PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN STUDI KASUS DI PRISMA GIPSUM PROFIL KAB. PASURUAN Oleh: Moch. Ridwan Romadani *) N. Rachma **) Afi Rahmat Slamet ***) ABSTRACT The company is acquiring customers through market and profit. To maintain the assets of the company require a management so that the customer can value maximum. Customer value management managing the relationship of the company with the customer so that companies obtain economic benefits of customer loyalty. The existence of this customer value management then the relationship between companies and customers will continue to intertwine. Researchers aim to find out the influence of the value of the customers towards customer satisfaction. The population that was taken was the consumer made a purchase in the Prism Profile with Gypsum samples as much as 100 consumers who make purchases. This study used a simple linear regression analysis to find out the relationship between from. Based on the results of the analysis can be known that simultaneously variable value to customers customer satisfaction on the Prism profile of Gypsum. Keyword: customer value, customer satisfaction, customer value management PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pelanggan adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. Seseorang bisa disebut pelanggan tanpa perlu membeli produk atau jasa, melainkan cukup hanya mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.”dengan adanya pelanggan, perusahaan memperoleh pasar, memperoleh profit. Untuk itu, kini banyak perusahaan yang mulai beramai-ramai, meningkatkan kinerja mereka, memperkuat interaksi mereka dengan pelanggan dengan tujuan, memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehingga memberikan penilaian yang positif bagi pelanggan terhadap perusahaan kita. Perusahaan juga tentu akan terus mempertahankan pelanggan setia mereka, sebagai sumber pendapatan mereka. Pelanggan akan lebih respek dan mau menerima Anda ketika mereka tahu bahwa anda juga memperhatikan mereka. Untuk itu sudah saatnya untuk menunjukkan kepedulian terhadap pelanggan dan mendengarkan Pelanggan Anda. Bagaimana para pemimpin perusahaan dapat mempertahankan aset penting ini (pelanggan) Untuk memulai, perusahaan perlu untuk memaksimalkan nilai pelanggan (customer value). Customer value adalah selisih antara manfaat yang diperoleh customer dari suatu produk atau jasa dengan upaya dan pengorbanan yang dilakukannya untuk mendapatkan dan menggunakan produk itu. Manajemen Nilai Pelanggan mengelola setiap hubungan dengan pelanggan dengan tujuan mencapai laba seumur hidup maksimum dari seluruh pelanggan mereka. Manajemen nilai pelanggan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari loyalitas pelanggan dengan melakukan berbagai macam hal, seperti pengurangan risiko, Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 417 keuntungan-keuntungan jangka lama, dsb. Tidak semua pelanggan individu akan menguntungkan, tetapi masing-masing harus diberikan “nilai” untuk memaksimalkan manfaat secara keseluruhan. Selain itu kepuasan pelanggan juga harus menjadi perhatian penting bagi sebuah perusahaan, menurut Arief (2007:165), konsep nilai pelanggan adalah erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Jika harapan pelanggan dari suatu perusahaan terhadap kualitas produk, kualitas pelayanannya dan harganya terlampaui maka perusahaan tersebut akan mendapatkan nilai tinggi dari kepuasan pelanggan dan selanjutnya akan menciptakan kesenangan pelanggan. Sebaliknya jika kepuasan pelanggan tidak terpenuhi, maka yang timbul adalah etidak puasan pelanggan. Semakin rendah tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanaan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk meninggalkan perusahaan tersebut. Namun pada kenyataannya pada saat ini perusahaan lebih memilih untuk bersaing pada segmen pasar yang sudah ada, tanpa mempedulikan pentingnya penciptaan dan penambahan nilai serta kepuasan bagi pelanggan. Dan menjadikan laba sebagai satu-satunya tujuan akhir dari suatu bisnis. Hal ini tentu saja akan sangat berpotensi menimbulkan kerugian bagi suatu perusahaan dan sangat berpengaruh pada kelangsungan perusahaan. RUMUSAN MASALAH Yang berpotensi meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, nilai citra, maka identifikasi masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut : Apakah nilai pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan. KONTRIBUSI PENELITIAN Dalam suatu penelitian pasti adanya manfaat yang sangat baik dan membantu bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi: 1) Bagi perusahaan a. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan informasi dan masukan yang bermanfaat untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan untuk tetap dapat mempertahankan pelanggan. b. Sebagai suatu penelitian yang dapat dijadikan salah satu acuan untuk meningkatkan Nilai Pelanggan pada prisma gipsum profil sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan pelanggan. 2) Bagi pihak lain Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut. Dan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca terutama tentang Nilai Pelanggan Tehadap Kepuasan Pelanggab. KERANGKA TEORITIS & PENYEBAB HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Febrianto (2010) yang meneliti ‘Pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan 418 Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet pada produk handphone merek Nokia di Surabaya, dan untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang pelanggan pada produk handphone merek Nokia di Surabaya. Anggono (2008) melakukan penelitian “Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Kepuasan Pelanggan Telkom speedy Kota Pekalongan”. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “Pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan Telkomspeedy di kota Pekalongan”. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi, Analisis Regresi Linier, Uji Signifikansi Koefisien Korelasi dan Uji Signifikansi Koefisien Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 486,46> 1,28. Karena Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5% yang berarti H0 ditolak.Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan pelayanan dengan kepuasan pelanggan Telkomspeedy di PT. Telkom Kota Pekalongan. Istianto (2011) melakukan penelitian “Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Ketty Resto”.Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “Reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Ketty Resto”.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible berpengaruh secara signifikan terhadap 0,05 atau Fhitung > Ftabel. TINJAUAN TEORI PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR NILAI PELANGGAN Kotler (Hurriyanti, 2005) memberikan definisi atau pengertiancustomer value (nilai pelanggan).sebagai selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total, maka nilai pelanggan total adalah sekumpulan mafaat yuang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa. Manajemen Nilai Pelanggan mengelola setiap hubungan dengan pelanggan dengan tujuan mencapai laba seumur hidup maksimum dari seluruh pelanggan mereka.Manajemen nilai pelanggan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari loyalitas pelanggan dengan melakukan berbagai macam hal, seperti pengurangan risiko, keuntungan-keuntungan jangka lama, dsb. Tidak semua pelanggan individu akan menguntungkan, tetapi masing-masing harus diberikan “nilai” untuk memaksimalkan manfaat secara keseluruhan. Pelanggan adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. Seseorang bisa disebut pelanggan tanpa perlu membeli produk atau jasa, melainkan cukup hanya mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.” Menurut Kotler nilai pelanggan berasal dari empat sumber yaitu : “nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, dan nilai citra” (Philip Kotler, 2005:68). Keempat indicator diatas harus ada dalam setiap nilai pelanggan agar yang dilakukan menjadi bernilai. Dan tidak sekedar memberikan sesuatu yang baru tanpa diikuti oleh penambahan nilai atau suatu yang dianggap penting oleh konsumen. Sehingga setiap produk yang ditawarkan kepada konsumen benar-benar produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, maka produk dengan cepat di serap pasar. Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 419 KEPUASAN PELANGGAN Dalam era globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari pentingnya faktor pelanggan. Oleh karena itu, mengukur tingkat kepuasan para pelanggan sangatlah perlu, walaupun hal tersebut tidaklah mudah mengukur berat badan atau tinggi badan pelanggan yang bersangkutan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Menurut Fornell dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:192), tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dn mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelnggan terhadap harga, mengurangi biaya pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas pelanggan, dan meningkatkan reputasi bisnis. Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli mengenai kepuasan pelanggan: Menurut Kotler (2005:70), kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang disarankan/dialami terhadap kinerja yang diharapkan. Jika harapan dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja melebihi harapan pelanggan amat puas atau senang. Menurut Hoffman dan Betason dalam Arief (2007:167), kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adlah perbandingan dari ekspetasi konsumen kepada persepsi mengenai interaksi jasa (service encounter) yang sebenarnya. Dari pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan dilihat dari kesesuaian antara harapan (expectation) pelanggan dengan persepsi pelayanan yang diterima (kenyataan yang dialami). PENGERTIAN KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengertian proses Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan membeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. pada umumnya, keputusan membeli yang dilakukan konsumen adalah membeli poduk yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak diharapkan. Konsumen umumnya membentuk niat membeli berdasarkan pada faktor pendapatan, harga dan manfaat produk, akan tetapi peristiwaperistiwa yang tidak diharapkan bisa mengubah niat pembelian. Jadi pilihan dan niat untuk membeli tidak selalu berakhir pada keputusan membeli barang yang sudah dipilih. HUBUNGAN NILAI PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapanharapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja melebihi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Nilai dan kepuasan pelanggan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Bila pelanggan telah memberi nilai pelanggan tersebut secara tidak langsung telah memberi seberapa besar kepuasannya terhadap barang atau jasa yang telah kita jual. Menurut Arief (2007:165), konsep nilai pelanggan sangat erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Jika harapan pelanggan dari suatu perusahaan terhadap kualitas produk, kualitas pelayanannya dan harganya terlampaui maka perusahaan