BAB 4 HASIL PENGUJIAN 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek

advertisement
BAB 4
HASIL PENGUJIAN
4.1
Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian
Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan
transaksi antar pihak berelasi terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan 3
variabel sebagai indikator, yaitu harga saham penutupan pada tanggal 2 April 2012,
pengungkapan pihak berelasi dan transaksi dan saldo antar pihak berelasi yang ada di
dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Pada tahun 2011 tercatat 445 perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI.
Dari jumlah tersebut terdapat 93 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan
sampel. Kriteria pemilihan sampel adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
daftar tanggal penyampaian laporan keuangan terbanyak pada tahun 2011,
perusahaan yang sahamnya aktif dan diperdagangkan tiga hari setelah tanggal
penyampaian laporan keuangan dan yang memiliki catatan khusus mengenai pihak
berelasi di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Untuk tanggal penyampaian
laporan keuangan perusahaan tahun 2011 paling banyak jatuh pada tanggal 30 Maret
2012 dan untuk harga saham penutupan dipilih tanggal 2 April 2012 sehingga
diperoleh total pengamatan sebanyak 93 laporan keuangan perusahaan.
Sampel penelitian ini terdiri dari 9 sektor yakni sektor Agriculture, sektor
Basic Industry and Chemical, sektor Cunsomer Goods, sektor Finance, sektor
Infrastructure, Utilities & Transportation, sektor Mining, sektor Miscellaneous,
sektor Property, Real Estate and Building Construction, dan sektor Trade, Service &
Investment. Sampel terbanyak berada di dalam sektor Trade, Service & Investment.
Dari 9 sektor industri tersebut terbagi kembali menjadi beberapa sub-sektor. Untuk
49
melihat penjabaran lebih rinci dapat mengacu pada Lampiran 1 – Daftar Perusahaan
Sampel Berdasarkan Sektor.
4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan uji statistik deskriptif diperoleh perhitungan nilai minimum,
maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing- masing variabel dengan total
93 pengamatan. Berikut ini adalah hasil uji statistik deskriptif terhadap variabelvariabel dalam penelitian ini:
Tabel 4.1
Uji Statistik Deskriptif Terhadap Masing-Masing Variabel
N
Harga Saham
Pihak Berelasi
Transaksi dan Saldo
Valid N (listwise)
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
93
50
147000
93
,286
,857
93
,056
,500
93
Mean
Std. Deviation
5477,87
21623,446
,48092
,143806
,24315
,100182
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, terdapat 93 pengamatan laporan
keuangan yang tanggal penyampaiannya paling banyak jatuh pada tanggal 30 Maret
2012. Berdasarkan tabel Statistik Deskriptif diatas dapat diketahui sebaran data
berdasarkan nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviation, dengan
penjelasan sebagai berikut:
1) Minimum, untuk Harga Saham Sebesar Rp. 50 dimiliki oleh HD Capital
Tbk dan Limas Centric Indonesia Tbk. Pengungkapan Pihak Berelasi
sebesar 0.286 dimiliki oleh 16 perusahaan sampel. Dan Pengungkapan
Transaksi dan Saldo sebesar 0.056 dimiliki oleh Hanson International
Tbk dan Polaris Investama Tbk.
2) Maksimum, untuk Harga Saham sebesar Rp. 147.000 dimiliki oleh
Merck Tbk. Pengungkapan Pihak Berelasi sebesar 0,857 dimiliki oleh
50
Bukit Uluwatu Villa Tbk, Ciputra Development Tbk dan Semen Gresik
Tbk. Pengungkapan Transaksi dan Saldo paling tinggi sebesar 0.50
dimiliki oleh BISI International Tbk dan ABM Investama Tbk.
3) Mean, untuk Harga Saham sebesar 5477.87, Pengungkapan Pihak
Berelasi sebesar 0.48092 dan Pengungkapan Transaksi dan Saldo sebesar
0.24315.
4) Standar
Deviation,
untuk
Harga
Saham
sebesar
21623.446,
Pengungkapan Pihak Berelasi sebesar 0.143806 dan Pengungkapan
Transaksi dan Saldo sebesar 0. 100182.
Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 3 - Tabel
Operasionalisasi Variabel Pihak-Pihak Berelasi dan Lampiran 4 - Tabel
Operasionalisasi Pengungkapan Transaksi dan Saldo Pihak-Pihak Berelasi. Nilai 1
diberikan untuk kriteria yang diungkapkan dan nilai 0 untuk kriteria yang tidak
diungkapkan. Sedangkan untuk contoh pengungkapannya dapat dilihat pada
Lampiran 5 – Contoh Pengungkapan Pihak Berelasi dan Lampiran 6 – Contoh
Pengungkapan Transaksi dan Saldo.
4.3
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik adalah pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square
(OLS). Uji Asumsi Klasik digunakan untuk menguji keabsahan persamaan regresi.
