1 BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015; 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah di ubah dengan UndangUndang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 3 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 12. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 101); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota; 17. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 18. Peraturan Menteri 741/MENKES/PER/VII/2008 Kesehatan; Kesehatan tentang SPM Nomor Bidang 4 19. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan; 20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum; 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar; 22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan; 23. Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi Nomor 22/PER/M.Kominfo/12/2010 tentang SPM Bidang Komunikasi dan Informasi; 24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permenten/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 25. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.106/HK.501/MKPl2010 tentang SPM Bidang Kesenian; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; 28. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Perhubungan Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota; 5 29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014; 30. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 55/Hk-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota; 31. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 41 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Penamanan Modal Provinsi Dan Kabupaten/Kota; 32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87); 33. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 59) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88); 34. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 60); 6 35. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 34 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 35 Seri E); 36. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005 Nomor 4 Seri D); 37. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 2) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2009 Nomor 24); 38. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 2); 39. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 17); 40. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 3); 41. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kerjasama Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 Nomor 15); 42. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor 1); 43. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor 7); 7 Memperhatikan : 44. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 11 Nomor 11) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Peruabahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 5); 45. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2013 tentang Partisipasi dan Keterbukaan Informasi Publik dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013 Nomor 12); 46. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 4). Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bandung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 8 3. DPRD adalah Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Bandung sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4. Bupati adalah Bupati Bandung. 5. RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. 6. Renstra SKPD adalah Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. 7. RKPD adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah, dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 8. Renja-SKPD adalah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Unit Kerja Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan barang daerah. 10. KUA adalah Kebijakan Umum APBD. 11. PPAS adalah Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara. 12. APBD adalah Anggaran Pendapatan Daerah. 13. RKA adalah Rencana Kerja Anggaran. 14. Kepala BAPPEDA adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kebupaten Bandung sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung. dan Belanja Bagian Kedua Kedudukan Pasal 2 (1) RKPD Tahun 2015 adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun berkenaan. (2) RKPD Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran dari RPJMD Tahun 20102015 pada tahun ke-lima yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya yang bersifat 9 indikatif, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Bagian Ketiga Maksud dan Tujuan Pasal 3 (1) RKPD bertujuan untuk menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan, dan mewujudkan efisiensi dan efektif alokasi sumberdaya dalam pembangunan daerah. (2) Maksud penetapan RKPD Tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. pedoman di dalam penyempurnaan Rancangan Akhir Renja – SKPD Tahun 2015; b. pedoman dalam rangka penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD Kabupaten Bandung Tahun 2015. Bagian Keempat RKPD Pedoman Renja SKPD Pasal 4 Dalam rangka penyusunan Renja – SKPD Tahun 2015 sebagaimana Pasal 3 ayat (2) huruf a, SKPD menggunakan RKPD Tahun 2015, untuk : a. menyelaraskan sasaran prioritas pembangunan Kabupaten Bandung dengan Program/Kegiatan prioritas SKPD dalam mencapai target kinerja sesuai tugas dan fungsinya; b. penetapan Renja SKPD Tahun 2015. Bagian Keempat RKPD Pedoman Renja SKPD Pasal 4 Dalam rangka penyusunan Renja – SKPD Tahun 2015 sebagaimana Pasal 3 ayat (2) huruf a, SKPD menggunakan RKPD Tahun 2015, untuk : a. menyelaraskan sasaran prioritas pembangunan Kabupaten Bandung dengan Program/Kegiatan prioritas SKPD dalam mencapai target kinerja sesuai tugas dan fungsinya; 10 b. penetapan Renja SKPD Tahun 2015. Pasal 5 Dalam rangka penetapan Renja SKPD Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2), dilakukan verifikasi Rancangan Akhir Renja SKPD Tahun 2015, sebagai berikut : a. Kepala SKPD menyampaikan rancangan akhir Renja SKPD Tahun 2015 kepada Kepala Bappeda; b. Bappeda melakukan verifikasi terhadap rancangan akhir Renja SKPD Tahun 2015, untuk menjamin kesesuaian antara program dan kegiatan SKPD Tahun 2015 dengan program dan kegiatan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2015; c. Bappeda menghimpun seluruh rancangan akhir Renja SKPD yang telah diverifikasi, untuk diajukan kepada Bupati Bandung dalam rangka, memperoleh pengesahan melalui Keputusan Bupati Bandung. Pasal 6 Pengesahan Renja SKPD oleh Bupati Bandung dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. b. pengesahan rancangan akhir Renja SKPD Tahun 2015 dengan keputusan Bupati Bandung paling lama 14 (empat belas) hari, setelah peraturan Bupati Bandung tentang RKPD tahun 2015 ditetapkan; penetapan Renja SKPD Tahun 2015 oleh kepala SKPD paling lama 14 (empat belas) hari, setelah Renja SKPD disahkan oleh Bupati Bandung. BAB II ISI DAN URAIAN RKPD Pasal 7 Dokumen RKPD ayat (1) terdiri dari: sebagaimana dimaksud Pasal 2 a. Buku I tentang Pendahuluan, Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, Rencana Program dan Kegiatan Prioritas, Penutup yang berisi kaidah pelaksanaan. 11 b. Buku II tentang Program/kegiatan berdasarkan SKPD, Program/kegiatan berdasarkan Rekapitulasi 11 Prioritas Pembangunan, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung STANDAR PELAYANAN MINIMAL, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung MDGs, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung kemiskinan, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung Inpres 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. c. Buku II tentang Program/kegiatan berdasarkan SKPD, Program/kegiatan berdasarkan Rekapitulasi 11 Prioritas Pembangunan, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung STANDAR PELAYANAN MINIMAL, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung MDGs, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung kemiskinan, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi yang mendukung Inpres 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Pasal 8 Kaidah–kaidah pelaksanaan RKPD Tahun 2015 sebagaimana Pasal 7 huruf a adalah sebagai berikut : a. dalam rangka pengendalian kebijakan rencana pembangunan, SKPD melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil Renja SKPD; b. Bappeda melakukan pengendalian terhadap seluruh Renja SKPD; c. hasil pengendalian dan evaluasi kebijakan Renja SKPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati; d. kerangka Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang tercantum dalam RKPD merupakan pagu indikatif yang dapat berubah sesuai perkembangan pembahasan anggaran bersama DPRD; e. target Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam RKPD dapat berubah sesuai pengalokasian anggaran pada saat Pembahasan dengan DPRD; f. RKPD yang telah ditetapkan oleh Peraturan Bupati menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Rencana Pembangunan tahun ke-5 RPJMD, seiring dengan perubahan RPJMD Tahun 2010-2015. dan evaluasi 12 g. RKPD Tahun 2015 sebagai pedoman penyusunan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2015 serta sebagai bahan rujukan penyusunan RKA SKPD Tahun 2015 dalam rangka mewujudkan konsistensi perencanaan pembangunan dan penganggaran. BAB III PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 9 Bappeda melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD sesuai ketentuan perundang-undangan. BAB IV PERUBAHAN RKPD Pasal 10 (1) RKPD dapat diubah dalam hal tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan. (2) Perkembangan keadaan dalam tahun berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti : a. perkembangan yang tidak sesuai dengan kerangka pendanaan dan rencana program dan kegiatan prioritas daerah; b. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau c. keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 11 Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ditetapkan dengan Peraturan Bupati. 13 BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Uraian lebih lanjut mengenai dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bandung. Ditetapkan di Soreang pada tanggal 28 Mei 2014 BUPATI BANDUNG, ttd DADANG M. NASER Diundangkan di Soreang pada tanggal 28 Mei 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG, ttd SOFIAN NATAPRAWIRA BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 NOMOR 32 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 32 TAHUN 2014 TANGGAL : 28 MEI 2014 TENTANG : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1.5. Maksud dan Tujuan I I I I I I – – – – – – 1 1 3 7 10 13 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Bandung 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.1.3. Aspek Pelayanan Umum 2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD. 2.3. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bandung Sampai Dengan Tahun 2013 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah II – 1 II – 1 II II II II II – – – – – 1 12 19 92 108 II – 127 II – 133 RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 3.1.2.Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 3.2. Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah III - 1 III III – 1 1 III – 19 III III – – 26 26 III – 40 BAB III i 3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah III – 40 III – 43 III – 47 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.2 Prioritas dan Pembangunan IV – 1 IV IV – – 1 3 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS V – 1 BAB VI PENUTUP VI – 1 BAB IV ii DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten Bandung Tahun 2011 Potensi Panas Bumi di Kabupaten Bandung Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2013 Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2000 Kabupaten Bandung Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 20092013 atas dasar Harga Berlaku Kabupaten Bandung Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013 atas dasar Harga Berlaku (HB) Harga Konstan (HK) Tahun 2000 Kabupaten Bandung Pertumbuhan PDRB menurut Sektor atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) 2000 Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 Kabupaten Bandung Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2009-2013 Kabupaten Bandung Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Perkembangan Seni, Budaya dan Olah raga Tahun 2012-2013 Kabupaten Bandung Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Ketersediaan Sekolah Berdasarkan Usia Sekolah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Guru Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Guru per Kelas Rata-rata terhadap Jumlah Murud di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Kondisi Ruang Kelas Baik berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 20082013 Persentase Siswa Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah Siswa Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009– 2013 Jumlah Kelulusan Siswa Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 20092013 Jumlah Siswa Melanjutkan Sekolah berdasarkan Jenjang Pendidkan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 iii II – 2 II – 5 II – 10 II – 13 II – 13 II – 14 II – 16 II – 16 II – 17 II – 18 II – 20 II – 21 II – 22 II – 22 II – 23 II – 24 II – 25 II – 26 II – 26 Tabel 2.20 Tabel 2.21 Tabel 2.22 Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 2.27 Tabel 2.28 Tabel 2.29 Tabel 2.30 Tabel 2.31 Tabel 2.32 Tabel 2.33 Tabel 2.34 Tabel 2.35 Tabel 2.36 Tabel 2.37 Tabel 2.38 Tabel 2.39 Tabel 2.40 Tabel 2.41 Persentase Guru Berpendidikan ≥ S1 berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per Jumlah Penduduk di Kabupaten Bandung 2009-2013 Jumlah Dokter di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bandung Tahun 20092013 Persentase Balita Gizi Baik di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Proporsi Panjang Jaringan Jalan di Kabupaten Bandung Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013 Proporsi Jumlah Jembatan di Kabupaten Bandung Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013 Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Luas Pemukiman yang Tertera di Kabupaten Bandung Jumlah Permukiman Layak Huni dan Rumah Layak Huni di Kabupaten Bandung Tahun 20092013 Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Bersih di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi (Mempunyai Fasilitas Tempat Buang Air Bersih/Tinja) di Kabupaten Bandung Tahun 20102013 Daya Tampung Pemakaman di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran dan Tingkat Waktu Tanggap di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Bandung Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Izin Trayek di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 iv II – 27 II – 29 II – 29 II – 30 II – 31 II – 31 II – 32 II – 33 II – 34 II – 34 II – 35 II – 36 II – 37 II – 38 II – 39 II – 41 II – 43 II – 44 II – 44 II – 45 II – 45 II – 46 Tabel 2.42 Tabel 2.43 Tabel 2.44 Tabel 2.45 Tabel 2.46 Tabel 2.47 Tabel 2.48 Tabel 2.49 Tabel 2.50 Tabel 2.51 Tabel 2.52 Tabel 2.53 Tabel 2.54 Tabel 2.55 Tabel 2.56 Tabel 2.57 Tabel 2.58 Tabel 2.59 Tabel 2.60 Tabel 2.61 Tabel 2.62 Tabel 2.63 Jumlah pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Proporsi Jumlah TC Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Status Penataan Pengendalian Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Industri di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Pengujian air dan Udara di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Pencapaian SPM Pelayanan Informasi Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa Perolehan Nilai Program Adipura Tahun 20092013 Persentase Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Presentase Luas Lahan Bersertifikat Tahun 20122013 Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Rasio Penduduk Ber-KTP per Satuan Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Penduduk yang Memiliki KK di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Bayi Berakta Kelahiran di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Pasangan Berakta Nikah di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Kelahiran, Akte Nikah di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio KDRT di Kabupaten Bandung Tahun 20092013 Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Akseptor KB di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Penduduk Peserta KB di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 v II – 47 II – 47 II – 48 II – 49 II – 50 II – 52 II – 54 II – 55 II – 55 II – 56 II – 57 II – 57 II – 57 II – 58 II – 58 II – 58 II – 59 II – 59 II – 60 II – 60 II – 60 II – 61 Tabel 2.64 Tabel 2.65 Tabel 2.66 Tabel 2.67 Tabel 2.68 Tabel 2.69 Tabel 2.70 Tabel 2.71 Tabel 2.72 Tabel 2.73 Tabel 2.74 Tabel 2.75 Tabel 2.76 Tabel 2.77 Tabel 2.78 Tabel 2.79 Tabel 2.80 Tabel 2.81 Tabel 2.82 Tabel 2.83 Tabel 2.84 Tabel 2.85 Tabel 2.86 Tabel 2.87 Tabel 2.88 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Angka Perselisihan Pengusaha Pekerja di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Jumlah UKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Jumlah BPR/LKM di Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 Jumlah Omzet Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2010-2013 Jumlah Investasi PMDN/PMA di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Tahun 2012-2013 Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Jumlah Linmas per Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Penyelesaian Penegakan Hukum di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2013 Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Ketersediaan Pangan Tahun 2011-2013 Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Konsumsi Pangan Tahun 2011-2013 Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Realisasi Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan Tahun 2011-2013 Kelompok Binaan LPM di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Kelompok Binaan PKK di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 vi II – 61 II – 61 II – 62 II – 62 II – 63 II – 63 II – 64 II – 65 II – 65 II – 66 II – 66 II – 67 II – 68 II – 69 II – 70 II – 71 II – 73 II – 74 II – 74 II – 75 II – 76 II – 76 II – 77 II – 77 II – 78 Tabel 2.89 Tabel 2.90 Tabel 2.91 Tabel 2.92 Tabel 2.93 Tabel 2.94 Tabel 2.95 Tabel 2.96 Tabel 2.97 Tabel 2.98 Tabel 2.99 Tabel 2.100 Tabel 2.101 Tabel 2.102 Tabel 2.103 Tabel 2.104 Tabel 2.105 Tabel 2.106 Tabel 2.107 Tabel 2.108 Tabel 2.109 Tabel 2.110 Tabel 2.111 Tabel 2.112 Jumlah LSM Aktif di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Ketersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah SKPD yang Telah Menerapkan Arsip Secara Baku Tahun 2012-2013 Jumlah Arsiparis di Lingkungan Pemkab Bandung Tahun 2013 Jumlah Ketersediaan Sarana/Prasarana (Teknologi) Komunikasi dan Informasi di Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Perpustakaan di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Pengunjung Perpustakaan di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Kendaraan Perpustakaan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Indikator Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Indikator Peternakan di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Indikator Kehutanan di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Indikator Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2011-2013 Indikator Capaian Pariwisata di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Indikator Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Indikator Capaian Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013 Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Transmigrasi Menurut Jenis Tahun 20122013 Angka Konsumsi Rata-rata RT perKapita Sebulan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Produktivitas Per Sektor Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kabupaten Bandung Tahun 2007-2013 vii II – 79 II – 79 II – 80 II – 81 II – 81 II – 82 II – 82 II – 83 II – 83 II – 83 II – 84 II – 84 II – 85 II – 86 II – 89 II – 89 II – 90 II – 90 II – 91 II – 92 II – 93 II – 93 II – 95 II – 96 Tabel 2.113 Tabel 2.114 Tabel 2.115 Tabel 2.116 Tabel 2.117 Tabel 2.118 Tabel 2.119 Tabel 2.120 Tabel 2.121 Tabel 2.122 Tabel 2.123 Tabel 2.124 Tabel 2.125 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya di Kabupaten Bandung Tahun 2011 Persentase Jumlah Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel di Babupaten Bandung Tahun 2010-2013 Angka Kriminalitas di Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 Jumlah Demonstrasi Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Lama Proses Perizinan Kabupaten Bandung Tahun 2012 Jumlah Realisasi serta Macam Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Desa Berstatus Swasembada terhadap Total Desa di Kabupaten Bandung Tahun 20092013 Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah serta Urusan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Tahun 2010-2013 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bandung Tahun 2013 (Rupiah) Nilai PDRB Per Sektor di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional Tahun 2013 Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten Bandung terhadap Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten Bandung terhadap Nasional Tahun 2013 Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi Kabupaten Bandung di Lingkup Provinsi Tahun 2013 Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi Kabupaten Bandung di Lingkup Nasional Tahun 2013 Perhitungan Indikator-Indikator Shift Share Analysis Kabupaten Bandung Terhadap Provinsi Jawa Barat Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share Analysis (Terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat) viii II – 98 II – 99 II – 100 II – 100 II – 101 II – 102 II – 103 II – 103 II – 104 II – 105 II – 106 II – 107 II – 134 III – 2 III – 2 III – 3 III – 4 III – 4 III – 5 III – 6 III – 8 III – 10 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 3.25 Tabel 3.26 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Perhitungan Indikator-Indikator Shift Share Analysis Kabupaten Bandung Terhadap Nasional Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share Analysis Kontribusi (%) Sektor Utama Terhadap PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 PDRB Per Kapita Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2013 Indikator Makro Kabupaten Bandung Realisasi 2013 dan Proyeksi 2014 Proyeksi Indikator Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2015 Rencana Kerja Pembangunan Indonesia Pada Tahun 2015 di Kabupaten Bandung Proyeksi Beberapa Indikator Makro Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan 2016 Proyeksi Indikator Makro Tahun 2015 Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Hasil Konsolidasi Tahun 2015 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah di Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015 Realisasi dan Proyeksi/Target Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015 Penjelasan Prioritas Pembangunan Daerah Berdasarkan Indikator Capaian per Program dan Setiap SKPD di Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2015 Matriks SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Matriks SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM ix III – 11 III – 12 III – 13 III – 16 III – 18 III – 19 III – 20 III – 21 III – 22 III – 24 III – 28 III – 33 III – 36 III – 39 III – 42 III – 46 III – 48 IV – 21 IV – 58 IV – 60 IV – 62 IV – 64 IV – 66 IV – 68 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Produk Unggulan Matriks SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan Strategi per Prioritas Hasil Analisis SWOT Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Reformasi Birokrasi Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengembangan Produk Unggulan Keterkaitan Program denganStrategi Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Pembanguna Daerah dan Wilayah Perdesaan Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan x IV – 69 IV – 72 IV – 74 IV – 76 IV – 78 IV – 80 IV – 81 IV – 83 IV – 84 IV – 87 IV – 88 IV – 90 IV – 92 IV – 93 IV – 95 IV – 95 IV – 96 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Kerangka Penyusunan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Wilayah Wilayah dengan Potensi Bencana di Kabupaten Bandung Perkembangan Proporsi Penduduk Usia Penduduk Usia Produktif Kabupaten Bandung Tahun 20102012 Piramida Penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2012 PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 20092013 Laju Pertumbuhan Sektor Industri Tahun 20092013 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Utama Tahun 2009-2013 Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Tahun 20092013 Kuadran SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi Kuadran SWOT Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Kuadran SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Kuadran SWOT Prioritas Pengembangan Produk Unggulan Kuadran SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan xi I–9 II – 7 II – 8 II – 11 II – 11 III – 1 III – 13 III – 15 III – 17 III – 18 IV – 59 IV – 61 IV – 63 IV – 65 IV – 67 IV – 69 IV – 71 IV – 73 IV – 75 IV – 77 IV – 79 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah No 4 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung yang tercantum dalam pasal 3, perencanaan pembangunan daerah memiliki tujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat, provinsi, dan kabupaten; menjaga keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan rencana, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung pada tahun 2015 ini merupakan salah satu bentuk perwujudan dari prinsip perencanaan pembangunan yang menyatukan sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Bandung dengan sistem perencanaan pembangunan nasional dan provinsi; pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dilakukan bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing; mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan; perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi daerah yang dimiliki. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan tahunan yang menjabarkan dokumen RPJMD tahun 2010-2015 pada tahun kelima. Penjabaran yang dimaksud menitikberatkan pada penyelarasan prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah dengan program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD termasuk penyelarasan rencana program serta kegiatan prioritas tahunan daerah dengan indikasi rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD yang telah diubah pada tahun 2014. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 merupakan perencanaan tahunan terakhir yang menggambarkan kondisi terakhir capaian target indikator RPJMD dan masa kepemimpinan Kepala Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 ini sekurang-kurangnya memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Proses penyusunan RKPD Tahun 2015 dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu persiapan penyusunan RKPD, penyusunan rancangan awal (Ranwal) RKPD, penyusunan rancangan RKPD, pelaksanaan musrenbang RKPD, perumusan akhir RKPD, dan penetapan RKPD melalui peraturan kepala daerah. Penyusunan RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-1 RKPD ini mengacu pada Perda Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 pasal 74 ayat 1 yang menyatakan bahwa Bappeda mengkoordinasikan penyusunan RKPD dan pasal 94 ayat 1 yang menyatakan bahwa RKPD Kabupaten Bandung ditetapkan dengan peraturan bupati setelah RKPD provinsi ditetapkan oleh gubernur. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 disusun dengan mencermati hasil keberhasilan pembangunan yang diperoleh dalam tahun 2013 dan perkiraan pencapaian hasil pembangunan pada tahun 2014, mempertimbangkan permasalahan dan tantangan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2015, serta pencapaian kinerja RPJMD pada tahun terakhir. Perpaduan berbagai faktor ini selanjutnya dituangkan menjadi Tema Pembangunan tahun 2015. Tema RKPD tahun 2015 adalah “Sabilulungan Menuntaskan Capaian Kinerja Tahun 2015”. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 akan menyelaraskan prioritas pembangunan daerah dengan prioritas pembangunan nasional yang menitikberatkan pada upaya pengurangan kemiskinan (pro poverty reduction), pertumbuhan ekonomi (pro growth), penciptaan lapangan kerja (pro job), upaya penanganan masalah lingkungan (pro environment) dan pembenahan infrastruktur publik (MP3EI), penanggulangan kemiskinan (MP3KI) serta upaya pencapaian target-target Millenium Development Goals (MDGs). Tantangan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menjawab semua permasalahan-permasalahan yang ada, memberikan konsekuensi terhadap penyediaan dan peningkatan layanan publik serta pemenuhan pangan. Perubahan iklim masih menjadi permasalahan yang harus mendapat perhatian, dimana pertanian, perikanan, dan kesehatan adalah sektor-sektor yang mendapat dampak paling besar. Tantangan lainnya adalah kemiskinan, pengangguran serta kondisi infrastruktur dalam hal ketersediaan anggaran maupun kualitasnya. Ditengah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,2-6,8% dan perekonomian Jawa Barat sebesar 6,5%-7,25%, proyeksi laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Bandung tahun 2014 menunjukkan kenaikan sebesar 6,65%. Kenaikan LPE Kabupaten Bandung ini dinilai masih standar dan kurang signifikan serta masih dapat ditingkatkan lagi. Oleh karenanya, diperlukan dorongan lebih untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian serta menjawab berbagai tantangan yang mungkin muncul di kemudian hari. Selain itu Kabupaten Bandung juga masih memiliki banyak persoalan yang belum terselesaikan terutama yang didasarkan pada RPJMD Kabupaten Bandung yang akan berakhir pada tahun 2015. Persoalan-persoalan ini meliputi aspek pendidikan, kesehatan, kemiskinan, infrastruktur, lingkungan, dan kebencanaan. Menanggapi persoalan tersebut, diperlukan berbagai upaya tindak lanjut dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung diantaranya meliputi peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, serta pengelolaan lingkungan dan kebencanaan, peningkatan ketahanan pangan dan perekonomian. Arah kebijakan ini selanjutnya akan diturunkan kedalam prioritas dan sasaran pembangunan serta program-program RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-2 yang akan menjadi tindak lanjut dan intervensi yang dapat dilakukan Pemda Kabupaten Bandung dalam menjalankan RPJMD Tahun 2010-2015 untuk tahun terakhir ini. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-3 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; Peraturan Presiden Nomor…..Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015; Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota; Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan; Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar; Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan; Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi Nomor RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-4 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 22/PER/M.Kominfo/12/2010 tentang SPM Bidang Komunikasi dan Informasi; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permenten/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota; Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.106/HK.501/MKPl2010 tentang SPM Bidang Kesenian; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Perhubungan Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015; Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/Hk-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota; Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 41 tahun 2011 tentang SPM Bidang Penamanan Modal Provinsi Dan Kabupaten/Kota; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87); RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-5 35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 59) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010Nomor 25Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88); Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat(Lembaran Daerah ProvinsiJawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 60); Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014 tentang RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 (Lembaran Daerah ProvinsiJawa Barat Tahun 2012 Nomor27 Seri E); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 Seri D); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005 Nomor 4 Seri D); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2009 Nomor 24); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 3 Seri D); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 2); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 17); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 3); Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor1); RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-6 46. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor7); 47. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 11 Nomor 11), Junto Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015. 48. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4). 49. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD Kabupaten Bandung 1.3. Hubungan Antar Dokumen dan Kerangka Penyusunan RKPD RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan teknis operasional untuk kurun waktu satu tahun yang disusun berdasarkan Permendagri No.54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. RKPD merupakan penjabaran tahunan RPJMD sesuai Peraturan Daerah No.11 tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung 2005-2025 dan Peraturan Daerah No.3 tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007-2027. RKPD ini juga memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional tahun 2010-2014 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025. RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 diselaraskan dengan RKPD Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat No 35 tahun 2014 tentang RKPD Provinsi Jawa Barat tahun 2015 yang berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sisrenbangda dan RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-7 Rencana Kerja Pemerintah sesuai Peraturan Presiden No….tahun 2014 tentang RKP tahun 2015. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 disusun untuk mensinergikan perencanaan pembangunan dengan dokumen RKPD provinsi dan RKP melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Sinergitas yang dimaksud terutama dalam hal penetapan prioritas pembangunan daerah yang relevan dengan provinsi maupun pusat.Hal ini merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan daerah dan pusat, dengan tetap memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan daerah dan nasional. Dalam konteks pembangunan yang berdimensi kewilayahan, perencanaan pembangunan daerah disinergikan dengan dokumen perencanaan tata ruang wilayah dan potensi-potensi unggulan dari masing-masing kecamatan. Perencanaan pembangunan yang berorientasi pada kewilayahan akan memberikan kejelasan terhadap sasaran serta target objek pembangunan berbagai macam aspek yang terdapat di berbagai wilayah. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien, dan bermanfaat secara maksimal di setiap wilayah pembangunan. Secara detail hubungan antar dokumen yang menjadi dasar penyusunan dokumen ini juga digambarkan dalam kerangka penyusunan RKPD berikut: RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-8 Gambar 1.1 Kerangka Penyusunan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Evaluasi Kinerja Tahun Lalu Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Program dan Kegiatan yang Belum Terealisasi dan Terlaksana 100% Keberhasilan Pembangunan Daerah AnalisisEkonomidanKeuangan Daerah Aspek yang Perlu Dioptimalkan Kerangka Ekonomi Daerah Perumusan Prioritasdan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2015 Permasalahan Pembangunan Daerah Perumusan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah Analisis SWOT Perumusan Program Prioritas Tahun 2015 Sumber: Hasil Sintesis Permendagri No. 54 Tahun 2010 RKPD Kabupaten Bandung 2015 I-9 Kondisi Internal dan Eksternal Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan/Kegagalan Pembangunan Daerah RTRW Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027 RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 Evaluasi RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2014 Sintesis RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Sintesis RKP Nasional dan RKPD Provinsi Jawa Barat Sintesis Pokok-pokok Pikiran DPRD Kabupaten Bandung 1.4. Sistematika Dokumen RKPD BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB II Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana dalam periode dokumen RPJMD, serta keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional maupun lokal. Untuk skala lokal/daerah telah diterbitkan Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tentang perencanaan dan penganggaran ataupun tentang tatacara penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan Musrenbang. Hubungan Antar Dokumen dan Kerangka Penyusunan 1.3 RKPD Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan dengan dokumen lain, seperti RKPD provinsi yang berpedoman pada RPJMD Provinsi dan RPJPD provinsi serta RTRW provinsi, demikian pula dengan RKP yang berpedoman pada RPJMN dan RPJPN. Selain itu juga memuat gambar yang menjelaskan kerangka penyusunan RKPD. 1.4 Sistematika Dokumen RKPD Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab didalamnya. 1.5 Maksud dan Tujuan Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD bagi daerah dan sasaran penyusunan dokumen RKPD bagi daerah yang bersangkutan. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasardasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Penjabaran ini didasarkan pada hasil analisis dan kajian gambaran umum kondisi daerah pada tahap perumusan. Informasi yang disajikan pada subbab ini meliputi informasi yang relevan dan penting dimana memiliki keselarasan serta mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan kebutuhan perumusan strategi. RKPD Kabupaten Bandung 2015 I - 10 2.2 2.3 BAB III 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum 2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Subbab ini meliputi telaahan terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu. Selain itu mencakup pula realisasi RPJMD yang bersumber dari telaahan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan realisasi Renstra SKPD oleh masing-masing SKPDdan/atau dari laporan pertanggung jawaban APBD menurut tahun-tahun yang berkenaan. Subbab ini juga mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tahun lalu. Evaluasi ini meliputi seluruh program dan kegiatan yang dikelompokkan menurut kategori urusan wajib/pilihan pemerintahan daerah, menyangkut realisasi capaian target kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target capaian kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis subbab 2.3.1 dan 2.3.2 yaitu isu permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah serta permasalahan lainnya yang berhubungan dengan layanan dasar dan tugas fungsi SKPD. 2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah. 2.3.2 Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta isu strategis daerah sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun rencana. 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Mengemukakan tentang arahan nasional dan provinsi dibidang ekonomi yang bersumber dari dokumen RKP (Nasional), RKPD provinsidan juga kebijakan dibidang ekonomi dalam dokumen RPKD kabupaten/kota. 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014. 3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan Tahun 2016 RKPD Kabupaten Bandung 2015 I - 11 3.2 Kebijakan Keuangan Daerah Berisikan uraian mengenai kebijakan yang akan ditempuh oleh Pemerintah Daerah berkaitan dengan pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, serta capaian kinerja yang direncanakan dalam RKPD. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dilakukan melalui indikasi prioritas program dan kegiatan SKPD berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Bandung Tahun 2015. 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.2 Menjelaskan tentang hubungan tujuan/sasaran RKPD tahun 2015 dengan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yang diambil dari dokumen RPJMD. Prioritas dan Pembangunan Suatu prioritas pembangunan daerah tahun 2015 pada dasarnya merupakan gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) pada tahun rencana. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan RKPD tahun 2015, dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas ini harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Pada bab ini juga diuraikan tentang matriks Renja dari program dan kegiatan SKPD tahun 2015 yang memiliki nilai kegunaan bagi masyarakat. BAB VI PENUTUP Mengemukakan penjelasan singkat tentang kaidah pelaksanaan yang telah ditempuh dalam rangka mendorong partisipasi masyarakat dan menjadi pedoman rancangan akhir Renja SKPD, serta sebagai bahan penyusunan KUA/PPAS dan RAPBD tahun yang direncananakan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 I - 12 1.5. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 dimaksudkan untuk mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan baik sektoral maupun kewilayahan, antar sektor serta antar lembaga pemerintahan baik pusat, provinsi maupun kabupaten sehingga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi pengalokasian sumber daya yang tersedia. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 ini, diantaranya: 1. Terwujudnya penjabaran prioritas pembangunan jangka menengah tahun kelima. 2. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas pembangunan antar sektor, antar wilayah, antar fungsi maupun tingkatan pemerintahan. 3. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan. 4. Tercapainya penggunaan sumber berkeadilan, dan berkelanjutan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 I - 13 daya secara efisien, efektif, BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Bandung Data dan informasi gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Bandung terkait pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang dilihat meliputi: 1) Aspek Geografi dan Demografi, 2) Aspek Kesejahteraan Masyarakat, 3) Aspek Pelayanan Umum, dan 4) Aspek Daya Saing Daerah. 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Aspek Geografi dan Demografi memberikan gambaran dan hasil analisis terhadap kondisi geografis daerah, mencakup: a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah b. Potensi Pengembangan Wilayah c. Wilayah Rawan Bencana d. Demografi Adapun masing-masing uraiannya sebagaimana dijelaskan berikut: 2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Luas wilayah Kabupaten Bandung adalah 176.238,67 ha, terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, dan 10 kelurahan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Bandung adalah: 1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Sumedang; 2) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; 3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur; 4) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Secara geografis Kabupaten Bandung terletak pada koordinat 107o14‟-107o56‟ Bujur Timur dan 6o49‟-7o18‟ Lintang Selatan. Kabupaten Bandung termasuk wilayah dataran tinggi dengan kemiringan lereng antara 0-8%, 8-15% hingga di atas 45%. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung berada diantara bukit-bukit dan gunung-gunung, seperti: 1) Disebelah utara terdapat Bukit Tunggul dengan tinggi 2.200m, Gunung Tangkuban Parahu dengan tinggi 2.076m, yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Purwakarta. 2) Di sebelah selatan terdapat Gunung Patuha dengan tinggi 2.334m, Gunung Malabar dengan tinggi 2.321m, GunungPapandayan dengan tinggi 2.262m, dan Gunung Guntur dengan tinggi 2.249m, yang berbatasan dengan Kabupaten Garut. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 1 Kabupaten Bandung beriklim tropis yang dipengaruhi oleh iklim muson dengan curah hujan rata-rata antara 1.500mm sampai dengan 4.000mm per tahun. Suhu udara berkisar antara 12 oC sampai 24oC dengan kelembaban antara 78% pada musim hujan dan 70% pada musim kemarau. Dampak dari kondisi geografis Kabupaten Bandung membuat potensi hidrologi Kabupaten Bandung yaitu sumber daya air tersedia cukup melimpah, baik air bawah tanah maupun air permukaan. Air permukaan terdiri dari 4 danau alam, 3 danau buatan serta 172 buah sungai dan anak-anak sungai. Sumber air permukaan pada umumnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan sosial lainnya sedangkan air tanah dalam (kedalaman 60-200m) pada umumnya dipergunakan untuk keperluan industri, non industri, dan sebagian kecil untuk rumah tangga. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan air tanah bebas (sumur gali) dan air tanah dangkal (kedalaman 24 sampai 60 meter) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta sebagian kecil menggunakan fasilitas dari PDAM terutama di wilayah perkotaan.Selain itu, kondisi curah hujan ratarata di Kabupaten Bandung mencapai 1.500-4.000mm per tahun atau jika dihitung luas lahan yang ada maka volume air yang turun di wilayah Kabupaten Bandung dapat mencapai 2,643-7,05milyar meter kubik. Potensi air yang begitu besar tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan banyak genangan banjir di berbagai wilayah. Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Bandung terdiri atas kawasan lindung, kawasan budidaya pertanian, non pertanian, dan kawasan lainnya. Penggunaan lahan di kawasan lindung meliputi belukar, danau/waduk, hutan, rawa, semak, dan sungai. Sedangkan kawasan budidaya pertanian meliputi kebun campur, perkebunan, sawah, ladang, dan tegal. Besaran penggunaan lahan setiap lahan di sajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 2.1 Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten Bandung Tahun 2011 No Uraian Penggunaan Lahan Luas (Ha) (%) A Kawasan lindung 59.620,61 33,83 1 Belukar 17.694,40 10,04 2 Danau/ waduk 357,38 0,20 3 Hutan 37.291,00 21,16 4 Rawa 12,74 0,01 5 Semak 3.821,57 2,17 6 Sungai B Kawasan budidaya pertanian 443,51 0,25 93.797,73 53,22 1 Kebun campur 8.170,97 4,64 2 3 Perkebunan/ kebun 25.709,88 14,59 Sawah 37.851,73 21,48 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 2 No Uraian Penggunaan Lahan 4 Sawah tadah hujan Luas (Ha) (%) 10,96 0,01 5 Tegal/ ladang 22.054,19 12,51 C Kawasan budidaya non pertanian 21.928,32 12,44 1 Bandara/jalan/jalan ka/stasiun/terminal 3.664,72 2,08 2 Industri/tambang 1.446,32 0,82 3 Institusi/kantor 339,62 0,19 167,50 0,10 16.310,17 9,25 4 5 D Lapangan golf/stadion/lapangan/taman Perumahan/komplek permukiman/pasar/pertokoan Lainnya Total 892,00 0,51 176.238,67 100,00 Sumber : Hasil Olahan Citra Satelit Tahun 2011, Bappeda Secara proporsi, penggunaan lahan di Kabupaten Bandung didominasi oleh kawasan budidaya pertanian yaitu seluas 53,22% dari luas keseluruhan 176.238,67 Ha. Penggunaan lahan lainnya yaitu kawasan lindung sebesar 33,83%, kawasan budidaya non pertanian 12,44%, dan kawasan lainnya 0,51%. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung masih berupa kawasan ruang terbuka, dimana mampu menyerap air larian hujan yang mencapai 2.000-3.500mm per tahun. Berdasarkan luas lahan terbuka yang ada di Kabupaten Bandung baik yang berupa kawasan lindung maupun kawasan budidaya, tanah di Kabupaten Bandung memiliki kemampuan untuk menyerap air sebanyak 0,793-2,115 miliar meter kubik per tahun. 2.1.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan data guna lahan yang telah dijelaskan sebelumnya, kawasan budidaya pertanian mendominasi lahan di Kabupaten Bandung dengan persentase luas diatas 50%. Lahan budidaya pertanian yang luas ini menjadi potensi yang luar biasa bagi Kabupaten Bandung dalam hal pengelolaan pertanian. Selain dipengaruhi oleh penggunaan lahan, potensi pertanian juga dipengaruhi oleh topografi dari wilayah itu sendiri. Kabupaten Bandung memiliki topografi yang bervariasi yang menyebabkan komoditas unggulan pertanian dari masing-masing wilayah juga bervariasi dan memiliki kekhasannya sendiri. Komoditas unggulan pertanian yang dimiliki Kabupaten Bandung tidak hanya diunggulkan di tingkat kabupaten, tetapi juga menembus tingkat provinsi dan nasional. Komoditas tersebut dapat dikategorikan sebagai komoditas khas Kabupaten Bandung, dimana kekhasan tersebut dapat dilihat dari perbedaan karakteristik komoditas yang dimiliki Kabupaten Bandung dengan daerah lainnya. Perbedaan karakteristik komoditas ini diantaranya berdasarkan jenis komoditas, RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 3 besaran produksi serta cita rasa yang dimilikinya. Komoditas pertanian khas Kabupaten Bandung yang menjadi unggulan diantaranya yaitu strawberry, kopi serta sapi perah dan produk turunannya. Selain pertanian, sektor industri pengolahan pun memiliki kontribusi yang berarti bagi perekonomian di Kabupaten Bandung. Aktivitas industri pengolahan ini dilakukan di lahan kawasan budidaya non pertanian khususnya lahan industri. Pada tahun 2011 tercatat lahan kegiatan industri di Kabupaten Bandung mencapai luas 1.408,88 Ha dengan jumlah unit industri sebanyak 711. Industri tersebut meliputi industri besar, menengah, dan kecil yang didominasi industri tekstil dan produk turunannya. Adapun potensi pengembangan wilayah yang dikembangkan saat ini antara lain: 1) Kawasan Agropolitan Ciwidey Kawasan Agropolitan Ciwidey meliputi 3 Kecamatan yaitu, Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Rancabali. Secara umum kawasan Pacira memiliki banyak potensi pertanian dan peternakan, yaitu pertanian: potensi kawasan Pacira, terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura, peternakan:potensi kawasan Pacira adalahsapi perah. Jenis komoditi unggulan yang paling banyak di wilayah Pacira untuk tingkat desa yaitusapi perah tersebar di 19 desa, padi sawah tersebar di 18 desa, buncis, tomat dan cabe tersebar di 11 desa, alpukat dan pisang tersebar di 11 desa, teh rakyat tersebar di 9 desa, kopi tersebar di 7 desa, dan strawberry tersebar di 6 desa. 2) Kawasan Agropolitan Pangalengan Berdasarkan masterplan agropolitan Kecamatan Pangalengan 2006-2010 telah ditentukan tiga komoditas unggulan untuk sektor pertanian yaitu jagung, kentang dan kubis. Selain produk sayuran, Pangalengan memiliki beberapa potensi di sektor perkebunan dan peternakan yang meliputi: Perkebunan teh, baik milik swasta, negara, maupun perkebunan rakyat. Perkebunan kopi (sebagian besar milik masyarakat), dan Peternakan, dengan adanya industri makanan olahan seperti industri pembuatan dodol, karamel, kerupuk susu, dan sebagainya. 3) IPAL Terpadu Majalaya Kabupaten Bandung merupakan sentra industri tekstil di Jawa Barat, salahsatunya berada di Kecamatan Majalaya. Untuk mencegah dan mengendalikan pencemaran akibat pembuangan air limbah industri tekstil ke badan air penerima, direncanakan pembangunan dan pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu untuk industri tekstil dalam pengolahan air limbah dengan biaya yang lebih ekonomis. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 4 4) Meat Business Center (MBC) Merupakan Rumah Potong Hewan (RPH) yang mengintegrasikan sistem agribisnis berbasis pemotongan ternak. Konsep ini mengintegrasikan sub sistem produksi ternak, pengolahan dan pemasaran ke dalam satu lokasi kegiatan usaha. MBC terletak di Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah seluas 2 Ha. Kapasitas potong 80-200 ekor/hari. Kegiatan yang dilakukan berupa pemotongan hewan berstandar SNI. 5) Panas Bumi Kabupaten Bandung memiliki potensi energi panas bumi sebesar 2.711 megawatt (mW). Dari jumlah tersebut, yang sudah termanfaatkan (ter-install) mencapai ±697 mW masing-masing di wilayah Kamojang, Wayang Windu, Darajat, Patuha, dan Area Cibuni.Energi yang berasal dari Kabupaten Bandung sudah mampu mensuplai kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali dan ini akan terus berkembang dengan adanya perluasan di area Kamojang, Wayang Windu, dan Patuha dengan total rencana perluasan mencapai sekitar 360 mW. Bahkan sejak bulan Mei 2012, telah dimulai pembangunan PLTP Patuha Unit I dengan kapasitas 55 MW. Tabel 2.2 Potensi Panas Bumi di Kabupaten Bandung No WKP Panas Bumi Pemegang WKP Lapangan PLTP 1 Pangalengan PT Geotherma l Energy Wayang Windu Patuha 2 3 KamojangDarajat Cibuni PT Geotherma l Energy PT Yala Tekno Geotherma l Kamojang Cibuni Star Energy Geothermal Wayang Windu PT Geo Dipa Energi PT Geothermal Energy 400 Kapasitas Terpasang (MW) 227 706 - 855 200 Chevron Geothermal Indonesia PT Tekno sarana Energi Geothermal 610 270 140 0 2.711 697 Pengembang Jumlah Potens i (MW) Sumber: Dinas SDAPE Kabupaten Bandung Tahun 2013 6) Pariwisata Kabupaten Bandung banyak memiliki panorama pariwisata yang cukup indah dan alami di Kawasan Bandung Selatan serta merupakan tujuan utama kunjungan domestik dari Bandung maupun dari luar Bandung bahkan dari mancanegara, adapun kawasan pariwisata dimaksud terdiri dari: Kawasan Pariwisata Alam Kawasan Pariwisata Budaya Kawasan Pariwisata Agro, serta Kawasan Pariwisata Terpadu dan Olahraga RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 5 - - - Kawasan Pariwisata Alam, meliputi: Gunung Patuha/Kawah Putih, Ranca Upas, Cimanggu, Walini, Situ Patengan, Kawah Cibuni, Curug Cisabuk (Kecamatan Rancabali), Gunung Puntang, arung jeram lamajang (Kecamatan Cimaung), Cibolang, Punceling, Situ Cileunca, Kawah Gunung Papandayan, Arung Jeram Palayangan (Kecamatan Pangalengan), Situ Cisanti (Kecamatan Kertasari), Kawah kamojang, Situ Ciarus (Kecamatan Ibun), Gunung Keneng (Kecamatan Ciwidey), Curug Cinulang (Kecamatan Cicalengka), Curug Eti (Kecamatan Paseh), Situ Sipatahunan (Kecamatan Baleendah), Oray Tapa (Kecamatan Cimenyan), Batukuda (Kecamatan Cileunyi), Curug Cilengkrang (Kecamatan Cilengkrang). Kawasan Pariwisata Budaya, meliputi: Gunung Padang (Kecamatan Ciwidey), Rumah adat Cikondang, Rumah Hitam (Kecamatan Pangalengan), Rumah Adat Bumi Alit (Kecamatan Banjaran), Situs Kampung Mahmud (Kecamatan Margaasih), Situs Karang Gantung (Kecamatan Pacet), Situs Bojongmenje (Kecamatan Rancaekek), Sentra Seni Jelekong (Kecamatan Baleendah), Sentra Seni Cimenyan (Kecamatan Cimenyan), Sentra Kerajinan (Kecamatan Pasirjambu), Sentra Wisata Seni Benjang (Kecamatan Cileunyi). Kawasan Pariwisata Agro, meliputi: - Agrowisata Strawberry: Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Rancabali, Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Pacet, Kecamatan Arjasari, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Ibun, Kecamatan Paseh; - Agrowisata Teh:Kertamanah, Malabar (Kecamatan Pangalengan), Rancabali (Kecamatan Rancabali), Gambung (Kecamatan Pasirjambu); - Agrowisata Sayuran: Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Rancabali, Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Pacet, Kecamatan Kertasari, Kecamatan Arjasari, Kecamatan Pangalengan; - Agrowisata Herbal: Kecamatan Rancabali, Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Ciwidey. - Kawasan Pariwisata Terpadu dan Olahraga: Stadion Si Jalak Harupat (Kecamatan Kutawaringin), Arena Golf Margahayu/BIG (Kecamatan Margahayu), arena Dago Golf (Kecamatan Cimenyan), Kawasan Wisata Terpadu Cimenyan (Kecamatan Cimenyan), serta Kawasan Pariwisata Terpadu Sekitar Situ Cileunca (Kecamatan Pangalengan). 7) Potensi Kawasan Berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung, terdapat beberapa kawasan yang memiliki fungsi strategis, struktur dan pola ruang.Kawasan prioritas yang akan dikembangkan meliputi: RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 6 a) b) c) Kawasan Kota Baru Tegalluar; Kawasan Industri Margaasih; Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si Jalak Harupat. Kawasan Terpadu Kota Baru Tegalluar Kawasan Terpadu Kotabaru Tegalluar merupakan kawasan strategis dengan luas ±3.500 ha yang terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, kawasan industri, pengembangan waduk/danau buatan, dan kawasan rekreasi. Kawasan Terpadu Permukiman dan Industri Margaasih Kawasan Terpadu Permukiman dan Industri Margaasih merupakan kawasan strategis dengan luas ±450 ha untuk pengembangan kawasan industri nonpolutif. Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si Jalak Harupat Pengembangan Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si Jalak Harupat diarahkan menjadi kawasan strategis yaitu sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan peruntukan lahan kawasan pengembangan fasilitas umum olahraga dan rekreasi. Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si Jalak Harupat dipersiapkan oleh Provinsi Jawa Barat untuk menjadi tuan rumah PON ke-XIX tahun 2016. Kawasan ini memiliki luas ±740 ha yang terdiri dari kawasan inti stadion (sport centre) dengan luas ±130 hadan kawasan pendukung dengan luas ±610 ha terletak di Kecamatan Kutawaringin yang diarahkan untuk kegiatan jasa/perdagangan, perumahan, industri non polutif serta kegiatan komersial lainnya. Kerangka pemikiran hubungan antara kondisi geografi daerah dengan potensi pengembangan wilayah yaitu sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Wilayah Kondisi Klimatolo gi Kondisi Geologi Kondisi Topografi Letak, Luas dan Batas Wilayah RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 7 Kondisi Hidrologi Pengguna an Lahan Potensi Pengembanga n Wilayah Kondisi Geografi Lainnya 2.1.1.3. Wilayah Rawan Bencana Kabupaten Bandung merupakan dataran tinggi berbentuk cekungan di mana sungai Citarum sebagai sentral cekungan menjadi muara bagi anak-anak sungai dari utara, selatan, dan timur. Kondisi geografis tersebut menyebabkan tingkat kerentanan bencana alam di Kabupaten Bandung cukup tinggi.Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2011, Kabupaten Bandung menduduki peringkat ke-empat tingkat rawan bencana diantara 494 kabupaten yang ada di Indonesia. Sedangkan di Tingkat Provinsi Jawa Barat menempati ranking ketiga setelah Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Tingginya tingkat kerentanan bencana diukur dari berbagai faktor diantaranya jumlah kasus yang terjadi hingga potensi wilayahnya. Kondisi geografis Kabupaten Bandung yang berupa dataran tinggi berbentuk cekungan dikombinasikan dengan banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi baik dari pertanian dan daerah resapan menjadi permukiman maupun kawasan hutan menjadi lahan pertanian musiman menyebabkan tingginya sedimentasi dan bencana banjir. Selain itu, terganggunya sistem jaringan irigasi dan drainase juga berakibat pada timbulnya genangan dan banjir di beberapa titik lokasi terutama wilayah permukiman seperti banjir di Cieunteung-Baleendah, Dayeuhkolot serta jalan terusan Kopo dan lain sebagainya. Berikut adalah peta/gambaran Kabupaten Bandung: wilayah rawan bencana di Gambar 2.2 Wilayah dengan Potensi Bencana di Kabupaten Bandung Sumber: Perda Nomor 3 2007-2027 Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 8 2.1.1.4. Demografi Dari sisi demografis, jumlah penduduk Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebanyak 3.415.700 jiwa (Data Pokok Perencanaan Pembangunan tahun 2013), terdiri dari laki-laki sebanyak 1.712.839 jiwa (50,14%) dan perempuan sebanyak 1.702.861 jiwa (49,86%). Jumlah ini meningkat 1,93% dibandingkan tahun 2012, dimana pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Bandung mencapai 3.351.048 jiwa (Suseda tahun 2012), terdiri dari laki-laki sebanyak 1.703.535 jiwa (50,84%) dan perempuan sebanyak 1.647.513 jiwa (49,16%).Jika dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2012, jumlah penduduk kelompok umur produktif (15-64 tahun) mencapai 65,73%, jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun) mencapai 29,80% dan jumlah penduduk kelompok umur tua (65 tahun ke atas) mencapai 4,47%. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 9 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2013 2011 No Kelompok Umur (thn) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2013 2012 Jumlah % Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah % Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Muda (0-14) 515.226 489.499 1.004.725 30,45 510.482 488.140 998.622 29.80 2. Produktif (15-64) 1.100.846 1.053.590 2.154.436 65,29 1.122.776 1.080.000 2.202.776 65.73 3. Tua (65+) 66.136 74.691 140.827 4,27 70.277 79.373 149.650 4, 47 1.682.208 1.617.780 3.299.988 1.703.535 1.647.513 3.351.048 1.712.839 1.702.861 3.415.700 50,98 49,02 100 50.84 49.16 100 50,14 49,86% 100 Jumlah % LPP (%) 2,64 1,55% 1,93% Dependency Ratio (%) 53,17 52,13 41,4 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 1.872 1.901 1.938 Sumber : BPS Kabupaten Bandung, DAPOKRENBANG Tahun 2012 Dari jumlah penduduk tersebut diatas, terdapat angka beban ketergantungan (dependency ratio) sebesar 52,13% pada tahun 2012, ini artinya pada setiap 100 penduduk produktif harus menanggung 52 orang penduduk tidak produktif. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, dependency ratio pada tahun 2012 mengalami perbaikan sebesar 1,04%. Angka Ketergantungan (dependency ratio) ini diharapkan dapat diturunkan pada tahun-tahun mendatang, melalui peningkatan program keluarga berencana sehingga dapat meningkatkan daya saing dan sumber daya manusia masyarakat Kabupaten Bandung.Berdasarkan Dapokrenbang tahun 2013, jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun) pada tahun 2013 sebanyak 2.415.628 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Bandung tahun 2013 sebanyak 3.415.700 jiwa yang berarti angka beban ketergantungan (dependency ratio) sebesar 41,4%. Hal ini menunjukkan pada setiap 100 penduduk produktif ±41 penduduk yang tidak produktif. Dibanding tahun 2012 mengalami perbaikan yang cukup besar yaitu sebanyak 10,73%. Sementara itu, perkembangan proporsi penduduk usia produktif di Kabupaten Bandung cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 proporsi penduduk usia 15-64 tahun mencapai 65,73% meningkat sebesar 0,44 dari tahun 2011 sebesar 65,29%. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 10 % % Gambar 2.3 Perkembangan Proporsi Penduduk Usia Produktif Kabupaten Bandung Tahun 2010-2012 80.0 64.89 65.29 65.73 31.17 30.45 29.80 3.94 4.27 4.47 60.0 40.0 20.0 2010 Muda (0-14) 2011 Produktif (15-64) 2012 Tua (65+) Sumber: Data Pokok Perencanaan Pembangunan, BPS tahun 2012 Komposisi usia produktif menurut jenis kelamin pada tahun 2012, digambarkan dalam diagram piramida berikut ini: Gambar 2.4 Piramida Penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2012 Sumber: Data Pokok Perencanaan Pembangunan, BPS Tahun 2012 Secara perbandingan wilayah, Kabupaten Bandung memiliki potensi wilayah dengan luas mencapai 176.238,67 ha atau 1.762,39 km2, sehingga rata-rata kepadatan penduduknya adalah 1.901 jiwa/km2. Artinya secara rata-rata terdapat 1.901 orang yang menghuni 1 km2 daerah. Bila dibandingkan dengan tahun 2011, kepadatan penduduk tahun 2012 meningkat sebesar 29 jiwa/km2. Kenaikan setiap tahun bertambah seiring dengan pertambahan penduduk yang besar setiap tahun dengan LPP sebesar 1,55%, dengan asumsi jumlah lahan tidak berubah. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 11 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran dan hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, mencakup: a. Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, b. Fokus kesejahteraan sosial, c. Fokus seni budaya dan olah raga. 2.1.2.1. 1) Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pertumbuhan PDRB Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Terdapat dua jenis penilaian produk domestik regional bruto (PDRB) dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar sebagai konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan. Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB juga bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun beberapa kegunaan angka PDRB ini antara lain: 1. Untuk mengetahui struktur perekonomian; 2. Untuk mengetahui besarnya PDRB perkapita penduduk sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran/kesejahteraan; 3. Untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi, berdasarkan pertumbuhan/perubahan harga produsen. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 12 Tabel 2.4 Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Bandung No 2009 Sektor 2010 % 7,32 1.602.050,01 7,37 1.688.263,14 7,33 1.787.255,22 7,31 1.875.353,39 7,24 269.782,12 1,31 282.922,47 1,30 291.397,20 1,27 286.309,40 1,17 274.199,65 1,06 12.519.327,64 60,98 13.173.587,93 60,61 13.857.488,88 60,18 14.605.911,06 59,75 15.340.747,17 59,29 Listrik, Gas & Air Bersih 376.034,30 1,83 396.026,30 1,82 428.521,96 1,86 482.230,40 1,97 521.716,11 2,01 5 Kontruksi 355.614,56 1,73 381.103,63 1,75 411.973,98 1,79 432.749,38 1,77 471.552,93 1,82 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 3.211.263,99 15,64 3.474.795,78 15,99 3.748.625,24 16,28 4.073.645,70 16,67 4.444.168,03 17,16 7 Pengangkutan & Komunikasi 843.661,61 4,11 892.448,05 4,11 960.418,42 4,17 1.036.304,54 4,24 1.103.080,04 4,26 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 451.138,21 2,20 474.864,56 2,18 508.799,47 2,21 550.913,19 2,25 572.223,98 2,21 9 Jasa-Jasa 1.000.817,32 4,87 1.056.862,46 4,86 1.130.748,84 4,91 1.187.903,28 4,86 1.298.130,28 5,01 20.529.643,24 100 21.734.661,19 100 23.026.237,13 100 24.443.222,17 100 25.901.171,60 100 2 Pertambangan & Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 PDRB Sumber: PDRB Tahun 2012 No Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian 3 Industri Pengolahan % (Juta Rp) % (Juta Rp) % Tabel 2.5 Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bandung 2009 Sektor 1 (Juta Rp) 2013 ( Juta Rp) Pertanian % 2012 1.502.003,49 1 (Juta Rp) 2011 (Juta Rp) 2010 % (Juta Rp) 2011 % ( Juta Rp) 2012 % (Juta Rp) 2013 % (Juta Rp) % 3.013.007,10 7,36 3.471.661,92 7,53 3.978.936,25 7,76 4.518.784,28 7,92 5.172.325,03 8,04 526.035,13 1,28 580.783,81 1,26 642.359,10 1,25 686.014,49 1,20 673.133,71 1,05 24.565.562,89 60,0 0 27.471.535,02 59,6 0 30.116.379,01 58,7 2 32.915.231,13 57,67 36.721.871,46 57,08 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 13 No 2009 Sektor (Juta Rp) 2010 % (Juta Rp) 2011 % ( Juta Rp) 2012 % 2013 (Juta Rp) % (Juta Rp) % 4 Listrik, Gas & Air Bersih 674.520,69 1,65 741.188,33 1,61 824.630,98 1,61 954.918,90 1,67 1.166.432,32 1,81 5 Kontruksi 696.720,83 1,70 764.990,68 1,66 852.508,61 1,66 947.236,94 1,66 1.143.674,37 1,78 7.796.200,55 16,9 1 8.920.233,69 17,3 9 10.436.027,24 18,29 11.795.595,18 18,33 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 6.780.385,10 16,5 6 7 Pengangkutan & Komunikasi 1.795.161,77 4,38 1.933.148,22 4,19 2.159.485,64 4,21 2.374.097,92 4,16 2.659.942,03 4,19 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 820.502,95 2,00 898.354,49 1,95 990.504,14 1,93 1.123.606,62 1,97 1.217.604,86 1,89 9 Jasa-Jasa 2.069.321,52 5,05 2.434.375,72 5,28 2.806.725,22 5,47 3.115.489,15 5,46 3.783.648,37 5,88 40.941.217,98 100 46.092.238,74 100 51.291.762,64 100 57.071.406,67 100 64.334.227,32 100 PDRB Sumber: PDRB Tahun 2012 Tabel 2.6 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2000 Kabupaten Bandung 2009 No. Sektor 2010 2011 2012 2013 Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk % % % % % % % % % % 7,36 7,32 7,53 7,37 7,76 7,33 7,92 7,31 8,04 7,24 1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian 1,28 1,31 1,26 1,30 1,25 1,27 1,20 1,17 1,05 1,06 3 Industri Pengolahan 60,00 60,98 59,60 60,61 58,72 60,18 57,67 59,75 57,08 59,29 4 Listrik, Gas & Air Bersih 1,65 1,83 1,61 1,82 1,61 1,86 1,67 1,97 1,81 2,01 5 Kontruksi 1,70 1,73 1,66 1,75 1,66 1,79 1,66 1,77 1,78 1,82 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 16,56 15,64 16,91 15,99 17,39 16,28 18,29 16,67 18,33 17,16 7 Pengangkutan & Komunikasi 4,38 4,11 4,19 4,11 4,21 4,17 4,16 4,24 4,19 4,26 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 14 2009 No. Sektor 2010 2011 2012 2013 Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk % % % % % % % % % % 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 2,00 2,20 1,95 2,18 1,93 2,21 1,97 2,25 1,89 2,21 9 Jasa-Jasa 5,05 4,87 5,28 4,86 5,47 4,91 5,46 4,86 5,88 5,01 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 PDRB Sumber: PDRB Tahun 2012 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 15 Tabel 2.7 Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) 2000 Tahun 2009-2013 Kabupaten Bandung No. Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 Hk Hk Hk Hk Hk % % % % % 1 Pertanian 5,40 6,66 5,38 5,86 4,93 2 Pertambangan & Penggalian 5,43 4,87 3,00 -1,75 -4,23 3 Industri Pengolahan 3,38 5,23 5,19 5,40 5,03 4 Listrik, Gas & Air Bersih 4,04 5,32 8,21 12,53 8,19 5 Kontruksi 4,73 7,17 8,10 5,04 8,97 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7,23 8,21 7,88 8,67 9,10 7 6,09 5,78 7,62 7,90 6,44 8 Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 3,41 5,26 7,15 8,28 3,87 9 Jasa-Jasa 4,77 5,60 6,99 5,05 9,28 4,35 5,87 5,94 6,15 5,96 PDRB Sumber: PDRB Tahun 2012 2) Laju Inflasi Laju inflasi di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 secara umum menunjukkan angka positif. Kenaikan inflasi pada tahun 2013 dinilai cukup tinggi yaitu sebesar 1,56% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan inflasi terjadi pada hampir seluruh sektor kecuali pertambangan dan penggalian, perdagangan, hotel, dan restoran, serta pengangkutan dan komunikasi. Secara rinci nilai inflasi di Kabupaten Bandung pada lima tahun terakhir beserta rata-rata pertumbuhannya tampak pada tabel berikut: Tabel 2.8 Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2009-2013 Kabupaten Bandung Sektor Sektor Primer Pertanian Pertambangan dan Penggalian Sektor Sekunder Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan/Konstruksi Sektor Tersier Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan 2009 5,70 4,85 2010 6,66 8,03 2011 8,08 8,76 2012 7,99 7,28 2013 5,78 9,09 Rata-rata Pertumbuhan 0,002794 0,133873 6,54 5,28 7,39 8,69 2,46 -0,17762 1,86 2,09 4,13 5,59 3,38 4,22 4,12 3,69 9,98 6,22 0,399749 0,243738 0,88 4,34 2,82 2,90 12,91 0,711152 2,60 0,54 2,46 4,53 3,09 5,13 5,78 5,00 10,80 6,08 0,329505 0,62144 5,30 6,26 6,06 7,66 3,60 -0,07444 -5,21 1,80 3,80 1,89 5,26 -2,00191 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 16 Sektor Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Total 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbuhan 0,08 4,02 2,90 4,77 4,33 1,22167 2,00 3,31 6,05 5,50 7,76 5,04 5,66 4,82 11,13 6,38 0,409591 0,140246 Sumber: BPS Kabupaten Bandung 2013 dan Hasil Analisis Bappeda 2014 2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial Gambaran pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial salah satunya dapat dilihat dari indikator indeks pembangunan manusia (IPM). IPM mencakup 3 (tiga) komponen dasar yang digunakan untuk merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga komponen dasar tersebut adalah pengetahuan (pendidikan), peluang hidup (kesehatan), dan hidup layak (kemampuan daya beli/purchasing power parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli dapat mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan dapat mencerminkan kondisi non fisik manusia. Untuk mengetahui nilai IPM digunakan indeks pendidikan, indeks kesehatan,dan indeks daya beli sebagai acuan untuk mengukur indeks pembangunan manusia (IPM). Tahun 2013 IPM Kabupaten Bandung mencapai 75,40, lebih tinggi 0,16 poin dari tahun 2012 yang mencapai 75,24. Peningkatan terjadi hampir pada semua komponen, baik kesehatan, pendidikan maupun daya beli. Peningkatan terbesar terjadi pada indeksdaya beli sebesar 0,21 poin, dengan capaian tahun 2012 sebesar 65,21 dan tahun 2013 mencapai 65,42. Peningkatan terkecil berasal dari indeks kesehatan yaitu sebesar 0,10 poin, dengan capaian tahun 2012 sebesar 75,46 dan tahun 2013 mencapai 75,56. Capaian IPM tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan daya beli di Kabupaten Bandung, baik secara fisik yang ditunjukkan oleh kenaikan indeksdaya beli, walaupun indeks kesehatan mengalami penurunan.Secara umum indikator makro pembangunan Kabupaten Bandung tahun 2012-2013 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini. Tabel 2.9 Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 No. Indikator A. Indikator Makro Sosial : 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Penduduk (jiwa) LPP (%) Tingkat Kemiskinan (%) IPM RLS (th) AMH (%) AHH (th) RKPD Kabupaten Bandung 2015 Tahun II - 17 2012 2013 3.351.048 1,54 8,69 75,24 8,67 98,69 70,28 3.415.700 1,93 8,03 75,40 8,70 98,84 70,34 +/- (64.652) 0,39 0,16 0,03 0,15 0,06 No. Indikator 8 9 Indeks Pendidikan Indeks Kesehatan Indikator Makro Ekonomi: LPE (%) Inflasi PDRB (%) PDRB_ADHB (juta rupiah) PDRB_ADHK (juta rupiah) PDRB/KAP_(ADHB) PDRB/KAP_(ADHK) Daya Beli (ribuan rupiah) Indeks Daya Beli B. 1 2 3 4 5 6 7 8 Tahun 2012 +/- 2013 85,05 75,46 85,23 75,56 (0,18) (0,01) 6,15 4,82 5,96 6,38 (0,19) 1,56 57.071.406,68 64.334.227,3 7.262.820,62 24.443.222,17 25.901.171,60 1.457.949,43 17.255.691 7.390.470 642,19 65,21 643.090 65,42 0,90 (0,21) Sumber : BPS Kabupaten Bandung, Tahun 2013 2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Bandung ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah di tengahtengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global. Pembangunan seni dan budaya di Kabupaten Bandung sudah mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman terhadap nilai budaya dan penggunaan bahasa daerah Sunda, namun upaya peningkatan jati diri masyarakat Kabupaten Bandung seperti halnya solidaritas sosial, kekeluargaan, budaya berperilaku positif seperti kerja keras, gotongroyong, serta penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa masih perlu terus ditingkatkan. Kebersamaan dan kemandirian dirasakan makin memudar. Hal ini menunjukkan perlunya mengembalikan dan menggali kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat. Gambaran kondisi hasil pembangunan daerah bidang seni budaya dan olahraga salah satunya dapat dilihat dari indikatorindikator jumlah grup kesenian, jumlah klub olahraga, jumlah gedung olahraga, dan sebagainya. Tabel 2.10 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2012-2013 Kabupaten Bandung No Capaian Pembangunan 1. Jumlah grup Kesenian 2. 2012 2013 560 560 Jumlah gedung Kesenian 1 1 3. Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk - - 4. Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk 10 Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 18 2.1.3. Aspek Pelayanan Umum Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Aspek pelayanan umum terdiri dari layanan urusan wajib dan layanan urusan pilihan. 2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus layanan urusan wajib meliputi aspek pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, sarana dan prasarana umum, penataan ruang, dan perhubungan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyediakannya secara memadai. 1) Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan daerah. Keberhasilan dalam pendidikan ditunjukkan oleh meningkatnya kualitas sumber daya manusia sehingga akan meningkatkan produktivitas daerah. Pelayanan pendidikan oleh pemerintah daerah diukur melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah yang memadai. Indikator keberhasilan pelayanan pemerintah di bidang pendidikan meliputi: a) Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan seberapa besar anak usia menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap penduduk usia sekolah. APS dihitung berdasarkan jumlah murid kelompok usia pendidikan yang masih menempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Penurunan dan kenaikan nilai APS sangat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah murid usia sekolah. Namun naiknya persentase jumlah murid tidak dapat langsung diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan penambahan sarana sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah. Gambaran lengkap mengenai APS di Kabupaten Bandung per jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun 20092013 adalah sebagai berikut: RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 19 Tabel 2.11 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013 SD/MI 392,265 orang 397,220 orang 407,688 orang 395,113 orang 394,941 orang 400,438 orang 402,601 orang 409,988 orang 397,093 orang 396,162 orang 97,96 98,66 99,44 99,50 99,69 134,566 orang 124,500 orang 141,700 orang 160,133 orang 167,954 orang 206,499 orang 190,535 orang 194,100 orang 168,281 orang 174,344 orang 65,17 65,34 73,00 95,16 96,33 Jumlah murid usia 50,586 53,240 58,950 16-18 tahun orang orang orang Jumlah penduduk 178,170 171,552 175,077 3.2 kelompok usia 16orang orang orang 18 tahun Angka Partisipasi 3.3 28,39 31,03 33,67 Sekolah SMA/MA Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung 63,798 orang 70,768 orang 186,171 orang 190,634 orang 34,27 37,12 1.1 1.2 1.3 2 2.1 2.2 2.3 3 Jumlah murid usia 7-12 tahun Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun Angka Partisipasi Sekolah SD/MI SMP/MTs Jumlah murid usia 13-15 tahun Jumlah penduduk kelompok usia 1315 tahun Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTS SMA/MA 3.1 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah untuk jenjang sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Bandung periode tahun 2009-2013 menunjukkan tren yang meningkat. b) Rasio Ketersediaan Sekolah Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah berdasarkan tingkat pendidikan per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan. Selama kurun waktu 2009-2013 rasio ketersediaan sekolah untuk jenjang pendidikan SD/MI mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 rasio ketersedian sekolah mencapai 40.29 sekolah per 10.000 penduduk, meningkat dibanding tahun 2012 yang mencapai 39,74 sekolah per 10.000 penduduk. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 20 Tabel 2.12 Rasio Ketersediaan Sekolah Berdasarkan Usia Sekolah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013 1.553 1.553 1.563 1.578 1.596 400.438 402.601 409.988 397.093 396.162 38,78 38,57 38,12 39,74 40,29 411 411 443 456 476 206.499 190.535 194.100 168.281 174.344 19,90 21,57 22,82 27,10 27,30 250 255 259 269 294 186.171 190.634 14,45 15,42 SD/MI 1.1 1.2 1.3 2 Jumlah Sekolah Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun Rasio Ketersediaan Sekolah Penduduk Kelompok Usia 7-12 SMP/MTs 2.1 2.2 2.3 3 Jumlah Sekolah Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun Rasio Ketersediaan Sekolah Penduduk Kelompok Usia 13-15 SMA/MA 3.1 Jumlah Sekolah Jumlah penduduk 3.2 kelompok usia 16-18 178.170 171.552 175.077 tahun Rasio Ketersediaan 3.3 Sekolah Penduduk 14,03 14,86 14,79 Kelompok Usia 13-15 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung c) Rasio Guru Murid Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru berdasarkan tingkat pendidikan per 1.000 jumlah murid berdasarkan tingkat pendidikan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Pada tahun 2013 ketersediaan guru di Kabupaten Bandung untuk jenjang SD/MI mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnyasebanyak 28 orang guru, menjadi 17.069 orang. Sementara guru di jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK mengalami kenaikan dengan capaian jumlah guru SMP 11.205 guru dan SMA sebanyak 8.183 guru. Perkembangan jumlah guru ini juga sejalan dengan perkembangan jumlah murid di tiap jenjangnya. Jumlah murid di jenjang SD/MI mengalami penurunan pada tahun 2013. Sementara murid di SMP dan SMA pada tahun 2013 mengalami peningkatan jumlah. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi ketersediaan guru/murid di Kabupaten Bandung per jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun 2009-2013. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 21 Tabel 2.13 Rasio Guru Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 Jenjang Pendidikan Jumlah Guru 1.2 Jumlah Murid 1.3 Rasio Jumlah Guru terhadap Jumlah Murid 2011 2012 2013 15.936 16.474 17.011 17.097 17.069 410.245 419.990 420.242 416.951 415.388 38,85 39,22 40,48 41,00 41,09 10.003 10.338 10.671 10.988 11.205 144.335 192.851 150.141 156.276 165.515 69,30 53,61 71,07 70,31 67,70 6.970 7.243 7.514 7.736 8.183 69.799 92.712 80.637 83.648 88.828 92,48 92,12 SMP/MTs 2.1 Jumlah Guru 2.2 Jumlah Murid 2.3 Rasio Jumlah Guru terhadap Jumlah Murid 3 2010 SD/MI 1.1 2 2009 SMA/MA 3.1 Jumlah Guru 3.2 Jumlah Murid Rasio Jumlah Guru 99,86 78,12 93,18 terhadap Jumlah Murid Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung 3.3 d) Rasio Guru/Murid Per Kelas Rata-rata Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata adalah jumlah guru per kelas per 1.000 jumlah murid. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar per kelas. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal guru per kelas terhadap jumlah murid agar tercapai mutu pengajaran. Tabel 2.14 Rasio Guru Per Kelas Rata-rata Terhadap Jumlah Murid di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 Jenjang Pendidikan SD/MI 2009 2010 2011 2012 2013 1.1 Jumlah Guru 15936 16474 17011 17097 17069 1.2 Jumlah Kelas 11474 9668 12083 12202 12452 1.3 Rasio Guru/Kelas 1:1,39 1,70 1,41 1,40 1,37 1.4 Jumlah Murid 410245 419990 419990 416951 415388 1:35,75 1:43,44 1:34,76 1:34,17 1:33,36 1:1,39:35,75 1:1,70:43,44 1:1,41:34,76 1:1,40:34,17 1:1,37:33,36 10003 10338 10671 10988 11205 1.5 1.6 2 2.1 Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas Rasio Guru/Kelas terhadap Jumlah Murid SMP/MTs Jumlah Guru RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 22 Jenjang Pendidikan No 2009 2010 2011 2012 2013 2.2 Jumlah Kelas 3763 3441 3943 4226 4480 2.3 Rasio Guru/Kelas 1:2,66 1:3,00 1:2,71 1:2,60 1:2,50 2.4 Jumlah Murid 144335 192851 150141 156276 165515 1:38,36 1:56,05 1:38,08 1:36,98 1:36,95 1:2,66:38,36 1:3:56 1:2,71:38,08 1:2.60:36.98 1:2,50:36,95 2.5 2.6 3 Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas Rasio Guru/Kelas terhadap Jumlah Murid SMA/MA 3.1 Jumlah Guru 6970 7243 7514 7736 8183 3.2 Jumlah Kelas 2093 1883 2484 2452 2655 3.3 Rasio Guru/Kelas 1:3,33 1:3,85 1:3,02 1:3,15 1:3,08 3.4 Jumlah Murid 69799 92712 80637 83648 88828 1:33,35 1:49,24 1:32,46 1:34,11 1:33,46 1:3,33:33,35 1:3:49 1:3,02:32,46 1:3,15:34,11 1:3,08:33,45 3,5 3,6 Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas Rasio Guru/Kelas terhadap Jumlah Murid Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung e) Persentase Kondisi Ruang Kelas Baik Ketersediaan ruang kelas yang baik merupakan salah satu indikator dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung. Jika melihat jumlah ruang kelas pada periode tahun 2009-2013 kondisi ruang kelas yang baik terus mengalami peningkatan hanya saja pada tahun 2009 terjadi gempa bumi yang mengakibatkan jumlah ruang kelas kondisi baik pada tahun 2010 mengalami penurununan yang cukup tinggi, namun dengan perbaikan dan pembangunan yang cepat pada tahun 2011 hingga 2013 kondisi ruang kelas yang baik meningkat melebihi tahun 2009 sebelum terjadi bencana gempa bumi. Tabel 2.15 Kondisi Ruang Kelas Baik Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 1,1 1,2 Jenjang Pendidikan Jumlah ruang kelas kondisi baik Jumlah Seluruh ruang kelas Persentase 2 SMP/MTs 2,2 2010 2011 2012 2013 5048 3238 5311 6019 6567 8929 5659 7044 9805 9920 56,53 57,22 75,40 61,39 66,20 2860 2542 2651 2791 3619 3670 3221 3631 3854 4210 SD/MI 1,3 2,1 2009 Jumlah ruang kelas kondisi baik Jumlah Seluruh ruang kelas RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 23 No 2,3 3 3,1 3,2 3,3 Jenjang Pendidikan Persentase 2009 2010 2011 2012 2013 77,93 78,92 73,01 72,42 85,96 1392 1167 1505 1797 1977 1793 1530 1906 2224 2482 77,64 76,27 78,96 77,16 79,65 SMA/MA/SMK Jumlah ruang kelas kondisi baik Jumlah Seluruh ruang kelas Persentase Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Statistik Pendidikan Tahun 2009-2010) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 f) Persentase Siswa Jenjang Pendidikan Usia Dini/TK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-kanak (TK) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal. Saat ini berbagai bidang ilmu pendidikan berkembang sangat pesat. Keadaan itu membuka wawasan baru dalam memahami dan mengubah cara mendidik anak. Mekipun pada tahun 2012 persentase jumlah siswa dan jumlah penduduk usia sekolah PAUD/TK mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni tahun 2008-2011 namun tetap saja pelaksanaan PAUD/TK baru menjangkau sebagian kecil masyarakat Kabupaten Bandung.Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah siswa TK/RA yang baru mencapai sebesar 33,12% pada tahun 2012. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi capaian PAUD di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 2009-2013. Tabel 2.16 Persentase Siswa Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1.1 1.2 1.3 Uraian Jumlah Siswa TK/RA (Jiwa) Jumlah Penduduk Usia 5-6 Tahun (jiwa) Persentase (%) 2009 2010 2011 2012 2013 29525 29525 32677 67659 71327 115179 116907 140696 204287 200219 25,63 25,26 23,23 33,12 35,62 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Data Statistik Pendidikan Tahun 2006-2010), BPS Kabupaten Bandung (Suseda Tahun 2011-2012), dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 24 g) Angka Putus Sekolah Angka Putus Sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Hal ini sering digunakan sebagai salah satu indikator berhasil/ tidaknya pembangunan di bidang pendidikan. Data yang ada menunjukkan bahwa angka putus sekolah di Kabupaten Bandung cukup rendah, tidak mencapai 1%. Angka putus sekolah dalam kurun waktu 5 tahun yakni tahun 2009-2013 pada jenjang pendidikan SD/MI nilai APS terbesar atau tertinggi terjadi pada tahun 2010 mencapai 0,07, sedangkan untuk jenjang SMP/MTs angka putus sekolah tertinggi terjadi pada tahun 2010 mencapai 0,59. Sementara untuk jenjang SMA/MA/SMK angka putus sekolah terbesar terjadi pada tahun 2011 mencapai 0,63. Tabel 2.17 Jumlah Siswa Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013 SD/MI 1.1 Jumlah siswa Putus Sekolah (Jiwa) 163 285 163 156 130 1.2 Jumlah seluruh siswa (Jiwa) 403.173 403.173 419.990 420.242 416.951 1.3 Angka Putus Sekolah (Persentase) 0,04 0,07 0,04 0,04 0,03 2 SMP/MTs 2.1 Jumlah siswa Putus Sekolah (Jiwa) 658 844 584 506 352 2.2 Jumlah seluruh siswa (Jiwa) 143.328 143.328 192.851 150.141 156.276 2.3 Angka Putus Sekolah (Persentase) 0,46 0,59 0,30 0,34 0,23 3 SMA/MA/SMK 3.1 Jumlah siswa Putus Sekolah (Jiwa) 541 391 586 458 483 3.2 Jumlah seluruh siswa (Jiwa) 67.476 67.476 92.712 80.637 83.648 Angka Putus Sekolah 3.3 0,80 0,58 0,63 0,57 (Persentase) Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Statistik Pendidikan Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 0,58 h) Angka Kelulusan Siswa Meningkatnya jumlah angka kelulusan siswa pada berbagai jenjang pendidikan setiap tahun ajaran menjadi harapan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Namun jika terjadi penurunan, hal tersebut perlu dicermati secara bijak dengan melihat korelasi dan sinergitas di antara siswa, guru serta orang tua. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 25 Tabel 2.18 Jumlah Kelulusan Siswa berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 1.1 1.2 1.3 2 2.1 2.2 2.3 3 Jenjang Pendidikan SD/MI Jumlah siswa Lulus Sekolah (Jiwa) Jumlah Seluruh siswa Kelas VI Angka Lulus Sekolah (Persentase) SMP/MTs Jumlah siswa Lulus Sekolah (Jiwa) Jumlah Seluruh Siswa Kelas III Angka Lulus Sekolah (Persentase) 2009 2010 2011 2012 2013 55220 50300 56912 63476 64565 57743 55220 61178 65028 65161 95,63 91,09 93,03 97,61 99,09 42550 30049 44969 46000 45262 43328 42550 47038 47286 47165 98,20 70,62 95,60 97,28 95,97 SMA/MA/SMK Jumlah siswa Lulus Sekolah 17271 15091 21235 22642 24797 (Jiwa) Jumlah Seluruh Siswa Kelas 3.2 19544 17271 22579 23556 25331 III Angka Lulus Sekolah 3.3 88,37 87,38 94,05 96,12 97,89 (Persentase) Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Statistik Pendidikan Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 3.1 i) Angka Siswa Melanjutkan Sekolah Meningkatnya jumlah angka kelulusan siswa baik jenjang pendidikan SD/MI maupun jenjang pendidikan SMP/MTs. belum tentu selaras dengan jumlah siswa yang dapat melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan lebih tinggi. Melanjutkan sekolah ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi menjadi persoalan tersendiri bagi siswa yang tidak mampu. Kendati dinyatakan lulus, belum tentu mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi siswa melanjutkan sekolah di Kabupaten Bandung per jenjang pendidikan selama kurun waktu 2009-2013. Tabel 2.19 Jumlah Siswa Melanjutkan Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 1.1 1.2 Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013 52.940 52.694 52.939 58.474 60.190 55.220 56.066 56.912 63.476 64.565 95,87 93,99 93,02 92,12 93,22 SD/MI Jumlah Siswa Melanjutkan Sekolah ke SMP/MTs Jumlah Siswa Lulusan Sekolah 1.3 Persentase 2 SMP/MTs RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 26 No 2.1 2.2 2.3 Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Melanjutkan Sekolah ke SMA/SMK/MA Jumlah Siswa Lulusan Sekolah Persentase 2009 2010 2011 2012 2013 27.152 28.236 29.786 30.921 32.771 42.550 43.760 44.969 46.000 45.262 63,81 64,52 66,24 67,22 72,40 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Data Statistik Pendidikan Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 j) Kualifikasi Guru Berpendidikan ≥ S1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional khususnya yang tercantum pada pasal 29 ayat 1-6, dinyatakan bahwa tenaga pendidik/guru mulai jenjang pendidikan PAUD sampai SMA/MA/SMK harus mempunyai kualifikasi pendidikan minimal Diploma IV atau Sarjana (S1). Oleh karena itu guruguru yang masih belum berpendidikan S1 harus mengikuti program pendidikan kualifikasi ke S1 yang diselenggarakan oleh LPTK (UPI, STIKIP, atau FKIP) yang memiliki program studi terakreditasi pada BAN-PT. Hal ini sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, khususnya yang tercantum pada pasal 11, yang menyatakan bahwa sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. Persentase jumlah tenaga pendidik/guru di Kabupaten Bandung untuk jenjang pendidikan SD/MI yang berpendidikan ≥ S1 pada akhir tahun 2013 cukup menggembirakan dimana capaian pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, khusus pada jenjang SMA/MA jumlah guru yang berpendidikan ≥ S1 mencapai 92,84%. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi capaian kualifikasi guru berpendidikan ≥ S1 per jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun 2009-2013. Tabel 2.20 Jumlah Guru Berpendidikan ≥ S1 Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013 SD/MI 1.1 Jumlah Guru Berpendidikan ≥ S1 6.371 6.452 10.750 11.701 12.637 1.2 Jumlah Total Guru 15.936 16.474 17.011 17.097 17.069 1.3 Persentase 39,98 39,16 63,19 68,44 74,03 2 SMP/MTs RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 27 No 2009 2010 2011 2012 2013 2.1 Jumlah Guru Berpendidikan ≥ S1 Jenjang Pendidikan 8.008 8.307 9.030 9.437 9.834 2.2 Jumlah Total Guru 10.004 10.338 10.671 10.988 11.205 2.3 Persentase 80,05 80,05 84,62 85,88 87,76 3 SMA/ MA 3.1 Jumlah Guru Berpendidikan ≥ S1 6.154 6.270 6.903 7.136 7.597 3.2 Jumlah Total Guru 6.970 7.243 7.482 7.736 8.183 3.3 Persentase 88,29 86,57 92,26 92,24 92,84 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (LI Sekolah) 2) Kesehatan Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita Pemeliharaan kesehatan ibu dan anak-anak sejak usia dini merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi : peningkatan status kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat dan aman, pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan kemampuan kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak. Pengalaman empirik dibeberapa tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada ibu dan anak seperti itu, dapat dilakukan pada Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Jumlah Posyandu di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebanyak 4.115 buah dan jumlah Balita sebanyak 269.201 jiwa. Dengan demikian rasio Posyandu terhadap Balita mencapai 1 : 65. Hal ini berarti bahwa dari 1 posyandu di Kabupaten Bandung melayani 65 balita.Berikut secara lengkap disajikan data mengenai kondisi rasio Posyandu di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013.Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi rasio Posyandu di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 28 Tabel 2.21 Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 1 Jumlah posyandu 2 Jumlah balita 3 Rasio 2009 2010 2011 2012 2013 3.926 3.991 4.068 4.081 4.155 269.034 273.806 277.032 287.768 269.201 1:69 1:69 1:68 1:71 1:65 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan tahun 2013 b) Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Persatuan Penduduk Puskesmas, Poliklinik dan Pustu merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah ketersediannya, maka semakin memudahkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan. Rasio puskesmas, poliklinik dan puskesmas pembantu perseribu penduduk tahun 2013 sebesar 1:11.540, terjadi peningkatan pembangunan sarana faskes untuk melayani penduduk, tahun 2013 satu faskes melayani 11.540 penduduk. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013. Tabel 2.22 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Uraian 1 Jumlah Puskesmas 2 Jumlah Poliklinik 3 Jumlah Pustu Jumlah 1-3 4 Jumlah Penduduk 2009 2010 2011 2012 2013 61 61 62 62 62 317 309 254 24 148 69 85 77 69 86 447 455 393 155 296 3.172.860 3.215.548 3.299.988 3.351.048 3.415.700 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan 1:7098 1:7067 1:8397 1:21620 1:11540 Pustu Jumlah 5 31 31 31 31 31 Kecamatan Rasio Puskesmas 2:1 2:1 2:1 2:1 2:1 per Kecamatan Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2010) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 29 c) Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Semakin banyak jumlah ketersediaan rumah sakit, akan semakin mudah bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Jumlah rumah sakit di Kabupaten Bandung mengalami penambahan dari jumlah 6 rumah sakit pada tahun 20092010 menjadi 7 rumah sakit pada tahun 2011-2013 jumlah rumah sakit ini terdiri dari 3 rumah sakit daerah,1 rumah sakit propinsi, 2 rumah sakit swasta dan 1 rumah sakit AU/AD/POLRI. Pada tahun 2013 terdapat 7 rumah sakit yang ada di Kabupaten Bandung ini melayani 3.415.700 jiwa penduduk Kabupaten Bandung dengan capaian rasio 1:487.957 dalam artian 1 rumah sakit yang ada di Kabupaten Bandung melayani 487.957jiwa penduduk Kabupaten Bandung pada tahun 2009-2013. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio/ketersediaan rumah sakit di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2008-2013. Tabel 2.23 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Rumah 3 3 4 4 3 Sakit Daerah Jumlah Rumah 2 1 Sakit Propinsi Jumlah Rumah 3 2 2 2 2 2 Sakit Swasta Jumlah Rumah 4 Sakit AD/AU/ 1 1 1 1 1 AL/POLRI Jumlah seluruh 5 6 6 7 7 7 Rumah Sakit Jumlah 6 3.172.860 3.215.548 3.290.437 3.351.048 3.415.700 Penduduk 7 Rasio 1 : 528.810 1 : 459.364 1 : 470.062 1 : 478.721 1 : 487.957 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2013) 1 d) Rasio Dokter Per Satuan Penduduk Indikator ini dapat menggambarkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Rasio dokter per seribu penduduk pada tahun 2013 masih tetap sebesar 0.043, sehingga pada tahun 2013 satu dokter masih tetap melayani 23.395 penduduk. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 30 Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013: Tabel 2.24 Jumlah Dokter di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 339 326 459 141 146 3.172.860 3.215.548 3.290.437 3.351.048 3.415.700 1. Jumlah Dokter 2. Jumlah Penduduk Rasio dokter per 3. 0,107 0,102 0,139 0,042 0,043 1.000 penduduk Rasio dokter 4. terhadap 1 : 9.359 1 : 9.863 1 : 7.169 1 : 23.766 1 : 23.395 penduduk Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2013) e) Persentase Kesehatan Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada saat proses persalinan. Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dapat meminimalisasi jumlah komplikasi/kematian ibu dan bayi. Jumlah ibu bersalin pada tahun 2013 mencapai 65.911 orang. Dari jumlah tersebut yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan sebanyak 58.067 orang atau sekitar 88.1 %. capaian ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya dimana pada tahun 2012 persentase jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 87,10% sedangkan Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2013 sebesar 88.10 % persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan naik 0.98 % dari tahun 2012 dan telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013 (86%) yaitu sebesar 1,10 %. Tabel 2.25 Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Ibu Bersalin yang 52.619 53.287 54.376 57.691 58.067 Ditolong oleh Tenaga Kesehatan 2. Jumlah Total Ibu Bersalin 65.230 68.681 65.559 66.236 65.911 3. Persentase 80,67 82.10 82,94 87.1 88.1 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2008-2013) 1. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 31 f) Jumlah Balita Gizi Baik Peranan ibu sangat penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama pada asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Anak yang bergizi baik menjadi aset dan investasi bangsa masa depan. Banyak upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi di Kabupaten Bandung. Data menunjukkan prevalensi balita gizi buruk terus mengalami penurunan dari 1,22 % pada tahun 2009 menjadi 0,03 % pada tahun 2012. hal ini diikuti dengan meningkatnya balita gizi baik dengan capaian sebesar 91,56 % dari seluruh jumlah balita yang ada di Kabupaten Bandung, namun pada tahun 2013 balita gizi buruk mengalami kenaikan menjadi 0.05 %, dari 0,03% pada tahun 2012. Berikut adalah gambaran secara lengkap kondisi balita gizi baik di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 20092013. Tabel 2.26 Persentase Balita Gizi Baik di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. 4. Uraian Jumlah Balita Gizi Baik Jumlah Balita Gizi Buruk Jumlah Balita seluruhnya Persentase : a) Gizi Baik b) Gizi Buruk 2009 2010 2011 2012 2013 225.611 243.166 257.538 263.494 241.303 3187 148 159 99 145 269.034 273.806 277.032 287.768 269.201 86.59 92.96 92.96 91.56 89.64 1.22 0,06 0,06 0,03 0,05 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Data Profil Kesehatan Tahun 20092013) g) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Berdasarkan data hasil rujukan masyarakat miskin Kabupaten Bandung tahun 2009-2013 menunjukan bahwa kenaikan rujukan masyarakat miskin terjadi pada tahun 2009 sebesar 124% dan tahun 2013 sebesar 251%. Demikian pula penurunan rujukan terjadi pada tahun 2011 sebesar 22,9% dan tahun 2012 sebesar 50%. Kenaikan rujukan tersebut disebabkan oleh terjadinya wabah penyakit Demam Berdarah Dangue dan perubahan iklim cuaca (kondisi cuaca tidak menentu). RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 32 Tabel 2.27 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Persentase Kenaikan Jumlah Rujukan Tahun Jumlah Rujukan Masyarakat Miskin 1. 2009 29.014 2. 2010 65.027 124% 3. 4. 2011 50.155 2012 25.092 -22,9% -50% 5. 2013 88.247 251% No. Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 3) Pekerjaan Umum Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan pekerjaan umum salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut : a) Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial masyarakat dalam menjalani roda perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan infrastruktur jalan yang baik dan memadai. Kebijakan pembangunan yang tidak bertumpu pada kompatibilitas dan optimalisasi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya fisik (buatan) akan menyebabkan sulitnya mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Salah satunya yang sering kita alami adalah banjir yang disebabkan tidak seimbangnya volume air dengan kapasitas dan fungsi sungai serta drainase. Hal ini juga yang terjadi pada kondisi jaringan transportasi dimana kapasitasnya tidak lagi mampu menampung pergerakan barang dan manusia secara ideal. Kinerja jaringan jalan berdasarkan kondisi dapat dikategorikan dengan jalan kondisi baik, rusak, sedang rusak, rusak dan rusak berat. Proporsi kondisi jalan baik di Kabupaten Bandung pada tahun 2009 mencapai 34,24% danpada tahun 2013 kondisi tersebut naik sebesar 16,6% menjadi 50,84%. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai panjang jaringan jalan di Kabupaten Bandung berdasarkan kondisi selama kurun waktu 2009-2013. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 33 Tabel 2.28 Proporsi Panjang Jaringan Jalan di Kabupaten Bandung Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013 No. Uraian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1. 2. 3. Kondisi Baik 395.560 355.570 413.280 500.780 587,416 Kondisi Sedang 207,49 235,19 229,09 233,06 237,735 Kondisi Rusak 338,96 319,01 299,7 213,46 158,724 Kondisi Rusak 4. 213,35 245,58 213,82 208,05 171,472 Berat Jalan secara 5. 1.155,35 1.155,35 1.155,90 1.155,34 1.155,35 keseluruhan Poporsi Kondisi 6. 34,24 30,78 35,75 43,34 50,84 Baik (%) Poporsi Kondisi 7. 17,96 20,36 19,82 20,17 20,58 Sedang Rusak (%) Poporsi Kondisi 8. 29,34 27,61 25,93 18,48 13,74 Rusak (%) Poporsi Kondisi 9. 18,47 21,26 18,5 18,01 14,84 Rusak Berat (%) Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 b) Proporsi Jumlah Jembatan Mengenai proporsi jembatan di Kabupaten Bandung berdasarkan kondisi selama kurun waktu 2019-2013. Proporsi kondisi jembatan baik di Kabupaten Bandung tahun 2009 sebesar 56,94% dan pada tahun 2013 naik sebesar 25,52% menjadi 82,46%. Tabel 2.29 Proporsi Jumlah Jembatan di Kabupaten Bandung Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013 No. Uraian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1. Kondisi Baik (unit) 287 385 524 582 663 2. Kondisi Rusak (unit) 217 369 280 222 141 3. Jumlah Keseluruhan* (unit) 504 754 804 804 804 4. Proporsi Kondisi Baik (%) 56,94 51,06 65,17 72,39 82,46 5. Proporsi Kondisi Rusak (%) 43,06 48,94 34,83 27,61 17,54 Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2013 Keterangan :*Jumlah jembatan berdasarkan hasil pendataan tahun berjalan c) Rasio Jaringan Irigasi Jaringan Irigasi merupakan satu kesatuan infrastruktur pendukung utama sektor pertanian khususnya untuk pertanian lahan basah. Jaringan irigasi di kabupaten Bandung terdiri atas jaringan irigasi teknis dan non teknis. Luas areal yang dilayani oleh jaringan irigasi masih RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 34 didominasi oleh irigasi non teknis yang mencapai 61,48% sedangkan irigasi teknis hanya 38,52%. Kewenangan pengelolaan irigasi non teknis dilaksanakan oleh Pemerintah desa dengan luas areal 0-25 ha dan Kabupaten dengan luas areal > 25 ha. Total luas irigasi non teknis mencapai 25.700,75 ha terbagi atas kewenangan desa ±1.883,76 Ha dan kewenangan kabupaten ±23.816,99 Ha. Luas areal yang dilayani irigasi teknis ±14.150,65 Ha yang dikelola oleh Provinsi sebanyak 4 Daerah Irigasi (DI) Ciherang, Cirasea, Wanir dan Wangisagara dan Irigasi Lintas sebanyak 7 DI (Cangkuang, Depok, Ciyasana, Buahbatu, CibeunyingCiateul, Ciregol dan Leuwikuya) dengan total luasan ±11.039 Ha. Pengelolaan Irigasi teknis oleh Kabupaten meliputi 8 DI (Leuwikuray, Juntihilir, Kiaraeunyeuh, Baros, Cibeureum, Cigadog, Cibodas dan Sudiplak) dengan luas areal ±3.111,65 Ha. Berikut ini merupakan kondisi jaringan irigasi di Kabupaten Bandung secara lengkap. Tabel 2.30 Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 2 2009 (Km) Kewenangan Kondisi Kabupaten Bandung (Teknis) Baik 8.320,94 Rusak Ringan Rusak Berat 5.426,70 22.430,36 Jumlah Kabupaten Bandung (Non Teknis) 36.178 2010 (Km) 2011 (Km) 2012 (Km) 7.731 23.877 25.505 25.984,88 8.929 19.518 8.321 3.980 6.874 3.799 6.586,07 3.607,05 36.178 36.178 36.178 2013 (Km) 36.178 Baik 249,42 401.690 715,69 791,60 797.428,42 Rusak Ringan Rusak Berat 162,66 672,34 318.680 364.050 249.406 119.281 211.453 81.328 207.955,35 78.994,23 1.084,42 1.084,42 1.084,38 1.084,38 1.084,38 37.262,42 37.262,42 37.262,38 37.262,38 37.262,38 Jumlah Total Sumber: Dinas SDAPE dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 Jaringan drainase di Kabupaten Bandung terkait erat dengan keberadaan Sungai Citarum dari hulu ke hilir beserta anakanak sungainya. Sungai Citarum merupakan sungai lintas Kabupaten/Kota, yang berawal dari mata air yang terletak di Gunung Wayang (Kabupaten Bandung) yang mengalir sepanjang 269 km hingga bermuara di Laut Jawa. Untuk skala nasional, wilayah Sungai Citarum merupakan bagian dari wilayah sungai Cidanau-Ciujung-Ciliwung-CisadaneCitarum. Mengingat keberadaan Sungai Citarum yang sangat penting sebagai penyedia air baku ibukota, mempunyai dampak ekonomi serta secara regional menjadikannya sebagai wilayah sungai strategis nasional sehingga kewenangannya berada di pemerintah Pusat dan Provinsi. Banjir atau genangan tahunan, 5 tahunan, dan 25 tahunan yang terjadi harus ditangani secara menyeluruh dari hulu ke hilir, secara struktural maupun non struktural. Catatan RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 35 banjir besar di Bandung dan sekitarnya akibat meluapnya Sungai Citarum terjadi pada tahun 1931, 1945, 1977, 1982, 1986, 1998, 2005 dan 2010. Namun demikian, saat ini hampir setiap tahun terjadi luapan Sungai Citarum. Daerah banjir yang rutin terjadi adalah Kecamatan Majalaya, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Dayeuhkolot. Lokasi-lokasi genangan juga terjadi di Ciparay, Solokan Jeruk, Pameungpeuk, Cangkuang, Soreang, Katapang, Margahayu, Margaasih, Rancaekek, Cileunyi. Diharapkan pada tahun 2025, lokasi-lokasi genangan tersebut dapat diminimalisasi bahkan dihilangkan untuk dilokasi daerah-daerah tersebut. 4) Perumahan Rakyat Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan perumahan rakyat salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Persentase Luas Permukiman yang Tertata Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Salah satu masalah yang ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Bandung terkait dengan permukiman adalah penataan permukiman. Dari tahun 2009 sampai tahun 2013 luas permukiman yang tertata/terorganisir baru seluas 14.297,30 ha atau mencapai 88,22% dari total luas permukiman di wilayah Kabupaten Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.31 Persentase Luas Permukiman yang Tertata di Kabupaten Bandung No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Luas area 1. permukiman 8.044,39 11.649,05 12.469,50 12.508,50 13.008,50 tertata (ha) Total Luas area 2. 14.297,30 14.297,30 14.297,30 14.297,30 14.297,30 permukiman (ha) Persentase Luas 4. Permukiman 56,27 81,84 87,22 87,49 88,22 yang Tertata Sumber: Dispertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan BAPPEDA Kabupaten Bandung 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 36 b) Rasio Permukiman Layak Huni dan Rasio Rumah Layak Huni Permukiman dan rumah layak huni merupakan harapan dan idaman setiap insan. Pemerintah telah berupaya dalam meningkatkan kualitas hunian masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang mampu, dengan tujuan mendorong masyarakat lain untuk berpartisipasi dan peduli terhadap sesama warga masyarakat tersebut. Pada tahun 2012 dan 2013, luas permukiman layak huni di Kabupaten Bandung mengalami kenaikan yang sangat tinggi dari tahun sebelumnya yakni tahun 2009-2013 dimana luas pemukiman layak huni di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 mencapai mencapai 13.008,50 Ha. Sedangkan luas wilayah pemukiman di Kabupaten Bandung sebesar 14.297,30 Ha dengan kata lain sebesar 88,22 % luas wilayah pemukiman di Kabupaten Bandung di dominasi oleh pemukiman layak huni hal ini mempengaruhi jumlah rumah layak huni dimana jumlah rumah layak huni di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 mencapai 714.492 unit rumah dari jumlah rumah tangga yang ada sebesar 865.623 (RT) yakni 85,88% rumah tangga di Kabupaten Bandung menempati rumah layak huni. Tabel 2.32 Jumlah Permukiman Layak Huni dan Rumah Layak Huni di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian Luas permukiman yang tertata (Ha) Luas wilayah permukiman (Ha) Persentase kawasan permukiman yang tertata Jumlah rumah layak huni (unit) Persentase rumah layak huni 1. 2. 3. 4. 5. 