Tujuan: Indikator:

advertisement
SESI Empat
Fokus Islam:
Agama Islam memandang pelestarian burungburung dan berbagai jenis tanaman adalah
salah satu bentuk ibadah yang diridhoi Allah.
Tujuan:
Sesi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan para
murid dengan burung-burung yang hidup di Taman
Nasional Meru Betiri, agar mereka dapat mengenali
burung-burung itu jika menemuinya di habitat asli
mereka, serta memahami arti penting dari usaha
melindungi habitat alam tempat hidupnya burungburung itu di masa mendatang.
Indikator:
Di akhir sesi ini para murid diharapkan bisa:
· Mendefinisikan burung
· Menyebutkan nama-nama burung yang hidup
di Taman Nasional Meru Betiri
· Mendefinisikan konsep rantai makanan
48
Langkah-langkah aktifitas:
·
·
·
·
·
Mendefinisikan burung
Menyebutkan nama-nama burung yang hidup
di Taman Nasional Meru Betiri
Mendefinisikan rantai makanan
Permainan Rantai Makanan
Membaca puisi akrostik
Alokasi waktu:
60 menit
Bahan-bahan tambahan:
·
·
·
·
·
·
2 kartu kecil bergambar “Burung Hantu”, 2 kartu
kecil bergambar “Elang”
30 kartu kecil yang berisi campuran gambargambar “Ikan,” “Serangga,” dan “Burung Kecil.”
20 token berwarna merah
100 token berwarna hitam
Pin
Kunci jawaban LKS Empat: Aktifitas dua: Merak
Hijau, Elang Hitam, Alap-alap Menara, burung
Bubut Jawa, Rangkong Badak
Rincian Aktifitas
Waktu
1
15 menit
Aktifitas
Metode
Belajar
· Guru mengajak murid
saling memberikan
masukan (curah
gagasan) tentang
definisi burung. Apa
saja ciri-ciri burung?
· Murid-murid
melaksanakan
Aktifitas 1: “Latihan
melengkapi kalimat.”
Curah
Gagasan
(Brainstorm
ing)
Kerja
kelompok
Bahan
49
2
· Guru meminta masingmasing kelompok
menyebutkan namanama burung di Taman
Nasional Meru Betiri
yang mereka ketahui.
· Murid-murid
melaksanakan Aktifitas
2: “Burung apa aku?”
· Guru menerangkan
MenggamLKS 4
konsep rantai makanan bar rantai
· Kepada setiap
makanan
kelompok guru
memberikan satu set
kartu yang bertuliskan
bermacam-macam
hewan dan unsur
lingkungan yang
membentuk rantai
makanan, misalnya
kadal, serangga,
burung elang, sinar
matahari, tanaman,
burung-burung kecil,
dan sebagainya.
Masing-masing
kelompok harus
menyusun kartu-kartu
itu sehingga
membentuk skema
rantai makanan yang
sederhana.
· Murid-murid
melaksanakan Aktifitas
3: “Rantai Makanan”.
· Guru mengajak murid- Permainan
Token
murid keluar ruangan
rantai
merah
untuk bermain “Rantai makanan
dan
Makanan.” Mengenai
hitam,
aturan permainan,
Kartu
silakan baca catatan
untuk guru.
Menulis puisi
· Murid-murid
n: oyek
melaksanakan Aktifitas akrostik
a
h
a
3, “Membuat Puisi
mb uskan pr sional
a
T
s
Na
Akrostik”.
ita
ner
ya
Aktif -murid moedel Tamkealnompokn
d
m
Muri buatan bersama
pemu Betiri sing.
Mer ing-ma
mas
15 menit
3
20 menit
4
10 menit
50
LKS SESI empat:
Agama Islam memandang pelestarian burung
burung dan berbagai jenis tanaman adalah
salah satu bentuk ibadah yang diridhloi Allah
"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga)
seperti kamu." (QS 6:38)
Aktifitas SATU:
Latihan Melengkapi Kalimat
Isilah titik-titik kosong pada cerita di bawah ini
dengan kata-kata berikut: migrasi, sarang,
jantung, telur, terbang, pengawasan, nyanyian,
orang tua, kuat, gigi
Burung adalah makhluk berdarah panas yang
berkembang biak dengan cara ber.......Mereka
memiliki bulu, paruh tanpa ……. dan .......yang
terdiri atas empat bilik, kecepatan metabolisme
yang tinggi dan kerangka tulang yang ringan tapi
……. Burung memiliki sistem pencernaan dan
pernapasan yang unik dan cocok untuk …….
