Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang “ KABAU “ DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MINANGKABAU Ahmal1 Dosen Pendidikan Sejarah FKIP UR Abstrak Minangkabau merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang sebagian besar wilayah kebudayaannya berada di Provinsi Sumatera Barat. Dijadikannya kata ‘minangkabau’ menjadi sebutan suku bangsa ini memiliki latar belakang sejarah tersendiri. Salah satu versi sejarah menyebutkan bahwa munculnya kata ‘MINANGKABAU’ berasal dari peristiwa adu kerbau antara kerbau orang Jawa dengan orang (yang kemudian disebut orang) Minangkabau. “Kabau” dalam kehidupan masyarakat di Sumatera Barat ternyata memilik banyak makna, manfaat yang terdapat dalam seekor kerbau. Tulisan ini mencoba menjelaskan makna dan manfaat yang terdapat dalam kerbau bagi kehidupan masyarakat di Sumatera Barat. 1 Ahmal adalah Alumnus Magister Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 21 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang A. PENGANTAR Kebau/Kerbau dalam kehidupan masyarakat di Sumatare Barat, memiliki aktor utama yang menyebabkan kawasan ini dinamakan Minangkabau.3 kedudukan yang cukup tinggi. Hal ini Cerita rakyat tesebut menjelaskan terlihat dari pesta perkawinan, sebuah pesta bahwa yang memotong kerbau jauh lebih tinggi datanglah orang Jawa yang ingin menguasai derajatnya dibandingkan dengan hewan wilayah (yang kemudian menjadi wilayah lainnya. Selain itu kata-kata kerbau juga kebudayaan) orang Minangkabau. Orang digunakan ketika acara meminang, di daerah Jawa datang dengan bala tentara yang Padang Pariaman ketika wanita datang ke banyak dan kuat. Melihat kondisi ini, orang tempat laki-laki untuk meminang, maka (yang kemudian disebut orang Minangkabau istilah dan kerbau digunakan untuk disebutkan menjadi bahwa nenek suatu moyang masa, orang) menggambarkan sosok laki-laki yang akan dipinang.2 Cerita Rakyat atau mitos yang terkenal di menjelaskan Sumatera tentang asal Barat yang usul nama Minangkabau menjadikan kerbau sebagai 2 Wawancara dengan Kepala Muda Sirin di Nagari Sintuk pada tanggal 23 Desember 2012 3 Mitos yang berkembang di masyarakat Minangkabau, asal kata Minangkabau itu sendiri berasal dari kata “menang kerbau”. Mitos ini dipercayai sebagai peristiwa heroik orang Minangkabau ketika mampu menghadapi musuh dari luar yang mencoba “menjajah” wilayahnya melalui “adu kerbau”. Akan tetapi menurut Nasroen (1954), peneliti Belanda seperti Joustra sendiri --- dalam bukunya “Minangkabau,Overzicht van Land, Geschiedenes en Volk” yang diterbitkan tahun 1923 -- menjelaskan bahwa asal mula nama “Minangkabau” cenderung berada dalam kegelapan. Namun menurut Nasroen (1954), di antara keterangan yang paling banyak mengandung kebenaran adalah dari tulisan Vandertuuuk yang berpendapat bahwa perkataan “Minangka-bau” berkemungkinan berasal dari “phinangkhabu” yang berarti “tanah asal”. JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 22 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang Minangkabau mencari akal agar tidak terjadi Strategi awal yang dilakukan oleh pertumpahan darah. Kemudian muncullah orang-orang yang menjadi nenek moyang gagasan untuk melakukan adu kerbau dan orang Minangkabau sebelum dilaksanakan menawarkan kepada orang Jawa. Orang adu kerbau adalah dengan memisahkan anak Jawa yang ingin menguasai wilayah (yang kerbau kemudian menjadi wilayah kebudayaan Kemudian pada tanduknya dipasanglah taji orang) Minangkabau, menyetujui tawaran (semacam pisau kecil) sebelum adu kerbau tersebut. dilaksanakan. Tak lama induknya Ketika beberapa hari. pelaksanaaan adu kemudian kerbau, hal yang terjadi adalah kerbau besar didatangkanlah kerbau besar dari tanah Jawa orang Jawa tidak melakukan reaksi apa-apa untuk diadu dengan kerbau orang yang terhadap anak kerbau itu. Mungkin sang menjadi