analisis pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran

advertisement
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2007 – 2009
(Studi Kasus Pada Sektor Industri Food And Beverages)
Novita Santi Puspita
Drs. H. M. Kholiq Mahfud, MSi
ABSTRACT
The primary goal of the company is to maximize firm value. There are
several factor that affect firm value. This research was conducted to determine the
effect of capital structur, growth, firm size and profitability of the company.
The sample study is company manufactur food and beverages sector are
listed in Indonesia Stock Exchange in 2007-2009. Study sample as many as 14
companies manufactur food and beverages sector, where the method used was
purposive sampling is a sampling method that takes an object with the specified
criteria. Analysis of data usig multiple regression analysis test tools, preceded by
a test consisting of the assumption of classical test for normalitas test,
multicollinearity test, heteroskedastisitas test and autocorrelation test. Hypothesis
testing is done using the f test and t test.
The results of this analysis states that simultaneous capital structure,
growth, firm size and profitability affect firm value. Partially variables that affect
the firm value is capital structure and profitability, while the growth and firm size
had no effecton firm value.
Keywords : firm value, capital structure, growth, firm size, profitability
I.
PENDAHULUAN
Menurut Sartono (2008), nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang
bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual.
Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti
surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi
oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah
kemampuan perusahaan membayar deviden (Matono dan Agus Harjito, 2005).
Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh
dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan
pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa depan. Kemakmuran
pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya
meningkat (Sartono, 2008).
Menurut Brigham dan Gapenski (1999), PBV (Price Book Value)
merupakan nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi
perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Ratio PBV
menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai
perusahaan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Teori struktur modal menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap nilai
perusahaan. Dalam pengambilan keputusan pendanaan bagi perusahaan yang
berkaitan dengan penentuan struktur modal, manajer harus berhati-hati karena
keputusan ini dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri yang pada
akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan untuk memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham. Keputusan pendanaan ini berkaitan dengan
kebijakan manajer dalam menentukan proporsi yang tepat antara jumlah hutang
dan jumlah modal sendiri di dalam perusahaan sehingga dapat memaksimalkan
nilai perusahaan (Rustendi dan Jimmi, 2008).
Menurut Safrida
(2008), perusahaan yang tumbuh dengan cepat
memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di peta persaingan,
menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya
peningkatan pangsa pasar. Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya
manusia yang dimiliki untuk secara optimal memberikan kontribusinya. Agar
pertumbuhan cepat, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus
memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya
(Susanto, 1997).
Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukkan
perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif
dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya
saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan
merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat.
Menurut Haryanto dan Toto Sugiarto (2003), profitabilitas perusahaan
adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi
perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa
mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk
membeli saham perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong harga saham naik
menjadi lebih tinggi.
Beberapa penelitian yang menunjukan research gap antara lain : (1)
Struktur modal dinyatakan berpengaruh positif oleh Rustendi dan Jimmi (2008),
tetapi dinyatakan berpengaruh negative oleh Sugihen (2003) dan Teddy Chandra
(2007),
(2) Menurut Rosma Pakpahan (2010) dan Ali Kesuma (2009)
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi
dinyatakan berpengaruh positif oleh Sriwardany (2007) (3) Ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan menurut Sujoko (2007) dan Rosma Pakpahan
(2010), tetapi dinyatakan tidak signifikan oleh Reza Kumala Sari (2005) (4)
Profitabilitas dinyatakan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan
oleh Sujoko (2007), tetapi dinyatakan berpengaruh negative terhadap nilai
perusahaan oleh Suranta dan Midiastuty (2003).
Berdasarkan uraian di atas pertanyaan permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana
perusahaan?
pengaruh
struktur
modal
perusahaan
terhadap
nilai
2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan?
3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan?
4. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan?
Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh struktur modal perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
3. Untuk
menganalisis
pengaruh
ukuran
perusahaan
terhadap
nilai
perusahaan.
