PELAJARAN 1 Tiga hal yang harus saudara ketahu Pasal 1: Alkitab Dalam buku yanq disebut Alkitab inilah dapat saudara peroleh kebenaran tentang Kekristenan dan Injil. Jalan hidup rohani saudara akan ditentukan oleh sikap saudara terhadap Alkitab. Terlebih dulu, marilah kita tinjau susunan Alkitab. Yang pertama-tama harus saudara ketahui ialah Alkitab Alkitab sesungguhnya bukanlah sebuah buku tunggal, melainkan terdiri dari banyak kitab yang dijilid menjadi satu buku. Bagian pertama disebut "Perjanjian Lama" dan yang kedua "Perjanjian Baru". Perjanjian Lama ditulis oleh para nabi dan berbagai orang saleh. Perjanjian Lama merupakan uraian tentang zaman sebelum kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Perjanjian Baru ditulis oleh murid-murid Yesus. Perjanjian Lama terdiri dari 39 buah kitab, mulai dengan Kitab Kejadian dan berakhir dengan Kitab Maleakhi. Kitab pertama dari Perjanjian Baru ialah Injil Matius, yang terakhir ialah Kitab Wahyu. Perjanjian Baru terdiri dari 27 buah kitab. Perjanjian Lama Kitab Kejadian berisi uraian tentang bagaimana Allah menciptakan dunia ini dan manusia, tentang kejatuhan keluarga manusia pertama karena dosa, air bah besar yang memusnahkan seluruh dunia, dan tentang sejarah bangsa lsrael. Kitab Keluaran sampai Kitab Ester menguraikan sejarah bangsa Israel hingga sekitar tahun 400 S.M. Kitab-kitab Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung merupakan ekspresi perasaan manusia dengan nilai sastra yang tinggi sekali tarafnya. Keindahan dan nilai "kitab-kitab sastra" ini tiada bandingannya. Kitab-kitab ini terutama berisi sajak-sajak, karangan-karangan dan drama. Kitab Yesaya sampai Kitab Maleakhi menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Perjanjian Baru Empat buah kitab pertama yang disebut Injil, dinamai menurut para penulisnya, yaitu: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil yang ditulis oleh Rasul Yohanes, misalnya, disebut Injil Yohanes. Kata "Injil" berarti "kabar baik" atau "kabar kesukaan" Keempat Injil tersebut menguraikan kehidupan Yesus, kelahiranNya, latar belakang kehidupan keluarga manusiawi dan masa remajaNya. Bagian terbesar daripada Injil menuturkan pengajaran-pengajaran Yesus, mujizat-mujizat (misalnya menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan yang mati) dan perbuatanperbuatanNya yang lain selama tiga tahun pelayananNya kepada masyarakat umum. Pasalpasal terakhir dari pada Injil berisi uraian tentang waktu Yesus diadili, kematianNya di atas kayu salib; kebangkitanNya, dan kenaikanNya ke sorga, yang merupakan klimaks dari pada kemuliaanNya. Setelah keempat Injil terdapat Kisah para Rasul. Sesuai dengan judulnya, kitab ini merupakan sejarah penginjilan yang dilakukan oleh para rasul yang sebagian besar adalah murid-murid Yesus. Kitab Kisah para Rasul juga memuat uraian tentang perkembangan Gereja Kristen dalam abad pertama. Peran utama dalam sepuluh pasal pertama adalah Rasul Petrus, murid Yesus yang utama. Bagian terakhir pasal sembilan hingga akhir kitab tersebut mengisahkan penginjilan Rasul Paulus kepada orang-orang bukan Yahudi yang hidup di luar daerah Palestina. Kitab Roma sampai Kitab Yudas memuat 21 surat yang ditujukan kepada berbagai gereja, orang-orang Kristen dan orang-orang Yahudi yang percaya, di berbagai bagian dunia ini. Surat-surat ini ditulis oleh Paulus, Petrus, Yohanes Yakobus dan Yudas. Surat-surat tersebut membahas segi-segi praktis dari pada kehidupan Kristen; juga memberikan uraian singkat dan jelas tentang iman Kristen. Kitab Wahyu merupakan