Berbagai spesies burung setiap tahun ber.......
menempuh jarak yang amat jauh, dan ada pula
spesies-spesies lain yang selalu berpindah-pindah
tempat. Burung adalah mahluk sosial. Mereka
berkomunikasi melalui isyarat-isyarat visual, dan
juga dengan sandi suara dan ……. Mereka
51
meletakkan telurnya di ……. dan mengeraminya di
sana. Kebanyakan burung setelah menetas masih
akan terus berada di bawah....... oleh……. mereka
dalam waktu yang cukup lama.
AKTIFITAS DUA
Burung Apakah Aku Ini?
Aku ada di Taman Nasional Meru Betiri. Burung apa
aku?
Tulislah nama burung yang dimaksudkan di sebelah
kalimat-kalimat berikut ini.
Alap-alap Menara, Bubut Jawa, Rangkong Badak, Elang
Hitam, Merak Hijau
1. Aku punya bulu berwarna hijau gelap, dan buluku
paling indah diantara semua burung.
2. Aku burung pemangsa. Buluku berwarna hitam
legam, dan panjang tubuhku mencapai 80 cm.
3. Aku memangsa burung-burung lainnya, juga
serangga dan kadal. Aku tinggal di tepi hutan.
4. Aku berkembang biak di musim penghujan.
Sarangku yang kubuat dari ranting-ranting dan
rumput kering berbentuk mirip bola.
5. Aku salah satu burung langka yang punya bulu
mata tebal berwarna hitam. Jenis kami selalu hidup
berkelompok.
AKTIFITAS tiga
Rantai Makanan
Pada tempat yang disediakan di bawah ini buatlah
gambar Rantai Makanan
52
AKTIFITAS Empat
Puisi akrostik adalah semacam puisi yang ditulis
dengan mengikuti bunyi huruf pertama masingmasing baris, jadi mirip singkatan. Gunakan huruf
pertama pada masing-masing baris untuk menulis
nama atau kata sifat atau karakter apa saja untuk
mendeskripsikan ciri-ciri seseorang atau sebuah
topik.
Contoh: Rimba
R:
Rindang
B
I:
Indah
U
M: Memberi kehidupan
R
B:
Bagi
U
A:
Aneka makhluk hidup
N
G
53
Catatan Bagi Guru
untuk Sesi Empat
Burung-burung di Taman Nasional Meru
Betiri
Burung-burung yang ditemukan di Taman Nasional
Meru Betiri antara lain adalah Merak hijau, tulang
tumpuk, alap-alap berjambul, kengkareng perut putih,
rangkong badak, bubut jawa, alap-alap menara, elang
perut karat, elang hitam, celepuk reban, burung hantu
jawa, elang ikan, burung paok, betet, elang ular, elang
hitam putih, elang brontok, elang laut perut putih
Burung
Burung adalah makhluk berdarah panas yang
berkembang biak dengan cara bertelur. Telur mereka
memiliki kulit atau cangkang yang keras. Tubuh mereka
dilapisi bulu, dan mereka punya paruh tanpa gigi dan
jantung yang terdiri atas empat bilik, kecepatan
metabolisme yang tinggi dan kerangka tulang yang
ringan tetapi kuat. Burung punya sistem pencernaan
dan pernapasan unik yang cocok untuk terbang.
Beberapa spesies burung bermigrasi setiap tahun dengan
menempuh jarak yang amat jauh, dan ada pula beberapa
jenis burung yang selalu berpindah-pindah tempat.
Burung adalah mahluk sosial. Mereka beerkomunikasi
melalui isyarat visual dan melalui bunyi serta nyanyian.
Mereka bersosialisasi dan suka bekerjasama dalam
54
berkembang biak dan berburu mangsa,. Mereka suka
berkumpul dalam jumlah besar untuk mengusir dan
menakut-nakuti hewan pemangsa. Mereka biasanya
meletakkan telur-telurnya di sarang dan mengeraminya.
Setelah menetas, burung akan dirawat dan diawasai
dalam waktu lama oleh induknya.