4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
II.
TELAAH PUSTAKA
Trade-off Theory
Trade-off theory dari leverage adalah teori yang menjelaskan bahwa
struktur modal yang optimal ditemukan dengan menyeimbangkan manfaat dari
pendanaan dengan hutang dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih
tinggi. Trade-off theory menunjukan bahwa nilai perusahaan dengan hutang akan
semakin meningkat dengan meningkatnya hutang. Namun, nilai tersebut mulai
menurun pada titik tertentu. Pada titik tersebut, tingkat hutang merupakan tingkat
yang optimal (Hanafi, 2004).
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang
sering dikaitkan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan
juga tinggi. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham
diperdagangkan di pasar.
Rasio penilaian sangat penting karena rasio tersebut berkaitan langsung
dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang
saham. Rasio penilaian tersebut adalah market value ratio yang terdiri dari 3
macam rasio yaitu price earning ratio, price/cash flow ratio dan price to book
value ratio.
Price earning ratio adalah rasio harga per lembar saham terhadap laba per
lembar saham. Rasio ini menunjukkan berapa banyak jumlah rupiah yang harus
dibayarkan oleh para investor untuk membayar setiap rupiah laba yang
dilaporkan. Price/cash flow ratio adalah harga per lembar saham dengan dibagi
oleh arus kas per lembar saham. Sedangkan Price to book value ratio adalah suatu
rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham perusahaan dengan
nilai buku perusahaan (Weston & Copeland, 1997).
Struktur Modal
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur
modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan kebijakan
deviden dipegang konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti
sebagai modal sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan
berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan
lainnya. Jika perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan, berarti
bahwa tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik.
Tetapi jika dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah,
maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat
memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang
terbaik (Husnan, 1994).
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun
eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek yang positif
bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan
merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan
mereka mengharapkan rate of return (tingkat pengembalian) dari investasi mereka
memberikan hasil yang lebih baik (Sriwardany, 2007).
Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pertumbuhan (growth)
adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam system ekonomi secara
keseluruhan atau system ekonomi untuk industry yang sama (Machfoedz, 1996).
Pertumbuhan perusahaan dapat juga menjadi indikator dari profitabilitas dan
keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini, pertumbuhan perusahaan merupakan
perwakilan untuk ketersediaan dana internal. Jika perusahaan berhasil dan
memperoleh laba, maka tersedia dana internal yang cukup untuk kebutuhan
investasi (Sugihen, 2003).
Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar memiliki control yang lebih baik (greater control)
terhadap kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan
ekonomi, yang membuat mereka menjadi kurang rentan terhadap fluktuasi
ekonomi. Selain itu, perusahaan-perusahaa besar mempunyai lebih banyak sumber
daya untuk meningkatkan nilai perusahan karena memiliki akses yang lebih baik
terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibanding perusahaan kecil
(Hagerman dan Ruland, dalam Reza Kumala Sari, 2005).
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih. Semakin besar
total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan.
Semakin besar aktiva maka semakin besar modal yang ditanam, sementara
semakin banyak penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam
perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau
besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu cara untuk menilai secara
tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasi.
Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan
keuntungan dimasa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan
dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal itu tentu saja akan
mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
manajemen perusahaan ( Brigham dan Gapenski, 2006). Dengan demikian dapat
dikatakan profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi.
Profitabilitas menurut Saidi (2004) adalah kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah
untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin
tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan
investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada
dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai
perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada diatas titik optimal
maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena
itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka
berdasarkan trade-off theory memprediksi adanya hubungan yang positif terhadap
nilai perusahaan. Hasnawati (2005) dalam penelitiannya menunjukan bahwa
keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun
eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi
perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu
perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Sriwardany (2006) menemukan bahwa
pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap
perubahan harga saham.
H2 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan besar lebih dapat mengakses pasar modal dalam memperoleh
pendanaan. Karena kemudahan tersebut maka berarti perusahaan memiliki
fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana (Wahidayati, 2002).