tersebut akan mendapat nilai tinggi dari kepuasan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) dan selanjutnya akan menciptakan kesenangan pelanggan (customer delight). Sebaliknya jika kepuasan pelanggan tidak terpenuhi, maka yang timbul adalah ketidakpuasan pelanggan. Semakin rendah tingkat 420 Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet kepuasan pelanggan terhadap pelayanan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk meninggalkan perusahaan tersebut. Melihat kutipan di atas maka besar kemungkinan adanya pengaruh antara konsep nilai pelanggan dengan volume penjualan pada suatu perusahaan. Sebagaimana Arief (2007:166) mengatakan bahwa banyak peneliti yang menyatakan bahwa tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi sangat berhubungan erat dengan tingkat kesetiaan pelanggan dan keuntungan perusahaan karena pelanggan yang amat puas akan sulit untuk mengubah pilihannya walaupun ada tawaran lain. HIPOTESIS Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian dan kerangka berfikir maka diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut : H1: Nilai pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu yang sama”(sukandarrumidi,2004:47).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Prisma Gipsum Profil. Dengan istimasi 25 pelangganperhari dan penelitian ini dilakukan selama satu bulan (25X30=750) pelanggan. Sampel menurut Widayat dan Amirullah (2002:52) merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian. Selain itu adanya pengambilan sampel dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek-obyek penelitian dengan cara mengamati sebagian populasi. Sampel adalah sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Nilai Pelanggan (X) Nilai pelanggan berasal dari empat sumber yaitu : nilai produk, nilai karyawan, nilai pelayanan, dan nilai citra. Maka indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mutu bahan baku pembuat produk yang berkualitas. b. Desain sesuai dengan keinginan pelanggan. c. Mampu melayani pesanan sesuai dengan spesifikasi yang dinginkan pelanggan. d. Mampu menyelasaikan pesanan tepat pada waktu yang telah dijanjikan. e. Mempunyai komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen. f. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan. g. Konsumen merasa prisma gipsum merupakan perusahaan interior yang sangat berkompeten dibidang interior. 2. Kepuasan Pelanggan (Y) Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) yang diharapkan, jika kinerja dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Indikator yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Harapan, yaitu pemikiran atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 421 Indikator yang digunakan adalah : 1. Produk yang dibeli sesuai dengan yang diharapkan konsumen terkait kualitas maupun desain. 2. Pelayanan yang didapatkan sesuai dengan harapan konsumen. 3. Karyawan di prisma gypsum profil benar-benar berkomitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. 4. Prisma gypsum profil merupakan perusahaan interior yang benar-benar berkompeten dibidangnya. MODEL PENELITIAN Nilai Pelanggan Kepuasan Pelanggan : Pengaruh secara simultan Gambar 1. Model Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN UJI VALIDITAS DAN UJI REABILITAS Tabel 1 Hasil Uji Validitas Nilai rtabel Validitas Item (Angka korelasi) Hasil Uji N=100; =5% X1.1 0.423 0.1946 Valid X1.2 0.509 0.1946 Valid X1.3 0.469 0.1946 Valid 0.424 0,1946 Valid X1.4 0.724 0,1946 Valid X1.5 0.514 0,1946 Valid XS1.6 0.600 0,1946 Valid X1.7 Y1.1 0.565 0,1946 Valid Y1.2 0.509 0,1946 Valid Y1.3 0.533 0,1946 Valid 0.537 0,1946 Valid Y1.4 Sumber: Data primer diolah 2015 Dari tabel 1 dapat dikatakan bahwa semua instrumen variablepelanggan dan kepuasan pelangganadalah valid, karena terbukti bahwa nilai r hitung> r tabel pada tingkat signifikan (a=0,05). Dengan demikian semua instrumen pada variable pelanggan yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menjelaskan kepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil. 422 Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Item Koefisien Reliabilitas Hasil Uji Nilai Pelanggan (X1) 0,711 Reliabel Kepuasan Pelanggan (Y) 0,668 Reliabel SumbSumber: Data primer diolah 2015 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat dikatakan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, hal tersebut dikarenakan koefisien Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini meskipun dilakukan pengujian secara berulang-ulang dapat menghasilkan hasil yang sama sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh nilai pelangganterhadapkepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil. HASIL UJI NORMALITAS Tabel 3 Uji Normalitas Unstandardized Residual N 100 Kolmogorov-Smirnov Z 1.020 Asymp. Sig. (2-tailed) .249 Sumber: Output SPSS. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan metode uji sampel Kolmogorov-Smirnov dengan test distribution normal dimana kriteria yang digunakan yaitu: jika Sig > taraf signifikansi (α= 0,05) maka data penelitian berasal dari populasi yang bersidistribusi normal. Hasil uji normalitas data dapat diperoleh nilai sig. sebesar 0,249, berdasarkan hasil tersebut maka data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakah variabel keberagaman produk (X) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y), adapun pembuktian diketahui sebagai berikut: Tabel 4 Uji F ANOVAa Model Sum of Df Mean Square F Sig. Squares Regression 42.047 1 42.047 49.017 .000b 1 Residual 84.063 98 .858 Total 126.110 99 Sumber: Output SPSS. Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 423 Dari hasil uji F (ANOVA) dengan menggunakan Df1 = 1 dan Df2 = 98diperoleh F tabel sebesar 3,94. Sedangkan F hitung diperoleh sebesar 49.017 sehingga dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independent yaitu variabel nilai pelanggansecara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil. Tabel 8 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7.662 1.504 X1 .329 .047 t Sig. 5.096 .000 7.001 .000 1 .577 Sumber: Output SPSS. Berdasarkan hasil koefisien regresi maka dapat diketahui besarnya pengaruh variabel nilai pelanggan (X) sebesar 7.001. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel nilai pelanggan(X) mempunyai pengaruh dominan terhadapkepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa Dari hasil uji F (ANOVA) dengan menggunakan Df1 = 1 dan Df2 = 98diperoleh F tabel sebesar 3,94. Sedangkan F hitung diperoleh sebesar 49.017 sehingga dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai pelanggan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel fashion involvement secara parsial berpengaruh terhadap variabel impulse buying, yang dibuktikan dengan nilai Thitung>Ttabel(2,721>1,663. 2. Dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel di atas menunjukkan bahwa variabel nilai pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan.Hal tersebut disebabkan karena sig. < 0.05 sehingga variable tersebut dapat menolak H0 dan menerima Ha. 3. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel nilai pelanggan(X1) sebesar 7.001 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel nilai pelanggan (X1) terhadap kepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil, dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel lain konstan. 4. Berdasarkan hasil koefisien regresi maka dapat diketahui besarnya pengaruh variabel nilai pelanggan (X) sebesar 7.001. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel nilai pelanggan(X) mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan pada Prisma Gipsum Profil. 424 Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet SARAN 1. Diharapkan para pedagang yang bergerak pada produk Gipsum selalu berupaya untuk meningkat kanpenjualannya. Cara yang harus dilakukan yaitu dengan menjaga kualitasproduk yang ditawarkan, menawarkan produk yang model yang up to date, kualitas yang bagus serta melakukan kegiatan promosi secara rutin sehingga konsumen mendapatkan infromasi secara benar atas keberadaan produk Gipsum. 2. Bagi peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menggunakanvariabel lain yang berpengaruh terhadapkepuasan pelanggan dan diharapkan untuk menambah jumlah sampel penelitian. DAFTAR PUSTAKA Sumarwan, 2002, “Costumer Statisfaction, Market Share, and Profitability : Finding From Sweden,” Journal of Marketing. Fandy Tjiptono, Brand Management and Strategi, Penerbit Andi offset Jl. Beo 38-40 Yogyakarta Wodruff, Huriyanti 2005 “Manajemen Strategi Dan Kebijakan Perusahaan”; Erlangga Edisi III. Kotler, Philip and Garry Amstrong, 1996, Dasar-Dasar Pemasaran (Principles of Management, Prentice Hall Inc). Kotler, Philip (1994); “Marketing Management : Analysis, Planing, Implementation, & Control” Englewood Clifss New Jersey : Prentice Hall Inc. Arief, 2007 Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Erlangga, Jl. H. Baping Raya, No. 11 Ciracas Jakarta. Muhardi 2007, Strategi Bersaing Untuk Keunggulan Bersaing, Penrbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Payne, 2002, Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Penerbit PT. Indeks, Permata Putri Media, Jl. Topas Blok C2 No. 16 Kembangan Jakarta Barat. Parasuarman, A, 1997, “Reflection on Ginning Competitive Advantage Costumer Value”, Journal of The Academy of Marketing Science. Ristiyanti Prasetijo, Jhon J.O.I Ihalauw, 2005, Perilaku Konsumen Penerbit Andi off set Jl. Beo 30-40 Yogyakarta. Porter Mhichael E, (1990) “Competitive Strategy : Technique For Analizing Industries and Competitor”; Macmilan Publishing Co. Fandy Tjiptono,1997, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi offset Jl. Beo 38-40 Yogyakarta. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran Jilid I, Erlangga, Jakarta. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran Jilid II, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller . 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I ed.12, PT. Indeks, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Perilaku Konsumen, Jakarta, Salemba Empat. Swasta, Basu, dan Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen ed.1, BPFE, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta. 2001. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta. 2002. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta. 2006. Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang. Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran ed.1, J & J Learning, Yogyakarta. Swasta Basu, dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty. Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 425 Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality and Satisfaction. 2005, Andi, Jogjakarta. Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra dan Dadi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik, Andi, Yogyakarta. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran . Erlangga, Jakarta *) Moch. Ridwan Romadani adalah alumnus fakultas Ekonomi Unisma **) N. Rachma adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma 426 Moch. Ridwan Romadani, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet