PENGARUH SELEKSI WAKTU TERHADAP NILAI ERROR RHO DAN PHASE DALAM PENGOLAHAN DATA MAGNETOTELLURIC (MT) MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB Jonathan Erick Avrianto Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Masalah yang sering dihadapi dalam pengolahan data Magnetotelluric (MT) biasanya berada dalam penentuan trend kurva rho dan phase dari data yang terinduksi oleh noise yang tinggi. Noise dan data, terekam oleh alat pada saat yang bersamaan, namun noise dan data memiliki karakter yang berbeda. Sebagian besar noise yang terekam adalah random noise yang bergantung pada waktu, sedangkan data tidak bergantung pada waktu. Noise dapat digambarkan dengan nilai error atau simpangan nilai dari nilai data terbaik. Untuk itu dilakukan upaya pemilihan waktu yang memiliki faktor noise yang rendah, sebagai upaya mengurangi nilai error rho dan phase pada suatu periode tertentu. Kasus yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data yang terinduksi noise yang tinggi pada frekuensi kurang dari 1 Hz. Dengan pemilihan waktu yang tepat, maka kita dapat mengurangi nilai error akibat noise pada hasil pengolahan datanya. Kata Kunci : seleksi waktu, pengolahan data magnetotelluric, nilai error rho dan phase The Influence of Time Selection Against Rho and Phase Error Value in Magnetotelluric (MT) Data Processing Using MATLAB Software. Abstract Problems in data processing Magnetotelluric (MT) data is usually located in the determination of the trend curve rho and phase of the data that is induced by high noise. Noise and data recorded by instruments at the same time, but the noise and the data has a different character. Most of the recorded noise is random noise that is independent of time, while the data does not depend on time. Noise can be described by the value of the error or deviation of the value of the value of the data best. For that, the timing that have low noise factor, as an effort to reduce the error value of rho and phase in a given period. The case study is by the data that induced high noise at frequencies less than 1 Hz. With the right timing, then we can reduce the error rate due to noise on the results of data processing. Keywords : time selection, magnetotelluric data processing, rho and phase error value Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Pendahuluan Untuk pengukuran data geofisika di lapangan, kesalahan data biasanya terjadi oleh beberapa sebab yaitu random noise, diurnal noise, maupun long term noise. Noise atau white noise, adalah data yang bukan berasal dari data observasi namun juga terbaca oleh alat pengukuran. Untuk itu perlu adanya pengkarakterisasian dari noise dan mempelajari penyebabnya, kondisi apa yang bisa mengakibatkannya, dan kapan noise ini terjadi harus dipahami secara baik. Dengan pengkarakteran noise, akhirnya kita akan dapat menghilangkan noise tersebut dalam proses pengolahan data. Hal ini dimungkinkan karena dalam data, karakter noise dan karakter real data akan berbeda. Pengukuran yang berulang dan banyak juga akan turut membantu dalam pengkarakteran noise tersebut. Sehingga hasil dari interpretasi data akan terhindar dari kekeliruan interpretasi data. Pengukuran data metode magnetotelluric (MT) dalam geofisika juga tidak lepas dari kasus induksi noise pada data. Metode MT adalah suatu metode geofisika yang pasif merekam data komponen elektrik dan magnetik terhadap waktu untuk menggambarkan distribusi nilai konduktifitas formasi dibawah permukaan secara vertical sounding kebawah permukaan. Data yang terekam adalah sinyal elektromagnetik (EM) dari batuan yang terinduksi oleh perubahan medan EM dari alam yang berubah-ubah terhadap waktu. Data pasif yang terekam dari alam, sering kali diinterpretasikan dari secara keliru karena disebabkan oleh sensitivitas alat. Sehingga noise selalu terekam dalam data pengukuran. Sebagai contoh adalah, noise yang terjadi dialam ada pada pengukura magnetic diurnal variation sebagaimana diberikan pada Gambar (1) Gambar 1 Pengukuran intensitas medan magnet di Nugssuaq, West Greenland (Sharma, 1986) Selain itu ada juga noise yang disebabkan oleh induksi medan magnet dari kabel listrik tegangan tinggi dan aktivitas manusia. 