Untitled

advertisement
1
BUPATI BANDUNG
PERATURAN BUPATI BANDUNG
NOMOR 32 TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANDUNG,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah;
b.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2015;
1.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten
Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun
1950) sebagaimana telah di ubah dengan UndangUndang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2851);
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2
3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4.
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4406);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman
Penyusunan
dan
Penerapan
Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4585);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Nomor 4737);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
3
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
11.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014;
12.
Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 (Lemabaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 101);
13.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
15.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi
dan Daerah Kabupaten/Kota;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008
tentang
standar
pelayanan
minimal
Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
62 Tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal
Bidang
Pemerintahan
Dalam
Negeri
Di
Kabupaten/Kota;
17.
Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
18.
Peraturan
Menteri
741/MENKES/PER/VII/2008
Kesehatan;
Kesehatan
tentang SPM
Nomor
Bidang
4
19.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan;
20.
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan
Umum;
21.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar;
22.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor
15/MEN/X/2010
tentang
SPM
Bidang
Ketenagakerjaan;
23.
Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi Nomor
22/PER/M.Kominfo/12/2010 tentang SPM Bidang
Komunikasi dan Informasi;
24.
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
65/Permenten/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang
Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
25.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.106/HK.501/MKPl2010
tentang
SPM
Bidang
Kesenian;
26.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
27.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah;
28.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun
2011 tentang SPM Bidang Perhubungan Daerah
Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota;
5
29.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun
2014;
30.
Peraturan
Kepala
Badan
Koordinasi
Keluarga
Berencana Nasional Nomor 55/Hk-010/B5/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga
Berencana Dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota;
31.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 41 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Penamanan
Modal Provinsi Dan Kabupaten/Kota;
32.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 45) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat
Nomor 87);
33.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009
Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 59) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri
E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 88);
34.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 60);
6
35.
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 34 Tahun 2014
tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 35 Seri E);
36.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun
2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2005 Nomor 4 Seri D);
37.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun
2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2006 Nomor 2) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun
2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2009 Nomor 24);
38.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun
2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2007 Nomor 2);
39.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17
Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2007 Nomor 17);
40.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bandung Tahun 2007 – 2027 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 3);
41.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 15 tahun
2010 tentang Penyelenggaraan Kerjasama Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010
Nomor 15);
42.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun
2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2011
Nomor 1);
43.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun
2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011
Nomor 7);
7
Memperhatikan :
44.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun
2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 11 Nomor 11) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun
2014 tentang Peruabahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014
Nomor 5);
45.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12
Tahun 2013 tentang Partisipasi dan Keterbukaan
Informasi Publik dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2013
Nomor 12);
46.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun
2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 4).
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN
BUPATI
TENTANG
RENCANA
KERJA
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN
2015.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Bandung.
2.
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat
Daerah
lainnya
sebagai
unsur
penyelenggara
pemerintahan daerah.
8
3.
DPRD adalah Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten
Bandung sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
4.
Bupati adalah Bupati Bandung.
5.
RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.
6.
Renstra SKPD adalah Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah, dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.
7.
RKPD adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah,
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 1 (satu) tahun.
8.
Renja-SKPD adalah Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah, dokumen perencanaan Satuan
Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
9.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut SKPD adalah Unit Kerja Pemerintah Daerah
yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan
barang daerah.
10.
KUA adalah Kebijakan Umum APBD.
11.
PPAS adalah Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara.
12.
APBD adalah Anggaran Pendapatan
Daerah.
13.
RKA adalah Rencana Kerja Anggaran.
14.
Kepala BAPPEDA adalah Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kebupaten Bandung sebagai
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi perencanaan pembangunan di Kabupaten
Bandung.
dan Belanja
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 2
(1)
RKPD Tahun 2015 adalah Dokumen Perencanaan
Daerah untuk periode 1 (satu) tahun berkenaan.
(2)
RKPD Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan penjabaran dari RPJMD Tahun 20102015 pada tahun ke-lima yang memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, program pembangunan
daerah, rencana kerja dan pendanaannya yang bersifat
9
indikatif, baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Bagian Ketiga
Maksud dan Tujuan
Pasal 3
(1)
RKPD bertujuan untuk menciptakan sinergitas
pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah,
antar sektor pembangunan, dan mewujudkan efisiensi
dan efektif alokasi sumberdaya dalam pembangunan
daerah.
(2)
Maksud penetapan RKPD Tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
a.
pedoman di dalam penyempurnaan Rancangan
Akhir Renja – SKPD Tahun 2015;
b.
pedoman dalam rangka penyusunan KUA, PPAS
dan RAPBD Kabupaten Bandung Tahun 2015.
Bagian Keempat
RKPD Pedoman Renja SKPD
Pasal 4
Dalam rangka penyusunan Renja – SKPD Tahun 2015
sebagaimana Pasal 3 ayat (2) huruf a, SKPD menggunakan
RKPD Tahun 2015, untuk :
a.
menyelaraskan
sasaran
prioritas
pembangunan
Kabupaten Bandung dengan Program/Kegiatan prioritas
SKPD dalam mencapai target kinerja sesuai tugas dan
fungsinya;
b.
penetapan Renja SKPD Tahun 2015.
Bagian Keempat
RKPD Pedoman Renja SKPD
Pasal 4
Dalam rangka penyusunan Renja – SKPD Tahun 2015
sebagaimana Pasal 3 ayat (2) huruf a, SKPD menggunakan
RKPD Tahun 2015, untuk :
a. menyelaraskan
sasaran
prioritas
pembangunan
Kabupaten Bandung dengan Program/Kegiatan prioritas
SKPD dalam mencapai target kinerja sesuai tugas dan
fungsinya;
10
b.
penetapan Renja SKPD Tahun 2015.
Pasal 5
Dalam rangka penetapan Renja SKPD Tahun 2015
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2), dilakukan
verifikasi Rancangan Akhir Renja SKPD Tahun 2015,
sebagai berikut :
a. Kepala SKPD menyampaikan rancangan akhir Renja
SKPD Tahun 2015 kepada Kepala Bappeda;
b. Bappeda melakukan verifikasi terhadap rancangan
akhir Renja SKPD Tahun 2015, untuk menjamin
kesesuaian antara program dan kegiatan SKPD Tahun
2015 dengan program dan kegiatan pembangunan
daerah yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2015;
c. Bappeda menghimpun seluruh rancangan akhir Renja
SKPD yang telah diverifikasi, untuk diajukan kepada
Bupati
Bandung
dalam
rangka,
memperoleh
pengesahan melalui Keputusan Bupati Bandung.
Pasal 6
Pengesahan Renja SKPD oleh Bupati Bandung dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
a.
b.
pengesahan rancangan akhir Renja SKPD Tahun 2015
dengan keputusan Bupati Bandung paling lama 14
(empat belas) hari, setelah peraturan Bupati Bandung
tentang RKPD tahun 2015 ditetapkan;
penetapan Renja SKPD Tahun 2015 oleh kepala SKPD
paling lama 14 (empat belas) hari, setelah Renja SKPD
disahkan oleh Bupati Bandung.
BAB II
ISI DAN URAIAN RKPD
Pasal 7
Dokumen
RKPD
ayat (1) terdiri dari:
sebagaimana
dimaksud
Pasal
2
a. Buku
I tentang
Pendahuluan, Evaluasi Hasil
Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 dan Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah, Rancangan Kerangka
Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah,
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, Rencana
Program dan Kegiatan Prioritas, Penutup yang berisi
kaidah pelaksanaan.
11
b. Buku II tentang Program/kegiatan berdasarkan SKPD,
Program/kegiatan berdasarkan Rekapitulasi 11 Prioritas
Pembangunan,
Program/kegiatan
berdasarkan
rekapitulasi yang mendukung STANDAR PELAYANAN
MINIMAL, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi
yang mendukung MDGs, Program/kegiatan berdasarkan
rekapitulasi
yang
mendukung
kemiskinan,
Program/kegiatan
berdasarkan
rekapitulasi
yang
mendukung Inpres 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan.
c.
Buku II tentang Program/kegiatan berdasarkan SKPD,
Program/kegiatan berdasarkan Rekapitulasi 11 Prioritas
Pembangunan,
Program/kegiatan
berdasarkan
rekapitulasi yang mendukung STANDAR PELAYANAN
MINIMAL, Program/kegiatan berdasarkan rekapitulasi
yang mendukung MDGs, Program/kegiatan berdasarkan
rekapitulasi
yang
mendukung
kemiskinan,
Program/kegiatan
berdasarkan
rekapitulasi
yang
mendukung Inpres 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan.
Pasal 8
Kaidah–kaidah
pelaksanaan
RKPD
Tahun
2015
sebagaimana Pasal 7 huruf a adalah sebagai
berikut :
a.
dalam rangka pengendalian kebijakan rencana
pembangunan, SKPD melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap hasil Renja SKPD;
b.
Bappeda melakukan pengendalian
terhadap seluruh Renja SKPD;
c.
hasil pengendalian dan evaluasi kebijakan Renja SKPD
ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
d.
kerangka Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang
tercantum dalam RKPD merupakan pagu indikatif yang
dapat berubah sesuai perkembangan pembahasan
anggaran bersama DPRD;
e.
target Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam
RKPD dapat berubah sesuai pengalokasian anggaran
pada saat Pembahasan dengan DPRD;
f.
RKPD yang telah ditetapkan oleh Peraturan Bupati
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Rencana
Pembangunan tahun ke-5 RPJMD, seiring dengan
perubahan RPJMD Tahun 2010-2015.
dan
evaluasi
12
g.
RKPD Tahun 2015 sebagai pedoman penyusunan
Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara Tahun 2015 serta sebagai bahan
rujukan penyusunan RKA SKPD Tahun 2015 dalam
rangka
mewujudkan
konsistensi
perencanaan
pembangunan dan penganggaran.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 9
Bappeda melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan RKPD sesuai ketentuan perundang-undangan.
BAB IV
PERUBAHAN RKPD
Pasal 10
(1)
RKPD dapat diubah dalam hal tidak sesuai dengan
perkembangan keadaan dalam tahun berjalan.
(2)
Perkembangan keadaan dalam tahun berjalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti :
a.
perkembangan yang tidak sesuai dengan kerangka
pendanaan dan rencana program dan kegiatan
prioritas daerah;
b.
keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih
tahun anggaran sebelumnya harus digunakan
untuk tahun berjalan; dan/atau
c.
keadaan darurat dan keadaan luar biasa
sebagaimana
ditetapkan
dalam
peraturan
perundang-undangan.
Pasal 11
Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 10
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
13
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Uraian lebih lanjut mengenai dokumen Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 13
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
perundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bandung.
Ditetapkan di Soreang
pada tanggal 28 Mei 2014
BUPATI BANDUNG,
ttd
DADANG M. NASER
Diundangkan di Soreang
pada tanggal 28 Mei 2014
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANDUNG,
ttd
SOFIAN NATAPRAWIRA
BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2014 NOMOR 32
LAMPIRAN
:
PERATURAN BUPATI BANDUNG
NOMOR
: 32 TAHUN 2014
TANGGAL
: 28 MEI 2014
TENTANG
: RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan
1.3.
Hubungan Antar Dokumen
1.4.
Sistematika Dokumen RKPD
1.5.
Maksud dan Tujuan
I
I
I
I
I
I
–
–
–
–
–
–
1
1
3
7
10
13
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN
LALU
DAN
CAPAIAN
KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1.
Gambaran
Umum
Kondisi
Daerah
Kabupaten Bandung
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi
RPJMD.
2.3.
Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten
Bandung Sampai Dengan Tahun 2013
2.4.
Permasalahan Pembangunan Daerah
II
–
1
II
–
1
II
II
II
II
II
–
–
–
–
–
1
12
19
92
108
II
–
127
II
–
133
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013
dan Perkiraan Tahun 2014
3.1.2.Tantangan dan Prospek Perekonomian
Daerah Tahun 2015
3.2.
Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan
Kerangka Pendanaan
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
III
-
1
III
III
–
1
1
III
–
19
III
III
–
–
26
26
III
–
40
BAB III
i
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan
Daerah
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja
Daerah
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan
Daerah
III
–
40
III
–
43
III
–
47
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH
4.1
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
4.2
Prioritas dan Pembangunan
IV
–
1
IV
IV
–
–
1
3
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
V
–
1
BAB VI
PENUTUP
VI
–
1
BAB IV
ii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Tabel 2.11
Tabel 2.12
Tabel 2.13
Tabel 2.14
Tabel 2.15
Tabel 2.16
Tabel 2.17
Tabel 2.18
Tabel 2.19
Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten
Bandung Tahun 2011
Potensi Panas Bumi di Kabupaten Bandung
Jumlah
Penduduk
Kabupaten
Bandung
Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2011-2013
Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2000
Kabupaten Bandung
Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 20092013 atas dasar Harga Berlaku Kabupaten
Bandung
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Tahun 2009-2013 atas dasar Harga Berlaku (HB)
Harga Konstan (HK) Tahun 2000 Kabupaten
Bandung
Pertumbuhan PDRB menurut Sektor atas Dasar
Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) 2000
Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013
Kabupaten Bandung
Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2009-2013 Kabupaten
Bandung
Indikator
Makro
Pembangunan
Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Perkembangan Seni, Budaya dan Olah raga Tahun
2012-2013 Kabupaten Bandung
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Ketersediaan Sekolah Berdasarkan Usia Sekolah
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Guru Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Guru per Kelas Rata-rata terhadap Jumlah
Murud di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Kondisi Ruang Kelas Baik berdasarkan Jenjang
Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 20082013
Persentase Siswa Jenjang Pendidikan Anak Usia
Dini di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Jumlah Siswa Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang
Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 2009–
2013
Jumlah Kelulusan Siswa Berdasarkan Jenjang
Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun 20092013
Jumlah Siswa Melanjutkan Sekolah berdasarkan
Jenjang Pendidkan di Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
iii
II – 2
II – 5
II – 10
II – 13
II – 13
II – 14
II – 16
II – 16
II – 17
II – 18
II – 20
II – 21
II – 22
II – 22
II – 23
II – 24
II – 25
II – 26
II – 26
Tabel 2.20
Tabel 2.21
Tabel 2.22
Tabel 2.23
Tabel 2.24
Tabel 2.25
Tabel 2.26
Tabel 2.27
Tabel 2.28
Tabel 2.29
Tabel 2.30
Tabel 2.31
Tabel 2.32
Tabel 2.33
Tabel 2.34
Tabel 2.35
Tabel 2.36
Tabel 2.37
Tabel 2.38
Tabel 2.39
Tabel 2.40
Tabel 2.41
Persentase Guru Berpendidikan ≥ S1 berdasarkan
Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per Jumlah
Penduduk di Kabupaten Bandung 2009-2013
Jumlah Dokter di Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga
Kesehatan di Kabupaten Bandung Tahun 20092013
Persentase Balita Gizi Baik
di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Proporsi Panjang Jaringan Jalan di Kabupaten
Bandung Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013
Proporsi Jumlah Jembatan di Kabupaten Bandung
Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013
Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Persentase Luas Pemukiman yang Tertera di
Kabupaten Bandung
Jumlah Permukiman Layak Huni dan Rumah
Layak Huni di Kabupaten Bandung Tahun 20092013
Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air
Bersih di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Persentase
Rumah
Tinggal
Bersanitasi
(Mempunyai
Fasilitas
Tempat
Buang
Air
Bersih/Tinja) di Kabupaten Bandung Tahun 20102013
Daya Tampung Pemakaman di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran dan
Tingkat Waktu Tanggap di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Perencanaan
Pembangunan
di
Kabupaten
Bandung
Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Izin Trayek di Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
iv
II – 27
II – 29
II – 29
II – 30
II – 31
II – 31
II – 32
II – 33
II – 34
II – 34
II – 35
II – 36
II – 37
II – 38
II – 39
II – 41
II – 43
II – 44
II – 44
II – 45
II – 45
II – 46
Tabel 2.42
Tabel 2.43
Tabel 2.44
Tabel 2.45
Tabel 2.46
Tabel 2.47
Tabel 2.48
Tabel 2.49
Tabel 2.50
Tabel 2.51
Tabel 2.52
Tabel 2.53
Tabel 2.54
Tabel 2.55
Tabel 2.56
Tabel 2.57
Tabel 2.58
Tabel 2.59
Tabel 2.60
Tabel 2.61
Tabel 2.62
Tabel 2.63
Jumlah pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Proporsi Jumlah TC Penerangan Jalan Umum
(PJU) di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas
Wilayah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Status
Penataan
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan pada Kegiatan Industri di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Pengujian air dan Udara di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Persentase Pencapaian SPM Pelayanan Informasi
Status
Kerusakan
Tanah
untuk
Produksi
Biomassa
Perolehan Nilai Program Adipura Tahun 20092013
Persentase Volume Sampah Yang Tertangani di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap
Jumlah Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
Presentase Luas Lahan Bersertifikat Tahun 20122013
Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan
Tertinggi di Kabupaten Bandung Tahun 2013
Rasio Penduduk Ber-KTP per Satuan Penduduk di
Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Rasio Penduduk yang Memiliki KK di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Rasio Bayi Berakta Kelahiran di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Rasio Pasangan Berakta Nikah di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK,
Akte Kelahiran, Akte Nikah di Kabupaten Bandung
Tahun 2013
Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Rasio KDRT di Kabupaten Bandung Tahun 20092013
Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Rasio Akseptor KB di Kabupaten Bandung Tahun
2012-2013
Jumlah Penduduk Peserta KB di Kabupaten
Bandung Tahun 2013
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Fakir Miskin di Kabupaten Bandung Tahun
2012-2013
v
II – 47
II – 47
II – 48
II – 49
II – 50
II – 52
II – 54
II – 55
II – 55
II – 56
II – 57
II – 57
II – 57
II – 58
II – 58
II – 58
II – 59
II – 59
II – 60
II – 60
II – 60
II – 61
Tabel 2.64
Tabel 2.65
Tabel 2.66
Tabel 2.67
Tabel 2.68
Tabel 2.69
Tabel 2.70
Tabel 2.71
Tabel 2.72
Tabel 2.73
Tabel 2.74
Tabel 2.75
Tabel 2.76
Tabel 2.77
Tabel 2.78
Tabel 2.79
Tabel 2.80
Tabel 2.81
Tabel 2.82
Tabel 2.83
Tabel 2.84
Tabel 2.85
Tabel 2.86
Tabel 2.87
Tabel 2.88
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Anak Terlantar di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Angka
Perselisihan
Pengusaha
Pekerja
di
Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten
Bandung Tahun 2013
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten
Bandung Tahun 2008-2013
Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
Jumlah UKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
Jumlah BPR/LKM di Kabupaten Bandung Tahun
2008-2013
Jumlah Omzet Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Tahun 2010-2013
Jumlah Investasi PMDN/PMA di Kabupaten
Bandung Tahun 2010-2013
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
Dilestarikan Tahun 2012-2013
Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk
Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Rasio Jumlah Linmas per Kecamatan Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Persentase Penyelesaian Penegakan Hukum di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung
Tahun 2013
Realisasi
dan
Target
Capaian
Skor
PPH
Ketersediaan Pangan Tahun 2011-2013
Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Konsumsi
Pangan Tahun 2011-2013
Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Bandung
Tahun 2011-2013
Realisasi Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan Tahun
2011-2013
Kelompok Binaan LPM di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Kelompok Binaan PKK di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
vi
II – 61
II – 61
II – 62
II – 62
II – 63
II – 63
II – 64
II – 65
II – 65
II – 66
II – 66
II – 67
II – 68
II – 69
II – 70
II – 71
II – 73
II – 74
II – 74
II – 75
II – 76
II – 76
II – 77
II – 77
II – 78
Tabel 2.89
Tabel 2.90
Tabel 2.91
Tabel 2.92
Tabel 2.93
Tabel 2.94
Tabel 2.95
Tabel 2.96
Tabel 2.97
Tabel 2.98
Tabel 2.99
Tabel 2.100
Tabel 2.101
Tabel 2.102
Tabel 2.103
Tabel 2.104
Tabel 2.105
Tabel 2.106
Tabel 2.107
Tabel 2.108
Tabel 2.109
Tabel 2.110
Tabel 2.111
Tabel 2.112
Jumlah LSM Aktif di Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
Ketersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Jumlah SKPD yang Telah Menerapkan Arsip Secara
Baku Tahun 2012-2013
Jumlah Arsiparis di Lingkungan Pemkab Bandung
Tahun 2013
Jumlah Ketersediaan Sarana/Prasarana (Teknologi)
Komunikasi dan Informasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2008-2013
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah Perpustakaan di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Jumlah Pengunjung Perpustakaan di Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah
Koleksi
Buku
yang
Tersedia
di
Perpustakaan Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2012-2013
Jumlah Kendaraan Perpustakaan di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Indikator Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura
Kabupaten Bandung Tahun 2011-2013
Indikator Peternakan di Kabupaten Bandung Tahun
2011-2013
Indikator Kehutanan di Kabupaten Bandung Tahun
2011-2013
Indikator Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun
2011-2013
Indikator Capaian Pariwisata di Kabupaten
Bandung Tahun 2011-2013
Indikator Perikanan Kabupaten Bandung Tahun
2011-2013
Indikator
Capaian
Perdagangan
Kabupaten
Bandung Tahun 2011-2013
Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Jumlah Transmigrasi Menurut Jenis Tahun 20122013
Angka Konsumsi Rata-rata RT perKapita Sebulan di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Produktivitas Per Sektor Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di
Kabupaten Bandung Tahun 2007-2013
vii
II – 79
II – 79
II – 80
II – 81
II – 81
II – 82
II – 82
II – 83
II – 83
II – 83
II – 84
II – 84
II – 85
II – 86
II – 89
II – 89
II – 90
II – 90
II – 91
II – 92
II – 93
II – 93
II – 95
II – 96
Tabel 2.113
Tabel 2.114
Tabel 2.115
Tabel 2.116
Tabel 2.117
Tabel 2.118
Tabel 2.119
Tabel 2.120
Tabel 2.121
Tabel 2.122
Tabel 2.123
Tabel 2.124
Tabel 2.125
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya di
Kabupaten Bandung Tahun 2011
Persentase Jumlah Rumah Tangga (RT) yang
Menggunakan Air Bersih di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan
Listrik di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel di
Babupaten Bandung Tahun 2010-2013
Angka Kriminalitas di Kabupaten Bandung Tahun
2008-2013
Jumlah Demonstrasi Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
Lama Proses Perizinan Kabupaten Bandung Tahun
2012
Jumlah Realisasi serta Macam Pajak dan Retribusi
Daerah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Persentase Desa Berstatus Swasembada terhadap
Total Desa di Kabupaten Bandung Tahun 20092013
Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Rasio Ketergantungan di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bandung Berhubungan dengan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah serta Urusan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Tahun 2010-2013
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Bandung Tahun 2013 (Rupiah)
Nilai PDRB Per Sektor di Kabupaten Bandung,
Provinsi Jawa Barat dan Nasional Tahun 2013
Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten
Bandung terhadap Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten
Bandung terhadap Nasional Tahun 2013
Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi
Kabupaten Bandung di Lingkup Provinsi Tahun
2013
Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi
Kabupaten Bandung di Lingkup Nasional Tahun
2013
Perhitungan
Indikator-Indikator
Shift
Share
Analysis Kabupaten Bandung Terhadap Provinsi
Jawa Barat
Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung
Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share
Analysis (Terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat)
viii
II – 98
II – 99
II – 100
II – 100
II – 101
II – 102
II – 103
II – 103
II – 104
II – 105
II – 106
II – 107
II – 134
III – 2
III – 2
III – 3
III – 4
III – 4
III – 5
III – 6
III – 8
III – 10
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Tabel 3.24
Tabel 3.25
Tabel 3.26
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Perhitungan
Indikator-Indikator
Shift
Share
Analysis Kabupaten Bandung Terhadap Nasional
Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung
Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share
Analysis
Kontribusi (%) Sektor Utama Terhadap PDRB
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB
di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
PDRB Per Kapita Kabupaten Bandung dan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010-2013
Indikator Makro Kabupaten Bandung Realisasi
2013 dan Proyeksi 2014
Proyeksi Indikator Ekonomi Indonesia Pada Tahun
2015
Rencana Kerja Pembangunan Indonesia Pada
Tahun 2015 di Kabupaten Bandung
Proyeksi Beberapa Indikator Makro Ekonomi
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan 2016
Proyeksi Indikator Makro Tahun 2015
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2015
Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2015
Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bandung Hasil Konsolidasi Tahun 2015
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2015
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah di
Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015
Realisasi
dan
Proyeksi/Target
Penerimaan
Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2013-2015
Penjelasan
Prioritas
Pembangunan
Daerah
Berdasarkan Indikator Capaian per Program dan
Setiap SKPD di Pemerintah Kabupaten Bandung
Tahun 2015
Matriks SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi
Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Wajib
Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional
Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan
Pelayanan dan Kualitas Kesehatan
Matriks SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan
Daerah dan Penyandang Masalah Sosial
Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan
Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah
Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan
Bagi Pelaku KUMKM
ix
III – 11
III – 12
III – 13
III – 16
III – 18
III – 19
III – 20
III – 21
III – 22
III – 24
III – 28
III – 33
III – 36
III – 39
III – 42
III – 46
III – 48
IV – 21
IV – 58
IV – 60
IV – 62
IV – 64
IV – 66
IV – 68
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Produk
Unggulan
Matriks SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan
Lingkungan
Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan
Daerah dan Wilayah Perdesaan
Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Stabilitas
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian
Pangan
Strategi per Prioritas Hasil Analisis SWOT
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Reformasi Birokrasi
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan
Pendidikan Vokasional
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas
Kesehatan
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang
Masalah Sosial
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana
Dasar Wilayah
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Pengembangan Produk Unggulan
Keterkaitan Program denganStrategi Prioritas
Rehabilitasi Kerusakan
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Pemantapan Pembanguna Daerah dan Wilayah
Perdesaan
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas
Pemantapan Kemandirian Pangan
x
IV – 69
IV – 72
IV – 74
IV – 76
IV – 78
IV – 80
IV – 81
IV – 83
IV – 84
IV – 87
IV – 88
IV – 90
IV – 92
IV – 93
IV – 95
IV – 95
IV – 96
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Kerangka Penyusunan RKPD Kabupaten Bandung
Tahun 2015
Kerangka
Pemikiran
Potensi
Pengembangan
Wilayah
Wilayah dengan Potensi Bencana di Kabupaten
Bandung
Perkembangan Proporsi Penduduk Usia Penduduk
Usia Produktif Kabupaten Bandung Tahun 20102012
Piramida Penduduk Kabupaten Bandung Tahun
2012
PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013
Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 20092013
Laju Pertumbuhan Sektor Industri Tahun 20092013
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Utama Tahun
2009-2013
Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Tahun 20092013
Kuadran SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi
Kuadran SWOT Prioritas Pengembangan Wajib
Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional
Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan
Pelayanan dan Kualitas Kesehatan
Kuadran SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan
Daerah dan Penyandang Masalah Sosial
Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan
Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah
Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan
Bagi Pelaku KUMKM
Kuadran SWOT Prioritas Pengembangan Produk
Unggulan
Kuadran SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan
Lingkungan
Kuadran
SWOT
Prioritas
Pemantapan
Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan
Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Stabilitas
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian
Pangan
xi
I–9
II – 7
II – 8
II – 11
II – 11
III – 1
III – 13
III – 15
III – 17
III – 18
IV – 59
IV – 61
IV – 63
IV – 65
IV – 67
IV – 69
IV – 71
IV – 73
IV – 75
IV – 77
IV – 79
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Daerah No 4 Tahun 2014 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung
yang tercantum dalam pasal 3, perencanaan pembangunan daerah
memiliki tujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku
pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara pusat, provinsi, dan kabupaten; menjaga
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan rencana, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi
masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung pada tahun 2015
ini merupakan salah satu bentuk perwujudan dari prinsip
perencanaan pembangunan yang menyatukan sistem perencanaan
pembangunan Kabupaten Bandung dengan sistem perencanaan
pembangunan nasional dan provinsi; pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah dilakukan bersama para pemangku
kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing;
mengintegrasikan
rencana
tata
ruang
dengan
rencana
pembangunan; perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan
berdasarkan kondisi dan potensi daerah yang dimiliki.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015
merupakan dokumen perencanaan tahunan
yang menjabarkan
dokumen RPJMD tahun 2010-2015 pada tahun kelima. Penjabaran
yang dimaksud menitikberatkan pada penyelarasan prioritas dan
sasaran
pembangunan
tahunan
daerah
dengan
program
pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD termasuk
penyelarasan rencana program serta kegiatan prioritas tahunan
daerah dengan indikasi rencana program prioritas yang ditetapkan
dalam RPJMD yang telah diubah pada tahun 2014. RKPD Kabupaten
Bandung Tahun 2015 merupakan perencanaan tahunan terakhir
yang menggambarkan kondisi terakhir capaian target indikator
RPJMD dan masa kepemimpinan Kepala Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2010-2015. RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015
ini sekurang-kurangnya memuat rancangan kerangka ekonomi
daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan
pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan
kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD
maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.
Proses penyusunan RKPD Tahun 2015 dilakukan melalui
beberapa tahapan, yaitu persiapan penyusunan RKPD, penyusunan
rancangan awal (Ranwal) RKPD, penyusunan rancangan RKPD,
pelaksanaan musrenbang RKPD, perumusan akhir RKPD, dan
penetapan RKPD melalui peraturan kepala daerah. Penyusunan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-1
RKPD ini mengacu pada Perda Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun
2014 pasal 74 ayat 1 yang menyatakan bahwa Bappeda
mengkoordinasikan penyusunan RKPD dan pasal 94 ayat 1 yang
menyatakan bahwa RKPD Kabupaten Bandung ditetapkan dengan
peraturan bupati setelah RKPD provinsi ditetapkan oleh gubernur.
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 disusun dengan
mencermati hasil keberhasilan pembangunan yang diperoleh dalam
tahun 2013 dan perkiraan pencapaian hasil pembangunan pada
tahun 2014, mempertimbangkan permasalahan dan tantangan yang
diperkirakan terjadi pada tahun 2015, serta pencapaian kinerja
RPJMD pada tahun terakhir. Perpaduan berbagai faktor ini
selanjutnya dituangkan menjadi Tema Pembangunan tahun 2015.
Tema RKPD tahun 2015 adalah “Sabilulungan Menuntaskan
Capaian Kinerja Tahun 2015”.
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 akan menyelaraskan
prioritas pembangunan daerah dengan prioritas pembangunan
nasional yang menitikberatkan pada upaya pengurangan kemiskinan
(pro poverty reduction), pertumbuhan ekonomi (pro growth),
penciptaan lapangan kerja (pro job), upaya penanganan masalah
lingkungan (pro environment) dan pembenahan infrastruktur publik
(MP3EI), penanggulangan kemiskinan (MP3KI) serta upaya
pencapaian target-target Millenium Development Goals (MDGs).
Tantangan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menjawab semua
permasalahan-permasalahan yang ada, memberikan konsekuensi
terhadap penyediaan dan peningkatan layanan publik serta
pemenuhan pangan. Perubahan iklim masih menjadi permasalahan
yang harus mendapat perhatian, dimana pertanian, perikanan, dan
kesehatan adalah sektor-sektor yang mendapat dampak paling
besar. Tantangan lainnya adalah kemiskinan, pengangguran serta
kondisi infrastruktur dalam hal ketersediaan anggaran maupun
kualitasnya.
Ditengah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,2-6,8%
dan perekonomian Jawa Barat sebesar 6,5%-7,25%, proyeksi laju
pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Bandung tahun 2014
menunjukkan kenaikan sebesar 6,65%. Kenaikan LPE Kabupaten
Bandung ini dinilai masih standar dan kurang signifikan serta masih
dapat ditingkatkan lagi. Oleh karenanya, diperlukan dorongan lebih
untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian serta menjawab
berbagai tantangan yang mungkin muncul di kemudian hari. Selain
itu Kabupaten Bandung juga masih memiliki banyak persoalan yang
belum terselesaikan terutama yang didasarkan pada RPJMD
Kabupaten Bandung yang akan berakhir pada tahun 2015.
Persoalan-persoalan ini meliputi aspek pendidikan, kesehatan,
kemiskinan,
infrastruktur,
lingkungan,
dan
kebencanaan.
Menanggapi persoalan tersebut, diperlukan berbagai upaya tindak
lanjut dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung diantaranya
meliputi peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, serta pengelolaan
lingkungan dan kebencanaan, peningkatan ketahanan pangan dan
perekonomian. Arah kebijakan ini selanjutnya akan diturunkan
kedalam prioritas dan sasaran pembangunan serta program-program
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-2
yang akan menjadi tindak lanjut dan intervensi yang dapat
dilakukan Pemda Kabupaten Bandung dalam menjalankan RPJMD
Tahun 2010-2015 untuk tahun terakhir ini.
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi
penyusunan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah di ubah
dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-3
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
Peraturan Presiden Nomor…..Tahun 2014 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2015;
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri
di Kabupaten/Kota;
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Nomor
22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan;
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu
Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010
tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia
Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pendidikan Dasar;
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
15/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan;
Peraturan
Menteri
Informasi
dan
Komunikasi
Nomor
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-4
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
22/PER/M.Kominfo/12/2010 tentang SPM Bidang Komunikasi
dan Informasi;
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
65/Permenten/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan
Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:
PM.106/HK.501/MKPl2010 tentang SPM Bidang Kesenian;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah
Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011
tentang SPM Bidang Perhubungan Daerah Provinsi Dan Daerah
Kabupaten/Kota;
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun
2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK
07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2015;
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Nomor: 55/Hk-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera di
Kabupaten/Kota;
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 41
tahun 2011 tentang SPM Bidang Penamanan Modal Provinsi Dan
Kabupaten/Kota;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 87);
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-5
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 59) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
2008 – 2013(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2010Nomor 25Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 88);
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat(Lembaran Daerah ProvinsiJawa Barat Tahun 2009 Nomor
6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 60);
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014 tentang
RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 (Lembaran Daerah
ProvinsiJawa Barat Tahun 2012 Nomor27 Seri E);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004
tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 Seri D);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005
tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005
Nomor 4 Seri D);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2009 Nomor 24);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006
tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006
Nomor 3 Seri D);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 2);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007
tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 17);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Tahun 2007 – 2027 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2008 Nomor 3);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2011 Nomor1);
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-6
46. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025(Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor7);
47. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 11 Nomor 11), Junto
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2014
tentang Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 –
2015.
48. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4).
49. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD
Kabupaten Bandung
1.3.
Hubungan Antar Dokumen dan Kerangka Penyusunan RKPD
RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 merupakan dokumen
perencanaan teknis operasional untuk kurun waktu satu tahun yang
disusun berdasarkan Permendagri No.54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. RKPD merupakan
penjabaran tahunan RPJMD sesuai Peraturan Daerah No.11 tahun
2011 tentang RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 dengan
berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7
tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Bandung 2005-2025 dan Peraturan Daerah No.3 tahun
2008 tentang RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007-2027. RKPD
ini juga memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional
tahun 2010-2014 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
24 Tahun 2010 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025, Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.
RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 diselaraskan dengan
RKPD Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Peraturan Gubernur
Provinsi Jawa Barat No 35 tahun 2014 tentang RKPD Provinsi Jawa
Barat tahun 2015 yang berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 6
tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
(Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sisrenbangda dan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-7
Rencana Kerja Pemerintah sesuai Peraturan Presiden No….tahun
2014 tentang RKP tahun 2015. RKPD Kabupaten Bandung Tahun
2015 disusun untuk mensinergikan perencanaan pembangunan
dengan dokumen RKPD provinsi dan RKP melalui forum
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Sinergitas
yang dimaksud terutama dalam hal penetapan prioritas
pembangunan daerah yang relevan dengan provinsi maupun
pusat.Hal ini merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan
perencanaan pembangunan daerah dan pusat, dengan tetap
memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan
daerah dan nasional.
Dalam konteks pembangunan yang berdimensi kewilayahan,
perencanaan pembangunan daerah disinergikan dengan dokumen
perencanaan tata ruang wilayah dan potensi-potensi unggulan dari
masing-masing kecamatan. Perencanaan pembangunan yang
berorientasi pada kewilayahan akan memberikan kejelasan terhadap
sasaran serta target objek pembangunan berbagai macam aspek
yang terdapat di berbagai wilayah. Hal ini dilakukan agar dapat
menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien, dan
bermanfaat secara maksimal di setiap wilayah pembangunan.
Secara detail hubungan antar dokumen yang menjadi dasar
penyusunan dokumen ini juga digambarkan dalam kerangka
penyusunan RKPD berikut:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-8
Gambar 1.1
Kerangka Penyusunan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015
Evaluasi Kinerja Tahun Lalu
Analisis Gambaran Umum Kondisi
Daerah
Program dan Kegiatan yang
Belum Terealisasi dan
Terlaksana 100%
Keberhasilan Pembangunan
Daerah
AnalisisEkonomidanKeuangan Daerah
Aspek yang Perlu Dioptimalkan
Kerangka Ekonomi Daerah
Perumusan Prioritasdan Sasaran
Pembangunan Daerah Tahun 2015
Permasalahan Pembangunan Daerah
Perumusan Kerangka Ekonomi dan
Kebijakan Keuangan Daerah
Analisis
SWOT
Perumusan Program Prioritas Tahun
2015
Sumber: Hasil Sintesis Permendagri No. 54 Tahun 2010
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I-9
Kondisi Internal dan Eksternal
Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan/Kegagalan
Pembangunan Daerah
RTRW Kabupaten Bandung
Tahun 2007-2027
RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2015
Evaluasi RKPD Kabupaten
Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung
Tahun 2014
Sintesis RPJMN dan RPJMD
Provinsi Jawa Barat
Sintesis RKP Nasional dan
RKPD Provinsi Jawa Barat
Sintesis Pokok-pokok Pikiran
DPRD Kabupaten Bandung
1.4.
Sistematika Dokumen RKPD
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
BAB II
Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses
penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana dalam
periode dokumen RPJMD, serta keterkaitan antara
dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD.
1.2
Dasar Hukum Penyusunan
Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang
digunakan dalam penyusunan RKPD, baik yang berskala
nasional maupun lokal. Untuk skala lokal/daerah telah
diterbitkan Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala
Daerah yang mengatur tentang perencanaan dan
penganggaran ataupun tentang tatacara penyusunan
dokumen perencanaan dan pelaksanaan Musrenbang.
Hubungan Antar Dokumen dan Kerangka Penyusunan
1.3
RKPD
Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen
lain yang relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan
dengan dokumen lain, seperti RKPD provinsi yang
berpedoman pada RPJMD Provinsi dan RPJPD provinsi
serta RTRW provinsi, demikian pula dengan RKP yang
berpedoman pada RPJMN dan RPJPN. Selain itu juga
memuat gambar yang menjelaskan kerangka penyusunan
RKPD.
1.4
Sistematika Dokumen RKPD
Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD
terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap
bab didalamnya.
1.5
Maksud dan Tujuan
Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan
dokumen RKPD bagi daerah dan sasaran penyusunan
dokumen RKPD bagi daerah yang bersangkutan.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasardasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang
meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
Penjabaran ini didasarkan pada hasil analisis dan kajian
gambaran umum kondisi daerah pada tahap perumusan.
Informasi yang disajikan pada subbab ini meliputi informasi
yang relevan dan penting dimana memiliki keselarasan
serta
mendukung
isu
strategis,
permasalahan
pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan
kebutuhan perumusan strategi.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I - 10
2.2
2.3
BAB III
2.1.1
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.3
Aspek Pelayanan Umum
2.1.4
Aspek Daya Saing Daerah
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
Subbab ini meliputi telaahan terhadap hasil evaluasi status
dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah
berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan
program
dan kegiatan RKPD tahun lalu. Selain itu
mencakup pula realisasi RPJMD yang bersumber dari
telaahan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu
dan
realisasi
Renstra
SKPD
oleh
masing-masing
SKPDdan/atau dari laporan pertanggung jawaban APBD
menurut tahun-tahun yang berkenaan.
Subbab ini juga mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan daerah tahun lalu.
Evaluasi ini meliputi seluruh program dan kegiatan yang
dikelompokkan menurut kategori urusan wajib/pilihan
pemerintahan daerah, menyangkut realisasi capaian target
kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target capaian
kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD.
Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan
umum permasalahan pembangunan daerah berdasarkan
hasil analisis subbab 2.3.1 dan 2.3.2 yaitu isu
permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas
pembangunan daerah serta permasalahan lainnya yang
berhubungan dengan layanan dasar dan tugas fungsi
SKPD.
2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah.
2.3.2 Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah.
KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
DAERAH
Arah
kebijakan
ekonomi
daerah
ditujukan
untuk
mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi
Kepala Daerah, serta isu strategis daerah sebagai payung untuk
perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang
akan dilaksanakan pada tahun rencana.
3.1
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Mengemukakan tentang arahan nasional dan provinsi
dibidang ekonomi yang bersumber dari dokumen RKP
(Nasional), RKPD provinsidan juga kebijakan dibidang
ekonomi dalam dokumen RPKD kabupaten/kota.
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan
Perkiraan Tahun 2014.
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Tahun 2015 dan Tahun 2016
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I - 11
3.2
Kebijakan Keuangan Daerah
Berisikan uraian mengenai kebijakan yang akan ditempuh
oleh Pemerintah Daerah berkaitan dengan pendapatan
daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
3.2.1 Proyeksi
Keuangan
Daerah
dan
Kerangka
Pendanaan
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil
evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, identifikasi isu strategis
dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, serta
capaian kinerja yang direncanakan dalam RKPD.
Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dilakukan
melalui
indikasi prioritas program dan kegiatan SKPD
berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Bandung Tahun
2015.
4.1
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
4.2
Menjelaskan tentang hubungan tujuan/sasaran RKPD
tahun 2015 dengan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima)
tahunan yang diambil dari dokumen RPJMD.
Prioritas dan Pembangunan
Suatu prioritas pembangunan daerah tahun 2015 pada
dasarnya merupakan gambaran prioritas pembangunan
tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program
pembangunan daerah (RPJMD) pada tahun rencana.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan
prioritas
daerah
yang
disusun
berdasarkan
evaluasi
pembangunan tahunan, kedudukan RKPD tahun 2015, dan
capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana
program dan kegiatan prioritas ini harus mewakili aspirasi dan
kepentingan masyarakat. Pada bab ini juga diuraikan tentang
matriks Renja dari program dan kegiatan SKPD tahun 2015 yang
memiliki nilai kegunaan bagi masyarakat.
BAB VI
PENUTUP
Mengemukakan penjelasan singkat tentang kaidah pelaksanaan
yang telah ditempuh dalam rangka mendorong partisipasi
masyarakat dan menjadi pedoman rancangan akhir Renja SKPD,
serta sebagai bahan penyusunan KUA/PPAS dan RAPBD tahun
yang direncananakan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I - 12
1.5.
Maksud dan Tujuan
Rencana
Kerja
Pembangunan
Daerah
Tahun
2015
dimaksudkan
untuk
mewujudkan
sinergitas
dan
sinkronisasi
pelaksanaan pembangunan baik sektoral maupun kewilayahan, antar
sektor serta antar lembaga pemerintahan baik pusat, provinsi maupun
kabupaten sehingga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi
pengalokasian sumber daya yang tersedia.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan
dokumen RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 ini, diantaranya:
1.
Terwujudnya penjabaran prioritas pembangunan jangka menengah
tahun kelima.
2.
Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas pembangunan
antar sektor, antar wilayah, antar fungsi maupun tingkatan
pemerintahan.
3.
Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan.
4.
Tercapainya penggunaan sumber
berkeadilan, dan berkelanjutan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
I - 13
daya secara
efisien, efektif,
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1.
Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Bandung
Data dan informasi gambaran umum kondisi daerah
Kabupaten Bandung terkait pengolahan data dan informasi
perencanaan pembangunan daerah yang dilihat meliputi:
1) Aspek Geografi dan Demografi,
2) Aspek Kesejahteraan Masyarakat,
3) Aspek Pelayanan Umum, dan
4) Aspek Daya Saing Daerah.
2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi
Aspek Geografi dan Demografi memberikan gambaran dan
hasil analisis terhadap kondisi geografis daerah, mencakup:
a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
b. Potensi Pengembangan Wilayah
c. Wilayah Rawan Bencana
d. Demografi
Adapun masing-masing uraiannya sebagaimana dijelaskan berikut:
2.1.1.1.
Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Bandung adalah 176.238,67 ha,
terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, dan 10 kelurahan. Batas
wilayah administrasi Kabupaten Bandung adalah:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat,
Kota Bandung, dan Kabupaten Sumedang;
2) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan
Kabupaten Garut;
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut dan
Kabupaten Cianjur;
4) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat,
Kota Bandung, dan Kota Cimahi.
Secara geografis Kabupaten Bandung terletak pada koordinat
107o14‟-107o56‟
Bujur Timur dan 6o49‟-7o18‟ Lintang Selatan.
Kabupaten Bandung termasuk wilayah dataran tinggi dengan
kemiringan lereng antara 0-8%, 8-15% hingga di atas 45%. Sebagian
besar wilayah Kabupaten Bandung berada diantara bukit-bukit dan
gunung-gunung, seperti:
1) Disebelah utara terdapat Bukit Tunggul dengan tinggi 2.200m,
Gunung Tangkuban Parahu dengan tinggi 2.076m, yang
berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten
Purwakarta.
2) Di sebelah selatan terdapat Gunung Patuha dengan tinggi
2.334m,
Gunung
Malabar
dengan
tinggi
2.321m,
GunungPapandayan dengan tinggi 2.262m, dan Gunung Guntur
dengan tinggi 2.249m, yang berbatasan dengan Kabupaten
Garut.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 1
Kabupaten Bandung beriklim tropis yang dipengaruhi oleh
iklim muson dengan curah hujan rata-rata antara 1.500mm sampai
dengan 4.000mm per tahun. Suhu udara berkisar antara 12 oC
sampai 24oC dengan kelembaban antara 78% pada musim hujan dan
70% pada musim kemarau. Dampak dari kondisi geografis
Kabupaten Bandung membuat potensi hidrologi Kabupaten Bandung
yaitu sumber daya air tersedia cukup melimpah, baik air bawah
tanah maupun air permukaan. Air permukaan terdiri dari 4 danau
alam, 3 danau buatan serta 172 buah sungai dan anak-anak sungai.
Sumber air permukaan pada umumnya dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan sosial lainnya
sedangkan air tanah dalam (kedalaman 60-200m) pada umumnya
dipergunakan untuk keperluan industri, non industri, dan sebagian
kecil
untuk
rumah
tangga.
Sebagian
besar
masyarakat
memanfaatkan air tanah bebas (sumur gali) dan air tanah dangkal
(kedalaman 24 sampai 60 meter) untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga serta sebagian kecil menggunakan fasilitas dari PDAM
terutama di wilayah perkotaan.Selain itu, kondisi curah hujan ratarata di Kabupaten Bandung mencapai 1.500-4.000mm per tahun
atau jika dihitung luas lahan yang ada maka volume air yang turun
di wilayah Kabupaten Bandung dapat mencapai 2,643-7,05milyar
meter kubik. Potensi air yang begitu besar tersebut apabila tidak
dikelola dengan baik dapat menimbulkan banyak genangan banjir di
berbagai wilayah.
Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Bandung terdiri
atas kawasan lindung, kawasan budidaya pertanian, non pertanian,
dan kawasan lainnya. Penggunaan lahan di kawasan lindung
meliputi belukar, danau/waduk, hutan, rawa, semak, dan sungai.
Sedangkan kawasan budidaya pertanian meliputi kebun campur,
perkebunan, sawah, ladang, dan tegal. Besaran penggunaan lahan
setiap lahan di sajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten Bandung
Tahun 2011
No
Uraian Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
(%)
A
Kawasan lindung
59.620,61
33,83
1
Belukar
17.694,40
10,04
2
Danau/ waduk
357,38
0,20
3
Hutan
37.291,00
21,16
4
Rawa
12,74
0,01
5
Semak
3.821,57
2,17
6
Sungai
B
Kawasan budidaya pertanian
443,51
0,25
93.797,73
53,22
1
Kebun campur
8.170,97
4,64
2
3
Perkebunan/ kebun
25.709,88
14,59
Sawah
37.851,73
21,48
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 2
No
Uraian Penggunaan Lahan
4
Sawah tadah hujan
Luas (Ha)
(%)
10,96
0,01
5
Tegal/ ladang
22.054,19
12,51
C
Kawasan budidaya non pertanian
21.928,32
12,44
1
Bandara/jalan/jalan
ka/stasiun/terminal
3.664,72
2,08
2
Industri/tambang
1.446,32
0,82
3
Institusi/kantor
339,62
0,19
167,50
0,10
16.310,17
9,25
4
5
D
Lapangan
golf/stadion/lapangan/taman
Perumahan/komplek
permukiman/pasar/pertokoan
Lainnya
Total
892,00
0,51
176.238,67
100,00
Sumber : Hasil Olahan Citra Satelit Tahun 2011, Bappeda
Secara proporsi, penggunaan lahan di Kabupaten Bandung
didominasi oleh kawasan budidaya pertanian yaitu seluas 53,22%
dari luas keseluruhan 176.238,67 Ha. Penggunaan lahan lainnya
yaitu kawasan lindung sebesar 33,83%, kawasan budidaya non
pertanian 12,44%, dan kawasan lainnya 0,51%. Angka ini
menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung
masih berupa kawasan ruang terbuka, dimana mampu menyerap air
larian hujan yang mencapai 2.000-3.500mm per tahun. Berdasarkan
luas lahan terbuka yang ada di Kabupaten Bandung baik yang
berupa kawasan lindung maupun kawasan budidaya, tanah di
Kabupaten Bandung memiliki kemampuan untuk menyerap air
sebanyak 0,793-2,115 miliar meter kubik per tahun.
2.1.1.2.
Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan data guna lahan yang telah dijelaskan
sebelumnya, kawasan budidaya pertanian mendominasi lahan di
Kabupaten Bandung dengan persentase luas diatas 50%. Lahan
budidaya pertanian yang luas ini menjadi potensi yang luar biasa
bagi Kabupaten Bandung dalam hal pengelolaan pertanian.
Selain dipengaruhi oleh penggunaan lahan, potensi pertanian
juga dipengaruhi oleh topografi dari wilayah itu sendiri. Kabupaten
Bandung memiliki topografi yang bervariasi yang menyebabkan
komoditas unggulan pertanian dari masing-masing wilayah juga
bervariasi dan memiliki kekhasannya sendiri. Komoditas unggulan
pertanian yang dimiliki Kabupaten Bandung tidak hanya
diunggulkan di tingkat kabupaten, tetapi juga menembus tingkat
provinsi dan nasional. Komoditas tersebut dapat dikategorikan
sebagai komoditas khas Kabupaten Bandung, dimana kekhasan
tersebut dapat dilihat dari perbedaan karakteristik komoditas yang
dimiliki Kabupaten Bandung dengan daerah lainnya. Perbedaan
karakteristik komoditas ini diantaranya berdasarkan jenis komoditas,
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 3
besaran produksi serta cita rasa yang dimilikinya. Komoditas
pertanian khas Kabupaten Bandung yang menjadi unggulan
diantaranya yaitu strawberry, kopi serta sapi perah dan produk
turunannya.
Selain pertanian, sektor industri pengolahan pun memiliki
kontribusi yang berarti bagi perekonomian di Kabupaten Bandung.
Aktivitas industri pengolahan ini dilakukan di lahan kawasan
budidaya non pertanian khususnya lahan industri. Pada tahun 2011
tercatat lahan kegiatan industri di Kabupaten Bandung mencapai
luas 1.408,88 Ha dengan jumlah unit industri sebanyak 711. Industri
tersebut meliputi industri besar, menengah, dan kecil yang
didominasi industri tekstil dan produk turunannya.
Adapun potensi pengembangan wilayah yang dikembangkan
saat ini antara lain:
1) Kawasan Agropolitan Ciwidey
Kawasan Agropolitan Ciwidey meliputi 3 Kecamatan yaitu,
Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan
Rancabali. Secara umum kawasan Pacira memiliki banyak potensi
pertanian dan peternakan, yaitu pertanian: potensi kawasan
Pacira, terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura,
peternakan:potensi kawasan Pacira adalahsapi perah. Jenis
komoditi unggulan yang paling banyak di wilayah Pacira untuk
tingkat desa yaitusapi perah tersebar di 19 desa, padi sawah
tersebar di 18 desa, buncis, tomat dan cabe tersebar di 11 desa,
alpukat dan pisang tersebar di 11 desa, teh rakyat tersebar di 9
desa, kopi tersebar di 7 desa, dan strawberry tersebar di 6 desa.
2) Kawasan Agropolitan Pangalengan
Berdasarkan masterplan agropolitan Kecamatan Pangalengan
2006-2010 telah ditentukan tiga komoditas unggulan untuk
sektor pertanian yaitu jagung, kentang dan kubis. Selain produk
sayuran, Pangalengan memiliki beberapa potensi di sektor
perkebunan dan peternakan yang meliputi:
Perkebunan teh, baik milik swasta, negara, maupun
perkebunan rakyat.
Perkebunan kopi (sebagian besar milik masyarakat), dan
Peternakan, dengan adanya industri makanan olahan seperti
industri pembuatan dodol, karamel, kerupuk susu, dan
sebagainya.
3) IPAL Terpadu Majalaya
Kabupaten Bandung merupakan sentra industri tekstil di Jawa
Barat, salahsatunya berada di Kecamatan Majalaya. Untuk
mencegah dan mengendalikan pencemaran akibat pembuangan
air limbah industri tekstil ke badan air penerima, direncanakan
pembangunan dan pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) terpadu untuk industri tekstil dalam pengolahan air limbah
dengan biaya yang lebih ekonomis.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 4
4) Meat Business Center (MBC)
Merupakan Rumah Potong Hewan (RPH) yang mengintegrasikan
sistem agribisnis berbasis pemotongan ternak. Konsep ini
mengintegrasikan sub sistem produksi ternak, pengolahan dan
pemasaran ke dalam satu lokasi kegiatan usaha. MBC terletak di
Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah seluas 2 Ha.
Kapasitas potong 80-200 ekor/hari. Kegiatan yang dilakukan
berupa pemotongan hewan berstandar SNI.
5) Panas Bumi
Kabupaten Bandung memiliki potensi energi panas bumi sebesar
2.711 megawatt (mW). Dari jumlah tersebut, yang sudah
termanfaatkan (ter-install) mencapai ±697 mW masing-masing di
wilayah Kamojang, Wayang Windu, Darajat, Patuha, dan Area
Cibuni.Energi yang berasal dari Kabupaten Bandung sudah
mampu mensuplai kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali
dan ini akan terus berkembang dengan adanya perluasan di area
Kamojang, Wayang Windu, dan Patuha dengan total rencana
perluasan mencapai sekitar 360 mW. Bahkan sejak bulan Mei
2012, telah dimulai pembangunan PLTP Patuha Unit I dengan
kapasitas 55 MW.
Tabel 2.2
Potensi Panas Bumi di Kabupaten Bandung
No
WKP Panas
Bumi
Pemegang
WKP
Lapangan
PLTP
1
Pangalengan
PT
Geotherma
l Energy
Wayang
Windu
Patuha
2
3
KamojangDarajat
Cibuni
PT
Geotherma
l Energy
PT Yala
Tekno
Geotherma
l
Kamojang
Cibuni
Star Energy
Geothermal
Wayang Windu
PT Geo Dipa
Energi
PT Geothermal
Energy
400
Kapasitas
Terpasang
(MW)
227
706
-
855
200
Chevron
Geothermal
Indonesia
PT Tekno
sarana Energi
Geothermal
610
270
140
0
2.711
697
Pengembang
Jumlah
Potens
i (MW)
Sumber: Dinas SDAPE Kabupaten Bandung Tahun 2013
6) Pariwisata
Kabupaten Bandung banyak memiliki panorama pariwisata yang
cukup indah dan alami di Kawasan Bandung Selatan serta
merupakan tujuan utama kunjungan domestik dari Bandung
maupun dari luar Bandung bahkan dari mancanegara, adapun
kawasan pariwisata dimaksud terdiri dari:
Kawasan Pariwisata Alam
Kawasan Pariwisata Budaya
Kawasan Pariwisata Agro, serta
Kawasan Pariwisata Terpadu dan Olahraga
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 5
-
-
-
Kawasan
Pariwisata
Alam,
meliputi:
Gunung
Patuha/Kawah Putih, Ranca Upas, Cimanggu, Walini,
Situ Patengan, Kawah Cibuni, Curug Cisabuk
(Kecamatan Rancabali), Gunung Puntang, arung jeram
lamajang (Kecamatan Cimaung), Cibolang, Punceling,
Situ Cileunca, Kawah Gunung Papandayan, Arung Jeram
Palayangan (Kecamatan Pangalengan), Situ Cisanti
(Kecamatan Kertasari), Kawah kamojang, Situ Ciarus
(Kecamatan Ibun), Gunung Keneng (Kecamatan Ciwidey),
Curug Cinulang (Kecamatan Cicalengka), Curug Eti
(Kecamatan Paseh), Situ Sipatahunan (Kecamatan
Baleendah), Oray Tapa (Kecamatan Cimenyan), Batukuda
(Kecamatan Cileunyi), Curug Cilengkrang (Kecamatan
Cilengkrang).
Kawasan Pariwisata Budaya, meliputi: Gunung Padang
(Kecamatan Ciwidey), Rumah adat Cikondang, Rumah
Hitam (Kecamatan Pangalengan), Rumah Adat Bumi Alit
(Kecamatan Banjaran), Situs Kampung Mahmud
(Kecamatan
Margaasih),
Situs
Karang
Gantung
(Kecamatan Pacet), Situs Bojongmenje (Kecamatan
Rancaekek),
Sentra
Seni
Jelekong
(Kecamatan
Baleendah),
Sentra
Seni
Cimenyan
(Kecamatan
Cimenyan), Sentra Kerajinan (Kecamatan Pasirjambu),
Sentra Wisata Seni Benjang (Kecamatan Cileunyi).
Kawasan Pariwisata Agro, meliputi:
- Agrowisata Strawberry: Kecamatan Pasirjambu,
Kecamatan
Rancabali,
Kecamatan
Ciwidey,
Kecamatan Pacet, Kecamatan Arjasari, Kecamatan
Pangalengan, Kecamatan Ibun, Kecamatan Paseh;
- Agrowisata Teh:Kertamanah, Malabar (Kecamatan
Pangalengan), Rancabali (Kecamatan Rancabali),
Gambung (Kecamatan Pasirjambu);
- Agrowisata
Sayuran:
Kecamatan
Pasirjambu,
Kecamatan
Rancabali,
Kecamatan
Ciwidey,
Kecamatan Pacet, Kecamatan Kertasari, Kecamatan
Arjasari, Kecamatan Pangalengan;
- Agrowisata Herbal: Kecamatan Rancabali, Kecamatan
Pasirjambu, Kecamatan Ciwidey.
- Kawasan Pariwisata Terpadu dan Olahraga: Stadion
Si Jalak Harupat (Kecamatan Kutawaringin), Arena
Golf Margahayu/BIG (Kecamatan Margahayu), arena
Dago Golf (Kecamatan Cimenyan), Kawasan Wisata
Terpadu Cimenyan (Kecamatan Cimenyan), serta
Kawasan Pariwisata Terpadu Sekitar Situ Cileunca
(Kecamatan Pangalengan).
7) Potensi Kawasan
Berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Bandung, terdapat beberapa kawasan yang
memiliki fungsi strategis, struktur dan pola ruang.Kawasan
prioritas yang akan dikembangkan meliputi:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 6
a)
b)
c)
Kawasan Kota Baru Tegalluar;
Kawasan Industri Margaasih;
Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si Jalak Harupat.
Kawasan Terpadu Kota Baru Tegalluar
Kawasan Terpadu Kotabaru Tegalluar merupakan
kawasan strategis dengan luas ±3.500 ha yang terdiri
dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar,
kawasan industri, pengembangan waduk/danau
buatan, dan kawasan rekreasi.
Kawasan Terpadu Permukiman dan Industri
Margaasih
Kawasan
Terpadu
Permukiman
dan
Industri
Margaasih merupakan kawasan strategis dengan luas
±450 ha untuk pengembangan kawasan industri nonpolutif.
Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si Jalak
Harupat
Pengembangan Kawasan Terpadu Stadion Olahraga Si
Jalak Harupat diarahkan menjadi kawasan strategis
yaitu sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan
peruntukan lahan kawasan pengembangan fasilitas
umum olahraga dan rekreasi. Kawasan Terpadu
Stadion Olahraga Si Jalak Harupat dipersiapkan oleh
Provinsi Jawa Barat untuk menjadi tuan rumah PON
ke-XIX tahun 2016. Kawasan ini memiliki luas ±740
ha yang terdiri dari kawasan inti stadion (sport centre)
dengan luas ±130 hadan kawasan pendukung dengan
luas ±610 ha terletak di Kecamatan Kutawaringin
yang diarahkan untuk kegiatan jasa/perdagangan,
perumahan, industri non polutif serta kegiatan
komersial lainnya.
Kerangka pemikiran hubungan antara kondisi
geografi daerah dengan potensi pengembangan wilayah yaitu
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Wilayah
Kondisi
Klimatolo
gi
Kondisi
Geologi
Kondisi
Topografi
Letak, Luas dan
Batas Wilayah
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 7
Kondisi
Hidrologi
Pengguna
an Lahan
Potensi
Pengembanga
n Wilayah
Kondisi
Geografi
Lainnya
2.1.1.3.
Wilayah Rawan Bencana
Kabupaten Bandung merupakan dataran tinggi berbentuk
cekungan di mana sungai Citarum sebagai sentral cekungan menjadi
muara bagi anak-anak sungai dari utara, selatan, dan timur. Kondisi
geografis tersebut menyebabkan tingkat kerentanan bencana alam di
Kabupaten Bandung cukup tinggi.Menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2011, Kabupaten Bandung
menduduki peringkat ke-empat tingkat rawan bencana diantara 494
kabupaten yang ada di Indonesia. Sedangkan di Tingkat Provinsi
Jawa Barat menempati ranking ketiga setelah Kabupaten Garut dan
Kabupaten Tasikmalaya. Tingginya tingkat kerentanan bencana
diukur dari berbagai faktor diantaranya jumlah kasus yang terjadi
hingga potensi wilayahnya.
Kondisi geografis Kabupaten Bandung yang berupa dataran
tinggi berbentuk cekungan dikombinasikan dengan banyaknya alih
fungsi lahan yang terjadi baik dari pertanian dan daerah resapan
menjadi permukiman maupun kawasan hutan menjadi lahan
pertanian musiman menyebabkan tingginya sedimentasi dan
bencana banjir. Selain itu, terganggunya sistem jaringan irigasi dan
drainase juga berakibat pada timbulnya genangan dan banjir di
beberapa titik lokasi terutama wilayah permukiman seperti banjir di
Cieunteung-Baleendah, Dayeuhkolot serta jalan terusan Kopo dan
lain sebagainya.
Berikut adalah peta/gambaran
Kabupaten Bandung:
wilayah rawan bencana di
Gambar 2.2
Wilayah dengan Potensi Bencana di Kabupaten Bandung
Sumber: Perda Nomor 3
2007-2027
Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bandung
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 8
2.1.1.4.
Demografi
Dari sisi demografis, jumlah penduduk Kabupaten Bandung
pada tahun 2013 sebanyak 3.415.700 jiwa (Data Pokok Perencanaan
Pembangunan tahun 2013), terdiri dari laki-laki sebanyak 1.712.839
jiwa (50,14%) dan perempuan sebanyak 1.702.861 jiwa (49,86%).
Jumlah ini meningkat 1,93% dibandingkan tahun 2012, dimana pada
tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Bandung mencapai
3.351.048 jiwa (Suseda tahun 2012), terdiri dari laki-laki sebanyak
1.703.535 jiwa (50,84%) dan perempuan sebanyak 1.647.513 jiwa
(49,16%).Jika dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan
kelompok umur pada tahun 2012, jumlah penduduk kelompok umur
produktif (15-64 tahun) mencapai 65,73%, jumlah penduduk
kelompok umur muda (0-14 tahun) mencapai 29,80% dan jumlah
penduduk kelompok umur tua (65 tahun ke atas) mencapai 4,47%.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 9
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung
Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2011-2013
2011
No
Kelompok
Umur (thn)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2013
2012
Jumlah
%
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
%
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Muda (0-14)
515.226
489.499
1.004.725
30,45
510.482
488.140
998.622
29.80
2.
Produktif
(15-64)
1.100.846
1.053.590
2.154.436
65,29
1.122.776
1.080.000
2.202.776
65.73
3.
Tua (65+)
66.136
74.691
140.827
4,27
70.277
79.373
149.650
4, 47
1.682.208
1.617.780
3.299.988
1.703.535
1.647.513
3.351.048
1.712.839
1.702.861
3.415.700
50,98
49,02
100
50.84
49.16
100
50,14
49,86%
100
Jumlah
%
LPP (%)
2,64
1,55%
1,93%
Dependency Ratio (%)
53,17
52,13
41,4
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
1.872
1.901
1.938
Sumber : BPS Kabupaten Bandung, DAPOKRENBANG Tahun 2012
Dari jumlah penduduk tersebut diatas, terdapat angka beban ketergantungan (dependency ratio) sebesar
52,13% pada tahun 2012, ini artinya pada setiap 100 penduduk produktif harus menanggung 52 orang penduduk
tidak produktif. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, dependency ratio pada tahun 2012 mengalami perbaikan
sebesar 1,04%. Angka Ketergantungan (dependency ratio) ini diharapkan dapat diturunkan pada tahun-tahun
mendatang, melalui peningkatan program keluarga berencana sehingga dapat meningkatkan daya saing dan sumber
daya manusia masyarakat Kabupaten Bandung.Berdasarkan Dapokrenbang tahun 2013, jumlah penduduk usia
kerja (15-64 tahun) pada tahun 2013 sebanyak 2.415.628 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Bandung tahun
2013 sebanyak 3.415.700 jiwa yang berarti angka beban ketergantungan (dependency ratio) sebesar 41,4%. Hal ini
menunjukkan pada setiap 100 penduduk produktif ±41 penduduk yang tidak produktif. Dibanding tahun 2012
mengalami perbaikan yang cukup besar yaitu sebanyak 10,73%. Sementara itu, perkembangan proporsi penduduk
usia produktif di Kabupaten Bandung cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 proporsi penduduk usia
15-64 tahun mencapai 65,73% meningkat sebesar 0,44 dari tahun 2011 sebesar 65,29%.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 10
%
%
Gambar 2.3
Perkembangan Proporsi Penduduk Usia Produktif
Kabupaten Bandung Tahun 2010-2012
80.0
64.89
65.29
65.73
31.17
30.45
29.80
3.94
4.27
4.47
60.0
40.0
20.0
2010
Muda (0-14)
2011
Produktif (15-64)
2012
Tua (65+)
Sumber: Data Pokok Perencanaan Pembangunan, BPS tahun
2012
Komposisi usia produktif menurut jenis kelamin pada tahun 2012,
digambarkan dalam diagram piramida berikut ini:
Gambar 2.4
Piramida Penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2012
Sumber: Data Pokok Perencanaan Pembangunan, BPS Tahun 2012
Secara perbandingan wilayah, Kabupaten Bandung memiliki
potensi wilayah dengan luas mencapai 176.238,67 ha atau
1.762,39 km2, sehingga rata-rata kepadatan penduduknya adalah
1.901 jiwa/km2. Artinya secara rata-rata terdapat 1.901 orang yang
menghuni 1 km2 daerah. Bila dibandingkan dengan tahun 2011,
kepadatan penduduk tahun 2012 meningkat sebesar 29 jiwa/km2.
Kenaikan setiap tahun bertambah seiring dengan pertambahan
penduduk yang besar setiap tahun dengan LPP sebesar 1,55%,
dengan asumsi jumlah lahan tidak berubah.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 11
2.1.2.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran dan
hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat,
mencakup:
a. Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,
b. Fokus kesejahteraan sosial,
c. Fokus seni budaya dan olah raga.
2.1.2.1.
1)
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Pertumbuhan PDRB
Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro
adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Terdapat
dua jenis penilaian produk domestik regional bruto (PDRB)
dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas
dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar sebagai
konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan.
Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka
PDRB juga bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil-hasil
pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun beberapa
kegunaan angka PDRB ini antara lain:
1. Untuk mengetahui struktur perekonomian;
2. Untuk mengetahui besarnya PDRB perkapita penduduk
sebagai
salah
satu
indikator
tingkat
kemakmuran/kesejahteraan;
3. Untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi, berdasarkan
pertumbuhan/perubahan harga produsen.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 12
Tabel 2.4
Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Kabupaten Bandung
No
2009
Sektor
2010
%
7,32
1.602.050,01
7,37
1.688.263,14
7,33
1.787.255,22
7,31
1.875.353,39
7,24
269.782,12
1,31
282.922,47
1,30
291.397,20
1,27
286.309,40
1,17
274.199,65
1,06
12.519.327,64
60,98
13.173.587,93
60,61
13.857.488,88
60,18
14.605.911,06
59,75
15.340.747,17
59,29
Listrik, Gas & Air Bersih
376.034,30
1,83
396.026,30
1,82
428.521,96
1,86
482.230,40
1,97
521.716,11
2,01
5
Kontruksi
355.614,56
1,73
381.103,63
1,75
411.973,98
1,79
432.749,38
1,77
471.552,93
1,82
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
3.211.263,99
15,64
3.474.795,78
15,99
3.748.625,24
16,28
4.073.645,70
16,67
4.444.168,03
17,16
7
Pengangkutan & Komunikasi
843.661,61
4,11
892.448,05
4,11
960.418,42
4,17
1.036.304,54
4,24
1.103.080,04
4,26
8
Keuangan, Sewa & Jasa
Perusahaan
451.138,21
2,20
474.864,56
2,18
508.799,47
2,21
550.913,19
2,25
572.223,98
2,21
9
Jasa-Jasa
1.000.817,32
4,87
1.056.862,46
4,86
1.130.748,84
4,91
1.187.903,28
4,86
1.298.130,28
5,01
20.529.643,24
100
21.734.661,19
100
23.026.237,13
100
24.443.222,17
100
25.901.171,60
100
2
Pertambangan & Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
PDRB
Sumber: PDRB Tahun 2012
No
Pertanian
2
Pertambangan & Penggalian
3
Industri Pengolahan
%
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
%
Tabel 2.5
Nilai Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013
Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Bandung
2009
Sektor
1
(Juta Rp)
2013
( Juta Rp)
Pertanian
%
2012
1.502.003,49
1
(Juta Rp)
2011
(Juta Rp)
2010
%
(Juta Rp)
2011
%
( Juta Rp)
2012
%
(Juta Rp)
2013
%
(Juta Rp)
%
3.013.007,10
7,36
3.471.661,92
7,53
3.978.936,25
7,76
4.518.784,28
7,92
5.172.325,03
8,04
526.035,13
1,28
580.783,81
1,26
642.359,10
1,25
686.014,49
1,20
673.133,71
1,05
24.565.562,89
60,0
0
27.471.535,02
59,6
0
30.116.379,01
58,7
2
32.915.231,13
57,67
36.721.871,46
57,08
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 13
No
2009
Sektor
(Juta Rp)
2010
%
(Juta Rp)
2011
%
( Juta Rp)
2012
%
2013
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
%
4
Listrik, Gas & Air Bersih
674.520,69
1,65
741.188,33
1,61
824.630,98
1,61
954.918,90
1,67
1.166.432,32
1,81
5
Kontruksi
696.720,83
1,70
764.990,68
1,66
852.508,61
1,66
947.236,94
1,66
1.143.674,37
1,78
7.796.200,55
16,9
1
8.920.233,69
17,3
9
10.436.027,24
18,29
11.795.595,18
18,33
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
6.780.385,10
16,5
6
7
Pengangkutan & Komunikasi
1.795.161,77
4,38
1.933.148,22
4,19
2.159.485,64
4,21
2.374.097,92
4,16
2.659.942,03
4,19
8
Keuangan, Sewa & Jasa
Perusahaan
820.502,95
2,00
898.354,49
1,95
990.504,14
1,93
1.123.606,62
1,97
1.217.604,86
1,89
9
Jasa-Jasa
2.069.321,52
5,05
2.434.375,72
5,28
2.806.725,22
5,47
3.115.489,15
5,46
3.783.648,37
5,88
40.941.217,98
100
46.092.238,74
100
51.291.762,64
100
57.071.406,67
100
64.334.227,32
100
PDRB
Sumber: PDRB Tahun 2012
Tabel 2.6
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2000
Kabupaten Bandung
2009
No.
Sektor
2010
2011
2012
2013
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
7,36
7,32
7,53
7,37
7,76
7,33
7,92
7,31
8,04
7,24
1
Pertanian
2
Pertambangan & Penggalian
1,28
1,31
1,26
1,30
1,25
1,27
1,20
1,17
1,05
1,06
3
Industri Pengolahan
60,00
60,98
59,60
60,61
58,72
60,18
57,67
59,75
57,08
59,29
4
Listrik, Gas & Air Bersih
1,65
1,83
1,61
1,82
1,61
1,86
1,67
1,97
1,81
2,01
5
Kontruksi
1,70
1,73
1,66
1,75
1,66
1,79
1,66
1,77
1,78
1,82
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
16,56
15,64
16,91
15,99
17,39
16,28
18,29
16,67
18,33
17,16
7
Pengangkutan & Komunikasi
4,38
4,11
4,19
4,11
4,21
4,17
4,16
4,24
4,19
4,26
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 14
2009
No.
Sektor
2010
2011
2012
2013
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
8
Keuangan, Sewa & Jasa
Perusahaan
2,00
2,20
1,95
2,18
1,93
2,21
1,97
2,25
1,89
2,21
9
Jasa-Jasa
5,05
4,87
5,28
4,86
5,47
4,91
5,46
4,86
5,88
5,01
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
PDRB
Sumber: PDRB Tahun 2012
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 15
Tabel 2.7
Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan
Harga Konstan (Hk) 2000 Tahun 2009-2013
Kabupaten Bandung
No.
Sektor
2009
2010
2011
2012
2013
Hk
Hk
Hk
Hk
Hk
%
%
%
%
%
1
Pertanian
5,40
6,66
5,38
5,86
4,93
2
Pertambangan & Penggalian
5,43
4,87
3,00
-1,75
-4,23
3
Industri Pengolahan
3,38
5,23
5,19
5,40
5,03
4
Listrik, Gas & Air Bersih
4,04
5,32
8,21
12,53
8,19
5
Kontruksi
4,73
7,17
8,10
5,04
8,97
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
7,23
8,21
7,88
8,67
9,10
7
6,09
5,78
7,62
7,90
6,44
8
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan,
Sewa
&
Jasa
Perusahaan
3,41
5,26
7,15
8,28
3,87
9
Jasa-Jasa
4,77
5,60
6,99
5,05
9,28
4,35
5,87
5,94
6,15
5,96
PDRB
Sumber: PDRB Tahun 2012
2)
Laju Inflasi
Laju inflasi di Kabupaten Bandung pada tahun 2013
secara umum menunjukkan angka positif. Kenaikan inflasi pada
tahun 2013 dinilai cukup tinggi yaitu sebesar 1,56% dibanding
tahun sebelumnya. Kenaikan inflasi terjadi pada hampir seluruh
sektor kecuali pertambangan dan penggalian, perdagangan,
hotel, dan restoran, serta pengangkutan dan komunikasi. Secara
rinci nilai inflasi di Kabupaten Bandung pada lima tahun
terakhir beserta rata-rata pertumbuhannya tampak pada tabel
berikut:
Tabel 2.8
Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2009-2013
Kabupaten Bandung
Sektor
Sektor Primer
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Sektor Sekunder
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
Bangunan/Konstruksi
Sektor Tersier
Perdagangan, Hotel
dan Restoran
Pengangkutan dan
2009
5,70
4,85
2010
6,66
8,03
2011
8,08
8,76
2012
7,99
7,28
2013
5,78
9,09
Rata-rata
Pertumbuhan
0,002794
0,133873
6,54
5,28
7,39
8,69
2,46
-0,17762
1,86
2,09
4,13
5,59
3,38
4,22
4,12
3,69
9,98
6,22
0,399749
0,243738
0,88
4,34
2,82
2,90
12,91
0,711152
2,60
0,54
2,46
4,53
3,09
5,13
5,78
5,00
10,80
6,08
0,329505
0,62144
5,30
6,26
6,06
7,66
3,60
-0,07444
-5,21
1,80
3,80
1,89
5,26
-2,00191
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 16
Sektor
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Total
2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
Pertumbuhan
0,08
4,02
2,90
4,77
4,33
1,22167
2,00
3,31
6,05
5,50
7,76
5,04
5,66
4,82
11,13
6,38
0,409591
0,140246
Sumber: BPS Kabupaten Bandung 2013 dan Hasil Analisis Bappeda 2014
2.1.2.2.
Fokus Kesejahteraan Sosial
Gambaran pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial
salah satunya dapat dilihat dari indikator indeks pembangunan
manusia (IPM). IPM mencakup 3 (tiga) komponen dasar yang
digunakan untuk merefleksikan upaya pembangunan manusia.
Ketiga komponen dasar tersebut adalah pengetahuan (pendidikan),
peluang hidup (kesehatan), dan hidup layak (kemampuan daya
beli/purchasing power parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli
dapat mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan
dapat mencerminkan kondisi non fisik manusia.
Untuk mengetahui nilai IPM digunakan indeks pendidikan,
indeks kesehatan,dan indeks daya beli sebagai acuan untuk
mengukur indeks pembangunan manusia (IPM). Tahun 2013 IPM
Kabupaten Bandung mencapai 75,40, lebih tinggi 0,16 poin dari
tahun 2012 yang mencapai 75,24. Peningkatan terjadi hampir pada
semua komponen, baik kesehatan, pendidikan maupun daya beli.
Peningkatan terbesar terjadi pada indeksdaya beli sebesar 0,21 poin,
dengan capaian tahun 2012 sebesar 65,21 dan tahun 2013 mencapai
65,42. Peningkatan terkecil berasal dari indeks kesehatan yaitu
sebesar 0,10 poin, dengan capaian tahun 2012 sebesar 75,46 dan
tahun 2013 mencapai 75,56.
Capaian IPM tersebut menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan daya beli di Kabupaten Bandung, baik secara fisik yang
ditunjukkan oleh kenaikan indeksdaya beli, walaupun indeks
kesehatan mengalami penurunan.Secara umum indikator makro
pembangunan Kabupaten Bandung tahun 2012-2013 dapat
digambarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.9
Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
No.
Indikator
A.
Indikator Makro Sosial :
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah Penduduk (jiwa)
LPP (%)
Tingkat Kemiskinan (%)
IPM
RLS (th)
AMH (%)
AHH (th)
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Tahun
II - 17
2012
2013
3.351.048
1,54
8,69
75,24
8,67
98,69
70,28
3.415.700
1,93
8,03
75,40
8,70
98,84
70,34
+/-
(64.652)
0,39
0,16
0,03
0,15
0,06
No.
Indikator
8
9
Indeks Pendidikan
Indeks Kesehatan
Indikator Makro
Ekonomi:
LPE (%)
Inflasi PDRB (%)
PDRB_ADHB (juta
rupiah)
PDRB_ADHK (juta
rupiah)
PDRB/KAP_(ADHB)
PDRB/KAP_(ADHK)
Daya Beli (ribuan rupiah)
Indeks Daya Beli
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
Tahun
2012
+/-
2013
85,05
75,46
85,23
75,56
(0,18)
(0,01)
6,15
4,82
5,96
6,38
(0,19)
1,56
57.071.406,68
64.334.227,3
7.262.820,62
24.443.222,17
25.901.171,60
1.457.949,43
17.255.691
7.390.470
642,19
65,21
643.090
65,42
0,90
(0,21)
Sumber : BPS Kabupaten Bandung, Tahun 2013
2.1.2.3.
Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Bandung ditujukan
untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta
mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah di tengahtengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif
budaya global. Pembangunan seni dan budaya di Kabupaten
Bandung sudah mengalami kemajuan yang ditandai dengan
meningkatnya pemahaman terhadap nilai budaya dan penggunaan
bahasa daerah Sunda, namun upaya peningkatan jati diri
masyarakat Kabupaten Bandung seperti halnya solidaritas sosial,
kekeluargaan, budaya berperilaku positif seperti kerja keras, gotongroyong, serta penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa masih
perlu terus ditingkatkan. Kebersamaan dan kemandirian dirasakan
makin memudar. Hal ini menunjukkan perlunya mengembalikan dan
menggali kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.
Gambaran kondisi hasil pembangunan daerah bidang seni
budaya dan olahraga salah satunya dapat dilihat dari indikatorindikator jumlah grup kesenian, jumlah klub olahraga, jumlah
gedung olahraga, dan sebagainya.
Tabel 2.10
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2012-2013
Kabupaten Bandung
No
Capaian Pembangunan
1.
Jumlah grup Kesenian
2.
2012
2013
560
560
Jumlah gedung Kesenian
1
1
3.
Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk
-
-
4.
Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk
10
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 18
2.1.3.
Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala
bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik
maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. Aspek pelayanan umum
terdiri dari layanan urusan wajib dan layanan urusan pilihan.
2.1.3.1.
Fokus Layanan Urusan Wajib
Fokus layanan urusan wajib meliputi aspek pendidikan,
kesehatan, lingkungan hidup, sarana dan prasarana umum,
penataan ruang, dan perhubungan yang menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah untuk menyediakannya secara memadai.
1)
Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan
daerah. Keberhasilan dalam pendidikan ditunjukkan oleh
meningkatnya kualitas sumber daya manusia sehingga akan
meningkatkan produktivitas daerah. Pelayanan pendidikan
oleh pemerintah daerah diukur melalui penyediaan sarana
dan prasarana pendidikan dasar dan menengah yang
memadai. Indikator keberhasilan pelayanan pemerintah di
bidang pendidikan meliputi:
a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan seberapa
besar anak usia menurut tingkat pendidikan tertentu
berada dalam lingkup pendidikan dan penyerapan dunia
pendidikan formal terhadap penduduk usia sekolah. APS
dihitung berdasarkan jumlah murid kelompok usia
pendidikan yang masih menempuh pendidikan dasar per
1.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar.
Penurunan dan kenaikan nilai APS sangat dipengaruhi oleh
banyaknya jumlah murid usia sekolah. Namun naiknya
persentase jumlah murid tidak dapat langsung diartikan
sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah.
Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin
besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak
diimbangi dengan penambahan sarana sekolah serta
peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi
sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin
rendah.
Gambaran lengkap mengenai APS di Kabupaten Bandung
per jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun 20092013 adalah sebagai berikut:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 19
Tabel 2.11
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
Jenjang
Pendidikan
2009
2010
2011
2012
2013
SD/MI
392,265
orang
397,220
orang
407,688
orang
395,113
orang
394,941
orang
400,438
orang
402,601
orang
409,988
orang
397,093
orang
396,162
orang
97,96
98,66
99,44
99,50
99,69
134,566
orang
124,500
orang
141,700
orang
160,133
orang
167,954
orang
206,499
orang
190,535
orang
194,100
orang
168,281
orang
174,344
orang
65,17
65,34
73,00
95,16
96,33
Jumlah murid usia
50,586
53,240
58,950
16-18 tahun
orang
orang
orang
Jumlah penduduk
178,170
171,552
175,077
3.2
kelompok usia 16orang
orang
orang
18 tahun
Angka Partisipasi
3.3
28,39
31,03
33,67
Sekolah SMA/MA
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
63,798
orang
70,768
orang
186,171
orang
190,634
orang
34,27
37,12
1.1
1.2
1.3
2
2.1
2.2
2.3
3
Jumlah murid usia
7-12 tahun
Jumlah penduduk
kelompok usia 7-12
tahun
Angka Partisipasi
Sekolah SD/MI
SMP/MTs
Jumlah murid usia
13-15 tahun
Jumlah penduduk
kelompok usia 1315 tahun
Angka Partisipasi
Sekolah SMP/MTS
SMA/MA
3.1
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah untuk jenjang
sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Bandung
periode tahun 2009-2013 menunjukkan tren yang
meningkat.
b) Rasio Ketersediaan Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah
berdasarkan tingkat pendidikan per 10.000 jumlah
penduduk usia pendidikan. Rasio ini mengindikasikan
kemampuan untuk menampung semua penduduk usia
pendidikan.
Selama kurun waktu 2009-2013 rasio ketersediaan sekolah
untuk jenjang pendidikan SD/MI mengalami kenaikan. Pada
tahun 2013 rasio ketersedian sekolah mencapai 40.29
sekolah per 10.000 penduduk, meningkat dibanding tahun
2012 yang mencapai 39,74 sekolah per 10.000 penduduk.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 20
Tabel 2.12
Rasio Ketersediaan Sekolah Berdasarkan
Usia Sekolah di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
2013
1.553
1.553
1.563
1.578
1.596
400.438
402.601
409.988
397.093
396.162
38,78
38,57
38,12
39,74
40,29
411
411
443
456
476
206.499
190.535
194.100
168.281
174.344
19,90
21,57
22,82
27,10
27,30
250
255
259
269
294
186.171
190.634
14,45
15,42
SD/MI
1.1
1.2
1.3
2
Jumlah Sekolah
Jumlah penduduk
kelompok usia 7-12 tahun
Rasio Ketersediaan
Sekolah Penduduk
Kelompok Usia 7-12
SMP/MTs
2.1
2.2
2.3
3
Jumlah Sekolah
Jumlah penduduk
kelompok usia 13-15
tahun
Rasio Ketersediaan
Sekolah Penduduk
Kelompok Usia 13-15
SMA/MA
3.1
Jumlah Sekolah
Jumlah penduduk
3.2
kelompok usia 16-18
178.170 171.552 175.077
tahun
Rasio Ketersediaan
3.3
Sekolah Penduduk
14,03
14,86
14,79
Kelompok Usia 13-15
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
c) Rasio Guru Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru berdasarkan
tingkat pendidikan per 1.000 jumlah murid berdasarkan
tingkat pendidikan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan
tenaga pengajar juga mengukur jumlah ideal murid untuk
satu guru agar tercapai mutu pengajaran.
Pada tahun 2013 ketersediaan guru di Kabupaten Bandung
untuk jenjang SD/MI mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnyasebanyak 28 orang guru, menjadi 17.069
orang. Sementara guru di jenjang SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK mengalami kenaikan dengan capaian jumlah
guru SMP 11.205 guru dan SMA sebanyak 8.183 guru.
Perkembangan jumlah guru ini juga sejalan dengan
perkembangan jumlah murid di tiap jenjangnya. Jumlah
murid di jenjang SD/MI mengalami penurunan pada tahun
2013. Sementara murid di SMP dan SMA pada tahun 2013
mengalami peningkatan jumlah. Berikut adalah gambaran
secara lengkap mengenai kondisi ketersediaan guru/murid
di Kabupaten Bandung per jenjang pendidikan selama kurun
waktu tahun 2009-2013.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 21
Tabel 2.13
Rasio Guru Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
Jenjang Pendidikan
Jumlah Guru
1.2
Jumlah Murid
1.3
Rasio Jumlah Guru
terhadap Jumlah Murid
2011
2012
2013
15.936
16.474
17.011
17.097
17.069
410.245
419.990
420.242
416.951
415.388
38,85
39,22
40,48
41,00
41,09
10.003
10.338
10.671
10.988
11.205
144.335
192.851
150.141
156.276
165.515
69,30
53,61
71,07
70,31
67,70
6.970
7.243
7.514
7.736
8.183
69.799
92.712
80.637
83.648
88.828
92,48
92,12
SMP/MTs
2.1
Jumlah Guru
2.2
Jumlah Murid
2.3
Rasio Jumlah Guru
terhadap Jumlah Murid
3
2010
SD/MI
1.1
2
2009
SMA/MA
3.1
Jumlah Guru
3.2
Jumlah Murid
Rasio Jumlah Guru
99,86
78,12
93,18
terhadap Jumlah Murid
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
3.3
d) Rasio Guru/Murid Per Kelas Rata-rata
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata adalah jumlah
guru per kelas per 1.000 jumlah murid. Rasio ini
mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar per kelas. Di
samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal guru per
kelas terhadap jumlah murid agar tercapai mutu pengajaran.
Tabel 2.14
Rasio Guru Per Kelas Rata-rata Terhadap Jumlah Murid
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
Jenjang
Pendidikan
SD/MI
2009
2010
2011
2012
2013
1.1
Jumlah Guru
15936
16474
17011
17097
17069
1.2
Jumlah Kelas
11474
9668
12083
12202
12452
1.3
Rasio Guru/Kelas
1:1,39
1,70
1,41
1,40
1,37
1.4
Jumlah Murid
410245
419990
419990
416951
415388
1:35,75
1:43,44
1:34,76
1:34,17
1:33,36
1:1,39:35,75
1:1,70:43,44
1:1,41:34,76
1:1,40:34,17
1:1,37:33,36
10003
10338
10671
10988
11205
1.5
1.6
2
2.1
Rasio Jumlah
Murid Terhadap
Jumlah Kelas
Rasio Guru/Kelas
terhadap Jumlah
Murid
SMP/MTs
Jumlah Guru
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 22
Jenjang
Pendidikan
No
2009
2010
2011
2012
2013
2.2
Jumlah Kelas
3763
3441
3943
4226
4480
2.3
Rasio Guru/Kelas
1:2,66
1:3,00
1:2,71
1:2,60
1:2,50
2.4
Jumlah Murid
144335
192851
150141
156276
165515
1:38,36
1:56,05
1:38,08
1:36,98
1:36,95
1:2,66:38,36
1:3:56
1:2,71:38,08
1:2.60:36.98
1:2,50:36,95
2.5
2.6
3
Rasio Jumlah
Murid Terhadap
Jumlah Kelas
Rasio Guru/Kelas
terhadap Jumlah
Murid
SMA/MA
3.1
Jumlah Guru
6970
7243
7514
7736
8183
3.2
Jumlah Kelas
2093
1883
2484
2452
2655
3.3
Rasio Guru/Kelas
1:3,33
1:3,85
1:3,02
1:3,15
1:3,08
3.4
Jumlah Murid
69799
92712
80637
83648
88828
1:33,35
1:49,24
1:32,46
1:34,11
1:33,46
1:3,33:33,35
1:3:49
1:3,02:32,46
1:3,15:34,11
1:3,08:33,45
3,5
3,6
Rasio Jumlah
Murid Terhadap
Jumlah Kelas
Rasio Guru/Kelas
terhadap Jumlah
Murid
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
e) Persentase Kondisi Ruang Kelas Baik
Ketersediaan ruang kelas yang baik merupakan salah satu
indikator dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
Kabupaten Bandung. Jika melihat jumlah ruang kelas pada
periode tahun 2009-2013 kondisi ruang kelas yang baik terus
mengalami peningkatan hanya saja pada tahun 2009 terjadi
gempa bumi yang mengakibatkan jumlah ruang kelas kondisi
baik pada tahun 2010 mengalami penurununan yang cukup
tinggi, namun dengan perbaikan dan pembangunan yang
cepat pada tahun 2011 hingga 2013 kondisi ruang kelas yang
baik meningkat melebihi tahun 2009 sebelum terjadi bencana
gempa bumi.
Tabel 2.15
Kondisi Ruang Kelas Baik Berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
1,1
1,2
Jenjang Pendidikan
Jumlah ruang kelas
kondisi baik
Jumlah Seluruh ruang
kelas
Persentase
2
SMP/MTs
2,2
2010
2011
2012
2013
5048
3238
5311
6019
6567
8929
5659
7044
9805
9920
56,53
57,22
75,40
61,39
66,20
2860
2542
2651
2791
3619
3670
3221
3631
3854
4210
SD/MI
1,3
2,1
2009
Jumlah ruang kelas
kondisi baik
Jumlah Seluruh ruang
kelas
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 23
No
2,3
3
3,1
3,2
3,3
Jenjang Pendidikan
Persentase
2009
2010
2011
2012
2013
77,93
78,92
73,01
72,42
85,96
1392
1167
1505
1797
1977
1793
1530
1906
2224
2482
77,64
76,27
78,96
77,16
79,65
SMA/MA/SMK
Jumlah ruang kelas
kondisi baik
Jumlah Seluruh ruang
kelas
Persentase
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Statistik Pendidikan
Tahun 2009-2010) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
f)
Persentase Siswa Jenjang Pendidikan Usia Dini/TK
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-kanak (TK)
adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar
yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur
formal, non formal, dan informal. Saat ini berbagai bidang
ilmu pendidikan berkembang sangat pesat. Keadaan itu
membuka wawasan baru dalam memahami dan mengubah
cara mendidik anak. Mekipun pada tahun 2012 persentase
jumlah siswa dan jumlah penduduk usia sekolah PAUD/TK
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni
tahun 2008-2011 namun tetap saja pelaksanaan PAUD/TK
baru menjangkau sebagian kecil masyarakat Kabupaten
Bandung.Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah siswa
TK/RA yang baru mencapai sebesar 33,12% pada tahun
2012.
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi
capaian PAUD di Kabupaten Bandung selama kurun waktu
2009-2013.
Tabel 2.16
Persentase Siswa Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1.1
1.2
1.3
Uraian
Jumlah Siswa
TK/RA (Jiwa)
Jumlah Penduduk
Usia 5-6 Tahun
(jiwa)
Persentase (%)
2009
2010
2011
2012
2013
29525
29525
32677
67659
71327
115179
116907
140696
204287
200219
25,63
25,26
23,23
33,12
35,62
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Data
Statistik Pendidikan Tahun 2006-2010), BPS Kabupaten Bandung (Suseda
Tahun 2011-2012), dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 24
g) Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah
yang sudah tidak bersekolah lagi atau tidak menamatkan
suatu jenjang pendidikan tertentu. Hal ini sering digunakan
sebagai
salah
satu
indikator
berhasil/
tidaknya
pembangunan di bidang pendidikan. Data yang ada
menunjukkan bahwa angka putus sekolah di Kabupaten
Bandung cukup rendah, tidak mencapai 1%. Angka putus
sekolah dalam kurun waktu 5 tahun yakni tahun 2009-2013
pada jenjang pendidikan SD/MI nilai APS terbesar atau
tertinggi terjadi pada tahun 2010 mencapai 0,07, sedangkan
untuk jenjang SMP/MTs angka putus sekolah tertinggi terjadi
pada tahun 2010 mencapai 0,59. Sementara untuk jenjang
SMA/MA/SMK angka putus sekolah terbesar terjadi pada
tahun 2011 mencapai 0,63.
Tabel 2.17
Jumlah Siswa Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
2013
SD/MI
1.1
Jumlah siswa Putus Sekolah
(Jiwa)
163
285
163
156
130
1.2
Jumlah seluruh siswa (Jiwa)
403.173
403.173
419.990
420.242
416.951
1.3
Angka Putus Sekolah
(Persentase)
0,04
0,07
0,04
0,04
0,03
2
SMP/MTs
2.1
Jumlah siswa Putus Sekolah
(Jiwa)
658
844
584
506
352
2.2
Jumlah seluruh siswa (Jiwa)
143.328
143.328
192.851
150.141
156.276
2.3
Angka Putus Sekolah
(Persentase)
0,46
0,59
0,30
0,34
0,23
3
SMA/MA/SMK
3.1
Jumlah siswa Putus Sekolah
(Jiwa)
541
391
586
458
483
3.2
Jumlah seluruh siswa (Jiwa)
67.476
67.476
92.712
80.637
83.648
Angka Putus Sekolah
3.3
0,80
0,58
0,63
0,57
(Persentase)
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Statistik Pendidikan
Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
0,58
h) Angka Kelulusan Siswa
Meningkatnya jumlah angka kelulusan siswa pada berbagai
jenjang pendidikan setiap tahun ajaran menjadi harapan
semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Namun
jika terjadi penurunan, hal tersebut perlu dicermati secara
bijak dengan melihat korelasi dan sinergitas di antara siswa,
guru serta orang tua.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 25
Tabel 2.18
Jumlah Kelulusan Siswa berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
1.1
1.2
1.3
2
2.1
2.2
2.3
3
Jenjang Pendidikan
SD/MI
Jumlah siswa Lulus Sekolah
(Jiwa)
Jumlah Seluruh siswa Kelas
VI
Angka Lulus Sekolah
(Persentase)
SMP/MTs
Jumlah siswa Lulus Sekolah
(Jiwa)
Jumlah Seluruh Siswa Kelas
III
Angka Lulus Sekolah
(Persentase)
2009
2010
2011
2012
2013
55220
50300
56912
63476
64565
57743
55220
61178
65028
65161
95,63
91,09
93,03
97,61
99,09
42550
30049
44969
46000
45262
43328
42550
47038
47286
47165
98,20
70,62
95,60
97,28
95,97
SMA/MA/SMK
Jumlah siswa Lulus Sekolah
17271
15091
21235
22642
24797
(Jiwa)
Jumlah Seluruh Siswa Kelas
3.2
19544
17271
22579
23556
25331
III
Angka Lulus Sekolah
3.3
88,37
87,38
94,05
96,12
97,89
(Persentase)
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Statistik Pendidikan
Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
3.1
i)
Angka Siswa Melanjutkan Sekolah
Meningkatnya jumlah angka kelulusan siswa baik jenjang
pendidikan SD/MI maupun jenjang pendidikan SMP/MTs.
belum tentu selaras dengan jumlah siswa yang dapat
melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan lebih tinggi.
Melanjutkan sekolah ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi
menjadi persoalan tersendiri bagi siswa yang tidak mampu.
Kendati dinyatakan lulus, belum tentu mereka akan
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai
kondisi siswa melanjutkan sekolah di Kabupaten Bandung
per jenjang pendidikan selama kurun waktu 2009-2013.
Tabel 2.19
Jumlah Siswa Melanjutkan Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan di
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
1.1
1.2
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
2013
52.940
52.694
52.939
58.474
60.190
55.220
56.066
56.912
63.476
64.565
95,87
93,99
93,02
92,12
93,22
SD/MI
Jumlah Siswa Melanjutkan
Sekolah ke SMP/MTs
Jumlah Siswa Lulusan
Sekolah
1.3
Persentase
2
SMP/MTs
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 26
No
2.1
2.2
2.3
Jenjang Pendidikan
Jumlah Siswa Melanjutkan
Sekolah ke SMA/SMK/MA
Jumlah Siswa Lulusan
Sekolah
Persentase
2009
2010
2011
2012
2013
27.152
28.236
29.786
30.921
32.771
42.550
43.760
44.969
46.000
45.262
63,81
64,52
66,24
67,22
72,40
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (Data Statistik
Pendidikan Tahun 2009-2012) dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan
Tahun 2013
j)
Kualifikasi Guru Berpendidikan ≥ S1
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional khususnya yang
tercantum pada pasal 29 ayat 1-6, dinyatakan bahwa tenaga
pendidik/guru mulai jenjang pendidikan PAUD sampai
SMA/MA/SMK harus mempunyai kualifikasi pendidikan
minimal Diploma IV atau Sarjana (S1). Oleh karena itu guruguru yang masih belum berpendidikan S1 harus mengikuti
program pendidikan kualifikasi ke S1 yang diselenggarakan
oleh LPTK (UPI, STIKIP, atau FKIP) yang memiliki program
studi terakreditasi pada BAN-PT. Hal ini sesuai dengan UU
No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, khususnya
yang tercantum pada pasal 11, yang menyatakan bahwa
sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi
yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang
terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Persentase jumlah tenaga pendidik/guru di Kabupaten
Bandung
untuk
jenjang
pendidikan
SD/MI
yang
berpendidikan ≥ S1 pada akhir tahun 2013 cukup
menggembirakan dimana capaian pada tahun 2013
mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya,
khusus pada jenjang SMA/MA jumlah guru yang
berpendidikan ≥ S1 mencapai 92,84%.
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai kondisi
capaian kualifikasi guru berpendidikan ≥ S1 per jenjang
pendidikan selama kurun waktu tahun 2009-2013.
Tabel 2.20
Jumlah Guru Berpendidikan ≥ S1
Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
1
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
2013
SD/MI
1.1
Jumlah Guru
Berpendidikan ≥ S1
6.371
6.452
10.750
11.701
12.637
1.2
Jumlah Total Guru
15.936
16.474
17.011
17.097
17.069
1.3
Persentase
39,98
39,16
63,19
68,44
74,03
2
SMP/MTs
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 27
No
2009
2010
2011
2012
2013
2.1
Jumlah Guru
Berpendidikan ≥ S1
Jenjang Pendidikan
8.008
8.307
9.030
9.437
9.834
2.2
Jumlah Total Guru
10.004
10.338
10.671
10.988
11.205
2.3
Persentase
80,05
80,05
84,62
85,88
87,76
3
SMA/ MA
3.1
Jumlah Guru
Berpendidikan ≥ S1
6.154
6.270
6.903
7.136
7.597
3.2
Jumlah Total Guru
6.970
7.243
7.482
7.736
8.183
3.3
Persentase
88,29
86,57
92,26
92,24
92,84
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung (LI Sekolah)
2) Kesehatan
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
kesehatan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut:
a) Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita
Pemeliharaan kesehatan ibu dan anak-anak sejak usia dini
merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan
pelayanan kesehatan dasar yang meliputi : peningkatan
status kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat
dan aman, pengembangan psikososial/emosi, kemampuan
berbahasa dan pengembangan kemampuan kognitif (daya
pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak. Pengalaman
empirik dibeberapa tempat menunjukan, bahwa strategi
pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada
ibu dan anak seperti itu, dapat dilakukan pada Posyandu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna
memberdayakan
masyarakat
dan
memberikan
kemudahan
kepada
masyarakat, dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
Jumlah Posyandu di Kabupaten Bandung pada tahun 2013
sebanyak 4.115 buah dan jumlah Balita sebanyak 269.201
jiwa. Dengan demikian rasio Posyandu terhadap Balita
mencapai 1 : 65. Hal ini berarti bahwa dari 1 posyandu di
Kabupaten Bandung melayani 65 balita.Berikut secara
lengkap disajikan data mengenai kondisi rasio Posyandu di
Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013.Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai
kondisi rasio Posyandu di Kabupaten Bandung selama kurun
waktu tahun 2009-2013.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 28
Tabel 2.21
Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
Uraian
1
Jumlah
posyandu
2
Jumlah balita
3
Rasio
2009
2010
2011
2012
2013
3.926
3.991
4.068
4.081
4.155
269.034
273.806
277.032
287.768
269.201
1:69
1:69
1:68
1:71
1:65
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2012)
dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan tahun 2013
b) Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu
(Pustu) Persatuan Penduduk
Puskesmas, Poliklinik dan Pustu merupakan salah satu
sarana penunjang kesehatan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah
ketersediannya, maka semakin memudahkan masyarakat
dalam menjangkau pelayanan kesehatan. Rasio puskesmas,
poliklinik dan puskesmas pembantu perseribu penduduk
tahun 2013 sebesar 1:11.540, terjadi peningkatan
pembangunan sarana faskes untuk melayani penduduk,
tahun 2013 satu faskes melayani 11.540 penduduk. Berikut
adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio Puskesmas,
Poliklinik dan Pustu terhadap jumlah penduduk di
Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013.
Tabel 2.22
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
Uraian
1
Jumlah
Puskesmas
2
Jumlah Poliklinik
3
Jumlah Pustu
Jumlah 1-3
4
Jumlah Penduduk
2009
2010
2011
2012
2013
61
61
62
62
62
317
309
254
24
148
69
85
77
69
86
447
455
393
155
296
3.172.860
3.215.548
3.299.988
3.351.048
3.415.700
Rasio Puskesmas,
Poliklinik dan
1:7098
1:7067
1:8397
1:21620
1:11540
Pustu
Jumlah
5
31
31
31
31
31
Kecamatan
Rasio Puskesmas
2:1
2:1
2:1
2:1
2:1
per Kecamatan
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2010) dan
Data Pokok Perencanaan Pembangunan tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 29
c) Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang
berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan,
asuhan keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis
serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Semakin
banyak jumlah ketersediaan rumah sakit, akan semakin
mudah bagi masyarakat dalam mengakses layanan
kesehatan.
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Bandung mengalami
penambahan dari jumlah 6 rumah sakit pada tahun 20092010 menjadi 7 rumah sakit pada tahun 2011-2013 jumlah
rumah sakit ini terdiri dari 3 rumah sakit daerah,1 rumah
sakit propinsi, 2 rumah sakit swasta dan 1 rumah sakit
AU/AD/POLRI. Pada tahun 2013 terdapat 7 rumah sakit yang
ada di Kabupaten Bandung ini melayani 3.415.700 jiwa
penduduk Kabupaten Bandung dengan capaian rasio
1:487.957 dalam artian 1 rumah sakit yang ada di Kabupaten
Bandung melayani 487.957jiwa penduduk Kabupaten
Bandung pada tahun 2009-2013. Berikut adalah gambaran
secara lengkap mengenai rasio/ketersediaan rumah sakit di
Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2008-2013.
Tabel 2.23
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Rumah
3
3
4
4
3
Sakit Daerah
Jumlah Rumah
2
1
Sakit Propinsi
Jumlah Rumah
3
2
2
2
2
2
Sakit Swasta
Jumlah Rumah
4
Sakit AD/AU/
1
1
1
1
1
AL/POLRI
Jumlah seluruh
5
6
6
7
7
7
Rumah Sakit
Jumlah
6
3.172.860
3.215.548
3.290.437
3.351.048
3.415.700
Penduduk
7
Rasio
1 : 528.810 1 : 459.364
1 : 470.062
1 : 478.721
1 : 487.957
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2013)
1
d) Rasio Dokter Per Satuan Penduduk
Indikator ini dapat menggambarkan tingkat pelayanan yang
dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk
yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan
kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani
2.500 penduduk. Rasio dokter per seribu penduduk pada
tahun 2013 masih tetap sebesar 0.043, sehingga pada tahun
2013 satu dokter masih tetap melayani 23.395 penduduk.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 30
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio
dokter per satuan penduduk di Kabupaten Bandung selama
kurun waktu tahun 2009-2013:
Tabel 2.24
Jumlah Dokter di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
339
326
459
141
146
3.172.860
3.215.548
3.290.437
3.351.048
3.415.700
1. Jumlah Dokter
2. Jumlah Penduduk
Rasio dokter per
3.
0,107
0,102
0,139
0,042
0,043
1.000 penduduk
Rasio dokter
4. terhadap
1 : 9.359
1 : 9.863
1 : 7.169
1 : 23.766
1 : 23.395
penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2009-2013)
e) Persentase
Kesehatan
Ibu
Bersalin
yang
Ditolong
oleh
Tenaga
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada saat proses persalinan.
Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dapat
meminimalisasi jumlah komplikasi/kematian ibu dan bayi.
Jumlah ibu bersalin pada tahun 2013 mencapai 65.911
orang. Dari jumlah tersebut yang mendapat pertolongan oleh
tenaga kesehatan sebanyak 58.067 orang atau sekitar 88.1
%. capaian ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dari tahun-tahun sebelumnya dimana pada tahun 2012
persentase jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan mencapai 87,10% sedangkan Persentase
ibu
bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2013
sebesar 88.10 % persentase ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan naik 0.98 % dari tahun 2012 dan telah
melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013 (86%)
yaitu sebesar 1,10 %.
Tabel 2.25
Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Ibu Bersalin yang
52.619
53.287
54.376
57.691
58.067
Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
2. Jumlah Total Ibu Bersalin
65.230
68.681
65.559
66.236
65.911
3. Persentase
80,67
82.10
82,94
87.1
88.1
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Profil Kesehatan Tahun 2008-2013)
1.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 31
f)
Jumlah Balita Gizi Baik
Peranan ibu sangat penting dalam mendukung upaya
mengatasi masalah gizi, terutama pada asupan gizi keluarga,
mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan,
sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik
akan melahirkan anak yang bergizi baik. Anak yang bergizi
baik menjadi aset dan investasi bangsa masa depan.
Banyak upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi di
Kabupaten Bandung. Data menunjukkan prevalensi balita
gizi buruk terus mengalami penurunan dari 1,22 % pada
tahun 2009 menjadi 0,03 % pada tahun 2012. hal ini diikuti
dengan meningkatnya balita gizi baik dengan capaian sebesar
91,56 % dari seluruh jumlah balita yang ada di Kabupaten
Bandung, namun pada tahun 2013 balita gizi buruk
mengalami kenaikan menjadi 0.05 %, dari 0,03% pada tahun
2012. Berikut adalah gambaran secara lengkap kondisi balita
gizi baik di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 20092013.
Tabel 2.26
Persentase Balita Gizi Baik di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
4.
Uraian
Jumlah Balita Gizi
Baik
Jumlah Balita Gizi
Buruk
Jumlah Balita
seluruhnya
Persentase :
a) Gizi Baik
b) Gizi Buruk
2009
2010
2011
2012
2013
225.611
243.166
257.538
263.494
241.303
3187
148
159
99
145
269.034
273.806
277.032
287.768
269.201
86.59
92.96
92.96
91.56
89.64
1.22
0,06
0,06
0,03
0,05
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (Data Profil Kesehatan Tahun 20092013)
g) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Berdasarkan data hasil rujukan masyarakat miskin
Kabupaten Bandung tahun 2009-2013 menunjukan bahwa
kenaikan rujukan masyarakat miskin terjadi pada tahun
2009 sebesar 124% dan tahun 2013 sebesar 251%. Demikian
pula penurunan rujukan terjadi pada tahun 2011 sebesar
22,9% dan tahun 2012 sebesar 50%. Kenaikan rujukan
tersebut disebabkan oleh terjadinya wabah penyakit Demam
Berdarah Dangue dan perubahan iklim cuaca (kondisi cuaca
tidak menentu).
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 32
Tabel 2.27
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Persentase Kenaikan
Jumlah Rujukan
Tahun
Jumlah Rujukan
Masyarakat Miskin
1.
2009
29.014
2.
2010
65.027
124%
3.
4.
2011
50.155
2012
25.092
-22,9%
-50%
5.
2013
88.247
251%
No.
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
3) Pekerjaan Umum
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
pekerjaan umum salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut :
a)
Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik
Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat
kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun
terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat.
Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial masyarakat
dalam menjalani roda perekonomian sehingga pertumbuhan
ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa
ketersediaan infrastruktur jalan yang baik dan memadai.
Kebijakan pembangunan yang tidak bertumpu pada
kompatibilitas dan optimalisasi potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia dan sumber daya fisik (buatan) akan
menyebabkan sulitnya mencapai pembangunan yang
berkelanjutan. Salah satunya yang sering kita alami adalah
banjir yang disebabkan tidak seimbangnya volume air dengan
kapasitas dan fungsi sungai serta drainase. Hal ini juga yang
terjadi
pada
kondisi
jaringan
transportasi
dimana
kapasitasnya tidak lagi mampu menampung pergerakan
barang dan manusia secara ideal.
Kinerja
jaringan
jalan
berdasarkan
kondisi
dapat
dikategorikan dengan jalan kondisi baik, rusak, sedang
rusak, rusak dan rusak berat. Proporsi kondisi jalan baik di
Kabupaten Bandung pada tahun 2009 mencapai 34,24%
danpada tahun 2013 kondisi tersebut naik sebesar 16,6%
menjadi 50,84%. Berikut adalah gambaran secara lengkap
mengenai panjang jaringan jalan di Kabupaten Bandung
berdasarkan kondisi selama kurun waktu 2009-2013.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 33
Tabel 2.28
Proporsi Panjang Jaringan Jalan di Kabupaten Bandung
Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013
No.
Uraian
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
1.
2.
3.
Kondisi Baik
395.560
355.570
413.280
500.780
587,416
Kondisi Sedang
207,49
235,19
229,09
233,06
237,735
Kondisi Rusak
338,96
319,01
299,7
213,46
158,724
Kondisi Rusak
4.
213,35
245,58
213,82
208,05
171,472
Berat
Jalan secara
5.
1.155,35
1.155,35
1.155,90
1.155,34
1.155,35
keseluruhan
Poporsi Kondisi
6.
34,24
30,78
35,75
43,34
50,84
Baik (%)
Poporsi Kondisi
7.
17,96
20,36
19,82
20,17
20,58
Sedang Rusak (%)
Poporsi Kondisi
8.
29,34
27,61
25,93
18,48
13,74
Rusak (%)
Poporsi Kondisi
9.
18,47
21,26
18,5
18,01
14,84
Rusak Berat (%)
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan Data Pokok Perencanaan
Pembangunan Tahun 2013
b)
Proporsi Jumlah Jembatan
Mengenai proporsi jembatan di Kabupaten Bandung
berdasarkan kondisi selama kurun waktu 2019-2013.
Proporsi kondisi jembatan baik di Kabupaten Bandung tahun
2009 sebesar 56,94% dan pada tahun 2013 naik sebesar
25,52% menjadi 82,46%.
Tabel 2.29
Proporsi Jumlah Jembatan di Kabupaten Bandung
Berdasarkan Kondisi Tahun 2009-2013
No.
Uraian
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Kondisi Baik (unit)
287
385
524
582
663
2.
Kondisi Rusak (unit)
217
369
280
222
141
3.
Jumlah Keseluruhan*
(unit)
504
754
804
804
804
4.
Proporsi Kondisi Baik (%)
56,94
51,06
65,17
72,39
82,46
5.
Proporsi Kondisi Rusak (%)
43,06
48,94
34,83
27,61
17,54
Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2013
Keterangan :*Jumlah jembatan berdasarkan hasil pendataan tahun berjalan
c)
Rasio Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi merupakan satu kesatuan infrastruktur
pendukung utama sektor pertanian khususnya untuk
pertanian lahan basah. Jaringan irigasi di kabupaten
Bandung terdiri atas jaringan irigasi teknis dan non teknis.
Luas areal yang dilayani oleh jaringan irigasi masih
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 34
didominasi oleh irigasi non teknis yang mencapai 61,48%
sedangkan irigasi teknis hanya 38,52%. Kewenangan
pengelolaan irigasi non teknis dilaksanakan oleh Pemerintah
desa dengan luas areal 0-25 ha dan Kabupaten dengan luas
areal > 25 ha. Total luas irigasi non teknis mencapai
25.700,75 ha terbagi atas kewenangan desa ±1.883,76 Ha
dan kewenangan kabupaten ±23.816,99 Ha. Luas areal yang
dilayani irigasi teknis ±14.150,65 Ha yang dikelola oleh
Provinsi sebanyak 4 Daerah Irigasi (DI) Ciherang, Cirasea,
Wanir dan Wangisagara dan Irigasi Lintas sebanyak 7 DI
(Cangkuang, Depok, Ciyasana, Buahbatu, CibeunyingCiateul, Ciregol dan Leuwikuya) dengan total luasan ±11.039
Ha. Pengelolaan Irigasi teknis oleh Kabupaten meliputi 8 DI
(Leuwikuray, Juntihilir, Kiaraeunyeuh, Baros, Cibeureum,
Cigadog, Cibodas dan Sudiplak) dengan luas areal ±3.111,65
Ha. Berikut ini merupakan kondisi jaringan irigasi di
Kabupaten Bandung secara lengkap.
Tabel 2.30
Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
1
2
2009
(Km)
Kewenangan
Kondisi
Kabupaten
Bandung
(Teknis)
Baik
8.320,94
Rusak Ringan
Rusak Berat
5.426,70
22.430,36
Jumlah
Kabupaten
Bandung
(Non Teknis)
36.178
2010
(Km)
2011
(Km)
2012
(Km)
7.731
23.877
25.505
25.984,88
8.929
19.518
8.321
3.980
6.874
3.799
6.586,07
3.607,05
36.178
36.178
36.178
2013
(Km)
36.178
Baik
249,42
401.690
715,69
791,60
797.428,42
Rusak Ringan
Rusak Berat
162,66
672,34
318.680
364.050
249.406
119.281
211.453
81.328
207.955,35
78.994,23
1.084,42
1.084,42
1.084,38
1.084,38
1.084,38
37.262,42
37.262,42
37.262,38
37.262,38
37.262,38
Jumlah
Total
Sumber: Dinas SDAPE dan Data Pokok Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
Jaringan drainase di Kabupaten Bandung terkait erat dengan
keberadaan Sungai Citarum dari hulu ke hilir beserta anakanak sungainya. Sungai Citarum merupakan sungai lintas
Kabupaten/Kota, yang berawal dari mata air yang terletak di
Gunung Wayang (Kabupaten Bandung) yang mengalir
sepanjang 269 km hingga bermuara di Laut Jawa. Untuk
skala nasional, wilayah Sungai Citarum merupakan bagian
dari wilayah sungai Cidanau-Ciujung-Ciliwung-CisadaneCitarum. Mengingat keberadaan Sungai Citarum yang sangat
penting sebagai penyedia air baku ibukota, mempunyai
dampak ekonomi serta secara regional menjadikannya
sebagai wilayah sungai strategis nasional sehingga
kewenangannya berada di pemerintah Pusat dan Provinsi.
Banjir atau genangan tahunan, 5 tahunan, dan 25 tahunan
yang terjadi harus ditangani secara menyeluruh dari hulu ke
hilir, secara struktural maupun non struktural. Catatan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 35
banjir besar di Bandung dan sekitarnya akibat meluapnya
Sungai Citarum terjadi pada tahun 1931, 1945, 1977, 1982,
1986, 1998, 2005 dan 2010. Namun demikian, saat ini
hampir setiap tahun terjadi luapan Sungai Citarum.
Daerah banjir yang rutin terjadi adalah Kecamatan Majalaya,
Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah, Kecamatan
Banjaran dan Kecamatan Dayeuhkolot. Lokasi-lokasi
genangan juga terjadi di Ciparay, Solokan Jeruk,
Pameungpeuk, Cangkuang, Soreang, Katapang, Margahayu,
Margaasih, Rancaekek, Cileunyi. Diharapkan pada tahun
2025, lokasi-lokasi genangan tersebut dapat diminimalisasi
bahkan dihilangkan untuk dilokasi daerah-daerah tersebut.
