Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9

advertisement
Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa
Tengah.
Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan kembali SOTK
sebelumnya (Perda Nomor 6 Tahun 2008).
Perubahan organisasi perangkat
daerah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas organisasi,
mengoptimalkan nilai pelayanan, mencapai hasil yang lebih maksimal,
mengkonsolidasikan fungsi-fungsi, menghilangkan tingkatan dan pekerjaan
yang tidak perlu, sehingga organisasi mampu memberi pelayanan optimal dalam
rangka pelayanan, pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah di bidang energi dan sumber daya mineral yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya
mineral berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas Energi
Dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara,
ketenagalistrikan, energi baru terbarukan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara,
ketenagalistrikan, energi baru terbarukan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang geologi dan air tanah, mineral
dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan;
d. pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di
lingkungan Dinas;
e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai
tugas dan fungsinya;
Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah,
rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
3. Bidang Geologi dan Air Tanah
4. Bidang Mineral dan Batubara
5. Bidang Ketenagalistrikan
6. Bidang Energi Baru Terbarukan
7. UPT Dinas
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Tengah secara jelas digambarkan jenjang-jenjang
struktural yang terdiri dari Kepala Dinas sebagai unsur pimpinan sampai
kepada jenjang yang berada dibawahnya sebagai unsur pelaksana. Hal ini
memperlihatkan bahwa adanya pembagian tugas yang dilaksanakan secara
menyeluruh.
Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja, komposisi jabatan struktural
di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yang terdiri
dari 1 (satu) Pejabat Eselon II, 5 (lima) Pejabat Eselon III/a, 9 (sembilan) Pejabat
Eselon III/b dan 15 (lima belas) Pejabat Eselon IV/a, 27 (dua puluh tujuh)
Pejabat Eselon IV/b,
sampai dengan kondisi bulan Januari 2017, semua
jabatan terisi semua.
Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah memiliki 9 (sembilan) Unit Pelaksana Teknis
(UPT) setingkat eselon III/b yaitu :
•
Balai Pengkajian, Pengawasan dan Pengendalian ESDM (BP3ESDM)
Wilayah Solo,
•
BP3ESDM Wilayah Kendeng Muria,
•
BP3ESDM Wilayah Serayu Utara,
•
BP3ESDM Wilayah Serayu Selatan,
•
BP3ESDM Wilayah Slamet Utara,
•
BP3ESDM Wilayah Ungaran Telomoyo,
•
BP3ESDM Wilayah Kendeng Selatan,
•
BP3ESDM Wilayah Sewu Lawu,
•
BP3ESDM Wilayah Slamet Selatan.
Sedangkan untuk jabatan fungsional, sampai dengan kondisi bulan Januari
2017, jabatan tersebut belum terisi, karena belum adanya ketentuan dan
petunjuk teknis yang mengatur jabatan fungsional di Dinas ESDM, selain
tentunya terkait dengan masih terbatasnya sumber daya aparatur yang
memenuhi kualifikasi dan kompoten untuk jabatan-jabatan fungsional bidang
ESDM.
Berikut adalah uraian tugas dan tata kerja Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Tengah per unit kerja, sebagaimana diuraikan dalam
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 78 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah.
2.1.1. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral:
Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana
diuraikan di atas.
Kepala Dinas, membawahkan:
a. Sekretariat;
b. Bidang Geologi dan Air Tanah;
c. Bidang Mineral Dan Batubara;
d. Bidang Ketenagalistrikan;
e. Bidang Energi Baru Terbarukan;
f. UPT Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.1.2. Sekretariat Energi dan Sumber Daya Mineral:
Sekretariat sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Dinas.
Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimana
dimaksud,
Sekretariat
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program
dan kegiatan di lingkungan Dinas;
c. penyiapan
bahan
pembinaan
dan
pemberian
dukungan
administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum,
keuangan,
kerumahtanggaan,
kerja
sama,
hubungan
masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan Dinas;
d. penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi
dan tata laksana di lingkungan Dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian
intern pemerintah dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
f.
penyiapan bahan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah
dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas; dan
g. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum Dan Kepegawaian.
Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
1). Subbagian Program
Subbag
Program
mempunyai
tugas,
melakukan
penyiapan
bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi
dan pelaporan di bidang program.
2). Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang keuangan.
3). Subbagian Umum dan Kepegawaian
Subbagian
Umum
Dan
Kepegawaian
melakukan
penyiapan
bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang umum dan kepegawaian.
2.1.3. Bidang Geologi dan Air Tanah
Bidang Geologi dan Air Tanah mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah, pembinaan air
tanah, pemetaan dan pengembangan teknologi air tanah dan geologi.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Geologi
dan Air Tanah mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan air tanah;
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan dan pengembangan
teknologi air tanah dan geologi
Bidang Geologi dan Air Tanah, terdiri atas:
1) Seksi Pengusahaan Air Tanah;
2) Seksi Pembinaan Air Tanah;
3) Seksi Pemetaan dan Pengembangan Teknologi Air Tanah dan Geologi.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah.
1) Seksi Pengusahaan Air Tanah
Seksi Pengusahaan Air Tanah mempunyai tugas, melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah, meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengusahaan
air tanah;
b. Menyiapkan
bahan
penggordinasian
kebijakan
teknis
di
bidang
pengusahaan air tanah;
c. Menyiapkan bahan inventarisasi, pemetaan dan penyusunan neraca
sumber daya air tanah;
d. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis izin pengusahaan air tanah,
eksplorasi dalam Daerah;
e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis izin juru bor, dan izin perusahaan
pengeboran air tanah dalam Daerah;
f. Menyiapkan bahan sertifikasi juru bor dan sertifikasi instalasi bor;
g. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air
tanah; dan
h. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2) Seksi Pembinaan Air Tanah
Seksi Pembinaan Air Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pembinaan air tana. meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan air
tanah;
b. Menyiapkan
bahan
pengoordinasian
kebijakan
teknis
di
bidang
pembinaan air tanah;
c. Menyiapkan bahan pengelolaan data kualitas dan kuantitas air tanah;
d. Menyiapkan bahan pembinaan pengguna air tanah;
e. Menyiapkan bahan pengkajian dan penetapan harga dasar air;
f. Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan jaringan sumur pantau;
g. Menyiapkan bahan pengawetan air tanah;
h. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan air
tanah; dan
i. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
3) Seksi Pemetaan dan Pengembangan Teknologi Air Tanah dan Geologi
Seksi Pemetaan dan Pengembangan Teknologi Air Tanah dan Geologi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan dan pengembangan teknologi air
tanah dan geologi, meliputi:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemetaan dan
pengembangan teknologi ar tanah dan geologi;
b. Menyiapkan
bahan
pengoordinasian
di
bidang
pemetaan
dan
pengembangan teknologi air dan geologi;
c. Menyiapkan bahan pemetaan hidrogeologi dan bahan pemetaan potensi
air tanah pada cekungan air tanah;
d. Menyiapkan bahan pemetaan geologi detail dan pemetaan geologi
lingkungan;
e. Menyiapkan bahan identifikasi dan pemetaan kebencanaan geologi;
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan konservasi cekungan air tanah;
g. Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi potensi geologi dan air
tanah;
h. Menyiapkan bahan penyusunan dan pengelolaan sistem hidrogeologi;
i. Menyiapkan bahan pengembangan dan rekayasa teknologi konservasi air
tanah dan geologi;
j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan dan
pengembangan teknologi air tanah dan geologi; dan
k. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2.1.4. Bidang Mineral dan Batubara
Bidang Mineral dan Batubara mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara,
pemetaan potensi dan pengembangan teknologi, perhitungan produksi mineral
dan batubara.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Mineral
dan Batubara mempunyai fungsi:
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan
batubara;
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan potensi dan
pengembangan teknologi;