2 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Dalam pengolahan data MT, upaya untuk mengurangi faktor noise dilakukan dengan metode statistik dan dengan manual editing sebagai mana ditemukan pada perangkat lunak MTEditor yang dikembangkan oleh Phoenix Geophysics. Inc. yang dapat dilihat pada Gambar (1.2). Hasil akhir yang diharapkan dalam setelah melakukan pengolahan data MT adalah grafik nilai rho dan phase terhadap frekuensi, dengan data yang memiliki trend yang dapat terlihat dengan jelas. Karena besarnya frekuensi berkorelasi dengan kedalaman penetrasi gelombang EM, maka grafik rho dan phase terhadap frekuensi sangat berguna dalam menggambarkan struktur permukaan bumi terhadap kedalaman. (a) (b) Gambar 2 Tampilan nilai rho dan phase terhadap frekuensi pada MTEditor (a). Grafik rho dan phase sebelum proses editing (b). Grafik rho dan phase setelah proses editing. Noise yang timbul pada waktu yang berbeda memiliki karakter yang berbeda juga. Akibatnya grafik rho dan phase akan berbeda-beda terhadap waktu. Besarnya noise dalam setiap periode waktu, digambarkan dengan nilai error. Biasanya dalam pengolahan data MT, kita juga bisa memperkecil nilai error dengan melakukan pemilihan waktu yang akan diolah dari keseluruhan waktu perekaman. Untuk itu dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan pengolahan data MT dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB dengan sistematika pengolahan yang sudah ada untuk memberikan gambaran pengaruh seleksi waktu terhadap nilai error pada grafik rho dan phase terhadap frekuensi. 3 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 TINJUAN PUSTAKA Dasar-dasar Teori Magnetotelluric Gambar 3 Konsep dasar induksi elektromagnetik (Unsworth, 2006) Proses induksi gelombang elektromagnetik yang digambarkan pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut (Unsworth, 2006): a.) Terdapat medan elektromagnet primer di bumi, yang dapat berupa medan elekromagnet alami maupun buatan. Geometri dari medan elektromagnet ini dapat berupa gelombang bidang ataupun gelombang yang dihasilkan oleh dipol transmiter(TX). Variasi terhadap waktunya dapat berupa frekuensi tunggal yang harmonis atau pulsa gelombang. b.) Medan elektromagnet primer menghasilkan medan elektromagnet sekunder di bumi (terjadi arus eddy akibat induksi, amplitudo dan fase dari gelombang berubah). Pada kasus ini, bumi dapat diasumsikan sebagai konduktor, sedangkan udara sebagai resistor. Medan elektromagnet total yang terukur di receiver (RX) adalah jumlah dari medan elektromagnet primer dan sekunder. c.) Pengukuran di permukaan bumi dari medan magnet dan medan listrik dilakukan dengan menempatkan receiver RX pada titik pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan fungsi waktu. 4 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Persamaan Maxwell Dalam menjelaskan fenomena elektromagnetik (EM) pada metode MT, kita harus mengetahui persamaan EM yang biasa kita ketahui sebagai persamaan Maxwell yang dituliskan sebagai berikut: (2.2) (2.3) (2.4) (2.4) dimana E adalah medan listrik (V m-1), B adalah induksi magnetik (T), H adalah intensitas magnetik (A m-1), D adalah perubahan arus (C m-2), jf adalah densitas arus (A m-2) dan ηf adalah densitas elektrik (C m-3). Akuisisi Data MT Dalam akuisisi data MT ada tiga macam metode perekaman yaitu: A. Audio MT Survey ini dilakukan dengan waktu hanya beberapa