Model regresi dianggap baik jika memenuhi asumsi klasik yaitu asumsi normalitas,
tidak terjadi multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
51
4.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah pengujian residual yang berdistribusi normal. Uji
Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel yang diuji mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memenuhi
asumsi normalitas. Penulis menggunakan grafik histogram dan normal probability
plot. Untuk uji normalitas menggunakan grafik histogram. Untuk lebih meyakinkan
mengenai hasil uji normalitas, penelitian ini juga menggunakan uji statistik OneSample Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak.
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Dengan melihat tampilan grafik histogram yang kurvanya tidak condong ke
kiri maupun ke kanan. Ini menunjukkan bahwa data regresi terdistribusi secara
normal.
52
Gambar 4.2
Uji Normalitas Scattrerplot
Gambar 4.2 diatas menunjukkan normal probability plot yang titik-titiknya
menyebar di sekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
berdistribusi normal. Namun hasil uji dengan menggunakan scatterplot bisa
menimbulkan kebiasan, oleh karena itu diperlukan Uji Normalitas yang dapat
dipastikan dengan uji statistik berikut:
Tabel 4.2
Uji Normalitas Dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
93
Mean
0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation
1,53297049
Absolute
,074
Most Extreme Differences Positive
,074
Negative
-,033
Kolmogorov-Smirnov Z
,709
Asymp. Sig. (2-tailed)
,695
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
53
Hasil uji statistik diatas menyatakan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2tailed) sebesar 0.695 dan nilainya jauh diatas 0.05 (0.695 > 0.05) yang artinya
hipotesis nol diterima yakni data terdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam
model
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas.
Multikolilneritas menyebabkan timbulnya masalah-masalah, dimana koefisien
regresi yang bertanda positif dalam regresi sederhana bisa berubah negatif dalam
regresi berganda atau sebaliknya, fluktuasi nilai estimasi koefisien regresi sangat
besar, dan jika variabel-variabel independen terkolerasi satu sama lain, variabelvariabel tersebut menjelaskan varian yang sama dalam mengestimasi variabel
dependen, jadi penambahan variabel independen tidak berpengaruh apa-apa. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali,
2011). Uji ini dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika
tolerance lebih kecil daripada 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10, maka variabel
tersebut memiliki masalah multikolinearitas.
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas Korelasi
Coefficient Correlationsa
Model
transaksi
transaksi
1,000
Correlations
pihak
-,252
1
transaksi
2,158
Covariances
pihak
-,374
a. Dependent Variable: LNSaham
pihak
-,252
1,000
-,374
1,016
Berdasarkan hasil besaran korelasi antar variabel independen terlihat bahwa
korelasi di antara kedua variabel tersebut relatif kecil yakni sebesar -0.252 atau
54
sekitar 25.2%. Dikarenakan tingkat korelasi masih di bawah 95%, maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.
Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas VIF
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
5,118
,540
1
pihak
1,613
1,008
transaksi
2,881
1,469
a. Dependent Variable: LNSaham
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Beta
,169
,207
t
9,475
1,600
1,961
Sig.
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
,000
,113
,053
,936
,936
1,068
1,068
Nilai Tolerance lebih dari 0.10 yakni sebesar 0.936 dimiliki oleh variabel
bebas pihak berelasi dan transaksi dan saldo. Nilai VIF juga tidak lebih dari 10
yakni sebesar 1.068. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara
variabel independen dalam model regresi.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas di dalam penelitian ini bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
Homokesdastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokesdastisitas dan
tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). Dasar analisis menggunakan
scatterplot adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang menumpuk teratur akan
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik penyebaran di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
55
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
Dari hasil pengamatan diatas terlihat pola menyebar merata di atas dan di
bawah angka nol sehingga disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas pada model
regresi. Namun untuk lebih memastikan hasil pengujian dilakukan uji statistik
menggunakan uji Park. Park mengemukakan metode bahwa variance (s2) merupakan
fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan σ2i = α
Xiβ. Persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan logaritma sehingga
menjadi Lnσ2i = α + βLnXi + vi. Karena s2i umumnya tidak diketahui, maka dapat
ditaksir dengan menggunakan residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan
menjadi LnU2i = α + + βLnX1 + βLnX2 + vi.
Tabel 4.5
Uji Statistik Heteroskedastisitas dengan Uji Park
Model
1
(Constant)
pihak
transaksi
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
-,951
,734
-,737
1,369
-,059
3,488
1,996
,190
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
56
t
Sig.
-1,296
-,538
1,747
,198
,592
,084
Hasil output SPSS diatas memberikan koefisien parameter untuk variabel
independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak terdapat hesterokedastisitas.
4.4
Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012), analisis regresi pada dasarnya
merupakan studi mengenai ketergantungan antara variabel terikat dengan satu atau
lebih variabel bebas, yang bertujuan mengestimasi atau memprediksi rata-rata
variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang diketahui.