3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang perhitungan produksi mineral
dan batubara; dan
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Mineral dan Panas Bumi, terdiri atas:
1) Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara;
2) Seksi Pemetaan Potensi dan Pengembangan Teknologi;
3) Seksi Perhitungan Produksi Mineral dan Batubara.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Mineral dan Batubara, yaitu:
1) Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara
Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan
batubara, meliputi :
a. Menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
di
bidang
bina
pengusahaan mineral dan batubara;
b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang bina
pengusahaan mineral dan batubara;
c. Menyiapkan
bahan
rekomendasi
penerbitan
iin
kegiatan
usaha
pertambangan mineral dan batubara dalam rangka penanaman modal
dalam negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah dan
wilayah laut sampai dengan 12 (dua belas) mil;
d. Menyiapkan bahan pembinaan usaha pertambangan;
e. Menyiapkan bahan pengesahan kepala teknik tambang;
f. Menyiapkan bahan persetujuan dokumen teknis rencana kerja dan
anggaran biaya, laporan eksplorasi, studi kelayakan, rencana reklamasi,
dan rencana pasca tambang;
g. Menyiapkan bahan penyusunan rencana reklamasi dan pasca tambang
pertambangan rakyat di wilayah provinsi;
h. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penertiban ijin pendirian gudang
bahan
peledak,
kartu
ijin
meledakkan,
Pemilikan
Penguasaan
Penyimpanan (P3) bahan peledak, Pembelian Penggunaan (P2) bahan
peledak dan Penggunaan sisa bahan peledak (P1);
i. Menyiapkan bahan penyiapan pencairan jaminan reklamasi dan pasca
tambang;
j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan
mineral dan batubara; dan
k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2) Seksi Pemetaan Potensi dan Pengembangan Teknologi
Seksi Pemetaan Potensi dan Pengembangan Teknologi mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan,
koordinasi
dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan potensi
dan pengembangan teknologi, meliputi:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemetaan
potensi dan pengembangan teknologi;
b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang pemetaan
potensi dan pengembangan teknologi;
c. Menyiapkan bahan penyusunan dan kajian potensi pertambangan rakyat
di Daerah;
d. Melakukan pengelolaan data dan informasi mineral, batubara, serta
pengusahaan dan sistem informasi geografis wilayah kerja pertambangan
di Daerah;
e. Melakukan inventarisasi potensi dan pengusahaan mineral logam, mineral
bukan logam dan batuan;
f. Menyiapkan bahan pelaksanaan promosi potensi mineral dan batuan;
g. Melakukan pengembangan teknologi usaha pertambangan;
h. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan potensi dan
pengembangan teknologi; dan
i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3). Seksi Perhitungan Produksi
Seksi Perhitungan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang perhitungan produksi mineral dan batubara, meliputi :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perhitungan
produksi mineral dan batubara;
b. menyiapkan
bahan
pengoordinasian
kebijakan
teknis
di
bidang
perhitungan produksi mineral dan batubara;
c. menyiapkan bahan penyusunan nerasac sumber daya mineral;
d. menyiapkan bahan kajian penetapan harga patokan mineral bukan logam’
e. menyiapkan kajian bahan penetapan harga patokan mineral batuan;
f. menyiapkan bahan perhitungan dan rekonsiliasi penerimaan negara bukan
pajak;
g. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang perhitungan produksi
mineral dan batubara; dan
h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2.1.5. Bidang Ketenagalistrikan
Bidang Ketenagalistrikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pembinaan ketenagalistrikan, dan teknik dan lingkungan
ketenagalistrikan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang
Ketenagalistrikan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan ketenagalistrikan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang teknik dan lingkungan
ketenagalistrikan;
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Ketenagalistrikan, terdiri atas:
1) Seksi Pembinaan Ketenagalistrikan;
2) Seksi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Ketenagalistrikan.