nenek moyang orang Minangkabau. kerbau besar beranggapan bahwa anak Melihat Jawa, kerbau bukan ‘level’-nya. Sementara anak sementara kerbau orang-orang yang menjadi kerbau yang masih menyusui beranggapan nenek moyang orang Minangkabau tidak kerbau sebesar itu, timbullah kekawatiran pada induknya. Anak kerbau ketika melihat waktu itu. Tapi, orang-orang yang menjadi kerbau besar langsung menyeruduk perut nenek moyang orang Minangkabau tidak kerbau kehilangan akal. Diadulah anak kerbau yang Walhasil tanduk anak kerbau telah dipasang sedang menyusui dengan kerbau besar orang taji, Jawa. menjadi robek. besarnya berselang dari kerbau orang besar besar orang seperti menyebabkan Jawa ingin perut JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 itu adalah menyusu. kerbau besar 23 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang Minangkabau. 4 Setelah perut kerbau besar robek, wilayah kebudayaan kerbau berlari beberapa Nagari, pengangkatan Penghulu meninggalkan gelanggang adu kerbau. Saat baru harus dilakukan dengan memotong kerbau besar meninggalkan gelanggang, kerbau orang-orang yang menjadi nenek moyang dihidangkan dalam seremoni pengangkatan orang Minangkabau bersorak-sorai dengan penghulu. Bahkan ada semacam “cimeeh” menyebutkan kata-kata “ ... manang kabau jika ada penghulu yang diangkat tapi tidak ... manang kabau ...”. Kemudian kata-kata ada pemotongan kerbau. Atau dengan kata tersebut berubah menjadi Minangkabau. lain, sang besar kemudian yang ada kemudian semacam Di dimasak stratifikasi dan yang Secara sederhana dari versi sejarah ini yang 4 disebut orang Minangkabau, adalah orangorang yang kerbaunya menang saat diadu dengan kabau orang Jawa. Dan keturunannya juga disebut sebagai orang Minangkabau. Kerbau juga bisa dikaitkan dengan filosofi ‘alam takambang jadi guru’, hewan kerbau adalah simbolisasi dari filosofi tersebut. Karena kerbau adalah hewan yang mampu bertahan hidup atau jarang mendapatkan sakit pada kondisi alam di Kata ‘kabau’ dalam beberapa mamangan, cendrung memiliki makna positif. Sementara hewan jawi dalam beberapa mamangan, cendrung memiliki makna negatif. Hal yang berkembang belakangan adalah, kata ‘kabau’ justru memiliki makna negatif atau pelengkap penderita. Sebagai misal, kita sering mendengar bahwa ketika orang Minangkabau sudah tidak lagi berbudaya kata-kata yang sering terdengar adalah “... lah abih minang, tingga kabau ...”. Contoh lain adalah sebuah lirik lagu “KABAU PADATI” Cipt: Syahrul Tarun Yusuf yaitu ” …batanyo lah kabau nan kapadati … jauah kah lai parantian …”. Padahal dalam beberapa mamangan tadi, justru kabau memiliki sifat-sifat tangguh tak kenal lelah. Seorang teman yang pada masa kecilnya tinggal di Nagari Pakan Sinayan, sering melihat kabau yang menarik pedati di waktu dini hari tanpa ada yang mengendalikannya. Sang teman melihat orang-orang yang berada di atas pedati tidur. Berdasarkan informasi yang didapatkannya, pedati yang ditarik oleh kabau itu berasal dari daerah Maninjau menuju Pasar Padang Luar. Dari jalan ditempuh oleh pedati yang ditarik oleh kabau sampai Nagari Pakan Sinayan, adalah pendakian panjang dan berkelok-kelok. Tapi kabau meski tanpa ada yang mengendalikan, tetap terus berjalan menuju Pasar Padang Lua, sementara orang-orang yang berada di atas pedati tidur. Apakah pernah kabau mengeluh? JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 24 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang berkembang bahwa pengangkatannya penghulu diadakan yang 1. Aspek Historis pemotongan Kerbau merupakan hewan yang kerbau dianggap lebih tinggi derajatnya cukup banyak digunakan dalam cerita-cerita dibanding saat rakyat atau legenda di Sumatera Barat pengangkatannya, hanya memotong hewan (Minangkabau). Bahkan dalam tambo yang lain seperti sapi, kambing, atau ayam. menjelaskan Artinya kerbau memilik arti