Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) PENERAPAN TEKNOLOGI XML WEB SERVICE PERUSAHAAN MANUFAKTUR UNTUK MENGUKUR WAKTU KERJA MENGGUNAKAN METODE CPM DANI SASMOKO Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Jl. Majapahit 605 & 304 Semarang Indonesia E-mail : [email protected] Abstrak Pada saat ini sistem pencarian informasi data item yang di perlukan terutama pada bagian pembelian masih dengan melakukan telepon ke Pemasok satu persatu kemudian akan di respon dengan e-mail sehingga memakan waktu. Adanya perbedaan platform aplikasi dan database pada bagian inventori,pembelian dan para Pemasok sehingga tidak memungkinkan bertukar database, sehingga mengakibat kan bagian konsumen harus menghubungi bagian checker dan bagian pembelian untuk mendapat informasi mengenai data item. Proses pencarian pada rancangan ini dilakukan oleh bagian Konsumen karena dengan pemakaian web service dan database terintergrasi maka proses ini di mungkinkan, bagian Konsumen dapat mencari data dari bagian Checker dengan informasi yang di sesuaikan dengan bagian Konsumen. Hasil dari pencarian tersebut akan di tampilkan pada table menurut database masing-masing yang berada di bawah form pencarian. Sistem pada aplikasi ini selain melakukan pencarian pada database pemasok sistem, juga akan mencari item dan jumlah item dari data inventori, sehingga proses untuk mendapat informasi item dan jumlah item dapat dilakukan langsung oleh bagian Konsumen sendiri tanpa perlu meminta data dari bagian Checker untuk data Inventori dan tanpa melalu Bagian Pembelian untuk informasi data Pemasok Kata Kunci : informasi barang, perusahaan Manufaktur, metode CPM PT. SAMI dihubungi melalui telepon oleh konsumen untuk pemesanan, lalu detail pemesanan dikirim oleh konsumen, detail pesanan diterima pada bagian konsumen PT. SAMI kemudian dikirim ke bagian Checker untuk diketahui apakah kebutuhan bahan aku masih ada di gudang, apabila bahan baku masih mengalami kekurangan maka informasi kekurangan akan dikirim ke bagian pembelian untuk dipesan ke Pemasok. Informasi yang ingin dipertukarkan pada penelitian ini difokuskan pada bagian pembelian dan para Pemasok.Meliputi data : Items, Part Number, No P.R, Shipment By,Amount,Price. Pada saat ini sistem pemesanan yang dilakukan masih dengan melakukan telepon ke Pemasok satu persatu kemudian dibalas melalui e-mail sehingga memakan waktu dan tenaga.Oleh A. PENDAHULUAN Pada saat ini perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi telah membuat menjadi sebuah komoditi yang sangat penting.Pada industri manufaktur informasi berharga sekali. Hal ini dikarena informasi dari konsumen sangat dibutuhkan untuk kemudian diolah oleh perusahaan manufaktur untuk memenuhi permintaan konsumen yang sangat beragam jumlahnya. PT. SAMI adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang perakitan kabel mobil yang produksi nya antara lain adalah : CARRIER WIRING CAM, CONNECTOR, PLUG, TERMINAL, SPACER dll sesuai dengan permintaan dari para konsumennya. 19 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 karena itu dibutuhkan perangkat lunak yang dapat saling bertukar informasi antara Pemasok dan perusahaan yang berbeda platform aplikasi serta berbeda database, karena tidak mungkin apabila Pemasok diharuskan memakai database dan platform aplikasi yang sama, karena akan memakan biaya yang besar dan waktu yang lama. SimiliaritySearchRequest() = Pencarian untuk item yang mirip berdasar kode produk. Sedangkan pada situs google juga telah memakai web service sehingga para developer dapat membuat search engine sendiri memanfaatkan web service dari google dan tidak perlu membikin database yang berisi kumpulan link web site Google mempunyai tiga fasilitas web API yaitu : doGoogleSearch() = Mencari terminologi spesifik di data base Google dari google dan tidak perlu membikin database yang berisi kumpulan link web site Google mempunyai fasilitas web API yaitu. doGoogleSearch() = Mencari terminology spesifik di data base Google. doGoogleCatchpage() = Mengambil sebuah cache page dari cache Google. doSpellingSuggestion() = Mengambil anjuran ejaan dari Google. Perumusan Masalah 1. Pada saat ini sistem pencarian informasi data item yang di perlukan terutama pada bagian pembelian masih dengan melakukan telepon ke Pemasok satu persatu kemudian akan di respon dengan e-mail sehingga memakan waktu. 2. Perlunya perangkat lunak yang dapat menghubungkan antara perusahaan dan Pemasok secara langsung. 