1) Seksi Pembinaan Ketenagalistrikan
Seksi Pembinaan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang Pembinaan Ketenagalistrikan, meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan
ketenagalistrikan;
b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang pembinaan
ketenagalistrikan;
c. Menyiapkan bahan inventarisasi potensi sumber tenaga listrik di daerah;
d. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin operasi Instalasi Penyediaan
Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas lebih dari 200
KVA yang instalasinya berada dalam Daerah;
e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha jasa penunjang tenaga
listrik bagi badan usaha dalam negerimayoritas dalam negeri;
f. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha penyediaan tenaga listrik
yang wilayah usahanya berada dalam Daerah Provinsi;
g. Menyiapkan bahan pemberian Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Instalasi
Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas
lebih dari 25 KVA sampai dengan 200 KVA yang instalasinya berada dalam
Daerah;
h. Menyiapkan bahan pemberian surat keterangan pengoperasian instalasi
penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas
sampai dengan 25 KVA;
i. Melakukan pembinaan usaha ketenagalistrikan;
j. Meyiapkan
bahan
evaluasi
dan
pelaporan
di
bidang
pembinaan
ketenagalistrikan; dan
k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3) Seksi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan
Seksi
Teknik
melakukan
dan
Lingkungan
penyiapan
bahan
Ketenagalistrikan
perumusan
mempunyai
kebijakan,
tugas
koordinasi
dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang teknik dan
ketenagalistrikan, meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang teknik dan
lingkungan ketenagalistrikan;
b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang teknik dan
lingkungan ketenagalistrikan;
c. Menyiapkan bahan persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan
tenaga listrik, untuk rencana usaha penyediaan tenaga listrik, penjualan
kelebihan tenaga listrik dari pemegang ijin yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah;
d. Menyiapkan bahan kajian penetapan tarif tenaga lsitrik untuk konsumen
di wilayah usaha pemegang ijin yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
e. Menyiapkan bahan pemberian sertifikat laik operasi dan nomor register
sertifikat laik operasi yang ijinnya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
f. Menyiapkan
bahan
fasilitasi
pengembangan
infrastruktur
ketenagalistrikan di Daerah, pengembangan lsitrik pedesaan;
g. Menyiapkan bahan sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan;
h. Menyiapkan bahan penyusunan data statistik ketenagalistrikan;
i. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang teknik dan
lingkungan ketenagalistrikan; dan
j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2.1.6. Bidang Energi Baru Terbarukan
Bidang Energi Baru Terbarukan
mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan pengembangan Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Energi
Baru Terbarukan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan,
evaluasi
dan
pelaporan
di
bidang
pengusahaan
dan
pengembangan Energi Baru Terbarukan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi energi;
c.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Energi Baru Terbarukan, terdiri dari :
1) Seksi Pengusahaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan;
2) Seksi Konservasi Energi.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan.
1) Seksi Pengusahaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Seksi Pengusahaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan
pengembangan Energi Baru Terbarukan, meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengusahaan
dan pengembangan Energi Baru Terbarukan;
b. Menyiapkan
bahan
pengoordinasian
kebijakan
teknis
di
bidang
pengusajaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan;
c. Menyiapkan bahan inventarisasi usaha jasa penunjang di bidang energi
baru terbarukan yang kegiatan usahanya dalam satu Daerah;
d. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin pemanfaatan langsung panas
bumi lintas Daerah kabupatenkota dalam satu Daerah;
e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penerbitan surat keterangan
terdaftar usaha jasa penunjang di bidang Energi Baru Terbarukan yang
kegiatan usahanya dalam satu Daerah;
f. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penerbitan ijin usaha niaga bahan
bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas
penyediaan sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) ton per tahun;
g. Menyiapkan bahan pembinaan usaha niaga Bahan Bakar Nabati, usaha
Energi Baru Terbarukan, usaha jasa niaga Energi Baru Terbarukan, dan
pemanfaatan Energi Baru Terbarukan;
h. Menyiapkan bahan pengembangan Energi Baru Terbarukan;
i. Menyiapkan bahan inventarisasi potensi Energi Baru Terbarukan;
j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan
pengembangan Energi Baru Terbarukan;
