BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera RUPSLB MPMX : 13% Dana IPO Digunakan untuk Pengembangan Bisnis Roda Empat MPMX berkomitmen untuk menjadi perusahaan konsumer otomotif terintegrasi Jakarta, 10 Desember 2013 - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) hari ini memutuskan untuk mengubah pengalokasian penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perseroan (Dana IPO) senilai 13%, untuk pembangunan fasilitas dealership bisnis kendaraan roda empat melalui anak usahanya PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPMAuto). Sebelumnya dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis asuransi MPMX sebesar 7% dan kebutuhan modal kerja bisnis retail motor MPMX sebesar 6%. Perubahan penggunaaan dana IPO tersebut dengan pertimbangan pembiayaan kegiatan operasional bisnis asuransi dan retail motor masih mampu didanai melalui dana internal masing-masing anak perusahaan. MPMX juga lebih memilih pemanfaatan dana IPO yang belum terealisir, dibandingkan dengan mengajukan fasilitas pinjaman perbankan. Pengalokasian dana IPO sebesar 13% untuk pembangunan fasilitas dealership tersebut, menjadi salah satu bukti komitmen MPMX dalam menjalankan bisnis penjualan ritel dan pemberian jasa layanan purna jual dari produk kendaraan bermotor Nisan-Datsun di Indonesia. MPMX melihat bahwa bisnis konsumer otomotif di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Pengembangan bisnis kendaraan roda empat ini membuktikan kemampuan MPMX dalam melihat potensi pasar khususnya dari kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah yang semakin meningkat terhadap kendaraan bermotor. Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten diatas 6% per tahun dan peningkatan jumlah kelas menengah yang telah mencapai lebih dari 45 juta orang (diproyeksikan akan mencapai 90 juta tahun 2030 – Mckinsey Global Institute), bisnis MPMX memiliki magnitute luar biasa. Di Indonesia, tingkat penetrasi industri otomotif masih rendah, baru sekitar 80 kendaraan per 1.000 orang. Sementara di negara tetangga seperti Malaysia penetrasinya mencapai 330 per 1.000 orang. Perusahaan riset global Frost & Sullivan dalam laporannya tahun 2013 memperkirakan permintaan otomotif Indonesia akan meningkat dua kali lipat menjadi 2,3 juta di tahun 2019. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil nasional hingga Oktober 2013 sudah mencapai 1,02 juta unit. Sementara pada tahun lalu, penjualan mobil hingga akhir tahun mencapai 1,11 juta unit. Perkembangan kelas menengah dan peningkatan daya beli menjadikan kebutuhan di sektor otomotif terus bertumbuh secara positif. Yang penting untuk digarisbawahi dalam RUPSLB ini adalah komitmen MPMX untuk terus memperkuat kinerjanya, tidak hanya dengan memberikan akses yang semakin luas kepada masyarakat Indonesia untuk dapat memiliki kendaraan bermotor, tetapi juga menjadi perusahaan yang memberikan layanan prima kepada konsumen di sektor otomotif. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, MPMX juga memutuskan untuk menunjuk Agung Cahyadi Kusumo sebagai Direktur Bidang Business Development untuk memperkuat jajaran Direksi Perseroan sekaligus untuk mendukung rencana kerja perseroan di tahun yang akan datang. =====Selesai===== Tentang PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) MPMX didirikan oleh William Soeryadjaya, pendiri grup otomotif terkemuka di Indonesia pada tahun 1987. Pemegang saham mayoritas MPMX adalah grup Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno. Saat ini, MPMX memiliki beberapa anak perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan fokus usaha sebagai perusahaan konsumer otomotif terintegrasi. Saat ini, MPMX memiliki beberapa bisnis utama; pertama, bisnis distribusi dan penjualan ritel motor serta sebagai dealer kedua penjualan ritel dan pemberian jasa layanan purna jual dari produk kendaraan bermotor Nissan-Datsun di Indonesia. Kedua, bisnis jasa sewa kendaraan yang merupakan salah satu unit bisnis dengan pertumbuhan tercepat. Ketiga, bisnis pelumas sepeda motor. Keempat, bisnis jasa keuangan melalui satu perusahaan asuransi dan dua perusahaan multifinance.