1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinding

advertisement
`
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dinding pasangan bata banyak digunakan di Indonesia, khususnya pada
bangunan sederhana karena biaya pembuatannya relatif murah dan bata merah
dapat diproduksi sendiri oleh masyarakat. Di sisi lain, kualitas dinding bata merah
sangat beragam, tergantung dari kualitas bahan serta teknik produksi. Pada
bangunan sederhana, kontrol kualitas bahan dan ketepatan pengerjaan sangat
jarang dilakukan sehingga dinding semakin rentan terhdap gempa bumi.
Indonesia terletak di daerah patahan lempeng bumi sehingga gempa
menjadi bencana alam yang tidak terhindarkan. Beberapa gempa besar di
Indonesia antara lain gempa Aceh (2004), gempa Nias (2005), gempa Bantul
(2006), dan gempa Padang (2009). Sebagian besar korban jiwa pada peristiwa
tersebut disebabkan kegagalan bangunan dalam menahan beban gempa, salah
satunya adalah runtuhnya dinding dan menimpa penghuni.
Pada bangunan rumah sederhana, dinding dibangun tanpa mengikuti
standar, antara lain karena tingginya harga semen, serta teknik pengerjaan hanya
berdasarkan kebiasaan masyarakat setempat. Misalnya syarat perbandingan semen
dan pasir dalam adukkan mortar adalah 1:4, namun yang terjadi di lapangan dapat
mencapai 1:8. Hal ini menyebabkan penurunan kekuatan dinding dalam menahan
beban gempa.
Oleh karena itu, penelitian mengenai perkuatan dinding perlu dilakukan
untuk meminimalisir kerusakan dinding. Dengan bangunan sederhana sebagai
sasaran, perkuatan dinding menggunakan bahan yang murah, mudah didapat, serta
mudah dikerjakan menjadi alternatif tepat guna bagi masyarakat.
Bahan perkuatan dinding yang digunakan dalam penelitian ini adalah
strapping band. Strapping band biasa digunakan sebagai tali pengikat paket.
Bahan ini memiliki kuat tarik tinggi, harganya murah, dan mudah diperoleh di
1
2
pasaran sehingga bahan ini dapat menjadi alternatif perkuatan dinding. Dalam
pengujian, diberikan perlakuan terhadap strapping band berupa dipilin tiap jarak
tertentu. Dinding perkuatan strapping band diuji lentur dengan tumpuan sendi-rol.
Pengujian dengan cara ini mengandaikan beban arah horisontal pada dinding saat
gempa terjadi. Adapun bidang retak yang diamati dalam pengujian adalah pada
arah keretakan horisontal. Kemampuan dinding dibandingkan dengan pemodelan
terhadap rumah sederhana dengan beban gempa sesuai daerah tinjauan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh perkuatan menggunakan strapping band pilin
terhadap kapasitas momen, kuat lentur, dan kekakuan dinding pasangan bata
merah yang diberi beban lentur arah tegak lurus bidang dinding pada arah
retakan horisontal?
2. Bagaimanakah bentuk grafik beban-lendutan dinding bata dengan dan tanpa
perkuatan strapping band pilin ketika diberi beban lentur arah tegak lurus
bidang dinding pada arah retakan horisontal?
3. Apakah perkuatan menggunakan strapping band pilin mempengaruhi pola
keruntuhan dinding yang diberi beban lentur arah tegak lurus bidang dinding
pada arah retakan horisontal?
4. Pada jenis tanah apakah dinding dengan perkuatan strapping band pilin dapat
diaplikasikan di daerah tinjauan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh perkuatan strapping band pilin terhadap kapasitas
momen, kuat lentur, dan kekakuan dinding pasangan bata merah yang diberi
beban lentur arah tegak lurus bidang dinding pada arah retak horisontal.
2. Memperoleh grafik beban-lendutan dinding bata dengan dan tanpa perkuatan
strapping band perlakuan pilin yang diberi beban lentur arah tegak lurus
bidang dinding pada arah retak horisontal.
