30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL

advertisement
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
1
2
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
AKTUAL
CHAIRman Yudi Latif
Pemimpin Umum/
PEMIMPIN REDAKSI GRUP M Danial Nafis
DIREKTUR PEMBERITAAN Heriyono
Redaktur pelaksana Faizal Rizki Arief,
Epung Saepudin
Redaktur SENIOR Dhia Prekasha Yoedha,
Satrio Arismunandar, Hendrajit, Eko Maryadi
Sidang Redaksi M Danial Nafis, Heriyono,
Faizal Rizki Arief, Epung Saepudin, Dhia
Prekasha Yoedha, Hendrajit, Satrio
Arismunandar, Eko Maryadi
REDAKTUR Ari Purwanto, Nebby
Mahbubirrahman
ASISTEN REDAKTUR Ismed Eka Kusuma,
Nurlail, Zaenal Arifin, Sukardjito
REDAKTUR FOTO Tino Oktaviano
FOTOGRAFER Fajar TH
Reporter Adi Adrian, Afditya Imam Fahlevi,
Arbie Marwan, Arnold Sirait, Fadlan Syam Butho,
Novrizal Sikumbang, Rian Sartono Perdana,
Rafkha, Wahyu Romadhony
Desain Grafis Shofrul Hadi
WEB DESAIN Jeffry Sandi Kesuma
reporter daerah Fitra Ismu (Meksiko),
Aceng Mukarram (Pontianak), Albertus
Vincentius (Kupang), Damai Oktafianus
Mendrofa (Medan), Muhammad Dasuki
(Semarang), Muchammad Nasrul Hamzah
(Malang), Arie Nugraha (Bandung), Bobby
Andalan (Denpasar), Busri Toha (Sumenep),
Fajar Sodiq (Solo), Imam Muhlas (Bojonegoro),
Iqbal Kukuh (Bandung).
SEKRETARIS PERUSAHAAN Eva Rina Thamrin
Legal Corporation Muhammad Amry
Staf Admin Aulia Kumala Putri
Alamat Redaksi
PT Cahaya Profetis
Cawang Kencana Building
1st Floor Suite 101
Jl. Mayjen Sutoyo Kav. 22 Cawang
DKI Jakarta 13630 Indonesia
No Telp : (021) 8005520
Fax : (021) 80886466
Email : [email protected]
[email protected]
Redaksi menerima kiriman surat pembaca, artikel
dan foto yang dilampiri fotokopi kartu identitas dan
nomor telepon anda melalui email
[email protected]. Redaksi berhak mengedit
setiap artikel yang masuk.
TATAP REDAKSI
Ledakan Penduduk dan
Krisis Kepemimpinan
A
ncaman krisis pangan semakin
nyata dalam satu dekade
mendatang. Penduduk dunia
akan terus meningkat, namun
di sisi lain tidak diiringi dengan
pertumbuhan produksi pangan yang
kencang.
Indonesia harus mengantisipasi
permasalahan pangan ini sejak dini
agar tidak terjebak pada politik
pangan yang mahal dari negara lain.
Negeri ini pada 2030 diprediksi
mengalami kendala serius soal
pangan. Data 2011 menunjukkan,
lahan baku pertanian periode ‘tersisa
6.758.840 hektare (ha), sedangkan
jumlah penduduk meningkat hingga
1,4% dari kondisi saat ini sekitar 240
juta jiwa.
Dibandingkan pada 2010, indeks
luas panen per kapita pada 2011
menurun dari 552 m2 menjadi 544
m2 per kapita. Ledakan penduduk
di Indonesia sudah terbilang
mengkhawatirkan. Jika ini tak
tertanggulangi, kurang dari 50
tahun mendatang, jumlah penduduk
Indonesia akan mencapai 475 juta
jiwa, bahkan bisa mencapai 500 juta
jiwa.
Dengan kondisi saat ini,
setiap tahun pertambahan jumlah
penduduk di Indonesia setara dengan
penduduk Singapura. Dalam setiap
empat tahun, penduduk Indonesia
bertambah setara dengan jumlah
penduduk Australia yang sekitar 17
juta. Tantangan utama dari ledakan
penduduk adalah pemenuhan
kebutuhan pangan.
Indonesia perlu lebih serius
membenahi industri pangan. Saat ini
kebergantungan Indonesia terhadap
produk pangan impor sangat tinggi.
Impor gandum, kedelai, sayur, buah
lebih dari Rp 200 triliun per tahun
Sebenarnya, kondisi kekurangan
pangan tidak hanya dialami
Indonesia. Ini terlihat dari sejumlah
pihak yang ‘ingin memperluas’ lahan
pertaniannya di negara lain. Misalnya
rencana Israel yang ingin berinvestasi
di sektor pangan di Indonesia.
Wacana itu tergambar berdasar
komunikasi Aktual, antara "utusan"
Mahathir Mohamad, mantan Perdana
Menteri (PM) Malaysia dengan
"utusan" PM Israel, Benjamin
Netanyahu. Mereka berbincang serius
ihwal krisis pangan dan energi yang
akan meledak pada dasawarsa ini.
Meski mereka berdua berbeda garis
politik dan ideologi, mereka sangat
memahami peta potensi dan sumber
daya pangan, yang amat prospektif di
Asia Tenggara, terutama Indonesia,
negara berpenduduk terbesar
keempat di dunia.
Israel menurut "utusan"
Benjamin, siap menginvestasikan
dana miliaran dolar AS. Namun
pihak Mahatir mengingatkan pihak
Benjamin agar bersabar dulu. Tak
banyak manfaatnya menanamkan
modal di Indonesia saat ini.
Sekaya dan sepotensial apapun
Indonesia, bangsa terbesar di Asia
Tenggara ini tengah menderita
krisis fatal. Sepeninggal Sukarno
dan Soeharto, menurut Mahathir,
Indonesia tak memiliki lagi strong
leadership.
Di tengah ancaman krisis
pangan dan energi serta potensi
krisis ledakan jumlah penduduk,
Indonesia kini menghadapi krisis
kepemimpinan. Baik dari kalangan
militer maupun politisi sipil,
Indonesia nyaris tidak memiliki
lagi kader pemimpin yang kuat,
berwawasan geopolitik visioner
dengan jangkauan ke depan.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
3
DAFTAR ISI
HUKUM
12
AIR, MILIK SIAPA?
MENELISIK JEJAK BOEDIONO DI
CENTURY 16
IBAS DI BISNIS MIGAS 20
LAPORAN UTAMA
30
ledakan
penduduk
Benarkah dunia lewat PBB tidak memiliki peran dalam
upaya pengendalian jumlah populasi dan bagaimana
potretnya di Indonesia?
Ketika Deviardi Mulai
Berkicau 24
Kematian Hitam 30
Ledakan Penduduk 32
‘Menekan’ Jumlah Penduduk 34
Tujuh Tahun Lagi “Kiamat Iklim” Melanda Indonesia 36
Mengenang Perlawanan Siti Fadilah Supari 38
Bibit Pemusnah Massal Gaya AS 42
Geopolitik dan Tataruang Soekarno Versus Soeharto 46
Politik Pangan Soekarno dan Soeharto 48
Penduduk Bertambah, Minyak Menipis 50
4
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Tatap Redaksi
Daftar Isi
Surat Pembaca
Kaki Hari
Kilas Nasional
Lensa Aktual
Intermezo
Kilas Daerah
Oase
3
4
6
7
8
10
82
84
86
AKTUAL
EDISI 14 | 30 November - 14 Desember 2013
BUKU KITA
52
GEOPOLITIK PANGAN
BUDAYA
54
KEDAULATAN PANGAN DALAM
SEBUAH SINGKONG
POLITIK
MENANTI KOALISI PARTAI ISLAM 66
KALA YUSRIL BICARA POROS TENGAH 68
EKONOMI
PELEMAHAN RUPIAH JADI
LAMPU KUNING KRISIS 58
INTERNASIONAL
76
YASSER ARAFAT MENGAPA
HARUS DI BUNUH?
NASIONAL
78
PERANG HEGEMONI AS VERSUS
CINA?
pukulan berat Properti
62
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
5
SURAT
PEMBACA
Mohon Bijak Dokter Berdemo
A
ksi demo solidaritas yang digelar
sejumlah dokter IDI Cabang
Tangerang di Tugu Adipura, Kota
Tangerang, terkait sanksi pidana atas
tuduhan malpraktik oleh tiga dokter
di Manado, Sulawesi Utara, bisa
kami fahami. Dokter juga manusia
kok. Jangankan dokter, jika petugas
pemadam kebakaran atau polisi mau
berunjuk rasa atau aksi mogok, boleh
juga lho.
Tapi kalau para dokter seperti
pernyataan Ketua IDI Cabang
Tangerang Dr Jasarito SpOg di
kantor Kejari Tangerang, Rabu
(27/11) mengancam akan melakukan
cuti bersama, wah itu kami rasa
berlebihan.
Dokter, pemadam kebakaran,
polisi, wartawan, pekerja
transportasi, dsb itu hanya profesi
yang bertugas di ranah pelayanan
umum yang vital. Jadi boleh mogok
atau cuti bersama, asal jangan
merugikan kepentingan umum.
Maksud kami pelayanan minimum
kepentingan umum tetap harus
dijamin tak akan terganggu, terutama
berkenaan dengan nyawa kehidupan
sesama manusia. Jadi lakukankah
dengan sistem shift, yaitu bergiliran.
Para dokter kan selalu mengklaim
bahwa biaya kuliah mereka itu mahal,
tetapi disamping honor dan gaji yang
tinggi, mereka juga selalu mendapat
fasilitas khusus dari masyarakat. Jadi
mari kita sama-sama saling koreksi
dan tahu diri deh. Apalagi sudah
menjadi rahasia umum bahwa IDI
selama ini terbilang kompak dalam
menutupi kesalahan anggotanya yang
melakukan malpraktik.
Urusan bahwa IDI menduga
ada sangkaan buruk dan
pengkriminalisasian terhadap dokter,
bisa ditempuh lewat jalur hukum
dengan mempraperadilankan polisi
atau jaksa yang diduga bertindak
melampaui wewenang mereka.
Jangan hanya demi meminta
prosedur penangkapan dan
pengadilan bagi para dokter harus
diperlakukan secara tersendiri, lalu
mengancam mau cuti bersama alias
mogok lokal. Lalu tanggungjawab
profesi kepada pasien bagaimana?
Lantas apa arti Sumpah Hippocrates
para dokter?
Karena itu kami prihatin dan
protes keras, atas pernyataan Jarsito
saat berorasi yang bilang, ”Jangan
salahkan kami bila kami akan cuti
bersama, karena kami sudah lelah
diperlakukan seperti ini.”
Ya, pasti salahlah IDI. Tidak
memenuhi kode etik kedokteran
sehingga berujung malpraktik
saja sudah salah, Apalagi sengaja
melanggar, menghindari pelayanan
bagi pasien dengan modus cuti
bersama. Jangan bijak sana, pijak
sini dong. Dokter sekarang ratarata cenderung komersial, bukan
lagi seperti Dokter Basri, Dokter
Abdurahman Saleh, Dokter Tjipto
dkk yang merupakan pejuang bangsa
dan profesinya.
Tony Vicu
Jl Melinjo D8/13 BSD City
Tangerang Selatan
Bravo Aktual
S
aya sempat membaca dua tiga
nomor majalah berita dwipekan
Aktual di TB Gramedia dan kemudian
mengikutinya juga melalui portal
www.aktual.co. Wah rasanya, boleh
juga majalah ini. Berani memasuki
persaingan di pangsa majalah berita
yang selama ini cuma diikuti oleh
Tempo, Gatra, dan Forum.
Secara konten isi majalah dan
politik pemberitaannya, Aktual
cukup punya prospek. Karena berani
menyajikan menu berita yang agak
berbeda dari mainstream majalah
sejenis. Juga dari sisi perspektif pena
keredaksiannya cukup menjanjikan.
Saya tidak heran, karena begitu saya
simak di boks redaksi, ada namanama besar seperti Yudi Latif, dan
6
sejumlah jurnalis senior eks Kompas,
Detik, Investor Daily, Kontan, dsb.
Dari sisi penggarapan tata letak,
typografi,—meski kadang masih
dijumpai berbagai salah ketik atau
satu dua keliru data—secara umum
sudah oke punya. Dalam arti mampu
bersaing dengan Tempo atau Gatra
yang punya jam terbang lebih tinggi
dan dukungan SDM yang memadai.
Paling tidak Aktual memang laik
disejajarkan di deretan Tempo, di
setiap news stand bergengsi bagi
para pembaca serius.
Cuma, bak kata peribahasa,
tak ada gading yang tak retak,
Aktual sering kurang cerdas
dalam soal cover. Yaitu dalam tata
perwajahan, sering menampilkan
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
sampul berwarna buram atau
gelap. Seharusnya Aktual berani
main warna-warna cerah dalam
menampilkan wajah sampulnya.
Ayo tampil lebih keren seperti pada
edisi Pancasila Ditekuk Neolib, edisi
Siasat Bisnis Migas, edisi Polisi
Trilyuner. Kejituan mendandani
wajah sampul itu kunci pemasaran
lho.
Selamat ya.
Yoyok
Redaktur Warta Kota,Jalan
Palmerah Selatan, Jakarta Pusat
Redaksi
Terima kasih atas kritik, saran, dan
perhatiannya.
Kaki Hari
Yudi Latif
PAHLAWAN HIDUP
Chairman AKTUAL Network
P
eringatan Hari Pahlawan diwarnai keluhan
panjang tentang raibnya kisah pemimpin
pahlawan, yang membuat panggung
politik menampilkan para badut. Penonton yang
tak sabar menanti perubahan mendambakan
pahlawan kembali tampil, agar kisah derita
segera dituntasi oleh ujung bahagia.
Faktanya, dalam situasi krisis nasional yang
akut, ada jarak yang lebar antara harapan dan
kenyataan; antara janji kampanye “pemimpin
harapan” dengan realisasi kinerja perubahan.
Kecepatan bertindak menjadi pertaruhan,
seberapa lama pahlawan yang diharapkan tetap
bertahta di hati rakyat. "Bangsa ini menuntut
tindakan, maka bertindaklah sekarang…. Kita
harus bertindak, dan bertindak secara cepat,"
ujar Franklin Delano Roosevelt, Presiden
Amerika di masa depresi besar 1930-an. "Hanya
dalam beberapa pekan," ujar Walter Lippman,
"bangsa yang telah kehilangan kepercayaan
terhadap segala hal dan setiap orang
menemukan kembali kepercayaannya kepada
pemerintah dan dirinya sendiri."
Prasyarat kecepatan itulah yang tidak
dipenuhi oleh pemimpin bangsa ini, yang harus
dibayar mahal oleh surutnya kepercayaan
publik. Beruntung, publik Indonesia bukanlah
pembayar pajak yang sadar akan hak-haknya,
yang dapat segera “menghukum” pemimpin
bila tidak merealisasikan janji-janjinya. Namun,
kesabaran rakyat ada batasnya, bila pemimpin
tak kunjung memperbaiki kinerjanya, mereka
yang tampil sebagai pahlawan bisajadi berakhir
sebagai pecundang.
Harapan rakyat yang tak berbalas, melahirkan
keluhan panjang tentang sebuah negeri murung
dirundung malang yang tak kunjung menemukan
pahlawan. Untuk mengobatinya, pesan dialog
Andrea dan Galileo dalam drama Bertolt Brecht
pantas dipertimbangkan. Andrea Berkata, “Negeri
murung yang tak punya pahlawan.” Galileo
menukas, “Bukan. Negeri murung yang perlu
pahlawan.”
Pahlawan itu selalu ada, namun kita tak
menyadarinya. Ketika disebut nama pahlawan,
yang biasa terbayang adalah kematian dan
penantian. Padahal, makna dari suatu kematian
adalah warisan kebaikan yang hidup hari ini.
Makna dari suatu penantian, adalah kebaikan
yang ditanamkan untuk mada depan. Makna
kemarin dan hari esok, yang berlalu dan berlaju,
sangat ditentukan oleh tindakan kepahlawan
yang hidup saat ini. Kepahlawan bukan untuk
dikultuskan atau dinanti sebagai ratu adil, tetapi
perlu dihidupkan dalam diri setiap orang; “the
hero within”, menurut psikolog Carl S. Pearson.
Kepahlawanan dalam diri inilah yang
menggerakkan kepedulian rakyat untuk berbagi
kasih dengan para korban bencana, mengatasi
kelambanan pemerintah dalam menyalurkan
bantuan. Kepahlawanan dalam diri ini pula
yang membuat rakyat kecil bermental besar,
mengatasi kelemahan para pemimpin besar
yang bermental kecil. Kepahlawanan dalam
diri rakyat ini pula yang dapat menambal
tenunan keindonesian yang robek oleh rebutan
kepentingan perseorangan.
Dengan mengikuti Pearson, usaha
menghidupkan kepahlawanan dalam diri
memerlukan transformasi hidup secara
terus-menerus. Manusia harus beringsut dari
fase penderitaan (orphan), pengembaraan
(wanderer), kependekaran (warrior), komitmen
pada kebaikan luhur (altruist), merayakan
bersama kehidupan (innocent) dan akhirnya
mampu menciptakan kehidupan seperti yang
diinginkan (magician).
Memerlukan perubahan paradigma
mentalitas, ketika orang bertransformasi
dari satu tahap ke tahap berikutnya, yang
membawa konsekuensi pada perubahan sikap
dan tindakan. Menjadi masalah besar, ketika
seorang pemimpin yang diharapkan sebagai
magician, yang dapat mengubah keadaan,
bahkan belum mencapai mentalitas altruist.
Maka yang berkembang adalah para pemimpin
wanderer, yang masih suka mengembara
lewat studi banding dan pemimpin warrior,
yang “berkelahi” untuk perbaikan fasilitas dan
tunjangan bagi kepentingan perseorangan.
Alhasil, kepemimpinan suatu bangsa
mencerminkan kualitas rakyatnya. Pahlawan
yang dinanti di ruang publik ditentukan oleh
kesuburan tanah rakyat bagi persemaian para
pahlawan. “What is our task? To make Britain a
fit country for heroes to live in,” ujar David Lloyd
George. Apa yang menjadi tugas rakyat Indonesia
adalah membuat negara ini tempat yang cocok
untuk menghidupkan para pahlawan, bukan
tempat yang subur bagi para pengkhianat.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
7
Kilas Nasional
Lutfi Hasan
Dituntut 18
Tahun Penjara
Wakapolda Bali
Meninggal Dunia
J
aksa Penuntut Umum (JPU)
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) menuntut mantan Presiden
PKS Lutfi Hasan Ishaaq (LHI) selama
18 tahun penjara dan denda sebesar
Rp 1,5 miliar subsider enam bulan
penjara.
“Terdakwa terbukti bersalah
dan sah melakukan tipikor secara
bersama-sama yang diatur dalam
pasal 12 huruf a UU No 20/2001
tentang Pemberantasan Tipikor
jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP,”
kata Jaksa Rini Triningsih saat
membacakan berkas tuntutan LHI,
dalam sidang tindak pidana korupsi
(Tipikor), Jakarta Selatan, Rabu
(27/11).
Jaksa kemudian menjatuhkan
pidana terhadap terdakwa dengan
penjara selama 10 tahun dengan
denda Rp 500 juta dengan subsider
enam bulan penjara. Sementara
dalam kasus pencucian uang,
jaksa menyakini bahwa terdakwa
melakukan pelanggaran sebagai
pejabat negara dan pejabat publik
telah melakukan tindak pidana
pencucian uang.
“Terdakwa juga secara sah dan
menyakinkan melakukan TPPU
(tindak pidana pencucian uang)
dengan menjatuhkan hukuman
terhadap terdakwa selama delapan
tahun penjara dengan denda Rp 1
miliar subsider 1,4 bulan,” sambung
Jaksa Rini.
Selain itu, Jaksa juga mengenakan
hukuman lain dalam kasus dugaan
suap penanganan kuota impor daging
sapi di Kementerian Pertanian dan
pencucian uang berupa pencabutan
hak terdakwa untuk dipilih dan
memilih. “Memerintahkan agar
terdakwa tetap dalam penjara. Dan
mencabut hak-hak terdakwa untuk
dipilih dan memilih,” tegas jaksa.
/ Novrizal Sikumbang
HIPMI Tolak Uji Materi UU
Keuangan Negara
H
impunan Pengusaha Muda
Indonesia (HIPMI) menolak
uji materi (judicial review) terkait
UU No 17/2003 tentang Keuangan
Negara dan UU No 15/2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke
Mahkamah Konstitusi (MK),
“Jika uji materi dikabulkan MK,
akan terjadi ketidakpastian hukum
bagi pengusaha swasta. Sebab,
BUMN dan anak usaha BUMN akan
dibebaskan dari audit yang dilakukan
oleh BPK. Ini berbahaya. Audit yang
dilakukan BPK saat ini terhadap
BUMN dan anak BUMN bisa melatih
entitas bisnis yang dimiliki negara
itu bebas dari praktik korupsi,” kata
Iqbal Farabi, wakil sekretaris jenderal
HIPMI dalam diskusi yang digelar
8
Jaringan Aktivis Pro Demokrasi
(ProDem) di, Jakarta, Selasa (26/11).
Menurut Iqbal, biasanya begitu
BPK selesai mengaudit akan
langsung diumumkan ke publik. Ini
menjadi bagian dari transparansi
keuangan negara. Dia menambahkan,
pengusaha swasta akan sangat
dirugikan jika ternyata BUMN atau
anak BUMN bebas dari audit BPK.
“Dirugikan disini artinya,
pengusaha swasta yang bersih akan
dikalahkan oleh pengusaha kotor
yang berkongsi dengan BUMN atau
anak BUMN untuk mendapatkan
sebuah proyek.
Saya sangat berharap MK tidak
mengabulkan uji materi tersebut.
Kalau dikabulkan berarti MK ikut
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
W
akil Kepala Kepolisian Daerah
(Wakapolda) Bali Brigadir
Jenderal Polisi Dewa Putu Anom
meninggal dunia di Hotel Kartika
Chandra, Jakarta Selatan, Selasa
(26/11), sekitar pukul 14.20 WIB.
“Almarhum meninggal dunia di
kamar hotel,” kata Kepala Bidang
Humas Polda Metro Jaya Komisaris
Besar Polisi Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, awalnya
sopir dinas menghubungi Brigjen
Polisi Anom sebanyak dua kali
sekitar pukul 11.10 WIB, namun tidak
mendapatkan jawaban. Selanjutnya,
sopir dinas bersama pihak hotel
membuka pintu kamar sekitar pukul
14.20 WIB, menemukan pejabat
kepolisian nomor dua di Bali itu
sudah meninggal dunia.
Anom ditemukan dalam
kondisi terlentang di tempat tidur,
selanjutnya sopir dinas melapor
dan mendatangkan petugas dokter.
Dugaan sementara, almarhum
meninggal dunia karena penyakit
jantung yang dideritanya. Menurut
Rikwano, Anom tengah mengikuti
acara dengan Komisi Kepolisian
Nasional (Kompolnas) di Gedung
Bidakara, Jakarta Selatan. / Nur Lail
menyuburkan praktik korupsi,” jelas
dia.
Seperti diketahui, Forum BUMN,
Biro Hukum Kementerian BUMN dan
Pusat Pengkajian Masalah Strategis
Universitas Indonesia mengajukan uji
materi UU No 17/2003 dan UU No
15/2006 dengan tujuan memisahkan
aset BUMN dari keuangan negara dan
agar BPK tidak bisa melakukan audit
terhadap BUMN.
/ Heriyono
Muhammadiyah
dan NU Akan Gugat
UU Pilpres
Mahfud Hanya
Dokter Mogok,
Nyapres Lewat PKB Ibu Melahirkan
di Toilet
D
ua ormas
Islam terbesar
di Indonesia,
Muhammadiyah
dan Nahdlatul
Ulama (NU)
dikabarkan
melakukan
koalisi.
Dua ormas ini mengusung isu
penyeimbang kekuatan partai politik
dalam pemilihan presiden (pilpres)
2014.
Tahapan koalisi dua ormas ini
kian santer, di mana dua tokoh ormas
Islam ini yakni Dien Syamsudin dan
KH Hasyim Muzadi telah melakukan
komunikasi. “Koalisi dua ormas ini
sudah didengungkan sejak dua tahun
lalu, namun fakta politik mengatakan
lain,” kata Din Syamsudin beberapa
waktu lalu dalam sebuah forum di
Jakarta.
Hal konkret yang akan dilakukan
dua ormas ini adalah melakukan
uji materi UU No 48/2008 tentang
Pemilihan Presiden. Muhammadiyah
dan NU memberikan klausul
tambahan syarat calon presiden dari
unsur golongan. Artinya, tidak hanya
calon dari partai politik saja yang bisa
bertarung di 2014. / Ari Purwanto
S
M
antan Ketua Mahkamah
Konstitusi (MK) Mahfud MD
hanya mau maju menjadi calon
presiden pada 2014 dari Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasalnya,
sebagai mantan ketua DPP PKB,
sangat tidak elok jika dia malah maju
nyapres dari partai lain.
“Saya harus berjuang lewat
PKB. Karena begini, orang mau jadi
presiden, mau tidak mau berjuang
harus lewat partai. Saya melihat
semua partai namun lebih condong
ke PKB, karena saya ini mantan ketua
PKB,” kata dia, di Jakarta, Selasa
(26/11).
Menurut Mahfud, dirinya tidak
mau dianggap ambisius jika maju
nyapres lewat partai lain. Terkait
peluang partainya bisa mencalonkan
capres, Mahfud menegaskan masih
akan lihat perkembangan. / Arbie Marwan
Pejabat OJK Dilarang Terima Uang Pijat
O
toritas Jasa Keuangan (OJK)
melakukan bersih - bersih di
internalnya. Kali ini OJK membuat
kebijakan melarang semua
pejabatnya menerima imbalan dalam
bentuk apapun juga ketika diundang
menjadi narasumber.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua
Dewan Komisioner OJK Rahmat
Waluyanto di Jakarta, Selasa
(26/11). Dalam kebijakan tersebut
pejabat OJK tak berhak menerima
uang transpor, uang lelah, uang
pijat, atau uang apa karena ini
dianggap gratifikasi. “Kami seperti
KPK. Ini untuk menjaga OJK agar
menjadi lembaga yang kredibel,”
kata dia.
Rahmat mengatakan,
meskipun tidak ada imbalan dalam
menjalankan tugasnya jika diundang
sebagai narasumber, namun pihaknya
yakin tidak akan mempengaruhi
terhadap kinerja para otoritas.
Nantinya, Rahmat menambahkan,
jika terbukti ada yang melanggar,
maka pihak OJK tidak segan-segan
memberikan peringatan keras bahkan
hingga sampai pemecatan. “Sanksi
nanti akan diputuskan Dewan
Kehormatan sesuai rekomendasi dari
komite etik,” jelas dia. / Epung Saepudin
eorang ibu harus melahirkan
anak di toilet Puskesmas
Kawangu, Kecamatan Pandawai,
Kabupaten Sumba Timur, Nusa
Tenggara Timur (NTT), Rabu
(27/11), sekitar pukul 11.00 WITA.
Ironisnya, ibu yang bernama Paji
Djera (26), asal Dusun Kilimbatu itu
proses persalinannya tak ditolong
oleh dokter, karena para dokter
melakukan aksi mogok.
Hal itu, membuat Domu
Hukapati (28), ayah sang bayi,
sangat teriris hatinya, karena sang
anak lahir di toilet. “Saya mau
bagaimana lagi, tak bisa omong
apa-apa. Saya tetap bersyukur
pada Tuhan, bayi saya selamat.
Kelaminnya perempuan dan itu anak
kedua saya,” kata Domu.
Sementara itu, Lapir (72), nenek
sang bayi, tak bisa menerima dan
menyesalkan kelahiran cucunya
dengan cara yang memilukan.
“Pemerintah wajibkan kalau
melahirkan dibawa ke rumah sakit
atau Puskesmas, tapi jadinya begini.
Saya bawa anak mantu saya dengan
truk yang muat kayu bakar hanya
untuk ke Puskesmas. Sampai sini
dokter dan bidan tidak ada. Apa
karena kami miskin jadi dibuat
begini? Tuhan kenapa saya punya
cucu harus lahir di WC? Saya sakit
hati dan kecewa,” kata sang nenek.
Paji Djera dan bayinya walau
harus melalui proses melahirkan
dan dilahirkan dengan cara yang
tragis, namun beruntung keduanya
selamat. / Sukardjito
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
9
LENSA
AKTUAL
Akibat Dokter Demo, Pasien
Meninggal dan Melahirkan di WC
Ribuan Dokter Indonesia Bersatu melakukan aksi
solidaritasterhadap dokter Dewa Ayu yang divonis
bersalah karena kelalaian yang berakibat meninggalnya
pasien di depan gedung Mahkamah Agung, Jakarta Rabu
(27/11/2013). Aksi mogok dokter Indonesia ini banyak
pelayanan pasien rawat jalan maupun poliklinik di Rumah
Sakit ditutup. Hingga ada pasien di UGD RSUD Kudus
meninggal dunia karena tidak adanya dokter dan Seorang
ibu harus melahirkan anak di WC Puskesmas Kawangu,
Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Foto: Aktual/Tino Oktaviano
10
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
11
hukum privatisasi air
Air, Milik Siapa?
D
i sebuah ruangan gedung
Mahkamah Konstitusi (MK),
Akil Mochtar yang saat itu
masih pejabat Ketua MK bertemu
Ketua Umum PP Muhammadiyah
Din Syamsuddin dan beberapa orang
yang menyertainya.
Acara yang tampak sederhana itu
ternyata langkah awal perlawanan
secara hukum beberapa organisasi
massa terhadap gerakan global
korporasi besar untuk penguasaan
sumber daya air yang dimiliki
12
Indonesia. Din Syamsuddin, wakil
beberapa ormas itu menyerahkan
salinan berkas pengajuan judicial
review atas Undang-Undang
terhadap UU Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air (SDA) yang
mereka nilai sudah membuka peluang
bagi privatisasi dan komersialisasi
air.
"Air yang merupakan basic
need dan public good seyogianya
tidak boleh diprivatisasi dan
dikomersialisasi yang akhirnya
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
berdampak pada harga tinggi dan
merugikan rakyat," kata Din saat itu.
Langkah ormas tersebut
bukan tanpa alasan kuat. Sejarah
penguasaan air oleh beberapa
korporasi sebenarnya sudah mulai
terjadi sejak era 90-an. Awalnya
adalah ketika di era 1980-an
beberapa negara industri seperti AS
dan beberapa negara di Eropa mulai
terjadi kelangkaan air. Baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Kelangkaan ini menyebabkan
tino oktaviano/ aktual
Oleh: Zaenal Arifin, Ismed Eka Kusuma
kebutuhan air bersih meningkat di
negara tersebut. Kelangkaan tersebut
akhirnya membuat air tidak lagi
sebagai barang bebas. Namun bernilai
ekonomi, ada harganya. Pergeseran
ini mendapat tempat penting dalam
pembicaraan di Konferensi Air
dan Lingkungan Internasional di
Dublin Irlandia 1992. Disana lahir
rekomendasi: The Dublin Principles.
Salah satu rekomendasinya adalah
“Water has an economic value in
all its competing uses and should be
recognized as an economic good”.
Rekomendasi jadi kontroversi
besar sampai saat ini. Dan yang
menarik, Dublin Principles itu
dijadikan dasar bagi beberapa
lembaga-lembaga internasional
untuk membuat kebijakan-kebijakan
baru di sektor SDA, terutama air.
Bahkan beberapa lembaga keuangan
internasional seperti World Bank dan
IMF misalnya sudah menempatkan
reformasi sumberdaya air sebagai
barang ekonomi dalam sebuah paket
kebijakan dalam politik pinjamannya.
Dalam banyak kasus, modus
ini diberlakukan dalam bentuk
structural adjustment program
termasuk agenda privatisasi sumber
daya air di dalamnya.
Ketika World Bank dan IMF
memaksakan agenda privatisasi air
di beberapa negara maka terjadilah
konflik. Di Bolivia misalnya, pada 1999
lalu World Bank merekomendasikan
privatisasi Servicio Municipal del
Agua Potable y Alcantarillado
(SENIAPA), Perusahaan Air Minumnya kota Cochabamba, di Bolivia.
Rekomendasi itu bentuk paksaan
agar bantuan USD 600 juta untuk
negara Bolivia segera cair. Lalu World
Bank merekomendasikan Bechtel
Corporation yang bermarkas di San
Fransisco sebagai “pengelola” baru
SENIAPA. Untuk merespon tekanan
World bank itu, Bolivian Congress
akhirnya mengeluarkan UU Drinking
Water and Sanitation Law pada
October 1999 yang mengizinkan
privatisasi sekaligus menghentikan
pemberian subsidi pemerintah ke
perusahaan air minum milik negara
yang ada.
Lalu, apa yang terjadi? Privatisasi
itu ternyata membuat harga air bersih
di Cochabamba naik lebih dari 500%.
Bayangkan, dari sekitar USD 100 per
bulan gaji minimum penduduk kota
itu, sekitar USD 20 atau 1/5 dari gaji
hanya untuk membayar kebutuhan
air bersih saja.
Akibatnya, konflik dan protes
terjadi di kalangan penduduk miskin.
Demonstrasipun terjadi. Bahkan
mobilisasi massa pada Januari 2000
sempat menghentikan seluruh proses
pemerintahan di kota itu selama
empat hari penuh. Gelombang protes
terus berlanjut sampai tiga bulan
penuh. Beberapa aktivis ditangkap,
ada yang dibunuh. Yang menyedihkan,
beberapa berita yang diliput media
disensor habis oleh pemerintah.
Namun, akhirnya rakyat Bolivia
menang. Bechtel Corp ditendang
dari Bolivia. Pada 2001 lalu, Bechtel
mengajukan gugatan ke International
Center for the Settlement of Investment
Disputes (ICSID) atas tindakan sepihak
pemerintah Bolivia dan meminta
ganti rugi sebesar USD25 juta atas
kompensasi kerugian atas keuntungan
yang didapat dimasa depan.
DR Vandana Shiva, salah satu
pimpinan di International Forum on
Globalization (IFG), dalam bukunya
Water Wars mencatat, “Bechtel is
responsible for over 19,000 projects
in 140 countries on all continents,
and is involved in over 200 water
and wastewater treatment plants
around the world... In 2000, out of
40 IMF loans distributed through the
International Finance Corporation,
12 had requirements of partial or
full privatization of water supplies.
They also insisted on the creation
of policies to stimulate “full cost
recovery” and the elimination of
subsidies”.
UU Air di Indonesia
Awal privatisasi air di Indonesia
sudah terjadi sejak 1990 ketika
Bank Dunia menyetujui untuk
menyediakan pinjaman USD 92 juta
untuk infrastruktur air. Ini adalah
privatisasi gelombang pertama
dimana dengan pinjaman multilateral
dari Bank Dunia dan pinjaman
bilateral dari Jepang, dan perusahaan
multinasional asal Inggris dan
Perancis, yakni Suez dan Thames.
Privatisasi ini melibatkan juga
perusahaan konglomerat Indonesia
atas nama PT Kekar Pola Airindo.
Di belakang Kekar Pola Airindo,
terdapat nama Salim Group,
yakni Anthony Salim, dan Sigit
Harjojudanto.
Ketika terjadi krisis pada bulan
April 1998, World Bank kembali
menawarkan pinjaman untuk
program restrukturisasi sektor
sumber daya air Indonesia, yaitu
WATSAL. Pinjaman program ini,
menjadi bagian dari keseluruhan
pinjaman untuk mereformasi
kebijakan makro ekonomi Indonesia
yang sifatnya “quick disburse”
supaya dapat menutupi defisit neraca
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
13
pembayaran. Ini gelombang kedua
privatisasi air di Indonesia
Untuk merespon bantuan tersebut
Bappenas membentuk sebuah tim
khusus untuk menyusun sebuah
matrik kebijakan bersama dengan
tim dari World Bank. Tim ini akan
menjadi Tim Pengarah Nasional
Program Pembangunan Bidang
Sumber Daya Air (Task Force for
Reform of Water Resources Sektor
Policy), dibawah Bappenas dan
Kementerian Infrastruktur dan
Prasarana Wilayah (Kimpraswil).
Tim yang kemudian dikenal
sebagai WATSAL Task Force
ini kemudian bersama dengan
Dirjen terkait dan Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air
menandatangani Letter of Sector
Policy berupa matrik kebijakan,
yang berupa tahapan-tahapan proses
dan time frame dari masing-masing
rencana restrukturisasi. Rencana ini
kemudian diserahkan ke Bank Dunia
pada tanggal 29 Maret 1999 sebagai
syarat agar Loan Agreement sebesar
14
USD 300 juta cair.
Bantuan itu akhirnya dicairkan
pada 28 Mei 1999 dengan jangka
waktu pengembalian 15 tahun dan
grace period selama tiga tahun.
Pencairan pinjaman dilakukan dalam
tiga tahap. Tahap pertama dicairkan
pada bulan Mei 1999 sebesar USD
50 juta. Tahap kedua sebesar USD
100 juta, yang semula direncanakan
untuk dicairkan pada akhir 1999, ternyata baru bisa cair pada bulan
Desember 2001, karena pada masa
itu terjadi pergolakan politik dan
pergantian pemerintahan Indonesia.
Sedangkan agenda WATSAL tahap
ketiga, akan dicairkan jika RUU
Sumberdaya Air telah disahkan. Ya,
memang akhirnya UU UU Nomor 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air disahkan agar sisa uang sekitar
USD 150 juta itu turun.
Privatisasi air di Indonesia
Mungkin kasus model privatisasi
PDAM di DKI Jakarta adalah yang
paling menarik untuk dievaluasi.
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Enam belas tahun sudah kontrak
swastanisasi PAM Jaya ke PT PAM
Lyonnaise Jaya (PT Palyja) dan PT
Thames PAM Jaya (sekarang PT
Aetra) berjalan.