Rantai Makanan:
Burung memiliki posisi yang penting dalam rangkaian
rantai makanan. Burung merupakan pengendali populasi
serangga yang paling alami. Kalau tidak ada burung,
maka hewan-hewan lain yang memangsa burung pasti
akan kelaparan. Dalam rantai makanan, energi yang
berasal dari matahari akan diteruskan oleh produsen
kepada konsumen. Tujuan utama eksistensi mahluk
hidup adalah bertahan hidup, tumbuh dan berkembang
biak. Untuk itu, setiap spesies atau beberapa anggotanya
harus menemukan jenis makanan yang cocok dan cukup
persediaannya.
Hanya tanaman berdaun hijau yang bisa
menggantungkan hidup dari sinar matahari, air dan
zat-zat kimia sederhana yang diserap dari tanah. Banyak
hewan, baik yang kecil maupun besar, hanya bisa hidup
dengan memakan tanaman-tanaman hijau tersebut.
Kemudian ada hewan lain yang memangsa pemakan
dedaunan hijau itu. Dengan kata lain, mereka secara
tak langsung juga bergantung pada keberadaan
tanaman-tanaman hijau yang menjamin tersedianya
hewan pemakan daun yang mereka jadikan mangsa.
Lalu pada gilirannya nanti binatang-binatang itu juga
dimangsa oleh hewan pemakan daging yang lebih besar.
Inilah yang dimaksud dengan rantai makanan.
Kebanyakan rantai makanan seperti itu dimulai dari
sebuah tumbuhan kecil yang bersahaja, misalnya satu
jenis tumbuhan yang ada di hutan.
55
Rantai-rantai makanan itu akhirnya membentuk
hubungan saling ketergantungan yang rumit antara
hewan pemangsa dan yang dimangsa, yang kesemuanya
mengikat masyarakat rimba dalam hubungan yang
kuat. Sebagai contoh, dalam rantai makanan ini burung
besar memangsa burung yang lebih kecil untuk dapat
bertahan hidup dan tumbuh. Kemudian burung-burung
yang lebih kecil itu makan biji-bijian. Biji-bijian itu
berasal dari tanaman yang mengolah zat makanannya
dengan bantuan sinar matahari. Dengan cara itulah
rantai makanan terbentuk. Setiap mahluk hidup atau
organisme menjadi bagian dalam rantai makanan.
Setiap rantai makanan diawali oleh energi dari matahari,
yang disebut energi surya. Tahap berikutnya adalah
tanaman. Tanaman menghasilkan zat makanan dengan
bantuan energi surya, maka mereka disebut produsen.
Tahap berikutnya adalah hewan. Hewan-hewan
memakan tanaman atau jenis hewan lainnya, maka
mereka disebut konsumen. Ada rantai makanan yang
sangat panjang dan rumit. Ada pula yang pendek dan
sederhana. Namun tahapan atau urut-urutannya selalu
sama.
Biasanya kita mengurutkan rantai makanan dari
produsen di sebelah kiri ke konsumen di sebelah kanan.
56
Permainan Rantai Makanan
Permainan ini sebaiknya dilakukan di luar ruangan.
Permainan ini dapat menunjukkan bahwa burungburung besar atau hewan-hewan lain yang berada di
posisi tertinggi rantai makanan biasanya adalah spesies
yang paling rentan terhadap racun.
1.Pilihlah empat murid, dua laki-laki dan dua
perempuan. Berikan satu murid laki-laki dan satu
perempuan masing-masing kartu yang bertuliskan
burung hantu. Kemudian kepada dua murid yang
lain (satu laki-laki dan satu perempuan) berikan
sebuah kartu yang berbunyi Elang. Dengan pin atau
peniti mereka menyematkan kartu itu di bajunya
masing-masing. Keempat murid itu memainkan
peran burung pemangsa di Taman Nasional Meru
Betiri.
2.Jelaskan kepada murid-murid lainnya bahwa mereka
akan menjadi mangsa dari keempat burung buas
itu.Mereka ada yang berperan menjadi serangga,
ikan dan burung-burung kecil. Berikan mereka kartu
bertuliskan serangga, ikan, atau burung kecil yang
akan disematkan ke baju mereka .
3.Kepada masing-masing hewan mangsa, berikan
satu token yang harus mereka genggam. Token
berwarna hitam memunjukkan bahwa pembawa
token itu adalah makanan atau mangsa yang aman
untuk dimakan.