k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3) Seksi Konservasi Energi
Seksi Konservasi Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang konservasi energi, meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang konservasi
energi;
b. Menyiapkan
bahan
pengoordinasian
kebijakan
teknis
di
bidang
konservasi energi;
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan konservasi energi;
d. Menyiapkan bahan penyusunan data energi di Daerah;
e. Menyiapkan bahan pelaksanaan audit energi;
f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana umum energi Daerah;
g. Menyiapkan
bahan
penghitungan
penjualan
pajak
bahan
bakar
kendaraan bermotor;
h. Menyiapkan bahan fasilitasi penyiapan penyusunan kuota Bahan Bakar
Minyak Bersubsidi;
i. Menyiapkan bahan fasilitasi penetapan harga eceran tertingi LPG tertentu
di tingkat pangkalan;
j. Menyiapkan bahan fasilitasi konsultasi wilayah kerja pertambangan
migas baru;
k. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi energi;
l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2.1.7. Balai Pengkajian, Pengawasan dan Pengendalian ESDM (BP3ESDM)
Balai merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengkajian, pengawasan dan
pengendalian energi dan sumber daya mineral, yang terdiri dari 9 (sembilan) Balai
Kelas A yaitu :
1) BP3ESDM Wilayah Solo;
2) BP3ESDM Wilayah Kendeng Muria;
3) BP3ESDM Wilayah Serayu Utara;
4) BP3ESDM Wilayah Serayu Selatan;
5) BP3ESDM Wilayah Slamet Utara;
6) BP3ESDM Wilayah Ungaran Telomoyo;
7) BP3ESDM Wilayah Kendeng Selatan;
8) BP3ESDM Wilayah Sewu Lawu;
9) BP3ESDM Wilayah Slamet Selatan.
Balai dipimpin oleh Kepala Balai yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Balai mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang pengkajian,
pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral. Dalam
melaksanakan tugas, Balai melaksanakan fungsi :
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengkajian, pengawasan
dan pengendalian energi dan sumber daya mineral;
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang pengkajian,
pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral;
c. evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian, pengawasan dan pengendalian
energi dan sumber daya mineral;
d. pengelolaan ketatausahaan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
Balai terdiri dari :
a. Kepala Balai;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengkajian;
d. Seksi Pengawasan Dan Pengendalian;
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Subbagian, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai, sedangan Seksi-seksi, masingmasing dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Balai.
1). Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis
operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang ketatausahaan, meliputi :
a. menyiapkan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan;
b. menyiapkan pengelolaan ketatausahaan;
c. menyiapkan koordinasi dan penyusunan program dan kegiatan Balai;
d. menyiapkan pengelolaan keuangan Balai;
e. menyiapkan pengelolaan kepegawaian;
f. menyiapkan pengelolaan rumahtangga dan aset;
g. menyiapkan kerja sama dan kehumasan;
h. menyiapkan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
i. menyiapkan koordinasi penyusunan evaluasi dan pelaporan Balai; dan
j. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2). Seksi Pengkajian
Seksi
Pengkajian
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis
operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian mineral, geologi
dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan, meliputi :
a. menyiapkan
penyusunan
rencana
teknis
operasional
di
bidang
pengkajian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi
baru dan terbarukan;
b. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan teknis operasional di bidang
pengkajian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi
baru dan terbarukan;
c. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pengusahaan air tanah,
eksplorasi, juru bor, dan izin perusahaan pengeboran air tanah dalam
daerah provinsi;
d. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin kegiatan usaha pertambangan
mineral dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri
dengan komoditas tambang berasal dari 1 (satu) daerah provinsi dan
wilayah laut sampai dengan 12 mil.
e. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pendirian gudang bahan
peledak, kartu izin meledakkan, pemilikan, penguasaan, penyimpanan
bahan peledak, pembelian, penggunaan bahan peledak;
f.
menyiapkan kajian teknis penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan
surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam
negeri yang kegiatan usahanya dalam satu daerah provinsi;
g. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pertambangan rakyat untuk
komoditas mineral logam, batu bara, mineral bukan logam dan batuan
dalam wilayah pertambangan rakyat;
h. menyiapkan kajian penetapan dan pencairan jaminan reklamasi dan
pasca tambang;
i.