jam untuk mendapatkan informasi dari kedalaman 1-2 km. Data yang diperoleh mempunyai frekuensi pada range 10000-1 Hz. Sensor magnetik biasanya menggunakan coil induksi B. Broadband MT Survey ini dilakukan dengan waktu 1-2 hari untuk mendapatkan informasi dari kedalaman 10 km. Data yang diperoleh mempunyai frekuensi pada range 103-10-3 Hz. Sensor magnetik biasanya menggunakan coil induksi C. Long period MT Survey ini dilakukan dengan beberapa minggu. Data yang diperoleh mempunyai frekuensi pada range 1-10-4 Hz. Sensor magnetik biasanya menggunakan Fluxgate magnetometer Metodologi Pengolahan Data MT Koreksi Linear Trend Removal, Hanning Window, Transformasi Fourier dan Robust Kita mengetahui bahwa dalam data yang kita rekam selalu terinduksi oleh sinyal yang tidak berasal dari data yang sebenarnya. Sehingga perlu dilakukan beberapa tahapan untuk bisa menghasilkan data yang baik. Ada beberapa tahapan pengolahan yang harus kita lakukan 5 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 sebelum menghitung nilai impedansi yaitu; koreksi linear trend removal, hanning window, transformasi fourier dan robust A. Linear Trend Removal Koreksi ini dilakukan pada tahap awal pada sinyal dalam domain waktu untuk menghilangkan faktor bias atau drift. Koreksi ini dilakukan dengan persamaan sebagai berikut: (2.9) dengan, (2.10) B. Hanning Window/ Cosine Bell Hanning dinamakan untuk menghormati penemu pertamanya yaitu Julius van Hann. Biasanya persamaan ini juga disebut Cosine Bell. Guna persamaan ini adalah untuk mengkoreksi ketidakberlanjutan suatu gelombang pada setiap ujung gelombang. Koreksi ini dilakukan dengan persamaan sebagai berikut: (2.11) dengan, (2.12) (2.13) C. Robust Gambar 4 Proses yang dilakukan dalam robust 6 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Robust merupakan metode statistik linear yang hampir sama dengan metode least square namun hanya pada metode ini memperhitungkan rata-rata untuk seluruh data dalam memperhitungkan nilai bobot pada setiap titik data. Hal ini diperlukan untuk mengurangi faktor data yang tidak sesuai dengan trend data. Impedansi, Rho dan Phase Setelah kita mendapatkan nilai medan magnetik dan medan elektrik dalam domain frekuensi, maka kita dapat menghitung nilai resistivitas dan fase dengan persamaan dibawah ini: !!" = !!! = !!" = !!" = ! !!" !" ! !" ! ! !!" !!" = ! !" = !"#!! !"{!!" } !!" = ! !" = !"#!! !"{!!" } !"{!!" } !"{!!" } (2.14) (2.15) (2.16) (2.17) dimana !!" adalah resistivitas mode TM (ohm-m), !!" adalah resistivitas mode TE (ohm-m), !!" adalah phase mode TM (degree), !!" adalah phase mode TE (degree), !!" adalah impendensi atau hambatan listrik mode TM, !!" adalah impendensi atau hambatan listrik mode TE, dan ! adalah frekuensi angular. METODE PENELITIAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengolahan Data Lokal dengan MATLAB Mengikuti alur pengolahan data MT yang umum dilakukan, pada bagian ini dijelaskan beberapa tahapan penting dalam melakukannya serta hasil pengolahannya. Pembahasan ini dibagi menjadi; pembagian waktu pengukuran, transformasi Fourier, pengolahan robust, serta perhitungan rho dan phase. Pembagian Waktu Pengukuran Telah kita ketahui sebelumnya bahwa dalam perekaman data, kita telah memperoleh nilai amplitudo dari setiap komponen Ex, Ey, Bx, By, dan Bz dalam domain waktu. Dalam akuisisi data ini dilakukan dengan menggunakan alat MTU Phoenix Geophysics. Dari alat tersebut kita akan mendapatkan file data dengan ekstensi .TSn (n=3, 4, 5). Data *.TS3, *.TS4, dan *.TS5 menyimpan data berturut-turut dengan frekuensi sebesar 2400 Hz, 150 Hz, dan 15 7 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Hz. Dengan melihat Gambar (2.10), data *.TS3 menyimpan 4800 data pada setiap windownya yang direkam selama 2 detik. Data *.TS3 menyimpan 2400 data