Berdasar data Badan Regulator
PAM DKI Jakarta (2008), berbagai
target layanan yang tertuang di
kontrak kerjasama tersebut banyak
yang tidak berhasil dipenuhi.
Terutama dalam hal volume air yang
berhasil dijual, angka kebocoran dan
cakupan layanan.
Data Biro Pusat Statistik pada
2008 menyatakan bahwa layanan
air perpipaan di Jakarta baru
menyentuh 24,18% penduduk. Ini
artinya ¾ penduduk Jakarta belum
memperoleh layanan air bersih dari
kedua perusahaan tersebut. Yang
aneh, perusahaan selalu berhasil
memperoleh dan bahkan terus
meningkatkan laba dari tahun ke
tahun. Palyja selama pada tahun
2006 berhasil meningkatkan laba
bersih sebesar 32,8% lalu pada
tahun berikutnya naik lebih besar
tino oktaviano/ aktual
hukum privatisasi air
tino oktaviano/ aktual
yaitu 52,5% dan pada 2008 tetap
berhasil menaikkan laba meskipun
lebih kecil yaitu sebesar 15,85%.
Pada 2009, Palyja diperkirakan akan
membukukan kenaikan laba bersih
sekitar 20%.
Koalisi Rakyat Untuk Hak Atas
Air (KRUHA) mencatat “Agar dapat
selalu membukukan keuntungan,
tarif air yang berlaku di Jakarta harus
selalu ditetapkan tinggi dan memiliki
selisih yang besar dibanding biaya
produksi yang dibutuhkan. Artinya
laba perusahaan diperoleh dari
pembayaran tarif pelanggan yang
nilainya jauh melebihi biaya produksi
untuk mengalirkan air kepada
pelanggan”.
KRUHA juga mencatat, tarif
air bersih di Jakarta adalah yang
tertinggi dibanding beberapa
negara di Asia. Bahkan harga
air di Indonesia lebih mahal
dari Singapura. Padahal air di
Singapura itu beli dan dikirim dari
Malaysia. Di Singapura tarif air
dengan kualitas air minum hanya
USD 0,55 per m3, sementara di
Jakarta untuk mendapat air yang
masih harus dimasak karena belum
memenuhi kualitas air minum,
pelanggan harus membayar USD
0,77 per m3.
Tak salah kalau Jokowi berencana
mengambil alih pelayanan air minum
warga Jakarta dari tangan swasta itu.
“Supaya Jakarta bisa lebih leluasa
mengelola air, betul-betul untuk
rakyat, untuk masyarakat. Bukan
orientasi pada keuntungan,” kata
Jokowi beberapa saat lalu.
Mungkin Jokowi adalah orang
yang mau lantang berbicara
dihadapan khalayak tentang
ketidakadilan yang terjadi jika
swasta menguasasi air bersih.
Padahal sampai saat ini sekitar
30 proyek swastanisasi air sudah
berjalan di Indonesia. Meski ini
jumlah yang masih sedikit jika
dibanding dengan sekitar 300
PDAM yang ada di Indonesia namun
harus dicatat bahwa 30 proyek
swastanisasi air bersih tersebut
terjadi hanya di kota-kota besar,
daerah industri, yang melayani
pabrik dan permukiman
mewah. PDAM di daerah
atau kota terpencil
masih belum terjadi.
Mungkin, perusahaan
swasta tidak melirik
daerah dan kota kecil itu
karena keuntungannya
tidak besar.
Saat ini mungkin,
air masih melimpah
di sebagian besar
daerah. Namun ingat,
iklim dan hancurnya
sebagian besar hutan
di Indonesia ternyata
sudah membuat
sebagian sumber air,
sungai dan danau
mengalami penyusutan.
Artinya, kebutuhan akan
air bersih di Indonesia
juga akan semakin
meningkat karena
potensi sumberdaya air
sudah mulai berkurang
drastis.
Namun, dengan
cara menyepakati air
sebagai komoditas ekonomi dan
menyerahkan penyediaan layanan
air kepada swasta justru akan
menjadi masalah besar ke depan.
Langkah berani Jokowi tadi harus
mendapat apresiasi meski negara
harus membayar kompensasi uang
yang cukup besar untuk itu.
Dan memutus kontrak
privatisasi air ternyata sudah
dilakukan di kota Cochabamba
Bolivia, Kota Bamako di Mali, Kota
Da Chang di China dan Buenos
Aires – Argentina. Setidaknya,
ini menjadi contoh Mahkamah
Konstitusi dan beberapa gubernur,
Wali Kota atau Bupati untuk
bersikap.
Din Syamsuddin dan beberapa
ormas masih yakin, bahwa air milik
semua, bukan milik perusahaan. Dan
“Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat” masih akan tetap menjadi
pegangan negara bangsa ini untuk
menatap masa depannya...
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
15
hukum kasus bank century
Boediono menjadi pihak yang
paling ngotot membela status
Bank Century dan jalan keluar
yang dianggapnya perlu.
Oleh: Ari Purwanto
K
asus Bank Century kembali
menguak ke permukaan.
Pasalnya, dua orang pejabat
Bank Indonesia, ketika
lembaga itu dipimpin
Boediono, dijadikan
tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK).
Dua orang itu adalah
adalah Budi Mulya dan
Siti Fadjrijah. Budi adalah
mantan Deputi Bidang Moneter,
sementara Siti Fadjrijah adalah
mantan Deputi Bidang
Pengawasan. Dua orang
itu dijerat dengan pasal
memperkaya diri dan
juga penyalahgunaan
wewenang terkait fasilitas
pendanaan jangka pendek
(FPJP) kepada Bank Century
yang tengah sekarat.
Budi sudah ditahan KPK di
Rutan KPK sejak 15 November
lalu. Sementara Siti belum ditahan
dengan alasan sakit. Versi KPK, Siti
adalah orang yang dapat dimintai
pertanggungjawaban secara hukum
dalam kasus ini.
Ketua KPK Abraham Samad
menegaskan, supaya ada penegasan
bahwa Siti benar-benar sakit, maka
dilakukan pemeriksaan second
opinion atas pemeriksaan tim dokter
dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
terhadap Siti Fadjrijah.
Penyelidikan kasus Century
didasari surat perintah penyidikan
16
pada 8 Desember 2009 untuk
penyelidikan dugaan tindak pidana
korupsi atas pengelolaan Bank
Century, dan upaya penyelamatan
bank tersebut. Sampai dengan 19
November 2012, telah dimintai
keterangan kepada 153 orang.
Ada dua hal yang menjadi delik
kasus dalam kasus ini. Pertama
penyalahgunaan kewenangan dalam
pemberian FPJP. Dan kedua
dalam penetapan Bank
Century sebagai bank gagal
berdampak sistemik.
Setelah keduanya
menjadi tersangka,
mungkinkah ada tersangka
baru dalam kasus ini? KPK
mengakui terus melakukan
pendalaman dalam kasus ini.
Bekas Menteri Keuangan Sri
Mulyani dan Boediono sudah
diperiksa KPK.
Menurut kuasa hukum
Budi Mulya, Luhut
Pangaribuan, penetapan
Bank Century sebagai
bank gagal berdampak
sistemik bukan merupakan
kewenangan Bank Indonesia.
Melainkan kewenangan Komite
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
KSSK kala itu diketuai Sri Mulyani
yang saat itu menjabat Menteri
Keuangan. Sementara Gubernur Bank
Indonesia saat itu, yakni Boediono,
duduk sebagai anggota KSSK.
Sedangkan jabatan sekretaris KSSK
dipegang Raden Pardede.
Jadi, sangat wajar jika keduanya
diperiksa oleh KPK, karena dianggap
mengetahui duduk kasus pemberian
FPJP dan penetapan Bank Century
sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Adapun, dalam rapat konsultasi
yang digelar pada 20 November 2008
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
silam, KSSK meminta pandangan
dari beberapa pejabat Kementerian
Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS), Bank
Mandiri, dan Ketua Unit Kerja
Presiden Pengelolaan Program dan
Reformasi (UKP3R).
Usai rapat konsultasi pada 21
November 2008 dini hari, KSSK
langsung menggelar rapat. Dasar
hukum rapat yang digunakan KSSK
ini adalah Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (Perppu)
No 4/2008 tentang Jaring Pengaman
Sistem Keuangan (JPSK).
Dalam Rapat KSSK inilah
kemudian diputuskan Bank Century
sebagai 'Bank Gagal yang Berdampak
Sistemik'. KSSK pun menyetujui
untuk memberi dana talangan
sebesar Rp 630 miliar. Total dana
yang dikucurkan sebagai dana
talangan untuk Bank Century dari
November 2008 sampai Juli 2009
adalah Rp 6,7 triliun.
Eks Wapres Jusuf Kalla,
menyatakan, pengucuran dana
talangan Bank Century sepenuhnya
tanggung jawab Bank Indonesia, KSSK
tino oktaviano/ aktual
Menelisik Jejak
Boediono
di Century
tino oktaviano/ aktual
dan LPS. “Ya tentu yang mengambil
keputusan dan yang membayarnya.
KPK harus cari. Tentu dalam hal ini
KSSK yang harus menjawabnya, harus
BI yang menjawabnya, kenapa ini,”
ujar Jusuf Kalla.
Sementara itu, ketika
ditanyakan lebih lanjut, siapa
pihak Bank Indonesia yang harus
mempertanggung jawabkan
pemberian FPJP tersebut, apakah
Boediono? JK terkesan malumalu mengatakannya. “Saya tidak
mengatakan Pak Boediono, tapi
instansi Bank Indonesia harus
menjelaskan itu (dana talangan
Century, red),” kata dia.
Seperti diketahui, pada Senin, 24
November 2008 (tiga hari sesudah
Bank Century ditetapkan sebagai
bank gagal berdampak sistemik
yakni pada 21 November 2008), dana
Penyertaan Modal Sementara (PMS)
dari LPS ke Bank Century melonjak
menjadi Rp 1 triliun.
Padahal, dalam rapat pada
21 November 2008, tidak ada
pembahasan angka sebesar itu. Dalam
rapat itu disebutkan, untuk membuat
rasio kecukupan modal (capital
adequacy ratio/CAR) Bank Century
menjadi 8% hanya diperlukan dana
Rp 632 miliar. Menteri Keuangan
Sri Mulyani pun dikabarkan sempat
meradang karena merasa tak
diberitahu soal pengucuran lonjakan
dana sebesar itu.
Dalam notulensi Rapat
KSSK pada 24 November 2008,
tergambarkan pula Sri Mulyani baru
menyadari data Bank Indonesia di
bawah kendali Boediono (saat itu
Gubernur Bank Indonesia), tidak
akurat. Tapi, setelah melihat semua
kejanggalan itu, Sri Mulyani tidak
melapor ke aparat hukum. Ia malah
mengadu ke wakil presiden saat itu,
Jusuf Kalla. Sri Mulyani mengaku
telah ditipu para pejabat Bank
Indonesia.
***
Berdasarkan audit investigatif
yang dilakukan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) pada 2009, Bank
Century mengajukan FPJP sebesar
Rp 1 triliun. Permintaan ini diulangi
Bank Century pada 3 November
2008.
Namun, ketika itu, permintaan
yang diajukan Bank Century itu
ditolak. Menurut analisis Bank
Indonesia, rasio kecukupan modal
Bank Century hanya sebesar positif
2,35%. Masih jauh di bawah rasio
kecukupan modal minimal untuk
mendapatkan FPJP yang dinyatakan
dalam Peraturan Bank Indonesia
10/26/PBI/2008, yakni sebesar
positif 8%.
Dalam temuannya, BPK
menyebutkan bahwa pada 14
November 2008, Bank Indonesia
mengubah persyaratan rasio
kecukupan modal untuk
mendapatkan FPJP menjadi ‘positif’
saja.
Adapun penelitian lebih lanjut
menunjukkan bahwa posisi rasio
kecukupan modal Bank Century pada
31 Oktober 2008 semakin jeblok
ke angka negatif 3,53%. Sehingga,
bahkan dengan bantuan perubahan
syarat rasio kecukupan modal itu pun
Bank Century masih tidak memenuhi
syarat untuk memperoleh FPJP.
Di sisi lain, BPK juga menemukan
bahwa sebagian jaminan untuk
mendapatkan FPJP yang
disampaikan Bank Century senilai
Rp 467,99 miliar nyata-nyata tidak
aman. Namun demikian, Boediono
tetap berbaik hati merestui FPJP
untuk Bank Century.
Pada episode berikutnya, malam
hari 20 November 2008, Boediono
menandatangani surat bernomor
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
17
10/232/GBI/Rahasia tentang
Penetapan Status Bank Gagal PT
Bank Century Tbk dan Penanganan
Tindak Lanjutnya.
Di dalam surat itu antara lain
disebutkan bahwa salah satu cara
untuk mendongkrak rasio kecukupan
modal bank Century dari negatif
3,53% (per 31 Oktober 2008)
menjadi positif 8% adalah dengan
menyuntikkan dana segar sebagai
Penyertaan Modal Sementara (PMS)
sebesar Rp 632 miliar.
Surat itu kemudian dibahas
dalam ‘rapat konsultasi’ yang digelar
sebelum rapat KSSK pada malam hari
itu juga. Setelah ‘rapat konsultasi’
yang diikuti sejumlah petinggi dan
pengambil kebijakan sektor fiskal
dan jasa keuangan itu, Boediono dan
Sri Mulyani menggelar rapat KSSK
hingga subuh keesokan harinya, 21
November 2008.
Dalam ‘rapat konsultasi’
menjelang Rapat KSSK di gedung
Djuanda, kompleks Kementerian
Keuangan pada pergantian malam
itu, Boediono menjadi pihak yang
paling ngotot membela status Bank
Century dan jalan keluar yang
dianggapnya perlu.
Jejak sikap ngotot Boediono dapat
ditelusuri dari transkrip rekaman
pembicaraan ‘rapat konsultasi’ dan
dokumen resmi notulensi ‘rapat
konsultasi’ yang beredar luas di
masyarakat pada akhir 2009 lalu.
Dalam notulensi ‘rapat konsultasi’
setebal lima halaman itu disebutkan
bahwa rapat yang dipimpin Sri
Mulyani dibuka sebelas menit lewat
tengah malam pada 21 November
2008. Juga disebutkan bahwa rapat
digelar khusus untuk membahas usul
Bank Indonesia agar Bank Century
yang oleh Bank Indonesia diberi
status ‘Bank Gagal yang Ditengarai
Berdampak Sistemik’ dinaikkan
statusnya menjadi ‘Bank Gagal yang
Berdampak Sistemik’.
Boediono mendapatkan
kesempatan pertama untuk
mempresentasikan permasalahan
yang sedang dihadapi Bank Century.
Sri Mulyani adalah pihak pertama
yang mengomentari rekomendasi
Boediono. Dia mengatakan bahwa
18
reputasi Bank Century selama ini,
sejak berdiri Desember 2004 dari
merger Bank Danpac, Bank CIC, dan
Bank Pikko, memang tidak bagus.
Lalu Sri Mulyani meminta agar
peserta rapat yang lain memberikan
komentar atas saran Boediono.
Badan Kebijakan Fiskal (BKF),
misalnya, menolak penilaian Bank
Indonesia atas Bank Century.
Menurut BKF, analisa risiko sistemik
yang diberikan Bank Indonesia
belum didukung data yang cukup dan
terukur untuk menyatakan bahwa
Bank Century dapat menimbulkan
risiko sistemik. Juga menurut BKF,
analisa Bank Indonesia lebih bersifat
analisa ‘dampak psikologis’.
Sikap Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) pun hampir
serupa. Dengan mempertimbangkan
ukuran Bank Century yang tidak
besar, secara finansial Bank Century
tidak akan menimbulkan risiko yang
signifikan terhadap bank-bank lain.
Sehingga risiko sistemik lebih kepada
dampak psikologis. Tetapi Boediono
bertahan pada pendapatnya. Dan
ia pada akhirnya memenangkan
pertarungan dalam rapat tertutup
KSSK.
***
Sementara itu, Menko
Perekonomian era Presiden
Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli,
kepada wartawan, Ahad (24/11)
mengatakan, tidak dilibatkannya
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat
pengambilan keputusan mem-bail
out Bank Century menunjukkan
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
adanya niat menggunakan dana
publik untuk kepentingan politik.
Karena itu JK bisa menjadi pintu
masuk bagi penuntasan skandal yang
merugikan negara hingga Rp 6,7
triliun ini.
“Dalam sistem tata negara
kita, jika Presiden di luar negeri
maka Wakil Presiden otomatis
mengambil alih. Tidak boleh ada
keputusan penting di dalam negeri
tanpa sepengetahuan Wapres.
Namun ternyata Pak JK sama sekali
tidak dilibatkan dalam bail out
Bank Century. Ini sangat aneh dan
menyalahi prosedur,” ujarnya.
Keputusan penyelamatan Bank
Century diambil oleh KKSK. Meski
demikian, sebagai organisiasi
tersendiri, KSSK juga harus melapor
kepada Presiden. Jika Presiden tidak
ada, maka laporan disampaikan
kepada Wakil Presiden. Pada konteks
ini menjadi aneh kalau Wapres Jusuf
Kalla sama sekali tidak diberi laporan
proses dan pengambilan keputusan
menalangi Bank Century.
“Dari penjelasan Pak Jusuf Kalla
di KPK, sudah terang benderang
siapa dalang dari skandal ini, yaitu
Boediono yang menyuruh ini. Sebagai
Gubernur Bank Indonesia, dia
bahkan dua kali mengubah Peraturan
Bank Indonesia (PBI) tentang rasio
kecukupan modal agar Bank Century
bisa di-bail out,” ujar Rizal.
Dia menegaskan, Boediono adalah
orang yang paling bertanggung jawab.
“Kasihan anak buah Boediono yang
tidak mengerti apa-apa sudah jadi
tersangka dan masuk penjara. Masa
tidak ada rasa prihatin dan ksatria
dari Boediono,” jelas Rizal.
Menurut Inisiator Hak Angket
Century, M. Misbakhun pernyataan
Boediono bahwa kasus Bank Century
adalah pengambilalihan Bank
Century adalah kebohongan baru
yang berusaha dikedepankan ke
publik.
Padahal, ada dokumen Surat
Pernyataan yang ditandatangani
oleh Robert Tantular pada 21
November 2008 (dokumen terlampir.
red). secara jelas menyebut Robert
Tantular selaku direktur utama PT.
Century Mega Investindo bersedia
tino oktaviano/ aktual
hukum kasus bank century
doc.aktual
untuk ikut serta dalam penanganan
yang dilakukan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) atas Bank Century
Tbk, dalam rangka melaksanakan UU
No.24 tahun 2004 tentang LPS.
Untuk itu, pihak Robert Tantular
bersedia menyetor tambahan
modal sekurang-kurangnya sebesar
20 persen dari perkiraan biaya
penanganan yang ditetapkan oleh
LPS dalam jangka waktu 35 hari,
sejak surat tanggal surat pernyataan
ditanda tangani pada 21 November
2008.
Perlu diketahui, PT. Century
Mega
Investindo
adalah pemegang saham PT.
Bank Century Tbk. Oleh karena itu,
keterangan pers yang disampaikan
Boediono pada Sabtu (23/11)
setelah diperiksa KPK soal dugaan
keterlibatannya dalam proses bailout
Bank Century, adalah bohong.
Dijelaskan oleh Boediono, kalau
bail out, pemegang saham lama
akan dilibatkan. Sementara dalam
pengambilalihan pemegang saham
tidak dilibatkan sama sekali dalam
proses selanjutnya. Dan tindakan
ini disebut oleh Boediono sebagai
tindakan dan perbuatan yang mulia.
"Jelas, bahwa wapres Boediono
telah berbohong kepada KPK dan
kepada seluruh rakyat Indonesia.
Ini karena fakta dan dokumen yang
ada jelas menunjukkan bahwa
pemegang saham lama dilibatkan
dalam proses yang dikatakan sebagai
'penyelamatan' langkah bailout
tersebut. Tapi kenapa kemudian
diubah menjadi pengambilalihan,"
kata Misbakhun kepada Aktual.co.
Dengan adanya dokumen
tersebut, Misbhakun
juga mempertanyakan
motif kebohongan
tersebut. "Apa motif
kebohongan wapres
tersebut? Menyelamatkan
diri sendiri atau ada pihak
yang ingin dilindungi oleh
wapres dengan keterangan
diluar fakta tersebut?,"
tanyanya
Di sisi lain, Rizal
Ramli menduga bisa jadi
Boediono memang tidak
menerima uang skandal
tersebut. Tapi dia dianggap
menerima gratifikasi lain,
yaitu janji berupa jabatan
wakil presiden. Boediono
sebelumnya tidak termasuk
dari sembilan calon wakil
presiden yang diumumkan
Presiden SBY. Begitu PBI
tentang rasio kecukupan
modal diturunkan supaya Bank
Century bisa bailout, Boediono
langsung muncul sebagai calon
wakil presiden.
Kasus serupa dulu juga
terjadi pada Bank Bali. Selaku
Gubernur Bank Indonesia, Sjahril
Sabirin tidak menerima uang satu
rupiah pun. Namun dia dijanjikan
jika gol pengeluaran uang Bank Bali,
Sjahril akan ditunjuk jadi Gubernur
Bank Indonesia untuk lima tahun
lagi. Jadi dalam kasus-kasus kerah
putih, gratifikasinya tidak selalu
dalam bentuk uang, melainkan bisa
juga berupa jabatan. Pelakunya
diminta melakukan sesuatu yang
sangat merugikan negara.
Ketua Umum Aliansi Rakyat
untuk Perubahan (ARUP) ini
sependapat dengan JK, bahwa tidak
sulit menuntaskan skandal Century.
Caranya, cukup dengan menelusuri
atau follow the money. Langkah
tersebut pernah dilakukan saat
mengusut skandal Bank Bali, yaitu
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
mengaudit aliran dana sampai lima
lapis. Dari situ bisa diketahui kemana
aliran dananya dan siapa saja yang
menerima.
“Seharusnya BPK meminta Bank
Indonesia melakukan audit aliran
dana. Teman-teman saya di BI
mengatakan, dalam waktu kurang
dari satu bulan sudah bisa diketahui
aliran uang itu kemana saja. Tapi hal
itu sengaja tidak dilakukan untuk
melindungi seseorang. Kalau benarbenar mau menuntaskan, minta saja
audit. Bisa jadi beberapa account
sudah ditutup karena sudah terlalu
lama. Namun tetap bisa diketahui
dengan melakukan audit investigasi,”
kata Rizal.
Dia menambahkan, banyak hal
aneh pada proses bail out Century. Di
seluruh dunia, operasi penyelamatan
bank dilakukan melalui transfer dan
dalam tempo hanya beberapa hari.
Namun pada Century, bail out justru
lebih banyak dilakukan dengan uang
tunai dan prosesnya berlangsung
berbulan-bulan.
Meski begitu, KPK bisa
menelusuri aliran dana tunai itu
dengan cara menyita buku besar
(log book) Bank Indonesia. Pada
setiap pengeluaran uang dari Bank
Indonesia tercatat dalam buku besar.
Disana terdata dengan jelas siapa
yang menerima, dalam pecahan
berapa, bahkan nomor mobil yang
mengirim pun ada.
“Sayangnya skandal Century
masih berkutat pada FPJP-nya.
Sedangkan dana yang Rp 6,7 triliun
justru belum disentuh KPK. Ini
menunjukkan ada upaya intervensi
kekuatan tertentu untuk melindungi
orang tertentu. Rakyat harus
bertanya ke KPK, ada apa? Siapa yang
mengintervensi?” tegas dia.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
19
hukum kasus skk Migas
Ibas di
bisnis
Migas
Ada keterkaitan antara Deni Karmaina dengan Ibas.
Deni yang merupakan dirut PT Rajawali Swiber
Cakrawala dekat dengan Ibas.
Oleh: Arie Purwanto, Rian Sartono Perdana
20
menangkap Komisaris
PT Kernel Oil Pte Ltd
yang disangka sebagai
penyuap. Sedangkan
Ardi dan Rudi disangka
sebagai penerima suap.
Dalam perkembangan
lanjutan, Istana Negara
pun terseret dalam kasus
ini. Nama Sekjen Partai
Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono
yang juga putra bungsu Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
disebut sebut dalam berkas perkara
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
dugaan suap SKK Migas.
Dalam dokumen pemeriksaan
tersangka Deviardi yang diperoleh
Aktual, terkuak kedekatan petinggi
Kernel Oil Singapura Widodo
Ratanachaitong dengan Ibas dan
Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
“Bahwa benar berhubungan
dengan Widodo, cumlaude
di Australia dan punya tujuh
perusahaan minyak di luar negeri
semuanya CNC, bahwa Widodo
mempunyai jaringan ke Istana, Ibas,
doc. aktual
B
eberapa hari lalu,
Imigrasi mencegah
empat orang
terkait suap SKK Migas.
Keempatnya adalah
seorang konsultan
bernama Eka Putra,
Presidium Masyarakat
Pertambangan Indonesia
Herman Afifi Kusumo, ajudan
Menteri ESDM Jero Wacik, I Gusti
Putu Ade Pranjaya dan Dirut PT
Rajawali Swiber Cakrawala (Oil &
Energy Industry) Deni Karmaina.
Keempatnya dicegah selama
enam bulan dalam rangka kelancaran
proses penyidikan tindak pidana
korupsi penerimaan hadiah atau
janji, terkait dengan kegiatan yang
dilakukan oleh SKK Migas, yang
diduga dilakukan oleh tersangka Rudi
Rubiandini pada 2012-2013.
Ini adalah babak baru dalam
kasus suap di SKK Migas. Setelah
sebelumnya Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) menangkap tangan
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Rudi ditangkap oleh KPK di
rumahnya, Jalan Brawijaya, Jakarta
pada Selasa ,13 Agustus 2013 pukul
22.30 WIB.
Bersama Rudi, KPK juga
tino oktaviano/ aktual
DPR, dan sampai kepada Dipo Alam,”
begitu bunyi salah satu petikan
rekaman pembicaraan Deviardi
dengan Rudi Rubiandini seperti
tertulis dalam dokumen.
Masih dalam dokumen,
Ardi membenarkan hal tersebut
merupakan perbincangannya dengan
Widodo. Dia akui itu saat diperiksa
sebagai saksi pada akhir September
2013. Dalam dokumen juga tertulis
bahwa penyidik yang memeriksa Ardi
bernama Jimmy Christian Samma.
“Keterangan itu berasal dari Widodo
Ratanachaitong sendiri. Informasi
tersebut (ingin) saya sampaikan
kepada Rudi Rubiandini,” jawab Ardi
dalam dokumen tersebut.
Meski begitu, Ardi mengaku tidak
mengetahui tujuh perusahaan yang
disampaikan Widodo. Dalam sadapan
perbincangan itu, masih kata Ardi,
Widodo bahkan menyampaikan
bahwa sudah bermain sejak SKK
Migas atau BP Migas dipimpin oleh
Kardaya Warnika dan Raden Priyono.
“Maksud saya melaporkan
kepada Rudi Rubiandini, apabila
berhubungan dengan Widodo
Ratanachaitong akan membuat
Ibas dan Istana tenang. Saya hanya
melaporkan informasi yang diberikan
Widodo Ratanachaitong bahwa yang
bersangkutan dekat dengan istana,”
kata Ardi.
Dugaan keterlibatan Widodo
dalam suap SKK Migas disebutkan
dalam dakwaan yang disusun Jaksa
KPK untuk anak buahnya Simon
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
21
Gunawan Tanjaya. Dalam dakwaan
itu disebutkan bahwa Simon
bersama-sama Widodo menyuap USD
900 ribu dan SGD 200 ribu kepada
Rudi Rubiandini. Maksud penyuapan
itu agar Rudi selaku Kepala SKK
Migas dapat meloloskan perusahaan
Widodo dalam lelang terbatas minyak
mentah dan kondesat.
Ibas sudah membantah
kedekatannya dengan petinggi
Kernel Oil Singapura, Widodo
Ratanachaitong. Ia mengatakan
tidak mengenal orang-orang yang
mengaku dekat dengan dirinya terkait
penyelidikan kasus suap SKK Migas.
“Saya dikait-kaitkan dengan
kasus yang sedang mengemuka. Saya
tegaskan bahwa saya tidak kenal
orang-orang yang mengaku dekat
dengan saya dalam penyelidikan
kasus tersebut,” terang Ibas.
Ibas juga menyampaikan, dirinya
tidak mengetahui sama sekali
informasi perkembangan kasus
yang diduga melibatkan Kernel Oil,
22
apalagi orang-orang yang diduga
terlibat. “Saya tidak tahu sama sekali
informasi terkait Kernel Oil apalagi
orang-orangnya,” tegas Ibas.
Anak bungsu Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) berharap
masyarakat bisa membedakan
informasi yang berkembang terkait
dirinya dalam kasus ini. “Siapa saja
bisa menyebut nama saya. Namun
dalam konteks hukum, seyogyanya
dapat dipilah-pilah informasi mana
yang mengandung fakta hukum,
penggiringan opini, rumor politik
atau yang mengarah ke fitnah,”
terangnya.
Hal senada diungkapkan
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo
Alam. Ia membantah mengenal
Direktur Utama PT Kernel Oil Pte
Ltd Widodo Ratanachaitong. “Saya
tidak kenal yang namanya Widodo
Ratanachaitong,” tegas Dipo.
Dipo pun mengaku tidak pernah
berjumpa dengan Widodo di
manapun dan kapanpun. Dipo juga
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
tidak mengerti mengapa namanya
dikaitkan dalam kasus suap ke SKK
Migas. Dia menegaskan, Tupoksi
Seskab tidak ada kaitannya dengan
tender-tender sektor apapun atau
kementerian apapun, termasuk
migas. “Saya tidak sekalipun bertemu
dengan Widodo, dimanapun dan
kapanpun,” jelas dia.
Lalu, apa kaitan empat orang yang
dicekal Imigrasi, atas permintaan
KPK, dengan disebutnya nama
Ibas dan Dipo dalam kasus ini?
Penelusuran Aktual mengungkapkan,
ada keterkaitan antara Deni
Karmaina dengan Ibas. Deni yang
merupakan dirut PT Rajawali Swiber
Cakrawala dekat dengan Ibas.
Buktinya, keduanya adalah anak buah
Suryo Bambang Sulistio di Kamar
Dagang dan Industri (Kadin).
Ibas, adalah wakil ketua umum
(WKU) Kadin Indonesia bidang
promosi internasional, pariwisata,
seni dan budaya. Sementara Deni
Karmaina adalah anak buah Ibas
tino oktaviano/ aktual
hukum kasus skk Migas
doc. aktual
di pos yang sama. Deni memegang
bidang pengembangan eco-wisata.
Selain itu, Deni dan Ibas sangat
dekat, karena sama-sama alumni
SMA 39 Cijantung.
Sementara itu, konsultan
bernama Eka Putra dikabarkan
adalah utusan alias staf khusus
dari Sartono Hutomo, sepupu
SBY. Sartono adalah bekas wakil
bendahara umum Partai Demokrat,
yang sempat menggantikan
Nazaruddin.
Dalam Kongres Demokrat di Bali,
beberapa waktu lalu, Sartono Hutomo
dirotasi dari bendahara umum Partai
Demokrat. Sementara itu, bendahara
umum Partai Demokrat yang baru
diproyeksikan untuk Handoyo
Mulyadi.
Sartono selanjutnya
diproyeksikan untuk jabatan ketua
divisi bidang Logistik. Sartono
menggantikan Mulyadi, sementara
posisi Mulyadi belum jelas. Sekarang,
Sartono Hutomo maju menjadi calon
legislatif Partai Demokrat dari Dapil
Jatim VII.
Politisi Partai Demokrat Achsanul
Qosasi berpendapat, soal rekaman
yang menyebut nama Ibas, hanya
Widodo yang tahu kebenarannya,
apakah itu kebohongan atau bukan.
"Saya rasa itu yang tahu
Widodo. Karena bisa saja kalau
orang mengaku kenal Mas Ibas atau
siapapun. Membawa-bawa nama
Cikeas, untuk mengalihkan isu saja.
Agar pemeriksaannya tidak fokus,"
kata Achsanul kepada Aktual, di
Jakarta, Kamis (28/11).
Achsanul juga tidak mengetahui
dan tidak mengenal sosok Widodo
yang mengaku kenal lingkar Istana.
"Ya tidak (mengenal). Mas Ibas
sendiri kan sudah membantah, jadi
ya sudah jelas kalau Ibas memang
tidak kenal. Paling dia (Widodo)
menyebut nama agar merasa aman
saja kan," jelas Achsanul.
Di satu sisi, ketika ditanya
hubungan antara Ibas dengan Deni
Karmaina, dia menjawab, "Mereka
tidak ada hubungan apa-apa.
Memang ada berita yang beredar
seperti itu. Tapi saya rasa Mas Ibas
tidak kenal."
Saat ditanya bahwa
Ibas dan Deni memiliki
keterkaitan karena keduanya
merupakan pengurus
Kadin Indonesia dan samasama alumni SMA 39
Cijantung, Achsanul kembali
membantah.
"Urusan di Kadin itu satu
bagian yang lain. Bisa saja
memang tak kenal. Karena
kan di Kadin juga banyak
kolega yang dibawa dari
orang Kadin sendiri. Apalagi
Kadin itu lembaganya terdiri
dari banyak unsur. Walaupun
Ibas dan Deni di wilayah yang
sama, ya wajar saja tidak
kenal," ujar dia.
Begitu pula saat Achsanul ditanya
soal Eka Putra, konsultan yang
dicekal KPK merupakan utusan
Sartono Hutomo. "Aduh, saya tidak
begitu kenal dengan Pak Sartono.
Jadi bukan kapasitas saya untuk
mengomentari beliau," jelasnya.
Di pihak lain, Wakil Ketua
Umum Kadin Indonesia Bidang
Hukum dan Hubungan Antar
Lembaga Bambang Soesatyo
berkomentar, jika ada pengurus
Kadin yang terseret masalah
hukum, maka akan diberikan sanksi
sesuai dengan kode etik yang ada.
Begitu pula dalam kasus Deni
Karmaina dengan Ibas.
"Sanksi paling berat
pemberhentian. Namun, Kadin
menganut azaz praduga tidak
bersalah. Jangankan baru
pencegahan, sudah duduk di kursi
terdakwa pun kita masih anggap
belum tentu bersalah. Karena itu
harus diuji di pengadilan melalui
keputusan hakim," kata pria yang
biasa Bamsoet ini kepada Aktual.
Bamsoet, mengaku kenal dengan
Ibas. Apalagi, saat pengukuhan
pengurus Kadin periode ini, Ia dan
Ibas sama-sama datang. "Tapi, kalau
Deni Karmaina saya tidak kenal.
Saya tidak mengetahui kedekatan
keduanya," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat lainnya,
Gede Pasek Suardika, menambahkan,
apa yang dilontarkan oleh Widodo
merupakan pengakuan sepihak.
"Itu sifatnya bisa saja hanya
mengklaim. Itu biasa kok dilakukan
orang-orang yang sedang terjerat
kasus. Ya mungkin itu hanya untuk
melancarkan usaha lobi saja," kata
Pasek kepada Aktual.
Dikonfirmasi terpisah, eks
pengurus Partai Demokrat era Anas
Urbaningrum, Ma'mun Murod
Albarbasy, mengaku tahu Sartono
Hutomo, sepupu Presiden SBY.
Ia pun mengaku bahwa Sartono
memiliki staf bernama Eka Putra.
Diduga, Eka juga kader partai
berlambang bintang Mercy ini.
"Betul. Eka Putra stafnya Sartono
Hutomo."
Disamping itu, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) juga
mencegah staf ahli anggota DPR
RI, Iryanto Muchyi dan seorang
pegawai SKK Migas, Ayodhia Bellini
Hendriono selama enam bulan.
"KPK mengirimkan surat
pencegahan ke Imigrasi untuk 6
bulan ke depan per tgl 28 November
2013," kata Jubir KPK Johan Budi.
Untuk diketahui, Ayodya Bellini
Hindriono merupakan salah satu
saksi dalam kasus yang melibatkan
Rudi Rubiandini. Ayodya sendiri
dalam perusahaan yang menangani
migas ini menjabat sebagai Kadin
Penjual Persiapan Penjual Kondensat
SKK Migas.
Sementara Iryanto Muchyi
diketahui merupakan staf ahli dari
Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan
Bhatoegana.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
23
hukum kasus skk Migas
Namun yang membuat panas
dingin beberapa pejabat
adalah pengakuannya soal
keterlibatan beberapa petinggi
negara dalam kasus korupsi
SKK migas ini.
Oleh: Nebby Mahbiburrahman, Wahyu
Romadhony dan Novrizal Sikumbang
D
ulu, banyak tidak paham
dengan nama Deviardi, pelatih
golf mantan ketua SKK Migas
Rudi Rubiandini. Ketika dia ikut
tertangkap pada Operasi Tangkap
Tangan Rudi oleh KPK beberapa saat
lalu mulailah publik bertanya, sejauh
apa hubungan dekat Deviardi dengan
Rudi dan apa saja yang dia ketahui
soal korupsi Rudi di SKK Migas?
Dan dari mulut Deviardi inilah
sedikit demi sedikit korupsi yang
melibatkan Rudi dan SKK Migas
terkuak. Salah satunya adalah
ketika dia memberikan kesaksian
dalam sidang terdakwa Operational
Manager dan Komisaris PT Kernel Oil
Pte Limited (KOPL) Indonesia Simon
24
Gunawan Tandjaja.
"Saya diajak Pak Rudi ke gunung
Geulis, ada ibu Artha Meris dan
selanjutnya saya janjian bertemu
Bu Artha Meris disuruh Pak Rudi,
pertama di Hotel Sari Pan Pacific 200
ribu dolar AS, kemudian di Nanini
Cafe diberikan uang 22 ribu dolar AS,
terakhir di McD Kemang sebanyak 50
ribu dolar AS," kata Deviardi dalam
sidang di pengadilan tindak pidana
korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis
(28/11/2013) pekan lalu.
