LEMBAR BACAAN 2 RELASI DALAM PEKERJAAN SOSIAL

advertisement
LEMBAR BACAAN 2
RELASI DALAM PEKERJAAN SOSIAL
Relasi dalam Pekerjaan Sosial berbeda dari relasi personal dalam arti bahwa tujuan
profesi pekerjaan social pada akhirnya mendefinisikan tujuan relasi. Jadi tujuan dasar
pekerjaan sosial—“untuk mempromosikan atau memulihkan suatu interaksi yang saling
menguntungkan antara individu dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kehidupan
bagi setiap orang” (NASW Working Statement, 1981, dalam DuBois & Miley, 2006: 201)—
menentukan irama relasi profesional. Selanjutnya kode etik (NASW, 199a) mendefinisikan
standard-standard etik relasi professional yang membedakannya dari pertemanan atau
usaha-usaha bisnis.
Klien tidak mendekati pekerja sosial untuk mencari relasi pemberian bantuan, tetapi
untuk mengadukan masalah. Relasi muncul dari keprihatinan, kepedulian, dan
penghormatan terhadap orang lain melalui kata-kata, tindakan-tindakan, dan suatu
kemauan untuk mendengarkan. Suatu relasi “tidak dapat ditukangi. Ia bermula pada saat
dua orang berjumpa. Ia bertumbuh ketika kedua orang itu bekerjasama, tetapi ia tidak
dapat dipaksa atau diburu-buru” (Keith-Lucas, 1972: 48, dalam DuBois & Miley, 2006: 201).
Relasi profesional terdiri dari dua sisi yaitu sebagai usaha klien dan hasil praktisioner.
Melalui dialog, klien dan pekerja sosial membentuk relasi kemitraan mereka,
mengalamatkan perbedaanperbedaan kekuasaan, dan mengembangkan irama pelayananpelayanan sosial yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dalam proses penemuan, mereka
mengkontekstualisasikan masalah-masalah pribadi untuk mencakup dimensi-dimensi
sosiopolitik yang relevan dan memperluas arena potensi solusi-solusi di luar penyesuaian
pribadi untuk mencakup perubahan level makro. Pada akhirnya, proses-proses dalam fase
pengembangan memberikan kesempatan-kesempatan bagi pengembangan suatu kesadaran
yang sangat penting dengan bercermin pada ketidakadilan-ketidakadilan sosial dan bekerja
menuju resolusi-resolusi yang mencakup masyakarat, organisasi, dan perubahan
sosiopolitik. Bagian berikut ini mendeskripsikan secara singkat proses pemberdayaan
generik yang berkaitan dengan dialog, penemuan, dan pengembangan. Klien yang dicap
“tidak termotivasi” atau “sulit dijangkau” dapat bertindak secara berbeda dan menolak
usaha pekerja sosial untuk bekerjasama dengannya.
Pekerja sosial harus menggunakan relasi pertolongan untuk meningkatkan motivasi
dan harapan klien. Tanpa memandang keadaan atau lingkungan yang menyebabkan klien
dan praktisioner bekerjasama, pekerja sosial yang berbasis pemberdayaan berusaha untuk
mengembangkan relasi kerja yang produktif yang mencerminkan kemitraan dengan sistem
klien sejak dari awal kerjasama. Relasi profesional yang positif adalah landasan lagi proses
pemberian bantuan. Adalah tanggung jawab pekerja sosial untuk memulai dan
mempertahankan interaksi yang saling menghormati dengan klien yang mencerminkan
kehangatan, ketulusan dan kepekaan budaya.
Download