan, kaki, wajah atau siku yang tersisa terasa lembut dan muncul lebih muda mencari. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 2.3 Efek Samping Penggunaan Paraffin Bath Jarang terjadi efek samping yang membahayakan selama penggunaannya sesuai dengan aturan dan cara yang direkomendasikan. Efek samping terjadi apabila proses pemanasan lilin tersebut dilakukan pada suhu yang terlalu tinggi, sehingga dapat timbul luka bakar pada area yang direndam. 2.4. Prosedur Terapi Menggunakan Paraffin Bath Teknik penatalaksanaan paraffin bath dengan cara metode rendaman setalah lilin paraffin mencair, pada suhu tersebut bagian tubuh yang akan diterapi kemudian dicelupkan ke dalam lilin paraffin cairan tersebut selama beberapa menit, kemudian diangkat dan didiamkan selama beberapa waktu sampai rasa hangatnya berkurang. Setelah itu bagian tubuh tersebut dicelupkan lagi ke dalam paraffin cair selama beberapa menit dan diangkat lagi serta didinginkan. Begitu seterusnya diulang sampai 8-10x sampai lilin paraffin yang menempel sudah tebal dan saat dicelupkan ke paraffin cair pasien tidak merasakan panas lagi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Lilin parafin yang awalnya beku berbentuk balok, biasanya diletakkan dalam wadah tertutup yang dilengkapi dengan elemen pemanas yang akan melelehkan lilin parafin tersebut dan mempertahankan suhunya agar cukup nyaman dan tidak terlalu panas saat digunakan yaitu antara sekitar 48.8 °C – 57.2 °C. Gambar 2.2 Lilin paraffin Sebelum melakukan terapi, semua bagian tubuh yang hendak direndam dalam lilin parafin harus bersih dari kotoran dan perhiasan apapun yang menempel pada kulit ( gelang, cincin, dll ). Dianjurkan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 mencuci bersih dan mengeringkan daerah yang akan diterapi sebelum sesi pengobatan. Bagian tubuh yang akan diterapi, dibiarkan terbenam beberapa saat dalam wadah yang berisi lilin parafin yang meleleh pada suhu tertentu dan kemudian angkat daerah tersebut dari wadah, dan biarkan sisa lilin membeku membentuk lapisan di permukaan daerah yang diterapi tersebut. Proses pencelupan daerah yang sakit dilakukan beberapa kali. Sensasi hangat akan memberikan manfaat memperlancar aliran darah dan sirkulasi, mengurangi sakit dan pembengkakan daerah yang nyeri sekaligus memberikan kelembaban pada kulit sekitar. Setelah sekitar 15 menit dan mengeras, lilin akan dikelupas dan daerah tersebut siap untuk dilakukan pemijatan, peregangan, latihan atau tindakan terapi tambahan selanjutnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 2.5 Triac Triac merupakan komponen elektronika yang termasuk dalam kelompok thrystor dua arah, oleh karena itu triac banyak digunakan dalam pensaklaran isyarat dan daya. Pada dasarnya triac adalah dua buah SCR (Silicon Controlled Rectifier) yang terhubung secara parallel dalam arah yang berlawanan. Gambar rangkaian ekivalen dari sebuah triac serta symbol skematiknya dapat dilihat pada gambar 2.3 Karena sebuah triac merupakan dua buah SCR yang parallel namun berlawanan arah, maka sebuah triac akan dapat mengontrol arus listrik dalam dua arah. Hal inilah yang memungkinkan triac dapat digunakan untuk mengontrol daya pada beban yang menggunakan arus bolak – balik (AC). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 (a) (b) Gambar 2.3 Rangkaian ekivalen triac dan symbol triac Untuk membuat triac menghantarkan arus adalah dengan menerapkan trigger positif pada SCR yang sedang mendapat bias maju pada triac. Jadi berdasarkan pada terminal T2 nya, maka trigger positif pada gerbang akan membuat SCR a1 dalam triac menghantar, sedangkan bila polaritas pada terminal – terminalnya adalah sebaliknya maka trigger positif akan membuat SCR a2 menghantar. Dan sekali dipicu maka SCR yang bersangkutan akan tetap menghantar walaupun sinyal pemicu telah dilepaskan, salah satunya cara untuk membuat SCR tersebut berhenti menghantar adalah dengan cara low current dropout yakni dengan membuat arus yang melalui SCR yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 bersangkutan tersebut turun melampaui arus genggamnya (holding current). Hal itu dapat dilakukan dengan membuat tegangan anodanya turun menjadi nol volt atau dengan membalik polaritas pada terminal anoda dan katodanya. Sebuah contoh penerapan triac dalam mengontrol daya beban yang memerlukan arus bolak – balik akan dapat dilihat pada Gambar 2.4 dibawah ini (a) (a) (b) Gambar 2.4 (a). Rangkaian triac untuk mengontrol daya beban (b). Bentuk gelombang pada gate, pada beban dan output. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Pada rangkaian dalam gambar 2.4 (a) resistor R1 dan kapasitor C berfungsi untuk menggeser titik pemicuan (trigger point), sedangkan R2 berfungsi untuk membatasi arus pemicuan agar tidak melampaui arus pemicu maksimum yang diperbolehkan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa sebuah triac akan dapat diaktifkan dengan cara memberikan pemicuan positif pada gate nya, dan besarnya tegangan pemicuan triac tersebut tertera dalam lembaran data spesifikasinya triac tersebut. Sebagai contoh misalkan tegangan pemicuan dari sebuah triac adalah 0,7 volt, maka dengan merubah rubah nilai resistansi Ri pada rangkaian di atas akan dapat digeser titik pemicuannya yakni pada saat tegangan pada gate-nya telah mencapai tegangan pemicuannya (0,7 volt), akibat pergeseran titik pemicuannya maka daya yang diterima pada bebannya akan dapat bervariasi.sebagai contoh bentuk gelombang yang diterima oleh beban pada gambar diatas diperlihatkan pada gambar yang di arsir dalam gambar 2.4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 2.6 Triac Optoisolators Triode Alternating Current ( TRIAC ) optoisolators merupakan jenis triac yang merupakan prinsip kerja seperti saklar elektronik yang diaktifkan oleh cahaya ( LED ). Triac ini tertanam bersama sebuah LED dalam sebuah rangkaian terintegras ( Integrated Circuit ). Perbedaan triac optoisolators dengan triac biasa yaitu terletak dari cara pengaktifannya. Triac pada umumnya diaktifkan dengan cara membuat arus listrik secara langsung pada terminal gate triac tersebut, sehingga mengakibatkan arus pada terminal M1 dan terminal M2 terhubung. Pada triac optoisolators, terminal gate tidak diberi arus listrik secara langsung, akan tetapi terminal gate yang berupa optic terisolasi diaktifkan oleh cahaya dari sebuah LED. Salah satu contoh dari IC triac optoisolators adalah IC tipe MOC 3041 triac ini memiliki fitur lain. Selain dapat bekerja pada level tegangan 400 VAC, MOC 3041 memiliki rangkaian zero crossing. Rangkaian zero crossing ini berfungsi untuk mendeteksi perpotongan gelombang sinus pada tegangan AC dengan titik nol pada tegangan tersebut ( zera point ), sehingga dapat memberikan acuan untuk memulai waktu pen – trigger an. Konfigurasi IC MOC 3041 dan rangkaian triac opto osillator ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Gambar 2.5 Bentuk dan konfigurasi IC MOC 3041 Triac optoisolators banyak diaplikasikan pada selenoid / valve controls, lighting controls, statics switches, AC motor drivers, temperature controls, AC motor startes, solid state relays. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 2.7 Transistor Semua transistor memiliki 3 buah kaki sambungan atau terminal. Transistor daya rendah dibuat dengan kemasan dari bahan plastik atau logam. Dimana kemasan transistor yang terbuat dari plastik memiliki salah satu sisi permukaan yang berbentuk datar, sedangkan yang terbuat dari logam memiliki sebuah tonjolan ( tag ) pada pinggiran bawahnya ( rim ). Fitur – fitur ini dimaksudkan untuk membantu pemakai mengidentifikasikan kaki – kaki terminal. Terminal – terminalnya diberi label c, b, dan e yang merupakan singkatan dari kolektor, basis dan emiter. Pada pembahasaan kali ini Penulis memfungsikan transistor sebagai saklar yaitu untuk mengontrol suatu beban dengan arus kecil. Gambar 2.6 Transistor Sebagai