PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd. 1 Kompetensi • Memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran tematik pada tingkat SD. • Memberikan keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan silabus menjadi desain pembelajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian secara terpadu. • Membimbing guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran Tematik. • Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait (misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran Tematik. 2 Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik merupakan suatu proses dan strategi pembelajaran yang mengintegrasikan isi bahasa (membaca, menulis, berbicara, dan mendengar) dan mengitkannya dengan beberapa mata pelajaran yang lain untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik merupakan penintegrasian bahasa sebagai pusat pembelajaran yang dihubungkan dengan berbagai tema atau topik pembelajaran. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran tematik hanya diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas rendah, karena pada umumnya mereka melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic), perkembangan fisiknya tidak pernah dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional. 3 Pengertian (lanjutan) • Menyediakan lingkungan belajar yang menempatkan peserta didik mendapat pengalaman belajar yang dapat menghubungkaitkan konsep-konsep dari berbagai mata-pelajaran. 4 Mengapa Harus Tematik Peserta didik yang bekerja sama dengan kelompoknya akan lebih bertanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri. Peserta didik menjadi lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar bila mereka berhasil menerapkan apa yang telah dipelajarinya. Peserta didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena mereka ‘mendengar’, ‘berbicara’, ‘membaca’, ‘menulis’, dan ‘melakukan’ kegiatan/menyelidiki masalah yang sedang dipelajarinya. Memperkuat kemampuan berbahasa peserta didik. Belajar akan lebih baik bila peserta didik terlibat secara aktif melalui tugas proyek, kolaborasi, dan berinteraksi dengan teman, guru, dan dunia nyata. 5 Strategi Pembelajaran Tematik Lebih mengutamakan pengalaman belajar siswa. Bersahabat, menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi siswa. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan, siswa tidak harus di-drill, tetapi ia belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu dan pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. 6 Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Sesuai dengan perkembangan fisik dan mental siswa kelas rendah, pembelajaran pada tahap ini haruslah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Berpusat pada siswa. Memberikan pengalaman langsung pada siswa. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Bersifat fleksibel. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. 7 Keunggulan Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki kekuatan di antaranya sebagai berikut. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa dengan permasalahan yang dihadapi. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 8 Peran Tema Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. 9 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan. Pilih tema yang terdekat dengan anak. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema. 10 Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran Tematik Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran. Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester. Pilihan Tema: Diri Sendiri, Keluarga, Lingkungan, Tempat Umum, Pengalaman, Budi Pekerti, Kegemaran, Tumbuhan, Hiburan, Binatang, Transportasi, Kesehatan, K3, Makanan, Pendidikan, Pekerjaan, Peristiwa, Pariwisata, Kejadian Sehari-hari, Pertanian, Negara, Komunikasi, dsb. Buatlah “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukan kompetensi-kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran yang cocok dikembangkan dengan sebuah tema. Langkah ini dilakukan untuk semua mata pelajaran. 11 PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Menetapkan mata pelajaran yang akan ditemakan Mempelajari Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang ditemakan Memilih/menetapkan tema atau topik pemersatu Membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema atau topik pemersatu Merumuskan indikator pembelajaran tematik Menyusun silabus pembelajaran tematik Menyusun desain pembelajaran/rencana pelaksannan pembelajaran tematik 12 PEMETAAN STANDAR KOPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN TEMATIK (MATRIK HUBUNGAN SK, KD, INDIKATOR, DENGAN TEMA ) Mata Pelajaran: ... Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Semester I Semester II Minggu ke- Minggu ke- Indikator 13 Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik. Catatan: Silabus disusun sesuai dengan format silabus mata pelajaran. Dalam menyusun silabus, ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai dengan kopmpetensi dan tema. Kegiatan-kegiatan itu misalnya: Mengadakan kunjungan ke pertanian, pasar, warung, pabrik. Membawa narasumber ke sekolah, misalnya polisi, dokter, pak pos, tukang sayur, dan lain-lain. Memanfaatkan cerita dari buku atau majalah anak-anak. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dalam pembelajaran tematik dibuatkan silabus tersendiri. 14 Buatlah “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukan kompetensi-kompetensi dasar yang cocok dikembangkan dengan tema apa. 15 Buatlah Pemetaan Pembelajaran Tematis (Matriks atau Jaringan Topik) yang memperlihatkan kaitan antara tema dengan Kompetensi Dasar. 16 2. Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematis. 17 Catatan: • Indikator sesuai dengan yang tertera dalam dokumen Kurikulum: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Materi Pokok. • Penilaian tidak hanya mencantumkan Tes Lisan atau Tertulis. Perlu dijelaskan secara rinci tentang aspek pengetahuan dan kemampuan apa yang akan dinilai. • Kompetensi Dasar yang tidak dapat dipadukan harus dibuatkan pembelajaran tersendiri. 18 MODEL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Desain Pembelajaran/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kegiatan Awal/Pendahuluan Menarik perhatian peserta didik. Memotivasi peserta didik. Memberikan acuan topik yang akan dibahas. Mengaitkan topik. Kegiatan Inti Penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep mata pelajaran yang satu dengan konsep mata pelajaran lainnya. Kegiatan Akhir/Penutup dan Tindak Lanjut Menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar. Mengemukakan topik yang akan dibahas. Memberikan evaluasi lisan atau tertulis. 19 PENILAIAN No n tes Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai Tes lisan Skala sikap Daftar periksa Kuesioner Catatan anekdot Portofolio Catatan sekolah Jurnal Cuplikan kerja Tes tertulis/ uraian Tes tertutup/ terbatas/ terstruktur Bebas terbuka Tes Tes tertulis Tes perbuatan Tes tertulis/ objektif Pilihan ganda Benar salah Menjodohkan Isian singkat Isian panjang Isian khusus 20 21