penting dalam Minangkabau kehidupan masyarakat di Minangkabau. kerbau dijadikan alasan penamaan daerah ini penghulu yang tentang asal usul nama kemenangan seekor anak Terkait dengan itu, maka hal menjadi menjadi Minangkabau. Kisah kemenangan pokok perhatian dalam penelitian ini adalah tersebut diawali dari kedatangan pasukan bagaimana Minangkabau dari Jawa, yang diduga berasal dari kerajaan ‘berinteraksi’ dengan hewan kerbau, dalam Majapahit yang ingin menguasai seluruh pengertian untuk hal apa saja hewan kerbau wilayah termasuk sebuah daerah di kaki ini digunakan dalam kehidupan orang Gunung Merapi (Sumatera Barat saat ini). Minangkabau. Pokok perhatian tersebut Untuk menghindari pertumpahan darah, difokuskan lagi dalam hal kerbau dalam nenek aspek historis, aspek ekonomi dan makna mengajak pasukan Majapahit adu kerbau. orang atau simbol yang terdapat dalam seekor kerbau. moyang Konon orang kabarnya Gunung nenek Merapi moyang tersebut adalah Datuk Katumanggungan dan Datuk Parpatih Nan Sabatang. Adapun B. PEMBAHASAN taruhan bagi pemenang adu kerbau ini JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 25 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang adalah jika kerbau pasukan Majapahit yang Oleh karena ditanduk kerbau kecil itu kalah, maka kapal dengan segala isinya dipasangi senjata tajam, maka senjata tajam milik itu mengenai perut kerbau besar, sehingga masyarakat Gunung Merapi, sedangkan jika kerbau orang Minangkabau yang kalah maka perut kerbau besar robek dan akhirnya mati. kerajaan ke dua datuk Melihat hal tersebut Majapahit tersebut menjadi milik Majapahit. Ide ini protes, karena menganggap kedua Datuk itu jelas mengambarkan bahwa ke dua datuk curang. Protes tersebut hampir menjadi yakin bahwa tidak mungkin bagi mereka peperangan. Tetapi dengan kelihaian kedua mengalahkan pasukan Majapahit yang kuat, Datuk, untuk bagaimana berunding di Balai Persidangan. Di tempat mengalahkan pasukan Majapahit tanpa jalan ini Datuk Parpatih Nan Sabatang menangkis berperang secara langsung. tuduhan-tuduhan itu dicari cara Isi kesepakatan tersebut di setujui orang-orang Majapahit orang-orang diajak Majapahit. Kedua Datuk itu merasa, tidak ada peraturan oleh kedua pihak, maka Pasukan Majapahit yang melarang tanduk karbau diberikan mempersiapkan kerbau yang besar dan kuat. senjata tajam. Merasa kalah argumentasi, Sementara dari pihak orang gunung merapi pihak Majapahit pun mengakui kekalahan hanya mempersiapkan karbau kecil dan itu. Sejak itu, tempat mengadu kerbau itu lapar. Namun ditanduk kerbau kecil itu sampai dipasangi senjata tajam. Nah, pada saat Minangkabau. bertanding, kerbau kecil itu menghampiri mengadu kerbau dengan Majapahit jadi puting susu kerbau besar milik Majapahit. termasyhur kemana-mana, sekarang bernama Peristiwa JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 Negeri kemenangan dan wilayah 26 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang kekuasaan orang-orang yang bernenek lagi tanda-tanda yang menjelaskan moyang gunung merapi itu dikenal dengan bahwa tempat itu dahulunya sangat Alam Minangkabau. 5 penting dalam proses pembentukan Versi berbeda tentang cerita adu Nagari Minangkabau. kerbua menyebutkan bahwa tokoh utama buka Datuk Perpatih Nan Sabatang dengan 2. Batu Kiliran Taji adalah batu ini Datuk Ketamanggungan namun Datuk Tua. pada masa dulu digunakan sebagai Tempat kejadian di sebuah nagari yang saat tempat mengasah pisau atau taji yang ini bernama Nagari Minangkabau. Versi ini akan dipasangkan di kepala anak menjelaskan bahwa ada beberapa kawasan di kerbau. Berdasarkan cerita karena sekitar nagari Minangkabau yang terkait besarnya kerbau yang dibawa oleh dengan peristiwa adu kerbua yaitu : tentara dari Jawa, maka Datuk Tuo 1. Parak Si Dusan dalam pemahaman masyarakat Nagari memerintahkan mencari anak kerbau, Minangkabau, untuk