Stand-alone database diakses pada komputer personal misalnya Microsoft access, foxbase, dbase, dll Server database diakses oleh jaringan komputer misalnya Oracle, IBM DB2, Microsoft SQL Server, dll. Data, Data tersimpan secara terintegrasi dan dipakai secara bersama-sama Hardware, Perangkat keras yang digunakan dalam mengelola sistem database Software, perangkat lunak perantara antara pemakai dengan data fisik. Perangkat lunak dapat berupa Data Base Management System dan berbagai program aplikasi User, sebagai pemakai sistem Mencegah Data redudancy dan Inconsistency Mempermudah dalam melakukan akses thp data Mempertimbangkan Data Isolation Mencegah Concurent access anomaly Mempertimbangkan masalah ke-amanan data Mempertimbangkan masalah integritas user naive user application interface application programmer sophisticated user application program query Data manipulation language precompiler database administrator Database Scheme query processor application programs object code data definition language compiler database manager database management system file manager data files data dictionary disk storage Stategis dan Taktis SI/TI Untuk Berbagai Tingkatan Manajemen Strategi SI mencakup manajer senior, anggota dewan yang terikat, dan manajer unit bisnis. Taktis SI merupakan wewenang para manajer unit-unit bagian bisnis dan para manajer operasionalnya. Strategi TI merupakan persoalan bagi manajemen senior atau anggauta dewan yang terikat dan para manajer senior TI. Taktis TI merupakan persoalan untuk staf TI, para manajer bisnis tertentu dan para manajer tingkat fungsional dalam unit bisnis. Peningkatan Senioritas Pemetaan Pembuatan Keputusan Keputusankeputusan strategik Data Keputusan Kebebasan dalam pembuatan keputusan Data Operasional Manajemen versus pengawasan keputusan Keputusan operasioanl Pembagian sistem dapat dibedakan berdasarkan: Tingkat formalitasnya Tingkat penerapan otomasi yang berikan Hubungan sistem tersebut dalam pembuatan keputusan Sifat-sifat input dan outputnya Sumber dan tingkat kesesuaiannya Bobotnya pada perusahaan Klasifikasi Formal/Informal Klasifikasi formal\informal merupakan tanda informasi rutin dan non-rutin. Informasi rutin berisi informasi yang diproduksi untuk jadwal kegiatan, contohnya laporan penjualan internasional periodik. Informasi non-rutin diproduksi pada saat informasi tersebut dibutuhkan dan mungkin tidak akan diproduksi lagi. Pemasukan data pada database kompetitor merupakan contoh kegiatan non-rutin. Hubungan Formalitas & Rutinitas Formal Informal Nonrutin Kebutuhan tidak rutin untuk informasi formal lebih mudah dihadapi ketika rutinitas di otomasi Dapatkah TI menyajikan infrastruktur jika hal ini muncul contohnya,sistem e-mail Rutin Siap untuk diotomasi! Hati-hati pada saat merancang informasi formal.Beberapa hal mungkin dapat di gabungkan. Apa itu ? 