BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani Tanaman cabai
Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini
disebabkan selain cabai memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap juga memiliki
nilai ekonomis tinggi yang banyak digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga
maupun untuk keperluan industri makanan.
Menurut Rukmana (2001) Tanaman cabai dalam sistematika (taksonomi)
tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi
: Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum annuum
Pada umumnya organ-organ tanaman yang penting pada tanaman cabai adalah
sebagai berikut:
7
a. Akar
Akar tanaman cabai tumbuh menyebar dalam tanah terutama akar cabang dan
akar rambut. Bagian ujunya
akarnya hanya dapaat menembus tanah sampai
kedalaman 25-30 cm, leh karena itupengemburan tanah harus di lakukan sampai
kedalaman tersebut agar perkembangan akar lebih sempurna.
b. Batang
Batang cabai tumbuh tegak berwarna hijau tua dan berkayu. Pada ketinggian
batang tertentu akan membentuk percabangan seperti huruf Y. Batangnya berbentuk
silindris, berukuran diameter kecil dengan daun lebar. ujung akarnya hanya mampu
menembus tanah sampai kedalaman 25–30 cm,
c. Daun
Daun cabai berbentuk lonjong yang berukuran panjang 8–12 cm, lebar 3–5 cm
dan dibagian pangkal dan ujung daun meruncing. Panjang tangkai daunnya berkisar
2–4 cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnya berbentuk
menyirip.
d. Bunga
Bunga cabai termasuk berkelamin 2, karena pada satu bunga terdapat kepala
sari dan kepala putik. Bunga cabai tersusun dari tangkai bunga yang berukuran
panjang 1–2 cm, kelopak bunga, mahkota bunga dan alat kelamin yang meliputi
kepala sari dan kepala putik. Menurut Leopold (1979) menyatakan bahwa setelah
terjadi inisiasi pembungaan pertumbuhan bunga lebih lanjut sampai terbentuk buah
dan biji sangat di tentukan oleh faktor dalam di antranya keseimbangan hormonal
8
tersebut baik, maka bunga yang terbentuk lebih banyak dan akan berkembangan
menjadi buah yang akhirnya menghasilkan biji, sehubungan dengan itu zat pengatur
tumbuh buah dgan konsentrasi yang sesuai dapat menciptakan keseimbangan
hormonal di dalam tanaman yang baik, sehingga dapat menghasilkan biji yang lebih
banyak pula (Mauria et all 1987)
e. Buah
Buah cabai jenis hibrida kebanyakan berbentuk memanjang yang berukuran
panjang dan lebar sangat bervariasi, tergantung varietasnya.Buah cabai biasanya
muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi buah menggantung. Berat
cabai merah bervariasi sekitar 5–25 g.
2.2 Syarat Tumbuh
Iklim yang diperlukan untuk tanaman cabai yakni curah hujan 1500 - 2500
mm per tahun dengan distribusi merata. Suhu udara 16° - 32 ° C. Saat pembungaan
sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 - 12 jam).
Tanaman cabai sangat cocok untuk ditanam di dataran rendah sampai menengah
(Lembar Informasi Pertanian, 1999). Namun saat ini para produsen telah mampu
menghasilkan benih yang dapat tumbuh dengan baik bila ditanam di dataran tinggi
sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Seperti pada faktor lingkungan cuaca yang
sangat kuat mempengaruhi pembungaan dan pembentukan buah cabai adalah suhu
malam. Suhu optimum yang di kehendaki berkisar antara 15-2 (Thompson, 1979).
9
1.
Faktor Iklim
faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai meliputi sinar matahari,
curah hujan, kelembaban, suhu udara ,angin dan penguapan. Tanamn cabai sangat
memerlukan sinar matahari di persemaian atau pada awal pertumbuhanya, akan
mengalami etiolasi, jumlah cabang sedikit dan akibatnya buah cabai yang di hasilkan
juga berkurang, karena bunga cabang akan muncul dari setiap cabang. Jadi, tanaman
cabai yang semakin banyak cabangnya akan semakin lebat buahnya.
Kecuali cabai rawit, jenis cabai yang lain sangat tidak tahan terhadap curah hujan
yang tinggi pada saat tanaman cabai merah keriting, cabai merah besar, atau paprika
sedang berbunga akan mengakibatkan kegagalan panen, buah-buah muda yang
tertimpa hujan terus menerus juga terus menerus akan rontok, oleh sebab itu juka
akan menanam cabai merah harus memperhitungkan waktu yang sangat tepat,
misalnya menanam cabai merah pada akhir musim hujan sehingga tanaman berbunga
dan berbuah tepat dan musim kemarau.
Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik di daerah yang mempunyai
kelembaban udara yang terlalu rendah akan mengurangi produksi cabai. Dengan suhu
rata-rata yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai adalah
antara 18-30 derajat celsius, suhu udara yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan
menyebabkan turunnya produksi cabai. Begitu pula dengan angin yang bertiup
dengan keras, juga akan merusak tanaman cabai, tiupan angin yang kencang juga
dapat merusak ranting, menggugurkan buah dan bunga, bahkan dapat merobohkan
tanaman
10
Penguapan yang tinggi dapat menyebabkan produksi cabai menurun untuk
mengurangi faktor penguapan, tanaman cabai harus di siram dua atau tiga hari sekali.
2. Tinggi renndahnya letak geografi
Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah atau di dataran
tinggi dengan kata lain, tanaman cabai tidak membutuhkan suatu ketinggian tempat
yang khusus untuk pertumbuhannya. Tinggi rendahnya suatu tempat biasanya
berhubungan langsung dengan suhu udara dan kelembaban dan suhu udara yang
cukup besar sangat penting untuk untuk pertumbuhan cabai. Misalnya di daerah
dataran rendah yang suhunya tinggi harus di imbangi dengan kelembaban udara yang
tinggi pula.
3. Kesuburan tanah
Kesuburan tanah memegang peranan yang sngat penting untuk tanaman cabai.
Selain sebagai penyangga akar tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara
dan udara
Bagi pernafasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan
pertumbuhan dan perkembagan tanaman secara optimal. Faktor yang mennyuburkan
tanah adalah kandungan air, bahan organik, batuan induk ,suhu, organisme tanah,
kemasaman tana,struktur dan tekstur tanah serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat
hara.
Adapun tanaman cabai tidak memerlukan struktur tanah yang khusus, tanah
yang banyak mengandung bahan organik baik dari jenis tanah liat atau tanah pasir
sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Penambahan bahan organik, seperti pupuk
11
kandang atau kompos, sangat baik untuk tanaman cabai, biasanya pupuk ini di
berikan dua minggu sebelum tanam.
4. Faktor biotik
Selain faktor –faktor abiotik, yaitu iklim dan tanah, yang perlu di perhatikan
juga adalah faktor biotik. Hama, patogen, dan gulma adalah faktor biotik yang sering
menggagalkan panenan cabai.
2.3 Zat Pengatur Tumbuh
Zat perangsang tumbuh yang meliputi Hormon yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu hormaein ini mempunyai arti : merangsang, membangkitkan atau
mendorong timbulnya suatu aktivitas biokimia sehingga definisi fito-hormon adalah
senyawa organik tanaman yang bekerja aktif dalam jumlah sedikit, ditransportasikan
ke seluruh bagian tanaman sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan atau prosesproses fisiologi pada tanaman.
Istilah zat pengatur tumbuh mencakup hormon tumbuhan (alami) dan
senyawa-senyawa tersebut dapat pula menyertakan kegiatan fisiologisnya seperti zat
tumbuh daun, zat tumbuh akar dan sebagainya. Heddy (1986) menyatakan bahwa
Adapun dari golongan dari zat-zat yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dengan cara memuaskan disebut pengatur pertumbuhan.
Dimana zat organik ini mempunyai keaktifannya jauh berlipat dibandingkan dengan
konsentrasinya, hanya dalam jumlah kecil mempunyai daya pengaruh fisiologis yang
besar (Harjadi, 1986).
12
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa yang terdiri-dari senyawa aromatik
yang bersifat asam. Dalam pemberiannya harus diperhatikan kosentrasi yang
digunakan., jika kosentrasinya terlalu tinggi dapat mengakibatkan kematian bagi
tanaman (Dwodoseputro, 1983).
(Harun Al Rasyid at all, 1985)Setiap tanaman yang akan distimulir
pertumbuhan dalam menerima rangsangan terhadap zat pengatur tumbuh sintetik
yang berbeda-beda, pada kosentrasi yang terlalu rendah kurang berperan sebagaimana
mestinya, sedangkan pada kosentrasi bersifat racun bagi tanaman. Dewasa ini
penggunaan zat pengatur tumbuh maju dengan pesat, terbukti dengan semakin
banyaknya produk-produk yang dihasilkan. Sebutan untuk zat pemacu pertumbuhan
tanaman bermacam-macam, ada yang menyebut dengan sebutan pengatur zat tumbuh,
zat pengatur tumbuh, perangsang pertumbuhan, pengatur pertumbuhan tanaman,
hormon tumbuh, stimulan dan lain-lain
Zat pengatur tumbuh ini juga meliputi senyawa organik kompleks alami yang
sintetis oleh tanaman tingkat tinggi berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dalam kultur jaringan ada dua golongan zat pengatur tumbuh
atonik. ZPT (zat pengatur tumbuh) dibuat agar tanaman memacu pembentukan
fitohormon (hormon tumbuhan) yang sudah ada di dalam tanaman atau menggantikan
fungsi dan peran hormon bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan
baik.
Download