4) Perumahan Rakyat
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
perumahan rakyat salah satunya dapat dilihat dari indikator
kinerja sebagai berikut:
a)
Persentase Luas Permukiman yang Tertata
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Salah
satu masalah yang ditangani oleh Pemerintah Kabupaten
Bandung terkait dengan permukiman adalah penataan
permukiman.
Dari tahun 2009 sampai tahun 2013 luas permukiman yang
tertata/terorganisir baru seluas 14.297,30 ha atau mencapai
88,22% dari total luas permukiman di wilayah Kabupaten
Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.31
Persentase Luas Permukiman yang Tertata di Kabupaten Bandung
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Luas area
1.
permukiman
8.044,39
11.649,05 12.469,50 12.508,50 13.008,50
tertata (ha)
Total Luas area
2.
14.297,30 14.297,30 14.297,30 14.297,30
14.297,30
permukiman (ha)
Persentase Luas
4.
Permukiman
56,27
81,84
87,22
87,49
88,22
yang Tertata
Sumber: Dispertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan BAPPEDA Kabupaten
Bandung 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 36
b)
Rasio Permukiman Layak Huni dan Rasio Rumah Layak
Huni
Permukiman dan rumah layak huni merupakan harapan dan
idaman setiap insan. Pemerintah telah berupaya dalam
meningkatkan kualitas hunian masyarakat, terutama
masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang mampu,
dengan
tujuan
mendorong
masyarakat
lain
untuk
berpartisipasi dan peduli terhadap sesama warga masyarakat
tersebut.
Pada tahun 2012 dan 2013, luas permukiman layak huni di
Kabupaten Bandung mengalami kenaikan yang sangat tinggi
dari tahun sebelumnya yakni tahun 2009-2013 dimana luas
pemukiman layak huni di Kabupaten Bandung pada tahun
2013 mencapai mencapai 13.008,50 Ha. Sedangkan luas
wilayah pemukiman di Kabupaten Bandung sebesar
14.297,30 Ha dengan kata lain sebesar 88,22 % luas wilayah
pemukiman di Kabupaten Bandung di dominasi oleh
pemukiman layak huni hal ini mempengaruhi jumlah rumah
layak huni dimana jumlah rumah layak huni di Kabupaten
Bandung pada tahun 2013 mencapai 714.492 unit rumah
dari jumlah rumah tangga yang ada sebesar 865.623 (RT)
yakni 85,88% rumah tangga di Kabupaten Bandung
menempati rumah layak huni.
Tabel 2.32
Jumlah Permukiman Layak Huni dan Rumah Layak Huni
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
Uraian
Luas permukiman
yang tertata (Ha)
Luas wilayah
permukiman (Ha)
Persentase
kawasan
permukiman yang
tertata
Jumlah rumah
layak huni (unit)
Persentase rumah
layak huni
1.
2.
3.
4.
5.
2009
2010
2011
2012
2013
5.117,46
5.124,03
12.469,50
12.508,50
13.008,50
14.297,30
14.297,30
14.297,30
14.297,30
14.297,30
35,79
35,84
87,22
87,49
88,22
576,940
707.600
711.486
713.351
714.491
79,80%
85%
85,52%
85,74%
85,88%
Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan BPS Kabupaten
Bandung 2013
c)
Persentase Rumah Tangga Berakses Air Bersih
Pelayanan air bersih di Kabupaten Bandung dilakukan oleh
PDAM, Dinas Permukiman, Tata Ruang dan Kebersihan
(Dinas Pertasih) dan swadaya masyarakat. PDAM melayani
penyediaan air bersih perkotaan sedangkan Dinas Pertasih
melayani pembangunan sistem penyediaan air bersih
perdesaan. Untuk melayani penyediaan air bersih perkotaan
tersebut, PDAM memanfaatkan sumber air baku yang berasal
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 37
dari air permukaan, mata air dan sumur dalam, dan sistem
yang digunakan adalah melalui pemasangan pipa air secara
gravitasi.
Bentuk penyediaan air bersih perdesaan selain melalui
pemasangan pipa secara gravitasi juga dilakukan melalui :
pemasangan pompa, pembangunan sumur dalam, sumur
dangkal serta pembangunan terminal air. Sumber air yang
digunakan berasal dari mata air. Pengelolaan dan
pemeliharaan air bersih perdesaan selanjutnya diserahkan
pada desa masing-masing yang dikoordinir oleh LKMD atau
KPPABD. Pelayanan penyediaan air bersih oleh PDAM dan
Dinas
Pertasih
belum
menjangkau
seluruh
kota/desa/kelurahan/kecamatan di Kabupaten Bandung.
Oleh karenanya diharapkan agar penyediaan air bersih ini
menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat.
Cakupan pelayanan air bersih yang dilakukan Dinas Pertasih
Kabupaten Bandung tercatat pada tahun 2012 dan 2013
jumlah jiwa yang mendapat akses air bersih mengalamin
peningkatan dari tahun 2010-2013 dimana pada tahun
2010jumlah jiwa yang mendapatkan akses air bersih hanya
mencapai 320.269 jiwa bertambah di tahun 2013 yang
mencapai 402.795 jiwa. semakin meningkatnya jumlah
rumah tangga yang ada di Kabupaten Bandung seharusnya
diimbangi dengan pelayanan air bersih yang terus meningkat.
Berikut adalah kondisi rumah tangga yang telah
mendapatkan air bersih dalam kurun waktu tahun 20102013.
Tabel 2.33
Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Bersih
di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
No
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Jumlah jiwa yang
terlayani sarana air
bersih perdesaan
(jiwa)
Jumlah jiwa yang
terlayani sarana air
bersih perkotaan
(jiwa)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Akses aman
terhadap air bersih
di kawasan
perkotaan (%)
Akses aman
terhadap air bersih
di kawasan
perdesaan (%)
2010
2011
2012
2013
320.269
334.289
353.536
402.795
277.823
287.429
334.435
3.215.548
3.299.988
3.351.048
8,64
8,71
9,98
10,55
9,96
10,13
10,55
11,84
Sumber: PDAM dan Dispertasih Kabupaten Bandung Tahun 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 38
358.909
3.401.984
d)
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
Fasilitas Tempat Buang Air Besar/Tinja)
(Mempunyai
Rumah tinggal berakses sanitasi sekurang-kurangnya
mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi,
sebagai berikut : 1) Fasilitas air bersih, 2) Pembuangan air
besar/tinja, 3) Pembuangan air limbah (air bekas) dan 4)
pembuangan
sampah.
Kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
rumah
tinggal
berakses
sanitasi
dasar
(mempunyai fasilitas pembuangan air besar/tinja) sudah
mulai membaik. Hal ini terlihat bahwa jumlah jiwa di
Kabupaten Bandung yang mempunyai akses terhadap sarana
sanitasi aman sebesar 1.790.375 jiwa pada tahun 2013 atau
sebesar 52,63%. Berikut adalah gambaran kondisi rumah
tinggal berakses sanitasi di Kabupaten Bandung selama
kurun waktu 2010-2013.
Tabel 2.34
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
(Mempunyai Fasilitas Tempat Buang Air Besar/Tinja)
di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
No.
Uraian
2010
2011
2012
2013
Jumlah jiwa
yang mengakses
1. sarana sanitasi
1.642.400
1.702.800
1.746.300
1.790.375
yang bersuspect
aman (jiwa)
Jumlah
2.
3.215.548
3.229.988
3.351.048
3.401.984
penduduk (jiwa)
Akses aman
3. terhadap sanitasi
51,08
51,60
52,11
52,63
(%)
Sumber: Dinas Kesehatan dan Dispertasih Kabupaten Bandung 2014
e)
Rasio Tempat
Penduduk
Pemakaman
Umum
(TPU) Per
Satuan
Areal pemakaman pada umumnya terbagi dalam 3 (tiga)
bagian, yaitu 1) Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah
areal tempat pemakaman milik/dikuasai pemerintah daerah
yang disediakan untuk umum yang berada dibawah
pengawasan, pengurusan dan pengelolaan pemerintah
daerah; 2) Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) adalah
areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman
mayat yang pengelolaannya dilakukan oleh yayasan/badan
sosial/badan keagamaan; 3) Tempat Pemakaman Khusus
(TPK) adalah areal tanah yang digunakan untuk pemakaman
yang karena faktor sejarah dan faktor kebudayaan
mempunyai arti khusus.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 39
Di Kabupaten Bandung terdapat 2 (dua) area pemakaman,
yaitu TPU dan TPBU. Kebutuhan akan TPU semakin
meningkat diiringi dengan mortalitas penduduk yang terus
bertambah. Hal ini di imbangi dengan ketersedian lokasi TPU
yang ada di Kabupaten Bandung pada kurun waktu 5 tahun
yakni tahun 2009-2013 terus meningkat. Berikut ini secara
lengkap mengenai kondisi area pemakaman di Kabupaten
Bandung tahun 2009-2013.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 40
Tabel 2.35
Daya Tampung Pemakaman di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
s.d 2009
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Uraian
Tempat
pemakaman
umum (TPU)
Tempat
Pemakaman
bukan
umum
(TPBU)
Tempat
pemakaman
khusus
(TPK)
Lain-Lain
Jumlah
Tempat
Pemakaman
Jumlah
penduduk
(jiwa)
Rasio TPU
persatuan
penduduk
(1/6)
Jumlah
(lokasi)
s.d 2010
s.d 2011
Luas (m2)
Daya
Tampung
Jumlah
(lokasi)
Luas
(m2)
Daya
Tampung
Jumlah
(lokasi)
108
269.574,00
47.175,45
133
289.529
60.077
9
328.627,00
57.509,73
9
328.852
-
-
-
-
-
-
-
117
598.201,00
104.685,18
s.d 2012
Luas (m2)
Daya
Tampung
Jumlah
(lokasi)
138
291.170
60.418
67.821
9
328.852
-
-
-
-
-
-
142
618.156
128.267
s.d 2013
Luas (m2)
Daya
Tampung
Jumlah
(lokasi)
Luas (m2)
Daya
Tampung
156
310.395
64.407
160
315.008
65.364
67.821
9
328.852
67.821
9
328.852
67.821
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
147
619.797
128.608
165
639.022
132.597
169
641.860
133.185
3.172.860
3.215.548
3.299.988
3.351.048
3.401.984
1 : 27118
1 : 23471
1 : 22449
1 : 20309
1:20130
Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 41
f)
Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten dan
Tingkat Waktu Tanggap (Response Time) Penanggulangan
Kebakaran
Jumlah mobil pemadam kebakaran yang ada di Kabupaten
Bandung pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 tidak
mengalami penambahan armada mobil pemadam yakni pada
tahun 2008-2013 jumlah mobil pemadam kebakaran
sebanyak 7 (tujuh) unit. Adapun luas wilayah Kabupaten
Bandung adalah 176.238,67 Ha, dengan jumlah penduduk
yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013
jumlah penduduk sebesar 3.351.048 jiwa. Jumlah peristiwa
kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2013 sebanyak 252
kali. Dari data ini dapat diketahui rasio mobil pemadam
kebakaran terhadap luas wilayah Kabupaten Bandung, yaitu
1:25.177. Ini artinya bahwa satu mobil pemadam kebakaran
harus melayani area Kabupaten Bandung seluas 25.177 Ha.
Aspek penilaian pelayanan penanggulangan bencana
kebakaran ditetapkan dalam standar pelayanan minimal
(SPM) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
No.69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Permendagri No.
62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota yang
mengacu pada 2 aspek penilaian yaitu cakupan pelayanan
bencana kebakaran, tingkat waktu tanggap (response time
rate), persentase aparatur pemadam kebakaran yang
memenuhi standar kualifikasi, jumlah mobil pemadam
kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK.
Dengan kondisi jumlah mobil pemadam kebakaran dan
jumlah wilayah manajemen kebakaran (WMK) serta jumlah
Pos Damkar saat ini, maka cakupan pelayanan kebakaran di
Kabupaten Bandung tahun 2009-2013 baru mencapai 35%
dengan
tingkat
waktu
tanggap
(response
time)
penanggulangan kebakaran rata-rata di atas 25 menit
(standar yang ditetapkan dalam Permendagri No. 69 Tahun
2012 adalah 15 menit). Tingkat cakupan pelayanan
kebakaran didefinisikan sebagai presentase kondisi eksisting
wilayah manajemen kebakaran (WMK) atau Pos Damkar
dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Bandung yang
terlayani.
Nilai presentase cakupan pelayanan kebakaran akan
tetap/konstan apabila jumlah WMK atau Pos Damkar
berjumlah tetap/tidak ada penambahan (standar persentase
cakupan pelayanan kebakaran yang ditetapkan dalam
Permendagri No.69 Tahun 2012 adalah mencapai 75%).
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai cakupan
pelayanan bencana kebakaran dan Tingkat Waktu Tanggap di
Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2013.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 42
Tabel 2.36
Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran dan Tingkat Waktu
Tanggap di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah
Mobil
1.
Pemadam
7
7
7
7
7
Kebakaran
(unit)
Jumlah
2.
Penduduk
3.172.860
3.215.548
3.290.437
3.351.048
3.401.984
(jiwa)
Luas
Wilayah
3.
Kab.
176.238,67
176.238,67
176.238,67
176.238,67
176.238,67
Bandung
(ha)
Jumlah
Kejadian
4.
172
168
192
220
252
Kebakaran
(kali)
Rasio Mobil
Pemadam
Kebakaran
5.
1 : 25.177
1:25.177
1 : 25.177
1 : 25.177
1 : 25.177
thd Luas
Wil Kab
Bdg
Persentase
Tingkat
Cakupan
Pelayanan
6.
30
30
30
47,88
49,52
Kebakaran
di
Kabupaten
Bandung
Tingkat
Waktu
Tanggap
(Respon
Time Rate)
7.
daerah
23 %
23 %
25 %
27,27 %
37,33%
layanan
WMK
(Wilayah
Manajemen
Kebakaran)
Sumber: Dinas Perumahan, Penataan ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung Tahun
2009-2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 43
5) Penataan Ruang
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
penataan ruang salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut:
a) Persentase Bangunan Ber-IMB Per Seluruh Bangunan
Setiap orang/badan usaha di Kabupaten Bandung yang akan
mendirikan/membangun
gedung
baru,
mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan
gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan
persyaratan teknis yang berlaku wajib memiliki izin membuat
bangunan (IMB). Hal ini dimaksudkan dalam rangka
pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Bandung.
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai
persentase bangunan ber-IMB terhadap seluruh bangunan di
Kabupaten Bandung tahun 2013.
Tabel 2.37
Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah
Bangunan berIMB
Jumlah
Bangunan
Rasio bangunan
ber-IMB (1:2)
2009
2010
2011
2012
2013
3.028
3.514
4.754
21.045
74.588
1.144.933
1.148.437
819.319
865.623
1.014.799
0,26 %
0,30 %
0,58 %
2,43%
7,35%
Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
6) Perencanaan Pembangunan
Proses perencanaan merupakan bagian dari siklus kegiatan
manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan
keputusan (decision making). Perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi dalam hal ini pemerintah
Kabupaten Bandung. Selanjutnya membuat strategi untuk
mencapai tujuan, maka disusun dokumen perencanaan baik
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 2.38
Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
2012
No.
Indikator/Data
Ada
Tidak
Ketersediaan Dokumen RPJPD yang
1
V
Telah Ditetapkan Dengan Perda
Ketersediaan Dokumen RPJMD yang
2
V
Telah Ditetapkan Dengan Perda
Ketersediaan Dokumen RKPD yang
V
3
Telah Ditetapkan Dengan Perbup
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 44
2013
Ada
Tidak
V
-
V
-
V
-
Tabel 2.39
Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD
di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Tahun
Jumlah Program
RKPD Tahun
Berkenaan
Jumlah Program
RPJMD yang Harus
Dilaksanakan Tahun
Berkenaan
Penjabaran
Program RPJMD
Kedalam RKPD (%)
2012
156
150
104,00
2013
157
150
104,67
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013
7) Perhubungan
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
perhubungan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut:
a)
Rasio Izin Trayek
Seluruh angkutan umum yang ada di Kabupaten Bandung
wajib memiliki izin trayek. Hal ini dimaksudkan untuk
penataan, pengaturan dan pengendalian trayek angkutan
umum, sehingga ini dapat meminimalisir trayek ilegal yang
dilakukan para pengendara angkutan umum.
Izin trayek yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Bandung pada tahun 2009 sampai dengan 2013
sebanyak 468 izin. Jumlah ini mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (2009-2013).
Data lengkap tentang rasio izin trayek dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.40
Rasio Izin Trayek di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Izin Trayek
perkotaan
Izin Trayek
perdesaan
Jumlah Izin
Trayek
Jumlah
penduduk
Rasio Izin Trayek
2009
2010
2011
2012
2013
2.141
2.141
2.141
421
468
260
260
260
0
0
2.401
2.401
2.401
421
468
3.172.860
3.215.548
3.290.437
3.351.048
3.415.700
1:1.321
1:1.339
1:1.370
1:7.960
1:7.299
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 45
b)
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
Seluruh angkutan umum yang diimpor di Kabupaten
Bandung baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri
dan akan dioperasikan di jalan wajib memiliki pengujian agar
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Hal ini
dimaksudkan menjamin keselamatan penumpang angkutan
umum dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan.
Jumlah angkutan umum yang telah melakukan uji kir pada
tahun 2013 sebanyak 40.793 unit kendaraan dari 50.632
unit kendaraan (80,57 %). Berikut secara lengkap disajikan
data mengenai jumlah kendaraan yang telah melakukan uji
kir di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013.
Tabel 2.41
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
2009
No
1.
2.
Angkutan
Umum
Mobil
penumpang
umum
Mobil bus
2010
2011
2012
2013
Jmlh
Jmlh
KIR
%
Jmlh
Jmlh
KIR
%
Jmlh
Jmlh
KIR
%
Jmlh
Jmlh
KIR
%
Jmlh
Jmlh
KIR
%
4.330
3.489
80,58
8.972
8.176
91,13
13.4
68
13.3
26
98,95
15.810
11.572
73,19
38.111
29.054
76,24
97.57
1.35
7
3.73
6
275,31
2.815
3.085
109,59
1.033
1.008
97,58
17.4
98
83,26
22.439
16.975
75,65
11.448
10.705
93,51
203
176
86,70
452
441
3.
Mobil barang
267
259
97,00
25.264
23.974
94.89
21.0
17
4.
Kereta
gandengan
8
0
0,00
16
0
-
-
12
N/A
225
2
0,89
18
13
72,22
5.
Kereta
tempelan
2
2
100,0
0
52
52
100
-
13
N/A
225
1
0,44
22
13
59,09
Jumlah
4.810
3.926
81,62
34.756
32.643
93,92
35.8
42
34.5
85
96,49
41.514
31.635
76,20
50.632
40.793
80,57
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
c)
Persentase Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas
Pemasangan rambu-rambu lalu lintas bertujuan untuk
mengatur lalu lintas kendaraan bermotor agar dapat
meminimalisasi jumlah kecelakaan yang terjadi. Pada tahun
2010, jumlah rambu-rambu lalu lintas yang dipasang
sebanyak
139.
Jumlah
ini
mengalami
penurunan
dibandingkan dengan pemasangan rambu lalu lintas pada
tahun 2009, yaitu sebanyak 152 unit. Jumlah ini hanya 1,23
%-nya dari jumlah rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya
tersedia di jalan-jalan Kabupaten Bandung. Demikian pula
sampai dengan tahun 2013 jumlah pemasangan ramburambu lalu lintas hanya mencapai 7,3% dari 12.400 ramburambu lalu lintas yang seharusnya tersedia. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 46
No
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 2.42
Jumlah Pemasangan Rambu-Rambu
Lalu Lintas di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Jumlah Pemasangan
Tahun
Rambu (Unit)
2009
152
2010
139
2011
92
2012
469
2013
54
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tahun 2013
d)
Proporsi Jumlah TC Penerangan Jalan Umum (PJU)
Penerangan jalan umum merupakan salah satu prasarana
jalan yang bertujuan untuk menerangi jalan-jalan umum
pada malam hari, sehingga dapat meminimalisir jumlah
kecelakaan yang terjadi. Selain itu PJU berfungsi sebagai
hiasan kota dan lingkungan. Berdasarkan proporsi terhadap
jumlah PJU yang tersedia, yaitu sebesar 37,38%, kebutuhan
jumlah PJU yang seharusnya ada sebanyak 23.107 unit.
Jumlah PJU yang tersedia masih sangat kurang bahkan
jumlahnya masih dibawah 50% dan perlu mendapat
perhatian
pemerintah
dalam rangka
meminimalisasi
terjadinya kecelakaan. Berikut ini adalah gambaran secara
lengkap mengenai PJU di Kabupaten Bandung selama kurun
waktu tahun 2009-2013.
Tabel 2.43
Proporsi Jumlah TC Penerangan Jalan Umum (PJU)
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
2009
2010
2011
2012
2013
5.257
5.063
4.651
5.268
6.906
998
1.404
2.000
1.874
1.836
Jumlah Keseluruhan PJU (unit)
6.255
6.467
6.651
7.142
8.742
Proporsi Kondisi Baik (%)
84,04
78.29
69,93
73,76
79,00
Proporsi Kondisi Rusak (%)
15,96
21,71
30,07
26,24
21,00
23.107
23.107
23.107
23.107
23.107
27,07
27,99
28,78
30,91
37,38
1
Kondisi Baik (unit)
2
Kondisi Rusak (unit)
3
Tahun
Uraian
Jumlah PJU yang harusnya
tersedia (unit)
Proporsi Jumlah PJU yang ada
terhadap jumlah PJU yang
seharusnya tersedia (%)
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 47
8) Lingkungan Hidup
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
lingkungan hidup salah satunya dapat dilihat dari indikator
kinerja sebagai berikut:
a)
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah BerHPL/HGB
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota merupakan bagian dari
ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan
yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik,
introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau
tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut
yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan
wilayah perkotaan tersebut. Berbagai fungsi yang terkait
dengan keberadaannya (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan
arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan
lingkungan) tidak hanya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan dan kelangsungan kehidupan perkotaan tetapi
juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Agar
kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau
dari luas kawasan perkotaan paling sedikit adalah 30% (tiga
puluh persen). Luas RTH di Kabupaten Bandung tahun 2013
mencapai 46,29 Ha atau 0,19% dari luas wilayah perkotaan
seluas 24.150,49 Ha. Capaian ini masih jauh dari standar
kebutuhan RTH yang seharusnya sebesar 52.871 Ha.
Tabel 2.44
Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
Uraian
Luas Ruang
Terbuka Hijau
Luas wilayah
2.
(Perkotaan)
Persentase Ruang
Terbuka Hijau per
satuan luas wilayah
1.
2009
2010
2011
2012
2013
6,92 ha
27,327 ha
28,287 ha
33 ha
46,29 ha
24.150,49
24.150,49
24.150,49
24.150,49
24.150,49
0,029
0,113
0,119
0,137
0,19
Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013
b)
Status Penaatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Pada Kegiatan Industri
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
disebabkan karena pengelolaan lingkungan tidak dilakukan
dengan baik dan benar.
Berbagai peraturan dan
perundangan di bidang lingkungan hidup mensyaratkan
ketentuan teknis dan administrasi yang harus ditaati oleh
seluruh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan. Berikut
adalah rasio pencemaran status mutu air pada industri pada
tahun 2013.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 48
Tabel 2.45
Status Penaatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Pada Kegiatan Industri di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
1
2
3
Uraian
Pengendalian
Pencemaran Air
- Jumlah industri yang
dipantau (menghasilkan
air limbah)
- Industri yang
melakukan pengujian
kualitas air limbah dan
melaporkan secara
rutin
- Penaatan Pengendalian
Pencemaran Air
Pengendalian
Pencemaran Udara
- Jumlah industri yang
dipantau (menimbulkan
emisi)
- Industri yang
melakukan pengujian
kualitas udara emisi
cerobong limbah dan
melaporkan secara
rutin
- Penaatan Pengendalian
Pencemaran Udara
Pengawasan Pengelolaan
Limbah B3
- Jumlah industri yang
dipantau (menimbulkan
limbah B3)
- Jumlah industri yang
melakukan pengelolaan
dan pelaporan
pengelolaan limbah B3
- Penaatan Pengelolaan
Limbah B3
2009
2010
2011
2012
2013
131
144
152
163
209
75,33%
(pengujian)
75,33%
(pelaporan)
31,86% (rutin)
72,32%
(pengujian)
70,44%
(pelaporan)
41,07% (rutin)
66%
(pengujian)
60%
(pelaporan)
60%
60%
(pengujian)
58%
(pelaporan)
-
42%
52%
57%
55 %
143
170
189
189
189
45,4%
50%
61%
80%
186(98% )
-
46%
69%
77%
85%
156
156
175
174
195
23%
38%
43%
61%
54%
-
38%
42%
50%
44%
Sumber: Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung
c)
Kualitas Air Sungai dan Kualitas Udara
Pengujian terhadap kualitas air sungai dan udara ambien
dilakukan setiap tahun oleh BPLH dari tahun 2001. Sejak
tahun 2009, pengujian kualitas air sungai dan udara ambien
dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan BPLH.
Evaluasi terhadap hasil pengujian ini dilakukan untuk
menentukan arah kebijakan pengendalian pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan dan prioritas penanganannya.
Pengujian kualitas air sungai dan udara ambien dilakukan
pada titik-titik prioritas yang dievaluasi setiap tahun. Hasil
pengujian kualitas air sungai dianalisis menggunakan metode
Storet untuk menentukan status mutunya sebagaimana
dapat dilihat pada tabel berikut.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 49
Tabel 2.46
Pengujian Air dan Udara
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Pengujian Kualitas Air Sungai
Lokasi
Pengujian
Status Mutu
Air
Skor Storet
Terburuk
72 lokasi, 3x
pengujian
75 lokasi, 3x
pengujian
70 lokasi, 3x
pengujian
70 lokasi, 3x
pengujian
75 lokasi,3 x
pengujian
96% cemar
berat;
99 % cemar
berat;
91% cemar
berat
93% cemar
berat
100%
cemar berat
4% cemar
sedang
1% cemar
sedang
3% cemar
sedang
7% cemar
sedang
-
S. Cipadaulun
Hilir (-124), S.
Cipadaulun
setelah
Cikacembang
(-115)
S. Cipadaulun
setelah
Cikacembang
(-142), S.
Cibaligo Hilir (133)
1% cemar
ringan
-
S. Baligo
Hilir (-97), S.
Citarik Hilir
(-95) S.
Cpadaulun
setelah
cikembang (94)
S. Cipadaulun (131), S. Cibaligo
Hilir (-126)
,S. Cisuminta
hilir (-123), S.
Cicurugdogdog (117),
S. Cipadaulun
hilir (115),S.Cikacemb
ang hilir (-109)
S. Cisuminta
Hilir (-123) S.
Cibaligo (-111),
S.
Cikacembung
hilir (-110)
Parameter Kunci dengan Kualitas Terburuk
- BOD
- COD
1.232
mg/L
1.549 mg/L
486 mg/L
224 mg/L
366 mg/L
508 mg/L
415 mg/L
492 mg/L
809 mg?L
640 mg/L
575 mg/L
Pengujian Kualitas Udara Ambien
Lokasi
Pengujian
4 lokasi; 10
titik
4 lokasi; 10
titik
4 lokasi; 10
titik
4 lokasi; 10
titik
4 lokasi; 10 titik
Paremeter
Tidak
Memenuhi
Baku Mutu
- Kebisingan
81,5 Db
- Kebisingan
79,04 dB
Kebisingan
70,53dB
- Kebisingan
85,59 dB
Kebisingan
72,23 dB
- TSP (debu)
401 µg/m3
- TSP (debu)
395, 882, 972,
1.739, dan
2.139, µg/m3
- TSP (debu)
636 µg/m3,
dan 318
µg/m3
- TSP (debu) 309
µg/m3, dan 282
µg/m3
Sumber: BPLH Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 50
Dari pengujian yang dilakukan setiap tahun diperoleh hasil
berdasarkan perhitungan menggunakan metode Storet
dengan baku mutu air sungai kelas II, 96-99% berstatus
mutu “cemar berat” dan hanya 1-4% berstatus “cemar
sedang”. Adapun parameter yang dominan melampaui baku
mutu rata-rata adalah: fecal coliform, DO, COD, BOD, TSS,
Nitrit, dan beberapa logam berat, yaitu Cu, Zn, dan Cr6+.
Status “cemar berat” ini bahkan terjadi juga pada sungaisungai di bagian hulu dengan parameter yang umumnya
melampaui baku mutu yaitu fecal coliform. Fecal coliform
pada hulu Sungai Citarum umumnya ditemukan di wilayah
dimana air limbah dominan berasal dari penduduk dan atau
peternakan.
Beberapa lokasi dengan status mutu yang buruk menampung
air limbah yang berasal dari kabupaten/kota yang berbatasan
wilayah administrasi, seperti S. Cikijing (Kabupaten
Sumedang) dan S. Cibaligo Hilir (Kota Cimahi). Dengan
demikian, maka selain pembinaan dan pengawasan yang
dilakukan kepada penanggung jawab usaha/kegiatan di
wilayah Kabupaten Bandung juga diperlukan koordinasi
dengan SKPD yang menangani sektor usaha/kegiatan terkait,
pemerintah kabupaten/kota lain, pemerintah provinsi, dan
pemerintah dalam pengendalian pencemaran air khususnya,
dan pengendalian pencemaran lingkungan umumnya.
d)
Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi
Biomassa
Kerusakan hutan dan lahan telah memberikan dampak yang
cukup luas, melalui kemerosotan keanekaragaman hayati,
banjir, longsor, kekeringan, penurunan kualitas tanah dan
air hingga perubahan iklim ditingkat global yang saat ini kita
hadapi. Tantangan bagi kita semua untuk mengendalikan
kerusakan hutan dan lahan tersebut melalui upaya
pencegahan, penanggulangan dan pemulihan.
Tanah sebagai salah satu sumber daya alam, wilayah hidup,
media lingkungan, dan faktor produksi termasuk produksi
biomasa yang mendukung kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara
kelestariannya. Di sisi lain kegiatan produksi biomasa yang
tidak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan tanah
untuk produksi biomasa, sehingga dapat menurunkan mutu
dan
fungsinya,
pada
akhirnya
dapat
mengancam
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidupnya
lainnya. Kerusakan tanah untuk produksi biomasa dapat
disebabkan oleh sifat alami tanah, dapat pula disebabkan
oleh kegiatan manusia yang menyebabkan tanah tersebut
terganggu/rusak hingga tidak mampu lagi berfungsi sebagai
media untuk produksi biomasa secara normal. Salah satu
jenis pelayanan minimal bidang lingkungan hidup tingkat
kabupaten/kota
adalah
Pelayanan
Informasi
Status
Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 51
Tabel 2.47
Persentase Pencapaian SPM Pelayanan Informasi Status
Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa (% PI-SKT)
Tahun
2009
2010
Prosentase
0
0
Pencapaian SPM
Sumber: BPLH Kab. Bandung Tahun 2013
e)
2011
2012
2013
60
80
100
Penataan peraturan perundang-undangan di bidang
konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan
lingkungan
Penurunan kualitas lingkungan merupakan akibat dari
kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak ramah
lingkungan serta pelaksanaan peraturan perundangundangan di bidang konservasi sumber daya alam dan
pengendalian kerusakan lingkungan yang tidak dilaksanakan
secara konsisten. Dalam rangka meningkatkan kualitas
lingkungan serta untuk mencapai pemanfaatan sumber daya
alam
secara
berkelanjutan
maka
perlu
dilakukan
pengawasan
kinerja
pemerintah
kabupaten
dalam
peningkatan penaatan terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam
dan pengendalian kerusakan lingkungan. Sasaran yang ingin
dicapai yaitu meningkatnya tutupan vegetasi, meningkatnya
konservasi
energi,
menurunnya
laju
kemerosotan
keanekaragaman hayati.
f)
Kondisi Pengelolaan Lingkungan yang Bersifat Preventif
-
Pelaksanaan Produksi Bersih
Upaya pengelolaan dan peningkatan kinerja lingkungan
yang dilaksanakan sebagian besar difokuskan pada
pengolahan di ujung (end of pipe), namun dalam upaya
meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam,
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan
mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya
sehingga dapat meminimasi resiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan,
Bapedal (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup) pada
Tahun 1993 memperkenalkan Produksi Bersih atau
Produksi Ramah Lingkungan. Sejak saat itu produksi
bersih terus dikembangkan dan disebarluaskan ke
seluruh sektor terkait di Indonesia.
Kegiatan yang berkaitan dengan produksi bersih di
Kabupaten Bandung adalah :
-
Tahun 2009: sosialisasi produksi bersih, pelatihan 20
orang (SKPD dan pelaku usaha) dan implementasi
pada 5 industri sebagai percontohan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 52
-
-
Tahun 2010: kegiatan in house training, implementasi
produksi bersih, monitoring dan evaluasinya bagi 3
SKPD dan 7 pelaku usaha kegiatan industri.
Penerapan produksi bersih pada 2 industri yang
dibina menunjukkan adanya triple win, yaitu efisiensi
biaya produksi, penghematan biaya pengelolaan
lingkungan dan mengurangi Non Product Output (NPO)
atau keluaran yang bukan hasil produksi/limbah
Kegiatan yang telah dilengkapi dengan Dokumen
Lingkungan Hidup
Setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya
menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampak
tersebut perlu dianalisis sejak awal perencanaan
sehingga langkah pengendalian dampak negative dan
pengembangan dapat positif dapat dipersiapkan sedini
mungkin. Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
(diantaranya Perda Kabupaten Bandung No. 11 Tahun
2009 tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan), setiap
pemrakarsa kegiatan diwajibkan untuk melakukan
penyusunan dokumen lingkungan berupa AMDAL/UKLUPL/DPLH/SPPL.
Kegunaan dokumen tersebut bagi pemerintah adalah
untuk menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Kegunaan bagi pemrakarsa kegiatan adalah
memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling
menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga
terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan. serta
sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.
Sedangkan bagi masyarakat adalah Mengetahui sejak
dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu
kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak
negatif dan dapat memperoleh dampak positif dari
kegiatan tersebut.
-
Pelaksanaan Program Adipura
Program Adipura merupakan salah satu alat dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, khususnya bagi masyarakat perkotaan, dan tata
kelola dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik
di bidang lingkungan hidup (Good Environmental
Government) dengan menciptakan kota yang bersih dan
teduh (Clean and Green City). Pelaksanaan Program
Adipura di Kabupaten Bandung di mulai sejak Tahun
2006, dengan lokasi Kota Soreang (terdiri dari 3
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 53
Kecamatan, yaitu Kecamatan Soreang, Kecamatan
Katapang dan Kecamatan Kutawaringin) dengan
perolehan nilai sebagai berikut.
Tabel 2.48
Perolehan Nilai Program Adipura
Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kategori
P1 (penilaian ke1)
P2 (penilaian ke2)
PV (penilaian
verifikasi)
Nilai Non Fisik
Nilai Adipura
Peringkat Kota
Sedang Se-Jawa
Barat
Peringkat
Seluruh Kota
Se-Jawa Barat
Penghargaan
Tahun
2009 – 2010
Tahun
2010 – 2011
Tahun
2011 -2012
Tahun
2012 -2013
71,19
68,13
71,48
71,52
71,30
69,50
72,63
73,02
70,54
-
-
-
75,42
71,88
74,39
69,93
76,72
72,31
80,25
73,07
Ke-5 dari
7 kota
Ke-5 dari
7 kota
Ke-5 dari
7 kota
Ke-5 dari
7 kota
Ke-13 dari 21 kota
Ke-20 dari
25 kota
-
Ke-15 dari
25 kota
Best Effort City dari
Gubernur Jawa
Barat
-
-
Sumber: BPLH Kabupaten Bandung Tahun 2013
Peningkatan nilai tersebut dllakukan dengan berbagai
upaya diantaranya :
Kegiatan penguatan kelembagaan : penetapan
keputusan Bupati Bandung mengenai Tim Pengelola
Titik Pantau serta Tim Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Adipura
Penyelenggaraan
koordinasi
Program
Adipura
dengan seluruh pemangku kepentingan
Perbaikan kondisi fisik dengan penanaman pohon
peneduh dan pengadaan sarana pengelolaan sampah
(mesin pencacah, komposter, tempat sampah
terpilah), dengan dana dari APBD Kabupaten
Bandung maupun partisipasi masyarakat.
g)
Persentase Penanganan Sampah
Salah satu masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia
khususnya di Kabupaten Bandung adalah masalah
persampahan. Salah satu masalah persampahan yang cukup
rumit dalam penyelesaiannya adalah pengadaan dan
pengelolaan fasilitas tempat pembuangan sampah akhir
(TPSA) yang layak, baik secara teknis maupun non teknis.
Keberadaan TPSA selain dapat menampung timbulan sampah
yang dihasilkan juga harus dapat meminimalisasi bahaya
yang mungkin timbul akibat penimbunan sampah tersebut.
Kabupaten Bandung memiliki 1 (satu) buah TPSA yaitu TPSA
Babakan, yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan
Ciparay. Jumlah total timbunan sampah yang dihasilkan
adalah sebanyak 6.936 m3 per hari. Dari jumlah tersebut,
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 54
yang tertangani/terangkut ke TPSA hanya sebesar 1.056 m3
Per hari (15,22%). Dengan demikian masih tersisa sampah
sebanyak 84,78% yang belum terangkut/terbuang ke TPSA.
Berikut adalah kondisi persampahan di Kabupaten Bandung
secara lengkap dalam kurun waktu tahun 2009-2013.
Tabel 2.49
Persentase Volume Sampah yang Tertangani
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah volume
sampah yang
tertangani (m3)
Jumlah volume
sampah yang
dihasilkan (m3)
Persentase
2009
2010
2011
2012
2013
560
572
612
947
1.056
6.983
6.656
6.828
6.936
6.936
8,02
8,59
8,96
13,65
15,22
Sumber: Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013
h)
Rasio Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Per
Satuan Penduduk
Sebelum sampah diangkut/dibuang ke TPSA, terlebih
dahulu sampah dikumpulkan di beberapa lokasi TPSS yang
sudah ditentukan. Jumlah TPSS di Kabupaten Bandung pada
tahun 2013 sebanyak 45 buah (berlokasi di pasar dan
pabrik). Daya tampung setiap TPSS tersebut sebesar 270 m3.
Dengan kondisi ini dapat diketahui bahwa sampah yang
dihasilkan oleh 1.000 orang jumlah penduduk Kabupaten
Bandung hanya dapat ditampung pada 0,039 m3.
Tabel 2.50
Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah
Penduduk di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
Uraian
2009
2010
2011
Jumlah TPSS (unit)
39
23
42
*)
Jumlah Daya
2.
117
138
252
Tampung TPS (m3)
Jumlah Penduduk
3.
3.172.860 3.215.548 3.299.988
(jiwa)
Rasio Daya Tampung
4.
TPS thd Jumlah
0.04
0.02
0.036
penduduk
Sumber : Dinas Pertasih Kabupaten Bandung Tahun 2013
*) Lokasi TPS ada di pasar dan pabrik
1.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 55
2012
2013
42
45
252
270
3.351.048
3.401.984
0,036
0,039
9) Pertanahan
ï‚·
Persentase luas lahan bersertifikat
Persentase
luas
lahan
bersertifikat
menggambarkan
tingkat
ketertiban
administrasi
kepemilikan tanah di daerah. Semakin besar prosentase
luas lahan bersertifikat menggambarkan semakin besar
tingkat ketertiban administrasi kepemilikan lahan di suatu
daerah.
Tabel 2.51
Persentase Luas Lahan Bersertifikat Tahun 2012-2013
Tahun
2012
2013
Jumlah Luas
Lahan
Bersertifikat
40.758
42.751
Luas Wilayah
Kabupaten Bandung
(Ha)
176.239
176.239
Persentase Luas
Lahan
Bersertifikat (%)
23,13
24,26
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bandung
10)
Kependudukan dan Catatan Sipil
a) Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan
tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk
atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun dari luar.
Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau
penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu
ke waktu. Pertumbuhan penduduk yang minus berarti
jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah
mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh
banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika
jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar
ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan
perpindahan penduduk dari dalam keluar (dilampirkan).
b) Pengelompokan
Pendidikan
Penduduk
Berdasar
Tingkat
Selain berdasarkan jenis kelamin, penduduk juga
dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan.
Pengelompokan jumlah penduduk menurut tingkat
pendidikan
dapat
menggunakan
tabel
berikut.
Selanjutnya dari data yang ada, untuk mengetahui
prosentasenya, dispesifikasikan lagi berdasarkan jenis
kelamin sebagaimana tampak pada tabel berikut.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 56
Tabel 2.52
Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi
Di Kabupaten Bandung Tahun 2013
No
Pendidikan yang Ditamatkan
Persentase
(%)
1
Tidak punya ijazah SD
9,78
2
SD/MI sederajat
38.16
3
SMP
23,81
4
SMA
22.53
5
Perguruan tinggi
5,72
Jumlah
100%
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab upaten Bandung
Tahun 2013
Untuk mendapatkan data penduduk yang sudah
terdaftar
dalam
catatan
sipil,
dapat dihitung
berdasarkan kepemilikan KTP, KK, Akte lahir dan Akte
Nikah. Rasio penduduk ber-KTP adalah perbandingan
jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas yang ber-KTP
terhadap jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas atau
telah menikah.
Tabel 2.53
Rasio Penduduk Ber-KTP Per Satuan Penduduk
di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah
Rasio Penduduk
Jumlah Penduduk
Penduduk Usia
Ber-KTP Per
Tahun
Usia >17 Tahun
>17 Tahun Atau
Satuan
yang Ber-KTP
Telah Menikah
Penduduk
2012
2.348.092
3.156.448
74,39
2013
1.975.553
2.014.804
98,05
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung
Tabel 2.54
Rasio Penduduk yang Memiliki KK di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Jumlah
Rasio Penduduk
Jumlah Penduduk
Penduduk Wajib
Ber-KK Per
Tahun
yang Memiliki KK
Memiliki KK
Satuan
(SIAK)
(SIAK)
Keluarga
2012
294.685
1.169.794
25,19
2013
406.579
1.208.376
33,65
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung
Rasio bayi berakta kelahiran adalah perbandingan jumlah
bayi lahir dalam 1 tahun yang berakta kelahiran terhadap
jumlah bayi lahir pada tahun yang sama.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 57
Tabel 2.55
Rasio Bayi Berakta Kelahiran di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Jumlah
Rasio Bayi
Jumlah Bayi Lahir
Tahun
Keseluruhan
Berakta
Berakta Kelahiran
Bayi yang Lahir
Kelahiran
2012
29.650
59.119
50,15
2013
44.738
57.378
77.97
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung
Rasio pasangan berakta nikah adalah perbandingan
jumlah pasangan nikah berakta nikah terhadap jumlah
keseluruhan pasangan yang telah menikah.
Tabel 2.56
Rasio Pasangan Berakta Nikah di KabupatenBandung
Tahun 2012-2013
Jumlah
Jumlah Pasangan
Rasio Pasangan
Tahun
Keseluruhan
Berakta Nikah
Berakta Nikah
Pasangan Nikah
2012
5.584
5.921
94,31
2013
5.820
6.962
83,60
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung
Tabel 2.57
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, dan
Akte Nikah di Kabupaten Bandung Tahun 2013
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan
No
1
KTP
Kabupaten
Kabupaten
Bandung
KK
Akte lahir
Akte nikah
Sdh
Blm
Sdh
Blm
Sdh
blm
Sdh
blm
1.975.553
39.251
406.579
801.797
1.975.800
1.428749
5.820
1.142
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung
11)
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak diperlukan akses seluas-luasnya bagi perempuan untuk
berperan aktif di semua bidang kehidupan dalam rangka
pemberdayaan untuk menuju kesetaraan gender. Untuk
mengetahui peran aktif perempuan dapat diukur dari
partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun
swasta, besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT).
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 58
a)
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta
adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga
swasta terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 2.58
Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
1
Jumlah
perempuan yang
bekerja di lembaga
swasta
590.392
701.392 603.912
2
Jumlah pekerja
perempuan
891.492
908.102 911.907 1.073.746 1.074.841
3
Persentase pekerja
perempuan di
lembaga swasta
51
2010
51
2011
51
2012
2013
706.412
707.132
52
52
Sumber: BKBPP
b)
Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap
perbuatan
terhadap
seseorang
terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga.
Tabel 2.59
Rasio KDRT Tahun 2009-2013
di Kabupaten Bandung
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
0
14
69
208
199
1
Jumlah KDRT
2
Jumlah Rumah
885.674
Tangga
856.879
864.067
871.257 887.580
3
Rasio KDRT
0,00006
0,00010
0,00023 0,00020
0
Sumber: BKBPP
12)
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a)
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana
adalah penurunan rata-rata jumlah anak per keluarga.
Rata-rata jumlah anak per keluarga adalah jumlah anak
dibagi dengan jumlah keluarga.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 59
Tabel 2.60
Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
Uraian
1
Jumlah anak
2
Jumlah keluarga
3
Rata-rata jumlah
per keluarga
anak
2009
2010
2011
2012
2013
2.149.953
2.080.054
2.166.055
2.299.729
2.009.297
885.674
856.879
864.067
817.257
887.580
2-3
2–3
2 -3
2 -3
2–3
Sumber: BKBPP
b) Rasio akseptor KB
Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk salah satu
caranya adalah melalui program KB. Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera dicanangkan untuk
mengetahui tingkat Partisipasi Pasangan Usia Subur
(PUS) terhadap KB. Besarnya angka partisipasi KB
(akseptor) menunjukkan adanya pengendalian jumlah
penduduk. Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB
dalam periode 1 (satu) tahun per 1000 pasangan usia
subur pada tahun yang sama.Besarnya angka partisipasi
KB (akseptor) menunjukkan adanya pengendalian jumlah
penduduk.
Tahun
Tabel 2.61
Rasio Akseptor KB di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Jumlah
Jumlah Pasangan
Rasio Akseptor
Akseptor KB
Usia Subur
KB
2012
517.007
638.141
81,02
2013
539.345
658.143
81,95
Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Bandung
Tabel 2.62
Jumlah Penduduk Peserta KB
di Kabupaten Bandung Tahun 2013
Jumlah Penduduk Peserta KB
No
Kabupaten
1
Kabupaten Bandung
PUS
Peserta KB
Tidak KB
658.143
539.345
118.798
Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Bandung
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 60
13)
Sosial
Tabel 2.63
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Fakir
Miskin di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah PMKS FM
Jumlah PMKS
Penanganan
Tahun
yang Tertangani
FM yang Ada
PMKS FM (%)
2012
830
238.224
0,35
2013
643
113.740
0,57
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Tabel 2.64
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak
Terlantar di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah PMKS
Jumlah PMKS
Penanganan
Tahun
Anak Terlantar
Anak Terlantar
PMKS Anak
yang Tertangani
yang Ada
Terlantar (%)
2012
610
16.577
3,68
2013
238
22.592
1,05
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Tahun
Tabel 2.65
Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Panti Asuhan
Panti Jompo
Panti Rehabilitasi
2012
61
1
-
2013
61
1
-
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Bandung
14)
Ketenagakerjaan
a)
Angkatan Kerja
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan
sesudah masa kerja.Tenaga kerja (man power) adalah
penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15464 tahun).
Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun. Tenaga
kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja
dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang
dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka
dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas
tersebut.
Berdasarkan
publikasi
ILO
(International
Labour
Organization), penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan
juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia
15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 61
9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi:
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (penduduk yang
sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus
rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja).
Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang
bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat
dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi
penduduk yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan
bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja
yang tidak bekerja ataupun mencari kerja. Angka yang
sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan
kerja adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja),
yang merupakan rasio antara angkatan kerja dan tenaga
kerja.
Tabel 2.66
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Bandung Tahun
2012-2013
Jumlah Penduduk
Angka
Angkatan Kerja
Tahun
Usia 15 Tahun ke
Partisipasi
15 Tahun ke Atas
Atas
Angkatan Kerja
2012
312.846
2.352.426
13,30
2013
n/a
n/a
n/a
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung
b) Kesempatan kerja
Kesempatan kerja (permintaan atas tenaga kerja)
merupakan peluang atau keadaan yang menunjukkan
tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang
yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses
produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahlian, keterampilan d a n b a k a t n y a m a s i n g masing.
Kesempatan
Kerja
adalah
suatu
keadaan
yang
menggambarkan/ketersediaan
pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari
kerja).
Tahun
Tabel 2.67
Angka Perselisihan Pengusaha Pekerja
di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah
Angka Perselisihan
Perselisihan
Jumlah
Pengusaha Pekerja
Pengusaha
Perusahaan
Per Tahun
Pekerja
2012
30
25
1.200
2013
50
50
1.000
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 62
c) Pengangguran
Tabel 2.68
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Bandung Tahun
2013
Jumlah
Tingkat
Pengangguran
Jumlah Penduduk
Pengangguran
Terbuka Usia
Angkatan Kerja
Terbuka (%)
Angkatan Kerja
124.555
1.226.670
10,15
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung
Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan
penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan
penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencerminkan
besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN
dalam menyerap tenaga kerja di suatu daerah. Semakin
besar rasio daya serap PMA/PMDN semakin besar pula
jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap
pada perusahaan tersebut.
Pada tahun 2013 jumlah tenaga kerja yang terserap pada
2.468 PMA/PMDN berjumlah sebanyak 52.868 orang.
capaian ini menurut dari tahun-tahun sebelumnya dimana
jumlah tenaga kerja yang diserap pada perusahaan
PMA/PMDN mengalami penurunan disebabkan penurunan
jumlah PMA/PMDN yang ada di Kabupaten Bandung pada
tahun tersebut. jumlah PMA/PMDN pada tahun 2013 di
Kabupaten Bandung hanya mencapai 2.468 perusahaan
berbeda jauh dengan tahun 2008-2013 yang mencapai
lebih dari 500 PMA/PMDN. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.69
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Bandung
Tahun 2008-2013
No.
Uraian
2008
2009
2010
2012
Jumlah tenaga
kerja yang
1
berkerja pada
201.525
201.646
203.306
65.861
perusahaan
PMA/PMDN
Jumlah seluruh
2
525
528
552
311
PMA/PMDN
Rasio daya serap
3
383 : 1
381 : 1
368:1
211 : 1
tenaga kerja
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 63
2013
52.868
2.468
21 : 1
15)
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
urusan koperasi dan usaha kecil menengah salah satunya
dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
a) Persentase Koperasi Aktif
Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka
pemberdayaan ekonomi rakyat, penurunan kemiskinan,
dan perluasan lapangan pekerjaan. Semakin banyaknya
koperasi yang aktif, maka diharapkan semakin berdayanya
ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan
dan menurunnya jumlah pengangguran.
Jumlah koperasi pada kurun waktu 4 tahun yakni tahun
2010-2013 mengalami penambahan begitu juga dengan
koperasi aktif pada tahun 2013 jumlah koperasi aktif
sebanyak 870 koperasi. Bila dibandingkan dengan tahun
2012, jumlah koperasi aktif di Kabupaten Bandung
meningkat sebesar 6,10%, dari tahun 2012. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.70
Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
No.
Uraian
2010
2011
2012
2013
1
Jumlah koperasi
aktif
782
820
820
870
2
Jumlah koperasi
1524
1.555
1.560
1.593
Persentase
51,31
52,75
52,56
54,61
koperasi aktif
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Bandung Tahun 2013
3
b) Jumlah UKM Non BPR/LKMUKM
Usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang
usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang
perorangan
atau
badan
usaha
dalam
rangka
meningkatkan pendapatan. Semakin banyak jumlah
UKM akan menunjukkan semakin besar kapasitas
pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam
meningkatkan ekonomi daerah melalui UKM.
Pada tahun 2013, jumlah UKM di Kabupaten Bandung
mencapai sebanyak 16.002 unit. Jumlah ini meningkat
bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 7.894
unit atau bertambah sebesar 102,71%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 64
Tabel 2.71
Jumlah UKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
No.
Uraian
2010
2011
2012
2013
1
UKM
5.614
5.584
7.894
16.002
2
Koperasi
1.531
1.561
1.593
1.593
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Bandung Tahun 2013
c) Jumlah BPR dan LKM
BPR merupakan salah satu lembaga keuangan bank yang
menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai
usaha BPR. Sedangkan lembaga keuangan mikro (LKM)
merupakan lembaga non perbankan baik koperasi
maupun non koperasi yang bergerak di simpan pinjam
atau didalamnya adalah unit simpan pinjam sebagai
lembaga pembiayaan mikro kecil.
LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan
berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan
pengusaha kecil. Semakin banyak jumlah BPR dan LKM,
maka akan semakin mudah bagi masyarakat miskin dan
pengusaha kecil dalam mengakses keuangan dalam
rangka meningkatkan perkonomiannya. Jumlah BPR dan
LKM di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2.72
Jumlah BPR/LKM di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
No.
Uraian
1.
Jumlah BPR
2.
Jumlah LKM
-
Koperasi
-
Non koperasi
Jumlah
2010
2011
2012
2013
58
367
72
24
76
30
36
36
-
-
108
60
134
397
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 65
d) Jumlah Omzet
Tabel 2.73
Jumlah Omzet Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Tahun 2010-2013
Omzet
No
Kegiatan
2010
2011
2012
2013
1
Koperasi
596,8
644,3
663,6
n/a
2
UKMK
3.021,9
3.070,5
3.084,3
n/a
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Bandung Tahun 2013
16)
Penanaman Modal
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
urusan penanaman modal dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut:
a) Realisasi Investasi PMA/PMDN di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
Data realisasi investasi dalam kurun waktu 4 tahun trakhir
terus mengalami peningkatan baik dalam nilai investasi
maupun jumlah proyeknya, walaupun jumlah proyek yang
ada tidak sebanding dengan nilai investasinya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.74
Jumlah Investasi PMDN/PMA di Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2013
Penyerapan Tenaga
Persetujuan
Kerja
Tahun
Jumlah
Nilai Investasi
Indonesia
Asing
Proyek
2010
6
386.120.983.016,00
6.270
12
2011
18
462.234.306.778,00
10.188
41
2012
76
3.692.192.487.389,00
45.125
114
2013
29
2.716.672.903.833,00
32.936
62
Sumber: BPMP Kabupaten Bandung Tahun 2013
Berdasarkan data diatas bahwa realisasi investasi tahun
2013 mengalami penurunan dari tahun 2012 yang
berbanding lurus dengan jumlah proyeknya. Perkembangan
realisasi investasi berdasarkan data Laporan Kegiatan
Penanaman Modal (LKPM) 2010-2013 ini sangat tergantung
dari kepatuhan dan perhatian para pengusaha dalam
menyampaikan laporan penanaman modal setiap tahunnya.
Jika kepatuhan para pengusaha dalam penyampaian laporan
investasi semakin baik maka tidak menutup kemungkinan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 66
nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin meningkat
dan jika para pengusaha kurang baik dalam penyampaian
laporan investasi maka kemungkinan nilai investasi
Kabupaten Bandung akan semakin menurun.
Realisasi investasi pada tahun 2013 hanya terdiri dari 5
bidang usaha dari 24 keseluruhan bidang usaha. Masih
terdapat bidang usaha sektor primer yang masih belum
mendapat perhatian dan minat investor terutama bidang
kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Sektor primer
baru terisi 4% dari total nilai investasi sedangkan sektor
tersier hanya terisi 3%. Sektor tersier yang belum mendapat
perhatian investor diantaranya bidang listrik, gas, dan air,
hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri,
perkantoran dan jasa lainnya.
Berdasarkan nilai investasi yang sudah terealisasi pada
tahun 2013 nilainya berjumlah Rp.2.716.672.903.833,00.
Nilai investasi ini didominasi oleh sektor sekunder yang
tersebar
pada
bidang
industri
tekstil
sebesar
Rp.1.896.379.382.334,00 dengan jumlah proyek sebanyak
25 dari 29 proyek atau 93% dari nilai total investasi di tahun
2013. Industri lainnya seperti industri barang jadi dari kulit
dan alas kaki, industri kertas dan percetakan juga mengisi
dinamika investasi di Kabupaten Bandung.
17)
Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Benda-benda cagar budaya yang dilestarikan
meliputi:
Tabel 2.75
Benda, Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
Tahun 2012-2013
Benda, Situs,
Jumlah Benda,
Total Benda, Situs,
dan Kawasan
Situs, dan
dan Kawasan Cagar
Cagar Budaya
Tahun
Kawasan Cagar
Budaya yang
yang
Budaya yang
Dimiliki Daerah
Dilestarikan
Dilestarikan
(%)
2012
11
50
22
2013
108
108
100
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 67
Tabel 2.76
Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Tahun
2012
2013
Jumlah
Penyelenggaraan
11
8
Festival Seni dan
Budaya
Jumlah Grup
Terdata
Terdaftar
Terdata
Terdaftar
Kesenian
560
50
614
87
Jumlah Gedung
1
1
Kesenian
Jumlah Sanggar
610
619
Kesenian
Sarana
Penyelenggaraan Seni
37
48
dan Budaya
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
18)
Kepemudaan dan Olahraga
a) Jumlah Organisasi Pemuda
Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang
bekerjasama dengan suatu perencanaan kerja dan
peraturan-peraturan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Banyaknya
jumlah
organisasi
pemuda
menggambarkan kapasitas pemerintah daerah dalam
memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam
pembangunan dan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Semakin
banyak jumlah organisasi pemuda menunjukkan
ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
sebagai
untuk
memberdayakan
pemuda
dalam
pembangunan
daerah. Di Kabupaten Bandung terdapat 1.087
organisasi pemuda berdasarkan data tahun 2012.
b) Jumlah Organisasi Olahraga
Organisasi olahraga adalah organisasi formal yang
dibentuk oleh sekelompok masyarakat olahraga yang
bekerjasama dengan suatu perencanaan-perencanaan
kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu
tujuan pembangunan dunia olahraga. Banyaknya jumlah
organisasi
olahraga
menggambarkan
kapasitas
pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat
untuk berperan serta dalam pembangunan daerah
khususnya dalam menciptakan pelayanan penunjang di
bidang olahraga. Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 159
organisasi olahraga yang terdapat di Kabupaten Bandung.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 68
19)
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a)
Rasio jumlah
penduduk
polisi
pamong
praja
per
10.000
Polisi Pamong Praja adalah aparatur pemerintah daerah
yang melaksanakan tugas kepala daerah dalam
memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan
ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah. Jumlah polisi pamong praja
dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong
praja yang ditetapkan tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Satuan
polisi pamong praja merupakan perangkat daerah yang
dapat berbentuk dinas daerah atau lembaga teknis
daerah.
Tabel 2.77
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja di Kabupaten Bandung Tahun
2012-2013
Uraian
2011
2013
2014
Jumlah polisi pamong praja
80
80
300
3.351.048
3.415.700
3.404.549
0,24
0,23
0,88
Jumlah penduduk
Rasio jumlah polisi pamong
praja per 10.000 penduduk
Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung
Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan
kapasitas
pemda
dalam
memelihara
dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum,
menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah. Semakin besar rasio jumlah polisi pamong praja
maka akan semakin besar ketersediaan polisi pamong
praja yang dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan
pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
b) Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan
satuan yang memiliki tugas umum pemeliharaan
ketentraman dan ketertiban masyarakat. Satuan ini
memiliki peran penting dalam ketertiban masyarakat
secara luas.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 69
Tabel 2.78
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Uraian
Jumlah Linmas
Jumlah penduduk
2012
2013
2014
11.380
5.600
5.600
3.351.048
3.415.700
3.404.549
16,39
16,45
Rasio jumlah Linmas per
33,96
10.000 penduduk
Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung
Rasio jumlah linmas menggambarkan kapasitas pemda
untuk memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat
adalah upaya mengkondisikan lingkungan yang kondusif
dan demokratif sehingga tercipta kehidupan strata sosial
yang interaktif. Semakin besar rasio jumlah linmas maka
akan semakin besar ketersediaan linmas yang dimiliki
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penunjang
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya
pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
c) Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan
Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan adalah
perbandingan jumlah pos siskamling selama 1 (satu) tahun
dengan jumlah desa/kelurahan. Rasio ini bertujuan untuk
menggambarkan ketersediaan pos siskamling di setiap
desa/kelurahan. Semakin besar rasio jumlah pos
siskamling akan semakin besar ketersediaan kapasitas
pemda dalam memberdayakan masyarakat untuk ikut
berperan aktif dalam pemeliharaan ketentraman dan
ketertiban masyarakat serta keamanan lingkungan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 70
Tabel 2.79
Rasio Jumlah Linmas Per Kecamatan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
2009
2010
2011
2012
2013
No
Kecamatan
Jml
Siskam
ling
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siska
mling
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siska
mling
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siskamli
ng
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siska
mling
Jml
Desa
Rasio
1
2
3
4
(5=3/4)
6
7
(8=6/7
)
9
10
(11=9/10
)
12
13
(14=12/
13)
15
16
(17=15/
16)
1
Ciwidey
65
7
9.3
79
7
11.3
84
7
12
90
7
12.9
99
7
14.1
2
Rancabali
52
5
10.4
62
5
12.4
69
5
13.8
75
5
15.0
97
5
19.4
3
Pasirjambu
83
10
8.3
94
10
9.4
100
10
10
108
10
10.8
121
10
12.1
4
Cimaung
98
10
9.8
185
10
18.5
110
10
11
118
10
11.8
163
10
16.3
5
Pangalengan
160
13
12.3
174
13
13.4
185
13
14.2
206
13
15.8
270
13
20.8
6
Kertasari
125
7
17.9
134
7
19.1
140
7
20
149
8
18.6
164
8
20.5
7
Pacet
118
13
9.1
122
13
9.4
130
13
10
136
13
10.5
156
13
12.0
8
Ibun
64
12
5.3
72
12
6.0
85
12
7.1
91
12
7.6
113
12
9.4
9
Paseh
80
12
6.7
83
12
6.9
92
12
7.7
97
12
8.1
150
12
12.5
10
Cikancung
110
9
12.2
117
9
13.0
120
9
13.3
120
9
13.3
143
9
15.9
11
Cicalengka
116
12
9.7
120
12
10.0
128
12
10.7
130
12
10.8
145
12
12.1
12
Nagreg
50
6
8.3
57
6
9.5
64
6
10.7
98
8
12.3
109
8
13.6
13
Rancaekek
119
14
8.5
129
14
9.2
132
14
9.4
139
14
9.9
185
14
13.2
14
Majalaya
120
11
10.9
132
11
12.0
140
11
12.7
142
11
12.9
153
11
13.9
15
Solokanjeruk
57
7
8.1
62
7
8.9
78
7
11.1
96
7
13.7
115
7
16.4
16
Ciparay
117
14
8.4
125
14
8.9
230
14
16.4
234
14
16.7
254
14
18.1
17
Baleendah
79
8
9.9
87
8
10.9
31
8
3.9
98
8
12.3
114
8
14.3
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 71
2009
2010
2011
2012
2013
No
Kecamatan
Jml
Siskam
ling
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siska
mling
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siska
mling
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siskamli
ng
Jml
Desa
Rasio
Jml
Siska
mling
Jml
Desa
Rasio
1
2
3
4
(5=3/4)
6
7
(8=6/7
)
9
10
(11=9/10
)
12
13
(14=12/
13)
15
16
(17=15/
16)
18
Arjasari
172
11
15.6
180
11
16.4
187
11
17.0
194
11
17.6
201
11
18.3
19
Banjaran
134
11
12.2
142
11
12.9
153
11
13.9
157
11
14.3
199
11
18.1
20
Cangkuang
42
7
6.0
57
7
8.1
61
7
8.7
65
7
9.3
79
7
11.3
21
Pameungpeuk
37
6
6.2
42
6
7.0
50
6
8.3
65
6
10.8
79
6
13.2
22
Katapang
85
7
12.1
96
7
13.7
105
7
15.0
119
7
17.0
134
7
19.1
24
Kutawaringin
168
111
1.5
170
11
15.5
175
11
15.9
180
11
16.4
187
11
17.0
25
Margaasih
48
6
8.0
54
6
9.0
65
6
10.8
78
6
13.0
86
6
14.3
26
Margahayu
119
5
23.8
125
5
25.0
129
5
25.8
136
5
27.2
145
5
29.0
27
Dayeuhkolot
79
6
13.2
82
6
13.7
90
6
15.0
97
6
16.2
106
6
17.7
28
Bojongsoang
130
6
21.7
136
6
22.7
142
6
23.7
147
6
24.5
151
6
25.2
29
Cileunyi
68
6
11.3
71
6
11.8
75
6
12.5
86
6
14.3
82
6
13.7
30
Cilengkrang
48
6
8.0
52
6
8.7
67
6
11.2
71
6
11.8
75
6
12.5
31
Soreang
86
10
8.6
90
10
9.0
95
10
9.5
102
10
10.2
118
10
11.8
31
Cimenyan
76
9
8.4
82
9
9.1
97
9
10.8
117
9
13.0
136
9
15.1
377
321.6861
2
277
371.3
2
3409
277
392.16
3741
280
428.61
4329
280
490.87
Total
2905
Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 72
3213
20)
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian salah
satunya dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja,
diantaranya aspek kemiskinan, karena kemiskinan merupakan
permasalahan krusial yang sangat berpengaruh terhadap
masyarakat di dalam mengakses pelayanan dasar yaitu
pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemampuan
daya beli. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bandung
pada tahun 2013 sebanyak 267.776 jiwa atau 8,02% terhadap
total jumlah penduduk. Jumlah ini menurun bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2012 mencapai
277.806 jiwa atau sebesar 8,32%.
Tabel 2.80
Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
Uraian
2009
2010
2011
Jumlah
3.148.951 3.174.499 3.229.988
penduduk
Jumlah
2.
Penduduk
261.048
294.911
292.155
miskin
Angka
3.
8.29
9.29
8.99
Kemiskinan
Persentase
penduduk
4.
di atas
91.71 %
90.70 %
90.01 %
Garis
Kemiskinan
Sumber : BPS Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013
1.
2012
2013
3.351.048
3.451.333
277.806
267.776
8.32
8,02
91.68 %
Selain dilihat berdasarkan tingkat kemiskinan, urusan ini
juga dapat dinilai berdasarkan indikator berikut ini.
a)
Persentase Penyelesaian Penegakan Perda
Peraturan Pemerintah RI nomor 32 tahun 2004 tentang
Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),
khususnya yang tercantum pada pasal 3, menyatakan
bahwa Satpol PP mempunyai tugas memelihara dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum,
menegakan peraturan daerah dan keputusan kepala
daerah.
Berkaitan dengan peraturan tersebut petugas Satpol PP
Kabupaten Bandung telah melakukan penyelesaian atas
masalah yang terkait dengan penegakan perda dan
penegakan K3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 73
No.
Tabel 2.81
Persentase Penyelesaian Penegakan Hukum
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
Uraian
2009
2010
2011
2012
1.
Penegakan Perda
a.
b.
c.
2.
Jumlah Pelanggaran
Perda
Jumlah
Penyelesaian
Penegakan Perda
Persentase
Penyelesaian
Penegakan Perda
82
22
35
40
64
82
22
35
40
64
100%
100%
100%
100
100
8
11
14
8
11
14
Penegakan K3
a.
Jumlah Pelanggaran
12
10
K3
b. Jumlah
Penyelesaian
12
10
Penegakan K3
Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung, 2013
b)
2013
Indeks Kepuasan Masyarakat
Fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat,
maka dari itu pemerintah perlu terus berupaya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan. Ukuran keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat
kepuasan penerima layanan. Kepuasan penerima
layanan dapat dicapai apabila penerima layanan
memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan
atau diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, mulai
dilakukan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) sebagai tolok ukur di dalam menilai tingkat
kualitas pelayanan yang diselenggarakan pemerintah. Di
samping itu data IKM dapat menjadi bahan penilaian
terhadap unsur pelayanan yang masih memerlukan
perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit
penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanannya.
Tabel 2.82
Indeks Kepuasan Masyarakat
Kabupaten Bandung Tahun 2013
Bidang Pelayanan
Kesehatan
Ekonomi
Administrasi
Penduduk
Ketenagakerjaan
Sanitasi
Kebersihan
Pendidikan
Rata-rata IKM
Kabupaten Bandung
Nilai IKM
Konversi
2013
74,48
72,81
B
B
Kinerja
Bidang
Pelayanan
Baik
Baik
Nilai IKM
Konversi
2012
73,53
74,33
73,79
B
Baik
70,85
75,56
75,21
74,08
72,47
B
B
B
B
Baik
Baik
Baik
Baik
71,93
73,64
75,22
70,56
74,06
B
Baik
72,87
Mutu
Pelayanan
Sumber: Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 74
21)
Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah kecukupan ketersediaan
pangan bagi setiap rumah tangga sekaligus kemampuan
akses rumah tangga terhadap pangan yang dibutuhkan oleh
setiap anggotanya. Perwujudan ketahanan pangan dapat
diindikasikan dengan ketersediaan pangan, cadangan pangan
daerah,
penganekaragaman
konsumsi
pangan,
dan
pencegahan/penanggulangan masalah pangan.
a)
Ketersediaan Pangan
Terpenuhinya kebutuhan penyediaan pangan penduduk
di wilayah yaitu berdasarkan jumlah ketersediaan energi
dan zat giji per-orang/hari. Berdasarkan SPM Ketahanan
Pangan, kebutuhan energi harian rata-rata penduduk
Indonesia adalah 2.200 kkal, kebutuhan protein sebesar
57 gram, dengan jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
sebesar 100. Realisasi dan target capaian skor PPH
Ketersediaan Pangan di Kabupaten Bandung adalah
sebagai berikut.
Tabel 2.83
Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Ketersediaan Pangan
Tahun 2011-2013
Skor Pola Pangan Harapan
(PPH)
No
Kelompok Pangan
2011
2012
2013
1
Padi-padian
25,0
25,0
25,0
2
Umbi-umbian
2,5
2,5
2,5
3
Pangan hewani
24,0
24,0
24,0
4
Minyak dan lemak
4,1
4,3
4,6
5
Buah/Biji berminyak
0,3
0,5
0,7
6
Kacang-kacangan
10,0
10,0
10,0
7
Gula
0,9
1,3
1,7
8
Sayur dan buah
30,0
30,0
30,0
9
Lain-lain
0
0
0
Total PPH
96,8
97,6
98,4
Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Tahun 2013
b)
Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan
Berdasarkan data Neraca Bahan Makanan (NBM), pada
tahun 2012 jumlah ketersediaan pangan di Kabupaten
Bandung sudah mencukupi kebutuhan pangan. Hal ini
ditandai dengan Angka Ketersediaan Energi (AKE) dan
dan Angka Ketersediaan Protein (AKP) yang melebihi
angka kecukupan gizi ketersediaan pangan (ketersediaan
energi sebesar 109,7% AKE dan ketersediaan protein
189,3% AKP), walaupun keberagamannya masih belum
ideal ditandai dengan skor PPH tahun 2013 sebesar 98,4.
Dari data tersebut, rata-rata penduduk Kabupaten
Bandung mengkonsumsi bahan makanan energi yang
melebihi standar kecukupan gizi, namun konsumsi
terhadap bahan makanan yang berprotein masih kurang.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 75
Penganekaragaman
dan
konsumsi
pangan
ini
dipengaruhi oleh akses terhadap pangan. Jika penduduk
Kabupaten Bandung memiliki akses terhadap pangan
yang baik, maka diproyeksikan konsumsi pangan akan
baik pula. Akses pangan tersebut terdiri dari akses
ekonomi/daya
beli,
akses
infrastruktur,
akses
budaya/pengetahuan gizi.
Tabel 2.84
Realisasi dan Target Capaian Skor PPH Konsumsi Pangan Tahun
2011-2013
Tahun
No
Kelompok Pangan
2011
2012
2013
1
Konsumsi Energi (%AKE)
122,5
116,1
109,7
2
Konsumsi Protein (%AKP)
164,1
151,9
141,2
Total PPH
96,8
97,6
98,7
Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Tahun 2013
c)
Cadangan Pangan Daerah
Berdasarkan
SPM
Ketahanan
Pangan
bahwa
kabupaten/kota harus memiliki Cadangan Pangan
Pemerintah (CPP) berupa 100 ton beras atau berupa uang
senilai tersebut. Sejak tahun 2013, Kabupaten Bandung
telah mengalokasikan anggaran Cadangan Pangan
Pemerintah yang setara dengan 60 ton beras.
Tabel 2.85
Cadangan Pangan Pemerintah
Tahun 2011-2013
No
1
Indikator
Tahun
2011
2012
2013
0
0
60
Cadangan Pangan
Pemerintah (Beras, Ton)
Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan,
2013
d)
Penanggulangan Masalah Pangan
Dalam ketahanan pangan, permasalahan pangan terjadi
apabila terdapat suatu tempat/wilayah mendapat
kesulitan akses terhadap pangan, sehingga berdampak
terhadap konsumsi pangan yang dikonsumsi oleh
masyarakat menjadi kurang baik. Kesulitan akses pangan
diantaranya dapat berupa hambatan terhadap akses
ekonomi/daya
beli,
infrastruktur,
budaya
serta
pengetahuan gizi pangan. Program penanggulangan
masalah pangan yang dilakukan berupa Program Desa
Mandiri Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan
Ketahanan Pangan dan Gizi (mengurangi kerawanan
pangan dan gizi) masyarakat melalui pendayagunaan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 76
sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di
perdesaan. Secara lengkap Program Desa Mandiri Pangan
yang telah dilakukan, disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.86
Realisasi Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan
Tahun 2011-2013
Tahun
Kelompok Pangan
2011
2012
No
2013
1
Desa Mandiri Pangan, APBD
(jumlah Desa)
4
5
5
2
Desa Mandiri Pangan, APBN
(jumlah Desa)
1
1
2
JUMLAH
5
6
7
Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan,
2013
22)
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a) Kelompok Binaan LPM
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah
lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra pemerintah desa atau
kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi
dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan.
Jumlah kelompok binaan LPM di Kabupaten Bandung
tahun 2013 sebanyak 280 kelompok, adapun jumlah LPM
sebanyak 280 LPM, dengan demikian rata-rata jumlah
kelompok binaan LPM adalah sebanyak 100%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.87
Kelompok Binaan LPM di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
1.
Uraian
Jumlah LPM
2009
2010
2011
2012
2013
276
276
276
280
280
280
280
100
100
Jumlah Kelompok
2.
276
276
276
Binaan LPM
Rata-rata kelompok
3. Binaan LPM per
100
100
100
LPM
Sumber : BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013
b) Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya
di singkat PKK, adalah gerakan nasional dalam
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengelolaannya dari, oleh, dan untuk masyarakat menuju
terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 77
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,
kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran
hukum dan lingkungan. Jumlah PKK di Kabupaten
Bandung tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan
pada tahun 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.88
Kelompok Binaan PKK di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah PKK
76.214
55.633
73.436
4.158
64.591
Jumlah PKK Aktif
76.214
55.633
73.436
4.158
64.591
100
100
100
100
100
1.014
58.631
0,24
0,60
Persentase PKK Aktif
Jumlah Kelompok
4.933
4.960
4.960
Binaan PKK
Rata-rata Jumlah
3.
0,065
0,089
6,75
Kelompok Binaan PKK
Sumber: BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
2.
c) Jumlah LSM yang aktif
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM)
adalah
organisasi/lembaga
yang
dibentuk
oleh
anggota
masyarakat warga negara Republik Indonesia secara
sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta
bergerak dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh
organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat
dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat, yang menitik beratkan kepada pengabdian
secara swadaya. Besarnya jumlah LSM aktif dapat
menggambarkan kapasitas yang dimiliki oleh daerah
untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah sebagai upaya meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat daerah, juga
menunjukkan
ketersediaan
fasilitas
penunjang
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
untuk
meningkatkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam
pembangunan daerah. Jumlah LSM di Kabupaten
Bandung pada tahun 2013 sebanyak 271 LSM, dari
jumlah tersebut yang tidak aktif sebanyak 42 LSM, dengan
demikian jumlah LSM aktif sebanyak 229 LSM. Jumlah
LSM aktif ini meningkat bila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya yang tampak pada tabel berikut.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 78
Tabel 2.89
Jumlah LSM Aktif di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah LSM
165
215
264
271
271
terdaftar
Jumlah LSM
2.
88
112
57
8
42
tidak aktif
Jumlah LSM
3.
77
103
207
263
229
aktif (1-2)
Sumber : Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Bandung Tahun 20092013
1.
23)
Statistik
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
urusan statistik salah satunya dapat dilihat dari indikator
kinerja sebagai berikut.
ï‚·
Ketersediaan Dokumen Statistik
Salah satu instrumen analisis sebagai bahan evaluasi
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dan
sebagai bahan penentuan/perumusan kebijakan dan
perencanaan pembangunan daerah adalah data/informasi
statistik (dokumen statistik). Ketersediaan dokumen
statistik memudahkan pemerintah dalam mendapatkan
data potensi daerah secara umum sebagai bahan evaluasi
atas kinerja/pelaksanaan pembangunan daerah dan
sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
secara
berkesinambungan. Salah satu dokumen statistik
sebagaimana dimaksud di atas adalah PDRB, IPM, Suseda,
KBDA, Indeks Gini Rasio, Input Output, IKM dan IHK.
Berikut adalah ketersediaan dokumen statistik di
Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013:
Tabel 2.90
Ketersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Bandung Tahun
2009
No
Uraian
Ada
Tidak
Ada
2010
Ada
2009-2013
2011
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Ada
2012
Ada
Tidak
Ada
2013
Ada
1.
PDRB
√
√
√
√
√
2.
IPM
√
√
√
√
√
3.
Suseda
√
√
√
4.
KBDA
√
√
√
5.
Indeks
Gini
Ratio
RKPD Kabupaten Bandung 2015
√
√
II - 79
√
√
√
Tidak
Ada
√
√
√
√
2009
No
Uraian
6.
Input
Output
7.
IKM
8.
IHK
9.
Data
Pokok
Tidak
Ada
Ada
2010
Ada
Tidak
Ada
√
√
2011
Ada
√
√
Tidak
Ada
√
Ada
√
√
√
2012
2013
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Ada
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
24)
Kearsipan
Arsip adalah suatu tanda bukti, dokumen, atau warkat yang
bertalian
dengan
bukti
keterangan
suatu
keluarga,
perusahaan, masyarakat, atau bangsa. Kearsipan adalah
segala kegiatan yang berkenaan dengan pengurusan arsiparsip, baik arsip dinas maupun arsip pribadi, dari mulai
penerimaan, pencatatan, pengiriman, penyingkiran maupun
pemusnahan surat menyurat atau berbagai macam warkat
lainnya. SKPD telah menerapkan arsip secara baku seperti
yang tampak pada tabel berikut.
Tabel 2.91
Jumlah SKPD yang Telah Menerapkan Arsip Secara Baku
Tahun 2012-2013
No.
Indikator/Data
2012
2013
1
2
3
4
5
6
7
8
Badan
9
9
Dinas
14
14
Bagian
10
10
RSUD
3
3
Lembaga Teknis Daerah
4
4
Kecamatan
31
31
Kelurahan
9
9
Desa
60
60
Total
140
140
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung Tahun 2013
Namun demikian, jumlah arsiparis di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung masih sedikit, padahal arsip merupakan
dokumen tertulis yang harus dikelola dengan professional.
Jumlah tenaga arsiparis di Kabupaten Bandung dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 80
√
Tabel 2.92
Jumlah Arsiparis di Lingkungan Pemkab Bandung
Tahun 2013
No.
Indikator/Data
1
2012
2013
3
3
Arsiparis Penyelia
Arsiparis Pelaksana
2
2
Lanjutan
3
Arsiparis Pelaksana
13
13
Total
18
18
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung Tahun 2013
2
25)
Komunikasi dan Informatika
a) Jumlah jaringan komunikasi
Sarana/prasarana (teknologi) komunikasi dan informasi
yang tersedia di Kabupaten Bandung terdiri dari akses
internet, sistem informasi, hotspot, media informasi dan
radio komunikasi. Pada tahun 2013, jumlah SKPD yang
telah memiliki akses internet di Kabupaten Bandung
sebanyak 72 SKPD, jumlah sistem informasi sebanyak 38
unit, dan jumlah titik hotspot sebanyak 5 titik. Berikut
adalah gambaran secara lengkap mengenai jumlah
sarana/prasarana komunikasi dan informasi yang tersedia
di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 20092013.
Tabel 2.93
Jumlah Ketersediaan Sarana/Prasarana (Teknologi)
Komunikasi dan Informasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
Surat Kabar
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah SKPD
yang memiliki
44
100
28
28
72
akses internet
Jumlah sistem
2
informasi yang
50
38
38
38
38
ada
Jumlah titik
hotspot yang
3.
9
5
5
5
5
difasilitasi
pemda
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem
Informasi Kabupaten Bandung Tahun 2013
1
b) Jumlah surat kabar nasional/lokal
Surat kabar merupakan komunikasi massa yang
diterbitkan secara berkala dan bersenyawa dengan
kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan
tulisan berupa berita, feature, pendapat, cerita rekaan
(fiksi), dan bentuk karangan yang lain.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 81
Tabel 2.94
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
No
Uraian
2012
2013
1
Jumlah jenis surat kabar terbitan
nasional
7
7
2
Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal
57
57
3
Total jenis surat kabar (1+2)
64
64
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung
c) Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran radio/TV lokal adalah banyaknya
penyiaran radio/TV nasional maupun radio/TV lokal
yang masuk daerah.
Tabel 2.95
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal di Kabupaten Bandung Tahun
2012-2013
No
Uraian
2012
2013
24
24
1
Jumlah penyiaran radio lokal
2
Jumlah penyiaran radio nasional
1
1
3
Jumlah penyiaran TV lokal
-
-
4
Jumlah penyiaran TV nasional
10
10
5
Total penyiaran radio/TV lokal
(1+2+3+4)
35
35
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 82
26) Perpustakaan
a) Jumlah perpustakaan
Tabel 2.96
Jumlah Perpustakaan di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
No
Jenis Perpustakaan
2012
2013
1
Perpustakaan Desa/Kelurahan
276
276
2
Perpustakaan SD
33
33
3
Perpustakaan SMP
37
37
4
Perpustakaan SMA/SMK
15
15
5
Perpustakaan SKPD
8
8
6
Perpustakaan PONTREN
17
17
7
Perpustakaan Masyarakat (TBM,
RUPIN, dsb)
15
24
401
410
Total
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung
b) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
Tabel 2.97
Jumlah Pengunjung Perpustakaan di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
No
Uraian
2012
2013
1
Kunjungan ke perpustakaan
10.951
24.684
2
Populasi yang Harus Dilayani
39.157
40.000
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung
c) Jumlah Ketersediaan Buku pada Perpustakaan
Tabel 2.98
Jumlah Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2012-2013
Jumlah Buku
Jumlah Buku
Tahun
Berdasarkan Judul
Berdasarkan Eksemplar
2012
14.843
31.483
2013
15.854
33.499
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi
Kabupaten Bandung
d) Jumlah Kendaraan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan wadah dimana didalamnya terdapat
bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistim
tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan.
Dalam rangka memudahkan masyarakat untuk mengakses
bahan pustaka yang ada di perpustakaan milik pemda, saat ini
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 83
Pemerintah Kabupaten Bandung telah menyediakan kendaraan
yang berfungsi sebagai perpustakaan keliling, namun jumlahnya
sejak tahun 2010 baru sebanyak 4 unit. Selain itu telah tersedia
pula kendaraan layanan internet dan motor pintar, masingmasing berjumlah 1 unit, namun pada tahun 2011 jumlah mobil
perpustakaan keliling mengalami penurunan menjadi 1 unit
mobil perpustakaan keliling. Dengan adanya kendaraan
perpuskakaan keliling, kendaraan layanan internet dan motor
pintar diharapkan masyarakat akan lebih mudah dalam
mengakses perpustakaan serta akan memberikan nilai tambah
bukan saja sebagai peningkatan pengetahuan, namun akan
mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang cerdas,
berakhlak mulia dan berkepribadian.
Tabel 2.99
Jumlah Kendaraan Perpustakaan di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Jumlah mobil unit
perpustakaan keliling
3
4
1
4
n/a
2.
Jumlah mobil layanan
internet
1
1
1
1
n/a
3.
Jumlah motor pintar
1
1
1
1
n/a
Sumber : BAPAPSI Kabupaten Bandung, Tahun 2009-2013
2.1.3.2.
1)
Fokus Layanan Urusan Pilihan
Pertanian
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
pertanian salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut:
a) Indikator Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura
Tabel 2.100
Indikator Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura
Tahun 2011-2013
No
Indikator
2011
2012
2013
1
Jumlah pencapaian produktivitas
komoditas:
ï‚· Padi (kw/Ha)
107,54
108,18
108,2
2
Luas areal pengembangan
hortikultura unggulan (Ha)
ï‚· Alpukat
ï‚· Strawberry
ï‚· Jeruk
ï‚· Jambu biji
ï‚· Krisan
ï‚· Sedap malam
ï‚· Mawar
9
2
2
2
1.000
1.000
0
18
3
3
3
4.000
2.000
0
27
4
4
4
7.000
3.000
500
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 84
No
Indikator
Jumlah pencapaian indeks
pertanaman (IP)
Jumlah rata-rata pencapaian
produktivitas hortikultura
ï‚· Sayuran (kw/Ha)
4
ï‚· Buah-buahan (kw/Ha)
ï‚· Tanaman Hias (tangkai/Ha)
ï‚· Tanaman Obat (tangkai/Ha)
Jumlah kelompok yang terbina
5
melalui penyuluh (kelompok)
Jumlah Penyuluh
pertanian/perkebunan lapangan
6
yang mendapatkan pelatihan
(orang)
Sumber: Distanbunhut, 2013
3
b)
2011
2012
2013
1,98
2,01
2,10
196,96
50,70
13,25
2,89
198,13
98,00
13,53
3,07
204,07
100,00
16,81
3,13
1.590
1.680
1.888
200
379
192
Indikator Peternakan
Jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi
pada tahun 2013 sebesar 24% yang meningkat bila
dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar 20% dan
tahun 2011 sebesar 16%. Hal ini diikuti dengan
peningkatan pencapaian status kesehatan hewan pada
tahun 2013 sebesar 63,75% yang meningkat bila
dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar 62,50 dan
tahun 2011 sebesar 60,00%.
Tabel 2.101
Indikator Peternakan Tahun 2011-2013
No
Indikator
Meningkatnya jumlah
penyakit hewan prioritas
yang tertanggulangi ( %)
Meningkatnya status
2
kesehatan hewan (%)
Meningkatnya kapasitas
pelaku usaha pembudidaya
3
ternak yang mendorong
peningkatan produksi hasil
peternakan (%)
Peningkatan pelaku usaha
pengolahan hasil ternak
4
yang bersertifikat (unit
usaha)
Meningkatnya pemanfaatan
5
teknologi peternakan (orang)
Meningkatnya sarana dan
6
prasarana pemotongan
ternak di RPH ( %)
Sumber: Disnakan, 2013
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 85
2011
2012
2013
16,00
20,00
24,00
60,00
62,50
63,75
26,97
45,69
68,16
33
40
48
141
167
118
61,72
63,54
63,95
2)
Kehutanan
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
urusan kehutanan salah satunya dapat dilihat dari indikator
kinerja sebagai berikut:
a) Indikator Kehutanan
Tingkat kerusakan hutan sekarang ini menyebabkan
keprihatinan yang besar bagi semua pihak. Praktek illegal
logging dan illegal trading, perambahan hutan, kebakaran
hutan, pembukaan hutan untuk keperluan di luar sektor
kehutanan, pengelolaan hutan yang belum menerapkan azas
kelestarian merupakan faktor utama penyebab kerusakan
hutan. Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
Sabilulungan merupakan salah satu upaya percepatan
rehabilitasi hutan dan lahan kritis yang diarahkan untuk
penanggulangan bencana alam banjir, tanah longsor dan
kekeringan secara terpadu dengan peran semua pihak
(pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, pengusaha dan
lain-lain) melalui mobilisasi sumber daya. Berikut adalah
gambaran secara lengkap mengenai pencapaian indikator
Kehutanan di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 20112013:
Tabel 2.102
Indikator Kehutanan Tahun 2011-2013
No
Indikator
2011
2012
2013
Jumlah luas lahan kritis yang
6.155,68
13.538,66
4.415,00
tertanami (Ha)
Persentase luas lahan kritis
2
10,28
32,86
40,22
yang tertanami (%)
Jumlah kelompok
3
23
57
87
agroforestry
Jumlah kelompok tani
4
berbasis Aneka Usaha
30
35
40
Kehutanan
Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Tahun 2013
1
3)
Energi dan Sumber Daya Mineral
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
urusan energi dan sumber daya mineral yaitu sebagai berikut:
a. Energi
Potensi energi di Kabupaten Bandung terdiri dari panas bumi
(geothermal), mikrohidro, biogas (limbah ternak), bahan bakar
nabati (limbah organik) dan tenaga surya (PLTS).
ï‚· Panas Bumi
Terdapat 5 wilayah pengembangan yaitu wilayah
Kamojang, Wayang Windu, Patuha, Cibuni, dan Darajat.
Perolehan DBH panas bumi Kabupaten Bandung Tahun
2013 sebesar Rp.51.718.860.646, mengalami penurunan
jika
dibandingkan
dengan
tahun
2012
sebesar
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 86
ï‚·
ï‚·
ï‚·
Rp.105.298.055.081,55,
dan
ahun
2011
sebesar
Rp.53.860.362.127,00.
Ketenagalistrikan
Rasio elektrifikasi rumah tangga miskin di Kabupaten
Bandung Tahun 2013 sebesar 20,34; tahun 2012 sebesar
14,16; dan 2011 sebesar 8,93 sementara jumlah rumah
tangga belum berlistrik sebanyak 306.634 rumah tangga.
Jumlah pengguna energi mikro hidro sebanyak 34 KK
(Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu) dan pengguna
energi surya sebanyak 150 KK masing–masing sebanyak
50 KK yang terletak di Desa Mandalawangi Kecamatan
Nagreg, Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan, dan Desa
Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu.
Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan gas bumi di Kabupaten Bandung umumnya
bergerak di kegiatan hilir dengan perincian:
SPBU
: 51 Unit Usaha
SPPBE
: 10 Unit Usaha
Agen LPG 3 KG
: 15 Unit Usaha
Biogas
Untuk biogas kewenangan pembinaan berada di Dinas
Peternakan dan Perikanan, sedangkan Dinas SDAPE
memfasilitasi pembangunan Biogas yang dilaksanakan
oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat.
b. Sumber Daya Mineral
ï‚· Pertambangan
Keberadaan sumber daya mineral di Kabupaten Bandung
berupa andesit, tanah urug, dan emas yang tersebar di
Kecamatan Margaasih, Baleendah, Nagreg, Kutawaringin,
Pameungpeuk, dan Banjaran dengan jumlah perusahaan
yang melaksanakan produksi sebanyak 22 perusahaan
dengan luas lahan 119,17 Ha. Dari jumlah tersebut, hanya
15 perusahaan yang aktif. Potensi bahan galian yang ada
di Kabupaten Bandung selain andesit dan tanah urug juga
terdapat potensi emas yang sebagian besar berada di
Kecamatan Kutawaringin. Kondisi pengelolaan potensi ini
adalah masih dilakukan dengan pertambangan rakyat.
Pengelolaan oleh perusahaan bahan galian di Kabupaten
Bandung dilakukan dengan mengedepankan konservasi
dan penggalian potensi untuk peningkatan PAD. Untuk
pengendalian dan pembinaan dilakukan dengan perijinan
yang harus dipenuhi oleh pengusaha. Jumlah luas
penambangan tanpa izin yang ditertibkan tahun 2013
sebesar 90,65%, meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar 89,77% dan tahun 2011 sebesar
88,74%.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 87
ï‚·
ï‚·
Kegeologian
Kondisi wilayah Kabupaten Bandung yang terdiri dari
pegunungan, dataran tinggi maupun dataran rendah
menimbulkan kerentanan potensi gerakan tanah/longsor
terutama di lahan dengan kemiringan lereng yang curam.
Selain itu, ditambah dengan litologi maupun struktur
geologi yang beragam, menambah potensi terjadinya
bencana geologi berupa gerakan tanah/longsor maupun
gempa. Terkait dengan potensi gerakan tanah di
Kabupaten Bandung, telah dilaksanakan pemetaan dan
inventarisasi daerah berpotensi terjadinya gerakan
tanah/longsor. Hasilnya tercatat sebanyak 22 kecamatan
yang berpotensi bencana geologi/gerakan tanah. Upaya
yang dilakukan dalam rangka penanganan kejadian
bencana gerakan tanah/longsor adalah mitigasi dan
sosialisasi
kepada
warga
yang
terkena
gerakan
tanah/longsor untuk menghindari kerugian jiwa maupun
material. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan
instansi terkait baik vertikal (pemerintah pusat dan
Provinsi Jawa Barat) maupun instansi di Kabupaten
Bandung.
Sumber Daya Air Tanah
Kabupaten Bandung sebagai bagian dari cekungan air
tanah Bandung-Soreang mengikuti prinsip pengelolaan
„one basin one management’. Menurut hasil penelitian dari
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral disebutkan bahwa potensi jumlah air tanah yang
terkandung dalam cekungan air tanah Bandung-Soreang
adalah 368,5 juta m3/tahun. Dari jumlah total tersebut
diperkirakan kebutuhan air di wilayah cekungan BandungSoreang yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota
Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut
adalah sebesar 312,75 juta m3. Dengan kebutuhan air
yang banyak tersebut maka diperlukan suatu penanganan
dan manajemen pengelolaan air tanah yang tepat agar
tidak menjadi cepat habis. Langkah yang telah diambil
dalam pengendalian jumlah air tanah adalah dengan
melalui ijin pengambilan dan pemanfaatan air tanah.
Diharapkan dengan adanya ijin dapat mengendalikan
pengambilan air tanah sesuai dengan kajian yang telah
ditetapkan, sehingga upaya konservasi dan pemenuhan
kebutuhan air terjalin seimbang. Upaya konservasi juga
dilakukan dengan mewajibkan seluruh pengambil air
tanah untuk menyediakan sumur serapan dalam agar
jumlah air yang diambil dapat terisi kembali oleh adanya
sumur resapan dalam tersebut. Selain itu juga, membagi
zonasi kondisi air tanah yang ada di Kabupaten Bandung.
Dengan zonasi tersebut diharapkan dapat diketahui dan
dijaga kondisi di mana pengambilan air tanah pada zona
kritis dibatasi.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 88
Tabel 2.103
Indikator Energi dan Sumber Daya Mineral
Tahun 2011-2013
Indikator
2011
2012
No
1
Rasio elektrifikasi
Rumah Tangga
Miskin
2
Prosentase luasan
pertambangan berijin
(%)
3
Rata-rata pemakaian
air tanah per sumur
setiap bulan
(m 3 /sumur)
4
Prosentasi
ketersediaan peta
zonasi kerentanan
gerakan tanah
Sumber: Dinas SDAPE, 2013
4)
2013
8,93
14,15
20,34
88,74
89,77
90,65
17.016,37
16.954,97
16.885,17
50,00
62,50
75,00
Pariwisata
Dalam pengembangan sektor pariwisata, Kabupaten Bandung
mempunyai cukup banyak potensi dimana sebagian besar
merupakan wisata alam dan agro. Capaian indikator pada
urusan pariwisata adalah sebagai berikut:
Tabel 2.104
Indikator Capaian Pariwisata Tahun 2011-2013
No
Indikator
2011
Jumlah kunjungan
5.124.142
wisata (orang)
Jumlah daya tarik
2
40
wisata (lokasi)
Jumlah mitra kerja
3
1.124
pariwisata (orang)
Sumber: Dispopar Kabupaten Bandung, 2013
1
2012
2013
5.645.569
6.234.555
45
50
1.224
1.312
Dari tabel di atas, jumlah kunjungan wisata mengalami
peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 5.645.569 orang
menjadi 6.234.555 orang pada tahun 2013, atau mengalami
penambahan sebesar 10,43%. Jumlah daya tarik wisata
mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 45 lokasi
menjadi 50 lokasi pada tahun 2013, atau mengalami
penambahan sebesar 11,11%. Jumlah mitra kerja pariwisata
mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 1.224
orang menjadi 1.312 orang pada tahun 2013, atau mengalami
penambahan sebesar 7,19%.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 89
5)
Kelautan dan Perikanan
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai indikator
perikanan di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun
2011-2013.
Tabel 2.105
Indikator Perikanan Tahun 2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
6)
Indikator
Meningkatnya kapasitas
kelompok/UPR pembenihan dan
pembudidayaan ikan/pokdakan
(kelompok)
Meningkatnya pelaku usaha budidaya
perikanan bersertifikat CBIB (orang)
Meningkatnya masyarakat yang aktif
mengawasi lingkungan kawasan
budidaya (pokmaswas)
Terjaganya kelestarian ikan diperairan
umum (lokasi)
Peningkatan pelaku usaha
pengolahan ikan bersertifikat (unit
usaha)
Jumlah SDM pengembang sistem
penyuluhan perikanan (orang)
Sumber: Disnakan Kabupaten Bandung, 2013
2011
2012
2013
72
126
186
17
34
49
0
3
3
11
18
27
23
35
50
12
197
10
Perdagangan
Salah satu aspek yang penting dalam perdagangan adalah
perlindungan dan pengamanan perdagangan/perlindungan
konsumen. Perdagangan di Kabupaten Bandung diupayakan
dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi persaingan
perdagangan global yang akan diberlakukan pada tahun 2015.
Selama ini perdagangan di Kabupaten Bandung sangat
berperan penting dalam peningkatan pendapatan masyarakat,
penyerapan tenaga kerja lokal, pemberdayaan sumber daya
lokal serta mengembangkan usaha kecil, mikro dan koperasi.
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
perdagangan dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai
berikut:
Tabel 2.106
Indikator Capaian Perdagangan Tahun 2011-2013
No
Indikator
2011
2012
Jumlah
penyelesaian
kasus
dalam
1
0
10
fasilitasi advokasi
perlindungan
konsumen
Jumlah
nilai
833.686.178,32
2
eksporbarang dan 511.338.087,31
jasa (US $)
Jumlah
Pasar
3
tradisional
yang
2
5
sudah ditata
Sumber: Diskoperindag Kabupaten Bandung, 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 90
2013
35
821.019.618,92
7
Dari tabel di atas, jumlah penyelesaian kasus dalam fasilitasi
advokasi perlindungan konsumen mengalami peningkatan dari
tahun 2012 sebanyak 10 kasus menjadi 35 kasus pada tahun
2013, atau mengalami penambahan sebesar 250%. Jumlah
nilai ekspor barang dan jasa (US$) mengalami penurunan dari
tahun 2012 sebesar
US$ 833.686.178,32 menjadi
US$821.019.618,92 pada tahun 2013, atau mengalami
penurunan sebesar 1,52%. Sementara jumlah pasar tradisional
yang
sudah
ditata
mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 5 lokasi
menjadi 7 lokasi pada tahun 2013, atau mengalami
penambahan sebesar 40,0%.
7)
Perindustrian
Kecenderungan membaiknya perekonomian nasional dan
regional
merupakan
salah
satu
faktor
pendorong
pertumbuhan sektor industri. Sektor industri di Kabupaten
Bandung mempunyai kontribusi besar terhadap PDRB
Kabupaten Bandung, terutama industri olahan. Gambaran
umum kondisi daerah terkait dengan urusan perindustrian
dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
Tahun
Tabel 2.107
Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Industri Kecil
Industri
Industri
Menengah
Besar
Non Formal
Formal
Total
2012
4.070
7
3
14
4.094
2013
3.927
140
270
302
4.639
Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan,
2013
Dari tabel di atas, pada industri kecil jumlah pelaku usaha non
formal mengalami penurunan dari tahun 2012 sebanyak 4.070
unit menjadi 3.927 unit pada tahun 2013, sedangkan jumlah
industri kecil formal mengalami peningkatan dari tahun 2012
sebanyak 7 unit menjadi 140 unit pada tahun 2013.
Perubahan ini disebabkan beberapa industri kecil non formal
beralih menjadi industri kecil formal.
Pada industri menengah jumlah pelaku usaha mengalami
peningkatan yang signifikan dari tahun 2012 sebanyak 3 unit
menjadi 270 unit pada tahun 2013, hal ini juga terjadi pada
jumlah industri besar mengalami peningkatan dari tahun
2012 sebanyak 14 unit menjadi 302 unit pada tahun 2013.
8)
Transmigrasi
Transmigrasi di Kabupaten Bandung pada tahun 2012 hanya
terdiri dari transmigrasi umum, seperti yang tampak pada tabel
dibawah.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 91
Tabel 2.108
Jumlah Transmigrasi Menurut Jenis Tahun 2012-2013
Jenis Transmigrasi
Jumlah KK
Transmigran
Swakarsa
Jumlah Jiwa
Jumlah KK
Transmigran
Umum
Jumlah Jiwa
Jumlah KK
Transmigran
Bedol Desa
Jumlah Jiwa
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013
2.1.4.
2012
2013
0
0
40
136
0
0
0
0
n/a
n/a
n/a
n/a
Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan
penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan,
dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan
salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang
berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai
tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
2.1.4.1.
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya
saing daerah adalah kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada didalam dan
akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiplier effect bagi
peningkatan daya saing daerah. Kemampuan ekonomi daerah memicu
daya saing daerah dalam beberapa tolok ukur, sebagai berikut:
1) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita (Angka
Konsumsi RT Per Kapita)
Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga
yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah
tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin
atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat
diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita,
yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita.
Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran penduduk untuk
makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan
mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi,
minuman, tembakau, dan sirih. Sementara bukan makanan
mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan
sebagainya.
2) Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Sebulan/Angka Konsumsi Rata-rata RT Per Kapita Sebulan
(Pangan dan Non Pangan)
Indikator pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga per
kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah
tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 92
rumah tangga. Semakin besar angka konsumsi RT semakin
atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah.
Pada tahun 2013 pengeluaran konsumsi rata-rata rumah
tangga per kapita sebulan di Kabupaten Bandung mencapai
Rp.1.291.800 yang terdiri dari bahan pangan sebesar
Rp.442.500 dan non pangan sebesar Rp.849.300. Angka ini
pada tiap tahunnya terus meningkat. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.109
Angka Konsumsi Rata-rata RT Per Kapita Sebulan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
2012
No.
Uraian
2009
2010
2011
1.
Pengeluaran
rata-rata per
250.000
290.000
339.000
398.000
kapita sebulan
(pangan)
2.
Pengeluaran
rata-rata per
753.000
798.000
800.000
825.800
kapita sebulan
(non pangan)
3.
Jumlah
pengeluaran per
kapita sebulan
1.003.000 1.088.000 1.189.000 1.223.800
(pangan+non
pangan)
Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
3)
2013
442.500
849.300
1.291.800
Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang
berguna untuk mengukur tingkat ke se jah te raan p e tan i
d enga n
m engu kur
ke ma mpuan
tuk ar
p rodu k
(k omo ditas ) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan
dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses
produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga.
Jika NTP lebih besar dari 100 maka periode tersebut relatif
lebih baik dibandingkan dengan periode tahun dasar,
sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi
penurunan daya beli petani. Nilai Tukar Petani dapat dihitung
dengan membandingkan faktor produksi dengan produk, yaitu
perbandingan antara indeks yang diterima (It) petani dan yang
dibayar (Ib) petani.
No
Tabel 2.110
Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Indikator
2009
2010
2011
2012
1
Indeks Diterima
Petani
2
Indeks Dibayar
Petani
Nilai Tukar
3
Petani
Sumber : BPS Jawa Barat,
RKPD Kabupaten Bandung 2015
2013
119,17
129,77
144,18
156,01
113,23
122,58
130,67
137,42
143,20
108,84
97,21
99,28
104,90
108,93
104,04
2013
II - 93
4)
Produktivitas Total Daerah
Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat
produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan
seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong
ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat
diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor (9
sektor) yang merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi
dengan
jumlah
angkatan
kerja
dalam
sektor
yang
bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan 9 (sembilan) sektor.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 94
NO
Sektor
2009
(Juta Rp)
Tabel 2.111
Produktivitas Per Sektor di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
2010
2011
%
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
%
2012
(Juta Rp)
%
2013
(Juta Rp)
%
PDRB (adhb)
1.1 Pertanian
1.2
Pertambangan &
Penggalian
1.3 Industri Pengolahan
3.013.007,10
7,36
3.471.661,92
7,53
526.035,13
1,28
580.783,81
1,26
24.565.562,89
3.978.936,25 7,76
690.284,85
1,25
4.518.784,28
7,92
5.172.325,03
8,04
686.014,49
1,20
673.133,71
1,05
60,00 27.471.535,02 59,60 30.116.379,01 58,72 32.915.231,13 57,67 36.721.871,46 57,08
1.4 Listrik,Gas & Air bersih
674.520,69
1,65
741.188,33
1,61
824.630,98
1,61
954.918,90
1,67
1.166.432,32
1,81
1.5 Konstruksi
696.720,83
1,70
764.990,68
1,66
852.508,61
1,66
947.236,94
1,66
1.143.674,37
1,78
6.780.385,10
16,56
7.796.200,55
16,91 8.920.233,69 17,39 10.436.027,24 18,29 11.795.595,18 18,33
1.795.161,77
4,38
1.933.148,22
4,19
820.502,95
2,00
898.354,49
1,95
2.069.321,52
5,05
2.434.375,72
5,28
1.6
Perdagangan, Hotel &
Restoran
Pengangkutan &
Komunikasi
Keuangan, sewa, & Jasa
1.8
Perusahaan
1.7
1.9 Jasa-jasa
Jumlah Angkatan Kerja
1.353.354
Sumber: PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 95
2.192.001,83 4,21
2.374.097,92
4,16
2.659.942,03
4,19
1,93
1.123.606,62
1,97
1.217.604,86
1,89
2.730.251,40 5,47
3.115.489,15
5,46
3.783.648,37
5,88
975.702,84
1.457.184
1.286.687
1.226.670
2.1.4.2.
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Suatu fasilitas wilayah dan infrastruktur menunjang daya
saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaannya
(availability) dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai
sektor di daerah dan antar-wilayah. Infrastruktur adalah penunjang
daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaan
(availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi daerah di
berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Semakin lengkap
ketersediaan wilayah/infrastruktur, semakin kuat dalam menghadapi
daya saing daerah.
Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan
fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari aksesibilitas daerah,
penataan wilayah, fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air
bersih, fasilitas listrik, ketersediaan restoran dan rumah makan serta
ketersediaan penginapan.
1.
Aksesibilitas Daerah
ï‚·
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan merupakan
salah satu indikator penting aksesibilitas daerah yang
digunakan untuk melihat ketersediaan sarana jalan terhadap
jumlah
kendaraan
dalam
rangka
memberikan
kemudahan/akses
bagi
seluruh
masyarakat
dalam
melakukan segala aktivitas di semua lokasi dengan kondisi
dan karakteristik fisik yang berbeda. Seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian suatu
daerah menyebabkan jumlah perjalanan/mobilisasi yang
dilakukan setiap individu semakin meningkat. Oleh
karenanya kebutuhan akan transportasi umum akan
semakin tinggi. Meningkatnya kebutuhan transportasi harus
disertai dengan pengembangan sarana dan prasarana
transportasi (kendaraan, jalan dan lingkungan).
Ketersediaan sarana jalan terhadap jumlah kendaraan di
Kabupaten Bandung pada tahun 2011 mencapai 1:283,2
yang berarti bahwa setiap panjang jalan sepanjang 1 km
dapat diakses kendaraan baik kendaraan roda 4 maupun
roda 2 sebanyak 283 kendaraan. Kondisi ini berbeda dengan
kondisi pada tahun 2010, dimana ketersediaan sarana jalan
terhadap jumlah kendaraan mencapai 1:843 yang berarti
bahwa setiap panjang jalan sepanjang 1 km dapat diakses
kendaraan baik kendaraan roda 4 maupun roda 2 sebanyak
843 kendaraan. Kondisi di atas menunjukkan bahwa jumlah
kendaraan pada tahun 2011 mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan tahun 2010. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.112
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 96
Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1.227,03
1.154,55
1.155,36
1.155,90
n/a
1.155,35
- Roda 4
49.944,00
28.411,00
120.719,00
54.852
n/a
n/a
- Roda 2
148.220,00
181.605,00
853.212,00
272.520
n/a
n/a
Jumlah
198.164,00
210.016,00
973.931,00
327.372
n/a
n/a
1:176
1:182
1:843
1:283,2
n/a
n/a
Panjang
Jalan
Jumlah
Kendaraan :
Rasio
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, 2013
2.
Fasilitas Bank dan Non Bank
Fasilitas bank dan non bank diukur dengan jenis dan
jumlah bank dan cabang-cabangnya, dan jenis dan jumlah
perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya.
a)
Fasilitas Bank dan Non Bank
Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting
dalam rangka menunjang aspek daya saing daerah. Dengan
adanya fasilitas tersebut segala urusan berkaitan dengan
jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar.
Indikator kinerja berkaitan dengan fasilitas bank dan non
bank salah satunya dapat dilihat dari jenis dan jumlah bank
serta cabang-cabangnya.
Di tengah rentannya kondisi keuangan global, industri
perbankan
nasional
berhasil
bertahan
dan
mempertahankan kinerja baik sepanjang 2012, baik secara
kuantitas maupun kualitas. Cukup stabilnya kinerja sektor
perbankan nasional berdampak positif pada perbankan di
Kabupaten Bandung. Pada tahun ini walaupun mengalami
perlambatan namun tetap stabil pada kisaran 10,47%.
Peningkatan pertumbuhan pada semester II, dimana laju
sektor ini tumbuh dari negatif 0,75% dan meningkat
menjadi 13,53% pada semester II. Adapun tingkat
kontribusi pada sektor ini tidak mengalami perubahan,
tetap pada besaran 0,30% baik di tahun 2011 maupun di
tahun 2012.
Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi 3 (tiga) bagian,
yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat dan
Lembaga Keuangan Non Bank, jumlah bank umum di
Kabupaten Bandung seluruhnya berjumlah 132 unit.
Adapun jumlah bank perkreditan rakyat (BPR) seluruhnya
berjumlah 88 unit, dan Jumlah Lembaga Keuangan Non
Bank berjumlah 76 buah. Sehingga Jumlah Bank dan Non
Bank di Kabupaten Bandung berjumlah 296.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 97
b)
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang-cabangnya
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Menurut fungsinya, bank dibagi
menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank
Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip
Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Tabel 2.113
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya di Kabupaten
Bandung Tahun 2011
No.
Uraian
2011
1.
Bank Umum
132
2.
Bank Perkreditan Rakyat
88
3.
Lembaga Keuangan Non Bank
76
Jumlah
296
Sumber: KBDA Kabupaten Bandung Tahun 2012
3.
Ketersediaan Air Bersih
a)
Ketersediaan Air Bersih
Gambaran
umum
kondisi
daerah
terkait
dengan
ketersediaan air bersih salah satunya dapat dilihat dari
persentase jumlah rumah tangga yang menggunakan air
bersih. Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak.
Sumber air bersih dapat dibedakan atas : ledeng
(perpipaan), sumur lindung, sumur tidak terlindung, mata
air terlindung, mata air tidak terlindung, sungai, air hujan,
air kemasan, pompa dan sumber air lainnya.
Pada tahun 2012, jumlah rumah tangga yang menggunakan
air bersih di Kabupaten Bandung sebanyak 620.379 rumah
tangga atau mencapai 71,67% dari total jumlah rumah
tangga yang ada di Kabupaten Bandung, yaitu terdiri dari
jumlah pengguna air bersih bersumber dari ledeng sebanyak
151.049 rumah tangga, sumur lindung sebanyak 165.751
rumah tangga, sumur tidak terlindung sebanyak 18.344
rumah tangga, mata air terlindung sebanyak 143.129
rumah tangga, mata air tidak terlindung sebanyak 19.077
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 98
rumah tangga, air kemasan sebanyak 50.102 rumah tangga,
pompa sebanyak 110.348 rumah tangga, dan air lainnya
sebanyak 245.244 rumah tangga. Secara lengkap mengenai
persentase jumlah rumah tangga yang menggunakan air
bersih di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun
2009-2013 terdapat pada tabel di subbab berikutnya.
b)
Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air
Bersih
Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Sementara
air minum (drinking water) adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Sumber air
bersih dapat dibedakan atas air hujan, air sungai dan
danau, mata air, air sumur dangkal, dan air sumur dalam.
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air
bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 2.114
Persentase Jumlah Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air
Bersih di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Sumber Air
No.
2009
2010
2011
2012
Bersih
Ledeng
1.
62.032
69.227 146.086 151.049
(Perpipaan)
2.
3.
4.
5.
Sumur Lindung
Sumur Tidak
Terlindung
Mata Air
Terlindung
Mata Air Tidak
Terlindung
2013
n/a
266.367
291.409
82.826
165.751
n/a
23.653
36.709
15.354
18.344
n/a
145.031
109.037
116.271
143.129
n/a
26.313
26.014
17.579
19.077
n/a
294
-
-
-
n/a
1.227
-
-
-
n/a
6.
Sungai
7.
Air Hujan
8.
Air Kemasan
164.183
190.492
137.189
50.102
n/a
9.
Pompa
195.193
103.019
133.333
110.348
n/a
1.381
6.081
204.463
245.244
n/a
615.705
620.379
n/a
853.101
865.623
n/a
72,17
71,67
n/a
10.
Air lainnya
Total Jumlah
Rumah Tangga
11.
832.806 831`.988
yang menggunakan air bersih
Jumlah Rumah
12.
885.674
831.988
Tangga
Persentase
Rumah Tangga
13.
94,03
100
yang menggunakan air bersih
Sumber : BPS Kabupaten Bandung 2009-2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 99
4.
Fasilitas Listrik
Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan
perekonomian serta memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila
tenaga listrik telah dicapai pada suatu daerah atau wilayah
maka kegiatan ekonomi dan kesejateraan pada daerah tersebut
dapat meningkat. Gambaran umum kondisi daerah terkait
dengan fasilitas listrik salah satunya dapat dilihat dari
persentase jumlah rumah tangga yang mengunakan listrik. Pada
tahun 2013 jumlah rumah tangga yang telah menggunakan
listrik sebanyak 601.564 rumah tangga atau mencapai 68,78%
dari jumlah total rumah tangga yang ada di Kabupaten
Bandung. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai
persentase jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik
selama kurun waktu 2009-2013.
Tabel 2.115
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No
Indikator
2009
2010
2011
2012
Jumlah Rumah
766.983
773.053
780.053
850.768
1
Tangga
Jumlah Pelanggan
426.137
446.486
486.366
548.429
2
PLN
3
Rasio Elektrifikasi
56,34
59,03
6,19
79,58
Sumber: Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Tahun 2010
5.
Ketersediaan Restoran/Rumah Makan
Ketersediaan restoran dan rumah makan pada suatu daerah
menunjukkan tingkat daya tarik investasi suatu daerah.
Banyaknya restoran dan rumah makan dapat menunjukan
perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu daerah dan
peluang-peluang yang ditimbulkannya. Gambaran umum
kondisi daerah terkait dengan ketersediaan restoran dan rumah
makan salah satunya dapat dilihat dari jumlah restoran dan
rumah makan. Selama kurun waktu 2009-2013 jumlah restoran
dan rumah makan yang berhasil di data oleh Dinas Pemuda,
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung tidak mengalami
kenaikan ataupun penurunan seperti yang tampak pada tabel
berikut.
No.
1.
Tabel 2.116
Jumlah Restoran dan Rumah Makan
di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Uraian
2009
2010
2011
Jenis Usaha Restoran
40
40
40
2012
2013
40
40
Jenis Usaha Rumah
467
467
467
467
467
Makan
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun
2013
2.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 100
2013
874.664
601.564
68,78
6.
Ketersediaan Penginapan
Ketersediaan penginapan sangat menunjang dalam pelaksanaan
pembangunan
perekonomian
suatu
daerah. Banyaknya
penginapan dapat menunjukan perkembangan kegiatan ekonomi
pada suatu daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya.
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan ketersediaan
penginapan salah satunya dapat dilihat dari jumlah
hotel/penginapan.
Pada tahun 2010-2013, jumlah penginapan di Kabupaten
Bandung sebanyak 45 buah, terdiri dari hotel bintang sebanyak
13 unit dan hotel non bintang (hotel melati dan penginapan
lainnya) sebanyak 30 unit. Perubahan terjadi pada tahun 20122013, pada tahun ini jumlah hotel/penginapan mengalami
peningkatan menjadi 45 hotel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.117
Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel
di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Uraian
2010
2011
2012
No.
2013
1.
Hotel Bintang 5
-
1
1
1
2.
Hotel Bintang 4
-
-
1
1
3.
Hotel Bintang 3
2
-
-
2
4.
Hotel Bintang 2
-
1
1
9
5.
Hotel Bintang 1
-
-
-
2
Hotel Non Bintang
6.
(hotel melati dan
27
11
11
30
penginapan lainnya)
Total Jumlah
7.
29
13
13
45
penginapan/Hotel
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun
2013
Ketersediaan penginapan/hotel merupakan salah satu aspek
yang penting dalam meningkatkan daya saing daerah,
terutama dalam menerima dan melayani jumlah kunjungan
dari luar daerah. Semakin berkembangnya investasi ekonomi
daerah akan meningkatkan daya tarik kunjungan ke daerah
tersebut. Dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan
orang dan wisatawan ke suatu daerah perlu didukung oleh
ketersediaan penginapan/hotel.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 101
2.1.4.3.
1.
Fokus Iklim Berinvestasi
Keamanan dan ketertiban
a)
Angka kriminalitas
Angka
kriminalitas
dapat
menggambarkan
tingkat
keamanan masyarakat, semakin rendah angka kriminalitas,
maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. Pada
tahun 2013 jumlah tindak kriminal di Kabupaten Bandung
sebanyak 9 (sembilan) kasus, yaitu tindak kriminal
pembunuhan, kasus pencurian, dan kasus penganiayaan.