4.Kepada dua orang yang memerankan burung
mangsa, berikan token merah, yang berarti mereka
a d a l a h m a k a n a n y a n g s u d a h t e r c e m a r.
5.Permainan dimulai oleh burung hantu dan elang
yang berlarian memburu mangsanya. Mangsa yang
tertangkap harus menyerahkan token yang mereka
genggam kepada pemangsanya (baik token yang
berwarna merah atau hitam)
57
6. Mangsa yang sudah tertangkap dapat kembali
bermain setelah diberi token oleh guru (merah atau
hitam)
7. Semakin lama guru memberikan semakin banyak
token merah.
8. Burung pemangsa yang mendapatkan enam token
merah harus “mati.”
Diskusi:
1. Makanan apa yang dikonsumsi oleh burung-burung
mangsa itu yang rupanya telah tercemar oleh zatzat beracun?
2. Berapa lama waktu diperlukan untuk meracuni
burung pemangsa? Berapa ekor mangsa yang
mereka sergap dan makan?
3. Apa yang akan terjadi jika semua burung pemangsa
betina tewas? Bisakah spesies mereka berkembang
biak dan meneruskan keturunannya?
58
SESI Lima
Fokus Islam:
Agama Islam mengakui pentingnya pohon dan
tumbuh-tumbuhan sebagai sumberdaya alam
yang sangat berguna, dan tanpa mereka,
manusia dan makhluk-makhluk lainnya tak
mungkin bisa bertahan hidup.
Tujuan:
Sesi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan muridmuid dengan berbagai pohon dan tumbuhan di Taman
Nasional Meru Betiri sehingga kelak mereka akan
mengenali pepohonan atau tumbuhan yang dimaksud
di habitat aslinya.
Indikator:
Pada akhir sesi ini diharapkan murid-murid dapat:
· Mendeskripsikan ukuran pohon-pohon tinggi di
Taman Nasional Meru Betiri
· Mendeskripsikan ciri-ciri beberapa pohon tinggi
ditaman Nasional Meru Betiri
· Mendemonstrasikan cara membuat pres daun
59
Langkah-langkah aktifitas:
·
·
·
Latihan mengukur pohon
Presentasi kelompok
Membuat alat pres daun
Alokasi waktu:
60 menit
Bahan-bahan tambahan:
·
·
·
·
·
·
·
Meteran kain/meteran gulung
Kertas koran
Kertas lilin atau alfoil
Batu bata
Beberapa jenis daun
LKS Lima
Tinjauan tentang lima jenis pohon tinggi di
hutan: Lihat Catatan bagi guru untuk Sesi Lima
Rincian Aktifitas
Waktu
1
15 menit
60
Metode
Belajar
Bahan
· Murid-murid diminta Tebaktebakan
menebak berapa
matematis
tingginya pohonpohon di Taman
Nasional Meru Betiri.
Setiap kelompok
membahas
pertanyaan ini dan
menulis jawaban
mereka pada
selembar kertas.
· Guru menyalin
jawaban semua
kelompok ke papan
tulis.
Meteran
kain
Aktifitas
2
· Guru menerangkan
bahwa beberapa pohon
di Taman Nasional Meru
Betiri tingginya
mencapai 50 meter,
misalnya pohon Suren,
Kedawung, dan Gaharu
yang kayunya harum.
· Guru meminta muridmurid menggambarkan
setinggi apa 50 meter
itu.
· Guru mengajak murid
ke halaman dan
menggoreskan garis
lurus sepanjang 50
meter di halaman.
· Kemudian setiap
kelompok diminta
membuat bulatan di
tanah dengan garis
tengah 200 cm.
Kemudian para anggota
kelompok diminta
membentuk ligkaran
yang garis tengahnya
sama dengan lingkaran
yang mereka buat di
atas tanah, lalu saling
bergandengan tangan.
· Kemudian guru
menjelaskan, kurang
lebih sebesar itulah
garis tengah pohonpohon yang ada di
hutan.
· Guru menjelaskan
Kerja
tentang beberapa jenis kelompok
pohon di Taman
Nasional Meru Betiri,
dan menjelaskan bahwa
ketinggian pohonpohon itu tidak sama.