3. Adanya perbedaan platform aplikasi dan database pada bagian inventori,pembelian dan para Pemasok sehingga tidak memungkinkan bertukar database, sehingga mengakibat kan bagian konsumen harus menghubungi bagian checker dan bagian pembelian untuk mendapat informasi mengenai data item. Pada penelitian pemakaian aplikasi web service telah dikemukakan oleh Erika (2005) dengan judul “Aplikasi Web Service Untuk Sistem Informasi Pada Jadwal Penerbangan Dalam Negeri” dijelaskan kolaborasi antar program dan perusahaan yang memungkinkan fungsi web service dipinjam dan diaplikasikan tanpa perlu tahu detail pemprogamannya, aplikasi ini menampilkan jadwal penerbangan berdasarkan pemilihan jadwal penerbangan dan tujuan serta asal keberangkatan yang bersifat simulasi. Sedangkan pada penelitian Rodriquez (2003) di kemukakan paradigma baru tentang pemakaian web service yaitu tentang kemudahan web service diaplikasi e-learning yang dimanfaatkan oleh aplikasi lainnya yang berbeda platform provider dan aplikasi lain serta kemudahan aplikasi e-learning memanfaatkan aplikasi yang berbasis web services. Pada penelitian ini ingin menerapkan konsep web service pada industri manufaktur terutama pada bagian pembelian karena pada masingmasing perusahaan telah memiliki aplikasi sendiri-sendiri sehingga banyak terjadi pulaupulau, yang sangat memungkinkan web service diterapkan. Penelitian yang relevan Pada situs Amazon mempunyai fasilitas untuk pencarian pengarang, aktor, direktur, artis, manufaktur dengan memakai metode AWS (fasilitas yang dipakai dalam web services amazon), tetapi di amazon pengguna harus mendaftar dulu melalui www.amazon.com/webservices/ agar bisa makai web service dari amazon. Metode AWS ini meliputi : BrowseNodeSearchRequest() = Mengambil sebuah daftar katalog ASINSearchRequest() = Mengambil detil produk. KeywordSearchRequest() = Pencarian database amazon dengan kata kunci SellerSearchRequest() = Pencarian produk dari penjualan ketiga. PowerSearchRequest() = Pencarian tingkat lanjut 20 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) 1. Level I : Enterprise Application Integration 2. Level II : Single Partner Integration 3. Level III : Multiple Partner Integration B. DASAR TEORI 1. Web Service Definisi web service yang dikeluarkan oleh Konsorium W3C adalah : “A Web service is software system designed to support interoperable machine-tomachine interaction over network. It has an interface describe in machine-processable format (specifically WSDL). Other system interact with the Web Manner prescribed by its description using SOAP messages, typically conveyed using HTTP with XML, serialization in conjuction with other Webrelated standards”. Web Service diharapkan meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi didalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemprograman yang terdapat didalamnya. Untuk kondisi sekarang, web service cocok untuk menyelesaikan masalah pada system bisnis konsep lama ke sistem bisnis terintegrasi, 1 model konsep bisnis dapat diakses dan dipergunakan macam-macam aplikasi dan device. Ini semua bekerja dengan beberapa protocol standart yang sudah ada diantaranya : XML WSDL SOAP UDDI Level I : Enterprise Application Integration Enterprise Application Integration memakai web service pada Organisasi tunggal pada level ini interaksi hanya antara penyedia web service dan organisasinya sendiri, misalnya pada suatu perusahaan besar yang terdapat berbagai macam devisi yang saling membutuhkan informasi dalam hal ini dicontohkan pada aplikasi produksi dan aplikasi inventory, pada aplikasi inventory membutuhkan informasi tentang jumlah barang yang akan diproduksi agar penyediaan bahan baku tidak mengalami masalah baik itu kekurangan bahan baku maupun kelebihan bahan baku. Level II : Single Partner Integration Pada Level Single Partner Integration adalah penyediaan Web Service antara dua perusahaan. Implementasi ini akan membantu perusahaan untuk berkomunikasi secara cepat. Misalnya pada perusahaan perakitan mobil dan perusahaan penyedia ban mobil, informasi inventory dan jadwal produksi yang ada pada perusahaan perakitan mobil yang diinformasikan melalui web service kepada perusahaan penyedia ban sehingga jumlah ban yang diminta untuk meminta produksi mobil dapat dikirim. Level III : Multiple Partner Integration Level Multiple Partner Integration mirip dengan Single Partner Integration tetapi dengan terjadi integrasi antara lebih dari dua perusahaan misal melanjutkan contoh diatas adalah pertukaran informasi inventori dan jadwal produksi bukan hanya dibagi kepada perusahaan penyedia ban tetapi juga kepada perusahaan penyedia kabel, penyedia konektor, penyedia mesin, penyedia lampu. Gambar 1. Web Service Architecture 3. 2. Implementasi Web Service Menurut Johnson (2002, h.4), implementasi web service dibagi menjadi tiga model : 21 Keuntungan Web Service 1. Platform Independent Dengan web service berbagai platform dapat menggunakan aplikasi ini dengan kata lain web service dapat mengintegrasikan multi platform. Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 2. Reuseable Function Implementasi aplikasi N-tier dapat dilakukan dan berbagai macam database dapat diintegrasikan. 3. Workflow Pada web service memungkinkan dilakukan proses integrasi, proses otomasi dan pengaturan proses bisnis dengan menukar dokumen-dokumen bisnis (sebagai contoh proses purchase order dan invoices). 4. Kualitas Layanan Web Service Untuk mengimplimentasikan web service akan ada banyak sekali tantangannya karena sifatnya yang dinamis dan sulit diprediksi karean web service dihadapkan pada berbagai macam aplikasi yang berbeda platform, perubahan pola trafik jaringan, serangan DNS, efek kegagalan hardware, performan yang rendah pada protokol web dan yang tidak dilupakan masalah keamanan, oleh karena itu membutuhkan standar kualitas pelayanan. Secara umum permintaan untuk mendukung kualitas layanan web service adalah sebagai berikut : Availability adalah aspek ketersediaan dari web service. Aspek ini mempresentasikan probabilitas ketersediaan layanan, hal ini terkait dengan time to repair (TTR). Sebaiknya waktu perbaikan ini dilakukan dengan cepat sehingga tidak ada kesan web service mengalami kondisi mati dan hidup. Kondisi ini mempengaruhi persepsi user terhadap kualitas layanan web service. Accessibility adalah aspek yang menunjukkan kemampuan web service melayani permintaan dalam satu waktu. Tingkat kemampuan akses yang tinggi tentunya memerlukan sistem yang scolable. Scolability mengacu pada availability yang konsisten pada tingkat volume yang berbeda-beda. Misalnya jika web service diakses oleh banyak peminta maka kinerjanya harus tetap stabil dan tidak macet. Integrity adalah aspek kualitas yang menunjukkan kemampuan web service melakukan penjagaan terhadap interaksi antar sumber. Misalkan pada transaksi yang bersifat berurutan maka webservice harus mampu melakukan rollback (mengembalikan semua nilai ke keadaan semula). Performance adalah aspek yang dilihat dari dua hal yaitu troughput dan latency. Troughput adalah adalah mempresentasikan jumlah request yang dapat dilayani oleh web service dalam satuan periode waktu, sedangkan latency adalah selisih waktu yang diperlukan antara peminta mengirimkan permintaan dan menerima hasilnya. Idelanya nilai troughput tinggi dan nilai latency rendah. Reability adalah aspek kualitas dari web service yang mempresentasikan tingkat kemampuan menjaga layanan dan kualitas layanan. Jumlah kegagalan per bulan atau pertahun menunjukkan ukuran reability web service. Regularity adalah aspek kualitas berkaitan dengan aturan maupun standar web service memakai standar seperti SOAP, UDDI, WSDL. Security adalah aspek kualitas dari web service berkaitan dengan otentifikasi, encripsi dan akses kontrol. SOAP (Simple Object Access Protocol) Komunikasi antar aplikasi menggunakan Remote Procedure Calls (RPC) di antara obyek seperti DCOM dan CORBA, tetapi HTTP tidak disain untuk ini. RPC mempresentasikan sebuah kompabilitas dan problem keamanan, firewall dan proxy secara normal akan memblokir ini dan trafik. Cara yang lebih baik berkomunikasi antar aplikasi adalah melalui HTTP, karena HTTP didukung oleh semua browser dan server. SOAP dibangun untuk hal itu. SOAP menyediakan jalan untuk berkomunikasi antar aplikasi meskipun berbeda sistem operasi, teknologi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan standar HTTP dan XML. Soap berfungsi untuk memanggil metode dalam bahasa XML. Pada dasarnya SOAP tidak didasarkan pada metode pemprogaman tertentu, tetapi suatu 22 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) mekanisme sederhana untuk menunjukkan semantik aplikasi dengan menyediakan suatu metode enconding dan suatu model paket yang modular untuk encoding data dari sebuah aplikasi. WSDL (Web Service Describe Language) WSDL adalah dokumen XML yang machine-readable, oleh karena itu dokumen digunakan untuk melakukan otomatisasi proses pengintegrasian layanan ke aplikasi requestor, aplikasi requestor berhubungan dengan service provider. Permintaan ini membangkitkan provider untuk menghasilkan dokumen WSDL yang akan dimanfaatkan secara langsung oleh aplikasi requestor. WSDL merupakan suatu dokumen XML yang menjelaskan method-method apa saja yang tersedia dalam suatu web service dan paramater apa saja yang diperlukan oleh web service serta apa hasil method yang akan dipanggil. Pesan SOAP Pesan SOAP adalah dokumen XML yang berisi elemen-elemen sebagai berikut : Envelope Element yang mengidentifikasi dokumen XML sebagai pesan SOAP. Elemen Header yang berisi informan header. Elemen