MONITORING HAEMODINAMIK Jantung dan Fungsinya Faktor

advertisement
3/4/2014
Jantung dan Fungsinya
MONITORING HAEMODINAMIK
 Heart Rate: Jantung berdenyut (N) 60-80 x/menit
 Stroke Volume: tiap denyut dipompakan rata-rata 70 cc
 Cardiac output = Stroke volume x Heart rate.
 Cardiac Index = Cardiac output
 Body surface area.
Oleh
Purbianto
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Jantung
Monitoring Haemodinamik
 Suatu pengukuran terhadap sistem kardiovaskuler baik secara
1. Preload
2. Kontractility myocard
3. Afterload
4. Heart rate.
invasif maupun non invasif
 Haemodinamik adalah pergerakan darah yang dinamik
didalam sistem kardiovaskuler
 Tujuan : Memberika informasi mengenai keadaan pembuluh
darah, jumlah darah dalam tubuh dan kemampuan jantung
untuk memompakan darah
1
3/4/2014
Indikasi pemasangan
 Syok
 Infark miokard yang disertai gagal jantung, hiper/hipotensi
 Edema paru
 Pasca operasi jantung
 Gagal nafas akut
 Tamponade jantung
 Hipertensi pulmonal
 Sarana memberikan cairan/ resusistasi cairan
Nilai Normal
 CVP ( Central Venous Pressure ): 4-10 mm Hg
 PAP ( Pulmonary Arteri Presure): 9 – 16 mm Hg
 Pulmonary Capilary Wedge Pressure:5-12mm Hg
 Cardiac Output :4-6 liter
 Cardiac Index : 2,8 – 4,2 liter/ menit.
 SVR (Sistemic Vascular Resisten) : 900 –1400 dyne sec cm-5
Profil Haemodinamik
 Blood Pressure: Sistolik, Diastolik, MAP
 CVP ( Central Venous Pressure )
 PAP ( Pulmonary Arteri Presure)
 PCWP (Pulmonary Capilary Wedge Pressure)
 Cardiac Output
 Cardiac Index
 SVR (Sistemic Vascular Resisten)
 PVR( Pulmonal Vascccular Resisten)
Haemodinamik Monitoring
Non invasive monitoring
Manual Blood Pressure
Invasive Monitoring
●Arteri line(canulasi).
●Central Venous Pressure(CVP)
●PA kateeter( Swan Ganz)
 PVR( Pulmonal Vascular Resisten):150 –250 dyne sec cm-5
2
3/4/2014
Non Invasif
JVP
1. Blood Pressur
2. Jugular vena pressure (JVP)
Monitoring Haemodinamik Invasif
Keuntungan
1. Akurat dan dapat dibaca terus menerus
2. Dapat menjadi dasar therapi yang optimal
3. Dapat mengambil sampel darah
4. Efisien dari segi waktu
Kerugian
1. Risiko infeksi meningkat
2. Memerlukan keahlian khusus
3
3/4/2014
Arteri line.
Pemilihan Lokasi
 Pasang canulasi pada arteri, monitor
 blood pressure continue terlihat pada layar monitor.
 Pembuluh darah arteri besar
 Memiliki klateral yang baik
 Mudah dikaji atau dimonitor
 Tidak mudah infeksi
Centra Venus Pressure (CVP)
Indikasi
 Bila infus vena sulit
 Mengukur CVP
 Iritasi drug:
vasokontriktor (dopamin,Levoped)
TPN ( total Parentral Nutrisi)
 Penempatan Pulmonary kateter
 Penempatan Temporary Pacemaker.
Letak
 Vena Jugularis Interna
 Vena subclavia
 Vena femoralis
Komplikasi:
 Pneumothorax, Hematothorax, Empyema subcutis
 Ventricle aritmia bila terdorong terlalu dalam
 Air emboli
 Thrombophlebitis
 Infeksi dan perdarahan
4
3/4/2014
Swanz Ganz (PA kateter)
Dapat mengukur:
 Pulmonary Artery pressure
 Cardiac output
 Mixed vein Saturation
 Hemodynamic Profile
Komplikasi
 Sama seperti komplikasi CVP
 Tertusuk myocard
 Valvular damage
 Pulmonary artery injury/rupture fatal
 Pulmonary infark
 Kateter malposisi ke dalam ventricle kanan
 Menyumbat Arteri Pulmonal permanen.
5
3/4/2014
6
Download