menyiapkan kajian teknis penerbitan izin usaha niaga bahan bakar
nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan
sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) ton per tahun.
j.
menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pemanfaatan langsung panas
bumi lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;
k. menyiapkan kajian teknis penerbitan surat keterangan terdaftar usaha
jasa penunjang energi baru terbarukan yang kegiatanya dalam satu
daerah provinsi;
l.
menyiapkan kajian teknis penerbitan izin penyediaan tenaga listrik
dengan wilayah usaha dalam daerah provinsi;
m. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin operasi instalasi penyediaan
tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas lebih dari 200
KVA dengan instalasi dalam Daerah Provinsi;
n. menyiapkan kajian penerbitan surat keterangan terdaftar instalasi
penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas
lebih dari 25 KVA sampai dengan 200 KVA dengan instalasi dalam
Daerah Provinsi;
o. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga
listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas pemegang sahamnya
dimiliki oleh penanam modal dalam negeri;
p. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian mineral,
geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan;
dan
q. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
3). Seksi Pengawasan Dan Pengendalian
Seksi Pengawasan Dan Pengendalian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan
pelaksanaan
teknis
pengawasan
dan
operasional,
evaluasi
pengendalian
mineral,
dan
pelaporan
geologi
dan
di
bidang
air
tanah,
di
bidang
air
tanah,
ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan, meliputi :
a. menyiapkan
pengawasan
penyusunan
dan
rencana
pengendalian
teknis
mineral,
operasional
geologi
dan
ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan;
b. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan teknis operasional di bidang
pengawasan
dan
pengendalian
mineral,
geologi
dan
air
tanah,
ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan;
c. menyiapkan pengawasan dan pengendalian eksploitasi air tanah;
d. menyiapkan pengendalian daya rusak air tanah;
e. menyiapkan perhitungan nilai perolehan air;
f.
menyiapkan pemantauan kebencanaan geologi;
g. menyiapkan identifikasi dan inventarisasi usaha pertambangan mineral
dan batubara tanpa izin;
h. menyiapkan pengawasan administrasi izin usaha pertambangan mineral
dan batubara;
i.
menyiapkan pengawasan pemanfaatan langsung panas bumi di daerah;
j.
menyiapkan pengawasan usaha niaga bahan bakar nabati (biofuel)
sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan sampai dengan
10.000 (sepuluh ribu) ton per tahun;
k. menyiapkan pengawasan uji laik operasi, izin operasi dan usaha jasa
penunjang ketenagalistrikan;
l.
menyiapkan pengawasan volume penggunaan bahan bakar kendaraan
bermotor dalam daerah provinsi;
m. menyiapkan pengawasan harga eceran tertinggi dan distribusi LPG
tertentu di tingkat pangkalan;
r.
menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan dan
pengendalian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan
energi baru dan terbarukan; dan
s. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
4). Kelompok jabatan fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan
jabatan
fungsional
perundang-undangan.
masing-masing
berdasarkan
peraturan
2.1.8. Satuan Laboratorium Pengujian Kualitas Air
Satuan merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengujian kualitas air.
Satuan dipimpin oleh Kepala Satuan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Satuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional,
evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian kualitas air.
Satuan, terdiri atas :
a. Kepala Satuan;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Subbagian
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. Kelompok Jabatan Fungsional
dikoordinir oleh seorang koordinator dan bertanggungjawab kepada Kepala
Satuan.
1). Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang ketatausahan, meliputi:
a. menyiapkan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan;
b. menyiapkan pengelolaan ketatausahaan;
c. menyiapkan koordinasi dan penyusunan program dan kegiatan Satuan;
d. menyiapkan pengelolaan keuangan Satuan;
e. menyiapkan pengelolaan kepegawaian;
f. menyiapkan pengelolaan rumahtangga dan aset;
g. menyiapkan kerja sama dan kehumasan;
h. menyiapkan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
i. menyiapkan koordinasi penyusunan evaluasi dan pelaporan Satuan; dan
j. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2). Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan
jabatan
fungsional
perundang-undangan.
masing-masing
berdasarkan
peraturan
Download