Itturiaga dan Sanz (1998) menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan
akan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. Berdasarkan tinjauan pustaka
tersebut, dirumuskan hipotesis berikut :
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai perusahaan
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan
kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin
besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan
untuk membayarkan devidennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai
perusahaan. Santika dan Ratnawati (2002), dalam Ekayana Sangkasari Paranita
(2007), dan penelitian Ekayana Sangkasari Paranita (2007) serta Soliha (2002)
menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan nilai perusahaan.
H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Struktur Modal
(X1)
Pertumbuhan
Perusahaan
(X2)
Nilai Perusahaan
(Y)
Ukuran
Perusahaan
(X3)
Profitabilitas
(X4)
III.
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian

Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau tertanggung
oleh variabel lain. Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunankan PBV
(Price Book Value). Price Book Value merupakan rasio pasar yang digunakan
untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rumus untuk
menghitung PBV adalah :

Variabel Independen, yaitu variabel yang bebas dan tidak terpengaruh
oleh variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
Struktur Modal
Struktur modal adalah perbandingan nilai hutang dengan nilai modal
sendiri yang tercermin pada laporan keuangan perusahaan akhir tahun. Struktur
modal diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total
aktiva. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total
aktiva periode sebelumnya.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki oleh
perusahaan (Suharli, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan perusahaan
dinilai dengan log of total asset.
Size = Log of Total Asset
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi
dengan penjualan dari data laporon laba rugi akhir tahun (Sujoko, 2007).
Profitabilitas dapat diukur menggunakan ROE (Return On Equity) yang
merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri manufaktur
sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2009. Populasi berjumlah 19 perusahaan. Sampel diperoleh dengan purposive
sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu, sehingga sesuai dengan
penelitian yang dirancang. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : (1)
Perusahaan yang selalu terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 20072009. (2) Perusahaan yang terdaftar dalam sektor industry food and beverages di
Bursa Efek Indonesia. (3) Perusahaan yang selalu menyajikan data laporan
keuangan selama periode 2007-2009. (4) Memiliki data-data yang lengkap.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, dari populasi sebanyak 19
perusahaan diperoleh sampel sebanyak 14 perusahaan. Dengan menggunakan
metode penggabungan data (pooling) maka diperoleh data penelitian sebanyak 3 x
14 = 42 data observasi.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
berupa laporan keuangan dan annual report yang dipublikasikan tahunan oleh
Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.
Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari, Indonesia
Capital Market Directory (ICMD), website www.idx.co.id, dan dari media
internet dan website.
Metode Analisis Data
Statistik Deskriptif
Statistik
Diskriptif
merupakan
alat
statistik
yang
berfungsi
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut (Sugiyono, 2004).
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari
mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini
dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji
kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini
terdiri dari uji normalisasi, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji
autokorelasi.
Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable
bebas dalam mempengaruhi variable tidak bebas secara bersama-sama ataupun
secara parsial. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Pengujian Hipotesis
Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
Uji statistik f (f-test)
Uji statistik f pada dasarnya menunjukan apakah semua variable bebas
yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara brsama-sama terhadap
variable dependen(Imam Ghozali, 2006). Jika probabilitas (signifikansi) lebih
besar dari 0,05 maka variable bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variable terikat jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka veriabel
bebas secara bersma-sama berpengaruh terhadap variable terikat.
Uji statistik t (t-test)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: (1)
Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. (2) Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Statistik Deskiptif
Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 42 data pengamatan.
Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini
meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari satu variabel
dependen dan empat variabel independen. Statistik deskriptif berkaitan dengan
pengumpulan dan peringkat data. Statistik deskriptif menggambarkan karakter
sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Distribusi statistik deskriptif untuk
masing-masing variabel terdapat pada Tabel berikut :
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PBV
42
.54
82.35
5.1131
13.54037
DER
42
.27
64.47
3.5848
9.97267
Growth
42
-23.56
118.54
20.3233
31.37620
Size
42
4.87
7.61
5.9011
.64722
Profitabilitas
42
-226.49
449.09
26.0829
92.95153
Valid N (listwise)
42
Sumber : data sekunder yang diolah
Tabel menunjukkan bahwa jumlah sampel atau N data valid yang akan
diteliti adalah 42 sampel. Dari data PBV atau proksi dari variabel nilai perusahaan
yang merupakan model dari variabel dependen menunjukkan nilai minimum
sebesar 0,54 kali dan data maksmimum sebesar 82,35 kali. Dengan nilai mean
atau rata-ratanya sebesar 5,1131 kali dengan standar devisasi 13,54037.
Nilai terkecil dari DER diperoleh sebesar 0,27 kali sedangkan DER
terbesar adalah sebesar 64,47 kali. Rata-rata DER sebesar 3,5848 kali dengan
standar deviasi sebesar 9,97267. Nilai DER di atas angka 1 menunjukkan bahwa
perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan.
Nilai pertumbuhan terkecil adalah sebesar -23,56 persen dan pertumbuhan
asset terbesar adalah sebesar 118,54 persen. Rata-rata pertumbuhan perusahaan
sebesar 20,3233 persen dengan standar deviasi sebesar 31,37620.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa angka log total asset terendah
adalah sebesar 4,87 satuan. Sebaliknya log total asset tertinggi sebesar 7,61
satuan. Dari tabel tersebut dapat juga dilihat nilai rata-rata mencapai 5,9011satuan
dengan standar deviasi sebesar 0,64722.
Nilai terkecil ROE sebesar -226,49 persen sedangkan rasio ROE terbesar
adalah sebesar 449,09 persen. Nilai rata-rata adalah sebesar 26,0829 persen
dengan standar deviasi sebesar 92,95153.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters
30
a,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
.55136545
Most Extreme Differences Absolute
.095
Positive
.095
Negative
-.089
Kolmogorov-Smirnov Z
.522
Asymp. Sig. (2-tailed)
.948
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Setelah dilakukan Logaritma Natural kemudian dilakukan uji normalitas
maka diperoleh hasil bahwa semua data telah terdistribusi normal yang ditunjukan
dengan nilai signifikansi pengujian Kolmogorov Smirnov tersebut lebih besar dari
0,05.
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-.254
1.835
LnDER
.302
.137
LnGrowth
-.053
LnSize
-.330
Model
1
LnProfitabilitas .498
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance VIF
-.139
.891
.296
2.205
.037
.716
1.397
.095
-.066
-.559
.581
.941
1.062
1.033
-.037
-.319
.752
.973
1.028
.111
.616
4.499
.000
.690
1.450
a. Dependent Variable: LnPBV
Hasil penelitian menunjukan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai
VIF yang rendah berada di bawah angka 10. Dengan demikian diperoleh tidak
adanya masalah multikolinieritas dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar uji scatter plot menjelaskan bahwa data sampel tersebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik berada di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat
heterokodestisitas dalam model regresi yang digunakan.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model
1
R
.822a
R Square
.676
Adjusted R Square
.625
Estimate
.59384
Durbin-Watson
1.973
a. Predictors: (Constant), LnProfitabilitas, LnSize, LnGrowth, LnDER
b. Dependent Variable: LnPBV
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 1,973.
Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,73 dan dL = 1,14. Dengan demikian
diperoleh bahwa nilai DW = 1,973 berada diantara dU yaitu 1,73 dan 4 - dU yaitu
4 - 1,73 = 2,27. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut
berada pada daerah bebas autokorelasi.
Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Adjusted
R Std. Error of the
Model
R
R Square
Square
Estimate
Durbin-Watson
1
.822a
.676
.625
.59384
1.973
a. Predictors: (Constant), LnProfitabilitas, LnSize, LnGrowth, LnDER
b. Dependent Variable: LnPBV
Tabel menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang ditunjukkan dari
nilai adjusted R² sebesar 0,625. Hal ini berarti bahwa 62,5% variabel dependen
yaitu nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh empat variabel independen yaitu
struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas,
sedangkan sisanya sebesar 37,5% nilai perusahaan dijelaskan oleh variabel
lainnya diluar model.
Uji Signifikansi Simultan( Uji Statistik F)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
18.431
4
4.608
13.066
.000a
Residual
8.816
25
.353
Total
27.247
29
a. Predictors: (Constant), LnProfitabilitas, LnSize, LnGrowth, LnDER
b. Dependent Variable: LnPBV
Sumber : data sekunder yang diolah
Nilai
sebesar 13,066 dan dengan tingkat signifikansi 0,000.
Signifikansi lebih kecil dari α (0,05) yaitu sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
(Constant)
-.254
1.835
LnDER
.302
.137
LnGrowth
-.053
LnSize
-.330
LnProfitabilit .498
Beta
t
Sig.
Tolerance VIF
-.139
.891
.296
2.205
.037
.716
1.397
.095
-.066
-.559
.581
.941
1.062
1.033
-.037
-.319
.752
.973
1.028
.111
.616
4.499
.000
.690
1.450
as
a. Dependent Variable: LnPBV
Berdasarkan table pengujian regresi maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :
PBV = -0,254 + 0,302 DER – 0,053 Growth – 0,330 Size + 0,498 Profitabilitas
Persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa :
(1)
Konstanta sebesar -0,254 dapat diartikan bahwa besarnya nilai perusahaan
akan menurun sebesar 0,254 dengan asumsi struktur modal, pertumbuhan
perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak mengalami
perubahan (konstan).
(2)
Struktur modal (DER) mempunyai koefisien regresi dengan arah positif
terhadap nilai perusahaan sebesar + 0,302. Hal ini dapat diartikan bahwa
pengaruh struktur modal adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu
setiap adanya peningkatan struktur modal maka akan terjadi peningkatan
pada nilai perusahaan.
(3)
Pertumbuhan perusahaan (Growth) mempunyai koefisien regresi dengan
arah negatif terhadap nilai perusahaan sebesar –0,053. Hal ini dapat
diartikan bahwa pengaruh pertumbuhan perusahaan adalah berbanding
terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan
perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan.
(4)
Ukuran perusahaan (Size) mempunyai koefisien regresi dengan arah
negatif terhadap nilai perusahaan sebesar –0,330. Hal ini dapat diartikan
bahwa pengaruh ukuran perusahan adalah berbanding terbalik dengan
nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan ukuran perusahaan maka nilai
perusahaan akan mengalami penurunan.
(5)
Profitabilitas mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap
nilai perusahaan sebesar + 0,498. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh
profitabilitas adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya
peningkatan profitabiltas maka akan terjadi peningkatan pada nilai
perusahaan.
Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 1
Berdasarkan tabel didapatkan hasil estimasi variabel struktur modal nilai t
sebesar 2,205 dengan probabilitas sebesar 0,037. Nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap struktur modal. Dengan demikian berarti bahwa
Hipotesis 1 diterima. Kebijakan penggunaan hutang dalam struktur modal akan
memberikan kesempatan perusahaan untuk
berkembang sehingga dapat
meningkatkan investasi yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai
perusahaan dengan hutang lebih tinggi daripada perusahaan tanpa hutang. Hal ini
sejalan dengan theory trade-off yang menyatakan (asumsi titik target struktur
modal belum optimal) peningkatan ratio hutang pada struktur modal akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rustendi dan
Jimmi (2008), Marsulis (dalam Rosma Pakpahan, 2010), tetapi hasil ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugihen (2003) dan Teddy
Chandra (2007) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 2
Berdasarkan hasil estimasi variabel pertumbuhan perusahaan diperoleh
nilai t = -0,559 dengan probabilitas sebesar 0,581. Nilai signifikansi di atas 0,05
menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian berarti bahwa
Hipotesis 2 ditolak. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana
meningkat (kecenderungannya pada laba ditahan). Semakin besar tingkat
pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk
investasi. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Eli Safrida (2008).