Guru menulis daftar
ketinggian pohon dan
LKS 5
10 menit
61
3
10 menit
4
25 menit
62
tumbuh-tumbuhan yang
ada di Taman Nasional
Meru Betiri.
· Murid-murid melakukan
Aktifitas 1: “Latihan
Mencocokkan dan Menjodohkan” pada LKS 5.
· Kepada setiap kelompok
guru memberikan
penjelasan singkat
tentang salah satu
pohon tinggi di hutan
tropis yang dapat
ditemukan di Taman
Nasional Meru Betiri:
pohon Bayur, Suren,
Kedawung, pohon
Bendo, dan Gaharu yang
kayunya harum.
· Setiap kelompok diminta
mempresentasikan tiga
fakta khusus tentang
pohon-pohon itu kepada
kelompok-kelompok
lainnya.
Kerja
kelompok:
Laporan
lisan
Setiap
kelompok
mendapat
satu set kartu
yang berisi
penjelasan
tentang
pepohonan.
Setiap
kelompok
mendapatkan satu
kesempatan
wawancara
atau
melaporkan
hasil
diskusinya.
· Guru menjelaskan
Membuat Kertas
bahwa pres daun kering alat pres koran
sangat berguna untuk daun
Batu bata
mengidentifikasi daun
Daundari spesies pohon
daun
tertentu di kemudian
kertas lilin
hari.
· Guru menjelaskan cara
membuat pres daun
kering.
· Murid-murid melakukan
Aktifitas 2: “Bagaimana
cara membuat pres
daun” pada LKS 5.
· Semua murid membuat
pres daun. Setiap
kelompok membuat satu
lapisan pres daun
an: royek
h
a
b
kering.
am jutkan pasional
T
s
a
it
f
elan aman N
i
t
m
k
A -murid odel T
d
m
Muri buatan
pemu Betiri
Mer
LKS SESI Lima:
Agama Islam mengakui pentingnya pohon dan
tumbuh-tumbuhan sebagai sumberdaya alam
yang sangat berguna, dan tanpa mereka,
manusia dan makhluk-makhluk lainnya
mustahil dapat bertahan hidup.
"Jika seorang Muslim menanam tumbuhan
dan ada manusia lain atau hewan yang
memakannya, maka orang itu akan
mendapatkan pahala yang sederajad dengan
pahala bagi mereka yang beramal shodakoh."
(Diriwayatkan Al-Bukhari, 8:41)
Aktifitas SATU:
Jodohkanlah pernyataan di kolom kiri dengan
nama pohon yang ada di kolom kanan
Aku menghasilkan kacang
polong berwarna hijau
zaitun, dan aku tak
seberapa tinggi
KEMAIATAN
Bungaku berwarna merah
dan amat besar, tetapi
baunya sangat busuk
POHON KEMIRI
Aku adalah semak-semak
yang dapat dijadikan obat
POHON RAFFLESSIA
63
Aktifitas dua:
Bacalah informasi berikut ini, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawahnya:
Cara membuat pres daun kering
Kita dapat membuat pres daun kering yang sangat berguna
di masa depan. Kadang-kadang kita mengumpulkan daun
tanpa mengenali nama pohon tempat daun-daun itu
berasal. Kalau daun itu kita awetkan, kita dapat
menanyakan nama pohonnya kepada orang yang
mengetahuinya. Jika daun itu kita pres, kadar air di
dalamnya dapat kita keluarkan. Daun dapat kering
sepenuhnya dalam waktu enam minggu. Daun yang akan
kita pres harus kita pilih dengan seksama. Kita harus
memilih yang bentuknya bagus. Jangan mengambil daun
yang sudah dimakan serangga. Kita memerlukan kertas
koran dan kertas lilin. Kita juga memerlukan batu bata
yang berat yang berfungsi menekan daun-daun yang akan
dikeringkan. Lalu kita sisipkan daun itu dengan hati-hati
di sela-sela lapisan kertas koran. Kalau daun-daun yang
akan kita pres sudah siap, kita letakkan kertas kardus
atau papan di atas lapisan kertas koran yang terakhir.
Akhirnya di atas papan tadi kita taruh batu bata. Kita
biarkan daun-daun itu mengering sampai enam minggu.
1. Tulislah semua bahan yang kalian perlukan untuk
membuat pres daun kering.