pada setiap windownya yang direkam selama 16 detik. Berbeda dengan data *.TS5 yang merekam secara kontinu sepanjang waktu perekaman. Setiap window memiliki karakter nilai frekuensi dan amplitudo yang berbeda dengan window lainnya karena direkam pada waktu yang berbeda pula. Sehingga untuk menganalisa nilai frekuensi dan amplitudo pada gelombang MT, maka harus dipisahkan terlebih dahulu setiap kelipatan 4800 data. Dari data yang sudah diparsialkan untuk setiap window, maka dilakukan dua koreksi sebelum dilakukan analisa frekuensi yaitu linear trend removal dan hanning window (cosine bell). Dengan koreksi ini, maka data Ex, Ey, Hx, dan Hy siap dilakukan proses selanjutnya yaitu transformasi Fourier. Gambar 5 Proses pengolahan data time series sebelum dilakukan transformasi Fourier Berikut ini adalah contoh data time series yang diperoleh oleh penulis yang kemudian dilakukan proses koreksi linear trend removal dan hanning window pada program MATLAB. 8 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 (a) (c) (b) (d) Gambar 6 Grafik tahapan koreksi data dalam time domain (a). Data Ex dalam domain waktu (b). Data Ex setelah dilakukan koreksi linear trend removal (c). Hanning window dengan lebar data sama dengan data Ex (d). Data Ex setelah koreksi linear trend removal dan hanning window dan siap untuk analisis frekuensi Analisis Frekuensi dengan Transformasi Fourier Setelah data siap, maka selanjutnya akan dilakukan analisis amplitudo terhadap frekuensi yang dilakukan dengan fungsi transformasi Fourier. Dalam Matlab sudah terdapat syntax sederhana dengan fungsi fft(x). dengan ‘x’ adalah fungsi gelombangnya Gambar 7 Contoh analisis amplitudo terhadap frekuensi pada data Ex hasil transformasi Fourier. 9 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Proses Robust Reduction pada Nilai Impedansi Setelah kita mendapatkan nilai amplitudo pada setiap frekuensi pada setiap komponen, maka selanjutnya dilakukan penghitungan impedansi untuk setiap window. Sehingga jika window pada pengukuran ada sebanyak 235 window, maka akan didapat nilai impedansi sebanyak 235. Setelah diperoleh nilai impedansi untuk setiap window, maka dilakukan robust untuk nilai imaginer dan nilai real dari impedansi. Ini dilakukan untuk mendapatkan nilai impedansi yang terbaik untuk setiap frekuensi. Gambar 8 Aplikasi robust pada impedansi di frekuensi 97 Hz Jika kita telah melakukan robust, maka pada akhirnya kita akan mendapat nilai impedansi rata-rata yang kita gunakan untuk kita gunakan dalam memperhitungkan nilai rho dan phase. Perbandingan Hasil Rho dan Phase dengan Faktor Kalibrasi dan Tanpa Kalibrasi Secara sederhana, nilai resistansi yang diperoleh dari data pengukuran sudah selesai. Namun karena nilai sensitifitas alat, perlu dilakukan koreksi alat. Dalam akuisisi data dengan instrumentasi dengan Phoenix Geophysics inc., terdapat dua buah data kalibrasi alat. Kedua buah file tersebut terdapat pada folder CAL. Didalamnya terdapat dua buah macam file kalibrasi yaitu kalibrasi box dengan ekstensi .CLB yang menyimpan data kalibrasi sensor Ex, Ey, Hx, Hy, Hz yang bergantung terhadap frekuensi dan kalibrasi sensor dengan ekstensi .CLC yang menyimpan data kalibrasi sensor magnetik Hx, Hy, dan Hz. Dalam pengolahan data, dilakukan tiga macam koreksi yaitu koreksi box, koreksi sensor, dan koreksi A/D converter. 10 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 (a) (b) Gambar 9 Grafik Rho dan Phase terhadap frekuensi dimana (a). Tanpa memperhitungkan koefisien kalibrasi alat. (b). Dengan memperhitungkan koefisien kalibrasi alat. Nilai Error Pengukuran Langkah terakhir dalam tahap pengolahan data adalah menghitung nilai error. Pada Gambar (3.5) kita telah mendapatkan satu nilai impedansi terbaik dari data impedansi yang kita peroleh pada setiap frekuensi. Nilai impedansi terbaik yang akan mewakili nilai resistivitas pada setiap frekuensi dan nilai impedansi yang terhitung akan dimunculkan sebagai nilai simpangannya. Gambar dibawah ini menampilkan hasil resistivitas dari data *.TS3, *.TS4, dan *.TS5. Gambar 10 Grafik resistivitas terhadap frekuensi untuk seluruh data dengan nilai errornya. 