menghadapi kerbau dari Jawa dikawasan inilah tempat adu kerbau tersebut. Untuk itu pada kepala dilaksanakan. kerbau di pasang taji. Pada Sebelum menjadi batu parak dan lading, kawasan ini adalah kiliran taji inilah taji/pisau itu diasah. medan atau lapangan yang luas. Batu Namun sekarang tidak ditemukan ditemukan pada dusun yang bernama 5 Dusun Kiliran Taji di Desa Minang Refisrul dkk, 2000 “ Dampak Sistem Pemerintahan Nagari Menjadi Desa Terhadap Kesatuan Masyarakat Nagari di Sumatera Barat” Padang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) Padang, hlm: 36-38 kilaran taji masih bisa Jaya JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 27 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang 3. Sawah Balai pada saat adu kerbau dilaksanakan dihadiri menunju ke bagian perut, pada saat oleh bersama taji dikepala anak kerbau menyaksikan langsung menyerang perut kerbau peritiwa tersebut. Tempat masyarakat Jawa, akibatnya kerbau Jawa terluka menyaksikan peristiwa adu kerbau dan tersebut saat ini bernama Sawah pertandingan. Balai. sepatu kerbau dinamakan dengan masyarakat Balai masyarakat tempat untuk dalam pengertian Minangkabau adalah bertemunya orang dalam jumlah yang banyak melarikan diri dari Tempat arena lepasnya Sawah Sepatu. 5. Tempat kerbau mengamuk karena menahan sakit dinamakan dengan 4. Sawah sepatu merupakan tempat Parak bagak lepasnya sepatu kerbau Jawa ketika tersebut melarikan diri dari pertandingan. Nagari Sebagaimana Minangkabau dijelaskan dalam saat terletak Koto ini kawasan diperbatasan Panjang dengan pertandingan tersebut kerbau Jawa, 6. Tempat keluarnya usus kerbau yang tidak memberikan reaksi terhadap panjang dinamakan dengan koto anak kerbau yang dijadikan lawan panjang bertandingnya. Disisi lain anak 7. Simpurut tempat keluarnya isi perut kerbau berpandangan kerbau Jawa kerbau, akibat melarikan diri dari adalah induknya. Maka anak kerbau medan pertandingan dengan kondisi langsung lari ke dekat kerbau Jawa JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 28 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang terluka pada kawasan ini keluarlah isi Mato bersama si Binuang, si Gumarang dan perut kerbau Jawa. siKinantan, dapat merebut Puti Bungsu dari 8. Sijangek tempat kulit kerbau tersebut terkelupas dan mati. Kawasan Simpurut dan Sijangek saat ini Ranah Sungai Ngiang. Cindur Mato berkata, pantang dek adat Minang, menuhuk kawan seiring, menggunting dalamlipatan . Cindur berada pada Nagari Sungai Tarab. 6 Mato Cerita diatas menjelaskan bahwa Minangkabau, lambang kepribadian tempat laki-laki orang meniru penamaan pemukiman masyarakat di Nagari meneladan, karena dalam darahnya mengalir Minangkabau dan Sungai Tarab berkaitan keagungan seorang ibu Minangkabau. erat dengan kerbau. Kata ‘Kabau’ juga Sibinuang adalah seekor kerbau ditemukan dalam cerita tambo Cindu Mato sakti, sebagai mas kawin untuk Puti Bungsu. yakni kisah tentang kerbau Si Binuang, Dengan Kuda si Gumarang dan si Kinantan adalah Gumarang, dan ditemani kerbau sakti, Si dubalang yang setia di istana Pagaruyung. Binuang, Cindua Mato berjalan menuju Berdiplin ketat, patuh tanpa sikap ragu Ranah Sikalawi. Di perbatasan sebelah kepada kerajaan selaras dengan watak ibu- timur, di dekat Bukit Tambun Tulang, dia ibu mereka. Dang Tuanku ditakdirkan menemukan menikmati mati-matian berserakan. Setelah membacakan jampi- orang lain yang tidak lain saudaranya. jampi, dan berkat tuah Dang Tuanku, Dengan dukungan moral yang tinggi, Cindua tengkorak-tengkorak tersebut mampu menceritakan mereka. Mereka 6 hasil perjuangan menunggang kuda sakti, Si tengkorak-tengkorak kisah ibid JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 29 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang sebelumnya adalah para pedagang yang kepada tuannya dan mampu menolong bepergian melalui bukit