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel bebas (Ghozali, 2012). Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel-variabel
terikat amat terbatas sedangkan nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel
bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel terikat.
Tabel 4.6
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
a
,320
,103
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,083
1,54991
a. Predictors: (Constant), Pihak Berelasi, Transaksi dan Saldo
b. Dependent Variable: Hrgsaham
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
Dari tabel diatas dapat dilihat besarnya Adjusted R Square adalah 0.083, hal
ini berarti 8.3% variasi perubahan harga saham dapat dijelaskan dari ke dua variabel
57
bebas pihak berelasi dan transaksi. Sedangkan sisanya (100% - 8.3% = 91.7%)
dijelaskan oleh sebab lain di luar model.
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria
pengambilan keputusan yakni bila nilai F lebih besar dari 4, maka semua variabel
bebas dinyatakan mempengaruhi variabel terikat. Bila nilai F hitung lebih besar
daripada F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.7
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
df
2
90
92
Model
Sum of Squares
Mean Square
Regression
24,707
12,353
1
Residual
216,200
2,402
Total
240,907
a. Dependent Variable: Hrgsaham
b. Predictors: (Constant), Pihak Berelasi, Transaksi dan Saldo
F
5,142
Sig.
,008b
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
Dari tabel diatas didapat nilai F hitung sebesar 5.142 dengan probabilitas
0.008. Karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi harga saham atau dapat dikatakan bahwa Pengungkapan Pihak
Berelasi dan Pengungkapan Transaksi dan Saldo secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Harga Saham.
4.4.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Bila jumlah degree of
freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan 5%, maka Ho dapat
ditolak bila t lebih besar dari 2. Apabila nilai statistik t hasil perhitungannya lebih
58
tinggi dibandingkan dengan nilai t tabel, maka kita menerima Ha yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen.
Tabel 4.8
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Model
Unstandardized Coefficients
B
1
(Constant)
Pihak Berelasi
Transaksi dan
Saldo
4,954
1,730
Std. Error
,622
1,159
3,947
1,665
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
,154
7,969
1,493
,000
,139
,245
2,370
,020
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
Dari 2 variabel independen yang dimasukkan ke dalam model dapat dilihat
Pengungkapan Pihak Berelasi tidak signifikan karena probabilitas signifikannya
sebesar 0.139 jauh diatas 0.05. Sedangkan untuk Pengungkapan Transaksi dan Saldo
signifikan karena probabilitas signifikannya 0.02 jauh di bawah 0.05.
4.5
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini, penulis akan membahas hasil pengujian hipotesis yang
berdasarkan kepada hasil pengujian statistik dari analisis regresi berganda. Penulis
menyimpulkan ringkasan pengujian hipotesis sebagai berikut:
Tabel 4.9
Ringkasan Pengujian Hipotesis
Hipotesis
H1 : Pengungkapan PihakPihak Berelasi (PSAK 7 revisi
2010) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
(simultan).
H2 : Pengungkapan pihak
berelasi berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
H3 : Pengungkapan transaksi
dan saldo antar pihak berelasi
berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Hasil Pengujian
Hipotesis diterima (Ho ditolak
atau H1 diterima)
Hipotesis ditolak(Ho diterima
atau H2 ditolak)
Hipotesis diterima(Ho ditolak
atau H3 diterima)
59
Kesimpulan
Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi (PSAK 7 revisi 2010)
berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham
(simultan).
Pengungkapan pihak berelasi
tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Pengungkapan transaksi dan
saldo antar pihak berelasi
berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Pada pengujian hipotesis pertama, didapatkan bahwa H1 diterima. Hal ini
menyatakan bahwa pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi (PSAK 7 revisi 2010)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada tingkat signifikan 5% dengan
hasil F hitung sebesar 5.142. Dalam hal ini pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
(PSAK 7 revisi 2010) berarti variabel pengungkapan pihak berelasi (X1) dan variabel
pengungkapan transaksi dan saldo (X2) secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
Pada pengujian hipotesis kedua, didapatkan bahwa H2 ditolak. Hal ini
menyatakan bahwa pengungkapan pihak berelasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada tingkat signifikan 5% dengan hasil t hitung sebesar 1.493
dengan probabilitas signifikannya sebesar 0.139. Karena probabilitasnya jauh diatas
0.05 maka hipotesis kedua ditolak yakni variabel pengungkapan pihak berelasi
menjadi tidak berpengaruh terhadap harga saham secara signifikan.
Pada pengujian hipotesis ketiga, didapatkan bahwa H3 diterima. Hal ini
menyatakan bahwa pengungkapan transaksi dan saldo berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada tingkat signifikan 5% dengan hasil t hitung sebesar 2.370
dengan probabilitas signifikannya sebesar 0.020. Karena probabilitasnya masih jauh
dibawah 0.05 maka hipotesis ketiga diterima yakni variabel pengungkapan transaksi
dan saldo berpengaruh terhadap harga saham secara signifikan.
60
Download