11 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Variasi Seleksi Waktu Setelah program MATLAB yang dihasilkan sudah dapat digunakan, maka dilakukan analisa random noise yang bergantung terhadap waktu. Untuk itu dilakukan analisa dengan membagi panjang waktu pengukuran menjadi 3 bagian waktu yang sama. Dari data yang di dapat, total waktu akuisisi data dalam detik adalah: 58.319 !"#$% = 16 !"#, 11 !"#$%, 59 !"#$% Jika kita membagi panjang seluruh pengukuran data MT menjadi 3 bagian waktu yang berbeda maka panjang satu bagian waktu adalah: 19,440 !"#$% = 5 !"#, 24 !"#$% Sehingga dalam satu kali pengukuran kita akan mendapatkan tiga periode waktu dengan panjang setiap periode adalah 5 jam, 24 menit. 12/9/2014 -­‐ 6/9/2015 0 – 58.319 Detik 0 – 19.440 Detik 19.440 – 38.880 Detik 38.880 – 58.319 Detik Gambar 11 Timeline pengukuran dan pembagian waktu untuk setiap periode. Target kita adalah bagaimana supaya data yang dihasilkan menjadi baik dan terbebas dari noise. Namun kita ketahui bahwa jika kita mengukur dengan waktu keseluruhan pengukuran, maka kita akan mengambil sinyal yang “bersih” dari noise dengan sinyal dengan noise yang tinggi dari semua periode waktu yang telah terbagi. Untuk menghindari hal tersebut, maka dilakukan analisa rho dan phase pada setiap periode waktu untuk melihat bagaimana nilai error atau simpangan datanya. Dari hasil analisa tersebut kita akan dapat dengan mudah mencari periode waktu yang terinduksi noise tinggi sehingga menghasilkan nilai yang kurang baik. Jika kita telah menemukan bagian periode yang terinduksi noise, maka kita juga akan menemukan periode waktu yang paling “bersih” dari noise. Periode inilah yang dapat menjadi acuan kita dalam menentukan trend data yang ditampilkan dalam rho dan phase. 12 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas Hasil Pengolahan dengan Program MATLAB Kesesuaian nilai rho dan phase terhadap frekuensi dari program MTEditor dengan nilai yang dihasilkan oleh MATLAB dapat dijadikan sebagai acuan diterima atau tidaknya hasil analisanya. Berikut adalah perbandingan hasil rho dan phase dari program MTEditor dan hasil pengolahan data dengan MATLAB (a) (b) Gambar 12 Perbandingan hasil pengolahan data MT oleh (a). MTEditor dan, (b) MATLAB. Dari pertimbangan ini, maka program pengolahan dengan perangkat lunak MATLAB yang telah dibuat sudah cukup valid untuk digunakan dalam pengolahan data MT. Pengaruh Variasi Seleksi Waktu Dalam pengolahan data, kita mengadakan empat buah pengujian waktu untuk mengetahui bagaimana pengaruh error pada hasil pengolahan terhadap pemilihan waktu. Pemilihan waktu yang dilakukan dapat ditampilkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 1 Pembagian waktu yang dilakukan dalam pengujian No Pengujian Seleksi Waktu Periode Waktu 1 Periode Penuh 0 – 58.319 Detik 2 Periode Masa Pertama 0 – 19.440 Detik 3 Periode Masa Kedua 19.441 – 38.880 Detik 4 Periode Masa Ketiga 38.881 – 58.319 Detik 13 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Seleksi Waktu dalam Grafik Impedansi Untuk menggambarkan konvergensitasan dari nilai impedansi di setiap frekuensi, maka dilakukan plotting nilai impedansi seluruh data dan nilai impedansi yang sudah terkoreksi oleh robust. (a) (b) (c) (d) Gambar 13 Impedansi pada frekuensi 0,0279 Hz pada (a). Periode masa penuh (b). Periode masa pertama (c). Periode masa kedua (d). Periode masa ketiga Pada Gambar (13) diperlihatkan bahwa pada periode masa pertama, masa kedua, dan masa ketiga hanya terdapat tiga buah data yang mewakili nilai impedansi pada frekuensi tersebut. Hal ini juga dialami pada frekuensi 0,0183 Hz, 0,0159 Hz, dan 0,0134 Hz. Karena keterbatasan jumlah impedansi yang kita peroleh dalam frekuensi tersebut, maka kita sebaiknya tidak boleh mengurangi panjang masa dari setiap periode yang sudah ditentukan yaitu: 19,440 !"