Tambun Tulang dan tuannya. Hal ini terlihat jelas dengan cerita dibunuh para penyamun. Mereka mendesak kerbau Sibinuang yang mampu membela Cindua Mato untuk berbalik dan kembali, tuannya namun Cindua Mato menolak. Tak lama menyampaikan pinang ke Puti Bungsu. sesudahnya para penyamun menyerang, Terlepas benar atau tidaknya cerita di atas namun dengan bantuan Si Binuang, ia jelas berhasil bahwa kerbau telah dikenal lama dalam mengalahkan mereka. Para penyamun tersebut mengaku bahwa Imbang Jayo, raja Sungai Ngiang, mempekerjakan ketika informasi Cindu tersebut Mato inggin mengambarkan kehidupan masyarkat di Sumatera Barat. 2. Aspek Nilai Ekonomi mereka tak hanya buat memperkaya dirinya, Fenomena-fenomena yang tetapi juga untuk memutus hubungan antara menjelaskan tentang manfaat kerbau secara Pagaruyung dan Rantau Timur. 7 ekonomi Kedua cerita di atas menjelaskan dalam kehidupan masyarakat Sintuk cukup banyak. Apalagi jika dirunut bahwa dengan mengunakan kerbau nenek mulai dari moyang secara ekonomi bagi pemiliknya orang Minangkabau mampu masa lampau, manfaat kerbau sangat mengalakah pasukan majapahit yang kuat. banyak. Ketika kerbau menjadi alat utama Cerita ke dua menjelaskan bahwa kerbau transportasi, merupakan hewan yang setia dan patuh sebuah tukang pekerjaan pedati yang merupakan mendatangkan banyak uang dan membutuhkan keberanian. 7 Ditulis oleh Zulrahmansyah Daulat Rajo Mudo dalam http://mozaikminang.wordpress.com Pada tanggal 22-11-2011 tentang tambo-nagarilunang-dan-sejarah-mande-rubiah Sebab sebuah pedati digunakan untuk JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 30 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang membawa barang dari satu daerah ke daerah pemiliknya untuk memenuhi kebutuhan lain, umumnya pedati berisi barang-barang mereka, terhadap uang dalam jumlah besar berharga yang memiliki nilai jual. Oleh Perkembangan selanjutnya karena seorang tukang pedati harus memiliki memperlihatkan ketika kerbau tidak lagi keberanian lebih untuk menjaga barang digunakan untuk alat transportasi dan alat tersebut dari nganguan para penyamun. pertanian. Kerbau dalam kehidupan Penghasilan tukang pedati pada masa masyarakat Sintuk tetap memiliki manfaat lampau cukup menjanjikan, walaupun sulit yang sangat besar. Walaupun pemanfaatan untuk menentukan ukuran banyaknya. Tapi kerbau untuk membantu bekerja telah sebuah data lapangan menemukan beberapa berkurang, dalam kehidupan masyarakat orang tukang pedati di Nagari Sintuk, kerbau umumnya memiliki istri yang banyak. menyimpan uang atau. Keberadaan kerbau Berdasarkan asumsi tersebut secara ekonomi telah penghasilan tukang pedati menjanjikan. menyekolahkan anak, mengadakan pesta Kerbau pernikahan dan kegiatan lainnya yang pertanian yang dimanfaatkan untuk seperti membajak alat juga lebih banyak membantu igunakan tuannya ketika untuk akan membutuhkan dana dalam jumlah besar. mendatangkan keuntungan ekonomi bagi Data lapangan menemukan bahwa pemiliknya, sebab membajak merupakan kerbau merupakan salah upaya masyarakat sebuah aktifitas yang mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dalam bentuk beras atau uang. Pada masa mendesak sebagaimana dijelaskan oleh Arin lampau kerbau juga dimanfaatkan oleh “ pada awalnya saya punya 3 (tiga) ekor JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 31 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang kerbau, ketika anak gadis menikah dua ekor mengadaikan sawah untuk melaksanakan kerbau dijual untuk melaksanakan upacara acara pernikahan anaknya. pernikahan tersebut. Dalam tradisi adat Masyarakat Palembayan, yang Pariaman, wanita mempunyai kewajiban bekerja pada sektor pembuatan batu bata untuk memberikan sejumlah uang kepada menjadikan kerbau sebagai salah satu bagian pihak laki-laki. Hal ini menyebabkan acara yang akan menjalankan roda ekonomi perkawinan