3
3. Mengetahui pola keruntuhan dinding bata merah dengan dan tanpa perkuatan
strapping band perlakuan pilin yang diberi beban lentur arah tegak lurus
bidang dinding pada arah retak horisontal.
4. Mengetahui perbandingan kapasitas momen benda uji dengan besarnya
momen akibat gaya gempa pada daerah yang ditinjau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dapat menjadi informasi alternatif jenis perkuatan dinding
pasangan bata merah.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk membandingkan nilai kapasitas
momen serta kuat lentur antara dinding pasangan bata dengan dan tanpa
perkuatan strapping band.
3. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menentukan jenis perkuatan yang
sesuai pada daerah tinjauan.
1.5
Batasan Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengujian dinding dilakukan berdasarkan ASTM E-72 02 dengan beban dua
titik.
2. Pembebanan dan pencatatan data dilakukan hingga keruntuhan dinding
mencapai batas maksimal kapasitas ruang frame pengujian.
3. Analisis kapasitas momen, kuat lentur, dan kekakuan dinding dilakukan pada
saat benda uji dalam kondisi elastis.
4. Perbandingan kapasitas momen dinding dengan beban gempa dilakukan
terhadap rumah tipe 45 menggunakan program SAP2000.
5. Analisis pemodelan terbatas pada elemen shell.
4
1.6
Keaslian Penelitian
Penelitian perkuatan dinding bata merah menggunakan strapping band
dengan perlakuan dipilin melalui uji beban statis ini melengkapi penelitian
dinding bata merah dengan yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain:
1. Sathiparan, dkk (2005) melakukan penelitian tentang: Experimental Study on
In-plane and Out-of-plane Behavior of Masonry Wallettes Retrofitted by PPBand Meshes, Institute of Industrial Science, The University of Tokyo,Tokyo.
2. Adiartha (2009) melakukan penelitian tentang: Penggunaan Tali Strapping
Band untuk Meningkatkan Daktalitas Lentur Tegak Lurus Bidang Dinding
Bata Merah Pejal untuk Retakan Arah Vertikal Studi Kasus : Plesteran 1:4
Mortar 1:6 menggunakan tali strapping band sebagai perkuatan untuk tebal
plasteran 1 dan 2 cm dengan jumlah tali strapping 1,2 dan 3, Tugas Akhir,
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
3. Nindyaningrum (2012) melakukan penelitian tentang: Kuat Lentur Tegak
Lurus Dinding Bata Merah Dengan Perkuatan Tali Ijuk Untuk Retakan Arah
Horisontal dan Vertikal : Studi Kasus Siar 1:4, plesteran 1:4, tebal 1,5 cm
menggunakan perkuatan tali ijuk 0,85 cm, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
4. Pratama (2012) melakukan penelitian tentang: Kuat Lentur Tegak Lurus
Bidang Dinding Bata Merah Dengan Perkuatan Batang Rotan Untuk Retakan
Arah Horisontal dan Vertikal : Studi Kasus Siar 1:4, plesteran tebal 1,5 cm
menggunakan perkuatan batang rotan diameter 1 cm, Tugas Akhir, Jurusan
Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
5. Ardianto (2014) melakukan penelitian tentang: Tinjauan Lentur Dinding Bata
Merah dengan Perkuatan Strapping Band Arah Retak Horisontal (Studi Kasus:
Dinding Plesteran 1 cm dengan Beban Siklik Quasistatik), Tugas Akhir,
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
5
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sathiparan, dkk (2005) Adiartha (2009), Nindyaningrum (2012),
Pratama (2012), dan Ardianto (2014). Penelitian sebelumnya memanfaatkan
strapping band, rotan, dan tali ijuk sebagai bahan perkuatan. Perbedaan penelitian
ini dari penelitian sebelumnya adalah perlakuan yang diberikan terhadap
strapping band, yaitu strapping band dipilin tiap jarak tertentu. Adapun beban
yang diberikan adalah beban statis satu arah. Tipe pembebanan ini berbeda
dengan yang dilakukan oleh Ardianto (2014). Pada penelitian Ardianto (2014)
beban yang diberikan adalah beban siklik quasistatik.
Download