1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah peradaban manusia memasuki era globalisasi, dimana teknologi
informasi berkembang pesat dan tanpa batas, membawa perubahan sosial yang
akibatnya menimbulkan dampak begitu banyak perubahan nilai dan norma dalam
masyarakat. Sebagian dampak perubahan membawa masyarakat ke arah
perubahan nilai dan norma yang baik secara individual, namun juga membawa
dampak yang buruk secara kelompok atau komunitas.
Remaja dalam memasuki masa peralihan tanpa pengetahuan yang memadai
tentang seks bebas. Hal ini disebabkan orang tua merasa tabu membicarakan
masalah seksual dengan anaknya dan hubungan orang tua anak menjadi jauh
sehingga anak berpaling ke sumber-sumber lain yang tidak akurat salah satunya
teman.
Remaja mulai mempersiapkan diri menuju kehidupan dewasa, termasuk dalam
aspek seksualnya. Pada remaja memang dibutuhkan sikap yang bijaksana dari
para orang tua, pendidik dan masyarakat pada umumnya serta tentunya dari
remaja itu sendiri, agar mereka dapat melewati masa transisi itu dengan selamat
(Sarwono, 2006).
Berdasarkan data yang diperoleh dari SPAN (Sensus Penduduk Aceh dan
Nias), SUPAS (Sensus Penduduk Antar Sensus) 2005 yang menyebutkan jumlah
1
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
2
penduduk Indonesia berumur 10-19 tahun adalah 42.181.920 orang. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Jawa Tengah (Suryoputro et al, 2006) didapatkan
hasil bahwa 5-10% wanita dan 18-38% pria muda berusia 16-24 tahun telah
melakukan hubungan seksual pranikah dengan pasangan yang seusia mereka 3-5
kali.
Kurangnya pemahaman tentang perilaku seksual pranikah pada masa remaja
sangat merugikan bagi remaja. Sebagian
kelompok remaja mengalami
kebingungan untuk memahami tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan. Kebingungan ini akan menimbulkan perilaku seksual yang kurang
sehat dikalangan remaja. Perasaan bersalah atau berdosa tidak jarang dialami oleh
kelompok remaja yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah dalam
hidupnya (Soetjiningsih, 2007).
Perilaku seksual pranikah yang kurang sehat menimbulkan berbagai macam
akibat. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa setiap tahun kira-kita 15 juta
remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi dan hampir 100
juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS). Secara global, 40% dari semua
kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda dan perkiraan terakhir menunjukkan
bahwa setiap harinya ada 7000 remaja terinfeksi HIV. Resiko ini berpengaruh
terhadap berbagai faktor yang saling berhubungan yaitu tuntutan untuk nikah
muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan,
ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun
gaya hidup yang popular(UNAIDS, 2007).
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
3
Meningkatnya minat pada seks membuat remaja selalu berusaha mencari
lebih banyak informasi mengenai seks. Sumber informasi yang paling diminati
saat ini adalah televisi, handphone, internet, VCD porno dan buku porno. Pada
akhir masa remaja sebagian besar remaja laki-laki dan perempuan sudah
mempunyai cukup informasi tentang seks guna memuaskan keinginan mereka
(Hurlock, 2007). Media berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah
dikalangan remaja, ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Euis dan
Sandra (2008) didapatkan hasil bahwa 83,3% remaja SMPN di kota Pontianak
telah terpapar oleh pornografi dan 79,5% sudah mengalami efek paparan melalui
media massa.
Sedangkan informasi yang didapatkan oleh remaja dapat digunakan dengan
baik apabila remaja tersebut mampu menangkap informasi tersebut secara positif
dan orang tua juga mampu mengarahkan anak-anak mereka, agar informasi yang
mereka dapatkan bisa membawa pengaruh yang positif bagi remaja. Kemajuan
teknologi memberikan kemudahan bagi remaja dalam mencari berbagai informasi
yang mereka inginkan. Di Indonesia, pornografi telah menjadi hal yang sangat
umum karena sangat mudah diakses oleh setiap kalangan usia. Aliansi Selamatkan
Anak (ASA) Indonesia (2006) menyatakan bahwa Indonesia selain menjadi
negara tanpa aturan yang jelas tentang pornografi, juga mencatat rekor sebagai
negara kedua setelah Rusia yang paling rentan pornografi terhadap anak-anak
(BKKBN, 2006).