Body yang berisi panggilan dan respon informasi. Fault elemen yang berisi pesan kesalahan yang terjadi pada waktu proses. UDDI (Universal Description Descovery and Integration) UDDI merupakan suatu directory service dimana untuk web service yang didalamnya dapat dilakukan pencarian web service berdasarkan keyword dan kategori tertentu. UDDI didasarkan pada standar web dan standar yang diajukan seperti DNS, HTTP, XML dan SOAP, UDDI sendiri bukanlah standar melainkan sebuah spesifikasi multi vendor. XML (Extensible Markup Language) XML memiliki kemampuan untuk mengintegrasi data disamping pertukaran data antar platform XML didisain untuk membedakan data, mendiskripsikan data dan berfokus pada termasuk jenis apakah data itu. Kelebihan XML adalah : Intelligence : XML dapat menangani berbagai level kompleksitas Adaptation : Dapat beradaptasi untuk membuat tag sendiri sesuai dengan kebutuhan Maintenance : Mudah memelihara karena hanya berisi data mark up. Stylesheet dan link terpisah dari dokumen. Linking : XML dapat melakukan link lebih dari XTML.XMIL dapat me-link satu atau lebih poin di dalam maupun di luar data. Simplicity : Bahasa yang dipakai lebih sederhana dibandingkan bahasa yang mempunyai pencapaian yang sama. Portability : XML memiliki nilai portability yang baik karena memisahkan data dan pengaturan tampilan Gambar 2. Mekanisme Pertukaran Data dalam Web Service NuSOAP NuSOAP adalah sebuah kumpulan classclass PHP yang memungkinkan user untuk 23 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 mengirim dan menerima pesan SOAP melalui protokol HTTP. NuSOAP didistribusikan oleh NuSphere Corporation (http://www.nusphere.com) sebagai open source toolkit di bawah lisensi GNU LGPL. Salah satu keuntungan dari NuSOAP adalah bahwa NuSOAP bukan merupakan PHP extension, sehingga penggunaannya tidak membutuhkan registrasi khusus ke Sistem Operasi maupun web server. NuSOAP ditulis dalam kode PHP murni sehingga semua developer web dapat mengunakan tool ini tanpa tergantung pada jenis web server yang digunakan. NuSOAP merupakan toolkit web service berbasis komponen. NuSOAP memiliki sebuah class dasar yang menyediakan method seperti serialisasi variabel dan pemaketan SOAP-Envelope. Interaksi web service dilakukan dengan class client yang disebut dengan class “soapclient” dan class server yang disebut dengan class “soap_server”. Class-class ini mengizinkan user untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan SOAP dengan bantuan beberapa class-class pendukung lainnya untuk melengkapi proses tersebut. Operasi-operasi pengiriman pesan SOAP dijalankan dengan melibatkan paramater nama operasi yang diinginkan melalui method call(). Jika web service yang dituju menyediakan sebuah file WSDL, maka class “soapclient” akan mengacu langsung pada URL file WSDL tersebut dan menggunakan class “wsdl” untuk mem-parsing file WSDL dan mengekstrak seluruh datanya. Class “wsdl” menyediakan method-method untuk mengekstrak data per-operasi dan perbinding. Class “soapclient” menggunakan data dari file WSDL untuk menerjemahkan parameter-parameternya sekaligus menyusun SOAP envelope ketika user mengeksekusi suatu pemanggilan service. Ketika pemanggilan ini dieksekusi, class “soapclient” menggunakan “soap_transport_http” untuk mengirim pesan SOAP request dan menerima pesan SOAP response. Selanjutnya pesan SOAP response yang diterima di-parsing dengan menggunakan class “soap_parser” . Berikut ini adalah diagram proses web service dengan menggunakan NuSOAP: Gambar 3. Diagram proses web service dengan NuSOAP Jika webservice yang dituju menyediakan file WSDL, pemanggilan service dilakukan dengan mengeksekusi method call pada class “soapclient” dengan melibatkan parameter argumen yang disediakan oleh file WSDL. 5. Perhitungan waktu dengan Metode Analisa Jaringan Metode Analisa kerja yang banyak di gunakan antara lain PERT dan CPM (Critical Path Method ) yang kedua nya dapat mengklarifikasi kan kritis atau tidak kritis kegiatan. Proses komputasi yang di gunakan dalam penentuan jalur kritis atau tidak didasarkan pada algoritma jalur terpanjang pada pemprograman dinamis sehingga dapat di katakana sederhana. Jika suatu aktivitas terletak pada rute maksimal (tepanjang) maka aktivitas ini disebut kritis, sedangkan yang di sebut non kritis jika kegiatan tersebut tidak terletak pada jalur masimal, pencarian rute terpanjang dimaksudkan untuk mendapatkan waktu tercepat memulai kegiatan di setiap titik dalam network. Interpretasi lain dalam jalur kritis diperoleh dengan menambah satu perhitungan yang dilakukan secara mundur, yang di kenal sebagai waktu penyelesaian terlambat dari setiap kegiatan yang berakir dalam titik dalam suatu network. Sehingga di peroleh pengertian : Suatu Aktivitas adalah kritis jika pelaksanaan dari aktivitas itu tidak dapat di tunda karena jika di tunda akan berakibat memperbesar total waktu pelaksanaan, sedangkan kegiatan yang tidak 24 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) kritis adalah kebalikan dari kegiatan kritis, dalam hal pelaksanaan dapat di tunda untuk suatu limit tertentu tanpa berpengaruh terhadap waktu penyeleseian secara keseluruhan. 