#$% = 5 !"#, 24 !"#$%. Sehingga dari pengamatan ini dapat kita peroleh kesimpulan bahwa waktu minimum yang dapat kita olah harus tidak boleh kurang dari 5 jam, 24 menit. Karena alasan sedikitnya data yang kita peroleh pada kasus tadi, maka sebaiknya dalam pemilihan waktu dalam pengolahan data harus lebih panjang dibandingkan dengan waktu minimum yang sudah kita tentukan tadi. 14 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Seleksi Waktu dalam Rho dan Phase Setelah kita menganalisa bagaimana pengaruh nilai impedansi pada setiap frekuensi dan pada setiap periode waktu yang berbeda, maka selanjutnya kita akan melihat bagaimana pengaruh seleksi waktu yang berbeda terhadap nilai error yang dihasilkan dalam grafik rho dan phase. Pembagian waktu yang dilakukan dapat kita lihat pada Tabel (1). A. Periode Penuh (0 – 58.319 detik) Telah kita ketahui sebelumnya bahwa jika kita mengolah periode penuh, maka kita akan mendapatkan pengaruh noise dari periode masa pertama, kedua, dan ketiga. Gambar 14 Nilai Rho dan Phase pada periode masa penuh dengan grafik panjang pita error pada setiap frekuensi. Pada Gambar (14) dapat kita lihat bahwa nilai rho dan phase tidak terpersentasikan dengan baik atau terlihat acak karena faktor noise yang cukup besar pada frekuensi kurang dari 1 Hz. Dalam hal ini, kita dapat mempersentasikan noise dalam skala error. Untuk mengurangi faktor noise tersebut kita dapat memilih waktu yang tepat yang memiliki sinyal yang cukup tenang. B. Periode Pertama (0 – 19.440 detik) Untuk mengetahui kapan terjadinya periode masa yang tenang, maka dilakukan seleksi waktu dari keseluruhan waktu perekaman. Pada periode masa pertama, kita hanya memperhitungkan faktor noise yang hanya terjadi pada periode masa tersebut. Sehingga faktor noise pada periode kedua dan ketiga tidak diperhitungkan. 15 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Gambar 15 Nilai Rho dan Phase pada periode masa pertama dengan grafik panjang pita error pada setiap frekuensi. Saat kita hanya memperhitungkan faktor noise pada periode pertama, dapat kita lihat pada Gambar (15) bahwa skala error yang diperoleh nilainya sangat tinggi dibandingkan periode masa penuh pada frekuensi kurang dari 1 Hz. Dari hasil tersebut kita dapat simpulkan bahwa pada periode masa pertama, data terinduksi oleh noise yang cukup tinggi. C. Periode Kedua (19.440 – 38.880 detik) Pada periode masa kedua, kita hanya memperhitungkan faktor noise yang hanya terjadi pada periode masa tersebut. Sehingga faktor noise pada periode pertama dan ketiga tidak diperhitungkan. Gambar 16 Nilai Rho dan Phase pada periode masa kedua dengan grafik panjang pita error pada setiap frekuensi. 16 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Saat kita hanya memperhitungkan faktor noise pada periode kedua, dapat kita lihat pada Gambar (16) trend kurva rho yang lebih baik dan noise yang cukup rendah dibandingkan periode masa penuh untuk seluruh frekuensi. Dari hasil tersebut kita dapat simpulkan bahwa pada periode masa kedua, data terinduksi oleh noise yang cukup tenang. D. Periode Ketiga (38.880 – 58.319 detik) Pada periode masa ketiga, kita hanya memperhitungkan faktor noise yang hanya terjadi pada periode masa tersebut. Sehingga faktor noise pada periode pertama dan kedua tidak diperhitungkan. Gambar 17 Nilai Rho dan Phase pada periode masa ketiga dengan grafik panjang pita error pada setiap frekuensi. Saat kita hanya