KESIAPAN BATAM MENJADI KOTA M.I.C.E (Meeting, Incentive

advertisement
BOKS-III
KESIAPAN BATAM MENJADI KOTA M.I.C.E
(Meeting, Incentive, Convention, & Exhibition) *
Banyak pihak yang beranggapan bahwa gemerlap sektor pariwisata Batam mulai memudar,
dimana terjadi penurunan kunjungan wisatawan yang berdampak pada sepinya tingkat hunian
hotel dan restoran, serta tempat hiburan yang mulai tutup. Perbandingan ini disampaikan oleh
Direktur Konvensi, Insentif dan Pameran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata - Surya
Dharma saat berdialog dengan pelaku bisnis pariwisata Batam yang digagas Indonesia
Congress & Convention Association (INCCA) Batam, pada hari Jum’at/2 Februari 2007.
Berdasarkan
pertemuan
tersebut
disebutkan
bahwa
terdapat
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi sektor pariwisata di Batam, diantaranya adalah Sumber Daya Manusia (SDM)
di sektor pariwisata Batam yang kurang memadai, dimana Batam belum memiliki Master of
Ceremony (MC) berkelas internasional. Disamping itu, pelayanan dan keramahan juga masih
kurang. Di sisi lain, Batam juga dikenal sebagai surga belanja barang elektronik. Bawang putih
dulu sempat menjadi oleh-oleh dalam daftar belanjaan wisatawan domestik. Dengan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Singapura yang hanya sepertiga dari sekarang, barang-barang
impor bisa didapat dengan mudah. Bisnis perhotelan tumbuh dengan cepat. Resort dan
padang golf berkembang, supir taksi, ojek dan pedagang kaki lima juga dapat bertahan hidup.
Demikian pula ketika krisis moneter terjadi, Batam tidak terkena dampak yang besar. Warga
Singapura masih banyak yang datang berbelanja di Batam karena rupiah melemah terhadap
dolar Singapura, justru bisnis penukaran uang meningkat hampir 2 kali lipat, dari 42 money
changer menjadi 86.
Saat ini, Batam ditetapkan sebagai salah satu kota MICE utama di Indonesia, selain Jakarta,
Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Bandung. Untuk mempersiapkan diri sebagai kota MICE
tersebut, salah satu hal yang dilakukan Batam adalah mendirikan Indonesia Congress and
Convention Association (INCCA) atau Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia (AKKINDO)
dimana ditunjuk Jadi Rajagukguk sebagai ketua. Adapun anggota yang tergabung dalam
INCCA antara lain mencakup perusahaan jasa konvensi, venue pameran, perhotelan dan
resort, biro perjalanan wisata, transportasi, kehumasan, media massa hingga penterjemah
dan asuransi.
Penunjukan Batam sebagai kota MICE akan memberikan pengaruh bagi perkembangan
perekonomian. Disamping itu, industri MICE bertujuan untuk meningkatkan citra Indonesia
sebagai tujuan pariwisata yang aman, kerja sama antar daerah dan negara, memacu
investasi, serta membuka lapangan kerja dan peningkatan PAD. Menurut ketua INCCA
Indonesia – Iqbal Alan Abdullah disebutkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia selama ini hanya berada pada kisaran 5 juta wisatawan. Padahal berbagai negarai
di dunia seperti China, Hawaii, Singapura, dan Thailand bahkan Vietnam dan Afrika Selatan
menjadikan MICE sebagai lokomotif industri pariwisatanya.
Adapun keunggulan industri MICE antara lain adalah mendatangkan wisatawan dalam jumlah
besar, lama tinggal (length of stay) lebih lama, dampak promosi yang luar, jumlah uang yang
dibelanjakan, peningkatan infrastruktur, serta memberikan kebanggaan dan memperkuat
diplomasi bangsa.
Trend perkembangan wisata MICE di Asia Pasifik, negara Malaysia, Singapura dan Thailand
merupakan destinasi potensial dalam wisata insentif. Sedangkan China, Australia, India dan
Hongkong menjadi destinasi paling favorit. Selain keamanan, infrastruktur, kualitas pelayanan
internasional, kekayaan budaya dan sejarah, China juga menyediakan atraksi untuk
wisatawan. Di lokasi pameran internasional, China telah mencantumkan agenda pameran
untuk setahun ke depan.
Terkait uraian diatas, perkembangan industri MICE di Indonesia merupakan satu instrumen
peningkatan sektor pariwisata yang penting karena akan dapat memberikan pengaruh positif
terhadap perekonomian. Hendaknya Pemerintah menyusun program-program pariwisata
secara rutin setiap tahun serta meningkatkan sarana infrastruktur yang ada.
* Sumber : Batam Pos – Selasa 6 Februari 2007
Download