dasar perkawinan - Reza Aidil Fitriansyah

advertisement
DASAR
PERKAWINAN
OLEH:
PUTU SAMAWATI, S.H.,M.H.
TUJUAN PERKAWINAN
1.
2.
3.
MENURUT UU NO.1 TAHUN 1974
MENURUT HUKUM ADAT
MENURUT HUKUM AGAMA





HUKUM AGAMA ISLAM
HUKUM AGAMA KRISTEN PROTESTAN
HUKUM AGAMA KRISTEN KHATOLIK
HUKUM AGAMA BUDHA
HUKUM AGAMA HINDU
TUJUAN PERKAWINAN
MENURUT UU NO.1/74

MEMBENTUK KELUARGA (RUMAH
TANGGA) YANG BAHAGIA KEKAL
BERDASARKAN KETUHANAN YME
bahagia
RT
kekal
Ajaran
agama
TUJUAN PERKAWINAN
MENURUT HUKUM ADAT



SISTEM KEKERABATAN PATRILINEAL
UNTUK MEMPERTAHANKAN GARIS
KETURUNAN BAPAK
SISTEM KEKERABATAN MATRILINEAL
UNTUK MEMEPERTAHANKAN GARIS
KETURUNAN IBU
SISTEM KEKERABATAN BILATERAL
UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN
MENERUSKAN KETURUNAN DARI KELUARGA
YANG DIMAKSUD (DUA BELAH PIHAK)
TUJUAN PERKAWINAN
MENURUT HUKUM AGAMA

MENURUT HUKUM AGAMA ISLAM
UNTUK MENEGAKKAN AGAMA ALLAH,
MENDAPATKAN KETURUNAN YANG SAH
DALAM MASYARAKAT, MENCEGAH
MAKSIAT DAN UNTUK MEMBINA
KELUARGA (RT) YANG TERATUR DAN
DAMAI DENGAN MENTAATI PERINTAHNYA DAN MENJAUHI LARANGAN-NYA.
HUKUM PERKAWINAN
MENURUT HUKUM ISLAM
PERKAWINAN
HARAM
SUNNAH
WAJIB
perkawinan
untuk menyakiti
salah satu pihak
Jika telah berniat/
berkemampuan
Jika telah berkemampuan
Dan takut dosa
TUJUAN PERKAWINAN MENURUT
HUKUM AGAMA KRISTEN


HUKUM AGAMA KRISTEN PROTESTAN
MEMBENTUK SUATU PERSEKUTUAN
HIDUP YANG BERKAH ANTARA PRIA DAN
WANITA BERDASARKAN CINTA KASIH
HUKUM AGAMA KRISTEN KHATOLIK
UNTUK MELAHIRKAN ANAK DAN
MENDIDIK ANAK SERTA SALING TOLONG
MENOLONG ANTARA SUAMI-ISTERI DAN
OBAT NAFSU
TUJUAN PERKAWINAN
MENURUT AGAMA HINDU
UNTUK MENDAPATKAN KETURUNAN DAN
UNTUK MENEBUS DOSA-DOSA ORANG
TUA DENGAN MENURUNKAN SEORANG
PUTRA (ANAK PRIA) YANG
MENYELAMATKAN ARWAH ORANG
TUANYA DARI NERAKA PUT.
TUJUAN PERKAWINAN
MENURUT AGAMA BUDHA
UNTUK MEMBENTUK SUATU KELUARGA
(RUMAH TANGGA) BAHAGIA YANG
DIBERKAHI OLEH SHANG YANG ADI
BUDHA ATAU TUHAN YME, PARA BUDHA
DAN BODHISATWA MAHATSATWA.
SAHNYA PERKAWINAN
1.
2.
3.
MENURUT UU NO.1/1974
MENURUT HUKUM ADAT
MENURUT HUKUM AGAMA




HUKUM AGAMA ISLAM
HUKUM AGAMA KRISTEN/KHATOLIK
HUKUM AGAMA BUDHA
HUKUM AGAMA HINDU
SAHNYA PERKAWINAN
MENURUT UU NO.1/1974