Artha Meris yang dimaksud
adalah Direktur PT Parna Raya Group
Artha Meris Simbolon yang bergerak
dalam bidang minyak bumi.
"Saya juga disuruh Pak Rudi
bertemu dengan orang SKK Migas
yang namanya Pak Gerhard dan Pak
Widjonarko," tambahnya.
"Setelah bertemu Pak Widjonarko
saya mendapat uang 600 ribu dolar
AS, Pak Rudi minta tolong supaya
saya simpankan, ada di save deposit
box, ada juga di tabungan," ungkap
Deviardi.
Uang itu diduga untuk
memuluskan tender di SKK Migas.
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
"Saya terima dari Widjanarko 600
ribu dolar Singapura. Saya lapor
ke Pak Rudi ini dikasih pak Wijo,"
ketika memberi kesaksian untuk
terdakwa Simon G Tanjaya.
Terdakwa Simon sendiri sudah
didakwa menyuap Rudi SGD
200 ribu dan US$ 900 ribu. Duit
ini berasal dari bos Kernel Oil
Singapura, Widodo Ratanachaitong.
Pemberian duit suap dimaksudkan
agar Rudi sebagai Kepala SKK
Migas memuluskan permintaan
Widodo terkait pelaksanaan lelang
terbatas minyak mentah dan
kondensat bagian negara di SKK
Migas.
Di kesaksian itu juga Deviardi
juga mengaku pernah menerima
titipan duit dari Artha Meris
Simbolon. "Yang pertama US$ 200
ribu, kedua US$ 22.500," paparnya.
Lalu, kemana aliran uang itu
berjalan? Menurtu pengakuannya,
uang tersebut untuk membayar
uang pelatihan golf, makan,
biaya operasional dan memenuhi
permintaan Rudi bila meminta
transfer untuk beberapa
tino oktaviano/ aktual
Ketika Deviardi
Mulai Berkicau
tino oktaviano/ aktual
keperluannya.
"Ada untuk beli mobil Camry,
Volvo, untuk bayar tanah, bayar DP
pernikahan anak Pak Rudi, dan ada
juga yang saya berikan tunai ke anak
Pak Rudi dan karena ini uang orang
lain saya catat di agenda saya," jelas
Deviardi.
Namun yang membuat panas
dingin beberapa pejabat adalah
pengakuannya soal keterlibatan
beberapa petinggi negara dalam
kasus korupsi SKK migas ini.
Keterlibatan ini terkuak ketika
dia mengatakan bahwa Direktur
Kernel Oil Singapura, Widodo
Ratanachaitong mengaku
punya jaringan hingga ke Istana.
Pengakuan itu, disampaikan Widodo
kepada Deviardi ketika menjalin
pertemuan di Singapura medio
Maret 2013.
"Dari keterangan yang
disampaikan Widodo ke saya, dia
main di SKK Migas. Ada tujuh
perusahaan, ada jaringan ke Istana,
DPR, dan Dipo Alam," ujarnya
bersaksi dalam sidang lanjutan
dengan terdakwa Simon G Tanjaya, di
Pengadilan Tipikor.
Mendapat pernyataan tersebut,
majelis hakim kemudian menanyakan
peran Rudi Rubiandini kepada
Deviardi. "Kalau Rudi berhubungan
dengan Widodo buat Ibas dan Istana
tenang," ucap Deviardi.
Bukan hanya Edhie Baskoro
Yudhoyono saja yang disebut dalam
kasus dugaan suap di lingkungan
SKK Migas. Namun, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono juga disebut
dalam berkas pemeriksaan sejumlah
saksi dan tersangka, sebagaimana
yang didapatkan oleh Aktual.co.
Berdasarkan rekaman hasil
penyadapan Komisi Pemberantasan
Korupsi, terhadap Deviardi dengan
Widodo Ratanachaitong pada
tanggal 10 Juli 2013, disebutkan
bahwa ada rencana keikutsertaan
anggota Komisi VII dari Fraksi Partai
Demokrat, Tri Yulianto dalam bisnis
di SKK Migas.
"Bahwa saudara Widodo
menyampaikan kepada saya bahwa
Tri Yulianto mau main di bisnis
minyak dan ada perusahaan yang
akan dibawahnya dan perusahaan
yang akan dibawa oleh Pak Tri
Yulianto akan tergabung dengan
saudara Widodo," ujar Deviardi
menjelaskan hasil sadapan KPK,
dengan kode Anggur Merah itu.
Kemudian Widodo menjelaskan
bahwa Tri adalah orang yang dekat
dengan RI I atau Presiden."Saudara
Widodo juga menjelaskan ke saya
bahwa Pak Tri Yulianto adalah
Partai Demokrat yang dekat dengan
RI 1, dan terkait hal ini saya tidak
mengetahuinya karena saudara
Widodo yang menceritakan kepada
saya bahwa yang bersangkutan dekat
dengan RI 1," kata dia.
Seperti diketahui, Tri Yulianto
juga disebut dalam sidang di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(TIPIKOR) Jakarta oleh tersangka
Rudi Rubiandini. Ia diduga menerima
uang dari Rudi sebesar 200 ribu USD
untuk Tunjangan Hari Raya (THR)
Anggota Komisi VII.
Juru Bicara KPK, Johan Budi
mengatakan bahwa dalam waktu
dekat ini KPK akan memeriksa
sejumlah anggota Komisi VII DPR
selaku mitra kerja SKK Migas.
"KPK akan memeriksa siapapun
yang keterangannya diperlukan,
terkait proses penyidikan SKK
Migas. Apakah ada pihak-pihak
lain yang memberi atau menerima?
Itu yang saat ini sedang didalami
" ujar Johan. Namun kicauan
Deviardi itu sebagian dibantah oleh
Presiden Direktur PT Zerotech, Febri
Prasetiadi Soeparta. Soalnya, dalam
sidang itu Deviardi juga mengaku
uang 700 ribu dolar Amerika
yang diamankan oleh KPK ketika
penangkapan Rudi Rubiandini,
berasal dari Febri Prasetiadi
Soeparta bukan Bos Kernel Oil
Singapura, Widodo Ratanachaitong.
"(Pemberian uang tersebut)
tidak benar yang mulia," ujar Febri
saat bersaksi dalam sidang lanjutan
terdakwa Simon G Tanjaya, di
Pengadilan Tipikor.
Menurut Deviardi, sebelum
pertemuan antara dirinya dengan
Febri di Singapura, sempat terjadi
pertemuan antara dirinya, Febri dan
Rudi Rubiandini di lapangan golf.
"Sebelum di Citos, terlebih
dahulu ketemu dilapangan golf. Lalu
Febri mengatakan untuk datang ke
Singapura untuk memberikan sesuatu
untuk pak Rudi," ucap Deviardi.
Namun, Febri tidak membantah,
bila di negeri singa itu, dirinya
bertemu dengan Deviardi dan
sempat melakukan santap sahur
bersama disana. Akan tetapi, Febri
bersikukuh tetap membantah telah
memberikan uang sebesar 700
ribu dollar Amerika Serikat kepada
Deviardi.
Waduh... Kasus Rudi mulai masuk
ke ruang-ruang lain. Apalagi yang
akan dikicaukan Deviardi?
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
25
INFO KEMNAKERTRANS
Kiprah Transmigrasi
Menjaga Perbatasan
Indonesia
U
ntuk menjaga wilayah
perbatasan dan pulaupulau terluar Indonesia
Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi mengembangkan
program transmigrasi di lokasi-lokasi
strategis itu. Pembangunan kawasan
transmigrasi ini sebagai sabuk
pengaman (security belt) nusantara
untuk menegakkan kedaulatan
bangsa dan negara, sehingga tidak
diincar dan diklaim oleh negara lain.
“Kawasan perbatasan termasuk
pulau kecil terdepan perlu
mendapat perhatian bersama
mempertimbangkan nilai strategis
dalammenjaga integritas wilayah dan
kedaulatan negara serta mewujudkan
26
pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan,” kata Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Muhaimin
Iskandar.
Muhaimin mengatakan
pelaksanaan program transmigrasi
di wilayah perbatasan dan di pulaupulau terluar ini dimaksudkan untuk
memberdayakan potensi sumber daya
alam bagi kesejahteraan masyarakat,
mempercepat pembangunan daerah,
meningkatkan pendapatan asli
daerah dan penyerapan tenaga kerja
“Pemerintah berkomitmen
meningkatkan kontribusi
pembangunan transmigrasi dalam
pengembangan wilayah perbatasan
dengan pendekatan peningkatan
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
kesejahteraan transmigran dan
masyarakat sekitar. Pendekatan
kesejahteraan masyarakat di
perbatasan ini akan efektif membantu
pendekataan keamanan territorial
yang selama ini dilaksanakan, “kata
Muhaimin.
Dijelaskan Muhaimin, sudah
sejak lama Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi melakukan
pembangunan dan pengembangan
kabupaten perbatasan darat dan
perbatasan laut yang ada di seluruh
Indonesia. Bahkan hingga kini
Kemenakertrans terus membangun 44
Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di
kawasan-kawasan transmigrasi yang
9 KTM diantaranya berada di wilayah
perbatasan dan pulau-pulau terluar.
“Program transmigrasi khusus
ini dilakukan untuk mempercepat
pembangunan wilayah yang
berbatasan dengan negara tetangga.
Sehingga diharapkan tidak terjadi
kesenjangan antara rakyat Indonesia
dengan warga negara lain di wilayah
sekitar perbatasan.
Untuk kedepannya, kata Muhaimin
pembangunan dan pengembangan
kawasan transmigrasi harus
dilakukan secara terkoordinasi
dengan kementerian/lembaga terkait,
pemerintah daerah dan melibatkan
partisipasi masyarakat serta
dunia usaha dalam mempercepat
peningkatan kesejahteraan
masyarakat di kawasan perbatasan
sebagai beranda terdepan NKRI.
Program transmigrasi yang telah
berlangsung selama 63 tahun itu
telah menempatkan 2,2 juta keluarga
di berbagai lokasi di Indonesia.
Sementara dari 3.053 pemukiman
transmigrasi yang dibangun,
sebanyak 1.183 pemukiman
diantaranya berkembang menjadi
desa definitif dan sisanya menjadi
bagian dari desa-desa setempat.
Selain itu, sebanyak 382
pemukiman transmigrasi juga
berkembang menjadi ibukota
kecamatan dan 103 pemukiman
lain menjadi ibukota kabupaten/kota
serta ada satu pemukiman yang
berkembang menjadi ibukota Provinsi
Sulawesi Barat yaitu Kota Mamuju.
Sementara itu Dirjen Pembinaan
Pembangunan Kawasan Transmigrasi
(P2KTrans) Kemnakertrans,
Jamaluddien Malikmenambahkan
diperlukan adanya dukungan
semua pihak untuk pembangunan
infrastruktur dasar disertai
pemberdayaan masyarakat di
kawasan perbatasan diharapkan
mampu mengusung potensi daerah
sehingga kemudian berkembang
menjadi pusat perekonomian baru,
pusat administrasi pemerintahan dan
memacu percepatan pembangunan
daerah secara keseluruhan.
“Kita terus mendorong peran
pemerintah daerah dan dunia usaha
dalam pengembangan investasi di
kawasan transmigrasi khususnya
di kawasan perbatasan, melalui
dukungan kepastian hukum
pertanahan, dukungan infrastruktur
jalan distribusi dan produksi, kata
Jamaluddien Malik.
Selain itu, kata Jamaluddien Malik
diperlukan juga adanya kebijakan
pemerintah dan pemerintah daerah
yang menciptakan suasana kondusif
dalam pengembangan usaha dan
kemudahan untuk memperoleh
fasilitas perbankan.
Jamaluddien Malik
menambahkan salah satu contoh
kawasan transmigrasi yang
berada relatif cukup dekat dengan
perbatasan negara lain adalah
Salor, sebuah KTM di berada di
Kabupaten Merauke Provinsi Papua.
Penempatan transmigrasi di Kab.
Merauke sebelum pelaksanaan
reformasi memberikan kontribusi
dalam perkembangan pembangunan
di Kab. Merauke saat ini
Kawasan KTM Salor dibangun
sejak tahun 2009 dengan luas
wilayah sekitar 96.340 Ha, yang
terdiri dari areal pembangunan
dan pengembangan permukiman
seluas 36.500 Ha dan areal untuk
pengembangan investasi perkebunan
seluas ± 59.840 Ha.
Komoditas yang dikembangkan
dengan skala ekonomis adalah
padi, tebu dan palawija. Dalam
pelaksanaan pembangunannya
kawasan KTM Salor diintegrasikan
dengan program MIFEE (Merauke
Integrated Food dan Energy State)
yang merupakan program pemerintah
untuk memenuhi swasembada
pangan nasional.
Menurutnya, permukiman
transmigrasi yang sebagian besar
di tempatkan di distrik Merauke,
Semangga, Tanah Miring, Kurik,
Malind, dan Jagebob telah
berkembang menjadi desa-desa
swasembada. Dari jumlah penduduk
Merauke sejumlah 246.852
jiwa atau 60.406 KK, kontribusi
jumlah penduduk melalui program
transmigrasi sebanyak 26.451 KK
(43,79%).
Terlepas dari berbagai persoalan
yang ada, jelasnya, program
transmigrasi yang dilaksanakan
di Provinsi Papua telah mampu
memberikan kontribusi bagi
pembangunan daerah diantaranya,
beberapa kawasan transmigrasi
telah berkembang menjadi pusat
pemerintahan, perdagangan maupun
ekonomi seperti Arso, Jagebob.
“Bahkan hasil-hasil pertanian
maupun jasa para transmigran telah
mampu memberikan kontribusi nyata
bagi pembangunan daerah, sebagai
contoh transmigran Timika telah
mampu memasok kebutuhan pangan,
sayur mayor, telur dan bahkan daging
sapi untuk konsumsi perusahaanperusahaan besar, kata Jamaluddien
Malik
Jamaluddien Malik menambahkan
selama ini terjadinya alih teknologi
tepat guna diantara para transmigran
dengan penduduk setempat.
Keempat, mendorong terbukanya jalur
transportasi dan komunikasi dalam
rangka membuka isolasi wilayah.
Kelima, meningkatkan wawasan
kebangsaan dan menumbuhkan
semangat dan perekat kesatuan dan
persatuan bangsa.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
27
INFO KEMNAKERTRANS
REVITALISASI
TRANSMIGRASI DUKUNG
PEMBANGUNAN NASIONAL
M
enteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin
Iskandar mengatakan
program transmigrasi merupakan
program strategis yang tidak saja
hanya semata-mata mengatasi
permasalahan demografis, namun
juga mempercepat pembangunan
nasional, mengentaskan kemiskinan
masyarakat dan menekan angka
pengangguran.
“Pembangunan di bidang
transmigrasi tidak hanya terbatas
pada aspek wilayah dan tata ruang
secara fisik, melainkan juga pada
aspek sumberdaya manusia yang
pada gilirannya harus mampu
memberikan kontribusi secara nyata
dan terukur dalam pembangunan
perdesaan serta pengembangan
ekonomi lokal dan daerah dalam
rangka meningkatkan daya saing
daerah, “ kata Menakertrans
Muhaimin Iskandar di Jakarta
beberapa waktu lalu.
Muhaimin mengatakan untuk
mempercepat pelaksanaan
pembangunan di lokasi-lokasi
transmigrasi, pihak Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terus menggulirkan revitalisasi dan
refocussing program transmigrasi
secara bertahap dan menyeluruh.
Keberhasilan revitalisasi dan
refocussing program transmigrasi,
dikatakan Muhaimin ditentukan
oleh tiga aspek utama yaitu aspek
penyiapan permukiman, aspek
penyiapan SDM calon transmigran
serta aspek pembinaan masyarakat
dan kawasan transmigrasi oleh
pemerintah pusat dan daerah.
“Program Revitalisasi refocussing transmigran diwujudkan
melalui peningkatan kualitas
permukiman yang dititikberatkan
28
pada peningkatan sarana prasarana
transportasi, penerangan dan
peningkatan perekonomian
masyarakat, “kata Muhaimin.
Untuk mendukung hal tersebut,
Kemnakertrans memperketat
seleksi calon transmigrasi yang
hendak diberangkatkan ke kawasan
transmigrasi. Kebijakan ini dilakukan
untuk meningkatkan kualitas calon
transmigran dan meningkatkan
kualitas penyelenggaraan program
transmigrasi di daerah.
“Aspek penyiapan calon
transmigran melalui pelatihan
keterampilan sangat penting untuk
menciptakan calon transmigran
yang berkualitas, tangguh, tidak
mudah menyerah, dan mempunyai
semangat berjuang untuk maju
mengembangkan kawasan
transmigrasi di daerah-daerah,”
ungkap Muhaimin.
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
“Seleksi dan pelatihan dibutuhkan
untuk memberikan gambaran umum
kondisi lokasi yang akan dituju, hak
dan kewajiban sebagai transmigran,
materi peningkatan motivasi dan
sikap mental untuk maju, di samping
bekal pengetahuan dan keterampilan
sesuai kebutuhan lokasi yang dituju,”
lanjut Muhaimin.
Kemnakertrans menargetkan
rencana penempatan transmigran
sebanyak 6.672 KK. Target tahun
2013 ini lebih rendah dibandingkan
jumlah penempatan transmigran
tahun 2012 yang jumlahnya
mencapai 9.064 KK karena
Kemnakertrans lebih menekankan
aspek kualitas ketimbang target
kuantitas jumlah transmigran
semata untuk mendukung
pengembangan program
transmigrasi diperlukan kerjasama
dan koordinasi dengan pemerintah
daerah, dukungan instansi lintas
sektor terkait dan pastisipasi
masyarakat dan swasta. Utamanya
dukungan Kementerian Pertanian,
Kementerian Pekerjaan Umum,
kementerian Koperasi dan UKM,
Kementerian Kehutanan, Badan
Pertanahan Nasional, Kementerian
BUMN, dll.
mengatakan Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi terus mempercepat
proses pembuatan sertifikat tanah
hak milik transmigran di kawasankawasan transmigrasi. Diperkirakan
ada 360 ribu bidang tanah yang belum
mendapatkan sertifikat karena masih
berstatus lahan hutan.
"Kita akan koordinasikan dengan
Sertifikasi Tanah
Sementara itu, Direktur
Jenderal Pembinaan Pembangunan
KawasanTransmigrasi (P2Ktrans)
Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Jamaluddien Malik
Badan Pertanahan (BPN) dan
Menteri Kehutanan serta DPR untuk
menuntaskan ini. Kita akan minta
lokasi-lokasi itu dikeluarkan dari
kawasan hutan hingga bisa dibuatkan
sertifikat," kata Jamaluddien.
Jamaluddien memperkirakan ada
360 ribu bidang tanah transmigran
di seluruh daerah di Indonesia
belum mendapatkan sertifikat karena
statusnya yang masih belum jelas.
Paratransmigran belum mendapatkan
sertifikat karena masih berstatus
lahan hutan tersebut namun atas
instruksi Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, hal tersebut harus
segera dituntaskan.
Satu kepala keluarga transmigran
berhak atas tiga bidang seluas paling
sedikit 2 (dua) hektar yang terdiri
dari lahan pekarangan rumah , lahan
usaha satu dan lahan usaha dua
sehingga dari perhitungan tersebut,
ada sekitar 130 KK yang belum
menerima sertifikat mereka.
"Masyarakat transmigran sudah
10-15 tahun hidup disitu, tapi di
Kehutanan masih masuk kawasan
hutan. Itu kita minta putusan agar
lokasi-lokasi itu dikeluarkan dari
kawasan hutan hingga bisa dibuatkan
sertifikat," kata Jamaluddien
menjelaskan.
Pemberian sertifikat tanah hak
milik kepada para transmigran
ini ditujukan untuk memberikan
kepastian hukum kepemilikan asset
tanah secara sah dan diakui negara,”
Jamaluddien.
Jamaluddien mengatakan dengan
diserahkannya sertifikat kepada
transmigran maka diharapkan
transmigran dapat bekerja lebih
tenang, nyaman, dan aman di lahanlahantransmigran yang selama ini
ditempatinya.
“Dengan ada kepastian atas
tanah yang dimilikinya, maka para
transmigran pasti lebih bersemangat
dan produktif dalam mengolah lahan
pertanian dan perkebunan. Secara
otomatis kesejahteraan transmigran
pun akan lebih meningkat, kata
Jamaluddien.
Untuk meminimalisai konflik
di kawasan transmigrasi,
Kemnakertrans mewajibkan kepada
pemerintah daerah agar menyediakan
lahan-lahan transmigrasi yang
memenuhi kriteria 2C (Clear and
Clean) dan 4 L (Layak huni, layak,
layak berkembang, layak usaha, dan
layak lingkungan).
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
29
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Kematian Hitam
Oleh: Wahyu Romadhony
T
ahun ini tujuh abad sudah sejak
Eropa dirundung duka. Luka
akibat ‘Kematian Hitam’ atau
Black Death terus menjadi misteri
di Benua Putih. Abad ke 14 menjadi
sejarah hitam bagi Eropa. Maret lalu
misalnya, sejumlah ilmuan di Inggris
menemukan 12 tengkorak di Stasiun
Farringdon dan Stasiun Barbican
Tube. Tumpukan kerangka manusia
tersebut seperti dilaporakan oleh
Dailymail diduga kuat merupakan
korban dari wabah Black Death
yang menyerang Eropa pada 1348.
Ini adalah penemuan yang sangat
penting.
“Kami akan melakukan tes ilmiah
untuk mengungkap penyebab Black
Death. Apakah mereka korban dari
wabah pada abad ke-14 atau yang
lain,” kata arkeolog Jay Carver.
Tragedi Black Death memang
30
luka bagi wajah kesehatan dunia.
Berdasarkan catatan sejarah wabah
penyakit menular ini membunuh
hampir dua pertiga populasi Eropa.
Korbannya tercatat mencapai 75 juta
jiwa. Wabahnya bahkan sampai ke
Asia dan Timur Tengah.
Wabah yang disebabkan oleh
bakteri yersinia pestis semacam
kutu di hewan pengerat tersebut
merenggut 20% warga London.
Di Spanyol dan Prancis, sebanyak
80% populasi terjangkit virus yang
kemudian dikenal dengan istilah
penyakit pes atau sampar. Penyakit
ini menular pada manusia yang
disebabkan oleh enterobakteria
yersinia pestis. Penyakit pes
disebarkan oleh hewan pengerat
(terutama tikus). Sementara itu di
Mesir, sebanyak 40% penduduknya
abad itu tercatat meninggal akibat
bakteri serupa.
Tokoh di masa Renaisans Niccolò
Machiavelli menyebut sejarah
muram itu sebagai tindakan bumi
mengendalikan pertumbuhan
manusia atau baby bomming.
“When every province of the world
so teems with inhabitants that they
can neither subsist where they are
nor remove themselves elsewhere…
the world will purge itself” ujar
Machiavelli.
Tragedi itu disebutnya sebagai cara
bumi untuk membersihkan dirinya
sendiri. Apa yang ingin dibersihkan
tak lain adalah manusia itu sendiri.
Singkatnya wabah kematian hitam
adalah peristiwa pertama dalam
sejarah modern manusia tentang
cara bumi mengatasi overpopulasi
permasalahan yang saat ini terus
menjadi hantu masyarakat modern.
Isu tentang pengendalian jumlah
pertumbuhan penduduk kembali
mengemuka setelah terbitnya novel
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
karangan penulis kontroversial Dan
Brown yang berjudul Inferno. Di
novel terbarunya Brown berhasil
memaparkan sejumlah fakta tentang
bahaya ledakan penduduk dunia.
Penulis novel Davinci Code
itu menggunakan data World
Health Organization (WHO)
untuk mendramatisasi karyanya.
Berdasarkan data WHO, laju
pertumbuhan jumlah manusia
di dunia memang sangat
mencengangkan. Terhitung mulai
1800-an jumlah penduduk dunia
mencapai satu miliar. Hanya
butuh 100 tahun manusia melipat
gandakan jumlahnya menjadi
dua miliar pada 1920. Lebih
mencengangkan lagi pada 1970-an
jumlah manusia melonjak menjadi
empat miliar dalam waktu lima
puluh tahun.
Saat ini, jumlah manusia di
dunia mencapai tujuh miliar yang
diperkirakan akan mencapai
sembilan miliar pada 2015.
Pesatnya tingkat pertumbuhan
penduduk dunialah yang kemudian
memicu sejumlah permasalahan.
Meningkatnya harga kebutuhan
pokok, krisis energi dan gejolak
sosial dan perubahan iklim dunia
secara signifikan disebutkan sebagai
akibat dari permasalahan yang sering
dianggap remeh ini.
Pertanyaan selanjutnya adalah,
benarkah dunia lewat PBB tidak
memiliki peran dalam upaya
pengendalian jumlah populasi dan
bagaimana potretnya di Indonesia?
Pada edisi kali ini tim Majalah Aktual
akan menyajikan data dan prediksi
terkini tentang Baby Booming serta
kesiapan Indonesai mengahadapi
perang bioterorisme yang konon
tujuannya untuk mengendalikan
jumlah penduduk dunia.
PA
Tragedi ‘Kematian Hitam’ disebut sebagai cara bumi untuk
membersihkan dirinya sendiri. Apa yang ingin dibersihkan tak lain
adalah manusia itu sendiri.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
31
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Ledakan Penduduk
Kontrol
atas pertumbuhan
penduduk di Indonesia
memang tidak efektif dilakukan
pemerintah pusat dan daerah.
Oleh: Arbie Marwan, Arnold Sirait,
Novrizal Sikumbang, Wahyu
Romadhony
C
amille Dalura Ibu dari Filipina,
Manila tak pernah menyangka
anak perempuanya Danica
May Camacho akan menjadi sorotan
dunia. Danica yang lahir pada 31
Oktober 2011 di Rumah Sakit Jose
Fabella mendapatkan gelar dari PBB
sebagai manusia ketujuh miliar. “Ia
begitu cantik. Saya tidak percaya
ia menjadi penduduk bumi yang
ketujuh miliar,” kata Camille, seperti
dikutip the Daily Mail.
Kue kecil dihadiahkan utusan PBB
yang menemui Camille dan suaminya
Florente usai persalinan, Senin itu.
Di samping ranjang Camille, PBB
juga menempelkan spanduk ucapan
selamat atas kelahiran manusia
ketujuh miliar.
Bukan hanya kue yang didapatkan
pasangan itu. Utusan PBB juga
menjanjikan beasiswa kepada sang
bayi hingga lulus kuliah. Sedikit
uang juga diberikan untuk Florente
32
membuka usaha toko kelontong.
Danica memang luar biasa.
Di peristiwa spesial itu PBB juga
mengajak serta Lorizze Mae
Guevarra, manusia yang mendapat
predikat PBB sebagai keturunan
Adam yang keenam miliar pada 1999.
Tapi agaknya PBB tidak hanya
memberikan anugerah istimewa itu
untuk Danica. Pada jam dan hari
yang sama, PBB juga memberikan
gelar manusia ketujuh miliar di
sejumlah belahan dunia. Seperti
dilansir Time, sejumlah kelahiran
bayi dipantau oleh PBB di Amerika
Serikat.
Rumah Sakit Advent Avista di
Louisville, Colorado, dekat Denver,
Amerika Serikat pada pukul 02.41
waktu setempat, PBB memberikan
gelar pada bayi yang dilahirkan oleh
Miran. Linda Abigail, di Tegucigalpa,
Honduras. Bayi Oishee, di Kolombo,
Sri Langka. Ada juga bayi Nargis,
di Moscow, Rusia, serta Yusuf Efe,
dari Turki. Mereka hari itu oleh PBB
mendapat gelar manusia ketujuh
miliar.
Peristiwa di Manila dan sejumlah
penjuru dunia tersebut tentu bukan
hanya seremonial. Kehadiran Lorizze
Mae Guevarra, di Manila pasti terasa
istimewa. Manusia keenam miliar
itu bertemu dengan sesamanya yang
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
ketujuh miliar
pada rentang
waktu
kurang dari 12 tahun. Utusan PBB
itu menunjukkan selama 11 tahun itu
jumlah manusia bertambah sebanyak
satu miliar.
Lantas, bagaimana sumbangan
Indonesia pada peristiwa itu? Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat
pertumbuhan penduduk di Indonesia
mencapai 1,4% pertahun. Persentase
itu setara dengan tiga hingga empat
juta kelahiran pertahun.
Angka pertambahan jumlah
penduduk pada kurun 1999-2000
misalnya, penduduk Indonesai
bertambah sebanyak 27 juta jiwa.
Jumlah itu sama dengan total
penduduk Malaysia saat ini, atau
hanya selisih lima juta jiwa dengan
total penduduk di Kanada.
Penambahan penduduk yang
setara dengan total jumlah manusia
di Kanada itu menunjukkan
gagalnya program pemerintah
dalam mengendalikan pertumbuhan
populasi. Wakil Menteri Kesehatan,
Ali Ghufron Mukti tidak membantah
kegagalan tersebut.
Kementerian yang dipimpin
oleh Nafsiah Mboi ini menargetkan
jumlah angkat fertilitas total atau
angka kelahiran sebesar 2,1%
pertahun. Namun kenyataanya
saat ini mencapai 2,6%. "Istilahnya
bisa dikatakan program Keluarga
Berencana (KB) tidak sukses," ujar
pria asal Blitar, Jawa Timur, ini.
Namun, Ali tidak ingin
kementeriannya disalahkan sendiri.
Kegagalan pengendalian angka
kelahiran juga harus menjadi beban
tanggung jawab Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN). Fokus kerja sama keduanya
lebih pada memperbaiki kualitas
hidup masyarakat. Cara ini dipandang
penting dapat mengendalikan
terjadinya baby boming.
***
aktual/ istimewa
Sementara, Ketua Komisi IX DPR
yang membidangi Kesehatan, Ribka
Tjiptaning mengatakan, kontrol atas
pertumbuhan penduduk di Indonesia
memang tidak efektif dilakukan
pemerintah pusat dan daerah.
"Kesalahannya bukan saja tingkat
pusat, kadang pemerintah daerah
jauh lebih payah melakukan program
KB. Tapi apapun alasannya, menteri
Kesehatan tidak bisa lepas tangan,
karena pemerintah pusat itu yang
menjalankan sistem," ujarnya kepada
Aktual.
Politisi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan tersebut masih
tidak sepakat dengan anggapan
Indonesia telah mengalami kelebihan
populasi atau baby booming. “Kita
ini pemerataan penduduk saja tidak
merata. Jawa saja yang padat, di
Kalimantan tanah masih luas,"
jelasnya.
Meskipun demikian, ramalan
akan terjadinya ledakan penduduk
yang berujung pada kelebihan
populasi sebenarnya sudah sangat
lama diperdebatkan oleh sejumlah
ilmuan dunia. Sebut saja pakar
demografi asal Inggris Thomas
Robert Malthus. Ia membuat
teori yang menilai penduduk
senantiasa bertambah sedangkan
pertumbuhan produksi pangan
tidak terus bertambah. Maka perlu
ada pengendalian atau pembatasan
jumlah penduduk pada satu wilayah.
Kelebihan populasi akan
membuat manusia mengalami
epidemi, kelaparan, atau perang.
Sebab, laju pertumbuhan produksi
pangan dan peningkatan fertilitas
tidak sebanding. Pertumbuhan
penduduk mengikuti deret ukur (1, 2,
4, 8, 16, 32, 64 dan seterusnya, red)
sedangkan pertumbuhan pangan
mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, dan seterusnya red).
Bila dibaca pada pertumbuhan
penduduk 1, pertumbuhan pangan
tetap 1, pada pertumbuhan
penduduk 2, pertumbuhan pangan
masih sama yakni 2 akan tetapi
ketika pertumbuhan penduduk
4, pertumbuhan pangan 3, lantas
ketika pertumbuhan penduduk 8,
pertumbuhan pangan masih 4 dan
ketika pertumbuhan penduduk
16, pertumbuhan pangan 5 serta
ketika pertumbuhan penduduk
32, pertumbuhan pangan telah
jauh tertinggal baru 6 dan begitu
seterusnya.
Teori Malthus inilah yang terus
menghantui masyarakat modern.
Tidak terkecuali Menteri Pertanian
Suswono. Bertambahnya jumlah
penduduk memiliki korelasi dengan
berkurangnya lahan pertanian, karena
berubah menjadi lahan permukiman.
“Betul, dengan jumlah penduduk
bertambah otomatis kebutuhan
pangan meningkat. Di sisi lain, kita
dihadapkan pada perubahan iklim, dan
juga lahan yang makin menyempit.
Tentu ini ancaman," ujarnya saat
berbincang dengan Aktual.
Menghadapi ancaman
menyempitnya lahan produksi
pertanian, Suswono berharap peran
pemerintah daerah. “Oleh karena itu
yang pertama tentu kesadaran dari
pimpinan daerah untuk melestarikan
lahan pertanian yang berkelanjutan
itu. Paling tidak mempertahankan
lahan produktif, apalagi yang irigasi
teknis. Itu wajib,” tuturnya.
Perubahan lahan pertanian
menjadi tempat pemukiman penduduk
seiring pertambahan jumlah manusia
diakui Suswono sangat tinggi. Hal
itu menurutnya sangat mengancam
kelangsungan produksi pangan. "Kalau
kesadaran para pimpinan daerah tidak
ada, memang ini ancaman bahaya,"
ujar kader Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), itu.
Jika menilik data Badan pusat
Statistik (BPS) selama 10 tahun
terakhir, luas lahan produksi
pertanian kita berkurang 10 juta
hektare (ha). Sebagian besar beralih
ke lahan pemukiman dan industri.
Namun, saat ini Kementerian
Pertanian terus mencari inovasi
dan optimalisasi lahan pekarangan
yang luasnya mencapai 10 juta ha.
"Kalau ini dimanfaatkan dengan baik
dan tidak ada konversi lahan-lahan
pertanian produktif untuk nonpertanian, saya yakin masih aman
kita," jelasnya.
Di sisi lain, bukan hanya pangan
yang terancam, energi dan pandemi
pun menghantui masyarakat modern
saat ini.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
33
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Indonesia dengan populasi
terbesar keempat di dunia,
praktis perlu penanganan
khusus.
Oleh: Dhia Prekasha Yoedha
J
umlah penduduk Indonesia
tahun ini diperkirakan Kepala
Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Fasli Jalal akan bertambah
jadi 250 juta jiwa, dengan laju
pertumbuhan 1,49% per tahun. “Ini
akibat tingkat fertilitas masih tinggi,”
kata Fasli.
BKKBN mencatat, dari sensus
2010, pertumbuhan penduduk
ternyata melampaui proyeksi
nasional menjadi 237,6 juta jiwa.
Dengan laju pertumbuhan 1,49%
per tahun itu, maka tiap tahun
akan terjadi penambahan jumlah
penduduk 3,5 juta lebih. Data sensus
2010 menemukan jumlah penduduk
Indonesia 237.556.363 jiwa, dengan
komposisi 119.507.580 laki-laki dan
118.048.783 perempuan.
Berdasarkan sensus penduduk
2010, jumlah anak usia di bawah
lima tahun mencapai 22.678.702
34
jiwa. Angka yang yang cukup besar
dalam struktur penduduk Indonesia
usia dini. Sehingga, menurut Fasli,
tentu menuntut perhatian besar
guna memenuhi kebutuhan anak
agar pertambahan jumlah penduduk
ini juga mampu dibarengi dengan
peningkatan kualitas generasi baru
bangsa. “Anak itu awal mata rantai
manusia yang menentukan kondisi
masa depan bangsa,” ujar Fasli.
Ini tentu problem tersendiri bagi
pemerintah. Jumlah pertumbuhan
penduduk yang amat tinggi tentu
membutuhkan lapangan pekerjan
yang lebih banyak. Padahal angka
penggangguran di Indonesia juga
masih sangat tinggi.
Praktis struktur penduduk
Indonesia saat ini dipengaruhi triple
burden, berupa 28,87% besaran usia
sekolah dan balita, 63,54% angkatan
kerja, dan 7,59% lansia. Apalagi
persebaran penduduk juga belum
merata, karena masih terpusat di Pulau
Jawa. Jadi perlu langkah konkrit dalam
mengatasi masalah demografi ini.
Antara lain lewat intensifikasi program
KB dan kerja sama lintas sektor. “Dua
anak cukup,” tandas Fasli. Komposisi distribusi penduduk
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Indonesia masih tidak seimbang.
Mayoritas penduduk terkonsentrasi
di wilayah Barat Indonesia, terutama
di Pulau Jawa 58% dan Sumatera
21%. Padahal, proporsi penduduk di
wilayah timur Indonesia masih sangat
sedikit. Contoh Papua baru ditempati
3% penduduk Indonesia. Belum lagi
urbanisasi yang membuat penduduk
di perkotaan melonjak pesat.
Pada 1990, penduduk perkotaan
baru 31% dari seluruh penduduk
Indonesia. Namun pada 2000
melonjak jadi 42%. Tahun 2025
diperkirakan komposisi akan berbalik
dimana penduduk urban menjadi
57% menyisakan penduduk pedesaan
tinggal 43%.
Sentralisasi pertumbuhan
penduduk ini akan berdampak pada
ketidakmerataan pertumbuhan
ekonomi, krisis pangan, pengurangan
lahan pertanian, pencemaran,
permasalahan sosial dan lingkungan
lain.
Jika populasi bisa bertahan di
taraf ideal, maka keseimbangan
antara lingkungan dan regenerasi
populasi dapat tercapai. Populasi
dunia diprediksi PBB mencapai
9,3 miliar pada 2050 dan 10,1
miliar pada 2100. Dampak laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi
niscaya mempersulit penyediaan
pangan, lahan pertanian, perumahan
dan barang konsumsi lain. Sehingga
meski jumlah penduduk merupakan
modalitas pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa. Meskipun demikian,
populasi penduduk yang tidak
terkendali juga merupakan ancaman
terbesar bagi lingkungan hidup di
Indonesia dan bahkan dunia saat ini. Guna mengendalikan laju
pertumbuhan dan pemerataan
penyebaran penduduk, Pemerintah
telah memberlakukan UU No
23/2006 tentang Administrasi
Kependudukan dan UU No
52/2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga. Regulasi ini bertujuan
untuk mewujudkan keserasian,
tino oktaviano/ aktual
‘Menekan’ Jumlah Penduduk
keselarasan dan keseimbangan antara
kuantitas, kualitas dan persebaran
penduduk dengan lingkungan hidup.