6. Metode CPM (Critical Path Method) Metode CPM mempunyai 2 keuntungan, pertama dengan menetapkan kegiatan kritis. Penjadwalan dapat menetapkan kegiatan yang diberi prioritas sumberdaya. Kedua,dengan menetapkan rentang waktu mulai (kelonggaran total) bagi kegiatan yang tidak kritis penjadwal mendapatkan sedikit peluang untuk menetukan waktu mulai yang paling baik bagi tugas-tugas tidak kritis sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Gambar 5. Perhitungan ke depan EET Perhitungan Latest Event Time (LET ) Untuk menghitung besarnya nilai LET digunakan perhitungan kebelakang (Back Analysis) ,dimulaidari kegiatan paling akhir dan digunakan dengan ke kegiatan sebelum nya. Gambar 6. Perhitungan ke belakang LET Data-data yang dibutuhkan Proses kerja perusahaan (proses bisnis) bentuk dan aliran Sistem Informasi di perusahaan Gambar 4. Simbol Antar Kejadian Perhitungan Earlist Event Time (EET ) Untuk menghitung besar nilai EET digunakan perhitungan ke depan ( Forward Analysis) di mulai dari kegiatan paling awal dan dilanjutkan pada kegiatan selanjut nya. 25 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 konsumen.Apabila bahan baku yang ada di inventori tidak mencukupi maka bagian Checker ini akan merespon dengan menghubungi bagian pemebelian untuk melakukan pembelian dengan kriteria yang telah di tentukan oleh bagian konsumen. Bagian Pembelian bertugas merespon pencarian data dengan kriterian yang diinginkan oleh bagian konsumen kepada para pemasok. Kriteria itu meliputi jenis item, jumlah, harga, dan late time . Transfer data pada bagian Konsumen,Checker,dan Pembelian masih menggunakan aplikasi Exel dan desktop aplikasi yang masih memakai database sendiri-sendiri demikian juga antara ketiga bagian tersebut dengan pemasok,masih belum terintegrasi. Gambar 8. Kondisi saat ini pada Bagian Pembelian PT.SAMI Gambar 7. Aliran informasi yang ada pada PT.SAMI Kondisi pembelian PT.SAMI saaat ini adalah setelah mendapat informasi kriteria yang harus di beli dari bagian Konsumen dan bagian Cheker,maka bagian pembelian akan melakukan hubungan lewat melalui sarana telepon kepada pihak suplaier satu persatu. Kemudian pihak suplaier akan mengirimkan data yang di perlukan melalui e-mail kepada pihak PT.SAMI. Setelah semua data dari suplaier terkumpul pihak pembelian akan melakukan analisis yang sesuai dengan kriteria yang di tentukan oleh bagian konsumen PT.SAMI. PT.SAMI memiliki beberapa konsumen antara lain BOSH, Sumitomo, Delphi, TYCO, ELCOM, dan Yasaki. Para Konsumen ini melakukan pemesanan pada bagian konsumen di PT SAMI berupa informasi item yang di oder dan late time yang harus di penuhin oleh PT.SAMI.Sebelum Bagian konsumen PT.SAMI menjawab permintaan para konsumen, mereka akan meminta informasi di bagian Checker tentang keberadaan bahan baku yang ada di gudang. Bagian Checker ini bertugas mengelola bahan baku yang ada di gudang dan mengirim ke Bagian Produksi bila nanti nya ada permintaan produksi dari bagian 26 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) Table 1. Data kegiatan Bagian Pembelian PT.SAMI No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kegiatan Checker (I) Telp 1 ( A) Telp 2 ( B ) Telp 3 ( C) Telp 4 ( D) Mail 1 ( E) Mail 2 ( F) Mail 3 ( G) Mail 4(H ) Analisa data 1 ( I ) Analisa data 2 (J) Analisa data 3(K) Analisa data 4 ( L) Menjawab konsumen ( M) Tergantung pada (I) A B C A B C D E F G H I,J,K,L Durasi (menit) 20 15 15 15 15 5 5 5 5 30 30 30 30 10 Data kegiatan yang dilakukan Bagian Pembelian,dari data ini nanti nya akan dilakukan metode analisis utuk memperoleh durasi waktu yang di butuhkan untuk setiap kegiatan pembelian.Data tersebut di peroleh dari hasil wawancara pada bagian pembelian Gambar 9. Activity Diagram PT. SAMI Pada diagram diatas merupakan aktivitas pada 3 bagian yaitu bagian Konsumen, bagian Checker, bagian Pembelian. Pada bagian Pembelian melakukan aktivitas melakukan telepon untuk meminta data dari semua pemasok satu persatu, kemudian membuka data yg di kirim Pemasok melalui email setelah itu menganalisa data yang di kirim melalui e-mail untuk di sesuaikan dengan kebutuhan bahan baku produk yang akan di pesan oleh Konsumen. Kemudian melakukan pemesanan sesuai kebutuhan ke Pemasok. C. METODOLOGI