ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007 – 2009 (Studi Kasus Pada Sektor Industri Food And Beverages) Novita Santi Puspita Drs. H. M. Kholiq Mahfud, MSi ABSTRACT The primary goal of the company is to maximize firm value. There are several factor that affect firm value. This research was conducted to determine the effect of capital structur, growth, firm size and profitability of the company. The sample study is company manufactur food and beverages sector are listed in Indonesia Stock Exchange in 2007-2009. Study sample as many as 14 companies manufactur food and beverages sector, where the method used was purposive sampling is a sampling method that takes an object with the specified criteria. Analysis of data usig multiple regression analysis test tools, preceded by a test consisting of the assumption of classical test for normalitas test, multicollinearity test, heteroskedastisitas test and autocorrelation test. Hypothesis testing is done using the f test and t test. The results of this analysis states that simultaneous capital structure, growth, firm size and profitability affect firm value. Partially variables that affect the firm value is capital structure and profitability, while the growth and firm size had no effecton firm value. Keywords : firm value, capital structure, growth, firm size, profitability I. PENDAHULUAN Menurut Sartono (2008), nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar deviden (Matono dan Agus Harjito, 2005). Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa depan. Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat (Sartono, 2008). Menurut Brigham dan Gapenski (1999), PBV (Price Book Value) merupakan nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Ratio PBV menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Teori struktur modal menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Dalam pengambilan keputusan pendanaan bagi perusahaan yang berkaitan dengan penentuan struktur modal, manajer harus berhati-hati karena keputusan ini dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan pendanaan ini berkaitan dengan kebijakan manajer dalam menentukan proporsi yang tepat antara jumlah hutang dan jumlah modal sendiri di dalam perusahaan sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan (Rustendi dan Jimmi, 2008). Menurut Safrida (2008), perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di peta persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya manusia yang dimiliki untuk secara optimal memberikan kontribusinya. Agar pertumbuhan cepat, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya (Susanto, 1997). Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Menurut Haryanto dan Toto Sugiarto (2003), profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Beberapa penelitian yang menunjukan research gap antara lain : (1) Struktur modal dinyatakan berpengaruh positif oleh Rustendi dan Jimmi (2008), tetapi dinyatakan berpengaruh negative oleh Sugihen (2003) dan Teddy Chandra (2007), (2) Menurut Rosma Pakpahan (2010) dan Ali Kesuma (2009) pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi dinyatakan berpengaruh positif oleh Sriwardany (2007) (3) Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan menurut Sujoko (2007) dan Rosma Pakpahan (2010), tetapi dinyatakan tidak signifikan oleh Reza Kumala Sari (2005) (4) Profitabilitas dinyatakan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan oleh Sujoko (2007), tetapi dinyatakan berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan oleh Suranta dan Midiastuty (2003). Berdasarkan uraian di atas pertanyaan permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana perusahaan? pengaruh struktur modal perusahaan terhadap nilai 2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan? Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh struktur modal perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. II. TELAAH PUSTAKA Trade-off Theory Trade-off theory dari leverage adalah teori yang menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal ditemukan dengan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan hutang dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Trade-off theory menunjukan bahwa nilai perusahaan dengan hutang akan semakin meningkat dengan meningkatnya hutang. Namun, nilai tersebut mulai menurun pada titik tertentu. Pada titik tersebut, tingkat hutang merupakan tingkat yang optimal (Hanafi, 2004). Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar. Rasio penilaian sangat penting karena rasio tersebut berkaitan langsung dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang saham. Rasio penilaian tersebut adalah market value ratio yang terdiri dari 3 macam rasio yaitu price earning ratio, price/cash flow ratio dan price to book value ratio. Price earning ratio adalah rasio harga per lembar saham terhadap laba per lembar saham. Rasio ini menunjukkan berapa banyak jumlah rupiah yang harus dibayarkan oleh para investor untuk membayar setiap rupiah laba yang dilaporkan. Price/cash flow ratio adalah harga per lembar saham dengan dibagi oleh arus kas per lembar saham. Sedangkan Price to book value ratio adalah suatu rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham perusahaan dengan nilai buku perusahaan (Weston & Copeland, 1997). Struktur Modal Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan kebijakan deviden dipegang konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagai modal sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya. Jika perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan, berarti bahwa tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi jika dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang terbaik (Husnan, 1994). Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek yang positif bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return (tingkat pengembalian) dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik (Sriwardany, 2007). Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam system ekonomi secara keseluruhan atau system ekonomi untuk industry yang sama (Machfoedz, 1996). Pertumbuhan perusahaan dapat juga menjadi indikator dari profitabilitas dan keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini, pertumbuhan perusahaan merupakan perwakilan untuk ketersediaan dana internal. Jika perusahaan berhasil dan memperoleh laba, maka tersedia dana internal yang cukup untuk kebutuhan investasi (Sugihen, 2003). Ukuran Perusahaan Perusahaan besar memiliki control yang lebih baik (greater control) terhadap kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi, yang membuat mereka menjadi kurang rentan terhadap fluktuasi ekonomi. Selain itu, perusahaan-perusahaa besar mempunyai lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan nilai perusahan karena memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibanding perusahaan kecil (Hagerman dan Ruland, dalam Reza Kumala Sari, 2005). Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Semakin besar aktiva maka semakin besar modal yang ditanam, sementara semakin banyak penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Profitabilitas Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasi. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal itu tentu saja akan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan ( Brigham dan Gapenski, 2006). Dengan demikian dapat dikatakan profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Profitabilitas menurut Saidi (2004) adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada diatas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka berdasarkan trade-off theory memprediksi adanya hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005) dalam penelitiannya menunjukan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sriwardany (2006) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap perubahan harga saham. H2 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan besar lebih dapat mengakses pasar modal dalam memperoleh pendanaan. Karena kemudahan tersebut maka berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana (Wahidayati, 2002). Itturiaga dan Sanz (1998) menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan akan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis berikut : H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai perusahaan Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan. Santika dan Ratnawati (2002), dalam Ekayana Sangkasari Paranita (2007), dan penelitian Ekayana Sangkasari Paranita (2007) serta Soliha (2002) menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan. H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kerangka Pemikiran Struktur Modal (X1) Pertumbuhan Perusahaan (X2) Nilai Perusahaan (Y) Ukuran Perusahaan (X3) Profitabilitas (X4) III. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau tertanggung oleh variabel lain. Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunankan PBV (Price Book Value). Price Book Value merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rumus untuk menghitung PBV adalah : Variabel Independen, yaitu variabel yang bebas dan tidak terpengaruh oleh variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : Struktur Modal Struktur modal adalah perbandingan nilai hutang dengan nilai modal sendiri yang tercermin pada laporan keuangan perusahaan akhir tahun. Struktur modal diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan (Suharli, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan perusahaan dinilai dengan log of total asset. Size = Log of Total Asset Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporon laba rugi akhir tahun (Sujoko, 2007). Profitabilitas dapat diukur menggunakan ROE (Return On Equity) yang merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri manufaktur sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2009. Populasi berjumlah 19 perusahaan. Sampel diperoleh dengan purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu, sehingga sesuai dengan penelitian yang dirancang. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : (1) Perusahaan yang selalu terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 20072009. (2) Perusahaan yang terdaftar dalam sektor industry food and beverages di Bursa Efek Indonesia. (3) Perusahaan yang selalu menyajikan data laporan keuangan selama periode 2007-2009. (4) Memiliki data-data yang lengkap. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, dari populasi sebanyak 19 perusahaan diperoleh sampel sebanyak 14 perusahaan. Dengan menggunakan metode penggabungan data (pooling) maka diperoleh data penelitian sebanyak 3 x 14 = 42 data observasi. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang dipublikasikan tahunan oleh Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari, Indonesia Capital Market Directory (ICMD), website www.idx.co.id, dan dari media internet dan website. Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut (Sugiyono, 2004). Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini terdiri dari uji normalisasi, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable bebas dalam mempengaruhi variable tidak bebas secara bersama-sama ataupun secara parsial. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e Pengujian Hipotesis Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Uji statistik f (f-test) Uji statistik f pada dasarnya menunjukan apakah semua variable bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara brsama-sama terhadap variable dependen(Imam Ghozali, 2006). Jika probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0,05 maka variable bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variable terikat jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka veriabel bebas secara bersma-sama berpengaruh terhadap variable terikat. Uji statistik t (t-test) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: (1) Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. (2) Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Statistik Deskiptif Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 42 data pengamatan. Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari satu variabel dependen dan empat variabel independen. Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data. Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Distribusi statistik deskriptif untuk masing-masing variabel terdapat pada Tabel berikut : Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PBV 42 .54 82.35 5.1131 13.54037 DER 42 .27 64.47 3.5848 9.97267 Growth 42 -23.56 118.54 20.3233 31.37620 Size 42 4.87 7.61 5.9011 .64722 Profitabilitas 42 -226.49 449.09 26.0829 92.95153 Valid N (listwise) 42 Sumber : data sekunder yang diolah Tabel menunjukkan bahwa jumlah sampel atau N data valid yang akan diteliti adalah 42 sampel. Dari data PBV atau proksi dari variabel nilai perusahaan yang merupakan model dari variabel dependen menunjukkan nilai minimum sebesar 0,54 kali dan data maksmimum sebesar 82,35 kali. Dengan nilai mean atau rata-ratanya sebesar 5,1131 kali dengan standar devisasi 13,54037. Nilai terkecil dari DER diperoleh sebesar 0,27 kali sedangkan DER terbesar adalah sebesar 64,47 kali. Rata-rata DER sebesar 3,5848 kali dengan standar deviasi sebesar 9,97267. Nilai DER di atas angka 1 menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Nilai pertumbuhan terkecil adalah sebesar -23,56 persen dan pertumbuhan asset terbesar adalah sebesar 118,54 persen. Rata-rata pertumbuhan perusahaan sebesar 20,3233 persen dengan standar deviasi sebesar 31,37620. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa angka log total asset terendah adalah sebesar 4,87 satuan. Sebaliknya log total asset tertinggi sebesar 7,61 satuan. Dari tabel tersebut dapat juga dilihat nilai rata-rata mencapai 5,9011satuan dengan standar deviasi sebesar 0,64722. Nilai terkecil ROE sebesar -226,49 persen sedangkan rasio ROE terbesar adalah sebesar 449,09 persen. Nilai rata-rata adalah sebesar 26,0829 persen dengan standar deviasi sebesar 92,95153. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters 30 a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .55136545 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .095 Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z .522 Asymp. Sig. (2-tailed) .948 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Setelah dilakukan Logaritma Natural kemudian dilakukan uji normalitas maka diperoleh hasil bahwa semua data telah terdistribusi normal yang ditunjukan dengan nilai signifikansi pengujian Kolmogorov Smirnov tersebut lebih besar dari 0,05. Uji Multikolonieritas Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -.254 1.835 LnDER .302 .137 LnGrowth -.053 LnSize -.330 Model 1 LnProfitabilitas .498 Collinearity Statistics t Sig. Tolerance VIF -.139 .891 .296 2.205 .037 .716 1.397 .095 -.066 -.559 .581 .941 1.062 1.033 -.037 -.319 .752 .973 1.028 .111 .616 4.499 .000 .690 1.450 a. Dependent Variable: LnPBV Hasil penelitian menunjukan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai VIF yang rendah berada di bawah angka 10. Dengan demikian diperoleh tidak adanya masalah multikolinieritas dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas Gambar uji scatter plot menjelaskan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat heterokodestisitas dalam model regresi yang digunakan. Uji Autokorelasi Model Summaryb Std. Error of the Model 1 R .822a R Square .676 Adjusted R Square .625 Estimate .59384 Durbin-Watson 1.973 a. Predictors: (Constant), LnProfitabilitas, LnSize, LnGrowth, LnDER b. Dependent Variable: LnPBV Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 1,973. Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,73 dan dL = 1,14. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW = 1,973 berada diantara dU yaitu 1,73 dan 4 - dU yaitu 4 - 1,73 = 2,27. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut berada pada daerah bebas autokorelasi. Koefisien Determinasi (R²) Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1 .822a .676 .625 .59384 1.973 a. Predictors: (Constant), LnProfitabilitas, LnSize, LnGrowth, LnDER b. Dependent Variable: LnPBV Tabel menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai adjusted R² sebesar 0,625. Hal ini berarti bahwa 62,5% variabel dependen yaitu nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh empat variabel independen yaitu struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas, sedangkan sisanya sebesar 37,5% nilai perusahaan dijelaskan oleh variabel lainnya diluar model. Uji Signifikansi Simultan( Uji Statistik F) ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 18.431 4 4.608 13.066 .000a Residual 8.816 25 .353 Total 27.247 29 a. Predictors: (Constant), LnProfitabilitas, LnSize, LnGrowth, LnDER b. Dependent Variable: LnPBV Sumber : data sekunder yang diolah Nilai sebesar 13,066 dan dengan tingkat signifikansi 0,000. Signifikansi lebih kecil dari α (0,05) yaitu sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji Statistik t) Coefficientsa Model 1 Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error (Constant) -.254 1.835 LnDER .302 .137 LnGrowth -.053 LnSize -.330 LnProfitabilit .498 Beta t Sig. Tolerance VIF -.139 .891 .296 2.205 .037 .716 1.397 .095 -.066 -.559 .581 .941 1.062 1.033 -.037 -.319 .752 .973 1.028 .111 .616 4.499 .000 .690 1.450 as a. Dependent Variable: LnPBV Berdasarkan table pengujian regresi maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : PBV = -0,254 + 0,302 DER – 0,053 Growth – 0,330 Size + 0,498 Profitabilitas Persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa : (1) Konstanta sebesar -0,254 dapat diartikan bahwa besarnya nilai perusahaan akan menurun sebesar 0,254 dengan asumsi struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak mengalami perubahan (konstan). (2) Struktur modal (DER) mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 0,302. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh struktur modal adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan struktur modal maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan. (3) Pertumbuhan perusahaan (Growth) mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif terhadap nilai perusahaan sebesar –0,053. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh pertumbuhan perusahaan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. (4) Ukuran perusahaan (Size) mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif terhadap nilai perusahaan sebesar –0,330. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh ukuran perusahan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan ukuran perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. (5) Profitabilitas mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 0,498. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh profitabilitas adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan profitabiltas maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan. Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 1 Berdasarkan tabel didapatkan hasil estimasi variabel struktur modal nilai t sebesar 2,205 dengan probabilitas sebesar 0,037. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Dengan demikian berarti bahwa Hipotesis 1 diterima. Kebijakan penggunaan hutang dalam struktur modal akan memberikan kesempatan perusahaan untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan investasi yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan dengan hutang lebih tinggi daripada perusahaan tanpa hutang. Hal ini sejalan dengan theory trade-off yang menyatakan (asumsi titik target struktur modal belum optimal) peningkatan ratio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rustendi dan Jimmi (2008), Marsulis (dalam Rosma Pakpahan, 2010), tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugihen (2003) dan Teddy Chandra (2007) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 2 Berdasarkan hasil estimasi variabel pertumbuhan perusahaan diperoleh nilai t = -0,559 dengan probabilitas sebesar 0,581. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian berarti bahwa Hipotesis 2 ditolak. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya pada laba ditahan). Semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk investasi. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eli Safrida (2008). Ambaris et.al.(dikutip oleh Sriwardany, 2006) mengatakan bahwa harga saham yang dipengaruhi oleh kebijaksanaan struktur modal tergantung pada peluang tumbuh dari perusahaan tersebut. Bagi perusahaan yang tidak tumbuh (memiliki peluang tumbuh yang terbatas) harga saham akan merespon secara negative jika perusahaan tersebut memiliki lebih sedikit equity di dalam struktur modalnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tumbuh (perusahaan yang memiliki peluang tumbuh yang tinggi) harga saham akan merespon secara positif jika perusahaan tersebut memiliki lebih banyak equity di dalam struktur modalnya. Meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai suatu perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan perusahaan yang sedang bertumbuh tetapi mempunyai nilai perusahaan yang negative diharapkan perusahaan tersebut untuk memperbaiki struktur modalnya dengan memperbesar equity, hal ini akan berpengaruh terhadap harga saham dan nilai perusahaan. Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 3 Berdasarkan hasil estimasi variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai t = 0,319 dengan probabilitas sebesar 0,752. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian berarti bahwa Hipotesis 3 ditolak. Pada perusahaan yang berukuran besar, manajer akan berusaha memaksimalkan kemampuannya mengelola perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan, karena pada perusahaan besar cenderung menjadi sorotan masyarakat. Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang besar juga dapat memberikan keuntungan yang optimal. Ukuran perusahaan dapat dillihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total aktiva yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar deviden (laba ditahan) dikarenakan asset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Perusahaan lebih mempertahankan laba dibandingkan membagikannya sebagai deviden, yang dapat mempengaruhi harga saham dan nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reza Kumala Sari (2005). Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 4 Berdasarkan hasil estimasi variabel profitabilitas diperoleh nilai t = 4,499 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variable profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Dengan demikian berarti bahwa Hipotesis 4 diterima. Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya dengan permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sujoko (2007) dan Ekayana Sangkasari Paranita (2007). V. PENUTUP Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa struktur modal memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Adanya peningkatan struktur modal akan berpengaruh terhadap peningkatan pada nilai perusahaan. Nilai perusahaan dengan hutang lebih tinggi daripada perusahaan tanpa hutang. 