Indonesia dengan populasi
terbesar keempat di dunia, praktis
perlu penanganan khusus. Populasi
yang terkendali memudahkan
Indonesia mengatasi masalah
demografi di ranah kesehatan,
pendidikan, dan lapangan kerja, demi
program peningkatan kesejahteraan.
Dengan kondisi mayoritas populasi
merupakan penduduk usia produktif,
ada tiga strategi yang mesti dilakukan.
Pertama, pengendalian jumlah dan
pertumbuhan, dengan cara menekan
laju kelahiran lewat pembatasan
jumlah kelahiran, menunda usia
perkawinan muda, dan meningkatkan
pendidikan.
Kedua, pemerataan persebaran
penduduk. Caranya dengan
transmigrasi dan pembangunan
industri di wilayah minim penduduk,
agar sekaligus mengurangi migrasi
penduduk ke kota. Juga lewat
berbagai program pemerataan
pembangunan ke pelosok, perbaikan
sarana dan prasarana pedesaan, dan
pemberdayaan ekonomi pedesaan.
Ketiga, mempercepat penyusunan
grand design kependudukan,
agar dapat dijadikan pedoman
penyelesaian masalah demografi di
pusat maupun daerah.
Peringkat
Negara di Dunia
Berdasarkan
Jumlah Penduduk
(2005):
RRC (1.306.313.812 jiwa)
India (1.103.600.000 jiwa)
Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
Indonesia (241.973.879 jiwa)
Brasil (186.112.794 jiwa)
Pakistan (162.419.946 jiwa)
Bangladesh (144.319.628 jiwa)
Rusia (143.420.309 jiwa)
Nigeria (128.771.988 jiwa)
Jepang (127.417.244 jiwa)
TAHUKAH ANDA?
T
anggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia
telah mencapai tujuh miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB 12
tahun yang lalu, tepatnya 12 Oktober 1999 mencatat jumlah penduduk
dunia mencapai lima miliar jiwa.
• Populasi penduduk dunia pada 31 Oktober 2011 sudah menembus
angka tujuh miliar.
• Dari total populasi dunia, sebanyak 1,2 miliar orang hidup di garis
kemiskinan.
• Indonesia berkontribusi terhadap 3,43% populasi dunia.
• Pertambahan penduduk Indonesia yang sebesar 3,5-4 juta per tahun
adalah kelima terbesar di dunia.
• Ledakan penduduk Indonesia terbanyak di Jawa Barat.
• Sebanyak 58% kepadatan penduduk Indonesia berada di Pulau
Jawa.
• Provinsi berkepadatan penduduk paling tinggi adalah DKI Jakarta,
yaitu 14.440 orang/km2.
• Provinsi ber kepadatan penduduk paling rendah adalah Papua
Barat, hanya 8 orang/km2.
Dengan tujuh miliar penduduk bumi yang terus bertambah, pilihan
agar dapat hidup bersama secara adil di planet yang harus tetap sehat
ini, ternyata tergantung pada pilihan dan keputusan yang kita buat hari
ini.
Laju pertumbuhan pendiduk sesuai dengan proyeksi populasi itu
cenderung terus bertambah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi
dalam sejarah. Sehingga, diperkirakan seperlima dari total manusia yang
pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir ini, justru hidup pada saat ini.
Wilayah Terpadat di Indonesia
D
aftar ini merupakan urutan kota-kota di Indonesia yang berpenduduk
di atas 100 ribu jiwa berdasarkan Sensus Penduduk 2010. Dalam daftar
ini, Jakarta yang terdiri atas lima kota administratif dan satu kabupaten
administratif, dijadikan sebagai satu kota.
Dari 79 kota tersebut, satu merupakan wilayah megapolitan, yakni
Jakarta (Jadebotabek 28.019.545 jiwa), dan tiga wilayah metropolitan,
yakni Surabaya (9.115.485), Bandung (7.622.905 jiwa), dan Medan
(4.144.583).
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KOTA
Jakarta
Surabaya
Bandung
Bekasi
Medan
Tangerang
Depok
Semarang
Palembang
Makassar
Tangerang Selatan
Bogor
PROVINSI
DKI Jakarta
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Barat
Sumatera Utara
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan
Banten
Jawa Barat
POPULASI
9.607.787
2.765.487
2.394.873
2.334.871
2.097.610
1.798.601
1.738.570
1.555.984
1.455.284
1.338.663
1.290.322
950.334
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
35
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Tujuh Tahun Lagi
“Kiamat Iklim” Melanda Indonesia
Oleh: Satrio Arismunandar
W
alaupun sudah
diperingatkan dengan
serius, manusia sering
menganggap remeh ancaman
bencana. Hal ini karena mereka
memang tidak bisa melihatnya secara
langsung, ketika itu belum terjadi.
Sampai akhirnya, semua persiapan
sudah terlambat dan bencana
hadir di depan mata. Itulah yang
menimpa umat Nabi Nuh, dan juga
bisa menimpa warga Indonesia jika
berleha-leha.
Sebuah studi baru yang
diterbitkan di jurnal ilmiah
terhormat Nature, Oktober 2013,
menyatakan, dunia umumnya
akan mengalami perubahan iklim
yang radikal sekitar 2047. Dampak
kerusakan dan penderitaan manusia
akibat perubahan iklim itu belum
terbayangkan.
Menurut studi Mora—dinamai
berdasarkan nama peneliti
pertamanya, Dr Camilwo Mora—
36
wilayah Indonesia tidak akan lolos
dari dampak perubahan dahsyat
tersebut. Dampaknya dimulai dari
Manokwari, Papua pada 2020, dan
berlanjut sampai ke Jakarta pada
2029.
Studi Mora yang cukup
menghebohkan, namun justru kurang
bergema di Indonesia, ini merinci
metode baru, dalam memprediksi
tanggal spesifik terjadinya perubahan
iklim, untuk berbagai kota dan
wilayah di planet ini. Implikasi
studi ini bagi Indonesia terasa
nyata dan sangat dekat waktunya.
Tinggal tersisa tujuh tahun lagi
bagi Indonesia untuk bersiap
menyambutnya.
Perubahan iklim radikal itu
akan berupa peristiwa-peristiwa
acak, seperti banjir yang meningkat
dan kondisi kekeringan yang
berkepanjangan. Perubahan iklim
seperti ini dari waktu ke waktu telah
menimbulkan kerusakan ekonomi
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
dan lingkungan di wilayah Indonesia,
serta menimbulkan derita bagi
rakyatnya. Karena sudah beberapa
kali terjadi, ketidaknormalan itu kini
seolah-olah sudah dianggap sebagai
hal yang normal’.
Dampak yang parah dan harus
dicermati adalah rusaknya sektor
pertanian. Produksi beras akan turun
10%, untuk setiap kenaikan satu
derajat Celcius pada suhu minimum
rata-rata. Dengan kata lain, Indonesia
akan segera mengalami perubahan
kondisi iklim. Yakni, dari gangguan
iklim periodik menjadi perubahan
iklim yang permanen dan tak bisa
diubah lagi.
***
Studi Mora bagaimanapun hanya
menyebut satu indikator: suhu yang
meningkat. Studi ini mengakui,
faktor-faktor sosial dan ekonomi
tambahan dapat menghasilkan
tekanan-tekanan lebih jauh yang tak
terduga. Hasil studi ini praktis telah
mengangkat situasi Indonesia ke
tingkat kedaruratan yang lebih tinggi,
dalam kaitan persiapan menghadapi
perubahan iklim drastis.
Meskipun secara umum dibingkai
sebagai isu lingkungan, ancaman
aktual/ istimewa - hawai.edu (mora)
Perubahan iklim radikal akan melanda dunia dengan dampak
kerusakan yang meluas. Bagi wilayah Indonesia, menurut
hasil studi ilmiah, perubahan malah akan terjadi lebih cepat
dibandingkan di negara lain, untuk Jakarta pada 2029 dan
Manokwari, Papua, pada 2020.
hawai.edu
perubahan iklim bagi Indonesia
harus dipandang sebagai tantangan
multidimensi. Hal ini karena ia
memberi dampak ekonomi, sosial,
dan strategis, yang bersifat segera
dan berjangka panjang.
Dalam bidang ekonomi, misalnya,
akan ada dampak serius di tingkat
lokal, rumah tangga, dan individu.
Menurut angka Bank Dunia, pada
2011 ada 43% penduduk Indonesia—
atau lebih dari 100 juta orang—yang
hidup dengan pendapatan kurang
dari USD 2 atau Rp 20.000 per hari.
Mereka akan menjadi kelompok
rentan, yang paling menderita akibat
perubahan iklim drastis.
Riset empiris berbasis model
menunjukkan, perubahan iklim
sudah mempengaruhi pola turunnya
hujan di Indonesia, mengurangi
lamanya musim hujan di berbagai
tempat, dan mengkonsentrasikan
curah hujan pada periode waktu
yang lebih singkat. Hal ini memberi
dampak berlipat ganda, berupa
meningkatnya ketidakpastian
dalam penentuan musim tanam
dan panen. Pada saat yang sama,
ia meningkatkan risiko banjir dan
gangguan-gangguan terkait cuaca
lainnya.
Perubahan iklim juga akan
menghantam sektor perikanan dan
kelautan di seluruh dunia. Perikanan
di Indonesia akan menjadi salah satu
yang paling menderita. Sebuah studi
lain pada 2010 memperkirakan, hasil
tangkapan ikan dapat berkurang
sebesar 40% di zona ekonomi
eksklusif (ZEE) Indonesia. Walau
bisnis yang berskala besar pasti akan
merugi, perubahan iklim ini akan
membebankan penderitaan tertinggi
pada rakyat yang paling lemah
kapasitasnya dalam menghadapi
bencana.
Mereka adalah puluhan juta
warga, yang mengandalkan nafkah
hidupnya dari laut dan darat.
Bukan hanya kapasitas produktif
mereka berada dalam bahaya,
namun daya beli mereka juga
merosot akibat harga-harga yang
melonjak. Penurunan daya beli ini
mengancam membatalkan langkahlangkah mengesankan, yang telah
Dr Camilwo Mora
diambil Indonesia dalam upaya
mengentaskan kemiskinan.
***
Di tingkat nasional, ekonomi
akan sangat menderita, sebagai
akibat dinamika berbagai hal yang
sudah disebutkan tadi, Ditambah
lagi, ekonomi Indonesia masih
mengandalkan pada aktivitasaktivitas sektor primer. Produk
domestik bruto (PDB) akan menurun
sedikit akibat kemerosotan sektor
pertanian.
Ketidakpastian yang terkait
perubahan iklim juga akan
mengganggu komoditi primer seperti
minyak sawit. Ini justru terjadi
ketika Indonesia ingin mendorong
pertumbuhan produksinya. Penilaian
dampak secara lebih akurat masih
sulit dilakukan, karena produksi
pertanian adalah hasil interaksi yang
rumit dari sistem biologi, fisika, dan
kimia. Sistem-sistem ini bereaksi
terhadap perubahan iklim dengan
cara yang berbeda-beda.
Meningkatnya permukaan air
laut adalah hal penting lain yang
harus diperhitungkan. Diperkirakan,
sampai 25% dari PDB kita berasal
dari aktivitas-aktivitas yang
berlokasi pada atau di dekat garis
pantai Indonesia, yang panjangnya
mencapai 81.000 km. Perembesan
air asin, aktivitas badai yang lebih
banyak, dan dampak-dampak lain,
akan mengganggu banyak aktivitas
dekat pantai.
Yang memprihatinkan, menurut
hasil studi tersebut, Indonesia akan
mengalami dampak merugikan itu
jauh lebih dahulu dibandingkan
negara-negara lain, termasuk negaranegara tetangga di Asia Tenggara
(ASEAN).
Sebagai contoh, studi Mora
memperkirakan, ibukota Thailand,
Bangkok, baru akan mengalami
perubahan iklim pada 2046. Padahal
Jakarta sudah mengalaminya pada
2029, atau 17 tahun lebih cepat.
Artinya, negara-negara tetangga
dan para pesaing regional akan
memiliki ‘kemewahan’ yang tidak
akan dinikmati Indonesia. Yaitu,
mereka punya cadangan waktu untuk
merumuskan strategi, penyesuaian
diri, dan langkah tindakan, dalam
menghadapi perubahan iklim drastis.
Dengan kata lain, seluruh isu
ekonomi yang sudah diuraikan
tersebut akan memiliki arti penting
strategis, apabila dipertimbangkan
dalam konteks geopolitik regional
dan global yang lebih luas. Para
perencana militer dan intelijen
di seluruh dunia sudah lama
mengantisipasi bahwa perubahan
iklim mungkin akan mempengaruhi
keamanan dan stabilitas.
Tampaknya semua mereka
sepakat bahwa perubahan iklim
akan meningkatkan kemungkinan
ketidakstabilan di dalam negeri,
dengan terjadinya perubahan akses
terhadap berbagai sumber nafkah
penghidupan dan sumberdaya
ekonomi vital. Ini bisa memicu dan
memperburuk ketegangan sosial.
Hal inilah yang menjadi
keprihatinan kunci bagi Indonesia,
mengingat sebagian wilayahnya akan
menjadi yang pertama mengalami
perubahan iklim permanen. Itu pun
masih ditambah dengan indikator
pengembangan ekonomi dan
sumberdaya manusia, yang masih
tertinggal. Cepatnya kedatangan
perubahan iklim ini juga mengancam
sumberdaya keanekaragaman hayati,
yang secara potensial sebetulnya bisa
menjadi aset ekonomi signifikan bagi
Indonesia di masa depan.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
37
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Mengenang Perlawanan
WHO selama hampir 50 tahun,
memberlakukan ketentuan
apabila ada penduduk yang
menderita penyakit influenza,
lalu kemudian meninggal,
maka virus dari penderita
tersebut sampelnya diambil
dan dikirim ke WHO CC.
Oleh: Hendrajit
38
P
ada 2005, dunia kesehatan
Indonesia gempar, karena
muncul penyakit baru, flu
burung namanya. Siti Fadilah Supari,
baru sekitar setahun menjabat
Menteri Kesehatan, tentu saja merasa
terpukul.
Namun jiwa hasrat dan passionnya yang sejatinya merupakan
seorang peneliti, rasa penasaran
untuk mengungkap apa yang
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
sesungguhnya terjadi di balik
penyebaran flu burung, jauh lebih
kuat daripada rasa gusarnya. Apalagi
sebelumnya pada 2004, flu burung
juga menerjang Vietnam, Thailand
dan Cina.
Namun bagi Supari, munculnya
flu burung, telah menyadarkan
dirinya, ada sesuatu yang tidak beres
dalam tata kelola kesehatan yang
ditangani oleh WHO. Bermula di saat
sudutpandang.com
Siti Fadilah Supari
balipost.com
Supari galau bagaimana mengatasi
penyebaran virus flu burung yang
begitu cepat, tiba-tiba berdatanganlah
para pedagang farmasi menawarkan
apa yang dinamakan rapid diagnostic
test yang sumbernya berdasarkan
virus strain Vietnam.
Dan ini yang kemudian
memancing kecurigaan Supari. Para
pedagang tersebut juga menawarkan
vaksin untuk menyembuhkan flu
burung. Yang tentunya sumbernya
juga berasal dari virus strain
Vietnam.
Buat Supari ini hanya berarti
satu hal, adanya ketidakadilan dalam
penanganan masalah kesehatan
di dunia internasional. Dan biang
keroknya adalah World Health
Organization alias WHO.
Betapa tidak. WHO selama
hampir 50 tahun, memberlakukan
ketentuan apabila ada penduduk yang
menderita penyakit influenza, lalu
kemudian meninggal, maka virus dari
penderita tersebut sampelnya diambil
dan dikirim ke WHO CC (WHO
Collaborating Center), untuk dibuat
seed virus. Dari seed virus inilah
kemudian digunakan untuk membuat
vaksin.
Dan ironisnya, pembuat vaksin
adalah perusahaan yang ada di
negara-negara industri maju,
negara-negara kaya yang tidak punya
kasus flu burung pada manusia.
Tragisnya lagi, vaksin itu kemudian
dijual ke seluruh dunia, termasuk ke
Indonesia.
Maka melalui tragedi flu burung
ini, kesadaran baru muncul pada
benak Supari. Dalam kapasitasnya
sebagai menteri Kesehatan, Supari
mulai mengambil kebijakan melarang
pengiriman virus influenza kepada
WHO. Karena Supari menaruh
kecurigaan terhadap skema GISN
(Global Influenza Surveilance
Network) yang dijadikan dalih WHO
untuk memaksa semua negara
anggota WHO untuk mengirim
viru influenza kepada organisasi
kesehatan dunia tersebut.
Masak iya, 110 negara di
dunia yang mempunyai kasus
influenza biasa (seasonal flu) harus
mengirimkan spesimen virus secara
sukarela, tanpa protes sama sekali.
Betapa tidak, virus yang diterima
GISN sebagai wild virus menjadi
milik GISN. Kemudian diproses
untuk risk assessment dan riset para
pakar. Di samping itu juga diproses
menjadi seed virus. Dan dari seed
virus dapat dibuat suatu vaksin,
dimana setelah menjadi vaksin,
didistribusikan ke seluruh dunia
secara komersial. Alangkah tidak
adilnya, begitu menurut pikiran
wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah
tersebut.
Selain gusar mengapa tak ada
satupun negara, termasuk Indonesia,
yang berani protes atas aturan yang
tidak adil tersebut. Alumnus Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada
tersebut juga mulai mencurigai
adanya konspirasi internasional di
balik flu burung tersebut.
Siapakah sesungguhnya yang
memperdagangkan virus seasonal
flu? Negara-negara penderita
mengirimkan virus dengan sukarela
ke GISN-nya WHO, tetapi mengapa
kemudian tiba-tiba perusahaan
pembuat virus memproduksinya ?
Dimana mulai diperdagangkan.
Dan ini yang paling penting, ada
hubungan apa antara WHO, GISN
dan perusahaan pembuat vaksin?
Pokoknya ada yang tidak beres lah.
Karena belakangan dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah ini
tahu, bahwa flu burung yang berasal
dari virus jenis H5N1, WHO juga
menerapkan peraturan yang sama.
Artinya, negara-negara yang diterjang
penyakit flu burung, maka harus
menyerahkan virus H5N1 ke WHO
CC. Tapi setelah itu? Negara pengirim
tidak pernah tahu, untuk apa dan
diapakah virus tersebut. Dan dikirim
kemana virus tersebut?
“Apakah akan dibuat vaksin
atau bahkan jangan-jangan akan
diproses menjadi senjata biologis?
Kepada siapa saya harus bertanya?
Apa hak dari si pengirim virus
yang biasanya adalah negara yang
sedang berkembang dan negara
miskin.” Begitulah kegusaran Supari
sebagaiman terdokumentasi dalam
buku karyanya bertajuk Saatnya
Dunia Berubah.
Sederet pertanyaan yang
berada di benaknya, mendorong
Supari meminta pendapat Sangkot
Marzuki, memang ahlinya untuk
menjawab soal ini. Menurut Marzuki,
ternyata para ilmuwan di dunia
tidak semuanya bisa mengakses
data sequencing DNA H5N1 yang
disimpan WHO CC, yang entah
bagaimana ceritanya, kok bisabisanya disimpan di Los Alamos
National Laboratory di New Mexico.
Terungkap bahwa selama ini data
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
39
sequencing H5N1 yang kita kirim ke
WHO hanya dikuasai oleh ilmuwanilmuwan di Los Alamos National
Laboratory, yang jumlahnya hanya
sedikit, barangkali hanya sekitar 15
grup peneliti. Yang menariknya lagi,
empat dari 15 berasal dari WHO CC,
dan sisanya entah berasal dari mana.
Barang tentu, fakta ini bikin
Supari shock. Karena laboratorium
Los Alamos ini berada dalam kendali
Kementerian Energi, Amerika Serikat
(AS). Dan di Los Alamos inilah, dulu
pada saat Perang Dunia II sedang
panas-panasnya, di laboratorium
inilah dirancang bom atom untuk
mengebom Hiroshima dan Nagasaki
pada Agustus 1945.
Tentu saja ketertutupan informasi
dan ketidakmampuan pihak luar
untuk mengakses apa yang terjadi
di Alamos, bisa berbahaya sekali.
Karena masyarakat tidak tahu
apakah virus H5N1 itu akan dibuat
vaksin, atau jangan-jangan malah
dibuat senjata kimia. Sepenuhnya
tergantung mereka-mereka yang
berwenang mengendalikan Los
Alamos seperti Kementerian Energi
dan Kementerian Pertahanan
(Pentagon).
Setelah memahami sepenuhnya
konteks sesungguhnya dari apa
yang mencuat di balik penyebaran
flu burung tersebut, Supari sejak
itu bertekad untuk membebaskan
ketertutupan infomasi ilmiah
tersebut. Maka dengan bantuan
dari Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia(AIPI), Supari dengan
didampingi oleh Sangkot
Marzuki, kemudian memutuskan
untuk menransparankan data
sequencing DNA virus H5N1 untuk
perkembangan ilmu pengetahuan
agar tidak dimonopoli oleh
sekelompok ilmuwan saja.
Langkah berikutnya, Supari
melayangkan surat kepada WHO
agar Indonesia, tentunya melalui
Kementerian Kesehatan, agar dapat
diberikan data sequencing virus
yang sempat menerjang Tanah Karo,
Sumatera Utara, beberapa waktu
lalu. Dan rupanya WHO untuk soal
ini menangapi positif. Tak lama
kemudian, WHO mengirim data
40
sequencing virus Tanah Karo.
“Maka sejak saat itu, 8 Agustus
2006, sejarah dunia mencatat bahwa
Indonesia mengawali ketransparanan
data sequencing DNA virus H5N1
yang sedang melanda dunia. Yakni
dengan cara mengirim data yang
tadinya disimpan di WHO, dikirim
pula ke Gene Bank,” begitu penegasan
penuh semangat dari Supari lewat
bukunya.
***
Kembali ke soal Alamos, ada yang
aneh dan misterius. Tak lama setelah
Supari menuntut data virus Tanah
Karo, laboratorium Los Alamos sudah
ditutup dan tidak ada lagi. Menurut
kabar yang santer terdengar,
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
penyimpanan data sequencing-nya
dipindahkan ke dua tempat, yaitu
GISAID dan sebagian ke BHS atau
Bio Health Security, suatu lembaga
penelitian senjata biologi yang berada
di bawah Kementerian Pertahanan
Amerika di Pentagon.
Mengerikan bukan? Karena itu
berarti 58 virus H5N1 Indonesia
juga tersimpan di sana. Bagaimana
WHO CC mengirimkan data
sequencing DNA ke Los Alamos?
Inilah yang mendasari kebijakan
Menteri Kesehatan Supari untuk
menolak mengirim virus influenza,
dan khususnya H5N1 kepada WHO.
Dan sini pula keanehan baru segera
terungkap.
“Mengapa yang saya tuntut WHO,
kok kemudian yang berhadapan
tino oktaviano/ aktual
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
dengan kita adalah negara adidaya
Amerika Serikat? Tadinya saya heran.
Tapi sekarang tidak heran lagi,” tutur
Supari.
Dalam analisis Supari,
skenarionya kemungkinannya seperti
ini: virus dari affected countries
(negara yang tertular) dikirim ke
WHO CC melalui mekanisme GISN.
Tetapi keluarnya dari WHO CC ke
Los Alamos melalui mekanisme yang
semua orang tidak tahu.
Dan di WHO CC, virus diproses
untuk dijadikan seed virus dan
kemudian diberikan ke perusahaan
vaksin untuk dibuat vaksin. Namun
ada kemungkinan yang jauh lebih
mengkhawatirkan. Karena bisa jadi
virus tersebut digunakan sebagai
bahan untuk membuat senjata kimia/
senjata biologis.
Atas dasar fakta-fakta tersebut,
Supari dalam kapasitas sebagai
menteri Kesehatan, sejak 20
Desember 2006, memutuskan untuk
menghentikan pengiriman spesimen
virus flu burung dari Indonesia ke
WHO CC, selama mekanismenya
masih mengikuti GISN.
Menurut Supari, mekanisme
GISN yang imperialistik tersebut
harus diubah menjadi mekanisme
yang adil dan transparan, sehingga
negara-negara penderita yang
notabene negara berkembang dan
miskin, tidak dirugikan seperti
sekarang ini.
Maka sejak saat itu pula,
gerakan Supari tidak sebatas
menyatakan sikap dan pendirian
pemerintah terhadap WHO,
melainkan melangkah lebih jauh lagi,
menggalang dukungan internasional
untuk memperjuangkan agendanya
tersebut. Berjuang melawan
ketidakadilan WHO.
Perlawanan Supari terhadap
WHO, rupanya benar-benar
menggetarkan pusat urat syaraf
(nerve center) WHO dan berbagai
komponen strategis AS yang berada
di belakang WHO. Sehingga WHO
kemudian menurunkan David
Heymann, asisten Direktur Jenderal
WHO yang menangani flu burung,
untuk mendesak agar Indonesia tetap
mengirimkan seasonal vaccine, yang
menurut Heymannn, Indonesia tidak
butuh-butuh amat.
Selanjutnya, Heymann juga
mendesak menteri Kesehatan agar
Indonesia patuh dengan menyetujui
dan mengikuti mekanisme GISN
dalam mengumpulkan virus H5N1.
Dia menjanjikan akan membantu
kebutuhan dana dan bantuan teknis
kepada Indonesia, asalkan tunduk
dan patuh pada mekanisme GISN
WHO.
Singkat cerita, Supari dengan
tegas menolak, dengan alasan
Indonesia sekarang punya agenda
sendiri yang berada di luar skema
WHO, apalagi yang mengacu
pada mekanisme GISN. Karena
WHO dalam pandangannya
ada kepentingan terselubung di
dalamnya.
Maka, pada Sidang World
Health Assembly (WHA) Mei 2007,
Supari mulai meluaskan gerakannya
melawan WHO secara internasional.
Dalam Sidang WHA-60 di Komisi
A, delegasi Indonesia mengajukan
draf resolusi berjudul Responsible
Practices for Sharing Avian
Inflluenza Viruses and Resulting
Benefits.
Dan hasilnya cukup
menakjubkan. Resolusi Indonesia
didukung 23 negara co sponsor,
yaitu Iran, Korea Utara, Vietnam,
Irak, Kuba, Palestina, Saudi Arabia,
Malaysia, Kamboja, Timor-Leste,
Sudan, Myanmar, Maldives, Peru,
Brunei Darussalam, Algeria, Qatar,
Laos, Solomon Islands, Bhutan,
Kuwait, Bolivia, dan Pakistan.
Amerika Serikat, melalui draf
resolusinya mengajukan judul
Mechanisme to Promote Access
to Influenza Pandemic Vacvine
Production, kemudian berbenturan
head to head dengan Indonesia.
Namun akhirnya Indonesia
menang, berkat dukungan 24
negara-negara anggota WHO,
mekanisme virus sharing menurut
GISN WHO dinyatakan tidak berlaku
lagi. Maka, dengan dukungan 24
negara, Indonesia tercatat sejarah
akhirnya mampu mengajukan
perubahan mekanisme atau aturan
dari organisasi global sekelas WHO.
Aturan GISN-WHO yang
sudah mapan selama 50 tahun dan
mengandung aroma ketidakadilan,
dan merugikan negara-negara
berkembang, akhirnya berhasil
direformasi berkat kepeloporan
Indonesia.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
41
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Bibit Pemusnah
Massal Gaya AS
Amerika Serikat nampaknya harus diwaspadai jika muncul
informasi berkaitan dengan fenomena penyakit menular.
K
alau kita menelisik kebijakan
depopulasi, atau strategi untuk
mengurangi jumlah penduduk
di dunia, sepertinya memang nyata
dan bukan omong kosong belaka.
Ada sebuah desain besar untuk
mengurangi jumlah penduduk. Bukan
melalui Program Keluarga Berencana
dengan motto: Cukup Dua Anak Saja.
Atau program menganjurkan aborsi
42
seperti yang diserukan oleh Nelson
Rockefeller.
Melainkan melalui pemusnahan
masal penduduk secara terencana
melalui perang, kelaparan akibat
kelangkaan pangan, dan penyebaran
penyakit. Namun, masa iya sih
ada orang atau sekelompok orang
yang begitu teganya melakukan
kebiadaban semacam itu?
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Mungkinkah virus flu babi atau
flu burung bisa sedemikian rupa
berbahayanya, sebagai bagian dari
skenario besar memusnahkan jumlah
penduduk?
Menurut penuturan Jerry D Gray,
nampaknya hal tersebut merupakan
sebuah keniscayaan ketimbang
sekadar sebuah kemungkinan. Gray,
melalui bukunya yang memikat
indiancountrytodaymedianetwork.com
Oleh: Hendrajit
bloomberg
bertajuk Deadly Mist, cukup
membantu untuk melacak lebih jauh
fenomena flu babi dan bahkan flu
burung, yang sempat menjadi berita
besar beberapa tahun yang lalu.
Catatan Gray, dengan merangkum
beberapa sumber, Amerika Serikat
(AS) nampaknya harus diwaspadai
jika muncul informasi berkaitan
dengan fenomena penyakit menular.
Dia menambahkan, AS perlu
dicurigai dalam menyebarnya ruparupa penyakit menular seperti flu
burung, AIDS, dan lain sebagainya.
Dalam paparannya, Gray sempat
mengungkap sebuah informasi yang
mengejutkan. Bahwa pada 1738,
ketika pihak tentara Amerika sedang
gencar-gencarnya menaklukkan suku
asli Amerika Cherokee (Indian),
beredar kabar Amerika melakukan
tindakan biadab dengan menjangkiti
suku Cherokee melalui benda-benda
yang telah terinfeksi atau infected
goods.
Alhasil, suku Cherokee yang
sedang menjadi target operasi militer
Amerika untuk dibasmi tersebut,
mengalami guncangan pengurangan
penduduk secara besar-besaran.
Karena melalui penyebaran bendabenda yang telah terinfeksi tersebut,
banyak warga Cherokee yang
terkena penyakit campak. Sehingga
praktis jumlah penduduk Cherokee
berkurang hampir setengahnya dalam
kurun waktu hampir setahun.
Melalui berbagai dokumen yang
dihimpun Gray, terungkap bahwa
salah satu benda yang telah terinfeksi
yang kemudian disebar ke kalangan
penduduk Cherokee adalah yang
kemudian dikenal ‘Selimut Campak’.
Jadi, kalau sekarang warga
dunia menghujat AS karena telah
menggunakan senjata kuman atau
biological weapon, nampaknya
di abad ke-16 AS telah merintis
penyebaran ‘Selimut Campak’ sebagai
sebuah proyek perintis (pilot project)
penggunaan senjata kuman.
Caranya? Dengan mengirimkan
selimut-selimut dan handuk-handuk
yang telah terinfeksi kepada IndianIndian yang mengepung benteng,
sehingga menimbulkan epidemik di
antara mereka. Kalau informasi Gray
ini benar, tak pelak lagi inilah kali
pertama AS meluncurkan sebuah fase
awal perang biologi. Seperti yang AS
lakukan di Irak dan Afghanistan.
Mau bukti yang lebih otentik?
Gray melalui bukunya yang sama,
mengutip sebuah dokumen sejarah
maha penting. Dalam suratnya
kepada Kolonel Henry Bouqeuet,
komandan Angkatan Bersenjata
Inggris, seorang komandan tempur
tentara AS bernama Jenderal
Amherst bertanya, ”Tidak bisakah
diatur suatu cara bagi pengiriman
bibit campak kepada suku-suku
Indian yang tidak menyenangkan
itu? Dalam hal ini kita harus
menggunakan berbagai strategi untuk
dapat mengurangi jumlah mereka.“
Tentu saja ini membuktikan
dengan jelas dan gamblang bahwa
penyebaran berbagai kuman maupun
penyakit menular sudah dijadikan
modus operandi yang diandalkan
Amerika untuk membasmi
musuh-musuhnya secara tidak
berprikemanusiaan.
***
Selama ini, berbagai kalangan
mengecam keputusan Presiden
George W Bush menginvasi
Afghanistan pada 2001 dan Irak pada
2003. Dan, beberapa pakar militer
dan pertahanan menuding AS telah
menggunakan senjata biologis untuk
menghancurkan musuh-musuhnya.
Tapi tahukah anda bahwa
AS sudah menerapkan kebijakan
penggunaan senjata biologis
dalam peperangan sejak abad ke16? Jenderal Armherst, dalam
suratnya kepada Kolonel Henry
Bouquet tertanggal 16 Juli 1763,
telah mengesahkan perang biologi
sebagai kebijakan resmi Amerika,
dan karenanya, telah memerintahkan
penyebaran selimut-selimut yang
telah terinfeksi penyakit campak
untuk memusnahkan para Indian.
Dan menyarankan kolonel
Inggris tersebut, untuk mengusulkan
metode-metode lain yang dapat
memusnahkan ras-ras dianggap
layak untuk dibasmi seperti suku
Cherokee. Bukti lain pun tak kalah
mengagetkan. Pada 1990, angkatan
bersenjata AS mulai bereksperimen
dengan berbagai macam senjata
biologi, sebagian diantaranya
digunakan terhadap tahanan perang
baik warga negara AS maupun asing.
Para korban termasuk lima
orang tahanan warga Filipina yang
tercemar berbagai penyakit, dan
29 tahanan yang secara sengaja
ditularkan penyakit beri-beri. Singkat
cerita, berbagai pengembangan dan
percobaan yang intensif atas senjata
kimia dan biologi, telah dilakukan
secara rutin di AS, Inggris, dan
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
43
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
***
Jerman.
Pada 1916, ketika terjadi perang
dunia pertama, kekuatan sekutu,
yang berarti dimotori oleh AS dan
Inggris, menggunakan kombinasi
gas phosgene dan khlor sepanjang
17 mil (273 kilometer) di depan,
yang kemudian menyebar sepanjang
19,3 kilometer di belakang garis
pertahanan Jerman, sehingga
membunuh semua orang dan
segalanya.
Pada 1920-an dan 1930an, angkatan bersenjata AS
menggunakan gas mustard terhadap
laki-laki, perempuan dan anak-anak
di Filipina dan Puerto Rico yang
menentang pendudukan AS di kedua
negara tersebut.
***
Lalu bagaimana halnya dengan
penyebaran flu burung dan flu
babi yang sekarang ramai jadi
pemberitaan berbagai media? Lagilagi menurut studi yang disusun
Gray, motif AS mudah ditebak.
Rezim George W Bush misalnya,
dan tentunya para kroninya seperti
Wakil Presiden Dick Cheney,
mantan Menteri Pertahanan Donald
Rumsfeld, ternyata menguasai
beberapa perusahaan farmasi.
Setiap tahun pemerintah AS
menakut-nakuti atau meneror
44
setengah dari penduduk AS dengan
adanya wabah flu dan penyakitpenyakit lainnya. Sehingga warga AS
dengan ketakutan mereka membeli
tumpukan obat-obatan dan vitamin
dari perusahaan-perusahaan yang
mana para kroni Bush duduk
sebagai komisaris dan CEO beberapa
perusahaan farmasi tersebut.
Ini memang bermotivasi
ekonomi-bisnis. Terbukti ketika AS
dilanda kepanikan akibat serangan
anthrax melalui surat-surat berisi
spora anthrax, menyusul terjadinya
serangan teroris 11 September 2001,
warga AS beramai-ramai mulai
memborong obat-obat antibiotik
untuk melindungi diri.
Menurut sebuah data, penjualan
antibiotik Cipro produksi Bayer sempat
meningkat drastis hingga 1.000%.
Setiap orangnya membelanjajkan
dananya sebesar USD 700 per orang
untuk persediaan dua bulan.
Bayer, menurut sejarahnya,
ternyata punya tali-temali dengan
George H W Bush, ayah kandung
Presiden George W Bush. Dialah
rekanan bisnis Bayer, investor utama
di Carlyle Group, sebuah korporasi
yang melibatkan para petinggi Partai
Republik mulai dari Ronald Reagan,
HW Bush hingga Bush junior yang
menjadin presiden AS antara 20002008.
Bayer sebelumnya merupakan
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Orang biasanya kalau dengar
AIDS, adalah penyakit kelamin yang
tertular melalui hubungan seksual
dengan sesama jenis, atau hubungan
seksual dengan wanita pekerja seks.
Tapi tahukah anda bahwa pada
1960-an, ilmuwan-ilmuwan di bawah
georgewbushlibrary.smu.edu
sebuah perusahaan kimia bernama
IG Farben, yang ternyata sebuah
perusahaan milik NAZI semasa
Jerman di bawah rezim fasis Adolf
Hitler. Masuk akal jika banyak yang
curiga bahwa Bayer secara diam-diam
telah mendukung terjadinya aksiaksi terorisme berskala besar demi
untuk meraup keuntungan ekonomi
dan bisnis. Sehingga seorang pakar
terkemuka Dr Howard Horowitz
dengan tanpa ragu memberi
label bagi Bayer dan perusahaanperusahaan farmasi lain sebagai
White Collar Terrorists.
aktual/ istimewa
pengawasan CIA, di divisi Operasi
Khusus Fort Detrick, mengembangkan
penyakit-penyakit yang menyerang
sistem imum tubuh manusia.
Pada 1969, DR Robert MacMahan
dari Departemen Pertahanan AS
meminta dan menerima dana USD
10 juta dari Kongres AS untuk
mengembangkan agen biologi buatan
yang tidak ada imunitas alami yang
dapat menahannya.
Ternyata, inilah agen biologi yang
kelak terkenal dengan adanya epidemi
dunia yang disebut AIDS (Aquired
Imune Deficiency Syndrome). Tujuan
dari penelitian ini sangat jelas. Melalui
penyebaran virus HIV ini dapat
mengurangi penduduk suatu wilayah
besar dengan cara membunuh ratusan
juta orang.