1 0 1 0 1 0 Kenapa diperlukan? Mau mengambil uang di bank, tapi hari libur ? Melayani Credit Card Memindahkan uang dengan jumlah yang besar aman Pembayaran gaji yang tepat waktu Kebutuhan data dan informasi dengan cepat Dan lain-lain Model Jaringan e-Government Nation-wide IP Backbone Kab Cyber City Badan Kec-1 KECAMATAN LEMBAGA Kantor Walikota KECAMATAN KECAMATAN Kab Kota Lembaga Kec-2 Kec-n Dinas KECAMATAN BADAN Propinsi Membangun Jaringan Backbone e-Gov. CLOUD INTERNET TU KTP/KK IMB/IL SERVER FARM SITU/HO TRAYEK REKLAME KECAMATAN 1 … 8 SIUK TDI/TDP/SIUP BANK Migrasi dari sistem Manual ke Elektronis INSTANSI Info Eksekutif • Monitoring Proyek • Kepegawaian • Renbang • Info Pendapatan • Info Barang Daerah • Kependudukan • dan lain-lain MEDIA PENYAMPAIAN • Pusat Informasi ADMIN E-GOV PIMPINAN Pilihan Akses ke layanan UP2T Akses via internet/warnet PROPINSI PEMKO Datang ke PemKo Unit Layanan KECAMATAN Akses via telepon Unit Layanan Datang langsung Unit layanan terdapat di kecamatan dan/atau Kota, berupa loket Pelayanan dan Perijinan Terpadu (UP2T), dapat dilakukan dengan memberdayakan Warnet. SIAM UPI “YPTK” Bank Bukopin SIAM UPI-YPTK Bank Bukopin SIAM UPI-YPTK Farmasi Keuangan Apotek Local Area Network Database Server Polyclinic RM Billing Registrars SMSC GS M SMSC HTTP Server Telekomunikasi Seluler Padang HTTP Server Telekomunikasi Seluler Jakarta User Indosat RN UPI-YPTK Padang INTERNET Jaringan Internet Receiver Server HTTP Server + Database Oracle MODEM UPI-YPTK Kesiapan SDM dan berbagai profesi dalam bidang Teknologi Informasi sbb : A. Database Administrator Seseorang yang mengatur dan melakukan tugas-tugas administratif sistem database berbagai produk (Seperti Oracle, MySQL, SQL-SERVER, IBM DB2, dll) B. Security Officer Bertanggung jawab mengatur user database. Juga bertanggung Jawab mengontrol, memonitor user yang mengakses database, dan menjaga keamanan data. C. Application Developer Bertanggung jawab mendisain dan mengimplementasikan aplikasi database. Application developer harus mengerti proses aplikasi dan memiliki ketrampilan pemrograman D. Database User Seorang yang berinteraksi dengan database melalui aplikasi. E. Network Administrator Bertanggung jawab mengenai produk database yang berhubungan dengan jaringan LAN atau WAN, itu network administrator harus mengerti konsep jaringan dan sistem operasi jaringan selain Gedung 1 Gedung 3 Gedung 4 Gedung 2 Gedung 1 Gedung 2 Dari mana awalnya sampai sekarang 1837 – Sistem telegram (Samuel Morse) 1876 – Sistem telepon (Graham Bell) 1919 – Telepon otomatis 1962 – Penggunaan satelit (USA) 1970 – Percobaan Wireless oleh IBM 1990 – Penyebaran Internet keseluruh dunia 1990 – Pemasaran produk wireless (Infra Red, gelombang radio) Apa yang diutamakan termina l host dari mana ke mana Bagaimana terjadinya karakter - Diam - bunyi – diam – diam – diam – diam –diam - bunyi 0 1 0 Kode Morse Kode Baudot Kode ASCII Kode EBCDIC 0 0 0 0 Ooohh titik ya ( 1 . ) Berapa jalan yang dilewati? Banyak jalur (paralel) Komputer 0 1 0 0 0 0 0 1 Cable Masih karakter A Pencetak atau Satu jalur (serial) (secara jujukan) 01000001 karakter A juga Terminal Komputer Host perhuruf (syncronous) atau perkata (asyncronous) 1arah saja? Sifat penghantarannya? 2 arah tapi tidak bersamaan 2arah dalam waktu bersamaan Bagaimana signalnya? Digital atau Analog Dimana media penghantar terpasang? Namanya adalah Interface (antarmuka) Bentuknya ? Spesifikasinya bagaimana? Tegangan listrik mekanik Fungsi setiap pin & tentu cara menggunakannya Apa aplikasi Null Modem Cable Internet Dial-Up Modem Komputer server Komputer terminal Null modem cable User pada server User pada terminal Normal Modem Cable PA LA PA BACKBONE JAKARTA INDOSATNET JAKARTA YPTK-Indosat Net INTERNET IKIP KAMPUS YPTK STMIK-AMIK-STIE-AAMPK UNAND RS JAMIL Dengan