Modul Metode Penelitian Kualitatif

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Metode Penelitian
Kualitatif
Paradigma Penelitian Kualitatif
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Public Relation
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
Endang Pitaloka, SE., ME.
Abstract
Kompetensi
Metode penelitian kualitatif adalah
suatu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskripsi berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. Modul
ini akan membahas paradigma
penelitian kualitatif
Setelah mebaca modul ini dan
mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa diharpkan mampu
memahami konsep dasar,
paradigma penelitian kualitatif.
Paradigma Penelitian
Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau
gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada teori yang dianggap
telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah (Wattimena, 2009). Sedangkan
Harmon mendefinisikan paradigma sebagai cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir,
menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi realitas
(Moleong, 2006) .
Moleong mengatakan bahwa paradigma merupakan pola atau model tentang
bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian
berfungsi (perilaku yang didalamnya ada konteks khusus dan dimensi waktu). Harmon
mengemukakan bahwa paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berfikir,
menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi yang
realitas.
Paradigma yang umumnya digunakan dalam penelitian skripsi adalah paradigma
kontruksivistik, yakni paradigma yang memandang realitas kehidupan sosial bukanlah
realitas yang nyata, tetapi merupakan hasil konstruksi yang berawal dari pikiran negatif
terhadap fenomena yang terjadi.
Paradigma konstruktivis adalah paradigma yang mengandalkan antitesis dari paham
yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu.
Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially
meaningful action si pelaku sosial. Paradigma konstruktivis berproses melalui pengamatan
langsung dan terperincikan terhadap pelaku sosial yang menciptakan dan memelihara atau
mengelola dunia social (hidayat, 2003).
Paradigma
konstruktivis
membantu
peneliti
mendapatkan
pengembangan
pemahaman yang membantu proses interpretasi suatu peristiwa. Proses pengamatan
dengan menggunakan panca indera diharapkan dapat mengkonstruksi berbagai realitas
yang ada berdasarkan pandangan yang berdasarkan nilai.
Paradigma konstruktivistik dapat diterapkan dalam penelitian yang bersifat deskriptif.
Dalam penelitian deskriptif, suatu data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka melainkan
2015
2
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam bentuk kalimat, pernyataan dan konsep. Penelitian ini bisa dikatakan juga sebagai
penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.
Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian kualitatif tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat
terbatas. Jika data terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti,
maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan
kedalaman (kualitas) dan bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2012).
Menurut Strauss dan Corbin penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan
prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2006).
Dikaitkan dengan permasalahaan penelitian, maka jenis penelititan deskriptif
merupakan tipe penelitian yang tepat untuk penelitian kualitatif, dimana data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut
mungkin berasal dari wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan memo
dan dokumen resmi lainnya (Rahmat, 2007).
Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Menurut Nazir dalam Prastowo penelitian deskriptif adalah ditinjau dari jenis masalah yang
diteliti, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian. Di sisi lain, Ruslan (2006)
berpendapat penelitian deskriptif adalah menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri)
individu, situasi atau kelompok tertentu.
2015
3
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Moleong metode penelitian deskriptif adalah kegiatan yang meliputi
pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.
Secara harfiah metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat
gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga berkehendak mengadakan akumulasi
data dasar. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau
uraian atas suatu kejadian sejelas mungkin tanpa ada pengakuan terhadap objek yang
diteliti. Ditinjau dari variabelnya, penelitian deskriptif ialah penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi).
Metode deskriptif lebih banyak digunakan oleh para peneliti karena beberapa alasan.
Pertama, metode ini telah digunakan secara luas dan lebih banyak segi dibandingkan
metode-metode penelitian lain. Kedua metode ini banyak memberikan sumbangan kepada
ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaan mutakhir dan dapat membantu
dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Ketiga
metode ini dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin
terdapat dalam situasi tertentu.
Keempat, data yang dikumpulkan melalui metode ini dianggap sangat bermanfaat
dalam membantu untuk menyesuaikan diri atau dapat memecahkan masalah-masalah yang
timbul dalam kehidupan sehari-hari. Kelima metode ini membantu untuk mengetahui
bagaimana cara mencapai tujuan yang diinginkan. Dan terakhir karena metode ini dapat
digunakan dalam berbagai masalah yang ada.
Penelitian deskriptif bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu,
sudah ada informasi mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu
permasalahan penelitian namun belum memadai. Penelitian deskriptif menjawab pertanyaan
apa dengan penjelasan yang lebih terperinci mengenai gejala sosial seperti yang
dimaksudkan dalam suatu permasalahan penelitian yang bersangkutan. Penelitian deskriptif
dilakukan
terhadap
variabel
mandiri,
yaitu
tanpa
menghubungkan dengan variabel yang lain.
2015
4
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
membuat
perbandingan
atau
Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif
Ciri-ciri penelitian Kualitatif :
1. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari
suatu keutuhan;
2. Manusia sabagai instrumen penelitian, dengan tidak ada jarak antara peneliti dan
yang diteliti akan diperoleh pemahaman dan penghayatan obyek yang diteliti;
3. Pengunaan teori digunakan untuk membantu memahami gejala, setelah selesai
meneliti teori tersebut dapat diterima atau ditolak sama sekali, bahkan menemukan
teori baru;
4. Analisis data secara induktif;
5. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka;
6. Penelitian kuantitatif dapat mengunakan alat analisis statistik, tetapi tidak untuk
pengujian hipotesis tetapi biasanya hanya membantu mengambarkan gejala;
7. Lebih mementingkan “proses” dari pada “hasil’, hubungan antar bagianbagian yang
diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses;
8. Desain penelitian dapat berubah atau disesuaikan berdasarkan temuantemuan pada
saat melakukan penelitian;
Ciri-ciri penelitian Kuantitatif:
1. Adanya jarak antara peneliti dan yang diteliti atau antara yang mengamati dengan
yang diamati, sehingga pengaruh peneliti pada obyek yang diteliti dapat dihindarkan
2. Penelitian ini mulai dengan kerangka teoritis (teori - konsep-proposisi dan harus
dapat dioperasionalkan), atau adanya upaya untuk menentukan variabel beserta alat
ukurnya merumuskan hipotesis dan secara logis mendeduksi apa atau bagaimana
hasil penelitian jika hipotesis diterima.
3. Obyek, gejala, peristiwa atau perilaku harus dapat dapat diamati - ditangkap oleh
panca indra, terencana, terkontrol dan diukur (dikuantifikasikan) dan diramalkan.
2015
5
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Analisis data secara deduktif
5. Perubahan Desain penelitian akan merubah seluruh komponen-komponen desain
tersebut;
6. Digunakanya sampel (lazimnya random sampling) yang ditarik dari populasi dan
hasil pengalian data dari sampel digunakan untuk mengeneralisasikan populasi;
7. Lazimnya analisis statistik digunakan untuk pengujian hipotesis.
Perbandingan ciri-ciri penelitian kuantitatif-Kualitatif Untuk memahami perbedaan metode
kuantitatif-kualitatif terdiri dari beberapa ciri seperti berikut ini Sukidin (2002:1-12) dan
Meleong (2004:4-8):

