PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DI

advertisement
ISSN : 2598-0068
Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM
DI BPM IDI ISTIADI BANJARBARU
(Breast Care Behavior In Postpartum Mother at BPM IDI Istiadi Banjarbaru)
Darmayanti Wulandatika
Program Studi D3 Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
ABSTRAK
Dalam masa nifas, perawatan payudara sangat penting untuk menjaga keindahan payudara serta
menghindari masalah-masalah dalam proses menyusui. Terdapat beberapa keadaan yang dapat
menyebabkan ASI tidak lancar walaupun ibu telah mencoba untuk menyusukan bayinya. Keadaan seperti ini
sering terjadi dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya puting susu yang masuk ke dalam atau puting
susu yang datar, puting susu lecet, payudara bengkak yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran
ASI. Pengetahuan tentang perawatan payudara setelah melahirkan sangat diperlukan agar tidak terjadi
menghindari masalah-masalah dalam proses menyusui. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
ibu post partum dengan perilaku perawatan payudara di BPM Idi Istiadi Banjarbaru. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 38 orang
ibu yang dirawat maupun berkunjung di BPM idi Istiadi pada bulan Juni tahun 2017. Sampel berjumlah 38
responden. Pemilihan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan
spearman’s rank test. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang perawatan payudara
memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan dengan perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum
yang dirawat maupun berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru.
Kata kunci: pengetahuan, perawatan payudara, postpartum
ABSTRACT
In the postpartum, breast care is essential for maintaining the beauty of the breast as well as avoiding
problems in breastfeeding. There are several conditions that can cause breastmilk even if the mother has
tried to breastfeed her baby. Such a condition can often be caused by several factors such as the nipple that
enters or flat nipples, abdominal nipples, swollen breasts that affect the formation and production of
breastmilk. Knowledge about breast care after birth is necessary to avoid avoiding problems in breastfeeding.
Knowing the relationship between postpartum mother knowledge level with breast care behavior in BPM Idi
Istiadi Banjarbaru. This research uses analytic descriptive research with cross sectional approach. The
population was 38 mother who was treated and visited at BPM idi Istiadi in June of 2017. Sample amounted
to 38 respondents. Sample selection using accidental sampling technique. Data analysis uses spearman's
rank test. There is a significant correlation between knowledge about breast care having a strong and
significant positive relationship with breast care behavior in the postpartum mother who was treated or visited
at BPM IDI Istiadi Banjarbaru.
Keywords: knowledge, breast care, postpartum
PENDAHULUAN
Walaupun bagi sebagian ibu pemberian
ASI terlihat mudah, tetapi banyak juga yang
mengalami kesulitan dalam melakukannya.
Terkadang faktor fisik penyebabnya. Tetapi
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction
mungkin juga karena baru pertama kali
mempunyai anak, sehingga kurang memahami
bagaimana caranya agar air susu keluar lancar. Di
samping merupakan sebuah pengalaman baru,
lazimnya masih canggung saat menggendong
5
ISSN : 2598-0068
Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
bayinya, atau bahkan mudah panik apabila dia
menangis karena sesuatu hal1.
Walaupun bagi sebagian ibu pemberian
ASI terlihat mudah, tetapi banyak juga yang
mengalami kesulitan dalam melakukannya.
Terkadang faktor fisik penyebabnya. Tetapi
mungkin juga karena baru pertama kali
mempunyai anak, sehingga kurang memahami
bagaimana caranya agar air susu keluar lancar. Di
samping merupakan sebuah pengalaman baru,
lazimnya masih canggung saat menggendong
bayinya, atau bahkan mudah panik apabila dia
menangis karena sesuatu hal1.
Terdapat beberapa keadaan yang dapat
menyebabkan ASI tidak lancar walaupun ibu telah
mencoba untuk menyusukan bayinya. Keadaan
seperti ini sering terjadi dapat disebabkan
beberapa faktor diantaranya puting susu yang
masuk ke dalam atau puting susu yang datar,
puting susu lecet, payudara bengkak yang
mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran
ASI1 .
Dalam masa nifas, perawatan payudara
sangat penting untuk menjaga keindahan
payudara serta menghindari masalah-masalah
dalam proses menyusui. Penjelasan informasi
tentang
manfaat
menyusui
dan
penatalaksanaannya seharusnya dimulai sejak
masa kehamilan (usia kandungan 32 minggu), lalu
pada masa bayi baru lahir sampai berusia 2 tahun.
Termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
Penyediaan ASI berlangsung terus sesuai
kebutuhan. Apabila bayi tidak disusukan, maka
tidak akan dimulai penyediaan air susu. Apabila
seorang ibu bayi kembar menyusukan bayinya
bersama, maka penyediaan air susu akan tetap
cukup untuk kedua bayi tersebut. Makin sering
bayi disusukan , penyediaan ASI juga makin baik2.
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti pada bulan Mey 2017 di
BPM Idi Istiadi cakupan persalinan dan kunjungan
nifas pada bulan Mey didapatkan data persalinan
primipara sebanyak 15 orang, sekundipara 12
orang dan persalinan multipara berjumlah 11
orang. Ibu postpartum telah mendapat masukan
atau nasihat dari bidan serta diajarkan teknik
perawatan payudara yang baik dan benar, namun
pengetahuan tersebut tidak diimbangi perilaku
perawatan payudara yang berkelanjutan di rumah
sehingga masih terdapat beberapa masalah
payudara selama menyusui. Disamping itu ibu
sekundipara maupun multipara tak begitu
mengetahui
tentang
perawatan
payudara
meskipun mereka sudah berpengalaman dan
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction
sudah diberi penyuluhan. Hal ini dipengaruhi
karena mereka menganggap bahwa payudara
saat pengalaman melahirkan yang terdahulu
aman-aman saja dan tidak terjadi masalah
sehingga tidak memperhatikan betapa pentingnya
perawatan payudara. Berdasarkan hal itu maka
peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara
dengan perilaku perawatan payudara pada ibu
postpartum yang dirawat maupun berkunjung di
BPM Idi Istiadi Banjarbaru2.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif
analitik
dengan
pendekatan
crossectional yaitu suatu penelitian di mana data
yang menyangkut variabel bebas dan variabel
terikat
dikumpulkan
dalam
waktu
yang
bersamaan6. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
3 sampai 30 Juni 2017 di BPM Idi Istiadi
Banjarbaru.
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan Total sampling yaitu dengan
mengambil seluruh responden ibu postpartum
yang melakukan kunjungan pada bulan Juni di
BPM Idi Istiadi Banjarbaru6. Kemudian pemilihan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling yaitu dilakukan dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan
ada atau tersedia yang memenuhi kriteria inklusi
yaitu :
a. Semua ibu post partum yang dirawat maupun
yang melakukan kunjungan nifas minggu
pertama atau kedua ke BPM Idi Istiadi
Banjarbaru.
b. Bersedia menjadi responden
Definisi Operasional
a. Pengetahuan tentang perawatan payudara
Yang dimaksud pengetahuan tentang
perawatan
payudara
adalah
tingkat
kemampuan ibu untuk mengingat kembali suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang
perawatan payudara setelah melahirkan.
Aspek-aspek didalamnya meliputi pengertian
perawatan payudara, tujuan perawatan
payudara,
langkah-langkah
perawatan
payudara dan masalah-masalah dalam
menyusui. Skala yang digunakan adalah skala
ordinal, dan parameternya sebagai berikut :
1) Baik
100 %
2) Cukup
75%
: bila jawaban yang benar 76 % : bila jawaban yang benar 56% -
6
ISSN : 2598-0068
3) Kurang
%
Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
: bila jawaban yang benar 0% - 55
b. Perilaku perawatan payudara
Perilaku perawatan payudara adalah
kebiasaan ibu post partum merawat payudara
yang dilakukan secara intensif dan sistematik
sesuai protap sehingga dapat mempengaruhi
pengeluaran ASI dan produksinya dengan baik.
Skala yang digunakan adalah skala ordinal, dan
parameternya sebagai berikut :
1) Baik
: bila jumlah skor 76 % - 100 %
2) Sedang : bila jumlah skor 56% - 75%
3) Kurang : bila jumlah skor 0% - 55 %
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara responden diminta untuk mengisi
kuesioner (angket tertutup) yang berisi
pertanyaan tentang pengetahuan tentang
perawatan payudara dan perilaku perawatan
payudara yaitu pengertian, tujuan, cara
perawatan, pemberian ASI, dan masalah
payudara seputar menyusu.