di Pariaman, terutama bagi keluarga mereka. Kerbau bertugas untuk anak melumat tanah yang akan dicetak menjadi perempuan jauh lebih berat dibandingkan anak laki-laki. batu bata, tanpa ada kerbau pekerjaan Cerita berbeda dihadapi oleh Herman melumat akan menjadi sulit. Bagi pemilik karena tidak mempunyai binatang yang bisa usaha batu bata yang tidak memiliki kerbau dijual Untuk mereka akan menyewa kerbau tetangga harus dengan harga berkisar 100.000,- 150.000. mengadaikan sebidang sawah yang dimiliki Namun jumlah orang yang menyewa kerbau kepada relatif sedikit, sebab sebagian besar telah dalam menikahkan waktu anak orang dekat. gadisnya lain. Dua dia cerita tadi mengambarkan bahwa keberadaan kerbau mempunyai kerbau sendiri. dalam kehidupan Arin telah mendatangkan Berdasarkan uraian diatas terlihat kemudahan dalam melaksanakan upacara bahwa pada masa lampau secara ekonomi pernikahan anaknya. Sedangkan kondisi kerbau bisa menghasilkan uang setiap hari, berbeda dihadapi Herman, kerena tidak sehingga mempunyai penghidupan. Karena kerbau dimanfaatkan ternak, terpaksa harus bisa dijadikan JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 sumber 32 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang sebagai alat transportasi dan alat pertanian. 1. kabau binatang maha dan daging yo Perkembangan selanjutnya kerbau berubah lamak (kerbau binatang mahal dan menjadi alat untuk menyimpan uang. Ketika dagingnya lezat). Kerbau adalah sang tuan membutuhkan dana dalam jumlah binatang termahal dalam kehidupan besar maka kerbau akan dijual. Kondisi ini masyarakat di Sumatera Barat, tidak menyebabkan kerbau dikenal juga sebagai ada binatang yang lebih mahal “kacio” dibandingkan kerbau. Di samping itu dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Daging kerbau merupakan daging yang enak. oleh kerena itu dalam malewakan 3. Aspek Simbol/Makna Membicarakan tentang kerbau dalam kehidupan merupakan masyarakat sebuah hal Minangkabau yang memiliki penghulu pucuk Nagari Sintuk, harus kerbau. penghulu adalah Sebab orang di memotong pucuk yang ditinggikan dalam kehidupan banyak simbol dan makna. Berdasarkan saranting wawancara salah masyarakar. Ada sebuah idiom dalam seorang budayawan di Sumatera Barat masyarakat mana yang lebih tinggi menjelaskan bahwa kerbau dalam kehidupan marwahnya masyarakat memiliki prilaku yang bisa kerbau, semua orang Minangkabau menjadi renungan dalam kehidupan. Berikut sepakat lebih bergensi memotong prilaku kerbau yang bisa dijadikan catatan kerbau. Oleh karena itulah dalam dalam kehidupan. kehidupan dengan Mak Katik, memotong sapi dari masyarakat JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 Sintuk 33 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang memotong kerbau untuk penghulu masalah yang berat dalam kaumnya. pucuk Maka menjadi penting kerena gensinya akan lebih tinggi. penghulu harus menjauh sejenak dari permasalahan tersebut 2. Kerbau itu kalau matanya merah dan atau mendiamkan masalah. Di saat badannya mulai terasa panas maka itulah sang penghulu mencarikan kerbau akan mencari tempat bertaduh solusi atau kubangan. dihadapi. Seorang penghulu dilarang Ketika talinya pendek dan tuanya lari jauh meninggalkan kaumnya tidak ada didekatnya kerbau bisa apalagi mati dalam kepanasan. Dalam kontek masalah. masuk kehidupan kedalam ini menjadi sebuah dari permasalahan ketika yang kaumnya ada 3. Kabau pai kubangan tingga (kerbau catatan, ketika menghadapi masalah pergi kubangan tinggal) yang sulit untuk mengatasinya saat kerbau itu. adalah mendapatkan kubangan baru, maka mendiamkan diri sampai bertemu kubangan lama akan ditinggalkan. penyelesaian Padahal Tindakkan terbaik masalah tersebut. adalah kubangan, perlaku ketika bagi dia seekor Jangan masalah tersebut dilawan kerbua merupakan komponen utama dengan kekuatan atau kekuasanan, untuk bertahan