PERTIMBANGAN PENGAJUAN AGENDA DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (“RUPS”) TAHUNAN 2011 PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk (“Perseroan”) Sesuai panggilan RUPS yang telah ditayangkan pada harian Bisnis Indonesia, The Jakarta Post dan Suara Pembaruan pada hari Kamis tanggal 21 April 2011 sebagai pemenuhan sebagian persyaratan RUPS yang diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 82 dan Anggaran Dasar Perseroan pasal 13 ayat 5 dan ayat 6, agenda yang akan diajukan dalam RUPS Tahunan Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. 2. Persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. 3. Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. 4. Persetujuan penetapan gaji Direksi, honorarium Dewan Komisaris dan tantieme bagi segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan. 5. Persetujuan Penyertaan Modal Bank Mandiri dalam bentuk akuisisi atas saham baru yang akan diterbitkan oleh PT. Asuransi Dharma Bangsa beserta Rancangan Akuisisi sehubungan dengan hal tersebut. 6. Persetujuan penetapan kenaikan manfaat pensiun bagi Peserta Dana Pensiun Bank Mandiri Satu s/d Bank Mandiri Empat. 7. Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. 8. Lain-Lain: Laporan realisasi penggunaaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (”HMETD”) Tahun 2011. Pertimbangan pengajuan agenda tersebut di atas dalam RUPS Tahunan Perseroan pada tanggal 23 Mei 2011 mendatang adalah sebagai berikut : 1. Agenda 1 s/d agenda 4 merupakan agenda yang wajib diajukan pada setiap RUPS Tahunan sebagaimana disyaratkan dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 66 s/d 69, UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN pasal 23 ayat (1), dan Anggaran Dasar Perseroan pasal 11 yang antara lain menyatakan bahwa Direksi menyampaikan Laporan 1 Tahunan untuk mendapatkan persetujuan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan. Bentuk dan isi Laporan Tahunan ditetapkan dalam UU dan Anggaran Dasar Perseroan yang didalamnya mensyaratkan materi yang memerlukan pengesahan RUPS. Adapun persyaratan pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam RUPS Tahunan Perseroan ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan – anggota Pricewaterhouse Coopers dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian” dan telah dipublikasikan pada tanggal 31 Maret 2011. Kinerja keuangan Perseroan sampai dengan Desember 2010 meningkat signifikan. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan yang tumbuh cukup signifikan di masing-masing SBU. Total pertumbuhan kredit secara bank only di luar kredit yang dikelola Unit Pengelola Kredit Bermasalah mencapai 24,7%, lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit nasional yang sebesar 22,8%. • Alokasi penggunaan laba bersih Perseroan yang diusulkan dalam agenda ke 2, dilakukan atas dasar kebutuhan pembentukan modal untuk mengantisipasi beberapa perubahan regulasi dan potensi pertumbuhan kredit di masa yang akan datang. Akibatnya pembayaran dividen diharapkan maksimal 35% dari laba. • Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Auditor untuk mengaudit Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 pada agenda ke 3 dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang terdiri dari Undang-Undang PT, Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Menteri Negara BUMN dan Peraturan Menteri Keuangan. • Terkait dengan penetapan gaji anggota Direksi dan honorarium Dewan Komisaris sebagaimana terdapat pada agenda ke 4, dilakukan dengan pertimbangan atas kinerja Perseroan dan benchmarking dengan bank lain dengan situasi yang sama. 2. Agenda 5 merupakan persetujuan RUPS atas Penyertaan Modal Bank Mandiri dalam bentuk akuisisi atas saham baru yang akan diterbitkan oleh PT. Asuransi Dharma Bangsa beserta Rancangan Akuisisi, dimana berdasarkan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tindakan Perseroan untuk mengambilalih kepemilikan saham sehingga menjadi 2 pemegang saham pengendali harus mendapat persetujuan RUPS. Perseroan akan mengambil bagian dengan cara membayar tunai atas 120.000 (seratus dua puluh ribu) saham baru yang akan diterbitkan ADB pada nilai pari dengan nominal 60 miliar rupiah,-. Sedangkan mitra strategis yaitu AXA S.A akan mengambil bagian sebanyak 6.718 (enam ribu tujuh ratus delapan belas) lembar saham baru ADB. Selanjutnya, Perseroan akan memiliki 120 ribu lembar saham atau 60% kepemilikan dan AXA S.A akan memiliki 80 ribu lembar saham atau 40% kepemilikan. Rencana Perseroan untuk masuk ke bisnis asuransi umum ini diusulkan mengingat di tahun 2011 pasar asuransi umum di Indonesia masih dalam tahap awal pengembangan. 