kitab terakhir dari pada Alkitab, membentangkan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kitab ini menubuatkan dunia yang akan datang, sesudah dunia yang ada sekarang lenyap. Kitab tersebut juga menubuatkan Penghakiman yang Besar yang akan mengaitkan dunia dewasa ini dengan dunia baru tersebut. Demikianlah garis besar AIkitab secara ringkas. Yang kedua, kita harus memikirkan pertanyaan ini: Bagaimanakah terbentuknya Alkitab itu? Alkitab adalah sebuah buku; karena itu tentunya ditulis oleh seseorang. Memang demikian halnya. Alkitab ditulis oleh 36 sampai 4O orang, selama 1.600 tahun. Fakta-fakta ini sendiri tidaklah begitu penting. Yang perlu kita ingat ialah bahwa Alkitab tidak ditulis oleh orangorang biasa sebagaimana halnya dengan buku-buku yang lain, melainkan oleh orang-orang yang dikuasai, dikendalikan dan diiIhami oleh Roh Allah. Alkitab sendiri menyatakan pengarangnya dalam ayat ini: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah". (II Timotius 3.16). Oleh sebab itu, pada dasarnya dan hakekatnya Alkitab ditulis oleh Allah sendiri. Oleh karena itu Alkitab disebut "Firman Allah". Hal lain yang perlu diingat ialah: bukan hanya beberapa bagian Alkitab yang telah diiIhami. Alkitab bukan saja berisi Firman Allah, melainkan keseluruhannya adalah Firman Allah. "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan ROH KUDUS orang-orang berbicara atas nama Allah "(II Petrus 1: 21). Kenyataan lain yang tidak boleh dilupakan ialah, hanya Alkitablah merupakan Firman yang diwahyukan Allah bagi manusia. Hanya di dalamnyalah terdapat kehendakNya tentang bagaimana saudara harus hidup. Tidak ada buku lain yang dapat menggantikan Alkitab. Karena di dalamnya terdapat seluruh sejarah manusia. Alkitab membentangkan permulaan dunia ini dan menubuatkan keadaannya pada waktu yang akan datang. Bagaimana dunia ini akan berakhir telah dinubuatkan dengan jelas dalam kitab-kitab nubuat. Alkitab juga membentangkan di hadapan saudara dunia abadi dan hidup kekal. Hanya di dalam Alkitab terdapat nilai-nilai moral etika dan kaidah-kaidah sosial yang paling tinggi. Yang ketiga, marilah kita tinjau inti dari pada Alkitab. Seperti buku-buku yang lain, Alkitabpun mempunyai peran utama, yaitu Yesus Kristus. Dialah subyek, peran inti, titik fokus dan pokok utama dalam Alkitab. Perjanjian Lama menubuatkan kedatanganNya ke dunia ini dengan rupa manusia. Perjanjian Baru merupakan uraian langsung tentang kehidupan dan pengajaran-pengajaran Yesus. Seandainya Tuhan Yesus Kristus dihilangkan dari dalam Alkitab, maka yang tertinggal hanyalah lembaran-lembaran kertas yang tidak berarti. Semua nubuat, peristiwa sejarah, puji-pujian, penderitaan manusia, kemenangan, dan mujizat yang terdapat dalam Alkitab mempunyai hubungan langsung dan nyata dengan Yesus Kristus. Yang terakhir, marilah kita tinjau maksud dan tujuan Alkitab. Maksud dan tujuan Alkitab ialah membentangkan kepada manusia rencana keselamatan dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Jalan menuju Yesus, cara mengikuti Dia, dan keadaan hidup orang yang mengikuti Dia, diuraikan dengan sederhana dan jelas dalam Alkitab, sehingga dengan demikian manusia dapat menemukan jalan Allah dan diselamatkan. Kalau saudara ingin mencari hal-hal yang lain dalam Alkitab, seperti bagaimana dapat menjadi kaya atau menjadi tersohor, bagaimana dapat memperoleh kekuasaan atau kekayaan, maka saudara akan kecewa. Sebab Alkitab mempersoalkan kebutuhan manusia yang lebih utama dari pada yang disebut tadi. Sehubungan dengan hal itu saudara harus dengan