2009 2010 2011 2012 2013 5.117,46 5.124,03 12.469,50 12.508,50 13.008,50 14.297,30 14.297,30 14.297,30 14.297,30 14.297,30 35,79 35,84 87,22 87,49 88,22 576,940 707.600 711.486 713.351 714.491 79,80% 85% 85,52% 85,74% 85,88% Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan BPS Kabupaten Bandung 2013 c) Persentase Rumah Tangga Berakses Air Bersih Pelayanan air bersih di Kabupaten Bandung dilakukan oleh PDAM, Dinas Permukiman, Tata Ruang dan Kebersihan (Dinas Pertasih) dan swadaya masyarakat. PDAM melayani penyediaan air bersih perkotaan sedangkan Dinas Pertasih melayani pembangunan sistem penyediaan air bersih perdesaan. Untuk melayani penyediaan air bersih perkotaan tersebut, PDAM memanfaatkan sumber air baku yang berasal RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 37 dari air permukaan, mata air dan sumur dalam, dan sistem yang digunakan adalah melalui pemasangan pipa air secara gravitasi. Bentuk penyediaan air bersih perdesaan selain melalui pemasangan pipa secara gravitasi juga dilakukan melalui : pemasangan pompa, pembangunan sumur dalam, sumur dangkal serta pembangunan terminal air. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air. Pengelolaan dan pemeliharaan air bersih perdesaan selanjutnya diserahkan pada desa masing-masing yang dikoordinir oleh LKMD atau KPPABD. Pelayanan penyediaan air bersih oleh PDAM dan Dinas Pertasih belum menjangkau seluruh kota/desa/kelurahan/kecamatan di Kabupaten Bandung. Oleh karenanya diharapkan agar penyediaan air bersih ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Cakupan pelayanan air bersih yang dilakukan Dinas Pertasih Kabupaten Bandung tercatat pada tahun 2012 dan 2013 jumlah jiwa yang mendapat akses air bersih mengalamin peningkatan dari tahun 2010-2013 dimana pada tahun 2010jumlah jiwa yang mendapatkan akses air bersih hanya mencapai 320.269 jiwa bertambah di tahun 2013 yang mencapai 402.795 jiwa. semakin meningkatnya jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Bandung seharusnya diimbangi dengan pelayanan air bersih yang terus meningkat. Berikut adalah kondisi rumah tangga yang telah mendapatkan air bersih dalam kurun waktu tahun 20102013. Tabel 2.33 Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Bersih di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No 1. 2. 3. 4. 5. Uraian Jumlah jiwa yang terlayani sarana air bersih perdesaan (jiwa) Jumlah jiwa yang terlayani sarana air bersih perkotaan (jiwa) Jumlah Penduduk (jiwa) Akses aman terhadap air bersih di kawasan perkotaan (%) Akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan (%) 2010 2011 2012 2013 320.269 334.289 353.536 402.795 277.823 287.429 334.435 3.215.548 3.299.988 3.351.048 8,64 8,71 9,98 10,55 9,96 10,13 10,55 11,84 Sumber: PDAM dan Dispertasih Kabupaten Bandung Tahun 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 38 358.909 3.401.984 d) Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Fasilitas Tempat Buang Air Besar/Tinja) (Mempunyai Rumah tinggal berakses sanitasi sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi, sebagai berikut : 1) Fasilitas air bersih, 2) Pembuangan air besar/tinja, 3) Pembuangan air limbah (air bekas) dan 4) pembuangan sampah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah tinggal berakses sanitasi dasar (mempunyai fasilitas pembuangan air besar/tinja) sudah mulai membaik. Hal ini terlihat bahwa jumlah jiwa di Kabupaten Bandung yang mempunyai akses terhadap sarana sanitasi aman sebesar 1.790.375 jiwa pada tahun 2013 atau sebesar 52,63%. Berikut adalah gambaran kondisi rumah tinggal berakses sanitasi di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 2010-2013. Tabel 2.34 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi (Mempunyai Fasilitas Tempat Buang Air Besar/Tinja) di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 Jumlah jiwa yang mengakses 1. sarana sanitasi 1.642.400 1.702.800 1.746.300 1.790.375 yang bersuspect aman (jiwa) Jumlah 2. 3.215.548 3.229.988 3.351.048 3.401.984 penduduk (jiwa) Akses aman 3. terhadap sanitasi 51,08 51,60 52,11 52,63 (%) Sumber: Dinas Kesehatan dan Dispertasih Kabupaten Bandung 2014 e) Rasio Tempat Penduduk Pemakaman Umum (TPU) Per Satuan Areal pemakaman pada umumnya terbagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu 1) Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah areal tempat pemakaman milik/dikuasai pemerintah daerah yang disediakan untuk umum yang berada dibawah pengawasan, pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah; 2) Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman mayat yang pengelolaannya dilakukan oleh yayasan/badan sosial/badan keagamaan; 3) Tempat Pemakaman Khusus (TPK) adalah areal tanah yang digunakan untuk pemakaman yang karena faktor sejarah dan faktor kebudayaan mempunyai arti khusus. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 39 Di Kabupaten Bandung terdapat 2 (dua) area pemakaman, yaitu TPU dan TPBU. Kebutuhan akan TPU semakin meningkat diiringi dengan mortalitas penduduk yang terus bertambah. Hal ini di imbangi dengan ketersedian lokasi TPU yang ada di Kabupaten Bandung pada kurun waktu 5 tahun yakni tahun 2009-2013 terus meningkat. Berikut ini secara lengkap mengenai kondisi area pemakaman di Kabupaten Bandung tahun 2009-2013. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 40 Tabel 2.35 Daya Tampung Pemakaman di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 s.d 2009 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Uraian Tempat pemakaman umum (TPU) Tempat Pemakaman bukan umum (TPBU) Tempat pemakaman khusus (TPK) Lain-Lain Jumlah Tempat Pemakaman Jumlah penduduk (jiwa) Rasio TPU persatuan penduduk (1/6) Jumlah (lokasi) s.d 2010 s.d 2011 Luas (m2) Daya Tampung Jumlah (lokasi) Luas (m2) Daya Tampung Jumlah (lokasi) 108 269.574,00 47.175,45 133 289.529 60.077 9 328.627,00 57.509,73 9 328.852 - - - - - - - 117 598.201,00 104.685,18 s.d 2012 Luas (m2) Daya Tampung Jumlah (lokasi) 138 291.170 60.418 67.821 9 328.852 - - - - - - 142 618.156 128.267 s.d 2013 Luas (m2) Daya Tampung Jumlah (lokasi) Luas (m2) Daya Tampung 156 310.395 64.407 160 315.008 65.364 67.821 9 328.852 67.821 9 328.852 67.821 - - - - - - - - - - - - - - - - - 147 619.797 128.608 165 639.022 132.597 169 641.860 133.185 3.172.860 3.215.548 3.299.988 3.351.048 3.401.984 1 : 27118 1 : 23471 1 : 22449 1 : 20309 1:20130 Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 41 f) Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten dan Tingkat Waktu Tanggap (Response Time) Penanggulangan Kebakaran Jumlah mobil pemadam kebakaran yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 tidak mengalami penambahan armada mobil pemadam yakni pada tahun 2008-2013 jumlah mobil pemadam kebakaran sebanyak 7 (tujuh) unit. Adapun luas wilayah Kabupaten Bandung adalah 176.238,67 Ha, dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013 jumlah penduduk sebesar 3.351.048 jiwa. Jumlah peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2013 sebanyak 252 kali. Dari data ini dapat diketahui rasio mobil pemadam kebakaran terhadap luas wilayah Kabupaten Bandung, yaitu 1:25.177. Ini artinya bahwa satu mobil pemadam kebakaran harus melayani area Kabupaten Bandung seluas 25.177 Ha. Aspek penilaian pelayanan penanggulangan bencana kebakaran ditetapkan dalam standar pelayanan minimal (SPM) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota yang mengacu pada 2 aspek penilaian yaitu cakupan pelayanan bencana kebakaran, tingkat waktu tanggap (response time rate), persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi, jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK. Dengan kondisi jumlah mobil pemadam kebakaran dan jumlah wilayah manajemen kebakaran (WMK) serta jumlah Pos Damkar saat ini, maka cakupan pelayanan kebakaran di Kabupaten Bandung tahun 2009-2013 baru mencapai 35% dengan tingkat waktu tanggap (response time) penanggulangan kebakaran rata-rata di atas 25 menit (standar yang ditetapkan dalam Permendagri No. 69 Tahun 2012 adalah 15 menit). Tingkat cakupan pelayanan kebakaran didefinisikan sebagai presentase kondisi eksisting wilayah manajemen kebakaran (WMK) atau Pos Damkar dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Bandung yang terlayani. Nilai presentase cakupan pelayanan kebakaran akan tetap/konstan apabila jumlah WMK atau Pos Damkar berjumlah tetap/tidak ada penambahan (standar persentase cakupan pelayanan kebakaran yang ditetapkan dalam Permendagri No.69 Tahun 2012 adalah mencapai 75%). Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai cakupan pelayanan bencana kebakaran dan Tingkat Waktu Tanggap di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 42 Tabel 2.36 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran dan Tingkat Waktu Tanggap di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Mobil 1. Pemadam 7 7 7 7 7 Kebakaran (unit) Jumlah 2. Penduduk 3.172.860 3.215.548 3.290.437 3.351.048 3.401.984 (jiwa) Luas Wilayah 3. Kab. 176.238,67 176.238,67 176.238,67 176.238,67 176.238,67 Bandung (ha) Jumlah Kejadian 4. 172 168 192 220 252 Kebakaran (kali) Rasio Mobil Pemadam Kebakaran 5. 1 : 25.177 1:25.177 1 : 25.177 1 : 25.177 1 : 25.177 thd Luas Wil Kab Bdg Persentase Tingkat Cakupan Pelayanan 6. 30 30 30 47,88 49,52 Kebakaran di Kabupaten Bandung Tingkat Waktu Tanggap (Respon Time Rate) 7. daerah 23 % 23 % 25 % 27,27 % 37,33% layanan WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) Sumber: Dinas Perumahan, Penataan ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 43 5) Penataan Ruang Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan penataan ruang salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Persentase Bangunan Ber-IMB Per Seluruh Bangunan Setiap orang/badan usaha di Kabupaten Bandung yang akan mendirikan/membangun gedung baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku wajib memiliki izin membuat bangunan (IMB). Hal ini dimaksudkan dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Bandung. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai persentase bangunan ber-IMB terhadap seluruh bangunan di Kabupaten Bandung tahun 2013. Tabel 2.37 Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. Uraian Jumlah Bangunan berIMB Jumlah Bangunan Rasio bangunan ber-IMB (1:2) 2009 2010 2011 2012 2013 3.028 3.514 4.754 21.045 74.588 1.144.933 1.148.437 819.319 865.623 1.014.799 0,26 % 0,30 % 0,58 % 2,43% 7,35% Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 6) Perencanaan Pembangunan Proses perencanaan merupakan bagian dari siklus kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making). Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi dalam hal ini pemerintah Kabupaten Bandung. Selanjutnya membuat strategi untuk mencapai tujuan, maka disusun dokumen perencanaan baik jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah: Tabel 2.38 Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 2012 No. Indikator/Data Ada Tidak Ketersediaan Dokumen RPJPD yang 1 V Telah Ditetapkan Dengan Perda Ketersediaan Dokumen RPJMD yang 2 V Telah Ditetapkan Dengan Perda Ketersediaan Dokumen RKPD yang V 3 Telah Ditetapkan Dengan Perbup Sumber: BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 44 2013 Ada Tidak V - V - V - Tabel 2.39 Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Tahun Jumlah Program RKPD Tahun Berkenaan Jumlah Program RPJMD yang Harus Dilaksanakan Tahun Berkenaan Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD (%) 2012 156 150 104,00 2013 157 150 104,67 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 7) Perhubungan Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan perhubungan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Rasio Izin Trayek Seluruh angkutan umum yang ada di Kabupaten Bandung wajib memiliki izin trayek. Hal ini dimaksudkan untuk penataan, pengaturan dan pengendalian trayek angkutan umum, sehingga ini dapat meminimalisir trayek ilegal yang dilakukan para pengendara angkutan umum. Izin trayek yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung pada tahun 2009 sampai dengan 2013 sebanyak 468 izin. Jumlah ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (2009-2013). Data lengkap tentang rasio izin trayek dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.40 Rasio Izin Trayek di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. Uraian Izin Trayek perkotaan Izin Trayek perdesaan Jumlah Izin Trayek Jumlah penduduk Rasio Izin Trayek 2009 2010 2011 2012 2013 2.141 2.141 2.141 421 468 260 260 260 0 0 2.401 2.401 2.401 421 468 3.172.860 3.215.548 3.290.437 3.351.048 3.415.700 1:1.321 1:1.339 1:1.370 1:7.960 1:7.299 Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 45 b) Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Seluruh angkutan umum yang diimpor di Kabupaten Bandung baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri dan akan dioperasikan di jalan wajib memiliki pengujian agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Hal ini dimaksudkan menjamin keselamatan penumpang angkutan umum dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Jumlah angkutan umum yang telah melakukan uji kir pada tahun 2013 sebanyak 40.793 unit kendaraan dari 50.632 unit kendaraan (80,57 %). Berikut secara lengkap disajikan data mengenai jumlah kendaraan yang telah melakukan uji kir di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013. Tabel 2.41 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 2009 No 1. 2. Angkutan Umum Mobil penumpang umum Mobil bus 2010 2011 2012 2013 Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % 4.330 3.489 80,58 8.972 8.176 91,13 13.4 68 13.3 26 98,95 15.810 11.572 73,19 38.111 29.054 76,24 97.57 1.35 7 3.73 6 275,31 2.815 3.085 109,59 1.033 1.008 97,58 17.4 98 83,26 22.439 16.975 75,65 11.448 10.705 93,51 203 176 86,70 452 441 3. Mobil barang 267 259 97,00 25.264 23.974 94.89 21.0 17 4. Kereta gandengan 8 0 0,00 16 0 - - 12 N/A 225 2 0,89 18 13 72,22 5. Kereta tempelan 2 2 100,0 0 52 52 100 - 13 N/A 225 1 0,44 22 13 59,09 Jumlah 4.810 3.926 81,62 34.756 32.643 93,92 35.8 42 34.5 85 96,49 41.514 31.635 76,20 50.632 40.793 80,57 Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 c) Persentase Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas Pemasangan rambu-rambu lalu lintas bertujuan untuk mengatur lalu lintas kendaraan bermotor agar dapat meminimalisasi jumlah kecelakaan yang terjadi. Pada tahun 2010, jumlah rambu-rambu lalu lintas yang dipasang sebanyak 139. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pemasangan rambu lalu lintas pada tahun 2009, yaitu sebanyak 152 unit. Jumlah ini hanya 1,23 %-nya dari jumlah rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya tersedia di jalan-jalan Kabupaten Bandung. Demikian pula sampai dengan tahun 2013 jumlah pemasangan ramburambu lalu lintas hanya mencapai 7,3% dari 12.400 ramburambu lalu lintas yang seharusnya tersedia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 46 No 1. 2. 3. 4. 5. Tabel 2.42 Jumlah Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Jumlah Pemasangan Tahun Rambu (Unit) 2009 152 2010 139 2011 92 2012 469 2013 54 Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tahun 2013 d) Proporsi Jumlah TC Penerangan Jalan Umum (PJU) Penerangan jalan umum merupakan salah satu prasarana jalan yang bertujuan untuk menerangi jalan-jalan umum pada malam hari, sehingga dapat meminimalisir jumlah kecelakaan yang terjadi. Selain itu PJU berfungsi sebagai hiasan kota dan lingkungan. Berdasarkan proporsi terhadap jumlah PJU yang tersedia, yaitu sebesar 37,38%, kebutuhan jumlah PJU yang seharusnya ada sebanyak 23.107 unit. Jumlah PJU yang tersedia masih sangat kurang bahkan jumlahnya masih dibawah 50% dan perlu mendapat perhatian pemerintah dalam rangka meminimalisasi terjadinya kecelakaan. Berikut ini adalah gambaran secara lengkap mengenai PJU di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013. Tabel 2.43 Proporsi Jumlah TC Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 2009 2010 2011 2012 2013 5.257 5.063 4.651 5.268 6.906 998 1.404 2.000 1.874 1.836 Jumlah Keseluruhan PJU (unit) 6.255 6.467 6.651 7.142 8.742 Proporsi Kondisi Baik (%) 84,04 78.29 69,93 73,76 79,00 Proporsi Kondisi Rusak (%) 15,96 21,71 30,07 26,24 21,00 23.107 23.107 23.107 23.107 23.107 27,07 27,99 28,78 30,91 37,38 1 Kondisi Baik (unit) 2 Kondisi Rusak (unit) 3 Tahun Uraian Jumlah PJU yang harusnya tersedia (unit) Proporsi Jumlah PJU yang ada terhadap jumlah PJU yang seharusnya tersedia (%) Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 47 8) Lingkungan Hidup Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan lingkungan hidup salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah BerHPL/HGB Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kelangsungan kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit adalah 30% (tiga puluh persen). Luas RTH di Kabupaten Bandung tahun 2013 mencapai 46,29 Ha atau 0,19% dari luas wilayah perkotaan seluas 24.150,49 Ha. Capaian ini masih jauh dari standar kebutuhan RTH yang seharusnya sebesar 52.871 Ha. Tabel 2.44 Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian Luas Ruang Terbuka Hijau Luas wilayah 2. (Perkotaan) Persentase Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah 1. 2009 2010 2011 2012 2013 6,92 ha 27,327 ha 28,287 ha 33 ha 46,29 ha 24.150,49 24.150,49 24.150,49 24.150,49 24.150,49 0,029 0,113 0,119 0,137 0,19 Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 b) Status Penaatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pada Kegiatan Industri Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup disebabkan karena pengelolaan lingkungan tidak dilakukan dengan baik dan benar. Berbagai peraturan dan perundangan di bidang lingkungan hidup mensyaratkan ketentuan teknis dan administrasi yang harus ditaati oleh seluruh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan. Berikut adalah rasio pencemaran status mutu air pada industri pada tahun 2013. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 48 Tabel 2.45 Status Penaatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pada Kegiatan Industri di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No 1 2 3 Uraian Pengendalian Pencemaran Air - Jumlah industri yang dipantau (menghasilkan air limbah) - Industri yang melakukan pengujian kualitas air limbah dan melaporkan secara rutin - Penaatan Pengendalian Pencemaran Air Pengendalian Pencemaran Udara - Jumlah industri yang dipantau (menimbulkan emisi) - Industri yang melakukan pengujian kualitas udara emisi cerobong limbah dan melaporkan secara rutin - Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 - Jumlah industri yang dipantau (menimbulkan limbah B3) - Jumlah industri yang melakukan pengelolaan dan pelaporan pengelolaan limbah B3 - Penaatan Pengelolaan Limbah B3 2009 2010 2011 2012 2013 131 144 152 163 209 75,33% (pengujian) 75,33% (pelaporan) 31,86% (rutin) 72,32% (pengujian) 70,44% (pelaporan) 41,07% (rutin) 66% (pengujian) 60% (pelaporan) 60% 60% (pengujian) 58% (pelaporan) - 42% 52% 57% 55 % 143 170 189 189 189 45,4% 50% 61% 80% 186(98% ) - 46% 69% 77% 85% 156 156 175 174 195 23% 38% 43% 61% 54% - 38% 42% 50% 44% Sumber: Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung c) Kualitas Air Sungai dan Kualitas Udara Pengujian terhadap kualitas air sungai dan udara ambien dilakukan setiap tahun oleh BPLH dari tahun 2001. Sejak tahun 2009, pengujian kualitas air sungai dan udara ambien dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan BPLH. Evaluasi terhadap hasil pengujian ini dilakukan untuk menentukan arah kebijakan pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan dan prioritas penanganannya. Pengujian kualitas air sungai dan udara ambien dilakukan pada titik-titik prioritas yang dievaluasi setiap tahun. Hasil pengujian kualitas air sungai dianalisis menggunakan metode Storet untuk menentukan status mutunya sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 49 Tabel 2.46 Pengujian Air dan Udara Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Pengujian Kualitas Air Sungai Lokasi Pengujian Status Mutu Air Skor Storet Terburuk 72 lokasi, 3x pengujian 75 lokasi, 3x pengujian 70 lokasi, 3x pengujian 70 lokasi, 3x pengujian 75 lokasi,3 x pengujian 96% cemar berat; 99 % cemar berat; 91% cemar berat 93% cemar berat 100% cemar berat 4% cemar sedang 1% cemar sedang 3% cemar sedang 7% cemar sedang - S. Cipadaulun Hilir (-124), S. Cipadaulun setelah Cikacembang (-115) S. Cipadaulun setelah Cikacembang (-142), S. Cibaligo Hilir (133) 1% cemar ringan - S. Baligo Hilir (-97), S. Citarik Hilir (-95) S. Cpadaulun setelah cikembang (94) S. Cipadaulun (131), S. Cibaligo Hilir (-126) ,S. Cisuminta hilir (-123), S. Cicurugdogdog (117), S. Cipadaulun hilir (115),S.Cikacemb ang hilir (-109) S. Cisuminta Hilir (-123) S. Cibaligo (-111), S. Cikacembung hilir (-110) Parameter Kunci dengan Kualitas Terburuk - BOD - COD 1.232 mg/L 1.549 mg/L 486 mg/L 224 mg/L 366 mg/L 508 mg/L 415 mg/L 492 mg/L 809 mg?L 640 mg/L 575 mg/L Pengujian Kualitas Udara Ambien Lokasi Pengujian 4 lokasi; 10 titik 4 lokasi; 10 titik 4 lokasi; 10 titik 4 lokasi; 10 titik 4 lokasi; 10 titik Paremeter Tidak Memenuhi Baku Mutu - Kebisingan 81,5 Db - Kebisingan 79,04 dB Kebisingan 70,53dB - Kebisingan 85,59 dB Kebisingan 72,23 dB - TSP (debu) 401 µg/m3 - TSP (debu) 395, 882, 972, 1.739, dan 2.139, µg/m3 - TSP (debu) 636 µg/m3, dan 318 µg/m3 - TSP (debu) 309 µg/m3, dan 282 µg/m3 Sumber: BPLH Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 50 Dari pengujian yang dilakukan setiap tahun diperoleh hasil berdasarkan perhitungan menggunakan metode Storet dengan baku mutu air sungai kelas II, 96-99% berstatus mutu “cemar berat” dan hanya 1-4% berstatus “cemar sedang”. Adapun parameter yang dominan melampaui baku mutu rata-rata adalah: fecal coliform, DO, COD, BOD, TSS, Nitrit, dan beberapa logam berat, yaitu Cu, Zn, dan Cr6+. Status “cemar berat” ini bahkan terjadi juga pada sungaisungai di bagian hulu dengan parameter yang umumnya melampaui baku mutu yaitu fecal coliform. Fecal coliform pada hulu Sungai Citarum umumnya ditemukan di wilayah dimana air limbah dominan berasal dari penduduk dan atau peternakan. Beberapa lokasi dengan status mutu yang buruk menampung air limbah yang berasal dari kabupaten/kota yang berbatasan wilayah administrasi, seperti S. Cikijing (Kabupaten Sumedang) dan S. Cibaligo Hilir (Kota Cimahi). Dengan demikian, maka selain pembinaan dan pengawasan yang dilakukan kepada penanggung jawab usaha/kegiatan di wilayah Kabupaten Bandung juga diperlukan koordinasi dengan SKPD yang menangani sektor usaha/kegiatan terkait, pemerintah kabupaten/kota lain, pemerintah provinsi, dan pemerintah dalam pengendalian pencemaran air khususnya, dan pengendalian pencemaran lingkungan umumnya. d) Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa Kerusakan hutan dan lahan telah memberikan dampak yang cukup luas, melalui kemerosotan keanekaragaman hayati, banjir, longsor, kekeringan, penurunan kualitas tanah dan air hingga perubahan iklim ditingkat global yang saat ini kita hadapi. Tantangan bagi kita semua untuk mengendalikan kerusakan hutan dan lahan tersebut melalui upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan. Tanah sebagai salah satu sumber daya alam, wilayah hidup, media lingkungan, dan faktor produksi termasuk produksi biomasa yang mendukung kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestariannya. Di sisi lain kegiatan produksi biomasa yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan tanah untuk produksi biomasa, sehingga dapat menurunkan mutu dan fungsinya, pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidupnya lainnya. Kerusakan tanah untuk produksi biomasa dapat disebabkan oleh sifat alami tanah, dapat pula disebabkan oleh kegiatan manusia yang menyebabkan tanah tersebut terganggu/rusak hingga tidak mampu lagi berfungsi sebagai media untuk produksi biomasa secara normal. Salah satu jenis pelayanan minimal bidang lingkungan hidup tingkat kabupaten/kota adalah Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 51 Tabel 2.47 Persentase Pencapaian SPM Pelayanan Informasi Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa (% PI-SKT) Tahun 2009 2010 Prosentase 0 0 Pencapaian SPM Sumber: BPLH Kab. Bandung Tahun 2013 e) 2011 2012 2013 60 80 100 Penataan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan Penurunan kualitas lingkungan merupakan akibat dari kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan serta pelaksanaan peraturan perundangundangan di bidang konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan yang tidak dilaksanakan secara konsisten. Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan serta untuk mencapai pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan maka perlu dilakukan pengawasan kinerja pemerintah kabupaten dalam peningkatan penaatan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan. Sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatnya tutupan vegetasi, meningkatnya konservasi energi, menurunnya laju kemerosotan keanekaragaman hayati. f) Kondisi Pengelolaan Lingkungan yang Bersifat Preventif - Pelaksanaan Produksi Bersih Upaya pengelolaan dan peningkatan kinerja lingkungan yang dilaksanakan sebagian besar difokuskan pada pengolahan di ujung (end of pipe), namun dalam upaya meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan, Bapedal (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup) pada Tahun 1993 memperkenalkan Produksi Bersih atau Produksi Ramah Lingkungan. Sejak saat itu produksi bersih terus dikembangkan dan disebarluaskan ke seluruh sektor terkait di Indonesia. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi bersih di Kabupaten Bandung adalah : - Tahun 2009: sosialisasi produksi bersih, pelatihan 20 orang (SKPD dan pelaku usaha) dan implementasi pada 5 industri sebagai percontohan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 52 - - Tahun 2010: kegiatan in house training, implementasi produksi bersih, monitoring dan evaluasinya bagi 3 SKPD dan 7 pelaku usaha kegiatan industri. Penerapan produksi bersih pada 2 industri yang dibina menunjukkan adanya triple win, yaitu efisiensi biaya produksi, penghematan biaya pengelolaan lingkungan dan mengurangi Non Product Output (NPO) atau keluaran yang bukan hasil produksi/limbah Kegiatan yang telah dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup Setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampak tersebut perlu dianalisis sejak awal perencanaan sehingga langkah pengendalian dampak negative dan pengembangan dapat positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (diantaranya Perda Kabupaten Bandung No. 11 Tahun 2009 tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan), setiap pemrakarsa kegiatan diwajibkan untuk melakukan penyusunan dokumen lingkungan berupa AMDAL/UKLUPL/DPLH/SPPL. Kegunaan dokumen tersebut bagi pemerintah adalah untuk menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kegunaan bagi pemrakarsa kegiatan adalah memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan. serta sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan. Sedangkan bagi masyarakat adalah Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut. - Pelaksanaan Program Adipura Program Adipura merupakan salah satu alat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya bagi masyarakat perkotaan, dan tata kelola dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik di bidang lingkungan hidup (Good Environmental Government) dengan menciptakan kota yang bersih dan teduh (Clean and Green City). Pelaksanaan Program Adipura di Kabupaten Bandung di mulai sejak Tahun 2006, dengan lokasi Kota Soreang (terdiri dari 3 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 53 Kecamatan, yaitu Kecamatan Soreang, Kecamatan Katapang dan Kecamatan Kutawaringin) dengan perolehan nilai sebagai berikut. Tabel 2.48 Perolehan Nilai Program Adipura Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kategori P1 (penilaian ke1) P2 (penilaian ke2) PV (penilaian verifikasi) Nilai Non Fisik Nilai Adipura Peringkat Kota Sedang Se-Jawa Barat Peringkat Seluruh Kota Se-Jawa Barat Penghargaan Tahun 2009 – 2010 Tahun 2010 – 2011 Tahun 2011 -2012 Tahun 2012 -2013 71,19 68,13 71,48 71,52 71,30 69,50 72,63 73,02 70,54 - - - 75,42 71,88 74,39 69,93 76,72 72,31 80,25 73,07 Ke-5 dari 7 kota Ke-5 dari 7 kota Ke-5 dari 7 kota Ke-5 dari 7 kota Ke-13 dari 21 kota Ke-20 dari 25 kota - Ke-15 dari 25 kota Best Effort City dari Gubernur Jawa Barat - - Sumber: BPLH Kabupaten Bandung Tahun 2013 Peningkatan nilai tersebut dllakukan dengan berbagai upaya diantaranya : Kegiatan penguatan kelembagaan : penetapan keputusan Bupati Bandung mengenai Tim Pengelola Titik Pantau serta Tim Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Adipura Penyelenggaraan koordinasi Program Adipura dengan seluruh pemangku kepentingan Perbaikan kondisi fisik dengan penanaman pohon peneduh dan pengadaan sarana pengelolaan sampah (mesin pencacah, komposter, tempat sampah terpilah), dengan dana dari APBD Kabupaten Bandung maupun partisipasi masyarakat. g) Persentase Penanganan Sampah Salah satu masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung adalah masalah persampahan. Salah satu masalah persampahan yang cukup rumit dalam penyelesaiannya adalah pengadaan dan pengelolaan fasilitas tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) yang layak, baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPSA selain dapat menampung timbulan sampah yang dihasilkan juga harus dapat meminimalisasi bahaya yang mungkin timbul akibat penimbunan sampah tersebut. Kabupaten Bandung memiliki 1 (satu) buah TPSA yaitu TPSA Babakan, yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciparay. Jumlah total timbunan sampah yang dihasilkan adalah sebanyak 6.936 m3 per hari. Dari jumlah tersebut, RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 54 yang tertangani/terangkut ke TPSA hanya sebesar 1.056 m3 Per hari (15,22%). Dengan demikian masih tersisa sampah sebanyak 84,78% yang belum terangkut/terbuang ke TPSA. Berikut adalah kondisi persampahan di Kabupaten Bandung secara lengkap dalam kurun waktu tahun 2009-2013. Tabel 2.49 Persentase Volume Sampah yang Tertangani di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. Uraian Jumlah volume sampah yang tertangani (m3) Jumlah volume sampah yang dihasilkan (m3) Persentase 2009 2010 2011 2012 2013 560 572 612 947 1.056 6.983 6.656 6.828 6.936 6.936 8,02 8,59 8,96 13,65 15,22 Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 h) Rasio Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Per Satuan Penduduk Sebelum sampah diangkut/dibuang ke TPSA, terlebih dahulu sampah dikumpulkan di beberapa lokasi TPSS yang sudah ditentukan. Jumlah TPSS di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebanyak 45 buah (berlokasi di pasar dan pabrik). Daya tampung setiap TPSS tersebut sebesar 270 m3. Dengan kondisi ini dapat diketahui bahwa sampah yang dihasilkan oleh 1.000 orang jumlah penduduk Kabupaten Bandung hanya dapat ditampung pada 0,039 m3. Tabel 2.50 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Uraian 2009 2010 2011 Jumlah TPSS (unit) 39 23 42 *) Jumlah Daya 2. 117 138 252 Tampung TPS (m3) Jumlah Penduduk 3. 3.172.860 3.215.548 3.299.988 (jiwa) Rasio Daya Tampung 4. TPS thd Jumlah 0.04 0.02 0.036 penduduk Sumber : Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 *) Lokasi TPS ada di pasar dan pabrik 1. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 55 2012 2013 42 45 252 270 3.351.048 3.401.984 0,036 0,039 9) Pertanahan ï‚· Persentase luas lahan bersertifikat Persentase luas lahan bersertifikat menggambarkan tingkat ketertiban administrasi kepemilikan tanah di daerah. Semakin besar prosentase luas lahan bersertifikat menggambarkan semakin besar tingkat ketertiban administrasi kepemilikan lahan di suatu daerah. Tabel 2.51 Persentase Luas Lahan Bersertifikat Tahun 2012-2013 Tahun 2012 2013 Jumlah Luas Lahan Bersertifikat 40.758 42.751 Luas Wilayah Kabupaten Bandung (Ha) 176.239 176.239 Persentase Luas Lahan Bersertifikat (%) 23,13 24,26 Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bandung 10) Kependudukan dan Catatan Sipil a) Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun dari luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam keluar (dilampirkan). b) Pengelompokan Pendidikan Penduduk Berdasar Tingkat Selain berdasarkan jenis kelamin, penduduk juga dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan. Pengelompokan jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dapat menggunakan tabel berikut. Selanjutnya dari data yang ada, untuk mengetahui prosentasenya, dispesifikasikan lagi berdasarkan jenis kelamin sebagaimana tampak pada tabel berikut. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 56 Tabel 2.52 Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi Di Kabupaten Bandung Tahun 2013 No Pendidikan yang Ditamatkan Persentase (%) 1 Tidak punya ijazah SD 9,78 2 SD/MI sederajat 38.16 3 SMP 23,81 4 SMA 22.53 5 Perguruan tinggi 5,72 Jumlah 100% Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab upaten Bandung Tahun 2013 Untuk mendapatkan data penduduk yang sudah terdaftar dalam catatan sipil, dapat dihitung berdasarkan kepemilikan KTP, KK, Akte lahir dan Akte Nikah. Rasio penduduk ber-KTP adalah perbandingan jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas yang ber-KTP terhadap jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas atau telah menikah. Tabel 2.53 Rasio Penduduk Ber-KTP Per Satuan Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Rasio Penduduk Jumlah Penduduk Penduduk Usia Ber-KTP Per Tahun Usia >17 Tahun >17 Tahun Atau Satuan yang Ber-KTP Telah Menikah Penduduk 2012 2.348.092 3.156.448 74,39 2013 1.975.553 2.014.804 98,05 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung Tabel 2.54 Rasio Penduduk yang Memiliki KK di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Rasio Penduduk Jumlah Penduduk Penduduk Wajib Ber-KK Per Tahun yang Memiliki KK Memiliki KK Satuan (SIAK) (SIAK) Keluarga 2012 294.685 1.169.794 25,19 2013 406.579 1.208.376 33,65 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung Rasio bayi berakta kelahiran adalah perbandingan jumlah bayi lahir dalam 1 tahun yang berakta kelahiran terhadap jumlah bayi lahir pada tahun yang sama. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 57 Tabel 2.55 Rasio Bayi Berakta Kelahiran di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Rasio Bayi Jumlah Bayi Lahir Tahun Keseluruhan Berakta Berakta Kelahiran Bayi yang Lahir Kelahiran 2012 29.650 59.119 50,15 2013 44.738 57.378 77.97 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung Rasio pasangan berakta nikah adalah perbandingan jumlah pasangan nikah berakta nikah terhadap jumlah keseluruhan pasangan yang telah menikah. Tabel 2.56 Rasio Pasangan Berakta Nikah di KabupatenBandung Tahun 2012-2013 Jumlah Jumlah Pasangan Rasio Pasangan Tahun Keseluruhan Berakta Nikah Berakta Nikah Pasangan Nikah 2012 5.584 5.921 94,31 2013 5.820 6.962 83,60 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung Tabel 2.57 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, dan Akte Nikah di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan No 1 KTP Kabupaten Kabupaten Bandung KK Akte lahir Akte nikah Sdh Blm Sdh Blm Sdh blm Sdh blm 1.975.553 39.251 406.579 801.797 1.975.800 1.428749 5.820 1.142 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung 11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diperlukan akses seluas-luasnya bagi perempuan untuk berperan aktif di semua bidang kehidupan dalam rangka pemberdayaan untuk menuju kesetaraan gender. Untuk mengetahui peran aktif perempuan dapat diukur dari partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun swasta, besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 58 a) Partisipasi perempuan di lembaga swasta Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga swasta terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Tabel 2.58 Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 1 Jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta 590.392 701.392 603.912 2 Jumlah pekerja perempuan 891.492 908.102 911.907 1.073.746 1.074.841 3 Persentase pekerja perempuan di lembaga swasta 51 2010 51 2011 51 2012 2013 706.412 707.132 52 52 Sumber: BKBPP b) Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Tabel 2.59 Rasio KDRT Tahun 2009-2013 di Kabupaten Bandung No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 0 14 69 208 199 1 Jumlah KDRT 2 Jumlah Rumah 885.674 Tangga 856.879 864.067 871.257 887.580 3 Rasio KDRT 0,00006 0,00010 0,00023 0,00020 0 Sumber: BKBPP 12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a) Rata-rata jumlah anak per keluarga Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana adalah penurunan rata-rata jumlah anak per keluarga. Rata-rata jumlah anak per keluarga adalah jumlah anak dibagi dengan jumlah keluarga. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 59 Tabel 2.60 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 1 Jumlah anak 2 Jumlah keluarga 3 Rata-rata jumlah per keluarga anak 2009 2010 2011 2012 2013 2.149.953 2.080.054 2.166.055 2.299.729 2.009.297 885.674 856.879 864.067 817.257 887.580 2-3 2–3 2 -3 2 -3 2–3 Sumber: BKBPP b) Rasio akseptor KB Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk salah satu caranya adalah melalui program KB. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dicanangkan untuk mengetahui tingkat Partisipasi Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap KB. Besarnya angka partisipasi KB (akseptor) menunjukkan adanya pengendalian jumlah penduduk. Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB dalam periode 1 (satu) tahun per 1000 pasangan usia subur pada tahun yang sama.Besarnya angka partisipasi KB (akseptor) menunjukkan adanya pengendalian jumlah penduduk. Tahun Tabel 2.61 Rasio Akseptor KB di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Jumlah Pasangan Rasio Akseptor Akseptor KB Usia Subur KB 2012 517.007 638.141 81,02 2013 539.345 658.143 81,95 Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Bandung Tabel 2.62 Jumlah Penduduk Peserta KB di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Jumlah Penduduk Peserta KB No Kabupaten 1 Kabupaten Bandung PUS Peserta KB Tidak KB 658.143 539.345 118.798 Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 60 13) Sosial Tabel 2.63 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah PMKS FM Jumlah PMKS Penanganan Tahun yang Tertangani FM yang Ada PMKS FM (%) 2012 830 238.224 0,35 2013 643 113.740 0,57 Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Bandung Tabel 2.64 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah PMKS Jumlah PMKS Penanganan Tahun Anak Terlantar Anak Terlantar PMKS Anak yang Tertangani yang Ada Terlantar (%) 2012 610 16.577 3,68 2013 238 22.592 1,05 Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Bandung Tahun Tabel 2.65 Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Panti Asuhan Panti Jompo Panti Rehabilitasi 2012 61 1 - 2013 61 1 - Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Bandung 14) Ketenagakerjaan a) Angkatan Kerja Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.Tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15464 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 61 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja. Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan kerja adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yang merupakan rasio antara angkatan kerja dan tenaga kerja. Tabel 2.66 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Penduduk Angka Angkatan Kerja Tahun Usia 15 Tahun ke Partisipasi 15 Tahun ke Atas Atas Angkatan Kerja 2012 312.846 2.352.426 13,30 2013 n/a n/a n/a Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung b) Kesempatan kerja Kesempatan kerja (permintaan atas tenaga kerja) merupakan peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan d a n b a k a t n y a m a s i n g masing. Kesempatan Kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Tahun Tabel 2.67 Angka Perselisihan Pengusaha Pekerja di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Angka Perselisihan Perselisihan Jumlah Pengusaha Pekerja Pengusaha Perusahaan Per Tahun Pekerja 2012 30 25 1.200 2013 50 50 1.000 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 62 c) Pengangguran Tabel 2.68 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Bandung Tahun 2013 Jumlah Tingkat Pengangguran Jumlah Penduduk Pengangguran Terbuka Usia Angkatan Kerja Terbuka (%) Angkatan Kerja 124.555 1.226.670 10,15 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN dalam menyerap tenaga kerja di suatu daerah. Semakin besar rasio daya serap PMA/PMDN semakin besar pula jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kerja yang terserap pada 2.468 PMA/PMDN berjumlah sebanyak 52.868 orang. capaian ini menurut dari tahun-tahun sebelumnya dimana jumlah tenaga kerja yang diserap pada perusahaan PMA/PMDN mengalami penurunan disebabkan penurunan jumlah PMA/PMDN yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun tersebut. jumlah PMA/PMDN pada tahun 2013 di Kabupaten Bandung hanya mencapai 2.468 perusahaan berbeda jauh dengan tahun 2008-2013 yang mencapai lebih dari 500 PMA/PMDN. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.69 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 No. Uraian 2008 2009 2010 2012 Jumlah tenaga kerja yang 1 berkerja pada 201.525 201.646 203.306 65.861 perusahaan PMA/PMDN Jumlah seluruh 2 525 528 552 311 PMA/PMDN Rasio daya serap 3 383 : 1 381 : 1 368:1 211 : 1 tenaga kerja Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 63 2013 52.868 2.468 21 : 1 15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan koperasi dan usaha kecil menengah salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Persentase Koperasi Aktif Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, penurunan kemiskinan, dan perluasan lapangan pekerjaan. Semakin banyaknya koperasi yang aktif, maka diharapkan semakin berdayanya ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan dan menurunnya jumlah pengangguran. Jumlah koperasi pada kurun waktu 4 tahun yakni tahun 2010-2013 mengalami penambahan begitu juga dengan koperasi aktif pada tahun 2013 jumlah koperasi aktif sebanyak 870 koperasi. Bila dibandingkan dengan tahun 2012, jumlah koperasi aktif di Kabupaten Bandung meningkat sebesar 6,10%, dari tahun 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.70 Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 1 Jumlah koperasi aktif 782 820 820 870 2 Jumlah koperasi 1524 1.555 1.560 1.593 Persentase 51,31 52,75 52,56 54,61 koperasi aktif Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013 3 b) Jumlah UKM Non BPR/LKMUKM Usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan. Semakin banyak jumlah UKM akan menunjukkan semakin besar kapasitas pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam meningkatkan ekonomi daerah melalui UKM. Pada tahun 2013, jumlah UKM di Kabupaten Bandung mencapai sebanyak 16.002 unit. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 7.894 unit atau bertambah sebesar 102,71%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 64 Tabel 2.71 Jumlah UKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 1 UKM 5.614 5.584 7.894 16.002 2 Koperasi 1.531 1.561 1.593 1.593 Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013 c) Jumlah BPR dan LKM BPR merupakan salah satu lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sedangkan lembaga keuangan mikro (LKM) merupakan lembaga non perbankan baik koperasi maupun non koperasi yang bergerak di simpan pinjam atau didalamnya adalah unit simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan mikro kecil. LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Semakin banyak jumlah BPR dan LKM, maka akan semakin mudah bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil dalam mengakses keuangan dalam rangka meningkatkan perkonomiannya. Jumlah BPR dan LKM di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.72 Jumlah BPR/LKM di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No. Uraian 1. Jumlah BPR 2. Jumlah LKM - Koperasi - Non koperasi Jumlah 2010 2011 2012 2013 58 367 72 24 76 30 36 36 - - 108 60 134 397 Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 65 d) Jumlah Omzet Tabel 2.73 Jumlah Omzet Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2010-2013 Omzet No Kegiatan 2010 2011 2012 2013 1 Koperasi 596,8 644,3 663,6 n/a 2 UKMK 3.021,9 3.070,5 3.084,3 n/a Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013 16) Penanaman Modal Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan penanaman modal dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Realisasi Investasi PMA/PMDN di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Data realisasi investasi dalam kurun waktu 4 tahun trakhir terus mengalami peningkatan baik dalam nilai investasi maupun jumlah proyeknya, walaupun jumlah proyek yang ada tidak sebanding dengan nilai investasinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.74 Jumlah Investasi PMDN/PMA di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Penyerapan Tenaga Persetujuan Kerja Tahun Jumlah Nilai Investasi Indonesia Asing Proyek 2010 6 386.120.983.016,00 6.270 12 2011 18 462.234.306.778,00 10.188 41 2012 76 3.692.192.487.389,00 45.125 114 2013 29 2.716.672.903.833,00 32.936 62 Sumber: BPMP Kabupaten Bandung Tahun 2013 Berdasarkan data diatas bahwa realisasi investasi tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012 yang berbanding lurus dengan jumlah proyeknya. Perkembangan realisasi investasi berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2010-2013 ini sangat tergantung dari kepatuhan dan perhatian para pengusaha dalam menyampaikan laporan penanaman modal setiap tahunnya. Jika kepatuhan para pengusaha dalam penyampaian laporan investasi semakin baik maka tidak menutup kemungkinan RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 66 nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin meningkat dan jika para pengusaha kurang baik dalam penyampaian laporan investasi maka kemungkinan nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin menurun. Realisasi investasi pada tahun 2013 hanya terdiri dari 5 bidang usaha dari 24 keseluruhan bidang usaha. Masih terdapat bidang usaha sektor primer yang masih belum mendapat perhatian dan minat investor terutama bidang kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Sektor primer baru terisi 4% dari total nilai investasi sedangkan sektor tersier hanya terisi 3%. Sektor tersier yang belum mendapat perhatian investor diantaranya bidang listrik, gas, dan air, hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri, perkantoran dan jasa lainnya. Berdasarkan nilai investasi yang sudah terealisasi pada tahun 2013 nilainya berjumlah Rp.2.716.672.903.833,00. Nilai investasi ini didominasi oleh sektor sekunder yang tersebar pada bidang industri tekstil sebesar Rp.1.896.379.382.334,00 dengan jumlah proyek sebanyak 25 dari 29 proyek atau 93% dari nilai total investasi di tahun 2013. Industri lainnya seperti industri barang jadi dari kulit dan alas kaki, industri kertas dan percetakan juga mengisi dinamika investasi di Kabupaten Bandung. 17) Kebudayaan Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Benda-benda cagar budaya yang dilestarikan meliputi: Tabel 2.75 Benda, Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Tahun 2012-2013 Benda, Situs, Jumlah Benda, Total Benda, Situs, dan Kawasan Situs, dan dan Kawasan Cagar Cagar Budaya Tahun Kawasan Cagar Budaya yang yang Budaya yang Dimiliki Daerah Dilestarikan Dilestarikan (%) 2012 11 50 22 2013 108 108 100 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 67 Tabel 2.76 Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Tahun 2012 2013 Jumlah Penyelenggaraan 11 8 Festival Seni dan Budaya Jumlah Grup Terdata Terdaftar Terdata Terdaftar Kesenian 560 50 614 87 Jumlah Gedung 1 1 Kesenian Jumlah Sanggar 610 619 Kesenian Sarana Penyelenggaraan Seni 37 48 dan Budaya Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung 18) Kepemudaan dan Olahraga a) Jumlah Organisasi Pemuda Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang bekerjasama dengan suatu perencanaan kerja dan peraturan-peraturan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Banyaknya jumlah organisasi pemuda menggambarkan kapasitas pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Semakin banyak jumlah organisasi pemuda menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai untuk memberdayakan pemuda dalam pembangunan daerah. Di Kabupaten Bandung terdapat 1.087 organisasi pemuda berdasarkan data tahun 2012. b) Jumlah Organisasi Olahraga Organisasi olahraga adalah organisasi formal yang dibentuk oleh sekelompok masyarakat olahraga yang bekerjasama dengan suatu perencanaan-perencanaan kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan pembangunan dunia olahraga. Banyaknya jumlah organisasi olahraga menggambarkan kapasitas pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan daerah khususnya dalam menciptakan pelayanan penunjang di bidang olahraga. Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 159 organisasi olahraga yang terdapat di Kabupaten Bandung. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 68 19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a) Rasio jumlah penduduk polisi pamong praja per 10.000 Polisi Pamong Praja adalah aparatur pemerintah daerah yang melaksanakan tugas kepala daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Jumlah polisi pamong praja dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong praja yang ditetapkan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Satuan polisi pamong praja merupakan perangkat daerah yang dapat berbentuk dinas daerah atau lembaga teknis daerah. Tabel 2.77 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Uraian 2011 2013 2014 Jumlah polisi pamong praja 80 80 300 3.351.048 3.415.700 3.404.549 0,24 0,23 0,88 Jumlah penduduk Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan kapasitas pemda dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Semakin besar rasio jumlah polisi pamong praja maka akan semakin besar ketersediaan polisi pamong praja yang dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah. b) Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang memiliki tugas umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Satuan ini memiliki peran penting dalam ketertiban masyarakat secara luas. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 69 Tabel 2.78 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Uraian Jumlah Linmas Jumlah penduduk 2012 2013 2014 11.380 5.600 5.600 3.351.048 3.415.700 3.404.549 16,39 16,45 Rasio jumlah Linmas per 33,96 10.000 penduduk Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung Rasio jumlah linmas menggambarkan kapasitas pemda untuk memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat adalah upaya mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan demokratif sehingga tercipta kehidupan strata sosial yang interaktif. Semakin besar rasio jumlah linmas maka akan semakin besar ketersediaan linmas yang dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. c) Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan adalah perbandingan jumlah pos siskamling selama 1 (satu) tahun dengan jumlah desa/kelurahan. Rasio ini bertujuan untuk menggambarkan ketersediaan pos siskamling di setiap desa/kelurahan. Semakin besar rasio jumlah pos siskamling akan semakin besar ketersediaan kapasitas pemda dalam memberdayakan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta keamanan lingkungan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 70 Tabel 2.79 Rasio Jumlah Linmas Per Kecamatan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 2009 2010 2011 2012 2013 No Kecamatan Jml Siskam ling Jml Desa Rasio Jml Siska mling Jml Desa Rasio Jml Siska mling Jml Desa Rasio Jml Siskamli ng Jml Desa Rasio Jml Siska mling Jml Desa Rasio 1 2 3 4 (5=3/4) 6 7 (8=6/7 ) 9 10 (11=9/10 ) 12 13 (14=12/ 13) 15 16 (17=15/ 16) 1 Ciwidey 65 7 9.3 79 7 11.3 84 7 12 90 7 12.9 99 7 14.1 2 Rancabali 52 5 10.4 62 5 12.4 69 5 13.8 75 5 15.0 97 5 19.4 3 Pasirjambu 83 10 8.3 94 10 9.4 100 10 10 108 10 10.8 121 10 12.1 4 Cimaung 98 10 9.8 185 10 18.5 110 10 11 118 10 11.8 163 10 16.3 5 Pangalengan 160 13 12.3 174 13 13.4 185 13 14.2 206 13 15.8 270 13 20.8 6 Kertasari 125 7 17.9 134 7 19.1 140 7 20 149 8 18.6 164 8 20.5 7 Pacet 118 13 9.1 122 13 9.4 130 13 10 136 13 10.5 156 13 12.0 8 Ibun 64 12 5.3 72 12 6.0 85 12 7.1 91 12 7.6 113 12 9.4 9 Paseh 80 12 6.7 83 12 6.9 92 12 7.7 97 12 8.1 150 12 12.5 10 Cikancung 110 9 12.2 117 9 13.0 120 9 13.3 120 9 13.3 143 9 15.9 11 Cicalengka 116 12 9.7 120 12 10.0 128 12 10.7 130 12 10.8 145 12 12.1 12 Nagreg 50 6 8.3 57 6 9.5 64 6 10.7 98 8 12.3 109 8 13.6 13 Rancaekek 119 14 8.5 129 14 9.2 132 14 9.4 139 14 9.9 185 14 13.2 14 Majalaya 120 11 10.9 132 11 12.0 140 11 12.7 142 11 12.9 153 11 13.9 15 Solokanjeruk 57 7 8.1 62 7 8.9 78 7 11.1 96 7 13.7 115 7 16.4 16 Ciparay 117 14 8.4 125 14 8.9 230 14 16.4 234 14 16.7 254 14 18.1 17 Baleendah 79 8 9.9 87 8 10.9 31 8 3.9 98 8 12.3 114 8 14.3 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 71 2009 2010 2011 2012 2013 No Kecamatan Jml Siskam ling Jml Desa Rasio Jml Siska mling Jml Desa Rasio Jml Siska mling Jml Desa Rasio Jml Siskamli ng Jml Desa Rasio Jml Siska mling Jml Desa Rasio 1 2 3 4 (5=3/4) 6 7 (8=6/7 ) 9 10 (11=9/10 ) 12 13 (14=12/ 13) 15 16 (17=15/ 16) 18 Arjasari 172 11 15.6 180 11 16.4 187 11 17.0 194 11 17.6 201 11 18.3 19 Banjaran 134 11 12.2 142 11 12.9 153 11 13.9 157 11 14.3 199 11 18.1 20 Cangkuang 42 7 6.0 57 7 8.1 61 7 8.7 65 7 9.3 79 7 11.3 21 Pameungpeuk 37 6 6.2 42 6 7.0 50 6 8.3 65 6 10.8 79 6 13.2 22 Katapang 85 7 12.1 96 7 13.7 105 7 15.0 119 7 17.0 134 7 19.1 24 Kutawaringin 168 111 1.5 170 11 15.5 175 11 15.9 180 11 16.4 187 11 17.0 25 Margaasih 48 6 8.0 54 6 9.0 65 6 10.8 78 6 13.0 86 6 14.3 26 Margahayu 119 5 23.8 125 5 25.0 129 5 25.8 136 5 27.2 145 5 29.0 27 Dayeuhkolot 79 6 13.2 82 6 13.7 90 6 15.0 97 6 16.2 106 6 17.7 28 Bojongsoang 130 6 21.7 136 6 22.7 142 6 23.7 147 6 24.5 151 6 25.2 29 Cileunyi 68 6 11.3 71 6 11.8 75 6 12.5 86 6 14.3 82 6 13.7 30 Cilengkrang 48 6 8.0 52 6 8.7 67 6 11.2 71 6 11.8 75 6 12.5 31 Soreang 86 10 8.6 90 10 9.0 95 10 9.5 102 10 10.2 118 10 11.8 31 Cimenyan 76 9 8.4 82 9 9.1 97 9 10.8 117 9 13.0 136 9 15.1 377 321.6861 2 277 371.3 2 3409 277 392.16 3741 280 428.61 4329 280 490.87 Total 2905 Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 72 3213 20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian salah satunya dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja, diantaranya aspek kemiskinan, karena kemiskinan merupakan permasalahan krusial yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat di dalam mengakses pelayanan dasar yaitu pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemampuan daya beli. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebanyak 267.776 jiwa atau 8,02% terhadap total jumlah penduduk. Jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2012 mencapai 277.806 jiwa atau sebesar 8,32%. Tabel 2.80 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Uraian 2009 2010 2011 Jumlah 3.148.951 3.174.499 3.229.988 penduduk Jumlah 2. Penduduk 261.048 294.911 292.155 miskin Angka 3. 8.29 9.29 8.99 Kemiskinan Persentase penduduk 4. di atas 91.71 % 90.70 % 90.01 % Garis Kemiskinan Sumber : BPS Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 1. 2012 2013 3.351.048 3.451.333 277.806 267.776 8.32 8,02 91.68 % Selain dilihat berdasarkan tingkat kemiskinan, urusan ini juga dapat dinilai berdasarkan indikator berikut ini. a) Persentase Penyelesaian Penegakan Perda Peraturan Pemerintah RI nomor 32 tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), khususnya yang tercantum pada pasal 3, menyatakan bahwa Satpol PP mempunyai tugas memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah. Berkaitan dengan peraturan tersebut petugas Satpol PP Kabupaten Bandung telah melakukan penyelesaian atas masalah yang terkait dengan penegakan perda dan penegakan K3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 73 No. Tabel 2.81 Persentase Penyelesaian Penegakan Hukum di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Uraian 2009 2010 2011 2012 1. Penegakan Perda a. b. c. 2. Jumlah Pelanggaran Perda Jumlah Penyelesaian Penegakan Perda Persentase Penyelesaian Penegakan Perda 82 22 35 40 64 82 22 35 40 64 100% 100% 100% 100 100 8 11 14 8 11 14 Penegakan K3 a. Jumlah Pelanggaran 12 10 K3 b. Jumlah Penyelesaian 12 10 Penegakan K3 Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung, 2013 b) 2013 Indeks Kepuasan Masyarakat Fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat, maka dari itu pemerintah perlu terus berupaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan. Kepuasan penerima layanan dapat dicapai apabila penerima layanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan atau diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, mulai dilakukan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolok ukur di dalam menilai tingkat kualitas pelayanan yang diselenggarakan pemerintah. Di samping itu data IKM dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih memerlukan perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Tabel 2.82 Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2013 Bidang Pelayanan Kesehatan Ekonomi Administrasi Penduduk Ketenagakerjaan Sanitasi Kebersihan Pendidikan Rata-rata IKM Kabupaten Bandung Nilai IKM Konversi 2013 74,48 72,81 B B Kinerja Bidang Pelayanan Baik Baik Nilai IKM Konversi 2012 73,53 74,33 73,79 B Baik 70,85 75,56 75,21 74,08 72,47 B B B B Baik Baik Baik Baik 71,93 73,64 75,22 70,56 74,06 B Baik 72,87 Mutu Pelayanan Sumber: Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 74 21) Ketahanan Pangan Ketahanan pangan adalah kecukupan ketersediaan pangan bagi setiap rumah tangga sekaligus kemampuan akses rumah tangga terhadap pangan yang dibutuhkan oleh setiap anggotanya. Perwujudan ketahanan pangan dapat diindikasikan dengan ketersediaan pangan, cadangan pangan daerah, penganekaragaman konsumsi pangan, dan pencegahan/penanggulangan masalah pangan. a) Ketersediaan Pangan Terpenuhinya kebutuhan penyediaan pangan penduduk di wilayah yaitu berdasarkan jumlah ketersediaan energi dan zat giji per-orang/hari. Berdasarkan SPM Ketahanan Pangan, kebutuhan energi harian rata-rata penduduk Indonesia adalah 2.200 kkal, kebutuhan protein sebesar 57 gram, dengan jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 100. Realisasi dan target capaian skor PPH Ketersediaan Pangan di Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut. Tabel 2.83 Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Ketersediaan Pangan Tahun 2011-2013 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) No Kelompok Pangan 2011 2012 2013 1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 2 Umbi-umbian 2,5 2,5 2,5 3 Pangan hewani 24,0 24,0 24,0 4 Minyak dan lemak 4,1 4,3 4,6 5 Buah/Biji berminyak 0,3 0,5 0,7 6 Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,0 7 Gula 0,9 1,3 1,7 8 Sayur dan buah 30,0 30,0 30,0 9 Lain-lain 0 0 0 Total PPH 96,8 97,6 98,4 Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2013 b) Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan Berdasarkan data Neraca Bahan Makanan (NBM), pada tahun 2012 jumlah ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung sudah mencukupi kebutuhan pangan. Hal ini ditandai dengan Angka Ketersediaan Energi (AKE) dan dan Angka Ketersediaan Protein (AKP) yang melebihi angka kecukupan gizi ketersediaan pangan (ketersediaan energi sebesar 109,7% AKE dan ketersediaan protein 189,3% AKP), walaupun keberagamannya masih belum ideal ditandai dengan skor PPH tahun 2013 sebesar 98,4. Dari data tersebut, rata-rata penduduk Kabupaten Bandung mengkonsumsi bahan makanan energi yang melebihi standar kecukupan gizi, namun konsumsi terhadap bahan makanan yang berprotein masih kurang. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 75 Penganekaragaman dan konsumsi pangan ini dipengaruhi oleh akses terhadap pangan. Jika penduduk Kabupaten Bandung memiliki akses terhadap pangan yang baik, maka diproyeksikan konsumsi pangan akan baik pula. Akses pangan tersebut terdiri dari akses ekonomi/daya beli, akses infrastruktur, akses budaya/pengetahuan gizi. Tabel 2.84 Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Konsumsi Pangan Tahun 2011-2013 Tahun No Kelompok Pangan 2011 2012 2013 1 Konsumsi Energi (%AKE) 122,5 116,1 109,7 2 Konsumsi Protein (%AKP) 164,1 151,9 141,2 Total PPH 96,8 97,6 98,7 Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2013 c) Cadangan Pangan Daerah Berdasarkan SPM Ketahanan Pangan bahwa kabupaten/kota harus memiliki Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa 100 ton beras atau berupa uang senilai tersebut. Sejak tahun 2013, Kabupaten Bandung telah mengalokasikan anggaran Cadangan Pangan Pemerintah yang setara dengan 60 ton beras. Tabel 2.85 Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2011-2013 No 1 Indikator Tahun 2011 2012 2013 0 0 60 Cadangan Pangan Pemerintah (Beras, Ton) Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, 2013 d) Penanggulangan Masalah Pangan Dalam ketahanan pangan, permasalahan pangan terjadi apabila terdapat suatu tempat/wilayah mendapat kesulitan akses terhadap pangan, sehingga berdampak terhadap konsumsi pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat menjadi kurang baik. Kesulitan akses pangan diantaranya dapat berupa hambatan terhadap akses ekonomi/daya beli, infrastruktur, budaya serta pengetahuan gizi pangan. Program penanggulangan masalah pangan yang dilakukan berupa Program Desa Mandiri Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi (mengurangi kerawanan pangan dan gizi) masyarakat melalui pendayagunaan RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 76 sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di perdesaan. Secara lengkap Program Desa Mandiri Pangan yang telah dilakukan, disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2.86 Realisasi Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan Tahun 2011-2013 Tahun Kelompok Pangan 2011 2012 No 2013 1 Desa Mandiri Pangan, APBD (jumlah Desa) 4 5 5 2 Desa Mandiri Pangan, APBN (jumlah Desa) 1 1 2 JUMLAH 5 6 7 Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, 2013 22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a) Kelompok Binaan LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa atau kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan. Jumlah kelompok binaan LPM di Kabupaten Bandung tahun 2013 sebanyak 280 kelompok, adapun jumlah LPM sebanyak 280 LPM, dengan demikian rata-rata jumlah kelompok binaan LPM adalah sebanyak 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.87 Kelompok Binaan LPM di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. Uraian Jumlah LPM 2009 2010 2011 2012 2013 276 276 276 280 280 280 280 100 100 Jumlah Kelompok 2. 276 276 276 Binaan LPM Rata-rata kelompok 3. Binaan LPM per 100 100 100 LPM Sumber : BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 b) Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya di singkat PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh, dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 77 kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Jumlah PKK di Kabupaten Bandung tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.88 Kelompok Binaan PKK di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah PKK 76.214 55.633 73.436 4.158 64.591 Jumlah PKK Aktif 76.214 55.633 73.436 4.158 64.591 100 100 100 100 100 1.014 58.631 0,24 0,60 Persentase PKK Aktif Jumlah Kelompok 4.933 4.960 4.960 Binaan PKK Rata-rata Jumlah 3. 0,065 0,089 6,75 Kelompok Binaan PKK Sumber: BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 2. c) Jumlah LSM yang aktif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah organisasi/lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitik beratkan kepada pengabdian secara swadaya. Besarnya jumlah LSM aktif dapat menggambarkan kapasitas yang dimiliki oleh daerah untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah sebagai upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat daerah, juga menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan daerah. Jumlah LSM di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebanyak 271 LSM, dari jumlah tersebut yang tidak aktif sebanyak 42 LSM, dengan demikian jumlah LSM aktif sebanyak 229 LSM. Jumlah LSM aktif ini meningkat bila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya yang tampak pada tabel berikut. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 78 Tabel 2.89 Jumlah LSM Aktif di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah LSM 165 215 264 271 271 terdaftar Jumlah LSM 2. 88 112 57 8 42 tidak aktif Jumlah LSM 3. 77 103 207 263 229 aktif (1-2) Sumber : Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Bandung Tahun 20092013 1. 23) Statistik Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan statistik salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut. ï‚· Ketersediaan Dokumen Statistik Salah satu instrumen analisis sebagai bahan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dan sebagai bahan penentuan/perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah adalah data/informasi statistik (dokumen statistik). Ketersediaan dokumen statistik memudahkan pemerintah dalam mendapatkan data potensi daerah secara umum sebagai bahan evaluasi atas kinerja/pelaksanaan pembangunan daerah dan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan. Salah satu dokumen statistik sebagaimana dimaksud di atas adalah PDRB, IPM, Suseda, KBDA, Indeks Gini Rasio, Input Output, IKM dan IHK. Berikut adalah ketersediaan dokumen statistik di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013: Tabel 2.90 Ketersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Bandung Tahun 2009 No Uraian Ada Tidak Ada 2010 Ada 2009-2013 2011 Tidak Ada Ada Tidak Ada 2012 Ada Tidak Ada 2013 Ada 1. PDRB √ √ √ √ √ 2. IPM √ √ √ √ √ 3. Suseda √ √ √ 4. KBDA √ √ √ 5. Indeks Gini Ratio RKPD Kabupaten Bandung 2015 √ √ II - 79 √ √ √ Tidak Ada √ √ √ √ 2009 No Uraian 6. Input Output 7. IKM 8. IHK 9. Data Pokok Tidak Ada Ada 2010 Ada Tidak Ada √ √ 2011 Ada √ √ Tidak Ada √ Ada √ √ √ 2012 2013 Tidak Ada Ada Tidak Ada √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sumber : BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 24) Kearsipan Arsip adalah suatu tanda bukti, dokumen, atau warkat yang bertalian dengan bukti keterangan suatu keluarga, perusahaan, masyarakat, atau bangsa. Kearsipan adalah segala kegiatan yang berkenaan dengan pengurusan arsiparsip, baik arsip dinas maupun arsip pribadi, dari mulai penerimaan, pencatatan, pengiriman, penyingkiran maupun pemusnahan surat menyurat atau berbagai macam warkat lainnya. SKPD telah menerapkan arsip secara baku seperti yang tampak pada tabel berikut. Tabel 2.91 Jumlah SKPD yang Telah Menerapkan Arsip Secara Baku Tahun 2012-2013 No. Indikator/Data 2012 2013 1 2 3 4 5 6 7 8 Badan 9 9 Dinas 14 14 Bagian 10 10 RSUD 3 3 Lembaga Teknis Daerah 4 4 Kecamatan 31 31 Kelurahan 9 9 Desa 60 60 Total 140 140 Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung Tahun 2013 Namun demikian, jumlah arsiparis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung masih sedikit, padahal arsip merupakan dokumen tertulis yang harus dikelola dengan professional. Jumlah tenaga arsiparis di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 80 √ Tabel 2.92 Jumlah Arsiparis di Lingkungan Pemkab Bandung Tahun 2013 No. Indikator/Data 1 2012 2013 3 3 Arsiparis Penyelia Arsiparis Pelaksana 2 2 Lanjutan 3 Arsiparis Pelaksana 13 13 Total 18 18 Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung Tahun 2013 2 25) Komunikasi dan Informatika a) Jumlah jaringan komunikasi Sarana/prasarana (teknologi) komunikasi dan informasi yang tersedia di Kabupaten Bandung terdiri dari akses internet, sistem informasi, hotspot, media informasi dan radio komunikasi. Pada tahun 2013, jumlah SKPD yang telah memiliki akses internet di Kabupaten Bandung sebanyak 72 SKPD, jumlah sistem informasi sebanyak 38 unit, dan jumlah titik hotspot sebanyak 5 titik. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai jumlah sarana/prasarana komunikasi dan informasi yang tersedia di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013. Tabel 2.93 Jumlah Ketersediaan Sarana/Prasarana (Teknologi) Komunikasi dan Informasi di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Surat Kabar 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah SKPD yang memiliki 44 100 28 28 72 akses internet Jumlah sistem 2 informasi yang 50 38 38 38 38 ada Jumlah titik hotspot yang 3. 9 5 5 5 5 difasilitasi pemda Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung Tahun 2013 1 b) Jumlah surat kabar nasional/lokal Surat kabar merupakan komunikasi massa yang diterbitkan secara berkala dan bersenyawa dengan kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan tulisan berupa berita, feature, pendapat, cerita rekaan (fiksi), dan bentuk karangan yang lain. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 81 Tabel 2.94 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 No Uraian 2012 2013 1 Jumlah jenis surat kabar terbitan nasional 7 7 2 Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal 57 57 3 Total jenis surat kabar (1+2) 64 64 Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung c) Jumlah penyiaran radio/TV lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal adalah banyaknya penyiaran radio/TV nasional maupun radio/TV lokal yang masuk daerah. Tabel 2.95 Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 No Uraian 2012 2013 24 24 1 Jumlah penyiaran radio lokal 2 Jumlah penyiaran radio nasional 1 1 3 Jumlah penyiaran TV lokal - - 4 Jumlah penyiaran TV nasional 10 10 5 Total penyiaran radio/TV lokal (1+2+3+4) 35 35 Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 82 26) Perpustakaan a) Jumlah perpustakaan Tabel 2.96 Jumlah Perpustakaan di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 No Jenis Perpustakaan 2012 2013 1 Perpustakaan Desa/Kelurahan 276 276 2 Perpustakaan SD 33 33 3 Perpustakaan SMP 37 37 4 Perpustakaan SMA/SMK 15 15 5 Perpustakaan SKPD 8 8 6 Perpustakaan PONTREN 17 17 7 Perpustakaan Masyarakat (TBM, RUPIN, dsb) 15 24 401 410 Total Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung b) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Tabel 2.97 Jumlah Pengunjung Perpustakaan di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 No Uraian 2012 2013 1 Kunjungan ke perpustakaan 10.951 24.684 2 Populasi yang Harus Dilayani 39.157 40.000 Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung c) Jumlah Ketersediaan Buku pada Perpustakaan Tabel 2.98 Jumlah Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Jumlah Buku Jumlah Buku Tahun Berdasarkan Judul Berdasarkan Eksemplar 2012 14.843 31.483 2013 15.854 33.499 Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi Kabupaten Bandung d) Jumlah Kendaraan Perpustakaan Perpustakaan merupakan wadah dimana didalamnya terdapat bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistim tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan. Dalam rangka memudahkan masyarakat untuk mengakses bahan pustaka yang ada di perpustakaan milik pemda, saat ini RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 83 Pemerintah Kabupaten Bandung telah menyediakan kendaraan yang berfungsi sebagai perpustakaan keliling, namun jumlahnya sejak tahun 2010 baru sebanyak 4 unit. Selain itu telah tersedia pula kendaraan layanan internet dan motor pintar, masingmasing berjumlah 1 unit, namun pada tahun 2011 jumlah mobil perpustakaan keliling mengalami penurunan menjadi 1 unit mobil perpustakaan keliling. Dengan adanya kendaraan perpuskakaan keliling, kendaraan layanan internet dan motor pintar diharapkan masyarakat akan lebih mudah dalam mengakses perpustakaan serta akan memberikan nilai tambah bukan saja sebagai peningkatan pengetahuan, namun akan mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang cerdas, berakhlak mulia dan berkepribadian. Tabel 2.99 Jumlah Kendaraan Perpustakaan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1. Jumlah mobil unit perpustakaan keliling 3 4 1 4 n/a 2. Jumlah mobil layanan internet 1 1 1 1 n/a 3. Jumlah motor pintar 1 1 1 1 n/a Sumber : BAPAPSI Kabupaten Bandung, Tahun 2009-2013 2.1.3.2. 1) Fokus Layanan Urusan Pilihan Pertanian Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan pertanian salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Indikator Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura Tabel 2.100 Indikator Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura Tahun 2011-2013 No Indikator 2011 2012 2013 1 Jumlah pencapaian produktivitas komoditas: ï‚· Padi (kw/Ha) 107,54 108,18 108,2 2 Luas areal pengembangan hortikultura unggulan (Ha) ï‚· Alpukat ï‚· Strawberry ï‚· Jeruk ï‚· Jambu biji ï‚· Krisan ï‚· Sedap malam ï‚· Mawar 9 2 2 2 1.000 1.000 0 18 3 3 3 4.000 2.000 0 27 4 4 4 7.000 3.000 500 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 84 No Indikator Jumlah pencapaian indeks pertanaman (IP) Jumlah rata-rata pencapaian produktivitas hortikultura ï‚· Sayuran (kw/Ha) 4 ï‚· Buah-buahan (kw/Ha) ï‚· Tanaman Hias (tangkai/Ha) ï‚· Tanaman Obat (tangkai/Ha) Jumlah kelompok yang terbina 5 melalui penyuluh (kelompok) Jumlah Penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 6 yang mendapatkan pelatihan (orang) Sumber: Distanbunhut, 2013 3 b) 2011 2012 2013 1,98 2,01 2,10 196,96 50,70 13,25 2,89 198,13 98,00 13,53 3,07 204,07 100,00 16,81 3,13 1.590 1.680 1.888 200 379 192 Indikator Peternakan Jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi pada tahun 2013 sebesar 24% yang meningkat bila dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar 20% dan tahun 2011 sebesar 16%. Hal ini diikuti dengan peningkatan pencapaian status kesehatan hewan pada tahun 2013 sebesar 63,75% yang meningkat bila dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar 62,50 dan tahun 2011 sebesar 60,00%. Tabel 2.101 Indikator Peternakan Tahun 2011-2013 No Indikator Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi ( %) Meningkatnya status 2 kesehatan hewan (%) Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya 3 ternak yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%) Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak 4 yang bersertifikat (unit usaha) Meningkatnya pemanfaatan 5 teknologi peternakan (orang) Meningkatnya sarana dan 6 prasarana pemotongan ternak di RPH ( %) Sumber: Disnakan, 2013 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 85 2011 2012 2013 16,00 20,00 24,00 60,00 62,50 63,75 26,97 45,69 68,16 33 40 48 141 167 118 61,72 63,54 63,95 2) Kehutanan Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan kehutanan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: a) Indikator Kehutanan Tingkat kerusakan hutan sekarang ini menyebabkan keprihatinan yang besar bagi semua pihak. Praktek illegal logging dan illegal trading, perambahan hutan, kebakaran hutan, pembukaan hutan untuk keperluan di luar sektor kehutanan, pengelolaan hutan yang belum menerapkan azas kelestarian merupakan faktor utama penyebab kerusakan hutan. Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Sabilulungan merupakan salah satu upaya percepatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis yang diarahkan untuk penanggulangan bencana alam banjir, tanah longsor dan kekeringan secara terpadu dengan peran semua pihak (pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, pengusaha dan lain-lain) melalui mobilisasi sumber daya. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai pencapaian indikator Kehutanan di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 20112013: Tabel 2.102 Indikator Kehutanan Tahun 2011-2013 No Indikator 2011 2012 2013 Jumlah luas lahan kritis yang 6.155,68 13.538,66 4.415,00 tertanami (Ha) Persentase luas lahan kritis 2 10,28 32,86 40,22 yang tertanami (%) Jumlah kelompok 3 23 57 87 agroforestry Jumlah kelompok tani 4 berbasis Aneka Usaha 30 35 40 Kehutanan Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Tahun 2013 1 3) Energi dan Sumber Daya Mineral Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan energi dan sumber daya mineral yaitu sebagai berikut: a. Energi Potensi energi di Kabupaten Bandung terdiri dari panas bumi (geothermal), mikrohidro, biogas (limbah ternak), bahan bakar nabati (limbah organik) dan tenaga surya (PLTS). ï‚· Panas Bumi Terdapat 5 wilayah pengembangan yaitu wilayah Kamojang, Wayang Windu, Patuha, Cibuni, dan Darajat. Perolehan DBH panas bumi Kabupaten Bandung Tahun 2013 sebesar Rp.51.718.860.646, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 86 ï‚· ï‚· ï‚· Rp.105.298.055.081,55, dan ahun 2011 sebesar Rp.53.860.362.127,00. Ketenagalistrikan Rasio elektrifikasi rumah tangga miskin di Kabupaten Bandung Tahun 2013 sebesar 20,34; tahun 2012 sebesar 14,16; dan 2011 sebesar 8,93 sementara jumlah rumah tangga belum berlistrik sebanyak 306.634 rumah tangga. Jumlah pengguna energi mikro hidro sebanyak 34 KK (Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu) dan pengguna energi surya sebanyak 150 KK masing–masing sebanyak 50 KK yang terletak di Desa Mandalawangi Kecamatan Nagreg, Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan, dan Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu. Minyak dan Gas Bumi Minyak dan gas bumi di Kabupaten Bandung umumnya bergerak di kegiatan hilir dengan perincian: SPBU : 51 Unit Usaha SPPBE : 10 Unit Usaha Agen LPG 3 KG : 15 Unit Usaha Biogas Untuk biogas kewenangan pembinaan berada di Dinas Peternakan dan Perikanan, sedangkan Dinas SDAPE memfasilitasi pembangunan Biogas yang dilaksanakan oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat. b. Sumber Daya Mineral ï‚· Pertambangan Keberadaan sumber daya mineral di Kabupaten Bandung berupa andesit, tanah urug, dan emas yang tersebar di Kecamatan Margaasih, Baleendah, Nagreg, Kutawaringin, Pameungpeuk, dan Banjaran dengan jumlah perusahaan yang melaksanakan produksi sebanyak 22 perusahaan dengan luas lahan 119,17 Ha. Dari jumlah tersebut, hanya 15 perusahaan yang aktif. Potensi bahan galian yang ada di Kabupaten Bandung selain andesit dan tanah urug juga terdapat potensi emas yang sebagian besar berada di Kecamatan Kutawaringin. Kondisi pengelolaan potensi ini adalah masih dilakukan dengan pertambangan rakyat. Pengelolaan oleh perusahaan bahan galian di Kabupaten Bandung dilakukan dengan mengedepankan konservasi dan penggalian potensi untuk peningkatan PAD. Untuk pengendalian dan pembinaan dilakukan dengan perijinan yang harus dipenuhi oleh pengusaha. Jumlah luas penambangan tanpa izin yang ditertibkan tahun 2013 sebesar 90,65%, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 89,77% dan tahun 2011 sebesar 88,74%. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 87 ï‚· ï‚· Kegeologian Kondisi wilayah Kabupaten Bandung yang terdiri dari pegunungan, dataran tinggi maupun dataran rendah menimbulkan kerentanan potensi gerakan tanah/longsor terutama di lahan dengan kemiringan lereng yang curam. Selain itu, ditambah dengan litologi maupun struktur geologi yang beragam, menambah potensi terjadinya bencana geologi berupa gerakan tanah/longsor maupun gempa. Terkait dengan potensi gerakan tanah di Kabupaten Bandung, telah dilaksanakan pemetaan dan inventarisasi daerah berpotensi terjadinya gerakan tanah/longsor. Hasilnya tercatat sebanyak 22 kecamatan yang berpotensi bencana geologi/gerakan tanah. Upaya yang dilakukan dalam rangka penanganan kejadian bencana gerakan tanah/longsor adalah mitigasi dan sosialisasi kepada warga yang terkena gerakan tanah/longsor untuk menghindari kerugian jiwa maupun material. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal (pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat) maupun instansi di Kabupaten Bandung. Sumber Daya Air Tanah Kabupaten Bandung sebagai bagian dari cekungan air tanah Bandung-Soreang mengikuti prinsip pengelolaan „one basin one management’. Menurut hasil penelitian dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral disebutkan bahwa potensi jumlah air tanah yang terkandung dalam cekungan air tanah Bandung-Soreang adalah 368,5 juta m3/tahun. Dari jumlah total tersebut diperkirakan kebutuhan air di wilayah cekungan BandungSoreang yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut adalah sebesar 312,75 juta m3. Dengan kebutuhan air yang banyak tersebut maka diperlukan suatu penanganan dan manajemen pengelolaan air tanah yang tepat agar tidak menjadi cepat habis. Langkah yang telah diambil dalam pengendalian jumlah air tanah adalah dengan melalui ijin pengambilan dan pemanfaatan air tanah. Diharapkan dengan adanya ijin dapat mengendalikan pengambilan air tanah sesuai dengan kajian yang telah ditetapkan, sehingga upaya konservasi dan pemenuhan kebutuhan air terjalin seimbang. Upaya konservasi juga dilakukan dengan mewajibkan seluruh pengambil air tanah untuk menyediakan sumur serapan dalam agar jumlah air yang diambil dapat terisi kembali oleh adanya sumur resapan dalam tersebut. Selain itu juga, membagi zonasi kondisi air tanah yang ada di Kabupaten Bandung. Dengan zonasi tersebut diharapkan dapat diketahui dan dijaga kondisi di mana pengambilan air tanah pada zona kritis dibatasi. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 88 Tabel 2.103 Indikator Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2011-2013 Indikator 2011 2012 No 1 Rasio elektrifikasi Rumah Tangga Miskin 2 Prosentase luasan pertambangan berijin (%) 3 Rata-rata pemakaian air tanah per sumur setiap bulan (m 3 /sumur) 4 Prosentasi ketersediaan peta zonasi kerentanan gerakan tanah Sumber: Dinas SDAPE, 2013 4) 2013 8,93 14,15 20,34 88,74 89,77 90,65 17.016,37 16.954,97 16.885,17 50,00 62,50 75,00 Pariwisata Dalam pengembangan sektor pariwisata, Kabupaten Bandung mempunyai cukup banyak potensi dimana sebagian besar merupakan wisata alam dan agro. Capaian indikator pada urusan pariwisata adalah sebagai berikut: Tabel 2.104 Indikator Capaian Pariwisata Tahun 2011-2013 No Indikator 2011 Jumlah kunjungan 5.124.142 wisata (orang) Jumlah daya tarik 2 40 wisata (lokasi) Jumlah mitra kerja 3 1.124 pariwisata (orang) Sumber: Dispopar Kabupaten Bandung, 2013 1 2012 2013 5.645.569 6.234.555 45 50 1.224 1.312 Dari tabel di atas, jumlah kunjungan wisata mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 5.645.569 orang menjadi 6.234.555 orang pada tahun 2013, atau mengalami penambahan sebesar 10,43%. Jumlah daya tarik wisata mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 45 lokasi menjadi 50 lokasi pada tahun 2013, atau mengalami penambahan sebesar 11,11%. Jumlah mitra kerja pariwisata mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 1.224 orang menjadi 1.312 orang pada tahun 2013, atau mengalami penambahan sebesar 7,19%. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 89 5) Kelautan dan Perikanan Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai indikator perikanan di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2011-2013. Tabel 2.105 Indikator Perikanan Tahun 2011-2013 No 1 2 3 4 5 6 6) Indikator Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok) Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (orang) Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas) Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi) Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat (unit usaha) Jumlah SDM pengembang sistem penyuluhan perikanan (orang) Sumber: Disnakan Kabupaten Bandung, 2013 2011 2012 2013 72 126 186 17 34 49 0 3 3 11 18 27 23 35 50 12 197 10 Perdagangan Salah satu aspek yang penting dalam perdagangan adalah perlindungan dan pengamanan perdagangan/perlindungan konsumen. Perdagangan di Kabupaten Bandung diupayakan dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi persaingan perdagangan global yang akan diberlakukan pada tahun 2015. Selama ini perdagangan di Kabupaten Bandung sangat berperan penting dalam peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja lokal, pemberdayaan sumber daya lokal serta mengembangkan usaha kecil, mikro dan koperasi. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan perdagangan dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: Tabel 2.106 Indikator Capaian Perdagangan Tahun 2011-2013 No Indikator 2011 2012 Jumlah penyelesaian kasus dalam 1 0 10 fasilitasi advokasi perlindungan konsumen Jumlah nilai 833.686.178,32 2 eksporbarang dan 511.338.087,31 jasa (US $) Jumlah Pasar 3 tradisional yang 2 5 sudah ditata Sumber: Diskoperindag Kabupaten Bandung, 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 90 2013 35 821.019.618,92 7 Dari tabel di atas, jumlah penyelesaian kasus dalam fasilitasi advokasi perlindungan konsumen mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 10 kasus menjadi 35 kasus pada tahun 2013, atau mengalami penambahan sebesar 250%. Jumlah nilai ekspor barang dan jasa (US$) mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar US$ 833.686.178,32 menjadi US$821.019.618,92 pada tahun 2013, atau mengalami penurunan sebesar 1,52%. Sementara jumlah pasar tradisional yang sudah ditata mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 5 lokasi menjadi 7 lokasi pada tahun 2013, atau mengalami penambahan sebesar 40,0%. 7) Perindustrian Kecenderungan membaiknya perekonomian nasional dan regional merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Sektor industri di Kabupaten Bandung mempunyai kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Bandung, terutama industri olahan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan perindustrian dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut: Tahun Tabel 2.107 Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Industri Kecil Industri Industri Menengah Besar Non Formal Formal Total 2012 4.070 7 3 14 4.094 2013 3.927 140 270 302 4.639 Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan, 2013 Dari tabel di atas, pada industri kecil jumlah pelaku usaha non formal mengalami penurunan dari tahun 2012 sebanyak 4.070 unit menjadi 3.927 unit pada tahun 2013, sedangkan jumlah industri kecil formal mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 7 unit menjadi 140 unit pada tahun 2013. Perubahan ini disebabkan beberapa industri kecil non formal beralih menjadi industri kecil formal. Pada industri menengah jumlah pelaku usaha mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2012 sebanyak 3 unit menjadi 270 unit pada tahun 2013, hal ini juga terjadi pada jumlah industri besar mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 14 unit menjadi 302 unit pada tahun 2013. 8) Transmigrasi Transmigrasi di Kabupaten Bandung pada tahun 2012 hanya terdiri dari transmigrasi umum, seperti yang tampak pada tabel dibawah. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 91 Tabel 2.108 Jumlah Transmigrasi Menurut Jenis Tahun 2012-2013 Jenis Transmigrasi Jumlah KK Transmigran Swakarsa Jumlah Jiwa Jumlah KK Transmigran Umum Jumlah Jiwa Jumlah KK Transmigran Bedol Desa Jumlah Jiwa Sumber: Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013 2.1.4. 2012 2013 0 0 40 136 0 0 0 0 n/a n/a n/a n/a Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. 2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada didalam dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiplier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Kemampuan ekonomi daerah memicu daya saing daerah dalam beberapa tolok ukur, sebagai berikut: 1) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita (Angka Konsumsi RT Per Kapita) Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih. Sementara bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan sebagainya. 2) Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Sebulan/Angka Konsumsi Rata-rata RT Per Kapita Sebulan (Pangan dan Non Pangan) Indikator pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 92 rumah tangga. Semakin besar angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pada tahun 2013 pengeluaran konsumsi rata-rata rumah tangga per kapita sebulan di Kabupaten Bandung mencapai Rp.1.291.800 yang terdiri dari bahan pangan sebesar Rp.442.500 dan non pangan sebesar Rp.849.300. Angka ini pada tiap tahunnya terus meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.109 Angka Konsumsi Rata-rata RT Per Kapita Sebulan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 2012 No. Uraian 2009 2010 2011 1. Pengeluaran rata-rata per 250.000 290.000 339.000 398.000 kapita sebulan (pangan) 2. Pengeluaran rata-rata per 753.000 798.000 800.000 825.800 kapita sebulan (non pangan) 3. Jumlah pengeluaran per kapita sebulan 1.003.000 1.088.000 1.189.000 1.223.800 (pangan+non pangan) Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 3) 2013 442.500 849.300 1.291.800 Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat ke se jah te raan p e tan i d enga n m engu kur ke ma mpuan tuk ar p rodu k (k omo ditas ) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga. Jika NTP lebih besar dari 100 maka periode tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan periode tahun dasar, sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan daya beli petani. Nilai Tukar Petani dapat dihitung dengan membandingkan faktor produksi dengan produk, yaitu perbandingan antara indeks yang diterima (It) petani dan yang dibayar (Ib) petani. No Tabel 2.110 Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Indikator 2009 2010 2011 2012 1 Indeks Diterima Petani 2 Indeks Dibayar Petani Nilai Tukar 3 Petani Sumber : BPS Jawa Barat, RKPD Kabupaten Bandung 2015 2013 119,17 129,77 144,18 156,01 113,23 122,58 130,67 137,42 143,20 108,84 97,21 99,28 104,90 108,93 104,04 2013 II - 93 4) Produktivitas Total Daerah Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor (9 sektor) yang merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan 9 (sembilan) sektor. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 94 NO Sektor 2009 (Juta Rp) Tabel 2.111 Produktivitas Per Sektor di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 2010 2011 % (Juta Rp) % (Juta Rp) % 2012 (Juta Rp) % 2013 (Juta Rp) % PDRB (adhb) 1.1 Pertanian 1.2 Pertambangan & Penggalian 1.3 Industri Pengolahan 3.013.007,10 7,36 3.471.661,92 7,53 526.035,13 1,28 580.783,81 1,26 24.565.562,89 3.978.936,25 7,76 690.284,85 1,25 4.518.784,28 7,92 5.172.325,03 8,04 686.014,49 1,20 673.133,71 1,05 60,00 27.471.535,02 59,60 30.116.379,01 58,72 32.915.231,13 57,67 36.721.871,46 57,08 1.4 Listrik,Gas & Air bersih 674.520,69 1,65 741.188,33 1,61 824.630,98 1,61 954.918,90 1,67 1.166.432,32 1,81 1.5 Konstruksi 696.720,83 1,70 764.990,68 1,66 852.508,61 1,66 947.236,94 1,66 1.143.674,37 1,78 6.780.385,10 16,56 7.796.200,55 16,91 8.920.233,69 17,39 10.436.027,24 18,29 11.795.595,18 18,33 1.795.161,77 4,38 1.933.148,22 4,19 820.502,95 2,00 898.354,49 1,95 2.069.321,52 5,05 2.434.375,72 5,28 1.6 Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa 1.8 Perusahaan 1.7 1.9 Jasa-jasa Jumlah Angkatan Kerja 1.353.354 Sumber: PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 95 2.192.001,83 4,21 2.374.097,92 4,16 2.659.942,03 4,19 1,93 1.123.606,62 1,97 1.217.604,86 1,89 2.730.251,40 5,47 3.115.489,15 5,46 3.783.648,37 5,88 975.702,84 1.457.184 1.286.687 1.226.670 2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Suatu fasilitas wilayah dan infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaannya (availability) dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Infrastruktur adalah penunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Semakin lengkap ketersediaan wilayah/infrastruktur, semakin kuat dalam menghadapi daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari aksesibilitas daerah, penataan wilayah, fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik, ketersediaan restoran dan rumah makan serta ketersediaan penginapan. 1. Aksesibilitas Daerah ï‚· Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan merupakan salah satu indikator penting aksesibilitas daerah yang digunakan untuk melihat ketersediaan sarana jalan terhadap jumlah kendaraan dalam rangka memberikan kemudahan/akses bagi seluruh masyarakat dalam melakukan segala aktivitas di semua lokasi dengan kondisi dan karakteristik fisik yang berbeda. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian suatu daerah menyebabkan jumlah perjalanan/mobilisasi yang dilakukan setiap individu semakin meningkat. Oleh karenanya kebutuhan akan transportasi umum akan semakin tinggi. Meningkatnya kebutuhan transportasi harus disertai dengan pengembangan sarana dan prasarana transportasi (kendaraan, jalan dan lingkungan). Ketersediaan sarana jalan terhadap jumlah kendaraan di Kabupaten Bandung pada tahun 2011 mencapai 1:283,2 yang berarti bahwa setiap panjang jalan sepanjang 1 km dapat diakses kendaraan baik kendaraan roda 4 maupun roda 2 sebanyak 283 kendaraan. Kondisi ini berbeda dengan kondisi pada tahun 2010, dimana ketersediaan sarana jalan terhadap jumlah kendaraan mencapai 1:843 yang berarti bahwa setiap panjang jalan sepanjang 1 km dapat diakses kendaraan baik kendaraan roda 4 maupun roda 2 sebanyak 843 kendaraan. Kondisi di atas menunjukkan bahwa jumlah kendaraan pada tahun 2011 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.112 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 96 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1.227,03 1.154,55 1.155,36 1.155,90 n/a 1.155,35 - Roda 4 49.944,00 28.411,00 120.719,00 54.852 n/a n/a - Roda 2 148.220,00 181.605,00 853.212,00 272.520 n/a n/a Jumlah 198.164,00 210.016,00 973.931,00 327.372 n/a n/a 1:176 1:182 1:843 1:283,2 n/a n/a Panjang Jalan Jumlah Kendaraan : Rasio Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, 2013 2. Fasilitas Bank dan Non Bank Fasilitas bank dan non bank diukur dengan jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya, dan jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya. a) Fasilitas Bank dan Non Bank Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam rangka menunjang aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala urusan berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar. Indikator kinerja berkaitan dengan fasilitas bank dan non bank salah satunya dapat dilihat dari jenis dan jumlah bank serta cabang-cabangnya. Di tengah rentannya kondisi keuangan global, industri perbankan nasional berhasil bertahan dan mempertahankan kinerja baik sepanjang 2012, baik secara kuantitas maupun kualitas. Cukup stabilnya kinerja sektor perbankan nasional berdampak positif pada perbankan di Kabupaten Bandung. Pada tahun ini walaupun mengalami perlambatan namun tetap stabil pada kisaran 10,47%. Peningkatan pertumbuhan pada semester II, dimana laju sektor ini tumbuh dari negatif 0,75% dan meningkat menjadi 13,53% pada semester II. Adapun tingkat kontribusi pada sektor ini tidak mengalami perubahan, tetap pada besaran 0,30% baik di tahun 2011 maupun di tahun 2012. Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat dan Lembaga Keuangan Non Bank, jumlah bank umum di Kabupaten Bandung seluruhnya berjumlah 132 unit. Adapun jumlah bank perkreditan rakyat (BPR) seluruhnya berjumlah 88 unit, dan Jumlah Lembaga Keuangan Non Bank berjumlah 76 buah. Sehingga Jumlah Bank dan Non Bank di Kabupaten Bandung berjumlah 296. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 97 b) Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang-cabangnya Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tabel 2.113 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya di Kabupaten Bandung Tahun 2011 No. Uraian 2011 1. Bank Umum 132 2. Bank Perkreditan Rakyat 88 3. Lembaga Keuangan Non Bank 76 Jumlah 296 Sumber: KBDA Kabupaten Bandung Tahun 2012 3. Ketersediaan Air Bersih a) Ketersediaan Air Bersih Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan ketersediaan air bersih salah satunya dapat dilihat dari persentase jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih. Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Sumber air bersih dapat dibedakan atas : ledeng (perpipaan), sumur lindung, sumur tidak terlindung, mata air terlindung, mata air tidak terlindung, sungai, air hujan, air kemasan, pompa dan sumber air lainnya. Pada tahun 2012, jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih di Kabupaten Bandung sebanyak 620.379 rumah tangga atau mencapai 71,67% dari total jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Bandung, yaitu terdiri dari jumlah pengguna air bersih bersumber dari ledeng sebanyak 151.049 rumah tangga, sumur lindung sebanyak 165.751 rumah tangga, sumur tidak terlindung sebanyak 18.344 rumah tangga, mata air terlindung sebanyak 143.129 rumah tangga, mata air tidak terlindung sebanyak 19.077 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 98 rumah tangga, air kemasan sebanyak 50.102 rumah tangga, pompa sebanyak 110.348 rumah tangga, dan air lainnya sebanyak 245.244 rumah tangga. Secara lengkap mengenai persentase jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013 terdapat pada tabel di subbab berikutnya. b) Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Sementara air minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Sumber air bersih dapat dibedakan atas air hujan, air sungai dan danau, mata air, air sumur dangkal, dan air sumur dalam. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Tabel 2.114 Persentase Jumlah Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Sumber Air No. 2009 2010 2011 2012 Bersih Ledeng 1. 62.032 69.227 146.086 151.049 (Perpipaan) 2. 3. 4. 5. Sumur Lindung Sumur Tidak Terlindung Mata Air Terlindung Mata Air Tidak Terlindung 2013 n/a 266.367 291.409 82.826 165.751 n/a 23.653 36.709 15.354 18.344 n/a 145.031 109.037 116.271 143.129 n/a 26.313 26.014 17.579 19.077 n/a 294 - - - n/a 1.227 - - - n/a 6. Sungai 7. Air Hujan 8. Air Kemasan 164.183 190.492 137.189 50.102 n/a 9. Pompa 195.193 103.019 133.333 110.348 n/a 1.381 6.081 204.463 245.244 n/a 615.705 620.379 n/a 853.101 865.623 n/a 72,17 71,67 n/a 10. Air lainnya Total Jumlah Rumah Tangga 11. 832.806 831`.988 yang menggunakan air bersih Jumlah Rumah 12. 885.674 831.988 Tangga Persentase Rumah Tangga 13. 94,03 100 yang menggunakan air bersih Sumber : BPS Kabupaten Bandung 2009-2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 99 4. Fasilitas Listrik Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian serta memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila tenaga listrik telah dicapai pada suatu daerah atau wilayah maka kegiatan ekonomi dan kesejateraan pada daerah tersebut dapat meningkat. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan fasilitas listrik salah satunya dapat dilihat dari persentase jumlah rumah tangga yang mengunakan listrik. Pada tahun 2013 jumlah rumah tangga yang telah menggunakan listrik sebanyak 601.564 rumah tangga atau mencapai 68,78% dari jumlah total rumah tangga yang ada di Kabupaten Bandung. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai persentase jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik selama kurun waktu 2009-2013. Tabel 2.115 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Indikator 2009 2010 2011 2012 Jumlah Rumah 766.983 773.053 780.053 850.768 1 Tangga Jumlah Pelanggan 426.137 446.486 486.366 548.429 2 PLN 3 Rasio Elektrifikasi 56,34 59,03 6,19 79,58 Sumber: Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Tahun 2010 5. Ketersediaan Restoran/Rumah Makan Ketersediaan restoran dan rumah makan pada suatu daerah menunjukkan tingkat daya tarik investasi suatu daerah. Banyaknya restoran dan rumah makan dapat menunjukan perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan ketersediaan restoran dan rumah makan salah satunya dapat dilihat dari jumlah restoran dan rumah makan. Selama kurun waktu 2009-2013 jumlah restoran dan rumah makan yang berhasil di data oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan seperti yang tampak pada tabel berikut. No. 1. Tabel 2.116 Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Uraian 2009 2010 2011 Jenis Usaha Restoran 40 40 40 2012 2013 40 40 Jenis Usaha Rumah 467 467 467 467 467 Makan Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun 2013 2. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 100 2013 874.664 601.564 68,78 6. Ketersediaan Penginapan Ketersediaan penginapan sangat menunjang dalam pelaksanaan pembangunan perekonomian suatu daerah. Banyaknya penginapan dapat menunjukan perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan ketersediaan penginapan salah satunya dapat dilihat dari jumlah hotel/penginapan. Pada tahun 2010-2013, jumlah penginapan di Kabupaten Bandung sebanyak 45 buah, terdiri dari hotel bintang sebanyak 13 unit dan hotel non bintang (hotel melati dan penginapan lainnya) sebanyak 30 unit. Perubahan terjadi pada tahun 20122013, pada tahun ini jumlah hotel/penginapan mengalami peningkatan menjadi 45 hotel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.117 Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Uraian 2010 2011 2012 No. 2013 1. Hotel Bintang 5 - 1 1 1 2. Hotel Bintang 4 - - 1 1 3. Hotel Bintang 3 2 - - 2 4. Hotel Bintang 2 - 1 1 9 5. Hotel Bintang 1 - - - 2 Hotel Non Bintang 6. (hotel melati dan 27 11 11 30 penginapan lainnya) Total Jumlah 7. 29 13 13 45 penginapan/Hotel Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun 2013 Ketersediaan penginapan/hotel merupakan salah satu aspek yang penting dalam meningkatkan daya saing daerah, terutama dalam menerima dan melayani jumlah kunjungan dari luar daerah. Semakin berkembangnya investasi ekonomi daerah akan meningkatkan daya tarik kunjungan ke daerah tersebut. Dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan orang dan wisatawan ke suatu daerah perlu didukung oleh ketersediaan penginapan/hotel. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 101 2.1.4.3. 1. Fokus Iklim Berinvestasi Keamanan dan ketertiban a) Angka kriminalitas Angka kriminalitas dapat menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah angka kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. Pada tahun 2013 jumlah tindak kriminal di Kabupaten Bandung sebanyak 9 (sembilan) kasus, yaitu tindak kriminal pembunuhan, kasus pencurian, dan kasus penganiayaan. Secara lengkap kasus kriminal yang terjadi pada tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.118 Angka Kriminalitas di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. Uraian Jumlah kasus Narkoba Jumlah kasus Pembunuhan Jumlah Kejahatan Seksual/Perkosaan Jumlah kasus Penganiayaan Berat Jumlah kasus Pencurian dengan Pemberatan 6. Jumlah kasus Perjudian 7. Jumlah Pemerasan kasus 2009 2010 2011 2012 2013 26 4 32 - 40 2 3 9 4 2 14 4 1 4 3 32 16 57 56 47 224 286 374 317 290 9 4 68 39 35 17 4 9 1 8. Jumlah Tindak Pidana yang di Laporkan 1790 2147 2293 2165 9. Jumlah Tindak Pidana yang diselesaikan 1091 1223 1163 1056 1 2.822 (yang terjadi) 1.597 (yang tertangani) Persentase Tindak Pidana yang 61 % 58 % 50 % 48,7 % 56,59% diselesaikan Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2008-2012 dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 10. Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk berbagai kategori seperti cu ranmor , pembunuhan, pem erkosaan , dan s ebagainy a. Ind ikator in i be rguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 102 b) Jumlah Demonstrasi Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Tabel 2.119 Jumlah Demonstrasi di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1 Bidang Politik - - - - - 2 Ekonomi - - 1 2 - 3 Kasus kerja - - 3 5 7 4 Jumlah Demonstrasi/Unju k Rasa 0 0 4 7 7 pemogokan Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung 2. Kemudahan Perijinan Investasi yang akan masuk ke suatu daerah bergantung kepada daya saing investasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Daya saing investasi suatu daerah tidak terjadi dengan serta merta. Pembentukan daya saing investasi berlangsung secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kemudahan perijinan, kemudahan dalam memperoleh perijinan dan berapa lama proses dilakukan, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 2.120 Lama Proses Perizinan di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Lama Jumlah Biaya resmi mengurus persyaratan (rata-rata maks (hari kerja) (dokumen) Rupiah) Uraian No. 2012 2013 2012 2013 7 4 9 2012 1. SIUP 14 2. SITU 14 3. TDP 14 14 4 11 Gratis Gratis 4. IUI 14 14 5 9 Gratis Gratis 5. TDI 14 14 4 8 Gratis Gratis 6. IMB RKPD Kabupaten Bandung 2015 4 14 II - 103 6 Gratis 2013 Gratis Gratis 2507500/m2 No. Lama mengurus (hari kerja) Uraian 2012 7. HO: Jumlah persyaratan (dokumen) 2013 14 2012 Biaya resmi (rata-rata maks Rupiah) 2013 2012 2013 150750/m2 6 Kawasan Peruntukan Industri, Jasa, dan Perdagangan 14 14 175/m2 Kawasan Wisata 14 14 350/m2 14 14 525/m2 14 14 700/m2 Kawasan Pertanian Kawasan Permukiman 8. IPT 14 3 Gratis 9. Reklame 14 2 Gratis 10. IPLC 14 3 Gratis 11. Jasa Konstruksi 14 4 Gratis Sumber : BPMP Kabupaten Bandung Tahun 2012 dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 3. Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi Daerah) Tabel 2.121 Jumlah Realisasi Serta Macam Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. 1. Uraian Jumlah Pajak Daerah Pajak Pajak Pajak Pajak Hotel Restoran Hiburan Reklame Pajak Jalan Penerangan Pajak Pengam-bilan dan Pengolahan Bahan Galian C Pajak Parkir 2. 2009 2010 2011 2012 137.799.240.880 186.141.858.448,00 2013 47.951.110.528,00 59.385.578.062,00 481.269.352,00 2.486.992.882,00 2.146.174.144,00 1.599.992.419,00 1.122.094.256,00 3.541.972.662,00 2.063.299.025,00 2.022.621.402,00 1.382.279.874 4.871.316.085 955.618.520 2.547.378.797 2.311.227.053,00 6.894.597.594,00 706.313.905,00 2.712,275.886,00 41.035.282.809,00 50.234.236.814,00 64.705.088.990 83.975.194.771,00 96,023,473,031.00 64.681.980,00 108.188.999,00 142.701.367 192.014.591,00 222,557,970.00 136.716.942,00 293.164.904,00 597.392.330 453.376.485,00 Retribusi 40.870.885.107,00 60.370.841.839,00 3.011.256.483 41.045.068.255,00 Jumlah Retribusi Jasa Umum 32.380.883.654,00 50.640.948.750,00 23.171.379.397 28.858.845.421,00 Jumlah Retribusi Jasa Usaha 1.840.236.134,00 2.451.180.000,00 1.866.534.430 2.813.859.600,00 Jumlah Retribusi Perizinan Tertentu 6.649.765.319,00 8.022.691.887,00 7.753.466.857 7,845,721,588,00 287,766,327,300.00 2,400,777,599.00 7,823,365,492.00 1,142,433,048.00 2,770,273,862.00 381,466,950.00 49,547,220,662.00 35,746,478,813.00 4,077,403,500.00 9,723,338,349.00 Sumber: DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2008-2012 dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 104 2.1.4.4. ï‚· Status Desa (Persentase Desa Swasembada Terhadap Total Desa) Berstatus Status Desa (Persentase Desa Berstatus Swasembada Terhadap Total Desa) Pembangunan desa dalam jangka panjang ditujukan untuk memperkuat dasar-dasar sosial ekonomi perdesaan yang memiliki hubungan fungsional yang kuat dan mendasar dengan kota-kota dan wilayah di sekitarnya. Pembangunan desa dan pembangunan sektor yang lain di setiap pedesaan akan mempercepat pertumbuhan desa menjadi desa swasembada yang memiliki ketahanan di segala bidang dan dengan demikian dapat mendukung pemantapan ketahanan nasional. Berdasarkan statusnya, desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yakni desa swadaya (tradisional); desa swakarya (transisional); dan desa swasembada (berkembang). Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai jumlah desa/kelurahan swadaya, swakarya, dan swasembada di Kabupaten Bandung tahun 2009-2013. Tabel 2.122 Persentase Desa Berstatus Swasembada Terhadap Total Desa di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 No. Uraian 2009 2010 Jumlah Desa/Kelurahan 97 Swadaya Jumlah 2. Desa/Kelurahan 104 Swakarya Jumlah 3. Desa/Kelurahan 0 Swasembada Jumlah 4. Desa/Kelurahan (1) + 201 (2) + (3) Persentase Desa berstatus swasembada dibagi 5. 0% jumlah desa/kelurahan (3)/(4) Sumber: BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 1. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 105 2011 2012 2013 97 176 176 186 104 6 6 4 0 0 0 0 201 182 182 182 0% 0% 0% 0% 2013 2.1.4.5. Fokus Sumber Daya Manusia Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional dan daerah. Hal ini dapat disadari oleh karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional. Kualitas sumber daya manusia juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan daya saing daerah dan perkembangan investasi di daerah. Indikator kualitas sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk untuk melihat sejauhmana beban ketergantungan penduduk. 1. Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3) Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaiakan S1, S2 dan S3. No Tabel 2.123 Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013 Uraian 2012 2013 1 Jumlah lulusan S1 n/a n/a 2 Jumlah lulusan S2 n/a n/a 3 Jumlah lulusan S3 n/a n/a 4 Jumlah lulusan S1/S2/S3 72.899 n/a 5 Jumlah penduduk 3.351.048 n/a 6 Rasio lulusan S1/S2/S3 (4/5) 217,54 n/a Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 106 2.1.4.6. Tingkat Ketergantungan Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. ï‚· Tingkat Ketergantungan Penduduk Tingkat ketergantungan penduduk digunakan untuk melihat gambaran besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tinggi persentase dependency ratio maka semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013. No. Tabel 2.124 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Uraian 2009 2010 2011 2012 Rasio 48,95 54.10 ketergantungan Sumber: BPS Kabupaten Bandung 2009-2013 1. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 107 53,17 52,13 2013 51,47 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD RKPD Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 merupakan pelaksanaan pembangunan tahun ke-3 Implementasi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Fokus pelaksanaannya adalah mengejar visi Kabupaten Bandung “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”, diterjemahkan kedalam 7 Misi Kabupaten Bandung dengan 7 tujuan pembangunan, kemudian diimplementasikan kedalam 37 sasaran Kabupaten Bandung yang memiliki 127 target capaian, dikategorikan dalam pencapaian 11 prioritas pembangunan daerah, 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. Sesuai dengan Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung, terdapat 127 indikator kinerja sasaran yang menjadi patokan Keberhasilan Pembangunan 5 tahun Kabupaten Bandung. Untuk tahun 2013 terdapat 163 program yang terdapat dalam RKPD tahun 2013 dengan penentu keberhasilan/indikator kinerja program (Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015). Dari 163 Progam Pembangunan RKPD berkembang menjadi 165 program di penjabaran APBD Kabupaten Bandung untuk program kegiatan Belanja Langsung SKPD yang diperuntukkan untuk program kegiatan prioritas sebesar Rp.1.236.335.439.336, terdiri dari 165 program yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembangunan Kabupaten Bandung. Berikut pencapaian kinerja dan realisasi anggaran pembangunan tahun 2013 yang dikategorikan dalam 11 prioritas pembangunan Kabupaten Bandung: 2.2.1. Reformasi Birokrasi Prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi tahun 2013, terdiri dari 9 (sembilan) urusan dan dilaksanakan oleh 51 SKPD, dengan rincian program yaitu: Perencanaan Pembangunan (8 program); Pertanahan (1 program); Kependudukan dan Catatan Sipil (1 program); Penanaman Modal (2 program); Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian (8 program); Kearsipan (3 program); serta Komunikasi dan Informasi (2 program), Statistik (1 program). Capaian persentase rata-rata kinerja keluaran/output prioritas pembangunan reformasi birokrasi mencapai 95,03% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 14 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 8 indikator program yang melebihi target/rencana, 4 indikator program terealisasi di bawah rencana. Capaian keuangan prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi sebesar Rp.92.041.278.928,59 dari anggaran sebesar Rp.102.384.180.896,00 atau 89,90%. Sesuai dengan RPJMD Perubahan tahun 2010-2015, pelaksananan program/kegiatan pada tahun 2013 dilaksanakan untuk memenuhi sasaran Kabupaten Bandung yaitu meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah, meningkatnya ketersediaan data dan informasi, meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan, meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar, terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah, meningkatnya akuntabilitas RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 108 pengelolaan keuangan daerah, meningkatnya kegiatan keagamaan, dan meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pencapaian sasaran pembangunan daerah “meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan” pada tahun 2013 ditandai dengan diterbitkannya peraturan-peraturan daerah tentang perencanaan dalam menunjang pembangunan daerah, seperti perubahan Perda No. 5 tahun 2005, Perubahan Perda RPJMD tahun 2010-2015, Dokumen Perbup RKPD tahun 2014, dan Renja-Renja SKPD tahun 2014, serta penyedian laporan akhir seperti LKPJ, LPPD, ILPPD, LAKIP, LPP-APBD. Untuk sasaran pembangunan penentuan “meningkatkan ketersediaan data dan informasi” ditandai dengan tersedianya buku-buku atau dokumen penunjang pembangunan seperti IPM, PDRB, IKM, Data Pokok Perencanaan Pembangunan, dokumen pedoman standardisasi bentuk bangunan gedung pemerintah dan bangunan komersial, Dokumen Analisis Harga Satuan Bangunan, dan lain-lain. Dalam pencapaian sasaran “meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan”, ditandai dengan Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung pada tahun 2013 mencapai 74,06. Dalam hal cakupan penertiban KK di Kabupaten Bandung sudah memenuhi keseluruhan masyarakat (wajib KK) di Kabupaten Bandung, sedangkan cakupan penertiban KTP dengan adanya e-KTP sudah bisa memenuhi 98% masyarakat (wajib KTP) di Kabupaten Bandung, selain itu pelayanan terhadap masyarakat di kecamatan diharapkan bisa ditingkatkan kualitasnya dengan cakupan PATEN (Pelayanan Adminstrasi Terpadu) kecamatan sudah tersedia di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung (100%). Disisi lain terdapat pula beberapa hal yang belum sesuai dengan rencana. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah: 1. Rendahnya hasil penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (LAKIP) Kabupaten Bandung tahun Anggaran 2012 yaitu nilai CC. 2. Rendahnya hasil penilaian LPPD Kabupaten Bandung pada tahun 2013 dalam penilaian tahun Anggaran 2012. 3. Penilaian WDP (Wajar Dengan Pengecualian) pada penilaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung tahun Anggaran 2012. 4. Keterlambatan pengesahan beberapa Raperda yaitu: Raperda Perubahan RPJMD tahun 2010-2015, Raperda APBD Kabupaten Bandung tahun 2013, Raperda Review RTRW tahun 2005-2020 Kabupaten Bandung. 5. Hasil laporan penyerapan/prognosis keuangan daerah pada triwulan II/semester I tahun 2013 hanya sebesar 23,21% untuk program prioritas kegiatan. 6. Kurangnya jumlah ketersediaan dokumen-dokumen/data pendukung untuk pembangunan. 7. Penerapan SPM di Kabupaten Bandung yang baru mulai mempersiapkan 13 SPM dari 15 SPM yang harus di laksanakan. Yang sudah sesuai dengan SPM hanya 1 SPM. 8. Jumlah aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD masih dibawah rencana yaitu 2 aplikasi dari rencana 5 aplikasi, kemudian jumlah SKPD yang terhubung dengan jaringan komunikasi data pemerintah Kabupaten Bandung baru sebesar 23 unit kerja dari target sebanyak 51 unit kerja. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 109 9. Jumlah berita daerah yang diterbitkan belum mencapai target sebanyak 230 release. 10. Jumlah perda yang ditetapkan dari belum mencapai target 11 perda pada tahun 2013. 11. Persentase penetapan anggaran tepat waktu belum sesuai target. 12. Jumlah ijin yang diterbitkan (20 kewenangan) hanya mencapai 6.925 dari 8.200 target pada tahun 2013. Berikut hasil rekapitulasi capaian kinerja dan keuangan untuk prioritas Reformasi Birokrasi dari hasil catatan-catatan diatas, berikut usulan/rekomendasi selanjutnya untuk Reformasi Birokrasi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Cakupan PATEN untuk kecamatan yang telah mencapai 100%, dibutuhkan sistem pelayanan tambahan yang terkoordinasi, seperti ISO 9001 tentang pelayanan, sistem integritas pelayanan dan pemenuhan petugas-petugas pelayanan yang profesional. Optimalisasi raperda-raperda yang telah disahkan dalam pelaksanaannya (RPJMD Perubahan, RKPD tahun 2014, Review RTRW, dll), jika perlu adanya kegiatan pendukung dalam mempercepat tujuan penetapannya. Percepatan dalam pengaplikasian Standar Pelayanan Minimum di Kabupaten Bandung. Perbaikan kinerja pemerintah (dalam hal pertanggungjawaban keuangan, fokus kegiatan yang menghasilkan output, kepatuhan pada undang-undang yang berlaku) dalam meningkatkan kualitas hasil pelaporan (LAKIP, LPPD, LKPD,LKPJ, dan lain-lain). Perbaikan kinerja DPRD terutama dalam percepatan penetapan raperda dan lain-lain. Perbaikan koordinasi pelayanan secara online (terutama lingkup aparatur Kabupaten Bandung) seperti Penyempurnaan Sistem Keuangan daerah (SIMDA), Sistem Pelaporan yang Koordinatif, Sistem Perencanaan Terpadu, Sistem Pengadaan Barang Jasa/LPPD, dan lain-lain. Penyediaan data-data pendukung ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Sosialisasi mengenai kearsipan terutama mengenai pentingnya ketersediaan sekuensial data tahun sebelumnya dan tata cara penyimpanan arsip yang dibenarkan. 2.2.2. Pengembangan Vokasional Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Prioritas pembangunan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional dilakukan melalui 4 (empat) urusan oleh 34 (tiga puluh empat) SKPD yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Bapapsi dan 31 Kecamatan. Sedang rincian programnya yaitu: Pendidikan (6 progam); Kebudayaan (3 program); Kepemudaan dan Olahraga (6 program) dan Perpustakaan (1 program). Capaian Persentase Rata-rata kinerja keluaran/output prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional mencapai 92,78% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 6 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 3 indikator program yang melebihi target/rencana, 5 indikator program terealisasi RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 110 dibawah rencana. Capaian keuangan Prioritas Pembangunan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional sebesar Rp.294.867.457.508,00 dari anggaran sebesar Rp.314.607.860.291,00 atau sebanyak 93,73%. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya penduduk bersekolah (terutama jenjang SD sederajat, SMP, sederajat dan SMA sederajat), meningkatnya penduduk melek huruf, meningkatnya kualitas tenaga pendidik, terwujudnya pelestarian budaya Sunda, meningkatknya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan, dan meningkatnya minat baca masyarakat. Untuk memenuhi pencapaian sasaran “meningkatkan penduduk bersekolah”, pada tahun anggaran 2013 dengan melaksanakan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah baik infrastruktur maupun perlengkapan sekolah termasuk penambahan sekolah baru, penyediaan SD/SMP terbuka dan sekolah satu atap, beasiswa bagi siswa kurang mampu dan berprestasi, dan peningkatan cakupan Biaya Operasional Sekolah (BOS). Capaian indikator sasarannya adalah pemenuhan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2013 sebesar 8,70 tahun pada tahun 2013, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SD sederajat mencapai 105,90, sedangkan APK tingkat SMP sederajat naik menjadi 85,64, dan APK SMA dan sederajat sebesar 49,73. Untuk pemenuhan sasaran “meningkatkan penduduk melek huruf” di Kabupaten Bandung, dilakukan kegiatan-kegiatan pembinaan dan bantuan terhadap kelembagaan dan kursus-kursus, penyelenggaraan kejar paket A dan kejar paket B melalui balai pendidikan/kursus yang telah ditunjuk, sosialisasi mengenai pendidikan kesetaraan dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya adalah Angka Melek Huruf Kabupaten Bandung sebesar 98,69 atau lebih tinggi 0,15 poin dari tahun 2012. Untuk pemenuhan sasaran “meningkatnya kualitas tenaga pendidik dilakukan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik, pengembangan manajemen guru dan kepala sekolah, pengawasan dan penilaian kinerja guru, dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya adalah persentase guru yang berkualifikasi minimal D4/S1, pada tahun 2013 mencapai 84,32, angka itu mengalami pengingkatan dari tahun 2012 sebesar 83,21. Untuk pemenuhan sasaran “terwujudnya pelestarian budaya Sunda” dilaksanakan kegiatan-kegiatan diantaranya pelestarian dan aktualisasi adat budaya Sunda, pembangunan gedung kesenian, pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno budaya Sunda, perekaman dan digitalisasi bahan pustaka dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya adalah Jumlah Nilai-nilai Budaya yang Dilestarikan dan Jumlah Benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan, yang pada tahun 2013 fokus pemeliharaan dan pelestarian pada 20 situs budaya. Untuk pemenuhan sasaran “meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan” dilaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan organisasi kepemudaan, pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Capaian indikator sasarannya adalah jumlah pemuda pelopor pembangunan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 111 Selain dengan ketercapaian yang ada pada Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional, terdapat pula beberapa hal yang belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah: 1. Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bandung tahun 2013 sebesar 8,70 tahun, artinya Kabupaten Bandung belum bisa mencapai WAJAR diknas 9 tahun pada tahun 2013, dibutuhkan usaha/kinerja lebih besar untuk bisa mencapai atau mendekati Wajib Belajar Pendidikan Nasional 12 tahun. 2. Kegiatan dalam penunjang pengembangan wajib belajar 12 tahun untuk tahun 2011-2013 masih sangat minim. 3. Seperti halnya wajib belajar 12 tahun, untuk pemenuhan prioritas pendidikan vokasional/pendidikan kejuruan masih belum optimal, terlihat dari jumlah warga belajar SMK tahun 2013 sebesar 37.614 siswa sedangkan untuk keseluruhan tingkat SMA sederajat sebesar 88.828 siswa. 4. Angka APM (Angka Partisipasi Murni) untuk semua tingkatan mengalami perlambatan sehingga terealiasi dibawah rencana, tingkatan dengan nilai APM paling lambat bahkan menurun adalah APM tingkat SMP dan sederajat tahun 2013 sebesar 67,87 atau terealiasi di bawah rencana (81,6). 5. Pertumbuhan jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk dari tahun 2010-2013 relatif sama/stagnan. 6. Kurangnya updating data terutama mengenai kepemudaan dan olahraga sebagai dasar dalam penyusunan rencana kedepan. 7. Jumlah altet berprestasi tingkat provinsi dan nasional dari Kabupaten Bandung tidak mengalami peningkatan yang berarti. 8. Tidak adanya pemetaan mengenai sistem keolahragaan terutama olahraga berprestasi yang menjadi andalan Kabupaten Bandung pada tahun-tahun kedepan. 9. Terbatasnya lingkup pelestarian budaya Sunda terutama dalam pengembangan budaya Sunda hanya pada 20 situs budaya sedangkan jumlah situs di Kabupaten Bandung berjumlah 183 situs. 10. Belum meratanya keberadaan perpustakaan yang ada di tiap kecamatan di Kabupaten Bandung sehingga berdampak pada kurangnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan minat baca masyarakat di Kabupaten Bandung, terlihat dari jumlah pempustaka (pengunjung penguna anggota non anggota) yang terlayani oleh jenis perpustakaan di Kabupaten Bandung untuk tahun 2013 sebesar 104.683 orang. Dari hasil catatan-catatan diatas, berikut usulan/rekomendasi selanjutnya untuk prioritas ini: 1. Percepatan dalam pencapaian tujuan utama prioritas pengembangan wajib belajar 12 tahun dan peningkatan pendidikan vokasional/kejuruan. 2. Perubahan arah pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga dari yang sebelumnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana olahraga menjadi pendorong dalam peningkatan kuantitas/jumlah sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Bandung. 3. Melaksanakan kegiatan updating data mengenai kepemudaan dan olahraga. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 112 4. 5. Melaksanakan dorongan peningkatan pemuda dalam pembangunan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan budaya baca (terutama dalam mendatangi perpustakaan) di Kabupaten Bandung. 2.2.3. Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan tahun 2013 dilakukan melalui 3 (tiga) urusan oleh 36 SKPD (Dinas Kesehatan, RSUD Majalaya, RSUD Soreang, RSUD Cicalengka dan Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan) dan 31 kecamatan sedang rincian programnya yaitu: Urusan Kesehatan (13 progam); Urusan Keluarga Berencana (6 program); Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (3 program). Capaian Persentase Rata-rata kinerja keluaran/output prioritas peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan sementara mencapai 96,44% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 13 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 9 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 10 indikator program terealisasi dibawah rencana. Capaian keuangan prioritas peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan sebesar Rp.166.641.245.277,50 dari anggaran sebesar Rp.172.784.405.964,50 atau 96,44 %. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan, dan terkendalinya pertumbuhan penduduk. Untuk memenuhi target sasaran “meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat”, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu dan lain-lain, penyediaan kebutuhan kesehatan dan perbekalan seperi obat dan alat-alat kesehatan, pengawasan terhadap makanan dan minuman yang beredar di masyarakat, pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit-penyakit endemik/epidemik, dan menular yang ada di masyarakat termasuk penanganan terhadap gizi buruk dan penyusunan dokumen standar kesehatan. Capaian indikator untuk sasaran ini adalah Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2013 sebesar 33,7 atau turun dari tahun 2012 dari 34,05, Indeks Kesehatan/Indeks AHH sebesar 75,65 tahun 2013, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sudah mencapai 100%, proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (perkotaan dan pedesaan) mencapai 48,7 % pada tahun 2013, persentase Puskesmas, Puskesmas pembantu dan jaringannya yang dibangun sesuai standar pada tahun 2013 baru mencapai 61 % dimana untuk puskesmas sudah mencapai 100%, cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) mencapai 86 % dan persentase tempat-tempat umum sehat mencapai 78%. Untuk memenuhi target sasaran “meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan”, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya sosialisasi programprogram kesehatan seperti pencegahan penyakit-penyakit berbahaya, perilaku hidup sehat, dan tersajinya data kesehatan lingkungan, tersedianya sarana sanitasi serta terlaksananya kegiatan sanitasi di RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 113 lingkungan. Capaian indikator sasarannya adalah cakupan pelayanan kesehatan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarkes (RS) di kabupaten/kota. Persentase persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten skala kabupaten sudah mencapai 88,1% pada tahun 2013. Untuk memenuhi target sasaran “pengendalian jumlah penduduk”, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya melakukan pelayanan KIE melalui, KIE Massa, siaran radio, penyusunan materi KIE, mengikuti pameran pembangunan, pelaksanaan hari keluarga nasional, pembinaan pramuka, program pemasangan KB gratis, sosialiasi mengenai penyakitpenyakit kelamin berbahaya seperti HIV, bimbingan sosial bagi Posyanduposyandu, dan penyusunan verifikasi pendataan keluarga miskin. Capaian indikator sasarannya adalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) tahun 2013 sebesar 1,93, persentase capaian peningkatan peran serta masyarakat dalam program KB disetiap desa ditargetkan pada tahun 2013 sebesar 87%, cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif ditargetkan pada tahun 2013 sebesar 67%. Selain dengan ketercapaian yang ada pada prioritas peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan, terdapat pula beberapa hal yang belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah: 1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pada tahun 2013 sebesar 1,93% sedangkan LPP tahun 2012 sebesar 1,55% atau ada kenaikan LPP sebesar 0,38%. 2. Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapita sebesar Rp.5.000,00 per kapita penduduk menurut Standar Pelayanan Minimum Kesehatan hanya bisa dilaksanakan pada tahun 2013 sebesar Rp.3.140,00 per kapita penduduk. 3. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (perkotaan dan pedesaan) hanya mencapai 48,7% dari target 77% pada tahun 2013, dan menurun dari realisasi tahun 2012. 4. Masih ada Puskesmas di Kabupaten Bandung yang belum memiliki tenaga medis dokter. 5. Tidak tercapainya target jumlah Puskesmas Santun Lansia sebesar 11 Puskesmas pada tahun 2013 dan hanya terealisasi sebanyak 8 Puskesmas. 6. Rendahnya jumlah kunjungan pasien rumah sakit hasil rujukan dari puskesmas atau rumah sakit kelas lebih rendah, dibandingkan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit tanpa rujukan pada tahun 2013 memiliki perbandingan 2:3 atau dari 5 kunjungan pasien 3 diantaranya tanpa ada rujukan dari puskesmas. Dari hasil catatan-catatan diatas, berikut usulan/rekomendasi selanjutnya untuk prioritas ini: 1. Dibutuhkan variasi/terobosan program kegiatan tambahan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga setidaknya LPP Kabupaten Bandung bisa menurun atau setidaknya sama pada tahuntahun mendatang atau pada tahun 2015 LPP Kabupaten Bandung sebesar 1,5%, contohnya bagaimana menekan angka pernikahan dimana pasangannya masih berusia di bawah 20 tahun; 2. Peningkatan kualitas ketersediaan obat-obatan di Puskesmas, Pustu dan Puskesmas Keliling atau setidaknya pada tahun 2015 SPM rata-rata rata-rata belanja obat yang bermutu perkapita sebesar Rp.6.000,00. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 114 3. 4. 5. Penguatan fundamental data target penerima bantuan Jamkesmas dan Gakinda serta updating data untuk kegiatan pemberian bantuan bagi warga tidak mampu sehingga tidak terlalu membengkak dari tahun ke tahun dan tepat sasaran. Penempatan tenaga medis khususnya dokter secara merata di seluruh Puskesmas di Kabupaten Bandung, target 2014 seluruh Puskesmas di Kabupaten Bandung memiliki tenaga dokter. Peningkatan kualitas Puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung dari mulai kualitas obat, kualitas dari paramedis, kualitas sarana dan prasarana di lingkungan puskesmas. Peningkatan kualitas rumah sakit diharapkan dapat menurunkan klaim dari rumah sakit bagi penerima bantuan bagi warga kurang mampu. 2.2.4. Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Salah satu isu strategis yang hampir sama di setiap wilayah (kabupaten/kota, provinsi maupun pusat) adalah persoalan kemiskinan sehingga hampir semua wilayah menetapkan bahwa kemiskinan dijadikan salah satu prioritas pembangunan. Prioritas pembangunan pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial, secara khusus diintervensi oleh 9 urusan dan 38 SKPD yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dispertasih, Dinas Tenaga Kerja, Bappeda, Dinas SDAPE, dan 31 Kecamatan. Pelaksanaan urusan, program dan kegiatan untuk urusan ini meliputi; Urusan Pendidikan (2 Program), Urusan Kesehatan (2 program), Perumahan (2 program), Perencanaan Pembangunan (1 program), Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (1 program), serta Sosial (7 program). Capaian persentase rata-rata kinerja keluaran/output prioritas pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial kegiatan mencapai 97,63% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 14 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 1 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 5 indikator program terealisasi dibawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.121.115.990.015,00,00 dari anggaran sebesar Rp.131.341.610.133,38,00 atau 92,21%. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatkan penduduk bersekolah dengan fokus penduduk miskin, meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat dengan fokus penduduk miskin, terkendalinya pertumbuhan penduduk, meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS, meningkatnya kualitas tenaga kerja dan meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah. Dalam mencapai sasaran “meningkatkan penduduk bersekolah lingkup penduduk miskin” dilaksanakan dengan kegiatan kerjasama dengan penyelenggaran pendidikan non formal dalam menyelenggarakan program paket A, B dan C. Kemudian beasiswa bagi siswa miskin (BSM) tahun 2013 untuk siswa setingkat SMA dan uji coba pelaksanaan SD dan SMP satu atap. Indikator keberhasilannya adalah kenaikan Angka Melek Huruf dan penurunan Angka Putus Sekolah untuk semua tingkatan pendidikan. Dalam mencapai sasaran “meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat” dilaksanakan kegiatan pembayaran klaim bagi masyarakat RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 115 miskin (program Jamkesmas dan Gakinda) dimana pada tahun 2013 terdapat klaim rumah sakit bagi masyarakat miskin sebanyak 18.922 klaim, pemberian pelayanan khusus bagi penderita penyakit kronis, dan resiko tinggi untuk masyarakat miskin pada tahun 2013 sebanyak 3.500 KK dan pelayanan kesehatan ibu hamil mulai dari pemeriksaan kehamilan sampai pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. indikator keberhasilannnya adalah cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin telah terealisasi seluruhnya (100%) pada tahun 2013, cakupan pelayanan kesehatan dasar rujukan pasien masyarakat miskin telah terlayani seluruhnya, dan persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten skala Kabupaten Bandung, pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 88,1% atau naik 1,4% dari tahun 2012. Untuk mencapai sasaran “terkendalinya pertumbuhan penduduk” kegiatan yang dilaksanakan adalah tercapainya pelayanan Keluarga Berencana melalui, pelayanan KB MOP dan MOW, kesepakatan pelayanan dengan medis, pelayanan KB pasca pelayanan, pelayanan terpusat akseptor MO, pertemuan medis teknis, pelayanan pasca persalinan. Dengan indikator keberhasilan adalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 2,36 tahun 2013. Untuk mencapai sasaran “meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS”, hal-hal yang dilaksanakan adalah pelatihan keterampilan bagi PMKS, pendampingan PMKS yang bermasalah secara hukum, penyusunan dokumen terkait, dan lain-lain. Indikator keberhasilannya adalah rata-rata keluarga fakir miskin (PMKS) yang ditangani mampu memiliki kemandirian (ekonomi), rata-rata PMKS mampu mengurus diri sendiri dan menghadapi situasi kritis, rata-rata penyandang cacat yang ditangani berfungsi secara fisik dan rata-rata PMKS yang ditangani mampu berintegrasi sosial. Untuk mencapai sasaran “meningkatnya kualitas tenaga kerja”, halhal yang dilakukan adalah pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, kerjasama dengan instansi pendidikan dalam pelatihan khusus tenaga kerja dan akan langsung penempatan, pelaksanaan bursa kerja/job fair, dan kerjasama dengan Kementrans dan pemda kabupaten/kota lain dalam pembinaan/pelatihan/pemberangkatan bagi para transmigran keluar pulau jawa. Untuk mencapai sasaran “meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah”, Pemerintah Kabupaten Bandung sejak tahun 2012 meluncurkan Program Raksa Desa (Rumah Layak Huni), Air (Minum dan Air Bersih), Kakus (Sanitasi), Sampah dan Alam, dengan target utama wilayah (desa) dan masyarakat tidak mampu. Indikator keberhasilannya adakah cakupan ketersediaan rumah layak huni yang pada tahun 2013 ditargetkan mencapai 85,65% atau penyelesaian terhadap 712.626 unit rumah di Kabupaten Bandung, Akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan sebesar 14%, Akses aman terhadap sanitasi sebesar 56%, dan persentase layanan air bersih di pedesaan sudah mencapai 14%. Selain dengan ketercapaian yang ada pada prioritas pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial, terdapat pula beberapa hal yang belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah : RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 116 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Data penduduk miskin pada tahun 2013 berubah dari satuan penduduk ke satuan Kepala Keluarga, untuk kebutuhan evaluasi hal ini cukup mengganggu karena sulit untuk melihat keberhasilan prioritas ini dan pencapaian kebutuhan akan penurunan angka kemiskinan. Sebaran penduduk miskin di Kabupaten Bandung berdasarkan capaian daya beli masyarakat Kabupaten Bandung (pengertian BPS Garis Kemiskinan: batas dimana penduduk dengan pengeluaran kurang dari batas tersebut dikategorikan sebagai miskin = penduduk dengan capaian daya beli rendah) dari tahun 2007- 2013, kecamatan dengan ranking daya beli paling rendah di Kabupaten Bandung adalah Kertasari, Pacet, Cikancung, dan Cicalengka tidak pernah berubah. Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015, urusan utama pendukung percepatan penurunan penduduk miskin adalah Urusan Ketenagakerjaan, Sosial, Pendidikan, Perumahan dan Transmigrasi, namun hanya Pendidikan dan Perumahan yang menjadi prioritas. Updating data kemiskinan yang dianggap kurang. Dalam usaha peningkatan penduduk bersekolah di Kabupaten Bandung, untuk tingkatan SD atau sederajat dan SMP atau sederajat berdasarkan APK dan APM mengalami perlambatan. Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Bandung juga tidak tercapai dari target meskipun hanya 0,05 poin. Penentuan target dalam pelatihan pemberian bantuan dan penempatan tenaga kerja tidak berdasarkan data keluarga/penduduk miskin (data RLS atau lain-lain) yang resmi. Tidak terealisasinya penempatan calon-calon transmigran ke luar pulau jawa. Rekomendasi untuk prioritas pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial adalah sebagai berikut: 1. Dibutuhkan variasi/terobosan program kegiatan tambahan untuk menekan Laju Pertumbuhan Penduduk sehingga setidaknya LPP Kabupaten Bandung bisa menurun atau setidaknya sama pada tahuntahun mendatang atau pada tahun 2015 LPP Kabupaten Bandung sebesar 1,5%, contohnya bagaimana menekan angka pernikahan dimana pasangannya masih berusia di bawah 20 tahun; 2. Urusan Pendidikan, dibutuhkan peningkatan cakupan Progam Kejar Paket A, Paket B dan Paket C baik peningkatan jumlah maupun kualitas sehingga Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Bandung bisa tercapai. 3. Saatnya Kabupaten Bandung berperan dalam updating data kemiskinan baik secara parsial maupun menyeluruh. 4. Dibutuhkan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota yang lain, agar penempatan calon-calon transmigran ke luar Pulau Jawa dapat terealisasi. 5. Peningkatan penyelenggaraan program pelatihan dan penempatan tenaga kerja secara terpadu, disamping pendampingan bagi para wiraswasta baru. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 117 2.2.5. Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Ketersediaan sarana prasarana dasar wilayah merupakan salah satu faktor pendukung utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Sarana prasarana tersebut menjadi alat untuk menggerakan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Semakin lengkap sarana prasarana yang tersedia, maka semakin cepat pula perkembangan pembangunan yang akan terjadi. Prioritas pembangunan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah tahun 2013 diintervensi oleh 35 (empat) SKPD yaitu Dinas Bina Marga, Dinas SDAPE, Dinas Perhubungan dan Dispertasih, dan 31 kecamatan. Sedangkan pelaksanaannya melalui beberapa urusan dan program diantaranya: Urusan Pekerjaan Umum (12 program), Perencanaan Pembangunan (1 program), Perhubungan (5 program), Perumahan Rakyat (4 program) serta urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (1 program). Rata-rata kinerja keluaran/output prioritas Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah kegiatan mencapai 95,99% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 6 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 19 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 3 indikator program terealisasi di bawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.359.353.082.506,00 dari anggaran sebesar Rp.381.386.130.590,00 atau 94,22 %. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah, melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air, meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar, dan meningkatnya infrastruktur desa. Untuk mencapai sasaran “meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah”, Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan perhatian khusus pada Pemenuhan Jalan Mantap (perbaikan jalan menjadi kondisi baik dan sedang) Kabupaten, Pemenuhan Jembatan Kondisi Baik (perbaikan jembatan), pembangunan/perbaikan saluran drainase baik, perbaikan/pembangunan TPT/Talud/brojong dan sejenisnya, perbaikan kawasan pemukiman, penyediaan saluran air besih, penyediaan sarana sanitasi, perbaikan rumah tidak layak huni beserta kawasannya, perbaikan kawasan pemakaman, penyediaan kawasan/tempat khusus, pembangunan rumah susun dan perawatannya, pembangunan PJU, pembangunan dan perbaikan fasilitas perhubungan, dan lain-lain. Untuk tahun 2013, ketercapaian untuk prioritas ini sudah cukup menggembirakan karena sebagian besar indikator kinerja sudah sesuai dengan rencana bahkan ada yang melebihi target, beberapa indikator kinerja pada sasaran ini yang sudah sesuai dengan rencana dan melebihi target adalah: 1. Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman dari banjir mencapai 73,49% dari target 55%; 2. Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman dari longsor mencapai 47,95% dari target 39%; RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 118 3. Persentase kondisi jalan kabupaten kondisi baik mencapai 50,84% dari target 48,78% dan kondisi rusak sedang mencapai 20,58% dari target 15,80%; 4. Persentase kondisi jembatan baik mencapai 82,46% dari target 56,22%; 5. Persentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota mencapai 2,33% dari target 1,43%; 6. Persentase penataan pedestrian kawasan strategis dan cepat tumbuh di 7 wilayah pada tahun 2013 mencapai 46,05% dari target 44,21%; 7. Persentase Rumah Layak Huni mencapai 85,88% dari target 85,66%; 8. Rasio daya tampung tempat pemakaman per satuan jumlah penduduk mencapai 1:25 dari target 1:25; 9. Persentase PJU terpelihara dan terbangun mencapai 23,67% dari target 22,09%; 10. Rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang mencapai 1:15 dari target 1:15; 11. Rasio elektrifikasi Rumah Tangga Miskin mencapai 20,2 dari target 20,34; dan lain-lain. Sedangkan beberapa hal yang menjadi perhatian/indikator kinerja tidak tercapai diantaranya: 1. Sejak tahun 2011 sampai dengan 2013, belum ada penambahan panjang jalan “kabupaten”; 2. Persentase layanan air bersih di pedesaan sebesar 11,84% dari target sebesar 14%; 3. Tidak adanya data yang bersumber dari desa seperti persentase rumah tangga yang mengakses MCK umum, persentase desa yang mengangkut sampah dari sumber ke TPS, persentase jalan desa kondisi baik, dan lain-lain; 4. Rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang (rasio) hanya terealisasi 1:53 dari target 1:15; 5. Pendampingan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PNPM, P4, ADPB dan PPIP belum terlihat hasilnya. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, usulan/rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: 1. Pemenuhan target pembangunan jalan baru “kabupaten” pada tahun 2015 sebesar 2 km; 2. Fokus pada pembangunan sarana prasarana air bersih terutama di kawasan perdesaan (sesuai pemenuhan persentase layanan air bersih mencapai 14%); 3. Perencanaan penyusunan target rumah layak huni dan perbaikan rumah tidak layak huni dan evaluasi pelaksanaan harus ditingkatkan sehingga tujuan yang diutamakan bagi keluarga miskin dan berada di wilayah padat penduduk dapat tepat sasaran; 4. Peningkatan pengendalian terhadap permukiman teroganisir dan tidak terorganisir agar berpedoman pada rencana pemanfaatan ruang sesuai RTRW, serta melibatkan instansi terkait di berbagai tingkatan; 5. Perencanaan pembangunan rumah susun dan pembanguan rumah susun di Kabupaten Bandung harus sesuai dengan RTRW. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 119 2.2.6. Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Pembangunan ekonomi Kabupaten Bandung salah satunya meliputi penguatan kemampuan bagi para pelaku koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah. Prioritas pembangunannya diarahkan pada peningkatan kemudahan bagi pelaku KUMKM, terutama pada berbagai sumber daya (modal, pasar, manajerial, pasar, maupun produk). Program kegiatan langsung ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan KUKM, Perdagangan dan Perindustrian, dan Kecamatan Katapang. Prioritas ini dilaksanakan melalui: urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (5 program) serta urusan pilihan Perdagangan (3 program) dan Perindustrian (4 program). Rata-rata kinerja keluaran/output prioritas peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah kegiatan mencapai 95,99% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 2 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 5 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 3 indikator program terealisasi di bawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.4.887.499.220,00 dari anggaran sebesar Rp.5.135.490.250,00 atau 95,17%. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar. Untuk mencapai sasaran “meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar”, hal-hal yang dilaksanakan secara garis besar adalah fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah, stimulus bagi pelaku KUMKM seperti pemberian penghargaan bagi KUMKM unggulan, bantuan hibah, pelatihan, pembinaan dan pengembangan mutu produk unggulan dan potensi unggulan di Kabupaten Bandung, pengawasan/pemantauan produk dan pelaku di pasaran, memberikan fasilitasi dalam pembentukan kelompok, perhimpunan juga fasilitasi mempertemukan koperasi dan pelaku UMKM terhadap perusahaan-perusahaan besar skala nasional maupun internasional yang ada di Kabupaten Bandung juga diluar Kabupaten Bandung. Hal yang diraih dalam program kegiatan pada sasaran ini adalah pencapaian dalam kuantitas (penambahan jumlah koperasi dan UMKM) dan kualitasnya, juga penghasilan yang didapat sehingga meningkatkan omzet dan pendapatan warga Kabupaten Bandung. Beberapa indikator kinerja pada sasaran ini yang sudah sesuai dengan rencana dan melebihi target adalah: 1. Jumlah pelaku UMKM sebesar 8.432 orang dari target 8.109 orang tahun 2013; 2. Jumlah tenaga KUMKM pada tahun 2013 mencapai 62.932 orang dari target 2013 sebesar 34.043 orang; 3. Jumlah koperasi aktif pada tahun 2013 mencapai 888 koperasi dari target 763 koperasi; 4. Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah sebesar 4450 pada tahun 2013 dari target 4450 unit; 5. Jumlah pasar yang sudah ditata sebesar 2 pasar. Sedangkan beberapa hal yang menjadi perhatian/indikator kinerja tidak tercapai diantaranya: 1. Jumlah omzet UMKM pada tahun 2013 mencapai 3,01 triliun dari target pada tahun 2013 mencapai 3,15 triliun; RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 120 2. 3. Persentase koperasi yang menjadi prioritas dalam dalam pemberian bantuan dan pelatihan hanya mencapai 55%; Pelaksanaan pembinaan kepada pedagang asongan hanya pada 155 orang pelatihan di 2 pasar dan pemberian bantuan pada 12 orang berupa gerobak. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: 1. Rehabilitasi wilayah pasar dan sekitarnya baik secara besar menengah maupun sederhana; 2. Penyembangan teknologi tepat guna dalam menyusun perindustrian yang berkembang di kabupaten bandung; 3. Peningkatan fasiltasi permodalan dan pembinaan teknis bagi pelaku UMKM berdasarkan jenis usaha serta perkembangannya; 4. Revitalisasi kelembagaan koperasi dan fasilitasi pengelolaan koperasi agar mendapatkan porsi yang memadai sehingga dapat aktif kembali. 2.2.7. Pengembangan Produk Unggulan Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bandung pengembangan produk unggulan adalah penjabaran visi Kabupaten Bandung yang berdaya saing sesuai dengan potensi sumber daya alam dan kekayaan yang dimiliki wilayah Kabupaten Bandung yang cukup beragam dan cukup besar, perlu terus ditingkatkan pemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat. Potensi yang dimiliki memiliki berbagai macam keunggulan, baik komparatif maupun kompetitif. Prioritas ini di laksanakan oleh 5 (lima) SKPD yaitu: BPMP, BKP3, Distanbunhut, Disnakan, Dispopar, dan Diskoperindag. Beberapa urusan dan program yang mengintervensi prioritas ini, meliputi: Penanaman Modal Daerah (1 program), Perdagangan (2 program), Industri (5 program), Kepariwisataan (3 program), Kehutanan (2 program), Kelautan dan Perikanan (4 program), Pertanian (7 program), dan Ketahanan Pangan (1 program). Capaian rata-rata kinerja urusan dan program menurut hasil keluaran/output kegiatan mencapai 99,43%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 25 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 4 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 6 iIndikator program terealisasi di bawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.53.195.871.183,00 dari anggaran sebesar Rp.56.058.553.443,00 atau 94,89%. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar, berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing, meningkatnya kemandirian pangan, berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing, dan mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal. Untuk mencapai sasaran “pengembangan produk unggulan”, halhal yang dilaksanakan secara garis besar adalah peningkatan koordinasi dan kerjasama penanaman modal dari luar Kabupaten Bandung (terutama bagi para investor besar); penyelenggaraan pameran investasi, pameran budaya RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 121 dan pariwisata, pameran hasil pangan dan pertanian, pameran produk perdagangan dan industri, dan pameran-pameran jenis lainnya, sosialisasi, penyuluhan dan fasilitasi serta bantuan bibit bagi para petani dan nelayan, pengembangan pertanian dan perkebunan berbasis teknologi terbaru, sosialisasi pemberdayaan hasil hutan tanpa merusak hutan; pengembangan kawasan non produktif seperti kawasan kritis/lahan kering, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, pengembangan intensifikasi dan diversifikasi pertanian, pengembangan desa wisata, bantuan infrastuktur bagi para pelaku wisata, program promosi pariwisata melalui iklan, poster, baliho dan sebagainya. Sasaran prioritas pembangan ini andalan adalah terwujudnya berbagai jenis produk unggulan yang menjadi ciri khas daerah terutama sektor-sektor usaha yang memanfaatkan potensi lokal seperti pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata, budaya beserta produk turunannya sehingga mampu meningkatkan daya saing daerah. Hal-hal yang bisa diraih pada prioritas ini antara lain: 1. Nilai investasi sebesar 170 milyar dari target 170 milyar terdiri dari 6 Penanaman Modal Asing, 23 Penanaman Modal Dalam Negeri, 99 usaha jenis lainnya pada tahun 2013; 2. Jumlah pencapaian indeks pertanaman (IP) sebesar 2,1 dari target tahun 2013 sebesar 2,1; 3. Pencapaian sesuai target pada produksi padi dan palawija, sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat, produk-produk perkebunan, dan lain-lain; 4. Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan mencapai 68,165% dari target 63,95%; 5. Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH sebesar 63,95; 6. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan budidaya; 7. Jumlah potensi produk unggulan IKM sebanyak 80 IKM dari target 80 IKM pada tahun 2013. Sedangkan beberapa hal yang menjadi perhatian/indikator kinerja tidak tercapai diantaranya: 1. Pelaksanaan pameran- pameran belum terorganisasi dan terkoordinasi antar dinas dengan baik; 2. Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Bandung ditargetkan pada tahun 2013 sebesar 6,23 juta kunjungan; 3. Jumlah lokasi wisata di Kabupaten Bandung ditargetkan pada tahun 2013 sebanyak 60 lokasi wisata; 4. Jumlah pasar tradisional yang sudah ditata baru 2 pasar dari 8 pasar yang ada di Kabupaten Bandung; 5. Persentase jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi sebesar 24% dari target 26%. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 122 1. 2. 3. Penyusunan kegiatan-kegiatan penunjang peningkatan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Bandung dan jumlah lokasi wisata ke Kabupaten Bandung melalui analisis yang lebih baik; Peningkatan produksi komoditas pertanian terutama pada tanaman pangan (padi & palawija), buah-buahan (strawberry, alpukat, pisang, dan nangka), sayuran (kentang, kubis, wortel), tanaman hias (anggrek, krisan, dan sedap malam), perkebunan (teh & kopi), dan tanaman obat (jahe, sambiloto, dan laos) yang memiliki keunggulan dibanding dengan daerah lainnya; Peningkatan promosi daerah tujuan wisata Kabupaten Bandung di berbagai event (regional, nasional dan internasional), serta pengembangan potensi wisata lainnya (alam, budaya dan agro) melalui kemudahan akses dan informasi yang memadai. 2.2.8. Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan, Penataan Ruang dan Penanganan Bencana Penyelesaian masalah lingkungan menjadi salah satu syarat keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung, dimana cukup mendapat perhatian masyarakat setiap saat, terkait dengan persoalan lingkungan, bencana dan tata ruang. Upaya pemerintah Kabupaten Bandung mengatasi persoalan tersebut melalui kebijakan pembangunan rehabilitasi kerusakan lingkungan, penataan ruang dan penanganan bencana yang kerap melanda di Kabupaten Bandung. Intervensi urusan dan program pada prioritas ini mencakup; Perumahan (2 program), Penataan Ruang (2 program), Perencanaan Pembangunan (1 program), Lingkungan Hidup (6 program), Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri (1 program), dan Kehutanan (1 program), dan dilaksananakan oleh 6 SKPD Sektoral dan 31 Kecamatan. Capaian kinerja rata-rata urusan dan program menurut hasil keluaran/output sebesar 98,45%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 13 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 3 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 4 indikator program terealisasi dibawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.31.420.037.029,00 dari anggaran sebesar Rp.32.728.696.915,00 atau 96,00%. Sasaran prioritas pembangunan ini yaitu terlaksananya perbaikan, pengendalian lingkungan dan sumber daya alam yang ditandai oleh pengurangan lahan kritis, peningkatan kualitas lingkungan (baku mutu pencemaran), daya dukung dan tampung meningkat, menurunnya kuantitas dan kualitas bencana, serta penanganan bencana yang terarah dan terpadu. Untuk mencapai sasaran “rehabilitasi kerusakan lingkungan, penataan ruang dan penanganan bencana”, hal-hal yang dilaksanakan secara garis besar rehabilitasi sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran, pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran, penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan, penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang, sosialisasi kebijakan persampahan, peningkatan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah, peran serta dalam adipura, pemantauan kualitas lingkungan dan inspeksi terhadap tindakan-tindakan merusak lingkungan termasuk terhadap penambangan liar, sosialisasi tentang lingkungan hidup, pengendalian kerusakan hutan dan lahan, RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 123 pengujian emisi/poulusi udara dan kadar polusi limbah, identifikasi daerah bencana di Kabupaten Bandung dan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam dan lain-lain. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: 1. Peningkatan cakupan bencana kebakaran dengan berbagai strategi diantaranya, peningkatan kuantitas dan kualitas aparatur bencana. 2. Penambahan TPS-TPS yang ada di Kabupaten Bandung karena cakupan pelayanan sampah di Kabupaten Bandung cenderung tetap. 3. Dicarikan solusi baru sebagai alternatif dalam penanganan persampahan sebagai contoh dengan pembuatan TPST. 4. Luas penambahan alih fungsi lahan di Kabupaten Bandung cenderung meningkat. 5. Penataan dan perbaikan sistem saluran drainase utama di wilayah yang rawan genangan banjir. 6. Peningkatan program rehabilitasi lahan kritis, baik anggaran maupun volume penanganannya, terutama di kawasan hulu DAS dan sub DAS. 2.2.9. Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Salah satu Visi Kepala Daerah periode 2010-2015 yaitu percepatan pembangunan perdesaan. Keberhasilan pembangunan daerah harus tetap selaras dengan pencapaiannya hingga wilayah perdesaan. Oleh karenanya pembangunan daerah dan pembangunan perdesaan harus terus dimantapkan. Prioritas pembangunan ini dilakukan melalui urusan dan program, seperti: Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (4 program) dan dilaksanakan oleh BPMD serta 31 Kecamatan. Capaian kinerja rata- rata urusan dan program menurut keluaran/output kegiatan sebesar 91,10%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 4 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 0 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 5 indikator program terealisasi di bawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.9.771.156.440,00 dari anggaran sebesar Rp.11.386.179.452,00 atau 85,82%. Sasaran prioritas pembangunan ini yaitu meningkatnya perkembangan kemandirian desa dan meningkatnya infrastruktur desa. Dengan melihat pencapaian hasil pembangunan perdesaan, pada gilirannya mampu menjadi agregat keberhasilan pembangunan daerah. Prioritas pemantapan pembangunan daerah dan perdesaan yang menargetkan sasaran terbentuknya desa mandiri dan sejahtera secara bertahap bisa diwujudkan pada masa mendatang, dengan syarat bahwa program/kegiatan yang selama ini dilaksanakan tetap dilanjutkan serta disempurnakan dalam penyelenggaraannya. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: 1. Dari 270 desa yang ada, Kabupaten Bandung belum memiliki desa swasembada dan hanya memiliki 7 desa swakarsa. 2. Belum ada program dan kegiatan prioritas pembangunan yang langsung meningkatkan infrastruktur desa dan kemandirian desa. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 124 3. Perbaikan dan peningkatan program-program pemberdayaan desa, melalui penguatan fiskal, kapasitas pemerintahan, dan lembaga masyarakat desa, serta stimulus pembangunan di berbagai sektor seperti (P4, ADPD, RAKSA DESA, PNPM, Desa Beradab). 4. Belum ada penginventarisasi data perkembangan desa dan keberhasilannya seperti panjang jalan desa kondisi baik dan lain-lain. 2.2.10. Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan di daerah, salah satu asumsi dasar yang digunakan adalah stabilitas keamanan dan ketertban masyarakat. Semakin kondusif situasi Kamtibmas, maka aktifitas pembangunan akan terus berkesinambungan. Minat investasi akan semakin tumbuh dan berkembang seiring terjaminnya situasi Kamtibmas. Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dilaksanakan melalui urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri sebanyak 4 (empat) program dengan dilaksanakan oleh Satpol PP, Kesbangpol, Sekretaris Daerah dan 31 Kecamatan. Capaian kinerja rata-rata prioritas ini, menurut hasil keluaran kegiatan sebesar 21,44% atau memiliki predikat sangat rendah. Sasaran yang hendak dicapai pada prioritas ini adalah terpeliharanya situasi dan kondisi lingkungan yang aman dan tertib di setiap pelosok wilayah desa, kecamatan dan kabupaten. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 4 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 2 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 5 indikator program terealisasi dibawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.19.089.655.089,00 dari anggaran sebesar Rp.20.034.549.964,00 atau 95,28 %. Sasaran prioritas pembangunan ini yaitu meningkatnya kewaspadaan dini/deteksi dini di masyarakat, menurunnya tingkat pelanggaran perda, meningkatnya peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan dan Kamtibmas. Langkah-langkah program/kegiatan yang telah dilakukan pada prioritas ini diantaranya peningkatan kerjasama, pelatihan pengembangan Linmas, pertemuanpertemuan penunjang kerukunan agama, penyiapan tenaga pengamanan dan ketertiban dalam rangka pemilu, pelatihan mengenai wawasan kebangsaan. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: 1. Pemenuhan target; 2. Melakukan optimalisasi pemanfaatan anggota Satpol PP serta Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan Aparat Kepolisian dan TNI dalam menangani berbagai pelanggaran perda yang terjadi; 3. Peningkatan peran pemerintah desa dan satuan lingkungan setempat (RW dan RT) dalam penyediaan anggota Linmas agar tidak memberatkan keuangan daerah; 4. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan terjadinya pelanggaran perda, serta menindaklanjutinya secara responsif. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 125 2.2.11. Pemantapan Ketahanan Pangan Pemantapan ketahanan pangan merupakan prioritas pembangunan yang menjadi agenda bersama secara nasional. Ketersediaan pangan di daerah memberikan jaminan bagi warganya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Urusan dan program yang dilaksanakan pada prioritas ini yaitu: Ketahanan Pangan melalui program peningkatan ketahanan pangan/perkebunan. SKPD yang memberi kontribusi langsung adalah BKP3, Distanbunhut, dan Disnakan. Capaian kinerja rata-rata menurut hasil program/kegiatan tahun sampai dengan tahun 2013 mencapai 95,93. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini sebesar Rp.7.951.878.820,00 dari anggaran sebesar Rp.8.366.105.884,00 atau 95,65%. Sasaran pembangunan ini adalah terpenuhinya ketersediaan pangan dan kemudahan memperolehnya yang dicirikan oleh peningkatan konsumsi pangan masyarakat sesuai standar minimal, produktivitas komoditas pertanian meningkat, diversifikasi pangan dan peningkatan ekspor produk pertanian ke luar wilayah. Program dan kegiatan yang dilakukan dipandang sangat relevan terhadap pemenuhan standar minimal konsumsi per kapita per tahun, melalui peningkatan produktivitas komoditas pertanian tanaman pangan, baik padi sawah maupun palawija. Peningkatan diversifikasi pangan diperoleh melalui percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat yang beragam, seimbang, aman yang berbasis sumber daya lokal. Tekanan jumlah penduduk yang semakin tinggi mendorong munculnya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Upaya antisipasi pemerintah daerah dalam memperkuat stok pangan dilakukan melalui percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Pembinaan terhadap berbagai kelompok-kelompok masyarakat terus digalakkan seperti terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, kelompok tani, dan kelompok lainnya. Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah: 1. Peningkatan produksi komoditas pertanian terus dipertahankan dan dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi pertanian terkini. 2. Pengembangan diversifikasi pangan terus digalakkan agar ketergantungan terhadap konsumsi pangan utama (padi) dapat dikurangi. 3. Peningkatan produksi komoditas pertanian terutama pada tanaman pangan (padi dan palawija), buah-buahan (strawberry, alpukat, pisang, dan nangka) , sayuran (kentang, kubis, wortel) tanaman hias (anggrek, krisan, dan sedap malam), perkebunan (teh dan kopi) dan tanaman obat (jahe, sambiloto, dan laos) yang memiliki keunggulan di banding dengan daerah lainnya. 4. Pemantapan produk unggulan dari komoditas hasil peternakan dan perikanan perlu terus dikembangkan mengingat potensi yang tersedia cukup melimpah. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 126 2.3. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bandung Sampai Dengan Tahun 2013 Dari hasil pencapaian indikator program dan realisasi untuk tahun 2013 diperoleh gambaran mengenai keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung di tahun 2013 sebagai gambaran dalam penentuan kegiatankegiatan tahun berikutnya secara umum. Namun untuk memberikan usulan/rekomendasi terhadap program dan kegiatan yang menjadi prioritas utama dan program dan kegiatan yang bisa dikurangi prioritasnya harus dilihat capaian indikator kinerja sampai dengan tahun ke-3 RPJMD (20112013) terhadap target capaian akhir RPJMD Kabupaten Bandung. Berdasarkan indikator kinerja sasaran sebanyak 127 indikator kinerja terdapat 32 indikator kinerja yang belum tercapai (sehingga harus diprioritaskan), 27 indikator yang sudah melebihi target kinerja pada tahun 2014 atau 2015, dan terakhir indikator kinerja yang telah sesuai dengan rencana sebanyak 68 indikator kinerja. Berdasarkan hal tersebut usulan/rekomendasi terhadap pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya/RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1) Penentuan prioritas utama sasaran, program, dan kegiatan berdasarkan capaian kinerja sampai dengan tahun 2013, yaitu: a) Pada program penataan adminisitrasi kependudukan dalam mendukung pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan pendukung untuk peningkatan cakupan penerbitan akta kelahiran dalam mengejar kekurangan 8,97% dari target akhir 67%, pada SKPD Disdukcasip, kecamatan, desa/kelurahan dan lain-lain. b) Pada program penataan peraturan perundang-undangan pada sasaran terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah dalam meningkatkan jumlah perda yang ditertibkan demi mengejar 103 perda pada akhir tahun 2015, pada SKPD Setwan dan kinerja DPRD Kabupaten Bandung. c) Pada program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pada sasaran meningkatnya SDM aparatur yang profesional dalam meningkatkan persentase peningkatan kapasitas aparatur demi mengejar ketertinggalan 7,13% dari target 23,34% pada tahun 2015, pada SKPD BKPP sebagai koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung. d) Pada program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa pada sasaran meningkatnya pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam meningkatkan jumlah aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD dan jumlah SKPD yang terhubung dengan jaringan komunikasi data Pemerintah Kabupaten Bandung demi mengejar ketertinggalan 6 aplikasi dari target 8 aplikasi pada pada tahun 2015, pada SKPD Bapapsi sebagai koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung. e) Pada program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan dan program peningkatan kualitas pelayanan informasi pada sasaran meningkatnya pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam meningkatkan persentase penataan kearsipan yang baik harus mengejar ketertinggalan 3% dari target 15% pada RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 127 pada tahun 2015, pada SKPD BAPAPSI sebagai koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung. f) Pada program pendidikan non formal, program pendidikan menengah dan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun pada sasaran meningkatnya penduduk melek huruf dalam meningkatkan Angka Melek Huruf demi mengejar ketertinggalan 0,12 poin dari target 98,81 poin pada pada tahun 2015, pada SKPD Disdik dan kecamatan. g) Pada program program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan menengah pada sasaran meningkatkan penduduk bersekolah demi mengejar APM SD/sederajat ketertinggalan 5,55 poin dari 99,67 poin di tahun 2015, APM SMP/sederajat ketertinggalan 14,38 poin dari 82,25 pada tahun 2015. APM SMA/sederajat ketertinggalan 0,67 poin dari target 42,25 poin pada tahun 2015, pada SKPD Disdik dan Kecamatan. h) Pada program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, dan program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda pada sasaran meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan demi mengejar peningkatan jumlah atlet yang berprestasi di tingkat nasional dan Provinsi Jawa Barat dan Peningkatan Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk dengan target pada tahun 2015 adalah 90 orang berprestasi dan 445 klub olah raga, pada SKPD Dispopar, Kecamatan dan Kelurahan. i) Pada program peningkatan peran serta kepemudaan pada sasaran meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan untuk meningkatkan jumlah pemuda pelopor pembangunan yang pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 409 orang, pada SKPD Dispopar, Kecamatan dan Kelurahan. j) Pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program upaya kesehatan masyarakat dan program kesehatan reproduksi remaja dan lain-lain pada SKPD Dinkes, BKBPP, Kecamatan dan lain-lain untuk mencapai sasaran meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menurunkan angka 1,51 persen dari target akhir 32,5 % tahun akhir 2015. k) Pada program obat dan perbekalan kesehatan pada sasaran meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat untuk meningkatkan cakupan ketersediaan dan pemerataan obat yang bermutu perkapita mengejar ketertinggalan sebesar Rp.2.860,00 per kapita dari target akhir 2015 sebesar Rp.6.000,00 per kapita, pada SKPD Dinas Kesehatan. l) Pada program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dalam menunjang sasaran meningkatkan minat baca masyarakat untuk meningkatkan jumlah koleksi buku perpustakaan untuk mengejar ketertinggalan 15.967 jenis buku dari target akhir tahun 2015 sebesar 23.535 jenis buku, pada SKPD Bapapsi. m) Pada program lingkungan sehat perumahan dalam menunjang pencapaian sasaran meningkatkan infrastruktur desa untuk meningkatkan persentase layanan air bersih di pedesaan untuk RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 128 n) o) p) q) r) s) t) u) meningkatkan layanan air bersih diperdesaan, dan sasaran terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni untuk meningkatkan akses aman terhadap sanitasi yang masih tertinggal 7,37% dari target 60% pada akhir tahun 2015, pada SKPD Dispertasih. Pada program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal pada sasaran meningkatnya kuantitas, dan kualitas aparat penegak perda untuk meningkatkan rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk, dimana capaian akhir tahun 2015 ditargetkan mencapai 1:25.385 atau 1 petugas pamong praja mewakili 25.385 masyarakat dan rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 1:442 atau 1 orang Linmas mewakili 442 penduduk Kabupaten Bandung, pada SKPD Satpol PP dan Kesbangpol dan Kecamatan. Pada program peningkatan wasasan kebangsaan pada sasaran meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan bagi masyarakat, dimana capaian akhir tahun 2015 sebesar 600:1600 per tahun dan rasio peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti pendidikan politik (poin), pada SKPD Satpol PP dan Kesbangpol dan Kecamatan. Pada program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan dan program lingkungan sehat perumahan pada sasaran terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni, untuk menaikan capaian akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan yang masih tertinggal 15,16 persen dari target 27 persen pada tahun 2015, pada SKPD BPMPD dan Dispertasih. pada program perencanaan tata ruang pada sasaran terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan tata ruang wilayah, untuk mengejar kekurangan kinerja tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital sebesar 22,53% terhadap target tahun 2014 sebesar 41,94% dilaksanakan oleh Dispertasihdan Bappeda. Pada program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan pada sasaran pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dalam meningkatkan rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang yang masih kurang 38,87 poin terhadap target akhir 2015 sebesar 1:15, pada SKPD Dinas Perhubungan dan Bina Marga. Pada program rehabilitasi dan pemeriharaan prasarana dan fasilitas LLAJ pada sasaran terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar untuk mengejar persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor yang kurang 18,62% dari target 100% pada akhir tahun 2015, pada SKPD Dishub. Pada program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi pada sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar untuk mengejar ketertinggalan 230 unit koperasi tadi target 1.853 koperasi pada tahun 2015, pada SKPD Diskoperindag. Pada program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri pada sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar untuk meningkatkan jumlah pasar tradisional yang sudah RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 129 v) 2) ditata untuk mengejar kekurangan 3 pasar yang belum ditata dari target akhir 5 pasar pada tahun 2015. Pada program pengembangan pemasaran pariwisata dan program pengembangan destinasi pariwisata pada sasaran mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal untuk mengejar ketertinggalan jumlah daya tarik wisata yang pada akhir tahun 2015 ditargetkan bisa mencapai 60 lokasi unggulan dan jumlah kunjungan wisata yang pada akhir tahun 2015 ditargetkan bisa mencapai 7,6 juta kunjungan (orang). Penentuan sasaran, program dan kegiatan prioritasnya yang sudah melebihi target 2014 atau akhir 2015 sehingga dapat diturunkan prioritasnya, yaitu: a) Pada program penataan administrasi kependudukan pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan melihat indikator cakupan penertiban KK (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 100 dari target akhir 2015 sebesar 100; b) Pada program penataan administrasi kependudukan pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan melihat indikator cakupan penertiban KTP (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 98,05 dari target akhir 2015 sebesar 100; c) Pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah pada sasaran meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah melihat indikator persentase serapan belanja daerah (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 91,16 dari target akhir 2015 sebesar 91,5; d) Pada program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada sasaran meningkatknya kualitas tenaga pendidik melihat indikator presentase guru berpendidikan minimal S1/D4 (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 82,42 dari target akhir 2015 sebesar 80,67; e) Pada program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya pada sasaran meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan. melihat indikator persentase Puskesmas, Puskesmas pembantu dan jaringannya yang dibangun sesuai standar (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 72,58 dari target akhir 2015 sebesar 81; f) Pada program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular pada sasaran meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan. melihat indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 94,98 dari target akhir 2015 sebesar 90; RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 130 g) h) i) j) k) l) m) n) o) Pada program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri pada sasaran pengendalian jumlah penduduk melihat indikator persentase capaian peningkatan peran serta masyarakat dalam program KB disetiap desa (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 90 dari target akhir 2015 sebesar 95; Pada program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri pada sasaran pengendalian jumlah penduduk melihat indikator cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 81,95 dari target akhir 2015 sebesar 70; Pada program pengembangan perumahan pada sasaran meningkatnya infrastruktur desa melihat indikator persentase rumah layak huni (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 85,88 dari target akhir 2015 sebesar 85,89; Pada program peningkatan ketahan pangan (pertanian/perkebunan) pada sasaran meningkatnya perkembangan kemandirian desa melihat indikator persentase jumlah konsumsi pangan utama terhadap ketersediaan pangan utama (ton) skor PPH (pola pangan harapan) dan skor PPH konsumsi pangan (persen poin) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 95,9 dari target akhir 2015 sebesar 94,8; Pada program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase pembangunan saluran drainase/gorong-gorong (lokasi) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 73,49 dari target akhir 2015 sebesar 78,56; Pada pembangunan turap/talud/bronjong pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman (lokasi) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 47,95 dari target akhir 2015 sebesar 64,2; Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator kondisi rusak sedang (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 20,58 dari target akhir 2015 sebesar 12,86; Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator kondisi baik (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 50,84 dari target akhir 2015 sebesar 60,78; Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator jalan mantap telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 71,42 dari target akhir 2015 sebesar 73,64; RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 131 p) Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase kondisi jembatan baik (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 82,46 dari target akhir 2015 sebesar 67,41; q) Pada program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 2,33 dari target akhir 2015 sebesar 3,56; r) Pada program pengembangan perumahan pada sasaran terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni melihat indikator cakupan ketersediaan rumah layak huni (persen/unit) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 85,88 (635.910 unit) dari target akhir 2015 sebesar 85,89 (714.626 unit); s) Pada program pengembangan perumahan pada sasaran terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni melihat indikator persentase luas permukiman yang tertata (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 90,99 dari target akhir 2015 sebesar 90,22; t) Pada pada sasaran terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan tata ruang wilayah melihat indikator persentase bangunan ber-IMB (persen/unit) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 7,35 dari target akhir 2015 sebesar 8 (25.297 unit); u) Pada program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah pada sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar melihat indikator nilai investasi (milyar rupiah) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 8248 milyar dari target akhir 2015 sebesar 6700 milyar; v) Pada program rehabilitasi hutan dan lahan pada sasaran terselenggaranya konservasi sumber daya alam melihat indikator persentase luas lahan kritis yang ditanami (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 48 dari target akhir 2015 sebesar 54,94; w) Pada program rehabilitasi hutan dan lahan pada sasaran terselenggaranya konservasi sumber daya alam melihat indikator luas hutan rakyat/agroforesty (Ha) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 49493,18 dari target akhir 2015 sebesar 12925. 3) Penentuan program dan kegiatan sasaran khusus (indeks komposit IPM), yaitu: a) Pencapaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) realisasi pada tahun 2013 mencapai 34,01 sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 32,5, artinya Kabupaten Bandung harus bisa menurunkan 1,51 pada tahun 2015. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 132 b) Pencapaian indikator peningkatan Angka Harapan Hidup (Indeks Kesehatan) realisasi pada tahun 2013 mencapai 75,56 sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 76,02, artinya Kabupaten Bandung harus bisa meningkatkan 0,46 pada tahun 2015. c) Pencapaian Indeks Purchasing Power Parity (PPP) dan Indeks Daya Beli Kabupaten Bandung pada tahun 2013 mencapai 65,42 sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 66,17, artinya Kabupaten Bandung harus bisa meningkatkan 0,75 pada tahun 2015. 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah timbul sebagai akibat dari adanya kesenjangan antara capaian kinerja pembangunan saat ini dengan target kinerja pembangunan yang telah direncanakan. Faktor–faktor penyebab munculnya permasalahan pembangunan daerah dapat diidentifikasi mulai dari input, proses, keluaran maupun hasil yang direncanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya baik pengaruh internal maupun eksternal. Identifikasi berbagai permasalahan yang timbul selama pelaksanaan pembangunan tahun 2012 dan 2013 diformulasikan dengan pendekatan kausalitas (sebab/akibat). Secara umum permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tiaptiap SKPD dan urusan yang menjadi tupoksi masing-masing saling terkait antara satu dengan yang lain. Dari setiap permasalahan yang timbul harus selalu diupayakan solusi yang terbaik (faktor penentu keberhasilan) bagi perkembangan dan kelanjutan pembangunan Kabupaten Bandung. Pendekatan identifikasi permasalahan dilakukan berdasarkan prioritas pembangunan yang ditetapkan dan urusan penyelenggaraan pemerintahan. Berikut penyajian identifikasi permasalahan pembangunan daerah yang dirumuskan dalam matrik keterkaitan antara prioritas pembangunan daerah, urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah serta permasalahan dan faktor penentu keberhasilan pembangunan daerah: RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 133 Tabel 2.125 Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah serta Urusan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2013 No. 1. Prioritas Pembangunan Reformasi Birokrasi Faktor Penentu Keberhasilan Urusan Permasalahan Perencanaan Pembangunan Adanya keterlambatan regulasi baik dari tingkat pusat maupun dari provinsi, sehingga DPA yang sudah ditetapkan harus dirubah di dalam proses perubahan anggaran untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru, hal ini berakibat terhadap pelaksanaan anggaran. Merevisi ulang dokumen perencanaan disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Belum optimalnya pemahaman tentang mekanisme perencanaan pembangunan baik di tingkat SKPD, Kecamatan maupun Desa/Kelurahan  Peningkatan kapasitas SDM perencana.  Prosedur pelayanan publik yang dilakukan oleh SKPD pemberi pelayanan masih perlu ditingkatkan implementasinya.  Peningkatan kembali SOP dan percepatan implementasi SPM di seluruh SKPD pemberi pelayanan. Kependudukan dan Catatan Sipil  Tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah masyarakat yang semakin kritis terhadap Pemerintah terutama terkait dengan pelayanan yang diberikan. RKPD Kabupaten Bandung 2015  Membentuk forum perencanaan.  Implementasi PATEN dan ISO di 31 kecamatan. Kuantitas dan kualitas SDM masih belum memadai khususnya : tenaga operator dan teknis (administrator database, Network dan Help Desk SIAK). Oprimalisasi, penambahan dan peningkatan kapasitas tenaga operator dan tenaga teknis lainnya untuk peningkatan pelayanan administrasi kependu-dukan dan pencatatan sipil, sehingga diperoleh data kependudukan yang valid, akurat dan mudah diakses. Sering terlambatnya penyampaian data kependudukan LAMPID dari tingkat kecamatan. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait. II - 134 No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Masih rendahnya pemahaman SDM ditingkat aparat ataupun tenaga teknis pendukung kegiatan, baik yang berada di Disdukcasip ataupun tingkat kecamatan dalam pelaksanaan tertib adminduk sesuai prosedur yang telah ditetapkan, sehingga masih berdampak pada banyaknya duplikasi data penduduk. Memperluas cakupan sosialisasi Administrasi Kependudukan bagi aparat desa, kecamatan dan tokoh masyarakat untuk mendorong dan terwujudnya tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Bintek bagi aparatur dan tenaga pendukung. Ketidakstabilan infrastruktur jaringan SIAK. Pemeliharaan infrastruktur fisik jaringan SIAK sebagai langkah antisipasi apabila ada perangkat jaringan yang rusak. Perlu penyesuaian kembali dengan terbitnya Surat Edaran No. 1 Tahun 2013 tentang Pencabutan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 6 Tahun 2012 bahwa pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu 1(satu) tahun, tidak perlu dengan penetapan Pengadilan Negeri. Dengan demikian kebutuhan akan blanko Akta Kelahiran meningkat seiring dengan meningkatnya animo masyarakat dalam pembuatan akta kelahiran. Memperbanyak formulir dan blanko Akta Kelahiran. Masih banyaknya penduduk yang belum tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Mengoptimalkan pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pertanahan Masih terdapat perbedaan penafsiran dengan Kantor Pertanahan Nasional Kab. Bandung tentang pengadaan tanah skala kecil (< 1 ha), yang mengakibatkan pelaksanaan pengadaan tanah < 1 ha tidak dapat terlaksana pada tahun 2013. Meminta ketegasan aturan kepada Kantor Pertanahan Kab. Bandung untuk pengadaan tanah bagi kepentingan umum dalam skala kecil. Penanaman Peluang investasi yang dipromosikan belum Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 135 No. Prioritas Pembangunan Urusan Modal Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Statistik RKPD Kabupaten Bandung 2015 Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan memenuhi syarat perbankan sehingga berpengaruh terhadap calon investor yang akan berivestasi. untuk lebih mematangkan materi yang akan di investasikan dalam bentuk kajiankajian teknis seperti DED. Regulasi tentang investasi baik pusat maupun dearah belum sepenuhnya mendukung arus investasi. Pembuatan regulasi daerah yang sesuai dengan regulasi pusat dengan menitikberat-kan pada pengurangan persyaratan yang memberatkan, diharapkan dapat menarik investor. Terbitnya ijin dari pusat menyangkut investasi, namun relisasinya cukup lama. Melakukan terobosanterobosan melalui aturan sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi Adanya kegiatan dari pengusaha yang tidak memperhatikan potensi daerah. Melakukan sosialiasi kepada pengusaha secara berkala melaui pembuatan format dan isian laporan yang lebih dipahami oleh pengusaha. Kondisi masyarakat yang belum spenuhnya memahami akan perlunya investasi. Melakukan sosialiasi melalui aparat di daerah mengenai pentingya investasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pemerintahan saat ini. Masih terjadinya tumpang tindih waktu dalam penyelenggaraan kegiatan Lembaga DPRD. Mempertajam fungsi – fungsi DPRD (pengawasan, legislasi dan budgeter). Masih belum optimalnya peran dan fungsi DPRD. Meningkatkan kapasitas Anggota DPRD melalui kegiatan penataran, pelatihan Bimbingan Teknis atau kegiatan sejenisnya. Masih lemahnya penyediaan data statistik untuk menunjang Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dan BPS dalam hal II - 136 No. Prioritas Pembangunan Urusan Kearsipan Komunikasi dan Informatika RKPD Kabupaten Bandung 2015 Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan perencanaan pembangunan. penyediaan data dan pentingnya data untuk menunjang perencanaan pembangunan. Masih banyaknya SKPD terkait belum bisa melengkapi Data Pokok Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai indikator dalam Permendagri No 54 Tahun 2010. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait tentang pentingnya penyediaan data pokok perencanaan pembangunan sebagaimana di maksud untuk menunjang pelaksanaan perencanaan pembangunan. Perbedaan data Indikator Perencanaan yang dikeluarkan oleh BPS dan data yang dikeluarkan oleh SKPD terkait. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dan BPS untuk penyamaan data dan kesepakatan penggunaan data. Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang dikoordinasikan Dirjen Bina Bangda belum dapat di laksanakan dengan optimal. Membuat Pokja SIPD Kabupaten Bandung dan mengajukan aggaran perubahan untuk memenuhi data SIPD tersebut. Belum memadainya regulasi kearsipan Melaksanakan kajian peraturan dan SOP pengelolaan kearsipan sebagai pedoman pelaksanaan program/ kegiatan. Belum memadainya SDM aparatur dalam pengelolaan dan pemanfaatan kearsipan. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Bidang Kearsipan untuk meningkatkan kemampuan SDM. Belum optimalnya koorinasi pemanfaatan/ pengelolaan kearsipan antara BAPAPSI dengan SKPD lainnya sehingga belum bersinergi. Melaksanakan koordinasi tentang kearsipan untuk meningkatkan kinerja dan sinergitas program/kegiatan. Belum memadainya regulasi Bidang TIK dan pemanfaatan jaringan komunikasi dan informasi. Melakukan kajian peraturan, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), pemanfaatan jaringan komunikasi dan informasi. Belum memadainya SDM dalam pemahaman dan pemanfaatan TIK dalam Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Bidang Kominfo untuk meningkatkan II - 137 No. 2. Prioritas Pembangunan Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan Vokasional Urusan Pendidikan Permasalahan penyelenggaraan tugas. kemampuan SDM. Belum optimalnya koordinasi dalam pemanfaatan jaringan komunikasi dan informasi, sehingga belum tercapai sinergitas program/kegiatan. Melaksanakan koordinasi melalui kegiatan rapat koordinasi, sosialisasi, serta bimbingan teknis Bidang Kominfo untuk meningkatkan kinerja dan sinergitas program/kegiatan  Masih rendahnya tingkat partisipasi sekolah terutama jenjang pendidikan SMA tahun 2013 (APK : 54,69 % dan APM : 41,94 %).  Belum optimalnya kondisi baik ruang kelas (masih di bawah 70%). Kepemudaan dan Olah Raga RKPD Kabupaten Bandung 2015 Faktor Penentu Keberhasilan  Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan khususnya jenjang pendidikan SMA.  Meningkatkan program beasiswa bagi keluarga miskin. Masih adanya kegiatan yang tidak terealisasi, disebabkan : terbitnya peraturan baru yang substansinya cukup rumit untuk dilaksanakan (peraturan agraria); tidak cukup waktu untuk pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa sehubungan terlambatnya penetapan APBD perubahan; serta kurang efektifnya perencanaan pencairan sehingga kegiatan tidak bisa dilaksanakan sehubungan pencairan anggaran tepat di penghujung tahun.  Meningkatkan pemahaman atas peraturan agraria, dengan melakukan konsultasi dengan Instansi yang kompeten). Belum maksimal dan akuratnya pendataan atlit di Kabupaten Bandung. Pelaksanaan koordinasi dengan organisasi olahraga terkait dalam rangka pendataan ulang atlit. Masih kurangnya sarana dan prasarana olahraga dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga untuk menunjang peningkatan prestasi olahraga. Belum terlibatnya stakeholder (Pengusaha dan Masyarakat) dalam pengembangan mutu Olahraga. Mengajak para pengusaha dan masyarakat lainnya untuk bersama-sama mengembangkan mutu olahraga. II - 138  Pelaksanaan proses pengadaan barang/ jasa secepatnya setelah anggaran disetujui DPRD namun tidak melakukan kontrak sebelum APBD ditetapkan/disahkan  Pelaksanaan perencanaan keuangan bersinergi dengan jadwal pelaksanaan kegiatan No. Prioritas Pembangunan Urusan Perpustakaan 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan Kesehatan RKPD Kabupaten Bandung 2015 Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Belum memadainya regulasi perpustakaan serta pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan. Melakukan kajian peraturan serta penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan perpustakaan. Belum memadainya SDM aparatur perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Bidang Perpustakaan untuk meningkatkan kemampuan SDM. Masih rendahnya proses persalinan oleh tenaga kesehatan (87%). Meningkatkan penyadaran publik pentingnya persalinan oleh tenaga kesehatan. Kondisi lingkungan sehat masih belum maksimal dilakukan terutama penyediaan air bersih dan sanitasi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana lingkungan sehat. Masih kurangnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk Kabupaten Bandung. Optimalisasi sumber daya yang ada serta melakukan langkah-langkah antisipatif dalam upaya memecahkan masalah dan lebih meningkatkan koordinasi baik tingkat kecamatan, maupun instansi terkait dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola proram/ kegiatan serta masih kurangnya koordinasi dengan lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat. Meningkatkan kompetesi tenaga kesehatan melalui berbagai pelatihan maupun diklat serta mengintensifkan koordinasi baik tingkat kecamatan, maupun instansi terkait dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap PHBS dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan pendekatan program PHBS di tataran Rumah Tangga melalui strategi UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) dan peningkatan pengetahuan, kesadaran dan perilaku tiap keluarga dalam menerapkan PHBS II - 139 No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan di rumah tangganya. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 4. Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang Masalah Sosial RKPD Kabupaten Bandung 2015 Masih kurangnya sarana dan prasarana Rumah Sakit Daerah untuk menangani berbagai kasus (penyakit). Pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan secara bertahap sesuai prioritas pengembangan pelayanan dengan anggaran bersumber dari bantuan Gubernur dan Alokasi Dana Khusus. Belum optimalnya sosialisasi, advokasi dan edukasi mengenai Kabupaten/Kota Layak Anak. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap kegiatan perberdayaan perempuan melalui KIE dan Advokasi. Isu anak masih belum menjadi prioritas utama sebagai sumber daya manusia yang akan melanjutkan pembangunan bangsa. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petugas dan aparat pengelola program Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Belum tersedianya Gedung PTP2A, sehingga korban KDRT, Trafficking, Perkosaan belum terfasilitasi dengan baik. Selama ini korban ditampung dan ditangani oleh P2TP2A Propinsi dan LSM serta institut dan LSM SAHARA. Agar Segera dibangun Gedung P2TP2A Kabupaten Bandung Update data terkait kependudukan dan keluarga berencana belum maksimal dilaksanakan sehubungan kurangnya dukungan opersional pendataan serta kurang konsistennya data lapangan. Memaksimalkan updating pendataan dan mengintensifkan pembinaan R/R bersama IPKB. Masih kurangnya Sosialisasi dan Informasi tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera. Intensifikasi penggarapan KIE, Advokasi secara berkesinambungan dan berkelanjutan di semua tingkat. Integrasi program penanggulangan kemiskinan berbagai sektor belum maksimal dilakukan serta penanganan program kemiskinan masih parsial di masing – masing sektor. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dan Pusat serta memaksimalkan data PPLS tahun 2011 dalam penanggulangan kemisikinan di Kabupaten II - 140 No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Koordinasi dengan program pusat terhadap penanganan penduduk miskin belum optimal dilakukan. Faktor Penentu Keberhasilan Bandung. Penggunaan data PPLS 2011 belum sepenuhnya digunakan oleh SKPD terkait. Sosial Ketenagakerjaan 5. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana Pekerjaan Umum RKPD Kabupaten Bandung 2015 Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jumlahnya meningkat setiap tahun sehingga sasaran selalu lebih banyak dari capaian. Pengajuan anggaran disesuaikan dengan populasi PMKS yang hendak dicapai dengan memperhatikan prioritas program dan sasaran. Adanya kecenderungan peningkatan kasus korban tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh perempuan dan anak. Melaksanakan pendekatan pendataan yang akurat terhadap korban tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh perempuan dan anak Masih besarnya gap permintaan tenaga kerja dengan lulusan. Melaksanakan program link and match antara sekolah-sekolah kejuruan dengan permintaan tenaga kerja. Rendahnya penyerapan tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal asing dan perusahaan penanaman modal dalam negeri. Dialihkan kepada sektorsektor informal, dengan kegiatan Teknologi Tepat Guna, Padat Karya, Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja, dsb. Masih rendahnya lulusan perguruan tinggi sehingga daya saing tenaga kerja rendah. Peningkatan kualitas dan produktivitas bagi para pencari kerja, agar tenaga kerja memiliki daya saing yang memadai serta tingkat produktivitas yang lebih baik sesuai dengan tuntutan pasar kerja baik dalam maupun untuk luar negeri. Rendahya tingkat partisipasi angkatan kerja. Mendorong bukan angkatan kerja (ibu rumah tangga) untuk melakukan kegiatan usaha sehingga menjadi rumah tangga produksi.  Beban pembiayaan infrastruktur setiap tahun selalu meningkat. II - 141 No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan dasar wilayah  Minat yang tinggi dari masyarakat thd usulan infrastruktur belum mampu terpenuhi secara keseluruhan oleh APBD.  Partipasi masyarakat dan dunia usaha untuk membiayai infrastruktur masih sangat minim. Masih terbatasnya kewenangan Kabupaten Bandung dalam pengelolaan sungai citarum dan anak-anak sungainya, sehingga kegiatan rehabilitasi/ pemeliharaan/normalisasi sungai baru dapat dilaksanakan pada lokasi yang bersifat situasional yaitu penanggulangan pasca bencana (atas usulan masyarakat melalui Musrenbang), tidak menyeluruh dari hulu ke hilir sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 Meningkatkan koordinasi guna mendorong Pemerintah Pusat, dalam hal ini Direktorat Jendral Sumber Daya Air-Dept. Pekerjaan Umum, untuk segera menetapkan Keputusan Menteri tentang pendelegasian kewenangan anak-anak Sungai Citarum Orde 3 dan Orde $ (Sub DAS) Kondisi sungai sudah menunjukkan dampak ketidakseimbangan pada bagian hulu sungai, yang telah mengalami degradasi dan longsoran-longsoran tebing yang diakibatkan oleh arus sungai yang cukup deras dan daerah konservasi yang mulai mengalami penurunan fungsi, sedangkan daerah hilir sungai sudah menunjukkan adanya abrasi yang cenderung membentuk badan sungai menjadi lebar dan dangkal.  Meningkatkan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (DPSDA) Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan upaya rehabilitasi sungai di Kabupaten Bandung dan melakukan upaya pencegahan terhadap penggunaan sarana dan prasarana sumber air (sungai dan saluan pembuang) melalui pemberian rekomendasi teknis.  Melakukan Upaya pencegahan terhadap penggunaan sarana dan prasarana sumber air (sungai dan saluran pembuangan) melalui pemberian rekomendasi RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 142 No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan teknis atau peil banjir.  Mengadakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat di sekitar wilayah sungai untuk meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan sungai.  Mengawal usulan pada saat musrenbang kecamatan agar anggaran sesuai dengan kebutuhan Faktor kerusakan jaringan irigasi setiap tahunnya lebih besar salah satuya akibat bencana alam, sedangkan biaya pemeliharaan jaringan irigasi sangat terbatas  Memenuhi keterbatasan anggaran penanganan jaringan irigasi diupayakan melalui sumber dana lain  Penanggulangan jaringan irigasi akibat bencana sebaiknya dilaksanakan harus cepat tanggap dan tepat waktu.  Dilakukan AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata Operasional dan Pemeliharaan) di setiap DI agar diketahui kebutuhan nyata untuk OP.  Dilakukan inventarisasi kondisi baik jaringan maupun bangunan pelengkap dan bangunan utama agar kegiatan OP di fungsikan kembali untuk operasional dan pemeliharaan kegiatan irigasi dari setiap DI Belum lengkapnya dokumen perencanaan teknis (OP dan DED) untuk DI di 4 sub DAS dan sistem drainase perkotaan RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 143  Melakukan inventarisasi aset irigasi dan kondisinya di lapangan.  Membuat manual OP dari setiap kegiatan perencanaan lain yang memerlukan OP nantinya pada saat rencana tersebut direalisasikan pada No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan tahap OP dan DED untuk 4 Sub DAS. Perumahan Rakyat RKPD Kabupaten Bandung 2015 Keterbatasan kemampuan anggaran dalam rangka penanganan banjir Untuk sungai yang sudah tersedia perencanaan teknisnya diupayakan melalui pola sharing pembiayaan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Penetapatan anggaran yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan oleh Dinas Bina Marga terutama di perubahan anggaran sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan kurang dari yang direncanakan. Dilakukan perubahan waktu pelaksanaan di lapangan. Realisasi jumlah rumah layak huni dan permukiman layak huni yang dilaksanakan tahun 2013 relatif kecil sebesar 0.13%. Diupayakan perbaikan rehabilitasi RTLH dan penanganan kawasan kumuh dilaksanakan berkelanjutan pada setiap tahun, dan juga sesuai dengan program Bupati Bandung yaitu Raksa Desa Tidak semua desa memiliki sumber mata air dan adanya konflik pemanfaatan sumber mata air. Untuk desa yang tidak memiliki mata air dibangun sumur dalam atau sumur dangkal, atau pengambilan dari desa terdekat yang memiliki sumber mata air Jumlah mobil pemadam kebakaran yang masih kurang guna mencapai target capaian SPM (Standar pelayanan minimal) Perlunya penambahan mobil pemadam kebakaran secara rutin setiap tahun guna meningkatkan pelayanan penanggulangan kebakaran. Jumlah SDM petugas damkar yang tersertifikasi masih sangat kurang guna mencapai target capaian SPM. Perlunya penambahan SDM petugas damkar mengacu pada jumlah mobil damkar yang dimiliki, dengan standar 1 mobil damkar di butuhkan 6 org petugas. Status kelembagaan pemadam kebakaran yang saat ini masih lemah dengan terbagi menjadi 3 UPTD (eselon 4), Perlunya peningkatan status kelembagaan Instansi Damkar menjadi institusi yang mandiri (satuan atau kantor) guna II - 144 No. Prioritas Pembangunan Urusan Perencanaan Pembangunan Perhubungan RKPD Kabupaten Bandung 2015 Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan dibandingkan dengan tugas dan kewenangan dalam pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. meningkatkan peran serta pelayanan penanggulangan kebakaran. Belum terimplementasinya RISPK rencana induk sistem proteksi kebakaran yang telah dimiliki oleh Kabupaten Bandung. Perlunya implementasi RISPK dengan pembuatan Peraturan Bupati tentang RISPK yang selanjutnya dapat dikaitkan dengan program dan kegiatan di RPJMD Kabupaten Bandung. Adanya keterlambatan regulasi baik dari tingkat pusat maupun dari provinsi, sehingga DPA yang sudah ditetapkan harus dirubah di dalam proses perubahan anggaran untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru, hal ini berakibat terhadap pelaksanaan anggaran. Merevisi ulang dokumen perencanaan disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Belum optimalnya pemahaman tentang mekanisme perencanaan baik ditingkat SKPD, Kecamatan maupun Desa/Kelurahan  Peningkatan kapasitas SDM mengenai perencanaan. Masih tingginya potensi gangguan kelancaran lalu lintas dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh tidak tertibnya angkutan penumpang umum dan meluasnya titik-titik rawan kemacetan Meningkatkan penertiban operasional terminal, perencanaan pembangunan terminal yang representatif, penyuluhan kepada awak angkutan, PAM dan Wasdal lalin serta optimalisasi petugas dalam melaksanakan pengawasan dan pengaturan lalu lintas, manajemen rekayasa lalin melalui upaya pemasangan perlengkapan jalan dan perencanaan manajemen lalin per kawasan. Dari jumlah keseluruhan TC yang ada, idealnya untuk pemeliharaan PJU setiap tahunnya adalah sebesar 40% dari jumlah keseluruhan TC, namun Pemeliharaan PJU disesuaikan dengan potensi yang ada sehingga lampu-lampu yang padam, kabel putus, trafo rusak, dan lainnya dapat II - 145  Membentuk forum perencanaan No. 6. Prioritas Pembangunan Peningkatan kemudahan bagi pelaku KUMKM Urusan Usaha Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan karena terbatasnya anggaran maka pemeliharaan PJU tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya. segera diatasi. Masih minimnya pelaku usaha yang memiliki sertifikasi produk, sehingga sulit bersaing. Meningkatkan kemudahan akses bagi UMKM dalam permodalan, sertifikasi produk, pengembangan koperasi, dan kemitraan dengan investor baru. Peranan koperasi di wilayah kabupaten Bandung masih belum optimal sehingga sulit berkembang. Fasilitasi PEMDA terhadap modal usaha pelaku UMKM belum dimanfaatkan secara maksimal. Minimnya peluang untuk memanfaatkan para investor baru oleh UMKM RKPD Kabupaten Bandung 2015 Rendahnya kualitas sumber daya manusia yang tercermin dari kurangnya jiwa kewirausahaan, lemahnya motivasi, inovasi kreativitas dan disiplin kerja serta profesionalisme di bidang penguasaan teknologi, manajemen dan wawasan bisnis, dimana hal ini sangat mempengaruhi daya saing produksi UKM/IKM untuk menciptakan peluang usaha. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dan pembinaan yang meliputi manajemen bidang UMKM maupun Perkoperasian. Masih banyaknya koprerasi yang tidak memenuhi persyaratan operasional (tidak/kurang sehat) . Fasilitasi terhadap peningkatan kapasitas lembaga koperasi melalui pelatihan managerial usaha dan kelembagaan koperasi. UMKM terkendala dalam persyaratan permodalan khususnya anggunan. Dilaksanakannya Pelatihan bagi para pengurus/Pengawas/Peng elola UMKM. Masih kurangnya pengetahuan Pengelolaan Administrasi Koperasi. Dilaksanakannya Sosialisasi pemahaman tentang perkoperasian bagi masyarakat, terutama Undang-undang baru Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perkoperasian. II - 146 No. 7. Prioritas Pembangunan Pengembangan produk unggulan Urusan Pertanian Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Masih tidak adanya ketidaksingkronan antara unsur terkait dalam Pembentukan, Penggabungan dan Pembubaran Koperasi dan rendahnya pemahaman tentang perkoperasian pada Masyarakat. Dilaksanakannya Sosialisasi pemahaman tentang perkoperasian bagi Masyarakat, terutama Undang-undang baru Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perkoperasian. Belum lengkapnya data potensi unggulan baik pariwisata maupun pertanian dan peternakan terhadap konstribusi PDRB. Mendorong dinas teknis untuk mengoptimalkan potensi unggulan dan melengkapi data-data yang diperlukan. Peranan Dinas teknis terkait potensi unggulan belum maksimal dilakukan. Masih tingginya ancaman penyakit hewan menular strategis berpotensi dalam menganggu populasi ternak dan produksi daging.  Melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit baik melalui vaksinasi dan surveillance dan pemeriksaan kesehatan pada hewan yang ada di Wilayah Kabupaten Bandung.  Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui KIE dan demplot RKPD Kabupaten Bandung 2015 Masih terbatasnya pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat peternakan dalam melaksanakan usaha budidaya sesuai dengan standar teknis budidaya. Peningkatan Pengetahuan dan sikap masyarakat/pelaku usaha melalui pelatihan, bimbingan teknis dan sosialisasi yang berkesinambu-ngan serta pemberian stimulant sarana dan prasarana dalam rangka menunjang produk olahan hasil peternakan Terbatasnya adopsi tekhnologi yang menunjang peningkatan kualitas produksi usaha yang berdaya saing dan mempunyai nilai tambah. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak melalui diseminasi dan penerapan teknologi pengelolaan limbah peternakan diikuti dengan stimulasi sarana dan prasarana dilokasi II - 147 No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan potensial. Masih rendahnya pengelolaan dan pemanfaatan limbah asal ternak yang memberikan efek samping yang negatif untuk lingkungan. Peningkatan pengetahuan serta penyediaan sarana pengolahan limbah peternak khususnya di wilayah sentra peternakan sapi perah dan sapi potong. Gairah peternak untuk membudidayakan sapi perah menurun karena harga pakan yang berkualitas harganya mahal, sehingga usaha sapi perah kurang menguntungkan karena harga susu yang relatif rendah.  Subsidi pakan untuk meningkatkan produksi susu dan menekan biaya produksi. Tingginya harga bakalan sapi potong dan sapi perah membuat peternak mengurangi jumlah ternak yang mereka budidayakan. Peningkatan usaha bibit ternak sehingga pemenuhan bakalan ternak dapat dipenuhi dari wilayah sendiri. Makin berkurangnya jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan sehingga belum mencukupi untuk mendukung kebijakan satu desa satu penyuluh. Merekrut penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan swadaya masyarakat. Kehutanan Masih kurangnya kesepakatan desa dalam melarang penduduk desa menebang kayu di kawasan hutan dan penebangan liar yang dilakukan pihak luar. Memerankan penyuluh kehutanan disamping sebagai fasilitator masyarakat di bidang kehutanan juga berkewajiban melakukan tugas perlindungan dan pelestarian hutan aset Negara. Pariwisata Sebagian jarak lokasi pembangunan sarana dan prasarana ke tempat objek wisata dirasakan cukup jauh sehingga menghambat pengangkutan bahanmaterial untuk pembangunan tersebut. Perlu adanya koordinasi dengan pihak Desa/Kecamatan untuk pembangunan sarana prasarana agar tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan. Dalam kegiatan pasanggiri mojang dan jajaka,tidak Pelaksanaan koordinasi intensif dengan SKPD RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 148  Memanfaatkan bahan baku pakan lokal dan sumber pakan alternative.  Menerapkan teknologi pengolahan pakan ternak seperti pembuatan silase, complete feed dan lainnya. No. Prioritas Pembangunan Urusan Kelautan dan Perikanan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan semua kecamatan mewakilkan peserta MOKA. Kecamatan agar mengikutsertakan perwakilan yang berkualitas untuk peserta MOKA. Masih kurangnya penataan di beberapa objek wisata. Meningkatkan penataan daya tarik Objek Wisata Tingginya harga pakan ikan dapat mempengaruhi produktivitas budidaya perikanan.  Diversifikasi pakan ikan alternative dengan memanfaatkan bahan lokal.  Anjuran pengadaan pakan secara kolektif oleh gabungan beberapa kelompok atau dengan langsung membeli pakan kepada distributor pakan sehingga harga dapat lebih murah. Perdagangan RKPD Kabupaten Bandung 2015 Masih terbatasnya pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat perikanan dalam melaksanakan usaha budidaya sesuai dengan standar teknis budidaya. Peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat/pelaku usaha melalui pelatihan, bimbingan teknis dan sosialisasi yang berkesinambungan Terbatasnya adopsi teknologi dan sarana prasarana yang menunjang peningkatan kualitas produksi usaha yang berdaya saing dan mempunyai nilai tambah Peningkatan pengetahuan , sikap dan keterampilan pembudidaya ikan melalui diseminasi dan penerapan teknologi perikanan diikuti dengan stimulasi sarana dan prasarana di lokasi potensial Belum berkembangnya ragam dan diversifikasi produk bernilai tambah Introduksi jenis produk olahan ikan yang baru serta diseminasi teknologi pengolahan produk perikanan Master Plan Toko Modern menghasilkan jumlah toko modern yang optimal di tiap kecamatan, namun terdapat beberapa kecamatan yang jumlahnya melebihi jumlah optimal, sehingga perlu adanya kebijakan yang kongkrit dalam mengedalikan keberadaan toko modern tersebut. Perlu adanya kebijakan/Perda guna mengendalikan Toko Modern di Kabupaten Bandung, sehingga jumlah pasar modern bisa lebih optimal lagi. Masih beredarnya barang Melaksanakan kegiatan II - 149 No. Prioritas Pembangunan Urusan Industri RKPD Kabupaten Bandung 2015 Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan dan jasa yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku dan masih adanya berat bersih barang yang terdapat pada kemasan tidak sesuai dengan berat fisik sebenarnya. perlindungan konsumen (melalui peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa) dan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Gugus Kendali Mutu (GKM). Belum terbentuk Unit / UPTD Kemetrologian yang bertugas untuk melakukan Tera Ulang. Akan dilaksanakannya Diklat Teknis tentang tenaga ahli tera ulang. Kendala pemasaran produk, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar. Perlu adanya rumah kemasan yang dapat menginformasikan para pelaku usaha industri kecil dalam hal desain kemasan maupun jenis kemasanya sehingga produk yang dihasilkan lebih menarik dan meningkatkan daya saing. Masih kurangnya pengetahuan para pengusaha / pengrajin tentang proses pengolahan produksi yang baik dan pemasaran. Perlu ditingkatkannya keikutsertaan para pelaku usaha industri kecil dalam pameran baik ditingkat lokal maupun nasional dan perlu adanya sentra penjualan produk-produk industri kecil Kabupaten Bandung lebih banyak dikenal masyarakat umum. Masih rendahnya kemampuan manajemen dan permodalan industri kecil menengah. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dan pembinaan yang meliputi manajemen pemasaran dan teknologinya sesuai dengan perkembangan pasar tingkat nasional maupun internasional. Belum optimalnya penataan dan pengelolaan pasar tradisional sebagai sarana perdagangan. Perlu lebih dioptimalkan kegiatan pengembangan/penataan sarana pasar, sehingga akan membawa dampak pasar kabupaten yang representatif, meningkatnya PAD serta dapat bersaing dengan II - 150 Melakukan kajian akademis pembentukan UPTD Kemetrologian pada tahun anggaran 2014. No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan pasar swalayan (pasar modern). 8. Rehabilitasi kerusakan lingkungan Regulasi ttg rencana tata ruang terjadi perubahan, proses legalisasinya memakan waktu yang cukup lama. Basis data yang tersedia masih sangat terbatas, terutama bangunan – bangunan yang ber IMB. Kesadaran masyarakat memiliki IMB masih sangat rendah karena pemanfaatan lahannya kurang sesuai dengan peruntukkan sehingga sulit dikeluarkan PEMDA. Pengendalian terhadap bangunan dan pemanfaatan lahan masih sangat minim. Ketersediaan data yang belum akurat terkait dengan lahan kritis. Minimnya sarana angkutan sampah yang tersedia. Pola pengangkutan sampah yang door to door mengurangi intensitas pengangkutan ke TPA. Presepsi masyarakat tentang pengolahan sampah masih sangat minim, sehingga orientasinya tetap dibuang ke TPA. Koordinasi antar SKPD terkait yang menangani pengelolaan lingkungan masih kurang. Lingkungan Hidup RKPD Kabupaten Bandung 2015 Persentase jumlah usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi & teknis pencegahan pencemaran air masih di bawah standar SPM Lingkungan Hidup. Koordinasi, penegakan peraturan perundangundangan terkait dan Sosialisasi/pendekatan kepada masyarakat Industri dan IKM terkait mengenai pentingnya pemenuhan persayaratan Pencegahan pencemaran air Kurangnya sarana dan prasarana fasilitas Penambahan sarana dan prasarana pengelolaan II - 151 No. Prioritas Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan pengurangan sampah di Kabupaten Bandung di mana jumlah TPSS 42 unit dengan jumlah truk pengangkut sampah sebanyak 70 unit (1 rusak berat) persampahan untuk menunjang fasilitas pengurangan sampah diperkotaan serta untuk penanganan sampah di perkotaan. Sulit mendapatkan industri/IKM yang kooperatif dan mau menerima program pengembangan produksi ramah lingkungan. Melakukan pendekatan pada beberapa industry dan IKM yang mempunyai tingkat polusi paling tinggi. Konflik sosial diwilayah Kabupaten Bandung (kondisi di lapangan baik demografis maupun geografis) sehingga mempengaruhi kondusifitas keamanan dan ketertiban wilayah Kabupaten Bandung.  Program pemeliharaan Kamtibmas dan pencegahan tindak Kriminal berupa kegiatan-kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan aparatur keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan, pemberdayaan Forum kewaspadaan Dini Masyarakat yang tersebar di 31 Kecamatan.  Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Deteksi Dini bagi Aparatur Desa/Kelurahan, Anggota Forum kewaspadaan dini masyarakat dan instansi terkait lainnya dengan narasumber dari Unsur Kominda.  Melakukan Penggalan dengan berbagai unsur baik aparat keamanan maupun unsur masyarakat dalam rangka menjaga dan memelihara kondusifitas di Wil Kabupaten Bandung.  Pemberdayaan FKDM Kecamatan ini dipandang perlu karena penjaringan informasi merupakan kewajiban seluruh masyarakat baik di tingkat Pemerintahan paling rendah maupun Pemerintahan tertinggi. RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 152 No. Prioritas Pembangunan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Energi dan Sumberdaya Mineral Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Kurangnya peran lembaga masyarakat yang ada di Desa. Pelaksanaan bintek lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan Kurangnya pengetahuan Aparatur Desa tentang managemen Pemerintahan desa. Bimtek Aparatur Desa. Adanya keterbatasan jumlah alat ukur listrik (kWh) di PLN dan pemesanannya membutuhkan waktu cukup lama sehingga proses "penyalaan" listrik mengalami keterlambatan. Meningkatkan koordinasi dengan pihak PLN terutama dalam pengadaan alat ukur listrik (kWh). Potensi energi hydro untuk menjadi energi di Kabupaten Bandung cukup banyak dan tersebar namun dalam pengembangannya memerlukan anggaran yang cukup besar.  Pengembangan mikro hydro ditawarkan kepada investor untuk dijual kepada PLN. Belum adanya prosedur tetap mengenai perizinan energi hydro untuk menjadi listrik. Penyusunan Perda. Kotoran hewan (sapi perah) sebagai potensi energy biogas sangat besar, saat ini hanya berkontribusi mencemari lingkungan (sungai). Untuk dapat memanfaatannya (energi biogas ) supaya tidak mencemari lingkungan perlu anggaran / investasi yang cukup besar.  Pengembangan energi biogas ditawarkan kepada investor sebagai pembangkit tenaga listrik untuk dijual kepada PLN.  Penyusunan study kelayakan energi hydro sebagai sumber energi ramah lingkungan  Pengembangan Desa Mandiri Energi memanfaatkan kotoran ternak menjadi Biogas untuk kebutuhan rumah tangga sebagai pengganti LPG.  