Pulsa Telepon Lokal DPRD PAYAKUMBUH DANREM GUBERNUR PT. PN VI Padang Profile Perusahaan PT. GC adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pakaian jadi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980 dan merupakan anak perusahaan pakaian jadi Singapura. PT. GC sebenarnya hanya melayani pesanan yang diberikan oleh perusahaan induknya di Singapura dan seluruh produknya ditujukan untuk import. Untuk melayani pesanan pesanan ini, PT. GC memiliki 991 orang pekerja termasuk 11 orang tenaga asing. 550 mesin yang disusun dalam 24 lini produksi. Berbagai perusahaan yang menjadi pelanggannya adalah Adidas, Fila, LG, Nike, Spottec, dll. Setiap bulan PT. GC harus menyelesaikan lebih dari 175 ribu potong pakaian jadi dalam ukuran dan model sesuai dengan pesanan. Permasalahan Yang Dihadapi Sebagaimana dikemukakan di atas, PT. GC mendapat pesanan produksi tidak langsung dari konsumen akan tetapi di mendapat pesanan dari perusahaan induknya di Singapura. Walaupun demikian menajemen PT. GC harus mengambil keputusan apakah pesanan melalui perusahaan induk tersebut akan diterima atau tidak. Setiap pesanan dari perusahaan induk tersebut dapat langsung diterima atau tidak tergantung dari ketersediaan kapasitas produksi. Oleh karena itu, setiap saat manajemen harus mengetahui posisi kapasitas mesin-mesinnya. Hal ini dapat dilakukankalau perusahaan memiliki perencanaan yang baik. Karena PT. GC dapat dianggap sebagai perusahaan yang bersifat Job Order maka proses perencanaanya tidak semudah seperti perusahaan make to stock. Pada perusahaan yang bersifat make to stock perencanaannya dapat dilakukan secara reguler dan teratur. Akan tetapi pada perurahaan yang bersifat job Order, perencanaanya harus selalu dilakukan setiap ada order. Hal inilah yang menjadi pokok permasalahan yang dihadapi oleh PT. GC. Pada saat ini, karena proses penjadwalan masih dilakukan secara manual, maka penjadwalan produksi dilakukan apabila order yang masuk sudah cukup banyak. Akibatnya PT. GC tidak dapat menjawab secara langsung pesanan dari perusahaan indunknya. Kondisi demikian akan mengurangi kepercayaan serta pengalihan order ke anak perusahaan lain. Untuk menjawab persoalan di atas, diperlukan suatu alat bantu manajemen yang dapat mempermudah dirinya untuk menentukan penerimaan suatu pesanan. Rumusan Permasalahan Dari Permasalahan diatas pihak manajemen membutuhkan suatu alat bantu yang mampu mendukung dirinya untuk mengambil keputusan mengenai penerimaan suatu pesanan. Perlu dicermati bahwa untuk mengambil keputusan seperti tersebut diatas, manajemen membutuhkan informasi mengenai ketersediaan sumber daya produksi yang dimilikinya. Informasi dimaksud diantranya ketersediaan mesin, operator, dan bahan baku. Di samping itu manajemen juga harus diyakinkan bahwa pemanfaatan sumber-sumber daya produksi yang dimilikanya tersebut optimal. Solusi dan Rekomendasi Perencanaan Penelitian Analisa Perancangan Penyusunan Implementasi Pemeliharaan Adaptasi Perencanaan Penelitian Analisa Perancangan (Database, Model, Dialog) Penyusunan Implementansi Pemeliharaan Adaptasi Perencanaan, Penelitian dan Analisa Order Order Diterima atau tidak Proses Penjadwalan Produksi Sesuai Dengan Due Date, Tidak Sub Contract Order Dikerjakan sesuai dengan Rencana Selesai Perancangan Sistem Database (Pesanan