seksama memperhatikan pertanyaan ini Bagaimanakah sikap saudara terhadap Alkitab? Kehidupan saudara harus dikendalikan dan dituntun oleh Firman Allah. Alkitab harus diberi keluasan untuk memutuskan bagi saudara mengenai semua hal yang penting dalam kehidupan saudara. Alkitab harus menjadi ukuran dan menguasai pikiran serta tindakan saudara. Penyelesaian setiap pertengkaran, penghiburan dalam penderitaan, penghapusan segala kebimbangan, dasar segala pikiran, kekuatan untuk menghadapi musibah dan salah paham orang terhadap saudara semua harus dicari dalam Alkitab, bukan di tempat-tempat lain. Saudara harus mengambil keputusan satu kali dan untuk selamanya, keputusan yang maha penting untuk percaya seyakin-yakinnya dan dengan segenap hati, bahwa Alkitab sesunguhnyalah Firman Allah yang hidup. lnilah permulaan yang benar bagi suatu kehidupan rohani yang produktif, yang berawal pada hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Sebab Alkitab "memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (II Timotius 3:16,17). Pasal 2: Allah Dalam pasal ini kita akan belajar tentang Allah. Apakah Allah ada? Saya yakin saudara pernah mendengar pertanyaan ini. Bahkan mungkin saudara sendiri pernah mengajukan pertanyaan ini. Pertama-tama marilah kita lihat apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah Dalam pasal pertama saudara telah memastikan, bahwa AIkitablah yang paling terpercaya bagi semua kebenaran. Mazmur 14:1 berbunyi: "orang bebal berkata dalam hatinya tidak ada Allah". Dalam ayat itu selanjutnya dikatakan bahwa hati orang bebal yang berkata tidak ada Allah itu "busuk". dan, "jijik perbuatan mereka". Mari kita tinjau alam dunia kita ini Kita tahu bahwa bumi yang kita diami berbentuk bulat. Air samudra yang ada pada bola bumi ini tidak setetespun yang jatuh! Renungkan bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya yang nampak pada malam hari. Masing-masing bintang tersebut jauh lebih besar daripada bumi kita ini. Bintang-bintang itu ada pada posisinya yang tetap di angkasa raya. Apakah saudara kira semua ini suatu kebetulan, tanpa seorangpun Perencana dan Pencipta yang maha agung? Perhatikan diri saudara sendiri sebagai manusia. Kalau saudara bersalah ada bisikan dalam batin saudara yang berkata bahwa saudara telah bersalah Saudara merasa bersalah dalam hati. Bisikan ini kita sebut "hati nurani". Apakah saudara mengira. bahwa suara itu ada secara kebetulan. tanpa suatu maksud ? "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakra wala memberitakan pekerjaan tanganNya"(Mazmur 19:2). "Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih"(Roma 1:20). Sesungguhnya Allah itu ada. Sekarang, marilah kita pelajari kodrat Allah: Pertama Allah itu Roh (Yohanes 4:24). Ini berarti, kita tidak dapat menyentuh atau melihat Allah. Dengan kata lain, Dia bukanlah makhluk yang bertubuh seperti saudara dan saya. Oleh sebab itu Dia tidak mengenal batas waktu dan batas tempat. Dia ada di samping saudara sewaktu saudara mempelajari pelajaran ini dan dalam waktu yang bersamaan Dia ada pula ditempat tempat yang jauh. Dia ada pada masa nenek moyang saudara hidup: Dia ada dengan saudara sekarang dan akan ada dengan anak-anak saudara serta cucu-cicit anak-anak saudara dalam keadaan tidak berubah. Kedua, Allah adalah suatu Pribadi. Dia bukanlah Allah yang tidak mengetahui perasaan, dukacita. kesenangan atau pikiran kita. Allah sering kita anggap sebagai sesuatu yang menakutkan, dingin dan bukan suatu pribadi. yang tidak ikut campur dengan peristiwa seharihari dalam