Secara lengkap kasus kriminal yang terjadi pada tahun
2009-2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.118
Angka Kriminalitas di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Jumlah kasus Narkoba
Jumlah
kasus
Pembunuhan
Jumlah
Kejahatan
Seksual/Perkosaan
Jumlah
kasus
Penganiayaan Berat
Jumlah
kasus
Pencurian
dengan
Pemberatan
6.
Jumlah kasus Perjudian
7.
Jumlah
Pemerasan
kasus
2009
2010
2011
2012
2013
26
4
32
-
40
2
3
9
4
2
14
4
1
4
3
32
16
57
56
47
224
286
374
317
290
9
4
68
39
35
17
4
9
1
8.
Jumlah Tindak Pidana
yang di Laporkan
1790
2147
2293
2165
9.
Jumlah Tindak Pidana
yang diselesaikan
1091
1223
1163
1056
1
2.822
(yang
terjadi)
1.597
(yang
tertangani)
Persentase
Tindak
Pidana
yang
61 %
58 %
50 %
48,7 %
56,59%
diselesaikan
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2008-2012 dan Data Pokok Perencanaan
Pembangunan Tahun 2013
10.
Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas
dalam satu bulan pada tahun tertentu. Artinya dalam satu
bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk
berbagai kategori seperti cu ranmor , pembunuhan,
pem erkosaan ,
dan
s ebagainy a.
Ind ikator
in i
be rguna untuk menggambarkan tingkat keamanan
masyarakat, semakin rendah tingkat kriminalitas, maka
semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 102
b)
Jumlah Demonstrasi
Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan
protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan
umum.
Unjuk
rasa
biasanya
dilakukan
untuk
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang
kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat
pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara
politik oleh kepentingan kelompok.
Tabel 2.119
Jumlah Demonstrasi di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1
Bidang Politik
-
-
-
-
-
2
Ekonomi
-
-
1
2
-
3
Kasus
kerja
-
-
3
5
7
4
Jumlah
Demonstrasi/Unju
k Rasa
0
0
4
7
7
pemogokan
Sumber: Satpol PP Kabupaten Bandung
2. Kemudahan Perijinan
Investasi yang akan masuk ke suatu daerah bergantung
kepada daya saing investasi yang dimiliki oleh daerah yang
bersangkutan. Daya saing investasi suatu daerah tidak terjadi
dengan serta merta. Pembentukan daya saing investasi
berlangsung secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kemudahan
perijinan, kemudahan dalam memperoleh perijinan dan berapa
lama proses dilakukan, seperti yang dapat dilihat pada tabel di
bawah.
Tabel 2.120
Lama Proses Perizinan di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Lama
Jumlah
Biaya resmi
mengurus
persyaratan
(rata-rata maks
(hari kerja)
(dokumen)
Rupiah)
Uraian
No.
2012
2013
2012
2013
7
4
9
2012
1.
SIUP
14
2.
SITU
14
3.
TDP
14
14
4
11
Gratis
Gratis
4.
IUI
14
14
5
9
Gratis
Gratis
5.
TDI
14
14
4
8
Gratis
Gratis
6.
IMB
RKPD Kabupaten Bandung 2015
4
14
II - 103
6
Gratis
2013
Gratis
Gratis
2507500/m2
No.
Lama
mengurus
(hari kerja)
Uraian
2012
7.
HO:
Jumlah
persyaratan
(dokumen)
2013
14
2012
Biaya resmi
(rata-rata maks
Rupiah)
2013
2012
2013
150750/m2
6
Kawasan
Peruntukan
Industri, Jasa,
dan Perdagangan
14
14
175/m2
Kawasan Wisata
14
14
350/m2
14
14
525/m2
14
14
700/m2
Kawasan
Pertanian
Kawasan
Permukiman
8.
IPT
14
3
Gratis
9.
Reklame
14
2
Gratis
10.
IPLC
14
3
Gratis
11.
Jasa Konstruksi
14
4
Gratis
Sumber : BPMP Kabupaten Bandung Tahun 2012 dan Data Pokok Perencanaan
Pembangunan Tahun 2013
3. Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan Macam Pajak dan
Retribusi Daerah)
Tabel 2.121
Jumlah Realisasi Serta Macam Pajak dan Retribusi Daerah
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
1.
Uraian
Jumlah Pajak Daerah
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Hotel
Restoran
Hiburan
Reklame
Pajak
Jalan
Penerangan
Pajak Pengam-bilan
dan
Pengolahan
Bahan Galian C
Pajak Parkir
2.
2009
2010
2011
2012
137.799.240.880 186.141.858.448,00
2013
47.951.110.528,00
59.385.578.062,00
481.269.352,00
2.486.992.882,00
2.146.174.144,00
1.599.992.419,00
1.122.094.256,00
3.541.972.662,00
2.063.299.025,00
2.022.621.402,00
1.382.279.874
4.871.316.085
955.618.520
2.547.378.797
2.311.227.053,00
6.894.597.594,00
706.313.905,00
2.712,275.886,00
41.035.282.809,00
50.234.236.814,00
64.705.088.990
83.975.194.771,00
96,023,473,031.00
64.681.980,00
108.188.999,00
142.701.367
192.014.591,00
222,557,970.00
136.716.942,00
293.164.904,00
597.392.330
453.376.485,00
Retribusi
40.870.885.107,00
60.370.841.839,00
3.011.256.483
41.045.068.255,00
Jumlah
Retribusi
Jasa Umum
32.380.883.654,00
50.640.948.750,00
23.171.379.397
28.858.845.421,00
Jumlah
Retribusi
Jasa Usaha
1.840.236.134,00
2.451.180.000,00
1.866.534.430
2.813.859.600,00
Jumlah
Retribusi
Perizinan Tertentu
6.649.765.319,00
8.022.691.887,00
7.753.466.857
7,845,721,588,00
287,766,327,300.00
2,400,777,599.00
7,823,365,492.00
1,142,433,048.00
2,770,273,862.00
381,466,950.00
49,547,220,662.00
35,746,478,813.00
4,077,403,500.00
9,723,338,349.00
Sumber: DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2008-2012 dan Data Pokok Perencanaan
Pembangunan Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 104
2.1.4.4.
ï‚·
Status
Desa
(Persentase
Desa
Swasembada Terhadap Total Desa)
Berstatus
Status Desa (Persentase Desa Berstatus Swasembada
Terhadap Total Desa)
Pembangunan desa dalam jangka panjang ditujukan untuk
memperkuat dasar-dasar sosial ekonomi perdesaan yang
memiliki hubungan fungsional yang kuat dan mendasar
dengan kota-kota dan wilayah di sekitarnya. Pembangunan
desa dan pembangunan sektor yang lain di setiap pedesaan
akan mempercepat pertumbuhan desa menjadi desa
swasembada yang memiliki ketahanan di segala bidang dan
dengan demikian dapat mendukung pemantapan ketahanan
nasional.
Berdasarkan
statusnya,
desa/kelurahan
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga),
yakni desa swadaya
(tradisional); desa swakarya (transisional); dan desa swasembada
(berkembang).
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai jumlah
desa/kelurahan swadaya, swakarya, dan swasembada di
Kabupaten Bandung tahun 2009-2013.
Tabel 2.122
Persentase Desa Berstatus Swasembada Terhadap Total Desa
di Kabupaten Bandung Tahun 2009-2013
No.
Uraian
2009
2010
Jumlah
Desa/Kelurahan
97
Swadaya
Jumlah
2. Desa/Kelurahan
104
Swakarya
Jumlah
3. Desa/Kelurahan
0
Swasembada
Jumlah
4. Desa/Kelurahan (1) +
201
(2) + (3)
Persentase Desa
berstatus
swasembada dibagi
5.
0%
jumlah
desa/kelurahan
(3)/(4)
Sumber: BPMPD Kabupaten Bandung Tahun
1.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 105
2011
2012
2013
97
176
176
186
104
6
6
4
0
0
0
0
201
182
182
182
0%
0%
0%
0%
2013
2.1.4.5.
Fokus Sumber Daya Manusia
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional dan daerah.
Hal ini dapat disadari oleh karena manusia sebagai subyek dan
obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka
pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan
memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan
profesional.
Disamping
itu
juga
mampu
memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif
dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional.
Kualitas sumber daya manusia juga memiliki peranan
penting
dalam
meningkatkan
daya
saing
daerah
dan
perkembangan
investasi
di
daerah.
Indikator
kualitas
sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan daya saing
daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat
ketergantungan penduduk untuk melihat sejauhmana beban
ketergantungan penduduk.
1.
Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3)
Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam
kerangka pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas
sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat
dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi
kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Kualitas
tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat
pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang
ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik
kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu
daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang
telah menyelesaiakan S1, S2 dan S3.
No
Tabel 2.123
Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Bandung
Tahun 2012-2013
Uraian
2012
2013
1
Jumlah lulusan S1
n/a
n/a
2
Jumlah lulusan S2
n/a
n/a
3
Jumlah lulusan S3
n/a
n/a
4
Jumlah lulusan S1/S2/S3
72.899
n/a
5
Jumlah penduduk
3.351.048
n/a
6
Rasio lulusan S1/S2/S3 (4/5)
217,54
n/a
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 106
2.1.4.6.
Tingkat Ketergantungan
Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur
besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk
berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif.
ï‚·
Tingkat Ketergantungan Penduduk
Tingkat ketergantungan penduduk digunakan untuk melihat
gambaran besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap
penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak
produktif. Penduduk
muda berusia dibawah 15 tahun
umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif
karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau
orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia
diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah
melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun adalah
penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar
konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk
yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak
terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan
gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat menunjukkan
keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju
atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio
merupakan salah satu indikator demografi yang penting.
Semakin tinggi persentase dependency ratio maka semakin tinggi
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio
ketergantungan penduduk Kabupaten Bandung selama kurun
waktu tahun 2009-2013.
No.
Tabel 2.124
Rasio Ketergantungan di Kabupaten Bandung
Tahun 2009-2013
Uraian
2009
2010
2011
2012
Rasio
48,95
54.10
ketergantungan
Sumber: BPS Kabupaten Bandung 2009-2013
1.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 107
53,17
52,13
2013
51,47
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
RKPD
Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 merupakan pelaksanaan
pembangunan tahun ke-3 Implementasi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun
2010-2015. Fokus pelaksanaannya adalah mengejar visi Kabupaten
Bandung “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan
Lingkungan”, diterjemahkan kedalam 7 Misi Kabupaten Bandung dengan 7
tujuan pembangunan, kemudian diimplementasikan kedalam 37 sasaran
Kabupaten Bandung yang memiliki 127 target capaian, dikategorikan dalam
pencapaian 11 prioritas pembangunan daerah, 26 Urusan Wajib dan 8
Urusan Pilihan.
Sesuai dengan Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung, terdapat
127 indikator kinerja sasaran yang menjadi patokan Keberhasilan
Pembangunan 5 tahun Kabupaten Bandung. Untuk tahun 2013 terdapat
163 program yang terdapat dalam RKPD tahun 2013 dengan penentu
keberhasilan/indikator kinerja program (Perubahan RPJMD Kabupaten
Bandung Tahun 2010-2015). Dari 163 Progam Pembangunan RKPD
berkembang menjadi 165 program di penjabaran APBD Kabupaten Bandung
untuk program kegiatan Belanja Langsung SKPD yang diperuntukkan untuk
program kegiatan prioritas sebesar Rp.1.236.335.439.336, terdiri dari 165
program yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembangunan
Kabupaten Bandung. Berikut pencapaian kinerja dan realisasi anggaran
pembangunan tahun 2013 yang dikategorikan dalam 11 prioritas
pembangunan Kabupaten Bandung:
2.2.1.
Reformasi Birokrasi
Prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi tahun 2013, terdiri dari
9 (sembilan) urusan dan dilaksanakan oleh 51 SKPD, dengan rincian
program yaitu: Perencanaan Pembangunan (8 program); Pertanahan (1
program); Kependudukan dan Catatan Sipil (1 program); Penanaman Modal
(2 program); Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian (8 program);
Kearsipan (3 program); serta Komunikasi dan Informasi (2 program), Statistik
(1 program). Capaian persentase rata-rata kinerja keluaran/output prioritas
pembangunan reformasi birokrasi mencapai 95,03% dari target rata-rata
100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 14 indikator program
yang terealisasi sesuai rencana, 8 indikator program yang melebihi
target/rencana, 4 indikator program terealisasi di bawah rencana. Capaian
keuangan
prioritas
pembangunan
Reformasi
Birokrasi
sebesar
Rp.92.041.278.928,59 dari anggaran sebesar Rp.102.384.180.896,00 atau
89,90%.
Sesuai dengan RPJMD Perubahan tahun 2010-2015, pelaksananan
program/kegiatan pada tahun 2013 dilaksanakan untuk memenuhi sasaran
Kabupaten
Bandung
yaitu
meningkatnya
kualitas
perencanaan
pembangunan daerah, meningkatnya ketersediaan data dan informasi,
meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan, meningkatnya pelaku
KUMKM dan pelaku usaha modal besar, terwujudnya regulasi
penyelengaraan
pemerintahan
daerah,
meningkatnya
akuntabilitas
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 108
pengelolaan keuangan daerah, meningkatnya kegiatan keagamaan, dan
meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam pencapaian sasaran pembangunan daerah “meningkatkan
kualitas perencanaan pembangunan” pada tahun 2013 ditandai dengan
diterbitkannya peraturan-peraturan daerah tentang perencanaan dalam
menunjang pembangunan daerah, seperti perubahan Perda No. 5 tahun
2005, Perubahan Perda RPJMD tahun 2010-2015, Dokumen Perbup RKPD
tahun 2014, dan Renja-Renja SKPD tahun 2014, serta penyedian laporan
akhir seperti LKPJ, LPPD, ILPPD, LAKIP, LPP-APBD. Untuk sasaran
pembangunan penentuan “meningkatkan ketersediaan data dan informasi”
ditandai dengan tersedianya buku-buku atau dokumen penunjang
pembangunan seperti IPM, PDRB, IKM, Data Pokok Perencanaan
Pembangunan, dokumen pedoman standardisasi bentuk bangunan gedung
pemerintah dan bangunan komersial, Dokumen Analisis Harga Satuan
Bangunan, dan lain-lain.
Dalam pencapaian sasaran “meningkatnya kualitas dan kuantitas
pelayanan”, ditandai dengan Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten
Bandung pada tahun 2013 mencapai 74,06. Dalam hal cakupan penertiban
KK di Kabupaten Bandung sudah memenuhi keseluruhan masyarakat (wajib
KK) di Kabupaten Bandung, sedangkan cakupan penertiban KTP dengan
adanya e-KTP sudah bisa memenuhi 98% masyarakat (wajib KTP) di
Kabupaten Bandung, selain itu
pelayanan terhadap masyarakat di
kecamatan diharapkan bisa ditingkatkan kualitasnya dengan cakupan
PATEN (Pelayanan Adminstrasi Terpadu) kecamatan sudah tersedia di 31
kecamatan di Kabupaten Bandung (100%).
Disisi lain terdapat pula beberapa hal yang belum sesuai dengan
rencana. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah:
1. Rendahnya hasil penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan
(LAKIP) Kabupaten Bandung tahun Anggaran 2012 yaitu nilai CC.
2. Rendahnya hasil penilaian LPPD Kabupaten Bandung pada tahun 2013
dalam penilaian tahun Anggaran 2012.
3. Penilaian WDP (Wajar Dengan Pengecualian) pada penilaian Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung tahun
Anggaran 2012.
4. Keterlambatan pengesahan beberapa Raperda yaitu: Raperda Perubahan
RPJMD tahun 2010-2015, Raperda APBD Kabupaten Bandung tahun
2013, Raperda Review RTRW tahun 2005-2020 Kabupaten Bandung.
5. Hasil laporan penyerapan/prognosis keuangan daerah pada triwulan
II/semester I tahun 2013 hanya sebesar 23,21% untuk program
prioritas kegiatan.
6. Kurangnya jumlah ketersediaan dokumen-dokumen/data pendukung
untuk pembangunan.
7. Penerapan SPM di Kabupaten Bandung yang baru mulai
mempersiapkan 13 SPM dari 15 SPM yang harus di laksanakan. Yang
sudah sesuai dengan SPM hanya 1 SPM.
8. Jumlah aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD masih dibawah
rencana yaitu 2 aplikasi dari rencana 5 aplikasi, kemudian jumlah SKPD
yang terhubung dengan jaringan komunikasi data pemerintah
Kabupaten Bandung baru sebesar 23 unit kerja dari target sebanyak 51
unit kerja.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 109
9.
Jumlah berita daerah yang diterbitkan belum mencapai target sebanyak
230 release.
10. Jumlah perda yang ditetapkan dari belum mencapai target 11 perda
pada tahun 2013.
11. Persentase penetapan anggaran tepat waktu belum sesuai target.
12. Jumlah ijin yang diterbitkan (20 kewenangan) hanya mencapai 6.925
dari 8.200 target pada tahun 2013.
Berikut hasil rekapitulasi capaian kinerja dan keuangan untuk
prioritas Reformasi Birokrasi dari hasil catatan-catatan diatas, berikut
usulan/rekomendasi selanjutnya untuk Reformasi Birokrasi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Cakupan PATEN untuk kecamatan yang telah mencapai 100%,
dibutuhkan sistem pelayanan tambahan yang terkoordinasi, seperti ISO
9001 tentang pelayanan, sistem integritas pelayanan dan pemenuhan
petugas-petugas pelayanan yang profesional.
Optimalisasi
raperda-raperda
yang
telah
disahkan
dalam
pelaksanaannya (RPJMD Perubahan, RKPD tahun 2014, Review RTRW,
dll), jika perlu adanya kegiatan pendukung dalam mempercepat tujuan
penetapannya.
Percepatan dalam pengaplikasian Standar Pelayanan Minimum di
Kabupaten Bandung.
Perbaikan kinerja pemerintah (dalam hal pertanggungjawaban
keuangan, fokus kegiatan yang menghasilkan output, kepatuhan pada
undang-undang yang berlaku) dalam meningkatkan kualitas hasil
pelaporan (LAKIP, LPPD, LKPD,LKPJ, dan lain-lain).
Perbaikan kinerja DPRD terutama dalam percepatan penetapan raperda
dan lain-lain.
Perbaikan koordinasi pelayanan secara online (terutama lingkup
aparatur Kabupaten Bandung) seperti Penyempurnaan Sistem Keuangan
daerah (SIMDA), Sistem Pelaporan yang Koordinatif, Sistem Perencanaan
Terpadu, Sistem Pengadaan Barang Jasa/LPPD, dan lain-lain.
Penyediaan
data-data
pendukung
ditingkatkan
kualitas
dan
kuantitasnya.
Sosialisasi mengenai kearsipan terutama mengenai pentingnya
ketersediaan sekuensial data tahun sebelumnya dan tata cara
penyimpanan arsip yang dibenarkan.
2.2.2.
Pengembangan
Vokasional
Wajib
Belajar
12
Tahun
dan
Pendidikan
Prioritas pembangunan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan
Pendidikan Vokasional dilakukan melalui 4 (empat) urusan oleh 34 (tiga
puluh empat) SKPD yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata, Bapapsi dan 31 Kecamatan. Sedang rincian
programnya yaitu: Pendidikan (6 progam); Kebudayaan (3 program);
Kepemudaan dan Olahraga (6 program) dan Perpustakaan (1 program).
Capaian
Persentase
Rata-rata
kinerja
keluaran/output
prioritas
Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional mencapai
92,78% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program
terdapat 6 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 3 indikator
program yang melebihi target/rencana, 5 indikator program terealisasi
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 110
dibawah rencana. Capaian keuangan Prioritas Pembangunan Pengembangan
Wajib
Belajar
12
Tahun
dan
Pendidikan
Vokasional
sebesar
Rp.294.867.457.508,00 dari anggaran sebesar Rp.314.607.860.291,00 atau
sebanyak 93,73%.
Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya
penduduk bersekolah (terutama jenjang SD sederajat, SMP, sederajat dan
SMA sederajat), meningkatnya penduduk melek huruf, meningkatnya
kualitas tenaga pendidik, terwujudnya pelestarian budaya Sunda,
meningkatknya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan,
dan meningkatnya minat baca masyarakat.
Untuk memenuhi pencapaian sasaran “meningkatkan penduduk
bersekolah”, pada tahun anggaran 2013 dengan melaksanakan pemenuhan
sarana dan prasarana sekolah baik infrastruktur maupun perlengkapan
sekolah termasuk penambahan sekolah baru, penyediaan SD/SMP terbuka
dan sekolah satu atap, beasiswa bagi siswa kurang mampu dan berprestasi,
dan peningkatan cakupan Biaya Operasional Sekolah (BOS). Capaian
indikator sasarannya adalah pemenuhan Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
tahun 2013 sebesar 8,70 tahun pada tahun 2013, Angka Partisipasi Kasar
(APK) tingkat SD sederajat mencapai 105,90, sedangkan APK tingkat SMP
sederajat naik menjadi 85,64, dan APK SMA dan sederajat sebesar 49,73.
Untuk pemenuhan sasaran “meningkatkan penduduk melek huruf”
di Kabupaten Bandung, dilakukan kegiatan-kegiatan pembinaan dan
bantuan terhadap kelembagaan dan kursus-kursus, penyelenggaraan kejar
paket A dan kejar paket B melalui balai pendidikan/kursus yang telah
ditunjuk, sosialisasi mengenai pendidikan kesetaraan dan lain-lain. Capaian
indikator sasarannya adalah Angka Melek Huruf Kabupaten Bandung
sebesar 98,69 atau lebih tinggi 0,15 poin dari tahun 2012.
Untuk pemenuhan sasaran “meningkatnya kualitas tenaga pendidik
dilakukan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
pendidik, pengembangan manajemen guru dan kepala sekolah, pengawasan
dan penilaian kinerja guru, dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya
adalah persentase guru yang berkualifikasi minimal D4/S1, pada tahun
2013 mencapai 84,32, angka itu mengalami pengingkatan dari tahun 2012
sebesar 83,21.
Untuk pemenuhan sasaran “terwujudnya pelestarian budaya
Sunda” dilaksanakan kegiatan-kegiatan diantaranya pelestarian dan
aktualisasi adat budaya Sunda, pembangunan gedung kesenian, pelestarian
fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno budaya Sunda,
perekaman dan digitalisasi bahan pustaka dan lain-lain. Capaian indikator
sasarannya adalah Jumlah Nilai-nilai Budaya yang Dilestarikan dan Jumlah
Benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan, yang pada tahun
2013 fokus pemeliharaan dan pelestarian pada 20 situs budaya.
Untuk pemenuhan sasaran “meningkatnya prestasi olahraga dan
peran pemuda dalam pembangunan” dilaksanakan kegiatan-kegiatan
pembinaan organisasi kepemudaan, pendidikan dan pelatihan dasar
kepemimpinan, pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat,
peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Capaian
indikator sasarannya adalah jumlah pemuda pelopor pembangunan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 111
Selain dengan ketercapaian yang ada pada Prioritas Pengembangan
Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional, terdapat pula beberapa
hal yang belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas
ini adalah:
1. Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bandung tahun 2013 sebesar 8,70
tahun, artinya Kabupaten Bandung belum bisa mencapai WAJAR diknas
9 tahun pada tahun 2013, dibutuhkan usaha/kinerja lebih besar untuk
bisa mencapai atau mendekati Wajib Belajar Pendidikan Nasional 12
tahun.
2. Kegiatan dalam penunjang pengembangan wajib belajar 12 tahun untuk
tahun 2011-2013 masih sangat minim.
3. Seperti halnya wajib belajar 12 tahun, untuk pemenuhan prioritas
pendidikan vokasional/pendidikan kejuruan masih belum optimal,
terlihat dari jumlah warga belajar SMK tahun 2013 sebesar 37.614
siswa sedangkan untuk keseluruhan tingkat SMA sederajat sebesar
88.828 siswa.
4. Angka APM (Angka Partisipasi Murni) untuk semua tingkatan
mengalami perlambatan sehingga terealiasi dibawah rencana, tingkatan
dengan nilai APM paling lambat bahkan menurun adalah APM tingkat
SMP dan sederajat tahun 2013 sebesar 67,87 atau terealiasi di bawah
rencana (81,6).
5. Pertumbuhan jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk dari tahun
2010-2013 relatif sama/stagnan.
6. Kurangnya updating data terutama mengenai kepemudaan dan olahraga
sebagai dasar dalam penyusunan rencana kedepan.
7. Jumlah altet berprestasi tingkat provinsi dan nasional dari Kabupaten
Bandung tidak mengalami peningkatan yang berarti.
8. Tidak adanya pemetaan mengenai sistem keolahragaan terutama
olahraga berprestasi yang menjadi andalan Kabupaten Bandung pada
tahun-tahun kedepan.
9. Terbatasnya lingkup pelestarian budaya Sunda terutama dalam
pengembangan budaya Sunda hanya pada 20 situs budaya sedangkan
jumlah situs di Kabupaten Bandung berjumlah 183 situs.
10. Belum meratanya keberadaan perpustakaan yang ada di tiap kecamatan
di Kabupaten Bandung sehingga berdampak pada kurangnya kunjungan
masyarakat ke perpustakaan dan minat baca masyarakat di Kabupaten
Bandung, terlihat dari jumlah
pempustaka (pengunjung penguna
anggota non anggota) yang terlayani oleh jenis perpustakaan di
Kabupaten Bandung untuk tahun 2013 sebesar 104.683 orang.
Dari hasil catatan-catatan diatas, berikut usulan/rekomendasi
selanjutnya untuk prioritas ini:
1. Percepatan dalam pencapaian tujuan utama prioritas pengembangan
wajib
belajar
12
tahun
dan
peningkatan
pendidikan
vokasional/kejuruan.
2. Perubahan arah pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga dari
yang sebelumnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana olahraga
menjadi pendorong dalam peningkatan kuantitas/jumlah sarana dan
prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Bandung.
3. Melaksanakan kegiatan updating data mengenai kepemudaan dan
olahraga.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 112
4.
5.
Melaksanakan dorongan peningkatan pemuda dalam pembangunan
baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan budaya
baca (terutama dalam mendatangi perpustakaan) di Kabupaten
Bandung.
2.2.3.
Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan
Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan
tahun 2013 dilakukan melalui 3 (tiga) urusan oleh 36 SKPD (Dinas
Kesehatan, RSUD Majalaya, RSUD Soreang, RSUD Cicalengka dan Badan
Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan) dan 31 kecamatan
sedang rincian programnya yaitu: Urusan Kesehatan (13 progam); Urusan
Keluarga Berencana (6 program); Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (3 program). Capaian Persentase Rata-rata kinerja
keluaran/output prioritas peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas
kesehatan sementara mencapai 96,44% dari target rata-rata 100%.
Sedangkan realisasi capaian program terdapat 13 indikator program yang
terealisasi sesuai rencana, 9 indikator program yang melebihi
target/rencana, dan 10 indikator program terealisasi dibawah rencana.
Capaian keuangan prioritas peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas
kesehatan
sebesar Rp.166.641.245.277,50 dari anggaran
sebesar
Rp.172.784.405.964,50 atau 96,44 %.
Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya
status kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatnya perilaku masyarakat
hidup bersih dan sehat
serta menggunakan fasilitas kesehatan, dan
terkendalinya pertumbuhan penduduk. Untuk memenuhi target sasaran
“meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat”, kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan diantaranya pembangunan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu dan lain-lain, penyediaan
kebutuhan kesehatan dan perbekalan seperi obat dan alat-alat kesehatan,
pengawasan terhadap makanan dan minuman yang beredar di masyarakat,
pencegahan
dan
pengendalian
terhadap
penyakit-penyakit
endemik/epidemik, dan
menular yang ada di masyarakat termasuk
penanganan terhadap gizi buruk dan penyusunan dokumen standar
kesehatan.
Capaian indikator untuk sasaran ini adalah Angka Kematian Bayi
(AKB) tahun 2013 sebesar 33,7 atau turun dari tahun 2012 dari 34,05,
Indeks Kesehatan/Indeks AHH sebesar 75,65 tahun 2013, cakupan balita
gizi buruk mendapat perawatan sudah mencapai 100%, proporsi rumah
tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (perkotaan
dan pedesaan) mencapai 48,7 % pada tahun 2013, persentase Puskesmas,
Puskesmas pembantu dan jaringannya yang dibangun sesuai standar pada
tahun 2013 baru mencapai 61 % dimana untuk puskesmas sudah mencapai
100%, cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
mencapai 86 % dan persentase tempat-tempat umum sehat mencapai 78%.
Untuk memenuhi target sasaran “meningkatnya perilaku
masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan”,
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya sosialisasi programprogram kesehatan seperti pencegahan penyakit-penyakit berbahaya,
perilaku hidup sehat, dan
tersajinya data kesehatan lingkungan,
tersedianya sarana sanitasi serta terlaksananya kegiatan sanitasi di
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 113
lingkungan.
Capaian indikator sasarannya adalah cakupan pelayanan
kesehatan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarkes (RS) di
kabupaten/kota. Persentase persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan
yang berkompeten skala kabupaten sudah mencapai 88,1% pada tahun
2013.
Untuk memenuhi target sasaran “pengendalian jumlah penduduk”,
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya melakukan pelayanan KIE
melalui, KIE Massa, siaran radio, penyusunan materi KIE, mengikuti
pameran pembangunan, pelaksanaan hari keluarga nasional, pembinaan
pramuka, program pemasangan KB gratis, sosialiasi mengenai penyakitpenyakit kelamin berbahaya seperti HIV, bimbingan sosial bagi Posyanduposyandu, dan penyusunan verifikasi pendataan keluarga miskin. Capaian
indikator sasarannya adalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) tahun 2013
sebesar 1,93, persentase capaian peningkatan peran serta masyarakat dalam
program KB disetiap desa ditargetkan pada tahun 2013 sebesar 87%,
cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif ditargetkan pada tahun 2013
sebesar 67%.
Selain dengan ketercapaian yang ada pada prioritas peningkatan
cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan, terdapat pula beberapa hal yang
belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pada tahun 2013 sebesar 1,93%
sedangkan LPP tahun 2012 sebesar 1,55% atau ada kenaikan LPP
sebesar 0,38%.
2. Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapita sebesar Rp.5.000,00 per
kapita penduduk menurut Standar Pelayanan Minimum Kesehatan
hanya bisa dilaksanakan pada tahun 2013 sebesar Rp.3.140,00 per
kapita penduduk.
3. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
layak (perkotaan dan pedesaan) hanya mencapai 48,7% dari target 77%
pada tahun 2013, dan menurun dari realisasi tahun 2012.
4. Masih ada Puskesmas di Kabupaten Bandung yang belum memiliki
tenaga medis dokter.
5. Tidak tercapainya target jumlah Puskesmas Santun Lansia sebesar 11
Puskesmas pada tahun 2013 dan hanya terealisasi sebanyak 8
Puskesmas.
6. Rendahnya jumlah kunjungan pasien rumah sakit hasil rujukan dari
puskesmas atau rumah sakit kelas lebih rendah, dibandingkan jumlah
kunjungan pasien ke rumah sakit tanpa rujukan pada tahun 2013
memiliki perbandingan 2:3 atau dari 5 kunjungan pasien 3 diantaranya
tanpa ada rujukan dari puskesmas.
Dari hasil catatan-catatan diatas, berikut usulan/rekomendasi
selanjutnya untuk prioritas ini:
1. Dibutuhkan variasi/terobosan program kegiatan tambahan untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga setidaknya LPP
Kabupaten Bandung bisa menurun atau setidaknya sama pada tahuntahun mendatang atau pada tahun 2015 LPP Kabupaten Bandung
sebesar 1,5%, contohnya bagaimana menekan angka pernikahan
dimana pasangannya masih berusia di bawah 20 tahun;
2. Peningkatan kualitas ketersediaan obat-obatan di Puskesmas, Pustu
dan Puskesmas Keliling atau setidaknya pada tahun 2015 SPM rata-rata
rata-rata belanja obat yang bermutu perkapita sebesar Rp.6.000,00.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 114
3.
4.
5.
Penguatan fundamental data target penerima bantuan Jamkesmas dan
Gakinda serta updating data untuk kegiatan pemberian bantuan bagi
warga tidak mampu sehingga tidak terlalu membengkak dari tahun ke
tahun dan tepat sasaran.
Penempatan tenaga medis khususnya dokter secara merata di seluruh
Puskesmas di Kabupaten Bandung, target 2014 seluruh Puskesmas di
Kabupaten Bandung memiliki tenaga dokter.
Peningkatan kualitas Puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung dari
mulai kualitas obat, kualitas dari paramedis, kualitas sarana dan
prasarana di lingkungan puskesmas. Peningkatan kualitas rumah sakit
diharapkan dapat menurunkan klaim dari rumah sakit bagi penerima
bantuan bagi warga kurang mampu.
2.2.4.
Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah
Sosial
Salah satu isu strategis yang hampir sama di setiap wilayah
(kabupaten/kota, provinsi maupun pusat) adalah persoalan kemiskinan
sehingga hampir semua wilayah menetapkan bahwa kemiskinan dijadikan
salah satu prioritas pembangunan. Prioritas pembangunan pengurangan
kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial, secara khusus
diintervensi oleh 9 urusan dan 38 SKPD yaitu Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial, Dispertasih, Dinas Tenaga Kerja, Bappeda, Dinas
SDAPE, dan 31 Kecamatan. Pelaksanaan urusan, program dan kegiatan
untuk urusan ini meliputi; Urusan Pendidikan (2 Program), Urusan
Kesehatan (2 program), Perumahan (2 program), Perencanaan Pembangunan
(1 program), Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (1 program), serta
Sosial (7 program). Capaian persentase rata-rata kinerja keluaran/output
prioritas pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial
kegiatan mencapai 97,63% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi
capaian program terdapat 14 indikator program yang terealisasi sesuai
rencana, 1 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 5 indikator
program terealisasi dibawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas
pembangunan ini sebesar Rp.121.115.990.015,00,00 dari anggaran sebesar
Rp.131.341.610.133,38,00 atau 92,21%.
Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatkan
penduduk bersekolah dengan fokus penduduk miskin, meningkatkan status
kesehatan dan gizi masyarakat dengan fokus penduduk miskin,
terkendalinya pertumbuhan penduduk, meningkatnya keberfungsian sosial
bagi PMKS, meningkatnya kualitas tenaga kerja dan meningkatnya
pemenuhan infrastruktur dasar wilayah.
Dalam mencapai sasaran “meningkatkan penduduk bersekolah
lingkup penduduk miskin” dilaksanakan dengan kegiatan kerjasama dengan
penyelenggaran pendidikan non formal dalam menyelenggarakan program
paket A, B dan C. Kemudian beasiswa bagi siswa miskin (BSM) tahun 2013
untuk siswa setingkat SMA dan uji coba pelaksanaan SD dan SMP satu atap.
Indikator keberhasilannya adalah kenaikan Angka Melek Huruf dan
penurunan Angka Putus Sekolah untuk semua tingkatan pendidikan.
Dalam mencapai sasaran “meningkatkan status kesehatan dan gizi
masyarakat” dilaksanakan kegiatan pembayaran klaim bagi masyarakat
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 115
miskin (program Jamkesmas dan Gakinda) dimana pada tahun 2013
terdapat klaim rumah sakit bagi masyarakat miskin sebanyak 18.922 klaim,
pemberian pelayanan khusus bagi penderita penyakit kronis, dan resiko
tinggi untuk masyarakat miskin pada tahun 2013 sebanyak 3.500 KK dan
pelayanan kesehatan ibu hamil mulai dari pemeriksaan kehamilan sampai
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. indikator keberhasilannnya
adalah cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin telah
terealisasi seluruhnya (100%) pada tahun 2013, cakupan pelayanan
kesehatan dasar rujukan
pasien masyarakat miskin telah terlayani
seluruhnya, dan persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
yang berkompeten skala Kabupaten Bandung, pada tahun 2013 mengalami
kenaikan menjadi 88,1% atau naik 1,4% dari tahun 2012.
Untuk mencapai sasaran “terkendalinya pertumbuhan penduduk”
kegiatan yang dilaksanakan adalah tercapainya pelayanan Keluarga
Berencana melalui, pelayanan KB MOP dan MOW, kesepakatan pelayanan
dengan medis, pelayanan KB pasca pelayanan, pelayanan terpusat akseptor
MO, pertemuan medis teknis, pelayanan pasca persalinan. Dengan indikator
keberhasilan adalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 2,36 tahun
2013.
Untuk mencapai sasaran “meningkatnya keberfungsian sosial bagi
PMKS”, hal-hal yang dilaksanakan adalah pelatihan keterampilan bagi
PMKS, pendampingan PMKS yang bermasalah secara hukum, penyusunan
dokumen terkait, dan lain-lain. Indikator keberhasilannya adalah rata-rata
keluarga fakir miskin (PMKS) yang ditangani mampu memiliki kemandirian
(ekonomi), rata-rata PMKS mampu mengurus diri sendiri dan menghadapi
situasi kritis, rata-rata penyandang cacat yang ditangani berfungsi secara
fisik dan rata-rata PMKS yang ditangani mampu berintegrasi sosial.
Untuk mencapai sasaran “meningkatnya kualitas tenaga kerja”, halhal yang dilakukan adalah pelatihan keterampilan bagi pencari kerja,
kerjasama dengan instansi pendidikan dalam pelatihan khusus tenaga kerja
dan akan langsung penempatan, pelaksanaan bursa kerja/job fair, dan
kerjasama dengan Kementrans dan pemda kabupaten/kota lain dalam
pembinaan/pelatihan/pemberangkatan bagi para transmigran keluar pulau
jawa.
Untuk mencapai sasaran “meningkatnya pemenuhan infrastruktur
dasar wilayah”, Pemerintah Kabupaten Bandung sejak tahun 2012
meluncurkan Program Raksa Desa (Rumah Layak Huni), Air (Minum dan Air
Bersih), Kakus (Sanitasi), Sampah dan Alam, dengan target utama wilayah
(desa) dan masyarakat tidak mampu. Indikator keberhasilannya adakah
cakupan ketersediaan rumah layak huni yang pada tahun 2013 ditargetkan
mencapai 85,65% atau penyelesaian terhadap 712.626 unit rumah di
Kabupaten Bandung, Akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan
sebesar 14%, Akses aman terhadap sanitasi sebesar 56%, dan persentase
layanan air bersih di pedesaan sudah mencapai 14%.
Selain dengan ketercapaian yang ada pada prioritas pengurangan
kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial, terdapat pula beberapa
hal yang belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas
ini adalah :
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 116
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Data penduduk miskin pada tahun 2013 berubah dari satuan
penduduk ke satuan Kepala Keluarga, untuk kebutuhan evaluasi hal
ini cukup mengganggu karena sulit untuk melihat keberhasilan
prioritas ini dan pencapaian kebutuhan akan penurunan angka
kemiskinan.
Sebaran penduduk miskin di Kabupaten Bandung berdasarkan
capaian daya beli masyarakat Kabupaten Bandung (pengertian BPS
Garis Kemiskinan: batas dimana penduduk dengan pengeluaran
kurang dari batas tersebut dikategorikan sebagai miskin = penduduk
dengan capaian daya beli rendah) dari tahun 2007- 2013, kecamatan
dengan ranking daya beli paling rendah di Kabupaten Bandung adalah
Kertasari, Pacet, Cikancung, dan Cicalengka tidak pernah berubah.
Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015, urusan
utama pendukung percepatan penurunan penduduk miskin adalah
Urusan Ketenagakerjaan, Sosial, Pendidikan, Perumahan dan
Transmigrasi, namun hanya Pendidikan dan Perumahan yang menjadi
prioritas.
Updating data kemiskinan yang dianggap kurang.
Dalam usaha peningkatan penduduk bersekolah di Kabupaten
Bandung, untuk tingkatan SD atau sederajat dan SMP atau sederajat
berdasarkan APK dan APM mengalami perlambatan.
Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Bandung juga tidak tercapai dari
target meskipun hanya 0,05 poin.
Penentuan target dalam pelatihan pemberian bantuan dan
penempatan tenaga kerja tidak berdasarkan data keluarga/penduduk
miskin (data RLS atau lain-lain) yang resmi.
Tidak terealisasinya penempatan calon-calon transmigran ke luar
pulau jawa.
Rekomendasi untuk prioritas pengurangan kemiskinan daerah dan
penyandang masalah sosial adalah sebagai berikut:
1. Dibutuhkan variasi/terobosan program kegiatan tambahan untuk
menekan Laju Pertumbuhan Penduduk sehingga setidaknya LPP
Kabupaten Bandung bisa menurun atau setidaknya sama pada tahuntahun mendatang atau pada tahun 2015 LPP Kabupaten Bandung
sebesar 1,5%, contohnya bagaimana menekan angka pernikahan
dimana pasangannya masih berusia di bawah 20 tahun;
2. Urusan Pendidikan, dibutuhkan peningkatan cakupan Progam Kejar
Paket A, Paket B dan Paket C baik peningkatan jumlah maupun kualitas
sehingga Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Bandung bisa tercapai.
3. Saatnya Kabupaten Bandung berperan dalam updating data kemiskinan
baik secara parsial maupun menyeluruh.
4. Dibutuhkan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah pusat dan
pemerintah kabupaten/kota yang lain, agar penempatan calon-calon
transmigran ke luar Pulau Jawa dapat terealisasi.
5. Peningkatan penyelenggaraan program pelatihan dan penempatan
tenaga kerja secara terpadu, disamping pendampingan bagi para
wiraswasta baru.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 117
2.2.5.
Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah
Ketersediaan sarana prasarana dasar wilayah merupakan salah
satu faktor pendukung utama untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat suatu wilayah. Sarana prasarana tersebut menjadi alat untuk
menggerakan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Semakin lengkap sarana
prasarana yang tersedia, maka semakin cepat pula perkembangan
pembangunan yang akan terjadi.
Prioritas pembangunan peningkatan pelayanan sarana dan
prasarana dasar wilayah tahun 2013 diintervensi oleh 35 (empat) SKPD
yaitu Dinas Bina Marga, Dinas SDAPE, Dinas Perhubungan dan Dispertasih,
dan 31 kecamatan. Sedangkan pelaksanaannya melalui beberapa urusan
dan program diantaranya: Urusan Pekerjaan Umum (12 program),
Perencanaan Pembangunan (1 program), Perhubungan (5 program),
Perumahan Rakyat (4 program) serta urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral (1 program). Rata-rata kinerja keluaran/output prioritas
Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah kegiatan
mencapai 95,99% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian
program terdapat 6 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 19
indikator program yang melebihi target/rencana, dan 3 indikator program
terealisasi di bawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas
pembangunan ini sebesar Rp.359.353.082.506,00 dari anggaran sebesar
Rp.381.386.130.590,00 atau 94,22 %.
Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya
pemenuhan infrastruktur dasar wilayah, melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan
sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air, meningkatnya
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, terwujudnya sistem
transportasi yang tertib dan lancar, dan meningkatnya infrastruktur desa.
Untuk mencapai sasaran “meningkatnya pemenuhan infrastruktur
dasar wilayah”, Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan perhatian
khusus pada Pemenuhan Jalan Mantap (perbaikan jalan menjadi kondisi
baik dan sedang) Kabupaten, Pemenuhan Jembatan Kondisi Baik (perbaikan
jembatan),
pembangunan/perbaikan
saluran
drainase
baik,
perbaikan/pembangunan TPT/Talud/brojong dan sejenisnya, perbaikan
kawasan pemukiman, penyediaan saluran air besih, penyediaan sarana
sanitasi, perbaikan rumah tidak layak huni beserta kawasannya, perbaikan
kawasan pemakaman, penyediaan kawasan/tempat khusus, pembangunan
rumah susun dan perawatannya, pembangunan PJU, pembangunan dan
perbaikan fasilitas perhubungan, dan lain-lain.
Untuk tahun 2013, ketercapaian untuk prioritas ini sudah cukup
menggembirakan karena sebagian besar indikator kinerja sudah sesuai
dengan rencana bahkan ada yang melebihi target, beberapa indikator kinerja
pada sasaran ini yang sudah sesuai dengan rencana dan melebihi target
adalah:
1. Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman dari banjir mencapai 73,49% dari target 55%;
2. Persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman dari longsor mencapai 47,95% dari target 39%;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 118
3.
Persentase kondisi jalan kabupaten kondisi baik mencapai 50,84% dari
target 48,78% dan kondisi rusak sedang mencapai 20,58% dari target
15,80%;
4. Persentase kondisi jembatan baik mencapai 82,46% dari target 56,22%;
5. Persentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota
mencapai 2,33% dari target 1,43%;
6. Persentase penataan pedestrian kawasan strategis dan cepat tumbuh di
7 wilayah pada tahun 2013 mencapai 46,05% dari target 44,21%;
7. Persentase Rumah Layak Huni mencapai 85,88% dari target 85,66%;
8. Rasio daya tampung tempat pemakaman per satuan jumlah penduduk
mencapai 1:25 dari target 1:25;
9. Persentase PJU terpelihara dan terbangun mencapai 23,67% dari target
22,09%;
10. Rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang mencapai 1:15
dari target 1:15;
11. Rasio elektrifikasi Rumah Tangga Miskin mencapai 20,2 dari target
20,34; dan lain-lain.
Sedangkan beberapa hal yang menjadi perhatian/indikator kinerja
tidak tercapai diantaranya:
1. Sejak tahun 2011 sampai dengan 2013, belum ada penambahan
panjang jalan “kabupaten”;
2. Persentase layanan air bersih di pedesaan sebesar 11,84% dari target
sebesar 14%;
3. Tidak adanya data yang bersumber dari desa seperti persentase rumah
tangga yang mengakses MCK umum, persentase desa yang mengangkut
sampah dari sumber ke TPS, persentase jalan desa kondisi baik, dan
lain-lain;
4. Rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang (rasio) hanya
terealisasi 1:53 dari target 1:15;
5. Pendampingan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PNPM, P4, ADPB dan
PPIP belum terlihat hasilnya.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan
kegiatan sampai dengan tahun 2013, usulan/rekomendasi untuk
pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah:
1. Pemenuhan target pembangunan jalan baru “kabupaten” pada tahun
2015 sebesar 2 km;
2. Fokus pada pembangunan sarana prasarana air bersih terutama di
kawasan perdesaan (sesuai pemenuhan persentase layanan air bersih
mencapai 14%);
3. Perencanaan penyusunan target rumah layak huni dan perbaikan
rumah tidak layak huni dan evaluasi pelaksanaan harus ditingkatkan
sehingga tujuan yang diutamakan bagi keluarga miskin dan berada di
wilayah padat penduduk dapat tepat sasaran;
4. Peningkatan pengendalian terhadap permukiman teroganisir dan tidak
terorganisir agar berpedoman pada rencana pemanfaatan ruang sesuai
RTRW, serta melibatkan instansi terkait di berbagai tingkatan;
5. Perencanaan pembangunan rumah susun dan pembanguan rumah
susun di Kabupaten Bandung harus sesuai dengan RTRW.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 119
2.2.6.
Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM
Pembangunan ekonomi Kabupaten Bandung salah satunya meliputi
penguatan kemampuan bagi para pelaku koperasi, usaha mikro, kecil, dan
menengah. Prioritas pembangunannya diarahkan pada peningkatan
kemudahan bagi pelaku KUMKM, terutama pada berbagai sumber daya
(modal, pasar, manajerial, pasar, maupun produk). Program kegiatan
langsung ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan KUKM, Perdagangan dan
Perindustrian, dan Kecamatan Katapang. Prioritas ini dilaksanakan melalui:
urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (5 program) serta urusan pilihan
Perdagangan (3 program) dan Perindustrian (4 program). Rata-rata kinerja
keluaran/output prioritas peningkatan pelayanan sarana dan prasarana
dasar wilayah kegiatan mencapai 95,99% dari target rata-rata 100%.
Sedangkan realisasi capaian program terdapat 2 indikator program yang
terealisasi sesuai rencana, 5 indikator program yang melebihi
target/rencana, dan 3 indikator program terealisasi di bawah rencana.
Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini
sebesar
Rp.4.887.499.220,00 dari anggaran sebesar
Rp.5.135.490.250,00 atau
95,17%. Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya
pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar.
Untuk mencapai sasaran “meningkatnya pelaku KUMKM dan
pelaku usaha modal besar”, hal-hal yang dilaksanakan secara garis besar
adalah fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah, stimulus bagi pelaku
KUMKM seperti pemberian penghargaan bagi KUMKM unggulan, bantuan
hibah, pelatihan, pembinaan dan pengembangan mutu produk unggulan dan
potensi unggulan di Kabupaten Bandung, pengawasan/pemantauan produk
dan pelaku di pasaran, memberikan fasilitasi dalam pembentukan kelompok,
perhimpunan juga fasilitasi mempertemukan koperasi dan pelaku UMKM
terhadap
perusahaan-perusahaan
besar
skala
nasional
maupun
internasional yang ada di Kabupaten Bandung juga diluar Kabupaten
Bandung.
Hal yang diraih dalam program kegiatan pada sasaran ini adalah
pencapaian dalam kuantitas (penambahan jumlah koperasi dan UMKM) dan
kualitasnya, juga penghasilan yang didapat sehingga meningkatkan omzet
dan pendapatan warga Kabupaten Bandung. Beberapa indikator kinerja
pada sasaran ini yang sudah sesuai dengan rencana dan melebihi target
adalah:
1. Jumlah pelaku UMKM sebesar 8.432 orang dari target 8.109 orang
tahun 2013;
2. Jumlah tenaga KUMKM pada tahun 2013 mencapai 62.932 orang dari
target 2013 sebesar 34.043 orang;
3. Jumlah koperasi aktif pada tahun 2013 mencapai 888 koperasi dari
target 763 koperasi;
4. Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah sebesar 4450 pada
tahun 2013 dari target 4450 unit;
5. Jumlah pasar yang sudah ditata sebesar 2 pasar.
Sedangkan beberapa hal yang menjadi perhatian/indikator
kinerja tidak tercapai diantaranya:
1. Jumlah omzet UMKM pada tahun 2013 mencapai 3,01 triliun dari
target pada tahun 2013 mencapai 3,15 triliun;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 120
2.
3.
Persentase koperasi yang menjadi prioritas dalam dalam pemberian
bantuan dan pelatihan hanya mencapai 55%;
Pelaksanaan pembinaan kepada pedagang asongan hanya pada 155
orang pelatihan di 2 pasar dan pemberian bantuan pada 12 orang
berupa gerobak.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan kegiatan
sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan
selanjutnya adalah:
1. Rehabilitasi wilayah pasar dan sekitarnya baik secara besar menengah
maupun sederhana;
2. Penyembangan teknologi tepat guna dalam menyusun perindustrian
yang berkembang di kabupaten bandung;
3. Peningkatan fasiltasi permodalan dan pembinaan teknis bagi pelaku
UMKM berdasarkan jenis usaha serta perkembangannya;
4. Revitalisasi kelembagaan koperasi dan fasilitasi pengelolaan koperasi
agar mendapatkan porsi yang memadai sehingga dapat aktif kembali.
2.2.7.
Pengembangan Produk Unggulan
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bandung pengembangan produk
unggulan adalah penjabaran visi Kabupaten Bandung yang berdaya saing
sesuai dengan potensi sumber daya alam dan kekayaan yang dimiliki
wilayah Kabupaten Bandung yang cukup beragam dan cukup besar, perlu
terus ditingkatkan pemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat. Potensi
yang dimiliki memiliki berbagai macam keunggulan, baik komparatif
maupun kompetitif. Prioritas ini di laksanakan oleh 5 (lima) SKPD yaitu:
BPMP, BKP3, Distanbunhut, Disnakan, Dispopar, dan Diskoperindag.
Beberapa urusan dan program yang mengintervensi prioritas ini, meliputi:
Penanaman Modal Daerah (1 program), Perdagangan (2 program), Industri (5
program), Kepariwisataan (3 program), Kehutanan (2 program), Kelautan dan
Perikanan (4 program), Pertanian (7 program), dan Ketahanan Pangan (1
program). Capaian rata-rata kinerja urusan dan program menurut hasil
keluaran/output kegiatan mencapai 99,43%. Sedangkan realisasi capaian
program terdapat 25 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 4
indikator program yang melebihi target/rencana, dan 6 iIndikator program
terealisasi di bawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas
pembangunan ini sebesar Rp.53.195.871.183,00 dari anggaran sebesar
Rp.56.058.553.443,00 atau 94,89%.
Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya
pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar, berkembangnya usaha
agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing, meningkatnya
kemandirian pangan, berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi
lokal dan berdaya saing, dan mengembangkan kawasan wisata terpadu
dalam tatanan integrasi ekonomi lokal.
Untuk mencapai sasaran “pengembangan produk unggulan”, halhal yang dilaksanakan secara garis besar adalah peningkatan koordinasi dan
kerjasama penanaman modal dari luar Kabupaten Bandung (terutama bagi
para investor besar); penyelenggaraan pameran investasi, pameran budaya
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 121
dan pariwisata, pameran hasil pangan dan pertanian, pameran produk
perdagangan dan industri, dan pameran-pameran jenis lainnya, sosialisasi,
penyuluhan dan fasilitasi serta bantuan bibit bagi para petani dan nelayan,
pengembangan pertanian dan perkebunan berbasis teknologi terbaru,
sosialisasi pemberdayaan hasil hutan tanpa merusak hutan; pengembangan
kawasan non produktif seperti kawasan kritis/lahan kering, agar dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat, pengembangan intensifikasi dan diversifikasi
pertanian, pengembangan desa wisata, bantuan infrastuktur bagi para
pelaku wisata, program promosi pariwisata melalui iklan, poster, baliho dan
sebagainya. Sasaran prioritas pembangan ini andalan adalah terwujudnya
berbagai jenis produk unggulan yang menjadi ciri khas daerah terutama
sektor-sektor usaha yang memanfaatkan potensi lokal seperti pertanian,
peternakan, perkebunan, pariwisata, budaya beserta produk turunannya
sehingga mampu meningkatkan daya saing daerah. Hal-hal yang bisa diraih
pada prioritas ini antara lain:
1. Nilai investasi sebesar 170 milyar dari target 170 milyar terdiri dari 6
Penanaman Modal Asing, 23 Penanaman Modal Dalam Negeri, 99 usaha
jenis lainnya pada tahun 2013;
2. Jumlah pencapaian indeks pertanaman (IP) sebesar 2,1 dari target
tahun 2013 sebesar 2,1;
3. Pencapaian sesuai target pada produksi padi dan palawija, sayuran,
buah-buahan,
tanaman
hias,
tanaman
obat,
produk-produk
perkebunan, dan lain-lain;
4. Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang
mendorong peningkatan produksi hasil peternakan mencapai 68,165%
dari target 63,95%;
5. Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH sebesar
63,95;
6. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan
budidaya;
7. Jumlah potensi produk unggulan IKM sebanyak 80 IKM dari target 80
IKM pada tahun 2013.
Sedangkan beberapa hal yang menjadi perhatian/indikator kinerja
tidak tercapai diantaranya:
1. Pelaksanaan pameran- pameran belum terorganisasi dan terkoordinasi
antar dinas dengan baik;
2.
Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Bandung ditargetkan pada
tahun 2013 sebesar 6,23 juta kunjungan;
3.
Jumlah lokasi wisata di Kabupaten Bandung ditargetkan pada tahun
2013 sebanyak 60 lokasi wisata;
4.
Jumlah pasar tradisional yang sudah ditata baru 2 pasar dari 8 pasar
yang ada di Kabupaten Bandung;
5.
Persentase jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi sebesar
24% dari target 26%.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan
kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan
kegiatan selanjutnya adalah:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 122
1.
2.
3.
Penyusunan
kegiatan-kegiatan
penunjang
peningkatan
jumlah
kunjungan wisata ke Kabupaten Bandung dan jumlah lokasi wisata ke
Kabupaten Bandung melalui analisis yang lebih baik;
Peningkatan produksi komoditas pertanian terutama pada tanaman
pangan (padi & palawija), buah-buahan (strawberry, alpukat, pisang,
dan nangka), sayuran (kentang, kubis, wortel), tanaman hias (anggrek,
krisan, dan sedap malam), perkebunan (teh & kopi), dan tanaman obat
(jahe, sambiloto, dan laos) yang memiliki keunggulan dibanding dengan
daerah lainnya;
Peningkatan promosi daerah tujuan wisata Kabupaten Bandung di
berbagai event (regional, nasional dan
internasional), serta
pengembangan potensi wisata lainnya (alam, budaya dan agro) melalui
kemudahan akses dan informasi yang memadai.
2.2.8.
Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan, Penataan Ruang dan
Penanganan Bencana
Penyelesaian masalah lingkungan menjadi salah satu syarat
keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung, dimana cukup
mendapat perhatian masyarakat setiap saat, terkait dengan persoalan
lingkungan, bencana dan tata ruang. Upaya pemerintah Kabupaten Bandung
mengatasi persoalan tersebut melalui kebijakan pembangunan rehabilitasi
kerusakan lingkungan, penataan ruang dan penanganan bencana yang
kerap melanda di Kabupaten Bandung. Intervensi urusan dan program pada
prioritas ini mencakup; Perumahan (2 program), Penataan Ruang (2
program), Perencanaan Pembangunan (1 program), Lingkungan Hidup (6
program), Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri (1 program), dan
Kehutanan (1 program), dan dilaksananakan oleh 6 SKPD Sektoral dan 31
Kecamatan. Capaian kinerja rata-rata urusan dan program menurut hasil
keluaran/output sebesar 98,45%. Sedangkan realisasi capaian program
terdapat 13 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 3 indikator
program yang melebihi target/rencana, dan 4 indikator program terealisasi
dibawah rencana. Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini
sebesar Rp.31.420.037.029,00 dari anggaran sebesar Rp.32.728.696.915,00
atau 96,00%.
Sasaran prioritas pembangunan ini yaitu terlaksananya perbaikan,
pengendalian lingkungan dan sumber daya alam yang ditandai oleh
pengurangan lahan kritis, peningkatan kualitas lingkungan (baku mutu
pencemaran), daya dukung dan tampung meningkat, menurunnya kuantitas
dan kualitas bencana, serta penanganan bencana yang terarah dan terpadu.
Untuk mencapai sasaran “rehabilitasi kerusakan lingkungan,
penataan ruang dan penanganan bencana”, hal-hal yang dilaksanakan
secara garis besar rehabilitasi sarana dan prasarana pencegahan bahaya
kebakaran, pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran, penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan, penyusunan kebijakan pengendalian
pemanfaatan ruang, sosialisasi kebijakan persampahan, peningkatan peran
serta masyarakat dalam mengelola sampah, peran serta dalam adipura,
pemantauan kualitas lingkungan dan inspeksi terhadap tindakan-tindakan
merusak lingkungan termasuk terhadap penambangan liar, sosialisasi
tentang lingkungan hidup, pengendalian kerusakan hutan dan lahan,
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 123
pengujian emisi/poulusi udara dan kadar polusi limbah, identifikasi daerah
bencana di Kabupaten Bandung dan pemantauan dan penyebarluasan
informasi potensi bencana alam dan lain-lain.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan
kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan
kegiatan selanjutnya adalah:
1. Peningkatan cakupan bencana kebakaran dengan berbagai strategi
diantaranya, peningkatan kuantitas dan kualitas aparatur bencana.
2. Penambahan TPS-TPS yang ada di Kabupaten Bandung karena cakupan
pelayanan sampah di Kabupaten Bandung cenderung tetap.
3. Dicarikan solusi baru sebagai alternatif dalam penanganan
persampahan sebagai contoh dengan pembuatan TPST.
4. Luas penambahan alih fungsi lahan di Kabupaten Bandung cenderung
meningkat.
5. Penataan dan perbaikan sistem saluran drainase utama di wilayah yang
rawan genangan banjir.
6. Peningkatan program rehabilitasi lahan kritis, baik anggaran maupun
volume penanganannya, terutama di kawasan hulu DAS dan sub DAS.
2.2.9.
Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan
Salah satu Visi Kepala Daerah periode 2010-2015 yaitu percepatan
pembangunan perdesaan. Keberhasilan pembangunan daerah harus tetap
selaras dengan pencapaiannya hingga wilayah perdesaan. Oleh karenanya
pembangunan daerah dan pembangunan perdesaan harus terus
dimantapkan. Prioritas pembangunan ini dilakukan melalui urusan dan
program, seperti: Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (4 program) dan
dilaksanakan oleh BPMD serta 31 Kecamatan. Capaian kinerja rata- rata
urusan dan program menurut keluaran/output kegiatan sebesar 91,10%.
Sedangkan realisasi capaian program terdapat 4 indikator program yang
terealisasi sesuai rencana, 0 indikator program yang melebihi
target/rencana, dan 5 indikator program terealisasi di bawah rencana.
Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini
sebesar
Rp.9.771.156.440,00 dari anggaran sebesar Rp.11.386.179.452,00 atau
85,82%. Sasaran prioritas pembangunan ini yaitu meningkatnya
perkembangan kemandirian desa dan meningkatnya infrastruktur desa.
Dengan melihat pencapaian hasil pembangunan perdesaan, pada gilirannya
mampu menjadi agregat keberhasilan pembangunan daerah. Prioritas
pemantapan pembangunan daerah dan perdesaan yang menargetkan
sasaran terbentuknya desa mandiri dan sejahtera secara bertahap bisa
diwujudkan pada masa mendatang, dengan syarat bahwa program/kegiatan
yang selama ini dilaksanakan tetap dilanjutkan serta disempurnakan dalam
penyelenggaraannya.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan
kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan
kegiatan selanjutnya adalah:
1. Dari 270 desa yang ada, Kabupaten Bandung belum memiliki desa
swasembada dan hanya memiliki 7 desa swakarsa.
2. Belum ada program dan kegiatan prioritas pembangunan yang langsung
meningkatkan infrastruktur desa dan kemandirian desa.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 124
3. Perbaikan dan peningkatan program-program pemberdayaan desa,
melalui penguatan fiskal, kapasitas pemerintahan, dan lembaga
masyarakat desa, serta stimulus pembangunan di berbagai sektor
seperti (P4, ADPD, RAKSA DESA, PNPM, Desa Beradab).
4. Belum ada penginventarisasi data perkembangan desa dan
keberhasilannya seperti panjang jalan desa kondisi baik dan lain-lain.
2.2.10.
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan di daerah,
salah satu asumsi dasar yang digunakan adalah stabilitas keamanan dan
ketertban masyarakat. Semakin kondusif situasi Kamtibmas, maka aktifitas
pembangunan akan terus berkesinambungan. Minat investasi akan semakin
tumbuh dan berkembang seiring terjaminnya situasi Kamtibmas.
Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat
dilaksanakan melalui urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
sebanyak 4 (empat) program dengan dilaksanakan oleh Satpol PP,
Kesbangpol, Sekretaris Daerah dan 31 Kecamatan. Capaian kinerja rata-rata
prioritas ini, menurut hasil keluaran kegiatan sebesar 21,44% atau memiliki
predikat sangat rendah. Sasaran yang hendak dicapai pada prioritas ini
adalah terpeliharanya situasi dan kondisi lingkungan yang aman dan tertib
di setiap pelosok wilayah desa, kecamatan dan kabupaten. Sedangkan
realisasi capaian program terdapat 4 indikator program yang terealisasi
sesuai rencana, 2 indikator program yang melebihi target/rencana, dan 5
indikator program terealisasi dibawah rencana. Realisasi keuangan untuk
prioritas pembangunan ini sebesar Rp.19.089.655.089,00 dari anggaran
sebesar Rp.20.034.549.964,00 atau 95,28 %.
Sasaran
prioritas
pembangunan
ini
yaitu
meningkatnya
kewaspadaan dini/deteksi dini di masyarakat, menurunnya tingkat
pelanggaran perda, meningkatnya peran serta masyarakat dalam
berwawasan
kebangsaan
dan
Kamtibmas.
Langkah-langkah
program/kegiatan yang telah dilakukan pada prioritas ini diantaranya
peningkatan kerjasama, pelatihan pengembangan Linmas, pertemuanpertemuan penunjang kerukunan agama, penyiapan tenaga pengamanan
dan ketertiban dalam rangka pemilu, pelatihan mengenai wawasan
kebangsaan.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan
kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan
kegiatan selanjutnya adalah:
1. Pemenuhan target;
2. Melakukan optimalisasi pemanfaatan anggota Satpol PP
serta
Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan Aparat Kepolisian dan
TNI dalam menangani berbagai pelanggaran perda yang terjadi;
3. Peningkatan peran pemerintah desa dan satuan lingkungan setempat
(RW dan RT) dalam penyediaan anggota Linmas agar tidak memberatkan
keuangan daerah;
4. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan
terjadinya pelanggaran perda, serta menindaklanjutinya secara
responsif.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 125
2.2.11.
Pemantapan Ketahanan Pangan
Pemantapan ketahanan pangan merupakan prioritas pembangunan
yang menjadi agenda bersama secara nasional. Ketersediaan pangan di
daerah memberikan jaminan bagi warganya untuk memenuhi kebutuhan
dasar. Urusan dan program yang dilaksanakan pada prioritas ini yaitu:
Ketahanan
Pangan
melalui
program
peningkatan
ketahanan
pangan/perkebunan. SKPD yang memberi kontribusi langsung adalah BKP3,
Distanbunhut, dan Disnakan. Capaian kinerja rata-rata menurut hasil
program/kegiatan tahun sampai dengan tahun 2013 mencapai 95,93.
Realisasi keuangan untuk prioritas pembangunan ini
sebesar
Rp.7.951.878.820,00 dari anggaran sebesar
Rp.8.366.105.884,00 atau
95,65%.
Sasaran pembangunan ini adalah terpenuhinya ketersediaan
pangan dan kemudahan memperolehnya yang dicirikan oleh peningkatan
konsumsi pangan masyarakat sesuai standar minimal, produktivitas
komoditas pertanian meningkat, diversifikasi pangan dan peningkatan
ekspor produk pertanian ke luar wilayah. Program dan kegiatan yang
dilakukan dipandang sangat relevan terhadap pemenuhan standar minimal
konsumsi per kapita per tahun, melalui peningkatan produktivitas
komoditas pertanian tanaman pangan, baik padi sawah maupun palawija.
Peningkatan
diversifikasi
pangan
diperoleh
melalui
percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat yang beragam,
seimbang, aman yang berbasis sumber daya lokal.
Tekanan jumlah penduduk yang semakin tinggi mendorong
munculnya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Upaya
antisipasi pemerintah daerah dalam memperkuat stok pangan dilakukan
melalui percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Pembinaan
terhadap berbagai kelompok-kelompok masyarakat terus digalakkan seperti
terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, kelompok tani, dan kelompok
lainnya.
Dari hasil capaian kinerja pembangunan pada pelaksanaan
kegiatan sampai dengan tahun 2013, rekomendasi untuk pelaksanaan
kegiatan selanjutnya adalah:
1.
Peningkatan produksi komoditas pertanian terus dipertahankan dan
dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi pertanian terkini.
2.
Pengembangan
diversifikasi
pangan
terus
digalakkan
agar
ketergantungan terhadap konsumsi pangan utama (padi) dapat
dikurangi.
3.
Peningkatan produksi komoditas pertanian terutama pada tanaman
pangan (padi dan palawija), buah-buahan (strawberry, alpukat, pisang,
dan nangka) , sayuran (kentang, kubis, wortel) tanaman hias (anggrek,
krisan, dan sedap malam), perkebunan (teh dan kopi) dan tanaman
obat (jahe, sambiloto, dan laos) yang memiliki keunggulan di banding
dengan daerah lainnya.
4.
Pemantapan produk unggulan dari komoditas hasil peternakan dan
perikanan perlu terus dikembangkan mengingat potensi yang tersedia
cukup melimpah.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 126
2.3.
Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bandung Sampai
Dengan Tahun 2013
Dari hasil pencapaian indikator program dan realisasi untuk tahun
2013 diperoleh gambaran mengenai keberhasilan pembangunan Kabupaten
Bandung di tahun 2013 sebagai gambaran dalam penentuan kegiatankegiatan tahun berikutnya secara umum. Namun untuk memberikan
usulan/rekomendasi terhadap program dan kegiatan yang menjadi prioritas
utama dan program dan kegiatan yang bisa dikurangi prioritasnya harus
dilihat capaian indikator kinerja sampai dengan tahun ke-3 RPJMD (20112013) terhadap target capaian akhir RPJMD Kabupaten Bandung.
Berdasarkan indikator kinerja sasaran sebanyak 127 indikator
kinerja terdapat 32 indikator kinerja yang belum tercapai (sehingga harus
diprioritaskan), 27 indikator yang sudah melebihi target kinerja pada tahun
2014 atau 2015, dan terakhir indikator kinerja yang telah sesuai dengan
rencana sebanyak 68 indikator kinerja. Berdasarkan hal tersebut
usulan/rekomendasi
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
tahun
berikutnya/RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1) Penentuan prioritas utama sasaran, program, dan kegiatan berdasarkan
capaian kinerja sampai dengan tahun 2013, yaitu:
a) Pada program penataan adminisitrasi kependudukan dalam
mendukung pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas pelayanan pendukung untuk peningkatan cakupan
penerbitan akta kelahiran dalam mengejar kekurangan 8,97% dari
target akhir 67%, pada SKPD Disdukcasip, kecamatan,
desa/kelurahan dan lain-lain.
b) Pada program penataan peraturan perundang-undangan pada
sasaran terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah
dalam meningkatkan jumlah perda yang ditertibkan demi mengejar
103 perda pada akhir tahun 2015, pada SKPD Setwan dan kinerja
DPRD Kabupaten Bandung.
c) Pada program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pada
sasaran meningkatnya SDM aparatur yang profesional dalam
meningkatkan persentase peningkatan kapasitas aparatur demi
mengejar ketertinggalan 7,13% dari target 23,34% pada tahun
2015, pada SKPD BKPP sebagai koordinator dan seluruh SKPD di
Kabupaten Bandung.
d) Pada program pengembangan komunikasi, informasi dan media
massa pada sasaran meningkatnya pemanfaatan teknologi,
informasi, dan komunikasi dalam meningkatkan jumlah aplikasi
yang bisa diakses oleh seluruh SKPD dan jumlah SKPD yang
terhubung dengan jaringan komunikasi data Pemerintah Kabupaten
Bandung demi mengejar ketertinggalan 6 aplikasi dari target 8
aplikasi pada pada tahun 2015, pada SKPD Bapapsi sebagai
koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung.
e) Pada program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kearsipan dan program peningkatan kualitas pelayanan informasi
pada sasaran meningkatnya pemanfaatan teknologi, informasi, dan
komunikasi dalam meningkatkan persentase penataan kearsipan
yang baik harus mengejar ketertinggalan 3% dari target 15% pada
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 127
pada tahun 2015, pada SKPD BAPAPSI sebagai koordinator dan
seluruh SKPD di Kabupaten Bandung.
f) Pada program pendidikan non formal,
program pendidikan
menengah dan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan
tahun pada sasaran meningkatnya penduduk melek huruf dalam
meningkatkan Angka Melek Huruf demi mengejar ketertinggalan
0,12 poin dari target 98,81 poin pada pada tahun 2015, pada SKPD
Disdik dan kecamatan.
g) Pada program program wajib belajar pendidikan dasar sembilan
tahun, program pendidikan menengah pada sasaran meningkatkan
penduduk
bersekolah
demi
mengejar
APM
SD/sederajat
ketertinggalan 5,55 poin dari 99,67 poin di tahun 2015, APM
SMP/sederajat ketertinggalan 14,38 poin dari 82,25 pada tahun
2015. APM SMA/sederajat ketertinggalan 0,67 poin dari target
42,25 poin pada tahun 2015, pada SKPD Disdik dan Kecamatan.
h) Pada program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, dan
program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda pada sasaran meningkatnya prestasi
olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan demi mengejar
peningkatan jumlah atlet yang berprestasi di tingkat nasional dan
Provinsi Jawa Barat dan Peningkatan Jumlah klub olahraga per
10.000 penduduk dengan target pada tahun 2015 adalah 90 orang
berprestasi dan 445 klub olah raga, pada SKPD Dispopar,
Kecamatan dan Kelurahan.
i) Pada program peningkatan peran serta kepemudaan pada sasaran
meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam
pembangunan untuk meningkatkan jumlah pemuda pelopor
pembangunan yang pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 409
orang, pada SKPD Dispopar, Kecamatan dan Kelurahan.
j) Pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
program upaya kesehatan masyarakat dan program kesehatan
reproduksi remaja dan lain-lain pada SKPD Dinkes, BKBPP,
Kecamatan dan lain-lain untuk mencapai sasaran meningkatnya
status kesehatan dan gizi masyarakat, untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB) menurunkan angka 1,51 persen dari target
akhir 32,5 % tahun akhir 2015.
k) Pada program obat dan perbekalan kesehatan pada sasaran
meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat untuk
meningkatkan cakupan ketersediaan dan pemerataan obat yang
bermutu perkapita mengejar ketertinggalan sebesar Rp.2.860,00 per
kapita dari target akhir 2015 sebesar Rp.6.000,00 per kapita, pada
SKPD Dinas Kesehatan.
l) Pada program pengembangan budaya baca dan pembinaan
perpustakaan dalam menunjang sasaran meningkatkan minat baca
masyarakat
untuk
meningkatkan
jumlah
koleksi
buku
perpustakaan untuk mengejar ketertinggalan 15.967 jenis buku
dari target akhir tahun 2015 sebesar 23.535 jenis buku, pada SKPD
Bapapsi.
m) Pada program lingkungan sehat perumahan dalam menunjang
pencapaian sasaran meningkatkan infrastruktur desa untuk
meningkatkan persentase layanan air bersih di pedesaan untuk
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 128
n)
o)
p)
q)
r)
s)
t)
u)
meningkatkan layanan air bersih diperdesaan, dan sasaran
terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni untuk
meningkatkan akses aman terhadap sanitasi yang masih tertinggal
7,37% dari target 60% pada akhir tahun 2015, pada SKPD
Dispertasih.
Pada program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
pada sasaran meningkatnya kuantitas, dan kualitas
aparat penegak perda untuk meningkatkan rasio jumlah polisi
pamong praja per 10.000 penduduk, dimana capaian akhir tahun
2015 ditargetkan mencapai 1:25.385 atau 1 petugas pamong praja
mewakili 25.385 masyarakat dan rasio jumlah Linmas per 10.000
penduduk pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 1:442 atau 1
orang Linmas mewakili 442 penduduk Kabupaten Bandung, pada
SKPD Satpol PP dan Kesbangpol dan Kecamatan.
Pada program peningkatan wasasan kebangsaan pada sasaran
meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan bagi masyarakat,
dimana capaian akhir tahun 2015 sebesar 600:1600 per tahun dan
rasio peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti pendidikan
politik
(poin), pada SKPD Satpol PP dan Kesbangpol dan
Kecamatan.
Pada program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan dan
program lingkungan sehat perumahan pada sasaran terwujudnya
kawasan perumahan yang sehat dan layak huni, untuk menaikan
capaian akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan
yang masih tertinggal 15,16 persen dari target 27 persen pada
tahun 2015, pada SKPD BPMPD dan Dispertasih.
pada program perencanaan tata ruang pada sasaran terwujudnya
pola dan struktur ruang yang sesuai dengan tata ruang wilayah,
untuk mengejar kekurangan kinerja tersedianya informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta analog dan peta digital sebesar 22,53%
terhadap target tahun 2014 sebesar 41,94% dilaksanakan oleh
Dispertasihdan Bappeda.
Pada program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
pada sasaran pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
dalam meningkatkan rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap
penumpang yang masih kurang 38,87 poin terhadap target akhir
2015 sebesar 1:15, pada SKPD Dinas Perhubungan dan Bina
Marga.
Pada program rehabilitasi dan pemeriharaan prasarana dan fasilitas
LLAJ pada sasaran terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan
lancar untuk mengejar
persentase kendaraan wajib uji yang
melaksanakan pengujian kendaraan bermotor yang kurang 18,62%
dari target 100% pada akhir tahun 2015, pada SKPD Dishub.
Pada program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi pada
sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal
besar untuk mengejar ketertinggalan 230 unit koperasi tadi target
1.853 koperasi pada tahun 2015, pada SKPD Diskoperindag.
Pada program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri pada
sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal
besar untuk meningkatkan jumlah pasar tradisional yang sudah
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 129
v)
2)
ditata untuk mengejar kekurangan 3 pasar yang belum ditata dari
target akhir 5 pasar pada tahun 2015.
Pada program pengembangan pemasaran pariwisata dan program
pengembangan destinasi pariwisata pada sasaran mengembangkan
kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal
untuk mengejar ketertinggalan jumlah daya tarik wisata yang pada
akhir tahun 2015 ditargetkan bisa mencapai 60 lokasi unggulan
dan jumlah kunjungan wisata yang pada akhir tahun 2015
ditargetkan bisa mencapai 7,6 juta kunjungan (orang).
Penentuan sasaran, program dan kegiatan prioritasnya yang sudah
melebihi target 2014 atau akhir 2015 sehingga dapat diturunkan
prioritasnya, yaitu:
a) Pada program penataan administrasi kependudukan pada sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan melihat indikator
cakupan penertiban KK (persen) telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 100 dari target akhir
2015 sebesar 100;
b) Pada program penataan administrasi kependudukan pada sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan melihat indikator
cakupan penertiban KTP (persen) telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 98,05 dari target akhir
2015 sebesar 100;
c) Pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah pada sasaran meningkatnya akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah melihat indikator persentase serapan
belanja daerah (persen) telah sama atau melebihi target capaian
akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 91,16 dari target akhir 2015
sebesar 91,5;
d) Pada program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
pada sasaran meningkatknya kualitas tenaga pendidik melihat
indikator presentase guru berpendidikan minimal S1/D4 (persen)
telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau
2015 sebesar 82,42 dari target akhir 2015 sebesar 80,67;
e) Pada program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya pada
sasaran meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat
serta menggunakan fasilitas kesehatan. melihat indikator
persentase Puskesmas, Puskesmas pembantu dan jaringannya yang
dibangun sesuai standar (persen) telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 72,58 dari target akhir
2015 sebesar 81;
f) Pada program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
pada sasaran meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan
sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan. melihat indikator
cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
(persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014
atau 2015 sebesar 94,98 dari target akhir 2015 sebesar 90;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 130
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
Pada program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri pada sasaran pengendalian jumlah penduduk
melihat indikator persentase capaian peningkatan peran serta
masyarakat dalam program KB disetiap desa (persen) telah sama
atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar
90 dari target akhir 2015 sebesar 95;
Pada program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri pada sasaran pengendalian jumlah penduduk
melihat indikator cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif
(persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014
atau 2015 sebesar 81,95 dari target akhir 2015 sebesar 70;
Pada
program
pengembangan
perumahan
pada
sasaran
meningkatnya infrastruktur desa
melihat indikator persentase
rumah layak huni (persen) telah sama atau melebihi target capaian
akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 85,88 dari target akhir 2015
sebesar 85,89;
Pada program peningkatan ketahan pangan (pertanian/perkebunan)
pada sasaran
meningkatnya perkembangan kemandirian desa
melihat indikator persentase jumlah konsumsi pangan utama
terhadap ketersediaan pangan utama (ton) skor PPH (pola pangan
harapan) dan skor PPH konsumsi pangan (persen poin) telah sama
atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar
95,9 dari target akhir 2015 sebesar 94,8;
Pada program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong pada
sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah
melihat
indikator
persentase
pembangunan
saluran
drainase/gorong-gorong
(lokasi) telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 73,49 dari target akhir
2015 sebesar 78,56;
Pada
pembangunan
turap/talud/bronjong
pada
sasaran
meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat
indikator persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman (lokasi) telah sama atau melebihi
target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 47,95 dari
target akhir 2015 sebesar 64,2;
Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada
sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah
melihat indikator kondisi rusak sedang (persen) telah sama atau
melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 20,58
dari target akhir 2015 sebesar 12,86;
Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada
sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah
melihat indikator kondisi baik (persen) telah sama atau melebihi
target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 50,84 dari
target akhir 2015 sebesar 60,78;
Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada
sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah
melihat indikator jalan mantap telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 71,42 dari target akhir
2015 sebesar 73,64;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 131
p) Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada
sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah
melihat indikator persentase kondisi jembatan baik (persen) telah
sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015
sebesar 82,46 dari target akhir 2015 sebesar 67,41;
q) Pada program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,
danau dan sumber daya air lainnya pada sasaran meningkatnya
pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator
persentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota
(persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014
atau 2015 sebesar 2,33 dari target akhir 2015 sebesar 3,56;
r) Pada
program
pengembangan
perumahan
pada
sasaran
terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni
melihat indikator cakupan ketersediaan rumah layak huni
(persen/unit) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun
2014 atau 2015 sebesar 85,88 (635.910 unit) dari target akhir 2015
sebesar 85,89 (714.626 unit);
s) Pada
program
pengembangan
perumahan
pada
sasaran
terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni
melihat indikator persentase luas permukiman yang tertata (persen)
telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau
2015 sebesar 90,99 dari target akhir 2015 sebesar 90,22;
t) Pada pada sasaran terwujudnya pola dan struktur ruang yang
sesuai dengan tata ruang wilayah melihat indikator persentase
bangunan ber-IMB (persen/unit) telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 7,35 dari target akhir
2015 sebesar 8 (25.297 unit);
u) Pada program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan
prasarana daerah pada sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan
pelaku usaha modal besar melihat indikator nilai investasi (milyar
rupiah) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014
atau 2015 sebesar 8248 milyar dari target akhir 2015 sebesar 6700
milyar;
v) Pada program rehabilitasi hutan dan lahan pada sasaran
terselenggaranya konservasi sumber daya alam melihat indikator
persentase luas lahan kritis yang ditanami (persen) telah sama atau
melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 48 dari
target akhir 2015 sebesar 54,94;
w) Pada program rehabilitasi hutan dan lahan pada sasaran
terselenggaranya konservasi sumber daya alam melihat indikator
luas hutan rakyat/agroforesty (Ha) telah sama atau melebihi target
capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 49493,18 dari target
akhir 2015 sebesar 12925.
3)
Penentuan program dan kegiatan sasaran khusus (indeks komposit
IPM), yaitu:
a) Pencapaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) realisasi pada
tahun 2013 mencapai 34,01 sedangkan pada tahun 2015
ditargetkan harus mencapai 32,5, artinya Kabupaten Bandung
harus bisa menurunkan 1,51 pada tahun 2015.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 132
b) Pencapaian indikator peningkatan Angka Harapan Hidup (Indeks
Kesehatan) realisasi pada tahun 2013 mencapai 75,56 sedangkan
pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 76,02, artinya
Kabupaten Bandung harus bisa meningkatkan 0,46 pada tahun
2015.
c) Pencapaian Indeks Purchasing Power Parity (PPP) dan Indeks Daya
Beli Kabupaten Bandung pada tahun 2013 mencapai 65,42
sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 66,17,
artinya Kabupaten Bandung harus bisa meningkatkan 0,75 pada
tahun 2015.
2.4.
Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah timbul sebagai akibat dari
adanya kesenjangan antara capaian kinerja pembangunan saat ini dengan
target kinerja pembangunan yang telah direncanakan. Faktor–faktor
penyebab
munculnya
permasalahan
pembangunan
daerah
dapat
diidentifikasi mulai dari input, proses, keluaran maupun hasil yang
direncanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya baik pengaruh internal
maupun eksternal. Identifikasi berbagai permasalahan yang timbul selama
pelaksanaan pembangunan tahun 2012 dan 2013 diformulasikan dengan
pendekatan kausalitas (sebab/akibat).
Secara umum permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tiaptiap SKPD dan urusan yang menjadi tupoksi masing-masing saling terkait
antara satu dengan yang lain. Dari setiap permasalahan yang timbul harus
selalu diupayakan solusi yang terbaik (faktor penentu keberhasilan) bagi
perkembangan dan kelanjutan pembangunan Kabupaten Bandung.
Pendekatan identifikasi permasalahan dilakukan berdasarkan prioritas
pembangunan yang ditetapkan dan urusan penyelenggaraan pemerintahan.
Berikut penyajian identifikasi permasalahan pembangunan daerah
yang dirumuskan dalam matrik keterkaitan antara prioritas pembangunan
daerah, urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah serta permasalahan
dan faktor penentu keberhasilan pembangunan daerah:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 133
Tabel 2.125
Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung
Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah serta Urusan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun 2013
No.
1.
Prioritas
Pembangunan
Reformasi
Birokrasi
Faktor Penentu
Keberhasilan
Urusan
Permasalahan
Perencanaan
Pembangunan
Adanya keterlambatan
regulasi baik dari tingkat
pusat maupun dari
provinsi, sehingga DPA
yang sudah ditetapkan
harus dirubah di dalam
proses perubahan anggaran untuk menyesuaikan dengan regulasi yang
baru, hal ini berakibat
terhadap pelaksanaan
anggaran.
Merevisi ulang dokumen
perencanaan disesuaikan
dengan peraturan dan
perundang-undangan
yang berlaku.
Belum optimalnya
pemahaman tentang
mekanisme perencanaan
pembangunan baik di
tingkat SKPD, Kecamatan
maupun Desa/Kelurahan
 Peningkatan kapasitas
SDM perencana.
 Prosedur pelayanan
publik yang dilakukan
oleh SKPD pemberi
pelayanan masih perlu
ditingkatkan
implementasinya.
 Peningkatan kembali
SOP dan percepatan
implementasi SPM di
seluruh SKPD pemberi
pelayanan.
Kependudukan
dan Catatan
Sipil
 Tantangan dalam
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
adalah masyarakat yang
semakin kritis terhadap
Pemerintah terutama
terkait dengan pelayanan
yang diberikan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
 Membentuk forum
perencanaan.
 Implementasi PATEN
dan ISO di 31
kecamatan.
Kuantitas dan kualitas
SDM masih belum
memadai khususnya :
tenaga operator dan teknis
(administrator database,
Network dan Help Desk
SIAK).
Oprimalisasi, penambahan dan peningkatan
kapasitas tenaga operator
dan tenaga teknis lainnya
untuk peningkatan
pelayanan administrasi
kependu-dukan dan
pencatatan sipil, sehingga
diperoleh data
kependudukan yang valid,
akurat dan mudah
diakses.
Sering terlambatnya
penyampaian data
kependudukan LAMPID
dari tingkat kecamatan.
Meningkatkan koordinasi
dengan SKPD terkait.
II - 134
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
Masih rendahnya
pemahaman SDM ditingkat
aparat ataupun tenaga
teknis pendukung
kegiatan, baik yang berada
di Disdukcasip ataupun
tingkat kecamatan dalam
pelaksanaan tertib
adminduk sesuai prosedur
yang telah ditetapkan,
sehingga masih berdampak
pada banyaknya duplikasi
data penduduk.
Memperluas cakupan
sosialisasi Administrasi
Kependudukan bagi
aparat desa, kecamatan
dan tokoh masyarakat
untuk mendorong dan
terwujudnya tertib
Administrasi
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil serta
Bintek bagi aparatur dan
tenaga pendukung.
Ketidakstabilan
infrastruktur jaringan
SIAK.
Pemeliharaan
infrastruktur fisik
jaringan SIAK sebagai
langkah antisipasi apabila
ada perangkat jaringan
yang rusak.
Perlu penyesuaian kembali
dengan terbitnya Surat
Edaran No. 1 Tahun 2013
tentang Pencabutan Surat
Edaran Mahkamah Agung
RI No. 6 Tahun 2012
bahwa pencatatan
kelahiran yang melampaui
batas waktu 1(satu) tahun,
tidak perlu dengan
penetapan Pengadilan
Negeri. Dengan demikian
kebutuhan akan blanko
Akta Kelahiran meningkat
seiring dengan
meningkatnya animo
masyarakat dalam
pembuatan akta kelahiran.
Memperbanyak formulir
dan blanko Akta
Kelahiran.
Masih banyaknya
penduduk yang belum
tertib Administrasi
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Mengoptimalkan
pelayanan Administrasi
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Pertanahan
Masih terdapat perbedaan
penafsiran dengan Kantor
Pertanahan Nasional Kab.
Bandung tentang
pengadaan tanah skala
kecil (< 1 ha), yang
mengakibatkan
pelaksanaan pengadaan
tanah < 1 ha tidak dapat
terlaksana pada tahun
2013.
Meminta ketegasan
aturan kepada Kantor
Pertanahan Kab. Bandung
untuk pengadaan tanah
bagi kepentingan umum
dalam skala kecil.
Penanaman
Peluang investasi yang
dipromosikan belum
Meningkatkan koordinasi
dengan SKPD terkait
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 135
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Modal
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian
dan
Persandian
Statistik
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
memenuhi syarat
perbankan sehingga
berpengaruh terhadap
calon investor yang akan
berivestasi.
untuk lebih
mematangkan materi
yang akan di investasikan
dalam bentuk kajiankajian teknis seperti DED.
Regulasi tentang investasi
baik pusat maupun dearah
belum sepenuhnya
mendukung arus investasi.
Pembuatan regulasi
daerah yang sesuai
dengan regulasi pusat
dengan menitikberat-kan
pada pengurangan
persyaratan yang
memberatkan,
diharapkan dapat
menarik investor.
Terbitnya ijin dari pusat
menyangkut investasi,
namun relisasinya cukup
lama.
Melakukan terobosanterobosan melalui aturan
sepanjang tidak
bertentangan dengan
aturan yang lebih tinggi
Adanya kegiatan dari
pengusaha yang tidak
memperhatikan potensi
daerah.
Melakukan sosialiasi
kepada pengusaha secara
berkala melaui
pembuatan format dan
isian laporan yang lebih
dipahami oleh pengusaha.
Kondisi masyarakat yang
belum spenuhnya
memahami akan perlunya
investasi.
Melakukan sosialiasi
melalui aparat di daerah
mengenai pentingya
investasi yang
berhubungan dengan
pelaksanaan
pemerintahan saat ini.
Masih terjadinya tumpang
tindih waktu dalam
penyelenggaraan kegiatan
Lembaga DPRD.
Mempertajam fungsi –
fungsi DPRD
(pengawasan, legislasi dan
budgeter).
Masih belum optimalnya
peran dan fungsi DPRD.
Meningkatkan kapasitas
Anggota DPRD melalui
kegiatan penataran,
pelatihan Bimbingan
Teknis atau kegiatan
sejenisnya.
Masih lemahnya
penyediaan data statistik
untuk menunjang
Meningkatkan koordinasi
dengan SKPD terkait dan
BPS dalam hal
II - 136
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Kearsipan
Komunikasi
dan
Informatika
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
perencanaan
pembangunan.
penyediaan data dan
pentingnya data untuk
menunjang perencanaan
pembangunan.
Masih banyaknya SKPD
terkait belum bisa
melengkapi Data Pokok
Perencanaan
Pembangunan Daerah
sesuai indikator dalam
Permendagri No 54 Tahun
2010.
Meningkatkan koordinasi
dengan SKPD terkait
tentang pentingnya
penyediaan data pokok
perencanaan
pembangunan
sebagaimana di maksud
untuk menunjang
pelaksanaan perencanaan
pembangunan.
Perbedaan data Indikator
Perencanaan yang
dikeluarkan oleh BPS dan
data yang dikeluarkan oleh
SKPD terkait.
Meningkatkan koordinasi
dengan SKPD terkait dan
BPS untuk penyamaan
data dan kesepakatan
penggunaan data.
Data Sistem Informasi
Pembangunan Daerah
(SIPD) yang
dikoordinasikan Dirjen
Bina Bangda belum dapat
di laksanakan dengan
optimal.
Membuat Pokja SIPD
Kabupaten Bandung dan
mengajukan aggaran
perubahan untuk
memenuhi data SIPD
tersebut.
Belum memadainya
regulasi kearsipan
Melaksanakan kajian
peraturan dan SOP
pengelolaan kearsipan
sebagai pedoman
pelaksanaan program/
kegiatan.
Belum memadainya SDM
aparatur dalam
pengelolaan dan
pemanfaatan kearsipan.
Melaksanakan pendidikan
dan pelatihan Bidang
Kearsipan untuk
meningkatkan
kemampuan SDM.
Belum optimalnya koorinasi
pemanfaatan/ pengelolaan
kearsipan antara BAPAPSI
dengan SKPD lainnya
sehingga belum bersinergi.
Melaksanakan koordinasi
tentang kearsipan untuk
meningkatkan kinerja dan
sinergitas
program/kegiatan.
Belum memadainya
regulasi Bidang TIK dan
pemanfaatan jaringan
komunikasi dan informasi.
Melakukan kajian
peraturan, penyusunan
Standar Operasional
Prosedur (SOP),
pemanfaatan jaringan
komunikasi dan
informasi.
Belum memadainya SDM
dalam pemahaman dan
pemanfaatan TIK dalam
Melaksanakan pendidikan
dan pelatihan Bidang
Kominfo untuk
meningkatkan
II - 137
No.
2.
Prioritas
Pembangunan
Pengembangan
wajib belajar
12 tahun dan
pendidikan
Vokasional
Urusan
Pendidikan
Permasalahan
penyelenggaraan tugas.
kemampuan SDM.
Belum optimalnya
koordinasi dalam
pemanfaatan jaringan
komunikasi dan informasi,
sehingga belum tercapai
sinergitas
program/kegiatan.
Melaksanakan koordinasi
melalui kegiatan rapat
koordinasi, sosialisasi,
serta bimbingan teknis
Bidang Kominfo untuk
meningkatkan kinerja dan
sinergitas
program/kegiatan
 Masih rendahnya tingkat
partisipasi sekolah terutama jenjang pendidikan
SMA tahun 2013 (APK :
54,69 % dan APM : 41,94
%).
 Belum optimalnya
kondisi baik ruang kelas
(masih di bawah 70%).
Kepemudaan
dan Olah Raga
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Faktor Penentu
Keberhasilan
 Meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana
pendidikan khususnya
jenjang pendidikan
SMA.
 Meningkatkan program
beasiswa bagi keluarga
miskin.
Masih adanya kegiatan
yang tidak terealisasi,
disebabkan : terbitnya
peraturan baru yang
substansinya cukup rumit
untuk dilaksanakan
(peraturan agraria); tidak
cukup waktu untuk
pelaksanaan proses
pengadaan barang/jasa
sehubungan terlambatnya
penetapan APBD
perubahan; serta kurang
efektifnya perencanaan
pencairan sehingga
kegiatan tidak bisa
dilaksanakan sehubungan
pencairan anggaran tepat
di penghujung tahun.
 Meningkatkan
pemahaman atas
peraturan agraria,
dengan melakukan
konsultasi dengan
Instansi yang
kompeten).
Belum maksimal dan
akuratnya pendataan atlit
di Kabupaten Bandung.
Pelaksanaan koordinasi
dengan organisasi
olahraga terkait dalam
rangka pendataan ulang
atlit.
Masih kurangnya sarana
dan prasarana olahraga
dalam rangka
meningkatkan prestasi
olahraga.
Peningkatan sarana dan
prasarana olahraga untuk
menunjang peningkatan
prestasi olahraga.
Belum terlibatnya
stakeholder (Pengusaha
dan Masyarakat) dalam
pengembangan mutu
Olahraga.
Mengajak para pengusaha
dan masyarakat lainnya
untuk bersama-sama
mengembangkan mutu
olahraga.
II - 138
 Pelaksanaan proses
pengadaan barang/
jasa secepatnya setelah
anggaran disetujui
DPRD namun tidak
melakukan kontrak
sebelum APBD
ditetapkan/disahkan
 Pelaksanaan
perencanaan keuangan
bersinergi dengan
jadwal pelaksanaan
kegiatan
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Perpustakaan
3.
Peningkatan
cakupan
pelayanan dan
kualitas
kesehatan
Kesehatan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
Belum memadainya
regulasi perpustakaan
serta pengelolaan dan
pemanfaatan
perpustakaan.
Melakukan kajian
peraturan serta
penyusunan Standar
Operasional Prosedur
(SOP) pengelolaan
perpustakaan.
Belum memadainya SDM
aparatur perpustakaan
dalam rangka
meningkatkan minat baca
masyarakat.
Melaksanakan pendidikan
dan pelatihan Bidang
Perpustakaan untuk
meningkatkan
kemampuan SDM.
Masih rendahnya proses
persalinan oleh tenaga
kesehatan (87%).
Meningkatkan
penyadaran publik
pentingnya persalinan
oleh tenaga kesehatan.
Kondisi lingkungan sehat
masih belum maksimal
dilakukan terutama
penyediaan air bersih dan
sanitasi.
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas sarana dan
prasarana lingkungan
sehat.
Masih kurangnya jumlah
dan kompetensi tenaga
kesehatan terhadap jumlah
penduduk Kabupaten
Bandung.
Optimalisasi sumber daya
yang ada serta melakukan
langkah-langkah
antisipatif dalam upaya
memecahkan masalah
dan lebih meningkatkan
koordinasi baik tingkat
kecamatan, maupun
instansi terkait dan
masyarakat dalam
penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
Terbatasnya kemampuan
sumber daya manusia
dalam mengelola proram/
kegiatan serta masih
kurangnya koordinasi
dengan lintas sektor dalam
pemberdayaan masyarakat.
Meningkatkan kompetesi
tenaga kesehatan melalui
berbagai pelatihan
maupun diklat serta
mengintensifkan
koordinasi baik tingkat
kecamatan, maupun
instansi terkait dan
masyarakat dalam
penyelenggaraan
kesehatan.
Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap PHBS
dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan
masyarakat.
Peningkatan pendekatan
program PHBS di tataran
Rumah Tangga melalui
strategi UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis
Masyarakat) dan
peningkatan
pengetahuan, kesadaran
dan perilaku tiap keluarga
dalam menerapkan PHBS
II - 139
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
di rumah tangganya.
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
4.
Pengurangan
kemiskinan
daerah dan
penyandang
Masalah Sosial
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Masih kurangnya sarana
dan prasarana Rumah
Sakit Daerah untuk
menangani berbagai kasus
(penyakit).
Pemenuhan sarana dan
prasarana penunjang
pelayanan kesehatan
secara bertahap sesuai
prioritas pengembangan
pelayanan dengan
anggaran bersumber dari
bantuan Gubernur dan
Alokasi Dana Khusus.
Belum optimalnya
sosialisasi, advokasi dan
edukasi mengenai
Kabupaten/Kota Layak
Anak.
Peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap
kegiatan perberdayaan
perempuan melalui KIE
dan Advokasi.
Isu anak masih belum
menjadi prioritas utama
sebagai sumber daya
manusia yang akan
melanjutkan pembangunan
bangsa.
Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan para
petugas dan aparat
pengelola program
Pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak.
Belum tersedianya Gedung
PTP2A, sehingga korban
KDRT, Trafficking,
Perkosaan belum
terfasilitasi dengan baik.
Selama ini korban
ditampung dan ditangani
oleh P2TP2A Propinsi dan
LSM serta institut dan LSM
SAHARA.
Agar Segera dibangun
Gedung P2TP2A
Kabupaten Bandung
Update data terkait
kependudukan dan
keluarga berencana belum
maksimal dilaksanakan
sehubungan kurangnya
dukungan opersional
pendataan serta kurang
konsistennya data
lapangan.
Memaksimalkan updating
pendataan dan
mengintensifkan
pembinaan R/R bersama
IPKB.
Masih kurangnya
Sosialisasi dan Informasi
tentang Pembangunan
Keluarga Sejahtera.
Intensifikasi penggarapan
KIE, Advokasi secara
berkesinambungan dan
berkelanjutan di semua
tingkat.
Integrasi program
penanggulangan
kemiskinan berbagai sektor
belum maksimal dilakukan
serta penanganan program
kemiskinan masih parsial
di masing – masing sektor.
Meningkatkan koordinasi
dengan SKPD terkait dan
Pusat serta
memaksimalkan data
PPLS tahun 2011 dalam
penanggulangan
kemisikinan di Kabupaten
II - 140
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Koordinasi dengan program
pusat terhadap
penanganan penduduk
miskin belum optimal
dilakukan.
Faktor Penentu
Keberhasilan
Bandung.
Penggunaan data PPLS
2011 belum sepenuhnya
digunakan oleh SKPD
terkait.
Sosial
Ketenagakerjaan
5.
Peningkatan
pelayanan
sarana dan
prasarana
Pekerjaan
Umum
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Penyandang masalah
kesejahteraan sosial
(PMKS) jumlahnya
meningkat setiap tahun
sehingga sasaran selalu
lebih banyak dari capaian.
Pengajuan anggaran
disesuaikan dengan
populasi PMKS yang
hendak dicapai dengan
memperhatikan prioritas
program dan sasaran.
Adanya kecenderungan
peningkatan kasus korban
tindak kekerasan dalam
rumah tangga yang dialami
oleh perempuan dan anak.
Melaksanakan
pendekatan pendataan
yang akurat terhadap
korban tindak kekerasan
dalam rumah tangga yang
dialami oleh perempuan
dan anak
Masih besarnya gap
permintaan tenaga kerja
dengan lulusan.
Melaksanakan program
link and match antara
sekolah-sekolah kejuruan
dengan permintaan
tenaga kerja.
Rendahnya penyerapan
tenaga kerja pada
perusahaan penanaman
modal asing dan
perusahaan penanaman
modal dalam negeri.
Dialihkan kepada sektorsektor informal, dengan
kegiatan Teknologi Tepat
Guna, Padat Karya,
Pelatihan Keterampilan
bagi pencari kerja, dsb.
Masih rendahnya lulusan
perguruan tinggi sehingga
daya saing tenaga kerja
rendah.
Peningkatan kualitas dan
produktivitas bagi para
pencari kerja, agar tenaga
kerja memiliki daya saing
yang memadai serta
tingkat produktivitas yang
lebih baik sesuai dengan
tuntutan pasar kerja baik
dalam maupun untuk
luar negeri.
Rendahya tingkat
partisipasi angkatan kerja.
Mendorong bukan
angkatan kerja (ibu
rumah tangga) untuk
melakukan kegiatan
usaha sehingga menjadi
rumah tangga produksi.
 Beban pembiayaan
infrastruktur setiap
tahun selalu meningkat.
II - 141
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
dasar wilayah
 Minat yang tinggi dari
masyarakat thd usulan
infrastruktur belum
mampu terpenuhi secara
keseluruhan oleh APBD.
 Partipasi masyarakat dan
dunia usaha untuk
membiayai infrastruktur
masih sangat minim.
Masih terbatasnya
kewenangan Kabupaten
Bandung dalam
pengelolaan sungai citarum
dan anak-anak sungainya,
sehingga kegiatan
rehabilitasi/
pemeliharaan/normalisasi
sungai baru dapat
dilaksanakan pada lokasi
yang bersifat situasional
yaitu penanggulangan
pasca bencana (atas usulan
masyarakat melalui
Musrenbang), tidak
menyeluruh dari hulu ke
hilir sebagaimana
ketentuan Peraturan
Pemerintah No. 42 Tahun
2008
Meningkatkan koordinasi
guna mendorong
Pemerintah Pusat, dalam
hal ini Direktorat Jendral
Sumber Daya Air-Dept.
Pekerjaan Umum, untuk
segera menetapkan
Keputusan Menteri
tentang pendelegasian
kewenangan anak-anak
Sungai Citarum Orde 3
dan Orde $ (Sub DAS)
Kondisi sungai sudah
menunjukkan dampak
ketidakseimbangan pada
bagian hulu sungai, yang
telah mengalami degradasi
dan longsoran-longsoran
tebing yang diakibatkan
oleh arus sungai yang
cukup deras dan daerah
konservasi yang mulai
mengalami penurunan
fungsi, sedangkan daerah
hilir sungai sudah
menunjukkan adanya
abrasi yang cenderung
membentuk badan sungai
menjadi lebar dan dangkal.
 Meningkatkan
koordinasi dengan Balai
Besar Wilayah Sungai
Citarum (BBWSC) dan
Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air
(DPSDA) Provinsi Jawa
Barat untuk
meningkatkan upaya
rehabilitasi sungai di
Kabupaten Bandung
dan melakukan upaya
pencegahan terhadap
penggunaan sarana dan
prasarana sumber air
(sungai dan saluan
pembuang) melalui
pemberian rekomendasi
teknis.
 Melakukan Upaya
pencegahan terhadap
penggunaan sarana dan
prasarana sumber air
(sungai dan saluran
pembuangan) melalui
pemberian rekomendasi
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 142
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
teknis atau peil banjir.
 Mengadakan
pembinaan dan
penyuluhan kepada
masyarakat dan
kelompok masyarakat
di sekitar wilayah
sungai untuk
meningkatkan
partisipasi dalam
pengelolaan sungai.
 Mengawal usulan pada
saat musrenbang
kecamatan agar
anggaran sesuai dengan
kebutuhan
Faktor kerusakan jaringan
irigasi setiap tahunnya
lebih besar salah satuya
akibat bencana alam,
sedangkan biaya
pemeliharaan jaringan
irigasi sangat terbatas
 Memenuhi keterbatasan
anggaran penanganan
jaringan irigasi
diupayakan melalui
sumber dana lain
 Penanggulangan
jaringan irigasi akibat
bencana sebaiknya
dilaksanakan harus
cepat tanggap dan tepat
waktu.
 Dilakukan AKNOP
(Angka Kebutuhan
Nyata Operasional dan
Pemeliharaan) di setiap
DI agar diketahui
kebutuhan nyata untuk
OP.
 Dilakukan inventarisasi
kondisi baik jaringan
maupun bangunan
pelengkap dan
bangunan utama agar
kegiatan OP di
fungsikan kembali
untuk operasional dan
pemeliharaan kegiatan
irigasi dari setiap DI
Belum lengkapnya
dokumen perencanaan
teknis (OP dan DED) untuk
DI di 4 sub DAS dan sistem
drainase perkotaan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 143
 Melakukan
inventarisasi aset irigasi
dan kondisinya di
lapangan.
 Membuat manual OP
dari setiap kegiatan
perencanaan lain yang
memerlukan OP
nantinya pada saat
rencana tersebut
direalisasikan pada
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
tahap OP dan DED
untuk 4 Sub DAS.
Perumahan
Rakyat
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Keterbatasan kemampuan
anggaran dalam rangka
penanganan banjir
Untuk sungai yang sudah
tersedia perencanaan
teknisnya diupayakan
melalui pola sharing
pembiayaan dengan
pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi.
Penetapatan anggaran yang
tidak sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan
oleh Dinas Bina Marga
terutama di perubahan
anggaran sehingga waktu
pelaksanaan pekerjaan
kurang dari yang
direncanakan.
Dilakukan perubahan
waktu pelaksanaan di
lapangan.
Realisasi jumlah rumah
layak huni dan
permukiman layak huni
yang dilaksanakan tahun
2013 relatif kecil sebesar
0.13%.
Diupayakan perbaikan
rehabilitasi RTLH dan
penanganan kawasan
kumuh dilaksanakan
berkelanjutan pada setiap
tahun, dan juga sesuai
dengan program Bupati
Bandung yaitu Raksa
Desa
Tidak semua desa memiliki
sumber mata air dan
adanya konflik
pemanfaatan sumber mata
air.
Untuk desa yang tidak
memiliki mata air
dibangun sumur dalam
atau sumur dangkal, atau
pengambilan dari desa
terdekat yang memiliki
sumber mata air
Jumlah mobil pemadam
kebakaran yang masih
kurang guna mencapai
target capaian SPM
(Standar pelayanan
minimal)
Perlunya penambahan
mobil pemadam
kebakaran secara rutin
setiap tahun guna
meningkatkan pelayanan
penanggulangan
kebakaran.
Jumlah SDM petugas
damkar yang tersertifikasi
masih sangat kurang guna
mencapai target capaian
SPM.
Perlunya penambahan
SDM petugas damkar
mengacu pada jumlah
mobil damkar yang
dimiliki, dengan standar 1
mobil damkar di
butuhkan 6 org petugas.
Status kelembagaan
pemadam kebakaran yang
saat ini masih lemah
dengan terbagi menjadi 3
UPTD (eselon 4),
Perlunya peningkatan
status kelembagaan
Instansi Damkar menjadi
institusi yang mandiri
(satuan atau kantor) guna
II - 144
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Perencanaan
Pembangunan
Perhubungan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
dibandingkan dengan tugas
dan kewenangan dalam
pelayanan pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran.
meningkatkan peran serta
pelayanan
penanggulangan
kebakaran.
Belum terimplementasinya
RISPK rencana induk
sistem proteksi kebakaran
yang telah dimiliki oleh
Kabupaten Bandung.
Perlunya implementasi
RISPK dengan pembuatan
Peraturan Bupati tentang
RISPK yang selanjutnya
dapat dikaitkan dengan
program dan kegiatan di
RPJMD Kabupaten
Bandung.
Adanya keterlambatan
regulasi baik dari tingkat
pusat maupun dari
provinsi, sehingga DPA
yang sudah ditetapkan
harus dirubah di dalam
proses perubahan
anggaran untuk
menyesuaikan dengan
regulasi yang baru, hal ini
berakibat terhadap
pelaksanaan anggaran.
Merevisi ulang dokumen
perencanaan disesuaikan
dengan peraturan dan
perundang-undangan
yang berlaku.
Belum optimalnya
pemahaman tentang
mekanisme perencanaan
baik ditingkat SKPD,
Kecamatan maupun
Desa/Kelurahan
 Peningkatan kapasitas
SDM mengenai
perencanaan.
Masih tingginya potensi
gangguan kelancaran lalu
lintas dan meningkatnya
kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan oleh tidak
tertibnya angkutan
penumpang umum dan
meluasnya titik-titik rawan
kemacetan
Meningkatkan penertiban
operasional terminal,
perencanaan
pembangunan terminal
yang representatif,
penyuluhan kepada awak
angkutan, PAM dan
Wasdal lalin serta
optimalisasi petugas
dalam melaksanakan
pengawasan dan
pengaturan lalu lintas,
manajemen rekayasa lalin
melalui upaya
pemasangan
perlengkapan jalan dan
perencanaan manajemen
lalin per kawasan.
Dari jumlah keseluruhan
TC yang ada, idealnya
untuk pemeliharaan PJU
setiap tahunnya adalah
sebesar 40% dari jumlah
keseluruhan TC, namun
Pemeliharaan PJU
disesuaikan dengan
potensi yang ada sehingga
lampu-lampu yang
padam, kabel putus, trafo
rusak, dan lainnya dapat
II - 145
 Membentuk forum
perencanaan
No.
6.
Prioritas
Pembangunan
Peningkatan
kemudahan
bagi pelaku
KUMKM
Urusan
Usaha
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
karena terbatasnya
anggaran maka
pemeliharaan PJU tidak
bisa dilaksanakan
sepenuhnya.
segera diatasi.
Masih minimnya pelaku
usaha yang memiliki
sertifikasi produk, sehingga
sulit bersaing.
Meningkatkan
kemudahan akses bagi
UMKM dalam
permodalan, sertifikasi
produk, pengembangan
koperasi, dan kemitraan
dengan investor baru.
Peranan koperasi di
wilayah kabupaten
Bandung masih belum
optimal sehingga sulit
berkembang.
Fasilitasi PEMDA terhadap
modal usaha pelaku UMKM
belum dimanfaatkan secara
maksimal.
Minimnya peluang untuk
memanfaatkan para
investor baru oleh UMKM
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Rendahnya kualitas
sumber daya manusia yang
tercermin dari kurangnya
jiwa kewirausahaan,
lemahnya motivasi, inovasi
kreativitas dan disiplin
kerja serta profesionalisme
di bidang penguasaan
teknologi, manajemen dan
wawasan bisnis, dimana
hal ini sangat
mempengaruhi daya saing
produksi UKM/IKM untuk
menciptakan peluang
usaha.
Meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan melalui
pelatihan dan pembinaan
yang meliputi manajemen
bidang UMKM maupun
Perkoperasian.
Masih banyaknya koprerasi
yang tidak memenuhi
persyaratan operasional
(tidak/kurang sehat) .
Fasilitasi terhadap
peningkatan kapasitas
lembaga koperasi melalui
pelatihan managerial
usaha dan kelembagaan
koperasi.
UMKM terkendala dalam
persyaratan permodalan
khususnya anggunan.
Dilaksanakannya
Pelatihan bagi para
pengurus/Pengawas/Peng
elola UMKM.
Masih kurangnya
pengetahuan Pengelolaan
Administrasi Koperasi.
Dilaksanakannya
Sosialisasi pemahaman
tentang perkoperasian
bagi masyarakat,
terutama Undang-undang
baru Nomor 17 Tahun
2013 tentang
Perkoperasian.
II - 146
No.
7.
Prioritas
Pembangunan
Pengembangan
produk
unggulan
Urusan
Pertanian
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
Masih tidak adanya
ketidaksingkronan antara
unsur terkait dalam
Pembentukan,
Penggabungan dan
Pembubaran Koperasi dan
rendahnya pemahaman
tentang perkoperasian
pada Masyarakat.
Dilaksanakannya
Sosialisasi pemahaman
tentang perkoperasian
bagi Masyarakat,
terutama Undang-undang
baru Nomor 17 Tahun
2013 tentang
Perkoperasian.
Belum lengkapnya data
potensi unggulan baik
pariwisata maupun
pertanian dan peternakan
terhadap konstribusi
PDRB.
Mendorong dinas teknis
untuk mengoptimalkan
potensi unggulan dan
melengkapi data-data
yang diperlukan.
Peranan Dinas teknis
terkait potensi unggulan
belum maksimal
dilakukan.
Masih tingginya ancaman
penyakit hewan menular
strategis berpotensi dalam
menganggu populasi ternak
dan produksi daging.
 Melaksanakan
pencegahan dan
pengendalian
penyebaran penyakit
baik melalui vaksinasi
dan surveillance dan
pemeriksaan kesehatan
pada hewan yang ada di
Wilayah Kabupaten
Bandung.
 Meningkatkan
kesadaran masyarakat
melalui KIE dan
demplot
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Masih terbatasnya
pengetahuan, keterampilan
dan sikap masyarakat
peternakan dalam
melaksanakan usaha
budidaya sesuai dengan
standar teknis budidaya.
Peningkatan Pengetahuan
dan sikap
masyarakat/pelaku usaha
melalui pelatihan,
bimbingan teknis dan
sosialisasi yang
berkesinambu-ngan serta
pemberian stimulant
sarana dan prasarana
dalam rangka menunjang
produk olahan hasil
peternakan
Terbatasnya adopsi
tekhnologi yang menunjang
peningkatan kualitas
produksi usaha yang
berdaya saing dan
mempunyai nilai tambah.
Peningkatan
pengetahuan, sikap dan
keterampilan peternak
melalui diseminasi dan
penerapan teknologi
pengelolaan limbah
peternakan diikuti dengan
stimulasi sarana dan
prasarana dilokasi
II - 147
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
potensial.
Masih rendahnya
pengelolaan dan
pemanfaatan limbah asal
ternak yang memberikan
efek samping yang negatif
untuk lingkungan.
Peningkatan pengetahuan
serta penyediaan sarana
pengolahan limbah
peternak khususnya di
wilayah sentra
peternakan sapi perah
dan sapi potong.
Gairah peternak untuk
membudidayakan sapi
perah menurun karena
harga pakan yang
berkualitas harganya
mahal, sehingga usaha sapi
perah kurang
menguntungkan karena
harga susu yang relatif
rendah.
 Subsidi pakan untuk
meningkatkan produksi
susu dan menekan
biaya produksi.
Tingginya harga bakalan
sapi potong dan sapi perah
membuat peternak
mengurangi jumlah ternak
yang mereka budidayakan.
Peningkatan usaha bibit
ternak sehingga
pemenuhan bakalan
ternak dapat dipenuhi
dari wilayah sendiri.
Makin berkurangnya
jumlah penyuluh
pertanian, perikanan dan
kehutanan sehingga belum
mencukupi untuk
mendukung kebijakan satu
desa satu penyuluh.
Merekrut penyuluh
pertanian, perikanan dan
kehutanan swadaya
masyarakat.
Kehutanan
Masih kurangnya
kesepakatan desa dalam
melarang penduduk desa
menebang kayu di kawasan
hutan dan penebangan liar
yang dilakukan pihak luar.
Memerankan penyuluh
kehutanan disamping
sebagai fasilitator
masyarakat di bidang
kehutanan juga
berkewajiban melakukan
tugas perlindungan dan
pelestarian hutan aset
Negara.
Pariwisata
Sebagian jarak lokasi
pembangunan sarana dan
prasarana ke tempat objek
wisata dirasakan cukup
jauh sehingga menghambat
pengangkutan bahanmaterial untuk
pembangunan tersebut.
Perlu adanya koordinasi
dengan pihak
Desa/Kecamatan untuk
pembangunan sarana
prasarana agar tidak
mengganggu pelaksanaan
pembangunan.
Dalam kegiatan pasanggiri
mojang dan jajaka,tidak
Pelaksanaan koordinasi
intensif dengan SKPD
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 148
 Memanfaatkan bahan
baku pakan lokal dan
sumber pakan
alternative.
 Menerapkan teknologi
pengolahan pakan
ternak seperti
pembuatan silase,
complete feed dan
lainnya.
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Kelautan dan
Perikanan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
semua kecamatan
mewakilkan peserta MOKA.
Kecamatan agar
mengikutsertakan
perwakilan yang
berkualitas untuk peserta
MOKA.
Masih kurangnya penataan
di beberapa objek wisata.
Meningkatkan penataan
daya tarik Objek Wisata
Tingginya harga pakan
ikan dapat mempengaruhi
produktivitas budidaya
perikanan.
 Diversifikasi pakan ikan
alternative dengan
memanfaatkan bahan
lokal.
 Anjuran pengadaan
pakan secara kolektif
oleh gabungan
beberapa kelompok
atau dengan langsung
membeli pakan kepada
distributor pakan
sehingga harga dapat
lebih murah.