Saklar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Pada penggunaan transistor sebagai saklar tegangan nol volt pada Vbe transistor jenis NPN berarti mengaktifkan transistor tersebut sebagai saklar dengan keadaan terbuka, sedangkan memberikan tegangan ≥ 0,7 volt untuk transistor silikon dan ≥ 0,3 volt untuk transistor germanium pada Vbe transistor akan memfungsikan transistor itu sebagai saklar dengan keadaan tertutup. Sedangkan pada transistor jenis PNP tegangan nol justru akan membuat transistor tersebut bekerja sebagai saklar dalam keadaan tertutup. Pada keadaan transistor sebagai saklar tertutup maka arus Ic dari transistor itu akan mengalir melalui Rc melalui ground, sedangkan pada keadaan transistor sebagai saklar terbuka maka arus Ic akan tertahan sampai Rc saja. 2.8 Sensor Suhu Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat pengukur suhu adalah thermometer. Satuan suhu ada beberapa macam yaitu Kelvin, Farenheit dan Celcius. Tetapi satuan yang dipakai pada penelitian ini adalah Celcius. Thermometer sudah umum dipakai dan diaplikasikan dimana – aman, contohnya untuk mengukur panas badan seseorang yang sedang sakit, untuk mengetahui http://digilib.mercubuana.ac.id/ suhu ruangan 22 diaplikasikan pada AC ( Air Conditioner ) juga dan masih banyak aplikasi dan penggunaannya yang lain dikehidupan sehari – hari. Sensor temperature adalah sensor yang digunakan untuk melakukan pengukuran suhu dimana pada prinsipnya sensor ini merubah energy panas menjadi energy listrik. Dalam pembuatan alat ini digunakan sensor suhu PT 100 yang merupakan sensor bertipe RTD ( Resistance Temperatur Detectors ), yaitu sensor yang mengukur perubahan suhu karena terjadi perubahan resistansi pada sensor. Sensor ini memiliki akurasi yang bagus 10° C per 3 Ohm banyak digunakan di industry – industry. Harganya cukup murah dan mudah didapat di pasaran. Gambar 2.7 Sensor suhu PT 100 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 2.9 Mikrokontroller ATMega 32 Pada system pengontrol ini digunakan mikrokontroller dari keluarga AVR (Advanced Versatile Reduce Instruction Set Computer) dengan jenis ATMega 32 yang mempunyai beberapa fitur khusus. ATMega 32 adalah mikrokontroller keluaran dari Atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer yang dimana setiap instruksi akan dieksekusi hanya dengan menggunakan satu clock – cyle sehingga proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer) Miksrokontroller ini mempunyai beberapa fitur anatara lain yaitu 131 instruksi, 32 x 8 register umum, Nonvolatile Program dan Data memories dimana data dan dan program akan tersimpan walaupun tidak ada tegangan yang dialirkan ke mikrokontroller tersebut, 32 – Kbyte Flash memory yang dapat dihapus dan deprogram kembali sampai 10.000 kali, 1024 – Byte EEPROM (Electronic Erasable Programable Read Only Memory) yang dapat ditulis dan dihapus sebanyak 100.000 kali, 2 K Byte internal SRAM (Static Random Access Memory), RTC (Real Time Clock) dengan osilator terpisah, 4 jalur PWM (Pulsa Width Modulation), 10 bit ADC (Analog to Digital Converter), 32 jalur input / output yang dapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 deprogram yang dibagi menjadi 4 buah port yaitu port A, port B, port C, dan port D. Gambar 2.8 Konfigurasi PIN AVR ATmega 32 Port A ( PA7..PA0 ) mempunyai fungsi sebagai 8-bit port I/O bidirectional yang jika yang digunakan sebagai input perlu diberi eksternal pull – down dan dapat juga digunakan sebagai Analog to Digital Converter ( ADC ). Port B ( PB7..PB0 ) berfungsi sebagai 8 – bit port I/O bi directional dengan internal pull – up. Port C ( PC7..PC0 ) berfungsi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 sebagai 8 – bit port I/O bi-directional dengan internal pull – up dan jika digunakan sebagai input perlu diberi eksternal pull – down. Port D ( PC7..PC0 ) bergfungsi sebagai 8 – bit port I/O bi-directional dengan internal pull – up. Gambar 2.9 Bentuk fisik AVR ATMega 32 Pin reset berfungsi mereset fungsi dari input dan mikrokontroller. Pin ini akan aktif bila diberi ground lebih dari panjang pulsa minimum (aktif LOW ). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 2.10 Heater Elemen pemanas adalah sebuah manganium yang dialiri listrik sehingga membangkitkan kalor atau panas. Ada beberapa spesifikasi teknis dan beberapa model sesuai dengan penggunaannya. Didalam perancangan dan pembuatan alat paraffin bath ini Penulis akan menyesuaikan dengan perangkat pendukung lainnya, sehingga digunakanlah elemen pemanas spiral dengan tegangan 220 Volt dan daya 150 Watt. Gambar 2.10 Elemen Pemanas ( Heater ) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 2.11 Display Seven segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia digital. Seven segment sering dijumpai pada jam digital, petunjuk antrian, display angka digital dan thermometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan informasi secara visual mengenai data – data yang sedang diolah oleh suatu rangkaian digital. Seven segment tidak lain adalah sebuah penampil berisi decimal yang berisi delapan buah LED yang tersusun membentuk angka delapan. Setiap LED yang menyusunnya diberikan label dari “a” sampai “h’’ dengan salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common. Gambar 2.11 (a) memperlihatkan tampilan 7-segment yang terdiri dari tujuh LED segi empat (A sampai G). Setiap Light Emitting Diode (LED) disebut segment karena ia membentuk bagian dari karakter yang sedang ditampilkan. Gambar 2.11 (b) adalah diagram skematik dari tampilan 7-segment : tahanan seri eksternal telah digunakan membatasi arus yang masuk. Dengan menghubungkan satu atau lebih tahanan dengan bumi, dapat dibentuk semua bilangan dari 0 sampai dengan 9. Misalnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 dengan menghubungkan A, B dan C ke ground, maka diperoleh angka 7. Dengan menghubungkan A, B, C, D dan G ke ground maka diperoleh angka 3. (a) (b) Gambar 2.11 (a). Tampilan seven segment. (b) Diagram skematik seven segment Seven segment dapat menampilkan angka – angka decimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidak nya LED penyusunan dalam seven segment. Untuk memudahkan penggunaan seven segment umumnya digunakan sebuah decoder atau seven segment driver http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 yang akan mengatur aktif tidaknya led – led dalam seven segment sesuai dengan nilai biner yang akan diberikan. Common anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda LED dalam seven segment. Common anoda diberi tegangan Vcc dan seven segment dengan common anoda akan aktif pda saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED. Sedangkan common katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalamk seven segment. Common katoda akan di groundkan sehingga seven segment dengan common katoda aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED. Seven segment display memiliki dua type yaitu common anoda dan common katoda. Dibawah ini ditunjukan skamatik internal segment display common anoda dan common katoda. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Gambar 2.12 Seven segment common anoda dan common katoda Andaikan ingin ditampilkan angka satu (1) pada seven segment maka leda dengan label “b” dan “c” diaktifkan. Maka jika digunakan seven segment common katoda kondisi logika pada terminal a = 0, b = 1, c = 1, d = 0, e = 0, f = 0, g = 0 dan h = 0 sedangkan terminal common dihubungkan ke ground. Kondisi logika terminal “a” sampai “h” untuk seven segment common anoda adalah komplemen dari common katoda dan terminal common dihubungkan ke Vcc. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 2.12 Buzzer Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubahj sinyal listrik menjadi sinyak suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang dikeluarkan buzzer yaitu antara 1 – 5Khz Gambar 2.13 Simbol Buzzer http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/