kehidupan kita. Sesungguhnya pendapat semacam itu salah. Allah mengetahui, merasakan dan berkehendak. Oleh sebab itu Dia mengerti perasaan kita, mengetahui pikiran kita dan berkehendak membahagiakan kita. Ketiga, hanya ada satu Allah yang benar. "Karena Allah itu esa"(l Timotius 2:5). Sekarang setelah kita mengetahui bahwa Allah itu Roh, suatu Pribadi dan hanya ada satu Allah yang benar: marilah kita tinjau sifat-sifatNya atau kodratNya, 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dia ada di mana-mana, di segala tempat. "Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia ? Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi?" (Yeremia 23:24). Ini proklamasi Allah sendiri. Dia mengetahui segala sesuatu. "Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik" (Amsal 15:3). Ini berarti bahwa Dia mengetahui segala sesuatu tentang diri saudara, segala sesuatu yang ada pada saudara. Setiap ingatan kecil yang saudara kira dapat saudara sembunyikan di lubuk hati saudara yang paling tersembunyl, Allah mengetahuinya Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dia mahakuasa. Yesus, Anak Allah, berkata: "bagi Allah Segala sesuatu mungkin" (Matius 19:26). Allah itu kekal. Seperti telah kita ketahui Dia tidak mengenai batas waktu. Dia ada dan kekal sampai kekal. "Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dan selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah" (Mazmur 90:2). Allah tidak berubah. Kita selalu dlubah oleh keadaan dan alam sekitar kita. Namun Allah tidak demikian. "Karena Aku ini Tuhan, tiada berubah" (Maleakhi 3:6). Ini pernyataan Allah sendiri. Allah itu kudus. Pada Dia tidak ada dosa atau kejahatan, kebusukan atau kepalsuan. Dia tidak dapat menerima dan membiarkan hal-hal ini "Jalan orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan" (Amsal 15: 9,16); "Yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu" (Yesaya 59:2). Karena Allah itu kudus, Ia tidak dapat membiarkan dosa ada di antara saudara dan Dia. Allah itu adil. Dia adil dan tidak memihak. "Engkau adil, ya Tuhan, dan hukumhukumMu benar" (Mazmur 119:137). Keempat, Allah itu kasih. Inilah sifat Allah yang terpenting, sehubungan dengan kehidupan saudara sehari-hari, dan perlengkapan praktis iman Kristen dalam kehidupan saudara. Kalau saudara mengetahui bahwa Allah itu mahakuasa, kudus, adil dan kekal, mudahlah untuk takut kepadaNya, karena saudara sadar bahwa di dalam saudara "tidak ada sesuatu yang baik" (Roma 7:18). Tetapi bila saudara yakin, bahwa Allah itu juga kasih, saudara hendaknya taat dan setia kepadaNya. Begitu besar kasih Allah akan saudara, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal untuk mati menggantikan saudara bagi keampunan dosa-dosa saudara. Dia mengasihi saudara, bahkan sebelum saudara dilahirkan Dia mengasihi saudara sekarang dan akan mengasihi saudara selama-lamanya. Karena Dia mengasihi saudara, maka Dia memperhatikan saudara. Dia ingin agar saudara membawa kepadaNya segala kesusahan dan dukacita saudara, karena Dia sanggup dan ingin menolong saudara. Karena Allah itu kasih adanya, Dia mau memperlengkapi saudara dengan hal-hal yang terbaik dalam kehidupan. Karena Dia mengasihi saudara, maka Dia ingin supaya saudara menikmati sukacita dan kebahagiaan bersama-sama dengan Dia. Dan karena Allah mengasihi saudara, Dia mau menjawab doa-doa saudara. Kasih Allah terhadap saudara adalah kasih sejati, tidak mementingkan diri sendiri dan melingkupi segala-galanya. Sebenarnya saudara tidak patut menerima kasihNya. Kemanusiaan saudara memberontak