Perdagangan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Masih terbatasnya
pengetahuan, keterampilan
dan sikap masyarakat
perikanan dalam
melaksanakan usaha
budidaya sesuai dengan
standar teknis budidaya.
Peningkatan pengetahuan
dan sikap
masyarakat/pelaku usaha
melalui pelatihan,
bimbingan teknis dan
sosialisasi yang
berkesinambungan
Terbatasnya adopsi
teknologi dan sarana
prasarana yang menunjang
peningkatan kualitas
produksi usaha yang
berdaya saing dan
mempunyai nilai tambah
Peningkatan pengetahuan
, sikap dan keterampilan
pembudidaya ikan melalui
diseminasi dan penerapan
teknologi perikanan
diikuti dengan stimulasi
sarana dan prasarana di
lokasi potensial
Belum berkembangnya
ragam dan diversifikasi
produk bernilai tambah
Introduksi jenis produk
olahan ikan yang baru
serta diseminasi teknologi
pengolahan produk
perikanan
Master Plan Toko Modern
menghasilkan jumlah toko
modern yang optimal di
tiap kecamatan, namun
terdapat beberapa
kecamatan yang jumlahnya
melebihi jumlah optimal,
sehingga perlu adanya
kebijakan yang kongkrit
dalam mengedalikan
keberadaan toko modern
tersebut.
Perlu adanya
kebijakan/Perda guna
mengendalikan Toko
Modern di Kabupaten
Bandung, sehingga
jumlah pasar modern bisa
lebih optimal lagi.
Masih beredarnya barang
Melaksanakan kegiatan
II - 149
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Industri
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
dan jasa yang tidak sesuai
dengan standar yang
berlaku dan masih adanya
berat bersih barang yang
terdapat pada kemasan
tidak sesuai dengan berat
fisik sebenarnya.
perlindungan konsumen
(melalui peningkatan
pengawasan peredaran
barang dan jasa) dan
menerapkan Standar
Nasional Indonesia (SNI)
dan Gugus Kendali Mutu
(GKM).
Belum terbentuk Unit /
UPTD Kemetrologian yang
bertugas untuk melakukan
Tera Ulang.
Akan dilaksanakannya
Diklat Teknis tentang
tenaga ahli tera ulang.
Kendala pemasaran
produk, khususnya dalam
informasi pasar dan
jaringan pasar.
Perlu adanya rumah
kemasan yang dapat
menginformasikan para
pelaku usaha industri
kecil dalam hal desain
kemasan maupun jenis
kemasanya sehingga
produk yang dihasilkan
lebih menarik dan
meningkatkan daya saing.
Masih kurangnya
pengetahuan para
pengusaha / pengrajin
tentang proses pengolahan
produksi yang baik dan
pemasaran.
Perlu ditingkatkannya
keikutsertaan para pelaku
usaha industri kecil
dalam pameran baik
ditingkat lokal maupun
nasional dan perlu
adanya sentra penjualan
produk-produk industri
kecil Kabupaten Bandung
lebih banyak dikenal
masyarakat umum.
Masih rendahnya
kemampuan manajemen
dan permodalan industri
kecil menengah.
Meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan melalui
pelatihan dan pembinaan
yang meliputi manajemen
pemasaran dan
teknologinya sesuai
dengan perkembangan
pasar tingkat nasional
maupun internasional.
Belum optimalnya
penataan dan pengelolaan
pasar tradisional sebagai
sarana perdagangan.
Perlu lebih dioptimalkan
kegiatan
pengembangan/penataan
sarana pasar, sehingga
akan membawa dampak
pasar kabupaten yang
representatif,
meningkatnya PAD serta
dapat bersaing dengan
II - 150
Melakukan kajian
akademis pembentukan
UPTD Kemetrologian pada
tahun anggaran 2014.
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
pasar swalayan (pasar
modern).
8.
Rehabilitasi
kerusakan
lingkungan
Regulasi ttg rencana tata
ruang terjadi perubahan,
proses legalisasinya
memakan waktu yang
cukup lama.
Basis data yang tersedia
masih sangat terbatas,
terutama bangunan –
bangunan yang ber IMB.
Kesadaran masyarakat
memiliki IMB masih sangat
rendah karena
pemanfaatan lahannya
kurang sesuai dengan
peruntukkan sehingga sulit
dikeluarkan PEMDA.
Pengendalian terhadap
bangunan dan
pemanfaatan lahan masih
sangat minim.
Ketersediaan data yang
belum akurat terkait
dengan lahan kritis.
Minimnya sarana angkutan
sampah yang tersedia.
Pola pengangkutan sampah
yang door to door
mengurangi intensitas
pengangkutan ke TPA.
Presepsi masyarakat
tentang pengolahan
sampah masih sangat
minim, sehingga
orientasinya tetap dibuang
ke TPA.
Koordinasi antar SKPD
terkait yang menangani
pengelolaan lingkungan
masih kurang.
Lingkungan
Hidup
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Persentase jumlah
usaha/kegiatan yang
mentaati persyaratan
administrasi & teknis
pencegahan pencemaran
air masih di bawah standar
SPM Lingkungan Hidup.
Koordinasi, penegakan
peraturan perundangundangan terkait dan
Sosialisasi/pendekatan
kepada masyarakat
Industri dan IKM terkait
mengenai pentingnya
pemenuhan persayaratan
Pencegahan pencemaran
air
Kurangnya sarana dan
prasarana fasilitas
Penambahan sarana dan
prasarana pengelolaan
II - 151
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
pengurangan sampah di
Kabupaten Bandung di
mana jumlah TPSS 42 unit
dengan jumlah truk
pengangkut sampah
sebanyak 70 unit (1 rusak
berat)
persampahan untuk
menunjang fasilitas
pengurangan sampah
diperkotaan serta untuk
penanganan sampah di
perkotaan.
Sulit mendapatkan
industri/IKM yang
kooperatif dan mau
menerima program
pengembangan produksi
ramah lingkungan.
Melakukan pendekatan
pada beberapa industry
dan IKM yang mempunyai
tingkat polusi paling
tinggi.
Konflik sosial diwilayah
Kabupaten Bandung
(kondisi di lapangan baik
demografis maupun
geografis) sehingga
mempengaruhi
kondusifitas keamanan dan
ketertiban wilayah
Kabupaten Bandung.
 Program pemeliharaan
Kamtibmas dan
pencegahan tindak
Kriminal berupa
kegiatan-kegiatan
Peningkatan Kerjasama
dengan aparatur
keamanan dalam teknik
pencegahan kejahatan,
pemberdayaan Forum
kewaspadaan Dini
Masyarakat yang
tersebar di 31
Kecamatan.
 Melaksanakan Kegiatan
Sosialisasi Deteksi Dini
bagi Aparatur
Desa/Kelurahan,
Anggota Forum
kewaspadaan dini
masyarakat dan
instansi terkait lainnya
dengan narasumber
dari Unsur Kominda.
 Melakukan Penggalan
dengan berbagai unsur
baik aparat keamanan
maupun unsur
masyarakat dalam
rangka menjaga dan
memelihara
kondusifitas di Wil
Kabupaten Bandung.
 Pemberdayaan FKDM
Kecamatan ini
dipandang perlu karena
penjaringan informasi
merupakan kewajiban
seluruh masyarakat
baik di tingkat
Pemerintahan paling
rendah maupun
Pemerintahan tertinggi.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 152
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan Desa
Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
Kurangnya peran lembaga
masyarakat yang ada di
Desa.
Pelaksanaan bintek
lembaga dan organisasi
masyarakat perdesaan
Kurangnya pengetahuan
Aparatur Desa tentang
managemen Pemerintahan
desa.
Bimtek Aparatur Desa.
Adanya keterbatasan
jumlah alat ukur listrik
(kWh) di PLN dan
pemesanannya
membutuhkan waktu
cukup lama sehingga
proses "penyalaan" listrik
mengalami keterlambatan.
Meningkatkan koordinasi
dengan pihak PLN
terutama dalam
pengadaan alat ukur
listrik (kWh).
Potensi energi hydro untuk
menjadi energi di
Kabupaten Bandung cukup
banyak dan tersebar
namun dalam
pengembangannya
memerlukan anggaran
yang cukup besar.
 Pengembangan mikro
hydro ditawarkan
kepada investor untuk
dijual kepada PLN.
Belum adanya prosedur
tetap mengenai perizinan
energi hydro untuk menjadi
listrik.
Penyusunan Perda.
Kotoran hewan (sapi perah)
sebagai potensi energy
biogas sangat besar, saat
ini hanya berkontribusi
mencemari lingkungan
(sungai). Untuk dapat
memanfaatannya (energi
biogas ) supaya tidak
mencemari lingkungan
perlu anggaran / investasi
yang cukup besar.
 Pengembangan energi
biogas ditawarkan
kepada investor sebagai
pembangkit tenaga
listrik untuk dijual
kepada PLN.
 Penyusunan study
kelayakan energi hydro
sebagai sumber energi
ramah lingkungan
 Pengembangan Desa
Mandiri Energi
memanfaatkan kotoran
ternak menjadi Biogas
untuk kebutuhan
rumah tangga sebagai
pengganti LPG.
 Penyusunan study
kelayakan pemanfaatan
biogás.
Tidak seimbangnya
Recharge dan Discharge air
tanah (pengambilan dan
pengisian kembali air
tanah),
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 153
Meningkatkan
pengetahuan pengusaha,
meningkatkan
pembinaan-pengawasanpengendalian (Bin
Wasdal), serta
pembangunan sumur
imbuhan untuk
menyeimbangkan
recharge dan discharge
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Permasalahan
Faktor Penentu
Keberhasilan
air tanah.
9.
Pemantapan
pembangunan
daerah dan
wilayah
perdesaan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pedesaan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Rendahnya kesadaran dan
pengetahuan teknis air
tanah dari pelaku usaha
pemboran/ perusahaan
pemboran air tanah.
Melakukan Penyusunan
petunjuk teknis,
sosialisasi dan
meningkatkan Bin Wasdal
untuk meningkatkan
kesadaran dan
pengetahun pelaku usaha
pemboran.
Belum optimalnya
pelaksanaan Good Mining
Practice oleh pengusaha
pertambangan, antara lain
akibat rendahnya kualitas
Sumber Daya Manusia
(rata-rata berpendidikan
SMP, SMA/STM) dan pada
umumnya merupakan
pemodal kecil sehingga
kegiatan penambangan
dilaksanakan secara
manual (tidak dengan
sistem mekanis).
 Melaksanakan Bin
Wasdal yang intensif
dan kontinu pada
kegiatan pertambangan
untuk meningkatkan
pelaksanaan Good
Mining practice dari
pengusaha
pertambangan.
Belum optimalnya
pembinaan dan Wasdal
(pengawasan,
pengendalian) oleh stake
holder terkait akibat
terbatasnya saranaprasarana.
Menyusun program
pengadaan sarana dan
prasarana penunjang
kegiatan dan pemantauan
kegiatan pertambangan.
Adanya keterbatasan
anggaran sehingga
kegiatan Mitigasi bencana
geologi/gerakan tanah baru
dapat dilaksanakan pada 4
kecamatan dari 12
kecamatan yang potencial.
Pemetaan gerakan
tanah/longsor dilakukan
perkecama-tan dan
berkelanjutan dengan
pemetaannya dibuat
sesuai skala prioritas
yang didasarkan atas
seringnya terjadi bencana
gerakan tanah/longsor.
Masih terdapat pengusaha
pertambangan yang belum
memiliki izin
pertambangan.
Melakukan penertiban
dan sosialisasi untuk
meningkatkan kesadaran
pengusaha pertambangan
yang belum mempunyai
izin untuk membuat izin
penambangan.
 Ketersediaan data
desa/kelurahan masih
sangat terbatas, sehingga
belum jelas fokus
pembangunan di desa.
II - 154
 Melaksanakan
peningkatan
pengetahuan pelaku
usaha kegiatan
pertambangan melalui
kegiatan pendidikan
dan pelatihan.
No.
Prioritas
Pembangunan
Urusan
Faktor Penentu
Keberhasilan
Permasalahan
 Intervensi program
masih sporadis sesuai
keinginan masyarakat
desa/kel. Atau belum
terencana secara
matang.
 Pembinaan oleh SKPD
terkait belum maksimal
dilakukan. Kondisi saat
ini, terjebak dalam
pembinaan pengelolaan
administrasi kegiatan
ADPD dan P4.
10.
11.
Pemantapan
stabilitas
keamanan dan
ketertiban
masyarakat
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Penegakan peraturan di
tingkat lokal (Perda) masih
terbatas jumlah personil.
Pemantapan
kemandirian
pangan
Ketahanan
Pangan
 Koordinasi antar SKPD
lingkup pertanian yang
menghasilkan bahan
pangan masih belum
optimal dilakukan.
Menurunnya semangat
kebersamaan dalam
menjaga lingkungan, yang
dapat menimbulkan tingkat
kerawanan penyakit
masyarakat di beberapa
wilayah.
 Pelaku di sektor – sektor
bahan pangan cenderung
statis, bahkan cenderung
alih komiditas sebagai
dampak dari Nilai Tukar
Petani yang kurang
kompetitif.
Mendorong koordinasi
antar SKPD lingkup
pertanian untuk
meningkatkan kualitas
dan produktivitas
komoditas pertanian
dengan mengolah produk
pangan yang memiliki
added value
 Tekanan perubahan/
alih fungsi lahan sulit
dikendalikan terutama
yang dilakukan
masyarakat, hal ini akan
berpengaruh pada
produksi bahan pangan.
Makin berkurangnya
jumlah penyuluh
pertanian, perikanan dan
kehutanan sehingga belum
mencukupi untuk
mendukung kebijakan satu
desa satu penyuluh
RKPD Kabupaten Bandung 2015
II - 155
Merekrut penyuluh
pertanian, perikanan dan
kehutanan swadaya
masyarakat
.
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Arah kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Bandung Tahun
2015 disusun dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2015 dan diserasikan dengan RKP Tahun 2014 yang
didasari RPJMN Tahun 2010-2014 serta RKPD Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014. Hal ini dilakukan agar terjalin keterkaitan hubungan
antar dokumen perencanaan dalam mewujudkan arah kebijakan dan
kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibangun pada tahun tersebut.
Selanjutnya arah kebijakan ekonomi daerah ini akan menjadi dasar
kebijakan pengembangan sektoral dan regional yang dijabarkan ke
dalam program dan kegiatan. Subbab arah kebijakan ekonomi daerah
ini kemudian akan terbagi kedalam kondisi ekonomi daerah tahun
2013 dan perkiraan tahun 2014 serta tantangan dan prospek
perekonomian daerah tahun 2015 dan 2016. Kondisi ekonomi daerah
tahun 2013 dan perkiraan tahun 2014 akan memuat data-data
statistik perekonomian makro di Kabupaten Bandung eksisting
beserta hasil proyeksi. Sementara subbab berikutnya tantangan dan
prospek perekonomian daerah tahun 2015 dan 2016 akan
menjabarkan kondisi internal dan eksternal untuk kemudian
dianalisis dan dijadikan pertimbangan dalam memproyeksikan
keuangan daerah dan kerangka pendanaan untuk tahun 2015.
3.1.1
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Secara umum kondisi ekonomi Kabupaten Bandung
dipengaruhi oleh indikator ekonomi makro Indonesia dan Provinsi
Jawa Barat. Kemajuan ekonomi Kabupaten Bandung pun dapat
diketahui dengan menyandingkan data pertumbuhan ekonominya
dengan Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Kemajuan perekonomian
Kabupaten Bandung dapat dilihat melalui pertumbuhan PDRB-nya.
Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan PDRB Kabupaten
Bandung Tahun 2008-2013 yang menunjukkan kenaikan setiap
tahunnya.
Gambar 3.1
PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2008-2013
70,000,000
Juta Rupiah
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
0
2008
2009
2010
2011
2012
2013
ADHB
38,282,169
41,262,098
46,092,238
51,291,762
57,071,406
64,334,227
ADHK
19,674,494
20,527,539
21,734,661
23,026,214
24,443,222
25,901,171
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 1
Kenaikan kinerja ekonomi Kabupaten Bandung tersebut juga
ditunjukkan oleh kenaikan PDRB atas dasar harga konstan dengan
tahun dasar 2000. Laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun
terus meningkat walaupun pada tahun 2013 terjadi sedikit
perlambatan. Dibandingkan dengan tahun 2012, pertumbuhan
ekonomi mengalami perlambatan sebesar 0,19% turun dari 6,15% ke
5,96%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun
2013 diakibatkan berbagai terpaan ekonomi diantaranya kenaikan
harga BBM, kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti beras,
produk hortikultura, serta meningkatnya harga tarif dasar listrik
yang menjadi pemicu melemahnya kinerja ekonomi wilayah. Secara
mendetail laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung dari
tahun ke tahun beserta rata-ratanya tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Tahun 2010-2013
Tahun
2010
Laju Pertumbuhan
5,88
Ekonomi (LPE)
Sumber: BPS Kabupaten Bandung, 2014
2011
2012
2013
Rata-rata
5,94
6,15
5,96
5,65
Nilai PDRB tahun 2013 masih lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya yang menunjukkan adanya kenaikan kinerja ekonomi,
meski laju pertumbuhannya menurun dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Begitu pula dengan nilai tambah tiap sektor yang secara
umum mengalami kenaikan. Berikut ini merupakan nilai tambah tiap
sektor ekonomi di Kabupaten Bandung yang ditunjukkan oleh angka
PDRB berdasarkan sektor ekonomi pada tahun 2013.
Tabel 3.2
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Bandung Tahun 2013 (Rupiah)
Sektor Ekonomi
PDRB ADHB
Pertanian
5.172.325.030.000,00
Pertambangan dan Penggalian
673.133.710.000,00
Industri Pengolahan
36.721.871.460.000,00
Listrik, Gas, dan Air Bersih
1.166.432.320.000,00
Konstruksi
1.143.674.370.000,00
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
11.795.595.180.000,00
Pengangkutan dan Komunikasi
2.659.942.030.000,00
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
1.217.604.860.000,00
Jasa-jasa
3.783.648.370.000,00
Total
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 2
64.334.227.320.000,00
Melalui data PDRB diatas dapat diketahui industri pengolahan
merupakan sektor dengan kontribusi terbesar bagi perekonomian
Kabupaten Bandung. Namun untuk mendapatkan gambaran jelas
mengenai pertumbuhan ekonomi wilayah secara rinci berdasarkan
sektor-sektornya, diperlukan analisis khusus diantaranya yaitu
analisis Location Quotient (LQ), Indeks Spesialisasi, dan Shift Share
Analysis (SSA). Untuk melakukan analisis-analisis tersebut
diperlukan data PDRB wilayah diatasnya, yaitu PDRB Provinsi Jawa
Barat dan PDB Nasional.
Tabel 3.3
Nilai PDRB Per Sektor di Kabupaten Bandung, Provinsi
Jawa Barat, dan Nasional Tahun 2013
Sektor
Pertanian
Kabupaten
Bandung
Provinsi Jawa Barat
Nasional
5.172.325.030.000,00
127.880.000.000.000,00
1.311.040.000.000.000,00
673.133.710.000,00
18.610.000.000.000,00
1.020.770.000.000.000,00
Industri Pengolahan
36.721.871.460.000,00
369.830.000.000.000,00
2.152.590.000.000.000,00
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
1.166.432.320.000,00
29.190.000.000.000,00
70.074.600.000.000,00
Konstruksi
1.143.674.370.000,00
47.130.000.000.000,00
907.267.000.000.000,00
11.795.595.180.000,00
261.540.000.000.000,00
1.301.510.000.000.000,00
2.659.942.030.000,00
87.720.000.000.000,00
636.888.000.000.000,00
1.217.604.860.000,00
32.210.000.000.000,00
683.010.000.000.000,00
3.783.648.370.000,00
96.060.000.000.000,00
1.000.820.000.000.000,00
Pertambangan dan
Penggalian
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
PDRB Atas Dasar Harga
64.334.227.320.000,00
1.070.180.000.000.000,00
9.083.970.000.000.000,00
Berlaku
Sumber: BPS Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, dan Nasional Tahun 2013
Analisis Location Quotient (LQ)
Dengan mengetahui data PDRB tingkat provinsi dan nasional,
dapat diketahui sektor apa saja di Kabupaten Bandung yang
merupakan sektor basis dengan menggunakan indeks Location
Quotient (LQ). Penentuan indeks LQ ini dilakukan dengan membagi
nilai perbandingan PDRB suatu sektor terhadap total PDRB
Kabupaten dengan perbandingan PDRB suatu sektor terhadap total
PDRB Provinsi atau nasional. Berikut ini merupakan indeks LQ dari
masing-masing sektor di Kabupaten Bandung terhadap Provinsi Jawa
Barat.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 3
Tabel 3.4
Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten Bandung
Terhadap Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
Sektor
PDRB Kabupaten
Pertanian
5.172.325.030.000,00
Pertambangan dan Penggalian
PDRB Provinsi
Indeks
LQ
127.880.000.000.000,00
0,6728
673.133.710.000,00
18.610.000.000.000,00
0,6017
36.721.871.460.000,00
369.830.000.000.000,00
1,6517
Listrik, Gas, dan Air Bersih
1.166.432.320.000,00
29.190.000.000.000,00
0,6647
Konstruksi
1.143.674.370.000,00
47.130.000.000.000,00
0,4037
11.795.595.180.000,00
261.540.000.000.000,00
0,7502
Pengangkutan dan Komunikasi
2.659.942.030.000,00
87.720.000.000.000,00
0,5044
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan
1.217.604.860.000,00
32.210.000.000.000,00
0,6288
Jasa-jasa
3.783.648.370.000,00
96.060.000.000.000,00
0,6552
64.334.227.320.000,00
1.070.180.000.000.000,00
Industri Pengolahan
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa industri
pengolahan memiliki indeks LQ>1. Hal ini menunjukkan bahwa
industri pengolahan tersebut merupakan sektor basis Kabupaten
Bandung di lingkup perekonomian Jawa Barat. Hal ini dapat
diartikan bahwa Kabupaten Bandung menjadi pengekspor dalam
industri pengolahan terhadap wilayah-wilayah lain di Jawa Barat.
Pertumbuhan industri pengolahan sebagai sektor basis dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara umum di Kabupaten
Bandung sehingga dapat memicu pertumbuhan delapan sektor
lainnya yang merupakan sektor non basis. Sektor ini harus menjadi
sektor unggulan Kabupaten Bandung karena kelebihannya dibanding
wilayah lain di Jawa Barat. Oleh karenanya, sektor industri
pengolahan ini memerlukan dorongan dari pemerintah agar dapat
menggerakkan
perekonomian
Kabupaten
Bandung
secara
keseluruhan.
Sektor basis ini pun dapat dilihat terhadap sektor ekonomi
lingkup nasional dengan menggunakan metode yang sama dimana
hasilnya tampak pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Indeks Location Quotient Sektor di Kabupaten Bandung
Terhadap Nasional Tahun 2013
Sektor
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
PDRB Kabupaten
PDB Nasional
Indeks
LQ
5.172.325.030.000,00
1.311.040.000.000.000,00
0,5600
673.133.710.000,00
1.020.770.000.000.000,00
0,0900
36.721.871.460.000,00
2.152.590.000.000.000,00
2,4088
Listrik, Gas, dan Air Bersih
1.166.432.320.000,00
70.074.600.000.000,00
2,3504
Konstruksi
1.143.674.370.000,00
907.267.000.000.000,00
0,1800
Industri Pengolahan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 4
Sektor
PDRB Kabupaten
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
PDB Nasional
Indeks
LQ
11.795.595.180.000,00
1.301.510.000.000.000,00
1,2800
2.659.942.030.000,00
636.888.000.000.000,00
0,5897
1.217.604.860.000,00
683.010.000.000.000,00
0,2517
3.783.648.370.000,00
1.000.820.000.000.000,00
0,5338
PDRB Atas Dasar Harga
64.334.227.320.000,00
Berlaku
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
9.083.970.000.000.000,00
Pada tabel diatas tampak bahwa terdapat beberapa sektor
yang memiliki indeks LQ>1 yang berarti merupakan sektor basis
Kabupaten Bandung di lingkup wilayah nasional. Sektor-sektor
tersebut adalah sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air
bersih, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Ketiga sektor tersebut
menjadi sektor unggulan Kabupaten Bandung karena rendahnya
nilai tambah sektor tersebut di wilayah lain di
Indonesia.
Berdasarkan indikator LQ ini, sektor industri pengolahan, listrik, gas,
dan air bersih, serta perdagangan, hotel dan restoran merupakan
sektor yang harus mendapat dukungan agar dapat memiliki nilai
tambah lebih dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia yang
menjadi potensi ekspor bagi Kabupaten Bandung.
Indeks Spesialisasi
Sektor ekonomi di Kabupaten Bandung juga dapat dinilai
berdasarkan tingkat spesialisasinya. Tingkat spesialisasi ini
menunjukkan konsentrasi sektor ekonomi di suatu wilayah. Untuk
mengetahui tingkat spesialisasi sektor ekonomi tersebut dilakukan
penghitungan dengan menyelisihkan nilai-nilai positif dari persentase
PDRB suatu sektor terhadap totalnya untuk wilayah kabupaten
dengan persentase PDRB sektor terhadap totalnya untuk wilayah
diatasnya (provinsi/nasional), yang kemudian dibagi 100. Berikut ini
merupakan indeks spesialisasi yang didapatkan melalui perhitungan
diatas.
Tabel 3.6
Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi Kabupaten Bandung
di Lingkup Provinsi Tahun 2013
Sektor
PDRB Kabupaten
(a)
(b)
%
PDRB Provinsi
%
Selisih
(c)
(d)
(e)
(f) = (c)
– (e)
5.172.325.030.000,00
8,04
127.880.000.000.000,00
11,95
-3,91
673.133.710.000,00
1,05
18.610.000.000.000,00
1,74
-0,69
Industri Pengolahan
36.721.871.460.000,00
57,08
369.830.000.000.000,00
34,56
22,52
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
1.166.432.320.000,00
1,81
29.190.000.000.000,00
2,73
-0,91
Konstruksi
1.143.674.370.000,00
1,78
47.130.000.000.000,00
4,40
-2,63
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 5
Sektor
PDRB Kabupaten
(a)
(b)
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Total
%
PDRB Provinsi
%
Selisih
(c)
(d)
(e)
(f) = (c)
– (e)
11.795.595.180.000,00
18,33
261.540.000.000.000,00
24,44
-6,10
2.659.942.030.000,00
4,13
87.720.000.000.000,00
8,20
-4,06
1.217.604.860.000,00
1,89
32.210.000.000.000,00
3,01
-1,12
3.783.648.370.000,00
5,88
96.060.000.000.000,00
8,98
-3,09
64.334.227.320.000,00
100,00
1.070.180.000.000.000,00
100,00
22,52
Indeks Spesialisasi
0,23
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014
Seperti yang tercantum pada tabel diatas, indeks spesialisasi
sektoral di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 sebesar 0,23.
Angka ini menunjukkan bahwa tingkat spesialisasi sektoral sangat
rendah di Kabupaten Bandung dengan konsentrasi pertumbuhan
pada sektor industri pengolahan saja.
Tabel 3.7
Perhitungan Indeks Spesialisasi Sektor Ekonomi Kabupaten
Bandung di Lingkup Nasional Tahun 2013
Sektor
PDRB Kabupaten
Persen
tase
PDB Nasional
Persen
tase
Selisih
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f) = (c)
– (e)
Pertanian
5.172.325.030.000,00
8,04
1.311.040.000.000.000,00
14,43
-6,39
673.133.710.000,00
1,05
1.020.770.000.000.000,00
11,24
-10,19
Industri Pengolahan
36.721.871.460.000,00
57,08
2.152.590.000.000.000,00
23,70
33,38
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
1.166.432.320.000,00
1,81
70.074.600.000.000,00
0,77
1,04
Konstruksi
1.143.674.370.000,00
1,78
907.267.000.000.000,00
9,99
-8,21
11.795.595.180.000,00
18,33
1.301.510.000.000.000,00
14,33
4,01
2.659.942.030.000,00
4,13
636.888.000.000.000,00
7,01
-2,88
1.217.604.860.000,00
1,89
683.010.000.000.000,00
7,52
-5,63
3.783.648.370.000,00
5,88
1.000.820.000.000.000,00
11,02
-5,14
64.334.227.320.000,00
100,00
9.083.970.000.000.000,00
100,00
38,43
Pertambangan dan
Penggalian
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Total
Indeks Spesialisasi
0,38
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014
Sementara itu, bila disandingkan dengan nilai tambah
sektoral di lingkup nasional, Kabupaten Bandung memiliki tingkat
spesialisasi yang sedikit lebih tinggi, namun masih tergolong sangat
rendah, yaitu sebesar 0,38. Konsentrasi pertumbuhan terdapat pada
sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, serta
perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki nilai selisih positif.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 6
Shift Share Analysis (SSA)
Selain kedua indikator diatas, terdapat konsep lain yang
dapat menjelaskan pertumbuhan wilayah Kabupaten Bandung, salah
satunya yaitu konsep Shift Share Analysis (SSA) yang terdiri dari tiga
komponen, yaitu komponen pertumbuhan regional, pertumbuhan
proporsional, dan pertumbuhan pangsa wilayah. Konsep ini sudah
memperhitungkan faktor waktu sehingga lebih bersifat dinamis
dimana pertumbuhan wilayah di Kabupaten Bandung lebih dapat
tergambarkan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan dengan
konsep SSA untuk wilayah Kabupaten Bandung dengan
menggunakan data lima tahun terakhir. Perhitungan SSA ini telah
diverifikasi dengan membandingkan hasil penjumlahan PR, PP, dan
PPW dengan hasil pengurangan PDRB tahun akhir oleh tahun dasar
Kabupaten Bandung yang terbukti dengan angka total PDRB yang
sama.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 7
Tabel 3.8
Perhitungan Indikator-indikator Shift Share Analysis Kabupaten Bandung
Terhadap Provinsi Jawa Barat
PDRB Kabupaten Bandung
(Juta Rupiah)
Sektor
Pertanian
PDRB Provinsi Jawa Barat
(Miliar Rupiah)
2009 (Yb09)
2013 (Yb13)
2009 (Yn09)
2013 (Yn13)
(a)
(b)
(c)
(d)
PP
(Yn13/Yn09)
x Yb09
PPW
(f) = (a) x (e)
(g) = (f) – (a)
(h) =
(d)/(c)
(i) = (h)
– (e)
(j) = (i) x
(a)
(k) = (h) x (a)
(l) = (b) – (k)
4.674.214.221.
000
816.062.094.5
00
1.661.207.121.
091,85
290.026.964.4
72,25
1,5018
-0,0495
1,4014
-0,1500
38.109.669.03
0.000
13.544.106.14
2.756,60
1,3148
-0,2365
1.046.414.461.
000
1.080.854.543.
000
371.893.771.0
38,50
384.133.712.5
32,63
1,4931
-0,0583
1,9459
0,3946
(e) =
Σ(d)/Σ(c
)
5.172.325,03
85.150,00
127.880,00
1,5513
526.035,13
673.133,71
13.280,00
18.610,00
1,5513
24.565.562,89
36.721.871,46
281.280,00
369.830,00
1,5513
Listrik, Gas, dan
Air Bersih
674.520,69
1.166.432,32
19.550,00
29.190,00
1,5513
Konstruksi
Industri
Pengolahan
(Yn13/
Yn09)(ΣYn13
/
ΣYn09)
Yb09 x
(ΣYn13/
ΣYn09)
3.013.007,10
Pertambangan
dan Penggalian
PR
Yn13/
Yn09
ΣYn13/
ΣYn09
-149.219
.000.000
-78.899
.913.049
5.810.600
.000.000
-39.291
.241.545
274.903
.200.000
4.524.995
.278.000
737.162
.181.400
647.329.751
.691,13
-64.028.471
.423,19
32.299.068
.980.000
4.422.802.476
.749,50
1.007.123
.219.000
1.355.757
.751.000
159.309.100
.506,39
-212.083.380
.532,62
696.720,83
1.143.674,37
24.220,00
47.130,00
1,5513
Perdagangan,
Hotel, dan
Restoran
6.780.385,10
11.795.595,18
149.060,00
261.540,00
1,5513
10.518.718.14
0.000
3.738.333.043.
471,54
1,7546
0,2033
1.378.115
.000.000
11.896.832
.950.000
-101.237.766
.826,78
Pengangkutan
dan Komunikasi
1.795.161,77
2.659.942,03
41.820,00
87.720,00
1,5513
2.784.915.665.
000
989.753.895.1
24,31
2,0976
0,5462
980.545
.600.000
3.765.461
.274.000
1.105.519.243
.658,54
Keuangan,
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
820.502,95
1.217.604,86
18.800,00
32.210,00
1,5513
1.272.883.345.
000
452.380.395.0
67,96
1,7133
0,1620
132.882
.600.000
1.405.765
.958.000
-188.161.098
.484,04
2.069.321,52
3.783.648,37
56.690,00
96.060,00
1,5513
0,1431
296.189
.200.000
64.334.227,32
689.840,00
1.070.180,00
1,5513
1.140.910.568.
012,24
22.749.661.69
6.960,40
1,6945
41.262.098,75
3.210.232.088.
000
64.011.760.45
0.000
1,5513
0,0000
19.633,35
3.506.421
.330.000
64.011.760
.470.000
277.227.039
.761,86
322.466.853
.406,30
Jasa-jasa
Total
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 8
Kolom PR atau Pertumbuhan Wilayah menunjukkan angka
positif yang berarti wilayah Kabupaten Bandung bertumbuh lebih
cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan Provinsi Jawa Barat.
Seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Bandung memiliki
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan rata-rata
tiap sektor ekonomi di Jawa Barat. Angka PR ini juga memberi
gambaran sektor-sektor mana saja yang memiliki pertumbuhan yang
cepat dan sebaliknya. Sektor industri pengolahan merupakan sektor
dengan
pertumbuhan
tercepat
bila
dibandingkan
dengan
pertumbuhan
rata-rata
provinsi
Jawa
Barat
dengan
angka13.544.106.142.756,60. Menyusul kemudian adalah sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, pertanian, serta jasa-jasa.
Berdasarkan hasil tersebut, untuk memacu perekonomian
Kabupaten Bandung sebaiknya pemerintah daerah mendorong sektor
industri pengolahan dengan upaya yang lebih besar.
Sementara itu kolom PP atau Pertumbuhan Proporsional
dapat menggambarkan sektor-sektor yang maju, atau tumbuh lebih
cepat daripada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang
ditunjukkan dengan angka positif serta sektor-sektor yang lamban
yang tampak dari angka yang bernilai negatif. Sektor-sektor yang
tergolong maju secara berurutan dari yang paling maju hingga yang
kurang yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi, jasa-jasa, konstruksi, serta
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sementara itu sektor
industri pengolahan yang pada komponen sebelumnya merupakan
sektor yang tumbuh dengan cepat, jika dilihat berdasarkan
pertumbuhan proporsional termasuk kedalam sektor yang belum
maju. Secara teori, hal ini dapat terjadi karena ada perbedaan
subsektor dalam permintaan produk akhir, ketersediaan bahan
mentah, dan kebijakan industri. Untuk meningkatkan kemajuan
sektor ini diperlukan pembenahan sistem dengan lebih baik.
Kolom PPW atau Pertumbuhan Pangsa Wilayah menunjukkan
daya saing suatu sektor terhadap sektor yang sama di tingkat
wilayah yang lebih tinggi. Melalui kolom tersebut tampak bahwa
industri pengolahan memiliki nilai PPW tertinggi atau memiliki daya
saing yang sangat tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama di
tingkat provinsi. Kemudian disusul oleh sektor pertanian, jasa-jasa,
serta listrik, gas, dan air bersih. Sementara sektor sisanya memiliki
nilai PPW negatif yang berarti memiliki daya saing yang rendah.
Secara holistik tabel berikut menunjukkan masing-masing sektor
dengan komponen pertumbuhan berdasarkan urutannya.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 9
Tabel 3.9
Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung Berdasarkan
Komponen Pertumbuhan Shift Share Analysis
(Terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat)
Sektor
Pertumbuhan
Regional
3
Pertanian
Pertambangan
9
dan Penggalian
Industri
1
Pengolahan
Listrik, Gas, dan
8
Air Bersih
7
Konstruksi
Perdagangan,
2
Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan
5
dan Komunikasi
Keuangan,
6
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
4
Jasa-jasa
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 10
Pertumbuhan
Proporsional
8 (-)
Pertumbuhan
Pangsa Wilayah
2
7 (-)
5 (-)
9 (-)
1
6 (-)
4
4
8 (-)
1
6 (-)
2
9 (-)
5
7 (-)
3
3
ini.
Sementara itu, jika dilihat berdasarkan lingkup nasional perhitungan analisis shift share akan tampak seperti dibawah
Tabel 3.10
Perhitungan Indikator-indikator Shift Share Analysis Kabupaten Bandung
Terhadap Nasional
Sektor
PDRB Kabupaten
Bandung
(Juta Rupiah)
2009
2013
(Yb09)
(Yb13)
(a)
(b)
PDB Nasional
(Miliar Rupiah)
2009
(Yn09)
2013
(Yn13)
(c)
(d)
ΣYn13/
ΣYn09
Yb09 x
(ΣYn13/ΣYn0
9)
PR
Yn13/
Yn09
(Yn13/Yn0
9)-(ΣYn13/
ΣYn09)
PP
(Yn13/Yn09) x
Yb09
PPW
(e) =
Σ(d)/Σ(c)
(f) = (a) x (e)
(g) = (f) – (a)
(h) =
(d)/(c)
(i) = (h) – (e)
(j) = (i) x (a)
(k) = (h) x (a)
(l) = (b) – (k)
3.013.007,
10
5.172.325,
03
857.197,0
0
1.311.040
,00
1,6203
4.882.104
.837.000
1.869.097.
736
.889,00
1,5294
-0,0909
Pertambangan dan
Penggalian
526.035,1
3
673.133,7
1
592.061,0
0
1.020.770
,00
1,6203
852.357
.318.600
326.322.18
8
.556,12
1,7241
0,1038
Industri Pengolahan
24.565.56
2,89
36.721.87
1,46
1.477.541
,50
2.152.590
,00
1,6203
39.804.636
.840.000
15.239.073
.948
.117,60
1,4569
-0,1635
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
674.520,6
9
1.166.432,
32
46.680,00
70.074,60
1,6203
1.092.954
.850.000
418.434.16
0
.066,80
1,5012
-0,1192
Konstruksi
696.720,8
3
1.143.674,
37
555.192,5
0
907.267,0
0
1,6203
1.128.926
.691.000
1,6341
0,0138
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
6.780.385,
10
11.795.59
5,18
744.513,5
0
1.301.510
,00
1,6203
10.986.549
.250.000
1,7481
0,1278
Pengangkutan dan
Komunikasi
1.795.161,
77
2.659.942,
03
353.739,7
0
636.888,0
0
1,6203
2.908.777
.732.000
1,8004
0,1801
820.502,9
5
1.217.604,
86
405.162,0
0
683.010,0
0
1,6203
1.329.496
.177.000
1,6858
0,0654
Jasa-jasa
2.069.321,
52
3.783.648,
37
574.116,5
0
1.000.820
,00
1,6203
3.353.010
.553.000
1,7432
0,1229
Total
41.262.09
8,75
64.334.22
7,32
5.606.20
0,00
9.083.97
0,00
1,6203
66.858.751
.140.000
1,6203
0
Pertanian
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 11
432.205.86
0
.582,42
4.206.164.
149
.313,12
1.113.615.
962
.490,32
508.993.22
7
.050,73
1.283.689.
032
.769,86
25.596.652
.389
.613,40
273.869.0
00
.000
54.580.73
9
.611
4.015.689.
000
.000
80.384.85
1
.278
9.618.619
.867
866.444.6
00
.000
323.309.9
00
.000
53.682.78
7
.854
254.313.0
00
.000
0
4.608.235
.464.000
564.089.566
.142,89
906.938
.058.200
-233.804.348
.166,85
35.788.948
.240.000
932.923.223
.001,26
1.012.569
.999.000
153.862.321
.210,93
1.138.545
.310.000
5.129.059
.550,72
11.852.993
.830.000
-57.398.652
.987,76
3.232.087
.627.000
-572.145.596
.682,75
1.383.178
.965.000
-165.574.104
.905,17
3.607.323
.515.000
176.324.854
.973,86
66.858.751
.140.000
-2.524.523.819
.613,44
Berdasarkan analisis SSA yang dilakukan terhadap PDB
nasional didapatkan hasil yang sedikit berbeda dengan sebelumnya.
Angka pertumbuhan regional menunjukkan angka positif baik secara
keseluruhan maupun masing-masing sektornya. Hal ini berarti
pertumbuhan regional Kabupaten Bandung lebih cepat dibandingkan
dengan rata-rata pertumbuhan nasional begitu pula dengan sektorsektornya. Sektor yang tumbuh paling cepat berdasarkan angka PR
ini yaitu industri pengolahan, disusul perdagangan, hotel, dan
restoran, pertanian, jasa-jasa, serta pengangkutan dan komunikasi.
Sementara sektor yang pertumbuhanregionalnya paling lambat yaitu
sektor pertambangan dan penggalian.
Berdasarkan pertumbuhan proporsional (PP) sektor yang
paling maju yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor
lainnya yang juga tergolong maju yaitu pengangkutan dan
komunikasi, jasa-jasa, pertambangan dan penggalian, keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan, serta konstruksi. Sementara sektor
sisanya masih tergolong sektor yang lambat.
Sementara itu berdasarkan daya saing wilayahnya, sektor
industri pengolahan memiliki angka PPW terbesar, disusul pertanian,
jasa-jasa, listrik, gas, dan air bersih, serta konstruksi. Sektor-sektor
ini memiliki daya saing yang tinggi bila dibandingkan dengan sektor
yang sama di tingkat nasional. Sedangkan sektor-sektor lainnya
masih lemah sehingga pasar Kabupaten Bandung dipenuhi oleh
produk-produk dari luar wilayah Kabupaten Bandung.Berikut ini
merupakan urutan ranking sektor-sektor di Kabupaten Bandung
berdasarkan hasil analisis shift share terhadap nilai tambah nasional
sebagai pertimbangan dalam menentukan sektor mana yang harus
didorong untuk kedepannya.
Tabel 3.11
Ranking Sektor Ekonomi di Kabupaten Bandung
Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Shift Share Analysis
(Terhadap PDB Nasional)
Sektor
Pertumbuhan
Regional
3
Pertanian
Pertambangan dan
9
Penggalian
1
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air
8
Bersih
7
Konstruksi
Perdagangan, Hotel,
2
dan Restoran
Pengangkutan dan
5
Komunikasi
Keuangan, Persewaan,
6
dan Jasa Perusahaan
4
Jasa-jasa
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 12
Pertumbuhan
Proporsional
8 (-)
Pertumbuhan
Pangsa Wilayah
2
4
8 (-)
9 (-)
1
7 (-)
4
6
5
1
6 (-)
2
9 (-)
5
7 (-)
3
3
Kesimpulan Analisis Sektoral
Berdasarkan analisis-analisis yang telah dipaparkan diatas,
dapat ditarik kesimpulan mengenai kondisi masing-masing sektor
ekonomi di Kabupaten Bandung pada tahun 2013.
a. Pertanian
Berdasarkan analisis LQ, sektor pertanian pada tahun 2013
merupakan sektor non basis baik dalam lingkup provinsi
maupun nasional. Hal ini berarti sektor pertanian Kabupaten
Bandung bukan sektor penggerak utama perekonomian di
wilayahnya. Secara umum sektor ini baru sekedar memenuhi
kebutuhan wilayahnya sendiri dan belum berorientasi ekspor,
meski terdapat beberapa produk yang sudah diekspor. Sektor ini
juga memiliki laju pertumbuhan yang cenderung menurun dan
pada tiga tahun terakhir memiliki laju pertumbuhan dibawah
LPE rata-rata Kabupaten Bandung.
Gambar 3.2
Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 2009-2013
Laju
Pertumbuhan (%)
7
6
5
4
Sektor Pertanian
3
2
1
0
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Distanbunhut Kabupaten Bandung Tahun 2013
Bila melihat dari indeks spesialisasi, sektor ini pun tidak
menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah konsentrasi
pertanian. Sementara bila melihat dari hasil SSA, sektor
pertanian Kabupaten Bandung ini merupakan sektor yang
tumbuh lambat bila dibandingkan dengan sektor sejenis di
wilayah Jawa Barat dan nasional. Namun demikian, sektor ini
cukup memiliki daya saing di wilayahnya sendiri yang berarti
kebutuhan pangan di Kabupaten Bandung dipenuhi oleh hasil
pertaniannya sendiri serta memiliki kenaikan persentase
kontribusi PDRB dari tahun ke tahun.
Tabel 3.12
Kontribusi (%) Sektor Utama Terhadap PDRB Kabupaten
Bandung Tahun 2009-2013
Kontribusi PDRB
Sektor Industri
Pengolahan
Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran
2009
2010
2011
2012
2013
59,91
59,60
58,72
57,67
57,08
16,43
16,91
Sektor Pertanian
7,45
7,53
Sumber: BPS Kabupaten Bandung, Tahun 2013
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 13
17,39
18,29
7,76
7,92
18,33
8,04
b. Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten
Bandung bukan merupakan sektor yang memberi kontribusi
yang signifikan. Sektor ini merupakan sektor non basis dimana
dapat dikatakan sektor ini hanyalah menjadi sektor tambahan
bagi perekonomian di Kabupaten Bandung. Sektor ini juga masih
tertinggal di Kabupaten Bandung dan di Jawa Barat. Namun di
lingkup nasional, sektor ini memiliki laju pertumbuhan yang
cukup baik dibandingkan wilayah-wilayah lain di seluruh
Indonesia.
c. Industri Pengolahan
Sektor ini merupakan sektor utama di Kabupaten Bandung
dengan kontribusi PDRB yang jauh diatas sektor lainnya. Sektor
ini menjadi sektor basis bagi Kabupaten Bandung baik di Jawa
Barat maupun lingkup nasional yang berarti sektor ini menjadi
penggerak utama perekonomian di Kabupaten Bandung. Namun
demikian, sektor ini dinilai memiliki laju pertumbuhan yang
lambat bahkan cenderung menurun baik dibandingkan dengan
LPE Kabupaten Bandung rata-rata maupun bila dibandingkan
dengan sektor seupa di tingkat provinsi dan nasional. Hal ini
harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah
mengingat signifikansi kontribusinya dalam perekonomian di
Kabupaten Bandung. Industri pengolahan sebagai sektor basis ini
memiliki orientasi ekspor baik di tingkat provinsi maupun
nasional. Semakin besar ekspor yang dilakukan Kabupaten
Bandung ke wilayah lainnya dapat memajukan sektor lainnya
sebagai sektor non basis sebagai akibat dari efek pengganda
(multiplier effect). Semakin banyaknya kegiatan basis di
Kabupaten Bandung akan menambah arus pendapatan ke
wilayahnya dimana dapat meningkatkan permintaan terhadap
barang atau jasa didalam wilayahnya yang berarti dapat memacu
banyaknya kegiatan di sektor-sektor non basis. Dengan
demikian, sektor industri pengolahan ini harus didorong secara
optimal
oleh
pemerintah
daerah
bukan
saja
untuk
mempertahankan kontribusinya melainkan juga untuk memicu
sektor-sektor non basis di Kabupaten Bandung sehingga
pertumbuhan ekonomi dapat naik secara signifikan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 14
Laju Pertumbuhan (%)
Gambar 3.3
Laju Pertumbuhan Sektor Industri Tahun 2009-2013
7
6
5
4
3
2
1
0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Pengolahan
3.36
5.24
5.19
5.4
5.03
LPE Kabupaten Bandung
4.34
5.88
5.94
6.15
5.96
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
d. Listrik, Gas, dan Air Bersih
Sektor ini memiliki posisi yang unik didalam struktur
perekonomian Kabupaten Bandung. Berdasarkan kontribusinya
dalam PDRB, sektor ini bukanlah sektor yang menonjol. Namun
didalam konteks nasional sektor ini cukup memiliki eksistensi yang
berarti. Meski bukan merupakan sektor utama, sektor ini merupakan
sektor basis bagi Kabupaten Bandung untuk wilayah nasional. Hal
ini berarti Kabupaten Bandung dapat menjadi pemasok untuk sektor
listrik, gas, dan air bersih untuk wilayah-wilayah lain di luar Provinsi
Jawa Barat. Dilihat dari konsentrasinya sektor ini memiliki
konsentrasi pertumbuhan di Kabupaten Bandung bila dilihat
berdasarkan konstelasi nasional. Namun bila dilihat berdasarkan
laju pertumbuhannya, sektor ini tergolong cukup lambat bila
dibandingkan sektor listrik, gas, dan air bersih di tingkat provinsi
dan nasional. Melihat potensi ini, sektor ini sebaiknya didorong agar
menjadi basis ekonomi di Kabupaten Bandung terhadap nasional
dengan meningkatkan tingkat ekspor ke wilayah-wilayah di seluruh
Indonesia.
e. Konstruksi
Sama seperti sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor ini tidak
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perekonomian
Kabupaten Bandung. Sektor ini bahkan termasuk kedalam tiga
sektor dengan nilai PDRB terendah pad tahun 2013. Namun bila
dilihat dari laju pertumbuhannya, sektor konstruksi di Kabupaten
Bandung ini tergolong sektor yang maju bila dibandingkan dengan
sektor yang sama di tingkat provinsi dan nasional. Hal ini disebabkan
semakin berkembangnya pembangunan perumahan di Kabupaten
Bandung.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 15
f.
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Sektor ini termasuk kedalam sektor utama di Kabupaten
Bandung. Hal ini tampak dari kontribusinya dalam PDRB yang
menempati urutan kedua teratas di Kabupaten Bandung. Di lingkup
nasional, sektor ini pun tergolong kedalam sektor basis yang berarti
Kabupaten Bandung dapat menjadi pemasok bagi wilayah-wilayah
lain di Indonesia. Hal ini juga ditunjukkan dengan tingkat
konsentrasi pertumbuhannya yang tinggi untuk wilayah nasional.
Bila dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat provinsi dan
nasional pun, sektor ini memiliki kemajuan yang cukup pesat.
Namun demikian, sektor ini dinilai tidak memiliki daya saing yang
baik didalam wilayah Kabupaten Bandung sendiri. Hal ini berarti
sektor ini kalah bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan
wilayah lain yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung. Sekilas
fakta ini terlihat kontradiktif dengan perannya sebagai sektor basis di
lingkup nasional. Namun bila ditelaah lebih jauh, kondisi ini
memiliki makna bahwa secara umum wilayah di Indonesia
merupakan potensi pasar yang baik bagi sektor ini meski didalam
wilayahnya sendiri sepi peminat. Untuk menyikapi fenomena
tersebut, pemerintah daerah sebaiknya fokus pada perannya sebagai
sektor basis dengan mendorong ekspor ke wilayah-wilayah lain diluar
Kabupaten Bandung dan Jawa Barat.
Tabel 3.13
Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi terhadap PDRB
di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Sektor/Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013
Pertanian
6,66
5,38
5,86
4,93
5,63
Pertambangan Penggalian
4,87
3,00
-1,75
-4,23
1,46
Industri Pengolahan
5,24
5,19
5,40
5,03
4,85
Listrik, Gas dan Air Bersih
5,32
8,21
12,53
8,19
7,66
Bangunan / Konstruksi
7,17
8,10
5,04
8,97
6,80
8,21
7,88
8,67
9,10
8,22
5,78
7,61
7,90
6,44
6,78
Keuangan
5,26
7,15
8,28
3,87
5,59
Jasa
5,60
6,99
5,05
9,28
6,34
LPE Kabupaten Bandung
5,88
5,94
6,15
5,96
5,66
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Pengangkutan
danKomunikasi
Rata-rata
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
g. Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini menjadi sektor kelas menengah berdasarkan
kontribusi PDRB pada tahun 2013. Sektor ini tidak terlalu
menonjol di Kabupaten Bandung juga tidak memiliki daya saing
di wilayahnya sendiri. Namun bila dilihat dari pertumbuhannya,
sektor ini merupakan sektor yang tergolong maju bila
dibandingkan sektor yang sama di lingkup provinsi dan nasional.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 16
h. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Sektor ini tidak memiliki kontribusi yang cukup signifikan
dalam perekonomian di Kota Bandung. Namun dilihat dari
pertumbuhan sektoral, sektor ini tergolong maju dibandingkan
sektor serupa di wilayah Jawa Barat dan nasional. Sektor-sektor
non basis seperti ini membutuhkan tarikan dari sektor basis agar
dapat lebih maju minimal di wilayahnya sendiri.
i.
Jasa-jasa
Sektor jasa memiliki kontribusi yang cukup baik bagi PDRB
Kabupaten Bandung. Secara umum sektor ini tergolong maju
baik berdasarkan nilai tambahnya maupun laju pertumbuhannya
dibandingkan wilayah lain di lingkup provinsi dan nasional.
Terutama pada tahun 2013 terjadi kenaikan LPE yang sangat
pesat. Sektor ini juga memiliki daya saing yang baik didalam
wilayah Kabupaten Bandung. Sektor ini sebaiknya terus
dikembangkan sebagai sektor yang kuat meskipun hanya sebagai
sektor non basis.
Gambar 3.4
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Utama Tahun 2009-2013
10
Laju Pertumbuhan (%)
9
8
Pertanian
7
Industri Pengolahan
6
5
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
Jasa
4
3
LPE Kabupaten
Bandung
2
1
0
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
Indikator Makro Ekonomi Lainnya
Bila dilihat dari sisi pendapatan per kapita, secara nominal
selama periode tahun 2009–2013 PDRB Kabupaten Bandung
menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Namun rata-rata
pertumbuhan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan hanya
sebesar 3,45%. Nilai ini masih dibawah rata-rata pertumbuhan
ekonomi yang menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat
Kabupaten belum terlalu berkembang.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 17
Gambar 3.5
Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Tahun 2009-2013
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
2009
2010
2011
Atas Dasar Harga Berlaku
2012
2013
Atas Dasar Harga Konstan
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat, pendapatan
per kapita Kabupaten Bandung pun masih berada dibawah.
Tabel 3.14
PDRB Per Kapita Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2013
PDRB Per Kapita
(Ribu Rupiah)
Provinsi
Jawa Barat
Kabupaten Bandung
2010
17.899,97
14.501,06
2011
17.900,00
14.431,00
2012
19.645,00
15.852,00
2013
21.255,00
17.256,00
Sumber: BPS Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat 2010-2013
Hal yang selama ini relatif luput dari perhatian adalah
bahwa menurut data BPS lebih dari 60% dari total angkatan kerja
di Indonesia tercatat sebagai pekerja informal yang didalamnya
termasuk PKL dan menyumbang terhadap PDB sebesar 30-40%.
Hal ini berarti pekerja sektor informal atau PKL memiliki potensi
ekonomi yang relatif besar bila dikelola, dikembangkan, dan
diberdayakan dengan baik.
Berdasarkan hasil analisis ekonomi pada periode 20102013, pada tahun 2014 pengembangan makro ekonomi
Kabupaten Bandung harus lebih memperhatikan aspek-aspek
teknis dengan memilih prioritas program dan kegiatan yang
berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor
utamanya. Indikator makro pembangunan Kabupaten Bandung
berdasarkan realisasi tahun 2013 dan proyeksi tahun 2014
disajikan pada tabel di bawah ini.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 18
Tabel 3.15
Indikator Makro Kabupaten Bandung
Realisasi 2013 dan Proyeksi 2014
No
Realisasi
2013
Indikator
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2
Proyeksi
2014
3.415.700
3.452.333
Laju Pertumbuhan Penduduk(%)
1,93
1,48
3
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,96
6,06
4
Inflasi PDRB(%)
6,38
5,53
5
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Juta Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Tahun Dasar 2010 (Juta Rupiah)
64.334.227,32
71.502.349,11
25.901.171,60
27.482.879,78
6
7
Angka Kemiskinan
N/A
7,72
8
Laju Pertumbuhan Investasi
(% Konstruksi)
8,97
8,13
9
IPM
75,40
75,46
10
Indeks Pendidikan
85,23
85,34
11
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)
8,70
8,77
12
Angka Melek Huruf(%)
98,84
98,77
13
Angka Harapan Hidup (Tahun)
70,34
70,50
14
Indeks AHH/ Kesehatan
75,56
75,83
15
Indeks Daya Beli
65,42
65,85
16
Daya Beli(Rupiah)
643.090
644.950
Sumber: BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013
Berdasarkan cerminan angka realisasi indikator makro
sosial ekonomi tahun 2013 dan proyeksi indikator makro sosial
ekonomi tahun 2014, perlu beberapa kebijakan pemerintah untuk
menstabilkan dan
mengakselerasikan pencapaian hingga
meningkatkan kondisi perekonomian daerah. Peningkatan
ekonomi kerakyatan yang berdaya saing mutlak diperlukan
sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten
Bandung yang berbasis potensi lokal untukmeningkatkan
kemampuan daya beli masyarakat. Secara spesifik upaya-upaya
ini diantaranya:
ï‚· Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari
beberapa sektor ekonomi yang menjadi andalan Kabupaten
Bandung
ï‚· Peningkatan stabilitas ekonomi yang
didukung oleh
permintaan
eksternal
yang
kuat
untuk
mendorong
pertumbuhan ekonomi
ï‚· Penekanan jumlah pengangguran terbuka dan jumlah
penduduk miskin melalui beberapa program prioritas dan
upaya sinergitas dengan dukungan kebijakan pusat maupun
Provinsi Jawa Barat.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 19
ï‚·
3.1.2
Optimalisasi potensi ekonomi yang relatif besar di sektor
pertanian, perindustrian, perdagangan dan pariwisata dengan
berbasis UMKM dan dengan mengedepankan ekonomi
kerakyatan. Hal ini diharapkan dapat berperan dalam
penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015
Selain didasarkan pada kondisi ekonomi tahun 2013 dan
tahun 2014, perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Bandung untuk tahun 2015 akan sangat dipengaruhi juga oleh
berbagai faktor eksternal yang berupa tantangan dan prospek
kedepannya. Tantangan dan prospek perekonomian daerah ini
dapat berupa kebijakan pemerintah baik kebijakan Pemerintah
DaerahKabupaten sendiri maupun wilayah diatasnya ataupun
berupa fenomena-fenomena lainnya baik yang bersifat lokal,
nasional, maupun global.
a.
Arah Kebijakan Ekonomi Nasional Tahun 2015
Kebijakan ekonomi yang dicanangkan pemerintah pusat pada
tahun 2015 dapat menjadi tantangan maupun prospek bagi
perekonomian Kabupaten Bandung kedepannya. Kebijakan
perekonomian
Indonesia
yang
dapat
mempengaruhi
perekonomian daerah diantaranya yaitu pencanangan
pertumbuhan ekonomi nasional yang diharapkan dapat
mencapai 6-8%. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah
pusat bermaksud untuk menurunkan tingkat pengangguran
menjadi 6-8% dan tingkat kemiskinan menjadi minimal 5-6%
pada tahun 2015. Selain itu, skema Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pun
dapat mendorong perekonomian daerah, yaitu dengan memacu
peningkatan investasi di Indonesia dengan target PDB per
kapita sebesar USD 7000. Berikut ini merupakan proyeksi dari
berbagai indikator makro ekonomi nasional.
Tabel 3.16
Proyeksi Indikator Ekonomi Indonesia
Pada Tahun 2015
No
Proyeksi
2015
Indikator
1
Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,5 – 6,3
2
Inflasi (%)
4,5 – 5,5
3
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), dalam %
6–8
4
PDB per Kapita (US Dollar)
7.000
5
Tingkat Pengangguran (%)
5–6
6
Tingkat Kemiskinan (%)
6–8
Sumber: Proyeksi Ekonomi Nasional Tahun 2015
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 20
Selain kebijakan ekonomi nasional yang bersifat
umum, terdapat juga kebijakan pemerintah pusat yang
dikhususkan untuk pembangunan di wilayah Kabupaten
Bandung, diantaranya meliputi persoalan lingkungan dan
infrastruktur di Kabupaten Bandung. Rencana pembangunan
ini jika dilaksanakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Bandung. Rencana pembangunan ini tertuang
dalam RKP Indonesia Tahun 2015.
Tabel 3.17
Rencana Kerja Pembangunan Indonesia Pada Tahun 2015
Di Kabupaten Bandung
Kegiatan
Tahun
Jenis Kegiatan
1
No
Integrated Citarum
Water Resources
Management and
Invesment Program
(ICWRMIP)
20142016
Pembangunan
prasarana air
minum berbasis
masyarakat
Kabupaten
Bandungdan
delapan
kabupaten/kota
lainnya
Lokasi
USD
50.000.000
Nilai Proyek
2
Upper Citarum
Basin Flood
Management
20132038
Penanggulangan
banjir
Kabupaten
Bandung
JPY
3.300.000.000
3
Penanganan Jalan
Batas Kota
Cileunyi-Nagreg
(RancaekekCileunyiCicalengka/Parakan
Muncang)
2015
Peningkatan
jalan
Kabupaten
Bandung dan
Kabupaten
Sumedang
Rp.28.480.00
0.000
4
Pembangunan
Jalan Tol
Cisumdawu
2015
Peningkatan
jalan
Kabupaten
Bandung,
Kabupaten
Sumedang, dan
Kabupaten Cirebon
Rp.260.000.0
00.000
Sumber: Rancangan RKP Tahun 2015
Selain berasal dari kebijakan pemerintah, tantangan
dan prospek perekonomian Kabupaten Bandung dapat juga
timbul dari aktivitas sektoral ekonomi Kabupaten Bandung itu
sendiri terhadap wilayah lain di tingkat nasional. Berdasarkan
hasil analisis yang telah dipaparkan pada subbab sebelumnya,
perekonomian Kabupaten Bandung memiliki prospek yang
cukup baik di tingkat nasional, yaitu dengan banyaknya sektor
ekonomi yang dapat menjadi sektor basis pada konstelasi
ekonomi nasional. Kabupaten Bandung memiliki sektor basis
berupa sektor industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih,
serta perdagangan, hotel, dan restoran. Wilayah-wilayah lain di
Indonesia diketahui dapat menjadi pasar tujuan ekspor bagi
sektor-sektor ini. Namun demikian, tantangan didepan masih
tetap ada, terutama yang berasal dari kebijakan global yaitu
pemberlakuakn ACFTA yang dapat menyebabkan perekonomian
di Indonesia menjadi bersifat terbuka dan meningkatkan
persaingan sektor di wilayah tujuan ekspor.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 21
b.
Arah Kebijakan Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Kebijakan ekonomi Provinsi Jawa Barat memiliki
pengaruh yang besar terhadap kebijakan ekonomi Kabupaten
Bandung. Untuk tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
mencanangkan berbagai kebijakan ekonomi yang akan
berdampak bagi Kabupaten Bandung, diantaranya yaitu:
ï‚· Mendorong pertumbuhan sektor sektor unggulan di
kabupaten/kota;
ï‚· Pengendalian jumlah penduduk, penyediaan lapangan kerja,
penurunan kemiskinan dan peningkatan daya beli;
ï‚· Regulasi perijinan dan penciptaan iklim investasi yang lebih
kondusif;
ï‚· Peningkatan inovasi, daya saing daerah dan ekonomi kreatif;
ï‚· Peningkatan produksi pangan melalui sistem perbenihan,
intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana
produksi, perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan
jalan);
ï‚· Peningkatan eksplorasi dan pengembangan sumber energi
alternatif;
ï‚· Peningkatan peran swasta, salah satunya CSR;
ï‚· Peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat untuk
menyambut Asean Economic Community (AEC) 2015;
ï‚· Menumbuhkan iklim budaya bekerja di masyarakat,
perluasan lapangan kerja di perkotaan & perdesaaan serta
meningkatkan kesempatan berusaha bagi UMKM melalui
dukungan permodalan ;
ï‚· Peningkatan kualitas & produktivitas tenaga kerja melalui
pelatihan kerja berbasis kompetensi, standarisasi &
sertifikasi;
ï‚· Pemberdayaan keluarga miskin dalam Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) ;
ï‚· Peningkatan pengetahuan, kemampuan & pemberdayaan
wanita rawan sosial ekonomi ;
ï‚· Penempatan & perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat
miskin ;
ï‚· Fasilitasi, mediasi & monitoring penanggulangan kemiskinan
dalam menunjang MDG’s.
Arah kebijakan ekonomi ini ditetapkan untuk mencapai proyeksi
indikator makro ekonomi seperti dibawah ini.
Tabel 3.18
Proyeksi Beberapa Indikator Makro Ekonomi
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan 2016
No
Indikator
Proyeksi
2015 (%)
Proyeksi
2016 (%)
1
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,2 – 6,8
6,3 –6,9
2
Inflasi
6,3-7,3
4,5 – 5,5
3
Kemiskinan
6,8 – 5,9
5,9 – 5,0
4
Laju Pertumbuhan Investasi
DTT
DTT
5
Tingkat Pengangguran Terbuka
8,0 – 7,5
7,5 – 7,0
Sumber: Hasil Estimasi pada Rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat 2015
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 22
Selain kebijakan ekonomi, terdapat pula rencana
implementasi pembangunan Provinsi Jawa Barat tahun 2015 di
Kabupaten Bandung yang dapat mempengaruhi perekonomian
Kabupaten Bandung baik secara langsung maupun tidak
langsung.
1)
Bidang Fisik
ï‚· Dukungan Peningkatan Kemantapan Jalan dan
Penanganan kemacetan lalu lintas di Pusat Kegiatan
Ekonomi di Nagreg: Pembangunan Lingkar Nagreg.
ï‚· Dukungan Pembangunan Infrastruktur Strategis di
Koridor Bandung-Cirebon: Jalan Tol Soroja, Jalan Tol
Cileunyi-Sumedang-Dawuan,
Jalan Toll CileunyiNagreg-Ciamis-Banjar, Jalan Lingkar Majalaya, Jalan
Lingkar Banjaran, Revitalisasi KA Bandung-RancaekekJatinangor-Tanjungsari-Kertajati-Cirebon,
pembangunan KRL (kereta listrik) pada jalur
Padalarang-Kiaracondong-Cicalengka,
pembangunan
jalur ganda KAdan KRL jalur Kiaracondong-Rancaekek
dan Rancaekek-Cicalengka.
ï‚· Mewujudkan Pembangungan Monorel Metropolitan
Bandung Raya.
ï‚· Dukungan Pembangunan Infrastruktur Strategis di
Jabar Selatan:
Jalur Poros Bandung-PangalenganRancabuaya.
ï‚· Penanganan Jalan menuju sentra-sentra produksi,
wisata dan industri.
ï‚· Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik
dan bahan bakar kebutuhan domestik.
ï‚· Dukungan
penanganan
Air
Minum
Regional
Metropolitan Bandung Raya.
ï‚· Perencanaan Pengembangan Metropolitan Bandung
Raya;
2)
Bidang Ekonomi
ï‚· Pengembangan kluster komoditi unggulan yang
terintegrasi
ï‚· Penciptaan iklim investasi yang kondusif melalui
kemudahan prosedur perijinan dan peningkatan
infrastruktur pada kawasan investasi
ï‚· Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
ï‚· Dukungan pengembangan ternak
sapi perah dan
domba garut
ï‚· Dukungan
pengembangan
produksi
tanaman
hortikultura (sayuran dan buah-buahan) berorientasi
ekspor
ï‚· Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha
agribisnis,
pengembangan
lahan
pertanian
berkelanjutan dan pemanfaatan lahan pertanian
kurang produktif
ï‚· Dukungan pengembangan pariwisata.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 23
3)
Bidang Sosial dan Budaya
ï‚· Dukungan pengurangan kemiskinan
ï‚· Dukungan penanganan penggangguran
Selain kebijakan pemerintah provinsi, terdapat hal-hal
lain yang dapat menjadi tantangan dan prospek ekonomi
Kabupaten Bandung kedepannya. Kabupaten Bandung memiliki
prospek yang sangat baik di sektor industri pengolahan sebagai
pengekspor bagi wilayah-wilayah lain di Jawa Barat.
Peningkatan tingkat ekspor sektor ini dapat memacu
perkembangan sektor-sektor lainnya karena peranannya sebagai
sektor basis di Kabupaten Bandung.
c.
Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten Bandung Tahun 2015
Kebijakan ekonomi Kabupaten Bandung tentunya akan
sangat berpengaruh terhadap laju perekonomiannya. Arah
kebijakan yang kurang tepat dapat menghambat kemajuan
perekonomian
secara
keseluruhan.
Kebijakan
ekonomi
Kabupaten Bandung yang bersumber pada RPJMD Tahun 20102015 meliputi:
ï‚·
Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari
beberapa sektor yang menjadi andalan Kabupaten Bandung,
yaitu sektor industri manufaktur; sektor perdagangan, hotel
dan restoran; serta sektor pertanian.
ï‚·
Peningkatan pertumbuhan investasi.
ï‚·
Penurunan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah
penduduk miskin melalui beberapa program prioritas dan
upaya sinergitas dengan dukungan kebijakan nasional
maupun Provinsi Jawa Barat.
ï‚·
Optimalisasi potensi ekonomi yang relatif besar di sektor
pertanian, perindustrian, perdagangan dan pariwisata dengan
berbasis UMKM dan mengedepankan ekonomi lokal
kerakyatan, diharapkan bisa berperan dalam penciptaan
lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan.
Arah kebijakan ini juga diarahkan dapat mencapai angka
proyeksi indikator makro yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tabel 3.19
Proyeksi Indikator Makro Tahun 2015
No
Uraian Indikator
Proyeksi 2015
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
1,45
3
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,09
4
Inflasi PDRB (%)
5,44
RKPD Kabupaten Bandung 2015
3.502.392
III - 24
No
Uraian Indikator
Proyeksi 2015
5
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
79.978.180,23
6
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2010 (Juta Rupiah)
29.154.664,56
7
Angka Kemiskinan
7,42
8
Laju Pertumbuhan
Investasi (% Konstruksi)
7,77
9
IPM
75,89
10
Indeks Pendidikan
85,47
11
Rata-rata Lama Sekolah
(Tahun)
12
Angka Melek Huruf (%)
98,81
13
Angka Harapan Hidup
(Tahun)
70,61
14
Indeks AHH/Kesehatan
76,02
15
Indeks Daya Beli
66,17
16
Daya Beli ( Rupiah)
8,82
646.330
Sumber : RPJMD Perubahan Kabupaten Bandung 2010-2015
*) Data Proyeksi Hasil olahan dari data dasar Susenas 2010
**) Data BPS KAbupaten Bandung, Hasil olahan Bappeda
Secara sektoral, potensi ekonomi yang cukup baik. Selain
memiliki beberapa sektor basis yang dapat menjadi penggerak
utama perekonomian, sektor-sektor non basis yang ada pun
menunjukkan kinerja yang cukup baik. Sektor-sektor non basis
seperti pertanian, jasa-jasa, dan lainnya memiliki kontribusi
yang baik didalam PDRB. Juga terdapat beberapa sektor yang
memiliki laju pertumbuhan yang sangat pesat yang diperkirakan
akan dapat terus meningkat di tahun 2015. Selain itusebagian
besar sektor ekonomi di Kabupaten Bandung memiliki daya
saing yang baik didalam wilayahnya sendiri yang berarti pasar
didalam wilayah masih dapat menerima produk-produk sektor
tersebut.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 25
3.2.
Kebijakan Keuangan Daerah
Berdasarkan
Undang-undang
Nomor
32
Tahun
2004
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-undang
Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, bahwa penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dilakukan berdasarkan kewenangan yang seluas-luasnya,
nyata dan bertanggungjawab, serta azas tugas pembantuan dan
dekonsentrasi yang merupakan penugasan dari Pemerintah untuk
melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehubungan dengan hal di
atas, maka setiap tahunnya diperlukan kebijakan dalam pengelolaan
keuangan daerah, agar dana pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dapat digunakan efektif dan efisien, selain itu
untuk
mewujudkan
pelayanan
dan
kesejahteraan
kepada
masyarakat. Tujuan utama kebijakan keuangan daerah adalah
meningkatkan kapasitas riil keuangan daerah dalam mengefisienkan
penggunaannya.
3.2.1.
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Keuangan daerah dan kerangka pendanaan meliputi beberapa
komponen, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan, Lain-lain Pendapatan yang Sah, Belanja Tidak
Langsung, Belanja Langsung, Penerimaan Pembiayaan, dan
Pengeluaran Pembiayaan. Pada kelompok pendapatan, hanya
Pendapatan Asli Daerah yang termasuk kedalam kewenangan
Pemerintah Daerah Tingkat II. Oleh karenanya, proyeksi
pendapatan yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Bandung
hanya meliputi proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Proyeksi
APBD tahun 2015 untuk Pendapatan Asli Daerah dilakukan melalui
metode penghitungan yang tercantum pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 yaitu diawali dengan
penghitungan rata-rata pertumbuhan PAD pada tahun 2012-2014.
Rata-rata pertumbuhan PAD ini dihitung dengan menggunakan
rumus geometrik yaitu sebagai berikut:
Rata-rata pertumbuhan (R) = {(1+P1)(1+P2)(1+Pt)}1/t - 1
Dimana
P = perubahan nilai dari nilai tahun sebelumnya
t = periode pengamatan perubahan nilai
Sementara nilai P didapatkan melalui logika penghitungan
sederhana:
(
)
P= ( )
n
= nilai pada suatu periode
(n-1) = nilai pada periode satu tahun sebelumnya
Setelah melalui proses penghitungan diatas diketahui bahwa ratarata pertumbuhan PAD Kabupaten Bandung sebesar 0,23%.
Kemudian untuk memproyeksikan nilai pada tahun berikutnya,
digunakan rumus yang diturunkan dari rumus rata-rata
pertumbuhan diatas.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 26
n= (n-x)*(1+R)x
Dimana x merupakan jarak tahun dari tahun proyeksi.
Proyeksi dilakukan pada masing-masing komponen PAD dengan
berdasar pada angka realisasi APBD tahun 2011-2013 dan APBD
2014. Namun demikian tidak seluruh komponen diproyeksikan
dengan menggunakan perhitungan diatas yang diakibatkan data
yang tidak konsisten dari tahun ke tahun. Untuk komponen yang
hanya ada pada tahun 2014 proyeksi dilakukan dengan cara
menambahkan 5% dari nilai tahun tersebut dengan asumsi laju
pertumbuhan ekonomi ±5% per tahun.
Berikut ini merupakan data realisasi APBD dari tahun 2011-2013
dan APBD 2014 beserta proyeksi untuk tahun 2015 baik dengan
menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya maupun
dengan penambahan 5% dari tahun sebelumnya.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 27
Tabel 3.20
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015
NO.
URAIAN
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2011
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2012
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2013
APBD TAHUN
ANGGARAN 2014
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Pendapatan Pajak Daerah
1
Pajak Hotel
1,382,279,874.00
2,311,227,053.00
2,400,777,599.00
2,210,000,000.00
2,485,085,560.56
2,210,000,000.00
2
Pajak Restoran
4,871,316,085.00
6,894,597,594.00
7,823,365,492.00
6,750,000,000.00
7,323,490,767.65
6,750,000,000.00
7,000,000,000.00
3
Pajak Hiburan
955,618,520.00
706,313,905.00
1,142,433,048.00
900,000,000.00
886,608,717.90
600,000,000.00
600,000,000.00
4
Pajak Reklame
5
Pajak Penerangan Jalan / GENSET
6
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7
Pajak Parkir
8
Pajak Air Bawah Tanah
2,547,378,797.00
2,712,275,886.00
2,770,273,862.00
2,800,000,000.00
2,866,976,655.94
2,800,000,000.00
2,800,000,000.00
64,705,088,990.00
83,975,194,771.00
96,023,473,031.00
98,600,000,000.00
109,549,786,111.66
98,600,000,000.00
98,600,000,000.00
142,701,367.00
192,014,591.00
222,557,970.00
250,000,000.00
287,619,268.55
250,000,000.00
250,000,000.00
597,392,330.00
453,376,485.00
381,466,950.00
350,000,000.00
306,210,546.69
350,000,000.00
370,000,000.00
3,011,256,483.00
3,751,205,768.00
3,982,794,379.00
5,600,000,000.00
6,539,553,495.04
3,900,000,000.00
4,500,000,000.00
67,052,728,657.00
61,000,000,000.00
64,050,000,000.00
59,000,000,000.00
62,000,000,000.00
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
9
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Jumlah 1
2,250,000,000.00
59,586,208,434.00
85,145,652,395.00
105,966,456,312.00
81,500,000,000.00
88,137,468,620.28
75,500,000,000.00
82,000,000,000.00
137,799,240,880.00
186,141,858,448.00
287,766,327,300.00
259,960,000,000.00
282,432,799,744.27
249,960,000,000.00
260,370,000,000.00
23,171,379,397.00
28,870,860,124.00
35,746,478,813.00
14,775,560,500.00
15,694,862,444.05
21,935,260,500.00
14,766,000,000.00
5,835,105,825.00
8,120,853,000.00
11,491,367,500.00
4,540,300,000.00
4,264,258,295.95
11,700,000,000.00
4,247,000,000.00
Pendapatan Retribusi Daerah
Retribusi Jasa Umum
1
Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes)
Jampersal/BPJS
2
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Majalaya
0.00
0.00
0
3
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Soreang
0.00
0.00
0
4
Retribusi Kesehatan RSD Cicalengka
8,155,729,322.00
11,050,230,873.00
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 28
13,500,748,813.00
0
NO.
URAIAN
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2011
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2012
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2013
APBD TAHUN
ANGGARAN 2014
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan
1,605,715,500.00
2,094,002,001.00
2,368,023,500.00
2,700,000,000.00
6
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Casip
2,567,728,750.00
2,950,958,750.00
2,181,555,000.00
7
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat
44,050,000.00
9,585,000.00
10,285,000.00
11,500,000.00
8
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
311,335,000.00
464,853,000.00
771,839,000.00
9
3,074,592,442.20
2,700,000,000.00
2,835,000,000.00
12,219,865.00
11,500,000.00
11,500,000.00
849,982,000.00
1,092,584,850.45
849,982,000.00
890,000,000.00
0
Retribusi Pelayanan Pasar
3,162,381,000.00
2,784,754,000.00
3,587,299,000.00
4,300,000,000.00
4,643,356,424.82
4,300,000,000.00
4,300,000,000.00
10
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
1,489,334,000.00
1,395,623,500.00
1,835,361,000.00
2,200,000,500.00
2,425,383,665.63
2,200,000,500.00
2,300,000,000.00
11
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
0.00
0.00
173,778,000.00
182,466,900.00
173,778,000.00
182,500,000.00
12
Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
0.00
0.00
2,575,734,430.00
2,714,816,500.00
4,077,403,500.00
4,248,473,198.56
4,802,400,853.59
4,197,314,979.92
4,401,742,500.00
93,860,000.00
147,230,000.00
962,120,000.00
225,000,000.00
279,967,752.02
225,000,000.00
236,250,000.00
Retribusi Jasa Usaha
0
13
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Rumah Susun)
14
Sewa Alat Berat dari Dinas PU.
306,955,000.00
357,715,000.00
401,500,000.00
421,575,000.00
401,500,000.00
427,940,000.00
15
Sewa Alat-alat Berat Kecamatan
133,382,000.00
148,738,000.00
266,174,698.56
279,483,433.49
226,106,479.92
266,000,000.00
16
Sewa Laboratorium
115,000,000.00
147,495,000.00
145,000,000.00
152,250,000.00
145,000,000.00
152,250,000.00
17
Sewa Pemakaian Tanah Pemda (PU)
30,460,930.00
0.00
38,500,000.00
40,425,000.00
38,500,000.00
38,500,000.00
18
Retribusi Jasa Usaha Terminal
1,000,045,000.00
1,159,811,000.00
1,467,128,500.00
1,500,000,000.00
1,660,004,204.82
1,500,000,000.00
1,600,000,000.00
19
Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan kakus
36,800,000.00
22,102,500.00
17,140,000.00
27,500,000.00
25,568,421.24
27,500,000.00
27,500,000.00
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 29
NO.
URAIAN
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2011
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2012
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2013
APBD TAHUN
ANGGARAN 2014
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
20
Retribusi Rumah Potong Hewan
81,031,500.00
198,700,000.00
211,660,000.00
235,510,000.00
307,502,195.56
224,420,000.00
235,000,000.00
21
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
69,000,000.00
79,400,000.00
87,255,000.00
103,302,500.00
114,268,431.79
103,302,500.00
103,302,500.00
22
Penjualan hasil Produk peternakan dan turunannya
0.00
0.00
23
Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olah Raga
709,200,000.00
453,625,000.00
1,332,100,000.00
1,305,986,000.00
1,521,356,414.67
1,305,986,000.00
1,315,000,000.00
7,753,466,857.00
9,459,391,631.00
9,723,338,349.00
9,572,933,089.96
10,162,597,874.12
9,528,590,348.60
9,888,087,500.00
Retribusi Perizinan Tertentu
23
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari
Dispertasih
5,402,273,276.00
6,506,083,426.00
6,325,201,105.00
6,250,000,000.00
6,481,953,099.40
6,250,000,000.00
6,450,000,000.00
24
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kecamatan
1,014,205,785.00
1,148,869,023.00
1,221,154,489.00
1,251,043,059.74
1,318,435,236.91
1,226,693,690.58
1,230,000,000.00
25
Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO)
1,030,097,400.00
1,447,393,162.00
1,736,787,641.00
1,579,800,000.00
1,758,057,454.93
1,579,800,000.00
1,736,000,000.00
26
Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO)
Kecamatan
125,377,396.00
222,446,020.00
235,195,114.00
286,002,530.22
351,485,596.42
266,009,158.02
266,000,000.00
27
Retribusi Izin Trayek
78,438,000.00
118,400,000.00
187,200,000.00
187,200,000.00
232,675,511.66
187,200,000.00
187,200,000.00
28
Retribusi Izin Usaha Perikanan
15,050,000.00
16,200,000.00
17,800,000.00
18,887,500.00
19,990,974.80
18,887,500.00
18,887,500.00
29
Retribusi Izin Perdagangan IPK/IPL
49,547,220,662.00
28,596,966,788.52
30,659,861,171.76
35,661,165,828.52
29,055,830,000.00
Jumlah 2
88,025,000.00
0.00
33,500,580,684.00
41,045,068,255.00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 30
0
NO.
URAIAN
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2011
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2012
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2013
APBD TAHUN
ANGGARAN 2014
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada
Perusahaan Milik Daerah/BUMD
1
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Raharja
1,950,000,000.00
2,200,000,000.00
2,500,000,000.00
2,750,000,000.00
2,996,796,235.26
2,750,000,000.00
2,750,000,000.00
2
Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) Jabar dan Banten
40,632,049,283.00
41,584,438,807.00
46,617,417,126.00
46,622,417,000.00
48,253,219,917.73
46,622,417,000.00
46,622,417,000.00
3
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )
535,940,350.00
1,279,374,982.00
1,000,000,000.00
700,000,000.00
748,330,482.49
700,000,000.00
1,000,000,000.00
4
PT.CBS (BUMD Kab Bdg modalnya dari Kab)
0.00
105,000,000.00
22,089,598.00
33,134,398.00
22,558,437.39
500,000,000.00
500,000,000.00
43,117,989,633.00
45,168,813,789.00
50,139,506,724.00
50,105,551,398.00
52,020,905,072.87
50,572,417,000.00
50,872,417,000.00
88,000,000.00
0
162,900,000.00
177,985,000.00
152,473,200.00
0
60,000,000.00
66,360,000.00
72,300,000.00
75,000,000.00
15,000,000,000.00
15,000,000,000.00
Jumlah 3
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Penjualan Kendaraan Dinas roda dua & Roda Empat
1
Penjualan Hasil Pertanian
2
Penjualan Hasil Peternakan
Pendapatan Sewa Tanah
3
Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito
4
Kerugian Barang
6
Denda Pajak
7
Denda Retribusi
RKPD Kabupaten Bandung 2015
75,915,000.00
0
23,765,979,593.00
29,932,543,575.00
8,201,000.00
53,800,000.00
47,330,576.00
0
135,262,494.00
0
3,304,771,842.50
0
Penerimaan Lain-lain
Pend. Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Proyek
72,300,000.00
23,930,615,373.00
Bidang Pekerjaan Umum
5
66,000,000.00
383,060,300.00
III - 31
56,869,499.00
39,037,266.00
3,402,927.00
0.00
0.00
0.00
15,000,000,000.00
13,346,752,503.56
0
2,414,270.00
0
0
NO.
URAIAN
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2011
2
3
1
8
Pendapatan dan Jampersal
9
Taspen
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2012
REALISASI TAHUN
ANGGARAN 2013
4
5
0.00
1,815,064,000.00
3,354,618,183.00
1,978,053,390.00
APBD TAHUN
ANGGARAN 2014
6
73,429,723,900.00
799,863,403.00
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
7
8
73,429,723,900.00
Pendapatan Alokasi Dana CBS Bank Jabar Banten
0.00
0.00
0
11
SIUJK
0.00
0.00
0
12
Pendapatan dari Pengelolaan Aset Daerah
778,426,150.00
1,420,729,888.00
13
Pendapatan Sewa Stadion Si Jalak Harupat
709,200,000.00
14
Pendapatan dari Situ Cileunca
15
Bagi Hasil BPHTB 2010
16
Penerimaan dari SKPD
17
Pendapatan dari pengembalian biaya pemungutan
280,000,000.00
9,350,000.00
481,469,231.00
0
1,693,696,067.00
2,093,366,505.00
0
0.00
1,158,639,848.00
0
Jumlah 4
46,562,297,300.00
294,000,000.00
22,000,000.00
23,100,000.00
22,000,000.00
22,000,000.00
156,420,000.00
164,241,000.00
156,420,000.00
156,420,000.00
73,826,616,470.00
87,000,000,000.00
60,910,465,365.00
84,878,909,784.00
85,000,000,000.00
89,250,000,000.00
77,353,785,363.00
93,960,950,086.00
119,790,629,444.50
173,960,443,900.00
176,583,732,403.56
89,357,336,470.00
172,936,328,350.00
291,771,596,560.00
366,316,690,578.00
507,243,684,130.50
512,622,962,086.52
541,697,298,392.46
425,550,919,298.52
513,234,575,350.00
Sumber: DPPK Kabupaten Bandung dan Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
280,000,000.00
0
24,208,864.00
Penerimaan Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan
Jumlah Total (1+2+3+4)
294,000,000.00
0
Penerimaan Ganti Rugi Kekayaan Daerah (TP/TGR)
Pendapatan BLUD Majalaya, Soreang dan Cicalengka
9
70,388,908,350.00
0
10
18
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
III - 32
Hasil proyeksi yang dilakukan dengan menggunakan rumus
pertumbuhan dan asumsi pertambahan 5% untuk angka yang tidak
dapat diproyeksi tersebut berbeda dengan proyeksi yang telah
ditetapkan di Rancangan Awal RKPD Tahun 2015. Perbedaan hasil
proyeksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.21
Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2015
NO.
URAIAN
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
1
2
7
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
8
Pendapatan Pajak Daerah
1
Pajak Hotel
2,485,085,560.56
2,210,000,000.00
2
Pajak Restoran
7,323,490,767.65
6,750,000,000.00
3
Pajak Hiburan
886,608,717.90
600,000,000.00
4
Pajak Reklame
2,866,976,655.94
2,800,000,000.00
5
Pajak Penerangan Jalan / GENSET
109,549,786,111.66
98,600,000,000.00
6
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
287,619,268.55
250,000,000.00
7
Pajak Parkir
8
Pajak Air Bawah Tanah
9
306,210,546.69
350,000,000.00
6,539,553,495.04
3,900,000,000.00
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
64,050,000,000.00
59,000,000,000.00
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
88,137,468,620.28
75,500,000,000.00
282,432,799,744.27
249,960,000,000.00
15,694,862,444.05
21,935,260,500.00
4,264,258,295.95
11,700,000,000.00
Jumlah 1
Pendapatan Retribusi Daerah
Retribusi Jasa Umum
1
Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes)
Jampersal/BPJS
2
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Majalaya
0
3
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Soreang
0
4
Retribusi Kesehatan RSD Cicalengka
0
5
Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan
6
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Casip
0
7
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
12,219,865.00
8
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
1,092,584,850.45
849,982,000.00
9
Retribusi Pelayanan Pasar
4,643,356,424.82
4,300,000,000.00
10
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
2,425,383,665.63
2,200,000,500.00
11
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
182,466,900.00
173,778,000.00
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 33
3,074,592,442.20
2,700,000,000.00
11,500,000.00
NO.
URAIAN
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
1
2
7
12
Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
8
0
Retribusi Jasa Usaha
4,802,400,853.59
4,197,314,979.92
13
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Rumah Susun)
279,967,752.02
225,000,000.00
14
Sewa Alat Berat dari Dinas PU.
421,575,000.00
401,500,000.00
15
Sewa Alat-alat Berat Kecamatan
279,483,433.49
226,106,479.92
16
Sewa Laboratorium
152,250,000.00
145,000,000.00
17
Sewa Pemakaian Tanah Pemda (PU)
40,425,000.00
38,500,000.00
18
Retribusi Jasa Usaha Terminal
1,660,004,204.82
1,500,000,000.00
19
Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan kakus
25,568,421.24
27,500,000.00
20
Retribusi Rumah Potong Hewan
307,502,195.56
224,420,000.00
21
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
114,268,431.79
103,302,500.00
22
Penjualan hasil Produk peternakan dan turunannya
23
Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olah Raga
1,521,356,414.67
1,305,986,000.00
10,162,597,874.12
9,528,590,348.60
Retribusi Perizinan Tertentu
23
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari
Dispertasih
6,481,953,099.40
6,250,000,000.00
24
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kecamatan
1,318,435,236.91
1,226,693,690.58
25
Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO)
1,758,057,454.93
1,579,800,000.00
26
Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO) Kecamatan
351,485,596.42
266,009,158.02
27
Retribusi Izin Trayek
232,675,511.66
187,200,000.00
28
Retribusi Izin Usaha Perikanan
19,990,974.80
18,887,500.00
29
Retribusi Izin Perdagangan IPK/IPL
0
Jumlah 2
30,659,861,171.76
35,661,165,828.52
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan
Milik Daerah/BUMD
1
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Raharja
2,996,796,235.26
2,750,000,000.00
2
Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) Jabar dan Banten
48,253,219,917.73
46,622,417,000.00
3
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )
748,330,482.49
700,000,000.00
4
PT.CBS (BUMD Kab Bdg modalnya dari Kab)
22,558,437.39
500,000,000.00
52,020,905,072.87
50,572,417,000.00
Jumlah 3
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 34
NO.
URAIAN
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
1
2
7
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
8
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Penjualan Kendaraan Dinas roda dua & Roda Empat
1
Penjualan Hasil Pertanian
2
Penjualan Hasil Peternakan
0
0
75,915,000.00
Pendapatan Sewa Tanah
0
3
Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito
4
Kerugian Barang
0
Bidang Pekerjaan Umum
0
Penerimaan Lain-lain
0
5
Pend. Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Proyek
0
6
Denda Pajak
0
7
8
9
Denda Retribusi
Pendapatan dan Jampersal
Taspen
10
Pendapatan Alokasi Dana CBS Bank Jabar Banten
11
SIUJK
12
Pendapatan dari Pengelolaan Aset Daerah
13
Pendapatan Sewa Stadion Si Jalak Harupat
0
14
Pendapatan dari Situ Cileunca
0
15
Bagi Hasil BPHTB 2010
0
16
Penerimaan dari SKPD
0
17
Pendapatan dari pengembalian biaya pemungutan
0
13,346,752,503.56
15,000,000,000.00
0
73,429,723,900.00
0
0
0
294,000,000.00
Penerimaan Ganti Rugi Kekayaan Daerah (TP/TGR)
Penerimaan Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan
18
72,300,000.00
Pendapatan BLUD Majalaya, Soreang dan Cicalengka
280,000,000.00
23,100,000.00
22,000,000.00
164,241,000.00
156,420,000.00
89,250,000,000.00
73,826,616,470.00
Jumlah 4
176,583,732,403.56
89,357,336,470.00
Jumlah Total (1+2+3+4)
541,697,298,392.46
425,550,919,298.52
Sumber: DPPK Kabupaten Bandung dan Hasil Analisis Bappeda 2014
Menyikapi selisih angka tersebut, dilakukan konsolidasi
dengan SKPD terkait untuk menyepakati angka proyeksi PAD yang
sesuai. Setelah melalui proses konsolidasi tersebut, didapatkan
angka baru sebagai titik tengah dari perbedaan kedua hasil
proyeksi tersebut.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 35
Tabel 3.22
Sandingan Hasil Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2015 Dengan Hasil Konsolidasi
NO
.
1
URAIAN
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
7
8
9
1
2
Pendapatan Pajak Daerah
Pajak Hotel
2,485,085,560.56
2,210,000,000.00
2
Pajak Restoran
7,323,490,767.65
6,750,000,000.00
7,000,000,000.00
3
Pajak Hiburan
886,608,717.90
600,000,000.00
600,000,000.00
4
Pajak Reklame
2,866,976,655.94
2,800,000,000.00
2,800,000,000.00
5
Pajak Penerangan Jalan / GENSET
109,549,786,111.66
98,600,000,000.00
98,600,000,000.00
6
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
287,619,268.55
250,000,000.00
250,000,000.00
7
Pajak Parkir
8
Pajak Air Bawah Tanah
9
2,250,000,000.00
306,210,546.69
350,000,000.00
370,000,000.00
6,539,553,495.04
3,900,000,000.00
4,500,000,000.00
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan
64,050,000,000.00
59,000,000,000.00
62,000,000,000.00
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
88,137,468,620.28
75,500,000,000.00
82,000,000,000.00
282,432,799,744.27
249,960,000,000.00
260,370,000,000.00
15,694,862,444.05
21,935,260,500.00
14,766,000,000.00
4,264,258,295.95
11,700,000,000.00
4,247,000,000.00
2,700,000,000.00
2,835,000,000.00
12,219,865.00
11,500,000.00
11,500,000.00
Jumlah 1
Pendapatan Retribusi Daerah
Retribusi Jasa Umum
1
Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes)
Jampersal/BPJS
2
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Majalaya
0
3
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSD Soreang
0
4
Retribusi Kesehatan RSD Cicalengka
0
5
Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan
6
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan
Akta Casip
7
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat
8
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
1,092,584,850.45
849,982,000.00
890,000,000.00
9
3,074,592,442.20
0
Retribusi Pelayanan Pasar
4,643,356,424.82
4,300,000,000.00
4,300,000,000.00
10
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
2,425,383,665.63
2,200,000,500.00
2,300,000,000.00
11
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
182,466,900.00
173,778,000.00
182,500,000.00
12
Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
Retribusi Jasa Usaha
0
4,802,400,853.59
4,197,314,979.92
4,401,742,500.00
13
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Rumah
Susun)
279,967,752.02
225,000,000.00
236,250,000.00
14
Sewa Alat Berat dari Dinas PU.
421,575,000.00
401,500,000.00
427,940,000.00
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 36
NO
.
1
URAIAN
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
2
7
8
9
15
Sewa Alat-alat Berat Kecamatan
279,483,433.49
226,106,479.92
266,000,000.00
16
Sewa Laboratorium
152,250,000.00
145,000,000.00
152,250,000.00
17
Sewa Pemakaian Tanah Pemda (PU)
40,425,000.00
38,500,000.00
38,500,000.00
18
Retribusi Jasa Usaha Terminal
1,660,004,204.82
1,500,000,000.00
1,600,000,000.00
19
Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan
kakus
25,568,421.24
27,500,000.00
27,500,000.00
20
Retribusi Rumah Potong Hewan
307,502,195.56
224,420,000.00
235,000,000.00
21
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
114,268,431.79
103,302,500.00
103,302,500.00
22
Penjualan hasil Produk peternakan dan
turunannya
23
Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan
Olah Raga
1,521,356,414.67
1,305,986,000.00
1,315,000,000.00
10,162,597,874.12
9,528,590,348.60
9,888,087,500.00
Retribusi Perizinan Tertentu
23
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari
Dispertasih
6,481,953,099.40
6,250,000,000.00
6,450,000,000.00
24
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
kecamatan
1,318,435,236.91
1,226,693,690.58
1,230,000,000.00
25
Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO)
1,758,057,454.93
1,579,800,000.00
1,736,000,000.00
26
Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian (HO)
Kecamatan
351,485,596.42
266,009,158.02
266,000,000.00
27
Retribusi Izin Trayek
232,675,511.66
187,200,000.00
187,200,000.00
28
Retribusi Izin Usaha Perikanan
19,990,974.80
18,887,500.00
18,887,500.00
29
Retribusi Izin Perdagangan IPK/IPL
30,659,861,171.76
35,661,165,828.52
29,055,830,000.00
2,996,796,235.26
2,750,000,000.00
2,750,000,000.00
48,253,219,917.73
46,622,417,000.00
46,622,417,000.00
748,330,482.49
700,000,000.00
1,000,000,000.00
Jumlah 2
0
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada
Perusahaan Milik Daerah/BUMD
1
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta
Raharja
2
Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) Jabar dan
Banten
3
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )
4
PT.CBS (BUMD Kab Bdg modalnya dari Kab)
Jumlah 3
22,558,437.39
500,000,000.00
500,000,000.00
52,020,905,072.87
50,572,417,000.00
50,872,417,000.00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
1
Penjualan Kendaraan Dinas roda dua & Roda
Empat
Penjualan Hasil Pertanian
RKPD Kabupaten Bandung 2015
0
0
III - 37
NO
.
1
2
URAIAN
PROYEKSI 2015
BERDASARKAN
PERHITUNGAN
RUMUS
PERTUMBUHAN DAN
ASUMSI 5%
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
BERDASARKAN
RANCANGAN AWAL
PROYEKSI TAHUN
ANGGARAN 2015
HASIL KONSOLIDASI
2
7
8
9
Penjualan Hasil Peternakan
75,915,000.00
Pendapatan Sewa Tanah
3
Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito
4
Kerugian Barang
0
Bidang Pekerjaan Umum
0
Penerimaan Lain-lain
0
5
Pend. Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan
Proyek
0
6
Denda Pajak
0
7
Denda Retribusi
8
Pendapatan dan Jampersal
9
Taspen
0
10
Pendapatan Alokasi Dana CBS Bank Jabar
Banten
0
11
SIUJK
12
Pendapatan dari Pengelolaan Aset Daerah
13
Pendapatan Sewa Stadion Si Jalak Harupat
0
14
Pendapatan dari Situ Cileunca
0
15
Bagi Hasil BPHTB 2010
0
16
Penerimaan dari SKPD
0
17
Pendapatan dari pengembalian biaya
pemungutan
0
75,000,000.00
13,346,752,503.56
15,000,000,000.00
15,000,000,000.00
0
73,429,723,900.00
70,388,908,350.00
0
Penerimaan Ganti Rugi Kekayaan Daerah
(TP/TGR)
Penerimaan Dinas Pertanian,Perkebunan &
Kehutanan
18
72,300,000.00
0
Pendapatan BLUD Majalaya, Soreang dan
Cicalengka
294,000,000.00
280,000,000.00
294,000,000.00
23,100,000.00
22,000,000.00
22,000,000.00
164,241,000.00
156,420,000.00
156,420,000.00
89,250,000,000.00
73,826,616,470.00
87,000,000,000.00
Jumlah 4
176,583,732,403.56
89,357,336,470.00
172,936,328,350.00
Jumlah Total (1+2+3+4)
541,697,298,392.46
425,550,919,298.52
513,234,575,350.00
Sumber: DPPK Kabupaten Bandung dan Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 38
Berdasarkan hasil analisis dan konsolidasi diatas serta
penetapan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, proyeksi
pendapatan daerah Kabupaten Bandung tahun 2015 memiliki
jumlah dan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.23
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2015
No
Uraian
Proyeksi Pendapatan Tahun
2015
1.1.
Pendapatan Asli Daerah
1.1.1.
1.1.2.
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
260.370.000.000,00
29.055.830.000,00
1.1.4.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
172.936.328.350,00
1.2.
Dana Perimbangan
1.1.3.
513.234.575.350,00
2.065.211.236.741,00
1.2.2.
1.2.3.
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
1.3.
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
1.3.1.
1.3.2.
Hibah
Dana Darurat
1.3.3.
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Dari
Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.4.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.5.
Bantuan Keuangan Dari Provinsi Pemerintah
Daerah Lainnya
1.2.1.
50.872.417.000,00
167.441.936.741,00
1.897.769.300.000,00
254.148.873.306,00
-
Jumlah Pendapatan Daerah
254.148.873.306,00
2.832.594.685.397,00
Sumber: Hasil Analisis dan Konsolidasi Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 39
3.2.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Berdasarkan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta lebih teknis mengacu
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah
beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan. APBD merupakan dasar
pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran
terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan
daerah.
Adapun sumber penerimaan daerah terdiri dari Pendapatan
Asli Daerah (meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
yang sah), Dana Perimbangan (meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus),
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah (meliputi Hibah, Dana
Darurat, Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus dan Bantuan
Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya) dan Pembiayaan
Daerah (meliputi penerimaan pembiayaan yang terdiri dari sisa
lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya Pencairan Dana
Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,
Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman dan Penerimaan Piutang Daerah).
Kebijakan pendapatan daerah Kabupaten Bandung Tahun
2015 mengacu kepada arah kebijakan pendapatan yang tertuang
dalam RPJMD 2010-2015 disesuaikan dengan kewenangannya,
struktur pendapatan daerah dan asal sumber penerimaannya dapat
dibagi berdasarkan 3 kelompok, yaitu:
1. Pendapatan Asli Daerah, yang merupakan hasil penerimaan
dari sumber-sumber pendapatan yang berasal dari potensi
daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dalam rangka
membiayai urusan rumah tangga daerahnya. Kenaikan PAD
direncanakan diperoleh dari kenaikan penerimaan Pajak
Daerah,komponen Pajak Daerah, dan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan, sedangkan dari pos Pajak dan dan Lain-lain PAD
Yang Sah mengalami penurunan bila dibandingkan dengan
APBD Tahun 2014;
2. Dana Perimbangan yaitu merupakan Pendapatan Daerah yang
berasal dari APBN berupa Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak, DAU dan DAK yang bertujuan untuk menutup celah
fiskal sebagai akibat selisih kebutuhan fiskal dengan kapasitas
fiskal. Kebijakan yang akan ditempuh dalam upaya
peningkatan pendapatan daerah dari Dana Perimbangan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 40
3.
adalah dengan meningkatkan koordinasi dan rekonsiliasi
dengan Pemerintah Pusat, namun proyeksi penerimaan dari
Dana Perimbangan untuk proyeksi APBD 2015 mengalami
penurunan bila dibandingkan pada APBD 2014;
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah Penerimaan
yang berasal dari Dana Hibah, Dana Darurat, Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Kebijakan
untuk penetapan proyeksi APBD Tahun 2015 pada Lain-lain
Pendapatan Daerah Yang Sah khususnya Dana Hibah, Dana
Darurat, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan
Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya belum
dapat direncanakan karena masih menunggu penetapan
kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat,
sedangkan untuk pos Bagi Hasil Pajak Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya mengalami penurunan bila dibandingkan
angka APBD Tahun 2014.
Pencapaian target proyeksi Pendapatan Daerah pada tahun
anggaran
2015 akan dilakukan melalui upaya-upaya sebagai
berikut:
a. Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan hendaknya
mendorong peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak
dan retribusi;
b. Intensifikasi penerimaan PAD baik dari sektor pajak maupun
retribusi daerah termasuk didalamnya penataan dan
pembenahan manajemen data penerimaan PAD;
c. Melakukan evaluasi / revisi terhadap Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati terkait Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
disesuaikan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dan perkembangan perekonomian masyarakat.
d. Meningkatkan kualitas data potensi pajak daerah sebagai dasar
penetapan target penerimaan pajak daerah;
e. Mengoptimalkan sumber pendapatan daerah unggulan yang
bersifat elastis terhadap perkembangan basis pungutannya
dalam rangka mengurangi kesenjangan terhadap Perekonomian
Daerah;
f.
Pemantapan
Kelembagaan
dan
Sistem
Operasional
Pemungutan Pendapatan Daerah;
g. Optimalisasi pemungutan piutang PAD;
h. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan
Daerah dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan SKPD terkait;
i.
Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah untuk
memberikan kontribusi secara signifikan terhadap PAD;
j.
Optimalisasi dan efektifitas pengelolaan anggaran belanja
langsung SKPD agar dapat mendorong terhadap peningkatan
penerimaan dari sektor pajak dan retribusi daerah sebagai
komponen utama pembentuk PAD;
k. Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
peningkatan pendapatan retribusi daerah terutama melalui
kelompok retribusi jasa usaha;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 41
l.
Meningkatkan pendapatan hasil pengelolaan keuangan daerah
yang dipisahkan melalui penyertaan modal;
m. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi dalam rangka peningkatan pendapatan
dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah;
n. Meningkatkan tertib administrasi penatausahaan keuangan
melalui aplikasi sistem manajemen pengelolaan keuangan
daerah.
Tabel 3.24
Realisasi Dan Proyeksi Pendapatan Daerah
Kabupaten Bandung
Tahun 2013-2015
No.
Uraian
1.1.
Pendapatan Asli
Daerah
1.1.1
Pajak Daerah
1.1.2
LKPJ 2013
APBD Tahun 2014
RKPD 2015
507,243,684,130.50
512,622,962,086.52
513,234,575,350.00
287,766,327,300.00
259,960,000,000.00
260,370,000,000.00
Retribusi Daerah
49,547,220,662.00
28,596,966,788.52
29,055,830,000.00
1.1.3
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
50,139,506,724.00
50,105,551,398.00
50,872,417,000.00
1.1.4
Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah Yang
Sah.
119,790,629,444.50
173,960,443,900.00
172,936,328,350.00
1.2.
Dana Perimbangan
2,104,760,856,008.00
2,225,271,019,832.00
2,065,211,236,740.00
1.2.1
Dana Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
215,603,137,008.00
170,127,199,832.00
167,441,936,740.00
1.2.2
Dana Alokasi Umum
1,730,063,709,000.00
1,897,769,300,000.00
1,897,769,300,000.00
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
159,094,010,000.00
157,374,520,000.00
-
1.3.
Lain-lain
Pendapatan Yang
Sah
756,039,441,037.00
538,513,386,188.10
254,148,873,300.00
1.3.1
Hibah
1,490,141,040.00
1,524,330,000.00
-
1.3.2
Dana Darurat
-
-
1.3.3
Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan dan Dari
Pemerintah Daerah
lainnya
134,760,699,489.00
269,535,922,188.10
1.3.4
Dana Penyesuaian
dan Otonomi Khusus
428,493,318,000.00
-
191,295,282,508.00
267,453,134,000.00
3,368,043,981,175.50
3,276,407,368,106.62
1.3.5
Bantuan Keuangan
Dari Provinsi
Pemerintah Daerah
Lainnya
Jumlah Pendapatan
Daerah (1.1 + 1.2 +
1.3)
254,148,873,300.00
2,832,594,685,390.00
Sumber: Hasil Analisis dan Konsolidasi Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 42
3.2.2.2.
Arah Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan belanja daerah Kabupaten Bandung Tahun 2015
menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam
konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program
dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi
penggunaan anggaran.
Namun demikian dalam rangka meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat Pemerintah Kabupaten Bandung mengambil
langkah Kebijakan belanja daerah diarahkan untuk mendukung
pencapaian target IPM, sehingga diperlukan perencanaan kegiatankegiatan yang berorientasi pencapaian IPM. Perencanaan
pembangunan yang mendukung pencapaian IPM diarahkan untuk
memperkuat
bidang
pendidikan,
kesehatan,
ekonomi,
infrastruktur, dan suprastruktur.
Kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2015 diarahkan
dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien
dan efektif, upaya tersebut antara lain adalah:
a. Belanja Tidak Langsung
ï‚· Mengalokasikan belanja pegawai secara cermat dan tepat
serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
ï‚· Mengalokasikan belanja bagi Hasil kepada Pemerintah Desa
digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatan daerah (Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Dana Perimbangan setelah dikurangi belanja
pegawai dan DAK sekurang-kurangnya 10%) kepada Desa
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja
bagi hasil dilaksanakan secara proporsional, guna
memperkuat kapasitas fiskal Desa dalam melaksanakan
otonomi daerah.
ï‚· Mengalokasikan Belanja Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Desa yang digunakan untuk menganggarkan
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari
daerah kepada pemerintah desa. Belanja bantuan keuangan
kepada Pemerintah Desa diarahkan pada pemerataan
dan/atau
peningkatan
kemampuan
keuangan
dan
mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung.
ï‚· Mengalokasikan Belanja Bantuan
Hibah dan Bantuan
Sosial kepada organisasi kelompok masyarakat maupun
individu sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk di dalamnya untuk KPUD dalam rangka
penyelenggaraan Pilkada Pemerintah Kabupaten Bandung
Tahun 2015.
ï‚· Mengalokasikan Belanja Bantuan keuangan kepada partai
politik dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah
Kabupaten Bandung.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 43
b. Belanja Langsung
Kebijakan belanja langsungterbagi ke dalam urusan
pemerintah daerah meliputi 26 urusan wajib dan 8 urusan
pilihan, serta menurut SKPD Tahun 2015 yang diarahkan
pada:
1. Belanja Langsung menurut urusan:
Belanja Langsung menurut urusan merupakan belanja
program/kegiatan yang ada pada urusan wajib dan pilihan,
kebijakan belanja langsung urusan sebagai berikut:
ï‚· Belanja urusan wajib dan urusan pilihan, yang
diprioritaskan dalam rangka pemantapan, akselerasi
dan pencapaian indikator program unggulan Kepala
Daerah pada Tahun 2015 sebagai akhir masa jabatan,
antara lain:
ï‚· Percepatan peningkatan Kondisi menuju jalan mantap
jalan 73,64%
ï‚· Peningkatan upaya-upaya pengendalian bencana banjir
dan penyediaan air baku.
ï‚·
Pecepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana
permukiman (Raksa)
1. R, Rumah; Program perbaikan permukiman Rumah
Tidak Layak Huni
2. A, Air; Program penyediaan sanitasi air bersih
3. K, Kakus; Program penyediaan sarana MCK
4. S, Sampah; Program pengelolaan sampah berbasis
masyarakat
5. A, Alam; Program perbaikan alam dan lingkungan
ï‚·
Percepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana
dasar wilayah
Peningkatan kualitas lingkungan hidup, penataan ruang
serta penanganan kebencanaan.
Peningkatan kemudahan bagi pengembangan Koperasi
dan UMKM.
Peningkatan Produk Unggulan.
Pemantapan Kemandirian Pangan dan SPM Ketahanan
Pangan
Peningkatan akses pelayanan pendidikan
Peningkatan Mutu/Kualitas pendidikan
Pemantapan tata kelola pendidikan
Mendorong program-program pada kantong-kantong
kemiskinan
Peningkatan kualitas tenaga kerja (Skill)
Optimalisasi pelimpahan kewenangan Bupati kepada
Camat
Peningkatan Sumber Daya aparatur dalam pelayanan
publik
Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 44
ï‚·
Peningkatan kerjasama dalam rangka
stabilitas
keamanan daerah.
ï‚· Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
ï‚· Pemantapan pembangunan perdesaan (optimalisasi
pendanaan bagi hasil kepada desa seperti untuk
posyandu, darmawanita, pkk dan organisasi sosial
kemasyarakatan lainnya) melalui perubahan regulasi
ADPD yang ada.
ï‚· Belanja penyelenggaraan urusan wajib diarahkan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat serta pelayanan dasar, yang diwujudkan
dalam bentuk percepatan penerapan standar pelayanan
minimal (SPM);
ï‚· Belanja daerah yang mendukung komitmen program
Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu: Pengentasan
Kemiskinan dan Kelaparan; Pemerataan Pendidikan
Dasar; Mendukung Adanya Persamaan Gender dan
Pemberdayaan
Perempuan;
Mengurangi
Tingkat
Kematian
Anak;
Meningkatkan
Kesehatan
Ibu;
Perlawanan Terhadap HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit
Lainnya; Menjamin Daya Dukung Lingkungan Hidup (Go
Green); dan Mengembangkan Kemitraan Global untuk
Pembangunan.
2. Belanja Langsung menurut SKPD:
Belanja Langsung menurut SKPD terdiri atas belanja
langsung
program
setiap
SKPD
yang
menjadi
kewenangannya. Kebijakan belanja langsung SKPD sebagai
berikut:
ï‚·
ï‚·
Belanja
yang
diprioritaskan
untuk
menunjang
efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD
dalam rangka melaksanakan urusan yang menjadi
tanggung jawabnya;
Kegiatan-kegiatan
yang
orientasinya
terhadap
pemenuhan anggaran belanja tetap (fixed cost),
pemenuhan standar pelayanan berbasis kinerja, dan
komitmen pembangunan yang berkelanjutan, dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 45
Tabel 3.25
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah di Kabupaten Bandung
Tahun 2013-2015
No.
Uraian
LKPJ 2013
APBD Tahun 2014
RKPD 2015
Belanja Tidak Langsung
1,938,719,940,170.0
0
1,860,438,542,433.72
1,837,425,820,220.35
2.1.1.
Belanja Pegawai
1,675,145,253,728.00
1,565,158,378,200.35
1,579,915,978,200.35
2.1.2.
Belanja Bunga
-
-
2.1.3.
Belanja Subsidi
-
-
2.1.4.
Belanja Hibah
45,795,244,500.00
52,382,750,000.00
60,000,000,000.00
2.1.5.
Belanja Bantuan Sosial
3,193,750,000.00
5,000,000,000.00
-
2.1.6.
Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten dan
Pemerintah Desa
79,808,834,300.00
77,614,930,211.37
77,170,978,420.00
2.1.7.
Belanja Bantuan Keuangan
Kepada
Provinsi/Kabupaten dan
Pemerintahan Daerah
132,970,226,420.00
144,222,820,340.00
119,338,863,600.00
1,806,631,222.00
16,059,663,682.00
1,000,000,000.00
2.1.
2.1.8.
B
2.2.
Belanja Tidak Terduga
JUMLAH BELANJA TIDAK
LANGSUNG
Belanja Langsung
1,837,425,820,220.35
1,303,445,192,400.5
0
1,764,835,871,766.83
1,180,168,865,169.65
2.2.1.
Belanja Langsung SKPD
-
-
140,466,998,290.00
2.2.2.
Belanja Langsung Program
-
-
1,039,701,866,879.65
C
JUMLAH BELANJA
LANGSUNG
1,303,445,192,400.5
0
1,764,835,871,766.83
1,180,168,865,169.65
D
TOTAL JUMLAH
BELANJA
3,242,165,132,570.5
0
3,625,274,414,200.55
3,017,594,685,390.00
125,878,848,605.00
(348,867,046,093.93)
(185,000,000,000.00)
Surplus/Defisit
Sumber: Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung, 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 46
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah terbagi ke dalam dua komponen yaitu
Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
a. Penerimaan Pembiayaan
ï‚· Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan
maupun
pada
tahun-tahun
anggaran
berikutnya, mencakup: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
tahun anggaran sebelumnya (SiLPA); pencairan dana
cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
penerimaan pinjaman daerah; penerimaan kembali pemberian
pinjaman, penerimaan piutang daerah dan Penerimaan
kembali investasi dana bergulir.
ï‚·
Dalam Neraca RKPD Tahun 2015, dilakukan pencairan dana
cadangan selama 4 tahun (2012-2015) sebesar Rp.60 milyar
yang akan digunakan untuk biaya penyelenggaraan Pilkada
Tahun 2015.
b. Pengeluaran pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, mencakup:
Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal/ Investasi
Pemerintah Daerah, Pembayaran Pokok Utang, dan Pemberian
Pinjaman Daerah.
Adapun Kebijakan Pembiayaan Daerah pada tahun anggaran
2015 diarahkan sebagai berikut:
ï‚· Pengendalian batas maksimal defisit APBD tahun anggaran
2015 dengan berpedoman pada penetapan batas maksimal
defisit APBD yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
ï‚· Dalam hal perhitungan penyusunan rancangan APBD
menghasilkan SiLPA tahun berjalan positif, dimanfaatkan
untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang
dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah
dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. Apabila
perhitungan SiLPA tahun berjalan negatif, akan dilakukan
pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan
yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan
program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau
pengurangan volume program dan kegiatannya.
ï‚· Dalam Neraca Proyeksi APBD tahun 2015 mencantumkan
komponen penerimaan pembiayaan dari SiLPA sebagai
penyeimbang defisit.
ï‚· Dalam Neraca proyeksi APBD 2015, dianggarkan kembali
dana pemupukan dana cadangan tahun terakhir sebesar
Rp.15 milyar untuk penyelenggaraan Pilkada Tahun 2015.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 47
Tabel 3.26
Realisasi dan Proyeksi/Target Penerimaan Pembiayaan
dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2013-2015
No.
Uraian
LKPJ 2013
APBD Tahun 2014
RKPD 2015
3.1.
Penerimaan Pembiayaan
308,272,511,842.76
379,420,029,023.93
200,000,000,000.00
3.1.1
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun
Sebelumnya (SiLPA)
308,234,711,842.76
370,596,621,123.93
140,000,000,000.00
3.1.2
Pencairan Dana
Cadangan
-
8,823,407,900.00
60,000,000,000.00
3.1.3
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
-
-
3.1.4
Penerimaan Pinjaman
Daerah
-
-
3.1.5
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
3.1.6
Penerimaan Piutang
Daerah
37,800,000.00
JUMLAH PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
3.2.