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
4
Remaja yang cenderung ingin tahu dan mencoba-coba dikhawatirkan dapat
terpengaruh dari lingkungannya, sehingga mereka cenderung lebih permisif
terhadap perilaku seksual pranikah. Adanya berbagai perilaku seks remaja
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap perilaku seksual remaja terdiri dari faktor di luar individu dan faktor di
dalam individu. Faktor di luar individu adalah faktor lingkungan di mana remaja
tersebut berada, baik itu di lingkungan keluarga, kelompok sebaya (peer group)
dan desa. Sedangkan faktor di dalam individu yang cukup menonjol adalah sikap
permisif dari individu yang bersangkutan. Sementara sikap permisif ini sangat
dipengaruhi oleh teman sebaya dan media massa. Menurut Amie (2007)
didapatkan hasil bahwa teman sebaya dan media massa berpengaruh terhadap
perilaku seksual pranikah pada remaja, tetapi teman sebaya mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap perilaku seksual pada remaja.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ika Nur (2009), dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh faktor personal dan lingkungan terhadap
perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA N 1 Baturaden dan di SMA N 1
Purwokerto” didapatkan hasil bahwa jumlah responden yang melakukan perilaku
seksual pranikah di SMA Negeri 1 Baturraden (64.8%)
lebih banyak bila dibandingkan responden SMA Negeri 1 Purwokerto
(28.8%).
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Budi Utomo Sokaraja dan di SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja Kulon. SMK Budi Utomo dipilih sebagai tempat
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
5
penelitian karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala sekolah,
antara tahun 2009-2011 terjadi satu kasus kehamilan yang tidak diinginkan dan
pada akhirnya remaja tersebut mengundurkan diri. Menurut Kepala Sekolah,
perilaku anak remaja zaman sekarang ini khususnya remaja di SMK Budi Utomo
itu sendiri cukup bebas, berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan terhadap
remaja di SMK Budi Utomo didapatkan hasil bahwa ada beberapa remaja yang
melakukan perilaku seksual pranikah. Ini diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nia (2010), yang berjudul “Hubungan persepsi, sikap tentang
kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja usia 14-19 thun
di SMK Budi Utomo Sokaraja” didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks
pranikah dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi remaja
tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja usia 1419 tahun di SMK Budi Utomo Sokaraja. Dari pihak sekolah sendiri tidak pernah
memberikan pendidikan seksual bagi murid-muridnya..
Sedangkan di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja Kulon tidak terjadi kasus
kehamilan yang tidak diinginkan. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Teman
Sebaya, Keterpaparan Media Massa dan Sikap Terhadap Perilaku Seksual
Pranikah Pada Remaja di SMK Budi Utomo Sokaraja dan SMA Muhammadiyah
Sokaraja Kulon di Kabupaten Banyumas”.
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
6
B. Perumusan Masalah
Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan, rasa ingin tahu yang tinggi
dan juga proses pencarian jati diri ini memberikan dorongan yang kuat bagi
remaja dalam hal perilaku seksual pranikah pada remaja. Perilaku tersebut dapat
dipengaruhi dari teman sebayanya, media massa dan juga sikap mereka terhadap
perilaku seksual pranikah. Hubungan seksual yang pada dasarnya hanya boleh
dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Selain karena itu, kehamilan di
usia di bawah 20 tahun merupakan kehamilan yang beresiko dan juga rentan
terhadap terkena IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV/AIDS. Namun sebagian
remaja masa kini menganggap bahwa hubungan seks pada masa pacaran adalah
hal biasa dan wajar dilakukan.
Seperti yang terjadi di SMK Budi Utomo terjadi kasus kehamilan yang tidak
diinginkan. Perilaku seksual dapat terjadi karena pengaruh teman sebaya, sikap
dan lingkungan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik suatu permasalah
bagaimana Pengaruh Teman Sebaya, Keterpaparan Media Massa Dan
Sikap
Terhadap Perilaku Seksual Remaja.