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
2. Berapa lama daun-daun itu harus kalian diamkan
sampai benar-benar kering?
………………………….
64
Catatan Bagi Guru
untuk Sesi Lima
Pohon-pohon di Taman Nasional
Meru Betiri
POHON SUREN:
Pohon Suren adalah pohon yang
amat tinggi. Tingginya bisa mencapai empatpuluh
meter dan garis tengahnya mencapai duaratus
sentimeter. Kulit kayunya berwarna abu-abu atau
cokelat, dan baunya harum seperti kayu cendana.
Cabang-cabang pohon ini menghasilkan getah yang
tidak berbau. Pohon ini memiliki dedaunan yang
rimbun, dan pucuknya berbentuk mirip kerucut.
Akarnya bercabang-cabang dan beberapa diantaranya
menyembul ke permukaan tanah. Pohon ini cepat
sekali pertumbuhannya. Pohon-pohon ini banyak
ditanam di sepanjang pinggir jalan, dan sangat ideal
untuk dijadikan tanaman industri. Pohon itu dapat
tumbuh dengan pesat dan daun-daunnya tidak mudah
rontok jika pohon itu tumbuh di lahan basah. Pada
sistem perkebunan monokultur, pohon ini mudah
sekali diserang ulat penggerek batang, namun risiko
ini dapat dikurangi dengan menanam pohon ini
berselang-seling dengan pohon jenis lain, misalnya
pohon-pohon buah atau pohon kelapa. Di habitat
aslinya, pohon ini berkembangbiak dengan cara
menyebarkan biji. Biji pohon ini memiliki membran
65
yang mudah tersebar jika tertiup angin. Karena biji
pohon suren sangat halus dan tipis, sebaiknya jangan
menanam bijinya secara langsung, sebab biji-biji itu
mudah terhanyut jika ada hujan. Semaikan dulu
bijinya di tempat penyemaian, baru kemudian
ditanam. Pohon suren biasanya dipakai untuk
membuat perahu besar, dan kayu gelondongannya
yang panjang juga dapat digunakan untuk membuat
konstruksi rumah, kotak-kotak teh, kotak cerutu,
dan juga untuk membuat perkakas rumah tangga
lainnya.
POHON BAYUR:
Pohon bayur tingginya bisa
mencapai limapuluh meter, dan garis tengahnya
mencapai seratus senti. Kulit kayunya berwarna abuabu dan permukaannya halus, dan kadang-kadang
kulit luarnya sedikit retak-retak. Pucuk pohon ini
melebar dengan pupus daun berwarna keemasan
atau cokelat muda. Daun pohon ini sangat sederhana,
dan dasarnya berwarna cokelat kemerahan. Pohon
ini berbunga sepanjang tahun. Pohon ini juga
berkembangbiak dengan cara menyebarkan biji.
Kayunya dapat dipakai untuk membangun jembatan,
konstruksi rumah, perahu besar, dan juga dijadikan
kayu lapis, papan, perabotan rumah, kusen pintu,
patung, karya pahat dan berbagai kerajinan lainnya.
Kulit kayunya dapat diolah menjadi campuran jamu
untuk menyembuhkan sakit perut, disentri, sakit
gigi, pendarahan, keseleo, dan juga kulit melepuh.
Pohon ini berkembang biak dengan menyebarkan
biji. Sekarang pohon ini sudah dibudidayakan secara
masal.
POHON KEDAWUNG: Pohon Kedawung berkembang
biak melalui bijinya. Untuk memudahkan bijinya
tumbuh, cangkangnya yang keras itu harus ditipiskan.
Dengan demikian, air dapat masuk dan
66
mempermudah lembaganya berkecambah dan
tumbuh menjadi tunas. Pohon kedawung sangat
mirip dengan pohon petai. Tingginya dapat mencapai
40 meter dan garis tengahnya mencapai 80
sentimeter. Seperti pohon petai, bunga pohon
kedawung berbentuk bulat dengan tangkai yang
panjang. Buahnya gepeng, lurus dan kuat. Biji
kedawung sangat keras dan warnanya hitam. Kayu
kedawung dipakai untuk membangun rumah dan
membuat berbagai perkakas rumah tangga. Biji
kedawung biasanya dipakai masyarakat Jawa untuk
mengobati sakit perut.