Pengeluaran
Pembiayaan
3.2.1
Pembentukan Dana
Cadangan
3.2.2
200,000,000,000.00
18,365,313,000.00
30,552,982,930.00
15,000,000,000.00
15,000,000,000.00
15,000,000,000.00
15,000,000,000.00
Penyertaan Modal
(Investasi)
1,630,000,000.00
10,000,000,000.00
3.2.3
Pembayaran Pokok Utang
1,735,313,000.00
5,552,982,930.00
3.2.4
Pemberian Pinjaman
Daerah
JUMLAH PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO
SILPA TAHUN
BERKENAAN
15,000,000,000.00
289,907,198,842.76
348,867,046,093.93
185,000,000,000.00
415,786,047,447.76
-
-
Sumber: Bappeda dan DPPK Kabupaten Bandung, 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
III - 48
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas pembangunan merupakan sekumpulan program prioritas
yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan
daerah, dengan memperhatikan urgensi, efisiensi, efektivitas, dan daya
ungkit bagi kinerja pembangunan daerah. Pada dasarnya prioritas
pembangunan daerah berisi program-program unggulan SKPD (terpilih) yang
paling tinggi korelasinya bagi tercapainya target sasaran pembangunan
daerah di tahun rencana.Penentuan prioritas pembangunan daerah
Kabupaten Bandung mempertimbangkan beberapa hal seperti kebijakan
nasional, kebijakan Provinsi Jawa Barat, evaluasi RKPD tahun lalu, dan
hasil evaluasi perumusan permasalahan pembangunan daerah. Untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas pembangunan daerah, diperlukan
sinergitas antara perencanaan pembangunan pusat dan daerah pada setiap
tahapan perencanaan yang menjadi landasan ideal dalam mempercepat
proses terciptanya harmonisasi dan sinkronisasi pencapaian sasaran
pembangunan untuk semua (development for all) dan dapat memberikan
multiplier effect terhadap perekonomian di daerah, yang pada gilirannya akan
mendorong pembangunan perekonomian secara nasional.
4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Tujuan dan sasaran pada Misi I RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Mewujudkan pelayanan publik yang prima dengan
sasaran pembangunan, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan;
2. Terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah;
3. Meningkatnya SDM aparatur yang professional;
4. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah;
5. Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Informasi
6. Komunikasi; dan Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan
daerah.
Tujuan dan sasaran pada Misi II RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Meningkatnya kualitas SDM yang berbudi pekerti
luhur, berbudaya Sunda, dan berlandaskan iman dan taqwa dengan
sasaran pembangunan, yaitu:
1. Meningkatnya penduduk melek huruf
2. Meningkatnya penduduk bersekolah
3. Meningkatknya kualitas tenaga pendidikan
4. Meningkatknya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam
pembangunan
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
6. Meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat
serta
menggunakan fasilitas kesehatan
7. Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS
8. Terkendalinya pertumbuhan penduduk
9. Meningkatnya kegiatan keagamaan
10. Terwujudnya pelestarian budaya Sunda
11. Meningkatnya minat baca masyarakat
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 1
Tujuan dan sasaran pada Misi III RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang
mandiri dengan sasaran pembangunan, yaitu:
1. Meningkatnya infrastruktur desa
2. Meningkatnya perkembangan kemandirian desa
3. Meningkatnya kemandirian pangan.
Tujuan dan sasaran pada Misi IV RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat
dengan sasaran pembangunan, yaitu:
1. Tersediannya produk hukum daerah yang mendukung Kamtibmas
2. Menurunya tingkat pelanggaran perda
3. Meningkatnya kuantitas, dan kualitas aparat penegak perda
4. Meningkatnya kewaspadaan dini/deteksi dini di masyarakat
5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan
dan KAMTIBMAS
Tujuan dan sasaran pada Misi V RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur
dan tata ruang wilayah dengan sasaran pembangunan, yaitu:
1. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
2. Meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
3. Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni
4. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar
Tujuan dan sasaran pada Misi VI RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan
terhadap perekonomian daerah dengan sasaran pembangunan, yaitu:
1. Meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besa.
2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
3. Berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya
saing
4. Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi
ekonomi lokal.
Tujuan dan sasaran pada Misi VII RPJMD Tahun 2010-2015 pada
tahun ke-lima yaitu Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan
serta melaksanakan mitigasi bencana dengan sasaran pembangunan,
yaitu:
1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan
kerusakan lingkungan
2. Terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau
3. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam
4. Berkurangnya tingkat resiko bencana dan kebakaran
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 2
4.2. Prioritas Pembangunan
4.2.1.
Prioritas Pembangunan Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 20052025 dilaksanakan secara bertahap dalam 4 (empat) RPJMN, yaitu: RPJMN
pertama tahun 2004-2009, RPJMN kedua tahun 2010-2014, RPJMN ketiga
tahun 2015-2019, dan RPJMN keempat tahun 2020-2024. RKP 2015 adalah
tahun pertama pelaksanaan RPJMN ketiga yang penetapannya masih
menunggu Presiden terpilih dan merupakan transisi dari RPJMN kedua
khususnya RKP 2014. Demi kesinambungan pembangunan substansi isu
strategis yang tertuang dalam RKP 2014 masih ada yang perlu dilanjutkan
pada RKP 2015.
Untuk itu, pembangunan membutuhkan reformasi penuh
(Comprehensive Reform) yang dilaksanakan bukan dengan cara biasa,
dengan prinsip berkelanjutan dan dengan keterpaduan upaya dari berbagai
kalangan baik di lingkungan pemerintah maupun masyarakat. Sebagai
rencana kerja transisi dari RPJMN Kedua ke RPJMN Ketiga, maka RKP 2015
dituntut berkesinambungan dengan capaian RPJMN Kedua atau lebih
jelasnya dengan RKP 2014.
Dengan demikian, tema RKP 2015 adalah: “Melanjutkan
Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan".
Tema ini mencerminkan:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
Pencapaian dan perkiraan capaian tahun 2014 sebagai tahun terakhir
RPJMN Kedua yang perlu dilanjutkan dalam RPJMN Ketiga.
Mencerminkan upaya untuk menghadapi tantangan pembangunan
Tahun 2015 baik yang bersumber pada eksternal maupun internal
sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian terdahulu.
Kesesuaian dengan tema RPJMN-3 (2015-2019) yang digariskan dalam
RPJPN 2005-2025 yaitu: memantapkan pembangunan
secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya
saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM
berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
Sebagai penjabaran Tema RKP 2015 di atas, diidentifikasi 25 (dua
puluh lima) isu strategis yang dikelompokkan menurut bidang-bidang
pembangunan yang digariskan dalam RPJPN 2005-2025:
A.
Bidang Sosial Budaya Dan Kehidupan Beragama
1. Pengendalian Jumlah Penduduk, dengan sasaran:
a) meningkatnya jumlah peserta KB aktif menjadi sebanyak 29,72
juta akseptor;
b) terlayaninya peserta KB baru yang memberikan konstribusi
terhadap peserta KB Aktif sebanyak 6,85 juta akseptor;
c) meningkatnya pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) menjadi sebesar 20,5 persen dan menurunnya
penggunaan kontrasepsi dengan metode jangka pendek dan
ketidakberlangsungan (DO) pemakaian kontrasepsi sebesar
24,6 persen.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 3
2.
Reformasi Pembangunan Kesehatan
a. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand and Supply)
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan SJSN adalah
perlindungan aset dan pendapatan keluarga agar mencegah
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan. Jaminan sosial bagi
penduduk Indonesia diarahkan untuk menjadi jaring
pengaman (safety net) yang mencegah kemiskinan saat terjadi
guncangan resiko siklus hidup. Secara khusus, sasaran pada
tahun 2015 adalah sebagai berikut ini:
1) Jaminan Kesehatan Nasional
ï‚· Meningkatnya cakupan kepesertaan JKN pada usaha
besar dan sedang, usaha kecil dan mikro, serta
transformasi peserta Jamkesda/PJKMU.
ï‚· Meningkatnya jumlah Puskesmas, RS dan klinik
mandiri yang bekerjasama dengan Badan Pengelola
Jaminan Sosial (BPJS) termasuk pemenuhan tenaga
kesehatannya yang terstandardisasi.
ï‚· Meningkatnya kesiapan pelayanan kesehatan (supply
side) antara lain meliputi sarana dan prasarana di
fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan,
peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan
ketersediaan dan kulaitas tenaga kesehatan, serta obat
dan alat kesehatan.
ï‚· Meningkatnya kerjasama BPJS Kesehatan dan asuransi
swasta untuk meningkatkan manfaat JKN.
ï‚· Terbentuknya health technology assesement (HTA).
ï‚· Terbentuknya sistem monitoring dan evaluasi terpadu
JKN.
ï‚· Terjaganya keberlanjutan keuangan BPJS Kesehatan.
2)
b.
Jaminan Ketenagakerjaan
ï‚· Beroperasinya
BPJS
Ketenagakerjaan
dan
terlaksananya program jaminan ketenagakerjaan, yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
ï‚· Persentasi kepesertaan baru jaminan ketenagakerjaan
mencakup 23,5 persen pekerja sektor formal dan 2,5
persen pekerja bukan penerima upah.
ï‚· Terbentuknya rambu-rambu pengelolaan, serta skema
pemantauan dan evaluasi jaminan ketenagakerjaan.
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, dengan sasaran:
1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Reproduksi
2) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak
3) Meningkatnya Status Gizi Masyarakat dan Pencegahan
Masalah Gizi dengan Fokus pada Ibu Hamil, Balita, Anak
Sekolah, Remaja
4) Menurunnya Angka Kesakitan akibat Penyakit yang dapat
dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans,
Karantina Kesehatan, dan Kesehatan Matra
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 4
5)
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk
Puskesmas
3.
Reformasi Pembangunan Pendidikan, dengan sasaran:
Meningkatkan taraf pendidikan penduduk yang dicerminkan dari
rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun keatas menjadi
8,37 tahun dan angka melek aksara kelompok usia
4.
Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dengan sasaran:
a) Menurunnya angka kemiskinan pada tahun 2015 sebesar 9 –
10 persen;
b) Sasaran program perlindungan sosial pada tahun 2015
difokuskan pada peningkatan kesejahteraan sosial pada
individu, rumah tangga, dan komunitas, terutama yang
termasuk dalam penduduk miskin dan rentan
c) Sasaran terkait pemberdayaan UMK dan koperasi yang terkait
dengan penanggulangan kemiskinan di antaranya (1)
pertumbuhan wirausaha baru, khususnya di daerah-daerah
dengan tingkat kemiskinan yang tinggi; dan (2) peningkatan
proporsi UMK yang dapat mengakses layanan keuangan formal
d) Terciptanya konsolidasi program penanggulangan kemiskinan
dengan menyempurnakan mekanisme pelaksanaan dan
koordinasi antar Kementerian/ lembaga, Pemerintah Daerah,
dan stakeholder lainnya.
B. Bidang Ekonomi
5. Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas
1) Industri Manufaktur, dengan sasaran:
Pada tahun 2015 industri pengolahan di targetkan tumbuh
sebesar 5,5-6,0 persen, dengan demikian industri nonmigas
ditargetkan tumbuh 6,2 persen.
2)
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan sasaran:
a) Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap kualitas
dan kuantitas tenaga kerja nasional yang ditandai dengan
jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung, dan ikutan
sektor pariwisata sebesar 11,3 juta orang;
b) Meningkatnya investasi di sektor pariwisata yang ditandai
dengan investasi sektor pariwisata sebesar 40,8%;
c) Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawan di
Indonesia yang ditandai dengan penerimaan devisa
wisatawan mancanegara menjadi USD 12,05 miliar dan
pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 201,5 triliun;
d) Meningkatnya kuantitas wisatawan mancanegara ke
Indonesia menjadi 10,06 juta orang dan jumlah perjalanan
wisatawan nusantara sebesar 254 juta perjalanan;
e) Meningkatnya unit usaha sektor ekonomi kreatif terhadap
unit usaha nasional sebesar 9,7%;
f) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan tinggi
pariwisata yang ditandai dengan jumlah lulusan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 5
pendidikan tinggi kepariwisataan yang terserap di pasar
kerja sebesar 1.490 orang;
g) Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif yang ditandai dengan jumlah tenaga kerja
pariwisata dan ekonomi kreatif yang disertifikasi sebesar
10.000 orang;
h) Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku di sektor
ekonomi kreatif yang ditandai dengan jumlah pelaku kreatif
yang mengalami peningkatan kemampuan kreasi dan
produksi sebesar 4.415 orang.
3)
Peningkatan Ekspor, dengan sasaran:
Sasaran dari peningkatan ekspor nonmigas di tahun 2015
adalah pertumbuhan ekspor barang nonmigas sebesar 6,5
4)
Penanaman Modal, dengan sasaran:
Sasaran dari peningkatan iklim investasi adalah pertumbuhan
investasi (PMTB) sebesar 4,7-6,1 persen.
6.
Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja, dengan sasaran:
1) Memfasilitasi seluruh elemen bangsa agar dapat berkompetisi
dalam pasar tenaga kerja, sehingga pengusaha dan pekerja di
seluruh segmen dapat mengisi peluang yang tersedia.
2) Meningkatkan jumlah dan rasio tenaga kerja yang kompeten
dan profesional yang bisa beradaptasi dalam lingkungan kerja
melalui langkah-langkah strategis untuk menjamin kualitas dan
keahlian yang dilatihkan benar-benar tercermin pada pekerja.
3) Mempercepat perjanjian saling pengakuan atau mutual
recognition arrangement (MRA) untuk sektor jasa yang di
prioritaskan dalam MEA, dan belum memiliki MRA yaitu sektor
transportasi udara, teknologi informasi dan komunikasi
(e_asean), dan jasa logistik, serta 7 (tujuh) sektor
industri/perdagangan yang juga disepakati namun belum
memiliki MRA yaitu produk berbasis pertanian, elektronik,
perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif, produk
berbasis kayu.
7.
Peningkatan Dayasaing UMKM dan Koperasi, dengan sasaran:
1) Meningkatnya kontribusi UMKMK dalam perekonomian yang
ditandai dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja UMKM
sebesar 3,5%; pertumbuhan kontribusi UMKMK dalam
pembentukan PDB sebesar 6,0%; pertumbuhan kontribusi
UMKMK dalam ekspor non migas sebesar 4,8%; dan
pertumbuhan kontribusi UMKMK dalam investasi sebesar 8,4%.
2) Meningkatnya daya saing UMKM yang ditandai dengan
pertumbuhan jumlah usaha kecil dan menengah sebesar 5,1%;
pertumbuhan produktivitas UMKM 5,0%; pertambahan jumlah
UMKM formal yaitu yang berbadan hukum, memiliki izin
dan/atau terdaftar (pada tahun 2015 Kementerian Koperasi dan
UKM baru akan melakukan registrasi usaha); proporsi UMKM
yang mengakses layanan keuangan formal sebesar 18,0%;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 6
Proporsi UMKM yang menerapkan teknologi sebesar 25,0%;
proporsi UMKM yang menerapkan standardisasi mutu &
sertifikasi produk sebesar 15,0%; dan proporsi UMKM yang
tergabung dalam kemitraan/jaringan produksi dan pemasaran
sebesar 12,3%.
3) Meningkatnya usaha baru yang berpotensi tumbuh dan inovatif
yang ditandai dengan proporsi wirausaha baru per jumlah
penduduk usia produktif sebesar 1,7% dan pertumbuhan
jumlah pelaku usaha di industri kreatif sebesar 11%.
4) Meningkatnya tata kelola dan daya saing koperasi yang ditandai
dengan pertumbuhan unit koperasi sebesar 6,0%; pertumbuhan
anggota koperasi sebesar 7,0%; proporsi koperasi berkualitas
sebesar 7,0%; rasio promosi ekonomi anggota di atas 10%;
proporsi koperasi yang melaksanakan rapat anggota tahunan
(RAT) sebesar 55,0%; dan pertumbuhan volume usaha koperasi
sebesar 15,6%.
8.
Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi, dengan
sasaran:
Pada tahun 2015 dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem
distribusi dan logistik adalah: (i) menurunkan rasio biaya logistik
nasional terhadap PDB pada tahun 2015 menjadi sebesar 23,6
persen; (ii) menurunkan dwelling time menjadi 6 hari; serta (iii)
menjaga koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar
wilayah dan antar waktu pada kisaran 5-9 persen.
9.
Reformasi Keuangan Negara, dengan sasaran:
Sasaran yang ingin diwujudkan dalam isu strategis reformasi
keuangan negara adalah adalah meningkatnya kemampuan
keuangan negara dan meningkatnya kualitas belanja negara yang
ditandai dengan (i) meningkatnya penerimaan negara yang meliputi
penerimaan perpajakan dan penerimaan bea masuk, bea keluar dan
cukai; serta (ii) meningkatnya efisiensi dan efektivitas belanja
negara.
C. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
10. Peningkatan Kapasitas Iptek, dengan sasaran:
1) Meningkatnya kapasitas iptek nasional sehingga mampu
untuk mendukung:
a) peningkatan daya saing sektor produksi barang dan jasa;
b) keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta
c) penyiapan
sosial
budaya
masyarakat
Indonesia
menyongsong kehidupan global yang maju dan modern.
2) Meningkatkan ketersediaan faktor input bagi kegiatan
penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang
mencakup SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptek,
jaringan, dan pembiayaannya.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 7
D.
Bidang Sarana Dan Prasarana
11. Peningkatan Ketahanan Air, dengan sasaran:
Peningkatan ketahanan air pada daerah aliran sungai
difokuskanpada penanganan 36 DAS Prioritas Nasional melalui
penyusunan Rencana Pengelolaan sesuai dengan fungsinya.
Sedangkan dalam pengelolaan sumber daya air, sasaran umum
pembangunan infrastruktur sumber daya air yang ditujukan
untuk menjamin ketahanan air, pangan, dan energi dalam rangka
mendukung ketahanan nasional pada tahun 2015
12.
Penguatan Konektivitas Nasional
a. Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah, dengan sasaran:
1) Tersusunnya Sistem Perkotaan Nasional melalui revisi PP
No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
2) Tersusunnya rencanapercepatan perwujudan 7 (tujuh)
KSN perkotaan (metropolitan dan megapolitan) yang
berbasis aglomerasi sebagai pusat kegiatan global;
3) Terlaksananya fasilitasi pengembangan Kota Hijau dan
Kota Layak Huni menuju kota berkelanjutan;
4) Tersusunnya Rancangan Undang-Undang Perkotaan
yang dapat mewujudkan keseimbangan pembangunan
antar kota, antar wilayah serta keterkaitan kota dan
desa;
5) Terbangunnya
jalan
nasional
yang
ditingkatkan
kapasitasnya/pelebaran 2.323,8 km jalan nasional; jalan
yang dipreservasi 30,197.60 km; jembatan yang
dipreservasi 328,504.00 m; dan jalan bebas hambatan
8.68 km.
6) Terbangunnya jalan baru sepanjang 143.1 km; jembatan
yang dibangun 4,300.50 m; flyover/underpass yang
dibangun 1,206.20 m; jalan/jembatan di kawasan
strategis, perbatasan, wilayah terluar dan terdepan yang
dibangun 50.60 km.
7) Terbangunnya jalur rel KA baru dan jalur rel ganda KA
sepanjang 264.7 km untuk Pulau Jawa, Sumatera, dan
Sulawesi;
8) Terbangunnya 50 pelabuhan penyeberangan di lintas
sabuk utara, tengah dan selatan;
9) Pengembangan pelabuhan perintis sebanyak 26 lokasi,
terutama untuk wilayah timur; pelabuhan non perintis
sebanyak 25 lokasi; dan pelabuhan strategis sebanyak 8
lokasi.
10) Terbangunnya 42 bandar udara yang dikembangkan
didaerah perbatasan dan rawan bencana; dan 15 bandar
udara baru yang dibangun; serta jumlah bandar udara
yang dikembangkan, direhabilitas sebanyak 154
bandara.
11) Pembangunan sarana transportasi meliputi: 75 unit bus
perintis, 15 unit kapal perintis laut, peningkatan 8
sarana pendukung keperintisan penyeberangan dan 15
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 8
unit Bus Air & Speed Boat, 48 unit Kereta KRDI, dan
Kereta Ekonomi (K3, MP3, KRD) yang dilengkapi fasilitas
responsive gender sebanyak 41 unit.
13.
b.
Pendorong Pertumbuhan Ekonomi, dengan sasaran:
1) Meningkatnya
kapasitas
sarana
dan
prasarana
transportasi untuk mengurangi backlog maupun
bottleneck kapasitas prasarana transportasi dan sarana
transportasi;
2) Meningkatnya Pelayanan dalam rangka Implementasi
transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi
sesuai dengan sistem transportasi nasional dan cetak
biru transportasi multimoda, serta Sistem Logistik
Nasional;
3) Keseimbangan antara transportasi yang berorientasi
nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan
kewilayahan
4) Seluruh pulau besar terhubung dengan jaringan tulang
punggung serat optik nasional
5) 88% kabupaten/kota terjangkau layanan pitalebar
6) 70% populasi terjangkau layanan pitalebar
7) Indeks e-pemerintah nasional mencapai 3,0 (skala 4,0)
8) Dalam rangka Pemulihan sendi-sendi kehidupan sosial
masyarakat terdampak luapan lumpur Sidoarjo serta
Pengurangan potensi ancaman luapan lumpur untuk
mencegah meluasnya Peta Area Terdampak, sasaran
pada tahun 2015 adalah terselesaikannya pembayaran
jual beli tanah dan bangunan warga di wilayah
terdampak yang menjadi tanggung jawab PT Lapindo
Brantas/PT Minarak Lapindo Jaya (PAT 22 Maret 2007)
dan penyelesaian pembangunan jual beli tanah dan
bangunan warga di luar Peta Area Terdampak yang
menjadi tanggung jawab Pemerintah (3 Desa, 9 RT, 65
RT) yang mempunyai kesulitan tinggi; dan terjaminnya
operasi pengaliran lumpur ke Kali Porong dan
pemeliharaan infrastruktur pengamanan luapan lumpur
Sidoarjo.
c.
Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan, dengan
sasaran:
1) Terbangunnya sistem angkutan umum massal (SAUM)
berbasis rel antara lain MRT, monorail, tram dan kereta
api di kawasan-kawasan perkotaan (Medan, Jakarta,
Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta);
2) Terlaksananya pengembangan sistem angkutan umum
BRT di 16 Kota besar.
Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar
a. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional, dengan sasaran:
Penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik melalui PT.
PLN dan IPP sebesar 2.761 MW; Penambahan jaringan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 9
b.
c.
transmisi melalui pendanaan APBN 660 kms; Penambahan
kapasitas gardu induk melalui pendanaan APBN 870 MVA;
Penambahan jaringan distribusi melalui pendanaan APBN
14.082 kms; Penambahan kapasitas gardu distribusi melalui
pendanaan APBN 267 MVA; dan Peningkatan rasio
elektrifikasi menjadi 83,18 persen.
Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi, dengan sasaran:
1) Terbangunnya infrastruktur air limbah di 764 kawasan,
infrastruktur drainase perkotaan di 53 kabupaten/kota,
infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah di 41
kabupaten/kota, dan infrastruktur tempat pengolah
sampah terpadu/3R di 127 kawasan.
2) Terbangunnya SPAM regional di 6 kawasan regional,
SPAM kawasan MBR di 487 kawasan, SPAM Ibu Kota
Kecamatan (IKK) di 159 IKK, SPAM Perdesaan di 1.733
desa, dan SPAM Kawasan Khusus di 79 kawasan.
Penataan Perumahan/Permukiman, dengan sasaran:
1) Meningkatnya fasilitasi penyediaan baru hunian layak
huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak
20.000 unit
2) Pembangunan Rusunawa untuk masyarakat MBR
sebanyak 120 twin block
3) Meningkatnya fasilitasi peningkatan kualitas hunian
sebanyak 64.850 unit
E.
Bidang Politik
14. Konsolidasi Demokrasi, dengan sasaran:
a. Menguatnya
kelembagaan
politik/demokrasi
yang
ditunjukkan dengan meningkatnya angka Indeks Demokrasi
Indonesia pada aspek Institusi Demokrasi;
b. Terjaminnya kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyatyang
ditunjukkan dengan meningkatnya angka Indeks Demokrasi
Indonesia pada aspek kebebasan sipil dan hak-hak politik;
c. Meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik;
d. Terjaganya stabilitas sosial dan politik
e. Terjaganya stabilitas sosial politik dari ancaman terorisme
F.
Bidang Pertahanan Dan Keamanan
15. Percepatan Pembangunan MEF dan Almatsus POLRI dengan
Pemberdayaan Industri Pertahanan, dengan sasaran:
Sasaran yang ingin dicapai tahun 2015 adalah terpenuhinya
alutsista TNI dan Almatsus POLRI yang didukung industri
pertahanan.
16.
Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri, dengan
sasaran:
a. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
b. Menguatnya intelijen; dan Menguatnya pencegahan dan
penanggulangan narkoba.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 10
G.
Bidang Hukum Dan Aparatur
17. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Publik, dengan sasaran:
ï‚· Meningkatnya kualitas implementasi tata kelola pemerintahan
yang baik, yang ditandai dengan: menguatnya kapasitas
kelembagaan pemerintah, penguatan kelembagaan manajemen
kinerja pembangunan, kelembagaan pembentukan regulasi;
meningkatnya efektivitas transformasi kelembagaan dalam
rangka peningkatan dan optimalisasi penerimaan pajak;
meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi;
meningkatnya kapasitas, profesionalisme dan kinerja ASN;
meningkatnya kualitas pelayanan publik; meningkatnya
peranan e-government untuk mendukung bisnis proses
manajemen birokrasi secara modern, akuntabel dan terpadu;
meningkatnya
transparansi
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan; meningkatnya efektivitas implementasi sistem
manajemen kinerja pembangunan; dan peningkatan kualitas
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
18.
H.
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan sasaran:
Sasaran utama pembangunan Bidang Hukum adalah terwujudnya
pencegahan dan pemberantasan korupsi yang efektif.
Bidang Wilayah Dan Tata Ruang
19. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan, dengan sasaran:
a. Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah
tertinggal menjadi rata-rata 7,15 persen pada tahun 2015;
b. Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah
tertinggal menjadi rata-rata 15,86 persen pada tahun 2015;
c. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah
tertinggal yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks
pembangunan manusia (IPM) menjadi rata-rata 70,48 pada
tahun 2015
20.
Pengelolaan Risiko Bencana, dengan sasaran:
a. Terintegrasinya
pengurangan
risiko
bencana
dalam
perencanaan pembangunan di pusat dan daerah.
b. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah
dalam pelaksanaan pengurangan risiko bencana.
c. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat serta
terbangunnya budaya keselamatan dalam pengurangan risiko
bencana.
d. Meningkatnya akuntabilitas dan tata kelola penanggulangan
bencana.
21.
Sinergi Pembangunan Perdesaan, dengan sasaran:
a. Berkurangnya Desa Tertinggal (Desa Tertinggal, Desa-desa di
kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar) dari 36 persen
pada tahun 2011 menjadi 24 persen pada tahun 2015;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 11
b.
c.
I.
Meningkatnya jumlah desa berkembang (desa berketahanan
ekonomi) dari 53 persen pada tahun 2011 menjadi 61 persen
pada tahun 2015.
Meningkatnya desa mandiri yaitu desa yang berketahanan
pangan, ekonomi, dan mendukung perekonomian kawasan
lain dari 11 persen pada tahun 2011 menjadi 15 persen pada
tahun 2015.
Bidang Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
22. Perkuatan Ketahanan Pangan, dengan sasaran:
a. Terwujudnya peningkatan produksi bahan pangan utama,
yaitu: padi 73,4 juta; kedelai 0,9 juta ton; jagung 20,0 juta
b. ton; gula 2,9 juta ton; daging sapi 476,8 ribu ton; dan daging
unggas 1,1 juta ton.
c. Tercapainya peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
d. Tercapainya produksi hasil ikan (diluar rumput laut)
ditargetkan sebesar 13,5 juta ton, yang terdiri dari perikanan
tangkap sebesar 6,2 juta ton dan perikanan budidaya sebesar
7,3 juta ton
e. Tercapainya produksi garam rakyat 2,5 juta ton
f.
Tercapainya konsumsi ikan masyarakat sebesar 40,9
kg/kapita/tahun.
g. Tercapainya konsumsi kalori pada tahun 2015 minimal
mencapai 2.011 kkal/kapita/hari
h. Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang
mencapai 82,9 pada tahun 2015.
i.
Tercapainya peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi,
irigasi air tanah, rawa dan tambak seluas 628,2 ribu ha.
23.
Peningkatan Ketahanan Energi, dengan sasaran:
a.
Produksi minyak bumi sebesar 912 ribu barel per hari.
b. Produksi gas bumi sebesar 1.248 ribu barel setara minyak per
hari dengan pemanfaatan di dalam negeri sebesar 50 persen.
c.
Produksi batubara sebesar 421 juta ton dengan pemanfaatan
di dalam negeri sebesar 97 juta ton.
d. Bauran energi baru dan terbarukan sebesar 6 persen.
e.
Rasio elektrifikasi sebesar 83,18 persen.
24.
Percepatan Pembangunan Kelautan, dengan sasaran:
Mengoptimalkan Pemanfaatan Keekonomian dari Potensi
Pulau-Pulau Kecil. Untuk kegiatan tersebut, sasaran tahun 2015
adalah: (1) Terwujudnya peningkatkan kemandirian Pulau-Pulau
Kecil Terluar/Terdepan (PPKT) berpenduduk di 15 lokasi,
termasuk memenuhi sarana dan prasarana serta fasilitas dasar
dan ekonomi; (2) Terealisasinya pengembangan 3 gugus pulau
sebagai sentra wisata bahari; (3) Terlaksananya revitalisasi
kawasan pesisir menjadi pusat pengembangan ekonomi di 7
kawasan. (4) peningkatan infrastruktur di wilayah pesisir dan
pulau pulau kecil yang tertinggal dan terpencil
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 12
Penyusunan Rencana Aksi Tata Kelola, Zonasi dan
Pengamanan Wilayah Yuridiksi, termasuk Penetapan Batas
Wilayah Laut Indonesia, dengan sasaran mencakup : (1)
Tersusunnya Roadmap dan Rencana Aksi Nasional Pembangunan
Kelautan; (2) Terwujudnya peningkatan koordinasi lintas sektor
dalam pengelolaan laut dan kawasan konservasi laut, termasuk
memperkuat dan mengembangkan Kerjasama Regional maupun
Internasional dalam pengelolaan wilayah laut, seperti program
CTI, SSME dan lainnya; (3) Terwujudnya penyelesaian tata batas
dengan 9 negara (Malaysia, Singapura, Thailand, India, Australia,
Vietnam, Filipina, Palau, Timor Leste) melalui perundingan
perbatasan dan penguatan diplomasi; dan (4) Tersusunnya
rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk
kawasan strategis nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum di
Laut, dengan sasaran mencakup: (1) Meningkatnya ketaatan
pelaku usaha kelautan sebesar 45 persen dan ketaatan pelaku
usaha perikanan dalam pemanfaatan sumber daya sebesar 85
persen; (2) meningkatnya cakupan pengawasan pemanfaatan
sumber daya kelautan menjadi 12,8 persen; (2) Meningkatnya
penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan (illegal fishing
sebanyak 80 persen.
Peningkatan Konektivitas Laut dan Industri Maritim,
dengan sasaran mencakup : (1) Bertambahnya penyediaan 10
kapal laut perintis; (2) Pembangunan/rehabilitasi 26 pelabuhan
laut perintis; (3) Tersedianya 80 lintas subsidi perintis angkatan
laut; dan (4) Tersusunnya rancangan pengembangan industri
maritim dalam pendukung pelaksanaan azas cabotage.
Peningkatan Pengamanan Pesisir dan Konservasi
Perairan, dengan sasaran mencakup : (1) Meningkatnya kapasitas
pengelolaan yang efektif di 10 kawasan konservasi dan pulaupulau kecil; (2) Bertambahnya luas kawasan konservasi seluas
500 ribu Ha atau menjadi 16,5 juta ha; (3) Terwujudnya
pemulihan kawasan pesisir yang rusak di sebanyak 7 kawasan;
dan (4) Membaiknya kerentanan masyarakat terhadap bencana di
22 kawasan.
Peningkatan Kapasitas SDM Kelautan, Inovasi Iptek
Kelautan, Wawasan dan Budaya Bahari, dengan sasaran meliputi
: (1) Terwujudnya Pengembangan pilot project pemanfaatan
sumberdaya kelautan; (2) Tersedianya tenaga kerja terdidik
kelautan dan perikanan sebanyak 6.250 orang dan yang terlatih
sebanyak 15.000 orang; dan (3) meningkatnya pemahaman dan
wawasan bahari.
25.
Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas
Lingkungan Hidup, dengan sasaran:
a. Terlaksananya pelestarian keanekaragaman hayati pada
kawasan lindung, agro-ekosistem dan kawasan nonlindung/
produksi;
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 13
b.
c.
d.
4.2.2.
Terlaksananya pemanfaatan keanekaragaman hayati yang
berkelanjutan untuk kegiatan ekonomi;
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup, yang tercermin di
dalam indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 64,5;
Menguatnya upaya penanganan perubahan iklim (mitigasi
dan adaptasi) dan sistem peringatan dini cuaca dan iklim;
Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan
pelaksanaan pembangunan sehingga perlu diatasi secara bertahap.
Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015 berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu yaitu sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Aksesibilitas dan kualitas pendidikan pada semua jenjang masih
rendah
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional tahun 2016 serta
sarana prasarana olahraga di kabupaten/kota
Aksesibilitas pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat masih kurang
Pertumbuhan penduduk dan persebarannya tidak merata
Cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar dan
strategis, moda transportasi, serta permukiman masih kurang
Ketahanan energi dan kualitas air baku
Kualitas lingkungan hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang
Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana dan adaptasi
masyarakat terhadap bencana
Efektivitas tata kelola pemerintahan daerah
Reformasi birokrasi berbasis profesionalisme dan kesejahteraan
serta keseimbangan kualitas SDM lintas pemerintahan
Kerjasama dan pengembangan untuk percepatan pembangunan
berbasis multi pihak dalam negeri dan luar negeri
Pengelolaan aset daerah
Kualitas demokrasi
Perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
Penegakan dan harmonisasi produk hukum
Pembangunan di wilayah perbatasan antar provinsi dan antar
perbatasan kabupaten/kota
Kualitas infrastruktur dasar pedesaan/kelurahan dan kualitas
sarana dan prasarana pemerintahan desa
Perekonomian dan daya beli masyarakat
Penanganan pengangguran, ketenagakerjaan dan kemiskinan
Ketahanan pangan
Pelestarian budaya, sarana seni dan budaya, serta destinasi
wisata.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 14
Isu Strategis Tahun 2015 diarahkan pada penuntasan
prioritas pembangunan sektoral dan prioritas pembangunan
kewilayahan, dimana prioritas pembangunan sektoral (Common
Goals) membutuhkan sinergitas lintas bidang dan OPD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, antar tingkatan pemerintahan baik
pusat, kabupaten/kota maupun desa/kelurahan dan antar pelaku
pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat,
serta perwilayahan pembangunan, sebagai berikut:
Rencana Kerja Kegiatan Tematik Sektoral merupakan rencana
kerja prioritas pembangunan yang dikelompokan dalam 10 (sepuluh)
Common Goals sebagai berikut:
1.
Common Goals 1: Meningkatkan Aksesibilitas dan
Mutu
Pendidikan, dengan sasaran:
a. Jabar bebas putus jenjang sekolah
b. Peningkatan
pelayanan
pendidikan
non
formal
plus
kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas
c. Pendidikan berkebutuhan khusus
d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik
2.
Common Goals 2: Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas
Layanan Kesehatan, dengan sasaran:
a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas,
Puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan
b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak
c. Peningkatan layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit
Jiwa
d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular
serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
3.
Common Goals 3: Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi
dan Air Baku, dengan sasaran:
a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan BodebekKarpur dan Bandung Raya;
b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, CianjurSukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta
Jabar Selatan;
c. Infrastruktur jalan dan perhubungan;
d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis;
e. Kawasan industri terpadu, infrastruktur permukiman dan
perumahan;
f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestik; dan
g. Pemenuhan
kecukupan
air
baku
dan
pengembangan
infrastruktur air bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat.
4.
Common Goals 4: Meningkatkan Ekonomi Pertanian, dengan
sasaran:
a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional
b. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan
agroindustri
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 15
c.
Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta
ton GKG dan swasembada protein hewani
d. Jawa Barat bebas rawan pangan
e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan
irigasi) di sentra produksi pangan.
5.
Common Goals 5: Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian, dengan
sasaran:
a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan
kerja dan kesempatan berusaha UMKM
b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan
Jawa Barat sebagai tujuan investasi
c. Pengembangan skema pembiayaan alternatif
d. Pengembangan industri manufaktur
e. Pengembangan industri kreatif dan wirausahawan muda kreatif.
6.
Common Goals 6: Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam,
Lingkungan Hidup dan Kebencanaan, dengan sasaran:
a. Pengendalian pemanfaatan sumber daya mineral dan non mineral
b. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%
c. Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestik dan
pengelolaan sampah regional
d. Penanganan bencana longsor dan banjir.
7.
Common Goals 7: Meningkatkan Pengelolaan Seni, Budaya dan
Wisata Serta Kepemudaan dan Olahraga, dengan sasaran:
a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan
b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di
Jawa Barat
c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat
d. Pengembangan destinasi wisata
8.
Common Goals 8: Meningkatkan Ketahanan Keluarga dan
Kependudukan, dengan sasaran:
a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga
berencana
b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga
c. Peningkatan pengelolaan kependudukan
9.
Common Goals 9: Menanggulangi Kemiskinan, Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dan Keamanan, dengan sasaran:
a. Pengurangan Kemiskinan
b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan
sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS
c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat
10.
Common
Goals
10:
Modernisasi
Pemerintahan
dan
Pembangunan Perdesaan, dengan sasaran:
a. Efektivitas pemerintahan dan profesionalisme aparatur
b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi
publik
c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum
d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 16
e.
f.
Peningkatan
kualitas
perencanaan,
pengendalian
dan
akuntabilitas pembangunan serta pengelolaan aset dan
keuangan; dan
Peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan dan desa
Secara ringkas pelaksanaan program/kegiatan RKPD Provinsi
Jawa Barat Tahun 2015 dititikberatkan kedalam 5 komponen besar,
yaitu:
1. Kegiatan Bersifat Lanjutan
a) Bersinergi dengan pemerintah dalam dukungan sukses
implementasi program-program nasional di Jawa Barat, yang
tercantum didalam MP3EI, Metropolitan Priority Area,
kesiapan daerah menghadapi Asean-China Free Trade Area
(ACFTA) mulai tahun 2014, Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) mulai tahun 2015, Pendidikan Menengah Universal 12
tahun, Program Pengurangan Kemiskinan, dan pelaksanaan
Sistem Jaminan Sosial Nasional serta capaian MDGs;
b) Bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota melalui
berbagi peran dalam skema bantuan keuangan untuk
melakukan upaya khusus dalam pencapaian IPM Jawa Barat
berbasis kabupaten/kota, mewujudkan kawasan lindung
45% sebagai bagian dari strategi Jabar Green Province,
meningkatkan kualitas tingkat pelayanan infrastruktur dasar
(kemantapan jalan, jaringan irigasi, rasio elektrifikasi rumah
tangga, pemenuhan air bersih, pengelolaan sampah, dan
pengendalian limbah industri), pengurangan kemiskinan dan
pengangguran berbasis individu secara serentak dan
bersinergi multi pihak, modernisasi layanan investasi, serta
meningkatkan program pelayanan dan kemandirian bagi
masyarakat lanjut usia;
c) Sinergi pemerintah daerah dengan dunia usaha dalam
integrasi
pelayanan
dasar
masyarakat
khususnya
pendidikan dan kesehatan di kawasan industri, mendorong
pelibatan dunia usaha dalam pembangunan strategis dan
monumental melalui skema RAM-IP (Rencana Aksi
Multipihak-Implementasi Pekerjaan);
d) Kerjasama pembangunan di daerah perbatasan antar
provinsi
dan
antar
kabupaten/kota
berbasis
desa/kecamatan dengan prinsip kesetaraan pembangunan;
e) Perwujudan
komitmen
pembangunan
provinsi
dan
kabupaten/kota yaitu Pembangunan Tematik Kewilayahan
berbasis WKPP-I sampai dengan WKPP-IV, sebagai kegiatan
pembangunan unggulan dan menjadi ikon kewilayahan
pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan dan didanai
bersama kabupaten/kota melalui mekanisme seleksi dan
sharing pendanaan multipihak;
f) Mengembangkan skema baru penanganan dan pendanaan
pembangunan infrastruktur
strategis melalui kerjasama
Business to Business (B to B) antara lain dalam
pembangunan monorel Bandung Raya dan jalan TOL; serta
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 17
g)
Peningkatan akuntabilitas dan efektivitas peruntukan
Bansos dan hibah agar tepat sasaran program dan tepat
penerima manfaat.
2. Bidang Sosial Budaya
a) Bea siswa dan bantuan pendidikan siswa untuk jenjang
pendidikan menengah dan tinggi;
b) Pembangunan 4.000-5.000 RKB negeri dan swasta serta
asrama pesantren;
c) Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah IPM;
d) Penyediaan sarana transportasi sekolah di daerah terpencil;
e) Pengembangan sekolah-sekolah inklusif;
f) Penegerian perguruan tinggi swasta dan keikutsertaan dalam
program Pendidikan Diluar Domisili (PDD);
g) Pemenuhan kebutuhan dokter, bidan dan tenaga medis di
Puskesmas dan RSUD;
h) Penyediaan alat kesehatan;
i) Pelayanan
kesehatan
bagi
ibu
dan
anak
serta
penanggulangan gizi buruk;
j) Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional;
k) Penanganan PMKS;
l) Pelayanan dan dukungan untuk masyarakat lanjut usia;
m) Pelayanan pendidikan dan kesehatan di kawasan industri;
n) Persiapan penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016;
o) Pembangunan pusat seni dan budaya di kabupaten/kota;
serta
p) Pembangunan gelanggang olahraga di kabupaten/kota.
3. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
a) Pembangunan dan pengembangan infrastruktur strategis
termasuk TPPAS Legok Nangka dan Nambo;
b) Penanganan kemacetan lalu lintas di metropolitan;
c) Pemenuhan kebutuhan air bersih perkotaan dan perdesaan;
d) Penuntasan sambungan listrik rumah tangga;
e) Perwujudan kawasan lindung 45%;
f)
Pengendalian dan penataan pemanfaatan ruang Kawasan
Bandung Utara (KBU) (Perda Nomor 1 Tahun 2008) dan
Kawasan Jabodetabekpunjur (Perpres Nomor 54 Tahun
2008) serta Kawasan Penambangan Pasir Besi di Jabsel;
g) Perbaikan irigasi teknis dan pengelolaan jaringan irigasi
terpadu;
h) Penuntasan dampak sosial dan lingkungan pembangunan
Jatigede;
i)
Pembangunan Jalan TOL, Jalan Lintas Cepat dan Jalan
Lintas Tengah Selatan-Selatan Jabsel;
j)
Pembangunan Bandara International Kertajati dan Aerocity;
k) Penanganan Limbah Industri Tekstil, Industri Kulit dan
Limbah Batubara;
l)
Penanganan Banjir di Perkotaan; serta
m) Pengelolaan Terintegrasi DAS Citarum (Segmen per 20 Km),
DAS Ciliwung dan DAS Cimanuk.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 18
4. Bidang Ekonomi
a) Industrialisasi perikanan Pansela dan Pantura;
b) Pembangunan sentra agroindustri di perbatasan DKI
Jakarta;
c) Perwujudan 20.000 wirausahawan baru;
d) Pembangunan pusat-pusat inkubator bisnis bagi pengusaha
pemula, mahasiswa dan masyarakat;
e) Penyediaan lapangan kerja untuk penyerapan tenaga kerja
baru sebanyak 400.000;
f)
Persiapan pencetakan sawah baru;
g) Pengembangan Destinasi Wisata Dunia dan Kawasan Wisata
Siap Kunjung; serta
h) Pengembangan Kawasan Industri Aerocity.
5. Bidang Pemerintahan
a) Penerapan Sistem Manajemen Mutu seluruh OPD/Biro
Provinsi Jawa Barat;
b) Peningkatan kualitas SDM dan revitalisasi serta aktualisasi
UPTD/UPTB/Instalasi;
c) Penyelenggaraan “Program 300 Doktor Research Assistant”;
d) Peningkatan keterbukaan informasi publik;
e) Penerapan Pola Kerja paperless office;
f)
Penerapan Satu Data Pembangunan Jawa Barat;
g) Pengembangan Decision Support System (DSS) Km-0 Pro
Poor;
h) Penerapan Sistem RKPDJabarOnline;
i)
Peningkatan infrastruktur desa dan perdesaan;
j)
Rehabilitasi rumah masyarakat miskin yang tidak layak
huni;
k) Revitalisasi Posyandu Multifungsi;
l)
Modernisasi tata kelola pemerintahan; serta
m) Mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
dan meningkatkan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
4.2.3.
Prioritas Pembangunan Kabupaten Bandung
Isu strategis pembangunan di Kabupaten Bandung tahun
2015 lebih memfokuskan upaya pemerintah daerah pada hal-hal
yang memiliki dampak luas dan memiliki fungsi sebagai pengungkit
sehingga persoalan yang ada dapat dituntaskan. Prioritas
pembangunan daerah Kabupaten Bandung tahun 2015 pada
dasarnya merupakan gambaran prioritas pembangunan tahun ke-5
program pembangunan daerah sesuai dengan revisi RPJMD tahun
2010-2015 yaitu sebagai berikut:
1. Reformasi birokrasi
2. Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan
vokasional
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan
4. Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah
sosial
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 19
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah
Peningkatan kemudahan bagi pelaku KUMKM
Pengembangan produk unggulan
Rehabilitasi kerusakan lingkungan
Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan
Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat
Pemantapan kemandirian pangan
11 (sebelas) prioritas pembangunan daerah Kabupaten
Bandung tahun 2015 akan dicapai melalui indikator program yang
tertuang dalam Revisi RPJMD 2010-2015 tahun ke-5 dengan target
capaian sebagai berikut:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 20
Tabel 4.1
Penjelasan Prioritas Pembangunan Daerah
Berdasarkan Indikator Capaian Per Program dan Setiap SKPD di
Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2015
No
1
Misi
Tujuan
Meningkat
kan
profesiona
lisme
Birokrasi
Mewujud
kan
Pelayana
n Publik
Yang
Prima
Sasaran
RPJMD
Meningkatnya
kualitas
perencanaan
pembanguna
n daerah
Prioritas
Pembangunan
Reformasi
Birokrasi
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Urusan Perencanaan
Pembangunan
1
Program
Pengembangan
Data/informasi
Persentase pemanfaatan data dan
informasi hasil litbang untuk penunjang
perencanaan
100
Bappeda
1
Program
Pengembangan
Data/informasi
Program Perencanaan
Pengembangan Kotakota menengah dan
besar
Tersedianya standarisasi bentuk
bangunan gedung pemerintah dan
publik
Persentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan lingkup kota-kota
menengah dan besar
100
Dispertasih
100
Bappeda
Program Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program
pengembangan
pembangunan
ekonomi
Jumlah Pegawai yang mengikuti
Pelatihan kelembagaan Perencanaan
Pembangunan (orang)
10
Bappeda
Persentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan lingkup pembangunan
ekonomi
100
Bappeda
Program perencanaan
sosial budaya
Persentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan lingkup pembangunan
social budaya
100
Bappeda
1
1
1
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 21
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
1
Program
Program
pengembangan
prasarana wilayah
dan sumber daya
alam
Program
perencanaan
pembangunan daerah
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Bappeda
Persentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan lingkup pembangunan
parasarana dan SDA
100
- Persentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan
- Persentase dokumen perencanaan
yang tepat waktu
- Penilaian lakip tahun berkenaan
- Peringkat urutan penyelenggaraan
pemda tahun berkenaan kabupaten
100
Program
perencanaan
pembangunan daerah
Urusan Statistik
Program
pengembangan
data/informasi/statis
tik daerah
Urusan Kearsipan
Rata-rata Persentase Usulan
program/Kegiatan Kecamatan yang di
tetapkan Dalam RKPD
32,5%
Kecamatan
Jumlah Dokumen Kestatistikan
penunjang capaian kinerja Kabupaten
Bandung
3
Bappeda
1
Program Perbaikan
Sistem Administrasi
Kearsipan
30
Bapapsi
1
Program
penyelamatan dan
pelestarian
dokumen/arsip
daerah
Persentase pemenuhan bukti fisik
(peta/foto /dok/arsip) tindak lanjut/
penyempur naan sejarah kab. Bandung
1846 – 2010 (%)
Jumlah Lembaga yang sudah
melaksanakan penataan kearsipan
sesuai peraturan yang berlaku
(lembaga)
164
Bapapsi
1
1
Meningkatka
n kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
publik
1
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 22
Program
perencanaan
pembangunan daerah
100
B
Bappeda /
Dispertasih
Setda
15
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
1
1
1
Terwujudnya
regulasi
penyelengara
an
pemerintahan
daerah
1
1
Meningkatnya
SDM
aparatur yang
profesional
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Informasi
Program
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Sarana
dan Prasarana
Kearsipan
Urusan Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Program peningkatan
kapasitas lembaga
perwakilan rakyat
daerah
Program Penataan
Peraturan Perundangundangan
Program peningkatan
kapasitas
sumberdaya aparatur
Program Pembinaan
dan Pengembangan
Aparatur
IV - 23
Jumlah entry data arsip dinamis in
aktif dan statis (modul)
5
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
BAPAPSI
Jumlah lokasi penyimpanan arsip yang
dipelihara melalui fumigasi (lokasi)
12
BAPAPSI
Persentase kehadiran anggota DPRD
>50% padasetiap pelaksanaan rapatrapat DPRD (%)
- Persentase penetapan anggaran tepat
waktu (%)
- Persentase rekomendasi DPRD yang
ditindak lanjuti
Jumlah Perda Yang disahkan tahun
berkenaan
90
Setwan
25
Setwan dan
BPBD
Persentase Peningkatan Kapasitas
Aparatur (%)
23,34
BKPP
Persentase penyelesaian administrasi
Kepegawaian (%)
- Persentase pegawai yang memenuhi
sasaran penilaian prestasi kerja
minimal
18,44
BKPP
Indikator Kinerja
Target
2015
80
45
>50
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
1
Meningkatnya
akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
daerah
1
Meningkatnya
SDM
aparatur yang
profesional
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
pelayanan
1
Prioritas
Pembangunan
Program
Program peningkatan
sistem pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
Program Peningkatan
Profesionalism tenaga
pemeriksa dan
aparatur pengawasan
program pelayanan
kedinasan KDH/wakil
KDH
Program dst...,
Peningkatan
kehidupan Beragama
1
Terwujudnya
regulasi
penyelengara
an
pemerintahan
daerah
Program peningkatan
system pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
Jumlah institusi yang menjadi objek
pengawasan internal secara berkala
(satker)
70
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Inspektorat
Jumlah tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan yang terlatih (orsng)
10
Inspektorat
- Rasio jumlah sarana ibadah menurut
pemeluknya
1. Islam
2. Kristen
3.Hindu
4.Budha
- Jumlah sarana pendidikan keagamaan
yang dikelola masyarakat
- Frekuensi Pertemuan Ulama Umaro.
- Rasio jumlah sarana ibadah menurut
pemeluknya
1. Islam
2. Kristen
3.Hindu
4.Budha
- Jumlah sarana pendidikan keagamaan
yang dikelola masyarakat
0
Setda
0
18
0,21
Setda
Indikator Kinerja
Tingkat pastisipasi Pemilu
- Persentase kesesuaian waktu
penyelesaian kontrak barang jasa
- Persentase Pengadaan barang/jasa
yang melalui ULP/LPSE tahun
berkenaan
Target
2015
2,47
1,70
1,79
8.42
Setda
70
100
100
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 24
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
1
1
Meningkatnya
akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
daerah
1
1
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
pelayanan
1
1
1
IV - 25
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Kecamatan
dan
kelurahan
Program peningkatan
sistem pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
Program peningkatan
dan Pengembangan
pengelolaan
keuangan daerah
Rata-rata Persentase pelimpahan
Kewenangan Bupati Kepada Camat
yang dilaksanakan tingkat kecamatan
30
-Persentase kontribusi PAD terhadap
Pendapatan Daerah (%)
-Persentase serapan belanja daerah (%)
13,70
Program peningkatan
dan Pengembangan
pengelolaan
keuangan daerah
-Persentase potensi pajak retribusi
daerah hasil kajian yang dapat
diimplementasikan
-Persentase asset tanah pemda yang
bersertifikat (%)
Jumlah berita daerah yang diterbitkan
(release)
100
Jumlah berita daerah yang diterbitkan
(release)
250
Setda
Rata-rata Jumlah berita /informasi
kecamatan yang diberitakan di media
masa (release)
Jumlah fasilitasi pertemuan
KDH/WKDH dengan masyarakat dan
stakeholder lainnya (kali)
1-2
Kecamatan
308
Setda
Persentase fasilitasi penetapan produk
hukum daerah(%)
100
Setda
Program peningkatan
kerja sama antar
pemerintah daerah
Program kerjasama
informasi dan media
masa
Program peningkatan
kerja sama antar
pemerintah daerah
Program peningkatan
pelayanan kedinasan
kepala daerah/ wakil
kepala daerah
Program Penataan
Peraturan Perundangundangan
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
DPPK
91,5
Setda
6,53
Setda
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Program
1
Program Penataan
Daerah Otonomi Baru
1
Program peningkatan
dan Pengembangan
pengelolaan
keuangan daerah
Program peningkatan
dan Pengembangan
pengelolaan
keuangan daerah
Urusan Komunikasi
dan Informatika
Program Fasilitasi
Peningkatan SDM
Bidang Komunikasi
dan Informasi
Program
pengembangan
komunikasi,
informasi dan mendia
massa
Urusan
Kependudukan dan
Catatan Sipil
Program penataan
administrasi
kependudukan
1
1
1
1
1
1
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program penataan
administrasi
kependudukan
IV - 26
-Persentase fasilitasi penataan/
pemekaran desa/kelurahan
- Jumlah penyelesaian tapal batas
wilayah administrasi
Capaian target PAD Bidang
Perhubungan (%)
88,9
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Setda
95,00
Dishub
Rata-rata persentase capaian Retribusi
Kecamatan pada tahun berkenaan
100
Kecamatan
Jumlah peserta seminar internet sehat
dan pelatihan teknis bidang TIK (orang)
616
BAPAPSI
Jumlah aplikasi yang bisa diakses oleh
seluruh SKPD (jenis)
- Jumlah SKPD yang terhubung dengan
jaringan komunikasi data pemerintah
Kabupaten Bandung (satker)
8
BAPAPSI
- Cakupan Penertiban KK (%)
- Cakupan penertiban KTP (%)
- Cakupan Penerbitan akta kelahiran
(%)
- Cakupan penerbitan akta kematian
-Rata-rata Cakupan masyarakat yang
sudah memiliki KK Lingkup Kecamatan
-Rata-rata Cakupan masyarakat yang
100
100
62,5
Indikator Kinerja
Target
2015
72
1,71
38%
100%
Disduk
Kecamatan
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
sudah memiliki KTP Lingkup
Kecamatan
1
Urusan Pertanahan
1
Program penataan
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan dan
pemanfaatan tanah
Frekuensi fasilitasi penetapan lokasi
penggunaan dan Pemanfaatan tanah
(kali)
1
Setda
Misi 2 Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda
2
Meningkat
kan
kualitas
SDM
(pendidika
n dan
kesehatan
) yang
berlandas
kan Iman
dan takwa
serta
melestarik
an budaya
sunda
Meningk
atnya
kualitas
SDM
yang
berbudi
pekerti
luhur,
berbuday
a sunda
dan
berlanda
skan
Meningkatnya
penduduk
melek huruf
Pengembangan
Wajib Belajar
12 Tahun dan
Pendidikan
Vokasional
Meningkatnya
penduduk
bersekolah
2
Angka Partisipasi Kasar (APK)
pendidikan usia dini (%)
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
-APK SD dan sederajat
- APM SD dan sederajat
- APK SMP dan sederajat
- APM SMP dan sederajat
-APK SMA dan sederajat
- APM SMA dan sederajat
Rata-rata Angka Partisipasi Murni
jenjang SMA/ sederajat Tingkat
Kecamatan
Program Pendidikan
Menengah
Program Pendidikan
Menengah
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program Pendidikan
Anak Usia Dini
IV - 27
32,61
Dikbud
104,58
99,67
91,61
82,25
55
42,25
42
Dikbud
Dikbud
Kecamatan
Program Pendidikan
Non Formal
Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Angka melek huruf (AMH)
99
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dikbud
Persentase guru yang berkualifikasi
D4/S1
75
Dikbud
Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
Persentase satuan pendidikan yang
memiliki akreditasi A tahun berkenaan
13,91
Dikbud
Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
Rata-rata Belanja Obat yang bermutu
per kapita (Rp/kap)
6,000
Dinkes
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa
SD dan setingkat
100%
Dinkes
BOR
LOS
TOI
BOR
LOS
TOI
BOR
LOS
TOI
RSD Majalaya
2
Program Pengawasan
Obat dan Makanan
Persentase produk olahan makanan
dan minuman yang telah sertifikasi
layak edar.
60-85
6-9
1-3
85,00
3,00
0,55
6085%
6,9
1-3
90%
2
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
masyarakat
Persentase penyelenggaraan promosi
kesehatan
100%
Dinkes
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
2
2
Meningkatkn
ya kualitas
Tenaga
Pendidik
2
2
Meningkatnya
status
kesehatan
dan gizi
masyarakat
Peningkatan
cakupan
pelayanan dan
kualitas
kesehatan
2
2
2
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 28
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
RSD Soreang
RSUD
Cicalengka
Dinkes
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
2
2
2
2
2
2
IV - 29
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
RSUD
Cicalengka
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
masyarakat
Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Rasio masyarakat yang mendapat
penyuluhan pelayanan kesehatan RS
0.10
Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan
Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan trerhadap air minum
layak (perkotaan dan pedesaan)
100%
Dinkes
85
Dinkes
Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Rata-rata Persentase Layanan air bersih
di kecamatan
25
Kecamatan
- Desa/kelurahan mengalami wabah
dan KLB penyakit menular yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24 jam (%)
- AFP rate per 100.000 penduduk < 15
tahun (org)
- Penemuan Penderita Pneumonia Balita
(%)
- Penemuan Pasien Baru TB/BTA Positif
(%)
- Penemuan Penderita Diare (%)
- Cakupan desa/kelurahan UCI
(Universal Child Imunisasi)
Persentase pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang memenuhi standar (%)
Persentase proses penilaian akreditasi
RS versi 2012
100
Dinkes
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
3
90
90
100
90
100
100
Dinkes
RSUD
Cicalengka
No
Misi
Tujuan
2
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Pengurangan
Kemiskinan
daerah dan
penyandang
masalah social
Program
Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
2
2
2
Peningkatan
cakupan
pelayanan dan
kualitas
kesehatan
Program pengadaan
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/puskesm
as pembantu dan
jaringannya
2
2
Peningkatan
cakupan
pelayanan dan
kualitas
kesehatan
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 30
Program pengadaan
peningkatan sarana
dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah
sakit mata
Program pengadaan
peningkatan sarana
dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah
sakit mata
Cakupan pelayanan kesehatan gawat
darurat level 1 yang harus diberikan
sarkes (RS) di Kab/Kota (%)
100
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dinkes
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
pasien masyarakat miskin(%)
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
rujukan pasien masyarakat miskin(%)
Persentase Puskesmas Puskesmas
Pembantu dan jaringannya yang
dibangun sesuai standar (%)
100
Dinkes
100
dinkes
81
Dinkes
Persentase pemenuhan perlengkapan
dan sarana prasarana puskesmas
Puskesmas pembantu dan jaringannya
(%)
Jumlah Pasien yang dirujuk ke RS lain
100
Dinkes
< 10
RSD Majalaya
800
RSD Soreang
Indikator Kinerja
Jumlah Pasien yang dirujuk ke RS lain
Target
2015
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
2
Program pengadaan
peningkatan sarana
dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah
sakit mata
Program
pemeliharaan sarana
dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah
sakit mata
Program
pemeliharaan sarana
dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah
sakit mata
Program Kemitraan
peningkatan
pelayanan kesehatan
Program Kemitraan
peningkatan
pelayanan kesehatan
Program Kemitraan
peningkatan
pelayanan kesehatan
Program peningkatan
pelayanan kesehatan
lansia
Program peningkatan
keselamatan ibu
2
2
2
2
2
2
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
IV - 31
Indikator Kinerja
Target
2015
Jumlah Pasien yang dirujuk ke RS lain
400
- Persentase Alat Kesehatan yang
dikalibrasi (%)
- Baku mutu limbah cair RS
1. BOD
2. COD
3. TSS
4. PH
- Persentase Alat Kesehatan yang
dikalibrasi (%)
- Baku mutu limbah cair RS
1. BOD
2. COD
3. TSS
4. PH
Cakupan puskesmas dengan tenaga
dokter dan paramedic (%)
80%
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
RSUD
Cicalengka
RSUD
Cicalengka
< 30
< 80
< 30
1-9
95%
RSD Majalaya
< 30
< 80
< 30
6-9
100
Dinkes
Persentase kunjungan pasien dengan
rujukan (%)
80
RSD Majalaya
Persentase kunjungan pasien dengan
rujukan (%)
80
RSUD
Cicalengka
Jumlah Puskesmas Santun Lansia
12
Dinkes
Persentase Persalinan yang di tolong
Oleh Tenaga Kesehatan yang
90
Dinkes
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
2
2
2
2
2
2
2
Terkendalinya
pertumbuhan
penduduk
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 32
Program
Indikator Kinerja
melahirkan dan anak
Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
Program Penguatan
Kelembagaan
Pengaruhutamaan
Gender dan Anak
Program Peningkatan
peran serta dan
kesetaraan gender
dalam pembangunan
Program Peningkatan
peran serta dan
kesetaraan gender
dalam pembangunan
Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan
Perempuan
Program Keluarga
Berencana
berkompeten skala Kabupaten (%)
Rata-rata Persentase Persalinan yang di
tolong Oleh Tenaga Kesehatan yang
berkompetenskala Kecamatan (%)
Cakupan perempuan/anak korban
kekerasan KDRT yang mendapat
pelayanan penanganan pengaduan
Program Keluarga
Berencana
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
90
Kecamatan
11%
BKBPP
Persentase Desa binaan P2WKSS skala
Kabupaten
100%
BKBPP
Rata-rata Jumlah kelembagaan
Organisasi Perempuan tingkat
Kecamatan (LSM/Non LSM) (organisasi)
2-3
Kecamatan
Cakupan kegiatan Pemberdayaan dan
pengembangan partisipasi perempuan
dan anak
70%
BKBPP
Cakupan pasangan usia subur yang
istrinya di bawah 20 tahun
35%
BKBPP
- laju pertumbuhan penduduk (LPP)
menurut kelahiran (%)
- Cakupan pasangan usia subur peserta
KB aktif
- Cakupan pasangan usia subur yang
ingin ber KB tidak terpenuhi
- Cakupan penyediaan alat dan obat
kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat)
- Cakupan penyediaan informasi data
mikro keluarga disetiap desa/kelurahan
- Pencapaian Akseptor Aktif
2,30
BKBPP
70%
7%
30%
100%
0
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
2
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
BKBPP
Program Kesehatan
Reproduksi Remaja
Program pelayanan
kontrasepsi
Cakupan pembinaan remaja dan
kegiatan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi
90%
2
Program pembinaan
peran serta
masyarakat dalam
pelayanan KB/KR
yang madiri
capaian peningkatan peran serta
masyarakat dalam program KB di setiap
desa
95%
BKBPP
2
Program peningkatan
penanggulangan
narkoba PMS
termasuk HIV/ AIDS
Program
pengembangan bahan
informasi tentang
pengasuhan dan
pembinaan tumbuh
kembang anak
Program penyiapan
tenaga pendamping
kelompok bina
keluarga balita
Program Keluarga
Sejahtera
Cakupan Pembinaan dan Penyuluhan
remaja yang rentan terhadap pengguna
narkoba PMS termasuk HIV/AIDS
90%
BKBPP
Cakupan penyediaan alat dan media
informasi pengasuhan dan tumbuh
kembang anak
90%
BKBPP
Cakupan anggota BKB ber KB
70%
BKBPP
Cakupan pasangan usia subur perserta
KB anggota usaha peningkatan
pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS)
yang Ber KB
87%
BKBPP
2
2
2
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 33
BKBPP
No
2
Misi
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Meningkatnya
keberfungsian
sosial bagi
PMKS
Pengurangan
kemiskinan
daerah dan
penyandang
masalah sosial
Tujuan
2
2
2
Program
Pemberdayaan Fakir
Miskin Komunitas
Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
Program Pelayanan
dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Program pembinaan
anak terlantar
Program pembinaan
para penyandang
cacat dan eks-trauma
Program pembinaan
para penyandang
cacat dan eks-trauma
2
2
Program pembinaan
panti asuhan/ panti
jompo
Program pembinaan
eks penyandang
penyakit sosial (eks
narapidana PSK
narkoba dan penyakit
sosial lainnya)
Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
2
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
IV - 34
Rata-rata Keluarga Fakir Miskin(PMKS)
yang di tangani mampu memiliki
kemandirian (ekonomi)
5,50%
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dinsos
Rata-rata PMKS mampu mengurus diri
sendiri dan menghadapi situasi kritis
14,43%
Dinsos
Rata-rata anak yang di tangani mampu
mendapat kesejahteraan sosial yang
harmoni
Rata-rata penyandang cacat yang
ditangani berfungsi secara fisik
10,26%
Dinsos
39,45%
Dinsos
Indikator Kinerja
Target
2015
Persentase PMKS Skala kabupaten /
kota yang memperoleh bantuan sosial
untuk bantuan dasar
Dinsos
Persentase Lembaga kesejahteraan
sosial yang aktif melayani PMKS
76%
Dinsos
Rata Rata PMKS yang ditangani mampu
berintegrasi sosial
70,71%
Dinsos
Meningkatnya kinerja lembaga
Kesejahteraan Sosial masyarakat dalam
UKS
28,06%
Dinsos
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
2
2
Terwujudnya
pelestarian
budaya
sunda
Pengembangan
wajib belajar
12 tahun dan
pendidikan
Vokasional
2
2
2
2
Meningkatkn
ya prestasi
olahraga dan
peran
pemuda
dalam
pembanguna
n
Pengembangan
wajib belajar
12 tahun dan
pendidikan
vokasional
2
Rata-rata Jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Tingkat
Kecamatan
20%
Jumlah Nilai-nilai budaya yang
dilestariakan
30
Dikbud
Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
Jumlah Benda Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah keragaman budaya yang
dilestarikan
Rata-rata Jumlah keragaman budaya
yang dilestarikan tingkat
Kecamatan (jenis)
- Jumlah data potensi Pemuda
berprestasi
- Jumlah data potensi KUPP (kelompok
Usaha Pemuda Produktif)
- Jumlah data potensi pemuda bekerja
30
Dikbud
25
Dikbud
Program
pengembangan dan
keserasian kebijakan
pemuda
Program peningkatan
peran serta
kepemudaan
Program peningkatan
upaya penumbuhan
kewirausahaan dan
kecakapan hidup
pemuda
2
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Program
Pengembangan Nilai
Budaya
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Kecamatan
Program
IV - 35
Indikator Kinerja
Target
2015
2-5
Kecamatan
409
Dispopar
350
431.58
1
Jumlah pemuda pelopor pembangunan
- Jumlah yang mengikuti penyuluhan
pencegahan penyalahgunaan
penggunaan narkoba dikalangan
generasi muda
- Pemuda pelajar Usia 16-30 th, FKWM
dan FIKR (orang)
Dispopar
600 org
Dispopar
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
2
Program peningkatan
upaya penumbuhan
kewirausahaan dan
kecakapan hidup
pemuda
Program peningkatan
peran serta
kepemudaan
Program
Pengembangan
kebijakan dan
manajemen olahraga
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga
2
2
2
2
2
2
2
Program
Meningkatnya
minat baca
masyarakat
Misi 3 Memantapkan pembangunan perdesaan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 36
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olah Raga
Program Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Olahraga
Program Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Olahraga
Program
Pengembangan
Budaya Baca dan
Pembinaan
Perpustakaan
Rata rata Frekuensi Penyuluhan
Terhadap Pemuda Tingkat Kecamatan
per tahun (kali)
12
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Kecamatan
Rata-rata Jumlah Pemuda
berprestasiskala Kecamatan
5 - 10
Kecamatan
Jumlah cabor per kecamatan yang
dimonitoring dan evaluasi pelaporan
(cabor)
42
Dispopar
- Jumlah atlet yang berprestasi di
tingkat Provinsi
- Tk. Nasional
- Jumlah klub olahraga per 10000
penduduk
Rata-rata Jumah klub olahraga
menurut cabang olahraga tingkat
Kecamatan
Jumlah Gedung olah raga per 10000
penduduk
725
Dispopar
90
445
club
5 - 12
Kecamatan
Indikator Kinerja
Target
2015
1739
gedung
Rata-rata Jumah Gedung Olah Raga
Tingkat Kecamatan
-Jumlah pempustaka (pengunjung
penguna anggota non anggota) yang
terlayani oleh jenis perpustakaan di
Kabupaten Bandung (orang)
- Jumlah koleksi buku perpustakaan
Dispopar
Kecamatan
15
21535
Judul
Bapapsi
No
3
Misi
Tujuan
Memantap
kan
pembangu
nan
perdesaan
Meningk
atkan
pembang
unan
desa
menuju
desa
yang
mandiri
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Meningkatnya
infrastruktur
desa
Pengurangan
kemiskinan
daerah dan
penyandang
Masalah Sosial
Program
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dispertasih
- Persentase layanan air bersih di
pedesaan
- Akses aman terhadap sanitasi
27%
Program
pengembangan
perumahan
Program Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat dalam
Membangun Desa
Program peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam
membangun desa
Persentase rumah layak huni
85,89
%
Dispertasih
Pendampingan sarana dan prasarana
lingkungan permukiman (PNPM dan
PPIP)
1 paket
Dispertasih
Jumlah Kegiatan pembangunan desa
yang melibatkan peran serta
masyarakat
BPMPD
3
Program peningkatan
keberdayaan
masyarakat
perdesaan
BPMPD
3
Program peningkatan
keberdayaan
masyarakat
perdesaan
- Persentase jalan desa kondisi baik
- Persentase rumah layak huni
-Persentase layanan air bersih di
pedesaan
- Persentase rumah tangga yang
mengakses MCK
- Persentase desa yang mengangkut
sampah dari sumber ke TPS
Rata-rata Persentase Lembaga dan
Organisasi Masyarakatyang terlibat
dalam pembangunan tingkat kecamatan
3
3
3
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Pemantapan
pembangunan
daerah dan
wilayah
perdesaan
IV - 37
Program lingkungan
sehat perumahan
Indikator Kinerja
60%
60%
Kecamatan
No
3
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
Meningkatnya
perkembanga
n
kemandirian
desa
3
3
3
3
3
Meningkatnya
kemandirian
pangan
3
Pemantapan
kemandirian
pangan
Pemantapan
kemandirian
pangan
3
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
Indikator Kinerja
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
BPMPD
Program peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintah desa
- Jumlah Desa Swasembada
- Jumlah Desa Swakarya
Program peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintah desa
Program
pengembangan
lembaga ekonomi
pedesaan
Program
pengembangan
lembaga ekonomi
pedesaan
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan/
Perkebunan
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan/
Perkebunan
Rata Jumlah Desa Swakarya
- Rata –rata jumlah Desa Swasembada
-7
0-2
Kecamatan
- Jumlah Desa Swasembada
- Jumlah Desa Swakarya
2
12
BPMPD
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Rata-rata Jumlah kelembagaan
ekonomi perdesaan tingkat kecamatan
(Lembaga)
Rata-rata jumlah jenis tanaman pangan
yang dikonsumsi masyarakat tingkat
kecamatan (jenis)
- Persentase Jumlah ketersediaan
pangan utama ( skor PPH)
- Persentase jumlah konsumsi pangan
utama (skor PPH)
- Persentase jumlah konsumsi pangan
utama (skor PPH)
- Terlakasananya Cadangan pangan
pemerintah daerah (ton)
Junlah Kelompok yang terbina melalui
penyuluh (kelompok)
Jumlah Kelompok agribisnis yang
menerapkan SOP-GAP:
1 Sayuran
2 Tanaman Hias
3 Buah-buahan
IV - 38
Target
2015
8 - 10
Kecamatan
2-3
Kecamatan
100
BKP3
89,6%
89,6%
60
2.119
BKP3
BKP3
3
1
1
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
3
Prioritas
Pembangunan
Pemantapan
pembangunan
daerah dan
wilayah
perdesaan
Pengembangan
Produk
Unggulan
3
3
3
3
Program
Program peningkatan
peran perempuan di
perdesaan
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebuna
n
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
Program Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
Program Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Indikator Kinerja
Rata-rata Jumlah perempuan pelaku
ekonomi produktif (orang)
Target
2015
50 150
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Kecamatan
10 kali
BKP3
24 org
BKP3
Jumlah personil yang siap diturunkan
pada tahapan pra, saat dan pasca
bencana
250
BPBD
Jumlah personil kebencanaan yang
memiliki keahlian penanggulangan
bencana
250
BPBD
Program peningkatan
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan
Penegakan Perda
70%
Satpol PP
Program
pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
Cakupan patrol petugas
1 hari 1
kali
Satpol PP
Misi 4 Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
4
Meningkat
kan
keamanan
dan
ketertiban
wilayah
Mewujud
kan
keamana
n dan
ketertiba
n
masyara
kat
Menurunya
tingkat
pelanggaran
perda
Pemantapan
stabilitas
keamanan dan
ketertiban
masyarakat
4
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 39
No
4
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
Meningkatnya
kewaspadaan
dini/deteksi
dini di
masyarakat
4
4
Meningkatny
a peran serta
masyarakat
dalam
berwawasan
kebangsaan
dan
KAMTIBMAS
4
4
4
4
RKPD Kabupaten Bandung 2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Kesbangpol
Indikator Kinerja
Program
pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
Program
pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
Program
pengembangan
wawasan kebangsaan
Persentase peningkatan masyarakat
yang mengikuti sosialisasi kewaspadaan
dini/deteksi dini
25 %
(1000
orang)
Rata-rata persentase masyarkat yang
mengikuti sosialisasi kewaspadan
dini/deteksi dini
65%
Kecamatan
persentase peningkatan jumlah
masyarakat yang mengikuti sosialisasi
tentang wawasan kebangsaan
25,80
% (800
orang)
Kesbangpol
Program
pengembangan
wawasan kebangsaan
Program peningkatan
pemberantasan
penyakit masyarakat
(pekat)
Program pendidikan
politik masyarakat
Rata-rata persentase jumlah
Masyarakat yang mengikuti sosialisasi
tentang wawasan kebangsaan
Penegakan peraturan daerah
Program pencegahan
dini dan
penanggulangan
korban bencana alam
IV - 40
Target
2015
Program
Persentase peningkatan jumlah
masyarakat yang mengikuti pendidikan
politik
persentase terbinanya anggota linmas
siaga bencana dengan 60 orang linmas
30%
Kecamatan
60%
Satpol PP
26,47
% (900
orang
Kesbangpol
Satpol PP
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
4
Program
Program pencegahan
dini dan
penanggulangan
korban bencana alam
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Satpol PP
Jumlah Anggota Linmas
5,560
anggota
Program
Pembangunan Jalan
dan Jembatan
Persentase penambahan panjang jalan
kabupaten
60 %
(pengad
aan
lahan)
Bina Marga
5
Program
Pembangunan
saluran
drainase/goronggorong
Persentase jalan yang menjamin
kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman dari banjir
78,56
%
Bina Marga
5
Program
Pembangunan
saluran
drainase/goronggorong
Rata-ratapersentase Pembangunan
saluran drainase/gorong-gorong
tingkat kecamatan
45%
Kecamatan
5
Program
Pembangunan
turap/talud/brojong
Persentase jalan yang menjamin
kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman dari longsor
64,20
%
Bina Marga
Misi 5 Meningkatkan Ketersedian Infrastruktur dan Keterpaduan Tata Ruang Wilayah
5
Meningkat
kan
Ketersedia
n
Infrastruk
tur dan
Keterpadu
an Tata
Ruang
Wilayah
Terwujud
nya
keserasia
n
pembang
unan
infrastru
ktur dan
tata
ruang
wilayah
Meningkatnya
pemenuhan
infrastruktur
dasar wilayah
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Peningkatan
pelayanan
sarana dan
prasarana
dasar wilayah
IV - 41
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Bina Marga
5
Program rehabilitasi/
pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
Persentase kondisi jalan Kabupaten:
1. sedang
2. Baik
- Persentase kondisi jembatan baik
12,86
%
60,78
%
67,41%
5
Program rehabilitasi/
pemeliharaan jalan
dan jembatan
Program inspeksi
kondisi Jalan dan
Jembatan
Program
Pembangunan sistem
informasi/data base
jalan dan jembatan
Program peningkatan
sarana dan prasarana
kebinamargaan
Program
pengembangan
wilayah strategis dan
cepat tumbuh
Program
Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
Lainnya
Program
perlindungan dan
konservasi sumber
daya alam
Rata-rata persentase jalan mantap (baik
dan sedang) kabupaten lingkup
kecamatan
persentase ketersediaan data kondisi
jalan kabupaten
60%
Kecamatan
72%
Bina Marga
Persentase ketersediaan data daerah
milik jalan, utilitas, dan penggunaan
damija
72%
Bina Marga
persentase ketersediaan alat berat
untuk menunjang kegiatan
kebinamargaan (%)
persentase penataan pedestrian
kawasan strategis dan cepat tumbuh di
7 wilayah
24,10
Bina Marga
49,58
Bina Marga
Persentase ketersediaan air irigasi
untuk pertanian rakyat pada sistem
irigasi kewenangan kabupaten yang
sudah ada
73,30
SDAPE
5
5
5
5
5
5
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 42
5
Program
pengendalian banjir
Persentase penanganan drainase skala
kawasan dan skala kota
3,56
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
SDAPE
5
Program
pengembangan,
pengelolaan dan
konversi sungai,
danau dan sumber
daya air lainnya
Program pembinaan
dan pengembangan
bidang
ketenagalistrikan
Program
Pengembangan
Data/Informasi
Persentase ketersediaan dokumen
perencanaan penanganan drainase
skala kawasan dan skala kota
100
SDAPE
Rasio elektrifikasi Rumah Tangga
Miskin
37,84
SDAPE
Tersedianya standarisasi bentuk
bangunan gedung pemerintah dan
publik
100%
Dispertasih
Program
Pengembangan
Perumahan
-Cakupan ketersediaan rumah layak
huni
- Persentase luas permukiman yang
tertata
85,89
%
(714,62
6 unit)
Dispertasih
Program
Pengembangan
Perumahan
Rata-rata Cakupan ketersediaan rumah
layak huni lingkup kecamatan
5
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
5
Program
Pemberdayaan
Komunitas
Perumahan
-Akses aman terhadap air bersih di
kawasan perdesaan
-Akses aman terhadap sanitasi
Jumlah pembinaan kelompok pengelola
air bersih dan sanitasi
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
5
5
5
Terwujudnya
kawasan
perumahan
yang sehat
dan layak
huni
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 43
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
90,22%
70%
Kecamatan
27%
Dispertasih
60%
235
Kelomp
ok
Dispertasih
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
5
5
Program
Program Pengelolaan
Areal Pemakaman
Meningkatnya
pemanfaatan
dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang
Program Perencanaan
Tata Ruang
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dispertasih
Rasio daya tampung tempat
pemakaman per satuan jumlah
penduduk
Persentase ketersediaan informasi
mengenai RTR wilayah kab/kota
beserta rencana rincinya melalui peta
analog dan peta digital
1:29
35,69
(10RDT
R+1RT
RW)
Dispertasih
dan Bappeda
100%
(115
SP)
8%
(25,297
unit)
13,27
1 dok
Dispertasih
Dishub
5
Program Pemanfaatan
Ruang
-Persentase rencana tapak yang
disahkan
5
Program
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
-Persentase bangunan ber-IMB
-Persentase luas pemanfaatan lahan
budidaya non pertanian yang berijin
sesuai rencana tata ruang (%).
Jumlah informasi mengenai sarana
prasarana di kawasan strategis
Dispertasih
5
Meningkatnya
pemenuhan
infrastruktur
dasar wilayah
Program Perencanaan
Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
5
Terwujudnya
sistem
transportasi
yang tertib
dan lancar
Program rehabilitasi
dan pemeliharan
prasarana dan
fasilitas LLAJ
Persentase kendaraan bermotor yang
melakukan pengujian (populasi 4.000
unit)
- Persentase pengelolaan terminal
angkutan penumpang
33,33
%
5
Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan
38,52
%
Dishub
5
Program
Pembangunan
Prasarana dan
Fasilitas
Perhubungan
Persentase ketersediaan angkutan
umum yang melayani wilayah yang
telah tersedia jaringan untuk jaringan
jalan kabupaten
rasio jumlah pelayanan angkutan
terhadap penumpang
- VCR dan LoS
1:15
Dishub
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 44
Dispertasih
66,67%
VCR =
0,84
LoS = D
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
Program
5
Program
Pembangunan Sarana
dan Prasarana
Perhubungan
5
Program peningkatan
dan pengamanan lalu
lintas
5
5
5
Indikator Kinerja
-Persentase pengelolaan terminal
angkutan penumpang
- Persentase ketersediaan halte pada
wilayah yang telah dilayani angkutan
umum dalam trayek
Persentase fasilitas perlengkapan jalan
(% rata-rata daripada rambu-rambu,
marka, dan guadrill)
- Jumlah penanganan kasus
kecelakaan lalu lintas
- VCR dan LoS (rata-rata)
Program
Pembangunan
Prasarana dan
Fasilitas
Perhubungan
Program Peningkatan
Kelaikan
Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
Program
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan Media
Massa
-Persentase PJU terpelihara
-Persentase PJU yang terbangun
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebuna
n
Target
2015
66,67
%
2,57 %
7,70 %
248
kasus/t
ahun
VCR
0,75
LoS D
26,67
35,33
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dishub
Dishub
Bina Marga
persentase kendaraan wajib uji yang
melaksanakan pengujian kendaraan
bermotor
100%
Dishub
Persentase tingkat pengendalian
komunikasi dan informasi
75%
Dishub
Jumlah kelompok Yang terbina melalui
penyuluh (kelompok)
2,119
BKP3
Misi 6 Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing
6
Meningkat
kan
Ekonomi
Kerakyata
Meningk
atkan
Kontribu
si
Berkembangn
ya usaha
agrobisnis
berbasis
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Pengembangan
Produk
Unggulan
IV - 45
No
Misi
n yang
Berdaya
Saing
Sasaran
RPJMD
Tujuan
ekonomi
kerakyat
an
terhadap
perekono
mian
daerah
Prioritas
Pembangunan
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
ekonomi lokal
dan berdaya
saing
6
Program
pemberdayaan
penyuluh
pertanian/perkebuna
n lapangan
Jumlah Penyuluh
pertanian/perkebunan lapangan yang
mendapatkan pelatihan
213 org
BKP3
6
Program
pengembangan sistem
Penyuluhan
perikanan
Program pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
Jumlah SDM pengembang sistem
penyuluhan perikanan
24 org
BKP3
- Meningkatnya jumlah penyakit hewan
prioritas yang tertanggulangi ( %)
- Meningkatnya status kesehatan
hewan (%)
32
Disnakan
6
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
100
Disnakan
6
Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi peternakan
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
Meningkatnya kapasitas pelaku usaha
pembudidaya ternak yang mendorong
peningkatan produksi hasil peternakan
(%)
Peningkatan pelaku usaha pengolahan
hasil ternak yang bersertifikat(unit
usaha)
- Meningkatnya pemanfaatan teknologi
peternakan (orang)
- Meningkatnya sarana dan prasarana
pemotongan ternak di RPH ( %)
70
Disnakan
82
Disnakan
6
6
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 46
66,25
77,18
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
-Meningkatnya kapasitas
kelompok/UPR pembenihan dan
pembudidayaan ikan/pokdakan
(kelompok)
- Meningkatnya pelaku usaha budidaya
perikanan bersertifikat CBIB (orang)
Meningkatnya masyarakat yang aktif
mengawasi lingkungan kawasan
budidaya (pokmaswas)
- Terjaganya kelestarian ikan diperairan
umum (lokasi)
296
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Disnakan
94
9
Disnakan
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan (dst,,,)
Program penciptaan
iklim Usaha Kecil
Menengah yang
kondusif
Peningkatan pelaku usaha pengolahan
ikan bersertifikat (unit usaha)
95
Disnakan
-Jumlah pelaku UMKM
-Jumlah tenaga kerja UMKM
- Jumlah omzet UMKM
Diskoperinda
g
Program penciptaan
iklim usaha Usaha
Kecil Menengah yang
konduksif
Program
Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
Rata-rata jumlah pelaku UMKM Tingkat
Kecamatan
9,236
37,480
3,272,9
19,514,
831
25 –
35%
9,236
Diskoperinda
g
Program
6
Program
pengembangan
budidaya perikanan
6
Program
pengembangan
kawasan budidaya
laut, air payau dan
air tawar
6
6
Meningkatnya
pelaku
KUMKM dan
pelaku usaha
modal besar
6
6
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 47
Indikator Kinerja
-Jumlah pelaku UMKM
-Jumlah tenaga kerja UMKM
Target
2015
50
37,480
Kecamatan
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Diskoperinda
g
6
Program
Pengembangan
Sistem Pendukung
Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
Jumlah Sertifikasi Produk Industri
Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi
Halal
100
Sertifik
asi
6
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program
Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
perdagangan
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Ekspor
-Jumlah koperasi
-Jumlah koperasi aktif
1,653
940
Diskoperinda
g
Tingkat fasilitas advokasi perlindungan
konsumen
40
putusa
n
Diskoperinda
g
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
Program peningkatan
Kapasitas Iptek
Sistem Produksi
Program
Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
Program Peningkatan
Kemampuan
Teknologi Industri
Program Penataan
Struktur Industri
Jumlah Pasar tradisional yang sudah
ditata
6
6
6
6
6
6
6
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 48
Nilai eksport barang dan jasa ($)
993,43
3,738,9
0
2 pasar
Diskoperinda
g
Diskoperinda
g
Jumlah Omzet Koperasi
1,100,0
00,000
Diskoperinda
g
Jumlah unit usaha industry kecil dan
menengah
4,550
IKM
Diskoperinda
g
Jumlah Omzet Koperasi
3,272,9
19,514,
831
4,550
IKM
Diskoperinda
g
Jumlah unit usaha industri kecil dan
menengah
Diskoperinda
g
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
6
6
6
6
6
6
Mengembang
kan kawasan
wisata
terpadu
dalam
tatanan
integrasi
ekonomi lokal
6
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 49
Program
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Diskoperinda
g
Program
Pengembangan
Sentra-sentra
Industri Potensial
Program Pembinaan
pedagang kaki lima
dan asongan
Program Pembinaan
pedagang kaki lima
dan asongan
Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkebuna
n
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebuna
n
Program
Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Jumlah potensi produk unggulan IKM
88 IKM
Jumlah lokasi PKL yang sudah ditata
2 pasar
Diskoperinda
g
Rata-rata Persentase Jumlah PKL yang
terdata dan dibina dikecamatan
80%
Kecamatan
-Jumlah unit-unit pasca panen dan
pengolahan hasil hortikultura
-jumlah kelompok usaha yang bermitra
5
kelomp
ok
Distanbunhut
Meningkatnya SDM penyuluh pertanian
pada produksi pertanian/perkebunan
10 kali
BKP3
Jumlah kunjungan wisata
7,629,0
23
orang
Dispopar
Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata
- Meningkatnya Tingkat Kunjungan
Wisata Ke Kabupaten Bandung
- Jumlah kunjungan wisata
mening
katnya
jumlah
kunjun
gan
wisataw
an
Dispopar
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
6
6
Reformasi
Birokrasi
Program
Indikator Kinerja
Program
Pengembangan
Kemitraan
Meningkatnya Tingkat Kunjungan
Wisata Ke Kabupaten Bandung
Program Peningkatan
Promosi dan
Kerjasama Investasi
Jumlah Ijin yang diterbitkan (20
kewenangan)
- Jumlah Investor
Target
2015
sebesar
6%
8.888.4
12
wisataw
an
mening
katnya
jumlah
kunjun
gan
wisataw
an
sebesar
6%
8,200
190,00
0,000,0
00
83
PMA =
41
PMDN
= 41
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 50
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dispopar
BPMP
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
Program
Indikator Kinerja
6
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi
-Nilai Investasi (PMA/PMDN) sektor
Usaha = primer,sekunder, dan tersier
-Jumlah Investor
6
Program Penyiapan
potensi sumberdaya,
sarana dan prasarana
daerah
- Jumlah Potensi Investasi
- Nilai Investasi
Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Kerja
-Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi
- Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan berbasis
masyarakat
- Terlatihnya angka kerja di Kabupaten
bandung
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan kewirausahaan
- Besaran pencari kerja yang terdaftar
6
Meningkatnya
kualitas
tenaga kerja
Pengurangan
kemiskinan
daerah dan
penyandang
Masalah
Sosial
6
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
IV - 51
Target
2015
6,700,0
00,000,
000
(T)
(kenaik
an)
100,00
0,000
(101
%)
83
PMA =
41
PMDN
= 41
5000
(ijin
usaha
lainnya)
16
Bidang
usaha
4,000,0
00,000
11%
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
BPMP
BPMP
Disnaker
95%
880
ORG
90,5 %
65%
Disnaker
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
Program
Indikator Kinerja
yang ditempatkan
- Terserapnya pengangguran
6
Program
Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
6
6
Program Transmigrasi
Regional
Berkembangn
ya usaha
agrobisnis
berbasis
ekonomi lokal
dan berdaya
saing
Pemantapan
kemandirian
pangan
6
Program Peningkatan
penerapan teknologi
pertanian/
perkebunan
Program peningkatan
penerapan teknologi
pertanian/perkebuna
n
6
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebuna
n
IV - 52
Besaran Kasus yang diselesaikan
dengan Perjanjian Bersama (PB)
- Besaran pekerja/buruh yang menjadi
peserta program Jamsostek
-1, Besaran Pemeriksaan Perusahaan
-2, Besaran Pengujian Peralatan di
Perusahaan
- Terlaksananya sosialisasi peningkatan
fungsi lembaga P2K3
Terdaftarnya calon Transmigran (KK)
- Terlatihnya calon Transmigran (KK)
- Terjaganya daerah penerima
Transmigran (daerah)
- Terwujudnya kerjasama antar daerah
(KSAD)
- Tertempatkannya Transmigran (KK)
Peningkatan ketahanan pangan
pertanian/ perkebunan
Target
2015
4,240
orang
42%
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Disnaker
56%
43%
55%
90
perusa
haan
50 KK
50 KK
3 Prov
Disnaker
3 Prov
40 KK
64,56
kuintal
/ha
108,88
kuintal
/ha
Distanbunhut
Jumlah pencapaian indeks pertanaman
(IP)
2,30
Distanbunhut
Jumlah pencapaian indeks pertanaman
(IP)
2,30
Distanbunhut
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
6
Program
Program Peningkatan
produksi
pertanian/perkebuna
n
6
Indikator Kinerja
Jumlah rata-rata pencapaian
a, Sayuran
b, Buah-buahan
c, Tanaman hias
d, Tanaman obat
Jumlah pencapaian produktivitas
perkebunan
a, Kopi
b, Teh
c, Cengkeh
d, Tembakau
6
Program Peningkatan
kesejahteraan petani
Jumlah kelompok tani yang memiliki
registrasi kebun hortikultura
6
Program Peningkatan
pemasaran hasil
produksi pertanian/
perkebunan
jumlah kelompok usaha yang bermitra
Target
2015
216,50
kuintal
/ha
104,00
kuintal
/ha
17,48
tangkai
/ha
3,25
kg/m2
1,195
ton/ha
2,500
ton/ha
0,220
ton/ha
1,000
ton/ha
40
kelomp
ok
5
kelomp
ok
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Distanbunhut
Distanbunhut
Distanbunhut
Distanbunhut
Misi 7 Memulihkan Keseimbangan Lingkungan dan Menetapkan Pembangunan Berkelanjutan
7
Memulihk
an
Keseimba
ngan
Lingkunga
Mencipta
kan
lingkung
an yang
serasi
Terselenggara
nya
konservasi
sumber daya
alam
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Rehabilitasi
Kerusakan
Lingkungan,
Penataan
Ruang dan
IV - 53
Program
Perlindungan dan
konservasi sumber
daya hutan
Jumlah Penyuluh kehutanan pada
perlindungan dan konservasi hutan
BKP3
No
Misi
Tujuan
n dan
Menetapk
an
Pembangu
nan
Berkelanj
utan
dan
seimbang
dengan
memperh
atikan
daya
dukung
dan daya
tampung
lingkung
an serta
melaksan
akan
mitigasi
bencana
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Penanggulanga
n Bencana
7
7
7
7
Program
Meningkatnya
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
pencemaran
dan
kerusakan
lingkungan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 54
Program
Perlindungan dan
Konservasi Sumber
Daya Hutan
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya
Hutan
Program rehabilitasi
hutan dan lahan
Program Pembinaan
dan Pengawasan
Bidang Pertambangan
Luas Hutan Rakyat
12,925
ha
Distanbunhut
Jumlah kelompok tani berbasis AUK
50
Kelomp
o
54,94
%
92,48
Distanbunhut
Persentase luas lahan kritis yang
tertanami
Persentase luasan pertambangan berijin
(%)
Distanbunhut
SDAPE
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
7
Program
Program Pengawasan
dan Penertiban
Kegiatan Rakyat yang
berpotensi merusak
lingkungan
7
7
7
Berkurangny
a tingkat
resiko
bencana dan
Kebakaran
Program
pengembangan
data/informasi
Program
perencanaan
pembangunan daerah
rawan bencana
7
Program Pencegahan
Dini dan
Penanggulangan
Korban Bencana Alam
7
Program pencegahan
dini dan
penanggulangan
korban bencana alam
7
Program Perencanaan
Pengembangan Kota
Kota Menengah dan
Besar
Program Perbaikan
Perumahan Akibat
Bencana Alam /
Sosial
7
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 55
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
SDAPE
Rata-rata pemakaian air tanah per
sumur setiap bulan (m3/sumur)
16,660,
00
Prosentasi ketersediaan peta zonasi
kerentanan gerakan tanah
Persentase wilayah Kabupaten Bandung
yang telah terbangun sistem data dan
informasi kebencanaan daerah
Jumlah Kecamatan yang siaga bencana
di Kabupaten Bandung
100
SDAPE
100%
BPBD
31
BPBD
-Persentase bantuan logistic dan
peralatan untuk kebutuhan korban
bencana
- Jumlah Kecamatan yang telah
melakukan mitigasi bencana
Rata rata Persentase penanganan
kejadian bencana alam
100%
BPBD
31
60%
Kecamatan
Persentase wilayah tanggap darurat dan
pasca bencana yang bisa ditanggulangi
100%
BPBD
Persentase perbaikan sarana dan
prasarana masyarakat pasca bencana
100%
BPBD
No
Misi
Sasaran
RPJMD
Tujuan
Prioritas
Pembangunan
7
7
Terciptanya
lingkungan
yang bersih
dan hijau
7
7
7
7
7
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 56
Program
Indikator Kinerja
Program Peningkatan
Kesiagaan dan
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
- Peningkatan Capaian Tingkat waktu
tanggap (respon time rate) daerah
layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK)
- Persentase Aparatur Pemadam
Kebakaran yang memnuhi standar
kualifikasi
- Jumlah mobil pemadam kebakaran
diatas 3000-5000liter pada WMK
-Cakupan pelayanan sampah
- Rasio Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) per Satuan Penduduk
Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Program Pengelolaan
ruang terbuka hijau
(RTH)
Program Pengelolaan
ruang terbuka hijau
(RTH)
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi Sumber
Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Target
2015
65%`
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
Dispertasih
50%
75%
65%
22%
70
buah
1:16,5
35%
Dispertasih
85 unit
1:13,6
Dispertasih
Persentase luas RTH perkotaan
0,119
%
Dispertasih
Rata-rata persentase pengelolaan RTH
Tingkat Kecamatan
85%
Kecamatan
Jenis dokumen yang dapat diakses
5
BPLH
- Persentase cakupan pelayanan
persamapahan (%)
- Rata-rata Cakupan pelayanan sampah
skala kecamatan
Rasio Jumlah Truk Pengangkut
Sampah per Satuan Penduduk
Kecamatan
No
Misi
Tujuan
Sasaran
RPJMD
Prioritas
Pembangunan
7
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
7
Program
Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan
Lingkungan
7
Program
Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan
Lingkungan Hidup
Program
Perlindungan dan
Konservasi Sumber
Daya Alam
7
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Program
IV - 57
Indikator Kinerja
Target
2015
SKPD Yang
Bertanggung
Jawab
BPLH
-Persentase parameter kualitas
lingkungan yang dapat diuji
- Jumlah sarana pengolahan limbah
yang dibangun pemerintah
Persentase Cakupan pengawasan
pelaksanaan dokumen/ijin lingkungan
- Persentase penataan usaha/kegiatan
dalam pengendalian pencemaran
lingkungan
- Persentase parameter kualitas udara
ambien yang memenuhi baku mutu
- Persentase kegiatan penertiban
pelanggar hukum lingkungan
- Persentase penyelesaian kasus
sengketa lingkungan hidup
- Jumlah kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup
Jumlah sarana kebersihan
80%
71 unit
Dispertasih
-Luas tanah (ha) untuk produksi
biomassa yang dipantau status
kerusakannya
-Jumlah masyarakat yang mendapat
peningkatan kapasitas
- Jumlah lubang resapan biopori yang
dibuat masyarakat
1,500
BPLH
2
20%
BPLH
65%
90%
100%
100%
1
540
7,000
Dalam pelaksanaannya, prioritas pembangunan daerah
tersebut diejawantahkan kedalam strategi pembangunan daerah yang
kemudian menjadi dasar bagi program-program kebijakan daerah.
Strategi pembangunan daerah ini dirumuskan berdasarkan masingmasing prioritas pembangunan daerah yang telah disebutkan
sebelumnya.
A.
Strategi Pembangunan Daerah
Berdasarkan ke-11 (sebelas) prioritas tersebut, telah
dilakukan analisis SWOT dengan menjabarkan masing-masing
komponen kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya. Analisis
SWOT ini dilakukan untuk menghasilkan strategi dari tiap prioritas
pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Berikut ini merupakan
matriks SWOT per prioritas dengan keluaran strategi dari masingmasing komponen SWOT-nya:
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi
Tabel 4.2
Matriks SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi
EKSTERNAL
INTERNAL
STRENGTHS
OPPORTUNITIES
Adanya UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN
Belum pulihnya
kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja
pemerintah
Dukungan anggaran yang
bersumber dari APBN dan APBD
provinsi terhadap peningkatan
kapasitas aparatur negara
Situasi ekonomi dan
politik yang tidak
menentu (mis. kebijakan
ACFTA)
Adanya SPM tentang kepegawaian
daerah
1.
Terdapatnya kebijakan yang
menunjang terhadap good
governance
Dukungan anggaran APBD
Kabupaten Bandung terhadap
pengembangan reformasi
birokrasi cukup besar
2.
Pemanfaatan dana
pusat/provinsi untuk
menjalankan konsep good
governance di pemda
Kabupaten Bandung
Intensifikasi pelayanan
terpadu masyarakat hingga
mencapai SPM
Meningkatnya aspek pelayanan
terpadu masyarakat di wilayah
(mis. Yandu dan Paten)
RKPD Kabupaten Bandung 2015
THREATS
IV - 58
1.
Menjalankan konsep
good governance
sesuai kebijakan
WEAKNESSES
1.
Masih rendahnya SDM aparatur
pemda (mis. ketidaksesuaian
pendidikan dengan jabatan)
Belum optimalnya analisis dan
evaluasi jabatan sebagai
perencanaan manajemen SDM
2.
Peningkatan kompetensi
aparatur pemda
Penyediaan sarana diklat
dengan mengoptimalkan
anggaran pemerintah
1.
Peningkatan
kompetensi dan
kredibilitas aparatur
dan lembaga pemda
Belum optimalnya pelaksanaan
SIMPEG
Kurang tersedianya sarana
diklat
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Analisis SWOT ini juga menghasilkan kuadran yang
menunjukkan kecenderungan dari kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang dimiliki tiap prioritas pembangunan. Berikut ini
merupakan kuadran SWOT untuk prioritas reformasi birokrasi.
Gambar 4.1
Kuadran SWOT Prioritas Reformasi Birokrasi
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Kuadran ini merupakan hasil dari pembobotan tiap
komponen SWOT berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat
pengaruhnya terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bandung.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa prioritas reformasi birokrasi
berada pada kuadran W-O yang berarti arah perencanaan prioritas
ini sebaiknya dengan memfokuskan pada minimalisasi kelemahan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 59
yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan
hasil analisis yang tampak pada matriks dan kuadran SWOT diatas,
prioritas reformasi birokrasi ini menghasilkan strategi berupa:
a. Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui penerapan
konsep good governance dan pengembangan kapasitas SDM
aparatur pemda.
b. Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat.
Prioritas 2 : Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan
Vokasional
Tabel 4.3
Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun
dan Pendidikan Vokasional
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
UU Sisdiknas
Adanya sertifikasi guru
THREATS
Kesadaran untuk
menyekolahkan anak masih
rendah
Adanya beasiswa pendidik
INTERNAL
STRENGTHS
Kebutuhan terhadap tenaga
terampil sangat tinggi
Dukungan APBN untuk
pendidikan sangat besar
Kebijakan sistem pendidikan
yang berubah-ubah
1.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana
pendidikan vokasional
untuk memenuhi
kebutuhan lapangan
kerja akan tenaga
terampil
1.
Memperkuat peran dan
fungsi satuan pengelola
pendidikan
1.
Pemanfaatan dana APBN
untuk meningkatkan
profesionalisme dan
kualitas tenaga pendidik
Pemanfaatan dana APBN
untuk pembangunan
sarana pendidikan
Pengelolaan dana
pendidikan secara efektif
dan efisien untuk
meminimalisasi biaya
pendidikan
1.
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap
pendidikan
Semakin meningkatnya
angka capaian RLS dan
AMH setiap tahun
Dukungan anggaran APBD
terhadap aspek pendidikan
wajar dikdas dan
pendidikan vokasional
cukup besar
Keberpihakan Pemda dalam
membangun sarana Balai
Latihan Kerja
WEAKNESSES
Kualitas tenaga pendidik
belum optimal
Masih terdapatnya sarana
pendidikan yang kurang
memadai
Biaya pendidikan tinggi
2.
3.
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 60
Gambar 4.2
KuadranSWOT Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun
dan Pendidikan Vokasional
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Kuadran ini menunjukkan bahwa pengembangan
pendidikan di Kabupaten Bandung masih memiliki banyak
kelemahan ditambah dengan kondisi eksternal yang kurang
mendukung. Oleh karenanya, arah perencanaan untuk prioritas ini
seharusnya melihat pada kelemahan yang dimiliki untuk diperbaiki
dengan melihat pada ancaman yang ada agar akselerasi
pembangunan di bidang pendidikan dapat terlaksana. Dengan
demikian strategi yang muncul dari hasil analisis ini yaitu:
ï‚· Peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan
kapasitas tenaga pendidik, peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan secara
efektif dan efisien.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 61
Prioritas 3
Kesehatan
: Peningkatan
Cakupan
Pelayanan
dan
Kualitas
Tabel 4.4
Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan
Kualitas Kesehatan
EKSTERNAL
INTERNAL
STRENGTHS
OPPORTUNITIES
Jumlah penduduk yang
terus meningkat
Pencapaian MDGS (sanitasi,
persampahan, drainase)
Kesadaran masyarakat akan
pola hidup bersih dan sehat
masih kurang
Adanya potensi pendanaan
kesehatan dari CSR
Semakin mahalnya harga
peralatan kesehatan dan
harga obat
Adanya BPJS kesehatan
1.
Memperbesar jaminan
pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan
1.
Peningkatan
penggunaan obat
alami yang sesuai
standar kesehatan
1.
Pemenuhan SPM
kesehatan di wilayah
Meningkatkan jumlah
dan memperluas
jangkauan pelayanan
sarana kesehatan yang
sudah ada
Pemberian insentif bagi
calon tenaga kesehatan
(mis. beasiswa bagi
mahasiswa di bidang
kesehatan)
Peningkatan
aksesibilitas masyarakat
terhadap sarana dan
pelayanan kesehatan
dengan mengoptimalkan
BPJS kesehatan
1.
Memperluas dan
memperbaiki sistem
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat
miskin
Dukungan anggaran
daerah untuk kesehatan
cukup besar
WEAKNESSES
Jumlah dan jangkauan
pelayanan sarana
kesehatan kurang
memadai
Rendahnya jumlah tenaga
kesehatan
Masih rendahnya
aksesibilitas masyarakat
terhadap sarana kesehatan
THREATS
Adanya alokasi APBD
provinsi untuk kesehatan
sebesar 10%
2.
3.
4.
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 62
Gambar 4.3
Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Cakupan Pelayanan dan
Kualitas Kesehatan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Berdasarkan gambar diatas, pengembangan daerah di
bidang kesehatan masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal
berupa ancaman yang dikombinasikan dengan masih banyaknya
kelemahan yang dimiliki. Diperlukan perhatian khusus untuk
memperbaiki kelemahan yang ada untuk menghadapi ancamanancaman yang mungkin timbul di masa depan. Analisis SWOT untuk
prioritas ketiga ini menghasilkan strategi berikut:
a.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan
pelayanan kesehatan.
b.
Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan sarana
kesehatan.
c.
Peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga kesehatan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 63
Prioritas 4 : Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang
Masalah Sosial
Tabel 4.5
Matriks SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan
Penyandang Masalah Sosial
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
Koordinasi Pronangkis antar
pemerintah pusat dan
daerah sudah terjalin
optimal
THREATS
PMKS jumlahnya meningkat
setiap tahun
Minimnya lapangan
pekerjaan
Dukungan pemerintah pusat
dan pemprov Jawa Barat
dalam bentuk BPJS, PKH,
PNPM
Adanya kecenderungan
peningkatan kasus korban
tindak kekerasan dalam
rumah tangga yang dialami
oleh perempuan dan anak
Arus globalisasi dan gejolak
ekonomi yang membuat
kondisi perekonomian
semakin tidak menentu
1.
Intensifikasi program
pengurangan
kemiskinan
Perluasan aksesibilitas
bagi pelaku ekonomi
kecil terhadap sumber
daya ekonomi
1.
Penyediaan sarana
sosial dengan
mengoptimalkan
anggaran dari
pusat/provinsi
Peningkatan koordinasi
dan sinergitas program
dan kegiatan
pengurangan
kemiskinan
1.
INTERNAL
STRENGTHS
Dukungan terhadap
berbagai program pro poor
dari APBD Kabupaten
Bandung
Telah terbentuknya TKPKD
Kabupaten
Adanya komitmen
pemerintah daerah dalam
penanggulangan
kemiskinan
WEAKNESSES
2.
1.
Penanganan PMKS masih
sangat rendah
Jumlah sarana sosial masih
minim
2.
Kurangnya koordinasi dan
konsolidasi antar
stakeholher dalam
penanggulangan
kemiskinan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 64
2.
3.
Mendorong
kemandirian usaha
masyarakat
Pembinaan PMKS agar
dapat mandiri secara
finansial
Memperkuat daya saing
pelaku ekonomi kecil
Peningkatan layanan
sarana sosial bagi
PMKS dan korban
KDRT baik perempuan
maupun anak-anak
Gambar 4.4
Kuadran SWOT Prioritas Pengurangan Kemiskinan Daerah dan
Penyandang Masalah Sosial
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Prioritas keempat ini memiliki kecenderungan yang lebih
besar terhadap kelemahan dan peluang yang dimilikinya. Arah
pengembangan untuk prioritas ini sebaiknya lebih memperhatikan
kelemahan-kelemahan yang dimiliki, untuk diminimalisasi dengan
mengoptimalkan peluang yang muncul. Berdasarkan analisis SWOT
tersebut, dicapai strategi pembangunan daerah untuk prioritas ini
berupa:
a. Peningkatan pelayanan sosial dan pengurangan kemiskinan
melalui penyediaan sarana, intensifikasi program, dan
koordinasi dengan stakeholder terkait.
b. Mendorong tumbuhnya kewirausahaan masyarakat melalui
peningkatan kapasitas PMKS dan masyarakat umum, serta
perluasan aksesibilitas bagi pelaku ekonomi kecil terhadap
sumber daya ekonomi.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 65
Prioritas 5 : Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar
Wilayah
Tabel 4.6
Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan
Prasarana Dasar Wilayah
EKSTERNAL
INTERNAL
STRENGTHS
Adanya komitmen pemerintah
untuk mengembangkan
sarana dan prasarana wilayah
Adanya penetapan rencana
pusat-pusat
kegiatan/pertumbuhan
wilayah
WEAKNESSES
Belum optimalnya SDM,
pemeliharaan peralatan
pendukung serta sarana dan
prasarana
OPPORTUNITIES
Adanya minat investasi
pemerintah
pusat/provinsi dan
swasta dalam
pengembangan sarana
dan prasarana
THREATS
Adanya spekulasi tanah
Adanya kebijakan
prioritas pembangunan
sarana dan prasarana
dasar di wilayah tertinggal
Tingginya biaya pemenuhan
sarana dan prasarana
Pengembangan sarana
dan prasarana wilayah
dengan mengoptimalkan
kerjasama dengan pihak
swasta dan pemerintah
pusat/pemprov
Pengembangan sarana dan
prasarana wilayah dengan
peningkatan kualitas
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan
prasarana
Peningkatan kualitas sarana
dan prasarana
Kemampuan SDM dan
sumber daya prasarana
terbatas
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 66
Kondisi cuaca ekstrim
Gambar 4.5
Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Pelayanan Sarana dan
Prasarana Dasar Wilayah
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Posisi prioritas peningkatan pelayanan sarana dan
prasarana dasar wilayah ini berada pada kuadran keempat, yaitu
diantara kelemahan dan peluang. Ini berarti strategi yang sebaiknya
diambil berasal dari pemanfaatan peluang untuk meminimalisasi
kelemahan yang ada. Strategi dari prioritas ini yaitu:
ï‚· Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
dasar wilayah.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 67
Prioritas 6 : Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM
Tabel 4.7
Matriks SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku
KUMKM
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
THREATS
Undang-undang Nomor 20 tahun
2008 tentang usaha mikro, kecil,
dan menengah
Masih dominannya
industri besar dalam
perekonomian di daerah
Meningkatnya arus investasi dan
minat investor pada sektor sekunder
Persaingan dengan
produk sejenis di daerah
lain
Berkembangnya sektor pariwisata
yang merupakan faktor pendorong
tumbuhnya UMKM
Ketatnya standardisasi
terhadap produk UMKM
Semakin banyaknya pengembangan
pusat perdagangan di luar wilayah
Kabupaten Bandung yang menjadi
pusat pemasaran produk unggulan
lokal
Pemberlakuan ACFTA
Adanya kebijakan dalam
penanganan ekonomi kreatif, sarana
prasarana pasar.
Adanya pola kemitraan antara
industri kecil menengah dengan
industri besar
INTERNAL
STRENGTHS
Jumlah pelaku UKM
semakin meningkat
Ketersedian
sumberdaya alam dan
sumber daya manusia
usia produktif yang
memadai
Adanya potensi produk
unggulan yang memacu
berkembangnya budaya
ekonomi kreatif
Kebijakan
pengembangan
kawasan perdagangan
dan jasa
Potensi pasar yang luas
1.
2.
3.
Menumbuhkembangkan
sentra-sentra perdagangan
produk unggulan lokal
berdasarkan pada peningkatan
fasilitasi pemasaran dan
perluasan jangkauan produk
unggulan lokal
Mengembangkan industri
produktif berbasis UMKM yang
memacu berkembangnya
budaya ekonomi kreatif
Meningkatkan kemampuan
dan keterampilan SDM dalam
pengembangan
kewirausahaan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 68
1.
Peningkatan
kualitas dan
kuantitas sarana
perdagangan
WEAKNESSES
Kurangnya akses
terhadap permodalan
dan teknologi
Kurangnya penataan
sentra-sentra
perdagangan produk
unggulan
Masih kurangnya
standardisasi produk
industri manufaktur
berbasis potensi lokal
1.
2.
Meningkatkan kemampuan
pengelolaan dan permodalan
Menumbuhkembangkan
sentra-sentra perdagangan
produk unggulan lokal
berdasarkan pada peningkatan
fasilitasi pemasaran dan
perluasan jangkauan produk
unggulan lokal
1.
Peningkatan
kualitas produk
sesuai dengan
standardisasi yang
berlaku
Gambar 4.6
Kuadran SWOT Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku
KUMKM
`
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Prioritas ini memiliki faktor internal yang kuat, yaitu
kekuatan
yang
dimilikinya
lebih
dominan
dibandingkan
kelemahannya terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bandung.
Namun bila dilihat berdasarkan faktor eksternalnya, ancaman yang
mungkin timbul lebih besar pengaruhnya dibandingkan peluang yang
ada. Dengan demikian, strategi yang diambil untuk prioritas keenam
ini meliputi:
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan sentra-sentra
perdagangan.
b. Peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kecil dan menengah.
c. Penetapan regulasi yang dapat mendorong laju perekonomian
kecil menengah.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 69
Prioritas 7 : Pengembangan Produk Unggulan
Tabel 4.8
Matriks SWOT Prioritas Pengembangan Produk Unggulan
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
Dukungan sumberdaya alam yang
masih memadai
Pangsa pasar yang masih terbuka
lebar
INTERNAL
STRENGTHS
Adanya konsep satu
desa satu produk
unggulan (one village
one product)
1.
2.
Industri pengolahan
masih mendominasi
WEAKNESSES
Kurangnya penataan
sentra-sentra
perdagangan produk
unggulan
Pembinaan terhadap
SDM belum maksimal
Teknologi tepat guna
kurang menunjang
terhadap kualitas dan
kuantitas produk
1.
THREATS
Tingginya urbanisasi
sehingga mengurangi
tenaga kerja sektor
industry
Aksesibilitas dan
informasi terhadap pasar
masih rendah
Adanya peraturan
mengenai standarisasi
yang harus dipenuhi
Menumbuhkembangkan
sentra-sentra perdagangan
produk unggulan
Meningkatkan kualitas dan
mutu hasil produksi industri
pengolahan berbasis potensi
sumber daya lokal yang
berorientasi daya saing global
1.
Mengembangkan
sentra perdagangan di
tiap desa dan
menjadikannya pusat
pengembangan
produk dan pintu ke
pasar yang lebih luas
Pengembangan kapasitas SDM
dan peningkatan kualitas dan
kuantitas sentra perdagangan
bagi produk-produk unggulan
1.
Pengembangan
kapasitas SDM dan
peningkatan kualitas
dan kuantitas sentra
perdagangan bagi
produk-produk
unggulan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 70
Gambar 4.7
Kuadran SWOT Prioritas Pengembangan Produk Unggulan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Setelah dianalisis, prioritas pengembangan produk
unggulan in berada pada posisi yang paling kurang menguntungkan,
karena kondisinya yang masih memiliki banyak kelemahan ditambah
banyaknya ancaman yang mungkin timbul di masa yang akan
datang. Berdasarkan pertimbangan matriks dan posisinya di kuadran
SWOT, prioritas ini akan menghasilkan strategi sebagai berikut:
a. Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas dan
kuantitas sentra perdagangan bagi produk-produk unggulan.
b. Peningkatan kualitas produk industri pengolahan berbasis
potensi sumber daya lokal yang berorientasi global.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 71
Prioritas 8 : Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan
Tabel 4.9
Matriks SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
Ada kebijakan nasional dan
regional tentang rehabilitasi
lahan kritis
INTERNAL
STRENGTHS
Adanya dokumen RTRW
kabupaten tahun 20072027
Masih adanya kepedulian
masyarakat untuk memperbaiki
lahan kritis
Masih adanya keinginan
masyarakat untuk memiliki
permukiman yang sehat
Adanya UU nomor 26 tahun
2007 tentang Penataan Ruang
serta PP Nomor 26 tahun 2008
tentang RTRWN
Adanya teknologi
pengelolaan/pemanfaatan SDA
yang sangkil dan mangkus
Adanya regulasi pemerintah
tentang pengelolaan dan
pemanfaatan SDA yang ramah
lingkungan
Adanya regulasi pemerintah
dalam penyediaan lingkungan
permukiman sehat
1.
2.
Masih tingginya potensi
sumber daya alam
terbaharukan yang dapat
dimanfaatkan
THREATS
Makin berkembangnya
aktivitas ekonomi yang
mengalih fungsikan lahanlahan berfungsi lindung
Tingginya permintaan
ruang akibat kepentingan
ekonomi
Adanya pergeseran nilai
SDA dari barang publik
menjadi barang ekonomi
Adanya biaya tinggi dalam
penggunaan instalasi
pengelolaan limbah
Belum meratanya
pembangunan setiap
wilayah
Pemanfaatan lahan sesuai
RTRW dan regulasi yang
berlaku
Pemanfaatan SDA sesuai
regulasi yang berlaku
dengan menggunakan
teknologi ramah lingkungan
1.
Pemanfaatan lahan
sesuai RTRW dan
regulasi yang berlaku
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana prasarana
pengelolaan pencemaran
1.
Peningkatan fungsi
pengawasan terhadap
pemanfaatan ruang
Peningkatan kualitas
manajemen
penggunaan instalasi
pengelolaan limbah
secara efektif dan
efisien
Adanya regulasi yang
mengatur daya dukung
lingkungan
WEAKNESSES
1.
Adanya persoalan
demografi dalam bentuk
konflik kepentingan
ekonomi dan lingkungan
2.