melawan Dia. Kalau dibiarkan saudara akan mati dalam dosa-dosa saudara. Tetapi Allah mengasihi saudara, bukan karena saudara patut menerima kasihNya atau karena saudara telah bekerja keras untuk memperolehnya, melainkan karena Allah itu kasih adanya. Bila saudara mengetahui bahwa seseorang mengasihi saudara sedemikian itu, tentu saudara akan berusaha menyenangkan hati orang itu. Demikian pulalah saudara akan memulai kehidupan rohani saudara, kalau saudara benar-benar telah memiliki Kristus. Sebab Allah adalah "kasih" (I Yohanes 4:8). Inilah keadaan Allah itu. Dia menyelamatkan saudara dan dosa, bila saudara menerima AnakNya, yaitu Tuhan Yesus Kristus, sebagai Juru Selamat pribadi saudara. Dan Allah inilah yang memberikan kehidupan kekal kepada saudara melalui Kristus. Allah inilah yang memiliki saudara, bila saudara sungguh-sungguh menerima AnakNya. Sesudah kita mempelajari keadaan dan sifat-sifat Allah. Siapa Dia dan bagaimanakah Dia. Marilah kita akhiri pelajaran tentang Allah ini dengan meninjau pekerjaanNya demi kepentingan kita manusia. Sudah kita katakan bahwa hanya ada satu Allah Memang benar. Namun satu-satunya Allah ini menyatakan diriNya kepada kita dalam tiga pribadi. Pernyataan diri Allah dalam tiga pribadi ini kita kenal Tritunggal. Marilah kita membaca apa yang dikatakan Alkitab tentang hal ini:"Damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus" (Roma 17). Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu allah, AllahMu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu." (Ibrani 1:8,9). "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang LAIN, supaya Ia menyenai kamu" (Yohanes 14:16). "Mengapa hatimu dikuasai lblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus… Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah"(Kisah para Rasul 5 :3 ,4). Jika ayat-ayat di atas saudara perbatikan baik-baik, saudara akan melihat keadaan Allah yang dinyatakan dalam tiga nama yang berlain-lainan, yaitu Allah Bapa; Tuhan Yesus Kristus, Anak itu; dan Roh Kudus. Biasanya istilah yang digunakan ialah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini adalah Tritunggal, yang disebut pada permulaan bagian pelajaran ini. Dalam Alkitab sendiri tidak terdapat istilah "Tritunggal", namun berdasarkan pekerjaan Allah terhadap kita, Tritunggal yaitu: Bapa, Anak dan Roh Kudus, jelas terbukti dalam Alkitab. Silahkan membaca Matius 3:16,17; 28:19, II Korintus 13:13 Dengan ini kita akhiri pelajaran kita tentang Allah. Pasal 3: Manusia Pasal terakhir dan pada pelajaran pertama ini adalah pelajaran tentang manusia, yaitu tentang saudara sendiri. Dalam hal inipun jawaban terakhir harus diambil dan Alkitab, jangan dari penilaian, pengetahuan atau prasangka saudara sendiri. Pertama, marilah secara ringkas kita tinjau pertanyaan yang diajukan orang sepanjang masa: "Dari mana asal mulanya manusia?". Ada dua pendapat, yaitu pendapat manusia dan pendapat Allah. Pendapat Allah ada di dalam Alkitab. Pendapat manusia mengatakan: saudara adalah kejadian dan suatu evolusi alam. Artinya, saudara berasal dan suatu unsur biologi yang rendah tarafnya yang berkembang melalui suatu jangka waktu. Pernahkah saudara mendengar tentang Charles Darwin? dialah tokoh "teori evolusi". Ia menyatakan bahwa manusia berasal dan pada suatu makhluk yang disebut "amoeba". Alkitab mengatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah sendiri. Saudara diciptakan oleh Allah; demikian Firman Pencipta itu. Saudara bukannya muncul secara kebetulan. Saudara diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Ketika