Penyusunan study kelayakan pemanfaatan biogás. Tidak seimbangnya Recharge dan Discharge air tanah (pengambilan dan pengisian kembali air tanah), RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 153 Meningkatkan pengetahuan pengusaha, meningkatkan pembinaan-pengawasanpengendalian (Bin Wasdal), serta pembangunan sumur imbuhan untuk menyeimbangkan recharge dan discharge No. Prioritas Pembangunan Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan air tanah. 9. Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan RKPD Kabupaten Bandung 2015 Rendahnya kesadaran dan pengetahuan teknis air tanah dari pelaku usaha pemboran/ perusahaan pemboran air tanah. Melakukan Penyusunan petunjuk teknis, sosialisasi dan meningkatkan Bin Wasdal untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahun pelaku usaha pemboran. Belum optimalnya pelaksanaan Good Mining Practice oleh pengusaha pertambangan, antara lain akibat rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (rata-rata berpendidikan SMP, SMA/STM) dan pada umumnya merupakan pemodal kecil sehingga kegiatan penambangan dilaksanakan secara manual (tidak dengan sistem mekanis).  Melaksanakan Bin Wasdal yang intensif dan kontinu pada kegiatan pertambangan untuk meningkatkan pelaksanaan Good Mining practice dari pengusaha pertambangan. Belum optimalnya pembinaan dan Wasdal (pengawasan, pengendalian) oleh stake holder terkait akibat terbatasnya saranaprasarana. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan dan pemantauan kegiatan pertambangan. Adanya keterbatasan anggaran sehingga kegiatan Mitigasi bencana geologi/gerakan tanah baru dapat dilaksanakan pada 4 kecamatan dari 12 kecamatan yang potencial. Pemetaan gerakan tanah/longsor dilakukan perkecama-tan dan berkelanjutan dengan pemetaannya dibuat sesuai skala prioritas yang didasarkan atas seringnya terjadi bencana gerakan tanah/longsor. Masih terdapat pengusaha pertambangan yang belum memiliki izin pertambangan. Melakukan penertiban dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran pengusaha pertambangan yang belum mempunyai izin untuk membuat izin penambangan.  Ketersediaan data desa/kelurahan masih sangat terbatas, sehingga belum jelas fokus pembangunan di desa. II - 154  Melaksanakan peningkatan pengetahuan pelaku usaha kegiatan pertambangan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. No. Prioritas Pembangunan Urusan Faktor Penentu Keberhasilan Permasalahan  Intervensi program masih sporadis sesuai keinginan masyarakat desa/kel. Atau belum terencana secara matang.  Pembinaan oleh SKPD terkait belum maksimal dilakukan. Kondisi saat ini, terjebak dalam pembinaan pengelolaan administrasi kegiatan ADPD dan P4. 10. 11. Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Penegakan peraturan di tingkat lokal (Perda) masih terbatas jumlah personil. Pemantapan kemandirian pangan Ketahanan Pangan  Koordinasi antar SKPD lingkup pertanian yang menghasilkan bahan pangan masih belum optimal dilakukan. Menurunnya semangat kebersamaan dalam menjaga lingkungan, yang dapat menimbulkan tingkat kerawanan penyakit masyarakat di beberapa wilayah.  Pelaku di sektor – sektor bahan pangan cenderung statis, bahkan cenderung alih komiditas sebagai dampak dari Nilai Tukar Petani yang kurang kompetitif. Mendorong koordinasi antar SKPD lingkup pertanian untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas komoditas pertanian dengan mengolah produk pangan yang memiliki added value  Tekanan perubahan/ alih fungsi lahan sulit dikendalikan terutama yang dilakukan masyarakat, hal ini akan berpengaruh pada produksi bahan pangan. Makin berkurangnya jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan sehingga belum mencukupi untuk mendukung kebijakan satu desa satu penyuluh RKPD Kabupaten Bandung 2015 II - 155 Merekrut penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan swadaya masyarakat . BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Arah kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 disusun dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 dan diserasikan dengan RKP Tahun 2014 yang didasari RPJMN Tahun 2010-2014 serta RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. Hal ini dilakukan agar terjalin keterkaitan hubungan antar dokumen perencanaan dalam mewujudkan arah kebijakan dan kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibangun pada tahun tersebut. Selanjutnya arah kebijakan ekonomi daerah ini akan menjadi dasar kebijakan pengembangan sektoral dan regional yang dijabarkan ke dalam program dan kegiatan. Subbab arah kebijakan ekonomi daerah ini kemudian akan terbagi kedalam kondisi ekonomi daerah tahun 2013 dan perkiraan tahun 2014 serta tantangan dan prospek perekonomian daerah tahun 2015 dan 2016. Kondisi ekonomi daerah tahun 2013 dan perkiraan tahun 2014 akan memuat data-data statistik perekonomian makro di Kabupaten Bandung eksisting beserta hasil proyeksi. Sementara subbab berikutnya tantangan dan prospek perekonomian daerah tahun 2015 dan 2016 akan menjabarkan kondisi internal dan eksternal untuk kemudian dianalisis dan dijadikan pertimbangan dalam memproyeksikan keuangan daerah dan kerangka pendanaan untuk tahun 2015. 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 Secara umum kondisi ekonomi Kabupaten Bandung dipengaruhi oleh indikator ekonomi makro Indonesia dan Provinsi Jawa Barat. Kemajuan ekonomi Kabupaten Bandung pun dapat diketahui dengan menyandingkan data pertumbuhan ekonominya dengan Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Kemajuan perekonomian Kabupaten Bandung dapat dilihat melalui pertumbuhan PDRB-nya. Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 yang menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Gambar 3.1 PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013 70,000,000 Juta Rupiah 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 ADHB 38,282,169 41,262,098 46,092,238 51,291,762 57,071,406 64,334,227 ADHK 19,674,494 20,527,539 21,734,661 23,026,214 24,443,222 25,901,171 Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 1 Kenaikan kinerja ekonomi Kabupaten Bandung tersebut juga ditunjukkan oleh kenaikan PDRB atas dasar harga konstan dengan tahun dasar 2000. Laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun terus meningkat walaupun pada tahun 2013 terjadi sedikit perlambatan. Dibandingkan dengan tahun 2012, pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan sebesar 0,19% turun dari 6,15% ke 5,96%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2013 diakibatkan berbagai terpaan ekonomi diantaranya kenaikan harga BBM, kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti beras, produk hortikultura, serta meningkatnya harga tarif dasar listrik yang menjadi pemicu melemahnya kinerja ekonomi wilayah. Secara mendetail laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun beserta rata-ratanya tampak pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Tahun 2010-2013 Tahun 2010 Laju Pertumbuhan 5,88 Ekonomi (LPE) Sumber: BPS Kabupaten Bandung, 2014 2011 2012 2013 Rata-rata 5,94 6,15 5,96 5,65 Nilai PDRB tahun 2013 masih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang menunjukkan adanya kenaikan kinerja ekonomi, meski laju pertumbuhannya menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Begitu pula dengan nilai tambah tiap sektor yang secara umum mengalami kenaikan. Berikut ini merupakan nilai tambah tiap sektor ekonomi di Kabupaten Bandung yang ditunjukkan oleh angka PDRB berdasarkan sektor ekonomi pada tahun 2013. Tabel 3.2 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bandung Tahun 2013 (Rupiah) Sektor Ekonomi PDRB ADHB Pertanian 5.172.325.030.000,00 Pertambangan dan Penggalian 673.133.710.000,00 Industri Pengolahan 36.721.871.460.000,00 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.166.432.320.000,00 Konstruksi 1.143.674.370.000,00 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 11.795.595.180.000,00 Pengangkutan dan Komunikasi 2.659.942.030.000,00 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1.217.604.860.000,00 Jasa-jasa 3.783.648.370.000,00 Total Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 2 64.334.227.320.000,00 Melalui data PDRB diatas dapat diketahui industri pengolahan merupakan sektor dengan kontribusi terbesar bagi perekonomian Kabupaten Bandung. Namun untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai pertumbuhan ekonomi wilayah secara rinci berdasarkan sektor-sektornya, diperlukan analisis khusus diantaranya yaitu analisis Location Quotient (LQ), Indeks Spesialisasi, dan Shift Share Analysis (SSA). Untuk melakukan analisis-analisis tersebut diperlukan data PDRB wilayah diatasnya, yaitu PDRB Provinsi Jawa Barat dan PDB Nasional. Tabel 3.3 Nilai PDRB Per Sektor di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, dan Nasional Tahun 2013 Sektor Pertanian Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Nasional 5.172.325.030.000,00 127.880.000.000.000,00 1.311.040.000.000.000,00 673.133.710.000,00 18.610.000.000.000,00 1.020.770.000.000.000,00 Industri Pengolahan 36.721.871.460.000,00 369.830.000.000.000,00 2.152.590.000.000.000,00 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.166.432.320.000,00 29.190.000.000.000,00 70.074.600.000.000,00 Konstruksi 1.143.674.370.000,00 47.130.000.000.000,00 907.267.000.000.000,00 11.795.595.180.000,00 261.540.000.000.000,00 1.301.510.000.000.000,00 2.659.942.030.000,00 87.720.000.000.000,00 636.888.000.000.000,00 1.217.604.860.000,00 32.210.000.000.000,00 683.010.000.000.000,00 3.783.648.370.000,00 96.060.000.000.000,00 1.000.820.000.000.000,00 Pertambangan dan Penggalian Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB Atas Dasar Harga 64.334.227.320.000,00 1.070.180.000.000.000,00 9.083.970.000.000.000,00 Berlaku Sumber: BPS Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, dan Nasional Tahun 2013 Analisis Location Quotient (LQ) Dengan mengetahui data PDRB tingkat provinsi dan nasional, dapat diketahui sektor apa saja di Kabupaten Bandung yang merupakan sektor basis dengan menggunakan indeks Location Quotient (LQ). Penentuan indeks LQ ini dilakukan dengan membagi nilai perbandingan PDRB suatu sektor terhadap total PDRB Kabupaten dengan perbandingan PDRB suatu sektor terhadap total PDRB Provinsi atau nasional. Berikut ini merupakan indeks LQ dari masing-masing sektor di Kabupaten Bandung terhadap Provinsi Jawa Barat. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 3 Tabel 3.4 Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten Bandung Terhadap Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Sektor PDRB Kabupaten Pertanian 5.172.325.030.000,00 Pertambangan dan Penggalian PDRB Provinsi Indeks LQ 127.880.000.000.000,00 0,6728 673.133.710.000,00 18.610.000.000.000,00 0,6017 36.721.871.460.000,00 369.830.000.000.000,00 1,6517 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.166.432.320.000,00 29.190.000.000.000,00 0,6647 Konstruksi 1.143.674.370.000,00 47.130.000.000.000,00 0,4037 11.795.595.180.000,00 261.540.000.000.000,00 0,7502 Pengangkutan dan Komunikasi 2.659.942.030.000,00 87.720.000.000.000,00 0,5044 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1.217.604.860.000,00 32.210.000.000.000,00 0,6288 Jasa-jasa 3.783.648.370.000,00 96.060.000.000.000,00 0,6552 64.334.227.320.000,00 1.070.180.000.000.000,00 Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel, dan Restoran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa industri pengolahan memiliki indeks LQ>1. Hal ini menunjukkan bahwa industri pengolahan tersebut merupakan sektor basis Kabupaten Bandung di lingkup perekonomian Jawa Barat. Hal ini dapat diartikan bahwa Kabupaten Bandung menjadi pengekspor dalam industri pengolahan terhadap wilayah-wilayah lain di Jawa Barat. Pertumbuhan industri pengolahan sebagai sektor basis dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara umum di Kabupaten Bandung sehingga dapat memicu pertumbuhan delapan sektor lainnya yang merupakan sektor non basis. Sektor ini harus menjadi sektor unggulan Kabupaten Bandung karena kelebihannya dibanding wilayah lain di Jawa Barat. Oleh karenanya, sektor industri pengolahan ini memerlukan dorongan dari pemerintah agar dapat menggerakkan perekonomian Kabupaten Bandung secara keseluruhan. Sektor basis ini pun dapat dilihat terhadap sektor ekonomi lingkup nasional dengan menggunakan metode yang sama dimana hasilnya tampak pada tabel berikut. Tabel 3.5 Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten Bandung Terhadap Nasional Tahun 2013 Sektor Pertanian Pertambangan dan Penggalian PDRB Kabupaten PDB Nasional Indeks LQ 5.172.325.030.000,00 1.311.040.000.000.000,00 0,5600 673.133.710.000,00 1.020.770.000.000.000,00 0,0900 36.721.871.460.000,00 2.152.590.000.000.000,00 2,4088 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.166.432.320.000,00 70.074.600.000.000,00 2,3504 Konstruksi 1.143.674.370.000,00 907.267.000.000.000,00 0,1800 Industri Pengolahan RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 4 Sektor PDRB Kabupaten Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDB Nasional Indeks LQ 11.795.595.180.000,00 1.301.510.000.000.000,00 1,2800 2.659.942.030.000,00 636.888.000.000.000,00 0,5897 1.217.604.860.000,00 683.010.000.000.000,00 0,2517 3.783.648.370.000,00 1.000.820.000.000.000,00 0,5338 PDRB Atas Dasar Harga 64.334.227.320.000,00 Berlaku Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 9.083.970.000.000.000,00 Pada tabel diatas tampak bahwa terdapat beberapa sektor yang memiliki indeks LQ>1 yang berarti merupakan sektor basis Kabupaten Bandung di lingkup wilayah nasional. Sektor-sektor tersebut adalah sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Ketiga sektor tersebut menjadi sektor unggulan Kabupaten Bandung karena rendahnya nilai tambah sektor tersebut di wilayah lain di Indonesia. Berdasarkan indikator LQ ini, sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, serta perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang harus mendapat dukungan agar dapat memiliki nilai tambah lebih dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia yang menjadi potensi ekspor bagi Kabupaten Bandung. Indeks Spesialisasi Sektor ekonomi di Kabupaten Bandung juga dapat dinilai berdasarkan tingkat spesialisasinya. Tingkat spesialisasi ini menunjukkan konsentrasi sektor ekonomi di suatu wilayah. Untuk mengetahui tingkat spesialisasi sektor ekonomi tersebut dilakukan penghitungan dengan menyelisihkan nilai-nilai positif dari persentase PDRB suatu sektor terhadap totalnya untuk wilayah kabupaten dengan persentase PDRB sektor terhadap totalnya untuk wilayah diatasnya (provinsi/nasional), yang kemudian dibagi 100. Berikut ini merupakan indeks spesialisasi yang didapatkan melalui perhitungan diatas. Tabel 3.6 Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi Kabupaten Bandung di Lingkup Provinsi Tahun 2013 Sektor PDRB Kabupaten (a) (b) % PDRB Provinsi % Selisih (c) (d) (e) (f) = (c) – (e) 5.172.325.030.000,00 8,04 127.880.000.000.000,00 11,95 -3,91 673.133.710.000,00 1,05 18.610.000.000.000,00 1,74 -0,69 Industri Pengolahan 36.721.871.460.000,00 57,08 369.830.000.000.000,00 34,56 22,52 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.166.432.320.000,00 1,81 29.190.000.000.000,00 2,73 -0,91 Konstruksi 1.143.674.370.000,00 1,78 47.130.000.000.000,00 4,40 -2,63 Pertanian Pertambangan dan Penggalian RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 5 Sektor PDRB Kabupaten (a) (b) Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Total % PDRB Provinsi % Selisih (c) (d) (e) (f) = (c) – (e) 11.795.595.180.000,00 18,33 261.540.000.000.000,00 24,44 -6,10 2.659.942.030.000,00 4,13 87.720.000.000.000,00 8,20 -4,06 1.217.604.860.000,00 1,89 32.210.000.000.000,00 3,01 -1,12 3.783.648.370.000,00 5,88 96.060.000.000.000,00 8,98 -3,09 64.334.227.320.000,00 100,00 1.070.180.000.000.000,00 100,00 22,52 Indeks Spesialisasi 0,23 Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014 Seperti yang tercantum pada tabel diatas, indeks spesialisasi sektoral di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebesar 0,23. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat spesialisasi sektoral sangat rendah di Kabupaten Bandung dengan konsentrasi pertumbuhan pada sektor industri pengolahan saja. Tabel 3.7 Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi Kabupaten Bandung di Lingkup Nasional Tahun 2013 Sektor PDRB Kabupaten Persen tase PDB Nasional Persen tase Selisih (a) (b) (c) (d) (e) (f) = (c) – (e) Pertanian 5.172.325.030.000,00 8,04 1.311.040.000.000.000,00 14,43 -6,39 673.133.710.000,00 1,05 1.020.770.000.000.000,00 11,24 -10,19 Industri Pengolahan 36.721.871.460.000,00 57,08 2.152.590.000.000.000,00 23,70 33,38 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.166.432.320.000,00 1,81 70.074.600.000.000,00 0,77 1,04 Konstruksi 1.143.674.370.000,00 1,78 907.267.000.000.000,00 9,99 -8,21 11.795.595.180.000,00 18,33 1.301.510.000.000.000,00 14,33 4,01 2.659.942.030.000,00 4,13 636.888.000.000.000,00 7,01 -2,88 1.217.604.860.000,00 1,89 683.010.000.000.000,00 7,52 -5,63 3.783.648.370.000,00 5,88 1.000.820.000.000.000,00 11,02 -5,14 64.334.227.320.000,00 100,00 9.083.970.000.000.000,00 100,00 38,43 Pertambangan dan Penggalian Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Total Indeks Spesialisasi 0,38 Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014 Sementara itu, bila disandingkan dengan nilai tambah sektoral di lingkup nasional, Kabupaten Bandung memiliki tingkat spesialisasi yang sedikit lebih tinggi, namun masih tergolong sangat rendah, yaitu sebesar 0,38. Konsentrasi pertumbuhan terdapat pada sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, serta perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki nilai selisih positif. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 6 Shift Share Analysis (SSA) Selain kedua indikator diatas, terdapat konsep lain yang dapat menjelaskan pertumbuhan wilayah Kabupaten Bandung, salah satunya yaitu konsep Shift Share Analysis (SSA) yang terdiri dari tiga komponen, yaitu komponen pertumbuhan regional, pertumbuhan proporsional, dan pertumbuhan pangsa wilayah. Konsep ini sudah memperhitungkan faktor waktu sehingga lebih bersifat dinamis dimana pertumbuhan wilayah di Kabupaten Bandung lebih dapat tergambarkan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan dengan konsep SSA untuk wilayah Kabupaten Bandung dengan menggunakan data lima tahun terakhir. Perhitungan SSA ini telah diverifikasi dengan membandingkan hasil penjumlahan PR, PP, dan PPW dengan hasil pengurangan PDRB tahun akhir oleh tahun dasar Kabupaten Bandung yang terbukti dengan angka total PDRB yang sama. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 7 Tabel 3.8 Perhitungan Indikator-indikator Shift Share Analysis Kabupaten Bandung Terhadap Provinsi Jawa Barat PDRB Kabupaten Bandung (Juta Rupiah) Sektor Pertanian PDRB Provinsi Jawa Barat (Miliar Rupiah) 2009 (Yb09) 2013 (Yb13) 2009 (Yn09) 2013 (Yn13) (a) (b) (c) (d) PP (Yn13/Yn09) x Yb09 PPW (f) = (a) x (e) (g) = (f) – (a) (h) = (d)/(c) (i) = (h) – (e) (j) = (i) x (a) (k) = (h) x (a) (l) = (b) – (k) 4.674.214.221. 000 816.062.094.5 00 1.661.207.121. 091,85 290.026.964.4 72,25 1,5018 -0,0495 1,4014 -0,1500 38.109.669.03 0.000 13.544.106.14 2.756,60 1,3148 -0,2365 1.046.414.461. 000 1.080.854.543. 000 371.893.771.0 38,50 384.133.712.5 32,63 1,4931 -0,0583 1,9459 0,3946 (e) = Σ(d)/Σ(c ) 5.172.325,03 85.150,00 127.880,00 1,5513 526.035,13 673.133,71 13.280,00 18.610,00 1,5513 24.565.562,89 36.721.871,46 281.280,00 369.830,00 1,5513 Listrik, Gas, dan Air Bersih 674.520,69 1.166.432,32 19.550,00 29.190,00 1,5513 Konstruksi Industri Pengolahan (Yn13/ Yn09)(ΣYn13 / ΣYn09) Yb09 x (ΣYn13/ ΣYn09) 3.013.007,10 Pertambangan dan Penggalian PR Yn13/ Yn09 ΣYn13/ ΣYn09 -149.219 .000.000 -78.899 .913.049 5.810.600 .000.000 -39.291 .241.545 274.903 .200.000 4.524.995 .278.000 737.162 .181.400 647.329.751 .691,13 -64.028.471 .423,19 32.299.068 .980.000 4.422.802.476 .749,50 1.007.123 .219.000 1.355.757 .751.000 159.309.100 .506,39 -212.083.380 .532,62 696.720,83 1.143.674,37 24.220,00 47.130,00 1,5513 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.780.385,10 11.795.595,18 149.060,00 261.540,00 1,5513 10.518.718.14 0.000 3.738.333.043. 471,54 1,7546 0,2033 1.378.115 .000.000 11.896.832 .950.000 -101.237.766 .826,78 Pengangkutan dan Komunikasi 1.795.161,77 2.659.942,03 41.820,00 87.720,00 1,5513 2.784.915.665. 000 989.753.895.1 24,31 2,0976 0,5462 980.545 .600.000 3.765.461 .274.000 1.105.519.243 .658,54 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 820.502,95 1.217.604,86 18.800,00 32.210,00 1,5513 1.272.883.345. 000 452.380.395.0 67,96 1,7133 0,1620 132.882 .600.000 1.405.765 .958.000 -188.161.098 .484,04 2.069.321,52 3.783.648,37 56.690,00 96.060,00 1,5513 0,1431 296.189 .200.000 64.334.227,32 689.840,00 1.070.180,00 1,5513 1.140.910.568. 012,24 22.749.661.69 6.960,40 1,6945 41.262.098,75 3.210.232.088. 000 64.011.760.45 0.000 1,5513 0,0000 19.633,35 3.506.421 .330.000 64.011.760 .470.000 277.227.039 .761,86 322.466.853 .406,30 Jasa-jasa Total Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 8 Kolom PR atau Pertumbuhan Wilayah menunjukkan angka positif yang berarti wilayah Kabupaten Bandung bertumbuh lebih cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan Provinsi Jawa Barat. Seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Bandung memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan rata-rata tiap sektor ekonomi di Jawa Barat. Angka PR ini juga memberi gambaran sektor-sektor mana saja yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan sebaliknya. Sektor industri pengolahan merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata provinsi Jawa Barat dengan angka13.544.106.142.756,60. Menyusul kemudian adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran, pertanian, serta jasa-jasa. Berdasarkan hasil tersebut, untuk memacu perekonomian Kabupaten Bandung sebaiknya pemerintah daerah mendorong sektor industri pengolahan dengan upaya yang lebih besar. Sementara itu kolom PP atau Pertumbuhan Proporsional dapat menggambarkan sektor-sektor yang maju, atau tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan angka positif serta sektor-sektor yang lamban yang tampak dari angka yang bernilai negatif. Sektor-sektor yang tergolong maju secara berurutan dari yang paling maju hingga yang kurang yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, jasa-jasa, konstruksi, serta keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sementara itu sektor industri pengolahan yang pada komponen sebelumnya merupakan sektor yang tumbuh dengan cepat, jika dilihat berdasarkan pertumbuhan proporsional termasuk kedalam sektor yang belum maju. Secara teori, hal ini dapat terjadi karena ada perbedaan subsektor dalam permintaan produk akhir, ketersediaan bahan mentah, dan kebijakan industri. Untuk meningkatkan kemajuan sektor ini diperlukan pembenahan sistem dengan lebih baik. Kolom PPW atau Pertumbuhan Pangsa Wilayah menunjukkan daya saing suatu sektor terhadap sektor yang sama di tingkat wilayah yang lebih tinggi. Melalui kolom tersebut tampak bahwa industri pengolahan memiliki nilai PPW tertinggi atau memiliki daya saing yang sangat tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat provinsi. Kemudian disusul oleh sektor pertanian, jasa-jasa, serta listrik, gas, dan air bersih. Sementara sektor sisanya memiliki nilai PPW negatif yang berarti memiliki daya saing yang rendah. Secara holistik tabel berikut menunjukkan masing-masing sektor dengan komponen pertumbuhan berdasarkan urutannya. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 9 Tabel 3.9 Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share Analysis (Terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat) Sektor Pertumbuhan Regional 3 Pertanian Pertambangan 9 dan Penggalian Industri 1 Pengolahan Listrik, Gas, dan 8 Air Bersih 7 Konstruksi Perdagangan, 2 Hotel, dan Restoran Pengangkutan 5 dan Komunikasi Keuangan, 6 Persewaan, dan Jasa Perusahaan 4 Jasa-jasa Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 10 Pertumbuhan Proporsional 8 (-) Pertumbuhan Pangsa Wilayah 2 7 (-) 5 (-) 9 (-) 1 6 (-) 4 4 8 (-) 1 6 (-) 2 9 (-) 5 7 (-) 3 3 ini. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan lingkup nasional perhitungan analisis shift share akan tampak seperti dibawah Tabel 3.10 Perhitungan Indikator-indikator Shift Share Analysis Kabupaten Bandung Terhadap Nasional Sektor PDRB Kabupaten Bandung (Juta Rupiah) 2009 2013 (Yb09) (Yb13) (a) (b) PDB Nasional (Miliar Rupiah) 2009 (Yn09) 2013 (Yn13) (c) (d) ΣYn13/ ΣYn09 Yb09 x (ΣYn13/ΣYn0 9) PR Yn13/ Yn09 (Yn13/Yn0 9)-(ΣYn13/ ΣYn09) PP (Yn13/Yn09) x Yb09 PPW (e) = Σ(d)/Σ(c) (f) = (a) x (e) (g) = (f) – (a) (h) = (d)/(c) (i) = (h) – (e) (j) = (i) x (a) (k) = (h) x (a) (l) = (b) – (k) 3.013.007, 10 5.172.325, 03 857.197,0 0 1.311.040 ,00 1,6203 4.882.104 .837.000 1.869.097. 736 .889,00 1,5294 -0,0909 Pertambangan dan Penggalian 526.035,1 3 673.133,7 1 592.061,0 0 1.020.770 ,00 1,6203 852.357 .318.600 326.322.18 8 .556,12 1,7241 0,1038 Industri Pengolahan 24.565.56 2,89 36.721.87 1,46 1.477.541 ,50 2.152.590 ,00 1,6203 39.804.636 .840.000 15.239.073 .948 .117,60 1,4569 -0,1635 Listrik, Gas, dan Air Bersih 674.520,6 9 1.166.432, 32 46.680,00 70.074,60 1,6203 1.092.954 .850.000 418.434.16 0 .066,80 1,5012 -0,1192 Konstruksi 696.720,8 3 1.143.674, 37 555.192,5 0 907.267,0 0 1,6203 1.128.926 .691.000 1,6341 0,0138 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.780.385, 10 11.795.59 5,18 744.513,5 0 1.301.510 ,00 1,6203 10.986.549 .250.000 1,7481 0,1278 Pengangkutan dan Komunikasi 1.795.161, 77 2.659.942, 03 353.739,7 0 636.888,0 0 1,6203 2.908.777 .732.000 1,8004 0,1801 820.502,9 5 1.217.604, 86 405.162,0 0 683.010,0 0 1,6203 1.329.496 .177.000 1,6858 0,0654 Jasa-jasa 2.069.321, 52 3.783.648, 37 574.116,5 0 1.000.820 ,00 1,6203 3.353.010 .553.000 1,7432 0,1229 Total 41.262.09 8,75 64.334.22 7,32 5.606.20 0,00 9.083.97 0,00 1,6203 66.858.751 .140.000 1,6203 0 Pertanian Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 11 432.205.86 0 .582,42 4.206.164. 149 .313,12 1.113.615. 962 .490,32 508.993.22 7 .050,73 1.283.689. 032 .769,86 25.596.652 .389 .613,40 273.869.0 00 .000 54.580.73 9 .611 4.015.689. 000 .000 80.384.85 1 .278 9.618.619 .867 866.444.6 00 .000 323.309.9 00 .000 53.682.78 7 .854 254.313.0 00 .000 0 4.608.235 .464.000 564.089.566 .142,89 906.938 .058.200 -233.804.348 .166,85 35.788.948 .240.000 932.923.223 .001,26 1.012.569 .999.000 153.862.321 .210,93 1.138.545 .310.000 5.129.059 .550,72 11.852.993 .830.000 -57.398.652 .987,76 3.232.087 .627.000 -572.145.596 .682,75 1.383.178 .965.000 -165.574.104 .905,17 3.607.323 .515.000 176.324.854 .973,86 66.858.751 .140.000 -2.524.523.819 .613,44 Berdasarkan analisis SSA yang dilakukan terhadap PDB nasional didapatkan hasil yang sedikit berbeda dengan sebelumnya. Angka pertumbuhan regional menunjukkan angka positif baik secara keseluruhan maupun masing-masing sektornya. Hal ini berarti pertumbuhan regional Kabupaten Bandung lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan nasional begitu pula dengan sektorsektornya. Sektor yang tumbuh paling cepat berdasarkan angka PR ini yaitu industri pengolahan, disusul perdagangan, hotel, dan restoran, pertanian, jasa-jasa, serta pengangkutan dan komunikasi. Sementara sektor yang pertumbuhanregionalnya paling lambat yaitu sektor pertambangan dan penggalian. Berdasarkan pertumbuhan proporsional (PP) sektor yang paling maju yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor lainnya yang juga tergolong maju yaitu pengangkutan dan komunikasi, jasa-jasa, pertambangan dan penggalian, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta konstruksi. Sementara sektor sisanya masih tergolong sektor yang lambat. Sementara itu berdasarkan daya saing wilayahnya, sektor industri pengolahan memiliki angka PPW terbesar, disusul pertanian, jasa-jasa, listrik, gas, dan air bersih, serta konstruksi. Sektor-sektor ini memiliki daya saing yang tinggi bila dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat nasional. Sedangkan sektor-sektor lainnya masih lemah sehingga pasar Kabupaten Bandung dipenuhi oleh produk-produk dari luar wilayah Kabupaten Bandung.Berikut ini merupakan urutan ranking sektor-sektor di Kabupaten Bandung berdasarkan hasil analisis shift share terhadap nilai tambah nasional sebagai pertimbangan dalam menentukan sektor mana yang harus didorong untuk kedepannya. Tabel 3.11 Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share Analysis (Terhadap PDB Nasional) Sektor Pertumbuhan Regional 3 Pertanian Pertambangan dan 9 Penggalian 1 Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air 8 Bersih 7 Konstruksi Perdagangan, Hotel, 2 dan Restoran Pengangkutan dan 5 Komunikasi Keuangan, Persewaan, 6 dan Jasa Perusahaan 4 Jasa-jasa Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 12 Pertumbuhan Proporsional 8 (-) Pertumbuhan Pangsa Wilayah 2 4 8 (-) 9 (-) 1 7 (-) 4 6 5 1 6 (-) 2 9 (-) 5 7 (-) 3 3 Kesimpulan Analisis Sektoral Berdasarkan analisis-analisis yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai kondisi masing-masing sektor ekonomi di Kabupaten Bandung pada tahun 2013. a. Pertanian Berdasarkan analisis LQ, sektor pertanian pada tahun 2013 merupakan sektor non basis baik dalam lingkup provinsi maupun nasional. Hal ini berarti sektor pertanian Kabupaten Bandung bukan sektor penggerak utama perekonomian di wilayahnya. Secara umum sektor ini baru sekedar memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri dan belum berorientasi ekspor, meski terdapat beberapa produk yang sudah diekspor. Sektor ini juga memiliki laju pertumbuhan yang cenderung menurun dan pada tiga tahun terakhir memiliki laju pertumbuhan dibawah LPE rata-rata Kabupaten Bandung. Gambar 3.2 Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 2009-2013 Laju Pertumbuhan (%) 7 6 5 4 Sektor Pertanian 3 2 1 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Distanbunhut Kabupaten Bandung Tahun 2013 Bila melihat dari indeks spesialisasi, sektor ini pun tidak menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah konsentrasi pertanian. Sementara bila melihat dari hasil SSA, sektor pertanian Kabupaten Bandung ini merupakan sektor yang tumbuh lambat bila dibandingkan dengan sektor sejenis di wilayah Jawa Barat dan nasional. Namun demikian, sektor ini cukup memiliki daya saing di wilayahnya sendiri yang berarti kebutuhan pangan di Kabupaten Bandung dipenuhi oleh hasil pertaniannya sendiri serta memiliki kenaikan persentase kontribusi PDRB dari tahun ke tahun. Tabel 3.12 Kontribusi (%) Sektor Utama Terhadap PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013 Kontribusi PDRB Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 2009 2010 2011 2012 2013 59,91 59,60 58,72 57,67 57,08 16,43 16,91 Sektor Pertanian 7,45 7,53 Sumber: BPS Kabupaten Bandung, Tahun 2013 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 13 17,39 18,29 7,76 7,92 18,33 8,04 b. Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Bandung bukan merupakan sektor yang memberi kontribusi yang signifikan. Sektor ini merupakan sektor non basis dimana dapat dikatakan sektor ini hanyalah menjadi sektor tambahan bagi perekonomian di Kabupaten Bandung. Sektor ini juga masih tertinggal di Kabupaten Bandung dan di Jawa Barat. Namun di lingkup nasional, sektor ini memiliki laju pertumbuhan yang cukup baik dibandingkan wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia. c. Industri Pengolahan Sektor ini merupakan sektor utama di Kabupaten Bandung dengan kontribusi PDRB yang jauh diatas sektor lainnya. Sektor ini menjadi sektor basis bagi Kabupaten Bandung baik di Jawa Barat maupun lingkup nasional yang berarti sektor ini menjadi penggerak utama perekonomian di Kabupaten Bandung. Namun demikian, sektor ini dinilai memiliki laju pertumbuhan yang lambat bahkan cenderung menurun baik dibandingkan dengan LPE Kabupaten Bandung rata-rata maupun bila dibandingkan dengan sektor seupa di tingkat provinsi dan nasional. Hal ini harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah mengingat signifikansi kontribusinya dalam perekonomian di Kabupaten Bandung. Industri pengolahan sebagai sektor basis ini memiliki orientasi ekspor baik di tingkat provinsi maupun nasional. Semakin besar ekspor yang dilakukan Kabupaten Bandung ke wilayah lainnya dapat memajukan sektor lainnya sebagai sektor non basis sebagai akibat dari efek pengganda (multiplier effect). Semakin banyaknya kegiatan basis di Kabupaten Bandung akan menambah arus pendapatan ke wilayahnya dimana dapat meningkatkan permintaan terhadap barang atau jasa didalam wilayahnya yang berarti dapat memacu banyaknya kegiatan di sektor-sektor non basis. Dengan demikian, sektor industri pengolahan ini harus didorong secara optimal oleh pemerintah daerah bukan saja untuk mempertahankan kontribusinya melainkan juga untuk memicu sektor-sektor non basis di Kabupaten Bandung sehingga pertumbuhan ekonomi dapat naik secara signifikan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 14 Laju Pertumbuhan (%) Gambar 3.3 Laju Pertumbuhan Sektor Industri Tahun 2009-2013 7 6 5 4 3 2 1 0 2009 2010 2011 2012 2013 Industri Pengolahan 3.36 5.24 5.19 5.4 5.03 LPE Kabupaten Bandung 4.34 5.88 5.94 6.15 5.96 Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 d. Listrik, Gas, dan Air Bersih Sektor ini memiliki posisi yang unik didalam struktur perekonomian Kabupaten Bandung. Berdasarkan kontribusinya dalam PDRB, sektor ini bukanlah sektor yang menonjol. Namun didalam konteks nasional sektor ini cukup memiliki eksistensi yang berarti. Meski bukan merupakan sektor utama, sektor ini merupakan sektor basis bagi Kabupaten Bandung untuk wilayah nasional. Hal ini berarti Kabupaten Bandung dapat menjadi pemasok untuk sektor listrik, gas, dan air bersih untuk wilayah-wilayah lain di luar Provinsi Jawa Barat. Dilihat dari konsentrasinya sektor ini memiliki konsentrasi pertumbuhan di Kabupaten Bandung bila dilihat berdasarkan konstelasi nasional. Namun bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhannya, sektor ini tergolong cukup lambat bila dibandingkan sektor listrik, gas, dan air bersih di tingkat provinsi dan nasional. Melihat potensi ini, sektor ini sebaiknya didorong agar menjadi basis ekonomi di Kabupaten Bandung terhadap nasional dengan meningkatkan tingkat ekspor ke wilayah-wilayah di seluruh Indonesia. e. Konstruksi Sama seperti sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor ini tidak memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perekonomian Kabupaten Bandung. Sektor ini bahkan termasuk kedalam tiga sektor dengan nilai PDRB terendah pad tahun 2013. Namun bila dilihat dari laju pertumbuhannya, sektor konstruksi di Kabupaten Bandung ini tergolong sektor yang maju bila dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat provinsi dan nasional. Hal ini disebabkan semakin berkembangnya pembangunan perumahan di Kabupaten Bandung. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 15 f. Perdagangan, Hotel, dan Restoran Sektor ini termasuk kedalam sektor utama di Kabupaten Bandung. Hal ini tampak dari kontribusinya dalam PDRB yang menempati urutan kedua teratas di Kabupaten Bandung. Di lingkup nasional, sektor ini pun tergolong kedalam sektor basis yang berarti Kabupaten Bandung dapat menjadi pemasok bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia. Hal ini juga ditunjukkan dengan tingkat konsentrasi pertumbuhannya yang tinggi untuk wilayah nasional. Bila dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat provinsi dan nasional pun, sektor ini memiliki kemajuan yang cukup pesat. Namun demikian, sektor ini dinilai tidak memiliki daya saing yang baik didalam wilayah Kabupaten Bandung sendiri. Hal ini berarti sektor ini kalah bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan wilayah lain yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung. Sekilas fakta ini terlihat kontradiktif dengan perannya sebagai sektor basis di lingkup nasional. Namun bila ditelaah lebih jauh, kondisi ini memiliki makna bahwa secara umum wilayah di Indonesia merupakan potensi pasar yang baik bagi sektor ini meski didalam wilayahnya sendiri sepi peminat. Untuk menyikapi fenomena tersebut, pemerintah daerah sebaiknya fokus pada perannya sebagai sektor basis dengan mendorong ekspor ke wilayah-wilayah lain diluar Kabupaten Bandung dan Jawa Barat. Tabel 3.13 Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi terhadap PDRB di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 Sektor/Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 Pertanian 6,66 5,38 5,86 4,93 5,63 Pertambangan Penggalian 4,87 3,00 -1,75 -4,23 1,46 Industri Pengolahan 5,24 5,19 5,40 5,03 4,85 Listrik, Gas dan Air Bersih 5,32 8,21 12,53 8,19 7,66 Bangunan / Konstruksi 7,17 8,10 5,04 8,97 6,80 8,21 7,88 8,67 9,10 8,22 5,78 7,61 7,90 6,44 6,78 Keuangan 5,26 7,15 8,28 3,87 5,59 Jasa 5,60 6,99 5,05 9,28 6,34 LPE Kabupaten Bandung 5,88 5,94 6,15 5,96 5,66 Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan danKomunikasi Rata-rata Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 g. Pengangkutan dan Komunikasi Sektor ini menjadi sektor kelas menengah berdasarkan kontribusi PDRB pada tahun 2013. Sektor ini tidak terlalu menonjol di Kabupaten Bandung juga tidak memiliki daya saing di wilayahnya sendiri. Namun bila dilihat dari pertumbuhannya, sektor ini merupakan sektor yang tergolong maju bila dibandingkan sektor yang sama di lingkup provinsi dan nasional. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 16 h. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sektor ini tidak memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam perekonomian di Kota Bandung. Namun dilihat dari pertumbuhan sektoral, sektor ini tergolong maju dibandingkan sektor serupa di wilayah Jawa Barat dan nasional. Sektor-sektor non basis seperti ini membutuhkan tarikan dari sektor basis agar dapat lebih maju minimal di wilayahnya sendiri. i. Jasa-jasa Sektor jasa memiliki kontribusi yang cukup baik bagi PDRB Kabupaten Bandung. Secara umum sektor ini tergolong maju baik berdasarkan nilai tambahnya maupun laju pertumbuhannya dibandingkan wilayah lain di lingkup provinsi dan nasional. Terutama pada tahun 2013 terjadi kenaikan LPE yang sangat pesat. Sektor ini juga memiliki daya saing yang baik didalam wilayah Kabupaten Bandung. Sektor ini sebaiknya terus dikembangkan sebagai sektor yang kuat meskipun hanya sebagai sektor non basis. Gambar 3.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Utama Tahun 2009-2013 10 Laju Pertumbuhan (%) 9 8 Pertanian 7 Industri Pengolahan 6 5 Perdagangan, Hotel, dan Restoran Jasa 4 3 LPE Kabupaten Bandung 2 1 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 Indikator Makro Ekonomi Lainnya Bila dilihat dari sisi pendapatan per kapita, secara nominal selama periode tahun 2009–2013 PDRB Kabupaten Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Namun rata-rata pertumbuhan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan hanya sebesar 3,45%. Nilai ini masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat Kabupaten belum terlalu berkembang. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 17 Gambar 3.5 Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Tahun 2009-2013 20,000.00 15,000.00 10,000.00 5,000.00 0.00 2009 2010 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 2012 2013 Atas Dasar Harga Konstan Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat, pendapatan per kapita Kabupaten Bandung pun masih berada dibawah. Tabel 3.14 PDRB Per Kapita Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2013 PDRB Per Kapita (Ribu Rupiah) Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bandung 2010 17.899,97 14.501,06 2011 17.900,00 14.431,00 2012 19.645,00 15.852,00 2013 21.255,00 17.256,00 Sumber: BPS Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat 2010-2013 Hal yang selama ini relatif luput dari perhatian adalah bahwa menurut data BPS lebih dari 60% dari total angkatan kerja di Indonesia tercatat sebagai pekerja informal yang didalamnya termasuk PKL dan menyumbang terhadap PDB sebesar 30-40%. Hal ini berarti pekerja sektor informal atau PKL memiliki potensi ekonomi yang relatif besar bila dikelola, dikembangkan, dan diberdayakan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis ekonomi pada periode 20102013, pada tahun 2014 pengembangan makro ekonomi Kabupaten Bandung harus lebih memperhatikan aspek-aspek teknis dengan memilih prioritas program dan kegiatan yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor utamanya. Indikator makro pembangunan Kabupaten Bandung berdasarkan realisasi tahun 2013 dan proyeksi tahun 2014 disajikan pada tabel di bawah ini. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 18 Tabel 3.15 Indikator Makro Kabupaten Bandung Realisasi 2013 dan Proyeksi 2014 No Realisasi 2013 Indikator 1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2 Proyeksi 2014 3.415.700 3.452.333 Laju Pertumbuhan Penduduk(%) 1,93 1,48 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,96 6,06 4 Inflasi PDRB(%) 6,38 5,53 5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun Dasar 2010 (Juta Rupiah) 64.334.227,32 71.502.349,11 25.901.171,60 27.482.879,78 6 7 Angka Kemiskinan N/A 7,72 8 Laju Pertumbuhan Investasi (% Konstruksi) 8,97 8,13 9 IPM 75,40 75,46 10 Indeks Pendidikan 85,23 85,34 11 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,70 8,77 12 Angka Melek Huruf(%) 98,84 98,77 13 Angka Harapan Hidup (Tahun) 70,34 70,50 14 Indeks AHH/ Kesehatan 75,56 75,83 15 Indeks Daya Beli 65,42 65,85 16 Daya Beli(Rupiah) 643.090 644.950 Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013 Berdasarkan cerminan angka realisasi indikator makro sosial ekonomi tahun 2013 dan proyeksi indikator makro sosial ekonomi tahun 2014, perlu beberapa kebijakan pemerintah untuk menstabilkan dan mengakselerasikan pencapaian hingga meningkatkan kondisi perekonomian daerah. Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing mutlak diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Bandung yang berbasis potensi lokal untukmeningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Secara spesifik upaya-upaya ini diantaranya: ï‚· Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari beberapa sektor ekonomi yang menjadi andalan Kabupaten Bandung ï‚· Peningkatan stabilitas ekonomi yang didukung oleh permintaan eksternal yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ï‚· Penekanan jumlah pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin melalui beberapa program prioritas dan upaya sinergitas dengan dukungan kebijakan pusat maupun Provinsi Jawa Barat. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 19 ï‚· 3.1.2 Optimalisasi potensi ekonomi yang relatif besar di sektor pertanian, perindustrian, perdagangan dan pariwisata dengan berbasis UMKM dan dengan mengedepankan ekonomi kerakyatan. Hal ini diharapkan dapat berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 Selain didasarkan pada kondisi ekonomi tahun 2013 dan tahun 2014, perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bandung untuk tahun 2015 akan sangat dipengaruhi juga oleh berbagai faktor eksternal yang berupa tantangan dan prospek kedepannya. Tantangan dan prospek perekonomian daerah ini dapat berupa kebijakan pemerintah baik kebijakan Pemerintah DaerahKabupaten sendiri maupun wilayah diatasnya ataupun berupa fenomena-fenomena lainnya baik yang bersifat lokal, nasional, maupun global. a. Arah Kebijakan Ekonomi Nasional Tahun 2015 Kebijakan ekonomi yang dicanangkan pemerintah pusat pada tahun 2015 dapat menjadi tantangan maupun prospek bagi perekonomian Kabupaten Bandung kedepannya. Kebijakan perekonomian Indonesia yang dapat mempengaruhi perekonomian daerah diantaranya yaitu pencanangan pertumbuhan ekonomi nasional yang diharapkan dapat mencapai 6-8%. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pusat bermaksud untuk menurunkan tingkat pengangguran menjadi 6-8% dan tingkat kemiskinan menjadi minimal 5-6% pada tahun 2015. Selain itu, skema Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pun dapat mendorong perekonomian daerah, yaitu dengan memacu peningkatan investasi di Indonesia dengan target PDB per kapita sebesar USD 7000. Berikut ini merupakan proyeksi dari berbagai indikator makro ekonomi nasional. Tabel 3.16 Proyeksi Indikator Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2015 No Proyeksi 2015 Indikator 1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,5 – 6,3 2 Inflasi (%) 4,5 – 5,5 3 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), dalam % 6–8 4 PDB per Kapita (US Dollar) 7.000 5 Tingkat Pengangguran (%) 5–6 6 Tingkat Kemiskinan (%) 6–8 Sumber: Proyeksi Ekonomi Nasional Tahun 2015 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 20 Selain kebijakan ekonomi nasional yang bersifat umum, terdapat juga kebijakan pemerintah pusat yang dikhususkan untuk pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung, diantaranya meliputi persoalan lingkungan dan infrastruktur di Kabupaten Bandung. Rencana pembangunan ini jika dilaksanakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung. Rencana pembangunan ini tertuang dalam RKP Indonesia Tahun 2015. Tabel 3.17 Rencana Kerja Pembangunan Indonesia Pada Tahun 2015 Di Kabupaten Bandung Kegiatan Tahun Jenis Kegiatan 1 No Integrated Citarum Water Resources Management and Invesment Program (ICWRMIP) 20142016 Pembangunan prasarana air minum berbasis masyarakat Kabupaten Bandungdan delapan kabupaten/kota lainnya Lokasi USD 50.000.000 Nilai Proyek 2 Upper Citarum Basin Flood Management 20132038 Penanggulangan banjir Kabupaten Bandung JPY 3.300.000.000 3 Penanganan Jalan Batas Kota Cileunyi-Nagreg (RancaekekCileunyiCicalengka/Parakan Muncang) 2015 Peningkatan jalan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang Rp.28.480.00 0.000 4 Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu 2015 Peningkatan jalan Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Cirebon Rp.260.000.0 00.000 Sumber: Rancangan RKP Tahun 2015 Selain berasal dari kebijakan pemerintah, tantangan dan prospek perekonomian Kabupaten Bandung dapat juga timbul dari aktivitas sektoral ekonomi Kabupaten Bandung itu sendiri terhadap wilayah lain di tingkat nasional. Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan pada subbab sebelumnya, perekonomian Kabupaten Bandung memiliki prospek yang cukup baik di tingkat nasional, yaitu dengan banyaknya sektor ekonomi yang dapat menjadi sektor basis pada konstelasi ekonomi nasional. Kabupaten Bandung memiliki sektor basis berupa sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Wilayah-wilayah lain di Indonesia diketahui dapat menjadi pasar tujuan ekspor bagi sektor-sektor ini. Namun demikian, tantangan didepan masih tetap ada, terutama yang berasal dari kebijakan global yaitu pemberlakuakn ACFTA yang dapat menyebabkan perekonomian di Indonesia menjadi bersifat terbuka dan meningkatkan persaingan sektor di wilayah tujuan ekspor. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 21 b. Arah Kebijakan Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 Kebijakan ekonomi Provinsi Jawa Barat memiliki pengaruh yang besar terhadap kebijakan ekonomi Kabupaten Bandung. Untuk tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencanangkan berbagai kebijakan ekonomi yang akan berdampak bagi Kabupaten Bandung, diantaranya yaitu: ï‚· Mendorong pertumbuhan sektor sektor unggulan di kabupaten/kota; ï‚· Pengendalian jumlah penduduk, penyediaan lapangan kerja, penurunan kemiskinan dan peningkatan daya beli; ï‚· Regulasi perijinan dan penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif; ï‚· Peningkatan inovasi, daya saing daerah dan ekonomi kreatif; ï‚· Peningkatan produksi pangan melalui sistem perbenihan, intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi, perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan jalan); ï‚· Peningkatan eksplorasi dan pengembangan sumber energi alternatif; ï‚· Peningkatan peran swasta, salah satunya CSR; ï‚· Peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat untuk menyambut Asean Economic Community (AEC) 2015; ï‚· Menumbuhkan iklim budaya bekerja di masyarakat, perluasan lapangan kerja di perkotaan & perdesaaan serta meningkatkan kesempatan berusaha bagi UMKM melalui dukungan permodalan ; ï‚· Peningkatan kualitas & produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi, standarisasi & sertifikasi; ï‚· Pemberdayaan keluarga miskin dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ; ï‚· Peningkatan pengetahuan, kemampuan & pemberdayaan wanita rawan sosial ekonomi ; ï‚· Penempatan & perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin ; ï‚· Fasilitasi, mediasi & monitoring penanggulangan kemiskinan dalam menunjang MDG’s. Arah kebijakan ekonomi ini ditetapkan untuk mencapai proyeksi indikator makro ekonomi seperti dibawah ini. Tabel 3.18 Proyeksi Beberapa Indikator Makro Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan 2016 No Indikator Proyeksi 2015 (%) Proyeksi 2016 (%) 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,2 – 6,8 6,3 –6,9 2 Inflasi 6,3-7,3 4,5 – 5,5 3 Kemiskinan 6,8 – 5,9 5,9 – 5,0 4 Laju Pertumbuhan Investasi DTT DTT 5 Tingkat Pengangguran Terbuka 8,0 – 7,5 7,5 – 7,0 Sumber: Hasil Estimasi pada Rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat 2015 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 22 Selain kebijakan ekonomi, terdapat pula rencana implementasi pembangunan Provinsi Jawa Barat tahun 2015 di Kabupaten Bandung yang dapat mempengaruhi perekonomian Kabupaten Bandung baik secara langsung maupun tidak langsung. 1) Bidang Fisik ï‚· Dukungan Peningkatan Kemantapan Jalan dan Penanganan kemacetan lalu lintas di Pusat Kegiatan Ekonomi di Nagreg: Pembangunan Lingkar Nagreg. ï‚· Dukungan Pembangunan Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon: Jalan Tol Soroja, Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Jalan Toll CileunyiNagreg-Ciamis-Banjar, Jalan Lingkar Majalaya, Jalan Lingkar Banjaran, Revitalisasi KA Bandung-RancaekekJatinangor-Tanjungsari-Kertajati-Cirebon, pembangunan KRL (kereta listrik) pada jalur Padalarang-Kiaracondong-Cicalengka, pembangunan jalur ganda KAdan KRL jalur Kiaracondong-Rancaekek dan Rancaekek-Cicalengka. ï‚· Mewujudkan Pembangungan Monorel Metropolitan Bandung Raya. ï‚· Dukungan Pembangunan Infrastruktur Strategis di Jabar Selatan: Jalur Poros Bandung-PangalenganRancabuaya. ï‚· Penanganan Jalan menuju sentra-sentra produksi, wisata dan industri. ï‚· Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestik. ï‚· Dukungan penanganan Air Minum Regional Metropolitan Bandung Raya. ï‚· Perencanaan Pengembangan Metropolitan Bandung Raya; 2) Bidang Ekonomi ï‚· Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi ï‚· Penciptaan iklim investasi yang kondusif melalui kemudahan prosedur perijinan dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi ï‚· Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM ï‚· Dukungan pengembangan ternak sapi perah dan domba garut ï‚· Dukungan pengembangan produksi tanaman hortikultura (sayuran dan buah-buahan) berorientasi ekspor ï‚· Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis, pengembangan lahan pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan lahan pertanian kurang produktif ï‚· Dukungan pengembangan pariwisata. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 23 3) Bidang Sosial dan Budaya ï‚· Dukungan pengurangan kemiskinan ï‚· Dukungan penanganan penggangguran Selain kebijakan pemerintah provinsi, terdapat hal-hal lain yang dapat menjadi tantangan dan prospek ekonomi Kabupaten Bandung kedepannya. Kabupaten Bandung memiliki prospek yang sangat baik di sektor industri pengolahan sebagai pengekspor bagi wilayah-wilayah lain di Jawa Barat. Peningkatan tingkat ekspor sektor ini dapat memacu perkembangan sektor-sektor lainnya karena peranannya sebagai sektor basis di Kabupaten Bandung. c. Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten Bandung Tahun 2015 Kebijakan ekonomi Kabupaten Bandung tentunya akan sangat berpengaruh terhadap laju perekonomiannya. Arah kebijakan yang kurang tepat dapat menghambat kemajuan perekonomian secara keseluruhan. Kebijakan ekonomi Kabupaten Bandung yang bersumber pada RPJMD Tahun 20102015 meliputi: ï‚· Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari beberapa sektor yang menjadi andalan Kabupaten Bandung, yaitu sektor industri manufaktur; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pertanian. ï‚· Peningkatan pertumbuhan investasi. ï‚· Penurunan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin melalui beberapa program prioritas dan upaya sinergitas dengan dukungan kebijakan nasional maupun Provinsi Jawa Barat. ï‚· Optimalisasi potensi ekonomi yang relatif besar di sektor pertanian, perindustrian, perdagangan dan pariwisata dengan berbasis UMKM dan mengedepankan ekonomi lokal kerakyatan, diharapkan bisa berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. Arah kebijakan ini juga diarahkan dapat mencapai angka proyeksi indikator makro yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tabel 3.19 Proyeksi Indikator Makro Tahun 2015 No Uraian Indikator Proyeksi 2015 1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1,45 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,09 4 Inflasi PDRB (%) 5,44 RKPD Kabupaten Bandung 2015 3.502.392 III - 24 No Uraian Indikator Proyeksi 2015 5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) 79.978.180,23 6 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 (Juta Rupiah) 29.154.664,56 7 Angka Kemiskinan 7,42 8 Laju Pertumbuhan Investasi (% Konstruksi) 7,77 9 IPM 75,89 10 Indeks Pendidikan 85,47 11 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 12 Angka Melek Huruf (%) 98,81 13 Angka Harapan Hidup (Tahun) 70,61 14 Indeks AHH/Kesehatan 76,02 15 Indeks Daya Beli 66,17 16 Daya Beli ( Rupiah) 8,82 646.330 Sumber : RPJMD Perubahan Kabupaten Bandung 2010-2015 *) Data Proyeksi Hasil olahan dari data dasar Susenas 2010 **) Data BPS KAbupaten Bandung, Hasil olahan Bappeda Secara sektoral, potensi ekonomi yang cukup baik. Selain memiliki beberapa sektor basis yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian, sektor-sektor non basis yang ada pun menunjukkan kinerja yang cukup baik. Sektor-sektor non basis seperti pertanian, jasa-jasa, dan lainnya memiliki kontribusi yang baik didalam PDRB. Juga terdapat beberapa sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat pesat yang diperkirakan akan dapat terus meningkat di tahun 2015. Selain itusebagian besar sektor ekonomi di Kabupaten Bandung memiliki daya saing yang baik didalam wilayahnya sendiri yang berarti pasar didalam wilayah masih dapat menerima produk-produk sektor tersebut. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 25 3.2. Kebijakan Keuangan Daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, bahwa penyelenggaraan Pemerintah Daerah dilakukan berdasarkan kewenangan yang seluas-luasnya, nyata dan bertanggungjawab, serta azas tugas pembantuan dan dekonsentrasi yang merupakan penugasan dari Pemerintah untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehubungan dengan hal di atas, maka setiap tahunnya diperlukan kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah, agar dana pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat digunakan efektif dan efisien, selain itu untuk mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat. Tujuan utama kebijakan keuangan daerah adalah meningkatkan kapasitas riil keuangan daerah dalam mengefisienkan penggunaannya. 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Keuangan daerah dan kerangka pendanaan meliputi beberapa komponen, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan yang Sah, Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung, Penerimaan Pembiayaan, dan Pengeluaran Pembiayaan. Pada kelompok pendapatan, hanya Pendapatan Asli Daerah yang termasuk kedalam kewenangan Pemerintah Daerah Tingkat II. Oleh karenanya, proyeksi pendapatan yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Bandung hanya meliputi proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Proyeksi APBD tahun 2015 untuk Pendapatan Asli Daerah dilakukan melalui metode penghitungan yang tercantum pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 yaitu diawali dengan penghitungan rata-rata pertumbuhan PAD pada tahun 2012-2014. Rata-rata pertumbuhan PAD ini dihitung dengan menggunakan rumus geometrik yaitu sebagai berikut: Rata-rata pertumbuhan (R) = {(1+P1)(1+P2)(1+Pt)}1/t - 1 Dimana P = perubahan nilai dari nilai tahun sebelumnya t = periode pengamatan perubahan nilai Sementara nilai P didapatkan melalui logika penghitungan sederhana: ( ) P= ( ) n = nilai pada suatu periode (n-1) = nilai pada periode satu tahun sebelumnya Setelah melalui proses penghitungan diatas diketahui bahwa ratarata pertumbuhan PAD Kabupaten Bandung sebesar 0,23%. Kemudian untuk memproyeksikan nilai pada tahun berikutnya, digunakan rumus yang diturunkan dari rumus rata-rata pertumbuhan diatas. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 26 n= (n-x)*(1+R)x Dimana x merupakan jarak tahun dari tahun proyeksi. Proyeksi dilakukan pada masing-masing komponen PAD dengan berdasar pada angka realisasi APBD tahun 2011-2013 dan APBD 2014. Namun demikian tidak seluruh komponen diproyeksikan dengan menggunakan perhitungan diatas yang diakibatkan data yang tidak konsisten dari tahun ke tahun. Untuk komponen yang hanya ada pada tahun 2014 proyeksi dilakukan dengan cara menambahkan 5% dari nilai tahun tersebut dengan asumsi laju pertumbuhan ekonomi ±5% per tahun. Berikut ini merupakan data realisasi APBD dari tahun 2011-2013 dan APBD 2014 beserta proyeksi untuk tahun 2015 baik dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya maupun dengan penambahan 5% dari tahun sebelumnya. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 27 Tabel 3.20 Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 NO. URAIAN REALISASI TAHUN ANGGARAN 2011 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2012 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2013 APBD TAHUN ANGGARAN 2014 PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pendapatan Pajak Daerah 1 Pajak Hotel 1,382,279,874.00 2,311,227,053.00 2,400,777,599.00 2,210,000,000.00 2,485,085,560.56 2,210,000,000.00 2 Pajak Restoran 4,871,316,085.00 6,894,597,594.00 7,823,365,492.00 6,750,000,000.00 7,323,490,767.65 6,750,000,000.00 7,000,000,000.00 3 Pajak Hiburan 955,618,520.00 706,313,905.00 1,142,433,048.00 900,000,000.00 886,608,717.90 600,000,000.00 600,000,000.00 4 Pajak Reklame 5 Pajak Penerangan Jalan / GENSET 6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7 Pajak Parkir 8 Pajak Air Bawah Tanah 2,547,378,797.00 2,712,275,886.00 2,770,273,862.00 2,800,000,000.00 2,866,976,655.94 2,800,000,000.00 2,800,000,000.00 64,705,088,990.00 83,975,194,771.00 96,023,473,031.00 98,600,000,000.00 109,549,786,111.66 98,600,000,000.00 98,600,000,000.00 142,701,367.00 192,014,591.00 222,557,970.00 250,000,000.00 287,619,268.55 250,000,000.00 250,000,000.00 597,392,330.00 453,376,485.00 381,466,950.00 350,000,000.00 306,210,546.69 350,000,000.00 370,000,000.00 3,011,256,483.00 3,751,205,768.00 3,982,794,379.00 5,600,000,000.00 6,539,553,495.04 3,900,000,000.00 4,500,000,000.00 67,052,728,657.00 61,000,000,000.00 64,050,000,000.00 59,000,000,000.00 62,000,000,000.00 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 9 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Jumlah 1 2,250,000,000.00 59,586,208,434.00 85,145,652,395.00 105,966,456,312.00 81,500,000,000.00 88,137,468,620.28 75,500,000,000.00 82,000,000,000.00 137,799,240,880.00 186,141,858,448.00 287,766,327,300.00 259,960,000,000.00 282,432,799,744.27 249,960,000,000.00 260,370,000,000.00 23,171,379,397.00 28,870,860,124.00 35,746,478,813.00 14,775,560,500.00 15,694,862,444.05 21,935,260,500.00 14,766,000,000.00 5,835,105,825.00 8,120,853,000.00 11,491,367,500.00 4,540,300,000.00 4,264,258,295.95 11,700,000,000.00 4,247,000,000.00 Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Jasa Umum 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes) Jampersal/BPJS 2 Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Majalaya 0.00 0.00 0 3 Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Soreang 0.00 0.00 0 4 Retribusi Kesehatan RSD Cicalengka 8,155,729,322.00 11,050,230,873.00 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 28 13,500,748,813.00 0 NO. URAIAN REALISASI TAHUN ANGGARAN 2011 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2012 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2013 APBD TAHUN ANGGARAN 2014 PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5 Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 1,605,715,500.00 2,094,002,001.00 2,368,023,500.00 2,700,000,000.00 6 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Casip 2,567,728,750.00 2,950,958,750.00 2,181,555,000.00 7 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 44,050,000.00 9,585,000.00 10,285,000.00 11,500,000.00 8 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 311,335,000.00 464,853,000.00 771,839,000.00 9 3,074,592,442.20 2,700,000,000.00 2,835,000,000.00 12,219,865.00 11,500,000.00 11,500,000.00 849,982,000.00 1,092,584,850.45 849,982,000.00 890,000,000.00 0 Retribusi Pelayanan Pasar 3,162,381,000.00 2,784,754,000.00 3,587,299,000.00 4,300,000,000.00 4,643,356,424.82 4,300,000,000.00 4,300,000,000.00 10 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 1,489,334,000.00 1,395,623,500.00 1,835,361,000.00 2,200,000,500.00 2,425,383,665.63 2,200,000,500.00 2,300,000,000.00 11 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 0.00 0.00 173,778,000.00 182,466,900.00 173,778,000.00 182,500,000.00 12 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang 0.00 0.00 2,575,734,430.00 2,714,816,500.00 4,077,403,500.00 4,248,473,198.56 4,802,400,853.59 4,197,314,979.92 4,401,742,500.00 93,860,000.00 147,230,000.00 962,120,000.00 225,000,000.00 279,967,752.02 225,000,000.00 236,250,000.00 Retribusi Jasa Usaha 0 13 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Rumah Susun) 14 Sewa Alat Berat dari Dinas PU. 306,955,000.00 357,715,000.00 401,500,000.00 421,575,000.00 401,500,000.00 427,940,000.00 15 Sewa Alat-alat Berat Kecamatan 133,382,000.00 148,738,000.00 266,174,698.56 279,483,433.49 226,106,479.92 266,000,000.00 16 Sewa Laboratorium 115,000,000.00 147,495,000.00 145,000,000.00 152,250,000.00 145,000,000.00 152,250,000.00 17 Sewa Pemakaian Tanah Pemda (PU) 30,460,930.00 0.00 38,500,000.00 40,425,000.00 38,500,000.00 38,500,000.00 18 Retribusi Jasa Usaha Terminal 1,000,045,000.00 1,159,811,000.00 1,467,128,500.00 1,500,000,000.00 1,660,004,204.82 1,500,000,000.00 1,600,000,000.00 19 Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan kakus 36,800,000.00 22,102,500.00 17,140,000.00 27,500,000.00 25,568,421.24 27,500,000.00 27,500,000.00 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 29 NO. URAIAN REALISASI TAHUN ANGGARAN 2011 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2012 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2013 APBD TAHUN ANGGARAN 2014 PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Retribusi Rumah Potong Hewan 81,031,500.00 198,700,000.00 211,660,000.00 235,510,000.00 307,502,195.56 224,420,000.00 235,000,000.00 21 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 69,000,000.00 79,400,000.00 87,255,000.00 103,302,500.00 114,268,431.79 103,302,500.00 103,302,500.00 22 Penjualan hasil Produk peternakan dan turunannya 0.00 0.00 23 Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olah Raga 709,200,000.00 453,625,000.00 1,332,100,000.00 1,305,986,000.00 1,521,356,414.67 1,305,986,000.00 1,315,000,000.00 7,753,466,857.00 9,459,391,631.00 9,723,338,349.00 9,572,933,089.96 10,162,597,874.12 9,528,590,348.60 9,888,087,500.00 Retribusi Perizinan Tertentu 23 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Dispertasih 5,402,273,276.00 6,506,083,426.00 6,325,201,105.00 6,250,000,000.00 6,481,953,099.40 6,250,000,000.00 6,450,000,000.00 24 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kecamatan 1,014,205,785.00 1,148,869,023.00 1,221,154,489.00 1,251,043,059.74 1,318,435,236.91 1,226,693,690.58 1,230,000,000.00 25 Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) 1,030,097,400.00 1,447,393,162.00 1,736,787,641.00 1,579,800,000.00 1,758,057,454.93 1,579,800,000.00 1,736,000,000.00 26 Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) Kecamatan 125,377,396.00 222,446,020.00 235,195,114.00 286,002,530.22 351,485,596.42 266,009,158.02 266,000,000.00 27 Retribusi Izin Trayek 78,438,000.00 118,400,000.00 187,200,000.00 187,200,000.00 232,675,511.66 187,200,000.00 187,200,000.00 28 Retribusi Izin Usaha Perikanan 15,050,000.00 16,200,000.00 17,800,000.00 18,887,500.00 19,990,974.80 18,887,500.00 18,887,500.00 29 Retribusi Izin Perdagangan IPK/IPL 49,547,220,662.00 28,596,966,788.52 30,659,861,171.76 35,661,165,828.52 29,055,830,000.00 Jumlah 2 88,025,000.00 0.00 33,500,580,684.00 41,045,068,255.00 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 30 0 NO. URAIAN REALISASI TAHUN ANGGARAN 2011 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2012 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2013 APBD TAHUN ANGGARAN 2014 PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 1 Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Raharja 1,950,000,000.00 2,200,000,000.00 2,500,000,000.00 2,750,000,000.00 2,996,796,235.26 2,750,000,000.00 2,750,000,000.00 2 Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) Jabar dan Banten 40,632,049,283.00 41,584,438,807.00 46,617,417,126.00 46,622,417,000.00 48,253,219,917.73 46,622,417,000.00 46,622,417,000.00 3 Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) 535,940,350.00 1,279,374,982.00 1,000,000,000.00 700,000,000.00 748,330,482.49 700,000,000.00 1,000,000,000.00 4 PT.CBS (BUMD Kab Bdg modalnya dari Kab) 0.00 105,000,000.00 22,089,598.00 33,134,398.00 22,558,437.39 500,000,000.00 500,000,000.00 43,117,989,633.00 45,168,813,789.00 50,139,506,724.00 50,105,551,398.00 52,020,905,072.87 50,572,417,000.00 50,872,417,000.00 88,000,000.00 0 162,900,000.00 177,985,000.00 152,473,200.00 0 60,000,000.00 66,360,000.00 72,300,000.00 75,000,000.00 15,000,000,000.00 15,000,000,000.00 Jumlah 3 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Penjualan Kendaraan Dinas roda dua & Roda Empat 1 Penjualan Hasil Pertanian 2 Penjualan Hasil Peternakan Pendapatan Sewa Tanah 3 Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito 4 Kerugian Barang 6 Denda Pajak 7 Denda Retribusi RKPD Kabupaten Bandung 2015 75,915,000.00 0 23,765,979,593.00 29,932,543,575.00 8,201,000.00 53,800,000.00 47,330,576.00 0 135,262,494.00 0 3,304,771,842.50 0 Penerimaan Lain-lain Pend. Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Proyek 72,300,000.00 23,930,615,373.00 Bidang Pekerjaan Umum 5 66,000,000.00 383,060,300.00 III - 31 56,869,499.00 39,037,266.00 3,402,927.00 0.00 0.00 0.00 15,000,000,000.00 13,346,752,503.56 0 2,414,270.00 0 0 NO. URAIAN REALISASI TAHUN ANGGARAN 2011 2 3 1 8 Pendapatan dan Jampersal 9 Taspen REALISASI TAHUN ANGGARAN 2012 REALISASI TAHUN ANGGARAN 2013 4 5 0.00 1,815,064,000.00 3,354,618,183.00 1,978,053,390.00 APBD TAHUN ANGGARAN 2014 6 73,429,723,900.00 799,863,403.00 PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL 7 8 73,429,723,900.00 Pendapatan Alokasi Dana CBS Bank Jabar Banten 0.00 0.00 0 11 SIUJK 0.00 0.00 0 12 Pendapatan dari Pengelolaan Aset Daerah 778,426,150.00 1,420,729,888.00 13 Pendapatan Sewa Stadion Si Jalak Harupat 709,200,000.00 14 Pendapatan dari Situ Cileunca 15 Bagi Hasil BPHTB 2010 16 Penerimaan dari SKPD 17 Pendapatan dari pengembalian biaya pemungutan 280,000,000.00 9,350,000.00 481,469,231.00 0 1,693,696,067.00 2,093,366,505.00 0 0.00 1,158,639,848.00 0 Jumlah 4 46,562,297,300.00 294,000,000.00 22,000,000.00 23,100,000.00 22,000,000.00 22,000,000.00 156,420,000.00 164,241,000.00 156,420,000.00 156,420,000.00 73,826,616,470.00 87,000,000,000.00 60,910,465,365.00 84,878,909,784.00 85,000,000,000.00 89,250,000,000.00 77,353,785,363.00 93,960,950,086.00 119,790,629,444.50 173,960,443,900.00 176,583,732,403.56 89,357,336,470.00 172,936,328,350.00 291,771,596,560.00 366,316,690,578.00 507,243,684,130.50 512,622,962,086.52 541,697,298,392.46 425,550,919,298.52 513,234,575,350.00 Sumber: DPPK Kabupaten Bandung dan Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 280,000,000.00 0 24,208,864.00 Penerimaan Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan Jumlah Total (1+2+3+4) 294,000,000.00 0 Penerimaan Ganti Rugi Kekayaan Daerah (TP/TGR) Pendapatan BLUD Majalaya, Soreang dan Cicalengka 9 70,388,908,350.00 0 10 18 PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI III - 32 Hasil proyeksi yang dilakukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan dan asumsi pertambahan 5% untuk angka yang tidak dapat diproyeksi tersebut berbeda dengan proyeksi yang telah ditetapkan di Rancangan Awal RKPD Tahun 2015. Perbedaan hasil proyeksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.21 Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 NO. URAIAN PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% 1 2 7 PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL 8 Pendapatan Pajak Daerah 1 Pajak Hotel 2,485,085,560.56 2,210,000,000.00 2 Pajak Restoran 7,323,490,767.65 6,750,000,000.00 3 Pajak Hiburan 886,608,717.90 600,000,000.00 4 Pajak Reklame 2,866,976,655.94 2,800,000,000.00 5 Pajak Penerangan Jalan / GENSET 109,549,786,111.66 98,600,000,000.00 6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 287,619,268.55 250,000,000.00 7 Pajak Parkir 8 Pajak Air Bawah Tanah 9 306,210,546.69 350,000,000.00 6,539,553,495.04 3,900,000,000.00 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 64,050,000,000.00 59,000,000,000.00 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 88,137,468,620.28 75,500,000,000.00 282,432,799,744.27 249,960,000,000.00 15,694,862,444.05 21,935,260,500.00 4,264,258,295.95 11,700,000,000.00 Jumlah 1 Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Jasa Umum 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes) Jampersal/BPJS 2 Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Majalaya 0 3 Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Soreang 0 4 Retribusi Kesehatan RSD Cicalengka 0 5 Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 6 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Casip 0 7 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 12,219,865.00 8 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 1,092,584,850.45 849,982,000.00 9 Retribusi Pelayanan Pasar 4,643,356,424.82 4,300,000,000.00 10 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 2,425,383,665.63 2,200,000,500.00 11 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 182,466,900.00 173,778,000.00 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 33 3,074,592,442.20 2,700,000,000.00 11,500,000.00 NO. URAIAN PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% 1 2 7 12 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL 8 0 Retribusi Jasa Usaha 4,802,400,853.59 4,197,314,979.92 13 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Rumah Susun) 279,967,752.02 225,000,000.00 14 Sewa Alat Berat dari Dinas PU. 421,575,000.00 401,500,000.00 15 Sewa Alat-alat Berat Kecamatan 279,483,433.49 226,106,479.92 16 Sewa Laboratorium 152,250,000.00 145,000,000.00 17 Sewa Pemakaian Tanah Pemda (PU) 40,425,000.00 38,500,000.00 18 Retribusi Jasa Usaha Terminal 1,660,004,204.82 1,500,000,000.00 19 Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan kakus 25,568,421.24 27,500,000.00 20 Retribusi Rumah Potong Hewan 307,502,195.56 224,420,000.00 21 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 114,268,431.79 103,302,500.00 22 Penjualan hasil Produk peternakan dan turunannya 23 Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olah Raga 1,521,356,414.67 1,305,986,000.00 10,162,597,874.12 9,528,590,348.60 Retribusi Perizinan Tertentu 23 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Dispertasih 6,481,953,099.40 6,250,000,000.00 24 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kecamatan 1,318,435,236.91 1,226,693,690.58 25 Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) 1,758,057,454.93 1,579,800,000.00 26 Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) Kecamatan 351,485,596.42 266,009,158.02 27 Retribusi Izin Trayek 232,675,511.66 187,200,000.00 28 Retribusi Izin Usaha Perikanan 19,990,974.80 18,887,500.00 29 Retribusi Izin Perdagangan IPK/IPL 0 Jumlah 2 30,659,861,171.76 35,661,165,828.52 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 1 Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Raharja 2,996,796,235.26 2,750,000,000.00 2 Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) Jabar dan Banten 48,253,219,917.73 46,622,417,000.00 3 Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) 748,330,482.49 700,000,000.00 4 PT.CBS (BUMD Kab Bdg modalnya dari Kab) 22,558,437.39 500,000,000.00 52,020,905,072.87 50,572,417,000.00 Jumlah 3 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 34 NO. URAIAN PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% 1 2 7 PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL 8 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Penjualan Kendaraan Dinas roda dua & Roda Empat 1 Penjualan Hasil Pertanian 2 Penjualan Hasil Peternakan 0 0 75,915,000.00 Pendapatan Sewa Tanah 0 3 Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito 4 Kerugian Barang 0 Bidang Pekerjaan Umum 0 Penerimaan Lain-lain 0 5 Pend. Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Proyek 0 6 Denda Pajak 0 7 8 9 Denda Retribusi Pendapatan dan Jampersal Taspen 10 Pendapatan Alokasi Dana CBS Bank Jabar Banten 11 SIUJK 12 Pendapatan dari Pengelolaan Aset Daerah 13 Pendapatan Sewa Stadion Si Jalak Harupat 0 14 Pendapatan dari Situ Cileunca 0 15 Bagi Hasil BPHTB 2010 0 16 Penerimaan dari SKPD 0 17 Pendapatan dari pengembalian biaya pemungutan 0 13,346,752,503.56 15,000,000,000.00 0 73,429,723,900.00 0 0 0 294,000,000.00 Penerimaan Ganti Rugi Kekayaan Daerah (TP/TGR) Penerimaan Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan 18 72,300,000.00 Pendapatan BLUD Majalaya, Soreang dan Cicalengka 280,000,000.00 23,100,000.00 22,000,000.00 164,241,000.00 156,420,000.00 89,250,000,000.00 73,826,616,470.00 Jumlah 4 176,583,732,403.56 89,357,336,470.00 Jumlah Total (1+2+3+4) 541,697,298,392.46 425,550,919,298.52 Sumber: DPPK Kabupaten Bandung dan Hasil Analisis Bappeda 2014 Menyikapi selisih angka tersebut, dilakukan konsolidasi dengan SKPD terkait untuk menyepakati angka proyeksi PAD yang sesuai. Setelah melalui proses konsolidasi tersebut, didapatkan angka baru sebagai titik tengah dari perbedaan kedua hasil proyeksi tersebut. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 35 Tabel 3.22 Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 Dengan Hasil Konsolidasi NO . 1 URAIAN PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 7 8 9 1 2 Pendapatan Pajak Daerah Pajak Hotel 2,485,085,560.56 2,210,000,000.00 2 Pajak Restoran 7,323,490,767.65 6,750,000,000.00 7,000,000,000.00 3 Pajak Hiburan 886,608,717.90 600,000,000.00 600,000,000.00 4 Pajak Reklame 2,866,976,655.94 2,800,000,000.00 2,800,000,000.00 5 Pajak Penerangan Jalan / GENSET 109,549,786,111.66 98,600,000,000.00 98,600,000,000.00 6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 287,619,268.55 250,000,000.00 250,000,000.00 7 Pajak Parkir 8 Pajak Air Bawah Tanah 9 2,250,000,000.00 306,210,546.69 350,000,000.00 370,000,000.00 6,539,553,495.04 3,900,000,000.00 4,500,000,000.00 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 64,050,000,000.00 59,000,000,000.00 62,000,000,000.00 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 88,137,468,620.28 75,500,000,000.00 82,000,000,000.00 282,432,799,744.27 249,960,000,000.00 260,370,000,000.00 15,694,862,444.05 21,935,260,500.00 14,766,000,000.00 4,264,258,295.95 11,700,000,000.00 4,247,000,000.00 2,700,000,000.00 2,835,000,000.00 12,219,865.00 11,500,000.00 11,500,000.00 Jumlah 1 Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Jasa Umum 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes) Jampersal/BPJS 2 Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Majalaya 0 3 Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Soreang 0 4 Retribusi Kesehatan RSD Cicalengka 0 5 Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 6 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Casip 7 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 8 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 1,092,584,850.45 849,982,000.00 890,000,000.00 9 3,074,592,442.20 0 Retribusi Pelayanan Pasar 4,643,356,424.82 4,300,000,000.00 4,300,000,000.00 10 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 2,425,383,665.63 2,200,000,500.00 2,300,000,000.00 11 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 182,466,900.00 173,778,000.00 182,500,000.00 12 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Retribusi Jasa Usaha 0 4,802,400,853.59 4,197,314,979.92 4,401,742,500.00 13 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Rumah Susun) 279,967,752.02 225,000,000.00 236,250,000.00 14 Sewa Alat Berat dari Dinas PU. 421,575,000.00 401,500,000.00 427,940,000.00 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 36 NO . 1 URAIAN PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 2 7 8 9 15 Sewa Alat-alat Berat Kecamatan 279,483,433.49 226,106,479.92 266,000,000.00 16 Sewa Laboratorium 152,250,000.00 145,000,000.00 152,250,000.00 17 Sewa Pemakaian Tanah Pemda (PU) 40,425,000.00 38,500,000.00 38,500,000.00 18 Retribusi Jasa Usaha Terminal 1,660,004,204.82 1,500,000,000.00 1,600,000,000.00 19 Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan kakus 25,568,421.24 27,500,000.00 27,500,000.00 20 Retribusi Rumah Potong Hewan 307,502,195.56 224,420,000.00 235,000,000.00 21 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 114,268,431.79 103,302,500.00 103,302,500.00 22 Penjualan hasil Produk peternakan dan turunannya 23 Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olah Raga 1,521,356,414.67 1,305,986,000.00 1,315,000,000.00 10,162,597,874.12 9,528,590,348.60 9,888,087,500.00 Retribusi Perizinan Tertentu 23 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Dispertasih 6,481,953,099.40 6,250,000,000.00 6,450,000,000.00 24 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kecamatan 1,318,435,236.91 1,226,693,690.58 1,230,000,000.00 25 Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) 1,758,057,454.93 1,579,800,000.00 1,736,000,000.00 26 Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) Kecamatan 351,485,596.42 266,009,158.02 266,000,000.00 27 Retribusi Izin Trayek 232,675,511.66 187,200,000.00 187,200,000.00 28 Retribusi Izin Usaha Perikanan 19,990,974.80 18,887,500.00 18,887,500.00 29 Retribusi Izin Perdagangan IPK/IPL 30,659,861,171.76 35,661,165,828.52 29,055,830,000.00 2,996,796,235.26 2,750,000,000.00 2,750,000,000.00 48,253,219,917.73 46,622,417,000.00 46,622,417,000.00 748,330,482.49 700,000,000.00 1,000,000,000.00 Jumlah 2 0 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 1 Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Raharja 2 Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) Jabar dan Banten 3 Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) 4 PT.CBS (BUMD Kab Bdg modalnya dari Kab) Jumlah 3 22,558,437.39 500,000,000.00 500,000,000.00 52,020,905,072.87 50,572,417,000.00 50,872,417,000.00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1 Penjualan Kendaraan Dinas roda dua & Roda Empat Penjualan Hasil Pertanian RKPD Kabupaten Bandung 2015 0 0 III - 37 NO . 1 2 URAIAN PROYEKSI 2015 BERDASARKAN PERHITUNGAN RUMUS PERTUMBUHAN DAN ASUMSI 5% PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 BERDASARKAN RANCANGAN AWAL PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2015 HASIL KONSOLIDASI 2 7 8 9 Penjualan Hasil Peternakan 75,915,000.00 Pendapatan Sewa Tanah 3 Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito 4 Kerugian Barang 0 Bidang Pekerjaan Umum 0 Penerimaan Lain-lain 0 5 Pend. Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Proyek 0 6 Denda Pajak 0 7 Denda Retribusi 8 Pendapatan dan Jampersal 9 Taspen 0 10 Pendapatan Alokasi Dana CBS Bank Jabar Banten 0 11 SIUJK 12 Pendapatan dari Pengelolaan Aset Daerah 13 Pendapatan Sewa Stadion Si Jalak Harupat 0 14 Pendapatan dari Situ Cileunca 0 15 Bagi Hasil BPHTB 2010 0 16 Penerimaan dari SKPD 0 17 Pendapatan dari pengembalian biaya pemungutan 0 75,000,000.00 13,346,752,503.56 15,000,000,000.00 15,000,000,000.00 0 73,429,723,900.00 70,388,908,350.00 0 Penerimaan Ganti Rugi Kekayaan Daerah (TP/TGR) Penerimaan Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan 18 72,300,000.00 0 Pendapatan BLUD Majalaya, Soreang dan Cicalengka 294,000,000.00 280,000,000.00 294,000,000.00 23,100,000.00 22,000,000.00 22,000,000.00 164,241,000.00 156,420,000.00 156,420,000.00 89,250,000,000.00 73,826,616,470.00 87,000,000,000.00 Jumlah 4 176,583,732,403.56 89,357,336,470.00 172,936,328,350.00 Jumlah Total (1+2+3+4) 541,697,298,392.46 425,550,919,298.52 513,234,575,350.00 Sumber: DPPK Kabupaten Bandung dan Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 38 Berdasarkan hasil analisis dan konsolidasi diatas serta penetapan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Bandung tahun 2015 memiliki jumlah dan rincian sebagai berikut: Tabel 3.23 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 No Uraian Proyeksi Pendapatan Tahun 2015 1.1. Pendapatan Asli Daerah 1.1.1. 1.1.2. Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 260.370.000.000,00 29.055.830.000,00 1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 172.936.328.350,00 1.2. Dana Perimbangan 1.1.3. 513.234.575.350,00 2.065.211.236.741,00 1.2.2. 1.2.3. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus 1.3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 1.3.1. 1.3.2. Hibah Dana Darurat 1.3.3. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya 1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.3.5. Bantuan Keuangan Dari Provinsi Pemerintah Daerah Lainnya 1.2.1. 50.872.417.000,00 167.441.936.741,00 1.897.769.300.000,00 254.148.873.306,00 - Jumlah Pendapatan Daerah 254.148.873.306,00 2.832.594.685.397,00 Sumber: Hasil Analisis dan Konsolidasi Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 39 3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Berdasarkan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta lebih teknis mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Adapun sumber penerimaan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah), Dana Perimbangan (meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus), Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah (meliputi Hibah, Dana Darurat, Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus dan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya) dan Pembiayaan Daerah (meliputi penerimaan pembiayaan yang terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya Pencairan Dana Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman dan Penerimaan Piutang Daerah). Kebijakan pendapatan daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 mengacu kepada arah kebijakan pendapatan yang tertuang dalam RPJMD 2010-2015 disesuaikan dengan kewenangannya, struktur pendapatan daerah dan asal sumber penerimaannya dapat dibagi berdasarkan 3 kelompok, yaitu: 1. Pendapatan Asli Daerah, yang merupakan hasil penerimaan dari sumber-sumber pendapatan yang berasal dari potensi daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerahnya. Kenaikan PAD direncanakan diperoleh dari kenaikan penerimaan Pajak Daerah,komponen Pajak Daerah, dan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, sedangkan dari pos Pajak dan dan Lain-lain PAD Yang Sah mengalami penurunan bila dibandingkan dengan APBD Tahun 2014; 2. Dana Perimbangan yaitu merupakan Pendapatan Daerah yang berasal dari APBN berupa Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, DAU dan DAK yang bertujuan untuk menutup celah fiskal sebagai akibat selisih kebutuhan fiskal dengan kapasitas fiskal. Kebijakan yang akan ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dari Dana Perimbangan RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 40 3. adalah dengan meningkatkan koordinasi dan rekonsiliasi dengan Pemerintah Pusat, namun proyeksi penerimaan dari Dana Perimbangan untuk proyeksi APBD 2015 mengalami penurunan bila dibandingkan pada APBD 2014; Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah Penerimaan yang berasal dari Dana Hibah, Dana Darurat, Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Kebijakan untuk penetapan proyeksi APBD Tahun 2015 pada Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah khususnya Dana Hibah, Dana Darurat, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya belum dapat direncanakan karena masih menunggu penetapan kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat, sedangkan untuk pos Bagi Hasil Pajak Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya mengalami penurunan bila dibandingkan angka APBD Tahun 2014. Pencapaian target proyeksi Pendapatan Daerah pada tahun anggaran 2015 akan dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut: a. Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan hendaknya mendorong peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi; b. Intensifikasi penerimaan PAD baik dari sektor pajak maupun retribusi daerah termasuk didalamnya penataan dan pembenahan manajemen data penerimaan PAD; c. Melakukan evaluasi / revisi terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati terkait Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disesuaikan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan perkembangan perekonomian masyarakat. d. Meningkatkan kualitas data potensi pajak daerah sebagai dasar penetapan target penerimaan pajak daerah; e. Mengoptimalkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis terhadap perkembangan basis pungutannya dalam rangka mengurangi kesenjangan terhadap Perekonomian Daerah; f. Pemantapan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; g. Optimalisasi pemungutan piutang PAD; h. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan SKPD terkait; i. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah untuk memberikan kontribusi secara signifikan terhadap PAD; j. Optimalisasi dan efektifitas pengelolaan anggaran belanja langsung SKPD agar dapat mendorong terhadap peningkatan penerimaan dari sektor pajak dan retribusi daerah sebagai komponen utama pembentuk PAD; k. Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan retribusi daerah terutama melalui kelompok retribusi jasa usaha; RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 41 l. Meningkatkan pendapatan hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan melalui penyertaan modal; m. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam rangka peningkatan pendapatan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah; n. Meningkatkan tertib administrasi penatausahaan keuangan melalui aplikasi sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah. Tabel 3.24 Realisasi Dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015 No. Uraian 1.1. Pendapatan Asli Daerah 1.1.1 Pajak Daerah 1.1.2 LKPJ 2013 APBD Tahun 2014 RKPD 2015 507,243,684,130.50 512,622,962,086.52 513,234,575,350.00 287,766,327,300.00 259,960,000,000.00 260,370,000,000.00 Retribusi Daerah 49,547,220,662.00 28,596,966,788.52 29,055,830,000.00 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 50,139,506,724.00 50,105,551,398.00 50,872,417,000.00 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. 119,790,629,444.50 173,960,443,900.00 172,936,328,350.00 1.2. Dana Perimbangan 2,104,760,856,008.00 2,225,271,019,832.00 2,065,211,236,740.00 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 215,603,137,008.00 170,127,199,832.00 167,441,936,740.00 1.2.2 Dana Alokasi Umum 1,730,063,709,000.00 1,897,769,300,000.00 1,897,769,300,000.00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 159,094,010,000.00 157,374,520,000.00 - 1.3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 756,039,441,037.00 538,513,386,188.10 254,148,873,300.00 1.3.1 Hibah 1,490,141,040.00 1,524,330,000.00 - 1.3.2 Dana Darurat - - 1.3.3 Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan dan Dari Pemerintah Daerah lainnya 134,760,699,489.00 269,535,922,188.10 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 428,493,318,000.00 - 191,295,282,508.00 267,453,134,000.00 3,368,043,981,175.50 3,276,407,368,106.62 1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Pemerintah Daerah Lainnya Jumlah Pendapatan Daerah (1.1 + 1.2 + 1.3) 254,148,873,300.00 2,832,594,685,390.00 Sumber: Hasil Analisis dan Konsolidasi Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 42 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan belanja daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015 menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Namun demikian dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Pemerintah Kabupaten Bandung mengambil langkah Kebijakan belanja daerah diarahkan untuk mendukung pencapaian target IPM, sehingga diperlukan perencanaan kegiatankegiatan yang berorientasi pencapaian IPM. Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian IPM diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan suprastruktur. Kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2015 diarahkan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, upaya tersebut antara lain adalah: a. Belanja Tidak Langsung ï‚· Mengalokasikan belanja pegawai secara cermat dan tepat serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ï‚· Mengalokasikan belanja bagi Hasil kepada Pemerintah Desa digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan daerah (Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Dana Perimbangan setelah dikurangi belanja pegawai dan DAK sekurang-kurangnya 10%) kepada Desa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja bagi hasil dilaksanakan secara proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal Desa dalam melaksanakan otonomi daerah. ï‚· Mengalokasikan Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa yang digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari daerah kepada pemerintah desa. Belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa diarahkan pada pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan dan mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung. ï‚· Mengalokasikan Belanja Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial kepada organisasi kelompok masyarakat maupun individu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di dalamnya untuk KPUD dalam rangka penyelenggaraan Pilkada Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2015. ï‚· Mengalokasikan Belanja Bantuan keuangan kepada partai politik dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 43 b. Belanja Langsung Kebijakan belanja langsungterbagi ke dalam urusan pemerintah daerah meliputi 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan, serta menurut SKPD Tahun 2015 yang diarahkan pada: 1. Belanja Langsung menurut urusan: Belanja Langsung menurut urusan merupakan belanja program/kegiatan yang ada pada urusan wajib dan pilihan, kebijakan belanja langsung urusan sebagai berikut: ï‚· Belanja urusan wajib dan urusan pilihan, yang diprioritaskan dalam rangka pemantapan, akselerasi dan pencapaian indikator program unggulan Kepala Daerah pada Tahun 2015 sebagai akhir masa jabatan, antara lain: ï‚· Percepatan peningkatan Kondisi menuju jalan mantap jalan 73,64% ï‚· Peningkatan upaya-upaya pengendalian bencana banjir dan penyediaan air baku. ï‚· Pecepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana permukiman (Raksa) 1. R, Rumah; Program perbaikan permukiman Rumah Tidak Layak Huni 2. A, Air; Program penyediaan sanitasi air bersih 3. K, Kakus; Program penyediaan sarana MCK 4. S, Sampah; Program pengelolaan sampah berbasis masyarakat 5. A, Alam; Program perbaikan alam dan lingkungan ï‚· Percepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana dasar wilayah Peningkatan kualitas lingkungan hidup, penataan ruang serta penanganan kebencanaan. Peningkatan kemudahan bagi pengembangan Koperasi dan UMKM. Peningkatan Produk Unggulan. Pemantapan Kemandirian Pangan dan SPM Ketahanan Pangan Peningkatan akses pelayanan pendidikan Peningkatan Mutu/Kualitas pendidikan Pemantapan tata kelola pendidikan Mendorong program-program pada kantong-kantong kemiskinan Peningkatan kualitas tenaga kerja (Skill) Optimalisasi pelimpahan kewenangan Bupati kepada Camat Peningkatan Sumber Daya aparatur dalam pelayanan publik Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 44 ï‚· Peningkatan kerjasama dalam rangka stabilitas keamanan daerah. ï‚· Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. ï‚· Pemantapan pembangunan perdesaan (optimalisasi pendanaan bagi hasil kepada desa seperti untuk posyandu, darmawanita, pkk dan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya) melalui perubahan regulasi ADPD yang ada. ï‚· Belanja penyelenggaraan urusan wajib diarahkan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat serta pelayanan dasar, yang diwujudkan dalam bentuk percepatan penerapan standar pelayanan minimal (SPM); ï‚· Belanja daerah yang mendukung komitmen program Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu: Pengentasan Kemiskinan dan Kelaparan; Pemerataan Pendidikan Dasar; Mendukung Adanya Persamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan; Mengurangi Tingkat Kematian Anak; Meningkatkan Kesehatan Ibu; Perlawanan Terhadap HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Lainnya; Menjamin Daya Dukung Lingkungan Hidup (Go Green); dan Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan. 2. Belanja Langsung menurut SKPD: Belanja Langsung menurut SKPD terdiri atas belanja langsung program setiap SKPD yang menjadi kewenangannya. Kebijakan belanja langsung SKPD sebagai berikut: ï‚· ï‚· Belanja yang diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam rangka melaksanakan urusan yang menjadi tanggung jawabnya; Kegiatan-kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran belanja tetap (fixed cost), pemenuhan standar pelayanan berbasis kinerja, dan komitmen pembangunan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 45 Tabel 3.25 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah di Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015 No. Uraian LKPJ 2013 APBD Tahun 2014 RKPD 2015 Belanja Tidak Langsung 1,938,719,940,170.0 0 1,860,438,542,433.72 1,837,425,820,220.35 2.1.1. Belanja Pegawai 1,675,145,253,728.00 1,565,158,378,200.35 1,579,915,978,200.35 2.1.2. Belanja Bunga - - 2.1.3. Belanja Subsidi - - 2.1.4. Belanja Hibah 45,795,244,500.00 52,382,750,000.00 60,000,000,000.00 2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 3,193,750,000.00 5,000,000,000.00 - 2.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten dan Pemerintah Desa 79,808,834,300.00 77,614,930,211.37 77,170,978,420.00 2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten dan Pemerintahan Daerah 132,970,226,420.00 144,222,820,340.00 119,338,863,600.00 1,806,631,222.00 16,059,663,682.00 1,000,000,000.00 2.1. 2.1.8. B 2.2. Belanja Tidak Terduga JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Langsung 1,837,425,820,220.35 1,303,445,192,400.5 0 1,764,835,871,766.83 1,180,168,865,169.65 2.2.1. Belanja Langsung SKPD - - 140,466,998,290.00 2.2.2. Belanja Langsung Program - - 1,039,701,866,879.65 C JUMLAH BELANJA LANGSUNG 1,303,445,192,400.5 0 1,764,835,871,766.83 1,180,168,865,169.65 D TOTAL JUMLAH BELANJA 3,242,165,132,570.5 0 3,625,274,414,200.55 3,017,594,685,390.00 125,878,848,605.00 (348,867,046,093.93) (185,000,000,000.00) Surplus/Defisit Sumber: Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung, 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 46 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah terbagi ke dalam dua komponen yaitu Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. a. Penerimaan Pembiayaan ï‚· Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, mencakup: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA); pencairan dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; penerimaan pinjaman daerah; penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan piutang daerah dan Penerimaan kembali investasi dana bergulir. ï‚· Dalam Neraca RKPD Tahun 2015, dilakukan pencairan dana cadangan selama 4 tahun (2012-2015) sebesar Rp.60 milyar yang akan digunakan untuk biaya penyelenggaraan Pilkada Tahun 2015. b. Pengeluaran pembiayaan Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, mencakup: Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal/ Investasi Pemerintah Daerah, Pembayaran Pokok Utang, dan Pemberian Pinjaman Daerah. Adapun Kebijakan Pembiayaan Daerah pada tahun anggaran 2015 diarahkan sebagai berikut: ï‚· Pengendalian batas maksimal defisit APBD tahun anggaran 2015 dengan berpedoman pada penetapan batas maksimal defisit APBD yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; ï‚· Dalam hal perhitungan penyusunan rancangan APBD menghasilkan SiLPA tahun berjalan positif, dimanfaatkan untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. Apabila perhitungan SiLPA tahun berjalan negatif, akan dilakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya. ï‚· Dalam Neraca Proyeksi APBD tahun 2015 mencantumkan komponen penerimaan pembiayaan dari SiLPA sebagai penyeimbang defisit. ï‚· Dalam Neraca proyeksi APBD 2015, dianggarkan kembali dana pemupukan dana cadangan tahun terakhir sebesar Rp.15 milyar untuk penyelenggaraan Pilkada Tahun 2015. RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 47 Tabel 3.26 Realisasi dan Proyeksi/Target Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015 No. Uraian LKPJ 2013 APBD Tahun 2014 RKPD 2015 3.1. Penerimaan Pembiayaan 308,272,511,842.76 379,420,029,023.93 200,000,000,000.00 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) 308,234,711,842.76 370,596,621,123.93 140,000,000,000.00 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - 8,823,407,900.00 60,000,000,000.00 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - - 3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - 3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 37,800,000.00 JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 3.2. Pengeluaran Pembiayaan 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 3.2.2 200,000,000,000.00 18,365,313,000.00 30,552,982,930.00 15,000,000,000.00 15,000,000,000.00 15,000,000,000.00 15,000,000,000.00 Penyertaan Modal (Investasi) 1,630,000,000.00 10,000,000,000.00 3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 1,735,313,000.00 5,552,982,930.00 3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO SILPA TAHUN BERKENAAN 15,000,000,000.00 289,907,198,842.76 348,867,046,093.93 185,000,000,000.00 415,786,047,447.76 - - Sumber: Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung, 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 III - 48 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Prioritas pembangunan merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah, dengan memperhatikan urgensi, efisiensi, efektivitas, dan daya ungkit bagi kinerja pembangunan daerah. Pada dasarnya prioritas pembangunan daerah berisi program-program unggulan SKPD (terpilih) yang paling tinggi korelasinya bagi tercapainya target sasaran pembangunan daerah di tahun rencana.Penentuan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bandung mempertimbangkan beberapa hal seperti kebijakan nasional, kebijakan Provinsi Jawa Barat, evaluasi RKPD tahun lalu, dan hasil evaluasi perumusan permasalahan pembangunan daerah. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pembangunan daerah, diperlukan sinergitas antara perencanaan pembangunan pusat dan daerah pada setiap tahapan perencanaan yang menjadi landasan ideal dalam mempercepat proses terciptanya harmonisasi dan sinkronisasi pencapaian sasaran pembangunan untuk semua (development for all) dan dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian di daerah, yang pada gilirannya akan mendorong pembangunan perekonomian secara nasional. 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tujuan dan sasaran pada Misi I RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Mewujudkan pelayanan publik yang prima dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan; 2. Terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah; 3. Meningkatnya SDM aparatur yang professional; 4. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah; 5. Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Informasi 6. Komunikasi; dan Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Tujuan dan sasaran pada Misi II RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Meningkatnya kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya Sunda, dan berlandaskan iman dan taqwa dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Meningkatnya penduduk melek huruf 2. Meningkatnya penduduk bersekolah 3. Meningkatknya kualitas tenaga pendidikan 4. Meningkatknya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan 5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat 6. Meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan 7. Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS 8. Terkendalinya pertumbuhan penduduk 9. Meningkatnya kegiatan keagamaan 10. Terwujudnya pelestarian budaya Sunda 11. Meningkatnya minat baca masyarakat RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 1 Tujuan dan sasaran pada Misi III RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Meningkatnya infrastruktur desa 2. Meningkatnya perkembangan kemandirian desa 3. Meningkatnya kemandirian pangan. Tujuan dan sasaran pada Misi IV RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Tersediannya produk hukum daerah yang mendukung Kamtibmas 2. Menurunya tingkat pelanggaran perda 3. Meningkatnya kuantitas, dan kualitas aparat penegak perda 4. Meningkatnya kewaspadaan dini/deteksi dini di masyarakat 5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan dan KAMTIBMAS Tujuan dan sasaran pada Misi V RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah 2. Meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang 3. Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni 4. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar Tujuan dan sasaran pada Misi VI RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besa. 2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja 3. Berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing 4. Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal. Tujuan dan sasaran pada Misi VII RPJMD Tahun 2010-2015 pada tahun ke-lima yaitu Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana dengan sasaran pembangunan, yaitu: 1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau 3. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam 4. Berkurangnya tingkat resiko bencana dan kebakaran RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 2 4.2. Prioritas Pembangunan 4.2.1. Prioritas Pembangunan Nasional Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 20052025 dilaksanakan secara bertahap dalam 4 (empat) RPJMN, yaitu: RPJMN pertama tahun 2004-2009, RPJMN kedua tahun 2010-2014, RPJMN ketiga tahun 2015-2019, dan RPJMN keempat tahun 2020-2024. RKP 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMN ketiga yang penetapannya masih menunggu Presiden terpilih dan merupakan transisi dari RPJMN kedua khususnya RKP 2014. Demi kesinambungan pembangunan substansi isu strategis yang tertuang dalam RKP 2014 masih ada yang perlu dilanjutkan pada RKP 2015. Untuk itu, pembangunan membutuhkan reformasi penuh (Comprehensive Reform) yang dilaksanakan bukan dengan cara biasa, dengan prinsip berkelanjutan dan dengan keterpaduan upaya dari berbagai kalangan baik di lingkungan pemerintah maupun masyarakat. Sebagai rencana kerja transisi dari RPJMN Kedua ke RPJMN Ketiga, maka RKP 2015 dituntut berkesinambungan dengan capaian RPJMN Kedua atau lebih jelasnya dengan RKP 2014. Dengan demikian, tema RKP 2015 adalah: “Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan". Tema ini mencerminkan: ï‚· ï‚· ï‚· Pencapaian dan perkiraan capaian tahun 2014 sebagai tahun terakhir RPJMN Kedua yang perlu dilanjutkan dalam RPJMN Ketiga. Mencerminkan upaya untuk menghadapi tantangan pembangunan Tahun 2015 baik yang bersumber pada eksternal maupun internal sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian terdahulu. Kesesuaian dengan tema RPJMN-3 (2015-2019) yang digariskan dalam RPJPN 2005-2025 yaitu: memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Sebagai penjabaran Tema RKP 2015 di atas, diidentifikasi 25 (dua puluh lima) isu strategis yang dikelompokkan menurut bidang-bidang pembangunan yang digariskan dalam RPJPN 2005-2025: A. Bidang Sosial Budaya Dan Kehidupan Beragama 1. Pengendalian Jumlah Penduduk, dengan sasaran: a) meningkatnya jumlah peserta KB aktif menjadi sebanyak 29,72 juta akseptor; b) terlayaninya peserta KB baru yang memberikan konstribusi terhadap peserta KB Aktif sebanyak 6,85 juta akseptor; c) meningkatnya pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) menjadi sebesar 20,5 persen dan menurunnya penggunaan kontrasepsi dengan metode jangka pendek dan ketidakberlangsungan (DO) pemakaian kontrasepsi sebesar 24,6 persen. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 3 2. Reformasi Pembangunan Kesehatan a. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand and Supply) Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan SJSN adalah perlindungan aset dan pendapatan keluarga agar mencegah kemiskinan dan mengurangi kesenjangan. Jaminan sosial bagi penduduk Indonesia diarahkan untuk menjadi jaring pengaman (safety net) yang mencegah kemiskinan saat terjadi guncangan resiko siklus hidup. Secara khusus, sasaran pada tahun 2015 adalah sebagai berikut ini: 1) Jaminan Kesehatan Nasional ï‚· Meningkatnya cakupan kepesertaan JKN pada usaha besar dan sedang, usaha kecil dan mikro, serta transformasi peserta Jamkesda/PJKMU. ï‚· Meningkatnya jumlah Puskesmas, RS dan klinik mandiri yang bekerjasama dengan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) termasuk pemenuhan tenaga kesehatannya yang terstandardisasi. ï‚· Meningkatnya kesiapan pelayanan kesehatan (supply side) antara lain meliputi sarana dan prasarana di fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan, peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan ketersediaan dan kulaitas tenaga kesehatan, serta obat dan alat kesehatan. ï‚· Meningkatnya kerjasama BPJS Kesehatan dan asuransi swasta untuk meningkatkan manfaat JKN. ï‚· Terbentuknya health technology assesement (HTA). ï‚· Terbentuknya sistem monitoring dan evaluasi terpadu JKN. ï‚· Terjaganya keberlanjutan keuangan BPJS Kesehatan. 2) b. Jaminan Ketenagakerjaan ï‚· Beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan dan terlaksananya program jaminan ketenagakerjaan, yang terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. ï‚· Persentasi kepesertaan baru jaminan ketenagakerjaan mencakup 23,5 persen pekerja sektor formal dan 2,5 persen pekerja bukan penerima upah. ï‚· Terbentuknya rambu-rambu pengelolaan, serta skema pemantauan dan evaluasi jaminan ketenagakerjaan. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, dengan sasaran: 1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 2) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak 3) Meningkatnya Status Gizi Masyarakat dan Pencegahan Masalah Gizi dengan Fokus pada Ibu Hamil, Balita, Anak Sekolah, Remaja 4) Menurunnya Angka Kesakitan akibat Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan, dan Kesehatan Matra RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 4 5) Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Puskesmas 3. Reformasi Pembangunan Pendidikan, dengan sasaran: Meningkatkan taraf pendidikan penduduk yang dicerminkan dari rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun keatas menjadi 8,37 tahun dan angka melek aksara kelompok usia 4. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dengan sasaran: a) Menurunnya angka kemiskinan pada tahun 2015 sebesar 9 – 10 persen; b) Sasaran program perlindungan sosial pada tahun 2015 difokuskan pada peningkatan kesejahteraan sosial pada individu, rumah tangga, dan komunitas, terutama yang termasuk dalam penduduk miskin dan rentan c) Sasaran terkait pemberdayaan UMK dan koperasi yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan di antaranya (1) pertumbuhan wirausaha baru, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi; dan (2) peningkatan proporsi UMK yang dapat mengakses layanan keuangan formal d) Terciptanya konsolidasi program penanggulangan kemiskinan dengan menyempurnakan mekanisme pelaksanaan dan koordinasi antar Kementerian/ lembaga, Pemerintah Daerah, dan stakeholder lainnya. B. Bidang Ekonomi 5. Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas 1) Industri Manufaktur, dengan sasaran: Pada tahun 2015 industri pengolahan di targetkan tumbuh sebesar 5,5-6,0 persen, dengan demikian industri nonmigas ditargetkan tumbuh 6,2 persen. 2) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan sasaran: a) Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap kualitas dan kuantitas tenaga kerja nasional yang ditandai dengan jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung, dan ikutan sektor pariwisata sebesar 11,3 juta orang; b) Meningkatnya investasi di sektor pariwisata yang ditandai dengan investasi sektor pariwisata sebesar 40,8%; c) Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawan di Indonesia yang ditandai dengan penerimaan devisa wisatawan mancanegara menjadi USD 12,05 miliar dan pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 201,5 triliun; d) Meningkatnya kuantitas wisatawan mancanegara ke Indonesia menjadi 10,06 juta orang dan jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebesar 254 juta perjalanan; e) Meningkatnya unit usaha sektor ekonomi kreatif terhadap unit usaha nasional sebesar 9,7%; f) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan tinggi pariwisata yang ditandai dengan jumlah lulusan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 5 pendidikan tinggi kepariwisataan yang terserap di pasar kerja sebesar 1.490 orang; g) Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditandai dengan jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang disertifikasi sebesar 10.000 orang; h) Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku di sektor ekonomi kreatif yang ditandai dengan jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan kemampuan kreasi dan produksi sebesar 4.415 orang. 3) Peningkatan Ekspor, dengan sasaran: Sasaran dari peningkatan ekspor nonmigas di tahun 2015 adalah pertumbuhan ekspor barang nonmigas sebesar 6,5 4) Penanaman Modal, dengan sasaran: Sasaran dari peningkatan iklim investasi adalah pertumbuhan investasi (PMTB) sebesar 4,7-6,1 persen. 6. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja, dengan sasaran: 1) Memfasilitasi seluruh elemen bangsa agar dapat berkompetisi dalam pasar tenaga kerja, sehingga pengusaha dan pekerja di seluruh segmen dapat mengisi peluang yang tersedia. 2) Meningkatkan jumlah dan rasio tenaga kerja yang kompeten dan profesional yang bisa beradaptasi dalam lingkungan kerja melalui langkah-langkah strategis untuk menjamin kualitas dan keahlian yang dilatihkan benar-benar tercermin pada pekerja. 3) Mempercepat perjanjian saling pengakuan atau mutual recognition arrangement (MRA) untuk sektor jasa yang di prioritaskan dalam MEA, dan belum memiliki MRA yaitu sektor transportasi udara, teknologi informasi dan komunikasi (e_asean), dan jasa logistik, serta 7 (tujuh) sektor industri/perdagangan yang juga disepakati namun belum memiliki MRA yaitu produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif, produk berbasis kayu. 7. Peningkatan Dayasaing UMKM dan Koperasi, dengan sasaran: 1) Meningkatnya kontribusi UMKMK dalam perekonomian yang ditandai dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja UMKM sebesar 3,5%; pertumbuhan kontribusi UMKMK dalam pembentukan PDB sebesar 6,0%; pertumbuhan kontribusi UMKMK dalam ekspor non migas sebesar 4,8%; dan pertumbuhan kontribusi UMKMK dalam investasi sebesar 8,4%. 2) Meningkatnya daya saing UMKM yang ditandai dengan pertumbuhan jumlah usaha kecil dan menengah sebesar 5,1%; pertumbuhan produktivitas UMKM 5,0%; pertambahan jumlah UMKM formal yaitu yang berbadan hukum, memiliki izin dan/atau terdaftar (pada tahun 2015 Kementerian Koperasi dan UKM baru akan melakukan registrasi usaha); proporsi UMKM yang mengakses layanan keuangan formal sebesar 18,0%; RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 6 Proporsi UMKM yang menerapkan teknologi sebesar 25,0%; proporsi UMKM yang menerapkan standardisasi mutu & sertifikasi produk sebesar 15,0%; dan proporsi UMKM yang tergabung dalam kemitraan/jaringan produksi dan pemasaran sebesar 12,3%. 3) Meningkatnya usaha baru yang berpotensi tumbuh dan inovatif yang ditandai dengan proporsi wirausaha baru per jumlah penduduk usia produktif sebesar 1,7% dan pertumbuhan jumlah pelaku usaha di industri kreatif sebesar 11%. 4) Meningkatnya tata kelola dan daya saing koperasi yang ditandai dengan pertumbuhan unit koperasi sebesar 6,0%; pertumbuhan anggota koperasi sebesar 7,0%; proporsi koperasi berkualitas sebesar 7,0%; rasio promosi ekonomi anggota di atas 10%; proporsi koperasi yang melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) sebesar 55,0%; dan pertumbuhan volume usaha koperasi sebesar 15,6%. 8. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi, dengan sasaran: Pada tahun 2015 dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem distribusi dan logistik adalah: (i) menurunkan rasio biaya logistik nasional terhadap PDB pada tahun 2015 menjadi sebesar 23,6 persen; (ii) menurunkan dwelling time menjadi 6 hari; serta (iii) menjaga koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar wilayah dan antar waktu pada kisaran 5-9 persen. 9. Reformasi Keuangan Negara, dengan sasaran: Sasaran yang ingin diwujudkan dalam isu strategis reformasi keuangan negara adalah adalah meningkatnya kemampuan keuangan negara dan meningkatnya kualitas belanja negara yang ditandai dengan (i) meningkatnya penerimaan negara yang meliputi penerimaan perpajakan dan penerimaan bea masuk, bea keluar dan cukai; serta (ii) meningkatnya efisiensi dan efektivitas belanja negara. C. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 10. Peningkatan Kapasitas Iptek, dengan sasaran: 1) Meningkatnya kapasitas iptek nasional sehingga mampu untuk mendukung: a) peningkatan daya saing sektor produksi barang dan jasa; b) keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta c) penyiapan sosial budaya masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern. 2) Meningkatkan ketersediaan faktor input bagi kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mencakup SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptek, jaringan, dan pembiayaannya. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 7 D. Bidang Sarana Dan Prasarana 11. Peningkatan Ketahanan Air, dengan sasaran: Peningkatan ketahanan air pada daerah aliran sungai difokuskanpada penanganan 36 DAS Prioritas Nasional melalui penyusunan Rencana Pengelolaan sesuai dengan fungsinya. Sedangkan dalam pengelolaan sumber daya air, sasaran umum pembangunan infrastruktur sumber daya air yang ditujukan untuk menjamin ketahanan air, pangan, dan energi dalam rangka mendukung ketahanan nasional pada tahun 2015 12. Penguatan Konektivitas Nasional a. Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah, dengan sasaran: 1) Tersusunnya Sistem Perkotaan Nasional melalui revisi PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 2) Tersusunnya rencanapercepatan perwujudan 7 (tujuh) KSN perkotaan (metropolitan dan megapolitan) yang berbasis aglomerasi sebagai pusat kegiatan global; 3) Terlaksananya fasilitasi pengembangan Kota Hijau dan Kota Layak Huni menuju kota berkelanjutan; 4) Tersusunnya Rancangan Undang-Undang Perkotaan yang dapat mewujudkan keseimbangan pembangunan antar kota, antar wilayah serta keterkaitan kota dan desa; 5) Terbangunnya jalan nasional yang ditingkatkan kapasitasnya/pelebaran 2.323,8 km jalan nasional; jalan yang dipreservasi 30,197.60 km; jembatan yang dipreservasi 328,504.00 m; dan jalan bebas hambatan 8.68 km. 6) Terbangunnya jalan baru sepanjang 143.1 km; jembatan yang dibangun 4,300.50 m; flyover/underpass yang dibangun 1,206.20 m; jalan/jembatan di kawasan strategis, perbatasan, wilayah terluar dan terdepan yang dibangun 50.60 km. 7) Terbangunnya jalur rel KA baru dan jalur rel ganda KA sepanjang 264.7 km untuk Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi; 8) Terbangunnya 50 pelabuhan penyeberangan di lintas sabuk utara, tengah dan selatan; 9) Pengembangan pelabuhan perintis sebanyak 26 lokasi, terutama untuk wilayah timur; pelabuhan non perintis sebanyak 25 lokasi; dan pelabuhan strategis sebanyak 8 lokasi. 10) Terbangunnya 42 bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana; dan 15 bandar udara baru yang dibangun; serta jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitas sebanyak 154 bandara. 11) Pembangunan sarana transportasi meliputi: 75 unit bus perintis, 15 unit kapal perintis laut, peningkatan 8 sarana pendukung keperintisan penyeberangan dan 15 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 8 unit Bus Air & Speed Boat, 48 unit Kereta KRDI, dan Kereta Ekonomi (K3, MP3, KRD) yang dilengkapi fasilitas responsive gender sebanyak 41 unit. 13. b. Pendorong Pertumbuhan Ekonomi, dengan sasaran: 1) Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas prasarana transportasi dan sarana transportasi; 2) Meningkatnya Pelayanan dalam rangka Implementasi transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan sistem transportasi nasional dan cetak biru transportasi multimoda, serta Sistem Logistik Nasional; 3) Keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan 4) Seluruh pulau besar terhubung dengan jaringan tulang punggung serat optik nasional 5) 88% kabupaten/kota terjangkau layanan pitalebar 6) 70% populasi terjangkau layanan pitalebar 7) Indeks e-pemerintah nasional mencapai 3,0 (skala 4,0) 8) Dalam rangka Pemulihan sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat terdampak luapan lumpur Sidoarjo serta Pengurangan potensi ancaman luapan lumpur untuk mencegah meluasnya Peta Area Terdampak, sasaran pada tahun 2015 adalah terselesaikannya pembayaran jual beli tanah dan bangunan warga di wilayah terdampak yang menjadi tanggung jawab PT Lapindo Brantas/PT Minarak Lapindo Jaya (PAT 22 Maret 2007) dan penyelesaian pembangunan jual beli tanah dan bangunan warga di luar Peta Area Terdampak yang menjadi tanggung jawab Pemerintah (3 Desa, 9 RT, 65 RT) yang mempunyai kesulitan tinggi; dan terjaminnya operasi pengaliran lumpur ke Kali Porong dan pemeliharaan infrastruktur pengamanan luapan lumpur Sidoarjo. c. Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan, dengan sasaran: 1) Terbangunnya sistem angkutan umum massal (SAUM) berbasis rel antara lain MRT, monorail, tram dan kereta api di kawasan-kawasan perkotaan (Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta); 2) Terlaksananya pengembangan sistem angkutan umum BRT di 16 Kota besar. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar a. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional, dengan sasaran: Penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik melalui PT. PLN dan IPP sebesar 2.761 MW; Penambahan jaringan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 9 b. c. transmisi melalui pendanaan APBN 660 kms; Penambahan kapasitas gardu induk melalui pendanaan APBN 870 MVA; Penambahan jaringan distribusi melalui pendanaan APBN 14.082 kms; Penambahan kapasitas gardu distribusi melalui pendanaan APBN 267 MVA; dan Peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 83,18 persen. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi, dengan sasaran: 1) Terbangunnya infrastruktur air limbah di 764 kawasan, infrastruktur drainase perkotaan di 53 kabupaten/kota, infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah di 41 kabupaten/kota, dan infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3R di 127 kawasan. 2) Terbangunnya SPAM regional di 6 kawasan regional, SPAM kawasan MBR di 487 kawasan, SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) di 159 IKK, SPAM Perdesaan di 1.733 desa, dan SPAM Kawasan Khusus di 79 kawasan. Penataan Perumahan/Permukiman, dengan sasaran: 1) Meningkatnya fasilitasi penyediaan baru hunian layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 20.000 unit 2) Pembangunan Rusunawa untuk masyarakat MBR sebanyak 120 twin block 3) Meningkatnya fasilitasi peningkatan kualitas hunian sebanyak 64.850 unit E. Bidang Politik 14. Konsolidasi Demokrasi, dengan sasaran: a. Menguatnya kelembagaan politik/demokrasi yang ditunjukkan dengan meningkatnya angka Indeks Demokrasi Indonesia pada aspek Institusi Demokrasi; b. Terjaminnya kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyatyang ditunjukkan dengan meningkatnya angka Indeks Demokrasi Indonesia pada aspek kebebasan sipil dan hak-hak politik; c. Meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik; d. Terjaganya stabilitas sosial dan politik e. Terjaganya stabilitas sosial politik dari ancaman terorisme F. Bidang Pertahanan Dan Keamanan 15. Percepatan Pembangunan MEF dan Almatsus POLRI dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan, dengan sasaran: Sasaran yang ingin dicapai tahun 2015 adalah terpenuhinya alutsista TNI dan Almatsus POLRI yang didukung industri pertahanan. 16. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri, dengan sasaran: a. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri; b. Menguatnya intelijen; dan Menguatnya pencegahan dan penanggulangan narkoba. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 10 G. Bidang Hukum Dan Aparatur 17. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik, dengan sasaran: ï‚· Meningkatnya kualitas implementasi tata kelola pemerintahan yang baik, yang ditandai dengan: menguatnya kapasitas kelembagaan pemerintah, penguatan kelembagaan manajemen kinerja pembangunan, kelembagaan pembentukan regulasi; meningkatnya efektivitas transformasi kelembagaan dalam rangka peningkatan dan optimalisasi penerimaan pajak; meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi; meningkatnya kapasitas, profesionalisme dan kinerja ASN; meningkatnya kualitas pelayanan publik; meningkatnya peranan e-government untuk mendukung bisnis proses manajemen birokrasi secara modern, akuntabel dan terpadu; meningkatnya transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan; meningkatnya efektivitas implementasi sistem manajemen kinerja pembangunan; dan peningkatan kualitas pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. 18. H. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan sasaran: Sasaran utama pembangunan Bidang Hukum adalah terwujudnya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang efektif. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang 19. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan, dengan sasaran: a. Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal menjadi rata-rata 7,15 persen pada tahun 2015; b. Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi rata-rata 15,86 persen pada tahun 2015; c. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah tertinggal yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) menjadi rata-rata 70,48 pada tahun 2015 20. Pengelolaan Risiko Bencana, dengan sasaran: a. Terintegrasinya pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan di pusat dan daerah. b. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah dalam pelaksanaan pengurangan risiko bencana. c. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat serta terbangunnya budaya keselamatan dalam pengurangan risiko bencana. d. Meningkatnya akuntabilitas dan tata kelola penanggulangan bencana. 21. Sinergi Pembangunan Perdesaan, dengan sasaran: a. Berkurangnya Desa Tertinggal (Desa Tertinggal, Desa-desa di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar) dari 36 persen pada tahun 2011 menjadi 24 persen pada tahun 2015; RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 11 b. c. I. Meningkatnya jumlah desa berkembang (desa berketahanan ekonomi) dari 53 persen pada tahun 2011 menjadi 61 persen pada tahun 2015. Meningkatnya desa mandiri yaitu desa yang berketahanan pangan, ekonomi, dan mendukung perekonomian kawasan lain dari 11 persen pada tahun 2011 menjadi 15 persen pada tahun 2015. Bidang Sumberdaya Alam Dan Lingkungan 22. Perkuatan Ketahanan Pangan, dengan sasaran: a. Terwujudnya peningkatan produksi bahan pangan utama, yaitu: padi 73,4 juta; kedelai 0,9 juta ton; jagung 20,0 juta b. ton; gula 2,9 juta ton; daging sapi 476,8 ribu ton; dan daging unggas 1,1 juta ton. c. Tercapainya peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). d. Tercapainya produksi hasil ikan (diluar rumput laut) ditargetkan sebesar 13,5 juta ton, yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar 6,2 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 7,3 juta ton e. Tercapainya produksi garam rakyat 2,5 juta ton f. Tercapainya konsumsi ikan masyarakat sebesar 40,9 kg/kapita/tahun. g. Tercapainya konsumsi kalori pada tahun 2015 minimal mencapai 2.011 kkal/kapita/hari h. Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang mencapai 82,9 pada tahun 2015. i. Tercapainya peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi, irigasi air tanah, rawa dan tambak seluas 628,2 ribu ha. 23. Peningkatan Ketahanan Energi, dengan sasaran: a. Produksi minyak bumi sebesar 912 ribu barel per hari. b. Produksi gas bumi sebesar 1.248 ribu barel setara minyak per hari dengan pemanfaatan di dalam negeri sebesar 50 persen. c. Produksi batubara sebesar 421 juta ton dengan pemanfaatan di dalam negeri sebesar 97 juta ton. d. Bauran energi baru dan terbarukan sebesar 6 persen. e. Rasio elektrifikasi sebesar 83,18 persen. 24. Percepatan Pembangunan Kelautan, dengan sasaran: Mengoptimalkan Pemanfaatan Keekonomian dari Potensi Pulau-Pulau Kecil. Untuk kegiatan tersebut, sasaran tahun 2015 adalah: (1) Terwujudnya peningkatkan kemandirian Pulau-Pulau Kecil Terluar/Terdepan (PPKT) berpenduduk di 15 lokasi, termasuk memenuhi sarana dan prasarana serta fasilitas dasar dan ekonomi; (2) Terealisasinya pengembangan 3 gugus pulau sebagai sentra wisata bahari; (3) Terlaksananya revitalisasi kawasan pesisir menjadi pusat pengembangan ekonomi di 7 kawasan. (4) peningkatan infrastruktur di wilayah pesisir dan pulau pulau kecil yang tertinggal dan terpencil RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 12 Penyusunan Rencana Aksi Tata Kelola, Zonasi dan Pengamanan Wilayah Yuridiksi, termasuk Penetapan Batas Wilayah Laut Indonesia, dengan sasaran mencakup : (1) Tersusunnya Roadmap dan Rencana Aksi Nasional Pembangunan Kelautan; (2) Terwujudnya peningkatan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan laut dan kawasan konservasi laut, termasuk memperkuat dan mengembangkan Kerjasama Regional maupun Internasional dalam pengelolaan wilayah laut, seperti program CTI, SSME dan lainnya; (3) Terwujudnya penyelesaian tata batas dengan 9 negara (Malaysia, Singapura, Thailand, India, Australia, Vietnam, Filipina, Palau, Timor Leste) melalui perundingan perbatasan dan penguatan diplomasi; dan (4) Tersusunnya rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kawasan strategis nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum di Laut, dengan sasaran mencakup: (1) Meningkatnya ketaatan pelaku usaha kelautan sebesar 45 persen dan ketaatan pelaku usaha perikanan dalam pemanfaatan sumber daya sebesar 85 persen; (2) meningkatnya cakupan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan menjadi 12,8 persen; (2) Meningkatnya penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan (illegal fishing sebanyak 80 persen. Peningkatan Konektivitas Laut dan Industri Maritim, dengan sasaran mencakup : (1) Bertambahnya penyediaan 10 kapal laut perintis; (2) Pembangunan/rehabilitasi 26 pelabuhan laut perintis; (3) Tersedianya 80 lintas subsidi perintis angkatan laut; dan (4) Tersusunnya rancangan pengembangan industri maritim dalam pendukung pelaksanaan azas cabotage. Peningkatan Pengamanan Pesisir dan Konservasi Perairan, dengan sasaran mencakup : (1) Meningkatnya kapasitas pengelolaan yang efektif di 10 kawasan konservasi dan pulaupulau kecil; (2) Bertambahnya luas kawasan konservasi seluas 500 ribu Ha atau menjadi 16,5 juta ha; (3) Terwujudnya pemulihan kawasan pesisir yang rusak di sebanyak 7 kawasan; dan (4) Membaiknya kerentanan masyarakat terhadap bencana di 22 kawasan. Peningkatan Kapasitas SDM Kelautan, Inovasi Iptek Kelautan, Wawasan dan Budaya Bahari, dengan sasaran meliputi : (1) Terwujudnya Pengembangan pilot project pemanfaatan sumberdaya kelautan; (2) Tersedianya tenaga kerja terdidik kelautan dan perikanan sebanyak 6.250 orang dan yang terlatih sebanyak 15.000 orang; dan (3) meningkatnya pemahaman dan wawasan bahari. 25. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup, dengan sasaran: a. Terlaksananya pelestarian keanekaragaman hayati pada kawasan lindung, agro-ekosistem dan kawasan nonlindung/ produksi; RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 13 b. c. d. 4.2.2. Terlaksananya pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan untuk kegiatan ekonomi; Meningkatnya kualitas lingkungan hidup, yang tercermin di dalam indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 64,5; Menguatnya upaya penanganan perubahan iklim (mitigasi dan adaptasi) dan sistem peringatan dini cuaca dan iklim; Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu yaitu sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Aksesibilitas dan kualitas pendidikan pada semua jenjang masih rendah Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional tahun 2016 serta sarana prasarana olahraga di kabupaten/kota Aksesibilitas pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat masih kurang Pertumbuhan penduduk dan persebarannya tidak merata Cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar dan strategis, moda transportasi, serta permukiman masih kurang Ketahanan energi dan kualitas air baku Kualitas lingkungan hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana dan adaptasi masyarakat terhadap bencana Efektivitas tata kelola pemerintahan daerah Reformasi birokrasi berbasis profesionalisme dan kesejahteraan serta keseimbangan kualitas SDM lintas pemerintahan Kerjasama dan pengembangan untuk percepatan pembangunan berbasis multi pihak dalam negeri dan luar negeri Pengelolaan aset daerah Kualitas demokrasi Perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Penegakan dan harmonisasi produk hukum Pembangunan di wilayah perbatasan antar provinsi dan antar perbatasan kabupaten/kota Kualitas infrastruktur dasar pedesaan/kelurahan dan kualitas sarana dan prasarana pemerintahan desa Perekonomian dan daya beli masyarakat Penanganan pengangguran, ketenagakerjaan dan kemiskinan Ketahanan pangan Pelestarian budaya, sarana seni dan budaya, serta destinasi wisata. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 14 Isu Strategis Tahun 2015 diarahkan pada penuntasan prioritas pembangunan sektoral dan prioritas pembangunan kewilayahan, dimana prioritas pembangunan sektoral (Common Goals) membutuhkan sinergitas lintas bidang dan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, antar tingkatan pemerintahan baik pusat, kabupaten/kota maupun desa/kelurahan dan antar pelaku pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat, serta perwilayahan pembangunan, sebagai berikut: Rencana Kerja Kegiatan Tematik Sektoral merupakan rencana kerja prioritas pembangunan yang dikelompokan dalam 10 (sepuluh) Common Goals sebagai berikut: 1. Common Goals 1: Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan, dengan sasaran: a. Jabar bebas putus jenjang sekolah b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas c. Pendidikan berkebutuhan khusus d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik 2. Common Goals 2: Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan, dengan sasaran: a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, Puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak c. Peningkatan layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit Jiwa d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. 3. Common Goals 3: Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku, dengan sasaran: a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan BodebekKarpur dan Bandung Raya; b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, CianjurSukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan; c. Infrastruktur jalan dan perhubungan; d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis; e. Kawasan industri terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan; f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestik; dan g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat. 4. Common Goals 4: Meningkatkan Ekonomi Pertanian, dengan sasaran: a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional b. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan agroindustri RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 15 c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani d. Jawa Barat bebas rawan pangan e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) di sentra produksi pangan. 5. Common Goals 5: Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian, dengan sasaran: a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi c. Pengembangan skema pembiayaan alternatif d. Pengembangan industri manufaktur e. Pengembangan industri kreatif dan wirausahawan muda kreatif. 6. Common Goals 6: Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Kebencanaan, dengan sasaran: a. Pengendalian pemanfaatan sumber daya mineral dan non mineral b. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45% c. Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestik dan pengelolaan sampah regional d. Penanganan bencana longsor dan banjir. 7. Common Goals 7: Meningkatkan Pengelolaan Seni, Budaya dan Wisata Serta Kepemudaan dan Olahraga, dengan sasaran: a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa Barat c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat d. Pengembangan destinasi wisata 8. Common Goals 8: Meningkatkan Ketahanan Keluarga dan Kependudukan, dengan sasaran: a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga c. Peningkatan pengelolaan kependudukan 9. Common Goals 9: Menanggulangi Kemiskinan, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Keamanan, dengan sasaran: a. Pengurangan Kemiskinan b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat 10. Common Goals 10: Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan, dengan sasaran: a. Efektivitas pemerintahan dan profesionalisme aparatur b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 16 e. f. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan serta pengelolaan aset dan keuangan; dan Peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan dan desa Secara ringkas pelaksanaan program/kegiatan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dititikberatkan kedalam 5 komponen besar, yaitu: 1. Kegiatan Bersifat Lanjutan a) Bersinergi dengan pemerintah dalam dukungan sukses implementasi program-program nasional di Jawa Barat, yang tercantum didalam MP3EI, Metropolitan Priority Area, kesiapan daerah menghadapi Asean-China Free Trade Area (ACFTA) mulai tahun 2014, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai tahun 2015, Pendidikan Menengah Universal 12 tahun, Program Pengurangan Kemiskinan, dan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional serta capaian MDGs; b) Bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota melalui berbagi peran dalam skema bantuan keuangan untuk melakukan upaya khusus dalam pencapaian IPM Jawa Barat berbasis kabupaten/kota, mewujudkan kawasan lindung 45% sebagai bagian dari strategi Jabar Green Province, meningkatkan kualitas tingkat pelayanan infrastruktur dasar (kemantapan jalan, jaringan irigasi, rasio elektrifikasi rumah tangga, pemenuhan air bersih, pengelolaan sampah, dan pengendalian limbah industri), pengurangan kemiskinan dan pengangguran berbasis individu secara serentak dan bersinergi multi pihak, modernisasi layanan investasi, serta meningkatkan program pelayanan dan kemandirian bagi masyarakat lanjut usia; c) Sinergi pemerintah daerah dengan dunia usaha dalam integrasi pelayanan dasar masyarakat khususnya pendidikan dan kesehatan di kawasan industri, mendorong pelibatan dunia usaha dalam pembangunan strategis dan monumental melalui skema RAM-IP (Rencana Aksi Multipihak-Implementasi Pekerjaan); d) Kerjasama pembangunan di daerah perbatasan antar provinsi dan antar kabupaten/kota berbasis desa/kecamatan dengan prinsip kesetaraan pembangunan; e) Perwujudan komitmen pembangunan provinsi dan kabupaten/kota yaitu Pembangunan Tematik Kewilayahan berbasis WKPP-I sampai dengan WKPP-IV, sebagai kegiatan pembangunan unggulan dan menjadi ikon kewilayahan pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan dan didanai bersama kabupaten/kota melalui mekanisme seleksi dan sharing pendanaan multipihak; f) Mengembangkan skema baru penanganan dan pendanaan pembangunan infrastruktur strategis melalui kerjasama Business to Business (B to B) antara lain dalam pembangunan monorel Bandung Raya dan jalan TOL; serta RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 17 g) Peningkatan akuntabilitas dan efektivitas peruntukan Bansos dan hibah agar tepat sasaran program dan tepat penerima manfaat. 2. Bidang Sosial Budaya a) Bea siswa dan bantuan pendidikan siswa untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi; b) Pembangunan 4.000-5.000 RKB negeri dan swasta serta asrama pesantren; c) Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah IPM; d) Penyediaan sarana transportasi sekolah di daerah terpencil; e) Pengembangan sekolah-sekolah inklusif; f) Penegerian perguruan tinggi swasta dan keikutsertaan dalam program Pendidikan Diluar Domisili (PDD); g) Pemenuhan kebutuhan dokter, bidan dan tenaga medis di Puskesmas dan RSUD; h) Penyediaan alat kesehatan; i) Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak serta penanggulangan gizi buruk; j) Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional; k) Penanganan PMKS; l) Pelayanan dan dukungan untuk masyarakat lanjut usia; m) Pelayanan pendidikan dan kesehatan di kawasan industri; n) Persiapan penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016; o) Pembangunan pusat seni dan budaya di kabupaten/kota; serta p) Pembangunan gelanggang olahraga di kabupaten/kota. 3. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan a) Pembangunan dan pengembangan infrastruktur strategis termasuk TPPAS Legok Nangka dan Nambo; b) Penanganan kemacetan lalu lintas di metropolitan; c) Pemenuhan kebutuhan air bersih perkotaan dan perdesaan; d) Penuntasan sambungan listrik rumah tangga; e) Perwujudan kawasan lindung 45%; f) Pengendalian dan penataan pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Utara (KBU) (Perda Nomor 1 Tahun 2008) dan Kawasan Jabodetabekpunjur (Perpres Nomor 54 Tahun 2008) serta Kawasan Penambangan Pasir Besi di Jabsel; g) Perbaikan irigasi teknis dan pengelolaan jaringan irigasi terpadu; h) Penuntasan dampak sosial dan lingkungan pembangunan Jatigede; i) Pembangunan Jalan TOL, Jalan Lintas Cepat dan Jalan Lintas Tengah Selatan-Selatan Jabsel; j) Pembangunan Bandara International Kertajati dan Aerocity; k) Penanganan Limbah Industri Tekstil, Industri Kulit dan Limbah Batubara; l) Penanganan Banjir di Perkotaan; serta m) Pengelolaan Terintegrasi DAS Citarum (Segmen per 20 Km), DAS Ciliwung dan DAS Cimanuk. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 18 4. Bidang Ekonomi a) Industrialisasi perikanan Pansela dan Pantura; b) Pembangunan sentra agroindustri di perbatasan DKI Jakarta; c) Perwujudan 20.000 wirausahawan baru; d) Pembangunan pusat-pusat inkubator bisnis bagi pengusaha pemula, mahasiswa dan masyarakat; e) Penyediaan lapangan kerja untuk penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 400.000; f) Persiapan pencetakan sawah baru; g) Pengembangan Destinasi Wisata Dunia dan Kawasan Wisata Siap Kunjung; serta h) Pengembangan Kawasan Industri Aerocity. 5. Bidang Pemerintahan a) Penerapan Sistem Manajemen Mutu seluruh OPD/Biro Provinsi Jawa Barat; b) Peningkatan kualitas SDM dan revitalisasi serta aktualisasi UPTD/UPTB/Instalasi; c) Penyelenggaraan “Program 300 Doktor Research Assistant”; d) Peningkatan keterbukaan informasi publik; e) Penerapan Pola Kerja paperless office; f) Penerapan Satu Data Pembangunan Jawa Barat; g) Pengembangan Decision Support System (DSS) Km-0 Pro Poor; h) Penerapan Sistem RKPDJabarOnline; i) Peningkatan infrastruktur desa dan perdesaan; j) Rehabilitasi rumah masyarakat miskin yang tidak layak huni; k) Revitalisasi Posyandu Multifungsi; l) Modernisasi tata kelola pemerintahan; serta m) Mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan meningkatkan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 4.2.3. Prioritas Pembangunan Kabupaten Bandung Isu strategis pembangunan di Kabupaten Bandung tahun 2015 lebih memfokuskan upaya pemerintah daerah pada hal-hal yang memiliki dampak luas dan memiliki fungsi sebagai pengungkit sehingga persoalan yang ada dapat dituntaskan. Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bandung tahun 2015 pada dasarnya merupakan gambaran prioritas pembangunan tahun ke-5 program pembangunan daerah sesuai dengan revisi RPJMD tahun 2010-2015 yaitu sebagai berikut: 1. Reformasi birokrasi 2. Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan vokasional 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan 4. Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 19 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah Peningkatan kemudahan bagi pelaku KUMKM Pengembangan produk unggulan Rehabilitasi kerusakan lingkungan Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat Pemantapan kemandirian pangan 11 (sebelas) prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bandung tahun 2015 akan dicapai melalui indikator program yang tertuang dalam Revisi RPJMD 2010-2015 tahun ke-5 dengan target capaian sebagai berikut: RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 20 Tabel 4.1 Penjelasan Prioritas Pembangunan Daerah Berdasarkan Indikator Capaian Per Program dan Setiap SKPD di Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2015 No 1 Misi Tujuan Meningkat kan profesiona lisme Birokrasi Mewujud kan Pelayana n Publik Yang Prima Sasaran RPJMD Meningkatnya kualitas perencanaan pembanguna n daerah Prioritas Pembangunan Reformasi Birokrasi Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Urusan Perencanaan Pembangunan 1 Program Pengembangan Data/informasi Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan 100 Bappeda 1 Program Pengembangan Data/informasi Program Perencanaan Pengembangan Kotakota menengah dan besar Tersedianya standarisasi bentuk bangunan gedung pemerintah dan publik Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar 100 Dispertasih 100 Bappeda Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Program pengembangan pembangunan ekonomi Jumlah Pegawai yang mengikuti Pelatihan kelembagaan Perencanaan Pembangunan (orang) 10 Bappeda Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi 100 Bappeda Program perencanaan sosial budaya Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan social budaya 100 Bappeda 1 1 1 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 21 No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 1 Program Program pengembangan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program perencanaan pembangunan daerah Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Bappeda Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA 100 - Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan - Persentase dokumen perencanaan yang tepat waktu - Penilaian lakip tahun berkenaan - Peringkat urutan penyelenggaraan pemda tahun berkenaan kabupaten 100 Program perencanaan pembangunan daerah Urusan Statistik Program pengembangan data/informasi/statis tik daerah Urusan Kearsipan Rata-rata Persentase Usulan program/Kegiatan Kecamatan yang di tetapkan Dalam RKPD 32,5% Kecamatan Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung 3 Bappeda 1 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 30 Bapapsi 1 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Persentase pemenuhan bukti fisik (peta/foto /dok/arsip) tindak lanjut/ penyempur naan sejarah kab. Bandung 1846 – 2010 (%) Jumlah Lembaga yang sudah melaksanakan penataan kearsipan sesuai peraturan yang berlaku (lembaga) 164 Bapapsi 1 1 Meningkatka n kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik 1 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 22 Program perencanaan pembangunan daerah 100 B Bappeda / Dispertasih Setda 15 No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 1 1 1 Terwujudnya regulasi penyelengara an pemerintahan daerah 1 1 Meningkatnya SDM aparatur yang profesional 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Program Penataan Peraturan Perundangundangan Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur IV - 23 Jumlah entry data arsip dinamis in aktif dan statis (modul) 5 SKPD Yang Bertanggung Jawab BAPAPSI Jumlah lokasi penyimpanan arsip yang dipelihara melalui fumigasi (lokasi) 12 BAPAPSI Persentase kehadiran anggota DPRD >50% padasetiap pelaksanaan rapatrapat DPRD (%) - Persentase penetapan anggaran tepat waktu (%) - Persentase rekomendasi DPRD yang ditindak lanjuti Jumlah Perda Yang disahkan tahun berkenaan 90 Setwan 25 Setwan dan BPBD Persentase Peningkatan Kapasitas Aparatur (%) 23,34 BKPP Persentase penyelesaian administrasi Kepegawaian (%) - Persentase pegawai yang memenuhi sasaran penilaian prestasi kerja minimal 18,44 BKPP Indikator Kinerja Target 2015 80 45 >50 No Misi Sasaran RPJMD Tujuan 1 Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah 1 Meningkatnya SDM aparatur yang profesional Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan 1 Prioritas Pembangunan Program Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan program pelayanan kedinasan KDH/wakil KDH Program dst..., Peningkatan kehidupan Beragama 1 Terwujudnya regulasi penyelengara an pemerintahan daerah Program peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Jumlah institusi yang menjadi objek pengawasan internal secara berkala (satker) 70 SKPD Yang Bertanggung Jawab Inspektorat Jumlah tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan yang terlatih (orsng) 10 Inspektorat - Rasio jumlah sarana ibadah menurut pemeluknya 1. Islam 2. Kristen 3.Hindu 4.Budha - Jumlah sarana pendidikan keagamaan yang dikelola masyarakat - Frekuensi Pertemuan Ulama Umaro. - Rasio jumlah sarana ibadah menurut pemeluknya 1. Islam 2. Kristen 3.Hindu 4.Budha - Jumlah sarana pendidikan keagamaan yang dikelola masyarakat 0 Setda 0 18 0,21 Setda Indikator Kinerja Tingkat pastisipasi Pemilu - Persentase kesesuaian waktu penyelesaian kontrak barang jasa - Persentase Pengadaan barang/jasa yang melalui ULP/LPSE tahun berkenaan Target 2015 2,47 1,70 1,79 8.42 Setda 70 100 100 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 24 No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 1 1 Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah 1 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan 1 1 1 IV - 25 Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Kecamatan dan kelurahan Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah Rata-rata Persentase pelimpahan Kewenangan Bupati Kepada Camat yang dilaksanakan tingkat kecamatan 30 -Persentase kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah (%) -Persentase serapan belanja daerah (%) 13,70 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah -Persentase potensi pajak retribusi daerah hasil kajian yang dapat diimplementasikan -Persentase asset tanah pemda yang bersertifikat (%) Jumlah berita daerah yang diterbitkan (release) 100 Jumlah berita daerah yang diterbitkan (release) 250 Setda Rata-rata Jumlah berita /informasi kecamatan yang diberitakan di media masa (release) Jumlah fasilitasi pertemuan KDH/WKDH dengan masyarakat dan stakeholder lainnya (kali) 1-2 Kecamatan 308 Setda Persentase fasilitasi penetapan produk hukum daerah(%) 100 Setda Program peningkatan kerja sama antar pemerintah daerah Program kerjasama informasi dan media masa Program peningkatan kerja sama antar pemerintah daerah Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah Program Penataan Peraturan Perundangundangan 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program DPPK 91,5 Setda 6,53 Setda No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Program 1 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 1 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah Urusan Komunikasi dan Informatika Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Program pengembangan komunikasi, informasi dan mendia massa Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Program penataan administrasi kependudukan 1 1 1 1 1 1 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program penataan administrasi kependudukan IV - 26 -Persentase fasilitasi penataan/ pemekaran desa/kelurahan - Jumlah penyelesaian tapal batas wilayah administrasi Capaian target PAD Bidang Perhubungan (%) 88,9 SKPD Yang Bertanggung Jawab Setda 95,00 Dishub Rata-rata persentase capaian Retribusi Kecamatan pada tahun berkenaan 100 Kecamatan Jumlah peserta seminar internet sehat dan pelatihan teknis bidang TIK (orang) 616 BAPAPSI Jumlah aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD (jenis) - Jumlah SKPD yang terhubung dengan jaringan komunikasi data pemerintah Kabupaten Bandung (satker) 8 BAPAPSI - Cakupan Penertiban KK (%) - Cakupan penertiban KTP (%) - Cakupan Penerbitan akta kelahiran (%) - Cakupan penerbitan akta kematian -Rata-rata Cakupan masyarakat yang sudah memiliki KK Lingkup Kecamatan -Rata-rata Cakupan masyarakat yang 100 100 62,5 Indikator Kinerja Target 2015 72 1,71 38% 100% Disduk Kecamatan No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab sudah memiliki KTP Lingkup Kecamatan 1 Urusan Pertanahan 1 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Frekuensi fasilitasi penetapan lokasi penggunaan dan Pemanfaatan tanah (kali) 1 Setda Misi 2 Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda 2 Meningkat kan kualitas SDM (pendidika n dan kesehatan ) yang berlandas kan Iman dan takwa serta melestarik an budaya sunda Meningk atnya kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbuday a sunda dan berlanda skan Meningkatnya penduduk melek huruf Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Meningkatnya penduduk bersekolah 2 Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan usia dini (%) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun -APK SD dan sederajat - APM SD dan sederajat - APK SMP dan sederajat - APM SMP dan sederajat -APK SMA dan sederajat - APM SMA dan sederajat Rata-rata Angka Partisipasi Murni jenjang SMA/ sederajat Tingkat Kecamatan Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Menengah 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program Pendidikan Anak Usia Dini IV - 27 32,61 Dikbud 104,58 99,67 91,61 82,25 55 42,25 42 Dikbud Dikbud Kecamatan Program Pendidikan Non Formal Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Angka melek huruf (AMH) 99 SKPD Yang Bertanggung Jawab Dikbud Persentase guru yang berkualifikasi D4/S1 75 Dikbud Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Persentase satuan pendidikan yang memiliki akreditasi A tahun berkenaan 13,91 Dikbud Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rata-rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/kap) 6,000 Dinkes Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD dan setingkat 100% Dinkes BOR LOS TOI BOR LOS TOI BOR LOS TOI RSD Majalaya 2 Program Pengawasan Obat dan Makanan Persentase produk olahan makanan dan minuman yang telah sertifikasi layak edar. 60-85 6-9 1-3 85,00 3,00 0,55 6085% 6,9 1-3 90% 2 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Persentase penyelenggaraan promosi kesehatan 100% Dinkes No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 2 2 Meningkatkn ya kualitas Tenaga Pendidik 2 2 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan 2 2 2 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 28 Program Indikator Kinerja Target 2015 RSD Soreang RSUD Cicalengka Dinkes No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan 2 2 2 2 2 2 IV - 29 Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab RSUD Cicalengka Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rasio masyarakat yang mendapat penyuluhan pelayanan kesehatan RS 0.10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan trerhadap air minum layak (perkotaan dan pedesaan) 100% Dinkes 85 Dinkes Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Rata-rata Persentase Layanan air bersih di kecamatan 25 Kecamatan - Desa/kelurahan mengalami wabah dan KLB penyakit menular yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam (%) - AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun (org) - Penemuan Penderita Pneumonia Balita (%) - Penemuan Pasien Baru TB/BTA Positif (%) - Penemuan Penderita Diare (%) - Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Imunisasi) Persentase pelayanan kesehatan di Puskesmas yang memenuhi standar (%) Persentase proses penilaian akreditasi RS versi 2012 100 Dinkes Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program 3 90 90 100 90 100 100 Dinkes RSUD Cicalengka No Misi Tujuan 2 Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Pengurangan Kemiskinan daerah dan penyandang masalah social Program Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 2 2 2 Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan Program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesm as pembantu dan jaringannya 2 2 Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 30 Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Cakupan pelayanan kesehatan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarkes (RS) di Kab/Kota (%) 100 SKPD Yang Bertanggung Jawab Dinkes Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin(%) Cakupan pelayanan kesehatan dasar rujukan pasien masyarakat miskin(%) Persentase Puskesmas Puskesmas Pembantu dan jaringannya yang dibangun sesuai standar (%) 100 Dinkes 100 dinkes 81 Dinkes Persentase pemenuhan perlengkapan dan sarana prasarana puskesmas Puskesmas pembantu dan jaringannya (%) Jumlah Pasien yang dirujuk ke RS lain 100 Dinkes < 10 RSD Majalaya 800 RSD Soreang Indikator Kinerja Jumlah Pasien yang dirujuk ke RS lain Target 2015 No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan 2 Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Program peningkatan keselamatan ibu 2 2 2 2 2 2 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program IV - 31 Indikator Kinerja Target 2015 Jumlah Pasien yang dirujuk ke RS lain 400 - Persentase Alat Kesehatan yang dikalibrasi (%) - Baku mutu limbah cair RS 1. BOD 2. COD 3. TSS 4. PH - Persentase Alat Kesehatan yang dikalibrasi (%) - Baku mutu limbah cair RS 1. BOD 2. COD 3. TSS 4. PH Cakupan puskesmas dengan tenaga dokter dan paramedic (%) 80% SKPD Yang Bertanggung Jawab RSUD Cicalengka RSUD Cicalengka < 30 < 80 < 30 1-9 95% RSD Majalaya < 30 < 80 < 30 6-9 100 Dinkes Persentase kunjungan pasien dengan rujukan (%) 80 RSD Majalaya Persentase kunjungan pasien dengan rujukan (%) 80 RSUD Cicalengka Jumlah Puskesmas Santun Lansia 12 Dinkes Persentase Persalinan yang di tolong Oleh Tenaga Kesehatan yang 90 Dinkes No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 2 2 2 2 2 2 2 Terkendalinya pertumbuhan penduduk RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 32 Program Indikator Kinerja melahirkan dan anak Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program Penguatan Kelembagaan Pengaruhutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program Keluarga Berencana berkompeten skala Kabupaten (%) Rata-rata Persentase Persalinan yang di tolong Oleh Tenaga Kesehatan yang berkompetenskala Kecamatan (%) Cakupan perempuan/anak korban kekerasan KDRT yang mendapat pelayanan penanganan pengaduan Program Keluarga Berencana Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab 90 Kecamatan 11% BKBPP Persentase Desa binaan P2WKSS skala Kabupaten 100% BKBPP Rata-rata Jumlah kelembagaan Organisasi Perempuan tingkat Kecamatan (LSM/Non LSM) (organisasi) 2-3 Kecamatan Cakupan kegiatan Pemberdayaan dan pengembangan partisipasi perempuan dan anak 70% BKBPP Cakupan pasangan usia subur yang istrinya di bawah 20 tahun 35% BKBPP - laju pertumbuhan penduduk (LPP) menurut kelahiran (%) - Cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif - Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi - Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat) - Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap desa/kelurahan - Pencapaian Akseptor Aktif 2,30 BKBPP 70% 7% 30% 100% 0 No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan 2 Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab BKBPP Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program pelayanan kontrasepsi Cakupan pembinaan remaja dan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi 90% 2 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri capaian peningkatan peran serta masyarakat dalam program KB di setiap desa 95% BKBPP 2 Program peningkatan penanggulangan narkoba PMS termasuk HIV/ AIDS Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga balita Program Keluarga Sejahtera Cakupan Pembinaan dan Penyuluhan remaja yang rentan terhadap pengguna narkoba PMS termasuk HIV/AIDS 90% BKBPP Cakupan penyediaan alat dan media informasi pengasuhan dan tumbuh kembang anak 90% BKBPP Cakupan anggota BKB ber KB 70% BKBPP Cakupan pasangan usia subur perserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang Ber KB 87% BKBPP 2 2 2 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 33 BKBPP No 2 Misi Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial Tujuan 2 2 2 Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program pembinaan anak terlantar Program pembinaan para penyandang cacat dan eks-trauma Program pembinaan para penyandang cacat dan eks-trauma 2 2 Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana PSK narkoba dan penyakit sosial lainnya) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 2 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program IV - 34 Rata-rata Keluarga Fakir Miskin(PMKS) yang di tangani mampu memiliki kemandirian (ekonomi) 5,50% SKPD Yang Bertanggung Jawab Dinsos Rata-rata PMKS mampu mengurus diri sendiri dan menghadapi situasi kritis 14,43% Dinsos Rata-rata anak yang di tangani mampu mendapat kesejahteraan sosial yang harmoni Rata-rata penyandang cacat yang ditangani berfungsi secara fisik 10,26% Dinsos 39,45% Dinsos Indikator Kinerja Target 2015 Persentase PMKS Skala kabupaten / kota yang memperoleh bantuan sosial untuk bantuan dasar Dinsos Persentase Lembaga kesejahteraan sosial yang aktif melayani PMKS 76% Dinsos Rata Rata PMKS yang ditangani mampu berintegrasi sosial 70,71% Dinsos Meningkatnya kinerja lembaga Kesejahteraan Sosial masyarakat dalam UKS 28,06% Dinsos No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 2 2 Terwujudnya pelestarian budaya sunda Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan Vokasional 2 2 2 2 Meningkatkn ya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembanguna n Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan vokasional 2 Rata-rata Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tingkat Kecamatan 20% Jumlah Nilai-nilai budaya yang dilestariakan 30 Dikbud Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya Jumlah Benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan Jumlah keragaman budaya yang dilestarikan Rata-rata Jumlah keragaman budaya yang dilestarikan tingkat Kecamatan (jenis) - Jumlah data potensi Pemuda berprestasi - Jumlah data potensi KUPP (kelompok Usaha Pemuda Produktif) - Jumlah data potensi pemuda bekerja 30 Dikbud 25 Dikbud Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda Program peningkatan peran serta kepemudaan Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda 2 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pengembangan Nilai Budaya SKPD Yang Bertanggung Jawab Kecamatan Program IV - 35 Indikator Kinerja Target 2015 2-5 Kecamatan 409 Dispopar 350 431.58 1 Jumlah pemuda pelopor pembangunan - Jumlah yang mengikuti penyuluhan pencegahan penyalahgunaan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda - Pemuda pelajar Usia 16-30 th, FKWM dan FIKR (orang) Dispopar 600 org Dispopar No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 2 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program peningkatan peran serta kepemudaan Program Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 2 2 2 2 2 2 2 Program Meningkatnya minat baca masyarakat Misi 3 Memantapkan pembangunan perdesaan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 36 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rata rata Frekuensi Penyuluhan Terhadap Pemuda Tingkat Kecamatan per tahun (kali) 12 SKPD Yang Bertanggung Jawab Kecamatan Rata-rata Jumlah Pemuda berprestasiskala Kecamatan 5 - 10 Kecamatan Jumlah cabor per kecamatan yang dimonitoring dan evaluasi pelaporan (cabor) 42 Dispopar - Jumlah atlet yang berprestasi di tingkat Provinsi - Tk. Nasional - Jumlah klub olahraga per 10000 penduduk Rata-rata Jumah klub olahraga menurut cabang olahraga tingkat Kecamatan Jumlah Gedung olah raga per 10000 penduduk 725 Dispopar 90 445 club 5 - 12 Kecamatan Indikator Kinerja Target 2015 1739 gedung Rata-rata Jumah Gedung Olah Raga Tingkat Kecamatan -Jumlah pempustaka (pengunjung penguna anggota non anggota) yang terlayani oleh jenis perpustakaan di Kabupaten Bandung (orang) - Jumlah koleksi buku perpustakaan Dispopar Kecamatan 15 21535 Judul Bapapsi No 3 Misi Tujuan Memantap kan pembangu nan perdesaan Meningk atkan pembang unan desa menuju desa yang mandiri Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Meningkatnya infrastruktur desa Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang Masalah Sosial Program Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Dispertasih - Persentase layanan air bersih di pedesaan - Akses aman terhadap sanitasi 27% Program pengembangan perumahan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Persentase rumah layak huni 85,89 % Dispertasih Pendampingan sarana dan prasarana lingkungan permukiman (PNPM dan PPIP) 1 paket Dispertasih Jumlah Kegiatan pembangunan desa yang melibatkan peran serta masyarakat BPMPD 3 Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan BPMPD 3 Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan - Persentase jalan desa kondisi baik - Persentase rumah layak huni -Persentase layanan air bersih di pedesaan - Persentase rumah tangga yang mengakses MCK - Persentase desa yang mengangkut sampah dari sumber ke TPS Rata-rata Persentase Lembaga dan Organisasi Masyarakatyang terlibat dalam pembangunan tingkat kecamatan 3 3 3 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan IV - 37 Program lingkungan sehat perumahan Indikator Kinerja 60% 60% Kecamatan No 3 Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan Meningkatnya perkembanga n kemandirian desa 3 3 3 3 3 Meningkatnya kemandirian pangan 3 Pemantapan kemandirian pangan Pemantapan kemandirian pangan 3 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program Indikator Kinerja SKPD Yang Bertanggung Jawab BPMPD Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa - Jumlah Desa Swasembada - Jumlah Desa Swakarya Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan/ Perkebunan Program Peningkatan Ketahanan Pangan/ Perkebunan Rata Jumlah Desa Swakarya - Rata –rata jumlah Desa Swasembada -7 0-2 Kecamatan - Jumlah Desa Swasembada - Jumlah Desa Swakarya 2 12 BPMPD Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rata-rata Jumlah kelembagaan ekonomi perdesaan tingkat kecamatan (Lembaga) Rata-rata jumlah jenis tanaman pangan yang dikonsumsi masyarakat tingkat kecamatan (jenis) - Persentase Jumlah ketersediaan pangan utama ( skor PPH) - Persentase jumlah konsumsi pangan utama (skor PPH) - Persentase jumlah konsumsi pangan utama (skor PPH) - Terlakasananya Cadangan pangan pemerintah daerah (ton) Junlah Kelompok yang terbina melalui penyuluh (kelompok) Jumlah Kelompok agribisnis yang menerapkan SOP-GAP: 1 Sayuran 2 Tanaman Hias 3 Buah-buahan IV - 38 Target 2015 8 - 10 Kecamatan 2-3 Kecamatan 100 BKP3 89,6% 89,6% 60 2.119 BKP3 BKP3 3 1 1 No Misi Sasaran RPJMD Tujuan 3 Prioritas Pembangunan Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan Pengembangan Produk Unggulan 3 3 3 3 Program Program peningkatan peran perempuan di perdesaan Program peningkatan produksi pertanian/perkebuna n Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Indikator Kinerja Rata-rata Jumlah perempuan pelaku ekonomi produktif (orang) Target 2015 50 150 SKPD Yang Bertanggung Jawab Kecamatan 10 kali BKP3 24 org BKP3 Jumlah personil yang siap diturunkan pada tahapan pra, saat dan pasca bencana 250 BPBD Jumlah personil kebencanaan yang memiliki keahlian penanggulangan bencana 250 BPBD Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Penegakan Perda 70% Satpol PP Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Cakupan patrol petugas 1 hari 1 kali Satpol PP Misi 4 Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah 4 Meningkat kan keamanan dan ketertiban wilayah Mewujud kan keamana n dan ketertiba n masyara kat Menurunya tingkat pelanggaran perda Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat 4 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 39 No 4 Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan Meningkatnya kewaspadaan dini/deteksi dini di masyarakat 4 4 Meningkatny a peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan dan KAMTIBMAS 4 4 4 4 RKPD Kabupaten Bandung 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Kesbangpol Indikator Kinerja Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program pengembangan wawasan kebangsaan Persentase peningkatan masyarakat yang mengikuti sosialisasi kewaspadaan dini/deteksi dini 25 % (1000 orang) Rata-rata persentase masyarkat yang mengikuti sosialisasi kewaspadan dini/deteksi dini 65% Kecamatan persentase peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang wawasan kebangsaan 25,80 % (800 orang) Kesbangpol Program pengembangan wawasan kebangsaan Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Program pendidikan politik masyarakat Rata-rata persentase jumlah Masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang wawasan kebangsaan Penegakan peraturan daerah Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam IV - 40 Target 2015 Program Persentase peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti pendidikan politik persentase terbinanya anggota linmas siaga bencana dengan 60 orang linmas 30% Kecamatan 60% Satpol PP 26,47 % (900 orang Kesbangpol Satpol PP No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 4 Program Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Satpol PP Jumlah Anggota Linmas 5,560 anggota Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Persentase penambahan panjang jalan kabupaten 60 % (pengad aan lahan) Bina Marga 5 Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman dari banjir 78,56 % Bina Marga 5 Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong Rata-ratapersentase Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong tingkat kecamatan 45% Kecamatan 5 Program Pembangunan turap/talud/brojong Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman dari longsor 64,20 % Bina Marga Misi 5 Meningkatkan Ketersedian Infrastruktur dan Keterpaduan Tata Ruang Wilayah 5 Meningkat kan Ketersedia n Infrastruk tur dan Keterpadu an Tata Ruang Wilayah Terwujud nya keserasia n pembang unan infrastru ktur dan tata ruang wilayah Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah RKPD Kabupaten Bandung 2015 Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah IV - 41 No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Bina Marga 5 Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan Persentase kondisi jalan Kabupaten: 1. sedang 2. Baik - Persentase kondisi jembatan baik 12,86 % 60,78 % 67,41% 5 Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam Rata-rata persentase jalan mantap (baik dan sedang) kabupaten lingkup kecamatan persentase ketersediaan data kondisi jalan kabupaten 60% Kecamatan 72% Bina Marga Persentase ketersediaan data daerah milik jalan, utilitas, dan penggunaan damija 72% Bina Marga persentase ketersediaan alat berat untuk menunjang kegiatan kebinamargaan (%) persentase penataan pedestrian kawasan strategis dan cepat tumbuh di 7 wilayah 24,10 Bina Marga 49,58 Bina Marga Persentase ketersediaan air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi kewenangan kabupaten yang sudah ada 73,30 SDAPE 5 5 5 5 5 5 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 42 5 Program pengendalian banjir Persentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota 3,56 SKPD Yang Bertanggung Jawab SDAPE 5 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Program Pengembangan Data/Informasi Persentase ketersediaan dokumen perencanaan penanganan drainase skala kawasan dan skala kota 100 SDAPE Rasio elektrifikasi Rumah Tangga Miskin 37,84 SDAPE Tersedianya standarisasi bentuk bangunan gedung pemerintah dan publik 100% Dispertasih Program Pengembangan Perumahan -Cakupan ketersediaan rumah layak huni - Persentase luas permukiman yang tertata 85,89 % (714,62 6 unit) Dispertasih Program Pengembangan Perumahan Rata-rata Cakupan ketersediaan rumah layak huni lingkup kecamatan 5 Program Lingkungan Sehat Perumahan 5 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan -Akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan -Akses aman terhadap sanitasi Jumlah pembinaan kelompok pengelola air bersih dan sanitasi No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 5 5 5 Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 43 Program Indikator Kinerja Target 2015 90,22% 70% Kecamatan 27% Dispertasih 60% 235 Kelomp ok Dispertasih No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 5 5 Program Program Pengelolaan Areal Pemakaman Meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang Program Perencanaan Tata Ruang Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Dispertasih Rasio daya tampung tempat pemakaman per satuan jumlah penduduk Persentase ketersediaan informasi mengenai RTR wilayah kab/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 1:29 35,69 (10RDT R+1RT RW) Dispertasih dan Bappeda 100% (115 SP) 8% (25,297 unit) 13,27 1 dok Dispertasih Dishub 5 Program Pemanfaatan Ruang -Persentase rencana tapak yang disahkan 5 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang -Persentase bangunan ber-IMB -Persentase luas pemanfaatan lahan budidaya non pertanian yang berijin sesuai rencana tata ruang (%). Jumlah informasi mengenai sarana prasarana di kawasan strategis Dispertasih 5 Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 5 Terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar Program rehabilitasi dan pemeliharan prasarana dan fasilitas LLAJ Persentase kendaraan bermotor yang melakukan pengujian (populasi 4.000 unit) - Persentase pengelolaan terminal angkutan penumpang 33,33 % 5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 38,52 % Dishub 5 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Persentase ketersediaan angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan untuk jaringan jalan kabupaten rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang - VCR dan LoS 1:15 Dishub RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 44 Dispertasih 66,67% VCR = 0,84 LoS = D No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan Program 5 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 5 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas 5 5 5 Indikator Kinerja -Persentase pengelolaan terminal angkutan penumpang - Persentase ketersediaan halte pada wilayah yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek Persentase fasilitas perlengkapan jalan (% rata-rata daripada rambu-rambu, marka, dan guadrill) - Jumlah penanganan kasus kecelakaan lalu lintas - VCR dan LoS (rata-rata) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa -Persentase PJU terpelihara -Persentase PJU yang terbangun Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebuna n Target 2015 66,67 % 2,57 % 7,70 % 248 kasus/t ahun VCR 0,75 LoS D 26,67 35,33 SKPD Yang Bertanggung Jawab Dishub Dishub Bina Marga persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor 100% Dishub Persentase tingkat pengendalian komunikasi dan informasi 75% Dishub Jumlah kelompok Yang terbina melalui penyuluh (kelompok) 2,119 BKP3 Misi 6 Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing 6 Meningkat kan Ekonomi Kerakyata Meningk atkan Kontribu si Berkembangn ya usaha agrobisnis berbasis RKPD Kabupaten Bandung 2015 Pengembangan Produk Unggulan IV - 45 No Misi n yang Berdaya Saing Sasaran RPJMD Tujuan ekonomi kerakyat an terhadap perekono mian daerah Prioritas Pembangunan Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab ekonomi lokal dan berdaya saing 6 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebuna n lapangan Jumlah Penyuluh pertanian/perkebunan lapangan yang mendapatkan pelatihan 213 org BKP3 6 Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Jumlah SDM pengembang sistem penyuluhan perikanan 24 org BKP3 - Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi ( %) - Meningkatnya status kesehatan hewan (%) 32 Disnakan 6 Program peningkatan produksi hasil peternakan 100 Disnakan 6 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%) Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat(unit usaha) - Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang) - Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH ( %) 70 Disnakan 82 Disnakan 6 6 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 46 66,25 77,18 No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan -Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok) - Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (orang) Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas) - Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi) 296 SKPD Yang Bertanggung Jawab Disnakan 94 9 Disnakan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan (dst,,,) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat (unit usaha) 95 Disnakan -Jumlah pelaku UMKM -Jumlah tenaga kerja UMKM - Jumlah omzet UMKM Diskoperinda g Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rata-rata jumlah pelaku UMKM Tingkat Kecamatan 9,236 37,480 3,272,9 19,514, 831 25 – 35% 9,236 Diskoperinda g Program 6 Program pengembangan budidaya perikanan 6 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar 6 6 Meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar 6 6 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 47 Indikator Kinerja -Jumlah pelaku UMKM -Jumlah tenaga kerja UMKM Target 2015 50 37,480 Kecamatan No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Diskoperinda g 6 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Jumlah Sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal 100 Sertifik asi 6 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor -Jumlah koperasi -Jumlah koperasi aktif 1,653 940 Diskoperinda g Tingkat fasilitas advokasi perlindungan konsumen 40 putusa n Diskoperinda g Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Penataan Struktur Industri Jumlah Pasar tradisional yang sudah ditata 6 6 6 6 6 6 6 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 48 Nilai eksport barang dan jasa ($) 993,43 3,738,9 0 2 pasar Diskoperinda g Diskoperinda g Jumlah Omzet Koperasi 1,100,0 00,000 Diskoperinda g Jumlah unit usaha industry kecil dan menengah 4,550 IKM Diskoperinda g Jumlah Omzet Koperasi 3,272,9 19,514, 831 4,550 IKM Diskoperinda g Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah Diskoperinda g No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 6 6 6 6 6 6 Mengembang kan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal 6 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 49 Program Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Diskoperinda g Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebuna n Program peningkatan produksi pertanian/perkebuna n Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Jumlah potensi produk unggulan IKM 88 IKM Jumlah lokasi PKL yang sudah ditata 2 pasar Diskoperinda g Rata-rata Persentase Jumlah PKL yang terdata dan dibina dikecamatan 80% Kecamatan -Jumlah unit-unit pasca panen dan pengolahan hasil hortikultura -jumlah kelompok usaha yang bermitra 5 kelomp ok Distanbunhut Meningkatnya SDM penyuluh pertanian pada produksi pertanian/perkebunan 10 kali BKP3 Jumlah kunjungan wisata 7,629,0 23 orang Dispopar Program Pengembangan Destinasi Pariwisata - Meningkatnya Tingkat Kunjungan Wisata Ke Kabupaten Bandung - Jumlah kunjungan wisata mening katnya jumlah kunjun gan wisataw an Dispopar No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan 6 6 Reformasi Birokrasi Program Indikator Kinerja Program Pengembangan Kemitraan Meningkatnya Tingkat Kunjungan Wisata Ke Kabupaten Bandung Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Jumlah Ijin yang diterbitkan (20 kewenangan) - Jumlah Investor Target 2015 sebesar 6% 8.888.4 12 wisataw an mening katnya jumlah kunjun gan wisataw an sebesar 6% 8,200 190,00 0,000,0 00 83 PMA = 41 PMDN = 41 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 50 SKPD Yang Bertanggung Jawab Dispopar BPMP No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan Program Indikator Kinerja 6 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi -Nilai Investasi (PMA/PMDN) sektor Usaha = primer,sekunder, dan tersier -Jumlah Investor 6 Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah - Jumlah Potensi Investasi - Nilai Investasi Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja -Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi - Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat - Terlatihnya angka kerja di Kabupaten bandung Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan - Besaran pencari kerja yang terdaftar 6 Meningkatnya kualitas tenaga kerja Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang Masalah Sosial 6 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program Peningkatan Kesempatan Kerja IV - 51 Target 2015 6,700,0 00,000, 000 (T) (kenaik an) 100,00 0,000 (101 %) 83 PMA = 41 PMDN = 41 5000 (ijin usaha lainnya) 16 Bidang usaha 4,000,0 00,000 11% SKPD Yang Bertanggung Jawab BPMP BPMP Disnaker 95% 880 ORG 90,5 % 65% Disnaker No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan Program Indikator Kinerja yang ditempatkan - Terserapnya pengangguran 6 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 6 6 Program Transmigrasi Regional Berkembangn ya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing Pemantapan kemandirian pangan 6 Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebuna n 6 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebuna n IV - 52 Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) - Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek -1, Besaran Pemeriksaan Perusahaan -2, Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan - Terlaksananya sosialisasi peningkatan fungsi lembaga P2K3 Terdaftarnya calon Transmigran (KK) - Terlatihnya calon Transmigran (KK) - Terjaganya daerah penerima Transmigran (daerah) - Terwujudnya kerjasama antar daerah (KSAD) - Tertempatkannya Transmigran (KK) Peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan Target 2015 4,240 orang 42% SKPD Yang Bertanggung Jawab Disnaker 56% 43% 55% 90 perusa haan 50 KK 50 KK 3 Prov Disnaker 3 Prov 40 KK 64,56 kuintal /ha 108,88 kuintal /ha Distanbunhut Jumlah pencapaian indeks pertanaman (IP) 2,30 Distanbunhut Jumlah pencapaian indeks pertanaman (IP) 2,30 Distanbunhut No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 6 Program Program Peningkatan produksi pertanian/perkebuna n 6 Indikator Kinerja Jumlah rata-rata pencapaian a, Sayuran b, Buah-buahan c, Tanaman hias d, Tanaman obat Jumlah pencapaian produktivitas perkebunan a, Kopi b, Teh c, Cengkeh d, Tembakau 6 Program Peningkatan kesejahteraan petani Jumlah kelompok tani yang memiliki registrasi kebun hortikultura 6 Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan jumlah kelompok usaha yang bermitra Target 2015 216,50 kuintal /ha 104,00 kuintal /ha 17,48 tangkai /ha 3,25 kg/m2 1,195 ton/ha 2,500 ton/ha 0,220 ton/ha 1,000 ton/ha 40 kelomp ok 5 kelomp ok SKPD Yang Bertanggung Jawab Distanbunhut Distanbunhut Distanbunhut Distanbunhut Misi 7 Memulihkan Keseimbangan Lingkungan dan Menetapkan Pembangunan Berkelanjutan 7 Memulihk an Keseimba ngan Lingkunga Mencipta kan lingkung an yang serasi Terselenggara nya konservasi sumber daya alam RKPD Kabupaten Bandung 2015 Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan, Penataan Ruang dan IV - 53 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Jumlah Penyuluh kehutanan pada perlindungan dan konservasi hutan BKP3 No Misi Tujuan n dan Menetapk an Pembangu nan Berkelanj utan dan seimbang dengan memperh atikan daya dukung dan daya tampung lingkung an serta melaksan akan mitigasi bencana Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab Penanggulanga n Bencana 7 7 7 7 Program Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 54 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Program rehabilitasi hutan dan lahan Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Luas Hutan Rakyat 12,925 ha Distanbunhut Jumlah kelompok tani berbasis AUK 50 Kelomp o 54,94 % 92,48 Distanbunhut Persentase luas lahan kritis yang tertanami Persentase luasan pertambangan berijin (%) Distanbunhut SDAPE No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 7 Program Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 7 7 7 Berkurangny a tingkat resiko bencana dan Kebakaran Program pengembangan data/informasi Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana 7 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 7 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 7 Program Perencanaan Pengembangan Kota Kota Menengah dan Besar Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam / Sosial 7 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 55 Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab SDAPE Rata-rata pemakaian air tanah per sumur setiap bulan (m3/sumur) 16,660, 00 Prosentasi ketersediaan peta zonasi kerentanan gerakan tanah Persentase wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun sistem data dan informasi kebencanaan daerah Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung 100 SDAPE 100% BPBD 31 BPBD -Persentase bantuan logistic dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana - Jumlah Kecamatan yang telah melakukan mitigasi bencana Rata rata Persentase penanganan kejadian bencana alam 100% BPBD 31 60% Kecamatan Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi 100% BPBD Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana 100% BPBD No Misi Sasaran RPJMD Tujuan Prioritas Pembangunan 7 7 Terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau 7 7 7 7 7 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 56 Program Indikator Kinerja Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Cakupan pelayanan bencana kebakaran - Peningkatan Capaian Tingkat waktu tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) - Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang memnuhi standar kualifikasi - Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000liter pada WMK -Cakupan pelayanan sampah - Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) per Satuan Penduduk Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Target 2015 65%` SKPD Yang Bertanggung Jawab Dispertasih 50% 75% 65% 22% 70 buah 1:16,5 35% Dispertasih 85 unit 1:13,6 Dispertasih Persentase luas RTH perkotaan 0,119 % Dispertasih Rata-rata persentase pengelolaan RTH Tingkat Kecamatan 85% Kecamatan Jenis dokumen yang dapat diakses 5 BPLH - Persentase cakupan pelayanan persamapahan (%) - Rata-rata Cakupan pelayanan sampah skala kecamatan Rasio Jumlah Truk Pengangkut Sampah per Satuan Penduduk Kecamatan No Misi Tujuan Sasaran RPJMD Prioritas Pembangunan 7 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 7 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 7 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 7 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Program IV - 57 Indikator Kinerja Target 2015 SKPD Yang Bertanggung Jawab BPLH -Persentase parameter kualitas lingkungan yang dapat diuji - Jumlah sarana pengolahan limbah yang dibangun pemerintah Persentase Cakupan pengawasan pelaksanaan dokumen/ijin lingkungan - Persentase penataan usaha/kegiatan dalam pengendalian pencemaran lingkungan - Persentase parameter kualitas udara ambien yang memenuhi baku mutu - Persentase kegiatan penertiban pelanggar hukum lingkungan - Persentase penyelesaian kasus sengketa lingkungan hidup - Jumlah kebijakan pengelolaan lingkungan hidup Jumlah sarana kebersihan 80% 71 unit Dispertasih -Luas tanah (ha) untuk produksi biomassa yang dipantau status kerusakannya -Jumlah masyarakat yang mendapat peningkatan kapasitas - Jumlah lubang resapan biopori yang dibuat masyarakat 1,500 BPLH 2 20% BPLH 65% 90% 100% 100% 1 540 7,000 Dalam pelaksanaannya, prioritas pembangunan daerah tersebut diejawantahkan kedalam strategi pembangunan daerah yang kemudian menjadi dasar bagi program-program kebijakan daerah. Strategi pembangunan daerah ini dirumuskan berdasarkan masingmasing prioritas pembangunan daerah yang telah disebutkan sebelumnya. A. Strategi Pembangunan Daerah Berdasarkan ke-11 (sebelas) prioritas tersebut, telah dilakukan analisis SWOT dengan menjabarkan masing-masing komponen kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya. Analisis SWOT ini dilakukan untuk menghasilkan strategi dari tiap prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Berikut ini merupakan matriks SWOT per prioritas dengan keluaran strategi dari masingmasing komponen SWOT-nya: Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi Tabel 4.2 Matriks SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi EKSTERNAL INTERNAL STRENGTHS OPPORTUNITIES Adanya UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN Belum pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Dukungan anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD provinsi terhadap peningkatan kapasitas aparatur negara Situasi ekonomi dan politik yang tidak menentu (mis. kebijakan ACFTA) Adanya SPM tentang kepegawaian daerah 1. Terdapatnya kebijakan yang menunjang terhadap good governance Dukungan anggaran APBD Kabupaten Bandung terhadap pengembangan reformasi birokrasi cukup besar 2. Pemanfaatan dana pusat/provinsi untuk menjalankan konsep good governance di pemda Kabupaten Bandung Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat hingga mencapai SPM Meningkatnya aspek pelayanan terpadu masyarakat di wilayah (mis. Yandu dan Paten) RKPD Kabupaten Bandung 2015 THREATS IV - 58 1. Menjalankan konsep good governance sesuai kebijakan WEAKNESSES 1. Masih rendahnya SDM aparatur pemda (mis. ketidaksesuaian pendidikan dengan jabatan) Belum optimalnya analisis dan evaluasi jabatan sebagai perencanaan manajemen SDM 2. Peningkatan kompetensi aparatur pemda Penyediaan sarana diklat dengan mengoptimalkan anggaran pemerintah 1. Peningkatan kompetensi dan kredibilitas aparatur dan lembaga pemda Belum optimalnya pelaksanaan SIMPEG Kurang tersedianya sarana diklat Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Analisis SWOT ini juga menghasilkan kuadran yang menunjukkan kecenderungan dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki tiap prioritas pembangunan. Berikut ini merupakan kuadran SWOT untuk prioritas reformasi birokrasi. Gambar 4.1 Kuadran SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Kuadran ini merupakan hasil dari pembobotan tiap komponen SWOT berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat pengaruhnya terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Gambar tersebut menunjukkan bahwa prioritas reformasi birokrasi berada pada kuadran W-O yang berarti arah perencanaan prioritas ini sebaiknya dengan memfokuskan pada minimalisasi kelemahan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 59 yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan hasil analisis yang tampak pada matriks dan kuadran SWOT diatas, prioritas reformasi birokrasi ini menghasilkan strategi berupa: a. Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui penerapan konsep good governance dan pengembangan kapasitas SDM aparatur pemda. b. Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat. Prioritas 2 : Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Tabel 4.3 Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional EKSTERNAL OPPORTUNITIES UU Sisdiknas Adanya sertifikasi guru THREATS Kesadaran untuk menyekolahkan anak masih rendah Adanya beasiswa pendidik INTERNAL STRENGTHS Kebutuhan terhadap tenaga terampil sangat tinggi Dukungan APBN untuk pendidikan sangat besar Kebijakan sistem pendidikan yang berubah-ubah 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan vokasional untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja akan tenaga terampil 1. Memperkuat peran dan fungsi satuan pengelola pendidikan 1. Pemanfaatan dana APBN untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas tenaga pendidik Pemanfaatan dana APBN untuk pembangunan sarana pendidikan Pengelolaan dana pendidikan secara efektif dan efisien untuk meminimalisasi biaya pendidikan 1. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan Semakin meningkatnya angka capaian RLS dan AMH setiap tahun Dukungan anggaran APBD terhadap aspek pendidikan wajar dikdas dan pendidikan vokasional cukup besar Keberpihakan Pemda dalam membangun sarana Balai Latihan Kerja WEAKNESSES Kualitas tenaga pendidik belum optimal Masih terdapatnya sarana pendidikan yang kurang memadai Biaya pendidikan tinggi 2. 3. Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 60 Gambar 4.2 KuadranSWOT Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Kuadran ini menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan di Kabupaten Bandung masih memiliki banyak kelemahan ditambah dengan kondisi eksternal yang kurang mendukung. Oleh karenanya, arah perencanaan untuk prioritas ini seharusnya melihat pada kelemahan yang dimiliki untuk diperbaiki dengan melihat pada ancaman yang ada agar akselerasi pembangunan di bidang pendidikan dapat terlaksana. Dengan demikian strategi yang muncul dari hasil analisis ini yaitu: ï‚· Peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kapasitas tenaga pendidik, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan secara efektif dan efisien. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 61 Prioritas 3 Kesehatan : Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Tabel 4.4 Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan EKSTERNAL INTERNAL STRENGTHS OPPORTUNITIES Jumlah penduduk yang terus meningkat Pencapaian MDGS (sanitasi, persampahan, drainase) Kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat masih kurang Adanya potensi pendanaan kesehatan dari CSR Semakin mahalnya harga peralatan kesehatan dan harga obat Adanya BPJS kesehatan 1. Memperbesar jaminan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan 1. Peningkatan penggunaan obat alami yang sesuai standar kesehatan 1. Pemenuhan SPM kesehatan di wilayah Meningkatkan jumlah dan memperluas jangkauan pelayanan sarana kesehatan yang sudah ada Pemberian insentif bagi calon tenaga kesehatan (mis. beasiswa bagi mahasiswa di bidang kesehatan) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan BPJS kesehatan 1. Memperluas dan memperbaiki sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin Dukungan anggaran daerah untuk kesehatan cukup besar WEAKNESSES Jumlah dan jangkauan pelayanan sarana kesehatan kurang memadai Rendahnya jumlah tenaga kesehatan Masih rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap sarana kesehatan THREATS Adanya alokasi APBD provinsi untuk kesehatan sebesar 10% 2. 3. 4. Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 62 Gambar 4.3 Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Berdasarkan gambar diatas, pengembangan daerah di bidang kesehatan masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa ancaman yang dikombinasikan dengan masih banyaknya kelemahan yang dimiliki. Diperlukan perhatian khusus untuk memperbaiki kelemahan yang ada untuk menghadapi ancamanancaman yang mungkin timbul di masa depan. Analisis SWOT untuk prioritas ketiga ini menghasilkan strategi berikut: a. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan pelayanan kesehatan. b. Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan sarana kesehatan. c. Peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga kesehatan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 63 Prioritas 4 : Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Tabel 4.5 Matriks SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial EKSTERNAL OPPORTUNITIES Koordinasi Pronangkis antar pemerintah pusat dan daerah sudah terjalin optimal THREATS PMKS jumlahnya meningkat setiap tahun Minimnya lapangan pekerjaan Dukungan pemerintah pusat dan pemprov Jawa Barat dalam bentuk BPJS, PKH, PNPM Adanya kecenderungan peningkatan kasus korban tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh perempuan dan anak Arus globalisasi dan gejolak ekonomi yang membuat kondisi perekonomian semakin tidak menentu 1. Intensifikasi program pengurangan kemiskinan Perluasan aksesibilitas bagi pelaku ekonomi kecil terhadap sumber daya ekonomi 1. Penyediaan sarana sosial dengan mengoptimalkan anggaran dari pusat/provinsi Peningkatan koordinasi dan sinergitas program dan kegiatan pengurangan kemiskinan 1. INTERNAL STRENGTHS Dukungan terhadap berbagai program pro poor dari APBD Kabupaten Bandung Telah terbentuknya TKPKD Kabupaten Adanya komitmen pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan WEAKNESSES 2. 1. Penanganan PMKS masih sangat rendah Jumlah sarana sosial masih minim 2. Kurangnya koordinasi dan konsolidasi antar stakeholher dalam penanggulangan kemiskinan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 64 2. 3. Mendorong kemandirian usaha masyarakat Pembinaan PMKS agar dapat mandiri secara finansial Memperkuat daya saing pelaku ekonomi kecil Peningkatan layanan sarana sosial bagi PMKS dan korban KDRT baik perempuan maupun anak-anak Gambar 4.4 Kuadran SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Prioritas keempat ini memiliki kecenderungan yang lebih besar terhadap kelemahan dan peluang yang dimilikinya. Arah pengembangan untuk prioritas ini sebaiknya lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki, untuk diminimalisasi dengan mengoptimalkan peluang yang muncul. Berdasarkan analisis SWOT tersebut, dicapai strategi pembangunan daerah untuk prioritas ini berupa: a. Peningkatan pelayanan sosial dan pengurangan kemiskinan melalui penyediaan sarana, intensifikasi program, dan koordinasi dengan stakeholder terkait. b. Mendorong tumbuhnya kewirausahaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas PMKS dan masyarakat umum, serta perluasan aksesibilitas bagi pelaku ekonomi kecil terhadap sumber daya ekonomi. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 65 Prioritas 5 : Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Tabel 4.6 Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah EKSTERNAL INTERNAL STRENGTHS Adanya komitmen pemerintah untuk mengembangkan sarana dan prasarana wilayah Adanya penetapan rencana pusat-pusat kegiatan/pertumbuhan wilayah WEAKNESSES Belum optimalnya SDM, pemeliharaan peralatan pendukung serta sarana dan prasarana OPPORTUNITIES Adanya minat investasi pemerintah pusat/provinsi dan swasta dalam pengembangan sarana dan prasarana THREATS Adanya spekulasi tanah Adanya kebijakan prioritas pembangunan sarana dan prasarana dasar di wilayah tertinggal Tingginya biaya pemenuhan sarana dan prasarana Pengembangan sarana dan prasarana wilayah dengan mengoptimalkan kerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah pusat/pemprov Pengembangan sarana dan prasarana wilayah dengan peningkatan kualitas Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Peningkatan kualitas sarana dan prasarana Kemampuan SDM dan sumber daya prasarana terbatas Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 66 Kondisi cuaca ekstrim Gambar 4.5 Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Posisi prioritas peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah ini berada pada kuadran keempat, yaitu diantara kelemahan dan peluang. Ini berarti strategi yang sebaiknya diambil berasal dari pemanfaatan peluang untuk meminimalisasi kelemahan yang ada. Strategi dari prioritas ini yaitu: ï‚· Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dasar wilayah. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 67 Prioritas 6 : Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Tabel 4.7 Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM EKSTERNAL OPPORTUNITIES THREATS Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah Masih dominannya industri besar dalam perekonomian di daerah Meningkatnya arus investasi dan minat investor pada sektor sekunder Persaingan dengan produk sejenis di daerah lain Berkembangnya sektor pariwisata yang merupakan faktor pendorong tumbuhnya UMKM Ketatnya standardisasi terhadap produk UMKM Semakin banyaknya pengembangan pusat perdagangan di luar wilayah Kabupaten Bandung yang menjadi pusat pemasaran produk unggulan lokal Pemberlakuan ACFTA Adanya kebijakan dalam penanganan ekonomi kreatif, sarana prasarana pasar. Adanya pola kemitraan antara industri kecil menengah dengan industri besar INTERNAL STRENGTHS Jumlah pelaku UKM semakin meningkat Ketersedian sumberdaya alam dan sumber daya manusia usia produktif yang memadai Adanya potensi produk unggulan yang memacu berkembangnya budaya ekonomi kreatif Kebijakan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa Potensi pasar yang luas 1. 2. 3. Menumbuhkembangkan sentra-sentra perdagangan produk unggulan lokal berdasarkan pada peningkatan fasilitasi pemasaran dan perluasan jangkauan produk unggulan lokal Mengembangkan industri produktif berbasis UMKM yang memacu berkembangnya budaya ekonomi kreatif Meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM dalam pengembangan kewirausahaan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 68 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana perdagangan WEAKNESSES Kurangnya akses terhadap permodalan dan teknologi Kurangnya penataan sentra-sentra perdagangan produk unggulan Masih kurangnya standardisasi produk industri manufaktur berbasis potensi lokal 1. 2. Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan permodalan Menumbuhkembangkan sentra-sentra perdagangan produk unggulan lokal berdasarkan pada peningkatan fasilitasi pemasaran dan perluasan jangkauan produk unggulan lokal 1. Peningkatan kualitas produk sesuai dengan standardisasi yang berlaku Gambar 4.6 Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM ` Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Prioritas ini memiliki faktor internal yang kuat, yaitu kekuatan yang dimilikinya lebih dominan dibandingkan kelemahannya terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Namun bila dilihat berdasarkan faktor eksternalnya, ancaman yang mungkin timbul lebih besar pengaruhnya dibandingkan peluang yang ada. Dengan demikian, strategi yang diambil untuk prioritas keenam ini meliputi: a. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan sentra-sentra perdagangan. b. Peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kecil dan menengah. c. Penetapan regulasi yang dapat mendorong laju perekonomian kecil menengah. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 69 Prioritas 7 : Pengembangan Produk Unggulan Tabel 4.8 Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Produk Unggulan EKSTERNAL OPPORTUNITIES Dukungan sumberdaya alam yang masih memadai Pangsa pasar yang masih terbuka lebar INTERNAL STRENGTHS Adanya konsep satu desa satu produk unggulan (one village one product) 1. 2. Industri pengolahan masih mendominasi WEAKNESSES Kurangnya penataan sentra-sentra perdagangan produk unggulan Pembinaan terhadap SDM belum maksimal Teknologi tepat guna kurang menunjang terhadap kualitas dan kuantitas produk 1. THREATS Tingginya urbanisasi sehingga mengurangi tenaga kerja sektor industry Aksesibilitas dan informasi terhadap pasar masih rendah Adanya peraturan mengenai standarisasi yang harus dipenuhi Menumbuhkembangkan sentra-sentra perdagangan produk unggulan Meningkatkan kualitas dan mutu hasil produksi industri pengolahan berbasis potensi sumber daya lokal yang berorientasi daya saing global 1. Mengembangkan sentra perdagangan di tiap desa dan menjadikannya pusat pengembangan produk dan pintu ke pasar yang lebih luas Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas dan kuantitas sentra perdagangan bagi produk-produk unggulan 1. Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas dan kuantitas sentra perdagangan bagi produk-produk unggulan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 70 Gambar 4.7 Kuadran SWOT Prioritas Pengembangan Produk Unggulan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Setelah dianalisis, prioritas pengembangan produk unggulan in berada pada posisi yang paling kurang menguntungkan, karena kondisinya yang masih memiliki banyak kelemahan ditambah banyaknya ancaman yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Berdasarkan pertimbangan matriks dan posisinya di kuadran SWOT, prioritas ini akan menghasilkan strategi sebagai berikut: a. Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas dan kuantitas sentra perdagangan bagi produk-produk unggulan. b. Peningkatan kualitas produk industri pengolahan berbasis potensi sumber daya lokal yang berorientasi global. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 71 Prioritas 8 : Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Tabel 4.9 Matriks SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan EKSTERNAL OPPORTUNITIES Ada kebijakan nasional dan regional tentang rehabilitasi lahan kritis INTERNAL STRENGTHS Adanya dokumen RTRW kabupaten tahun 20072027 Masih adanya kepedulian masyarakat untuk memperbaiki lahan kritis Masih adanya keinginan masyarakat untuk memiliki permukiman yang sehat Adanya UU nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang serta PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN Adanya teknologi pengelolaan/pemanfaatan SDA yang sangkil dan mangkus Adanya regulasi pemerintah tentang pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang ramah lingkungan Adanya regulasi pemerintah dalam penyediaan lingkungan permukiman sehat 1. 2. Masih tingginya potensi sumber daya alam terbaharukan yang dapat dimanfaatkan THREATS Makin berkembangnya aktivitas ekonomi yang mengalih fungsikan lahanlahan berfungsi lindung Tingginya permintaan ruang akibat kepentingan ekonomi Adanya pergeseran nilai SDA dari barang publik menjadi barang ekonomi Adanya biaya tinggi dalam penggunaan instalasi pengelolaan limbah Belum meratanya pembangunan setiap wilayah Pemanfaatan lahan sesuai RTRW dan regulasi yang berlaku Pemanfaatan SDA sesuai regulasi yang berlaku dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan 1. Pemanfaatan lahan sesuai RTRW dan regulasi yang berlaku Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pengelolaan pencemaran 1. Peningkatan fungsi pengawasan terhadap pemanfaatan ruang Peningkatan kualitas manajemen penggunaan instalasi pengelolaan limbah secara efektif dan efisien Adanya regulasi yang mengatur daya dukung lingkungan WEAKNESSES 1. Adanya persoalan demografi dalam bentuk konflik kepentingan ekonomi dan lingkungan 2. Masih adanya pelanggaran pemanfaatan ruang Pengelolaan SDA tidak efisien, dan kurang mengikuti kaidah konservasi Terbatasnya sarana pengelolaan pencemaran Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 72 Gambar 4.8 Kuadran SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Berdasarkan gambar diatas, prioritas kedelapan ini berada pada kuadran ketiga yaitu memiliki kondisi internal yang lemah dengan lingkungan yang tidak mendukung. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang tepat dengan mendasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT, yaitu sebagai berikut: a. Memperketat pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan, terutama di wilayah yang cepat berkembang serta meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaannya. b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen pengelolaan lingkungan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 73 Prioritas 9 : Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Tabel 4.10 Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan EKSTERNAL INTERNAL STRENGTHS OPPORTUNITIES Terbitnya UU tentang perdesaan no tahun 2013 Dukungan anggaran APBN dan APBD Provinsi Adanya peningkatan kapasitas perangkat desa dari pusat/provinsi 1. Optimalisasi program peningkatan kapasitas perangkat desa dengan memanfaatkan berbagai dukungan anggaran dan fasilitasi pemerintah pusat/daerah 1. Peningkatan kapasitas lembaga pengelola sarana dan prasarana 1. Peningkatan kompetensi SDM perangkat desa (selain kepala desa) Optimalisasi anggaran pusat/provinsi untuk pembangunan sarana dan prasarana desa Peningkatan kapasitas lembaga desa 1. Optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana oleh lembaga desa terkait bersamasama dengan masyarakat Peningkatan perencanaan partisipatif di desa dalam pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana Dukungan anggaran pada APBD untuk pembangunan perdesaan Adanya peningkatan kapasitas perangkat desa dari kabupaten WEAKNESSES Rendahnya kompetensi SDM perangkat desa Masih terjadinya ketimpangan pembangunan sarana dan prasarana di desa Lemahnya pengelolaan lembaga desa THREATS Terjadinya berbagai konflik kepentingan pengelolaan sarana dan prasarana 2. 3. Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 74 2. Gambar 4.9 Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Gambar diatas menunjukkan bahwa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki prioritas ini seimbang, tidak ada yang mengungguli satu sama lain. Sementara itu faktor lingkungan dinilai cukup mendukung yaitu besarnya peluang yang dapat mengoptimalkan kekuatan dan meminimalisasi kelemahan yang dimiliki. Strategi yang dihasilkan untuk prioritas ini yaitu: a. Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur desa. b. Perencanaan pembangunan infrastruktur desa melalui perencanaan partisipatif. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 75 Prioritas 10 : Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Tabel 4.11 Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat EKSTERNAL OPPORTUNITIES Tingkat partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban cukup tinggi Penegakan hukum melalui pendekatan persuasif THREATS Meningkatnya baik kuantitas maupun kualitas kejadian perkara pidana dan perdata Terjadinya migrasi dari luar daerah Terjadinya berbagai konflik kepentingan Terjadinya kebebasan individu yang menyebabkan konflik Peningkatan kerjasama dan koordinasi antara masyarakat dengan pemerintah dalam menjaga keamanan Mempertahankan suasana yang kondusif dan menstabilkan gejolak di masyarakat dengan meningkatkan kerjasama pemerintah dan masyarakat Optimalisasi penegakan hukum dengan melibatkan elemen masyarakat Peningkatan disiplin aparat dalam menangani perkara INTERNAL STRENGTHS Suasana yang kondusif Adanya kerjasama berbagai elemen baik masyarakat maupun pemerintah dalam menjaga keamanan WEAKNESSES Inkonsistensi tindakan aparat dalam penegakan hukum Belum optimalnya implementasi penegakan hukum Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 76 Gambar 4.10 Kuadran SWOT Priorit as Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Dilihat dari faktor internal, prioritas pembangunan ini masih cukup lemah, tampak dari kelemahannya yang masih dominan terhadap kekuatannya. Sementara itu faktor eksternalnya menunjukkan peluang yang ada lebih besar dampaknya dibandingkan ancaman yang mungkin muncul. Kondisi ini mengharuskan perencanaan untuk prioritas ini lebih mengutamakan minimalisasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang datang. Strategi ini yaitu sebagai berikut: ï‚· Implementasi penegakan hukum secara tegas melalui peningkatan disiplin aparat dan penguatan koordinasi antara aparat dan masyarakat. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 77 Prioritas 11 : Pemantapan Kemandirian Pangan Tabel 4.12 Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan EKSTERNAL OPPORTUNITIES Kesesuaian agroklimat Sumber daya yang melimpah sebagai bahan baku Semakin berkembangnya lembaga keuangan mikro yang dapat membantu masyarakat INTERNAL STRENGTHS Kebijakan pengembangan yang memihak pertanian (pengembangan kawasan agropolitan, OVOP) 1. 2. Lahan pertanian masih luas dan mempunyai potensi tinggi dan kualitas sumber daya manusia bidang pertanian yang handal THREATS Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian Adanya kecenderungan berkurangnya minat menjadi petani Ketatnya standar terhadap produk pertanian Pemberlakuan ACFTA pada tahun 2015 Anomali iklim yang mengakibatkan rendahnya hasil pertanian Belum tersedianya regulasi ketahanan pangan sebagai pedoman tata laksana keamanan, mutu, dan gizi pangan di daerah Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi Inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan Pemasaran produk pangan pada sektor pertanian skala regional,nasional, dan internasional 1. Meningkatkan intensifikasi usaha dan produk pertanian, penyediaan fasilitas pendukung agribisnis, serta memperkuat daya saing produk lokal Penguatan sistem dan sarana pendukung pertanian, khususnya pasca pertanian 1. Penguatan sistem dan sarana pendukung pertanian, khususnya pasca pertanian Peningkatan daya saing produk hasil pertanian Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan WEAKNESSES 1. Rendahnya akses lapangan kerja bidang pertanian Lemahnya infrastruktur dan sarana pendukung pertanian menyebabkan sulitnya pendistribusian dan pemasaran hasil pertanian 2. Akses permodalan dan lembaga keuangan terbatas Masih kurangnya sarana produksi pertanian Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 78 Gambar 4.11 Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Hasil analisis SWOT dengan pembobotan yang tampak pada gambar diatas menunjukkan kecenderungan yang baik bagi prioritas pemantapan kemandirian pangan ini. Baik faktor internal maupun eksternal didominasi oleh tren positif. Oleh karenanya, pemerintah harus fokus pada kekuatan yang telah dimiliki dan mengoptimalkannya dan mengambil peluang-peluang yang muncul agar kemandirian pangan di Kabupaten Bandung dapat tercapai di tahun 2015. Strategi-strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT ini yaitu: a. Inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan. b. Perluasan pemasaran produk pangan meliputi skala regional,nasional, dan internasional. c. Intensifikasi usaha dan produk pertanian, penyediaan fasilitas pendukung agribisnis, serta penguatan daya saing produk lokal. Berdasarkan analisis SWOT dengan mempertimbangkan hasil persilangan matriks serta pembobotan yang telah dipaparkan diatas, didapatkan strategi perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bandung untuk tahun 2015 berdasarkan masing-masing prioritas, yaitu sebagai berikut: RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 79 Tabel 4.13 Strategi Per Prioritas Hasil Analisis SWOT No. 1 Prioritas Reformasi Birokrasi 2 Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional 3 Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan a. b. a. d. e. f. 4 Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial a. b. 5 6 Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM a. d. e. f. 7 Pengembangan Produk Unggulan a. b. 8 Rehabilitasi Lingkungan Kerusakan a. b. 9 Pemantapan a. Pembangunan Daerah dan b. Wilayah Perdesaan 10 Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 11 Pemantapan Kemandirian a. RKPD Kabupaten Bandung 2015 a. Strategi Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui penerapan konsep good governance dan pengembangan kapasitas SDM aparatur pemda Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat Peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kapasitas tenaga pendidik, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan secara efektif dan efisien Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan pelayanan kesehatan Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan sarana kesehatan Peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga kesehatan Peningkatan pelayanan sosial dan pengurangan kemiskinan melalui penyediaan sarana, intensifikasi program, dan koordinasi dengan stakeholder terkait Mendorong tumbuhnya kewirausahaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas PMKS dan masyarakat umum, serta perluasan aksesibilitas bagi pelaku ekonomi kecil terhadap sumber daya ekonomi Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dasar wilayah Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan sentra-sentra perdagangan Peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kecil dan menengah Penetapan regulasi yang dapat mendorong laju perekonomian kecil menengah Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas dan kuantitas sentra perdagangan bagi produk-produk unggulan Peningkatan kualitas produk industri pengolahan berbasis potensi sumber daya lokal yang berorientasi global Memperketat pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan, terutama di wilayah yang cepat berkembang serta meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaannya Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen pengelolaan lingkungan Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur desa Perencanaan pembangunan sarana dan prasaranaperdesaan melalui perencanaan partisipatif Implementasi penegakan hukum secara tegas melalui peningkatan disiplin aparat dan penguatan koordinasi antara aparat dan masyarakat Inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah IV - 80 No. Prioritas Pangan b. c. Strategi dan daya saing produk pangan Perluasan pemasaran produk pangan meliputi skala regional,nasional, dan internasional Intensifikasi usaha dan produk pertanian, penyediaan fasilitas pendukung agribisnis, serta penguatan daya saing produk lokal Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 B. Program Pembangunan Daerah Strategi pembangunan daerah yang telah dirumuskan diatas kemudian akan menjadi dasar penetapan program-program yang akan dilakukan oleh berbagai SKPD Kabupaten Bandung untuk mencapai prioritas tersebut. Namun demikian, dinas-dinas terkait telah mengajukan usulan program yang akan dilaksanakan di tahun 2015. Usulan program dari dinas-dinas ini selanjutnya akan diseleksi berdasarkan kesesuaiannya dengan strategi yang telah dihasilkan melalui analisis SWOT diatas. Tabel-tabel berikut ini akan menyandingkan program-program usulan dinas dengan strategi berdasarkan masing-masing prioritas. Program yang dianggap memiliki keterkaitan dengan strategi diberi tanda V. Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi Tabel 4.14 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Reformasi Birokrasi Strategi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Program Program pengembangan data/informasi/statistik daerah Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program pengembangan pembangunan ekonomi Program perencanaan sosial budaya Program pengembangan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program perencanaan pembangunan daerah Program perbaikan sistem administrasi kearsipan Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah RKPD Kabupaten Bandung 2015 Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui penerapan konsep good governance dan pengembangan kapasitas SDM aparatur pemda V V V V IV - 81 Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat Strategi No. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Program Program peningkatan kualitas pelayanan informasi Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Program penataan peraturan perundang-undangan Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program pembinaan dan pengembangan aparatur Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program pelayanan kedinasan KDH/wakil KDH Peningkatan kehidupan beragama Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program peningkatan kerja sama antar pemerintah daerah Program kerjasama komunikasi, informasi,dan media massa Program penataan daerah otonomi baru Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Program penataan administrasi kependudukan Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Programpeningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan RKPD Kabupaten Bandung 2015 Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui penerapan konsep good governance dan pengembangan kapasitas SDM aparatur pemda V V V V V V V V V V V V V V V IV - 82 Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat V Strategi No. Program prasarana daerah Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui penerapan konsep good governance dan pengembangan kapasitas SDM aparatur pemda Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat Berdasarkan cross-check strategi dengan program diatas, akan muncul program-program yang disarankan untuk direncanakan. Program-program yang dianggap sesuai dengan strategi kemudian dikerucutkan lagi dengan maksud untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program. Berikut ini merupakan program-program yang disarankan dalam implementasi prioritas reformasi birokrasi: 1. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah dengan orientasi pelayanan informasi publik yang berkualitas 2. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 3. Program peningkatan kapasitas aparatur pemda secara holistik 4. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 5. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 6. Program penataan administrasi kependudukan 7. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 8. Program pelayanan kedinasan KDH/wakil KDH 9. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 10. Program peningkatan kerja sama antar pemerintah daerah 11. Program penataan peraturan perundang-undangan 12. Program penataan daerah otonomi baru Prioritas 2 : Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Tabel 4.15 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Strategi No. 1 2 3 4 Program Program pendidikan anak usia dini Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun Program pendidikan menengah Program pendidikan non formal RKPD Kabupaten Bandung 2015 Peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kapasitas tenaga pendidik, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan secara efektif dan efisien V V IV - 83 Strategi No. Program Program peningkatan mutu 5 pendidik dan tenaga kependidikan Program manajemen 6 pelayanan pendidikan Program pengembangan nilai 7 budaya Program pengelolaan 8 keragaman budaya Program pengembangan dan 9 keserasian kebijakan pemuda Program peningkatan peran 10 serta kepemudaan Program peningkatan upaya 11 penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program pengembangan 12 kebijakan dan manajemen olahraga Program pembinaan dan 13 pemasyarakatan olahraga Program peningkatan sarana 14 dan prasarana olahraga Program pengembangan 15 budaya baca dan pembinaan perpustakaan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kapasitas tenaga pendidik, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan secara efektif dan efisien V V Program yang disarankan untuk implementasi prioritas kedua ini yaitu: 1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 2. Program pendidikan menengah 3. Program pengembangan kapasitas bagi seluruhpendidik dan tenaga kependidikan 4. Program manajemen pelayanan pendidikan 5. Program evaluasi sarana pendidikan 6. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan Prioritas 3 Kesehatan : Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Tabel 4.16 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Strategi No. 1 Program Program obat dan perbekalan kesehatan RKPD Kabupaten Bandung 2015 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan pelayanan kesehatan IV - 84 Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan sarana kesehatan Peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga kesehatan Strategi No. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Program Program upaya kesehatan masyarakat Program pengawasan obat dan makanan Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat Program pengembangan lingkungan sehat Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Program standarisasi pelayanan kesehatan Program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program penguatan kelembagaan pengaruhutamaan gender dan anak Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Program keluarga berencana Program kesehatan reproduksi remaja RKPD Kabupaten Bandung 2015 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan pelayanan kesehatan Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan sarana kesehatan V V V V V V V V IV - 85 Peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga kesehatan Strategi No. Program Program pelayanan 20 kontrasepsi Program pembinaan peran serta masyarakat dalam 21 pelayanan KB/KR yang mandiri Program peningkatan 22 penanggulangan narkoba PMS termasuk HIV/AIDS Program pengembangan bahan informasi tentang 23 pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak Program penyiapan tenaga 24 pendamping kelompok bina keluarga balita 25 Program keluarga sejahtera Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan pelayanan kesehatan Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan sarana kesehatan Peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga kesehatan V Berdasarkan tabel diatas dan pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi program, program yang disarankan dari prioritas ketiga ini yaitu: 1. Program standarisasi pelayanan kesehatan 2. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya 3. Program peningkatan kualitas dan kuantitas beserta pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 4. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 5. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 6. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga balita 7. Program pengembangan kapasitas tenaga kesehatan 8. Program sosialisasi BPJS Kesehatan bagi masyarakat umum terutama masyarakat miskin. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 86 Prioritas 4 : Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Tabel 4.17 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Strategi No. Peningkatan pelayanan sosial dan pengurangan kemiskinan melalui penyediaan sarana, intensifikasi program, dan koordinasi dengan stakeholder terkait Program Program pelayanan 1 kesehatan penduduk miskin Program pemberdayaan fakir miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan 2 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya Program pelayanan dan 3 rehabilitasi kesejahteraan sosial Program pembinaan anak 4 terlantar Program pembinaan para 5 penyandang cacat dan ekstrauma Program pembinaan panti 6 asuhan/panti jompo Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial 7 (eks narapidana PSK narkoba dan penyakit sosial lainnya) Program pemberdayaan 8 kelembagaan kesejahteraan sosial Program lingkungan sehat 9 perumahan Program pengembangan 10 perumahan Program peningkatan 11 partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan 12 kualitas dan produktivitas tenaga kerja Program peningkatan 13 kesempatan kerja Program perlindungan 14 pengembangan lembaga ketenagakerjaan Program transmigrasi 15 regional Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Mendorong tumbuhnya kewirausahaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas PMKS dan masyarakat umum, serta perluasan aksesibilitas bagi pelaku ekonomi kecil terhadap sumber daya ekonomi V V V V V V V V V V V V V V V V V IV - 87 Program yang disarankan untuk prioritas keempat ini diantaranya yaitu: 1. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 2. Program pemberdayaan fakir miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya 3. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 4. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 5. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 6. Program peningkatan kesempatan kerja 7. Program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 8. Program transmigrasi regional 9. Program pembangunan sarana sosial berupa one-stop building bagi pengaduan dan penanganan permasalahan sosial 10. Program pembinaan dan pengembangan kapasitas PMKS Prioritas 5 : Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Tabel 4.18 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Strategi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Program Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dasar wilayah Program pembangunan jalan dan jembatan Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Program pembangunan turap/talud/brojong Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam Program pengendalian banjir Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau, dan sumber daya air lainnya RKPD Kabupaten Bandung 2015 V V V V V V V V V V IV - 88 Strategi No. Program Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dasar wilayah Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Program pengembangan 14 data/informasi Program pengembangan 15 perumahan Program lingkungan sehat 16 perumahan Program pemberdayaan 17 komunitas perumahan Program pengelolaan areal 18 pemakaman Program perencanaan tata 19 ruang 20 Program pemanfaatan ruang Program pengendalian 21 pemanfaatan ruang Program rehabilitasi dan 22 pemeliharan prasarana dan fasilitas LLAJ Program peningkatan 23 pelayanan angkutan Programpembangunan 24 prasarana dan fasilitas perhubungan Program peningkatan dan 25 pengamanan lalu lintas Program peningkatan kelaikan 26 pengoperasian kendaraan bermotor Program pengembangan 27 komunikasi, informasi, dan media massa Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 13 V V V V V V V Program-program yang sesuai dengan strategi prioritas ini meliputi: 1. Program pembangunan jalan dan jembatan 2. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3. Program pembangunan turap/talud/brojong 4. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 5. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan 6. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 7. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 8. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya 9. Program pengendalian banjir 10. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau, dan sumber daya air lainnya RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 89 11. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan 12. Program pengembangan perumahan 13. Program pengelolaan areal pemakaman 14. Program rehabilitasi dan pemeliharan prasarana dan fasilitas LLAJ 15. Program peningkatan pelayanan angkutan 16. Programpembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 17. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor. Prioritas 6 : Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Tabel 4.19 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Strategi Peningkatan Peningkatan Penetapan kualitas dan kapasitas regulasi yang kuantitas pelaku dapat No. sarana dan ekonomi kecil mendorong laju sentra-sentra dan menengah perekonomian Program perdagangan kecil menengah Program penciptaan iklim 1 V UKM yang kondusif Program pengembangan 2 kewirausahaan dan V keunggulan kompetitif UKM Program pengembangan 3 sistem pendukung usaha V bagi UKM Program peningkatan 4 kualitas kelembagaan V koperasi Program perlindungan 5 konsumen dan pengamanan perdagangan Program peningkatan dan 6 V pengembangan ekspor Program peningkatan 7 efisiensi perdagangan V dalam negeri Program peningkatan 8 kapasitas Iptek sistem V produksi Program pengembangan 9 industri kecil dan V menengah Program peningkatan 10 kemampuan teknologi V industri Program penataan struktur 11 V industri Program pengembangan 12 sentra-sentra industri V potensial Program pembinaan pedagang kaki lima dan 13 V asongan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 90 Strategi No. Program Program peningkatan 14 pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan 15 produksi pertanian/perkebunan Program pengembangan 16 pemasaran pariwisata Program pengembangan 17 destinasi pariwisata Program pengembangan 18 kemitraan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan sentra-sentra perdagangan Peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kecil dan menengah Penetapan regulasi yang dapat mendorong laju perekonomian kecil menengah V V V V Berdasarkan analisis tersebut program yang disarankan yaitu sebagai berikut: 1. Program penciptaan iklim UKM yang kondusif 2. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM 4. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 5. Program peningkatan dan pengembangan ekspor 6. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 7. Program peningkatan kapasitas Ipteksistem produksi 8. Program pengembangan industri kecil dan menengah 9. Program peningkatan kemampuan teknologi industri 10. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial 11. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 12. Program pemanfaatan sarana perdagangan sebagai penyalur hasil produksi pertanian/perkebunan ke pasar yang lebih besar 13. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunanmelalui sarana perdagangan 14. Program pengembangan destinasi pariwisata potensial 15. Program pengembangan pemasaran pariwisata 16. Program pengembangan kemitraan di bidang pariwisata RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 91 Prioritas 7 : Pengembangan Produk Unggulan Tabel 4.20 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengembangan Produk Unggulan Strategi No. Program Program peningkatan produksi 1 pertanian/perkebunan Program peningkatan 2 penerapan teknologi peternakan Program peningkatan 3 keamanan dan kenyamanan lingkungan Program peningkatan 4 keberdayaan masyarakat pedesaan Program peningkatan 5 penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program pemberdayaan penyuluh 6 pertanian/perkebunan lapangan Program pengembangan 7 sistem penyuluhan perikanan Program pencegahan dan 8 penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan produksi 9 hasil peternakan Program peningkatan 10 pemasaran hasil produksi peternakan Program pengembangan 11 budidaya perikanan Program pengembangan 12 kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar Program optimalisasi 13 pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas dan kuantitas sentra perdagangan bagi produk-produk unggulan Peningkatan kualitas produk industri pengolahan berbasis potensi sumber daya lokal yang berorientasi global V V V V V V V V V V V V Program-program yang disarankan untuk mencapai prioritas ini yaitu: 1. Program ekstensifikasi produk industri pengolahan melalui peningkatan nilai tambah hasil produksi sektor pertanian (pengolahan hasil produksi sektor pertanian) 2. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian/perkebunan RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 92 3. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan untuk meningkatkan hasil produksi dan hasil olahan peternakan serta untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 4. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 5. Program pengembangan budidaya perikanan 6. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar 7. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 8. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan 9. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 10. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan 11. Program pengembangan sentra perdagangan hasil produksi untuk masing-masing sub sektor Prioritas 8 Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Tabel 4.21 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Strategi No. Program 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memperketat pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan, terutama di wilayah yang cepat berkembang serta meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaannya Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan Program rehabilitasi hutan dan lahan Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Program pengembangan data/informasi Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana Program pencegahan dini danpenanggulangan korban bencana alam Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar RKPD Kabupaten Bandung 2015 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen pengelolaan lingkungan V V V V IV - 93 Strategi No. Program Memperketat pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan, terutama di wilayah yang cepat berkembang serta meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaannya Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial Program peningkatan 11 kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Program pengembangan 12 kinerja pengelolaan persampahan Program pengelolaan ruang 13 terbuka hijau (RTH) Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber 14 daya alam dan lingkungan hidup Program peningkatan 15 pengendalian polusi Program pengendalian 16 pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Program perlindungan dan 17 konservasi sumber daya alam Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen pengelolaan lingkungan 10 V V V V V Program yang disarankan dalam rangka rehabilitasi kerusakan lingkungan diantaranya adalah: 1. Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 2. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 3. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 4. Program pengembangan data/informasi 5. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 6. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 7. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup 8. Program peningkatan pengendalian polusi 9. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 94 Prioritas 9 : Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan. Tabel 4.22 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Strategi No. Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur desa Program Program peningkatan 1 partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan 2 keberdayaan masyarakat perdesaan Program peningkatan 3 kapasitas aparatur pemerintah desa Program pengembangan 4 lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan 5 ketahanan pangan/ perkebunan Program peningkatan peran 6 perempuan di perdesaan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan melalui perencanaan partisipatif V V V V V Program yang disarankan untuk pelaksanaan prioritas ini adalah: 1. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 2. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan 3. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 4. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 5. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 6. Program pengembangan kapasitas kelembagaan desa Prioritas 10 : Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Tabel 4.23 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Strategi No. Program 1 2 Implementasi penegakan hukum secara tegas melalui peningkatan disiplin aparat dan penguatan koordinasi antara aparat dan masyarakat Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 95 Program pengembangan wawasan kebangsaan Program peningkatan 4 pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Program pendidikan politik 5 masyarakat Program pencegahan dini dan 6 penanggulangan korban bencana alam Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 3 Berdasarkan tabel diatas, program-program yang diusulkan dinas kurang memiliki kesesuaian dengan strategi pembangunan yang telah dirumuskan. Sementara terdapat program yang dirasa perlu untuk melaksanakan prioritas ini, diantaranya yaitu: 1. Program pengembangan kapasitas dan integritas aparat penegak hukum 2. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pertahanan keamanan dan ketertiban 3. Program pendidikan pertahanan keamanan bagi masyarakat. Prioritas 11 : Pemantapan Kemandirian Pangan Tabel 4.24 Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan Strategi No. Inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan Perluasan pemasaran produk pangan meliputi skala regional,nasional, dan internasional Program Program peningkatan ketahanan pangan/ perkebunan Program peningkatan 2 kesejahteraan petani Program peningkatan 3 penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program peningkatan 4 produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan 5 pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014 1 RKPD Kabupaten Bandung 2015 Intensifikasi usaha dan produk pertanian, penyediaan fasilitas pendukung agribisnis, serta penguatan daya saing produk lokal V V V V IV - 96 Sebagian besar program yang diusulkan dinas dianggap memiliki kesesuaian dengan strategi pembangunan, diantaranya yaitu: 1. Program peningkatan ketahanan pangan/perkebunan 2. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan untuk meningkatkan volume dan kualitas produksi pertanian/perkebunan 3. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan 4. Program pengembangan kapasitas petani dan lembaga pengelola hasil pertanian 5. Ekstensifikasi produk olahan hasil pertanian/perkebunan. RKPD Kabupaten Bandung 2015 IV - 97 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Rencana program merupakan hasil turunan dari strategi yang dirumuskan dari tiap prioritas, kemudian akan dirinci lagi kedalam bentuk kegiatan, maka kegiatan ini berupa langkah spesifik yang dilakukan SKPD dalam mencapai visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Bandung untuk tahun 2015, selanjutnya rencana program dan kegiatan prioritas ini akan merinci tidak hanya nama program dan kegiatannya saja, namun meliputi: indikator kinerja program/kegiatan, besar pembiayaan, waktu dan lokasi, target capaian kinerja dan lainnya. Gambaran rencana prioritas rencana program/kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bandung yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 ini didasarkan pada hasil evaluasi capaian pembangunan tahun 2013 yang dikombinasikan dengan hasil analisis terhadap data-data pembangunan tahun 2013. Program/kegiatan yang telah direncanakan ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan pembangunan secara bertahap, terutama permasalahan pembangunan yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Rencana program ini dikelompokkan berdasarkan prioritas yang akan dicapai, yaitu berupa 11 (sebelas) prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bandung. ï‚· Prioritas 1: Reformasi Birokrasi Rencana program yang disarankan: a. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah dengan orientasi pelayanan informasi publik yang berkualitas b. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah c. Program peningkatan kapasitas aparatur pemda secara holistik d. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah e. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan f. Program penataan administrasi kependudukan g. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH h. Program pelayanan kedinasan KDH/wakil KDH i. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah j. Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah k. Program penataan peraturan perundang-undangan l. Program penataan daerah otonomi baru ï‚· Prioritas 2: Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional Rencana program yang disarankan: a. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun b. Program pendidikan menengah c. Program pengembangan kapasitas bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan d. Program manajemen pelayanan pendidikan e. Program evaluasi sarana pendidikan f. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan RKPD Kabupaten Bandung 2015 V-1 ï‚· Prioritas 3: Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan Rencana program yang disarankan: a. Program standardisasi pelayanan kesehatan b. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya c. Program peningkatan kualitas dan kuantitas beserta pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata d. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan e. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia f. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga balita g. Program pengembangan kapasitas tenaga kesehatan h. Program sosialisasi BPJS Kesehatan bagi masyarakat umum terutama masyarakat miskin. ï‚· Prioritas 4: Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah Sosial Rencana program yang disarankan: a. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin b. Program pemberdayaan fakir miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya c. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial d. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial e. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja f. Program peningkatan kesempatan kerja g. Program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan h. Program transmigrasi regional i. Program pembangunan sarana sosial berupa one-stop building bagi pengaduan dan penanganan permasalahan sosial j. Program pembinaan dan pengembangan kapasitas PMKS ï‚· Prioritas 5: Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah Rencana program yang disarankan: a. Program pembangunan jalan dan jembatan b. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong c. Program pembangunan turap/talud/brojong d. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan e. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan f. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan g. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan h. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya i. Program pengendalian banjir j. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau, dan sumber daya air lainnya k. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan l. Program pengembangan perumahan RKPD Kabupaten Bandung 2015 V-2 m. n. o. p. q. Program pengelolaan areal pemakaman Program rehabilitasi dan pemeliharan sarana dan prasarana LLAJ Program peningkatan pelayanan angkutan Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor ï‚· Prioritas 6: Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM Rencana program yang disarankan: a. Program penciptaan iklim UKM yang kondusif b. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM c. Program pengembangan system pendukung usaha bagi UKM d. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi e. Program peningkatan dan pengembangan ekspor f. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri g. Program peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi h. Program pengembangan industri kecil dan menengah i. Program peningkatan kemampuan teknologi industri j. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial k. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan l. Program pemanfaatan sarana perdagangan sebagai penyalur hasil produksi pertanian/perkebunan ke pasar yang lebih besar m. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan melalui sarana perdagangan n. Program pengembangan destinasi pariwisata potensial o. Program pengembangan pemasaran pariwisata p. Program pengembangan kemitraan di bidang pariwisata ï‚· Prioritas 7: Pengembangan Produk Unggulan Rencana program yang disarankan: a. Program ekstensifikasi produk industri pengolahan melalui peningkatan nilai tambah hasil produksi sektor pertanian (pengolahan hasil produksi sektor pertanian) b. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian/perkebunan c. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan untuk meningkatkan hasil produksi dan hasil olahan peternakan serta untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak d. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan e. Program pengembangan budidaya perikanan f. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar g. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan h. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan i. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan j. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan k. Program pengembangan sentra perdagangan hasil produksi untuk masing-masing sub sektor RKPD Kabupaten Bandung 2015 V-3 ï‚· Prioritas 8: Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Rencana program yang disarankan: a. Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan b. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan c. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan d. Program pengembangan data/informasi e. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan f. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) g. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup h. Program peningkatan pengendalian polusi i. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup ï‚· Prioritas 9: Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan Rencana program yang disarankan: a. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa b. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan c. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa e. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan f. Program pengembangan kapasitas kelembagaan desa ï‚· Prioritas 10: Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Rencana program yang disarankan: a. Program pengembangan kapasitas dan integritas aparat penegak hukum b. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pertahanan keamanan dan ketertiban c. Program pendidikan pertahanan keamanan bagi masyarakat ï‚· Prioritas 11: Pemantapan Kemandirian Pangan Rencana program yang disarankan: a. Program peningkatan ketahanan pangan/perkebunan b. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan untuk meningkatkan volume dan kualitas produksi pertanian/perkebunan c. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan d. Program pengembangan kapasitas petani dan lembaga pengelola hasil pertanian e. Ekstensifikasi produk olahan hasil pertanian/perkebunan. Rencana program ini merupakan usulan berdasarkan hasil analisis di bab 4, namun pada praktiknya rencana program ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan usulan dari masing-masing SKPD. Rencana program tersebut akan dilaksanakan dengan memanfaatkan dana Belanja Langsung sebesar Rp 1.180.168.865.169,65 yang merupakan total dari kebutuhan anggaran seluruh SKPD. Rincian program dan kegiatan prioritas dapat dilihat secara lengkap pada buku II. RKPD Kabupaten Bandung 2015 V-4 BAB VI PENUTUP Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2015 merupakan penjabaran tahun ke-5 (lima) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kabupaten Bandung tahun 2010-2015, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Berkaitan dengan era otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Bandung berkewajiban untuk memberikan pelayanan, peningkatan partisipasi, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk pemberdayaan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat, juga merupakan kerangka dasar otonomi daerah yang salah satunya mengamanatkan dilaksanakannya perencanaan pembangunan dari bawah secara partisipatif, dimulai dari Musyawarah Warga, Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan serta Musrenbang Tingkat Kabupaten, sampai menjadi RAPBD, hal ini dimaksudkan guna memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi dalam proses perencanaan pembangunan berdasarkan prioritas pembangunan yang telah disepakati. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa RKPD tahun 2015 menjadi dasar/landasan dalam penyusunan RABPD tahun anggaran 2015, berkaitan dengan hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Bandung bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung seyogyanya dapat memperhatikan dan menjaga konsistensi antara RKPD Tahun 2015 dengan alokasi anggaran dalam RAPBD Tahun Anggaran 2015 dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat serta demi tercapainya tujuan bernegara. Dokumen RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung maupun masyarakat dalam merumuskan prioritas pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan tahun 2015. Untuk itu diperlukan langkah-langkah, yaitu: 1. Pemerintah Daerah bersama masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk mendukung dan berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan yang ingin dicapai dengan sebaik-baiknya; 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung berkewajiban menyusun Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD yang menjabarkan prioritas pembangunan, dengan memperhatikan hal berikut: a. Dokumen RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 harus menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD tahun 2015 yang disusun dengan pendekatan prestasi kerja dan indikator kinerja yang akan dicapai. b. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD Kabupaten Bandung merupakan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran berikutnya, utamanya sebagai rujukan dalam penyusunan Kebijakan Umum (KU) APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). RKPD Kabupaten Bandung 2015 VI - 1 c. Rancangan Renja-SKPD yang disusun dengan pendekatan prestasi kerja dan indikator kinerja yang akan dicapai harus menjamin konsistensi perencanaan yang pada akhirnya menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD). BUPATI BANDUNG TTD DADANG M. NASER RKPD Kabupaten Bandung 2015 VI - 2 Daftar Isi Buku II 1. 2. 3. 4. 5. 6. Lampiran I Program/Kegiatan Berdasarkan SKPD Lampiran II Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi 11 Prioritas Pembangunan Lampiran III Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung SPM Lampiran IV Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung MDGs Lampiran V Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung Kemiskinan Lampiran III Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung Inpres 3 Lampiran I Program/Kegiatan Berdasarkan SKPD No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Nama SKPD Badan Penanaman Modal dan Perijinan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Kebersihan Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Perhubungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Bina Marga RSUD Majalaya Dinas Sosial Hal 1 4 13 28 45 56 89 102 109 115 121 192 195 No 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Nama SKPD Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Tenaga Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Inspektorat Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan RSUD Soreang Sekretariat Daerah Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Dinas Kesehatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Hal 218 222 230 232 237 240 243 248 252 253 262 267 274 No Nama SKPD 27 RSUD Cicalengka 28 Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat 29 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 30 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 31 Sekretariat Dewan 32 1 2 3 4 5 6 Kecamatan Cileunyi Cilengkrang Cimenyan Bojongsoang Margahayu Margaasih Hal 279 284 287 291 323 326 331 338 343 348 355 No 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Nama SKPD Dayeuhkolot Katapang Pameungpeuk Arjasari Pangalengan Cimaung Banjaran Cicalengka Rancaekek Cikancung Nagreg Baleendah Pacet Kertasari Ciparay Hal 360 365 372 377 382 387 392 397 402 408 413 418 423 428 433 No 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Nama SKPD Majalaya Ibun Paseh Solokanjeruk Pasirjambu Ciwidey Rancabali Soreang Cangkuang Kutawaringin Hal 438 443 448 453 459 465 470 475 481 486 33 1 2 3 Kelurahan Pasawahan Padasuka Andir 492 494 496 No 4 5 6 7 8 9 10 Nama SKPD Baleendah Manggahang Cibeunying Jelekong Wargamekar Sulaiman Rancaekek Kencana Hal 498 500 502 504 506 508 510 Lampiran II Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi 11 Prioritas Pembangunan No Nama SKPD 1 Reformasi Birokrasi 2 Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan Vokasional 3 Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan 4 Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang Masalah Sosial 5 Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah 6 Peningkatan kemudahan bagi pelaku KUKM 7 Pengembangan Produk unggulan Hal 1 59 100 119 187 276 279 No Nama SKPD 8 Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan, Penataan Ruang dan Penanggulangan Bencana 9 Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan 10 Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat 11 Pemantapan kemandirian pangan Hal 287 326 338 356 Lampiran III Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung SPM Lampiran IV Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung MDGs Lampiran V Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung Kemiskinan Lampiran VI Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang Mendukung Inpres 3 Lampiran PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Rencana Tahun Tahun 2015 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode x xx 01 x xx 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Penyediaan jasa 08 Administrasi Perkantoran kebersihan kantor. x xx 01 x xx 01 x xx 01 Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Kab Bandung Tersedianya peralatan rumah tangga. Kab Bandung Program Pelayanan Penyediaan alat-alat 10 Administrasi Perkantoran kantor Tersedianya alat-alat kantor. Kab Bandung 50,000,000 Tersedianya barang cetakan dan Kab Bandung penggandaan. Satu paket alat tulis kantor. Tersedianya penerangan yang baik di setiap ruangan. Kab Bandung 25 ruangan tempat kerja. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor. Kab Bandung 100,000,000 Tersedianya kebutuhan bahan bacaan/koran. Kab Bandung 3 Unit Komputer, 3 buah printer, 1 buah camera shooting video, 4 set sice, 1 set meja rapat, 4 buah lemari besi, 2 buah filling kabinet 5 jenis koran untuk 1 tahun. Tersedianya makanan dan minuman. Kab Bandung 200,000,000 Terfasilitasinya koordinasi dan konsultasi. Kab Bandung 67 paket makanan utk pegawai dan 50 paket utk tamu 30 kali koordinasi dan konsultasi Program Pelayanan Rapat-rapat koordinasi Terfasilitasinya koordinasi dan Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke dalam konsultasi. daerah. Kab Bandung 60 kali koordinasi dan konsultasi] Program Pelayanan Penunjang hari-hari Administrasi Perkantoran bersejarah Tersedianya kebutuhan bahan bacaan dan alat-alat hari-hari bersejarah. Kab Bandung umbul-umbul, bandir, spanduk, lampu hias, bendera hias, bendera merah putih dan iklan ucapan selamat. Program Pelayanan Sosialisasi perundangAdministrasi Perkantoran undangan Tersosialisasikanya peraturan dibidang penanaman modan dan perizinan Kab Bandung x xx 01 x xx 01 15 x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan makanan 17 Administrasi Perkantoran dan minuman. x xx 01 18 x xx 01 20 x xx 01 22 x xx 05 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 Program Pelayanan Penyediaan bahan Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan perundang-undangan. Program Pelayanan Rapat-rapat koordinasi Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar daerah. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor. Program Peningkatan 05 Sarana dan Prasarana Kantor. Program Peningkatan 22 Sarana dan Prasarana Kantor. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 24 Kantor. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor. Sumber Dana Catatan Penting Target capaian kinerja Kebutuhan Dana/ pagu indikatif APBD 1 paket peralatan kebersihan rumah tangga. Satu paket alat tulis kantor. Program Pelayanan Penyediaan barang 11 Administrasi Perkantoran cetakan dan penggandaan. Program Pelayanan Penyediaan komponen Administrasi Perkantoran instalasi listrik 12 penerangan bangunan kantor. Program Pelayanan Penyediaan peralatan Administrasi Perkantoran dan perlengkapan kantor. 13 29 Target capaian kinerja 1 paket peralatan kebersihan rumah tangga. Satu paket alat tulis kantor. 55,000,000 88,000,000 Satu paket alat tulis kantor. 96,800,000 22,000,000 25 ruangan tempat kerja. 24,200,000 75,000,000 82,500,000 3 Unit Komputer, 3 buah printer, 1 buah camera shooting video, 4 set sice, 1 set meja rapat, 4 buah lemari besi, 2 buah filling kabinet 5 jenis koran untuk 1 tahun. 110,000,000 67 paket makanan utk pegawai dan 50 paket utk tamu 30 kali koordinasi dan konsultasi 220,000,000 80,000,000 60 kali koordinasi dan konsultasi] 88,000,000 27,500,000 umbul-umbul, bandir, spanduk, lampu hias, bendera hias, bendera merah putih dan iklan ucapan selamat. 30,250,000 16,500,000 100,000,000 Kegiatan tambahan SOP 2 bidang dan sekretariat 18,150,000 110,000,000 150,000,000 Kab Bandung Pengadaan kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala mebeulair. Tersedianya kendaraan dinas sebagai penunjang operasional BPMP Terpeliharanya ruangan ruangan kantor. Kab Bandung Kab Bandung 26 ruangan kerja dan teras. 250,000,000 26 ruangan kerja dan teras. 275,000,000 Terpeliharanya kendaraan dinas Kab Bandung kantor BPMP 4 Unit roda 2 dan 5 Unit roda 4 275,000,000 4 Unit roda 2 dan 5 Unit roda 4 302,500,000 Terpeliharanya mebeulair kantor. Kondisi mebeulair tetap terawat dengan baik. 75 meja dan 75 kursi kantor. Kab Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 1 16,500,000 75 meja dan 75 kursi kantor. 18,150,000 x xx 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Program Peningkatan 02 Disiplin Aparatur. x xx 03 Program Peningkatan 02 Disiplin Aparatur. x xx 06 x xx 06 x xx 06 x xx 06 x 1 1 1 1 xx 16 16 16 16 03 Program Peningkatan Pengembanban Sistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan. Program Peningkatan Pengembanban Sistem 01 Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan. Program Peningkatan Pengembanban Sistem 02 Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan. Program Peningkatan Pengembanban Sistem 04 Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan. 15 15 Kab Bandung pengadaan pakaian hari-hari tertentu. Kab Bandung Penyusunan laporan capaian kerja dan besaran realisasi kinerja SKPD Penyusunan laporan keuangan semesteran. Tersusunnya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja. Kab Bandung Tersusunnya laporan keuangan semesteran. Kab Bandung Penyusunan laporan keungan akhir tahun Tersusunnya laporan keuangan semesteran. Kab Bandung Jumlah 1 - Jumlah Ijin yang diterbitkan (20 kewenangan) - Nila Investasi - Jumlah Investor 34,000,000 37,400,000 Renstra, LAKIP, Laporan Tahunan, Renja, RKA, DPA, IKK, LKPJ. bulanan, triwulan, semesteran dan laporan keuangan tahunan. bulanan, triwulan, semesteran dan laporan keuangan tahunan. 35,000,000 Renstra, LAKIP, Laporan Tahunan, Renja, RKA, DPA, IKK, LKPJ. 38,500,000 12,500,000 bulanan, triwulan, semesteran dan laporan keuangan tahunan. 13,750,000 14,000,000 bulanan, triwulan, semesteran dan laporan keuangan tahunan. 15,400,000 1,396,000,000 1,685,600,000 190000000000 Kegiatan peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha. Terjalinnya kerjasama investasi Kab Bandung antara pemerintah dan dunia usaha untuk berinvestasi di Kabupaten Bandung sebanyak 1 usaha/tahun serta tersedianya Dokumen Panduan Umum Peluang Investasi dan Fasilitas Kerjasama Pemerintah dan Swasta Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Kegiatan pemantauan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penanaman modal. Terselenggaranya Bimbingan Pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha sebanyak 1 kali/tahun serta terlaksananya 1 kali pemantauan, pembinaan dan pengawasan PMA/PMD. Tersedianya laporan Basis Data Realisasi Investasi Sektor Primer, Sekunder dan Tersier Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Kegiatan Peningkatan Meningkatnya pengetahuan dan Kab Bandung SDM Guna Peningkatan kemampuan 30 orang aparatur Pelayanan Perijinan PPTSP. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan. 08 2 x 64 stel pakaian. 8200 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. 06 09 pengadaan pakaian hari-hari tertentu. Kab Bandung Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. 15 15 Kab Bandung Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. Kab Bandung 83 PMA = 41 Tersusunnya 1 bh Kajian Pola Kemitraan Usaha Kecil di Kabupaten Bandung dan 1 bh Kajian Potensi Bidang Usaha Penanaman Modal yang Dapat Dikerjasamakan 300,000,000 Tersusunnya 1 bh Kajian Pola Kemitraan Usaha Kecil di Kabupaten Bandung dan 1 bh Kajian Potensi Bidang Usaha Penanaman Modal yang Dapat Dikerjasamakan 330,000,000 - Terpantau dan terawasinya 150 PMA/PMD. - Terselenggaranya 1 kali Sosialisasi pengisian LKPM - Terselenggaranya Sosialisasi PERDA No. 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum - Tersusunnya 3 Jenis Buku Laporan Basis Data PMA/PMDN 350,000,000 - Terpantau dan terawasinya 150 PMA/PMD. - Terselenggaranya 1 kali Sosialisasi pengisian LKPM - Terselenggaranya Sosialisasi PERDA No. 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum - Tersusunnya 3 Jenis Buku Laporan Basis Data PMA/PMDN 385,000,000 Terlaksanakanya 1 paket diklat/bintek/sosialisa si pelyanan perijinan bagi aparatur PPTSP 100,000,000 Terlaksanakanya 1 paket diklat/bintek/sosialisasi pelyanan perijinan bagi aparatur PPTSP 110,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 2 1 16 15 1 16 15 1 16 16 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Kegiatan penyelenggaraan pameran investasi. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Kegiatan monitoring, Tersedianya data pendukung di evaluasi dan pelaporan. 31 kecamatan untuk 18 jenis perijinan dan non perijinan 10 Terselenggaranya kegiatan Kab Bandung pameran promosi investasi di dalam dan luar negeri dan tersusunnya profil potensi investasi sebanyak 1kali/tahun serta 4 kali event promosi investasi /tahun Outcome : Tersampaikannya informasi potensi peluang investasi kepada calon investor sehingga tertarik untuk berinvestasi di Kab. Bandung. Kab Bandung 11 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Nilai Investasi (PMA/PMDN) sektor Usaha = primer,sekunder, dan tersier - Jumlah Investor Kab Bandung Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Kegiatan penyusunan kebijakan investasi bagi pembangunan fasilitas infrastruktur. Tersedianya informasi peluang usaha sebanyak 1 sektor/tahun bagi bidang usaha unggulan serta adanya 7 buah raperda/raperbup Kab Bandung Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Penyusunan Cetak Biru (Master Plan) pengembangan penanaman modal Pengembangan system informasi Penanaman modal Tersusunnya Rencana Umum Penanaman Modal Daerah Kab. Bandung Kab Bandung 1 16 16 01 1 16 16 03 1 16 16 04 1 16 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan 06 Realisasi Investasi. 1 16 17 1 16 17 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah. Program Penyiapan potensi sumberdaya, 01 sarana dan prasarana daerah. Terintegrasinya system informasi Kab Bandung penanaman modal dan pelayanan perijinan. Terselenggaranya 6 kali pameran promosi investasi dan 4 kali promosi melalui media cetak/elektroni, 1 kali temu bisnis Terlaksananya 1 paket kegiatan peninjauan terhadap akurasi data permohonana perijinan dan 1 laporan data perijinan yang akuntabel 450,000,000 100,000,000 Terselenggaranya 6 kali pameran promosi investasi dan 4 kali promosi melalui media cetak/elektroni, 1 kali temu bisnis 495,000,000 Terlaksananya 1 paket kegiatan peninjauan terhadap akurasi data permohonana perijinan dan 1 laporan data perijinan yang akuntabel 110,000,000 6700000000000 83 PMA = 41 Tersusunnya kebijakan investasi bagi pembangunan fasilitas infrastruktur sebanyak 2 buah raperda dan 2 buah raperbup tentang penanaman modal dan perizinan 0 385,000,000 Tersusunnya kebijakan investasi bagi pembangunan fasilitas infrastruktur sebanyak 2 buah raperda dan 2 buah raperbup tentang penanaman modal dan perizinan 0 - Tersedianya perangkat informasi (Website dan perangkatnya) Penyederhanaan Prosedur Perijinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal 200,000,000 Tersedianya perangkat informasi (Website dan perangkatnya) Kajian potensi potensi Tersedianya 1 bh Dokumen sumber daya yang Kebijakan Penanaman Modal terkait dengan investasi. Kepada masyarakat Dunia Usaha Kab Bandung 16 Bidang usaha Kab Bandung Tersedianya 1 Dokumen kajian Potensi Sumberdaya yang terkait investasi Jumlah 2 Jumlah (1+2) 0 250,000,000 2,135,000,000 3,531,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 3 220,000,000 0 - Jumlah Potensi Investasi 423,500,000 Tersedianya 1 Dokumen kajian Potensi Sumberdaya yang terkait investasi 275,000,000 2,348,500,000 4,034,100,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Program Pelayanan Administrasi Perkantoran x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 08 x xx 01 09 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 Penyediaan jasa Program Pelayanan komunikasi, sumber Administrasi Perkantoran daya air dan listrik Penyediaan jasa Program Pelayanan peralatan dan 03 Administrasi Perkantoran perlengkapan kantor Terbayarnya rekening telepon Diskoperindag 12 Bulan 8,500,000 APBD 12 Bulan 8,500,000 Terlaksananya penyediaan jasa untuk sewa sarana penunjang pelayanan pasar (kantor UPTD Pasar) - Tersedianya jasa petugas kebersihan - Tersedianya peralatan dan bahan kebersihan. Diskoperindag 12 Bulan 45,000,000 APBD 12 Bulan 60,000,000 Diskoperindag 12 Bulan 100,000,000 APBD 12 Bulan 150,000,000 Penyediaan jasa Program Pelayanan perbaikan peralatan Administrasi Perkantoran kerja Penyediaan alat tulis Program Pelayanan 10 kantor Administrasi Perkantoran Terlaksananya penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Diskoperindag 12 Bulan 30,000,000 APBD 12 Bulan 50,000,000 Tersedianya alat tulis kantor Diskoperindag 12 Bulan 80,000,000 APBD 12 Bulan 90,000,000 Penyediaan barang Program Pelayanan cetakan dan Administrasi Perkantoran penggandaan Penyediaan komponen Program Pelayanan instalasi 12 Administrasi Perkantoran listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan Program Pelayanan 13 dan perlengkapan Administrasi Perkantoran kantor Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Tersedianya cetakan quasi dan non quasi serta penggandaan Diskoperindag Quasi : 25,500 blok Non Quasi : 18 jenis 200,000,000 APBD 12 Bulan 220,000,000 Tersedianya komponen listrik dan elektronik Diskoperindag 12 Bulan 6,500,000 APBD 12 Bulan 8,500,000 Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor selama 1 tahun anggaran. - Tersedianya surat kabar lokal - Tersedianya Surat Kabar Regional - Tersedianya Surat Kabar Nasional - Tersedianya buku peraturan perundang-undangan Diskoperindag 1 paket 330,000,000 APBD 1 paket Diskoperindag 12 Bulan 25,000,000 APBD 12 Bulan 27,500,000 Tercapainya jumlah makanan Diskoperindag dan minuman untuk rapat Dinas, pegawai piket UPTD dan Piket Dinas. - Terlaksananya pengiriman Diskoperindag pegawai/memenuhi undangan tingkat provinsi, luar kabupaten dalam provinsi dan ibukota negara - Terlaksananya pengiriman pegawai memenuhi undangan di luar Provinsi Jawa Barat dan Ibukota Negara 12 Bulan 550,000,000 APBD 12 Bulan 600,000,000 12 Bulan 100,000,000 APBD 12 Bulan 135,000,000 02 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa kebersihan kantor 11 x xx 01 15 x xx 01 17 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan makan dan Program Pelayanan minum Administrasi Perkantoran Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah x xx 01 18 x xx 01 19 x xx 01 20 x xx 02 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 450,000,000 Dst..(Penyediaan tenaga Terlaksananya kegiatan Program Pelayanan Pendukung administrasi penyediaan tenaga pendukung Administrasi Perkantoran teknis dan perkantoran) teknis dan perkantoran Diskoperindag 12 Bulan 710,000,000 APBD 12 Bulan 700,000,000 Rapat-rapat koordinasi Terlaksananya pengiriman dan konsultasi ke dalam pegawai mengikuti /memenuhi Program Pelayanan daerah undangan dan kunjungan kerja Administrasi Perkantoran ke dalam wilayah kabupaten Diskoperindag 12 Bulan 50,000,000 APBD 12 Bulan 70,000,000 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 4 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 03 x xx 03 Program peningkatan 05 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 22 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan sarana dan prasarana 24 aparatur Program peningkatan 42 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan 02 disiplin aparatur Program peningkatan disiplin aparatur x xx 03 03 x xx 03 Program peningkatan 05 disiplin aparatur x xx 06 x xx 06 01 x xx 06 02 x xx 06 1 15 15 1 15 15 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem 04 pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional APBD 2 Unit Roda 4 500,000,000 150,000,000 APBD 1 Paket 200,000,000 12 Bulan 633,769,000 APBD 12 Bulan 700,000,000 Rehabilitasi gedung kantor dinas Diskoperindag 1 Paket 300,000,000 APBD 1 Paket 350,000,000 Tersedianya pakaian Dinas Diskoperindag harian (PDH, Batik) beserta atributnya Tersedianya Pakaian Kamtib dan Diskoperindag Kebersihan - Pembelian pakaian kerja lapangan Kamtib dan Kebersihan - kopel dan topi - sepatu lapangan - borgol dan sangkur - Pakaian Kebersihan - sepatu boot - jas hujan Tersedianya Pakaian Olahraga Diskoperindag 417 Stel 120,000,000 APBD 417 Stel 145,000,000 100,000,000 APBD 200 stel 150,000,000 100,000,000 APBD 417 Stel 145,000,000 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD - Tersusunnya - Tersusunnya Laporan - Tersusunnya - Tersusunnya dan DPA Diskoperindag 100% 40,000,000 APBD Penyusunan laporan keuangan semesteran Tersediannya laporan keuangan semesteran dinas Diskoperindag 100% 8,000,000 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Tersedianya laporan keuangan dinas Diskoperindag 100% 8,000,000 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Rehabilitasi sedang berat gedung kantor Diskoperindag 1 Unit Roda 4 Diskoperindag 1 Paket Terpeliharanya kendaraan dinas Diskoperindag / operasional dan terbayarnya perpanjangan STNK - APBD Pengadaan pakaian Dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian kerja lapangan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Program penciptaan iklim Fasilitasi Usaha Kecil Menengah pengembangan Usaha yang kondusif Kecil Menengah 08 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. Terpeliharanya gedung kantor Dinas Dokumen LAKIP Dokumen 100 Stel 100 100 100 100 100 100 Buah Pasang Buah Stel Pasang Buah 417 Stel 100% 50,000,000 APBD 100% 8,500,000 APBD 100% 8,500,000 Forum SKPD Dokumen Renja Dokumen RKA Jumlah 1 - Jumlah pelaku UMKM - Jumlah tenaga kerja UMKM - Jumlah omzet UMKM Terselenggaranya : - Tersedianya data UMKM Kabupaten Bandung. - Tersedianya jasa informasi dan Promosi Produk UMKM Kabupaten Bandung. - Tersedianya Informasi dan Papan Promosi Produk UMKM di wilayah Kab. Bandung. - Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang Kebijakan UMKM dan Undang-undang RI No. 20 Tahun 2008 3,694,769,000 4,826,500,000 9236 37480 3272919514831 Wilayah Kabupaten Bandung, 12 Kecamatan. 160,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 5 APBD 200 UMKM, 300 Buku, 15 Sentra 225,000,000 1 15 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 16 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 1 15 16 15 16 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 03 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 1 - Jumlah pelaku UMKM - Jumlah tenaga kerja UMKM Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan Memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah hasil KUMKM melalui kegiatan : - Temu Bisnis Tk. Kab. Bandung - Temu Bisnis Tk. Provinsi - Intermediasi dgn BUMN/PKBL - Pemaknaan Hubungan Transaksi dengan UKM Wilayah Kabupaten Bandung, dan Lokasi Musrenbang Kec. Cicalengka (Ds. Cikuya, Waluya), Kec. Kutawaringin Meningkatkan keterampilan kewirausahaan melalui kegiatan : '- Pelatihan Kewirausahaan UMKM - Pelatihan UEP - Posyandu - PKK Kec. Pangalengan (Ds.Sukaluyu) Kec. Arjasari (Ds. Mekarjaya, Baros, Pinggirsari) Kec. Cimaung (Kec. Pasirhuni) Kec. Pacet (Ds. Girimulya, Nagrak, Mekarsari) Kec. Kertasari (Ds. Cibeureum) Kec. Cimenyan (Ds. Cimenyan) Kec. Margahayu (Ds. Sukamenak, Margahayu Tengah) Kec. Cilengkrang (Ds. Girimekar, Jatiendah) Kec. Cikancung 1000 Orang Tingkat Kab. Bandung 20 Orang 06 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pelatihan Manajemen pengelolaan Koperasi/KUD Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan permodalan bagi koperasi untuk meningkatkan jumlah koperasi sehat dan berprestasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 1 15 16 1 15 16 1 15 16 9236 37480 Kec. Banjaran (Ds. Kiangroke) Kec. Rancaekek (Ds. Rancaekek) Kec. Pameungpeuk (Ds. Rancamulya) Kec. Cimenyan (Ds. Sindaglaya) Kec. Cileunyi (Ds. Cibiru Wetan) Kec. Majalaya Kec. Cangkuang (Ds. Tanjungsari) 07 Program Pengembangan Kewirausahaan dan 10 Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Monitoring, evaluasi dan Terindentifikasinya koperasi pelaporan yang aktif dan koperasi tidak aktif Program Pengembangan Kewirausahaan dan 11 Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Fasilitasi Kemitraan UKM Hasil Tembakau dengan Perusahaan Besar dalam Pengadaan Tembakau 200,000,000 APBD 300 Orang 625,000,000 SKPD dan Musrenbang Musrenbang 720,000,000 190 Orang APBD 240,000,000 APBD 100 Koperasi 50,000,000 200,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 6 300,000,000 Musrenbang 140 Orang Wilayah Kab. Bandung 335,000,000 APBD APBN (DBHCHT) 100 Koperasi Tidak Aktif 70,000,000 1 1 15 15 17 1 15 17 1 15 18 1 15 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 17 18 08 01 15 18 04 1 15 18 05 1 15 18 06 1 15 18 07 15 18 2 06 15 Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan industri menengah 100 sertifikasi Terbinanya industri rumah tangga kecil dan menengah dan terfasilitasinya kebutuhan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari DEPKES (izin kesehatan) dan sertifikasi halal (MUI) Program Pengembangan Monitoring, evaluasi dan Terselenggaranya monitoring, Sistem Pendukung Usaha pelaporan evaluasi terhadap para pelaku Bagi Usaha Mikro Kecil usaha mikro, kecil dan 11 Menengah menengah yang mendapat fasilitasi sertifikasi PIRT & Halal dan Pelatihan Kewirausahaan 1 1 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Jumlah Sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal 10 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Koordinasi Pelaksanaan Aparat Kecamatan,Kelurahan, Kebijakan dan Program Dekopinda dan Notaris. Pembangunan Koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Sosialisasi prinsipprinsip pemahaman perkoperasian Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi - Jumlah koperasi - Jumlah koperasi aktif Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi Peningkatan pemahaman terhadap prinsip-prinsip koperasi dan meningkatkan kemampuan pengelolaan koperasi dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi wilayah Kabupaten Bandung Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau melalui Pembinaan Kelembagaan Koperasi Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Kec. Cimaung (Ds. Sukamaju) Kec. Kertasari (Ds. Cibeureum) Kec. Cicalengka (Ds. Tenjolaya) Kec. Rancabali Kec. Soreang, Kec. Ciwidey (Ds. Panundaan & Lebak Muncang), Kec. Majalaya, Kec. Bojongsoang Terlaksananya pengembangan jaringan kerjasama lembaga koperasi dengan pelaku usaha lainnya dalam upaya mempermudah akses permodalan bagi koperasi. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi APBD 100 UMKM 275,000,000 100 UMKM 54,000,000 APBD 200 Orang 120,000,000 50,000,000 APBD 200,000,000 APBD 50 Orang wilayah Kabupaten Bandung Penyebaran modelMengkiatnya pemahaman model pola masyarakat terhadap pola pengembangan koperasi konvensional dan pola syariah. 250,000,000 1653 940 Terlaksananya pembinaan, pengawasan dan penghargaan bagi koperasi berprestasi. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 100 UMKM 200 Orang Musrenbang 75,000,000 150 Orang 150,000,000 100 Koperasi 100,000,000 APBD 150 Koperasi 155,000,000 150 Koperasi 120,000,000 APBD 160 Koperasi 124,000,000 150 Orang 100,000,000 200,000,000 APBN (DBHCHT) Tingkat fasilitas advokasi perlindungan konsumen 75 Orang 40 putusan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 7 2 06 15 2 06 15 2 06 15 2 06 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan 02 perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen Terselenggaranya penyelesaian sengketa konsumen Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa Terlaksananya pengawasan barang dan jasa Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah Terlaksananya kegiatan ukur ulang terhadap barang kebutuhan pokok masyarakat serta Tera Ulang alat UTTP dan kajian Akademik UPTD Kemetrologian 03 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan 04 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan 04 perdagangan 06 15 2 06 17 2 06 17 2 06 17 2 06 18 2 06 18 2 06 18 06 Koordinasi peningkatan Terlaksananya hubungan kerja hubungan kerja dengan dengan LPKSM lembaga perlindungan konsumen 15 2 2 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan 01 perdagangan 18 Program Peningkatan dan Pelatihan Ekspor bagi Pengembangan Ekspor IKM, UMKM dan Koperasi Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan 01 Dalam Negeri Program Peningkatan 02 Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 03 4 Kali 20,000,000 APBD 4 Kali 31 Kecamatan Rata-rata 40 Kasus 80,000,000 APBD 35 Putusan 300,000,000 31 Kecamatan 50 Kali 50,000,000 APBD 80 Kali 100,000,000 Kabupaten Bandung - 10 Pasar tradisional untuk menciptakan Pasar Halal dan tertib Ukur - Terlatihnya 3 Orang SDM Kemetrologian Ahli Tera Ukur - Terlaksananya Akademik UPTD Kemetrologian 80,000,000 APBD 7 Pasar dan 300 Unit 40,000,000 Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau Yang Tidak Dilekati Pita Cukai di Peredaran atau Tempat Penjualan Eceran Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan dan Sosialisasi kebijakan Pengembangan Ekspor penyederhanaan 03 prosedur dan dokumen ekspor dan impor 13 4 Kecamatan Penyempurnaan Perangkat peraturan, kebijakan, dan pelaksanaan operasional Fasilitasi Kemudahan perijinan pengembangan Usaha Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang / Produk 150,000,000 Nilai eksport barang dan jasa ($) 40,000,000 APBN (DBHCHT) 993,433,738,90 Meningkatnya pemahaman para pelaku usaha tentang kebijakan Wilayah Kab. prosedur ekspor maupun impor Bandung Meningkatnya pelaku usaha yang menjadi produsen produk unggulan berpotensi ekspor di Wilayah Kab. Kab. Bandung dalam Bandung meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. - Jumlah Pasar tradisional yang sudah ditata 40 pelaku usaha 50,000,000 APBD 40 pelaku usaha 60,000,000 25 pelaku usaha 70,000,000 APBD 25 pelaku usaha 80,000,000 80,000,000 APBD 9 Pasar 1,250,000,000 APBD 2 pasar Pendataan perusahaan di wilayah kab. Bandung Pelaksanaan operasional PD. Pasar Tersedianya sarana penunjang penataan Pasar dan perbaikan sarana prasarana Pasar dalam mendukung prioritas dan sasaran pembangunan tahun 2015 dalam Pengembangan Produk Unggulan. 9 Pasar Pasar Pemda Kab.Bandung 3 Pasar 3 Pasar RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 8 100,000,000 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 2 06 18 04 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 2 06 18 06 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 2 06 18 Pengembangan - Terjadinya kerjasama antara Kelembagaan Kerjasama pelaku usaha dengan mitra Kemitraan kerja (Dekranasda) - Meningkatkan pangsa pasar produk hasil kerajinan para UKM - Meningkatnya keterampilan pengrajin melalui pelatihan Peningkatan sistem dan - Terlaksananya monitoring - 8 UPTD jaringan informasi harga bahan pokok dan barang perdagangan strategis lainnya terhadap pedagang eceran dan grosir setiap minggu menjelang hari - 12 kecamatan besar keagamaan. - Terlaksananya monitoring dan -9 kecamatan pengawasan pupuk bersubsidi dan non subsidi - Terlaksananya pendataan distributor / grosir bahan pokok dan barang strategis lainnya Sosialisasi Peningkatan penggunaan produk dalam negeri 07 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan distribusi dan promosi barang / produk - Terlaksananya kegiatan sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri sehingga menumbuhkan kesadaran serta kecintaan terhadap produk lokal dibandingkan dengan produk impor - Tersampaikannya pesan program AKU CINTA PRODUK INDONESIA Terlaksananya promosi produk UKM, melalui kegiatan pameran (Pameran Dinamika Kreativitas Kab. Bandung, Inacraft, Jabar Expo, Festival Keanekaragaman Khas Jabar, PRJ, PPE, serta Pasar Ramadhan) 2 06 18 08 2 06 19 Jumlah lokasi PKL yang sudah ditata 2 06 19 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 02 Program Pembinaan Kegiatan penyuluhan Pedagang Kaki Lima dan peningkatan disiplin Asongan pedagang kakilima dan asongan 03 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Penataan pedaganag kaki lima dan asongan di pasar tradisional dalam mendukung prioritas dan sasaran pembangunan tahun 2014 dalam Pengembangan Produk Unggulan. 2 2 06 07 19 15 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Wialayah Kab. Bandung, Tk. Provinsi Kegiatan Penataan Tempat berusaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan Meningkatnya disiplin para PKL dan Asongan dalam berjualan dalam mendukung prioritas dan sasaran pembangunan tahun 2014 dalam Pengembangan Produk Unggulan. Jumlah Omzet Koperasi 2 Kali Pameran, 1 Kali Bintek, 1 Kali Kunjungan Kerja - 8 UPTD 250,000,000 APBD 2 Kali Pameran 300,000,000 APBD 8 UPTD Pasar 200,000,000 70,000,000 APBD 31 Kecamatan 100,000,000 350,000,000 APBD 5 Kali Event 450,000,000 65,000,000 APBD 100,000,000 - 12 kecamatan -9 kecamatan 11 Kecamatan 11 Kecamatan Wilayah Kab. Bandung 4 Kali Event 2 pasar Kec. Ciwidey (Ds. Nengkelan) Wilayah Kab.Bandung 2 Pasar 2 Pasar 1100000000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 9 75,000,000 APBD Musrenbang 75,000,000 2 Pasar 85,000,000 2 2 07 07 15 15 05 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 06 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 2 07 15 06 2 07 15 07 2 07 15 07 2 07 15 08 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 2 07 15 08 Pengembangan sistem inovasi teknologi industri Menigkatnya kemampuan pelaku usaha industri kecil dalam hal Pengembangan Mutu Desain Teknologi Kemasan untuk Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. Penguatan Kemampuan Meningkatnya Kualitas SDM Industri Berbasis Industri Kecil melalui Teknologi Pembinaan dan Pelatihan Industri Berbasisi teknologi untuk Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. Penguatan Kemampuan Meningkatnya Kualitas SDM Industri Berbasis Industri Kecil melalui Teknologi Pembinaan dan Pelatihan Industri Berbasisi teknologi untuk Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. Dst…. Pengembangan Terlaksananya Pembinaan dan Industri Kreatif berbasis Pelatihan Pengembangan Fashion Industri Kreatif berbasisi Fashion i untuk Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. Dst…. Pengembangan Terlaksananya Pembinaan dan Industri Kreatif berbasis Pelatihan Pengembangan Fashion Industri Kreatif berbasisi Fashion untuk Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. Pengembangan Industri Terlaksananya Pembinaan dan Kreatif Bebasis Pelatihan Pengembangan Kerajinan Industri Kreatif berbasis Kerajinan Pengembangan Industri Terlaksananya Pembinaan dan Kreatif Bebasis Pelatihan Pengembangan Kerajinan Industri Kreatif berbasis Kerajinan Anyaman Bambu, Kain Percak ,Kesed dan Bantal Hias Kec. Banjaran (Ds. Margahurip) Kec. Pacet (Ds. Pangauban), Kec. Paseh (Ds.Cigentur, Cijagra) Kec. Margahayu Kec. Cangkuang (Ds.Cangkuang, Bandaasri, Ciluncat) Kec. Cangkuang (Ds.Pananjung,Ta njungsari, Jatisari) Kec. Pasirjambu (Mekarmaju) Kec. Rancabali Kec. Soreang (Sadu, Sukanegara) Kec. Majalaya 600 Orang 4 Kecamatan 80 Orang 125,000,000 APBD 100 Orang 150,000,000 APBD 60 Orang 90,000,000 APBD 40 Orang 70,000,000 APBD 40 Orang 70,000,000 APBD 180,000,000 APBD Kec. Paseh (Ds. Sindangsari) Kec. Kutawaringin Kec. Pasirjambu (Ds. Cikoneng) Kec. Baleendah (Ds. Manggahang) Kec. Solokan Jeruk (Ds. Padamukti) 3 Kecamatan Kec. Kutawaringin (Ds. Sukamulya) Kec. Paseh (Ds. Sindangsari) 2 Kecamatan Kec. Arjasari (Ds. Arjasari) Kec. Pacet (Ds. Nagrak) Kec. Ciwidey (Ds. Sukawening) Kec. Baleendah (Ds. Mangahang) Kec. Rancaekek (Ds. Cangkuang) Kec. Rancabali 120 Orang RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 10 650,000,000 APBD Musrenbang 200 Orang pelaku IK 120 Orang Musrenbang 380,000,000 320,000,000 340,000,000 200 Orang 400,000,000 180 Orang 360,000,000 Musrenbang Musrenbang Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 2 07 16 2 07 16 Program Pengembangan Industri Kecil dan 02 Menengah 2 07 16 05 2 07 16 Program Pengembangan Industri Kecil dan 06 Menengah 2 07 16 07 2 07 16 Program Pengembangan Industri Kecil dan 07 Menengah 2 07 17 2 07 17 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan Kemampuan Teknologi 01 Industri Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 2 07 17 2 07 17 2 07 17 2 07 17 2 07 17 2 07 17 Jumlah unit usaha industry kecil dan menengah Pembinaan Industri Terlaksananya Pembinaan IK Kecil dan Menengah dalam Program Pengembangan dalam memperkuat Industri Kecil dan Menengah jaringan klaster Industri 8 Kecamatan dan Luar Provinsi Jawa Barat 150 Orang Pemberian Fasilitasi Kemudahan Akses perbankan bagi IKM Tersosialisasinya kegiatan fasilitas kemudahan perbankan bagi IKM Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta Monitoring dan Evaluasi IKM Kabupaten Bandung Terlaksananya kegiatan Gelar produk, temu usaha/bisnis bagipelaku IK TPT, KPK dan KDA Luar Provinsi Jawa Barat 25 Orang Terlaksananya Kegiatan Monitoring dan Evaluasi IKM Wilayah Kab. Bandung 80 IKM TPT, KPK dan KDA Fasilitasi Kelompok Industri Tembakau dalam Penerapan Good Maufacturing Practices (GMP) 300,000,000 Jumlah Omzet Koperasi Pembinaan kemampuan Terlaksananya kegiatan teknologi industri pembinaan penguatan kemampuan industri berbasis Teknologi Pengembangan dan Terwujudnya Kemampuan pelayanan teknologi Penerapan Teknologi Industri industri bagi Kelompok IK Perbengkelan, Pandai Besi dan GMP Olahan Makanan 240 Orang APBD 200,000,000 400,000,000 40 Orang 50,000,000 30 Orang 300,000,000 100 IKM TPT, KPK dan KDA 22,500,000 300,000,000 02 Program Peningkatan 02 Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan 02 Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan 02 Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan 02 Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 03 4,550 IKM 50,000,000 APBN (DBHCHT) 3,272,919,514,831 Wilayah Kab. Bandung 180 Org Kec. Pasirjambu (Ds. Cikoneng, Mekarsari) Kec. Ciparay (Ds. Bumiwangi) Kec. Bojongsoang (Ds.Bojongsoang, Buahbatu) Kec. Solokenjeruk (Ds.Cibodas) Kec. Pacet (Ds. Pangauban) Kec. Ciparay (Ds.Mekarlaksana, Serangmekar) Kec. Kertasari (1 Keg Ds.Tarumajaya, Cikembang) Kec. Kertasari (Ds.Tarumajaya) 220 Org Pelaku IKM Sosialisasi dan Penerapan Gugus Kendali Mutu Penerapan Gugus Kendali Mutu 280,000,000 340,000,000 APBD APBD Musrenbang 180 Org 280,000,000 220 Org 350,000,000 8 gugus kendali mutu. 80,000,000 Fasilitasi HAKI, Barcode Fasilitasi barcode Perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri manufaktur 10 Perusahaan Industri Kecil Tersosialisasinya kegiatan penerapan SNI bagi IKM dalam upaya meningkatkan Industri Kecil yang melaksanakan standarisasi produksi. 40 Orang Pelaku IKM RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 11 100,000,000 40,000,000 2 07 18 2 07 18 03 2 07 18 04 2 07 2 07 19 19 02 Program Penataan Struktur Industri Program Penataan Struktur Industri Program Penataan Struktur Industri Pembinaan keterkaitan produksi industri hulu hingga ke hilir Pelatihan /Pembinaan Sistem Manajemen Mutu bagi IKM Jumlah unit usaha industry kecil dan menengah Terlaksananya kegiatan pelatihan/pembinaan keterkaitan produksi industri hulu hingga hilir. Terlaksananya kegiatan pelatihan/pembinaan Penerapan Manajemen Mutu 4,550 IKM Wilayah Kab. Bandung 20 Orang Pelaku IKM Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial Jumlah potensi produk unggulan IKM 88 IKM Kegiatan Penyediaan Kegiatan Penyediaan Sarana Informasi yang Sarana Informasi yang dapat diakses masyarakat dapat diakses masyarakat Tersedianya Data dan Informasi Wilayah Kab. Perkembangan IK dalam bentuk Bandung Buku Profil dan Leaflet Produk 1 Paket Jumlah 2 Jumlah (1+2) 30 Orang Pelaku IKM 55,000,000 50,000,000 20 Orang Pelaku IKM 80,000,000 10,000,000 1 Paket 20,000,000 8,121,500,000 11,816,269,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 12 7,749,000,000 12,575,500,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : DINAS PERTERNAKAN DAN PERIKANAN Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode x xx 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran x xx 01 x xx 01 x xx 01 08 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor x xx 01 10 Program Pelayanan Penyediaan Alat Tulis Administrasi Perkantoran Kantor x xx 01 11 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx x 02 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik 03 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Peralatan dan perlengkapan kantor Indikator Kinerja Program /Kegiatan Meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional perkantoran (100%) Terlaksananya pelayanan komunikasi, pembuangan air kotor dan perbaikan listrik (60 bulan) Terlaksananya perbaikan peralatan & perlengkapan kantor dan 4 UPTD (25 paket) Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja 20% Kantor Dinas dan UPTD 12 25,000,000 APBD Kabupaten 12 25,000,000 Kantor Dinas dan UPTD 5 10,000,000 APBD Kabupaten 5 12,000,000 Tersedianya Jasa, bahan dan peralatan kebersihan kantor (5 paket) Tersedianya alat tulis kantor sebanyak 38 jenis (5 paket) Kantor Dinas dan UPTD 1 93,170,000 APBD Kabupaten 1 97,000,000 Kantor Dinas dan UPTD 1 90,000,000 APBD Kabupaten 1 95,000,000 Program Pelayanan Penyediaan Barang Administrasi Perkantoran Cetakan dan penggandaan 12 Program Pelayanan Penyediaan Komponen Administrasi Perkantoran Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 13 Program Pelayanan Penyediaan Peralatan Administrasi Perkantoran dan perlengkapan kantor 15 Program Pelayanan Penyediaan Bahan Administrasi Perkantoran Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Tersedianya barang cetakan sebanyak 30 jenis dan penggandaan (5 paket) Tersedianya alat-alat listrik dinas sebanyak 12 jenis (5 paket) Kantor Dinas dan UPTD 1 60,000,000 APBD Kabupaten 1 65,000,000 1 9,317,000 APBD Kabupaten 1 12,500,000 Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor (25 paket) Kantor Dinas dan UPTD 5 115,000,000 APBD Kabupaten 5 130,000,000 12 15,000,000 APBD Kabupaten 12 17,500,000 01 17 Program Pelayanan Penyediaan Makanan Administrasi Perkantoran dan Minuman Tersedianya makanan dan Kantor Dinas dan minuman untuk kebutuhan UPTD rapat, tamu serta PNS (55 bulan) 11 27,000,000 APBD Kabupaten 11 30,000,000 xx 01 18 Program Pelayanan Rapat Koordinasi dan Administrasi Perkantoran Konsultasi ke luar daerah Wilayah diluar Kab. Bandung 161 120,000,000 APBD Kabupaten 161 150,000,000 x xx 01 20 Program Pelayanan Rapat Koordinasi dan Administrasi Perkantoran Konsultasi ke dalam daerah 31 kecamatan dan Zone 1 480 85,000,000 APBD Kabupaten 480 95,000,000 x xx 01 22 Program Pelayanan Peringatan Hari-Hari Administrasi Perkantoran Bersejarah Terlaksananya koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di luar dinas/daerah (786 HOK) Terlaksananya koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di dalam dinas/daerah (2.306 HOK) Ikut sertanya Dinas dalam kegiatan peringatan hari bersejarah ( HUT RI, HUT Kab. Bandung, Korpri ) (15 kali) Kab. Bandung 3 25,000,000 APBD Kabupaten 3 30,000,000 x xx 02 x xx 02 x xx 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 10 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 22 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur x xx 02 24 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Terpenuhinya pembayaran 3 jenis koran dan 2 jenis majalah langganan dan Buku Peraturan Perundangan 3 Jenis (60 bulan) Kantor Dinas Kantor dinas Optimalisasi fasilitasi sarana prasarana kantor (100%) Pengadaan Mebeulair 20% 20% Tersedianya mebeulair ( 5 paket) Kantor Dinas dan UPTD 1 72,887,000 APBD Kabupaten 1 50,000,000 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor (25 paket) Kantor Dinas dan UPTD 5 300,000,000 APBD Kabupaten 5 350,000,000 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Terpenuhinya kebutuhan pemeliharaan dan BBM kendaraan dinas (60 bulan) Kantor Dinas dan UPTD 12 600,000,000 APBD Kabupaten 12 650,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 13 x xx 02 26 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur x xx 06 x xx 06 x xx 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 01 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 02 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 2 01 21 2 01 21 2 01 21 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 02 2 01 21 03 2 01 21 03 Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Terpeliharanya 2 jenis perlengkapan gedung kantor secara rutin (5 paket) Kantor Dinas dan UPTD 1 17,550,000 Tersedianya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 02 Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak 02 Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Tersusunya perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja kegiatan dinas dan ikhtisar kinerja dinas (32 dokumen) Tersedia/tersusunnya 1 paket penyusunan laporan keuangan dan administrasi keuangan (5 paket) Jumlah 1 - Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi ( %) - Meningkatnya status kesehatan hewan (%) Pencegahan PHMS (ekor) APBD Kabupaten 1 18,000,000 APBD Kabupaten Kantor Dinas 6 45,000,000 APBD Kabupaten 6 55,000,000 Kantor Dinas 1 21,279,000 APBD Kabupaten 1 23,000,000 1,731,203,000 1,905,000,000 32 66.25 31 Kecamatan a. Pengendalian/ pencegahan PHMS (AI, ND, Rabies, Anthraks, Brucellosis, Helminthiasis, PBR dan Parasit darah) (jenis) 74,500 470,000,000 APBD Kabupaten 85,500 3 3 960 960 1,200 1,200 - Pemantauan pelayanan keswan dan peredaran obat hewan (lokasi) 6 6 - Sosialisasi Keswan (kali) 1 1 - Fasilitasi Siknas (paket) 1 1 - kajian pencegahan dan pengendalian PHMS (paket) 1 - Pemantauan Kualitas pakan (paket) 1 Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Pemeliharaan penanggulangan penyakit kesehatan dan ternak pencegahan penyakit menular ternak Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik b. Survailance dan monitoring hasil pencegahan (sampel) Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik a. Fasilitasi pemeliharaan unggas yang baik (paket) c. KIE Kepada Masyarakat (orang) 520,000,000 d. Peningkatan Kualitas pelayanan Kesehatan Hewan : Jumlah populasi hewan rentan PHMS dan terinfeksi yang dikendalikan 900 Cimaung 1 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 14 - 3 100,000,000 APBD Kabupaten 1,500 APBD Provinsi Rp 350000000 1 500,000,000 2 01 21 03 Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik b. Fasilitasi Elimininasi HPR (ekor) 300 300 2 01 21 03 Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik c. Fasilitasi Depopulasi Unggas (ekor) 600 1,200 2 01 21 03 Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik d. Terfasilitasinya test RBT dan CFT (sampel) 1,000 1,060 2 01 21 03 Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik e. Fasilitasi demplot desa peduli PHMS (rabies ) (paket) 3 2 01 21 03 Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit ternak Penyakit endemik f. Fasilitasi demplot desa peduli PHMS (brucellosis) (paket) 2 01 21 06 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 06 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Jumlah Pelayanan Keswanlab (ekor) 2 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 2 01 21 06 2 01 21 06 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 06 2 01 21 07 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Tersedianya peralatan penunjang pelayanan keswan/alkes (paket) Pemagaran Puskeswan 2 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan penanggulangan penyakit pembinaan penerapan ternak kesmavet dan kesrawan 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Sosialisasi seleksi hewan penanggulangan penyakit pembinaan penerapan Qurban kepada pengurus DKM ternak kesmavet dan kesrawan (orang) 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Sertifikasi RPH Ruminansia penanggulangan penyakit pembinaan penerapan (paket) ternak kesmavet dan kesrawan 1 Pangalengan 10,982 Tersedianya obat-obatan hewan/ternak Pembentengan Puskeswan Pangalengan Pangalengan 3 Pangalengan Tersedianya honorarium/upah pegawai sebanyak 5 orang Usulan ke APBD Prov. 3 APBD Kabupaten 12,064 1 APBD Provinsi Rp 750000000 1 1 APBD Provinsi Rp 200000000 200,000,000 60 60 Terselenggaranya sosialisasi dan pembinaan keswan (kec) 3 6 Tersedianya bahan baku pemeriksaan laboratorium keswan dan kesmavet (jenis) Terfasilitasinya peningkatan jumlah dan kualitas Unit Pelayanan Keswan (kecamatan) 5 5 16 16 1 1 Pengadaan alat-alat kesehatan hewan Pengadaan sarana IB ternak Coolroom Fasilitasi lomba Puskeswan, dokter hewan dan paramedis (paket) Pengawasan Produk Asal Hewan (PAH) yang HAUS Sosialisasi NKV (kali) 1 paket Usulan ke APBD Prov.+ APBN Puskeswan Katapang 1 paket Usulan ke APBD Prov.+APBN Puskeswan Katapang 1 paket Usulan ke APBD Prov.+APBN 1 paket Usulan ke APBD Prov.+APBN Pangalengan Pangalengan 1 240 1 350,000,000 APBD Kabupaten 300 1 1 150 150 1 1 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 15 300,000,000 450,000,000 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Pemeriksaan sampel PAH penanggulangan penyakit pembinaan penerapan (Daging dan olahan, susu serta ternak kesmavet dan kesrawan telur (sampel) 240 300 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Bintek suru sembelih unggas penanggulangan penyakit pembinaan penerapan halal (orang) ternak kesmavet dan kesrawan 60 100 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Bintek juru sembelih hewan penanggulangan penyakit pembinaan penerapan ruminansia (orang) ternak kesmavet dan kesrawan 60 100 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Pemeriksaan Post mortem penanggulangan penyakit pembinaan penerapan Hewan Qurban (kecamatan) ternak kesmavet dan kesrawan 31 31 2 01 21 07 Program pencegahan dan Pengawasan dan Pembangunan RPH-Unggas penanggulangan penyakit pembinaan penerapan (paket) ternak kesmavet dan kesrawan 1 2 01 22 2 01 22 2 01 22 2 01 2 Program peningkatan produksi hasil peternakan 01 - Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%) Program peningkatan produksi hasil peternakan 01 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Jumlah calon bibit ternak di UPTD perbibitan ternak (ekor) 22 01 01 22 01 2 01 22 01 01 22 01 2 01 22 01 2 01 22 01 2 01 22 01 Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak tersedianya sarana pemeliharaan kesehatan ternak sapi perah (paket) Terpenuhinya alat kegiatan pemeliharaan ternak dan HMT (paket) Tersedianya pakan ternak (kg) 2 Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan 2 01 22 01 2 01 22 01 2 01 22 02 Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembibitan dan perawatan ternak 2 01 22 02 2 01 22 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Tersedianya jasa pemelihara ternak, recording dan kandang dan lahan HMT (orang) APBN Rp 1000000000 100 20 UPTD Perbibitan ternak Pasirjambu 750,000,000 APBD Kabupaten 20 APBD Kabupaten 20 23 Terlaksananya perbaikan dan pemeliharaan UPTD ternak (paket) terlaksananya pemagaran lingkungan UPTD perbibitan ternak(meter) tersedianya sarana Pengolahan limbah ternak (paket) Usulan ke APBN 900,000,000 23 1 (4 jenis) 1 (4 jenis) 1 (6 jenis) 1 (6 jenis) 132,641 146,000 1 1 1,000 1 1 terlaksananya pembangunan kandang, gudang peralatan dan garasi kendaraan (paket) 3 3 1 1 Pembibitan dan perawatan ternak Tersedianya sarana pengolah HMT dan pembuatan pakan (paket) Pengembangan sarana UPTD pembibitan ternak dan kebun rumput (paket) Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak (akseptor) Terlaksananya pertemuan inseminator (kali) Pembibitan dan perawatan ternak Penyediaan bahan dan sarana IB Sapi potong (paket) Ciwidey dan pasirjambu Lb. Muncang dan Cisondari 2 1,493 Disnakan Cikancung, paseh, pacet, ciparay, cimenyan, nagreg, cicalengka, cilengkrang APBD Provinsi Rp 1500000000 365,000,000 APBD Kabupaten 500,000,000 1 1 1 2 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 16 2 01 22 2 01 22 2 01 22 2 01 22 2 01 2 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pembibitan dan perawatan ternak Penyediaan sarana recording untuk KUD Sapi Perah (Paket) Pasirjambu - Pembibitan dan perawatan ternak Fasilitasi kontes ternak bibit Tk. Pm Provinsi (kali) 1 1 Pembibitan dan perawatan ternak 1 1 Pembibitan dan perawatan ternak Terlaksananya pertemuan Disnakan peternak pembibitan sapi potong (kali) Insentif kebuntingan dan Cikancung, Pacet, kelahiran (ekor) Cimenyan, Cicalengka, Cilengkrang, Nagreg, Ciparay 250 400 22 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pembibitan dan perawatan ternak Pengawasan mutu semen beku sapi perah dan potong (lokasi) 5 5 01 22 02 Pembibitan dan perawatan ternak Pengadaan sarana recording sapi potong (paket) Disnakan 1 1 2 01 22 Pembibitan dan perawatan ternak Penilaian ternak sapi perah layak bibit (ekor) Pangalengan 30 70 2 01 22 Program peningkatan produksi hasil peternakan 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan 02 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pembibitan dan perawatan ternak Pembibitan ternak domba (musrenbang) (paket) 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan Jumlah peternak pembudidaya (Klp) 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan a. Fasilitasi program vertikal (P2WKSS,TMMD,BSMSS,BBGRM ) (paket) b. Fasilitasi lomba kelompok ternak (paket) 4 2 1 1 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan c. Pencatatan populasi ternak (paket) 1 1 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan d. Pembinaan dan monitoring kegiatan (kecamatan) 2 01 22 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan Pengembangan agribisnis peternakan e. Pengembangan budidaya ternak sapi perah (paket) Arjasari, Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cilengkrang' 5 Usulan ke APBD Provinsi 2 01 22 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pengembangan agribisnis peternakan f. Pengembangan budidaya ternak sapi potong (paket) 5 Usulan ke APBD Provinsi 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan g. Pengembangan budidaya ternak kelinci (paket) 3 Usulan ke APBD Provinsi 2 01 22 Pengembangan agribisnis peternakan h. Pengembangan budidaya ternak itik (paket) 2 01 22 Pengembangan agribisnis peternakan i. Pengembangan budidaya ternak burung puyuh (paket) Dayeuh kolot 1 Usulan ke APBD Provinsi 2 01 22 Program peningkatan produksi hasil peternakan 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Arjasari, Cikancung, Banjaran, Soreang, Cicalengka Pangalengan, Soreang, Pasirjambu Dayeuh kolot Pengembangan agribisnis peternakan j. Pengembangan budidaya ternak domba (paket) 13 Usulan ke APBD Provinsi Pangalengan, Pasirjambu, Ciwidey, Katapang, Arjasari Ibun, Cicalengka, Solokanjeruk, Cileunyi 1 20 40 Musrenbang 1,797,750,000 APBD Kabupaten 50 APBD Provinsi 2655000000 4 31 Pacet, Ibun, Cicalengka, Kutawaringin, Cimenyan, Cimaung,Cangkua ng, Ciparay, Cileunyi, Majalaya, Kertasari, Solokan jeruk, Dayeuhkolot 1 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 17 40 Usulan APBD Provinsi 2,000,000,000 2 01 22 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pengembangan agribisnis peternakan k. Pengembangan budidaya ayam buras dan pelung (Musrenbang) (lokasi) 2 01 22 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pengembangan agribisnis peternakan l. Pengembangan budidaya domba (Musrenbang) (paket) 2 01 22 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pengembangan agribisnis peternakan 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan 2 01 22 Program peningkatan produksi hasil peternakan 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan 2 01 22 08 Pengembangan agribisnis peternakan 2 01 22 Program peningkatan produksi hasil peternakan 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan 2 01 22 08 Program peningkatan produksi hasil peternakan Pengembangan agribisnis peternakan 2 01 22 10 Program peningkatan produksi hasil peternakan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau melalui Bantuan Peternakan 2 01 23 2 01 23 2 01 23 2 01 23 Pengembangan agribisnis peternakan Pengembangan agribisnis peternakan Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 07 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 07 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 07 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Paseg, Margaasih, Rancaekek, Pasirjambu, Baleendah Pangalengan, Banjaran, Arjasari, Cimaung, Pacet, Paseh, Kertasari, Cikancung, Nagreg, Cicalengka, Katapang, Kutawaringin, Pasirjambu, Ciwidey, Rancaekek, Solokanjeruk, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Margaasih m. Pengembangan budidaya itik Pacet, Paseh, (Musrenbang) (paket) Pameungpeuk, Soreang, Rancaekek, Ciparay, Dayeuhkolot, Bojongsoang n. Pembesaran itik/DOD Cikancung, (Musrenbang) (paket) Rancaekek, Solokanjeruk o. Pengembangan dan demplot Banjaran, budidaya Kambing Perah Cilengkrang, (Musrenbang) (paket) Solokanjeruk, Margaasih, Rancaekek p. Pengembangan budidaya sapi Nagreg, potong (Musrenbang) (ekor) Rancaekek, Ibun, Cicalengka q. Pengembangan budidaya Cimaung, kelinci (Musrenbang) (paket) Ciwidey, Katapang, pacet, Pangalengan, Pasirjambu r. Bintek/pelatihan budidaya Katapang, ternak (Musrenbang) (lokasi) Kutawaringin, Solokanjeruk, pasirjambu Pengembangan usaha peternakan (komoditi) Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha) Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah Pembangunan Arena kontes ternak (lanjutan) (paket) Sindangpanon, Cilengkrang, Cibodas, Nanjung dan Lagadar, Sukamulya 6 Musrenbang 90 Musrenbang 80 73 Musrenbang 80 55 Musrenbang 60 5 Musrenbang 6 14 Musrenbang 10 101 Musrenbang 60 5 Musrenbang 8 3 650,000,000 4 Bojongsoang dan Ciwidey 85 700,000,000 APBD Kabupaten 1,000 1 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 18 4 APBN (DBHCHT) 70 Jumlah promosi produk yang dilaksanakan dan di ikuti (kali) Gerakan minum susu bagi siswa (orang) Cijagra, Nanjung dan Lagadar, PM, Mekarmaju, Jelekong APBD Provinsi Rp 1050000000 4 Usulan ke APBD Provinsi Usulan ke APBD Provinsi 1,000 150,000,000 2 01 23 14 Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 23 14 2 01 24 2 01 24 2 01 24 02 2 01 24 02 Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang) Temu pelaku usaha hasil peternakan (kali) 724,250,000 APBD Kabupaten 73 1 APBD Provinsi 1500000000 1 Pengadaan lahan untuk pengembangan pasar hewan (paket) 1 APBD Provinsi 1872000000 1 Fasilitasi PIRT dan sertifikasi halal (Kelompok) 3 8 Terselengaranya Pelatihan manajemen pasca panen susu dan stimulan alat (Paket) Pasirjambu dan Cilengkrang 2 3 Terselenggarnya Pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil ternak dan stimulan alat (paket) Bintek pengolahan hasil ternak dalam P2WKSS (paket) Baleendah, Ciparay 3 3 1 1 Monitoring dan pembinaan pelaku usaha peternakan (kecamatan) Pangalengan, pasirjambu, Banjaran, Margahayu, Ciparay 6 6 12 12 Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan Pengembangan pemasaran hasil produksi pemasaran dan peternakan pengolahan hasil produksi peternakan Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Program peningkatan Pengadaan sarana dan penerapan teknologi prasarana teknologi peternakan peternakan tepat guna Pengumpulan data informasi pasar produk peternaan dan olahannya (kali) Program peningkatan penerapan teknologi peternakan a. Sosialisasi biogas beton dan fiber (orang) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 65 Pembangunan Pasar Hewan Majalaya /lanjutan (paket) Majalaya 1 APBD Provinsi 1500000000 Fasilitasi pengolahan pasca panen produk peternakan (Musrenbang: Usulan APBD Provinsi 3,000,000,000 1 Musrenbang a. Alat pembuatan telur asin Rw. 10 (paket) Cimaung b. Pelatihan pengolahan susu / CIBODAS (paket) Rancabali Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang) Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH ( %) Jumlah sarana prasarana teknologi peternakan yang tersedia (paket) Cipinang 1 Musrenbang 1 Musrenbang 82 82 77.18 77.18 834 Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Arjasari, Pangalengan, Paseh, Kertasari, Cikancung, Cilengkrang 15 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 19 555,000,000 APBD Kabupaten 834 15 750,000,000 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna b. Sosialisasi pengawetan Ciwidey, hijauan makanan ternak (orang) Rancabali, Pasirjambu, Arjasari, Pangalengan, Paseh, Kertasari, Cikancung, Cilengkrang c. Sosialisasi penerapan pakan Majalaya, ternak (orang) Rancaekek, Paseh, Arjasari, Banjaran 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Fasilitasi penerapan reaktor biogas beton (unit) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Fasilitasi penerapan reaktor biogas fiber (unit) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Fasilitasi penerapan alat dan bahan kompos (paket) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Fasilitasi demplot pupuk organik (unit) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Penerapan teknologi pakan (mesin APPO) (unit) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Penerapan teknologi pakan (mesin Hummer Meal) (unit) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pengembangan Hijauan Makanan Ternak (HMT) (Ha) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Fasilitasi organisasi profesi (HIPPAPI, HPDKI, HPBI dan Burung berkicau) (paket) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna a. Bioteknologi limbah sapi (Kompos) (unit) Pangalengan Sukamanah 5 unit Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna b. Pengembangan& pengolahan limbah TernakSapi, kambing (kompos) Cimenyan Ciburial 1 unit Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Kertasari Santosa 1 pkt Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pasirjambu Mekarmaju 1 pkt Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna SID (paket) 15 15 25 25 Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Pangalengan, Cilengkrang Arjasari, Pangalengan, Paseh, Cikancung, Cilengkrang 5 10 5 10 Arjasari, Pacet, Cimaung, Cilengkrang, Rancabali Kertasari 5 10 Cikembang 1 3 Kertasari Cikembang 1 2 Paseh Loa 1 5 10 10 Disnakan 4 4 Disnakan 1 1 Pangalengan, Ciwidey, Cilengkrang Warnasari, labakmuncang, Ciporeat Fasilitasi Pengelolaan limbah ternak (Musrenbang): c. Pelatihan Bio Gas d. Pelatihan Pengelolaan Kotoran Ternak Musrenbang Penerapan teknologi pakan (Musrenbang): Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 20 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna a. Pengadaan mesin Pengolah Pakan Ayam Petelur Poktan Barokah RW 18 (paket) b. Pengadaan mesin pengolah rumput untuk pakan sapi potong (CHOPPER) c. Pengadaan Mesin Chopper/Pemotong Rumput ternak sapi Kel Tani Banjaran Ciapus 1 pkt Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Cimenyan Mekarmanik 1 unit Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Cicalengka Nagrog 1 unit Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna d. Bantuan sapi perah (Chopper) Cilengkrang Cilengkrang 1 unit Musrenbang 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Penerapan pengembangan mesin tetas telur full otomatis (Musrenbang) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna a. Bantuan Mesin Penetas Telur Rw. 05 (unit) 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan 2 01 24 02 2 01 24 2 01 2 Musrenbang Cimaung Cimaung 1 unit Musrenbang b. Mesin Penetas telur Pameungpeuk Bojong Manggu 1 pkt Musrenbang Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna c. Mesin Penetasan Telor Itik Kutawaringin 4 unit Musrenbang Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna d. Mesin Penetasan Telor Itik Pasirjambu Pasirjambu 4 unit Musrenbang 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Bojongsoang 1 paket Musrenbang 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pengembangan UPPO 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pengembangan HMT 2 01 24 02 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pengembangan kandang komunal 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Jumlah Pemotongan ternak besar di RPH (ekor) 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan - Terlaksanaya pengawasanan monitoring pemotongan hewan (HOK) e. Bintek Budidaya Itik DAN Mesin tetes telur 5 unit Rw.12, Ds. Bojongsoang Arjasari, Pangalengan, Ciwidey, Pasirjambu Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali, Cilengkrang, Pangalengan Kertasari, Pasirjambu, Ciwidey 4 paket APBD Provinsi 400000000 Usulan ke Provinsi 25 Ha APBD Provinsi Rp 25000000 Usulan ke Provinsi 3 paket APBD Provinsi Rp 600000000 Usulan ke Provinsi 14,566 Baleendah, Ciwidey, Cilengkrang, Soreang, Pameungpeuk, Cangkuang, Cicalengka, Solokanjeruk, Majalaya, Cikancung 85 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 21 650,000,000 APBD Kabupaten 15 pkt 14,566 100 750,000,000 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan - Terlaksananya pengawasan daging masuk (HOK) 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan - Peningkatan sarana dan prasarana UPTD RPH) (paket) 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Tersedianya kolam IPAL (paket) Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Perkerasan jalan RPH (paket) Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Pembangunan tempat parkir untuk kendaraan besar pengangkut ternak (paket) Pemeliharaan kandang istirahat (paket) Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Pelapisan lantai ruang potong (paket) Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Penambahan railling (paket) Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Penataan kirmir jalan (paket) Baleendah 1 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Penambahan sarana penerangan jalan, CCTV dan air (paket) 5 RPH pemerintah 3 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Pelayanan pemotongan ternak di 5 RPH pemerintah (bulan) 5 RPH pemerintah 12 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Revitalisasi RPH Cangkuang (Paket) Cangkuang 1 APBD Provinsi Rp 500000000 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Peningkatan sarana dan prasarana RPH Pangalengan Pangalengan 1 APBD Provinsi Rp 400000000 2 01 24 07 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Peningkatan sarana dan prasarana RPH MBC Baleendah Baleendah 1 APBD Provinsi Rp 1700000000 2 05 20 2 05 20 2 05 20 Program pengembangan budidaya perikanan 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul a. Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok) b. Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (orang) Produksi benih ikan di UPTD BBI (ekor) Baleendah, Ciwidey, Cilengkrang, Soreang, Pameungpeuk, Cangkuang, Cicalengka, Solokanjeruk, Majalaya, Cikancung Baleendah 40 50 1 1 12 296 20 94 20 19,661,940 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 22 405,000,000 APBD Kabupaten 21,628,000 645,000,000 2 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Tersedianya petugas pemelihara kolam dan ikan serta petugas pembinaan pengembangan teknologi sebanyak 960 BOK 2 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul 2 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 01 2 05 20 2 05 2 144 144 Tersedianya obat-obatan untuk ikan sebanyak (bulan) 12 12 Pengembangan bibit ikan unggul Tersedianya saprokan (bulan) 12 12 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Tersedianya pakan induk ikan (bulan) 12 12 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Penyediaan Induk Nila Nirwana (paket) 5 5 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul 1 3 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Terlaksananya diseminasi teknologi di petani pendeder (kelompok) Pembangunan Rumah Kepala UPTD Pembenihan ikan dan perlengkapannya (paket) 2 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Penyediaan benih ikan lele sangkuriang (PS) (ekor) 500,000 2 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Penyediaan ikan Nila (GPS) (paket) 2 2 05 20 01 Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul Rehab Kolam ikan (kolam) 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan UPTD Pembenihan Ikan Ds. Sagaracipta, Ciparay 1 APBD Provinsi Rp 650000000 14 Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan pembenihan ikan (orang) Peningkatan kapasitas kelompok/UPR pembenhan ikan (kelompok) a. Bintek CPIB dan minapadi (kali) 260 350,000,000 APBD Kabupaten 260 40 50 7 7 b. Fasilitasi pembenihan ikan Ciparay, Pacet, nila Nirwana, Mas Majalaya, Lele Majalaya, Ibun, Sangkuriang (paket) Paseh, Soreang, Baleendah, Kutawaringin, Pasirjambu, Ciwidey c. Fasilitasi Forum UPP (kali) 3 3 2 2 d. Fasilitasi program Minapadi (paket) 1 1 Ciparay, Majalaya, Pacet, Baleendah, Katapang, Banjaran e. Fasilitasi pendampingan pada kelompok pembenihan dan minapadi (Musrenbang): - Pembibitan Ikan NILA Pangalengan (pkt) Musrenbang Banjarsari 2 Musrenbang - Bantuan Bibit Ikan nila Unggulan Rw. 01 (pkt) Cimaung Cimaung 1 Musrenbang - Bantuan Bibit Ikan Nila (Induk) (pkt) Kertasari Santosa 1 Musrenbang - Budidaya ternak Ikan mas bagi Kelompok Tani (minapadi) (pkt) - Pengembangan budidaya perikanan/induk ikan Pameungpeuk Bojongkunci 1 Musrenbang 1 Musrenbang Kutawaringin RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 23 1 pkt 400,000,000 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 02 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan - BUDI DAYA IKAN NILA (induk) (pkt) Rancaekek BOJONGLOA - Bintek Ugadi (Udang Galah Mina Padi) (orang) Majalaya 50I dan II Ds. Sukamaju, Ds. Padaulun Pokdakan Sukamaju, Maniri, Soleh Mini - Bantuan bibit ikan mas (minapadi) (pkt) Solokanjeruk Cibodas 1 Musrenbang - Pengadaan Sarana Produksi Perikanan (pendederan ikan mas/benih) (klp) - Pelatihan pembenihan dan induk Lele Bojongsoang Buahbatu 1 Musrenbang Pacet Tanjungwangi 2 Musrenbang - Bintek Usaha Pembenihan lele sangkuriang - BUDI DAYA IKAN NILA (induk) Margahayu Sayati 5 kel Musrenbang Rancaekek Bojongloa 1 Pkt Musrenbang Pengembangan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Kec. Majalaya, Ciparay, Pacet 1 Musrenbang 1 paket APBD Provinsi Rp 750000000 Pengembangan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) APBN Rp 3000000000 Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan budidaya ikan (orang) Peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan/pokdakan (kelompok) Jumlah pelaku usaha perikanan bersertifikat CBIB (orang) a. Fasilitasi program vertikal (P2WKSS, KRPL, TMMD, Lomba Desa, BBGRM, Desa Mandiri Pangan dan BSMSS) (paket) 200 b. Pelatihan CBIB (kali) c. Bintek budidaya perikanan (Musrenbang) (paket) d. Pembinaan dan pengembangan pembesaran ikan (Musrenbang): - Pembesaran ikan mas (paket) Cangkuang, Cicalengka, Cileunyi, Majalaya, Pameungpeuk, Pasirjambu, Rancaekek, Bojongsoang Pasirjambu, Soreang, Rancaekek, Dayeuhkolot - Pembesaran ikan nila Nirwana Pangalengan, (paket) Pacet, Cicalengka, Cangkuang, Ciwidey Musrenbang Usulan ke prov. Usulan APBN 812,056,990 220 15 20 14 20 7 7 1 1 12 Musrenbang 12 Musrenbang 1 6 Musrenbang 7 Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 24 1,300,000,000 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan - Pembesaran ikan lele Sangkuriang (paket) 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan - Budidaya ikan hias (Musrenbang) (kelompok) 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan g. Fasilitasi pengembangan budidaya ikan hias (paket) 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan 2 05 20 03 Program pengembangan budidaya perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan Pembinaan dan pengembangan perikanan 2 05 23 2 05 23 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 2 05 23 07 2 05 23 2 05 2 2 e. Kewirausahaan dan demplot budidaya ikan lele di kolam terpal (Musrenbang) (paket) Pangalengan, Banjaran, Arjasari, Paseh, Cimenyan, Nagreg, Cangkuang, Pameungpeuk, Pasirjambu, Soreang, Rancaekek, Solokanjeruk, Cileunyi, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah Rancaekek Banjaran, Cimaung, Margahayu, Pameungpeuk i. Pembinaan dan fasilitasi sertifikasi CBIB (paket) k. Pembangunan sarana dan prasarana instalasi UPTD Pembenihan Ikan (Lanjutan) Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat (unit usaha) Musrenbang 1 Musrenbang 7 Musrenbang 2 h. Kaji terap Biovloc (paket) j. Pembangunan kawasan pembesaran ikan lele 40 Kec. Baleendah, Banjaran, Cimaung Kec. Ciparay 1 2 1 2 3 paket APBD Provinsi Rp 750000000 1 paket APBN Rp 5000000000 95.0 90.0 Usulan ke Provinsi Usulan ke APBN APBD Kabupaten 20.0 APBD Kabupaten 100.0 Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan a. Pelatihan peningkatan usaha Bojongsoang, pindang (kali) Pasirjambu, Ciparay, Banjaran 1 Musrenbang 1 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan b. Pelatihan pengolahan ikan bernilai tambah (kali) 1 Musrenbang 1 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan c. Gerakan memasyarakatkan makan ikan (kali) 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan d. Pengadaan stimulan prealatan pengolahan ikan bernilai tambah (paket) 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan e. Fasilitasi pameran perikanan (kali) Majalaya, Banjaran, Pamungpeuk, Ciwidey, Cicalengka 400,000,000 3 Majalaya, Banjaran, Pamungpeuk, Ciwidey, Cicalengka 2 5 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 25 3 Musrenbang 2 5 450,000,000 2 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan 2 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan 2 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan 2 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan 2 05 23 07 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pengembangan Pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan 2 05 24 2 05 24 2 05 24 02 Program pengembangan Peningkatan kawasan budidaya laut, pengendalian penyakit air payau dan air tawar ikan dan lingkungan kawasan perikanan Lokasi budidaya yang terfasilitasi pengendalian penyakit ikan dan lingkungan (lokasi) 30 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Sosialisasi budidaya ikan berwawasan lingkungan (orang) 25 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Sosialisasi pengendalian penyakit ikan (kali) 1 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Fasilitasi pengendalian penyakit ikan dan lingkungan pengadaan obat ikan dan bahan kimia (OIKB) (paket) 1 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Pemeriksaan penyakit KHV (paket) 1 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Kaji terap penggunaan ikan yang telah divaksinasi (paket) 1 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Sosialisasi pokmaswas, Restocking ikan dan pelestarian ikan lokalitas (kali) 3 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Fasilitasi Culture Based Fisheries (CBF) (paket) 1 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar f. Pembinaan mutu hasil olahan ikan (sampel) 40 60 1 1 h. Apresiasi pengemasa produk hasil perikanan (paket) 1 1 i. Fasilitasi Lomba P2HP (kali) 5 5 j. Fasilitasi sertifikat PIRT (kelompok) 5 10 a. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas) 9 g. Fasilitasi P2WKSS (paket) b. Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi) APBD Kabupaten 50 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 26 9.00 50.00 160,000,000 APBD Kabupaten 30 200,000,000 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Fasilitasi pokmaswas (orang) 25 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Fasilitasi Restocking ikan di perairan umum (lokasi) 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Fasilitasi pelestarian ikan lokalita (paket) 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Penunjangan statistik perikanan tangkap (paket) 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Bintek Hama Penyakit Ikan Mas, ikan Hias dan Lele untuk 23 padepokan (Musrenbang) (orang) 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Perencanaan pembangunan kawasan budidaya ikan berwawasan lingkungan (paket) - 1 2 05 24 02 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan Fasilitasi kesehatan ikan dan lingkungan (paket) - 1 7 Ibun dan Cimaung 5 1 1 Majalaya 11 Desa Se- Wil. Kec. Majalaya 70 Jumlah 2 Jumlah (1+2) Musrenbang 9,439,056,990 11,170,259,990 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 27 12,815,000,000 14,720,000,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan x xx 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 01 Program Pelayanan Penyediaan jasa surat Administrasi Perkantoran menyurat x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 08 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran kebersihan kantor x xx 01 10 Program Pelayanan Penyediaan alat tulis Administrasi Perkantoran kantor x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 11 Program Pelayanan Penyediaan barang Administrasi Perkantoran cetakan dan penggandaan 12 Program Pelayanan Penyediaan komponen Administrasi Perkantoran instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 13 Program Pelayanan Penyediaan peralatan Administrasi Perkantoran dan perlengkapan kantor 14 Program Pelayanan Penyediaan peralatan Administrasi Perkantoran rumah tangga x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 02 x xx 02 x xx x x Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja APBD Kab. Bandung Terfasilitasinya kegiatan surat menyurat pelaksanaan kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Distanbunhut 100% 1,743,000 APBD Kab. Bandung 1,830,150 Distanbunhut 100% 34,800,000 APBD Kab. Bandung 36,540,000 Distanbunhut 100% 8,700,000 APBD Kab. Bandung 9,135,000 Distanbunhut 100% 54,420,000 APBD Kab. Bandung 57,141,000 Distanbunhut 100% 9,000,000 APBD Kab. Bandung 9,450,000 Distanbunhut 100% 81,118,000 APBD Kab. Bandung 85,173,900 Distanbunhut 100% 66,962,000 APBD Kab. Bandung 70,310,100 Distanbunhut 100% 6,570,000 APBD Kab. Bandung 6,898,500 Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Distanbunhut 100% 83,474,200 APBD Kab. Bandung 87,647,910 Distanbunhut 100% 8,994,000 APBD Kab. Bandung 9,443,700 Distanbunhut 100% 12,000,000 APBD Kab. Bandung 12,600,000 Distanbunhut 100% 12,350,000 APBD Kab. Bandung 12,967,500 Distanbunhut 100% 29,400,000 APBD Kab. Bandung 30,870,000 Distanbunhut 100% 38,450,000 APBD Kab. Bandung 40,372,500 Penunjang Peringatan 21 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Hari-hari Besar Bersejarah Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 07 Program peningkatan Pengadaan sarana dan prasarana perlengkapan gedung aparatur kantor Terfasilitasinya penyelengaraan perkantoran dan administrasi kedinasan Distanbunhut 100% 7,250,000 APBD Kab. Bandung 7,612,500 Terfasilitasinya kebutuhan sarana dan prasarana penyelenggaraan perkantoran Distanbunhut 100% 20,000,000 APBD Kab. Bandung 21,000,000 02 22 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terfasilitasinya kebutuhan sarana dan prasarana penyelenggaraan perkantoran Distanbunhut 100% 200,000,000 APBD Kab. Bandung 210,000,000 xx 02 24 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Terfasilitasinya kebutuhan sarana dan prasarana penyelenggaraan perkantoran Distanbunhut 100% 523,684,800 APBD Kab. Bandung 549,869,040 xx 03 Program Peningkatan Displin Aparatur 02 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber daya air dan listrik 03 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran peralatan dan perlengkapan kantor 07 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran administrasi keuangan 15 Program Pelayanan Penyediaan bahan Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan 17 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan minuman Rapat-rapat kordinasi 18 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar daerah Rapat-rapat Koordinasi 20 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Konsultasi Dalam Daerah RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 28 x xx 03 02 Program Peningkatan Displin Aparatur x xx 06 x xx 06 x xx 06 x xx 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 01 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 02 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 04 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 2 01 15 2 01 15 2 01 15 2 01 15 Pelatihan Petani Petani dan 01 Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha b. Sayuran Kab. Bandung 2 01 15 c. Tanaman Hias 2 01 15 d. Tanaman Obat 2 01 15 2 01 16 Pelatihan Petani Petani dan 01 Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pelatihan Petani Petani dan 01 Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pelatihan Petani Petani dan 01 Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Terfasilitasinya pakaian dinas Distanbunhut pegawai Distanbunhut sebanyak 75 orang 26,500,000 APBD Kab. Bandung 27,825,000 APBD Kab. Bandung Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pelatihan Petani Petani dan 01 Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pelatihan Petani Petani dan 01 Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha 02 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penyusunan Database produksi pangan 02 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penyusunan Database produksi pangan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Terlaksananya manajemen pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan kedinasan Terlaksananya manajemen pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan kedinasan Terlaksananya manajemen pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan kedinasan Jumlah 1 Jumlah kelompok tani yang memiliki registrasi kebun hortikultura 1. Tersusunnya SOP GAP Komoditas hortikultura a. Buah-buahan Distanbunhut 100% 35,000,000 APBD Kab. Bandung 36,750,000 Distanbunhut 100% 9,800,000 APBD Kab. Bandung 10,290,000 Distanbunhut 100% 8,975,000 APBD Kab. Bandung 9,423,750 1,279,191,000 1,343,150,550 40 Kelompok Kab. Bandung 250,000,000 APBD Kab. Bandung 5 komoditas (Jambu biji, Alpukat, Salak, Buah Naga, Jeruk) 4 komoditas (Cabe, Bawang Merah, Tomat, Kentang, Kubis) APBD Kab. Bandung Kab. Bandung 1 komoditas (mawar) APBD Kab. Bandung Kab. Bandung 2 komoditas (lidah buaya, jahe) 20 kebun APBD Kab. Bandung Kab. Bandung 2. Teregistrasinya kebun hortikultura Kab. Bandung Peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan APBD Kab. Bandung 262,500,000 APBD Kab. Bandung 64,56 kuintal/ha Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi agribisnis, pembangunan pertanian dan kehutanan Penyusunan Data statistik dan informasi pertanian, perkebunan, dan kehutanan Fasilitasi pengembangan padi organik Distanbunhut Fasilitasi pasca panen dan pengolahan padi untuk mendukung pengembangan lahan pangan berkelanjutan Fasilitasi pasca panen dan pengolahan hasil jagung 1 paket 450,000,000 APBD Kabupaten Bandung 472,500,000 Distanbunhut 1 paket Soreang, Bojongsoang 2 kelompok APBD Kabupaten 298,000,000 Bandung Kecamatan sentra produksi padi 3 kelompok APBD Kabupaten Bandung Cikancung 1 kelompok APBD Kabupaten Bandung Fasilitasi pengembangan tepung Kertasari, lokal Arjasari, Cimenyan Pengadaan Mesin Penggiling Cikadut, Singkong Cimenyan 2 kelompok APBD Kabupaten Bandung 2 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengadaan Mesin Perontok Padi Gapoktan Tatalli Wargi Banjaran, Banjaran 3 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengadaan Mesin Pemipil Jagung Melatiwangi, Cilengkrang 1 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengadaan Pengiris Singkong, Plastik Sealer KWT Giri Mukti Nagrog, Cicalengka 1 Paket RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 29 APBD Kabupaten Bandung 2,000,000 APBD Kabupaten Bandung 514,500,000 514,500,000 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Alsintan Pasca Panen (Perontok) Pangauban, Katapang 2 Klp 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Bantuan Mesin Power traster 2 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 16 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Bantuan Spriner Bojongkonci, Rancatungku, Kec. Pameungpeuk Rancatungku, Rancamulya, Kec. Pameungpeuk 2 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 01 16 Sanghyang, Rancaekek 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 01 16 Pengadaan Mesin Rontogan Cibiruhilir,Cileuny i 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 Pengadaan mesin rontogan padi sebagai sarana pertanian Mekarmaju, Pasirjambu 1 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 2 01 16 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija Pengadaan Mesin Perontok Padi Gapoktan Tatalli Wargi 2 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 12 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 2 01 16 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija Pengembangan Pengajuan Alat Pengolah Intensifikasi Padi dan Organik (APO) Palawija Pengembangan Pelatihan Budidaya Pertanian Intensifikasi Padi dan dan KBR Jagung Palawija Pengembangan b. Bibit Jagung Manins Intensifikasi Padi dan RW.01,09 Palawija Pengembangan Rumah Kompos Intensifikasi Padi dan Palawija Pengembangan Sorgum Pengembangan Diversifikasi Pangan 2 01 16 2 01 16 2 01 16 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering 2 01 16 2 01 16 2 01 2 2 2 2 01 01 01 16 16 16 2 01 16 2 01 16 SLPTT Padi 18 Kecamatan Sentra Produksi Padi Stimulan Pengembangan Lahan Katapang, Pangan berkelanjutan Solokanjeruk, Ciparay, Bojongsoang SLPTT Jagung Nagreg, Cicalengka, Cikancung, Arjasari Penyusunan RDKK tingkat desa, Kabupaten kecamatan dan kabupaten Bandung Pengembangan ubi kayu Pengembangan Diversifikasi Pangan Budidaya Pengembangan Diversifikasi PanganPengembangan Ubi Kayu Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Lahan Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Lahan Pengembangan Kawasan Stroberi APBD Kabupaten 902,350,000 Bandung 2 Kecamatan APBD Kabupaten Bandung 4 kecamatan APBD Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Bojong, Nagreg 1 Paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung Ganjar Sabar, Nagreg 60 Orang 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 1 Paket 65,000,000 APBD Kabupaten Bandung Sukanagara, Soreang Buah Batu, Bojongsoang 1 Unit Pameungpeuk, Arjasari 5 ha APBD Kabupaten 130,000,000 Bandung Cimenyan, Cileunyi, Cilengkrang Kecamatan, Cimenyan 5 ha APBD Kabupaten Bandung 2 Paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten 964,500,000 Bandung APBD Kabupaten Bandung Rancabali, Pasirjambu 1 kelompok APBD Kabupaten Bandung c. Fasilitasi Green House untuk mendukung pengembangan stroberi organik Rancabali, Pasirjambu 2 unit APBD Kabupaten Bandung d. Fasilitasi jaringan pengairan Rancabali 1 unit APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Kawasan Jeruk APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 30 1,199,467,500 100,000,000 APBD Kabupaten Bandung a. Penangkaran Benih Stroberi Lahan Lahan 18 Kecamatan 157,500,000 2 2 2 2 2 01 01 01 01 01 16 16 16 16 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering a. Penangkaran Benih Jeruk 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Pengembangan Pertanian pada Kering Cileunyi Cibiruwetan 1 kelompok APBD Kabupaten Bandung 5 ha APBD Kabupaten Bandung 1 kelompok APBD Kabupaten Bandung Lahan Lahan b. Pengembangan kawasan jeruk Cileunyi, Cimenyan, Cimaung c. Fasilitasi pelepasan varietas Cileunyi benih jeruk spesifik lokal Lahan Pengembangan Kawasan Alpukat Lahan a. Benih/bibit alpukat Lahan b. Bantuan benih/bibit buahbuahan Cibiruwetan APBD Kabupaten Bandung Kertasari, Pangalengan, Cimaung, Pasirjambu Kabupaten Bandung 2.000 btg APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Kawasan Tanaman Hias APBD Kabupaten Bandung a. Pengembangan kebun percobaan perbenihan tanaman hias dan pengembangan kerjasama pengelolaan pembibitan b. Penangkaran Krisan Distanbunhut Pasirjambu 1 paket APBD Kabupaten Bandung c. Pengembangan sedap malam Cimaung, Banjaran, Cangkuang, Soreang Cimaung 2 hektar APBD Kabupaten Bandung 2 hektar APBD Kabupaten Bandung e. Pengembangan mawar Cimaung, Pasirjambu 1000 m2 APBD Kabupaten Bandung Bibit buah-buahan Margamukti, Pangalengan 1 Unit Bantuan Bibit pohon dan buah Lebakwangi, Arjasari 1 Paket 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan bibit pohon mangga Marsel, Margahayu 600 Pohon 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan Benih Bunga Sedap Malam Jatisari Cangkuang 1 Paket Lahan 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan Benih Bunga Sedap Malam Nagrak, Cangkuang 2 Paket Lahan 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan Bibit Hortikultura 4 dusun Panundaan, Ciwidey 2 Kelompok Lahan 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan Pohon RW 01,13 Nengkelan, Ciwidey 1 Paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan Bibit Tanaman Bunga RW 05, Ciwidey 1 Paket 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung Buah-buahan Jelekong, Baleendah 1 Paket 5,000,000 APBD Kabupaten Bandung Permh Bibit Jahe, KT Mekar Mandiri Loa, Paseh 1 paket 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung Bantuan Bibit Pohon durian Marsel, Margahayu 600 pohon 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengadaan Bibit Tanaman Manggis Marteng, Margahayu 1000 pohon 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung d. Pengembangan gerbera 1 paket Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 31 APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten 5,000,000 Bandung 1,149,225,000 2 01 16 2 02 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 2 01 16 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 20 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 20 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 20 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 20 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Pengembangan Perbenihan/Pembibitan Pelatihan budidaya bagi Kelompok tani Cilengkrang, Cilengkrang 1 paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengadaan Bibit Tanaman Hias KWT Mekar Hurip Margahurip, banjaran 2 Kelompok 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Penyusunan dokumen perencanaan dan pengawasan pengembangan agribisnis perkebunan dan pengelolaan lahan dan air melalui kegiatan konservasi SL-PHT Perkebunan Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Perbenihan/Pembibitan Pengembangan a. Fasilitasi Pelepasan Benih Perbenihan/Pembibitan Padi Spesifik Lokal APBD Kabupaten 325,000,000 Bandung Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Pengembangan b. Penguatan kelembagaan balai Kabupaten Perbenihan/Pembibitan benih Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Pengembangan c. Stimulan benih padi Perbenihan/Pembibitan (Cadangan Benih Daerah) 15 Ton APBD Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung 565,750,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Forum komunikasi gangguan usaha perkebunan dan sosialisasi IBK Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Fasilitasi sarana dan prasarana pengendalian OPT Perkebunan kecamatan Sentra perkebunan 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Gebyar Promosi Perkebunan Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Penyusunan SOP Tanaman Kopi Kabupaten Bandung 1 Paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 16 25 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan Penyusunan SOP Tanaman Teh 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 17 2 01 17 2 01 17 2 01 17 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 07 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 07 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 07 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Promosi Atas hasil produksi Pertanian/Perkebunan unggul daerah Promosi Atas hasil produksi Pertanian/Perkebunan unggul daerah Promosi Atas hasil produksi Pertanian/Perkebunan unggul daerah 341,250,000 594,037,500 Kabupaten Bandung - Jumlah unit-unit pasca panen dan pengolahan hasil hortikultura - jumlah kelompok usaha yang bermitra Promosi Atas hasil produksi Pertanian/Perkebunan unggul daerah Gebyar promosi komoditas unggulan APBD Kabupaten Bandung 5 kelompok 375,000,000 Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung a. Stroberi APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 32 393,750,000 393,750,000 2 01 17 2 01 17 2 01 17 07 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 07 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 09 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Promosi Atas hasil produksi Pertanian/Perkebunan unggul daerah Promosi Atas hasil produksi Pertanian/Perkebunan unggul daerah Pembangunan pusatpusat penampungan hasil produksi pertanian/perkebunan Pameran pasar tani tingkat kabupaten, propinsi dan nasional Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung Fasilitasi kelembagaan pasar Kabupaten tani tingkat Kabupaten bandung Bandung APBD Kabupaten Bandung Pembangunan pusat-pusat penampungan hasil produksi pertanian/perkebunan 2 01 17 09 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Pembangunan pusatpusat penampungan hasil produksi pertanian/perkebunan Pengembangan unit-unit usaha pengolahan hasil hortikultura 2 01 17 09 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Pembangunan pusatpusat penampungan hasil produksi pertanian/perkebunan a. Pengolahan hasil sayuran 2 01 17 09 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Pembangunan pusatpusat penampungan hasil produksi pertanian/perkebunan b. Bangunan rumah kemasan 2 01 17 09 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Pembangunan pusatpusat penampungan hasil produksi pertanian/perkebunan Pendampingan pengembangan rumah kemasan 2 01 18 2 01 18 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 575,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pangalengan, Kertasari, Cimenyan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna 3 paket APBD Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Pangalengan, Pasirjambu, Kertasari Jumlah pencapaian indeks pertanaman (IP) 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung 2.30 APBD Kabupaten Bandung 653,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengendalian OPT Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna a. Fasilitasi brigade proteksi tanaman tingkat Desa Kabupaten Bandung 31 kecamatan APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna b. Fasilitasi Sarana Prasarana Pengendalian OPT Kabupaten Bandung 31 kecamatan APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Penguatan Perbengkelan Pertanian Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Hand Sprayer 5 buah gapoktan Sindangpanon, Banjaran 5 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Traktor Gapoktan Mekarsari Sindangpanon, Banjaran 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 33 603,750,000 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna SLPHT/Pertanian Desa Banjaran, Banjaran 50 Orang 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Traktor Patrolsari, Arjasari 1 Paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Mesin pompa air Rancakole, Arjasari 1 Paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Handfire (semprotan hama) Wargaluyu, Arjasari 5 Paket 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Alat Pertanian Warjabakti, Cimaung 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Alat Pertanian, Kelompok Tani Desa Karangtunggal, Paseh 1 Paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Teknologi Alat Pertanian Mesin Sedot Air Cibeureum, Kertasari 1 Paket 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Sarana Pertanian Wilayah Kecamatan Margaasih, Margaasih 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Penyediaan Alat Pertanian RW 01 s.d. 13 Cgirimekar, Cilengkrang 5 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Pompa Mesin Penyedot Air Sawah Hegarmanah, Cikancung 1 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Hand Traktor RW 7,6 Cikasungka, Cikancung 2 Unit 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Genset penyedot air persawahan Cikasungka, RW 1,7,4 Cikancung 3 Unit 60,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Hand Traktor Nagreg, Nagreg 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Peralatan Pertanian Traktor Tanjungsari, Cangkuang 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Hand Traktor Banyusari, Katapang 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 34 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Handsprayer Banyusari, Katapang 5 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Peningkatan penerapan teknologi tepat guna bantuan pompa air 3 inchi Sukasari, Bojongkonci, Rancamulya, Kec.Pameungpeuk 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Peningkatan penerapan teknologi tepat guna bantuan powersprayer Rancatungku, Bojongkonci, Kec. Pameungpeuk 4 Unit 6,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Mesin traktor Rancamulya, Pameungpeuk 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Handsprayer Sukasari, Pameungpeuk 1 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Stimulan pengadaan sarana produksi dan alat mesin pertanian Jatisari, Kopo, Kec. Kutawaringin 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Alat Pertanian (Traktor) Cukanggenteng, Pasirjambu 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Traktor sebagai sarana pertanian Mekarmaju, Pasirjambu 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan mesin pompa air sebagai sarana pertanian Mekarmaju, Pasirjambu 2 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna c. traktor RW,01-09 Sukanagara, Soreang 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna d. pompa air RW,01-09 Sukanagara, Soreang 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna -Bantuan Alsintan Ciwidey 2 Kelompok 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Traktor Jelegong, Rancaekek 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Alkon (Alat Penyedot Air) Rancaekekkulon, Rancaekek 1 Buah 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Alat Semprot Insektisida Rancaekekkulon, Rancaekek 5 Buah 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 35 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Mesin pompa air 2 unit Bojongemas, Solokanjeruk, Kec. Solokanjeruk 2 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Traktor Solokanjeruk, Cibodas, Kec. Solokanjeruk 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Semprotan Solokanjeruk, Solokanjeruk 5 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan pompa air Cibiru Hilir, Cileunyi 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Hand Traktor Ciparay, Ciparay 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pompanisasi Pengairan Mekarsari, Ciparay 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Pompa Air Manggungharja, Ciparay 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Alat Rontogan Pakutandang, Ciparay 2 Unit 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Pemotong Rumput Pakutandang, Ciparay 2 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Traktor Gapoktan Mekarsari Wargamekar, Baleendah 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Pompa Semprot Padi /Hama Kelompok Simpang Bojong Koneng, Hanja, Dukdek, Pasir Garut, Rancawaan (6 Kelompok) Ds. Wangisagara, Kec. Majalaya 5 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Traktor Kelompok Simpang Bojong Koneng, Hanja, Dukdek, Pasir Garut, Rancawaan (6 Kelompok) Ds. Wangisagara, Kec. Majalaya 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Pompa Air/Pengairan Sawah Bojongsari, Bojongsoang 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 36 3,007,862,000 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Bantuan Traktor Lengkong, Bojongsoang 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Bajak Traktor Gapoktan Wargi Saluyu Sindangpanon, Banjaran 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Mesin Traktor Gapoktan Saluyu Banjaranwetan, Banjaran 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Traktor Mekarsari, Pacet 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Hand Sprayer Giri Muktik Nagorg, Cicalengka 1 paket 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Peng. Mesin Traktor Cicalengkakulon, Cicalengka 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan traktor Bandasari, Cangkuang 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Hand Traktor Banyusari, Katapang 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna - Bantuan Bantuan Mesin Traktor untuk P3A Sukawening, Ciwidey 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadan Mesin Traktor 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Desa Rancakasumba (Mesin Traktor Kel. Tani Sagalaherang) Klp Simpang, Bojong Koneng, Hanja, Dukdek, Pasir Garut, Rancawaan (6 Kelompok) Ds. Wangisagara, Kecamatan Majalaya Rancakusumba, Solokanjeruk 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Hand Tractor Mangunharja, Ciparay 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Mesin pompa air Pinggirsari, Arjasari 1 paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan Pompa Air RW.01 RW.09 Cijagra, Paseh 2 unit 40,000,000 APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 37 5,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Mesin Potong Rumput (RW 05, RW 06, RW 10, RW 11) Mandalamekar, Cimenyan 3 Unit 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pompa Mesin Saprodi Mandalamekar, Cimenyan 5 Unit 4,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengandaan mesin rontok padi Kp.Cibiru Cihanyir, Cikancung 1 unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna 1 Unit 1,500,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadan Mesin Pompa Semprot Klp Simpang, padi/ hama Bojong Koneng, Hanja, Dukdek, Pasir Garut, Rancawaan (6 Kelompok) Ds. Wangisagara, Kecamatan Majalaya Mesin Penyedot Air Gunungleutik, Ciparay 1 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 02 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Pengadaan mesin Penyedot air 1 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 18 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Berkala Berkala Teknologi Tepat Teknologi Tepat Guna Guna Pertanian/Perkebunan Pertanian/Perkebunan 2 01 18 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemeliharaan Rutin Pengembangan unit pengolahan Berkala Teknologi Tepat pupuk organik Guna Pertanian/Perkebunan 2 01 18 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemeliharaan Rutin Peningkatan kapasitas Berkala Teknologi Tepat kelembagaan irigasi Guna Pertanian/Perkebunan 2 01 18 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 2 01 18 2 01 2 01 Babakan, Ciparay 834,187,000 APBD Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung 1 paket APBD Kabupaten Bandung Pemeliharaan Rutin Jides Selokan Sawah Girang Berkala Teknologi Tepat Sayuran Guna Pertanian/Perkebunan Girimulya, Pacet 1 Paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemeliharaan Rutin Pembangunan Jaringan Irigasi Berkala Teknologi Tepat (P3A MITRA TANI) P3A MITRA Guna TANI Pertanian/Perkebunan Nagorg, Cicalengka 1 Paket 65,000,000 APBD Kabupaten Bandung 18 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemeliharaan Rutin Pembangunan dan rehabilitasi Berkala Teknologi Tepat infrastruktur pertanian Guna perkebunan (JITUT,JIDES) Pertanian/Perkebunan Kutawaringin 1 Paket 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 18 03 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemeliharaan Rutin Rehabilitasi Jaringan Irigasi Berkala Teknologi Tepat (PJI) Poktan Harapan II Ds. Guna Cinunuk Pertanian/Perkebunan UPT, Pertanian, Cileunyi 1 Paket 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 38 2 2 01 01 19 19 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Jumlah rata-rata pencapaian a, Sayuran b, Buah-buahan c, Tanaman hias d, Tanaman obat Jumlah pencapaian produktivitas perkebunan a, Kopi b, Teh c, Cengkeh d, Tembakau 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan APBD Kabupaten Bandung 216,50 kuintal/ha 104,00 kuintal/ha 17,48 tangkai/ha 3,25 kg/m2 1,195 2,500 0,220 1,000 ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha 643,742,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan agribisnis kopi APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan a. Rehabilitasi perkebunan kopi Pasirjambu, Ciwidey, Pangalengan 75 ha APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan b. Pengembangan penangkaran benih/bibit kopi Cikancung, Kertasari, Rancabali 3 kelompok APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Rancabali, Pacet, Cikancung 3 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan c. Fasilitasi sarana dan prasarana pasca panen, pengolahan, dan pengemasan hasil kopi Pengembangan agribisnis teh 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan a. Rehabilitasi tanaman teh Rancabali, Pangalengan, Kertasari 75 hektar 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Bibit Teh Margaluyu, Pangalengan 1.300 pohon 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Bibit Kopi Margaluyu, Pangalengan 1.300 pohon 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bibit kopi RW 01 Wanasuka, Pangalengan 1.300 pohon 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Mesin Giling Kopi RW 01 Wanasuka, Pangalengan 1 Unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Alat Pemecah kopi Ancolmekar, Arjasari 1 Paket 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bibit Kopi 1 Kelompok Kp. Jigudsari Mekarsari, Cimaung 1,300 Pohon 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Mesin Kopi Kelompok Tarumajaya, Narawita Cisanti Kertasari 1 Unit 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Mesin Penampung Pengolahan Biji Kopi Cibeureum, Kertasari 1 Unit 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Pengadaan Bibit Perkebunan (kopi, cengkeh, sengon dan buah-buahan) Ciburial, Cimenyan 5 Klp 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 39 APBD Kabupaten Bandung 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 1,322,929,100 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Bibit Kopi RW 01 s.d. Girimekar, 16 Cilengkrang 1,300 Pohon 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Bibit Kopi Cilengkrang, Cilengkrang 1,300 Pohon 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Mesin APO Ciporeat, Cilengkrang 1 Buah 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Bibit Kopi Ciporeat, Cilengkrang 1,300 Pohon 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pembuatan Embung-embung Ciporeat, Cilengkrang 1 Unit 60,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Pembibitan Cengkeh Srirahayu, Cikancung 15 Ha 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bibit Kopi Arabica KBR/Persemaian Masyarakat Pertanian Cikancung, Cikancung 30 Ha 100,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengadaan Budidaya Kopi Arabica Giri Muktik Nagrog, Cicalengka 4,600 Btg 14,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Penyulaman Bibit Kopi Margamulya, Pasirjambu 6,600 Btg 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Bantuan Kopi Unggulan Rancabali 13,300 Btg 40,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan a, Bibit pohon keras + Mesin Pulper RW, 01-09 Sukanagara, Sorenag 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan f. Mesin Pencacah Kulit kopi RT 03/05 Ciwidey 2 Kelompok 60,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pelatihan dan mesin pengolah kopi Rancabali 3 Unit 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 02 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Unit pengolahan hasil kopi Rw 05,06 dan Rw 10 Kp. Palintang Cipanjalu, Cilengkrang 1 Unit 100,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan kawasan cabe merah 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan a. Benih/bibit cabe 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan kawasan kentang 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan a. Penangkaran benih kentang G0 6.000 batang 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 4,000,000 APBD Kabupaten Bandung 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 930,500,000 APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung Pangalengan, Cimaung, Cimenyan, Kertasari Kertasari, Pangalengan, Cimenyan 5 ha APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung 3 unit RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 40 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan b. Screen house penangkaran benih kentang 2 unit APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan agribisnis jamur Soreang, Pasirjambu, Ciwidey 3 unit APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan agribisnis bawang merah Pangalengan, Pacet, Cimenyan 6 hektar APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan sayuran eksklusif (brokoli) Cimenyan 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengembangan sayuran dataran 14 kecamatan rendah sentra pangan 1 paket APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Bantuan Pembibitan Kentang Margaluyu, Pangalengan 25,000 Pohon 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengadaan Benih Sayuran, Kelompok Tani Wanita Sukamantri, Paseh 200 Benih 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengadaan Bibit Tanaman Sayuran, Bawang Merah dan obat pestisida (RW 10,11,12) Cikadut, Cimenyan 0,5 Ton 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengadaan Bibit Tanaman Rempah/Apotik Margahayu Tengah, Margahayu 1,000 Pohon 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Pengadaan Bibit Cabe Rawit RW 01 s.d 21 Cirimekar, Cilengkrang 1 Paket 5,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan SL-Hortikultura Giri Muktik Nagrog, Cicalengka 1 Paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Jamur Merang Cilampeni, Katapang 1 Paket 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 03 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Budidaya Jamur 7 Dusun Ciwidey, Ciwidey 1 Unit 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 01 19 Penanganan Panen dan Pasca Panen Tembakau 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 15 07 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 1,082,025,000 1,111,787,600 APBN (DBHCHT) Jumlah kelompok tani berbasis AUK 50 Kelompok APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu APBD Kabupaten 134,000,000 Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Pengembangan Agribisnis Hasil Hutan Non Kayu Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu b. Pengembangan agribisnis ulat Pangalengan, Ciwidey sutera 1 paket Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Budidaya Jamur Tiram Kelompok Usaha RW05 Sindangpanon Banjaran 4,000 Log 16,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Bantuan Alat Teknologi Jamur Cimaung 1 Kelompok 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Budidaya Jamur Tiram Kelompok Usaha RW05 Rancaekekwetan, Rancaekek 1 Paket APBD Kabupaten Bandung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 41 APBD Kabupaten Bandung 5,000,000 APBD Kabupaten Bandung 315,000,000 315,000,000 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan 03 Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Bantuan Budidaya lebah madu Kecamatan, Cimenyan 1 Paket 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Pembuatan Demplot Aneka Usaha Kehut lebah madu dan Jamur Kayu Rt. 04 Rw. 06 Jamur Pasirhuni, Cimenyan 2 Kelompok Rancabali 2 paket 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Budidaya Jamur Tiram Warnasari, Pangalengan 1 paket 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Bintek Budi Daya Jamur Gapoktan Unggul Jaya Margahurip, Banjaran 1 paket 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 15 2 02 16 2 02 16 01 Program Rehabilitasi HutanPembuatan dan Lahan bibit tanaman kehutanan Penguatan pembibitan tanaman kehutanan Cilengkrang, Pacet, Arjasari 3 unit 329,272,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 01 Program Rehabilitasi HutanPembuatan dan Lahan bibit tanaman kehutanan Pembuatan Persemaian (KBD) Kecamatan, Cimenyan 1 unit 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Prosentase Luas Lahan Kritis 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Yang Tertanami 47,58% gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tersebar di Kabupaten Bandung 4.415 ha 2 02 16 Pengadaan bibit kayu Putih 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Sukamanah, Pangalengan 1 Kelompok 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pembuatan Hutan Rakyat 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tribaktimulya, Panglaengan 1 unit 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Tanaman Keras Sindangpanon, 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Gapoktan Wargi Saluyu Banjaran gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 6.000 pohon 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bantuan Bibit Kayu 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Rancakole, Arjasari 1 Paket 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Tanaman 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Karyalaksana, Ibun 1 Paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Tanaman 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Neglasari, Ibun 1 Paket 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bantuan Bibit Albazia 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Cipeujeuh, Pacet 1 Paket 5,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bibit Kebun Desa (Kayu-kayuan) Nagrak, Paseh 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1 Paket 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bantuan penghiajaun Lahan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Kritis Tanaman Buah Dusub III gerakan Rehabilitasi RW,08 Kp. Sukarame Hutan dan Lahan 6 Ha (6,000 Pohon) 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Prosentase luas lahan kritis yang tertanami 54,94% Cipedes, Paseh RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 42 5,000,000 APBD Kabupaten Bandung APBD Kabupaten Bandung 551,618,000 APBD Kabupaten Bandung 377,235,600 2 02 16 Demplot Agroforestry dan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Demplot PHBM gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Cibeureum, Kertasari 1 Unit 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pembuatan Agroforestry 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kecamatan, Kertasari 1 Unit 30,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Tanaman Keras Mekarsaluyu, 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Cimenyan gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 4.000 pohon 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Kayu RW 01 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam s.d. 16 gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1 Paket 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pembangunan Persemaian Kayu- Cikancung, 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam kayuan Kelompok Mekarjaya Cikancung gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1 Unit 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Agroforestry Gapoktan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tanjungwangi, Cicalengka 1 Unit 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Jati Putih 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dampit, Cicalengka 4.000 pohon 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung Girimekar, Cilengkrang 2 02 16 Penanaman Pohon 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Jalan RW 07 RW 09 dan RW 11 Cangkuang, Cangkuang 1 Paket 10,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Penanganan Rehabilitasi Lahan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Kritis Bantuan Bibit Gmelina gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Langonsari, Bojongmanggu Bojongmanggu, Pameungpeuk 1 Paket 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bantuan Pembibitan Tanaman 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Keras (KBR) gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Mekarsari, Pasirjambu 1 Unit 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bantuan Bibit Kayu-kayuan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Sugihmukti, Pasirjambu 2 Kelompok 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan bibit Kayu gaharu 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan RW 20 1,000 Pohon 25,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bibit Pohon Penghijauan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Klp Alam Endah & Sadewa 1 Paket 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Penanaman Pohon/Penghijauan Tarajusari, 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Banjaran gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 500 pohon 15,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pembuatan Bibit hutan rakyat 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam RW. 09 gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1 Paket 75,000,000 APBD Kabupaten Bandung Pangauban, Pacet Cileunyiwetan, Cileunyi Baleendah RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 43 1,644,948,900 2 02 16 Pembangunan / Pembuatan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Embung (RW. 16) gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Cimenyan, Cimenyan 1 Unit 60,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Kebun Bibit Desa (RW 06) 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Mekarmanik, Cimenyan 1 Paket 50,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bantuan Bibit & Pupuk 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Melatiwangi, Cilengkrang 1 paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Program Kebun Rakyat 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam Kp.Nangela gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Cihanyir, Cikancung 1 unit 75,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pengadaan Bibit Buah-buahan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam & Tanaman Keras Kelompok gerakan Rehabilitasi Tani (HUTAN RAKYAT) Hutan dan Lahan Narawita, Cicalengka 1 unit 75,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Bibit Pohon Kayuan2 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Manggahang, Baleendah 1 Paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Pohon Albazia 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Jelekong, Baleendah 1 Paket 20,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 16 Buah Buahan 05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan dan Lahan Peran Serta Masyarakat dalam gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Jelekong, Baleendah 1 Paket 35,000,000 APBD Kabupaten Bandung 2 02 17 2 02 17 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 01 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Luas Hutan Rakyat Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan 12,925 ha Tersebar di Kabupaten Bandung 1 paket Jumlah 2 Jumlah (1+2) APBD Kabupaten Bandung 250,000,000 APBD Kabupaten Bandung 14,401,706,600 15,680,897,600 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 44 262,500,000 13,700,980,600 15,044,131,150 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : BADAN KETAHANANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode xx 01 x xx 01 01 x xx 01 02 x xx 01 x xx 01 x xx 01 Tersedianya kebutuhan administrasi surat menyurat dan administrasi perkantoran BKP3 dan 8 UPT Penyediaan jasa Program Pelayanan komunikasi, sumber Administrasi Perkantoran daya air dan listrik 06 Penyediaan jasa Program Pelayanan pemeliharaan dan Administrasi Perkantoran perizinan kendaraan dinas/operasional 07 Penyediaan jasa Program Pelayanan administrasi keuangan Administrasi Perkantoran Terlaksananya pembayaran kewajiban telepon, PDAM dan listrik Terpeliharanya STNK kendaraan dinas (Roda 4=5 Unit dan Roda 2=164 Unit) BKP3 dan 8 UPT BKP3 dan 8 UPT 169 unt. Tersusunnya Laporan Keuangan, BKP3 dan 8 UPT 4 kl. 08 Penyediaan jasa Program Pelayanan kebersihan kantor Administrasi Perkantoran Tersedianya jasa tenaga kebersihan kantor 10 org BKP3 dan 8 UPT 20 org. Penyediaan alat tulis Program Pelayanan kantor Administrasi Perkantoran Tersedianya kebutuhan ATK pada Kantor BKPPP dan 8 UPT BKP3 dan 8 UPT 9 unt Tersedianya kebutuhan cetakan dan penggandaan Kantor BKPPP dan 8 UPT Tersedianya penerangan yang baik setiap ruangan BKP3 dan 8 UPT xx 01 10 x xx 01 11 x xx 01 x xx 01 x xx 01 14 x xx 01 15 x xx 01 x xx 01 18 Rapat-rapat kordinasi Program Pelayanan dan konsultasi ke luar Administrasi Perkantoran daerah x xx 01 19 x xx 01 x xx Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Penyediaan barang Program Pelayanan cetakan dan Administrasi Perkantoran penggandaan 12 Penyediaan komponen Program Pelayanan instalasi Administrasi Perkantoran listrik/penerangan bangunan kantor 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan Program Pelayanan kantor Administrasi Perkantoran Penyediaan peralatan Program Pelayanan rumah tangga Administrasi Perkantoran Penyediaan bahan Program Pelayanan bacaan dan peraturan Administrasi Perkantoran perundang-undangan 17 Penyediaan makanan Program Pelayanan dan minuman Administrasi Perkantoran 1 paket 2,750,000 44 Unt Telp, listrik, Spede , PDAM 1 paket 3,025,000 50,000,000 44 Unt Telp, listrik, Spede , PDAM 60,000,000 12,000,000 169 unt. 15,000,000 6,000,000 4 kl. 7,500,000 20 org. 125,000,000 100,000,000 9 unt 120,000,000 9 unt 88,500,000 9 unt 100,000,000 BKP3 dan 8 UPT 9 unt 12,000,000 9 unt 15,000,000 Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor, Belanja Modal Pengadaan Kompute / alat studio beserta kelengkapannya, Tersedianya peralatan rumah tangga kantor BKP3 dan 8 UPT 9 unt 180,000,000 9 unt 200,000,000 BKP3 dan 8 UPT 9 unt 54,200,000 9 unt 60,000,000 Tersedianya bahan bacaan berupa Koran dan Buku Pertanian Tersedianya makanan dan minuman Harian dan Rapat Dinas maupun Staff Terfasilitasinya Koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah BKP3 dan 8 UPT 1 pkt 17,000,000 1 pkt 20,000,000 110,000,000 BKP3 dan 8 UPT 2,023 60,700,000 300 hok Penyediaan Tenaga Terfasilitasinya tenaga honorer Program Pelayanan Pendukung Administrasi non PNS THL TB-PP & YHL P2BN Administrasi Perkantoran Teknis dan Perkantoran BKP3 dan 8 UPT 320 org. 20 Rapat-rapat Koordinasi Program Pelayanan dan Konsultasi dalam Administrasi Perkantoran Daerah Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah BKP3 dan 8 UPT 600 hok 01 22 Penunjang perayaan Program Pelayanan Hari-hari Bersejarah Administrasi Perkantoran Terpenuhinya Kebutuhan Peringatan Hari-Hari Bersejarah BKP3 dan 8 UPT 335 hok/pkt 20,000,000 335 hok/pkt 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 10 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Tersedianya peralatan penunjang kerja BKPPP berupa Lemari arsip,lemari besi. Meja rapat, Kursi Rapat BKP3 8 set 75,000,000 8 set 02 Pengadaan Mebeulair RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 45 230,000,000 2,023 BKP3 dan 8 UPT xx xx Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Penyediaan jasa surat Program Pelayanan menyurat Administrasi Perkantoran x x Lokasi Program Pelayanan Administrasi Perkantoran x x Indikator Kinerja Program /Kegiatan 300 hok 75,000,000 250,000,000 320 org. 130,000,000 600 hok 150,000,000 30,000,000 175,000,000 x xx 02 x xx 02 x xx 03 x xx 03 x xx 05 x xx 05 x xx 06 x xx 06 x xx 06 x xx 06 x xx 06 x xx 06 x xx 06 2 01 22 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 24 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 0 Program peningkatan disiplin aparatur 05 Program peningkatan disiplin aparatur 0 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 04 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 01 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 02 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 03 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 04 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 05 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Terpeliharanya gd. kantor BKP3 & 8 UPT secara baik dan teratur Terpeliharanya 5 unit kendaraan roda 4 dan 164 unit roda 2 serta terpenuhinya BBM pada kantor BKPPP Pengadaan pakaian dinas 9 unt 350,000,000 9 unt 700,000,000 BKP3 dan 8 UPT 169 unt 832,094,000 169 unt 850,000,000 Terpenuhinya Pakaian Dinas/lapangan penyuluh. BKP3 dan 8 UPT 260 org. - 260 org. 200,000,000 Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh BKP3 dan 8 UPT 135 org. 20,000,000 135 org. 30,000,000 Penyusunan laporan Tersusunnya Laporan capaian capaian kinerja dan kerja & ikhtisar realisasi kinerja ikhtisar realisasi kinerja BKPPP SKPD Penyusunan laporan Tersusunnya Laporan keuangan semesteran Keuangan semesteran BKP3 dan 8 UPT 10 pkt 89,256,000 10 pkt 150,000,000 BKP3 dan 8 UPT 2 hok 4,000,000 2 hok 4,000,000 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Tersusunnya Prognosis Realisasi Anggaran BKP3 dan 8 UPT 12 hok Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Tersusunnya Laporan Keuangan Akhir Tahun BKP3 dan 8 UPT 1 kl. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Pencapaian SPM Tercapainya SPM Bidang Ketahanan Pangan BKP3 1 pkt Penilaian Angka Kredit Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 13,000,000 12 hok Jumlah 1 - Junlah Kelompok yang terbina melalui penyuluh (kelompok) - Jumlah Kelompok agribisnis yang menerapkan SOP-GAP: 1. Sayuran 2. Tanaman Hias 3. Buah-buahan Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 1 kl. 4,000,000 100,000,000 1 pkt 150,000,000 - 2,560,500,000 Kabupaten Bandung 01 15 01 2 01 15 01 2 01 15 01 -Mimbar Sarasehan BKP3 & 8 UPT 2 01 15 01 Pameran Pembangunan Kab. Bandung 2 01 15 01 2 01 15 01 3,506,525,000 2.119 3 1 1 Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan, kelompok tani dalam menerapkan teknologi pertanian scr optimal dan terselenggaranya hari krida pertanian tk. Kabupaten. - Hari Krida Pertanian Tingkat BKP3 & 8 UPT Kabupaten 2 Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik/Pengolahan Sampah Rumah Penggilingan Tepung, RT 01 RW 06 13,000,000 4,000,000 Kegiatan Penelitian Pencapaian SPM Kab. Bandung Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 15 BKP3 1396 org 8 upt 100 org. 8 upt Pacet Tanjungwangi 1 klp. Paseh Karangtunggal 1 klp. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 46 717,300,000 1396 org 717,300,000 2 01 15 01 Permohonan Lumbung padi KWT.Riung Malang Paseh 2 01 15 01 Pelatihan peternakan Cimenyan Sindanglaya 1 klp. 2 01 15 01 Cimenyan Cimenyan 1 klp. 2 01 15 01 Margahayu Kecamatan 5 ds 2 01 15 01 Cikancung Cihanyir 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Babakan Peuteuy 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Babakan Peuteuy 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Babakan Peuteuy 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Cikuya 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Cikuya 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Margaasih 1 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Margaasih 6 klp. 2 01 15 01 Cicalengka Margaasih 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengembangan domba garut Kelompok ternak Cicalengka Margaasih 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengembangan ayam Cicalengka petelur/potong Kelompok ternak Margaasih 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengembangan ikan Cicalengka mas,lele,mujair Kelompok ternak Margaasih 1 klp. Cicalengka Nagrog 1 klp. Cicalengka Narawita 1 klp. Cicalengka Tenjolaya 1 klp. Program Pelatihan Pertanian (23 RW) Bintek Pembuatan Pupuk organik / kompos Kelompok Wanita Tani Kp.Pesantren Bintek Penanaman Jati Putih Kelompok Tani Bintek Ikan Nila & lele jumbo Kelompok ternak Bintek Sapi Potong Kelompok ternak Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Kelompok Tani Pelatihan Budidaya Ternak Domba Garut Kelompok Tani Bintek tanaman keras dan produktif dilahan kering 6 kelompok tani Bintek pengendalian Hama terpadu 6 kelompok tani Bintek pengembangan sapi potong Kelompok ternak Pelatihan dan Budiadaya Ternakan Lele Desa Pelatihan Ternak Lele dan Ikan Nila Kp. Narawita RT.003 RW.003 Pelatihan ternak sapi GAPOKTAN Drawati 1 klp. 2 01 15 01 2 01 15 01 2 01 15 01 2 01 15 01 Pelatihan Ternak lele Cicalengka Cicalengka Kulon 1 klp. 2 01 15 01 Pelatihan Ternak Itik Cicalengka Cicalengka Kulon 1 klp. 2 01 15 01 Pelatihan Ternak sapi potong Cicalengka Cicalengka Kulon 1 klp. 2 01 15 01 Pelatihan Ternak Domba Garut Cicalengka Cicalengka Kulon 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Lele Dumbo Cicalengka Waluya 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Sapi Potong Cicalengka Waluya 1 klp. 2 01 15 01 Bintek budidaya Domba Garut Cicalengka Waluya 1 klp. 2 01 15 01 Pengadaan bibit ungul padi Cicalengka Waluya 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Ikan mas & nila Cicalengka Waluya 1 klp. 2 01 15 01 Cangkuang Tanjung Sari 1 klp. 2 01 15 01 Cileunyi Cileunyi Wetan 1 klp. 2 01 15 01 Cileunyi Cileunyi Wetan 1 klp. 2 01 15 01 Cileunyi Cileunyi Kulon 1 klp. 2 01 15 01 Cileunyi Cibiru Wetan 16 rw 2 01 15 01 Cileunyi Cibiru Wetan 1 kwt Pelatihan Pertanian + hama Terpadu Bimtek Budidaya Kelompok Ayam Buras (Bukan Ras) BINA MUKTI Bimtek Budidaya Bibit Ayam Pelung Bimtek Pembuatan dan pengolahan hasil Kompos Bimtek Optimalisasi pekarangan bagi KWT Bimtek Budidaya ikan lele RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 47 2 01 15 01 Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) KWT Indah Lestari Cibiru Cileunyi Wetan UPT Pertanian 1 klp. 2 01 15 01 Bimtek Kelompok Wanita Tani Ciparay Ciparay 20 org. 2 01 15 01 Bimtek Pertanian dan KRPL Ciparay Ciheulang 1 kwt 2 01 15 01 Bintek pembuatan bokasi dari kotoran ternak (sapi) Pangalengan Sukamanah, Margamukti, Banjarsari 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Jamur tiram Cimaung Cipinang 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pembibitan ikan nila Cimaung Cipinang 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengolahan hasil pertanian Arjasari Baros 1 klp. 2 01 15 01 Bintek bagi petani padi/sayuran Ciwidey Lebakmuncang 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Budidaya jamur Ciwidey Ciwidey 1 klp. 2 01 15 01 Bintek untuk kelompok tani Ciwidey Ciwidey 1 klp. 2 01 15 01 Ciwidey Panyocokan 1 klp. 2 01 15 01 Soreang Parungserab 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengolahan pakan ikan Ciparay Ciparay 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Budidaya Ikan lele Cimenyan 2 01 15 01 Bintek pengolahan limbah ternak Cimenyan 2 01 15 01 Bintek Ikan Hias Cileunyi 2 01 15 01 Bintek Ternak Itik Margaasih 2 01 15 01 Bintek pembuatan abon ikan lele Paseh Loa 1 klp. 2 01 15 01 Bintek budidaya jamur tiram Paseh Mekarpawitan 1 klp. Nagreg Bintek Agribisnis (gapoktan karya jaya) Bintek pengelolaan tanaman padi Mekarmanis, Mekarsaluyu Mekarmanis, Mekarsaluyu Cinunuk, Cibiru wetan 1 klp. 1 klp. 1 klp. 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengolahan hasil ternak (daging ayam, sapi, domba) Nagreg 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengelolaan ikan Nagreg Ciaro 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pembuatan pakan ternak Nagreg Ciaro 1 klp. 2 01 15 01 Bintek ternak sapi Nagreg Bojong 1 klp. 2 01 15 01 Bintek budidaya hortikultura Nagreg Ganjarsabar 1 klp. 2 01 15 01 Bintek Budidaya pertanian dan KBR Nagreg Ganjarsabar 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pertanian Nagreg Citaman 1 klp. 2 01 15 01 Pelatihan pembuatan pupuk organik Cicalengka Cikuya, Nagreg 1 klp. 2 01 15 01 Bintek PHT Cicalengka Margaasih 1 klp. 2 01 15 01 Pelatihan Budidaya cengkeh dan Cicalengka kopi Nagrog 1 klp. 2 01 15 01 Pelatihan ternak itik Cicalengka Cicalengka kulon 1 klp. 2 01 15 01 Bintek KRPL Cicalengka Panenjoan 1 klp. 2 01 15 01 Bintek budidaya domba Majalaya Padamulya 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pembuatan pupuk organik Majalaya Neglasari 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pasca panen Majalaya Neglasari 1 klp. Neglasari 1 klp. Jelegong 1 klp. 2 01 15 01 Bintek pengolahan dan kemasan Majalaya untuk pengrajin kerupuk 2 01 15 01 Bintek budidaya ikan hias Rancaekek RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 48 2 01 15 01 Bintek KRPL Rancaekek Jelegong 1 klp. 2 01 15 01 Bintek ikan lele sangkuriang dan nila Rancaekek Sangiang, Tegalsumedang, 1 klp. Cangkuang, Rancaekek kulon 2 01 15 01 Bintek KRPL Solokanjeruk Panyadap 1 klp. 2 01 15 01 Solokanjeruk Panyadap 1 klp. 2 01 15 01 Solokanjeruk Cibodas 1 klp. Ibun Laksana, Sudi 1 klp. 2 01 15 01 2 01 15 02 2 01 15 02 2 01 15 02 2 01 15 02 2 01 15 02 2 01 15 02 Bintek pembuatan pupuk organik Bintek peningkatan teknologi pertanian terpadu bagi pemuda tani Bintek KRPL Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rapat koordinasi PUAP 2 01 15 2 01 15 03 2 01 15 03 2 01 15 03 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2 01 15 03 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1 1 01 21 21 15 07 16 Peningkatan Kemampuan LembagaTani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kab. Bandung Program Peningkatan Kesejahteraan Petani - Penialaian lomba prestasi kelompok tani, gapoktan dan petani - Aplikasi Sistem Informasi Manajemen 01 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 319,200,000 335,000,000 335,000,000 50 org. 50 org. Kab. Bandung 50 org. 50 org. 150 org Kab. Bandung 230 org Kab. Bandung 230 org. Kab. Bandung 230 org. Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau Melalui Pelatihan/Bintek 570,000,000 - Persentase Jumlah ketersediaan pangan utama ( skor PPH) (%) - Persentase jumlah konsumsi pangan utama (skor PPH) - Persentase jumlah konsumsi pangan utama (skor PPH) - Terlakasananya Cadangan pangan pemerintah daerah (ton) Penanganan Daerah rawan Pangan 319,200,000 50 org. Magang Petani dan Petugas Kab. Bandung penerimaPUAP Tersusunnya programa penyuluhan sebagai pedoman Kab. Bandung dalam pencapaian program penyuluhan - Penyusunan Programa Kab. Bandung penyuluhan - GP3 melalui MP3 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 16 Meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia Gapoktan - Bintek Gapoktan penerima Kab. Bandung PUAP - Bintek Penyuluh Pendamping Kab. Bandung PUAP - Bintek Administrasi Kelompok menuju LKMA bagi Pengurus Kab. Bandung Gapoktan PUAP Program Peningkatan 03 Kesejahteraan Petani 2 Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis Kab. Bandung Terlaksananya operasional pelaksanaan sistem kewaspadaan pangan dan gizi. APBN (DBHCHT) 100 100 89,6 89,6 89,6 89,6 60 60 10 Kec. 100,000,000 7 kec 1 21 16 01 - Rapat Tim Pokja Kab. Bandung 1 21 16 01 - Evaluasi SKPG Kab. Bandung 40 org. 1 21 16 01 - Pelatihan SKPG Kab. Bandung 40 org. 1 21 16 01 Kab. Bandung - Penyusunan Pemetaan Rawan Pangan 80 org. 1 dok RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 49 100,000,000 1 21 16 01 - Pembelian Bibit Kab. Bandung 6 ds. 1 21 16 01 - Pemberian Makanan Tambahan Kab. Bandung 5 ds. 1 21 16 01 1 21 16 01 1 21 16 1 21 16 02 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 02 1 21 16 Pemberian makanan tambahan Bpk Saren & Eti Imas 03 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Analisa Penyusunan Konsumsi Pangan dan Perhitungan neraca bahan makanan. 03 Tersedianya data base angkatan kecukupan gizi (AKG) masyarakat Kabupaten Bandung 1 21 16 03 Tersedianya angka kecukupan Gizi Masyarakat 1 21 16 06 1 21 16 06 1 21 16 07 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 09 Warjabakti 1 klp. 10 Kec. 31 kec. Tertatanya distribusi dan pemasaran pangan di Kabupaten Bandung Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Evaluasi, Monitoring dan Pelaporan Kebijakan Perberasan Terlaksananya Penyaluran Raskin Sesuai Pagu dan Indikator RTS Terlaksananya Penyaluran Raskin Sesuai Pagu dan Indikator RTS Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Demplot Pekarangan Tani Pemanfaatan Kelompok Wanita KRPL ( Kawasan Rumah Pangan Masy ) 31 Kec. (75%) 10 Kec. Kabupaten Bandung 1 paket 8 UPTD : 11 pasar (85%) 8 UPTD (10 pasar) 31 Kec. 31 Kec. 31 Kec. 31 Kec. Tertatanya distribusi dan pemasaran pangan di Kabupaten Bandung 200,000,000 100,000,000 Terlaksananya Penyaluran Raskin Sesuai Pagu dan Indikator RTS 100,000,000 31 kec 415,000,000 415,000,000 Pangalengan Margamukti 1 unit 3 Keloompok Pelatihan dan Bantuan KRPL Banjaran Tarajusari 1 Kelompok Pelatihan dan Bantuan KRPL Banjaran Kiangroke 30 KK Bantuan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Banjaran Kamasan 30 KK Kelompok Wanita Tani Kp.Pesantren 200,000,000 224359700% Banjaran Banjaran Wetan Bantuan Kelompok Wanita Tani (kawasan Rumah Lestari) 100,000,000 100,000,000 Pelatihan Kelompok Wanita Tani (KWT)Gapoktan Saluyu Kelompok Wanita Tani (KWT) 150,000,000 150,000,000 31 kec. 16 1 2 kk 1Dok. 21 Kajjian rantai pasokan dan pemasaran pangan Warjabakti Tersedianya Data Base untuk Kabupaten Pencapaian Skor Pola Pangan Bandung BKPPP Harapan Tersedianya data base angkatan 10 Kec. kecukupan gizi (AKG) masyarakat Kabupaten Bandung 1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Cimaung Bantuan Pengadaan Plastik Cimaung Kemasan & stiker Kelompok Melati Penyusunan Data Base Terlaksananya data base potensi Potensi Produksi Pangan pangan olahan Ibun Talun 1 Kelompok Ciburial, Cimenyan mandalamekar Cikancung Cihanyir 2 KLP 1 Kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 9 Desa Se- Wil. Majalaya Kec.Majalaya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) KWT Indah Lestari Cibiru Wetan Cileunyi UPT Pertanian 2 hari UPTD BBI. Cikoneng (50) 1 klpk RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 50 1 21 16 09 1 21 16 09 1 21 16 11 Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) KWT Melati Desa Alamendah KWT/KRPL 1 21 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok 21 16 Cangkuang Dayeuhkolot Wetan Melakukan pemantauan harga pangan strategis sebagai bahan deteksi dini guna mengantisipasi terjadinya gangguan dan gejolak 8 UPTD (10 pasar) harga pada hari besar keagamaan. 11 - Pemantauan Harga (HBKN) 1 Rancabali Alamendah 8 Pasar Kab. Bandung 1 klpk 2880 m 125,000,000 125,000,000 85 Ton gabah 60 Ton CPCL 400,000,000 400,000,000 10 Ds 300,000,000 8 UPTD : 11 pasar (85%) 8 pasar% 11 - Analisis Pasokan Harga Pangan Kab. Bandung 1 21 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 13 pertanian/perkebunan 1 21 16 13 1 21 16 13 1 21 16 13 1 21 16 13 1 21 16 13 1 21 16 13 1 21 16 Program Peningkatan 14 Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Pengembangan cadangan pangan daerah (CPP) 1 dok. tersalurkannya cadangan pangan pokok untuk daerah yang kena rawan pangan akibat dampak bencana alam. Dan keadaan garurat. 1. Pelatihan lumbung pangan dan Pembinaan kelompok lumbung pangan de pedesaan Terbangunnya pembangunan gedung Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. 2. Cadangan Pangan Daerah Kabupaten Bandung sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan. - Sosialisasi Penyaluran - Investigasi - Pengadaan beras 1 1 21 21 16 16 Pengembangan desa mandiri pangan Meningkatnya pendapatan, daya beli dan akses pangan masyarakat. - Pembinaan Kelompok Afinitas 10 Kec. 10 Ds 300,000,000 18 org 14 18 org - Bintek Pendamping dan Pengurus DEMAPAN 14 126 org 126 org - Apresiasi DEMAPAN 1 21 16 14 1 21 16 14 Desa Mandiri Pangan Giri Mukti Cicalengka Nagrog 0% 14 Desa Mandiri Pangan GAPOKTAN Cicalengka Narawita 0% Program Peningkatan 16 Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Terlaksananya pembinaan KWT melalui percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat yang beragam, bergizi seimbang dan aman yang berbasis sumberdaya lokal melalui kegiatan sosialisasi, koordinasi terhadap aparatur dan masyarakat dan promos 1 1 21 21 16 16 0% Pengembangan Diversifikasi Tanaman pangan 10 Kec. 15 desa RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 51 414,030,000 15 desa 414,030,000 1 21 16 16 Kesadaran Masyarakat Terhadap Diversifikasi Pangan Meningkat Kab. Bandung Peningkatan Diversifikasi Pangan meningkatnya kesadaran dan Peran KWT Serta PKK dalam penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal Kab. Bandung Kesadaran Masyarakat Terhadap Diversifikasi Pangan Meningkat Kab. Bandung 1 21 16 16 1 21 16 16 1 21 16 Program Peningkatan 18 Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 1 21 16 18 Dayeuhkolot 1 unit 1 21 16 18 Cadangan pangan Ibun 1 unit Meningkatkan gizi Ibun keluarga 1 unit 1 21 16 18 1 21 16 18 1 21 16 18 1 21 16 Pengembangan Lumbung Pangan Desa Terlaksananya pelatihan Lumbung Pangan dan Terbinanya Kelompok lumbung pangan di Desa 200,000,000 Paseh 1 unit PKK Kecamatan Paseh 1 unit 18 Ketahanan Pangan Cicalengka 1 unit Cicalengka 1 unit Cimaung 1 unit 1 21 16 18 Ketahanan Pangan 1 21 16 18 1 kelompok 18 penanganan rawan pangan Kertasari 1 unit 18 Peningkatan Produksi Pangan Banjaran 1 pkt 18 Peningkatan Ekonomi Banjaran 1 pkt 16 18 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjaran 1 pkt 16 Program Peningkatan 19 Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 1 1 1 1 1 1 21 21 21 21 21 21 16 16 16 16 Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efisien Terlaksananya pemantauan dan sosialisasi terhadap kelompok UPT penerima LDPM, Usaha ekonomi - Pembinaan dan Monitoring LDPM, UEP dan APO 19 0% 100,000,000 Kab. Bandung 65 klp Kab. Bandung 195 org 200,000,000 100,000,000 - Bintek 1 21 16 19 1 21 16 Program Peningkatan 22 Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 1 21 16 22 1 21 16 22 1 21 16 22 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Terlaksananya Pengawasan Mutu, Keamanan Pangan segar sesuai standar dan ketentuan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Terhadap Hasil Pertanian dan Pangan Olahan - Terlaksananya Pengawasan Mutu Keamanan Pangan sesuai SPM Tentang Pangan - Pengawasan Produk Pangan Segar Hasil Pertanian dan Pangan Olahan UPT 3 pkt UPT 1 pkt 1 pkt Kab. Bandung 1 pkt 1 pkt BKP3 1 pkt 1 pkt RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 52 100,000,000 3 pkt 100,000,000 1 21 16 34 Dewan ketahanan pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 2 2 2 2 2 2 2 02 02 02 02 02 02 02 17 Jumlah Penyuluh kehutanan pada perlindungan dan konservasi hutan Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 2 02 17 Program Perlindungan 05 dan konservasi sumber daya hutan 2 01 18 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Terfasilitasinya kesekertariatan Dewan Ketahanan Psngan Kabupaten Bandung, terlaksananya rapat Pleno Dewan Ketahanan Pangan Tk Kab. Bandung dan Nasional, Terlaksananya partisipasi hari pangan Tk Nasional, Monev dan pemantauan fasilitas DKP 1. Rakernas 2). Rokoor DKP. 3). Rakoor Pokja APN. 4). Kegiatan HPS. 5). Koordinasi Pusat. 240,000,000 1 pkt 1 pkt 240,000,000 3 klp 85,000,000 Kabupaten . Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Kabupaten Pelatihan Kelompok Wanita Tani (KWT)Gapoktan Saluyu Banjaran Banjaran Wetan 3 klp 85,000,000 Pelatihan dan Bantuan KRPL Banjaran Tarajusari 20,000,000 10000 btg Bintek / Penyuluhan dan Pengadaan Pohon kayu Jabon/Mahoni ( 25 Kelompok ) Rw 10 Pacet Pangauban 10000 btg 45,000,000 300 kk 40,000,000 45,000,000 300 kk Pelatihan Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan Pacet Cikitu 40,000,000 Pembuatan Demplot persemaian kebun bibit Desa (KBD) Kertasari Santosa Jumlah kelompok Yang terbina melalui penyuluh (kelompok) (%) #REF! 10,000,000 10,000,000 3 hr Pelatihan Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan 20,000,000 3 hr #REF! 50,000,000 Kabupaten 2,119 Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 53 50,000,000 - 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pelatihan penerapan Bantuan penyuluhan pertanian teknologi Rw. 1 dan 11 berupa kursus tani pertanian/perkebunan budidaya padi modern bercocok tanam. 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Bintek Peningkatan SDM Pelatihan penerapan Penyuluh Pertanian teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Bantuan penyuluhan pertanian Pelatihan penerapan Rw. 1 dan 11 berupa kursus tani teknologi budidaya padi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Bintek Kelompok Wanita Tani Pelatihan penerapan (KWT) Gapoktan Saluyu teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. Banjaran Banjaran Wetan 2 01 18 Program Peningkatan 01 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Bintek dan Pembuatan Pelatihan penerapan Percontohan KRPL teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. Banjaran Tarajusari 2 01 18 Program Peningkatan 04 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 2 01 18 Program Peningkatan 04 Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 2 01 19 2 01 19 Program peningkatan 01 produksi pertanian /perkebunan Penyuluhan Peningkatan produksi Pertanian/perkebunan 2 01 19 Program peningkatan 01 produksi pertanian /perkebunan Penyuluhan Peningkatan produksi Pertanian/perkebunan 2 01 19 Program peningkatan 01 produksi pertanian /perkebunan Penyuluhan Peningkatan produksi Pertanian/perkebunan 2 01 20 2 2 01 01 Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan 20 Peningkatan Kapasitas Kesejahteraan Penyuluh Pertanian/Perkebunan 20 Program Pemberdayaan 01 Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan Lapangan Peningkatan Kapasitas Kesejahteraan Penyuluh Pertanian/Perkebunan 8 angkt. 85,000,000 8 angkt. 40,000,000 2 Klp 25,000,000 3 Klp 30,000,000 2 pkt 40,000,000 40,000,000 2 Klp Pacet Mekarsari 25,000,000 3 Klp 30,000,000 2 pkt 40,000,000 Fasilitasi sarana demplot dan kaji terap penyuluh kabupaten 107 org Fasilitasi sarana media penyuluhan kabupaten 50 org Kabupaten 3 hari 85,000,000 Kabupaten 149,800,000 107 org 149,800,000 25,200,000 50 org 25,200,000 10 kali Bintek penyuluh swadaya kabupaten 3 angkt. 75,000,000 6 angk 300,000,000 Bintek THL Pusat kabupaten 3 hr 75,000,000 6 hr 150,000,000 Bintek THL Provinsi kabupaten 3 hr 50,000,000 6 hr 100,000,000 Jumlah Penyuluh pertanian/perkebunan lapangan yang mendapatkan pelatihan (org) Program Pemberdayaan 01 Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan Lapangan 3 hari Kabupaten Lokakarya Tk UPT Meningkatnya SDM penyuluh pertanian pada produksi pertanian/perkebunan - Pacet Mekarsari Kabupaten 213 Temu penyuluh Kabupaten 350 org 125,000,000 700 org 300,000,000 fasilitasi Kursus tani binaan penyuluh Kabupaten 100 org 174,470,000 200 org 350,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 54 2 01 20 2 05 22 2 2 2 2 05 05 05 01 22 22 22 24 Program Pemberdayaan 01 Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan Lapangan Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan Program Pengembangan 01 sistem penyuluhan perikanan Program Pengembangan 01 sistem penyuluhan perikanan Program Pengembangan 01 sistem penyuluhan perikanan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 2 01 24 Program Peningkatan 05 Penerapan Teknologi Peternakan 2 01 24 Program Peningkatan 05 Penerapan Teknologi Peternakan 2 01 24 Program Peningkatan 05 Penerapan Teknologi Peternakan 2 01 24 Program Peningkatan 05 Penerapan Teknologi Peternakan Peningkatan Kapasitas Kesejahteraan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lomba dan karya penyuluh berprestasi Jumlah SDM pengembang sistem penyuluhan perikanan (org) Kajian sistim penyuluhan perikanan Kajian sistim penyuluhan perikanan Kajian sistim penyuluhan perikanan Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan teknologi tepat guna Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan teknologi tepat guna Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan teknologi tepat guna Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan teknologi tepat guna - Bintek SDM Penyuluh Perikanan Bintek Peningkatan SDM Penyuluh Perikanan Bintek pembuatan media penyuluhan perikanan elektronik Meningkatnya SDM pada penerapan teknologi peternakan (org) Kabupaten 30 org Kabupaten 50 org 150,000,000 24 Kabupaten 2 paket Kabupaten 40 org 85,000,000 4 hr Bogor 25 org 65,000,000 5 hr 85,000,000 65,000,000 Kabupaten 24 Kabupaten - Bintek SDM Penyuluh Peternakan Bintek Peningkatan SDM Penyuluh Perternakan Kabupaten 3 hr 85,000,000 4 hr 125,000,000 Percontohan usaha pembibitan peternakan Kabupaten 1 unit 70,000,000 3 unit 210,000,000 Seminar hasil kaji terap penyuluh Kabupaten 3 angkt. 5 angkt 125,000,000 Jumlah 2 Jumlah (1+2) 6,335,000,000 8,895,500,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 55 6,920,530,000 10,427,055,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD :DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Penyediaan Jasa 02 Administrasi Perkantoran Komunikasi, Sumber Daya air dan Listrik Program Pelayanan Penyediaan Jasa 03 Administrasi Perkantoran peralatan dan perlengkapan kantor Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Jaminan Pemeliharaan 04 Kesehatan PNS x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan Jasa 05 Administrasi Perkantoran Jaminan Barang Milik Daerah x xx 01 07 x xx x Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Terpenuhinya kebutuhan biaya Dispertasih internet dan air bersih (PDAM) Dispertasih Tersedianya kompensasi Dispertasih kecelakaan petugas pemadam kebakaran Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja 12 bulan 24,500,000 12 bulan 24,500,000 12 bulan 15,000,000 12 bulan 15,000,000 61 orang 25,050,000 61 orang 25,050,000 - - 1 Dinas 7,500,000 1 Dinas 7,500,000 1 Dinas 51,000,000 1 Dinas 01 Tersedianya bahan pendukung Dispertasih administrasi bendahara Program Pelayanan Penyediaan Jasa pengeluaran / penerimaan : Administrasi Perkantoran Administrasi Keuangan pengelola barang dan materai / cek Program Pelayanan Penyediaan Jasa Terlaksananya pemeliharaan Dispertasih 08 Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor kebersihan kantor 51,000,000 1 Dinas 201,070,000 1 Dinas 01 Program Pelayanan Penyediaan 10 Administrasi Perkantoran Kantor Dispertasih xx 201,070,000 01 163,846,000 1 Dinas xx Terpenuhinya kebutuhan Dispertasih cetakan dan penggandaan 1 Dinas x 163,846,000 9,000,000 1 Dinas 9,000,000 xx 01 Terpenuhinya kebutuhan alat- Dispertasih alat listrik dinas 1 Dinas x 25,200,000 1 Dinas 25,200,000 xx 01 Terpenuhinya pegawai 1 Dinas x Dispertasih 1 Dinas xx 01 64,220,000 1 Dinas x 64,220,000 Dispertasih 12 bulan 280,920,000 12 bulan 280,920,000 x xx 01 Dispertasih 16 orang xx 01 72,000,000 16 orang x 72,000,000 Dispertasih 12 bulan 58,000,000 12 bulan 58,000,000 x xx 01 Dispertasih 4 Paket xx 01 25,000,000 4 Paket x 25,000,000 x xx 02 Dinas Dispertasih 1 Dinas x xx 02 x xx 02 x xx 02 Alat Tulis Tersedianya ATK dinas Program Pelayanan Penyediaan Barang 11 Administrasi Perkantoran Cetakan dan Penggandaan Program Pelayanan Penyediaan Komponen Administrasi Perkantoran Instalasi 12 Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Program Pelayanan Penyediaan Bahan Administrasi Perkantoran Bacaan dan Peraturan 15 Perundang-undangan bahan bacaan Dispertasih Program Pelayanan Penyediaan Makanan Tersedianya makanan dan 17 Administrasi Perkantoran dan Minuman minuman pegawai non PNS, rapat dinas dan tamu. Program Pelayanan Penyediaan Rapat-rapat Tersedianya anggaran Administrasi Perkantoran Koordinasi dan perjalanan dinas luar daerah 18 Konsultasi ke luar (koordinasi dengan pemerintah daerah pusat) Program Pelayanan Penyediaan Tenaga Tersedianya honor tenaga 19 Administrasi Perkantoran Pendukung Adm. Teknis kontrak kerja (TKK) & perkantoran Program Pelayanan Penyediaan Rapat-rapat Tersedianya anggaran Administrasi Perkantoran Koordinasi dan perjalanan dinas dalam daerah 20 Konsultasi ke dalam daerah Program Pelayanan Penunjang Perayaan Tersedianya kegiatan Hari-hari 22 Administrasi Perkantoran Hari-hari Bersejarah*) besar nasional Bersejarah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan 04 Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan 09 Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan 22 Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Jabatan Mobil Tersedianya Pejabat Pengadaan Gedung Peralatan Tersedianya Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kantor Kendaraan Terpeliharanya Gedung Dinas Pertasih Perlengkapan Dispertasih gedung kantor Dispertasih 130 orang 3 gedung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 56 - 170,195,000 51,070,000 1 Dinas 130 orang 3 gedung - 170,195,000 51,070,000 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 03 x xx 03 x xx 03 x xx 05 x xx 05 x xx 05 x xx 05 x xx 06 x xx 06 1 06 15 1 1 06 06 15 15 Program Peningkatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rutin/Berkala Aparatur Kendaraan Dinas Operasional Program Peningkatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rutin/Berkala Peralatan 28 Aparatur Gedung Kantor 24 Terpenuhinya biaya perawatan Dispertasih kendaraan operasional aparatur 1 Dinas 573,360,000 1 Dinas 573,360,000 Terpeliharanya peralatan kantor Dispertasih Dinas Pertasih 1 Dinas 15,600,000 1 Dinas 15,600,000 Program Peningkatan Rehabailitasi 42 Sarana dan Prasarana Sedang/Berat Rumah Aparatur Gedung Kantor Program Peningkatan Pengadaan Sarana dan Terlaksananya peningkatan Dispertasih Sarana dan Prasarana Prasarana Kendaraan sarana dan prasarana aparatur 45 Aparatur Dinas/Operasional Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Pengadaan pakaian 02 Disiplin Aparatur dinas beserta perlengkapannya Program Peningkatan Pengadaan pakaian 03 Disiplin Aparatur khusus hari-hari tertentu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Inventarisasi Kapasitas Sumber Daya Pemanfaatan Tempat 14 Aparatur Pemakaman Umum Kab. Bandung Program Peningkatan Pendataan dan kajian 15 Kapasitas Sumber Daya potensi TPBU Kab. Aparatur Bandung Program Peningkatan Kajian Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Cakupan WMK melalui Aparatur penambahan Pos Sektor 16 Damkar diWilayah Kab. Bandung Tersedianya pakaian dinas Dispertasih 1 Dinas 335 orang 2,637,940,000 143,856,000 1 Dinas 335 orang - 2,637,940,000 143,856,000 - Dispertasih Tersusunnya dokumen Dispertasih inventarisasi TPU Kab.Bandung 1 Dokumen Tersusunnya dokumen potensi Dispertasih TPBU di Kab. Bandung 1 Dokumen Dispertasih 1 Dokumen 200,000,000 200,400,000 400,400,000 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 200,000,000 200,400,000 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem 01 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Program Pengembangan Data/Informasi Penyusunan Kajian keterpaduan Program Kawasan dan Program Pengembangan 07 Permukiman pada Data/Informasi Kawasan Perkotaan di Kabupaten Bandung Penyusunan Naskah Akademis Pedoman Standarisasi Bentuk Program Pengembangan Arsitektur Bentuk 08 Data/Informasi Bangunan Pemerintah dan Bangunan Publik di Kabupaten Bandung Tersedianya laporan kinerja Dispertasih Dinas (RKA/DPA, DPPA, Renja SKPD, LKPJ, LAKIP, Lap. Bulanan, Lap. Triwulan, Lap. Semesteran dan Laptah) Jumlah 1 Tersedianya standarisasi bentuk bangunan gedung pemerintah dan publik (%) 11 produk 78,650,000 5,093,377,000 100 Kec. Rancaekek Kab. Bandung 1 dokumen 1 dokumen RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 57 100,000,000 - 11 produk 78,650,000 5,093,377,000 1 06 15 1 06 15 1 06 15 Program Pengembangan Penyusunan Pedoman Data/Informasi Standarisasi Bentuk Bangunan Pemerintah dan Bangunan Komersil 08 di Kabupaten Bandung Kab. Bandung 1 dokumen Program Pengembangan Penyusunan Analisis Data/Informasi Harga Satuan Bangunan di Kabupaten Bandung Program Pengembangan Penyusunan Data Data/Informasi Bangunan Pemerintah 10 Berbasis WEB di Kabupaten Bandung Kab. Bandung 1 dokumen 100,000,000 8 Kecamatan 1 dokumen 200,000,000 Program Pengembangan Penataan dan Data/Informasi Pengendalian bangunan (Pengawasan, 11 Pengendalian dan Penertiban Bangunan) 31 Kecamatan 1 dokumen 200,000,000 Kab. Bandung 1 dokumen - Kab. Bandung 1 dokumen - Kec. Cikancung Kab. Bandung 1 dokumen - Komp. Pemda Kab. Bandung 1 dokumen - 1 dokumen - - 09 1 06 15 1 06 15 1 06 15 1 06 15 Program Pengembangan Pembangunan Pagar Data/Informasi Komplek Pemda dan Penataan Landscape Lapangan Upakarti Program Pengembangan Perencanaan Gapura 13 Data/Informasi Batas Kota / Kab. Bandung Program Pengembangan Pembangunan Gudang 14 Data/Informasi Tembakau 1 06 15 Program Pengembangan Pengadaan Tempat 15 Data/Informasi Khusus Meroko (Gazebo) 1 06 15 Program Pengembangan Pendampingan Program 16 Data/Informasi RPIJM 1 06 15 1 06 15 1 06 15 1 06 15 1 06 15 1 03 32 1 03 32 1 03 32 1 04 15 - 12 Program Pengembangan Pembangunan pintu 17 Data/Informasi gerbang lapangan upakarti Program Pengembangan Penyusunan DED 18 Data/Informasi Pemagaran Komplek PEMDA Tahap 2 Program Pengembangan Rehabilitasi Gedung 19 Data/Informasi Kantor UPTD Dispertasih Program Pengembangan Sosialisasi peraturanData/Informasi peraturan tentang tata 20 cara pelaksanaan pembangunan gedung negara Program Pengembangan Penataan Landcape 21 Data/Informasi Komplek PEMDA Kab. Bandung Program Fasilitasi Pembangunan Sarana Pendukung Tembakau Program Fasilitasi Pengadaan Tempat 01 Pembangunan Sarana Khusus Meroko (Gazebo) Pendukung Tembakau Program Fasilitasi Penanganan Pasca Pembangunan Sarana Panen Tembakau 02 Pendukung Tembakau melalui Pembangunan Gundang Tembakau Program Pengembangan Perumahan Komp. Pemda Kab. Bandung 1,000,000,000 100,000,000 400,000,000 - Presentase rumah layak huni - Cakupan ketersediaan rumah layak huni - Persentase luas permukiman yang tertata 85,89 % 85,89 % (714,626 unit) 90,22% RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 58 250,000,000 APBN (DBHCHT) 300,000,000 APBN (DBHCHT) 1 04 15 02 1 04 15 02 1 04 15 03 1 04 15 Program Pengembangan Penyusunan norma, Perumahan standar, pedoman, dan manual (NSPM) Tersedianya rencana program Dispertasih pembangunan yang sesuai Bandung antara rencana pemerintah pusat, propinsi dan Kabupaten (Sesuai RTRW dan RPJP) Kab. 1 dokumen Program Pengembangan Penyusunan norma, Perumahan standar, pedoman, dan manual (NSPM) Tersedianya rencana program Dispertasih pembangunan yang sesuai Bandung antara rencana pemerintah pusat, propinsi dan Kabupaten (Sesuai RTRW dan RPJP) Kab. 1 dokumen 139,287,600 ... Lokasi 200,000,000 ... Lokasi 500,000,000 Program Pengembangan Koordinasi Terlaksananya inventarisasi Kab. Bandung Perumahan penyelenggaraan dan verifikasi PSU Perumahan pengembangan perumahan Program Pengembangan Fasilitasi dan stimulasi Rumah dan prasarana Kab. Bandung Perumahan pembangunan lingkungan yang dibangun perumahan masyarakat 06 kurang mampu Program Pengembangan Pembangunan sarana Perumahan dan prasarana rumah sederhana sehat 1 04 15 1 04 15 1 1 04 04 07 Program Pengembangan Pembangunan sarana 07 Perumahan dan prasarana rumah sederhana sehat (DAK) Program Lingkungan Sehat Perumahan 16 16 1 04 16 1 04 16 1 04 16 1 04 16 1 04 17 1 04 17 Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi 02 dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penetapan kebijakan Sehat Perumahan dan strategi penyelenggaraan keserasian kawasan dan 05 lingkungan hunian berimbang (Penyusunan CAP RPP) Program Lingkungan Penyediaan sarana 08 Sehat Perumahan sanitasi komunal bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana Sehat Perumahan sanitasi komunal bagi 09 masyarakat miskin (DAK) Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi 12 dasar terutama bagi masyarakat miskin (DAK) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan 03 Terlaksananya pembangunan Kab. Bandung sarana prasarana lingkungan permukiman dan telaksananya pemeliraan rusunawa, terbangunya sapras kawasan perumahan, penataan pedesaan dan penyusunan RP3KP .... Unit/desa Terlaksananya pembangunan Kab. Bandung sarana prasarana penataan kawasan perumahan - Presentase layanan air bersih di pedesaan (%) - Akses aman terhadap sanitasi (%) - Akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan (%) - Akses aman terhadap sanitasi (%) Terbangunanya prasarana dan Kab. Bandung sarana air minum pedesaan (air bersih) … Desa Jumlah pembinaan kelompok pengelola air bersih dan sanitasi - 1,408,250,000 - 27 85,89 27 60 … Desa 1,378,543,750 1 dokumen 300,000,000 … Desa 808,456,250 … Desa - … Desa - 235 Kelompok Program Pemberdayaan Peningkatan peran serta komunitas Perumahan masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Perumahan 300,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 59 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 1 04 19 1 04 19 1 04 19 1 04 19 05 1 04 19 09 1 04 19 10 1 04 19 11 1 04 19 12 1 04 19 13 1 04 19 14 1 04 20 1 04 20 1 05 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Program peningkatan Pengawasan kesiagaan dan pelaksanaan kebijakan 04 pencegahan bahaya pencegahan kebakaran kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran Program kesiagaan pencegahan kebakaran 05 Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 30005000liter pada WMK 65 50 75 - - 628,892,750 - peningkatan Pencegahan dan dan Pengendalian Bahaya bahaya Kebakaran 1,550,000,000 peningkatan Pengadaan sarana dan dan prasarana damkar bahaya (selang) - peningkatan Pengadaan pakaian dan kerja lapangan bahaya (pakaian lapangan damkar) peningkatan Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran pada masyarakat Program pengelolaan areal pemakaman Program pengelolaan Pemeliharaan sarana 07 areal pemakaman dan prasarana pemakaman Program Perencanaan Tata Ruang 15 15 65 peningkatan Pendidikan dan dan Pelatihan Pertolongan bahaya dan Pencegahan Kebakaran peningkatan Pemeliharaan Sarana dan dan Prasarana bahaya Pencegahan Bahaya Kebakaran peningkatan Rehabilitasi Sarana dan dan Prasarana Pencegahan bahaya Bahaya Kebakaran Program Perencanaan Penyusunan rencana Tata Ruang detail tata ruang kawasan 1 - Cakupan pelayanan bencana kebakaran (%) - Peningkatan Capaian Tingkat waktu tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%) - Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang memnuhi standar kualifikasi (%) 34,000,000 50,000,000 Rasio daya tampung tempat pemakaman per satuan jumlah penduduk 1:29:00 AM … lokasi Persentase ketersediaan informasi mengenai RTR wilayah kab/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 175,425,000 35,69 (10RDTR+1RTRW) 1 dokumen 05 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 60 481,112,200 Program Perencanaan Penyusunan Rencana Tata Ruang Teknis Ruang Kawasan 1 05 15 1 dokumen 06 - Program Perencanaan Penyusunan NSPK Tata Ruang Penataan Ruang 1 05 15 1 dokumen 18 - Program Perencanaan Penyusunan NSPM Tata Ruang Penataan Ruang 1 1 1 1 1 05 05 05 05 05 15 19 - Program Ruang Pemanfaatan 1 1 05 05 05 Persentase rencana tapak yang disahkan 100% (115 SP) Program Ruang Pemanfaatan Survey dan pemetaan … Ha Program Ruang Pemanfaatan Kajian Pengembangan Ruang Wilayah Warung Lobak 1 dokumen Program Ruang Pemanfaatan Implementasi Pelaksanaan kerja Badan Koordinasi Pengendalian Ruang Daerah) 1 dokumen 16 16 16 16 11 11 17 17 17 - 05 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1 1 dokumen - Presentase bangunan ber-IMB - Persentase luas pemanfaatan lahan budidaya non pertanian yang berijin sesuai rencana tata ruang (%). 150,000,000 8 % (25,297 unit) 13,27 Program Pengendalian Penyusunan Kebijakan Pemanfaatan Ruang Pengendalaian Pemanfaatan Ruang 1 dokumen Program Pengendalian Pengawasan Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang 1 dokumen 130,000,000 01 05 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 61 - 530,000,000 Program Pengendalian Monitoring, Evaluasi Pemanfaatan Ruang dan Pelaporan 1 1 1 1 05 05 05 05 17 17 17 17 1 dokumen 08 Program Pengendalian Penataan dan Pemanfaatan Ruang Pengendalian bangunan (Pengawasan, 09 Pengendalian dan Penertiban Bangunan) 31 kecamatan Program Pengendalian Penataan dan Pemanfaatan Ruang Pengendalian Bangunan 31 kecamatan Program Pengendalian Pendataan Pemanfaatan Ruang Pemetaan Kawasan Kec. Rancaekek 10 dan Ruang Kab. Bandung 1 05 17 12 1 05 17 13 1 06 18 1 06 18 1 06 18 1 06 21 Program Pengendalian Penyusunan Prosedur Pemanfaatan Ruang dan Masnual/Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Perencanaan Jumlah informasi mengenai Pengembangan Wilayah sarana prasarana di kawasan Strategis dan Cepat strategis Tumbuh Program Perencanaan Penyusunan Pengembangan Wilayah Perencanaan 03 Strategis dan Cepat Pengembangan Wilayah Tumbuh Strategis dan Cepat Tumbuh Program Perencanaan Fasilitasi Pengembangan Wilayah Pengembangan Wilayah 05 Strategis dan Cepat Strtegis dan Cepat Tumbuh Tumbuh Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1 06 21 01 Program Perencanaan Pengembangan Pembangunan Daerah Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Program dan Kebijakan Layanan Publik Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 08 15 1 08 15 - 11 Program Pengendalian Pengawasan dan Pemanfaatan Ruang Pengendalian Ruang 1 75,000,000 01 - Cakupan pelayanan sampah - Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) per Satuan Penduduk - Rasio Jumlah Truk Pengangkut Sampah per Satuan Penduduk 1 dokumen 100,000,000 65,000,000 1 dokumen 1 Dokumen 100,000,000 1 dokumen 60,000,000 1 Dokumen 20,000,000 22% 70 buah 85 unit Program Pengembangan Penyusunan kebijakan Kinerja Pengelolaan Manajemen Pengelolaan Persampahan sampah 200,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 62 1 08 15 02 1 08 15 04 1 08 15 1 08 15 1 08 15 1 08 24 1 08 24 1 08 24 1 08 24 1 08 24 1 08 24 1 22 17 1 22 17 1 22 17 Program Pengembangan Penyediaan prasarana Kinerja Pengelolaan dan sarana pengelolaan Persampahan persampahan 1,900,000,000 Program Pengembangan Peningkatan operasi Kinerja Pengelolaan dan pemeliharaan Persampahan prasarana dan sarana persampahan Program Pengembangan Sosialisasi kebijakan Kinerja Pengelolaan pengelolaan 10 Persampahan persampahan …% 31 kecamatan 200,000,000 Program Pengembangan Peningkatan peran serta Kinerja Pengelolaan masyarakat dalam Persampahan pengelolaan persampahan Program Pengembangan Pengadaan Lahan TPA Kinerja Pengelolaan Lokal 12 Persampahan …. Unit 200,000,000 14,400,000,000 11 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Program Pengelolaan Penyusunan dan ruang terbuka hijau analisis data/informasi 03 (RTH) Pengelolaan RTH 4,100,000,000 Presentase luas RTH perkotaan 0,119 % 1 dokumen 211,750,000 Program Pengelolaan Penataan RTH 05 ruang terbuka hijau (RTH) Program Pengelolaan Pemeliharaan RTH 06 ruang terbuka hijau (RTH) Program Pengelolaan Pengendalian Reklame ruang terbuka hijau 07 (RTH) 1 dokumen Kab. Bandung 45,000,000 Program Pengelolaan Penyusunan Masterplan ruang terbuka hijau RTH Perkotaan Soreang 08 (RTH) (Kawasan Pemerintahan) Kab. Bandung 68,887,800 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa … lokasi Pendampingan sarana dan prasarana lingkungan permukiman (PNPM dan PPIP) 1,082,000,000 1 paket Program Peningkatan Pembangunan Sarana Partisipasi Masyarakat dan Prasarana Rumah 01 dalam Membangun Desa Sehat Sederhana (PNPM Perkotaan) 07 Program Peningkatan Pembangunan Sarana Partisipasi Masyarakat dan Prasarana Rumah dalam Membangun Desa Sederhana Sehat. - BIDANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN Program Pengembangan Perumahan - Presentase rumah layak huni - Cakupan ketersediaan rumah layak huni - Persentase luas permukiman yang tertata 1 04 15 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 85,89 % 85,89 % (714,626 unit) 90,22% KUTAWARINGIN 37 unit GAJAH MEKAR 3 unit RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 63 277,500,000 22,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 1 PAMEUNGPEUK SUKASARI 15 unit 112,500,000 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BOJONG KUNCI 15 unit 112,500,000 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu RANCAMULYA 15 unit 112,500,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BOJONG MANGGU15 unit 112,500,000 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BOJONG MANGGU6 unit 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 15 ARJASARI 45,000,000 ANCOLMEKAR 1 paket 135,000,000 PINGGIRSARI 1 paket 135,000,000 CIHANYIR 16 unit 112,500,000 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIHANYIR 20 unit 150,000,000 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILULUK 10 unit 75,000,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu HEGARMANAH 16 unit 112,500,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MEKARLAKSANA 10 unit 75,000,000 CIKANCUNG RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 64 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 1 PASEH DRAWATI 5 unit 35,000,000 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu LOA 5 unit 35,000,000 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SUKAMANTRI 4 unit 28,000,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu KARANGTUNGGAL 4 unit 28,000,000 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MEKARPAWITAN 4 unit 28,000,000 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIGENTUR 4 unit 28,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SINDANGSARI 5 unit 35,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPAKU 32 unit 96,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MANGUNHARJA 1 unit 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 14 DESA 100 unit 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SUDI 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu TANGULUN 6 unit 45,000,000 CIPARAY IBUN RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 65 7,500,000 750,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu KARYALAKSANA 9 unit 67,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu LAMPEGAN 9 unit 67,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu DUKUH 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIBEET 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu KARYALAKSANA 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PANGGUH 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu DAYEUHKOLOT 20 unit 150,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CANGKUANG WETAN 15 unit 112,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CANGKUANG KULON 25 unit 187,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PASAWAHAN 10 unit 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CITEUREUP 20 unit 150,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SUKAPURA 15 unit 112,500,000 DAYEUHKOLOT RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 66 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 1 MARGAHAYU MARGAHAYU SELATAN 5 unit 35,000,000 SUKAMENAK 5 unit 35,000,000 BALEENDAH 30 unit 225,000,000 RANCAMANYAR 10 unit 75,000,000 TANJUNGSARI 10 unit 75,000,000 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu NAGRAK 5 unit 37,500,000 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILUNCAT 5 unit 37,500,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PANANJUNG 5 unit 37,500,000 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BANDASARI 5 unit 37,500,000 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CANGKUANG 5 unit 37,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIBURIAL 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MEKARSALUYU 6 unit 45,000,000 BALEENDAH CANGKUANG CIMENYAN RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 67 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIBEUNYING 7 unit 52,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIMENYAN 7 unit 52,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MANDALAMEKAR 7 unit 52,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SINDANGLAYA 7 unit 52,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu KATAPANG 5 desa 5 unit 35,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SOLOKAN JERUK PANYADAP 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PADAMUKTI 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIBODAS 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SOLOKAN JERUK 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu RANCAKASUMBA 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BOJONGMAS 6 unit 45,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu LANGANSARI 6 unit 45,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 68 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 1 CICALENGKA BABAKAN PETEUY 3 unit 22,500,000 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIKUYA 3 unit 22,500,000 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MARGAASIH 3 unit 22,500,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu NAGROG 3 unit 22,500,000 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MARAWITA 4 unit 30,000,000 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PANENJOAN 3 unit 22,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu TANJUNGWANGI 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu TENJOLAYA 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CICALENGKA KULON 3 unit 22,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu WALUYA 3 unit 22,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu GAMPIT 3 unit 22,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CICALENGKA WETAN 3 unit 22,500,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 69 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 1 RANCABALI ALAM ENDAH 105 unit 787,500,000 CIPELAH 51 unit 382,500,000 MEKARJAYA 5 unit Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PANGAUBAN 15 unit Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MANDALAHAJI 5 unit 37,500,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MEKARSARI 5 unit 37,500,000 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu GIRIMULYA 10 unit 75,000,000 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan RTLH 26 RW perumahan masyarakat kurang mampu MARGAMUKTI 5 unit 37,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan RTLH Kp. Puncak Raya RW 01 perumahan masyarakat kurang mampu MARGALUYU 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan RTLH 23 RW perumahan masyarakat kurang mampu SUKAMANAH 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu TRIBAKTIMULYA 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan RTLH RW 01 s/d 13 perumahan masyarakat kurang mampu MARGAMEKAR 4 unit 30,000,000 PACET PANGALENGAN RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 70 37,500,000 112,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan RTLH RW 01 s/d 17 perumahan masyarakat kurang mampu PULOSARI 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu WANASUKA 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SINDANGPANON 2 unit 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BANJARAN 2 unit 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MEKARJAYA 2 unit 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu MARGAHURIP 2 unit 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu PASIR JAMBU 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu SUGI MUKTI 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Taman CIKONENG 1 unit 25,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu TARUMAJAYA 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu RESMI TINGGAL 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIBEREM 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIKEMBANG 8 unit 60,000,000 BANJARAN PASIR JAMBU Pengadaan Mesin Rumput KERTASARI RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 71 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan 1 04 15 06 1 04 15 1 04 1 SANTOSA 8 unit 60,000,000 CIPANJALU 8 unit 60,000,000 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 8 unit 60,000,000 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 8 unit 60,000,000 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 8 unit 60,000,000 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 10 unit 75,000,000 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 6 unit 50,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 6 unit 50,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPANJALU 6 unit 50,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 CILENGKRANG RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 72 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILENGKRANG 4 unit 30,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIMAUNG 5 rumah 37,500,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIKALONG 10 rumah 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CAMPAKAMULYA 10 rumah 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu JAGABAYA 10 rumah 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BOJONGSOANG 10 unit 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BOJONGSARI 14 unit 105,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIPAGALO 8 unit CIMAUNG BOJONGSOANG RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 73 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu BUAH BATU 10 unit 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu LENGKONG 12 unit 90,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu TEGAL LUAR 8 unit 60,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CIWIDEY NENGKELAN 10 unit 75,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Perbaikan RTLH perumahan masyarakat kurang mampu CILEUNYI CILEUNYI 40 unit 300,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 74 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 1,623,000,000 1 04 15 06 Program Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan Pembangunan Rumah perumahan masyarakat Sabilulungan kurang mampu BANJARAN BANJARAN WETAN2 UNIT 15,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan dan rehab MCK Cilengkrang Girimekar Cilengkrang Cipanjalu 75,000,000 APBD 20 m 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK SD Pasir Luhur 1 04 15 06 Pembangunan MCK di RW 02 Rancabali Standart Kab. 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK di RW 25 Rancabali Standart Kab. 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK di RW 08 Rancabali Standart Kab. 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK di RW 21 Rancabali Standart Kab. 