Masih adanya
pelanggaran
pemanfaatan ruang
Pengelolaan SDA tidak
efisien, dan kurang
mengikuti kaidah
konservasi
Terbatasnya sarana
pengelolaan pencemaran
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 72
Gambar 4.8
Kuadran SWOT Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Berdasarkan gambar diatas, prioritas kedelapan ini berada
pada kuadran ketiga yaitu memiliki kondisi internal yang lemah
dengan lingkungan yang tidak mendukung. Untuk menghadapi
tantangan tersebut, diperlukan strategi yang tepat dengan
mendasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan matriks
SWOT, yaitu sebagai berikut:
a. Memperketat pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan,
terutama di wilayah yang cepat berkembang serta meningkatkan
pengawasan dalam pelaksanaannya.
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen
pengelolaan lingkungan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 73
Prioritas 9 : Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah
Perdesaan
Tabel 4.10
Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah dan
Wilayah Perdesaan
EKSTERNAL
INTERNAL
STRENGTHS
OPPORTUNITIES
Terbitnya UU tentang
perdesaan no tahun 2013
Dukungan anggaran APBN
dan APBD Provinsi
Adanya peningkatan
kapasitas perangkat desa
dari pusat/provinsi
1.
Optimalisasi program
peningkatan kapasitas
perangkat desa dengan
memanfaatkan berbagai
dukungan anggaran dan
fasilitasi pemerintah
pusat/daerah
1.
Peningkatan kapasitas
lembaga pengelola
sarana dan prasarana
1.
Peningkatan
kompetensi SDM
perangkat desa (selain
kepala desa)
Optimalisasi anggaran
pusat/provinsi untuk
pembangunan sarana
dan prasarana desa
Peningkatan kapasitas
lembaga desa
1.
Optimalisasi
pengelolaan sarana dan
prasarana oleh lembaga
desa terkait bersamasama dengan
masyarakat
Peningkatan
perencanaan
partisipatif di desa
dalam pembangunan
dan pengelolaan sarana
dan prasarana
Dukungan anggaran pada
APBD untuk pembangunan
perdesaan
Adanya peningkatan
kapasitas perangkat desa
dari kabupaten
WEAKNESSES
Rendahnya kompetensi
SDM perangkat desa
Masih terjadinya
ketimpangan pembangunan
sarana dan prasarana di
desa
Lemahnya pengelolaan
lembaga desa
THREATS
Terjadinya berbagai konflik
kepentingan pengelolaan
sarana dan prasarana
2.
3.
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 74
2.
Gambar 4.9
Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Pembangunan Daerah
dan Wilayah Perdesaan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Gambar diatas menunjukkan bahwa kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki prioritas ini seimbang, tidak ada yang
mengungguli satu sama lain. Sementara itu faktor lingkungan dinilai
cukup
mendukung
yaitu
besarnya
peluang
yang
dapat
mengoptimalkan kekuatan dan meminimalisasi kelemahan yang
dimiliki. Strategi yang dihasilkan untuk prioritas ini yaitu:
a. Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur desa.
b. Perencanaan
pembangunan
infrastruktur
desa
melalui
perencanaan partisipatif.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 75
Prioritas 10 : Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Tabel 4.11
Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Stabilitas Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
Tingkat partisipasi
masyarakat untuk menjaga
keamanan dan ketertiban
cukup tinggi
Penegakan hukum melalui
pendekatan persuasif
THREATS
Meningkatnya baik
kuantitas maupun kualitas
kejadian perkara pidana dan
perdata
Terjadinya migrasi dari luar
daerah
Terjadinya berbagai konflik
kepentingan
Terjadinya kebebasan
individu yang menyebabkan
konflik
Peningkatan kerjasama dan
koordinasi antara
masyarakat dengan
pemerintah dalam menjaga
keamanan
Mempertahankan suasana
yang kondusif dan
menstabilkan gejolak di
masyarakat dengan
meningkatkan kerjasama
pemerintah dan masyarakat
Optimalisasi penegakan
hukum dengan melibatkan
elemen masyarakat
Peningkatan disiplin aparat
dalam menangani perkara
INTERNAL
STRENGTHS
Suasana yang kondusif
Adanya kerjasama berbagai
elemen baik masyarakat
maupun pemerintah dalam
menjaga keamanan
WEAKNESSES
Inkonsistensi tindakan
aparat dalam penegakan
hukum
Belum optimalnya
implementasi penegakan
hukum
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 76
Gambar 4.10
Kuadran SWOT Priorit
as Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Dilihat dari faktor internal, prioritas pembangunan ini
masih cukup lemah, tampak dari kelemahannya yang masih
dominan terhadap kekuatannya. Sementara itu faktor eksternalnya
menunjukkan peluang yang ada lebih besar dampaknya
dibandingkan ancaman yang mungkin muncul. Kondisi ini
mengharuskan perencanaan untuk prioritas ini lebih mengutamakan
minimalisasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang datang.
Strategi ini yaitu sebagai berikut:
ï‚· Implementasi
penegakan
hukum
secara
tegas
melalui
peningkatan disiplin aparat dan penguatan koordinasi antara
aparat dan masyarakat.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 77
Prioritas 11 : Pemantapan Kemandirian Pangan
Tabel 4.12
Matriks SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan
EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
Kesesuaian agroklimat
Sumber daya yang melimpah
sebagai bahan baku
Semakin berkembangnya
lembaga keuangan mikro
yang dapat membantu
masyarakat
INTERNAL
STRENGTHS
Kebijakan pengembangan
yang memihak pertanian
(pengembangan kawasan
agropolitan, OVOP)
1.
2.
Lahan pertanian masih luas
dan mempunyai potensi
tinggi dan kualitas sumber
daya manusia bidang
pertanian yang handal
THREATS
Alih fungsi lahan pertanian
menjadi non pertanian
Adanya kecenderungan
berkurangnya minat menjadi
petani
Ketatnya standar terhadap
produk pertanian
Pemberlakuan ACFTA pada
tahun 2015
Anomali iklim yang
mengakibatkan rendahnya
hasil pertanian
Belum tersedianya regulasi
ketahanan pangan sebagai
pedoman tata laksana
keamanan, mutu, dan gizi
pangan di daerah
Tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi
Inovasi teknologi untuk
meningkatkan nilai
tambah dan daya saing
produk pangan
Pemasaran produk
pangan pada sektor
pertanian skala
regional,nasional, dan
internasional
1.
Meningkatkan
intensifikasi usaha dan
produk pertanian,
penyediaan fasilitas
pendukung agribisnis,
serta memperkuat daya
saing produk lokal
Penguatan sistem dan
sarana pendukung
pertanian, khususnya
pasca pertanian
1.
Penguatan sistem dan
sarana pendukung
pertanian, khususnya
pasca pertanian
Peningkatan daya saing
produk hasil pertanian
Undang-undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang
pangan
WEAKNESSES
1.
Rendahnya akses lapangan
kerja bidang pertanian
Lemahnya infrastruktur
dan sarana pendukung
pertanian menyebabkan
sulitnya pendistribusian
dan pemasaran hasil
pertanian
2.
Akses permodalan dan
lembaga keuangan terbatas
Masih kurangnya sarana
produksi pertanian
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 78
Gambar 4.11
Kuadran SWOT Prioritas Pemantapan Kemandirian Pangan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Hasil analisis SWOT dengan pembobotan yang tampak
pada gambar diatas menunjukkan kecenderungan yang baik bagi
prioritas pemantapan kemandirian pangan ini. Baik faktor internal
maupun eksternal didominasi oleh tren positif. Oleh karenanya,
pemerintah harus fokus pada kekuatan yang telah dimiliki dan
mengoptimalkannya dan mengambil peluang-peluang yang muncul
agar kemandirian pangan di Kabupaten Bandung dapat tercapai di
tahun 2015. Strategi-strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT ini
yaitu:
a.
Inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya
saing produk pangan.
b.
Perluasan pemasaran produk pangan meliputi skala
regional,nasional, dan internasional.
c.
Intensifikasi usaha dan produk pertanian, penyediaan fasilitas
pendukung agribisnis, serta penguatan daya saing produk
lokal.
Berdasarkan analisis SWOT dengan mempertimbangkan
hasil persilangan matriks serta pembobotan yang telah dipaparkan
diatas, didapatkan strategi perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten Bandung untuk tahun 2015 berdasarkan masing-masing
prioritas, yaitu sebagai berikut:
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 79
Tabel 4.13
Strategi Per Prioritas Hasil Analisis SWOT
No.
1
Prioritas
Reformasi Birokrasi
2
Pengembangan Wajib
Belajar 12 Tahun dan
Pendidikan Vokasional
3
Peningkatan Cakupan
Pelayanan dan Kualitas
Kesehatan
a.
b.
a.
d.
e.
f.
4
Pengurangan Kemiskinan
Daerah dan Penyandang
Masalah Sosial
a.
b.
5
6
Peningkatan Pelayanan
Sarana dan Prasarana
Dasar
Peningkatan Kemudahan
Bagi Pelaku KUMKM
a.
d.
e.
f.
7
Pengembangan Produk
Unggulan
a.
b.
8
Rehabilitasi
Lingkungan
Kerusakan a.
b.
9
Pemantapan
a.
Pembangunan Daerah dan b.
Wilayah Perdesaan
10
Pemantapan Stabilitas
Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
11
Pemantapan Kemandirian a.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
a.
Strategi
Peningkatan kualitas pemerintahan daerah melalui
penerapan
konsep
good
governance
dan
pengembangan kapasitas SDM aparatur pemda
Intensifikasi pelayanan terpadu masyarakat
Peningkatan
kualitas
pendidikan
melalui
pengembangan
kapasitas
tenaga
pendidik,
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan
secara efektif dan efisien
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
sarana dan pelayanan kesehatan
Peningkatan jumlah dan perluasan jangkauan
sarana kesehatan
Peningkatan
jumlah
dan
kapasitas
tenaga
kesehatan
Peningkatan pelayanan sosial dan pengurangan
kemiskinan
melalui
penyediaan
sarana,
intensifikasi program, dan koordinasi dengan
stakeholder terkait
Mendorong tumbuhnya kewirausahaan masyarakat
melalui
peningkatan
kapasitas
PMKS
dan
masyarakat umum, serta perluasan aksesibilitas
bagi pelaku ekonomi kecil terhadap sumber daya
ekonomi
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana dasar wilayah
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
sentra-sentra perdagangan
Peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kecil dan
menengah
Penetapan regulasi yang dapat mendorong laju
perekonomian kecil menengah
Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan
kualitas dan kuantitas sentra perdagangan bagi
produk-produk unggulan
Peningkatan kualitas produk industri pengolahan
berbasis potensi sumber daya lokal yang
berorientasi global
Memperketat
pengaturan
dan
pengendalian
penggunaan lahan, terutama di wilayah yang cepat
berkembang serta meningkatkan pengawasan
dalam pelaksanaannya
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
manajemen pengelolaan lingkungan
Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur desa
Perencanaan
pembangunan
sarana
dan
prasaranaperdesaan
melalui
perencanaan
partisipatif
Implementasi penegakan hukum secara tegas
melalui peningkatan disiplin aparat dan penguatan
koordinasi antara aparat dan masyarakat
Inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah
IV - 80
No.
Prioritas
Pangan
b.
c.
Strategi
dan daya saing produk pangan
Perluasan pemasaran produk pangan meliputi
skala regional,nasional, dan internasional
Intensifikasi
usaha
dan
produk
pertanian,
penyediaan fasilitas pendukung agribisnis, serta
penguatan daya saing produk lokal
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
B.
Program Pembangunan Daerah
Strategi pembangunan daerah yang telah dirumuskan
diatas kemudian akan menjadi dasar penetapan program-program
yang akan dilakukan oleh berbagai SKPD Kabupaten Bandung untuk
mencapai prioritas tersebut. Namun demikian, dinas-dinas terkait
telah mengajukan usulan program yang akan dilaksanakan di tahun
2015. Usulan program dari dinas-dinas ini selanjutnya akan diseleksi
berdasarkan kesesuaiannya dengan strategi yang telah dihasilkan
melalui analisis SWOT diatas. Tabel-tabel berikut ini akan
menyandingkan program-program usulan dinas dengan strategi
berdasarkan masing-masing prioritas. Program yang dianggap
memiliki keterkaitan dengan strategi diberi tanda V.
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi
Tabel 4.14
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Reformasi Birokrasi
Strategi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Program
Program pengembangan
data/informasi/statistik daerah
Program perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
Program peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
Program pengembangan
pembangunan ekonomi
Program perencanaan sosial
budaya
Program pengembangan
prasarana wilayah dan sumber
daya alam
Program perencanaan
pembangunan daerah
Program perbaikan sistem
administrasi kearsipan
Program penyelamatan dan
pelestarian dokumen/arsip
daerah
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Peningkatan kualitas
pemerintahan daerah
melalui penerapan
konsep good governance
dan pengembangan
kapasitas SDM aparatur
pemda
V
V
V
V
IV - 81
Intensifikasi
pelayanan terpadu
masyarakat
Strategi
No.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Program
Program peningkatan kualitas
pelayanan informasi
Program pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan
prasarana kearsipan
Program peningkatan kapasitas
lembaga perwakilan rakyat
daerah
Program penataan peraturan
perundang-undangan
Program peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur
Program pembinaan dan
pengembangan aparatur
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Program peningkatan
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan
Program pelayanan kedinasan
KDH/wakil KDH
Peningkatan kehidupan
beragama
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
Program peningkatan kerja
sama antar pemerintah daerah
Program kerjasama komunikasi,
informasi,dan media massa
Program penataan daerah
otonomi baru
Program fasilitasi peningkatan
SDM bidang komunikasi dan
informasi
Program penataan administrasi
kependudukan
Program penataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah
Program peningkatan promosi
dan kerjasama investasi
Programpeningkatan iklim
investasi dan realisasi investasi
Program penyiapan potensi
sumberdaya, sarana dan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Peningkatan kualitas
pemerintahan daerah
melalui penerapan
konsep good governance
dan pengembangan
kapasitas SDM aparatur
pemda
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
IV - 82
Intensifikasi
pelayanan terpadu
masyarakat
V
Strategi
No.
Program
prasarana daerah
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Peningkatan kualitas
pemerintahan daerah
melalui penerapan
konsep good governance
dan pengembangan
kapasitas SDM aparatur
pemda
Intensifikasi
pelayanan terpadu
masyarakat
Berdasarkan cross-check strategi dengan program diatas,
akan
muncul
program-program
yang
disarankan
untuk
direncanakan. Program-program yang dianggap sesuai dengan
strategi kemudian dikerucutkan lagi dengan maksud untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi program. Berikut ini
merupakan program-program yang disarankan dalam implementasi
prioritas reformasi birokrasi:
1.
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah dengan
orientasi pelayanan informasi publik yang berkualitas
2. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
3. Program peningkatan kapasitas aparatur pemda secara holistik
4. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah
5. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
6. Program penataan administrasi kependudukan
7. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
8. Program pelayanan kedinasan KDH/wakil KDH
9. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
10. Program peningkatan kerja sama antar pemerintah daerah
11. Program penataan peraturan perundang-undangan
12. Program penataan daerah otonomi baru
Prioritas 2 : Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan
Vokasional
Tabel 4.15
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengembangan Wajib
Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional
Strategi
No.
1
2
3
4
Program
Program pendidikan anak usia
dini
Program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun
Program pendidikan
menengah
Program pendidikan non
formal
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Peningkatan kualitas pendidikan melalui
pengembangan kapasitas tenaga pendidik,
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan
secara efektif dan efisien
V
V
IV - 83
Strategi
No.
Program
Program peningkatan mutu
5
pendidik dan tenaga
kependidikan
Program manajemen
6
pelayanan pendidikan
Program pengembangan nilai
7
budaya
Program pengelolaan
8
keragaman budaya
Program pengembangan dan
9
keserasian kebijakan pemuda
Program peningkatan peran
10
serta kepemudaan
Program peningkatan upaya
11
penumbuhan kewirausahaan
dan kecakapan hidup pemuda
Program pengembangan
12
kebijakan dan manajemen
olahraga
Program pembinaan dan
13
pemasyarakatan olahraga
Program peningkatan sarana
14
dan prasarana olahraga
Program pengembangan
15
budaya baca dan pembinaan
perpustakaan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Peningkatan kualitas pendidikan melalui
pengembangan kapasitas tenaga pendidik,
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan
secara efektif dan efisien
V
V
Program yang disarankan untuk implementasi prioritas
kedua ini yaitu:
1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
2. Program pendidikan menengah
3. Program pengembangan kapasitas bagi seluruhpendidik dan
tenaga kependidikan
4. Program manajemen pelayanan pendidikan
5. Program evaluasi sarana pendidikan
6. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan
Prioritas 3
Kesehatan
:
Peningkatan
Cakupan Pelayanan
dan
Kualitas
Tabel 4.16
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Cakupan
Pelayanan dan Kualitas Kesehatan
Strategi
No.
1
Program
Program obat dan
perbekalan kesehatan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
sarana dan
pelayanan
kesehatan
IV - 84
Peningkatan
jumlah dan
perluasan
jangkauan
sarana
kesehatan
Peningkatan
jumlah dan
kapasitas
tenaga
kesehatan
Strategi
No.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Program
Program upaya kesehatan
masyarakat
Program pengawasan obat
dan makanan
Program promosi kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat
Program perbaikan gizi
masyarakat
Program pengembangan
lingkungan sehat
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
Program standarisasi
pelayanan kesehatan
Program pengadaan
peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya
Program pengadaan
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
Program pemeliharaan
sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
Program kemitraan
peningkatan pelayanan
kesehatan
Program peningkatan
pelayanan kesehatan lansia
Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan
dan anak
Program penguatan
kelembagaan
pengaruhutamaan gender
dan anak
Program peningkatan peran
serta dan kesetaraan gender
dalam pembangunan
Program peningkatan
kualitas hidup dan
perlindungan perempuan
Program keluarga berencana
Program kesehatan
reproduksi remaja
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
sarana dan
pelayanan
kesehatan
Peningkatan
jumlah dan
perluasan
jangkauan
sarana
kesehatan
V
V
V
V
V
V
V
V
IV - 85
Peningkatan
jumlah dan
kapasitas
tenaga
kesehatan
Strategi
No.
Program
Program pelayanan
20
kontrasepsi
Program pembinaan peran
serta masyarakat dalam
21
pelayanan KB/KR yang
mandiri
Program peningkatan
22
penanggulangan narkoba
PMS termasuk HIV/AIDS
Program pengembangan
bahan informasi tentang
23
pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak
Program penyiapan tenaga
24
pendamping kelompok bina
keluarga balita
25
Program keluarga sejahtera
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
sarana dan
pelayanan
kesehatan
Peningkatan
jumlah dan
perluasan
jangkauan
sarana
kesehatan
Peningkatan
jumlah dan
kapasitas
tenaga
kesehatan
V
Berdasarkan tabel diatas dan pertimbangan untuk
meningkatkan efisiensi program, program yang disarankan dari
prioritas ketiga ini yaitu:
1.
Program standarisasi pelayanan kesehatan
2.
Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
3.
Program peningkatan kualitas dan kuantitas beserta
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
4.
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
5.
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
6.
Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga balita
7.
Program pengembangan kapasitas tenaga kesehatan
8.
Program sosialisasi BPJS Kesehatan bagi masyarakat umum
terutama masyarakat miskin.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 86
Prioritas 4 : Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang
Masalah Sosial
Tabel 4.17
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengurangan Kemiskinan
Daerah dan Penyandang Masalah Sosial
Strategi
No.
Peningkatan pelayanan
sosial dan pengurangan
kemiskinan melalui
penyediaan sarana,
intensifikasi program,
dan koordinasi dengan
stakeholder terkait
Program
Program pelayanan
1
kesehatan penduduk miskin
Program pemberdayaan fakir
miskin Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan
2
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
lainnya
Program pelayanan dan
3
rehabilitasi kesejahteraan
sosial
Program pembinaan anak
4
terlantar
Program pembinaan para
5
penyandang cacat dan ekstrauma
Program pembinaan panti
6
asuhan/panti jompo
Program pembinaan eks
penyandang penyakit sosial
7
(eks narapidana PSK
narkoba dan penyakit sosial
lainnya)
Program pemberdayaan
8
kelembagaan kesejahteraan
sosial
Program lingkungan sehat
9
perumahan
Program pengembangan
10
perumahan
Program peningkatan
11
partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
Program peningkatan
12
kualitas dan produktivitas
tenaga kerja
Program peningkatan
13
kesempatan kerja
Program perlindungan
14
pengembangan lembaga
ketenagakerjaan
Program transmigrasi
15
regional
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Mendorong tumbuhnya
kewirausahaan
masyarakat melalui
peningkatan kapasitas
PMKS dan masyarakat
umum, serta perluasan
aksesibilitas bagi pelaku
ekonomi kecil terhadap
sumber daya ekonomi
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
IV - 87
Program yang disarankan untuk prioritas keempat ini
diantaranya yaitu:
1. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
2. Program pemberdayaan fakir miskin Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
lainnya
3. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
4. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
5. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
6. Program peningkatan kesempatan kerja
7. Program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
8. Program transmigrasi regional
9. Program pembangunan sarana sosial berupa one-stop building
bagi pengaduan dan penanganan permasalahan sosial
10. Program pembinaan dan pengembangan kapasitas PMKS
Prioritas 5 : Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar
Wilayah
Tabel 4.18
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Pelayanan
Sarana dan Prasarana Dasar Wilayah
Strategi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Program
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana dasar wilayah
Program pembangunan jalan
dan jembatan
Program pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
Program pembangunan
turap/talud/brojong
Program rehabilitasi/
pemeliharaan jalan dan
jembatan
Program inspeksi kondisi jalan
dan jembatan
Program pembangunan sistem
informasi/data base jalan dan
jembatan
Program peningkatan sarana
dan prasarana kebinamargaan
Program pengembangan
wilayah strategis dan cepat
tumbuh
Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi,
rawa, dan jaringan pengairan
lainnya
Program perlindungan dan
konservasi sumber daya alam
Program pengendalian banjir
Program pengembangan,
pengelolaan dan konversi
sungai, danau, dan sumber
daya air lainnya
RKPD Kabupaten Bandung 2015
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
IV - 88
Strategi
No.
Program
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana dasar wilayah
Program pembinaan dan
pengembangan bidang
ketenagalistrikan
Program pengembangan
14
data/informasi
Program pengembangan
15
perumahan
Program lingkungan sehat
16
perumahan
Program pemberdayaan
17
komunitas perumahan
Program pengelolaan areal
18
pemakaman
Program perencanaan tata
19
ruang
20
Program pemanfaatan ruang
Program pengendalian
21
pemanfaatan ruang
Program rehabilitasi dan
22
pemeliharan prasarana dan
fasilitas LLAJ
Program peningkatan
23
pelayanan angkutan
Programpembangunan
24
prasarana dan fasilitas
perhubungan
Program peningkatan dan
25
pengamanan lalu lintas
Program peningkatan kelaikan
26
pengoperasian kendaraan
bermotor
Program pengembangan
27
komunikasi, informasi, dan
media massa
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
13
V
V
V
V
V
V
V
Program-program yang sesuai dengan strategi prioritas ini
meliputi:
1. Program pembangunan jalan dan jembatan
2. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
3. Program pembangunan turap/talud/brojong
4. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
5. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
6. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
jembatan
7. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
8. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa,
dan jaringan pengairan lainnya
9. Program pengendalian banjir
10. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,
danau, dan sumber daya air lainnya
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 89
11. Program
pembinaan
dan
pengembangan
bidang
ketenagalistrikan
12. Program pengembangan perumahan
13. Program pengelolaan areal pemakaman
14. Program rehabilitasi dan pemeliharan prasarana dan fasilitas
LLAJ
15. Program peningkatan pelayanan angkutan
16. Programpembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
17. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor.
Prioritas 6 : Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM
Tabel 4.19
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku
KUMKM
Strategi
Peningkatan
Peningkatan
Penetapan
kualitas dan
kapasitas
regulasi yang
kuantitas
pelaku
dapat
No.
sarana dan
ekonomi kecil
mendorong laju
sentra-sentra
dan menengah
perekonomian
Program
perdagangan
kecil menengah
Program penciptaan iklim
1
V
UKM yang kondusif
Program pengembangan
2
kewirausahaan dan
V
keunggulan kompetitif UKM
Program pengembangan
3
sistem pendukung usaha
V
bagi UKM
Program peningkatan
4
kualitas kelembagaan
V
koperasi
Program perlindungan
5
konsumen dan
pengamanan perdagangan
Program peningkatan dan
6
V
pengembangan ekspor
Program peningkatan
7
efisiensi perdagangan
V
dalam negeri
Program peningkatan
8
kapasitas Iptek sistem
V
produksi
Program pengembangan
9
industri kecil dan
V
menengah
Program peningkatan
10
kemampuan teknologi
V
industri
Program penataan struktur
11
V
industri
Program pengembangan
12
sentra-sentra industri
V
potensial
Program pembinaan
pedagang kaki lima dan
13
V
asongan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 90
Strategi
No.
Program
Program peningkatan
14
pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan
15
produksi
pertanian/perkebunan
Program pengembangan
16
pemasaran pariwisata
Program pengembangan
17
destinasi pariwisata
Program pengembangan
18
kemitraan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
sarana dan
sentra-sentra
perdagangan
Peningkatan
kapasitas
pelaku
ekonomi kecil
dan menengah
Penetapan
regulasi yang
dapat
mendorong laju
perekonomian
kecil menengah
V
V
V
V
Berdasarkan analisis tersebut program yang disarankan
yaitu sebagai berikut:
1.
Program penciptaan iklim UKM yang kondusif
2.
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UKM
3.
Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM
4.
Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
5.
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
6.
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
7.
Program peningkatan kapasitas Ipteksistem produksi
8.
Program pengembangan industri kecil dan menengah
9.
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
10. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
11. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
12. Program pemanfaatan sarana perdagangan sebagai penyalur
hasil produksi pertanian/perkebunan ke pasar yang lebih
besar
13. Program
peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
pertanian/perkebunanmelalui sarana perdagangan
14. Program pengembangan destinasi pariwisata potensial
15. Program pengembangan pemasaran pariwisata
16. Program pengembangan kemitraan di bidang pariwisata
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 91
Prioritas 7 : Pengembangan Produk Unggulan
Tabel 4.20
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pengembangan
Produk Unggulan
Strategi
No.
Program
Program peningkatan produksi
1
pertanian/perkebunan
Program peningkatan
2
penerapan teknologi
peternakan
Program peningkatan
3
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
Program peningkatan
4
keberdayaan masyarakat
pedesaan
Program peningkatan
5
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
Program pemberdayaan
penyuluh
6
pertanian/perkebunan
lapangan
Program pengembangan
7
sistem penyuluhan perikanan
Program pencegahan dan
8
penanggulangan penyakit
ternak
Program peningkatan produksi
9
hasil peternakan
Program peningkatan
10
pemasaran hasil produksi
peternakan
Program pengembangan
11
budidaya perikanan
Program pengembangan
12
kawasan budidaya laut, air
payau, dan air tawar
Program optimalisasi
13
pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Pengembangan
kapasitas SDM dan
peningkatan kualitas
dan kuantitas sentra
perdagangan bagi
produk-produk
unggulan
Peningkatan kualitas
produk industri
pengolahan berbasis
potensi sumber daya
lokal yang berorientasi
global
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Program-program yang disarankan untuk mencapai
prioritas ini yaitu:
1. Program ekstensifikasi produk industri pengolahan melalui
peningkatan nilai tambah hasil produksi sektor pertanian
(pengolahan hasil produksi sektor pertanian)
2. Program
peningkatan
penerapan
teknologi
pertanian/perkebunan untuk meningkatkan hasil produksi
pertanian/perkebunan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 92
3.
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan untuk
meningkatkan hasil produksi dan hasil olahan peternakan serta
untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
4. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
5. Program pengembangan budidaya perikanan
6. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau, dan
air tawar
7. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
8. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
9. Program
pemberdayaan
penyuluh
pertanian/perkebunan
lapangan
10. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan
11. Program pengembangan sentra perdagangan hasil produksi
untuk masing-masing sub sektor
Prioritas 8 Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan
Tabel 4.21
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Rehabilitasi Kerusakan
Lingkungan
Strategi
No.
Program
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Memperketat
pengaturan dan
pengendalian
penggunaan lahan,
terutama di wilayah
yang cepat berkembang
serta meningkatkan
pengawasan dalam
pelaksanaannya
Program perlindungan dan
konservasi sumber daya
hutan
Program pemanfaatan potensi
sumber daya hutan
Program rehabilitasi hutan
dan lahan
Program pembinaan dan
pengawasan bidang
pertambangan
Program pengawasan dan
penertiban kegiatan rakyat
yang berpotensi merusak
lingkungan
Program pengembangan
data/informasi
Program perencanaan
pembangunan daerah rawan
bencana
Program pencegahan dini
danpenanggulangan korban
bencana alam
Program perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Meningkatkan
efektivitas dan efisiensi
dalam manajemen
pengelolaan lingkungan
V
V
V
V
IV - 93
Strategi
No.
Program
Memperketat
pengaturan dan
pengendalian
penggunaan lahan,
terutama di wilayah
yang cepat berkembang
serta meningkatkan
pengawasan dalam
pelaksanaannya
Program perbaikan
perumahan akibat bencana
alam/sosial
Program peningkatan
11
kesiagaan dan pencegahan
bahaya kebakaran
Program pengembangan
12
kinerja pengelolaan
persampahan
Program pengelolaan ruang
13
terbuka hijau (RTH)
Program peningkatan kualitas
dan akses informasi sumber
14
daya alam dan lingkungan
hidup
Program peningkatan
15
pengendalian polusi
Program pengendalian
16
pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup
Program perlindungan dan
17
konservasi sumber daya alam
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Meningkatkan
efektivitas dan efisiensi
dalam manajemen
pengelolaan lingkungan
10
V
V
V
V
V
Program yang disarankan dalam rangka rehabilitasi
kerusakan lingkungan diantaranya adalah:
1. Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
2. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
3. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
4. Program pengembangan data/informasi
5. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
6. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
7. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup
8. Program peningkatan pengendalian polusi
9. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 94
Prioritas 9 : Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah
Perdesaan.
Tabel 4.22
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan
Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan
Strategi
No.
Peningkatan kapasitas
lembaga dan aparatur
desa
Program
Program peningkatan
1
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
Program peningkatan
2
keberdayaan masyarakat
perdesaan
Program peningkatan
3
kapasitas aparatur
pemerintah desa
Program pengembangan
4
lembaga ekonomi pedesaan
Program
peningkatan
5
ketahanan
pangan/
perkebunan
Program peningkatan peran
6
perempuan di perdesaan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
Perencanaan
pembangunan sarana
dan prasarana
perdesaan melalui
perencanaan partisipatif
V
V
V
V
V
Program yang disarankan untuk pelaksanaan prioritas ini
adalah:
1. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
2. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan
3. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
4. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
5. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
6. Program pengembangan kapasitas kelembagaan desa
Prioritas 10 : Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Tabel 4.23
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Stabilitas
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Strategi
No.
Program
1
2
Implementasi penegakan hukum secara tegas
melalui peningkatan disiplin aparat dan
penguatan koordinasi antara aparat dan
masyarakat
Program peningkatan
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
Program pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak criminal
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 95
Program pengembangan
wawasan kebangsaan
Program peningkatan
4
pemberantasan penyakit
masyarakat (pekat)
Program pendidikan politik
5
masyarakat
Program pencegahan dini dan
6
penanggulangan korban
bencana alam
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
3
Berdasarkan tabel diatas, program-program yang
diusulkan dinas kurang memiliki kesesuaian dengan strategi
pembangunan yang telah dirumuskan. Sementara terdapat program
yang dirasa perlu untuk melaksanakan prioritas ini, diantaranya
yaitu:
1. Program pengembangan kapasitas dan integritas aparat penegak
hukum
2. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pertahanan
keamanan dan ketertiban
3. Program pendidikan pertahanan keamanan bagi masyarakat.
Prioritas 11 : Pemantapan Kemandirian Pangan
Tabel 4.24
Keterkaitan Program dengan Strategi Prioritas Pemantapan Kemandirian
Pangan
Strategi
No.
Inovasi
teknologi
untuk
meningkatkan
nilai tambah
dan daya saing
produk pangan
Perluasan
pemasaran produk
pangan meliputi
skala
regional,nasional,
dan internasional
Program
Program peningkatan
ketahanan pangan/
perkebunan
Program peningkatan
2
kesejahteraan petani
Program peningkatan
3
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan
4
produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan
5
pemasaran hasil produksi
pertanian/ perkebunan
Sumber: Hasil Analisis Bappeda 2014
1
RKPD Kabupaten Bandung 2015
Intensifikasi
usaha dan
produk
pertanian,
penyediaan
fasilitas
pendukung
agribisnis,
serta
penguatan
daya saing
produk lokal
V
V
V
V
IV - 96
Sebagian besar program yang diusulkan dinas dianggap
memiliki kesesuaian dengan strategi pembangunan, diantaranya
yaitu:
1. Program peningkatan ketahanan pangan/perkebunan
2. Program
peningkatan
penerapan
teknologi
pertanian/perkebunan untuk meningkatkan volume dan
kualitas produksi pertanian/perkebunan
3. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/
perkebunan
4. Program pengembangan kapasitas petani dan lembaga pengelola
hasil pertanian
5. Ekstensifikasi produk olahan hasil pertanian/perkebunan.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
IV - 97
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
Rencana program merupakan hasil turunan dari strategi yang
dirumuskan dari tiap prioritas, kemudian akan dirinci lagi kedalam bentuk
kegiatan, maka kegiatan ini berupa langkah spesifik yang dilakukan SKPD
dalam mencapai visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Bandung
untuk tahun 2015, selanjutnya rencana program dan kegiatan prioritas ini
akan merinci tidak hanya nama program dan kegiatannya saja, namun
meliputi: indikator kinerja program/kegiatan, besar pembiayaan, waktu dan
lokasi, target capaian kinerja dan lainnya.
Gambaran rencana prioritas rencana program/kegiatan pembangunan
Pemerintah Kabupaten Bandung yang akan dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2015 ini didasarkan pada hasil evaluasi capaian pembangunan
tahun 2013 yang dikombinasikan dengan hasil analisis terhadap data-data
pembangunan tahun 2013. Program/kegiatan yang telah direncanakan ini
diharapkan dapat mengurangi permasalahan pembangunan secara bertahap,
terutama permasalahan pembangunan yang menyangkut kebutuhan dasar
masyarakat. Rencana program ini dikelompokkan berdasarkan prioritas yang
akan dicapai, yaitu berupa 11 (sebelas) prioritas pembangunan daerah
Kabupaten Bandung.
ï‚·
Prioritas 1: Reformasi Birokrasi
Rencana program yang disarankan:
a. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah dengan
orientasi pelayanan informasi publik yang berkualitas
b. Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
pembangunan daerah
c. Program peningkatan kapasitas aparatur pemda secara holistik
d. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
e. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
f. Program penataan administrasi kependudukan
g. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
h. Program pelayanan kedinasan KDH/wakil KDH
i. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
j. Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah
k. Program penataan peraturan perundang-undangan
l. Program penataan daerah otonomi baru
ï‚·
Prioritas 2: Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan
Vokasional
Rencana program yang disarankan:
a. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
b. Program pendidikan menengah
c. Program pengembangan kapasitas bagi seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan
d. Program manajemen pelayanan pendidikan
e. Program evaluasi sarana pendidikan
f.
Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
V-1
ï‚·
Prioritas 3: Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan
Rencana program yang disarankan:
a. Program standardisasi pelayanan kesehatan
b. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
c. Program peningkatan kualitas dan kuantitas beserta pemeliharaan
sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah sakit mata
d. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
e. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
f.
Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
balita
g. Program pengembangan kapasitas tenaga kesehatan
h. Program sosialisasi BPJS Kesehatan bagi masyarakat umum
terutama masyarakat miskin.
ï‚·
Prioritas 4: Pengurangan Kemiskinan Daerah dan Penyandang Masalah
Sosial
Rencana program yang disarankan:
a. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
b. Program pemberdayaan fakir miskin Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
lainnya
c. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
d. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
e. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
f.
Program peningkatan kesempatan kerja
g. Program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
h. Program transmigrasi regional
i.
Program pembangunan sarana sosial berupa one-stop building bagi
pengaduan dan penanganan permasalahan sosial
j.
Program pembinaan dan pengembangan kapasitas PMKS
ï‚·
Prioritas 5: Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Dasar
Wilayah
Rencana program yang disarankan:
a. Program pembangunan jalan dan jembatan
b. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
c. Program pembangunan turap/talud/brojong
d. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
e. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
f.
Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
jembatan
g. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
h. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan
jaringan pengairan lainnya
i.
Program pengendalian banjir
j.
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau,
dan sumber daya air lainnya
k. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
l.
Program pengembangan perumahan
RKPD Kabupaten Bandung 2015
V-2
m.
n.
o.
p.
q.
Program pengelolaan areal pemakaman
Program rehabilitasi dan pemeliharan sarana dan prasarana LLAJ
Program peningkatan pelayanan angkutan
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
ï‚·
Prioritas 6: Peningkatan Kemudahan Bagi Pelaku KUMKM
Rencana program yang disarankan:
a. Program penciptaan iklim UKM yang kondusif
b. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
UKM
c. Program pengembangan system pendukung usaha bagi UKM
d. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
e. Program peningkatan dan pengembangan ekspor
f.
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
g. Program peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi
h. Program pengembangan industri kecil dan menengah
i.
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
j.
Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
k. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
l.
Program pemanfaatan sarana perdagangan sebagai penyalur hasil
produksi pertanian/perkebunan ke pasar yang lebih besar
m. Program
peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
pertanian/perkebunan melalui sarana perdagangan
n. Program pengembangan destinasi pariwisata potensial
o. Program pengembangan pemasaran pariwisata
p. Program pengembangan kemitraan di bidang pariwisata
ï‚·
Prioritas 7: Pengembangan Produk Unggulan
Rencana program yang disarankan:
a. Program ekstensifikasi produk industri pengolahan melalui
peningkatan nilai tambah hasil produksi sektor pertanian
(pengolahan hasil produksi sektor pertanian)
b. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
untuk meningkatkan hasil produksi pertanian/perkebunan
c. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan untuk
meningkatkan hasil produksi dan hasil olahan peternakan serta
untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
d. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
e. Program pengembangan budidaya perikanan
f.
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau, dan air
tawar
g. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
h. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
i.
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
j.
Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan
k. Program pengembangan sentra perdagangan hasil produksi untuk
masing-masing sub sektor
RKPD Kabupaten Bandung 2015
V-3
ï‚·
Prioritas 8: Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan
Rencana program yang disarankan:
a. Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
b. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
c. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
d. Program pengembangan data/informasi
e. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
f.
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
g. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup
h. Program peningkatan pengendalian polusi
i.
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup
ï‚·
Prioritas 9: Pemantapan Pembangunan Daerah dan Wilayah Perdesaan
Rencana program yang disarankan:
a. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
b. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan
c. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
e. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
f.
Program pengembangan kapasitas kelembagaan desa
ï‚·
Prioritas 10: Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Rencana program yang disarankan:
a. Program pengembangan kapasitas dan integritas aparat penegak
hukum
b. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pertahanan
keamanan dan ketertiban
c. Program pendidikan pertahanan keamanan bagi masyarakat
ï‚·
Prioritas 11: Pemantapan Kemandirian Pangan
Rencana program yang disarankan:
a. Program peningkatan ketahanan pangan/perkebunan
b. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
untuk
meningkatkan
volume
dan
kualitas
produksi
pertanian/perkebunan
c. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/
perkebunan
d. Program pengembangan kapasitas petani dan lembaga pengelola
hasil pertanian
e. Ekstensifikasi produk olahan hasil pertanian/perkebunan.
Rencana program ini merupakan usulan berdasarkan hasil analisis di bab 4,
namun pada praktiknya rencana program ini akan disesuaikan dengan
kebutuhan dan usulan dari masing-masing SKPD. Rencana program
tersebut akan dilaksanakan dengan memanfaatkan dana Belanja Langsung
sebesar Rp 1.180.168.865.169,65 yang merupakan total dari kebutuhan
anggaran seluruh SKPD. Rincian program dan kegiatan prioritas dapat
dilihat secara lengkap pada buku II.
RKPD Kabupaten Bandung 2015
V-4
BAB VI
PENUTUP
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung
Tahun 2015 merupakan penjabaran tahun ke-5 (lima) dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kabupaten Bandung
tahun 2010-2015, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya
serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan
pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. Berkaitan dengan era otonomi daerah, Pemerintah
Kabupaten Bandung berkewajiban untuk memberikan pelayanan,
peningkatan partisipasi, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang
ditujukan untuk pemberdayaan daerah dan peningkatan kesejahteraan
rakyat, juga merupakan kerangka dasar otonomi daerah yang salah satunya
mengamanatkan dilaksanakannya perencanaan pembangunan dari bawah
secara partisipatif, dimulai dari Musyawarah Warga, Musrenbang
Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan serta Musrenbang Tingkat
Kabupaten, sampai menjadi RAPBD, hal ini dimaksudkan guna memperoleh
keterpaduan dan sinkronisasi dalam proses perencanaan pembangunan
berdasarkan prioritas pembangunan yang telah disepakati.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa RKPD tahun 2015 menjadi
dasar/landasan dalam penyusunan RABPD tahun anggaran 2015, berkaitan
dengan hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Bandung bersama dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung seyogyanya dapat
memperhatikan dan menjaga konsistensi antara RKPD Tahun 2015 dengan
alokasi anggaran dalam RAPBD Tahun Anggaran 2015 dalam mewujudkan
pelayanan kepada masyarakat serta demi tercapainya tujuan bernegara.
Dokumen RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 merupakan acuan bagi
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung maupun masyarakat dalam
merumuskan prioritas pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan program
pembangunan tahun 2015. Untuk itu diperlukan langkah-langkah, yaitu:
1. Pemerintah Daerah bersama masyarakat termasuk dunia usaha
berkewajiban untuk mendukung dan berpartisipasi dalam menentukan
arah pembangunan yang ingin dicapai dengan sebaik-baiknya;
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung
berkewajiban menyusun Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD yang
menjabarkan prioritas pembangunan, dengan memperhatikan hal
berikut:
a. Dokumen RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 harus menjadi
acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun Rancangan Rencana
Kerja (Renja) SKPD tahun 2015 yang disusun dengan pendekatan
prestasi kerja dan indikator kinerja yang akan dicapai.
b. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD
Kabupaten Bandung merupakan dasar
penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran
berikutnya, utamanya sebagai rujukan dalam penyusunan Kebijakan
Umum (KU) APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS).
RKPD Kabupaten Bandung 2015
VI - 1
c.
Rancangan Renja-SKPD yang disusun dengan pendekatan prestasi
kerja dan indikator kinerja yang akan dicapai harus menjamin
konsistensi perencanaan yang pada akhirnya menjadi pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD).
BUPATI BANDUNG
TTD
DADANG M. NASER
RKPD Kabupaten Bandung 2015
VI - 2
Daftar Isi Buku II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lampiran I Program/Kegiatan Berdasarkan SKPD
Lampiran II Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi 11
Prioritas Pembangunan
Lampiran III Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi
Yang Mendukung SPM
Lampiran IV Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi
Yang Mendukung MDGs
Lampiran V Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi
Yang Mendukung Kemiskinan
Lampiran III Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi
Yang Mendukung Inpres 3
Lampiran I Program/Kegiatan Berdasarkan SKPD
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Nama SKPD
Badan Penanaman Modal dan Perijinan
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Peternakan dan Perikanan
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian
Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Kebersihan
Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dinas Perhubungan
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dinas Bina Marga
RSUD Majalaya
Dinas Sosial
Hal
1
4
13
28
45
56
89
102
109
115
121
192
195
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nama SKPD
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Tenaga Kerja
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan
Inspektorat
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem
Informasi
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
RSUD Soreang
Sekretariat Daerah
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Dinas Kesehatan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Hal
218
222
230
232
237
240
243
248
252
253
262
267
274
No
Nama SKPD
27 RSUD Cicalengka
28 Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan
Masyarakat
29 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa
30 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
31 Sekretariat Dewan
32
1
2
3
4
5
6
Kecamatan
Cileunyi
Cilengkrang
Cimenyan
Bojongsoang
Margahayu
Margaasih
Hal
279
284
287
291
323
326
331
338
343
348
355
No
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Nama SKPD
Dayeuhkolot
Katapang
Pameungpeuk
Arjasari
Pangalengan
Cimaung
Banjaran
Cicalengka
Rancaekek
Cikancung
Nagreg
Baleendah
Pacet
Kertasari
Ciparay
Hal
360
365
372
377
382
387
392
397
402
408
413
418
423
428
433
No
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama SKPD
Majalaya
Ibun
Paseh
Solokanjeruk
Pasirjambu
Ciwidey
Rancabali
Soreang
Cangkuang
Kutawaringin
Hal
438
443
448
453
459
465
470
475
481
486
33
1
2
3
Kelurahan
Pasawahan
Padasuka
Andir
492
494
496
No
4
5
6
7
8
9
10
Nama SKPD
Baleendah
Manggahang
Cibeunying
Jelekong
Wargamekar
Sulaiman
Rancaekek Kencana
Hal
498
500
502
504
506
508
510
Lampiran II Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi
11 Prioritas Pembangunan
No
Nama SKPD
1 Reformasi Birokrasi
2 Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan
pendidikan Vokasional
3 Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas
kesehatan
4 Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang
Masalah Sosial
5 Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar
wilayah
6 Peningkatan kemudahan bagi pelaku KUKM
7 Pengembangan Produk unggulan
Hal
1
59
100
119
187
276
279
No
Nama SKPD
8 Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan, Penataan Ruang
dan Penanggulangan Bencana
9 Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah
perdesaan
10 Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat
11 Pemantapan kemandirian pangan
Hal
287
326
338
356
Lampiran III
Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang
Mendukung SPM
Lampiran IV
Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang
Mendukung MDGs
Lampiran V
Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang
Mendukung Kemiskinan
Lampiran VI
Program/Kegiatan Berdasarkan Rekapitulasi Yang
Mendukung Inpres 3
Lampiran
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Rencana Tahun Tahun 2015
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
x
xx
01
x
xx
01
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Program Pelayanan
Penyediaan jasa
08 Administrasi Perkantoran kebersihan kantor.
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Kab Bandung
Tersedianya peralatan rumah
tangga.
Kab Bandung
Program Pelayanan
Penyediaan alat-alat
10 Administrasi Perkantoran kantor
Tersedianya alat-alat kantor.
Kab Bandung
50,000,000
Tersedianya barang cetakan dan Kab Bandung
penggandaan.
Satu paket alat tulis
kantor.
Tersedianya penerangan yang
baik di setiap ruangan.
Kab Bandung
25 ruangan tempat
kerja.
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor.
Kab Bandung
100,000,000
Tersedianya kebutuhan bahan
bacaan/koran.
Kab Bandung
3 Unit Komputer, 3
buah printer, 1 buah
camera shooting video,
4 set sice, 1 set meja
rapat, 4 buah lemari
besi, 2 buah filling
kabinet
5 jenis koran untuk 1
tahun.
Tersedianya makanan dan
minuman.
Kab Bandung
200,000,000
Terfasilitasinya koordinasi dan
konsultasi.
Kab Bandung
67 paket makanan utk
pegawai dan 50 paket
utk tamu
30 kali koordinasi dan
konsultasi
Program Pelayanan
Rapat-rapat koordinasi Terfasilitasinya koordinasi dan
Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke dalam konsultasi.
daerah.
Kab Bandung
60 kali koordinasi dan
konsultasi]
Program Pelayanan
Penunjang hari-hari
Administrasi Perkantoran bersejarah
Tersedianya kebutuhan bahan
bacaan dan alat-alat hari-hari
bersejarah.
Kab Bandung
umbul-umbul, bandir,
spanduk, lampu hias,
bendera hias, bendera
merah putih dan iklan
ucapan selamat.
Program Pelayanan
Sosialisasi perundangAdministrasi Perkantoran undangan
Tersosialisasikanya peraturan
dibidang penanaman modan
dan perizinan
Kab Bandung
x
xx
01
x
xx
01
15
x
xx
01
Program Pelayanan
Penyediaan makanan
17 Administrasi Perkantoran dan minuman.
x
xx
01
18
x
xx
01
20
x
xx
01
22
x
xx
05
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
Program Pelayanan
Penyediaan bahan
Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan
perundang-undangan.
Program Pelayanan
Rapat-rapat koordinasi
Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar
daerah.
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Kantor.
Program Peningkatan
05 Sarana dan Prasarana
Kantor.
Program Peningkatan
22 Sarana dan Prasarana
Kantor.
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
24
Kantor.
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Kantor.
Sumber Dana
Catatan Penting
Target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
APBD
1 paket peralatan
kebersihan rumah
tangga.
Satu paket alat tulis
kantor.
Program Pelayanan
Penyediaan barang
11 Administrasi Perkantoran cetakan dan
penggandaan.
Program Pelayanan
Penyediaan komponen
Administrasi Perkantoran instalasi listrik
12
penerangan bangunan
kantor.
Program Pelayanan
Penyediaan peralatan
Administrasi Perkantoran dan perlengkapan
kantor.
13
29
Target capaian kinerja
1 paket peralatan
kebersihan rumah
tangga.
Satu paket alat tulis
kantor.
55,000,000
88,000,000
Satu paket alat tulis
kantor.
96,800,000
22,000,000
25 ruangan tempat
kerja.
24,200,000
75,000,000
82,500,000
3 Unit Komputer, 3
buah printer, 1 buah
camera shooting video, 4
set sice, 1 set meja
rapat, 4 buah lemari
besi, 2 buah filling
kabinet
5 jenis koran untuk 1
tahun.
110,000,000
67 paket makanan utk
pegawai dan 50 paket
utk tamu
30 kali koordinasi dan
konsultasi
220,000,000
80,000,000
60 kali koordinasi dan
konsultasi]
88,000,000
27,500,000
umbul-umbul, bandir,
spanduk, lampu hias,
bendera hias, bendera
merah putih dan iklan
ucapan selamat.
30,250,000
16,500,000
100,000,000
Kegiatan tambahan SOP 2 bidang dan
sekretariat
18,150,000
110,000,000
150,000,000
Kab Bandung
Pengadaan kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor.
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan
rutin/berkala
mebeulair.
Tersedianya kendaraan dinas
sebagai penunjang operasional
BPMP
Terpeliharanya ruangan
ruangan kantor.
Kab Bandung
Kab Bandung
26 ruangan kerja dan
teras.
250,000,000
26 ruangan kerja dan
teras.
275,000,000
Terpeliharanya kendaraan dinas Kab Bandung
kantor BPMP
4 Unit roda 2 dan 5
Unit roda 4
275,000,000
4 Unit roda 2 dan 5 Unit
roda 4
302,500,000
Terpeliharanya mebeulair
kantor.
Kondisi mebeulair tetap terawat
dengan baik.
75 meja dan 75 kursi
kantor.
Kab Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 1
16,500,000
75 meja dan 75 kursi
kantor.
18,150,000
x
xx
03
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur.
Program Peningkatan
02 Disiplin Aparatur.
x
xx
03
Program Peningkatan
02 Disiplin Aparatur.
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
1
1
1
1
xx
16
16
16
16
03
Program Peningkatan
Pengembanban Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja danKeuangan.
Program Peningkatan
Pengembanban Sistem
01
Pelaporan Capaian
Kinerja danKeuangan.
Program Peningkatan
Pengembanban Sistem
02
Pelaporan Capaian
Kinerja danKeuangan.
Program Peningkatan
Pengembanban Sistem
04
Pelaporan Capaian
Kinerja danKeuangan.
15
15
Kab Bandung
pengadaan pakaian hari-hari
tertentu.
Kab Bandung
Penyusunan laporan
capaian kerja dan
besaran realisasi kinerja
SKPD
Penyusunan laporan
keuangan semesteran.
Tersusunnya laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja.
Kab Bandung
Tersusunnya laporan keuangan
semesteran.
Kab Bandung
Penyusunan laporan
keungan akhir tahun
Tersusunnya laporan keuangan
semesteran.
Kab Bandung
Jumlah 1
- Jumlah Ijin yang diterbitkan
(20 kewenangan)
- Nila Investasi
- Jumlah Investor
34,000,000
37,400,000
Renstra, LAKIP,
Laporan Tahunan,
Renja, RKA, DPA, IKK,
LKPJ.
bulanan, triwulan,
semesteran dan
laporan keuangan
tahunan.
bulanan, triwulan,
semesteran dan
laporan keuangan
tahunan.
35,000,000
Renstra, LAKIP, Laporan
Tahunan, Renja, RKA,
DPA, IKK, LKPJ.
38,500,000
12,500,000
bulanan, triwulan,
semesteran dan laporan
keuangan tahunan.
13,750,000
14,000,000
bulanan, triwulan,
semesteran dan laporan
keuangan tahunan.
15,400,000
1,396,000,000
1,685,600,000
190000000000
Kegiatan peningkatan
koordinasi dan
kerjasama di bidang
penanaman modal
dengan instansi
pemerintah dan dunia
usaha.
Terjalinnya kerjasama investasi Kab Bandung
antara pemerintah dan dunia
usaha untuk berinvestasi di
Kabupaten Bandung sebanyak 1
usaha/tahun serta tersedianya
Dokumen Panduan Umum
Peluang Investasi dan Fasilitas
Kerjasama Pemerintah dan
Swasta
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Kegiatan pemantauan,
pembinaan,
pengawasan
pelaksanaan
penanaman modal.
Terselenggaranya Bimbingan
Pelaksanaan Kegiatan
Penanaman Modal kepada
masyarakat dunia usaha
sebanyak 1 kali/tahun serta
terlaksananya 1 kali
pemantauan, pembinaan dan
pengawasan PMA/PMD.
Tersedianya laporan Basis Data
Realisasi Investasi Sektor
Primer, Sekunder dan Tersier
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Kegiatan Peningkatan
Meningkatnya pengetahuan dan Kab Bandung
SDM Guna Peningkatan kemampuan 30 orang aparatur
Pelayanan Perijinan
PPTSP.
Meningkatnya kualitas
pelayanan perijinan.
08
2 x 64 stel pakaian.
8200
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
06
09
pengadaan pakaian hari-hari
tertentu.
Kab Bandung
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
15
15
Kab Bandung
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya.
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya.
Kab Bandung
83
PMA = 41
Tersusunnya 1 bh
Kajian Pola Kemitraan
Usaha Kecil di
Kabupaten Bandung
dan 1 bh Kajian
Potensi Bidang Usaha
Penanaman Modal
yang Dapat
Dikerjasamakan
300,000,000
Tersusunnya 1 bh
Kajian Pola Kemitraan
Usaha Kecil di
Kabupaten Bandung
dan 1 bh Kajian Potensi
Bidang Usaha
Penanaman Modal yang
Dapat Dikerjasamakan
330,000,000
- Terpantau dan
terawasinya 150
PMA/PMD.
- Terselenggaranya 1
kali Sosialisasi
pengisian LKPM
- Terselenggaranya
Sosialisasi PERDA No.
11 Tahun 2012 tentang
Retribusi Jasa Umum
- Tersusunnya 3 Jenis
Buku Laporan Basis
Data PMA/PMDN
350,000,000
- Terpantau dan
terawasinya 150
PMA/PMD.
- Terselenggaranya 1
kali Sosialisasi
pengisian LKPM
- Terselenggaranya
Sosialisasi PERDA No.
11 Tahun 2012 tentang
Retribusi Jasa Umum
- Tersusunnya 3 Jenis
Buku Laporan Basis
Data PMA/PMDN
385,000,000
Terlaksanakanya 1
paket
diklat/bintek/sosialisa
si pelyanan perijinan
bagi aparatur PPTSP
100,000,000
Terlaksanakanya 1
paket
diklat/bintek/sosialisasi
pelyanan perijinan bagi
aparatur PPTSP
110,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 2
1
16
15
1
16
15
1
16
16
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Kegiatan
penyelenggaraan
pameran investasi.
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Kegiatan monitoring,
Tersedianya data pendukung di
evaluasi dan pelaporan. 31 kecamatan untuk 18 jenis
perijinan dan non perijinan
10
Terselenggaranya kegiatan
Kab Bandung
pameran promosi investasi di
dalam dan luar negeri dan
tersusunnya profil potensi
investasi sebanyak 1kali/tahun
serta 4 kali event promosi
investasi /tahun
Outcome :
Tersampaikannya informasi
potensi peluang investasi kepada
calon investor sehingga tertarik
untuk berinvestasi di Kab.
Bandung.
Kab Bandung
11
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
Nilai Investasi (PMA/PMDN)
sektor Usaha =
primer,sekunder, dan tersier
- Jumlah Investor
Kab Bandung
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
Kegiatan penyusunan
kebijakan investasi bagi
pembangunan fasilitas
infrastruktur.
Tersedianya informasi peluang
usaha sebanyak 1 sektor/tahun
bagi bidang usaha unggulan
serta adanya 7 buah
raperda/raperbup
Kab Bandung
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
Penyusunan Cetak Biru
(Master Plan)
pengembangan
penanaman modal
Pengembangan system
informasi Penanaman
modal
Tersusunnya Rencana Umum
Penanaman Modal Daerah Kab.
Bandung
Kab Bandung
1
16
16
01
1
16
16
03
1
16
16
04
1
16
16
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
06 Realisasi Investasi.
1
16
17
1
16
17
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
Program Penyiapan
potensi sumberdaya,
sarana dan prasarana
daerah.
Program Penyiapan
potensi sumberdaya,
01 sarana dan prasarana
daerah.
Terintegrasinya system informasi Kab Bandung
penanaman modal dan
pelayanan perijinan.
Terselenggaranya 6
kali pameran promosi
investasi dan 4 kali
promosi melalui media
cetak/elektroni, 1 kali
temu bisnis
Terlaksananya 1 paket
kegiatan peninjauan
terhadap akurasi data
permohonana perijinan
dan 1 laporan data
perijinan yang
akuntabel
450,000,000
100,000,000
Terselenggaranya 6 kali
pameran promosi
investasi dan 4 kali
promosi melalui media
cetak/elektroni, 1 kali
temu bisnis
495,000,000
Terlaksananya 1 paket
kegiatan peninjauan
terhadap akurasi data
permohonana perijinan
dan 1 laporan data
perijinan yang
akuntabel
110,000,000
6700000000000
83
PMA = 41
Tersusunnya kebijakan
investasi bagi
pembangunan fasilitas
infrastruktur sebanyak
2 buah raperda dan 2
buah raperbup tentang
penanaman modal dan
perizinan
0
385,000,000
Tersusunnya kebijakan
investasi bagi
pembangunan fasilitas
infrastruktur sebanyak
2 buah raperda dan 2
buah raperbup tentang
penanaman modal dan
perizinan
0
-
Tersedianya perangkat
informasi (Website dan
perangkatnya)
Penyederhanaan
Prosedur Perijinan dan
Peningkatan Pelayanan
Penanaman Modal
200,000,000
Tersedianya perangkat
informasi (Website dan
perangkatnya)
Kajian potensi potensi
Tersedianya 1 bh Dokumen
sumber daya yang
Kebijakan Penanaman Modal
terkait dengan investasi. Kepada masyarakat Dunia
Usaha
Kab Bandung
16 Bidang usaha
Kab Bandung
Tersedianya 1
Dokumen kajian
Potensi Sumberdaya
yang terkait investasi
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
0
250,000,000
2,135,000,000
3,531,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 3
220,000,000
0
-
Jumlah Potensi Investasi
423,500,000
Tersedianya 1 Dokumen
kajian Potensi
Sumberdaya yang
terkait investasi
275,000,000
2,348,500,000
4,034,100,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
08
x
xx
01
09
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
komunikasi, sumber
Administrasi Perkantoran
daya air dan listrik
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
peralatan dan
03
Administrasi Perkantoran perlengkapan kantor
Terbayarnya rekening telepon
Diskoperindag
12 Bulan
8,500,000
APBD
12 Bulan
8,500,000
Terlaksananya penyediaan jasa
untuk sewa sarana penunjang
pelayanan pasar (kantor UPTD
Pasar)
- Tersedianya jasa petugas
kebersihan
- Tersedianya peralatan dan
bahan kebersihan.
Diskoperindag
12 Bulan
45,000,000
APBD
12 Bulan
60,000,000
Diskoperindag
12 Bulan
100,000,000
APBD
12 Bulan
150,000,000
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
perbaikan peralatan
Administrasi Perkantoran
kerja
Penyediaan alat tulis
Program Pelayanan
10
kantor
Administrasi Perkantoran
Terlaksananya penyediaan jasa
perbaikan peralatan kerja
Diskoperindag
12 Bulan
30,000,000
APBD
12 Bulan
50,000,000
Tersedianya alat tulis kantor
Diskoperindag
12 Bulan
80,000,000
APBD
12 Bulan
90,000,000
Penyediaan barang
Program Pelayanan
cetakan dan
Administrasi Perkantoran
penggandaan
Penyediaan komponen
Program Pelayanan
instalasi
12
Administrasi Perkantoran listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan peralatan
Program Pelayanan
13
dan perlengkapan
Administrasi Perkantoran
kantor
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Tersedianya cetakan quasi dan
non quasi serta penggandaan
Diskoperindag
Quasi : 25,500 blok
Non Quasi : 18 jenis
200,000,000
APBD
12 Bulan
220,000,000
Tersedianya komponen listrik
dan elektronik
Diskoperindag
12 Bulan
6,500,000
APBD
12 Bulan
8,500,000
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor selama 1
tahun anggaran.
- Tersedianya surat kabar lokal
- Tersedianya Surat Kabar
Regional
- Tersedianya Surat Kabar
Nasional
- Tersedianya buku peraturan
perundang-undangan
Diskoperindag
1 paket
330,000,000
APBD
1 paket
Diskoperindag
12 Bulan
25,000,000
APBD
12 Bulan
27,500,000
Tercapainya jumlah makanan
Diskoperindag
dan minuman untuk rapat
Dinas, pegawai piket UPTD dan
Piket Dinas.
- Terlaksananya pengiriman
Diskoperindag
pegawai/memenuhi undangan
tingkat provinsi, luar kabupaten
dalam provinsi dan ibukota
negara
- Terlaksananya pengiriman
pegawai memenuhi undangan di
luar Provinsi Jawa Barat dan
Ibukota Negara
12 Bulan
550,000,000
APBD
12 Bulan
600,000,000
12 Bulan
100,000,000
APBD
12 Bulan
135,000,000
02
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
11
x
xx
01
15
x
xx
01
17
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Penyediaan makan dan
Program Pelayanan
minum
Administrasi Perkantoran
Rapat-rapat kordinasi
dan konsultasi ke luar
daerah
x
xx
01
18
x
xx
01
19
x
xx
01
20
x
xx
02
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
450,000,000
Dst..(Penyediaan tenaga Terlaksananya kegiatan
Program Pelayanan
Pendukung administrasi penyediaan tenaga pendukung
Administrasi Perkantoran teknis dan perkantoran) teknis dan perkantoran
Diskoperindag
12 Bulan
710,000,000
APBD
12 Bulan
700,000,000
Rapat-rapat koordinasi Terlaksananya pengiriman
dan konsultasi ke dalam pegawai mengikuti /memenuhi
Program Pelayanan
daerah
undangan dan kunjungan kerja
Administrasi Perkantoran
ke dalam wilayah kabupaten
Diskoperindag
12 Bulan
50,000,000
APBD
12 Bulan
70,000,000
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 4
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
03
x
xx
03
Program peningkatan
05 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
22 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
sarana dan prasarana
24
aparatur
Program peningkatan
42 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
disiplin aparatur
Program peningkatan
02 disiplin aparatur
Program peningkatan
disiplin aparatur
x
xx
03
03
x
xx
03
Program peningkatan
05 disiplin aparatur
x
xx
06
x
xx
06
01
x
xx
06
02
x
xx
06
1
15
15
1
15
15
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program peningkatan
pengembangan sistem
04
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
APBD
2 Unit Roda 4
500,000,000
150,000,000
APBD
1 Paket
200,000,000
12 Bulan
633,769,000
APBD
12 Bulan
700,000,000
Rehabilitasi gedung kantor dinas Diskoperindag
1 Paket
300,000,000
APBD
1 Paket
350,000,000
Tersedianya pakaian Dinas
Diskoperindag
harian (PDH, Batik) beserta
atributnya
Tersedianya Pakaian Kamtib dan Diskoperindag
Kebersihan
- Pembelian pakaian kerja
lapangan Kamtib dan
Kebersihan
- kopel dan topi
- sepatu lapangan
- borgol dan sangkur
- Pakaian Kebersihan
- sepatu boot
- jas hujan
Tersedianya Pakaian Olahraga
Diskoperindag
417 Stel
120,000,000
APBD
417 Stel
145,000,000
100,000,000
APBD
200 stel
150,000,000
100,000,000
APBD
417 Stel
145,000,000
Penyusunan laporan
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
- Tersusunnya
- Tersusunnya
Laporan
- Tersusunnya
- Tersusunnya
dan DPA
Diskoperindag
100%
40,000,000
APBD
Penyusunan laporan
keuangan semesteran
Tersediannya laporan keuangan
semesteran dinas
Diskoperindag
100%
8,000,000
Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun
Tersedianya laporan keuangan
dinas
Diskoperindag
100%
8,000,000
Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Rehabilitasi sedang
berat gedung kantor
Diskoperindag
1 Unit Roda 4
Diskoperindag
1 Paket
Terpeliharanya kendaraan dinas Diskoperindag
/ operasional dan terbayarnya
perpanjangan STNK
-
APBD
Pengadaan pakaian
Dinas beserta
perlengkapannya
Pengadaan pakaian
kerja lapangan
Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-hari
tertentu
Program penciptaan
iklim Usaha Kecil
Menengah yang
kondusif
Program penciptaan iklim Fasilitasi
Usaha Kecil Menengah
pengembangan Usaha
yang kondusif
Kecil Menengah
08
Meningkatnya peralatan kerja
dan perlengkapan perkantoran
yang memadai.
Terpeliharanya gedung kantor
Dinas
Dokumen LAKIP
Dokumen
100 Stel
100
100
100
100
100
100
Buah
Pasang
Buah
Stel
Pasang
Buah
417 Stel
100%
50,000,000
APBD
100%
8,500,000
APBD
100%
8,500,000
Forum SKPD
Dokumen Renja
Dokumen RKA
Jumlah 1
- Jumlah pelaku UMKM
- Jumlah tenaga kerja UMKM
- Jumlah omzet UMKM
Terselenggaranya :
- Tersedianya data UMKM
Kabupaten Bandung.
- Tersedianya jasa informasi dan
Promosi Produk UMKM
Kabupaten Bandung.
- Tersedianya Informasi dan
Papan Promosi Produk UMKM di
wilayah Kab. Bandung.
- Peningkatan pengetahuan dan
pemahaman tentang Kebijakan
UMKM dan Undang-undang RI
No. 20 Tahun 2008
3,694,769,000
4,826,500,000
9236
37480
3272919514831
Wilayah
Kabupaten
Bandung, 12
Kecamatan.
160,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 5
APBD
200 UMKM, 300 Buku,
15 Sentra
225,000,000
1
15
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
16
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
1
15
16
15
16
Memfasilitasi
peningkatan kemitraan
usaha bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah
03
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
1
- Jumlah pelaku UMKM
- Jumlah tenaga kerja UMKM
Penyelenggaraan
Pelatihan
Kewirausahaan
Memudahkan aksesibilitas
pemasaran produk-produk
unggulan daerah hasil KUMKM
melalui kegiatan :
- Temu Bisnis Tk. Kab. Bandung
- Temu Bisnis Tk. Provinsi
- Intermediasi dgn BUMN/PKBL
- Pemaknaan Hubungan
Transaksi dengan UKM
Wilayah
Kabupaten
Bandung, dan
Lokasi
Musrenbang Kec.
Cicalengka (Ds.
Cikuya, Waluya),
Kec. Kutawaringin
Meningkatkan keterampilan
kewirausahaan melalui kegiatan
:
'- Pelatihan Kewirausahaan
UMKM
- Pelatihan UEP
- Posyandu
- PKK
Kec. Pangalengan
(Ds.Sukaluyu)
Kec. Arjasari (Ds.
Mekarjaya, Baros,
Pinggirsari)
Kec. Cimaung
(Kec. Pasirhuni)
Kec. Pacet (Ds.
Girimulya,
Nagrak,
Mekarsari)
Kec. Kertasari (Ds.
Cibeureum)
Kec. Cimenyan
(Ds. Cimenyan)
Kec. Margahayu
(Ds. Sukamenak,
Margahayu
Tengah)
Kec. Cilengkrang
(Ds. Girimekar,
Jatiendah)
Kec. Cikancung
1000 Orang
Tingkat Kab.
Bandung
20 Orang
06
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Pelatihan Manajemen
pengelolaan
Koperasi/KUD
Meningkatkan kemampuan
pengelolaan dan permodalan
bagi koperasi untuk
meningkatkan jumlah koperasi
sehat dan berprestasi
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
1
15
16
1
15
16
1
15
16
9236
37480
Kec. Banjaran (Ds.
Kiangroke)
Kec. Rancaekek
(Ds. Rancaekek)
Kec.
Pameungpeuk
(Ds. Rancamulya)
Kec. Cimenyan
(Ds. Sindaglaya)
Kec. Cileunyi (Ds.
Cibiru Wetan)
Kec. Majalaya
Kec. Cangkuang
(Ds. Tanjungsari)
07
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
10 Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Monitoring, evaluasi dan Terindentifikasinya koperasi
pelaporan
yang aktif dan koperasi tidak
aktif
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
11 Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Fasilitasi Kemitraan
UKM Hasil Tembakau
dengan Perusahaan
Besar dalam Pengadaan
Tembakau
200,000,000
APBD
300 Orang
625,000,000
SKPD dan Musrenbang
Musrenbang
720,000,000
190 Orang
APBD
240,000,000
APBD
100 Koperasi
50,000,000
200,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 6
300,000,000
Musrenbang
140 Orang
Wilayah Kab.
Bandung
335,000,000
APBD
APBN (DBHCHT)
100 Koperasi Tidak Aktif
70,000,000
1
1
15
15
17
1
15
17
1
15
18
1
15
Program Pengembangan
Sistem Pendukung
Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah
17
18
08
01
15
18
04
1
15
18
05
1
15
18
06
1
15
18
07
15
18
2
06
15
Penyelenggaraan
pembinaan industri
rumah tangga, industri
kecil dan industri
menengah
100 sertifikasi
Terbinanya industri rumah
tangga kecil dan menengah dan
terfasilitasinya kebutuhan
sertifikat produksi pangan
industri rumah tangga dari
DEPKES (izin kesehatan) dan
sertifikasi halal (MUI)
Program Pengembangan Monitoring, evaluasi dan Terselenggaranya monitoring,
Sistem Pendukung Usaha pelaporan
evaluasi terhadap para pelaku
Bagi Usaha Mikro Kecil
usaha mikro, kecil dan
11 Menengah
menengah yang mendapat
fasilitasi sertifikasi PIRT & Halal
dan Pelatihan Kewirausahaan
1
1
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
Jumlah Sertifikasi Produk
Industri Rumah Tangga (PIRT)
dan Sertifikasi Halal
10
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Koordinasi Pelaksanaan Aparat Kecamatan,Kelurahan,
Kebijakan dan Program Dekopinda dan Notaris.
Pembangunan Koperasi
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Sosialisasi prinsipprinsip pemahaman
perkoperasian
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
- Jumlah koperasi
- Jumlah koperasi aktif
Pembinaan,
Pengawasan dan
Penghargaan Koperasi
Berprestasi.
Peningkatan dan
pengembangan jaringan
kerjasama usaha
koperasi
Peningkatan pemahaman
terhadap prinsip-prinsip
koperasi dan meningkatkan
kemampuan pengelolaan
koperasi dalam upaya untuk
meningkatkan pertumbuhan
koperasi
wilayah
Kabupaten
Bandung
Penguatan Kelembagaan
Kelompok Petani
Tembakau melalui
Pembinaan
Kelembagaan Koperasi
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
perdagangan
Kec. Cimaung (Ds.
Sukamaju)
Kec. Kertasari (Ds.
Cibeureum)
Kec. Cicalengka
(Ds. Tenjolaya)
Kec. Rancabali
Kec. Soreang,
Kec. Ciwidey (Ds.
Panundaan &
Lebak Muncang),
Kec. Majalaya,
Kec. Bojongsoang
Terlaksananya pengembangan
jaringan kerjasama lembaga
koperasi dengan pelaku usaha
lainnya dalam upaya
mempermudah akses
permodalan bagi koperasi.
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
APBD
100 UMKM
275,000,000
100 UMKM
54,000,000
APBD
200 Orang
120,000,000
50,000,000
APBD
200,000,000
APBD
50 Orang
wilayah
Kabupaten
Bandung
Penyebaran modelMengkiatnya pemahaman
model pola
masyarakat terhadap pola
pengembangan koperasi konvensional dan pola syariah.
250,000,000
1653
940
Terlaksananya pembinaan,
pengawasan dan penghargaan
bagi koperasi berprestasi.
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
100 UMKM
200 Orang
Musrenbang
75,000,000
150 Orang
150,000,000
100 Koperasi
100,000,000 APBD
150 Koperasi
155,000,000
150 Koperasi
120,000,000 APBD
160 Koperasi
124,000,000
150 Orang
100,000,000
200,000,000 APBN (DBHCHT)
Tingkat fasilitas advokasi
perlindungan konsumen
75 Orang
40 putusan
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 7
2
06
15
2
06
15
2
06
15
2
06
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
02
perdagangan
Fasilitasi penyelesaian
permasalahanpermasalahan
pengaduan konsumen
Terselenggaranya penyelesaian
sengketa konsumen
Peningkatan
pengawasan peredaran
barang dan jasa
Terlaksananya pengawasan
barang dan jasa
Operasionalisasi dan
pengembangan UPT
kemetrologian daerah
Terlaksananya kegiatan ukur
ulang terhadap barang
kebutuhan pokok masyarakat
serta Tera Ulang alat UTTP dan
kajian Akademik UPTD
Kemetrologian
03
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
perdagangan
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
perdagangan
04
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
04 perdagangan
06
15
2
06
17
2
06
17
2
06
17
2
06
18
2
06
18
2
06
18
06
Koordinasi peningkatan Terlaksananya hubungan kerja
hubungan kerja dengan dengan LPKSM
lembaga perlindungan
konsumen
15
2
2
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
01
perdagangan
18
Program Peningkatan dan Pelatihan Ekspor bagi
Pengembangan Ekspor
IKM, UMKM dan
Koperasi
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
01 Dalam Negeri
Program Peningkatan
02 Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
03
4 Kali
20,000,000
APBD
4 Kali
31 Kecamatan
Rata-rata 40 Kasus
80,000,000
APBD
35 Putusan
300,000,000
31 Kecamatan
50 Kali
50,000,000
APBD
80 Kali
100,000,000
Kabupaten Bandung
- 10 Pasar tradisional
untuk menciptakan
Pasar Halal dan tertib
Ukur
- Terlatihnya 3 Orang
SDM Kemetrologian
Ahli Tera Ukur
- Terlaksananya
Akademik UPTD
Kemetrologian
80,000,000
APBD
7 Pasar dan 300 Unit
40,000,000
Pengumpulan Informasi
Hasil Tembakau Yang
Tidak Dilekati Pita
Cukai di Peredaran atau
Tempat Penjualan
Eceran
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Ekspor
Program Peningkatan dan Sosialisasi kebijakan
Pengembangan Ekspor
penyederhanaan
03
prosedur dan dokumen
ekspor dan impor
13
4 Kecamatan
Penyempurnaan
Perangkat peraturan,
kebijakan, dan
pelaksanaan
operasional
Fasilitasi Kemudahan
perijinan
pengembangan Usaha
Pengembangan Pasar
dan Distribusi Barang /
Produk
150,000,000
Nilai eksport barang dan jasa
($)
40,000,000
APBN (DBHCHT)
993,433,738,90
Meningkatnya pemahaman para
pelaku usaha tentang kebijakan
Wilayah Kab.
prosedur ekspor maupun impor
Bandung
Meningkatnya pelaku usaha
yang menjadi produsen produk
unggulan berpotensi ekspor di
Wilayah Kab.
Kab. Bandung dalam
Bandung
meningkatkan posisi tawar dan
daya saing produk unggulan
daerah.
- Jumlah Pasar tradisional yang
sudah ditata
40 pelaku usaha
50,000,000
APBD
40 pelaku usaha
60,000,000
25 pelaku usaha
70,000,000
APBD
25 pelaku usaha
80,000,000
80,000,000
APBD
9 Pasar
1,250,000,000
APBD
2 pasar
Pendataan perusahaan di
wilayah kab. Bandung
Pelaksanaan operasional PD.
Pasar
Tersedianya sarana penunjang
penataan Pasar dan perbaikan
sarana prasarana Pasar dalam
mendukung prioritas dan
sasaran pembangunan tahun
2015 dalam Pengembangan
Produk Unggulan.
9 Pasar
Pasar Pemda
Kab.Bandung
3 Pasar
3 Pasar
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 8
100,000,000
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
2
06
18
04
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
2
06
18
06
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
2
06
18
Pengembangan
- Terjadinya kerjasama antara
Kelembagaan Kerjasama pelaku usaha dengan mitra
Kemitraan
kerja (Dekranasda)
- Meningkatkan pangsa pasar
produk hasil kerajinan para
UKM
- Meningkatnya keterampilan
pengrajin melalui pelatihan
Peningkatan sistem dan - Terlaksananya monitoring
- 8 UPTD
jaringan informasi
harga bahan pokok dan barang
perdagangan
strategis lainnya terhadap
pedagang eceran dan grosir
setiap minggu menjelang hari
- 12 kecamatan
besar keagamaan.
- Terlaksananya monitoring dan -9 kecamatan
pengawasan pupuk bersubsidi
dan non subsidi
- Terlaksananya pendataan
distributor / grosir bahan pokok
dan barang strategis lainnya
Sosialisasi Peningkatan
penggunaan produk
dalam negeri
07
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
Pengembangan
distribusi dan promosi
barang / produk
- Terlaksananya kegiatan
sosialisasi peningkatan
penggunaan produk dalam
negeri sehingga menumbuhkan
kesadaran serta kecintaan
terhadap produk lokal
dibandingkan dengan produk
impor
- Tersampaikannya pesan
program AKU CINTA PRODUK
INDONESIA
Terlaksananya promosi produk
UKM, melalui kegiatan pameran
(Pameran Dinamika Kreativitas
Kab. Bandung, Inacraft, Jabar
Expo, Festival Keanekaragaman
Khas Jabar, PRJ, PPE, serta
Pasar Ramadhan)
2
06
18
08
2
06
19
Jumlah lokasi PKL yang sudah
ditata
2
06
19
Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
02 Program Pembinaan
Kegiatan penyuluhan
Pedagang Kaki Lima dan peningkatan disiplin
Asongan
pedagang kakilima dan
asongan
03 Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
Penataan pedaganag kaki lima
dan asongan di pasar tradisional
dalam mendukung prioritas dan
sasaran pembangunan tahun
2014 dalam Pengembangan
Produk Unggulan.
2
2
06
07
19
15
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
Wialayah Kab.
Bandung, Tk.
Provinsi
Kegiatan Penataan
Tempat berusaha Bagi
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
Meningkatnya disiplin para PKL
dan Asongan dalam berjualan
dalam mendukung prioritas dan
sasaran pembangunan tahun
2014 dalam Pengembangan
Produk Unggulan.
Jumlah Omzet Koperasi
2 Kali Pameran, 1 Kali
Bintek, 1 Kali
Kunjungan Kerja
- 8 UPTD
250,000,000
APBD
2 Kali Pameran
300,000,000
APBD
8 UPTD Pasar
200,000,000
70,000,000
APBD
31 Kecamatan
100,000,000
350,000,000
APBD
5 Kali Event
450,000,000
65,000,000
APBD
100,000,000
- 12 kecamatan
-9 kecamatan
11 Kecamatan
11 Kecamatan
Wilayah Kab.
Bandung
4 Kali Event
2 pasar
Kec. Ciwidey (Ds.
Nengkelan)
Wilayah
Kab.Bandung
2 Pasar
2 Pasar
1100000000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 9
75,000,000
APBD
Musrenbang
75,000,000
2 Pasar
85,000,000
2
2
07
07
15
15
05 Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
06
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
2
07
15
06
2
07
15
07
2
07
15
07
2
07
15
08
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
2
07
15
08
Pengembangan sistem
inovasi teknologi
industri
Menigkatnya kemampuan
pelaku usaha industri kecil
dalam hal Pengembangan Mutu
Desain Teknologi Kemasan
untuk Meningkatkan posisi
tawar dan daya saing produk
unggulan daerah.
Penguatan Kemampuan Meningkatnya Kualitas SDM
Industri Berbasis
Industri Kecil melalui
Teknologi
Pembinaan dan Pelatihan
Industri Berbasisi teknologi
untuk Meningkatkan posisi
tawar dan daya saing produk
unggulan daerah.
Penguatan Kemampuan Meningkatnya Kualitas SDM
Industri Berbasis
Industri Kecil melalui
Teknologi
Pembinaan dan Pelatihan
Industri Berbasisi teknologi
untuk Meningkatkan posisi
tawar dan daya saing produk
unggulan daerah.
Dst…. Pengembangan
Terlaksananya Pembinaan dan
Industri Kreatif berbasis Pelatihan Pengembangan
Fashion
Industri Kreatif berbasisi
Fashion i untuk Meningkatkan
posisi tawar dan daya saing
produk unggulan daerah.
Dst…. Pengembangan
Terlaksananya Pembinaan dan
Industri Kreatif berbasis Pelatihan Pengembangan
Fashion
Industri Kreatif berbasisi
Fashion untuk Meningkatkan
posisi tawar dan daya saing
produk unggulan daerah.
Pengembangan Industri Terlaksananya Pembinaan dan
Kreatif Bebasis
Pelatihan Pengembangan
Kerajinan
Industri Kreatif berbasis
Kerajinan
Pengembangan Industri Terlaksananya Pembinaan dan
Kreatif Bebasis
Pelatihan Pengembangan
Kerajinan
Industri Kreatif berbasis
Kerajinan Anyaman Bambu,
Kain Percak ,Kesed dan Bantal
Hias
Kec. Banjaran (Ds.
Margahurip)
Kec. Pacet (Ds.
Pangauban),
Kec. Paseh
(Ds.Cigentur,
Cijagra)
Kec. Margahayu
Kec. Cangkuang
(Ds.Cangkuang,
Bandaasri,
Ciluncat)
Kec. Cangkuang
(Ds.Pananjung,Ta
njungsari,
Jatisari)
Kec. Pasirjambu
(Mekarmaju)
Kec. Rancabali
Kec. Soreang
(Sadu,
Sukanegara)
Kec. Majalaya
600 Orang
4 Kecamatan
80 Orang
125,000,000
APBD
100 Orang
150,000,000
APBD
60 Orang
90,000,000
APBD
40 Orang
70,000,000
APBD
40 Orang
70,000,000
APBD
180,000,000
APBD
Kec. Paseh (Ds.
Sindangsari)
Kec. Kutawaringin
Kec. Pasirjambu
(Ds. Cikoneng)
Kec. Baleendah
(Ds. Manggahang)
Kec. Solokan
Jeruk (Ds.
Padamukti)
3 Kecamatan
Kec. Kutawaringin
(Ds. Sukamulya)
Kec. Paseh (Ds.
Sindangsari)
2 Kecamatan
Kec. Arjasari (Ds.
Arjasari)
Kec. Pacet (Ds.
Nagrak)
Kec. Ciwidey (Ds.
Sukawening)
Kec. Baleendah
(Ds. Mangahang)
Kec. Rancaekek
(Ds. Cangkuang)
Kec. Rancabali
120 Orang
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 10
650,000,000
APBD
Musrenbang
200 Orang pelaku IK
120 Orang
Musrenbang
380,000,000
320,000,000
340,000,000
200 Orang
400,000,000
180 Orang
360,000,000
Musrenbang
Musrenbang
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
2
07
16
2
07
16
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
02 Menengah
2
07
16
05
2
07
16
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
06 Menengah
2
07
16
07
2
07
16
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
07 Menengah
2
07
17
2
07
17
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
01
Industri
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
2
07
17
2
07
17
2
07
17
2
07
17
2
07
17
2
07
17
Jumlah unit usaha industry
kecil dan menengah
Pembinaan Industri
Terlaksananya Pembinaan IK
Kecil dan Menengah
dalam Program Pengembangan
dalam memperkuat
Industri Kecil dan Menengah
jaringan klaster Industri
8 Kecamatan dan
Luar Provinsi
Jawa Barat
150 Orang
Pemberian Fasilitasi
Kemudahan Akses
perbankan bagi IKM
Tersosialisasinya kegiatan
fasilitas kemudahan perbankan
bagi IKM
Fasilitasi kerjasama
kemitraan industri
mikro, kecil dan
menengah dengan
swasta
Monitoring dan Evaluasi
IKM Kabupaten
Bandung
Terlaksananya kegiatan Gelar
produk, temu usaha/bisnis
bagipelaku IK TPT, KPK dan
KDA
Luar Provinsi
Jawa Barat
25 Orang
Terlaksananya Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi IKM
Wilayah Kab.
Bandung
80 IKM TPT, KPK dan
KDA
Fasilitasi Kelompok
Industri Tembakau
dalam Penerapan Good
Maufacturing Practices
(GMP)
300,000,000
Jumlah Omzet Koperasi
Pembinaan kemampuan Terlaksananya kegiatan
teknologi industri
pembinaan penguatan
kemampuan industri berbasis
Teknologi
Pengembangan dan
Terwujudnya Kemampuan
pelayanan teknologi
Penerapan Teknologi Industri
industri
bagi Kelompok IK Perbengkelan,
Pandai Besi dan GMP Olahan
Makanan
240 Orang
APBD
200,000,000
400,000,000
40 Orang
50,000,000
30 Orang
300,000,000
100 IKM TPT, KPK dan
KDA
22,500,000
300,000,000
02
Program Peningkatan
02 Kemampuan Teknologi
Industri
Program Peningkatan
02 Kemampuan Teknologi
Industri
Program Peningkatan
02 Kemampuan Teknologi
Industri
Program Peningkatan
02 Kemampuan Teknologi
Industri
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
03
4,550 IKM
50,000,000
APBN (DBHCHT)
3,272,919,514,831
Wilayah Kab.
Bandung
180 Org
Kec. Pasirjambu
(Ds. Cikoneng,
Mekarsari)
Kec. Ciparay (Ds.
Bumiwangi)
Kec. Bojongsoang
(Ds.Bojongsoang,
Buahbatu)
Kec. Solokenjeruk
(Ds.Cibodas)
Kec. Pacet (Ds.
Pangauban)
Kec. Ciparay
(Ds.Mekarlaksana,
Serangmekar)
Kec. Kertasari (1
Keg
Ds.Tarumajaya,
Cikembang)
Kec. Kertasari
(Ds.Tarumajaya)
220 Org Pelaku IKM
Sosialisasi dan
Penerapan Gugus
Kendali Mutu
Penerapan Gugus
Kendali Mutu
280,000,000
340,000,000
APBD
APBD
Musrenbang
180 Org
280,000,000
220 Org
350,000,000
8 gugus kendali mutu.
80,000,000
Fasilitasi HAKI, Barcode
Fasilitasi barcode
Perluasan penerapan
SNI untuk mendorong
daya saing industri
manufaktur
10 Perusahaan Industri
Kecil
Tersosialisasinya kegiatan
penerapan SNI bagi IKM dalam
upaya meningkatkan Industri
Kecil yang melaksanakan
standarisasi produksi.
40 Orang Pelaku IKM
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 11
100,000,000
40,000,000
2
07
18
2
07
18
03
2
07
18
04
2
07
2
07
19
19
02
Program Penataan
Struktur Industri
Program Penataan
Struktur Industri
Program Penataan
Struktur Industri
Pembinaan keterkaitan
produksi industri hulu
hingga ke hilir
Pelatihan /Pembinaan
Sistem Manajemen
Mutu bagi IKM
Jumlah unit usaha industry
kecil dan menengah
Terlaksananya kegiatan
pelatihan/pembinaan
keterkaitan produksi industri
hulu hingga hilir.
Terlaksananya kegiatan
pelatihan/pembinaan
Penerapan Manajemen Mutu
4,550 IKM
Wilayah Kab.
Bandung
20 Orang Pelaku IKM
Program Pengembangan
Sentra-Sentra Industri
Potensial
Jumlah potensi produk
unggulan IKM
88 IKM
Kegiatan Penyediaan
Kegiatan Penyediaan
Sarana Informasi yang
Sarana Informasi yang
dapat diakses masyarakat dapat diakses
masyarakat
Tersedianya Data dan Informasi Wilayah Kab.
Perkembangan IK dalam bentuk Bandung
Buku Profil dan Leaflet Produk
1 Paket
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
30 Orang Pelaku IKM
55,000,000
50,000,000
20 Orang Pelaku IKM
80,000,000
10,000,000
1 Paket
20,000,000
8,121,500,000
11,816,269,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 12
7,749,000,000
12,575,500,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : DINAS PERTERNAKAN DAN PERIKANAN
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
x
xx
01
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
08
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor
x
xx
01
10
Program Pelayanan
Penyediaan Alat Tulis
Administrasi Perkantoran Kantor
x
xx
01
11
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
x
02
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran Komunikasi,
Sumberdaya Air dan
Listrik
03 Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran Peralatan dan
perlengkapan kantor
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Meningkatnya kinerja
aparatur melalui optimalisasi
operasional perkantoran
(100%)
Terlaksananya pelayanan
komunikasi, pembuangan air
kotor dan perbaikan listrik (60
bulan)
Terlaksananya perbaikan
peralatan & perlengkapan
kantor dan 4 UPTD (25 paket)
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
20%
Kantor Dinas dan
UPTD
12
25,000,000
APBD Kabupaten
12
25,000,000
Kantor Dinas dan
UPTD
5
10,000,000
APBD Kabupaten
5
12,000,000
Tersedianya Jasa, bahan dan
peralatan kebersihan kantor (5
paket)
Tersedianya alat tulis kantor
sebanyak 38 jenis (5 paket)
Kantor Dinas dan
UPTD
1
93,170,000
APBD Kabupaten
1
97,000,000
Kantor Dinas dan
UPTD
1
90,000,000
APBD Kabupaten
1
95,000,000
Program Pelayanan
Penyediaan Barang
Administrasi Perkantoran Cetakan dan
penggandaan
12 Program Pelayanan
Penyediaan Komponen
Administrasi Perkantoran Instalasi Listrik /
Penerangan Bangunan
Kantor
13 Program Pelayanan
Penyediaan Peralatan
Administrasi Perkantoran dan perlengkapan
kantor
15 Program Pelayanan
Penyediaan Bahan
Administrasi Perkantoran Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
Tersedianya barang cetakan
sebanyak 30 jenis dan
penggandaan (5 paket)
Tersedianya alat-alat listrik
dinas sebanyak 12 jenis (5
paket)
Kantor Dinas dan
UPTD
1
60,000,000
APBD Kabupaten
1
65,000,000
1
9,317,000
APBD Kabupaten
1
12,500,000
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor (25 paket)
Kantor Dinas dan
UPTD
5
115,000,000
APBD Kabupaten
5
130,000,000
12
15,000,000
APBD Kabupaten
12
17,500,000
01
17
Program Pelayanan
Penyediaan Makanan
Administrasi Perkantoran dan Minuman
Tersedianya makanan dan
Kantor Dinas dan
minuman untuk kebutuhan
UPTD
rapat, tamu serta PNS (55 bulan)
11
27,000,000
APBD Kabupaten
11
30,000,000
xx
01
18
Program Pelayanan
Rapat Koordinasi dan
Administrasi Perkantoran Konsultasi ke luar
daerah
Wilayah diluar
Kab. Bandung
161
120,000,000
APBD Kabupaten
161
150,000,000
x
xx
01
20
Program Pelayanan
Rapat Koordinasi dan
Administrasi Perkantoran Konsultasi ke dalam
daerah
31 kecamatan
dan Zone 1
480
85,000,000
APBD Kabupaten
480
95,000,000
x
xx
01
22
Program Pelayanan
Peringatan Hari-Hari
Administrasi Perkantoran Bersejarah
Terlaksananya koordinasi dan
konsultasi dengan
instansi/lembaga di luar
dinas/daerah (786 HOK)
Terlaksananya koordinasi dan
konsultasi dengan
instansi/lembaga di dalam
dinas/daerah (2.306 HOK)
Ikut sertanya Dinas dalam
kegiatan peringatan hari
bersejarah ( HUT RI, HUT Kab.
Bandung, Korpri ) (15 kali)
Kab. Bandung
3
25,000,000
APBD Kabupaten
3
30,000,000
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
10 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
22 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
x
xx
02
24
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Terpenuhinya pembayaran 3
jenis koran dan 2 jenis majalah
langganan dan Buku Peraturan
Perundangan 3 Jenis (60 bulan)
Kantor Dinas
Kantor dinas
Optimalisasi fasilitasi sarana
prasarana kantor (100%)
Pengadaan Mebeulair
20%
20%
Tersedianya mebeulair ( 5
paket)
Kantor Dinas dan
UPTD
1
72,887,000
APBD Kabupaten
1
50,000,000
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
berkala kantor
Terlaksananya pemeliharaan
gedung kantor (25 paket)
Kantor Dinas dan
UPTD
5
300,000,000
APBD Kabupaten
5
350,000,000
Pemeliharaan Rutin /
Berkala Kendaraan
Dinas / Operasional
Terpenuhinya kebutuhan
pemeliharaan dan BBM
kendaraan dinas (60 bulan)
Kantor Dinas dan
UPTD
12
600,000,000
APBD Kabupaten
12
650,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 13
x
xx
02
26
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
01 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
02 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
2
01
21
2
01
21
2
01
21
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
02
2
01
21
03
2
01
21
03
Pemeliharaan Rutin /
Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Terpeliharanya 2 jenis
perlengkapan gedung kantor
secara rutin (5 paket)
Kantor Dinas dan
UPTD
1
17,550,000
Tersedianya laporan
akuntabilitas pelaksanaan
kegiatan.
Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ihtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Penyusunan Pelaporan
Keuangan semesteran
Program pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
02
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
02 Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Tersusunya perencanaan,
evaluasi dan laporan kinerja
kegiatan dinas dan ikhtisar
kinerja dinas (32 dokumen)
Tersedia/tersusunnya 1 paket
penyusunan laporan keuangan
dan administrasi keuangan (5
paket)
Jumlah 1
- Meningkatnya jumlah
penyakit hewan prioritas yang
tertanggulangi ( %)
- Meningkatnya status
kesehatan hewan (%)
Pencegahan PHMS (ekor)
APBD Kabupaten
1
18,000,000
APBD Kabupaten
Kantor Dinas
6
45,000,000
APBD Kabupaten
6
55,000,000
Kantor Dinas
1
21,279,000
APBD Kabupaten
1
23,000,000
1,731,203,000
1,905,000,000
32
66.25
31 Kecamatan
a. Pengendalian/ pencegahan
PHMS (AI, ND, Rabies, Anthraks,
Brucellosis, Helminthiasis, PBR
dan Parasit darah) (jenis)
74,500
470,000,000
APBD Kabupaten
85,500
3
3
960
960
1,200
1,200
- Pemantauan pelayanan
keswan dan peredaran obat
hewan (lokasi)
6
6
- Sosialisasi Keswan (kali)
1
1
- Fasilitasi Siknas (paket)
1
1
- kajian pencegahan dan
pengendalian PHMS (paket)
1
- Pemantauan Kualitas pakan
(paket)
1
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Pemeliharaan
penanggulangan penyakit kesehatan dan
ternak
pencegahan penyakit
menular ternak
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
b. Survailance dan monitoring
hasil pencegahan (sampel)
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
a. Fasilitasi pemeliharaan
unggas yang baik (paket)
c. KIE Kepada Masyarakat
(orang)
520,000,000
d. Peningkatan Kualitas
pelayanan Kesehatan Hewan :
Jumlah populasi hewan rentan
PHMS dan terinfeksi yang
dikendalikan
900
Cimaung
1
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 14
-
3
100,000,000
APBD Kabupaten
1,500
APBD Provinsi Rp
350000000
1
500,000,000
2
01
21
03
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
b. Fasilitasi Elimininasi HPR
(ekor)
300
300
2
01
21
03
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
c. Fasilitasi Depopulasi Unggas
(ekor)
600
1,200
2
01
21
03
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
d. Terfasilitasinya test RBT dan
CFT (sampel)
1,000
1,060
2
01
21
03
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
e. Fasilitasi demplot desa peduli
PHMS (rabies ) (paket)
3
2
01
21
03
Program pencegahan dan Kegiatan Pemusnahan
penanggulangan penyakit Ternak yang terjangkit
ternak
Penyakit endemik
f. Fasilitasi demplot desa peduli
PHMS (brucellosis) (paket)
2
01
21
06
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
06
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Jumlah Pelayanan Keswanlab
(ekor)
2
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
2
01
21
06
2
01
21
06
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
06
2
01
21
07
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
Pengawasan dan
pembinaan penerapan
kesmavet dan kesrawan
Tersedianya peralatan
penunjang pelayanan
keswan/alkes (paket)
Pemagaran Puskeswan
2
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
ternak
kesmavet dan kesrawan
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Sosialisasi seleksi hewan
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
Qurban kepada pengurus DKM
ternak
kesmavet dan kesrawan (orang)
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Sertifikasi RPH Ruminansia
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
(paket)
ternak
kesmavet dan kesrawan
1
Pangalengan
10,982
Tersedianya obat-obatan
hewan/ternak
Pembentengan Puskeswan
Pangalengan
Pangalengan
3
Pangalengan
Tersedianya honorarium/upah
pegawai sebanyak 5 orang
Usulan ke APBD Prov.
3
APBD Kabupaten
12,064
1
APBD Provinsi Rp
750000000
1
1
APBD Provinsi Rp
200000000
200,000,000
60
60
Terselenggaranya sosialisasi
dan pembinaan keswan (kec)
3
6
Tersedianya bahan baku
pemeriksaan laboratorium
keswan dan kesmavet (jenis)
Terfasilitasinya peningkatan
jumlah dan kualitas Unit
Pelayanan Keswan (kecamatan)
5
5
16
16
1
1
Pengadaan alat-alat kesehatan
hewan
Pengadaan sarana IB ternak
Coolroom
Fasilitasi lomba Puskeswan,
dokter hewan dan paramedis
(paket)
Pengawasan Produk Asal Hewan
(PAH) yang HAUS
Sosialisasi NKV (kali)
1 paket
Usulan ke APBD Prov.+
APBN
Puskeswan
Katapang
1 paket
Usulan ke APBD
Prov.+APBN
Puskeswan
Katapang
1 paket
Usulan ke APBD
Prov.+APBN
1 paket
Usulan ke APBD
Prov.+APBN
Pangalengan
Pangalengan
1
240
1
350,000,000
APBD Kabupaten
300
1
1
150
150
1
1
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 15
300,000,000
450,000,000
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Pemeriksaan sampel PAH
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
(Daging dan olahan, susu serta
ternak
kesmavet dan kesrawan telur (sampel)
240
300
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Bintek suru sembelih unggas
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
halal (orang)
ternak
kesmavet dan kesrawan
60
100
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Bintek juru sembelih hewan
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
ruminansia (orang)
ternak
kesmavet dan kesrawan
60
100
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Pemeriksaan Post mortem
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
Hewan Qurban (kecamatan)
ternak
kesmavet dan kesrawan
31
31
2
01
21
07
Program pencegahan dan Pengawasan dan
Pembangunan RPH-Unggas
penanggulangan penyakit pembinaan penerapan
(paket)
ternak
kesmavet dan kesrawan
1
2
01
22
2
01
22
2
01
22
2
01
2
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
01
- Meningkatnya kapasitas
pelaku usaha pembudidaya
ternak yang mendorong
peningkatan produksi hasil
peternakan (%)
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
01 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Jumlah calon bibit ternak di
UPTD perbibitan ternak (ekor)
22
01
01
22
01
2
01
22
01
01
22
01
2
01
22
01
2
01
22
01
2
01
22
01
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
tersedianya sarana
pemeliharaan kesehatan ternak
sapi perah (paket)
Terpenuhinya alat kegiatan
pemeliharaan ternak dan HMT
(paket)
Tersedianya pakan ternak (kg)
2
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
2
01
22
01
2
01
22
01
2
01
22
02
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembangunan sarana
dan prasarana
pembibitan ternak
Pembibitan dan
perawatan ternak
2
01
22
02
2
01
22
02
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Tersedianya jasa pemelihara
ternak, recording dan kandang
dan lahan HMT (orang)
APBN Rp 1000000000
100
20
UPTD Perbibitan
ternak Pasirjambu
750,000,000
APBD Kabupaten
20
APBD Kabupaten
20
23
Terlaksananya perbaikan dan
pemeliharaan UPTD ternak
(paket)
terlaksananya pemagaran
lingkungan UPTD perbibitan
ternak(meter)
tersedianya sarana Pengolahan
limbah ternak (paket)
Usulan ke APBN
900,000,000
23
1 (4 jenis)
1 (4 jenis)
1 (6 jenis)
1 (6 jenis)
132,641
146,000
1
1
1,000
1
1
terlaksananya pembangunan
kandang, gudang peralatan dan
garasi kendaraan (paket)
3
3
1
1
Pembibitan dan
perawatan ternak
Tersedianya sarana pengolah
HMT dan pembuatan pakan
(paket)
Pengembangan sarana UPTD
pembibitan ternak dan kebun
rumput (paket)
Terfasilitasi pelayanan
penerapan teknologi perbibitan
ternak (akseptor)
Terlaksananya pertemuan
inseminator (kali)
Pembibitan dan
perawatan ternak
Penyediaan bahan dan sarana
IB Sapi potong (paket)
Ciwidey dan
pasirjambu
Lb. Muncang dan
Cisondari
2
1,493
Disnakan
Cikancung,
paseh, pacet,
ciparay,
cimenyan, nagreg,
cicalengka,
cilengkrang
APBD Provinsi Rp
1500000000
365,000,000
APBD Kabupaten
500,000,000
1
1
1
2
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 16
2
01
22
2
01
22
2
01
22
2
01
22
2
01
2
02
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
02 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
02 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
02 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pembibitan dan
perawatan ternak
Penyediaan sarana recording
untuk KUD Sapi Perah (Paket)
Pasirjambu
-
Pembibitan dan
perawatan ternak
Fasilitasi kontes ternak bibit Tk. Pm
Provinsi (kali)
1
1
Pembibitan dan
perawatan ternak
1
1
Pembibitan dan
perawatan ternak
Terlaksananya pertemuan
Disnakan
peternak pembibitan sapi potong
(kali)
Insentif kebuntingan dan
Cikancung, Pacet,
kelahiran (ekor)
Cimenyan,
Cicalengka,
Cilengkrang,
Nagreg, Ciparay
250
400
22
02
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pembibitan dan
perawatan ternak
Pengawasan mutu semen beku
sapi perah dan potong (lokasi)
5
5
01
22
02
Pembibitan dan
perawatan ternak
Pengadaan sarana recording
sapi potong (paket)
Disnakan
1
1
2
01
22
Pembibitan dan
perawatan ternak
Penilaian ternak sapi perah
layak bibit (ekor)
Pangalengan
30
70
2
01
22
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
02 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
02 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pembibitan dan
perawatan ternak
Pembibitan ternak domba
(musrenbang) (paket)
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
Jumlah peternak pembudidaya
(Klp)
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
a. Fasilitasi program vertikal
(P2WKSS,TMMD,BSMSS,BBGRM
) (paket)
b. Fasilitasi lomba kelompok
ternak (paket)
4
2
1
1
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
c. Pencatatan populasi ternak
(paket)
1
1
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
d. Pembinaan dan monitoring
kegiatan (kecamatan)
2
01
22
08
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
e. Pengembangan budidaya
ternak sapi perah (paket)
Arjasari, Ciwidey,
Rancabali,
Pasirjambu,
Cilengkrang'
5
Usulan ke APBD
Provinsi
2
01
22
08
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
f. Pengembangan budidaya
ternak sapi potong (paket)
5
Usulan ke APBD
Provinsi
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
g. Pengembangan budidaya
ternak kelinci (paket)
3
Usulan ke APBD
Provinsi
2
01
22
Pengembangan
agribisnis peternakan
h. Pengembangan budidaya
ternak itik (paket)
2
01
22
Pengembangan
agribisnis peternakan
i. Pengembangan budidaya
ternak burung puyuh (paket)
Dayeuh kolot
1
Usulan ke APBD
Provinsi
2
01
22
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
08 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
08 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
08 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Arjasari,
Cikancung,
Banjaran,
Soreang,
Cicalengka
Pangalengan,
Soreang,
Pasirjambu
Dayeuh kolot
Pengembangan
agribisnis peternakan
j. Pengembangan budidaya
ternak domba (paket)
13
Usulan ke APBD
Provinsi
Pangalengan,
Pasirjambu,
Ciwidey,
Katapang, Arjasari
Ibun, Cicalengka,
Solokanjeruk,
Cileunyi
1
20
40
Musrenbang
1,797,750,000
APBD Kabupaten
50
APBD Provinsi
2655000000
4
31
Pacet, Ibun,
Cicalengka,
Kutawaringin,
Cimenyan,
Cimaung,Cangkua
ng, Ciparay,
Cileunyi,
Majalaya,
Kertasari, Solokan
jeruk,
Dayeuhkolot
1
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 17
40
Usulan APBD Provinsi
2,000,000,000
2
01
22
08
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
k. Pengembangan budidaya
ayam buras dan pelung
(Musrenbang) (lokasi)
2
01
22
08
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
l. Pengembangan budidaya
domba (Musrenbang) (paket)
2
01
22
08
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
2
01
22
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
08 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
2
01
22
08
Pengembangan
agribisnis peternakan
2
01
22
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
08 Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
2
01
22
08
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
2
01
22
10
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Penguatan Ekonomi
Masyarakat di
Lingkungan Industri
Hasil Tembakau melalui
Bantuan Peternakan
2
01
23
2
01
23
2
01
23
2
01
23
Pengembangan
agribisnis peternakan
Pengembangan
agribisnis peternakan
Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi peternakan
07
Program peningkatan
pemasaran hasil produksi
peternakan
07 Program peningkatan
pemasaran hasil produksi
peternakan
07 Program peningkatan
pemasaran hasil produksi
peternakan
Paseg, Margaasih,
Rancaekek,
Pasirjambu,
Baleendah
Pangalengan,
Banjaran,
Arjasari, Cimaung,
Pacet, Paseh,
Kertasari,
Cikancung,
Nagreg,
Cicalengka,
Katapang,
Kutawaringin,
Pasirjambu,
Ciwidey,
Rancaekek,
Solokanjeruk,
Baleendah,
Dayeuhkolot,
Bojongsoang,
Dayeuhkolot,
Margaasih
m. Pengembangan budidaya itik Pacet, Paseh,
(Musrenbang) (paket)
Pameungpeuk,
Soreang,
Rancaekek,
Ciparay,
Dayeuhkolot,
Bojongsoang
n. Pembesaran itik/DOD
Cikancung,
(Musrenbang) (paket)
Rancaekek,
Solokanjeruk
o. Pengembangan dan demplot
Banjaran,
budidaya Kambing Perah
Cilengkrang,
(Musrenbang) (paket)
Solokanjeruk,
Margaasih,
Rancaekek
p. Pengembangan budidaya sapi Nagreg,
potong (Musrenbang) (ekor)
Rancaekek, Ibun,
Cicalengka
q. Pengembangan budidaya
Cimaung,
kelinci (Musrenbang) (paket)
Ciwidey,
Katapang, pacet,
Pangalengan,
Pasirjambu
r. Bintek/pelatihan budidaya
Katapang,
ternak (Musrenbang) (lokasi)
Kutawaringin,
Solokanjeruk,
pasirjambu
Pengembangan usaha
peternakan (komoditi)
Peningkatan pelaku usaha
pengolahan hasil ternak yang
bersertifikat (unit usaha)
Promosi atas hasil
produksi peternakan
unggulan daerah
Promosi atas hasil
produksi peternakan
unggulan daerah
Promosi atas hasil
produksi peternakan
unggulan daerah
Pembangunan Arena kontes
ternak (lanjutan) (paket)
Sindangpanon,
Cilengkrang,
Cibodas, Nanjung
dan Lagadar,
Sukamulya
6
Musrenbang
90
Musrenbang
80
73
Musrenbang
80
55
Musrenbang
60
5
Musrenbang
6
14
Musrenbang
10
101
Musrenbang
60
5
Musrenbang
8
3
650,000,000
4
Bojongsoang dan
Ciwidey
85
700,000,000
APBD Kabupaten
1,000
1
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 18
4
APBN (DBHCHT)
70
Jumlah promosi produk yang
dilaksanakan dan di ikuti (kali)
Gerakan minum susu bagi
siswa (orang)
Cijagra, Nanjung
dan Lagadar, PM,
Mekarmaju,
Jelekong
APBD Provinsi Rp
1050000000
4
Usulan ke APBD
Provinsi
Usulan ke APBD
Provinsi
1,000
150,000,000
2
01
23
14
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
23
14
2
01
24
2
01
24
2
01
24
02
2
01
24
02
Peningkatan pelaku usaha
pengolahan dan pemasaran
hasil peternakan yang
menunjang peningkatan
kuantitas dan kualitas produk
(Orang)
Temu pelaku usaha hasil
peternakan (kali)
724,250,000
APBD Kabupaten
73
1
APBD Provinsi
1500000000
1
Pengadaan lahan untuk
pengembangan pasar hewan
(paket)
1
APBD Provinsi
1872000000
1
Fasilitasi PIRT dan sertifikasi
halal (Kelompok)
3
8
Terselengaranya Pelatihan
manajemen pasca panen susu
dan stimulan alat (Paket)
Pasirjambu dan
Cilengkrang
2
3
Terselenggarnya Pelatihan
pengolahan dan pemasaran
hasil ternak dan stimulan alat
(paket)
Bintek pengolahan hasil ternak
dalam P2WKSS (paket)
Baleendah,
Ciparay
3
3
1
1
Monitoring dan pembinaan
pelaku usaha peternakan
(kecamatan)
Pangalengan,
pasirjambu,
Banjaran,
Margahayu,
Ciparay
6
6
12
12
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
Pengembangan
pemasaran hasil produksi pemasaran dan
peternakan
pengolahan hasil
produksi peternakan
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Program peningkatan
Pengadaan sarana dan
penerapan teknologi
prasarana teknologi
peternakan
peternakan tepat guna
Pengumpulan data informasi
pasar produk peternaan dan
olahannya (kali)
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
a. Sosialisasi biogas beton dan
fiber (orang)
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
65
Pembangunan Pasar Hewan
Majalaya /lanjutan (paket)
Majalaya
1
APBD Provinsi
1500000000
Fasilitasi pengolahan pasca
panen produk peternakan
(Musrenbang:
Usulan APBD Provinsi
3,000,000,000
1
Musrenbang
a. Alat pembuatan telur asin
Rw. 10 (paket)
Cimaung
b. Pelatihan pengolahan
susu / CIBODAS (paket)
Rancabali
Meningkatnya pemanfaatan
teknologi peternakan (orang)
Meningkatnya sarana dan
prasarana pemotongan ternak
di RPH ( %)
Jumlah sarana prasarana
teknologi peternakan yang
tersedia (paket)
Cipinang
1
Musrenbang
1
Musrenbang
82
82
77.18
77.18
834
Ciwidey,
Rancabali,
Pasirjambu,
Arjasari,
Pangalengan,
Paseh, Kertasari,
Cikancung,
Cilengkrang
15
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 19
555,000,000
APBD Kabupaten
834
15
750,000,000
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
b. Sosialisasi pengawetan
Ciwidey,
hijauan makanan ternak (orang) Rancabali,
Pasirjambu,
Arjasari,
Pangalengan,
Paseh, Kertasari,
Cikancung,
Cilengkrang
c. Sosialisasi penerapan pakan
Majalaya,
ternak (orang)
Rancaekek, Paseh,
Arjasari, Banjaran
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Fasilitasi penerapan reaktor
biogas beton (unit)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Fasilitasi penerapan reaktor
biogas fiber (unit)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Fasilitasi penerapan alat dan
bahan kompos (paket)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Fasilitasi demplot pupuk
organik (unit)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Penerapan teknologi pakan
(mesin APPO) (unit)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Penerapan teknologi pakan
(mesin Hummer Meal) (unit)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Pengembangan Hijauan
Makanan Ternak (HMT) (Ha)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Fasilitasi organisasi profesi
(HIPPAPI, HPDKI, HPBI dan
Burung berkicau) (paket)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
a. Bioteknologi limbah sapi
(Kompos) (unit)
Pangalengan
Sukamanah
5 unit
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
b. Pengembangan&
pengolahan limbah TernakSapi, kambing (kompos)
Cimenyan
Ciburial
1 unit
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Kertasari
Santosa
1 pkt
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Pasirjambu
Mekarmaju
1 pkt
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
SID (paket)
15
15
25
25
Ciwidey,
Rancabali,
Pasirjambu,
Pangalengan,
Cilengkrang
Arjasari,
Pangalengan,
Paseh, Cikancung,
Cilengkrang
5
10
5
10
Arjasari, Pacet,
Cimaung,
Cilengkrang,
Rancabali
Kertasari
5
10
Cikembang
1
3
Kertasari
Cikembang
1
2
Paseh
Loa
1
5
10
10
Disnakan
4
4
Disnakan
1
1
Pangalengan,
Ciwidey,
Cilengkrang
Warnasari,
labakmuncang,
Ciporeat
Fasilitasi Pengelolaan limbah
ternak (Musrenbang):
c. Pelatihan Bio Gas
d. Pelatihan Pengelolaan
Kotoran Ternak
Musrenbang
Penerapan teknologi pakan
(Musrenbang):
Musrenbang
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 20
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
a. Pengadaan mesin
Pengolah Pakan Ayam
Petelur Poktan Barokah RW
18 (paket)
b. Pengadaan mesin
pengolah rumput untuk
pakan sapi potong
(CHOPPER)
c. Pengadaan Mesin
Chopper/Pemotong Rumput
ternak sapi Kel Tani
Banjaran
Ciapus
1 pkt
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Cimenyan
Mekarmanik
1 unit
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Cicalengka
Nagrog
1 unit
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
d. Bantuan sapi perah
(Chopper)
Cilengkrang
Cilengkrang
1 unit
Musrenbang
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Penerapan pengembangan
mesin tetas telur full otomatis
(Musrenbang)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
a. Bantuan Mesin Penetas
Telur Rw. 05 (unit)
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
2
01
24
02
2
01
24
2
01
2
Musrenbang
Cimaung
Cimaung
1 unit
Musrenbang
b. Mesin Penetas telur
Pameungpeuk
Bojong Manggu
1 pkt
Musrenbang
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
c. Mesin Penetasan Telor Itik
Kutawaringin
4 unit
Musrenbang
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
d. Mesin Penetasan Telor Itik Pasirjambu
Pasirjambu
4 unit
Musrenbang
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Bojongsoang
1 paket
Musrenbang
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Pengembangan UPPO
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Pengembangan HMT
2
01
24
02
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
peternakan tepat guna
Pengembangan kandang
komunal
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Jumlah Pemotongan ternak
besar di RPH (ekor)
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
- Terlaksanaya pengawasanan
monitoring pemotongan hewan
(HOK)
e. Bintek Budidaya Itik DAN
Mesin tetes telur
5 unit
Rw.12, Ds.