PASAL 2 AYAT (1)
PERKAWINAN ITU DIKATAKAN SAH
APABILA DILAKUKAN MENURUT HUKUM
MASING-MASING AGAMANYA DAN
KEPERCAYAANNYA ITU
PASAL 2 AYAT (2)
PERKAWINAN SAH MENURUT NEGARA
APABILA TELAH DICATATKAN DI
PENCATATAN NEGARA
SAHNYA PERKAWINAN
MENURUT HUKUM ADAT
PERKAWINAN DINYATAKAN SAH APABILA
PERKAWINAN TERSEBUT
DISELENGGARAKAN SECARA UPACARA
ADAT DENGAN MEMENUHI SEMUA
PERSYARATAN-PERSYARATAN UNTUK
MASUK KE DALAM SUATU SISTEM
KEKERABATAN ADAT YANG DIMAKSUD.
SAHNYA PERKAWINAN
MENURUT HUKUM AGAMA ISLAM




JIKA DISELENGGARAKAN DITEMPAT
MEMPELAI, ATAU DI MASJID, ATAU DI KANTOR
AGAMA;
MELAKSANAKAN AKAD NIKAH YANG BERUPA
IJAB (SERAH) YANG DIUCAPKAN WALI CATIN
WANITA, DAN KABUL (TERIMA) YANG
DIUCAPKAN OLEH CATIN PRIA;
LAFAZ AKAD NIKAH (IJAB DAN KABUL) HARUS
DIUCAPKAN DENGAN JELAS DAN LANTANG;
DIHADAPAN DUA ORG SAKSI YANG SAH.
WALI NIKAH CATIN WANITA



BAPAK DARI MEMPELAI WANITA
SAUDARA LAKI-LAKI MEMPELAI WANITA,
KAKEK, PAMAN, SAUDARA SEPUPU LAKILAKI YANG KESEMUANYA MASIH
MEMPUNYAI HUBUNGAN DARAH
WALI HAKIM
SAHNYA PERKAWINAN MENURUT
AGAMA KRISTEN/KHATOLIK

PERKAWINAN SAH APABILA SYARATSYARAT PERKAWINANNYA TELAH
DIPENUHI DAN PERKAWINANNYA
DILAKSANAKAN DIHADAPAN PASTUR
ATAU IMAM DENGAN MENGUCAPKAN
JANJI BERSATU DENGAN DIHADIRI OLEH
2 (DUA) ORANG SAKSI.
SYARAT-SYARAT PERKAWINAN MENURUT
HUKUM AGAMA KRISTEN/KHATOLIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KEDUA CALON MEMPELAI HARUS SUDAH
DIBAPTIS;
TELAH MELEWATI SAKRAMEN
KESEPAKATAN KEDUA MEMPELAI (TIDAK
DIPAKSA UTK MENIKAH);
TIDAK ADA KEKELIRUAN TENTANG DIRI
ORANGNYA;
UNTUK PRIA MINIMAL 16 THN DAN WANITA
MINIMAL 14 THN;
SALAH SATU ATAU KEDUA CALON PENGANTIN
TIDAK TERIKAT PERKAWINAN SEBELUMNYA;
PERKAWINAN DILAKUKAN DAN DITEGUHKAN
DIHADAPAN PASTUR / PENDETA
SAHNYA PERKAWINAN
MENURUT AGAMA HINDU

Berdasarkan ajaran agama Hindu,
perkawinan itu sah apabila dilakukan
dihadapan Brahmana atau Pendeta atau
pejabat agama yang memenuhi syarat
untuk melakukan perbuatan tersebut
SYARAT-SYARAT PERKAWINAN
MENURUT HUKUM AGAMA HINDU
1.
2.
Dilaksanakan berdasarkan hukum
Hindu
Kedua calon suami-istri harus
beragama Hindu
SAHNYA PERKAWINAN MENURUT
HUKUM AGAMA BUDHA

Menurut agama Budha suatu
perkawinan akan dinyatakan sah
apabila dilakukan menurut hukum
perkawinan agama Budha Indonesia
SYARAT SAHNYA PERKAWINAN
MENURUT HUKUM AGAMA BUDHA



Kedua mempelai harus menyetujui dan cinta
mencintai
Kedua mempelai harus mengikuti penataran
yang diberikan Pandita satu bulan sebelum
perkawinan dilangsungkan.
Umur kedua mempelai sudah mencapai 21
tahun dan jika belum mencapai 21 tahun harus
mendapat izin dari orang tua atau wali yang
bersangkutan.
Lanjutan……




Perkawinan hanya dibolehkan jika wanita
berumur 17 (tujuh belas) tahun dan pria berumur
20 (dua puluh) tahun.
Kedua mempelai tidak ada hubungan darah dan
susuan.
Diantara mereka tidak terikat tali perkawinan
dengan orang lain
Tempat upacara perkawinan harus dilakukan di
Vihara atau Cetya atau didepan altar suci sang
Budha atau Bodhisatwa.
SEKIAN
Download