Sistem yang dibangun masih menggunakan desktop aplikasi yang belum menggunakan database terintegrasi serta cara berkomunikasi dengan sistem diluar memakai metode telepon dan e-mail. Pada sistem yang akan dikembangkan adalah memakai sistem yang berbasiskan web dengan database terintegrasi dengan memakai web service untuk berkomunikasi dengan pihak luar. Pada Gambar dapat kita lihat bagian pembelian ketika akan melakukan pemesanan kepada pemasok harus melakukan telepon ke pemasok satu persatu untuk meminta penjelasan mengenai database kemudian akan di respon dengan mengirim data melalui e-mail ,hal ini dilakukan satu persatu ke tiap suplair setiap ada permintaan kekurangan bahan baku produksi. Hal inilah yang ingin diubah dan diganti dengan sistem yang akan dikembangkan dengan memakai web service. 27 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 dan inventori tanpa perlu melalui bagian Checker dan Bagian Pembelian. 1. Use Case Diagram PT. SAMI Gambar 10. Use Case Diagram PT. SAMI Pada Use case diketahui kegiatan dilakukan pada bagian pembelian PT. SAMI.Bagian pembelian memiliki kegiatan menerima informasi dari bagian checker kemudian melakukan permintaan data bahan baku melalui telepon ke pada semua pemasok. Masing-masing pemasok akan merespon dengan mengirimkan data melalui email. Setelah mail diterima akan di analisa dan di sesuaikan dengan kebutuhan jenis part, jumlah, late time, shipment by, price yg di butuhkan dan kemudian melakukan pemesanan kepada pemasok yang memenuhi kriteria. Gambar 12. Activity Diagram Rancangan Usulan Pada activi diagram usulan,ketika ada pesan dari konsumen ke bagian konsumen tidak perlu lagi meminta informasi ke bagian Checker dan bagian pembelian untuk mendapatkan informasi intem dari pemasok dan dari inventori,ketika informasi dah di sepakati oleh konsumen,pembelian tetap di lakukan oleh bagian pembelian. 2. Use Case Diagram Rancangan Usulan Gambar 13. Use Case Diagram Rancangan Usulan Gambar 11. Kondisi sistem yang akan dikembangkan Pada Rancangan ini mengalami penyusutan aktivitas kegiatan, dimana kegiatan meminta data melalui telepon dan membuka email tidak ada diganti dengan Pencarian informasi bahan baku yg dilakukan oleh bagian Konsumen dapat dilakukan langsung kepada para pemasok 28 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) suatu sistem yang dapat memberikan informasi secara langsung mengenai kebutuhan bahan baku dan ketersediaan bahan baku. 4. Penjelasan pada Server Pada element Difinisi Merupakan element yang mendifinisikan nama dari web service,mendeklarasikan namespace dan semua deskripsi elemen <definitionsxmlns:SOAP-ENV= "http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/ " xmlns:xsd="http://www.w3.org/2001/XMLS chema" xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLS chema-instance" xmlns:SOAPENC="http://schemas.xmlsoap.org/soap/enc oding/" xmlns:tns="urn:DataBartonService" xmlns:soap="http://schemas.xmlsoap.org/ws dl/soap/" xmlns:wsdl="http://schemas.xmlsoap.org/ws dl/" xmlns="http://schemas.xmlsoap.org/wsdl/" targetNamespace="urn:DataBartonService“ Pada web service ini target name space nya urn:DataBarton service 3. Pengenbangan Aplikasi yg di rancangkan WebService Browser HTML,CSS, Web client script Client Aplikasi WS Server barton response reques nusoap.php Create instance Aplikasi WS Client sami nusoap.php Database ws_barton.php Create instance Soap response ws_client_sami.php Soap reques Aplikasi WS Server japan nusoap.php Create instance Soap response Database ws_japan.php Pada Element Message Pada bagian request menentukan parameter tunggal no_pr sedangkan pada bagian respon menerangkan parameter return sedangkan atribut yang di gunakan menunjukan tipe data yang digunakan . <message name="getBartonInfoRequest"> <part name="n0_pr" type="xsd:string"/> </message> <message name="getBartonInfoResponse"> <part name="return" type="xsd:string"/> </message> Soap respo nse Soap reques Soap reques Soap reques Database ws_pemi.php Soap response Create instance ws_sai.php Database nusoap.php Create instance Aplikasi WS Server pemi nusoap.php Aplikasi WS Server sai Gambar 14. Arsitektur Sistem Web Service Pada element Tipe Port Pada tipe port ini menerangkan tentang operasi request dan respon,pada element message dan menspesifikasi kan atribut pesan dari tns:BartonInfoReques sedang kan prefix tns merefensi targetNamespace yang telah di difinisi pada element difinisi . <portType name="getBartonInfoPortType"> <operation name="getBartonInfo"> <input message="tns:getBartonInfoRequest"/> <output message="tns:getBartonInfoResponse"/> </operation> </portType> Dari arsitektur dapat di ketahui bahwa aplikasi pada client maupun pada