Bojongsoang
Arjasari,
Pangalengan,
Ciwidey,
Pasirjambu
Pasirjambu,
Ciwidey,
Rancabali,
Cilengkrang,
Pangalengan
Kertasari,
Pasirjambu,
Ciwidey
4 paket
APBD Provinsi
400000000
Usulan ke Provinsi
25 Ha
APBD Provinsi Rp
25000000
Usulan ke Provinsi
3 paket
APBD Provinsi Rp
600000000
Usulan ke Provinsi
14,566
Baleendah,
Ciwidey,
Cilengkrang,
Soreang,
Pameungpeuk,
Cangkuang,
Cicalengka,
Solokanjeruk,
Majalaya,
Cikancung
85
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 21
650,000,000
APBD Kabupaten
15 pkt
14,566
100
750,000,000
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
- Terlaksananya pengawasan
daging masuk (HOK)
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
- Peningkatan sarana dan
prasarana UPTD RPH) (paket)
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Tersedianya kolam IPAL
(paket)
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Perkerasan jalan RPH
(paket)
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Pembangunan tempat
parkir untuk kendaraan
besar pengangkut ternak
(paket)
Pemeliharaan kandang
istirahat (paket)
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Pelapisan lantai ruang
potong (paket)
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Penambahan railling
(paket)
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Penataan kirmir jalan
(paket)
Baleendah
1
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Penambahan sarana
penerangan jalan, CCTV
dan air (paket)
5 RPH
pemerintah
3
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Pelayanan pemotongan ternak
di 5 RPH pemerintah (bulan)
5 RPH
pemerintah
12
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Revitalisasi RPH Cangkuang
(Paket)
Cangkuang
1
APBD Provinsi Rp
500000000
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Peningkatan sarana dan
prasarana RPH Pangalengan
Pangalengan
1
APBD Provinsi Rp
400000000
2
01
24
07
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
rumah potong hewan
Peningkatan sarana dan
prasarana RPH MBC Baleendah
Baleendah
1
APBD Provinsi Rp
1700000000
2
05
20
2
05
20
2
05
20
Program pengembangan
budidaya perikanan
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
a. Meningkatnya kapasitas
kelompok/UPR pembenihan
dan pembudidayaan
ikan/pokdakan (kelompok)
b. Meningkatnya pelaku usaha
budidaya perikanan
bersertifikat CBIB (orang)
Produksi benih ikan di UPTD
BBI (ekor)
Baleendah,
Ciwidey,
Cilengkrang,
Soreang,
Pameungpeuk,
Cangkuang,
Cicalengka,
Solokanjeruk,
Majalaya,
Cikancung
Baleendah
40
50
1
1
12
296
20
94
20
19,661,940
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 22
405,000,000
APBD Kabupaten
21,628,000
645,000,000
2
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Tersedianya petugas pemelihara
kolam dan ikan serta petugas
pembinaan pengembangan
teknologi sebanyak 960 BOK
2
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
2
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
01
2
05
20
2
05
2
144
144
Tersedianya obat-obatan untuk
ikan sebanyak (bulan)
12
12
Pengembangan bibit
ikan unggul
Tersedianya saprokan (bulan)
12
12
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Tersedianya pakan induk ikan
(bulan)
12
12
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Penyediaan Induk Nila Nirwana
(paket)
5
5
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
1
3
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Terlaksananya diseminasi
teknologi di petani pendeder
(kelompok)
Pembangunan Rumah Kepala
UPTD Pembenihan ikan dan
perlengkapannya (paket)
2
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Penyediaan benih ikan lele
sangkuriang (PS) (ekor)
500,000
2
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Penyediaan ikan Nila (GPS)
(paket)
2
2
05
20
01
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pengembangan bibit
ikan unggul
Rehab Kolam ikan (kolam)
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
UPTD
Pembenihan Ikan
Ds. Sagaracipta,
Ciparay
1
APBD Provinsi Rp
650000000
14
Jumlah pelaku usaha yang
terbina dalam upaya
peningkatan pembenihan ikan
(orang)
Peningkatan kapasitas
kelompok/UPR pembenhan ikan
(kelompok)
a. Bintek CPIB dan minapadi
(kali)
260
350,000,000
APBD Kabupaten
260
40
50
7
7
b. Fasilitasi pembenihan ikan
Ciparay, Pacet,
nila Nirwana, Mas Majalaya, Lele Majalaya, Ibun,
Sangkuriang (paket)
Paseh, Soreang,
Baleendah,
Kutawaringin,
Pasirjambu,
Ciwidey
c. Fasilitasi Forum UPP (kali)
3
3
2
2
d. Fasilitasi program Minapadi
(paket)
1
1
Ciparay,
Majalaya, Pacet,
Baleendah,
Katapang,
Banjaran
e. Fasilitasi pendampingan pada
kelompok pembenihan dan
minapadi (Musrenbang):
- Pembibitan Ikan NILA
Pangalengan
(pkt)
Musrenbang
Banjarsari
2
Musrenbang
- Bantuan Bibit Ikan nila
Unggulan Rw. 01 (pkt)
Cimaung
Cimaung
1
Musrenbang
- Bantuan Bibit Ikan Nila
(Induk) (pkt)
Kertasari
Santosa
1
Musrenbang
- Budidaya ternak Ikan
mas bagi Kelompok Tani
(minapadi) (pkt)
- Pengembangan
budidaya
perikanan/induk ikan
Pameungpeuk
Bojongkunci
1
Musrenbang
1
Musrenbang
Kutawaringin
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 23
1 pkt
400,000,000
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
02
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pendampingan pada
kelompok tani
pembudidaya ikan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
- BUDI DAYA IKAN NILA
(induk) (pkt)
Rancaekek
BOJONGLOA
- Bintek Ugadi (Udang
Galah Mina Padi) (orang)
Majalaya
50I dan II Ds. Sukamaju, Ds. Padaulun
Pokdakan Sukamaju, Maniri, Soleh Mini
- Bantuan bibit ikan mas
(minapadi) (pkt)
Solokanjeruk
Cibodas
1
Musrenbang
- Pengadaan Sarana
Produksi
Perikanan (pendederan
ikan mas/benih) (klp)
- Pelatihan pembenihan
dan induk Lele
Bojongsoang
Buahbatu
1
Musrenbang
Pacet
Tanjungwangi
2
Musrenbang
- Bintek Usaha
Pembenihan lele
sangkuriang
- BUDI DAYA IKAN NILA
(induk)
Margahayu
Sayati
5 kel
Musrenbang
Rancaekek
Bojongloa
1 Pkt
Musrenbang
Pengembangan Unit
Pembenihan Rakyat (UPR)
Kec. Majalaya,
Ciparay, Pacet
1
Musrenbang
1 paket
APBD Provinsi Rp
750000000
Pengembangan Unit
Pembenihan Rakyat (UPR)
APBN Rp 3000000000
Jumlah pelaku usaha yang
terbina dalam upaya
peningkatan budidaya ikan
(orang)
Peningkatan kapasitas
kelompok pembudidaya
ikan/pokdakan (kelompok)
Jumlah pelaku usaha
perikanan bersertifikat CBIB
(orang)
a. Fasilitasi program vertikal
(P2WKSS, KRPL, TMMD, Lomba
Desa, BBGRM, Desa Mandiri
Pangan dan BSMSS) (paket)
200
b. Pelatihan CBIB (kali)
c. Bintek budidaya perikanan
(Musrenbang) (paket)
d. Pembinaan dan
pengembangan pembesaran
ikan (Musrenbang):
- Pembesaran ikan mas (paket)
Cangkuang,
Cicalengka,
Cileunyi,
Majalaya,
Pameungpeuk,
Pasirjambu,
Rancaekek,
Bojongsoang
Pasirjambu,
Soreang,
Rancaekek,
Dayeuhkolot
- Pembesaran ikan nila Nirwana Pangalengan,
(paket)
Pacet, Cicalengka,
Cangkuang,
Ciwidey
Musrenbang
Usulan ke prov.
Usulan APBN
812,056,990
220
15
20
14
20
7
7
1
1
12
Musrenbang
12
Musrenbang
1
6
Musrenbang
7
Musrenbang
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 24
1,300,000,000
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
- Pembesaran ikan lele
Sangkuriang (paket)
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
- Budidaya ikan hias
(Musrenbang) (kelompok)
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
g. Fasilitasi pengembangan
budidaya ikan hias (paket)
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
2
05
20
03
Program pengembangan
budidaya perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
Pembinaan dan
pengembangan
perikanan
2
05
23
2
05
23
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
07 Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
2
05
23
07
2
05
23
2
05
2
2
e. Kewirausahaan dan demplot
budidaya ikan lele di kolam
terpal (Musrenbang) (paket)
Pangalengan,
Banjaran,
Arjasari, Paseh,
Cimenyan,
Nagreg,
Cangkuang,
Pameungpeuk,
Pasirjambu,
Soreang,
Rancaekek,
Solokanjeruk,
Cileunyi,
Dayeuhkolot,
Bojongsoang,
Baleendah
Rancaekek
Banjaran,
Cimaung,
Margahayu,
Pameungpeuk
i. Pembinaan dan fasilitasi
sertifikasi CBIB (paket)
k. Pembangunan sarana dan
prasarana instalasi UPTD
Pembenihan Ikan (Lanjutan)
Peningkatan pelaku usaha
pengolahan ikan bersertifikat
(unit usaha)
Musrenbang
1
Musrenbang
7
Musrenbang
2
h. Kaji terap Biovloc (paket)
j. Pembangunan kawasan
pembesaran ikan lele
40
Kec. Baleendah,
Banjaran,
Cimaung
Kec. Ciparay
1
2
1
2
3 paket
APBD Provinsi Rp
750000000
1 paket
APBN Rp 5000000000
95.0
90.0
Usulan ke Provinsi
Usulan ke APBN
APBD Kabupaten
20.0
APBD Kabupaten
100.0
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
Peningkatan pelaku usaha
pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan yang menunjang
peningkatan kuantitas dan
kualitas produk (Orang)
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
a. Pelatihan peningkatan usaha Bojongsoang,
pindang (kali)
Pasirjambu,
Ciparay, Banjaran
1
Musrenbang
1
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
b. Pelatihan pengolahan ikan
bernilai tambah (kali)
1
Musrenbang
1
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
c. Gerakan memasyarakatkan
makan ikan (kali)
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
d. Pengadaan stimulan
prealatan pengolahan ikan
bernilai tambah (paket)
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
e. Fasilitasi pameran perikanan
(kali)
Majalaya,
Banjaran,
Pamungpeuk,
Ciwidey,
Cicalengka
400,000,000
3
Majalaya,
Banjaran,
Pamungpeuk,
Ciwidey,
Cicalengka
2
5
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 25
3
Musrenbang
2
5
450,000,000
2
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
2
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
2
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
2
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
2
05
23
07
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
Pengembangan
Pengolahan pemasaran
dan pelayanan usaha
perikanan
2
05
24
2
05
24
2
05
24
02
Program pengembangan Peningkatan
kawasan budidaya laut, pengendalian penyakit
air payau dan air tawar
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Lokasi budidaya yang
terfasilitasi pengendalian
penyakit ikan dan lingkungan
(lokasi)
30
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Sosialisasi budidaya ikan
berwawasan lingkungan (orang)
25
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Sosialisasi pengendalian
penyakit ikan (kali)
1
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Fasilitasi pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan pengadaan
obat ikan dan bahan kimia
(OIKB) (paket)
1
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Pemeriksaan penyakit KHV
(paket)
1
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Kaji terap penggunaan ikan
yang telah divaksinasi (paket)
1
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Sosialisasi pokmaswas,
Restocking ikan dan pelestarian
ikan lokalitas (kali)
3
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Fasilitasi Culture Based
Fisheries (CBF) (paket)
1
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
f. Pembinaan mutu hasil olahan
ikan (sampel)
40
60
1
1
h. Apresiasi pengemasa produk
hasil perikanan (paket)
1
1
i. Fasilitasi Lomba P2HP (kali)
5
5
j. Fasilitasi sertifikat PIRT
(kelompok)
5
10
a. Meningkatnya masyarakat
yang aktif mengawasi
lingkungan kawasan budidaya
(pokmaswas)
9
g. Fasilitasi P2WKSS (paket)
b. Terjaganya kelestarian ikan
diperairan umum (lokasi)
APBD Kabupaten
50
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 26
9.00
50.00
160,000,000
APBD Kabupaten
30
200,000,000
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Fasilitasi pokmaswas (orang)
25
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Fasilitasi Restocking ikan di
perairan umum (lokasi)
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Fasilitasi pelestarian ikan
lokalita (paket)
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Penunjangan statistik
perikanan tangkap (paket)
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Bintek Hama Penyakit Ikan
Mas, ikan Hias dan Lele untuk
23 padepokan (Musrenbang)
(orang)
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Perencanaan pembangunan
kawasan budidaya ikan
berwawasan lingkungan (paket)
-
1
2
05
24
02
Program pengembangan
kawasan budidaya laut,
air payau dan air tawar
Peningkatan
pengendalian penyakit
ikan dan lingkungan
kawasan perikanan
Fasilitasi kesehatan ikan dan
lingkungan (paket)
-
1
7
Ibun dan
Cimaung
5
1
1
Majalaya
11 Desa Se- Wil.
Kec. Majalaya
70
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
Musrenbang
9,439,056,990
11,170,259,990
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 27
12,815,000,000
14,720,000,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
x
xx
01
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
01 Program Pelayanan
Penyediaan jasa surat
Administrasi Perkantoran menyurat
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
08 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran kebersihan kantor
x
xx
01
10 Program Pelayanan
Penyediaan alat tulis
Administrasi Perkantoran kantor
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
11 Program Pelayanan
Penyediaan barang
Administrasi Perkantoran cetakan dan
penggandaan
12 Program Pelayanan
Penyediaan komponen
Administrasi Perkantoran instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
13 Program Pelayanan
Penyediaan peralatan
Administrasi Perkantoran dan perlengkapan
kantor
14 Program Pelayanan
Penyediaan peralatan
Administrasi Perkantoran rumah tangga
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
x
x
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
APBD Kab. Bandung
Terfasilitasinya kegiatan surat
menyurat pelaksanaan
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Distanbunhut
100%
1,743,000 APBD Kab. Bandung
1,830,150
Distanbunhut
100%
34,800,000 APBD Kab. Bandung
36,540,000
Distanbunhut
100%
8,700,000 APBD Kab. Bandung
9,135,000
Distanbunhut
100%
54,420,000 APBD Kab. Bandung
57,141,000
Distanbunhut
100%
9,000,000 APBD Kab. Bandung
9,450,000
Distanbunhut
100%
81,118,000 APBD Kab. Bandung
85,173,900
Distanbunhut
100%
66,962,000 APBD Kab. Bandung
70,310,100
Distanbunhut
100%
6,570,000 APBD Kab. Bandung
6,898,500
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Distanbunhut
100%
83,474,200 APBD Kab. Bandung
87,647,910
Distanbunhut
100%
8,994,000 APBD Kab. Bandung
9,443,700
Distanbunhut
100%
12,000,000 APBD Kab. Bandung
12,600,000
Distanbunhut
100%
12,350,000 APBD Kab. Bandung
12,967,500
Distanbunhut
100%
29,400,000 APBD Kab. Bandung
30,870,000
Distanbunhut
100%
38,450,000 APBD Kab. Bandung
40,372,500
Penunjang Peringatan
21 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Hari-hari Besar
Bersejarah
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
07 Program peningkatan
Pengadaan
sarana dan prasarana
perlengkapan gedung
aparatur
kantor
Terfasilitasinya penyelengaraan
perkantoran dan administrasi
kedinasan
Distanbunhut
100%
7,250,000 APBD Kab. Bandung
7,612,500
Terfasilitasinya kebutuhan
sarana dan prasarana
penyelenggaraan perkantoran
Distanbunhut
100%
20,000,000 APBD Kab. Bandung
21,000,000
02
22 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
Terfasilitasinya kebutuhan
sarana dan prasarana
penyelenggaraan perkantoran
Distanbunhut
100%
200,000,000 APBD Kab. Bandung
210,000,000
xx
02
24 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Terfasilitasinya kebutuhan
sarana dan prasarana
penyelenggaraan perkantoran
Distanbunhut
100%
523,684,800 APBD Kab. Bandung
549,869,040
xx
03
Program Peningkatan
Displin Aparatur
02 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber
daya air dan listrik
03 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran peralatan dan
perlengkapan kantor
07 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran administrasi keuangan
15 Program Pelayanan
Penyediaan bahan
Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan
17 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan minuman
Rapat-rapat kordinasi
18 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar
daerah
Rapat-rapat Koordinasi
20 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Konsultasi Dalam
Daerah
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 28
x
xx
03
02 Program Peningkatan
Displin Aparatur
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
01 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
02 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
04 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
2 01
15
2 01
15
2 01
15
2 01
15
Pelatihan Petani
Petani dan
01 Program Peningkatan Kesejahteraan
Pelaku Usaha
b. Sayuran
Kab. Bandung
2 01
15
c. Tanaman Hias
2 01
15
d. Tanaman Obat
2 01
15
2 01
16
Pelatihan Petani
Petani dan
01 Program Peningkatan Kesejahteraan
Pelaku Usaha
Pelatihan Petani
Petani dan
01 Program Peningkatan Kesejahteraan
Pelaku Usaha
Pelatihan Petani
Petani dan
01 Program Peningkatan Kesejahteraan
Pelaku Usaha
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/ Perkebunan
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya
Terfasilitasinya pakaian dinas
Distanbunhut
pegawai Distanbunhut sebanyak
75 orang
26,500,000 APBD Kab. Bandung
27,825,000
APBD Kab. Bandung
Penyusunan laporan
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
Penyusunan laporan
keuangan semesteran
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Pelatihan Petani
Petani dan
01 Program Peningkatan Kesejahteraan
Pelaku Usaha
Pelatihan Petani
Petani dan
01 Program Peningkatan Kesejahteraan
Pelaku Usaha
02 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penyusunan Database
produksi pangan
02 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penyusunan Database
produksi pangan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Terlaksananya manajemen
pelaporan dan
pertanggungjawaban
penyelenggaraan kedinasan
Terlaksananya manajemen
pelaporan dan
pertanggungjawaban
penyelenggaraan kedinasan
Terlaksananya manajemen
pelaporan dan
pertanggungjawaban
penyelenggaraan kedinasan
Jumlah 1
Jumlah kelompok tani yang
memiliki registrasi kebun
hortikultura
1. Tersusunnya SOP GAP
Komoditas hortikultura
a. Buah-buahan
Distanbunhut
100%
35,000,000 APBD Kab. Bandung
36,750,000
Distanbunhut
100%
9,800,000 APBD Kab. Bandung
10,290,000
Distanbunhut
100%
8,975,000 APBD Kab. Bandung
9,423,750
1,279,191,000
1,343,150,550
40 Kelompok
Kab. Bandung
250,000,000 APBD Kab. Bandung
5 komoditas (Jambu
biji, Alpukat, Salak,
Buah Naga, Jeruk)
4 komoditas (Cabe,
Bawang Merah, Tomat,
Kentang, Kubis)
APBD Kab. Bandung
Kab. Bandung
1 komoditas (mawar)
APBD Kab. Bandung
Kab. Bandung
2 komoditas (lidah
buaya, jahe)
20 kebun
APBD Kab. Bandung
Kab. Bandung
2. Teregistrasinya kebun hortikultura
Kab. Bandung
Peningkatan ketahanan pangan
pertanian/ perkebunan
APBD Kab. Bandung
262,500,000
APBD Kab. Bandung
64,56 kuintal/ha
Pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi
agribisnis, pembangunan
pertanian dan kehutanan
Penyusunan Data statistik dan
informasi pertanian,
perkebunan, dan kehutanan
Fasilitasi pengembangan padi
organik
Distanbunhut
Fasilitasi pasca panen dan
pengolahan padi untuk
mendukung pengembangan
lahan pangan berkelanjutan
Fasilitasi pasca panen dan
pengolahan hasil jagung
1 paket
450,000,000
APBD Kabupaten
Bandung
472,500,000
Distanbunhut
1 paket
Soreang,
Bojongsoang
2 kelompok
APBD Kabupaten
298,000,000 Bandung
Kecamatan sentra
produksi padi
3 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
Cikancung
1 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
Fasilitasi pengembangan tepung Kertasari,
lokal
Arjasari,
Cimenyan
Pengadaan Mesin Penggiling
Cikadut,
Singkong
Cimenyan
2 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
2 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengadaan Mesin Perontok Padi
Gapoktan Tatalli Wargi
Banjaran,
Banjaran
3 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengadaan Mesin Pemipil
Jagung
Melatiwangi,
Cilengkrang
1 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengadaan Pengiris Singkong,
Plastik Sealer KWT Giri Mukti
Nagrog,
Cicalengka
1 Paket
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 29
APBD Kabupaten
Bandung
2,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
514,500,000
514,500,000
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Alsintan Pasca Panen (Perontok)
Pangauban,
Katapang
2 Klp
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Penanganan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Bantuan
Mesin Power traster
2 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
16
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Bantuan
Spriner
Bojongkonci,
Rancatungku,
Kec.
Pameungpeuk
Rancatungku,
Rancamulya, Kec.
Pameungpeuk
2 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
01
16
Sanghyang,
Rancaekek
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
01
16
Pengadaan Mesin Rontogan
Cibiruhilir,Cileuny
i
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
Pengadaan mesin rontogan padi
sebagai sarana pertanian
Mekarmaju,
Pasirjambu
1 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
2
01
16
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Penanganan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil
Pengembangan
Intensifikasi Padi dan
Palawija
Pengembangan
Intensifikasi Padi dan
Palawija
Pengadaan Mesin Perontok Padi
Gapoktan Tatalli Wargi
2
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
12 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
2
01
16
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Intensifikasi Padi dan
Palawija
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
Pengembangan
Intensifikasi Padi dan
Palawija
Pengembangan
Pengajuan Alat Pengolah
Intensifikasi Padi dan
Organik (APO)
Palawija
Pengembangan
Pelatihan Budidaya Pertanian
Intensifikasi Padi dan
dan KBR Jagung
Palawija
Pengembangan
b. Bibit Jagung Manins
Intensifikasi Padi dan
RW.01,09
Palawija
Pengembangan
Rumah Kompos
Intensifikasi Padi dan
Palawija
Pengembangan
Sorgum
Pengembangan Diversifikasi
Pangan
2
01
16
2
01
16
2
01
16
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
16 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
16 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
16 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
2
01
16
2
01
16
2
01
2
2
2
2
01
01
01
16
16
16
2
01
16
2
01
16
SLPTT Padi
18 Kecamatan
Sentra Produksi
Padi
Stimulan Pengembangan Lahan Katapang,
Pangan berkelanjutan
Solokanjeruk,
Ciparay,
Bojongsoang
SLPTT Jagung
Nagreg,
Cicalengka,
Cikancung,
Arjasari
Penyusunan RDKK tingkat desa, Kabupaten
kecamatan dan kabupaten
Bandung
Pengembangan
ubi kayu
Pengembangan Diversifikasi
Pangan
Budidaya
Pengembangan Diversifikasi
PanganPengembangan Ubi
Kayu
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Lahan
Pengembangan Pertanian pada
Lahan Kering
Lahan
Pengembangan Kawasan
Stroberi
APBD Kabupaten
902,350,000 Bandung
2 Kecamatan
APBD Kabupaten
Bandung
4 kecamatan
APBD Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Bojong, Nagreg
1 Paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Ganjar Sabar,
Nagreg
60 Orang
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
1 Paket
65,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Sukanagara,
Soreang
Buah Batu,
Bojongsoang
1 Unit
Pameungpeuk,
Arjasari
5 ha
APBD Kabupaten
130,000,000 Bandung
Cimenyan,
Cileunyi,
Cilengkrang
Kecamatan,
Cimenyan
5 ha
APBD Kabupaten
Bandung
2 Paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
964,500,000 Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
Rancabali,
Pasirjambu
1 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
c. Fasilitasi Green House untuk
mendukung pengembangan
stroberi organik
Rancabali,
Pasirjambu
2 unit
APBD Kabupaten
Bandung
d. Fasilitasi jaringan pengairan
Rancabali
1 unit
APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Kawasan Jeruk
APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 30
1,199,467,500
100,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
a. Penangkaran Benih Stroberi
Lahan
Lahan
18 Kecamatan
157,500,000
2
2
2
2
2
01
01
01
01
01
16
16
16
16
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
a. Penangkaran Benih Jeruk
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Pengembangan
Pertanian pada
Kering
Cileunyi
Cibiruwetan
1 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
5 ha
APBD Kabupaten
Bandung
1 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
Lahan
Lahan
b. Pengembangan kawasan jeruk Cileunyi,
Cimenyan,
Cimaung
c. Fasilitasi pelepasan varietas
Cileunyi
benih jeruk spesifik lokal
Lahan
Pengembangan Kawasan
Alpukat
Lahan
a. Benih/bibit alpukat
Lahan
b. Bantuan benih/bibit buahbuahan
Cibiruwetan
APBD Kabupaten
Bandung
Kertasari,
Pangalengan,
Cimaung,
Pasirjambu
Kabupaten
Bandung
2.000 btg
APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Kawasan
Tanaman Hias
APBD Kabupaten
Bandung
a. Pengembangan kebun
percobaan perbenihan tanaman
hias dan pengembangan
kerjasama pengelolaan
pembibitan
b. Penangkaran Krisan
Distanbunhut
Pasirjambu
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
c. Pengembangan sedap malam
Cimaung,
Banjaran,
Cangkuang,
Soreang
Cimaung
2 hektar
APBD Kabupaten
Bandung
2 hektar
APBD Kabupaten
Bandung
e. Pengembangan mawar
Cimaung,
Pasirjambu
1000 m2
APBD Kabupaten
Bandung
Bibit buah-buahan
Margamukti,
Pangalengan
1 Unit
Bantuan Bibit pohon dan buah
Lebakwangi,
Arjasari
1 Paket
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan bibit pohon mangga
Marsel,
Margahayu
600 Pohon
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan Benih Bunga Sedap
Malam
Jatisari
Cangkuang
1 Paket
Lahan
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan Benih Bunga Sedap
Malam
Nagrak,
Cangkuang
2 Paket
Lahan
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan Bibit Hortikultura 4
dusun
Panundaan,
Ciwidey
2 Kelompok
Lahan
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan Pohon RW 01,13
Nengkelan,
Ciwidey
1 Paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan Bibit Tanaman Bunga
RW 05, Ciwidey
1 Paket
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Buah-buahan
Jelekong,
Baleendah
1 Paket
5,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Permh Bibit Jahe, KT Mekar
Mandiri
Loa, Paseh
1 paket
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Bantuan Bibit Pohon durian
Marsel,
Margahayu
600 pohon
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengadaan Bibit Tanaman
Manggis
Marteng,
Margahayu
1000 pohon
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
d. Pengembangan gerbera
1 paket
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
Lahan
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 31
APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
5,000,000 Bandung
1,149,225,000
2
01
16
2
02
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
2
01
16
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
17 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
20 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
20 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
20 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
20 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
Pengembangan
Perbenihan/Pembibitan
Pelatihan budidaya bagi
Kelompok tani
Cilengkrang,
Cilengkrang
1 paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengadaan Bibit Tanaman Hias
KWT Mekar Hurip
Margahurip,
banjaran
2 Kelompok
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Penyusunan dokumen
perencanaan dan pengawasan
pengembangan agribisnis
perkebunan dan pengelolaan
lahan dan air melalui kegiatan
konservasi
SL-PHT Perkebunan
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan
Perbenihan/Pembibitan
Pengembangan
a. Fasilitasi Pelepasan Benih
Perbenihan/Pembibitan Padi Spesifik Lokal
APBD Kabupaten
325,000,000 Bandung
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan
b. Penguatan kelembagaan balai Kabupaten
Perbenihan/Pembibitan benih
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan
c. Stimulan benih padi
Perbenihan/Pembibitan (Cadangan Benih Daerah)
15 Ton
APBD Kabupaten
Bandung
Kabupaten
Bandung
565,750,000
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Forum komunikasi gangguan
usaha perkebunan dan
sosialisasi IBK
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Fasilitasi sarana dan prasarana
pengendalian OPT Perkebunan
kecamatan Sentra
perkebunan
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Gebyar Promosi Perkebunan
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Penyusunan SOP Tanaman Kopi Kabupaten
Bandung
1 Paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
16
25 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Pertanian/Perkebunan
Penyusunan SOP Tanaman Teh
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
17
2
01
17
2
01
17
2
01
17
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
07 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
07 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
07 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Promosi Atas hasil
produksi
Pertanian/Perkebunan
unggul daerah
Promosi Atas hasil
produksi
Pertanian/Perkebunan
unggul daerah
Promosi Atas hasil
produksi
Pertanian/Perkebunan
unggul daerah
341,250,000
594,037,500
Kabupaten
Bandung
- Jumlah unit-unit pasca panen
dan pengolahan hasil
hortikultura
- jumlah kelompok usaha yang
bermitra
Promosi Atas hasil produksi
Pertanian/Perkebunan unggul
daerah
Gebyar promosi komoditas
unggulan
APBD Kabupaten
Bandung
5 kelompok
375,000,000
Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
a. Stroberi
APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 32
393,750,000
393,750,000
2
01
17
2
01
17
2
01
17
07 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
07 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
09 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Promosi Atas hasil
produksi
Pertanian/Perkebunan
unggul daerah
Promosi Atas hasil
produksi
Pertanian/Perkebunan
unggul daerah
Pembangunan pusatpusat penampungan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
Pameran pasar tani tingkat
kabupaten, propinsi dan
nasional
Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
Fasilitasi kelembagaan pasar
Kabupaten
tani tingkat Kabupaten bandung Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
Pembangunan pusat-pusat
penampungan hasil produksi
pertanian/perkebunan
2
01
17
09 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pembangunan pusatpusat penampungan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
Pengembangan unit-unit usaha
pengolahan hasil hortikultura
2
01
17
09 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pembangunan pusatpusat penampungan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
a. Pengolahan hasil sayuran
2
01
17
09 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pembangunan pusatpusat penampungan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
b. Bangunan rumah kemasan
2
01
17
09 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pembangunan pusatpusat penampungan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
Pendampingan pengembangan
rumah kemasan
2
01
18
2
01
18
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
575,000,000
APBD Kabupaten
Bandung
Pangalengan,
Kertasari,
Cimenyan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat
Guna
3 paket
APBD Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Pangalengan,
Pasirjambu,
Kertasari
Jumlah pencapaian indeks
pertanaman (IP)
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
2.30
APBD Kabupaten
Bandung
653,500,000
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengendalian OPT
Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
a. Fasilitasi brigade proteksi
tanaman tingkat Desa
Kabupaten
Bandung
31 kecamatan
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
b. Fasilitasi Sarana Prasarana
Pengendalian OPT
Kabupaten
Bandung
31 kecamatan
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Penguatan Perbengkelan
Pertanian
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Hand Sprayer 5
buah gapoktan
Sindangpanon,
Banjaran
5 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Traktor
Gapoktan Mekarsari
Sindangpanon,
Banjaran
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 33
603,750,000
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
SLPHT/Pertanian Desa
Banjaran,
Banjaran
50 Orang
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Traktor
Patrolsari, Arjasari
1 Paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Mesin pompa air
Rancakole,
Arjasari
1 Paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Handfire (semprotan hama)
Wargaluyu,
Arjasari
5 Paket
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Alat Pertanian
Warjabakti,
Cimaung
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Alat Pertanian,
Kelompok Tani Desa
Karangtunggal,
Paseh
1 Paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Teknologi Alat
Pertanian Mesin Sedot Air
Cibeureum,
Kertasari
1 Paket
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Sarana Pertanian
Wilayah
Kecamatan
Margaasih,
Margaasih
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Penyediaan Alat Pertanian RW
01 s.d. 13
Cgirimekar,
Cilengkrang
5 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Pompa Mesin
Penyedot Air Sawah
Hegarmanah,
Cikancung
1 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Hand Traktor RW 7,6 Cikasungka,
Cikancung
2 Unit
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Genset penyedot air persawahan Cikasungka,
RW 1,7,4
Cikancung
3 Unit
60,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Hand Traktor
Nagreg, Nagreg
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Peralatan Pertanian
Traktor
Tanjungsari,
Cangkuang
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Hand Traktor
Banyusari,
Katapang
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 34
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Handsprayer
Banyusari,
Katapang
5 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Peningkatan penerapan
teknologi tepat guna bantuan
pompa air 3 inchi
Sukasari,
Bojongkonci,
Rancamulya,
Kec.Pameungpeuk
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Peningkatan penerapan
teknologi tepat guna bantuan
powersprayer
Rancatungku,
Bojongkonci, Kec.
Pameungpeuk
4 Unit
6,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Mesin traktor
Rancamulya,
Pameungpeuk
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Handsprayer
Sukasari,
Pameungpeuk
1 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Stimulan pengadaan sarana
produksi dan alat mesin
pertanian
Jatisari, Kopo,
Kec. Kutawaringin
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Alat Pertanian (Traktor) Cukanggenteng,
Pasirjambu
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Traktor sebagai
sarana pertanian
Mekarmaju,
Pasirjambu
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan mesin pompa air
sebagai sarana pertanian
Mekarmaju,
Pasirjambu
2 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
c. traktor RW,01-09
Sukanagara,
Soreang
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
d. pompa air RW,01-09
Sukanagara,
Soreang
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
-Bantuan Alsintan
Ciwidey
2 Kelompok
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Traktor
Jelegong,
Rancaekek
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Alkon (Alat Penyedot
Air)
Rancaekekkulon,
Rancaekek
1 Buah
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Alat Semprot
Insektisida
Rancaekekkulon,
Rancaekek
5 Buah
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 35
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Mesin pompa air 2 unit
Bojongemas,
Solokanjeruk, Kec.
Solokanjeruk
2 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Traktor
Solokanjeruk,
Cibodas, Kec.
Solokanjeruk
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Semprotan
Solokanjeruk,
Solokanjeruk
5 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan pompa air
Cibiru Hilir,
Cileunyi
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Hand Traktor
Ciparay, Ciparay
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pompanisasi Pengairan
Mekarsari,
Ciparay
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Pompa Air
Manggungharja,
Ciparay
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Alat Rontogan
Pakutandang,
Ciparay
2 Unit
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Pemotong
Rumput
Pakutandang,
Ciparay
2 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Traktor
Gapoktan Mekarsari
Wargamekar,
Baleendah
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Pompa
Semprot Padi /Hama
Kelompok
Simpang Bojong
Koneng, Hanja,
Dukdek, Pasir
Garut, Rancawaan
(6 Kelompok) Ds.
Wangisagara, Kec.
Majalaya
5 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Traktor
Kelompok
Simpang Bojong
Koneng, Hanja,
Dukdek, Pasir
Garut, Rancawaan
(6 Kelompok) Ds.
Wangisagara, Kec.
Majalaya
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Pompa Air/Pengairan
Sawah
Bojongsari,
Bojongsoang
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 36
3,007,862,000
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bantuan Traktor
Lengkong,
Bojongsoang
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Bajak Traktor
Gapoktan Wargi Saluyu
Sindangpanon,
Banjaran
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Mesin Traktor
Gapoktan Saluyu
Banjaranwetan,
Banjaran
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Traktor
Mekarsari, Pacet
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Hand Sprayer Giri
Muktik
Nagorg,
Cicalengka
1 paket
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Peng. Mesin Traktor
Cicalengkakulon,
Cicalengka
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan traktor
Bandasari,
Cangkuang
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Hand Traktor
Banyusari,
Katapang
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
- Bantuan Bantuan Mesin
Traktor untuk P3A
Sukawening,
Ciwidey
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadan Mesin Traktor
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Desa Rancakasumba (Mesin
Traktor Kel. Tani Sagalaherang)
Klp Simpang,
Bojong Koneng,
Hanja, Dukdek,
Pasir Garut,
Rancawaan (6
Kelompok) Ds.
Wangisagara,
Kecamatan
Majalaya
Rancakusumba,
Solokanjeruk
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Hand Tractor
Mangunharja,
Ciparay
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Mesin pompa air
Pinggirsari,
Arjasari
1 paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan Pompa Air RW.01 RW.09
Cijagra, Paseh
2 unit
40,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 37
5,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Mesin Potong Rumput (RW 05,
RW 06, RW 10, RW 11)
Mandalamekar,
Cimenyan
3 Unit
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pompa Mesin Saprodi
Mandalamekar,
Cimenyan
5 Unit
4,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengandaan mesin rontok padi
Kp.Cibiru
Cihanyir,
Cikancung
1 unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
1 Unit
1,500,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadan Mesin Pompa Semprot Klp Simpang,
padi/ hama
Bojong Koneng,
Hanja, Dukdek,
Pasir Garut,
Rancawaan (6
Kelompok) Ds.
Wangisagara,
Kecamatan
Majalaya
Mesin Penyedot Air
Gunungleutik,
Ciparay
1 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
02 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pengadaan mesin Penyedot air
1 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
18
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin Berkala
Berkala Teknologi Tepat Teknologi Tepat Guna
Guna
Pertanian/Perkebunan
Pertanian/Perkebunan
2
01
18
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pemeliharaan Rutin
Pengembangan unit pengolahan
Berkala Teknologi Tepat pupuk organik
Guna
Pertanian/Perkebunan
2
01
18
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pemeliharaan Rutin
Peningkatan kapasitas
Berkala Teknologi Tepat kelembagaan irigasi
Guna
Pertanian/Perkebunan
2
01
18
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
2
01
18
2
01
2
01
Babakan, Ciparay
834,187,000
APBD Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Kabupaten
Bandung
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
Pemeliharaan Rutin
Jides Selokan Sawah Girang
Berkala Teknologi Tepat Sayuran
Guna
Pertanian/Perkebunan
Girimulya, Pacet
1 Paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pemeliharaan Rutin
Pembangunan Jaringan Irigasi
Berkala Teknologi Tepat (P3A MITRA TANI) P3A MITRA
Guna
TANI
Pertanian/Perkebunan
Nagorg,
Cicalengka
1 Paket
65,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
18
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pemeliharaan Rutin
Pembangunan dan rehabilitasi
Berkala Teknologi Tepat infrastruktur pertanian
Guna
perkebunan (JITUT,JIDES)
Pertanian/Perkebunan
Kutawaringin
1 Paket
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
18
03 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pemeliharaan Rutin
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Berkala Teknologi Tepat (PJI) Poktan Harapan II Ds.
Guna
Cinunuk
Pertanian/Perkebunan
UPT, Pertanian,
Cileunyi
1 Paket
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 38
2
2
01
01
19
19
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Jumlah rata-rata pencapaian
a, Sayuran
b, Buah-buahan
c, Tanaman hias
d, Tanaman obat
Jumlah pencapaian
produktivitas perkebunan
a, Kopi
b, Teh
c, Cengkeh
d, Tembakau
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan
APBD Kabupaten
Bandung
216,50 kuintal/ha
104,00 kuintal/ha
17,48 tangkai/ha
3,25 kg/m2
1,195
2,500
0,220
1,000
ton/ha
ton/ha
ton/ha
ton/ha
643,742,000
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan agribisnis kopi
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
a. Rehabilitasi perkebunan kopi
Pasirjambu,
Ciwidey,
Pangalengan
75 ha
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
b. Pengembangan penangkaran
benih/bibit kopi
Cikancung,
Kertasari,
Rancabali
3 kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Rancabali, Pacet,
Cikancung
3 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
c. Fasilitasi sarana dan
prasarana pasca panen,
pengolahan, dan pengemasan
hasil kopi
Pengembangan agribisnis teh
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
a. Rehabilitasi tanaman teh
Rancabali,
Pangalengan,
Kertasari
75 hektar
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Bibit Teh
Margaluyu,
Pangalengan
1.300 pohon
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Bibit Kopi
Margaluyu,
Pangalengan
1.300 pohon
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bibit kopi RW 01
Wanasuka,
Pangalengan
1.300 pohon
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Mesin Giling Kopi RW 01
Wanasuka,
Pangalengan
1 Unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Alat Pemecah kopi
Ancolmekar,
Arjasari
1 Paket
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bibit Kopi 1 Kelompok Kp.
Jigudsari
Mekarsari,
Cimaung
1,300 Pohon
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Mesin Kopi Kelompok Tarumajaya,
Narawita Cisanti
Kertasari
1 Unit
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Mesin Penampung Pengolahan
Biji Kopi
Cibeureum,
Kertasari
1 Unit
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Pengadaan Bibit
Perkebunan (kopi, cengkeh,
sengon dan buah-buahan)
Ciburial,
Cimenyan
5 Klp
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 39
APBD Kabupaten
Bandung
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
1,322,929,100
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Bibit Kopi RW 01 s.d. Girimekar,
16
Cilengkrang
1,300 Pohon
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Bibit Kopi
Cilengkrang,
Cilengkrang
1,300 Pohon
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Mesin APO
Ciporeat,
Cilengkrang
1 Buah
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Bibit Kopi
Ciporeat,
Cilengkrang
1,300 Pohon
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pembuatan Embung-embung
Ciporeat,
Cilengkrang
1 Unit
60,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Pembibitan Cengkeh Srirahayu,
Cikancung
15 Ha
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bibit Kopi Arabica
KBR/Persemaian Masyarakat
Pertanian
Cikancung,
Cikancung
30 Ha
100,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengadaan Budidaya Kopi
Arabica Giri Muktik
Nagrog,
Cicalengka
4,600 Btg
14,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyulaman Bibit Kopi
Margamulya,
Pasirjambu
6,600 Btg
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan Kopi Unggulan
Rancabali
13,300 Btg
40,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
a, Bibit pohon keras + Mesin
Pulper RW, 01-09
Sukanagara,
Sorenag
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
f. Mesin Pencacah Kulit kopi
RT 03/05 Ciwidey
2 Kelompok
60,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pelatihan dan mesin pengolah
kopi
Rancabali
3 Unit
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
02 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Unit pengolahan hasil kopi Rw
05,06 dan Rw 10 Kp. Palintang
Cipanjalu,
Cilengkrang
1 Unit
100,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan bibit unggul
pertanian/perkebunan
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan kawasan cabe
merah
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
a. Benih/bibit cabe
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan kawasan
kentang
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
a. Penangkaran benih kentang
G0
6.000 batang
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
4,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
930,500,000
APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
Pangalengan,
Cimaung,
Cimenyan,
Kertasari
Kertasari,
Pangalengan,
Cimenyan
5 ha
APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
3 unit
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 40
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
b. Screen house penangkaran
benih kentang
2 unit
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan agribisnis jamur
Soreang,
Pasirjambu,
Ciwidey
3 unit
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan agribisnis
bawang merah
Pangalengan,
Pacet, Cimenyan
6 hektar
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan sayuran
eksklusif (brokoli)
Cimenyan
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengembangan sayuran dataran 14 kecamatan
rendah
sentra pangan
1 paket
APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Bantuan Pembibitan Kentang
Margaluyu,
Pangalengan
25,000 Pohon
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengadaan Benih Sayuran,
Kelompok Tani Wanita
Sukamantri,
Paseh
200 Benih
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengadaan Bibit Tanaman
Sayuran, Bawang Merah dan
obat pestisida (RW 10,11,12)
Cikadut,
Cimenyan
0,5 Ton
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengadaan Bibit Tanaman
Rempah/Apotik
Margahayu
Tengah,
Margahayu
1,000 Pohon
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Pengadaan Bibit Cabe Rawit RW
01 s.d 21
Cirimekar,
Cilengkrang
1 Paket
5,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
SL-Hortikultura Giri Muktik
Nagrog,
Cicalengka
1 Paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Jamur Merang
Cilampeni,
Katapang
1 Paket
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
03 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit
unggul
pertanian/perkebunan
Budidaya Jamur 7 Dusun
Ciwidey, Ciwidey
1 Unit
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
01
19
Penanganan Panen dan
Pasca Panen Tembakau
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
15
07 Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
1,082,025,000
1,111,787,600 APBN (DBHCHT)
Jumlah kelompok tani berbasis
AUK
50 Kelompok
APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Pengembangan Hasil Hutan Non
Kayu
APBD Kabupaten
134,000,000 Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Pengembangan Agribisnis Hasil
Hutan Non Kayu
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
b. Pengembangan agribisnis ulat Pangalengan, Ciwidey
sutera
1 paket
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Budidaya Jamur Tiram
Kelompok Usaha RW05
Sindangpanon Banjaran
4,000 Log
16,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Bantuan Alat Teknologi Jamur
Cimaung
1 Kelompok
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Budidaya Jamur Tiram
Kelompok Usaha RW05
Rancaekekwetan, Rancaekek
1 Paket
APBD Kabupaten
Bandung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 41
APBD Kabupaten
Bandung
5,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
315,000,000
315,000,000
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
03 Program Pemanfaatan
Potensi sumberdaya
Hutan
Program Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Bantuan Budidaya lebah madu
Kecamatan, Cimenyan
1 Paket
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Pembuatan Demplot Aneka
Usaha Kehut lebah madu dan
Jamur Kayu Rt. 04 Rw. 06
Jamur
Pasirhuni, Cimenyan
2 Kelompok
Rancabali
2 paket
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Budidaya Jamur Tiram
Warnasari,
Pangalengan
1 paket
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Bintek Budi Daya Jamur
Gapoktan Unggul Jaya
Margahurip,
Banjaran
1 paket
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
15
2
02
16
2
02
16
01 Program Rehabilitasi HutanPembuatan
dan Lahan bibit
tanaman kehutanan
Penguatan pembibitan tanaman
kehutanan
Cilengkrang,
Pacet, Arjasari
3 unit
329,272,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
01 Program Rehabilitasi HutanPembuatan
dan Lahan bibit
tanaman kehutanan
Pembuatan Persemaian (KBD)
Kecamatan,
Cimenyan
1 unit
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Prosentase Luas Lahan Kritis
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Yang Tertanami 47,58%
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Tersebar di
Kabupaten
Bandung
4.415 ha
2
02
16
Pengadaan bibit kayu Putih
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Sukamanah,
Pangalengan
1 Kelompok
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pembuatan Hutan Rakyat
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Tribaktimulya,
Panglaengan
1 unit
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Tanaman Keras Sindangpanon,
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Gapoktan Wargi Saluyu
Banjaran
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
6.000 pohon
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bantuan Bibit Kayu
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Rancakole,
Arjasari
1 Paket
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Tanaman
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Karyalaksana,
Ibun
1 Paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Tanaman
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Neglasari, Ibun
1 Paket
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bantuan Bibit Albazia
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Cipeujeuh, Pacet
1 Paket
5,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bibit Kebun Desa (Kayu-kayuan) Nagrak, Paseh
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
1 Paket
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bantuan penghiajaun Lahan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Kritis Tanaman Buah Dusub III
gerakan Rehabilitasi
RW,08 Kp. Sukarame
Hutan dan Lahan
6 Ha (6,000 Pohon)
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pengembangan Hasil
Hutan Non Kayu
Prosentase luas lahan kritis
yang tertanami
54,94%
Cipedes, Paseh
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 42
5,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
APBD Kabupaten
Bandung
551,618,000 APBD Kabupaten
Bandung
377,235,600
2
02
16
Demplot Agroforestry dan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Demplot PHBM
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Cibeureum,
Kertasari
1 Unit
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pembuatan Agroforestry
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Kecamatan,
Kertasari
1 Unit
30,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Tanaman Keras Mekarsaluyu,
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
Cimenyan
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
4.000 pohon
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Kayu RW 01
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam s.d. 16
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
1 Paket
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pembangunan Persemaian Kayu- Cikancung,
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam kayuan Kelompok Mekarjaya
Cikancung
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
1 Unit
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Agroforestry Gapoktan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Tanjungwangi,
Cicalengka
1 Unit
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Jati Putih
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Dampit,
Cicalengka
4.000 pohon
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Girimekar,
Cilengkrang
2
02
16
Penanaman Pohon
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Jalan RW 07 RW
09 dan RW 11
Cangkuang,
Cangkuang
1 Paket
10,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Penanganan Rehabilitasi Lahan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Kritis Bantuan Bibit Gmelina
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Langonsari,
Bojongmanggu
Bojongmanggu,
Pameungpeuk
1 Paket
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bantuan Pembibitan Tanaman
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Keras (KBR)
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Mekarsari,
Pasirjambu
1 Unit
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bantuan Bibit Kayu-kayuan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Sugihmukti,
Pasirjambu
2 Kelompok
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan bibit Kayu gaharu
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
RW 20
1,000 Pohon
25,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bibit Pohon Penghijauan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Klp Alam Endah &
Sadewa
1 Paket
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Penanaman Pohon/Penghijauan Tarajusari,
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
Banjaran
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
500 pohon
15,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pembuatan Bibit hutan rakyat
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam RW. 09
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
1 Paket
75,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
Pangauban, Pacet
Cileunyiwetan,
Cileunyi
Baleendah
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 43
1,644,948,900
2
02
16
Pembangunan / Pembuatan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Embung (RW. 16)
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Cimenyan,
Cimenyan
1 Unit
60,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Kebun Bibit Desa (RW 06)
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Mekarmanik,
Cimenyan
1 Paket
50,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bantuan Bibit & Pupuk
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Melatiwangi,
Cilengkrang
1 paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Program Kebun Rakyat
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam Kp.Nangela
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Cihanyir,
Cikancung
1 unit
75,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pengadaan Bibit Buah-buahan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam & Tanaman Keras Kelompok
gerakan Rehabilitasi
Tani (HUTAN RAKYAT)
Hutan dan Lahan
Narawita,
Cicalengka
1 unit
75,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Bibit Pohon Kayuan2
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Manggahang,
Baleendah
1 Paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Pohon Albazia
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Jelekong,
Baleendah
1 Paket
20,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
16
Buah Buahan
05 Program Rehabilitasi HutanPeningkatan
dan Lahan Peran
Serta Masyarakat dalam
gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Jelekong,
Baleendah
1 Paket
35,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
2
02
17
2
02
17
Program Perlindungan
dan konservasi sumber
daya hutan
01 Program Perlindungan
dan konservasi sumber
daya hutan
Luas Hutan Rakyat
Pencegahan dan
pengendalian
kebakaran hutan dan
lahan
12,925 ha
Tersebar di
Kabupaten
Bandung
1 paket
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
APBD Kabupaten
Bandung
250,000,000 APBD Kabupaten
Bandung
14,401,706,600
15,680,897,600
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 44
262,500,000
13,700,980,600
15,044,131,150
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : BADAN KETAHANANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
xx
01
x
xx
01
01
x
xx
01
02
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
Tersedianya kebutuhan
administrasi surat menyurat dan
administrasi perkantoran
BKP3 dan 8 UPT
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
komunikasi, sumber
Administrasi Perkantoran
daya air dan listrik
06
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
pemeliharaan dan
Administrasi Perkantoran perizinan kendaraan
dinas/operasional
07
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
administrasi keuangan
Administrasi Perkantoran
Terlaksananya pembayaran
kewajiban telepon, PDAM dan
listrik
Terpeliharanya STNK
kendaraan dinas (Roda 4=5 Unit
dan Roda 2=164 Unit)
BKP3 dan 8 UPT
BKP3 dan 8 UPT
169 unt.
Tersusunnya Laporan
Keuangan,
BKP3 dan 8 UPT
4 kl.
08
Penyediaan jasa
Program Pelayanan
kebersihan kantor
Administrasi Perkantoran
Tersedianya jasa tenaga
kebersihan kantor 10 org
BKP3 dan 8 UPT
20 org.
Penyediaan alat tulis
Program Pelayanan
kantor
Administrasi Perkantoran
Tersedianya kebutuhan ATK
pada Kantor BKPPP dan 8 UPT
BKP3 dan 8 UPT
9 unt
Tersedianya kebutuhan cetakan
dan penggandaan Kantor BKPPP
dan 8 UPT
Tersedianya penerangan yang
baik setiap ruangan
BKP3 dan 8 UPT
xx
01
10
x
xx
01
11
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
14
x
xx
01
15
x
xx
01
x
xx
01
18
Rapat-rapat kordinasi
Program Pelayanan
dan konsultasi ke luar
Administrasi Perkantoran daerah
x
xx
01
19
x
xx
01
x
xx
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Penyediaan barang
Program Pelayanan
cetakan dan
Administrasi Perkantoran
penggandaan
12
Penyediaan komponen
Program Pelayanan
instalasi
Administrasi Perkantoran listrik/penerangan
bangunan kantor
13
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
Program Pelayanan
kantor
Administrasi Perkantoran
Penyediaan peralatan
Program Pelayanan
rumah tangga
Administrasi Perkantoran
Penyediaan bahan
Program Pelayanan
bacaan dan peraturan
Administrasi Perkantoran
perundang-undangan
17
Penyediaan makanan
Program Pelayanan
dan minuman
Administrasi Perkantoran
1 paket
2,750,000
44 Unt Telp, listrik,
Spede , PDAM
1 paket
3,025,000
50,000,000
44 Unt Telp, listrik,
Spede , PDAM
60,000,000
12,000,000
169 unt.
15,000,000
6,000,000
4 kl.
7,500,000
20 org.
125,000,000
100,000,000
9 unt
120,000,000
9 unt
88,500,000
9 unt
100,000,000
BKP3 dan 8 UPT
9 unt
12,000,000
9 unt
15,000,000
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor, Belanja
Modal Pengadaan Kompute /
alat studio beserta
kelengkapannya,
Tersedianya peralatan rumah
tangga kantor
BKP3 dan 8 UPT
9 unt
180,000,000
9 unt
200,000,000
BKP3 dan 8 UPT
9 unt
54,200,000
9 unt
60,000,000
Tersedianya bahan bacaan
berupa Koran dan Buku
Pertanian
Tersedianya makanan dan
minuman Harian dan Rapat
Dinas maupun Staff
Terfasilitasinya Koordinasi dan
konsultasi ke Luar Daerah
BKP3 dan 8 UPT
1 pkt
17,000,000
1 pkt
20,000,000
110,000,000
BKP3 dan 8 UPT
2,023
60,700,000
300 hok
Penyediaan Tenaga
Terfasilitasinya tenaga honorer
Program Pelayanan
Pendukung Administrasi non PNS THL TB-PP & YHL P2BN
Administrasi Perkantoran Teknis dan Perkantoran
BKP3 dan 8 UPT
320 org.
20
Rapat-rapat Koordinasi
Program Pelayanan
dan Konsultasi dalam
Administrasi Perkantoran Daerah
Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi dalam Daerah
BKP3 dan 8 UPT
600 hok
01
22
Penunjang perayaan
Program Pelayanan
Hari-hari Bersejarah
Administrasi Perkantoran
Terpenuhinya Kebutuhan
Peringatan Hari-Hari Bersejarah
BKP3 dan 8 UPT
335 hok/pkt
20,000,000
335 hok/pkt
02
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
10 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Tersedianya peralatan
penunjang kerja BKPPP berupa
Lemari arsip,lemari besi. Meja
rapat, Kursi Rapat
BKP3
8 set
75,000,000
8 set
02
Pengadaan Mebeulair
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 45
230,000,000
2,023
BKP3 dan 8 UPT
xx
xx
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Penyediaan jasa surat
Program Pelayanan
menyurat
Administrasi Perkantoran
x
x
Lokasi
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
x
x
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
300 hok
75,000,000
250,000,000
320 org.
130,000,000
600 hok
150,000,000
30,000,000
175,000,000
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
03
x
xx
03
x
xx
05
x
xx
05
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
2
01
22 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
24 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
0 Program peningkatan
disiplin aparatur
05 Program peningkatan
disiplin aparatur
0 Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
04 Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
01 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
02 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
03 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
04 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
05 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
06 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Pemeliharaan
Rutin/berkala Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin /
Berkala Kendaraan
Dinas / Operasional
Terpeliharanya gd. kantor
BKP3 & 8 UPT secara baik dan
teratur
Terpeliharanya 5 unit
kendaraan roda 4 dan 164 unit
roda 2 serta terpenuhinya BBM
pada kantor BKPPP
Pengadaan pakaian
dinas
9 unt
350,000,000
9 unt
700,000,000
BKP3 dan 8 UPT
169 unt
832,094,000
169 unt
850,000,000
Terpenuhinya Pakaian
Dinas/lapangan penyuluh.
BKP3 dan 8 UPT
260 org.
-
260 org.
200,000,000
Terlaksananya Penilaian Angka
Kredit bagi Penyuluh
BKP3 dan 8 UPT
135 org.
20,000,000
135 org.
30,000,000
Penyusunan laporan
Tersusunnya Laporan capaian
capaian kinerja dan
kerja & ikhtisar realisasi kinerja
ikhtisar realisasi kinerja BKPPP
SKPD
Penyusunan laporan
Tersusunnya Laporan
keuangan semesteran
Keuangan semesteran
BKP3 dan 8 UPT
10 pkt
89,256,000
10 pkt
150,000,000
BKP3 dan 8 UPT
2 hok
4,000,000
2 hok
4,000,000
Penyusunan pelaporan
prognosis realisasi
anggaran
Tersusunnya Prognosis
Realisasi Anggaran
BKP3 dan 8 UPT
12 hok
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
Tersusunnya Laporan
Keuangan Akhir Tahun
BKP3 dan 8 UPT
1 kl.
Kegiatan Penyusunan
Pelaporan Pencapaian
SPM
Tercapainya SPM Bidang
Ketahanan Pangan
BKP3
1 pkt
Penilaian Angka Kredit
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
13,000,000
12 hok
Jumlah 1
- Junlah Kelompok yang
terbina melalui penyuluh
(kelompok)
- Jumlah Kelompok agribisnis
yang menerapkan SOP-GAP:
1. Sayuran
2. Tanaman Hias
3. Buah-buahan
Pelatihan petani dan
pelaku agribisnis
1 kl.
4,000,000
100,000,000
1 pkt
150,000,000
-
2,560,500,000
Kabupaten
Bandung
01
15
01
2
01
15
01
2
01
15
01
-Mimbar Sarasehan
BKP3 & 8 UPT
2
01
15
01
Pameran Pembangunan
Kab. Bandung
2
01
15
01
2
01
15
01
3,506,525,000
2.119
3
1
1
Meningkatnya pengetahuan,
sikap dan keterampilan,
kelompok tani dalam
menerapkan teknologi pertanian
scr optimal dan terselenggaranya
hari krida pertanian tk.
Kabupaten.
- Hari Krida Pertanian Tingkat
BKP3 & 8 UPT
Kabupaten
2
Pelatihan Pengolahan Pupuk
Organik/Pengolahan Sampah
Rumah
Penggilingan Tepung, RT 01 RW
06
13,000,000
4,000,000
Kegiatan Penelitian Pencapaian
SPM Kab. Bandung
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
15
BKP3
1396 org
8 upt
100 org.
8 upt
Pacet
Tanjungwangi
1 klp.
Paseh
Karangtunggal
1 klp.
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 46
717,300,000
1396 org
717,300,000
2
01
15
01
Permohonan Lumbung padi
KWT.Riung Malang
Paseh
2
01
15
01
Pelatihan peternakan
Cimenyan
Sindanglaya
1 klp.
2
01
15
01
Cimenyan
Cimenyan
1 klp.
2
01
15
01
Margahayu
Kecamatan
5 ds
2
01
15
01
Cikancung
Cihanyir
1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Babakan Peuteuy 1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Babakan Peuteuy 1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Babakan Peuteuy 1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Cikuya
1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Cikuya
1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Margaasih
1 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Margaasih
6 klp.
2
01
15
01
Cicalengka
Margaasih
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengembangan domba
garut Kelompok ternak
Cicalengka
Margaasih
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengembangan ayam
Cicalengka
petelur/potong Kelompok ternak
Margaasih
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengembangan ikan
Cicalengka
mas,lele,mujair Kelompok ternak
Margaasih
1 klp.
Cicalengka
Nagrog
1 klp.
Cicalengka
Narawita
1 klp.
Cicalengka
Tenjolaya
1 klp.
Program Pelatihan Pertanian (23
RW)
Bintek Pembuatan Pupuk
organik / kompos
Kelompok Wanita Tani
Kp.Pesantren
Bintek Penanaman Jati Putih
Kelompok Tani
Bintek Ikan Nila & lele jumbo
Kelompok ternak
Bintek Sapi Potong Kelompok
ternak
Pelatihan Pembuatan Pupuk
Organik Kelompok Tani
Pelatihan Budidaya Ternak
Domba Garut Kelompok Tani
Bintek tanaman keras dan
produktif dilahan kering 6
kelompok tani
Bintek pengendalian Hama
terpadu 6 kelompok tani
Bintek pengembangan sapi
potong Kelompok ternak
Pelatihan dan Budiadaya
Ternakan Lele Desa
Pelatihan Ternak Lele dan Ikan
Nila Kp. Narawita RT.003
RW.003
Pelatihan ternak sapi
GAPOKTAN
Drawati
1 klp.
2
01
15
01
2
01
15
01
2
01
15
01
2
01
15
01
Pelatihan Ternak lele
Cicalengka
Cicalengka Kulon 1 klp.
2
01
15
01
Pelatihan Ternak Itik
Cicalengka
Cicalengka Kulon 1 klp.
2
01
15
01
Pelatihan Ternak sapi potong
Cicalengka
Cicalengka Kulon 1 klp.
2
01
15
01
Pelatihan Ternak Domba Garut
Cicalengka
Cicalengka Kulon 1 klp.
2
01
15
01
Bintek Lele Dumbo
Cicalengka
Waluya
1 klp.
2
01
15
01
Bintek Sapi Potong
Cicalengka
Waluya
1 klp.
2
01
15
01
Bintek budidaya Domba Garut
Cicalengka
Waluya
1 klp.
2
01
15
01
Pengadaan bibit ungul padi
Cicalengka
Waluya
1 klp.
2
01
15
01
Bintek Ikan mas & nila
Cicalengka
Waluya
1 klp.
2
01
15
01
Cangkuang
Tanjung Sari
1 klp.
2
01
15
01
Cileunyi
Cileunyi Wetan
1 klp.
2
01
15
01
Cileunyi
Cileunyi Wetan
1 klp.
2
01
15
01
Cileunyi
Cileunyi Kulon
1 klp.
2
01
15
01
Cileunyi
Cibiru Wetan
16 rw
2
01
15
01
Cileunyi
Cibiru Wetan
1 kwt
Pelatihan Pertanian + hama
Terpadu
Bimtek Budidaya Kelompok
Ayam Buras (Bukan Ras) BINA
MUKTI
Bimtek Budidaya Bibit Ayam
Pelung
Bimtek Pembuatan dan
pengolahan hasil Kompos
Bimtek Optimalisasi pekarangan
bagi KWT
Bimtek Budidaya ikan lele
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 47
2
01
15
01
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) KWT Indah Lestari Cibiru Cileunyi
Wetan
UPT Pertanian
1 klp.
2
01
15
01
Bimtek Kelompok Wanita Tani
Ciparay
Ciparay
20 org.
2
01
15
01
Bimtek Pertanian dan KRPL
Ciparay
Ciheulang
1 kwt
2
01
15
01
Bintek pembuatan bokasi dari
kotoran ternak (sapi)
Pangalengan
Sukamanah,
Margamukti,
Banjarsari
1 klp.
2
01
15
01
Bintek Jamur tiram
Cimaung
Cipinang
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pembibitan ikan nila
Cimaung
Cipinang
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengolahan hasil
pertanian
Arjasari
Baros
1 klp.
2
01
15
01
Bintek bagi petani padi/sayuran Ciwidey
Lebakmuncang
1 klp.
2
01
15
01
Bintek Budidaya jamur
Ciwidey
Ciwidey
1 klp.
2
01
15
01
Bintek untuk kelompok tani
Ciwidey
Ciwidey
1 klp.
2
01
15
01
Ciwidey
Panyocokan
1 klp.
2
01
15
01
Soreang
Parungserab
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengolahan pakan ikan
Ciparay
Ciparay
1 klp.
2
01
15
01
Bintek Budidaya Ikan lele
Cimenyan
2
01
15
01
Bintek pengolahan limbah
ternak
Cimenyan
2
01
15
01
Bintek Ikan Hias
Cileunyi
2
01
15
01
Bintek Ternak Itik
Margaasih
2
01
15
01
Bintek pembuatan abon ikan
lele
Paseh
Loa
1 klp.
2
01
15
01
Bintek budidaya jamur tiram
Paseh
Mekarpawitan
1 klp.
Nagreg
Bintek Agribisnis (gapoktan
karya jaya)
Bintek pengelolaan tanaman
padi
Mekarmanis,
Mekarsaluyu
Mekarmanis,
Mekarsaluyu
Cinunuk, Cibiru
wetan
1 klp.
1 klp.
1 klp.
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengolahan hasil ternak
(daging ayam, sapi, domba)
Nagreg
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengelolaan ikan
Nagreg
Ciaro
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pembuatan pakan ternak Nagreg
Ciaro
1 klp.
2
01
15
01
Bintek ternak sapi
Nagreg
Bojong
1 klp.
2
01
15
01
Bintek budidaya hortikultura
Nagreg
Ganjarsabar
1 klp.
2
01
15
01
Bintek Budidaya pertanian dan
KBR
Nagreg
Ganjarsabar
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pertanian
Nagreg
Citaman
1 klp.
2
01
15
01
Pelatihan pembuatan pupuk
organik
Cicalengka
Cikuya, Nagreg
1 klp.
2
01
15
01
Bintek PHT
Cicalengka
Margaasih
1 klp.
2
01
15
01
Pelatihan Budidaya cengkeh dan
Cicalengka
kopi
Nagrog
1 klp.
2
01
15
01
Pelatihan ternak itik
Cicalengka
Cicalengka kulon 1 klp.
2
01
15
01
Bintek KRPL
Cicalengka
Panenjoan
1 klp.
2
01
15
01
Bintek budidaya domba
Majalaya
Padamulya
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pembuatan pupuk
organik
Majalaya
Neglasari
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pasca panen
Majalaya
Neglasari
1 klp.
Neglasari
1 klp.
Jelegong
1 klp.
2
01
15
01
Bintek pengolahan dan kemasan
Majalaya
untuk pengrajin kerupuk
2
01
15
01
Bintek budidaya ikan hias
Rancaekek
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 48
2
01
15
01
Bintek KRPL
Rancaekek
Jelegong
1 klp.
2
01
15
01
Bintek ikan lele sangkuriang
dan nila
Rancaekek
Sangiang,
Tegalsumedang,
1 klp.
Cangkuang,
Rancaekek kulon
2
01
15
01
Bintek KRPL
Solokanjeruk
Panyadap
1 klp.
2
01
15
01
Solokanjeruk
Panyadap
1 klp.
2
01
15
01
Solokanjeruk
Cibodas
1 klp.
Ibun
Laksana, Sudi
1 klp.
2
01
15
01
2
01
15
02
2
01
15
02
2
01
15
02
2
01
15
02
2
01
15
02
2
01
15
02
Bintek pembuatan pupuk
organik
Bintek peningkatan teknologi
pertanian terpadu bagi pemuda
tani
Bintek KRPL
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Rapat koordinasi PUAP
2
01
15
2
01
15
03
2
01
15
03
2
01
15
03
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
2
01
15
03
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
1
1
01
21
21
15
07
16
Peningkatan
Kemampuan
LembagaTani
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Kab. Bandung
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
- Penialaian lomba prestasi
kelompok tani, gapoktan dan
petani
- Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen
01 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
319,200,000
335,000,000
335,000,000
50 org.
50 org.
Kab. Bandung
50 org.
50 org.
150 org
Kab. Bandung
230 org
Kab. Bandung
230 org.
Kab. Bandung
230 org.
Penguatan Kelembagaan
Kelompok Petani
Tembakau Melalui
Pelatihan/Bintek
570,000,000
- Persentase Jumlah
ketersediaan pangan utama (
skor PPH) (%)
- Persentase jumlah konsumsi
pangan utama (skor PPH)
- Persentase jumlah konsumsi
pangan utama (skor PPH)
- Terlakasananya Cadangan
pangan pemerintah daerah
(ton)
Penanganan Daerah
rawan Pangan
319,200,000
50 org.
Magang Petani dan Petugas
Kab. Bandung
penerimaPUAP
Tersusunnya programa
penyuluhan sebagai pedoman
Kab. Bandung
dalam pencapaian program
penyuluhan
- Penyusunan Programa
Kab. Bandung
penyuluhan
- GP3 melalui MP3
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
16
Meningkatkan pengetahuan
sumber daya manusia Gapoktan
- Bintek Gapoktan penerima
Kab. Bandung
PUAP
- Bintek Penyuluh Pendamping
Kab. Bandung
PUAP
- Bintek Administrasi Kelompok
menuju LKMA bagi Pengurus Kab. Bandung
Gapoktan PUAP
Program Peningkatan
03
Kesejahteraan Petani
2
Penyuluhan dan
pendampingan petani
dan pelaku agrobisnis
Kab. Bandung
Terlaksananya operasional
pelaksanaan sistem
kewaspadaan pangan dan gizi.
APBN (DBHCHT)
100
100
89,6
89,6
89,6
89,6
60
60
10 Kec.
100,000,000
7 kec
1
21
16
01
- Rapat Tim Pokja
Kab. Bandung
1
21
16
01
- Evaluasi SKPG
Kab. Bandung
40 org.
1
21
16
01
- Pelatihan SKPG
Kab. Bandung
40 org.
1
21
16
01
Kab. Bandung
- Penyusunan Pemetaan Rawan Pangan
80 org.
1 dok
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 49
100,000,000
1
21
16
01
- Pembelian Bibit
Kab. Bandung
6 ds.
1
21
16
01
- Pemberian Makanan Tambahan Kab. Bandung
5 ds.
1
21
16
01
1
21
16
01
1
21
16
1
21
16
02 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
02
1
21
16
Pemberian makanan tambahan
Bpk Saren & Eti Imas
03 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Analisa Penyusunan
Konsumsi Pangan dan
Perhitungan neraca
bahan makanan.
03
Tersedianya data base angkatan
kecukupan gizi (AKG)
masyarakat Kabupaten Bandung
1
21
16
03
Tersedianya angka kecukupan
Gizi Masyarakat
1
21
16
06
1
21
16
06
1
21
16
07
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
09
Warjabakti
1 klp.
10 Kec.
31 kec.
Tertatanya distribusi dan
pemasaran pangan di
Kabupaten Bandung
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Evaluasi, Monitoring
dan Pelaporan
Kebijakan Perberasan
Terlaksananya Penyaluran
Raskin Sesuai Pagu dan
Indikator RTS
Terlaksananya Penyaluran
Raskin Sesuai Pagu dan
Indikator RTS
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Pemanfaatan
pekarangan untuk
pengembangan pangan
Demplot
Pekarangan
Tani
Pemanfaatan
Kelompok Wanita
KRPL ( Kawasan Rumah Pangan
Masy )
31 Kec. (75%)
10 Kec.
Kabupaten
Bandung
1 paket
8 UPTD : 11 pasar
(85%)
8 UPTD (10 pasar)
31 Kec.
31 Kec.
31 Kec.
31 Kec.
Tertatanya
distribusi
dan pemasaran pangan
di Kabupaten Bandung
200,000,000
100,000,000
Terlaksananya
Penyaluran
Raskin
Sesuai
Pagu
dan
Indikator RTS
100,000,000
31 kec
415,000,000
415,000,000
Pangalengan Margamukti
1 unit
3 Keloompok
Pelatihan dan Bantuan KRPL
Banjaran Tarajusari
1 Kelompok
Pelatihan dan Bantuan KRPL
Banjaran Kiangroke
30 KK
Bantuan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL)
Banjaran Kamasan
30 KK
Kelompok Wanita Tani
Kp.Pesantren
200,000,000
224359700%
Banjaran Banjaran Wetan
Bantuan Kelompok Wanita Tani
(kawasan Rumah Lestari)
100,000,000
100,000,000
Pelatihan Kelompok Wanita Tani
(KWT)Gapoktan Saluyu
Kelompok Wanita Tani (KWT)
150,000,000
150,000,000
31 kec.
16
1
2 kk
1Dok.
21
Kajjian rantai pasokan
dan pemasaran pangan
Warjabakti
Tersedianya Data Base untuk
Kabupaten
Pencapaian Skor Pola Pangan
Bandung BKPPP
Harapan
Tersedianya data base angkatan
10 Kec.
kecukupan gizi (AKG)
masyarakat Kabupaten Bandung
1
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Cimaung
Bantuan Pengadaan Plastik
Cimaung
Kemasan & stiker Kelompok
Melati
Penyusunan Data Base Terlaksananya data base potensi
Potensi Produksi Pangan pangan olahan
Ibun Talun
1 Kelompok
Ciburial,
Cimenyan
mandalamekar
Cikancung Cihanyir
2 KLP
1 Kelompok
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL)
9 Desa Se- Wil.
Majalaya
Kec.Majalaya
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) KWT Indah Lestari Cibiru
Wetan
Cileunyi UPT Pertanian
2 hari UPTD BBI.
Cikoneng (50)
1 klpk
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 50
1
21
16
09
1
21
16
09
1
21
16
11
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) KWT Melati Desa
Alamendah
KWT/KRPL
1
21
16
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Pemantauan dan
Analisis Harga Pangan
Pokok
21
16
Cangkuang
Dayeuhkolot
Wetan
Melakukan pemantauan harga
pangan strategis sebagai bahan
deteksi dini guna mengantisipasi
terjadinya gangguan dan gejolak 8 UPTD (10 pasar)
harga pada hari besar
keagamaan.
11
- Pemantauan Harga (HBKN)
1
Rancabali Alamendah
8 Pasar Kab.
Bandung
1 klpk
2880 m
125,000,000
125,000,000
85 Ton gabah 60 Ton
CPCL
400,000,000
400,000,000
10 Ds
300,000,000
8 UPTD : 11 pasar
(85%)
8 pasar%
11
- Analisis Pasokan Harga Pangan Kab. Bandung
1
21
16
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
13 pertanian/perkebunan
1
21
16
13
1
21
16
13
1
21
16
13
1
21
16
13
1
21
16
13
1
21
16
13
1
21
16
Program Peningkatan
14 Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Pengembangan
cadangan pangan
daerah (CPP)
1 dok.
tersalurkannya cadangan
pangan pokok untuk daerah
yang kena rawan pangan akibat
dampak bencana alam. Dan
keadaan garurat.
1. Pelatihan lumbung pangan
dan Pembinaan kelompok
lumbung pangan de pedesaan
Terbangunnya pembangunan
gedung Cadangan Pangan
Pemerintah Daerah.
2. Cadangan Pangan Daerah
Kabupaten Bandung sesuai
dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang
Ketahanan Pangan.
- Sosialisasi Penyaluran
- Investigasi
- Pengadaan beras
1
1
21
21
16
16
Pengembangan desa
mandiri pangan
Meningkatnya pendapatan, daya
beli dan akses pangan
masyarakat.
- Pembinaan Kelompok Afinitas
10 Kec.
10 Ds
300,000,000
18 org
14
18 org
- Bintek Pendamping dan
Pengurus DEMAPAN
14
126 org
126 org
- Apresiasi DEMAPAN
1
21
16
14
1
21
16
14
Desa Mandiri Pangan Giri Mukti
Cicalengka Nagrog
0%
14
Desa Mandiri Pangan
GAPOKTAN
Cicalengka Narawita
0%
Program Peningkatan
16 Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Terlaksananya pembinaan KWT
melalui percepatan
penganekaragaman konsumsi
pangan dan gizi masyarakat
yang beragam, bergizi seimbang
dan aman yang berbasis
sumberdaya lokal melalui
kegiatan sosialisasi, koordinasi
terhadap aparatur dan
masyarakat dan promos
1
1
21
21
16
16
0%
Pengembangan
Diversifikasi Tanaman
pangan
10 Kec.
15 desa
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 51
414,030,000
15 desa
414,030,000
1
21
16
16
Kesadaran Masyarakat Terhadap
Diversifikasi Pangan Meningkat
Kab. Bandung
Peningkatan Diversifikasi
Pangan meningkatnya
kesadaran dan Peran KWT Serta
PKK dalam penganekaragaman
Konsumsi Pangan Lokal
Kab. Bandung
Kesadaran Masyarakat Terhadap
Diversifikasi Pangan Meningkat
Kab. Bandung
1
21
16
16
1
21
16
16
1
21
16
Program Peningkatan
18 Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
1
21
16
18
Dayeuhkolot
1 unit
1
21
16
18
Cadangan pangan Ibun
1 unit
Meningkatkan gizi
Ibun
keluarga
1 unit
1
21
16
18
1
21
16
18
1
21
16
18
1
21
16
Pengembangan
Lumbung Pangan Desa
Terlaksananya pelatihan
Lumbung Pangan dan
Terbinanya Kelompok lumbung
pangan di Desa
200,000,000
Paseh
1 unit
PKK Kecamatan
Paseh
1 unit
18
Ketahanan
Pangan
Cicalengka
1 unit
Cicalengka
1 unit
Cimaung
1 unit
1
21
16
18
Ketahanan
Pangan
1
21
16
18
1 kelompok
18
penanganan
rawan pangan
Kertasari
1 unit
18
Peningkatan
Produksi Pangan
Banjaran
1 pkt
18
Peningkatan
Ekonomi
Banjaran
1 pkt
16
18
Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Banjaran
1 pkt
16
Program Peningkatan
19 Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
1
1
1
1
1
1
21
21
21
21
21
21
16
16
16
16
Pengembangan Model
Distribusi Pangan yang
Efisien
Terlaksananya pemantauan dan
sosialisasi terhadap kelompok
UPT
penerima LDPM, Usaha ekonomi
- Pembinaan dan Monitoring
LDPM, UEP dan APO
19
0%
100,000,000
Kab. Bandung
65 klp
Kab. Bandung
195 org
200,000,000
100,000,000
- Bintek
1
21
16
19
1
21
16
Program Peningkatan
22 Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
1
21
16
22
1
21
16
22
1
21
16
22
Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan
Terlaksananya Pengawasan
Mutu, Keamanan Pangan segar
sesuai standar dan ketentuan
Pengawasan Mutu dan
Keamanan Pangan Terhadap
Hasil Pertanian dan Pangan
Olahan
- Terlaksananya Pengawasan
Mutu Keamanan Pangan sesuai
SPM Tentang Pangan
- Pengawasan Produk Pangan
Segar Hasil Pertanian dan
Pangan Olahan
UPT
3 pkt
UPT
1 pkt
1 pkt
Kab. Bandung
1 pkt
1 pkt
BKP3
1 pkt
1 pkt
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 52
100,000,000
3 pkt
100,000,000
1
21
16
34
Dewan ketahanan
pangan
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
2
2
2
2
2
2
2
02
02
02
02
02
02
02
17
Jumlah Penyuluh kehutanan
pada
perlindungan
dan
konservasi hutan
Program Perlindungan
dan konservasi sumber
daya hutan
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
2
02
17
Program Perlindungan
05 dan konservasi sumber
daya hutan
2
01
18
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Terfasilitasinya kesekertariatan
Dewan Ketahanan Psngan
Kabupaten Bandung,
terlaksananya rapat Pleno
Dewan Ketahanan Pangan Tk
Kab. Bandung dan Nasional,
Terlaksananya partisipasi hari
pangan Tk Nasional, Monev dan
pemantauan fasilitas DKP
1. Rakernas 2).
Rokoor DKP. 3).
Rakoor Pokja APN.
4). Kegiatan HPS.
5). Koordinasi
Pusat.
240,000,000
1 pkt
1 pkt
240,000,000
3 klp
85,000,000
Kabupaten
.
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Kabupaten
Pelatihan Kelompok Wanita Tani
(KWT)Gapoktan Saluyu
Banjaran Banjaran Wetan
3 klp
85,000,000
Pelatihan dan Bantuan KRPL
Banjaran Tarajusari
20,000,000
10000 btg
Bintek / Penyuluhan dan
Pengadaan Pohon kayu
Jabon/Mahoni
( 25 Kelompok ) Rw 10
Pacet Pangauban
10000 btg
45,000,000
300 kk
40,000,000
45,000,000
300 kk
Pelatihan Sentra Penyuluhan
Kehutanan Pedesaan
Pacet Cikitu
40,000,000
Pembuatan Demplot persemaian
kebun bibit Desa (KBD)
Kertasari Santosa
Jumlah kelompok Yang terbina
melalui penyuluh (kelompok)
(%)
#REF!
10,000,000
10,000,000
3 hr
Pelatihan Sentra Penyuluhan
Kehutanan Pedesaan
20,000,000
3 hr
#REF!
50,000,000
Kabupaten
2,119
Pelatihan penerapan
teknologi
pertanian/perkebunan
modern bercocok tanam.
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 53
50,000,000
-
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pelatihan penerapan
Bantuan penyuluhan pertanian
teknologi
Rw. 1 dan 11 berupa kursus tani
pertanian/perkebunan
budidaya padi
modern bercocok tanam.
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Bintek Peningkatan SDM
Pelatihan penerapan
Penyuluh Pertanian
teknologi
pertanian/perkebunan
modern bercocok tanam.
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Pelatihan penerapan
teknologi
pertanian/perkebunan
modern bercocok tanam.
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Bantuan penyuluhan pertanian
Pelatihan penerapan
Rw. 1 dan 11 berupa kursus tani
teknologi
budidaya padi
pertanian/perkebunan
modern bercocok tanam.
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Bintek Kelompok Wanita Tani
Pelatihan penerapan
(KWT) Gapoktan Saluyu
teknologi
pertanian/perkebunan
modern bercocok tanam.
Banjaran Banjaran Wetan
2
01
18
Program Peningkatan
01 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Bintek dan Pembuatan
Pelatihan penerapan
Percontohan KRPL
teknologi
pertanian/perkebunan
modern bercocok tanam.
Banjaran Tarajusari
2
01
18
Program Peningkatan
04 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
2
01
18
Program Peningkatan
04 Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
2
01
19
2
01
19
Program peningkatan
01 produksi pertanian
/perkebunan
Penyuluhan
Peningkatan produksi
Pertanian/perkebunan
2
01
19
Program peningkatan
01 produksi pertanian
/perkebunan
Penyuluhan
Peningkatan produksi
Pertanian/perkebunan
2
01
19
Program peningkatan
01 produksi pertanian
/perkebunan
Penyuluhan
Peningkatan produksi
Pertanian/perkebunan
2
01
20
2
2
01
01
Kegiatan penyuluhan
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
tepat guna
Kegiatan penyuluhan
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
tepat guna
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan
Program Pemberdayaan
Penyuluhan
Pertanian/Perkebunan
Lapangan
20
Peningkatan Kapasitas
Kesejahteraan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
20
Program Pemberdayaan
01 Penyuluhan Pertanian/
Perkebunan Lapangan
Peningkatan Kapasitas
Kesejahteraan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
8 angkt.
85,000,000
8 angkt.
40,000,000
2 Klp
25,000,000
3 Klp
30,000,000
2 pkt
40,000,000
40,000,000
2 Klp
Pacet Mekarsari
25,000,000
3 Klp
30,000,000
2 pkt
40,000,000
Fasilitasi sarana demplot dan
kaji terap penyuluh
kabupaten
107 org
Fasilitasi sarana media
penyuluhan
kabupaten
50 org
Kabupaten
3 hari
85,000,000
Kabupaten
149,800,000
107 org
149,800,000
25,200,000
50 org
25,200,000
10 kali
Bintek penyuluh swadaya
kabupaten
3 angkt.
75,000,000
6 angk
300,000,000
Bintek THL Pusat
kabupaten
3 hr
75,000,000
6 hr
150,000,000
Bintek THL Provinsi
kabupaten
3 hr
50,000,000
6 hr
100,000,000
Jumlah Penyuluh
pertanian/perkebunan
lapangan yang mendapatkan
pelatihan (org)
Program Pemberdayaan
01 Penyuluhan Pertanian/
Perkebunan Lapangan
3 hari
Kabupaten
Lokakarya Tk UPT
Meningkatnya SDM penyuluh
pertanian pada produksi
pertanian/perkebunan
-
Pacet Mekarsari
Kabupaten
213
Temu penyuluh
Kabupaten
350 org
125,000,000
700 org
300,000,000
fasilitasi Kursus tani binaan
penyuluh
Kabupaten
100 org
174,470,000
200 org
350,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 54
2
01
20
2
05
22
2
2
2
2
05
05
05
01
22
22
22
24
Program Pemberdayaan
01 Penyuluhan Pertanian/
Perkebunan Lapangan
Program Pengembangan
sistem penyuluhan
perikanan
Program Pengembangan
01 sistem penyuluhan
perikanan
Program Pengembangan
01 sistem penyuluhan
perikanan
Program Pengembangan
01 sistem penyuluhan
perikanan
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
2
01
24
Program Peningkatan
05 Penerapan Teknologi
Peternakan
2
01
24
Program Peningkatan
05 Penerapan Teknologi
Peternakan
2
01
24
Program Peningkatan
05 Penerapan Teknologi
Peternakan
2
01
24
Program Peningkatan
05 Penerapan Teknologi
Peternakan
Peningkatan Kapasitas
Kesejahteraan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Lomba dan karya penyuluh
berprestasi
Jumlah SDM pengembang
sistem penyuluhan perikanan
(org)
Kajian sistim
penyuluhan perikanan
Kajian sistim
penyuluhan perikanan
Kajian sistim
penyuluhan perikanan
Pelatihan dan
bimbingan
pengoperasian teknologi
peternakan teknologi
tepat guna
Pelatihan dan
bimbingan
pengoperasian teknologi
peternakan teknologi
tepat guna
Pelatihan dan
bimbingan
pengoperasian teknologi
peternakan teknologi
tepat guna
Pelatihan dan
bimbingan
pengoperasian teknologi
peternakan teknologi
tepat guna
- Bintek SDM Penyuluh
Perikanan
Bintek Peningkatan SDM
Penyuluh Perikanan
Bintek pembuatan media
penyuluhan perikanan
elektronik
Meningkatnya SDM pada
penerapan teknologi
peternakan (org)
Kabupaten
30 org
Kabupaten
50 org
150,000,000
24
Kabupaten
2 paket
Kabupaten
40 org
85,000,000
4 hr
Bogor
25 org
65,000,000
5 hr
85,000,000
65,000,000
Kabupaten
24
Kabupaten
- Bintek SDM Penyuluh
Peternakan
Bintek Peningkatan SDM
Penyuluh Perternakan
Kabupaten
3 hr
85,000,000
4 hr
125,000,000
Percontohan usaha pembibitan
peternakan
Kabupaten
1 unit
70,000,000
3 unit
210,000,000
Seminar hasil kaji terap
penyuluh
Kabupaten
3 angkt.
5 angkt
125,000,000
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
6,335,000,000
8,895,500,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 55
6,920,530,000
10,427,055,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD :DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa
02 Administrasi Perkantoran Komunikasi,
Sumber
Daya air dan Listrik
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa
03 Administrasi Perkantoran peralatan
dan
perlengkapan kantor
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa
Administrasi Perkantoran Jaminan Pemeliharaan
04
Kesehatan PNS
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa
05 Administrasi Perkantoran Jaminan Barang Milik
Daerah
x
xx
01
07
x
xx
x
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Terpenuhinya kebutuhan biaya Dispertasih
internet dan air bersih (PDAM)
Dispertasih
Tersedianya
kompensasi Dispertasih
kecelakaan petugas pemadam
kebakaran
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
12 bulan
24,500,000
12 bulan
24,500,000
12 bulan
15,000,000
12 bulan
15,000,000
61 orang
25,050,000
61 orang
25,050,000
-
-
1 Dinas
7,500,000
1 Dinas
7,500,000
1 Dinas
51,000,000
1 Dinas
01
Tersedianya bahan pendukung Dispertasih
administrasi
bendahara
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa
pengeluaran / penerimaan :
Administrasi Perkantoran Administrasi Keuangan
pengelola barang dan materai /
cek
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa Terlaksananya
pemeliharaan Dispertasih
08 Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor
kebersihan kantor
51,000,000
1 Dinas
201,070,000
1 Dinas
01
Program
Pelayanan Penyediaan
10 Administrasi Perkantoran Kantor
Dispertasih
xx
201,070,000
01
163,846,000
1 Dinas
xx
Terpenuhinya
kebutuhan Dispertasih
cetakan dan penggandaan
1 Dinas
x
163,846,000
9,000,000
1 Dinas
9,000,000
xx
01
Terpenuhinya kebutuhan alat- Dispertasih
alat listrik dinas
1 Dinas
x
25,200,000
1 Dinas
25,200,000
xx
01
Terpenuhinya
pegawai
1 Dinas
x
Dispertasih
1 Dinas
xx
01
64,220,000
1 Dinas
x
64,220,000
Dispertasih
12 bulan
280,920,000
12 bulan
280,920,000
x
xx
01
Dispertasih
16 orang
xx
01
72,000,000
16 orang
x
72,000,000
Dispertasih
12 bulan
58,000,000
12 bulan
58,000,000
x
xx
01
Dispertasih
4 Paket
xx
01
25,000,000
4 Paket
x
25,000,000
x
xx
02
Dinas Dispertasih
1 Dinas
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
Alat
Tulis Tersedianya ATK dinas
Program
Pelayanan Penyediaan
Barang
11 Administrasi Perkantoran Cetakan
dan
Penggandaan
Program
Pelayanan Penyediaan Komponen
Administrasi Perkantoran Instalasi
12
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Program
Pelayanan Penyediaan
Bahan
Administrasi Perkantoran Bacaan dan Peraturan
15
Perundang-undangan
bahan
bacaan Dispertasih
Program
Pelayanan Penyediaan
Makanan Tersedianya
makanan
dan
17 Administrasi Perkantoran dan Minuman
minuman pegawai non PNS,
rapat dinas dan tamu.
Program
Pelayanan Penyediaan Rapat-rapat Tersedianya
anggaran
Administrasi Perkantoran Koordinasi
dan perjalanan dinas luar daerah
18
Konsultasi
ke
luar (koordinasi dengan pemerintah
daerah
pusat)
Program
Pelayanan Penyediaan
Tenaga Tersedianya
honor
tenaga
19 Administrasi Perkantoran Pendukung Adm. Teknis kontrak kerja (TKK)
& perkantoran
Program
Pelayanan Penyediaan Rapat-rapat Tersedianya
anggaran
Administrasi Perkantoran Koordinasi
dan perjalanan dinas dalam daerah
20
Konsultasi ke dalam
daerah
Program
Pelayanan Penunjang
Perayaan Tersedianya kegiatan Hari-hari
22 Administrasi Perkantoran Hari-hari Bersejarah*)
besar nasional Bersejarah
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
04 Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
09 Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
22 Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pengadaan
Jabatan
Mobil Tersedianya
Pejabat
Pengadaan
Gedung
Peralatan Tersedianya
Kantor
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kantor
Kendaraan
Terpeliharanya
Gedung Dinas Pertasih
Perlengkapan Dispertasih
gedung
kantor Dispertasih
130 orang
3 gedung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 56
-
170,195,000
51,070,000
1 Dinas
130 orang
3 gedung
-
170,195,000
51,070,000
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
03
x
xx
03
x
xx
03
x
xx
05
x
xx
05
x
xx
05
x
xx
05
x
xx
06
x
xx
06
1
06
15
1
1
06
06
15
15
Program
Peningkatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rutin/Berkala
Aparatur
Kendaraan
Dinas
Operasional
Program
Peningkatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rutin/Berkala Peralatan
28
Aparatur
Gedung Kantor
24
Terpenuhinya biaya perawatan Dispertasih
kendaraan operasional aparatur
1 Dinas
573,360,000
1 Dinas
573,360,000
Terpeliharanya peralatan kantor Dispertasih
Dinas Pertasih
1 Dinas
15,600,000
1 Dinas
15,600,000
Program
Peningkatan Rehabailitasi
42 Sarana dan Prasarana Sedang/Berat
Rumah
Aparatur
Gedung Kantor
Program
Peningkatan Pengadaan Sarana dan Terlaksananya
peningkatan Dispertasih
Sarana dan Prasarana Prasarana
Kendaraan sarana dan prasarana aparatur
45
Aparatur
Dinas/Operasional
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Program
Peningkatan Pengadaan
pakaian
02 Disiplin Aparatur
dinas
beserta
perlengkapannya
Program
Peningkatan Pengadaan
pakaian
03 Disiplin Aparatur
khusus
hari-hari
tertentu
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program
Peningkatan Inventarisasi
Kapasitas Sumber Daya Pemanfaatan
Tempat
14
Aparatur
Pemakaman
Umum
Kab. Bandung
Program
Peningkatan Pendataan dan kajian
15 Kapasitas Sumber Daya potensi
TPBU
Kab.
Aparatur
Bandung
Program
Peningkatan Kajian
Pengembangan
Kapasitas Sumber Daya Cakupan WMK melalui
Aparatur
penambahan Pos Sektor
16
Damkar diWilayah Kab.
Bandung
Tersedianya pakaian dinas
Dispertasih
1 Dinas
335 orang
2,637,940,000
143,856,000
1 Dinas
335 orang
-
2,637,940,000
143,856,000
-
Dispertasih
Tersusunnya
dokumen Dispertasih
inventarisasi TPU Kab.Bandung
1 Dokumen
Tersusunnya dokumen potensi Dispertasih
TPBU di Kab. Bandung
1 Dokumen
Dispertasih
1 Dokumen
200,000,000
200,400,000
400,400,000 1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
200,000,000
200,400,000
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian
Kinerja dan Keuangan
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
01 Pelaporan
Capaian
Kinerja dan Keuangan
Penyusunan
Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar
Realisasi
Kinerja SKPD
Program Pengembangan
Data/Informasi
Penyusunan
Kajian
keterpaduan
Program
Kawasan
dan
Program Pengembangan
07
Permukiman
pada
Data/Informasi
Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Bandung
Penyusunan
Naskah
Akademis
Pedoman
Standarisasi
Bentuk
Program Pengembangan Arsitektur
Bentuk
08
Data/Informasi
Bangunan Pemerintah
dan Bangunan Publik di
Kabupaten Bandung
Tersedianya
laporan
kinerja Dispertasih
Dinas (RKA/DPA, DPPA, Renja
SKPD,
LKPJ,
LAKIP,
Lap.
Bulanan, Lap. Triwulan, Lap.
Semesteran dan Laptah)
Jumlah 1
Tersedianya
standarisasi
bentuk
bangunan
gedung
pemerintah dan publik (%)
11 produk
78,650,000
5,093,377,000
100
Kec.
Rancaekek
Kab. Bandung
1 dokumen
1 dokumen
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 57
100,000,000
-
11 produk
78,650,000
5,093,377,000
1
06
15
1
06
15
1
06
15
Program Pengembangan Penyusunan
Pedoman
Data/Informasi
Standarisasi
Bentuk
Bangunan Pemerintah
dan Bangunan Komersil
08
di Kabupaten Bandung
Kab. Bandung
1 dokumen
Program Pengembangan Penyusunan
Analisis
Data/Informasi
Harga
Satuan
Bangunan di Kabupaten
Bandung
Program Pengembangan Penyusunan
Data
Data/Informasi
Bangunan Pemerintah
10
Berbasis
WEB
di
Kabupaten Bandung
Kab. Bandung
1 dokumen
100,000,000
8 Kecamatan
1 dokumen
200,000,000
Program Pengembangan Penataan
dan
Data/Informasi
Pengendalian bangunan
(Pengawasan,
11
Pengendalian
dan
Penertiban Bangunan)
31 Kecamatan
1 dokumen
200,000,000
Kab. Bandung
1 dokumen
-
Kab. Bandung
1 dokumen
-
Kec.
Cikancung
Kab. Bandung
1 dokumen
-
Komp.
Pemda
Kab. Bandung
1 dokumen
-
1 dokumen
-
-
09
1
06
15
1
06
15
1
06
15
1
06
15
Program Pengembangan Pembangunan
Pagar
Data/Informasi
Komplek Pemda dan
Penataan
Landscape
Lapangan Upakarti
Program Pengembangan Perencanaan
Gapura
13 Data/Informasi
Batas Kota
/ Kab.
Bandung
Program Pengembangan Pembangunan Gudang
14 Data/Informasi
Tembakau
1
06
15
Program Pengembangan Pengadaan
Tempat
15 Data/Informasi
Khusus Meroko (Gazebo)
1
06
15
Program Pengembangan Pendampingan Program
16 Data/Informasi
RPIJM
1
06
15
1
06
15
1
06
15
1
06
15
1
06
15
1
03
32
1
03
32
1
03
32
1
04
15
-
12
Program Pengembangan Pembangunan
pintu
17 Data/Informasi
gerbang
lapangan
upakarti
Program Pengembangan Penyusunan
DED
18 Data/Informasi
Pemagaran
Komplek
PEMDA Tahap 2
Program Pengembangan Rehabilitasi
Gedung
19 Data/Informasi
Kantor
UPTD
Dispertasih
Program Pengembangan Sosialisasi
peraturanData/Informasi
peraturan tentang tata
20
cara
pelaksanaan
pembangunan
gedung
negara
Program Pengembangan Penataan
Landcape
21 Data/Informasi
Komplek PEMDA Kab.
Bandung
Program
Fasilitasi
Pembangunan
Sarana
Pendukung Tembakau
Program
Fasilitasi Pengadaan
Tempat
01 Pembangunan
Sarana Khusus Meroko (Gazebo)
Pendukung Tembakau
Program
Fasilitasi Penanganan
Pasca
Pembangunan
Sarana Panen
Tembakau
02 Pendukung Tembakau
melalui Pembangunan
Gundang Tembakau
Program Pengembangan
Perumahan
Komp.
Pemda
Kab. Bandung
1,000,000,000
100,000,000
400,000,000
- Presentase rumah layak huni
- Cakupan ketersediaan rumah
layak huni
- Persentase luas permukiman
yang tertata
85,89 %
85,89 % (714,626
unit)
90,22%
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 58
250,000,000
APBN (DBHCHT)
300,000,000
APBN (DBHCHT)
1
04
15
02
1
04
15
02
1
04
15
03
1
04
15
Program Pengembangan Penyusunan norma,
Perumahan
standar, pedoman, dan
manual (NSPM)
Tersedianya rencana program Dispertasih
pembangunan
yang
sesuai Bandung
antara
rencana
pemerintah
pusat, propinsi dan Kabupaten
(Sesuai RTRW dan RPJP)
Kab.
1 dokumen
Program Pengembangan Penyusunan norma,
Perumahan
standar, pedoman, dan
manual (NSPM)
Tersedianya rencana program Dispertasih
pembangunan
yang
sesuai Bandung
antara
rencana
pemerintah
pusat, propinsi dan Kabupaten
(Sesuai RTRW dan RPJP)
Kab.
1 dokumen
139,287,600
... Lokasi
200,000,000
... Lokasi
500,000,000
Program Pengembangan Koordinasi
Terlaksananya inventarisasi Kab. Bandung
Perumahan
penyelenggaraan
dan verifikasi PSU Perumahan
pengembangan
perumahan
Program Pengembangan Fasilitasi dan stimulasi
Rumah
dan
prasarana Kab. Bandung
Perumahan
pembangunan
lingkungan yang dibangun
perumahan masyarakat
06
kurang mampu
Program Pengembangan Pembangunan sarana
Perumahan
dan prasarana rumah
sederhana sehat
1
04
15
1
04
15
1
1
04
04
07
Program Pengembangan Pembangunan sarana
07 Perumahan
dan prasarana rumah
sederhana sehat (DAK)
Program
Lingkungan
Sehat Perumahan
16
16
1
04
16
1
04
16
1
04
16
1
04
16
1
04
17
1
04
17
Program
Lingkungan Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
02
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program
Lingkungan Penetapan kebijakan
Sehat Perumahan
dan strategi
penyelenggaraan
keserasian kawasan dan
05
lingkungan hunian
berimbang (Penyusunan
CAP RPP)
Program
Lingkungan Penyediaan sarana
08 Sehat Perumahan
sanitasi komunal bagi
masyarakat miskin
Program
Lingkungan Penyediaan sarana
Sehat Perumahan
sanitasi komunal bagi
09
masyarakat miskin
(DAK)
Program
Lingkungan Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
12
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
(DAK)
Program Pemberdayaan
komunitas Perumahan
03
Terlaksananya pembangunan Kab. Bandung
sarana prasarana lingkungan
permukiman dan telaksananya
pemeliraan
rusunawa,
terbangunya sapras kawasan
perumahan, penataan pedesaan
dan penyusunan RP3KP
.... Unit/desa
Terlaksananya pembangunan Kab. Bandung
sarana
prasarana
penataan
kawasan perumahan
- Presentase layanan air bersih
di pedesaan (%)
- Akses aman terhadap sanitasi
(%)
- Akses aman terhadap air
bersih di kawasan perdesaan
(%)
- Akses aman terhadap sanitasi
(%)
Terbangunanya prasarana dan Kab. Bandung
sarana air minum pedesaan (air
bersih)
… Desa
Jumlah pembinaan kelompok
pengelola air bersih dan
sanitasi
-
1,408,250,000
-
27
85,89
27
60
… Desa
1,378,543,750
1 dokumen
300,000,000
… Desa
808,456,250
… Desa
-
… Desa
-
235 Kelompok
Program Pemberdayaan Peningkatan peran serta
komunitas Perumahan
masyarakat dalam
Pelestarian Lingkungan
Perumahan
300,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 59
Program
peningkatan
kesiagaan
dan
pencegahan
bahaya
kebakaran
1
04
19
1
04
19
1
04
19
1
04
19
05
1
04
19
09
1
04
19
10
1
04
19
11
1
04
19
12
1
04
19
13
1
04
19
14
1
04
20
1
04
20
1
05
Program
peningkatan
kesiagaan
dan
pencegahan
bahaya
kebakaran
Program
peningkatan Pengawasan
kesiagaan
dan pelaksanaan kebijakan
04 pencegahan
bahaya pencegahan kebakaran
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
Program
kesiagaan
pencegahan
kebakaran
05
Jumlah
mobil
pemadam
kebakaran
diatas
30005000liter pada WMK
65
50
75
-
-
628,892,750
-
peningkatan Pencegahan dan
dan Pengendalian Bahaya
bahaya Kebakaran
1,550,000,000
peningkatan Pengadaan sarana dan
dan prasarana damkar
bahaya (selang)
-
peningkatan Pengadaan pakaian
dan kerja lapangan
bahaya (pakaian lapangan
damkar)
peningkatan Sosialisasi pencegahan
dan penanggulangan
bahaya kebakaran pada
masyarakat
Program
pengelolaan
areal pemakaman
Program
pengelolaan Pemeliharaan sarana
07 areal pemakaman
dan prasarana
pemakaman
Program
Perencanaan
Tata Ruang
15
15
65
peningkatan Pendidikan dan
dan Pelatihan Pertolongan
bahaya dan Pencegahan
Kebakaran
peningkatan Pemeliharaan Sarana
dan dan Prasarana
bahaya Pencegahan Bahaya
Kebakaran
peningkatan Rehabilitasi Sarana dan
dan Prasarana Pencegahan
bahaya Bahaya Kebakaran
Program
Perencanaan Penyusunan rencana
Tata Ruang
detail tata ruang
kawasan
1
- Cakupan pelayanan bencana
kebakaran (%)
- Peningkatan Capaian Tingkat
waktu tanggap (respon time
rate) daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)
(%)
- Persentase Aparatur
Pemadam Kebakaran yang
memnuhi standar kualifikasi
(%)
34,000,000
50,000,000
Rasio daya tampung tempat
pemakaman per satuan jumlah
penduduk
1:29:00 AM
… lokasi
Persentase
ketersediaan
informasi
mengenai
RTR
wilayah
kab/kota
beserta
rencana rincinya melalui peta
analog dan peta digital
175,425,000
35,69
(10RDTR+1RTRW)
1 dokumen
05
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 60
481,112,200
Program
Perencanaan Penyusunan Rencana
Tata Ruang
Teknis Ruang Kawasan
1
05
15
1 dokumen
06
-
Program
Perencanaan Penyusunan NSPK
Tata Ruang
Penataan Ruang
1
05
15
1 dokumen
18
-
Program
Perencanaan Penyusunan NSPM
Tata Ruang
Penataan Ruang
1
1
1
1
1
05
05
05
05
05
15
19
-
Program
Ruang
Pemanfaatan
1
1
05
05
05
Persentase rencana tapak yang
disahkan
100% (115 SP)
Program
Ruang
Pemanfaatan Survey dan pemetaan
… Ha
Program
Ruang
Pemanfaatan Kajian Pengembangan
Ruang Wilayah Warung
Lobak
1 dokumen
Program
Ruang
Pemanfaatan Implementasi
Pelaksanaan kerja
Badan Koordinasi
Pengendalian Ruang
Daerah)
1 dokumen
16
16
16
16
11
11
17
17
17
-
05
Program
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
1
1 dokumen
- Presentase bangunan ber-IMB
- Persentase luas pemanfaatan
lahan budidaya non pertanian
yang berijin sesuai rencana tata
ruang (%).
150,000,000
8 % (25,297 unit)
13,27
Program
Pengendalian Penyusunan Kebijakan
Pemanfaatan Ruang
Pengendalaian
Pemanfaatan Ruang
1 dokumen
Program
Pengendalian Pengawasan
Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan Ruang
1 dokumen
130,000,000
01
05
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 61
-
530,000,000
Program
Pengendalian Monitoring,
Evaluasi
Pemanfaatan Ruang
dan Pelaporan
1
1
1
1
05
05
05
05
17
17
17
17
1 dokumen
08
Program
Pengendalian Penataan
dan
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian bangunan
(Pengawasan,
09
Pengendalian
dan
Penertiban Bangunan)
31 kecamatan
Program
Pengendalian Penataan
dan
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Bangunan
31 kecamatan
Program
Pengendalian Pendataan
Pemanfaatan Ruang
Pemetaan
Kawasan
Kec. Rancaekek
10
dan
Ruang
Kab. Bandung
1
05
17
12
1
05
17
13
1
06
18
1
06
18
1
06
18
1
06
21
Program
Pengendalian Penyusunan
Prosedur
Pemanfaatan Ruang
dan
Masnual/Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Program
Perencanaan
Jumlah informasi mengenai
Pengembangan Wilayah
sarana prasarana di kawasan
Strategis
dan
Cepat
strategis
Tumbuh
Program
Perencanaan Penyusunan
Pengembangan Wilayah Perencanaan
03 Strategis
dan
Cepat Pengembangan Wilayah
Tumbuh
Strategis
dan
Cepat
Tumbuh
Program
Perencanaan Fasilitasi
Pengembangan Wilayah Pengembangan Wilayah
05
Strategis
dan
Cepat Strtegis
dan
Cepat
Tumbuh
Tumbuh
Program
Perencanaan
Pembangunan Daerah
1
06
21
01
Program
Perencanaan Pengembangan
Pembangunan Daerah
Partisipasi Masyarakat
dalam
Perumusan
Program dan Kebijakan
Layanan Publik
Program Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
08
15
1
08
15
-
11
Program
Pengendalian Pengawasan
dan
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Ruang
1
75,000,000
01
- Cakupan pelayanan sampah
- Rasio Tempat Pembuangan
Sampah Terpadu (TPST) per
Satuan Penduduk
- Rasio Jumlah Truk Pengangkut
Sampah per Satuan Penduduk
1 dokumen
100,000,000
65,000,000
1 dokumen
1 Dokumen
100,000,000
1 dokumen
60,000,000
1 Dokumen
20,000,000
22%
70 buah
85 unit
Program Pengembangan Penyusunan kebijakan
Kinerja
Pengelolaan Manajemen Pengelolaan
Persampahan
sampah
200,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 62
1
08
15
02
1
08
15
04
1
08
15
1
08
15
1
08
15
1
08
24
1
08
24
1
08
24
1
08
24
1
08
24
1
08
24
1
22
17
1
22
17
1
22
17
Program Pengembangan Penyediaan
prasarana
Kinerja
Pengelolaan dan sarana pengelolaan
Persampahan
persampahan
1,900,000,000
Program Pengembangan Peningkatan
operasi
Kinerja
Pengelolaan dan
pemeliharaan
Persampahan
prasarana dan sarana
persampahan
Program Pengembangan Sosialisasi
kebijakan
Kinerja
Pengelolaan pengelolaan
10
Persampahan
persampahan
…%
31 kecamatan
200,000,000
Program Pengembangan Peningkatan peran serta
Kinerja
Pengelolaan masyarakat
dalam
Persampahan
pengelolaan
persampahan
Program Pengembangan Pengadaan Lahan TPA
Kinerja
Pengelolaan Lokal
12
Persampahan
…. Unit
200,000,000
14,400,000,000
11
Program
Pengelolaan
ruang
terbuka
hijau
(RTH)
Program
Pengelolaan Penyusunan dan
ruang
terbuka
hijau analisis data/informasi
03
(RTH)
Pengelolaan RTH
4,100,000,000
Presentase luas RTH perkotaan
0,119 %
1 dokumen
211,750,000
Program
Pengelolaan Penataan RTH
05 ruang
terbuka
hijau
(RTH)
Program
Pengelolaan Pemeliharaan RTH
06 ruang
terbuka
hijau
(RTH)
Program
Pengelolaan Pengendalian Reklame
ruang
terbuka
hijau
07
(RTH)
1 dokumen
Kab. Bandung
45,000,000
Program
Pengelolaan Penyusunan Masterplan
ruang
terbuka
hijau RTH Perkotaan Soreang
08 (RTH)
(Kawasan
Pemerintahan)
Kab. Bandung
68,887,800
Program
Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Desa
… lokasi
Pendampingan
sarana
dan
prasarana
lingkungan
permukiman (PNPM dan PPIP)
1,082,000,000
1 paket
Program
Peningkatan Pembangunan
Sarana
Partisipasi
Masyarakat dan Prasarana Rumah
01 dalam Membangun Desa Sehat Sederhana (PNPM
Perkotaan)
07
Program
Peningkatan Pembangunan
Sarana
Partisipasi
Masyarakat dan Prasarana Rumah
dalam Membangun Desa Sederhana Sehat.
-
BIDANG
PENGEMBANGAN
PERUMAHAN
Program Pengembangan
Perumahan
- Presentase rumah layak huni
- Cakupan ketersediaan rumah
layak huni
- Persentase luas permukiman
yang tertata
1
04
15
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
85,89 %
85,89 % (714,626
unit)
90,22%
KUTAWARINGIN
37 unit
GAJAH MEKAR
3 unit
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 63
277,500,000
22,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
1
PAMEUNGPEUK
SUKASARI
15 unit
112,500,000
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BOJONG KUNCI
15 unit
112,500,000
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
RANCAMULYA
15 unit
112,500,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BOJONG MANGGU15 unit
112,500,000
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BOJONG MANGGU6 unit
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
15
ARJASARI
45,000,000
ANCOLMEKAR
1 paket
135,000,000
PINGGIRSARI
1 paket
135,000,000
CIHANYIR
16 unit
112,500,000
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIHANYIR
20 unit
150,000,000
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILULUK
10 unit
75,000,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
HEGARMANAH
16 unit
112,500,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MEKARLAKSANA
10 unit
75,000,000
CIKANCUNG
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 64
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
1
PASEH
DRAWATI
5 unit
35,000,000
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
LOA
5 unit
35,000,000
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SUKAMANTRI
4 unit
28,000,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
KARANGTUNGGAL 4 unit
28,000,000
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MEKARPAWITAN
4 unit
28,000,000
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIGENTUR
4 unit
28,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SINDANGSARI
5 unit
35,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPAKU
32 unit
96,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MANGUNHARJA
1 unit
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
14 DESA
100 unit
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SUDI
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
TANGULUN
6 unit
45,000,000
CIPARAY
IBUN
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 65
7,500,000
750,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
KARYALAKSANA
9 unit
67,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
LAMPEGAN
9 unit
67,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
DUKUH
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIBEET
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
KARYALAKSANA
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PANGGUH
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
DAYEUHKOLOT
20 unit
150,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CANGKUANG WETAN
15 unit
112,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CANGKUANG KULON
25 unit
187,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PASAWAHAN
10 unit
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CITEUREUP
20 unit
150,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SUKAPURA
15 unit
112,500,000
DAYEUHKOLOT
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 66
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
1
MARGAHAYU
MARGAHAYU SELATAN
5 unit
35,000,000
SUKAMENAK
5 unit
35,000,000
BALEENDAH
30 unit
225,000,000
RANCAMANYAR
10 unit
75,000,000
TANJUNGSARI
10 unit
75,000,000
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
NAGRAK
5 unit
37,500,000
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILUNCAT
5 unit
37,500,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PANANJUNG
5 unit
37,500,000
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BANDASARI
5 unit
37,500,000
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CANGKUANG
5 unit
37,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIBURIAL
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MEKARSALUYU
6 unit
45,000,000
BALEENDAH
CANGKUANG
CIMENYAN
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 67
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIBEUNYING
7 unit
52,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIMENYAN
7 unit
52,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MANDALAMEKAR 7 unit
52,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SINDANGLAYA
7 unit
52,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
KATAPANG
5 desa
5 unit
35,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SOLOKAN JERUK
PANYADAP
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PADAMUKTI
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIBODAS
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SOLOKAN JERUK 4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
RANCAKASUMBA 6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BOJONGMAS
6 unit
45,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
LANGANSARI
6 unit
45,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 68
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
1
CICALENGKA
BABAKAN PETEUY 3 unit
22,500,000
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIKUYA
3 unit
22,500,000
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MARGAASIH
3 unit
22,500,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
NAGROG
3 unit
22,500,000
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MARAWITA
4 unit
30,000,000
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PANENJOAN
3 unit
22,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
TANJUNGWANGI
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
TENJOLAYA
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CICALENGKA KULON
3 unit
22,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
WALUYA
3 unit
22,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
GAMPIT
3 unit
22,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CICALENGKA WETAN
3 unit
22,500,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 69
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
1
RANCABALI
ALAM ENDAH
105 unit
787,500,000
CIPELAH
51 unit
382,500,000
MEKARJAYA
5 unit
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PANGAUBAN
15 unit
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MANDALAHAJI
5 unit
37,500,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MEKARSARI
5 unit
37,500,000
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
GIRIMULYA
10 unit
75,000,000
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
RTLH 26 RW
perumahan masyarakat
kurang mampu
MARGAMUKTI
5 unit
37,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
RTLH Kp. Puncak Raya RW 01
perumahan masyarakat
kurang mampu
MARGALUYU
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
RTLH 23 RW
perumahan masyarakat
kurang mampu
SUKAMANAH
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
TRIBAKTIMULYA
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
RTLH RW 01 s/d 13
perumahan masyarakat
kurang mampu
MARGAMEKAR
4 unit
30,000,000
PACET
PANGALENGAN
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 70
37,500,000
112,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
RTLH RW 01 s/d 17
perumahan masyarakat
kurang mampu
PULOSARI
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
WANASUKA
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SINDANGPANON
2 unit
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BANJARAN
2 unit
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MEKARJAYA
2 unit
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
MARGAHURIP
2 unit
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
PASIR JAMBU
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
SUGI MUKTI
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Taman
CIKONENG
1 unit
25,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
TARUMAJAYA
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
RESMI TINGGAL
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIBEREM
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIKEMBANG
8 unit
60,000,000
BANJARAN
PASIR JAMBU
Pengadaan Mesin Rumput
KERTASARI
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 71
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
1
04
15
06
1
04
15
1
04
1
SANTOSA
8 unit
60,000,000
CIPANJALU
8 unit
60,000,000
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
8 unit
60,000,000
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
8 unit
60,000,000
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
8 unit
60,000,000
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
10 unit
75,000,000
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
6 unit
50,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
6 unit
50,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPANJALU
6 unit
50,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
CILENGKRANG
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 72
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILENGKRANG
4 unit
30,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIMAUNG
5 rumah
37,500,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIKALONG
10 rumah
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CAMPAKAMULYA 10 rumah
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
JAGABAYA
10 rumah
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BOJONGSOANG
10 unit
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BOJONGSARI
14 unit
105,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIPAGALO
8 unit
CIMAUNG
BOJONGSOANG
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 73
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
BUAH BATU
10 unit
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
LENGKONG
12 unit
90,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
TEGAL LUAR
8 unit
60,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CIWIDEY
NENGKELAN
10 unit
75,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Perbaikan RTLH
perumahan masyarakat
kurang mampu
CILEUNYI
CILEUNYI
40 unit
300,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 74
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
1,623,000,000
1
04
15
06
Program Pengembangan
Perumahan
Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan
Pembangunan Rumah
perumahan masyarakat Sabilulungan
kurang mampu
BANJARAN
BANJARAN WETAN2 UNIT
15,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan dan rehab MCK
Cilengkrang
Girimekar
Cilengkrang
Cipanjalu
75,000,000
APBD
20 m
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK SD Pasir
Luhur
1
04
15
06
Pembangunan MCK di RW 02
Rancabali
Standart Kab.
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK di RW 25
Rancabali
Standart Kab.
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK di RW 08
Rancabali
Standart Kab.
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK di RW 21
Rancabali
Standart Kab.
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK RW 07
Banjaran
2 Unit
60,000,000
APBD
Neglasati
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 75
1
04
15
06
Rehab MCK RW 1,3,4,9,7,3,2,11 Banjaran
Mekarjaya
1 Titik
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Gembor
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Kiara
Payung
1
04
15
06
Pembangunan MCK Sirahranca
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Sirahranca
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Tabrik
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Batu Keris
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
Banjaran
Banjaran Wetan
1 Unit
30,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Babakan
Sadang
1
04
15
06
Mck Komunal RW 24
Ciwidey
Ciwidey
85,000,000
APBD
06
Pembuatan MCK Rw.