Pengolahan analisis data dilakukan dengan
editing, coding dan tabulating. Kemudian
dilanjutkan dengan analisis univariat dan
bivariat, analisis statistik yang digunakan
adalah analisis Sperman Rank6.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
mengenai pengetahuan tentang perawatan
payudara dengan perilaku perawatan payudara
pada ibu postpartum adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Karakteristik Ibu Ibu Postpartum Yang
Dirawat Maupun Berkunjung Di BPM Idi
Istiadi Banjarbaru
No
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Karakteristik
Umur (tahun)
1) < 20
2) 20 – 35
3) > 35
Paritas
1) Primipara
2) Multipara
Pekerjaan
1) Tidak Bekerja
2) Bekerja
Pendidikan
1) Dasar
2) Menengah
3) Tinggi
Informasi
1) Tidak pernah
2) Pernah
Pendapatan
1) < Rp 750.000
2) Rp 750.000 – Rp
1.500.000
Jumlah
Persentase
(%)
4
29
5
10,5
76,3
13,2
24
14
63,2
36,8
17
21
44,7
55,3
21
16
1
55,3
42,1
2,6
11
27
28,9
71,1
17
13
8
44,7
34,2
21,1
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction
3) > Rp 1.500.000
Jumlah
Sumber: (Data Primer diolah, 2017)
38
100,0
Karakteristik responden berdasarkan umur,
sebagian besar berumur 20 - 35 tahun berjumlah
29 orang (76,3%) dan yang paling sedikit pada
kelompok umur <20 tahun sebanyak 4 orang
(10,5%). Berdasarkan paritas, sebagian besar
termasuk primipara berjumlah 24 orang (63,2%)
dan multipara berjumlah 14 orang (36,8%).
Berdasarkan pekerjaan repsonden, sebagian
besar bekerja berjumlah 21 orang (55,3%) dan
tidak bekerja berjumlah 17 orang (44,7%).
Berdasarkan pendidikan responden, sebagian
besar memiliki tingkat pendidikan dasar berjumlah
21 orang (55,3%), memiliki pendidikan menengah
berjumlah 16 orang (42,1) dan pendidikan tinggi
berjumlah 1 orang (2,6%). Berdasarkan informasi
yang pernah diperoleh responden, sebagai besar
responden pernah mendapatkan informasi
berjumlah 27 orang (71,1%) dan tidak pernah
berjumlah 11 orang (28,9%). Berdasarkan
pendapatan responden, sebagian besar memiliki
pendapatan < Rp 750.000 berjumlah 17 orang dan
yang paling sedikit memiliki pendapatan > Rp
1.500.000 berjumlah 8 orang (21,1%).
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang
Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum
Di BPM Idi Istiadi Banjarbaru
Pengetahuan tentang
Jumlah
perawatan payudara
1
Kurang
9
2
Cukup
12
3
Baik
17
Total
38
Sumber: (Data Primer diolah, 2017)
No
Persentase (%)
23,7
31,6
44,7
100,00
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara
pada ibu postpartum di BPM Idi Istiadi Banjarbaru,
sebagian besar memiliki pengetahuan baik, yaitu
berjumlah 17 responden (44,7%). Responden
dengan pengetahuan cukup berjumlah 12
responden
(31,6%).
Responden
dengan
pengetahuan kurang jumlahnya paling sedikit,
yaitu 9 responden (23,7%).
Tabel3. Distribusi Frekuensi Perilaku Perawatan
Payudara Pada Ibu Postpartum Yang
Dirawat Maupun Berkunjung Di BPM Idi
Istiadi Banjarbaru.
No
Perilaku perawatan
payudara
Jumlah
Persentase (%)
7
ISSN : 2598-0068
1
2
3
Kurang
Sedang
Baik
Total
Sumber: (Data Primer diolah, 2017)
Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
8
19
11
38
21,1
50,0
28,9
100,00
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum
yang dirawat maupun berkunjung di BPM Idi Istiadi
Banjarbaru sebagian besar yang termasuk sedang
berjumlah 19 orang (50,0%). Responden dengan
perilaku baik berjumlah 11 orang (28,9%).
Responden dengan perilaku kurang jumlahnya
paling sedikit, yaitu 8 orang (21,1%).