No. Model, GC_Number, Pembeli, No_Pesanan, Jml_Pesan, Tgl_Hrs_Selesai, Tgl_Pengiriman, Ket_Tambahan) WAktu (No_Model, Biaya_Sub_Kontrak, Waktu Siklus) Waktu Siklus Pesanan Jadwal No_Model No_Model GC_Number CMT Waktu_Siklus GC_Number Jlm Due_Date Pembeli PO_Number Start Finish Line Pembeli Sub_Contract Tujuan_Pengiriman Ket_Tambahan Order_Date OLAP dan Terminologi Multi-Dimensional Database Inti sari Multi-dimensional database merupakan suatu cara yang digunakan untuk melakukan analisa data guna mendukung keputusan. Teknologinya di dukung dengan menggunakan metoda OLAP yang dapat dirancang dengan cara khusus. Multidimensi data mempunyai konsep Dimensi, Hirarki, Level, dan anggota yang merupakan suatu cube atau kubus yang mempunyai hubungan struktur diantaranya. Konsep ini cukup baik dipergunakan pada data yang dapat dibuat suatu agregat yang menghasilkan bentuk keluaran berupa kalkulasi untuk sebuah aplikasi bisnis. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi database saat ini berkembang sangat pesat, banyak betuk-bentuk yang dulu “hanya“ mempunyai teknologi sebagai tempat penyimpanan data yang terdiri dari field-field, record dan diolah serta ditampilkan menjadi informasi dalam berbagai format tampilan yang sederhana, bermula dari bentuk yang sederhana tersebut maka didapatkan suatu metoda untuk menampilkan suatu database yang berguna untuk menganalisa data untuk suatu keperluan tertentu. Dengan memanfaatkan relational database yang sudah ada maka didapat suatu cara untuk mengantisipasi kebutuhan guna menganalisa data secara cepat untuk membantu mendapatkan keputusan dalam suatu aplikasi atau organisasi 2. OLAP OLAP (On-Line Analytical Processing) adalah suatu pernyataan yang bertolak belakang atau kontras dengan OLTP (On-Line Transaction Processing). OLAP menggambarkan sebuah klas teknologi yang dirancang untuk analisa dan akses data secara khusus. Apalabila pada proses transaksi pada umumnya semata-mata adalah pada relational database, OLAP muncul dengan sebuah cara pandang multidimensi data.Cara pandang multimensi ini didukung oleh tehnologi multidimensi database. Cara ini memberikan tehnik dasar untuk kalkulasi dan analisa oleh sebuah aplikasi bisnis. OLTP mempunyai karakteristik beberapa user dapat creating,updating,retrieving untuk setiap record data, lagi pula OLTP sangat optimal untuk updating data. OLAP aplikasi digunakan untuk analisa dan mengatur frekuensi level dari agregat/jumlah data. OLAP database biasanya di update pada kumpulan data, jarang sekali dari multiple source dan menempatkan kekuatan analisa pada pada back-end pada operasi aplikasi. Sebab itulah maka OLAP sangat optimal digunakan untuk analisis. Relational database merupakan suatu bentuk yang baik untuk mendapatkan suatu record dalam kapasitas jumlah record yang kecil, namun tidak cukup baik dalam mendapatkan suatu record dalam kapasitas jumlah record yang sangat besar serta membuat suatu summaries data untuk di analisa, ini memerlukan respone time yang lambat dan membutuhkan cukup waktu. Gambar.1 Arsitektur OLTP dan OLAP Aplikasi menggunakan OLPT cendrung atomized untuk “record-at-atime‿ data. Dengan OLAP aplikasi lebih cendrung pada summarized data. Sedangkan OLTP aplikasi lebih cendrung tidak mempunyai historical data.. hampir setiap aplikasi OLAP dikaitkan dengan kebutuhan historical