Marilah kita renungkan
pernyataan mantan Gubernur Bank
Dunia Robert McNamara. Bahwa
untuk menekan laju pertambahan
penduduk dunia hanya ada dua cara.
Menurunkan tingkat kelahiran dengan
sangat cepat atau tingkat kematian
meningkat. Tidak ada cara lain.
Apakah ini yang mendasari AS
menciptakan berbagai virus dan
wabah penyakit ke seluruh dunia?
Menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Yang pasti, saat ini di Afrika terdapat
12 Juta anak yatim yang terkena
AIDS. Sebanyak 50% wanita juga
mengidap AIDS. Lebih dari 25 juta
orang telah terbunuh karena AIDS
sejak 1981.
Bagaimana dengan Flu Babi.
Menarik bahwa seorang ilmuwan
Islam kelahiran India, Sayyid Saeed
Akhtar Rizvi, telah mengingatkan
warga AS mengenai bahaya dari
daging babi. Namun media massa
AS tidak menganggap penting
peringatan Rizvi.
Padahal menurut Rizvi, satu dari
enam orang AS mempunyai cacing
dalam ototnya karena mengonsumsi
daging babi yang terinfeksi Trichina.
Mengapa media AS tidak perduli?
Mudah saja jawabnya. Pemerintah
AS yang banyak dipengaruhi oleh
kepentingan berbagai perusahaan
farmasi seperti Cipro, ingin warganya
sakit, dan kemudian membeli banyak
sekali obat dari perusahaan farmasi
monopoli milik keluarga Bush dan
para kroninya dari Partai Republik.
***
Apa iya segitu teganya para
pengusaha farmasi dan pejabat tinggi
Gedung Putih menerapkan strategi
merusak kesehatan masyarakat dunia
untuk mengurangi jumlah penduduk?
Percaya atau tidak, kenyataannya
rakyat AS sendiri juga jadi sasaran
program anti kemanusiaan tersebut?
Berbagai fakta yang berhasil
dihimpun tim riset Aktual terungkap
bahwa di AS sendiri sekarang
terdapat 50 juta orang yang minum—
yang diizinkan oleh pemerintah AS—
yang dengan sengaja dikontaminasi
oleh fluoride. Padahal kita tahu
fluoride merupakan zat beracun dan
bahkan berbahaya dalam jangka
panjang karena efek sampingnya,
sehingga berbahaya bagi kondisi
kesehatan tubuh manusia.
Bukan itu saja. Ada banyak
air minum di AS yang diberi label
‘aman untuk diminum’, ternyata
juga dikontaminasi oleh klorida
yang masuk kategori zat beracun
juga. Bahkan dikhawatirkan juga
mengandung sejumlah kecil arseni
yang tentunya sudah pasti beracun
dan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Bagi Jerry D Gray, semua cerita
tersebut merupakan bagian integral
dari program mengurangi jumlah
penduduk. Karena itu penyebaran
berbagai jenis penyakit seperti flu
burung, flu babi, AIDS, virus ebola,
dan sebagainya, harus dibaca sebagai
desain dan rekayasa yang terencana
dan sistematis, untuk mengurangi
penduduk.
Maka bisa disimpulkan bahwa
AS saat sedang dalam proses
menginfeksi sebagian besar
penduduk dunia melalui penyebaran
penyakit maupun bahan-bahan kimia
yang berbahaya.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
45
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Sukarno kemudian merintis
pembangunan kota-kota
baru dengan pilot project
Palangkaraya dan Sampit.
Seluruh jalan Palangkaraya
dibuat lurus-lurus dan menuju
satu bundaran besar.
Oleh: Dhia Prekasha Yoedha
M
engenai urusan demografi,
Soeharto sangat berbeda
jauh dengan Sukarno. Dalam
otobiografinya, Soeharto terbukti
lebih mengutamakan keseimbangan
penduduk dengan wilayah dan
pembangunan.
Program Keluarga Berencana
adalah salah satu bukti kongkret
dari strategi pemikirannya. Soeharto
meski telah menaklukan Sukarno,
namun masih risau dengan segala
bentuk persebaran kekuatan wilayah.
Soeharto yang berasal dari
Kemusuk, Yogyakarta bertindak
seperti Amangkurat I yang paranoid
terhadap pertkembangan kekuatan
pesisir. Sehingga, Soeharto selalu
berupaya menarik seluruh kekuatan
46
modal dan manusia ke satu pusat,
yaitu Pulau Jawa.
Padahal Jawa sejak lama
disiapkan Sukarno sebagai pulau
khusus lumbung pangan dan
pariwisata. Pulau peristirahatan.
Namun akibat politik Soeharto
sekarang Jawa malah jadi pusat
segala-galanya. Bahkan jadi pulau
terpadat sedunia yang tidak lagi
memiliki kenyamanan sebuah 'surga
khatulistiwa'. Sementara Kalimantan
dibiarkan kosong melompong.
Sulawesi terbengkalai, Maluku dan
Irian terabaikan.
Banyak orang yang tak tahu
bahwa Sukarno itu presiden yang
amat mengerti tata ruang kota
dan tata ruang wilayah geopolitik.
Sukarno pernah mendesain seluruh
wilayah Indonesia dengan bagianbagian pembangunan, dalam satu
bagian dari dokumen Deklarasi
Ekonomi Djuanda 1960.
Sukarno sebagai pemikir besar,
bukan hanya mendesain patungpatung seperti di Eropa Timur.
Sukarno juga mendesain kota-kota
besar masa depan Indonesia. Pada
1958, setelah pengusiran warga
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Belanda dan pengambilalihan
perusahaan modal Belanda, sebagai
bagian pernyataan Indonesia siap
perang merebut kembali Irian Barat,
Sukarno telah merancang Jakarta
menjadi kota tempur. Yaitu seperti
Singapura, di mana seluruh bujur
jalannya lurus-lurus dan lebar sekali,
sebagaimana dulu dipersiapkan
Inggris sebagai markas untuk
penguasaan wilayah Asia Tenggara.
Bagi Sukarno, stabilitas Asia
Tenggara amat mutlak demi
melepaskan Indonesia dari politik
ketergantungan modal dan politik
invasi wilayah-wilayah produk.
Perspektif geopolitik dan tata ruang
Sukarno ini pernah disampaikan
kepada Djuanda. "Amerika sekarang
tak lebih dengan Belanda, mereka
tak berminat terhadap kesatuan
wilayah, Mereka hanya berminat
wilayah-wilayah kaya modal,
wilayah produktie. Inilah yang
menyamakan mereka dengan
Belanda di tahun 1947 di mana
agresi militer mereka dinamakan
dengan sandi "Operatie Produkt."
Wilayah-wilayah yang jadi
prioritas Sukarno setelah siap
penasoekarno.wordpress.com
Geopolitik dan Tata Ruang
Sukarno Versus Soeharto
hollywoodtop99.blogspot.com
perang dengan Belanda adalah Irian
Barat. Mengembalikan Irian menjadi
satu bagian utuh Negara Kesatuan
RI adalah syarat mutlak agar bangsa
Indonesia menjadi paling kuat di
Asia. Kalimantan juga menjadi
perhatian penting Sukarno. Awalnya
Semaun yang menyarankan tentang
perpindahan ibukota. Saran dari
tokoh PKI yang dikenal juga sebagai
konseptor utama atas tatanan ruang
kota-kota satelit Sovjet Uni di wilayah
Asia Tengah, ini disambut antusias
Sukarno. Kemudian selama setahun
penuh Sukarno mempelajari soal
Kalimantan itu, sehingga Sukarno
berkesimpulan, “masa depan dunia
adalah pangan, sumber minyak dan
air. Pertahanan militer bertumpu
pada kekuatan Angkatan Udara.”
Sukarno pun lalu membagi
kekuatan besar pertahanan nasional
dalam dua garis pokok. Pertahanan
Laut di kawasan Timur Indonesia
dengan pusat armada di Biak (mirip
dengan garis geopolitik Douglas
Mac Arthur). Pertahanan Udara di
Kalimantan.
Kemudian Sukarno mencari
kota yang tepat untuk menjadi
'Pusat Kalimantan'. Sukarno pun
menunjuk satu titik di tepi Sungai
Kahayan sebuah pasar bernama Pasar
Pahandut, “Ibukota RI dimulai dari
sini”.
Apa yang dilakukan Sukarno
ini mirip ucapan Herman Willem
Daendels di depan Asisten Bupati
Sumedang saat membangun jalan
darat Pos Selatan untuk gudang
arsenal Hindia-Prancis. Daendels
yang ketika itu ia menunjuk satu
tempat yang kini dikenal sebagai
Bandung. Bandung jadi titik nol
wilayah pertahanan Jawa.
Untuk itu Sukarno kemudian
merintis pembangunan kotakota baru dengan pilot project
Palangkaraya dan Sampit. Seluruh
jalan Palangkaraya dibuat lurus-lurus
dan menuju satu bundaran besar.
Sehingga, bila perang melawan
Inggris benar terjadi maka jalan-jalan
itu diperlebar sampai empat belas
jalur guna pendaratan pesawat Mig21
yang diborong dari Sovjet Uni.
Rencana tata kota itu telah
dirancang sampai dengan 1975.
Presiden Sukarno juga menyusun
dasar-dasar kota administrasi
provinsi dibantu eks Gubernur Jawa
Timur RTA Milono. Pembangunan
tata ruang Kota Palangkaraya diatur
amat teliti, sampai sekarang tata
ruang kota Palangkaraya paling rapi
di Indonesia. Begitu pula Jakarta juga
akan tetap dibangun untuk
display ruang atau model kota
modern. Jakarta akan dijadikan
pusat kota jasa internasional.
Sementara Palangkaraya menjadi
pusat pemerintahan dan pertahanan
militer udara. Biak di Irian Barat jadi
pertahanan militer laut, dan Bandung
jadi pusat pertahanan militer darat.
Sehingga dalam Visi Sukarno,
pada 1975 Indonesia akan jadi bangsa
terkuat di Asia dan menjadi salah satu
negara adikuasa dunia dalam konteks
the big five, Amerika Serikat, Inggris,
Sovjet Uni dan Jepang. Jepang dan
Cina menurut Sukarno, masih bisa di
bawah Indonesia. Dan Indonesia jadi
negara terkuat di Asia memimpin tiga
zona wilayah. (Asia Tenggara, Asia
Selatan dan Asia Timur)
Saat penyusunan tata ruang itu
Sukarno juga menyiapkan cetak biru
besar rancangan tata ruang negara
dari Sabang sampai Merauke. Antara
Pulau Sumatera-Jawa dan Bali akan
dibangun terowongan bawah tanah.
Rencana membuat channel seperti di
Selat Inggris itu tetap diprioritaskan
Sukarno bahkan hingga menjelang
kejatuhannya pada tahun 1966.
Sementara untuk pusat pelabuhan
dagang, oleh Sukarno bukan
diposisikan di Jawa. Tetapi nun di
sepanjang pesisir Sumatera UtaraKalimantan-Sulawesi, Untuk itu
Sukarno mempersiapkan rangkaian
pelabuhan yang disebut sebagai ‘Zona
Tapal Kuda’.
Wilayah Jawa dan Bali dijadikan
pusat lumbung pangan. Namun Jawa
kini pusat segala-galanya. Bahkan
jadi pulau kota terpadat sedunia yang
tak senyaman 'surga khatulistiwa'.
Kalimantan hanya digunduli
dibiarkan kosong melompong. Semua
akibat ketakutan Soeharto atas segala
bentuk desentralisasi dan persebaran
kekuatan wilayah. Soeharto
yang jenderal TNI AD ini sangat
didominasi oleh matra benua, yang
merasa takut pada kekuatan maritim
dan dirgantara.
Alhasil rancangan tinggal
rancangan. Sang penata ruang,
Sukarno pada 1967 jatuh dari
tampuk kepresidenan. Tanggal 21
Juni 1970, pemimpin besar revolusi
ini menghembuskan nafas terakhir,
setelah tiga tahun menjadi tahanan
rumah dalam kondisi sakit parah tanpa
perwatan medis yang selayaknya.
Meski telah meninggal, namun
kharisma dan prinsip berdikari
Sukarno tetap ditakuti Orde Baru.
Karena itu Soeharto menolak
Sukarno berkubur di Bogor. Makam
Sukarno diasingkan ke Blitar.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
47
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Politik Pangan
Sukarno Dan
Soeharto
Alhasil, meski Orde Baru Soeharto dikecam karena penuh korupsi
dan pelanggaran berat hak asasi manusia, namun perkembangan
ekonomi di bawah kendali Soeharto banyak dipuji para ekonom Barat.
B
eda kepemimpinan semasa
era kepresidenan Sukarno
dengan Soeharto, ternyata
bukan sekedar pada gaya dan arah
tujuan kepentingan politik masingmasing. Cara pandang mereka
berdua berbeda kontras dalam ihwal
kependudukan dan pangan.
Kontradiksi politik pangan dan
kependudukan itu oleh sejarahwan
Amerika, Theodore Friend dalam
Indonesian Destinies terbitan The
Belknap Press of Harvard University
Press (2003) dilukiskan secara
gamblang sebagai “alih-alih mengisi
perut (orang Indonesia), (Soekarno)
mencoba untuk mengobarkan
imajinasi mereka..." sedangkan
Soeharto melanjutkan dengan "...
mengolah perut penuh (namun)
semangat kosong”.
Meski menghadapi sejumlah
masalah perekonomian sejak awal
1960-an, namun di bawah komando
Pemimpin Besar Revolusi Sukarno,
bangsa Indonesia justru penuh gelora
nasionalisme dan retorika revolusi.
Bahkan meski kondisi pangan
nasional sempat kritis, Sukarno
masih bersikap tegas menolak
bantuan pangan dari USAID dengan
kalimat lantang: “Go to hell with
your aid”. Mayoritas rakyat masih
tetap bersemangat guna mewujudkan
prinsip Berdikari (berdiri di atas kaki
sendiri) dalam ekonomi.
Dalam kaitan sumber daya
manusia, Sukarno meyakini bahwa
dengan memiliki banyak penduduk
justru Indonesia bisa meningkatkan
48
peran di kancah internasional
sebagai pemimpin dunia ke tiga. Bagi
Pemimpin Besar Revolusi ini banyak
penduduk itu merupakan sumber
proses pembangunan. Sehingga
Sukarno setuju dengan kebijakan
beranak banyak.
Bahkan pada 1963, ketika
perekonomian nasional Indonesia
tengah menghadapi kritis, Sukarno
masih terus berpidato: “jika
bangsa yang hidup di gurun pasir
dapat menyelesaikan masalah
ekonominya, kenapa kita tidak.
Kekayaan alam kita cukup, malah
banyak yang belum diolah. Kita
memiliki buruh yang berlimpah
dengan 100 juta penduduk..” (Bung
Karno Penyambung Lidah Rakyat
Indonesia, an autobiografie as told as
to Cindy Adam, 2009:159)
Masa kepresidenan yang dijalani
Sukarno memang resmi 22 tahun.
Tapi wewenang Sukarno sebagai
Kepala Pemerintahan tak sampai
delapan tahun. Selama 14 tahun
sebelumnya, Sukarno praktis
hanya ‘Presiden Pajangan’ dengan
kewenangan terbatas selaku Kepala
Negara. Karena sejak 14 November
1945 kekuasaan eksekutif diambil alih
Perdana Menteri Sutan Sjahrir, lalu
Amir Sjarifoedin Harahap, kemudian
Mohamad Hatta, hingga seterusnya
sampai masa Perdana Menteri ke 11,
Djuanda Kartawidjaya.
Sukarno baru menjadi presiden
penuh lagi sejak Dekrit Presiden
5 Juli 1959 yang menyatakan
pemberlakuan kembali UUD 1945.
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Proklamator Kemerdekaan ini
kembali memegang tampuk pimpinan
eksekutif setelah memulihkan sistem
presidensil sebagaimana amanat
yang termaktub dalam UUD 1945.
Itu pun tidak genap delapan tahun,
karena sejak 25 Juli 1966 kekuasaan
eksekutif Sukarno mulai digerogoti
Jenderal Soeharto selaku Ketua
Presidium Kabinet Ampera I yang
secara de facto bertindak selaku
Perdana Menteri.
Berbeda dari Sukarno, Soeharto
setelah berhasil mengkondisikan
MPRS agar melantiknya jadi Pejabat
Presiden sekaligus menggusur
Sukarno pada 22 Februari 1967
dengan dalih menghilangkan dualisme
kepemimpinan, maka pemerintahan
orde baru yang dipimpinnya pun
bersikap pragmatis. Jenderal proBarat ini berkukuh menstabilkan
ekonomi dan menciptakan
pemerintahan pusat yang kuat.
Terlihat perbedaan mencolok cara
pandang Sukarno dengan Soeharto.
Sang proklamator kemerdekaan
yang berkuasa semasa Perang Dingin
antara Blok Barat Amerika dkk versus
Blok Timur Soviet dkk ini, lebih
mengutamakan pembangunan watak
aktual/ istimewa
Oleh: Dhia Prekasha Yoedha
dan mentalitas bangsa (nation and
character building) melalui Politik
Trisakti. Yaitu mencakup program
Berdaulat dalam Politik, Berdikari
dalam Ekonomi, dan Berkepribadian
dalam Kebudayaan.
Sebaliknya Soeharto yang
didukung penuh Blok Barat justru
menekankan state building atau
pembangunan negara dengan Trilogi
pembangunan. Yaitu Stabilitas
Politik, Pertumbuhan Ekonomi, dan
Pemerataan Pembangunan.
Perbedaan ini terutama akibat
kontradiksi pemahaman ideologis
atas Pancasila. Bagi Sukarno selaku
penggali dasar negara, Pancasila
adalah jalan penggalangan massa
aksi menuju sosialisme Indonesia.
Sebaliknya Soeharto menjadikan
Pancasila sebagai justifikasi
kewenangan guna mengendalikan
rakyat agar mau bersikap toleran
dengan menjadikan dasar negara
ini sebagai pedoman perilaku moral
individual sehari hari.
Jika Sukarno lebih menonjolkan
Pancasila dari perspektif
Marhaenisme, Soeharto menafsir
Pancasila sebagai bentuk perwujudan
dari falsafah Nusantara (baca Jawa)
yang menghendaki harmoni dalam
mencapai revolusi hijau. (Cindy
Adam,2009: 160-161)
Soeharto, yang dijuluki media
barat yang hingga kini tak mampu
menafsirkan secara pas apa makna
senyum dia sebagai the smiling
general melalui Politik Pintu
Terbuka, membuka luas Indonesia
bagi kepentingan modal asing
dengan menawarkan berbagai
fasilitas kemudahan, mulai dari masa
tenggang bebas pajak, meski dengan
dibarengi menekan kebebasan dan
hak-hak buruh.
Beranjak dari produk hukum
pertama UU No 1 Tahun 1967
tentang Penanaman Modal Asing,
Soeharto banting setir meninggalkan
politik ekonomi Berdikari. Dengan
mengundang modal asing, Soeharto
lalu mulai menggenjot program
swasembada pangan yang dibarengi
penggalakan keluarga berencana
secara masif guna pengendalian laju
pertumbuhan penduduk. Yang penting
asal banyak investor asing masuk
membuka industri substitusi impor.
Proyek PMA pertama yang masuk
pada tahun 1967 itu adalah perusahaan
Australia yang bergerak di bidang
pangan guna memproduksi susu
Indomilk. Sang jenderal ini kemudian
di Bandung juga berhasil membangun
pabrik kondom terbesar di dunia.
Jika Sukarno mengandalkan
kesatuan front nasional yang
berunsurkan elemen Nasakom
(Nasionalis, Agama, Komunis – baca
Sosialis), maka Soeharto bertumpu
pada asas monoloyalitas yang terdiri
dari tiga andalan utama, yakni ABRI,
Birokrasi dan Golkar.
Bila Sukarno bermain trapeze
dalam akrobat politik antar TNI-AD
versus PKI, maka Soeharto bermain
di antara tarik menarik kepentingan
para teknokrat dukungan Barat
dengan tuntutan para pengusaha
lokal, baik yang pribumi maupun
keturunan Tionghoa.
Alhasil, meski Orde Baru Soeharto
dikecam karena penuh korupsi dan
pelanggaran berat hak asasi manusia,
namun perkembangan ekonomi
di bawah kendali Soeharto banyak
dipuji para ekonom Barat.
Soeharto yang berhasil
mengkonsolidasi faksi kelompok militer
sayap kanan TNI, memahami benar
bagaimana keampuhan pengalaman
selama mengadopsi struktur komando
regional dalam operasi tertutup di
dalam menyelundupkan bahan pangan
guna memenangkan loyalitas penduduk
pedesaan. Terutama ketika Indonesia
dilanda krisis kelangkaan bahan
pangan.
Untuk itu guna menjamin
ketersediaan pangan minimum,
Soeharto dalam memperjuangkan
program swasembada beras sejak
awal berani menentang saran Bank
Dunia dan IMF yang disuarakan oleh
para teknokrat, agar Indonesia tidak
usah melanjutkan agenda program
Sukarno dalam membangun sejumlah
pabrik pupuk.
“Itu sikap nasionalistik Presiden
Soeharto,” kata Ketua Badan
Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan
Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (BP-7) Ruslan
Abdulgani, suatu kali kepada Aktual.
Namun Ruslan, juru bicara
ideologis Soeharto, tidak bisa
membantah pendapat sanggahan,
bahwa sikap Soeharto sebenarnya
lebih didorong oleh motif
mengamankan kelanggengan
kekuasaan Orde Baru. Keberatan
lembaga keuangan internasional
Blok Barat membiayai pembangunan
pabrik-pabrik pupuk (yang semula
dirancang Sukarno) dengan
menyarankan lebih baik Indonesia
mengimpor pupuk asal Filipina atau
Thailand, dinilai Soeharto malah bisa
membahayakan posisi dia.
Sehingga dengan dalih guna
memastikan jaminan keamanan
kepentingan modal asing, tuntutan
Soeharto melanjutkan pembangunan
pabrik pupuk lokal demi menjamin
mewujudkan program swasembada
pangan, akhirnya dituruti Widjojo
Nitisastro dkk.
Ruslan yang juga mantan “Jubir
Usman” atau Usdek Manipol
semasa Sukarno, yaitu UUD 1945,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, Ekonomi Terpimpin,
Kepribadian dalam Kebudayaan
dan Manifesto Politik itu, mengakui
bahwa Soeharto memang mahir
dalam meyakinkan kalangan donatur
dari negara-negara Blok Barat.
Kemudian terbukti, berkat
pabrik pupuk dalam mewujudkan
swasembada pangan, khususnya
beras, itu Soeharto mampu
membentuk pola keseimbangan
antara masyarakat desa selaku
produsen dengan masyarakat kota
selaku konsumen, melalui peran
BULOG (Badan Urusan Logistik),
KUD dsb. Sehingga tidak muncul
bahaya kelaparan massal yang bisa
memicu pembrontakan, dan juga
tidak akan tersedia waktu cukup yang
bisa menciptakan sikap kritis akibat
menikmati rasa kenyang.
Dengan politik animalisasi
rakyat dari sisi pencatuan sistemik
pola konsumsi pokok rakyat
itu, Soeharto berkat kombinasi
program swasembada pangan dan
poengendalian laju pertumbuhan
penduduk, mampu bertahan selama
tiga dasawarsa.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
49
LAPORAN UTAMA LEDAKAN PENDUDUK
Penduduk Bertambah,
Minyak Menipis
Cadangan minyak terbukti di Indonesia menurun lebih dari
1,9 miliar barel sejak 1992, yang merupakan penurunan paling
tajam di Asia.
P
ertumbuhan jumlah penduduk
Indonesia setiap tahun terus
meningkat. Begitu pula dengan
dengan pertumbuhan ekonomi.
Indonesia berkepentingan untuk
mengelola dan menggunakan energi
seefektif dan seefisien mungkin.
Jika diasumsikan rata-rata
pertumbuhan kebutuhan listrik
sebesar 7% per tahun selama kurun
waktu 30 tahun, maka konsumsi
listrik akan meningkat dengan
tajam. Contohnya pada sektor rumah
tangga, konsumsi akan meningkat
dari 21,52 Gwh pada 2000 menjadi
sekitar 444,53 Gwh pada 2030.
Terdapat empat sektor utama
pengguna energi, yaitu sektor
rumah tangga, komersial, industri
dan transportasi. Saat ini pengguna
energi terbesar adalah sektor industri
dengan pangsa 44,2%. Konsumsi
terbesar berikutnya adalah sektor
transportasi dengan pangsa 40,6%,
diikuti dengan sektor rumah tangga
sebesar 11,4% dan sektor komersial
sebesar 3,7%.
Sampai saat ini, sumber energi
yang digunakan sebagian besar masih
berasal dari fosil, yaitu minyak bumi
sebesar 46,9%, batubara 26,4%, dan
gas alam 21,9%. Sementara tenaga air
(hidro) dan energi terbarukan lainnya
hanya sekitar 4,8% dari total sumber
daya energi yang termanfaatkan.
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM)
memperkirakan, kebutuhan
energi akan meningkat tajam pada
2025. Hal tersebut seiring dengan
peningkatan populasi penduduk serta
pertumbuhan ekonomi global.
“Pertumbuhan energi di
50
Indonesia baru sebesar 7-8%. Untuk
listrik saja, kita butuh membangun
5000 MW setiap tahun dan itupun
masih banyak hambatan-hambatan
yang terjadi," ujar Staf Ahli Menteri
ESDM Bidang Kelembagaan dan
Perencanaan Strategis, Wiratmaja
Puja, dalam diskusi Menguak
Masalah dan Solusi Industri Hulu
Migas Indonesia, di Jakarta, Rabu
(20/11).
Menurut Wiratmaja,
permasalahan yang menghambat
seperti adanya tumpang tindih lahan,
terbitnya berbagai peraturan dan
kebijakan di tingkat daerah, capping
cost recovery, azas cabbotage,
masalah perizinan, terbitnya UU
lingkungan No.32/2009 dan lainnya.
"Adanya hambatan itu hingga kita
tidak optimal dalam pengelolahan
energi apalagi di sektor minyak dan
gas bumi (migas). Padahal sumbersumber energi kita itu paling banyak
adalah migas,” jelas Wiratmaja.
***
Ekspor batubara dan gas alam
dari Asia Tenggara dalam dua
puluh tahun ke depan, seiring bakal
meningkatnya impor minyak mentah
oleh negara di kawasan itu. Prediksi
ini disampaikan oleh International
Energy Agency (IEA), organisasi
kerja sama energi 28 negara, seperti
dilansir Wall Street Journal.
Sepanjang periode 2011-2035,
kebutuhan energi 10 negara di kawasan
ini bakal naik 83%, setara dengan
konsumsi energi Jepang saat ini.
Pertumbuhan enonomi dan penduduk
diperkirakan mencapai 25%.
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Selain itu, yang jadi pemicu
peningkatan kebutuhan energi
adalah urbanisasi. Dalam
laporannya bertajuk Sotheast Asia
Energy Outlook, lembaga tersebut
menyarankan negara di Asia
Tenggara harus menjaga efisiensi.
Tekanan terbesar akan dialami
oleh Indonesia. Impor minyak
mentahnya akan melonjak tajam.
Bersamaan dengan itu, subsidi bahan
bakar minyak bakal bertambah
besar. Kebutuhan gas dan batu bara
domestik juga meningkat, yang
berarti mengurangi ekspor.
Sementara, Menteri ESDM Jero
Wacik mengimbau seluruh negara
melakukan perbaikan kebijakan
energi. Hal ini mengingat naiknya
permintaan masyarakat dunia
akan kebutuhan energi. Ada empat
cara yang ditawarkan Wacik dalam
mengatasi persoalan energi saat ini.
Dia menyebutnya dengan istilah
‘Catur Dharma Energi’.
"Para menteri di kawasan Timur
Tengah tetap mendorong bahwa migas
adalah kuncinya. Jadi dunia harus
mendorong migas, harus ditambah.
Namun masalahnya lagi, para menteri
yang kebetulan negaranya bukan
penghasil migas tentu tidak setuju dan
tino oktaviano/ aktual
Oleh: Arbie Marwan, Heriyono
tino oktaviano/ aktual
***
mereka mendorong mencari energi
alternatif,” kata Wacik di Jakarta,
Senin (21/10).
Wacik mengatakan, sama halnya
dengan negara lain, Indonesia juga
memiliki kendala karena produksi
minyak dan gas di dalam negeri
tidak kunjung naik drastis. Padahal,
kebutuhan tak kunjung berkurang.
Dia mengingatkan, Indonesia
bukan termasuk anggota OPEC,
sehingga paradigma minyak harus
ditinggalkan. Sekarang bagaimana
mendorong sumber energi yang
belum dikembangkan bisa muncul ke
permukaan.
“Masyarakat Indonesia masih
memiliki paradigma minyak, tapi
pada kenyataannya Indonesia bukan
lagi negara yang memiliki sumber
daya minyak melimpah sehingga
mampu mengekspor,” katanya.
Lantaran paradigma yang
menganggap produksi minyak besar,
maka menurut Wacik masyarakat
hingga kini menginginkan energi
murah. Untuk itu, ia menilai Indonesia
membutuhkan pengembangan
energi alternatif. Ia terus mengajak
para investor dan penanam modal
untuk mengembangkan energi baru
terbarukan.
Karen Agustiawan, direktur
utama PT Pertamina (Persero), dalam
pidatonya di The Center For Strategic
And International Studies (CSIS),
Washington DC, Amerika Serikat
beberapa waktu lalu mengatakan,
dunia khususnya Indonesia, perlu
memahami risiko nyata yang
mengancam ketahanan energi.
Karen menjelaskan, kita perlu
mengerti apa yang membentuk
ketahanan energi. Ketahanan energi,
paling sederhananya, berhubungan
dengan mengamankan energi masa
depan suatu bangsa dengan cara
mendapatkan sumber daya energi
yang stabil dan berkecukupan dengan
harga terjangkau.
“Terdengar cukup sederhana
namun di bawah permukaan definisi
simpel ini terselubung gunung
persoalan yang kompleks yang
harus kita pecahkan. Kegagalan
untuk melakukannya berisiko
membahayakan masa depan energi
kita untuk jangka waktu yang lama,”
jelas dia.
Dia menambahkan, berfokus pada
Indonesia, dengan kekayaan sumber
daya energi alami, masih jauh dari
mengamankan ketahanan energi
masa depannya. Karen memaparkan,
konsumsi energi primer Indonesia
telah meningkat lebih dari 50% sejak
2000 hingga 2010.
Namun, produksi minyak, yang
masih mendukung sebagian besar
kebutuhan energi Indonesia, telah
turun dari puncak produksi sejumlah
1,6 juta barel per hari menjadi hanya
861 ribu barel per hari pada 2012.
“Pada saat bersamaan, cadangan
minyak terbukti menurun lebih dari
1,9 miliar barel sejak 1992, yang
merupakan penurunan paling tajam
di Asia,” ungkap dia.
Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk
menyelamatkan kondisi energi kita?
Karen menyajikan tiga area aksi utama
yang dapat membantu Indonesia
mengamankan masa depan energi.
Pertama, mengurangi ketergantungan
pada minyak. Kedua, menciptakan
energy mix yang terdiversifikasi
melalui energi terbarukan. Ketiga,
beban subsidi bahan bakar harus
dikurangi untuk membebaskan
pendanaan penting. Banyak pengamat
selama beberapa tahun terakhir telah
menyuarakan bahwa Indonesia tengah
bermain api dengan program subsidi
bahan bakarnya.
“Subsidi bahan bakar telah
meningkat sejak diperkenalkan pada
era 1960an. Tak hanya semakin
sulit untuk mempertahankan
level yang diinginkan masyarakat
Indonesia, subsidi ini telah menjadi
penghalang terbesar bagi efisiensi di
pasar energi. Pada akhirnya, subsidi
ini menghalangi inisiatif-inisiatif
penting,” jelasnya.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
51
buku kita
Geopolitik Pangan
S
atu dekade belakangan
ini dunia dikejutkan oleh
beberapa riset dan publikasi
yang menyimpulkan bahwa sangat
berbahaya jika tubuh mengkonsumsi
makanan yang berasal dari produk
rekayasa genetika secara kontinyu.
Namun, dalam buku ini, Engdahl
memberi warna lain. Dia membuka
perspektif dan dimensi baru dalam
revolusi rekayasa genetika ini. Soal
dimensi geopolitik. Dia memulai
dengan menempatkan revolusi ini
dalam catatan – catatan sejarah
kepentingan ekonomi, politik dan
internasional yang sangat kotor.
Hal menarik yang disajikan
Engdahl dalam buku ini adalah ketika
dia berusaha menjabarkan beberapa
fakta yang diturunkan berdasarkan
pernyataan Henry Kissinger pada
1970 lalu: “Control oil, you control
nations. Control food and you
control
the people".
52
Catatan sejarah penting kisah
revolusi genetika yang dicatat
dalam buku ini adalah saat keluarga
Rockefeller dan beberapa elite
mengucurkan dana cukup besar
untuk sebuah proyek riset guna
menyokong proyek pemusnahan etnis
Yahudi oleh tentara Nazi Jerman.
Engdahl menyebutnya proyek riset
itu sebagai Eugenics Research.
Ide riset ini mencapai klimaks
ketika Rockfeller menggandeng
Henry Kissinger untuk
mengembangkan hasil riset ini
ke arah yang tidak pernah diduga
oleh kebanyakan orang, politikus
dan intelektual saat itu: bisnis dan
penguasaaan sumber daya alam
global.
Bisnis mineral (termasuk minyak
dan gas) yang saat itu masih menjadi
tulang punggung keluarga Rockefeller
sedang mengalami kehancuran
ketika AS menjadi negara net
importer minyak terbesar di dunia
saat itu. Apalagi ketika tahun 70-an
harga minyak melambung tinggi.
Ditengah kehancuran itu, Kissinger
menjadi ujung tombak penyelamatan
AS (sekaligus bisnis keluarga
Rockefeller).
Lewat tangan dinginnya,
Kissinger (saat itu sebagai pejabat
Secretary of State dan sekaligus
The President's National Security
Adviser) mengeluarkan kebijakan
National Security Study
Memo 200 (NSSM200)
pada 1972. NSSM200
yang saat itu masih
bersifat top
secret agenda
itu adalah
tonggak
penting
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
sejarah perekonomian AS yang mulai
memfokuskan agribisnis sebagai
tulang punggung ekonominya.
Kissinger bahkan menekankan
bahwa usaha-usaha pertanian yang
dilakukan oleh banyak keluarga
petani kecil di AS yang sifatnya
masih berfokus pada agriculture
harus berubah menjadi agribusiness
(baca: agrochemical business.red).
Kissinger menargetkan bahwa
10-20 tahun ke depan AS akan
menguasai bisnis pertanian global
dengan cara “menguasai” 13 negara
yang saat itu mempunyai potensi
cadangan pangan dan mineral
sangat besar dan melimpah yakni
Indonesia, Banglades, Brasil,
Kolombia, Mesir, Ethiopia, India,
Nigeria, Pakistan, Turki, Thailand,
dan Phillipina.
Untuk itu agenda NSSM200
itu, dia menggandeng beberapa
perusahaan seperti Cargill, Bunge,
Archer Daniels dan lainnya untuk
membentuk secara rahasia sebuah
kartel agribisnis. Tak salah kalau
saat itu, ruang-ruang perdebatan
di sekitar kebijakan internasional
di AS saat itu dipenuhi dengan
kata “Food is Weapon” meski
saat itu Kissinger lebih sering
mengatakan sebagai “Food for
Peace”.
Pada 1974, di saat
krisis minyak dan pangan
melanda dunia, Kissinger
menggunakan PBB sebagai
alat untuk melanjutkan
agendanya. Sebuah
konferensi global (World
Food Conference) terjadi di
Roma. Saat itu, AS menekankan
dua agenda penting yakni soal
isu pertumbuhan penduduk
dunia ditengah krisis pangan
dunia dan bagaimana menyikapi
meningkatnya harga pangan dan
minyak dunia saat itu dan kedepan.
Akhirnya terjadi apa yang disebut
aktual/ istimewa
Oleh: Wahyu Romadhony
aktual/ istimewa
Judul: Seeds of Destruction. The Hidden Agenda of Genetic Manipulation
Pengarang: F. William Engdahl
Penerbit: Global Research, Centre for
Research on Globalization
Edisi pertama, 2007
ISBN 978-0-9737147-2-2
Green Revolution.
Dan benar, NSSM200 dan Green
Revolution dijadikan alasan penting
PBB, World Bank dan IMF untuk
untuk mengucurkan pinjaman
atas nama pengurangan populasi
dan penyelamatan pangan. Green
Revolution di Indonesia adalah
pintu masuknya program KB dan
munculnya banyak riset rekayasa
genetika di sektor pertanian dan
kesehatan. Green Revolution juga
yang menandai hilangnya tanaman
pangan asli Indonesia (padi dan
jagung misalnya).
Lewat skema-skema bantuan
pinjaman atas nama pengendalian
populasi, kesehatan, pangan dan
lainnya itu juga, AS juga mulai
membuka peluang penguasaan
sumberdaya mineral yang ada di
Indonesia. Dan itu berlanjut sampai
saat ini dengan model dan modus
yang sudah banyak berubah.
Buku ini juga menyajikan fakta
bahwa kartel agrichemical industry
milik perusahaan-perusahaan
multinasional yang saat ini ada
di Indonesia ternyata justru
menghancurkan petani dan industri
pertanian di Indonesia ketika mereka
memakai WTO sebagai senjata
mutakhirnya. Petani harus membeli
bibit-bibit pangan dari perusahaanperusahaan itu. Petani juga harus
membeli pupuk kimia. Petani dengan
sangat mudah dihancurkan dengan
mempermainkan harga bibit dan
pupuk. Dititik ini, skenario awal
Rockefeller dan Kissinger untuk
menguasai industri makanan global
sudah berhasil.