C. Tujuan Penelitian
1. Umum :
Mengetahui pengaruh teman sebaya keterpaparan media massa dan sikap
terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di SMK Budi Utomo Sokaraja
dan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja Kulon.
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
7
2. Khusus :
a. Untuk mengetahui karakteristik responden
b. Mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah
pada remaja
c. Mengetahui pengaruh media massa terhadap perilaku seksual pranikah
pada remaja
d. Mengetahui pengaruh sikap terhadap perilaku seksual pada remaja
e. Mengetahui faktor yang paling dominan terhadap perilaku seksual
pranikah pada remaja
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan
peneliti dan pembaca tentang pengaruh teman sebaya, media massa dan
sikap terhadap perilaku seksual pranikah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi institusi
Sebagai tambahan referensi untuk menambah pengetahuan mahasiswa.
b. Bagi peneliti
Sebagai wacana, media pembelajaran, dapat memberikan pengalaman
belajar dan meningkatkan pengetahuan dalam penelitian sehingga dapat
untuk pedoman dalam penelitian selanjutnya.
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
8
E. Penelitian Terkait
1. Analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap siswa SMA terhadap
hubungan seksual pranikah di kota Sukoharjo, oleh Tut Wuri Prihatin, 2007.
Menggunakan metode Cross Sectional. Dengan menggunakan metode
pengambilan sample multiple stage sample. Dengan hasil penelitian
“menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap siswa
SMA terhadap hubungan seksual pranikah di Kota Sukoharjo adalah
kecerdasan emosi (EQ) (p : 0,0001), pengetahuan kesehatan reproduksi (p :
0,013), peran orang tua dan teman sebya (p : 0,0001), peran media massa (p :
0.0009). kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna
antara kecerdasan emosi (EQ), pengetahuan kesehatan reproduksi, peran orang
tua dan teman sebaya, peran media massa dengan sikap siswa SMA terhadap
hubungan seksual pranikah di Kota Sukoharjo”.
Persamaan dari penelitian tersebut adalah menggunakan metode Cross
Sectional, sampel yang dipakai berusia sama yaitu remaja SMA. Dengan
perbedaan tidak membandingkan dua SMA dan meneliti tentang pengetahuan
kesehatan reproduksi remaja.
2. Pengaruh faktor personal dan lingkungan terhadap perilaku seksual pranikah
pada remaja di SMA N 1 Baturaden dan di SMA N 1 purwokerto, oleh Ika
Nur Chaerani Tunggal Dewi, 2009. Menggunakan metode Explanatory
reseach dengan rancangan Cross sectional. Dengan menggunakan metode
pengambilan sampel systemic random sampling. Dengan hasil penelitian
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
9
“bahwa jumlah responden yang melakukan perilaku seksual pranikah di SMA
Negeri 1 Baturaden 64,8% lebih banyak bila dibandingkan responden Sma
Negeri 1 purwokerto yang hanya 28,8%”.
Persamaan penelitian tersebut menggunakan metode cross sectional,
membandingkan dua SMA. Variable independen yang diteliti adalah faktor
teman sebaya, keterpaparan media massa dan sikap, variabel dependennya
adalah perilaku seksual pranikah remaja
3. Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Identitas Diri Pada
Remaja di SMA Pusaka 1 Jakarta, oleh Amie Ristianti. Menggunakan uji
kuantitatif berupa uji hubungan (korelasi) dan teknik yang digunakan adalah
Teknik Korelasi Product moment. Dengan hasil penelitian “berdasarkan uji
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji hubungan diketahui koefisien
korelasi yang diperoleh sebesar 0,565 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,01).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubunagn antara dukungan sosial
teman sebaya denagn identitas diri pada remaja di SMA Puska 1 Jakarta”.
Persamaan dari penelitian tersebut adalah usia remaja yang diteliti yaitu
remaja dan pada variabel dependen sama-sama meneliti tentang teman sebaya.
Dengan perbedaan pada metode yang digunakan.
Pengaruh Teman Sebaya..., SUKMA WIYOGO ASRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
Download