3. Agenda 6 merupakan persetujuan RUPS atas kenaikan manfaat pensiun Dana Pensiun Bank Mandiri 1 s/d Bank Mandiri 4 dimana dalam rangka meningkatkan manfaat pensiun tersebut perlu dilakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun atas ke-4 Dana Pensiun tersebut. Namun perlu dicatat bahwa Dana Pensiun Bank Mandiri 1 sampai Dana Pensiun Bank Mandiri 4 adalah dana bagi karyawan bank-bank legacy yang bergabung menjadi Bank Mandiri. Oleh karena itu tidak ada anggota baru menjadi anggota dana pensiun dan anggota yang menurun setiap tahun. Berdasarkan ketentuan UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan PP No. 76 Tahun 1992, perubahan Peraturan Dana Pensiun harus dinyatakan dalam pernyataan tertulis pendiri, dimana pernyataan tertulis tersebut harus mendapatkan persetujuan RUPS dan selanjutnya diajukan kepada Menteri Keuangan RI untuk mendapatkan pengesahan. Perseroan merupakan pendiri substitusi dari ke-4 Dana Pensiun dimaksud sehingga perubahan manfaat pensiun tersebut perlu mendapat persetujuan RUPS Perseroan. Adapun Pertimbangan yang mendasari dilakukannya kenaikan manfaat pensiun antara lain adalah berdasarkan laporan keuangan per 31 desember 2010 yang telah diaudit, masing-masing Dana Pensiun Bank Mandiri 1 sampai dengan Dana Pensiun Bank Mandiri 4 memiliki Rasio Kecukupan Dana (RKD) melebihi 130% dan dengan membiayai kenaikan manfaat pensiun diharapkan tidak menimbulkan kewajiban iuran tambahan dan kewajiban (beban) akuntansi sesuai PSAK No. 24 bagi Perseroan selaku pendiri substitusi, peningkatan manfaat pensiun yang akan diusulkan dalam agenda ini dengan mempertahankan RKD diatas 130% untuk setiap Dana Pensiun. 4. Agenda 7 merupakan persetujuan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan dimana berdasarkan ketentuan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 94 dan pasal 111 ayat (1), (4) dan (5) serta Anggaran Dasar Perseroan pasal 15 ayat (5) dan pasal 18 ayat (5), anggota 3 Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diangkat, diganti dan diberhentikan oleh RUPS dengan tata cara diatur dalam Anggaran Dasar. Saat ini masa jabatan beberapa anggota Direksi Perseroan yang diangkat berdasarkan keputusan RUPS tanggal 22 Mei 2006 akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ini, sehingga perlu ditetapkan anggota anggota Direksi untuk menentukan anggota Direksi pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan ini. Pemerintah Republik Indonesia sebagai Pemegang Saham Seri A Dwiwarna memiliki hak untuk mengusulkan calon anggota Direksi yang baru dalam jajaran manajemen.. 5. Agenda 8 merupakan agenda lain-lain yaitu tentang laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas dalam rangka Penerbitan HMETD yang dilakukan pada bulan Februari 2011. Karena sifatnya merupakan laporan, maka dalam agenda ini tidak terdapat keputusan dan tidak dilakukan tanya jawab yang berkaitan dengan agenda ini. Perseroan mendapatkan dana segar dari pelaksanaan right issue sebesar 11,68 (sebelas koma enam puluh delapan) triliun rupiah pada Februari 2011, yang akan digunakan untuk menjaga rasio kecukupan modal guna mendukung pertumbuhan kredit sampai dengan tahun 2014 sesuai rencana bisnis perusahaan. Berhasilnya pelaksanaan right issue tersebut menyebabkan peningkatan modal Perseroan dari 41,5 (empat puluh satu koma lima) triliun rupiah pada akhir tahun 2010 menjadi 57,5 (lima puluh tujuh koma lima) triliun rupiah pada Triwulan I tahun 2011. Demikian penjelasan pertimbangan pengajuan agenda dalam RUPS Tahunan Perseroan tanggal 23 Mei 2011 mendatang. 4