hidup, tanpa mandi sebab seekor kerbau bisa mati. Dalam kebinasaan. penghulu, akan menimbulkan Dalam ketika konteks konteks kehidupan, seharusnya tidak menghadapi boleh meninggalkan masa lalu yang JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 34 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang telah mendatangkan manfaat bagi rumput kerbau akan diambil). Prilaku kehidupan. Sedangkan bagi seorang ini selalu digunakan oleh setiap penghulu orang yang akan memilihara kerbau. jangan meninggalkan pernah anak kemanakannya, pergi dan walaupun mengunakan berbagai alasan. Seharusnya prilaku ini menjadi sebuah kewajiban bagi kita dalam menjalani semua aktifitas kehidupan. 4. Kabau bajalan leso rumput kanai Setiap manusia harus menyadari apa luluk (Kerbau ketika keluar dari yang akan dilakukan dan bagaimana kubangan setiap jalan yang dilalui dia menjalani setiap keputusan, serta kotor Dalam siap dengan solusi penyelesaiannya. menjalani kehidupan jangan pernah Sedangkan bagi seorang penghulu, berbuat mereka kerena lumpur). kita mendapatkan harus menyadari bahwa kesenangan, orang lain mendapatkan jabatan penghulu memilik beban kesusuhan. Sedangkan bagi seorang yang sangat kompleks oleh karena itu penghulu ketika dia telah meninggal harus dunia jangan meninggalkan aib yang menerima akan Sedangkan di bidang harta pusaka, selalu disebut oleh anak kemanakannya. seorang berpikir-pikir jabatan calon sebelum tersebut. penghulu, harus 5. Dima kubangan ka dibuek dima mengetahui apa saja pusaka kaum rumput kadisabik (dimana kubangan yang masih ada, setelah itu baru kerbau akan dibuat dan dimana baban penghulu diterima. JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 35 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang 6. Manjua kabau laki-laki adalah orang yang kuat. Membeli Kuat disini bermakna kuat dalam Kerbau). Istilah ini sering digunakan berusaha dan bekerja, maka seorang di Padang Pariaman. Istilah manjua mamak kabau dipakai ketika oleh ninik pinangan orang lain, yakin bahwa mamak laki-laki. kemanakannya telah siap dan bisa Sedangkan mabali kabau dipakai memenuhi kebutuhan hidup wanita oleh yang (Menjual kerbau/mabali Kerbau dari ninik dan pihak mamak dari pihak yang akan berani menerima dinikahinya. Kerbau perempuan. Berdasarkan wawancara adalah binatang terbaik, hal ini dengan Rusli menjelaskan bahwa menegaskan bahwa seorang laki-laki kenapa laki-laki di identikan dengan harus kerbau. Berbagai alasan disampaikan lingkungan istrinya dan ninik mamak dan semuan merujuk kepada prilaku berkeyakinan dan sifat kerbau diantaranya kerbau yang diberikan kepada orang lain adalah binantang yang kuat, kerbau merupakan salah seorang kemanakan adalah binatang terbaik dan kerbau terbaik yang dimiliki. Sedangkan adalah kerbau adalah binatang yang harus binatang yang harus diperhatikan. menjadi diperhatikan, terbaik bahwa hal dalam kemanakan ini memiliki pengertian bahwa seorang laki-laki di Perumpaman tersebut menginformasikan bahwa seorang rumah istri harus mendapatkan perhatian lebih dari pihak istri, jika JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 36 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang tidak maka dia bisa saja pergi mereka akan merubah nama menjadi meninggalkan wanita tersebut. orang Batak. 