Ambaris et.al.(dikutip oleh Sriwardany, 2006) mengatakan bahwa harga
saham yang dipengaruhi oleh kebijaksanaan struktur modal tergantung pada
peluang tumbuh dari perusahaan tersebut. Bagi perusahaan yang tidak tumbuh
(memiliki peluang tumbuh yang terbatas) harga saham akan merespon secara
negative jika perusahaan tersebut memiliki lebih sedikit equity di dalam struktur
modalnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tumbuh (perusahaan yang memiliki
peluang tumbuh yang tinggi) harga saham akan merespon secara positif jika
perusahaan tersebut memiliki lebih banyak equity di dalam struktur modalnya.
Meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai suatu perusahaan. Sehingga
dapat disimpulkan perusahaan yang sedang bertumbuh tetapi mempunyai nilai
perusahaan yang negative diharapkan perusahaan tersebut untuk memperbaiki
struktur modalnya dengan memperbesar equity, hal ini akan berpengaruh terhadap
harga saham dan nilai perusahaan.
Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 3
Berdasarkan hasil estimasi variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai t = 0,319 dengan probabilitas sebesar 0,752. Nilai signifikansi di atas 0,05
menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian berarti bahwa Hipotesis 3
ditolak. Pada perusahaan yang berukuran besar, manajer akan berusaha
memaksimalkan kemampuannya mengelola perusahaan untuk meningkatkan nilai
perusahaan, karena pada perusahaan besar cenderung menjadi sorotan masyarakat.
Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang besar juga dapat
memberikan keuntungan yang optimal. Ukuran perusahaan dapat dillihat dari total
aktivanya, perusahaan dengan total aktiva yang besar dengan komponen dominan
pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar deviden (laba ditahan)
dikarenakan asset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Perusahaan lebih
mempertahankan laba dibandingkan membagikannya sebagai deviden, yang dapat
mempengaruhi harga saham dan nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Reza Kumala Sari (2005).
Pengujian dan Pembahasan Hipotesis 4
Berdasarkan hasil estimasi variabel profitabilitas diperoleh nilai t = 4,499
dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variable profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap struktur modal. Dengan demikian berarti bahwa Hipotesis 4 diterima.
Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik
sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham.
Selanjutnya dengan permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai
perusahaan akan meningkat. Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Sujoko (2007) dan Ekayana Sangkasari Paranita (2007).
V.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa struktur modal memiliki
pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Adanya
peningkatan struktur modal akan berpengaruh terhadap peningkatan pada
nilai perusahaan. Nilai perusahaan dengan hutang lebih tinggi daripada
perusahaan tanpa hutang.
2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa profitabilitas berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
Perusahaan
dengan
profitabilitas tinggi cenderung memiliki nilai perusahaan yang besar.
5. Berdasarkan hasil penelitian data secara simultan, struktur modal,
pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai
perusahaan.
Keterbatasan Penelitian
Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang nantinya dapat dijadikan
pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya :
1. Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu 3 tahun yaitu dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2009, sehingga data yang diambil ada
kemungkinan kurang mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan manufaktur pada
sektor food and beverages sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Subjektifitas peneliti dalam memahami data laporan tahunan sangat
mempengaruhi interpretasi peneliti dalam mengukur jumlah pengungkapan
informasi variabel yang diperlukan.
Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan
keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui
hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi perusahaan :
a) Struktur modal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, sehingga manajemen harus dapat mengelola struktur
modal dengan baik agar nilai perusahaan meningkat.
b) Profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, sehingga manajemen harus dapat meningkatkan profit
agar nilai perusahaan meningkat.