Kerangka Teori
Kerangka teori yang dioperasionalisasikan dalam penelitian kuantitatif dikuantifikasi
dalam variabel-variabel, sedangkan penelitian kualitatif “tidak mengunakan kerangka
teori” pengunaan teori atau konsep digunakan untuk membantu memahami gejala.

Variabel
Penelitian kuantitatif tidak memerlukan ubahan (variabel), serta tidak mengukur
ubahan itu, apalagi mengkuantitatifkan;

Hubungan antara Peneliti dengan obejek yang diteliti
Hubungan antara peneliti dan yang diteliti (responden) Dalam penelitian kualitatif
hubungan antara peneliti dengan subyek penelitian melebur, sehingga seolah-olah
tidak ada lagi dinding pemisah antara keduanya (Moleong, 1995:96). Sedangkan
dalam penelitian kuantitatif adanya jarak antara peneliti dengan yang diteliti.

Metode analisis data.
Dalam penelitian kualitatif analisis data dimulai dengan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya berkaitan dengan subyek (open coding), data diorganisasikan,
2015
6
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dikategorikan, dikembangkan kearah beberapa hubungan yang logis (axial coding),
memeriksa mana yang kategori inti dan mana yang bukan (selective coding) (Corbin,
1997:64). Analisis data secara induktif, sedangkan dalam penelitian kuantitatif secara
deduktif (Moleong, 1995:5).

Proses dan hasil Penelitian
Penelitian kualitatif lebih menekankan proses dari pada hasil, hal ini disebabkan
hubungan antar bagian-bagian yang diteliti akan lebih jelas jika diamati dalam
proses.

Responden dan Sampel
Dalam penelitian kualitatif lebih mengenal istilah “informan-nara sumber”
dibandingkan istilah sampel. Kalaupun mengunakan sampel, lazimnya mengunakan
sampel non peluang (purposife sampling, snowball sampling, incidental sampling
dsb).

Desain Penelitian
Desain penelitian kuantitatif disusun secara ketat sejak awal melakukan penelitian
dan tidak dapat diubah-ubah, karena perubahan desain akan merubah keseluruhan.
Sedangkan penelitian kualitatif desain dapat disesuaiakan dengan kenyataankenyataan lapangan.
Hal yang perlu diperhatikan peneliti adalah saat merumuskan pertanyaan penelitian
(masalah penelitian). Sering kali terjadi tumpang tindih antara pertanyaan untuk metode
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Padahal, masing-masing berbeda secara
tajam, mulai paradigma yang melandasi kedua metode tersebut, tujuan, hakikat realitas,
cara perolehan data, analisis data, hingga temuan akhirnya. Karena itu, merumuskan
masalah penelitian harus cermat dan hati-hati serta tidak sekali jadi. diperlukan waktu untuk
merenungkannya sehingga terwujud rumusan pertanyaan penelitian yang memenuhi syarat
ilmiah yang baik. setiap kata dalam rumusan masalah berimplikasi sangat luas, baik secara
substantif, teoretik maupun metodologis. Karena itu, ia harus jelas, tidak saja bagi peneliti
sendiri tetapi juga bagi pembacanya.
2015
7
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Andi Prastowo. Memahami Metode-Metode Penelitian. Jakarta : Ar-Ruzz Media. 2011
Dedy N. Hidayat. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta:
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. 2003
Glen M. Broom dan David M. Dozier, Using Research in Public Relations: Applications to
Program Management, Prentice Hall.
Lexy. J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
200649.
Mulyana,Dedy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung ,2001.
Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2007.
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group. 2012
Reza A.A Wattimena. Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Grasindo. 2008.
Rosady Ruslan. Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2006
2015
8
Metode Penelitian Kualitatif
Endang Pitaloka, ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download