1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjualan dengan resiko untung dan rugi (Jogianto, 2008). Kegiatan investasi dapat dilakukan oleh masyarakat baik secara kelompok maupun individu. Tujuan melakukan investasi adalah untuk memilih aset-aset yang mampu memaksimalkan kesejahteraan investor, karena pada dasarnya semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh investor menunjukkan semakin besarnya kesejahteraan yang akan diperoleh investor (Utomo, 2007). Investor harus bersikap hati-hati dalam membuat keputusan investasi yang berhubungan dengan perusahaan yang menerbitkan saham. Kesalahan dalam pembuatan keputusan investasi akan mengakibatkan kerugian yang besar. Untuk menghindari kesalahan tersebut, investor perlu melakukan berbagai analisis, baik analisis fundamental maupun teknikal. Analsisi fundamental dilakukan dengan cara memperhatikan faktor-faktor fundamental dari setiap perusahaan yang tercatat dibursa. Sedangkan analisis teknikal dilakukan melalui metoda peramalan dengan melihat grafik kecenderungan harga saham. Kedua analisis tersebut berguna untuk menilai saham-saham yang akan dipilih dan untuk mengetahui tingkat return yang diharapkan dalam menentukan strategi investasi yang akan dilakukan (Kurniawan dan Hapsoro, 2007). 1 Pengaruh Faktor Fundamental..., Khorij Fastian Wibowo, Fak. Akuntansi UMP, 2014 2 Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan hitung berdasarkan data histori dan return realisasi itu penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang (Utomo, 2007) Perusahaan dengan ukuran asset yang lebih besar dan pertambahan aset yang lebih tinggi lebih beresiko dari pada perusahaan kecil dengan pertumbuhan aset yang rendah, namun hal ini menandakan aliran kas mendatang yang lebih besar bagi para investor dan kreditor. Melalui pertumbuhan aset dapat diketahui semua aktivitas investasi dari perusahaan apakah mereka akan berekspansi pada bisnis yang baru atau berekspansi pada bisnis yang ada (Sutanto, 2007). Return on assets adalah rasio antara laba setelah pajak dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan (Sartono, 2010). Nilai tukar valuta asing adalah harga mata uang salah satu negara dalam satuan mata uang atau komoditas (biasanya emas atau perak) negara lain. Kurs dolar adalah harga satu dolar Amerika terhadap mata uang suatu negara untuk Indonesia adalah rupiah (Eiteman et al. Dalam Suardani, 2009). Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pengukuran aktivitas ekonomi yang paling banyak dipakai. Ada standar internasional untuk mengukur PDB, Pengaruh Faktor Fundamental..., Khorij Fastian Wibowo, Fak. Akuntansi UMP, 2014 3 dan banyak pemikiran telah dicurahkan mengenai basis statistik dan konseptualnya. PDB kerap diperlakukan sebagai ukuran kesejahteraaan ekonomi (Josep E, dalam Penabulu, 2012). Price Earning Ratio (PER) mengindikasikan besarnya uang yang harus dibayarkan investor untuk mendapatkan rupiah dari perusahaan, dengan kata lain PER menunjukkan besarnya harga earning setiap perusahaan dan merupakan ukuran harga dari sebuah perusahaan (Suhardiyah, 2002). Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2005) meneliti tentang pengaruh variabel makro terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta: pendekatan beberapa model. Menyimpulkan hasil variabel makro berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian lain dilakukan oleh Wijaya (2008) meneliti tentang pengaruh rasio modal saham terhadap return saham perusahaan-perusahaan telekomunikasi go public di Indonesia periode 2007. Menyimpulkan hasil variabel ROE (rasio laba atas ekuitas), PER (rasio harga-laba), BVPS (rasio nilai buku per lembar saham), dan PTBV (rasio harga saham per nilai buku) tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Return (tingkat pengembalian saham) baik secara parsial maupun simultan. Kurniawan dan Hapsoro (2008) meneliti tentang pengaruh faktor fundamental, risiko sistematik dan indikator ekonomi makro terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Menyimpulkan hasil aset grow tidak berpengaruh terhadap return saham. ROA, beta, kurs, PDRB dan PER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Pengaruh Faktor Fundamental..., Khorij Fastian Wibowo, Fak. Akuntansi UMP, 2014 4 Sutanto (2007) melakukan penelitian tentang analsis faktor yang mempengaruhi return saham. Menyimpulkan hasil laju pertumbuhan aset perusahaan, rasio keuntungan, tingkat utang, price earning ratio dan earning per share berpengaruh terhadap return saham. Kebijakan dividen dan rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap return saham. Peneitian ini mengacu pada penelitian Kurniawan dan Hapsoro (2008), perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode penelitian, penelitian terdahulu menggunakan periode 2003 sampai 2005, sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2009-2012. Penelitian ini penting dilakukan karena dapat dijadikan dasar pengabilan keputusan oleh investor dalam berinvestasi, karena dalam berinvestasi investor menginginkan return sehingga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham termasuk resiko investasinya. Penelitian ini menggunakan objek perusahaan manufaktur sehingga dapat dijadikan dasar berinvestasi pada perusahaan manufaktur. Adapun alasan pengunaan objek perusahaan manufaktur karena pada tahun 2010 secara keseluruhan ekspor sektor industri manufaktur pada tahun 2010 mencapai US$ 98 milyar atau meningkat sebesar 33,5% dibanding ekspor tahun 2009. Peningkatan ekspor industri manufaktor non migas masih berlanjut pada tahun 2011 yaitu mencapai 24,6% (Anonim, 2011). Pengaruh Faktor Fundamental..., Khorij Fastian Wibowo, Fak. Akuntansi UMP, 2014 5 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apakah asset growth berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Apakah return on asset berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3. Apakah kurs berpengaruh signifikan terhadap return saham. 4. Apakah produk domestik bruto berpengaruh signifikan terhadap return saham. 5. Apakah price earnings ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pengaruh asset growth, return on asset, kurs, produk domestik bruto dan price earnings ratio terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. 1.4 Tujuan Penelitian Dari latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa asset growth, return on asset, kurs, produk domestik bruto dan price earnings ratio berpengaruh terhadap return saham. Pengaruh Faktor Fundamental..., Khorij Fastian Wibowo, Fak. Akuntansi UMP, 2014 6 1.5 Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini bagi: 1.5.1 Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk meningkatkan return saham perusahaan. 1.5.2 Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi mengenai pengaruh asset growth, return on asset, kurs, produk domestik bruto dan price earnings ratio terhadap return saham. 1.5.3 Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan dan informasi dalam bidang keuangan dan lebih memahami khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan. Pengaruh Faktor Fundamental..., Khorij Fastian Wibowo, Fak. Akuntansi UMP, 2014