ATASI PERUBAHAN IKLIM DENGAN PENANAMAN POHON ATASI

advertisement
ATASI PERUBAHAN IKLIM DENGAN PENANAMAN POHON
ATASI PERUBAHAN IKLIM DENGAN PENANAMAN POHON
Saat ini, dunia sedang menghadapi fenomena pemanasan global (global warming) yang berakibat
pada perubahan iklim (climate change). Masalah tersebut bukan hanya konsep semata, tetapi
sudah mulai benar-benar terjadi, terbukti dengan banyaknya kejadian anomali cuaca. Salah satu
solusi yang harus kita lakukan untuk mengatasi fenomena perubahan iklim adalah dengan
penanaman pohon.
Demikian disampaikan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum (SAMPU) Bidang Sosial Budaya dan
Peran Serta Masyarakat Graita Sutadi dalam acara penanaman pohon di Banjir Kanal Timur
(BKT), Jakarta, kemarin (29/10). Acara tersebut diselenggarakan oleh Perhimpunan Cendekiawan
Lingkungan Indonesia (Perwaku) bekerja sama dengan beberapa instansi, antara lain Kementerian
PU, Program Studi Ilmu Lingkungan (PSIL) Universitas Indonesia (UI), dan PT. Pembangunan
Perumahan (PP).
“Bangsa yang menghargai dan memperlakukan lingkungan hidup dengan baik akan memiliki masa
depan yang cerah. Kita bersyukur bisa hidup di negara yang dianugerahi keanekaragaman hayati
yang tinggi dan tanah yang subur. Hal tersebut harus kita manfaatkan dengan melakukan
penanaman pohon,” kata Graita.
Dijelaskan Graita, saat ini negara-negara di dunia sedang menghadapi permasalahan lingkungan
yang serius karena adanya perubahan iklim. Di banyak negara, terjadi cuaca ekstrim berupa curah
hujan yang sangat tinggi, yang tidak jarang mengakibatkan bencana banjir. Sementara itu, di
belahan bumi yang lain terjadi kekeringan yang mengakibatkan sulitnya memperoleh sumber air.
“Oleh karena itu, Kementerian PU akan terus berupaya mengimplementasikan kebijakan di bidang
infrastruktur yang berorientasi lingkungan demi mengatasi fenomena perubahan iklim. Antara lain,
melalui pembangunan bangunan hijau (green building), mengembangkan ruang terbuka hijau
(RTH), dan mendorong pembangunan kota menuju ke arah green city,” kata Graita.
Upaya lain yang perlu dilakukan adalah memperbanyak penanaman pohon. Pemerintah juga
sudah menunjukkan komitmen terhadap gerakan tersebut melalui program “One Man One
Tree”. Selain itu, ditargetkan pula pengurangan emisi gas karbon sebesar 26 persen pada tahun
2020.
page 1 / 2
Sementara itu, Ketua Umum Perwaku Yennel S Suzia dalam wawancara dengan wartawan
mengatakan, pohon yang ditanam berjumlah sekitar 2.000 dari jenis mahoni. Pihaknya juga
berharap agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam perawatan pohon tersebut. (ifn)
Pusat Komunikasi Publik
301011
page 2 / 2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download