POHON GAHARU:
Pohon gaharu dapat tumbuh
setinggi 40 meter dan garis tengahnya mencapai
enampuluh sentimeter. Batangnya lurus berwarna
cokelat kegelapan. Pucuk pohon ini berbentuk bulat
menyamping, dan cabang-cabangnya lurus mengarah
ke samping. Pohon eaglewood kayunya lunak, ringan,
berwarna pucat, mudah patah dan jarang digunakan
untuk membuat rumah, namun lebih sering digunakan
untuk membuat kotak. Kayunya berserat putih dan
awet, dan sangat cocok dipakai membuat tambang,
dan juga dimanfaatkan di industri tekstil. Kayunya
harum dan biasanya dijadikan dupa pada berbagai
upacara tradisional di India dan berbagai kawasan
Asia Tenggara. Kalau kayunya disuling akan diperoleh
minyak yang wangi. Pohon ini digunakan untuk
membuat berbagai jenis kosmetik dan obat rematik,
flu dan gangguan jantung. Selain itu kayu pohon ini
juga dapat dibuat balsem, obat perangsang dan
tonik.
POHON BENDO:
Pohon ini mudah dikenali dari
bentuknya yang besar, akarnya yang kokoh dan
tingginya yang mencapai 50 meter. Setiap bagian
dari pohon ini mengeluarkan getah berwarna putih
67
susu. Pohon bendo biasanya tumbuh liar dari hutan
di dataran rendah hingga ke hutan-hutan dengan
ketinggian 1500 meter dari permukaan air laut. Pohon
bendo juga banyak ditemukan di sepanjang tepi
jalan. Pohon-pohon itu berkembang biak melalui
bijinya. Pohon bendo banyak digunakan sebagai tiang
rumah dan kapal. Kayunya juga dapat digunakan
untuk membuat kayu lapis, papan, dan peti kemas.
Kulit kayunya berserat memanjang, mudah dikupas
dan dibuat tambang atau dijadikan dinding rumah,
bubur kertas dan juga dimanfaatkan untuk membuat
tekstil. Beberapa jenis obat tradisional dapat dibuat
dari inti kayu dan getah pohon bendo. Bijinya dapat
dijadikan minyak goreng dan campuran minyak
rambut.
POHON KEMIRI: Pohon kemiri batangnya tidak terlalu
tinggi. Biasanya dia tumbuh sampai setinggi
delapanbelas meter. Dari kejauhan, pucuk pohonnya
nampak berkilat-kilat. Cabang-cabangnya berwarna
kelabu dan agak kasar. Bentuk daunnya sederhana
berwarna hijau gelap dan putih keperakan di
pangkalnya. Buahnya berwarna hijau zaitun dan
bijinya terbungkus oleh kulit yang keras, dan di
dalamnya terdapat kumpulan tiga sampai enam biji.
Kayu kemiri cocok untuk dijadikan kayu lapis, peti
kemas, batang korek api, bubur kertas dan campuran
serat. Buah kemiri sangat tinggi nilai ekonominya.
Minyak biji kemiri dibuat untuk campuran lilin, sabun
dan berbagai obat. Biji kemiri yang ditanam di
persemaian mudah sekali tumbuh menjadi benih.
POHON PETAI: Petai ditanam untuk diambil buahnya.
Pohon ini dapat tumbuh sampai setinggi duapuluh
meter dengan garis tengah enampuluh sentimeter.
Kulit kayunya berwarna cokelat terang atau
kegelapan. Lapisan luar kulit kayunya biasanya sudah
rusak karena serangan serangga, dan oleh karenanya
68
mudah sekali dikelupas. Daun-daun di pucuk pohon
ini tidak begitu lebat. Sesekali daun petai bergoyang
ditiup angin. Bunga petai berbentuk bulat dan
batangnya panjang. Biji petai sangat lunak. Kadangkadang muncul hibrida alami antara petai dan
kedawung, dan menghasilkan apa yang disebut petir
atau gunjai. Buah petai dijual di pasar untuk bahan
makanan.