Tabel 4. Tabel Pengetahuan Tentang Perawatan
Payudara Dengan Perilaku Perawatan
Payudara Pada Ibu Postpartum Di BPM
Idi Istiadi Banjarbaru
Pengetahuan
Perilaku perawatan
tentang
payudara
perawatan
Kurang Sedang Baik
payudara
F % F % F %
Kurang
7 77,8 1 11,1 1 11,1
Cukup
1 8,3 10 83,3 1 8,3
Baik
0 0
8 47,1 9 52,9
Total
8 21,1 19 50,0 11 28,9
Sumber: (Data Primer diolah, 2017)
Total
P
value
N
%
0,657
<
0,001
9 23,7
12 31,6
17 44,7
38 100,00
Berdasarkan tabel di atas, 9 orang dengan
tingkat pengetahuan kurang, 77,8% memiliki
perilaku perawatan kurang dan 11,1% memiliki
perilaku sedang dan baik. Responden dengan
pengetahuan cukup tentang perawatan payudara
berjumlah 12 orang, 83,3% mempunyai perilaku
sedang dalam perawatan payudara dan masingmasing 8,3% mempunyai perilaku kurang dan baik
dalam perawatan payudara. Responden dengan
pengetahuan baik berjumlah 17 orang, 52,9%
memiliki perilaku baik dalam perawatan payudara
dan 47,1% memiliki perilaku sedang dalam
perawatan payudara.
Berdasarkan
uji
statistik
dengan
menggunakan alat analisis spearman’s rank,
diketahui bahwa nilai rs sebesar 0,657 dengan p
value< 0,001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan tentang perawatan payudara
memiliki hubungan positif yang kuat (nilai rs
sebesar 0,657 bernilai positif dan > 0,6) dan
signifikan dengan perilaku perawatan payudara
pada ibu postpartum yang dirawat maupun
berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru
(63,2%) responden, bekerja berjumlah 21 (55,3%)
responden, memiliki tingkat pendidikan dasar
berjumlah 21 (55,3%) responden, pernah
mendapatkan informasi berjumlah 27 orang
(71,1%), memiliki pendapatan < Rp 750.000
berjumlah 17 (44,7%) responden. Tingkat
pengetahuan tentang perawatan payudara pada
ibu postpartum di BPM Idi Istiadi Banjarbaru
sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu
berjumlah 17 (44,7%) responden. Perilaku
perawatan payudara pada ibu postpartum di BPM
Idi Istiadi Banjarbaru sebagian besar termasuk
sedang berjumlah 19 (50,0%) responden.
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis
menyampaikan saran yang diharapkan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat. Bagi
tenaga kesehatan, khususnya bidan dari hasil
penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan
motivasi
bagi
tenaga
kesehatan
dalam
memberikan
pelayanan
terutama
tentang
perawatan payudara di masyarakat guna
meningkatkan perannya. Masukan atau nasihat
yang diberikan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan serta perilaku secara mandiri dari ibu
postpartum yang dirawat maupun yang berkunjung
di BPM Idi Istiadi Banjarbaru karena masih ada 7
(77,8%) dari 9 orang dengan tingkat pengetahuan
kurang, yang memiliki perilaku kurang tentang
perawata payudara. Bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan
lebih
menyempurnakan
dan
mengembangkan penelitian ini dengan metode
yang lebih baik seperti wawancara mendalam dan
observasi atau dengan menambah variabel bebas
lain yang mempengaruhi tingkat perilaku
perawatan payudara pada wanita postpartum.
KESIMPULAN
Karakteristik responden sebagian besar
berumur 20 - 35 tahun berjumlah 29 (76,3%)
responden, termasuk primipara berjumlah 24
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction
8
ISSN : 2598-0068
Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2006. Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan
dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Indriarti, M. T. 2007. Panduan Lengkap
Kehamilan, Persalinan dan Perawatan
Bayi, Diglosa Media : Yogyakarta.
Mahfoedz, I. 2009. Metode Penelitian Bidang
Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan,
Kedokteran, cetakan kelima. Fitramaya,
Yogyakarta.
Musbikin, Imam. 2006. Persiapan Menghadapi
Persalinan. Mitra Pustaka, Yogyakarta
Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rukidah, 2002. “ Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Postpartum Tentang Perawatan Payudara
Di Puskesmas Mergangsan, Yogyakarta.
KTI, DIV Kebidanan. UGM, Yogyakarta
Verrals, Sylvia. 2003. Anatomi dan Fisiologi
Terapan dalam Kebidanan Edisi 3.
Penerbit EGC : Jakarta.
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction
9
Download