memperhitungkan faktor noise pada periode ketiga, dapat kita lihat pada Gambar (17) bahwa skala error yang diperoleh nilainya lebih besar dibandingkan periode masa penuh dan masa kedua pada frekuensi kurang dari 1 Hz. Dari hasil tersebut kita dapat simpulkan bahwa pada periode masa ketiga, data terinduksi oleh noise yang cukup tinggi juga. Dari pengujian hasil diatas dapat kita lihat bahwa setiap periode masa tertentu memiliki faktor noise yang berbeda-beda. Dari hasil yang kita dapat amati pada akhirnya kita dapat melihat bahwa pada periode masa kedua adalah periode masa yang tenang. Hal ini dibuktikan dengan nilai error yang kecil dan cenderung lebih stabil. Dengan kita memilih periode waktu yang tepat, maka kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih akurat. 17 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kalibrasi alat dalam pengolahan data sangat penting dilakukan karena tanpa kalibrasi, nilai rho dan phase akan menghasilkan interpretasi yang salah 2. Terbukti bahwa langkah pemilihan waktu yang tepat akan mengurangi nilai deviasi nilai rho dan phase yang diakibatkan oleh noise. 3. Untuk mengkoreksi nilai rho dan phase pada frekuensi rendah, pemilihan waktu harus memiliki range waktu minimum yaitu 5 jam 24 menit. 4. Hasil penelitian pada contoh kasus data yang sudah diolah menunjukan bahwa periode masa kedua memiliki faktor random noise yang lebih rendah dibandingkan periode lainnya. Saran Penulis menyadari bahwa dalam program MATLAB yang telah dibuat dapat terus dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya. Berikut saran dari penulis: 1. Untuk mengurangi faktor kesalahan interpretasi nilai rho dan phase, perlu ditambahkan komputasi untuk metode Remote Reference. Daftar Pustaka Berdichevsky, M.N. & Dmitriev, V.I., 2008. Models and Methods of Magnetotellurics Springer-Verlag. Campanyà, J., Ledo, J., Queralt, P., Marcuello, A., Jones, A.G. 2014. A new methodology to estimate magnetotelluric (MT) tensor relationships: Estimation of Local transferfunctIons by Combining Interstation Transfer-functions (ELICIT). Geophys. J. Int.(2014)198,484–494 Chave, A.D. & Thomson, D.J., 2004. Bounded influence estimation of magnetotelluric response functions,Geophys. J. Int.,157,988–1006. Daud, Y. (2010). Electromagnetic Method: Success Story in Geothermal Exploration & Possibility for Hydrocarbon Exploration. Diktat Kuliah. Depok. Egbert, G.D., 1997. Robust multiple-station magnetotelluric data data processing,Geophys. J. Int.,130,475–496 Gamble, T.D., Clarke, J. & Goubau, W.M., 1979a. Magnetotellurics with a remote magnetic reference,Geophysics,44(1), 53–68. 18 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014 Gamble, T.D., Clarke, J. & Goubau, W.M., 1979b. Error analysis for remote reference magnetotellurics,Geophysics,44,959–968. Jones, A.G., Ferguson, I.J., Chave, A.D., Evans, R.L. & McNeice, G.W.,2001. Electric lithosphere of the Slave craton,Geology,29(5), 423–426. Simpson, F., dan Bahr, K.. 2005. Practical Manetotellurics. Cambridge University Press. Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (2004). Applied Geophysics Second Edition. Cambridge University Press. Unsworth. 2012. Electromagnetic and Potential Field Methods. Geophysics 424. Varentsov, Iv.M., Sokolova, E. Yu., Martanus, E.R., Nalivaiko, K.V. & BEAR Working Group, 2003a. System of electromagnetic field transfer operators for BEAR array of simultaneous soundings: methods and results,Izv., Phys. Solid Earth,39(2), 118–148. Varentsov, Iv.M., Sokolova, E.Yu. & BEAR, WG, 2003b. Diagnostics and suppression of auroral distortions in the transfer operators of the EM field in the BEAR experiment,Izv., Phys. Solid Earth,39(4), 283–307. 19 Universitas Indonesia Pengaruh seleksi waktu terhadap..., Jonathan Erick Avrianto, FMIPA UI, 2014