Membaca buku ini sebenarnya
adalah sebuah peringatan keras bagi
Indonesia bahwa Indonesia adalah
negara yang sudah di-control oil, you
control nations. control food and you
control the people-kan oleh Kissinger.
Implikasinya, Indonesia akan mudah
sekali digoyang oleh kekuatan lain
yang mampu memainkan harga
minyak dan pangan global.
Membaca buku ini sebenarnya
juga membaca pesan penting bahwa
negara bangsa ini harus lebih fokus
lagi mengembalikan kedaulatan
energi dan pangannya.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
53
budaya
Kedaulatan Dalam
Sebuah Singkong
Oleh: Nur Lail
54
salah satu petinggi adat Cirendeu,
Haji Ali memutuskan untuk
mengganti tanaman sawah dengan
singkong. Cukup berat memang
membuat keputusan saat itu. Namun
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
warga desa Cirendeu sesuai dengan
ajaran Pangeran Madras, harus taat
dengan keputusan petinggi adat saat
itu yang memang dianggap sebagai
penerus dan pemegang warisan
warisanindonesia.com
A
dalah seorang pangeran dari
Cirebon. Namanya Madrais.
Pangeran Madrais, begitu
sebutannya. Dulu sekitar abad 19an, pangeran ini dikenal dengan
ajarannya yakni Sunda Wiwitan,
sebuah ajaran lokal yang sangat
menekankan pada spirit identitas
dan nasionalisme kesundaan dalam
menjalani hidup.
Ajaran ini mendapat tempat pada
beberapa daerah Sunda. Pengikut
ajaran ini mengalami penurunan
drastis setelah UU pembatasan
agama dikeluarkan pada tahun
1965 lalu (UU 1/PNPS/1965) yang
didorong oleh sekelompok parpol
yang berupaya untuk membatasi
kedekatan PKI dengan beberapa
aliran atau ajaran lokal yang ada saat
itu.
Namun, di beberapa daerah di
Jawa Barat, ajaran ini masih ada. Dan
masih dijadikan sebagai tuntutan
bagi orang Sunda untuk hidup. Salah
satunya adalah di kampung Cirendeu,
Cimahi Jawa Barat. Yang menarik,
warisan ajaran Pangeran Madrais di
daerah ini lebih terlihat dalam tradisi
lokal untuk tetap mempertahankan
singkong sebagai bahan pokok
pangannya dibandingkan nasi atau
beras.
Sejarahnya, warga Cirendeu
seperti kebanyakan warga lain yang
ada di Sunda juga mengonsumsi
beras. Namun, sejak terjadi krisis
pangan pada sekitar 1924 hampir di
sebagian daerah di Jawa masyarakat
Cirendeu memilih singkong untuk
mengganti beras. Apalagi, Belanda
saat itu tidak peduli dengan nasib
warga Cirendeu yang sebagian besar
mengalami kelaparan.
Ketika warga Cirendeu diancam
kelaparan dan tak ingin lagi Belanda
merampas hasil panen berasnya,
tino oktaviano/ aktual
tertinggi adat ajaran Sunda Wiwitan
di daerah itu. ”Para pendahulu kami
tahu bahwa di masa depan manusia
akan semakin banyak, sedangkan
lahan untuk sawah akan semakin
sedikit,” ujar Ketua Forum Cirendeu
Pojok, Asep Abbas, beberapa saat lalu
kepada media.
Yang menarik, keputusan Haji
Ali saat itu sampai saat ini tetap
dipertahankan. Warga Cirendeu
tidak makan beras tanakan. Mereka
memilih memakan rasi atau
Sangeun yang berbahan singkong
untuk pengganti nasi. Rasi adalah
perasan hasil parutan singkong
yang kemudian ampasnya dijemur.
Setelah kering, ampas singkong itu
ditumbuk sehingga menjadi tepung
Rasi. Dalam kondisi seperti ini,
rasi bisa disimpan sampai berbulan
lamanya. Saat hendak dihidangkan,
tinggal dicampur air dingin sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan
mirip butiran beras, lalu dikukus
sekitar 15 menit hingga siap saja
sebagai pengganti beras.
Puluhan tahun, warga
Cirendeu bertahan hidup dengan
mengandalkan rasi dan tidak
menggantungkan diri lagi dengan
politik dan perpolitikan beras
yang sempat menghebat dijaman
Soeharto. Warga Cirendeu juga tidak
tergantung lagi dengan bibit-bibit
beras yang dihasilkan perusahanperusahaan multinasional. Warga
Cierendeu juga tidak lagi pusingpusing mikir harga beras yang terus
menerus naik itu. Karena mereka
punya rasi atau beras singkong.
Soal kandungan gizinya, rasi
juga tak kalah dengan beras.
Laboratorium Institut Teknologi
Pangan Institut Pertanian Bogor
bahkan pernha mempublikasikan
bahwa setiap 100 gram rasi,
kandungan energinya sebesar
359 kkal, protein 1,4 gram, lemak
0,9 gram, dan karbohidrat 86,5
gram. Sedangkan di dalam 100
gram beras, energinya 360 kkal,
protein 6,8 gram, lemak 0,7 gram,
dan karbohidrat 78,9 gram. Tidak
jauh berbeda. Selain itu, singkong
yang menjadi bahan baku rasi itu
mengandung berbagai zat penting
lain untuk tubuh seperti kalsium,
fosfor, zat besi, vitamin B dan C,
serta amilum.
Soal harga, rasi ternyata jauh
lebih murah daripada beras. Satu
kilogram rasi diperkirakan hanya
hanya Rp 3.000/kg. Bandingkan
dengan harga beras yang terus naik
hingga mampu mencapai lebih
dari Rp5000/kg. Apalagi hanya
cukup dengan sedikit takaran rasi,
perut sudah cepat kenyang jika
dibandingkan dengan beras.
Model kearifan lokal desa
Cirendeu itu menjadi buah bibir
dalam konteks ketahanan pangan
lokal. Guru Besar Departemen
Gizi Masyarakat Fema IPB , Ali
Khomsan yang pernah meneliti
fenomena warga Cirendeu tersebut
menyimpulkan bahwa peran budaya
dalam mewujudkan ketahanan
sangat penting. Penelitian yang
dibiayai oleh Neys-van Hoogstraten
Foundation itu juga menyimpulkan
“diversifikasi pangan yang
sebenarnya adalah gerakan yang
terus-menerus disuarakan dan
dipraktikkan dalam pola makan
bangsa,” tulisnya dalam sebuah
media nasional beberapa saat lalu.
Khomsan menilai upaya
diversifikasi pangan untuk
mewujudkan kedaulatan pangan
adalah soal kesadaran budaya
yang dodorong oleh kesejahteraan
dan keteladanan. Meski salah,
keberhasilan program berasisasi yang
didorong terus oleh Soeharto lewat
upaya meningkatkan kesejahteraan
pegawai negeri dengan membagi
beras jatah gratis per bulan perlu
dicontoh. Setidaknya, orang melihat
bahwa ada tekad, konsistensi
dan keteladanan dalam program
berasisasi itu.
Bukan seperti yang dilakukan
beberapa presiden dan petinggi
negara saat ini. Sosialisasi pentingnya
diversifikasi pangan dalam upaya
kedaulatan pangan hanya terjadi saat
Hari Pangan atau Hari Gizi Nasional
misalnya. Itupun terkadang hanya
dalam bentuk lomba, pameran dan
bazaar diversifikasi pangan.
Negara ini lupa, ketika Haji Ali
memutuskan warga desa Cirendeu
untuk makan singkong atau ubi, dia
juga ikut makan singkong dan ubi.
Ketika seorang pemimpin negara
meminta warganya untuk mengganti
pola makannya dari beras ke yang
lainnya ternyata pemimpin itu masih
tetap makan nasi.
Pemimpin negara ini lupa
kedaulatan pangan bukan melulu soal
kebijakan. Budaya pola makan baru
yang didorong terus oleh keteladanan
adalah faktor penting dibalik
kesuksesan program kedaulatan
pangan.
Whuihhh...Negara ini memang
harus melirik sebentar ke desa
Cirendeu untuk soal ini.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
55
INFORIAL
Menggapai Asa dengan
MOBIL Listrik
K
emajuan Indonesia di bidang
teknologi kini sedang bergairah.
Salah satunya, fokus pemerintah
dalam mengembangkan kendaraan
atau mobil listrik karya anak bangsa.
Kementerian Riset dan Teknologi
(Kemristek) sebagai salah satu
kementerian yang menginisiasi
produksi kendaraan listrik, optimistis
pada 2016 Indonesia sudah bisa
memproduksi 100 unit mobil listrik.
“Sesuai arahan Bapak Presiden
mengenai produksi kendaraan listrik
massal ini bahwa target kita di 2016
mendatang sudah bisa produksi
100 unit mobil listrik, lalu diikuti
dengan penambahan berikutnya di
tahun 2018 sebanyak 10.000 unit,”
kata Menteri Riset dan Teknologi
(Menristek) Gusti Muhammad Hatta
MS, di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Gusti, perkembangan
produksi mobil listrik, kini memasuki
56
tahap uji coba lapangan prototipe
riset. Kualitas mobil listrik akan
terus diuji sembari memperbaiki
kekurangan agar nantinya tampil
memuaskan.
“Ini masih dalam tahap uji coba
lapangan untuk prototipe riset, lalu
selanjutnya ada uji coba lapangan
yang diproduksi dalam jumlah
banyak, namun masih dalam produksi
non-komersial. Kalau tahap ini bisa
lulus maka bisa beranjak ke semi
komersial baru ke tahap puncak
yakni diproduksi secara massal dan
komersil," imbuh Menristek.
Gusti menjelaskan, dengan
upaya sosialisasian mobil listrik
sebagai kendaraan massal, nantinya
bisa mengurangi ketergantungan
masyarakat akan BBM. "Inilah
tujuannya kita targetkan produksi
kendaraan listrik massal dalam
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
negeri cepat terealisasi. Tentunya
impor BBM kita akan menurun. Mobil
listrik ini bisa menggunakan sumber
energi terbarukan seperti angin,
panas matahari, dan lainnya. Intinya
No BBM," tegasnya.
Melihat kondisi demikian, Gusti
optimistis produksi massal mobil
listrik dalam negeri bisa cepat
terlaksana dan mampu bersaing
dengan produksi negara maju.
Kementerian Riset dan Teknologi
yang menggandeng beberapa
lembaga seperti LIPI dan BPPT
juga sedang menggodok rencana
penyediaan infrastruktur pendukung,
salah satunya charger station.
Gusti menerangkan,
pengembangan kendaraan hemat
energi ini akan sangat membantu,
terutama sebagai solusi terhadap
krisis energi di Indonesia. Selain itu,
dengan kebutuhan
masyarakat," terang
Gusti.
Bila kendaraan
listrik yang
diproduksi sudah
siap dan sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat, jelas
Gusti, pemerintah
akan memproduksi
kendaraan jenis ini bila
diproduksi massal tak
hanya mampu menekan
subsidi BBM, tetapi juga
ramah lingkungan.
“Mobil listrik sangat
dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia.
Selain hemat energi juga ramah
lingkungan, serta lebih efisien,” ujar
dia.
Guna mewujudkan cita-cita
tersebut, saat ini sudah ada lima
perguruan tinggi negeri yang sedang
mengembangkan jenis kendaraan
berbasis listrik. Lima perguruan tinggi
tersebut adalah Universitas Gadjah
Mada (UGM), Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS), Universitas
Negeri Surakarta Sebelas Maret
(UNS), Universitas Indonesia (UI),
dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Ini merupakan bukti bahwa
pemerintah sangat mendukung
pengembangan kendaraan berbasis
listrik produksi dalam negeri.
Pemerintah akan mendukung
pengembangan mobil listrik. Saya
minta agar produk tersebut sesuai
jenis kendaraan tersebut secara
massal.
Pendapat serupa dikemukakan
Ketua Tim Peneliti Mobil Listrik
LIPI Abdul Hapid. Dia mengatakan,
kendaraan listrik bila diproduksi
massal tak hanya mampu menekan
subsidi BBM, tetapi juga harganya
bisa lebih terjangkau. “Seandainya
mobil listrik bisa diproduksi dengan
kapasitas produksi yang sama
dengan mobil konvensional, maka
pasti (harganya) bisa bekompetisi,”
ujar Hapid.
Tak hanya memiliki target untuk
memproduksi kendaraan listrik
secara massal, pemerintah juga akan
memikirkan bagaimana menyediakan
berbagai sarana pendukung seperti
infrastruktur pengisian listrik yang
dikenal dengan sebutan Stasiun
Pengisian Listrik Ulang (SPLU).
Menuju Teknologi TRL-9
Dalam kesempatan yang berbeda,
Zulkifli Halim, Staf Khusus Menteri
Riset dan Teknologi dari Kementerian
Riset dan Teknologi (Kemenristek)
mengatakan, kendaraan berbasis
listrik yaitu mobil sedan listrik dan
bis listrik Hevina yang diluncurkan
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), sudah berada pada
tingkat kesiapan teknologi TRL-7
(demonstrasi prototipe sistem dalam
lingkungan atau aplikasi sebenarnya).
Ia menambahkan, saat ini
Kemenristek sedang melakukan
langkah-langkah untuk membawa
prototipe mobil listrik tersebut menuju
TRL-9 (benar-benar teruji) untuk siap
diproduksi, walaupun baru secara
non komersial.
“Dan diharapkan digunakan
secara terbatas untuk lembagalembaga pemerintah baik pusat
maupun daerah, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, serta BUMN.
Kegiatan terpenting yang dilakukan
sekarang adalah masih terus
melanjutkan uji coba pada kondisi
yang sebenarnya sebagai syarat
menjadi prototipe produksi industri,”
jelasnya saat ditemui di Komplek LIPI
Jalan Sangkuriang, Bandung, Jawa
Barat.
Seiring dengan pelaksanaan uji
coba yang sebenarnya merupakan
pengujian kelayakan teknologis, lanjut
Zulkifli, dilakukan pula serangkaian
persiapan sosial-institusional untuk
mengantarkan mobil listrik ini ke
tahap produksi dan pascaproduksi.
Kegiatan yang dilakukan
antara lain formulasi regulasi
yang diperlukan mobil listrik untuk
siap diproduksi. Regulasi itu
seperti kelembagaan yang akan
memproduksi mobil listrik ini,
standarisasi izin kelayakan jalan,
standarisasi komponen, pengaturan
mengenai infrastruktur sumberdaya
mobil listrik seperti stasiun pengisian
listrik, serta pihak-pihak yang dapat
berpartisipasi untuk memproduksi
suku cadang. “Regulasi tertentu
nantinya juga untuk diberlakukan
pada prototipe riset mobil listrik yang
dihasilkan pihak lain yang akan
menjadi prototipe industri,” imbuhnya.
Selain itu, Kemenristek juga
melakukan kegiatan edukasi dan
pelatihan untuk mempersiapkan
sumberdaya manusia yang diperlukan
untuk operator dan perawatan
pascaproduksi kendaraan listrik.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
57
ekonomi
Pelemahan Rupiah
Jadi Lampu Kuning
Krisis
Posisi perekonomian Indonesia
selama setahun terakhir sudah
memasuki lampu kuning dan
harus diantisipasi pemerintah
agar jangan sampai terjadi
krisis moneter.
M
ata uang rupiah kian tak
bertenaga. Rupiah terpuruk di
atas psikologis Rp 11.800 per
dolar AS pada Rabu (27/11), posisi
terendah sejak Maret 2009. Bank
Indonesia (BI) dalam kurs Jakarta
Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
yang jadi patokan pedagang valas
juga mematok kurs di Rp 11.813.
Dari luar, rupiah ‘digebuk’
kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS
(The Fed) bakal mengurangi program
stimulus lebih awal dibandingkan
ekspektasi. Faktor luar ini kemudian
diperburuk kegagalan pemerintah
58
dalam lelang obligasi negara
yang hanya berhasil
menjual USD 190 juta
surat utang negara, jauh
di bawah target sebesar
USD 450 juta. Defisit
transaksi berjalan juga
membikin otot rupiah kian
kendur.
Tentu saja pelemahan rupiah
bikin jiper pengusaha. Ekonom Rizal
Ramli mengingatkan pemerintah
untuk mengantisipasi potensi krisis
moneter pada 2014. Dia mengatakan,
posisi perekonomian Indonesia
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
selama setahun terakhir
sudah memasuki lampu
kuning dan harus
diantisipasi pemerintah
agar jangan sampai
terjadi krisis moneter.
Saat ini, empat
indikator utama
perekonomian dalam posisi
lampu kuning yakni defisit neraca
perdagangan, neraca berjalan, neraca
pembayaran, dan defisit anggaran.
Pada 2008 silam, ketika badai
krisis global melanda, perdagangan
Indonesia kala itu masih surplus
tino oktaviano/ aktual
Oleh: Epung Saepudin
tino oktaviano/ aktual
hingga USD20 miliar sementara
saat ini justru minus USD 8 miliar.
Selanjutnya, transaksi berjalan, kata
dia, saat ini defisit hingga USD 9,8
miliar, neraca pembayaran defisit
hingga USD 4 miliar, serta anggaran
dalam asumsi APBN 2013 maksimal
minus 1,5%.
Faktor lain yang bikin rupiah keok
yakni beban utang yang menggunung,
mencapai USD 47 triliun. Jika tidak
dikendalikan, maka secara psikologis
bakal membikin rupiah makin
lemah dihadapan mata uang lain,
terutama dolar AS. Jika pemerintah
lamban mengantisipasi, bisa tembus
Rp 12.000 per dolar AS. Kalau hal
ini sampai terjadi, maka Indonesia
akan kembali memasuki krisis
moneter,” kata Rizal. “Pemerintah
melalui Menteri Keuangan dan
Bank Indonesia, harus segera
mengantisipasi jangan sampai nilai
tukar rupiah terus merosot.”
Jika Rizal pesimis, tidak demikian
dengan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia (BI) Mirza Adityaswara.
Ia yakin, pelemahan rupiah saat ini
sudah sesuai dengan kondisi ekonomi
makro Indonesia. “Itu sudah level
yang cocok untuk situasi saat ini,”
ujar Mirza.
Level nilai tukar Rp 11.500
per dolar AS dinilai Mirza sudah
cukup baik untuk mengatasi neraca
transaksi berjalan yang sudah
delapan kuartal berturut-turut
mengalami defisit. “Jadi di level
sekarang para eksportir itu sudah
bisa menjual hasil ekspornya,” jelas
Mirza.
Ia menuturkan, Bank Indonesia
pernah menahan pelemahan rupiah
di level Rp 9.500-Rp 10.000 per
dolar AS, namun kemudian cadangan
devisa terkuras. Sementara itu,
dari sisi pembayaran utang, Mirza
menjelaskan bahwa jumlahnya cukup
besar, namun sebagian utang yang
jatuh tempo sudah diperpanjang
dan untuk yang tidak diperpanjang
sudah ada sumber pembiayaannya.
“Sehingga swasta tidak perlu beli
dolar di pasar,” kata Mirza.
Dari sisi inflasi, Bank Indonesia
berharap bisa di bawah 9%, sehingga
tidak diperlukan lagi kebijakan baru.
Jika tren inflasi bisa terus dijaga,
maka, tak perlu ada kebijakan
moneter baru lagi. “Akan tetapi, ini
semua tergantung data,” ujarnya.
Adapun tahun depan, BI berharap
tren ditargetkan di kisaran 3,5-5,5%
serta defisit transaksi berjalan dapat
di bawah 3% dari produk domestik
bruto (PDB). “Defisit current account
pada Kuartal II 2013 kurang baik,
yakni sebesar 4,4%, kuartal III
sebesar 3,8%, diharapkan pada 2014
bisa di bawah 3% dari PDB,” jelas
Mirza.
Untuk menekan defisit traksaksi
berjalan, diperlukan dua kebijakan
yang beriringan. Gabungan kebijakan
moneter dan sektor rill. Misal,
dari sektor rill menggenjot turis
asing supaya makin rajin datang ke
Indonesia. Alhasil, devisa negara
juga meningkat. Sementara BI, juga
tidak hanya merujuk pada kebijakan
suku bunga acuan (BI rate), tetapi
bauran kebijakan yang salah satunya
dari penerbitan aturan loan to value
(LTV), serta memperketat loan to
deposit ratio (LDR).
Toh, Mirza mengingatkan kalangan
bankir supaya juga mengendalikan
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
59
kredit agar tidak melebihi besaran
pendanaannya sehingga tidak menjadi
kredit macet. “Tidak mungkin BI
sebagai otoritas moneter akan
membuat kebijakan yang merugikan
perbankan dan ekonomi makro,”
katanya, menegaskan.
***
Pelemahan rupiah akibat isu
pemangkasan stimulus dari Bank
Sentral Amerika Serikat, dinilai
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional
(KEN) Aviliani tidak berdampak
pada aliran dana asing ke negara
berkembang termasuk ke Indonesia.
“Dana asing akan tetap ke negara
emerging (berkembang),” katanya.
Kata dia, saat ini telah terjadi
perbedaan yang mendasar antara
pertumbuhan perekonomian di
negara-negara maju yang stagnan
dengan pertumbuhan di negaranegara berkembang yang melesat. Ia
menyebut, meski rupiah keok dalam
60
beberapa minggu terakhir, aliran
dana asing yang keluar tidak sederas
pada 2008 silam.
Aviliani memperkirakan rentang
rupiah akan berkisar antara Rp
10.500-12.000 per dolar AS dan
diperkirakan tetap demikian
sampai adanya tapering atau tidak.
Diprediksi bakal ada kepastian
mengenai hal tersebut pada 2014.
Presiden Bank Dunia Jim Yong
Kim menyatakan, sejumlah negara
di kawasan Asia Tenggara memang
bakal terdampak tapering atau
penundaan pemberian stimulus Fed
(Bank Sentral AS, khususnya negara
Thailand, Malaysia, dan Indonesia).
Senada dengan Rizal Ramli, Jim
juga menyebut keluarnya arus modal
dari negara-negara berkembang
lantaran permasalahan defisit
transaksi berjalan dan defisit fiskal
yang relatif tinggi. Alhasil, untuk
menekan defisit, diambil kebijakan
menaikkan suku bunga di negaranegara itu dalam merespon dampak
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
dari pengumuman tapering.
Bank Pembangunan Asia (ADB)
dalam laporan obligasi terbaru
mengingatkan negara berkembang
Asia untuk memanfaatkan
penundaan dari normalisasi
kebijakan moneter Amerika Serikat,
untuk memperkuat sistem finansial
dan ekonomi.
“Penundaan tapering off dari
Amerika Serikat memberikan ruang
bagi kawasan untuk menguatkan
sistem keuangan dan ekonomi dalam
menghadapi potensi volatilitas pasar
ke depan,” kata Kepala Kantor ADB
untuk Integrasi Ekonomi Regional,
Iwan Jaya Azis .
Mantan Gubernur BI, Darmin
Nasution menegaskan pembenahan
defisit transaksi berjalan tidak bisa
berlangsung cepat. Darmin menyebut,
defisit terjadi karena tak ada tak ada
rencana industrialiasi yang jelas.
Tak heran, ketika pertumbuhan
ekonomi dan industri nasional
baik, tidak bisa dihasilkan barang
tino oktaviano/ aktual
ekonomi
tino oktaviano/ aktual
baku dan modal yang memadai.
Ini mengakibatkan besarnya impor
untuk kebutuhan barang tersebut. Di
sektor pangan nasional juga tidak ada
kebijakan yang memadai sehingga
Indonesia tergantung pada impor.
Turunnya harga sejumlah komoditas
di tingkat internasional serta kurang
tegasnya pemerintah dalam kebijakan
di sektor bahan bakar minyak (BBM)
juga menjadi penyumbang defisit.
Gubernur Bank Indonesia Agus
Martowardojo menilai perekonomian
Indonesia harus lebih siap pada 2014
dalam menghadapi gejolak (shock)
ekonomi global, terutama rencana
pengurangan stimulus moneter oleh
Bank Sentral AS The Fed.
Agus mengatakan, upaya untuk
menurunkan defisit neraca transaksi
berjalan saat ini masih terus
berlangsung demi menjaga stabilitas
sistem keuangan. “Kalau kita lihat
dari kuartal dua rasionya (defisit)
4,4% terus kemudian bisa membaik
ke 3,8%,” kata Agus.
Selain itu, dengan tingkat inflasi
yang diperkirakan di bawah 9% pada
akhir 2013 serta nilai tukar yang
sedikit melemah merupakan langkah-
langkah antisipasi perkembangan
ekonomi pada tahun 2014. Dari sisi
tingkat suku bunga, BI juga telah
menaikkan BI rate 175 basis poin
dalam enam bulan terakhir.
Menjelang akhir tahun, menurut
Agus, akan banyak investor yang
masuk ke dalam negeri. “Mereka
mungkin menghitung real interest
rate 2014 bahwa tingkat inflasi
3,5-5,5%. Dengan tingkat bunga
yang ada di Indonesia berarti sudah
positif. Dalam arti real interest rate
positif, investor lihat hal baik dengan
Indonesia,” kata Agus.
Ekonom INDEF Enny Sri Hartati
menilai, otoritas fiskal dan moneter
perlu memfokuskan kebijakan
yang dapat membidik faktor-faktor
fundamental penyebab pelemahan
nilai tukar untuk mencegah pelemahan
rupiah ke arah lebih dalam.
Langkah fundamental mengurangi
defisit neraca perdagangan adalah
dengan mengendalikan impor migas
maupun non migas. Di sektor migas,
target kuota BBM bersubsidi harus
dipatok secara konsisten. Sementara
itu, di sektor non migas terutama
pangan, respon atas naiknya inflasi
tidak selalu dapat diselesaikan dengan
kebijakan impor. “Harus ada upaya riil
dari pemerintah untuk menertibkan
tata niaga komoditas pangan dan
memperbaiki jalur distribusi barang
dan jasa,” kata Enny.
Di luar itu, pemanfaatan pasar
domestik secara lebih optimal dengan
memberi insentif bagi produk dalam
negeri agar tidak semakin terdesak
oleh produk-produk impor juga
sangat diperlukan, ujarnya. “Dengan
meminimasi ruang gerak penetrasi
produk impor di pasar dalam negeri,
defisit neraca perdagangan akan lebih
mudah diatasi dan stabilisasi rupiah
dapat terealisasi,” ujar Enny.
Enny menambahkan, diversifikasi
mata uang dalam pembayaran
internasional perlu digalakkan.
Dalam kontrak dagang dengan
Cina dan Jepang misalnya, tidak
harus pembayaran dalam dolar AS,
mengingat mata uang negara-negara
mitra dagang tersebut tidak dalam
dolar AS. “Sehingga nilai tukar rupiah
akan lebih stabil,” tegas dia.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
61
ekonomi
P
62
Pukulan Berat
Properti
Dalam dua atau tiga tahun belakangan, kenaikan harga
properti sangat tinggi. Hal itu dikarenakan mekanisme yang
terjadi di pasar.
Oleh: Ismed Eka Kusuma
salah satu pengembang rumah tapak
meluncurkan proyek terbaru dengan
kisaran harga mencapai Rp 10 miliar.
Mereka berangggapan, minat pasar
terhadap rumah tapak masih tinggi.
Rupanya hal inilah yang membuat BI
khawatir akan potensi kredit macet
dan memilih untuk memperketat
aturan LTV dan BI rate.
***
Dalam dua atau tiga tahun
belakangan, kenaikan harga properti
sangat tinggi. Hal itu dikarenakan
mekanisme yang terjadi di pasar,
permintaan perumahan sedang tinggi
yang mengakibatkan tingginya harga.
“Setiap tahunnya hanya tersedia
120 ribu rumah untuk rakyat padahal
kebutuhan masyarakat hampir
mencapai satu juta unit,” ujar
Direktur Utama Perumnas Himawan
Arief di Jakarta, belum lama ini.
Kebutuhan akan rumah
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
yang tinggi yang tidak dibarengi
dengan pertumbuhan perumahan
mengakibatkan backlog
(kekurangan rumah, red) semakin
tinggi. Artinya, spekulan akan terus
tumbuh untuk mencari keuntungan.
Pemilik utama (end user) mau tidak
mau harus terdampak dari lingkaran
ekonomi, harga rumah dan tanah
bakal terus menanjak. Efek yang
dikhawatirkan adalah terjadinya
bubble property yang diketahui
menjadi salah satu penyebab
jatuhnya ekonomi di Eropa.
Bubble property terjadi jika
harga yang ada dipasar melampui
harga sewajarnya, atau terjadi
penggelembungan (bubble) harga.
Indonesia Property Watch (IPW)
meyakinkan Indonesia tidak terjadi
fenomena bubble di sektor properti
serta diperkirakan tidak terjadi dalam
beberapa tahun mendatang.
“IPW selalu memberikan
analisisnya bahwa di Indonesia tidak
tino oktaviano/ aktual
ukulan dunia properti
sepertinya tidak kunjung
selesai. Pascakenaikan harga
BBM mencapai 50%, pemerintah
kembali memberlakukan kenaikan
loan to value ratio (LVR)— rasio
dalam analisis kredit yang mengukur
cakupan jaminan—dan suku bunga
acuan Bank Indonesia (BI) dua kali
dalam setahun.
Aturan kenaikan LTV kredit
pemilikan rumah (KPR) ataupun
kredit pemilikan apartemen (KPA)
sebetulnya bukanlah hal yang baru.
LTV merupakan pembiayaan atau
kredit yang dapat diberikan bank
kepada nasabah KPR atau KPA.
Setahun yang lalu, pemerintah
pernah memberikan aturan LTV bagi
kepemilikan rumah tipe 70 meter
persegi, yaitu jumlah pinjaman
yang dapat diberikan bank terhadap
nasabah KPR maksimal 70%. Artinya
apabila konsumen yang ingin
membeli rumah dengan fasilitas
KPR harus menyediakan uang muka
(down payment/DP) sedikitnya 30%
dari harga rumah. Sedangkan pihak
bank akan memberikan fasilitas
kredit maksimal 70% dari nilai jual
KPR atapun KPA.
Mulai 30 September 2013, BI
memberlakukan ketentuan baru
tentang LTV/ Financing To Value
(FTV)—adalah rasio antara nilai
kredit atau pembiayaan yang dapat
diberikan bank terhadap nilai
agunan berupa properti pada saat
pemberian kredit atau pembiayaan—
untuk kredit pemilikan properti dan
kredit konsumsi beragun properti.
Ketentuan itu berlaku untuk
kepemilikan rumah kedua dengan
batas pembiayaan maksimal 60%,
sedangkan untuk rumah ketiga
maksimal 50%.
Pemberlakuan pengetatan aturan
LTV dilakukan BI untuk menekan
laju penyaluran kredit bank kepada
nasabahnya. Namun sepertinya
aturan tersebut tidak mampu
meredam lajunya kredit KPR atau
KPA. Proyek pembangunan rumah
tapak (landed house), peluncuran
kondotel dan tooping off apartemen
masih saja dipenuhi pembeli.
Bahkan pada November 2013,
bumntrak
akan terjadi bubble properti dalam
jangka waktu lima tahun ke depan,”
kata Direktur Eksekutif IPW Ali
Tranghanda di Jakarta.
Tingginya harga perumahan di
Indonesia terjadi karena mekanisme
pasar. Ini dinilai sebagai over value
bukan bubble property. Sebuah
lokasi yang sudah over value ditandai
dengan adanya spread harga yang
terlalu lebar antara harga yang
terjadi di pasar primer dan pasar
sekunder. Akibatnya, pengembang
tidak bisa menaikkan harga terlalu
tinggi, dengan salah satunya ditandai
jenuhnya konsumen membeli rumah
di lokasi tertentu.
Pada tataran pembeli, menyikapi
aturan LTV bagi kepemilikan rumah
kedua dan seterusnya, Tony Eddy,
presiden Keller Wiliams Realty,
mengungkapkan, pembeli dalam
berinvestasi melakukan tunai
(cash) keras ataupun cash bertahap.
Meskipun harga properti yang
ditawarkan menyentuh Rp 6 miliar,
mereka (konsumen) tak terdampak
dari pengetatan BI rate maupun LTV.
Pasalnya mereka tak menggunakan
fasilitas KPR ataupun KPA.
“Investor tak terdampak dengan
pengetatan LTV dan kenaikan BI rate
karena sebagian besar mereka tidak
menggunakan fasilitas kredit dalam
pembiyaaan. Mereka menggunakan
cash keras dan cash bertahap,”
ujarnya menegaskan.
***
Suku bunga acuan BI rate sedikit
banyak memukul pertumbuhan
properti, terutama konsumen yang
menggunakan KPR atau KPA untuk
pembiayaan rumah mereka. Dewan
Gubernur Senior Bank Indonesia
Mirza Adityaswara mengatakan, suku
bunga acuan Bank Indonesia/BI rate
masih bisa mengalami kenaikkan
apabila sektor riil belum beres.
Kenaikkan BI rate dipengaruhi
beberapa data atau indikator
ekonomi seperti, inflasi, neraca
pembayaran Indonesia, kemudian
neraca berjalan atau current account
defisit.
Dalam satu tahun
terakhir, BI telah
menaikkan dua kali BI
rate. Saat ini, BI rate
berada di posisi 7,5%,
naik 0,25% dari posisi
sebelumnya.
Menteri Keuangan
Chatib Basri mengklaim
kenaikan ini dapat
menyehatkan bank
serta memperkuat nilai
tukar rupiah terhadap
dolar Amerika. BI rate
pun digunakan sebagai
acuan bank dalam
memberikan kredit
terhadap nasabahnya.
Dalam tataran mikro,
kenaikan BI rate
terlihat pada pemberian
KPR, KPA, kredit
motor ataupun kredit
investasi. Kenaikan BI
rate ini berakibat cicilan
yang harus dibayarkan
akan semakin naik.
Bagi pengusaha
real estate, kenaikan
suku bunga acuan BI merupakan
momok menakutkan karena diyakini
berdampak langsung bagi sektor
usaha. “Bagi para pelaku usaha real
estate, kenaikan suku bunga suatu
hal yang kami takuti,” kata Setyo
Maharso, ketua umum DPP Real
Estate Indonesia (DPP REI) periode
2010-2013.
Bukan hanya pengusaha saja
yang terdampak kenaikan BI rate.
Sebenarnya konsumenlah yang
paling terpukul. Cicilan yang
mereka bayarkan akan semakin
tinggi tiap bulannya. “Bagi
masyarakat yang belum memiliki
rumah, mimpinya untuk bisa
memiliki rumah dengan meminjam
ke perbankan semakin jauh.
Sedangkan, bagi masyarakat yang
sudah bisa beli rumah dengan cicil,
KPR masih dibayangi kenaikan
bunga kredit,” ujar Setyo.
Salah satu pengembang rumah
tapak yang mayoritas konsumennya
menggunakan KPR yaitu
Metropolitan Land atau disingkat
menjadi Metland. Menyikapi
kenaikan BI rate yang kedua
kalinya dalam setahun, Metland
lebih bersikap hati-hati. Metland
beranggapan kebijakan BI sedikit
berpengaruh, karena mayoritas
pembeli merupakan end user atau
pembeli pertama.
“Kami masih mengamati dampak
dari kenaikan BI rate terhadap
penjualan produk Metland. Yang
perlu diwaspadai justru kurangnya
likuiditas bank dalam penyaluran
KPR. Efeknya masyarakat akan
kesulitan untuk mendapatkan KPR,”
kata Wahyu Sulistio, vice director
Corporate Communications PT
Metropolitan Land Tbk.
Lain halnya dengan pengembang
Sinar Mas Land. Kebijakan yang
dikeluarkan BI sedikit banyak pasti
berpengaruh terhadap penjualan
perumahan. Namun tren penjualan
tetap mengalami pertumbuhan.
“Minat masyarakat membeli
rumah di BSD masih besar. Kami
luncurkan 240 unit diperebutkan
7.000 orang,” ujar Ishak Candra,
managing director Corporate
Strategy & Service Sinarmas Land.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
63
INFOrial
Menjaga Rupiah,
Menjaga Kedaulatan
“Dengan ini tutuplah suatu masa dalam sejarah keuangan Republik
Indonesia. Masa yang penuh dengan penderitaan dan kesukaran bagi
rakyat kita. Sejak mulai besok kita akan berbelanja dengan uang kita
sendiri, uang yang dikeluarkan oleh Republik kita”.
Wakil Presiden RI Mohammad Hatta
P
etikan pengumuman
Bung Hatta melalui
Radio Republik
Indonesia pada
Selasa malam, 29
Oktober1946 merupakan
salah satu tonggak sejarah
penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang
mungkin terlupa oleh generasi
penerus.
Sebuah keputusan penting diambil
oleh Founding Fathers untuk melahirkan
mata uang kita sendiri, Oeang Republik
Indonesia (ORI) yang mulai berlaku
pada 30 Oktober 1946 pukul 00.00.
Bertepatan dengan kelahiran tersebut,
Pemerintah RI menyatakan uang bekas
penjajah Jepang dan Javasche Bank,
64
tidak berlaku lagi.
Kisah ini mungkin kalah
pamor dibandingkan
berbagai peristiwa
penting pasca
kemerdekaan. Bila tidak
percaya cobalah tanya
kawan dekat anda, apakah
mereka tahu kapan ORI yang
jadi cikal bakal Rupiah dilahirkan?
Setelah 67 tahun Rupiah berperan
sebagai salah satu alat pemersatu
bangsa, mata uang kebanggaaan
Indonesia masih memegang posisi
penting dalam perekonomian, baik
sebagai alat tukar maupun instrumen
moneter.
Bank Indonesia terus memastikan
distribusi uang hingga ke pelosok
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
pedesaan, dataran tinggi, bahkan
daerah perbatasan, untuk memastikan
tidak ada mata uang lain yang beredar,
selain Rupiah.
Bukan perkara mudah untuk
mengedarkan Rupiah, karena penduduk
Indonesia tersebar di sekitar 6.000
pulau. Tersebar dari wilayah paling
Timur sampai ujung Barat yang jaraknya
bisa mencapai puluhan ribu kilometer
dari pusat ekonomi dan pemerintahan
di Jakarta.
