MENGENAL KEHENDAK ALLAH : HIDUP TUNDUK DAN PATUH “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yoh 14: 21) Dari ayat tersebut diatas ditegaskan kepada kita bahwasanya prinsip dasar mengasihi ALLAH yaitu memegang peritahNya dan melakukannya dengan kata lain hidup tunduk dan patuh dalam kehendak-Nya. Salah satu wujud kasih kita kepada ALLAH adalah dengan mentaati kehendakNya tanpa menolak sedikitpun. Sama halnya ketika mengasihi orang tua kita, hal utama yang kita lakukan adalah mendengar dan mematuhi akan perintah dan larangan yang mereka sampaikan. Demikianlah kita dikatakan menghormati dan mengasihi mereka. Oleh sebab itu bila kita telah menyatakan diri sebagai orang yang mengasihi ALLAH, maka ayat tersebut diatas harus teraplikasi dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa ada alasan untuk meniadakannya. Bahkan Tuhan Yesus memberi teladan untuk murid-murid dan orang banyak yang mengikuti-Nya, akan apa yang menjadi prioritas hidupNya selama berada di muka bumi ini. Seperti dikatakan dalam Yoh 4: (34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Betapa mulia dan taat-Nya hati Tuhan Yesus dalam menjalani kehidupan-Nya dihadapan Allah Bapa yang mengutusNya. Begitu jugalah seharusnya kita memiliki sikap yang sama seperti Tuhan Yesus, bukan semata karena kita pengikut-Nya. Tapi sudah seharusnya dan sepantasnyalah kita sebagai ciptaanNya yang mulia dalam kehendakNya untuk menempati kita didalam dunia / bumi ini. Bukankah kita juga sama diutus seperti Tuhan Yesus saat Dia dihadirkan dalam kuasaNya menjadi manusia ditengah-tengah bangsa Israel. Kita masih ingat akan tugas dan kewajiban dari Adam dan Hawa sebagai pasangan manusia pertama yang diutus dan ditempati di dalam taman Eden. Bukankah mereka dipercayakan tugas yang mulia untuk menjaga kekudusan hidup mereka serta menjaga dan memelihara kelestarian seisi taman Eden itu. Namun kita tahu kalau mereka gagal menjalankan tugas mereka dihadapan Allah yang mengasihinya, oleh sebab mereka tidak taat dan patuh pada perintah Allah. Lalu pertanyaannya masihkah kita juga melakukannya sekarang terhadap ALLAH? Saatnya kita giat menyadari diri kita untuk melaksanakan kehendakNya dengan hati yang patuh dan taat. Tuhan memberkati!