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK RW 07 Banjaran 2 Unit 60,000,000 APBD Neglasati RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 75 1 04 15 06 Rehab MCK RW 1,3,4,9,7,3,2,11 Banjaran Mekarjaya 1 Titik 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Gembor Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Kiara Payung 1 04 15 06 Pembangunan MCK Sirahranca Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Sirahranca Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Tabrik Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Batu Keris Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD Banjaran Banjaran Wetan 1 Unit 30,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Babakan Sadang 1 04 15 06 Mck Komunal RW 24 Ciwidey Ciwidey 85,000,000 APBD 06 Pembuatan MCK Rw. 1,2,4,5,8,9,11 Solokan Jeruk Desa Rancakasumba 3 90,000,000 APBD 06 Jamban Komunal RW 2,10,1,13,9, Arjasari Mekarjaya 2 unit 60,000,000 APBD Katapang Katapang 4 UNIT 48,000,000 APBD 1 1 04 04 15 15 1 04 15 06 Pembuatan MCK dan Air Bersih RW 2,10,13 1 04 15 06 Pembangunan MCK Katapang Sukamukti 6 unit 90,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK RW 02 IBUN Sudi 2 Unit 60,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK PAcet Mekarjaya 6 unit 60,000,000 APBD 1 04 15 06 MCK Rajadesa RW 04 Paseh Cipaku 1 unit 15,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Kertasari Cikembang 60,000,000 APBD 06 Pembuatan/ Perbaikan MCK RW Cimenyan 06,09,19,23 Cimenyan 2 unit 60,000,000 APBD 06 Perbaikan MCK RW 8,4,21,10,11,27 Cimenyan Cibeunying 3 unit 80,000,000 APBD Cikancung Hegarmanah 1 unit 30,000,000 APBD 30,000,000 APBD 1 1 04 04 15 15 1 04 15 06 Pembangunan MCK Kp. Nunuk RW 6 & Kp. Cikalage Girang Rw 7 1 04 15 06 Pembangunan MCK RW 12 Cikancung Bandasari 1 04 15 06 MCK Cangkuang Tanjungsari 3 unit 30,000,000 APBD Katapang Sukamukti 6 unit 90,000,000 APBD 1 04 15 06 Pembangunan MCK Rw 1,5,8,12,13,14 1 04 15 06 Pembangunan MCK RW 3,4,5,7 Pameungpeuk Rancamulya 1 unit 30,000,000 APBD 1 04 15 06 MCK RW 1,2,5,7,8 Pameungpeuk Rancatungku 2 unit 60,000,000 APBD RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 76 1 04 15 06 Pembangunan MCK RW 6,8,1 Pameungpeuk Bojongkunci 3 unit 90,000,000 1 04 15 06 MCK RW 3,4,5 Pameungpeuk Bojongmangu 2 unit 60,000,000 1 04 15 06 MCK dan Air Bersih 11,1,4,5,7,9 Pasirjambu 6 unit 210,000,000 350,000,000 APBD 04 16 02 Desa Jatisari, Desa Jelegong 10 Unit 1 120,000,000 APBD 04 16 02 Wilayah Kecamatan 24 Titik 1 Mekarsaluyu 1000m2 140,000,000 APBN 1 04 16 02 - APBD 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Perpipaan Air Bersih Pengadaan air bersih Pipanisasi Kutawaringin Margaasih CImenyan Pipanisasi Cilengkrang Jatiendah Pipanisasi Air bersih Cilengkrang Melatiwangi Pipanisasi Air Bersih RW 6,7,8,9,2,3,1 Nagreg Bojong 4000m APBD APBN APBD 50,000,000 APBD 2km 280,000,000 APBD APBD PROV Sumur Bor & Pipanisasi saluran Ibun air bersih Ds. Tanggulun 400m 560,000,000 Pipanisasi saluran air bersih Pangguh 4km 560,000,000 APBD Pipanisasi saluran air bersih RW Pacet 9 Cikitu 300kk 75,000,000 APBD Pipanisasi saluran air bersih Cigalumprit - Pasirpanjang Karangtunggal 4x1,4 km 50,000,000 APBD 50,000,000 APBD 280,000,000 APBD 280,000,000 APBD 280,000,000 APBD 150,000,000 APBD 200,000,000 APBD Ibun Paseh Pipanisasi saluran air bersih RW Paseh 5,6,10 Drawati Pipanisasi saluran air bersih Kertasari Cikembang Pipanisasi saluran air bersih Kertasari Santosa Penetrasi Air Bersih Ciawitali/Gn Geulis Pasirjambu MEKARSARI Pipanisasi Sarana Air Bersih Dusun I,II,III Cicalengka Dampit Pipanisasi Saluran Air Bersih Pasirjambu Cikoneng 300m 1000m RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 77 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Pivanisasi air bersih Pasirjambu Margamulya 1000m 320,000,000 Pipanisasi Pasirjambu Sugihmukti 5000m 50,000,000 APBD Pipanisasi Air Bersih RW 3 sprerata, Rw 5 Cibuni, RW 12 Sukamandi, RW 13 Cipuspa Rancabali 450,000,000 APBD Pipanisasi Air Bersih RW 7,2,9,1,17,13,26,27 Rancabali Alamendah Pipanisasi Soreang Sukanagara 750m APBD 50,000,000 APBD 300,000,000 APBD a. RW 1 Legok kuda APBD b. RW 2 Cipeuteuy APBD c. RW 3 Konengsanten APBD d. RW 4 Pasirsalam APBD e. RW 5 Cempaka APBD F. RW 6 Sindangwargi APBD g. RW 7 Kramat agung APBD h. Rw 8 Panguyangan APBD i. RW 9 Babakan APBD Pipanisasi lapsda Rw, 8 Pangalengan Pulosari 5000m Artesis Rw,9 Cibuluk Pangalengan Pulosari 1 Titik Sanitasi ( SPAL) Rw,1 Pangalengan Sukamanah 1 Paket Sanitasi ( SPAL) Puskesmas Rw,1 Pangalengan Sukamanah 1 Paket APBD PROV Sanitasi ( SPAL) Rumah tangga sukamanah 1 Paket APBD Pangalengan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 78 50,000,000 APBD APBD 150,000,000 APBD 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Jalur Komsumen Air bersih Pangalengan Sukamanah 500 Orang 200,000,000 APBD SPAL Rw,3 Cibolang Pangalengan Banjarsari 250m 150,000,000 APBD SPAL RW, 7 Babakan kananga Pangalengan Banjarsari 250m SPAL Rw,11 Banjaran Mekarjaya 36m Sumur Artesis Banjaran Margahurip 2 Unit APBD 2,000,000 APBD 350,000,000 APBD APBD Pembangunan Sarana Air Bersih Cimaung Kp.Babakan Cianjur Rt,1/Rw,3 Malasari 200,000,000 Pipanisasi saluran air bersih Rw,9,10 & 11 Ibun Cibeet 260,000,000 APBD Rehab Air bersih situburung cinanggel muncang Pacet Cinanggela 2500m 265,000,000 APBD Sarana Air Bersih Dusun 1,2,3 Pacet Mekarjaya 350m 200,000,000 APBD Paralonisasi saluran air bersih cinangsi Paseh Cipedes 4200m 600,000,000 APBD Saluran Air Bersih Dusun 1,2,3 Pacet Mekarjaya 350,000,000 APBD Pengadaan Air bersih Rw,1 - 9 Paseh Cijagra 3000m 75,000,000 APBD Pengeboran Air Bersih Rw,5,6,7,8,9 Paseh Tangsi Mekar 6 unit 45,000,000 APBD Perpipaan Air Bersih Kertasari Cihawuk 280,000,000 APBD PROV SPAL Lingkungan RW 20,21,22,23,27 Kertasari Tarumajaya 200,000,000 APBD Pembangunan sarana air bersih dan pipanisasi Kertasari Cibeureum 520,000,000 APBD Bantuan Pengadaan sarana Air bersih 9Rw 8,18,24 Cimenyan Cibeunying 350,000,000 APBD Pembangunan Drainase lingkungan Rw 3,4,8,9,10,11 Cimenyan Mandalawangi 200,000,000 APBD 200,000,000 APBD Perbaikan Drainase Lingkungan Cimenyan 9 RW 14,17,19 Cibeuying 1 unit 1300m2 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 79 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Pembangunan SPAL (Rw 1,2,7,11) Cimenyan Sindanglaya Pembangunan Drainase Lingkungan (Rw 3,4,8,9,10,11) Cimenyan Sindanglaya Perbaikan/Pembangunan sarana air bersih Rw 4,5,6,7,8,13,17,20,23 Cimenyan Cimenyan 5 Unit 200,000,000 APBD Pengeboran Artesis/sumur dalam Margahayu sukamenak 1 Titik 350,000,000 APBD Perbaikan Drainase Cipedes Pasir Luhur Cilengkrang Cipanjalu 600m 200,000,000 APBD Pembangunan Sanitasi lingkungan Rw 7,8, Cicalengka Babakan peuteuy 200,000,000 APBD 75,000,000 APBD 200,000,000 APBD APBD Pengadaan Sarana Air Bersih Jet Cicalengka Pump Rw 14,5 margaasih 1 Unit Pembangunan sarana air bersih Rw 8,12, Cicalengka Narawitan 75,000,000 APBD Pengadaan sarana air bersih 10 Rw Cicalengka Tenjolaya 75,000,000 APBD Pembangunan sanitasi lingkungan (Rw 3,7,8,10) Desa Tenholaya Rw 3,7,8,10) Cicalengka Tenjolaya 150,000,000 APBD pengadaan sumur dangkal/ Zet Pump cikulon Cicalengka Cicalengka kulon 75,000,000 APBD Sanitasi lingkungan (Desa dampit) Cicalengka Dampit 100,000,000 APBD Pengadaan sarana air bersih zet pump Rw 9 Cicalengka Cicalengka wetan 75,000,000 APBD Sanitasi Lingkungan (Rw 9 Desa Cicalengka Cicalengka Wetan) Cicalengka wetan 150,000,000 APBD SPAL rumah tangga Cangkuang Tanjungsari 150,000,000 APBD Sarana Air bersih Cangkuang Tanjungsari 75,000,000 APBD Pipanisasi air - Kp. Babakan rongga ciawi nangkod Rw 9,10 Cangkuang Nagrag 3000m 420,000,000 APBD Pembuatan SPAL Dusun 2 Katapang Banyusari 200m 36,000,000 APBD Sarana dan prasaran Air Bersih Rw 3,1,5 Desa Bojongkunci Pamengpeuk Bojongkunci 4 Unit 75,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 80 APBN 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Sarana dan prasarana air bersih Katapang sedesa Banyusari 3 unit 75,000,000 APBD Penyediaan air bersih/ SPAM perdesaan (sumur dalam) Pameungpeuk Bojongmanggu 1 unit 350,000,000 APBD Bak penampungan dan pengembang badan pengelolaan air bersih desa gajahmekar Kutawaringin Pipanisasi air bersih pasirmalang sukarame dan RW 12 Mekarmaju Pasir jambu Mekarmaju Pembangunan SPAL Ganasabrang Pasir jambu Tenjolaya a. Rt 1,3, Rw 1 Soreang Sukanagara APBD b. Rt 1 Rw 5 Soreang Sukanagara APBD c. RW 2 Soreang Sukanagara Pembangunan Saluran air bersih RW 2,4,5,9,9 Ciwidey Nengkelan Pengadaan sunur artesis, papanggungan Ds Jelegong Rancaekek Jet pompa air (sumur dangkal) Rw 1-7 Kp. Kondanglaer sd Ciparanje Ds Sangiang APBD 600m 100,000,000 APBD 150,000,000 APBD APBD Prov. 280,000,000 APBD 1 unit 350,000,000 APBD Rancaekek 7 unit 75,000,000 APBD Sarana air bersih, Rt 1 sd 7 Ds Sukamulya Rancaekek 5 unit 75,000,000 APBD Air bersih (jet pump) / sumur dalam, RW 1,2,3,5,6,7,8,9 Rancaekek Wetan Rancaekek 1 unit 350,000,000 APBD Saluran air rumah tangga, Rw 1,14 Ds Cangkuang Rancaekek 3.185m x 0,5m 200,000,000 APBD 75,000,000 APBD 200,000,000 APBD 75,000,000 APBD 350,000,000 APBD Pengadaan air bersih, Rw 4 & 11 Rancaekek DS Cangkuang 2 unit Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/ kali (pelebaran gorong-gorong drainase perumahan bumi rancaekek kencana blok 1-16 kel. Rancaekek kencana Pemb. Sarana air bersih jet pump Cihaur Rt 2 RW 5 Ds Linggar Rancaekek 2000m Rancaekek 1 unit/titik Pembuatan sarana air bersih Rancaekek (sumur dalam), Pintuair Rw 2 Ds Rancaekek kulon 1 unit RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 81 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Pengajuan jet pump Rw 11 Kel. Rancaekek kencana Rancaekek Pipanisasi Majalaya Sukamukti Majalaya 75,000,000 APBD 400m2 65,000,000 APBD Majakerta 12 75,000,000 APBD Majalaya Majasetra 50 75,000,000 APBD Majalaya Wangisagara 400m2 280,000,000 APBD Pengadaan air bersih (sumur dangkal) Ciparay Manggungharja 10 unit 75,000,000 APBD Pengadaan air bersih (sumur dangkal) Dayeuhkolot Dayeuhkolot 3 unit 75,000,000 APBD Normalisasi parit (drainase lingkungan), Rt3,4 Rw 2 Dayeuhkolot Sukapura 200,000,000 APBD Pembuatan sumur artesis, Rw 11 Dayeuhkolot Cangkuang wetan 1 unit 350,000,000 APBD Pembuangan saluran air limbah Dayeuhkolot rumah tangga, Rw 1-23 Cangkuang Kulon 200,000,000 APBD Sarana air bersih sumur dangkal, Rw 1-23 Dayeuhkolot Cangkuang Kulon 75,000,000 APBD Sarana air bersih Rw 8 Dayeuhkolot Pasawahan 1 unit 75,000,000 APBD Pengadaan air bersih Rw 3,6,7 Ds Cipagalo Bojongsoang Cipagalo 3 buah 75,000,000 APBD Sarana air bersih RW 1-14 Ds Tegaluar Bojongsoang Tegaluar 14 unit 84,000,000 APBD Pembangunan sarana air bersih (sumur dangkal) Rw 15 Baleendah Wargamekar Sarana air bersih sumur dangkal Rw 1 sd 11 Baleendah Bojongmalaka 75,000,000 350,000,000 BIDANG PERMUKIMAN (DRAINASE) 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan APBD APBD Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Saluran Air/ drainase sanitasi Pangalengan margamukti 500m Drainase dusun 1 Rw,2 Kp, Jatisari Paseh Cipedes 90m RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 82 50,000,000 APBD 140,000,000 APBD 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Drainase Katapang Gandasari Drainase Sindang palay Rt 1 Katapang Pangauban Drainase lingkungan/SPAL RW 6,7,8,9,dan 10 Ds Bojongmanggu Pameungpeuk Bojongmanggu Saluran Air Drainase Soreang Sukanagara Drainase saluran air permata hijau ranca kendal Ds Jelegong Rancaekek Drainase lingkungan / SPAL, RW 4,5,7,8,9,10,11,19 Rancaekek 100,000,000 APBD 200m 100,000,000 APBD 2000m 200,000,000 APBD 150,000,000 APBD 200,000,000 APBD 3380m 200,000,000 Drainase lingkungan Rt 4 Rw 12 Dayeuhkolot Cangkuang wetan 10m2 Pembangunan Drainase/ saluran air, BojongsoangCijagra Bojongsoang Bojongsoang Drainase lingkungan, Rw 1-23 Ds Cangkuang Kulon Dayeuhkolot Cangkuang kulon 14 unit 200,000,000 Drainase lingkungan Rw 1-23 sumurbandung Dayeuhkolot Dayeuhkolot 14 unit 75,000,000 2km APBD Prov. 50,000,000 APBD 200,000,000 APBD APBD APBD 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 BIDANG PERMUKIMAN (SANITASI) Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Program Lingkungan Penyediaan sarana air Sehat Perumahan bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Pangalengan Maramukti 1 unit Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Cilengkrang 1 unit Girimekar (RW 4,6,8,10,12,14,16) Margaasih Rahayu Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Sukarame APBD 150,000,000 APBD 150,000,000 APBD 150,000,000 APBD 1 unit Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Pacet 150,000,000 1 unit Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) APBD Cikitu 1 unit 200,000,000 Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) APBD Maruyung 1 unit 150,000,000 Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Ciwidey Nengkelan (RW 1,5,8,10,11) 1 unit Ciwidey Ciwidey - APBD 150,000,000 APBD Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) 1 unit RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 83 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 1 04 16 02 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan BIDANG KEBERSIHAN Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 08 16 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Dayeuh kolot Dayeuh kolot (RW 8,10,14) 1 unit 150,000,000 APBD Cangkuang Wetan (1RW unit2,3,5,8,9,10,12) 150,000,000 APBD Resmitinggal 1 unit 150,000,000 APBD Cibeureum 1 unit 150,000,000 APBD Sentosa 1 unit - APBD 150,000,000 APBD - APBD 1 unit 150,000,000 APBD Tenjolaya (RW 3,7,&8) 1 unit - Cicalengka Kulon (RW 1 unit 2,3,&6) - Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Kertasari Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Cicalengka Babakan Peuteuy( Dusun 1 unit 1) Cicalengka Margaasih ( RW 16)1 unit Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Cikuya (Rw 4,8) Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (Pembangunan MCK) Jumlah sarana kebersihan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Organik persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pengadaan Roda Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan motor sampah persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Roda Sampah persampahan 71 unit Pameungpeuk Langonsari 1 unit 15,000,000 Pameungpeuk Rancamulya 1 unit 85,000,000 Pameungpeuk Bojongkunci 4 unit 16,000,000 Pameungpeuk Bojongmanggu 1 unit 35,000,000 Ciwidey Lebakmuncang 1 unit 85,000,000 Solokan Jeruk Desa Cibodas 1 unit 85,000,000 Solokan Jeruk Solokan Jeruk 1 unit 4,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 84 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan motor roda sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan roda sampah persampahan Penyediaan prasarana Gerobak Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Mesin Pencacah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Gerobak Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Mesin Pencacah Plastik dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Gerobak Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Motor Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Motor Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Motor Sampah persampahan Solokan Jeruk Rancakasumba 1 unit 85,000,000 CIPARAY CIPARAY 2 unit 70,000,000 CIPARAY mangunharja 1 unit 85,000,000 CIPARAY CIPARAY 1 unit 4,000,000 Sukamanah 1 unit Sukamanah 1 unit Sukamanah 1 unit Pangalengan 4,000,000 Pangalengan 85,000,000 Pangalengan 15,000,000 Wanasuka 1 unit Neglasari 2 unit Mekarjaya 2 unit Pangalengan 4,000,000 Banjaran 50,000,000 Banjaran 8,000,000 Margahurip 1 unit Banjaran 35,000,000 Cikancung Cihanyir 1 unit 85,000,000 Cikancung Hegarmanah 1 unit 35,000,000 Cikancung Hegarmanah 1 unit 85,000,000 Cicalengka Nagrog 1 unit 15,000,000 Cicalengka Narawita 1 unit 15,000,000 Cicalengka Panenjoan 1 unit 15,000,000 Cicalengka Tanjungwangi 1 unit 15,000,000 Cicalengka Tenjolaya 1 unit 35,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 85 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Motor Sampah persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan Bak Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Mesin Pencacah Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Mesin Pencacah Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Gerobak Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Motor Sampah Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pelatihan Pengolah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pelatihan Pengolah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Roda Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan motor sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Roda Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan motor sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pelatihan Pengolah Sampah persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Cicalengka Ds. Waluya 1 unit 15,000,000 Cicalengka Dampit 1 unit 15,000,000 Cicalengka Wetan 1 unit 35,000,000 Cicalengka Cimenyan Ciburial, Mekarmanik, Cibeunying 3 unit 255,000,000 Margahayu Sayati 1 unit 40,000,000 Margahayu Marsel, Sukamenak, Sulaeman 3 unit 45,000,000 Kertasari Neglawangi 1 unit 85,000,000 Kertasari Neglawangi 1 unit 15,000,000 Margaasih Rahayu 1 unit 85,000,000 Margaasih 6 Desa 6 unit 24,000,000 Katapang 1 unit Pangauban Katapang katapang Katapang Sangkanhurip Katapang 35,000,000 20 orang 10,000,000 2 TPS 30,000,000 Cilampeni 16 unit 64,000,000 Katapang Sukamukti 1 unit 35,000,000 Katapang katapang 3 unit 12,000,000 Katapang Sangkanhurip 1unit 35,000,000 Ibun Tanggulun 2 Kelompok 20,000,000 Pasirjambu CIBODAS 1 unit 85,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 86 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 1 08 08 16 16 02 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 1 08 16 02 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Motor Roda 3 persampahan Pasirjambu Pasirjambu Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan Dayeuhkolot Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan roda sampah persampahan Dayeuhkolot Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Sampah persampahan Dayeuhkolot Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Roda Sampah persampahan Dayeuhkolot Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Mesin Pencacah Organik persampahan Dayeuhkolot CUKANGGENTENG 1 unit SUGIHMUKTI 1 unit Cangkuang Wetan 1 unit 85,000,000 Cangkuang Wetan 5 unit 20,000,000 Cangkuang Wetan 1 unit 15,000,000 40,000,000 Cangkuang Kulon 1 unit 15,000,000 BOJONGSOANG BOJONGSOANG Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan BOJONGSOANG LENGKONG Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Gerobak Sampah persampahan BOJONGSOANG LENGKONG Penyediaan prasarana Motor Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan 35,000,000 Cangkuang Kulon 10 unit Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Roda Sampah persampahan Penyediaan prasarana Marka Jalan dan sarana pengelolaan (DilarangMembuang Sampah di persampahan Sepanjang Jalur ini) 85,000,000 Soreang Soreang Soreang sekarwangi Pacet Cikitu 4 unit 16,000,000 1 unit 85,000,000 4 unit 16,000,000 1 20,000,000 1 unit 35,000,000 85,000,000 1 unit Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Paseh Cigentur Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Paseh Sindangsari Penyediaan prasarana Pembangunan TPST dan sarana pengelolaan persampahan Paseh Cipedes Penyediaan prasarana Roda Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Baleendah Malakasari Penyediaan prasarana Roda Sampah dan sarana pengelolaan persampahan Baleendah Rancamanyar Cangkuang Nagrak 85,000,000 1 unit 85,000,000 1 unit Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan Pembangunan TPST persampahan 85,000,000 1 unit 5 unit 20,000,000 10 unit 40,000,000 1 unit 85,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 87 Jumlah 2 Jumlah (1+2) 68,731,605,350 73,824,982,350 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 88 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : SDAPE Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode Indikator Kinerja Program /Kegiatan x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan Jasa surat Meningkatkan Pelayanan 01 Administrasi Perkantoran menyurat Administrasi Surat Menyurat (Bulan) Program Pelayanan Penyediaan Jasa Terpenuhinya Pembayaran 02 Administrasi Perkantoran Komunikasi ,Sumber Rekening Listrik,Telepon (bulan) Daya Air dan Listrik Program Pelayanan Penyediaan Jasa Terpeliharanya peralatan kantor 03 Administrasi Perkantoran peralatan dan (bulan) perlengkapan kantor Program Pelayanan Penyediaan Jasa Terjaminnya kebersihan kantor 08 Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor (Bulan) x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan 10 Administrasi Perkantoran kantor x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 02 x xx 02 03 x xx 02 13 x xx 02 22 x xx 03 24 x xx 06 x xx 06 Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif 12 3,850,000 Target capaian kinerja Kantor Dinas Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif 12 3,850,000 Target capaian kinerja sda. 12 25,300,000 12 25,300,000 sda. 12 15,000,000 12 15,000,000 sda. 12 21,120,000 12 21,120,000 Alat sda. 12 55,000,000 12 55,000,000 Kebutuhan Barang cetakan & Penggandaan (Bulan) sda. 12 20,000,000 12 20,000,000 Pelayanan Penerangan Kantor (bulan) Gd. sda. 12 3,850,000 12 3,850,000 Kantor sda. 12 7,700,000 12 7,700,000 Program Pelayanan Penyediaan Makanan Tersedianya makanan dan 17 Administrasi Perkantoran Dan Minuman minuman rapat dan tamu (bulan) Program Pelayanan Rapat-rapat Koordinasi Koordinasi dan Konsultasi luar Administrasi Perkantoran dan Konsultasi Luar daerah (bulan) 18 Daerah sda. 12 15,000,000 12 15,000,000 sda. 12 85,000,000 12 85,000,000 Program Pelayanan Rapat-rapat Koordinasi Koordinasi dan Konsultasi dalam Administrasi Perkantoran dan Konsultasi dalam daerah (bulan) Daerah sda. 3 Program Pelayanan Penunjang Perayaan Pelaksanaan Peringatan Hari22 Administrasi Perkantoran Hari-hari Bersejarah hari Bersejarah Nasional (kegiatan) Program Pelayanan Penyediaan Jasa Terjaminnya keamanan kantor 23 Administrasi Perkantoran Pengaman Kantor (bulan) sda. 12 11,000,000 12 11,000,000 sda. 12 18,000,000 12 18,000,000 Alat tulis Kebutuhan Administrasi Tulis Kantor (bulan) Program Pelayanan Penyediaan barang 11 Administrasi Perkantoran Cetakan dan penggandaan Program Pelayanan Penyediaan Komponen Administrasi Perkantoran Instalasi Listrik / 12 Penerangan Bangunan Kantor Program Pelayanan Penyediaan Peralatan 14 Administrasi Perkantoran Rumah Tangga 20 01 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pembangunan kantor Kebersihan (bulan) Gedung 3 200,000,000 gedung Pembangunan gudang arsip 200,000,000 - Pengadaan Peralatan Penyediaan lap top, computer, dan perlengkapan printer dan lemari arsip (unit) kantor Pemeliharaan rutin / Gd.Dinas dan Gd. UPTD (unit) berkala Gedung Kantor Kantor Dinas 20 Kantor Dinas 5 Pemeliharaan Rutin/ Kendaraan Operasional Dinas Berkala Kendaraan SDAPE dan UPTD (bulan) Dinas / Operasional Kantor Dinas 12 350,000,000 12 350,000,000 Penyusunan laporan Penyusunan Lakip, Laptah dan capaian kinerja dan Renja Dinas (dokumen) ikhtisar realisasi kinerja SKPD Kantor Dinas 10 15,473,000 10 50,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 89 150,000,000 78,500,000 20 5 150,000,000 78,500,000 x xx 06 x xx 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem 04 pelaporan capaian kinerja dan keuangan 03 03 24 1 03 24 01 1 03 24 03 1 03 24 05 1 03 24 07 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 03 24 pelaporan Laporan Kinerja Prognosis realisasi Keuangan Dinas (dokumen) Kantor Dinas 1 6,600,000 1 6,600,000 Penyusunan pelaporan Laporan Kinerja Akhir Tahun Keuangan Akhir tahun Dinas (Dokumen) Kantor Dinas 1 6,600,000 1 6,600,000 Jumlah 1 Presentase ketersediaan air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi kewenangan kabupaten yang sudah ada (%) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 1 1 Penyusunan prognosis anggaran 1,087,993,000 73,30 1,122,520,000 73,30 Program pengembangan Perencanaan Tersedianya dokumen dan pengelolaan jaringan pembangunan jaringan perencanaan pembangunan irigasi, rawa dan jaringan irigasi irigasi (dokumen) pengairan lainnya Kab. Bandung 3 500,000,000 4 700,000,000 Program pengembangan Perencanaan dan pengelolaan jaringan pembangunan reservoir irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Kab. Bandung 4 500,000,000 4 300,000,000 Kec Cileunyi, 4 Cilengkrang, Pacet, Cimenyan 500,000,000 4 500,000,000 Program pengembangan Perencanaan dan pengelolaan jaringan Normalisasi irigasi, rawa dan jaringan sungai pengairan lainnya Tersedianya perencanaan (dokumen) dokumen Reservoir Tersedianya dokumen Saluran perencanaan normalisasi saluran pembuang (dokumen) Program pengembangan Pembangunan reservoir dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Terlaksananya pembangunan reservoir menunjang pelayanan irigasi Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya rehabilitasi dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi jaringan irigasi (supervisi, irigasi, rawa dan jaringan pendamping DAK, fisik program pengairan lainnya SKPD/wilayah, review perencanaan) 9DI) Kab. Bandung Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pasir Jambu dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Desa Lamajang Kec. Pangalengan Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cigentur dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Desa Mekarjaya Banjaran Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Sekar dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Mangunjaya Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cirehe dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Cimaung 47 Arjasari Cimaung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 90 5,750,000,000 70 8,540,000,000 1 1 1 1 03 03 03 03 24 24 24 24 Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pasir Huni dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Laksana Ibun Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pereng dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Talun Ibun Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Darsono dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Lampegan Ibun Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cibanen dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Cibeet Ibun Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehablitasi DI. Cidadap dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Mandalahaji Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pangauban dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Nagrag Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cikatulampa dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Mekarsari Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Jamra dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Mekarjaya Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cicanar dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Loa Paseh Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Sanding dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Sindangsari Paseh Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabiliasi DI. Bencoy dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Cipedes Paseh Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cibubuay dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Cijagra Paseh 1 03 24 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 91 1 1 1 1 03 03 03 03 24 24 24 24 Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Candi dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Cipanjalu Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cirungki dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Tanjunglaya Cikancung Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pasir Sangiang dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Tenjolaya Cicalengka Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cangkring dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Bandasari Cangkuang Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pameungpeuk dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Langonsari Pameungpeuk Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Ciajag dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Cilame Kutawaringin Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Sarongge dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Jatisari Kutawaringin Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pasirbanteng dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Sukamulya Kutawaringin Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Leuwi Liang dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Cibodas Pasir Jambu Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cigiri dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Cibodas Pasir Jambu Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Kadalmeteng dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Mekarmaju Pasir Jambu Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Rawabadak dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Sugihmukti Pasir Jambu 1 03 24 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 Cilengkrang RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 92 1 1 1 1 03 03 03 03 24 24 24 24 Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Saninten dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Nengkelan Ciwidey Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Tambakruyung dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Rawabogo Ciwidey Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi Beureum irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya DI.Hanjuang Ciwidey Ciwidey Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cileunad dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Sukawening Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Bojong Monyet dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Bojong Salam Rancaekek Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cagak dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Haur Pugur Rancaekek Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Gamblang dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Padamukti Solokan Jeruk Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cilulumpang dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Cimekar Cileunyi Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Jelekong dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Jelekong Baleendah Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cipetir dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Mekarjaya Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Campaka dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Lamajang Pangalengan Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cipalasari dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Lebakwangi 1 03 24 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 10 Ciwidey Arjasari RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 93 1 1 1 1 03 03 03 03 24 24 24 24 Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Talun dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Mekarsari Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cijambe dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Pangguh Ibun Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cidadap dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Mandala haji Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pasir Batu dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Pangauban Pacet Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Leuwi Jurig dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan 10 pengairan lainnya Panyocokan Ciwidey Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Baru Sampeu dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya LebakMuncang Ciwidey Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cukangmonteng dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Sugihmukti 1 03 24 1 03 24 10 1 03 24 10 1 03 24 14 1 03 24 15 1 03 24 16 1 03 24 18 1 03 24 19 Program pengembangan Rehabilitasi/Pemelihara Terlaksananya rehabilitasi / Sungai Cipariuk, dan pengelolaan jaringan an Normalisasi Saluran normalisasi saluran pembuang S. Ciguruwik irigasi, rawa dan jaringan Sungai (SP) pengairan lainnya Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya pemeliharaan dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi yang jaringan irigasi (UPTD) irigasi, rawa dan jaringan telah dibangun pengairan lainnya Program pengembangan Pemberdayaan dan pengelolaan jaringan Pemakai Air irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Petani Terlaksananya pendampingan terhadap kelembagaan pengelola irigasi (DI) Cimaung PasirJambu Cileunyi 2 2,000,000,000 2 2,000,000,000 4 4 1,250,000,000 4 1,500,000,000 350,000,000 5 350,000,000 12 12 Program pengembangan Rehabilitasi/Pemelihara dan pengelolaan jaringan an Jaringan Irigasi irigasi, rawa dan jaringan (DAK) pengairan lainnya Program pengembangan Pemberdayaan Petani dan pengelolaan jaringan Pemakai Air (WISMP) irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 94 1 03 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya 26 Prosentase ketersediaan dokumen perencanaan penanganan drainase skala kawasan dan skala kota (%) 1 03 26 Program pengembangan, Master plan pengelolaan dan konversi daya air sungai, danau dan 09 sumber daya air lainnya 1 03 26 10 1 03 28 1 03 28 Program 03 banjir 1 03 28 05 1 03 28 07 1 03 31 1 03 31 2 03 15 2 03 15 2 03 15 2 03 15 2 03 16 2 03 16 2 03 16 sumber Tersedianya dokumen outline plan drainase perkotaan (Dokumen) Program pengembangan, Koordinasi Pengelolaan pengelolaan dan konversi Konservasi Sumber sungai, danau dan Daya Alam sumber daya air lainnya Dayeuhkolot, Ciparay, Pameungpeuk, Kutawaringin, Margaasih, Baleendah, Katapang Program pengendalian banjir Program banjir Program banjir Presentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota (%) pengendalian Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya pembuatan dan Cibanjaran, an bantaran dan perbaikan tanggul (SP) Cisela, Cibatur tanggul sungai pengendalian Peningkatan partisipasi Terlaksananya sosialisasi dan masyarakat dalam pengadaan bahan banjiran penanggulangan banjir (penanggulangan sementara) (paket) 100 pengendalian Peningkatan Terlaksananya pembersihan dan pembersihan dan pengerukan Saluran Sungai (SP) pengerukan sungai/kali Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Perlindungan Konservasi Sumber dan Konservasi Sumber Daya Air dan 01 Daya Alam Pengendalian Kerusakan Sumbersumber Air Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Program pembinaan dan Sosialisasi regulasi pengawasan bidang mengenai kegiatan 02 pertambangan penambangan bahan galian C Program pembinaan dan Pengawasan Terhadap pengawasan bidang Pelaksanaan Kegiatan 05 pertambangan Penambangan Galian C 7 100 1,500,000,000 3,56 7 1,500,000,000 3,56 Banjaran 3 2,000,000,000 3 2,000,000,000 Kab. Bandung 3 1,000,000,000 3 1,000,000,000 , 4 875,000,000 4 875,000,000 Soreang Margahayu Prosentase luasan pertambangan berijin (%) 92,48 92,48 Terpahaminya aturan-aturan tentang pengelolaan usaha pertambangan oleh stakeholder Terlaksananya pengawasan, pengendalian dan konservasi air tanah melalui pembangunan sumur resapan (unit) Kab. Bandung 35 Program pembinaan dan Monitoring, Evaluasi Terlaksanananya monev migas 06 pengawasan bidang dan Pelaporan hilir dan batubara pertambangan Program pengawasan - Rata-rata pemakaian air dan penertiban kegiatan tanah per sumur setiap bulan rakyat yang berpotensi (m3/sumur) merusak lingkungan - Prosentasi ketersediaan peta zonasi kerentanan gerakan tanah (%) Program pengawasan dan Pengawasan penertiban Terlaksananya pengawasan dan penertiban kegiatan kegiatan pertambangan tertibnya pengambilan air tanah 01 rakyat yang berpotensi rakyat baik dari sisi teknis dan merusak lingkungan administrasi (kegiatan) Kab. Bandung 1 Kab. Bandung 1 200,000,000 1 200,000,000 Program pengawasan dan penertiban kegiatan 02 rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Kab. Bandung 20 100,000,000 20 100,000,000 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan dampak kerusakan lingkungan akibat pertambangan rakyat Terlaksananya pembinaan pengawasan dan pengendalian pertambangan serta basis data pertambangan (perusahaan) 350,000,000 75,000,000 70 1 16,660,00 16,660,00 100 100 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 95 700,000,000 75,000,000 Program pengawasan dan Pengukuran penurunan Tersedianya dokumen kajian penertiban kegiatan muka tanah (Land penurunan muka tanah (land 08 rakyat yang berpotensi Subsidence) subsidence) (Dokumen) merusak lingkungan Kab. Bandung Program pengawasan dan Pemetaan dan Analisis Tersedianya peta dan analisis penertiban kegiatan Geologi Lingkungan geologi lingkungan (Kecamatan) 09 rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Cicalengka 2 03 16 2 03 16 2 03 17 2 03 17 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan 01 ketenagalistrikan ketenaga listrikan 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Rasio elektrifikasi Tangga Miskin (%) Rumah 15 100,000,000 20 100,000,000 1 200,000,000 1 200,000,000 37,84 Terlaksananya stimulasi listrik pedesaan bagi warga pra KS (fisik program SKPD/wilayah+supervisi+biaya umum) (KK) Kab. Bandung 1680 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Margamukti 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Sukamanah 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Warnasari 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Pulosari 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Banjarsari 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Wanasuka 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pangalengan Margamulya 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran Banjaran 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran Ciapus 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran Banjaran wetan 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran Neglasari 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran Pasirmulya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran MekarJaya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Banjaran Kamasan 10 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 96 37,84 2,100,000,000 2000 2,500,000,000 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimaung Sukamaju 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimaung Mekar sari 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimaung Jagabaya 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pacet Cinanggela 35 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pacet MekarJaya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pacet Cikitu 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Paseh Sukamanah 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kertasari Sukapura 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kertasari Tarumajaya 30 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kertasari Resmitinggal 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kertasari Cibereum 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kertasari Cikembang 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimenyan Sindanglaya 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimenyan Cibeunying 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimenyan Ciburial 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cimenyan Cikadut 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Margahayu Margahayu tengah 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cilengkrang Cipanjalu 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cilengkrang Cilengkrang 25 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 97 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cilengkrang Ciporeat 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cilengkrang Melatiwangi 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cikancung Cikasungka 30 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Nagreg Bojong 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Nagreg Nagreg 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Cikuya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Margaasih 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Nagrog 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Panenjoan 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Tenjolaya 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cicalengka Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cangkuang Bandasari 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cangkuang Pananjung 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Katapang Sukamukti 30 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pameungpeuk Langonsari 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pameungpeuk Rancamulya 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pameungpeuk Rancatungku 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pameungpeuk Bojong Manggu 25 Babakan Peuteuy 10 Cicalengka wetan 10 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 98 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kutawaringin Kutawaringin 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kutawaringin Cibodas 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kutawaringin Cilame 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kutawaringin Sukamulya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kutawaringin Buninagara 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Kutawaringin Jatisari 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pasirjambu Cibodas 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pasirjambu Cikoneng 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pasirjambu Mekarmaju 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pasirjambu Mekarsari 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Pasirjambu Sugihmukti 15 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Rancabali Alamendah 30 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Soreang Sadu 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Soreang Pamekaran 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Ciwidey Panundaan 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Ciwidey Nengkelan 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Ciwidey Lebak Muncang 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Majakerta 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Majasetra 10 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 99 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 2 03 17 01 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Sukamukti 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Bojong 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Majalaya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Padamulya 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Padaulun 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Sukamaju 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Wangi Sagara 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Majalaya Biru 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Solokan Jeruk Panyadap 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Solokan Jeruk Cibodas 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Cileunyi Cileunyi Kulon 30 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Ciparay Ciparay 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Ciparay Mekar Laksana 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Ciparay Pakutandang 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Dayeuhkolot Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Bojongsoang bojongsoang 25 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Bojongsoang Lengkong 10 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Bojongsoang Tegaluar 35 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Baleendah Rancamanyar 30 Cangkuang Kulon 30 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 100 Program pembinaan dan Koordinasi pengembangan bidang pengembangan ketenagalistrikan ketenaga listrikan Baleendah 2 03 17 01 2 03 17 03 Program pembinaan dan Pengembangan pengembangan bidang Mikrohydro ketenagalistrikan Implementasi hasil studi FS dan DED Mikrohydro 2 03 17 Program pembinaan dan Pengembangan pengembangan bidang Mandiri 04 ketenagalistrikan Desa Terlaksanannya bantuan biodigester fixdome untuk menunjang desa kemandirian energi alternatif (unit) 2 03 17 06 Program pembinaan dan Monitoring Evaluasi Terlaksananya kordinasi monev pengembangan bidang dan Pelaporan Panas dan sosialisasi pengelolaan ketenagalistrikan Bumi panas bumi (kegiatan) Manggahang 15 1 desa 17 200,000,000 17 200,000,000 1 150,000,000 1 150,000,000 Kab Bandung Jumlah 2 Jumlah (1+2) 19,700,000,000 20,787,993,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 101 23,490,000,000 24,612,520,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja x xx 01 x xx 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Penyediaan Jasa Surat 01 Administrasi Perkantoran Menyurat x xx 01 02 x xx 01 04 x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan jasa 07 Administrasi Perkantoran administrasi keuangan 34,666,000 100% 45,000,000 01 Meningkatnya kenyamanan dalam bekerja 100% xx Program Pelayanan Penyediaan jasa 08 Administrasi Perkantoran kebersihan kantor BPBD x 55,000,000 100% 60,000,000 01 Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran 100% xx Program Pelayanan Penyediaan alat tulis 10 Administrasi Perkantoran kantor BPBD x 34,453,000 100% 50,000,000 01 Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran 100% xx Tercapainya kenyamanan kantor BPBD 100% 10,992,000 100% 15,000,000 x xx 01 Meningkatnya efektivitas kerja BPBD 100% 134,957,000 100% 200,000,000 x xx 01 Meningkatnya efektivitas kerja BPBD 100% 6,875,000 100% 10,000,000 x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan barang 11 Administrasi Perkantoran cetakan dan penggandaan Program Pelayanan Penyediaan komponen Administrasi Perkantoran instalasi 12 listrik/penerangan bangunan kantor Program Pelayanan Penyediaan peralatan 13 Administrasi Perkantoran dan perlengkapan kantor Program Pelayanan Penyediaan peralatan 14 Administrasi Perkantoran rumah tangga BPBD x 15,048,000 100% 20,000,000 01 Meningkatnya pengetahuan karyawan/karyawati 100% xx Meningkatnya kinerja aparatur BPBD 100% 106,343,000 100% 150,000,000 x xx 01 Program Pelayanan Penyediaan bahan 15 Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan perundang-undangan Program Pelayanan Penyediaan makanan 17 Administrasi Perkantoran dan minuman BPBD x 100% 156,469,000 100% 250,000,000 xx 01 x xx 01 Program Pelayanan Rapat-rapat kordinasi Meningkatnya koordinasi antar 18 Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar Pemerintah daerah Program Pelayanan Penyediaan tenaga Administrasi Perkantoran Pendukung administrasi 19 teknis dan perkantoran BPBD x 100% 64,350,000 100% 150,000,000 xx 01 x xx 01 Program Pelayanan Rapat-rapat kordinasi 20 Administrasi Perkantoran dan konsultasi dalam daerah Program Pelayanan Penunjang Perayaan 22 Administrasi Perkantoran Hari-hari Bersejarah BPBD x x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber daya air dan listrik Meningkatnya efektivitas kerja BPBD 12 bulan 1,800,000 12 bulan 2,000,000 Meningkatnya produktivitas kerja melalui penyediaan jaringan listrik, air miinum dan telekomunikasi BPBD 12 bulan 1,723,000 12 bulan 2,000,000 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 03 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 05 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 10 sarana dan prasarana aparatur 60,000,000 Meningkatnya koordinasi antar Pemerintah Pengadaan mebeleur BPBD 120,000,000 Pembangunan gedung kantor Pengadaan kendaraan dinas/operasional 60,000,000 Tersedianya kendaraan operasional: Motor dan Mobil penanggulangan bencana Meningkatnya kinerja aparatur BPBD 1 unit 1 unit BPBD 1 unit ambulans 1 unit ambulans BPBD 100% RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 102 108,226,000 100% 120,000,000 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 02 x xx 03 x xx 03 x xx 06 x xx 06 1 19 15 1 19 15 1 06 15 Program peningkatan 11 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 12 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 22 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan sarana dan prasarana 24 aparatur Program peningkatan 30 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan 46 sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan 02 disiplin aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem 04 pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pengadaan Alat Komunikasi 06 15 BPBD BPBD dan 31 Kec Pemeliharaan Mewujudkan keamanan dan BPBD rutin/berkala gedung kebersihan kantor kantor Pemeliharaan Terpeliharanya kendaraan dinas BPBD rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor Pengadaan Alat-alat Berat 100% 87,890,000 100% 150,000,000 100% 123,948,000 100% 150,000,000 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Terciptanya motivasi kinerja aparatur BPBD 30 stel 20,000,000 30 stel 30,000,000 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Terinformasikannya kinerja keuangan selama 12 bulan BPBD 1 paket laporan keuangan dan kinerja BPBD 19,426,000 1 paket laporan keuangan dan kinerja BPBD 25,000,000 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Peningkatan Pengendalian Keamanan dan Keamanan Lingkungan 05 Kenyamanan Lingkungan Jumlah 1 Jumlah personil yang siap diturunkan pada tahapan pra, saat dan pasca bencana (org) Meningkatnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana 1,162,166,000 250 BPBD Persentase wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah (%) 12 Bulan Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana Tersedianya Sistem Informasi Geografis (SIG) kebencanaan di Wilayah Kabupaten Bandung Wilayah Kabupaten Bandung 1 paket Program Pengembangan data/informasi Tersedianya dokumen perencanaan pengembangan ekonomi di daerah bencana di Kab. Bandung dalam rangka pemulihan sektor ekonomi bagi masyaakat korban bencana Daerah rawan bencana di Kab Bdg. 1 dokumen Tersedia peta rawan bancana Wilayah Kabupaten Bandung Peta Rawan tingkat Kecamatan 1 06 15 04 Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan ekonomi 1 06 15 Program Pengembangan 16 data/informasi Pemetaan kawasan rawan bencana 1 06 19 1 06 19 1 06 19 Program Perencanaan Pengembangan Kotakota Menengah dan Besar Program Perencanaan Koordinasi Pengembangan Kota-kota penanggulangan dan 03 Menengah dan Besar penyelesaian bencana alam/sosial* Program Perencanaan Pengendalian Pengembangan Kota-kota Keamanan Lingkungan 05 Menengah dan Besar Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi (%) Berkurangnya dampak kerusakan infrastruktur akibat bencana 218,500,000 1 paket RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 103 12 Bulan 109,250,000 100 1 paket 500,000,000 300,000,000 1 dokumen 300,000,000 300,000,000 Peta Rawan tingkat Kecamatan - 100% Wilayah Kabupaten Bandung 1,489,000,000 250 100 Program Pengembangan data/informasi 03 BPBD dan 31 Kec Pengadaan Alat Berat Program Pengembangan data/informasi 1 Tersedianya Handy Talky - 100% 500,000,000 1 paket 750,000,000 1 06 25 1 06 25 1 19 15 1 19 15 1 19 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana Alam Program Perencanaan Pembangunan Daerah 03 Rawan Bencana Alam 19 22 1 19 22 1 19 22 1 19 22 1 19 22 1 19 22 1 20 26 1 20 26 1 04 18 1 04 18 1 22 15 31 Wilayah Kabupaten Bandung Berkurangnya korban bencana di wilayah rawan bencana 31 - Berkurangnya korban bencana di wilayah rawan bencana - Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Peningkatan Pengendalian Keamanan dan Keamanan Lingkungan 05 Kenyamanan Lingkungan Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 22 1 Jumlah Kecamatan yang siaga menghadapi bencana di Kabupaten Bandung (kec) Monitoring, evaluasi dan Terlaksananya kegiatan pelaporan sosialisasi daerah rawan bencana - Persentase bantuan logistic dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana (%) - Jumlah Kecamatan yang telah melakukan mitigasi bencana (Kec) 100 100 31 31 Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan 01 korban bencana alam informasi potensi bencana alam* terlaksananya Bimbingan dan Pelatihan Personil kebencanaan serta peyebarluasan informasi kebencanaan Wilayah Kabupaten Bandung 31 Kecamatan Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan dan penanggulangan prasarana evakuasi korban bencana alam penduduk dari 03 ancaman/ korban bencana alam* Bimbingan teknis dan simulasi Wilayah Kabupaten Bandung 31 Kecamatan Tersedianya perahu, tenda pengungsian dan peralatan pendukung pelaksanaan tanggap darurat bencana lainnya Wilayah Kabupaten Bandung 31 Kecamatan 700,000,000 31 Kecamatan 1,000,000,000 Program Pencegahan dini Pengadaan logistik dan dan penanggulangan obat-obatan bagi 04 korban bencana alam penduduk di tempat penampungan sementara Program Pencegahan dini Sosialisasi Perundangdan penanggulangan undangan tentang 05 korban bencana alam penanggulangan bencana Program Pencegahan dini Penyusunan rumusan dan penanggulangan kebijakan korban bencana alam Penanggulangan 06 Bencana Daerah Tersedianya Logistik dan obatobatan bagi korban bencana Wilayah Kabupaten Bandung 1 paket 500,000,000 1 paket 1,000,000,000 Terlaksananya kegiatan sosialisasi daerah rawan bencana Wilayah Kabupaten Bandung SKPD Kab. Bandung dan 31 Kecamatan 200,000,000 SKPD Kab. Bandung dan 31 Kecamatan Tersusunnya rencana penanggulangan bencana, Rencana Aksi Daerah dan terbentuknya forum Pengurangan Resiko Bencana 3 Dokumen Wilayah Kabupaten Bandung Peraturan dan keputusan bupati bandung terkait penananggulangan bencana 150,000,000 Peraturan dan keputusan bupati bandung terkait penananggulangan bencana 01 Program Penataan Peraturan Perundangundangan Program Penataan Peraturan Perundangundangan 06 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial 02 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Kajian peraturan perundang-undangan daerah terhadap peraturan perundangundangan yang baru, lebih tinggi dan keserasian antar peratruan perundangundangan daerah Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana (%) 100 200,000,000 31 Kecamatan 1,500,000,000 31 Kecamatan 200,000,000 100 Fasilitasi dan Stimulasi Rehabilitasi Rumah Akibat Bencana Alam 600,000,000 Jumlah personil kebencanaan yang memiliki keahlian penanggulangan bencana 250 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 104 250 1 1 22 19 15 Program Peningkatan Penyelenggaraan Keberdayaan Masyarakat Pendidikan dan Pedesaan Pelatihan Tenaga Teknis 02 dan Masyarakat Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 22 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Perencanaan Koordinasi Pengembangan Kota-kota penanggulangan dan Menengah dan Besar penyelesaian bencana alam/sosial Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan dan penanggulangan prasarana evakuasi korban bencana alam penduduk dari ancaman/ korban bencana alam Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan dan penanggulangan prasarana evakuasi korban bencana alam penduduk dari ancaman/ korban bencana alam Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan dan penanggulangan prasarana evakuasi korban bencana alam penduduk dari ancaman/ korban bencana alam Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan dan penanggulangan prasarana evakuasi korban bencana alam penduduk dari ancaman/ korban bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Terlaksananya Pendidikan dan 16 kecamatan Pelatihan Damage And Losses rawan bencana Assasment (DaLA) bagi masyarakat dan Aparatur Pemerintah di daerah rawan bencana di Kabupaten Bandung 40 orang - Persentase bantuan logistic dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana (%) - Jumlah Kecamatan yang telah melakukan mitigasi bencana (Kec) 100 40 orang 250,000,000 Musrenbang 31 Sosilisasi tanggap bencana Pangalengan Ds. Pulosari 1 paket 20,000,000 Musrenbang Penyediaan alat tanggap bencana (tendar dan dapur umum) Pangalengan Ds. Pulosari 1 paket 20,000,000 Musrenbang Blankar RW 02, 09 Banjaran Desa Banjaran 2 10,000,000 Musrenbang Tenda darurat untuk bencana RW 12 Banjaran Desa Banjaran 1 15,000,000 Musrenbang Bantuan bencana alam Pacet Desa Mekarjaya 25,000,000 Musrenbang Pelatihan masyarakat penanggulangan bencana Kertasari Desa Neglawangi 40 orang 50,000,000 Musrenbang Pusat informasi bencana (alat komunikasi) Kertasari Desa Neglawangi 10 unit 15,000,000 Musrenbang Pelatihan kepemimpinan bencana Cimenyan Kelurahan Cibeunying 100 org 30,000,000 Musrenbang Pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana Cimenyan 150 org 45,000,000 Musrenbang Peralatan tanggap darurat bencana Cimenyan 1 paket 150,000,000 Musrenbang Sumur bor, tandom, mesin Cimenyan 100,000,000 Musrenbang Radio Komunikasi Cimenyan Penanggulangan Bencana Cilengkrang Desa Ciporeat 25,000,000 Musrenbang Pelatihan Sianga bencana Cilengkrang Desa Melatiwangi 15,000,000 Musrenbang 10 unit RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 105 Musrenbang 250,000,000 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Pengadaan Pompa Air antisipasi bencana desa Cicalengka Desa Cikuya 5 unit 20,000,000 Musrenbang Blankar desa (unit) Cicalengka Desa Tenjolaya 5 10,000,000 Musrenbang Tenda pleton Desa (unit) Cicalengka Desa Tenjolaya 1 15,000,000 Musrenbang Perahu karet (Unit) Cicalengka Desa Tenjolaya 1 25,000,000 Musrenbang Peralatan Dapur umum desa (Paket) Cicalengka Desa Tenjolaya 1 25,000,000 Musrenbang Pengadaan Mesin Sedot Air (unit) Cicalengka Desa Cicalengka Kulon 2 10,000,000 Musrenbang Pengadaan Peralatan Daurat Untuk Bencana, untuk dapur umum Cangkuang Desa Tanjungsari 25,000,000 Musrenbang Desa Siaga Katapang Desa Cilampeni 1 paket 25,000,000 Musrenbang Pelatihan penanggulangan bencana Katapang Desa Banyusari 25 org 45,000,000 Musrenbang Pelatihan penanggulangan bencana Katapang Desa Pangauban 30,000,000 Musrenbang Pelatihan pencarian dan penyelamatan korban darurat bencana Kurawaringin 35,000,000 Musrenbang Pelatihan evakuasi korban bencana Kurawaringin 35,000,000 Musrenbang Bantuan tenda dan blankar evakuasi Pasirjambu Desa Margamulya 75,000,000 Musrenbang Pengadaan alat-alat penanggulangan bencana Pasirjambu Desa Mekarsari 90,000,000 Musrenbang 50,000,000 Musrenbang 50,000,000 Musrenbang 5,000,000 Musrenbang Bantuan tenda dan blankar Pasirjambu Desa untuk evakuasi dan mesin sedot Sugihmukti air 3 paket 2 paket Pengadan alat dan perlengkapan Ciwidey Desa tanggap bencana linmas desa Nengkelan Blankar Ciwidey Desa Ciwidey Pengadaan tenda evakuasi Rancaekek 3 buah 15,000,000 Musrenbang Pengadaan radio komunikasi Rancaekek 5 buah 10,000,000 Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 106 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Perahu Rancaekek 1 buah 5,000,000 Musrenbang Peralatan pertolongan darurat Rancaekek 10 set 10,000,000 Musrenbang Penyediaan radio untuk tanggap Rancaekek bencana 19 20,000,000 Musrenbang Penyediaan sepatu untuk tanggap bencana Rancaekek 20 3,000,000 Musrenbang Penyediaan sepatu untuk tanggap bencana Rancaekek 20 5,000,000 Musrenbang Penyediaan sepatu untuk tanggap bencana Rancaekek 20 3,000,000 Musrenbang Penyediaan mesin penyedot air untuk tanggap bencana Rancaekek 4 18,000,000 Musrenbang Pencegahan bencana alam banjir Rancaekek 1000m x 2 m x 0,4 m 308,000,000 Musrenbang Pengadaan mesin disel penyedot Rancaekek air 1 unit 5,000,000 Musrenbang Mesin Disel air Rancaekek 3 unit 25,000,000 Musrenbang Pengadaan radio komunikasi Rancaekek 5 buah 10,000,000 Musrenbang Peralatan pertolongan darurat Rancaekek 10 set 10,000,000 Musrenbang Penyediaan peralatan dan logistik tanggap darurat (penyediaan alat komunikasi) Rancaekek 1 paket 50,000,000 Musrenbang Penanggulangan banjir RW 01 (Pintu air dari Citarum) Solokanjeruk Desa Rancakasumba 4,000,000 Musrenbang 30,000,000 Musrenbang Pelatihan Kader Lingkungan dan Cileunyi Desa Relawan Bencana Cibodas Pengadaan pompa air 6" untuk mengatasi banjir Cileunyi Desa Cinunuk 3 unit 90,000,000 Musrenbang Pemetaan daerah rawan bencana dan sosialisasi Cileunyi Desa Cibiru Wetan 1 paket 10,000,000 Musrenbang Pelatihan penanggulangan bencana alam Cileunyi Desa Cibiru Wetan 1 paket 10,000,000 Musrenbang Pengadaan alat komunikasi (Handie Talky) Cileunyi Desa Cibiru Wetan 16 RW 16,000,000 Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 107 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 01 1 19 22 Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan korban bencana alam informasi potensi bencana alam Program Pencegahan dini Pemantauan dan dan penanggulangan penyebarluasan 01 korban bencana alam informasi potensi bencana alam Pengadaan mesin pompa air 6" Cileunyi Desa Cibiru Hilir 1 unit 30,000,000 Musrenbang Diklat penanggulangan bencana Cileunyi bagi anggota karang taruna 20 org 40,000,000 Musrenbang Rompi pelampung Dayeuhkolot Desa Dayeuhkolot 16 buah 10,000,000 Musrenbang Pengadaan perahu kayu Dayeuhkolot Desa Citeureup 5 unit 50,000,000 Musrenbang Tenda pengungsi Dayeuhkolot Dusun I 3 unit 30,000,000 Musrenbang Pelatihan dan pengadaan alat dapur umum Dayeuhkolot Desa Cangkuang Wetan 10 org/unit 50,000,000 Musrenbang Pelatihan dan pengadaan alat dapur umum Dayeuhkolot Desa Pasawahan 10 org/unit 50,000,000 Musrenbang Pengadaan peraahu kayu Dayeuhkolot Desa Pasawahan 5 unit 25,000,000 Musrenbang Penyelenggaraan kegiatan pencegahan/kesiapsiagaan bencana (mitigasi) di wilayahwilayah rawan bencana alam dan bencana sosial Pengadaan perahu karet Dayeuhkolot Desa Dayeuhkolot 6 paket 60,000,000 Musrenbang Baleendah Kel Andir 4 unit 100,000,000 Musrenbang Pengadaan Perahu Kayu Baleendah Kel Baleendah 8 unit 40,000,000 Musrenbang Jumlah 2 Jumlah (1+2) 5,550,500,000 6,712,666,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 108 6,209,250,000 7,698,250,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : DINAS PERHUBUNGAN Kode x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx x Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 02 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber daya air dan listrik 07 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran administrasi keuangan Indikator Kinerja Program /Kegiatan - Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik bidang perhubungan - Capaian target PAD Bidang Perhubungan Tersedianya jasa komunikasi Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja 80% Kantor Induk 90% Penyediaan jasa komunikasi dan sumber daya lainnya Penyediaan jasa administrasi keuangan Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja 80% 55,000,000 55,000,000 Tersedianya jasa administrasi keuangan Kantor Induk 08 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran kebersihan kantor Tersedianya jasa kebersihan Kantor Induk Penyediaan jasa kebersihan kantor 45,000,000 Penyediaan jasa kebersihan kantor 45,000,000 01 09 Program Pelayanan Penyediaan jasa Administrasi Perkantoran perbaikan peralatan kerja Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 30,000,000 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 30,000,000 xx 01 10 Program Pelayanan Penyediaan alat tulis Administrasi Perkantoran kantor Tersedianya alat tulis kantor Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Penyediaan alat tulis kantor 55,000,000 Penyediaan alat tulis kantor 55,000,000 x xx 01 11 Program Pelayanan Penyediaan barang Administrasi Perkantoran cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan Kantor Induk, penggandaan Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Penyediaan barang cetakan quasi, cetakan non quasi, bahan baku pengujian, dan belanja penggandaan untuk 1 tahun 1,410,000,000 Penyediaan barang cetakan quasi, cetakan non quasi, bahan baku pengujian, dan belanja penggandaan untuk 1 tahun 1,410,000,000 x xx 01 12 Program Pelayanan Penyediaan komponen Administrasi Perkantoran instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 5,000,000 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 5,000,000 x xx 01 13 Program Pelayanan Penyediaan peralatan Administrasi Perkantoran dan perlengkapan kantor Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 45,000,000 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 45,000,000 x xx 01 15 Program Pelayanan Penyediaan bahan Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan perundang-undangan Tersedianya bahan bacaan dan Kantor Induk peraturan perundang-undangan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 25,000,000 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 25,000,000 x xx 01 16 Program Pelayanan Penyediaan bahan Administrasi Perkantoran logistik kantor Tersedianya bahan logistik kantor Kantor Induk x xx 01 17 Program Pelayanan Penyediaan makanan Administrasi Perkantoran dan minuman Terpenuhinya belanja makanan dan minuman Kantor Induk x xx 01 18 Program Pelayanan Rapat-rapat kordinasi Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar daerah Terpenuhinya belanja perjalanan dinas luar daerah Kantor Induk x xx 01 19 Program Pelayanan Penyediaan Tenaga Administrasi Perkantoran Pendukung Teknis dan Administrasi Perkantoran Tersedianya tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran Kantor Induk N/A 35,000,000 90% Penyediaan jasa komunikasi dan sumber daya lainnya Penyediaan jasa administrasi keuangan - Tersedianya mamin tamu, mamin rapat dan mamin TKK Tersedianya kebutuhan belanja perjalanan dinas luar daerah dalam rangka rapat koordinasi dan konsultasi untuk 1 tahun 185,000,000 Tersedianya tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran untuk 1 tahun 520,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 109 250,000,000 N/A 35,000,000 - Tersedianya mamin tamu, mamin rapat dan mamin TKK Tersedianya kebutuhan belanja perjalanan dinas luar daerah dalam rangka rapat koordinasi dan konsultasi untuk 1 tahun 185,000,000 Tersedianya tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran untuk 1 tahun 520,000,000 250,000,000 x xx 01 20 Program Pelayanan Rapat-rapat kordinasi Terpenuhinya belanja Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke dalam perjalanan dinas dalam daerah daerah x xx 02 x xx 02 05 x xx 02 07 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadaan kendaraan dinas/operasional Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadaan kendaraan dinas/operasional Pengadaan Perlengkapan Pengadaan Gedung Kantor Perlengkapan Gedung Kantor Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik bidang perhubungan Tersedianya kendaraan dinas/operasional Kantor Induk Tersedianya kebutuhan belanja perjalanan dinas dalam daerah dalam rangka rapat koordinasi dan konsultasi untuk 1 tahun 80.00% Kantor Induk N/A Tersedianya perlengkapan gedung kantor Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Pengadaan interior kantor (tindak lanjut output rehab gedung kantor Tahun 2014) 175,000,000 Tersedianya kebutuhan belanja perjalanan dinas dalam daerah dalam rangka rapat koordinasi dan konsultasi untuk 1 tahun 175,000,000 80.00% 135,000,000 N/A Pengadaan interior kantor (tindak lanjut output rehab gedung kantor Tahun 2014) 135,000,000 x xx 02 10 Pengadaan mebeleur Pengadaan mebeleur Terpenuhinya kebutuhan mebeleur Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas N/A - N/A - x xx 02 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terpeliharanya gedung kantor Kantor Induk, Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas N/A - N/A - x xx 02 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional Kantor Induk x xx 02 x xx 02 42 Rehabilitasi sedang/berat Rehabilitasi gedung kantor sedang/berat gedung kantor 43 Pengadaan Kelengkapan Pengadaan Kelengkapan PAM Rutin, PAM Lebaran PAM Rutin, PAM dan PAM Natal Tahun Lebaran dan PAM Natal Baru Tahun Baru Pemeliharaan rutin kendaraan dinas / operasional; service genset; BBM kendaraan dinas / operasional; BBM untuk pejabat struktural; BBm genset; belanja STNK untuk1 tahun Rehabilitasi berat gedung kantor (tahap II) N/A x xx 03 x xx 03 02 Program peningkatan disiplin aparatur 03 Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 01 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan x xx 03 x xx 06 x xx 06 x xx 06 Program peningkatan disiplin aparatur 02 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian kerja lapangan Terehabilitasinya gedung kantor Kantor Induk Tersedianya kelengkapan PAM Rutin, PAM Lebaran dan PAM Natal Tahun Baru Terminal dan Pos Pengendalian Lalu Lintas Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik bidang perhubungan Tersedianya pakaian dinas Kantor Induk beserta perlengkapannya bagi pegawai Tersedianya pakaian dinas Kantor Induk lapangan Persentase akuntabilitas kinerja dan keuangan Pemeliharaan rutin kendaraan dinas / operasional; service genset; BBM kendaraan dinas / operasional; BBM untuk pejabat struktural; BBm genset; belanja STNK untuk1 tahun 650,000,000 1,200,000,000 Rehabilitasi berat gedung kantor (tahap II) 1,200,000,000 - 80.00% Pengadaan dan distribusi pekaian dinas N/A Kantor Induk Pelaksanaan forum SKPD 2015, penyusunan laporan bulanan 2015, laporan triwulan 2015, laporan semester 2015, RENJA RKA - DPA Perubahan 2015, monitoring evaluasi capaian kinerja 2015; Renja 2016, RKA dan DPA 2016 Penyusunan laporan keuangan semesteran Kantor Induk N/A RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 110 N/A - 80.00% 271,000,000 - 85.00% Penyusunan laporan Tersusunnya dokumen capaian kinerja dan perencanaan dan laporan ikhtisar realisasi kinerja capaian kinerja SKPD Tersusunnya dokumen laporan semesteran 650,000,000 Pengadaan dan distribusi pekaian dinas N/A 271,000,000 - 85.00% 150,000,000 - Pelaksanaan forum SKPD 2015, penyusunan laporan bulanan 2015, laporan triwulan 2015, laporan semester 2015, RENJA RKA - DPA Perubahan 2015, monitoring evaluasi capaian kinerja 2015; Renja 2016, RKA dan DPA 2016 N/A 150,000,000 - x xx 06 x xx 06 03 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 04 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Tersusunnya dokumen laporan prognosis realisasi Kantor Induk Penyusunan laporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Tersusunnya dokumen laporan akhir tahun, LAKIP, LKPJ dan LPPD Kantor Induk Penyusunan laporan tahunan 2014, LAKIP 2014, bahan LPPD dan LKPJ Bupati Bandung 2014 Jumlah 1 - Rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang - VCR dan LoS 1 07 15 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 1 07 15 01 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 1 07 15 02 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang perhubungan 1 07 15 03 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 1 07 15 04 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 1 07 15 06 1 07 1 07 Tersusunnya dokumen perencanaan dan terlaksananya tahapan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Tersusunnya norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang perhubungan 10,000,000 8,000,000 Penyusunan laporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan laporan tahunan 2014, LAKIP 2014, bahan LPPD dan LKPJ Bupati Bandung 2014 5,259,000,000 1:15:00 AM N/A 8,000,000 5,259,000,000 1:15:00 AM VCR = 0,84 LoS = D Soreang, Rancaekek, Cileunyi, dan seluruh wilayah Kab. Bandung Kantor induk, 4 koridor utama di Kab. Bandung 10,000,000 VCR = 0,84 LoS = D - N/A - Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur penanganan kemacetan di 4 koridor utama 250,000,000 Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur penanganan kemacetan di 4 koridor utama 250,000,000 Terlaksananya koordinasi dalam Soreang, wilayah rangka pembangunan prasarana dalam Provinsi dan fasilitas perhubungan Jawa Barat dan lokasi rakor nasional Pelaksanaan WTN dan perluasan kawasan tertib lalu lintas (revisi Kepbup), rakornis tingkat provinsi, rakornas 165,000,000 Pelaksanaan WTN dan perluasan kawasan tertib lalu lintas (revisi Kepbup), rakornis tingkat provinsi, rakornas 165,000,000 Sosialisasi Kebijakan di Bidang Perhubungan Terlaksananya sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan Lokasi target retribusi parkir di tepi jalan umum N/A Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Darat Terlaksananya sewa lahan terminal dengan sistem bagi hasil retribusi terminal Ibun; Sayati; Pangalengan; Ciwidey; Ciparay; Cileunyi; dan seluruh lokasi terminal Peningkatan pengelolaan terminal (sewa terminal naik 10% dari Tahun 2014, kajian kebutuhan terminal hasil forum SKPD serta rencana relokasi terminal dan pasar di Kabupaten Bandung) 15 08 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 16 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Monitoring, evaluasi dan Terlaksananya monitoring Kantor Induk pelaporan evaluasi PAD Bidang Perhubungan dan urusan telekomunikasi - Persentase kendaraan bermotor yang melakukan pengujian (populasi 4.000 unit) - Persentase pengelolaan terminal angkutan penumpang 1 07 16 01 1 07 16 04 1 07 17 Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya rehabilitasi / Pemeliharaan Prasarana an sarana alat pemeliharaan sarana alat PKB dan Fasilitas LLAJ pengujian kendaraan bermotor Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya rehabilitasi / Pemeliharaan Prasarana an terminal/pelabuhan pemeliharaan terminal dan Fasilitas LLAJ Program peningkatan pelayanan angkutan Persentase ketersediaanangkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan untuk jaringan jalan kabupaten N/A - 375,000,000 - N/A Peningkatan pengelolaan terminal (sewa terminal naik 10% dari Tahun 2014, kajian kebutuhan terminal hasil forum SKPD serta rencana relokasi terminal dan pasar di Kabupaten Bandung) N/A 33,33 33,33 66,67 66,67 Kantor Induk Kalibrasi 13 item alat uji kendaraan bermotor Terminal di wilayah Kab. Bandung N/A 38,52 % RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 111 130,000,000 - Kalibrasi 13 item alat uji kendaraan bermotor N/A 38,52 % - 375,000,000 - 130,000,000 - 1 07 17 02 Program peningkatan pelayanan angkutan Kegiatan peningkatan Terlaksananya kegiatan disiplin masyarakat penyuluhan tertib lalu lintas menggunakan angkutan dan menggunakan angkutan kepada masyarakat Kegiatan uji kelayakan Tersedianya alat PKB sarana transportasi guna keselamatan penumpang Wilayah Kab. Bandung 1 07 17 04 Program peningkatan pelayanan angkutan 1 07 17 05 Program peningkatan pelayanan angkutan Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya Terlaksananya pengendalian disiplin lalu lintas sepanjang tahun Wilayah Kab. Bandung 1 07 17 06 Program peningkatan pelayanan angkutan Kegiatan penciptaan layanan cepat, tepat, murah dan mudah Terlaksananya pelayanan terminal dan parkir Terminal di Kab. Bandung dan lokasi target retribusi parkir di tepi jalan umum 1 07 17 11 Program peningkatan pelayanan angkutan Tersedianya database dan analisa kinerja pelayanan jasa angkutan Wilayah Kab. Bandung N/A 1 07 17 12 Program peningkatan pelayanan angkutan Pengumpulan dan analisis data base pelayanan jasa angkutan Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan Terlaksananya pengembangan sarana dan pelayanan jasa angkutan Lokasi angkutan danau dan wilayah operasi andong dan ojeg Penetapan standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau serta sosialisasi; penetapan pengendalian ojeg dan andong 1 07 17 14 Program peningkatan pelayanan angkutan Sosialisasi / Terlaksananya sosialisasi Penyuluhan ketertiban ketertiban lalu lintas dan lalu lintas dan angkutan angkutan Kantor Induk N/A 1 07 17 Kegiatan pemilihan dan Terlaksananya pemilihan dan pemberian penghargaan pemberian penghargaan AKUT sopir/juru mudik/awak kendaraaan angkutan umum teladan Kantor Induk AKUT 2015 90,000,000 AKUT 2015 90,000,000 1 07 17 16 Program peningkatan pelayanan angkutan Forum LLAJ 75,000,000 Forum LLAJ 75,000,000 1 07 18 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 15 Program peningkatan pelayanan angkutan 1 07 18 01 1 07 18 02 1 07 18 03 1 07 19 1 07 19 01 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan Terlaksananya koordinasi dalam Kantor Induk peningkatan pelayanan angkutan - Persentase pengelolaan terminal angkutan penumpang - Persentase ketersediaanhalte pada wilayah yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek Pembangunan Gedung Terminal Pembangunan halte bus, taxi gedung terminal Pembangunan jembatan penyeberangan orang Program peningkatan dan Pengadaan rambupengamanan lalu lintas rambu lalu lintas Kantor Induk Tersedianya halte di lokasi yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek Tersedianya halte di lokasi yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek - Presentase fasilitas perlengkapan jalan (% rata-rata daripada ramburambu, marka, dan guadrill) - Jumlah penanganan kasus kecelakaan lalullintas - VCR dan LoS (rata-rata) Terlaksananya pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan perlengkapan jalan Penyuluhan disiplin berlalu lintas dan angkutan jalan kepada masyarakat N/A PAM Rutin; PAM Lebaran 2015; PAM Natal Tahun Baru 2016; Operasi wasdal di jalan Pembinaan petugas terminal dan juru parkir - Penyuluhan disiplin berlalu lintas dan angkutan jalan kepada masyarakat N/A 1,600,000,000 80,000,000 Pembinaan petugas terminal dan juru parkir 80,000,000 - 200,000,000 - N/A Penetapan standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau serta sosialisasi; penetapan pengendalian ojeg dan andong N/A 2, 57% 2, 57% Wilayah Kab. Bandung Pembangunan 15 unit shelter N/A N/A 1,800,000,000 - N/A Pembangunan 15 unit shelter N/A 7,70% 7,70% 248 kasus/tahun 248 kasus/tahun VCR 0,75 LoS D N/A RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 112 - PAM Rutin; PAM Lebaran 2015; PAM Natal Tahun Baru 2016; Operasi wasdal di jalan 66,67% N/A 75,000,000 1,600,000,000 66,67% N/A Wilayah Kab. Bandung 75,000,000 - VCR 0,75 LoS D N/A - 200,000,000 - 1,800,000,000 - - 1 07 19 01 Program peningkatan dan Pengadaan rambupengamanan lalu lintas rambu lalu lintas (bantuan gubernur) Terlaksananya pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan perlengkapan jalan Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 02 Program peningkatan dan Pengadaan marka jalan pengamanan lalu lintas Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 02 Program peningkatan dan Pengadaan marka jalan pengamanan lalu lintas (DAK) Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 02 Program peningkatan dan Pengadaan marka jalan pengamanan lalu lintas (bantuan gubernur) Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 03 Program peningkatan dan Pengadaan pagar pengamanan lalu lintas pengaman jalan Terlaksananya pengadaan dan pemasangan marka jalan dan zebra cross Terlaksananya pengadaan dan pemasangan marka jalan dan zebra cross Terlaksananya pengadaan dan pemasangan marka jalan dan zebra cross Terlaksananya pengadaan dan pemasangan guardrail Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 03 Program peningkatan dan Pengadaan pagar pengamanan lalu lintas pengaman jalan (DAK) Terlaksananya pengadaan dan pemasangan guardrail Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 Terlaksananya pengadaan dan pemasangan guardrail Wilayah Kab. Bandung N/A - N/A - 1 07 19 04 Program peningkatan dan Pengadaan pagar pengamanan lalu lintas pengaman jalan (bantuan gubernur) Program peningkatan dan Manajemen dan pengamanan lalu lintas rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan di kawasan Terlaksananya manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan di kawasan Jl. Kopo - Soreang Survey LHR di 30 titik survey; manajemen rekayasa LLAJ di Jl. Kopo (lanjutan) 1 07 19 04 Terlaksananya manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan di kawasan Jl. Kopo - Soreang N/A - N/A - 1 07 19 05 Terlaksananya pengadaan dan Wilayah Kab. pemasangan perlengkapan jalan Bandung N/A - N/A - 1 07 19 06 Terlaksananya pengadaan dan Wilayah Kab. pemasangan perlengkapan jalan Bandung 1 07 19 07 Program peningkatan dan Manajemen dan pengamanan lalu lintas rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan di kawasan (DAK) Program peningkatan dan Pengadaan dan pengamanan lalu lintas pemasangan perlengkapan jalan (DAK) Program peningkatan dan Pengadaan dan pengamanan lalu lintas pemasangan perlengkapan jalan Program peningkatan dan Pengadaan alat pengamanan lalu lintas pengendalian dan pengamanan lalu lintas Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan N/A 1 07 20 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor 1 07 20 01 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Pembangunan Balai PKB Tersedianya Balai PKB Baleendah Pembangunan Balai PKB di Baleendah (dan alat portable) 1 07 20 02 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor Tersedianya alat PKB Kantor Induk N/A 1 07 20 03 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Pelaksanaan uji petik kendaraan bermotor Terlaksananya PKB, uji petik angkutan lebaran dan layanan uji emisi gas buang Wilayah Kab. Bandung dan Komplek Pemkab Bandung Pelaksanaan uji petik angkutan lebaran dan pengendalian PKB di DISHUB Kab. bandung; penetapan kawasan wajib lulus uji emisi dan sosialisasi 1 20 17 1 20 17 1 25 15 Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 19 Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Terlaksananya pengadaan dan N/A pemasangan perlengkapan jalan Tersusunnya kajian dan perencanaan intensifikasi ekstensifikasi sumber PAD bidang perhubungan Persentase tingkat pengendalian komunikasi dan informasi 1,200,000,000 - 100% Capaian target PAD Bidang Perhubungan (%) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah 200,000,000 Jawa Timur Survey LHR di 30 titik survey; manajemen rekayasa LLAJ di Jl. Kopo (lanjutan) Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan N/A 200,000,000 1,200,000,000 - 100% 1,449,761,000 - 200,000,000 Pembangunan Balai PKB di Baleendah (dan alat portable) N/A Pelaksanaan uji petik angkutan lebaran dan pengendalian PKB di DISHUB Kab. bandung; penetapan kawasan wajib lulus uji emisi dan sosialisasi 1,449,761,000 - 200,000,000 95.00% - 95.00% - N/A - N/A - 75.00% RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 113 75.00% 1 25 15 02 1 25 15 06 1 25 15 07 Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi Pengkajian dan pengembangan sistem informasi Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi Pengkajian dan pengembangan sistem informasi Terlaksananya pembinaan jaringan komunikasi dan informasi Kantor Induk N/A Tersedianya sistem informasi bidang perhubungan Kantor Induk Pendataan tingkat pelayanan jasa pos dan/atau titipan; kajian fiber optic untuk telekomunikasi Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi Terlaksananya tahapan pengendalian komunikasi dan informasi Kantor Induk N/A Jumlah 2 Jumlah (1+2) - 150,000,000 - 8,039,761,000 13,298,761,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 114 N/A Pendataan tingkat pelayanan jasa pos dan/atau titipan; kajian fiber optic untuk telekomunikasi N/A - 150,000,000 - 8,039,761,000 13,298,761,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode x xx 01 x xx 01 02 x xx 01 08 x x x x xx xx xx xx 01 01 Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber daya air Dan listrik Prosentase pemenuhan operasional administrasi perkantoran (%) Jumlah Penyediaan Tenaga Perbaikan Listrik 80% pembayaran pemakaian telepon,pembayaran pemakaian air, pembayaran internet, pemasangan jaringan baru dan jaringan internal 78,000,000 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor Jumlah petugas Kebersihan (OB) 50,000,000 100% 50,000,000 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Perbaikan Peralatan Kerja Jumlah penyediaan jasa servis peralatan kantor dan pangadaan suku cadang ( Unit) terpeliharanya kebersihan ruangan kerja dan ruangan pendukung lainnya terpeliharanya peralatan kerja dan pendukungnya antara lain 1unit komputer dan unit printer serta jaringan internet, peralatan lab, 45,000,000 100% 40,000,000 Program Pelayanan Penyediaan Alat Tulis Administrasi Perkantoran Kantor Jumlah penyedian alat tulis kantor (jenis) tersedianya ATK operasional BPLH 300 rim HVS 70 gr 100,10 rim A4, Fax paper roll, hekter besar 10 bh, hekter kecil 30 bh, ordner 30 bh, isi hekter besar/kecil a 20 bh dsb 75,000,000 100% 49,000,000 Program Pelayanan Penyediaan Barang Administrasi Perkantoran cetakan dan Penggandaan Jumlah penyediaan bahan cetakan dan penggandaan (lembar) tersedianya kop surat , amplop dinas dus, agenda masuk/keluar a 10 bh, amplop gaji bh, kop surat bupati/sekda a rim, blanko sppd rim, blanko sppd kop pemda rim kartu disposisi, bk,kartu surat keluar bk, foto copy polio rim, rim, jilid bk polio dan kuarto, jilid laporan 50,000,000 100% 40,000,000 Jumlah alat-alat listrik dan elektronik (jenis) tersedianya perangkat listrik BPLH, lampu neon watt bh, lampu TL watt bh, kabel roll 10 buah, terminal pitting paket, 15,000,000 100% 10,000,000 09 10 01 11 01 Program Pelayanan Penyediaan Komponen Administrasi Perkantoran Instalasi listrik/Penerangan 12 Bangunan Kantor RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 115 78,000,000 x xx 01 xx 01 15 x xx 01 17 xx 01 Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor (Unit) pengadaan komputer PC dan Lap top bh, scanner 2 bh, printer unit, plashdisc , Gig 6 bh, compac disc dus, battery, mouse, pengadaan mebeulair rak, lemari, meja kursi i/, biro, set, meja kerja unit, unit kulkas, set lemari kaca Program Pelayanan Persediaan bahan Administrasi Perkantoran Bacaan Dan Peraturan Perundang-undangan Jumlah Penyediaan bahan bacaan(jenis) Program Pelayanan Penyediaan Makanan Administrasi Perkantoran Dan Minuman Jumlah penyediaan makannan dan minuman harian pegawai ,rapat dan tamu (HOK) tersedianya buku2 pendukung peningkatan kinerja urusan lingkungan hidup baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri tersedianya mamin tamu dan staf 500 orang Program Pelayanan Rapat-rapat Koordinasi Administrasi Perkantoran Dan Konsutasi ke Luar Daerah Jumlah pegawai memenuhi undangan tingkat propinsi,luar kabupaten dalam propinsi dan ibu kota negara dan luar propinsi Jawa Barat dan Ibu Kota Negara (HOK) Program Pelayanan Rapat-rapat Koordinasi Administrasi Perkantoran Dan Konsutasi Dalam Daerah Jumlah pegawai memenuhi undangan dan kunjungan kerja ke dalam wilayah Kabupaten 13 x x Program Pelayanan Penyediaan Peralatan Administrasi Perkantoran Dan Perlengkapan Kantor 18 x xx 01 x xx 02 x xx 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 05 Aparatur x xx 02 22 x xx 02 x xx 03 x xx 03 x xx 06 x xx 06 20 Pengadaan kendaraan dnas/ Operasional Persentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur (%) Jumlah kendaraanDinas /Operasional Roda 4 Baru (Unit) terlaksananya konsultasi dan koordinasi ke luar daerah untuk pejabat eselon 2 dan 3 atau staf golongan 2, 3 dan 4 terlaksananya konsultasi dan koordinasi dalam daerah untuk pejabat eselon 2 dan 3 atau staf golongan 2, 3 dan 4 pengadaan kendaraan, roda 2 sebanyak 5 unit dan roda 4 sebanyak 2 unit 200,000,000 100% 175,000,000 15,000,000 100% 9,000,000 20,000,000 100% 7,500,000 140,000,000 100% 30,000,000 80,000,000 100% 70,000,000 - 100% 1,250,000,000 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Jumlah pemeliharaan gedung dan halaman kantor (Jenis) terpeliharanya fisik bangunan gedung perkantoran serta perbaikan bagian fisik bangunan yang rusak 150,000,000 100% 150,000,000 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional Jumlah pemeliharaan kendaraan roda empat dan roda dua (unit) terpeliharanya kendaraan operasional dinas serta perbaikan/penggantia n bagian fisik kendaraan yang rusak 340,000,000 100% 300,000,000 65,000,000 100% 60,000,000 24 Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan 05 disiplin aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 01 kinerja dan keuangan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu Prosentase penunjang Kerja aparatur (%) Terciptanya kedisiplinan dan kerapihan tampilan aparatur Prosentase penunjang Kerja aparatur (%) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD - Tersusunnya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD - meningkatnya pemahaman mengenai perencanaan pembangunan daerah 30,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 116 20,000,000 x xx 06 02 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Jumlah 1 - Persentase Cakupan pengawasan pelaksanaan dokumen/ijin lingkungan - Persentase penataan usaha/kegiatan dalam pengendalian pencemaran lingkungan - Persentase parameter kualitas udara ambien yang memenuhi baku mutu - Persentase kegiatan penertiban pelanggar hukum lingkungan - Persentase penyelesaian kasus sengketa lingkungan hidup - Jumlah kebijakan pengelolaan lingkungan hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 1 1 08 08 08 16 16 16 01 Tersusunnya laporan keuangan semesteran SKPD. 08 16 04 1 08 16 07 1 08 16 100% 1,378,000,000 17,500,000 2,356,000,000 20 65 90 100 100 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura Meningkatkan peran serta Stake Holder dalam penanganan kota bersih dan hijau (Point) Meningkatkan kebersihan dan keteduhan dalam rangka pencapaian Adipura Kota Soreang 500,000,000 100% Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pemantauan Kualitas Lingkungan Terbina dan terawasinya usaha dan atau kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan, terpantaunya kualitas lingkungan, dan tercapainya SPM Pencegahan Pencemaran Air dan Pencegahan Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak 200 industri, 2 TPA, 14 RS/puskesmas, 10 RPH/peternakan, 12 agroindustri, 7 RM/hotel, 2 lapangan golf, 4 IPAL/IPLT, 3 laboratorium, 3 SPBE, 3 pengelola limbah B3, 30 usaha/kegiatan yang berpotensi menggunakan BPO, 120 usaha/kegiatan terkait SPM; 75 lokasi pemantauan kualitas air sungai dan 10 lokasi pemantauan kualitas udara ambien 500,000,000 100% 500,000,000 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LH Terlaksananya pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup. SPM :Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan LH -Penertiban 22 perusahaan yang belum taat dan Penanganan pengaduan masalah lingkungan 250,000,000 90% 250,000,000 Pengkajian dampak lingkungan Tersedianya kebijakan bidang lingkungan dan dokumen lingkungan (Perda) 03 1 25,000,000 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan 11 Perusakan Lingkungan Hidup Pengembangan Produksi Tersusunnya juknis produksi Ramah Lingkungan . Bersih Industri tekstil (proses dyeing - finishing) untuk mendukung 5 % peningkatan SPM/MDGs Tersusunya Juknis Produksi Bersih Industri Tekstil RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 117 75,000,000 500,000,000 100% 100,000,000 100% 150,000,000 1 1 1 1 08 08 08 08 16 16 12 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Tersusunya Produk hukum perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup 1 paket DED IPAL Komunal, 1 paket Inventarisasi LH, 1 Perbup Izin Lingkungan, dan sosialisasi Perbup Izin Lingkungan terhadap 100 stakelohder 500,000,000 100% 750,000,000 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup Meningkatnya pemahaman pengelolaan lingkungan pada guru dan siswa sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama dan masyarakat.(Orang) Terlaksananya berbagai sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. 1. Jumlah sosialisasi sekolah berbudaya lingkungan (SBL) adiwiyata 7 kali dengan peserta 350 orang 2. Jumlah sekolah yang dievaluasi untuk tingkat kabupaten provinsi dan nasional 15 sekolah. 250,000,000 100% 200,000,000 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Monitoring Evaluasi dan Pemantauan kegiatan yang Pelaporan AMDAL dan wajib menyusun AMDAL dan UKL-UPL UKL-UPL (Perusahaan) terpantaunya pelaksanaan dokumen lingkungan paga 75 kegiatan ( dukungan 5 % terhadap pencapaian SPM/MDGs) 100% 100,000,000 Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium tersedia alat penguji untuk pengujian logam 14 16 16 16 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 16 Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1 08 1 08 - Luas tanah (ha) untuk produksi biomassa yang dipantau status kerusakannya - Jumlah masyarakat yang mendapat peningkatan kapasitas - Jumlah lubang resapan biopori yang dibuat masyarakat 17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 17 06 Tersedianya perlatan laboratorium 1 unit AAS ( Atomic Absortion Spectrofotometer) untuk pengujian logam dengan tingkat akurasi & presisi yang memadai Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi biomassa SPM : Pelayanan Informasi Status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa. 100,000,000 1500 100% 540 700 Tersedianya informasi status kerusakan tanah untuk produksi biomassa 1. Informasi status kerusakan tanah untuk produksi biomasa 1 laporan 2. Jumlah laporan penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten. 1 buku RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 118 225,000,000 100% 250,000,000 1 08 17 07 1 08 17 10 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Peningkatan Konservasi Terlaksananya kegiatan Daerah Tangkapan Air konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air dan sumber-sumber air Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Pengelolaan Meningkatnya kesadaran Keanekaragaman Hayati masyarakat terhadap kehati & dan ekosistem meningkatnya kualitas dan kuantitas data kehati Peningkatan Peran Meningkatnya peran serta Serta Masyarakat Dalam masyarakat dalam konservasi Perlindungan dan SDA konservasi sumber daya alam Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1 08 17 1 08 19 1 08 19 1 08 20 14 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi 08 20 Pengembangan data dan Meningkatnya kualitas dan Informasi Lingkungan akses informasi pengendalian pencemaran lingkungan 02 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1 Jenis dokumen yang dapat diakses (bh) 02 - Persentase parameter kualitas lingkungan yang dapat diuji - Jumlah sarana pengolahan limbah yang dibangun pemerintah 1. Pengujian Jumlah sampling, pengujian dan Emisi/Polusi Udara pelaporan hasil pengujian Akibat Aktivitas Industri kualitas udara ambien dan udara emisi 1. Jumlah sosialisasi konservasi air 10 kali 2. Jumlah bor biopori yang didistrbusikan kepada masyarakat 70 buah 3. jumlah kegiatan perlindungan mata air 1 kali 200,000,000 100% 150,000,000 150,000,000 100% 150,000,000 Terlaksananya berbagai sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. 1. Jumlah penyuluhan penunjang program terpadu lintas sekstor 6 kali 2. Inventarisasi dan identifikasi lokasi proklim 5 desa / kampung 3. Jumlah bibit yang didistribusikan 5000 bibit kayu, 500 bibit buah , tong sampah 3 unit 4. Jumlah kampanye lingkungan (pameran dan Peringatan hari LH) 1 kali 5 300,000,000 100% 250,000,000 Tersedianya 10 buku Status Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Tahun 2014 dan 10 buku Basis Data; Tersedianya 1 paket Sistem Informasi Lingkungan; Tersedianya 1 paket data software peta untuk database dok lingkungan lanjutan 300,000,000 100% 2 100% 100% 500,000,000 500,000,000 20 Sampling dan pengujian : 1) kualitas udara ambien 160 sampel 2) kualitas udara emisi sumber tidak bergerak 30 sampel. (keg SPM) RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 119 450,000,000 100% 350,000,000 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1 08 20 08 20 08 20 05 1 08 20 07 08 20 1 06 21 1 06 21 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi Pembangunan pilot project sarana pengelolaan limbah domestik/puskesmas/peternaka n 04 1 1 jumlah sampling, pengujian dan pelaporan hasil pengujian kualitas air 03 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1 2.Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair Sampling dan pengujian kualitas air 500 sampel terdiri dari: 1) anak sungai Citarum 225 sampel 2) air limbah industri keg SPM 40 sampel 3) sampel dari keg lainnya 235 600,000,000 Terbangunnya 1 satu pilot project sarana pengelolaan limbah domestik/puskesmas/ peternakan sebagai prototype IPAL untuk usaha/kegiatan sejenis 800,000,000 700,000,000 100% 700,000,000 100% Program Peningkatan Pengendalian Polusi Penyuluhan dan Pembangunan pilot project Pengendalian Polusi dan sarana pengelolaan limbah Pencemaran domestik/puskesmas/peternaka n (kegiatan) 5 sosialisasi/penyuluhan (pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengendalian pengelolaan limbah B3, pengelolan sampah, dan perubahan iklim akibat pencemaran 250,000,000 100% 250,000,000 Program Peningkatan Pengendalian Polusi Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Tersedianya peralatan AAS untuk pengujian logam tersedia alat penguji untuk pengujian logam 750,000,000 100% 250,000,000 Program Peningkatan Pengendalian Polusi Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat terkait masalah lingkungan Tertanganinya pengaduan masyarakat terkait masalah lingkungan Tersedianya pos pengaduan masalah lingkungan dengan kelengkapan sbb: Pos pelayanan (front office),Web Site, Server. 300,000,000 Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik Meningkatnya pemahaman mengenai perencanaan pembangunan daerah Tersedianya dokumen perencanaan kegiatan 2015 08 Program perencanaan pembangunan daerah Program perencanaan pembangunan daerah 01 Jumlah 2 Jumlah (1+2) RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 120 25,000,000 17,500,000 6,525,000,000 7,903,000,000 6,617,500,000 8,973,500,000 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NAMA SKPD : DINAS BINA MARGA Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Kode x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx 01 x xx x Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Rencana Tahun Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Menyurat Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016 Kebutuhan Dana/ pagu indikatif Target capaian kinerja 6,000,000 6,000,000 Penyedia Jasa 02 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik Penyedia Jasa Peralatan 03 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Perlengkapan Kantor Penyedia Jasa 08 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor 35,000,000 35,000,000 7,200,000 7,200,000 78,000,000 78,000,000 Penyedia Jasa 09 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Perbaikan Peralatan Kerja Penyedia Alat Tulis 10 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kantor 24,000,000 24,000,000 132,000,000 132,000,000 Penyedia Barang 11 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cetakan dan Penggandaan Penyedia Komponen 12 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Pengadaan Peralatan 13 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Perlengkapan Kantor Penyediaan Bahan 15 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Bacaan dan Peraturan perundang - undangan 120,000,000 120,000,000 24,000,000 24,000,000 438,877,500 438,877,500 24,000,000 24,000,000 01 Penyediaan Makanan 16 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Minuman 271,162,500 271,162,500 xx 01 Rapat - rapat koordinasi 17 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Konsultasi keluar Daerah 84,000,000 84,000,000 x xx 01 Penyediaan Tenaga 19 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pendukung Administrasi Teknis Perkantoran 178,200,000 178,200,000 x xx 01 Rapat - rapat koordinasi 20 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Konsultasi Dalam Daerah 227,400,000 227,400,000 x xx 02 x xx 02 09 24,000,000 24,000,000 x xx 02 22 Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor 1,500,000,000 1,500,000,000 x xx 02 24 Pemeliharaan Rutin Kendaraan Dinas / Operasional 1,195,590,000 1,195,590,000 x xx 03 x xx 03 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu 112,500,000 112,500,000 05 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung kantor RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 121 x xx 03 06 Program Peningkatan Disiplin Aparatur x x xx xx 05 x xx 05 x xx 06 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 01 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan x xx 06 02 x xx 06 04 1 03 15 1 03 15 01 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 1 03 15 01 Perencanaan Trase Jalan Perencanaan Trase Jalan 1 03 15 03 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Pembangunan Jalan 1 03 15 03 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Pembangunan Jalan Pariwisata Berwawasan Lingkungan Jl Tembus Kamojang (Dana Pembangunan +Dana Pendampingan) 1 03 15 04 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 1 03 15 05 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Perencanaan Pembangunan Jembatan Pembangunan Jembatan 1 03 15 05 Pembangunan Jembatan Ciseah 1 03 15 05 Pembangun Jembatan Cipuput (Cikapundung) 1 03 15 05 Pembangunan Jembatan Citiis 1 03 15 05 Pelebaran Jembatan Cikawao 1 03 15 05 Dayeuhkolot 1 03 15 05 Perbaikan Jembatan Rangka Baja Citarum Lama Penggantian Jembatan Cisangkuy 1 03 15 05 Pameungpeuk 1 03 15 05 Penggantian dan Pelebaran jembatan Cisangkuy Penggantian Jembatan Cisangkuy (Cibiana) 1 03 15 05 Pelebaran Dan Peninggian jembatan Cikeruh Solokanjeruk Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Pengadaan Kelengkapan Seragam Pendidikan dan Pelatihan Formal Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Jumlah 1 Persentase penambahan panjang jalan kabupaten Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 35,055,000 35,055,000 450,000,000 450,000,000 49,605,000 49,605,000 6,000,000 6,000,000 5,022,590,000 5,022,590,000 60 Perencanaan Pembangunan Jalan Katapang Dayeuh Kolot Arjasari Pacet Banjaran Cimaung RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 122 500,000,000 1,000,000,000 10,400,000,000 400,000,000 500,000,000 500,000,000 5,000,000,000 7,000,000,000 1 03 15 05 Pembangunan Jembatan Neglasari 1 03 15 07 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Pembebasan Lahan untuk Jalan 1 03 15 07 2,000,000,000 - 1 03 15 07 2,000,000,000 - 1 03 15 07 Pembebasan Lahan utk Pemb. Jalan Lingkar Cileunyi Pembebasan Lahan utk Pemb. Jalan Lingkar Majalaya Pembebasan Lahan untuk Ciseah 400,000,000 - 1 03 15 07 3,000,000,000 - 1 03 15 07 Pembebasan Lahan untuk Jalan akses kawasan kamojang Pembebasan Lahan Untuk UPTD 1,000,000,000 - 1 03 15 07 1,000,000,000 - 1 03 15 07 1,000,000,000 - 1 03 15 07 Pembebasan Lahan Relokasi Jalan Akibat Longsor Pembebasan Lahan Cukang - Monteng Ibun - kamojang Pembebasan Lahan Katapang - Baleendah 8,823,407,900 - 1 03 16 1 03 16 Perencanaan Pemb. 01 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong- Saluran Drainase / gorong Gorong - Gorong 1 03 16 01 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Soreang TA. 2016 100,000,000 1 03 16 01 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Margahayu TA. 2016 100,000,000 1 03 16 01 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Cileunyi TA. 2016 100,000,000 1 03 16 01 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Ciparay TA. 2016 100,000,000 1 03 16 01 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Majalaya TA. 2016 100,000,000 1 03 16 01 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Cicalengka TA. 2016 100,000,000 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Kertasari Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman dari banjir (%) 78,56 SKPD 800,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 123 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Draenase dan Goronggorong Wilayah Banjaran TA. 2016 1 03 16 01 100,000,000 1 03 16 Pemb. Saluran Drainase 03 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong- / Gorong - Gorong gorong 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Adipati Agung Baleendah 1 03 16 03 Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Adipati Kertamanah Dalam Pemb. Draenase Jl. Adipati Ukur 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Andir Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Andir Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Anggadireja Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Baleagung Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Batu Karut - Mangunjaya Cimanis Arjasari 14,470,100,000 Baleendah 150,000,000 Baleendah 150,000,000 Baleendah Baleendah 150,000,000 Andir, Bojongmalaka 100,000,000 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD Baleendah 150,000,000 Baleendah 100,000,000 Batukarut SKPD SKPD SKPD 100,000,000 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Baros - Mekarjaya Arjasari Baros 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cihonje - Cicariang Arjasari 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Banjaran - Soreang Cangkuang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Bojongloa Rancaekek 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Bojongloa Cikancung Hegarmanah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Bojongsari Bojongsoang Bojongsari 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cibodas Kutawaringin Kutawaringin 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cibodas Pasirjambu Cibodas Cisondari 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cibolerang Rahayu Margaasih 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cigebar Bojongsoang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ciherang Banjaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Banjaran - Tarajusari Banjaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cikoneng 100,000,000 Baros 100,000,000 Tanjungsari 100,000,000 Rancaekek Wetan dan Hegarmanah 100,000,000 - 100,000,000 100,000,000 Rahayu Bojongsari 100,000,000 Kiangroke 100,000,000 Tarajusari 170,100,000 Cipeujeuh RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 124 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 100,000,000 Pacet SKPD - SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ciluluk Cikancung Cihanyir 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cipeuris Margaasih Margaasih 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ciwidey Ciwidey 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ciwidey 1 03 16 03 1 03 16 1 03 1 - 100,000,000 SKPD SKPD Ciwidey dan Panyocokan 100,000,000 Ciwidey Panyodokan - Pemb. Draenase Jl. Hegarmanis Pamengpeuk Rancatungku 03 Pemb. Draenase Jl. Jaksa Naranata Baleendah 16 03 Pemb. Draenase Jl. Jelegong Rancaekek 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. AlFathu 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Babadotan Rancaekek 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cidalima Soreang Pamekaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ciganitri Bojongsoang Cipagalo 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cikoneng Bojongsoang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Gading Tutuka Soreang Soreang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Kebonkapas Cicalengka Panenjoan 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Kecamatan Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Mengger girang Dayeuhkolot 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Mengger Hilir Dayeuhkolot 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Mengger Hilir Dayeuhkolot Sukapura SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Nagrog Cicalengka Nagrog SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Nata Endah Margahayu Margahayu Tengah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sapan Bojongsoang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Saparako Majalaya 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sayuran Dayeuhkolot Sukapura 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ir. H. Juanda Cicalengka Cikuya 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pasar Cibeureum 100,000,000 Baleendah 150,000,000 Jelegong 100,000,000 Soreang Pamekaran 100,000,000 Rancaekek Kulon 100,000,000 - 100,000,000 Bojongsoang 100,000,000 Baleendah 100,000,000 Sukapura 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Bojongsoang 100,000,000 Majalaya 100,000,000 Panyocokan 100,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 125 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 100,000,000 Ciwidey SKPD SKPD 100,000,000 Citeureup dan Sukapura SKPD SKPD SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Junti Hilir Katapang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ksatria Manggala Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Lebakmuncang 1 03 16 03 1 03 16 1 03 1 Sangkan Hurip 100,000,000 Baleendah 150,000,000 SKPD SKPD Ciwidey Lebakmuncang SKPD Pemb. Draenase Jl. Manggahang Baleendah Manggahang SKPD 03 Pemb. Draenase Jl. Mekarsari Ciparay Sumbersari 16 03 Pemb. Draenase Jl. Mekarsari - Cieunteung Baleendah Baleendah 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Mulyasari Baleendah Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Neglasari Majalaya 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pacet - Sukapura Kertasari Sukapura 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pameuntasan Kutawaringin Pameuntasan 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pangalengan Banjaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pasar Baleendah Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pasir Huni Banjaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pasir Malang Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. R.A. Wiranatakusumah Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ranca Waliwis Bojongsoang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Rancakendal Rancaekek Cangkuang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Rancalame Bojongsoang Tegalluar 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Rancamalang Margaasih 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Rancamanyar Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Rancawaliwis Ciparay 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Raya Cicalengka Cicalengka 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Raya Pacet Ciparay 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Raya Pacet Ciparay Babakan SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sadang Margahayu Margahayu Tengah SKPD 100,000,000 SKPD 150,000,000 Padamulya 100,000,000 SKPD SKPD SKPD 100,000,000 Kamasan 100,000,000 Baleendah 100,000,000 Neglasari 100,000,000 Baleendah 100,000,000 Baleendah 150,000,000 Tegalluar 100,000,000 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 100,000,000 Margaasih 100,000,000 Bojongmalaka 100,000,000 Sumbersari 100,000,000 Panenjoan 100,000,000 Paku Tandang 100,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 126 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sawahbera Cikancung Tanjunglaya SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sayuran Baleendah Rancamanyar SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Siliwangi Baleendah Baleendah 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Soreang - Banjaran Soreang Pamekaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Stasiun Kereta Api Cicalengka Cicalengka Kulon 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukapura Pacet 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukapura - Cibeureum Kertasari 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Tarajusari Banjaran 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Terusan Laswi Majalaya 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Triman - Bojongsalam 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cileunyi - Garung Cileunyi 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Patrol - Garung Cilengkrang 1 03 16 03 Bojongsoang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cipamokolan - Jemb. Sapan Pemb. Draenase Jl. Andir - Katapang 1 03 16 03 Ciparay 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Ciparay Lemburawi/Cikoneng Pemb. Draenase Jl. Rancakole - Garduh 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Santosa - Cibutarua Kertasari 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pintu - Santosa Kertasari 1 03 16 03 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cibaduyut (Dayeuhkolot) Pemb. Draenase Jl. Mahmud - Margaasih 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Lagadar - Selacau Margaasih 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Katapang - Cicangkudu Katapang 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukamukti Bojongkunci Katapang Pemb. Draenase Jl. Lembur Awi - Jemb. Cihejo Pemb. Draenase Jl. Sp. Pacet - Santosa 129,900,000 SKPD 100,000,000 Maruyung 100,000,000 Cibeureum 100,000,000 Tarajusari 100,000,000 Majakerta 100,000,000 Cikancung Tanjunglaya 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Baleendah 100,000,000 100,000,000 Ciparay 100,000,000 Pacet 100,000,000 Kertasari 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Dayeuhkolot 100,000,000 Margaasih 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 127 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Banjaran - Soreang Soreang 1 03 16 03 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Leuwi Munding Sukamulya Pemb. Draenase Jl. Kutawaringin - Cibodas (Bts.Kab.Bdg Barat) 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukasari - Sukahaji Ciwidey 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukahaji - Cibeber Ciwidey 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Rancabali - Sukaati Rancabali 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukaati - Cipelah Rancabali 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Cipelah - Cisabuk Rancabali 1 03 16 03 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Sukamukti Bojongkunci Pemb. Draenase Jl. Ciherang - Bojong Kunci 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pintu - Santosa Pangalengan 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Pangalengan - Pintu Pangalengan 1 03 16 03 Arjasari 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Banjaran - Pg. Sari Garduh Pemb. Draenase Jl. Bojong - Majalaya 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Majalaya - Cipaku 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Jemb. Sapan - Solokan Jeruk Pemb. Draenase Jl. Lingkar Luar Majalaya (Solokan Jeruk) Pemb. Draenase Jl. Cipaku - Loa 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Loa Patrol (Bts.Kab.Garut) Paseh 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Panggilingan - Ibun Ibun 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 Pemb. Draenase Jl. Peundeuy - Bojong Salam Pemb. Draenase Jl. Linggar - Wr. Cina Bojong Salam Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah I Soreang Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah II Margahayu SKPD Kutawaringin 100,000,000 Kutawaringin - 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Pameungpeuk 100,000,000 Pameungpeuk 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Majalaya 100,000,000 Majalaya 100,000,000 Solokan Jeruk 100,000,000 Solokan Jeruk 100,000,000 Paseh 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Cikancung 100,000,000 Rancaekek 100,000,000 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD Arjasari SKPD Baleendah SKPD RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 128 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 1 03 16 03 Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah III Cileunyi Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah IV Cicalengka Banjaran SKPD Bojongsoang SKPD Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah V Majalaya Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah VI Ciparay Penanganan Segera Daerah Rawan Banjir di wilayah VII Banjaran Cangkuang SKPD Cicalengka SKPD Cikancung SKPD Perbaikan Saluran Drainase di wilayah I Soreang Perbaikan Saluran Drainase di wilayah II Margahayu Perbaikan Saluran Drainase di wilayah III Cileunyi Perbaikan Saluran Drainase di wilayah IV Cicalengka Perbaikan Saluran Drainase di wilayah V Majalaya Perbaikan Saluran Drainase di wilayah VI Ciparay Perbaikan Saluran Drainase di wilayah VII Banjaran Pembangunan Saluran Drainase di wilayah I Soreang Pembangunan Saluran Drainase di wilayah II Margahayu Pembangunan Saluran Drainase di wilayah III Cileunyi Pembangunan Saluran Drainase di wilayah IV Cicalengka Pembangunan Saluran Drainase di wilayah V Majalaya Pembangunan Saluran Drainase di wilayah VI Ciparay Pembangunan Saluran Drainase di wilayah VII Banjaran Perbaikan Gorong gorong di wilayah I Soreang Perbaikan Gorong gorong di wilayah II Margahayu Perbaikan Gorong gorong di wilayah III Cileunyi Perbaikan Gorong gorong di wilayah IV Cicalengka Perbaikan Gorong gorong di wilayah V Majalaya Arjasari SKPD Baleendah SKPD Banjaran SKPD Bo