2. Bagi investor :
a) Investor hendaknya memperhatikan struktur modal perusahaan,
apabila investor akan menanamkan modalnya karena struktur modal
perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
b) Investor
hendaknya
memperhatikan
profitabilitas
perusahaan,
perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi diharapkan dapat
membayar devidennya sehingga kemakmuran pemegang saham
tercapai.
3. Bagi akademisi :
a) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah
sampel dengan tidak hanya pada perusahaan manufaktur pada sektor
food and beverages saja.
b) Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan variable lainnya
seperti kepemilikan manajerial dan kinerja keuangan.
c) Menggunakan
periode
penelitian
yang
lebih
panjang
untuk
mengetahui konsistensi dari pengaruh variabel-variabel independen
tersebut terhadap nilai perusahaan, agar didapatkan ketepatan model
yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham dan Gapenski. 1999. Intermediate Financial Management, The Dryden
Press, New York
Brigham dan Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 10, buku 1,
Salemba Empat, Jakarta
Chandra, Teddy. 2007. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva,
Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”, Arthavidya, Tahun 8 No. 2
Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial:
Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan,Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 9 No. 1
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Gujarat, Damodar. dan Sumarno, Zain. 1993. Ekonometri Dasar, Erlangga,
Jakarta
Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta
Harjito, A. dan Martono. 2005. “Manajemen Keuangan”, Yogyakarta
Haryanto. dan Sugiarto, Toto. 2003. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, No. 3 Jilid 8
Hasnawati, Sri. 2005. “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Deviden
Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta”, Usahawan No
09 Tahun XXXIX
Helfert, E.A. 1997. Teknik Analisis Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga,
Jakarta
Hermuningsih dan Wardani. 2009. “Faktor-Faktor yang mempegaruhi Nilai
Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan
Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 2
Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang), BPFE, Yogyakarta
Indriyo, dkk. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi 4, BPFE, Yogyakarta
Machfoed, Mas’ud. 1996. Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan
Keputusan Jangka Pendek, Edisi Kelima, Buku 1, STIE Widya Wiwaha,
Yogyakarta
Pakpahan, Rosma. 2010. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi
Vol. 2 No. 2
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4 Cetakan
Ketujuh, BPFE UGM, Yogyakarta.
Robert, Ang. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama . Medasoft
Indonesia
Rustendi, Tedi. dan Jimmi, Farid. 2008. “Pengaruh Hutang dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur”,
Jurnal Akuntansi FE Unsil Vol 3, No 1
Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta, Tesis
Saidi. 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Publik di BEJ Tahun 1997-2002”, Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, Vol 11 No 1
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE,
Yogyakarta
Sriwardany. 2007. “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan
Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Tbk”, MEPA Ekonomi, Vol 2 No 1
Stulz, R.M. 1990. “Managerial Discretion and Optimal Financing Policies”,
Journal of Financial Economic, Vol 26
Sugihen, Syafrudin Ginting. 2003. Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Produktivitas Aktiva dan Kinerja Keuangan Serta Nilai Perusahaan Industri
Manufaktur di Indonesia, Disertasi
Suharli, Michaell. 2006. “Studi Empiris Terhadap Faktor yang Mempengaruhi
Nilai Perusahaan Go Publik di Indonesia, Jurnal Maksi, Vol. 6 No. 1
Sujoko. dan Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No. 1
Sulistiono. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di
BEI Tahun 2006-2008, Skripsi
Suranta, Edy. dan Midiastuty, Pratana Puspa. 2003. “Analisis Hubungan Struktur
Kepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan, dan Investasi dengan Model
Persamaan Linear Simultan”, Jurnal Riset Akuntasi Indonesia, Vol. 6 No.
1
Wahidayati. 2002. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah Perspektif
Theory Agency”, Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1
Weston, Fred. dan Brigham, Eugene F. 1998. “Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan,” Edisi Kesembilan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Weston, J. Fred and Thomas Copeland. 1997. Manajemen Keuangan Jilid 1,
Erlangga, Jakarta
Download