server memakai Nusoap sebagai library,dari client akan melakukan soap reques pada server kemudian server melakukan penerjemahan database yang di bantu oleh Nusoap kemudian melakukan soap respon dan di kirim kepada client,dari client kemudian diubah lagi sebagai tampilan pada browser 29 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 Class wsdl menyediakan method-method untuk mengekstrak data per operasi dan per biding. if($submit){ require_once('../lib/nusoap.php'); $param = array('no_pr' => $no_pr); $client = new soapclient('http://localhost/tes/ws_barton.ph p'); $response = $client->call('getBartonInfo', $param); Pada Element Binding Pada element bidding menyediakan spesifikasi detai bagaimana operasi portType di jalankan.Pada penelitian ini menggunakan SOAP <binding name = "getBartonInfoBinding" type =" tns: getBartonInfoPortType "> <soap:binding style = "rpc" transport = "http://schemas.xmlsoap.org /soap/http"/> <operation name="getBartonInfo"> <soap:operation soapAction="http://localhost/tes/ws_barton. php/getBartonInfo" style="rpc"/> <input> <soap:body use="encoded" namespace="urn:DataBartonService" encodingStyle="http://schemas.xmlsoap.org/ soap/encoding/"/> </input> <output> <soap:body use="encoded" namespace="urn:DataBartonService" encodingStyle="http://schemas.xmlsoap.org/ soap/encoding/"/> </output> </operation> </binding> Class soap client menggunakan data dari WSDL untuk menerjemahkan parameter dan menyusun SOAP envelope.Ketika di eksekusi class soap client menggunakan soap_tansport_http untuk mengirim pesan SOAP reques dan menerima pesan SOAP response kemudian pesan SOAP respon yang diterima di parsing menggunakan class soap_parser 5. Penjelasan Aplikasi Penjelasan Form Pencarian Pada Element Service Element ini menentukan lokasi layanan ,karena memakai Soap maka element yang dipakai adalah soap:address <service name="getBartonInfo"> <port name="getBartonInfoPort" binding="tns:getBartonInfoBinding"> <soap:address location="http://localhost/tes/ws_barton.php "/> </port> </service> Gambar 15. Tampilan Input Data Proses pencarian ini pada rancangan dilakukan oleh bagian Konsumen karena dengan pemakaian web service dan database terintergrasi maka proses ini di mungkinkan, bagian Konsumen dapat mencari data dari bagian Checker dengan informasi yang di sesuaikan dengan bagian Konsumen. Penjelansan pada Sisi Client Ketika pada client data di kirim,Nusoap bekerja melalui method call memanggil method getBartonInfo ( pada suplaier Barton), ketika web service yang di tuju menyediakan file WSDL maka class “soapclient” pada nusoap akan mengacu langsung pada URL file WSDL dan menggu nakan calss wsdl untuk memparsing file wsdl dan mengekstrak seluruh data nya. 30 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) Pada Web Client di PT SAMI terdapat form untuk memasukan informasi item yang yang bertugas melakukan pencarian data yang terdapaat dalam database pada masingmasing pemasok dengan batasan harga,karena kriteria yang paling utama adalah pencarian harga yang murah sebagai pembatas pencarian. Hasil dari pencarian tersebut akan di tampilkan pada table menurut database masing-masing yang berada di bawah form pencarian. Selain melakukan pencarian pada database pemasok sistem ini mencari item dan jumlah item dari data inventori, sehingga proses untuk mendapat informasi item dan jumlah item dapat dilakukan langsung oleh bagian Konsumen sendiri tanpa perlu meminta data dari bagian Checker untuk data Inventori dan tanpa melalu Bagian Pembelian untuk informasi data Pemasok. 6. Perbedaan Sistem lama dan Baru Gambar 17. Aliran Informasi PT.SAMI saat ini Gambar 16. Tampilan Out Put dari Database masing-masing Pemasok dan Inventori 31 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 Integrasi sistem dari PT.SAMI dengan sistem dari pemasok terjadi pada kegiatan pencarian data yang dilakukan oleh bagian konsumen, data dari inventori dan data dari pemasok dapat di akses secara bersama-sama oleh bagian konsumen. Dengan menggunakan kriteria jenis item dan harga diharapkan akan mempermudah dalam proses penentuan pengadaan bahan baku. Dari perbedaan itu dapat diketahui bahwa : 1. Terdapat penghilangan kegiatan pada bagian Checker , yaitu kegiatan pencarian item di gudang di hilangkan pada rancangan sistem baru karena sudah dilakukang langsung oleh bagian Pembelian. 2. Penghilangan kegiatan pada bagian pembelian, yaitu kegiatan melakukan telepon satu persatu kepada pemasok dan kegiatan menunggu e-mail dari pemasok mengenai data yang di minta oleh PT.SAMI. 3. Karena terjadi nya pengurangan akan menyebabkan berkurang nya waktu utuk memperoleh informasi. 