data. Jadi OLAP database membutuhkan kemampuan untuk menangani “time series data‿.Aplikasi dan database menggunakan OLTP lebih cendrung pada proses pengelompokan data (data entry). Sedangkan OLAP lebih cendrung pada “subject oriented OLTP (Relational) OLAP (Multidimensional) Automized Summarized Present Historical Record at a the time Many record at a time Process Oriented Subject Oriented 3. Konsep Multi-dimensional data Pada Relational database data dikelompokan dalam sebuah list record. Setiap record mempunyai informasi yang dikelompokan dalam fields. Pusat dari objek metedata pada Multidimensional adalah cube atau kubus yang mengandung hubungan struktur dimensi, hirarki, level dan anggota. 3.1 Dimensi Dimensi merupakan sebuah kategori yang independent dari multidimensional database. tipe dari dimensi ini mengandung item yang digunakan sebagai kriteria query untuk ukuran database. Contoh pendistribusian obat di suatu daerah. Dimensi Daerah = {Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatra Selatan, Surabaya, Bandung Jakarta, Palembang, Dago, Caringin, Senen, Matraman}. Dimensi Waktu = { Tahun 1999, Tahun 2000, Tahun 2001, Bulan April, Bulan Maret, Bulan Juni, Bulan Juli, Tanggal 1, Tanggal 2, Tanggal 3, Tanggal 10, Tanggal 12}. Dimensi Obat = { Anti Biotik, Vitamin, Ampicilin, Amoxcicilin, Enervon C, Redoxon, Hemaviton}. 3.2 Hirarki Hirarki merupakan bentuk kesatuan dari sebuah dimensi. Sebuah dimensi bisa terbentuk dari multilevel, yang mempunyai parentchild relationship. Hirarki didefinisikan bagaimana hubungan antar level. Pada Dimensi Daerah Mempunyai Hirarki 3.3 Level Level merupakan sebuah kumpulan dalam hirarki. Sebuah dimensi mempunyai multiple layer informasi, setiap layer adalah level. Seperti - Propinsi = {DKI Jakarta, Jawa barat,Jawa Timur, Sumatra Selatan} - Kab./Kodya = { Jakarta Pusat, Bandung, Surabaya, Palembang} - Kecamatan = { Dago, Caringin, Senen, Matraman} Obat Daerah Waktu Jumlah Ampicilin Dago 1990 2359 Ampicilin Dago 1991 5489 Ampicilin Senen 1992 2546 Redoxon Matraman 1990 1254 Redoxon Senen 1991 623 Redoxon Dago 1992 2452 Redoxon Matraman 1992 1254 Enervon-C Senen 1990 1254 Enervon-C Dago 1991 1258 Vit.C Senen 1992 671 Amoxicilin Dago 1990 7983 Enervon-C Caringin 1992 568 Data diatas bisa digambarkan dalam bentuk 2 dimensi. Dimensi 1 Penjualan Obat Obat th Dimensi 2 1991 2359 5489 Senen 2546 ………. Dago Enervon-C 1992 Daerah Dago Ampicilin 1990 Senen ………… 1258 1254 Dari data diatas dapat di bentuk suatu analisa data. Data tersebut dapat diambil suatu analisa untuk total penjualan obat merk Ampicilin atau total penjualan obat selama tahun 1990 atau total penjualan untuk daerah matraman.data tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk kubus dimensi. Setiap sel pada kubus merepresentasikan satu nilai variabel jumlah dari vektor-vektor sumbu dari kubus. Terlihat terdapat hubungan antara dimensi obat dengan dimensi waktu dan dimensi daerah yang menggunakan hirarki pada level kelurahan.untuk mempermudah pengelompokan data dan pencarian total dari masing-masing informasi yang di inginkan dapat dipilah dalam bentuk hirarki “drill down‿ atau pngelompokan sesuai dengan hirarki pada level yang di inginkan, Obat vs Kab.Kod , obat vs Propisi. 