7. Kerbau binatang yang bersih 8. Kabau makan tunjuk (kerbau bisa di dalam diberi perintah) dalam kehidupan kandangnya. Seorang laki-laki harus masyarakat kerbau bisa diberi dilatih bisa menampilkan dirinya orang untuk pekerjaan tertentu, bahkan di terbaik sebagian daerah kerbau merupakan terutama ketika dalam memiliki keluarganya kemampuan dan untuk hewan yang digunakan untuk menempatkan diri. Sebab dalam membawa kayu dari hutan. Uniknya kehidupan kita memiliki berbagai kerbau tidak pernah berhenti sampai fungsi dari ke tempat dia biasa berhenti. Dalam kemanakan, ayah dan ninik mamak. kehidupan seharusnya kita harus bisa Di sisi lain, Prilaku ini merupakan menerima saran dan arahan dari cerminan dari budaya orang Minang. siapapun selama arahan dan saran Pada masa lampau sangat jarang tersebut mengarah kepada hal yang ditemukan baik. berbuat dan tugas, orang aib mulai Minang atau yang mengkotori Berbicara dalam konteks hari ini, kampungnya sendiri. Ada pameo prilaku kerbua yang telah dijelaskan di atas dalam orang tidak menjadi sebuah renungan dalam Minang ketika menjadi orang “jahat” menjalani kehidupan. Makna kerbua dalam masyarakat bahwa kehidupan telah terlupa. Banyak prilaku hari JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 37 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang ini, ternyata tidak sesuai dengan makna- kotoran kerbau. Di samping itu, Kerbau makna yang selama ini hidup dan dipahami dalam kehidupan masyarakat Minangkabau oleh masyarakat terutama generasi muda . memiliki Banyak faktor yang menyebabkan kondisi Kerbau menjadi aktor utama kenapa sebuah ini terjadi, salah satunya adalah semakin daerah diberi nama. Hal ini terlihat jelas dari berkurangnya interaksi antara masyarakat toponomi penamaan daerah di beberapa dengan pemahaman tempat di Kabupaten Tanah Datar. Kerbaua terhadap kerbau menjadi berkurang. Padahal juga dikenal sebagai hewan yang setia dan dari prilaku seekor kerbau banyak aspek pemberani dalam kisah cerita rakyat Cindu yang bisa kita ambil dan menjadi bahan Mato. kerbau, sehingga renungan. banyak makna dan manfaat. Aspek ekonomi kerbau juga miliki peranan yang tidak sedikit sebagai salah satu B. PENUTUP Kerbau pada masa lampu merupakan sumber ekonomi yang bisa diandalkan oleh bagian dari siklus kehidupan masyarakat di sebuah keluarga. Prilaku kerbau juga bisa Minangkabau, terlihat dari kerjasama antara menjadi sawah dan kerbau. Masing-masing pihak kehidupan. Oleh karena itulah kata-kata mendapatkan kerbau bisa menimbulkan makna negatif dan keuntungan kerbau renungan positif dalam tergantung menjalani mendapatkan arel yang luas untuk makan makna dan berkubang, sedangkan pemilik sawah mengucapkan mendapatkan keuntungan tanah menjadi ditujukan. Sehingga filosofi adat lumat dan pupuk yang ditinggalkan dari sisa menyatakan “alam ta kabang jadi guru” dan kepada JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 siapa yang siapa itu yang 38 Ahmal, Kabau Dalam Kehidupan Minang salah satunya merujuk pada kemampuan manusia untuk mengamati perilaku kerbau. Kerbau salah satu hewan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat di Sumatera Barat umumnya. Kerbau dalam kehidupan masyarakat, ternyata memilik makna dan manfaat. Kearifan lokal ini seharusnya diwariskan kepada Amran, R. 1985. Sumatera Barat Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan. Nasroen. 1954. Dasar-Dasar Falsafah Adat Minangkabau. Djakarta: Bulan Bintang. Refisrul dkk, 2000 “ Dampak Sistem Pemerintahan Nagari Menjadi Desa Terhadap Kesatuan Masyarakat Nagari di Sumatera Barat” Padang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) Padang, generasi berikutnya. Prilaku Kerbau ternyata bisa dijadikan bahan renungan dan intropeksi diri Zulrahmansyah Daulat Rajo Mudo dalam http://mozaikminang.wordpress.com Pada tanggal 22-11-2011 tentang tambo-nagari-lunang-dan-sejarah. dalam melangkah lebih baik. Dan kerbau juga menjadi hewan yang tidak tergantikan dalam kehidupan masyarakat di Sumatera Barat. Daftar Kepustakaan Amir, M.S. 2007. Masyarakat Adat Minangkabau Terancam Punah. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya. Amir, M.S. 1997. Adat Minangkabau. Pola dan Tujuan Hidup Orang Minangkabau. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya. Amir, M.S. 1987. Tonggak Tuo Budaya Minang. Jakarta: Penerbit CV. Karya Indah. JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015 39