4. Terjadinya waktu yang lebih cepat dalam pelayanan diharapkan akan meningkatkan mutu pelayanan terhadap konsumen dan akan membuat konsumen untuk setia melakukan pemesanan. Gambar 18. Aliran Informasi Rancangan Perbedaan paling mencolok pada kedua buah sistem adalah pada bagian kotak berwarna muda, pada bagian itu proses pencarian informasi item pada sistem awal harus melalui bagian Checker dan bagian Pembelian untuk mengetahui item yang di butuhkan. Sedangkan pada bagian Checker sendiri pada sistem awal proses pencarian informasi item harus melakukan penganalisa pada data inventori dahulu apakah item tersedia atau tidak,dan apabila tidak tersedia akan dilanjutkan proses pencarian informasi oleh bagian pembelian ke setiap pemasok satu persatu, kemudia setelah informasi di peroleh bagian pembelian akan memberikan informasi nya kepada bagian Checker. Kegiatan selanjut nya adalah informasi dari bagian pembelian di gabungkan dengan data yang diperoleh dari data inventori kemudian di informasikan ke bagian konsumen. Sedangkan pada sistem baru proses pencarian informasi item dapat dilakukan oleh bagian konsumen tanpa perlu meminta informasi kepada bagian checker dan bagian pembelian D. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian sistem merupakan tahapan penting dalam rekayasa perangkat lunak karena dengan adanya pengujian dapat diketahui kesalahan yang mungkin terjadi sebelum sistem digunakan oleh user. Tahap pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian internal dan pengujian external. Pada tahap pengujian internal menggunakan teknik pengujian white box dan black box, dan pengujian external yaitu kepada calon konsumen pemilihan property. 32 Penerapan Teknologi XML Web Service Perusahaan Manufaktur untuk Mengukur Waktu Kerja Menggunakan Metode CPM (Dani Sasmoko) Pembahasan Perhitungan Waktu dengan CPM (Critical Path Method) Perhitungan Waktu CPM PT.SAMI Dari penelitian diperoleh data pada bangian pembelian sebagai berikut: Table 2. Data kegiatan pencarian informasi data No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Checker (I) Melakukan Telp 1 ( A) Melakukan Telp 2 ( B ) Melakukan Telp 3 ( C) Melakukan Telp 4 ( D) Menerima E-Mail 1 ( E) Menerima E-Mail 2 ( F) Menerima E-Mail 3 ( G) Menerima E-Mail 4(H ) Analisa data item 1 ( I ) Analisa data item 2 (J) Analisa data item 3(K) Analisa data item 4 ( L) Menjawab konsumen ( M) Tergantung pada (I) A B C A B C D E F G H I,J,K,L Perhitungan Waktu CPM Rancangan Waktu dalam rancangan ini diperoleh dari pengujian langsung pada bagian konsumen, waktu yang terjadi pada analisa data adalah waktu yang di butuhkan dalam perencanaan produksi suatu item. Durasi (menit) 20 15 15 15 15 5 5 5 5 30 30 30 30 10 Table 3. Data kegiatan Bagian Pembelian Usulan No Kegiatan 1 Mencari item yang diperlukan (A) Analisa data item (B) Menjawab konsumen (C) 2 3 Tergantung pada - Durasi (menit) 3 A B 30 3 Gambar 20. CPM Rancangan E. KESIMPULAN DAN SARAN Dari data di atas dapat di ketahui jalur kritis nya yaitu kegiatan 0-1-2-3 yang membutuhkan waktu selama 36 menit Perhitungan Selisih Waktu Dari CPM PT .SAMI saat ini dan CPM usulan terjadi selisih yaitu CPM PT.SAMI- CPM Usulan 125- 36 = 89 Jadi kegiatan dengan memakai Web Service akan mempercepat kegiatan sebesar 89 menit Gambar 19. CPM PT.SAMI F. DAFTAR PUSTAKA Dari data di atas dapet di ketahui jalur kritis nya yaitu kegiatan 0-1-2-3-4-5-9-10-11 yang membutuhkan waktu selama 125 menit Duthie,G Andrew.2002.Microsoft ASP.Net Step By Step. Jakarta : Elekmedia Komputindo Daniel,Roy 2003.Pengenalan Konsep XML Web Service. Http://www.ilmukomputer.com. Diakses 22 Maret 2006 33 Vol. 6 No.2 – EBISNIS, Juni 2013 Erika,2005.Aplikasi Web Service Untuk Sistem Informasi Pada Jadwal Penerbangan Dalam Negeri.Tesis Tidak Terpublikasi,Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Ervianto,Wulfram,2005 . Managemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi Johnston,D Britton,2002.An Introduction to Web Service Enable with PHP, NuSphere Corporation. Http://www.nusphere.com. Diakses 13 April 2006 Kreger,2001.Web Service Conseptual Architecture (WSCA 1.0).IBM Software Group Lucky,2008. XML Web Service. 2008 Jakarta: Jasakom Martino R,L, 1974. Perencanaan Operasional yang Diterapkan. Yogyakarta : Kanisius Pressman,Roger S,2005.Software Enginering: A Practitioner’s Approch 6th.New York: McGraw-Hill Rodriquez,Lanindo dan Fernandez,2003. How Can The Web Service Paradigm Improve The E-Learning. Spain: Universidade de Vigo Sasmoko,Dani,2011. Pengembangan Aplikasi Terintegrasi untuk Pertukaran Informasi pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan Web Service(studi kasus pada PT.SAMI Semarang).Tesis Tidak Terpublikasi,Yogyakarta: Universitas Gajah Mada 34