3.5 n-dimensional untuk bentuk dua dimensi merupakan suatu yang mudah dimengerti.namun dalam representasi multidimensional bentuk matrik dua dimensi dapat di rubah dalam bentuk tiga dimensi . pada dua dimensi terdapat dua permukaan (sumbu vektor) ,tiga dimensi terdapat 6 permukaan (sumbu vektor), pada 4 dimensi terdapat 12 permukaan (sumbu vektor). Maka untuk n dimensi di dapat n(n-1) permukaan (sumbu vektor). Sedangkan sel yang akan terisi seperti contoh pada gambar.6 di atas dimensi Daerah mempunyai 4 item, dimensi waktu punya 3 item, dimensi obat punya 5 item, maka akan terdapat 4×3x5 = 60 sel yang berkoresponden dengan 60 record relasionalnya. untuk mendapatkan analisa pada data kubus dapat dilakukan dengan memutar permukan kubus 90 derjat, maka akan didapat menganalisa dimensi Daerah vs Obat atau dimensi Daerah vs Waktu atau dimensi Waktu vs Obat. 4. Skema Konsep data Konsep data pada gambar.4 dapat di gambarkan secara Entity Relationship. Skema konsep data pada gambar.7 dapat dilihat hubungan inter relasi antar dimensi-dimensi maupun hubungan antar hirarki yang mempunyai atributatribut pada levelnya.disini kita dapat membuat suatu agregat antara hirarki kabupaten/kodya pada dimensi daerah dengan hirarki antibiotik pada dimensi obat, atau agregat antara hirarki bulan pada dimensi waktu dengan hirarki obat generik pada dimensi obat. Penggunaan konsep data dengan menggunakan multidimensi ini akan menghasilkan suatu bentuk keluaran berupa nilai yang dapat dijadikan acuan pengambilan kepurusan seperti tabel yang tertera pada gambar.4. Pembuatan agregat dengan dimensi ini merupakan salah satu bentuk konsep data model yang dapat juga dituangkan dalam query language seperti diagram berikut: pembuatan Cube dan dimensi didefinisikan dengan menggunakan metoda MDX sbb ……………………………………………….. Dim strBuatKubus As String strBuatKubus = “CREATECUBE=CREATE CUBE Sample( ” strBuatKubus = strBuatKubus & “DIMENSION [Obat],” strBuatKubus = strBuatKubus & “LEVEL [All Obat] TYPE ALL,” strBuatKubus = strBuatKubus & “LEVEL [Obat Category] ,” strBuatKubus = strBuatKubus & “LEVEL [Obat SubCategory] ,” …………………….. sedangkan insert MOLAP didefinisikan: ……………………………… Dim strSisip As String strSisip = strSisip & _ “SELECT Obat_class.Obat_kategori AS Col1,” strSisip = strSisip & _ “Obat_class.Obat_subkategori AS Col2,” strSisip = strSisip & “Obat_class.Obat_namaobat AS Col3,” ………………………….. ………………… penulisan document didefinisikan: Debug.Print “Dimension Name(s) written to Document” For di = 0 To cdf.Dimensions.Count - 1 .InsertAfter “Dimension: ” & cdf.Dimensions(di).Name.InsertAfter vbCrLf SenCount = SenCount + 1 docWord.Paragraphs(SenCount).Range.Bold = True docWord.Paragraphs(SenCount).Range.Italic = False docWord.Paragraphs(SenCount).Range.Font.Size = 14 untuk membuka File Cube didefinisikan: ………………………………………….. cat.ActiveConnection = “DATA SOURCE=c:\Data.cub;Provider=msolap;” ………………………………………… 5. Penutup Dengan adanya metoda Multi-Dimensional database serta aplikasi teknologinya menggunakan OLAP, maka metoda ini cukup baik digunakan pada aplikasi bisnis untuk kebutuhan menganalisa data guna mendukung keputusan. Daftar Pustaka 1. Thanh Binh Nguyen, A Min Tjoa, and Roland Wagner, An Object Oriented Multidimensional Data Model for OLAP, 1997 2. David C.Hay, From Relational to a multi-dimensional database, Essential Strategies Inc, 1997 3. Rob Mattison, Data Warehousing “Strategi