POHON SELASIH:
Kemangi atau selasih adalah
tumbuhan musiman. Batang pohonnya tegak lurus
dan semakin ke atas cabangnya semakin banyak dan
rimbun. Pohon ini berbau wangi dan bisa mencapai
ketinggian delapanpuluh sentimeter. Tanaman ini
tumbuh subur di tempat-tempat lembab dan
terlindung, dan mudah ditemukan di habitat alaminya
di sepanjang tepi jalan, di ladang-ladang kering, di
hutan atau kadang-kadang sengaja di tanam di
halaman rumah. Pohon kemangi mudah ditemukan
di dataran rendah hingga ketinggian 450 meter di
atas permukaan laut. Cabang pohon kemangi
berwarna cokelat dan tidak bulat, namun membentuk
empat sisi. Bunganya berwarna putih atau merah
muda. Bijinya keras dan berwarna cokelat gelap, dan
akan mengembang seperti jelly kalau direndam di
dalam air. Kemangi berkembang biak dengan bijinya.
POHON KEMAITAN: Kemaitan adalah sejenis semak-
semak yang dapat tumbuh mencapai ketinggian
duabelas dengan garis tengah duabelas sentimeter.
Batangnya lurus, keras dan halus. Bentuk daunnya
sederhana. Pupus daunnya dilapisi bulu halus
berwarna putih dan cokelat. Bunganya berwarna
kuning pucat dan harum. Pohon kemaitan punya
khasiat untuk mengobati berbagai penyakit kulit,
sakit perut, dijadikan kompres bagian tubuh yang
bengkak, dan juga dapat dijadikan penawar bisa ular
atau racun pada makanan. Dia dapat menghambat
69
perkembangan bakteri dan mengatasi masalah
pencernaan. Pohon kemaitan dapat dijadikan obat
penambah stamina bagi kaum pria, tonik penyubur
rambut, dan juga memperlancar air seni, selain juga
digunakan untuk bahan kosmetik.
RAFFLESSIA: Rafflessia adalah pohon bunga yang
unik dan dapat ditemukan di Taman Nasional Meru
Betiri. Bunganya dapat mencapai tinggi satu meter
dan bobotnya bisa mencapai enam kilogram. Inilah
bunga terbesar di dunia. Rafflessia adalah tanaman
parasit. Bunganya berwarna merah dan baunya
sangat tajam seperti bangkai ikan. Bunga Rafflessia
adalah tanaman yang dilindungi karena dia hanya
dapat tumbuh di daerah yang memiliki kondisi
lingkungan tertentu. Perkembangan bunga Rafflessia
sangat tergantung pada tanaman inangnya. Kalau
tanaman inangnya rusak, maka bunganya tak akan
bisa tumbuh dan juga tak dapat berkembang biak.
CARA MEMBUAT PRES DAUN KERING: Membuat
pres daun kering adalah aktifitas yang sangat bagus
bagi murid-murid setelah mereka mengoleksi sampelsampel daun dari halaman atau kebun sekolah.
Dengan mencari informasi tentang daun-daun yang
mereka koleksi, para murid dapat membuat label
bagi koleksi mereka, yang kelak memudahkan mereka
mengenali daun dan pohan asalnya di habitat aslinya
di hutan tropis.
CARA MEMBUAT SAMPEL DAUN
KERING
1. Jangan memilih daun rusak atau yang sudah
dimakan serangga.
2. Petiklah daun yang utuh dan masih menempel di
70
tangkainya.
3. Pilih tempat datar di lantai, daun meja atau bangku
di ruangan yang sirkulasi udaranya lancar.
4. Letakkan kertas lilin atau alfoil pada permukaan
tersebut.
5. Siapkan beberapa lembar kertas koran untuk
dijadikan alas bagi daun yang akan dipres,
sesuaikan jumlah kertas itu dengan banyaknya
daun yang akan dipres.
6. Tempatkan daun-daun yang akan dipres di lapisan
kertas pertama. Cegahlah jangan sampai daundaun itu tumpang tindih. Daun akan mengerut
kalau jaraknya terlalu rapat.
7. Tambahkan beberapa lapis kertas di atas setiap
lapisan.
8. Tutupi lapisan teratas dengan kardus atau papan
yang dipotong seukuran dengan kertas koran tadi.
9. Di atas papan atau kardus tadi letakkan beberapa
batu bata atau buku yang tebal dan jangan
dipindah-pindahkan.
10.Biarkan daun-daun itu tetap di tempatnya selama
enam minggu. Teknik ini dapat mengawetkan
bentuk dan warna daun yang dikeringkan, dan
mengurangi kadar kelembabannya.
71
Download