Berbagai moda transportasi, baik
darat, laut maupun udara digunakan
untuk mengantar uang yang kualitasnya
layak edar. Tentunya dengan dukungan
pengawalan ketat Kepolisian Republik
Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
Khusus untuk pulau terluar di
wilayah Indonesia serta daerah
perbatasan, Bank Indonesia rutin
menggelar operasi Kas Keliling untuk
memastikan Rupiah yang digunakan
masyarakat setempat tergolong layak
edar.
Misalnya, Pulau Miangas yang
berbatasan
dengan Filipina,
Natuna yang
berbatasan
dengan Malaysia
dan Singapura,
Atambua yang berbatasan dengan
Timor Leste serta Nunukan-Sebatik
dan Entikong yang berbatasan dengan
Malaysia.
Masuknya uang palsu maupun
uang negara lain menjadi kekhawatiran
apabila pasokan uang layak edar tidak
lancar. Sebaliknya, bank sentral juga
menarik uang yang tergolong rusak,
baik yang sudah lusuh maupun telah
robek.
Penarikan uang tidak layak
edar (UTLE) juga dilakukan secara
rutin melalui Kas Keliling dengan
memberikan layanan penukaran uang
Rupiah diberbagai daerah maupun
sentral perdagangan dengan jadwal
rutin. Tentunya, upaya ini telah
mempertimbangkan jumlah dan waktu
yang tepat untuk melakukan penarikan
atas uang lusuh di daerah tersebut.
Langkah lain Bank Indonesia
terkait dengan menjaga kualitas
uang adalah melalui program Kas
Titipan pada perbankan di daerah
tertentu. Kas Titipan diperlukan karena
daerah tersebut dianggap memiliki
skalaekonomi yang cukup besar
namun tidak cukup dekat dengan
Kantor Bank Indonesia (KBI) di
daerah.
Payung
kebijakan atas
operasi Kas
Keliling dan
Kas Titipan ini
bernama Clean
Money Policy
(CMP), yakni
kebijakan Bank
Sentral yang mengedepankan kualitas
uang yang beredar di masyarakat
melalui kegiatan penarikan UTLE.
Dalam hal penarikan UTLE, Bank
Indonesiamenetapkan batas kelusuhan
tertentu (soil level). Standar kelusuhan
uang tertentu menyasar keinginan
Bank Indonesia
agar uang yang
berada ditangan
masyarakat tetap
dalam kondisi yang
prima. Sementara,
uang lusuh akan
dimusnahkan secara
berkala.
Bank Indonesia
juga memberikan
layanan kas dalam
kantor di 41 Kantor
Perwakilan yang
tersebar dari Banda
Aceh sampai
Jayapura. Layanan ini
diperuntukan bagi penyetoran dan
penarikan uang untuk perbankan
setempat serta penukaran uang untuk
masyarakat.
Guna
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untukmerawat
uang serta
mencegah
beredarnya
uang palsu, Bank
Indonesia juga aktif
melakukan sosialiasi
dalam berbagai
kegiatan, termasuk
kesenian tradisional
setempat. Misalnya,
pagelaran Wayang
Kulit untuk wilayah Jawa Tengah,
maupun Wayang Golek di wilayah Jawa
Barat.
Sosialiasi juga gencar dilakukan
melalui pameran yang digelar di
berbagai kota. Pameran tersebut
bekerjasama dengan stake holder
setempat guna meningkatkan
partisipasi masyarakat.
Bagi generasi muda yang masih
duduk di bangku Sekolah Menengah
Atas atau sederajat, juga mendapatkan
program edukasi mengenai uang yang
tercakup dalam Kurikulum Nasional
2013.
Melalui edukasi formal ini,
diharapkan generasi penerus
dapat memahami makna uang dan
manfaatnya, pengenalan jenis mata
uang, identifikasi keaslian mata uang,
dan berbagai alat pembayaran.
Kelayakan uang yang beredar
tentunya tidak terlepas dari peran
masyarakat yang menggunakannya
sehari-hari. Untuk itu, masyarakat juga
dihimbau agar merawat setiap rupiah
yang dimiliki agar tak mudah lusuh dan
rusak.
Sebab, kalau sampai banyak uang
lusuh beredar maka kenyamanan
masyarakat dalam bertransaksi akan
terganggu. Uang yang lusuh akan
menghambat publik untuk mengenali
keaslian uang Rupiah yang pada
akhirnya dapat merugikan masyarakat.
Marilah, kita rawat setiap lembar
uang Rupiah yang kita miliki. Karena
didalamnya terdapat simbol kedaulatan
negara yang dipertahankan dengan
pengorbanan para pendiri dan penerus
bangsa.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
65
Menanti Koalisi
Partai Islam
Koalisi partai Islam diyakini akan mampu memberi kontribusi yang
besar bagi pembangunan bangsa ke depan.
Oleh: Adi Adrian, Iqbal Kukuh Saokani, Novrizal Sikumbang, Rian Sartono Perdana
P
oros Tengah Jilid II.
Kalimat itu yang kini
mengemuka ketika
wacana koaliasi partaipartai Islam terlontar.
Wacana itu pertama kali
terlontar saat pengamat
politik dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Siti Zuhro, mengungkapkan bahwa
saat ini merupakan peluang terbaik
bagi partai-partai Islam untuk
berkoalisi mengusung seorang calon
presiden.
“Mungkin partai Islam tidak
punya sejarah untuk berkoalisi dan
menyodorkan satu calon. Ini saatnya,
kalau ini terjadi, luar biasa sekali,”
kata Siti Zuhro, dalam sebuah diskusi
di Cikini, Jakarta Pusat.
66
Namun, pemberian
label ‘Poros Tengah Jilid
II’ bukan terlontar dari
mulut Siti Zuhro. Adalah
media yang kemudian
memberi label ‘Poros
Tengah Jilid II’ dari
pernyataan Siti Zuhro itu.
Salah satu nama yang
dimunculkan berpotensi sebagai
kandidat calon presiden (capres) yang
diusung koalisi partai-partai Islam
adalah mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Mahfud MD.
Bachtiar Ali, pengamat politik
dari Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarief Hidayatullah
Jakarta, berkomentar, langkah
Mahfud MD menolak ikut
Konvensi Calon Presiden Partai
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Demokrat semestinya bisa menjadi
pertimbangan partai-partai Islam
untuk berkoalisi mengusungnya
menjadi capres. Menurutnya, hal ini
bisa menguntungkan keduanya, baik
koalisi partai maupun Mahfud.
Hal itu pun diamini oleh
Wakil Sekretaris Jenderal Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul
Malik Haramain, di Gedung DPR
RI, Jakarta, Senin (25/11). “Sangat
masuk akal bila Mahfud MD
mempersatukan pemilih Islam dan
partai-partai Islam,” kata Malik.
Abdul Malik menilai bahwa
Mahfud adalah sosok yang tegas,
bersih dan tidak terkontaminasi
dengan primordial. “Mahfud diyakini
bisa meraup massa di luar fanatik
Islam," jelas dia.
Oleh karena itu, dirinya mengaku
tak ragu mencalonkan Mahfud
sebagai calon presiden, terutama dari
PKB. “Saya lihat potensi yang dimilki
Mahfud itu alami, karena beliau
adalah sosok yang kuat, bersih, belum
cacat, berani. Modal itu yang jadi
potensi besar bagi Mahfud," katanya.
Di sisi lain, Umar S Bakrey,
direktur eksekutif Lembaga Survei
Nasional (LSN), mengatakan,
setidaknya ada beberapa faktor yang
menyebakan partai-partai Islam sulit
tino oktaviano/ aktual
politik
tino oktaviano/ aktual
untuk berkoalisi.
Pertama, karena perbedaan sudut
pandang terhadap aliran agama
yang ada disejumlah partai Islam
tersebut. “Meski banyak tokoh Islam
yang mengatakan bahwa sudah tidak
masalah, tetapi di akar rumput itu
masih identik, seperti PKB itu NU,
PAN itu mengatakan partai nasional.
Di lapangan perbedaan aliran ini
masih jadi kendala yang cukup nyata
untuk menyatukan mereka,” kata
Umar di Jakarta, Minggu (24/11).
Umar menambahkan, sulitnya
membentuk koalisi di partai-partai
Islam dikarenakan setiap partai Islam
cenderung sudah berfikir pragmatis
(kesempatan) dalam mendapatkan
jabatan di pemerintahan, seperti
menteri.
"Koalisi ini sulit dibentuk karena
pandangan yang lebih pragmatis.
Kalau mereka koalisi secara partai
nasional, sehingga mereka akan lebih
suka dengan berkoalisi dengan partai
nasionalis, tentu mendahulukan
kepentingan pragmatis. Ini juga
menjadi kendala selanjutanya,” jelas
dia.
Padahal, berdasarkan survei LSN
soal wacana koalisi partai Islam,
jelang Pemilu 2014, mayoritas publik
setuju bila partai politik berbasis
Islam berkoalisi. “Berdasarkan
temuan LSN, sebanyak 45,6%
publik mengaku setuju dengan
wacana koalisi partai Islam, hanya
23,7% yang tidak setuju, dan 30,7%
menyatakan tidak tahu,” kata Peneliti
LSN Dipa Pradipta.
Dikatakan Dipa, setidaknya
ada dua alasan mengapa publik itu
sangat mengharapkan dilakukan
koalisi partai Islam. Pertama, koalisi
parpol Islam diharapkan dapat
menjadi pintu masuk bagi upaya
mempersatukan umat Islam di
Indonesia. Kedua, dengan berkoalisi
partai-partai Islam diharapkan
dapat memenangkan pilpres 2014,
atau minimal tidak sekadar menjadi
pengekor apalagi penonton saja.
Survei LSN dilaksanakan pada
20-30 Oktober. Survei ini dilakukan
di 34 propinsi diseluruh Indonesia.
Jumlah sampel sebanyak 1.240
responden yang diperoleh melalui
teknik pengambilan sampel secara
rambang berjenjang (multistage
random sampling).
Margin error sebesar 2,8%
dan pada level confidence 95%.
Kemudian, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara tatap muka dengan
berpedoman kuesioner. Survei ini
juga dilengkapi dengan analis media
terhadap 10 media massa nasional.
***
Ikatan Persaudaraan Haji
Indonesia (IPHI) menyambut baik
gagasan pembentukan koalisi partai
Islam. Alasannya, persoalan bangsa
yang begitu besar tidak mungkin
dapat diselesaikan oleh satu partai
politik saja, meskipun itu partai
besar.
"Kami menyambut baik ide ini,
karena persoalan bangsa ke depan
semakin berat," kata Ketua Dewan
Pembina IPHI Jenderal TNI (Purn)
H Djoko Santoso di Jakarta, Minggu
(17/11).
Djoko menilai, koalisi partai
Islam perlu memunculkan calon
presiden berideologi nasionalisreligius agar diterima semua pihak.
Menurut dia, capres berideologi
nasionalis-religius itu perlu proses
seleksi ketat dengan mengacu
kepada kompetensi, kapabilitas,
integritas, dan rekam jejak
capres yang bersangkutan.
"Pemimpin nasionalisreligius itu sangat dibutuhkan
oleh bangsa Indonesia ke
depan, karena tantangan yang
dihadapi bangsa akan sangat
berat. Tahun pertama
saja sudah harus
menghadapi
Komunitas
ASEAN 2015,” kata mantan Panglima
TNI, ini.
Sementara, Ketua Umum
Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) Suryadharma Ali di
Bandung, menyambut baik wacana
pembentukan koalisi parpol Islam.
Karena koalisi ini diyakini akan
mampu memberi kontribusi yang
besar bagi pembangunan bangsa ke
depan.
“Untuk menandingi eksistensi
partai-partai politik besar yang
bertarung di pemilu 2014, partai
berbasis agama khususnya Islam
perlu berbenah. Pembenahan
itu adalah dengan membentuk
suatu koalisi poros tengah,” jelas
Suryadharma.
Suryadharma pun menilai penting
terbentuknya koalisi itu. Koalisi
tersebut diyakini mampu memberi
kontribusi bagi pembangunan bangsa
ke depan. Terlebih, banyaknya
permasalahan yang dihadapi bangsa
mengharuskan partai politik bersatu
menyelesaikannya.
Menurut Direktur Lembaga
Klimatologi Politik (LKP) Usman
Rachman, hal tersebut (koalisi partai
Islam) sangatlah dimungkinkan.
“Ya itu perlu. Tapi harus mengingat,
partai-partai Islam
juga memiliki
beda pandangan
politik,” ujar
Usman.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
67
politik
Kala Yusril Bicara
Poros Tengah
Yusril mengaku heran dan kaget dengan
munculnya nama Megawati dan Gus Dur. Padahal,
dia sendiri yang menunggu hingga batas
akhir pengajuan capres di MPR, tidak ada
berkas dari Gus Dur dan Megawati.
Oleh: Arbie Marwan
P
ublik mungkin agak sedikit lupa
dengan kiprah sosok Yusril
Ihza Mahendra pada pemilihan
presiden di sidang MPR pada 20
Oktober 1999. Ya, Yusril mundur
di detik-detik terakhir pemilihan
presiden kala itu. Mundurnya Yusril
menyisakan dua kandidat lainnya,
yakni Megawati Soekarno Putri dan
KH Abdurrahman Wahid atau Gus
Dur.
Wacana publik yang berkembang
kala itu, mundurnya Yusril
merupakan skenario Poros Tengah
yang digagas Amien Rais untuk
menghadang Megawati. Namun,
ternyata ada kisah lain yang
diceritakan Yusril.
Inilah cerita Yusril. Pada 1999,
Yusril menjabat sebagai ketua umum
Partai Bulan Bintang (PBB). Dia
mengungkapkan, PBB pada 1999
tidak tergabung dalam Poros Tengah,
bahkan hingga Poros Tengah ‘bubar’.
Amien Rais pada 7 Oktober 1999
mengumumkan bahwa Poros Tengah
mendukung Gus Dur. Cerita berlanjut
ketika pada 19 Oktober 1999, MPR
menolak pidato pertanggungjawaban
Presiden BJ Habibie. Lalu, sehari
kemudian, yakni pada 20 Oktober
1999, dilakukan pemilihan presiden
melalui sidang MPR. Saat itu
pemilihan presiden belum secara
langsung.
Yusril bercerita, pada dini hari 20
Oktober 1999, sekitar pukul 00.30
WIB, sejumlah tokoh berkumpul di
rumah BJ Habibie, seperti Marwah
68
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
tino oktaviano/ aktual
Daud, Ketua Umum DPP Golkar
Akbar Tanjung, Ketua Umum PPP
Hamzah Haz, Ginanjar Kartasasmita,
dan dirinya.
Kala itu, Habibie berdebat hebat
dengan Marwah Daud. Marwah tetap
meminta Habibie jadi presiden.
Habibie dengan tegas tidak mau
apalagi pertanggungjawabannya
ditolak. Akbar Tanjung dan Ginanjar
pun menolak dicalonkan menjadi
presiden. Sementara Hamzah Haz
mengaku tidak enak dengan Gus Dur.
Praktis, hanya Yusril yang bersedia
dan sudah melengkapi persyaratan
calon presiden seperti tertara dalam
TAP MPR.
“Ketika Pak Habibie ditolak
pertanggungjawabannya, saya sudah
siapkan berkas-berkas pencalonan
presiden. Saya lengkapi, komplit
semuanya. Peta politik tiba-tiba
berubah drastis malam itu. Saya
mengatakan bersedia dan sudah
melengkapi persyaratannya,” kenang
Yusril, dalam sebuah acara diskusi
bertajuk PBB dan Masa Depan
Politik Neo-Masyumi
di Jakarta, Minggu
(24/11).
Setelah itu, Ketua
MPR Amien Rais
dihubungi dan
diminta datang.
Amien datang
sekitar pukul
04.00 WIB.
Amien menolak
menjadi presiden
karena sudah
menjagokan Gus
Dur. Tapi Amien
meminta waktu
untuk bertemu
Gus Dur dan
kembali pukul
05.30 WIB.
Hingga
pukul 06.00
WIB, Amien
tidak datang.
Lalu Yusril
memilih
menuju
gedung MPR/
DPR. Batas
pendaftaran
sesuai TAP MPR adalah jam 07.00
WIB. Yusril menyerahkan berkas
pencalonannya sekitar pukul 06.30
WIB atau 30 menit sebelum batas
akhir pendaftaran ditutup. Berkasberkas itu sudah dimasukkan.
Habibie juga sudah yakin Yusril
yang maju. Sambil memeluk Yusril,
Habibie menyatakan siap mendukung
Yusril dan mengarahkan kekuatannya
di Golkar dan Fraksi TNI serta utusan
daerah untuk mendukung Yusril.
“Waktu itu dia (BJ Habibie)
bilang, kalau kau maju saya akan
perintahkan TNI, perintahkan
Golkar, alihkan dukungan pada
saya. Tapi saudara akan mengalami
problema. Saudara harus terima
Wiranto sebagai wakil anda (wakil
presiden). Itu omongannya Habibie,”
ungkap Yusril.
Secara otomatis, pemahaman
Yusril saat itu adalah hanya ada satu
calon atau calon tunggal yaitu dia.
Karena, batas akhir pendaftaran
sudah ditetapkan di TAP MPR. “Tibatiba waktu sidang di buka sudah
lebih, ada tiga calon. Dari mana tiga
calon itu,” Tanya Yusril.
Yusril mengaku heran dan kaget
dengan munculnya nama Megawati
dan Gus Dur. Padahal, dia sendiri
yang menunggu hingga batas akhir
pengajuan capres di MPR, tidak ada
berkas dari Gus Dur dan Megawati.
Tapi, dalam pembukaan yang
dipimpin langsung oleh Amien Rais,
disebutkan ada tiga calon yaitu
Gus Dur, Megawati dan dirinya.
“Itu TAP MPR, jam 07.00 WIB.
Kemudian syarat-syarat itu di TAP
MPR, dan tidak dipenuhi baik oleh
Megawati maupun Gus Dur. Boleh
dicek sekarang di gedung MPR,
arsip sidang MPR tahun 1999,” kata
Yusril.
Beberapa saat sebelum sidang
paripurna MPR, Yusril di desak
untuk mundur. Dirinya bahkan
sampai terpojok ke dinding,
termasuk oleh sejumlah politisi
PBB. “Waktu itu ada Fuad Bawazir
(PAN, sekarang di Hanura), AM
Fatwa (PAN sekarang anggota
DPD). Termasuk dalam partai saya
sendiri, Hartono Marjono. Hartono
bahkan mengatakan, kalau saya
tidak mundur dia akan umumkan
PBB pecah. Hartono dan Sumargono
serta lainnya akan menarik
dukungan PBB,” jelas Yusril.
“Saya hanya punya beberapa
menit waktu untuk berpikir. Sebab,
sidang paripurna akan segera dibuka.
Saya dihadapkan pada keputusan
sulit apakah memilih tetap maju dan
yakin menang atau PBB terpecah.
Saya pun kembali memikirkan
pernyataan Habibie. Saya kalkulasi
dukungan, saya yakin menang untuk
maju ke putaran kedua.”
Perhitungan Yusril, suara yang
akan diperolehnya cukup besar,
yakni sekitar 232 suara. Sementara
Gus Dur mendapat 185 suara dan
Megawati 306 suara. “Jadi kalau
babak pertama, Gus Dur pasti out.
Kalau saya berdua dengan Mega
(maju putaran kedua, red), terserah
bagaimana,” katanya.
Yusril lantas menafikkan hitunghitungan itu. Yusril sempat merasa
heran. Karena semestinya calon
tunggal, sebab tidak ada berkas
Megawati dan Gus Dur dalam
pencalonan. Namun, Amien Rais
menyebut dalam sidang MPR itu ada
tiga calon.
"Saya sudah buka di MPR. Pagi
itu kan jam 09.00 WIB ada tiga calon
presiden. Saya buka file, Gus Dur
sama Mega enggak ada syarat-syarat
menjadi presiden. Itu TAP MPR.
Saya komplit semua, sementara yang
dua (Gus Dur dan Megawati) tidak
ada. Sebenarnya kalau jujur, saat itu
calonnya hanya satu. Dan, menurut
TAP MPR waktu itu harus disahkan
dan dianggap aklamasi. Nanti
dibukalah file-file (itu). Bisa ditanya
pada Amien Rais mengapa anda bisa
berdusta,” ujar Yusril.
Sebelum Amien Rais membuka
sidang, Amien mempersilahkan
Yusril berbicara. Saat itu juga, Yusril
mengumumkan pengunduran dirinya
dan menyerahkan suaranya untuk
Gus Dur.
“Sebenarnya kalau jujur, saat itu
calonnya cuma satu. Dan menurut
TAP MPR waktu itu harus disahkan
dan dianggap aklamasi. Nanti di
tanya pada Amien Rais mengapa
anda bisa berdusta,” ujar Yusril.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
69
INFORIAL
BNP2TKI Peduli Nasib
Pelaut Indonesia
T
idak satupun warga
terdidik di Indonesia
yang tak mengenal lagu
Nenek Moyangku Seorang
Pelaut, lagu gagah yang
sama lantangnya dengan nyanyian
Am Popeye a Sailorman gubahan
Sammy Lerner untuk tokoh komik
Popeye milik Elzie Crisler Segar.
Sayangnya, kondisi pelaut
Indonesia tak segagah Popeye yang
gemar makan bayam saat melabrak
Bruto, pelaut bengal berbadan
besar yang kerap melecehkan
istrinya, si ceking Olive Oyl.
Pelaut adalah seseorang yang
70
pekerjaannya berlayar di laut,
atau dapat pula berarti seseorang
yang mengemudikan kapal
atau membantu dalam operasi,
perawatan atau pelayanan dari
sebuah kapal. Hal ini mencakup
seluruh orang yang bekerja di atas
kapal.
Kepala Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Moh Jumhur Hidayat menyebutkan
bahwa jumlah pelaut Indonesia
yang bekerja di kapal berbendera
asing, terbesar ketiga di dunia
setelah Filipina dan India.
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
“Pelaut Indonesia memiliki
potensi untuk mengungguli para
pelaut dari Filipina dan India
Apalagi nenek moyang kita dikenal
sebagai pelaut ulung. Pelaut yang
menemukan benua Australia bukan
James Cook tetapi pelaut-pelaut
dari Indonesia yang telah ratusan
tahun sebelumnya telah menjelajahi
ke benua itu, termasuk ke tempattempat lain,” kata Jumhur Hidayat.
Jumhur menjelaskan, saat
ini ada sekitar 250 ribu pelaut
Indonesia yang bekerja di berbagai
kapal berbendera asing dan sekitar
35 ribu merupakan anggota
Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI).
Presiden KPI Hanafi Rustandi
mengatakan, BNP2TKI yang
kini dinahkodai Jumhur telah
menerobos kebuntuan pengaturan
para pelaut Indonesia yang bekerja
di kapal berbendera asing, dan
mengubah nasib pelaut Indonesia
menjadi lebih baik.
“Kepala BNP2TKI telah
mengeluarkan peraturan yang
dapat menjawab keinginan
dunia internasional dalam
memberlakukan peraturan bagi
para pelaut yang bekerja di kapal
berbendera asing,” kata Hanafi.
Ada tiga peraturan yang telah
dikeluarkan oleh BNP2TKI terkait
pelaut. Pertama, Peraturan Kepala
BNP2TKI Nomor: PER.13/KA/VII/2009
tentang Pendataan Pelaksana
Penempatan Pelaut Indonesia di
Luar Negeri.
Kedua, Peraturan Kepala
BNP2TKI Nomor : PER.03/KA/I/2013
tentang Tata Cara Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Pelaut Perikanan di Kapal
Berbendera Asing. Ketiga, Peraturan
BNP2TKI Nomor: PER.12/KA/IV/2013
tentang Tata Cara Perekrutan
Penempatan dan Perlindungan
Pelaut di Kapal Berbendera Asing.
“Kepala BNP2TKI Moh Jumhur
Hidayat merupakan sosok tokoh
nasional yang berani menerobos
tembok regulasi pelaut berskala
internasional sehingga memberikan
solusi penyelamatan nasib pelaut
Indonesia,” jelas Hanafi.
Sementara, Jumhur juga
memastikan gaji TKI pelaut yang
bekerja di kapal berbendera asing
harus lebih baik. Menurut Jumhur,
pemerintah telah mengeluarkan
peraturan yang melindungi para TKI
yang bekerja sebagai nelayan di kapal
berbendera asing di luar negeri
Dijelaskannya, peraturan
bagi TKI Pelaut yang bekerja
pada kapal-kapal berbendera
asing tersebut, BNP2TKI sudah
menerbitkan Peraturan Kepala
BNP2TKI Nomor : PER.03/
KA/I/2013 tentang Tata Cara
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Pelaut
Perikanan di Kapal Berbendera
Asing. Kemudian diterbitkan pula
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor
: PER.12/KA/IV/2013 tentang Tata
Cara Perekrutan Penempatan
dan Perlindungan Pelaut di Kapal
Berbendera Asing.
Salah satu butir aturannya yaitu
menyangkut gaji minimal yang
harus dibayarkan kepada para TKI
minimal USD 350-400 per bulan.
“Gaji TKI Pelaut harus mengikuti
standar gaji yang ditetapkan
pemerintah setempat,” katanya.
Jumhur sempat terperangah
dengan gaji para suami keluarga TKI
di Tanjung Priok yang dibayar per
bulan hanya USD 200. “Gaji pelaut
minimal harus USD 300 dolar di luar
tambahan lembur dan tidak boleh
dipotong-potong pembayarannya,”
tegas Jumhur.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
71
INFORIAL
Sinkronisasi
Regulasi
B
alai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar
memastikan perlunya sinkronisasi mengenai
Peraturan TKI Pelaut, terkait terbitnya Peraturan
Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor
84 Tahun 2013 tertanggal 7 Oktober 2013 tentang
Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal.
secara paksa Maritim
Labour Convention
(MLC) 2006 terhadap
para tenaga kerja pelaut.
“Jangan sampai adanya Permenhub 84/2013 itu
terjadi tumpang-tindih dengan Peraturan Kepala
BNP2TKI Nomor : PER-12/KA/IV/2013 yang diterbitkan
pada 10 April 2013 tentang Tata Cara Perekrutan
dan Perlindungan Pelaut di Kapal Berbendera
Asing, karena adanya peraturan Kepala BNP2TKI
telah dijadikan pegangan para pelaku penempatan
(manning agent) TKI Pelaut kita,” kata Kepala BP3TKI
Depasar I Wayan Pageh.
Sampai
diberlakukannya MLC 2006 pada 20 Agustus 2013,
Indonesia belum melakukan ratifikasi. Tetapi untungnya
Indonesia sudah mengantisipasi dengan terbitnya
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 12 Tahun 2013,
sehingga ILO menilai adanya upaya kesungguhan
dari pemerintah Indonesia tehadap nasib TKI Peluat
yang bekerja di kapal-kapal berbendera asing. Adanya
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 12 Tahun 2013
menyebabkan tidak sampai hilangnya pekerjaan
ratusan ribu TKI Pelaut yang bekerja di kapal-kapal
berbendara asing.
Wayan Pageh mengatakan, Peraturan Kepala BNP2TKI
Nomor 12 Tahun 2013 itu telah diakui International
Labour Organisation (ILO) mengenai kesungguhan dari
upaya pemerintah Indonesia terhadap keberadaan TKI
Pelaut yang bekerja di kapal-kapal berbendera asing.
Karena, pada 20 Agustus 2013 mulai diberlakukannya
Wayan menjelaskan, di dalam catatan Kesatuan
Pelaut Indonesia (KPI) disebutkan, saat ini terdapat
sekitar 400 ribu TKI Pelaut yang bekerja di kapal-kapal
berbendera asing. Sekitar 40 ribu di antaranya yang
sudah teregister, kemudian 13 ribu di antaranya TKI
Pelaut dari Bali.
72
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Dikenakan Sanksi
Bila PPTKIS Tidak
Ikuti MLC 2006
P
elaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) atau
manning agent yang tidak mengikuti (menaati)
Maritim Labour Convention (MLC) tahun 2006
di dalam prosedur penempatan tenaga kerja
kepelautan—termasuk didalamnya TKI Pelaut—
akan terancam sanksi. Kru (pelaut) yang diberangkatkan
besar kemungkinan akan dipulangkan pengguna (users)
atau pemilik kapal.
MLC 2006 sudah mengatur secara tegas mengenai
biaya yang tidak boleh dipungut kepada tenaga kerja
kepelautan (termasuk tenaga kerja di kapal pesiar).
Bagi pencari kerja (kepelautan termasuk di dalamnya
tenaga kerja di kapal pesiar) tidak dibenarkan dipungut
biaya. Terkecuali yang terkait dengan identitas diri (KTP
dan paspor), pendidikan pelatihan, cek kesehatan,
dan asuransi. Hal itu mengutip Konvensi ILO 88/1948
yang diratifikasi melalui Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 36/2002. Sedangkan biaya pengurusan visa,
tiket pergi pulang (PP), fee rekrut untuk agensi, fee untuk
perpanjangan untuk agensi ditanggung pengguna (users).
MLC 2006 mulai diterapkan secara internasional
pada 20 Agustus 2013 lalu. Sudah 49 negara (lebih dari
separuh negara anggota ILO) yang telah meratifikasi
MLC 2006. Sementara Indonesia belum meratifikasi.
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor: PER-12/KA/
IV/2013 tentang Tatacara Perekrutan Penempatan
dan Perlindungan Pelaut di Kapal Berbendera Asing
sudah mengadopsi MLC 2006. Berikut Peraturan Kepala
BNP2TKI tersebut telah disalin ke dalam bahasa Inggris
dan kemudian ditembuskan kepada seluruh pemilik
kapal serta manajemen kapal pesiar di seluruh dunia.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
73
INFORIAL
Terus
B
Melakukan
Sosialisasi
NP2TKI terus melakukan
langkah proaktif mengedukasi
para Pelaksana Penempatan TKI
Pelaut, yakni manning agent,
dan Pendaftaran Pelaksana
Penempatan Pelaut Perikanan (P5) yang
menempatan TKI pelaut niaga maupun
perikanan di kapal-kapal berbendera
asing agar taat aturan. Sehingga TKI
yang ditempatkannya prosedural.
Terkait penempatan TKI Pelaut yang
bekerja di kapal-kapal berbendera
asing, BNP2TKI telah menerbitkan
dua peraturan Kepala BNP2TKI. Yakni
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor:
PER.03/KA/I/2013 tanggal 28 Januari
74
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
2013 tentang Tata Cara Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Pelaut Perikanan di Kapal
Berbendera Asing, dan Peraturan Kepala BNP2TKI
Nomor: PER.12/KA/IV/2013 tanggal 10 April 2013
tentang Tata Cara Perekrutan Penempatan dan
Perlindungan Pelaut di Kapal Berbendera Asing.
Kedua Peraturan Kepala BNP2TKI tersebut
disosialisasikan kepada para manning agent dan P5.
Dalam catatan BNP2TKI terdapat 124 perusahaan
jasa Pelaksana Penempatan Pelaut, 10 perusahaan di
antaranya yang telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan proses penempatan. Kemudian enam
perusahaan jasa lainnya ditolak Perwakilan RI karena
mitra usahanya di luar negeri—tepatnya setelah
dilakukan pengecekan lapangan oleh Kantor Dagang
dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei—diketahui tidak
memiliki perizinan dari instansi berwenang di negara
bersangkutan. Sedangkan perusahaan jasa sisanya
masih dalam proses.
Sosialisasi terus dilakukan karena sebagian
besar belum mengetahui secara teknis untuk
mengimplementasikan peraturan tersebut, khususnya
Pelaksana Penempatan Pelaut di kapal niaga karena
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor: PER.12/KA/IV/2013
masih baru diterbitkan.
Di satu sisi, BNP2TKI meminta pelaksana
penempatan TKI pelaut yakni manning agent maupun
Pendaftaran Pelaksana Penempatan Pelaut Perikanan
(P4) mengawal secara teliti, jeli, dan cermat terhadap
Perjanjian Kerja Laut (PKL), khususnya bagi TKI pelaut
di kapal perikanan dan kapal niaga berbendera asing.
Sebagian besar TKI pelaut, kaya pengalaman tetapi
rendah dalam pendidikan formal.
Sebagai rujukannya adalah Peraturan Kepala
BNP2TKI Nomor 03 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Penempatan dan Perlindungan TKI Pelaut Perikanan di
Kapal Berbendera Asing, dan Peraturan Kepala BNP2TKI
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perekrutan,
Penempatan dan Perlindungan Pelaut di Kapal
Berbendera Asing.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
75
Yasser Arafat
Mengapa Harus
Dibunuh?
Pemimpin Palestina Yasser Arafat kini terbukti meninggal bukan
karena sebab alamiah, tetapi karena diracun. Meninggalnya Arafat
menyebabkan ambruknya gerakan nasional Palestina, pecahnya
konflik terbuka Fatah-Hamas, dan makin melestarikan penjajahan
oleh rezim Zionis Israel.
Oleh: Satrio Arismunandar
K
ecurigaan lama itu akhirnya
terbukti. Para ilmuwan
Swiss, November 2013 ini
menemukan bukti konkret dari sisa
jenazah pemimpin besar Palestina,
Yasser Arafat, bahwa mantan
pemimpin PLO (Organisasi
Pembebasan Palestina)
itu meninggal bukan
karena sebabsebab alamiah.
Dalam tubuhnya
ditemukan
isotop
radioaktif,
polonium-210,
yang bersifat
racun, dalam
kadar yang
jauh di atas
normal.
76
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Ketika kini terbukti bahwa
pejuang nasionalis Palestina itu tewas
akibat racun, banyak kalangan sudah
menyimpulkan sendiri, siapa pelaku
di balik pembunuhan itu. Pihak
yang paling berkepentingan untuk
melenyapkan Arafat adalah Israel.
Tudingan ini bukan cuma muncul
dari kalangan Palestina, tetapi juga
dari kalangan Israel sendiri, tentunya
yang non-pemerintah.
Penulis dan aktivis Israel, Uri
Avnery, adalah salah satunya. “Sejak
momen pertama, saya tak pernah
punya keraguan sedikit pun bahwa
Yasser Arafat dibunuh. Itu adalah
soal logika yang sederhana,” ujar
Avnery.
Hanya Israel yang memiliki
sarana, rekam jejak, niat dan motif
yang dinyatakan secara jelas,
untuk menghabisi nyawa Arafat.
Pembunuhan Arafat dikemas secara
rapi dan ‘bersih’ tanpa bukti hitam
di atas putih yang bisa dilacak ke
otoritas Israel. Ini khas operasi
intelijen Israel. Tanpa bukti nyata,
dengan cuma berbekal kecurigaan,
memang sulit membuktikan
kejahatan Israel di pengadilan
hukum. Namun, Israel masih bisa
dihukum di pengadilan opini
dunia.
Fakta yang pasti, Israel
memiliki akses terhadap
polonium karena negara Zionis
itu punya reaktor nuklir di
Dimona. Israel juga diketahui
sudah punya senjata nuklir, meski
Israel tak pernah mau mengakui.
Ditambah lagi, Israel punya rekam
jejak berkali-kali melakukan
pembunuhan politik, baik dilakukan
secara cukup terbuka ataupun
rahasia. Operasi pembunuhan itu
sering menggunakan bahan-bahan
kimia yang sulit dilacak.
Juga banyak bukti bahwa Israel
sejak lama memang ingin menghabisi
Arafat. Pada Januari 2002, seperti
dilaporkan oleh wartawan Inggris
Jonathan Cook, panglima militer
Israel Shaul Mofaz pernah
ketahuan membisikkan
sesuatu di
mikropon
kepada
bloomberg
internasional TIMUR TENGAH
Perdana Menteri Ariel Sharon. Mofaz
saat itu berkata tentang Arafat, “Kita
harus melenyapkan dia.”
Arafat selama lebih dari dua
tahun pernah terkurung di kompleks
tempat tinggalnya di Ramallah,
daerah Tepi Barat, dalam kepungan
tank-tank Israel. Pada waktu itu,
di kalangan pemerintah Israel ada
perdebatan tentang apa yang harus
dilakukan terhadap Arafat. Cuma ada
dua opsi, yakni apakah Arafat harus
diasingkan ke luar Palestina atau
dibunuh.
Pada September 2003, kabinet
Israel bahkan mengeluarkan
peringatan bahwa Israel harus
‘menghilangkan hambatan ini
dengan cara dan waktu yang dipilih
sendiri’. Wakil Perdana Menteri
Israel pada waktu itu, Ehud Olmert,
mengklarifikasi bahwa pembunuhan
Arafat adalah ‘salah satu opsi’.
Lantas mengapa Arafat tidak
dibunuh saja terang-terangan pada
2003? Secara teknis, bagi Israel
sangat mudah melakukannya.
Namun, saat itu Israel belum bisa
menghabisi Arafat karena ada
penolakan kukuh dari Amerika.
Menteri Luar Negeri Amerika waktu
itu, Colin Powell, khawatir bahwa
pembunuhan Arafat akan memancing
kemarahan di seluruh dunia Arab dan
Timur Tengah, yang ujung-ujungnya
akan mengarah ke Amerika sebagai
sasaran.
Namun pada April 2004, Sharon
mengumumkan bahwa ia tidak lagi
terikat oleh komitmen sebelumnya
pada Presiden AS George W Bush,
untuk tidak ‘menyakiti Arafat secara
fisik’. “Saya sudah bebas dari janji
itu,” ujarnya. Gedung Putih juga
telah mengisyaratkan melemahnya
penolakan Washington terhadap
rencana Israel membunuh Arafat.
Jadi, apa sebenarnya motif
pembunuhan Arafat? Keuntungan
apa yang diperoleh Israel jika Arafat
dienyahkan? Untuk memahami
motif Israel, kita harus melihat
situasi, kondisi, dan perdebatan di
kalangan Palestina pada tahun-tahun
tersebut. Waktu itu kepemimpinan
Palestina pecah menjadi dua kubu,
dalam hal strategi perjuangan untuk
kemerdekaan dan dalam berurusan
dengan Israel. Dua kubu itu adalah
kubu Arafat dan kubu Mahmoud
Abbas. Abbas saat itu sudah
dipandang sebagai ‘calon pewaris’
kepemimpinan Arafat.