Allah menciptakan manusia, Dia merasa sangat puas (Kejadian1:27). Saudara bukanlah hasil suatu evolusi bertahap dari suatu makhluk bertaraf rendah. Allah menciptakan manusia terpisah dan makhluk-makhluk lain di dunia ini. "Yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"(Yesaya 43 :7). Ini adalah pernyataan Allah. Sesudah Allah menciptakan manusia, diberikanNya dua macam hak istimewa kepada makhlukNya ini. Yang pertama ialah bahwa manusia akan menguasai jenis-jenis makhluk yang lain. Allah berfirman, "Supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan atas burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi" (Kejadian 1:26). Hak istimewa yang lain ialah bahwa manusia akan menikmati kebebasan memilih. Saudara tidak diciptakan sebagai robot atau mesin, yang bergerak tanpa kemauan dan inisiatif sendiri. Saudara diciptakan dengan kebebasan untuk memilih yang baik atau yang jahat. Sebab saudara adalah gambar dan rupa Allah. Mungkin saudara akan heran kalau diberitahu bahwa dengan segala dosa dan ketidak sempurnaan saudara, saudara sesungguhnya adalah gambar dan rupa Allah. Alkitab berkata, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (gambar dan rupa Allah). Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya"(Kejadian 1: 26, 27). Hal inilah yang membedakan manusia daripada makhluk-makhluk yang lain. Allah mengaruniai saudara suatu kehendak untuk bertindak, intelek untuk berpikir dan emosi untuk merasakan. Uraian ini membawa kita sekarang pada pokok kedua daripada pelajaran kita tentang manusia, yaitu saudara sendiri. Kedua, telah kita pelajari bahwa manusia diberikan kebebasan untuk memilih. Apakah pilihan pertama yang telah diambil oleh manusia ? Sekarang ambillah Alkitab saudara dan bacalah ke 24 ayat dalam pasal tiga dari Kitab Kejadian. Bacalah dengan PFRLAHAN dan SAKSAMA, SAMPAI SAUDARA MENGERTI apa yang digambarkan dalam ayat-ayat itu. Karena di dalamnya saudara akan mendapat jawaban dari pada pertanyaan: Apakak pilihan pertama yang telah diambil oleh manusia? Bagaimanakah keadaan manusia itu. Sudahkah saudara membaca semua ayat itu ? Apakah saudara memahami isinya ? Kalau tidak, bacalah sekali lagi. Alkitab dengan jelas menyatakan, bahwa pilihan pertama yang diambil oleh manusia ialah berbuat dosa. Karena tergoda, manusia menggunakan kebebasannya untuk berbuat dosa. * Manusia, yaitu saudara, tidak taat pada perintah Allah. * Manusia, yaitu saudara, menyembunyikan diri dari hadirat Allah. * Manusia. yaitu saudara, tidak mengikuti kehendak Allah. Lalu, apa yang terjadi ? Kematian datang sebagai akibat dosa. Manusia berbuat dosa. Kematian datang sebagai akibatnya. Allah itu suci adanya, seperti yang telah saudara ketahui. Dia tidak dapat membiarkan dosa. Dia harus menghukum dosa. Oleh karena tindakan dosa yang pertama itu, maka semua manusia sesudah peristiwa itu dilahirkan berdosa dan menuju pada kematian. "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku" (Mazmur 51:7). Sekarang, kita harus menghadapi pertanyaan yang lain: Akan kemanakah manusia itu ? Dengan lain perkataan, apakah tujuan akhir saudara? Seperti telah kita ketahui, manusia, yaitu saudara, telah berdosa. Dan akibat dosa ialah kematian. Dengan demikian, semua orang harus mati. Inilah alamat semua orang, termasuk saudara dan saya. Alkitab berkata, "Upah dosa ialah maut" (Roma 3:23). Namun ayat itu lebih lanjut berbunyi: "Tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus, Tuhan kita". Hal ini akan kita pelajari dalam pelajaran yang berikut.