2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi cenderung memiliki nilai perusahaan yang besar. 5. Berdasarkan hasil penelitian data secara simultan, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Keterbatasan Penelitian Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya : 1. Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu 3 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, sehingga data yang diambil ada kemungkinan kurang mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka panjang. 2. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan manufaktur pada sektor food and beverages sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Subjektifitas peneliti dalam memahami data laporan tahunan sangat mempengaruhi interpretasi peneliti dalam mengukur jumlah pengungkapan informasi variabel yang diperlukan. Saran Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu: 1. Bagi perusahaan : a) Struktur modal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga manajemen harus dapat mengelola struktur modal dengan baik agar nilai perusahaan meningkat. b) Profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga manajemen harus dapat meningkatkan profit agar nilai perusahaan meningkat. 2. Bagi investor : a) Investor hendaknya memperhatikan struktur modal perusahaan, apabila investor akan menanamkan modalnya karena struktur modal perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. b) Investor hendaknya memperhatikan profitabilitas perusahaan, perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi diharapkan dapat membayar devidennya sehingga kemakmuran pemegang saham tercapai. 3. Bagi akademisi : a) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah sampel dengan tidak hanya pada perusahaan manufaktur pada sektor food and beverages saja. b) Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan variable lainnya seperti kepemilikan manajerial dan kinerja keuangan. c) Menggunakan periode penelitian yang lebih panjang untuk mengetahui konsistensi dari pengaruh variabel-variabel independen tersebut terhadap nilai perusahaan, agar didapatkan ketepatan model yang dihasilkan. DAFTAR PUSTAKA Brigham dan Gapenski. 1999. Intermediate Financial Management, The Dryden Press, New York Brigham dan Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 10, buku 1, Salemba Empat, Jakarta Chandra, Teddy. 2007. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”, Arthavidya, Tahun 8 No. 2 Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan,Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 1 Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gujarat, Damodar. dan Sumarno, Zain. 1993. Ekonometri Dasar, Erlangga, Jakarta Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta Harjito, A. dan Martono. 2005. “Manajemen Keuangan”, Yogyakarta Haryanto. dan Sugiarto, Toto. 2003. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 3 Jilid 8 Hasnawati, Sri. 2005. “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta”, Usahawan No 09 Tahun XXXIX Helfert, E.A. 1997. Teknik Analisis Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta Hermuningsih dan Wardani. 2009. “Faktor-Faktor yang mempegaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 2 Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), BPFE, Yogyakarta Indriyo, dkk. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi 4, BPFE, Yogyakarta Machfoed, Mas’ud. 1996. Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek, Edisi Kelima, Buku 1, STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta Pakpahan, Rosma. 2010. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 2 No. 2 Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4 Cetakan Ketujuh, BPFE UGM, Yogyakarta. Robert, Ang. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama . Medasoft Indonesia Rustendi, Tedi. dan Jimmi, Farid. 2008. “Pengaruh Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur”, Jurnal Akuntansi FE Unsil Vol 3, No 1 Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis Saidi. 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di BEJ Tahun 1997-2002”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 11 No 1 Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta Sriwardany. 2007. “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Tbk”, MEPA Ekonomi, Vol 2 No 1 Stulz, R.M. 1990. “Managerial Discretion and Optimal Financing Policies”, Journal of Financial Economic, Vol 26 Sugihen, Syafrudin Ginting. 2003. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva dan Kinerja Keuangan Serta Nilai Perusahaan Industri Manufaktur di Indonesia, Disertasi Suharli, Michaell. 2006. “Studi Empiris Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Go Publik di Indonesia, Jurnal Maksi, Vol. 6 No. 1 Sujoko. dan Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No. 1 Sulistiono. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006-2008, Skripsi Suranta, Edy. dan Midiastuty, Pratana Puspa. 2003. “Analisis Hubungan Struktur Kepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan, dan Investasi dengan Model Persamaan Linear Simultan”, Jurnal Riset Akuntasi Indonesia, Vol. 6 No. 1 Wahidayati. 2002. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah Perspektif Theory Agency”, Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1 Weston, Fred. dan Brigham, Eugene F. 1998. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,” Edisi Kesembilan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta Weston, J. Fred and Thomas Copeland. 1997. Manajemen Keuangan Jilid 1, Erlangga, Jakarta