Kubu Arafat saat itu berpendapat,
Israel telah banyak mengingkari
kesepakatan perdamaian Oslo.
Karena itu, Arafat merasa enggan
terlalu terlibat pada proses
perundingan perdamaian sematamata. Toh pihak Israel sendiri
juga tampaknya tidak serius mau
berdamai.
Dalam situasi buntu itu, Arafat
ingin menjalankan strategi ganda.
Di satu sisi, ia membuka saluran
perundingan, namun sekaligus ia juga
tetap bersiap dengan opsi perlawanan
bersenjata melawan penjajahan
Israel. Itulah sebabnya, Arafat secara
pribadi tetap menguasai secara ketat
pasukan keamanan Palestina.
Berbeda kontras dengan sikap
Arafat, Abbas percaya bahwa
perlawanan bersenjata justru akan
menjadi ‘hadiah’ bagi Israel dan
merusak legitimasi perjuangan
Palestina. Abbas ingin fokus pada
perundingan dan pembangunannegara. Ia berharap, dengan
mengerahkan tekanan tak langsung
pada Israel, akan memberi bukti pada
dunia internasional bahwa Palestina
bisa dipercaya jika memiliki negara
sendiri. Prioritas Abbas adalah
bekerjasama erat dengan Amerika
dan Israel dalam masalah-masalah
keamanan.
***
Amerika dan Israel dengan
kuat jelas lebih suka pada cara
pendekatan Abbas. Mereka bahkan
memaksa Arafat agar untuk
sementara mengurangi pengaruhnya
dalam kepemimpinan Palestina.
Cara melemahkan Arafat, dengan
menunjuk Abbas menjadi Perdana
Menteri, sebuah jabatan yang baru
dibentuk saat itu.
Keprihatinan Israel adalah
walaupun Arafat praktis sudah
diperlakukan seperti tahanan rumah,
ia tetap menjadi figur pemersatu
rakyat Palestina. Dengan menolak
melepaskan opsi perjuangan
bersenjata, Arafat tetap mampu
menangkal ketegangan yang makin
memuncak antara dua faksi utama
Palestina. Yakni, faksi gerakan Fatah
yang berhaluan nasionalis di bawah
Arafat, dan pesaing utamanya yang
berideologi Islam, Hamas.
Dengan lenyapnya Arafat dan
hadirnya kepemimpinan Abbas
yang ‘lebih lunak’ terhadap Israel,
ketegangan antara Fatah dan
Hamas—yang bisa diredam di bawah
Arafat—kini pecah jadi konflik
terbuka. Israel jelas sudah membaca
jauh-jauh hari akan terjadi konflik
berdarah antara Fatah dan Hamas
ini, bahkan mungkin mendorong agar
hal itu segera terjadi.
Konflik militer Fatah melawan
Hamas memuncak menjadi
terkoyaknya gerakan nasional
Palestina. Perpecahan itu bukan
cuma soal perbedaan ideologi dan
strategi perjuangan, tetapi sudah
menjurus ke pemisahan wilayah
antara Tepi Barat yang dikontrol
Fatah dan Gaza yang dikuasai Hamas.
Kepentingan Israel untuk
membunuh Arafat kini terbukti
sesudah kematian pahlawan
Palestina itu. Bukan hanya gerakan
nasional Palestina jadi tercerai
berai, namun kepemimpinan
Palestina di bawah Abbas juga
terseret mundur ke serangkaian
perundingan perdamaian dengan
Israel, yang rapuh, lemah,
dan tidak memberi arah nyata
menuju kemerdekaan Palestina.
Perundingan perdamaian yang
bertele-tele ini malah memberi
kesempatan pada Israel untuk
terus merebut tanah Palestina
dan membangun permukimanpermukiman Yahudi di wilayah
Palestina yang diduduki.
Satu hal yang patut dicatat
adalah, Israel berani berperang, tapi
sejatinya takut pada perdamaian. Hal
ini karena untuk berdamai, dia harus
mengembalikan wilayah Palestina
yang ia duduki. Itu justru yang
tidak dikehendaki oleh rezim Israel
sekarang di bawah Perdana Menteri
Benyamin Netanyahu.
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
77
nasional PENYADAPAN AUSTRALIA-INDONESIA
Perang Hegemoni
AS Versus Cina?
Penyadapan yang dilakukan Australia kemungkinan dilandasi kekhawatiran bahwa Indonesia
lebih mempercayai Cina sehingga berpaling dari China Containment Policy.
Oleh: Ari Purwanto
A
ksi sadap menyadap yang
melibatkan Australia dan
Indonesia Indonesia semakin
serius. Saling tuduh antara dua
negara semakin meruncing. Perang
pernyataan terbuka pun semakin
intens.
Setelah Indonesia menuduh
Australia menyadap Presiden
SBY dan petinggi negara lain, kini
negara kanguru itu yang menuduh
Indonesia menyadap warganya. Situs
berita News.com.au mengabarkan
bahwa Badan Intelijen Strategis
Indonesia TNI (BAIS) dituding
menyadap telepon seluler warga
Australia. Selanjutnya, hasil sadapan
ini diberikan ke Cina. Berita ini
berdasarkan sebuah sumber intelijen
78
yang tidak disebutkan namanya.
Kerja sama mata-mata Indonesia
dan Cina disepakati pada kunjungan
Kepala Angkatan Udara China
Jenderal Ma Xiaotian ke Jakarta,
Maret 2011. Saat itu Ma menghadiri
pameran pertahanan dan keamanan
Asia Pasifik. “Cina tertarik pada
masalah birokrasi, gosip bisnis
tentang kontrak sumber daya dan
aktivitas militer," kata ujar sumber
intelijen kepada News Corp.
Sikap Australia yang membawabawa Cina dalam pusaran masalah
seakan memberi pesan, bahwa
ada pihak lain yang terlibat dalam
kisruh ini. Mungkinkah itu Cina dan
Amerika Serikat (AS)?
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
***
Terlepas dari masalah sadapmenyadap, Cina adalah kekuatan
baru ekonomi dunia. Cina pun
berubah menjadi raksasa di sektor
lain, seperti politik, ekonomi, sosial
dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi Cina
melaju kian pesat di kuartal ketiga
2013. Pencapaian ini meredam
kecemasan banyak pihak, yang
khawatir pasar ekonomi dunia
bakal goyah, jika negara penggerak
pertumbuhan global ini melambat.
Dalam beberapa kuartal
berikutnya, semua mata akan
memperhatikan apakah negara
dengan ekonomi terbesar dunia itu
mampu mempertahankan laju yang
pesat ini. Produk domestik bruto
Cina tumbuh 7,8% dibanding setahun
sebelumnya, berdasarkan data Biro
Statistik Nasional Cina. Pada kuartal
pertama, angkanya 7,7% sedangkan
kuartal kedua tercatat 7,5%. Laju
pertumbuhan triwulan ketiga ini
sesuai dengan median proyeksi 18
ekonom yang disurvei The Wall
Street Journal.
Jika dibandingkan per kuartal,
pertumbuhan Cina tercatat
2,2%, sehingga menyiratkan laju
pertumbuhan tahunan 9,1%. Salah
satu faktor di baliknya adalah sedikit
stimulus pemerintah di sektor
infrastruktur urban. Faktor lain
mencakup sisa dampak lonjakan
kredit pada awal tahun serta sedikit
kenaikan permintaan luar negeri,
seiring dengan ekonomi global yang
semakin sehat.
Untuk tiga kuartal 2013 sejauh
ini, pertumbuhan Cina tercatat 7,7%
on year. Dengan demikian, target
resmi pertumbuhan tahunan 7,5%
yang ditetapkan pemerintah bisa
jadi akan terlampaui. Hal ini dapat
menyelamatkan muka Presiden Cina
Xi Jinping, yang akan memimpin
konferensi Partai Komunis pada
November untuk menentukan
strategi pertumbuhan ekonomi
sepuluh tahunan.
Cina tidak pernah gagal
melampaui target pertumbuhannya
sejak krisis 1998. Namun, kata para
ekonom, pemerintah pusat memang
mematok target yang rendah. Beijing
tahu bahwa aparat daerah akan selalu
berusaha menyalip target resmi
pemerintah pusat.
Untuk kuartal keempat,
belum jelas apakah Cina bisa
mempertahankan laju pertumbuhan
seperti sekarang. Data ekspor
September secara mengejutkan
menunjukkan penurunan permintaan
barang buatan Cina dari luar negeri.
Fenomena ini menyiratkan ada
hambatan di sektor manufaktur,
meski beberapa ekonom melihat
ada faktor lain yang memicu
penurunan itu. Pemimpin Cina pun
harus menghadapi tekanan untuk
meredam laju kredit, yang memacu
pertumbuhan di tengah kecemasan
soal utang.
Bagaimanapun, data September
menunjukkan sektor lain di ekonomi
Cina masih stabil. Produksi industri
bulanan naik 10,2% on year,
sementara penjualan ritel tumbuh
13,3%. Kedua angka ini sejalan
dengan prediksi analis.
***
Lalu bagaimana dengan Australia
dan AS? Bank Sentral Australia atau
Reserve Bank of Australia (RBA)
menurunkan proyeksi pertumbuhan
dalam negeri untuk tahun depan.
Pelemahan dipicu kejatuhan investasi
pertambangan yang tampaknya
lebih dalam dari perkiraan. Selain
itu, penguatan dolar Australia juga
berpeluang melemahkan penjualan
produk manufaktur.
RBA menurunkan estimasi
pertumbuhan ekonomi untuk tahun
kalender mendatang menjadi 2-3%
dari prediksi Agustus sebesar 2,53,5%. RBA mempertahankan proyeksi
pertumbuhan produk domestik bruto
(PDB) tahun ini pada level 2,25%.
Prediksi pertumbuhan ekonomi
untuk 2015 sebesar 2,75 -4,25%.
RBA telah memangkas suku
bunga sebanyak delapan kali dalam
dua tahun terakhir. Pemangkasan
dilakukan guna mendorong belanja
warga, sehingga mampu membantu
Australia lepas dari ketergantungan
atas sektor pertambangan. Pada
Agustus, RBA memangkas proyeksi
pertumbuhan 2013 menjadi
2,25% dari estimasi tahun lalu
sebesar 2,50%, juga akibat sektor
pertambangan.
“Investasi pertambangan
tampaknya melemah lebih dalam
ketimbang yang sebelumnya
diantisipasi,” kata RBA dalam
pernyataan kebijakan moneter
kuartalan. Selain itu, apresiasi nilai
tukar dolar Australia artinya sektor
barang dagangan lebih tertekan
ketimbang perkiraan.
AS lebih parah lagi. Dalam tahun
ini saja, terjadi goverment shutdown
di negeri Paman Sam itu. Pemerintah
AS akhirnya menutup sementara
(shutdown) layanan pemerintah.
Langkah itu menyusul serangkaian
perdebatan panjang dan manuver
politik dari Parlemen, Senat, dan
Gedung Putih yang akhirnya gagal
mencapai kata sepakat atas persoalan
kebuntuan anggaran negara itu.
Kongres AS gagal mencapai kata
sepakat atas kelanjutan anggaran
rutin pemerintah Obama. Shutdown
ini merupakan yang pertama kalinya
selama hampir dua dekade. Seperti
dilansir New York Times, dampak
dari shutdown ini adalah sebanyak
800 ribu pegawai negara federal
dirumahkan untuk sementara dan
jutaan orang lainnya akan diminta
bekerja tanpa dibayar.
Kantor Pengelolaan Anggaran
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
79
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, Kepala BIN
Marciano Norman, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro berbincang sebelum
mengikuti Rapat Gabungan dengan Komisi I DPR, di Gedung Parlemen Senayan,
Jakarta, Kamis (28/11/2013).
AS pun meminta agar lembagalembaga pemerintah harus
mulai merencanakan shutdown
sekarang karena tidak ada alokasi
anggarannya. “Karena kongres gagal
mencapai kesepakatan,” ujar Kantor
Pengelolaan Anggaran.
***
Direktur Kajian Politik Center for
Indonesian National Policy Studies
(CINAPS) Guspiabri Sumowigeno
menilai penyadapan yang dilakukan
Australia dilandasi kekhawatiran
bahwa Indonesia lebih mempercayai
Cina sehingga berpaling dari China
Containment Policy. “Inilah yang
sekarang sedang membuat panik
kekuatan-kekuatan politik Australia,”
kata Guspiabri di Jakarta.
80
China Containment Policy
merupakan cara yang dilakukan AS
untuk membendung meningkatnya
pengaruh Cina sebagai negara
adidaya baru. Menurut Guspiabri,
skandal penyadapan yang terungkap
ini pasti merusak kebijakan yang
ditujukan untuk membendung
kebangkitan pengaruh Cina yang
sedang muncul menjadi kekuatan
adidaya ekonomi, politik, dan militer.
Ia mengungkapkan, komitmen
Indonesia terhadap kebijakan
tersebut cukup terlihat karena
Indonesia seolah tidak menganggap
intervensi politik dan militer
Australia dalam kampanye pelepasan
Timor-Timur dari Indonesia sebagai
tamparan yang harusnya membekas
dalam.
Dikatakannya, tekanan politik dan
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
invasi militer oleh International Force
for East Timor (Interfet) ke wilayah
Timor-Timur yang dimotori Australia
dan sukses melahirkan negara Timor
Leste pada 1999 tidak dianggap
hambatan psikologis yang berarti
oleh Indonesia.
Lebih lanjut ia menjelaskan,
situasi hubungan yang memburuk
karena krisis Timor-Timur segera
berakhir sejak 2001 dengan
diselenggarakannya berbagai kerja
sama, yang kebanyakan hanya
menguntungkan Australia, seperti
dalam soal penanganan imigran gelap
melalui laut (manusia perahu).
Indonesia tetap menjalin
hubungan mesra nyaris dalam derajat
seperti sekutu dengan Australia,
meskipun dalam kacamata politik
internasional telah diperlakukan
dengan keji oleh Australia dalam
persoalan Timor-Timur. Indonesia
tidak mendapatkan imbalan yang
sepadan untuk jasanya mencegah
jatuhnya wilayah Timor Portugis ke
tangan kelompok kiri atau komunis
tino oktaviano/ aktual
nasional
tino oktaviano/ aktual - antara (wanted abbot)
Indonesia mesra dengan Cina.
Makanya, Australia menyadap
Presiden SBY cs. Ini dilakukan agar
setiap gerak Indonesia bisa diketahui
oleh Australia
"Iya betul. Bisa dibayangkan bila
Indonesia bergabung dengan Cina
dan India. Itu kan negara-negara yang
berpotensi sangat mempengaruhi
kebijakan politik dunia," ujar Ray saat
berbincang dengan Aktual di Cikini,
Jum'at (22/11).
Dia menjelaskan, kecurigaan itu
boleh-boleh saja, sah-sah saja. Tetapi,
cara Australia melakukan kecurigaan
itu sangat berlebihan bahkan sampai
mengotori mekanisme hubungan
internasional.
yang meresahkan Australia sebelum
runtuhnya tembok Berlin.
Dalam perspektif Beijing,
lanjut Guspiabri, sikap ini adalah
konfirmasi bahwa Indonesia memang
ikut menjadi pilar dari China
Containment Policy. Cina dianggap
lebih sebagai ancaman yang riil
ketimbang AS dan sekutu-sekutu
Barat-nya, termasuk Australia.
Ia mengutarakan, kepanikan
Australia saat ini juga karena Timor
Leste kemudian ternyata juga bukan
anak manis bagi Australia dan berkali
kali nampak menggunakan kartu
Cina untuk untuk menekan balik
Australia yang berlaku jauh dari kata
adil dalam pengelolaan minyak di
Celah Timor.
Guspiabri menjelaskan, wacana
pembukaan pangkalan militer Cina
di Timor Leste amat menggetarkan
Australia. Salah satu faktor yang
menghalangi terwujudnya hal
tersebut adalah karena Indonesia
tidak merestuinya dan Cina
masih menimbang perasaaan
Indonesia bila membuka pangkalan
militer di dalam wilayah gugusan
kepulauan Nusantara. “Trust
Indonesia yang menipis pada
Australia bisa membuat Indonesia
mengambil sikap berbeda terhadap
wacana tersebut untuk membuat
perhitungan," ujarnya.
Senada dengan Guspiabri,
pengamat politik Ray Rangkuti pun
menilai Australia kelihatan takut
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
81
intermezo
5
Persiapan Sesi Bercinta
yang Lebih ‘Hot’
Sesi pemanasan merupakan hal penting untuk
menciptakan kenikmatan bercinta..
S
Pilih ‘Seragam Bercinta’ dengan Warna
Memikat dan Menggairahkan
‘Seragam Bercinta’ anda selain seksi, ada baiknya pilih
warna yang bisa memikat dan menggairahkan hasrat
seksual suami. Pilihlah warna merah, kenapa? Percaya
atau tidak, pakaian warna merah bisa memikat pria serta
membangkitkan hasrat bercintanya. Tidak percaya?
silahkan mencobanya!
Minum Multivitamin Pembangkit Gairah
Kalau anda memiliki stamina yang kurang bagus,
pastikan anda minum multivitamin pembangkit gairah.
Hal ini untuk mengantisipasi kalau tiba-tiba stamina
anda drop sedangkan pasangan lagi hot. Dengan minum
multivitamin, anda akan memiliki daya tahan tubuh
yang cukup kuat, sehingga bisa melakukan aktivitas
bercinta lebih lama. Proses bercinta dalam jangka waktu
panjang adalah hal yang harus anda lakukan, karena ini
menunjukan bahwa Anda bisa melayani suami dengan
baik di atas ranjang.
Pastikan Suasana Sekitar Anda Dalam
Keadaan Nyaman
Sebelum bercinta, coba pastikan suasana sekitar
anda cukup nyaman dan tanpa gangguan, sehingga
sesi bercinta anda dan suami bisa lebih bergelora dan
nikmat. Tak ada salahnya kamar anda berdua dilengkapi
dengan kasur yang empuk dan ada fasilitas AC. Tapi, jika
anda tidak memilikinya, anda bisa mencoba
untuk berekreasi ke sebuah tempat yang
menyediakan hotel dengan hawa dingin
pada saat malam hari seperti wisata bukit,
pegunungan dan lain sebagainya.
Pastikan Tubuh Anda Wangi
Mandilah sebelum anda bercinta, dan
taburkan wangi-wangian atau parfum,
sehingga tampilan anda lebih memukau
di depan pasangan.
Selamat mencoba tips-tips di atas,
dan selamat menikmati hubungan
seks yang begitu dalam. / Nur Lail
corbis
etiap pasangan suami istri tentunya ingin
mendapatkan sensasi bercinta yang lebih dalam.
Ini dimaksudkan untuk menjaga keintiman dan
keharmonisan dalam berumah tangga. Supaya momen
bercinta anda berdua terasa nikmat, anda perlu benarbenar menjaga tubuh dan pikiran anda saat bercinta. Tak
ada salahnya untuk melepaskan sejenak urusan pekerjaan
anda, dan bercintalah dengan sepenuh hati serta sungguhsungguh bersama pasangan.
Sesi bercinta biasanya dimulai dengan foreplay
(pemanasan) yang dilakukan lebih lama sampai akhirnya
anda dan pasangan melakukan hubungan seks. Sesi
pemanasan merupakan hal penting untuk menciptakan
kenikmatan bercinta. Jika anda melakukan foreplay yang
berkualitas, maka bisa dijamin gairah bercinta anda bisa
lebih dalam.
Namun, tak sedikit pasangan yang kesulitan
menemukan cara foreplay yang cocok dilakukan. Padahal,
foreplay bisa dilakukan dengan cara sederhana. Ini lima
tips melakukan foreplay yang berkualitas.
Kenakan Pakaian Seksi
Tidak ada salahnya wanita mengenakan pakaian seksi,
sehingga sesi bercinta bisa dilakukan dengan leluasa.
Manfaat lainnya, yaitu untuk memudahkan suami anda
ketika bercinta. Dengan begitu, aktivitas bercinta bisa
anda berdua nikmati dengan nyaman. Selain itu, anda
juga bisa mensiasatinya dengan mengenakan pakaian
setransparan mungkin, dijamin suami anda akan
langsung terangsang
dan ‘menerkam’
anda.
82
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
5 Tahapan Pernikahan
yang Perlu Diketahui
corbis
M
enjalani pernikahan memang tidaklah semudah
yang diucapkan. Pada awal-awal pernikahan
romantisme pasangan suami istri masih membara
dan menggelora. Namun seiring berjalannya waktu cinta
dan romantisme dengan pasangan sudah mulai pudar,
dan kalau sudah begitu apakah itu berarti komitmen
pernikahan perlu dipertanyakan?
Dawn J Lipthrott, seorang psikoterapis dan juga
marriage and relationship educator and coach,
mengungkapkan, ada lima tahap perkembangan dalam
kehidupan berumah tangga. Berikut ini adalah kelima
tahapannya:
Romantic Love
Saat ini adalah saat anda dan pasangan merasakan
gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi di saat bulan
madu pernikahan. Anda dan pasangan pada tahap ini
selalu melakukan kegiatan bersama-sama dalam situasi
romantis dan penuh cinta.
Dissapointment or Distress
Pada tahap ini, menurut Dawn, pasangan suami istri
kerap saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan
kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar
dari pasangannya. Terkadang salah satu dari pasangan
yang mengalami hal ini berusaha untuk mengalihkan
perasaan stres yang memuncak dengan menjalin
hubungan dengan orang lain, mencurahkan perhatian ke
pekerjaan, anak atau hal lain sepanjang sesuai dengan
minat dan kebutuhan masing-masing. Menurut Dawn, tahapan ini bisa membawa pasangan
suami-istri ke situasi yang tak tertahankan lagi terhadap
hubungan dengan pasangannya. Banyak pasangan di
tahap ini memilih berpisah dengan pasangannya atau
bercerai.
Knowledge and Awareness
Dawn mengungkapkan bahwa pasangan suami
istri yang sampai pada tahap ini akan lebih memahami
bagaimana posisi dan diri pasangannya. Pasangan ini juga
sibuk menggali informasi tentang bagaimana kebahagiaan
pernikahan itu terjadi. Dawn menambahkan, pasangan
yang sampai di tahap ini biasanya senang untuk meminta
kiat-kiat kebahagiaan rumah tangga kepada pasangan
lain yang lebih tua atau mengikuti seminar-seminar dan
konsultasi perkawinan.
Transformation
Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah
laku yang berkenan di hati pasangannya. Anda akan
membuktikan untuk menjadi pasangan yang tepat bagi
pasangan anda. Dalam tahap ini sudah berkembang
sebuah pemahaman yang menyeluruh antara anda
dan pasangan dalam menyikapi perbedaan yang
terjadi. Saat itu, anda dan pasangan akan saling
menunjukkan penghargaan, empati dan ketulusan untuk
mengembangkan kehidupan perkawinan yang nyaman
dan tentram.
Real Love “Anda berdua akan kembali dipenuhi dengan
keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan
kebersamaan dengan pasangan,” ujar Dawn. Psikoterapis
ini menjelaskan pula bahwa waktu yang dimiliki oleh
pasangan suami istri seolah digunakan untuk saling
memberikan perhatian satu sama lain. Suami dan istri
semakin menghayati cinta kasih pasangannya sebagai
realitas yang menetap. “Real love sangatlah mungkin untuk anda dan
pasangan jika anda berdua memiliki keinginan untuk
mewujudkannya. Real love tidak bisa terjadi dengan
sendirinya tanpa adanya usaha Anda berdua,” ungkap
Dawn.
Dawn memberikan saran untuk pasutri, yaitu, “Jangan
hancurkan hubungan pernikahan anda dan pasangan
hanya karena merasa tak sesuai atau sulit memahami
pasangan. Anda hanya perlu sabar menjalani dan
mengulang tahap perkembangan dalam pernikahan ini.
Jadikanlah kelanggengan pernikahan anda berdua sebagai
suatu hadiah berharga bagi diri sendiri, pasangan, dan
juga anak."
Memang sulit untuk menjalankan dan
mempertahankan pernikahan. Namun, alangkah bijaknya
kalau pernikahan memang dilakukan sekali dalam seumur
hidup. / Nur Lail
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
83
Kilas daerah
Pengamat: Gugatan Sumut
Merdeka Hanya Wacana
P
engamat politik Universitas
Sumatera Utara (USU) Dadang
Darmawan menilai,
wacana Sumatera Utara
merdeka tak relevan
dengan gejolak yang
saat ini terjadi di
tengah masyarakat
Sumatera Utara.
Hal itu
dikatakan Dadang
kepada Aktual, di Medan, Selasa
(26/11), saat diminta komentarnya
terkait mencuatnya wacana Sumatera
Utara merdeka oleh sejumlah
akademisi di Sumatera Utara.
Dadang menilai, ide Sumatera
Utara merdeka hanyalah wacana saja.
“Itu kan wacana akademisi. Kita tidak
tahu apakah akademisi mewakili
entitas kampus atau entitas politik
yang lebih besar. Saya kira sebagai
wacana akademik yang digagas
akademisi sah-sah saja kalau ada
kerisauan di tingkat teman-teman
akademisi,” kata dia.
Wacana Sumatera Utara merdeka,
menurut Dadang, tak berkorelasi
dengan kelompok atau entitas-entitas
lain di Sumatera Utara. “Partai politik
sibuk mengurus pemilu, pemerintah
daerah sibuk urusan sendiri,
masyarakat sibuk dengan problema
sendiri, akhirnya akademisi
berkutat dengan pola
pikirnya sendiri.
Artinya tidak ada
relevansinya
dengan kelompok
massa lain.
Saya tidak melihat
merepresentasi apa atau siapa
yang terwakili dengan wacana itu,”
jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah
akademisi yang didominasi dari
jebolan USU, dalam waktu dekat
akan mengajukan materi gugatan
Sumatera Utara merdeka ke
Mahkamah Internasional. Salah satu
pentolan penggagas, M Arif Nasution,
menegaskan, pihaknya tidak mainmain dalam rencana itu.
Ketua Program Pascasarjana
Studi Pembangunan USU itu
mengatakan, saat ini beberapa tim
penggagas sudah berada di Belanda
mengumpulkan bahan maupun bukti
untuk dijadikan materi gugatan.
/ Damai Oktafianus Mendrofa
Pemkot Bandung
Siap Rekrut Satpol
PP Perempuan
P
emerintahan Kota Bandung
berencana merekrut Satuan
Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP)
perempuan untuk membantu
menjalankan tugas di lapangan.
Kasatpol PP Kota Bandung Ferdi
Ligaswara mengatakan, nantinya
tugas Satpol PP perempuan akan di
kedepankan sebagai negosiator dan
penggeledahan kepada perempuan.
“Nantinya mereka (Satpol PP)
perempuan akan memberikan
imbauan kepada masyarakat yang
melakukan pelanggaran secara halus,”
kata Ferdi di Bandung, Selasa (26/11).
84
Rencananya hal ini akan
terealisasi pada 2014, dengan
merekrut sekitar 30 orang personel
Satpol PP perempuan. Hal itu
berkaca kepada kesuksesan Surabaya
yang terlebih dahulu merekrut Satpol
PP perempuan.
"Proses perekrutan yang penting
harus memiliki keahlian bela diri,
bukan hanya cantik secara fisik juga
yang penting hatinya. Selain itu
kemampuan berkomunikasi harus
bagus," jelas Ferdi. / Iqbal Kukuh Saokani
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
NTB Sudah
TerbiTKan Ratusan
Izin Tambang
K
epala daerah di Nusa Tenggara
Barat (NTB) telah menerbitkan
241 izin usaha pertambangan. Namun
sebagian besar penerima izin tersebut
baru sampai tahap eksplorasi atau
penjelajahan/pencarian kandungan
material tambang.
“Hanya sebagian kecil yang
memasuki tahapan eksploitasi,
umumnya baru tahapan eksplorasi,”
kata Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi (Distamebn) Provinsi NTB M
Husni di Mataram, Minggu (23/11).
Ia mengatakan, sejauh ini bupati/
wali kota di wilayah NTB sudah
menerbitkan 241 izin pertambangan,
terbanyak di Pulau Sumbawa. Selain
itu, pemerintah pusat menerbitkan
dua izin pertambangan berbentuk
kontrak karya (KK) yang diberikan
kepada PT Newmont Nusa Tenggara
(NNT) untuk wilayah penambangan
emas dan mineral ikutannya di
Kabupaten Sumbawa Barat dan
Sumbawa, serta PT Sumbawa Timur
Mining di Kabupaten Dompu dan
Bima.
Dari 241 izin pertambangan yang
diterbitkan di daerah, sebanyak
64 izin berbentuk Izin Usaha
Pertambangan (IUP) logam, 19 IUP
bukan logam, dan 158 IUP untuk
pasir dan batu. Jenis komoditas
pertambangan logam yaitu emas
(Au), tembaga (Cu), perak (Ag),
mangan (Mn), pasir besi dan bijih
besi (Fe), timah hitam (Pb).
Dari semua izin pertambangan
baik KK maupun IUP itu, sebanyak 18
izin diantaranya beroperasi di Pulau
Lombok, selebihnya di Pulau Sumbawa
bagian barat dan timur. / Faizal Rizki
Abdul Fattah
Divonis 1,2
Tahun
B
upati nonaktif Batanghari, Abdul
Fattah, divonis hukuman satu
tahun dua bulan penjara oleh Majelis
hakim Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) Jambi. Putusan
dibacakan oleh Hakim Ketua Eliwati,
dalam sidang yang digelar Selasa
(26/11). Abdul Fattah yang juga
merupakan kader Partai Demokrat ini
dinyatakan tidak terbukti melakukan
dakwaan primer. Namun terbukti
memenuhi dakwaan subsidair.
Dalam dakwaan primer, Fattah
dijerat Pasal 2 jo Pasal 18 UU No
31/1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana
telah diubah dengan UU No20/2001
jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Sedangkan dalam dakwaan
subsidair, Fattah dikenai Pasal 3
jo Pasal 18 UU No 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, sebagaimana telah diubah
dengan UU No 20/2001 jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP.
Abdul Fattah terlibat kasus
pengadaan armada pemadam
kebakaran (damkar) pada 2004. Saat
persidangan tindak pidana korupsi
(tipikor) di Jambi, Selasa (22/10),
Abdul Fattah yang dituntut dengan
hukuman 1,6 tahun penjara oleh
Jaksa Penuntut Umum. / Arbie Marwan
Ratusan Ribu DPT di NTT
Tidak Miliki NIK
P
emerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) meminta
pemerintah kabupaten dan kota
untuk melakukan verifikasi Daftar
Pemilih Tetap (DPT) pemilu legislatif
2014. Karena sebanyak 185.455
pemilih tidak memiliki nomor induk
kependudukan (NIK).
Sekretaris Daerah (Sekda)
Provinsi NTT, Fransiskus Salem,
kepada wartawan di Kupang, Senin
(25/11), menyampaikan, jumlah
pemilih bermasalah karena tidak
miliki NIK tersebut berdasarkan
temuan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) NTT.
Menurutnya, saat penyerahan
Daftar Penduduk Potensial Pemilih
Pemilu (DP4) oleh pemerintah ke
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
sudah disertai NIK. Namun karena
ada kesalahan sistim sehingga NIK
tidak terbaca.
“Kami segera memperbaiki DPT
pemilu legislatif 2014 yang telah
ditetapkan KPU sebagai penyelenggara
pemilu. Kami akan lakukan cross check
lagi data-data pemilih yang tidak miliki
NIK,” katanya.
Ketua Bawaslu NTT Nelce
Ringu yang dihubungi menjelaskan,
jumlah pemilih untuk pemilu
legislatif yang terdaftar dalam DPT
di NTT sebanyak 3.114.672 pemilih.
Dari jumlah tersebut, katanya,
sebanyak 373.952 pemilih yang
masih bermasalah. Untuk hal ini,
pihaknya telah meminta KPU untuk
memperbaikinya. / Albertus Vincentius
terdakwa terbukti
secara tanpa
hak membawa
psikotropika serta
menyalahgunakan
narkotika jenis
sabu. “Kami
minta pengadilan
menjatuhkan
hukuman satu tahun
penjara dan denda Rp
5 juta,” katanya, Senin
(25/11).
Jaksa menjerat
terdakwa dengan UU No
35/2009 tentang narkotika.
Robinson ditangkap polisi
pada 3 Juli 2013 ketika
sedang menggelar pesta narkoba di
rumah dinasnya di Jalan Srondol
Bumi Indah Gang III/ 14 Semarang.
Dalam penangkapan itu, polisi
menemukan satu paket sabu serta
beberapa pil ekstasi. Menurut
pengakuan terdakwa, obat-obatan
berbahaya tersebut diperoleh dari
sesorang di Jakarta. / Ismed Eka Kusuma
Pejabat Pertamina
Gunakan Narkoba
A
sisten Manajer Pemasaran PT
Pertamina Regional JatengDIY, Robinson Manangar Widjaya,
dituntut hukuman satu tahun penjara
dalam perkara kepemilikan dan
penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Jaksa Penuntut Umum Kurnia,
dalam sidang di Pengadilan Negeri
Kota Semarang menyatakan,
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
85
oase
Pemimpin
Oleh Faizal Rizki
D
i sebuah angkutan umum. Seorang teman
dalam obrolan tak serius berkata begini,
“Apakah benar kita butuh seorang pemimpin
yang baik? Atau, kita sebenarnya saat ini yang
kita butuhkan adalah sebuah kepemimpinan yang
baik dan amanah untuk menjawab kerusakan yang
teramat parah ini?”
Teman itu, tidak ingin mendapat jawaban
dari pertanyaan tak berawal dan berujung itu.
Dia hanya bertanya dalam konteks canda. Tidak
lebih. Namun, pertanyaan itu selalu mengusik dan
mengusik dari waktu ke waktu.
Memang benar, negara bangsa ini memang
butuh seorang pemimpin yang mampu membawa
keluar negara bangsa ini dari kerusakan ekonomi,
politik dan moral. Namun, setelah perjalanan lima
presiden sampai saat ini peradaban dan keadaban
ekonomi dan politik negara bangsa ini justru
merosot di titik yang sangat mengkawatirkan. Dari
sisi ini, pertanyaan teman itu benar, pemimpin
yang baik belum tentu mampu membawa negara
ini baik.
Memang benar juga, negara bangsa ini
memang butuh model kepemimpinan baru yang
bisa memimpin negara bangsa ini ke sebuah
bentuk peradaban baru yang jauh lebih mulia dan
mampu memuliakan manusia dan alam yang ada
dalam batas-batas sebuah negara. Namun realitas
kemudian membuktikan lagi, manusia-manusia
unggul yang dipilih bangsa ini untuk menjadi
presiden ternyata masih tidak mampu membuat
perubahan yang cukup berarti. Korupsi politik,
korupsi ekonomi, korupsi budaya sampai korupsi
moral semakin menggila.
Dari sisi ini pertanyaan teman itu benar juga.
Seorang pemimpin yang baik tanpa didorong oleh
sebuah kepemimpinan yang baik juga maka dia
hanya akan jadi pemimpin boneka yang gampang
dilempar dan digiring oleh ketakutan dan tekanan.
Lalu, mari kita lihat apa yang terjadi pada
pilpres 2014 nanti. Beberapa capres yang maju
hampir sebagian besar punya track record politik
yang cacat adab. Cacat moral. Mereka atas nama
negara dan bangsa ini berani berjanji akan
memimpin bangsa ini untuk menjadi bangsa yang
86
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
besar dan beradab meski sebagian besar rakyat
sudah melihat bahwa nun jauh sebelumnya,
baju dan kehormatan mereka pernah jatuh dan
berlumur darah rakyatnya. Sebagian lagi, ada
yang namanya terbungkus warna hitam korupsi
meski tidak pernah dibuktikan oleh sebuah proses
hukum.
Kalau mereka ini maju, bangsa ini hampir
dipastikan bahwa tidak punya pilihan lain selain
memilih mereka. Apalagi, memilih presiden saat ini
bisa dipastikan tidak akan keluar dari kepentingan
kekuatan global yang saat ini sedang mencengkeram
negara ini dengan kekuatan uangnya. Katanya,
untuk jadi presiden, harus dapat restu dari negara
ini, negara itu, kekuatan asing ini kekuatan asing itu
atau ini-itu lainnya.
Bangsa ini, setiap pesta pemilu lima tahunan
selalu ditempatkan pada posisi serba salah untuk
menentukan siapa pemimpin dan kepemimpinan
seperti apa yang mampu membawa negara ini ke
arah perubahan yang benar-benar bermanfaat bagi
negara bangsa ini.
Mungkin, ada benarnya teman itu. Sudah
saatnya bangsa ini keluar dari posisi serba salah itu
ke sebuah posisi dengan serba tawar yang sangat
tinggi.
Mungkin juga ada benarnya Karl Popper
mengatakan ini, "The question is not how to get
good people to rule; the question is how to stop the
powerful from doing as much damage as they can
to us".
Mungkin ada benarnya, jika pernyataan
Popper itu diejawantahkan dalam konteks Pemilu:
seharusnya Pemilu setiap lima tahunan itu
bukan lagi memilih presiden baru tapi memilih
kepemimpinan baru. Sebuah arah kepemimpinan
yang benar-benar dikehendaki rakyat banyak.
Visi dan model kepemimpinan hasil yang
dikehendaki rakyat banyak itulah yang (disadari
atau tidak disadari) akan memunculkan seorang
atau beberapa pemimpin yang mampu menjawab
tantangan kepemimpinan yang sudah memang
dikehendaki rakyat.
Ada benarnya juga sentilan teman itu. Tapi
mungkinkah?
30 November - 14 Desember 2013 Edisi 14 AKTUAL
87
88
AKTUAL Edisi 14 30 November - 14 Desember 2013
Download