1,2,4,5,8,9,11
Solokan Jeruk
Desa Rancakasumba
3
90,000,000
APBD
06
Jamban Komunal RW
2,10,1,13,9,
Arjasari
Mekarjaya
2 unit
60,000,000
APBD
Katapang
Katapang
4 UNIT
48,000,000
APBD
1
1
04
04
15
15
1
04
15
06
Pembuatan MCK dan Air Bersih
RW 2,10,13
1
04
15
06
Pembangunan MCK
Katapang
Sukamukti
6 unit
90,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK RW 02
IBUN
Sudi
2 Unit
60,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK
PAcet
Mekarjaya
6 unit
60,000,000
APBD
1
04
15
06
MCK Rajadesa RW 04
Paseh
Cipaku
1 unit
15,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK
Kertasari
Cikembang
60,000,000
APBD
06
Pembuatan/ Perbaikan MCK RW
Cimenyan
06,09,19,23
Cimenyan
2 unit
60,000,000
APBD
06
Perbaikan MCK RW
8,4,21,10,11,27
Cimenyan
Cibeunying
3 unit
80,000,000
APBD
Cikancung
Hegarmanah
1 unit
30,000,000
APBD
30,000,000
APBD
1
1
04
04
15
15
1
04
15
06
Pembangunan MCK Kp. Nunuk
RW 6 & Kp. Cikalage Girang Rw
7
1
04
15
06
Pembangunan MCK RW 12
Cikancung
Bandasari
1
04
15
06
MCK
Cangkuang
Tanjungsari
3 unit
30,000,000
APBD
Katapang
Sukamukti
6 unit
90,000,000
APBD
1
04
15
06
Pembangunan MCK Rw
1,5,8,12,13,14
1
04
15
06
Pembangunan MCK RW 3,4,5,7
Pameungpeuk
Rancamulya
1 unit
30,000,000
APBD
1
04
15
06
MCK RW 1,2,5,7,8
Pameungpeuk
Rancatungku
2 unit
60,000,000
APBD
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 76
1
04
15
06
Pembangunan MCK RW 6,8,1
Pameungpeuk
Bojongkunci
3 unit
90,000,000
1
04
15
06
MCK RW 3,4,5
Pameungpeuk
Bojongmangu
2 unit
60,000,000
1
04
15
06
MCK dan Air Bersih 11,1,4,5,7,9 Pasirjambu
6 unit
210,000,000
350,000,000
APBD
04
16
02
Desa Jatisari,
Desa Jelegong
10 Unit
1
120,000,000
APBD
04
16
02
Wilayah
Kecamatan
24 Titik
1
Mekarsaluyu
1000m2
140,000,000
APBN
1
04
16
02
-
APBD
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Perpipaan Air Bersih
Pengadaan air bersih
Pipanisasi
Kutawaringin
Margaasih
CImenyan
Pipanisasi
Cilengkrang
Jatiendah
Pipanisasi Air bersih
Cilengkrang
Melatiwangi
Pipanisasi Air Bersih RW
6,7,8,9,2,3,1
Nagreg
Bojong
4000m
APBD
APBN
APBD
50,000,000
APBD
2km
280,000,000
APBD
APBD PROV
Sumur Bor & Pipanisasi saluran Ibun
air bersih
Ds. Tanggulun
400m
560,000,000
Pipanisasi saluran air bersih
Pangguh
4km
560,000,000
APBD
Pipanisasi saluran air bersih RW Pacet
9
Cikitu
300kk
75,000,000
APBD
Pipanisasi saluran air bersih
Cigalumprit - Pasirpanjang
Karangtunggal
4x1,4 km
50,000,000
APBD
50,000,000
APBD
280,000,000
APBD
280,000,000
APBD
280,000,000
APBD
150,000,000
APBD
200,000,000
APBD
Ibun
Paseh
Pipanisasi saluran air bersih RW Paseh
5,6,10
Drawati
Pipanisasi saluran air bersih
Kertasari
Cikembang
Pipanisasi saluran air bersih
Kertasari
Santosa
Penetrasi Air Bersih
Ciawitali/Gn Geulis
Pasirjambu
MEKARSARI
Pipanisasi Sarana Air Bersih
Dusun I,II,III
Cicalengka
Dampit
Pipanisasi Saluran Air Bersih
Pasirjambu
Cikoneng
300m
1000m
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 77
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Pivanisasi air bersih
Pasirjambu
Margamulya
1000m
320,000,000
Pipanisasi
Pasirjambu
Sugihmukti
5000m
50,000,000
APBD
Pipanisasi Air Bersih RW 3
sprerata, Rw 5 Cibuni, RW 12
Sukamandi, RW 13 Cipuspa
Rancabali
450,000,000
APBD
Pipanisasi Air Bersih RW
7,2,9,1,17,13,26,27
Rancabali
Alamendah
Pipanisasi
Soreang
Sukanagara
750m
APBD
50,000,000
APBD
300,000,000
APBD
a. RW 1 Legok kuda
APBD
b. RW 2 Cipeuteuy
APBD
c. RW 3 Konengsanten
APBD
d. RW 4 Pasirsalam
APBD
e. RW 5 Cempaka
APBD
F. RW 6 Sindangwargi
APBD
g. RW 7 Kramat agung
APBD
h. Rw 8 Panguyangan
APBD
i. RW 9 Babakan
APBD
Pipanisasi lapsda Rw, 8
Pangalengan
Pulosari
5000m
Artesis Rw,9 Cibuluk
Pangalengan
Pulosari
1 Titik
Sanitasi ( SPAL) Rw,1
Pangalengan
Sukamanah
1 Paket
Sanitasi ( SPAL) Puskesmas Rw,1 Pangalengan
Sukamanah
1 Paket
APBD PROV
Sanitasi ( SPAL) Rumah tangga
sukamanah
1 Paket
APBD
Pangalengan
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 78
50,000,000
APBD
APBD
150,000,000
APBD
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Jalur Komsumen Air bersih
Pangalengan
Sukamanah
500 Orang
200,000,000
APBD
SPAL Rw,3 Cibolang
Pangalengan
Banjarsari
250m
150,000,000
APBD
SPAL RW, 7 Babakan kananga
Pangalengan
Banjarsari
250m
SPAL Rw,11
Banjaran
Mekarjaya
36m
Sumur Artesis
Banjaran
Margahurip
2 Unit
APBD
2,000,000
APBD
350,000,000
APBD
APBD
Pembangunan Sarana Air Bersih Cimaung
Kp.Babakan Cianjur Rt,1/Rw,3
Malasari
200,000,000
Pipanisasi saluran air bersih
Rw,9,10 & 11
Ibun
Cibeet
260,000,000
APBD
Rehab Air bersih situburung cinanggel muncang
Pacet
Cinanggela
2500m
265,000,000
APBD
Sarana Air Bersih Dusun 1,2,3
Pacet
Mekarjaya
350m
200,000,000
APBD
Paralonisasi saluran air bersih
cinangsi
Paseh
Cipedes
4200m
600,000,000
APBD
Saluran Air Bersih Dusun 1,2,3
Pacet
Mekarjaya
350,000,000
APBD
Pengadaan Air bersih Rw,1 - 9
Paseh
Cijagra
3000m
75,000,000
APBD
Pengeboran Air Bersih
Rw,5,6,7,8,9
Paseh
Tangsi Mekar
6 unit
45,000,000
APBD
Perpipaan Air Bersih
Kertasari
Cihawuk
280,000,000
APBD PROV
SPAL Lingkungan RW
20,21,22,23,27
Kertasari
Tarumajaya
200,000,000
APBD
Pembangunan sarana air bersih
dan pipanisasi
Kertasari
Cibeureum
520,000,000
APBD
Bantuan Pengadaan sarana Air
bersih 9Rw 8,18,24
Cimenyan
Cibeunying
350,000,000
APBD
Pembangunan Drainase
lingkungan Rw 3,4,8,9,10,11
Cimenyan
Mandalawangi
200,000,000
APBD
200,000,000
APBD
Perbaikan Drainase Lingkungan Cimenyan
9 RW 14,17,19
Cibeuying
1 unit
1300m2
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 79
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Pembangunan SPAL (Rw
1,2,7,11)
Cimenyan
Sindanglaya
Pembangunan Drainase
Lingkungan (Rw 3,4,8,9,10,11)
Cimenyan
Sindanglaya
Perbaikan/Pembangunan
sarana air bersih Rw
4,5,6,7,8,13,17,20,23
Cimenyan
Cimenyan
5 Unit
200,000,000
APBD
Pengeboran Artesis/sumur
dalam
Margahayu
sukamenak
1 Titik
350,000,000
APBD
Perbaikan Drainase Cipedes Pasir Luhur
Cilengkrang
Cipanjalu
600m
200,000,000
APBD
Pembangunan Sanitasi
lingkungan Rw 7,8,
Cicalengka
Babakan peuteuy
200,000,000
APBD
75,000,000
APBD
200,000,000
APBD
APBD
Pengadaan Sarana Air Bersih Jet Cicalengka
Pump Rw 14,5
margaasih
1 Unit
Pembangunan sarana air bersih
Rw 8,12,
Cicalengka
Narawitan
75,000,000
APBD
Pengadaan sarana air bersih 10
Rw
Cicalengka
Tenjolaya
75,000,000
APBD
Pembangunan sanitasi
lingkungan (Rw 3,7,8,10) Desa
Tenholaya Rw 3,7,8,10)
Cicalengka
Tenjolaya
150,000,000
APBD
pengadaan sumur dangkal/ Zet
Pump cikulon
Cicalengka
Cicalengka kulon
75,000,000
APBD
Sanitasi lingkungan (Desa
dampit)
Cicalengka
Dampit
100,000,000
APBD
Pengadaan sarana air bersih zet
pump Rw 9
Cicalengka
Cicalengka wetan
75,000,000
APBD
Sanitasi Lingkungan (Rw 9 Desa Cicalengka
Cicalengka Wetan)
Cicalengka wetan
150,000,000
APBD
SPAL rumah tangga
Cangkuang
Tanjungsari
150,000,000
APBD
Sarana Air bersih
Cangkuang
Tanjungsari
75,000,000
APBD
Pipanisasi air
- Kp.
Babakan rongga ciawi nangkod
Rw 9,10
Cangkuang
Nagrag
3000m
420,000,000
APBD
Pembuatan SPAL Dusun 2
Katapang
Banyusari
200m
36,000,000
APBD
Sarana dan prasaran Air Bersih
Rw 3,1,5 Desa Bojongkunci
Pamengpeuk
Bojongkunci
4 Unit
75,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 80
APBN
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Sarana dan prasarana air bersih Katapang
sedesa
Banyusari
3 unit
75,000,000
APBD
Penyediaan air bersih/ SPAM
perdesaan (sumur dalam)
Pameungpeuk
Bojongmanggu
1 unit
350,000,000
APBD
Bak penampungan dan
pengembang badan pengelolaan
air bersih desa gajahmekar
Kutawaringin
Pipanisasi air bersih
pasirmalang sukarame dan RW
12 Mekarmaju
Pasir jambu
Mekarmaju
Pembangunan SPAL
Ganasabrang
Pasir jambu
Tenjolaya
a. Rt 1,3, Rw 1
Soreang
Sukanagara
APBD
b. Rt 1 Rw 5
Soreang
Sukanagara
APBD
c. RW 2
Soreang
Sukanagara
Pembangunan Saluran air
bersih RW 2,4,5,9,9
Ciwidey
Nengkelan
Pengadaan sunur artesis,
papanggungan Ds Jelegong
Rancaekek
Jet pompa air (sumur dangkal)
Rw 1-7 Kp. Kondanglaer sd
Ciparanje Ds Sangiang
APBD
600m
100,000,000
APBD
150,000,000
APBD
APBD Prov.
280,000,000
APBD
1 unit
350,000,000
APBD
Rancaekek
7 unit
75,000,000
APBD
Sarana air bersih, Rt 1 sd 7 Ds
Sukamulya
Rancaekek
5 unit
75,000,000
APBD
Air bersih (jet pump) / sumur
dalam, RW 1,2,3,5,6,7,8,9
Rancaekek Wetan
Rancaekek
1 unit
350,000,000
APBD
Saluran air rumah tangga, Rw
1,14 Ds Cangkuang
Rancaekek
3.185m x 0,5m
200,000,000
APBD
75,000,000
APBD
200,000,000
APBD
75,000,000
APBD
350,000,000
APBD
Pengadaan air bersih, Rw 4 & 11 Rancaekek
DS Cangkuang
2 unit
Peningkatan pembersihan dan
pengerukan sungai/ kali
(pelebaran gorong-gorong
drainase perumahan bumi
rancaekek kencana blok 1-16
kel. Rancaekek kencana
Pemb. Sarana air bersih jet
pump Cihaur Rt 2 RW 5 Ds
Linggar
Rancaekek
2000m
Rancaekek
1 unit/titik
Pembuatan sarana air bersih
Rancaekek
(sumur dalam), Pintuair Rw 2 Ds
Rancaekek kulon
1 unit
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 81
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Pengajuan jet pump Rw 11 Kel.
Rancaekek kencana
Rancaekek
Pipanisasi
Majalaya
Sukamukti
Majalaya
75,000,000
APBD
400m2
65,000,000
APBD
Majakerta
12
75,000,000
APBD
Majalaya
Majasetra
50
75,000,000
APBD
Majalaya
Wangisagara
400m2
280,000,000
APBD
Pengadaan air bersih (sumur
dangkal)
Ciparay
Manggungharja
10 unit
75,000,000
APBD
Pengadaan air bersih (sumur
dangkal)
Dayeuhkolot
Dayeuhkolot
3 unit
75,000,000
APBD
Normalisasi parit (drainase
lingkungan), Rt3,4 Rw 2
Dayeuhkolot
Sukapura
200,000,000
APBD
Pembuatan sumur artesis, Rw
11
Dayeuhkolot
Cangkuang wetan 1 unit
350,000,000
APBD
Pembuangan saluran air limbah Dayeuhkolot
rumah tangga, Rw 1-23
Cangkuang Kulon
200,000,000
APBD
Sarana air bersih sumur
dangkal, Rw 1-23
Dayeuhkolot
Cangkuang Kulon
75,000,000
APBD
Sarana air bersih Rw 8
Dayeuhkolot
Pasawahan
1 unit
75,000,000
APBD
Pengadaan air bersih Rw 3,6,7
Ds Cipagalo
Bojongsoang
Cipagalo
3 buah
75,000,000
APBD
Sarana air bersih RW 1-14 Ds
Tegaluar
Bojongsoang
Tegaluar
14 unit
84,000,000
APBD
Pembangunan sarana air bersih
(sumur dangkal) Rw 15
Baleendah
Wargamekar
Sarana air bersih sumur
dangkal Rw 1 sd 11
Baleendah
Bojongmalaka
75,000,000
350,000,000
BIDANG PERMUKIMAN
(DRAINASE)
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
APBD
APBD
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Saluran Air/ drainase sanitasi
Pangalengan
margamukti
500m
Drainase dusun 1 Rw,2 Kp,
Jatisari
Paseh
Cipedes
90m
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 82
50,000,000
APBD
140,000,000
APBD
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Drainase
Katapang
Gandasari
Drainase Sindang palay Rt 1
Katapang
Pangauban
Drainase lingkungan/SPAL RW
6,7,8,9,dan 10 Ds
Bojongmanggu
Pameungpeuk
Bojongmanggu
Saluran Air Drainase
Soreang
Sukanagara
Drainase saluran air permata
hijau ranca kendal Ds Jelegong
Rancaekek
Drainase lingkungan / SPAL,
RW 4,5,7,8,9,10,11,19
Rancaekek
100,000,000
APBD
200m
100,000,000
APBD
2000m
200,000,000
APBD
150,000,000
APBD
200,000,000
APBD
3380m
200,000,000
Drainase lingkungan Rt 4 Rw 12 Dayeuhkolot
Cangkuang wetan 10m2
Pembangunan Drainase/
saluran air, BojongsoangCijagra
Bojongsoang
Bojongsoang
Drainase lingkungan, Rw 1-23
Ds Cangkuang Kulon
Dayeuhkolot
Cangkuang kulon 14 unit
200,000,000
Drainase lingkungan Rw 1-23
sumurbandung
Dayeuhkolot
Dayeuhkolot
14 unit
75,000,000
2km
APBD Prov.
50,000,000
APBD
200,000,000
APBD
APBD
APBD
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
BIDANG PERMUKIMAN (SANITASI)
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Program Lingkungan
Penyediaan sarana air
Sehat Perumahan
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Pangalengan
Maramukti
1 unit
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Cilengkrang
1 unit
Girimekar (RW 4,6,8,10,12,14,16)
Margaasih
Rahayu
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Sukarame
APBD
150,000,000
APBD
150,000,000
APBD
150,000,000
APBD
1 unit
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Pacet
150,000,000
1 unit
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
APBD
Cikitu
1 unit
200,000,000
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
APBD
Maruyung
1 unit
150,000,000
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Ciwidey
Nengkelan (RW 1,5,8,10,11)
1 unit
Ciwidey
Ciwidey
-
APBD
150,000,000
APBD
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
1 unit
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 83
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
1
04
16
02
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
BIDANG KEBERSIHAN
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
1
08
16
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Dayeuh kolot
Dayeuh kolot (RW 8,10,14)
1 unit
150,000,000
APBD
Cangkuang Wetan (1RW
unit2,3,5,8,9,10,12)
150,000,000
APBD
Resmitinggal
1 unit
150,000,000
APBD
Cibeureum
1 unit
150,000,000
APBD
Sentosa
1 unit
-
APBD
150,000,000
APBD
-
APBD
1 unit
150,000,000
APBD
Tenjolaya (RW 3,7,&8)
1 unit
-
Cicalengka Kulon (RW
1 unit
2,3,&6)
-
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Kertasari
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Cicalengka
Babakan Peuteuy( Dusun
1 unit 1)
Cicalengka
Margaasih ( RW 16)1 unit
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Cikuya (Rw 4,8)
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Penyediaan sarana sanitasi
komunal bagi masyarakat
miskin (Pembangunan MCK)
Jumlah sarana kebersihan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Organik
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pengadaan Roda Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
motor sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Roda Sampah
persampahan
71 unit
Pameungpeuk
Langonsari
1 unit
15,000,000
Pameungpeuk
Rancamulya
1 unit
85,000,000
Pameungpeuk
Bojongkunci
4 unit
16,000,000
Pameungpeuk
Bojongmanggu
1 unit
35,000,000
Ciwidey
Lebakmuncang
1 unit
85,000,000
Solokan Jeruk
Desa Cibodas
1 unit
85,000,000
Solokan Jeruk
Solokan Jeruk
1 unit
4,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 84
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
motor roda sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
roda sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
Gerobak Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Mesin Pencacah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Gerobak Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Mesin Pencacah Plastik
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Gerobak Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Motor Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Motor Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Motor Sampah
persampahan
Solokan Jeruk
Rancakasumba
1 unit
85,000,000
CIPARAY
CIPARAY
2 unit
70,000,000
CIPARAY
mangunharja
1 unit
85,000,000
CIPARAY
CIPARAY
1 unit
4,000,000
Sukamanah
1 unit
Sukamanah
1 unit
Sukamanah
1 unit
Pangalengan
4,000,000
Pangalengan
85,000,000
Pangalengan
15,000,000
Wanasuka
1 unit
Neglasari
2 unit
Mekarjaya
2 unit
Pangalengan
4,000,000
Banjaran
50,000,000
Banjaran
8,000,000
Margahurip
1 unit
Banjaran
35,000,000
Cikancung
Cihanyir
1 unit
85,000,000
Cikancung
Hegarmanah
1 unit
35,000,000
Cikancung
Hegarmanah
1 unit
85,000,000
Cicalengka
Nagrog
1 unit
15,000,000
Cicalengka
Narawita
1 unit
15,000,000
Cicalengka
Panenjoan
1 unit
15,000,000
Cicalengka
Tanjungwangi
1 unit
15,000,000
Cicalengka
Tenjolaya
1 unit
35,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 85
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Motor Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan Bak Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Mesin Pencacah Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Mesin Pencacah Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Gerobak Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
persampahan
Motor Sampah
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pelatihan Pengolah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pelatihan Pengolah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Roda Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
motor sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Roda Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
motor sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pelatihan Pengolah Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Cicalengka
Ds. Waluya
1 unit
15,000,000
Cicalengka
Dampit
1 unit
15,000,000
Cicalengka Wetan 1 unit
35,000,000
Cicalengka
Cimenyan
Ciburial,
Mekarmanik,
Cibeunying
3 unit
255,000,000
Margahayu
Sayati
1 unit
40,000,000
Margahayu
Marsel,
Sukamenak,
Sulaeman
3 unit
45,000,000
Kertasari
Neglawangi
1 unit
85,000,000
Kertasari
Neglawangi
1 unit
15,000,000
Margaasih
Rahayu
1 unit
85,000,000
Margaasih
6 Desa
6 unit
24,000,000
Katapang
1 unit
Pangauban
Katapang
katapang
Katapang
Sangkanhurip
Katapang
35,000,000
20 orang
10,000,000
2 TPS
30,000,000
Cilampeni
16 unit
64,000,000
Katapang
Sukamukti
1 unit
35,000,000
Katapang
katapang
3 unit
12,000,000
Katapang
Sangkanhurip
1unit
35,000,000
Ibun
Tanggulun
2 Kelompok
20,000,000
Pasirjambu
CIBODAS
1 unit
85,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 86
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
1
08
08
16
16
02
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
1
08
16
02
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Motor Roda 3
persampahan
Pasirjambu
Pasirjambu
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
Dayeuhkolot
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
roda sampah
persampahan
Dayeuhkolot
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Sampah
persampahan
Dayeuhkolot
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Roda Sampah
persampahan
Dayeuhkolot
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Mesin Pencacah Organik
persampahan
Dayeuhkolot
CUKANGGENTENG 1 unit
SUGIHMUKTI
1 unit
Cangkuang
Wetan
1 unit
85,000,000
Cangkuang
Wetan
5 unit
20,000,000
Cangkuang
Wetan
1 unit
15,000,000
40,000,000
Cangkuang Kulon 1 unit
15,000,000
BOJONGSOANG
BOJONGSOANG
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
BOJONGSOANG
LENGKONG
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Gerobak Sampah
persampahan
BOJONGSOANG
LENGKONG
Penyediaan prasarana
Motor Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
35,000,000
Cangkuang Kulon 10 unit
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Roda Sampah
persampahan
Penyediaan prasarana
Marka Jalan
dan sarana pengelolaan (DilarangMembuang Sampah di
persampahan
Sepanjang Jalur ini)
85,000,000
Soreang
Soreang
Soreang
sekarwangi
Pacet
Cikitu
4 unit
16,000,000
1 unit
85,000,000
4 unit
16,000,000
1
20,000,000
1 unit
35,000,000
85,000,000
1 unit
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Paseh
Cigentur
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Paseh
Sindangsari
Penyediaan prasarana
Pembangunan TPST
dan sarana pengelolaan
persampahan
Paseh
Cipedes
Penyediaan prasarana
Roda Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Baleendah
Malakasari
Penyediaan prasarana
Roda Sampah
dan sarana pengelolaan
persampahan
Baleendah
Rancamanyar
Cangkuang
Nagrak
85,000,000
1 unit
85,000,000
1 unit
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
Pembangunan TPST
persampahan
85,000,000
1 unit
5 unit
20,000,000
10 unit
40,000,000
1 unit
85,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 87
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
68,731,605,350
73,824,982,350
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 88
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : SDAPE
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
Program
Pelayanan Penyediaan Jasa surat Meningkatkan
Pelayanan
01 Administrasi Perkantoran menyurat
Administrasi Surat Menyurat
(Bulan)
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa Terpenuhinya
Pembayaran
02 Administrasi Perkantoran Komunikasi
,Sumber Rekening Listrik,Telepon (bulan)
Daya Air dan Listrik
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa Terpeliharanya peralatan kantor
03 Administrasi Perkantoran peralatan
dan (bulan)
perlengkapan kantor
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa Terjaminnya kebersihan kantor
08 Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor
(Bulan)
x
xx
01
Program
Pelayanan Penyediaan
10 Administrasi Perkantoran kantor
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
02
x
xx
02
03
x
xx
02
13
x
xx
02
22
x
xx
03
24
x
xx
06
x
xx
06
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
12
3,850,000
Target capaian kinerja
Kantor Dinas
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
12
3,850,000
Target capaian kinerja
sda.
12
25,300,000
12
25,300,000
sda.
12
15,000,000
12
15,000,000
sda.
12
21,120,000
12
21,120,000
Alat
sda.
12
55,000,000
12
55,000,000
Kebutuhan Barang cetakan &
Penggandaan (Bulan)
sda.
12
20,000,000
12
20,000,000
Pelayanan
Penerangan
Kantor (bulan)
Gd.
sda.
12
3,850,000
12
3,850,000
Kantor
sda.
12
7,700,000
12
7,700,000
Program
Pelayanan Penyediaan
Makanan Tersedianya
makanan
dan
17 Administrasi Perkantoran Dan Minuman
minuman
rapat
dan
tamu
(bulan)
Program
Pelayanan Rapat-rapat Koordinasi Koordinasi dan Konsultasi luar
Administrasi Perkantoran dan Konsultasi Luar daerah (bulan)
18
Daerah
sda.
12
15,000,000
12
15,000,000
sda.
12
85,000,000
12
85,000,000
Program
Pelayanan Rapat-rapat Koordinasi Koordinasi dan Konsultasi dalam
Administrasi Perkantoran dan Konsultasi dalam daerah (bulan)
Daerah
sda.
3
Program
Pelayanan Penunjang
Perayaan Pelaksanaan Peringatan Hari22 Administrasi Perkantoran Hari-hari Bersejarah
hari
Bersejarah
Nasional
(kegiatan)
Program
Pelayanan Penyediaan
Jasa Terjaminnya keamanan kantor
23 Administrasi Perkantoran Pengaman Kantor
(bulan)
sda.
12
11,000,000
12
11,000,000
sda.
12
18,000,000
12
18,000,000
Alat
tulis Kebutuhan Administrasi
Tulis Kantor (bulan)
Program
Pelayanan Penyediaan
barang
11 Administrasi Perkantoran Cetakan
dan
penggandaan
Program
Pelayanan Penyediaan Komponen
Administrasi Perkantoran Instalasi
Listrik
/
12
Penerangan Bangunan
Kantor
Program
Pelayanan Penyediaan
Peralatan
14 Administrasi Perkantoran Rumah Tangga
20
01
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program
peningkatan
pengembangan
sistem
pelaporan
capaian
kinerja dan keuangan
Program
peningkatan
pengembangan
sistem
pelaporan
capaian
kinerja dan keuangan
Pembangunan
kantor
Kebersihan
(bulan)
Gedung
3
200,000,000
gedung Pembangunan gudang arsip
200,000,000
-
Pengadaan
Peralatan Penyediaan lap top, computer,
dan
perlengkapan printer dan lemari arsip (unit)
kantor
Pemeliharaan rutin / Gd.Dinas dan Gd. UPTD (unit)
berkala Gedung Kantor
Kantor Dinas
20
Kantor Dinas
5
Pemeliharaan
Rutin/ Kendaraan Operasional Dinas
Berkala
Kendaraan SDAPE dan UPTD (bulan)
Dinas / Operasional
Kantor Dinas
12
350,000,000
12
350,000,000
Penyusunan
laporan Penyusunan Lakip, Laptah dan
capaian
kinerja
dan Renja Dinas (dokumen)
ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
Kantor Dinas
10
15,473,000
10
50,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 89
150,000,000
78,500,000
20
5
150,000,000
78,500,000
x
xx
06
x
xx
06
Program
peningkatan
pengembangan
sistem
pelaporan
capaian
kinerja dan keuangan
Program
peningkatan
pengembangan
sistem
04
pelaporan
capaian
kinerja dan keuangan
03
03
24
1
03
24
01
1
03
24
03
1
03
24
05
1
03
24
07
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
03
24
pelaporan Laporan
Kinerja
Prognosis
realisasi Keuangan Dinas (dokumen)
Kantor Dinas
1
6,600,000
1
6,600,000
Penyusunan pelaporan Laporan Kinerja Akhir Tahun
Keuangan Akhir tahun Dinas (Dokumen)
Kantor Dinas
1
6,600,000
1
6,600,000
Jumlah 1
Presentase ketersediaan air
irigasi untuk pertanian rakyat
pada sistem irigasi kewenangan
kabupaten yang sudah ada (%)
Program pengembangan
dan pengelolaan jaringan
irigasi,
rawa
dan
jaringan
pengairan
lainnya
1
1
Penyusunan
prognosis
anggaran
1,087,993,000
73,30
1,122,520,000
73,30
Program pengembangan Perencanaan
Tersedianya
dokumen
dan pengelolaan jaringan pembangunan jaringan perencanaan
pembangunan
irigasi, rawa dan jaringan irigasi
irigasi (dokumen)
pengairan lainnya
Kab. Bandung
3
500,000,000
4
700,000,000
Program pengembangan Perencanaan
dan pengelolaan jaringan pembangunan reservoir
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Kab. Bandung
4
500,000,000
4
300,000,000
Kec
Cileunyi, 4
Cilengkrang,
Pacet, Cimenyan
500,000,000
4
500,000,000
Program pengembangan Perencanaan
dan pengelolaan jaringan Normalisasi
irigasi, rawa dan jaringan sungai
pengairan lainnya
Tersedianya
perencanaan
(dokumen)
dokumen
Reservoir
Tersedianya
dokumen
Saluran perencanaan
normalisasi
saluran pembuang (dokumen)
Program pengembangan Pembangunan reservoir
dan pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Terlaksananya
pembangunan
reservoir menunjang pelayanan
irigasi
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya
rehabilitasi
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
jaringan
irigasi
(supervisi,
irigasi, rawa dan jaringan
pendamping DAK, fisik program
pengairan lainnya
SKPD/wilayah,
review
perencanaan) 9DI)
Kab. Bandung
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pasir Jambu
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Desa Lamajang
Kec. Pangalengan
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cigentur
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Desa Mekarjaya
Banjaran
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Sekar
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Mangunjaya
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cirehe
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Cimaung
47
Arjasari
Cimaung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 90
5,750,000,000
70
8,540,000,000
1
1
1
1
03
03
03
03
24
24
24
24
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pasir Huni
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Laksana
Ibun
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pereng
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Talun
Ibun
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Darsono
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Lampegan
Ibun
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cibanen
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Cibeet
Ibun
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehablitasi DI. Cidadap
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Mandalahaji
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pangauban
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Nagrag
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cikatulampa
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Mekarsari
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Jamra
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Mekarjaya
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cicanar
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Loa
Paseh
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Sanding
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Sindangsari
Paseh
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabiliasi DI. Bencoy
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Cipedes
Paseh
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cibubuay
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Cijagra
Paseh
1
03
24
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 91
1
1
1
1
03
03
03
03
24
24
24
24
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Candi
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Cipanjalu
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cirungki
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Tanjunglaya
Cikancung
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pasir Sangiang
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Tenjolaya
Cicalengka
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cangkring
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Bandasari
Cangkuang
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pameungpeuk
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Langonsari
Pameungpeuk
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Ciajag
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Cilame
Kutawaringin
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Sarongge
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Jatisari
Kutawaringin
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Pasirbanteng
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Sukamulya
Kutawaringin
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Leuwi Liang
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Cibodas
Pasir Jambu
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cigiri
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Cibodas
Pasir Jambu
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Kadalmeteng
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Mekarmaju
Pasir Jambu
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Rawabadak
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Sugihmukti
Pasir Jambu
1
03
24
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
Cilengkrang
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 92
1
1
1
1
03
03
03
03
24
24
24
24
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Saninten
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Nengkelan
Ciwidey
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Tambakruyung
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Rawabogo
Ciwidey
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
Beureum
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
DI.Hanjuang Ciwidey
Ciwidey
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cileunad
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Sukawening
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Bojong Monyet
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Bojong Salam
Rancaekek
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cagak
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Haur Pugur
Rancaekek
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Gamblang
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Padamukti
Solokan Jeruk
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cilulumpang
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Cimekar
Cileunyi
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Jelekong
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Jelekong
Baleendah
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cipetir
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Mekarjaya
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Campaka
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Lamajang
Pangalengan
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Cipalasari
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Lebakwangi
1
03
24
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
10
Ciwidey
Arjasari
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 93
1
1
1
1
03
03
03
03
24
24
24
24
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Talun
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Mekarsari
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cijambe
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Pangguh
Ibun
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cidadap
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Mandala haji
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Pasir Batu
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Pangauban
Pacet
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Leuwi Jurig
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
10
pengairan lainnya
Panyocokan
Ciwidey
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI. Baru Sampeu
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
LebakMuncang
Ciwidey
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Rehabilitasi DI.Cukangmonteng
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Sugihmukti
1
03
24
1
03
24
10
1
03
24
10
1
03
24
14
1
03
24
15
1
03
24
16
1
03
24
18
1
03
24
19
Program pengembangan Rehabilitasi/Pemelihara Terlaksananya
rehabilitasi / Sungai Cipariuk,
dan pengelolaan jaringan an Normalisasi Saluran normalisasi saluran pembuang S. Ciguruwik
irigasi, rawa dan jaringan Sungai
(SP)
pengairan lainnya
Program pengembangan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya
pemeliharaan
dan pengelolaan jaringan an jaringan irigasi yang jaringan irigasi (UPTD)
irigasi, rawa dan jaringan telah dibangun
pengairan lainnya
Program pengembangan Pemberdayaan
dan pengelolaan jaringan Pemakai Air
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Petani Terlaksananya
pendampingan
terhadap kelembagaan pengelola
irigasi (DI)
Cimaung
PasirJambu
Cileunyi
2
2,000,000,000
2
2,000,000,000
4
4
1,250,000,000
4
1,500,000,000
350,000,000
5
350,000,000
12
12
Program pengembangan Rehabilitasi/Pemelihara
dan pengelolaan jaringan an
Jaringan
Irigasi
irigasi, rawa dan jaringan (DAK)
pengairan lainnya
Program pengembangan Pemberdayaan
Petani
dan pengelolaan jaringan Pemakai Air (WISMP)
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 94
1
03
Program pengembangan,
pengelolaan
dan
konversi sungai, danau
dan sumber daya air
lainnya
26
Prosentase
ketersediaan
dokumen
perencanaan
penanganan
drainase
skala
kawasan dan skala kota (%)
1
03
26
Program pengembangan, Master
plan
pengelolaan dan konversi daya air
sungai,
danau
dan
09 sumber daya air lainnya
1
03
26
10
1
03
28
1
03
28
Program
03 banjir
1
03
28
05
1
03
28
07
1
03
31
1
03
31
2
03
15
2
03
15
2
03
15
2
03
15
2
03
16
2
03
16
2
03
16
sumber Tersedianya dokumen outline
plan
drainase
perkotaan
(Dokumen)
Program pengembangan, Koordinasi Pengelolaan
pengelolaan dan konversi Konservasi
Sumber
sungai,
danau
dan Daya Alam
sumber daya air lainnya
Dayeuhkolot,
Ciparay,
Pameungpeuk,
Kutawaringin,
Margaasih,
Baleendah,
Katapang
Program pengendalian
banjir
Program
banjir
Program
banjir
Presentase
penanganan
drainase skala kawasan dan
skala kota (%)
pengendalian Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya pembuatan dan Cibanjaran,
an
bantaran
dan perbaikan tanggul (SP)
Cisela, Cibatur
tanggul sungai
pengendalian Peningkatan partisipasi Terlaksananya sosialisasi dan
masyarakat
dalam pengadaan
bahan
banjiran
penanggulangan banjir (penanggulangan
sementara)
(paket)
100
pengendalian Peningkatan
Terlaksananya pembersihan dan
pembersihan
dan pengerukan Saluran Sungai (SP)
pengerukan sungai/kali
Program
Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Alam
Program
Perlindungan Konservasi
Sumber
dan Konservasi Sumber Daya
Air
dan
01 Daya Alam
Pengendalian
Kerusakan
Sumbersumber Air
Program pembinaan dan
pengawasan
bidang
pertambangan
Program pembinaan dan Sosialisasi
regulasi
pengawasan
bidang mengenai
kegiatan
02
pertambangan
penambangan
bahan
galian C
Program pembinaan dan Pengawasan Terhadap
pengawasan
bidang Pelaksanaan
Kegiatan
05 pertambangan
Penambangan Galian C
7
100
1,500,000,000
3,56
7
1,500,000,000
3,56
Banjaran
3
2,000,000,000
3
2,000,000,000
Kab. Bandung
3
1,000,000,000
3
1,000,000,000
, 4
875,000,000
4
875,000,000
Soreang
Margahayu
Prosentase
luasan
pertambangan berijin (%)
92,48
92,48
Terpahaminya
aturan-aturan
tentang
pengelolaan
usaha
pertambangan oleh stakeholder
Terlaksananya
pengawasan,
pengendalian dan konservasi air
tanah melalui pembangunan
sumur resapan (unit)
Kab. Bandung
35
Program pembinaan dan Monitoring,
Evaluasi Terlaksanananya monev migas
06 pengawasan
bidang dan Pelaporan
hilir dan batubara
pertambangan
Program
pengawasan
- Rata-rata pemakaian air
dan penertiban kegiatan
tanah per sumur setiap bulan
rakyat yang berpotensi
(m3/sumur)
merusak lingkungan
- Prosentasi ketersediaan peta
zonasi
kerentanan
gerakan
tanah (%)
Program pengawasan dan Pengawasan penertiban Terlaksananya pengawasan dan
penertiban
kegiatan kegiatan pertambangan tertibnya pengambilan air tanah
01 rakyat yang berpotensi rakyat
baik dari sisi teknis dan
merusak lingkungan
administrasi (kegiatan)
Kab. Bandung
1
Kab. Bandung
1
200,000,000
1
200,000,000
Program pengawasan dan
penertiban
kegiatan
02 rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
Kab. Bandung
20
100,000,000
20
100,000,000
Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan
dampak
kerusakan lingkungan
akibat
pertambangan
rakyat
Terlaksananya
pembinaan
pengawasan dan pengendalian
pertambangan serta basis data
pertambangan (perusahaan)
350,000,000
75,000,000
70
1
16,660,00
16,660,00
100
100
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 95
700,000,000
75,000,000
Program pengawasan dan Pengukuran penurunan Tersedianya dokumen kajian
penertiban
kegiatan muka
tanah
(Land penurunan muka tanah (land
08 rakyat yang berpotensi Subsidence)
subsidence) (Dokumen)
merusak lingkungan
Kab. Bandung
Program pengawasan dan Pemetaan dan Analisis Tersedianya peta dan analisis
penertiban
kegiatan Geologi Lingkungan
geologi lingkungan (Kecamatan)
09 rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
Cicalengka
2
03
16
2
03
16
2
03
17
2
03
17
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
01 ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
Program pembinaan dan
pengembangan
bidang
ketenagalistrikan
Rasio
elektrifikasi
Tangga Miskin (%)
Rumah
15
100,000,000
20
100,000,000
1
200,000,000
1
200,000,000
37,84
Terlaksananya stimulasi listrik
pedesaan bagi warga pra KS
(fisik
program
SKPD/wilayah+supervisi+biaya
umum) (KK)
Kab. Bandung
1680
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Margamukti
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Sukamanah
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Warnasari
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Pulosari
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Banjarsari
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Wanasuka
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pangalengan
Margamulya
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
Banjaran
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
Ciapus
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
Banjaran wetan
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
Neglasari
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
Pasirmulya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
MekarJaya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Banjaran
Kamasan
10
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 96
37,84
2,100,000,000
2000
2,500,000,000
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimaung
Sukamaju
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimaung
Mekar sari
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimaung
Jagabaya
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pacet
Cinanggela
35
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pacet
MekarJaya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pacet
Cikitu
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Paseh
Sukamanah
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kertasari
Sukapura
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kertasari
Tarumajaya
30
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kertasari
Resmitinggal
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kertasari
Cibereum
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kertasari
Cikembang
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimenyan
Sindanglaya
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimenyan
Cibeunying
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimenyan
Ciburial
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cimenyan
Cikadut
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Margahayu
Margahayu
tengah
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cilengkrang
Cipanjalu
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cilengkrang
Cilengkrang
25
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 97
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cilengkrang
Ciporeat
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cilengkrang
Melatiwangi
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cikancung
Cikasungka
30
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Nagreg
Bojong
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Nagreg
Nagreg
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Cikuya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Margaasih
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Nagrog
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Panenjoan
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Tenjolaya
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cicalengka
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cangkuang
Bandasari
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cangkuang
Pananjung
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Katapang
Sukamukti
30
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pameungpeuk
Langonsari
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pameungpeuk
Rancamulya
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pameungpeuk
Rancatungku
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pameungpeuk
Bojong Manggu
25
Babakan Peuteuy 10
Cicalengka wetan 10
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 98
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kutawaringin
Kutawaringin
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kutawaringin
Cibodas
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kutawaringin
Cilame
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kutawaringin
Sukamulya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kutawaringin
Buninagara
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Kutawaringin
Jatisari
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pasirjambu
Cibodas
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pasirjambu
Cikoneng
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pasirjambu
Mekarmaju
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pasirjambu
Mekarsari
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Pasirjambu
Sugihmukti
15
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Rancabali
Alamendah
30
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Soreang
Sadu
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Soreang
Pamekaran
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Ciwidey
Panundaan
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Ciwidey
Nengkelan
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Ciwidey
Lebak Muncang
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Majakerta
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Majasetra
10
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 99
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
2
03
17
01
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Sukamukti
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Bojong
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Majalaya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Padamulya
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Padaulun
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Sukamaju
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Wangi Sagara
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Majalaya
Biru
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Solokan Jeruk
Panyadap
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Solokan Jeruk
Cibodas
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Cileunyi
Cileunyi Kulon
30
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Ciparay
Ciparay
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Ciparay
Mekar Laksana
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Ciparay
Pakutandang
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Dayeuhkolot
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Bojongsoang
bojongsoang
25
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Bojongsoang
Lengkong
10
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Bojongsoang
Tegaluar
35
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Baleendah
Rancamanyar
30
Cangkuang Kulon 30
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 100
Program pembinaan dan Koordinasi
pengembangan
bidang pengembangan
ketenagalistrikan
ketenaga listrikan
Baleendah
2
03
17
01
2
03
17
03
Program pembinaan dan Pengembangan
pengembangan
bidang Mikrohydro
ketenagalistrikan
Implementasi hasil studi FS dan
DED Mikrohydro
2
03
17
Program pembinaan dan Pengembangan
pengembangan
bidang Mandiri
04 ketenagalistrikan
Desa Terlaksanannya
bantuan
biodigester
fixdome
untuk
menunjang desa kemandirian
energi alternatif (unit)
2
03
17
06
Program pembinaan dan Monitoring
Evaluasi Terlaksananya kordinasi monev
pengembangan
bidang dan Pelaporan Panas dan
sosialisasi
pengelolaan
ketenagalistrikan
Bumi
panas bumi (kegiatan)
Manggahang
15
1 desa
17
200,000,000
17
200,000,000
1
150,000,000
1
150,000,000
Kab Bandung
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
19,700,000,000
20,787,993,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 101
23,490,000,000
24,612,520,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
x
xx
01
x
xx
01
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa Surat
01 Administrasi Perkantoran Menyurat
x
xx
01
02
x
xx
01
04
x
xx
01
Program Pelayanan
Penyediaan jasa
07 Administrasi Perkantoran administrasi keuangan
34,666,000
100%
45,000,000
01
Meningkatnya kenyamanan
dalam bekerja
100%
xx
Program Pelayanan
Penyediaan jasa
08 Administrasi Perkantoran kebersihan kantor
BPBD
x
55,000,000
100%
60,000,000
01
Meningkatnya pelayanan
administrasi perkantoran
100%
xx
Program Pelayanan
Penyediaan alat tulis
10 Administrasi Perkantoran kantor
BPBD
x
34,453,000
100%
50,000,000
01
Meningkatnya pelayanan
administrasi perkantoran
100%
xx
Tercapainya kenyamanan kantor BPBD
100%
10,992,000
100%
15,000,000
x
xx
01
Meningkatnya efektivitas kerja
BPBD
100%
134,957,000
100%
200,000,000
x
xx
01
Meningkatnya efektivitas kerja
BPBD
100%
6,875,000
100%
10,000,000
x
xx
01
Program Pelayanan
Penyediaan barang
11 Administrasi Perkantoran cetakan dan
penggandaan
Program Pelayanan
Penyediaan komponen
Administrasi Perkantoran instalasi
12
listrik/penerangan
bangunan kantor
Program Pelayanan
Penyediaan peralatan
13 Administrasi Perkantoran dan perlengkapan
kantor
Program Pelayanan
Penyediaan peralatan
14 Administrasi Perkantoran rumah tangga
BPBD
x
15,048,000
100%
20,000,000
01
Meningkatnya pengetahuan
karyawan/karyawati
100%
xx
Meningkatnya kinerja aparatur
BPBD
100%
106,343,000
100%
150,000,000
x
xx
01
Program Pelayanan
Penyediaan bahan
15 Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Program Pelayanan
Penyediaan makanan
17 Administrasi Perkantoran dan minuman
BPBD
x
100%
156,469,000
100%
250,000,000
xx
01
x
xx
01
Program Pelayanan
Rapat-rapat kordinasi
Meningkatnya koordinasi antar
18 Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar
Pemerintah
daerah
Program Pelayanan
Penyediaan tenaga
Administrasi Perkantoran Pendukung administrasi
19
teknis dan perkantoran
BPBD
x
100%
64,350,000
100%
150,000,000
xx
01
x
xx
01
Program Pelayanan
Rapat-rapat kordinasi
20 Administrasi Perkantoran dan konsultasi dalam
daerah
Program Pelayanan
Penunjang Perayaan
22 Administrasi Perkantoran Hari-hari Bersejarah
BPBD
x
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Meningkatnya efektivitas kerja
BPBD
12 bulan
1,800,000
12 bulan
2,000,000
Meningkatnya produktivitas
kerja melalui penyediaan
jaringan listrik, air miinum dan
telekomunikasi
BPBD
12 bulan
1,723,000
12 bulan
2,000,000
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan PNS
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
03 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
05 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
10 sarana dan prasarana
aparatur
60,000,000
Meningkatnya koordinasi antar
Pemerintah
Pengadaan mebeleur
BPBD
120,000,000
Pembangunan gedung
kantor
Pengadaan kendaraan
dinas/operasional
60,000,000
Tersedianya kendaraan
operasional: Motor dan Mobil
penanggulangan bencana
Meningkatnya kinerja aparatur
BPBD
1 unit
1 unit
BPBD
1 unit ambulans
1 unit ambulans
BPBD
100%
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 102
108,226,000
100%
120,000,000
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
02
x
xx
03
x
xx
03
x
xx
06
x
xx
06
1
19
15
1
19
15
1
06
15
Program peningkatan
11 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
12 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
22 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
sarana dan prasarana
24
aparatur
Program peningkatan
30 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
46 sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan
disiplin aparatur
Program peningkatan
02 disiplin aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program peningkatan
pengembangan sistem
04
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Pengadaan Alat
Komunikasi
06
15
BPBD
BPBD dan 31 Kec
Pemeliharaan
Mewujudkan keamanan dan
BPBD
rutin/berkala gedung
kebersihan kantor
kantor
Pemeliharaan
Terpeliharanya kendaraan dinas BPBD
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Peralatan
Kantor
Pengadaan Alat-alat
Berat
100%
87,890,000
100%
150,000,000
100%
123,948,000
100%
150,000,000
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya
Terciptanya motivasi kinerja
aparatur
BPBD
30 stel
20,000,000
30 stel
30,000,000
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
Terinformasikannya kinerja
keuangan selama 12 bulan
BPBD
1 paket laporan
keuangan dan kinerja
BPBD
19,426,000
1 paket laporan
keuangan dan kinerja
BPBD
25,000,000
Program Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
Program Peningkatan
Pengendalian
Keamanan dan
Keamanan Lingkungan
05
Kenyamanan Lingkungan
Jumlah 1
Jumlah personil yang siap
diturunkan pada tahapan pra,
saat dan pasca bencana (org)
Meningkatnya kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana
1,162,166,000
250
BPBD
Persentase wilayah Kabupaten
Bandung yang telah terbangun
system data dan informasi
kebencanaan daerah (%)
12 Bulan
Penyusunan dan
analisis data informasi
perencanaan
pembangunan kawasan
rawan bencana
Tersedianya Sistem Informasi
Geografis (SIG) kebencanaan di
Wilayah Kabupaten Bandung
Wilayah
Kabupaten
Bandung
1 paket
Program Pengembangan
data/informasi
Tersedianya dokumen
perencanaan pengembangan
ekonomi di daerah bencana di
Kab. Bandung dalam rangka
pemulihan sektor ekonomi bagi
masyaakat korban bencana
Daerah rawan
bencana di Kab
Bdg.
1 dokumen
Tersedia peta rawan bancana
Wilayah
Kabupaten
Bandung
Peta Rawan tingkat
Kecamatan
1
06
15
04
Penyusunan dan
analisis data informasi
perencanaan
pembangunan ekonomi
1
06
15
Program Pengembangan
16 data/informasi
Pemetaan kawasan
rawan bencana
1
06
19
1
06
19
1
06
19
Program Perencanaan
Pengembangan Kotakota Menengah dan
Besar
Program Perencanaan
Koordinasi
Pengembangan Kota-kota penanggulangan dan
03
Menengah dan Besar
penyelesaian bencana
alam/sosial*
Program Perencanaan
Pengendalian
Pengembangan Kota-kota Keamanan Lingkungan
05
Menengah dan Besar
Persentase wilayah tanggap
darurat dan pasca bencana
yang bisa ditanggulangi (%)
Berkurangnya dampak
kerusakan infrastruktur akibat
bencana
218,500,000
1 paket
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 103
12 Bulan
109,250,000
100
1 paket
500,000,000
300,000,000
1 dokumen
300,000,000
300,000,000
Peta Rawan tingkat
Kecamatan
-
100%
Wilayah
Kabupaten
Bandung
1,489,000,000
250
100
Program Pengembangan
data/informasi
03
BPBD dan 31 Kec
Pengadaan Alat Berat
Program Pengembangan
data/informasi
1
Tersedianya Handy Talky
-
100%
500,000,000
1 paket
750,000,000
1
06
25
1
06
25
1
19
15
1
19
15
1
19
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Rawan Bencana Alam
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
03
Rawan Bencana Alam
19
22
1
19
22
1
19
22
1
19
22
1
19
22
1
19
22
1
20
26
1
20
26
1
04
18
1
04
18
1
22
15
31
Wilayah
Kabupaten
Bandung
Berkurangnya korban
bencana di wilayah
rawan bencana
31
-
Berkurangnya korban
bencana di wilayah
rawan bencana
-
Program Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
Program Peningkatan
Pengendalian
Keamanan dan
Keamanan Lingkungan
05
Kenyamanan Lingkungan
Program Pencegahan
dini dan
penanggulangan korban
bencana alam
22
1
Jumlah Kecamatan yang siaga
menghadapi bencana di
Kabupaten Bandung (kec)
Monitoring, evaluasi dan Terlaksananya kegiatan
pelaporan
sosialisasi daerah rawan
bencana
- Persentase bantuan logistic
dan peralatan untuk
kebutuhan korban bencana (%)
- Jumlah Kecamatan yang
telah melakukan mitigasi
bencana (Kec)
100
100
31
31
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
01 korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam*
terlaksananya Bimbingan dan
Pelatihan Personil kebencanaan
serta peyebarluasan informasi
kebencanaan
Wilayah
Kabupaten
Bandung
31 Kecamatan
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan
dan penanggulangan
prasarana evakuasi
korban bencana alam
penduduk dari
03
ancaman/ korban
bencana alam*
Bimbingan teknis dan simulasi
Wilayah
Kabupaten
Bandung
31 Kecamatan
Tersedianya perahu, tenda
pengungsian dan peralatan
pendukung pelaksanaan
tanggap darurat bencana
lainnya
Wilayah
Kabupaten
Bandung
31 Kecamatan
700,000,000
31 Kecamatan
1,000,000,000
Program Pencegahan dini Pengadaan logistik dan
dan penanggulangan
obat-obatan bagi
04 korban bencana alam
penduduk di tempat
penampungan
sementara
Program Pencegahan dini Sosialisasi Perundangdan penanggulangan
undangan tentang
05
korban bencana alam
penanggulangan
bencana
Program Pencegahan dini Penyusunan rumusan
dan penanggulangan
kebijakan
korban bencana alam
Penanggulangan
06
Bencana Daerah
Tersedianya Logistik dan obatobatan bagi korban bencana
Wilayah
Kabupaten
Bandung
1 paket
500,000,000
1 paket
1,000,000,000
Terlaksananya kegiatan
sosialisasi daerah rawan
bencana
Wilayah
Kabupaten
Bandung
SKPD Kab. Bandung
dan 31 Kecamatan
200,000,000
SKPD Kab. Bandung
dan 31 Kecamatan
Tersusunnya rencana
penanggulangan bencana,
Rencana Aksi Daerah dan
terbentuknya forum
Pengurangan Resiko Bencana 3
Dokumen
Wilayah
Kabupaten
Bandung
Peraturan dan
keputusan bupati
bandung terkait
penananggulangan
bencana
150,000,000
Peraturan dan
keputusan bupati
bandung terkait
penananggulangan
bencana
01
Program Penataan
Peraturan Perundangundangan
Program Penataan
Peraturan Perundangundangan
06
Program Perbaikan
Perumahan Akibat
Bencana Alam/Sosial
02
Program Perbaikan
Perumahan Akibat
Bencana Alam/Sosial
Program Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Kajian peraturan
perundang-undangan
daerah terhadap
peraturan perundangundangan yang baru,
lebih tinggi dan
keserasian antar
peratruan perundangundangan daerah
Persentase perbaikan sarana
dan prasarana masyarakat
pasca bencana (%)
100
200,000,000
31 Kecamatan
1,500,000,000
31 Kecamatan
200,000,000
100
Fasilitasi dan Stimulasi
Rehabilitasi Rumah
Akibat Bencana Alam
600,000,000
Jumlah personil kebencanaan
yang memiliki keahlian
penanggulangan bencana
250
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 104
250
1
1
22
19
15
Program Peningkatan
Penyelenggaraan
Keberdayaan Masyarakat Pendidikan dan
Pedesaan
Pelatihan Tenaga Teknis
02
dan Masyarakat
Program Pencegahan
dini dan
penanggulangan korban
bencana alam
22
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Perencanaan
Koordinasi
Pengembangan Kota-kota penanggulangan dan
Menengah dan Besar
penyelesaian bencana
alam/sosial
Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan
dan penanggulangan
prasarana evakuasi
korban bencana alam
penduduk dari
ancaman/ korban
bencana alam
Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan
dan penanggulangan
prasarana evakuasi
korban bencana alam
penduduk dari
ancaman/ korban
bencana alam
Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan
dan penanggulangan
prasarana evakuasi
korban bencana alam
penduduk dari
ancaman/ korban
bencana alam
Program Pencegahan dini Pengadaan sarana dan
dan penanggulangan
prasarana evakuasi
korban bencana alam
penduduk dari
ancaman/ korban
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Terlaksananya Pendidikan dan
16 kecamatan
Pelatihan Damage And Losses
rawan bencana
Assasment (DaLA) bagi
masyarakat dan Aparatur
Pemerintah di daerah rawan
bencana di Kabupaten Bandung
40 orang
- Persentase bantuan logistic
dan peralatan untuk
kebutuhan korban bencana (%)
- Jumlah Kecamatan yang
telah melakukan mitigasi
bencana (Kec)
100
40 orang
250,000,000
Musrenbang
31
Sosilisasi tanggap bencana
Pangalengan Ds.
Pulosari
1 paket
20,000,000
Musrenbang
Penyediaan alat tanggap
bencana (tendar dan dapur
umum)
Pangalengan Ds.
Pulosari
1 paket
20,000,000
Musrenbang
Blankar RW 02, 09
Banjaran Desa
Banjaran
2
10,000,000
Musrenbang
Tenda darurat untuk bencana
RW 12
Banjaran Desa
Banjaran
1
15,000,000
Musrenbang
Bantuan bencana alam
Pacet Desa
Mekarjaya
25,000,000
Musrenbang
Pelatihan masyarakat
penanggulangan bencana
Kertasari Desa
Neglawangi
40 orang
50,000,000
Musrenbang
Pusat informasi bencana (alat
komunikasi)
Kertasari Desa
Neglawangi
10 unit
15,000,000
Musrenbang
Pelatihan kepemimpinan
bencana
Cimenyan
Kelurahan
Cibeunying
100 org
30,000,000
Musrenbang
Pelatihan dan simulasi
penanggulangan bencana
Cimenyan
150 org
45,000,000
Musrenbang
Peralatan tanggap darurat
bencana
Cimenyan
1 paket
150,000,000
Musrenbang
Sumur bor, tandom, mesin
Cimenyan
100,000,000
Musrenbang
Radio Komunikasi
Cimenyan
Penanggulangan Bencana
Cilengkrang Desa
Ciporeat
25,000,000
Musrenbang
Pelatihan Sianga bencana
Cilengkrang Desa
Melatiwangi
15,000,000
Musrenbang
10 unit
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 105
Musrenbang
250,000,000
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Pengadaan Pompa Air antisipasi
bencana desa
Cicalengka Desa
Cikuya
5 unit
20,000,000
Musrenbang
Blankar desa (unit)
Cicalengka Desa
Tenjolaya
5
10,000,000
Musrenbang
Tenda pleton Desa (unit)
Cicalengka Desa
Tenjolaya
1
15,000,000
Musrenbang
Perahu karet (Unit)
Cicalengka Desa
Tenjolaya
1
25,000,000
Musrenbang
Peralatan Dapur umum desa
(Paket)
Cicalengka Desa
Tenjolaya
1
25,000,000
Musrenbang
Pengadaan Mesin Sedot Air
(unit)
Cicalengka Desa
Cicalengka Kulon
2
10,000,000
Musrenbang
Pengadaan Peralatan Daurat
Untuk Bencana, untuk dapur
umum
Cangkuang Desa
Tanjungsari
25,000,000
Musrenbang
Desa Siaga
Katapang Desa
Cilampeni
1 paket
25,000,000
Musrenbang
Pelatihan penanggulangan
bencana
Katapang Desa
Banyusari
25 org
45,000,000
Musrenbang
Pelatihan penanggulangan
bencana
Katapang Desa
Pangauban
30,000,000
Musrenbang
Pelatihan pencarian dan
penyelamatan korban darurat
bencana
Kurawaringin
35,000,000
Musrenbang
Pelatihan evakuasi korban
bencana
Kurawaringin
35,000,000
Musrenbang
Bantuan tenda dan blankar
evakuasi
Pasirjambu Desa
Margamulya
75,000,000
Musrenbang
Pengadaan alat-alat
penanggulangan bencana
Pasirjambu Desa
Mekarsari
90,000,000
Musrenbang
50,000,000
Musrenbang
50,000,000
Musrenbang
5,000,000
Musrenbang
Bantuan tenda dan blankar
Pasirjambu Desa
untuk evakuasi dan mesin sedot Sugihmukti
air
3 paket
2 paket
Pengadan alat dan perlengkapan Ciwidey Desa
tanggap bencana linmas desa
Nengkelan
Blankar
Ciwidey Desa
Ciwidey
Pengadaan tenda evakuasi
Rancaekek
3 buah
15,000,000
Musrenbang
Pengadaan radio komunikasi
Rancaekek
5 buah
10,000,000
Musrenbang
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 106
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Perahu
Rancaekek
1 buah
5,000,000
Musrenbang
Peralatan pertolongan darurat
Rancaekek
10 set
10,000,000
Musrenbang
Penyediaan radio untuk tanggap Rancaekek
bencana
19
20,000,000
Musrenbang
Penyediaan sepatu untuk
tanggap bencana
Rancaekek
20
3,000,000
Musrenbang
Penyediaan sepatu untuk
tanggap bencana
Rancaekek
20
5,000,000
Musrenbang
Penyediaan sepatu untuk
tanggap bencana
Rancaekek
20
3,000,000
Musrenbang
Penyediaan mesin penyedot air
untuk tanggap bencana
Rancaekek
4
18,000,000
Musrenbang
Pencegahan bencana alam
banjir
Rancaekek
1000m x 2 m x 0,4 m
308,000,000
Musrenbang
Pengadaan mesin disel penyedot Rancaekek
air
1 unit
5,000,000
Musrenbang
Mesin Disel air
Rancaekek
3 unit
25,000,000
Musrenbang
Pengadaan radio komunikasi
Rancaekek
5 buah
10,000,000
Musrenbang
Peralatan pertolongan darurat
Rancaekek
10 set
10,000,000
Musrenbang
Penyediaan peralatan dan
logistik tanggap darurat
(penyediaan alat komunikasi)
Rancaekek
1 paket
50,000,000
Musrenbang
Penanggulangan banjir RW 01
(Pintu air dari Citarum)
Solokanjeruk
Desa
Rancakasumba
4,000,000
Musrenbang
30,000,000
Musrenbang
Pelatihan Kader Lingkungan dan Cileunyi Desa
Relawan Bencana
Cibodas
Pengadaan pompa air 6" untuk
mengatasi banjir
Cileunyi Desa
Cinunuk
3 unit
90,000,000
Musrenbang
Pemetaan daerah rawan
bencana dan sosialisasi
Cileunyi Desa
Cibiru Wetan
1 paket
10,000,000
Musrenbang
Pelatihan penanggulangan
bencana alam
Cileunyi Desa
Cibiru Wetan
1 paket
10,000,000
Musrenbang
Pengadaan alat komunikasi
(Handie Talky)
Cileunyi Desa
Cibiru Wetan
16 RW
16,000,000
Musrenbang
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 107
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
01
1
19
22
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Program Pencegahan dini Pemantauan dan
dan penanggulangan
penyebarluasan
01
korban bencana alam
informasi potensi
bencana alam
Pengadaan mesin pompa air 6"
Cileunyi Desa
Cibiru Hilir
1 unit
30,000,000
Musrenbang
Diklat penanggulangan bencana Cileunyi
bagi anggota karang taruna
20 org
40,000,000
Musrenbang
Rompi pelampung
Dayeuhkolot Desa
Dayeuhkolot
16 buah
10,000,000
Musrenbang
Pengadaan perahu kayu
Dayeuhkolot Desa
Citeureup
5 unit
50,000,000
Musrenbang
Tenda pengungsi
Dayeuhkolot
Dusun I
3 unit
30,000,000
Musrenbang
Pelatihan dan pengadaan alat
dapur umum
Dayeuhkolot Desa
Cangkuang Wetan
10 org/unit
50,000,000
Musrenbang
Pelatihan dan pengadaan alat
dapur umum
Dayeuhkolot Desa
Pasawahan
10 org/unit
50,000,000
Musrenbang
Pengadaan peraahu kayu
Dayeuhkolot Desa
Pasawahan
5 unit
25,000,000
Musrenbang
Penyelenggaraan kegiatan
pencegahan/kesiapsiagaan
bencana (mitigasi) di wilayahwilayah rawan bencana alam
dan bencana sosial
Pengadaan perahu karet
Dayeuhkolot Desa
Dayeuhkolot
6 paket
60,000,000
Musrenbang
Baleendah Kel
Andir
4 unit
100,000,000
Musrenbang
Pengadaan Perahu Kayu
Baleendah Kel
Baleendah
8 unit
40,000,000
Musrenbang
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
5,550,500,000
6,712,666,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 108
6,209,250,000
7,698,250,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : DINAS PERHUBUNGAN
Kode
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
x
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
02 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber
daya air dan listrik
07 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran administrasi keuangan
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
- Terpenuhinya kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
publik bidang perhubungan
- Capaian target PAD Bidang
Perhubungan
Tersedianya jasa komunikasi
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
80%
Kantor Induk
90%
Penyediaan jasa
komunikasi dan
sumber daya lainnya
Penyediaan jasa
administrasi keuangan
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
80%
55,000,000
55,000,000
Tersedianya jasa administrasi
keuangan
Kantor Induk
08 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran kebersihan kantor
Tersedianya jasa kebersihan
Kantor Induk
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
45,000,000
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
45,000,000
01
09 Program Pelayanan
Penyediaan jasa
Administrasi Perkantoran perbaikan peralatan
kerja
Tersedianya jasa perbaikan
peralatan kerja
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Penyediaan jasa
perbaikan peralatan
kerja
30,000,000
Penyediaan jasa
perbaikan peralatan
kerja
30,000,000
xx
01
10 Program Pelayanan
Penyediaan alat tulis
Administrasi Perkantoran kantor
Tersedianya alat tulis kantor
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Penyediaan alat tulis
kantor
55,000,000
Penyediaan alat tulis
kantor
55,000,000
x
xx
01
11 Program Pelayanan
Penyediaan barang
Administrasi Perkantoran cetakan dan
penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan Kantor Induk,
penggandaan
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Penyediaan barang
cetakan quasi, cetakan
non quasi, bahan baku
pengujian, dan belanja
penggandaan untuk 1
tahun
1,410,000,000
Penyediaan barang
cetakan quasi, cetakan
non quasi, bahan baku
pengujian, dan belanja
penggandaan untuk 1
tahun
1,410,000,000
x
xx
01
12 Program Pelayanan
Penyediaan komponen
Administrasi Perkantoran instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi
listrik/penerangan
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Penyediaan komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
5,000,000
Penyediaan komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
5,000,000
x
xx
01
13 Program Pelayanan
Penyediaan peralatan
Administrasi Perkantoran dan perlengkapan
kantor
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
45,000,000
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
45,000,000
x
xx
01
15 Program Pelayanan
Penyediaan bahan
Administrasi Perkantoran bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Tersedianya bahan bacaan dan Kantor Induk
peraturan perundang-undangan
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
25,000,000
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
25,000,000
x
xx
01
16 Program Pelayanan
Penyediaan bahan
Administrasi Perkantoran logistik kantor
Tersedianya bahan logistik
kantor
Kantor Induk
x
xx
01
17 Program Pelayanan
Penyediaan makanan
Administrasi Perkantoran dan minuman
Terpenuhinya belanja makanan
dan minuman
Kantor Induk
x
xx
01
18 Program Pelayanan
Rapat-rapat kordinasi
Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke luar
daerah
Terpenuhinya belanja
perjalanan dinas luar daerah
Kantor Induk
x
xx
01
19 Program Pelayanan
Penyediaan Tenaga
Administrasi Perkantoran Pendukung Teknis dan
Administrasi
Perkantoran
Tersedianya tenaga pendukung
teknis dan administrasi
perkantoran
Kantor Induk
N/A
35,000,000
90%
Penyediaan jasa
komunikasi dan sumber
daya lainnya
Penyediaan jasa
administrasi keuangan
-
Tersedianya mamin
tamu, mamin rapat
dan mamin TKK
Tersedianya
kebutuhan belanja
perjalanan dinas luar
daerah dalam rangka
rapat koordinasi dan
konsultasi untuk 1
tahun
185,000,000
Tersedianya tenaga
pendukung teknis dan
administrasi
perkantoran untuk 1
tahun
520,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 109
250,000,000
N/A
35,000,000
-
Tersedianya mamin
tamu, mamin rapat dan
mamin TKK
Tersedianya kebutuhan
belanja perjalanan
dinas luar daerah dalam
rangka rapat koordinasi
dan konsultasi untuk 1
tahun
185,000,000
Tersedianya tenaga
pendukung teknis dan
administrasi
perkantoran untuk 1
tahun
520,000,000
250,000,000
x
xx
01
20 Program Pelayanan
Rapat-rapat kordinasi
Terpenuhinya belanja
Administrasi Perkantoran dan konsultasi ke dalam perjalanan dinas dalam daerah
daerah
x
xx
02
x
xx
02
05
x
xx
02
07
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Pengadaan kendaraan
dinas/operasional
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Pengadaan kendaraan
dinas/operasional
Pengadaan Perlengkapan Pengadaan
Gedung Kantor
Perlengkapan Gedung
Kantor
Terpenuhinya kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
publik bidang perhubungan
Tersedianya kendaraan
dinas/operasional
Kantor Induk
Tersedianya
kebutuhan belanja
perjalanan dinas
dalam daerah dalam
rangka rapat
koordinasi dan
konsultasi untuk 1
tahun
80.00%
Kantor Induk
N/A
Tersedianya perlengkapan
gedung kantor
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Pengadaan interior
kantor (tindak lanjut
output rehab gedung
kantor Tahun 2014)
175,000,000
Tersedianya kebutuhan
belanja perjalanan
dinas dalam daerah
dalam rangka rapat
koordinasi dan
konsultasi untuk 1
tahun
175,000,000
80.00%
135,000,000
N/A
Pengadaan interior
kantor (tindak lanjut
output rehab gedung
kantor Tahun 2014)
135,000,000
x
xx
02
10 Pengadaan mebeleur
Pengadaan mebeleur
Terpenuhinya kebutuhan
mebeleur
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
N/A
-
N/A
-
x
xx
02
22 Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
Terpeliharanya gedung kantor
Kantor Induk,
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
N/A
-
N/A
-
x
xx
02
24 Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Terpeliharanya kendaraan
dinas/operasional
Kantor Induk
x
xx
02
x
xx
02
42 Rehabilitasi sedang/berat Rehabilitasi
gedung kantor
sedang/berat gedung
kantor
43 Pengadaan Kelengkapan Pengadaan Kelengkapan
PAM Rutin, PAM Lebaran PAM Rutin, PAM
dan PAM Natal Tahun
Lebaran dan PAM Natal
Baru
Tahun Baru
Pemeliharaan rutin
kendaraan dinas /
operasional; service
genset; BBM
kendaraan dinas /
operasional; BBM
untuk pejabat
struktural; BBm
genset; belanja STNK
untuk1 tahun
Rehabilitasi berat
gedung kantor (tahap
II)
N/A
x
xx
03
x
xx
03
02 Program peningkatan
disiplin aparatur
03 Program peningkatan
disiplin aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
01 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
x
xx
03
x
xx
06
x
xx
06
x
xx
06
Program peningkatan
disiplin aparatur
02 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya
Pengadaan pakaian
kerja lapangan
Terehabilitasinya gedung kantor Kantor Induk
Tersedianya kelengkapan PAM
Rutin, PAM Lebaran dan PAM
Natal Tahun Baru
Terminal dan Pos
Pengendalian Lalu
Lintas
Terpenuhinya kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
publik bidang perhubungan
Tersedianya pakaian dinas
Kantor Induk
beserta perlengkapannya bagi
pegawai
Tersedianya pakaian dinas
Kantor Induk
lapangan
Persentase akuntabilitas kinerja
dan keuangan
Pemeliharaan rutin
kendaraan dinas /
operasional; service
genset; BBM kendaraan
dinas / operasional;
BBM untuk pejabat
struktural; BBm genset;
belanja STNK untuk1
tahun
650,000,000
1,200,000,000
Rehabilitasi berat
gedung kantor (tahap II)
1,200,000,000
-
80.00%
Pengadaan dan
distribusi pekaian
dinas
N/A
Kantor Induk
Pelaksanaan forum
SKPD 2015,
penyusunan laporan
bulanan 2015, laporan
triwulan 2015, laporan
semester 2015, RENJA RKA - DPA Perubahan
2015, monitoring
evaluasi capaian
kinerja 2015; Renja
2016, RKA dan DPA
2016
Penyusunan laporan
keuangan semesteran
Kantor Induk
N/A
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 110
N/A
-
80.00%
271,000,000
-
85.00%
Penyusunan laporan
Tersusunnya dokumen
capaian kinerja dan
perencanaan dan laporan
ikhtisar realisasi kinerja capaian kinerja
SKPD
Tersusunnya dokumen laporan
semesteran
650,000,000
Pengadaan dan
distribusi pekaian dinas
N/A
271,000,000
-
85.00%
150,000,000
-
Pelaksanaan forum
SKPD 2015,
penyusunan laporan
bulanan 2015, laporan
triwulan 2015, laporan
semester 2015, RENJA RKA - DPA Perubahan
2015, monitoring
evaluasi capaian kinerja
2015; Renja 2016, RKA
dan DPA 2016
N/A
150,000,000
-
x
xx
06
x
xx
06
03 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
04 Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Penyusunan pelaporan
prognosis realisasi
anggaran
Tersusunnya dokumen laporan
prognosis realisasi
Kantor Induk
Penyusunan laporan
prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
Tersusunnya dokumen laporan
akhir tahun, LAKIP, LKPJ dan
LPPD
Kantor Induk
Penyusunan laporan
tahunan 2014, LAKIP
2014, bahan LPPD dan
LKPJ Bupati Bandung
2014
Jumlah 1
- Rasio jumlah pelayanan
angkutan terhadap penumpang
- VCR dan LoS
1 07
15
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
1 07
15 01
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Perencanaan
pembangunan
prasarana dan fasilitas
perhubungan
1 07
15 02
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Penyusunan norma,
kebijakan, standar dan
prosedur bidang
perhubungan
1 07
15 03
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Koordinasi dalam
pembangunan
prasarana dan fasilitas
perhubungan
1 07
15 04
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
1 07
15 06
1 07
1 07
Tersusunnya dokumen
perencanaan dan terlaksananya
tahapan pembangunan
prasarana dan fasilitas
perhubungan
Tersusunnya norma, kebijakan,
standar dan prosedur bidang
perhubungan
10,000,000
8,000,000
Penyusunan laporan
prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan laporan
tahunan 2014, LAKIP
2014, bahan LPPD dan
LKPJ Bupati Bandung
2014
5,259,000,000
1:15:00 AM
N/A
8,000,000
5,259,000,000
1:15:00 AM
VCR = 0,84 LoS = D
Soreang,
Rancaekek,
Cileunyi, dan
seluruh wilayah
Kab. Bandung
Kantor induk, 4
koridor utama di
Kab. Bandung
10,000,000
VCR = 0,84 LoS = D
-
N/A
-
Penyusunan norma,
kebijakan, standar dan
prosedur penanganan
kemacetan di 4 koridor
utama
250,000,000
Penyusunan norma,
kebijakan, standar dan
prosedur penanganan
kemacetan di 4 koridor
utama
250,000,000
Terlaksananya koordinasi dalam Soreang, wilayah
rangka pembangunan prasarana dalam Provinsi
dan fasilitas perhubungan
Jawa Barat dan
lokasi rakor
nasional
Pelaksanaan WTN dan
perluasan kawasan
tertib lalu lintas (revisi
Kepbup), rakornis
tingkat provinsi,
rakornas
165,000,000
Pelaksanaan WTN dan
perluasan kawasan
tertib lalu lintas (revisi
Kepbup), rakornis
tingkat provinsi,
rakornas
165,000,000
Sosialisasi Kebijakan di
Bidang Perhubungan
Terlaksananya sosialisasi
kebijakan di bidang
perhubungan
Lokasi target
retribusi parkir di
tepi jalan umum
N/A
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Peningkatan
Pengelolaan Terminal
Angkutan Darat
Terlaksananya sewa lahan
terminal dengan sistem bagi
hasil retribusi terminal
Ibun; Sayati;
Pangalengan;
Ciwidey; Ciparay;
Cileunyi; dan
seluruh lokasi
terminal
Peningkatan
pengelolaan terminal
(sewa terminal naik
10% dari Tahun 2014,
kajian kebutuhan
terminal hasil forum
SKPD serta rencana
relokasi terminal dan
pasar di Kabupaten
Bandung)
15 08
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
16
Program Rehabilitasi
dan Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
Monitoring, evaluasi dan Terlaksananya monitoring
Kantor Induk
pelaporan
evaluasi PAD Bidang
Perhubungan dan urusan
telekomunikasi
- Persentase kendaraan
bermotor yang melakukan
pengujian (populasi 4.000 unit)
- Persentase pengelolaan
terminal angkutan penumpang
1 07
16 01
1 07
16 04
1 07
17
Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya rehabilitasi /
Pemeliharaan Prasarana an sarana alat
pemeliharaan sarana alat PKB
dan Fasilitas LLAJ
pengujian kendaraan
bermotor
Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi/pemelihara Terlaksananya rehabilitasi /
Pemeliharaan Prasarana an terminal/pelabuhan pemeliharaan terminal
dan Fasilitas LLAJ
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Persentase
ketersediaanangkutan umum
yang melayani wilayah yang
telah tersedia jaringan untuk
jaringan jalan kabupaten
N/A
-
375,000,000
-
N/A
Peningkatan
pengelolaan terminal
(sewa terminal naik 10%
dari Tahun 2014, kajian
kebutuhan terminal
hasil forum SKPD serta
rencana relokasi
terminal dan pasar di
Kabupaten Bandung)
N/A
33,33
33,33
66,67
66,67
Kantor Induk
Kalibrasi 13 item alat
uji kendaraan
bermotor
Terminal di
wilayah Kab.
Bandung
N/A
38,52 %
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 111
130,000,000
-
Kalibrasi 13 item alat uji
kendaraan bermotor
N/A
38,52 %
-
375,000,000
-
130,000,000
-
1 07
17 02
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Kegiatan peningkatan
Terlaksananya kegiatan
disiplin masyarakat
penyuluhan tertib lalu lintas
menggunakan angkutan dan menggunakan angkutan
kepada masyarakat
Kegiatan uji kelayakan Tersedianya alat PKB
sarana transportasi
guna keselamatan
penumpang
Wilayah Kab.
Bandung
1 07
17 04
Program peningkatan
pelayanan angkutan
1 07
17 05
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Kegiatan pengendalian
disiplin pengoperasian
angkutan umum di
jalan raya
Terlaksananya pengendalian
disiplin lalu lintas sepanjang
tahun
Wilayah Kab.
Bandung
1 07
17 06
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Kegiatan penciptaan
layanan cepat, tepat,
murah dan mudah
Terlaksananya pelayanan
terminal dan parkir
Terminal di Kab.
Bandung dan
lokasi target
retribusi parkir di
tepi jalan umum
1 07
17 11
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Tersedianya database dan
analisa kinerja pelayanan jasa
angkutan
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
1 07
17 12
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Pengumpulan dan
analisis data base
pelayanan jasa
angkutan
Pengembangan sarana
dan prasarana
pelayanan jasa
angkutan
Terlaksananya pengembangan
sarana dan pelayanan jasa
angkutan
Lokasi angkutan
danau dan
wilayah operasi
andong dan ojeg
Penetapan standar
keselamatan bagi kapal
sungai dan danau serta
sosialisasi; penetapan
pengendalian ojeg dan
andong
1 07
17 14
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Sosialisasi /
Terlaksananya sosialisasi
Penyuluhan ketertiban ketertiban lalu lintas dan
lalu lintas dan angkutan angkutan
Kantor Induk
N/A
1 07
17
Kegiatan pemilihan dan Terlaksananya pemilihan dan
pemberian penghargaan pemberian penghargaan AKUT
sopir/juru mudik/awak
kendaraaan angkutan
umum teladan
Kantor Induk
AKUT 2015
90,000,000
AKUT 2015
90,000,000
1 07
17 16
Program peningkatan
pelayanan angkutan
Forum LLAJ
75,000,000
Forum LLAJ
75,000,000
1 07
18
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
15 Program peningkatan
pelayanan angkutan
1 07
18 01
1 07
18 02
1 07
18 03
1 07
19
1 07
19 01
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Program peningkatan
dan pengamanan lalu
lintas
Koordinasi dalam
peningkatan pelayanan
angkutan
Terlaksananya koordinasi dalam Kantor Induk
peningkatan pelayanan
angkutan
- Persentase pengelolaan
terminal angkutan penumpang
- Persentase ketersediaanhalte
pada wilayah yang telah
dilayani angkutan umum
dalam trayek
Pembangunan Gedung
Terminal
Pembangunan halte
bus, taxi gedung
terminal
Pembangunan jembatan
penyeberangan orang
Program peningkatan dan Pengadaan rambupengamanan lalu lintas
rambu lalu lintas
Kantor Induk
Tersedianya halte di lokasi yang
telah dilayani angkutan umum
dalam trayek
Tersedianya halte di lokasi yang
telah dilayani angkutan umum
dalam trayek
- Presentase fasilitas
perlengkapan jalan
(% rata-rata daripada ramburambu, marka, dan guadrill)
- Jumlah penanganan kasus
kecelakaan lalullintas
- VCR dan LoS (rata-rata)
Terlaksananya pengadaan,
pemasangan dan pemeliharaan
perlengkapan jalan
Penyuluhan disiplin
berlalu lintas dan
angkutan jalan kepada
masyarakat
N/A
PAM Rutin; PAM
Lebaran 2015; PAM
Natal Tahun Baru
2016; Operasi wasdal
di jalan
Pembinaan petugas
terminal dan juru
parkir
-
Penyuluhan disiplin
berlalu lintas dan
angkutan jalan kepada
masyarakat
N/A
1,600,000,000
80,000,000
Pembinaan petugas
terminal dan juru parkir
80,000,000
-
200,000,000
-
N/A
Penetapan standar
keselamatan bagi kapal
sungai dan danau serta
sosialisasi; penetapan
pengendalian ojeg dan
andong
N/A
2, 57%
2, 57%
Wilayah Kab.
Bandung
Pembangunan 15 unit
shelter
N/A
N/A
1,800,000,000
-
N/A
Pembangunan 15 unit
shelter
N/A
7,70%
7,70%
248 kasus/tahun
248 kasus/tahun
VCR 0,75 LoS D
N/A
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 112
-
PAM Rutin; PAM
Lebaran 2015; PAM
Natal Tahun Baru 2016;
Operasi wasdal di jalan
66,67%
N/A
75,000,000
1,600,000,000
66,67%
N/A
Wilayah Kab.
Bandung
75,000,000
-
VCR 0,75 LoS D
N/A
-
200,000,000
-
1,800,000,000
-
-
1 07
19 01
Program peningkatan dan Pengadaan rambupengamanan lalu lintas
rambu lalu lintas
(bantuan gubernur)
Terlaksananya pengadaan,
pemasangan dan pemeliharaan
perlengkapan jalan
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 02
Program peningkatan dan Pengadaan marka jalan
pengamanan lalu lintas
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 02
Program peningkatan dan Pengadaan marka jalan
pengamanan lalu lintas
(DAK)
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 02
Program peningkatan dan Pengadaan marka jalan
pengamanan lalu lintas
(bantuan gubernur)
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 03
Program peningkatan dan Pengadaan pagar
pengamanan lalu lintas
pengaman jalan
Terlaksananya pengadaan dan
pemasangan marka jalan dan
zebra cross
Terlaksananya pengadaan dan
pemasangan marka jalan dan
zebra cross
Terlaksananya pengadaan dan
pemasangan marka jalan dan
zebra cross
Terlaksananya pengadaan dan
pemasangan guardrail
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 03
Program peningkatan dan Pengadaan pagar
pengamanan lalu lintas
pengaman jalan (DAK)
Terlaksananya pengadaan dan
pemasangan guardrail
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19
Terlaksananya pengadaan dan
pemasangan guardrail
Wilayah Kab.
Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 04
Program peningkatan dan Pengadaan pagar
pengamanan lalu lintas
pengaman jalan
(bantuan gubernur)
Program peningkatan dan Manajemen dan
pengamanan lalu lintas
rekayasa lalu lintas dan
angkutan jalan di
kawasan
Terlaksananya manajemen dan
rekayasa lalu lintas dan
angkutan jalan di kawasan
Jl. Kopo - Soreang
Survey LHR di 30 titik
survey; manajemen
rekayasa LLAJ di Jl.
Kopo (lanjutan)
1 07
19 04
Terlaksananya manajemen dan
rekayasa lalu lintas dan
angkutan jalan di kawasan
Jl. Kopo - Soreang
N/A
-
N/A
-
1 07
19 05
Terlaksananya pengadaan dan
Wilayah Kab.
pemasangan perlengkapan jalan Bandung
N/A
-
N/A
-
1 07
19 06
Terlaksananya pengadaan dan
Wilayah Kab.
pemasangan perlengkapan jalan Bandung
1 07
19 07
Program peningkatan dan Manajemen dan
pengamanan lalu lintas
rekayasa lalu lintas dan
angkutan jalan di
kawasan (DAK)
Program peningkatan dan Pengadaan dan
pengamanan lalu lintas
pemasangan
perlengkapan jalan
(DAK)
Program peningkatan dan Pengadaan dan
pengamanan lalu lintas
pemasangan
perlengkapan jalan
Program peningkatan dan Pengadaan alat
pengamanan lalu lintas
pengendalian dan
pengamanan lalu lintas
Pengadaan dan
pemasangan
perlengkapan jalan
N/A
1 07
20
Program peningkatan
kelaikan pengoperasian
kendaraan bermotor
Persentase kendaraan wajib uji
yang melaksanakan pengujian
kendaraan bermotor
1 07
20 01
Program peningkatan
kelaikan pengoperasian
kendaraan bermotor
Pembangunan Balai
PKB
Tersedianya Balai PKB
Baleendah
Pembangunan Balai
PKB di Baleendah (dan
alat portable)
1 07
20 02
Program peningkatan
kelaikan pengoperasian
kendaraan bermotor
Pengadaan alat
pengujian kendaraan
bermotor
Tersedianya alat PKB
Kantor Induk
N/A
1 07
20 03
Program peningkatan
kelaikan pengoperasian
kendaraan bermotor
Pelaksanaan uji petik
kendaraan bermotor
Terlaksananya PKB, uji petik
angkutan lebaran dan layanan
uji emisi gas buang
Wilayah Kab.
Bandung dan
Komplek Pemkab
Bandung
Pelaksanaan uji petik
angkutan lebaran dan
pengendalian PKB di
DISHUB Kab.
bandung; penetapan
kawasan wajib lulus uji
emisi dan sosialisasi
1 20
17
1
20
17
1 25
15
Program peningkatan
dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
19 Program peningkatan dan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
Terlaksananya pengadaan dan
N/A
pemasangan perlengkapan jalan
Tersusunnya kajian dan
perencanaan intensifikasi
ekstensifikasi sumber PAD
bidang perhubungan
Persentase tingkat
pengendalian komunikasi dan
informasi
1,200,000,000
-
100%
Capaian target PAD Bidang
Perhubungan (%)
Intensifikasi dan
Ekstensifikasi Sumbersumber Pendapatan
Daerah
200,000,000
Jawa Timur
Survey LHR di 30 titik
survey; manajemen
rekayasa LLAJ di Jl.
Kopo (lanjutan)
Pengadaan dan
pemasangan
perlengkapan jalan
N/A
200,000,000
1,200,000,000
-
100%
1,449,761,000
-
200,000,000
Pembangunan Balai
PKB di Baleendah (dan
alat portable)
N/A
Pelaksanaan uji petik
angkutan lebaran dan
pengendalian PKB di
DISHUB Kab. bandung;
penetapan kawasan
wajib lulus uji emisi dan
sosialisasi
1,449,761,000
-
200,000,000
95.00%
-
95.00%
-
N/A
-
N/A
-
75.00%
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 113
75.00%
1
25
15 02
1
25
15 06
1
25
15 07
Pembinaan dan
pengembangan jaringan
komunikasi dan
informasi
Pengkajian dan
pengembangan sistem
informasi
Pembinaan dan
pengembangan jaringan
komunikasi dan
informasi
Pengkajian dan
pengembangan sistem
informasi
Terlaksananya pembinaan
jaringan komunikasi dan
informasi
Kantor Induk
N/A
Tersedianya sistem informasi
bidang perhubungan
Kantor Induk
Pendataan tingkat
pelayanan jasa pos
dan/atau titipan;
kajian fiber optic untuk
telekomunikasi
Perencanaan dan
pengembangan kebijakan
komunikasi dan
informasi
Perencanaan dan
pengembangan
kebijakan komunikasi
dan informasi
Terlaksananya tahapan
pengendalian komunikasi dan
informasi
Kantor Induk
N/A
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
-
150,000,000
-
8,039,761,000
13,298,761,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 114
N/A
Pendataan tingkat
pelayanan jasa pos
dan/atau titipan; kajian
fiber optic untuk
telekomunikasi
N/A
-
150,000,000
-
8,039,761,000
13,298,761,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
x
xx
01
x
xx
01
02
x
xx
01
08
x
x
x
x
xx
xx
xx
xx
01
01
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran komunikasi, sumber
daya air Dan listrik
Prosentase pemenuhan
operasional administrasi
perkantoran (%)
Jumlah Penyediaan Tenaga
Perbaikan Listrik
80%
pembayaran
pemakaian
telepon,pembayaran
pemakaian air,
pembayaran internet,
pemasangan jaringan
baru dan jaringan
internal
78,000,000
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor
Jumlah petugas Kebersihan (OB)
50,000,000
100%
50,000,000
Program Pelayanan
Penyediaan Jasa
Administrasi Perkantoran Perbaikan Peralatan
Kerja
Jumlah penyediaan jasa servis
peralatan kantor dan pangadaan
suku cadang ( Unit)
terpeliharanya
kebersihan ruangan
kerja dan ruangan
pendukung lainnya
terpeliharanya
peralatan kerja dan
pendukungnya antara
lain 1unit komputer
dan unit printer serta
jaringan internet,
peralatan lab,
45,000,000
100%
40,000,000
Program Pelayanan
Penyediaan Alat Tulis
Administrasi Perkantoran Kantor
Jumlah penyedian alat tulis
kantor (jenis)
tersedianya ATK
operasional BPLH 300
rim HVS 70 gr 100,10
rim A4, Fax paper roll,
hekter besar 10 bh,
hekter kecil 30 bh,
ordner 30 bh, isi
hekter besar/kecil a
20 bh dsb
75,000,000
100%
49,000,000
Program Pelayanan
Penyediaan Barang
Administrasi Perkantoran cetakan dan
Penggandaan
Jumlah penyediaan bahan
cetakan dan penggandaan
(lembar)
tersedianya kop surat ,
amplop dinas dus,
agenda masuk/keluar
a 10 bh, amplop gaji
bh, kop surat
bupati/sekda a rim,
blanko sppd rim,
blanko sppd kop
pemda rim kartu
disposisi, bk,kartu
surat keluar bk, foto
copy polio rim, rim,
jilid bk polio dan
kuarto, jilid laporan
50,000,000
100%
40,000,000
Jumlah alat-alat listrik dan
elektronik (jenis)
tersedianya perangkat
listrik BPLH, lampu
neon watt bh, lampu
TL watt bh, kabel roll
10 buah, terminal
pitting paket,
15,000,000
100%
10,000,000
09
10
01
11
01
Program Pelayanan
Penyediaan Komponen
Administrasi Perkantoran Instalasi
listrik/Penerangan
12
Bangunan Kantor
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 115
78,000,000
x
xx
01
xx
01
15
x
xx
01
17
xx
01
Jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor (Unit)
pengadaan komputer
PC dan Lap top bh,
scanner 2 bh, printer
unit, plashdisc , Gig 6
bh, compac disc dus,
battery, mouse,
pengadaan mebeulair
rak, lemari, meja kursi
i/, biro, set, meja kerja
unit, unit kulkas, set
lemari kaca
Program Pelayanan
Persediaan bahan
Administrasi Perkantoran Bacaan Dan Peraturan
Perundang-undangan
Jumlah Penyediaan bahan
bacaan(jenis)
Program Pelayanan
Penyediaan Makanan
Administrasi Perkantoran Dan Minuman
Jumlah penyediaan makannan
dan minuman harian pegawai
,rapat dan tamu (HOK)
tersedianya buku2
pendukung
peningkatan kinerja
urusan lingkungan
hidup baik yang
berasal dari dalam
maupun dari luar
negeri
tersedianya mamin
tamu dan staf 500
orang
Program Pelayanan
Rapat-rapat Koordinasi
Administrasi Perkantoran Dan Konsutasi ke Luar
Daerah
Jumlah pegawai memenuhi
undangan tingkat propinsi,luar
kabupaten dalam propinsi dan
ibu kota negara dan luar
propinsi Jawa Barat dan Ibu
Kota Negara (HOK)
Program Pelayanan
Rapat-rapat Koordinasi
Administrasi Perkantoran Dan Konsutasi Dalam
Daerah
Jumlah pegawai memenuhi
undangan dan kunjungan kerja
ke dalam wilayah Kabupaten
13
x
x
Program Pelayanan
Penyediaan Peralatan
Administrasi Perkantoran Dan Perlengkapan
Kantor
18
x
xx
01
x
xx
02
x
xx
02
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
05 Aparatur
x
xx
02
22
x
xx
02
x
xx
03
x
xx
03
x
xx
06
x
xx
06
20
Pengadaan kendaraan
dnas/ Operasional
Persentase pemenuhan Sarana
dan Prasarana Penunjang
Aparatur (%)
Jumlah kendaraanDinas
/Operasional Roda 4 Baru (Unit)
terlaksananya
konsultasi dan
koordinasi ke luar
daerah untuk pejabat
eselon 2 dan 3 atau
staf golongan 2, 3 dan
4
terlaksananya
konsultasi dan
koordinasi dalam
daerah untuk pejabat
eselon 2 dan 3 atau
staf golongan 2, 3 dan
4
pengadaan kendaraan,
roda 2 sebanyak 5 unit
dan roda 4 sebanyak 2
unit
200,000,000
100%
175,000,000
15,000,000
100%
9,000,000
20,000,000
100%
7,500,000
140,000,000
100%
30,000,000
80,000,000
100%
70,000,000
-
100%
1,250,000,000
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor
Jumlah pemeliharaan gedung
dan halaman kantor (Jenis)
terpeliharanya fisik
bangunan gedung
perkantoran serta
perbaikan bagian fisik
bangunan yang rusak
150,000,000
100%
150,000,000
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas
Operasional
Jumlah pemeliharaan
kendaraan roda empat dan roda
dua (unit)
terpeliharanya
kendaraan operasional
dinas serta
perbaikan/penggantia
n bagian fisik
kendaraan yang rusak
340,000,000
100%
300,000,000
65,000,000
100%
60,000,000
24
Program peningkatan
disiplin aparatur
Program peningkatan
05 disiplin aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
01
kinerja dan keuangan
Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-hari
Tertentu
Prosentase penunjang Kerja
aparatur (%)
Terciptanya kedisiplinan dan
kerapihan tampilan aparatur
Prosentase penunjang Kerja
aparatur (%)
Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja Dan
Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
- Tersusunnya laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
- meningkatnya pemahaman
mengenai perencanaan
pembangunan daerah
30,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 116
20,000,000
x
xx
06
02
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
Jumlah 1
- Persentase Cakupan
pengawasan pelaksanaan
dokumen/ijin lingkungan
- Persentase penataan
usaha/kegiatan dalam
pengendalian pencemaran
lingkungan
- Persentase parameter kualitas
udara ambien yang memenuhi
baku mutu
- Persentase kegiatan
penertiban pelanggar hukum
lingkungan
- Persentase penyelesaian
kasus sengketa lingkungan
hidup
- Jumlah kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
1
1
1
08
08
08
16
16
16
01
Tersusunnya laporan keuangan
semesteran SKPD.
08
16
04
1
08
16
07
1
08
16
100%
1,378,000,000
17,500,000
2,356,000,000
20
65
90
100
100
1
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Koordinasi Penilaian
Kota Sehat Adipura
Meningkatkan peran serta Stake
Holder dalam penanganan kota
bersih dan hijau (Point)
Meningkatkan
kebersihan dan
keteduhan dalam
rangka pencapaian
Adipura Kota Soreang
500,000,000
100%
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Pemantauan Kualitas
Lingkungan
Terbina dan terawasinya usaha
dan atau kegiatan yang
berpotensi mencemari
lingkungan, terpantaunya
kualitas lingkungan, dan
tercapainya SPM Pencegahan
Pencemaran Air dan Pencegahan
Pencemaran Udara Sumber
Tidak Bergerak
200 industri, 2 TPA, 14
RS/puskesmas, 10
RPH/peternakan, 12
agroindustri, 7
RM/hotel, 2 lapangan
golf, 4 IPAL/IPLT, 3
laboratorium, 3 SPBE,
3 pengelola limbah B3,
30 usaha/kegiatan
yang berpotensi
menggunakan BPO,
120 usaha/kegiatan
terkait SPM; 75 lokasi
pemantauan kualitas
air sungai dan 10
lokasi pemantauan
kualitas udara ambien
500,000,000
100%
500,000,000
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Pengawasan
Pelaksanaan Kebijakan
Bidang LH
Terlaksananya pengawasan
pelaksanaan kebijakan bidang
lingkungan hidup.
SPM :Pelayanan tindak lanjut
pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran
dan/atau kerusakan LH
-Penertiban 22
perusahaan yang
belum taat dan
Penanganan
pengaduan masalah
lingkungan
250,000,000
90%
250,000,000
Pengkajian dampak
lingkungan
Tersedianya kebijakan bidang
lingkungan dan dokumen
lingkungan (Perda)
03
1
25,000,000
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan
11 Perusakan Lingkungan
Hidup
Pengembangan Produksi Tersusunnya juknis produksi
Ramah Lingkungan .
Bersih Industri tekstil (proses
dyeing - finishing) untuk
mendukung 5 % peningkatan
SPM/MDGs
Tersusunya Juknis
Produksi Bersih
Industri Tekstil
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 117
75,000,000
500,000,000
100%
100,000,000
100%
150,000,000
1
1
1
1
08
08
08
08
16
16
12
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Penyusunan kebijakan
pengendalian
pencemaran dan
perusakan lingkungan
hidup
Tersusunya Produk hukum
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan kajian
Perlindungan dan Pengelolaan
lingkungan Hidup
1 paket DED IPAL
Komunal, 1 paket
Inventarisasi LH, 1
Perbup Izin
Lingkungan, dan
sosialisasi Perbup Izin
Lingkungan terhadap
100 stakelohder
500,000,000
100%
750,000,000
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Peningkatan Peran
Serta Masyarakat Dalam
Pengendalian
Lingkungan Hidup
Meningkatnya pemahaman
pengelolaan lingkungan pada
guru dan siswa sekolah
menengah atas, sekolah
menengah pertama dan
masyarakat.(Orang)
Terlaksananya
berbagai sosialisasi
dan pemberdayaan
masyarakat dalam
pengelolaan
lingkungan.
1. Jumlah sosialisasi
sekolah berbudaya
lingkungan (SBL)
adiwiyata 7 kali
dengan peserta 350
orang
2.
Jumlah sekolah yang
dievaluasi untuk
tingkat kabupaten
provinsi dan nasional
15 sekolah.
250,000,000
100%
200,000,000
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Monitoring Evaluasi dan Pemantauan kegiatan yang
Pelaporan AMDAL dan
wajib menyusun AMDAL dan
UKL-UPL
UKL-UPL (Perusahaan)
terpantaunya
pelaksanaan dokumen
lingkungan paga 75
kegiatan ( dukungan 5
% terhadap
pencapaian
SPM/MDGs)
100%
100,000,000
Pengembangan Sarana
dan Prasarana
Laboratorium
tersedia alat penguji
untuk pengujian logam
14
16
16
16
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
16 Hidup
Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Alam
1
08
1
08
- Luas tanah (ha) untuk
produksi biomassa yang
dipantau status kerusakannya
- Jumlah masyarakat yang
mendapat peningkatan
kapasitas
- Jumlah lubang resapan
biopori yang dibuat masyarakat
17
Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Alam
17
06
Tersedianya perlatan
laboratorium 1 unit AAS ( Atomic
Absortion Spectrofotometer)
untuk pengujian logam dengan
tingkat akurasi & presisi yang
memadai
Pengendalian
Kerusakan Hutan dan
Lahan
Pengendalian kerusakan tanah
untuk produksi biomassa
SPM : Pelayanan Informasi
Status kerusakan lahan
dan/atau tanah untuk produksi
biomassa.
100,000,000
1500
100%
540
700
Tersedianya informasi
status kerusakan
tanah untuk produksi
biomassa
1. Informasi status
kerusakan tanah
untuk produksi
biomasa 1 laporan
2. Jumlah laporan
penyusunan profil
pengelolaan tutupan
vegetasi kabupaten. 1
buku
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 118
225,000,000
100%
250,000,000
1
08
17
07
1
08
17
10
Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Alam
Peningkatan Konservasi Terlaksananya kegiatan
Daerah Tangkapan Air
konservasi daerah tangkapan air
dan sumber-sumber air dan sumber-sumber air
Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Alam
Pengelolaan
Meningkatnya kesadaran
Keanekaragaman Hayati masyarakat terhadap kehati &
dan ekosistem
meningkatnya kualitas dan
kuantitas data kehati
Peningkatan Peran
Meningkatnya peran serta
Serta Masyarakat Dalam masyarakat dalam konservasi
Perlindungan dan
SDA
konservasi sumber daya
alam
Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Alam
1
08
17
1
08
19
1
08
19
1
08
20
14
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
08
20
Pengembangan data dan Meningkatnya kualitas dan
Informasi Lingkungan
akses informasi pengendalian
pencemaran lingkungan
02
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
1
Jenis dokumen yang dapat
diakses (bh)
02
- Persentase parameter kualitas
lingkungan yang dapat diuji
- Jumlah sarana pengolahan
limbah yang dibangun
pemerintah
1. Pengujian
Jumlah sampling, pengujian dan
Emisi/Polusi Udara
pelaporan hasil pengujian
Akibat Aktivitas Industri kualitas udara ambien dan
udara emisi
1. Jumlah sosialisasi
konservasi air 10 kali
2. Jumlah bor biopori
yang didistrbusikan
kepada masyarakat 70
buah
3. jumlah kegiatan
perlindungan mata air
1 kali
200,000,000
100%
150,000,000
150,000,000
100%
150,000,000
Terlaksananya
berbagai sosialisasi
dan pemberdayaan
masyarakat dalam
pengelolaan
lingkungan.
1. Jumlah penyuluhan
penunjang program
terpadu lintas sekstor 6
kali
2.
Inventarisasi dan
identifikasi lokasi
proklim 5 desa /
kampung
3. Jumlah bibit yang
didistribusikan 5000
bibit kayu, 500 bibit
buah , tong sampah 3
unit
4. Jumlah
kampanye lingkungan
(pameran dan
Peringatan hari LH) 1
kali
5
300,000,000
100%
250,000,000
Tersedianya 10 buku
Status Lingkungan
Hidup Kabupaten
Bandung Tahun 2014
dan 10 buku Basis
Data; Tersedianya 1
paket Sistem Informasi
Lingkungan;
Tersedianya 1 paket
data software peta
untuk database dok
lingkungan lanjutan
300,000,000
100%
2
100%
100%
500,000,000
500,000,000
20
Sampling dan
pengujian :
1) kualitas udara
ambien 160 sampel 2)
kualitas udara emisi
sumber tidak bergerak
30 sampel. (keg SPM)
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 119
450,000,000
100%
350,000,000
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
1
08
20
08
20
08
20
05
1
08
20
07
08
20
1
06
21
1
06
21
Pembangunan Tempat
Pembuangan Benda
Padat/Cair yang
Menimbulkan Polusi
Pembangunan pilot project
sarana pengelolaan limbah
domestik/puskesmas/peternaka
n
04
1
1
jumlah sampling, pengujian
dan pelaporan hasil pengujian
kualitas air
03
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
1
2.Pengujian Kadar
Polusi Limbah Padat
dan Limbah Cair
Sampling dan
pengujian kualitas air
500 sampel terdiri dari:
1) anak sungai Citarum
225 sampel
2) air
limbah industri keg
SPM 40 sampel
3) sampel dari keg
lainnya 235
600,000,000
Terbangunnya 1 satu
pilot project sarana
pengelolaan limbah
domestik/puskesmas/
peternakan sebagai
prototype IPAL untuk
usaha/kegiatan sejenis
800,000,000
700,000,000
100%
700,000,000
100%
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
Penyuluhan dan
Pembangunan pilot project
Pengendalian Polusi dan sarana pengelolaan limbah
Pencemaran
domestik/puskesmas/peternaka
n (kegiatan)
5
sosialisasi/penyuluhan
(pengendalian
pencemaran air,
pengendalian
pencemaran udara,
pengendalian
pengelolaan limbah B3,
pengelolan sampah,
dan perubahan iklim
akibat pencemaran
250,000,000
100%
250,000,000
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
Pengembangan Sarana
dan Prasarana
Laboratorium
Tersedianya peralatan AAS
untuk pengujian logam
tersedia alat penguji
untuk pengujian logam
750,000,000
100%
250,000,000
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
Pembentukan unit
khusus penanganan
pengaduan masyarakat
terkait masalah
lingkungan
Tertanganinya pengaduan
masyarakat terkait masalah
lingkungan
Tersedianya pos
pengaduan masalah
lingkungan dengan
kelengkapan sbb: Pos
pelayanan (front
office),Web Site, Server.
300,000,000
Pengembangan
partisipasi masyarakat
dalam perumusan
program dan kebijakan
layanan publik
Meningkatnya pemahaman
mengenai perencanaan
pembangunan daerah
Tersedianya dokumen
perencanaan kegiatan
2015
08
Program perencanaan
pembangunan daerah
Program perencanaan
pembangunan daerah
01
Jumlah 2
Jumlah (1+2)
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 120
25,000,000
17,500,000
6,525,000,000
7,903,000,000
6,617,500,000
8,973,500,000
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NAMA SKPD : DINAS BINA MARGA
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
01
x
xx
x
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Lokasi
Rencana Tahun Tahun 2015
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Penyediaan Jasa Surat
01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Menyurat
Sumber Dana
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun Tahun 2016
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Target capaian kinerja
6,000,000
6,000,000
Penyedia Jasa
02 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Komunikasi, Sumber
Daya Air, Listrik
Penyedia Jasa Peralatan
03 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Perlengkapan
Kantor
Penyedia Jasa
08 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Kebersihan Kantor
35,000,000
35,000,000
7,200,000
7,200,000
78,000,000
78,000,000
Penyedia Jasa
09 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Perbaikan Peralatan
Kerja
Penyedia Alat Tulis
10 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Kantor
24,000,000
24,000,000
132,000,000
132,000,000
Penyedia Barang
11 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Cetakan dan
Penggandaan
Penyedia Komponen
12 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Instalasi Listrik/
Penerangan Bangunan
Kantor
Pengadaan Peralatan
13 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Perlengkapan
Kantor
Penyediaan Bahan
15 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Bacaan dan Peraturan
perundang - undangan
120,000,000
120,000,000
24,000,000
24,000,000
438,877,500
438,877,500
24,000,000
24,000,000
01
Penyediaan Makanan
16 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Minuman
271,162,500
271,162,500
xx
01
Rapat - rapat koordinasi
17 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Konsultasi keluar
Daerah
84,000,000
84,000,000
x
xx
01
Penyediaan Tenaga
19 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Pendukung Administrasi
Teknis Perkantoran
178,200,000
178,200,000
x
xx
01
Rapat - rapat koordinasi
20 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Konsultasi Dalam
Daerah
227,400,000
227,400,000
x
xx
02
x
xx
02
09
24,000,000
24,000,000
x
xx
02
22
Pemeliharaan Rutin
Gedung Kantor
1,500,000,000
1,500,000,000
x
xx
02
24
Pemeliharaan Rutin
Kendaraan Dinas /
Operasional
1,195,590,000
1,195,590,000
x
xx
03
x
xx
03
Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-Hari
Tertentu
112,500,000
112,500,000
05
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Pengadaan Peralatan
Gedung kantor
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 121
x
xx
03
06 Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
x
x
xx
xx
05
x
xx
05
x
xx
06
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
01 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
x
xx
06
02
x
xx
06
04
1
03
15
1
03
15
01 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
1
03
15
01 Perencanaan Trase Jalan Perencanaan Trase
Jalan
1
03
15
03 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Pembangunan Jalan
1
03
15
03 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Pembangunan Jalan
Pariwisata Berwawasan
Lingkungan Jl Tembus
Kamojang (Dana
Pembangunan +Dana
Pendampingan)
1
03
15
04 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
1
03
15
05 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Perencanaan
Pembangunan
Jembatan
Pembangunan
Jembatan
1
03
15
05
Pembangunan
Jembatan Ciseah
1
03
15
05
Pembangun Jembatan
Cipuput (Cikapundung)
1
03
15
05
Pembangunan
Jembatan Citiis
1
03
15
05
Pelebaran Jembatan
Cikawao
1
03
15
05
Dayeuhkolot
1
03
15
05
Perbaikan Jembatan
Rangka Baja Citarum
Lama
Penggantian Jembatan
Cisangkuy
1
03
15
05
Pameungpeuk
1
03
15
05
Penggantian dan
Pelebaran jembatan
Cisangkuy
Penggantian Jembatan
Cisangkuy (Cibiana)
1
03
15
05
Pelebaran Dan
Peninggian jembatan
Cikeruh
Solokanjeruk
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Pengadaan Kelengkapan
Seragam
Pendidikan dan
Pelatihan Formal
Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
Penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun
Jumlah 1
Persentase penambahan
panjang jalan kabupaten
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
35,055,000
35,055,000
450,000,000
450,000,000
49,605,000
49,605,000
6,000,000
6,000,000
5,022,590,000
5,022,590,000
60
Perencanaan
Pembangunan Jalan
Katapang
Dayeuh Kolot
Arjasari
Pacet
Banjaran
Cimaung
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 122
500,000,000
1,000,000,000
10,400,000,000
400,000,000
500,000,000
500,000,000
5,000,000,000
7,000,000,000
1
03
15
05
Pembangunan
Jembatan Neglasari
1
03
15
07 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Pembebasan Lahan
untuk Jalan
1
03
15
07
2,000,000,000
-
1
03
15
07
2,000,000,000
-
1
03
15
07
Pembebasan Lahan utk
Pemb. Jalan Lingkar
Cileunyi
Pembebasan Lahan utk
Pemb. Jalan Lingkar
Majalaya
Pembebasan Lahan
untuk Ciseah
400,000,000
-
1
03
15
07
3,000,000,000
-
1
03
15
07
Pembebasan Lahan
untuk Jalan akses
kawasan kamojang
Pembebasan Lahan
Untuk UPTD
1,000,000,000
-
1
03
15
07
1,000,000,000
-
1
03
15
07
1,000,000,000
-
1
03
15
07
Pembebasan Lahan
Relokasi Jalan Akibat
Longsor
Pembebasan Lahan
Cukang - Monteng Ibun - kamojang
Pembebasan Lahan
Katapang - Baleendah
8,823,407,900
-
1
03
16
1
03
16
Perencanaan Pemb.
01 Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong- Saluran Drainase /
gorong
Gorong - Gorong
1
03
16
01
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah Soreang
TA. 2016
100,000,000
1
03
16
01
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah
Margahayu TA. 2016
100,000,000
1
03
16
01
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah Cileunyi
TA. 2016
100,000,000
1
03
16
01
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah Ciparay
TA. 2016
100,000,000
1
03
16
01
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah
Majalaya TA. 2016
100,000,000
1
03
16
01
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah
Cicalengka TA. 2016
100,000,000
Program Pembangunan
Saluran
Drainase/Gorong-gorong
Kertasari
Persentase jalan yang
menjamin kendaraan dapat
berjalan dengan selamat dan
nyaman dari banjir (%)
78,56
SKPD
800,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 123
Perencanaan Teknis
Pembangunan Saluran
Draenase dan Goronggorong Wilayah
Banjaran TA. 2016
1
03
16
01
100,000,000
1
03
16
Pemb. Saluran Drainase
03 Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong- / Gorong - Gorong
gorong
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Adipati Agung
Baleendah
1
03
16
03
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Adipati Kertamanah
Dalam
Pemb. Draenase Jl.
Adipati Ukur
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Andir
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Andir
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Anggadireja
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Baleagung
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. Batu
Karut - Mangunjaya Cimanis
Arjasari
14,470,100,000
Baleendah
150,000,000
Baleendah
150,000,000
Baleendah
Baleendah
150,000,000
Andir,
Bojongmalaka
100,000,000
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
Baleendah
150,000,000
Baleendah
100,000,000
Batukarut
SKPD
SKPD
SKPD
100,000,000
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Baros - Mekarjaya
Arjasari
Baros
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cihonje - Cicariang
Arjasari
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Banjaran - Soreang
Cangkuang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Bojongloa
Rancaekek
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Bojongloa
Cikancung
Hegarmanah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Bojongsari
Bojongsoang
Bojongsari
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cibodas
Kutawaringin
Kutawaringin
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cibodas
Pasirjambu
Cibodas Cisondari
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cibolerang Rahayu
Margaasih
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cigebar
Bojongsoang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ciherang
Banjaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Banjaran - Tarajusari
Banjaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cikoneng
100,000,000
Baros
100,000,000
Tanjungsari
100,000,000
Rancaekek Wetan
dan Hegarmanah
100,000,000
-
100,000,000
100,000,000
Rahayu
Bojongsari
100,000,000
Kiangroke
100,000,000
Tarajusari
170,100,000
Cipeujeuh
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 124
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
100,000,000
Pacet
SKPD
-
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ciluluk
Cikancung
Cihanyir
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cipeuris
Margaasih
Margaasih
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ciwidey
Ciwidey
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ciwidey
1
03
16
03
1
03
16
1
03
1
-
100,000,000
SKPD
SKPD
Ciwidey dan
Panyocokan
100,000,000
Ciwidey
Panyodokan
-
Pemb. Draenase Jl.
Hegarmanis
Pamengpeuk
Rancatungku
03
Pemb. Draenase Jl.
Jaksa Naranata
Baleendah
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Jelegong
Rancaekek
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. AlFathu
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Babadotan
Rancaekek
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cidalima
Soreang
Pamekaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ciganitri
Bojongsoang
Cipagalo
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cikoneng
Bojongsoang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Gading Tutuka
Soreang
Soreang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Kebonkapas
Cicalengka
Panenjoan
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Kecamatan
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Mengger girang
Dayeuhkolot
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Mengger Hilir
Dayeuhkolot
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Mengger Hilir
Dayeuhkolot
Sukapura
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Nagrog
Cicalengka
Nagrog
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. Nata
Endah
Margahayu
Margahayu
Tengah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sapan
Bojongsoang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Saparako
Majalaya
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sayuran
Dayeuhkolot
Sukapura
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. Ir.
H. Juanda
Cicalengka
Cikuya
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pasar Cibeureum
100,000,000
Baleendah
150,000,000
Jelegong
100,000,000
Soreang
Pamekaran
100,000,000
Rancaekek Kulon
100,000,000
-
100,000,000
Bojongsoang
100,000,000
Baleendah
100,000,000
Sukapura
100,000,000
100,000,000
100,000,000
Bojongsoang
100,000,000
Majalaya
100,000,000
Panyocokan
100,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 125
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
100,000,000
Ciwidey
SKPD
SKPD
100,000,000
Citeureup dan
Sukapura
SKPD
SKPD
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Junti Hilir
Katapang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ksatria Manggala
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. Lebakmuncang
1
03
16
03
1
03
16
1
03
1
Sangkan Hurip
100,000,000
Baleendah
150,000,000
SKPD
SKPD
Ciwidey
Lebakmuncang
SKPD
Pemb. Draenase Jl.
Manggahang
Baleendah
Manggahang
SKPD
03
Pemb. Draenase Jl.
Mekarsari
Ciparay
Sumbersari
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Mekarsari - Cieunteung
Baleendah
Baleendah
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Mulyasari
Baleendah
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Neglasari
Majalaya
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pacet - Sukapura
Kertasari
Sukapura
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pameuntasan
Kutawaringin
Pameuntasan
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pangalengan
Banjaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pasar Baleendah
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pasir Huni
Banjaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pasir Malang
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. R.A.
Wiranatakusumah
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ranca Waliwis
Bojongsoang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Rancakendal
Rancaekek
Cangkuang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Rancalame
Bojongsoang
Tegalluar
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Rancamalang
Margaasih
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Rancamanyar
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Rancawaliwis
Ciparay
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Raya Cicalengka
Cicalengka
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Raya Pacet
Ciparay
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Raya Pacet
Ciparay
Babakan
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sadang
Margahayu
Margahayu
Tengah
SKPD
100,000,000
SKPD
150,000,000
Padamulya
100,000,000
SKPD
SKPD
SKPD
100,000,000
Kamasan
100,000,000
Baleendah
100,000,000
Neglasari
100,000,000
Baleendah
100,000,000
Baleendah
150,000,000
Tegalluar
100,000,000
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
100,000,000
Margaasih
100,000,000
Bojongmalaka
100,000,000
Sumbersari
100,000,000
Panenjoan
100,000,000
Paku Tandang
100,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 126
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sawahbera
Cikancung
Tanjunglaya
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sayuran
Baleendah
Rancamanyar
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Siliwangi
Baleendah
Baleendah
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Soreang - Banjaran
Soreang
Pamekaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Stasiun Kereta Api
Cicalengka
Cicalengka Kulon
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukapura
Pacet
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukapura - Cibeureum
Kertasari
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Tarajusari
Banjaran
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Terusan Laswi
Majalaya
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Triman - Bojongsalam
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cileunyi - Garung
Cileunyi
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Patrol - Garung
Cilengkrang
1
03
16
03
Bojongsoang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cipamokolan - Jemb.
Sapan
Pemb. Draenase Jl.
Andir - Katapang
1
03
16
03
Ciparay
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Ciparay Lemburawi/Cikoneng
Pemb. Draenase Jl.
Rancakole - Garduh
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Santosa - Cibutarua
Kertasari
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pintu - Santosa
Kertasari
1
03
16
03
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cibaduyut
(Dayeuhkolot)
Pemb. Draenase Jl.
Mahmud - Margaasih
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Lagadar - Selacau
Margaasih
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Katapang - Cicangkudu
Katapang
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukamukti Bojongkunci
Katapang
Pemb. Draenase Jl.
Lembur Awi - Jemb.
Cihejo
Pemb. Draenase Jl. Sp.
Pacet - Santosa
129,900,000
SKPD
100,000,000
Maruyung
100,000,000
Cibeureum
100,000,000
Tarajusari
100,000,000
Majakerta
100,000,000
Cikancung
Tanjunglaya
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
Baleendah
100,000,000
100,000,000
Ciparay
100,000,000
Pacet
100,000,000
Kertasari
100,000,000
100,000,000
100,000,000
Dayeuhkolot
100,000,000
Margaasih
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 127
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Banjaran - Soreang
Soreang
1
03
16
03
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Leuwi Munding Sukamulya
Pemb. Draenase Jl.
Kutawaringin - Cibodas
(Bts.Kab.Bdg Barat)
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukasari - Sukahaji
Ciwidey
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukahaji - Cibeber
Ciwidey
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Rancabali - Sukaati
Rancabali
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukaati - Cipelah
Rancabali
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Cipelah - Cisabuk
Rancabali
1
03
16
03
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Sukamukti Bojongkunci
Pemb. Draenase Jl.
Ciherang - Bojong Kunci
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pintu - Santosa
Pangalengan
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Pangalengan - Pintu
Pangalengan
1
03
16
03
Arjasari
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Banjaran - Pg. Sari Garduh
Pemb. Draenase Jl.
Bojong - Majalaya
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Majalaya - Cipaku
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Jemb. Sapan - Solokan
Jeruk
Pemb. Draenase Jl.
Lingkar Luar Majalaya
(Solokan Jeruk)
Pemb. Draenase Jl.
Cipaku - Loa
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl. Loa Patrol (Bts.Kab.Garut)
Paseh
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Panggilingan - Ibun
Ibun
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
Pemb. Draenase Jl.
Peundeuy - Bojong
Salam
Pemb. Draenase Jl.
Linggar - Wr. Cina Bojong Salam
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah I Soreang
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah II Margahayu
SKPD
Kutawaringin
100,000,000
Kutawaringin
-
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
Pameungpeuk
100,000,000
Pameungpeuk
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
Majalaya
100,000,000
Majalaya
100,000,000
Solokan Jeruk
100,000,000
Solokan Jeruk
100,000,000
Paseh
100,000,000
100,000,000
100,000,000
Cikancung
100,000,000
Rancaekek
100,000,000
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
SKPD
Arjasari
SKPD
Baleendah
SKPD
RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2015 Lamp I - 128
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
1
03
16
03
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah III Cileunyi
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah IV Cicalengka
Banjaran
SKPD
Bojongsoang
SKPD
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah V Majalaya
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah VI Ciparay
Penanganan Segera
Daerah Rawan Banjir di
wilayah VII Banjaran
Cangkuang
SKPD
Cicalengka
SKPD
Cikancung
SKPD
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah I
Soreang
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah II
Margahayu
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah III
Cileunyi
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah IV
Cicalengka
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah V
Majalaya
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah VI
Ciparay
Perbaikan Saluran
Drainase di wilayah VII
Banjaran
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah I
Soreang
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah II
Margahayu
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah III
Cileunyi
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah IV
Cicalengka
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah V
Majalaya
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah VI
Ciparay
Pembangunan Saluran
Drainase di wilayah VII
Banjaran
Perbaikan Gorong gorong di wilayah I
Soreang
Perbaikan Gorong gorong di wilayah II
Margahayu
Perbaikan Gorong gorong di wilayah III
Cileunyi
Perbaikan Gorong gorong di wilayah IV
Cicalengka
Perbaikan Gorong gorong di wilayah V
Majalaya
Arjasari
SKPD
Baleendah
SKPD
Banjaran
SKPD
Bo
Download